Pemicu 1 Respirasi

85
PEMICU 1 BLOK RESPIRASI “Batuk Membuat Khawatir” Almira Nabila Valmai 405130193

description

respirasi

Transcript of Pemicu 1 Respirasi

PEMICU 1 BLOK RESPIRASI Batuk Membuat Khawatir

PEMICU 1 BLOK RESPIRASIBatuk Membuat KhawatirAlmira Nabila Valmai405130193LO 1. Struktur anatomi sistem pernafasan 2. Histologi sistem pernafasan 3. Fisiologi Sistem Pernafasan ( fungsi saluran pernafasan, mekanisme mekanik sistem pernafasan, ventilasi, difusi, compliance, volume paru, pengaturan sentral & perifer, peran kemoreseptor)4. Mekanisme pertukaran oksigen, karbondioksida, sistem buffer darah (proses biokimia difusi, peranan paru dalam pengaturan asam basa)5. Mekanisme refleks batuk & bersin (keluhan utama, anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang)6. KIE upaya pencegahan penyakit saluran pernafasan LO 1 Struktur anatomi sistem pernafasan Saluran PernafasanSistem Pernapasan Atas:Rongga HidungFaringLaringSistem Pernapasan Bawah:TrakeaBronkusBronkiolusAlveolusParu-paru

Saluran Pernafasan Atas:Rongga HidungFungsi:PernafasanProses inspirasi oleh hidungpenyaringan (filtrasi) : oleh membran mukosa pada rongga hidung yang kaya akan pembuluh darah dan glandula serosapenghangatan : oleh jaringan pembuluh darah pada ephitel nasal pelembaban : oleh concha (area penonjolan tulang yang dilapisi oleh mukosa)Epithellium olfactory (medial rongga hidung): penerimaan sensasi bau.pembentukkan suara fenotik: sebagai ruang resonansi.Saluran Pernafasan Atas:FaringPanjang: 13 cmmenghubungkan nasal dan rongga mulut kepada larynx pada dasar tengkorak.T.d:Nasofaring: OrofaringLaringofaring

Saluran Pernafasan Atas:LaringTersusun atas 9 Cartilago ( 6 Cartilago kecil dan 3 Cartilago besar )Terbesar: Cartilago thyroid,bagian depannya mengalami penonjolan membentuk adams appledi dalam cartilago ada pita suara.Letak: garis tengah anterior dari leher pada vertebrata cervical 4 sampai 6.Saluran Pernafasan Atas:Laring

Saluran Pernapasan Bawah:TrakheaSaluran rigidPanjang: 11-12 cmDiameter: sekitar 2,5 cm. Letak: bagian esophagus yang terentang mulai dari cartilago cricoid masuk ke dalam rongga thorax.Tersusun dari 16 20 cincin tulang rawan berbentuk huruf C yang terbuka pada bagian belakangnya.Mengalami percabangan pada carina membentuk bronchus kiri dan kanan.

TRAKHEA

Saluran Pernapasan Bawah:BronkusTerbagi: bronkus kanan dan kiri bronkus lobaris kanan (3 lobus): 10 bronkus segmentalbronkus lobaris kiri (2 bronkus): 9 bronkus segmentalBronkus segmentalis bronkus subsegmental (dikelilingi jaringan ikat, memiliki : arteri, limfatik dan saraf)Bronkus Primer (Utama) kananlebih pendek, lebih tebal, dan lebih lurus: karena arkus aorta membelokkan trakea bawah ke kanan. Objek asing yang masuk ke dalam trakea kemungkinan di tempatkan dalam bronkus kanan.

Saluran Pernapasan Bawah:BronkiolusBronkiolus Terminalis Bronkiolus respiratori

Saluran Pernapasan Bawah:AlveolusTempat pertukaran O2 dan CO2T.D 3 tipe :Tipe I : sel epitel yang membentuk dinding alveoliTipe II : sel yang aktif secara metabolik dan mensekresi surfaktan (suatu fosfolipid yang melapisi permukaan dalam dan mencegah alveolar agar tidak kolaps)Tipe III : makrofag yang merupakan sel-sel fagotosis dan bekerja sebagai mekanisme pertahanan

