ALIFIA DWI RAMANDHITA-FDK.pdf

228
KONSTRUKSI PEMBERITAAN KONVERSI AGAMA DALAM PERSPEKTIF HAM Analisis Teks Berita Deddy Corbuzier dan Salmafina Pada Media Detik.com, Suara.com, dan Tagar.id Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Disusun oleh: Alifia Dwi Ramandhita 11160510000226 PROGRAM STUDI JURNALISTIK FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1443 H /2021 M

Transcript of ALIFIA DWI RAMANDHITA-FDK.pdf

KONSTRUKSI PEMBERITAAN KONVERSI AGAMA

DALAM PERSPEKTIF HAM

Analisis Teks Berita Deddy Corbuzier dan Salmafina Pada

Media Detik.com, Suara.com, dan Tagar.id

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Sosial (S.Sos)

Disusun oleh:

Alifia Dwi Ramandhita

11160510000226

PROGRAM STUDI JURNALISTIK

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1443 H /2021 M

i

LEMBAR PERSETUJUAN

KONSTRUKSI PEMBERITAAN KONVERSI AGAMA

DALAM PERSPEKTIF HAM

ANALISIS TEKS BERITA DEDDY CORBUZIER DAN

SALMAFINA PADA MEDIA DETIK.COM,

SUARA.COM DAN TAGAR.ID

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Alifia Dwi Ramandhita

NIM : 11160510000226

Dosen Pembimbing:

PROGRAM STUDI JURNALISTIK

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1443 H/ 2021 M

Syamsul Rijal, M.A., Ph.D

NIP. 197810082006041002

ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

iii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

iv

ABSTRAK

Nama : Alifia Dwi Ramandhita

Judul : Konstruksi Pemberitaan Konversi Agama pada

Perspektif HAM Analisis Teks Berita Deddy Corbuzier dan

Salmafina pada Media Detik.com, Suara.com, dan Tagar.id

Eksistensi para publik figur yang melakukan konversi agama

masih sering dipandang sebelah mata oleh masyarakat, terutama

pada pelaku konversi agama dari agama Islam ke agama yang lain.

Hal ini tidak terlepas dari peran media yang mempunyai peran

penting dalam mengonstruksi sebuah fenomena. Dalam penelitian

ini, ketika sebuah wacana telah terbentuk maka akan terlihat

bagaimana kecenderungan semua pelaku media yang ikut

berkontibusi dalam proses membentuk wacana.

Berangkat dari permasalahan ini, peneliti ingin melihat

bagaimana perbandingan konstruksi berita konversi agama yang

dilakukan oleh ketiga media, serta meninjau pemberitaan tersebut

lewat perspektif HAM. Penelitian ini menggunakan paradigma

penelitian konstruktivis dengan pendekatan kualitatif.

Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan studi

dokumentasi. Penelitian ini menggunakan metode analisis framing

Robert N. Entman dengan empat elemen, yaitu: problem

identification (identifikasi masalah), causal interpretation

(penyebab masalah), moral evaluation (penilaian moral), dan

treatment recommendation (penyelesaian masalah).

Hasil dari penelitian ini adalah Tagar.id memberitakan konversi

agama dengan mengulik masa lalu dari Deddy Corbuzier dan

Salmafina, Suara.com memberitakan isu ini dengan melihat

perubahan penampilan dari kedua artis tersebut, sedangkan

Detik.com menggambarkan perpindahan Deddy sebagai hidayah

dari Tuhan dan perpindahan Salmafina dinilai sebagai cobaan bagi

keluarganya. Adanya source bias yang dilakukan oleh ketiga

media membuat berita ini kurang berimbang. Kebebasan beragama

tidak terlepas dari kebebasan untuk berpindah agama, untuk itu

negara wajib menjamin dan melindungi pelaku konversi agama

agar terus bisa mendapatkan haknya dengan adil, Keywords : Konstruksi berita, konversi agama, analisis framing Robert

Entman, Hak Asasi Manusia.

v

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamualaikum Wr, Wb,

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT, yang

telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis bisa

menyelesaikan skripsi ini. Tidak lupa shalawat serta salam penulis

curahkan kepada junjungan baginda Nabi Muhammad SAW yang

telah memberikan perubahan kepada umatnya.

Dalam penelitian ini peneliti menyadari bahwa penelitian

ini masih jauh dari kata sempurna, namun tidak menghilangkan

rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

peneliti hingga bisa sampai sejauh ini. Ijinkan peneliti

mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,

Suparto, M.Ed., Ph.D; Wakil Dekan I Bidang Akademik,

Dr Siti Napisah, MSW; Wakil Dekan II Bidang

Administrasi, Dr. Sihabuddin Noor, M.Ag; serta Wakil

Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Cecep Cestrawijaya,

M.A.

2. Ketua Program Studi Jurnalistik, Kholis Ridho, M.Si dan

Sekretaris Program Studi Jurnalistik, Dra, Hj Musfirah

Nurlaily, M.A.

3. Dosen pembimbing, yakni Syamsul Rijal, M.A,. Ph.D yang

senantiasa membimbing dengan sabar, memberi kritik dan

vi

saran terhadap penelitian ini, serta selalu mengingatkan

peneliti apabila peneliti lalai.

4. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi yang telah memberikan ilmunya kepada

peneliti.

5. Terima kasih kepada Kak Fakhri selaku wartawan

Suara.com, Pak Hermawan selaku pemimpin redaksi dari

Tagar.id, serta Kak Ristu Hanafi wartawan dari Detik.com,

karena telah suka rela menjadi informan peneliti, sehingga

penelitian ini bisa diselesaikan dengan baik.

6. Secara khusus karya penelitian ini peneliti persembahkan

untuk kedua orang tua peneliti, yaitu almarhum papa

tercinta bapak Fajar Soekarno serta ibunda peneliti yang

tersayang ibu Rahmawaty. Terima kasih peneliti ucapkan

karena telah memberikan kasih sayang yang sebesar-

besarnya kepada peneliti. Semoga karya ini bisa menjadi

kado yang terindah untuk papa, yang selama ini ingin

melihat peneliti lulus.

7. Saudara kandung peneliti, Adinda Putri Apriliany, Adam

Satria Ramadhan, Alissya Zalfa Ramadhiaswari, serta

kakak ipar peneliti yakni Firdaus Hidayatullah. Terima

kasih atas semua kasih sayang dan support yang diberikan

kepada peneliti.

vii

8. Alfata Bilal Firdaus, keponakan peneliti yang tersayang.

Terima kasih telah menjadi obat penghibur peneliti dikala

peneliti merasa lelah.

9. Muhammad Fachrureza, Siti Mardyanah Terima kasih atas

semua perhatian serta kebaikan yang diberikan kepada

peneliti, terima kasih telah meminjamkan notebook kepada

peneliti sehingga peneliti bisa menyelesaikan penelitian ini.

10. Devi Permata, Mia Reva, Nurul Khotimah, Egih Supendi,

Khairun Chichy, Tasya Awliya, Mega Bintang, Yudhistira,

Muhammad Nurasan. Terima kasih telah menjadi sahabat

peneliti di kampus. Terima kasih atas suka dan duka yang

telah dilewati selama masa perkuliahan.

11. Siti Aisyah, Claudia, Yosi, Dini Novita, Meytha Dewi,

Anggi, Fitri, Dede, Yunita. Terima kasih telah menjadi

sahabat baik peneliti, terima kasih selalu memberikan

keceriaan untuk peneliti selama kurang lebih 11 tahun.

12. Resty Aulia, Bahagio Utama, Eka Saputra, Cikita

Damayanti. Terima kasih atas semua saran dan masukan

yang diberikan kepada peneliti, serta terima kasih karena

selalu menyemangati peneliti, it means a lot to me.

