pemicu 1 pleno

32

description

pleno

Transcript of pemicu 1 pleno

Page 1: pemicu 1 pleno
Page 2: pemicu 1 pleno

Tutor : Dr. Irma S.M. Delima, DTMH

Ketua : Yusi Ayu Kusnita 405090144Sekretaris : Maulana M.I. 405090146Penulis : Vinesa Celsiana T. 405100046Nama anggota : a. Nike Pebrica 405100041

b. Vicky Karmanta 405100042 c. Monica Harsono 405100043 d. Maria Valentina 405100044 e. Budi Hartono 405100045 f. Sheila Jessica 405100047 g. Priskila wulan 405100048 h. Dian Permata 405100049 i. Stefanie Samuel 405100050

Page 3: pemicu 1 pleno

Komisi Nasional Perlindungan Anak mencatat, hingga pertengahan tahun 2010 terdapat 6 kasus anak berusia 11 bulan, 2,25 tahun, dan 4 tahun yang kecanduan rokok, dari lima batang per hari hingga 2 bungkus per hari. Dari anak balita perokok yang dipantau itu, lama masa merokok mereka antara 1,5 dan 2 tahun.

Data dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)juga menunjukan prevalensi perokok yang mulai merokok pada usia 5-9 tahun meningkat lebih dari 4 kali lipat sepanjang tahun 2001-2004. sementara remaja usia 15-19 tahun meningkat hingga 144 persen selama tahun 1995-2004.

Hal ini di kemukakan Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait, Kamis (24/6/2010) di Jakarta. “Fenomena (anak) balita merokok ini bukti kelalaian pemerintah dalam menjamin hak hidup dan tumbuh kembang anak. Padahal, anak-anak yang merokok ini membutuhkan perlindungan khusus,”ujarnya.

Dari 6 kasus anak balita perokok itu, Komnas Perlindungan Anak kini tengah melakukan terapi pada anak balita yang kecanduan rokok bernama Al(2,5) dari Sumatera Selatan. Menurut penuturan ibunya, Al mulai merokok sejak usia 11 bulan. Al terbiasa merokok karena kerap bermain di lingkungan perokok. Kebiasaan Al sulit dihentikan karena setiap kali dilarang merokok Al akan menangis dan membenturkan kepala ke tembok.

Page 4: pemicu 1 pleno

TERAPIPsikolog anak Seto Mulyadi mengatakan, Al akan menjalani terapi dengan pendampingan selama 1 bulan dan 3-4 jam per hari di Jakarta. Sebelumnya, Mei lalu, Al pernah menjalani terapi. Hasilnya, Al bis mengurangi kebiasaan merokoknya dari 3-4 bungkus per hari menjadi 1 bungkus per hari. Metode terapi untuk sementara dilakukan dengan bermain. Yang penting, kata Seto, anak tidak stres atau tegang karena itulah yang memicu anak merokok.“anak perlu proses belajar sosial lagi untuk mengubah kebiasaan. Paling tidak perlu waktu 2,5 tahun untuk itu,”kata Seto.Seto menekankan pentingnya mengubah lingkungan anak tidak berubah, perilaku merokok anak juga tak akan hilang.

Page 5: pemicu 1 pleno

1. Menjelaskan seven jump steps2. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi balita

merokok3. Menjelaskan aspek biopsokososiokultural,

ekonomi, etika, dan moral4. Menjelaskan dampak dan kerugian rokok5. solusi

Page 6: pemicu 1 pleno
Page 7: pemicu 1 pleno

7 JUMP STEPS Mengidentifikasikan dan menglarifikasi

unfamiliar terms Menetapkan masalah-masalah yang perlu

didiskusikan Curah pendapat Membuat review dan peta hasil curah

pendapat Menetapkan dan menyusun tujuan belajar Bekerja mandiri mengumpulkan iformasi Melaporkan dan mendiskusikan hasil

temuan informasi

Page 8: pemicu 1 pleno

STEP 1 mengIdentifikasi Istilah Asing

Komisi : sekelompok orang yang ditunjuk (diberi wewenang) oleh pemerintah, rapat, dsb untuk menjalankan fungsi (tugas) tertentu.

