Post on 18-Jul-2015
Makalah Tentang Komunikasi Di ajukan untuk memenuhi tugas :
Mata Kuliah : Ilmu Alamiah Dasar
SEMESTER : 1 (SATU)
Class C Ruang 3 (Tiga)
Dosen Pengampu : Ramona Handayani,S.Pd.,MA
DISUSUN OLEH KELOMPOK II (DUA)
NAMA : A.Sarwani NIM/NPM : 14.16.03794
NAMA : A.Husairi NIM/NPM : 14.16.03806
NAMA : Anshari Ramadhan NIM/NPM : 14.16.03832
NAMA : A.Zaini NIM/NPM : 14.16.
NAMA : Hardi NIM/NPM : 14.16.04140
NAMA : M.Adim NIM/NPM : 14.16.04158
NAMA : M.Rizali NIM/NPM : 14.16.
NAMA : Rahmadi A NIM/NPM : 14.16.
NAMA : Zainal Ilmi NIM/NPM : 14.16.
YAYASAN BAKTI MUSLIMIN
SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI (STIA AMUNTAI)
PROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI NEGARA
TAHUN AKADEMIK 2014/2015
Makalah Tentang Komunikasi
Dibuat Oleh A.Zaini, A.Sarwani, A.Husairi, Anshari Ramadhan,
Hardi, M.Adim, M.Rizali, Rahmadi A, & Zainal Ilmi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
yang telah memberi nikmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga
makalah, "Komunikasi" ini dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun dan dibuat berdasarkan materi – materi yang
ada. Materi – materi bertujuan agar dapat menambah pengetahuan dan
wawasan kita dalam belajar komunikasi. Serta agar dapat memahami nilai
– nilai dasar yang direfleksikan dalam berpikir dan bertindak.
Mudah-mudahan makalah ini, dapat membantu meski sedikit pada
kita untuk mampu menghadapi masalah-masalah atau kesulitan-kesulitan
yang timbul dalam belajar Komunikasi. Dan dengan harapan semoga kita
semua mampu berinovasi dan berkreasi dengan potensi yang
dimiliki,Amiin...!!!
Amuntai, 5 Nopember 2014
Penulis
Kelompok II (dua)
i
Makalah Tentang Komunikasi
Dibuat Oleh A.Zaini, A.Sarwani, A.Husairi, Anshari Ramadhan,
Hardi, M.Adim, M.Rizali, Rahmadi A, & Zainal Ilmi
DAFTAR ISI
Fage
Kata Pengantar ................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………........................... 1
B. Rumusan Masalah …………………………………………….......... 2
C. Tujuan Masalah ………………………………….............................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi……………………..................................... 3
B. Unsur Unsur Komunikasi............................................................... 3
C. Fungsi Dan Manfaat Komunikasi…………………………….......... 4
D. Pedoman Dalam Berkomunikasi………………………………...... 5
E. Sikap Dalam Berkomunikasi…………………………………......... 6
F. Teknik Berkomunikasi Secara Efektif ………………………........ 6
G. Berkomunikasi Dalam Forum Pelatihan....................................... 7
BAB III
KOMUNIKASI VERBAL YANG EFEKTIF
A. Komunikasi Verbal...................................................................... 8
B. Contoh Komunikasi Verbal......................................................... 12
C. Biografi Martin Cooper - Penemu Handphone Pertama...... 15
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………….......................... 19
B. Saran …………………………………………………........................ 19
C. DAFTAR PUSTAKA…………………………………………............. 20
ii
Makalah Tentang Komunikasi
Dibuat Oleh A.Zaini, A.Sarwani, A.Husairi, Anshari Ramadhan,
Hardi, M.Adim, M.Rizali, Rahmadi A, & Zainal Ilmi
(1)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi merupakan suatu cara individu untuk melakukan
interaksi dengan individu yang lain. Tanpa komunikasi, individu akan sulit
mengungkapkan keinginan, pendapat dan menjalankan hubungan
silaturahmi dengan individu lain. Komunikasi sangat erat hubungannya
dengan kehidupan sosial individu. Bayangkan, apa yang terjadi jika
antara satu individu dengan individu yang lain tidak mengetahui
bagaimana cara berkomunikasi, kehidupan sosial tidak akan terjadi,
informasi tidak didapatkan dan masyarakat akan menjalani kehidupan
yang membosankan karena tidak dapat mencurahkan ide, pendapat dan
perasaan mereka.
Komunikasi erat kaitanya dengan sistem indera, misalnya
pendengaran. Untuk dapat memahami apa yang dikatakan secara verbal,
kita harus mendengarkan. Jika pendengaran terganggu maka akan sulit
untuk memahami informasi yang disampaikan secara lisan. Masih banyak
lagi contoh hubungan komunikasi dengan sistem indera.
Perkembangan teknologi memungkinkan masyarakat untuk
menyampaikan informasi dalam jarak jauh. Komunikasi dapat dilakukan
dengan menggunakan media massa ataupun elektronik, hanya saja tidak
selamanya komunikasi yang dilakukan ini efektif. Hal ini tergantung pada
situasi dan kondisi yang sedang kita alami.
(1) Perguruan Tinggi/University STIA Amuntai
Makalah Tentang Komunikasi
Dibuat Oleh A.Zaini, A.Sarwani, A.Husairi, Anshari Ramadhan,
Hardi, M.Adim, M.Rizali, Rahmadi A, & Zainal Ilmi
(2)
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu komunikasi?