13. Teman-teman program studi jurnalistik angkatan 2016

yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Khususnya peneliti

ucapkan terima kasih untuk Jurnalistik C karena telah

mewarnai hari-hari perkuliahan peneliti dengan sangat

indah. See You On Top Guys!

viii

14. Seluruh anggota LPM Journo Liberta, khususnya untuk

Rheza Alfian, Robby Maulana, Crusita, Mega KH, Garis

Khatulistiwa, Nauroh, dan semua anggota JL Kuat terima

kasih atas semua pengalaman dan pelajaran yang berharga

yang telah dilalui selama berorganisasi, pengalaman ini

tidak akan pernah terlupakan.

15. Last but not least, I wanna thank me. Alifia Dwi

Ramandhita, terima kasih untuk semua kerja keras yang

telah dilakukan selama ini. Terima kasih sudah berani

bangkit dan kembali semangat untuk menyelesaikan skripsi

ini dengan baik. Kamu hebat!

Terima kasih kepada semua pihak yang tidak bisa

disebutkan satu persatu karena telah membantu, mendukung,

mendoakan, serta bertukar pikiran kepada penulis untuk bisa

menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik. Semoga

Allah SWT membalas kebaikan yang telah dicurahkan dengan

balasan setimpal. Aamiin.

Jakarta, 01 Oktober 2021

Alifia Dwi Ramandhita

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................ i

LEMBAR PERNYATAAN ........................................................ ii

ABSTRAK .................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ................................................................. v

DAFTAR ISI ............................................................................... ix

DAFTAR TABEL ..................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1

B. Batasan Masalah................................................................ 8

C. Rumusan Masalah ............................................................. 8

D. Tujuan Penelitian .............................................................. 8

E. Manfaat penelitian ............................................................. 9

1. Manfaat Akademis ........................................................ 9

2. Manfaat Praktis ............................................................. 9

F. Tinjauan Pustaka ............................................................... 9

G. Metodologi Penelitian ..................................................... 13

1. Paradigma Penelitian ................................................... 13

2. Pendekatan Penelitian ................................................. 14

3. Metode Penelitian........................................................ 14

4. Subjek dan Objek Penelitian ....................................... 14

5. Teknik Pengumpulan Data .......................................... 16

x

6. Metode Analisis .......................................................... 17

H. Sistematika Penulisan ..................................................... 18

BAB II LANDASAN TEORI ................................................... 19

A. Konstruksi Realitas Media .............................................. 19

B. Analisis Framing ............................................................. 23

1. Framing Media ........................................................... 23

2. Efek Framing .............................................................. 30

C. Media Online ................................................................... 32

D. Berita ............................................................................... 34

E. Konversi Agama.............................................................. 38

1. Pengertian Konversi Agama ....................................... 38

2. Konversi Agama Menurut HAM ................................ 42

BAB III GAMBARAN UMUM................................................ 49

A. Profil Detik.Com ............................................................. 49

B. Profil Suara.Com ............................................................. 50

C. Profil Tagar.Id ................................................................. 52

BAB IV TEMUAN DAN ANALISA DATA ........................... 54

A. Analisis Framing Robert Entman Detik.com.................. 54

B. Analisis Framing Robert Entman Suara.com ................. 75

C. Analisis Framing Robert Entman Tagar.id ..................... 94

BAB V PEMBAHASAN ......................................................... 114

A. Perbandingan Framing Berita Konversi Agama Deddy

Corbuzier dan Salmafina Pada Media Detik.com, Suara.com,

dan Tagar.id........................................................................... 114

xi

B. Tinjauan Perlindungan HAM Pada Berita Konversi

Agama ................................................................................... 130

BAB VI PENUTUP ................................................................ 141

A. KESIMPULAN .................................................................... 141

B. SARAN ................................................................................ 143

DAFTAR PUSTAKA .............................................................. 145

LAMPIRAN ............................................................................. 150

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Dimensi Framing Robert N. Entman .......................... 26

Tabel 2.2 Perangkat Framing Robert N. Entman ........................ 28

Tabel 4.1 “Alasan Terdalam Deddy Corbuzier Mualaf” ............ 54

Tabel 4.2 “Alasan Deddy Corbuzier Mualaf Saat Bersama

Sabrina” ....................................................................................... 60

Tabel 4.3 “Sunan Kalijaga Akan Ajak Salmafina Kembali Ke

Islam” .......................................................................................... 65

Tabel 4.4 “Salmafina Pindah Agama, Sunan Kalijaga Anggap

Ujian Hijrah” ............................................................................... 71

Tabel 4.5 “Resmi Jadi Mualaf, Gagahnya Deddy Pakai Peci” ... 75

Tabel 4.6 “Sempat Nikah Beda Agama, Mantan Istri Tak Sangka

Deddy Corbuzier Mualaf” ........................................................... 79

Tabel 4.7 “Kabar Pindah Agama, Sunan Kalijaga Nyesel Pernah

Menikahkan Salmafina” .............................................................. 84

Tabel 4.8 “Intip Transformasi Salmafina Sunan Dari Berhijab

Sampai Pakai Kalung Salib” ....................................................... 89

Tabel 4.9 “Deddy Corbuzier, Menjadi Muslim Bukan Karena

Wanita” ....................................................................................... 94

Tabel 4.10 “Kronologi Perjalanan Deddy Corbuzier Mualaf”.... 99

Tabel 4.11 “Salmafina Sunan Pindah Agama, Serius atau

Pelarian?” .................................................................................. 103

Tabel 4.12 “Kronologi Salmafina Hijrah Sampai Pindah Agama”

................................................................................................... 107

Tabel 5.1 Perbandingan Framing Detik.com ............................ 118

Tabel 5.2 Perbandingan Framing Suara.com ............................ 121

Tabel 5.3 Perbandingan Framing Tagar.id ................................ 125

xiii

Tabel 6.1 Jajaran Redaksi Detik.com ........................................ 205

Tabel 6.2 Jajaran Redaksi Suara.com ....................................... 210

Tabel 6.3 Jajaran Redaksi Tagar.id ........................................... 212

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia menduduki peringkat keempat sebagai negara

dengan jumlah penduduk tertinggi di dunia, menurut survei

penduduk antar sensus 2015, pada tahun 2020 jumlah penduduk

Indonesia diproyeksikan mencapai 274 juta jiwa.1 Negara ini juga

merupakan negara multikultural, yang memiliki berbagai ras, suku,

bahasa, dan agama yang beragam. Secara sosiologis, ada dua

kategori agama di Indonesia yaitu agama dunia, dan agama

leluhur.

Agama dunia merupakan agama yang juga diakui oleh seluruh

dunia. Ada enam agama yang diakui secara sah oleh Indonesia,

yaitu agama Islam, Protestan, Khatolik, Hindu, Buddha, dan

Konghuchu. Namun mayoritas agama yang dianut oleh masyarakat

Indonesia adalah agama Islam, jumlah masyarakat yang menganut

agama islam ada lebih dari 229 juta jiwa, itu artinya sekitar 87%

orang indonesia adalah pemeluk agama islam. Dengan jumlah

tersebut, Indonesia juga merupakan negara dengan jumlah

penduduk muslim terbanyak di dunia.2

1 https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/12/16/2020-

penduduk-indonesia-terbesar-keempat-dunia, “Penduduk Indonesia Terbesar

Keempat” diakses pada 20 Agustus 2020 pukul 22.30 WIB 2 http://www.globalreligiousfutures.org/religions/muslims, “Muslim

