Laporan Praktikum Farmako Terapeutik

15
LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI SISTEM TERAPEUTIK Disusun oleh: Kelompok 4 Cempaka Putih : Nursigit (2012730151) Amalia Devi (2012730116) Gisni Luthviatul (2012730128) Grisel Nandecya (2012730129) M. Ilham Romadhon (2012730138) Nadhifayanti Fauziah (2012730143) Nublah Permata Lestari (2012730145) Nurasyiah Wulansari (2012730146) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

description

laporan

Transcript of Laporan Praktikum Farmako Terapeutik

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI

SISTEM TERAPEUTIK

Disusun oleh:

Kelompok 4 Cempaka Putih :

Nursigit (2012730151)

Amalia Devi (2012730116)

Gisni Luthviatul (2012730128)

Grisel Nandecya (2012730129)

M. Ilham Romadhon (2012730138)

Nadhifayanti Fauziah (2012730143)

Nublah Permata Lestari (2012730145)

Nurasyiah Wulansari (2012730146)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2015

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan karuniaNya maka

Laporan Praktikum Farmakologi pada sistem Terapeutik dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Tidak lupa kita sampaikan salam dan shalawat kepada Rasul junjungan kita, Nabi Muhammad SAW

beserta keluarga, sahabat, serta para pengikutnya hingga akhir zaman nanti.

Laporan ini kami buat untuk memenuhi tugas wajib yang dilakukan setelah mengikuti

praktikum farmakologi. Pembuatan laporan ini bertujuan untuk meringkas dan mencatat hasil

percobaan interaksi farmaseutik obat .

Terima kasih kami ucapkan kepada dr. Eddy multazam, Sp.FK yang telah membantu kami

dalam kelancaran praktikum farmakologi, serta terima kasih pula kepada seluruh pihak yang sudah

membantu kami dalam mencari informasi, mengumpulkan data, dan menyelesaikan laporan ini.

Semoga laporan ini memberikan manfaat kepada orang lain namun terutama pada para Mahasiswa

Kedokteran.

Laporan ini masih jauh dari kata sempurna, maka dimohonkan kritik dan saran yang

membangun agar kelak dapat lebih baik dari pada sebelumnya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Jakarta, 26 Mei 2015

home | PRAKTIKUM “ INTERAKSI FARMASEUTIK OBAT “ 2

Interaksi Farmausetik Obat

Pengertian

Interaksi obat lebih banyak menghasilkan efek merugikan dibandingkan yang

menguntungkan. Penggunaan dua macam obat atau lebih yang disebut dengan Polypharmacy

atau Multiple Drug Therapy merupakan penyebab interaksi obat. Swamedikasi atau

pengobatan sendiri yang kini banyak dilakukan juga sangat berpotensi menimbulkan interaksi

obat. Pada prinsipnya interaksi obat dapat menyebabkan dua hal penting. Yang pertama,

interaksi obat mengurangi atau bahkan menghilangkan khasiat obat, baik melalui

penghambatan penyerapan atau absorpsinya atau dengan mengganggu metabolisme atau

distribusi obat tersebut di dalam tubuh. Yang kedua, interaksi obat menyebabkan gangguan

atau masalah kesehatan yang serius, karena meningkatnya efek samping atau toksisitas dari

obat-obat tertentu (Sinaga, 2008).

Mekanisme interaksi obat beragam dan kompleks. Pada dasarnya dapat digolongkan sebagai berikut: a.interaksi farmasetika.

b.interaksi farmakokinetika.

c.interaksi farmakodinamika.

Interaksi Farmasetika ialah interaksi fisiko-kimia yang terjadi pada saat obat

diformulasikan atau disiapkan sebelum obat digunakan oleh pasien. Misalnya interaksi antara

obat dan larutan infus i.v (intravena) yang dicampur bersamaan sehingga menyebabkan

pengendapan.

Bentuk interaksi farmasetika yaitu:

a. interaksi secara fisik, misal nya terjadi perubahan kelarutan.

b. interaksi secara kimia, misalnya terbentuk endapan, terjadinya kekeruhan, perubahan

warna, dan pengeluaran gas.

Waktu Pelaksanaan Praktikum

Hari, Tanggal : Selasa , 26 Mei 2015

Tempat : Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Lt. 4

Pukul : 14.00 s/d selesai

home | PRAKTIKUM “ INTERAKSI FARMASEUTIK OBAT “ 3

Tujuan Praktikum:

1. Praktikum I : Untuk mengetahui interaksi farmaseutik ephedrine HCl dan Glyceryl

Guaicolat dengan OBH

2. Praktikum II : Untuk mengetahui interaksi farmaseutik Tetrasiklin dengan susu

3. Praktikum III : Untuk mengetahui interaksi farmaseutik Eritromicyn dengan sari jeruk

4. Praktikum IV : Untuk mengetahui interaksi farmaseutik diazepam dengan syrup

ibuprofen

Alat dan Bahan:

home | PRAKTIKUM “ INTERAKSI FARMASEUTIK OBAT “ 4

Mortir dan stamper Becker glass dan batang pengaduk Efedrin,GG, Diazepam

home | PRAKTIKUM “ INTERAKSI FARMASEUTIK OBAT “ 5

Gelas UkurGelas Kimia

Sari JerukOBH

Susu

Ibuprofen syrup

Praktikum I:

