MAKALAH KOMUNIKASI (1)

32
TUGAS MAKALAH DASAR – DASAR MANAJEMEN “KOMUNIKASI” DISUSUN OLEH: KELOMPOK 5 ANISSA CINTYA A. A 26020210120051 NAILIS SA’ADAH 26020210110052 RIMA MELINA F. N 26020210120053 CATURAYU R. 26020210120054 REZA A. ARJANA 26020210120055 ADITYA DENDY P. 26020210110057 SARAH MAYLIN F. 26020210110058 ARRAYA ERITHA B. 26020210130080 AHMAD GULBUDDIN D. 26020210130082 NOVITA AYU R. 26020210141006 PUTERI KESUMA D. 26020210141007 ARDIYAN T. 26020210141008 CHESYA SERA D. C 26020210141009 PROGRAM STUDI OSEANOGRAFI JURUSAN ILMU KELAUTAN

Transcript of MAKALAH KOMUNIKASI (1)

Page 1: MAKALAH KOMUNIKASI (1)

TUGAS MAKALAH

DASAR – DASAR MANAJEMEN

“KOMUNIKASI”

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 5

ANISSA CINTYA A. A 26020210120051

NAILIS SA’ADAH 26020210110052

RIMA MELINA F. N 26020210120053

CATURAYU R. 26020210120054

REZA A. ARJANA 26020210120055

ADITYA DENDY P. 26020210110057

SARAH MAYLIN F. 26020210110058

ARRAYA ERITHA B. 26020210130080

AHMAD GULBUDDIN D. 26020210130082

NOVITA AYU R. 26020210141006

PUTERI KESUMA D. 26020210141007

ARDIYAN T. 26020210141008

CHESYA SERA D. C 26020210141009

PROGRAM STUDI OSEANOGRAFI

JURUSAN ILMU KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2013

Page 2: MAKALAH KOMUNIKASI (1)

KOMUNIKASI

I. Pengertian Komunikasi

Komunikasi adalah "suatu proses dalam mana seseorang atau

beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan

menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain".

Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat

dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang

dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan

menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya

tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini

disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.

Kata atau istilah komunikasi ( dari bahasa inggris “communication” ),

secara epistemologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa latin

communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis. Kata

communis memiliki makana “berbagi” atau “menjadi milik bersama” yaitu

usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna.

Komunikasi secara terminilogis merujuk pada adanya proses

penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi, yang

terlibat dalam komunikasi ini adalah manusia.

Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh

seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang

bermakna bagi kedua pihak, dalam situasi yang tertentu komunikasi

menggunakan media tertentu untuk merubah sikap atau tingkah laku

seorang atau sejumlah orang sehingga ada efek tertentu yang diharapkan

(Effendy, 2000 : 13).

Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk

gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30).

Tidak ada kelompok yang dapat eksis tanpa komunikasi :

pentransferan makna di antara anggota-anggotanya. Hanya lewat

pentransferan makna dari satu orang ke orang lain informasi dan gagasan

Page 3: MAKALAH KOMUNIKASI (1)

dapat dihantarkan. Tetapi komunikasi itu lebih dari sekedar menanamkan

makna tetapi harus juga dipahami (Robbins, 2002 : 310).

Paradigma Laswell menunjukan bahwa komunikasi meliputi lima

unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan, yaitu:

o Komunikator (siapa yang mengatakan?)

o Pesan (mengatakan apa?)

o Media (melalui saluran apa?)

o Komunikan (kepada siapa?)

o Efek (efek apa?)

Jadi, berdasarkan paradigma Laswell, secara sederhana prosese

komunikasi adalah pihak komunikator membentuk (encode) pesan dan

menyampaikannya melalui suatu saluran tertentu kepada pihak penerima

yang menimbulkan efek tertentu.

II. Sejarah Komunikasi

Komunikasi atau communicaton berasal dari bahasa Latin communis

yang berarti 'sama'. Communico, communicatio atau communicare yang

berarti membuat sama (make to common). Secara sederhana komuniikasi

dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang

yang menerima pesan. Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada

kemampuan kita untuk dapat memahami satu dengan yang lainnya

(communication depends on our ability to understand one another).

Pada awalnya, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan

kebutuhan organis. Sinyal-sinyal kimiawi pada organisme awal digunakan

untuk reproduksi. Seiring dengan evolusi kehidupan, maka sinyal-sinyal

kimiawi primitif yang digunakan dalam berkomunikasi juga ikut berevolusi

dan membuka peluang terjadinya perilaku yang lebih rumit seperti tarian

kawin pada ikan.

Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan

pengalaman. Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal,

bicara, tulisan, gerakan, dan penyiaran. Komunikasi dapat berupa interaktif,

Page 4: MAKALAH KOMUNIKASI (1)

komunikasi transaktif|transaktif, komunikasi bertujuan|bertujuan, atau

komunikasi tak bertujuan.

Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok

orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan

efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh

penerima pesan tersebut.

Walaupun komunikasi sudah dipelajari sejak lama dan termasuk

“barang antik”, topik ini menjadi penting khususnya pada abad 20 karena

pertumbuhan komunikasi digambarkan sebagai “penemuan yang

revolusioner”, hal ini dikarenakan peningkatan teknologi komunikasi yang

pesat seperti radio. Televisi, telepon, satelit dan jaringan komuter seiring

dengan industrialisasi bidang usaha yang besar dan politik yang mendunia.

Komunikasi dalam tingkat akademi mungkin telah memiliki departemen

sendiri dimana komunikasi dibagi-bagi menjadi komunikasi masa,

komunikasi bagi pembawa acara, humas dan lainnya, namun subyeknya

akan tetap. Pekerjaan dalam komunikasi mencerminkan keberagaman

komunikasi itu sendiri.

III. Proses Komunikasi

Berdasarkan paradigma Laswell, Effendy (1994:11-19) membedakan

proses komunikasi menjadi dua tahap, yaitu:

a. Proses komunikasi secara primer

Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian

pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan

menggunakan lambing sebagai media. Lambing sebagai media primer

dalam proses komunikasi adalah pesan verbal (bahasa), dan pesan

nonverbal. Komunikasi berlangsung apabila terjadi kesamaan makna

dalam pesan yang diterima oleh komunikan. Prosesnya sebagai berikut,

pertama komunikator menyandi (encode) pesan yang akan disampaikan

kepada komunikan. Ini berarti komunikator memformulasikan pikiran

atau perasaannya ke dalam lambing (bahasa) yang diperkirakan akan

dimengerti oleh komunikan. Kemudian, komunikan menterjemahkan

Page 5: MAKALAH KOMUNIKASI (1)

(decode) pesan dari komunikator. Ini berarti komunikan menafsirkan

lambing yang mengandung perasaan dan pikiran komunikator.

Menurut Wilbur Schramm (dalam Effendy,1994) menyatakan

bahwa komunikasi akan berhasil apabila pesan yang disampaikan oleh

komunikator cocok dengan kerangka acuan (frame of reference), yakni

perpaduan pengalaman dan pengertian yang diperoleh komunikan.

Kemudian Schramm juga menambahkan, bahwa komunikasi akan

berjalan lancara apabila bidang pengalaman komunikator sama dengan

dengan bidang pengalaman komunikan.

Sebagai contoh: si A seorang mahasiswa ingin berbincang-bincang

mengenai perkembangan valuta asing dalam kaitannya dengan

pertumbuhan ekonomi. Bagi si A tentunya akan sangat mudah dan

lancara apabila pembicaraan mengenai hal tersebut dilakukan dengan si

B yang juga sama-sama mahsiswa. Seandainya si A membicarakan hal

tersebut dengan si C yang yang seorang pemuda desa tamatan SD

tentunya proses komunikasi tidak akan berjalan lancar.

b. Proses komunikasi secara sekunder

Proses komunikasi secara sekunder adalah prosese penyampaian pesan

oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau

sarana sebagai media kedua setelah memakai lambing sebagai media

pertama. Seorang komunikator menggunakan media ke daola dua

komunikasi karena komunikan sebagai sarana berada di tempat yang

relative jauh atau jumlahnya banyak. Surat, te;epon fax, radiao, majalah,

dll merupakan media yang sering digunakan dalan komunikasi.

IV. Fungsi Komunikasi

William I. Loren Anderson (dalam Deddy Mulyadi,2005:5-30

mengkategorikan fungsi komunikasi menjadi 4, yaitu:

a. Sebagai komunikasi social

Fungsi komunikasi sebagai komunikasi social setidaknya

mengisyaratkan bahwa komunikasi itu penting untuk membangun konsep

diri, aktualisasi diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh

Page 6: MAKALAH KOMUNIKASI (1)

kebahagian, terhindar dari tegangan dan tekanan, antara lain lain lewat

komunikasi yang bersifat menghibur danb memupuk hubungan dengan

orang lain.

o Pembentukan konsep diri. Konsep diri adalah pandangan mengenai

diri kita, dan itu hanya bisa kita peroleh lewat informasi yang

diberikan oleh orang lain kepada kita. Melalui komunikasi dengan

orang lain kita belajar bukan saja mengenai siapa kita, namun

bagaiaman kita merasakan siapa kita. George Herbert Mead (dalam

Jalaluddin Rakhmat, 1994) mngistilahkan significant others (orang

lain yang sangat penting) untuk orang-orang di sekitar kita yang

mempunyai peranan penting dalam membentuk konsep diri kita.

