SUCI DARIAH-FDK.pdf
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of SUCI DARIAH-FDK.pdf
ANALISIS FRAMING ISU PEMBERITAAN
FILM INNOCENCE OF MUSLIM PADA
REPUBLIKA ONLINE DAN DETIKCOM
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi sebagai Persyaratan
untuk memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Disusun Oleh:
Nama: Suci Dariah
NIM : 108051100029
KONSENTRASI JURNALISTIK
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434 H/2013M
{-
ANALISIS FRAMING ISU PEMBERITAAN FILM.INNOCENCE OF MUSLIM PADA RNPTIBLIXE ONLINEDAN
DETIKCOM
Skrpisi
Diajukan untuk Memenuhi memperoreh Gelar sarjana Komunikasi Islam(S.Kom.I)
Oleh
Suci Dariah
Nim: 10805trc0029
Dibawah Bimbingan
!
x(ffiNrnasr JURNALTSTmJURUS$I XdUUNU<aSr DAf{ pEnTyIARAN rSLAM
FAKIILTAS pAKWAH DAN KOMUNTKAST:
IIN. I.IERS ITAS ISLAM NE GERI
SYAR]F HIDAYATI'LLAH
JAKARTA
r43HW2013D.{
0199303t004
i-
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi berjudul ANALISIS FRAMTNG ISU PEMBERTTAAN FILM
INOCENCE OF MOESLEM PADA REPUBLIKA ONLINE DAN DETIITCOM
telah diuj ikan dalam sidang munaqasyah Fal<ultas I lmu Dakwah dan I lmu Kornunikasi
UIN Syarif Hidayatul lah Jakarta pada Hari Senin, tanggal2g lul i 2013, Skripsi ini telah
diterirna sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.
Korn. I) pada Jurusan Manajemen Dakwah.
C ipu ta t , 29 Ju l i 2013
Sidang Munaqasyah
Ketua Merangkap Anggota
a 2 , 4 , /
,/ilyr/vv ' . , 11
RubiVana[,MA
NIP. I 9730822 199803 2001
Sekretaris Merangkap Anggota
t h- II Vt lrilbt,t a t , t ' II t t - v I
,Ade Rina Farida, M.Si
NtP. I 97705 132007012007012018
Penguji I I
Tantan Hermansyah, M.Si
NrP. I 97 6061720050 I 0006
Anggota,
Penguji I
G*'Dr. Gun Gun Heryanto, M.Si
NIP.l 97608 I 2200501 I 005
10r993031004
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelarr sarjana 1 (S1) Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini, saya telah cantumkan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya saya ini merupakan hasil plagiat atau hasil
jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, Juli 2013
Suci Dariah
i
ABSTRAK
Suci Dariah
Analisis Framing Isu Pemberitaan Film Innocence of Muslim Pada Republika Online
dan Detikcom
Innocence of Muslims adalah sebuah film yang dibuat pada tahun 2012 dan berisi
tentang hinaan terhadap umat Islam dan juga Nabi Muhammad. Beredarnya trailler film ini di
youtube yang telah membawa gejolak diberbagai negara dengan masyarakat mayoritas Islam
di Dunia pada awal bulan September 2012. Isu terkait pemberitaan film Innocence of Muslim
menjadi perhatian media massa,tidak terkecuali Republika Online dan Detikcom.
Kemudian muncul pertanyaan, Bagaimana sudut pandang Republika online dan
Detikcom terhadap isu pemberitaan film Innocence of Muslim? Bagaimana Republika online
dan Detikcom membingkai isu pemberitaan film Innocence of Muslim ini dalam beritanya?
Film Innocence of Muslim, film yang dianggap telah menistakan Nabi Muhammad
saw. Republika online memiliki sudut pandang yang berbeda dengan Detikcom. Republika
online menyebutkan bahwa sikap Republika Online mengecam penayangan film tersebut.
ROL juga meminta pendapat para tokoh-tokoh ulama Indonesia karena film tersebut
memancing kemarahan umat Muslim. ROL sebagai media Islam juga ikut memperjuangkan
suara umat Islam tapi kita tidak mendukung aksinya demo yang luar batas sehingga
menimbulkan korban jiwa. Berbeda dengan detikcom menyatakan Sudut pandang Detikcom,
adanya kontroversi, bentuk ketidakpahaman seseorang terhadap bagaimana menghargai
keyakinan orang lain.
Fokus penelitian ini adalah delapan berita yang berkaitan dengan film Innocence of
Muslim di Republika online dan Detikcom edisi September 2012. Penelitian ini
menggunakan paradigma konstruktivis dan pendekatan yang dipakai adalah kualitatif untuk
menganalisa berita Republika online dan Detikcom dengan menggunakan perangkat model
Robert N Entmen yang menggunakan empat unsur define problem, diagnose causes, make
moral judgement, treatmen recomendation.
Hasil penelitian menunjukan Republika online cenderung melihat isu pemberitaan
film Innocence of Muslim sebagai masalah moral. Republika online menilai tidak adanya
saling menghormati antar umat beragama sehingga menimbulkan munculnya film Innocence
of Muslim film yang telah menghina Nabi Muhammad saw, Republika online
merekomendasikan sesuai dengan bingkai permasalahan moral yang dikembangkannya, agar
menyikapinya dengan cara, umat Islam tidak terpancing dan melakukan tindakan kekerasan.
Agar tidak menimbulkan citra yang tidak baik terhadap Islam. Detikcom melihat film
Innocence of Muslim dari masalah hukum, karena Detikcom menilai produser film bisa
dikatakan kriminal karena ia membuat film ini dengan menimbulkan banyak kerusuhan.
Detikcom merekomendasikan sesuai dengan bingkai hukum yang dikembangkannya agar
kasus ini diproses hukum. Proses hukum dianggap hal yang paling adil untuk menyelesaikan
kasus isu pemberitaan film Innocence of Muslim ini
ii
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang patut kita lantunkan selain puji syukur kehadirat Allah
SWT Tuhan yang Maha Agung yang dengan limpahan anugerah dan nikmat yang
tak terukur kepada kami selaku peneliti, sehingga dapat memulai dan
menyelesaikan penelitian ini. Shalawat teriring salam semoga senantiasa tercurah
kepada junjungan baginda Nabi Besar Muhammad SAW. Amien.
Peneliti menyadari adanya kekurangan dan kelemahan yang melekat pada
diri peneliti, khususnya pada penyelesaian skripsi ini. Namun Alhamdulillah
dengan keterbatasan dan kekurangan ini akhirnya peneliti bisa menyelesaikan
penelitian ini. Hal ini tidak terwujud sendirinya melainkan karena dukungan dan
bantuan dari banyak pihak baik moril maupun materi, sehingga banyak ucapan
terimakasih peneliti ucapkan kepada:
1. Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi.
2. Pembantu Dekan Bid. Akademik Drs. Wahidin Saputra, MA,
Pembantu Dekan Bid. Adm. Umum Drs. Mahmud Jalal MA, Pembantu
Dekan Bid. Kemahasiswaan Drs. Studi Rizal LK, MA;
3. Ketua Jurusan konsentrasi jurnalistik ibu Rubiyanah MA, yang telah
memberikan sarana dan prasarana yang baik selama peneliti berada di
kampus ini.
iii
4. Sekertaris Jurusan konsentrasi jurnalistik Ibu Ade Rina Farida M.Si,
yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan nilai akademis di
kampus tercinta ini;
5. Dr. H. Arief Subhan MA selaku pembimbing yang telah membimbing
peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini dengan baik;
6. Bapak, Ibu Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,
khususnya jurusan konsentrasi jurnalistik yang telah memberikan
wawasan ke-ilmuan, mendidik dan mengarahkan peneliti selama
peneliti berada pada masa kuliah;
7. Bapak, Ibu pengawas Perpustakaan Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi yang telah membantu peneliti dalam mencari berbagai
literature yang menunjang untuk skripsi ini;
8. Seluruh pihak Republika Online yang telah membantu peneliti dalam
menyediakan wadah bagi peneliti untuk melakukan penelitian tersebut,
khususnya pada Mba Erna dan Mas Heri Ruslan selaku Asiten
Redaktur yang telah bersedia menjadi narasumber dalam penelitian ini.
Serta juga pada pihak Detikcom khususnya pada Mas Nanang dan
Oktamandjaya Wiguna selaku Ketua Redaktur Harian Internasional
yang menyempatkan diri di sela kesibukannya untuk menjadi
narasumber dalam penelitian ini.
9. Kedua orang tua tercinta, Ibu Ma’wah dan Bapak Toto Sugiarto atas
kasih sayang, doa, motivasi yang telah diberikan, sehingga penulis bisa
menyelesaikan skripsi ini.
iv
10. Kepada suamiku tercinta Panji Nugraha yang telah memberikan kasih
sayang, doa, motivasi dan materi yang telah diberikan sehingga penulis
dapat menyelesaikan skrisi ini. Tak terlupakan untuk myAlif anakku
yang selalu membuat semangat penulis untuk menyelesaikan skripsi
ini.
11. Sahabat-sahabat Jurnalistik angkatan 2008, khususnya rekan-rekan
kelas A, dan angkatan 2010 khusunya kelas A yang telah memberikan
dukungan dan ikatan persahabatan serta keluarga kecil selama peneliti
berada di masa kuliah, kebahagiaan serta keakraban yang tidak akan
terlupakan.
12. Kepada teman-teman KKN ANDALUSIA yang telah memberikan
semangat, dorongan dan do’a yang tulus kepada peneliti dalam
menyelesaikan skripsi ini.
13. Serta pihak-pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan
skripsi ini yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu namun tidak
mengurangi rasa hormat dan ucapan terimakasih kepada mereka
semua.
Jakarta, Juli 2013
Suci dariah
108051100029
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ...................................... 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................... 5
D. Tinjauan Pustaka ..................................................................... 6
E. Metodelogi Penelitian..................................................... ......... 7
F. Sistematika Penulisan ............................................................. 10
BAB II LANDASAN TEORITIS
A. Media Massa............................................................................. 12
1. Media online.......................................................................... 12
2.Karakteristik Media
Online……..………..................................................................14
3. Media elektronik...................................................................15
B. Film sebagai Media.................................................................. 16
C. Pengertian Analisis Framing .................................................... 18
D. Media sebagai Agen Konstruksi Sosial Atas Realitas dan
media dalam paradigma konstruktivis ..................................... 26
E. Penistaan Agama ..................................................................... 30
vi
BAB III GAMBARAN UMUM
A. Profil Republika Online ........................................................... 32
1. Sejarah singkat Republika Online ..................................... 32
2. Visi Misi Republika Online ............................................... 34
3. Struktur organisasi Republika Online ................................ 34
4. Produk Republika Online ................................................... 35
5. Prinsip Republika Online ................................................... 36
B. Profil Detikcom ........................................................................ 37
1. Sejarah singkat Detikcom .................................................. 37
2. Visi Misi Detikcom ............................................................ 40
3. Struktur Organisasi Detikcom ............................................ 41
4. Kanal Detikcom ................................................................. 41
BAB IV TEMUAN DAN ANALISA DATA
A. Temuan Analisis Framing berita film Innocence of Muslim di
Republika online ....................................................................... 45
1. Berita dan artikel terkait film Innocence of Muslim ........ 46
2. Paparan singkat objek Peneliitian ..................................... 47
3. Analisis framing Entmen kasus isu Pemberitaan film
Innocence of Muslim ........................................................ 47
a. Republika Online tanggal 13 September 2012 ............... 48
b. Republika Online tanggal 14 september 2012 ............... 51
c. Republika Online tanggal 16 september 2012 ............... 53
d. Republika Online tanggal 19 September 2012 ............... 55
B. Temuan Analisis framing Isu Pemberitaan film Innocence of
Muslim Pada Detikcom ........................................................... 58
1. Berita dan artikel terkait film Innocence of Muslim ....... 59
2. Paparan singkat objek Peneliitian .................................... 60
3. Analisis Framing Entmen kasus isu Pemberitaan
film Innocence ofMuslim ................................................. 60
a. Detikcom tanggal 14 September 2012 ........................ 60
b. Detikcom tanggal 15 september 2012 ......................... 63
vii
c. Detikcom tanggal 15 september 2012 ......................... 66
d. Detikcom tanggal 19 September 2012 ........................ 68
C. Perbandingan Framing Republika online dan Detikcom ............. 70
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................... 77
B. Saran ...................................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 80
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1
`
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dunia Islam pada September 2012 dikejutkan dengan adanya sebuah film
tentang Nabi Muhammad Saw yaitu Innocence of Muslim yang dipublikasikan di
Youtube. Film tersebut berdurasi sekitar 20 menit itu dibuat oleh warga Amerika
Serikat keturunan Mesir, Nacoula Sam Bacile. Kontent Film ini dibuka dengan
masyarakat Muslim Mesir, yang sedang membakar rumah-rumah umat kristen
Mesir, sementara pasukan keamanan Mesir hanya berdiri menyaksikan. Adegan
berikutnya Istrinya, Khadijah ditunjuk untuk membuat Al-Quran berdasarkan
ayat-ayat perjanjian lama dan perjanjian baru. Pengikut Nabi Muhammad saw
digambarkan sebagai pembunuh biadab yang haus kekayaan dan bertekad
membunuh semua perempuan dan anak-anak. Lalu diceritakan seorang George
atau biografi Nabi Muhammad Saw yang dibesarkan oleh seorang kakek, lalu
George diambil oleh seorang wanita kaya bernama Condalesa sebagai seorang
budak, dan mereka akhirnya menikah (seperti cerita Nabi Muhammad menikah
dengan Siti Khadijah).
Didalam film tersebut, awalnya Nabi Muhammad saw memiliki sifat baik
namun setelah malaikat Jibril datang kepadanya dan menyatakan beliau adalah
seorang Nabi, Nabi Muahammad Saw menjadi sombong dan mengambil
kekuasaan disana sini. Selanjutnya diceritakan Nabi Muhammad Saw menghina
agama lain, dan mulai melakukan kekerasan serta pencurian. Nabi Muhammad
1
2
`
Saw membantai siapa saja yang berbicara buruk mengenai dirinya dan suatu
waktu memaksa seorang pria untuk memenggal kepala saudaranya sendiri. Tak
hanya itu, di film itu diceritakan Nabi Muhammad memperkosa wanita, menjual
anak-anak sebagai budak, dan membuat hukum agama munafik yang hanya
melayani untuk memperkaya dirinya sendiri. Secara garis besar di film ini
menggambarkan sosok Nabi Muhammad Saw secara fisik, lengkap dengan
dialog-dialog, interaksinya dan berbagai hal lain yang tidak patut diutarakan
dalam media. Film ini banyak menuai protes secara besar-besaran di seluruh
belahan dunia, diantaranya di Libya, Mesir, Yaman, Indonesia, Malaysia,
Pakistan, Perancis dan di negara lainnya. Film tersebut dinilai telah merendahkan
Islam dan Nabi Muhammad. Film ini juga dikecam oleh Gereja Kristen Ortodoks
Koptik di Los Angeles yang menyatakan film ini adalah bentuk “ penghinaan
terhadap jantung keyakinan umat Islam dan umat beragama lainnya”.
Sky News menyatakan bahwa film ini adalah film “ anti Islam” dan
dirancang untuk membuat marah umat Muslim. Film ini juga didukung oleh
pastor Terry Jones, orang yang sebelumnya dikenal karena aksi pembakaran al-
quran-nya yang juga mengakibatkan berbagai kerusuhan. Pada tanggal 11
September 2012, Jones menyatakan “ film ini adalah produksi Amerika, tidak
dirancang untuk menyerang umat Muslim, namun untuk menujukan ideologi
Islam yang rusak”.1
1 id.wikipedia.org/wiki/Innocence_of_Muslims
3
`
Berdasarkan pengakuan dari pemeran film Innocence of Muslims,
diketahui bahwa pada awalnya film itu adalah genre drama dengan judul Desert
Wariors. Film ini sendiri seharusnya bercerita tentang peristiwa kuno yang terjadi
2 ribu tahun yang lalu. Para pemeran film tersebut juga merasa terkejut setelah
penulisan skenario yang berubah secara drastis. Cindy Lee Garcia (yang
memerankan karakter dari ibu calon pengantin Nabi Muhammad saw)
mengungkapkan bahwa ia merasa ditipu dan berencana untuk mengajukan
tindakan hukum menuntut “Sam Bacile”. Sarah Abdurrahman, produser On the
Media di Washington, menyaksikan trailer film ini dan menyimpulkan bahwa
semua dialog film ini dialih-suarakan (dubbing) setelah syuting selesai.2
Konflik merupakan hal yang normal dalam kehidupan. Karena konflik
merupakan bagian dari kehidupan. Namun, agar konflik tersebut dapat
mendewasakan semua pihak, berbagai kepentingan yang saling berbenturan harus
diakomodasikan secara bijaksana. Fungsi media menjadi sangat penting untuk
meredakan konflik tersebut. Berita sebagai konstruksi realitas, tentunya dibangun
atas penyusunan bahasa yang terbentuk dari kumpulan kata-kata. Dalam
konstruksi realitas , bahasa merupakan unsur pertama dan instrumen pokok untuk
mencitrakan realitas.3
Sebagai alat penyampai berita, penilaian , atau gambaran umum tentang
banyak hal, media mempunyai kemampuan untuk berperan sebagai instuisi yang
2 ibid
3 Ibnu Hamad, Agus Sudibyo, M. Qodari. Kabar-kabar Kebencian Prasangka di Media
Massa, (Jakarta: ISAI,2001).h. 69.
4
`
dapat membentuk opini publik. Dalam berita ada karakteristik intristik yang
dikenal sebagai nilai berita (news value). Nilai berita ini menjadi ukuran yang
berguna atau yang bisa diterapkan untuk menentukan kelayakan berita
(newsworthy) Peristiwa-peristiwa yang memiliki nilai berita adalah mengandung
aktualitas ( timeliiness), kedekatan ( proximty), hal baru (novelty), dampak
(consequense), konflik (conflict), ketegangan (suspence), kemanusiaan (human
interest),kejahatan dan seks.
Pers, sesuai dengan sifatnya yang dimilikinya selalu menyajikan
informasi yang terbaru bagi para pembacanya. Disamping sebagai unsur
aktualitas, informasi mengandung dan meyebarkan ide-ide atau opini yang
dianggap baru dan relevan sesuai kondisi masyarakat dimana pers itu berada.
Menurut MacQuail, media massa memiliki kekuatan besar antara lain: media
massa dapat menarik perhatian dalam memecahkan masalah, media massa dapat
memberikan legitimasi atau status pada seseorang, media massa merupakan
saluran persuasi dan mobilisasi, media massa merupakan wahana yang dapat
memberikan penghargaan dan keputusan kepada publik.4
Berangkat dari permasalahan di atas penelitian ini akan menggunakan
teknik framing yang dikemukakan oleh Robert N. Entmen. Secara umum peneliti
berusaha melihat bagaimana konstruksi isu pemberitaan film Innocence of Muslim
pada Republika online dan Detik.com (apakah mendukung,menentang atau netral).
Maka dari itu isu pemberitaan film Innocence of Muslim cukup menarik untuk
4 Dennis McQuail, Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, Terjemahan Agus
Dharma, dkk, (Jakarta: Erlangga, 1996),h. 3
5
`
disimak. Untuk itu peneliti mengambil judul “Analisis framing Isu Pemberitaan
Film Innocence Of Muslim pada Republika online dan Detik.com
B. Batasan dan Rumusan Masalah
Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam pembahasan. Penulis membatasi
berita film Innocence of Muslim pada media online Republika dan Detik,
pada periode September 2012.
Adapun perumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Republika Online dan Detik.com, mendefinisikan
pemberitaan film Innocence of Muslim ?
2. Bagaimana Republika Online dan Detikcom memberikan sumber
masalah dalam berita film Innocence of Muslim yang ditayangkan
menjadi headline?
3. Bagaimana Republika online dan Detik.com membuat keputusan moral
pada berita film Innocence of Muslim ?
4. Bagaimana Republika online dan Detik.com menekan penyelesaian
pada masalah pemberitaan film Innocence of Muslim ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara Republika Online
dengan Detikcom membingkai pemberitaan film Innocence of Muslim
6
`
2. Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada
pengembangan keilmuan komunikasi, terutama komunikasi massa yang
terkait dengan model analisis framing atas media massa, khususnya model
Robert N Etmen.
3. Manfaat Praktis
Memberi sumbangsih ilmiah dalam studi framing mengenai berita
di media online terhadap suatu kasus. Dalam hal ini adalah berita film
Innocence of Muslim di Republika online dan Detikcom. Selain itu
penelitian ini dapat memberikan pengetahuan bagi mahasisiwa
khususnya jurnalistik.
D. TINJAUAN PUSTAKA
Pada penelitian ini penulis menggunakan skripsi sebagai referensi
atas rujukan bagi penulis dalam merumuskan permasalahan, dan sekaligus
sebagai referensi tambahan selain buku, koran dan artikel. Adapun
beberapa judul penelitian yang penulis dapatkan yaitu sebagai berikut.
“Analisis Framing Tajuk rencana Harian Kompas Tentang Konflik Nuklir
Iran” karya Nauval Avicenna mahasiswa jurnalistik , “Analisis Framing
Pemberitaan Gayus Tambunan di Republika dan Media Indonesia Periode
November 2010” karya Ririn Restu Utami mahasiswa Jurnalistik,
“Analisis Framing Pemberitaan Naturalisasi Pemain Tim Nasional
Indonesia Pada Rubrik Ole Naional Pada Tabloid Bola” karya Cahya
Mulya Ningrum mahasiswa jurnalistik. Penulis memilih skripsi tersebut
7
`
ubtuk dijadikan sebagai acuan karena perangkat penelitian yang digunakan
sama dengan penelitian yang penulis lakukan. Tentunya terdapat
perbedaan antara skripsi tersebut dengan skripsi penulis yakni mengenai
kasus yang diangkat, media massa yangbmenjadi objek penelitian, konsep
yang digunakan, dan hasil temuan analisis data.
E. METODOLOGI PENELITIAN
1. Metodelogi penelitian
Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis dan pendekatan
yang digunakan adalah bersifat deskriptif kualitatif. Data-data berbentuk
kata-kata, kalimat-kalimat, narasi-narasi. Data ini berhubungan dengan
kategorisasi, karakteristik berwujud pertanyaan atau berupa kata-kata5.
