Teknologi dan Proses Membran
Transcript of Teknologi dan Proses Membran
TEKNOLOGI DAN PROSES MEMBRAN
“TWO PHASE FLOW IN MEMBRANE PROCESSES: A TECHNOLOGY
WITH A FUTURE”
Tenaga Pendorong, Jenis Membran yang Dipakai, dan Contoh
Aplikasinya di Bidang Teknik Biosistem
Dosen Pengampu :
Yusuf Wibisono, STP, M.Sc., Ph.D
Disusun Oleh :
Amalia Shinta Dewi
NIM. 125100601111014
JURUSAN KETEKNIKAN PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
Table 1. Membrane processes in aqueos applications
1. Microfiltration / MF
Mikrofiltrasi merupakan suatu proses filtrasi yang menggunakan tipe membran simetrik
berpori dengan ukuran pori-pori 0,1-10 µm. Proses mikrofiltrasi menggunakan tenaga
pendorong berupa tekanan hidrostatik paling kecil yakni 0,05-0,2 MPa, dan dengan fluks
permeasi yang tinggi. Tenaga pendorong untuk proses mikrofiltrasi adalah perbedaan
tekanan yang melewati membran dan membentuk filter cake, yang mana perbedaan tekanan
tadi mendorong filtrat melewati filter cake dan membran. Mekanisme transport yang terjadi
adalah sieving (size exclusion). Sieving diartikan sebagai proses pengayakan atau
penyaringan berdasarkan ukuran partikel yang akan dilewatkan. Salah satu keterbatasan
penggunaan membran mikrofiltrasi adalah fouling pada membran yang disebabkan karena
deposisi dan adsorpsi solut atau suspended particles.
Keuntungan menggunakan membran separasi dengan mikrofiltrasi yaitu karena
operasionalnya tanpa ada perubahan fase, konsumsi energi yang relatif rendah, dan
kemampuannya untuk beroperasi pada suhu lingkungan. Salah satu kunci pengukuran
performansi proses mikrofiltrasi adalah fluks dari filtrat (permeat), didefinisikan sebagai
kecepatan aliran filtrat per unit area membran. Riset menunjukkan bahwa parameter ini
adalah fungsi kompleks dari kondisi pengoperasian (tekanan, kecepatan crossflow), sifat
membran, geometri modul, dan sifat umpan (konsentrasi, pH, dsb).
Aplikasi penggunaan membran mikrofiltrasi antara lain pemurnian air, sterilisasi, dan
proses konsentrat. Selain itu, mikrofiltrasi diaplikasikan dalam pengolahan air limbah, proses
klarifikasi minuman (seperti jus buah, wine, dan bir), continous product removal dan cell
recycle selama fermentasi dan proses downstream dari broth fermentasi, dan
plasmapheresis (pemisahan kontinyu darah dari sel plasma). Material yang dapat
dihilangkan oleh mikrofiltrasi diantaranya pasir, endapan lumpur, tanah liat, alga, dan
beberapa spesies bakteri, tetapi tidak bisa untuk virus. Namun, jika dikombinasikan dengan
disinfeksi, mikrofiltrasi dapat mengatasi mikroorganisme di air.
Dalam sebuah penelitian, salah satu proses pemisahan membran mikrofiltrasi dapat
diaplikasikan pada proses pengolahan susu sapi segar sebagai suatu proses pateurisasi
sehingga mampu mempertahankan karakteristik khasnya seperti nilai gizi pada susu.
Analisis dari hasil mikrofiltrasi ini adalah kandungan lemak, protein, jumlah mikroorganisme,
dan kadar air di dalam susu sapi yang terkandung dalam permeat. Hasil dari proses
mikrofiltrasi diperoleh susu dengan kadar lemak yang lebih rendah, kadar protein yang lebih
tinggi, dan jumlah mikroorganisme yang minimal. Susu terbaik yang dihasilkan dari penelitian
tersebut diperoleh pada kondisi mikrofiltrasi dengan beda tekan 4 bar dengan komposisi
kandungan gizi pada susu yang memiliki kadar lemak yang tidak terlalu tinggi.
