Lap Pemicu 1

28
SISTEM INTEGUMEN PEMICU NO. 1 Dilaksanakan pada tanggal 23-26 November 2009 Oleh: KETUA : Merlyn Putri Handayani 0910740009 SEKERTARIS : Krisnina Mahadewi P. 0910740039 ANGGOTA 1. Gina Gratiana Putri 0910743006 2. Ignatia Praditha 0910743035 3. Layla Rochmania 0910743037 4. Mario Nicholas 0910740041 5. Muh. Reza 0910743038 6. Nurmala Kurata A. 0910740046

description

bahan ajar

Transcript of Lap Pemicu 1

Page 1: Lap Pemicu 1

SISTEM INTEGUMENPEMICU NO. 1

Dilaksanakan pada tanggal 23-26 November 2009

Oleh:

KETUA : Merlyn Putri Handayani 0910740009

SEKERTARIS : Krisnina Mahadewi P. 0910740039

ANGGOTA

1. Gina Gratiana Putri 09107430062. Ignatia Praditha 09107430353. Layla Rochmania 09107430374. Mario Nicholas 09107400415. Muh. Reza 09107430386. Nurmala Kurata A. 09107400467. Patrialis YVZ 09107400488. Pretty Yanuar 0910741006

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2009

Page 2: Lap Pemicu 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia memiliki jaringan pelindung yang menutupi seluruh bagian

dalam tubuhnya, yaitu kulit. Kulit sendiri terdiri dari jaringan epitel yang

mempunyai histologi bermacam-macam serta fisiologi yang sangat

penting. Kulit bagian luar (epidermis) mengalami diferensiasi membentuk

kuku, rambut, dan ada yang mengalami kreatinisasi.

Kulit bagian dalam manusia (dermis) memiliki kelenjar-kelenjar yang

penting untuk ekskresi. Kelenjar keringat dan kelenjar sebasea berperan

penting dalam siste, ekskresi. Di dalam kulit juga memiliki reseptor yang

peranannya tidak kalah penting, mulai dari sentuhan yang sangat halus

sampai dengan tekanan yang sangat kuat. Masing-masing reseptor

memiliki karakteristik yang tidak sama masing-masing reseptor. Jumlah

reseptor dalam kulit manusia pun sangat banyak. Di perkirakan jumlah

reseptor manusia sekitar satu jutaan yang tersebar di dalam kulit manusia.

Namun, ada bagian-bagian tertentu yang memiliki jumlah reseptor paling

banyak dan lebih peka terhadap rangsang, misalnya pada telapak kaki,

telapak tangan, dan bibir.

Kulit juga berhubungan secara langsung dengan pembuluh darah

manusia. Pada saat jaringan kulit terluka dan mengenai pembuluh darah,

maka darah akan keluar dan trombosit akan segera melakukan proses

homeostasis agar pendarahan tidak terjadi lebih banyak. Sama halnya

dengan kulit, darah juga memiliki fisiologi dan histologi. Darah terdiri dari

berbagai macam komponen yang berbeda-beda. Setiap komponen darah

menjalankan fungsinya masing-masing. Misalnya pada sel darah merah

atau eritrosit berfungsi untuk mengangkut gas oksigen dan

karbondioksida. Begitu juga dengan sel darah yang lain di dalam tubuh

Page 3: Lap Pemicu 1

manusia. Oleh karena itu, dibuat laporan ini yang akan membahas tentang

anatomi dan fisiologi kulit beserta reseptornya, serta histologi dan fisiologi

darah.

1.2 Learning Issue

Learning issue pada pembahasan kali ini adalah:

1.mengetahui struktur sel,

2.mengetahui fungsi sel,

3.mengetahui anatomi kulit,

4.menjelaskan fisiologi pada kulit dan darah,

5.menjelaskan histologi kulit dan darah,

6.sistem ekskresi pada kulit,

7.macam-macam reseptor pada kulit.