Richard Dewey dan W.J Humber (19969) menamai affective

others, untuk orang lain yang dengan mereka kita punya ikatan

emosional. Dari merekalah perlahanlahan kita membentuk konsep

diri kita. Selain itu, terdapat juga yang disebut reference group

yaitu kelompok yang secara emosioanal mengikat kiota, dan

berpengaruh terhadap pembentukan konsep diri kita. Dengan ini,

orang akan mengarahkan perilakunya dan menyesuaikan diri

dengan ciri-ciri kelompok.

o Pernyataan eksistensi diri. Orang berkomunikasi untuk

menunjukan dirinya eksis. Fungsi komunikasi sebagai eksistensi

diri terlihat jelas pada seorang pnanya pada sebuah seminar,

walaupun sudah diperingati oleh moderator untuk brbicara singkat

dan langsung ke pokok masalah, penanya atau komentator itu

sering berbicara panjang kebar dengan argument-argumen yang

kebanyakan tidak relevan.

o Untuk kelangsungan hidup, memupuk hubungan, dan memperoleh

kebahagiaan. Para psikolog berpendapat, kebutuhan utama kita

sebagai manusia, dan untuk menjadi manusia yang sehat secara

rohaniah, adalah kebutuhan akan hubungan sosialyang ramah, yang

hany bisa dipenuhi dengan membina hubungan yang baik dengan

orang lain. Komunikasi sangat dibutuhkan untuk memperoleh dan

Page 7: MAKALAH KOMUNIKASI (1)

memberi informasi yang dibutuhkan, untuk mebujuk, dan

mempengaruhi orang lain, mempertimbangkan solusi alternatif atas

masalah kemudian mengambil keputusan, dan tujuan-tujuan sosial

serta hiburan.

b. Sebagai komunikasi ekspresif

Komunikasi berfungsi untuk menyampaikan peerasaan-perasaan (emosi)

kita. Perasan-perasaan tersebut terutama dikomunikasikan melalaui

pesan-pesan nonverbal. Perasaan sayang, peduli, rindu, simpati, gembira,

sedih, takut dapat disampaikan lewat kata-kata, namun bisa disampaiakn

lebih ekspresif lewat perilaku nonverbal. Misalnya ibu menunjukan rasa

kasih sayangnya dengan membelai kepala anaknya.

c. Sebagai komunikasi ritual

Komunikasi ritual biasanya dapat terlihat pada suatu komunitas yang

melakukan upacara-upacara yang disebut oleh para antropolog sebagai

rites of passage, seperti upacara kelahiran, upacara pernikahan, siraman,

dan lain-lain.dalam acara tersebut orang-orang biasanya mengucapkan

kata-kata atau perilaku-perilaku simbolik.

d. Sebagai komunikasi instrumental

Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum, yaitu:

menginformasikan, mengajar,mendorong, mengubah sikap, menggerakan

tindakan, dan juga menghibur. Sebagai instrument, komunikasi tidak saja

digunakan untuk menciptakan dan membangun hubungan, namun juga

untuk menghancurkan hubungan tersebut.

Komunikasi berfungsi esbagai instrument untuk mencapai tujuan-

tujuan pribadi dan pekerjaan, baik tujuan jangka pendek maupun jangka

panjang, Berkenaan dengan fungsi komuniasi ini, seorang ahali bernama

Harold D Laswell memaparkan fungsi komunikasi sebagai berikut:

o Pengawasan lingkungan yaitu epnyingkapan ancaman dan

kesempatan yang mempengaruhi nilai masyarakat.

o Menghubungkan bagian-bagian penting yang tak terpisahkan bagi

masyarakat untuk menanggapi lingkungan

o Menurunkan warisan social dari generasi ke generasi

Page 8: MAKALAH KOMUNIKASI (1)

Fungsi komunikasi yang lain adalah :

a. Kendali : komunikasi bertindak untuk mengendalikan prilaku

anggota dalam beberapa cara, setiap organisasi mempunyai

wewenang dan garis panduan formal yang harus dipatuhi oleh

karyawan.

b. Motivasi : komunikasi membantu perkembangan motivasi dengan

menjelaskan kepada para karyawan apa yang harus dilakukan

bagaimana mereka bekerja baik dan apa yang dapat dikerjakan untuk

memperbaiki kinerja jika itu di bawah standar.

c. Pengungkapan emosional : bagi banyak karyawan kelompok kerja

mereka merupakan sumber utama untuk interaksi sosial, komunikasi

yang terjadi di dalam kelompok itu merupakan mekanisme

fundamental dengan mana anggota-anggota menunjukkan

kekecewaan dan rasa puas mereka oleh karena itu komunikasi

menyiarkan ungkapan emosional dari perasaan dan pemenuhan

kebutuhan sosial.

d. Informasi : komunikasi memberikan informasi yang diperlukan

individu dan kelompok untuk mengambil keputusan dengan

meneruskan data guna mengenai dan menilai pilihan-pilihan

alternatif (Robbins, 2002 : 310-311).