2. Ultrafiltration / UF
Ultrafiltrasi merupakan suatu proses pemisahan dengan membran yang menggunakan
tipe membran asimetrik berpori dengan pori-pori berukuran 2-10 nm. Tenaga pendorong
yang digunakan sama dengan mikrofiltrasi yakni tekanan hidrostatik namun dengan besar
tekanan yang lebih kecil yaitu 0,1-0,5 MPa. Mekanisme transport utama yang digunakan
dalam ultrafiltrasi adalah sieving atau pemisahan berdasarkan ukuran partikel, tetapi
interaksi fisikokimia antara solut dan membran, dan kondisi pengoperasiannya dapat
mempengaruhi proses secara signifikan. Ultrafiltrasi digunakan untuk memisahkan molekul
besar dari solven, memisahkan molekul besar dari molekul yang lebih kecil. Komponen yang
dapat dipisahkan dengan ultrafiltrasi antara lain bakteri, koloid, dan substansi
makromolekuler lainnya, MWCO 5000-500000.
Membran ultrafiltrasi dapat menahan solut makromolekul. Retensi solut ditentukan oleh
ukuran solut. Namun, faktor lain seperti interaksi solut-solut dan solut-membran dapat
mempengaruhi retensi solut. Ultrafiltrasi biasanya dioperasikan dalam mode cross-flow
dimana umpan mengalir secara paralel. Tekanan transmembran pada ultrafiltrasi dihasilkan
dengan menekan sisi umpan (feed side) dengan suatu katup pada retentate line. Tekanan
transmembran juga dapat dihasilkan oleh tekanan negatif, dengan kata lain menyediakan
pompa pada sisi permeat yang menarik permeat dengan cara pengisapan (suction). Opsi
pertama lebih dilakukan dalam ultrafiltrasi dengan tekanan konstan sedangkan opsi kedua
digunakan untuk ultrafiltrasi dengan fluks konstan.
Tekanan transmembran dalam ultrafiltrasi cross-flow diberikan sebagai berikut :
Dimana = tekanan inlet pada sisi umpan (Pa)
= tekanan oulet pada sisi umpan (Pa)
= tekanan pada sisi permeat (Pa)
Proses membran ultrafiltrasi umumnya digunakan untuk pemisahan campuran molekul.
Selain itu, ultrafiltrasi juga digunakan untuk mengetahui konsentrasi solut, purifikasi solven,
fraksinasi solut, serta klarifikasi yang mana klarifikasi dengan ultrafiltrasi sangat menarik
karena produk yang berhasil dilewatkan tinggi (high throughput), biaya proses yang rendah
dan scale-up mudah. Ultrafiltrasi saat ini secara luas digunakan untuk proses obat-obatan
therapeutic, enzim, hormon, vaksin, produk darah dan antibodi. Tetapi, ultrafiltrasi pada
dasarnya digunakan untuk hal di bawah ini :
a) Purifikasi protein dan asam nukleat.
b) Konsentrasi makromolekul.
c) Desalting atau penghilangan garam atau senyawa molekuler ringan lainnya dari larutan
makromolekul.
d) Penghilangan virus dari produk therapeutic.
Aplikasi lain dari ultrafiltrasi ditunjukkan dengan beberapa penelitian misalnya penelitian
pada pemisahan konjak glukomanan menggunakan membran ultrafiltrasi, yang mana
glukomanan ini merupakan polisakarida dari jenis hemiselulosa yang terdiri dari ikatan rantai
galaktosa, glukosa, dan manosa. Pada penelitian tersebut digunakan membran ultrafiltrasi
poly eter sulfon dengan ukuran pori-pori 20 kda. Ada juga penelitian lain yang meneliti
kemampuan membran ultrafiltrasi dari khitosan untuk pemisahan zat warna Rhodamin B.
Keuntungan utama dari proses membran ultrafiltrasi low-pressure dibandingkan dengan
proses klarifikasi secara konvensional dan disinfeksi (post-chlorination) antara lain tidak
memerlukan bahan kimia (koagulan, disinfeksi, penyesuain pH), kualitas konstan dari treated
water menurut penghilangan partikel dan mikrobia, kepadatan proses dan plant, dan
automasi sederhana.