Page 4: Lap Pemicu 1

BAB II

ISI

2.1 Struktur sel

Gambar 1. Struktur sel

2.2 Fungsi sel

Setiap bagian sel memiliki fungsinya masing-masing, yaitu:

1. membran sel (disebut juga membran plasma), yang menyelibungi

sel berfungsi sebagai pelindung organela sel,

2. sitoplasma dipenuhi oleh partikel dan organel berukuran besar dan

kecil yang tersebar. Bagian cair tempat partikel itu tersebar disebut

sitosol (mengandung protein, elektrolit, dan glukosa terlarut),

3. retikulum endoplasma,

a. retikulum endoplasma bergranula

Page 5: Lap Pemicu 1

Di permukaan luarnya melekat sejumlah besar partikel granula

kecil yang disebut ribosom yang terdiri atas campuran dari RNA

dan protein. Ribosom berfungsi untuk menyintesis molekul

protein baru di dalam sel.

b. retikulum endoplasma agranula

Retikulum endoplasma yang tidak dilekati ribosom. Retikulum

endoplasma agranula berfungsi dalam sintesis zat lipid dan

berperan dalam proses sel lain yang diperantarai enzim yang

berada dalam retikulum.

4. aparatus golgi penting pada sel sekretoris; karena aparatus

tersebut terletak di sisi sel tempat zat sekretorik akan dikeluarkan,

5. lisosom membentuk sistem pencernaan intrasel yang

memungkinkan sel untuk mencerna:

a. struktur sel yang rusak,

b. partikel makanan yang telah dicerna sel,

c. zat yang tidak diinginkan seperti bakteri.

6. peroksisom diyakini terbentuk dengan cara mereplikasi diri.

Peroksisom mengandung oksidase dan bukan hidrolase,

7. vesikel sekretoris merupakan bentuk vesikel penyimpanan yang

digunakan untuk menyimpan hampir semua zat sekretoris yang

dibentuk oleh sistem retikulum endoplasma-aparatus golgi,

8. mitrokondria disebut sebagai “gudang energi” atau “powerhouses”

karena berfungsi sebagai pernapasan sel yang nantinya akan

diubah menjadi ATP bagi sel,

9. struktur filamen dan tubulus sel berperan sebagai sitoskeleton,

yang merupakan struktur penunjang yang kaku untuk bagian

tertentu sel,

10.nukleus merupakan pusat pengaturan sel,

11.membran nukleus disebut juga selubung nukleus, sebenarnya

merupakan dua lapis membran yang terpisah, yakni satu membran

terdapat di dalam membran yang lain.

Page 6: Lap Pemicu 1

2.3 Anatomi Kulit

Gambar 2. Anatomi kulit

2.4Fisiologi Kulit

Kulit berfungsi sebagai alat ekskresi. Kulit atau integumen

mengeluarkan peluh dan keringat. Selain sebagai alat ekskresi, kult juga

berfungsi sebagai:

1. Pengatur suhu tubuh(pembuluh darah atau kelenjar keringat).

2. Penyimpanan cadangan makanan.

3. Pelindung

Untuk mengurangi hilangnya air dalam tubuh, dari gesekan,

penyinaran, panas, zat- zat iritan kima maupun mekanik dan

melindungi tubuh dari mikroorganisme.

4. Indera peraba/ alat persepsi.

Lapisan utama kulit terdiri atas:

a. Epidermis : Reseptor untuk rasa sakit dan tekanan darah.

b. Dermis : Reseptor panas, dingin, dan tekanan yang kuat.

5. Metabolisme sintesis vitamin D

Page 7: Lap Pemicu 1

Sinar matahari mengenai kulit prekursor molekul diubah menjadi

vitamin D oleh UV (sedikit) vitamin D yang terbentuk masuk ke

hati dan ginjal diubah menjadi hormon carcitriol menghasilkan

kalsium dan fosfor yang baik untuk tulang.

6. Pembentukan pigmen

Melanosit adalah sel pembentuk pigmen, jumlah melanosit dan

besarnya butiran pigmen(melanosomes) menentukan warna kulit.

