Laporan Farmako 19 Print 1

34
OBAT VASODILATOR DAN DIGITALIS 1. Pendahuluan Dalam blok kardiovaskular ini akan dilakukan percobaan terhadap obat-obat yang dapatdigunakan untuk membantu kerja jantung. Pada praktikum kali ini akan dilakukanpengamatan terhadap obat vasodilator pada orang percobaan dan digitalos pada jantungkodok. Kemudian akan diamati efek-efek obat tersebut terhadap orang percobaan dan kodok. Vasodilator : Obat vasodilator adalah golongan obat yang telah terbukti dapat menyebabkanpeningkatan diameter vaskuler baik sistim arteri ataupun vena melalui mekanismerelaksasi otot polos vaskuler. Digitalis : Digitalis merupakan golongan glikosida jantung. Saat ini hanya digoksin yang dipakaiuntuk terapi gagal jantung. Efek digoksin pada gagal jantung : inotropik positif,kronotropik negative (mengurangi frekuensi denyut ventrikel pada takikardia ataufibrilasi atrium), mengurangi aktivasi saraf simpatis. 2. Sasaran belajar Pada akhir praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat : 1

description

fdh

Transcript of Laporan Farmako 19 Print 1

OBAT VASODILATOR DAN DIGITALIS

1. PendahuluanDalam blok kardiovaskular ini akan dilakukan percobaan terhadap obat-obat yang dapatdigunakan untuk membantu kerja jantung. Pada praktikum kali ini akan dilakukanpengamatan terhadap obat vasodilator pada orang percobaan dan digitalos pada jantungkodok. Kemudian akan diamati efek-efek obat tersebut terhadap orang percobaan dan kodok.Vasodilator :Obat vasodilator adalah golongan obat yang telah terbukti dapat menyebabkanpeningkatan diameter vaskuler baik sistim arteri ataupun vena melalui mekanismerelaksasi otot polos vaskuler.Digitalis :Digitalis merupakan golongan glikosida jantung. Saat ini hanya digoksin yang dipakaiuntuk terapi gagal jantung. Efek digoksin pada gagal jantung : inotropik positif,kronotropik negative (mengurangi frekuensi denyut ventrikel pada takikardia ataufibrilasi atrium), mengurangi aktivasi saraf simpatis.

2. Sasaran belajar

Pada akhir praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat :

1. Menjelaskan perbedaan mula kerja dan lama kerja berbagai obat vasodilator.2. Menjelaskan dan mengamati efek vasdilator kerja cepat (amilnitrit secara inhalasi), kerja sedang ( isosorbid dinitrat, secara sub-lingual) dan kerja lambat (penta-eritritol-tetra-nitrat, secara oral ) yang diberikan pada orang percobaan.3. Menjelaskan farmakodinamik obat obat vasodilator.4. Membangun kerjasama yang dinamis dalam kelompok selama pengamatan.

3. Cara Kerja Persiapan1. Tiap kelompok menyiapkan 2 orang percobaann yang siap puasa 4 jam sebelum praktikum dimulai.2. Satu orang percobaan lain disiapkan untuk demonstrasi, dan tidak perlu puasa. Sebaiknya orang percobaan berkulit warna putih/kuning, agar efek vasodilatasi kulit jelas terlihat.3. Alat alat yang dibutuhkan : tensimeter, stetoskop, termometer kulit, arloji dan saputangan.4. Obat obat vasodilator : Amilnitrit: inhalasi Isosorbid dinitrat: sub-lingual Nitrogliserin: oral

Gambar 1. Obat obat vasodilator: amilnitrit, isosorbid dinitrat dan nitrogliserin

Tatalaksana

1. Percobaan inhasi amilnitrit (demonstrasi)Orang percobaan yang telah disiapkan diminta berbaring di atas meja laboratorium dengan tenang.Setelah berbaring 5 menit, lakukanlah pengukuran tekanan darah, denyut jantung, frekuensi nafas dan suhu kulit. Ulangi sekali lagi pengukuran ini dengan jeda 5 menit, dan hitung rata rata dari pengukuran tadi sebagai nilai parameter basal.

Sebelum memecahkan ampul amilnitrit, bagilah tugas sehingga hanya seorang mahasiswa untuk mengamati satu pengukuran yaitu, tekanan darah, denyut jantung, frekuensi nafas dan suhu kulit muka dan warna kulit muka.