3. Diafiltration / Diafiltrasi
Diafiltrasi merupakan suatu proses filtrasi dimana larutan dilakukan recycle secara
kontinyu melewati peralatan membran filtrasi sehingga aliran proses yang mengandung
permeating species dapat dihilangkan. Pelarut baru ditambahkan pada bejana sehingga
konten reaktor bebas dari membrane-permeating species di bawah periode waktu. Tipe
membran yang digunakan untuk proses diafiltrasi adalah membran asimetrik berpori dengan
besar pori-pori sama dengan ultrafiltrasi yakni 2-10 nm. Tenaga pendorong yang digunakan
adalah tekanan hidrostatik dengan besar tekanan yang digunakan sama dengan ultrafiltrasi
yaitu 0,1-0,5 MPa. Mekanisme transport yang digunakan adalah prinsip sieving dan dialisis.
Proses diafiltrasi disebut sebagai teknik membran ultrafiltrasi untuk menghilangkan,
menggantikan, atau mengurangi konsentrasi garam, atau pelarut dari larutan berisi protein,
peptida, asam nukleat, dan biomolekul lainnya. Dalam proses diafiltrasi, air bersih (pelarut
baru) ditambahkan pada solid yang pekat, dan permeat dihilangkan dari sistem. Diafiltrasi
berangsur-angsur memperbaiki pemisahan antara retained dan permeable species. Aplikasi
diafiltrasi secara umum diantaranya untuk proses purifikasi campuran molekul, serta sebagai
ginjal buatan. Dalam bidang bioproses, diafiltrasi digunakan dalam proses desalting dan
buffer exchange. Dengan penerapan diafiltrasi, penghilangan garam atau solven dapat
dilakukan dengan cepat. Keuntungan lainnya menggunakan diafiltrasi yaitu konsentrasi
sampel ada dalam satu sistem, meminimalisir kontaminasi dan kehilangan sampel. Di
penelitian lain disebutkan bahwa diafiltrasi diaplikasikan sebagai proses TFF (Tangential
Flow Filtration) yang dapat dilakukan dalam kombinasi dengan berbagai kategori pemisahan
untuk meningkatkan baik hasil produk atau kemurnian. Proses TFF dengan diafiltrasi
digunakan untuk konsentrasi protein.
4. Reverse Osmosis / RO
Reverse osmosis merupakan suatu teknologi membran yang digunakan untuk
menghilangkan kontaminan dari air dengan cara menekan air di bawah tekanan melalui
membran semi permeabel. Tipe membran yang digunakan dalam RO adalah tipe
asymmetric skin-type solution membrane. Tenaga pendorong yang digunakan pada proses
RO sama seperti mikrofiltrasi, ultrafiltrasi, dan diafiltrasi, yakni tekanan hidrostatik dengan
tekanan yang terbesar yaitu 1-10 MPa. Gradien tekanan yang melalui membran harus lebih
besar dari tekanan osmotik ( ). Mekanisme transport pada RO adalah
dengan pelarutan (solution) dan difusi.
Yang dimaksud dengan osmosis adalah suatu fenomena yang terjadi secara alami,
dimana suatu larutan garam yang lemah akan berpindah menuju ke larutan garam yang
kuat. Contoh dari proses osmosis adalah ketika akar tanaman mengabsorpsi air dari tanah,
dan ginjal mengabsorbsi air dari darah. Proses osmosis terjadi secara alami tanpa adanya
energi, dan jika ingin dilakukan reverse pada proses osmosis maka diperlukan energi ke
larutan garam kuat, yakni dengan memberi tekanan. Gambaran proses osmosis normal dan
reverse osmosis dapat dilihat pada gambar di bawah.
Aplikasi reverse osmosis secara umum adalah untuk proses desalinasi atau
penghilangan garam dari air laut dan air payau. RO memiliki kapabilitas untuk
menghilangkan hingga 99%+ garam terlarut (ion), partikel, koloid, bahan organik, bakteri,
dan pyrogens dari air (meskipun tidak bisa 100% menghilangkan bakteri dan virus).
Membran RO me-reject kontaminan berdasarkan ukuran dan muatan. Kontaminan yang
memiliki berat molekul lebih besar dari 200 dapat direject dengan baik oleh sistem RO.
Demikian pula kontaminan yang memilii muatan yang lebih besar tidak dapat melewati
membran RO. Contohnya, ion sodium hanya memiliki satu muatan (monovalen) tidak bisa
direject oleh membran RO seperti kalsium, yang mana kalsium memiliki dua muatan. Maka
dari itulah kenapa sistem RO tidak dapat menghilangkan gas seperti CO2 secara baik
karena tidak terioinisasi secara tinggi ketika dalam larutan dan memiliki berat molekul yang
sangat rendah.