Melanosom dibentukoleh aparatus golgi dengan bantuan enzim

tirosinase, ion Cu, dan O2. Pigmen disebar ke epidermis melalui

tangan- tangan dendrit sedangkan ke lapisan kulit di bawahnya di

bawa oleh sel melanofag. Warna kuit adalah pigman kulit, tebal

tipisnya kulit, reduksi Hb,oksi Hb, karoten.

7. Ekskresi

Zat yang diekskresiakn yaitu air, lemak, ion- ion(seperti Na+) oleh

kelenjar- kelenjarnya.

8. Komunikasi

Semua stimulus didapat dari lingkugan yang mendeteksi sensasi

rasa yang berkaitan denag suhu, sentuhan, tekanan, dan nyeri. Serta

menjadi media ekspresi wajah dan refleks vaskuler yang penting

dalam komunikasi.

Peran kulit dalam termoregulasi:

a. Pengeluaran panas di kulit melalui proses evaporasi air

yang dieksresikan oleh kelenjar keringat dan melalui proses

perspirasi tak kasat mata (difusi molekul air melalui kulit).

1. Berkeringat sebagai salah satu mekanisme pendinginan,

hanya akan efisien pada tingkat kelembaban yang lebih

rendah.

2. Pengeluaran keringat dikendalikan melalui sistem saraf.

b. Retensi panas adalah salah satu fungsi dari kulit dan

jaringan adiposa dalam lapisan subkutan. Lemak

merupakan insulator panas untuk tubuh dan derajat

insulasi bergantung pada jaringan adiposa.

Page 8: Lap Pemicu 1

c. Pembuluh darah dalam papila dermal juga dikendalikan

oleh sistem saraf.

1. Pembuluh darah berdilatasi aliran darah meningkat

konduksi panas pada bagian eksterior.

2. Pembuluh darah berkonstriksi aliran darah ke

permukaan kulit turun mempertahankan panas tubuh

sentral.

Di dalam kulit juga terdapat zat warna atau pigmen yang

mengakibatkan adanya perbedaan warna kulit dari setiap individu.

Keadaan itu terjadi karena adanya faktor :

1. Melanosit

Melanosit terletak pada membran basalis yang bertanggung jawab

untuk pewarnaan coklat sampai hitam. Melanosit pada dasarnya

memiliki fungsi untuk melindungi kulit dari sinar ultraviolet atau sinar

UV yang dapat merusak. Kandungan melanin (tanning) akan

semakin bertambah jika terpajang sinar matahari. Jumlah melanin

yang bervariasi tidak bergantung pada ras, tetapi bergantung genetik

dalam besarnya jumlah produksi melanin dan pemecahan pigmen.

Bagian yang paling banyak mengandung melanin seperti puting

susu, areola, dan area sirkumanal, skrotum, penis, dan labia mayora,

sedangkan bagian yang mengandung melanin sedikit seperti telapak

tangan dan telapak kaki.

2. Darah

Darah dalam pembuluh dermal yang terletak di bawah lapisan

epidermis dapat terlihat dari permukaan dan menghasilkan

pewarnaan merah muda. Hal ini bisa sangat jelas terlihat pada kulit

orang putih (Caucasian)

3. Karotin

Page 9: Lap Pemicu 1

Karotin merupakan zat warna atau pigmen yang berwarna kuning.

Karotin hanya dapat di temukan di stratum korneum dan sel lemak

pada lapisan dermis dan hipodermis atau pada lapisan subkutan.

2.5Histologi Kulit

Kulit terdiri dari lapisan epidermis, dermis, dan hipodermis (lapisan

subkutan).

