Post on 12-Apr-2016
description
Analisa Gangguan Muskuloskeletal Pada Telapak Tangan
Analisa Gangguan Muskuloskeletal Pada Telapak Tangan
Vania Eva Kezia
A1 – 10.2012.367
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11470 No. Telepon (021)56942061
Email : groovy.vani@yahoo.com
___________________________________________________________________________
Pendahuluan
Gangguan pada musculoskeletal dapat mengganggu aktivitas manusia. Hal ini
dikarenakan muskuloskeletal memiliki andil besar dalam menopang serta memberikan
pergerakan pada tubuh manusia. Apabila terjadi gangguan pada rangka, otot, serta sendi
manusia, dapat kita analisa melalui komponen tulang, dan sendi. Struktur tulang dan otot baik
secara makroskopis maupun mikroskopis, seta ditinjau pada saat kontraksi otot yang
berklangsung.
Hal ini akan memudahkan kita untuk mengetahui penyebab-penyebab pada gangguan
musculoskeletal manusia. Pada kasus kali ini, gangguan ditujukan atau lebih di spesifikan
pada bagian seputar tangan. Tangan memiliki beberapa tulang dan persendia serta otot yang
berpadu untuk membentuk suatu pergerakan. Adanya gangguan pada bagian tangan dapat kita
tinjau berdasarkan apa yang telah disampaikan diatas. Apakah gangguan tersebut berasal dari
tulang, otot, sendi, ataukah ketiganya.
Komponen Tulang dan Sendi
Untuk lebih mengetahui mengenai permasalahan yang ada, akan terlebih dibahas
mengenai bagian tangan dan pergelangan tangan itu sendiri. Bagian sekitar tangan terbentuk
oleh suatu tulang dan sendi dimana tulang dan sendi yang dibahas tentunya dikhususkan
kepada tulang pada sekitar tangan dan pergelangan tangan. Pada bagian ini, terdapat tulang,
tulang dan sendi.
Tulang pada bagian sekitar tangan merupakan tulang sejati yang sudah berbentuk
padat dan keras. Tulang ini sendiri memiliki komponen yang terdiri dari sel, serat, serta zat
1
Analisa Gangguan Muskuloskeletal Pada Telapak Tangan
antar sel. Sel-sel yang ada pada tulang ialah sel osteoblas, osteosit, serta osteoklas.1 Serat yang
ada pada komponen tulang ialah kolagen (yang memiliki porsi paling banyak) serta elastin.
Selain sel dan serta, zat antar sel yang ada pada tulang ialah terbagi menjadi dua yaitu zat
anorganik serta organik.
Selain tulang, seperti yang telah disampaikan bahwa komponen sekitar tangan ada
pula yang disebut dengan sendi. Sendi sendiri merupakan suatu pertemuan antara dua tulang
atau lebih. Sendi bagian yaitu kepala sendi, simpai sendi yang memiliki caira synovial, serta
rongga sendi. Tulang sendiri pada dasarnya merupakan suatu jaringan ikat. Jaringan ikat
memiliki komponen atau terdiri dari 4 komponen dasar yaitu kolagen, elastin,
glikosaminoglikan, serta proteoglikan.2
Kolagen
Kolagen merupakan protein utama dalam jaringan ikat. Kolagen memiliki 1/3 masa
protein tubuh dan memiliki arti kolagen mempunyai prosi paling besar dalam tubuh. Kolagen
tidak larut dengan air serta dicerna lambat oleh pepsin dan HCl. Asam amino utama pada
kolagen ialah 33% glisin, 21% prolin, serta selebihnya ialah hidroksiprolin yang merupakan
hasil post translasi dari prolin.3 Kolagen yang apabila didihkan akan berubah bentuk menjadi
gelatin.
Elastin
Elastin merupakan suatu protein jaringan ikat kuning. Elastin memiliki proporsi kedua
terbanyak. Elastin tidak dapat larut namun dapat dicerna dan tidak dapat diubah menjadi
gelatin. Asam amino pada elastin ialah leusin, isoleusin, glisin, prolin, serta valin.3 Elastin
juga memiliki ikatan silang lebih banyak daripada kolagen serta memiliki kadar belerang yang
rendah.