Population by Country” diakses pada 20 Agustus 2020 pukul 23.00 WIB

2

Selanjutnya agama leluhur, merupakan agama tradisional

secara turun temurun di suatu daerah. Secara historis agama ini ada

sejak jaman dahulu bahkan kemunculannya hadir sebelum

masuknya agama-agama dominan yang saat ini dianut oleh

sebagian besar masyarakat Indonesia. Dalam prinsip HAM, agama

leluhur juga harus dipandang dan diperlakukan setara dengan

seluruh agama yang dominan dianut oleh masyarakat, dan tidak

diperlakukan secara diskriminatif, baik terhadap inti ajaran agama

tersebut maupun para pemeluknya.3

Dengan keberagaman yang ada di negara ini, sudah

semestinya toleransi menjadi jati diri dan karakteristik bangsa

Indonesia. Karena selaras dengan semboyan persatuan kita yaitu

Bhinneka Tunggal Ika yang artinya “Berbeda-beda namun tetap

satu jua”. Namun kadang kala tidak demikian, keanekaragaman

dan perbedaan merupakan potensi terpendam terjadinya sebuah

konflik yang ada di negara ini. Konflik yang terjadi akan terus

berlanjut, jika masyarakat tidak mendapatkan informasi dan

pencerahan yang komprehensif tentang budaya dan agama masing-

masing serta diedukasi tentang pentingnya menjaga sikap toleransi

pada setiap perbedaan pilihan atau pun keyakinan. Kebebasan

beragama telah diatur dalam dokumen HAM Internasional yang

disebutkan pada pasal 18:

3 Siti Aisyah, Siti Zainal Abidin, dkk. Standar Norma dan

Pengaturan Nomor 2 Tentang Hak Atas Kebebasan Beragama dan

Berkeyakinan. Jakarta : Komnas HAM, 2020. h, 56.

3

”Setiap orang berhak atas kemerdekaan berfikir, hati nurani

dan agama; dalam hal ini mencakup kebebabasan untuk

berganti agama atau kepercayaan dengan cara

mengajarkannya, melakukannya, beribadat dan mentaatinya,

baik sendiri maupun bersama-sama dengan orang lain”.4

HAM sangat menjunjung tinggi nilai penghormatan kepada

sesama manusia tanpa membedakan ras, warna kulit, jenis

kelamin, gender, suku bangsa, bahasa maupun agamanya. Namun

kebebasan beragama dan berkeyakinan masih menemui kerikil

untuk berjalan mulus di Indonesia. SETARA Instutute

mengeluarkan catatan bahwa selama 12 tahun terakhir di Indonesia

setidaknya ada 2.400 kasus pelanggaran kebebasan

beragama/berkeyakinan (KKB), pelanggaran ini didominasi oleh

adanya gangguan beribadah dan perusakan rumah ibadah, seperti

(1) Penyerangan gereja St. Lidwina, Yogyakarta, (2) Pembubaran

ormas Gafatar, Kalimantan, (3) Penyerangan, pengusiran jamaah

Ahmadiyah, Lombok, (4) Perusakan dua wihara dan lima

kelenteng, Medan, (5) Pembakaran dan pembongkaran gereja HKI,

Aceh Singkil.5 Mirisnya pelanggaran ini dilakukan tidak hanya

oleh masyarakat, aparat negara juga disebut banyak melakukan

pelanggaran KBB.

4.https://www.komnasham.go.id/index.php/peraturan/2016/09/30/1/de

klarasi-universal-hak-asasi-manusia.html,

“Deklarasi Universal Hak-Hak Asasi Manusia” diakses pada 22 September

2020 pukul 02.40 WIB 5 https://nasional.tempo.co/read/1138894/4-kasus-pelanggaran-

kebebasan-beragama-di-era-jokowi/, “4 Kasus Pelanggaran Kebebasan

Beragama Di Era Jokowi” diakses pada 04 Maret 2021 pukul 19.00 WIB

4

Pelanggaran ini jelas bertentangan dengan Undang-Undang

Nomor 39 tahun 1999 Pasal 22 ayat (1) yang tertulis “Setiap orang

bebas memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat

sesuai kepercayaannya”. Hak kebebasan beragama bersifat mutlak

dan tergolong sebagai hak yang non-derogable. Artinya, hak yang

secara spesifik dinyatakan dalam perjanjian hak asasi manusia

sebagai hak yang tidak bisa ditangguhkan pemenuhannya oleh

negara dalam situasi dan kondisi apapun, termasuk selama dalam

keadaan bahaya.

Terlebih lagi pada kasus konversi agama, masyarakat lebih

mudah bersikap sinis dan sering menyudutkan pelaku pindah

agama, terutama jika pelaku berpindah dari agama islam ke agama

yang lain. Padahal dalam perspektif HAM, tidak ada larangan

seseorang untuk melakukan pindah agama, selagi perpindahan itu

tidak dilakukan dengan keterpaksaan dan mendapat tekanan dari

pihak lain. Hal ini karena stigma sosial yang melekat pada pelaku

pindah agama, khususnya yang berpindah dari agama islam ke

agama yang lain. Mereka telah lama menderita stigmatisasi

sebagai kelompok “murtad”. Hasilnya, banyak publik figur yang

menutup-nutupi kabar tersebut karena tidak mau mendapatkan

bullying dari masyarakat.

Hal ini tidak terlepas dari campur tangan media. Seperti pada

tahun 2019 warganet digemparkan dengan publik figur Deddy

Corbuzier yang melakukan konversi agama dari agama katolik

menjadi agama Islam, beberapa media menyambut hangat kabar

5

tersebut dengan memberitakan berita tersebut dengan kesan yang

positif. Selang satu bulan kemudian, Salmafina yang juga

merupakan seorang publik figur turut melakukan konversi agama,

tetapi ia pindah dari agama islam ke agama protestan. Respon yang

diterima Salmafina tidak sebaik dan sehangat yang diterima oleh

Deddy Corbuzier. Salmafina mendapatkan bullying lewat sosial

media dan menyebabkan ia menutup sementara kolom komentar

sosial media miliknya.

Seiring maraknya pemberitaan ini, masyarakat mulai beradu

argumen melalui cuitan Twitter baik warganet, peneliti media, dan

artis sekalipun turut membuka suara. Bahkan ada suara yang tak

berhenti menghujat dan memaki perbedaan dan ketidakadilan dari

dua pemberitaan tersebut. Media di Indonesia dinilai terang-

terangan bersikap tendensius pada setiap pemberitaan mengenai

konversi agama. Beredarnya berita tersebut menandakan

pentingnya isu ini menjadi keperihatinan masyarakat.

Padahal Komisi Penyiaran Indonesia(KPI) dalam Pedoman

Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran(P3SPS) sudah

mengatur agar media tidak menyiarkan berita soal alasan

kepindahan agama seseorang. Pemberitaan seperti itu bisa

mengganggu kerukunan beragama. Sebab, ketika media mulai

berlebihan menyorot keputusan seorang pindah agama, muncul

risiko sikap membandingkan antar agama satu dan lainnya dari

pemirsa.

6

Seperti contoh kasus publik figur di atas, mereka yang

berpindah agama dari islam ke agama yang lain sering kali

mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan seperti komentar

hujatan dan makian. Tak jarang warganet juga turut ramai-ramai

menjadi ustaz dadakan yang menceramahi bahkan mencemooh

artis tersebut melalui akun sosial media miliknya, yang

menyebabkan beberapa artis memilih untuk menutup sementara

kolom komentar akun instagram tersebut. Sikap dan pola pikir

sebagian masyarakat yang cenderung bersikap rasis ini sering kali

mencederai makna toleransi sendiri. Ini membuat masyarakat

minoritas yang ada Indonesia, merasa tidak aman lagi tinggal di

negaranya sendiri.

Setiap media mempunyai cara dan kecenderungan dalam

menampilkan sebuah berita. Hal ini dikarenakan kebijakan media

dan latar belakang wartawan yang dapat mempengaruhi dalam

menentukan berita apa yang akan dimuat dan bagian mana yang

menjadi fokus pemberitaan serta bagian lain yang tidak diberitakan

(Nugroho dan Eriyanto dan Surdialis, 1999: 20). Dengan demikian,

berita yang disampaikan kepada pembaca adalah hasil bentukan dari

media yang bersangkutan. Frame berita dibentuk dari kata kunci,

metafora, konsep, simbol, citra yang ada dalam narasi berita.

