Pemicu 2 Topik 1 No 1-3

7
Pemicu 2 Topik 1 No 1-3 1. Bagaimana Anda menjelaskan bahaya limbah logam berat terhadap kesehatan manusia dan lingkungan? Logam berat merupakan istilah yang digunakan untuk menamai kelompok metal dan metalloid dengan densitas lebih besar dari 6 g/cm 3 . Jenis-jenis logam tersebut meliputi Merkuri (Hg), Timbal (Pb), Arsen (As), Kadmium (Cd), Khromium (Chromium), Cuprum (Cu), dan Nikel (Ni). Logam- logam tersebut sering dihubungkan dengan adanya masalah pencemaran dan toksitas perairan (pesisir dan laut), karena keberadaannya yang membahayakan dan sering mencemari lingkungan baik berupa pencemaran udara maupun pencemaran air. Nama lain logam berat/ heavy metal yaitu “Trace metal”. Manusia sebagai makhluk hidup memerlukan beberapa logam seperti Mn, Fe, Cu, Zn dalam jumlah yang sangat kecil. Tetapi ada beberapa logam lain yang tidak dibutuhkan oleh tubuh, yaitu Hg, Cd, Pb, dan Ni. Logam-logam tersebut bersifat sangat toksik (beracun). Logam berat dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui rantai makanan, inhalasi, maupun penetrasi melalui kulit. Logam tersebut terakumulasi dalam tubuh, dan meracuni manusia. Berikut adalah berapa contoh kasus keracunan pada manusia akibat pencemaran logam berat. Dampak Perncemaran Timbal (Pb) Timbal merupakan logam yang amat beracun yang pada dasarnya tidak dapat dimusnahkan serta tidak terurai menjadi

description

Teknik

Transcript of Pemicu 2 Topik 1 No 1-3

Page 1: Pemicu 2 Topik 1 No 1-3

Pemicu 2 Topik 1 No 1-3

1. Bagaimana Anda menjelaskan bahaya limbah logam berat terhadap kesehatan

manusia dan lingkungan?

Logam berat merupakan istilah yang digunakan untuk menamai kelompok metal

dan metalloid dengan densitas lebih besar dari  6 g/cm3. Jenis-jenis logam tersebut

meliputi Merkuri (Hg), Timbal (Pb), Arsen (As), Kadmium (Cd), Khromium

(Chromium), Cuprum (Cu), dan Nikel (Ni). Logam-logam tersebut sering dihubungkan

dengan adanya masalah pencemaran dan toksitas perairan (pesisir dan laut), karena

keberadaannya yang membahayakan dan sering mencemari lingkungan baik berupa

pencemaran udara maupun pencemaran air.  Nama lain logam berat/ heavy metal yaitu

“Trace metal”.

Manusia sebagai makhluk hidup memerlukan beberapa logam seperti Mn, Fe, Cu,

Zn dalam jumlah yang sangat kecil. Tetapi ada beberapa logam lain yang tidak

dibutuhkan oleh tubuh, yaitu Hg, Cd, Pb, dan Ni. Logam-logam tersebut bersifat sangat

toksik (beracun). Logam berat dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui rantai

makanan, inhalasi, maupun penetrasi melalui kulit. Logam tersebut terakumulasi dalam

tubuh, dan meracuni manusia. Berikut adalah berapa contoh kasus keracunan pada

manusia akibat pencemaran logam berat.

Dampak Perncemaran Timbal (Pb)

Timbal merupakan logam yang amat beracun yang pada dasarnya tidak dapat

dimusnahkan serta tidak terurai menjadi zat lain dan bila berakumulasi dalam tanah akan

tersimpan relatif lama. Karena itu apabila timbal yang terlepas ke lingkungan akan

menjadi ancaman bagi makhluk hidup (Sunu, 2001).

Pencemaran timbal dapat terjadi di udara maupun tanah. Timbal dapat tersimpan

dalam tulang dan dapat mempengaruhi kesehatan secara menyeluruh selama masa

ketegangan (stres), kehamilan, penderita osteoporosis (tulang keropos). Dampak utama

pencemaran timbal dalam dosis yang banyak dapat berpotensi mengganggu kesehatan,

antara lain

Kelambanan dalam pengembangan neurologis saraf dan fisik pada anak

Keguguran kandungan, dan kerusakan sistem reproduksi pria

Penyakit saraf, perubahan daya pikir dan perilaku

Page 2: Pemicu 2 Topik 1 No 1-3

Tekanan darah tinggi, dan anemia.

Dampak Pencemaran Merkuri (Hg)

Limbah merkuri yang terbuang ke sungai, danau dan laut dapat mengkontaminasi

ikan-ikan dan makhluk air lainnya seperti ganggang dan tanaman air. Ikan-ikan kecil dan

makhluk air lainnya yang telah terkontaminasi merkuri dimakan hewan air yang lebih

besar, atau merkuri masuk masuk ke tubuh melalui insang. Sementara merkuri masuk ke

dalam tubuh manusia dapat lewat udara, air, atau makanan yang terserap dalam jumlah

yang bervariasi. Biota air yang paling banyak mengkonsumsi merkuri adalah ikan dan

kerang. Tubuh manusia tidak dapat mengolah bentuk-bentuk merkuri monometil

sehingga merkuri tersebut tinggal dalam tubuh relatif lama, tinggal dalam hati, ginjal,

otak, dan darah yang dapat menimbulkan dampak kesehatan akut dan kronis.

