Post on 06-Apr-2018
8/2/2019 003-makalah-psikologi-pendidikan
1/12
FACTOR EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI BELAJAR:
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
ALIEF ABDUL HARIS
http://thoriqul-ulum.com
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan individu merupakan suatu proses perubahan terus menerus sepanjang
hidup individu yang bersangkutan. Perkembangan ini merupakan perpaduan antara tenaga-
tenaga asli dari dalam diri individu itu dan tenaga dari luar (lingkungan). Dari kedua tenaga
yang disebutkan tadi terdapat dua kemungkinan yang akan terjadi pada individu, kedua tenaga
tersebut dapat menjadikan individu itu berkembang dengan lancar tanpa gangguan yang disebut
dengan perkembangan positif, atau berkembang dengan penuh gangguan dan disebut dengan
perkembangan negatif.
Pada diri manusia baik anak-anak maupun orang dewasa terdapat gejala-gejala kejiwaan
hal ini tentu saja erat kaitannya dengan psikologi. Dalam gejala kejiwaan terdapat sensasi dan
persepsi, yang pada keduanya terdapat perbedaan. Setiap anak mempunyai kelebihan atau
kekuatan-kekuatan tertentu dan juga tentu saja kekurangan atau kelemahan. Hal ini tentu perlu
digali agar perwujudan diri dan semua bakat dan kemampuan pada anak dapat dikembangkan.
Orang tua dan guru dapat membantu anak dalam memenuhi kebutuhannya akan perwujudan diri.
Pengembangan pribadi anak akan dapat diperoleh melalui proses belajar di mana proses belajarini akan dapat meningkatkan kepribadian dan berupaya untuk memperoleh hal-hal baru yang
dapat memperbaiki dan meningkatkan kontradiksi-kontradiksi dalam hidup.
Dengan demikian perkembangan adalah hasil dari faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap kehidupan individu yang bersangkutan selama hidupnya. Kedua hal tersebut tergantung
dari bagaimana individu itu menanggapi dan dipengaruhi pula oleh bagaimana lingkungan
menyajikannya. Sama halnya, pengaruh Prestasi dalam belajar merupakan dambaan bagi setiap
orang tua terhadap anaknya. Prestasi yang baik tentu akan didapat dengan proses belajar yang
baik juga. Belajar merupakan proses dari sesuatu yang belum bisa menjadi bisa, dari perilaku
lama ke perilaku yang baru, dari pemahaman lama ke pemahaman baru.
Dalam proses belajar, hal yang harus diutamakan adalah bagaimana anak dapat
menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan rangsangan yang ada, sehingga terdapat reaksi yang
muncul dari anak.
8/2/2019 003-makalah-psikologi-pendidikan
2/12
http://www.thoriqul-ulum.com/
2
Reaksi yang dilakukan merupakan usaha untuk menciptakan kegiatan belajar sekaligus
menyelesaikannya. Sehingga nantinya akan mendapatkan hasil yang mengakibatkan perubahan
pada anak sebagai hal baru serta menambah pengetahuan.
Dari uraian diatas jelaslah bahwa belajar merupakan kegiatan penting baik untuk anak-
anak, bahkan juga untuk orang dewasa sekalipun.
Perlunya perhatian faktor lingkungan dapat mempengaruhi proses belajar. Suasana yang
nyaman dan kondusif mengakibatkan proses belajar akan menjadi lebih baik. Termasuk juga
keaktifan proses mental untuk sering dilatih, sehingga nantinya menjadi suatu kegiatan yang
terbiasa.
Banyak sekali faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar atau
prestasi belajar. Orang tua pun perlu untuk mengetahui apa saja faktor yang dapat
mempengaruhi proses belajar pada anak mereka, sehingga orang tua dapat mengenali penyebab
dan pendukung anak dalam berprestasi. Berikut adalah faktor-faktor yang perlu diperhatikan,
salah satu factor penting selain factor Internal yang mempengaruhi belajar adalah factor
eksternal.
