Kardiovaskuler (organogenesis

13
SISTEM KARDIOVASKULAR Keseluruhan system kardiovaskualar-jantung, pembuluh darah, dan sel darah-berasal dari lapisan mudigah mesoderm. Walaupun pada mulanya berpasangan, pada hari ke-22 perkembangan, kedua tabung tersebut membentuk sebuah tabung jantung tunggal yang agak bengkok, yang terdiri atas suatu tabung endokardium di sebelah dalam dan pelapis myocardium di sekelilingnya. Pada minggu keempat sampai ketujuh, jantung terbagi dalam suatu bangunan khas yang berkamar empat. Pembentukan dan Kedudukan Tabung Jantung Pada mulanya, bagian tengah daerah kardiogenik terletak di depan lempeng prekordial dan lempeng saraf. Akan tetapi, karena lempeng saraf menutup dan terbentuk gelembung-gelembung otak, system saraf pusat berkembang demikian cepatnya kearah kepala sehingga melewati daerah kordiogenik tengah dan daerah yang kemudian akan menjadi rongga pericardium. Sebagai akibat pertumbuhan otak dan mudigah yang melipat dengan arah yang spesifik, lempeng prekordal (yang akan menjadi membrane bukofaringealis) tertarik ke depan, dan jantung serta ronnga pericardium pertama kali terletak di daaerah leher dan akhirnya di dada. Ketika mudigah melipat secara sefalokaudal, ia juga melipat ke lateral. Akibatnya, daerah kaudal kedua tabung endotel tersebut saling mendekat dan bersatu, kecuali di ujung pangkal kaudalnya. Bersamaan dengan itu, bagian lengkungan ytang berbentuk tapal kuda meluas membentuk yang nantinya akan mejadi traktus aliran keluar dan daerah-daerah ventrikel.

description

Kardiovaskuler (organogenesis

Transcript of Kardiovaskuler (organogenesis

Page 1: Kardiovaskuler (organogenesis

SISTEM KARDIOVASKULAR

Keseluruhan system kardiovaskualar-jantung, pembuluh darah, dan sel darah-berasal

dari lapisan mudigah mesoderm. Walaupun pada mulanya berpasangan, pada hari ke-22

perkembangan, kedua tabung tersebut membentuk sebuah tabung jantung tunggal yang agak

bengkok, yang terdiri atas suatu tabung endokardium di sebelah dalam dan pelapis

myocardium di sekelilingnya. Pada minggu keempat sampai ketujuh, jantung terbagi dalam

suatu bangunan khas yang berkamar empat.

Pembentukan dan Kedudukan Tabung Jantung

Pada mulanya, bagian tengah daerah kardiogenik terletak di depan lempeng

prekordial dan lempeng saraf. Akan tetapi, karena lempeng saraf menutup dan terbentuk

gelembung-gelembung otak, system saraf pusat berkembang demikian cepatnya kearah

kepala sehingga melewati daerah kordiogenik tengah dan daerah yang kemudian akan

menjadi rongga pericardium. Sebagai akibat pertumbuhan otak dan mudigah yang melipat

dengan arah yang spesifik, lempeng prekordal (yang akan menjadi membrane

bukofaringealis) tertarik ke depan, dan jantung serta ronnga pericardium pertama kali terletak

di daaerah leher dan akhirnya di dada.

Ketika mudigah melipat secara sefalokaudal, ia juga melipat ke lateral. Akibatnya,

daerah kaudal kedua tabung endotel tersebut saling mendekat dan bersatu, kecuali di ujung

pangkal kaudalnya. Bersamaan dengan itu, bagian lengkungan ytang berbentuk tapal kuda

meluas membentuk yang nantinya akan mejadi traktus aliran keluar dan daerah-daerah

ventrikel. Dengan demikian jantung menjadi sebuah tabung yang terus-menerus meluas,

dengan menerima aliran darah vena dari kutup kaudalnya dan mulai memompakan darah

keluar dari lengkung aorta pertama menuju ke aorta dorsalis.