Glikosaminoglikan
Glikosaminoglikan merupakan suatu gula yang mengandung sulfat.2
Glukosaminoglikan (GAGs) dihasilkan oleh fibroblast dan merupakan polisakarida campuran.
GAGs dibagi menjadi 7 macam, dimana salah satunya ialah seperti kondroitin 4 sulfat, asam
hialuronat, serta heparin. 3
2
Analisa Gangguan Muskuloskeletal Pada Telapak Tangan
Proteoglikan
Proteoglikan sendiri merupakan suatu senyawa yang terdiri dari rantai polisakarida
panjang yang tidak bercabang (glikosaminoglikan) yang memancar dari suatu inti protein dan
membentuk struktur yang menyerupai sikat botol. Proteoglikan sering dijumpai di matriks
ekstrasel, tulang rawan, dll.3
Struktur Tulang dan Otot
Struktur tulang dan otot terbagi menjadi dua yaitu makroskopis dan mikroskopis.
Makroskopis
Tulang dan Sendi
Secara makroskopis, tulang pada daerah tangan dapat kita bagi berdasarkan
struktur anatominya seperti gambar berikut:4
Gambar 1. Struktur Makroskopis Tulang Tangan
Tulang pada pergelangan tangan (karpus) terbentuk dari delapan tulang karpal
ireguler yang tersusun dalam dua baris. Setiap baris memiliki empat tulang. Barisan
tulang karpal proksimal dari sisi ibu jari dalam posisi anatomis (dari lateral ke medial)
3
Analisa Gangguan Muskuloskeletal Pada Telapak Tangan
terdiri dari tulang navikular, lunatum, trikuetrum, serta pisiformis. Navikular (skafoid)
dinamakan seperti itu karena bentuknya yang seperti perahu. Lunatum berbentuk
seperti bulan sabit. Trikuetral (triangular) dinamakan demikian karena memiliki tiga
sudut sera pisi formis yang berarti kacang karena ukuran dan bentuknya yang
menyerupai kacang.5
Sedangkan barisan tulang karpal distal terdiri dari trapezium yang sebelumnya
disebut tulang multangular besar karena permukaannya yang banyak, trapezoid yang
berukuruan lebih kecil dari trapezium namun memiliki multisisi, kapitatum yang
memiliki kepala tulang yang bulat dan besar, serta hamatum yang menyerupai kait
yang meluas pada sisi medial pergelangan tangan.5
Tangan (metacarpus atau metakarpal) tersusun dari lima tulang metacarpal
dimana semua tulang metacarpal sangat serupa kecuali untuk ukuran panjang
metakarpal pertama pada ibu jari. Setiap tulang metacarpal juga memiliki dasar
proksimal yang berartikulasi atau bersendian dengan barisan distal tulang karpal
pergelangan tangan, sebuah batang dan sebuah kepala terpilin yang berartikulasi denan
sebuah tulang falang (phalanges) atau tulang jari. Kepala tulang metacarpal
membentuk buku jari yang meninjol pada tangan.5
Selain itu terdapat pula tulang-tulang jari atau phalanges, tulang tunggalnya
lebih sering disebut falang. Setiap jari memiliki tiga tulang yaitu tulang falang
proksimal, tulang falang medial, serta tulang falang distal. Namun ibu jari hanya
memiliki dua tulang falang yaitu tulang falang distal dan tulang falang proksimal.5
Pada sendi, secara makroskopis pula dapat kita lihat persendian yang terbentuk
diantara tulang-tulang tangan. Sendi-sendi inilah yang membantu pergerakan pada
tangan. Snedi-sendi ini pula yang memungkinkan beberapa pergerakan seperti
menggenggam dan membuka (flexi dan ekstensi).
4
Analisa Gangguan Muskuloskeletal Pada Telapak Tangan
Gambar 2. Struktur Makroskopis Persendian pada Tangan4
Gambar 3. Persendian Memungkinkan Jari Tangan Melakukan Pergerakan4
Hubungan antartulang dalam tubuh berhubungan satu dengan yang lain agar
dapat melakukan fungsinya dengan baik. Seperti yang telah dikatakan sebelumnya,
hubungan antartulang itu disebut persendian (artikulasi). Berdasarkan keleluasaan
gerakan yang dihasilkan, ada tiga jenis persendian, yaitu sinartrosis, sinfibrosis, dan
diartrosis.