ResepDr. ABCSIP : 0279918Jl. Cempaka Putih Tengah I No. 1Tlp. (021) 42889138Jam Praktek : Setiap hari kerja

Jakarta 29 Mei 2013R/ Ephedrine HCl tab 25 mg No. IV GG tab 100 mg No. IV m.f Pulv. Adde OBH 60 ml S t.d.d. 15 ml

Pro : Tn. SalimUmur : 40 TahunBerat Badan : 65 kgAlamat : Jl. Sahabat No. 15

Cara:

1. Haluskan 4 butir ephedrin tab 25 mg dan 4 butir GG tab 100 mg dalam mortir sampai

homogen

2. Tuangkan OBH ke dalam becker glass sebanyak 60 ml

3. Masukkan ephedrine dan GG yang telah dihaluskan ke dalam becker glass yang berisi

OBH kemudian aduk sampai rata lalu diamkan

4. Amati apa yang terjadi setelah diaduk dan didiamkan

home | PRAKTIKUM “ INTERAKSI FARMASEUTIK OBAT “ 6

Hasil Pengamatan :

Terdapat endapan GG dan atau efedrin di dasar tabung

Praktikum II:

Bahan:

Cara:

1. Masukkan susu sebanyak 60 ml ke dalam becker glass

2. Buka kapsul tetrasiklin 500 mg lalu masukkan ke dalam becker glass yang berisi susu

3. Amati apa yang terjadi

4. Aduk rata dan diamkan

5. Amati apa yang terjadi setelah diaduk dan didiakan

home | PRAKTIKUM “ INTERAKSI FARMASEUTIK OBAT “ 7

Tetrasiklin kapsul 500 mg Susu

Hasil Pengamatan :

Terdapat garis bentang kuning di atas endapan

Praktikum III:

Bahan

Cara:

1. Masukkan sari jeruk sebanyak 60 ml ke dalam becker glass

2. Buka kapsul eritromisin 500 mg lalu masukkan ke dalam becker glass yang berisi sari jeruk

3. Amati apa yang terjadi

4. Aduk rata dan diamkan

5. Amatiapa yang terjadi setelah diaduk dan di diamkan

home | PRAKTIKUM “ INTERAKSI FARMASEUTIK OBAT “ 8

Eritromisin 500 mg Sari Jeruk

Hasil Pengamatan:

Terdapat endapan, tidak tercampur secara homogen

Praktikum IV:

ResepDr. ABCSIP : 0279918Jl. Cempaka Putih Tengah I No. 1Tlp. (021) 42889138Jam Praktek : Setiap hari kerja

Jakarta 29 Mei 2013

R/ Diazepam 5 mg No. III m.f Pulv. Adde Ibuprofen Syrup 60 ml S t.d.d. 5 ml

Pro : An. SariUmur : 3 TahunBerat Badan : 15 kgAlamat : Jl. Sahabat No. 15

Cara:

1. Haluskan 3 butir diazepam tab 5 mg dalam mortir sampai homogen

2. Tuangkan syrup ibuprofen ke dalam becker glass sebanyak 60 ml

3. Masukkan diazepam yang telah dihaluskan ke dalam becker glass yang berisi

ibuprofen syrup kemudian aduk sampai rata lalu diamkan

4. Amati apa yang terjadi setelah diaduk dan didiamkan

home | PRAKTIKUM “ INTERAKSI FARMASEUTIK OBAT “ 9

Hasil Pengamatan :

Tidak tercampur ada gumpalan di atas dan dipermukaan. Seharusnya homogen

Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum interaksi farmaseutika dapat disimpulkan bahwa

beberapa obat dapat terjadi interaksi bila dikombinasikan dengan obat lain atau zat lain yang

dapat mempegaruhi efek dari obat itu sendiri.

Pada praktikum 1 dilakukan kombinasi antar ephedrin dan GG yang dicampur sampai

homogen kemudian ditambahkan OBH ke dalam becker glass reaksi yang terjadi adalah

adanya endapan pada dasar tabung. Pada praktikum 2 dilakukan pencampuran antara susu

dan tetrasiklin yang terjadi adalah penggumpalan dan pengendapan di dsara tabung. Pada

praktikum 3 dilakukan pencampuran sari jeruk dengan eritromisin yang terjadi adalah

terdapat endapa dan tidak dapat bercampur secara homogen. Pada praktikum 4 dilakukan

pencampuran ibuprofen dan diazepam yang terjadi adalah tidak tercampur ada gumpalan di

atas tabung.

Dari hasil terdebut menunjukan perlunya edukasi kepada pasien agar tidak

mengonsumsi obat lain atau zat tertentu seperti susu dan jeruk ketika sedang mengonsumsi

obat. Karena dapat terjadi interaksi yang tidak hanya memengaruhi efek dari obat namun juga

dapat membahayakan bagi pasien.

home | PRAKTIKUM “ INTERAKSI FARMASEUTIK OBAT “ 10

S A R A NPemahaman yang baik terhadap ilmu farmakologi sangat dianjurkan untuk dokter agar

dapat mengetahui mekanisme obat, efek samping serta interaksi obat dengan zat lain guna

mengurangi ketidakeektifan dari obat yang diberikan kepada pasien. Dokter harus mampu

memberikan informasi cara dan jadwal meminum obat serta apa yang boleh dan tidak boleh

dikonsumsi pasca meminum obat tersebut kepada pasien.

home | PRAKTIKUM “ INTERAKSI FARMASEUTIK OBAT “ 11