SUCI DARIAH-FDK.pdf

121
ANALISIS FRAMING ISU PEMBERITAAN FILM INNOCENCE OF MUSLIM PADA REPUBLIKA ONLINE DAN DETIKCOM SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi sebagai Persyaratan untuk memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Disusun Oleh: Nama: Suci Dariah NIM : 108051100029 KONSENTRASI JURNALISTIK FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H/2013M

Transcript of SUCI DARIAH-FDK.pdf

ANALISIS FRAMING ISU PEMBERITAAN

FILM INNOCENCE OF MUSLIM PADA

REPUBLIKA ONLINE DAN DETIKCOM

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi sebagai Persyaratan

untuk memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Disusun Oleh:

Nama: Suci Dariah

NIM : 108051100029

KONSENTRASI JURNALISTIK

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434 H/2013M

{-

ANALISIS FRAMING ISU PEMBERITAAN FILM.INNOCENCE OF MUSLIM PADA RNPTIBLIXE ONLINEDAN

DETIKCOM

Skrpisi

Diajukan untuk Memenuhi memperoreh Gelar sarjana Komunikasi Islam(S.Kom.I)

Oleh

Suci Dariah

Nim: 10805trc0029

Dibawah Bimbingan

!

x(ffiNrnasr JURNALTSTmJURUS$I XdUUNU<aSr DAf{ pEnTyIARAN rSLAM

FAKIILTAS pAKWAH DAN KOMUNTKAST:

IIN. I.IERS ITAS ISLAM NE GERI

SYAR]F HIDAYATI'LLAH

JAKARTA

r43HW2013D.{

0199303t004

i-

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul ANALISIS FRAMTNG ISU PEMBERTTAAN FILM

INOCENCE OF MOESLEM PADA REPUBLIKA ONLINE DAN DETIITCOM

telah diuj ikan dalam sidang munaqasyah Fal<ultas I lmu Dakwah dan I lmu Kornunikasi

UIN Syarif Hidayatul lah Jakarta pada Hari Senin, tanggal2g lul i 2013, Skripsi ini telah

diterirna sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.

Korn. I) pada Jurusan Manajemen Dakwah.

C ipu ta t , 29 Ju l i 2013

Sidang Munaqasyah

Ketua Merangkap Anggota

a 2 , 4 , /

,/ilyr/vv ' . , 11

RubiVana[,MA

NIP. I 9730822 199803 2001

Sekretaris Merangkap Anggota

t h- II Vt lrilbt,t a t , t ' II t t - v I

,Ade Rina Farida, M.Si

NtP. I 97705 132007012007012018

Penguji I I

Tantan Hermansyah, M.Si

NrP. I 97 6061720050 I 0006

Anggota,

Penguji I

G*'Dr. Gun Gun Heryanto, M.Si

NIP.l 97608 I 2200501 I 005

10r993031004

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelarr sarjana 1 (S1) Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini, saya telah cantumkan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya saya ini merupakan hasil plagiat atau hasil

jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Juli 2013

Suci Dariah

i

ABSTRAK

Suci Dariah

Analisis Framing Isu Pemberitaan Film Innocence of Muslim Pada Republika Online

dan Detikcom

Innocence of Muslims adalah sebuah film yang dibuat pada tahun 2012 dan berisi

tentang hinaan terhadap umat Islam dan juga Nabi Muhammad. Beredarnya trailler film ini di

youtube yang telah membawa gejolak diberbagai negara dengan masyarakat mayoritas Islam

di Dunia pada awal bulan September 2012. Isu terkait pemberitaan film Innocence of Muslim

menjadi perhatian media massa,tidak terkecuali Republika Online dan Detikcom.

Kemudian muncul pertanyaan, Bagaimana sudut pandang Republika online dan

Detikcom terhadap isu pemberitaan film Innocence of Muslim? Bagaimana Republika online

dan Detikcom membingkai isu pemberitaan film Innocence of Muslim ini dalam beritanya?

Film Innocence of Muslim, film yang dianggap telah menistakan Nabi Muhammad

saw. Republika online memiliki sudut pandang yang berbeda dengan Detikcom. Republika

online menyebutkan bahwa sikap Republika Online mengecam penayangan film tersebut.

ROL juga meminta pendapat para tokoh-tokoh ulama Indonesia karena film tersebut

memancing kemarahan umat Muslim. ROL sebagai media Islam juga ikut memperjuangkan

suara umat Islam tapi kita tidak mendukung aksinya demo yang luar batas sehingga

menimbulkan korban jiwa. Berbeda dengan detikcom menyatakan Sudut pandang Detikcom,

adanya kontroversi, bentuk ketidakpahaman seseorang terhadap bagaimana menghargai

keyakinan orang lain.

Fokus penelitian ini adalah delapan berita yang berkaitan dengan film Innocence of

Muslim di Republika online dan Detikcom edisi September 2012. Penelitian ini

menggunakan paradigma konstruktivis dan pendekatan yang dipakai adalah kualitatif untuk

menganalisa berita Republika online dan Detikcom dengan menggunakan perangkat model

Robert N Entmen yang menggunakan empat unsur define problem, diagnose causes, make

moral judgement, treatmen recomendation.

Hasil penelitian menunjukan Republika online cenderung melihat isu pemberitaan

film Innocence of Muslim sebagai masalah moral. Republika online menilai tidak adanya

saling menghormati antar umat beragama sehingga menimbulkan munculnya film Innocence

of Muslim film yang telah menghina Nabi Muhammad saw, Republika online

merekomendasikan sesuai dengan bingkai permasalahan moral yang dikembangkannya, agar

menyikapinya dengan cara, umat Islam tidak terpancing dan melakukan tindakan kekerasan.

Agar tidak menimbulkan citra yang tidak baik terhadap Islam. Detikcom melihat film

Innocence of Muslim dari masalah hukum, karena Detikcom menilai produser film bisa

dikatakan kriminal karena ia membuat film ini dengan menimbulkan banyak kerusuhan.

Detikcom merekomendasikan sesuai dengan bingkai hukum yang dikembangkannya agar

kasus ini diproses hukum. Proses hukum dianggap hal yang paling adil untuk menyelesaikan

kasus isu pemberitaan film Innocence of Muslim ini

ii

KATA PENGANTAR

Tiada kata yang patut kita lantunkan selain puji syukur kehadirat Allah

SWT Tuhan yang Maha Agung yang dengan limpahan anugerah dan nikmat yang

tak terukur kepada kami selaku peneliti, sehingga dapat memulai dan

menyelesaikan penelitian ini. Shalawat teriring salam semoga senantiasa tercurah

kepada junjungan baginda Nabi Besar Muhammad SAW. Amien.

Peneliti menyadari adanya kekurangan dan kelemahan yang melekat pada

diri peneliti, khususnya pada penyelesaian skripsi ini. Namun Alhamdulillah

dengan keterbatasan dan kekurangan ini akhirnya peneliti bisa menyelesaikan

penelitian ini. Hal ini tidak terwujud sendirinya melainkan karena dukungan dan

bantuan dari banyak pihak baik moril maupun materi, sehingga banyak ucapan

terimakasih peneliti ucapkan kepada:

1. Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi.

2. Pembantu Dekan Bid. Akademik Drs. Wahidin Saputra, MA,

Pembantu Dekan Bid. Adm. Umum Drs. Mahmud Jalal MA, Pembantu

Dekan Bid. Kemahasiswaan Drs. Studi Rizal LK, MA;

3. Ketua Jurusan konsentrasi jurnalistik ibu Rubiyanah MA, yang telah

memberikan sarana dan prasarana yang baik selama peneliti berada di

kampus ini.

iii

4. Sekertaris Jurusan konsentrasi jurnalistik Ibu Ade Rina Farida M.Si,

yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan nilai akademis di

kampus tercinta ini;

5. Dr. H. Arief Subhan MA selaku pembimbing yang telah membimbing

peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini dengan baik;

6. Bapak, Ibu Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,

khususnya jurusan konsentrasi jurnalistik yang telah memberikan

wawasan ke-ilmuan, mendidik dan mengarahkan peneliti selama

peneliti berada pada masa kuliah;

7. Bapak, Ibu pengawas Perpustakaan Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi yang telah membantu peneliti dalam mencari berbagai

literature yang menunjang untuk skripsi ini;

8. Seluruh pihak Republika Online yang telah membantu peneliti dalam

menyediakan wadah bagi peneliti untuk melakukan penelitian tersebut,

khususnya pada Mba Erna dan Mas Heri Ruslan selaku Asiten

Redaktur yang telah bersedia menjadi narasumber dalam penelitian ini.

Serta juga pada pihak Detikcom khususnya pada Mas Nanang dan

Oktamandjaya Wiguna selaku Ketua Redaktur Harian Internasional

yang menyempatkan diri di sela kesibukannya untuk menjadi

narasumber dalam penelitian ini.

9. Kedua orang tua tercinta, Ibu Ma’wah dan Bapak Toto Sugiarto atas

kasih sayang, doa, motivasi yang telah diberikan, sehingga penulis bisa

menyelesaikan skripsi ini.

iv

10. Kepada suamiku tercinta Panji Nugraha yang telah memberikan kasih

sayang, doa, motivasi dan materi yang telah diberikan sehingga penulis

dapat menyelesaikan skrisi ini. Tak terlupakan untuk myAlif anakku

yang selalu membuat semangat penulis untuk menyelesaikan skripsi

ini.

11. Sahabat-sahabat Jurnalistik angkatan 2008, khususnya rekan-rekan

kelas A, dan angkatan 2010 khusunya kelas A yang telah memberikan

dukungan dan ikatan persahabatan serta keluarga kecil selama peneliti

berada di masa kuliah, kebahagiaan serta keakraban yang tidak akan

terlupakan.

12. Kepada teman-teman KKN ANDALUSIA yang telah memberikan

semangat, dorongan dan do’a yang tulus kepada peneliti dalam

menyelesaikan skripsi ini.

13. Serta pihak-pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan

skripsi ini yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu namun tidak

mengurangi rasa hormat dan ucapan terimakasih kepada mereka

semua.

Jakarta, Juli 2013

Suci dariah

108051100029

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ..................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................. v

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ...................................... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................... 5

D. Tinjauan Pustaka ..................................................................... 6

E. Metodelogi Penelitian..................................................... ......... 7

F. Sistematika Penulisan ............................................................. 10

BAB II LANDASAN TEORITIS

A. Media Massa............................................................................. 12

1. Media online.......................................................................... 12

2.Karakteristik Media

Online……..………..................................................................14

3. Media elektronik...................................................................15

B. Film sebagai Media.................................................................. 16

C. Pengertian Analisis Framing .................................................... 18

D. Media sebagai Agen Konstruksi Sosial Atas Realitas dan

media dalam paradigma konstruktivis ..................................... 26

E. Penistaan Agama ..................................................................... 30

vi

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Profil Republika Online ........................................................... 32

1. Sejarah singkat Republika Online ..................................... 32

2. Visi Misi Republika Online ............................................... 34

3. Struktur organisasi Republika Online ................................ 34

4. Produk Republika Online ................................................... 35

5. Prinsip Republika Online ................................................... 36

B. Profil Detikcom ........................................................................ 37

1. Sejarah singkat Detikcom .................................................. 37

2. Visi Misi Detikcom ............................................................ 40

3. Struktur Organisasi Detikcom ............................................ 41

4. Kanal Detikcom ................................................................. 41

BAB IV TEMUAN DAN ANALISA DATA

A. Temuan Analisis Framing berita film Innocence of Muslim di

Republika online ....................................................................... 45

1. Berita dan artikel terkait film Innocence of Muslim ........ 46

2. Paparan singkat objek Peneliitian ..................................... 47

3. Analisis framing Entmen kasus isu Pemberitaan film

Innocence of Muslim ........................................................ 47

a. Republika Online tanggal 13 September 2012 ............... 48

b. Republika Online tanggal 14 september 2012 ............... 51

c. Republika Online tanggal 16 september 2012 ............... 53

d. Republika Online tanggal 19 September 2012 ............... 55

B. Temuan Analisis framing Isu Pemberitaan film Innocence of

Muslim Pada Detikcom ........................................................... 58

1. Berita dan artikel terkait film Innocence of Muslim ....... 59

2. Paparan singkat objek Peneliitian .................................... 60

3. Analisis Framing Entmen kasus isu Pemberitaan

film Innocence ofMuslim ................................................. 60

a. Detikcom tanggal 14 September 2012 ........................ 60

b. Detikcom tanggal 15 september 2012 ......................... 63

vii

c. Detikcom tanggal 15 september 2012 ......................... 66

d. Detikcom tanggal 19 September 2012 ........................ 68

C. Perbandingan Framing Republika online dan Detikcom ............. 70

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................... 77

B. Saran ...................................................................................... 78

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 80

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1

`

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dunia Islam pada September 2012 dikejutkan dengan adanya sebuah film

tentang Nabi Muhammad Saw yaitu Innocence of Muslim yang dipublikasikan di

Youtube. Film tersebut berdurasi sekitar 20 menit itu dibuat oleh warga Amerika

Serikat keturunan Mesir, Nacoula Sam Bacile. Kontent Film ini dibuka dengan

masyarakat Muslim Mesir, yang sedang membakar rumah-rumah umat kristen

Mesir, sementara pasukan keamanan Mesir hanya berdiri menyaksikan. Adegan

berikutnya Istrinya, Khadijah ditunjuk untuk membuat Al-Quran berdasarkan

ayat-ayat perjanjian lama dan perjanjian baru. Pengikut Nabi Muhammad saw

digambarkan sebagai pembunuh biadab yang haus kekayaan dan bertekad

membunuh semua perempuan dan anak-anak. Lalu diceritakan seorang George

atau biografi Nabi Muhammad Saw yang dibesarkan oleh seorang kakek, lalu

George diambil oleh seorang wanita kaya bernama Condalesa sebagai seorang

budak, dan mereka akhirnya menikah (seperti cerita Nabi Muhammad menikah

dengan Siti Khadijah).

Didalam film tersebut, awalnya Nabi Muhammad saw memiliki sifat baik

namun setelah malaikat Jibril datang kepadanya dan menyatakan beliau adalah

seorang Nabi, Nabi Muahammad Saw menjadi sombong dan mengambil

kekuasaan disana sini. Selanjutnya diceritakan Nabi Muhammad Saw menghina

agama lain, dan mulai melakukan kekerasan serta pencurian. Nabi Muhammad

1

2

`

Saw membantai siapa saja yang berbicara buruk mengenai dirinya dan suatu

waktu memaksa seorang pria untuk memenggal kepala saudaranya sendiri. Tak

hanya itu, di film itu diceritakan Nabi Muhammad memperkosa wanita, menjual

anak-anak sebagai budak, dan membuat hukum agama munafik yang hanya

melayani untuk memperkaya dirinya sendiri. Secara garis besar di film ini

menggambarkan sosok Nabi Muhammad Saw secara fisik, lengkap dengan

dialog-dialog, interaksinya dan berbagai hal lain yang tidak patut diutarakan

dalam media. Film ini banyak menuai protes secara besar-besaran di seluruh

belahan dunia, diantaranya di Libya, Mesir, Yaman, Indonesia, Malaysia,

Pakistan, Perancis dan di negara lainnya. Film tersebut dinilai telah merendahkan

Islam dan Nabi Muhammad. Film ini juga dikecam oleh Gereja Kristen Ortodoks

Koptik di Los Angeles yang menyatakan film ini adalah bentuk “ penghinaan

terhadap jantung keyakinan umat Islam dan umat beragama lainnya”.

Sky News menyatakan bahwa film ini adalah film “ anti Islam” dan

dirancang untuk membuat marah umat Muslim. Film ini juga didukung oleh

pastor Terry Jones, orang yang sebelumnya dikenal karena aksi pembakaran al-

quran-nya yang juga mengakibatkan berbagai kerusuhan. Pada tanggal 11

September 2012, Jones menyatakan “ film ini adalah produksi Amerika, tidak

dirancang untuk menyerang umat Muslim, namun untuk menujukan ideologi

Islam yang rusak”.1

1 id.wikipedia.org/wiki/Innocence_of_Muslims

3

`

Berdasarkan pengakuan dari pemeran film Innocence of Muslims,

diketahui bahwa pada awalnya film itu adalah genre drama dengan judul Desert

Wariors. Film ini sendiri seharusnya bercerita tentang peristiwa kuno yang terjadi

2 ribu tahun yang lalu. Para pemeran film tersebut juga merasa terkejut setelah

penulisan skenario yang berubah secara drastis. Cindy Lee Garcia (yang

memerankan karakter dari ibu calon pengantin Nabi Muhammad saw)

mengungkapkan bahwa ia merasa ditipu dan berencana untuk mengajukan

tindakan hukum menuntut “Sam Bacile”. Sarah Abdurrahman, produser On the

Media di Washington, menyaksikan trailer film ini dan menyimpulkan bahwa

semua dialog film ini dialih-suarakan (dubbing) setelah syuting selesai.2

Konflik merupakan hal yang normal dalam kehidupan. Karena konflik

merupakan bagian dari kehidupan. Namun, agar konflik tersebut dapat

mendewasakan semua pihak, berbagai kepentingan yang saling berbenturan harus

diakomodasikan secara bijaksana. Fungsi media menjadi sangat penting untuk

meredakan konflik tersebut. Berita sebagai konstruksi realitas, tentunya dibangun

atas penyusunan bahasa yang terbentuk dari kumpulan kata-kata. Dalam

konstruksi realitas , bahasa merupakan unsur pertama dan instrumen pokok untuk

mencitrakan realitas.3

Sebagai alat penyampai berita, penilaian , atau gambaran umum tentang

banyak hal, media mempunyai kemampuan untuk berperan sebagai instuisi yang

2 ibid

3 Ibnu Hamad, Agus Sudibyo, M. Qodari. Kabar-kabar Kebencian Prasangka di Media

Massa, (Jakarta: ISAI,2001).h. 69.

4

`

dapat membentuk opini publik. Dalam berita ada karakteristik intristik yang

dikenal sebagai nilai berita (news value). Nilai berita ini menjadi ukuran yang

berguna atau yang bisa diterapkan untuk menentukan kelayakan berita

(newsworthy) Peristiwa-peristiwa yang memiliki nilai berita adalah mengandung

aktualitas ( timeliiness), kedekatan ( proximty), hal baru (novelty), dampak

(consequense), konflik (conflict), ketegangan (suspence), kemanusiaan (human

interest),kejahatan dan seks.

Pers, sesuai dengan sifatnya yang dimilikinya selalu menyajikan

informasi yang terbaru bagi para pembacanya. Disamping sebagai unsur

aktualitas, informasi mengandung dan meyebarkan ide-ide atau opini yang

dianggap baru dan relevan sesuai kondisi masyarakat dimana pers itu berada.

Menurut MacQuail, media massa memiliki kekuatan besar antara lain: media

massa dapat menarik perhatian dalam memecahkan masalah, media massa dapat

memberikan legitimasi atau status pada seseorang, media massa merupakan

saluran persuasi dan mobilisasi, media massa merupakan wahana yang dapat

memberikan penghargaan dan keputusan kepada publik.4

Berangkat dari permasalahan di atas penelitian ini akan menggunakan

teknik framing yang dikemukakan oleh Robert N. Entmen. Secara umum peneliti

berusaha melihat bagaimana konstruksi isu pemberitaan film Innocence of Muslim

pada Republika online dan Detik.com (apakah mendukung,menentang atau netral).

Maka dari itu isu pemberitaan film Innocence of Muslim cukup menarik untuk

4 Dennis McQuail, Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, Terjemahan Agus

Dharma, dkk, (Jakarta: Erlangga, 1996),h. 3

5

`

disimak. Untuk itu peneliti mengambil judul “Analisis framing Isu Pemberitaan

Film Innocence Of Muslim pada Republika online dan Detik.com

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam pembahasan. Penulis membatasi

berita film Innocence of Muslim pada media online Republika dan Detik,

pada periode September 2012.

Adapun perumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Republika Online dan Detik.com, mendefinisikan

pemberitaan film Innocence of Muslim ?

2. Bagaimana Republika Online dan Detikcom memberikan sumber

masalah dalam berita film Innocence of Muslim yang ditayangkan

menjadi headline?

3. Bagaimana Republika online dan Detik.com membuat keputusan moral

pada berita film Innocence of Muslim ?

4. Bagaimana Republika online dan Detik.com menekan penyelesaian

pada masalah pemberitaan film Innocence of Muslim ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara Republika Online

dengan Detikcom membingkai pemberitaan film Innocence of Muslim

6

`

2. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada

pengembangan keilmuan komunikasi, terutama komunikasi massa yang

terkait dengan model analisis framing atas media massa, khususnya model

Robert N Etmen.

3. Manfaat Praktis

Memberi sumbangsih ilmiah dalam studi framing mengenai berita

di media online terhadap suatu kasus. Dalam hal ini adalah berita film

Innocence of Muslim di Republika online dan Detikcom. Selain itu

penelitian ini dapat memberikan pengetahuan bagi mahasisiwa

khususnya jurnalistik.

D. TINJAUAN PUSTAKA

Pada penelitian ini penulis menggunakan skripsi sebagai referensi

atas rujukan bagi penulis dalam merumuskan permasalahan, dan sekaligus

sebagai referensi tambahan selain buku, koran dan artikel. Adapun

beberapa judul penelitian yang penulis dapatkan yaitu sebagai berikut.

“Analisis Framing Tajuk rencana Harian Kompas Tentang Konflik Nuklir

Iran” karya Nauval Avicenna mahasiswa jurnalistik , “Analisis Framing

Pemberitaan Gayus Tambunan di Republika dan Media Indonesia Periode

November 2010” karya Ririn Restu Utami mahasiswa Jurnalistik,

“Analisis Framing Pemberitaan Naturalisasi Pemain Tim Nasional

Indonesia Pada Rubrik Ole Naional Pada Tabloid Bola” karya Cahya

Mulya Ningrum mahasiswa jurnalistik. Penulis memilih skripsi tersebut

7

`

ubtuk dijadikan sebagai acuan karena perangkat penelitian yang digunakan

sama dengan penelitian yang penulis lakukan. Tentunya terdapat

perbedaan antara skripsi tersebut dengan skripsi penulis yakni mengenai

kasus yang diangkat, media massa yangbmenjadi objek penelitian, konsep

yang digunakan, dan hasil temuan analisis data.

