Farmakologi Kardiovaskuler Kuu

Post on 02-Feb-2016

45 views 2 download

description

famakologi kadiovaskula

Transcript of Farmakologi Kardiovaskuler Kuu

FARMAKOLOGI KARDIOVASKULERKardiovaskuler 1

Oleh :Kelompok 4Kelas A1

Anggota Kelompok 4

1. Desy Anwar Kusuma W. 1314111310102. Lucy Kartika Dewi 1314111310313. Rahendra Wahyu A. 1314111310464. Retty Merdianti 1314111310645. Senja Putrisia F. E. 1314111310826. Ridha Cahya Prakhasita 1314111311007. Thaliah Jihan N 1314111330148. Prasetiya Wahyuni 131411133032

Peran perawat dalam pengobatan :

Mengkaji kondisi pasien Sebagai pemberi layanan askep, dalam pemberian

obat. Mengobservasi kerja obat dan efek samping obat. Memberikan pendidikan kesehatan tentang indikasi

obat dan cara penggunaannya. Sebagai advokat atau melindungi klien dari

pengobatan yang tidak tepat.

Obat Kardiovaskuler

INOTROPIK POSITIF

ANTI DISRITMIA (ARITMIA)

ANTI HIPERTENSI

DIURETIK

ANTIKOAGULAN

ANTIANGINA

Obat Inotropik Positif

Obat inotropik positif bekerja dengan meningkatkan kontraksi otot jantung (miokardium).

EFEK SAMPING:oTakikardi dan palpitasioDisritmiaoVasokontriksi perifer yang dapat menyebabkan nekrosis jaringan (dosis berat)

Ada 2 jenis obat inotropik positif

1. Glikosida jantungGlikosida jantung adalah alkaloid yang berasal dari tanaman digitalis purpurea yang kemudian diketahui berisi digoksin dan digitoksin.

2. Penghambat fosfodiesterase Hambatan enzim ini menyebabkan peningkatan kadar siklik AMP (cAMP) dalam sel miokard yang akan meningkatkan kadar kalsium intrasel.

Perhatian

1. Obeservasi tanda-tanda vital2. Monitor tetesan(kecepatan) cairan, eletrokardiografi, produksi

urine dan perubahan perfusi perifer (dingin, berkeringat, pucat dan sianosis)

3. Jangan memberikan dopamin atau dobutamin dalam satu line/jalur IV-line dengan pemberian Natrium Bicarbonate

Obat Anti Disritmia (Aritmia)

1. Aritmia supraventrikel

Adenosin biasanya obat terpilih untuk menghentikan takikardia supraventrikel paroksismal. Karena masa kerjanya pendek sekali (waktu paruhnya hanya 8-10 detik, tapi memanjang jika diberikan bersama dipiradamol), kebanyakan efek sampingnya berlangsung singkat.

2. Aritmia Supraventrikel dan Ventrikel

Obat-obat untuk aritmia supraventrikel dan ventrikel misalnya amiodaron, beta-bloker, disopiramid, flekainid, prokainamid, propafenon, dan klinidin.

3. Aritmia Ventrikel Lidokain (lignokain) ralatif aman bila diberikan sebagai injeksi intravena

lambat dan harus menjadi pilihan utama dalam keadaan darurat. Meksiletin diberikan sebagai injeksi intravena lambat bila lidokain tidak efektif,

obat ini memiliki kerja yang serupa. Morasilin adalah obat untuk profilaksis dan pengobatan aritmia ventrikel yang

serius dan mengancam jiwa.

Perhatian

a. Observasi tanda-tanda vital (tekanan darah, denyut jantung) sebelum dan setelah pemberian obat

b. Monitor gambaran EKG secara telitic. Observasi rate/laju pemberian obat (tetesan per menit)

dengan infussion pump atau syringe pump

EFEK SAMPING:d. Verapamil : bradipkardi, hipotensie. Lidocaine : hipotensi, pusing, disorientasi, mual

Obat Antihipertensi

Hipertensi adalah kenaikan tekanan darah arteri melebihi normal dan kenaikan ini bertahan. Hipertensi dapat diturunkan dengan terapi tanpa obat (non-farmakoterapi) atau terapi dengan obat (farmakoterapi).

Efek: Merelaksasi otot polos arteri dan vena.

Perhatian:a.Observasi tanda-tanda vital.b.Pemberian Sodium Nitroprusid harus dilindungi dengan alumunium foil.

Obat Diuretik

Jenis Obat Diuretik

1. Diuretika golongan tiazid

2. Diuretika kuat

3. Diuretika hemat kalium

4. Diuretika merkuri

5. Diuretika osmotik

6. Diuretika penghambat enzim karbonik anhidrase

7. Kombinasi diuretika

1. Mula kerja diuretika setelah pemberian peroral lebih kurang 1-2 jam, sedangkan masa kerjanya 12-24 jam. Lazimnya tiazid diberikan pada pagi hari agar diuretika tidak mengganggu tidur pasien.

2. Diuretika kuat digunakan dalam pengobatan edema paru akibat gagal jantung kiri. Diuretika ini juga digunakan pada pasien gagal jantung yang telah berlangsung lama.

3. Pemberian diuretka hemat kalium pada seorang pasien yang menerima suatu penghambat ACE dapat menyebabkan hiperkalemia yang berat.