IV. Komponen Komunikasi

Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar

komunikasi bisa berlangsung dengan baik.[rujukan?] Menurut Laswell

komponen-komponen komunikasi adalah:

a. Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan

pesan kepada pihak lain.

b. Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh

satu pihak kepada pihak lain.

c. Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada

komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat

berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.

Page 9: MAKALAH KOMUNIKASI (1)

d. Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima

pesan dari pihak lain

e. Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas

isi pesan yang disampaikannya.

f. Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana

komunikasi itu akan dijalankan ("Protokol")

VI. Bentuk-bentuk Komunikasi

Bentuk-bentuk komunikasi dapat dijabarkan sebagai berikut :

a. Komunikasi vertikal

Komunikasi vertikal adalah komunikasi dari atas ke bawah dan dari

bawah ke atas atau komunikasi dari pimpinan ke bawahan dan dari

bawahan ke pimpinan secara timbal balik.

b. Komunikasi horisontal

Komunikasi horisontal adalah komunikasi secara mendatar, misalnya

komunikasi antara karyawan dengan karyawan dan komunikasi ini

sering kali berlangsung tidak formal yang berlainan dengan

komunikasi vertikal yang terjadi secara formal.

c. Komunikasi diagonal

Komunikasi diagonal yang sering juga dinamakan komunikasi silang

yaitu seseorang dengan orang lain yang satu dengan yang lainnya

berbeda dalam kedudukan dan bagian (Effendy, 2000 : 17).

Pendapat lainnya menyebutkan, komunikasi dapat mengalir secara

vertikal atau lateral (menyisi). Dimensi vertikal dapat dibagi menjadi ke

bawah dan ke atas.

a. Ke bawah

Komunikasi yang mengalir dari satu tingkat dalam suatu kelompok

atau organisasi ke suatu tingkat yang lebih bawah. Kegunaan dari

pada komunikasi ini memberikan penetapan tujuan, memberikan

instruksi pekerjaan, menginformasikan kebijakan dan prosedur pada

bawahan, menunjukkan masalah yang memerlukan perhatian dan

mengemukakan umpan balik terhadap kinerja.

Page 10: MAKALAH KOMUNIKASI (1)

b. Ke atas

komunikasi yang mengalir ke suatu tingkat yang lebih tinggi dalam

kelompok atau organisasi digunakan untuk memberikan umpan balik

kepada atasan, menginformasikan mereka mengenai kemajuan ke

arah tujuan dan meneruskan masalah-masalah yang ada.

Sedangkan dimensi lateral, komunikasi yang terjadi di antara

kelompok kerja yang sama, diantara anggota kelompok-kelompok kerja

pada tingkat yang sama, diantara manajer-manajer pada tingkat yang sama

(Robbins, 2002 : 314-315).

VII. Persepsi : Inti Komunikasi

Kesan adalah nuansa rasa manusia kepada obyek tertentu; obyek itu

bisa barang bisa orang. Kita terkesan, karena ada sesuatu yang menarik dari

obyek tersebut. Kita bisa terkesan kepada orang karena bermacam-macam;

bisa karena wajah cantiknya, tampan, berkumis; bisa karena kata-katanya,

karena janjinya, dan sebagainya. Membuat kesan yang baik, berarti kita

harus berbuat dan bersikap tertentu yang membuat agar orang lain tertarik.

Persepsi didefinisikan sebagai interpretasi bermakna atas sensasi

sebagai representatif obyek eksternal. Proses menafsirkan informasi

indrawi. Jika persepsi kita tidak akurat kita tidak munglkin bisa

berkomunikasi secara efektif.Rudolp F.Verdeber, Communicate, 1978.

Proses mencapai kesepakatan (Sharing of meaning), lazimnya

berlangsung secara bertahap. Karena itu, lebih awal kita perlu

memperhatikan 5 (lima) sasaran pokok dalam proses komunikasi, yaitu:

a. Membuat pendengar mendengarkan apa yang kita katakan (atau

melihat apa yang kita tunjukkan kepada mereka)

b. Membuat pendengar memahami apa yang mereka dengar atau lihat

c. Membuat pendengar menyetujui apa yang telah mereka dengar (atau

tidak menyetujui apa yang kita katakan, tetapi dengan pemahaman

yang benar)

d. Membuat pendengar mengambil tindakan yang sesuai dengan maksud

kita dan maksud kita bisa mereka terima

Page 11: MAKALAH KOMUNIKASI (1)

e. Memperoleh umpan balik dari pendengar

Tentu tidaklah mudah untuk membuat sebuah komunikasi berjalan

dengan menghasilkan kesepakatan secara utuh sesuai tujuannya. Karena,

salah satu prinsip dalam berkomunikasi, yakni terdapatnya kesulitan-

kesulitan pokok dalam mencapai tujuan. Berikut matrik tujuan dan kesulitan

dalam proses komunikasi.

