Post on 26-Dec-2015
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangJika seorang ibu akan bersalin datang dengan keluarga maka seorang bidan layaknya
dapat menerima ibu dan keluarganya. Seringkali seorang petugas kesehatan terburu-baru dalam memberikan asuhan kepada wanita yang akan bersalalin. Hal ini akan mengakibatkan rasa takut dan kurang percaya dari pihak pasien dan keluarga terhadap bidan, terlebih bila dihadapkan dalam kondisi kegawatan. Setelah menerima ibu dan keluarga dengan baik, bidan kemudian melakukan pengkajian terhadap riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan fisik.
Setelah itu layaknya seorang bidan melakukan diagnosis apakah ibu sudah masuk dalam persalinan yang sesungguhnya atau belum, kemudian menentukan apakah ibu membutuhkan intervensi darurat segera. Kemudian bidan membuat rencana asuhan. Dari rencana asuhan yang telah ditetapkan kemudian diaplikasikan dan pada akhirnya dievaluasi untuk dinilai keberhasilan atau tidak dari asuhan yang diberikan.
1.2 Tujuan
Asuhan kebidanan persalinan dan Bayi Baru Lahir | 1
BAB 2KAJIAN TEORI
2.1 Definisi Manajemen Kebidanan MasaManajemenkebidananadalahmetodedanpendekatanpemecahanmasalahkesehatanibu
dananak yang khususdilakukanolehbidandalammemberikanasuhankebidanankepadaindividu, keluargadanmasyarakat.Kala I dimulaidaripembukaanserviks 1cm sampaidengan 10cm ataupembukaanlengkap.
2.2 Manajemen Kebidanan Masa Persalinan Kala IKala I persalinandimulaisejakterjadinyakontraksi uterus yang teraturdanmeningkat
(frekuensidankekuatannya) hinggaserviksmembukalengkap (10 cm).Asuhansayangibu yang
baikdanamanselamapersalinanmemerlukananamnesadanpemeriksaanfisiksecaraseksama.Pertamasapaibudanberitahuapa yang akanandalakukan. Jelaskanpadaibutujuananamnesadanpemeriksaanfisik.Jawabsetiappertanyaan yang diajukanolehibu.Selamaanamnesadanpemeriksaanfisik, perhatikantanda-tandapenyulitataukegawatdaruratandansegeralakukantindakan yang sesuaibiladiperlukanuntukmemastikanpersalinan yang aman.Catatsemuatemuananamnesadanpemeriksaanfisiksecaraseksamadanlengkap.Kemudianjelaskanhasilpemeriksaandankesimpulanpadaibudankeluarga.Proses pengkajian terdiri atas empat kegiatan, yaitu:1. Pengumpulan data
Pengumpulan data adalah pengumpulan informasi yang dilakukan secara sistematis dan kontinyu tentang status kesehatan klien untuk menentukan masalah-masalah serta kebutuhan-kebutuhan keperawatan klien. Tujuan pengumpulan data adalah untuk memperoleh informasi dan menilaii tentang keadaan kesehatan klien, untuk menentukan masalah keperawatan dan kesehatan serta membuat keputusan yang tepat dalam menentukan langkah-langkah berikutnya.
Jenis data yang dikumpulkan dapat berupa data subjektif dan data objektif. Data subjektif adalah data yang diperoleh dari keluhan-keluhan yang disampaikan oleh klien, termasuk sensasi klien, perasaan, nilai-nilai, kepercayaan, pengetahuan, dan persepsi terhadap status kesehatan dan situasi kehidupan, misalnya: rasa nyeri, mual, sakit kepala, rasa kuatir, cemas, dan lain lain.
Sedangkan data objektif adalah data yang diperoleh melalui suatu pengamatan, pengukuran dan pemeriksaan dengan menggunakan standar yang diakui (berlaku), misalnya: perubahan warna kulit, tekanan darah, suhu tubuh, perubahan perilaku, dan lain lain.
2. Organisasi dataOrganisasi data merupakan sebuah variasi kerangka kerja untuk keteraturan pengumpulan data dan pencatatan hasil pengumpulan data. Kerangka kerja membantu sebagai pedoman selama melakukan wawancara dan pemeriksaan fisik, mencegah tidak tercantumnya informasi yang berhubungan dan memudahkan
Asuhan kebidanan persalinan dan Bayi Baru Lahir | 2
dalam analisa data pada tahap perumusan diagnosa. Kerangka kerja dapat dimodifikasi berdasarkan status kesehatan klien (Fuller & Schaller-Ayers, 1994, dalam Craven & Hirnle, 2000).
