Farmako Dasar

55
FARMAKOLOGI DASAR Dr. Irvan

description

farmako dasar

Transcript of Farmako Dasar

Page 1: Farmako Dasar

FARMAKOLOGI DASAR

Dr. Irvan

Page 2: Farmako Dasar

Konsep FarmakologiFarmakologi Ilmu yang mempelajari obat

dan pengaruhnya terhadap fungsi fisiologis organ melalui proses kimia ataupun proses molekular sel yang mengaktivasi ataupun menghambat dari proses yang ada di tubuh.

Obat Bahan aktif (Molekul aktif)/ zat kimia yang dapat membawa perubahan dalam proses fisiologis tubuh manusia yang digunakan untuk mengobati, mengurangi, mencegah dan mendiagnosis penyakit.

Syarat dikatakan sebagai Obat :

1) Mempunyai aktifitas biologik

2) Aman

3) Mempunyai Karakteristik, seperti dosis, sifat fisika dan kimia, parameter farmakokinetik, dll

Page 3: Farmako Dasar
Page 4: Farmako Dasar

Interaksi Tubuh - ObatObat

Konsentrasi Obat Dalam sirkulasi sistemik

Konsentrasi Obat Pada Tempat Kerja

Efek Farmakologi/ Indikasi Teurapetik

Respon Klinik

Toksisitas Efikasi

ABSORPSI

Ikatan Dengan Reseptor

Obat Dalam Jaringan

METABOLISME

DISTRIBUSI

Terikat Protein Plasma

Bebas

EKSRESI

Farmakokinetik (Perjalanan Obat dalam Tubuh)

Farmakodinamik (Efek

Obat pada Tubuh)

Page 5: Farmako Dasar

Apa Yang terjadi setelah Obat DIBERIKAN?????

Drug at site of administration

Drug in plasma

Drug/metabolitesin urine, feces, bile

Drug/metabolites

in tissues

1. Absorption

2. Distribution

4. Elimination

3. Metabolism

Modified from Mycek et al. (1997)

Page 6: Farmako Dasar

Faktor Utama Farmakologi

OBAT

(Bahan Kimia)

TUBUH (Sistem Biologi)

Pengaruh Terhadap TubuhPengaruh Tubuh terhadap obat

Kerja/Efek Obat

Farmakodinamika

Nasib Obat Dalam Tubuh

Farmakokinetika

Antaraksi Kemodinamika

Page 7: Farmako Dasar

TUJUAN TEURAPEUTIK

Adalah mencapai efek menguntungkan yang diinginkan dengan efek merugikan yang minimal

Menentukan Obat Yang Tepat

Perlu Penentuan dosis yang tepat

Mempelajari aspek Farmakokinetik dan Farmakodinamik Obat

Page 8: Farmako Dasar

Prinsip FarmakokinetikaFarmakokinetik: Setiap proses yang dilakukan tubuh terhadap obat, yaitu absorpsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi.

Tahapan obat hingga mencapai Efek:

Sediaan Obat, C/ Tablet

Dengan zat aktif

Tablet pecah

Granul pecah zat aktif terlepas dan larut

AbsorpsiMetabolismeDistribusiEkskresi

Interaksi dengan reseptor di tempat kerja

Efek

Fasa Biofarmasi/ Farmasetik

Farmakokinetik Farmakodinamik

A. Absorpsi : Penyerapan obat dari usus ke dalam sirkulasiBerkaitan dengan rute Pemberian Obat dan mempengaruhi bioavaibilitas obat dalam tubuh

Page 9: Farmako Dasar

Rute Pemberian Obat

Parenteral(IV)

Inhaled

Oral

Transdermal

Rectal

Topical

Parenteral(SC, IM)

Page 10: Farmako Dasar

Variasi Absorpsi Obat

Oral PreparationsLiquids, elixirs, syrups FastestSuspension solutions Powders Capsules Tablets Coated tablets Enteric-coated tablets Slowest

