Laporan Kasus Farmako

Post on 14-Jul-2016

230 views 1 download

description

laporan kasus farmako

Transcript of Laporan Kasus Farmako

LAPORAN KASUS

By Mia Puteri Rahayu201420401011110

Status Pasien Identitas Pasien

Nama : Nn. S Usia : 21 tahun TTL : Madura, 01-01-1994 Agama : Islam Suku : Madura Status Marital : Belum menikah Pendidikan terakhir : Kuliah semester 6 jurusan

Tarbiyah Pekerjaan : Mahasiswa Alamat : Bangkalan Waktu pemeriksaan :10 Mei 2015, 18.40 WIB No. RM : 106878

Anamnesis Keluhan Utama : tidak mau makan Autoanamnesis :

Pasien datang diantar keluarga menggunakan baju terusan rapi, bersih, tidak bau, rambut acak2an, pasien tampak murung, menggunakan kursi roda karena tidak bertenaga untuk jalan sendiri. Pada saat ditanya nama pasien dapat menyebutkan namanya dengan benar. Ketika ditanya sedang berada dimana, pasien nampak kesulitan menjawab pertanyaan dan cenderung diam. Pasien ketika diwawancarai kontak mata menghindar. Ketika ditanya apakah pasien mendengar bisikan2 atau melihat bayangan aneh pasien hanya menggelengkan kepala,

Heteroanamnesis (Dari Tn. I kakak pasien)1. Rincian keluhan utama

Px makan sulit, murung, tidak bersemangat ± sejak 6 bulan lalu, dan memberat dalam 1 bulan terakhir, 3 hari yang lalu keadaan pasien semakin parah pasien tidak mau makan sama sekali.

2. Gejala lain yang menyertai Sulit tidur sejak 6 bulan lalu. Pasien sering menyendiri dan terkadang menangis Mudah lelah dan sering dibopong saat jalan. Kegiatan hanya

duduk atau baring di kamar Bila diajak bicara cenderung diam dan tidak memperhatikan Tidak ada pernyataan pasien ingin bunuh diri

3. Gejala prodormal Sejak 6 bulan lalu pasien berubah menjadi pendiam dan

menyendiri.

4. Peristiwa terkait dengan keluhan utama ± 6 bulan lalu pasien memiliki masalah dengan keluarga dan

tunangannya. Hubungan pasien dengan tunangannya awalnya baik-baik saja, namun keluarga pihak tunangannya menginginkan mereka segera dinikahkan, tapi keluarga pasien menginginkan pasien meneruskan kuliahnya terlebih dahulu. Pihak tunangannya lalu meminta pasien putus saja jika tidak segera dinikahkan. Akhirnya pasien putus dengan tunangannya.

Sejak saat itu pasien menjadi pendiam dan suka menyendiri serta sulit makan. Keadaan memberat 3 hari yang lalu ketika mantan tunangan pasien datang kerumahnya dan mengabarkan bahwa dia ingin menikah dengan wanita lain. Pasien lalu tidak mau makan sama sekali,menjadi semakin murung dan sering menangis.

5. RPD : tidak ditemukan riwayat penyakit dahulu.

6. Riwayat kehamilan, persalinan, dan perkembangan

Lahir cukup bulan ditolong bidan Perkembangan normal sesuai anak seusianya. Merupakan anak ke 2 dari 3 bersaudara.

7. Riwayat sosial dan riwayat pekerjaan Pasien memiliki banyak teman baik di kampus

maupun di lingkungan rumahnya. Pasien sering mengikuti pengajian yang diadakan di lingkungannya.

Pasien belum bekerja, dan merupakan mahasiswi jurusan Tarbiyah semester 6 di salah satu kampus di Jakarta. Pasien merupakan mahasiswi berprestasi dan hapal Al-Quran.

8. Faktor kepribadian premorbid Pasien merupakan pribadi yang ramah, periang, dan

terbuka dengan keluarganya.

9. Faktor keturunan Tidak ditemukan

10. Faktor pencetus Karena putus dengan tunangan

Status Internistik Tensi : 110/70 mmHg Nadi : 82 x/menit Suhu : 36,2 ᵒC Respirasi : 22 x/menit Keadaan umum : compos mentis Kepala/Leher : a/i/c/d -/-/-/- pembesaran KGB (-) Thorax : nafas simetris, Rh -/- Wh -/- Suara jantung 1 suara jantung 2 tunggal Abdomen : supel. Bising usus (+) normal, nyeri

tekan (-) Ekstremitas : HKM, CRT <2 detik, oedem (-)

Status Neurologik GCS : 456 Meningeal sign : Kaku kuduk (-) Reflek fisiologis : BPR +2/+2 KPR +2/+2

APR +2/+2 TPR +2/+2 Reflek patologis : Babinski -/- chaddock -/-

Status Psikiatrik Kesan Umum : Pasien berpakaian rapi bersih

memakai baju terusan, tidak bau, rambut acak2an, pasien tampak murung. Roman wajah sesuai usia.

