Teknologi dan Proses Membran

12
TEKNOLOGI DAN PROSES MEMBRAN “TWO PHASE FLOW IN MEMBRANE PROCESSES: A TECHNOLOGY WITH A FUTURE” Tenaga Pendorong, Jenis Membran yang Dipakai, dan Contoh Aplikasinya di Bidang Teknik Biosistem Dosen Pengampu : Yusuf Wibisono, STP, M.Sc., Ph.D Disusun Oleh : Amalia Shinta Dewi NIM. 125100601111014 JURUSAN KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2015

Transcript of Teknologi dan Proses Membran

TEKNOLOGI DAN PROSES MEMBRAN

“TWO PHASE FLOW IN MEMBRANE PROCESSES: A TECHNOLOGY

WITH A FUTURE”

Tenaga Pendorong, Jenis Membran yang Dipakai, dan Contoh

Aplikasinya di Bidang Teknik Biosistem

Dosen Pengampu :

Yusuf Wibisono, STP, M.Sc., Ph.D

Disusun Oleh :

Amalia Shinta Dewi

NIM. 125100601111014

JURUSAN KETEKNIKAN PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2015

Table 1. Membrane processes in aqueos applications

1. Microfiltration / MF

Mikrofiltrasi merupakan suatu proses filtrasi yang menggunakan tipe membran simetrik

berpori dengan ukuran pori-pori 0,1-10 µm. Proses mikrofiltrasi menggunakan tenaga

pendorong berupa tekanan hidrostatik paling kecil yakni 0,05-0,2 MPa, dan dengan fluks

permeasi yang tinggi. Tenaga pendorong untuk proses mikrofiltrasi adalah perbedaan

tekanan yang melewati membran dan membentuk filter cake, yang mana perbedaan tekanan

tadi mendorong filtrat melewati filter cake dan membran. Mekanisme transport yang terjadi

adalah sieving (size exclusion). Sieving diartikan sebagai proses pengayakan atau

penyaringan berdasarkan ukuran partikel yang akan dilewatkan. Salah satu keterbatasan

penggunaan membran mikrofiltrasi adalah fouling pada membran yang disebabkan karena

deposisi dan adsorpsi solut atau suspended particles.

Keuntungan menggunakan membran separasi dengan mikrofiltrasi yaitu karena

operasionalnya tanpa ada perubahan fase, konsumsi energi yang relatif rendah, dan

kemampuannya untuk beroperasi pada suhu lingkungan. Salah satu kunci pengukuran

performansi proses mikrofiltrasi adalah fluks dari filtrat (permeat), didefinisikan sebagai

kecepatan aliran filtrat per unit area membran. Riset menunjukkan bahwa parameter ini

adalah fungsi kompleks dari kondisi pengoperasian (tekanan, kecepatan crossflow), sifat

membran, geometri modul, dan sifat umpan (konsentrasi, pH, dsb).

Aplikasi penggunaan membran mikrofiltrasi antara lain pemurnian air, sterilisasi, dan

proses konsentrat. Selain itu, mikrofiltrasi diaplikasikan dalam pengolahan air limbah, proses

klarifikasi minuman (seperti jus buah, wine, dan bir), continous product removal dan cell

recycle selama fermentasi dan proses downstream dari broth fermentasi, dan

plasmapheresis (pemisahan kontinyu darah dari sel plasma). Material yang dapat

dihilangkan oleh mikrofiltrasi diantaranya pasir, endapan lumpur, tanah liat, alga, dan

beberapa spesies bakteri, tetapi tidak bisa untuk virus. Namun, jika dikombinasikan dengan

disinfeksi, mikrofiltrasi dapat mengatasi mikroorganisme di air.

Dalam sebuah penelitian, salah satu proses pemisahan membran mikrofiltrasi dapat

diaplikasikan pada proses pengolahan susu sapi segar sebagai suatu proses pateurisasi

sehingga mampu mempertahankan karakteristik khasnya seperti nilai gizi pada susu.

Analisis dari hasil mikrofiltrasi ini adalah kandungan lemak, protein, jumlah mikroorganisme,

dan kadar air di dalam susu sapi yang terkandung dalam permeat. Hasil dari proses

mikrofiltrasi diperoleh susu dengan kadar lemak yang lebih rendah, kadar protein yang lebih

tinggi, dan jumlah mikroorganisme yang minimal. Susu terbaik yang dihasilkan dari penelitian

tersebut diperoleh pada kondisi mikrofiltrasi dengan beda tekan 4 bar dengan komposisi

kandungan gizi pada susu yang memiliki kadar lemak yang tidak terlalu tinggi.