E. METODOLOGI PENELITIAN

1. Metodelogi penelitian

Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis dan pendekatan

yang digunakan adalah bersifat deskriptif kualitatif. Data-data berbentuk

kata-kata, kalimat-kalimat, narasi-narasi. Data ini berhubungan dengan

kategorisasi, karakteristik berwujud pertanyaan atau berupa kata-kata5.

Dari data di lapangan mengenai pokok-pokok permasalahan yang akan

dikaji , data-data dikumpulkan dengan cara melakukan wawancara pada

penulis berita atau redaktur dari media yang akan diteliti. Analisis data

kualitatif digunakan bila data-data yang terkumpul dalam riset data

kualitatif. Data ini berupa kata-kata, kalimat-kalimat atau narasi-narasi,

baik yang diperoleh dari wawancara untuk mengungkap isi teks berita

yang dimuat dari media tersebut.

Subjek dan objek Penelitian

Untuk melakukan penelitian yang akurat serta mendapatkan data-data

yang valid maka subjek penelitian adalah media online Republika online

5 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, hlm 37

8

`

dan Detik.com. objek yang dimaksud adalah berita film Innocence of

Muslim.

1. Prosedur Penelitian

Pada dasarnya penelitian dalah mencari kebenaran suatu masalah, melalui

kegiatan mengumpulkan fakta-fakta, menganalisisnya,menginterpretasikan

dan menarik kesimpulan yang merupakan wujud kebenaran yang dicari.6

Prosedur penelitian data, meliputi penelitian data dari Republika Online

dan Detikcom. Hasil wawancara mendapatkan bukti dari media bahwa

dalamberita yang dimuat terbukti berdasarkan informasi dari data yang

ada, penulis melakukan riset dan menjabarkannya sebagai prosedur untuk

memperoleh data skripsi yang akurat.

2. Teknik Pengumpulan Data

Penulis melakukan pengumpulan data dengan melakukan tahapan-

tahapan sebagai berikut :

a. Observasi, penelitian ini menggunakan observasi teks yaitu melalui

data primer dan sekunder. Data primer yaitu teks berita seputar

pemberitaan film Innocence of Muslim. Data sekunder, yaitu berupa

buku-buku, maupun tulisan lain yang berkaitan dengan objek studi ini.

b. Wawancara,

Wawancara dalam riset kualitatif yang disebut sebagai wawancara

mendalam atau wawancara intensif .7 Dengan tujuan mendapatkan data

6 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi. Edisi ke-1, cet ke-3, Jakarta Kencana

2008. hlm 36 7 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi. Edisi ke-1, cet ke-3, Jakarta

Kencana 2008. hlm 36

9

`

yang mendalam. wawancara ini juga akan dilakukan bersama narasumber

yang merupakan redaksi Republika online dan Detik.com.

c. Dokumentasi

Dokumentasi sebagai suatu metode pengumpulan data, bertujuan

menggali data-data secara sistematis dan objektif, ini juga sebagai

instrumen pengumpulan data yang bertujuan menddapatkan informasi

yang mendukung analisis dan interpretasi data8. Perolehan data dilakukan

dari internet dengan beberapa website yang ada sebagai masukan

pendapat, sekaligus sebuah perbandingan dari berbagai media yang

diberitakan. Peneliti juga menggunakan beberapa referensi buku yang

terdapat di Fakuultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, dan

Perpustakaan UIN JKT.

2. Analisis Data

Berangkat dari permasalahan di atas penelitian ini akan

menggunakan teknik framing yang dikemukakan oleh Robert N Entmen.

Frame dalam berita timbul dalam dua level. Pertama, konsepsi mental

yang digunakan untuk memproses informasi dan sebagai karakteristik dari

teks berita. Kedua, perangkat spesifik dari narasi berita yang dipakai untuk

membangun pengertian mengenai peristiwa. Framing dalam berita

dilakukan dengan empat cara, yakni : Pertama, identifikasi masalah

(problem identification), yaitu bagaimana suatu peristiwa atau isu itu

8 Rachmat Kriyantono, Teknis Praktis Riset Komunikasi, hlm 100

10

`

dilihat? Sebagai apa? Atau sebagai masalah apa?; Kedua, identifikasi

penyebab masalah ( causal interpretation), yaitu peristiwa itu dilihat

disebabkan oleh apa? Apa yang dianggap sebagai dari suatu masalah?

Siapa yang dianggap sebagai penyebab masalah?; Ketiga, evaluasi moral

(make moral judgement), yaitu nilai moral apa yang disajikan untuk

menjelaskan masalah?; dan Keempat, saran penanggulangan masalah

(treatmen Recomendation) yaitu penyelesaian apa yang ditawarkan untuk

mengatasi masalah atau isu? Jalan apa yang ditawarkan dan ditempuh

untuk mengatasi masalah.

F. SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I : Pada bab ini akan dipaparkan mengenai latar belakang masalah,

batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan

pustaka, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : Pada bab ini membahas mengenai media cetak, media

elektronik, media online, film sebagai media, dan framing Robert N

Entmen.

BAB III : Bab ini berisi profil Republika Online, profil itu sendiri terdiri

dari sejarah singkat berdirinya dan sejarah singkat berdirinya Detik.com

BAB IV : Bab ini berisi temuan dan analisis framing terhadap Republika

Online dan Detik.com, terdiri dari 4 berita yang diambil yang membahas

tentang berita film Innocence of Muslims.

11

`

BAB V : Bab ini adalah bab terakhir yang berisikan mengenai

kesimpulan dan saran penulis. Merupakan bab penutup dari berbagai sub

bab yang terdapat dalam penyusunan skripsi, yang memuat kesimpulan

penulisan, sekaligus jawaban pertanyaan yang diajukan dalam perumusan

masalah, serta meyampaikan saran-saran dan lampiran-lampiran yang

terkait dengan lampiran

12

`

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Media Massa

1. Media online

Media massa bertambah anggota dengan kelahiran situs-situs berita

ruang cyber dalam kategori com. Namun sejarah media massa

memperlihatkan bahwa sebuah teknologi baru tidak pernah

menghilangkan teknologi lama. Jurnalisme online mungkin tidak akan

sepenuhnya menggantikan bentuk-bentuk media lama. Melainkan,

tampaknya menciptakan suatu cara yang unik untuk memproduksi

berita dan mendapatkan konsumen berita.9

Jurnalisme online tidak akan menghapuskan jurnalisme tradisional,

namun meningkatkan intensitasnya. Dengan menggabungkan fungsi-

fungsi dari teknologi internet dengan media tradisional. Bahwa

berbagai perkembangan bentuk media massa terus menentang dari

sejak awal siklus penemuannya. Setiap model media terbaru

cenderung merupakan perpanjangan, atau evolusi dari model-model

terdahulu.

Internet adalah medium terbaru yang menkonvergensikan seluruh

karakteristik dari bentuk-bentuk terdahulu. Karena itu apa yang

berubah bukanlah substansinya melainkan mode-mode produksi dan

9 Septiawan santana . hlm. 133-135

13

`

perangkatnya.10

Perspektif ini didukung oleh tujuan bahwa esensi dari

proses komunikasi tetap tidak berrubah. Titik esensialnya adalah

bahwa keunikan internet terletak pada efisiensinya sebagai sebuah

medium.

Awalnya, situs-situs sekadar mengadaptasi kandungan mereka

untuk cyberspace. Kemudian, mereka mulai memproduksi kisah-kisah

dengan menerapkan kapabilitas teknis internet. Pemikiran kembali

mengenai cara-cara memproduksi sebuah kisah tren terakhir ini tidak

hanya memungkinkan para jurnalis untuk mengkonstruksi kisah-kisah

mereka melalui pemakaian fitur-fitur interaktif dalam internet, namun

juga menawarkan pembaca lebih dari sekadar membaca, namun juga

turut berpartisipasi, berbagi dan bahkan bergabung dalam proses

memproduksi kisah berita.11

Rafaeli dan Newhagen mengidentifikasi empat perbedaan utama yang

ada diantara jurnalisme online dan media tradisional :

1. Kemampuan internet untuk mengkombinasikan sejumlah media.

2. Kurangnya tirani penulis atas pembaca.

3. Tidak seorangpun dapat mengendalikan perhatian khalayak.

4. Internet dapat membuat proses komunikasi berlangsung

sinambung.12

10 Hilf, Septiawan Santana 2000.

11 Ibid. Septiawan santana . hlm. 135-136

12 Baron, 2001, Septiawan santana, hlm 6.

14

`

1.1 Karakteristik Media online

Sebagaimana yang diamati oleh Rice dan kawan-kawan beberapa

waktu lalu, pernyataan bahwa saluran komunikasi merupakan variabel

di dalam proses komunikasi yang sama pentingnya dengan sumber,

pesan, penerima, dan umpan balik mungkin telah diabaikan. Masalah

utamanya terletak pada fakta bahwa dalam pengalaman sebenarnya,

sulit untuk membedakan saluran atau media dari konten yang

dibawanya atau penggunaan yang dihasilkan darinya atau konteks

penggunaannya. 13

Rice (1999) berpendapat bahwa keragaman kategori “media baru”

dan sifat mereka yang terus berubah memberikan batasan yang jelas

bagi pembentukan teori mengenai „ dampak‟. Bentuk- bentuk

teknologi berlipat ganda, tetapi sering kali sifatnya sementara. Ciri-ciri

media yang unik dari media baru atau yang dapat berlaku untuk semua

kategori. Fortunati menekankan karakteristik kunci untuk

membedakan media lama dan media baru dari perspektif pengguna.14

1. Interaktivitas: sebagaimana ditunjukan oleh rasio respons atau

inisiatif dari sudut pandang pengguna terhadap „penawaran‟

sumber atau pengirim.

2. Kehadiran sosial dialami pengguna, berarti kontak personal

dengan orang lain dapat dimunculkan oleh pengguna media .

3. Kekayaan media: jangkauan di mana media dapat

menjembatani kerangka referensi yang berbeda mengurangi

ambiguitas, membrikan lebih banyak petunjuk, melibatkan

lebih banyak indra dan lebih personal.

4. Otonomi: derajat di mana seorang pengguna merasakan kendali

atas konten dan penggunaan, madiri dari sumber.

5. Unsur bermain-main: kegunaan untuk hiburan dan kesenangan,

sebagai lawan dari sifat fungsi dan alat.

13

Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa. Edisi ke-6. Hlm. 155 14

Ibid. Denis McQuail. Hlm. 157

15

`

6. Privasi: berhubungan dengan kegunaan media dan atau konten

tertentu.

2. Media elektronik

Dunia media elektronik adalah dunia siaran. Dunia siaran berbeda

dengan dunia cetak- mencetak atau media cetak pers lainnya. Dunia

siaran diantaranya mengenali bahasa siaran sebagai bahasa

percakapan. Bukan bahasa teks yang dibaca, tapi bahasa audio atau

audio + viisual yang ditangkap telinga dan mata pemirsa.

Radio adalah medium massa yang paling cepat dan luas daya

jangkaunya. Khalayak dapat mendengar radio dimana saja, di saat

televisi tak bisa ditonton, dan koran tak dapat dibaca. Radio adalah

salah satu medium yang dicari sebagian besar masyarakat saat sebuah

peristiwa besar terjadi. Sebuah siaran radio boleh jadi hanya

berlangsung selama empat menit. Tapi isinya bisa mencapai

limabelasan berita. Pantas untuk dijadikan deskripsi berbagai radio

pemberitaan di banyak stasiun komersial.15

Di dalam dunia televisi pun, spesifikasi terjadi. Seorang produser

berita televisi, di antaranya, menurut Tugle dkk, harus menghitung

durasi pemberitaan. Sebelum siaran berlangsung, ia harus menentukan

berapa banyak waktu yang tersedia , jumlah waktu yang tersedia

sudah diagendakan dari malam ke malam. Total jumlah waktu itu

mencakup iklan, olahraga, ramalan cuaca dan obrolan. Semua itu

disebut skeleton time ( kerangka waktu) atau filler time( pengisi

15

Ibid. Septiawan Santana. hlm. 97

16

`

waktu). Dan jika semua itu tidak diatur dengan baik, ada kelebihan

dan kekurangan waktu di satu bagiannya maka akan terjadi news hole.

Ada ruang kosong harus diisi dengan berita.

News hole dapat diatur , dapat ditambah atau dikurang tergantung

dari jumlah iklan. Mekanisme komputer menjadi tumpuan produser

untuk pengaturan kerangka siaran waktu tersebut, untuk memasukkan

dan menyimpan dan mengisi rundown informasi.16

B. Film sebagai Media

Film adalah sebagai teknologi baru pada abad ke-19, namun konten

dan fungsi yang ditawarkan masih sangat jarang. Kemudian film berubah

menjadi alat presentasi dan distribusi dari tradisi hiburan yang

menawarkan cerita, panggung, musik, drama, humor dan trik teknis bagi

konsumsi populer. Film sebagai media massa merupakan dari bagian

respons terhadap penemuan waktu luang, dan sebuah jawaban atas

tuntutan untuk cara menghabiskan waktu luang keluarga yang sifatnya

terjangkau.

Film memberikan keuntungan budaya bagi kelas pekerja yang telah

dinikmati oleh kehidupan sosial. Dinilai dari pertumbuhannya yang

fenomenal, permintaan yang dipenuhi oleh film sangatlah tinggi. Dari

elemen penting tersebut, bukanlah teknologi atau iklim politik, tetapi

kebutuhan individu yang yang dipenuhi oleh filmlah yang paling penting.

16

Ibid. Septiawan santana . hlm. 98

17

`

Pencirian film “sebagai bisnis pertunjukan” dalam bentuk baru bagi

pasar yang meluas bukanlah keseluruhan ceritanya. Terdapat tiga elemen

penting lainnya dalam sejarah film. Pertama, penggunaan film untuk

propaganda sangatlah signifikan, terutama jika diterapkan untuk tujuan

nasional, berdasarkan jangkauannya yang luas, sifatnya yang riil, dampak

emosional dan popularitas.17

Dua elemen lain dalam sejarah film adalah

munculnya beberapa sekolah seni film dan munculnya gerakan film

dokumenter.18

Adanya dominasi fungsi hiburan dalam film, film sering kali

menampilkan kecendrungan pembelajaran atau propagandis. Film

cenderung lebih rentan daripada media lain terhadap gangguan dari luar

dan sering kali tunduk pada tekanan untuk seragam karena terlalu banyak

modal yang terlibat.

Perubahan besar dalam sejarah film, yaitu „ Amerikanisasi ‟ terhadap

industri flm dan budaya film dalam tahun-tahun setelah perang dunia ke

I.19

Pertumbuhan yang menurun, tetapi cenderung berkembang,

berkontribusi terhadap homogenisasi budaya film dan penyatuan ide

mengenai definisi film sebagai sebuah media dengan Hollywood sebagai

model yang dominan.

Televisi mengambil sebagian besar dari khalayak penonton film atau

telah mengalihkan aliran dokumenter sosial dari perkembangan film dan

17

Dennis McQuail, Teori Komunikasi Massa, Penerbit Salemba Humanika,edisi ke-enam,

hlm. 35 18

Ibid. hlm. 1963 19

Ibid. Hlm. 1977

18

`

memberikannya kepada televisi yang muncul pada program jurnalistik.

Selain program jurnalistik, saat ini juga adanya teknologi baru yang

memungkinkan untuk melayani banyak pasar khusus dan memudahkan

untuk menyediakan permintaan pasar.

Walaupun media film telah dinomorduakan terhadap televisi, film juga

menjadikannya lebih menyatu dengan media lain, terutama penerbitan

buku, musik pop, dan televisi. Film telah mendapatkan peran yang besar,

walaupun berkurangnya khalayak sebagai sebuah pajangan bagi media

lain dan sebagai sumber kebudayaan yang menghasilkan buku, kartun

strrip, lagu dan bintang televisi serta serial. Oleh karena itu film adalah

sebuah pencipta budaya massa.20

C. Pengertian Analisis Framing

Analisis framing adalah analisis untuk mengetahui bagaimana realitas

(peristiwa, aktor, kelompok, atau apa saja) dibingkai oleh media. Framing

adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara

pandang yang digunakan oleh wartawan ketika menseleksi isu dan menulis

berita. Cara pandang itu pada akhirnya menentukan fakta yang diambil,

bagian mana yang ditonjolkan dan dihilangkan, serta hendak dibawa

kemana berita tersebut.

Akhir-akhir ini, konsep framing telah digunakan secara luas dalam

literatur ilmu komunikasi untuk menggambarkan proses penseleksian dan

20

Dennis McQuail, Teori Komunikasi Massa, Penerbit Salemba Humanika,edisi ke-enam,

hlm. 36-37

19

`

penyorotan aspek-aspek tradisi yang mengedepankan pendekatan atau

persepektif multidisipliner untuk menganalisis komunikasi fenomena atau

aktivitas komunikasi.

Dalam persepektif komunikasi, analisis framing dipakai untuk

membedah cara-cara atau ideologi media saat mengkonstruksi fakta.

Analisis ini mencermati strategi seleksi, penonjolan, dan pertautan fakta ke

dalam berita agar lebih bermakna, lebih menarik, lebih berarti atau lebih

diingat, untuk menggiring interpretasi khalayak sesuai persepektifnya.21

Menurut Erving Goffman secara sosiologis konsep analisis framing

adalah memelihara kelangsungan kebiasaan kita mengklasifikasi,

mengorganisasi, dan menginterpretasi secara aktif penggalaman-

pengalaman hidup kita untuk dapat memahaminya. Konsep framing dari

para konstruksionis dalam literatur sosiologi ini meperkuat asumsi

mengenai proses kognitif, individual- penstrukturan representasi kognitif

dan teori proses pengendalian informasi dalam psikologi.

Berdasarkan konsep psikologi, framing dilihat sebagai penempatan

informasi dalam konteks yang unik, sehingga elemen-elemen tertentu suatu

isu memperoleh alokasi sumber kognitif individu lebih besar.

Konsekuensinya, elemen-elemen terseleksi menjadi penting dalam

mempengaruhi penilaian individu ke dalam penarikan kesimpulan.22

21

Drs.Alex Sobur. M.si, Analisis Teks Media, ( Bandung:PT. Remaja Rosdakarya,2006),

h.162 22

Ibid, h. 163

20

`

C.1. Perangkat framing Robert N. Entman

Entman melihat framing dalam dua dimensi besar: seleksi isu dan

penekanan atau penonjolan asspek-aspek tertentu dari realitas atau isu.

Penonjolan adalah proses membuat informasi menjadi lebih bermakna, lebih

menarik, berarti atau lebih diingat oleh khalayak. Realitas yang disajikan

secara menonjol atau mencolok mempunyai kemungkinan lebih besar untuk

diperhatikan dan mempengaruhi khalayak dalam memahami suatu realitas.

Dalam praktiknya, framing dijalankan oleh media dengan menyeleksi

isu tertentu dan mengabaikan isu yang lain; dan menonjolkan aspek dari isu

tersebut dengan menggunakan berbagai strategi wacana penempatan yang

mencolok (menempatkan di-headline bagian depan atau bagian belakang ),

pengulangan, pemakaian grafis untuk mendukung dan memperkuat

penonjolan, pemakaian label tertentu ketika menggambarkan rang atau

peristiwa yang diberitakan, asosiasi terhadap simbol budaya, generalisasi,

simplifikasi, dan lain-lain. Semua aspek itu dipakai untuk membuat dimensi

tertentu dari konstruksi berita menjadi bermakan dan diingat oleh khalayak.

Framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau

cara pandang yang digunakan oleh wartawan ketika menseleksi isu dan

menulis berita. Cara pandang atau perspektif itu pada akhirnya akan

menentukan fakta apa yang akan diambil, bagian mana yang ditonjolkan

atau dihilangkan, dan hendak di bawa kemana berita tersebut23

23

Eriyanto, Analisis Framing, ( Yogyakarta: PT LKiS Printing Cemerlang,20011), h.221

21

`

Tabel 02

Perangkat Framing dari Entmen.

Seleksi isu

Aspek ini berhubungan dengan

pemilihan fakta. Dari realitasnya

kompleks dan beragam itu, aspek

mana yang diseleksi untuk

ditampilkan? Dari proses ini selalu

terkandung di dalamnya ada bagian

berita di masukan dan ada juga berita

yang dikeluarkan. Tidak semua aspek

atau bagian dari isu ditampilka,

wartawan memilih aspek tertentu

dari suatu isu.

Penonjolan aspek

Aspek ini berhubungan dengan

penulisan fakta. Ketika aspek tertentu

dari isu tertentu dari suatu peristiwa

atau isu tersebut ttelah dipilih,

bagaimana aspek tersebut ditulis?

Hal ini sangat berkaitan dengan

pemakaian kata, kalimat, gambar,

dan citra tertentu untuk ditampilkan

kepada khalyak.24

Dalam konsepsi Entman, framing pada dasarnya merujuk kepada

pemberian definisi, penjelasan, evaluasi, dan rekomendasi dalam suatu

wacana untuk menekankan kerangka berpikir tertentu terhadap peristiwa

yang diwacanakan. Wartawan memutuskan apa yang akan ia beritakan, apa

yang diliput dan apa yang akan harus dibuang, apa yang ditonjolkan dan

apa yang harus disembunyikan.25

Define problem ( pendefinisian masalah) adalah elemen yang pertama kali

kita lihat mengenai framing. Elemen ini merupakan master frame atau

24 Ibid hlm 222

25 Ibid hlm. 222

22

`

bingkai yang paling utama. Ia menekankan bagaimana peristiwa dipahami

oleh wartawan. Ketika ada masalah attau peristiwa, bagaimana peristiwa

atau isu itu diipahami. Peristiwa yang sama dapat dipahami secara berbeda.

Dan bingkai yang berbeda ini akan menyebabkan realitas bentukan yang

berbeda.26

Diagnose causes (memperkirakan penyebab masalah), merupakan elemen

framing untuk membingkai siapa yang dianggap sebagai aktor dari suatu

peristiwa. Penyebab di sini bisa berartti apa (what), tetapi juga bisa berarti

who(siapa). Bagaimana peristiwa dipahami, tentu saja menentukan apa dan

siapa yang dianggap sebagai sumber masalah.