Tujuan Kesulitan yaitu:

a. MENDENGAR

Orang sulit memusatkan perhatian baik pada kata yang tertulis

maupun terucap untuk waktu yang lama

Orang kurang memiliki perhatian pada apa yang bagi mereka

tampak kurang penting

b. MEMAHAMI

Orang memiliki asumsi berdasarkan pengalaman masa lalunya

Orang sering tidak memahami jenis bahasa yang dipakai

pembicara

Orang lebih mudah salah mengerti saat mereka mendengar tanpa

melihat

Orang sering sudah menarik kesimpulan padahal kita belum

selesai bicara.

c. MENYETUJUI

Orang sering merasa curiga terhadap orang lain yang sedang

sedang membujuk mereka

Orang tidak suka jika dibuktikan bersalah

d. BERTINDAK

Tidak mudah bagi banyak orang untuk mengubah kebiasaan

mereka

Orang merasa takut akan akibat dari pengambilan tindakan yang

keliru

Banyak orang tidak suka mengambil keputusan

Page 12: MAKALAH KOMUNIKASI (1)

e. UMPAN BALIK

Beberapa orang sering dengan sengaja menyembunyikan reaksi

dan apa yang sesungguhnya mereka pikirkan

Penampilan dapat bersifat memperdaya -anggukan kepala,

mungkin tidak selalu tanda setuju dan mengerti, karena bisa

digunakan untuk menutupi ketidak tahuan atau keragu-raguan.

Jika menyimak matrik di atas, sebetulnya kesulitan itu biasa dialami

dialami oleh penyampai ide maupun penerimanya. Persoalannya bagaimana

kita mengatasi kesulitan itu. Komunikasi Efektif Joseph de Vito, pakar

komunikasi menyebut ada 5 kualitas umum yang dipertimbangkan untuk

efektifitas sebuah komunikasi. Kualitas ini antara lain:

a. Openess : Adanya keterbukaan

b. Supportiveness : Saling mendukung

c. Positiviness : Bersikap positif

d. Emphaty: Memahami perasaan orang lain

e. Equality : Kesetaraan

Namun demikian, yang paling mendasar dalam sebuah kegiatan

komunikasi adalah adanya rasa saling percaya. Kalau sudah percaya,

biasanya apapun yang dikatakan pastilah diterima! Satu hal lagi, efisiensi.

Komunikasi yang efisien adalah komunikasi yang tidak membutuhkan

upaya besar agar mencapai tujuannya.

VIII. Kualitas komunikator

Partisipasi merupakan modal dasar untuk menyelenggarakan

komunikasi yang efektif. Karenanya dibutuhkan kemampuan komunikasi

efektif. Kemampuan ini meliputi kemampuan untuk berbagi ide, mengkritik

dari semua aspek, mendorong dan merangsang imajinasi, menolak buah

pikiran yang kurang tepat, dan mengenal sejak dini solusi yang mungkin

bisa diambil.

Kualitas komunikator efektif, yaitu:

Menilai Orang

Tahu mana yang penting dan menghargai kontribusi orang lain

Page 13: MAKALAH KOMUNIKASI (1)

Mendengarkan secara Aktif

Berusaha keras memahami keinginan dan masalah orang lain

Bijaksana

Memberikan kritik secara halus. konstruktif dan hormat

Memberikan pujian

Menghargai orang lain dan kontribusi mereka di depan umum

Konsisten

Mengendalikan suasana riang memperlakukan sama bagi semuanya:

tidak favorit

Mengakui kesalahan

Kemauan untuk mengakui kesalahan

Memiliki rasa humor

Mempertahankan posisi yang menyenangkan dan pendekatan yang

enak

Memberi contoh yang baik

Melakukan apa yang diharapkan orang lain

Menggunakan bahasa Jelas, Lugas, dan Tepat Kata-kata yang lazim,

konkret, pemberian petunjuk, yang menyentuh perasaan penyimak.

Hindari kata-kata bercita rasa buruk, kata-kata langsung Ketika

berkomunikasi, kita pasti memiliki persepsi tertentu pada pendengar begitu

pula sebaliknya. Kekeliruan yang sering terjadi dalam berkomunikasi adalah

ketika seseorang menyampaikan informasi dengan ukurannya sendiri. Ini

harus dihindarkan karena komunikasi senantiasa melibatkan orang lain.