3. Validasi dataMenurut Kozier et al. (1995) validasi data adalah kegiatan “Double-Checking” atau verifikasi data untuk mengkonfirmasi kelengkapan, keakuratan, dan aktualitas data. Dengan memvalidasi data, membantu untuk memastikan kelengkapan informasi dari pengkajian, kecocokan data objektif dan subjektif, mendapatkan tambahan informasi,menghindari ketidakteraturan dalam mengumpulkan dan memfokuskan data sehingga tidak terjadi kesalahan dalam penulisan dan identifikasi masalah.
4. Analisa DataAnalisa data adalah kemampuan kognitif dalam pengembangan daya berpikir dan penalaran yang dipengaruhi oleh latar belakang ilmu dan pengetahuan, pengalaman, dan pengertian tentang subtansi ilmu keperawatan dan proses penyakit. Dalam melakukan analisa data diperlukan kemampuan menghubungkan data dengan penyebab berdasarkan konsep, teori dan prinsip yang relevan untuk membuat kesimpulan dalam menentukan masalah keperawatan klien.
2.3 Langkah-langkah Mengkaji Riwayat Kesehatan Kala IPengkajian adalah pemikiran dasar yang bertujuan untuk mengumpulkan
informasi atau data tentang respon klien agar dapat mengidentifikasi dan mengenali masalah atau kebutuhan kesehatan klien. Dari semua informasi yang terkumpul didapatkan data dasar berupa riwayat kesehatan/ keperawatan, pengkajian fisik, riwayat pengobatan dan pemeriksaan fisik, termasuk hasil laboratorium dan tes diagnostik, dan data berupa kontribusi informasi dari tenaga kesehatan lainnya. Langkah 1 : Data Subjektif
Data subjektif diperoleh dari hasil bertanya atau amnanesa dari pasien, suami atau keluarga. Tujuannya untuk mengumpulkan informasi tentang riwayat kesehatan, kehamilan dan persalinan.o Mengumpulkan data
a. Biodataatauidentitaspasien. Nama
Tanyakan dengan tujuan agar dapat mengenal atau memanggil klien dan tidak keliru dengan penderita lain.
UmurUntuk mengetahui keadaan klien, apakah klien termasuk dewasa atau usia lanjut.
AgamaDitanyakan untuk mengetahui kepercayaan klien terhadap Agama yang dianutnya sehingga memudahkan dalam melakukan asuhan dan pendekatan.
Suku / bangsaDitanyakan untuk mengetahui asal daerah klien.
Asuhan kebidanan persalinan dan Bayi Baru Lahir | 3
PekerjaanDitanyakan untuk mengetahui status sosial ekonomi sebagai dasar konseling dan pengobatan yang diberikan.
PendidikanDitanyakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan Ibu atau suami sebagai dasar memberikan KIE.
AlamatDitanyakan untuk mengetahui klien tinggal dimana, menjaga kemungkinan bila ada klien yang namanya sama, selain itu alamat juga diperlukan bila mengadakan kunjungan kepada penderita.
b. Kehamilan gravida atau para.c. Keluhanutamaibu (apa yang iburasakan, sejakkapantimbulnyakeluhan,
ceritakanurutankejadian, tindakanapa yang sudahdilakukan)d. Riwayatmenstruasi (umur menarche, siklus, lamanya, banyaknyadarah,
danadanyadisminorea).e. HPHT (haripertamahaidterakhir).f. Kapanbayiakanlahir (taksiranpersalinan).g. Apakahibupernahmelakukan ANC.
o Mengidentifikasimasalah
a. Meninjau kartu antenatal untuk:- Usia kehamilan.-Masalah/komplikasi dengan kehamilan yang sekarang.o Pernahkah ibu mendapat masalah selama kehamilannya (misalnya
perdarahan, hipertensi, dll).o Kapan mulai kontraksi. Apakah kontraksi teratur ? seberapa sering
terjadi kontraksi.- Riwayat kehamilan yang terdahulu.
o Riwayat kehamilan sebelumnya
o Apakah ada masalah selama kahamilan atau persalinannya sebelumnya
(bedah sesar, ekstraksi vakum / forsep, induksi oksitosin, hipertensi yang diinduksi oleh kehamilan, preeklamsi atau eklamsi, perdarahan pasca persalinan).