Make moral judgement ( membuat pilihan moral) adalah elemen framing

untuk membenarkan atau memberi argumentasi pada pendefinisian masalah

yang sudah dibuat. Ketika, masalah sudah didefinisikan, penyebab masalah

sudah ditentukan, dibutuhkan sebuah argumentasi yang kuat untuk

mendukung gagasan tersebut.27

Treatmen recommendation (menekankan penyelesaian). Elemen ini

dipakai untuk menilai apa yang dikehendaki oleh wartawan. Jalan apa yang

dipilih untuk menyelesaikan masalah. Penyelesaian itu tentu saja sangat

tergantung pada bagaimana peristiwa itu dilihat dan siapa yang dipandang

sebagai penyebab masalah.28

26

Ibid, h. 225 27

Ibid, h. 226 28

Ibid, h.227

23

`

Tabel 03

Konsepsi Framing dari Entmen

Define problems

( pendefinisian masalah)

Bagaimana suatu peristiwa atau isu

dilihat? Sebagai apa? Atau sebagai

masalah apa?

Diagnose causes

(memperkirakan masalah atau sumber

masalah)

Peristiwa itu dilihat disebabkan oleh

apa? Apa yang dianggap sebagai

penyebab dari suatu masalah? Siapa

(aktor) yang dianggap sebagai

penyabab masalah?

Make moral judgement

(membuat keputusan moral)

Nilai moral apa yang disajikan

uuntuk menjelaskan masalah? Nilai

moral apa yang dipakai untuk

melegetimasi atau mendelegetimasi

suatu tindakan?

Treatmen recomendation

( menekankan penyelesaian)

Penyelesaian apa yang ditawarkan

untuk mengatasi masalah atau isu?

Jalan apa yang ditawarkan dan harus

ditempuh untuk mengatasi masalah29

C.2. Efek framing.

Media pada dasarnya adalah media diskusi publik tentang suatu masalah

yang melibatkan tiga pihak yaitu wartawan, sumber berita, dan khalayak.

Ketiga pihak itu mendasarkan keterlibatannya pada peran sosial masing-

masing dan hubungan diantara mereka terbentuk melalui operasionalisasi teks

yang dikonstruksi. Pendekatan analisis framing memandang wacana berita

sebagai semacam arena perang simbolik antara pihak-pihak yang

29 Ibid hlm 227

24

`

berkepentingan dan pokok persoalan wacana. Masing-masing pihak

menyajikan persepektif untuk memberikan permaknaan terhadap suatu

persoalan agar diterima oleh khalayak. Masing-masing pihak juga

mengedepankan persepektif, pandangan dan pendapat tertentu untuk menarik

dukungan publik. Dengan mempertajam kemasan tertentu dari sebuah isu.

Peristiwa-peristiwa yang bersentuhan langgsung dengan kepentingan

publik selalu menarik perhatian masyarakat dengan memfokuskannya pada

problem sosial tertentu. Peristiwa ini umumnya mendorong kalangan media

untuk menghadirkan suatu diskusi sehingga semua pihak dapat

menyuarakan pendapat dan penafsirannya tentang peristiwa itu sendiri dan

masalah sosial yang terkandung di dalamnya. Media massa pun menjadi

arena perang retorika attau perang klaim antara pemerintah, akivis sosial,

LSM, dan pihak lain yang berkepentingan dan tertarik dengan masalah

sosial tersebut.

Perang klaim tersebut dapat mengarah pada terjadinya definisi atau

pemahaman tentang realitas sosial. Definsi tersebut terjadi jika perang klaim

menyebabkan perubahan mendasar dalam struktur persepsi khalayak, elite

maupun umum, tentang realitas-realitas di sekitar problem sosial yang

diperdebatkan. Hal ini terjadi jika media hanya memberi peluang kepada

satu pihak untuk menonjolkan frame atau interpretasi mereka dalam wacana

berita yang terbentuk. Khalayak tidak diberi cukup peluang untuk

mendapatkan informasi yang objektif sehingga mereka kurang terkondisikan

untuk membentuk struktur pemahaman yang beragam atas suatu masalah.

25

`

Seleksi isu. Aspek memilih isu ini terkait dengan pemilihan fakta.

Bagian mana yang akan diliput dari suatu isu atau peristiwa, aspek memilih

fakta tidak dapat dilepaskan dari bagiamana fakta itu dipahami. Dalam

proses mendefinisikan peristiwa, Entman menyebutkan ada empat cara yang

sering dilakukan oleh media. Keempat cara itu merupakan strategi media,

dan membawa kosekuensi tertentu atas realitas yang terbentuk oleh media.

Pertama, identifikasi masalah, kedua,penyebab masalah, ketiga, evaluasi

moral, dan yang keempat, rekomendasi penyelesaian masalah.

Proses pemilihan fakta ini, tidak dapat dipahami semata-mata sebagai

bagian dari teknis jurnalistik, tetapi juga politik pemberitaan. Yakni,

bagaimana dengan cara strategi tertentu media secara tidak langsung telah

mendefinisikan realitas.

Penonjolan aspek tertentu dari suatu isu. Penonjolan aspek tertentu dari

suatu isu ini sangat berkaitan dengan penulisan fakta. Proses ini mau tidak

mau sangat berhubungan dengan pemakaian bahasa dalam menuliskan

realitas untuk dibaca oleh khalayak. Pilihan kata-kata tertentu yang dipakai

tidak sekedar teknik jurnalistik, tetapi sebagai politik bahasa. Kata-kata

tertentu tidak hanya memfokuskan perhatian kepada khalayyak pada

masalah tertentu, tetapi juga membatasi persepsi kita dalam

mengarahkannya pada cara berfikir dan keyakinan tertentu.

26

`

D. Media Sebagai Agen Konstruksi Sosial Atas Realitas dan Media dalam

Paradigma Konstruksionis.

1. Media Sebagai Agen Konstruksi Sosial Atas Realitas

Media adalah sarana bagaimana pesan disebarkan dari

komunikator ke penerima ( khalayak). Media dilihat sebagai tempat

bagaimana transaksi pesan dilihat murni sebagai saluran, tempat transaksi

pesan dari semua pihak yang terlihat dalam berita. Media dilihat sebagai

sarana yang netral, berita menyebutkan kelompok tertentu atau

menggambarkan realitas dengan citra tertentu, gambaran tersebut

merupakan hasil dari sumber berita ( komuunikator) yang menggunakan

media untuk mengungkapkan pendapatnya. Dalam pandangan

konstruksionis , media bukanlah sekedar saluran yang bebas, ia juga subjek

yang mengkonstruksi relaitas. Lengkap dengan pandangan, bias, dan

pemihakannya. Media dipandang sebagai konstruksi sosial yang

mendefinisikan realitas.30

Pandangan ini menolak argumen yang menyatakan media seolah-olah

sebagai tempat saluran bebas. Berita yang kita baca bukan hanya

menggambarkan realitas , bukan hanya menunjukan pendapat sumber berita,

tetapi juga dikonstruksi dari media itu sendiri.

30

Tonny bennet, Eriyanto, Analisis Framing , “ Media , reality, signification”, dalam

Michael Gurevitch, Bennet, James Curran and James Wollacott (ed), culture, society and the

media, (London : Metheun, 1982), hlm 287-288 lihat juga Dedy N Hidayat, “ memantau Media,

memantau arena public”, pantau, No. 6, 1999, hlm 20.

27

`

Pandangan konstruksionis mempunyai posisi yang berbeda

dibandingkan positivis dalam menilai media. Dalam pandangan positivis,

media dilihat sebagai saluran. Media adalah sarana bagaimana pesan

disebarkan dari komunikator ke penerima (khalayak).31

Fakta atau pristiwa adalah hasil konstruksi. Bagi kaum konstruksionis,

realitas itu bersifat subjektif. Realitas dihadirkan oleh konsep subjektif

wartawan. Realitas tercipta lewat konstruksi, sudut pandang tertentu dari

wartawan. Disini tidak ada realitas yang bersifat objektif, karena realitas

tercipta lewat konstruksi dan pandangan tertentu. Realitas biasa berbeda-

beda, tergantung pada bagaimana konsepsi ketika realitas itu dipahami oleh

wartawan yang mempunyai pandangan berbeda.32

2. Media dalam Paradigma Konstruksionis

Dalam konsepsi positivis diandaikan ada realitas yang bersifat

“eksternal” yang ada akan hadir sebelum wartawan meliputnya . jadi, ada

realitas yang bersifat objektif, yang harus diambil dan diliput oleh wartawan.

Fakta atau realitas bukanlah sesuatu yang tinggal ambil, ada dan menjadi

bahan dari berita. Fakta atau realitas pada dasarnya dikonstruksi. Manusia

membentuk dunia mereka sendiri. Pertanyaan utama dalam pandangan

konstruksionis adalah fakta berupa kenyataan itu sendiri bukan sesuatu yang

31

Eriyanto, hlm 22-23 32

Herbert J Gans, Eriyanto. Analisis Framing “ Multiperspectival News”, dalam Elliot D.

Cohen ( ed). Phailosophical Issues in Journalism, ( New York: Oxford University Press,

1992),hlm.191

28

`

terberi malainkan ada dalam benak kita, yang melihat fakta tersebut. Kitalah

yang memberi definisi dan menentukan fakta tersebut sebagai kenyataan.33

Fakta diproduksi dan ditampilkan secara simbolik, maka realitas

tergantung pada bagaimana ia dilihat dan bagaimana fakta tersebut

dikonstruksi. Dalam kata-kata yang ekstrim, realitas atau fakta itu tergantumg

pada bagaimana ia dilihat.34

Pikiran konsepsi kita yang membentuk dan mengkreasikan fakta. Fakta

yamg sama biasa menghasilkan fakta yang berbeda- beda ketika ia dilihat dan

dipahami cara yang berbeda.35

Hipotesis memprediksi bahwa orang-orang baik dari status sosial

ekonomi tinggi maupun lebih rendah akan memperoleh ilmu pengetahuan

karena informasi tambahan namun orang-orang dari status sosial yang lebih

tinggi akan memperoleh lebih banyak informasi.

Informasi adalah sumber daya. Hipotesis ini memiiliki penjelasan bahwa

komunikasi massa mempunyai dampak meningkatkan perbedaan atau

kesenjangan dalam ilmu pengetahuan antara anggota kelas-kelas sosial yang

berbeda. Informasi mempunyai nilai dan informasi memungkinkan orang

umntuk melakukan hal-hal yang tidak dapat mereka laksanakan tanpa adanya

informasi tersebut. Pepatah lama menyyatakan bahwa pengetahuan adalah

kekuasaan, yang berarti penegetahuan bahwa memberi orang kemampuan dan

33

Ibid, Eriyanto, hlm 20 34

Klaus Krippendorf, Eriyanto. Analisis Framing. “On The Ethics of construkting

Communication”, dalam Brenda Dervin, barbara J.O Keefe ana Ellen Wartella, Rethinking

Communication, (Newbury Park : Sage Publication, 1987)hlm. 68-69 35

James W. Carey , Eriyanto. Analisis Framing. Communication as Culture, ibid , hlm.

27-29

29

`

melakukan hal-hal dan memanfaatkan peluang-peluang. Pengetahuan

didistribusikan dengan merata diseluruh masyarakat kita. Orang-orang miskin

secara finansial juga miskin informasi (information poor). Orang-orang

memilih pejabat public untuk menjalankan pemerintahan, dan warga negara

memberikan suara pada pejabat public untuk menjalankan pemerintahan, dan

warga negara memberikan suara pada isu-isu spesifik.36

Informasi adalah penting dalam masyarakat kita karena demokrasi

tergantung pada warga negara yang mendapatkan informasi yang paling

relevan. Informasi akan menjadi penting dimasa depan, ketika kita memasuki

zaman teknologi yang semakin maju.37

36

Wener J. Severin-james W. Tankard, Jr, Teori Komunikasi Massa, edisi ke-lima,

kencana Prenada media Group, Jakarta 2008, hlm 295-296 37

Ibid, hlm 294

30

`

E. Penistaan Agama

Qadlhi Iyadh menulis: “Ketahuilah bahwa siapa saja yang menghina

Nabi Muhammad saw, merendahkannya, menisbatkan dengan sifat-sifat

yang merendahkan pribadinya, merendahkan agamanya, menghina tingkah

lakunya, atau menyerupakan dengan sesuatu yang buruk dan tidak pantas,

maka hukumannya adalah mati.38

Rasulullah SAW pernah bersabda: “Barangsiapa menghina Nabi, maka

bunuhlah, dan barangsiapa menghina sahabatku maka pukullah.”

(HR.Husein bin Ali dalam al-Syifa). Qadhi Iyadh mengatakan bahwa riwayat

hadis ini shahih.

Hukuman mati bukankah kekerasan atau anarkisme. Tapi hukuman

tersebut merupakan usaha prefentif dari bentrok sosial. Keterangan tersebut

menunjukkan bahwa bukan hanya penista Nabi yang dihukum, tapi juga

penodaan terhadap ajaran Nabi dan para sahabatnya. Hanya, hukuman

terhadapa penghina sahabatnya adalah dengan didera. Meski begitu baik

penghina Nabi, ajaran ataupun para sahabatnya disebut sebagai orang

terlaknat. Dalam satu keterangannya, mereka dilaknat oleh para malaikat dan

semua manusia pada hari kiamat nanti. Dalam konteks hukum, para pencaci

sahabat juga kategori melakukan tindak penistaan agama yang mesti dijerat

hukuman.

Terkait dengan pernyataan bahwa Nabi Muhamad saw hanya bersabar

terhadap para penghinanya, Qadhi Iyadh memberi keterangan. Bahwa, sikap

Nabi itu terkait dengan strategi beliau pada era awal-awal Islam. Kebijakan itu

terkhusus pada awal kemunculan Islam yang tidak boleh diterapkan pada masa

38

Al-Syifa bi Thariqi Huquqi al-Musthofa, II/130-131.

31

`

ini.39

Artinya, umat Nabi Muhammad saw sekarang, tidak boleh diam, tapi

harus memprotes keras terhadap penodaan terhadap kesucian Nabi. Maka,

undang-undang penodaan agama sangat dibutuhkan. Undang-Undang No.

5/1969 tentang pelarangan penistaan agama harus ditegakkan. Untuk

menghindari konflik, dan memelihara toleransi beragama, harus ada undang-

undang untuk melindungi umat mayoritas dari pelecehan. Baik pelaku

pelecehan terhadap Nabi maupun terhadap sahabat Nabi, harus ditindak secara

hukum. Jika tidak, konflik dan sengketa antar golongan terus terjadi..40

39

ibid 40

Ibid. pentingnya-uu-penistaan-agama.

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 01. Perangkat Framing dari Entmen ............................................................. 21

Tabel 02. Konsepsi Framing dari Entmen............................................................... 23

Tabel 03. Struktur organisasi Republika Online ..................................................... 34

Tabel 04. Struktur organisasi Detikcom .................................................................. 41

Tabel 05. Berita dan Artikel terkait Isu pemberitaan film Innocence of Muslim

di Republika online ................................................................................................ 46

Tabel 06. Paparan singkat berita dan narasumber berita......................................... 47

Tabel 07. Perangkat Framing Entmen Republika Online........................................ 51

Tabel 08. Perangkat framing Republika Online ..................................................... 53

Tabel 09. Perangkat Framing Entmen Republika Online........................................ 55

Tabel 10. Perangkat framing Republika Online ..................................................... 58

Tabel 11. Berita dan Artikel terkait Isu pemberitaan film Innocence of Muslim

Di Detikcom ........................................................................................................... 58

Tabel 12. Paparan singkat berita dan narasumber berita......................................... 59

Tabel 13. Perangkat Framing Entmen Detikcom .................................................... 60

Tabel 14 Perangkat framing Entmen Detikcom ..................................................... 63

Tabel 15. Perangkat Framing Entmen Detikcom .................................................... 66

Tabel 16 perangkat framing Entmen Detikcom ...................................................... 68

Tabel 17. Elemen Framing Republika Online dan Detikcom…………………… 70

32

BAB III

Gambaran Umum Republika Online dan Detikcom

A. Profil Republika Online

1. Sejarah singkat Republika Online

Republika yang terbit perdana pada tanggal 4 Januari 1993 adalah koran

nasional yang dilahirkan oleh kalangan komunitas Muslim bagi publik di

Indonesia. Kehadiran media ini mampu memberikan manfaat bagi

berkembangnya media informasi di masyarakat. Penerbitan Republika menjadi

pelopor dan mewadahi umat muslim dan yang lainnya. Kehadiran Republika

Online memberikan saluran bagi aspirasi tersebut dan menumbuhkan pluralisme

informasi di masyarakat. PT Abdi Bangsa Tbk sebagai penerbit Republika pun

menjadi perusahaan media pertama yang menjadi perusahaan publik. 1

Republika dalam usia 10 tahun berkecimpung di dunia media berawal dari

para pekerja di PT Abdi Bangsa Tbk yang awalnya menerbitkan koran ini sejak

1993. Tahun 1995, Republika menyajikan layanan berita di situs web internet,

dengan alamat www.republika.co.id yang dianggap sebagai koran pertama di

Indonesia yang tampil di dunia internet, situs itu kemudian dinamakan Republika

Online. 2

Republika Online yang biasa disebut ROL muncul pertama kali di

internet pada awal 1995 atau sekitar dua tahun setelah surat kabar Republika

1 Company Profile Republika

2 Company Profile Republika

33

terbit. Sebagai situs berita, pada saat itu, muatan ROL hanya menduplikasi materi

berita-berita koran Republika secara lengkap. 3 Tujuan utama penerbitan

Republika versi internet adalah untuk melayani pembaca yang tidak terjangkau

distribusi koran cetak dan untuk pembaca yang berada diluar negeri. 4

Pada fase berikutnya Republika Online secara bertahap mulai berkembang

sesuai dengan kemajuan teknologi, khususnya teknologi informasi. Desain dan

berbagai layanan web dan materi beritanya pun lebih dibanyak. Sejak pertengahan

2008 Republika Online mengalami perubahan besar, dari sekadar situs berita

sederhana menjadi web portal multimedia. Perubahan tersebut terjadi sebagai

pemyesuaian atas munculnya tantangan industri media yang mulai memasuki era

konvergensi media. Republika sebagai institusi industri media bertugas untuk

memiliki dan mendistribusikan content medianya dalam format cetak, online, dan

mobile. 5

Sesuai dengan falsafah dasar Republika, muatan Republika Online tetap

mengedepankan komunitas Muslim sebagai basis pengunjungnya. Tampilan

Republika Online terbaru inilah yang diluncurkan kembali (relaunching) pada 6

Februari 2008, dengan tema launching-nya dinamakan RELOAD. 6

3 Company Profile Republika.

4 Company Profile Republika

5 Company Profile Republika

6 Company Profile Republika

34

2. Visi dan Misi Republika7

a. Visi

Menjadikan HU REPUBLIKA sebagai koran umat yang terpercaya dan

mengedepankan nilai-nilai universal yang sejuk, toleran, damai, cerdas,

dan profesional, namun mempunyai prinsip dalam keterlibatannya

menjaga persatuan Bangsa dan kepentingan umat Islam yang berdasarkan

pemahaman Rahmatan Lil Alamin.

b. Misi :

Menciptakan dan menghidupkan sistem manajemen yang efisien dan

efektif, serta mampu dipertanggungjawabkan secara professional.

3. Struktur Organisasi Republika Online

Berdasarkan data company profile Republika Online berikut adalah

susunan bredaksi Republika Online.

Tabel 4

Struktur Organisasi Republika Online8

Pemimpin Redaksi: Nasihin Masha

Wakil Pemimpin Redaksi: Arys Hilman Nugraha

Redaktur Pelaksana Republika

Online:

M Irwan Ariefyanto

Asisten Redaktur Pelaksana

Republika Online:

Heri Ruslan

Tim Redaksi: Yeyen Rostiani, Didi Purwadi,

Ajeng Ritzki Pitakasari, Djibril

Muhammad, Taufiqqurachman

Bachdari, Chairul Akhmad, Dewi

Mardiani, Endah Hapsari, Miftahul

7 Company Profile Republika

8 Company Profile Republika

35

Falah, Hafidz Muftisany,

Hazliyansyah, Karta Raharja Ucu,

Yudha Manggala P Putra, Amin

Madani, Amri Marullah, Gita

Amanda, Hannan Putra, Satya

Festiani, Sadly Rachman, Agung

Sasongko, Firda Bahlawan

Kepala Sales dan Promosi Andriyanto

Tim Sales dan Promosi Danu Fitrio Kanigoro, Austino

Bantrang Ariwibowo, Ramadani

Eka Putra, Siti Rohanah, Ahmad

Muchlis, WK Hadi Laga,

Artnandia Dharsa P, Sri Hartini,

Tejo Andriastono, Ajeng Rismaya

Kepala Digital Media: Johar Arief

Tim IT dan Desain Mohammad Afif, Mufti Nurhadi,

Dedi Apriyandi

Powered by: PT Strategi Inisiatif Media

(Mahaka Media Subsidiary)

Kepala Support dan GA: Slamet Riyanto

Tim Support dan GA: Erna Indriyani, Abidin, Achmad

Hamim, Riky Romadon

Keuangan: Wibowo

4. Produk ROL9

a. Portal internet multimedia yang menampilkan content dalam format teks,

voice, visual, dan mendistribusikan content secara online, mobile, print.

b. Media interaktif komunitas Muslim untuk membangun partisipasi dan

kesadaran umat terhadap pluralisme informasi berkualitas.

c. Fokus pada pengembangan content berbasis keislaman.

d. Memberi ruang informasi sangat luas dan cepat. “Tersaji begitu terjadi”.

e. Melayani segmen audiens level SES Class A - B dengan rentang usia 18-

50 tahun.

9 Company Profile Republika

36

5. Prinsip Dasar ROL10

a. Mengutamakan berita dan informasi interaktif dalam format netizen

(citizen journalism).

b. Memberi ruang luas bagi content how to, tips, people, dan services

c. Santun, ramah, dan akrab dengan keluarga

d. Dekat dengan semua komunitas

e. Mengutamakan berita dan informasi keislaman

f. Menyeimbangkan good news dengan bad news

g. Menyajikan berita secara ringkas dan cepat

h. Mudah diakses

10

Company Profile Republika

37

B. Profil Detikcom

1. Sejarah Singkat Detikcom

Detikcom ialah sebuah portal web yang berisi berita dan artikel di

Indonesia. Detikcom merupakan salah satu situs berita di Indonesia yang

mempunyai edisi daring menggantungkan pendapatan dari bidang iklan.