1. Epidermis

Epidermis merupakan lapisan teratas kulit yang terdiri dari stratum

corneum (startum corneum, lusidum, granulosum) dan stratum

germinativum (stratum spinosum dan basale).

a) Stratum corneum

Merupakan lapisan teratas epidermis

Terdiri dari sel sangat pipih yang terkeratinisasi

Permukaan terbukanya mengalami pergantian secara

konstan (dekuamasi dari pembelahan sel basalis)

b) Stratum lusidum

Terdiri dari 4-7 lapis sel pipih yang tidak berinti dan ada

sebagian yang hampir mati

Lapisannya jernih dan tembuscahaya

c) Stratum granulosum

Terdiri dari 3-5 sel dengan granula-granula keratohalia

pembentuk keratin

Keratin merupakan protein keras yang kedap air, berfungsi

melindungi lapisan kulit yang terbuka

Keratin lunak dan memiliki sedikit sulfur. Berbeda dengan

kuku yang keras dan mengandung banyak sulfur.

Jika keratohialia dan keratin terakumulasi maka sel akan

terdeferensiasi dan mati

d) Stratum spinosum

Terdiri dari sel spina atau sel tanduk

Page 10: Lap Pemicu 1

Sel-sel disatukan oleh tonjolan yang disebut spina atau

desmosom (penghubung intaseluler)

e) Stratum germinativum (basale)

Terdiri dari selapis sel

Terletak pada permukaan jaringan ikat dari dermis

Selalu membelah dan sel baru hasil belahan selalu didorong

ke stratum di atasnya

2. Dermis

Dermis dan epidermis dipisahkan oleh membran dasar (lamina)

Terdiri dari lapisan papilar dan retikular

a) Lapisan Papilar

Banyak mengandung pembuluh darah yang menutrisi

lapisan epidermis di atasnya

Papilar dermal yang banyak mengandung reseptor

sensorik taktil dan pembuluh darah menonjol ke lapisan

epidermis

Banyak terdapat di telapak tangan dan telapak kaki

Sangat unik pada guratan telapak tangan dan telapak

kaki yang berfungsi mempermudah penggenggaman

melalui peningkatan friksi

b) Lapisan retikular

Di bawah lapisan papilar

Tersusun dari jaringan ikat ireguler yang rapat, kolagen

dan erat elastik.

Sejalan dengan penambahan usia, deteriorasi normal

pada kolagen dan serat elastik mengakibatkan

pengeriputan kulit.

3. Hipodermis (lapisan subkutan)

Merupakan lapisan terbawah dari kulit

Banyak terdapat sel lemak, ujung syaraf dan pembuluh darah

Derivatif kulit berupa kuku, rambut dan kelenjar kulit

1. Kuku

Page 11: Lap Pemicu 1

Gambar 4. Penampang kuku

2. Rambut / pili

Terdiri dari rambut vellus (lanugo) dan rambut terminal.

Rambut Velus (lanugo) : tipis, kecil, terlihat samar, tak

berpigmen dan tersebar di seluruh tubuh

Rambut terminal : kasar, berpigmen, tersebar di kulit kepala

alis, bulu mata, ketika pubertas rambut ini akan

menggantikan posisi rambut vellus di ketiak dan pubis.

3. Kelenjar

a) Kelenjar keringat (sudoriferus) terdiri dari kelenjar ekrin dan

apokrin.

Gambar 3. Anatomi kuku

Page 12: Lap Pemicu 1

Kelenjar ekrin tidak berhubungan langsung dengan

folikel rambut. Penyebarannya meluas di seluruh tubuh,

terutama di dahi, telapak tangan, dan telapak kaki.

Sekresi kelenjar ini (keringat) mengandung air dan

membantu pendinginan evaporatif tubuh untuk

mempertahankan suhu.

Kelenjar apokrin mengandung air dan membantu

pendinginan evaporatif tubuh untuk mempertahankan

suhu. Kelenjar apokrin adalah kelenjar keringat

terspesialisasi yang besar dengan penyebaran terbatas.

Kelenjar apokrin yang terdapat di ketiak mulai berfungsi

saat pubertas untuk merespon moods dan mengeluarkan

sekresi tidak berbau yang akan berbau jika bereaksi

dengan bakteri. Kelenjar ini meliputi kelenjar seruminosa

yang menghasilkan minyak serumen telinga, kelenjar

siliaris Moll pada kelopak mata, dan kelenjar mammae

untuk produksi susu.

b) Kelenjar sebasea menghasilakan sebum yang merupakan

campuran lemak, zat lilin, minyak, dan pecahan-pecahan sel.