Jika semua pengamat telah siap, instruktur akan memecahkan satu ampul amilnitrit yang terbungkus sapu tangan di depan hidung orang percobann dan mintalah ia segera menghirup uap yang keluar dari ampul dengan cepat, lalu menahan nafasnya selama ia sanggup.Masing masing mahasiswa yang bertugas mengamati parameter tadi,segera melakukan pengukuran pertama ketika OP menghirup amilnitrit yang dipercahkan didepan hidungnya.agar pengukuran lebih mudah dilakukan,sebaiknya manset tensi meter dalam keadaan terpasang dan stetoskp siap di fosa kubiti dan diapex jantung (untuk mendengar denyut jantung).lakukanlah pengukuran seluruh parameter tadi tiap menit sampai seluruh parameter tadi kembali ke keadaan basal.Catatlah waktu terjadinya perubahan parameter,sebagai mula kerja obat vasodilator kerja cepat dan waktu sampai parameter kembali ke basal,sebagai lama kerja obat.selain itu tanyakan dan catat semua gejala lain yang terjadi pada OP sesudah pratikum sampai 24 jam sesudahnya,untuk mengenali efek samping dan efek lainnya.Perhatian: ampul amilnitrit hanya boleh dipecahkan oleh atau dibawah pengawasan instruktur.bila OP mengeluh pusing,penglihatan gelap,segera letakkan kepalanya lebih rendah dari badan dan mintalah untuk bernafas dalam.2. Percobaan obat vasodilator oral dan sublingualDua OP dari masing masing kelompok yang telah mempersiapkan diri tidak makan 4 jam sebelum percobaan,berbaring diatas meja laboratorium dengan tenang.lakukanlah pengukuran parameter basal,tekanan darah,denyut jantung/nadi,frekuensi nafas dan suhu kulit sebanyak 2x dengan interval 5 menit dan hitung rata rata.Jika pengamatan parameter telah selesai mintalah obat vasodilator pada instruktur,serta perhatikan baik baik cara penggunaannya apakahnya harus ditaruh dibawah lidah (sublingual) atau ditelan dengan segelas air.Jangan tertukar.lakukan pengamatan parameter diatas untuk OP:a. Yang mendapat obat sublingual,dilakukan tiap 3 menit selama jam.b. Yang mendapat obat oral,dilakukan tiap 15 menit selama 2 jam atau bila parameter telah kembali ke nilai basal.

Gambar 2. Cara meletakkan obat sublingualTanyakan gejala gejala apa yang dirasakan oleh OP selama percobaan dan 24 jam setelahnya.bandingkanlah data data yang diperoleh kelompok lain,apakah ada beda mula kerja,lama kerja dari masing masing obat vasodilator yang diberikan.3. Digitalis Selain memepelajari efek vasodilator pada orang percobaan,pada paraktikum ini juga dapat dipelajari efek digitalis pada manusia melalui pengamatan yang dilakukan pada jantung kodok.1. Pada akhir paraktikum ini efek farmakodinamik didgitalis terhadap ferkuensi denyut atrium dan ventrikel,interval denyut atrium dan ventrikel dan kekuatan kontraksi atrium dan ventrikel.(efek kronotropik,intropik,dan dromotropik),dan mengamatinya pada jantung kodok.2. Menjelaskan dan memperhatikan dan mengamati efek toksik dan letal digitalis3. Memahami pengertian kecilnya,margin of safety(perbedaan antara dosis terapetik dan dosis letal)digitalis dan klinisnya.Persiapan1. Hewan coba:kodok(Rana),berukuran agak besar.

Gambar 3. Hewan coba yang digunakan antara lain kodok (Rana)

2. Alat-alat: tempat fiksasi kodok, jarum pentul, guntimg anatomis dan chirurgis, pinset sempit tuberkulis.

Gambar 4. Alat- alat yang digunakan : tempat fiksasi kodok, jarum pentul, gunting anatomis dan chirurgis, pinset, semprit tuberkulin.