Dari data di lapangan mengenai pokok-pokok permasalahan yang akan
dikaji , data-data dikumpulkan dengan cara melakukan wawancara pada
penulis berita atau redaktur dari media yang akan diteliti. Analisis data
kualitatif digunakan bila data-data yang terkumpul dalam riset data
kualitatif. Data ini berupa kata-kata, kalimat-kalimat atau narasi-narasi,
baik yang diperoleh dari wawancara untuk mengungkap isi teks berita
yang dimuat dari media tersebut.
Subjek dan objek Penelitian
Untuk melakukan penelitian yang akurat serta mendapatkan data-data
yang valid maka subjek penelitian adalah media online Republika online
5 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, hlm 37
8
`
dan Detik.com. objek yang dimaksud adalah berita film Innocence of
Muslim.
1. Prosedur Penelitian
Pada dasarnya penelitian dalah mencari kebenaran suatu masalah, melalui
kegiatan mengumpulkan fakta-fakta, menganalisisnya,menginterpretasikan
dan menarik kesimpulan yang merupakan wujud kebenaran yang dicari.6
Prosedur penelitian data, meliputi penelitian data dari Republika Online
dan Detikcom. Hasil wawancara mendapatkan bukti dari media bahwa
dalamberita yang dimuat terbukti berdasarkan informasi dari data yang
ada, penulis melakukan riset dan menjabarkannya sebagai prosedur untuk
memperoleh data skripsi yang akurat.
2. Teknik Pengumpulan Data
Penulis melakukan pengumpulan data dengan melakukan tahapan-
tahapan sebagai berikut :
a. Observasi, penelitian ini menggunakan observasi teks yaitu melalui
data primer dan sekunder. Data primer yaitu teks berita seputar
pemberitaan film Innocence of Muslim. Data sekunder, yaitu berupa
buku-buku, maupun tulisan lain yang berkaitan dengan objek studi ini.
b. Wawancara,
Wawancara dalam riset kualitatif yang disebut sebagai wawancara
mendalam atau wawancara intensif .7 Dengan tujuan mendapatkan data
6 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi. Edisi ke-1, cet ke-3, Jakarta Kencana
2008. hlm 36 7 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi. Edisi ke-1, cet ke-3, Jakarta
Kencana 2008. hlm 36
9
`
yang mendalam. wawancara ini juga akan dilakukan bersama narasumber
yang merupakan redaksi Republika online dan Detik.com.
c. Dokumentasi
Dokumentasi sebagai suatu metode pengumpulan data, bertujuan
menggali data-data secara sistematis dan objektif, ini juga sebagai
instrumen pengumpulan data yang bertujuan menddapatkan informasi
yang mendukung analisis dan interpretasi data8. Perolehan data dilakukan
dari internet dengan beberapa website yang ada sebagai masukan
pendapat, sekaligus sebuah perbandingan dari berbagai media yang
diberitakan. Peneliti juga menggunakan beberapa referensi buku yang
terdapat di Fakuultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, dan
Perpustakaan UIN JKT.
2. Analisis Data
Berangkat dari permasalahan di atas penelitian ini akan
menggunakan teknik framing yang dikemukakan oleh Robert N Entmen.
Frame dalam berita timbul dalam dua level. Pertama, konsepsi mental
yang digunakan untuk memproses informasi dan sebagai karakteristik dari
teks berita. Kedua, perangkat spesifik dari narasi berita yang dipakai untuk
membangun pengertian mengenai peristiwa. Framing dalam berita
dilakukan dengan empat cara, yakni : Pertama, identifikasi masalah
(problem identification), yaitu bagaimana suatu peristiwa atau isu itu
8 Rachmat Kriyantono, Teknis Praktis Riset Komunikasi, hlm 100
10
`
dilihat? Sebagai apa? Atau sebagai masalah apa?; Kedua, identifikasi
penyebab masalah ( causal interpretation), yaitu peristiwa itu dilihat
disebabkan oleh apa? Apa yang dianggap sebagai dari suatu masalah?
Siapa yang dianggap sebagai penyebab masalah?; Ketiga, evaluasi moral
(make moral judgement), yaitu nilai moral apa yang disajikan untuk
menjelaskan masalah?; dan Keempat, saran penanggulangan masalah
(treatmen Recomendation) yaitu penyelesaian apa yang ditawarkan untuk
mengatasi masalah atau isu? Jalan apa yang ditawarkan dan ditempuh
untuk mengatasi masalah.
F. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I : Pada bab ini akan dipaparkan mengenai latar belakang masalah,
batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan
pustaka, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II : Pada bab ini membahas mengenai media cetak, media
elektronik, media online, film sebagai media, dan framing Robert N
Entmen.
BAB III : Bab ini berisi profil Republika Online, profil itu sendiri terdiri
dari sejarah singkat berdirinya dan sejarah singkat berdirinya Detik.com
BAB IV : Bab ini berisi temuan dan analisis framing terhadap Republika
Online dan Detik.com, terdiri dari 4 berita yang diambil yang membahas
tentang berita film Innocence of Muslims.
11
`
BAB V : Bab ini adalah bab terakhir yang berisikan mengenai
kesimpulan dan saran penulis. Merupakan bab penutup dari berbagai sub
bab yang terdapat dalam penyusunan skripsi, yang memuat kesimpulan
penulisan, sekaligus jawaban pertanyaan yang diajukan dalam perumusan
masalah, serta meyampaikan saran-saran dan lampiran-lampiran yang
terkait dengan lampiran
12
`
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Media Massa
1. Media online
Media massa bertambah anggota dengan kelahiran situs-situs berita
ruang cyber dalam kategori com. Namun sejarah media massa
memperlihatkan bahwa sebuah teknologi baru tidak pernah
menghilangkan teknologi lama. Jurnalisme online mungkin tidak akan
sepenuhnya menggantikan bentuk-bentuk media lama. Melainkan,
tampaknya menciptakan suatu cara yang unik untuk memproduksi
berita dan mendapatkan konsumen berita.9
Jurnalisme online tidak akan menghapuskan jurnalisme tradisional,
namun meningkatkan intensitasnya. Dengan menggabungkan fungsi-
fungsi dari teknologi internet dengan media tradisional. Bahwa
berbagai perkembangan bentuk media massa terus menentang dari
sejak awal siklus penemuannya. Setiap model media terbaru
cenderung merupakan perpanjangan, atau evolusi dari model-model
terdahulu.
Internet adalah medium terbaru yang menkonvergensikan seluruh
karakteristik dari bentuk-bentuk terdahulu. Karena itu apa yang
berubah bukanlah substansinya melainkan mode-mode produksi dan
9 Septiawan santana . hlm. 133-135
13
`
perangkatnya.10
Perspektif ini didukung oleh tujuan bahwa esensi dari
proses komunikasi tetap tidak berrubah. Titik esensialnya adalah
bahwa keunikan internet terletak pada efisiensinya sebagai sebuah
medium.
Awalnya, situs-situs sekadar mengadaptasi kandungan mereka
untuk cyberspace. Kemudian, mereka mulai memproduksi kisah-kisah
dengan menerapkan kapabilitas teknis internet. Pemikiran kembali
mengenai cara-cara memproduksi sebuah kisah tren terakhir ini tidak
hanya memungkinkan para jurnalis untuk mengkonstruksi kisah-kisah
mereka melalui pemakaian fitur-fitur interaktif dalam internet, namun
juga menawarkan pembaca lebih dari sekadar membaca, namun juga
turut berpartisipasi, berbagi dan bahkan bergabung dalam proses
memproduksi kisah berita.11
Rafaeli dan Newhagen mengidentifikasi empat perbedaan utama yang
ada diantara jurnalisme online dan media tradisional :
1. Kemampuan internet untuk mengkombinasikan sejumlah media.
2. Kurangnya tirani penulis atas pembaca.
3. Tidak seorangpun dapat mengendalikan perhatian khalayak.
4. Internet dapat membuat proses komunikasi berlangsung
sinambung.12
10 Hilf, Septiawan Santana 2000.
11 Ibid. Septiawan santana . hlm. 135-136
12 Baron, 2001, Septiawan santana, hlm 6.
14
`
1.1 Karakteristik Media online
Sebagaimana yang diamati oleh Rice dan kawan-kawan beberapa
waktu lalu, pernyataan bahwa saluran komunikasi merupakan variabel
di dalam proses komunikasi yang sama pentingnya dengan sumber,
pesan, penerima, dan umpan balik mungkin telah diabaikan. Masalah
utamanya terletak pada fakta bahwa dalam pengalaman sebenarnya,
sulit untuk membedakan saluran atau media dari konten yang
dibawanya atau penggunaan yang dihasilkan darinya atau konteks
penggunaannya. 13
Rice (1999) berpendapat bahwa keragaman kategori “media baru”
dan sifat mereka yang terus berubah memberikan batasan yang jelas
bagi pembentukan teori mengenai „ dampak‟. Bentuk- bentuk
teknologi berlipat ganda, tetapi sering kali sifatnya sementara. Ciri-ciri
media yang unik dari media baru atau yang dapat berlaku untuk semua
kategori. Fortunati menekankan karakteristik kunci untuk
membedakan media lama dan media baru dari perspektif pengguna.14
1. Interaktivitas: sebagaimana ditunjukan oleh rasio respons atau
inisiatif dari sudut pandang pengguna terhadap „penawaran‟
sumber atau pengirim.
2. Kehadiran sosial dialami pengguna, berarti kontak personal
dengan orang lain dapat dimunculkan oleh pengguna media .
3. Kekayaan media: jangkauan di mana media dapat
menjembatani kerangka referensi yang berbeda mengurangi
ambiguitas, membrikan lebih banyak petunjuk, melibatkan
lebih banyak indra dan lebih personal.
4. Otonomi: derajat di mana seorang pengguna merasakan kendali
atas konten dan penggunaan, madiri dari sumber.
5. Unsur bermain-main: kegunaan untuk hiburan dan kesenangan,
sebagai lawan dari sifat fungsi dan alat.
13
Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa. Edisi ke-6. Hlm. 155 14
Ibid. Denis McQuail. Hlm. 157
15
`
6. Privasi: berhubungan dengan kegunaan media dan atau konten
tertentu.
2. Media elektronik
Dunia media elektronik adalah dunia siaran. Dunia siaran berbeda
dengan dunia cetak- mencetak atau media cetak pers lainnya. Dunia
siaran diantaranya mengenali bahasa siaran sebagai bahasa
percakapan. Bukan bahasa teks yang dibaca, tapi bahasa audio atau
audio + viisual yang ditangkap telinga dan mata pemirsa.
Radio adalah medium massa yang paling cepat dan luas daya
jangkaunya. Khalayak dapat mendengar radio dimana saja, di saat
televisi tak bisa ditonton, dan koran tak dapat dibaca. Radio adalah
salah satu medium yang dicari sebagian besar masyarakat saat sebuah
peristiwa besar terjadi. Sebuah siaran radio boleh jadi hanya
berlangsung selama empat menit. Tapi isinya bisa mencapai
limabelasan berita. Pantas untuk dijadikan deskripsi berbagai radio
pemberitaan di banyak stasiun komersial.15
Di dalam dunia televisi pun, spesifikasi terjadi. Seorang produser
berita televisi, di antaranya, menurut Tugle dkk, harus menghitung
durasi pemberitaan. Sebelum siaran berlangsung, ia harus menentukan
berapa banyak waktu yang tersedia , jumlah waktu yang tersedia
sudah diagendakan dari malam ke malam. Total jumlah waktu itu
mencakup iklan, olahraga, ramalan cuaca dan obrolan. Semua itu
disebut skeleton time ( kerangka waktu) atau filler time( pengisi
15
Ibid. Septiawan Santana. hlm. 97
16
`
waktu). Dan jika semua itu tidak diatur dengan baik, ada kelebihan
dan kekurangan waktu di satu bagiannya maka akan terjadi news hole.
Ada ruang kosong harus diisi dengan berita.
News hole dapat diatur , dapat ditambah atau dikurang tergantung
dari jumlah iklan. Mekanisme komputer menjadi tumpuan produser
untuk pengaturan kerangka siaran waktu tersebut, untuk memasukkan
dan menyimpan dan mengisi rundown informasi.16
B. Film sebagai Media
Film adalah sebagai teknologi baru pada abad ke-19, namun konten
dan fungsi yang ditawarkan masih sangat jarang. Kemudian film berubah
menjadi alat presentasi dan distribusi dari tradisi hiburan yang
menawarkan cerita, panggung, musik, drama, humor dan trik teknis bagi
konsumsi populer. Film sebagai media massa merupakan dari bagian
respons terhadap penemuan waktu luang, dan sebuah jawaban atas
tuntutan untuk cara menghabiskan waktu luang keluarga yang sifatnya
terjangkau.
Film memberikan keuntungan budaya bagi kelas pekerja yang telah
dinikmati oleh kehidupan sosial. Dinilai dari pertumbuhannya yang
fenomenal, permintaan yang dipenuhi oleh film sangatlah tinggi. Dari
elemen penting tersebut, bukanlah teknologi atau iklim politik, tetapi
kebutuhan individu yang yang dipenuhi oleh filmlah yang paling penting.
16
Ibid. Septiawan santana . hlm. 98
17
`
Pencirian film “sebagai bisnis pertunjukan” dalam bentuk baru bagi
pasar yang meluas bukanlah keseluruhan ceritanya. Terdapat tiga elemen
penting lainnya dalam sejarah film. Pertama, penggunaan film untuk
propaganda sangatlah signifikan, terutama jika diterapkan untuk tujuan
nasional, berdasarkan jangkauannya yang luas, sifatnya yang riil, dampak
emosional dan popularitas.17
Dua elemen lain dalam sejarah film adalah
munculnya beberapa sekolah seni film dan munculnya gerakan film
dokumenter.18
Adanya dominasi fungsi hiburan dalam film, film sering kali
menampilkan kecendrungan pembelajaran atau propagandis. Film
cenderung lebih rentan daripada media lain terhadap gangguan dari luar
dan sering kali tunduk pada tekanan untuk seragam karena terlalu banyak
modal yang terlibat.
Perubahan besar dalam sejarah film, yaitu „ Amerikanisasi ‟ terhadap
industri flm dan budaya film dalam tahun-tahun setelah perang dunia ke
I.19
Pertumbuhan yang menurun, tetapi cenderung berkembang,
berkontribusi terhadap homogenisasi budaya film dan penyatuan ide
mengenai definisi film sebagai sebuah media dengan Hollywood sebagai
model yang dominan.
Televisi mengambil sebagian besar dari khalayak penonton film atau
telah mengalihkan aliran dokumenter sosial dari perkembangan film dan
17
Dennis McQuail, Teori Komunikasi Massa, Penerbit Salemba Humanika,edisi ke-enam,
hlm. 35 18
Ibid. hlm. 1963 19
Ibid. Hlm. 1977
18
`
memberikannya kepada televisi yang muncul pada program jurnalistik.
Selain program jurnalistik, saat ini juga adanya teknologi baru yang
memungkinkan untuk melayani banyak pasar khusus dan memudahkan
untuk menyediakan permintaan pasar.
Walaupun media film telah dinomorduakan terhadap televisi, film juga
menjadikannya lebih menyatu dengan media lain, terutama penerbitan
buku, musik pop, dan televisi. Film telah mendapatkan peran yang besar,
walaupun berkurangnya khalayak sebagai sebuah pajangan bagi media
lain dan sebagai sumber kebudayaan yang menghasilkan buku, kartun
strrip, lagu dan bintang televisi serta serial. Oleh karena itu film adalah
sebuah pencipta budaya massa.20
C. Pengertian Analisis Framing
Analisis framing adalah analisis untuk mengetahui bagaimana realitas
(peristiwa, aktor, kelompok, atau apa saja) dibingkai oleh media. Framing
adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara
pandang yang digunakan oleh wartawan ketika menseleksi isu dan menulis
berita. Cara pandang itu pada akhirnya menentukan fakta yang diambil,
bagian mana yang ditonjolkan dan dihilangkan, serta hendak dibawa
kemana berita tersebut.
Akhir-akhir ini, konsep framing telah digunakan secara luas dalam
literatur ilmu komunikasi untuk menggambarkan proses penseleksian dan
20
Dennis McQuail, Teori Komunikasi Massa, Penerbit Salemba Humanika,edisi ke-enam,
hlm. 36-37
19
`
penyorotan aspek-aspek tradisi yang mengedepankan pendekatan atau
persepektif multidisipliner untuk menganalisis komunikasi fenomena atau
aktivitas komunikasi.
Dalam persepektif komunikasi, analisis framing dipakai untuk
membedah cara-cara atau ideologi media saat mengkonstruksi fakta.
Analisis ini mencermati strategi seleksi, penonjolan, dan pertautan fakta ke
dalam berita agar lebih bermakna, lebih menarik, lebih berarti atau lebih
diingat, untuk menggiring interpretasi khalayak sesuai persepektifnya.21
Menurut Erving Goffman secara sosiologis konsep analisis framing
adalah memelihara kelangsungan kebiasaan kita mengklasifikasi,
mengorganisasi, dan menginterpretasi secara aktif penggalaman-
pengalaman hidup kita untuk dapat memahaminya. Konsep framing dari
para konstruksionis dalam literatur sosiologi ini meperkuat asumsi
mengenai proses kognitif, individual- penstrukturan representasi kognitif
dan teori proses pengendalian informasi dalam psikologi.
Berdasarkan konsep psikologi, framing dilihat sebagai penempatan
informasi dalam konteks yang unik, sehingga elemen-elemen tertentu suatu
isu memperoleh alokasi sumber kognitif individu lebih besar.
Konsekuensinya, elemen-elemen terseleksi menjadi penting dalam
mempengaruhi penilaian individu ke dalam penarikan kesimpulan.22
21
Drs.Alex Sobur. M.si, Analisis Teks Media, ( Bandung:PT. Remaja Rosdakarya,2006),
h.162 22
Ibid, h. 163
20
`
C.1. Perangkat framing Robert N. Entman
Entman melihat framing dalam dua dimensi besar: seleksi isu dan
penekanan atau penonjolan asspek-aspek tertentu dari realitas atau isu.
Penonjolan adalah proses membuat informasi menjadi lebih bermakna, lebih
menarik, berarti atau lebih diingat oleh khalayak. Realitas yang disajikan
secara menonjol atau mencolok mempunyai kemungkinan lebih besar untuk
diperhatikan dan mempengaruhi khalayak dalam memahami suatu realitas.
Dalam praktiknya, framing dijalankan oleh media dengan menyeleksi
isu tertentu dan mengabaikan isu yang lain; dan menonjolkan aspek dari isu
tersebut dengan menggunakan berbagai strategi wacana penempatan yang
mencolok (menempatkan di-headline bagian depan atau bagian belakang ),
pengulangan, pemakaian grafis untuk mendukung dan memperkuat
penonjolan, pemakaian label tertentu ketika menggambarkan rang atau
peristiwa yang diberitakan, asosiasi terhadap simbol budaya, generalisasi,
simplifikasi, dan lain-lain. Semua aspek itu dipakai untuk membuat dimensi
tertentu dari konstruksi berita menjadi bermakan dan diingat oleh khalayak.
Framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau
cara pandang yang digunakan oleh wartawan ketika menseleksi isu dan
menulis berita. Cara pandang atau perspektif itu pada akhirnya akan
menentukan fakta apa yang akan diambil, bagian mana yang ditonjolkan
atau dihilangkan, dan hendak di bawa kemana berita tersebut23
23
Eriyanto, Analisis Framing, ( Yogyakarta: PT LKiS Printing Cemerlang,20011), h.221
21
`
Tabel 02
Perangkat Framing dari Entmen.
Seleksi isu
Aspek ini berhubungan dengan
pemilihan fakta. Dari realitasnya
kompleks dan beragam itu, aspek
mana yang diseleksi untuk
ditampilkan? Dari proses ini selalu
terkandung di dalamnya ada bagian
berita di masukan dan ada juga berita
yang dikeluarkan. Tidak semua aspek
atau bagian dari isu ditampilka,
wartawan memilih aspek tertentu
dari suatu isu.
Penonjolan aspek
Aspek ini berhubungan dengan
penulisan fakta. Ketika aspek tertentu
dari isu tertentu dari suatu peristiwa
atau isu tersebut ttelah dipilih,
bagaimana aspek tersebut ditulis?
Hal ini sangat berkaitan dengan
pemakaian kata, kalimat, gambar,
dan citra tertentu untuk ditampilkan
kepada khalyak.24
Dalam konsepsi Entman, framing pada dasarnya merujuk kepada
pemberian definisi, penjelasan, evaluasi, dan rekomendasi dalam suatu
wacana untuk menekankan kerangka berpikir tertentu terhadap peristiwa
yang diwacanakan. Wartawan memutuskan apa yang akan ia beritakan, apa
yang diliput dan apa yang akan harus dibuang, apa yang ditonjolkan dan
apa yang harus disembunyikan.25
Define problem ( pendefinisian masalah) adalah elemen yang pertama kali
kita lihat mengenai framing. Elemen ini merupakan master frame atau
24 Ibid hlm 222
25 Ibid hlm. 222
22
`
bingkai yang paling utama. Ia menekankan bagaimana peristiwa dipahami
oleh wartawan. Ketika ada masalah attau peristiwa, bagaimana peristiwa
atau isu itu diipahami. Peristiwa yang sama dapat dipahami secara berbeda.
Dan bingkai yang berbeda ini akan menyebabkan realitas bentukan yang
berbeda.26
Diagnose causes (memperkirakan penyebab masalah), merupakan elemen
framing untuk membingkai siapa yang dianggap sebagai aktor dari suatu
peristiwa. Penyebab di sini bisa berartti apa (what), tetapi juga bisa berarti
who(siapa). Bagaimana peristiwa dipahami, tentu saja menentukan apa dan
siapa yang dianggap sebagai sumber masalah.