2. Penjelasan perkembangan setelah berkomunikasi
3. Apa itu Makna Komunikasi?
4. Sebutkan pengertian komunikasi Verbal yang Efektif?
5. Berikan beberapa contoh Komunikasi
C. Tujuan Masalah
1. Memahami arti dari komunikasi
2. Menjelaskan perkembangan setelah berkomunikasi
3. Memahami makna dari berkomunikasi
4. Memahami komunikasi verbal yang efektif
5. Memberikan contoh berkomunikasi
(2) Perguruan Tinggi/University STIA Amuntai
Makalah Tentang Komunikasi
Dibuat Oleh A.Zaini, A.Sarwani, A.Husairi, Anshari Ramadhan,
Hardi, M.Adim, M.Rizali, Rahmadi A, & Zainal Ilmi
(3)
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi
Komunikasi merupakan terjemahan kata communication yang berarti
perhubungan atau perkabaran.Communicate berarti memberitahukan atau
berhubungan. Secara etimologis, komunikasi berasal dari bahasa
latin communicatio dengan kata dasar communis yang
berarti sama. Secara terminologis, komunikasi diartikan sebagai
pemberitahuan sesuatu (pesan) dari satu pihak ke pihak lain dengan
menggunakan suatu media. Sebagai makhluk sosial, manusia sering
berkomunikasi satu sama lain. Namun, komunikasi bukan hanya dilakukan
oleh manusia saja, tetapi juga dilakukan oleh makhluk-makhluk yang
lainnya. Semut dan lebah dikenal mampu berkomunikasi dengan baik.
Bahkan tumbuh-tumbuhanpun sepertinya mampu berkomunikasi.
Komunikasi dilakukan oleh pihak yang memberitahukan (komunikator)
kepada pihak penerima (komunikan). Komunikasi efektif tejadi
apabila sesuatu (pesan) yang diberitahukan komunikator dapat diterima
dengan baik atau sama oleh komunikan, sehingga tidak terjadi salah
persepsi.
B. Unsur Unsur Komunikasi
Untuk dapat berkomunikasi secara efektif kita perlu memahami unsur-
unsur komunikasi, antara lain:
1. Komunikator.
Pengirim (sender) yang mengirim pesan kepada komunikan dengan
menggunakan media tertentu. Unsur yang sangat berpengaruh dalam
komunikasi, karena merupakan awal (sumber) terjadinya suatu
komunikasi
(3) Perguruan Tinggi/University STIA Amuntai
Makalah Tentang Komunikasi
Dibuat Oleh A.Zaini, A.Sarwani, A.Husairi, Anshari Ramadhan,
Hardi, M.Adim, M.Rizali, Rahmadi A, & Zainal Ilmi
(4)
2. Komunikan.
Penerima (receiver) yang menerima pesan dari komunikator, kemudian
memahami, menerjemahkan dan akhirnya memberi respon.
3. Media.
Saluran (channel) yang digunakan untuk menyampaikan pesan sebagai
sarana berkomunikasi. Berupa bahasa verbal maupun non verbal,
wujudnya berupa ucapan, tulisan, gambar, bahasa tubuh, bahasa mesin,
sandi dan lain sebagainya.
4. Pesan.
Isi komunikasi berupa pesan (message) yang disampaikan oleh
Komunikator kepada Komunikan. Kejelasan pengiriman dan penerimaan
pesan sangat berpengaruh terhadap kesinambungan komunikasi.
5. Tanggapan.
Merupakan dampak (effect) komunikasi sebagai respon atas penerimaan
pesan. Diimplentasikan dalam bentuk umpan balik (feed back) atau
tindakan sesuai dengan pesan yang diterima.
C. Fungsi Dan Manfaat Komunikasi
Dengan berkomunikasi, insya Allah, kita dapat menjalin saling pengertian
dengan orang lain karena komunikasi memiliki beberapa fungsi yang
sangat penting, di antaranya adalah:
1. Fungsi informasi. Untuk memberitahukan sesuau (pesan) kepada
pihak tertentu, dengan maksud agar komunikan dapat
memahaminya.
2. Fungsi ekspresi. Sebagai wujud ungkapan perasaan / pikiran
komunikator atas apa yang dia pahami terhadap sesuatu hal atau
permasalahan.
3. Fungsi kontrol. Menghindari terjadinya sesuatu yang tidak
diinginkan, dengan memberi pesan berupa perintah, peringatan,
penilaian dan lain sebagainya.
(4) Perguruan Tinggi/University STIA Amuntai
Makalah Tentang Komunikasi
Dibuat Oleh A.Zaini, A.Sarwani, A.Husairi, Anshari Ramadhan,
Hardi, M.Adim, M.Rizali, Rahmadi A, & Zainal Ilmi
(5)
4. Fungsi sosial. Untuk keperluan rekreatif dan keakraban hubungan
di antara komunikator dan komunikan.
5. Fungsi ekonomi. Untuk keperluan transaksi usaha (bisnis) yang
berkaitan dengan finansial, barang dan jasa.
6. Fungsi da’wah. Untuk menyampaikan pesan-pesan keagamaan
dan perjuangan bersama.
Banyak manfaat yang dapat peroleh dengan berkomunikasi secara baik
dan efektif, di antaranya adalah:
1. Tersampaikannya gagasan atau pemikiran kepada orang lain
dengan jelas sesuai dengan yang dimaksudkan.