2. Ultrafiltration / UF

Ultrafiltrasi merupakan suatu proses pemisahan dengan membran yang menggunakan

tipe membran asimetrik berpori dengan pori-pori berukuran 2-10 nm. Tenaga pendorong

yang digunakan sama dengan mikrofiltrasi yakni tekanan hidrostatik namun dengan besar

tekanan yang lebih kecil yaitu 0,1-0,5 MPa. Mekanisme transport utama yang digunakan

dalam ultrafiltrasi adalah sieving atau pemisahan berdasarkan ukuran partikel, tetapi

interaksi fisikokimia antara solut dan membran, dan kondisi pengoperasiannya dapat

mempengaruhi proses secara signifikan. Ultrafiltrasi digunakan untuk memisahkan molekul

besar dari solven, memisahkan molekul besar dari molekul yang lebih kecil. Komponen yang

dapat dipisahkan dengan ultrafiltrasi antara lain bakteri, koloid, dan substansi

makromolekuler lainnya, MWCO 5000-500000.

Membran ultrafiltrasi dapat menahan solut makromolekul. Retensi solut ditentukan oleh

ukuran solut. Namun, faktor lain seperti interaksi solut-solut dan solut-membran dapat

mempengaruhi retensi solut. Ultrafiltrasi biasanya dioperasikan dalam mode cross-flow

dimana umpan mengalir secara paralel. Tekanan transmembran pada ultrafiltrasi dihasilkan

dengan menekan sisi umpan (feed side) dengan suatu katup pada retentate line. Tekanan

transmembran juga dapat dihasilkan oleh tekanan negatif, dengan kata lain menyediakan

pompa pada sisi permeat yang menarik permeat dengan cara pengisapan (suction). Opsi

pertama lebih dilakukan dalam ultrafiltrasi dengan tekanan konstan sedangkan opsi kedua

digunakan untuk ultrafiltrasi dengan fluks konstan.

Tekanan transmembran dalam ultrafiltrasi cross-flow diberikan sebagai berikut :

Dimana = tekanan inlet pada sisi umpan (Pa)

= tekanan oulet pada sisi umpan (Pa)

= tekanan pada sisi permeat (Pa)

Proses membran ultrafiltrasi umumnya digunakan untuk pemisahan campuran molekul.

Selain itu, ultrafiltrasi juga digunakan untuk mengetahui konsentrasi solut, purifikasi solven,

fraksinasi solut, serta klarifikasi yang mana klarifikasi dengan ultrafiltrasi sangat menarik

karena produk yang berhasil dilewatkan tinggi (high throughput), biaya proses yang rendah

dan scale-up mudah. Ultrafiltrasi saat ini secara luas digunakan untuk proses obat-obatan

therapeutic, enzim, hormon, vaksin, produk darah dan antibodi. Tetapi, ultrafiltrasi pada

dasarnya digunakan untuk hal di bawah ini :

a) Purifikasi protein dan asam nukleat.

b) Konsentrasi makromolekul.

c) Desalting atau penghilangan garam atau senyawa molekuler ringan lainnya dari larutan

makromolekul.

d) Penghilangan virus dari produk therapeutic.

Aplikasi lain dari ultrafiltrasi ditunjukkan dengan beberapa penelitian misalnya penelitian

pada pemisahan konjak glukomanan menggunakan membran ultrafiltrasi, yang mana

glukomanan ini merupakan polisakarida dari jenis hemiselulosa yang terdiri dari ikatan rantai

galaktosa, glukosa, dan manosa. Pada penelitian tersebut digunakan membran ultrafiltrasi

poly eter sulfon dengan ukuran pori-pori 20 kda. Ada juga penelitian lain yang meneliti

kemampuan membran ultrafiltrasi dari khitosan untuk pemisahan zat warna Rhodamin B.

Keuntungan utama dari proses membran ultrafiltrasi low-pressure dibandingkan dengan

proses klarifikasi secara konvensional dan disinfeksi (post-chlorination) antara lain tidak

memerlukan bahan kimia (koagulan, disinfeksi, penyesuain pH), kualitas konstan dari treated

water menurut penghilangan partikel dan mikrobia, kepadatan proses dan plant, dan

automasi sederhana.