Ahli komunikasi berpesan jika akan berhasil, maka rumusan kunci

yang harus dipegang adalah “Know your audience!” – ketahuilah siapa

yang Anda ajak bicara. ”Seorang komunikator yang dialogis harus mencoba

mengenali dan memperkecil kecenderungannya terhadap manipulasi,

keegoisan, dan obyektivasi orang lain”.Johannessen, R.L., Ethics in Human

Communications, 1983

Meningkatkan kemampuan menyimak secara efektif :

Memberikan perhatian

Memahami komunikasi verbal dan non verbal

Page 14: MAKALAH KOMUNIKASI (1)

Meningkatkan kemampuan dalam memahami symbol verbal dan non

verbal dengan menambah referensi pemahaman

Menyimak untuk menganalisa dan mengevaluasi

Meningkatkan keahlian menyimak antarpersonal

Hambatan-hambatan komunikasi yang sering terjadi adalah:

Jenis Hambatan Deskripsi

FisikHal menyangkut ruang fisik,

lingkungan

BiologisHambatan karena ketidaksempurnaan

anggota tubuh

IntelektualHambatan yang berhubungan dengan

kemampuan pengetahuan

Psikis

Hambatan yang menyangkut faktor

kejiwaan, emosional, tidak saling

percaya, penilaian menghakimi

KulturalHambatan yang berkaitan dengan

nilai budaya, bahasa

Sebetulnya, kesulitan berkomunikasi yang paling besar berada dalam

diri kita sendiri. Kurang yakin, kurang percaya diri, memandang orang lain

kurang, lebih mendominasi, apalagi tinggi hati adalah sesuatu yang harus di

swicth dan melatih kebalikannya.

“Anda akan mampu menyusun pikiran anda dengan lebih mudah dan

lebih efektif jika Anda mengingat-ngingat struktur pembicaraan : Apa yang

akan dibicarakan, isi pembicaraan dan Apa yang telah anda

bicarakan”.Larry King, Seni Berbicara, 2003

Didalam organisasi sangat membutuhkan komunikasi. Adapun jenis-

jenis komunikasi dalam organisasai antara lain :

a. Komunikasi formal vs informal

Komunikasi formal adalah komunikasi yang mengikuti rantai komando

yang dicapai oleh hirarki wewenang. Komunikasi informal adalah

komunikasi yang terjadi diluar dan tidak tergantung pada herarki

Page 15: MAKALAH KOMUNIKASI (1)

wewenang. Komunikasi informal ini timbul karena adanya berbagai

maksud, yaitu:

- Pemuasan kebutuhan manusiawi,

- Perlawanan terhadap pengaruh yang monoton dan

membosankan,

- Keinginan untuk mempengaruhi perilaku orang lain,

- Sumber informasi hubungan pekerjaan.

Jenis lain dari komunikasi informasi adalah adalah dasas-desusyang

secara resmi tidak setuju. Desas-desus ini juga mempunyai peranan

fungsional sebagai alat komunikasi tambahan bagi organisasi.

b. Komunikasi ke bawah vs komunikasi ke atas vs komunikasi lateral

Komunikasi kebawah mengalir dari peringkat atas ke bawah dalam

herarki. Komunikasi ke atas adalah berita yang mengalir darin peringkat

bawah ke atas atas suatu organisasi. Komunikasi lateral adalah sejajar

antara mereka yang berada tingkat satu wewenang.

c. Komunikasi satu arah dan dua arah

Komunikasi satu arah, pengirim berita berkomunikasi tanpa meminta

umpan balik, sedangkan komunikasi dua arah adalah penerima dapat dan

memberi umpan balik.

Bagaimanapun juga keefektifan komunikasi organisasi dipengaruhi

beberapa factor diantaranya :

1. Saluran komunikasi formal

2. Sruktur wewenang

Dalam organisasi dimana perbedaan stasus dan kekuasaan akan

mempengaruhi isi komunikasi.

1. Spesialis jabatan

2. Anggota organisasi yang sama akan menggunakan istilah-istilah,

tujuan, tugas, waktu, dan gaya yang sama dalam berkomonikasi.

IX. Komunikasi Yang Efektif

Menurut Effendy (1992) komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang

menimbulkan efek tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh si

Page 16: MAKALAH KOMUNIKASI (1)

penyampai. Efek yang ditimbulkan oleh komunikasi dapat diklarifikasikan

pada :

1. Efek Kognitif, yaitu bila ada perubahan pada apa yang diketahui,

dipahami, diperpsepsi oleh komunikan atau yang berkaitan dengan

pikiran dan nalar/ratio. Dengan kata lain, pesan yang disampaikan

ditujukan kepada pikiran komunikasi.

2. Efek afektif, yaitu bila ada perubahan pada apa yang dirasakan atau yang

berhubungan dengan perasaan. Dengan kata lain, tujuan komunikator

bukan saja agar komunikan tahu tapi juga tergerak hatinya.