Balita : bayi di umur 5 tahun. Data : keterangan atau bahan nyata yang

dapat dijadikan dasar kajian(analisis/kesimpulan).

Survei : teknik riset dengan memberi batas yang jelas atas data; penyelidikan; peninjauan atau pengukuran (tanah).

Prevalensi : jumlah keseluruhan kasus penyakit yang terjadi pada suatu waktu tertentu di suatu wilayah.

Page 9: pemicu 1 pleno

Fenomena : hal-hal yang dapat disaksikan dengan pancaindera dan dapat diterangkan serta dinilai secara ilmiah.

Kecanduan : kejangkitan suatu kegemaran (hingga lupa hal-hal lain).

Terapi : usaha untuk memulihkan kesehatan seseorang yang sedang sakit; pengobatan penyakit; perawatan penyakit.

Metode : cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai yang dikehendaki;cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.

Stres : gangguan atau kekacauan mental dan emosional yang disebabkan oleh faktor luar; ketegangan.

Memicu : menarik picu; menggerakan sesuatu yang berakibat membahayakan.

Page 10: pemicu 1 pleno

1. Apa penyebab dari balita yang merokok?

2. Bagaimana peran pemerintah dan orang tua

dalam mengatasi balita yang merokok?3. Apa saja akibat dari balita yang

merokok?4. Apa yang menyebabkan balita yang

merokok dilihat dari segi faktor eksternal (lingkungan sosial, ekonomi, etika dan moral) dan internalnya ?

Page 11: pemicu 1 pleno

1. Penyebab balita yang merokok :a. Orang tua yang merokok.b. Orang sekitar (teman, tetangga).c. Media rokok.d. Adopsi budaya luar.

2. Peran pemerintah dalam mengatasi balita yang merokok : a. Mendirikan komnas anak.

b. Melakukan terapi.c. Memberikan penyuluhan untuk masyarakat terutama orang tua.d. Membatasi peredaran iklan rokok.Peran orang tua dalam mengatasi balita yang merokok :a. Memberi contoh yang baik.b. Menghindari dari lingkungan perokok.c. Mengurangi, mulai membatasi pemberian rokok.d. Mengajak anak melakukan hal yang positif.e. Mencari tahu penyebab balita merokok.f. Mengantisipasi agar tidak berkelanjutan.g. Meningkatkan pengawasan.

h. Membatasi tontonan.

Page 12: pemicu 1 pleno

3. Faktor akibat dari balita yang merokok :a. Mengganggu fungsi organ tubuh seperti kerja

paru – paru, jantung, dsb.b. Mental yang tidak stabil.c. Penurunan tingkat kecerdasan.d. Dikucilkan di lingkungan.

4. Faktor internal penyebab dari balita yang merokok : a. Stress. b. Keingintahuan. c. IQ rendah.

Faktor eksternal penyebab dari balita yang merokok a. Faktor lingkungan sosial :

* Orang tua memberi contoh buruk. * Kurangnya pengawasan dan perhatian

orangtua.* Media (iklan, buku, film).* Bergaul dengan perokok.* Kurangnya pengetahuan orangtua tentang bahaya

merokok.

Page 13: pemicu 1 pleno

b. Faktor ekonomi : Sebagian besar karena kemiskinan.

c. Etika dan moral :Tidak sesuai dengan norma yang

berlaku.

Page 14: pemicu 1 pleno

PENYEBAB

ASPEK

KESEHATAN

SOSIAL-

BUDAYA

ETIKA MEROK

OK

DAMPAK

SOLUSI

DIRI SENDI

RI

HAMPIR SAMA

DENGAN PEROKOK

AKTIF

LINGKUNGAN

Page 15: pemicu 1 pleno

1. Pengaruh lingkungan sekitar.2. Ketidak perdulian pihak keluarga akan

kesehatan anaknya,ketidak tahuan tentang bahaya rokok bagi anak.