o Berapa berat badan bayi terbesar yang pernah ibu lahirkan.
o Apakah ibu pernah punya masalah dengan bayi-bayi sebelumnya.
o Menanyakan riwayat persalinan
a. Bagaimana perasaan ibu sekarang.b. Berapa bulan kehamilan ibu sekarang.c. Kapan ibu mulai merasakan nyeri.d. Seberapa sering rasa nyeri terjadi dan berapa lama berlangsung.e. Seberapa kuat rasa nyeri tersebut.f. Apakah ibu memperhatikan adanya lendir darah.g. Apakah ibu mengalami perdarahan dari vagina.
Asuhan kebidanan persalinan dan Bayi Baru Lahir | 4
h. Apakah ibu melihat adanya aliran/semburan cairan. Jika ya, kapan. Bagaimana warnanya. Berapa banyak.
i. Apakah ibu masih merasakan gerakan bayi.j. Kapan terakhir ibu bak dan bab.
o Masalah medis saat ini (sakit kepla, pusing, nyeri epigastrium), jika ada periksa
tensi dan protein jika mungkin.Pertanyaan tentang hal-hal lain yang belum jelas atau berbagai bentuk kekhawatiran lainnya.
Langkah 2: Data ObjektifMenggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan fisik klien, hasil
laboratorium, dan test diagnostic lain yang dirumuskan dalam data fokus untuk mendukung assessment. Bidan mungkin tidak mempunyai waktu mengambil riwayat pemeriksaan fisik jika ibu datang saat mejelang persalinan atau sudah hampir melahirkan, sangatlah penting keseluruhan bagi bidan bertindak fleksibel pada bagian proses ini, dan menyesuaikan bagaimana mengumpulkan inforrmasi mengenai keadaan fisik dan emosional ibu.
Langkah 3: Assessment Masalah Assessment masalah atau diagnosa yang ditegakkan berdasarkan data atau
informasi subjektif maupun objektif yang diumpulkan atau disimpulkan. Membuat diagnosa berdasrkan teori dalam riwayat kesehatan klien, maka bidan akan dapat mengambil keputusan apakah ibu dalam persalinan sesungguhnya dan jika benar demikian dalam kala serta fase berapa ibu sekarang.
Assessment untuk persalinan sesungguhnya persalinan patuh dicurigai jika setelah usia kehamilan 22 minggu usia kehamilan, ibu nyeri abdoment berulang yang disertai dengan cairan lendir yang mengandung darah. Agar dapat mengdiagnosia persalinan, bidan harus memastikan perubahan serviks dan kontraksi yang cukup.
Langkah 4: Membuat Rencana Asuhan. Indikasi-indikasi untuk melakukan tindakan dan/atau rujukan segera selama kala
satu persalinanTemuan-temuan anamnesis dan/atau pemeriksaan
Rencana untuk asuhan
Riwayat bedah sesar 1. Segara rujuk ke fasilitas yang mempunyai kemampuan untuk melakukan bedah sesar.
2. Dampingi ibu ke tempat rujukan, berikan dukungan dan semangat.
Perdarahan pervaginam selain dari lendir bercampur darah (show)
Jangan melakukan pemeriksaan dalam
1. Baringkan ibu ke sisi kiri2. Pasang infus menggunakan jarum berdiameter besar
(ukuran 16 atau 18) dan berikan Ringer Laktat atau cairan garam fisiologis (NS)
3. Segera rujuk ke fasilitas yang memiliki kemampuan untuk melakukan bedah besar.
4. Dampingi ibu ke tempat rujukan.
Asuhan kebidanan persalinan dan Bayi Baru Lahir | 5
Kurang dari 37 minggu (persalinan kurang bulan)
1. Segara rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki kemampuan penatalaksanaan kegawatdaruratan obsteri dan bayi baru lahir.
2. Dampingi ibu ke tempat rujukan dan berikan dukungan serta semangat
Temuan-temuan anamnesis dan/atau pemeriksaan
Rencana untuk asuhan atau perawatan
Ketuban pecah disertai dengan keluarnya mekonium kental
1. Baringkan ibu miring ke kiri,2. Dengarkan DJJ.3. Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki
kemampuan pena-talaksanaan untuk melakukan bedah sesar.