Meskipun begitu, detikcom merupakan yang media online yang sangat cepat dan

update dalam hal berita-berita baru (breaking news). Sejak tanggal 3 Agustus

2011, detikcom menjadi bagian dari PT Trans Corporation, salah satu anak

perusahaan CT Corp. 11

Server Detikcom sebenarnya sudah siap diakses pada 30 Mei 1998, namun

mulai daring dengan sajian lengkap pada 9 Juli 1998. Tanggal 9 Juli itu akhirnya

ditetapkan sebagai hari lahir Detikcom yang didirikan Budiono Darsono (eks

wartawan DeTik), Yayan Sopyan (eks wartawan DeTik), Abdul Rahman (mantan

wartawan Tempo), dan Didi Nugrahadi. Semula peliputan utama Detikcom

terfokus pada berita politik, ekonomi, dan teknologi informasi. Setelah situasi

politik mulai reda dan ekonomi mulai membaik, Detikcom memutuskan untuk

juga melampirkan berita hiburan, dan olahraga. 12

Dari kejadian-kejadian itu kemudian tercetus keinginan membentuk

Detikcom yang update-nya tidak lagi menggunakan karakteristik media cetak

yang harian, mingguan, bulanan. Kemudian yang menjadi andalan Detikcom

11

http://www.wikipedia.co.id/detikcom diakses pada26 November 2012 12

http://www.wikipedia.co.id/detikcom diakses pada26 November 2012

38

adalah breaking news. Dengan bertumpu pada vivid description, Detikcom

menjadi situs informasi digital populer di kalangan users internet. 13

Pada 3 Agustus 2011 CT Corp mengakuisisi Detikcom (PT Agranet

Multicitra Siberkom/Agrakom) dan secara resmi Detikcom berada di bawah Trans

Corp. Chairul Tanjung, pemilik CT Corp membeli Detikcom secara total (100

persen) dengan nilai US$60 juta atau Rp 521-540 miliar. Setelah diambilalih,

maka selanjutnya jajaran direksi akan diisi oleh pihak-pihak dari Trans Corp

sebagai perpanjangan tangan CT Corp di ranah media. Dan komisaris Utama

dijabat Jenderal (Purn) Bimantoro, mantan Kapolri, yang saat ini juga menjabat

sebagai Komisaris Utama Carrefour Indonesia, yang juga dimiliki Chairul

Tanjung. 14

Sebelum diakuisisi oleh CT Corp, saham Detikcom dimiliki oleh

Agranet Tiger Investment dan Mitsui & Co. Agranet memiliki 59% saham di

detikcom, dan sisanya dimiliki oleh Tiger 39%, dan Mitsui 2%.15

Diluncurkan pada 1998 dan sepenuhnya menjadi sebuah media berita pada

2004, Detikcom adalah portal berita pertama dan populer di Indonesia. Diawaki

oleh lebih dari 200 jurnalis di kantor beritanya yang tersebar di berbagai kota

besar dan kawasan di seluruh Nusantara, Detikcom menyajikan breaking news

dari setiap kejadian di seluruh negeri, dalam bilangan menit. Sebagai portal berita

yang sesungguhnya, Detikcom menyajikan berbagai berita tentang beragam topik

13

http://www.wikipedia.co.id/detikcom diakses pada26 November 2012 14

http://www.wikipedia.co.id/detikcom diakses pada26 November 2012 15

http://www.wikipedia.co.id/detikcom diakses pada26 November 2012

39

mulai dari dari politik, ekonomi, keuangan, bisnis dan pasar modal sampai ke

entertainmen dan olahraga. 16

Bermetamorfosis dari sebuah situs berita sederhana yang revolusioner

menjadi sebuah portal berita lengkap, one-stop news portal, Detikcom tumbuh

menjadi 15 kanal dan kanal komunitas yang terfragmentasi berdasarkan topik,

hobi, kawasan geografis, produk dan layanan jasa, yang disajikan melalui web,

SMS, WAP dan platform lainnya. Kemitraan strategis Detikcom dengan operator

selular terkemuka di Tanah Air dalam menyajikan value-added services dan

penyedia konten lainnya untuk distribusi, surat kabar daerah untuk sindikasi

berita, serta dengan perusahaan besar dan multinasional dalam teknologi

memungkinkan Detikcom mempersembahkan kepada khalayak kanal berkualitas

di berbagai kategori dan jenis layanan. Detikcom disebut sebagai “the land of

digital life.” 17

Dengan lebih dari 24 juta pageviews per hari dan terus bertambah sebagian

cukup besar dinikmati audiens melalui layanan bergerak yang kian populer.

Kolaborasi erat Detikcom dengan perusahaan periklanan besar akan membantu

mewujudkan kebutuhan unik promosi khalayak menjadi iklan yang efektif, baik

sebuah bank besar bereputasi tinggi; perusahaan teknologi terspesialisasi yang

inovatif ataupun perusahaan besar dan terkemuka di bidang barang-barang

16

Company Profile Detikcom 17

Company Profile Detikcom

40

konsumer. Keluarga sukses pemasang iklan Detikcom diantaranya seperti seperti

Bank Mandiri, Telekomunikasi Indonesia, Unilever dan P&G. 18

2. Visi dan Misi Detikcom19

a. Visi

Menjadi tujuan utama orang Indonesia untuk mendapatkan content dan

layanan digital, baik melalui internet maupun seluler.

b. Misi

1. Memiliki komitmen yang tinggi untuk memberikan kepuasan kepada

pelanggan

2. Memberikan kesejahteraan kepada karyawan dan menjadi tempat yang

baik untuk berkarir

3. Memberikan hasil optimal yang berkesinambungan bagi pemegang

saham

c. Nilai-Nilai Perusahaan20

1. Cepat dan Akurat

2. Kreatif dan Inovatif

3. Integritas

4. Kerja Sama

5. Independen\

18Company Profile Detikcom

19Company Profile Detikcom

20Company Profile Detikcom

41

3. Struktur Organisasi Detikcom

Berdasarkan data company profile Detikcom berikut adalah susunan

bredaksi Detikcom.

Tabel 5

Struktur Organisasi Detikcom21

Chief Executive Officer Abdul Rahman

Content Director (Editor in Chief) Budiono Darsono

Redaktur Pelaksana Harian

Internasional

Oktamandjaya Wiguna

News Operation Nurul Hidayati

Female Content Fatia

New Content Didik S

Recruit. & Training

Development

Nanang S

DetikOto Dadan

Detik News Indra S

Detik Finance Nurul Q

Detik Sport Andi S Sururi

Detik Inet Wicak

Detik Surabaya Budi S

DetikBandung Erna

DetikHot Is Mujiarso

Community Meliyanti

Wolipop Ferdy

Detik Health Irna

4. Kanal Detikcom22

a. DetikNews

Merupakan kanal detikcom terpopuler, detikNews menampilkan berita

aktual terkini di bidang politik, hukum dan kriminalitas. Menu sub-kanal

detikNews termasuk berita umum, kolom, wawancara, laporan khusus dan

fitur interaktif seperti “info anda” dan “pro kontra.”

21

Company Profile Detikcom 22

Company Profile Detik.Com

42

b. DetikFinance

DetikFinance adalah top channel untuk kalangan pebisnis dan mereka

yang memiliki ketertarikan pada dunia bisnis. Salah satu kanal detikcom

terpopuler, detikFinance menyajikan info terpilih namun komprehensif dan

lengkap terkait ekonomi, bisnis, moneter, pasar modal dan uang, portofolio

investasi, properti, energi, industri serta peluang bisnis dan profil pebisnis

sukses.

c. DetikHot

DetikHot memberikan informasi tentang selebriti sampai info tentang

musik, film, seni dan berbagai pertunjukan. Pemgunjung bahkan bisa

mengirim musik dan/atau video ke kanal ini untuk dinikmati bersama.

detikHot juga menyajikan database lengkap selebriti.

d. Detiki-Net

Teknologi, terutama teknologi informasi adalah kata kunci kanal ini. Dan

detiki-Net menyajikan tentang teknologi yang berubah sangat cepat, baik

dari sudut pandang konsumer maupun bisnis. Selain itu juga terdapat

berbagai info berharga dari sub-kanal Tips & Tricks.

e. DetikSport

DetikSport adalah kanal wajib bagi para penggemar olahraga. Kanal

olahraga online teratas ini memberikan informasi dan isu terkini seputar

berbagai aktivitas olah raga: Sepak bola, balap, bola basket, tenis,

badminton dan lebih banyak lagi.

f. DetikOto

DetikOto menyajikan berita dan info tentang produk, teknologi, aksesori,

komponen, modifikasi dan komunitas penggemar mobil dan semua

informasi tentang dunia otomotif. Selain itu juga terdapat fitur interaktif

yang tersedia untuk mengecek harga pasar aktual mobil baru maupun

bekas.

43

g. DetikFood

DetikFood adalah referensi bagi para pecinta makanan dan kuliner. Kanal

Detikcom bukan hanya memberikan info yang tentang pengalaman kuliner,

tetapi juga resep-resep makanan. Di kanal ini juga terdapat sub-kanal

untuk menemukan tempat makan terbaik di kota besar. Selain itu

pengunjung dapat mengecek apakah sebuah produk makanan itu

bersertifikat halal, mendapatkan tips tentang diet yang sehat dan

menggunakan calorie counter yang tersedia untuk merencanakan diet

kalori.

h. DetikFoto

DetikFoto menyajikan beragam berita dan kejadian di Indonesia atau

mancanegara dalam foto beresolusi sekitar 640x480 pixels. Fitur utama

kanal detikcom terdiri dari fotoNews, fotoTainment dan fotoOto, selain itu

juga terdapat koleksi dari detikBisnis dan detikSport. Pengunjung juga

dapat berbagi foto, dan bercerita di balik foto tersebut juga mendapat

komentar dari audiens.

i. DetikTV

DetikTV menyediakan webTV yaitu berupa reportase video yang

disalurkan langsung ke PC, laptop, telepon selular atau piranti bergerak

lainnya. Sub-kanal dari DetikTV diantaranya videoNews dan videoBisnis

sampai videoTainment, videoSport dan videoOto.

j. DetikSurabaya

DetikSurabaya adalah sebuah situs Web utuh bagi masyarakat Jawa Timur,

utamanya Surabaya. DetikSurabaya menjadi kanal yang menampilkan 600

ribu pageviews yang langsung menjadi trendsetter media online di

kawasan Jawa Timur. Pageviews yang dapat diakses langsung itu

menampilkan berita detikcom dan selalu diperbaharui dalam bentuk teks,

foto dan video serta meliputi berbagai topik. Memiliki sub-kanal dan fitur

yang beragam, unik, dengan local flavor seperti Pojok Surabaya (sub-

kanal gaya hidup), Panggone Padu dan Parikan (non-berita, fitur

interaktif),

44

k. DetikBandung

DetikBandung menyajikan berita dan info dari kawasan Jawa Barat dan

Bandung. Kanal regional juga digunakan untuk menemukan berbagai

tempat menarik seperti musium, heritage, dan FO & Distro dan segala

atraksi yang unik di Bandung dan sekitarnya.

l. DetikHealth

DetikHealth menyajikan berita, tips dan info terkait kesehatan. Kanal

kesehatan Detikcom ini juga menampilkan konsultasi kesehatan dengan

mendapatkan opini profesional dari dokter spesialis terkemuka. Selain itu

juga terdapat alamat dokter, klinik, rumah sakit dan apotek di kota atau

daerah sekitar pengunjung di kota-kota besar berbagai provinsi, di seluruh

Indonesia.

m. Wolipop.com

Wolipop menampilkan tentang gaya hidup perempuan mulai dari fesyen

dan kecantikan sampai perkawinan. Kanal ini juga menampilkan Hot

Guides dengan topik yang sangat beragam, seperti Home, Work, Travel

dan Gadgets.

45

BAB IV

Kajian dan Analisis Data

Munculnya film Innocence of Muslims di youtube menjadi contoh paling

mutakhir tidak adanya saling menghargai, saling menghormati, diantara

peradaban sehingga hanya menimbulkan permasalahan di mana-mana. Film

Innocence of Muslim, film parodi yang berdurasi 20 menit itu dibuat oleh Sam

Bacile warga Amerika Serikat keturunan Mesir, yang diluncurkan di Youtube.

Film tersebut dinilai telah merendahkan Islam dan Nabi Muhammad.

Sam Bacile mengklaim film tersebut dibuat untuk menyebar kelemahan Islam

keseluruh dunia. Sam Bacile juga berkata bahwa keberadaan film tersebut

merupakan refleksi atas kebenciannya terhadap Islam.

Dalam film yang diproduksi di Amerika Serikat tersebut, terlihat seorang aktor

sengaja memamerkan diri sebagai sosok Nabi Muhammad. Kemudian dalam

potongan film yang dipublikasikan di Youtube dan sudah dialih bahasakan ke

bahasa Arab tersebut tampak cuplikan-cuplikan yang sangat menyerang dan

menghina umat Islam.

Kisahnya secara garis besar menggambarkan sosok Nabi besar Muhammad

saw secara fisik, lengkap dengan dialog – dialog langsung, interaksinya, dan

berbagai hal lain yang tidak patut diutarakan dalam media.

46

Analisis Framing Isu Pemberitaan Film Innocence of Muslim di

Republika Online.

1. Berita dan artikel terkait isu pemberitaan film Innocence of Muslim di

Republika Online edisi September 2012

Republika online menampilkan pemberitaan mengenai film Innocence of

Muslim pada bulan September sebanyak kurang lebih 22 berita. Berita

tersebut antara lain :

Tabel 06

Berita dan Artikel yang Terkait dengan Isu pemberitaan film Innocence of

Muslimdi Republika.co.id Periode September 2012

Tanggal Judul

13 September 2012 Anggota Parlemen Yahudi kecam

Film Innocence of Muslim

14 September 2012 Wajar Umat Muslim Kutuk Film

Innocence of Muslim

14 September 2012 Film Innocence of Muslim

Beredar Inilah Sikap KAMMI

14 September 2012 PBNU Kutuk Film Innocence of

Muslim

15 September 2012 Hillary : Innocence of Muslim

Film tercela

15 September 2012 Sutradara Innocence of Muslim

Punya Banyak nama

15 September 2012 Pembuat Film Anti Islam

ditangkap Polisi

16 September 2012 Sikapi Film Anti Islam Dengan

Cara Rasulullah

17 September 2012 AS Dituduh Terlibat Innocence of

Muslim

17 September 2012 Prancis : Demonstrasi Film

Innocence of Muslim

18 September 2012 Inilah Sikap Amerika Tentang

Innocence of Muslim

18 September 2012 Kronologi Dibuatnya Film

Innocence of Muslim

47

18 September 2012 Ini Reaksi Israel Soal Innocence

of Muslim

18 September 2012 Alasan Sam Bacile membuat Film

Innocence of Muslim

18 September 2012 Film Innocence of Muslim

serangan terburuk umat islam

19 September 2012 Iran : buru pembuat Innocence of

Muslim

19 September 2012 Pembuat Innocence of Muslim

tidak menghargai islam

22 September 2012 Google blokir film Innocence of

Muslim di Yordania

26 September 2012 Obama : Innocence of Muslim

menjijikan

2. Frame Republika Online terkait kasus Isu Pemberitaan film Innocence

of Muslim

Seperti yang telah disebutkan pada bab I, penulis memilih 4 berita yang

menjadi objek penelitian. Berita-berita tersebut adalah berita pada tanggal

14 September 2012 yang berjudul “ PBNU kutuk Film Innocence of

Muslim” tanggal 16 September 2012 berjudul “ Sikapi Film Anti Islam

dengan Cara Rasulullah”, tanggal 19 September 2012 berjudul “Pembuat

Film Innocence of Muslim tidak Menghormati Islam”, dan yang terakhir

tanggal 13 September 2012 berjudul “Ini Reaksi Israel Soal Film

Innocence of Muslim”. Berikut penulis paparkan dalam tabel dibawah ini.

Tabel 07

Frame Berita dan Narasumber Berita

Judul Isi berita Narasumber

PBNU kutuk film

Innocence of Muslim

PBNU mengutuk keras

film Innocence of

Muslim

Ketua umum PBNU

KH Said Aqil Siroj

Sikapi film anti

Islam dengan cara

Rasulullah

Menyikapi film anti

Islam tidak dengan

kekerasan

Ketua umum ikatan

Dai Indonesia

Sumatra Barat Erizal

48

Ilyas.

Pembuat film

Innocence of Muslim

tidak menghormati

Islam

Pembuat film tidak

menghormati budaya

agama Islam

Rais Yatim (Menteri

penerangan,

Komunikasi,

Kesenian dan

Kebudayaan

Malaysia),

Muhammad Nuh

(Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan)

Ini reaksi Israel soal

Innocence of Muslim

Israel tidak memiliki

keterkaitan dengan

pembuatan film

Innocence of Muslim

Yigi Palmor (juru

bicara Kementrian

Luar Negeri Israel)

3. Framing Robert N Entmen Terkait Isu Pemberitaan Innocence of

Muslim di Republika Online

a. Republika Online: Kamis, 13 September 2012

Judul : Ini Reaksi Israel Soal Innocence of Muslim

Tabel 08

Perangkat Framing Entmen

Problem identification Film Innocence of Muslim

tidak ada hubungan sama

sekali dengan Israel

Causal Interpretation Film 'Innocence of Muslims.'

Film yang menggambarkan

sosok Nabi Muhammad saw.

Moral Evaluation Pembuat dan penyebar film

Innocence of Muslims,

dianggap menghasut dan

memicu kemarahan umat

Muslim

Treatmen recomendation kebebasan tidak boleh

digunakan sebagai alasan

untuk menyiarkan sampah

49

Problem Identification. Frame yang dikembangkan Republika. Online

dalam berita ini yaitu Israel menyatakan tidak adanya keterkaitan dengan

film Innocence of Muslim tersebut. Sebagaimana dalam berita :

Pemerintah Israel pada Rabu (12/9) menyatakan kalau negaranya

tidak memiliki keterkaitan dengan pembuat film 'Innocence of

Muslims.' Film kontroversial yang isinya dianggap menghina Nabi

Muhammad dan memicu protes dari umat Muslim tersebut diklaim

"tidak ada hubungan sama sekali dengan Israel". Michael Melchior,

seorang rabi Ortodoks dan menteri Israel juga mengutuk film

tersebut. mengutuk pembuat dan penyebar Innocence of Muslims,

yang dianggap menghasut dan memicu kemarahan umat Muslim

"Dampak berbahaya pelanggaran dan hasutan terhadap kepekaan

umat Islam sekali lagi jelas," kata juru bicara Vatikan, Federico

Lombardi, dalam pernyataannya.

Dalam berita tersebut diungkapkan bahwa Pemerintah Israel

menyatakan negaranya tidak ada hubungannya sama sekali dengan

munculnya film Innocence of Muslim, terlihat Menteri Israel dalam

pernyataannya “mengutuk atas pembuatan dan penyebaran film Innocence

of Muslim tersebut yang dianggap telah menghasut dan memicu kemarahan

umat Muslim”.

Causal Interpretation. Dalam berita ini Republika Online menilai

film Innocence of Muslim yang di produseri Sam Bacile dianggap sebagai

penyebab masalah, karena di dalam film tersebut menggambarkan sosok

fisik Nabi Muhammad saw dan dalam Islam itu dilarang. Film tersebut juga

menjadi penyebab adanya konflik diberbagai negara, di antaranya Mesir,

Indonesia, dan masih banyak negara lainnya, lebih tepatnya munculnya film

Innocence of Muslim sebagai pemicu kemarahan umat Islam dunia.

50

Moral Evaluation. Film Innocence of Muslim dan produsernya

dianggap sebagai penyebab masalah, maka penilaian moral yang diambil

adalah penghasut dan pemicu kemarahan seluruh umat Islam di dunia.

Penyebar film dan pembuat film lah yang dianggap sebagai penghasut dan

pemicu kemarahan umat Islam. Bukan hanya itu dengan munculnya film

tersebut kurang lebih banyaknya korban yang berjatuhan akibat aksi

protesnya yang disebabkan oleh adanya film Innocence of Muslim tersebut

yang merupakan film yang telah menistakan Nabi besar Muhammad saw.

Treatmen Recomendation. Dalam berita ini Republika.co.id

merekomendasikan bahwa kebebasan tidak boleh digunakan sebagai alasan

untuk memicu terjadinya konflik dan dapat menimbulkan kekecewaan pada

orang lain. Sebagaimana dalam berita :

Mantan Menteri Israel juga mengutuk film tersebut. "Meskipun

kebebasan mengungkapkan pendapat dan hak menggunakan sindiran

adalah prinsip kudus demokrasi, kebebasan itu tidak boleh digunakan

sebagai alasan untuk menyiarkan sampah dan lendir," kata pembela

lama dialog antar-agama itu, Rabu (12/9).

Dalam berita tersebut dingkapkan bahwa mantan mentri Israel

menyatakan dalam komentarnya ia tidak mendukung film tersebut

melainkan juga mengutuk film anti Islam tersbut. Ia mengatakan

kebebasan mengungkapkan pendapat tidak boleh digunakan sebagai alasan

untuk menyiarkan sampah dan lendir yang dimaksud adalah kebebasan

pendapat tidak boleh digunakan sebagai alasan untuk memicu kemarahan

dan meyebabkan terjadinya konflik.

51

b. Republika Online : Jum’at, 14 September 2012.

Judul : PBNU kutuk Film ‘ Innocence Of Muslim ’

Tabel 09

Perangkat Framing Entmen

Problem Identification Ketua Umum Pengurus Besar

Nahdlatul Ulama (PBNU)

KH Said Aqil Siroj mengutuk

keras film "Innocence of

Muslims" yang menghina

Nabi Muhammad saw

Causal Interpretation Selalu ada yang tidak suka

dengan Rasullulah, dan

memberikan gambaran yang

salah tentang Rasullulah.

Moral Evaluation film tersebut tidak perlu

disikapi berlebihan, apalagi

dengan tindakan yang justru

kontra produktif.

Treatmen Recomendation film tersebut ditarik dari

peredaran

Problem Identification. Republika.co.id mengidentifikasikan adanya

bahwa film Innocence of Muslim adalah film yang telah menghina atau

melecehkan Nabi Muhammad saw. Republika Online mewawancarai KH.