3. Pihak keluarga yang terlalu menuruti kebiasaan anak yang kurang sehat.

4. Iklan rokok (tv,koran,baliho)5. Keinginan untuk mencoba merokok.

LO 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Balita yang Merokok.

Page 16: pemicu 1 pleno

Aspek Kesehatan.Kebiasaan merokok dapat mempengaruhi kesehatan.

Terbukti dari tembakau dan rokok yang sebenarnya memicu berbagai penyakit yang dapat dihindari apabila lepas dari kegiatan merokok.

Aspek Sosial-Budaya.Kebiasaan merokok sekarang sudah mencakupi

masyarakat luas . Pecandu rokok berat dan orang lain yang mengikutinya tanpa berpikir dari efek samping yang ditimbulkan. Mulai dari golongan kecil hingga ke masyarakat elit.

Dalam aspek budaya, dapat dilihat bahwa banyak para pecandu rokok yang tidak mengenal etika sosial. Seperti merokok di sembarangan tempat tanpa memikirkan aspek negatif yang ditimbulkan dan berlangsung turun-temurun.

Page 17: pemicu 1 pleno

Etika Merokok.

Merokok adalah hak pribadi milik seseorang. Akan tetapi, bila dilihat dari segi bidangnya merokok merupakan hak bagi para pecandu rokok dan hak juga milik individu non rokok.

Tatakrama merokok belum sepenuhnya disadari penuh oleh perokok Indonesia.

Page 18: pemicu 1 pleno

Sisi positif : Negara mendapatkanpenghasilan dari pajak

rokok Pabrik rokok menyerap sangat banyak buruh

banyaknya lapangan pekerjaan Sisi negatif :

Banyak masyarakat menghabiskan sebagian besar penghasilannya untuk membeli rokok

Menambah pengeluaran setiap bulannya untuk keluarga miskin kelaparan dan rendahnya pendidikan

Page 19: pemicu 1 pleno

CO, tar dan nikotin dapat berpengaruh terhadap syaraf yang menyebabkan :

1. Gelisah, tangan gemetar (tremor).2. Cita rasa/selera makan berkurang.Tar dan Asap Rokok.1. Batuk-batuk dan sesak napas.2. Kanker jalan napas, lidah atau bibir.Nikotin.1. Jantung berdebar-debar.2. Meningkatkan tekanan darah dan kolesterol dan

penyakit jantung.CO (Karbonmonoksida).

Menyebabkan pengikatan Hb lebih cepat dan cenderung mengandung CO dibandingkan dengan O2. Terjadinya aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah).

LO 4.Dampak Bahaya dari Balita yang Merokok.

Page 20: pemicu 1 pleno

A. Panutan yang buruk bagi anakSetiap hari, dliperkirakan 3000 anak di AS yang menjadi ketagihan merokok sigaret. Bila mereka terus merokok, 1000 diantaranya bisa dipastikan akan meninggal akibat penyakit yang berhubungan dengan merokok.B. Kebakaranjika Anda ceroboh, saat merokok clan membuang puntung rokok yang masih menyala ke sembarang tempat dapat menyebabkan kebakaran.

Back To LO

Page 21: pemicu 1 pleno

C. ImpotensiMerokok akan mengurangi aliran darah yang diperlukan untuk mencapai suatu keadaan ereksi. Karena hal tersebutlah rokok dapat mempengaruhi daya ereksi penis.D. Wajah KeriputMerokok dapat mengurangi aliran oksigen dan zat gizi yang diperlukan sel kulit Anda dengan jalan menyempitkan pembuluh darah di sekitar wajah. Sehingga akan menyebabkan keriput.E. Gigi Berbercak dan Nafas BauPartikel dari rokok sigaret dapat memberi bercak kuning hingga cokelat pada gigi Anda, dan ini juga akan memerangkap bakteri penghasil bau di mulut Anda. Kelainan gusi dan gigi tanggal juga lebih sering terjadi pada perokok.