Tabung jantung yang sedang berkembang tersebut berangsur-angsur menonjol ke

dalam rongga pericardium. Akan tetapi, pada mulanya, tabung jantung tersebut masih

menempel ke sisi dorsal rongga pericardium melalui sebuah lipatan jaringan mesoderm,

mesokardium dorsal. Mesokardium ventral tidak pernah dibentuk. Dengan berlanjutnya

perkembangan, mesokardium dorsal juga menghilang, dengan terbentuknya sinus pericardial

transversal yang menghubungkan kedua sisi rongga pericardium. Jantung sekarang

tergantung di rongga ini oleh pembuluh-pembuluh darah katup kaudal dan kranialnya.

Sewaktu hal ini terjadi, mesoderm yang terletak di sekililing tabung endokardium

berangsur-angsur menebal, dan membentuk miokardium. Selanjutnya, miokardium

Page 2: Kardiovaskuler (organogenesis

mensekresi suatu lapisan tebal matriks ekstraaseluler, yang kaya ajan asam hialuronat, yang

memisahkannya dari endothelium. Di samping itu sel-sel mesotel dari daerah sinus venosus

bermigrasi ke atas jantung untuk membentuk epikardium. Dengan demikian dinding tabung

jantung terdiri atas tiga lapisan: (a) endokardium, yang membentuk lapis endotel di sebelah

dalam jantung; (b) miokardium, yang membentuk dinding otot; dan (c) epikardium atau

pericardium visceral, yang melapisi bagian luar tabung jantung.

Pembentukan Rongga Jantung

Tabung jantung terus memanjang dan membengkok, pada hari ke-23 bagian sefalik

tabung tersebut membengkok kearah ventral dan kaudal dan ke kanan, sementara bagian

atrium (kaudal) bergeser kearah dorsokranial dan ke kiri. Pembengkokan ini, yang mungkin

disebabkan oleh perubahan-perubahan bentuk sel, membentuk rongga jantung dan selesai

pada hari ke-28.

Sementara rongga jantung dibentuk, perluasan-perluasan local terlihat disepanjang

tabung tersebut. Bagian atrium, yang awalnya merapakan sepasang struktur yang terletak di

luar rongga pericardium., membentuk sebuah atrium komunis dan masuk ke dalam rongga

pericardium. Persambungan antroventrikel tetap sempit dan membentuk saluran

antroventrikular, yang menghubungkan atrium komunis dengan ventrikel embrionik awal.

Bulbus kordis sempit kecuali dibagian sepertiga proksimalnya. Bagian ini akan membentuk

bagian ventrikel kanan yang bertrabekula. Bagian tengah, yang dikenal sebagai konus kordis,

akan membentuk saluran-saluran aliran keluar untuk kedua ventrikel. Bagian distal bulbus,

trunkus arteriosus, akan membentuk akar dan bagian proksimal aorta dan arteri pulmonalis.

Persambungan antara ventrikel dan bulbus kordis, yang dari luar ditunjukkan oleh sulkus

bulboventrikular, masih sempit dan disebut sebagai foramen interventrikularis.

Pada akhir pembentukan jantung tersebut, tabung jantung yang berdinding halus

mulai membentuk trabekula primitif di dua daerah yang sama sekali terpisah tepat di sebelah

proksimal dan distal foramen interventrikularis primer. Bagian atrial dan bagian-bagian lain

bulbus untuk sementara tetap berdinding halus. Ventrikel primitif, yang sekarang

bertrabekula, disebut ventrikel kiri primitif. Demikian juga, sepertiga bagian proksimal

bulbus kordis yang bertrabekula boleh disebut sebagai ventrikel kanan primitif.

Bagian konotrunkal tabung jantung, yang mula-mula terletak di sisi kanan rongga

jantung, perlahan-lahan bergeser ke posisi yang lebih medial. Perubahan posisi ini adalah

akibat dari pembentukan dua pelebaran melintang atrium, yang menonjol pada kedua sisi

bulbus kordis.

Page 3: Kardiovaskuler (organogenesis

Perkembangan Sinus Venosus

Pada pertengahan minggu keempat, sinus venosus menerima darah vena dari kornu

sinus kiri dan kanan. Setiap kornu menerima darah dari tiga vena penting (a) vena vitellina

atau vena omfalomesenterika, (b) vena umbilikalis, dan (c) vena kardinalis komunis. Pada

mulanya, hubungan antara sinus dan atrium adalah lebar. Akan tetapi, tidak lama kemudian

muara sinus bergeser ke kanan. Pergeseran ini terutama disebabkan oleh pintas darah dari kiri

ke kanan, yang terjadi pada sistem vena selama perkembangan minggu keempat dan kelima.