4. Dampingi ibu ke tempat rujukan dan bawa partus set, kateter penghisap lendir DeLee dan handuk/kain untuk menge-ringkan dan menyelimuti bayi kalau ibu melahirkan di jalan.
Ketuban pecah bercampur dengan sedikit mekonium disertai tanda-tanda gawat janin
1. Dengarkan DJJ, jika ada tanda-tanda gawat janin laksanakan asuhan yang sesuai (lihat di bawah).
Ketuban telah pecah (lebih dari 24 jam )atau Ketuban pecah pada kehamilan kurang bulan (usia kehamilan kurang dari 37 minggu)
1. Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki kemampuan me- lakukan asuhan kegawat daruratan obstetri.
2. Dampingi ibu ke tempat rujukan dan berikan dukungan serta semangat.
Tanda-tanda atau gejala-gejala infeksi:• temperatur tubuh > 38° c • menggigil• nyeri abdomen• cairan ketuban yang berbau
1. Baringkan ibu miring ke kiri.2. Pasang infus menggunakan jarum berdiameter besar
(ukuran 16 atau 18) dan berikan Ringer Laktat atau cairan garam fisio logis (NS) dengan tetesan 125 ml/jam.
3. Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki kemampuan pena- talaksanaan kegawat daruratan obstetri.
4. Dampingi ibu ke tempat rujukan dan berikan dukungan serta Semangat.
Tekanan darah lebih dari 160/ 110 dan/atau terdapat protein dalam urin (preeklampsia berat)
1. Baringkan ibu miring ke kiri.2. Pasang infus menggunakan jarum berdiameter besar
(ukuran 16 atau 18) dan berikan Ringer Laktat atau cairan garam fisio logis (NS).
3. Jika mungkin berikan dosis awal 4 g MgSO4 20% IV selama 20 menit.
4. Suntikan 10 g MgSO4 50% (5 g IM pada bokong kiri dan kanan).
Asuhan kebidanan persalinan dan Bayi Baru Lahir | 6
5. Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki kapabilitas asuhan kegawatdaruratan obstetri dan bayi baru lahir.
6. Dampingi ibu ke tempat rujukan dan berikan semangat serta dukungan.
Tinggi tundus 40 cm atau lebih (makrosomia, polihidramniosis, kehamilan ganda)
1. Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki kemampuan untuk melakukan bedah sesar.
2. Dampingi ibu ke tempat rujukan dan berikan semangat dan dukungan.
Alasan: Jika diagnosisnya adalah polihidramnion, mungkin ada masalah-masalah lain dengan janinnya. Dengan adanya makrosomia, risiko distosia bahu dan perdarahan pasca persalinan akan lebih besar
Temuan-temuan anamnesis dan/atau pemeriksaan
Rencana untuk asuhan atau perawatan
DJJ kurang dari 100 atau lebih dari 180 kali/menit pada dua kali penilaian dengan jarak 5 menit (gawat janin)
1. Baringkan bu miring ke kiri dan anjurkan untuk bernapas secara teratur.
2. Pasang infus menggunakan jarum berdiameter besar (ukuran 16 atau 18) dan berikan Ringer Laktat atau cairan garam fisio logis (NS) dengan tetesan 125 ml/jam.
3. Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki kemampuan penatalaksanaan kegawatdaruratan obstetri dan bayi baru lahir.
4. Dampingi ibu ke tempat rujukan dan berikan dukungan dan semangat.
Primipira dalam persalinan fase aktif dengan palpasi kepala janin masih 5/5
1. Baringkan ibu miring ke kiri.2. Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki
kemampuan pembedahan bedah sesar.3. Dampingi ibu ke tempat rujukan dan berikan
dukungan dan semangat.
Presentasi bukan belakang kepala(sungsang, letak lintang, dll)
1. Baringkan ibu miring ke kiri.2. Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki
kemampuan pena talaksanaan kegawatdaruratan obstetri dan bayi baru lahir.
3. Dampingi ibu ke tempat rujukan dan berikan dukungan dan semangat.
Presentasi ganda (majemuk)(adanya bagian janin, seperti misalnya lengan atau tangan, bersamaan dengan presentasi belakang kepala)
1. Baringkan ibu dengan posisi lutut menempel ke dada atau miring ke kiri.
2. Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki kemampuan penatalaksanaan kegawatdaruratan obstetri danbayi baru lahir.