Saluran Pernapasan Bawah:Paru-paruorgan berbentuk pIramid seperti spons dan berisi udaraLetak: dalam rongga toraks.Apeks: bagian atas iga pertama,Dasar: terletak di atas diafragma, Medial: yang terpisah dari paru lain oleh mediastinum,Kostal: terletak diatas kerangka iga.Permukaan mediastinal memiliki Hilus(akar), tempat masuk dan keluarnya pembuluh darah bronki, pulmonary, dan bronkial dari paru.Selaput Membran ParuPleura viseral:menyelubungi setiap paru-paruPleura parietal:melapisi rongga toraks Ruang intrapleuralRuang potensial antara pleura parietal dan visceral yang mengandung lapisan tipis cairan pelumas.Cairan ini disekresi oleh sel-sel pleural: paru-paru dapat mengembang tanpa melakukan friksi. Tekanan dalam rongga pleura lebih rendah dari tekanan atmosfir: mencegah kolap paru-paru

VaskularisasiPersarafanFungsi Hidung luar A. carotis interna A. ophthalmika A. ethmoidalis anterior N. trigeminus N. olfaktorius N. Opthalmikus Penghidu :Sel pseudo kolumner bertingkat non silia

Respirasi :Sel pseudo kolumner bertingkat bersiliaHidung Dalam A. maksilaris internaA. Palatina mayorA. sfenopalatina Septum plexus kiesselbachPEMBEDANASOPHARYNXOROPHARYNXLARYNGOPHARYNXLETAKDi belakang rongga hidung; di atas palatum molleDi belakang cavum oris dan terbentang dari pallatum molle sampai ke pinggr atas epigllotisATAP Dibentuk corpus ossis sphenoidalis dan pars basilaris ossis occipitalisDibentuk permukaan bawah palatum molle & isthmus pharyngeusDASARDibentuk permukaan atas pallatum molle yang miring Dibentuk 1/3 posterior lidah (hampir vertikal) dan celah antara lidah dan permukaan anterior apiglottisDINDING ANTERIORDibentuk apertura nasalis posteriorTerbuka ke dalam rongga mulut melalui isthmus oropharynx (isthmus faucium)Dibentuk aditus laryngis dan membran mucosa yang meliputi permukaan posterior larynxDINDING POSTERIORMembentuk permukaan miring yang berhubungan dengan atapDisokong corpus vertebra cervicalis 2 dan 3Disokong corpus vertebra cervicalis 3,4,5, dan 6DINDING LATERALTiap2 sisi punya muara tuba auditiva ke pharynxAda arcus palatoglosus & arcus palatopharyngeusDisokong cartilago thyroidea dan membrana thyrohyoideaKETERANGANAtap tonsilla pharyngealis; bila mbesar (adenoids) gangguan pendengaran,obstruksi nasal, otitis mediaTerjadi persimpangan antara tractus digestivus dan tractus respiratoriusAda tonsila palatina (di fossa tonsillaris) Radang tonsilitis

Ring of waldeyer (jar. Limfoid inkomplit) :tonsilla pharingealis, palatina, lingualis20LO 2Histologi sistem pernafasan Naris anterior (nostril) jaringan ikat fibrosa serta tulang rawan, bentuknya dapat berubah-ubah karena adanya gerakan ototNaris posterior tulang rawan hialin dan tulangTerdiri dari : Vestibulum & fossa nasalisVestibulum :Kel.SebaseaKel.KeringatVibrissaeEpitel Berlapis Gepeng tdk memiliki lap.tanduk lg Epitel Bertingkat silindris bersilia bersel goblet : epitel respirasiFossa NasalisPenonjolan tulang : concha superior, media, inferiorSuperior : dilapisi oleh sel epitel olfactoriusMedia+Inferior : dilapisi oleh sel epitel respirasiInferior : terbesar & dilapisi o/ lapisan mukosa yg lbh tebal

Epitel olfaktorius memperlihatkan tiga jenis sel:Sel penyokongSel olfaktoriusSel basal

Sel penyokongSel basalVan De Graaff Human Anatomy, 6th ed (McGraw-Hill 2001)

HISTOLOGI (epitel)

Rongga hidungRegio vestibulumRegio Cavum nasiRegio OlfaktoriusEpitelLam. PropBerlap. Gepeng +Tanduk