8/2/2019 003-makalah-psikologi-pendidikan
3/12
http://www.thoriqul-ulum.com/
3
BAB II
FACTOR EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI BELAJAR
A. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi BelajarPerkembangan fisik anak merupakan dasar bagi perkembangan berikutnya. Dengan
meningkatnya perkembangan tubuh, baik ukuran berat dan tinggi maupun kekuatannya
memungkinkan anak untuk dapat mengembangkan keterampilan fisiknya dan eksplorasi
terhadap lingkungannya tanpa bantuan orang tua dan orang lain di sekitarnya.
Secara umum perkembangan anak selama masa perkembangannya akan dipengaruhi oleh
beberapa faktor yang terangkum dalam dua faktor yakni faktor internal dan faktor eksternal.
Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa factor yang
mempengaruhi pencapaian hasil belajar yaitu yang berasal dari dalam orang yang belajar (faktor
internal) dan ada pula yang berasal dari luar orang yang belajar (faktor eksternal).
Menurut Slameto1, faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi belajar, yaitu:
1. Faktor KeluargaKeluarga adalah suatu lingkungan yang terdiri dari orang-orang terdekat bagi seorang
anak. Banyak sekali waktu dan kesempatan bagi seorang anak untuk berjumpa dan berinteraksi
dengan keluarganya. Perjumpaan dan interaksi tersebut sudah pasti sangat besar pengaruhnya
bagi perilaku dan prestasi seseorang. Kondisi yang harmonis dalam keluarga dapat memberistimulus dan respon yang baik dari anak sehingga perilaku dan prestasinya menjadi baik.
Sebaliknya jika keluarga tidak harmonis atau broken home akan berdampak negatif bagi
perkembangan siswa, perilaku dan prestasi cenderung terhambat, dan akan muncul masalah-
masalah dalam perilaku dan prestasinya2. Dalam factor lingkungan keluarga yang sangat perlu
diperhatikan meliputi:
a. Suasana rumahSuasana rumah dimaksudkan sebagai situasi atau kejadian-kejadian yang sering terjadi di
dalam keluarga dimana anak berada dan belajar. Suasana rumah juga merupakan faktor yang
penting yang tidak termasuk faktor yang disengaja. Agar anak dapat belajar dengan baik perlu
diciptakan suasana runah yang tenang dan tenteram selain anak betah tinggal di rumah, anak
juga dapat belajar dengan baik.
b. Fasilitas belajarKeadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang
belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya yaitu makanan, pakaian, tempat tinggal dan
kesehatan, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan,
alat tulismenulis, buku-buku dan lain-lain. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi jika
keluarga mempunyai cukup uang. Dengan begitu siswa akan merasa tenang dan nyaman karena
1 Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Hal. 532Ibid Hal 80
8/2/2019 003-makalah-psikologi-pendidikan
4/12
http://www.thoriqul-ulum.com/
4
semua kebutuhannya dapat terpenuhi, sehingga siswa dapat berkonsentrasi penuh dalam
belajarnya3.
1) Dorongan orang tuaOrang tua harus dapat menciptakan kondisi harmonis dalam keluarga dan memberi
dorongan pada siswa di sekolah atau bisa juga dengan penghargaan yang diberikan atas prestasi
yang didapat siswa, sebagai pemacu siswa untuk belajar agar mendapatkan prestasi belajar yang
baik di sekolah.
2. Faktor SekolahSekolah adalah wahana kegiatan dan proses pendidikan berlangsunng. Di sekolah
diadakan kegiatan pendidikan, pembelajaran dan latihan. Di sekolah nilai-nilai etik, moral,
mental, spiritual, perilaku, disiplin, ilmu pengetahuan dan keterampilan ditanamkan dan
dikembangkan. Oleh karena itu sekolah menjadi wahana yang sangat dominan bagi pengaruh
pembentukan sikap, perilaku dan prestasi seorang siswa. Sekolah merupakan lingkungan
pendidikan yang terstruktur, memiliki sistem dan organisasi yang baik. Apabila sekolah dapat
menciptakan hubungan dan komunikasi yang baik, menggunakan metode pembelajaran yang
aktif-interaktif, mencukupi sarana penunjang pembelajaran, menciptakan suasana tertib dan
disiplin, akan dapat mendorong siswa saling berkompetisi dalam pembelajaran, yang diharapkan
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa4. Dalam factor lingkungan sekolah yang perlu
diperhatikan meliputi:a. Guru
Guru merupakan unsur manusiawi yang keberadaanya mutlak dibutuhkan dalam proses
pembelajaran. Kualitas guru adalah faktor penting dalam menentukan kualitas pembelajaran di
sekolah. Dengan keilmuan yang dimiliki, guru dapat menjadikan anak didiknya menjadi orang
yang sukses. Setiap guru memiliki kepribadian masing-masing dan kepribadian tersebut diakui
sebagai aspek yang tidak dapat dikesampingkan dari kerangka keberhasilan belajar mengajar.