Asuhan kebidanan persalinan dan Bayi Baru Lahir | 7
3. Dampingi ibu ke tempat rujukan dan berikan semangat serta dukungan.
Tali pusat menumbung (jika tali pusat masih berdenyut)
1. Gunakan sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi, letakkan satu tangan di vagina dan jauhkan kepala janin dari tali pusat janin. Gunakan tangan yang lain pada abdomen untuk membantu menggeser bayi dan menolong hagian terbawah bayi tidak menekan tali pusatnya (keluarga mungkin dapat membantu).
2. Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki kemampuan penatalaksanaan kegawatdaruratan obstetni dan bayi baru lahir.
3. Dampingi ibu ke tempat rujukan dan berikan semangat serta dukungan.
ATAU
1. Minta ibu untuk mengambil posisi bersujud di mana posisi bokong tinggi melebihi kepala ibu, hingga tiba ke tempat rujukan.
2. Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki kemampuan penn talaksanaan kegawatdaruratan obstetri dan bayi baru lahir.
3. Dampingi ibu ke tempat rujukan dan berikan semangat serta dukungan.
Temuan-temuan anamnesis dan/atau pemeriksaan
Rencana untuk asuhan atau perawatan
Tanda dan gejala syok:
Nadi cepat, lemah (lebih dari 110 kali/menit)
Tekanan darahnya rendah (sistolik kurang dan 90 mmHg)
Pucat Berkeringat atau kulit
lembab, dingin Napas cepat (lebih dari
30 kali/ menit) Cemas, bingung atau
tidak sadar Produksi urin sedikit
(kurang dari 30 ml/jam)
1. baringkan ibu miring ke kiri.2. Jika mungkin naikkan kedua kak ibu untuk
meningkatkan aliran darah ke jantung.3. Pasang infus menggunakan jarum berdiameter besar
(ukuran 16 atau 18) dan berikan Ringer Laktat atau cairan garam fisiologis (NS). Infuskan 1 liter dalam waktu 15-20 menit; jika mungkin infuskan 2 liter dalam waktu satu jam pertama, kemudian turunkan tetesan menjadi 125 ml/jam.
4. Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki kemampuan pena- talaksanaan kegawatdaruratan obstetri dan bayi baru lahir.
5. Dampingi ibu ke tempat rujukan dan berikan semangat serta dukungan.
Tanda dan gejala persalinan dengan fase laten yang
1. Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki kapabilitas kegawatdaruratan obstetri dan bayi baru
Asuhan kebidanan persalinan dan Bayi Baru Lahir | 8
memanjang:
pembukaan serviks kurang dari 4 cm setelah 8 jam
kontraksi teratur (lebih dari 2 dalam 10 menit)
lahir.2. Dampingi ibu ke tempat rujukan dan berikan
dukungan serta semangat.
Tanda dan gejala belum inpartu:
kurang dari 2 kontraksi dalam 10 menit, berlangsung kurang dari 20 detik
tidak ada perubahan senviks dalam waktu 1 sampai 2 jam
1. Anjurkan ibu untuk minum dan makan.2. Anjurkan ibu untuk bergerak bebas dan leluasa.3. Jika kontraksi berhenti dan/atau tidak ada perubahan
serviks, evatuasi DJJ, jika tidak ada tanda-tanda kegawatan pada ibu dan janin, persilahkan ibu pulang dengan nasehat untuk:
Menjaga cukup makan dan minum. Datang untuk meridapatkan asuhan jika terjadi
peningkatan frekuensi dan lama kontraksi.
Tanda dan gejala partus lama:
pembukaan serviks meng-arah ke sebelah kanan garis waspada (partograf)
pembukaan serviks kurang dari 1 cm per jam
kurang dari 2 kontraksi dalam wak tu 10 menit, masing-masing berlangsung kurang dari 40 detik.
1. Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki kemampuan pena- talaksanaan kegawatdaruratan obstetri dan bayi baru lahir.
