Makalah tentang komunikasi

23
Makalah Tentang Komunikasi Di ajukan untuk memenuhi tugas : Mata Kuliah : Ilmu Alamiah Dasar SEMESTER : 1 (SATU) Class C Ruang 3 (Tiga) Dosen Pengampu : Ramona Handayani,S.Pd.,MA DISUSUN OLEH KELOMPOK II (DUA) NAMA : A.Sarwani NIM/NPM : 14.16.03794 NAMA : A.Husairi NIM/NPM : 14.16.03806 NAMA : Anshari Ramadhan NIM/NPM : 14.16.03832 NAMA : A.Zaini NIM/NPM : 14.16. NAMA : Hardi NIM/NPM : 14.16.04140 NAMA : M.Adim NIM/NPM : 14.16.04158 NAMA : M.Rizali NIM/NPM : 14.16. NAMA : Rahmadi A NIM/NPM : 14.16. NAMA : Zainal Ilmi NIM/NPM : 14.16. YAYASAN BAKTI MUSLIMIN SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI (STIA AMUNTAI) PROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI NEGARA TAHUN AKADEMIK 2014/2015

Transcript of Makalah tentang komunikasi

Page 1: Makalah tentang komunikasi

Makalah Tentang Komunikasi Di ajukan untuk memenuhi tugas :

Mata Kuliah : Ilmu Alamiah Dasar

SEMESTER : 1 (SATU)

Class C Ruang 3 (Tiga)

Dosen Pengampu : Ramona Handayani,S.Pd.,MA

DISUSUN OLEH KELOMPOK II (DUA)

NAMA : A.Sarwani NIM/NPM : 14.16.03794

NAMA : A.Husairi NIM/NPM : 14.16.03806

NAMA : Anshari Ramadhan NIM/NPM : 14.16.03832

NAMA : A.Zaini NIM/NPM : 14.16.

NAMA : Hardi NIM/NPM : 14.16.04140

NAMA : M.Adim NIM/NPM : 14.16.04158

NAMA : M.Rizali NIM/NPM : 14.16.

NAMA : Rahmadi A NIM/NPM : 14.16.

NAMA : Zainal Ilmi NIM/NPM : 14.16.

YAYASAN BAKTI MUSLIMIN

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI (STIA AMUNTAI)

PROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI NEGARA

TAHUN AKADEMIK 2014/2015

Page 2: Makalah tentang komunikasi

Makalah Tentang Komunikasi

Dibuat Oleh A.Zaini, A.Sarwani, A.Husairi, Anshari Ramadhan,

Hardi, M.Adim, M.Rizali, Rahmadi A, & Zainal Ilmi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

yang telah memberi nikmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga

makalah, "Komunikasi" ini dapat diselesaikan.

Makalah ini disusun dan dibuat berdasarkan materi – materi yang

ada. Materi – materi bertujuan agar dapat menambah pengetahuan dan

wawasan kita dalam belajar komunikasi. Serta agar dapat memahami nilai

– nilai dasar yang direfleksikan dalam berpikir dan bertindak.

Mudah-mudahan makalah ini, dapat membantu meski sedikit pada

kita untuk mampu menghadapi masalah-masalah atau kesulitan-kesulitan

yang timbul dalam belajar Komunikasi. Dan dengan harapan semoga kita

semua mampu berinovasi dan berkreasi dengan potensi yang

dimiliki,Amiin...!!!

Amuntai, 5 Nopember 2014

Penulis

Kelompok II (dua)

i

Page 3: Makalah tentang komunikasi

Makalah Tentang Komunikasi

Dibuat Oleh A.Zaini, A.Sarwani, A.Husairi, Anshari Ramadhan,

Hardi, M.Adim, M.Rizali, Rahmadi A, & Zainal Ilmi

DAFTAR ISI

Fage

Kata Pengantar ................................................................................... i

Daftar Isi ............................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……………………………………........................... 1

B. Rumusan Masalah …………………………………………….......... 2

C. Tujuan Masalah ………………………………….............................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi……………………..................................... 3

B. Unsur Unsur Komunikasi............................................................... 3

C. Fungsi Dan Manfaat Komunikasi…………………………….......... 4

D. Pedoman Dalam Berkomunikasi………………………………...... 5

E. Sikap Dalam Berkomunikasi…………………………………......... 6

F. Teknik Berkomunikasi Secara Efektif ………………………........ 6

G. Berkomunikasi Dalam Forum Pelatihan....................................... 7

BAB III

KOMUNIKASI VERBAL YANG EFEKTIF

A. Komunikasi Verbal...................................................................... 8

B. Contoh Komunikasi Verbal......................................................... 12

C. Biografi Martin Cooper - Penemu Handphone Pertama...... 15

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………….......................... 19

B. Saran …………………………………………………........................ 19

C. DAFTAR PUSTAKA…………………………………………............. 20

ii

Page 4: Makalah tentang komunikasi

Makalah Tentang Komunikasi

Dibuat Oleh A.Zaini, A.Sarwani, A.Husairi, Anshari Ramadhan,

Hardi, M.Adim, M.Rizali, Rahmadi A, & Zainal Ilmi

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi merupakan suatu cara individu untuk melakukan

interaksi dengan individu yang lain. Tanpa komunikasi, individu akan sulit

mengungkapkan keinginan, pendapat dan menjalankan hubungan

silaturahmi dengan individu lain. Komunikasi sangat erat hubungannya

dengan kehidupan sosial individu. Bayangkan, apa yang terjadi jika

antara satu individu dengan individu yang lain tidak mengetahui

bagaimana cara berkomunikasi, kehidupan sosial tidak akan terjadi,

informasi tidak didapatkan dan masyarakat akan menjalani kehidupan

yang membosankan karena tidak dapat mencurahkan ide, pendapat dan

perasaan mereka.