Said Aqil Siroj, ketua umum PBNU dijadikan sebagai narasumber dengan

alasan. Pertama, untuk memperkuat isu yang ada. Kedua, NU merupakan

organisasi masyarakat Muslim terbesar di Indonesia. KH. Said aqil Siroj

mengutuk keras film Innocence of Muslim, sebagaimana terdapat dalam

berita :

52

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil

Siroj mengutuk keras film "Innocence of Muslims" yang menghina

Nabi Muhammad saw.1

Causal Interpretation. Film Innocence of Muslim film yang talah

menghina Nabi Muhammad saw, dalam Islam itu dilarang. Pertama,

menampilkan perilaku Nabi Muhammad saw yang tidak sesuai dengan

kenyataan. Dan yang terakhir, dimaksudkan untuk memberikan gambaran

yang salah tentang Nabi Muhammad saw dan ajaran Islam. Dalam berita

Republika.Online ini, yang dianggap sebagai penyebab masalahnya yaitu

dengan adanya yang tidak suka dengan Rasullulah saw, sehingga terjadi

munculnya film Innocence Of Muslim film yang telah menghina Nabi besar

Muhammad saw. Tentu tidak terlepas adalah sutradara film tersebut yaitu

Sam Bacile.

Moral Evaluation. Film Innocence of Muslim film yang dianggap

telah menghina, melecehkan, memberi gambaran yang salah, tidak sesuai

dengan ajaran Islam dan tidak sesuai dengan etika Universal. Maka

penilaian moral yang dapat diambil adalah masih menurut ketua PBNU,

yang menyatakan bahwa film tersebut tidak perlu disikapi dengan cara yang

berlebihan apalagi dengan cara yang justru kontraproduktif.

Treatmen Recomendation. Mendorong dicabutnya film Innocence of

Muslim dari youtube. Dalam berita ini Republika.co.id melihat penyelesaian

dari masalah tersebut adalah memblokir film tersebut dari youtube.

Permintaan tersebut merupakan permintaan dari semua kalangan yang

1 Republika.co.id, Edisi : Jum’at 14 September 2012. Paragraph 1.

53

menentang atau tidak menyetujui dengan adanya film Innocence Of Muslim.

Pemblokiran inilah yang dianggap salah satu dari penyelesaian dari masalah

film tersebut.

c. Republika Online : Minggu, 16 September 2012

Judul : Sikapi film anti Islam dengan cara Rasulullah

Tabel 10

Perangkat Framing Entmen

Problem Identification Ikatan Dai Indonesia (Ikadi)

Sumatra Barat mengharapkan umat

Islam di Indonesia tidak menyikapi

film 'Innocence of Muslims' dengan

kekerasan.

Causal Interpretation Film Innocence of Muslims yang

telah melecehkan Nabi Muhammad

saw.

Moral Evaluation Umat Islam mampu mengikuti jejak

Rasulullah dalam menghadapi dan

menyelesaikan masalah.

Treatmen Recomendation umat Islam tidak terpancing dan

melakukan tindakan kekerasan

menyikapi film tersebut. Agar tidak

menimbulkan citra yang tidak baik

terhadap Islam

Problem Identification. Republika.co.id mengidentifikasikan adanya

Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Sumatra Barat yang dijadikan sebagai

narasumber yang salah satu fungsinya untuk memperkuat isu film anti Islam

ini. Disini Ikatan Dai Indonesia Sumatra Barat mengharapkan umat Islam di

Indonesia tidak menyikapi film 'Innocence of Muslims' dengan kekerasan.

Frame dari Republika.co.id yaitu Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) sumatra Barat

54

itu menginginkan adanya kesabaran, dan kelapangan hati dalam menyikapi

film Innocence Of Muslim, film yang dianggap telah menistakan Nabi besar

Muhammad saw. Seperti yang tertulis dalam berita :

Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Sumatra Barat mengharapkan umat Islam

di Indonesia tidak menyikapi film 'Innocence of Muslims' dengan

kekerasan. Meski film tersebut telah menistakan Nabi besar Muhammad

saw.

Causal Interpretation. Republika.co.id menonjolkan dalam penyebab

masalah di berita ini ialah film Innocence Of Muslim tersebut, karena film

ini dianggap telah melecehkan Nabi Muhammad dan dimaksudkan telah

menghina kaum Muslimin sedunia. Film tersebut mengakibatkan banyak

kaum muslim menjadi marah, kecewa, aksi protes dimana-mana, sehingga

tidak sedikit menimbulkan korban jiwa.

Moral Evaluation. Film Innocence of Muslim dianggap sebagai

sumber masalah karena dengan adanya film tersebut film yang dianggap

telah melecehkan, dan tidak sesuai dengan etika ajaran Islam, banyak

menimbulkan masalah di dunia Islam. Maka Penilaian moral yang

dikenakan dalam berita ini Ikatan Dai Indonesia (ikadi) Sumatra Barat

menginginkan adanya umat Islam mampu mengikuti jejak Rasullullah

dalam menyikapi dan menyelesaikan masalah. Seperti yang tertulis didalam

berita ini sebagai berikut :

Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Sumatra Barat mengharapkan umat Islam

di Indonesia tidak menyikapi film 'Innocence of Muslims' dengan kekerasan.

Meski film yang menghina Nabi Muhammad saw dan umat Islam dunia itu,

Ikadi berharap umat muslim mampu mengikuti jejak Rasulullah saw dalam

menyikapi dan menyelesaikan masalah.

55

Ikadi juga menjelaskan, Islam adalah bersifat rahmat bagi seluruh

alam. Karena itu yang harus dipahami adalah jika ada hal sesuatu yang

menyimpang diluruskan dengan cara yang benar. Salah satu caranya adalah

menyelesaikan film anti islam itu dengan cara yang elegan.2

Treatmen Recomendation. Mendorong dicabutnya film tersebut dari

youtube. Dalam berita ini Republika.co.id merekomendasikan agar umat

Islam tidak terpancing dan tidak melakukan tindakan kekerasan dalam

menyikapi film tersebut, sehingga tidak menciptakan citra yang tidak baik

terhadap Islam

d. Republika Online: Rabu, 19 September 2012

Judul : Pembuat Film Innocence of Muslim tidak

menghormati Islam

Tabel 11

Perangkat Framing Entmen

Problem identification Film anti Islam ini film yang

telah menghina Nabi

Muhammad sehingga harus

diprotes.

Causal Interpretation Pembuat film tidak

menghormati Islam

Moral Evaluation Tidak adanya saling

menghormati di antara

peradaban.

Treatmen recomendation Melakukan pemblokiran

Problem Identification. Film Innocence of Muslim merupakan film

yang dianggap telah menghina Nabi Muhammad saw. Oleh karena itu

Republika Online mewawancarai Rais yatim (Menteri Penerangan,

2 Republika.co.id, edisi 16 September. Paragraph 2.

56

Komunikasi, kebudayaan Malaysia) sebagai narasumber karena adanya

kedekatan sesama umat Islam sedunia. Frame Republika.co.id

mengidentifikasikan masalah tersebut karena adanya film anti islam ini yang

dibuat oleh Sam Bacile. Menurut Mentri Penerangan, Komunikasi, dan

Kebudayaan Malaysia menyatakan film anti Islam yang telah menghina

Nabi Muhammad saw memang harus diprotes. Namun beliau juga

menghimbau agar aksi protes tersebut tidak memakai dengan cara

kekerasan, sehingga menimbulkan korban jiwa. Sebagaimana yang tertulis

di dalam berita :

Menteri Penerangan, Komunikasi, Kesenian, dan Kebudayaan

Malaysia, Rais Yatim mengimbau kepada umat Islam agar tidak

menggunakan jalan kekerasan atau anarkis, saat memprotes film 'Innocence

of Moslems. Film tersebut menghina Nabi Muhammad SAW, dan

meremehkan agama Islam, sehingga harus diprotes. Namun, protes tidak

boleh dilakukan secara anarkis. Rabu (19/8).

Dalam berita tersebut diungkapkan bahwa dengan adanya film anti

Islam tersebut membuat banyaknya aksi protes, namun Mentri dari malaysia

yaitu Rrais Yatim menghimbau agar menyikapinya dengan tidak memakai

cara kekerasan.

Causal Interpretation. Dalam berita ini Republika.co.id menilai

pembuat film anti Islam tersebut tidak menghormati pemeluk agama Islam,

dan ini dianggap sebagai penyebab masalah. Seharusnya jika setiap orang

memahami dan menghargai kebudayaan dan agama lain, mungkin tidak

akan adanya muncul film Innocence of Muslim. Film yang dianggap untuk

memberikan gambaran yang salah tentang Nabi Muhammad saw. Seperti

57

yang terdapat di dalam berita Republika Online yang terdapat pada

paragraph ke dua :

Pembuat film tersebut tidak menghormati budaya dan agama Islam.

Seharusnya setiap orang memahami dan menghormati budaya dan

agama orang lain. "Berhubung tidak memahami dan menghormati

budaya dan agama Islam, maka wajar jika film 'Innocence of Moslems'

mendapat kecaman dan protes dari umat Islam di seluruh dunia.

Dalam berita tersebut diungkapkan bahwa pembuat film anti Islam

tersebut, jelas tidak menghormati dan menghargai kebudayaan dan agama

Islam. Maka wajar jika film tersebut mendapat kecaman dan protes dari

umat Islam di seluruh dunia. Karena dianggap telah menghina kaum

Muslimin sedunia.

Moral Evaluation. Frame adanya produser film tidak menghormati

agama Islam, dan juga film Innocence of Muslim telah memberikan

gambaran yang salah tentang Nabi Muhammad dan dianggap telah

menghina kaum Muslimin di dunia. Maka penilaian moral yang dikenakan

adalah seharusnya adanya saling memahami dan menghormati di antara

sesama umat beragama. Sebagaimana disebutkan dalam berita :

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Indonesia,

Mohammad Nuh, mengatakan munculnya film 'Innocence of Moslems'

menjadi contoh paling mutakhir tidak adanya saling menghargai dan

menghormati di antara peradaban, sehingga menimbulkan

permasalahan di mana-mana dan berujung konflik.

Dari berita tersebut menjelaskan bahwa setiap orang harus memiliki

rasa saling menghargai dan menghormati. Seperti komentar Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh karena tidak adanya rasa

58

saling menghormati maka munculah film Innocence of Muslim, film

mutakhir yang dianggap telah menghina Nabi Muhammad saw. Sehingga

menimbulkan permasalahan di mana-mana dan berujung konflik.

Treatmen Recomendation. Dengan mendorong dicabutnya film

Innocence of Muslim dari youtube, dan semua tindakan yang dilakuan oleh

produser film anti Islam tersebut. Maka Republika Online

merekomendasikan melakukan pemblokiran di internet. Pemblokiran ini

dianggap salah satu untuk meredam amarah para demonstran atau lebih

tepatnya semua pemeluk agama Islam yang ada di dunia.

B. Analisis Framing Isu Pemberitaan Film Innocence of Muslim di

Detikcom.

1. Berita dan artikel terkait isu pemberitaan film Innocence of Muslim di

Detikcom edisi September 2012. Detikcom menampilkan pemberitaan

mengenai film Innocence of Muslim pada bulan September sebanyak

kurang lebih 8 berita. Berita tersebut antara lain :

Tabel 12

Berita dan Artikel yang Terkait dengan Isu pemberitaan film

Innocence of Muslim di Detikcom Periode September 2012

Tanggal Judul

14 September 2012 AS tak berdaya menindak pembuat

film Innocence of Muslim

15 september 2012 Ledakan Innocence of Muslim di

Mesir

15 September 2012 Demo Innocence of Muslim di

Kedubes AS tewaskan 3 demonstran

Tunisia

15 September 2012 Demo di kedubes AS tewaskan

demonstran Mesir, 53 polisi terluka

59

18 September 2012 Ulama mesir mengeluarkan fatwa

mati bagi pemain dan kru Innocence

of Muslim

18 September 2012 Protes film anti islam, demonstran

india bakar mobil polisi

19 September 2012 Jaksa Mesir perintahkan tahan

pembuat film Innocence of Muslim

24 September 2012 Hadiah untuk bunuh pembuat film

anti Islam, Menteri Pakistan dikecam

2. Frame Detikcom terkait kasus Isu Pemberitaan film Innocence of

Muslim

Seperti telah disebutkan pada bab I, penulis memilih 4 berita yang

menjadi objek penelitian pada film Innocence of Muslim. Berita-berita

tersebut adalah berita pada tanggal 15 September 2012 yang berjudul “

Demo Innocence of Muslim di Kedubes AS Tewaskan 3 demonstran

Tunisia” tanggal 19 September 2012 berjudul “jaksa Mesir Perintahkan,

Tahan Pembuat Innocence of Muslim”, tanggal 15 September 2012

berjudul “Ledakan Innocence of Muslim di Mesir”, dan yang terakhir

tanggal 14 September 2012 berjudul “AS Tak Berdaya Menindak Pembuat

Film Innocence of Muslim”. Berikut penulis paparkan dalam tabel dibawah

ini.

Tabel 13

Frame Berita dan Narasumber Berita

Judul Isi berita Narasumber

Demo Innocence of Demo Innocence of Kementrian kesehatan

60

Muslim di AS tewaskan

3 demonstran Tunisia

Muslim terus berjatuhan

korban jiwa

Tunisia

Jaksa Mesir perintahkan

tahan pembuat film

Innocence of Muslim

Jaksa mesirmengeluarkan

surat perintah penahanan

yang diduga terlibat

pembuatan film

Innocence of Muslim

Pendeta Terry Jones

Ledakan Innocence of

Muslim di Mesir

Ratusan ribu demonstran

di Mesir untuk Innocence

of Muslim

Mazhar Shaheen

(Ulama Tahrir), Sheikh

Saber Gamal

AS tak berdaya

menindak pembuat

Innocence of Muslim

Pemerintah AS tidak

berdaya untuk menindak

para pembuat film

Innocence of Muslim

Hillary Clinton (

Menteri Luar Negeri),

Profesor Eugene

Volokh ( pakar hukum

kebebasan berbicara)

3. Framing Robert N Entmen Terkait Isu Pemberitaan Innocence

of Muslim pada Detikcom

a. Detikcom : Jumat, 14 September 2012

Judul : AS Tak Berdaya Menindak Pembuat Film

Innocence of Muslim

Tabel 14

Perangkat Framing Entmen

Problem identification AS tak berdaya menindak

pembuat film Innocence of

Muslim

Causal Interpretation Film amatir Innocence of

Muslim, film yang dianggap

telah melakukan banyak

kerugian terhadap kaum

muslimin.

Moral Evaluation Kebebasan berbicara dan

kebebasan berekspresi

Treatmen recomendation Aksi kekerasan tidak bisa

61

dibenarkan

Problem Identification. Detikcom mengidentifikasikan berita ini

yaitu pemerintahan AS yang tidak berdaya untuk menindak pembuat

film Innocence of Muslim. Dikarenakan dengan adanya kebebasan

berbicara dan kebebasan berekspresi yang dianut oleh negara Amerika.

Sebagaimana dalam berita:

aksi protes anti-AS marak di negara-negara muslim.

Namun pemerintah AS tak berdaya untuk menindak para pembuat

film tersebut. Ini dikarenakan adanya ketentuan tentang

kebebasan yang dilindungi dalam konstitusi negara AS yang telah

ada sejak lama.

Causal Interpretation. Dalam berita detikcom ini, yang dianggap

sebagai penyebab masalah adalah munculnya film amatir Innocence of

Muslim. Film yang dianggap telah melakukan banyak kerugian bagi

umat muslim di dunia. Diantaranya banyaknya aksi demo diberbagai

negara sehingga banyak menimbulkan kericuhan dan jatuhnya korban

jiwa. Salah satu pembuatan film tersebut di negara Amerika, namun

Amerika tidak bisa berbuat apa-apa kepada pembuat film amatir

tersebut. Dikarenakan adanya sistem yang dianut oleh amerika yaitu

kebebasan berekspresi dan berbicara.

Moral Interpretation. Frame tentang munculnya film amatir

Innocence of Muslim sebagai penyebab masalah maka penilaian moral

yang dikenakan adalah adanya kebebasan berekspresi dan berbicara

62

yang dianut oleh negara Amerika, dan pembuat film Innocence of

Muslim tidak bisa dijerat oleh hukum. Sebagaimana dalam berita :

Saya tahu sulit bagi sebagian orang untuk memahami

bahwa AS tak bisa atau tidak begitu saja mencegah video tercela

seperti ini muncul ke permukaan," kata Menteri Luar Negeri AS

Hillary Clinton.

"Sekarang, saya perlu tekankan bahwa di dunia saat ini

dengan teknologi terkini, hal itu mustahil. Bahkan kalaupun

mungkin, negara kami punya tradisi panjang kebebasan

berekspresi yang dilindungi dalam konstitusi dan hukum kami,

dan kami tidak bisa menghentikan setiap warga negara yang

mengekspresikan pandangan mereka sekalipun itu tidak disukai,"

tegas mantan ibu negara AS tersebut.

Treatmen Recomendation. Dalam berita ini detikcom

merekomendasikan kekerasan merupakan hal yang tidak bisa

dibenarkan, walaupun film tersebut dianggap telah menghina umat

Islam namun kekerasan bukanlah hal yang baik untuk mencari jalan

keluar. Dengan adanya kekerasan tersebut banyak menimbulkan korban

jiwa diberbagai negara akibat aksi protes yang dilakukan dengan sikap

yang anarkis dan juga tidak sedikit menimbulkan kerugian akibat aksi

pelemparan dalam demo. Sebagaimana dalam berita :

setiap aksi kekerasan tak bisa dibenarkan. Tentu ada

pandangan yang berbeda-beda di seluruh dunia tentang batasan

kebebasan berbicara dan kebebasan berekspresi. Tapi seharusnya

tidak perlu diperdebatkan bahwa penggunaan kekerasan untuk

menanggapi kebebasan tersebut memang tidak bisa diterima,"

tandas istri mantan Presiden AS Bill Clinton ini.

63

b. Detikcom : Sabtu, 15 September 2012

Judul : Demo Innocence of Muslim di Kedubes AS

Tewaskan 3 Demonstran Tunisia

Tabel 15

Perangkat Framing Entmen

Problem identification Aksi protes film Innocence of

Muslim terus berjatuhan korban

Causal Interpretation Produser film 'Innocence of

Muslims.'Karena film Innocence

Of Muslim telah banyak

menimbulkan kericuhan.

Moral Evaluation Kemarahan masaa yang

memuncak pada aparat

Treatmen recomendation Sejumlah demonstran

menurunkan dan membakar

bendera AS

Problem Identification. Film Innocence of Muslim film yang dibuat

oleh orang non Muslim yang tinggal dan besar dalam Budaya Barat, dan

dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang salah tentang Nabi besar

Muhammad saw. Detikcom mengidentifikasikan berita ini yaitu adanya

korban jiwa yang terus berjatuhan dalam aksi unjuk rasa film Innocence of

Muslim. Film yang diangggap telah menistakan Nabi Muhammad saw.

Sebagaimana dalam berita :

Korban jiwa terus berjatuhan dalam aksi unjuk rasa memprotes

film amatir "Innocence of Muslims". Tiga orang tewas dalam

bentrokan di luar Kedubes Amerika Serikat di Tunisia. Menurut

Kementerian Kesehatan Tunisia seperti dilansir kantor

berita AFP,Sabtu (15/9/2012), sebanyak 28 orang lainnya luka-luka

dalam kejadian tersebut.

64

Dalam berita tersebut diungkapkan bahwa dengan munculnya film

amatiran Innocence of Musim menimbulkan banyaknya aksi protes, seperti

yang dilansir dalam berita di atas, aksi protes terjadi di Kedubes AS di

Tunisia. Aksi protes tersebut menimbulkan banyaknya korban jiwa yang

terus berjatuhan. Korban jiwa yang berjatuhan tidak sedikit yang luka-luka

namun juga ada beberapa orang yang tewas.

Causal Interpretation. Film Innocence of Muslim film yang dianggap

telah melecehkan dan memberi gambaran yang tidak benar tentang Nabi

Muhammad saw. Dalam berita Detikcom ini, Produser film Innocence of

Muslim yaitu Sam Bacile diposisikan sebagai pelaku (aktor), penyebab

masalah. Produser ini ditempatkan sebagai penyebab masalah yang

mengakibatkan berbagai masalah tersebut. Dengan munculnya film

Innocence of Muslim ini bukan hanya mendapat kecaman, aksi protes di

berbagai negara, melainkan juga mengakibatkan banyaknya korban jiwa

yang berjatuhan. Tidak sedikit korban yang luka-luka bahkan sampai

mengakibatkan korban yang tewas akibat dari aksi protes film amatiran

tersebut.

Moral Evaluation. Penilaian atas Sam Bacile sebagai sumber

masalah, maka penilaian moral yang dikenakan dalam berita ini adalah aksi

protes yang disebabkan munculnya film Innocence of Muslim di Kedubes

AS di Tunisia karena adanya aparat yang mencoba membubarkan aksi unjuk

rasa, sehingga menimbulkan korban jiwa. Sebagaimana dalam berita :

65

Insiden itu terjadi ketika para demonstran bentrok dengan aparat

polisi yang mencoba membubarkan massa. Para demonstran yang

marah tersebut melakukan aksi demo di luar Kedubes AS di Tunis,

ibukota Tunisia untuk memprotes film Innocence of Muslim yang

menghina Islam dan Nabi Muhammad saw.

Dalam berita tersebut diungkapkan bahwa aksi para demonstran film

Innocence of Muslim di ibukota Tunisia, kemarahannya memuncak karena

disebabkan adanya aparat yang mencoba membubarkan aksi protes tersebut,

sehingga menimbulkan adanya korban jiwa. Massa menganggap film ini

telah menghina Islam dan Nabi Muhammad saw, maka wajar film ini

mendapat kecaman dan aksi protes.

Treatmen Recomendation. Mendorong sanksi hukum yang patut

diberikan kepada produser film Innocence of Muslim. Dalam berita ini

Detikcom merekomendasikan adanya sejumlah massa yang menurunkan

bahkan membakar bendera AS dan menggantinya dengan bendera hitam

yang bertuliskan bahasa Arab. Sebagaimana dalam berita :

Aksi protes massal terhadap Kedubes AS itu bermula pada

Selasa, 11 September lalu ketika ribuan orang menyerbu Kedubes

AS.Sejumlah demonstran bahkan menurunkan dan membakar

bendera AS dan menggantinya dengan bendera hitam yang

bertuliskan huruf Arab.