Reverse osmosis sangat efektif untuk treatment air payau, air permukaan,dan air tanah
baik yang alirannya besar atau kecil. Contoh industri yang menggunakan RO diantaranya
farmasi, boiled feed water, makanan dan minuman, metal finishing, dan manufaktur
semikonduktor. Salah satu penerapan RO yang unik adalah adanya unit RO portable yang
dibawa di Kashechewan, komunitas First Nation di Ontario. Komunitas tersebut meneliti
adanya kontaminasi air, hingga sekitar 1100 dari 1900 warga disana dievakuasi setelah
adanya E.coli yang ditemukan di air yang mereka gunakan. Unit RO tersebut kemudian
dibawa oleh para militer, dan dapat menghasilkan 50000 liter air per hari untuk warga disana
hingga air diperbaiki.
5. Forward Osmosis / FO
Forward osmosis merupakan suatu proses membran yang memanfaatkan proses
osmosis. FO bekerja dengan adanya dua larutan yang memiliki konsentrasi berbeda yang
dipisahkan oleh membran semi permeabel selektif. Tipe membran yang digunakan dalam
FO adalah thin film composite membrane (TFC). Struktur TFC tersusun dari beberapa layer,
polyamide (<200 nm) terdeposit di atas layer berpori polyethersulfone atau polysulfone
(sekitar 50 mikron). Konfigurasi ketiga layer tersebut memberikan sifat high rejection dari
material yang tidak diinginkan (seperti garam), kecepatan filtrasi tinggi, dan kekuatan
mekanis yang baik. Lapisan atas polyamide bertanggungjawab untuk high rejection dan
dipilih karena permeabilitasnya terhadap air dan relatif tidak permeabel terhadap berbagai
zat terlarut lainnya seperti ion garam dan molekul yang tidak difiltrasi. Tenaga pendorong
yang digunakan pada proses FO berbeda dengan RO meskipun sama-sama menggunakan
proses osmosis, yakni FO menggunakan gradien konsentrasi dan tanpa adanya tekanan.
Mekanisme transpor yang digunakan yakni pelarutan (solution) dan difusi.
Aplikasi FO antara lain pada osmosis dengan tekanan yang lambat (pressure retarded
osmosis) dan desalinasi air. Penggunaaan FO lainnya adalah pada aplikasi modern FO
diantaranya untuk pengolahan air limbah serta pemurnian air, tujuan penggunaan FO pada
pengolahan limbah adalah agar energi yang digunakan selama proses rendah untuk
mengolah air limbah yang mengandung konsentrasi logam berat yang rendah. Forward
osmosis juga digunakan pada pemurnian air seperti pada hydration bags. Konsep hydration
bags telah dikembangkan untuk militer dan dalam situasi darurat ketika air dalam kondisi
yang tidak memungkinkan. Dalam hydration bags, larutan edible draw (gula atau minuman
serbuk) dikemas pada sealed bag yang terbuat dari membran FO semipermiabel. Ketika
pencelupan bag ke dalam larutan encer, air berdifusi ke daam bag dalam kaitan perbedaan
tekanan osmotik dan pengenceran larutan solid draw awal secara lambat. Pada akhir
proses, larutan yang encer tersebut dapat dikonsumsi sebagai minuman manis yang
mengandung nutrisi dan mineral.
FO juga dapat digunakan pada proses pangan. FO memiliki beberapa keuntungan
sebagai proses untuk mengkonsentrasi minuman dan liquid food, proses operasi pada suhu
rendah dan tekanan rendah yang mempertimbangkan retensi sensori (rasa, aroma, dan
warna) dan nilai nutrisi (vitamin) yang tinggi, high rejection, dan potensi membran fouling
yang rendah dibandingkan dengan proses membran bertekanan.
6. Dialysis / Dialisis
Dialisis merupakan perpindahan molekul oleh difusi dari konsentrasi yang tinggi menuju
konsentrasi rendah melalui membran semi permiabel. Tipe membran yang dipakai adalah
symmetric porous membrane. Tenaga pendorong yang digunakan adalah gradien
konsentrasi. Mekanisme transpor yang terjadi pada dialisis adalah Dialisis adalah bentuk
difusi yang dikendalikan oleh gradien konsentrasi yang memisahkan substansi dalam larutan
melalui membran semipermiabel. Saat mendialisis konsentrasi solut tinggi melawan dialisis
buffer encer, maka terdapat perpindahan net dari air dan garam ke unit dialisis. Dengan kata
lain, molekul yang dipindahkan berasal dari larutan hipertonik menuju hipotonik seperti
gambar di bawah.