Make moral judgement ( membuat pilihan moral) adalah elemen framing
untuk membenarkan atau memberi argumentasi pada pendefinisian masalah
yang sudah dibuat. Ketika, masalah sudah didefinisikan, penyebab masalah
sudah ditentukan, dibutuhkan sebuah argumentasi yang kuat untuk
mendukung gagasan tersebut.27
Treatmen recommendation (menekankan penyelesaian). Elemen ini
dipakai untuk menilai apa yang dikehendaki oleh wartawan. Jalan apa yang
dipilih untuk menyelesaikan masalah. Penyelesaian itu tentu saja sangat
tergantung pada bagaimana peristiwa itu dilihat dan siapa yang dipandang
sebagai penyebab masalah.28
26
Ibid, h. 225 27
Ibid, h. 226 28
Ibid, h.227
23
`
Tabel 03
Konsepsi Framing dari Entmen
Define problems
( pendefinisian masalah)
Bagaimana suatu peristiwa atau isu
dilihat? Sebagai apa? Atau sebagai
masalah apa?
Diagnose causes
(memperkirakan masalah atau sumber
masalah)
Peristiwa itu dilihat disebabkan oleh
apa? Apa yang dianggap sebagai
penyebab dari suatu masalah? Siapa
(aktor) yang dianggap sebagai
penyabab masalah?
Make moral judgement
(membuat keputusan moral)
Nilai moral apa yang disajikan
uuntuk menjelaskan masalah? Nilai
moral apa yang dipakai untuk
melegetimasi atau mendelegetimasi
suatu tindakan?
Treatmen recomendation
( menekankan penyelesaian)
Penyelesaian apa yang ditawarkan
untuk mengatasi masalah atau isu?
Jalan apa yang ditawarkan dan harus
ditempuh untuk mengatasi masalah29
C.2. Efek framing.
Media pada dasarnya adalah media diskusi publik tentang suatu masalah
yang melibatkan tiga pihak yaitu wartawan, sumber berita, dan khalayak.
Ketiga pihak itu mendasarkan keterlibatannya pada peran sosial masing-
masing dan hubungan diantara mereka terbentuk melalui operasionalisasi teks
yang dikonstruksi. Pendekatan analisis framing memandang wacana berita
sebagai semacam arena perang simbolik antara pihak-pihak yang
29 Ibid hlm 227
24
`
berkepentingan dan pokok persoalan wacana. Masing-masing pihak
menyajikan persepektif untuk memberikan permaknaan terhadap suatu
persoalan agar diterima oleh khalayak. Masing-masing pihak juga
mengedepankan persepektif, pandangan dan pendapat tertentu untuk menarik
dukungan publik. Dengan mempertajam kemasan tertentu dari sebuah isu.
Peristiwa-peristiwa yang bersentuhan langgsung dengan kepentingan
publik selalu menarik perhatian masyarakat dengan memfokuskannya pada
problem sosial tertentu. Peristiwa ini umumnya mendorong kalangan media
untuk menghadirkan suatu diskusi sehingga semua pihak dapat
menyuarakan pendapat dan penafsirannya tentang peristiwa itu sendiri dan
masalah sosial yang terkandung di dalamnya. Media massa pun menjadi
arena perang retorika attau perang klaim antara pemerintah, akivis sosial,
LSM, dan pihak lain yang berkepentingan dan tertarik dengan masalah
sosial tersebut.
Perang klaim tersebut dapat mengarah pada terjadinya definisi atau
pemahaman tentang realitas sosial. Definsi tersebut terjadi jika perang klaim
menyebabkan perubahan mendasar dalam struktur persepsi khalayak, elite
maupun umum, tentang realitas-realitas di sekitar problem sosial yang
diperdebatkan. Hal ini terjadi jika media hanya memberi peluang kepada
satu pihak untuk menonjolkan frame atau interpretasi mereka dalam wacana
berita yang terbentuk. Khalayak tidak diberi cukup peluang untuk
mendapatkan informasi yang objektif sehingga mereka kurang terkondisikan
untuk membentuk struktur pemahaman yang beragam atas suatu masalah.
25
`
Seleksi isu. Aspek memilih isu ini terkait dengan pemilihan fakta.
Bagian mana yang akan diliput dari suatu isu atau peristiwa, aspek memilih
fakta tidak dapat dilepaskan dari bagiamana fakta itu dipahami. Dalam
proses mendefinisikan peristiwa, Entman menyebutkan ada empat cara yang
sering dilakukan oleh media. Keempat cara itu merupakan strategi media,
dan membawa kosekuensi tertentu atas realitas yang terbentuk oleh media.
Pertama, identifikasi masalah, kedua,penyebab masalah, ketiga, evaluasi
moral, dan yang keempat, rekomendasi penyelesaian masalah.
Proses pemilihan fakta ini, tidak dapat dipahami semata-mata sebagai
bagian dari teknis jurnalistik, tetapi juga politik pemberitaan. Yakni,
bagaimana dengan cara strategi tertentu media secara tidak langsung telah
mendefinisikan realitas.
Penonjolan aspek tertentu dari suatu isu. Penonjolan aspek tertentu dari
suatu isu ini sangat berkaitan dengan penulisan fakta. Proses ini mau tidak
mau sangat berhubungan dengan pemakaian bahasa dalam menuliskan
realitas untuk dibaca oleh khalayak. Pilihan kata-kata tertentu yang dipakai
tidak sekedar teknik jurnalistik, tetapi sebagai politik bahasa. Kata-kata
tertentu tidak hanya memfokuskan perhatian kepada khalayyak pada
masalah tertentu, tetapi juga membatasi persepsi kita dalam
mengarahkannya pada cara berfikir dan keyakinan tertentu.
26
`
D. Media Sebagai Agen Konstruksi Sosial Atas Realitas dan Media dalam
Paradigma Konstruksionis.
1. Media Sebagai Agen Konstruksi Sosial Atas Realitas
Media adalah sarana bagaimana pesan disebarkan dari
komunikator ke penerima ( khalayak). Media dilihat sebagai tempat
bagaimana transaksi pesan dilihat murni sebagai saluran, tempat transaksi
pesan dari semua pihak yang terlihat dalam berita. Media dilihat sebagai
sarana yang netral, berita menyebutkan kelompok tertentu atau
menggambarkan realitas dengan citra tertentu, gambaran tersebut
merupakan hasil dari sumber berita ( komuunikator) yang menggunakan
media untuk mengungkapkan pendapatnya. Dalam pandangan
konstruksionis , media bukanlah sekedar saluran yang bebas, ia juga subjek
yang mengkonstruksi relaitas. Lengkap dengan pandangan, bias, dan
pemihakannya. Media dipandang sebagai konstruksi sosial yang
mendefinisikan realitas.30
Pandangan ini menolak argumen yang menyatakan media seolah-olah
sebagai tempat saluran bebas. Berita yang kita baca bukan hanya
menggambarkan realitas , bukan hanya menunjukan pendapat sumber berita,
tetapi juga dikonstruksi dari media itu sendiri.
30
Tonny bennet, Eriyanto, Analisis Framing , “ Media , reality, signification”, dalam
Michael Gurevitch, Bennet, James Curran and James Wollacott (ed), culture, society and the
media, (London : Metheun, 1982), hlm 287-288 lihat juga Dedy N Hidayat, “ memantau Media,
memantau arena public”, pantau, No. 6, 1999, hlm 20.
27
`
Pandangan konstruksionis mempunyai posisi yang berbeda
dibandingkan positivis dalam menilai media. Dalam pandangan positivis,
media dilihat sebagai saluran. Media adalah sarana bagaimana pesan
disebarkan dari komunikator ke penerima (khalayak).31
Fakta atau pristiwa adalah hasil konstruksi. Bagi kaum konstruksionis,
realitas itu bersifat subjektif. Realitas dihadirkan oleh konsep subjektif
wartawan. Realitas tercipta lewat konstruksi, sudut pandang tertentu dari
wartawan. Disini tidak ada realitas yang bersifat objektif, karena realitas
tercipta lewat konstruksi dan pandangan tertentu. Realitas biasa berbeda-
beda, tergantung pada bagaimana konsepsi ketika realitas itu dipahami oleh
wartawan yang mempunyai pandangan berbeda.32
2. Media dalam Paradigma Konstruksionis
Dalam konsepsi positivis diandaikan ada realitas yang bersifat
“eksternal” yang ada akan hadir sebelum wartawan meliputnya . jadi, ada
realitas yang bersifat objektif, yang harus diambil dan diliput oleh wartawan.
Fakta atau realitas bukanlah sesuatu yang tinggal ambil, ada dan menjadi
bahan dari berita. Fakta atau realitas pada dasarnya dikonstruksi. Manusia
membentuk dunia mereka sendiri. Pertanyaan utama dalam pandangan
konstruksionis adalah fakta berupa kenyataan itu sendiri bukan sesuatu yang
31
Eriyanto, hlm 22-23 32
Herbert J Gans, Eriyanto. Analisis Framing “ Multiperspectival News”, dalam Elliot D.
Cohen ( ed). Phailosophical Issues in Journalism, ( New York: Oxford University Press,
1992),hlm.191
28
`
terberi malainkan ada dalam benak kita, yang melihat fakta tersebut. Kitalah
yang memberi definisi dan menentukan fakta tersebut sebagai kenyataan.33
Fakta diproduksi dan ditampilkan secara simbolik, maka realitas
tergantung pada bagaimana ia dilihat dan bagaimana fakta tersebut
dikonstruksi. Dalam kata-kata yang ekstrim, realitas atau fakta itu tergantumg
pada bagaimana ia dilihat.34
Pikiran konsepsi kita yang membentuk dan mengkreasikan fakta. Fakta
yamg sama biasa menghasilkan fakta yang berbeda- beda ketika ia dilihat dan
dipahami cara yang berbeda.35
Hipotesis memprediksi bahwa orang-orang baik dari status sosial
ekonomi tinggi maupun lebih rendah akan memperoleh ilmu pengetahuan
karena informasi tambahan namun orang-orang dari status sosial yang lebih
tinggi akan memperoleh lebih banyak informasi.
Informasi adalah sumber daya. Hipotesis ini memiiliki penjelasan bahwa
komunikasi massa mempunyai dampak meningkatkan perbedaan atau
kesenjangan dalam ilmu pengetahuan antara anggota kelas-kelas sosial yang
berbeda. Informasi mempunyai nilai dan informasi memungkinkan orang
umntuk melakukan hal-hal yang tidak dapat mereka laksanakan tanpa adanya
informasi tersebut. Pepatah lama menyyatakan bahwa pengetahuan adalah
kekuasaan, yang berarti penegetahuan bahwa memberi orang kemampuan dan
33
Ibid, Eriyanto, hlm 20 34
Klaus Krippendorf, Eriyanto. Analisis Framing. “On The Ethics of construkting
Communication”, dalam Brenda Dervin, barbara J.O Keefe ana Ellen Wartella, Rethinking
Communication, (Newbury Park : Sage Publication, 1987)hlm. 68-69 35
James W. Carey , Eriyanto. Analisis Framing. Communication as Culture, ibid , hlm.
27-29
29
`
melakukan hal-hal dan memanfaatkan peluang-peluang. Pengetahuan
didistribusikan dengan merata diseluruh masyarakat kita. Orang-orang miskin
secara finansial juga miskin informasi (information poor). Orang-orang
memilih pejabat public untuk menjalankan pemerintahan, dan warga negara
memberikan suara pada pejabat public untuk menjalankan pemerintahan, dan
warga negara memberikan suara pada isu-isu spesifik.36
Informasi adalah penting dalam masyarakat kita karena demokrasi
tergantung pada warga negara yang mendapatkan informasi yang paling
relevan. Informasi akan menjadi penting dimasa depan, ketika kita memasuki
zaman teknologi yang semakin maju.37
36
Wener J. Severin-james W. Tankard, Jr, Teori Komunikasi Massa, edisi ke-lima,
kencana Prenada media Group, Jakarta 2008, hlm 295-296 37
Ibid, hlm 294
30
`
E. Penistaan Agama
Qadlhi Iyadh menulis: “Ketahuilah bahwa siapa saja yang menghina
Nabi Muhammad saw, merendahkannya, menisbatkan dengan sifat-sifat
yang merendahkan pribadinya, merendahkan agamanya, menghina tingkah
lakunya, atau menyerupakan dengan sesuatu yang buruk dan tidak pantas,
maka hukumannya adalah mati.38
Rasulullah SAW pernah bersabda: “Barangsiapa menghina Nabi, maka
bunuhlah, dan barangsiapa menghina sahabatku maka pukullah.”
(HR.Husein bin Ali dalam al-Syifa). Qadhi Iyadh mengatakan bahwa riwayat
hadis ini shahih.
Hukuman mati bukankah kekerasan atau anarkisme. Tapi hukuman
tersebut merupakan usaha prefentif dari bentrok sosial. Keterangan tersebut
menunjukkan bahwa bukan hanya penista Nabi yang dihukum, tapi juga
penodaan terhadap ajaran Nabi dan para sahabatnya. Hanya, hukuman
terhadapa penghina sahabatnya adalah dengan didera. Meski begitu baik
penghina Nabi, ajaran ataupun para sahabatnya disebut sebagai orang
terlaknat. Dalam satu keterangannya, mereka dilaknat oleh para malaikat dan
semua manusia pada hari kiamat nanti. Dalam konteks hukum, para pencaci
sahabat juga kategori melakukan tindak penistaan agama yang mesti dijerat
hukuman.
Terkait dengan pernyataan bahwa Nabi Muhamad saw hanya bersabar
terhadap para penghinanya, Qadhi Iyadh memberi keterangan. Bahwa, sikap
Nabi itu terkait dengan strategi beliau pada era awal-awal Islam. Kebijakan itu
terkhusus pada awal kemunculan Islam yang tidak boleh diterapkan pada masa
38
Al-Syifa bi Thariqi Huquqi al-Musthofa, II/130-131.
31
`
ini.39
Artinya, umat Nabi Muhammad saw sekarang, tidak boleh diam, tapi
harus memprotes keras terhadap penodaan terhadap kesucian Nabi. Maka,
undang-undang penodaan agama sangat dibutuhkan. Undang-Undang No.
5/1969 tentang pelarangan penistaan agama harus ditegakkan. Untuk
menghindari konflik, dan memelihara toleransi beragama, harus ada undang-
undang untuk melindungi umat mayoritas dari pelecehan. Baik pelaku
pelecehan terhadap Nabi maupun terhadap sahabat Nabi, harus ditindak secara
hukum. Jika tidak, konflik dan sengketa antar golongan terus terjadi..40
39
ibid 40
Ibid. pentingnya-uu-penistaan-agama.
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 01. Perangkat Framing dari Entmen ............................................................. 21
Tabel 02. Konsepsi Framing dari Entmen............................................................... 23
Tabel 03. Struktur organisasi Republika Online ..................................................... 34
Tabel 04. Struktur organisasi Detikcom .................................................................. 41
Tabel 05. Berita dan Artikel terkait Isu pemberitaan film Innocence of Muslim
di Republika online ................................................................................................ 46
Tabel 06. Paparan singkat berita dan narasumber berita......................................... 47
Tabel 07. Perangkat Framing Entmen Republika Online........................................ 51
Tabel 08. Perangkat framing Republika Online ..................................................... 53
Tabel 09. Perangkat Framing Entmen Republika Online........................................ 55
Tabel 10. Perangkat framing Republika Online ..................................................... 58
Tabel 11. Berita dan Artikel terkait Isu pemberitaan film Innocence of Muslim
Di Detikcom ........................................................................................................... 58
Tabel 12. Paparan singkat berita dan narasumber berita......................................... 59
Tabel 13. Perangkat Framing Entmen Detikcom .................................................... 60
Tabel 14 Perangkat framing Entmen Detikcom ..................................................... 63
Tabel 15. Perangkat Framing Entmen Detikcom .................................................... 66
Tabel 16 perangkat framing Entmen Detikcom ...................................................... 68
Tabel 17. Elemen Framing Republika Online dan Detikcom…………………… 70
32
BAB III
Gambaran Umum Republika Online dan Detikcom
A. Profil Republika Online
1. Sejarah singkat Republika Online
Republika yang terbit perdana pada tanggal 4 Januari 1993 adalah koran
nasional yang dilahirkan oleh kalangan komunitas Muslim bagi publik di
Indonesia. Kehadiran media ini mampu memberikan manfaat bagi
berkembangnya media informasi di masyarakat. Penerbitan Republika menjadi
pelopor dan mewadahi umat muslim dan yang lainnya. Kehadiran Republika
Online memberikan saluran bagi aspirasi tersebut dan menumbuhkan pluralisme
informasi di masyarakat. PT Abdi Bangsa Tbk sebagai penerbit Republika pun
menjadi perusahaan media pertama yang menjadi perusahaan publik. 1
Republika dalam usia 10 tahun berkecimpung di dunia media berawal dari
para pekerja di PT Abdi Bangsa Tbk yang awalnya menerbitkan koran ini sejak
1993. Tahun 1995, Republika menyajikan layanan berita di situs web internet,
dengan alamat www.republika.co.id yang dianggap sebagai koran pertama di
Indonesia yang tampil di dunia internet, situs itu kemudian dinamakan Republika
Online. 2
Republika Online yang biasa disebut ROL muncul pertama kali di
internet pada awal 1995 atau sekitar dua tahun setelah surat kabar Republika
1 Company Profile Republika
2 Company Profile Republika
33
terbit. Sebagai situs berita, pada saat itu, muatan ROL hanya menduplikasi materi
berita-berita koran Republika secara lengkap. 3 Tujuan utama penerbitan
Republika versi internet adalah untuk melayani pembaca yang tidak terjangkau
distribusi koran cetak dan untuk pembaca yang berada diluar negeri. 4
Pada fase berikutnya Republika Online secara bertahap mulai berkembang
sesuai dengan kemajuan teknologi, khususnya teknologi informasi. Desain dan
berbagai layanan web dan materi beritanya pun lebih dibanyak. Sejak pertengahan
2008 Republika Online mengalami perubahan besar, dari sekadar situs berita
sederhana menjadi web portal multimedia. Perubahan tersebut terjadi sebagai
pemyesuaian atas munculnya tantangan industri media yang mulai memasuki era
konvergensi media. Republika sebagai institusi industri media bertugas untuk
memiliki dan mendistribusikan content medianya dalam format cetak, online, dan
mobile. 5
Sesuai dengan falsafah dasar Republika, muatan Republika Online tetap
mengedepankan komunitas Muslim sebagai basis pengunjungnya. Tampilan
Republika Online terbaru inilah yang diluncurkan kembali (relaunching) pada 6
Februari 2008, dengan tema launching-nya dinamakan RELOAD. 6
3 Company Profile Republika.
4 Company Profile Republika
5 Company Profile Republika
6 Company Profile Republika
34
2. Visi dan Misi Republika7
a. Visi
Menjadikan HU REPUBLIKA sebagai koran umat yang terpercaya dan
mengedepankan nilai-nilai universal yang sejuk, toleran, damai, cerdas,
dan profesional, namun mempunyai prinsip dalam keterlibatannya
menjaga persatuan Bangsa dan kepentingan umat Islam yang berdasarkan
pemahaman Rahmatan Lil Alamin.
b. Misi :
Menciptakan dan menghidupkan sistem manajemen yang efisien dan
efektif, serta mampu dipertanggungjawabkan secara professional.
3. Struktur Organisasi Republika Online
Berdasarkan data company profile Republika Online berikut adalah
susunan bredaksi Republika Online.
Tabel 4
Struktur Organisasi Republika Online8
Pemimpin Redaksi: Nasihin Masha
Wakil Pemimpin Redaksi: Arys Hilman Nugraha
Redaktur Pelaksana Republika
Online:
M Irwan Ariefyanto
Asisten Redaktur Pelaksana
Republika Online:
Heri Ruslan
Tim Redaksi: Yeyen Rostiani, Didi Purwadi,
Ajeng Ritzki Pitakasari, Djibril
Muhammad, Taufiqqurachman
Bachdari, Chairul Akhmad, Dewi
Mardiani, Endah Hapsari, Miftahul
7 Company Profile Republika
8 Company Profile Republika
35
Falah, Hafidz Muftisany,
Hazliyansyah, Karta Raharja Ucu,
Yudha Manggala P Putra, Amin
Madani, Amri Marullah, Gita
Amanda, Hannan Putra, Satya
Festiani, Sadly Rachman, Agung
Sasongko, Firda Bahlawan
Kepala Sales dan Promosi Andriyanto
Tim Sales dan Promosi Danu Fitrio Kanigoro, Austino
Bantrang Ariwibowo, Ramadani
Eka Putra, Siti Rohanah, Ahmad
Muchlis, WK Hadi Laga,
Artnandia Dharsa P, Sri Hartini,
Tejo Andriastono, Ajeng Rismaya
Kepala Digital Media: Johar Arief
Tim IT dan Desain Mohammad Afif, Mufti Nurhadi,
Dedi Apriyandi
Powered by: PT Strategi Inisiatif Media
(Mahaka Media Subsidiary)
Kepala Support dan GA: Slamet Riyanto
Tim Support dan GA: Erna Indriyani, Abidin, Achmad
Hamim, Riky Romadon
Keuangan: Wibowo
4. Produk ROL9
a. Portal internet multimedia yang menampilkan content dalam format teks,
voice, visual, dan mendistribusikan content secara online, mobile, print.
b. Media interaktif komunitas Muslim untuk membangun partisipasi dan
kesadaran umat terhadap pluralisme informasi berkualitas.
c. Fokus pada pengembangan content berbasis keislaman.
d. Memberi ruang informasi sangat luas dan cepat. “Tersaji begitu terjadi”.
e. Melayani segmen audiens level SES Class A - B dengan rentang usia 18-
50 tahun.
9 Company Profile Republika
36
5. Prinsip Dasar ROL10
a. Mengutamakan berita dan informasi interaktif dalam format netizen
(citizen journalism).
b. Memberi ruang luas bagi content how to, tips, people, dan services
c. Santun, ramah, dan akrab dengan keluarga
d. Dekat dengan semua komunitas
e. Mengutamakan berita dan informasi keislaman
f. Menyeimbangkan good news dengan bad news
g. Menyajikan berita secara ringkas dan cepat
h. Mudah diakses
10
Company Profile Republika
37
B. Profil Detikcom
1. Sejarah Singkat Detikcom
Detikcom ialah sebuah portal web yang berisi berita dan artikel di
Indonesia. Detikcom merupakan salah satu situs berita di Indonesia yang
mempunyai edisi daring menggantungkan pendapatan dari bidang iklan.