Dari kepribadian tersebut mempengaruhi pola kepemimpinan guru ketika melaksanakan tugas di
kelas. Sebagai berikut:
1) Cara mengajar guruCara mengajar guru harus sistematis dan jelas disertai variasi-variasi dalam
penyampaiannya sehingga mudah diingat dan dipahami siswa. Cara mengajar
guru adalah cara guru dalam penyampaian materi pelajaran dalam proses
pembelajaran di sekolah.
2) Frekuensi pemberian tugasTugas merupakan pekerjaan yang harus dikerjakan dan diselesaikan. Penugasan
digunakan untuk mengefektifkan pelajaran yang diberikan, menuntut kemandirian
siswa dalam belajar dan untuk mengetahui pemahaman terhadap materi.
3 Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Hal 634
Tuu, Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana
Indonesia. Hal 81
8/2/2019 003-makalah-psikologi-pendidikan
5/12
http://www.thoriqul-ulum.com/
5
3) Kehadiran guruKehadiran guru mutlak diperlukan didalamnya. Kalau hanya ada anak didik,
tetapi guru tidak ada, maka tidak akan terjadi kegiatan belajar mengajar di
sekolah.
4) Metode penyampaian guruMetode mengajar merupakan taknik penyampaian materi. Dalam penyampaian
materi, guru tidah harus terpaku pada satu metode saja, tetapi sebaliknya harus
menggunakan metode yang bervariasi agar siswa tidak bosan.
b. Sumber Belajar/LiteraturLiteratur merupakan sumber materi pembelajaran yang digunakan untuk membantu
kelancaran belajar. Kurangnya literatur/sumber bacaan dalam jumlah kuantitas dan kualitas
membuat penyajian pembelajaran yang tidak baik. Hal yang perlu diperhatikan dalam sumber
literature, Sebagai berikut:
1) Jumlah buku wajibBuku wajib (pegangan) siswa yang dimiliki dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Tersedianya buku wajib yang diperlukan siswa dapat membantu siswa
memahami materi pelajaran yang diajarkan. Dengan kepemilikan buku wajib
siswa dapat belajar mengenai banyak hal yang terkait dengan materi pelajaran.
Materi yang belum dimengerti siswa dari penjelasan guru dapat dikaji kembalidalam buku wajib.
2) Ketersediaan/kelengkapan buku literaturKetersediaan/kelengkapan buku literatur dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Selain buku pelajaran yang dimiliki siswa, sekolah sebaiknya juga menyediakan
sumber-sumber bacaan lain yan dapat memperluas wawasan siswa serta dapat
menunjang hasil belajar siswa.
3) Kepemilikan LKS/buku penunjangDengan memiliki LKS dapat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran
yang diajarkan, sebab siswa yang dapat mengerjakan soal-soal di LKS berarti
siswa melatih dirinya untuk menguasai materi yang diberikan oleh guru.
c. Kegiatan EkstrakurikulerKeikutsertaan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler sangat baik sebagai sarana
penyaluran bakat yang dimiliki, pengembangan wawasan serta melatih dari untuk berorganisasi.
d. Keadaan (Ruang) KelasKeadaan kelas meliputi:
1) Suasana kelasKelas merupakan tempat dimana siswa belajar. Jika tempat belajarnya kondusif
dan tenang untuk belajar akan memudahkan siswa untuk berkonsentrasi.