VibrissaeKel. sebaseaKel. sudoriferaBertgk. torak, siliaSel goblet

Limfosit, Eosinofil, Sel Plasma, Makrofag. Kel. Seromukosa IdemSel olfaktoriusSel sustentakulerSel basalKel. Serosa Bowman(Tubulo alv. Bercab.) bertingkat bersilindris29Mikroskopis : Epitel bertingkat torak, silia, sel gobletLamina propria tipisKelenjar seromukosaNasofaring:HidungNasofaringLaringMikroskopis : Epitel bertingkat torak, siliaOrofaring:Rongga mulutOrafaring OesofagusMikroskopis : Epitel belapis gepengSinus Paranasalis :Sinus MaksilarisSinus FrontalisSinus EtmoidalisSinus Sfenoidalis30TRAKEABR. INTRAPULM.BRONKIOLUSTN. MUKOSAbertingkatTorak++-(LEI)

++++bertingkatTorak+++

++++bertingkatTorak+++

-+++bertingkatTorak+++

---+Tl. RawanKel. SeromukosaLimfonodusOtot polosTN. SUBMUKOSASiliaSel gobletTn. Musk. Muk.EpitelBR.TERMINAL31BronkiolusTerminalBronkiolusRespiratoriusDuktusAlveola risAlveoliTN. MUKOSASelapis torakrendah+-+

---+Selapiskubis+-+

---+SelapisKubis+Alv--+

---+Pulm.Sac.---

---+SokusAlveola risAlveol.

---

----Gepeng,Alv.---

----Tl. RawanKel.SeromukosaLimfonodusOtot polosTN. SUBMUKOSASiliaSel gobletTn. Musk. Muk.Epitel32BronkusLamina: lamina propria(kartiolago+otot polos spiral+ kel. Mukosa+seromukosa)Punya nodulus limfatikus di percabangan bronkusSaraf: N. Vagus+saraf simpatis

BronkiolusEpitel: epitel bersel gobletEpitel di bronkiolus besar: epitel toraks bertingkat bersiliaLamina: lamina propria otot polos+serat elastinSaraf: N. Vagus+saraf simpatis

Bronkiolus terminalEpitel: epitel kubis bersiliaPunya sel clara(bentuk kubah)Bronkiolus respiratoriusEpitel: epitel kubis bersiliaEpitel di dekat lubang alveolaris: epitel selapis gepengLamina: lamina propria(lapisan otot polos+jaringan ikat elastin)

Duktus AlveolarisEpitel: epitel selapis gepengLamina:lamina propria: di pingir alveoli( matrix kaya serat elastin(utk mengembang/kontraksi)+kolagen(melindungi dari peregangan berlebihan))Saccus AlveolarisMerupakan kumpulan alveolaris

Alveoli2 alveoli dipisahkan septum interalveolaris-2 lapis sel epitel gepeng+interstitialDinding septum interalveolaris terdiri dari:sel endotel kapiler utk membatasi kapiler+vesikel pinositikSel gepeng alveolar(tipe 1): utk membatasi alveoli+vesikel pinositik, membentuk sawar udara-darah yg sangat permeabel gasSel alveolar besar(tipe 2): sel epitel gepeng berbentuk kubis dan sitoplasmanya vesikuler, utk menghasilkan surfaktan

Terdiri atas 4 lapis membran:Sitoplasma sel epitelLamina basalis sel epitelSitoplasma sel endotelLamina basalis sel endotel

PleuraMerupakan membran serosa yang melindungi pulmoTerdiri atas parietal dan visceralPenyusun: sel mesotelPembuluh darah paru berdasarkan fungsi:Nutrisi: A dan V bronkialisFungsional: A dan V pulmonalSaluran limfe:Profunda: mengikuti saluran darahSuperficial: terdapat di pleura visceralis

LO 3Fisiologi Sistem Pernafasan ( fungsi saluran pernafasan, mekanisme mekanik sistem pernafasan, ventilasi, difusi, compliance, volume paru, pengaturan sentral & perifer, peran kemoreseptor)

FUNGSI RESPIRASI DARI PARU

Respirasi : pertukaran gas O dan COKeseimbangan asam basaKeseimbangan cairanKeseimbangan suhu tubuhMembantu venous return darah ke atrium kanan selama fase inspirasiEndokrin : keseimbangan bahan vaso aktif, histamine, serotonin, ECF dan angiotensinPerlindungan terhadap infeksi: makrofag yang akan membunuh bakteri

Mekanisme Pernapasan

Berdasarkan cara melakukan inspirasi dan ekspirasi serta tempat terjadinya, manusia dapat melakukan dua mekanisme pernapasan, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.penapasan dadaProses inpirasi

penapasan dadaproses ekspirasi

penapasan perutproses inspirasi

penapasan perutProses ekspirasi

VENTILASI PARUMEKANIK VENTILASI PARU : INSPIRASI DAN EKSPIRASI.