2. Dampingi ibu ke tempat rujukan dan berikan dukungan serta semangat.
BAB 3
KASUS DAN PEMBAHASAN
SOAP
ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny “A” GII PIA0 UK 38 MINGGU
DENGAN INPARTU KALA I FASE LATEN
DI BPM Bd. Yeni
1. Pengkajian
Tanggal : 25 – 06 – 2012 Jam : 11.30 Wib
A. Data Subyektif ( S )
1) Identitas
Asuhan kebidanan persalinan dan Bayi Baru Lahir | 9
Nama Ibu : Ny “A” Nama ayah : Tn “S”
Umur : 24 thn Umur : 29 thn
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMU Pendidikan : SMU
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Mojongapit Alamat : Mojongapit
2) Keluhan utama
Ibu mengatakan perutnya terasa kencang-kencang sejak pukul 03:00 wib
tanggal 25 – 06 – 2012 dan hanya mengeluarkan lendir sedikit.
3) Riwayat Kebidanan
Menarche : 12 tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 3 – 4 hari (hari 1-2 habis 4 softex dan hari 3– 4 habis 3 softex)
Warna : Merah
Dismenorea : Tidak Pernah
Flouralbus : Kadang – kadang( sebelum dan sesudah haid )
4) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas lalu
No UKJenis
persali nan
Penolong Komplikasi BB/PB bayi lahir
Keadaan LaktasiUsia
Anak
1.
38
mingg
u
Sponta
nBidan -
♂/
2300/50baik +/+ 3 th
2Hamil Ini
5) Riwayat kehamilan sekarang
Asuhan kebidanan persalinan dan Bayi Baru Lahir | 10
HPHT : 11 – 08 – 2011
TP : 18 – 05 – 2012
UK : 38 minggu
Ibu mulai merasakan gerakan janin pada umur kehamilan + 4 bulan.
ANC : TM I : 2x di Bidan
: TM II : 2x di Bidan
: TM II : 3x di Bidan
Keluhan selama hamil dan terapi yang diberikan
TM I : Mual – mual terapi (B6, Asam Folat, Fe)
TM II : tidak ada terapi (Kalk, Fe)
TM III : tidak ada terapi (Kalk dan VitC )
6) Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menurun seperti DM, asma,
hipertensi, tidak mempunyai penyakit menahun seperti jantung dan tidak mempunyai
penyakit menular seperti TBC.
7) Riwayat kesehatan lalu
Ibu mengatakan tidak penah menderita penyakit menurun seperti asma, Hepatitis,
TBC, dan ibu tidak pernah menderita penyakit menular, seperti HIV/AIDS dan
penyakit menahun seperti kencing manis.
8) Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan bahwa dirinya dan keluarga tidak pernah menderita penyakit
menular atau turunan seperti TBC, penyakit jantung, kencing manis, tekanan darah
tinggi, tidak pernah operasi dan tidak ada keturunan kembar.
9) Riwayat KB
Ibu mengatakan pernah menggunakan alat kontrasepsi KB suntik 3 bulan. Selama 2
tahun.
10) RiwayatPerkawinan
Pernikahan ke : 1
Asuhan kebidanan persalinan dan Bayi Baru Lahir | 11
Usia Pernikahan: 4 tahun
11) Riwayat Imunisasi
Imunisasi T2 (Pada Saat Kehamilan Pertama)
Imunisasi T3 dan T4 (Pada saat Kehamilan Sekarang)
12) Pola kebiasaan sehari - hari
a) Pola nutrisi
Sebelum hamil: Ibu mengatakan makan 3x sehari porsi sedang, minum ± 8
gelas per hari
Saat hamil : Ibu mengatakan pola makan bertambah makan 4x sehari
dengan porsi sedikit tapi sering, minum ± 8 gelas per hari.
b) Pola eliminasi
Sebelum hamil : BAB : 1x sehari, BAK : 5x sehari
Saat hamil : BAB : 1x sehari, BAK : 6 – 7x sehari
c) Pola coitus
Sebelum hamil : 2 – 3 kali dalam seminggu.
Saat hamil : 1 kali seminggu.
d) Pola istirahat
Sebelum hamil : ± 6 jam per hari
Saat hamil : ± 8 jam per hari
e) Pola personal hygiene
Sebelum hamil : mandi 2x sehari, gosok gigi 2x sehari, keramas 2 hari sekali
Saat hamil : mandi 2x sehari, gosok gigi 2x sehari, keramas 2 hari sekali.