2. Adanya saling kesefamanan antara komunikator dan komunikan
dalam suatu permasalahan, sehingga terhindar dari salah persepsi.
3. Menjaga hubungan baik dan silaturrahmi dalam suatu
persahabatan, komunitas atau jama’ah.
4. Aktivitas ‘amar ma’ruf nahi munkar di antara sesama umat manusia
dapat diwujudkan dengan lebih persuasif dan penuh kedamaian.
D. Pedoman Dalam Berkomunikasi
Komunikasi yang baik adalah komunikasi dimana pesan-pesan yang
disampaikan dapat diterima dengan baik tanpa menimbulkan perasaan
negatif. Ada beberapa pedoman untuk menjalin komunikasi yang baik,
yaitu antara lain:
1. Berkomunikasi dengan berpedoman pada nilai-nilai Islam.
2. Setiap situasi komunikasi mempunyai keunikan.
3. Kunci sukses komunikasi adalah umpan balik.
4. Komunikasi bersemuka adalah bentuk komunikasi yang paling
efektif.
5. Setiap pesan komunikasi mengandung unsur informasi sekaligus
emosi.
(5) Perguruan Tinggi/University STIA Amuntai
Makalah Tentang Komunikasi
Dibuat Oleh A.Zaini, A.Sarwani, A.Husairi, Anshari Ramadhan,
Hardi, M.Adim, M.Rizali, Rahmadi A, & Zainal Ilmi
(6)
6. Kata adalah lambang untuk mengekspresikan pikiran atau
perasaan yang terbuka untuk ditafsirkan.
7. Semakin banyak orang yang terlibat, komunikasi semakin
kompleks.
8. Dapat terjadi gangguan dalam penyampaian pesan komunikasi.
9. Perbedaan persepsi mengganggu keefektifan sampainya pesan.
10. Orang berkomunikasi sesuai dengan situasi komunikasi yang
diharapkannya.
E. Sikap Dalam Berkomunikasi
Ada beberapa sikap yang perlu dicermati oleh seseorang dalam
berkomunikasi, khususnya komunikasi verbal, yaitu antara lain:
1. Berorientasi pada kebenaran (truth).
2. Tulus (sincerity).
3. Ramah (friendship).
4. Kesungguhan (Seriousness).
5. Ketenangan (poise).
6. Percaya diri (self convidence).
7. Mau mendengarkan dengan baik (good listener)
F. Teknik Berkomunikasi Secara Efektif
Sebagaimana disebutkan di atas, bahwa komunikasi efektif tejadi apabila
suatu pesan yang diberitahukan komunikator dapat diterima dengan baik
atau sama oleh komunikan, sehingga tidak terjadi salah persepsi. Karena
itu, dalam berkomunikasi, khususnya komunikasi verbal dalam forum
formal, diperlukan langkah-langkah yang tepat. Langkah-langkah tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Memahami maksud dan tujuan berkomunikasi.
2. Mengenali komunikan (audience).
3. Berorientasi pada tema komunikasi.
4. Menyampaikan pesan dengan jelas.
(6) Perguruan Tinggi/University STIA Amuntai
Makalah Tentang Komunikasi
Dibuat Oleh A.Zaini, A.Sarwani, A.Husairi, Anshari Ramadhan,
Hardi, M.Adim, M.Rizali, Rahmadi A, & Zainal Ilmi
(7)
5. Menggunakan alat bantu yang sesuai.
6. Menjadi pendengar yang baik.
7. Memusatkan perhatian.
8. Menghindari terjadinya gangguan.
9. Membuat suasana menyenangkan.
10. Memanfaatkan bahasa tubuh dengan benar.
G. Berkomunikasi Dalam Forum Pelatihan
Dalam pelatihan, seorang komunikator sebagai Pembicara perlu
menyesuaikan dengan situasi dan kondisi forum tersebut, baik jenis
pelatihan, suasana ruangan, audience (peserta), fasilitas pendukung dan
lain sebagainya. Agar dapat berkomunikasi secara efektif dan optimal,
komunikator perlu mempersiapkan diri, baik dari segi penampilan fisik,
mentalitas maupun penguasaan materi yang akan disampaikan.
Persiapan yang baik sangat mendukung sekali penampilannya dalam
berkomunikasi dengan komunikan.
Pesan yang akan disampaikan dikemas dalam bentuk naskah tertulis
materi pelatihan sesuai temanya. Materi disampaikan dengan metode
ceramah yang diikuti dengan tanya jawab atau diskusi. Kamunikator
dituntut untuk mampu menerangkan pesan materi secara jelas, dengan
memanfaatkan kemampuan logika, intonasi pembicaraan, pengucapan
kata, dan pemilihan kalimat yang tepat; didukung oleh bahasa tubuh yang
menarik maupun peralatan bantu yang sesuai kebutuhan.
Untuk memberi kesan yang lebih mendalam dan pemahaman yang lebih
jelas, materi dapat disampaikan dalam bentuk presentasi dengan
menggunakan alat bantu komputer dan asesorinya, yang meliputi:
Notebook, LCD Projector dan Screen. Presentasi diberikan dalam bentuk
penampilan komunikasi verbal Pembicara danslide presentation, biasanya
dalam program power point, secara simultan.