2) Sarana dan prasarana kelas
8/2/2019 003-makalah-psikologi-pendidikan
6/12
http://www.thoriqul-ulum.com/
6
Sarana dan prasarana kelas yang lengkap akan memudahkan seorang siswa dalam
belajar. Sarana dan prasarana pelajaran yang kurang lengkap membuat penyajian
pelajaran tidak baik, terutama pada pelajaran yang bersifat praktek.
e. KurikulumKurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa. Kegiatan
itu sebagian besar adalah menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan
mengembangkan bahan pelajaran itu. Kurikulum yang kurang baik berpengaruh tidak baik
terhadap belajar. Hal yang penting diperhatikan dalam kurikulum:
1) Tingkat kesulitan materiKesulitan dalam belajar adalah ketidakmampuan siswa dalam memahami materi
pelajaran, hal ini dapat merangsang rasa ingin tahu siswa dan membuat siswa
aktif dalam belajar untuk dapat memahami pelajaran yang semula tidak
dipahaminya.5
Kesulitan dalam pelajaran akan menimbulkan motivasi dalam diri
siswa untuk dapat mengatasi kesulitan tersebut. Kesulitan dalam belajar
jugamerupakan suatu tantangan bagi siswa untuk dapat menguasai mata pelajaran
tersebut dan akan mendapat hasil belajar yang baik.
2) Komposisi materi pelajaranBahan pelajaran merupakan substansi yang akan disampaikan dalam kegiatan
belajar mengajar. Komposisi materi pelajaran yang seimbang akan menimbulkankemudahan bagi siswa yang belajar.
3) Waktu sekolahWaktu sekolah ialah waktu terjadinya proses belajar mengajar di sekolah. Waktu
itu dapat pagi, siang, sore/malam hari. Memilih waktu sekolah yang tepat akan
memberi pengaruh yang positif terhadap belajar.
4) Jam pelajaranMemilih jam pelajaran yang tepat akan memberi pengaruh yang positif terhadap
belajar. Pelajaran yang diberikan pada pagi hari lebih baik karena kondisi jasmani
masih fit dan pikiran masih segar, dibandingkan pada siang hari atau sore hari
kondisi badannya sudah lelah/lemah sehingga siswa sulit untuk berkonsentrasi.6
f. Disiplin Sekolah1) Frekuensi keterlambatan masuk
Bentuk pelanggaran yang kerap terjadi adalah terlambat hadir. Kedisiplinan siswa
masuk sekolah dengan tepat menunjukkan kesiapannya dalam mengikuti
pelajaran. Siswa yang telat masuk kelas akan ketinggalan materi, belum siap
menerima materi karena harus menyesuaikan diri dan mengganggu teman lain.
2) Ketepatan waktu mengumpulkan tugas5
Dalyono, M. 1997. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Hal 296 Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Hal. 68
8/2/2019 003-makalah-psikologi-pendidikan
7/12
http://www.thoriqul-ulum.com/
7
Ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas menunjukkan bahwa siswa tersebut
memiliki motivasi yang besar terhadap pelajaran dan siswa tersebut mempunyai
disiplin yang baik.
3. Faktor MasyarakatMasyarakat di sekitar siswa sangat berpengaruh terhadap belajar siswa. Masyarakat yang
terdiri dari orang-orang yang tidak terpelajar dan mempunyai kebiasaan yang tidak baik akan
berpengaruh pada siswa. Siswa akan tertarik untuk berbuat seperti yang dilakukan orang-orang
di sekitarnya. Akibatnya belajarnya terganggu dan bahkan anak akan kehilangan semangat untuk
belajar karena perhatiannya terpusat kepada pelajaran berpindah ke perbuatan-perbuatan yang
selalu dilakukan orang-orang di sekitarnya.
Sebaliknya, jika lingkungan anak adalah orang-orang yang terpelajar yang baik-baik,
mereka mendidik dan menyekolahkan anaknya, antusias dengan cita-cita yang luhur akan masa
depan anaknya, anak juga akan terpengaruh juga ke hal-hal yang dilakukan oleh orang-orang di
lingkungannya, sehingga akan berbuat seperti orang-orang yang ada di lingkungannya. Pengaruh
itu dapat mendorong semangat siswa untuk belajar lebih giat7. Semisal Keadaan lingkungan,
infrastruktur bangunan rumah, suasana sekitar baik akan berdampak baik, dan sebagainya.
Begitu juga Keadaan masyarakat juga menentukan prestasi belajar. Bila di sekitar tempat
tinggal keadaan masyarakatnya terdiri dari orang-orang yang berpendidikan, terutama anak
anaknya rata-rata bersekolah tinggi dan moralnya baik, hal ini akan mendorong anak lebih giatbelajar.