Sinartosis adalah persendian yang tidak dapat digerakkan. Ada dua tipe utama
sinartrosis, yaitu suture dan sinkondrosis. Suture atau sinostosis adalah hubungan
antartulang yang dihubungkan dengan jaringan ikat serabut padat, contohnya pada
5
Analisa Gangguan Muskuloskeletal Pada Telapak Tangan
tengkorak. Sinkondrosis adalah persendian oleh tulang rawan (kartilago) hialin,
contohnya hubungan antara epifisis dan diafisis pada tulang dewasa.
Amfiartrosis atau Sinfibrosis adalah persendian yang dihubungkan oleh tulang
rawan (kartilago), jaringan ikat serabut, dan ligamen sehingga memungkinkan terjadi
sedikit gerakan. Contohnya sendi antara tulang betis dan tulang kering. Sedangkan
diartrosis adalah persendian yang memungkinkan gerakan tulang-tulang secara
leluasa. Misalnya sendi engsel pada lutut dan siku serta sendi peluru pada pangkal
paha dan lengan atas.4
Ujung tulang yang membentuk persendian (diartrosis) bersifat khas, yaitu
berbentuk bonggol, sedangkan ujung yang lain membentuk lekukan yang sesuai
ukuran bonggol. Setiap permukaan sendi dilapisi dengan tulang rawan hialin dan
dibungkus dengan selaput sinovial yang membentuk minyak sinovial. Minyak sinovial
atau minyak sendi ini berfungsi untuk melicinkan gerakan. Diartrosis meliputi
beberapa macam persendian. 4
Berdasarkan arah gerak yang ditimbulkannya, diartrosis dapat dibedakan
menjadi beberapa jenis dan macam sendi yang dijelaskan sebagai berikut :
Tabel 1. Macam-Macam Sendi serta Pergerakannya
Macam-Macam Sendi
Keterangan Letak Gambar
Sendi Engsel Sendi engsel adalah persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan ke satu arah
Persendian pada tulang siku dan lutut
Sendi Pelana Sendi pelana adalah persendian yang memungkinkan gerakan ke dua arah.
Persendian pada hubungan antara tulang ibu jari dan tulang telapak tangan.
Sendi Putar Sendi putar adalah persendian tulang yang satu mengitari tulang yang lain sehingga menimbulkan gerak rotasi
Tengkorak dengan tulang atlas dan radius dengan ulna.
Sendi Geser Sendi geser adalah persendian yang gerakannya hanya menggeser, kedua ujung agak rata dan tidak berporos. Sendi geser disebut juga sendi kepat atau sendi avoid.
Persendian pada hubungan antara ruas-ruas tulang belakang.
6
Analisa Gangguan Muskuloskeletal Pada Telapak Tangan
Sendi Luncur Sendi luncur adalah persendian tulang yang memungkinkan terjadinya gerakan badan melengkung ke depan, ke belakang atau memutar
Skapula dengan klavikula dan karpal dengan metakarpal.
Sendi Peluru Sendi peluru adalah persendian tulang yang gerakannya paling bebas di antara persendian yang lain, yaitu dapat bergerak ke segala arah.
Tulang lengan atas dengan gelang bahu dan tulang paha dengan gelang panggul.
Sendi Elipsoid / Kondiloid
Mirip dengan sendi peluru, hanya saja sendi elipsoid memiliki bonggol dan ujung-ujung tulang tidak membulat, tetapi sedikit oval. Oleh karena itu, gerakan yang dihasilkan lebih terbatas dibandingkan dengan sendi peluru.