MEKANISME DASAR: 1. GERAKAN DIAFRAGMA. 2. GERAKAN TULANG IGA.RESPIRASI BIASA : DIAFRAGMA.RESPIRASI KUAT : DIAFRAGMA + OTOT-OTOT INSPIRASI & EKSPIRASI OTOT INSPIRASI : 1. M. STERNOCLEIDOMASTOIDEUS. 2. M. SERRATUS ANTERIOR 3. M. SCALENUS. 4. M. INTERCOSTALIS EKSTERNUS. 5. M. LEVATOR SCAPULAE.

OTOT EKSPIRASI:1. M. RECTUS ABDOMINIS. 2. M. INTERCOSTALIS INTERNUS. 3. OTOT-OTOT DINDING PERUT.Ventilasi Alveolar dan Ventilasi dalam1 menitVentilasi menit : jumlah total udara baru yang masuk ke dalam sal pernapasan per menit (TV x frekuensi respirasi) 500 ml X 12 x/menit = 6 lt/menitFrekuensi napas: Jumlah napas per menitAnatomic dead space: bagian dari sistem respirasi dimana tidak terjadi pertukaran gas: Volume 150 ml (usia makin tua makin banyak)Ventilasi Alveolar : banyaknya udara permenit yang masuk ke dalam sistem respirasi, dimana terjadi pertukaran gasventilasi alveolar Kecepatan ventilasi alveolar = ventilasi alveolar per menitadalah volume total udara baru yang masuk alveoli tiap menit= frekuensi napas x (TV vol dead space)= 12 x (500 150) = 4200 ml/ mntIni mrpkn salah satu faktor penentu konsentrasi O2 & CO2 di alveoliGradient Diffusi Oksigen dan KarbondioksidaOksigenBerpindah dari alveoli menuju darah. Darah telah tersaturasi penuh dengan oksigen ketika meninggalkan kapiler.P02 pada darah menurun karena tercampur dengan darah deoksigenasiOxygen berpindah dari kapiler jaringan masuk ke dalam jaringanKarbondioksidaBerpindah dari jaringan menuju ke kapiler jaringanBerpindah dari kapiler pulmonal ke alveoliComplianceMerupakan ukuran mudah atau sulitnya paru dan thoraks untuk mengembangSemakin besar compliance, perubahan tekanan semakin mudah ekpansi lebih mudahCompliance kecil atau dibawah normal ekpansi lebih sulitKondisi yang menyebabkan menurunnya complianceFibrosis PulmonaryEdema PulmonaryRespiratory distress syndrome Volume pulmonalVolume Tidalvol udara masuk atau keluar pada saat inspirasi & ekspirasi biasa ( 500 ml) IRV : Inspiratory reserve volumevol udara ekstra yg dpt di inspirasikan di atas TV normal ( 3000 ml)ERV : Expiratory reserve volumevol udara ekstra yg msh dpt dikeluarkan dg ekspirasi kuat ( 1100 ml)Residual volumevol sisa yg ada di paru stlah ekspirasi kuat ( 1200 ml)RV ini ptg k/ di alv akan tetap ada udara, shg kdr O2 & CO2 di drh tidak berubah dg cepat setiap kali bernapas

Kapasitas PulmonalInspiratory capacityVT + IRV Functional residual capacityERV + RVVital capacityIRV + TV + ERVKapasitas Paru TotalIRV + ERV + TV + RVVolume dan Kapasitas Pulmonal

Pengaturan respirasi:Area Respirasi pada Batang OtakPusat respirasi medullaGrup Dorsal stimulasi diaphragma inspirasiGrup Ventral stimulasi m. intercostal internus dan m. abdominal ekpirasi kuatGrup Respirasi Pontine (pneumotaxic)Terlibat dalam perubahan inspirasi dan ekspirasi terutama mengatur kecepatan dan dalamnya inspirasiStruktur Area Respirasi pada Batang Otak

LO 4Mekanisme pertukaran oksigen, karbondioksida, sistem buffer darah (proses biokimia difusi, peranan paru dalam pengaturan asam basa)Proses Pertukaran GasDi dalam paru paru terjadi secara difusi.Ada 2 proses mekanisme pernapasan:Pertukaran O2 dari udara di dalam alveolus dengan CO2 dalam kapiler darah yang disebut dengan pernapasan luar (pernapasan eksternal).