Menurut Dalyono 8faktor-faktor ekstenal yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar
adalah sebagai berikut:
1. KeluargaSituasi keluarga sangat berpengaruh pada keberhasilan anak. Pendidikan orangtua, status
ekonomi, rumah, hubungan dengan orangtua dan saudara, bimbingan orangtua, dukungan
orangtua, sangat mempengaruhi prestasi belajar anak.
2. SekolahTempat, gedung sekolah, kualitas guru, perangkat kelas, relasi teman sekolah, rasio
jumlah murid per kelas, juga mempengaruhi anak dalam proses belajar.
3. MasyarakatApabila masyarakat sekitar adalah masyarakat yang berpendidikan dan moral yang baik,
terutama anak-anak mereka. Hal ini dapat sebagai pemicu anak untuk lebih giat belajar.
4. Lingkungan sekitarBangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas dan iklim juga dapat
mempengaruhi pencapaian tujuan belajar.
Menurut Syah9 faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi belajar siswa, yaitu:
7Ibid Hal. 71
8 Dalyono, M. 1997. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Hal 55
8/2/2019 003-makalah-psikologi-pendidikan
8/12
http://www.thoriqul-ulum.com/
8
1. Faktor lingkungan sociala. Lingkungan social sekolah, seperti guru, administrasi, dan teman-teman sekelas dapat
memengaruhi proses belajar seorang siswa. Hubungan harmonis antra ketiganya dapat
menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baikdisekolah. Perilaku yang simpatik
dan dapat menjadi teladan seorang guru atau administrasi dapat menjadi pendorong bagi
siswa untuk belajar.
b. Lingkungan social massyarakat. Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswaakan memengaruhi belajar siswa. Lingkungan siswa yang kumuh, banyak pengangguran
dan anak terlantar juga dapat memengaruhi aktivitas belajarsiswa, paling tidak siswa
kesulitan ketika memerlukan teman belajar, diskusi, atau meminjam alat-alat belajar
yang kebetulan belum dimilkinya.
c. Lingkungan social keluarga. Lingkungan ini sangat memengaruhi kegiatan belajar.Ketegangan keluarga, sifat-sifat orangtua, demografi keluarga (letak rumah),
pengelolaankeluarga, semuannya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar
siswa. Hubungan anatara anggota keluarga, orangtua, anak, kakak, atau adik yang
harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik.
2. Faktor lingkungan non sosial.a. Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak dingin,
sinar yang tidak terlalu silau/kuat, atau tidak terlalu lemah/gelap, suasana yang sejukdantenang. Lingkungan alamiah tersebut mmerupakan factor-faktor yang dapat
memengaruhi aktivitas belajar siswa. Sebaliknya, bila kondisi lingkungan alam tidak
mendukung, proses belajar siswa akan terlambat.
b. Factor instrumental,yaitu perangkat belajar yang dapat digolongkan dua macam.Pertama, hardware, seperti gedung sekolah, alat-alat belajar,fasilitas belajar, lapangan
olah raga dan lain sebagainya. Kedua, software, seperti kurikulum sekolah, peraturan-
peraturan sekolah, bukupanduan, silabi dan lain sebagainya.
c. Factor materi pelajaran (yang diajarkan ke siswa). Factor ini hendaknya disesuaikandengan usia perkembangan siswa begitu juga denganmetode mengajar guru,
disesuaikandengan kondisi perkembangan siswa. Karena itu, agar guru dapat
memberikan kontribusi yang postif terhadap aktivitas belajr siswa, maka guru harus
menguasai materi pelajaran dan berbagai metode mengajar yang dapat diterapkan sesuai
dengan konsdisi siswa.