Hubungan antara tulang pengumpil dan tulang pergelangan tangan
Topografi Otot dan Fungsi
Otot memeiliki fungsi untuk berkontraski sehingga dapat terjadi gerakan
tubuh. Otot biasanya bersatu dengan tulang atau menempel dengan tulang untuk
berkolaborasi dalam membentuk suatu pergerakan. Kurang lebih 40% berat tubuh
mamalia merupakan jaringan otot. Jaringan otot sendiri terbagi menjadi tiga yaitu otot
polos, otot skelet/ lurik, dan otot jantung. 6
Otot polos dan jantung memiliki sifat involuntary dimana gerakannya diluar
bawah sadar kita. Sedangkan otot skelet/ lurik memiliki sifat voluntary yaitu
gerakannya diatur oelh keinginan. Otot polos berada pada organ-organ dalam manusia
contohnya organ pencernaan, organ pernafasan, dll. Sedangkan otot jantung secara
spesifik berada pada organ jantung. Sedangkan otot lurik ialah berada pada tempat-
tempat pergerakan.
Pada daerah tangan, tentunya yang terdapat ialah otot skelet atau lurik.
Jaringan otot skelet ini bercorak. Bentuknya silindris panjang dengan ujung tumpul.
7
Analisa Gangguan Muskuloskeletal Pada Telapak Tangan
Intinya banyak dan berada di pinggir. Otot ini juga memiliki corak yang berwarna
lebih hitam dan lebih terang karena diakibatkan adanya aktin dan myosin. 6
Gambar 4. Otot Lurik Potongan Melintang dan Memanjang
Pergerakan pergelangan dan jari-jari tangan
Dalam prakteknya, suatu otot akan bekerjasana dengan tulang melakukan suatu
gerakan yang dibantu pula dengan adanya sendi.7 Berikut merupakan kerjasama antara
sendi dan otot yang membuat suatu pergerakan.
Tabel 2. Pergerakan pada sendi dan otot-otot yang bekerja
Gerakan pada jari
Gerakan Otot yang digunakan/bekerja
Jari 1 Sirkumduksi Dimulai oleh M. Abductor polllicis brevis dilanjutkan oleh Mm.opponens pollicis & flex pollicis brevis disempurnakan oleh M. adductor pollicis
Rotasi Mm. Opponens pollicis & flex pollicis brevis
Flexi Mm. Flexor pollicis longus et brevis
Adductio M. Adductor pollicis
8
Analisa Gangguan Muskuloskeletal Pada Telapak Tangan
Abductio M. Abductor pollicis
Extentio M. Ext. Pollicis longud et brevis
Jari 2, 3, 4 , dan 5
Abductio (jari 5) M. Abductor digiti minimi
Abductio (jari 2,3,4) M. interossei dorsalis
Adductio M. interossei volaris
Flexio, Art metacarpa phalangea M. interossei & Mm. Lumbricales
Extentio, Art metacarpa phalangea M. ext digitorum communis
Extentio, Art inter phalangea M. lumbricales
Mikroskopis
Struktur tulang dan otot manusia secara mikroskopis dapat dilihat melalui mikroskop.
Struktur tulang manusia dapat dilihat terdapat berbagai macam sel, serat, serta zat antar sel.
Sedangkan otot apabila dapat dilihat secara mikroskopis, akan ditemukan jaringan otot yang
memiliki sel-sel otot.
Gambar 5. Potongan Melintang dan Memanjang dari Otot Lurik6
9
Analisa Gangguan Muskuloskeletal Pada Telapak Tangan
Gambar 6. Potongan Melintang Tulang Metakarpal Manusia6
Kontraksi Otot
Sumber Energi/ ATP
Sumber energy dalam kontraksi otot ialah ATP. ATP dapat berasal dari glikolisis yaitu
oksidasi dari glukosa yang menghasilkan kira-kira 36 ATP, fosforilasi oksidatif yang berada
di mitokondria, kreatin~ P yang menghasilkan keratin + ATP yang merupakan protein hanya
di otot. Lalu ada pula 2 mol ADP yang berubah menjadi ATP dan AMP oleh mioadenilat
siklase. Ada pula oksidasi benda keton seperti asetoasetat dan beta-OH butirat. Namun ini
tidak banyak. ATP dapat pula berasal dari asam lemak bebas.