Dalam berita tersebut diungkapkan bahwa aksi protes massal yang

dilakukan warga Tunisia di kedubes AS bermula pada tanggal 11

September. Aksi para demonstran semakin memanas sehingga ada

sejumlah demonstran yang menurunkan dan membakar bendera AS.

c. Detikcom : Sabtu, 15 September 2012

66

Judul : Ledakan Innocence of Muslim di Mesir

Tabel 16

Perangkat Framing Entmen

Problem identification Ratusan ribu demonstran rakyat

Mesir menggelar aksi unjuk

rasa

Causal Interpretation Film Innocence of Muslim yang

telah banyak menimbulkan aksi

demo.

Moral Evaluation “Ulama Tahrir” meminta

demonstran untuk tetap

bersikap damai

Treatmen recomendation Boikot nyata untuk AS dalam

segala hal termasuk ekonomi

dan budaya

Problem Identification. Detikcom mengidentifikasikan adanya berita

ini yaitu dinyatakan di Mesir ada ratusan ribu demonstran yang

menggelar aksi unjuk rasa. Aksi unjuk rasa untuk membuktikan

kemarahannya terhadap munculnya film Innocence of Muslim, film yang

dianggap telah menghina dan mengolok-olok Nabi Muhammad saw.

Sebagaimana dalam berita :

Ratusan ribu demonstran rakyat Mesir menggelar unjuk

rasa di Tahrir Square setelah melaksanakan shalat jumat, (14/9),

untuk membuktikan kemarahan mereka atas film yang diproduksi

di AS, yang mengolok-olok Islam dan menghina Nabi

Muhammad saw.

Causal Interpretation. Dalam berita detikcom ini, yang dianggap

sebagai penyebab masalah adalah film Innocence of Muslim yang dibuat

oleh Sam Bacile. Film yang dianggap telah menghina Nabi Muhammad

ini telah menimbulkan banyak aksi demo di berbagai negara, salah

67

satunya di Mesir. Rakyat Mesir melakukan aksi unjuk rasa untuk

membuktikan kemarahan mereka atas film anti Islam tersebut. Aksi

unjuk rasa ini menimbulkan aksi anarkisme, disni mereka meluapkan

kemarahannya atas film yang di produksi di AS. Sebagaimana dalam

berita :

Akhirnya, bentrokan meletus di sekitar Kedutaan Besar

Amerika antara polisi dan ratusan demonstran. Kedua belah pihak

saling melempari batu, ditambah para demonstran melemparkan

bom Molotov ke arah mobil polisi yang berada disana. Sementara

pasukan polisi melemparkan gas air mata ke dalam kerumunan.

Para demonstran pun banyak yang lari dan berlindung di balik

dinding pelindung yang sudah disusun dan dipersiapkan pada hari

sebelumnya.

Moral evaluation. Frame munculnya film Innocence of Muslim

dianggap sebagai penyebab masalah maka penilaian moral yang

dikenakan adalah sikap damai yang harus diterapkan dalam aksi unjuk

rasa, imbau “ulama Tahrir”. Sebagaimana dalam berita :

Mazhar Shaheen, yang dikenal sebagai "Ulama Tahrir"

meminta demonstran untuk mempertahankan sikap damai dan

menjauhi kedutaan AS. Shaheen memperingatkan bahwa film

tersebut merupakan pancingan agar antara umat Muslim dan

Kristen saling berseteru. "Jika Anda Umat Nabi dan mencintai

Nabi Muhammad saw, mohon agar tetap damai,” imbau Shaheen.

Treatmen Recomendation. Dalam berita ini detikcom

merekomendasikan, yaitu harus adanya boikot nyata pada Amerika

dalam segala hal termasuk ekonomi dan budaya. Amerika dianggap

salah satu tempat dibuatnya film Innocence of Muslim tersebut. Maka

umat muslim diberbagai negara meluapkan kemarahannya dengan

merusak Kedubes AS yang terletak di berbagai negara yang sedang

68

melakukan aksi protesnya, dan salah satunya adalah negara Mesir.

Sebagaimana dalam berita :

Sheikh Saber Gamal, yang pernah berkampanye untuk

calon Presiden dari Salafi dalam pemilu presiden Mesir baru-baru

ini, menyatakan harus ada boikot nyata pada Amerika dalam

segala hal, termasuk ekonomi dan budaya.

d. Detikcom : Rabu, 19 September 2012

Judul : Jaksa Mesir Perintahkan, Tahan Pembuat Film

Innocence of Muslim

Tabel 17

Perangkat Framing Entmen

Problem identification Jaksa Mesir mengeluarkan

surat perintah penahanan

Causal Interpretation Produser film 'Innocence of

Muslims’ dan tujuh warga

Mesir penganut kristen

koptik yang telah membuat

film kontroversi, film anti

Islam.

Moral Evaluation Para tersangka dianggap

telah membahayakan

persatuan nasional dan

penghinaan terhadap Islam

Treatmen recomendation Pemerintah Mesir memilih

bertindak simbolis, untuk

memberi kesan aparat

memahami perasaan publik

yang marah akibat

pembuatan film tersebut

Problem Identification. Frame yang dikembangkan Detikcom yaitu

surat perintah untuk melakukan penahanan dari jaksa Mesir yang ditujukan

kepada para tersangka pembuat film Innocence of Muslim, diantaranya

69

produser dan warga mesir yang dianggap ikut terlibat dalam pembuatan

film. Selain itu surat penahanan juga ditujukan kepada pastor Terry Jones

seorang pemuka kristen koptik yang mengajak membakar Al-quran.

Sebagaimana dalam berita :

Jaksa penuntut umum di Mesir mengeluarkan surat perintah

penahanan tujuh warga Mesir penganut Kristen Koptik yang

diduga terlibat dalam pembuatan film amatir yang akhirnya

menjadi biang keladi kontroversi dunia Muslim. Selain terhadap

pembuat film Innocence of Muslim, surat perintah penahanan juga

dikeluarkan tuntuk pemuka Kristen yang mengajak membakar Al

Quran, pastor Terry Jones asal Florida As.

Causal Interpretation. Dalam berita Detikcom ini, produser film dan

tujuh warga Mesir kristen Koptik dianggap sebagai penyebab dari

masalah. Mereka dianggap sebagai biang keladi kontroversi dunia Islam,

karena mereka dianggap telah membuat film amatiran Innocence of

Muslim, dunia Islam menjadi terguncang. Aksi protes terjadi diberbagai

negara, yang akhirnya menjadi kericuhan dan merugikan umat Islam itu

sendiri. Akibat aksi protes diberbagai negara tidak banyak umat Islam

terenggut nyawanya dalam tragedi tersebut. Maka dalam berita ini

pembuat film dianggap sebagai biang keladi dan sebab masalah dari

kontroversi film Innocence of Muslim.

Moral Evaluation. Frame produser dan tujuh warga mesir kristen

Koptik sebagai sebab masalah maka penilaian moral yang dikenakan

adalah para tersangka tersebut. Pertama, dianggap telah membahayakan

persatuan Nasional dan yang kedua, melakukan penghinaan terhadap

70

Islam. Membahayakan persatuan Nasional yang dimaksud adalah akan

adanya perselisihan antar umat beragama, dan yang kedua, melakukan

penghinaan terhadap Islam, menurut seluruh umat Islam film kontroversial

Innocence of Muslim ini telah menghina Islam karena di dalam film

tersebut sangat melecehkan Nabi Muhammad saw, yang sebagaimana

Nabi besar umat Islam.

Treatmen Recomendation. Dalam berita ini Detikcom

merekomendasikan yaitu Jaksa Mesir menerbitkan perintah penahanan

merupakan menunjukan tindakan simbolis untuk memberi kesan

memahami perasaan kepada umat Islam yang marah atas munculnya film

yang telah menghina Nabi Muhammad saw. Sebagaimana dalam berita :

Langkah menerbitkan perintah penahanan ini menurut kantor

berita AP menunjukkan pemerintah Mesir memilih bertindak

simbolis, untuk memberi kesan aparat memahami perasaan publik

setempat yang marah akibat pembuatan film yang dianggap berisi

hinaan terhadap Nabi Muhammad itu.

C. Analisis Perbandingan Framing Republika Online dan Detikcom.

Dari hasil temuan penulis menggunakan perangkat framing Robert N

Entmen, penulis melihat adanya sudut pandang yang berbeda antara Republika

Online dan Detikcom pada isu pemberitaan film Innocence of Muslim. Dalam

isu ini Republika Online mempunyai definisi yang berbeda dengan Detikcom

dalam menilai kasus ini. Menurut penulis, Republika Online melihat isu

pemberitaan film Innocence of Muslim ini sebagai kasus masalah moral. Hal

tersebut terlihat dari pemberitaan Republika Online yang hanya menonjolkan

aspek dari masalah moral saja. Sikap dari Republika Online terhadap

71

pemberitaan film Innocence of Muslim yaitu mengecam penayangan film

tersebut. Di sini Republika Online juga banyak meminta pendapat dengan para

tokoh-tokoh Ulama Indonesia. Karena berita ini telah memancing kemarahan

umat Muslim. Di sini Republika Online sebagai media Islam juga ikut

memperjuangkan suara umat Islam, tetapi kita tidak mendukung aksi demonya

yang di luar batas sehingga menimbulkan korban jiwa.3 Penulis menemukan

berita pada Republika Online yang menonjolkan bahwa kasus isu pemberitaan

film Innocence of Muslim ini merupakan masalah moral. Republika online

menegaskannya dengan mengutip pernyataan dari ketua umum PBNU KH.

Said Aqil Siroj :

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said

Aqil Siroj mengutuk keras film "Innocence of Muslims" yang menghina

Nabi Muhammad saw. Selalu ada yang tidak suka dengan Rasulullah,

tetapi film tersebut tidak perlu disikapi berlebihan, apalagi dengan

tindakan yang justru kontra produktif.

Berbeda dengan Republika Online, Detikcom mendefinisikan berita

ini sebagai masalah hukum. Hal ini terlihat dari pemberitaan Detikcom yang

menonjolkan aspek hukum saja. Semua permasalahan terkait isu pemberitaan

Innocence of Muslim ditarik ke ranah hukum. Hal tersebut terlihat berita yang

dimuat oleh detikcom masuk ke dalam rubrik hukum. Menurut Detikcom

pemberitaan film Innocence of Muslim ini adalah suatu berita yang besar dan

mengakibatkan dampak yang besar juga. Seperti menimbulkan demonstran

3 Wawancara Pribadi dengan Asisten Redaktur Pelaksana Republika Online. Heri Ruslan,

Jakarta,23 Januari 2013

72

yang tidak wajar dan itu merupakan reaksi yang besar dari berita ini.4 Penulis

menemukan berita pada Detikcom yang menonjolkan bahwa kasus isu

pemberitaan film Innocence of Muslim ini merupakan masalah hukum.

Jaksa penuntut umum di Mesir mengeluarkan surat perintah

penahanan tujuh warga Mesir penganut Kristen Koptik yang diduga

terlibat dalam pembuatan film amatir yang akhirnya menjadi biang keladi

kontroversi dunia Muslim.

Hal ini juga dipertegas dengan hasil wawancara penulis dengan

Redaktur Pelaksana Harian Internasional, Oktamandjaya Wiguna :

Kita melihat proses hukumlah yang bisa mengadili si pembuat film

Innocence of Muslim ini. Karena dia membuat film ini dengan

masalah yang menimbulkan masalah besar.

Dari keseluruhan berita di Republika Online terkait isu pemberitaan film

Innocence of Muslim ini, Republika Online menilai produser film Innocencce

of Muslim sebagai penyebab masalah. Begitu juga dengan detikcom yang

menempatkan produser sebagai penyebab masalah dari kasus ini. Republika

online menegaskannya dengan mengutip pernyataan dari Gubernur Jawa Barat,

Ahmad Heryawan dalam beritanya mengenai film Innocence of Muslim,

sebagai berikut :

Protes terhadap film yang dibuat oleh warga Amerika Serikat

bernama Sam Bacile dengan cara-cara yang baik serta tidak menyalahi

aturan. "Kita harus tersinggung, kalau tidak tersinggung salah. Tetapi

kita sikapi ketersinggungan tersebut dengan sikap yang baik, lakukan

protes kalau perlu dengan cara baik, jangan sampai anarki. Karena Pak

SBY juga protes, Presiden Mesir juga protes, Gubernur Jabar juga ikut

protes," kata dia. Pihaknya juga kurang sepakat jika ada alasan bahwa

dasar pembuatan film yang menghina nabi tersebut ialah kebebasan

berkreasi dan berekspresi. "Kalau alasannya kebebasan ekspresi.

4 Wawancara Pribadi dengan Redaktur Pelaksana Harian Internasional. Oktamandjaya Wiguna,

Jakarta, 25 Maret 2013

73

Ekspresi itu bebas tapi hormati juga kebebasan milik orang lain,"

ujarnya

Hal ini juga dipertegas dengan hasil wawancara penulis dengan

Asisten redaktur pelaksana Republika Online mengatakan :

Penyebab masalah sudah jelas si pembuat film Innocence of Muslim

tersebut. Kebebasan itu ada batasanya. Dengan adanya demonstrasi di

beberapa negara itu menjadikan umat islam tidak harmonis lagi. Jadi

seharusnya AS membatasi kebebasan berekspresi.

Serupa dengan Republika Online dalam keseluruhan beritanya terkait isu

pemberitaan film Innocence of Muslim. Detikcom menempatkan Sam Bacile

pembuat film sebagai penyebab masalah dari kasus ini. Detikcom

menegaskannya dengan mengutip pernyataan Menteri Kesehatan Tunisia, pada

berita tanggal 15 September 2012 dengan judul Demo 'Innocence of Muslims'

di Kedubes AS Tewaskan 3 Demonstran Tunisia, sebagai berikut :

Korban jiwa terus berjatuhan dalam aksi unjuk rasa memprotes

film amatir "Innocence of Muslims". Tiga orang tewas dalam

bentrokan di luar Kedubes Amerika Serikat di Tunisia. Menurut

Kementerian Kesehatan Tunisia. Sebanyak 28 orang lainnya luka-

luka dalam kejadian itu.

Hal ini juga dipertegas dengan hasil wawancara penulis dengan

Oktamandjaya Wiguna selaku Redaktur Pelaksana Harian

Internasional detikcom :

Penyebab masalah dari kasus pemberitaan film Innocence of

Muslim ini adalah produser atau pembuat film tersebut, dia

membuat itu dengan masalah, bisa jadi kriminal dan membuatnya

dengan niat tidak baik.

74

Dalam pemberitaan ini penilaian moral yang diberikan Republika Online

adalah dengan bingkai moral Republika Online melihat tidak adanya saling

menghormati dan tidak adanya saling menghargai antar pemeluk agama

sehingga muncul film amatir Innocence of Muslim ini.5 Seperti dikutip

dalam teks berita :

munculnya film 'Innocence of Moslems' menjadi contoh paling

mutakhir tidak adanya saling menghargai dan menghormati di antara

peradaban, sehingga menimbulkan permasalahan di mana-mana’.

Sementara detikcom, penilaian moral yang diberikan adalah bukan hanya

tidak adanya saling menghargai antar pemeluk agama melainkan juga

melihatnya adanya pelanggaran hukum. Seperti dikutip dalam teks berita :

Jaksa penuntut umum di Mesir mengeluarkan surat perintah

penahanan tujuh warga Mesir penganut Kristen Koptik yang diduga

terlibat dalam pembuatan film amatir yang akhirnya menjadi biang

keladi kontroversi dunia Muslim. Menurut kantor Jaksa penuntut

para buron dijatuhi sangkaan membahayakan persatuan nasional dan

penghinaan terhadap Islam.

Hal ini juga dipertegas oleh Redaktur Pelaksana Harian Internasional

detikcom:

Nilai moral yang diberikan pada kasus film Innocence of Muslim

ini harus adanya saling menghargai, tidak adanya penghinaan.

Namun apa yang bisa diadili untuk pembuat film Innocence of

Muslim adalah proses hukum.

Pada akhirnya dari semua berita yang disajikan berimbas pada bagaimana

peristiwa ini di rekomendasikan penyelesaiannya oleh masing-masing media.

5 Wawancara Penulis dengan Asisten Redaktur Pelaksana Republika Online. Jakarta 23 Januari

2013

75

Republika online sesuai dengan bingkai permasalahan moral yang

dikembangkannya mengusulkan agar menyikapinya dengan cara, umat Islam

tidak terpancing dan melakukan tindakan kekerasan menyikapi film tersebut.

Agar tidak menimbulkan citra yang tidak baik terhadap Islam6. Hal ini juga

diungkapkan oleh Asisten Redaktur Pelaksana Republika Online :

Solusinya menjelaskan kepada umat non Islam, apa itu Islam.

Dengan cara seperti itu orang akan tertarik, dan menjelaskan siapa

Nabi Muhammad, karena mereka hanya mendengar selentingan

kabar Islam itu tidak baik, Islam itu teroris.

Sebaliknya, Detikcom merekomendasikan agar kasus ini diproses hukum.

Proses hukum dianggap hal yang paling adil untuk menyelesaikan kasus isu

pemberitaan film Innocence of Muslim ini. 7 Berdasarkan analisis penulis,

penulis menemukan teks pada pemberitaan yang dimuat oleh detikcom yang

berupaya menggiring pembaca agar kasus ini diproses secara hukum,

sebagaimana teks dalam berita sebagai berikut:

Jaksa penuntut umum di Mesir mengeluarkan surat penahanan yang di

duga dalam pembuatan film amatir yang akhirnya menjadi biang keladi

kontroversi dunia Islam. Langkah untuk menerbitkan perintah penahanan

ini, menunjukan pemerintah mesir memilih bertindak simbolis, untuk

memberi kesan aparat memahami perasaan publik yang marah akibat

pembuatan film yang dianggap berisi hinaan kepada Nabi Muhammad itu

6 Republika Online. Edisi 16 September, Paragraph 2

7 Wawancara Pribadi dengan Redaktur Pelaksan Harian Internasional Detikcom. Jakarta 25 Maret

2013.

76

Elemen Republika online Detikcom

Problem Identification Masalah moral. Di sini

Republika Online sebagai

media Islam juga ikut

memperjuangkan suara

umat Islam, tetapi kita

tidak mendukung aksi

demonya yang di luar

batas sehingga

menimbulkan korban

jiwa

Masalah hukum.

Detikcom menilai

pemberitaan film

Innocence of

Muslim ini adalah

Suatu berita yang

Besar dan

Mengakibatkan

dampakyangbesar

juga. Seperti

menimbulkan

demonstran yang

tidak wajar dan itu

merupakan reaksi

yang besar dari

berita ini

Causal Interpretation Sam Bacile (pembuat

film Innocence of

Muslim), Kebebasan itu

ada batasanya. Dengan

adanya demonstrasi di

beberapa negara itu

menjadikan umat islam

tidak harmonis lagi

Sam Bacile

(pembuat film

Innocence of

Muslim) dia

membuat itu

dengan masalah,

bisa jadi kriminal

dan membuatnya

dengan niat tidak

baik.

,

Moral Evaluation Film Innocence of

Muslim Tidak adanya

saling menghargai antar

pemeluk agama

Film Innocence of

Muslim bukan

hanya tidak adanya

saling menghargai

juga bisa jadi

kriminal

Treatmen

Recomendation

Menyikapi isu

pemberitaan film

Innocence of Muslim

dengan cara yang bijak

Proses hukum

menjadi cara yang

tepat untuk

mengadili.

77

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setiap media massa memiliki perbedaan dalam membingkai sebuah

berita. Hal itu terkait dengan ideologi dan kebijakan redaksional yang

menjadi landasan dari masing-masing media tersebut. Dalam suatu peristiwa

yang sama, bisa dipandang berbeda oleh setiap media karena terkait dengan

proses pembuatan berita yang telah dikonstruksi berdasarkan konstruksi

realitas. Berita ini lalu dibentuk dengan frame melalui seleksi penekana

terhadap sebuah isu. Oleh karena itu penulis mengambil kesimpulan

Republika online dan Detikcom memiliki perbedaan dalam membingkai isu

pemberitaan film Innocence of Muslim, sebagai berikut :

Dilihat dari empat perangkat framing Robert N Entmen, identifikasi

masalah (problem identification) kasus isu pembeitaan film Innocence of

Muslim, Republika online melihat kasus ini sebagai permasalahan moral

sedangkan Detikcom melihat kasus pemberitaan flm Innocence of Muslim

sebagai permasalahan hukum.

Pada perangkat framing Entmen yang kedua ( causal interpretation),

isu pemberitaan film Innocence of Muslim ini Republika online dan

Detikcom sama-sama memposisikan Sam Bacile pembuat film Innocence of

Muslim sebagai penyebab masalah dari kasus ini.

78

Perangkat framing Entmen yang ketiga ( make moral judgement ),

Republika online menjelaskan bahwa kasus isu pemberitaan Innocence of

Muslim ini karena tidak adanya saling menghargai antar pemeluk agama dan

kebebasan berekspresi yang diluar batas, sedangkan Detikcom menjelaskan

bukan hanya tidak adanya saling menghargai tapi ia menilai proses hukum

yang dapat mengadilinya.

Pernagkat framing Entmen yang terakhir (treatmen recomendation),

Republika online merekomendasikan kasus ini agar dihadapi secara bijak,

tidak dengan aksi anarkis dan menimbulkan kerugian pada pihhak lain,

sedangkan Detikcom merekomendasikan kasus ini dengan menyerahkannya

kepada proses hukum.

B. Saran

Republika online dan Detikcom adalah dua media yang memiliki

perbedaan ideologi hal ini terlihat bagaimana perbedaan visi misi yang

tertanam pada kedua media tersebut. Perbedaan ideologi tidak menjadikan

sumber pemberitaan kedua media ini keluar dari kode etik kuat yang

terletak pada standar jurnalistik. Sebaliknya persaingan yang tertanam

pada kapitalis media tetap berpedoman pada kaidaah-kaidah jurnalistik,

sehingga persaingan media yang begitu ketat tidak dapat mengabaikan

potensi kemajuan media dengan memenuhi keinginan pembaca dan

mengejar kepentingan perusahaan. Karena mengemas berita untuk

79

disampaikan masyarakat dilaporkan secara objektif dan memberikan

manfaat lebih dalam kepada msyarakat sebagai sumber informasi..