Menurut Merson U. Sangalang10 faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa
dalam mencapai hasil belajar yang baik terdiri dari:
Faktor eksternal, meliputi:
9 Syah, Muhibbin. 2001. Psikologi Belajar. Jakarta: Bumi Aksara. Hal 13210
Tuu, Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana
Indonesia. Hal 78
8/2/2019 003-makalah-psikologi-pendidikan
9/12
http://www.thoriqul-ulum.com/
9
a. Faktor lingkungan keluargab. Faktor pergaulanc. Faktor sekolahd. Faktor sarana pendukung belajar
Dari teori-teori prestasi belajar di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar
dipegaruhi oleh factor eksternal siswa.. factor eksternal adalah faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar siswa yang berasal dari luar diri siswa. Terutama lingkungan
Menurut Sartain yang dimaksud lingkungan (environment) ialah semua kondisi dalam
dunia ini yang dalam cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan,
perkembangan atau life processes kita kecuali gen-gen dan bahkan gen-gen dapat pula
dipandang sebagai menyiapkan lingkungan (to provide environment) bagi gen yang lain.
Lingkungan kita yang aktual (yang sebenarnya hanyalah faktor-faktor dalam dunia sekeliling
kita yang benar-benar mempengaruhi kita, Sartain membagi lingkungan menjadi 3 bagian:
1. Lingkungan alam/luar (eksternal or physical environment), Lingkungan alam/luar ialahsegala sesuatu yang ada dalam dunia ini yang bukan manusia.
2. Lingkungan dalam (internal environment),Lingkungan dalam ialah sesuatuyangtermasuk lingkungan luar/alam. Makanan yang sudah dalam perut kita dikatakan berada
antara external dan internal environment . Makanan yang sudah dicerna dan diserap ke
dalam pembuluh darah benar-benar termasuk ke dalam internal environment3. Lingkungan sosial/masyarakat (social environment). Lingkungan sosial ialah semua
orang/manusia lain yang mempengaruhi kita. Pengaruh lingkungan sosial ada yang kita
terima langsung ada yang tidak langsung. Pengaruh langsung misalnya pergaulan sehari-
hari. Yang tidak langsung misalnya radio, televisi, majalah. Kepribadian kita adalah
hasil interaksi antar gen-gen dan lingkungan sosial kita. Karena intersaksi ini maka tiap-
tiap manusia unik, tiap orang memiliki kepribadian sendiri-sendiri yang berbeda-beda
satu sama lain
Jika kita hubungkan anatara pembawaan/keturunan (heredity) dan lingkungan dalam hal
pengaruhnya terhadap perkembangan manusia, maka: sifat-sifat dan watak kita adalah hasil
interaksi antara pembawaan (heredity) dan lingkungan kita.
8/2/2019 003-makalah-psikologi-pendidikan
10/12
http://www.thoriqul-ulum.com/
10
BAB III
KESIMPULAN
1. KeluargaSituasi keluarga sangat berpengaruh pada keberhasilan anak. Pendidikan orangtua, status
ekonomi, rumah, hubungan dengan orangtua dan saudara, bimbingan orangtua,
dukungan orangtua, sangat mempengaruhi prestasi belajar anak.
2. SekolahTempat, gedung sekolah, kualitas guru, perangkat kelas, relasi teman sekolah, rasio
jumlah murid per kelas, juga mempengaruhi anak dalam proses belajar.
3. MasyarakatApabila masyarakat sekitar adalah masyarakat yang berpendidikan dan moral yang baik,
terutama anak-anak mereka. Hal ini dapat sebagai pemicu anak untuk lebih giat belajar.
1. Lingkungan SekitarBangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas dan iklim juga dapat
mempengaruhi pencapaian tujuan belajar.
Dari sekian banyak faktor yang harus diperhatikan, tentu tidak ada situasi 100% yang
dapat dilakukan secara keseluruhan dan sempurna. Tetapi berusaha untuk memenuhinya
sesempurna mungkin bukanlah faktor yang mustahil untuk dilakukan.
8/2/2019 003-makalah-psikologi-pendidikan
11/12
http://www.thoriqul-ulum.com/
11
BAB IV
MASUKKAN DAN SARAN
Untuk media massa elektronik seperti TV Ini sifatnya dapat memberikan pengaruh dari
segala sector lingkungan (multilingkungan), menurut syah, media elektronik (acara TV)
dikatagorikan pengaruh eksternal factor lingkungan social.
8/2/2019 003-makalah-psikologi-pendidikan
12/12
http://www.thoriqul-ulum.com/
12
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta.
Dalyono, M. 1997. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Syah, Muhibbin. 2001. Psikologi Belajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Tuu, Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: PT Gramedia
Widiasarana Indonesia.