(7) Perguruan Tinggi/University STIA Amuntai
Makalah Tentang Komunikasi
Dibuat Oleh A.Zaini, A.Sarwani, A.Husairi, Anshari Ramadhan,
Hardi, M.Adim, M.Rizali, Rahmadi A, & Zainal Ilmi
(8)
BAB III
KOMUNIKASI VERBAL YANG EFEKTIF
A. Komunikasi Verbal
Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan
satu kata atau lebih. Bahasa dapat juga dianggap sebagai sistem kode
verbal (Deddy Mulyana, 2005). Bahasa dapat didefinisikan sebagai
seperangkat simbol, dengan aturan untuk mengkombinasikan simbol-
simbol tersebut, yang digunakan dan dipahami suatu komunitas.
Jalaluddin Rakhmat (1994), mendefinisikan bahasa secara fungsional dan
formal. Secara fungsional, bahasa diartikan sebagai alat yang dimiliki
bersama untuk mengungkapkan gagasan. Ia menekankan dimiliki
bersama, karena bahasa hanya dapat dipahami bila ada kesepakatan di
antara anggota-anggota kelompok sosial untuk menggunakannya. Secara
formal, bahasa diartikan sebagai semua kalimat yang terbayangkan, yang
dapat dibuat menurut peraturan tatabahasa. Setiap bahasa mempunyai
peraturan bagaimana kata-kata harus disusun dan dirangkaikan supaya
memberi arti. Kalimat dalam bahasa Indonesia Yang berbunyi ”Di mana
saya dapat menukar uang?” akan disusun dengan tata bahasa bahasa-
bahasa yang lain sebagai berikut:
1. Inggris: Dimana dapat saya menukar beberapa uang? (Where can I
change some money?).
2. Perancis: Di mana dapat saya menukar dari itu uang? (Ou puis-je
change de l’argent?).
3. Jerman: Di mana dapat saya sesuatu uang menukar? (Wo kann
ich etwasGeld wechseln?)
4. Spanyol: Di mana dapat menukar uang? (Donde puedo cambiar
dinero?).
Tatabahasa meliputi tiga unsur: fonologi, sintaksis, dan semantik.
Fonologi merupakan pengetahuan tentang bunyi-bunyi dalam bahasa.
(8) Perguruan Tinggi/University STIA Amuntai
Makalah Tentang Komunikasi
Dibuat Oleh A.Zaini, A.Sarwani, A.Husairi, Anshari Ramadhan,
Hardi, M.Adim, M.Rizali, Rahmadi A, & Zainal Ilmi
(9)
Sintaksis merupakan pengetahuan tentang cara pembentukan kalimat.
Semantik merupakan pengetahuan tentang arti kata atau gabungan kata-
kata. Menurut Larry L. Barker (dalam Deddy Mulyana,2005), bahasa
mempunyai tiga fungsi: penamaan (naming atau labeling), interaksi, dan
transmisi informasi.
1. Penamaan atau penjulukan merujuk pada usaha
mengidentifikasikan objek, tindakan, atau orang dengan menyebut
namanya sehingga dapat dirujuk dalam komunikasi.
2. Fungsi interaksi menekankan berbagi gagasan dan emosi, yang
dapat mengundang simpati dan pengertian atau kemarahan dan
kebingungan.
3. Melalui bahasa, informasi dapat disampaikan kepada orang lain,
inilah yang disebut fungsi transmisi dari bahasa. Keistimewaan
bahasa sebagai fungsi transmisi informasi yang lintas-waktu,
dengan menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan,
memungkinkan kesinambungan budaya dan tradisi kita.Cansandra
L. Book (1980), dalam Human Communication: Principles,
Contexts, and Skills,mengemukakan agar komunikasi kita berhasil,
setidaknya bahasa harus memenuhi tiga fungsi, yaitu:
1. Mengenal dunia di sekitar kita. Melalui bahasa kita mempelajari apa
saja yang menarik minat kita, mulai dari sejarah suatu bangsa yang
hidup pada masa lalu sampai pada kemajuan teknologi saat ini.
2. Berhubungan dengan orang lain. Bahasa memungkinkan kita
bergaul dengan orang lain untuk kesenangan kita, dan atau
mempengaruhi mereka untuk mencapai tujuan kita. Melalui bahasa
kita dapat mengendalikan lingkungan kita, termasuk orang-orang di
sekitar kita.
(9) Perguruan Tinggi/University STIA Amuntai
Makalah Tentang Komunikasi
Dibuat Oleh A.Zaini, A.Sarwani, A.Husairi, Anshari Ramadhan,
Hardi, M.Adim, M.Rizali, Rahmadi A, & Zainal Ilmi
(10)
3. Untuk menciptakan koherensi dalam kehidupan kita. Bahasa
memungkinkan kita untuk lebih teratur, saling memahami mengenal
diri kita, kepercayaan-kepercayaan kita, dan tujuan-tujuan kita.
Keterbatasan Bahasa:
1. Keterbatasan jumlah kata yang tersedia untuk mewakili objek.
2. Kata-kata adalah kategori-kategori untuk merujuk pada objek
tertentu: orang, benda, peristiwa, sifat, perasaan, dan sebagainya.
Tidak semua kata tersedia untuk merujuk pada objek. Suatu kata
hanya mewakili realitas, tetapi buka realitas itu sendiri. Dengan
demikian, kata-kata pada dasarnya bersifat parsial, tidak
melukiskan sesuatu secara eksak.