Back to LO

Page 22: pemicu 1 pleno

F. Anda dan di sekitar menjadi bauRokok sigaret memiliki bau yang tidak menyenangkan dan menempel pada segala sesuatu, dari kulit dan rambut Anda sampai pakaian dan barang-barang di sekitar Anda. Dan bau ini sama sekali bukan hal yang membangkitkan selera pasangan maupun teman-teman.G. Tulang rapuhSejumlah penelitian menemukan hubungan antara merokok dengan osteoporosis pada pria dan wanita. Sebuah penelitian mengamati kasus patah tulang pinggul pada wanita lansia, dan menyimpulkan bahwa satu dari 8 kasus patah tulang itu disebabkan oleh kehilangan massa tulang yang disebabkan oleh merokok.H. DepresiSebagian ilmuwan menganggap rokok mengandung zat yang mampu menyebabkan peningkatan mood. Zat inilah yang biasanya kandungannya berkurang saat seseorang menderita depresi. Itulah juga penyebabnya mengapa orang yang sedang stres atau depresi cenderung mencari ‘pelarian’ ke rokok.

Back To LO

Page 23: pemicu 1 pleno

I. Sirkulasi darah yang burukSel darah merah telah dirancang dari sananya untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Pada perokok, molekul oksigen digantikan oleh komponen dari asap rokok, sehingga menghambat transportasi oksigen yang penting bagi kehidupan sel.J. Gangguan KehamilanRacun-racun yang ada di dalam rokok dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin dalam kandungan dan gangguan-gangguan kesehatan baik pada ibu hamil maupun janin yang dikandungnya.K. Kanker Paru-Paru,Mulut,dan EsofagusNikotin yang terdapat di dalam rokok bersifat karsinogen dan dapat memicu kanker. Tar yang menempel di saluran napas juga dapat menimbulkan kanker.Back To LO

Page 24: pemicu 1 pleno

L. Serangan JantungNikotin akan merangsang pengeluaran adrenalin yaitu hormon yang dihasilkan oleh anak ginjal yang menyebabkan terjadinya peningkatan denyut jantung. Peningkatan hormon adrenalin akan meningkatkan tekanan darah dan kadar kolestrol darah, yang pada akhirnya akan meningkatkan pula terjadinya serangan jantung.M. PneunomiaTar dan asap rokok akan merangsang saluran napas, apabila tertimbun di dalam saluran tersebut, maka akan menyebabkan batuk dan sesak napas.

Back to LO

Page 25: pemicu 1 pleno

N. Penyakit Jantung KoronerMerokok terbukti merupakan faktor risiko terbesar untuk mati mendadak.Risiko terjadinya penyakit jantung koroner meningkat 2-4 kali pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok. Risiko ini meningkat dengan bertambahnya usia dan jumlah rokok yang diisap. Penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko merokok bekerja sinergis dengan faktor-faktor lain, seperti hipertensi, kadar lemak atau gula darah yang tinggi, terhadap tercetusnya PJK.Perlu diketahui bahwa risiko kematian akibat penyakit jantung koroner berkurang dengan 50 persen pada tahun pertama sesudah rokok dihentikan. Akibat penggumpalan (trombosis) dan pengapuran (aterosklerosis) dinding pembuluh darah, merokok jelas akan merusak pembuluh darah perifer.PPDP yang melibatkan pembuluh darah arteri dan vena di tungkai bawah atau tangan sering ditemukan pada dewasa muda perokok berat, sering akan berakhir dengan amputasi.

Back To LO

Page 26: pemicu 1 pleno

O. Penyakit (Stroke)Penyumbatan pembuluh darah otak yang bersifat mendadak atau stroke banyak dikaitkan dengan merokok. Risiko stroke dan risiko kematian lebih tinggi pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok.P. KetergantunganAkibat kronik yang paling gawat dari penggunaan nikotin adalah ketergantungan. Sekali seseorang menjadi perokok, akan sulit mengakhiri kebiasaan itu baik secara fisik maupun psikologis.Dalam urutan sifat ketagihan zat psikoaktif, nikotin lebih menimbulkan ketagihan dibanding heroin, kokain, alkohol, kafein dan marijuana.