3. Efek konatif, yaitu perilaku yang nyata yang meliputi pola–pola

tindakan, kegiatan kebiasaan atau dapat juga dikatakan menimbulkan

itikad baik untuk berprilaku tertentu dalam arti kita melakukan suatu

tindakan atau kegiatan yang bersifat fisik (jasmaniah).

Ada 5 Hukum Komunikasi Yang Efektif (The 5 Inevitable Laws of

Efffective Communication) yang kami kembangkan dan rangkum dalam

satu kata yang mencerminkan esensi dari komunikasi itu sendiri yaitu

REACH, yang berarti merengkuh atau meraih. Karena sesungguhnya

komunikasi itu pada dasarnya adalah upaya bagaimana kita meraih

perhatian, cinta kasih, minat, kepedulian, simpati, tanggapan, maupun

respon positif dari orang lain.

Hukum # 1: Respect

Hukum pertama dalam mengembangkan komunikasi yang efektif

adalah sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang

kita sampaikan.

Rasa hormat dan saling menghargai merupakan hukum yang pertama

dalam kita berkomunikasi dengan orang lain. Ingatlah bahwa pada

prinsipnya manusia ingin dihargai dan dianggap penting. Jika kita bahkan

harus mengkritik atau memarahi seseorang, lakukan dengan penuh respek

terhadap harga diri dan kebanggaaan seseorang. Jika kita membangun

komunikasi dengan rasa dan sikap saling menghargai dan menghormati,

maka kita dapat membangun kerjasama yang menghasilkan sinergi yang

Page 17: MAKALAH KOMUNIKASI (1)

akan meningkatkan efektifitas kinerja kita baik sebagai individu maupun

secara keseluruhan sebagai sebuah tim.

Bahkan menurut mahaguru komunikasi Dale Carnegie dalam bukunya

How to Win Friends and Influence People, rahasia terbesar yang merupakan

salah satu prinsip dasar dalam berurusan dengan manusia adalah dengan

memberikan penghargaan yang jujur dan tulus. Seorang ahli psikologi yang

sangat terkenal William James juga mengatakan bahwa "Prinsip paling

dalam pada sifat dasar manusia adalah kebutuhan untuk dihargai." Dia

mengatakan ini sebagai suatu kebutuhan (bukan harapan ataupun keinginan

yang bisa ditunda atau tidak harus dipenuhi), yang harus dipenuhi. Ini

adalah suatu rasa lapar manusia yang tak terperikan dan tak tergoyahkan.

Lebih jauh Carnegie mengatakan bahwa setiap individu yang dapat

memuaskan kelaparan hati ini akan menggenggam orang dalam telapak

tangannya.

Charles Schwabb, salah satu orang pertama dalam sejarah perusahaan

Amerika yang mendapat gaji lebih dari satu juta dolar setahun, mengatakan

bahwa aset paling besar yang dia miliki adalah kemampuannya dalam

membangkitkan antusiasme pada orang lain. Dan cara untuk

membangkitkan antusiasme dan mendorong orang lain melakukan hal-hal

terbaik adalah dengan memberi penghargaan yang tulus. Hal ini pula yang

menjadi satu dari tiga rahasia manajer satu menit dalam buku Ken

Blanchard dan Spencer Johnson, The One Minute Manager.

Hukum # 2: Empathy

Empati adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada

situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat

utama dalam memiliki sikap empati adalah kemampuan kita untuk

mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum didengarkan atau

dimengerti oleh orang lain.

Secara khusus Covey menaruh kemampuan untuk mendengarkan

sebagai salah satu dari 7 kebiasaan manusia yang sangat efektif, yaitu

kebiasaan untuk mengerti terlebih dahulu, baru dimengerti (Seek First to

Understand -understand then be understood to build the skills of empathetic

Page 18: MAKALAH KOMUNIKASI (1)

listening that inspires openness and trust). Inilah yang disebutnya dengan

Komunikasi Empatik. Dengan memahami dan mendengar orang lain terlebih

dahulu, kita dapat membangun keterbukaan dan kepercayaan yang kita

perlukan dalam membangun kerjasama atau sinergi dengan orang lain.

Rasa empati akan memampukan kita untuk dapat menyampaikan pesan

(message) dengan cara dan sikap yang akan memudahkan penerima pesan

(receiver) menerimanya. Oleh karena itu dalam ilmu pemasaran (marketing)

memahami perilaku konsumen (consumer's behavior) merupakan keharusan.

Dengan memahami perilaku konsumen, maka kita dapat empati dengan apa

yang menjadi kebutuhan, keinginan, minat, harapan dan kesenangan dari

konsumen. Demikian halnya dengan bentuk komunikasi lainnya, misalnya

komunikasi dalam membangun kerjasama tim. Kita perlu saling memahami

dan mengerti keberadaan orang lain dalam tim kita. Rasa empati akan

menimbulkan respek atau penghargaan, dan rasa respek akan membangun

kepercayaan yang merupakan unsur utama dalam membangun teamwork.