3. Kata-kata sifat dalam bahasa cenderung bersifat dikotomis,
misalnya baik-buruk, kaya-miskin, pintar-bodoh, dsb.
4. Kata-kata bersifat ambigu dan kontekstual.
5. Kata-kata bersifat ambigu, karena kata-kata merepresentasikan
persepsi dan interpretasi orang-orang yang berbeda, yang
menganut latar belakang sosial budaya yang berbeda pula.
Kata berat, yang mempunyai makna yang nuansanya beraneka
ragam*. Misalnya: tubuh orang itu berat; kepala saya berat; ujian
itu berat; dosen itu memberikan sanksi yang berat kepada
mahasiswanya yang nyontek.
6. Kata-kata mengandung bias budaya.
7. Bahasa terikat konteks budaya. Oleh karena di dunia ini terdapat
berbagai kelompok manusia dengan budaya dan subbudaya yang
berbeda, tidak mengherankan bila terdapat kata-kata yang
(kebetulan) sama atau hampir sama tetapi dimaknai secara
berbeda, atau kata-kata yang berbeda namun dimaknai secara
sama. Konsekuensinya, dua orang yang berasal dari budaya yang
berbeda boleh jadi mengalami kesalahpahaman ketiaka mereka
(10) Perguruan Tinggi/University STIA Amuntai
Makalah Tentang Komunikasi
Dibuat Oleh A.Zaini, A.Sarwani, A.Husairi, Anshari Ramadhan,
Hardi, M.Adim, M.Rizali, Rahmadi A, & Zainal Ilmi
(11)
menggunakan kata yang sama. Misalnya kata awak untuk orang
Minang adalah saya ataukita, sedangkan dalam bahasa Melayu (di
Palembang dan Malaysia) berarti kamu.
8. Komunikasi sering dihubungkan dengan kata Latin communis yang
artinya sama. Komunikasi hanya terjadi bila kita memiliki makna
yang sama. Pada gilirannya, makna yang sama hanya terbentuk
bila kita memiliki pengalaman yang sama. Kesamaan makna
karena kesamaan pengalaman masa lalu atau kesamaan struktur
kognitif disebut isomorfisme. Isomorfisme terjadi bila komunikan-
komunikan berasal dari budaya yang sama, status sosial yang
sama, pendidikan yang sama, ideologi yang sama; pendeknya
mempunyai sejumlah maksimal pengalaman yang sama. Pada
kenyataannya tidak ada isomorfisme total.
9. Percampuranadukkan fakta, penafsiran, dan penilaian.Dalam
berbahasa kita sering mencampuradukkan fakta (uraian),
penafsiran (dugaan), dan penilaian. Masalah ini berkaitan dengan
dengan kekeliruan persepsi. Contoh: apa yang ada dalam pikiran
kita ketika melihat seorang pria dewasa sedang membelah kayu
pada hari kerja pukul 10.00 pagi? Kebanyakan dari kita akan
menyebut orang itu sedang bekerja. Akan tetapi, jawaban
sesungguhnya bergantung pada: Pertama, apa yang
dimaksud bekerja? Kedua, apa pekerjaan tetap orang itu untuk
mencari nafkah? .... Bila yang dimaksud bekerja adalah melakukan
pekerjaan tetap untuk mencari nafkah, maka orang itu memang
sedang bekerja. Akan tetapi, bila pekerjaan tetap orang itu adalah
sebagai dosen, yang pekerjaannya adalah membaca, berbicara,
menulis, maka membelah kayu bakar dapat kita anggap bersantai
baginya, sebagai selingan di antara jam-jam kerjanya.
(11) Perguruan Tinggi/University STIA Amuntai
Makalah Tentang Komunikasi
Dibuat Oleh A.Zaini, A.Sarwani, A.Husairi, Anshari Ramadhan,
Hardi, M.Adim, M.Rizali, Rahmadi A, & Zainal Ilmi
(12)
B. Contoh Komunikasi Verbal
Komunikasi efektif dokter gigi dengan pasien
Seorang teman pernah mengeluh bahwa beliau tidak puas dengan hasil
kerja dokter gigi yang menumpat giginya. Ketika ditanya mengapa saat
perawatan tidak menanyakan secara detail tentang perawatan yang
dilakukan oleh dokter gigi agar tidak ada kekecewaan. Setelah diperiksa,
ternyata tumpatan resin komposit pada giginya mengalami perubahan
warna.Teman tersebut juga akhirnya mengaku bahwa dirinya merupakan
coffee addict dan mengkonsumsi alkohol secara rutin.
Kejadian di atas sangat sering terjadi pada dunia kedokteran gigi,
ketidak puasan pasien dan penyesalan pasien akibat persetujuan
perawatan yang telah diterimanya. Meski pada kenyataannya tidak semua
ketidakpuasan itu merupakan kesalahan perawatan dari dokter gigi,
namun dalam proporsi tertentu pasti akan berpengaruh pada kepercayaan
pasien tersebut pada dokter giginya. Keadaan yang paling ekstrim adalah
pasien yang bersangkutan mempengaruhi orang-orang di sekitarnya agar
tidak berkunjung ke dokter giginya.
Lagi-lagi tentang komunikasi dokter – pasien yang kurang berhasil
sehingga pasien mengembangakan opininya sendiri atas perawatan yang
di terima. Apabila opini tersebut sangat positif, tentunya akan
menguntungkan dokter gigi sebagai operator. Namun, apabila opini
tersebut menjadi sangat negatif, tak ayal lagi dokter gigi yang
bersangkutan jelas akan kehilangan pasien dan calon pasiennya. Ironis
bukan?