Komunikasi erat kaitanya dengan sistem indera, misalnya

pendengaran. Untuk dapat memahami apa yang dikatakan secara verbal,

kita harus mendengarkan. Jika pendengaran terganggu maka akan sulit

untuk memahami informasi yang disampaikan secara lisan. Masih banyak

lagi contoh hubungan komunikasi dengan sistem indera.

Perkembangan teknologi memungkinkan masyarakat untuk

menyampaikan informasi dalam jarak jauh. Komunikasi dapat dilakukan

dengan menggunakan media massa ataupun elektronik, hanya saja tidak

selamanya komunikasi yang dilakukan ini efektif. Hal ini tergantung pada

situasi dan kondisi yang sedang kita alami.

(1) Perguruan Tinggi/University STIA Amuntai

Page 5: Makalah tentang komunikasi

Makalah Tentang Komunikasi

Dibuat Oleh A.Zaini, A.Sarwani, A.Husairi, Anshari Ramadhan,

Hardi, M.Adim, M.Rizali, Rahmadi A, & Zainal Ilmi

(2)

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu komunikasi?

2. Penjelasan perkembangan setelah berkomunikasi

3. Apa itu Makna Komunikasi?

4. Sebutkan pengertian komunikasi Verbal yang Efektif?

5. Berikan beberapa contoh Komunikasi

C. Tujuan Masalah

1. Memahami arti dari komunikasi

2. Menjelaskan perkembangan setelah berkomunikasi

3. Memahami makna dari berkomunikasi

4. Memahami komunikasi verbal yang efektif

5. Memberikan contoh berkomunikasi

(2) Perguruan Tinggi/University STIA Amuntai

Page 6: Makalah tentang komunikasi

Makalah Tentang Komunikasi

Dibuat Oleh A.Zaini, A.Sarwani, A.Husairi, Anshari Ramadhan,

Hardi, M.Adim, M.Rizali, Rahmadi A, & Zainal Ilmi

(3)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi

Komunikasi merupakan terjemahan kata communication yang berarti

perhubungan atau perkabaran.Communicate berarti memberitahukan atau

berhubungan. Secara etimologis, komunikasi berasal dari bahasa

latin communicatio dengan kata dasar communis yang

berarti sama. Secara terminologis, komunikasi diartikan sebagai

pemberitahuan sesuatu (pesan) dari satu pihak ke pihak lain dengan

menggunakan suatu media. Sebagai makhluk sosial, manusia sering

berkomunikasi satu sama lain. Namun, komunikasi bukan hanya dilakukan

oleh manusia saja, tetapi juga dilakukan oleh makhluk-makhluk yang

lainnya. Semut dan lebah dikenal mampu berkomunikasi dengan baik.

Bahkan tumbuh-tumbuhanpun sepertinya mampu berkomunikasi.

Komunikasi dilakukan oleh pihak yang memberitahukan (komunikator)

kepada pihak penerima (komunikan). Komunikasi efektif tejadi

apabila sesuatu (pesan) yang diberitahukan komunikator dapat diterima

dengan baik atau sama oleh komunikan, sehingga tidak terjadi salah

persepsi.

B. Unsur Unsur Komunikasi

Untuk dapat berkomunikasi secara efektif kita perlu memahami unsur-

unsur komunikasi, antara lain:

1. Komunikator.

Pengirim (sender) yang mengirim pesan kepada komunikan dengan

menggunakan media tertentu. Unsur yang sangat berpengaruh dalam

komunikasi, karena merupakan awal (sumber) terjadinya suatu

komunikasi

(3) Perguruan Tinggi/University STIA Amuntai

Page 7: Makalah tentang komunikasi

Makalah Tentang Komunikasi

Dibuat Oleh A.Zaini, A.Sarwani, A.Husairi, Anshari Ramadhan,

Hardi, M.Adim, M.Rizali, Rahmadi A, & Zainal Ilmi

(4)

2. Komunikan.

Penerima (receiver) yang menerima pesan dari komunikator, kemudian

memahami, menerjemahkan dan akhirnya memberi respon.

3. Media.

Saluran (channel) yang digunakan untuk menyampaikan pesan sebagai

sarana berkomunikasi. Berupa bahasa verbal maupun non verbal,

wujudnya berupa ucapan, tulisan, gambar, bahasa tubuh, bahasa mesin,

sandi dan lain sebagainya.

4. Pesan.

Isi komunikasi berupa pesan (message) yang disampaikan oleh

Komunikator kepada Komunikan. Kejelasan pengiriman dan penerimaan

pesan sangat berpengaruh terhadap kesinambungan komunikasi.

5. Tanggapan.

Merupakan dampak (effect) komunikasi sebagai respon atas penerimaan

pesan. Diimplentasikan dalam bentuk umpan balik (feed back) atau

tindakan sesuai dengan pesan yang diterima.

C. Fungsi Dan Manfaat Komunikasi

Dengan berkomunikasi, insya Allah, kita dapat menjalin saling pengertian

dengan orang lain karena komunikasi memiliki beberapa fungsi yang

sangat penting, di antaranya adalah:

1. Fungsi informasi. Untuk memberitahukan sesuau (pesan) kepada

pihak tertentu, dengan maksud agar komunikan dapat

memahaminya.

2. Fungsi ekspresi. Sebagai wujud ungkapan perasaan / pikiran

komunikator atas apa yang dia pahami terhadap sesuatu hal atau

permasalahan.

3. Fungsi kontrol. Menghindari terjadinya sesuatu yang tidak

diinginkan, dengan memberi pesan berupa perintah, peringatan,

penilaian dan lain sebagainya.