Jadi sebelum kita membangun komunikasi atau mengirimkan pesan, kita

perlu mengerti dan memahami dengan empati calon penerima pesan kita.

Sehingga nantinya pesan kita akan dapat tersampaikan tanpa ada halangan

psikologis atau penolakan dari penerima.

Empati bisa juga berarti kemampuan untuk mendengar dan bersikap

perseptif atau siap menerima masukan ataupun umpan balik apapun dengan

sikap yang positif. Banyak sekali dari kita yang tidak mau mendengarkan

saran, masukan apalagi kritik dari orang lain. Padahal esensi dari

komunikasi adalah aliran dua arah. Komunikasi satu arah tidak akan efektif

manakala tidak ada umpan balik (feedback) yang merupakan arus balik dari

penerima pesan.

Oleh karena itu dalam kegiatan komunikasi pemasaran above the lines

(mass media advertising) diperlukan kemampuan untuk mendengar dan

menangkap umpan balik dari audiensi atau penerima pesan.

Hukum # 3: Audible

Makna dari audible antara lain: dapat didengarkan atau dimengerti

dengan baik. Jika empati berarti kita harus mendengar terlebih dahulu

Page 19: MAKALAH KOMUNIKASI (1)

ataupun mampu menerima umpan balik dengan baik, maka audible berarti

pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima pesan. Hukum ini

mengatakan bahwa pesan harus disampaikan melalui media atau delivery

channel sedemikian hingga dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan.

Hukum ini mengacu pada kemampuan kita untuk menggunakan berbagai

media maupun perlengkapan atau alat bantu audio visual yang akan

membantu kita agar pesan yang kita sampaikan dapat diterima dengan baik.

Dalam komunikasi personal hal ini berarti bahwa pesan disampaikan dengan

cara atau sikap yang dapat diterima oleh penerima pesan.

Hukum # 4: Clarity

Selain bahwa pesan harus dapat dimengerti dengan baik, maka hukum

keempat yang terkait dengan itu adalah kejelasan dari pesan itu sendiri

sehingga tidak menimbulkan multi interpretasi atau berbagai penafsiran

yang berlainan. Ketika saya bekerja di Sekretariat Negara, hal ini

merupakan hukum yang paling utama dalam menyiapkan korespondensi

tingkat tinggi.

Karena kesalahan penafsiran atau pesan yang dapat menimbulkan

berbagai penafsiran akan menimbulkan dampak yang tidak sederhana.

Clarity dapat pula berarti keterbukaan dan transparansi. Dalam

berkomunikasi kita perlu mengembangkan sikap terbuka (tidak ada yang

ditutupi atau disembunyikan), sehingga dapat menimbulkan rasa percaya

(trust) dari penerima pesan atau anggota tim kita. Karena tanpa keterbukaan

akan timbul sikap saling curiga dan pada gilirannya akan menurunkan

semangat dan antusiasme kelompok atau tim kita.

Hukum # 5: Humble

Hukum kelima dalam membangun komunikasi yang efektif adalah

sikap rendah hati. Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum

pertama untuk membangun rasa menghargai orang lain, biasanya didasari

oleh sikap rendah hati yang kita miliki. Dalam edisi Mandiri 32 Sikap

Rendah Hati pernah kita bahas, yang pada intinya antara lain: sikap yang

penuh melayani (dalam bahasa pemasaran Customer First Attitude), sikap

Page 20: MAKALAH KOMUNIKASI (1)

menghargai, mau mendengar dan menerima kritik, tidak sombong dan

memandang rendah orang lain, berani mengakui kesalahan, rela memaafkan,

lemah lembut dan penuh pengendalian diri, serta mengutamakan

kepentingan yang lebih besar.

Jika komunikasi yang kita bangun didasarkan pada lima hukum pokok

komunikasi yang efektif ini, maka kita dapat menjadi seorang komunikator

yang handal dan pada gilirannya dapat membangun jaringan hubungan

dengan orang lain yang penuh dengan penghargaan (respect), karena inilah

yang dapat membangun hubungan jangka panjang yang saling

menguntungkan dan saling menguatkan.

Page 21: MAKALAH KOMUNIKASI (1)

DAFTAR PUSTAKA

Rakhmat, Jalaludin. (2005). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya

http://www.one.indoskripsi.com/content/teori-pengertian-komunikasi

http://www.adiprakosa.blogspot.com/2007/12/pengertian-

komunikasiantarpribadi.html

http://anik-gurung.tripod.com/id29.html

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2007/12/komunikasi-arti-fungsi-dan-bentuk.html

http://rumakom.wordpress.com/2007/08/07/komunikasi-efektif/

http://anik-gurung.tripod.com/id29.html