Karenanya, frame dapat dideteksi dan diselidiki dari kata, citra, dan

gambar tertentu yang memberi makna tertentu dari teks berita. Kosa

kata dan gambar itu ditekankan dalam teks sehingga lebih menonjol

7

dibandingkan bagian lain dalam teks, bisa lewat pengulangan agar

lebih memengaruhi khalayak.6

Berdasarkan penjelasan di atas maksud dari penelitian ini adalah

penulis ingin mengetahui pembingkaian seperti apa yang dilakukan

oleh media-media online mengenai isu konversi agama. Kemudian

penulis ingin masyarakat melihat hukum sebenarnya tentang

konversi agama menurut HAM dan meninjau pemberitaan tersebut

lewat kacamata HAM. Sehingga diharapkan penelitian ini bisa

membuka mata dan hati masyarakat tentang pentingnya menghargai

setiap perbedaan yang ada di negara ini.

Dalam menentukan objek, peneliti memilih media yang

mempunyai traffic paling tinggi, karena traffic yang tinggi

mempunyai peluang berhasil yang lebih besar dalam

mengkonstruksi realitas kepada masyarakat. Menurut peringkat dari

Alexa.com, portal berita yang mempunyai traffic paling tinggi ialah

Detik.com, dan Suara.com. Sedangkan untuk Tagar.id penulis

melihat dari misi media tersebut yaitu menjadi media yang

memperkuat persatuan dan toleransi dalam keberagamaan di

Indonesia, penulis ingin membuktikan apakah misi tersebut sudah

dijalankan dengan baik lewat pemberitaannya. Berdasarkan

pemikiran di atas maka penting dilakukan penelitian mengenai

bagaimana media online mengemas berita konversi agama dan

bagaimana media tersebut mengkonstruksi realitas perpindahan

6 Eriyanto, Analisis framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media

Media (Yogyakarta: LkiS Yogyakarta, 2011), Cet. VI, hlm. 224.

8

agama dalam pemberitaan. Penggambaran agama dalam media ini

penting dilihat karena melihat pemberitaan mengenai agama

merupakan isu sensitif yang mudah terbakar jika tidak segera kita

berikan informasi yang benar kepada masyarakat.

B. Batasan Masalah

Penulis membatasi penelitian ini pada berita tentang

perpindahan agama Deddy Corbuzier dan Salmafina pada media

Detik.com, Suara.com, dan Tagar.id yang terbit pada tahun 2019.

Hal ini dikarenakan keduanya berpindah agama dalam kurun

waktu yang berdekatan dan ramai menjadi perbincangan banyak

orang.

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana perbandingan pembingkaian yang dilakukan

media Detik.com, Suara.com dan Tagar.id pada pemberitaan

bertema konversi agama?

2. Bagaimana media mengonstruksi pemberitaan yang terkait

dengan konversi agama ditinjau dari konsep Hak Asasi Manusia?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk

membandingkan dan mengetahui konstruksi mengenai berita

konversi agama dan mengetahui bagaimana pemberitaan tersebut

jika ditinjau dari dari kacamata HAM.

9

E. Manfaat penelitian

1. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi di

bidang akademis terutama ilmu komunikasi tentang kajian analisis

framing media massa. Tak hanya itu, penulis juga berharap riset

ini dapat dijadikan bahan informasi, data, serta referensi bagi

seluruh mahasiswa Ilmu Komunikasi, khususnya mahasiswa

jurnalistik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi

masyarakat tentang bagaimana media mengkonstruksi isu konversi

agama melalui cara pandang berbeda yang dibangun oleh masing-

masing media massa.

F. Tinjauan Pustaka

Dalam menentukan judul penelitian, penulis melakukan

tinjauan dan merujuk pada beberapa penelitian yang telah

dilakukan, yaitu:

1. Artikel jurnal “Agama Dalam Konstruksi Media Massa; Studi

Terhadap Framing Kompas dan Republika Pada Berita

Terorisme”, Karya: Zakiyah, peneliti dari Balai Penelitian dan

Pengembangan Agama Semarang. Penelitian ini membahas

tentang framing yang dilakukan Kompas dan Republika

terhadap pemberitaan terorisme. Hasil dari penelitian tersebut

10

keduanya menyatakan secara jelas bahwa islam tidak terikat

dengan kegiatan terorisme. Persamaan penelitian ini dengan

penelitian yang ditulis oleh peneliti ialah sama-sama

membahas agama dalam konstruksi media dengan studi kasus

yang berbeda.

2. Skripsi berjudul “Konstruksi Isu Toleransi Agama Dalam

Media Online”, yang ditulis oleh Putri Husnul Aprillia,

mahasiswa Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini membahas tentang pembingkaian yang

dilakukan oleh Republika online, Kompas.com,

Tribunnews.com dan Detik.com mengenai pemaknaan

tentang toleransi agama. Hasilnya Republika Online sebagai

media yang dipelopori oleh komunitas muslim

mengkonstruksi toleransi agama berdasarkan nilai-nilai.

Berbeda dengan Kompas dan Tribunnews yang memaknai

toleransi agama berdasarkan konteks yang universal yang

merujuk kearah nilai-nilai keberagaman dan Hak Asasi

Manusia (HAM). Persamaan penelitian ini dengan penelitian

yang peneliti tulis adalah sama-sama menggunakan analisis

model Robert Entman, dengan isu yang berbeda.

3. Skripsi yang berjudul “Konstruksi Pemberitaan Stigma Anti-

China Pada Kasus Covid Di Kompas.com” yang ditulis oleh

Crusita Maharani Samsudin, mahasiswa Jurnalistik UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini membahas tentang

pembingkaian yang dilakukan oleh Kompas.com tentang

11

perlawanan terhadap stigma anti-China yang merebak sejak

adanya pandemi Covid-19. Persamaan penelitian ini dengan

penelitian yang peneliti tulis ialah sama-sama menggunakan

Robert Entman dalam membongkar makna di balik teks berita,

dengan isu yang berbeda.

4. Artikel Jurnal ”Kebebasan Beragama Sebagai Bagian dari

Hak Asasi Manusia” yang ditulis oleh Viktor H. Situmorang,

dari Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan, Badan

Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi

Manusia, Kementrian Hukum dan HAM Indonesia. Jurnal ini

membahas tentang penyebab terjadinya pelanggaran

kebebasan beragama yang terjadi di Indonesia. Hasil dari

pembahasan ini adalah sebagai sinyal untuk pemerintah agar

segera melakukan pembenahan dan evaluasi di sektor

penegakan hokum dan apartur pemerintahan untuk melakukan

pembinaan terhadap seluruh masyarakat mengenai pentingnya

sikap toleransi. Persamaan penelitian ini dengan penelitian

yang ditulis ialah sama-sama membahas isu kebebasan

beragama.

5. Artikel jurnal “Keputusan Seorang Perempuan Melakukan

Konversi Agama : Sebuah Analisis Konstruksionisme Sosial

(Life History Rahma)” yang ditulis oleh Ketut Dewi

Pramadiningtyas mahasiswa psikologi Universitas Surabaya.