(4) Perguruan Tinggi/University STIA Amuntai

Page 8: Makalah tentang komunikasi

Makalah Tentang Komunikasi

Dibuat Oleh A.Zaini, A.Sarwani, A.Husairi, Anshari Ramadhan,

Hardi, M.Adim, M.Rizali, Rahmadi A, & Zainal Ilmi

(5)

4. Fungsi sosial. Untuk keperluan rekreatif dan keakraban hubungan

di antara komunikator dan komunikan.

5. Fungsi ekonomi. Untuk keperluan transaksi usaha (bisnis) yang

berkaitan dengan finansial, barang dan jasa.

6. Fungsi da’wah. Untuk menyampaikan pesan-pesan keagamaan

dan perjuangan bersama.

Banyak manfaat yang dapat peroleh dengan berkomunikasi secara baik

dan efektif, di antaranya adalah:

1. Tersampaikannya gagasan atau pemikiran kepada orang lain

dengan jelas sesuai dengan yang dimaksudkan.

2. Adanya saling kesefamanan antara komunikator dan komunikan

dalam suatu permasalahan, sehingga terhindar dari salah persepsi.

3. Menjaga hubungan baik dan silaturrahmi dalam suatu

persahabatan, komunitas atau jama’ah.

4. Aktivitas ‘amar ma’ruf nahi munkar di antara sesama umat manusia

dapat diwujudkan dengan lebih persuasif dan penuh kedamaian.

D. Pedoman Dalam Berkomunikasi

Komunikasi yang baik adalah komunikasi dimana pesan-pesan yang

disampaikan dapat diterima dengan baik tanpa menimbulkan perasaan

negatif. Ada beberapa pedoman untuk menjalin komunikasi yang baik,

yaitu antara lain:

1. Berkomunikasi dengan berpedoman pada nilai-nilai Islam.

2. Setiap situasi komunikasi mempunyai keunikan.

3. Kunci sukses komunikasi adalah umpan balik.

4. Komunikasi bersemuka adalah bentuk komunikasi yang paling

efektif.

5. Setiap pesan komunikasi mengandung unsur informasi sekaligus

emosi.

(5) Perguruan Tinggi/University STIA Amuntai

Page 9: Makalah tentang komunikasi

Makalah Tentang Komunikasi

Dibuat Oleh A.Zaini, A.Sarwani, A.Husairi, Anshari Ramadhan,

Hardi, M.Adim, M.Rizali, Rahmadi A, & Zainal Ilmi

(6)

6. Kata adalah lambang untuk mengekspresikan pikiran atau

perasaan yang terbuka untuk ditafsirkan.

7. Semakin banyak orang yang terlibat, komunikasi semakin

kompleks.

8. Dapat terjadi gangguan dalam penyampaian pesan komunikasi.

9. Perbedaan persepsi mengganggu keefektifan sampainya pesan.

10. Orang berkomunikasi sesuai dengan situasi komunikasi yang

diharapkannya.

E. Sikap Dalam Berkomunikasi

Ada beberapa sikap yang perlu dicermati oleh seseorang dalam

berkomunikasi, khususnya komunikasi verbal, yaitu antara lain:

1. Berorientasi pada kebenaran (truth).

2. Tulus (sincerity).

3. Ramah (friendship).

4. Kesungguhan (Seriousness).

5. Ketenangan (poise).

6. Percaya diri (self convidence).

7. Mau mendengarkan dengan baik (good listener)

F. Teknik Berkomunikasi Secara Efektif

Sebagaimana disebutkan di atas, bahwa komunikasi efektif tejadi apabila

suatu pesan yang diberitahukan komunikator dapat diterima dengan baik

atau sama oleh komunikan, sehingga tidak terjadi salah persepsi. Karena

itu, dalam berkomunikasi, khususnya komunikasi verbal dalam forum

formal, diperlukan langkah-langkah yang tepat. Langkah-langkah tersebut

adalah sebagai berikut:

1. Memahami maksud dan tujuan berkomunikasi.

2. Mengenali komunikan (audience).

3. Berorientasi pada tema komunikasi.

4. Menyampaikan pesan dengan jelas.

(6) Perguruan Tinggi/University STIA Amuntai

Page 10: Makalah tentang komunikasi

Makalah Tentang Komunikasi

Dibuat Oleh A.Zaini, A.Sarwani, A.Husairi, Anshari Ramadhan,

Hardi, M.Adim, M.Rizali, Rahmadi A, & Zainal Ilmi

(7)

5. Menggunakan alat bantu yang sesuai.

6. Menjadi pendengar yang baik.

7. Memusatkan perhatian.

8. Menghindari terjadinya gangguan.

9. Membuat suasana menyenangkan.

10. Memanfaatkan bahasa tubuh dengan benar.

G. Berkomunikasi Dalam Forum Pelatihan

Dalam pelatihan, seorang komunikator sebagai Pembicara perlu

menyesuaikan dengan situasi dan kondisi forum tersebut, baik jenis

pelatihan, suasana ruangan, audience (peserta), fasilitas pendukung dan

lain sebagainya. Agar dapat berkomunikasi secara efektif dan optimal,

komunikator perlu mempersiapkan diri, baik dari segi penampilan fisik,

mentalitas maupun penguasaan materi yang akan disampaikan.

Persiapan yang baik sangat mendukung sekali penampilannya dalam

berkomunikasi dengan komunikan.