Kontak : verbal (+) tidak lancar, relevan; non verbal (+) kontak mata menghindar.

Kesadaran : normal Orientasi : W/T/O +/+/+ Daya Ingat: Sulit dievaluasi Persepsi : Tidak ditemukan gangguan persepsi Proses berpikir : Bentuk : SDE; Arus : Mutism; Isi : SDE Afek/emosi : Murung, sedih Kemauan : menurun Psikomotor : menurun

Diagnosis Multiaksial Aksis I : F 32.2 Episode Depresi berat

tanpa gejala psikotik Aksis II : Ciri kepribadian terbuka Aksis III : Belum ditemukan Aksis IV : Primary support Group Aksis V : GAF scale 20-11

Rencana tindak lanjut MRS Obat anti depresan

Prognosis Dubia et malam

PROSES TERAPI

1. Proses menentukan problem

2. Proses menentukan tujuan pengobatan

3. Proses inventarisasi possible treatment (P-Treatment)

4. Proses peresepan

5. Proses memberikan penjelasan tentang obat

6. Proses monitoring & evaluasi

Tidak mau makan Sulit tidur Berdiam diri dan murung, sering menangis.

1. Proses menentukan problem

Mengobati gangguan depresi yang dialaminya.

2. Proses menentukan tujuan pengobatan

Terapi Non FarmakologiA. MRSB. Cognitive-behavioural Therapy

Berorientasi pada pemecahan masalah dengan terapi yang dipusatkan pada keadaan “disini dan sekarang”, yang memandang individu sebagai pengambil keputusan penting tentang tujuan atau masalah yang akan dipecahkan dalam proses terapi. Dengan cara tersebut, pasien sebagai mitra kerja terapis dalam mengatasi masalahnya dan dengan pemahaman yang memadai tentang teknik yang digunakan untuk mengatasi masalahnya.

D. Terapi KeluargaMenekankan hubungan keluarga sebagai faktor penting dalam kesehatan psikologis pasien.

E. Terapi spiritual

3. Proses inventarisasi possible treatment (P-Treatment)

Terapi Farmakologi Memberikan pengobatan anti depresan yang

tepat dimulai dengan monoterapi yang sesuai dengan keadaan pasien

Pemilihan golongan obat antidepresanGolongan Obat Efikasi Safety Suitability Cost

Trcyclic Antidepresan (TCA)

FD : bekerja dengan menghambat pengambilan norepinefrin dan serotonin ke saraf presinap terminal. Namun dengan konsentrasi therapeutik, TCA tidak menghambat transporter dopamin. TCA menyebabkan peningkatan monoamin di celah sinap. Onset perbaikan klinis bisa ditemukan setelah 2-3 minggu pemakaian. Digunakan untuk “Agitated depression”FK : diabsorbsi dengan baik dengan pemberian oral, terdistribusi dengan luas dan segera berprenetrasi ke dalam CNS. Waktu paruh panjang, dimetabolisme di hepar, ekskresi melalui urin.

ES : penglihatan kabur, mulut kering, retensi urin, konstipasi, ipotensi orthostatik, takikardi, efek sedatif pada minggu pertamapengobatan,peningkatan BB, memperparah glaukoma dan epilepsi. TCAmemiliki indeks terapi sempit.

KI : hipersensitifitas, gangguan kardiovaskular, glaukoma, pemberian bersama MAOI, pemulihan akut post IMA.

Amitriptyline 25 mg tab = Rp 150,-pertablet

Golongan Obat

Efikasi Safety Suitability Cost

SSRI (Selective Serotonin Re-uptake Inhibitor)

FD : menghambat r-uptake serotonin, meningkatkan neurotransmitter pada celah sinap dan pada akhirnya meningkatkan aktivitas neuron post sinap. Memerlukan waktu 2 minggu untuk memperbaiki mood. Digunakan untuk “Retarded Depression”FK : diabsorbsi dengan baik dengan pemberian oral, makanan memiliki sedikit efek dalam pendistribusian obat

ES : gangguan tidur, mual, disfungsi seksual, diare, sakit kepala, somnolen

KI : hipersensitivitas, penggunaan bersama MAOI timbul SNM

Fluoksetin 10 mg = Rp 3.900,- per tablet.Fluoksetin 20 mg = Rp 6.050,- per tablet

Golongan Obat

Efikasi Safety Suitability Cost

Monoamine Oxidase Inhibitor (MAOI)

FD : bekerja dengan menghambat aktivasi dari enzim monoamine oxidase dalam neuron, sehingga kelebihan neurotransmitter dapat berdifusi ke celah sinap. Efek antidepresan bisa diperoleh 2-4 minggu selama terapi.FK : diabsorbsi dengan baik melalui pemberian oral. Eksresi melalui urin.