Berita-berita tersebut dikemas dengan gaya masing-masing yang

diterapkan oleh media. Demikian besarnya media massa, tetapi memuat

berita Internasional belum ada satupun media di Indonesia yang

melakukan peliputan langsung keluar negeri dalam setiap kasusnya.

Perolehan berita yang kian mudah diperoleh melalui berbagai sumber

terutama menarik situs-situs lokal via internet.

Media massa merupakan salah satu konsumsi pengetahuan masyarakat

sebagai sumber informasi aktual yang disajikan setiap hari. Perbandingan

antara media umum dan media Islam walau menyatakan diri sebagai media

yang berpedoman pada ideologi yang menampilkan berita-berita

bernuansa Islam atau sebagai media yang menyuarakan umat yang terdiri

dari komunitas muslim, dan media umum sekalipun tidak menjadikan

media pada kelompok liberal yang mengutamakan kepentingan tertentu.

Melainkan tiap media berjalan tetap dengan menekankan standar

jurnalistik.

80

DAFTAR PUSTAKA

Bungin Burhan, Sosiologi Komunikasi, Teori, Paradigma, dan diskursus teknologi

komunikasi di masyarakat, Jakarta kencana. 2007

Eriyanto . Analisis framing, Konstruksi Ideologi dan Politik Media, 2002.

Pengantar Mulyana Deddy, cetakan Penerbit Lkis Yogyakarta.

Hamad Ibnu, Sudibyo Agus, M Qodri.Kabar-kabar Kebencian Prasangka di

Media Massa, Jakarta: ISAI 2001

Ishwara Luwi, Seri Jurnalistik Kompas: Catatan-Catatan Jurnalisme Dasar.

Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2006.

Kriyantono Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi edisi ke-1, cet ke-3,

Jakarta Kencana 2008.

McQuail Dennis, Teori Komunikasi Massa, edisi ke-6. Jakarta: Salemba

Humanika 2011.

McQuail Dennis, Teori Komunikasi Massa, Penerbit Erlangga, PT. Gelora Aksara

Pratama,edisi ke-dua.

McQuail Dennis, Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, Terjemahan Agus

Dharma, dkk. Jakarta: Erlangga, 1996.

Septiawan santana K, Jurnalisme Kontemporer, yayasan obor Indonesia, edisi

pertama, September 2005.

Suhandang Kustandi. Pengantar Jurnalistik, Seputar Organisasi, produk, dan

kode etik, penerbit Nuansa, cetakan pertama, September 2004.

Sobur Alex. Analisis Teks Media, Bandung:PT. Remaja Rosdakarya,2006).

81

Rudy SH, MIR. M SCI. Komunikasi dan hubungan masyarakat Internasional, PT.

Refika Aditama, Cet ke-1 Mei 2005.

Tonny bennet, “ Media , reality, signification”, dalam Michael Gurevitch, Bennet,

James Curran and James Wollacott (ed), culture, society and the media,

(London : Metheun, 1982), hlm 287-288 lihat juga Dedy N Hidayat, “

memantau Media, memantau arena public”, pantau, No. 6, 1999, hlm 20

Media Online

Republika.co.id, edisi Jum’at 14 September 2012.

Republika.co.id, edisi Minggu 16 September 2012.

id.wikipedia.org/wiki/Innocence_of_Muslims. 2 september2012

http://yuhendrablog.wordpress.com/2008/12/18/perbedaan-antara-media-massa-

cetak-dengan-media-massa-online/

http://yuhendrablog.wordpress.com/2008/12/18/perbedaan-antara-media-massa-

cetak-dengan-media-massa-online

http://www.hidayatullah.com/read/24888/19/09/2012/kasus-innocence-of-

muslims-dan-pentingnya-uu-penistaan-agama.htm

DAFTAR PERTANYAAN

REPUBLIKA ONLINE

Wawancara diajukan kepada:

ASISTEN REDAKTUR PELAKSANA REPUBLIKA ONLINE HERI RUSLAN

1. Perkembangan Republika Online dari awal berdiri sampai sekarang ?

Jawab : Dari awal berdiri tahun 1708-1995 portal satu berita online. Lalu

melihat perkembangan teknologi, dan kenapa akhirnya dibentuk Republika

Online adalah untuk memenuhi kebutuhan orang-orang di Luar Negeri

yang ingin tahu informasi Indonesia.

2. Apakah berita yang jadi headline di koran Republika juga menjadi

headline di Republika Online?

Jawab : Tidak. Kalau Republika Online tergantung pada banyaknya berita

yang dibaca oleh khalayak.

3. Berapakah jumlah pengakses situs Republika Online perhari ?

Jawab : Visittor 230.000-265.000 pengakses.

4. Bagaimana tanggapan Republika Online mengenai berita film Innocence

of Muslim?

Jawab : Film Innocence of Muslim menjadi sebuah berita yang menarik

karena berita itu terkait dengan Nabi Muhammad saw. Berita itu memiliki

kedekatan dengan umat Muslim Indonesia yang mayoritas agamanya

Muslim apalagi film ini juga merupakan bentuk penghinaan terhadap Nabi

Muhammad saw. Jadi berita ini merupakan salah satu banyak pembacanya

di Republika Online.

5. Menurut Republika Online siapakah yang dianggap sebagai penyebab

masalah dalam isu pemberitaan film Innocence of Muslim?

Jawab : Yang dianggap sebagai penyebab masalah sudah jelas adalah

pembuat film tersebut. Kebebasan itu ada batasnya, dengan adanya

demonstrasi dibeberapa negara, itu menjadikan umat Islam tidak harmonis

lagi. Jadi seharusnya AS bisa membatasi kebebasan berekspresi.

6. Bagaimanakah sudut pandang Republika Online melihat kasus ini secara

keseluruhan?

Jawab : Sikap Republika Online mengecam penayangan film tersebut.

ROL juga meminta pendapat para tokoh-tokoh ulama Indonesia karena

memancing kemarahan umat Muslim. ROL sebagai media Islam juga ikut

memperjuangkan suuara umat Islam tapi kita tidak mendukung aksinya

demo yang luar batas sehingga menimbulkan korban jiwa.

7. Menurut ROL nilai moral apa yang dilanggar dalam kasus pemberitaan

film Innocence of Muslim?

Jawab : Nilai moralnya adalah pertama, kebebasan berekspresi tetap ada

batasnya sehingga tidak menimbulkan kerugian kepada orang lain. Kedua,

adalah kemarahan dengan cara yang baik, tidak merugikan, dan

menyikapinya secara bijak.

8. Apakah Solusi yang ditawarkan ROL mengenai kasus ini?

Jawab : Solusinya menjelaskan kepada umat non Muslim apa itu Islam.

Dengan cara itu orang akan tertarik pada Islam, menjelaskan siapa

Rasulullah saw karena mereka hanya mendengar selentingan Islam itu

tidak baik, Islam itu teroris.

9. Bagaimana cara media memilih suatu peristiwa dianggap penting untuk

disajikan sebagai berita? (kaitannya dengan news value)

Jawab : Didalam peristiwa ada nilai-nilai berita, unsur-unsur berita.

Peristiwa yang menyangkut umat Islam itu memiliki kedekatan

psikologis, memiliki nilai yang tinggi. Yang jadi pertimbangan nilai,

adalah kualitas dan kedekatan.

10. Bagaimana cara media untuk memberi tekananan atau penonjolan terhadap

suatu peristiwa yang dianggap penting untuk diberitakan?

Jawab : Peristiwa itu jadi headline, teliti, update, mewawancarai tokoh-

tokoh Islam, diputar terus.

11. Apakah suatu peristiwa penting disajikan untuk memenuhi kebutuhan

khalayak atau memenuhi kebutuhan media ?

Jawab : Online itu terukur. Apa yang dibutuhkan pembaca akan

ditampilkan. Jadi, untuk itu harus mengetahui apa yang diinginkan oleh

pembacanya.

12. Bagaimana agar peristiwa yang , dianggap penting oleh media akan

dianggap penting juga oleh khalayak ?

Jawab : Fungsinya untuk mempengaruhi pembaca

13. Target apa sajakah yang diinginkan dari media terhadap publik dari

penyajian suatu berita ?

Jawab : Target untuk memberikan informasi, memberikan Educate,

Entertain, dan multikontrol.

14. Bagaimanakah memframe suatu berita supaya lebih bermakna dan disukai

oleh khalayak untuk diikuti ?

Jawab : Sebuah berita ditampilkan, melihat reaksi pembaca,

mengkhususkan untuk rumning agar lebih banyak berita itu.

15. Hal-hal prinsipil apa sajakah yang menjadi pedoman media ini dalam

memframe suatu berita ?

Jawab : Berita itu menjadi bermanfaat, tidak memfitnah, cover both side,

tidak bohong, menaati UU Pers, dan mangikuti kode etik jurnalistik.

16. Faktor-faktor apa yang yang menentukan perbedaan framing suatu media

tertentu dengan Republika Online?

Jawab : Melihat pembaca Muslim, penampilan foto. Berita Islam lebih

ditonjolkan.

DAFTAR PERTANYAAN

DETIKCOM

Wawancara diajukan kepada:

REDAKTUR PELAKSANA HARIAN INTERNASIONAL DETIKCOM

OKTAMANDJAYA WIGUNA

1. Bagaimana tanggapan Detikcom mengenai berita film Innocence of

Muslim?

Jawab : Film Innocence of Muslim menjadi sebuah berita yang menarik

karenamenimbulkan demonstran yang tidak wajar, menimbulkan reaksi

yang besar, berita yang menghasilkan dampak yang besar.

2. Menurut Detikcom siapakah yang dianggap sebagai penyebab masalah

dalam isu pemberitaan film Innocence of Muslim?

Jawab : Yang dianggap sebagai penyebab masalah, sudah jelas sutradara

dari film Innocence of Muslim. Dia membuat film tersebut dengan masalh,

bisa kriminal, dan dengan niat yang tidak baik.

3. Bagaimanakah sudut pandang Detikcom melihat kasus ini secara

keseluruhan?

Jawab : Sudut pandang Detikcom, adanya kontroversi, bentuk

ketidakpahaman seseorang bagaimana menghargai keyakinan seseorang,

dan juga reaksi ini juga harus ada batasnya, tidak setuju jika dengan aksi

anarkis.

4. Menurut Detikcom nilai moral apa yang dilanggar dalam kasus

pemberitaan film Innocence of Muslim?

Jawab : Nilai moralnya adalah harus adanya saling menghargai dan tidak

ada penghinaan.

5. Apakah Solusi yang ditawarkan Detikcom mengenai kasus ini?

Jawab : Solusinya apa yang bisa diadili adalah proses hukum.

6. Bagaimana cara media memilih suatu peristiwa dianggap penting untuk

disajikan sebagai berita? (kaitannya dengan news value)

Jawab : Didalam peristiwa ada nilai-nilai berita. Isu pemberitaan film

Innocence of Muslim ini memiliki kedekatan dengan umat Islam.

7. Bagaimana cara media untuk memberi tekananan atau penonjolan terhadap

suatu peristiwa yang dianggap penting untuk diberitakan?

Jawab : Peristiwa itu jadi headline, dan menjadi cover.

8. Apakah suatu peristiwa penting disajikan untuk memenuhi kebutuhan

khalayak atau memenuhi kebutuhan media ?

Jawab : Lihat jumlah pembaca, disukai pembaca, dan menyajikan selera

rakyat.

9. Bagaimana agar peristiwa yang , dianggap penting oleh media akan

dianggap penting juga oleh khalayak ?

Jawab : Harus dibaca khalayak, dan harus menarik.

10. Target apa sajakah yang diinginkan dari media terhadap publik dari

penyajian suatu berita ?

Jawab : Target untuk memberikan informasi yang lengkap, memberikan

Educate, Entertain, dan memutuskan sendiri.

11. Bagaimanakah memframe suatu berita supaya lebih bermakna dan disukai

oleh khalayak untuk diikuti ?

Jawab : Traning suatu berita, memberikan ilustrasi, judulnya menarik,

tulisannya menaarik, fotografernya menarik.

12. Hal-hal prinsipil apa sajakah yang menjadi pedoman media ini dalam

memframe suatu berita ?

Jawab : Menarik, cover both side, berimbang, mengikuti kode etik

jurnalistik, independency.

13. Faktor-faktor apa yang yang menentukan perbedaan framing suatu media

tertentu dengan Detikcom?

Jawab : Berbentuk koran tapi online, mengemas suatu beritanya dengan

interaktif, kita running terus, dan mencari yang berbeda.

14. Adakah hambatan yang dihadapi dalam mencari berita?

Jawab : Hambatannya ga ada, paling narasumbernya suka susah.

15. Bagaimana proses pembuatan berita dari mulai pemilihan topik sampai

jadi berita?

Jawab : Prosesnya ada rapat redaksi, dikemas oleh redaksi, didesign, lalu

ke redaktur.

16. Apa yang jadi perbedaan karakter pemberitaan di Detikcom dengan media

online lainnya?

Jawab : Pemilihan naskah, cover both side, harus kredibilitas

t y'I

1r { .- l4 i I

NomorLampiranPerihal

: Istimewa: I Berkas: Pengajuan Judul Skripsi

Iakarta, Oktober2012

Kepada Yang Terhormat:Ketua Dewan pertimbangan SkripsiLIIN Syarif HidayatullahlakartaDi

he, Nf,- wtz

Tempat o r r.\ernwwwt^1 i

V' h\ '( {thhz^ ' 'V AAs salqmu' alaikum Warrahmatult ahi Wab anakatuh

salam sejahtera saya sampaikan, semoga Bapak/Ibu dalam lindungan Allah SwT, sertaffTs:i\tT

dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. s.ruffiyu saya yang berranda tangan

Suci Dariah108051 100029IX ( Sembilan)Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi/Jurnalistik

Bermaksud mengajukan judul skripsi dengan judul, Analisis Framing rsu pemberitaanFilm "Inocence of Muslim" Pada Repuuiita online dan SlNDon-ews.com proposalskripsi ini selanjutnya diharapkan dapat lt].lj",Q" r_:uuguiqy*ut untuk mendapatkan gelar

;ffift|#lam jenjang strata I ai urN svarif Hioaiaturiarr takarta. Dengan ini saya

l. Outline2. Proposal Skripsi3. Daftar pustaka Sementara

ur"pkul;T,lTl1:rlnlttongnun ini sava sampaikan, atas segara perharian Bapambu saya

Was s al amu' al a i kum Wan ahmot ul I ah i Wab atakatu h

lJrP^''{

NamaNIMSemesterFakultas/ Jurusan

Mengetahui,

Penasehat Akademik

V l.{,^, /Pemohon

Suci dariahNIM.t0805 t100029

@NIP.2012124802

r l1t '

Nomor : Un.C1/F5/KM.01 3lM6 12012Lamp. :1(Satu)bundelHal : PenelitianAilawancara

KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULTAH IAKARTA

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

fl. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat 15412 IndonesiaTelepon/ Fax : (021) 7 432728 / 74703580

Website: u'nv'.fdkuiniakarta.ac.id, E-mail : [email protected]

Jakarta, J/ Oktober 2012

Kepada Yth.Tim Redalsi Republika Onlinedi

Tempat

As s alamu' alaikum Wn ltrtb.

Dengan hormat bersama ini kami sampaikan bahwa mahasiswa Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di bawah ini,

Suci Dariah108051100029Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPD / Jurnalistikx

bermaksud melaksanakan penelitian/wawancara untuk bahan penulisan skripsi yang

beijudul Analisis Framing Isu Pentberitsait Filni "lrncence A1' fulusli;n"l''adcr

Republika Online.

Sehubungan dengan itu, kami memohon kepada Bapak/Ibr.r/Sdr. kiranya

berkenan menerima mahasiswa kami tersebut dalam pelaksanaan

penelitian/wawancara dimaksud.

Atas perhatian dan perkenannya kami ucapkan terima kasih.

Was s alamu' alaikum Wr. Itb.

Tembusan:l. Pembantu Dekan Bidang Akademik2. Ketua Konsentrasi JurnalistikFakultas llmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

NamaNomor PokokJurusan/KonsentrasiSemester

r *,4.i

MAT199303 r

t

I: : . , : : l ' r ' i

. . . i .

r 1 l

IGMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH IAI(ARTA

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

]1. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat 154L2 Indonesia

Nomor : Un.01/F5/KM.0l .3tstl6?-L Du3Lamp : -Hal : Penelitian/Wawancara

I(epada Yth.Tim Redalrsi Detik,comdi Tempat

Ass alamu' alaikum Wn l|rb.

Dengan hormatIlmu Komunikasi UIN

NamaNomor PokokJurusan/KonsentrasiSemester

Teleporr/Fax : (021) 7 432728 / 7 4703580Website: www.fdkuinjakar.ta.ac.id, E-mail : [email protected]

Jakarta, 26Februari 2013

kami sampaikan bahwa mahasiswa Fakultas Ilmu DakwahSyarif Hidayatullah Jakarta di bawah ini,

Suci Dariah108051100029I(omunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) / JurnalistikX

dan

bermaksud melaksanakan penelitian/warvancara untril< bahan penulisan skripsi yangberjudul Analisis Framing Isu Pentberitaan Film "Innocence Of Alttslim paclaRepublika Online & I)etik.com".

Sehubungan dengan itu, kami memohon kepada Bapak/lbu/Sclr. kiranyrberkenan menerima/mengizinkan rnahasiswa kami tersebut dalarn pelaksanaanpenelitian/wawancara dimaksud.

Demikian, atas perhatian dan perkenannya kami inengucapkan terima kasih.

Was s alamu' al ai laun lttr. ITb.

Dekan.

Tembusan:l. Pembantu Dekan Bidang Akademik2. Ketua Jurusan Komunikasi dan penviaran IslarnFakultas Ilmu Dakwah dan ihnu Kornunikasi

Subhnn, MAI l0 199303

(KPI) / Jurnalistik

| 001f

J/!

I

SURAT KETERANGANROL.,|7

Yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan bahwa;

: Suci Dariah: 108051100029: Mahasiswa Fakultas llmu Dakwah dan llmu Komunikasi,Jurusan Komunikasi dan Penyiaran lslam (KPlyJurnalistik, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

NamaNIMStatus

Yang bersangkutan adalah benar telah melakukan kegiatan penelitian/wawancarauntuk penyusunan skripsi yang berjudul '?nalrsrs Framing lsu Pemberitaan Film'lnacence Of Muslim' Pada Republika Online"

Demikian surat keterangan ini diberikan untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, 23 Januari 2013

Kepala Redaksl Republika Online

ROttEtnuKAoflt-rrl!@rGr*e Pdalfl tlo. sE-F

J. P4at€n Raya - PM MinsguJakala Selda

P +62217W901F 42217s7903

REPUBl IKA ONIINE

flI

detikcomwww.de t i k . com

SURAT KETERANGANNo. 114/IIRD-F,ilIA2013

Densan ini menerangkan bahwa :

Nama : Suci DariahKampus : UIN Syarif HidayatullahNIM :108051100029Jurusan : Komunikasi & Penyiaran Islam (KPD / Jurnalistik

Telah melakukan penelitian/wawancara untuk bahan penulisan skripsi yang

berjudul "Analisis Framing Isu Pemberitaan Film " Innocence Of Muslirnpada Republike Online & Detik.com "

di PT. AGRANET MULTICITRA SIBERKOM (DETIKCOM) pada tanggal2l Maret 2013.

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta,25 Maret2013PT. Agranet Multicitra Siberkom

Avi YulianiHuman Resources Dept.

!,vI

About ROL (Republika Online)

PROFIL

ROL hadir sejak L7 Agustus 1995, dua tahun setelah Harian Republ ika terbi t . ROL merupakanportal berita yang menyajikan informasi secara teks, audio, dan video, yang terbentukberdasakan teknologi hipermedia dan hiperteks.

Dengan kemajuan informasi dan perkembangan sosial media, ROL kini hadir denganberbagai f i tur baru yang merupakan percampuran komunikasi media digi tal . Informasi yangdisampaikan diperbarui secara berkelanjutan yang terangkum dalam sejumlah kanal,menjadikannya sebuah portal ber i ta yang bisa dipercaya.

Selain menyaj ikan informasi, ROL juga menjadi rumah bagi komunitas. ROL kini juga hadirdalam versi Engl ish.

REDAKSI& MANAJEMEN

Pemimpin Redaksi: Nasihin MashaWaki lPemimpin Redaksi: Arys Hi lman NugrahaRedaktur Pelaksana Republika Online: M lrwan Ariefyanto

Asisten Redaktur Pelaksana Republika Online: Heri RuslanTim Redaksi: Yeyen Rost iani , Didi Purwadi, Ajeng Ritzki pi takasari , Dj ibr i l Muhammad,Tauf iqqurachman Bachdari , Chairul Akhmad, Dewi Mardiani, Endah Hapsari , Mif tahul Falah,Haf idz Muft isany, Hazl iansyah, Karta Raharja ucu, yudha Manggala p putra, M.AminMadani, Umi Lai latul , Adi Wicaksono, Hannan Putra, Satya Fest iani , Sadly Rachman, AgungSasongko, Firda Bahalwan, Yunita Sari , Fanny Damayant i

Kepala Sales dan Promosi: AndriyantoTim Sales dan Promosi: Danu Fitr io Kanigoro, Ramadani Eka Putra, Si t i Rohanah, AchmadMuchl is, wK Hadi Laga, Artnandia Dharsa p, sr i Hart ini , Tejo Andriastono, Gal ih sekarIngtyas, Febi Widyayani

Tim lr dan Desain: Mohamad Af i f , Muft i Nurhadi, sarmada, Dwi sart ika, Abdul GadirPowered by: PT Strategi tnisiatif Media (Mahaka Media Subsidiary)

Kepala Support dan GA: Slamet RiyantoTim Support dan GA: Erna Indr iyant i , Abidin, Achmad Hamim, Riky RomadonKeuangan: Wibowo

il

PT Republika Media Mandiri

Direktur Utama: Daniel JP Wewengkang

Direktur Pemberi taan : lkhwanul Kiram Mashuri

Direktur Operasional : Mira R Djarot

Direktur Bussines Development : Tommy Tamtomo

GM Keuangan: Didik l r ianto

GM Market ing dan Sales: Yul ianingsih

Redaksi

Phone: 02t799790L - 7997902

Fax:021 7997903

Email : newsroom@ rol . repu bl i ka.co. id

lk lan

Phone: 02L7997901-

Fax:021 79979O3

Ema i | : ma rket i ng@ rol . repu bl ika.co. id

ROL Shop

Riky Romadon

Phone: 021-7997901 ext

Fax:021" 7997903

Email : rolshop@rol. republ ika.co. id

ROL ( Republ ika Onl ine I

Graha Pejaten No 5E-F Jalan Raya Pejaten Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan

PT. Republika Media Mandiri

Jl. Warung Buncit Raya No.37 Jakarta Selatan L2510

Phone: 02L7803747 (Hunting), Fax:021 7800649

http ://www. repu bli ka.co.id/page/a bout

-\(u{-,l -

.9ioro

l -

aoco

1Oc

l-{

(oE(u+-,f

iili'.'hJoH

rcru

' l- l

co= IZ

J+-)cf

Nil{rr{

h.,,,#.\-/

***.,i{sa ,whnw#rfl

iI

E,#ry

C.

m,c.E

8.(U,c

r -

aol4

l-l'-q),-oCIilc(oh

lru.E$), ,

@"+l I l(n,(I5 ,e-

8,,(oJ4.'.,I F

l-(u'Q,'

tFtr().'.