Dengan menutupnya vena umbilikalis kanan dan vena vitellina kiri pada minggu

kelima, kornu sisi kiri menjadi tidak penting lagi. Jika akhirnya vena kardinalis komunis

sinistra menutup pada minggu kesepuluh, yang tersisa dari kornu sinus hanya vena oblikus

dari atrium sinistra dan sinus koronarius.

Sebagai akibat pintas dari kiri ke kanan, kornu sinus kanan dan vena-vena di sisi

kanan sangat melebar. Tanduk kanan, yang kini merupakan satu-satunya hubungan antara

sinus venosus asli dengan atrium, menyatu dengan atrium kanan untuk membentuk bagian

atrium kanan yang berdinding licin. Muaranya, orifisium sinuatrial, diapit di sisi kanan dan

Page 4: Kardiovaskuler (organogenesis

kiri masing-masing oleh sebuah lipatan katup, katup vena kanan dan kiri. Di sebelah

dorsokranial, kedua katup ini bersatu sambil membentuk sebuah rigi yang dikenal sebagai

septum spurium. Pada mulanya, katup-katup ini besar, akan tetapi setelah kornu kanan sinus

venosus menyatu dengan dinding atrium, katup vena kiri dan septum spurium bersatu dengan

sekat atrium yang sedang terbentuk. Bagian atas katup vena kanan hilang semuanya. Bagian

bawah berkembang menjadi dua bagian: (a) katup vena kava inferior dan (b) katup sinus

koronarius. Krista terminalis membentuk garis pemisah antara bagian asli atrium kanan yang

bertrabekula dan bagian berdinding licin (sinus venarum) yang berasal dari kornu sinus

kanan.

Pembentukan Sekat-Sekat Jantung

Sekat jantung utama terbentuk antara hari ke-27 dan ke-37 perkembangan mudigah,

ketika mudigah mengalami pertumbuhan panjang dari 5 mm hingga kurang lebih 16-17 mm.

Salah satu cara pembentukan sekat antara lain adalah dua massa jaringan yang sedang

tumbuh aktif saling mendekat hingga menjadi satu, dan dengan demikian membagi lumen

menjadi dua saluran yang terpisah. Sekat seperti itu dapat pula terbentuk karena pertumbuhan

aktif satu massa sel saja yang terus meluas hingga mencapai sisi lumen diseberangnya.

Pembentukan massa-massa jaringan semacam itu tergantung pada sintesis dan deposisi

matriks-matriks ekstraseluler dan prolierasi sel. Massa, yang dikenal sebagai bantal-bantal

endokardium, tumbuh di daerah atrioventrikel dan konotrunkal. Di lokasi-lokasi ini, mereka

membantu pembentukan sekat atrium dan ventrikel (bagian membranosa), saluran

atrioventrikularis, dan pembuluh aorta dan pulmonalis.

Cara pembentukan sekat yang lain tidak melibatkan bantal-bantal endokardium. Jika,

misalnya, segaris kecil jaringan di dinding atrium atau ventrikel gagal bertumbuh, sedangkan

daerah di kanan kirinya meluas dengan pesat, maka akan terbentuk sebuah rigi yang sempit

diantara kedua bagian yang sedang meluas tersebut. Jika pertumbuhan bagian-bagian yang

meluas tadi berlangsung terus di kedua sisi rigi sempit itu, kedua dindingnya akan saling

mendekat dan mungkin bersatu, dengan demikian terbentuklah sebuah sekat. Sekat semacam

ini tidak pernah akan membagi rongga asalnya secara sempurna, tetapi akan meninggalkan

sebuah saluran penghubung yang sempit diantara kedua bagian yang meluas tersebut.

Biasanya saluran itu kemudian ditutp (sekunder) olrh jaringan yang berasal dari proliferasi

jaringan disekitarnya. Sekat semacam ini terbentuk untuk memisahkan sebagian atrium dan

ventrikel.