Komunikasi dokter pasien diharapkan dapat mendukung upaya pemberian
informasi, edukasi dan motivasi pasien dalam rangka menuntaskan
masalah kesehatannya. Menurut Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) tahun
2006, komunikasi dokter – pasien adalah hubungan yang berlangsung
antara dokter/dokter gigi dengan pasiennya selama proses
(12) Perguruan Tinggi/University STIA Amuntai
Makalah Tentang Komunikasi
Dibuat Oleh A.Zaini, A.Sarwani, A.Husairi, Anshari Ramadhan,
Hardi, M.Adim, M.Rizali, Rahmadi A, & Zainal Ilmi
(13)
pemeriksaan/pengobatan.perawatan yang terjadi di ruang praktik
perorangan, poliklinik, rumahsakit, dan puskesmas dalam rangka
membantu menyelesaikan masalah kesehatan pasien. Sebagai
profesional, keterampilan komunikasi dokter – pasien merupakan salah
satu kompetensi yang harus di kuasai dokter gigi karena akan
menentukan keberhasilan dalam membantu penyelesaian masalah
kesehatan pasien.
Contoh hasil komunikasi efektif :
a. Pasien merasa dokter menjelaskan keadaannya sesuai tujuannya
berobat. Berdasarkan pengetahuannya tentang kondisi kesehatannya,
pasien pun mengerti anjuran dokter, misalnya perlu mengatur diet,
minum atau menggunakan obat secara teratur, melakukan
pemeriksaan (laboratorium, foto/rontgen, scan) dan memeriksakan diri
sesuai jadwal, memperhatikan kegiatan (menghindari kerja berat,
istirahat cukup, dan sebagainya.
b. Pasiem memahami dampak yang menjadi konsekuensi dari penyakit
yang dideritanya (membatasi diri, biaya pengobatan), sesuai
penjelasan dokter.
c. Pasien merasa dokter mendengarkan keluhannya dan mau
memahami keterbatasan kemampuannya lalu mencari alternatif
sesuai kondisi dan situasinya, dengan segala konsekuensinya
d. Pasien mau bekerja sama dengan dokter dalam menjalankan semua
upaya pengobatan/perawatan kesehatannya.
Contoh hasil komunikasi tidak efektif :
a. Pasien tetap tidak mengerti keadaannya karena dokter tidak
menjelaskan, hanya mengambil anamnesis atau sesekali bertanya
singkat dan mencatat seperlunya, melakukan pemeriksaan, menulis
resep, memesankan untuk kembali, atau memeriksakan ke
laboratorium/foto rontgen dan sebagainya.
(13) Perguruan Tinggi/University STIA Amuntai
Makalah Tentang Komunikasi
Dibuat Oleh A.Zaini, A.Sarwani, A.Husairi, Anshari Ramadhan,
Hardi, M.Adim, M.Rizali, Rahmadi A, & Zainal Ilmi
(14)
b. Pasien merasa dokter tidak memberinya kesempatan untuk bicara,
padahal ia yang merasakan adanya perubahan di dalam tubuhnya
yang tidak ia mengerti dan karenanya ia pergi ke dokter. Ia merasa
usahanya sia-sia karena sepulang dari dokter ia tetap tidak tahu apa-
apa, hanya mendapat resep saja.
c. Pasien merasa tidak dipahami dan diperlakukan sebagai objek, bukan
sebagai subjek yang memiliki tubuh yang sedang sakit.
d. Pasien ragu, apakah ia harus mematuhi anjuran dokter atau tidak.
e. Pasien memutuskan untuk pergi ke dokter lain.
f. Pasien memutuskan untuk pergi ke pengobatan alternatif atau
komplementer atau menyembuhkan diri sendiri (self therapy).
Apabila dokter gigi memiliki kemampuan sedemikian rupa sehingga
informasi yang ada dapat disampaikan dengan tepat dan efektif,
kejadian seperti pada ilustrasi di atas akan terjadi dalam jumlah yang
sangat minimal. Sehingga tujuan perawatan yaitu kepuasan pasien
dapat tercapai tanpa penolakan apapun.
(14) Perguruan Tinggi/University STIA Amuntai
Makalah Tentang Komunikasi
Dibuat Oleh A.Zaini, A.Sarwani, A.Husairi, Anshari Ramadhan,
Hardi, M.Adim, M.Rizali, Rahmadi A, & Zainal Ilmi
(15)
C. Biografi Martin Cooper - Penemu Handphone Pertama
Martin Cooper sang penemu telepon
genggam ini sendiri tidak membayangkan bahwa telepon selular bisa
sekecil sekarang ini sehingga dapat dibawa kemana saja sesuai dengan
kebutuhan dan tuntutan di zaman nirkabel sekarang ini. Martin Marty
Cooper (lahir 26 Desember 1928 di Chicago, Illinois, USA) yang
merupakan pemimpin tim insinyur dari Motorola yang mengembangkan
perangkat genggam ponsel yang berbeda dari telepon mobil (Car Phone).