13) Keadaan psikologi
Kehamilan ini diharapkan
Ibu dan keluarga merasa senang dengan kehamilan ini
Hubungan suami istri dan keluarga baik
B. Data Obyektif (O)
Asuhan kebidanan persalinan dan Bayi Baru Lahir | 12
1. Keadaan Umum : Baik Kesadaran : ComposmentisKeadaan Emosi : Stabil
2. Tanda – tanda vital : TD : 120 / 80 mmHg S : 37,6°CN : 84 x/menit R : 16 x/menit
3. Tinggi Badan : 160 cm Lila : 24,5 cmBerat Badan : 60 kg
4. Pemeriksaan Fisik : a. Kepala :
Rambut : Bersih, tidak ada ketombe, tidak rontok Telinga : Simetris, Tidak ada lesi, Tidak ada nodul,
Tidak ada serumen dan pendengaran baik. Hidung : Simetris, tidak ada polip dan tidak ada secret,
tidak ada edema, tidak ada nyeri tekan pada sinus, tidak ada lesi.
Mata : Simetris, Konjungtiva tidak anemis, Reflek pupil baik, Sklera tidak ikterik, Pupil simetris, Penglihatan baik, Tidak ada pembesaran kelopak mata.
Muka : Tidak ada oedema, Tidak ada chloasmaMulut : Bibir tidak kering, Mukosa mulut bersih,
Tidak ada kelainan pada bentuk mulut. Gigi : Tidak ada caries. Gusi : Tidak ada pembengkakan gusi.
b. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada nyeri saat menelan.
c. Dada : Jantung : Ritme jantung beraturan
Paru : Tidak ada wheezing,
Payudara : Simetris kanan dan kirin
Putting Susu : Bersih, Menonjol kanan dan kiri
Pengeluaran : Kolostrum
Rasa Nyeri : Tidak ada
d. Ekstremitas atas dan bawah : Oedema : Tidak ada Kekuatan sendi : Tidak ada Kemerahan : Tidak ada
Asuhan kebidanan persalinan dan Bayi Baru Lahir | 13
Varises : Tidak adaRefleks Patella : Ada
e. Abdomen : Bekas luka operasi : Tidak ada Linea : Nigra Strie : Alba Leopold I : TFU : 30 cm
Difundus teraba bulat lunak dan tidak tidak melenting
Leopold II : Kanan : Teraba bagian – bagian kecil janin (tangan dan kaki)
Kiri : Teraba bagian keras memanjang seperti papan. (Punggung)
Leopold III : Bagian bawah teraba bulat, keras, melenting. (kepala)
Leopold IV : Bagian terendah telah masuk PAP 2/5(Devergen)
Kontraksi / His : 2x dalam 10 menit, lamanya 20 – 30 detik.
h. Janin : Bunyi jantung janin : (+) Teratur Frekuensi : 134x/ menit Letak : Memanjang Presentasi : Kepala TBJ : 38 – 12 x 155 = 4030 gr
i. Anogenital Inspeksi : Perineum : Luka Parut : Tidak ada Vulva dan vagina : Warna : Merah Luka : Tidak Ada Pengeluaran pervaginam : Lendir bercampur darah Varises : Tidak ada Kelenjar Bartholi, Pembengkakan : Tidak ada Rasa nyeri : Tidak ada Anus, hemoroid : Tidak ada
2. Assesment Ny. A umur 24 tahun G2P1A0 Hamil 38 minggu, janin tunggal, hidup, intra uterine, Presentasi kepala. Dengan Kala I Fase Laten
3. Pelaksanaan a. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada klien dan keluarga,
bahwa ibu akan segera melahirkan
Asuhan kebidanan persalinan dan Bayi Baru Lahir | 14
b. Mempersiapkan fisik dan psikologis ibu dalam menghadapi persalinan
c. Menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi (makan dan minum)
d. Menganjurkan ibu untuk beraktivitas seperti biasa dan jangan terlalu berat.
e. Memberitahu ibu tanda – tanda persalinan (his bertambah sering, pengeluaran lender bercampur darah semakin banyak)
f. Mempersiapkan kebutuhan untuk persalinan (pakaian bayi dan pakaian ibu lengkap )
g. Membuat dokumentasi Asuhan kebidanan h. Mempersiapkan partus set, obat – obatan untuk ibu dan bayi. i. Mempersiapkan tempat untuk bersalin
DAFTAR PUSTAKA
http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com/2011/04/asuhan-persalinan-kala-i.html
http://sindiariyani.blogspot.com/2011/08/kala-i-persalinan.html
http://annisaunipdu.blogspot.com/2012/10/soap-asuhan-kebidanan-pada-ny-gii.html
Asuhan kebidanan persalinan dan Bayi Baru Lahir | 15