Jerawat adalah gangguan kelenjar sebasea di wajah, leher,

dan punggung.

Page 13: Lap Pemicu 1

Gambar 5. Kelenjar pada kulit

2.6 Sistem Ekskresi Pada Kulit

Suhu tubuh meningkat atau suhu udara lingkungan tinggi

hipotalamus mendapat rangsanganpembuluh- pembuluh darah

melebar sehinga banyak darah yang mengalir menuju ke saraf

simpatik menuju kelenjar keringat dan pembuluh darahpenyerapan

air, garam, dan urea oleh kelenjar keringat air dan larutan keluar

melalui pori- pori atau ujung kelenjar keringatkeringat membawa panas

tubuh untuk menjaga agar suhu tubuh tetap normal.

2.7 Reseptor Pada Kulit

Reseptor yang terdapat di dalam kulit manusia memiliki fungsi

masing-masing yang tidak sama antara satu dengan yang lainnya.

Macam-macam reseptor itu diantaranya :

1. Korpuskula Meissner

epidermis

dermis

hair root

pore

kelenjar sebasea

hair root

Kelenjar ekrin

Kelenjar apokrin

Page 14: Lap Pemicu 1

Korpuskula meissner merupakan reseptor peraba. Biasanya banyak

terdapat pada ujung jari, telapak tangan, bibir, lidah, puting susu, dan

penis.

2. Lempeng Merkel

Lempeng merkel merupakan reseptor paling peka sehingga dapat

menerima atau merasakan rangsangan yang halus atau ringan

sekalipun. Lempeng merkel terdapat di pertemuan antara epidermis

dan dermis.

3. Korpuskula Paccini

Korpuskula Paccini merupakan reseptor yang peka terhadap tekanan

yang kuat. Reseptor ini merupakan kebalikan dari reseptor di

lempeng merkel. Korpuskula paccini ini terletak di dalam dermis.

4. Korpuskula Ruffini

Korpuskula Ruffini merupakan reseptor yang peka terhadap rasa

panas.

5. Ujung saraf Crausse

Ujung saraf Crausse merupakan reseptor yang peka terhdap rasa

dingin.

6. Ujung saraf sekeliling rambut

Ujung saraf sekeliling rambut merupakan reseptor yang peka

terhadap rabaan.

7. Ujung saraf tanpa selaput atau nosireseptor

Ujung saraf tanpa selaput ini merupakan reseptor yang peka

terhadap rasa nyeri. Reseptor ini sensitif terhadap zat kimia yang di

keluarkan oleh membran yang rusak pada saat luka karena pada

saat luka terjadi mekanism suhu, zat beracun dan lainnya sehingga

zat kimia tersebut dapat menstimulasi reseptor nyeri ini.

Page 15: Lap Pemicu 1

Gambar 6. Reseptor pada kulit

2.8Fisiologi Darah

Di dalam tubuh tentunya setiap sel ataupun organ yang ada di

dalamnya memiliki dan menjalankan fungsinya masing-masing, tidak

terkecuali pada darah. Fungsi darah secara umum diantaranya :

1. sebagai alat pengangkutan

2. sebagai transportasi atau sirkulasi

3. sebagai pendaparan atau buffering

4. sebagai alat pengatur keseimbangan air-elektrolit, asam-basa, dan

suhu tubuh

5. sebagai perlindungan dari zat patogen (dilakukan oleh sel darah putih)

6. berperan penting dalam mekanisme pembekuan darah (homeostasis)

Sedangkan di lihat dari zat penyusunnya, darah terdiri dari beberapa

bagian, diantaranya :