Meskipun begitu, detikcom merupakan yang media online yang sangat cepat dan
update dalam hal berita-berita baru (breaking news). Sejak tanggal 3 Agustus
2011, detikcom menjadi bagian dari PT Trans Corporation, salah satu anak
perusahaan CT Corp. 11
Server Detikcom sebenarnya sudah siap diakses pada 30 Mei 1998, namun
mulai daring dengan sajian lengkap pada 9 Juli 1998. Tanggal 9 Juli itu akhirnya
ditetapkan sebagai hari lahir Detikcom yang didirikan Budiono Darsono (eks
wartawan DeTik), Yayan Sopyan (eks wartawan DeTik), Abdul Rahman (mantan
wartawan Tempo), dan Didi Nugrahadi. Semula peliputan utama Detikcom
terfokus pada berita politik, ekonomi, dan teknologi informasi. Setelah situasi
politik mulai reda dan ekonomi mulai membaik, Detikcom memutuskan untuk
juga melampirkan berita hiburan, dan olahraga. 12
Dari kejadian-kejadian itu kemudian tercetus keinginan membentuk
Detikcom yang update-nya tidak lagi menggunakan karakteristik media cetak
yang harian, mingguan, bulanan. Kemudian yang menjadi andalan Detikcom
11
http://www.wikipedia.co.id/detikcom diakses pada26 November 2012 12
http://www.wikipedia.co.id/detikcom diakses pada26 November 2012
38
adalah breaking news. Dengan bertumpu pada vivid description, Detikcom
menjadi situs informasi digital populer di kalangan users internet. 13
Pada 3 Agustus 2011 CT Corp mengakuisisi Detikcom (PT Agranet
Multicitra Siberkom/Agrakom) dan secara resmi Detikcom berada di bawah Trans
Corp. Chairul Tanjung, pemilik CT Corp membeli Detikcom secara total (100
persen) dengan nilai US$60 juta atau Rp 521-540 miliar. Setelah diambilalih,
maka selanjutnya jajaran direksi akan diisi oleh pihak-pihak dari Trans Corp
sebagai perpanjangan tangan CT Corp di ranah media. Dan komisaris Utama
dijabat Jenderal (Purn) Bimantoro, mantan Kapolri, yang saat ini juga menjabat
sebagai Komisaris Utama Carrefour Indonesia, yang juga dimiliki Chairul
Tanjung. 14
Sebelum diakuisisi oleh CT Corp, saham Detikcom dimiliki oleh
Agranet Tiger Investment dan Mitsui & Co. Agranet memiliki 59% saham di
detikcom, dan sisanya dimiliki oleh Tiger 39%, dan Mitsui 2%.15
Diluncurkan pada 1998 dan sepenuhnya menjadi sebuah media berita pada
2004, Detikcom adalah portal berita pertama dan populer di Indonesia. Diawaki
oleh lebih dari 200 jurnalis di kantor beritanya yang tersebar di berbagai kota
besar dan kawasan di seluruh Nusantara, Detikcom menyajikan breaking news
dari setiap kejadian di seluruh negeri, dalam bilangan menit. Sebagai portal berita
yang sesungguhnya, Detikcom menyajikan berbagai berita tentang beragam topik
13
http://www.wikipedia.co.id/detikcom diakses pada26 November 2012 14
http://www.wikipedia.co.id/detikcom diakses pada26 November 2012 15
http://www.wikipedia.co.id/detikcom diakses pada26 November 2012
39
mulai dari dari politik, ekonomi, keuangan, bisnis dan pasar modal sampai ke
entertainmen dan olahraga. 16
Bermetamorfosis dari sebuah situs berita sederhana yang revolusioner
menjadi sebuah portal berita lengkap, one-stop news portal, Detikcom tumbuh
menjadi 15 kanal dan kanal komunitas yang terfragmentasi berdasarkan topik,
hobi, kawasan geografis, produk dan layanan jasa, yang disajikan melalui web,
SMS, WAP dan platform lainnya. Kemitraan strategis Detikcom dengan operator
selular terkemuka di Tanah Air dalam menyajikan value-added services dan
penyedia konten lainnya untuk distribusi, surat kabar daerah untuk sindikasi
berita, serta dengan perusahaan besar dan multinasional dalam teknologi
memungkinkan Detikcom mempersembahkan kepada khalayak kanal berkualitas
di berbagai kategori dan jenis layanan. Detikcom disebut sebagai “the land of
digital life.” 17
Dengan lebih dari 24 juta pageviews per hari dan terus bertambah sebagian
cukup besar dinikmati audiens melalui layanan bergerak yang kian populer.
Kolaborasi erat Detikcom dengan perusahaan periklanan besar akan membantu
mewujudkan kebutuhan unik promosi khalayak menjadi iklan yang efektif, baik
sebuah bank besar bereputasi tinggi; perusahaan teknologi terspesialisasi yang
inovatif ataupun perusahaan besar dan terkemuka di bidang barang-barang
16
Company Profile Detikcom 17
Company Profile Detikcom
40
konsumer. Keluarga sukses pemasang iklan Detikcom diantaranya seperti seperti
Bank Mandiri, Telekomunikasi Indonesia, Unilever dan P&G. 18
2. Visi dan Misi Detikcom19
a. Visi
Menjadi tujuan utama orang Indonesia untuk mendapatkan content dan
layanan digital, baik melalui internet maupun seluler.
b. Misi
1. Memiliki komitmen yang tinggi untuk memberikan kepuasan kepada
pelanggan
2. Memberikan kesejahteraan kepada karyawan dan menjadi tempat yang
baik untuk berkarir
3. Memberikan hasil optimal yang berkesinambungan bagi pemegang
saham
c. Nilai-Nilai Perusahaan20
1. Cepat dan Akurat
2. Kreatif dan Inovatif
3. Integritas
4. Kerja Sama
5. Independen\
18Company Profile Detikcom
19Company Profile Detikcom
20Company Profile Detikcom
41
3. Struktur Organisasi Detikcom
Berdasarkan data company profile Detikcom berikut adalah susunan
bredaksi Detikcom.
Tabel 5
Struktur Organisasi Detikcom21
Chief Executive Officer Abdul Rahman
Content Director (Editor in Chief) Budiono Darsono
Redaktur Pelaksana Harian
Internasional
Oktamandjaya Wiguna
News Operation Nurul Hidayati
Female Content Fatia
New Content Didik S
Recruit. & Training
Development
Nanang S
DetikOto Dadan
Detik News Indra S
Detik Finance Nurul Q
Detik Sport Andi S Sururi
Detik Inet Wicak
Detik Surabaya Budi S
DetikBandung Erna
DetikHot Is Mujiarso
Community Meliyanti
Wolipop Ferdy
Detik Health Irna
4. Kanal Detikcom22
a. DetikNews
Merupakan kanal detikcom terpopuler, detikNews menampilkan berita
aktual terkini di bidang politik, hukum dan kriminalitas. Menu sub-kanal
detikNews termasuk berita umum, kolom, wawancara, laporan khusus dan
fitur interaktif seperti “info anda” dan “pro kontra.”
21
Company Profile Detikcom 22
Company Profile Detik.Com
42
b. DetikFinance
DetikFinance adalah top channel untuk kalangan pebisnis dan mereka
yang memiliki ketertarikan pada dunia bisnis. Salah satu kanal detikcom
terpopuler, detikFinance menyajikan info terpilih namun komprehensif dan
lengkap terkait ekonomi, bisnis, moneter, pasar modal dan uang, portofolio
investasi, properti, energi, industri serta peluang bisnis dan profil pebisnis
sukses.
c. DetikHot
DetikHot memberikan informasi tentang selebriti sampai info tentang
musik, film, seni dan berbagai pertunjukan. Pemgunjung bahkan bisa
mengirim musik dan/atau video ke kanal ini untuk dinikmati bersama.
detikHot juga menyajikan database lengkap selebriti.
d. Detiki-Net
Teknologi, terutama teknologi informasi adalah kata kunci kanal ini. Dan
detiki-Net menyajikan tentang teknologi yang berubah sangat cepat, baik
dari sudut pandang konsumer maupun bisnis. Selain itu juga terdapat
berbagai info berharga dari sub-kanal Tips & Tricks.
e. DetikSport
DetikSport adalah kanal wajib bagi para penggemar olahraga. Kanal
olahraga online teratas ini memberikan informasi dan isu terkini seputar
berbagai aktivitas olah raga: Sepak bola, balap, bola basket, tenis,
badminton dan lebih banyak lagi.
f. DetikOto
DetikOto menyajikan berita dan info tentang produk, teknologi, aksesori,
komponen, modifikasi dan komunitas penggemar mobil dan semua
informasi tentang dunia otomotif. Selain itu juga terdapat fitur interaktif
yang tersedia untuk mengecek harga pasar aktual mobil baru maupun
bekas.
43
g. DetikFood
DetikFood adalah referensi bagi para pecinta makanan dan kuliner. Kanal
Detikcom bukan hanya memberikan info yang tentang pengalaman kuliner,
tetapi juga resep-resep makanan. Di kanal ini juga terdapat sub-kanal
untuk menemukan tempat makan terbaik di kota besar. Selain itu
pengunjung dapat mengecek apakah sebuah produk makanan itu
bersertifikat halal, mendapatkan tips tentang diet yang sehat dan
menggunakan calorie counter yang tersedia untuk merencanakan diet
kalori.
h. DetikFoto
DetikFoto menyajikan beragam berita dan kejadian di Indonesia atau
mancanegara dalam foto beresolusi sekitar 640x480 pixels. Fitur utama
kanal detikcom terdiri dari fotoNews, fotoTainment dan fotoOto, selain itu
juga terdapat koleksi dari detikBisnis dan detikSport. Pengunjung juga
dapat berbagi foto, dan bercerita di balik foto tersebut juga mendapat
komentar dari audiens.
i. DetikTV
DetikTV menyediakan webTV yaitu berupa reportase video yang
disalurkan langsung ke PC, laptop, telepon selular atau piranti bergerak
lainnya. Sub-kanal dari DetikTV diantaranya videoNews dan videoBisnis
sampai videoTainment, videoSport dan videoOto.
j. DetikSurabaya
DetikSurabaya adalah sebuah situs Web utuh bagi masyarakat Jawa Timur,
utamanya Surabaya. DetikSurabaya menjadi kanal yang menampilkan 600
ribu pageviews yang langsung menjadi trendsetter media online di
kawasan Jawa Timur. Pageviews yang dapat diakses langsung itu
menampilkan berita detikcom dan selalu diperbaharui dalam bentuk teks,
foto dan video serta meliputi berbagai topik. Memiliki sub-kanal dan fitur
yang beragam, unik, dengan local flavor seperti Pojok Surabaya (sub-
kanal gaya hidup), Panggone Padu dan Parikan (non-berita, fitur
interaktif),
44
k. DetikBandung
DetikBandung menyajikan berita dan info dari kawasan Jawa Barat dan
Bandung. Kanal regional juga digunakan untuk menemukan berbagai
tempat menarik seperti musium, heritage, dan FO & Distro dan segala
atraksi yang unik di Bandung dan sekitarnya.
l. DetikHealth
DetikHealth menyajikan berita, tips dan info terkait kesehatan. Kanal
kesehatan Detikcom ini juga menampilkan konsultasi kesehatan dengan
mendapatkan opini profesional dari dokter spesialis terkemuka. Selain itu
juga terdapat alamat dokter, klinik, rumah sakit dan apotek di kota atau
daerah sekitar pengunjung di kota-kota besar berbagai provinsi, di seluruh
Indonesia.
m. Wolipop.com
Wolipop menampilkan tentang gaya hidup perempuan mulai dari fesyen
dan kecantikan sampai perkawinan. Kanal ini juga menampilkan Hot
Guides dengan topik yang sangat beragam, seperti Home, Work, Travel
dan Gadgets.
45
BAB IV
Kajian dan Analisis Data
Munculnya film Innocence of Muslims di youtube menjadi contoh paling
mutakhir tidak adanya saling menghargai, saling menghormati, diantara
peradaban sehingga hanya menimbulkan permasalahan di mana-mana. Film
Innocence of Muslim, film parodi yang berdurasi 20 menit itu dibuat oleh Sam
Bacile warga Amerika Serikat keturunan Mesir, yang diluncurkan di Youtube.
Film tersebut dinilai telah merendahkan Islam dan Nabi Muhammad.
Sam Bacile mengklaim film tersebut dibuat untuk menyebar kelemahan Islam
keseluruh dunia. Sam Bacile juga berkata bahwa keberadaan film tersebut
merupakan refleksi atas kebenciannya terhadap Islam.
Dalam film yang diproduksi di Amerika Serikat tersebut, terlihat seorang aktor
sengaja memamerkan diri sebagai sosok Nabi Muhammad. Kemudian dalam
potongan film yang dipublikasikan di Youtube dan sudah dialih bahasakan ke
bahasa Arab tersebut tampak cuplikan-cuplikan yang sangat menyerang dan
menghina umat Islam.
Kisahnya secara garis besar menggambarkan sosok Nabi besar Muhammad
saw secara fisik, lengkap dengan dialog – dialog langsung, interaksinya, dan
berbagai hal lain yang tidak patut diutarakan dalam media.
46
Analisis Framing Isu Pemberitaan Film Innocence of Muslim di
Republika Online.
1. Berita dan artikel terkait isu pemberitaan film Innocence of Muslim di
Republika Online edisi September 2012
Republika online menampilkan pemberitaan mengenai film Innocence of
Muslim pada bulan September sebanyak kurang lebih 22 berita. Berita
tersebut antara lain :
Tabel 06
Berita dan Artikel yang Terkait dengan Isu pemberitaan film Innocence of
Muslimdi Republika.co.id Periode September 2012
Tanggal Judul
13 September 2012 Anggota Parlemen Yahudi kecam
Film Innocence of Muslim
14 September 2012 Wajar Umat Muslim Kutuk Film
Innocence of Muslim
14 September 2012 Film Innocence of Muslim
Beredar Inilah Sikap KAMMI
14 September 2012 PBNU Kutuk Film Innocence of
Muslim
15 September 2012 Hillary : Innocence of Muslim
Film tercela
15 September 2012 Sutradara Innocence of Muslim
Punya Banyak nama
15 September 2012 Pembuat Film Anti Islam
ditangkap Polisi
16 September 2012 Sikapi Film Anti Islam Dengan
Cara Rasulullah
17 September 2012 AS Dituduh Terlibat Innocence of
Muslim
17 September 2012 Prancis : Demonstrasi Film
Innocence of Muslim
18 September 2012 Inilah Sikap Amerika Tentang
Innocence of Muslim
18 September 2012 Kronologi Dibuatnya Film
Innocence of Muslim
47
18 September 2012 Ini Reaksi Israel Soal Innocence
of Muslim
18 September 2012 Alasan Sam Bacile membuat Film
Innocence of Muslim
18 September 2012 Film Innocence of Muslim
serangan terburuk umat islam
19 September 2012 Iran : buru pembuat Innocence of
Muslim
19 September 2012 Pembuat Innocence of Muslim
tidak menghargai islam
22 September 2012 Google blokir film Innocence of
Muslim di Yordania
26 September 2012 Obama : Innocence of Muslim
menjijikan
2. Frame Republika Online terkait kasus Isu Pemberitaan film Innocence
of Muslim
Seperti yang telah disebutkan pada bab I, penulis memilih 4 berita yang
menjadi objek penelitian. Berita-berita tersebut adalah berita pada tanggal
14 September 2012 yang berjudul “ PBNU kutuk Film Innocence of
Muslim” tanggal 16 September 2012 berjudul “ Sikapi Film Anti Islam
dengan Cara Rasulullah”, tanggal 19 September 2012 berjudul “Pembuat
Film Innocence of Muslim tidak Menghormati Islam”, dan yang terakhir
tanggal 13 September 2012 berjudul “Ini Reaksi Israel Soal Film
Innocence of Muslim”. Berikut penulis paparkan dalam tabel dibawah ini.
Tabel 07
Frame Berita dan Narasumber Berita
Judul Isi berita Narasumber
PBNU kutuk film
Innocence of Muslim
PBNU mengutuk keras
film Innocence of
Muslim
Ketua umum PBNU
KH Said Aqil Siroj
Sikapi film anti
Islam dengan cara
Rasulullah
Menyikapi film anti
Islam tidak dengan
kekerasan
Ketua umum ikatan
Dai Indonesia
Sumatra Barat Erizal
48
Ilyas.
Pembuat film
Innocence of Muslim
tidak menghormati
Islam
Pembuat film tidak
menghormati budaya
agama Islam
Rais Yatim (Menteri
penerangan,
Komunikasi,
Kesenian dan
Kebudayaan
Malaysia),
Muhammad Nuh
(Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan)
Ini reaksi Israel soal
Innocence of Muslim
Israel tidak memiliki
keterkaitan dengan
pembuatan film
Innocence of Muslim
Yigi Palmor (juru
bicara Kementrian
Luar Negeri Israel)
3. Framing Robert N Entmen Terkait Isu Pemberitaan Innocence of
Muslim di Republika Online
a. Republika Online: Kamis, 13 September 2012
Judul : Ini Reaksi Israel Soal Innocence of Muslim
Tabel 08
Perangkat Framing Entmen
Problem identification Film Innocence of Muslim
tidak ada hubungan sama
sekali dengan Israel
Causal Interpretation Film 'Innocence of Muslims.'
Film yang menggambarkan
sosok Nabi Muhammad saw.
Moral Evaluation Pembuat dan penyebar film
Innocence of Muslims,
dianggap menghasut dan
memicu kemarahan umat
Muslim
Treatmen recomendation kebebasan tidak boleh
digunakan sebagai alasan
untuk menyiarkan sampah
49
Problem Identification. Frame yang dikembangkan Republika. Online
dalam berita ini yaitu Israel menyatakan tidak adanya keterkaitan dengan
film Innocence of Muslim tersebut. Sebagaimana dalam berita :
Pemerintah Israel pada Rabu (12/9) menyatakan kalau negaranya
tidak memiliki keterkaitan dengan pembuat film 'Innocence of
Muslims.' Film kontroversial yang isinya dianggap menghina Nabi
Muhammad dan memicu protes dari umat Muslim tersebut diklaim
"tidak ada hubungan sama sekali dengan Israel". Michael Melchior,
seorang rabi Ortodoks dan menteri Israel juga mengutuk film
tersebut. mengutuk pembuat dan penyebar Innocence of Muslims,
yang dianggap menghasut dan memicu kemarahan umat Muslim
"Dampak berbahaya pelanggaran dan hasutan terhadap kepekaan
umat Islam sekali lagi jelas," kata juru bicara Vatikan, Federico
Lombardi, dalam pernyataannya.
Dalam berita tersebut diungkapkan bahwa Pemerintah Israel
menyatakan negaranya tidak ada hubungannya sama sekali dengan
munculnya film Innocence of Muslim, terlihat Menteri Israel dalam
pernyataannya “mengutuk atas pembuatan dan penyebaran film Innocence
of Muslim tersebut yang dianggap telah menghasut dan memicu kemarahan
umat Muslim”.
Causal Interpretation. Dalam berita ini Republika Online menilai
film Innocence of Muslim yang di produseri Sam Bacile dianggap sebagai
penyebab masalah, karena di dalam film tersebut menggambarkan sosok
fisik Nabi Muhammad saw dan dalam Islam itu dilarang. Film tersebut juga
menjadi penyebab adanya konflik diberbagai negara, di antaranya Mesir,
Indonesia, dan masih banyak negara lainnya, lebih tepatnya munculnya film
Innocence of Muslim sebagai pemicu kemarahan umat Islam dunia.
50
Moral Evaluation. Film Innocence of Muslim dan produsernya
dianggap sebagai penyebab masalah, maka penilaian moral yang diambil
adalah penghasut dan pemicu kemarahan seluruh umat Islam di dunia.
Penyebar film dan pembuat film lah yang dianggap sebagai penghasut dan
pemicu kemarahan umat Islam. Bukan hanya itu dengan munculnya film
tersebut kurang lebih banyaknya korban yang berjatuhan akibat aksi
protesnya yang disebabkan oleh adanya film Innocence of Muslim tersebut
yang merupakan film yang telah menistakan Nabi besar Muhammad saw.
Treatmen Recomendation. Dalam berita ini Republika.co.id
merekomendasikan bahwa kebebasan tidak boleh digunakan sebagai alasan
untuk memicu terjadinya konflik dan dapat menimbulkan kekecewaan pada
orang lain. Sebagaimana dalam berita :
Mantan Menteri Israel juga mengutuk film tersebut. "Meskipun
kebebasan mengungkapkan pendapat dan hak menggunakan sindiran
adalah prinsip kudus demokrasi, kebebasan itu tidak boleh digunakan
sebagai alasan untuk menyiarkan sampah dan lendir," kata pembela
lama dialog antar-agama itu, Rabu (12/9).
Dalam berita tersebut dingkapkan bahwa mantan mentri Israel
menyatakan dalam komentarnya ia tidak mendukung film tersebut
melainkan juga mengutuk film anti Islam tersbut. Ia mengatakan
kebebasan mengungkapkan pendapat tidak boleh digunakan sebagai alasan
untuk menyiarkan sampah dan lendir yang dimaksud adalah kebebasan
pendapat tidak boleh digunakan sebagai alasan untuk memicu kemarahan
dan meyebabkan terjadinya konflik.
51
b. Republika Online : Jum’at, 14 September 2012.
Judul : PBNU kutuk Film ‘ Innocence Of Muslim ’
Tabel 09
Perangkat Framing Entmen
Problem Identification Ketua Umum Pengurus Besar
Nahdlatul Ulama (PBNU)
KH Said Aqil Siroj mengutuk
keras film "Innocence of
Muslims" yang menghina
Nabi Muhammad saw
Causal Interpretation Selalu ada yang tidak suka
dengan Rasullulah, dan
memberikan gambaran yang
salah tentang Rasullulah.
Moral Evaluation film tersebut tidak perlu
disikapi berlebihan, apalagi
dengan tindakan yang justru
kontra produktif.
Treatmen Recomendation film tersebut ditarik dari
peredaran
Problem Identification. Republika.co.id mengidentifikasikan adanya
bahwa film Innocence of Muslim adalah film yang telah menghina atau
melecehkan Nabi Muhammad saw. Republika Online mewawancarai KH.