Pertukaran O2 dari aliran darah dengan CO2 dari sel-sel jaringan tubuh yang disebut pernapasan dalam (pernapasan internal).

O2 dan CO2 berpindah menembus membran melalui difusi pasif mengikuti penurunan gradien tekanan parsialTekanan parsial suatu gas dalam udara:

Pertukaran Oksigen Dan Karbondioksidaterjadi antara alveolus paru dengan kapiler paruPertukaran gas-gas tersebut terjadi secara pasif sederhana mengikuti penurunan gradien tekanan parsialFaktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi:Ketebalan membranLuas permukaan membranKoefisien difusiPerbedaan tekanan parsialJarakBuku Ajar Fisiologi Kedokteran, Guyton and Hall; hal. 522

LO 5Mekanisme refleks batuk & bersin (keluhan utama, anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang)Mekanisme BatukMekanisme batuk Reflek batuk melibatkan mekanisme sentral dan periferPusat batuk di medulla oblongata :Sentral : medulla oblongata menerima rangsangan dan mulai terjadinya respon reflek (inspirasi dalam, glottis tertutup, tekanan dlam paru-paru semakin kuat dan menghembuskan nafas kuat)Perifer : reseptor batuk di faring, laring, trakea atau paru-aru dapat dirangsang oleh udara, membran mukus kering, atau sekresi berlebihan.

Refleks BersinRefeks bersin sangat mirip dengan refleks batuk kecuali bahwa refleks ini berlangsung pada sal hidung, bukan pada sal napas bagian bawah.Rangsangan (impuls aferen) berjalan dalan nervus kelima, medulaTerjadi serangkaian reaksi yang mirip dengan refleks batuk; tetapi uvula ditekan, sehingga jumlah besar udara dengan cepat melalui hidung, dengan demikian membantu pembersihan sal hidung dari benda asingPemicu Refleks BersinInfectionExternal FactorInternal FactorFamilial Major cause: bacteria, virus (common cold / influenza) & fungus (aspergillus infection)

Children are easily affected while playing with infected children or infected objects. Irritants - smoke, strong smells, pollution, Environment - Cold weather, rain water, smell of sand, especially during rain, dampness & temperature variations Contact with animals Household items - carpets, pillows, mattresses, furred and stuffed toys Foods Herbs Drugs form from the progress of diseases:

Nasal - deviated nasal septum, nasal polyp and sinusitis

Ear- Otitis media, CSOM, impacted cerumenIn the tendency of allergic dermatitis or asthma, sneezing is found to run in families.

Even though these are all the triggers of sneezing and allergy, the ultimate reason or exact cause is obscure, since bacteria or dust are normally well toleratedFoods can also cause sneezing immediately due to preservatives and food colours. Chillies, cucumber, watermelon and non-vegetarian foods such as fish, meat, and egg can also induce sneezing. This is often noticed in children.