1. Eritrosit (Sel Darah Merah atau SDM)

di dalamnya terdapat hemoglobin dalam bentuk oksihemoglobin

fungsi umum : untuk mengangkut oksigen dan karbondioksida

2. Leukosit (Sel Darah Putih atau SDP)

freenerve endings(pain, heat, cold)

Merkeldisks(touch)

Krauseend bulbs(touch)

root hair plexus(touch)

Ruffiniendings(pressure)

Paciniancorpuscles(pressure)

Meissnercorpuscles(touch)

Page 16: Lap Pemicu 1

di kelompokkan menjadi :

a. granulosit

- neutrofil : Spesialis digunakan untuk fagositik. Neutrofil

terdiri dari, stab(pada saat sel masih muda) dan

segmented (pada saat sel sudah tua)spesialis

digunakan untuk fagositik

- eosiofil : untuk menyerang cacing parasit, terutama pada

reaksi alergi

- basofil : mengeluarkan histamin yang penting untuk reaksi

alergi dan heparin yang penting untuk pembersihan

lemak dari darah dan sebagai antikoagulan

b. agranulosit :

monosit : menjadi transit untuk menjadi makrofage jaringan

limfosit

1. limfosit T : sebagai respons imun seluler

2. limfosit B : sebagai pembentukan antibodi

fungsi umum : untuk unit pertahanan sistem imun yang

mobile dan sebagai pembersih

bersifat fleksibel sehingga memungkinkan eritrosit berjalan

melalui kapiler yang sempit dan berkelok-kelok untuk

mendistribusikan oksigen ke jaringan tanpa mengalami

ruptur dalam prosesnya.

3. Trombosit (keping darah)

fungsi umum : untuk proses homeostasis, khususnya pada saat

penghentian darah

pada saat terjadi homeostasis terjadi 2 mekanisme, yaitu :

1. spasme vaskular : pembuluh darah cedera otot polos

dinding pembuluh darah akan berkontraksi (respons

miogenik) melepaskan serotonin di bagian yang luka terjadi

vase konstriksi pembuluh darah diameter pembuluh

darah akan mengecil lubang kecil akan tertutup oleh

gumpalan darah

Page 17: Lap Pemicu 1

2. sumbat trombosit : Pada perlukaan pembuluh darah kecil2

yang terjadi tiap hari ® luka pembuluh darah ® tromb.

bengkak irreg., kontraksi protein kontraktil ® granula2 dengan

factor aktif ® trombosit lengket pada luka ® keluar ADP &

tromboksan A2 ® mengaktifkan tromb2 yang lain ® saling

melekat ® sumbat tromb. + benang2 fibrin ® sumbat rapat

kuat

Trauma ® endotel tidak utuh ® platelet kontak

dengan kolagen ® agregasi platelet ® ADP ®

platelet2 disekitarnya lengket ® menempel pada

agregat sebelumnya

Agregasi dipacu juga oleh pembentukan TXA2,

secara :

• Langsung : memacu terbentuknya agregasi

platelet

• Tidak langsung : merangsang agregasi platelet

lebih lanjut melalui perangsangan terhadap

pelepasan ADP.

3. Pembekuan kimiawi :

- Tahap 1 faktor trombosit + tromboplastin jaringan +

faktor pembekuan lain ion kalsium membentuk aktifator

protrombin

- Tahap 2 aktivator protrombin mengubah protrombin

menjadi trombin

- Tahap 3 Trombin merubah fibrinogen menjadi trombin

4. Plasma darah

Fungsi umum : mensirkulasi nutrien yang diserap dari saluran

pencernaan ke jaringan tubuh, mengangkut produk sida dari

jaringan ke ginjal di sekresikan melalui urine, mengangkut hormon

dari kelenjar endokrin pada organ sasaran, mengangkut antibodi,

mengangkut karbondioksida dari sel, dan menjaga volume dan

tekanan darah

Page 18: Lap Pemicu 1

terdiri dari :

a. albumin : mengangkut banyak zat dan memberikan kontribusi

terbesar bagi tekanan osmotik koloid

b. globulin

- alfa, beta : untuk mengangkut banyak zat, faktor

pembekuan, molekul prekursor inaktif

- gamma : sebagai antibodi untuk mekanisme pertahanan

tubuh.