E.'.i... ;;

fl,,T ' t l t -

"""* l

: ' " ' ; l. , % j

,* - *ry

ltt

. =t-ru-vl-o-o

-\l:f

,,1-)cJ

IZI I(u-oCtlc(U

ql-,

ruo,

o{-,l -:o(u"-l(--

oE

c(u'ic)

c(u=(ul-(o

ll(U

E(uo-(u-vcru(ul-o+)--(o.Da(u

IZcro

-\ll -

l-o-oEo

=

o

cru())

Ct)cru

E oo'(ua(uo.o

JZc(Ua(o5o-o

IZ

cfo

#r , ,H

o.nt.EoE

,Jl'3p(--

5a

Ctlcn?-

l -

+')CDcru

coEEo+<

r i -

r F

F.E'oE;'l

/t'{bild4t ,Fs4

t=. t

, , t / ,

v.%!

c,@}l f l

tdI i t

re.n* ; ,

...: L

rtrErtro,

,,,. ' ' ' , . t l- :

ry'EtrGh=OslaE-s

l ry

f - J -E -rrGttlE ltrtrgEEEE.E, ffi lx et u [ l r- - L -L' .t

I

oo

TEt

ov,, i it,l iil',1

ootril1GUIst'ix:r::Vt:ii:.

.EI A'=l o*l D!

:ts

olHl nq !

F t r I d* 6 t Ftot Hst #

u 9 l

cJ :,'llo ; i: o l

d - I3t -ot tr |zt E I8vz t l

. ! l !4I trgl P

HI J

H.EI

#$El>l Hl

&l

H >El o

dol

HI :.gl F'iit Fg G

>l nEl e,.gl€Ho^gt

3 i

(I

Ini Reaksi Israel Soal 'Innocence of Muslims'

Kamis, 13 September 2012, 04:00 WIB

Komentar : 11 Antara

Bendera Israel. Ilustrasi

A+ | Reset | A-

REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM — Pemerintah Israel pada Rabu (12/9)

menyatakan kalau negaranya tidak memiliki keterkaitan dengan pembuat film

'Innocence of Muslims.' Film kontroversial yang isinya dianggap menghina Nabi

Muhammad dan memicu protes dari umat Muslim tersebut diklaim "tidak ada

hubungan sama sekali dengan Israel." .

Meski begitu mereka mengaku "harus tetap waspada" terhadap ancaman yang

mungkin menimpa perwakilannya di luar negeri, demikian Juru Bicara Kementerian

Luar Negeri Israel, Yigi Palmor, seperti dikutip kantor berita AP, Rabu (12/9)

Pernyataan ini dilontarkan Israel menyusul insiden penyerangan ke konsulat AS di

kota Benghazi, Libya pada Selasa (11/9). Serangan yang diawali aksi unjuk rasa itu

menyebabkan Dubes AS untuk Libya dan tiga orang Amerika lain meninggal dunia.

Aksi unjuk rasa berujung bentrokan itu digelar untuk menentang film 'Innocence of

Muslims.' Film berbujet rendah yang diproduseri oleh Sam Bacile (56), seorang

pengembang real estate yang mengaku keturunan Israel-Amerika.

Protes terkait film tersebut tidak datang dari kalangan Muslim saja. Vatikan pada

Rabu (12/9), juga mengutuk pembuat dan penyebar Innocence of Muslims, yang

dianggap menghasut dan memicu kemarahan umat Muslim

"Dampak berbahaya pelanggaran dan hasutan terhadap kepekaan umat Islam sekali

lagi jelas," kata juru bicara Vatikan, Federico Lombardi, dalam pernyataannya.

Michael Melchior, seorang rabi Ortodoks dan mantan menteri Israel juga mengutuk

film tersebut. "Meskipun kebebasan mengungkapkan pendapat dan hak

menggunakan sindiran adalah prinsip kudus demokrasi, kebebasan itu tidak boleh

digunakan sebagai alasan untuk menyiarkan sampah dan lendir," kata pembela lama

dialog antar-agama itu, Rabu (12/9).

Ledakan Innocence of Muslim di Mesir (1)

Sabtu, 15 September 2012, 20:24 WIB

Komentar : 0 Amran Hamdani

Seorang demonstran melemparkan batu ke arah Kedutaan Besar AS di Kairo, Mesir, Jumat (14/9).

A+ | Reset | A-

Oleh: Abdillah Onim*

KAIRO – Ratusan ribu demonstran rakyat Mesir menggelar unjuk rasa di Tahrir

Square setelah melaksanakan shalat Jumat, (14/9), untuk membuktikan kemarahan

mereka atas film pendek yang diproduksi di AS yang mengolok-olok Islam dan Nabi

Muhammad. di akhir shalat jum'at, Mazhar Shaheen, yang dikenal sebagai "Ulama

Tahrir" meminta demonstran untuk mempertahankan sikap damai dan menjauhi

kedutaan AS.

Shaheen memperingatkan bahwa film tersebut merupakan pancingan agar antara

umat Muslim dan Kristen saling berseteru. "Jika Anda Umat Nabi dan mencintai Nabi

Muhammad SAW, mohon agar tetap damai,” imbau Shaheen.. Seorang pendeta

Kristen pun mengingatkan juga, "Kami tidak ingin terjadi pertumpahan darah lagi,

karena kami sudah kehilangan umat cukup banyak dalam beberapa bulan terakhir

ini.” Namun, disamping nasihat-nasihat dan anjuran untuk mempertahankan

kedamaian tersebut, Sheikh Saber Gamal, yang pernah berkampanye untuk calon

Presiden dari Salafi dalam pemilu presiden Mesir baru-baru ini, menyatakan harus

ada boikot nyata pada Amerika dalam segala hal, termasuk ekonomi dan budaya.

Akhirnya, pada sore hari, bentrokan meletus di sekitar Kedutaan Besar Amerika

antara polisi dan ratusan demonstran. Kedua belah pihak saling melempari batu,

ditambah para demonstran melemparkan bom Molotov ke arah mobil polisi yang

berada di sana. Sementara pasukan polisi melemparkan gas air mata ke dalam

kerumunan. Para demonstran pun banyak yang lari dan berlindung di balik dinding

pelindung yang sudah disusun dan dipersiapkan pada hari sebelumnya.

AS Tak Berdaya Menindak Pembuat Film 'Innocence of Muslims' Rita Uli Hutapea - detikNews

aksi demo di Benghazi (AFP)

Washington, - Gara-gara film amatir "Innocence of Muslims" yang dibuat di Amerika

Serikat, aksi protes anti-AS marak di negara-negara muslim. Namun pemerintah AS tak

berdaya untuk menindak para pembuat film tersebut. Ini dikarenakan adanya ketentuan

tentang kebebasan yang dilindungi dalam konstitusi negara AS yang telah ada sejak

lama.

"Saya tahu sulit bagi sebagian orang untuk memahami bahwa AS tak bisa atau tidak

begitu saja mencegah video tercela seperti ini muncul ke permukaan," kata Menteri Luar

Negeri AS Hillary Clinton. "Sekarang, saya perlu tekankan bahwa di dunia saat ini

dengan teknologi terkini, hal itu mustahil. Bahkan kalaupun mungkin, negara kami punya

tradisi panjang kebebasan berekspresi yang dilindungi dalam konstitusi dan hukum kami,

dan kami tidak bisa menghentikan setiap warga negara yang mengekspresikan

pandangan mereka sekalipun itu tidak disukai," tegas mantan ibu negara AS tersebut..

Hillary seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (14/9/2012) pun menegaskan bahwa

setiap aksi kekerasan tak bisa dibenarkan. "Tentu ada pandangan yang berbeda-beda di

seluruh dunia tentang batasan kebebasan berbicara dan kebebasan berekspresi. Tapi

seharusnya tidak perlu diperdebatkan bahwa penggunaan kekerasan untuk menanggapi

kebebasan tersebut memang tidak bisa diterima," tandas istri mantan Presiden AS Bill

Clinton ini.

Departemen Kehakiman AS menolak untuk menjelaskan langkah-langkah apa yang bisa

diambil untuk menghukum para pembuat film amatir yang menghina Islam dan Nabi

Muhammad tersebut. Namun menurut para pakar, tak ada yang bisa dilakukan otoritas

AS untuk melarang warga menerapkan hak-hak konstitusional mereka. "Pemerintah AS

tak berdaya dalam artian bahwa konstitusi mengizinkan warga Amerika berbicara seperti

ini tanpa takut dipenjara hanya karena sebagian orang menganggapnya menghina

agama," cetus Profesor Eugene Volokh, pakar hukum kebebasan berbicara.Amandemen

Pertama konsitusi AS menyebutkan bahwa: "Kongres tak bisa membuat aturan hukum...

yang membatasi kebebasan berbicara."

Film amatir tersebut telah memicu serangan mematikan ke gedung konsulat AS di

Benghazi, Libya pada Selasa, 11 September lalu yang menewaskan Dubes AS Chris

Stevens dan tiga warga AS lainnya. Film itu juga menimbulkan aksi-aksi demo anti-AS di

sejumlah negara muslim seperti Yaman, Mesir, Maroko, Sudan, Tunisia dan Iran.

PBNU Kutuk Film 'Innocence of Muslims'

Jumat, 14 September 2012, 00:05 WIB

Komentar : 6

Warga Mesir melakukan protes di luar Kedubes AS terkait film anti-Islam

A+ | Reset | A-

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama

(PBNU) KH Said Aqil Siroj mengutuk keras film "Innocence of Muslims" yang

menghina Nabi Muhammad SAW dapat diunggah di laman "youtube".

Namun demikian, kata Said Aqil di Jakarta, Kamis (9/13), film tersebut tidak perlu

disikapi berlebihan, apalagi dengan tindakan yang justru kontra produktif.

"Dari dulu sampai sekarang, selalu ada orang yang tidak suka kepada Rasulullah,

tetapi kita jangan sampai menghabiskan energi untuk itu, apalagi sampai

menimbulkan korban jiwa," katanya.

Kiai bergelar doktor alumni Universitas Ummul Qura, Mekkah itu menegaskan, Nabi

Muhammad SAW merupakan figur yang mulia dan sempurna."Allah akan menjaga

nama baik beliau, baik ketika masih hidup atau sesudah wafat," kata Said Aqil.

Dikabarkan, "Innocence of Muslims" merupakan film amatir yang dibuat oleh

ekspatriat koptik Mesir yang menetap di Amerika Serikat. Film tersebut selanjutnya

diunggah di "youtube" dalam versi bahasa Arab yang akhirnya memicu kemarahan

umat Islam di Libya dan Mesir.

Sekitar 3.000 orang berunjuk rasa di kantor Kedubes AS di Mesir dan menuntut film

tersebut ditarik dari peredaran. Sementara aksi demonstrasi di Benghazi, Libya telah

menewaskan Duta Besar AS dan tiga stafnya.

Sikapi Film Anti-Islam dengan Cara Rasulullah

Minggu, 16 September 2012, 01:57 WIB

Aditya Pradana Putra/Republika

Massa dari Hizbut Tahrir Indonesia berunjuk rasa mengutuk film anti Islam di depan Keduataan Besar (Kedubes) Amerika Serikat, Jakarta, Jumat (14/9).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Sumatra Barat

mengharapkan umat Islam di Indonesia tidak menyikapi film 'Innocence of Muslims'

dengan kekerasan. Meski film yang menghina Nabi Muhammad SAW dan umat

Islam dunia itu, Ikadi berharap umat muslim mampu mengikuti jejak Rasulullah SAW

dalam menyikapi dan menyelesaikan masalah.

Menurut Ketua Ikadi Sumbar, Erizal Ilyas, Islam adalah agama yang bersifat rahmat

bagi seluruh alam. Karena itu yang harus dipahami adalah jika ada hal-hal yang

menyimpang harus diluruskan dengan cara yang benar. Ia meminta umat Islam

menyelesaikan konflik film anti-Islam itu dengan cara elegan.

"Belajar dari Nabi Muhammad SAW, beliau tidak pernah meluruskan sesuatu yang

menyimpang dengan kekerasan, namun juga tidak membiarkan kemungkaran

terjadi," katanyan dalam acara silaturahmi dan konsolidasi pengurus Ikadi se-

Sumatra Barat yang dibuka Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno di Aula

BKKBN, Padang, Sabtu (15/9).

Erizal berharap umat Islam tidak terpancing dan melakukan tindakan kekerasan

menyikapi film tersebut. Karena itu, ia meminta pihak yang berwenang menutup

akses terhadap film tersebut. "Namun, tentu saja yang sesat harus diluruskan dan

yang salah harus dibenarkan," tegasnya. Ia memahami, ada umat yang terpancing

emosinya menyaksikan film tersebut. Namun tentunya harus disikapi dengan tenang

dan tidak menimbulkan kekerasan agar tidak menimbulkan citra yang tidak baik

terhadap Islam. Kepada umat lain, Erizal mengimbau untuk tidak menghina Islam

karena siapa pun juga yang keyakinannya direndahkan pasti tidak akan mau

menerima dan bereaksi

Sabtu, 15/09/2012 12:12 WIB

Demo 'Innocence of Muslims' di Kedubes AS Tewaskan 3 Demonstran Tunisia Rita Uli Hutapea - detikNews

demo Kedubes AS di Yaman (Press TV)

Tunis, - Korban jiwa terus berjatuhan dalam aksi unjuk rasa memprotes film amatir

"Innocence of Muslims". Tiga orang tewas dalam bentrokan di luar Kedubes Amerika

Serikat di Tunisia.

Menurut Kementerian Kesehatan Tunisia seperti dilansir kantor berita AFP,Sabtu

(15/9/2012), sebanyak 28 orang lainnya luka-luka dalam kejadian itu.

Insiden itu terjadi ketika para demonstran bentrok dengan aparat polisi yang mencoba

membubarkan massa. Para demonstran yang marah tersebut melakukan aksi demo di

luar Kedubes AS di Tunis, ibukota Tunisia untuk memprotes film "Innocence of Muslims"

yang menghina Islam dan Nabi Muhammad.

Di antara para korban luka, dua orang di antaranya dalam kondisi kritis. Tidak disebutkan

mengenai identitas para korban.

Sebelumnya diberitakan, aksi demo di luar Kedubes AS di Kairo, Mesir juga telah

menelan satu korban jiwa. Menurut sumber-sumber keamanan, 53 polisi juga mengalami

luka-luka dalam bentrok tersebut. Bahkan 7 polisi di antaranya menderita luka-luka

tembakan.

Aksi protes massal terhadap Kedubes AS itu bermula pada Selasa, 11 September lalu

ketika ribuan orang menyerbu Kedubes AS. Sejumlah demonstran bahkan menurunkan

dan membakar bendera AS dan menggantinya dengan bendera hitam bertuliskan huruf

Arab.

Selain di Mesir, aksi-aksi serupa juga terjadi di negara-negara muslim lainnya seperti

Libya, Maroko, Tunisia, Yaman, Iran, Bahrain. Bahkan di Libya, aksi demo tersebut

menewaskan Dubes AS Christopher Stevens dan tiga pejabat AS lainnya. Mereka tewas

usai serangan roket dan tembakan yang dilancarkan kelompok bersenjata ke gedung

konsulat AS di Benghazi pada Selasa, 11 September lalu.

Pembuat Film 'Innocence of Muslims' tak Menghormati Islam

Rabu, 19 September 2012, 23:13 WIB

Komentar : 0

al-arabiya

Nakoula Basseley Nakoula atau yang dikenal dengan Sam Bacile dalam set pembuatan film

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Menteri Penerangan, Komunikasi, Kesenian,

dan Kebudayaan Malaysia, Rais Yatim mengimbau kepada umat Islam agar tidak

menggunakan jalan kekerasan atau anarkis, saat memportes film 'Innocence of

Moslems.

"Film tersebut menghina Nabi Muhammad SAW, dan meremehkan agama Islam,

sehingga harus diprotes. Namun, protes tidak boleh dilakukan secara anarkis,"

katanya usai penutupan 'The 5th Asia Europe Meeting (ASEM) Culture Minister

Meeting', di Yogyakarta, Rabu (19/8).

Menurutnya pembuat film tersebut tidak menghormati budaya dan agama Islam.

Seharusnya setiap orang memahami dan menghormati budaya dan agama orang

lain. "Berhubung tidak memahami dan menghormati budaya dan agama Islam, maka

wajar jika film 'Innocence of Moslems' mendapat kecaman dan protes dari umat

Islam di seluruh dunia," katanya. Dikatakannya, Pemerintah Malaysia dan Indonesia

juga mengecam munculnya film 'Innocence of Moslems' dan melakukan pemblokiran

film tersebut di internet seperti Youtube. "Pemerintah Malaysia telah memblokir film

itu di internet seperti Youtube, tetapi ada pihak lain yang memunculkan kembali.

Kami akan terus melakukan pemblokiran film tersebut di internet," tegasnya.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Indonesia, Mohammad Nuh,

mengatakan munculnya film 'Innocence of Moslems' menjadi contoh paling mutakhir

tidak adanya saling menghargai dan menghormati di antara peradaban, sehingga

menimbulkan permasalahan di mana-mana.

"Film 'Innocence of Moslem' merupakan contoh paling mutakhir tidak adanya saling

menghormati di antara peradaban, sehingga berujung konflik," kata Nuh pada

pembukaan 'The 5th ASEM Culture Minister Meeting', Selasa (18/9) kemarin.

Rabu, 19/09/2012 13:03 WIB

Jaksa Mesir Perintahkan Tahan Pembuat Film 'Innocence of Muslims' BBCIndonesia.com - detikNews

Aksi protes menyebar ke seluruh penjuru dunia dari Afghanistan hingga Australia.

Jaksa penuntut umum di Mesir mengeluarkan surat perintah penahanan tujuh warga

Mesir penganut Kristen Koptik yang diduga terlibat dalam pembuatan film amatir yang

akhirnya menjadi biang keladi kontroversi dunia Muslim.

Menurut kantor Jaksa penuntut para buron dijatuhi sangkaan membahayakan persatuan

nasional dan penghinaan terhadap Islam.

Namun ketujuh warga ini diyakini berada di luar negeri, bukan di Mesir. Pembuat film

yang sebelumnya sempat diperiksa polisi AS, Nakoula Basseley Nakoula, diduga masuk

dalam daftar para tersangka tersebut.

Selain terhadap pembuat film Innocence of Muslim, surat perintah penahanan juga

dikeluarkan tuntuk pemuka Kristen yang mengajak membakar Al Quran, Pastor Terry

Jones asal Florida, AS.

Langkah menerbitkan perintah penahanan ini menurut kantor berita AP menunjukkan

pemerintah Mesir memilih bertindak simbolis, untuk memberi kesan aparat memahami

perasaan publik setempat yang marah akibat pembuatan film yang dianggap berisi

hinaan terhadap Nabi Muhammad itu.

Karena hampir tidak mungkin para tersangka akan kembali ke Mesir untuk ditangkap dan

menjalani proses hukum.

Namun bagi kelompok Kristen dan pembela HAM, langkah ini juga dipandang

memprihatinkan karena dikhawatirkan tudingan penistaan agama, yang juga kerap

dipakai dibawah rezim Hosni Mubarak, akan makin menguatkan posisi politis kelompok

Islamis yang kini berkuasa.

Sikap tegas

Belum jelas kapan kapan kasus ini akan diproses secara hukum di Mesir namun

diperkirakan para tersangka akan diajukan ke pengadilan dengan dakwaan in-absentia

(tanpa kehadiran terdakwa).

"Kami tidak akan menanggapi (Jaksa) Mesir. Kami tidak menganggap ancaman

(penahanan) itu terlampau serius," kata Pendeta Terry Jones seperti ditulis AP.

Dia berharap pemerintah AS "bersikap tegas" dalam kasus ini karena "menyebabkan

warga AS terancam hukuman mati hanya karena melaksanakan hak Amandemen

Pertama dalam konstitusi."

Sementara orang yang diyakini sebagai pembuat film, Nakoula, 55, dalam sebuah

wawancara pekan lalu di Los Angeles mengakui bahwa dirinya adalah manajer

perusahaan yang membuat film Innocence of Muslims. Sedang Pendeta Terry Jones

mengakui dirinya dihubungi Nakoula untuk membantu mempromosikan film itu.

Aksi protes dan kekerasan di seluruh penjuru dunia muslim muncul sebagai reaksi atas

film tersebut.

Namun kelompok Kristen dan pegiat HAM menilai pasal penodaan agama di Mesir kerap

berstandar ganda dan hanya berlaku untuk kelompok non-Muslim saja.

Seorang penganut Islam yang menyobek halaman Alkitab dalam aksi protes di terhadap

film kontroversial itu di Mesir, tidak ditahan. Padahal penganut Koptik yang diketahui

mengunduh film itu di halaman Facebook-nya sebagai bahan diskusi tentang ateisme,

kini menjalani tahanan 15 hari dengan sangkaan menodai dan menghina agama.