66REFLEKS BERSINRangsanganReseptor taktil di hidungNervus trigeminusMedula OblongataRespon tubuh Inspirasi udara ke paru Epiglotis menutupan glotis Penutupan pita suaraTekanan dalam alveolusOtot abdomen dan otot ICS internaKontraksi kuatEkspirasi mendadakEpiglotis dan pita suaraTerbukaUvula ke bawahAliran ekspirasi kuat melaluiRongga mulut dan hidungBenda asing keluarAnamnesaTanyakan keluhanRiwayat penyakit sekarang dan terdahulu:keadaan pernapasan (napas pendek), nyeri dada, batuk, sputumRiwayat kesehatan keluarga:anggota keluarga yang menderita empisema, asma, alergi dan tuberkulosa.Pemeriksaan FisikInspeksiBentuk dadaNormal : diameter Anterior Posterior transversal = 1:2Pigeont Chest: sternum menonjol kedepan, diameter Anterior Posterior > transversalBarrel Chest : Anterior Posterior : transversal = 1:1Funnel Chest : anterior Posterior mengecil, sternum menonjol ke dalam...InspeksiEkspansi : simestris / tidakSifat pernafasan : pernafasan dada dan perutFrekuensi pernafasan : 16 18 x/menitRitme pernafasanEupnea : irama normalKusmaul : cepat dan dalamHiperventilasi : pernafasan dalam, kecepatan normalBiotS : Cepat dan dalam, berhenti tiba2, kedalaman sama (kerusakan saraf)Cheyne stoke : bertahap dangkal lebih cepat dan dalam lambat apnea (kerusakan saraf)Suara batuk : produktif / tidak

PalpasiNyeri dada tekan :kemungkinan fraktur igaKesimetrisan ekspansi dadaCaranya :letakkan kedua telapak tangan secara datar:Bisa pada anterior, sisi dan posterioAnjurkan tarik nafasAmati : normal bila gerakan tangan simetris

Taktil fremitusCaranya : letakkan tangan sama dengan cara pemeriksaan ekspansi dadaanjurkan pasien menyebut tujuh-tujuh / enem-enamrasakan getaranKurang bergetar : pleura effusion, pneumothorakslakukan pada seluruh permukaan dada (atas,bawah,kiri,kanan, depan,belakang)Fremitus meningkat bisa ditemukan pada :Infiltrat paruCompressive atelektasisCavitas paruFremitus menurun pada :Penebalan pleuraEfusi pleuraPneumothoraxEmfisema paruObstruksi dari bronkus

Selain itu dengan palpasi dapat juga menentukan kelainan di perifer seperti :kondisi kulit (basah atau kering)adanya demamarah aliran vena dikulit pada vena yang terbendung (venaectasi)tumorpembesaran KGBdeviasi trakea

Perkusijari yang ditekan mendatar di atas dada; ujung jari ini diketokan di atas tulang tengah jari dengan jari dominan.Paru normal : sonor/resonanPneumothoraks : hipersonorJaringan padat (jantung, hati) : pekak/datarDaerah yang berongga : tympaniBatas organkiri : dari atas ke bawah ditemukan sonor/resonan- tympani : ICS 7/8 (Paru-lambung)kanan : ICS 4/5 (paru-Hati)posterior :-Supraskapularis (3-4jari di pundak) batas atas paru

Jenis bunyi perkusi dinding toraks:Suara perkusi normal dari toraks pada lapangan paru disebut sonor ( resonance)Perkusi pada infiltrat paru dimana parenkim lebih solid mengandung sedikit udara)Perkusi akan menghasilkan redup (dullness).Perkusi pada efusi pleura masif atau massa tumor yang besar suara perkusi pekak (flatness).Hiperinflasi dari paru dimana udara tertahan lebih banyak dalam alveoli atau adanya udara didalam rongga pleura (pnemothorax) menghasilkan perkusi (hipersonor).Adanya udara dalam lambung menimbulkan suara perkusi ( timpani).

Metoda ini tetap penting walaupun pemeriksaan radiologi toraks sudah makin berkembang, oleh karena dengan pemeriksaan fisik yang baik bisa memprediksi kelainan yang ada dalam rongga toraks sebelum pemeriksaan radiologi dilakukan. Dengan pemeriksaan ketok/ perkusi pada dinding toraks akan menggetarkan udara yang ada dalam paru. Bunyi yang dihasilkan tergantung dari banyak sedikitnya udara yang ada dalam rongga dada.