Cooper adalah CEO dan pendiri ArrayComm, sebuah perusahaan yang
bekerja dalam penelitian teknologi Smart Antena dan mengembangkan
jaringan nirkabel, dan merupakan direktur Penelitian dan Pengembangan
Motorola Masa Awal Martin Cooper dibesarkan di Chicago ketika terjadi
masa resesi dunia. Orang tuanya adalah imigran Ukraina. Ia menerima
gelar sarjana di bidang Electrical Engineering pada tahun 1950.
Karir Martin Cooper bergabung dengan Reserve Officers Training Corps
Angkatan Laut Amerika Serikat. Ia bertugas di kapal perusak Angkatan
Laut AS selama Perang Korea dan kemudian di sebuah kapal selam yang
bermarkas di Hawaii.Setelah perang usai, Cooper meninggalkan angkatan
laut dan mulai bekerja di Teletype, anak perusahaan Western Electric.
Pada tahun 1954, ia pindah ke Motorola. Sambil bekerja di sana ia
meneruskan studinya dimalam hari.
(15) Perguruan Tinggi/University STIA Amuntai
Makalah Tentang Komunikasi
Dibuat Oleh A.Zaini, A.Sarwani, A.Husairi, Anshari Ramadhan,
Hardi, M.Adim, M.Rizali, Rahmadi A, & Zainal Ilmi
(16)
Pada tahun 1957, ia menerima gelar Magister dalam bidang rekayasa
elektronika dari Illinois Institute of Technology.Pada tahun 1960 ia
berperan penting dalam mengubah lembaran teknologi informasi yang
sebelumnya terbatas digunakan dalam satu bangunan tunggal menjadi
semakin luas yang dapat menghubungkan antar kota. Cooper membantu
memperbaiki cacat dalam kristal Motorola yang dibuat untuk radio. Hal ini
mendorong perusahaan untuk memproduksi massal kristal kuarsa
pertama untuk digunakan dalam jam tangan quartz.Pada tahun 1960,
John F. Mitchell menjadi kepala insinyur proyek komunikasi portabel
Motorola. Pada awal 1970-an, Mitchell memberi tanggung jawab pada
Cooper di divisi telepon mobil (Carphone). Mitchell dan Cooper
membayangkan sebuah produk komunikasi yang tidak hanya terpaku di
dalam mobil. Sehingga alat tersebut haruslah kecil dan cukup ringan untuk
menjadi alat portabel. Butuh waktu 90 hari pada tahun 1972 untuk
menciptakan prototipe pertama dari ide tersebut.
Cooper dan para insinyur yang bekerja untuknya, serta Mitchell
mempatenkan penemuan “Radio Telephone System" yang diajukan pada
17 Oktober 1973 dengan nomor paten 3906166 dan disetujui pada
September 1975 atas nama mereka. Cooper dianggap sebagai penemu
pertama telepon genggam seluler (handphone) pertama dan orang
pertama yang melakukan panggilan dengan prototipe ponsel genggam
seluler tersebut pada 3 April 1973. Kejadian yang bersejarah tersebut
disaksikan di muka umum di depan wartawan dan orang orang yang lewat
di jalan kota New York. Panggilan pertama ditujukan kepada Dr. Joel S.
Engel, kepala riset di Bell Labs.Kalimat pertama yang diucapkan adalah
"Joel, I'm calling you from a 'real' cellular telephone. A portable handheld
telephone."Panggilan pertama tersebut sebagai awal penanda mulainya
pergeseran fundamental teknologi dan pasar komunikasi ke arah
komunikasi telepon yang portabel dimana seseorang dapat langsung
16 Perguruan Tinggi/University STIA Amuntai
Makalah Tentang Komunikasi
Dibuat Oleh A.Zaini, A.Sarwani, A.Husairi, Anshari Ramadhan,
Hardi, M.Adim, M.Rizali, Rahmadi A, & Zainal Ilmi
(17)
berkomunikasi langsung dengan orang lain, tidak lagi seperti dahulu kala
dimana yang dituju adalah tempat sebagaimana telepon rumah.
Ini adalah karya hasil dari visinya bagi komunikasi telepon genggam
nirkabel personal yang membedakannya dari telepon mobil (Car Phones).
Cooper kemudian mengungkapkan bahwa ia mendapat ide untuk
mengembangkan ponsel setelah menonton Kapten Kirk yang
menggunakan suatu alat komunikator pada acara serial televisi Star Trek.
Meskipun digelari sebagai ‘Bapak Telepon Selular (Ponsel)’, dengan
rendah hati Martin Cooper mengatakan “Meskipun aku bagian dari
penemuan tersebut, tapi karya tersebut adalah hasil kerja tim dan ratusan
literatur orang orang yang menciptakan visi tentang bagaimana selular
seperti hari ini, yang tentu belum sempurna. Kami masih terus bekerja dan
berusaha untuk membuatnya lebih baik”.
Komersialisasi Produk Handset pertama
Motorola DynaTAC, mempunyai berat 1 kg (2,2 pon) dan 35 menit waktu
bicara. Di tahun 1983, setelah mengalami empat kali iterasi, tim Cooper
telah mengurangi berat handset menjadi setengahnya. Harga produk
tersebut sekitar $ 4.000 (atau sama nilainya dengan$ 8.600 di tahun
2009). Cooper Meninggalkan Motorola sebelum mereka mulai menjual
ponsel genggamnya ke konsumen.Sistem Bisnis Selula Martin Cooper
memulai sebuah perusahaan dengan para mitra yang menyediakan
sistem penagihan operator selular. Pada tahun 1986, mereka menjual
Cincinnati Bell seharga $23m.