Pesan yang akan disampaikan dikemas dalam bentuk naskah tertulis

materi pelatihan sesuai temanya. Materi disampaikan dengan metode

ceramah yang diikuti dengan tanya jawab atau diskusi. Kamunikator

dituntut untuk mampu menerangkan pesan materi secara jelas, dengan

memanfaatkan kemampuan logika, intonasi pembicaraan, pengucapan

kata, dan pemilihan kalimat yang tepat; didukung oleh bahasa tubuh yang

menarik maupun peralatan bantu yang sesuai kebutuhan.

Untuk memberi kesan yang lebih mendalam dan pemahaman yang lebih

jelas, materi dapat disampaikan dalam bentuk presentasi dengan

menggunakan alat bantu komputer dan asesorinya, yang meliputi:

Notebook, LCD Projector dan Screen. Presentasi diberikan dalam bentuk

penampilan komunikasi verbal Pembicara danslide presentation, biasanya

dalam program power point, secara simultan.

(7) Perguruan Tinggi/University STIA Amuntai

Page 11: Makalah tentang komunikasi

Makalah Tentang Komunikasi

Dibuat Oleh A.Zaini, A.Sarwani, A.Husairi, Anshari Ramadhan,

Hardi, M.Adim, M.Rizali, Rahmadi A, & Zainal Ilmi

(8)

BAB III

KOMUNIKASI VERBAL YANG EFEKTIF

A. Komunikasi Verbal

Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan

satu kata atau lebih. Bahasa dapat juga dianggap sebagai sistem kode

verbal (Deddy Mulyana, 2005). Bahasa dapat didefinisikan sebagai

seperangkat simbol, dengan aturan untuk mengkombinasikan simbol-

simbol tersebut, yang digunakan dan dipahami suatu komunitas.

Jalaluddin Rakhmat (1994), mendefinisikan bahasa secara fungsional dan

formal. Secara fungsional, bahasa diartikan sebagai alat yang dimiliki

bersama untuk mengungkapkan gagasan. Ia menekankan dimiliki

bersama, karena bahasa hanya dapat dipahami bila ada kesepakatan di

antara anggota-anggota kelompok sosial untuk menggunakannya. Secara

formal, bahasa diartikan sebagai semua kalimat yang terbayangkan, yang

dapat dibuat menurut peraturan tatabahasa. Setiap bahasa mempunyai

peraturan bagaimana kata-kata harus disusun dan dirangkaikan supaya

memberi arti. Kalimat dalam bahasa Indonesia Yang berbunyi ”Di mana

saya dapat menukar uang?” akan disusun dengan tata bahasa bahasa-

bahasa yang lain sebagai berikut:

1. Inggris: Dimana dapat saya menukar beberapa uang? (Where can I

change some money?).

2. Perancis: Di mana dapat saya menukar dari itu uang? (Ou puis-je

change de l’argent?).

3. Jerman: Di mana dapat saya sesuatu uang menukar? (Wo kann

ich etwasGeld wechseln?)

4. Spanyol: Di mana dapat menukar uang? (Donde puedo cambiar

dinero?).

Tatabahasa meliputi tiga unsur: fonologi, sintaksis, dan semantik.

Fonologi merupakan pengetahuan tentang bunyi-bunyi dalam bahasa.

(8) Perguruan Tinggi/University STIA Amuntai

Page 12: Makalah tentang komunikasi

Makalah Tentang Komunikasi

Dibuat Oleh A.Zaini, A.Sarwani, A.Husairi, Anshari Ramadhan,

Hardi, M.Adim, M.Rizali, Rahmadi A, & Zainal Ilmi

(9)

Sintaksis merupakan pengetahuan tentang cara pembentukan kalimat.

Semantik merupakan pengetahuan tentang arti kata atau gabungan kata-

kata. Menurut Larry L. Barker (dalam Deddy Mulyana,2005), bahasa

mempunyai tiga fungsi: penamaan (naming atau labeling), interaksi, dan

transmisi informasi.

1. Penamaan atau penjulukan merujuk pada usaha

mengidentifikasikan objek, tindakan, atau orang dengan menyebut

namanya sehingga dapat dirujuk dalam komunikasi.

2. Fungsi interaksi menekankan berbagi gagasan dan emosi, yang

dapat mengundang simpati dan pengertian atau kemarahan dan

kebingungan.

3. Melalui bahasa, informasi dapat disampaikan kepada orang lain,

inilah yang disebut fungsi transmisi dari bahasa. Keistimewaan

bahasa sebagai fungsi transmisi informasi yang lintas-waktu,

dengan menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan,

memungkinkan kesinambungan budaya dan tradisi kita.Cansandra

L. Book (1980), dalam Human Communication: Principles,

Contexts, and Skills,mengemukakan agar komunikasi kita berhasil,

setidaknya bahasa harus memenuhi tiga fungsi, yaitu:

1. Mengenal dunia di sekitar kita. Melalui bahasa kita mempelajari apa

saja yang menarik minat kita, mulai dari sejarah suatu bangsa yang

hidup pada masa lalu sampai pada kemajuan teknologi saat ini.

2. Berhubungan dengan orang lain. Bahasa memungkinkan kita

bergaul dengan orang lain untuk kesenangan kita, dan atau

mempengaruhi mereka untuk mencapai tujuan kita. Melalui bahasa

kita dapat mengendalikan lingkungan kita, termasuk orang-orang di

sekitar kita.

(9) Perguruan Tinggi/University STIA Amuntai

Page 13: Makalah tentang komunikasi

Makalah Tentang Komunikasi

Dibuat Oleh A.Zaini, A.Sarwani, A.Husairi, Anshari Ramadhan,

Hardi, M.Adim, M.Rizali, Rahmadi A, & Zainal Ilmi

(10)

3. Untuk menciptakan koherensi dalam kehidupan kita. Bahasa

memungkinkan kita untuk lebih teratur, saling memahami mengenal

diri kita, kepercayaan-kepercayaan kita, dan tujuan-tujuan kita.