Jurnal ini membahas tentang seorang perempuan Bernama

Rahma yang melakukan konversi agama dalam konteks

12

perkawinan. keberadaan budaya patriarkhi, kaum perempuan

sering menjadi korban penindasan oleh budaya patriarkhi,

bahkan seringkali perempuan kehilangan hak-hak nya dalam

memilih atau menentukan keyakinan-nya, agama misalnya.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat suatu

konstruksi yang diyakini oleh Rahma bahwa suami adalah

imam yang harus dipatuhi. Konstruksi tersebut muncul

akibat keberadaan budaya patriarkhi sehingga melakukan

konversi agama diyakini oleh Rahma adalah sebagai

bentuk obedience kaum perempuan kepada kaum laki-laki

saat akan menikah. Persamaan penelitian ini dengan penelitian

yang ditulis ialah sama-sama membahas tentang konversi

agama yang dilakukan oleh perempuan. Perbedaannya adalah

peneliti meneliti teks berita yang dikonstruksi media tentang

konversi agama yang dilakukan oleh Salmafina, dan Deddy

Corbuzier, sedangkan penelitian ini meneliti life history

seseorang.

6. Artikel Jurnal “Konstruksi Realitas dan Media Massa

(Analisis Framing Pemberitaan LGBT di Republika dan BBC

NewsModel Robert N. Entman).” Ditulis oleh Ardhina Pratiwi

mahasiswa pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Jurnal ini membahas tentang pembingkaian yang dilakukan

oleh Republika dan BBC News dalam memberitakan tentang

LGBT. Hasil dari penelitian ini adalah Republika selalu

mengedepankan ideologi agama islam dalam melakukan

13

frame atas berita terkait LGBT, sedangkan BBC News

memframing isu tersebut dengan netral, tidak memihak pelaku

LGBT ataupun tokoh agama. Persamaan penelitian ini yaitu

menggunakan metode analisis Robert N. Entman dalam

membongkar teks berita. Perbedaannya terletak pada isu yang

berbeda.

Setelah melihat tinjauan pustaka, maka riset saya ini ingin

mengembangkan penelitian tentang konstruksi pemberitaan

wacana konversi agama ditinjau dari perspektif HAM.

G. Metodologi Penelitian

1. Paradigma Penelitian

Paradigma merupakan perspektif riset yang digunakan

peneliti yang berisi bagaimana cara pandang peneliti melihat

realita, bagaimana mempelajari fenomena, cara-cara yang

digunakan dalam penelitian dan penginterpretasian temuan.7

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan paradigma

konstruktivis. Paradigma konstruktivis menganggap bahwa

realitas kehidupan sosial bukanlah realitas yang sebenarnya

akan tetapi realitas yang dibentuk dari hasil konstruksi.8

7 Muh Fitrah, Metodologi Penelitian; Penelitian Kualitatif, Tindakan

Kelas & Studi Kasus (Sukabumi: CV Jejak, 2017), hlm. 39. 8 Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa: Kekuatan

Pengaruh Media Massa, Iklan Televisi, dan Keputusan Konsumen Serta Kritik

Terhadap Peter L. Berger&Thomas Luckmann (Jakarta: Kencana, 2011), Cet.

II, hlm. 11.

14

2. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.

Kualitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang

mengungkap situasi sosial tertentu dengan mendeskripsikan

kenyataan secara benar, dibentuk oleh kata-kata berdasarkan

teknik pengumpulan dan analisis data yang relevan yang

diperoleh dari situasi yang alamiah. Peneliti melakukan analisis

data dengan memperkaya informasi, mencari hubungan,

membandingkan, menemukan pola atas dasar data aslinya.

3. Metode Penelitian

Metode deskriptif diartikan sebagai prosedur pemecahan

masalah yang diteliti dengan menggambarkan atau melukiskan

keadaan objek penelitian berdasarkan fakta-fakta objektivitas

yang tampak atau sebagaimana adanya (dassein). Peneliti ingin

melihat gambaran dan fenomena sosial yang terdapat dalam

pemberitaan konversi agama. Dalam usaha mendeskripsikan

fakta itu pada tahap pertama tertuju pada usaha mengemukakan

gejala-gejala secara lengkap di dalam aspek yang diteliti agar

jelas kondisinya.

4. Subjek dan Objek Penelitian

Dalam penelitian ini subjek penelitiannya adalah teks

pemberitaan konversi agama di media online Detik.com,

Suara.com, dan Tagar.id pada periode 2019 dengan dua belas

judul berita yaitu Sunan Kalijaga Akan Ajak Salmafina Kembali

15

Ke Islam (13 Juli 2019), Salmafina Pindah Agama, Sunan

Kalijaga Anggap Ujian Hijrah (14 Juli 2019), Alasan Terdalam

Deddy Corbuzier Mualaf (21 Juni 2019), Alasan Deddy

Corbuzier Mualaf Saat Bersama Sabrina (27 Juli 2019), Resmi

Jadi Mualaf, Gagahnya Deddy Pakai Peci (21 Juni 2019),

Sempat Nikah Beda Agama, Mantan Istri Tak Sangka Deddy

Corbuzier Mualaf (22 Juni), Kabar Pindah Agama, Sunan

Kalijaga Nyesel Pernah Menikahkan Salmafina (13 Juli 2019),

Intip Transformasi Salmafina Sunan Dari Berhijab Sampai

Pakai Kalung Salib (10 Juli 2019), Deddy Corbuzier, Menjadi

Muslim Bukan Karena Wanita (22 Juni 2019), Kronologi

Perjalanan Deddy Corbuzier Mualaf (19 Juni 2019), Salmafina

Sunan Pindah Agama, Serius atau Pelarian? (31 Juli 2019),

Kronologi Salmafina Hijrah Sampai Pindah Agama (15 Juli

2019). Sedangkan objek penelitiannya adalah pembingkaian

berita-berita konversi agama pada media online Detik.com,

Suara.com dan Tagar.id

Pemilihan media online Detik.com, Suara.com, dan

Tagar.id sebagai objek penelitian berdasarkan pantauan peneliti

yang menemukan di antara banyaknya media yang

memberitakan isu tersebut, ketiga media ini merupakan media

yang cukup intens memberitakan isu konversi agama yang

dilakukan oleh Deddy Corbuzier dan Salmafina dalam rentan

waktu 2019. Selain itu media Detik.com dan Suara.com

memilik rating pembaca yang cukup tinggi dalam situs

16

Alexa.com, Detik.com menempati peringkat ke-7 dengan traffic

web sebesar 28.20%, dan Suara.com menempati peringkat ke-

10 dengan traffic web sebesar 49.40%.9, dan untuk Tagar.id

mempunyai salah satu misi menjadi media yang memperkuat

persatuan dan toleransi dalam keberagamaan di Indonesia,

peneliti ingin melihat apakah misi tersebut sudah dijalankan

dengan baik oleh tagar.id atau belum.

5. Teknik Pengumpulan Data

Adapun Teknik pengumpulan data, peneliti menggunakan

cara-cara seperti:

a) Studi Dokumen

Peneliti mengamati teks pemberitaan mengenai konversi

agama yang dilakukan Deddy Corbuzier dan Salmafina pada

media online Detik.com, Suara.com, dan Tagar.id. Peneliti juga

mengumpulkan data berupa dokumen. Dokumen tersebut

berupa jurnal, artikel, buku-buku, rekaman hasil wawancara,

internet, dan seluruh bacaan-bacaan yang terkait dengan

penelitian.

b) Wawancara

Sebagai langkah dalam melengkapi data penelitian. Peneliti

melakukan wawancara kepada informan yang dianggap relevan

dengan substansi masalah dalam penelitian, yang menjadi key

9 https://www.alexa.com/topsites/countries/ID, diakses pada 24

Agustus 2021 pukul 21.11 WIB

17

Informan tersebut merupakan para praktisi media online, yaitu

Ristu Hanafi sebagai wartawan Detik.com, Fakhri sebagai

wartawan Suara.com, dan Hermawan sebagai redaktur

Tagar.id. Wartawan mempunyai peran penting dalam menulis

berita, dan Redaktur juga mempunyai peran penting dalam

proses mengemas suatu pemberitaan.