3. Diafiltration / Diafiltrasi

Diafiltrasi merupakan suatu proses filtrasi dimana larutan dilakukan recycle secara

kontinyu melewati peralatan membran filtrasi sehingga aliran proses yang mengandung

permeating species dapat dihilangkan. Pelarut baru ditambahkan pada bejana sehingga

konten reaktor bebas dari membrane-permeating species di bawah periode waktu. Tipe

membran yang digunakan untuk proses diafiltrasi adalah membran asimetrik berpori dengan

besar pori-pori sama dengan ultrafiltrasi yakni 2-10 nm. Tenaga pendorong yang digunakan

adalah tekanan hidrostatik dengan besar tekanan yang digunakan sama dengan ultrafiltrasi

yaitu 0,1-0,5 MPa. Mekanisme transport yang digunakan adalah prinsip sieving dan dialisis.

Proses diafiltrasi disebut sebagai teknik membran ultrafiltrasi untuk menghilangkan,

menggantikan, atau mengurangi konsentrasi garam, atau pelarut dari larutan berisi protein,

peptida, asam nukleat, dan biomolekul lainnya. Dalam proses diafiltrasi, air bersih (pelarut

baru) ditambahkan pada solid yang pekat, dan permeat dihilangkan dari sistem. Diafiltrasi

berangsur-angsur memperbaiki pemisahan antara retained dan permeable species. Aplikasi

diafiltrasi secara umum diantaranya untuk proses purifikasi campuran molekul, serta sebagai

ginjal buatan. Dalam bidang bioproses, diafiltrasi digunakan dalam proses desalting dan

buffer exchange. Dengan penerapan diafiltrasi, penghilangan garam atau solven dapat

dilakukan dengan cepat. Keuntungan lainnya menggunakan diafiltrasi yaitu konsentrasi

sampel ada dalam satu sistem, meminimalisir kontaminasi dan kehilangan sampel. Di

penelitian lain disebutkan bahwa diafiltrasi diaplikasikan sebagai proses TFF (Tangential

Flow Filtration) yang dapat dilakukan dalam kombinasi dengan berbagai kategori pemisahan

untuk meningkatkan baik hasil produk atau kemurnian. Proses TFF dengan diafiltrasi

digunakan untuk konsentrasi protein.

4. Reverse Osmosis / RO

Reverse osmosis merupakan suatu teknologi membran yang digunakan untuk

menghilangkan kontaminan dari air dengan cara menekan air di bawah tekanan melalui

membran semi permeabel. Tipe membran yang digunakan dalam RO adalah tipe

asymmetric skin-type solution membrane. Tenaga pendorong yang digunakan pada proses

RO sama seperti mikrofiltrasi, ultrafiltrasi, dan diafiltrasi, yakni tekanan hidrostatik dengan

tekanan yang terbesar yaitu 1-10 MPa. Gradien tekanan yang melalui membran harus lebih

besar dari tekanan osmotik ( ). Mekanisme transport pada RO adalah

dengan pelarutan (solution) dan difusi.

Yang dimaksud dengan osmosis adalah suatu fenomena yang terjadi secara alami,

dimana suatu larutan garam yang lemah akan berpindah menuju ke larutan garam yang

kuat. Contoh dari proses osmosis adalah ketika akar tanaman mengabsorpsi air dari tanah,

dan ginjal mengabsorbsi air dari darah. Proses osmosis terjadi secara alami tanpa adanya

energi, dan jika ingin dilakukan reverse pada proses osmosis maka diperlukan energi ke

larutan garam kuat, yakni dengan memberi tekanan. Gambaran proses osmosis normal dan

reverse osmosis dapat dilihat pada gambar di bawah.

Aplikasi reverse osmosis secara umum adalah untuk proses desalinasi atau

penghilangan garam dari air laut dan air payau. RO memiliki kapabilitas untuk

menghilangkan hingga 99%+ garam terlarut (ion), partikel, koloid, bahan organik, bakteri,

dan pyrogens dari air (meskipun tidak bisa 100% menghilangkan bakteri dan virus).

Membran RO me-reject kontaminan berdasarkan ukuran dan muatan. Kontaminan yang

memiliki berat molekul lebih besar dari 200 dapat direject dengan baik oleh sistem RO.