Page 5: Kardiovaskuler (organogenesis

Pembentukan Sekat di Dalam Atrium Komunis

Pada akhir minggu keempat, suatu rigi berbentuk bulan sabit tumbuh dari atap atrium

komunis ke dalam lumen. Rigi ini dianggap sebagai bagian pertama dari septum primum.

Kedua kaki sekat ini meluas ke arah bantalan endokardium di dalam kanalis

atrioventrikularis. Lubang di antara tepi bawah septum primum dan bantalan-bantalan

endokardium ialah ostium primum. Dalam perkembangan selanjutnya, perluasan bantalan-

bantalan endokardium superior dan inferior tumbuh di sepanjang tepi septum primum,

dengan demikian berangsur-angsur menutup ostium primum. Akan tetapi, sebelum penutupan

tersebut sempurna, kematian sel menghasilkan lubang pada septum primum. Jika lubang-

lubang itu bergabung menjadi satu, terbentuk ostium sekundum, dengan demikian tetap

terdapat aliran darah yang bebas dari atrium primitif kanan ke kiri.

Ketika lumen atrium kanan meluas akibat menyatunya kornu sinus, timbullah suatu

lipatan baru berbentuk bulan sabit. Lipatan baru ini, yaitu septum sekundum, tidak pernah

membentuk sekat pemisah yang sempurna di dalam rongga atrium. Kaki depannya meluas ke

bawah ke arah sekat di dalam kanalis atrioventrikularis. Ketika katup kiri vena dan septum

spurium menyatu dengan sisi kanan septum sekundum, tepi konkaf septum sekundum yang

bebas mulai menutupi ostium sekundum. Lubang yang ditinggalkan oleh septum sekundum

disebut foramen ovale. Jika bagian atas septum primum berangsur-angsur menghilang, bagian

yang tertinggal menjadi katup foramen ovale. Jalan di antara kedua rongga terdiri atas sebuah

celah memanjang yang miring, dan darah dari atrium kanan mengalir ke sisi kiri melalui

celah ini.

Page 6: Kardiovaskuler (organogenesis

Pembentukan Sekat di Kanalis Atrioventrikularis

Pada akhir minggu keempat, dua bantalan mesenkim, yaitu bantalan endokardium

atriovventrikularis, nampak pada tepi atas dan bawah kanalis atrioventrikularis. Pada

mulanya, kanalis atriventrikularis hanya bermuara pada ventrikel kiri primitif dan dipisahkan

dari bulbus kordis oleh lipatan bulbo(kono)ventrikularis. Tetapi menjelang akhir minggu

kelima, ujung belakang lipatan ini hampir di tengah-tengah sepanjang dasar bantalan

endokardium superior dan jauh kurang menojol daripada sebelumnya. Oleh karena kanalis

atrioventrikularis meluas ke arah kanan, darah yang melalui orifisium ventrikularis kini

langsung masuk ke dalam ventrikel kiri primitif di samping ke ventrikel kanan primitif.

Selain bantalan endokardium superior dan inferior, tampak dua bantalan lain yaitu

bantalan atrioventrikularis lateralis, di tepi kanan dan kiri kanalis atrioventrikularis.

Sementara itu, bantalan-bantalan endokardium atas dan bawah makin menonjol ke dalam

lumen dan akhirnya salilng menyatu, menyebabkan kanalis atrioventrikularis benar-benar

terpisah menjadi orifisium atrioventrikularis kanan dan kiri pada akhir minggu kelima.

Katup-Katup Atrioventrikel

Setelah bantalan-bantalan endokardium bersatu, masing-masing orifisium

atrioventrikularis dikelilingi oleh proliferasi setempat jaringan mesenkim. Ketika jaringan

Page 7: Kardiovaskuler (organogenesis

yang terletak di atas permukaan ventrikular jaringan yang berproliferasi ini menjadi

berongga dan menipis karena aliran darah, terbentuklah katup-katup yang tetap menempel

pada dinding ventrikel melalui tali-tali otot. Akhirnya, jaringan otot di dalam tali-tali

berdegenerasi dan digantikan oleh jaringan penyambung padat. Katup-katup ini kemudian

terbentuk dari jaringan penyambung yang dibungkus oleh endokardium dan dihubungkan ke

trabekula-trabekula tebal di dinding ventrikel, yaitu muskuli papillares, dengan bantuan korda

tendinea. Dengan cara ini, terbentuk dua daun katup di kanalis atrioventrikularis kiri, yaitu

katup bikuspid atau katup mitral, dan tiga buah di sisi kanan, yaitu katup trikuspid.