Obat Diuretik

Obat Diuretik

4. Diuretik MerkuriMeskipun efektif, diuretika merkuri sekarang hampir tidak pernah digunakan karena efek nefrotoksisitasnya.

5. Diuretik osmotikDiuretika golongan ini jarang digunakan pada gagal jantung karena mungkin meningkatkan volume darah secara akut.

6. Diuretika penghambat enzim karbonik anhidrase Diuretika penghambat enzim karbonik anhidrase (asetazolamid) merupakan diuretika yang lemah dan jarang digunakan berdasarkan efek diuretikanya.

7. Kombinasi diuretika Disamping penambahan satu golongan diuretika pada diuretika yang lain, kekhawatiran terjadinya hipokalemia atau ketidakpatuhan pasien meningkatkan penggunaan kombinasi dengan diuretika hemat kalium.

Obat Antikoagulan

a) Heparin Heparin memulai antikoagulasi dengan cepat, namun

mempunyai masa kerja yang singkat. Sekarang sering kali diacu sebagai heparin standar atau tidak terfraksinasi, untuk membedakannya dengan heparin bobot molekul rendah yang memiliki masa kerja yang lebih panjang.

Terdapat bukti bahwa heparin bobot molekul rendah ternyata selektif dan seaman heparin standar dalam pencegahan tromboembolisme vena. Namun, pada praktek ortopedi golongan heparin ini mungkin lebih selektif.

2) Antikoagulan oral Antikoagulan oral mengantagonisasi efek vitamin K, dan perlu paling tidak 48-72 jam untuk efek antikoagulannya berkembang sempurna. Efek samping utama semua antikoagulan oral adalah pendarahan.Antiplatelet Antiplatelet (antitrombosit) bekerja dengan cara mengurangi agragasi platelet, sehingga dapat menghambat pembentukan trombus pada sirkulasi arteri.Fibrinolitik Fibrinolitik yang bekerja sebagai trombolitik dengan cara mengaktifkan plasminogen utnuk membentuk plasmin, yang lebih lanjut mendegradasi fibrin dan dengan demikian memecah trombus.Hemostatik dan antifibrinolitik Defisiensi faktor pembekuan darah dapat menyebabkan pendarahan. Pendarahan spontan timbul apabila aktivitas faktor pembekuan kurang dari 5% normal.

Obat Antikoagulan

Obat Antiangina

1. Golongan nitrat Senyawa nitrat bekerja langsung merelaksasi otot polos pembuluh vena, tanpa bergantung pada sistem persarafan miokardium, senyawa nitrat juga merupakan vasodilator koroner yang poten.

2. Golongan antagonis kalsiumAntagonis kalsium bekerja dengan cara menghambat influks ion kalsium transmembran, yaitu mengurangi masuknya ion kalsium melalui kanal kalsium lambat ke dalam sel otot polos, otot jantung dan saraf.

3. Golongan beta-bloker Obat-obat penghambat adrenoseptor beta (beta-bloker) menghambat adrenoseptor-beta di jantung, pembuluh darah perifer, bronkus, pankreas, dan hati.

Kontraindikasi

1. Anemia berat karena penurunan curah jantung dapat membahayakan pasien

2. Trauma kepala atau pendarahan serebral karena relaksasi pembuluh darah serebral dapat menyebabkan pendarahan intrakranial.

3. Kehamilan atau laktasi karena efek merugukan potensial pada neonatus dan aliran darah yang tidak efektif ke janin.

ASUHAN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN

Keluhan nyeri dada di anterior, prekordial, substernal yang menjalar ke lengan kiri, leher, rahang, punggung

Pekerjaan: perlu dicatat tentang jenis pekerjaan klien serta adanya stres fisik dan psikis yang dapat meningkatkan beban kerja jantung.

Hobi: menunjukkan gaya hidup klien, cara mengatasi ketegangan, dan pengurangan aktivitas yang mendadak.

Riwayat penyakit klien seperti diabetes melitus, hipertensi, penyakit vaskular, anemia, dan lain-lain.

Riwayat kesehatan lain: peningkatan kadar kolesterol, trigliserida, hipertiroid, kebiasaan merokok, konsumsi minuman beralkohol, asupan makanan tinggi gula, lemak, garam, kafein, asupan cairan, dan berat badan.

Riwayat kesehatan keluarga: riwayat penyakit jantung dan pembuluh darah (arteria koroner) dalam keluarga merupakan faktor risiko bagi klien.

DIAGNOSIS

Diagnosis: Perubahan kenyamanan ( nyeri dada akut) berhubungan dengan iskemia miokard sekunder terhadap ketidaksimbangan suplai dan kebutuhan oksigen miokard.

Data PenunjangSubjektif: nyeri dada seperti diremas, ditekan beban berat, sesak napas, mual, muntah, berkeringat dingin, pusing.

Objektif: diaforesis, reaksi non-verbal ( grimace, menekan dada kiri); EKG:ST depresi atau evaluasi, gelombang T inversi; peningkatan kadar kardiak iso-enzim; hasil pemeriksaan status jantung.

Tujuan: Nyeri berkurang atau hilang dan iskemia tidak berkembang.

INTERVENSI

MEKANISME ANGINA