Hal yang perlu diperhatikan pada pemeriksaan perkusi dinding toraks :a. Jika dinding toraks pasien lebih tebal tekanan jari flexi meter pada permukaan dinding toraks semakin ditingkatkan dan ketokan flexor semakin kuat.b. Lakukan ketokan cepat, kuat, tegak lurus memantul dari jari tengah tangan kanan padaphalanxkedua dari jari tengah tangan kiri yang menempel pada permukaan dinding toraks.c. Gerakan ketokan pada perkusi berpusat pada sendi pergelangan tangan bukan pada sendi siku.d. Kekuatan perkusi disesuaikan, pada dinding toraks yang ototnya tebal perkusi agak lebih kuat sedangkan pada daerah yang ototnya tipis seperti daerah axilla dan lapangan bawah paru, kekuatan perkusi tidak terlalu kuat.e. Waktu inspirasi dalam, batas belakang paru akan turun 4-6 cm, oleh karena terjadi peranjakan batas paru turun ke bawah yang ditandai oleh perobahan suara perkusi redup menjadi sonor sejauh 4-6 cm.f. Bagian anterior toraks, bunyi sonor mulai dari clavicula kearah arcus costarum, kecuali pada daerah jantung dan hati yang memberikan perkusi redup atau pekak.g. Pada daerah anterior kanan pada ruang intercostal 4 sampai 6 akan didapatkan perkusi redup, dimana pada daerah ini didapatkan overlap antara parenkim paru dengan hati (perkusi dilakukan pada linea medio clavicularis kanan.h. Dari intercostal 6 sampai arcus costarum kanan, perkusi adalah pekak (daerah hati) yang tidak ditutupi parenkim paru.i. Pada bagian anterior kiri bawah, didapatkan perkusi timpani (daerah lambung) 2-3 cm diatas (superior) dari clavicula di sebutkronigs isthmus. Suatu zona sonor + 4-6 cm meluas melewati bahu kearah posterior sampai tonjolan scapula, daerah ini bisa menyempit bila terjadi fibrosis dari apex paru.j. Daerah dinding belakang toraks, bunyi perkusi sonor dari apex paru sampai batas bawah vertebrae thoracal X/XI.k. Diatas scapula bunyi perkusi sonor agak melemah.l. Batas jantung dengan perkusi :Kanan : Ruang intercostal III-IV pinggir sternum kananKiri atas : Ruang intercostal III kiri, 2-4 cm dari mid sternumKiri bawah : Intercostal V kiri, pada linea mid clavicularis.

74Auskultasitipe bunyi yang terdengar pada dada normal:bunyi napas vesikuler: terdengar pada perifer parubunyi napas bronkial: terdengar di atas trakea;bunyi napas bronkovesikuler : terdengar pada kebanyakan area paru dekat jalan napas utamaSuara tambahanRonchi (ronchi kering):Suara yang tidak terputus, akibat adanya getaran dalam lumen saluran pernafasan karena penyempitan : ada sekret kental/lengketRales (ronchi basah): Suara yang terputus, akibat aliran udara melewati cairan dan terdengar pada saat inspirasiWheezes wheezing: Suara terdengar akibat obstruksi jalan napas, terjadi penyempitan sehingga ekspirasi dan inspirasi terganggu, sangat jelas terdengar saat ekspirasi

Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan radiologik : Foto toraks, CT scan toraksPemeriksaan sputumPemeriksaan darahPulse oxymetryAGDA ( analisis gas darah arteri )Pemeriksaan faal paru : Spirometri dan APETindakan invasif : Bronkoskopi dan TorakoskopiPemeriksaan Faal Paru:SpirometriSpirometri alat untuk mengukur fungsi paruIndikasiMenetapkan kelaianan faal paru obstruktif, restriktif ataumixedEvaluasi respon pengobatan: bronkodilator ataupun steroidEvaluasi dan menilai keparahan faal paruEvaluasi pre operasi Menentukan prognosis penyakit

Tindakan Invansif:BronkoskopiTindakan invasive dengan memasukkan alat bronkoskop kedalam percabangan bronkusIndikasi:Batuk darah Batuk yang tidak jelas penyebabnya.Mengi setempat yang dicurigai kemungkinan sumbatan oleh benda asing, gumpalan mukus atau tumor.Kelainan gambaran radiologis, gambaran massa.

Pemeriksaan Analisa Gas DarahPemeriksaan gas darah dipakai untuk menilaikeseimbangan asam basa dalam tubuh, kadar oksigenasi dalam darah, kadar karbondioksida dalam darah. Lokasi pengambilan darah yaitu: Arteri radialis, A. brachialis, A. Femoralis.Oksimetri Nadi (pulse oximetry)Adalah metode pemantauan non-invasif terhadap saturasi oksigen hemoglobin. Sensor sekali pakai diletakkan pada ujung jari, dahi, daun telinga, atau batang hidung. SaO2 normal adalah 95 % s.d 100 %. Nilai dibawah 85 % menunjukkan bahwa jaringan tidak mendapat cukup suplai oksigen.