Keterbatasan Bahasa:

1. Keterbatasan jumlah kata yang tersedia untuk mewakili objek.

2. Kata-kata adalah kategori-kategori untuk merujuk pada objek

tertentu: orang, benda, peristiwa, sifat, perasaan, dan sebagainya.

Tidak semua kata tersedia untuk merujuk pada objek. Suatu kata

hanya mewakili realitas, tetapi buka realitas itu sendiri. Dengan

demikian, kata-kata pada dasarnya bersifat parsial, tidak

melukiskan sesuatu secara eksak.

3. Kata-kata sifat dalam bahasa cenderung bersifat dikotomis,

misalnya baik-buruk, kaya-miskin, pintar-bodoh, dsb.

4. Kata-kata bersifat ambigu dan kontekstual.

5. Kata-kata bersifat ambigu, karena kata-kata merepresentasikan

persepsi dan interpretasi orang-orang yang berbeda, yang

menganut latar belakang sosial budaya yang berbeda pula.

Kata berat, yang mempunyai makna yang nuansanya beraneka

ragam*. Misalnya: tubuh orang itu berat; kepala saya berat; ujian

itu berat; dosen itu memberikan sanksi yang berat kepada

mahasiswanya yang nyontek.

6. Kata-kata mengandung bias budaya.

7. Bahasa terikat konteks budaya. Oleh karena di dunia ini terdapat

berbagai kelompok manusia dengan budaya dan subbudaya yang

berbeda, tidak mengherankan bila terdapat kata-kata yang

(kebetulan) sama atau hampir sama tetapi dimaknai secara

berbeda, atau kata-kata yang berbeda namun dimaknai secara

sama. Konsekuensinya, dua orang yang berasal dari budaya yang

berbeda boleh jadi mengalami kesalahpahaman ketiaka mereka

(10) Perguruan Tinggi/University STIA Amuntai

Page 14: Makalah tentang komunikasi

Makalah Tentang Komunikasi

Dibuat Oleh A.Zaini, A.Sarwani, A.Husairi, Anshari Ramadhan,

Hardi, M.Adim, M.Rizali, Rahmadi A, & Zainal Ilmi

(11)

menggunakan kata yang sama. Misalnya kata awak untuk orang

Minang adalah saya ataukita, sedangkan dalam bahasa Melayu (di

Palembang dan Malaysia) berarti kamu.

8. Komunikasi sering dihubungkan dengan kata Latin communis yang

artinya sama. Komunikasi hanya terjadi bila kita memiliki makna

yang sama. Pada gilirannya, makna yang sama hanya terbentuk

bila kita memiliki pengalaman yang sama. Kesamaan makna

karena kesamaan pengalaman masa lalu atau kesamaan struktur

kognitif disebut isomorfisme. Isomorfisme terjadi bila komunikan-

komunikan berasal dari budaya yang sama, status sosial yang

sama, pendidikan yang sama, ideologi yang sama; pendeknya

mempunyai sejumlah maksimal pengalaman yang sama. Pada

kenyataannya tidak ada isomorfisme total.

9. Percampuranadukkan fakta, penafsiran, dan penilaian.Dalam

berbahasa kita sering mencampuradukkan fakta (uraian),

penafsiran (dugaan), dan penilaian. Masalah ini berkaitan dengan

dengan kekeliruan persepsi. Contoh: apa yang ada dalam pikiran

kita ketika melihat seorang pria dewasa sedang membelah kayu

pada hari kerja pukul 10.00 pagi? Kebanyakan dari kita akan

menyebut orang itu sedang bekerja. Akan tetapi, jawaban

sesungguhnya bergantung pada: Pertama, apa yang

dimaksud bekerja? Kedua, apa pekerjaan tetap orang itu untuk

mencari nafkah? .... Bila yang dimaksud bekerja adalah melakukan

pekerjaan tetap untuk mencari nafkah, maka orang itu memang

sedang bekerja. Akan tetapi, bila pekerjaan tetap orang itu adalah

sebagai dosen, yang pekerjaannya adalah membaca, berbicara,

menulis, maka membelah kayu bakar dapat kita anggap bersantai

baginya, sebagai selingan di antara jam-jam kerjanya.

(11) Perguruan Tinggi/University STIA Amuntai

Page 15: Makalah tentang komunikasi

Makalah Tentang Komunikasi

Dibuat Oleh A.Zaini, A.Sarwani, A.Husairi, Anshari Ramadhan,

Hardi, M.Adim, M.Rizali, Rahmadi A, & Zainal Ilmi

(12)

B. Contoh Komunikasi Verbal

Komunikasi efektif dokter gigi dengan pasien

Seorang teman pernah mengeluh bahwa beliau tidak puas dengan hasil

kerja dokter gigi yang menumpat giginya. Ketika ditanya mengapa saat

perawatan tidak menanyakan secara detail tentang perawatan yang

dilakukan oleh dokter gigi agar tidak ada kekecewaan. Setelah diperiksa,

ternyata tumpatan resin komposit pada giginya mengalami perubahan

warna.Teman tersebut juga akhirnya mengaku bahwa dirinya merupakan

coffee addict dan mengkonsumsi alkohol secara rutin.

Kejadian di atas sangat sering terjadi pada dunia kedokteran gigi,

ketidak puasan pasien dan penyesalan pasien akibat persetujuan

perawatan yang telah diterimanya. Meski pada kenyataannya tidak semua

ketidakpuasan itu merupakan kesalahan perawatan dari dokter gigi,

namun dalam proporsi tertentu pasti akan berpengaruh pada kepercayaan

pasien tersebut pada dokter giginya. Keadaan yang paling ekstrim adalah

pasien yang bersangkutan mempengaruhi orang-orang di sekitarnya agar

tidak berkunjung ke dokter giginya.