3. Bahan/zat:larutan uretan 10% dan larutan ringerObat:Larutan tintura digitalis 10%

Gambar 5. Bahan/zat : larytan uretan 10% dan larutan ringer. Obat: larutan trinktura digitalis 10%Tatalaksana1. Pilih satu kodok unruk satu kelompok,suntikan kedalam saccus lymphaticus dorsalisnya larutan uretan 10% sebanyak 2 ml.2. Bila sudah terjadi anestesi kodok,fiksasilah kodok pada papan fiksasi dengan posisi terlentang,dengan telapak tangan dan kaki terfiksasi dengan jarum pentulGambar 6. Bila sudah terjadi anestesi maka kodok difiksasi pada papan3. Bukalah toraks kodok dimulai dengan kulit,dilanjutkan dengan lapisan dibawahnya,dengan irisan bebrbentuk V,dimulai dari bawah processus eniformis ke latera,sampai jantung terlihat jelas dan hindari tindakan yang menyebabkan banyak pendarahan.

Gambar 7. Bukalah toraks kodok.4. Bila jantung telah tampak singkirkan jaringan yang menutupinya,dan bukalah secara hati-hati perikard jantung kodok yang tampak sebgai selubung jantung berwarna perak.5. Sekarang jantung tampak utuh,teteskan segara setetes ringen laktat untuk membasahi jantung,lalu perhatikan dengan teliti siklus jantung antara sistol dan diastole,terutama dengan memperhatikan bentuk dan warna ventrikel.

Gambar 8. Jantung yang telah dibuka tampak utuh6. Tetapkan frekuensi denyut jantung per-menit sebanyak 3 kali,dan ambil rata-ratanya.7. Teteskan larutan tinktura digitalis 10% dengan tetesan kecil melalui semprit tuberculin yang dilepaskam jarumnya,langsung pada permukaan jantung,tiap 2 menit,dan hitung frekuensi denyut jantungnya tiap selesai menetaeskan digitalis.

Gambar 9. Penetasan larutan trinkura digitalis 10% pada jantung.8. Pelajarilah perubahan-perubahan yang terjadi pada siklus jantung(sistol-diastol) dan perubahan warna jantung.Pemberian digitalis akan menyebabakan penurunan frekuensi jantung,ventrikel akan berwarna lebih merah pada saat diastole dan menjadi lebih putih pada saat sistol,serta amati juga interval A-V yang semakin besar.Hal-hal tadi sesuai dengan efek terapi digitalis pada manusia.Penetesan digitalis diteruskan tiap 2 menit,sampai terjadi keadaan keracunan yang teramati sebagai terjadinya hambatan jantung parsial,disusul terjadinya hambatan mutlak dan berakhir dengan berhentinya denyut ventrikel,biasanya dalam keadaan sistol(asistole).9. Tentukan apakah jantung yang telah berhenti brdenyut tadi masih bias dirangsang dengan ransangan mekanis,yaitu dengan menyentuh permukaan pingset

Gambar 10. Rangsang jantung untuk memastikan jantung berhenti berdenyut.10. Buatlah catatan dari seluruh pengamatan tadi dan buatlah kurva yang menggan=mbarkan hubungan antara frekuensi denyut jantung dengan jumlah tetesan digitalis yang dipakai.

4. Teori SingkatBeberapa obat yang dipakai dalam percobaan ini antara lainnitrat organik, preparatnya ialahisosorbid dinitrat,nitrogliserin oral dandigitalis.

Nitrat organikNitrat organik menurunkan kebutuhan dan meningkatkan suplai oksigen dengan caramempengaruhi tonus vascular. Nitrat organik menimbulkan vasodilatasi semua sistemvaskular. Pada dosis rendah nitrat organik menimbulkaan venodilatasi sehingga terjadipengumpulaan darah pada vena perifer dan dalam splanknikus. Venous pooling inimenyebabkan berkurangnya alir balik darah ke dalam jantung sehingga tekanan pengisianventrikel kiri dan kanan (preload) menurun. Dengan cara ini, maka kebutuhan oksigen miokardakan menurun. Menghilangnya gejala angina pectoris pada pemberian nitrat organik didugakarena menurunkan kerja jantung dan perbaikan sirkulasi koroner.

Nitrat organik diabsorbsi dengan baik lewat kulit, mukosa sublingual dan oral. Efekmetabolism lintas pertama di hati menyebabkan bioavaibilitas nitrat organik sangat kecil (nitrogliserin dan isosorbid dinitrat