Mekanisme Kontraksi
Untuk melakukan suatu aktivitas, otot manusia akan mengalami suatu kontraksi dan
relaksasi. Pada otot bagian tangan, tentunya otot yang digunakan ialah otot skelet atau otot
lurik. Apabila ditinjau lebih mendalam, otot lurik dan polos memiliki mekanisme kontraksi
yang sedikit berbeda. Hal ini dibedakan dari mekanismenya. Mekanisme tersebut dibagi
menjadi mekanisme akti dan myosin. Pada otot skelet atau lurik yang digunakan ialah
mekanisme aktin. Mekanisme kontraksi dan relaksasi ini memiliki alur dimana asetilkolin
yang dikeluarkan dari ujung terminal neuron motorik mengawali potensial aksi di sel otot
yang merambat ke seluruh permukaan membran.8
Aktivitas listrik permukaan dibawa ke bagian tengah ( sentral ) serat otot oleh tubulus
T. Penyebaran potensial aksi ke tubulus T mencetuskan pelepasan simpanan Ca++ dari
10
Analisa Gangguan Muskuloskeletal Pada Telapak Tangan
kantung-kantung lateral retikulum sarkoplasma di dekat tubulus. Ca++ yang dilepaskan
berikatan dengan troponin dan mengubah bentuknya, sehingga kompleks troponi-tropomiosin
secara fisik tergeser ke samping, membuka tempat pengikatan jembatan silang aktin.Bagian
aktin yang te lah terpajan tersebur berikatan dengan jembatan silang miosin, yang sebelumnya
mendapat energi dari penguraian ATP menjadi ADP + Pi + energi oleh ATPase miosin di
jembatan silang.8
Pengikatan aktin dan miosin di jembatan silang menyebabkan jembatan silang
menekuk, menghasilkan suatu geraka mengayun kuat yang menarik filamen tipis kearah
dalam. Pergeseran dari semua filamen tipis yang mengelilingi filamen tebal memperpendek
sarkomer (kontraksi otot). Selama gerakan mengayun yang kuat tersebut ADP dan
Pi dibebaskan dari jembatan silang. Perlekatan sebuah molekul ATP baru memungkinkan
terlepasnya jembatan silang, yang mengembalikan bentuknya ke konformasi semula.
Penguraian molekul ATP yang baru oleh ATPase miosin kembali memberikan energi bagi
jembatan silang.8
Apabila Ca++ masih ada sehingga kompleks troponin-tropomiiosin tetap tergeser ke
samping, jembatan silang kembali menjalani siklus pengikatan dan penekukan, menarik
filamen tipis selanjutnya. Apabila tidak lagi terdapat potensial aksi lokal danCa++ secara aktif
telah kembali ke tempat penyimpanannya di kantung lateral retikulum sarkoplasma,
kompleks troponin-tropomiosin bergeser kembalil ke posisinya menutupi tempat pengikatan
jembatan silang aktin, sehingga aktin dan miosin tidak lagi berikatan di jembatan silang, dan
filamen tipis bergeser kembali ke posisi istirrahat seiring dengan terjadinya proses relaksasi.8
Gambar 7. Kontrol Kontraksi Otot7
11
Analisa Gangguan Muskuloskeletal Pada Telapak Tangan
Gambar 8. Peranan Retikulum Sarkoplasmik dan Tubula T Serabut Otot dalam Kontraksi7
Penutup
Gangguan pada muskuluskeletal pada bagian tangan yang dikarenakan adanya
gangguan pada otot, sendi, dan tulang pada bagian phalanges. Hal ini mengakibatkan tangan
tidak dapat menggenggam dan memegang karena tidak dapat bergerak.
Daftar Pustaka
1. Fawcet, DW. Buku ajar histologi. Ed 12. Jakarta: Penerbit EGC; 2002.
2. Aryulina D, Muslim C, Manaf S, Winarni EW. Biologi 2. Jakarta: Penerbit
Erlangga;2008.
3. Marks DB, Marks AD, Smith CD. Biokimia kedokteran dasar. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC;. 2000.h.91-3.
4. Putz R. Sobotta: atlas anatomi. Ed 14. Munich: Renatet Hausdorf: 2006.h.100-5
5. Slonane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC; 2004.
6. Roger, Watson. Anatomi dan fisiologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedoktrean EGC;
2004.h.56-9
12
Analisa Gangguan Muskuloskeletal Pada Telapak Tangan
7. Cambell NA, Reece JB, Mitchell LG. Biologi. Edisi ke-5. Jakarta: Penerbit
Erlangga;2002.h.256-9
8. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Ed 2. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC;. 2001.h.221.
13