Lagi-lagi tentang komunikasi dokter – pasien yang kurang berhasil

sehingga pasien mengembangakan opininya sendiri atas perawatan yang

di terima. Apabila opini tersebut sangat positif, tentunya akan

menguntungkan dokter gigi sebagai operator. Namun, apabila opini

tersebut menjadi sangat negatif, tak ayal lagi dokter gigi yang

bersangkutan jelas akan kehilangan pasien dan calon pasiennya. Ironis

bukan?

Komunikasi dokter pasien diharapkan dapat mendukung upaya pemberian

informasi, edukasi dan motivasi pasien dalam rangka menuntaskan

masalah kesehatannya. Menurut Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) tahun

2006, komunikasi dokter – pasien adalah hubungan yang berlangsung

antara dokter/dokter gigi dengan pasiennya selama proses

(12) Perguruan Tinggi/University STIA Amuntai

Page 16: Makalah tentang komunikasi

Makalah Tentang Komunikasi

Dibuat Oleh A.Zaini, A.Sarwani, A.Husairi, Anshari Ramadhan,

Hardi, M.Adim, M.Rizali, Rahmadi A, & Zainal Ilmi

(13)

pemeriksaan/pengobatan.perawatan yang terjadi di ruang praktik

perorangan, poliklinik, rumahsakit, dan puskesmas dalam rangka

membantu menyelesaikan masalah kesehatan pasien. Sebagai

profesional, keterampilan komunikasi dokter – pasien merupakan salah

satu kompetensi yang harus di kuasai dokter gigi karena akan

menentukan keberhasilan dalam membantu penyelesaian masalah

kesehatan pasien.

Contoh hasil komunikasi efektif :

a. Pasien merasa dokter menjelaskan keadaannya sesuai tujuannya

berobat. Berdasarkan pengetahuannya tentang kondisi kesehatannya,

pasien pun mengerti anjuran dokter, misalnya perlu mengatur diet,

minum atau menggunakan obat secara teratur, melakukan

pemeriksaan (laboratorium, foto/rontgen, scan) dan memeriksakan diri

sesuai jadwal, memperhatikan kegiatan (menghindari kerja berat,

istirahat cukup, dan sebagainya.

b. Pasiem memahami dampak yang menjadi konsekuensi dari penyakit

yang dideritanya (membatasi diri, biaya pengobatan), sesuai

penjelasan dokter.

c. Pasien merasa dokter mendengarkan keluhannya dan mau

memahami keterbatasan kemampuannya lalu mencari alternatif

sesuai kondisi dan situasinya, dengan segala konsekuensinya

d. Pasien mau bekerja sama dengan dokter dalam menjalankan semua

upaya pengobatan/perawatan kesehatannya.

Contoh hasil komunikasi tidak efektif :

a. Pasien tetap tidak mengerti keadaannya karena dokter tidak

menjelaskan, hanya mengambil anamnesis atau sesekali bertanya

singkat dan mencatat seperlunya, melakukan pemeriksaan, menulis

resep, memesankan untuk kembali, atau memeriksakan ke

laboratorium/foto rontgen dan sebagainya.

(13) Perguruan Tinggi/University STIA Amuntai

Page 17: Makalah tentang komunikasi

Makalah Tentang Komunikasi

Dibuat Oleh A.Zaini, A.Sarwani, A.Husairi, Anshari Ramadhan,

Hardi, M.Adim, M.Rizali, Rahmadi A, & Zainal Ilmi

(14)

b. Pasien merasa dokter tidak memberinya kesempatan untuk bicara,

padahal ia yang merasakan adanya perubahan di dalam tubuhnya

yang tidak ia mengerti dan karenanya ia pergi ke dokter. Ia merasa

usahanya sia-sia karena sepulang dari dokter ia tetap tidak tahu apa-

apa, hanya mendapat resep saja.

c. Pasien merasa tidak dipahami dan diperlakukan sebagai objek, bukan

sebagai subjek yang memiliki tubuh yang sedang sakit.

d. Pasien ragu, apakah ia harus mematuhi anjuran dokter atau tidak.

e. Pasien memutuskan untuk pergi ke dokter lain.

f. Pasien memutuskan untuk pergi ke pengobatan alternatif atau

komplementer atau menyembuhkan diri sendiri (self therapy).

Apabila dokter gigi memiliki kemampuan sedemikian rupa sehingga

informasi yang ada dapat disampaikan dengan tepat dan efektif,

kejadian seperti pada ilustrasi di atas akan terjadi dalam jumlah yang

sangat minimal. Sehingga tujuan perawatan yaitu kepuasan pasien

dapat tercapai tanpa penolakan apapun.

(14) Perguruan Tinggi/University STIA Amuntai

Page 18: Makalah tentang komunikasi

Makalah Tentang Komunikasi

Dibuat Oleh A.Zaini, A.Sarwani, A.Husairi, Anshari Ramadhan,

Hardi, M.Adim, M.Rizali, Rahmadi A, & Zainal Ilmi

(15)

C. Biografi Martin Cooper - Penemu Handphone Pertama

Martin Cooper sang penemu telepon

genggam ini sendiri tidak membayangkan bahwa telepon selular bisa

sekecil sekarang ini sehingga dapat dibawa kemana saja sesuai dengan

kebutuhan dan tuntutan di zaman nirkabel sekarang ini. Martin Marty

Cooper (lahir 26 Desember 1928 di Chicago, Illinois, USA) yang

merupakan pemimpin tim insinyur dari Motorola yang mengembangkan

perangkat genggam ponsel yang berbeda dari telepon mobil (Car Phone).