Page 11: Farmako Dasar

Pharmacokinetics: Absorption

• The rate at which a drug leaves its site of administration, and the extent to which absorption occurs. (kecepatan obat meninggalkan bentuk sediaannya , dan proses absorpsi tersebut terjadi, menghasilkan:– Bioavailability (Ketersediaan hayati)

Page 12: Farmako Dasar

An Important Concept:BIOAVAILABIITY

Def’n:Fraction of a drug that reaches

systemic circulation after a particular route of admin’n

Fraksi obat yang mencapai sirkulasi sistemik setelah rute pemberian tertentu

Affected by:1st pass metabolism (eg:

Lidocaine, propranolol)Solubility Instability (eg:

Penicillin G, insulin)Seru

m C

once

ntr

ati

on

Time

Injected Dose

Oral Dose

Page 13: Farmako Dasar

Bioavaibility : Ketersediaan hayati, yaitu persentase obat secara utuh mencapai sirkulasi umum untuk melakukan kerjanya. Obat akan berkurang kadarnya melalui mekanisme: i) Gangguan atau ketidaksempurnaan proses absorpsi di dalam sistem saluran cernaii) proses metabolisme tahap pertama. (Metabolisme First Pass). Obat yang diabsorpsi usus dibawa oleh darah menuju ke hati dan mengalami metabolisme

Page 14: Farmako Dasar

Pharmacokinetics: AbsorptionFaktor yang mempengaruhi absorpsi Obat:Administration route of the drug (rute pemberian obat)Food or fluids administered with the drug (ada tidaknya

makanan dan minuman yang diberikan bersamaan obat)

Dosage formulation (Formulasi sedian obat)Status of the absorptive surface ( Keberadaan

permukaan absorpsi)Rate of blood flow to the small intestine (kecepatan

Aliran darah di USUS Halus)Acidity of the stomach (Keasaman lambung)Status of GI motility ( Keadaan motilitas GI)

Page 15: Farmako Dasar

Pharmacokinetics: Absorption

Routes• (rute pemberian obat mempengaruhi laju

dan tingkat penyerapan obat itu):– Enteral– Parenteral– Topical

Page 16: Farmako Dasar

Pharmacokinetics: Absorption

Enteral Route• Obat diserap ke dalam sirkulasi sistemik

melalui mulut atau mukosa lambung, usus halus, atau dubur.– Oral– Sublingual– Buccal– Rectal

Page 17: Farmako Dasar

Buccal/Sublingual

• absorbed though oral mucus membranes in mouth – buccal = cheek

                                                  

Page 18: Farmako Dasar

Buccal/Sublingual

• sublingual (SL) = under tongue

Page 19: Farmako Dasar

First-Pass EffectMetabolisme obat dan jalur lintasnya dari

hati ke dalam sirkulasi)

• (Obat yang diberikan melalui rute oral kemungkinan besar dimetabolisme terlebih dahulu di hati sebelum mencapai sirkulasi sistemik – high first pass effect

Page 20: Farmako Dasar

First-Pass Effect

• Routes that bypass the liver:– Sublingual Transdermal– Buccal Vaginal– Rectal* Intramuscular– Intravenous Subcutaneous– Intranasal Inhalation

*Rectal route undergoes a higher degree of first-pass effects than the other routes listed. (rute rectal, mengalami first pass efect lebih tinggi dibandingkan rute lain diatas)

Page 21: Farmako Dasar

Pharmacokinetics: AbsorptionParenteral Route (rute parenteral)• Intravenous*• Intramuscular• Subcutaneous• Intradermal• Intrathecal• Intraarticular

*Fastest delivery into the blood circulation - Tercepat pengiriman ke sirkulasi darah

Page 22: Farmako Dasar

Pharmacokinetics: Absorption

Topical Route (Rute Topical)• Skin (including transdermal patches)• Eyes• Ears• Nose• Lungs (inhalation)• Vagina

Page 23: Farmako Dasar

Pharmacokinetics: DistributionThe transport of a drug in the body by the

bloodstream to its site of action. (Proses transportasi obat dalam tubuh melalui darah menuju SOA/Site of Action)

• Protein-binding• Water soluble vs. fat soluble• Blood-brain barrier• Areas of rapid distribution: heart, liver,

kidneys, brain• Areas of slow distribution: muscle, skin, fat

Page 24: Farmako Dasar

DISTRIBUSI

Distribusi : Pendistribusian obat ke sistem peredaran darah.