Said Aqil Siroj, ketua umum PBNU dijadikan sebagai narasumber dengan
alasan. Pertama, untuk memperkuat isu yang ada. Kedua, NU merupakan
organisasi masyarakat Muslim terbesar di Indonesia. KH. Said aqil Siroj
mengutuk keras film Innocence of Muslim, sebagaimana terdapat dalam
berita :
52
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil
Siroj mengutuk keras film "Innocence of Muslims" yang menghina
Nabi Muhammad saw.1
Causal Interpretation. Film Innocence of Muslim film yang talah
menghina Nabi Muhammad saw, dalam Islam itu dilarang. Pertama,
menampilkan perilaku Nabi Muhammad saw yang tidak sesuai dengan
kenyataan. Dan yang terakhir, dimaksudkan untuk memberikan gambaran
yang salah tentang Nabi Muhammad saw dan ajaran Islam. Dalam berita
Republika.Online ini, yang dianggap sebagai penyebab masalahnya yaitu
dengan adanya yang tidak suka dengan Rasullulah saw, sehingga terjadi
munculnya film Innocence Of Muslim film yang telah menghina Nabi besar
Muhammad saw. Tentu tidak terlepas adalah sutradara film tersebut yaitu
Sam Bacile.
Moral Evaluation. Film Innocence of Muslim film yang dianggap
telah menghina, melecehkan, memberi gambaran yang salah, tidak sesuai
dengan ajaran Islam dan tidak sesuai dengan etika Universal. Maka
penilaian moral yang dapat diambil adalah masih menurut ketua PBNU,
yang menyatakan bahwa film tersebut tidak perlu disikapi dengan cara yang
berlebihan apalagi dengan cara yang justru kontraproduktif.
Treatmen Recomendation. Mendorong dicabutnya film Innocence of
Muslim dari youtube. Dalam berita ini Republika.co.id melihat penyelesaian
dari masalah tersebut adalah memblokir film tersebut dari youtube.
Permintaan tersebut merupakan permintaan dari semua kalangan yang
1 Republika.co.id, Edisi : Jum’at 14 September 2012. Paragraph 1.
53
menentang atau tidak menyetujui dengan adanya film Innocence Of Muslim.
Pemblokiran inilah yang dianggap salah satu dari penyelesaian dari masalah
film tersebut.
c. Republika Online : Minggu, 16 September 2012
Judul : Sikapi film anti Islam dengan cara Rasulullah
Tabel 10
Perangkat Framing Entmen
Problem Identification Ikatan Dai Indonesia (Ikadi)
Sumatra Barat mengharapkan umat
Islam di Indonesia tidak menyikapi
film 'Innocence of Muslims' dengan
kekerasan.
Causal Interpretation Film Innocence of Muslims yang
telah melecehkan Nabi Muhammad
saw.
Moral Evaluation Umat Islam mampu mengikuti jejak
Rasulullah dalam menghadapi dan
menyelesaikan masalah.
Treatmen Recomendation umat Islam tidak terpancing dan
melakukan tindakan kekerasan
menyikapi film tersebut. Agar tidak
menimbulkan citra yang tidak baik
terhadap Islam
Problem Identification. Republika.co.id mengidentifikasikan adanya
Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Sumatra Barat yang dijadikan sebagai
narasumber yang salah satu fungsinya untuk memperkuat isu film anti Islam
ini. Disini Ikatan Dai Indonesia Sumatra Barat mengharapkan umat Islam di
Indonesia tidak menyikapi film 'Innocence of Muslims' dengan kekerasan.
Frame dari Republika.co.id yaitu Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) sumatra Barat
54
itu menginginkan adanya kesabaran, dan kelapangan hati dalam menyikapi
film Innocence Of Muslim, film yang dianggap telah menistakan Nabi besar
Muhammad saw. Seperti yang tertulis dalam berita :
Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Sumatra Barat mengharapkan umat Islam
di Indonesia tidak menyikapi film 'Innocence of Muslims' dengan
kekerasan. Meski film tersebut telah menistakan Nabi besar Muhammad
saw.
Causal Interpretation. Republika.co.id menonjolkan dalam penyebab
masalah di berita ini ialah film Innocence Of Muslim tersebut, karena film
ini dianggap telah melecehkan Nabi Muhammad dan dimaksudkan telah
menghina kaum Muslimin sedunia. Film tersebut mengakibatkan banyak
kaum muslim menjadi marah, kecewa, aksi protes dimana-mana, sehingga
tidak sedikit menimbulkan korban jiwa.
Moral Evaluation. Film Innocence of Muslim dianggap sebagai
sumber masalah karena dengan adanya film tersebut film yang dianggap
telah melecehkan, dan tidak sesuai dengan etika ajaran Islam, banyak
menimbulkan masalah di dunia Islam. Maka Penilaian moral yang
dikenakan dalam berita ini Ikatan Dai Indonesia (ikadi) Sumatra Barat
menginginkan adanya umat Islam mampu mengikuti jejak Rasullullah
dalam menyikapi dan menyelesaikan masalah. Seperti yang tertulis didalam
berita ini sebagai berikut :
Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Sumatra Barat mengharapkan umat Islam
di Indonesia tidak menyikapi film 'Innocence of Muslims' dengan kekerasan.
Meski film yang menghina Nabi Muhammad saw dan umat Islam dunia itu,
Ikadi berharap umat muslim mampu mengikuti jejak Rasulullah saw dalam
menyikapi dan menyelesaikan masalah.
55
Ikadi juga menjelaskan, Islam adalah bersifat rahmat bagi seluruh
alam. Karena itu yang harus dipahami adalah jika ada hal sesuatu yang
menyimpang diluruskan dengan cara yang benar. Salah satu caranya adalah
menyelesaikan film anti islam itu dengan cara yang elegan.2
Treatmen Recomendation. Mendorong dicabutnya film tersebut dari
youtube. Dalam berita ini Republika.co.id merekomendasikan agar umat
Islam tidak terpancing dan tidak melakukan tindakan kekerasan dalam
menyikapi film tersebut, sehingga tidak menciptakan citra yang tidak baik
terhadap Islam
d. Republika Online: Rabu, 19 September 2012
Judul : Pembuat Film Innocence of Muslim tidak
menghormati Islam
Tabel 11
Perangkat Framing Entmen
Problem identification Film anti Islam ini film yang
telah menghina Nabi
Muhammad sehingga harus
diprotes.
Causal Interpretation Pembuat film tidak
menghormati Islam
Moral Evaluation Tidak adanya saling
menghormati di antara
peradaban.
Treatmen recomendation Melakukan pemblokiran
Problem Identification. Film Innocence of Muslim merupakan film
yang dianggap telah menghina Nabi Muhammad saw. Oleh karena itu
Republika Online mewawancarai Rais yatim (Menteri Penerangan,
2 Republika.co.id, edisi 16 September. Paragraph 2.
56
Komunikasi, kebudayaan Malaysia) sebagai narasumber karena adanya
kedekatan sesama umat Islam sedunia. Frame Republika.co.id
mengidentifikasikan masalah tersebut karena adanya film anti islam ini yang
dibuat oleh Sam Bacile. Menurut Mentri Penerangan, Komunikasi, dan
Kebudayaan Malaysia menyatakan film anti Islam yang telah menghina
Nabi Muhammad saw memang harus diprotes. Namun beliau juga
menghimbau agar aksi protes tersebut tidak memakai dengan cara
kekerasan, sehingga menimbulkan korban jiwa. Sebagaimana yang tertulis
di dalam berita :
Menteri Penerangan, Komunikasi, Kesenian, dan Kebudayaan
Malaysia, Rais Yatim mengimbau kepada umat Islam agar tidak
menggunakan jalan kekerasan atau anarkis, saat memprotes film 'Innocence
of Moslems. Film tersebut menghina Nabi Muhammad SAW, dan
meremehkan agama Islam, sehingga harus diprotes. Namun, protes tidak
boleh dilakukan secara anarkis. Rabu (19/8).
Dalam berita tersebut diungkapkan bahwa dengan adanya film anti
Islam tersebut membuat banyaknya aksi protes, namun Mentri dari malaysia
yaitu Rrais Yatim menghimbau agar menyikapinya dengan tidak memakai
cara kekerasan.
Causal Interpretation. Dalam berita ini Republika.co.id menilai
pembuat film anti Islam tersebut tidak menghormati pemeluk agama Islam,
dan ini dianggap sebagai penyebab masalah. Seharusnya jika setiap orang
memahami dan menghargai kebudayaan dan agama lain, mungkin tidak
akan adanya muncul film Innocence of Muslim. Film yang dianggap untuk
memberikan gambaran yang salah tentang Nabi Muhammad saw. Seperti
57
yang terdapat di dalam berita Republika Online yang terdapat pada
paragraph ke dua :
Pembuat film tersebut tidak menghormati budaya dan agama Islam.
Seharusnya setiap orang memahami dan menghormati budaya dan
agama orang lain. "Berhubung tidak memahami dan menghormati
budaya dan agama Islam, maka wajar jika film 'Innocence of Moslems'
mendapat kecaman dan protes dari umat Islam di seluruh dunia.
Dalam berita tersebut diungkapkan bahwa pembuat film anti Islam
tersebut, jelas tidak menghormati dan menghargai kebudayaan dan agama
Islam. Maka wajar jika film tersebut mendapat kecaman dan protes dari
umat Islam di seluruh dunia. Karena dianggap telah menghina kaum
Muslimin sedunia.
Moral Evaluation. Frame adanya produser film tidak menghormati
agama Islam, dan juga film Innocence of Muslim telah memberikan
gambaran yang salah tentang Nabi Muhammad dan dianggap telah
menghina kaum Muslimin di dunia. Maka penilaian moral yang dikenakan
adalah seharusnya adanya saling memahami dan menghormati di antara
sesama umat beragama. Sebagaimana disebutkan dalam berita :
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Indonesia,
Mohammad Nuh, mengatakan munculnya film 'Innocence of Moslems'
menjadi contoh paling mutakhir tidak adanya saling menghargai dan
menghormati di antara peradaban, sehingga menimbulkan
permasalahan di mana-mana dan berujung konflik.
Dari berita tersebut menjelaskan bahwa setiap orang harus memiliki
rasa saling menghargai dan menghormati. Seperti komentar Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh karena tidak adanya rasa
58
saling menghormati maka munculah film Innocence of Muslim, film
mutakhir yang dianggap telah menghina Nabi Muhammad saw. Sehingga
menimbulkan permasalahan di mana-mana dan berujung konflik.
Treatmen Recomendation. Dengan mendorong dicabutnya film
Innocence of Muslim dari youtube, dan semua tindakan yang dilakuan oleh
produser film anti Islam tersebut. Maka Republika Online
merekomendasikan melakukan pemblokiran di internet. Pemblokiran ini
dianggap salah satu untuk meredam amarah para demonstran atau lebih
tepatnya semua pemeluk agama Islam yang ada di dunia.
B. Analisis Framing Isu Pemberitaan Film Innocence of Muslim di
Detikcom.
1. Berita dan artikel terkait isu pemberitaan film Innocence of Muslim di
Detikcom edisi September 2012. Detikcom menampilkan pemberitaan
mengenai film Innocence of Muslim pada bulan September sebanyak
kurang lebih 8 berita. Berita tersebut antara lain :
Tabel 12
Berita dan Artikel yang Terkait dengan Isu pemberitaan film
Innocence of Muslim di Detikcom Periode September 2012
Tanggal Judul
14 September 2012 AS tak berdaya menindak pembuat
film Innocence of Muslim
15 september 2012 Ledakan Innocence of Muslim di
Mesir
15 September 2012 Demo Innocence of Muslim di
Kedubes AS tewaskan 3 demonstran
Tunisia
15 September 2012 Demo di kedubes AS tewaskan
demonstran Mesir, 53 polisi terluka
59
18 September 2012 Ulama mesir mengeluarkan fatwa
mati bagi pemain dan kru Innocence
of Muslim
18 September 2012 Protes film anti islam, demonstran
india bakar mobil polisi
19 September 2012 Jaksa Mesir perintahkan tahan
pembuat film Innocence of Muslim
24 September 2012 Hadiah untuk bunuh pembuat film
anti Islam, Menteri Pakistan dikecam
2. Frame Detikcom terkait kasus Isu Pemberitaan film Innocence of
Muslim
Seperti telah disebutkan pada bab I, penulis memilih 4 berita yang
menjadi objek penelitian pada film Innocence of Muslim. Berita-berita
tersebut adalah berita pada tanggal 15 September 2012 yang berjudul “
Demo Innocence of Muslim di Kedubes AS Tewaskan 3 demonstran
Tunisia” tanggal 19 September 2012 berjudul “jaksa Mesir Perintahkan,
Tahan Pembuat Innocence of Muslim”, tanggal 15 September 2012
berjudul “Ledakan Innocence of Muslim di Mesir”, dan yang terakhir
tanggal 14 September 2012 berjudul “AS Tak Berdaya Menindak Pembuat
Film Innocence of Muslim”. Berikut penulis paparkan dalam tabel dibawah
ini.
Tabel 13
Frame Berita dan Narasumber Berita
Judul Isi berita Narasumber
Demo Innocence of Demo Innocence of Kementrian kesehatan
60
Muslim di AS tewaskan
3 demonstran Tunisia
Muslim terus berjatuhan
korban jiwa
Tunisia
Jaksa Mesir perintahkan
tahan pembuat film
Innocence of Muslim
Jaksa mesirmengeluarkan
surat perintah penahanan
yang diduga terlibat
pembuatan film
Innocence of Muslim
Pendeta Terry Jones
Ledakan Innocence of
Muslim di Mesir
Ratusan ribu demonstran
di Mesir untuk Innocence
of Muslim
Mazhar Shaheen
(Ulama Tahrir), Sheikh
Saber Gamal
AS tak berdaya
menindak pembuat
Innocence of Muslim
Pemerintah AS tidak
berdaya untuk menindak
para pembuat film
Innocence of Muslim
Hillary Clinton (
Menteri Luar Negeri),
Profesor Eugene
Volokh ( pakar hukum
kebebasan berbicara)
3. Framing Robert N Entmen Terkait Isu Pemberitaan Innocence
of Muslim pada Detikcom
a. Detikcom : Jumat, 14 September 2012
Judul : AS Tak Berdaya Menindak Pembuat Film
Innocence of Muslim
Tabel 14
Perangkat Framing Entmen
Problem identification AS tak berdaya menindak
pembuat film Innocence of
Muslim
Causal Interpretation Film amatir Innocence of
Muslim, film yang dianggap
telah melakukan banyak
kerugian terhadap kaum
muslimin.
Moral Evaluation Kebebasan berbicara dan
kebebasan berekspresi
Treatmen recomendation Aksi kekerasan tidak bisa
61
dibenarkan
Problem Identification. Detikcom mengidentifikasikan berita ini
yaitu pemerintahan AS yang tidak berdaya untuk menindak pembuat
film Innocence of Muslim. Dikarenakan dengan adanya kebebasan
berbicara dan kebebasan berekspresi yang dianut oleh negara Amerika.
Sebagaimana dalam berita:
aksi protes anti-AS marak di negara-negara muslim.
Namun pemerintah AS tak berdaya untuk menindak para pembuat
film tersebut. Ini dikarenakan adanya ketentuan tentang
kebebasan yang dilindungi dalam konstitusi negara AS yang telah
ada sejak lama.
Causal Interpretation. Dalam berita detikcom ini, yang dianggap
sebagai penyebab masalah adalah munculnya film amatir Innocence of
Muslim. Film yang dianggap telah melakukan banyak kerugian bagi
umat muslim di dunia. Diantaranya banyaknya aksi demo diberbagai
negara sehingga banyak menimbulkan kericuhan dan jatuhnya korban
jiwa. Salah satu pembuatan film tersebut di negara Amerika, namun
Amerika tidak bisa berbuat apa-apa kepada pembuat film amatir
tersebut. Dikarenakan adanya sistem yang dianut oleh amerika yaitu
kebebasan berekspresi dan berbicara.
Moral Interpretation. Frame tentang munculnya film amatir
Innocence of Muslim sebagai penyebab masalah maka penilaian moral
yang dikenakan adalah adanya kebebasan berekspresi dan berbicara
62
yang dianut oleh negara Amerika, dan pembuat film Innocence of
Muslim tidak bisa dijerat oleh hukum. Sebagaimana dalam berita :
Saya tahu sulit bagi sebagian orang untuk memahami
bahwa AS tak bisa atau tidak begitu saja mencegah video tercela
seperti ini muncul ke permukaan," kata Menteri Luar Negeri AS
Hillary Clinton.
"Sekarang, saya perlu tekankan bahwa di dunia saat ini
dengan teknologi terkini, hal itu mustahil. Bahkan kalaupun
mungkin, negara kami punya tradisi panjang kebebasan
berekspresi yang dilindungi dalam konstitusi dan hukum kami,
dan kami tidak bisa menghentikan setiap warga negara yang
mengekspresikan pandangan mereka sekalipun itu tidak disukai,"
tegas mantan ibu negara AS tersebut.
Treatmen Recomendation. Dalam berita ini detikcom
merekomendasikan kekerasan merupakan hal yang tidak bisa
dibenarkan, walaupun film tersebut dianggap telah menghina umat
Islam namun kekerasan bukanlah hal yang baik untuk mencari jalan
keluar. Dengan adanya kekerasan tersebut banyak menimbulkan korban
jiwa diberbagai negara akibat aksi protes yang dilakukan dengan sikap
yang anarkis dan juga tidak sedikit menimbulkan kerugian akibat aksi
pelemparan dalam demo. Sebagaimana dalam berita :
setiap aksi kekerasan tak bisa dibenarkan. Tentu ada
pandangan yang berbeda-beda di seluruh dunia tentang batasan
kebebasan berbicara dan kebebasan berekspresi. Tapi seharusnya
tidak perlu diperdebatkan bahwa penggunaan kekerasan untuk
menanggapi kebebasan tersebut memang tidak bisa diterima,"
tandas istri mantan Presiden AS Bill Clinton ini.
63
b. Detikcom : Sabtu, 15 September 2012
Judul : Demo Innocence of Muslim di Kedubes AS
Tewaskan 3 Demonstran Tunisia
Tabel 15
Perangkat Framing Entmen
Problem identification Aksi protes film Innocence of
Muslim terus berjatuhan korban
Causal Interpretation Produser film 'Innocence of
Muslims.'Karena film Innocence
Of Muslim telah banyak
menimbulkan kericuhan.
Moral Evaluation Kemarahan masaa yang
memuncak pada aparat
Treatmen recomendation Sejumlah demonstran
menurunkan dan membakar
bendera AS
Problem Identification. Film Innocence of Muslim film yang dibuat
oleh orang non Muslim yang tinggal dan besar dalam Budaya Barat, dan
dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang salah tentang Nabi besar
Muhammad saw. Detikcom mengidentifikasikan berita ini yaitu adanya
korban jiwa yang terus berjatuhan dalam aksi unjuk rasa film Innocence of
Muslim. Film yang diangggap telah menistakan Nabi Muhammad saw.
Sebagaimana dalam berita :
Korban jiwa terus berjatuhan dalam aksi unjuk rasa memprotes
film amatir "Innocence of Muslims". Tiga orang tewas dalam
bentrokan di luar Kedubes Amerika Serikat di Tunisia. Menurut
Kementerian Kesehatan Tunisia seperti dilansir kantor
berita AFP,Sabtu (15/9/2012), sebanyak 28 orang lainnya luka-luka
dalam kejadian tersebut.
64
Dalam berita tersebut diungkapkan bahwa dengan munculnya film
amatiran Innocence of Musim menimbulkan banyaknya aksi protes, seperti
yang dilansir dalam berita di atas, aksi protes terjadi di Kedubes AS di
Tunisia. Aksi protes tersebut menimbulkan banyaknya korban jiwa yang
terus berjatuhan. Korban jiwa yang berjatuhan tidak sedikit yang luka-luka
namun juga ada beberapa orang yang tewas.
Causal Interpretation. Film Innocence of Muslim film yang dianggap
telah melecehkan dan memberi gambaran yang tidak benar tentang Nabi
Muhammad saw. Dalam berita Detikcom ini, Produser film Innocence of
Muslim yaitu Sam Bacile diposisikan sebagai pelaku (aktor), penyebab
masalah. Produser ini ditempatkan sebagai penyebab masalah yang
mengakibatkan berbagai masalah tersebut. Dengan munculnya film
Innocence of Muslim ini bukan hanya mendapat kecaman, aksi protes di
berbagai negara, melainkan juga mengakibatkan banyaknya korban jiwa
yang berjatuhan. Tidak sedikit korban yang luka-luka bahkan sampai
mengakibatkan korban yang tewas akibat dari aksi protes film amatiran
tersebut.
Moral Evaluation. Penilaian atas Sam Bacile sebagai sumber
masalah, maka penilaian moral yang dikenakan dalam berita ini adalah aksi
protes yang disebabkan munculnya film Innocence of Muslim di Kedubes
AS di Tunisia karena adanya aparat yang mencoba membubarkan aksi unjuk
rasa, sehingga menimbulkan korban jiwa. Sebagaimana dalam berita :
65
Insiden itu terjadi ketika para demonstran bentrok dengan aparat
polisi yang mencoba membubarkan massa. Para demonstran yang
marah tersebut melakukan aksi demo di luar Kedubes AS di Tunis,
ibukota Tunisia untuk memprotes film Innocence of Muslim yang
menghina Islam dan Nabi Muhammad saw.
Dalam berita tersebut diungkapkan bahwa aksi para demonstran film
Innocence of Muslim di ibukota Tunisia, kemarahannya memuncak karena
disebabkan adanya aparat yang mencoba membubarkan aksi protes tersebut,
sehingga menimbulkan adanya korban jiwa. Massa menganggap film ini
telah menghina Islam dan Nabi Muhammad saw, maka wajar film ini
mendapat kecaman dan aksi protes.
Treatmen Recomendation. Mendorong sanksi hukum yang patut
diberikan kepada produser film Innocence of Muslim. Dalam berita ini
Detikcom merekomendasikan adanya sejumlah massa yang menurunkan
bahkan membakar bendera AS dan menggantinya dengan bendera hitam
yang bertuliskan bahasa Arab. Sebagaimana dalam berita :
Aksi protes massal terhadap Kedubes AS itu bermula pada
Selasa, 11 September lalu ketika ribuan orang menyerbu Kedubes
AS.Sejumlah demonstran bahkan menurunkan dan membakar
bendera AS dan menggantinya dengan bendera hitam yang
bertuliskan huruf Arab.