(17) Perguruan Tinggi/University STIA Amuntai
Makalah Tentang Komunikasi
Dibuat Oleh A.Zaini, A.Sarwani, A.Husairi, Anshari Ramadhan,
Hardi, M.Adim, M.Rizali, Rahmadi A, & Zainal Ilmi
(18)
Array Comm Pada tahun 1992, Martin Cooper bergabung dengan Richard
Roy, seorang peneliti di Universitas Stanford, untuk membentuk
ArrayComm. Perusahaan ini mulai mengkhususkan dalam penciptaan
komunikasi selular yang lebih efisien. Sementara memimpin perusahaan
ini, Cooper menciptakan Hukum Cooper (Cooper's Law). Hukum ini
menyatakan bahwa setiap 30 bulan jumlah informasi yang ditransmisikan
melalui jumlah tertentu melalui spektrum radio bertambah dua kali lipat.
Dia menyatakan bahwa hukum ini telah berlaku sejak tahun 1897 ketika
Marconi mempatenkan telegraf nirkabel pertama kali.
Penghargaan dan Afiliasi Pada tahun 1995, Martin Cooper menerima
penghargaan Wharton Infosys Business Transformation Award untuk
inovasi teknologi di bidang komunikasi. Cooper juga merupakan anggota
Mensa International. Di tahun 2000 Martin Cooper termasuk Top Sepuluh
Pengusaha di majalah Red Herring. Pada tahun 2009, ia bersama dengan
Raymond Tomlinson dianugerahi Prince of Asturias, sebuah penghargaan
bagi penelitian ilmiah dan penelitian teknis.“ Wireless is freedom. It's about
being unleashed from the telephone cord and having the ability to be
virtually anywhere when you want to be. That freedom is what cellular is all
about. It pleases me no end to have had some small impact on people's
lives because these phones do make people's lives better. They promote
productivity, they make people more comfortable, they make them feel
safe and all of those things. In the sense I had a small contribution there
makes me feel very good” (Martin Marty Cooper).
(18) Perguruan Tinggi/University STIA Amuntai
Makalah Tentang Komunikasi
Dibuat Oleh A.Zaini, A.Sarwani, A.Husairi, Anshari Ramadhan,
Hardi, M.Adim, M.Rizali, Rahmadi A, & Zainal Ilmi
(19)
BAB IV
PENUTUP
Komunikasi efektif dipengaruhi oleh saluran komunikasi formal,
struktur organisasi, spesialisasi jabatan, pemilikan informasi, jaringan
komunikasi dalam organisasi. Artinya faktor-faktor tersebut harus
diperhatikan dengan bijaksana oleh pihak manajemen perusahaan agar
perilaku karyawan terbentuk dalam sebuah pola perilaku etis. Komunikasi
efektif juga bisa dicapai dengan memahami model komunikasi verbal
(bahasa tubuh) seperti kontak mata, ekspresi wajah, nada suara, gerak
ubuh, sosok dan postur tubuh. Dengan pemahaman dan apa yang harus
dilakukan pada sebuah komunikasi verbal maka diharapkan individu
dalam organisasi dapat berkomunikasi dengan efektif dan pola perilaku
etis dapat terbentuk.
A. Kesimpulan
Komunikasi efektif dalam pembelajaran merupakan proses transformasi
pesan berupa ilmu pengetahuan dan teknologi dari pendidik kepada
peserta didik, dimana peserta didik mampu memahami maksud pesan
sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan, sehingga menambah
wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menimbulkan perubahan
tingkah laku menjadi lebih baik. Pengajar adalah pihak yang paling
bertanggungjawab terhadap berlangsungnya komunikasi yang efektif
dalam pembelajaran, sehingga dosen sebagai pengajar dituntut memiliki
kemampuan berkomunikasi yang baik agar menghasilkan proses
pembelajaran yang efektif.
B. Saran
Dalam berkomunikasi sebaiknya dilakukan oleh dua orang atau lebih
dengan menggunakan bahasa yang baik,sopan dan apabila
menggunakan bahasa tubuh,gunakan bahasa tubuh yang sopan dan tidak
(19) Perguruan Tinggi/University STIA Amuntai
Makalah Tentang Komunikasi
Dibuat Oleh A.Zaini, A.Sarwani, A.Husairi, Anshari Ramadhan,
Hardi, M.Adim, M.Rizali, Rahmadi A, & Zainal Ilmi
(20)
membuat teman yang berkomunikasi kita tersinggung dengan perkataan
dan gerak tubuh kita.
C. DAFTAR PUSTAKA
Deddy Mulyana, 2005, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar,
Bandung, Remaja Rosdakarya.
Jalaludin Rakhamat, 1994, Psikologi Komunikasi, Bandung,
Remaja Rosdakarya.
Onong Effendy, 1994, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek,
Bandung, Remaja Rosdakarya.
Arifin, Anwar. 1988. Ilmu Komunikasi Sebagai Pengantar Ringkas,
Rajawali Press. Jakarta.
dePorter, Bobbi, et.al.2000. Quantum Teaching, Kaifa. Bandung.
http://www.dakdem.com/artikel-bebas/20-biografi/624-kisah-penemu-
handphone-pertama-martin-cooper
http://kolom-biografi.blogspot.com/2011/01/biografi-martin-cooper-
penemu-handphone.html
(20) Perguruan Tinggi/University STIA Amuntai