6. Metode Analisis

Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis

framing. Analisis framing digunakan untuk mengetahui

bagaimana realitias dibingkai oleh media. Ada dua esensi utama

dari analisis framing, Pertama, bagaimana peristiwa dimaknai.

Ini berhubungan dengan bagian mana yang diliput dan mana

yang tidak diliput. Kedua, bagaimana fakta ditulis. Aspek ini

berhubungan dengan pemakaian fakta, kalimat dan gambar

untuk mendukung gagasan.

Penulis menggunakan analisis framing model Robert

Entman. Entman melihat framing dalam dua dimensi besar:

seleksi isu dan penekanan atau penonjolan aspek-aspek tertentu

dari realitas/isu. Penonjolan adalah proses membuat informasi

menjadi lebih bermakna, lebih menarik, berarti, atau lebih

diingat oleh khalayak.10

10 Eriyanto, Analisis framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media

Media (Yogyakarta: LkiS Yogyakarta, 2011), Cet. VI, hlm. 221.

18

H. Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Berisi pendahuluan yang membahas mengenai latar

belakang, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat,

serta metodelogi penelitian.

BAB II : LANDASAN TEORI

Berisi teori dan kerangka konseptual yang berhubungan

dengan tema penelitian dalam proses penulisan.

BAB III : GAMBARAN UMUM

Bagian ini berisi tentang gambaran umum sejarah dan

profil dari Detik.com, Suara.com, dan Tagar.id,

BAB IV : TEMUAN DAN ANALISIS DATA

Berisi uraian penyajian data yang akan dianalisis di bab ini.

BAB V : PEMBAHASAN

Bagian ini berisi uraian yang mengaitkan latar belakang,

teori, dan rumusan teori baru dari penelitian.

BAB VI : PENUTUP

Berisi kesimpulan dari hasil penelitian, implikasi penelitian

dan saran untuk media tersebut.

19

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Konstruksi Realitas Media

Istilah konstruksi atas realitas sosial (social construction of

reality) menjadi terkenal sejak dikenalkan oleh Peter L. Berger

dan Thomas Luckmann lewat bukunya yang berjudul The

Social Construction of Reality: A Treatise in the Sociological of

Knowledge (1966). Buku ini menggambarkan proses sosial

melalui tindakan dan interaksinya, di mana individu

menciptakan secara terus menerus suatu realitas yang dimiliki

dan dialami bersama secara subyektif.11 Teori dan pendekatan

konstruksi sosial atas realitas terjadi secara simultan melalui

tiga proses sosial, yaitu eksternalisasi, obyektivasi, dan

internalisasi. Tiga proses ini terjadi antara individu satu dengan

individu lainnya dalam masyarakat. Terjadi secara alamiah

melalui bahasa dalam kehidupan sehari-hari.12

Pada kenyataannya konstruksi sosial atas realitas

berlangsung dengan lamban, membutuhkan waktu yang lama,

11 Burhan, Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa: Kekuatan

Pengaruh Media Massa, Iklan Televisi, dan Keputusan Konsumen Serta Kritik

Terhadap Peter L. Berger&Thomas Luckmann (Jakarta: Kencana, 2011) , Cet.

II, hlm. 13. 12Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa: Kekuatan

Pengaruh Media Massa, Iklan Televisi, dan Keputusan Konsumen Serta Kritik

Terhadap Peter L. Berger&Thomas Luckmann, hlm. 194.

20

bersifat spasial, dan berlangsung secara hierarkis-vertikal, di

mana konstruksi sosial berlangsung dari pimpinan kepada

bawahannya, orang tua kepada anaknya, kiai kepada santrinya,

guru kepada muridnya, anak-anak remaja kepada anak-anak

yang lebih muda, dan sebagainya.

Sifat dan kelebihan media massa telah memperbaiki

kelemahan proses konstruksi sosial atas realitas yang berjalan

lambat. Substansi “teori konstruksi sosial media massa” adalah

pada sirkulasi informasi yang cepat dan luas sehingga

konstruksi sosial berlangsung dengan sangat cepat dan

sebarannya merata. Realitas yang terkonstruksi itu juga

membentuk opini massa, massa cenderung apriori13 Dan masa

cenderung sinis. Konstruksi sosial media massa tidak bekerja

secara tiba-tiba, namun terbentuknya proses tersebut melalui

beberapa tahapan penting, yaitu :

a) Tahap menyiapkan materi konstruksi

Menyiapkan materi konstruksi sosial media massa

adalah tugas redaksi media, tugas itu didistribusikan

pada desk editor yang ada di setiap media. Masing-

masing media massa memiliki desk yang berbeda-beda

13 Apriori adalah pengetahuan yang ada sebelum bertemu dengan

pengalaman, atau dengan kata lain, sebuah istilah yang dipakai untuk

menjelaskan bahwa seseorang dapat berpikir dan memiliki asumsi tentang

segala sesuatu, sebelum bertemu dengan pengalaman dan akhirnya mengambil

kesimpulan.

21

sesuai dengan kebutuhan dan visi suatu media. Isu-isu

penting setiap hari menjadi fokus media massa.

Ada tiga hal penting dalam penyiapan materi

konstruksi sosial, yaitu:

1. Keberpihakan media massa kepada kapitalisme.

Sebagaimana yang sudah kita ketahui bersama,

bahwa saat ini hampir tidak ada lagi media yang

tidak dimiliki oleh kapitalis. Semua elemen media

massa, termasuk orang-orang media berpikir untuk

melayani kapitalisnya, ideologi mereka adalah

membuat media massa yang laku di masyarakat.

2. Keberpihakan semu kepada masyarakat. Bentuk

dari keberpihakan ini adalah bentuk empati, simpati

dan berbagai partisipasi kepada masyarakat, namun

ujung-ujungnya adalah juga untuk “menjual berita”

dan menaikkan rating untuk kepentingan kapitalis.

Contoh: mengekspos kesedihan dan air mata.

3. Keberpihakan kepada kepentingan umum. Bentuk

keberpihakan ini dalam arti yang sesungguhnya

sebenarnya adalah visi setiap media massa.

b) Tahap sebaran konstruksi

Prinsip dasar dari sebaran konstruksi sosial media

massa adalah semua informasi harus sampai pada

pemirsa atau pembaca secepatnya dan setepatnya

berdasarkan pada agenda media. Apa yang dianggap

22

penting oleh media, menjadi penting pula bagi pemirsa

atau pembaca.

c) Tahap pembentukan konstruksi realitas

1. Pembentukan konstruksi citra

Pembentukan ini adalah bangunan yang diinginkan

oleh tahap konstruksi. Di mana bangunan

konstruksi citra yang dibangun oleh media massa

terbentuk dalam dua model: (1) model good news;

adalah sebuah konstruksi yang cenderung

mengkonstruksi suatu pemberitaan sebagai

pemberitaan yang baik. Pada model ini objek

dikonstruksi sebagai sesuatu yang memiliki citra

baik sehingga terkesan lebih baik dari

sesungguhnya kebaikan yang ada pada objek itu

sendiri. (2) model bad news; adalah sebuah

konstruksi yang cenderung mengkonstruksi

kejelekan atau memberi citra buruk pada objek

pemberitaan sehingga terkesan lebih jelek, lebih

jahat, dan lebih buruk si objek pemberitaan itu.

d) Tahap konfirmasi

Konfirmasi adalah tahapan ketika media massa

maupun pembaca memberi argumentasi dan

23

akuntabilitas terhadap pilihannya untuk terlibat dalam

tahapan pembentukan konstruksi.14

B. Analisis Framing

1. Framing Media

Framing merupakan pendekatan untuk mengetahui

bagaimana cara pandang wartawan dalam menseleksi isu serta

menulis berita. Cara pandang yang digunakan oleh wartawan

menentukan fakta apa yang diambil, bagian mana yang

dihilangkan dan ditonjolkan, serta hendak dibawa ke mana

berita tersebut. Framing seperti yang dikatakan oleh Todd

Gitlin, adalah sebuah strategi bagaimana realitas/dunia

dibentuk dan disederhanakan sedemikian rupa untuk

ditampilkan kepada khalayak pembaca.15

Ada dua aspek yang terkandung dalam framing. Pertama,

memilih fakta atau realitas. Proses pemilihan fakta ini

didasarkan pada perspektif wartawan dalam memahami

sebuah peristiwa. Ada dua kemungkinan dalam memilih fakta,

yaitu fakta apa yang dipilih(include) dan fakta apa yang

dibuang(exclude).