Pemeriksaan radiologi dadaRontgen dada rutin biasanya terdiri atas dua bidang proyeksi anteroposterio dan lateral. Rontgen dada diambil saat inspirasi penuh.Tujuan pemeriksaan foto thoraks untuk :a)Menilai adanya kelainan jantung, misalnya kelainan letakjantung, pembesaran atrium atau ventrikel, pelebaran dan penyempitan aorta.b)Menilai kelainan paru, misalnya edema paru, emfisema paru, tuberculosis paru.

Pemeriksaan Angiography Pembuluh-pembuluh pulmonaryuntuk menyelidiki penyakit tromboembolik paru-paru, seperti emboli pulmonal, dan abnormalitas kongenital pohon vaskular pulmonal. Angiography pulmonal adalah penyuntikan cepat medium radiopaque ke dalam vaskular paru-paru. Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan menyuntikkan bahan radiopaque ke dalam salah satu atau kedua lengan (secara simultan) atau kedalam vena femoral, dengan menggunakan jarum atau kateter yang sebelumnya telah dipasang didalam arteri pulmonal yang besar atau percabangannya .

Pemeriksaan SputumSecara umum kultur sputum digunakan untuk mendiagnosis, pemeriksaan sensitivitas obat, dan sebagai pedoman pengobatan.Pasien diintruksikan untuk membersihkan hidung dan tenggorok dan membilas mulut untuk mengurangi kontaminasi sputum. Setelah melakukan beberapa kali napas dalam, pasien membatukkan (meludahkan), menggunakan diafragma dan mengeluarkan kedalam wadah steril.Jika sputum tidak bisa keluar secara spontan, pasien sering dirangsang untuk batuk dalam dengan menghirupkan aerosol salin yang sangat jenuh, glikol propilen yang mengiritasi atau suatu agen lainnya yang diberikan dengan nebuliser ultrasonik.

Pemeriksaan rinoskopi anterior : pemeriksaan rongga hidung dari depan yg dilakukan dengan menggunakan spekulum hidung yg dimasukkan kedalam kavum nasi. Kemudian struktur kavum nasi dilihat dengan menundukkan dan menegakkan posisi kepala penderita.Yang dilihat adalah :1. Konka inferior nasi2. Vestibulum3. Meatus inferior4. Meatus Media5. Konka media6. Septum nasi dan7. Apakah ada tumor atau tanda-tanda radang

RINOSKOPI POSTERIORDilakukan seperti pada pemeriksaan rongga hidung dari belakang dengan menggunakan kaca nasofaring.Menggunakan kaca reflektor dan lampu kepala. Dengan menggunakan spatel, lidah ditekan kebawah. Pada saat memasukkan kaca reflektor, penderita diminta bernafas dari mulut, tetapi setelah kaca masuk penderita diminta bernafas dari hidung.Yang perlu diperhatikan adalah :1. Bagaimana keadaan koana2. Septum nasi3. Konka nasalis media dan superior4. Adakah sekret atau postnasal drip (sekret yg mengalir dari hidung ke nasofaring)5. Adakah masa tumor6. Bagaimana keadaan muara tuba eustachi dan7. Pada anak kecil perhatikan keadaan adenoidnya.

LO 6KIE upaya pencegahan penyakit saluran pernafasan Mencegah dan menanggulangi penyakit sistem pernapasan Kondisi lingkungan yang bersih dan sehat Imunisasi lengkap Hindari polusi udara dengan memakai masker terutama di perjalanan sehingga debu, gas, dsb. tidak ikut masuk ke paru-paru kita.Banyak minum air putih terutama yang hangat dan mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seperti buah-buahan segar terutama yang banyak mengandung vitamin C (zat antioksidan untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh). Cukup istirahat, hindari stres, dan melakukan olahraga secara teraturHindari merokok dan asap rokok Jika tubuh sedang tidak fit, untuk sementara waktu hindari interaksi dengan penderita ISPA, atau gunakan masker. Jangan minum-minuman keras ber-alkohol. Alkohol dapat menyebabkan keringnya sistem pernapasan sehingga bakteri mudah menempel.