Demikian pula kontaminan yang memilii muatan yang lebih besar tidak dapat melewati

membran RO. Contohnya, ion sodium hanya memiliki satu muatan (monovalen) tidak bisa

direject oleh membran RO seperti kalsium, yang mana kalsium memiliki dua muatan. Maka

dari itulah kenapa sistem RO tidak dapat menghilangkan gas seperti CO2 secara baik

karena tidak terioinisasi secara tinggi ketika dalam larutan dan memiliki berat molekul yang

sangat rendah.

Reverse osmosis sangat efektif untuk treatment air payau, air permukaan,dan air tanah

baik yang alirannya besar atau kecil. Contoh industri yang menggunakan RO diantaranya

farmasi, boiled feed water, makanan dan minuman, metal finishing, dan manufaktur

semikonduktor. Salah satu penerapan RO yang unik adalah adanya unit RO portable yang

dibawa di Kashechewan, komunitas First Nation di Ontario. Komunitas tersebut meneliti

adanya kontaminasi air, hingga sekitar 1100 dari 1900 warga disana dievakuasi setelah

adanya E.coli yang ditemukan di air yang mereka gunakan. Unit RO tersebut kemudian

dibawa oleh para militer, dan dapat menghasilkan 50000 liter air per hari untuk warga disana

hingga air diperbaiki.

5. Forward Osmosis / FO

Forward osmosis merupakan suatu proses membran yang memanfaatkan proses

osmosis. FO bekerja dengan adanya dua larutan yang memiliki konsentrasi berbeda yang

dipisahkan oleh membran semi permeabel selektif. Tipe membran yang digunakan dalam

FO adalah thin film composite membrane (TFC). Struktur TFC tersusun dari beberapa layer,

polyamide (<200 nm) terdeposit di atas layer berpori polyethersulfone atau polysulfone

(sekitar 50 mikron). Konfigurasi ketiga layer tersebut memberikan sifat high rejection dari

material yang tidak diinginkan (seperti garam), kecepatan filtrasi tinggi, dan kekuatan

mekanis yang baik. Lapisan atas polyamide bertanggungjawab untuk high rejection dan

dipilih karena permeabilitasnya terhadap air dan relatif tidak permeabel terhadap berbagai

zat terlarut lainnya seperti ion garam dan molekul yang tidak difiltrasi. Tenaga pendorong

yang digunakan pada proses FO berbeda dengan RO meskipun sama-sama menggunakan

proses osmosis, yakni FO menggunakan gradien konsentrasi dan tanpa adanya tekanan.

Mekanisme transpor yang digunakan yakni pelarutan (solution) dan difusi.

Aplikasi FO antara lain pada osmosis dengan tekanan yang lambat (pressure retarded

osmosis) dan desalinasi air. Penggunaaan FO lainnya adalah pada aplikasi modern FO

diantaranya untuk pengolahan air limbah serta pemurnian air, tujuan penggunaan FO pada

pengolahan limbah adalah agar energi yang digunakan selama proses rendah untuk

mengolah air limbah yang mengandung konsentrasi logam berat yang rendah. Forward

osmosis juga digunakan pada pemurnian air seperti pada hydration bags. Konsep hydration

bags telah dikembangkan untuk militer dan dalam situasi darurat ketika air dalam kondisi

yang tidak memungkinkan. Dalam hydration bags, larutan edible draw (gula atau minuman

serbuk) dikemas pada sealed bag yang terbuat dari membran FO semipermiabel. Ketika

pencelupan bag ke dalam larutan encer, air berdifusi ke daam bag dalam kaitan perbedaan

tekanan osmotik dan pengenceran larutan solid draw awal secara lambat. Pada akhir

proses, larutan yang encer tersebut dapat dikonsumsi sebagai minuman manis yang

mengandung nutrisi dan mineral.

FO juga dapat digunakan pada proses pangan. FO memiliki beberapa keuntungan

sebagai proses untuk mengkonsentrasi minuman dan liquid food, proses operasi pada suhu

rendah dan tekanan rendah yang mempertimbangkan retensi sensori (rasa, aroma, dan

warna) dan nilai nutrisi (vitamin) yang tinggi, high rejection, dan potensi membran fouling

yang rendah dibandingkan dengan proses membran bertekanan.