Memilih fakta ini didasarkan pada asumsi, wartawan tidak

mungkin melihat peristiwa tanpa perspektif. Dalam memilih

14 Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa: Kekuatan

Pengaruh Media Massa, Iklan Televisi, dan Keputusan Konsumen Serta Kritik

Terhadap Peter L. Berger&Thomas Luckmann, hlm. 200. 15 Eriyanto, Analisis framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media

Media (Yogyakarta: LkiS Yogyakarta, 2011), Cet. VI, hlm. 67.

24

fakta ini selalu terkandung dua kemungkinan: apa yang

dipilih(included) dan apa yang dibuang (exluded). Bagian

mana yang ditekankan dalam realitas? Penekanan aspek

tertentu dilakukan dengan memilih angle pemberitaaan.

Memilih fakta tertentu dan melupakan fakta yang lainnya.

Intinya peristiwa dilihat dari sisi tertentu. Akibatnya,

pemahaman dan konstruksi atss suatu peristiwa bisa jadi

berbeda antara satu media dengan media yang lainnya.16

Kedua, menuliskan fakta. Proses ini berhubungan dengan

bagaimana fakta yang telah dipilih itu disajikan kepada

khalayak. Gagasan itu diungkapkan dengan kata, kalimat dan

proposisi apa, dengan bantuan aksentuasi foto dan gambar.

Bagaimana fakta tersebut ditekankan dengan pemakaian

perangkat tertentu: penempatan yang mencolok

(menempatkan di headline depan, atau bagian belakang),

pengulangan, pemakaian grafis untuk memperkuat

penonjolan, pemakaian label tertentu ketika menggambarkan

orang/peristiwa yang diberitakan, pemakaian kata yang

mencolok, dan sebagainya. Akibatnya, aspek tertentu yang

ditonjolkan menjadi menonjol, mendapatkan alokasi dan

perhatian yang besar dibandingkan aspek lainnya.

Semua aspek itu dipakai untuk membuat dimensi tertentu

dari konstruksi berita menjadi bermakna dan diingat oleh

16 Eriyanto, Analisis framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media

Media (Yogyakarta: LkiS Yogyakarta, 2011), Cet. VI, hlm. 81.

25

khalayak. Realitas yang mencolok mempunyai kemungkinan

lebih besar untuk diperhatikan dan mempengaruhi khalayak

dalam memahami suatu realitas.

Robert Entman merupakan salah seorang ahli yang

merumuskan dasar-dasar framing dari penelitian teks media.

Modelnya ini sering digunakan untuk mengetahui tentang

suatu realitas yang terjadi di lapangan dan bagaimana kita

menafsirkan realitas tersebut ke dalam konten.

We can define framing as the process of culling a few

elements of perceived reality and assembling a narrative

that highlights connections among them to promote a

particular interpretation. Fully developed frames typically

perform four functions: problem definition, causal

analysis, moral judgment, and remedy promotion17

Entman melihat framing ini dalam dua dimensi besar yaitu

“Seleksi isu” dan “Penekanan atau penonjolan aspek-aspek

realitas” tertentu. Hal ini dikarenakan dalam proses

konstruksi, masing-masing media cenderung untuk

menyeleksi isu dan menonjolkan isu dengan berbagai strategi

wacana yang dimilikinya. Penonjolan isu bisa dilakukan

dengan berbagai cara diantaranya adalah menempatkan isu

atau informasi tersebut menjadi lebih menonjol dibandingkan

dengan isu yang lain, serta melakukan pengangkatan isu

17 Robert Entman. Framing Bias : Media in the Distribution of

Power, Journal of Communication ISSN 0021-9916.

26

tersebut secara berulang kali agar dianggap penting dan

mudah diingat oleh khalayak.18

Analisis framing yang dikenalkan oleh Robert Entman

melihat pembingkaian sebagai metode penempatan informasi

dalam bentuk yang khas sehingga bisa menarik perhatian

khalayak akan isu, nilai, atau peristiwa yang ditampilkan

media massa.19

Tabel 2.1 Dimensi Framing Robert N. Entman

Seleksi Isu Aspek ini

berhubungan dengan

pemilihan fakta. Dari

berbagai realitas yang

kompleks dan beragam

itu, aspek mana yang

ditampilkan? Dan aspek

mana yang dikeluarkan

atau dibuang? Karena

tidak semua aspek akan

ditampilkan,

wartawanlah yang

18 Putri Husnul Aprilia, Konstruksi Isu Toleransi Agama dalam Media

Online, Skripsi FIDKOM UIN Jakarta, 2019, hal 32 19 Eriyanto, Analisis Framing. Konstruksi, Ideologi, dan Politik

Media, h. 220

27

memilih aspek tertentu

dari sebuah isu.

Penonjolan Aspek Aspek ini

berhubungan dengan

penulisan fakta. Ketika

aspek dari sebuah isu

telah dipilih, kemudian

bagaimana cara

wartawan menuliksan

aspek tersebut? Hal ini

berkaitan dengan

pemilihan kata, kalimat,

gambar, dan citra tertentu

untuk ditampilkan

kepada khalayak.

Secara lebih rinci dan konsisten, Entman menawarkan

sebuah cara untuk mengungkap the power of a

communication text. Entman menunjukan bahwa framing

pada dasarnya merujuk pada pemberitaan definisi,

penjelasan, evaluasi dan rekomendasi dalam suatu berita

untuk menekankan kerangka berpikir tertentu terhadap

peristiwa.

28

Tabel 2.2 Perangkat Framing Robert N.

Entman

Define Problems

(Pendefinisian masalah)

Bagaimana suatu

peristiwa/ isu dilihat?

Sebagai apa? Atau

sebagai masalah apa?

Diagnose Cause

(Memperkirakan

penyebab masalah)

Peristiwa itu dilihat

disebabkan oleh apa?

Apa dan siapa yang

dianggap sebagai

penyebab dari suatu

masalah?

Make Moral Judgement

(Memberi keputusan

moral)

Nilai moral apa yang

disajikan untuk

menjelaskan masalah?

Nilai moral apa yang

dipakai untuk

melegitimasi atau

mendelegitimasi suatu

tindakan?

Treatment

Recommendation

(Menekankan

penyelesaian)

Penyelesaian apa

yang ditawarkan untuk

mengatasi masalah

tersebut? Jalan apa yang

29

harus ditempuh untuk

mengatasi masalah?

Entman membagi framing kedalam empat elemen sebagai

berikut: Pertama, Define Problems (Pendefinisian masalah),

elemen ini merupakan bingkai utama yang menekankan

bagaimana peristiwa dimaknai secara berbeda oleh

wartawan, maka dari itu setiap wartawan pasti mempunyai

perspektif yang berbeda-beda.20

Kedua, Diagnose cause (memperkirakan penyebab

masalah), elemen ini digunakan untuk mengetahui siapa

yang dianggap sebagai pelaku dan korban dari suatu

peristiwa.21 Elemen ini bisa berupa (what) dan (who) artinya

bagaimana memahami peristiwa tersebut apa dan siapa yang

dianggap sebagai sumber masalah. Masalah yang dipahami

secara berbeda, maka penyebab masalahnya akan dipahami

secara berbeda juga.