Dialisis diaplikasikan sebagai proses penyaringan darah pada ginjal buatan. Dalam dunia
medis dialisis digunakan untuk menghilangkan buangan dan cairan berlebih dari darah yang
mana ginjal tidak dapat dilakukan oleh ginjal. Ada dua macam dialisis yang digunakan, yaitu
peritoneal dialysis (PD) dan hemodialysis (HD). Pada PD, darah dibersihkan di dalam tubuh.
Dalam PD, pipa halus yang disebut catheter digunakan untuk mengisi abdomen dengan
cairan pembersih atau larutan PD. Larutan PD ditempatkan dalam peritoneum. Membran
peritoneal menyaring buangan dan fluid dari darah ke larutan. Larutan mengandung gula
dextrose yang akan menarik buangan dan fliud berlebih ke rongga abdominal. Buangan dan
fluid tersebut lalu meninggalkan tubuh ketika larutan PD mengalir. Yang kedua adalah HD,
dimana darah disaring di luar tubuh. Selama treatment HD, darah dipompa keluar oleh alat
melalui dialyzer. Dalam hal ini, dialyzer berperan sebagai membran semipermeabel.
7. Electrodialysis / ED
Elektrodialisis merupakan proses pemisahan secara electrochemical dimana ion
ditransfer melalui pertukaran ion oleh arus DC. Tenaga pendorongnya berupa potensial
elektrik untuk mentransfer ionic species dari air melalui katoda dan anoda. ED secara selektif
menghilangkan padatan yang terlarut berdasarkan muatan elektrik, dengan mentransfer ion
air meleaui membran semipermiabel. Tipe membran yang digunakan untuk ED adalah
symmetric ion-exchange membrane dengan tenaga pendorong berupa potensial elektrik.
Gambaran sistem ED dapat dilihat pada gambar di bawah.
Mekanisme transpor pada ED adalah donnan exclusion. Yang dimaksud dengan donnan
exclusion menurut IUPAC yaitu reduksi dalam konsentrasi ion yang bergerak (mobile ions)
dalam membran pertukaran ion dalam kaitan dengan adanya ion yang diam (fixed ions).
Aplikasi ED umumnya untuk produksi asam dan basa. Hal itu didasarkan pada prinsip ED
yang menggunakan potensial elektrik dan merbedaan muatan sehingga dapat memisahkan
spesies berdasarkan jenis muatannya.
8. Electrodialysis Water Splitting / EWS
Elektrodialisis dapat digunakan dalam pemisahan air (water splitting) sehingga disebut
electrodialysis water splitting. Pada EWS, tenaga pendorong yang digunakan sama seperti
elektrodialisis (ED) yakni potensial elektrik, serta mekanisme transpor yang pula yaitu
donnan exclusion. EWS menggunakan tipe membran bipolar. Membran bipolar merupakan
tipe membran penukar ion berlapis, terdiri dari dua lapisan polimer yang membawa muatan
yang diam (fixed charges), hanya satu yang permeabel untuk anion dan yang lainnya hanya
untuk kation. Pada unit elektrodialisis, membran bipolar berkontak dengan asam
terkonsentrasi pada sisi permeabel kation dan dengan basa terkonsentrasi pada sisi
permeabel anion. Gambaran unit elektrodialysis dengan adanya membran bipolar dapat
dilihat pada gambar di bawah.
ED-BPM (electrodialysis with bipolar membrane) dapat digunakan untuk produksi asam
dan basa dari garam netral. ED-BPM merupakan proses membran reaktor dimana reaksi
dan pemisahan terjadi pada unit yang sama atau kadangkala pada membran yang sama –
pemisahan air (water splitting) tanpa adanya gas yang terlibat dalam reaksi hanya dapat
ketika produk reaksi dipisahkan seketika, sebaliknya reaksi kebalikan, suatu rekombinan ke
air tidak dapat dicegah. Cakupan aplikasi EWS dapat digambarkan pada diagram di bawah
ini.