6. Dialysis / Dialisis

Dialisis merupakan perpindahan molekul oleh difusi dari konsentrasi yang tinggi menuju

konsentrasi rendah melalui membran semi permiabel. Tipe membran yang dipakai adalah

symmetric porous membrane. Tenaga pendorong yang digunakan adalah gradien

konsentrasi. Mekanisme transpor yang terjadi pada dialisis adalah Dialisis adalah bentuk

difusi yang dikendalikan oleh gradien konsentrasi yang memisahkan substansi dalam larutan

melalui membran semipermiabel. Saat mendialisis konsentrasi solut tinggi melawan dialisis

buffer encer, maka terdapat perpindahan net dari air dan garam ke unit dialisis. Dengan kata

lain, molekul yang dipindahkan berasal dari larutan hipertonik menuju hipotonik seperti

gambar di bawah.

Dialisis diaplikasikan sebagai proses penyaringan darah pada ginjal buatan. Dalam dunia

medis dialisis digunakan untuk menghilangkan buangan dan cairan berlebih dari darah yang

mana ginjal tidak dapat dilakukan oleh ginjal. Ada dua macam dialisis yang digunakan, yaitu

peritoneal dialysis (PD) dan hemodialysis (HD). Pada PD, darah dibersihkan di dalam tubuh.

Dalam PD, pipa halus yang disebut catheter digunakan untuk mengisi abdomen dengan

cairan pembersih atau larutan PD. Larutan PD ditempatkan dalam peritoneum. Membran

peritoneal menyaring buangan dan fluid dari darah ke larutan. Larutan mengandung gula

dextrose yang akan menarik buangan dan fliud berlebih ke rongga abdominal. Buangan dan

fluid tersebut lalu meninggalkan tubuh ketika larutan PD mengalir. Yang kedua adalah HD,

dimana darah disaring di luar tubuh. Selama treatment HD, darah dipompa keluar oleh alat

melalui dialyzer. Dalam hal ini, dialyzer berperan sebagai membran semipermeabel.

7. Electrodialysis / ED

Elektrodialisis merupakan proses pemisahan secara electrochemical dimana ion

ditransfer melalui pertukaran ion oleh arus DC. Tenaga pendorongnya berupa potensial

elektrik untuk mentransfer ionic species dari air melalui katoda dan anoda. ED secara selektif

menghilangkan padatan yang terlarut berdasarkan muatan elektrik, dengan mentransfer ion

air meleaui membran semipermiabel. Tipe membran yang digunakan untuk ED adalah

symmetric ion-exchange membrane dengan tenaga pendorong berupa potensial elektrik.

Gambaran sistem ED dapat dilihat pada gambar di bawah.

Mekanisme transpor pada ED adalah donnan exclusion. Yang dimaksud dengan donnan

exclusion menurut IUPAC yaitu reduksi dalam konsentrasi ion yang bergerak (mobile ions)

dalam membran pertukaran ion dalam kaitan dengan adanya ion yang diam (fixed ions).

Aplikasi ED umumnya untuk produksi asam dan basa. Hal itu didasarkan pada prinsip ED

yang menggunakan potensial elektrik dan merbedaan muatan sehingga dapat memisahkan

spesies berdasarkan jenis muatannya.

8. Electrodialysis Water Splitting / EWS

Elektrodialisis dapat digunakan dalam pemisahan air (water splitting) sehingga disebut

electrodialysis water splitting. Pada EWS, tenaga pendorong yang digunakan sama seperti

elektrodialisis (ED) yakni potensial elektrik, serta mekanisme transpor yang pula yaitu

donnan exclusion. EWS menggunakan tipe membran bipolar. Membran bipolar merupakan

tipe membran penukar ion berlapis, terdiri dari dua lapisan polimer yang membawa muatan

yang diam (fixed charges), hanya satu yang permeabel untuk anion dan yang lainnya hanya

untuk kation. Pada unit elektrodialisis, membran bipolar berkontak dengan asam

terkonsentrasi pada sisi permeabel kation dan dengan basa terkonsentrasi pada sisi

permeabel anion. Gambaran unit elektrodialysis dengan adanya membran bipolar dapat

dilihat pada gambar di bawah.

ED-BPM (electrodialysis with bipolar membrane) dapat digunakan untuk produksi asam

dan basa dari garam netral. ED-BPM merupakan proses membran reaktor dimana reaksi

dan pemisahan terjadi pada unit yang sama atau kadangkala pada membran yang sama –

pemisahan air (water splitting) tanpa adanya gas yang terlibat dalam reaksi hanya dapat

ketika produk reaksi dipisahkan seketika, sebaliknya reaksi kebalikan, suatu rekombinan ke

air tidak dapat dicegah. Cakupan aplikasi EWS dapat digambarkan pada diagram di bawah

ini.