2.9Histologi Darah

1. Plasma Darah

plasma darah terdiri dari 90% air dan mempunyai protein

plasma (yaitu : sekelompok konstituen plasma yang tidak

sekedar di angkut)

di dalam terdapat protein plasma yang mengandung

albumin, globulin, dan fibrinogen alfa,beta, dan gama.

2. Eritrosit

berbentuk cakram bikonkaf dengan bagian tengah lebih tipis

daripada bagian tepinya

berdiameter 8 mikrometer dengan tebal bagian dalam 1

mikrometer dan bagian luar 2 mikrometer

terdapat hemoglobin, terdiri dari heme ( gugus nitrogenesa

nonprotein yang mengandung besi) dan globin (protein yang

terbentuk dari 4 rantai polipeptida yang sangat berlipat-lipat)

dalam 1 hemoglobin terdapat 4 oksigen

terdapat enzim yang tidak dapat di perbaharui, yaitu enzim

glikolitik ( di butuhkan pada saat menjalankan transpor aktif)

dan enzim anhidrase (dibutuhkan untuk pengangkutan

karbondioksida)

eritrosit yang mati akan dirombak di limfa dan menjadi

eritrosit baru yang di sebut eritroproiesis di sumsum tulang

belakang

Page 19: Lap Pemicu 1

3. Leukosit

Berukuran lebih besar daripada sel darah merah (eritrosit)

dan memiiki nukleus pada saat matang

4. Trombosit

Bukan merupakan sel lengkap, melainkan fragmen atau

pecahan sel.

Sebagian sel induk pada sumsum tulang merah

berdiferensiasi menjadi sel besar yang dinamakan

megakariosit, yang akan pecah manjadi bagian- bagian kecil

yang memasuki sirkulasi.

Macam- macam kelainan dari eritrosit :

a. Macrocytus : ukuran sel lebih besar

b. Microcytus : ukuran sel lebih kecil

c. Poikilocytus : Bentuk sel menyimpang , seperti sickle

sell (sell sabit)

d. Anisocytosis : Bentuk di bagian tubuhnya tubuhnya

bermacam- macam, dan tidak sama.

BAB IIIPENUTUP

Monosit

Limfosit

Neutrofil

Basofil

Trombosit

Sel darah merahSel darah merah

Eusinofil

Gambar 7. Komponen darah

Page 20: Lap Pemicu 1

Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil pembahasan adalah sebagai berikut:

1. kulit atau integumen memiliki fungsi sebagai pengatur suhu tubuh,

pelindung organ dalam, mencegah penguapan yang berlebihan,

indera peraba dan sebagai alat ekskresi,

2. kulit sebagai alat ekskresi mengeluarkan sekret berupa keringat

yang jumlahnya tergantung dari kuat lemahnya rangsangan yang

diterima oleh anterior hipotalamus,

3. kulit sebagai indera peraba memiliki reseptor-reseptor terhadap

tekanan, sentuhan, maupun suhu,

4. darah memiliki fungsi sebagai alat transportasi, pertahanan tubuh,

pendaparan (buffering), dan pengatur suhu tubuh

.

DAFTAR PUSTAKA

Page 21: Lap Pemicu 1

Djuandha, Adhi; Hamzah, Mochtar; Aisah, Siti. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 5: 3-8. Jakarta: FKUI.

Ganong, William F. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 22. Jakarta: EGC.

Guyton&Hall. 2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11: 940. Terjemahan oleh Irawati, dkk. Jakarta:EGC.

Mader. 2004. Understanding Human Anatomy and Physiology. Edisi 5: 70,73,165. USA: Mc-Graw Hill.

Saladin. 2003. The Unity of Form&Function. Edisi 3:681. USA: Mc-Graw Hill.

Sloane, Ethel. 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Terjemahan oleh Palupi Widyastuti, SKM. Jakarta: EGC.