Dalam berita tersebut diungkapkan bahwa aksi protes massal yang
dilakukan warga Tunisia di kedubes AS bermula pada tanggal 11
September. Aksi para demonstran semakin memanas sehingga ada
sejumlah demonstran yang menurunkan dan membakar bendera AS.
c. Detikcom : Sabtu, 15 September 2012
66
Judul : Ledakan Innocence of Muslim di Mesir
Tabel 16
Perangkat Framing Entmen
Problem identification Ratusan ribu demonstran rakyat
Mesir menggelar aksi unjuk
rasa
Causal Interpretation Film Innocence of Muslim yang
telah banyak menimbulkan aksi
demo.
Moral Evaluation “Ulama Tahrir” meminta
demonstran untuk tetap
bersikap damai
Treatmen recomendation Boikot nyata untuk AS dalam
segala hal termasuk ekonomi
dan budaya
Problem Identification. Detikcom mengidentifikasikan adanya berita
ini yaitu dinyatakan di Mesir ada ratusan ribu demonstran yang
menggelar aksi unjuk rasa. Aksi unjuk rasa untuk membuktikan
kemarahannya terhadap munculnya film Innocence of Muslim, film yang
dianggap telah menghina dan mengolok-olok Nabi Muhammad saw.
Sebagaimana dalam berita :
Ratusan ribu demonstran rakyat Mesir menggelar unjuk
rasa di Tahrir Square setelah melaksanakan shalat jumat, (14/9),
untuk membuktikan kemarahan mereka atas film yang diproduksi
di AS, yang mengolok-olok Islam dan menghina Nabi
Muhammad saw.
Causal Interpretation. Dalam berita detikcom ini, yang dianggap
sebagai penyebab masalah adalah film Innocence of Muslim yang dibuat
oleh Sam Bacile. Film yang dianggap telah menghina Nabi Muhammad
ini telah menimbulkan banyak aksi demo di berbagai negara, salah
67
satunya di Mesir. Rakyat Mesir melakukan aksi unjuk rasa untuk
membuktikan kemarahan mereka atas film anti Islam tersebut. Aksi
unjuk rasa ini menimbulkan aksi anarkisme, disni mereka meluapkan
kemarahannya atas film yang di produksi di AS. Sebagaimana dalam
berita :
Akhirnya, bentrokan meletus di sekitar Kedutaan Besar
Amerika antara polisi dan ratusan demonstran. Kedua belah pihak
saling melempari batu, ditambah para demonstran melemparkan
bom Molotov ke arah mobil polisi yang berada disana. Sementara
pasukan polisi melemparkan gas air mata ke dalam kerumunan.
Para demonstran pun banyak yang lari dan berlindung di balik
dinding pelindung yang sudah disusun dan dipersiapkan pada hari
sebelumnya.
Moral evaluation. Frame munculnya film Innocence of Muslim
dianggap sebagai penyebab masalah maka penilaian moral yang
dikenakan adalah sikap damai yang harus diterapkan dalam aksi unjuk
rasa, imbau “ulama Tahrir”. Sebagaimana dalam berita :
Mazhar Shaheen, yang dikenal sebagai "Ulama Tahrir"
meminta demonstran untuk mempertahankan sikap damai dan
menjauhi kedutaan AS. Shaheen memperingatkan bahwa film
tersebut merupakan pancingan agar antara umat Muslim dan
Kristen saling berseteru. "Jika Anda Umat Nabi dan mencintai
Nabi Muhammad saw, mohon agar tetap damai,” imbau Shaheen.
Treatmen Recomendation. Dalam berita ini detikcom
merekomendasikan, yaitu harus adanya boikot nyata pada Amerika
dalam segala hal termasuk ekonomi dan budaya. Amerika dianggap
salah satu tempat dibuatnya film Innocence of Muslim tersebut. Maka
umat muslim diberbagai negara meluapkan kemarahannya dengan
merusak Kedubes AS yang terletak di berbagai negara yang sedang
68
melakukan aksi protesnya, dan salah satunya adalah negara Mesir.
Sebagaimana dalam berita :
Sheikh Saber Gamal, yang pernah berkampanye untuk
calon Presiden dari Salafi dalam pemilu presiden Mesir baru-baru
ini, menyatakan harus ada boikot nyata pada Amerika dalam
segala hal, termasuk ekonomi dan budaya.
d. Detikcom : Rabu, 19 September 2012
Judul : Jaksa Mesir Perintahkan, Tahan Pembuat Film
Innocence of Muslim
Tabel 17
Perangkat Framing Entmen
Problem identification Jaksa Mesir mengeluarkan
surat perintah penahanan
Causal Interpretation Produser film 'Innocence of
Muslims’ dan tujuh warga
Mesir penganut kristen
koptik yang telah membuat
film kontroversi, film anti
Islam.
Moral Evaluation Para tersangka dianggap
telah membahayakan
persatuan nasional dan
penghinaan terhadap Islam
Treatmen recomendation Pemerintah Mesir memilih
bertindak simbolis, untuk
memberi kesan aparat
memahami perasaan publik
yang marah akibat
pembuatan film tersebut
Problem Identification. Frame yang dikembangkan Detikcom yaitu
surat perintah untuk melakukan penahanan dari jaksa Mesir yang ditujukan
kepada para tersangka pembuat film Innocence of Muslim, diantaranya
69
produser dan warga mesir yang dianggap ikut terlibat dalam pembuatan
film. Selain itu surat penahanan juga ditujukan kepada pastor Terry Jones
seorang pemuka kristen koptik yang mengajak membakar Al-quran.
Sebagaimana dalam berita :
Jaksa penuntut umum di Mesir mengeluarkan surat perintah
penahanan tujuh warga Mesir penganut Kristen Koptik yang
diduga terlibat dalam pembuatan film amatir yang akhirnya
menjadi biang keladi kontroversi dunia Muslim. Selain terhadap
pembuat film Innocence of Muslim, surat perintah penahanan juga
dikeluarkan tuntuk pemuka Kristen yang mengajak membakar Al
Quran, pastor Terry Jones asal Florida As.
Causal Interpretation. Dalam berita Detikcom ini, produser film dan
tujuh warga Mesir kristen Koptik dianggap sebagai penyebab dari
masalah. Mereka dianggap sebagai biang keladi kontroversi dunia Islam,
karena mereka dianggap telah membuat film amatiran Innocence of
Muslim, dunia Islam menjadi terguncang. Aksi protes terjadi diberbagai
negara, yang akhirnya menjadi kericuhan dan merugikan umat Islam itu
sendiri. Akibat aksi protes diberbagai negara tidak banyak umat Islam
terenggut nyawanya dalam tragedi tersebut. Maka dalam berita ini
pembuat film dianggap sebagai biang keladi dan sebab masalah dari
kontroversi film Innocence of Muslim.
Moral Evaluation. Frame produser dan tujuh warga mesir kristen
Koptik sebagai sebab masalah maka penilaian moral yang dikenakan
adalah para tersangka tersebut. Pertama, dianggap telah membahayakan
persatuan Nasional dan yang kedua, melakukan penghinaan terhadap
70
Islam. Membahayakan persatuan Nasional yang dimaksud adalah akan
adanya perselisihan antar umat beragama, dan yang kedua, melakukan
penghinaan terhadap Islam, menurut seluruh umat Islam film kontroversial
Innocence of Muslim ini telah menghina Islam karena di dalam film
tersebut sangat melecehkan Nabi Muhammad saw, yang sebagaimana
Nabi besar umat Islam.
Treatmen Recomendation. Dalam berita ini Detikcom
merekomendasikan yaitu Jaksa Mesir menerbitkan perintah penahanan
merupakan menunjukan tindakan simbolis untuk memberi kesan
memahami perasaan kepada umat Islam yang marah atas munculnya film
yang telah menghina Nabi Muhammad saw. Sebagaimana dalam berita :
Langkah menerbitkan perintah penahanan ini menurut kantor
berita AP menunjukkan pemerintah Mesir memilih bertindak
simbolis, untuk memberi kesan aparat memahami perasaan publik
setempat yang marah akibat pembuatan film yang dianggap berisi
hinaan terhadap Nabi Muhammad itu.
C. Analisis Perbandingan Framing Republika Online dan Detikcom.
Dari hasil temuan penulis menggunakan perangkat framing Robert N
Entmen, penulis melihat adanya sudut pandang yang berbeda antara Republika
Online dan Detikcom pada isu pemberitaan film Innocence of Muslim. Dalam
isu ini Republika Online mempunyai definisi yang berbeda dengan Detikcom
dalam menilai kasus ini. Menurut penulis, Republika Online melihat isu
pemberitaan film Innocence of Muslim ini sebagai kasus masalah moral. Hal
tersebut terlihat dari pemberitaan Republika Online yang hanya menonjolkan
aspek dari masalah moral saja. Sikap dari Republika Online terhadap
71
pemberitaan film Innocence of Muslim yaitu mengecam penayangan film
tersebut. Di sini Republika Online juga banyak meminta pendapat dengan para
tokoh-tokoh Ulama Indonesia. Karena berita ini telah memancing kemarahan
umat Muslim. Di sini Republika Online sebagai media Islam juga ikut
memperjuangkan suara umat Islam, tetapi kita tidak mendukung aksi demonya
yang di luar batas sehingga menimbulkan korban jiwa.3 Penulis menemukan
berita pada Republika Online yang menonjolkan bahwa kasus isu pemberitaan
film Innocence of Muslim ini merupakan masalah moral. Republika online
menegaskannya dengan mengutip pernyataan dari ketua umum PBNU KH.
Said Aqil Siroj :
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said
Aqil Siroj mengutuk keras film "Innocence of Muslims" yang menghina
Nabi Muhammad saw. Selalu ada yang tidak suka dengan Rasulullah,
tetapi film tersebut tidak perlu disikapi berlebihan, apalagi dengan
tindakan yang justru kontra produktif.
Berbeda dengan Republika Online, Detikcom mendefinisikan berita
ini sebagai masalah hukum. Hal ini terlihat dari pemberitaan Detikcom yang
menonjolkan aspek hukum saja. Semua permasalahan terkait isu pemberitaan
Innocence of Muslim ditarik ke ranah hukum. Hal tersebut terlihat berita yang
dimuat oleh detikcom masuk ke dalam rubrik hukum. Menurut Detikcom
pemberitaan film Innocence of Muslim ini adalah suatu berita yang besar dan
mengakibatkan dampak yang besar juga. Seperti menimbulkan demonstran
3 Wawancara Pribadi dengan Asisten Redaktur Pelaksana Republika Online. Heri Ruslan,
Jakarta,23 Januari 2013
72
yang tidak wajar dan itu merupakan reaksi yang besar dari berita ini.4 Penulis
menemukan berita pada Detikcom yang menonjolkan bahwa kasus isu
pemberitaan film Innocence of Muslim ini merupakan masalah hukum.
Jaksa penuntut umum di Mesir mengeluarkan surat perintah
penahanan tujuh warga Mesir penganut Kristen Koptik yang diduga
terlibat dalam pembuatan film amatir yang akhirnya menjadi biang keladi
kontroversi dunia Muslim.
Hal ini juga dipertegas dengan hasil wawancara penulis dengan
Redaktur Pelaksana Harian Internasional, Oktamandjaya Wiguna :
Kita melihat proses hukumlah yang bisa mengadili si pembuat film
Innocence of Muslim ini. Karena dia membuat film ini dengan
masalah yang menimbulkan masalah besar.
Dari keseluruhan berita di Republika Online terkait isu pemberitaan film
Innocence of Muslim ini, Republika Online menilai produser film Innocencce
of Muslim sebagai penyebab masalah. Begitu juga dengan detikcom yang
menempatkan produser sebagai penyebab masalah dari kasus ini. Republika
online menegaskannya dengan mengutip pernyataan dari Gubernur Jawa Barat,
Ahmad Heryawan dalam beritanya mengenai film Innocence of Muslim,
sebagai berikut :
Protes terhadap film yang dibuat oleh warga Amerika Serikat
bernama Sam Bacile dengan cara-cara yang baik serta tidak menyalahi
aturan. "Kita harus tersinggung, kalau tidak tersinggung salah. Tetapi
kita sikapi ketersinggungan tersebut dengan sikap yang baik, lakukan
protes kalau perlu dengan cara baik, jangan sampai anarki. Karena Pak
SBY juga protes, Presiden Mesir juga protes, Gubernur Jabar juga ikut
protes," kata dia. Pihaknya juga kurang sepakat jika ada alasan bahwa
dasar pembuatan film yang menghina nabi tersebut ialah kebebasan
berkreasi dan berekspresi. "Kalau alasannya kebebasan ekspresi.
4 Wawancara Pribadi dengan Redaktur Pelaksana Harian Internasional. Oktamandjaya Wiguna,
Jakarta, 25 Maret 2013
73
Ekspresi itu bebas tapi hormati juga kebebasan milik orang lain,"
ujarnya
Hal ini juga dipertegas dengan hasil wawancara penulis dengan
Asisten redaktur pelaksana Republika Online mengatakan :
Penyebab masalah sudah jelas si pembuat film Innocence of Muslim
tersebut. Kebebasan itu ada batasanya. Dengan adanya demonstrasi di
beberapa negara itu menjadikan umat islam tidak harmonis lagi. Jadi
seharusnya AS membatasi kebebasan berekspresi.
Serupa dengan Republika Online dalam keseluruhan beritanya terkait isu
pemberitaan film Innocence of Muslim. Detikcom menempatkan Sam Bacile
pembuat film sebagai penyebab masalah dari kasus ini. Detikcom
menegaskannya dengan mengutip pernyataan Menteri Kesehatan Tunisia, pada
berita tanggal 15 September 2012 dengan judul Demo 'Innocence of Muslims'
di Kedubes AS Tewaskan 3 Demonstran Tunisia, sebagai berikut :
Korban jiwa terus berjatuhan dalam aksi unjuk rasa memprotes
film amatir "Innocence of Muslims". Tiga orang tewas dalam
bentrokan di luar Kedubes Amerika Serikat di Tunisia. Menurut
Kementerian Kesehatan Tunisia. Sebanyak 28 orang lainnya luka-
luka dalam kejadian itu.
Hal ini juga dipertegas dengan hasil wawancara penulis dengan
Oktamandjaya Wiguna selaku Redaktur Pelaksana Harian
Internasional detikcom :
Penyebab masalah dari kasus pemberitaan film Innocence of
Muslim ini adalah produser atau pembuat film tersebut, dia
membuat itu dengan masalah, bisa jadi kriminal dan membuatnya
dengan niat tidak baik.
74
Dalam pemberitaan ini penilaian moral yang diberikan Republika Online
adalah dengan bingkai moral Republika Online melihat tidak adanya saling
menghormati dan tidak adanya saling menghargai antar pemeluk agama
sehingga muncul film amatir Innocence of Muslim ini.5 Seperti dikutip
dalam teks berita :
munculnya film 'Innocence of Moslems' menjadi contoh paling
mutakhir tidak adanya saling menghargai dan menghormati di antara
peradaban, sehingga menimbulkan permasalahan di mana-mana’.
Sementara detikcom, penilaian moral yang diberikan adalah bukan hanya
tidak adanya saling menghargai antar pemeluk agama melainkan juga
melihatnya adanya pelanggaran hukum. Seperti dikutip dalam teks berita :
Jaksa penuntut umum di Mesir mengeluarkan surat perintah
penahanan tujuh warga Mesir penganut Kristen Koptik yang diduga
terlibat dalam pembuatan film amatir yang akhirnya menjadi biang
keladi kontroversi dunia Muslim. Menurut kantor Jaksa penuntut
para buron dijatuhi sangkaan membahayakan persatuan nasional dan
penghinaan terhadap Islam.
Hal ini juga dipertegas oleh Redaktur Pelaksana Harian Internasional
detikcom:
Nilai moral yang diberikan pada kasus film Innocence of Muslim
ini harus adanya saling menghargai, tidak adanya penghinaan.
Namun apa yang bisa diadili untuk pembuat film Innocence of
Muslim adalah proses hukum.
Pada akhirnya dari semua berita yang disajikan berimbas pada bagaimana
peristiwa ini di rekomendasikan penyelesaiannya oleh masing-masing media.
5 Wawancara Penulis dengan Asisten Redaktur Pelaksana Republika Online. Jakarta 23 Januari
2013
75
Republika online sesuai dengan bingkai permasalahan moral yang
dikembangkannya mengusulkan agar menyikapinya dengan cara, umat Islam
tidak terpancing dan melakukan tindakan kekerasan menyikapi film tersebut.
Agar tidak menimbulkan citra yang tidak baik terhadap Islam6. Hal ini juga
diungkapkan oleh Asisten Redaktur Pelaksana Republika Online :
Solusinya menjelaskan kepada umat non Islam, apa itu Islam.
Dengan cara seperti itu orang akan tertarik, dan menjelaskan siapa
Nabi Muhammad, karena mereka hanya mendengar selentingan
kabar Islam itu tidak baik, Islam itu teroris.
Sebaliknya, Detikcom merekomendasikan agar kasus ini diproses hukum.
Proses hukum dianggap hal yang paling adil untuk menyelesaikan kasus isu
pemberitaan film Innocence of Muslim ini. 7 Berdasarkan analisis penulis,
penulis menemukan teks pada pemberitaan yang dimuat oleh detikcom yang
berupaya menggiring pembaca agar kasus ini diproses secara hukum,
sebagaimana teks dalam berita sebagai berikut:
Jaksa penuntut umum di Mesir mengeluarkan surat penahanan yang di
duga dalam pembuatan film amatir yang akhirnya menjadi biang keladi
kontroversi dunia Islam. Langkah untuk menerbitkan perintah penahanan
ini, menunjukan pemerintah mesir memilih bertindak simbolis, untuk
memberi kesan aparat memahami perasaan publik yang marah akibat
pembuatan film yang dianggap berisi hinaan kepada Nabi Muhammad itu
6 Republika Online. Edisi 16 September, Paragraph 2
7 Wawancara Pribadi dengan Redaktur Pelaksan Harian Internasional Detikcom. Jakarta 25 Maret
2013.
76
Elemen Republika online Detikcom
Problem Identification Masalah moral. Di sini
Republika Online sebagai
media Islam juga ikut
memperjuangkan suara
umat Islam, tetapi kita
tidak mendukung aksi
demonya yang di luar
batas sehingga
menimbulkan korban
jiwa
Masalah hukum.
Detikcom menilai
pemberitaan film
Innocence of
Muslim ini adalah
Suatu berita yang
Besar dan
Mengakibatkan
dampakyangbesar
juga. Seperti
menimbulkan
demonstran yang
tidak wajar dan itu
merupakan reaksi
yang besar dari
berita ini
Causal Interpretation Sam Bacile (pembuat
film Innocence of
Muslim), Kebebasan itu
ada batasanya. Dengan
adanya demonstrasi di
beberapa negara itu
menjadikan umat islam
tidak harmonis lagi
Sam Bacile
(pembuat film
Innocence of
Muslim) dia
membuat itu
dengan masalah,
bisa jadi kriminal
dan membuatnya
dengan niat tidak
baik.
,
Moral Evaluation Film Innocence of
Muslim Tidak adanya
saling menghargai antar
pemeluk agama
Film Innocence of
Muslim bukan
hanya tidak adanya
saling menghargai
juga bisa jadi
kriminal
Treatmen
Recomendation
Menyikapi isu
pemberitaan film
Innocence of Muslim
dengan cara yang bijak
Proses hukum
menjadi cara yang
tepat untuk
mengadili.
77
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setiap media massa memiliki perbedaan dalam membingkai sebuah
berita. Hal itu terkait dengan ideologi dan kebijakan redaksional yang
menjadi landasan dari masing-masing media tersebut. Dalam suatu peristiwa
yang sama, bisa dipandang berbeda oleh setiap media karena terkait dengan
proses pembuatan berita yang telah dikonstruksi berdasarkan konstruksi
realitas. Berita ini lalu dibentuk dengan frame melalui seleksi penekana
terhadap sebuah isu. Oleh karena itu penulis mengambil kesimpulan
Republika online dan Detikcom memiliki perbedaan dalam membingkai isu
pemberitaan film Innocence of Muslim, sebagai berikut :
Dilihat dari empat perangkat framing Robert N Entmen, identifikasi
masalah (problem identification) kasus isu pembeitaan film Innocence of
Muslim, Republika online melihat kasus ini sebagai permasalahan moral
sedangkan Detikcom melihat kasus pemberitaan flm Innocence of Muslim
sebagai permasalahan hukum.
Pada perangkat framing Entmen yang kedua ( causal interpretation),
isu pemberitaan film Innocence of Muslim ini Republika online dan
Detikcom sama-sama memposisikan Sam Bacile pembuat film Innocence of
Muslim sebagai penyebab masalah dari kasus ini.
78
Perangkat framing Entmen yang ketiga ( make moral judgement ),
Republika online menjelaskan bahwa kasus isu pemberitaan Innocence of
Muslim ini karena tidak adanya saling menghargai antar pemeluk agama dan
kebebasan berekspresi yang diluar batas, sedangkan Detikcom menjelaskan
bukan hanya tidak adanya saling menghargai tapi ia menilai proses hukum
yang dapat mengadilinya.
Pernagkat framing Entmen yang terakhir (treatmen recomendation),
Republika online merekomendasikan kasus ini agar dihadapi secara bijak,
tidak dengan aksi anarkis dan menimbulkan kerugian pada pihhak lain,
sedangkan Detikcom merekomendasikan kasus ini dengan menyerahkannya
kepada proses hukum.
B. Saran
Republika online dan Detikcom adalah dua media yang memiliki
perbedaan ideologi hal ini terlihat bagaimana perbedaan visi misi yang
tertanam pada kedua media tersebut. Perbedaan ideologi tidak menjadikan
sumber pemberitaan kedua media ini keluar dari kode etik kuat yang
terletak pada standar jurnalistik. Sebaliknya persaingan yang tertanam
pada kapitalis media tetap berpedoman pada kaidaah-kaidah jurnalistik,
sehingga persaingan media yang begitu ketat tidak dapat mengabaikan
potensi kemajuan media dengan memenuhi keinginan pembaca dan
mengejar kepentingan perusahaan. Karena mengemas berita untuk
79
disampaikan masyarakat dilaporkan secara objektif dan memberikan
manfaat lebih dalam kepada msyarakat sebagai sumber informasi..