Back To LO

Page 27: pemicu 1 pleno

Q. Gangguan Jiwa

Dr. Mark Hammer dari University College London mengatakan penelitian sebelumnya menunjukkan perokok berisiko tinggi terkena gangguan mental, khususnya depresi.Hammer menambahkan bahwa Dia dan rekan-rekannya juga mendapati orang yang menghirup asap rokok akan lebih besar kemungkinannya masuk rumah sakit akibat penyakit kejiwaan dibandingkan mereka yang merokok.

Back To LO

Page 28: pemicu 1 pleno

1. Adanya political will (kemauan politik) dari pemerintah, seperti mensahkan RPP

(Rancangan Peraturan Pemerintah) tembakau.2. Sebaiknya pemerintah lebih bijaksana dalam

mengambil keputusan misal nya lebih menguntungkan kesehatan dan kesejahteraan.

3. Berbagai LSM aktif kampanye anti merokok.4. Memberi penyuluhan kesehatan kepada

masyarakat bekerja sama dengan Departemen Kesehatan dan Departemen Pendidikan Nasional.

5. Upaya kemauan dan tekad dari diri sendiri untuk tidak merokok agar tidak mempengaruhi yang lain.

LO 5. Solusi yang Berguna untuk

Mengatasi Kecenderungan Merokok

Page 29: pemicu 1 pleno

Kebijakan PemerintahMengadakan penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat akan bahaya merokok.

PP nomor 81/1999 yang diperbarui dengan PP 38/2000 tentang Pengamanan Rokok bagi Kesehatan, tetapi law enforcement-nya belum ada sehingga belum memiliki kekuatan. Iklan rokok yang melanggar ketentuan PP No.81 tahun 1999 tentang Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan dan PP No.38 tahun 2000 tentang Perubahan Atas PP no 81 tahun 1999 akan dikenakan pidana penjara paling lama lima tahun dan atau pidana denda paling banyak Rp100 juta.

Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menetapkan perusahaan rokok yang menayangkan iklan rokok di media elektronik di bawah pukul 21:30 waktu setempat.

Back to LO

Page 30: pemicu 1 pleno

KESIMPULANKecendrungan balita, anak, dan remaja

merokok meningkat. Dari seluruh hasil diskusi dan temuan yang telah dibahas, rokok ternyata adalah media yang sangat berbahaya. Mulai dari zat-zat yang terkandung di dalamnya sampai pada penyakit yang ditimbulkan. Rokok bukanlah media untuk pelarian dan mencari kesenangan yang baik. Rokok, jika tidak dihindari dapat menimbulkan efek yang fatal yaitu kematian.

SARANLebih baik konsumsi rokok segera

dihentikan dan produksi rokok dibatasi baik dari dalam negeri maupun penerimaan produksi rokok dari luar negeri. Kesadaran dari diri sendiri untuk dapat menghilangkan rasa minat atau kecanduan pada rokok.

Page 31: pemicu 1 pleno

Amigos.com.2009,’Penyebab Kenapa Anak Bisa Kecanduan Rokok 40 Batang Per Hari’, Berita Terbaru, Nasional, viewed 12 September 2010, <http://ogahnice.blogspot.com/2010/05/alasan-kenapa-anak- bisa-kecanduan-rokok.html>Cancer Research UK.2009,’Merokok dan Kanker : Anak-Anak dan Merokok’, Berita dan Sumber Daya, viewed 12 September 2010, <http://info.cancerresearchuk.org/healthyliving/smokingand

tobacco/childrenandsmoking/>Http : www. Google.com.hk/Gambar Merokok. Minggu, 12 September 2010, pk 11:16 WIB.Nusaindah tripod.com.2001,’Akibat Merokok’, viewed 12 September 2010, <http://nusaindah.tripod.com/akibatmerokok.htm>S. Tp, Soebandi. 2003, ‘Antara Sumbangan Ekonomi dan Etika Merokok’, viewed 12 September 2010, <http://www.litbang.deptan.go.id/artikel/one/11/pdf/Antara%20 Sumbangan%20Ekonomi%20dan%20Etika%20Merokok.pdf>

Page 32: pemicu 1 pleno