Pembentukan Sekat Pada Trunkus Arteriosus dan Konus Kordis

Pada minggu kelima, pasangan rigi-rigi yang saling berhadapan terlihat di trunkus

arteriosus, tonjol-tonjol atau bantalan trunkus, terletak di dinding atas kanan (tonjol trunkus

atas kanan) dan pada dinding bawah kiri (tonjol trunkus bawah kiri). Tonjol trunkus atas

kanan tumbuh ke arah distal dan ke kiri, sementara tonjol trunkus bawah kiri berkembang ke

arah distal dan ke kanan. Karena, sementara pertumbuhan ke arah kantong aorta, tonjol-tonjol

tersebut saling memilin satu sama lain, sehingga memberi gambaran tentang gambaran spiral

untuk septum ini di masa datang. Setelah menyatu sempurna, rigi-rigi tersebut membentuk

sebuah sekat yang dikenal sebagai septum aortikopulmonalis, yang menyekat trunkus

arteriosus menjadi saluran aorta dan pulmonalis.

Page 8: Kardiovaskuler (organogenesis

Pada saat tonjol-tonjol tronkus tersebut muncul, tonjol (bantalan) serupa tumbuh di

sepanjang dinding dorsal kanan dan ventrikel kiri konus kordis. Tonjol-tonjol konus ini

tumbuh saling mendekati dan ke arah distal untuk menyatu dengan septum trunkus.

Kalau kedua tonjol konus tersebut sudah menyatu, septum tersebut membagi konus

menjadi bagian anterolateral (saluran aliran keluar ke ventrikel kanan) dan bagian

posteromedial (saluran aliran keluar ke ventrikel kiri).

Pembentukan Sekat Di Dalam Ventrikel

Menjelang akhir minggu keempat, kedua ventrikel primitif mulai mengembang. Hal

ini terjadi karena pertumbuhan terus-menerus miokardium pada sisi luar dan divertikulasi

yang terus berlangsung serta pembentukan trabekula di sisi dalam.

Dinding medial ventrikel yang meluas tersebut lalu berhimpit dan berangsur-angsur

bersatu, sehingga membentuk sepum interventrikularis pars muskularis. Kadang-kadang,

penyatuan antara kedua dinding ini tidak sempurna, yang nampk sebagai celah di apeks yang

agak dalam di antara kedua ventrikel. Ruangan di antara tepi bebas septum interventrikluaris

pars muskularis dan bantalan-bantalan endokardium yang menyatu memungkinkan terjadinya

hubungan antar kedua ventrikel.

Page 9: Kardiovaskuler (organogenesis

Foramen interventrikularis, yang ditemukan di atas bagian muskularis septum

interventrikularis, menjadi mengecil dengan lengkapnya sekat konus. Pada perkembangannya

selanjutnya, penutupan foramen terjadi karena pertumbuhan keluar jaringan dari bantalan

endokardium bawah di sepanjang puncak septum interventrikularis pars muskularis. Jaringan

ini menyatu dengan bagian-bagian sekat konus yang berbatasan. Setelah penutupannya

sempurna, foramen interventrikularis menjadi septum interventrikularis pars membranosa.

Katup Semilunaris

Ketika pembagian trunkus arteriosus hampir selesai, bakal katup semilunaris mulai

nampak sebagai tonjolan-tonjolan kecil. Tonjol-tonjol ini terdapat pada rigi trunkus utama

dan salah satu dari masing-masing pasangan dibentuk di saluran aorta dan saluran

pulmonalis. Berhadapan dengan rigi trunkus yang menyatu tersebut, terdapat sebuah tonjol

ketiga di kedua saluran tersebut. Berangsur-angsur, tonolan-tonjolan ini menjadi berongga

pada permukaan atasnya, dengan demikian membentuk valvula semilunaris.