Obat akan didistribusikan dan diikat oleh protein plasma (Albumin, Globulin, dll) dan diikat secara REVERSIBEL. Berbagai Proses farmakokinetik SEPERTI DI ATAS

Obat Bebas Ekskresi

Biotransformasi

Absorpsi

DEPOT JARINGAN

BEBASTERIKATTEMPAT KERJA (RESEPTOR)

TerikatBebas

Obat TerikatMetabolit

Page 25: Farmako Dasar

Volume of Drug Distribution

• Drugs may distribute into any or all of the following compartments:– Plasma– Interstitial Fluid– Intracellular Fluid

Plasma(4 litres)

Interstitial Fluid(10 litres)

Intracellular Fluid(28 litres)

Page 26: Farmako Dasar

It takes time for a drug to distribute in the bodyDrug distribution is affected by elimination

TimeSeru

m C

once

ntr

ati

on

0

0.5

1.0

1.5

0

Elimination Phase

Distribution Phase Drug is eliminated

Drug is not eliminated

Page 27: Farmako Dasar

Pharmacokinetics: Metabolism(also known as Biotransformation)

Transformasi biologis suatu obat menjadi metabolit tidak aktif, senyawa yang lebih larut, atau metabolit yang lebih kuat. Tempatnya di :

• Liver (main organ) – organ utama adalah hati• Kidneys• Lungs• Plasma• Intestinal mucosa

Page 28: Farmako Dasar

Metabolisme :Tujuan Utama Metabolisme : Mengeluarkan obat dalam

bentuk yang paling mudah, terbagi atas :a. Fase I : Pengubahan bentuk menjadi lebih polarb. Fase II : Proses konjugasi dengan asam glukoronat,

asam sulfat, asam asetat, atau suatu asam amino lain yang dibantu oleh enzim sitokrom P 450.

Page 29: Farmako Dasar

Drug Metabolism

• First pass– metabolism of drugs may occur as they cross the

intestine or transit the liver• eg: nitroglycerin

• Other drugs may be destroyed before absorption

• eg: penicillin

• Reaksi metabolisme mengakibatkan penurunan pengiriman ke jaringan target

Page 30: Farmako Dasar

Drug Metabolism

Two Phases: I and IIPhase I: conversion to

lipophilic cpdsPhase II: conjugation

Phase I involves the cytochrome P-450 system

Bertujuan untuk memudahkan proses pengeluaran senyawa obat dalam tubuh.

Drug

Phase I

Phase II

OxidationReductionHydrolysis

Activation/Inactivation

Conjugation Products

Glucuronidation

Page 31: Farmako Dasar

Proses Metabolisme di dalam Hati

Page 32: Farmako Dasar

Contoh Metabolisme Obat

Page 33: Farmako Dasar

Parameter Farmakokinetik• Volume Distribusi (Vd)

Ukuran tubuh yang tersedia untuk diisi obat (Terdistribusi di Plasma, Darah atau cairan plasma)

• Cleareance/ BersihanUkuran kemampuan tubuh untuk menghilangkan obat di dalam tubuh

• Waktu Paruh (T ½)Waktu yang dibutuhkan untuk mengubah jumlah obat dalam tubuh menjadi separuhnya selama eliminasi

• Bioavaibilitas (ketersediaan hayati)/ F

Page 34: Farmako Dasar
Page 35: Farmako Dasar

EKSKRESI

• Adalah prosesi eliminasi obat dari dalam tubuh. Setelah obat menjadi bentuk yang in aktif maka obat akan dikeluarkan dari ginjal melalui urin. Namun bila ada pengaruh hati yang terlibat, ekskresi akan dikeluarkan melalui sal cerna

Page 36: Farmako Dasar

Farmakodinamik: Bagian ilmu yang mempelajari efek biokimia dan fisiologi obat serta mekanisme kerjanya.