Contoh kasus keracunan merkuri adalah kasus yang terjadi di Teluk Minamata,

Jepang pada tahun 1953 sampai dengan 1960. Kasus ini merupakan kasus keracunan

merkuri terbesar yang pernah terjadi. Ciri-ciri penderita : korban terjadi kelemahan otot,

kehilangan penglihatan, kelumpuhan, bahkan ada yang koma dan meninggal. Penyebab :

akibat makan hasil laut seperti : ikan, kerang yang telah terkontaminasi metil-merkuri

dari limbah industri petrokimia  Chisso Minamata Factory, Jepang. Penyakit ini dikenal

dengan penyakit Minamata. Metil-merkuri dapat meracuni janin, merusah sistem saraf

pusat, hambatan mental, dan gangguan pergerakan.

Dampak Pencemaran Kadmium (Cd)

Kadmium (Cd) sebagai unsur alami dalam tanah merupakan logam lunak yang

berwarna keperakan dan bersifat tidak pecah atau terurai menjadi bagian-bagian yang

kurang beracun. Kadmium  pada kadar rendahpun masih beracun, karena kemampuannya

berkumpul dalam tanah. Dampak lainnya dari menghirup maupun memakan / meminum

unsur kadmium  dapat mengakibatkan gangguan kesehatan berupa : (1) gangguan

pernafasan, (2) gangguan pada ginjal dan hati. Menurut Wittman (1979) dalam

Supriharyono (2002), Kadmium  masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernafasan atau

tertelan bersama makanan. Hampir semua organ tubuh dapat mengabsorbsi kadmium,

dan konsentrasi yang paling tinggi biasanya terjadi di dalam hati dan ginjal. Racun

kadmium  menimbulkan penyakit sebagai berikut : kehamilan, ketidakseimbangan dalam

Page 3: Pemicu 2 Topik 1 No 1-3

internal sekresi, penuaan, kekurangan kalsium, indra penciuman, mulut kering, kerusakan

sumsum tulang, paru-paru basah, dll.

Dampak Pencemaran Chromium (Cr)

Logam chromium dilaporkan juga beracun terhadap manusia. Pengaruh racun ini

pada awalnya diketahui di Jepang. Ittman (1979) dalam Supriharyono (2002) menulis

bahwa pada tahun 1960 masyarakat yang tinggal didaerah sekitar Pabrik Kiryama,

Nippon-Denko Concern di Pulau Hokaido, Jepang, banyak yang menderita kanker paru-

paru.

2. Karena Anda tahu tentang limbah cair yang ditetapkan oleh BAPEDA/KLH,

bagaimana Anda meyakinkan pimpinan pabrik bahwa mereka perlu melakukan

pengolahan limbah logam beratnya?

Untuk meyakinkan pimpinan pabrik bahwa mereka perlu melakukan pengolahan

limbah, pertama-tama harus terdapat bukti bahwa aktivitas dari pabrik tersebut benar-

benar telah menghasilkan limbah cair yang menyebabkan pencemaran di lingkungan

sekitarnya. Pembuktian ini dapat dilakukan dengan menganalisis kandungan dari sampel

air di sekitar pabrik. Apabila benar terdapat kandungan logam berat lebih dari batas yang

diizinkan, maka pimpinan pabrik wajib untuk melakukan pengolahan terhadap limbah

logam berat tersebut. Metode analisis yang paling sesuai dalam kasus ini yaitu metode

AAS (Atomic Absorption Spectometry) karena metode ini merupakan teknik analisis

kuantitatif yang efektif untuk mendeteksi kandungan logam berat karena prosedurnya

yang selektif dan spesifik, biaya analisa yang relatif murah, sensitivitas yang tinggi (ppm-

ppb), serta waktu analisa sangat cepat dan mudah dilakukan.

Analisis AAS pada umumnya digunakan untuk analisa unsur, teknik AAS

menjadi alat yang canggih dalam analisis.ini disebabkan karena sebelum pengukuran

tidak selalu memerluka pemisahan unsur yang ditetukan karena kemungkinan penentuan

satu logam unsur dengan kehadiran unsur lain dapat dilakukan, asalkan katoda berongga

yang diperlukan tersedia. AAS dapat digunakan untuk mengukur logam sebanyak 61

logam.

Page 4: Pemicu 2 Topik 1 No 1-3

3. Bila Anda bermaksud menggunakan AAS (Atomic Absorption Spectometry) untuk

menganalisis kandungan logam beratnya, rancangan penelitian apa yang akan

Anda lakukan?

Rancangan penelitian:

Tujuan penelitian

Meneliti kandungan logam berat pada limbah pabrik.

Jenis penelitian yang akan digunakan

Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode AAS

(Atomic Absorption Spectometry) dan penelitian kualitatif dengan melihat ciri-ciri

fisik dari pencemaran limbah terhadap makhluk hidup dan lingkungan sekitar pabrik.

Unit analisis atau populasi penelitian

Unit analisis penelitian ini yaitu air limbah dari pabrik.

Tempat penelitian dilakukan

Penelitian dilakukan di daerah sekitar aliran limbah pabrik.

Teknik pengambilan data

Pengambilan data dilakukan dengan observasi kualitatif, yaitu dengan melihat ciri-ciri

fisik di daerah sekitar pembuangan limbah, seperti kondisi tumbuhan, ikan, dan

makhluk hidup lain di lokasi tersebut.

Teknik pengambilan sampel

Pengambilan sampel air limbah dilakukan sebanyak satu kali pada beberapa tempat

yang berbeda.

Definisi operasional variabel penelitian

Variabel dari penelitian ini yaitu presentase kandungan logam berat pada air limbah

pabrik.

Teknik analisis data

Analisis dari penelitian ini dilakukan dengan metode AAS (Atomic Absorption

Spectometry).

Instrumen penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah spektrometer serapan atom.