Berita-berita tersebut dikemas dengan gaya masing-masing yang
diterapkan oleh media. Demikian besarnya media massa, tetapi memuat
berita Internasional belum ada satupun media di Indonesia yang
melakukan peliputan langsung keluar negeri dalam setiap kasusnya.
Perolehan berita yang kian mudah diperoleh melalui berbagai sumber
terutama menarik situs-situs lokal via internet.
Media massa merupakan salah satu konsumsi pengetahuan masyarakat
sebagai sumber informasi aktual yang disajikan setiap hari. Perbandingan
antara media umum dan media Islam walau menyatakan diri sebagai media
yang berpedoman pada ideologi yang menampilkan berita-berita
bernuansa Islam atau sebagai media yang menyuarakan umat yang terdiri
dari komunitas muslim, dan media umum sekalipun tidak menjadikan
media pada kelompok liberal yang mengutamakan kepentingan tertentu.
Melainkan tiap media berjalan tetap dengan menekankan standar
jurnalistik.
80
DAFTAR PUSTAKA
Bungin Burhan, Sosiologi Komunikasi, Teori, Paradigma, dan diskursus teknologi
komunikasi di masyarakat, Jakarta kencana. 2007
Eriyanto . Analisis framing, Konstruksi Ideologi dan Politik Media, 2002.
Pengantar Mulyana Deddy, cetakan Penerbit Lkis Yogyakarta.
Hamad Ibnu, Sudibyo Agus, M Qodri.Kabar-kabar Kebencian Prasangka di
Media Massa, Jakarta: ISAI 2001
Ishwara Luwi, Seri Jurnalistik Kompas: Catatan-Catatan Jurnalisme Dasar.
Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2006.
Kriyantono Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi edisi ke-1, cet ke-3,
Jakarta Kencana 2008.
McQuail Dennis, Teori Komunikasi Massa, edisi ke-6. Jakarta: Salemba
Humanika 2011.
McQuail Dennis, Teori Komunikasi Massa, Penerbit Erlangga, PT. Gelora Aksara
Pratama,edisi ke-dua.
McQuail Dennis, Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, Terjemahan Agus
Dharma, dkk. Jakarta: Erlangga, 1996.
Septiawan santana K, Jurnalisme Kontemporer, yayasan obor Indonesia, edisi
pertama, September 2005.
Suhandang Kustandi. Pengantar Jurnalistik, Seputar Organisasi, produk, dan
kode etik, penerbit Nuansa, cetakan pertama, September 2004.
Sobur Alex. Analisis Teks Media, Bandung:PT. Remaja Rosdakarya,2006).
81
Rudy SH, MIR. M SCI. Komunikasi dan hubungan masyarakat Internasional, PT.
Refika Aditama, Cet ke-1 Mei 2005.
Tonny bennet, “ Media , reality, signification”, dalam Michael Gurevitch, Bennet,
James Curran and James Wollacott (ed), culture, society and the media,
(London : Metheun, 1982), hlm 287-288 lihat juga Dedy N Hidayat, “
memantau Media, memantau arena public”, pantau, No. 6, 1999, hlm 20
Media Online
Republika.co.id, edisi Jum’at 14 September 2012.
Republika.co.id, edisi Minggu 16 September 2012.
id.wikipedia.org/wiki/Innocence_of_Muslims. 2 september2012
http://yuhendrablog.wordpress.com/2008/12/18/perbedaan-antara-media-massa-
cetak-dengan-media-massa-online/
http://yuhendrablog.wordpress.com/2008/12/18/perbedaan-antara-media-massa-
cetak-dengan-media-massa-online
http://www.hidayatullah.com/read/24888/19/09/2012/kasus-innocence-of-
muslims-dan-pentingnya-uu-penistaan-agama.htm
DAFTAR PERTANYAAN
REPUBLIKA ONLINE
Wawancara diajukan kepada:
ASISTEN REDAKTUR PELAKSANA REPUBLIKA ONLINE HERI RUSLAN
1. Perkembangan Republika Online dari awal berdiri sampai sekarang ?
Jawab : Dari awal berdiri tahun 1708-1995 portal satu berita online. Lalu
melihat perkembangan teknologi, dan kenapa akhirnya dibentuk Republika
Online adalah untuk memenuhi kebutuhan orang-orang di Luar Negeri
yang ingin tahu informasi Indonesia.
2. Apakah berita yang jadi headline di koran Republika juga menjadi
headline di Republika Online?
Jawab : Tidak. Kalau Republika Online tergantung pada banyaknya berita
yang dibaca oleh khalayak.
3. Berapakah jumlah pengakses situs Republika Online perhari ?
Jawab : Visittor 230.000-265.000 pengakses.
4. Bagaimana tanggapan Republika Online mengenai berita film Innocence
of Muslim?
Jawab : Film Innocence of Muslim menjadi sebuah berita yang menarik
karena berita itu terkait dengan Nabi Muhammad saw. Berita itu memiliki
kedekatan dengan umat Muslim Indonesia yang mayoritas agamanya
Muslim apalagi film ini juga merupakan bentuk penghinaan terhadap Nabi
Muhammad saw. Jadi berita ini merupakan salah satu banyak pembacanya
di Republika Online.
5. Menurut Republika Online siapakah yang dianggap sebagai penyebab
masalah dalam isu pemberitaan film Innocence of Muslim?
Jawab : Yang dianggap sebagai penyebab masalah sudah jelas adalah
pembuat film tersebut. Kebebasan itu ada batasnya, dengan adanya
demonstrasi dibeberapa negara, itu menjadikan umat Islam tidak harmonis
lagi. Jadi seharusnya AS bisa membatasi kebebasan berekspresi.
6. Bagaimanakah sudut pandang Republika Online melihat kasus ini secara
keseluruhan?
Jawab : Sikap Republika Online mengecam penayangan film tersebut.
ROL juga meminta pendapat para tokoh-tokoh ulama Indonesia karena
memancing kemarahan umat Muslim. ROL sebagai media Islam juga ikut
memperjuangkan suuara umat Islam tapi kita tidak mendukung aksinya
demo yang luar batas sehingga menimbulkan korban jiwa.
7. Menurut ROL nilai moral apa yang dilanggar dalam kasus pemberitaan
film Innocence of Muslim?
Jawab : Nilai moralnya adalah pertama, kebebasan berekspresi tetap ada
batasnya sehingga tidak menimbulkan kerugian kepada orang lain. Kedua,
adalah kemarahan dengan cara yang baik, tidak merugikan, dan
menyikapinya secara bijak.
8. Apakah Solusi yang ditawarkan ROL mengenai kasus ini?
Jawab : Solusinya menjelaskan kepada umat non Muslim apa itu Islam.
Dengan cara itu orang akan tertarik pada Islam, menjelaskan siapa
Rasulullah saw karena mereka hanya mendengar selentingan Islam itu
tidak baik, Islam itu teroris.
9. Bagaimana cara media memilih suatu peristiwa dianggap penting untuk
disajikan sebagai berita? (kaitannya dengan news value)
Jawab : Didalam peristiwa ada nilai-nilai berita, unsur-unsur berita.
Peristiwa yang menyangkut umat Islam itu memiliki kedekatan
psikologis, memiliki nilai yang tinggi. Yang jadi pertimbangan nilai,
adalah kualitas dan kedekatan.
10. Bagaimana cara media untuk memberi tekananan atau penonjolan terhadap
suatu peristiwa yang dianggap penting untuk diberitakan?
Jawab : Peristiwa itu jadi headline, teliti, update, mewawancarai tokoh-
tokoh Islam, diputar terus.
11. Apakah suatu peristiwa penting disajikan untuk memenuhi kebutuhan
khalayak atau memenuhi kebutuhan media ?
Jawab : Online itu terukur. Apa yang dibutuhkan pembaca akan
ditampilkan. Jadi, untuk itu harus mengetahui apa yang diinginkan oleh
pembacanya.
12. Bagaimana agar peristiwa yang , dianggap penting oleh media akan
dianggap penting juga oleh khalayak ?
Jawab : Fungsinya untuk mempengaruhi pembaca
13. Target apa sajakah yang diinginkan dari media terhadap publik dari
penyajian suatu berita ?
Jawab : Target untuk memberikan informasi, memberikan Educate,
Entertain, dan multikontrol.
14. Bagaimanakah memframe suatu berita supaya lebih bermakna dan disukai
oleh khalayak untuk diikuti ?
Jawab : Sebuah berita ditampilkan, melihat reaksi pembaca,
mengkhususkan untuk rumning agar lebih banyak berita itu.
15. Hal-hal prinsipil apa sajakah yang menjadi pedoman media ini dalam
memframe suatu berita ?
Jawab : Berita itu menjadi bermanfaat, tidak memfitnah, cover both side,
tidak bohong, menaati UU Pers, dan mangikuti kode etik jurnalistik.
16. Faktor-faktor apa yang yang menentukan perbedaan framing suatu media
tertentu dengan Republika Online?
Jawab : Melihat pembaca Muslim, penampilan foto. Berita Islam lebih
ditonjolkan.
DAFTAR PERTANYAAN
DETIKCOM
Wawancara diajukan kepada:
REDAKTUR PELAKSANA HARIAN INTERNASIONAL DETIKCOM
OKTAMANDJAYA WIGUNA
1. Bagaimana tanggapan Detikcom mengenai berita film Innocence of
Muslim?
Jawab : Film Innocence of Muslim menjadi sebuah berita yang menarik
karenamenimbulkan demonstran yang tidak wajar, menimbulkan reaksi
yang besar, berita yang menghasilkan dampak yang besar.
2. Menurut Detikcom siapakah yang dianggap sebagai penyebab masalah
dalam isu pemberitaan film Innocence of Muslim?
Jawab : Yang dianggap sebagai penyebab masalah, sudah jelas sutradara
dari film Innocence of Muslim. Dia membuat film tersebut dengan masalh,
bisa kriminal, dan dengan niat yang tidak baik.
3. Bagaimanakah sudut pandang Detikcom melihat kasus ini secara
keseluruhan?
Jawab : Sudut pandang Detikcom, adanya kontroversi, bentuk
ketidakpahaman seseorang bagaimana menghargai keyakinan seseorang,
dan juga reaksi ini juga harus ada batasnya, tidak setuju jika dengan aksi
anarkis.
4. Menurut Detikcom nilai moral apa yang dilanggar dalam kasus
pemberitaan film Innocence of Muslim?
Jawab : Nilai moralnya adalah harus adanya saling menghargai dan tidak
ada penghinaan.
5. Apakah Solusi yang ditawarkan Detikcom mengenai kasus ini?
Jawab : Solusinya apa yang bisa diadili adalah proses hukum.
6. Bagaimana cara media memilih suatu peristiwa dianggap penting untuk
disajikan sebagai berita? (kaitannya dengan news value)
Jawab : Didalam peristiwa ada nilai-nilai berita. Isu pemberitaan film
Innocence of Muslim ini memiliki kedekatan dengan umat Islam.
7. Bagaimana cara media untuk memberi tekananan atau penonjolan terhadap
suatu peristiwa yang dianggap penting untuk diberitakan?
Jawab : Peristiwa itu jadi headline, dan menjadi cover.
8. Apakah suatu peristiwa penting disajikan untuk memenuhi kebutuhan
khalayak atau memenuhi kebutuhan media ?
Jawab : Lihat jumlah pembaca, disukai pembaca, dan menyajikan selera
rakyat.
9. Bagaimana agar peristiwa yang , dianggap penting oleh media akan
dianggap penting juga oleh khalayak ?
Jawab : Harus dibaca khalayak, dan harus menarik.
10. Target apa sajakah yang diinginkan dari media terhadap publik dari
penyajian suatu berita ?
Jawab : Target untuk memberikan informasi yang lengkap, memberikan
Educate, Entertain, dan memutuskan sendiri.
11. Bagaimanakah memframe suatu berita supaya lebih bermakna dan disukai
oleh khalayak untuk diikuti ?
Jawab : Traning suatu berita, memberikan ilustrasi, judulnya menarik,
tulisannya menaarik, fotografernya menarik.
12. Hal-hal prinsipil apa sajakah yang menjadi pedoman media ini dalam
memframe suatu berita ?
Jawab : Menarik, cover both side, berimbang, mengikuti kode etik
jurnalistik, independency.
13. Faktor-faktor apa yang yang menentukan perbedaan framing suatu media
tertentu dengan Detikcom?
Jawab : Berbentuk koran tapi online, mengemas suatu beritanya dengan
interaktif, kita running terus, dan mencari yang berbeda.
14. Adakah hambatan yang dihadapi dalam mencari berita?
Jawab : Hambatannya ga ada, paling narasumbernya suka susah.
15. Bagaimana proses pembuatan berita dari mulai pemilihan topik sampai
jadi berita?
Jawab : Prosesnya ada rapat redaksi, dikemas oleh redaksi, didesign, lalu
ke redaktur.
16. Apa yang jadi perbedaan karakter pemberitaan di Detikcom dengan media
online lainnya?
Jawab : Pemilihan naskah, cover both side, harus kredibilitas
t y'I
1r { .- l4 i I
NomorLampiranPerihal
: Istimewa: I Berkas: Pengajuan Judul Skripsi
Iakarta, Oktober2012
Kepada Yang Terhormat:Ketua Dewan pertimbangan SkripsiLIIN Syarif HidayatullahlakartaDi
he, Nf,- wtz
Tempat o r r.\ernwwwt^1 i
V' h\ '( {thhz^ ' 'V AAs salqmu' alaikum Warrahmatult ahi Wab anakatuh
salam sejahtera saya sampaikan, semoga Bapak/Ibu dalam lindungan Allah SwT, sertaffTs:i\tT
dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. s.ruffiyu saya yang berranda tangan
Suci Dariah108051 100029IX ( Sembilan)Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi/Jurnalistik
Bermaksud mengajukan judul skripsi dengan judul, Analisis Framing rsu pemberitaanFilm "Inocence of Muslim" Pada Repuuiita online dan SlNDon-ews.com proposalskripsi ini selanjutnya diharapkan dapat lt].lj",Q" r_:uuguiqy*ut untuk mendapatkan gelar
;ffift|#lam jenjang strata I ai urN svarif Hioaiaturiarr takarta. Dengan ini saya
l. Outline2. Proposal Skripsi3. Daftar pustaka Sementara
ur"pkul;T,lTl1:rlnlttongnun ini sava sampaikan, atas segara perharian Bapambu saya
Was s al amu' al a i kum Wan ahmot ul I ah i Wab atakatu h
lJrP^''{
NamaNIMSemesterFakultas/ Jurusan
Mengetahui,
Penasehat Akademik
V l.{,^, /Pemohon
Suci dariahNIM.t0805 t100029
@NIP.2012124802
r l1t '
Nomor : Un.C1/F5/KM.01 3lM6 12012Lamp. :1(Satu)bundelHal : PenelitianAilawancara
KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULTAH IAKARTA
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
fl. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat 15412 IndonesiaTelepon/ Fax : (021) 7 432728 / 74703580
Website: u'nv'.fdkuiniakarta.ac.id, E-mail : [email protected]
Jakarta, J/ Oktober 2012
Kepada Yth.Tim Redalsi Republika Onlinedi
Tempat
As s alamu' alaikum Wn ltrtb.
Dengan hormat bersama ini kami sampaikan bahwa mahasiswa Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di bawah ini,
Suci Dariah108051100029Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPD / Jurnalistikx
bermaksud melaksanakan penelitian/wawancara untuk bahan penulisan skripsi yang
beijudul Analisis Framing Isu Pentberitsait Filni "lrncence A1' fulusli;n"l''adcr
Republika Online.
Sehubungan dengan itu, kami memohon kepada Bapak/Ibr.r/Sdr. kiranya
berkenan menerima mahasiswa kami tersebut dalam pelaksanaan
penelitian/wawancara dimaksud.
Atas perhatian dan perkenannya kami ucapkan terima kasih.
Was s alamu' alaikum Wr. Itb.
Tembusan:l. Pembantu Dekan Bidang Akademik2. Ketua Konsentrasi JurnalistikFakultas llmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
NamaNomor PokokJurusan/KonsentrasiSemester
r *,4.i
MAT199303 r
t
I: : . , : : l ' r ' i
. . . i .
r 1 l
IGMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH IAI(ARTA
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
]1. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat 154L2 Indonesia
Nomor : Un.01/F5/KM.0l .3tstl6?-L Du3Lamp : -Hal : Penelitian/Wawancara
I(epada Yth.Tim Redalrsi Detik,comdi Tempat
Ass alamu' alaikum Wn l|rb.
Dengan hormatIlmu Komunikasi UIN
NamaNomor PokokJurusan/KonsentrasiSemester
Teleporr/Fax : (021) 7 432728 / 7 4703580Website: www.fdkuinjakar.ta.ac.id, E-mail : [email protected]
Jakarta, 26Februari 2013
kami sampaikan bahwa mahasiswa Fakultas Ilmu DakwahSyarif Hidayatullah Jakarta di bawah ini,
Suci Dariah108051100029I(omunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) / JurnalistikX
dan
bermaksud melaksanakan penelitian/warvancara untril< bahan penulisan skripsi yangberjudul Analisis Framing Isu Pentberitaan Film "Innocence Of Alttslim paclaRepublika Online & I)etik.com".
Sehubungan dengan itu, kami memohon kepada Bapak/lbu/Sclr. kiranyrberkenan menerima/mengizinkan rnahasiswa kami tersebut dalarn pelaksanaanpenelitian/wawancara dimaksud.
Demikian, atas perhatian dan perkenannya kami inengucapkan terima kasih.
Was s alamu' al ai laun lttr. ITb.
Dekan.
Tembusan:l. Pembantu Dekan Bidang Akademik2. Ketua Jurusan Komunikasi dan penviaran IslarnFakultas Ilmu Dakwah dan ihnu Kornunikasi
Subhnn, MAI l0 199303
(KPI) / Jurnalistik
| 001f
J/!
I
SURAT KETERANGANROL.,|7
Yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan bahwa;
: Suci Dariah: 108051100029: Mahasiswa Fakultas llmu Dakwah dan llmu Komunikasi,Jurusan Komunikasi dan Penyiaran lslam (KPlyJurnalistik, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
NamaNIMStatus
Yang bersangkutan adalah benar telah melakukan kegiatan penelitian/wawancarauntuk penyusunan skripsi yang berjudul '?nalrsrs Framing lsu Pemberitaan Film'lnacence Of Muslim' Pada Republika Online"
Demikian surat keterangan ini diberikan untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Jakarta, 23 Januari 2013
Kepala Redaksl Republika Online
ROttEtnuKAoflt-rrl!@rGr*e Pdalfl tlo. sE-F
J. P4at€n Raya - PM MinsguJakala Selda
P +62217W901F 42217s7903
REPUBl IKA ONIINE
flI
detikcomwww.de t i k . com
SURAT KETERANGANNo. 114/IIRD-F,ilIA2013
Densan ini menerangkan bahwa :
Nama : Suci DariahKampus : UIN Syarif HidayatullahNIM :108051100029Jurusan : Komunikasi & Penyiaran Islam (KPD / Jurnalistik
Telah melakukan penelitian/wawancara untuk bahan penulisan skripsi yang
berjudul "Analisis Framing Isu Pemberitaan Film " Innocence Of Muslirnpada Republike Online & Detik.com "
di PT. AGRANET MULTICITRA SIBERKOM (DETIKCOM) pada tanggal2l Maret 2013.
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Jakarta,25 Maret2013PT. Agranet Multicitra Siberkom
Avi YulianiHuman Resources Dept.
!,vI
About ROL (Republika Online)
PROFIL
ROL hadir sejak L7 Agustus 1995, dua tahun setelah Harian Republ ika terbi t . ROL merupakanportal berita yang menyajikan informasi secara teks, audio, dan video, yang terbentukberdasakan teknologi hipermedia dan hiperteks.
Dengan kemajuan informasi dan perkembangan sosial media, ROL kini hadir denganberbagai f i tur baru yang merupakan percampuran komunikasi media digi tal . Informasi yangdisampaikan diperbarui secara berkelanjutan yang terangkum dalam sejumlah kanal,menjadikannya sebuah portal ber i ta yang bisa dipercaya.
Selain menyaj ikan informasi, ROL juga menjadi rumah bagi komunitas. ROL kini juga hadirdalam versi Engl ish.
REDAKSI& MANAJEMEN
Pemimpin Redaksi: Nasihin MashaWaki lPemimpin Redaksi: Arys Hi lman NugrahaRedaktur Pelaksana Republika Online: M lrwan Ariefyanto
Asisten Redaktur Pelaksana Republika Online: Heri RuslanTim Redaksi: Yeyen Rost iani , Didi Purwadi, Ajeng Ritzki pi takasari , Dj ibr i l Muhammad,Tauf iqqurachman Bachdari , Chairul Akhmad, Dewi Mardiani, Endah Hapsari , Mif tahul Falah,Haf idz Muft isany, Hazl iansyah, Karta Raharja ucu, yudha Manggala p putra, M.AminMadani, Umi Lai latul , Adi Wicaksono, Hannan Putra, Satya Fest iani , Sadly Rachman, AgungSasongko, Firda Bahalwan, Yunita Sari , Fanny Damayant i
Kepala Sales dan Promosi: AndriyantoTim Sales dan Promosi: Danu Fitr io Kanigoro, Ramadani Eka Putra, Si t i Rohanah, AchmadMuchl is, wK Hadi Laga, Artnandia Dharsa p, sr i Hart ini , Tejo Andriastono, Gal ih sekarIngtyas, Febi Widyayani
Tim lr dan Desain: Mohamad Af i f , Muft i Nurhadi, sarmada, Dwi sart ika, Abdul GadirPowered by: PT Strategi tnisiatif Media (Mahaka Media Subsidiary)
Kepala Support dan GA: Slamet RiyantoTim Support dan GA: Erna Indr iyant i , Abidin, Achmad Hamim, Riky RomadonKeuangan: Wibowo
il
PT Republika Media Mandiri
Direktur Utama: Daniel JP Wewengkang
Direktur Pemberi taan : lkhwanul Kiram Mashuri
Direktur Operasional : Mira R Djarot
Direktur Bussines Development : Tommy Tamtomo
GM Keuangan: Didik l r ianto
GM Market ing dan Sales: Yul ianingsih
Redaksi
Phone: 02t799790L - 7997902
Fax:021 7997903
Email : newsroom@ rol . repu bl i ka.co. id
lk lan
Phone: 02L7997901-
Fax:021 79979O3
Ema i | : ma rket i ng@ rol . repu bl ika.co. id
ROL Shop
Riky Romadon
Phone: 021-7997901 ext
Fax:021" 7997903
Email : rolshop@rol. republ ika.co. id
ROL ( Republ ika Onl ine I
Graha Pejaten No 5E-F Jalan Raya Pejaten Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan
PT. Republika Media Mandiri
Jl. Warung Buncit Raya No.37 Jakarta Selatan L2510
Phone: 02L7803747 (Hunting), Fax:021 7800649
http ://www. repu bli ka.co.id/page/a bout
-\(u{-,l -
.9ioro
l -
aoco
1Oc
l-{
(oE(u+-,f
iili'.'hJoH
rcru
' l- l
co= IZ
J+-)cf
Nil{rr{
h.,,,#.\-/
***.,i{sa ,whnw#rfl
iI
E,#ry
C.
m,c.E
8.(U,c
r -
aol4
l-l'-q),-oCIilc(oh
lru.E$), ,
@"+l I l(n,(I5 ,e-
8,,(oJ4.'.,I F
l-(u'Q,'
tFtr().'.