Tujuan mempelajari farmakodinamika adalah:1. Meneliti efek utama dari suatu obat2. Mengetahui interaksi obat dengan sel3. Mengetahui urutan peristiwa serta spektrum efek dan respon yangterjadi.Berguna untuk : Dasar terapi obat yang rasional, yaitu:1. Tepat Penderita2. Tepat obat3. Tepat diagnosis4. Tepat indikasi5. Tepat dosis, pemberian dan lamanya terapi6. Tepat informasi7. Tepat evaluasi

Prinsip Farmakodinamika

Page 37: Farmako Dasar

A. Mekanisme KerjaBagaimana suatu obat dapat menimbulkan efek. Digolongkan menjadi:- Secara Fisika : Contoh obat anestesi- Secara Kimiawi : Misalnya Antasida- Melalui proses metabolisme, seperti AB, diuretik- Secara Kompetisi

B. Reseptor Obat, adalah : makromolekul seluler yang terdiri dari protein tempat terikatnya obat untuk menimbulkan respon.

Contoh reseptor, reseptor asetilkolin (Ach), dimana aktifasi Ach pada reseptor akan membuka pintu /kanal sehingga Na bisa masuk ke intraselular

Tugas : Mencari definisi dari agonis, Antagonis (Kompetitif, non kompetitif), dan agonis partial kaitan obat dengan reseptor

Page 38: Farmako Dasar

C. Proses Enzimatis : Biasanya dikenal dengan sistem pencernaan agar makanan siap diabsorpsi. Fungsi Enzim lain salah satu contohnya adalah untuk menghasilkan Angiotensin sebagai bahan vasokonstriksi.

D. Efek terapeutik, terbagi atas:- Terapi kausal : Meniadakan penyebab penyakit- Terapi Simptomatik : Hanya gejala penyakit- Terapi Substitusi Obat: menggantikan zat lazim yang ada di dalam tubuh, Contoh : Estrogen, Insulin, dll

E. Efek Samping Obat : Segala Sesuatu khasiat yang tidak diinginkan untuk tujuan terapi yang dimaksudkan pada dosis Terapi. Obat yang ideal hendaknya bekerja dengan cepat untuk waktu tertentu saja dan secara selektif, artinya hanya berkhasiat pada keluhan penyakit.

F. Efek Toksik : Setiap obat digunakan pada dosis toksik yang dapat mengakibatkan toksiksitas/keracunan.Berkaitan dengan jumlah dosis.

Page 39: Farmako Dasar

G. Spesifik , adalah obat yang bekerja terbatas pada satu reseptor

H. Selektif, adalah obat yang menghasilkan satu efek pada dosis yang rendah dan efek yang lain pada dosis yang tinggi. Contoh : Aspirin 80 mg digunakan untuk anti koagulan, Aspirin 500 mg digunakan untuk antipiretik dan analgetik

I. Obat yang spesifik tidak berarti selektif, obat yang tidak selektif pasti tidak spesifik.

II. Index Terapi adalah ratio/perbandingan antara LD (letal dose)50 dan ED(Efective Dose) 50

Page 40: Farmako Dasar

Pengujian dilakukan untuk obat hipnotik sedatif pada 100 subjek, dimana dosis tertentu akan memberikan efek hipnotik pada 50 subjek dikatakan ED50, dan memberikan efek kematian pada 50 subjek untuk dosis tertentu dikatakan LD50. Semakit besar rationya semakin aman digunakan untuk pengobatan

Page 41: Farmako Dasar

Obat Yang memiliki Indeks terapi sempit

Obat Yang memiliki Indeks terapi Luas

Dikenal dengan Theurapeutic window/Jendela terapi yaitu konsentrasi obat antara konsentrasi obat minimal dan maksimal yang dapat memberikan efek terapi