9. Membrane distillation / MD

Membran destilasi merupakan proses dimana membran hidrofobik memisahkan larutan

pada suhu dan komposisi berbeda. Perbedaan suhu melewati membran menghasilkan

gradien tekanan uap air, menyebabkan transfer uap air melalui pori-pori dari sisi tekanan uap

air tinggi ke yang lebih rendah. Tipe membran yang digunakan adalah symmetric porous

hydrophobic membrane dengan material PTFE (polytetrafluorethylene) dan PP

(polypropylene). Tenaga pendorongnya adalah tekanan uap. Mekanisme transpor yang

terjadi adalah secara difusi. Ketika porous hydrophobic membrane memisahkan dua larutan

pada suhu berbeda, transfer massa selektif menyeberangi membran, menjadikan proses ini

ditempatkan pada tekanan atmosfer dan suhu yang lebih rendah dari titik didih larutan. Sifat

hidrofobik pada membran mencegah transfer fase liquid melewati pori-pori partisi selagi uap

air ditranspor dari warm side, didinginkan pada permukaan yang dingin.

Berdasarkan gambar di atas, prinsip MD adalah pada satu sisi membran liquid

dipanaskan sehingga terjadi evaporasi dan uap lewat, kemudian pada sisi yang lain terjadi

pendinginan dengan kondensasi uap dan terjadi penghilangan air. Aplikasi MD secara umum

adalah pemisahan liquid-solid. Contohnya pada pemisahan campuran EtOH – air (mencapai

30-40 vol%), pemisahan garam dari air (misal air untuk sistem pemanas, dan desalinasi air

laut.

10. Membrane Contactors / MC

Membran kontaktor merupakan alat yang mana fase gas dan liquid mengalami kontak

langsung dengan lainnya, denga tujuan transfer massa antar dua fase tanpa membuyarkan

satu fase dengan lainnya. Penggunaan dari alat ini yaitu penghilangan atau dissolution gas

dalam air. Tipe membran yang digunakan pada MC adalah symmetric porous membrane

ataupun membran liquid. Tenaga pendorong yang digunakan dalam membran kontaktor

yakni potesial kimia. Mekanisme transpor yang terjadi adalah pelarutan (solution) dan difusi.

Aplikasi membran kontaktor antara lain pada ekstraksi solven.

11. Membrane Reactor / MR

Membran reaktor merupakan proses memadukan proses reaksi dan proses reaksi produk

dalam satu tahap yang simultan sehingga terjadi pengadukan bahan baku secara kontinyu

dan menjaga proses perpindahan massa yang besar antara fase yang saling tidak larut. Tipe

membran yang digunakan adalah homogeneous atau membran berpori. Tenaga

pendorongnya berupa potensial kimia. Mekanisme transpor yang terjadi yakni selective

sorption dan difusi. Pronsip operasi membran reaktor digambarkan pada gambar dibawah

ini.

Berdasarkan gambar tersebut minyak akan berbentuk emulsi atau tetesan tersuspensi di

dalam alkohol saling tidak larut akibat adanya berbagai gaya permukaan. Aplikasi MR antara

lain untuk pengolahan limbah dan selective oxidation.

12. Liquid Membrane / LM

Membran liquid merupakan proses membran yang memisahkan fase liquid yang mana

memisahkan dua larutan. Tipe membran yang digunakan adalah porous support membrane

wetted by organic liquid. Tenaga pendorong yang digunakan yakni potensial kimia.

Mekanisme transpor yang terjadi yaitu difusi dan reaksi reversibel. Membran liquid

digunakan untuk penghilangan dan recovery logam dan antibiotik. Skema liquid supported

membrane dapat dilihat pada gambar di bawah.

13. Pervaporation

Pervaporasi merupaka proses pemisahan yang menggunakan membran rapat. Membran

ini dapat memisahkan campuran bahan organik azeotrop yang mempunyai titik didih hampir

sama pada tekanan atmosfer. Pemisahan pada proses ini didasarkan pada kelarutan umpan

terhadap membran bukan berdasarkan ukuran molekul umpan. Tipe membran yang

digunakan pada pervaporasi adalah homogeneous asymmetric membrane. Tenaga

pendorong yang digunakan yaitu dengan tekanan uap. Mekanisme transpor yang terjadi

adalah pelarutan (diffusion), penerapan pervaporasi adalah pada aplikasi pemisahan

berbagai campuran azeotrop.