Cooper adalah CEO dan pendiri ArrayComm, sebuah perusahaan yang

bekerja dalam penelitian teknologi Smart Antena dan mengembangkan

jaringan nirkabel, dan merupakan direktur Penelitian dan Pengembangan

Motorola Masa Awal Martin Cooper dibesarkan di Chicago ketika terjadi

masa resesi dunia. Orang tuanya adalah imigran Ukraina. Ia menerima

gelar sarjana di bidang Electrical Engineering pada tahun 1950.

Karir Martin Cooper bergabung dengan Reserve Officers Training Corps

Angkatan Laut Amerika Serikat. Ia bertugas di kapal perusak Angkatan

Laut AS selama Perang Korea dan kemudian di sebuah kapal selam yang

bermarkas di Hawaii.Setelah perang usai, Cooper meninggalkan angkatan

laut dan mulai bekerja di Teletype, anak perusahaan Western Electric.

Pada tahun 1954, ia pindah ke Motorola. Sambil bekerja di sana ia

meneruskan studinya dimalam hari.

(15) Perguruan Tinggi/University STIA Amuntai

Page 19: Makalah tentang komunikasi

Makalah Tentang Komunikasi

Dibuat Oleh A.Zaini, A.Sarwani, A.Husairi, Anshari Ramadhan,

Hardi, M.Adim, M.Rizali, Rahmadi A, & Zainal Ilmi

(16)

Pada tahun 1957, ia menerima gelar Magister dalam bidang rekayasa

elektronika dari Illinois Institute of Technology.Pada tahun 1960 ia

berperan penting dalam mengubah lembaran teknologi informasi yang

sebelumnya terbatas digunakan dalam satu bangunan tunggal menjadi

semakin luas yang dapat menghubungkan antar kota. Cooper membantu

memperbaiki cacat dalam kristal Motorola yang dibuat untuk radio. Hal ini

mendorong perusahaan untuk memproduksi massal kristal kuarsa

pertama untuk digunakan dalam jam tangan quartz.Pada tahun 1960,

John F. Mitchell menjadi kepala insinyur proyek komunikasi portabel

Motorola. Pada awal 1970-an, Mitchell memberi tanggung jawab pada

Cooper di divisi telepon mobil (Carphone). Mitchell dan Cooper

membayangkan sebuah produk komunikasi yang tidak hanya terpaku di

dalam mobil. Sehingga alat tersebut haruslah kecil dan cukup ringan untuk

menjadi alat portabel. Butuh waktu 90 hari pada tahun 1972 untuk

menciptakan prototipe pertama dari ide tersebut.

Cooper dan para insinyur yang bekerja untuknya, serta Mitchell

mempatenkan penemuan “Radio Telephone System" yang diajukan pada

17 Oktober 1973 dengan nomor paten 3906166 dan disetujui pada

September 1975 atas nama mereka. Cooper dianggap sebagai penemu

pertama telepon genggam seluler (handphone) pertama dan orang

pertama yang melakukan panggilan dengan prototipe ponsel genggam

seluler tersebut pada 3 April 1973. Kejadian yang bersejarah tersebut

disaksikan di muka umum di depan wartawan dan orang orang yang lewat

di jalan kota New York. Panggilan pertama ditujukan kepada Dr. Joel S.

Engel, kepala riset di Bell Labs.Kalimat pertama yang diucapkan adalah

"Joel, I'm calling you from a 'real' cellular telephone. A portable handheld

telephone."Panggilan pertama tersebut sebagai awal penanda mulainya

pergeseran fundamental teknologi dan pasar komunikasi ke arah

komunikasi telepon yang portabel dimana seseorang dapat langsung

16 Perguruan Tinggi/University STIA Amuntai

Page 20: Makalah tentang komunikasi

Makalah Tentang Komunikasi

Dibuat Oleh A.Zaini, A.Sarwani, A.Husairi, Anshari Ramadhan,

Hardi, M.Adim, M.Rizali, Rahmadi A, & Zainal Ilmi

(17)

berkomunikasi langsung dengan orang lain, tidak lagi seperti dahulu kala

dimana yang dituju adalah tempat sebagaimana telepon rumah.

Ini adalah karya hasil dari visinya bagi komunikasi telepon genggam

nirkabel personal yang membedakannya dari telepon mobil (Car Phones).

Cooper kemudian mengungkapkan bahwa ia mendapat ide untuk

mengembangkan ponsel setelah menonton Kapten Kirk yang

menggunakan suatu alat komunikator pada acara serial televisi Star Trek.

Meskipun digelari sebagai ‘Bapak Telepon Selular (Ponsel)’, dengan

rendah hati Martin Cooper mengatakan “Meskipun aku bagian dari

penemuan tersebut, tapi karya tersebut adalah hasil kerja tim dan ratusan

literatur orang orang yang menciptakan visi tentang bagaimana selular

seperti hari ini, yang tentu belum sempurna. Kami masih terus bekerja dan

berusaha untuk membuatnya lebih baik”.

Komersialisasi Produk Handset pertama

Motorola DynaTAC, mempunyai berat 1 kg (2,2 pon) dan 35 menit waktu

bicara. Di tahun 1983, setelah mengalami empat kali iterasi, tim Cooper

telah mengurangi berat handset menjadi setengahnya. Harga produk

tersebut sekitar $ 4.000 (atau sama nilainya dengan$ 8.600 di tahun

2009). Cooper Meninggalkan Motorola sebelum mereka mulai menjual

ponsel genggamnya ke konsumen.Sistem Bisnis Selula Martin Cooper

memulai sebuah perusahaan dengan para mitra yang menyediakan

sistem penagihan operator selular. Pada tahun 1986, mereka menjual

Cincinnati Bell seharga $23m.