E.'.i... ;;
fl,,T ' t l t -
"""* l
: ' " ' ; l. , % j
,* - *ry
ltt
. =t-ru-vl-o-o
-\l:f
,,1-)cJ
IZI I(u-oCtlc(U
ql-,
ruo,
o{-,l -:o(u"-l(--
oE
c(u'ic)
c(u=(ul-(o
ll(U
E(uo-(u-vcru(ul-o+)--(o.Da(u
IZcro
-\ll -
l-o-oEo
=
o
cru())
Ct)cru
E oo'(ua(uo.o
JZc(Ua(o5o-o
IZ
cfo
#r , ,H
o.nt.EoE
,Jl'3p(--
5a
Ctlcn?-
l -
+')CDcru
coEEo+<
r i -
r F
F.E'oE;'l
/t'{bild4t ,Fs4
t=. t
, , t / ,
v.%!
c,@}l f l
tdI i t
re.n* ; ,
...: L
rtrErtro,
,,,. ' ' ' , . t l- :
ry'EtrGh=OslaE-s
l ry
f - J -E -rrGttlE ltrtrgEEEE.E, ffi lx et u [ l r- - L -L' .t
I
oo
TEt
ov,, i it,l iil',1
ootril1GUIst'ix:r::Vt:ii:.
.EI A'=l o*l D!
:ts
olHl nq !
F t r I d* 6 t Ftot Hst #
u 9 l
cJ :,'llo ; i: o l
d - I3t -ot tr |zt E I8vz t l
. ! l !4I trgl P
HI J
H.EI
#$El>l Hl
&l
H >El o
dol
HI :.gl F'iit Fg G
>l nEl e,.gl€Ho^gt
3 i
(I
Ini Reaksi Israel Soal 'Innocence of Muslims'
Kamis, 13 September 2012, 04:00 WIB
Komentar : 11 Antara
Bendera Israel. Ilustrasi
A+ | Reset | A-
REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM — Pemerintah Israel pada Rabu (12/9)
menyatakan kalau negaranya tidak memiliki keterkaitan dengan pembuat film
'Innocence of Muslims.' Film kontroversial yang isinya dianggap menghina Nabi
Muhammad dan memicu protes dari umat Muslim tersebut diklaim "tidak ada
hubungan sama sekali dengan Israel." .
Meski begitu mereka mengaku "harus tetap waspada" terhadap ancaman yang
mungkin menimpa perwakilannya di luar negeri, demikian Juru Bicara Kementerian
Luar Negeri Israel, Yigi Palmor, seperti dikutip kantor berita AP, Rabu (12/9)
Pernyataan ini dilontarkan Israel menyusul insiden penyerangan ke konsulat AS di
kota Benghazi, Libya pada Selasa (11/9). Serangan yang diawali aksi unjuk rasa itu
menyebabkan Dubes AS untuk Libya dan tiga orang Amerika lain meninggal dunia.
Aksi unjuk rasa berujung bentrokan itu digelar untuk menentang film 'Innocence of
Muslims.' Film berbujet rendah yang diproduseri oleh Sam Bacile (56), seorang
pengembang real estate yang mengaku keturunan Israel-Amerika.
Protes terkait film tersebut tidak datang dari kalangan Muslim saja. Vatikan pada
Rabu (12/9), juga mengutuk pembuat dan penyebar Innocence of Muslims, yang
dianggap menghasut dan memicu kemarahan umat Muslim
"Dampak berbahaya pelanggaran dan hasutan terhadap kepekaan umat Islam sekali
lagi jelas," kata juru bicara Vatikan, Federico Lombardi, dalam pernyataannya.
Michael Melchior, seorang rabi Ortodoks dan mantan menteri Israel juga mengutuk
film tersebut. "Meskipun kebebasan mengungkapkan pendapat dan hak
menggunakan sindiran adalah prinsip kudus demokrasi, kebebasan itu tidak boleh
digunakan sebagai alasan untuk menyiarkan sampah dan lendir," kata pembela lama
dialog antar-agama itu, Rabu (12/9).
Ledakan Innocence of Muslim di Mesir (1)
Sabtu, 15 September 2012, 20:24 WIB
Komentar : 0 Amran Hamdani
Seorang demonstran melemparkan batu ke arah Kedutaan Besar AS di Kairo, Mesir, Jumat (14/9).
A+ | Reset | A-
Oleh: Abdillah Onim*
KAIRO – Ratusan ribu demonstran rakyat Mesir menggelar unjuk rasa di Tahrir
Square setelah melaksanakan shalat Jumat, (14/9), untuk membuktikan kemarahan
mereka atas film pendek yang diproduksi di AS yang mengolok-olok Islam dan Nabi
Muhammad. di akhir shalat jum'at, Mazhar Shaheen, yang dikenal sebagai "Ulama
Tahrir" meminta demonstran untuk mempertahankan sikap damai dan menjauhi
kedutaan AS.
Shaheen memperingatkan bahwa film tersebut merupakan pancingan agar antara
umat Muslim dan Kristen saling berseteru. "Jika Anda Umat Nabi dan mencintai Nabi
Muhammad SAW, mohon agar tetap damai,” imbau Shaheen.. Seorang pendeta
Kristen pun mengingatkan juga, "Kami tidak ingin terjadi pertumpahan darah lagi,
karena kami sudah kehilangan umat cukup banyak dalam beberapa bulan terakhir
ini.” Namun, disamping nasihat-nasihat dan anjuran untuk mempertahankan
kedamaian tersebut, Sheikh Saber Gamal, yang pernah berkampanye untuk calon
Presiden dari Salafi dalam pemilu presiden Mesir baru-baru ini, menyatakan harus
ada boikot nyata pada Amerika dalam segala hal, termasuk ekonomi dan budaya.
Akhirnya, pada sore hari, bentrokan meletus di sekitar Kedutaan Besar Amerika
antara polisi dan ratusan demonstran. Kedua belah pihak saling melempari batu,
ditambah para demonstran melemparkan bom Molotov ke arah mobil polisi yang
berada di sana. Sementara pasukan polisi melemparkan gas air mata ke dalam
kerumunan. Para demonstran pun banyak yang lari dan berlindung di balik dinding
pelindung yang sudah disusun dan dipersiapkan pada hari sebelumnya.
AS Tak Berdaya Menindak Pembuat Film 'Innocence of Muslims' Rita Uli Hutapea - detikNews
aksi demo di Benghazi (AFP)
Washington, - Gara-gara film amatir "Innocence of Muslims" yang dibuat di Amerika
Serikat, aksi protes anti-AS marak di negara-negara muslim. Namun pemerintah AS tak
berdaya untuk menindak para pembuat film tersebut. Ini dikarenakan adanya ketentuan
tentang kebebasan yang dilindungi dalam konstitusi negara AS yang telah ada sejak
lama.
"Saya tahu sulit bagi sebagian orang untuk memahami bahwa AS tak bisa atau tidak
begitu saja mencegah video tercela seperti ini muncul ke permukaan," kata Menteri Luar
Negeri AS Hillary Clinton. "Sekarang, saya perlu tekankan bahwa di dunia saat ini
dengan teknologi terkini, hal itu mustahil. Bahkan kalaupun mungkin, negara kami punya
tradisi panjang kebebasan berekspresi yang dilindungi dalam konstitusi dan hukum kami,
dan kami tidak bisa menghentikan setiap warga negara yang mengekspresikan
pandangan mereka sekalipun itu tidak disukai," tegas mantan ibu negara AS tersebut..
Hillary seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (14/9/2012) pun menegaskan bahwa
setiap aksi kekerasan tak bisa dibenarkan. "Tentu ada pandangan yang berbeda-beda di
seluruh dunia tentang batasan kebebasan berbicara dan kebebasan berekspresi. Tapi
seharusnya tidak perlu diperdebatkan bahwa penggunaan kekerasan untuk menanggapi
kebebasan tersebut memang tidak bisa diterima," tandas istri mantan Presiden AS Bill
Clinton ini.
Departemen Kehakiman AS menolak untuk menjelaskan langkah-langkah apa yang bisa
diambil untuk menghukum para pembuat film amatir yang menghina Islam dan Nabi
Muhammad tersebut. Namun menurut para pakar, tak ada yang bisa dilakukan otoritas
AS untuk melarang warga menerapkan hak-hak konstitusional mereka. "Pemerintah AS
tak berdaya dalam artian bahwa konstitusi mengizinkan warga Amerika berbicara seperti
ini tanpa takut dipenjara hanya karena sebagian orang menganggapnya menghina
agama," cetus Profesor Eugene Volokh, pakar hukum kebebasan berbicara.Amandemen
Pertama konsitusi AS menyebutkan bahwa: "Kongres tak bisa membuat aturan hukum...
yang membatasi kebebasan berbicara."
Film amatir tersebut telah memicu serangan mematikan ke gedung konsulat AS di
Benghazi, Libya pada Selasa, 11 September lalu yang menewaskan Dubes AS Chris
Stevens dan tiga warga AS lainnya. Film itu juga menimbulkan aksi-aksi demo anti-AS di
sejumlah negara muslim seperti Yaman, Mesir, Maroko, Sudan, Tunisia dan Iran.
PBNU Kutuk Film 'Innocence of Muslims'
Jumat, 14 September 2012, 00:05 WIB
Komentar : 6
Warga Mesir melakukan protes di luar Kedubes AS terkait film anti-Islam
A+ | Reset | A-
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama
(PBNU) KH Said Aqil Siroj mengutuk keras film "Innocence of Muslims" yang
menghina Nabi Muhammad SAW dapat diunggah di laman "youtube".
Namun demikian, kata Said Aqil di Jakarta, Kamis (9/13), film tersebut tidak perlu
disikapi berlebihan, apalagi dengan tindakan yang justru kontra produktif.
"Dari dulu sampai sekarang, selalu ada orang yang tidak suka kepada Rasulullah,
tetapi kita jangan sampai menghabiskan energi untuk itu, apalagi sampai
menimbulkan korban jiwa," katanya.
Kiai bergelar doktor alumni Universitas Ummul Qura, Mekkah itu menegaskan, Nabi
Muhammad SAW merupakan figur yang mulia dan sempurna."Allah akan menjaga
nama baik beliau, baik ketika masih hidup atau sesudah wafat," kata Said Aqil.
Dikabarkan, "Innocence of Muslims" merupakan film amatir yang dibuat oleh
ekspatriat koptik Mesir yang menetap di Amerika Serikat. Film tersebut selanjutnya
diunggah di "youtube" dalam versi bahasa Arab yang akhirnya memicu kemarahan
umat Islam di Libya dan Mesir.
Sekitar 3.000 orang berunjuk rasa di kantor Kedubes AS di Mesir dan menuntut film
tersebut ditarik dari peredaran. Sementara aksi demonstrasi di Benghazi, Libya telah
menewaskan Duta Besar AS dan tiga stafnya.
Sikapi Film Anti-Islam dengan Cara Rasulullah
Minggu, 16 September 2012, 01:57 WIB
Aditya Pradana Putra/Republika
Massa dari Hizbut Tahrir Indonesia berunjuk rasa mengutuk film anti Islam di depan Keduataan Besar (Kedubes) Amerika Serikat, Jakarta, Jumat (14/9).
REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Sumatra Barat
mengharapkan umat Islam di Indonesia tidak menyikapi film 'Innocence of Muslims'
dengan kekerasan. Meski film yang menghina Nabi Muhammad SAW dan umat
Islam dunia itu, Ikadi berharap umat muslim mampu mengikuti jejak Rasulullah SAW
dalam menyikapi dan menyelesaikan masalah.
Menurut Ketua Ikadi Sumbar, Erizal Ilyas, Islam adalah agama yang bersifat rahmat
bagi seluruh alam. Karena itu yang harus dipahami adalah jika ada hal-hal yang
menyimpang harus diluruskan dengan cara yang benar. Ia meminta umat Islam
menyelesaikan konflik film anti-Islam itu dengan cara elegan.
"Belajar dari Nabi Muhammad SAW, beliau tidak pernah meluruskan sesuatu yang
menyimpang dengan kekerasan, namun juga tidak membiarkan kemungkaran
terjadi," katanyan dalam acara silaturahmi dan konsolidasi pengurus Ikadi se-
Sumatra Barat yang dibuka Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno di Aula
BKKBN, Padang, Sabtu (15/9).
Erizal berharap umat Islam tidak terpancing dan melakukan tindakan kekerasan
menyikapi film tersebut. Karena itu, ia meminta pihak yang berwenang menutup
akses terhadap film tersebut. "Namun, tentu saja yang sesat harus diluruskan dan
yang salah harus dibenarkan," tegasnya. Ia memahami, ada umat yang terpancing
emosinya menyaksikan film tersebut. Namun tentunya harus disikapi dengan tenang
dan tidak menimbulkan kekerasan agar tidak menimbulkan citra yang tidak baik
terhadap Islam. Kepada umat lain, Erizal mengimbau untuk tidak menghina Islam
karena siapa pun juga yang keyakinannya direndahkan pasti tidak akan mau
menerima dan bereaksi
Sabtu, 15/09/2012 12:12 WIB
Demo 'Innocence of Muslims' di Kedubes AS Tewaskan 3 Demonstran Tunisia Rita Uli Hutapea - detikNews
demo Kedubes AS di Yaman (Press TV)
Tunis, - Korban jiwa terus berjatuhan dalam aksi unjuk rasa memprotes film amatir
"Innocence of Muslims". Tiga orang tewas dalam bentrokan di luar Kedubes Amerika
Serikat di Tunisia.
Menurut Kementerian Kesehatan Tunisia seperti dilansir kantor berita AFP,Sabtu
(15/9/2012), sebanyak 28 orang lainnya luka-luka dalam kejadian itu.
Insiden itu terjadi ketika para demonstran bentrok dengan aparat polisi yang mencoba
membubarkan massa. Para demonstran yang marah tersebut melakukan aksi demo di
luar Kedubes AS di Tunis, ibukota Tunisia untuk memprotes film "Innocence of Muslims"
yang menghina Islam dan Nabi Muhammad.
Di antara para korban luka, dua orang di antaranya dalam kondisi kritis. Tidak disebutkan
mengenai identitas para korban.
Sebelumnya diberitakan, aksi demo di luar Kedubes AS di Kairo, Mesir juga telah
menelan satu korban jiwa. Menurut sumber-sumber keamanan, 53 polisi juga mengalami
luka-luka dalam bentrok tersebut. Bahkan 7 polisi di antaranya menderita luka-luka
tembakan.
Aksi protes massal terhadap Kedubes AS itu bermula pada Selasa, 11 September lalu
ketika ribuan orang menyerbu Kedubes AS. Sejumlah demonstran bahkan menurunkan
dan membakar bendera AS dan menggantinya dengan bendera hitam bertuliskan huruf
Arab.
Selain di Mesir, aksi-aksi serupa juga terjadi di negara-negara muslim lainnya seperti
Libya, Maroko, Tunisia, Yaman, Iran, Bahrain. Bahkan di Libya, aksi demo tersebut
menewaskan Dubes AS Christopher Stevens dan tiga pejabat AS lainnya. Mereka tewas
usai serangan roket dan tembakan yang dilancarkan kelompok bersenjata ke gedung
konsulat AS di Benghazi pada Selasa, 11 September lalu.
Pembuat Film 'Innocence of Muslims' tak Menghormati Islam
Rabu, 19 September 2012, 23:13 WIB
Komentar : 0
al-arabiya
Nakoula Basseley Nakoula atau yang dikenal dengan Sam Bacile dalam set pembuatan film
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Menteri Penerangan, Komunikasi, Kesenian,
dan Kebudayaan Malaysia, Rais Yatim mengimbau kepada umat Islam agar tidak
menggunakan jalan kekerasan atau anarkis, saat memportes film 'Innocence of
Moslems.
"Film tersebut menghina Nabi Muhammad SAW, dan meremehkan agama Islam,
sehingga harus diprotes. Namun, protes tidak boleh dilakukan secara anarkis,"
katanya usai penutupan 'The 5th Asia Europe Meeting (ASEM) Culture Minister
Meeting', di Yogyakarta, Rabu (19/8).
Menurutnya pembuat film tersebut tidak menghormati budaya dan agama Islam.
Seharusnya setiap orang memahami dan menghormati budaya dan agama orang
lain. "Berhubung tidak memahami dan menghormati budaya dan agama Islam, maka
wajar jika film 'Innocence of Moslems' mendapat kecaman dan protes dari umat
Islam di seluruh dunia," katanya. Dikatakannya, Pemerintah Malaysia dan Indonesia
juga mengecam munculnya film 'Innocence of Moslems' dan melakukan pemblokiran
film tersebut di internet seperti Youtube. "Pemerintah Malaysia telah memblokir film
itu di internet seperti Youtube, tetapi ada pihak lain yang memunculkan kembali.
Kami akan terus melakukan pemblokiran film tersebut di internet," tegasnya.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Indonesia, Mohammad Nuh,
mengatakan munculnya film 'Innocence of Moslems' menjadi contoh paling mutakhir
tidak adanya saling menghargai dan menghormati di antara peradaban, sehingga
menimbulkan permasalahan di mana-mana.
"Film 'Innocence of Moslem' merupakan contoh paling mutakhir tidak adanya saling
menghormati di antara peradaban, sehingga berujung konflik," kata Nuh pada
pembukaan 'The 5th ASEM Culture Minister Meeting', Selasa (18/9) kemarin.
Rabu, 19/09/2012 13:03 WIB
Jaksa Mesir Perintahkan Tahan Pembuat Film 'Innocence of Muslims' BBCIndonesia.com - detikNews
Aksi protes menyebar ke seluruh penjuru dunia dari Afghanistan hingga Australia.
Jaksa penuntut umum di Mesir mengeluarkan surat perintah penahanan tujuh warga
Mesir penganut Kristen Koptik yang diduga terlibat dalam pembuatan film amatir yang
akhirnya menjadi biang keladi kontroversi dunia Muslim.
Menurut kantor Jaksa penuntut para buron dijatuhi sangkaan membahayakan persatuan
nasional dan penghinaan terhadap Islam.
Namun ketujuh warga ini diyakini berada di luar negeri, bukan di Mesir. Pembuat film
yang sebelumnya sempat diperiksa polisi AS, Nakoula Basseley Nakoula, diduga masuk
dalam daftar para tersangka tersebut.
Selain terhadap pembuat film Innocence of Muslim, surat perintah penahanan juga
dikeluarkan tuntuk pemuka Kristen yang mengajak membakar Al Quran, Pastor Terry
Jones asal Florida, AS.
Langkah menerbitkan perintah penahanan ini menurut kantor berita AP menunjukkan
pemerintah Mesir memilih bertindak simbolis, untuk memberi kesan aparat memahami
perasaan publik setempat yang marah akibat pembuatan film yang dianggap berisi
hinaan terhadap Nabi Muhammad itu.
Karena hampir tidak mungkin para tersangka akan kembali ke Mesir untuk ditangkap dan
menjalani proses hukum.
Namun bagi kelompok Kristen dan pembela HAM, langkah ini juga dipandang
memprihatinkan karena dikhawatirkan tudingan penistaan agama, yang juga kerap
dipakai dibawah rezim Hosni Mubarak, akan makin menguatkan posisi politis kelompok
Islamis yang kini berkuasa.
Sikap tegas
Belum jelas kapan kapan kasus ini akan diproses secara hukum di Mesir namun
diperkirakan para tersangka akan diajukan ke pengadilan dengan dakwaan in-absentia
(tanpa kehadiran terdakwa).
"Kami tidak akan menanggapi (Jaksa) Mesir. Kami tidak menganggap ancaman
(penahanan) itu terlampau serius," kata Pendeta Terry Jones seperti ditulis AP.
Dia berharap pemerintah AS "bersikap tegas" dalam kasus ini karena "menyebabkan
warga AS terancam hukuman mati hanya karena melaksanakan hak Amandemen
Pertama dalam konstitusi."
Sementara orang yang diyakini sebagai pembuat film, Nakoula, 55, dalam sebuah
wawancara pekan lalu di Los Angeles mengakui bahwa dirinya adalah manajer
perusahaan yang membuat film Innocence of Muslims. Sedang Pendeta Terry Jones
mengakui dirinya dihubungi Nakoula untuk membantu mempromosikan film itu.
Aksi protes dan kekerasan di seluruh penjuru dunia muslim muncul sebagai reaksi atas
film tersebut.
Namun kelompok Kristen dan pegiat HAM menilai pasal penodaan agama di Mesir kerap
berstandar ganda dan hanya berlaku untuk kelompok non-Muslim saja.
Seorang penganut Islam yang menyobek halaman Alkitab dalam aksi protes di terhadap
film kontroversial itu di Mesir, tidak ditahan. Padahal penganut Koptik yang diketahui
mengunduh film itu di halaman Facebook-nya sebagai bahan diskusi tentang ateisme,
kini menjalani tahanan 15 hari dengan sangkaan menodai dan menghina agama.