ES : sakit kepala, takikardi, mual, hipertensi, aritmia, sedatif, penglihatan kabur, mulut kering, konstipasi. MAOI tidak hanya menghambat enzim MAO tetapi juga menghambat enzim lain di hepar sehingga mengganggu banyak metabolisme obat di hepar

KI : hipersensitifitas, CHF, penyakit hepar, gangguan ginjal, penggunaan bersama obat simptamomimetik menyebabkan krisis hipertensi

Pemilihan golongan obat antidepresanGolongan Obat

Efikasi Safety Suitability Cost

Trcyclic Antidepresan (TCA)

+++ ++ ++ +++

Selective Serotonin Re-uptake Inhibitor (SSRI)

+++ ++ +++ ++

Monoamine Oxidase Inhibitor (MAOI)

+++ + + ++

Dipilih golongan SSRI karena bisa digunakan pada pasien “Retarded depression”, efek samping relative minimal, spektrum antidepresan luas.

Golongan antidepresan yang dipilih adalah golongan Selective Serotonin

Re-Uptake Inhibitor (SSRI)

Pemilihan obat dari golongan SSRINama Obat

Efikasi Safety Suitability Cost

Fluoksetin Peak plasma time : 6-8 jamProtein bound : 95%Half-life : 1-9 hariMetabolisme : heparEksresi : urin

ES : sakit kepala, insomnia, ansietas, diare, somnolen

KI : hipersensitivitas,penggunaan bersama MAOI, menyebabkan SNM.

Corage. Fluoksetin 20 mg = Rp. 55.600 (10 kaplet)

Sertralin Peak plasma time : 4,5-8,4 jamProteinbound : 98%Half-life : 26 jamMetabolisme : heparEkskresi 12-14% di urine; 40-45% di feses

ES : diare, mual, sakit kepala, insomnia, gangguan ejakulasi, pusing, mulut kering,lelah, somnolen

KI : hipersensitivitas, penggunaan bersama MAOI, menyebabkan SNM.

Iglodep.Tab. Salut 50mgx30 = Rp.246.000,-

Flufoksamine

Peak plasma time : 3-8 jamProtein bound : 80%Half-life : 15,6 jamMetabolisme : heparEksresi : urine

ES : mual, sakitkepala, somnolen, berkeringat, insomnia, diare, pusing, gangguan ejakulasi, insomnia.

KI : hipersensitivitas, penggunaan bersama MAOI, menyebabkan SNM.

Luvox.Tab.salut 100 mgx30= Rp. 399.000,-

Perbandingan efek sampingNama Obat Antikolinergik Sedasi Hipotensi

ortostatikFluoksetin +/- +/- +/-

Sertralin +/- +/- +/-

Flufoksamine +/- +/- +/-

Pemilihan obat dari golongan SSRINama Obat Efikasi Safety Suitability CostFluoksetin +++ ++ +++ +++

Sertralin +++ ++ +++ ++

Flufoksamine ++ ++ +++ ++

Obat antidepresan yang dipilih dari golongan SSRI adalah Fluoxetine

Karena efikasi, safety, suitabilitynya relatif sama dengan obat lain, namun dari segi

cost lebih cocok. Mengingat pertimbangan pengobatan depresi yang akan

berlangsung cukup lama ± 6-8 bulan

dr. Mia Puteri RahayuJl. Bend. Dharma no. 4 Malang

SIP.:DU/Kodya/XII/2015 jam praktek : 17.00 – 21.00

-----------------------------------------------------------------------Malang 22 Mei 2015

R/ Fluoxetine 20 mg Tab. No. VIIS I – 0 – 0

Pro : Nn. S (21tahun) Alamat :Bangkalan, Madura

4. Proses peresepan

Informasi Tentang Penyakit Depresi merupakan suatu masa terganggunya

fungsi manusia yang berkaitan dengan perasaanyang sedihdan gejala penyertanya, termasuk perubahan pola tidur dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, kelelahan, rasa putus asa dan tak berdaya, serta gagasan bunuh diri.

Jika gangguan depresi berjalan dalam waktu yang lama maka orang tersebut akan terkesan menjadi pemurung, pemalas, menarik diri dari pergaulannya, karena ia kehilangan minat hampir di semua aspek kehidupannya.

5. Proses memberikan penjelasan tentang obat

Informasi Terapi Faktor yang menyebabkan stres sebaiknya

dihindarkan dari pasien Pasien disarankan MRS, dengan indikasi kondisi

yang bisa mengancam nyawa Peran keluarga sangat dibutuhkan dalam

pemulihan dan kesembuhan kondisi pasien, sehingga pihak keluarga juga harus membentuk lingkungan yang kondusif bagi pasien

Obat yang diberikan berfungsi untukmengurangi keluhan-keluhan yang dialami pasien dan memperbaiki gangguan moodnya.

Pengobatan berlangsung 6-8 bulan.

Informasi pemakaian obat Obat ini merupakan obat yang hanya bisa dibeli

dengan resep dokter Fluoxetine 20 mg diminum 1x/hari pada pagi hari.

Obat dapat diminum sebelum maupun sesudah makan.

Vital sign Kondisi umum pasien Keluhan pasien Efek samping obat

6. Proses monitoring & evaluasi

TERIMAKASIH