9. Membrane distillation / MD
Membran destilasi merupakan proses dimana membran hidrofobik memisahkan larutan
pada suhu dan komposisi berbeda. Perbedaan suhu melewati membran menghasilkan
gradien tekanan uap air, menyebabkan transfer uap air melalui pori-pori dari sisi tekanan uap
air tinggi ke yang lebih rendah. Tipe membran yang digunakan adalah symmetric porous
hydrophobic membrane dengan material PTFE (polytetrafluorethylene) dan PP
(polypropylene). Tenaga pendorongnya adalah tekanan uap. Mekanisme transpor yang
terjadi adalah secara difusi. Ketika porous hydrophobic membrane memisahkan dua larutan
pada suhu berbeda, transfer massa selektif menyeberangi membran, menjadikan proses ini
ditempatkan pada tekanan atmosfer dan suhu yang lebih rendah dari titik didih larutan. Sifat
hidrofobik pada membran mencegah transfer fase liquid melewati pori-pori partisi selagi uap
air ditranspor dari warm side, didinginkan pada permukaan yang dingin.
Berdasarkan gambar di atas, prinsip MD adalah pada satu sisi membran liquid
dipanaskan sehingga terjadi evaporasi dan uap lewat, kemudian pada sisi yang lain terjadi
pendinginan dengan kondensasi uap dan terjadi penghilangan air. Aplikasi MD secara umum
adalah pemisahan liquid-solid. Contohnya pada pemisahan campuran EtOH – air (mencapai
30-40 vol%), pemisahan garam dari air (misal air untuk sistem pemanas, dan desalinasi air
laut.
10. Membrane Contactors / MC
Membran kontaktor merupakan alat yang mana fase gas dan liquid mengalami kontak
langsung dengan lainnya, denga tujuan transfer massa antar dua fase tanpa membuyarkan
satu fase dengan lainnya. Penggunaan dari alat ini yaitu penghilangan atau dissolution gas
dalam air. Tipe membran yang digunakan pada MC adalah symmetric porous membrane
ataupun membran liquid. Tenaga pendorong yang digunakan dalam membran kontaktor
yakni potesial kimia. Mekanisme transpor yang terjadi adalah pelarutan (solution) dan difusi.
Aplikasi membran kontaktor antara lain pada ekstraksi solven.
11. Membrane Reactor / MR
Membran reaktor merupakan proses memadukan proses reaksi dan proses reaksi produk
dalam satu tahap yang simultan sehingga terjadi pengadukan bahan baku secara kontinyu
dan menjaga proses perpindahan massa yang besar antara fase yang saling tidak larut. Tipe
membran yang digunakan adalah homogeneous atau membran berpori. Tenaga
pendorongnya berupa potensial kimia. Mekanisme transpor yang terjadi yakni selective
sorption dan difusi. Pronsip operasi membran reaktor digambarkan pada gambar dibawah
ini.
Berdasarkan gambar tersebut minyak akan berbentuk emulsi atau tetesan tersuspensi di
dalam alkohol saling tidak larut akibat adanya berbagai gaya permukaan. Aplikasi MR antara
lain untuk pengolahan limbah dan selective oxidation.
12. Liquid Membrane / LM
Membran liquid merupakan proses membran yang memisahkan fase liquid yang mana
memisahkan dua larutan. Tipe membran yang digunakan adalah porous support membrane
wetted by organic liquid. Tenaga pendorong yang digunakan yakni potensial kimia.
Mekanisme transpor yang terjadi yaitu difusi dan reaksi reversibel. Membran liquid
digunakan untuk penghilangan dan recovery logam dan antibiotik. Skema liquid supported
membrane dapat dilihat pada gambar di bawah.
13. Pervaporation
Pervaporasi merupaka proses pemisahan yang menggunakan membran rapat. Membran
ini dapat memisahkan campuran bahan organik azeotrop yang mempunyai titik didih hampir
sama pada tekanan atmosfer. Pemisahan pada proses ini didasarkan pada kelarutan umpan
terhadap membran bukan berdasarkan ukuran molekul umpan. Tipe membran yang
digunakan pada pervaporasi adalah homogeneous asymmetric membrane. Tenaga
pendorong yang digunakan yaitu dengan tekanan uap. Mekanisme transpor yang terjadi
adalah pelarutan (diffusion), penerapan pervaporasi adalah pada aplikasi pemisahan
berbagai campuran azeotrop.