Page 42: Farmako Dasar

PENGGUNAAN OBAT RASIONAL

Page 43: Farmako Dasar

43

LATAR BELAKANG POR

43

Page 44: Farmako Dasar

PENGERTIAN PORPENGERTIAN POR(WHO 1985)(WHO 1985)

44

Page 45: Farmako Dasar

45

1. TEPAT DIAGNOSIS DAN TEPAT INDIKASI

2. SESUAI DENGAN INDIKASI PENYAKIT

3. TEPAT PEMILIHAN OBAT

4. TEPAT DOSIS

13. TEPAT PENYERAHAN OBAT (DISPENSING)

12. TEPAT TINDAK LANJUT (FOLLOW UP)

14. PASIEN PATUH TERHADAP PERINTAH PENGOBATAN YANG DIBUTUHKAN

KRITERIA PENGGUNAAN OBAT RASIONAL :

5. TEPAT CARA PEMBERIAN

9. TEPAT PENILAIAN KONDISI PASIEN

10. OBAT YANG DIBERIKAN HARUS EFEKTIF DAN AMAN DENGAN MUTU TERJAMIN SERTA TERSEDIA SETIAP SAAT DENGAN HARGA TERJANGKAU

11. TEPAT INFORMASI

6. TEPAT INTERVAL WAKTU PEMBERIAN

7. TEPAT LAMA PEMBERIAN

8. WASPADA TERHADAP EFEK SAMPING OBAT

4545

Page 46: Farmako Dasar

46

Page 47: Farmako Dasar

47

PENGGUNAAN OBATPENGGUNAAN OBAT RASIONALRASIONAL

WHY ???

Page 48: Farmako Dasar

48

PENGGUNAAN OBAT TIDAK RASIONALPENGGUNAAN OBAT TIDAK RASIONAL ??? ???

Page 49: Farmako Dasar

49

PENGGUNAAN OBATPENGGUNAAN OBAT RASIONALRASIONAL

WHY ???

Page 50: Farmako Dasar

50

PENGGUNAAN OBAT TIDAK RASIONALPENGGUNAAN OBAT TIDAK RASIONAL ??? ???

Page 51: Farmako Dasar

51

EVIDENCE BASED EVIDENCE BASED MEDICINEMEDICINE

(EBM)(EBM)EBM adalah penerapan kebijakan penatalaksanaan penyakit oleh dokter pada seorang pasien yang dilakukan secara hati-hati dan bijak berdasarkan pada bukti ilmiah terkini.

Di dalam EBM terkandung pengertian mengenai tingkat kualitas bukti ilmiah (qualification of evidence), tingkat rekomendasi (categories of recommendations), pengukuran statistik, dan kualitas laporan uji klinik.

Sulit diharapkan seorang dokter yang tidak memahami EBM akan dapat menerapkan praktik peresepan yang rasional.

Page 52: Farmako Dasar

EBMPARADIGMA BARU ILMU KEDOKTERAN

Parameter Kedokteran Harus Didasarkan pada Bukti Ilmiah Terbaru dan Terpercaya

(dapat dipertanggungjawabkan, tidak saja secara ilmiah, medis dan klinis serta bermakna secara statistik)

PARADIGMA LAMA:Abdikasi : rekomendasi senior, supervisor, guru dllInduksi : pengalaman sendiri

52

Page 53: Farmako Dasar

EBM5

3

MERUPAKAN KETERPADUAN ANTARA

Page 54: Farmako Dasar

TUJUAN EBM

MEMBANTU PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN KLINIK, BAIK PROMOTIF, PREVENTIF, DIAGNOSIS,

TERAPI MAUPUN REHABILITATIF YANG DIDASARKAN BUKTI ILMIAH TERKINI DAN TERPERCAYA SERTA

DAPAT DIPERTANGGUNGJAWABKAN

54

Page 55: Farmako Dasar

LANGKAH-LANGKAH EBM

55