(17) Perguruan Tinggi/University STIA Amuntai

Page 21: Makalah tentang komunikasi

Makalah Tentang Komunikasi

Dibuat Oleh A.Zaini, A.Sarwani, A.Husairi, Anshari Ramadhan,

Hardi, M.Adim, M.Rizali, Rahmadi A, & Zainal Ilmi

(18)

Array Comm Pada tahun 1992, Martin Cooper bergabung dengan Richard

Roy, seorang peneliti di Universitas Stanford, untuk membentuk

ArrayComm. Perusahaan ini mulai mengkhususkan dalam penciptaan

komunikasi selular yang lebih efisien. Sementara memimpin perusahaan

ini, Cooper menciptakan Hukum Cooper (Cooper's Law). Hukum ini

menyatakan bahwa setiap 30 bulan jumlah informasi yang ditransmisikan

melalui jumlah tertentu melalui spektrum radio bertambah dua kali lipat.

Dia menyatakan bahwa hukum ini telah berlaku sejak tahun 1897 ketika

Marconi mempatenkan telegraf nirkabel pertama kali.

Penghargaan dan Afiliasi Pada tahun 1995, Martin Cooper menerima

penghargaan Wharton Infosys Business Transformation Award untuk

inovasi teknologi di bidang komunikasi. Cooper juga merupakan anggota

Mensa International. Di tahun 2000 Martin Cooper termasuk Top Sepuluh

Pengusaha di majalah Red Herring. Pada tahun 2009, ia bersama dengan

Raymond Tomlinson dianugerahi Prince of Asturias, sebuah penghargaan

bagi penelitian ilmiah dan penelitian teknis.“ Wireless is freedom. It's about

being unleashed from the telephone cord and having the ability to be

virtually anywhere when you want to be. That freedom is what cellular is all

about. It pleases me no end to have had some small impact on people's

lives because these phones do make people's lives better. They promote

productivity, they make people more comfortable, they make them feel

safe and all of those things. In the sense I had a small contribution there

makes me feel very good” (Martin Marty Cooper).

(18) Perguruan Tinggi/University STIA Amuntai

Page 22: Makalah tentang komunikasi

Makalah Tentang Komunikasi

Dibuat Oleh A.Zaini, A.Sarwani, A.Husairi, Anshari Ramadhan,

Hardi, M.Adim, M.Rizali, Rahmadi A, & Zainal Ilmi

(19)

BAB IV

PENUTUP

Komunikasi efektif dipengaruhi oleh saluran komunikasi formal,

struktur organisasi, spesialisasi jabatan, pemilikan informasi, jaringan

komunikasi dalam organisasi. Artinya faktor-faktor tersebut harus

diperhatikan dengan bijaksana oleh pihak manajemen perusahaan agar

perilaku karyawan terbentuk dalam sebuah pola perilaku etis. Komunikasi

efektif juga bisa dicapai dengan memahami model komunikasi verbal

(bahasa tubuh) seperti kontak mata, ekspresi wajah, nada suara, gerak

ubuh, sosok dan postur tubuh. Dengan pemahaman dan apa yang harus

dilakukan pada sebuah komunikasi verbal maka diharapkan individu

dalam organisasi dapat berkomunikasi dengan efektif dan pola perilaku

etis dapat terbentuk.

A. Kesimpulan

Komunikasi efektif dalam pembelajaran merupakan proses transformasi

pesan berupa ilmu pengetahuan dan teknologi dari pendidik kepada

peserta didik, dimana peserta didik mampu memahami maksud pesan

sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan, sehingga menambah

wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menimbulkan perubahan

tingkah laku menjadi lebih baik. Pengajar adalah pihak yang paling

bertanggungjawab terhadap berlangsungnya komunikasi yang efektif

dalam pembelajaran, sehingga dosen sebagai pengajar dituntut memiliki

kemampuan berkomunikasi yang baik agar menghasilkan proses

pembelajaran yang efektif.

B. Saran

Dalam berkomunikasi sebaiknya dilakukan oleh dua orang atau lebih

dengan menggunakan bahasa yang baik,sopan dan apabila

menggunakan bahasa tubuh,gunakan bahasa tubuh yang sopan dan tidak

(19) Perguruan Tinggi/University STIA Amuntai

Page 23: Makalah tentang komunikasi

Makalah Tentang Komunikasi

Dibuat Oleh A.Zaini, A.Sarwani, A.Husairi, Anshari Ramadhan,

Hardi, M.Adim, M.Rizali, Rahmadi A, & Zainal Ilmi

(20)

membuat teman yang berkomunikasi kita tersinggung dengan perkataan

dan gerak tubuh kita.

C. DAFTAR PUSTAKA

Deddy Mulyana, 2005, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar,

Bandung, Remaja Rosdakarya.

Jalaludin Rakhamat, 1994, Psikologi Komunikasi, Bandung,

Remaja Rosdakarya.

Onong Effendy, 1994, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek,

Bandung, Remaja Rosdakarya.

Arifin, Anwar. 1988. Ilmu Komunikasi Sebagai Pengantar Ringkas,

Rajawali Press. Jakarta.

dePorter, Bobbi, et.al.2000. Quantum Teaching, Kaifa. Bandung.

http://www.dakdem.com/artikel-bebas/20-biografi/624-kisah-penemu-

handphone-pertama-martin-cooper

http://kolom-biografi.blogspot.com/2011/01/biografi-martin-cooper-

penemu-handphone.html

(20) Perguruan Tinggi/University STIA Amuntai