Ketiga, Make moral judgement (Memberi keputusan

moral), Elemen ini merujuk pada nilai moral apa yang

dipakai untuk melegitimasi suatu tindakan dalam peristiwa

tersebut dengan mengedepankan nilai moral maka elemen ini

digunakan untuk membenarkan dan memberikan penilaian

20 Eriyanto, Analisis framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media

Media, h. 189. 21 Eriyanto, Analisis framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media

Media, h. 190.

30

atas peristiwa yang terjadi.22 Keempat, Treatment

recommendation (Menekankan penyelesaian), elemen ini

digunakan untuk menilai apakah yang akan dipilih wartawan

untuk menyelesaikan masalah. Jalan apa yang ditawarkan

dan harus ditempuh untuk mengatasi suatu masalah.23

2. Efek Framing

Media massa pada dasarnya adalah media diskusi publik

tentang suatu masalah yang melibatkan tiga pihak, yaitu:

wartawan, sumber berita, dan khalayak. Ketiga pihak itu

mendasarkan keterlibatannya pada peran sosial masing-

masing dan hubungan di antara mereka terbentuk melalui

operasionalisasi teks yang mereka konstruksi. Pendekatan

analisis framing memandang wacana berita sebagai

semacam arena perang simbolik antara pihak-pihak yang

berkepentingan dan pokok persoalan wacana. Masing-

masing menyajikan perspektif untuk memberikan

pemaknaan terhadap suatu persoalan agar diterima oleh

khalayak.

Media massa dilihat sebagai forum bertemunya pihak-

pihak dengan kepentingan, latar belakang, dan sudut

pandang yang berbeda-beda. Setiap pihak berusaha untuk

menonjolkan penafsiran, klaim atau argumentasinya yang

22 Eriyanto, Analisis framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media

Media, h. 191. 23Ibid.

31

berkaitan dengan persoalan yang diberitakan, dengan

bahasa-bahasa simbolik atau retorika tertentu.

Eriyanto dalam bukunya “Analisis Framing Konstruksi,

Ideologi, dan Politik Media” memaparkan dua efek framing

media massa, yaitu:

1. Mobilisasi massa

Framing mempunyai kekuatan dalam memobilisasi

massa, Karena framing dapat membentuk opini publik

akan suatu peristiwa. Dengan nilai-nilai yang

didistribusikan media dalam pemberitaan dapat

menimbulkan berbagai reaksi di masyarakat, seperti

bentuk dukungan atau penolakan masyarakat akan suatu

peristiwa.24

2. Menggiring khalayak pada ingatan tertentu

Dengan berbagai perangkat dan strateginya, media

massa juga memiliki peran dalam menafsirkan suatu isu

dan peristiwa yang terjadi di masyarakat. Hal inilah

yang mempengaruhi dan menggiring khalayak kedalam

penafsiran yang ditafsirkan dalam pembingkaian media

massa.25

24 Eriyanto, Analisis framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media

Media (Yogyakarta: LkiS Yogyakarta, 2011), Cet. VI, hlm. 169. 25 Eriyanto, Analisis framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media

Media, h. 177.

32

C. Media Online

Media Online merupakan media massa berbasis

teknologi internet yang mulai berkembang pada tahun

2000an. Hadirnya media online memudahkan masyarakat

dalam mendapatkan berita secara cepat dan bisa diakses

dengan mudah melalui smartphone kita masing-masing.

Kecepatan, aktualisasi, harga komunikasi, kapasitas, serta

efisensinya merupakan keunikan dan kelebihan tersendiri

yang dimiliki oleh media online. Kini, agar tidak tertinggal

jauh, berbagai media mulai melebarkan sayapnya dengan

membentuk edisi online untuk seluruh masyarakat.

Kehadiran media baru seperti media online sebenarnya

bukan untuk menghapuskan media tradisional, namun

meningkatkan intensitasnya. Teori konvergensi

menyatakan bahwa perkembangan bentuk media akan terus

berkembang dari awal siklus penemuannya. Setiap model

media baru tersebut merupakan perpanjangan atau evolusi

dari model-model terdahulu. Internet merupakan medium

baru yang mengkonvergensikan seluruh karakteristik dari

bentuk-bentuk terdahulu. Karena itu, hal yang berubah

hanya terdapat pada model produksi dan perangkat yang

digunakan, tetapi tidak menghilangkan substansi pada

media itu sendiri.26

26 Putri Husnul Aprilia, Konstruksi Isu Toleransi Agama dalam Media

Online, Skripsi FIDKOM UIN Jakarta, 2019, hal 40

33

Paul Levinson dalam bukunya yang berjudul New

Media menyebutkan setidknya terdapat 4 layanan yang

dapat dikategorikan dalam new media atau media online,

yaiut:

1. Website, merupakan situs online yang menyediakan

berbagai macam berita atau informasi dalam bentuk

halaman web yang saling tergabung di sebuah

domain atau URL.

2. Media sosial seperti facebook, twitter, instagram

dan sebagainya merupakan tempat berbagi

informasi dan tempat melakukan komunikasi

melalui fitur Chat yang tersedia.

3. Platform seperti Youtube memungkinkan

penggunanya mendapat informasi dan menikmati

hiburan dengan video.

4. Blog merupakan layanan atau tempat bagi

seseorang untuk berbagi informasi, menceritakan

pengalaman-pengalaman pribadi, atau tempat

berbagi ilmu. Seringkali blog dijadikan tempat

referensi dalam mencari informasi.

Kini hampir seluruh perusahaan media sudah

menerapkan bentuk media cyber. Mereka hadir dalam

berbagai bentuk dengan sejumlah fitur interaktif yang

membuat para pembaca bisa turut berkomentar dalam

34

berita tersebu t dan isinya diupdate lebih sering dari pada

medium sebelumnya.

D. Berita

Berita berasal dari bahasa sansekerta yakni vrit, vritta

yang berarti ada atau kejadian yang telah terjadi. Bahkan

dalam bahasa inggris, news secara etimologis berasal dari

kata baru (new). Dapat diartikan bahwa berita merupakan

sebuah peristiwa atau hal baru yang terjadi.27 Menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka,

‘Berita’ merupakan “Laporan mengenai kejadian atau

peristiwa yang hangat”. Terdapat beberapa ahli yang

mendefinisikan ‘Berita’yakni antara lain:

Dr. Willard C. Bleyer mendefinisikan berita sebagai

sesuatu yang baru yang dipilih wartawan untuk dimuat

dalam surat kabar dan dapat menarik perhatian bagi para

pembaca. Lain halnya dengan J.B Wahyudi yang

mendefinisikan berita sebagai laporan tentang peristiwa

atau pendapat yang memiliki nilai penting dan menarik

bagi sebagian khalayak, masih baru dan dipublikasikan

secara luas melalui media massa. Peristiwa tidak dapat

disebut berita, apabila tidak dipublikasikan secara periodik

pada media massa.

27 Esa Fikroh, Analisis Framing Pemberitaan Tentang Kebijakan

Mentri Hukum dan Ham Yassona Laoly Bebaskan Narapidana di Tengah

Wabah Covid-19 Pada Media Tempo.co, Skripsi FIDKOM UIN Jakarta, 2020,

hal 37

35

Sedangkan para wartawan memaknai news sebagai

asal dari kata North(utara), East(timur), West(barat),

South(selatan). Maksudnya ialah bahwa sumber berita dan

informasi berasal dari empat arah mata angin atau bisa

diperoleh dari mana saja, selama masih mengandung

unsur-unsur berita didalamnya.28

Dapat disimpulkan bahwa berita (news) merupakan

suatu informasi yang memiiki nila penting untuk

disebarkan atau disajikan kepada masyarakat. Menurut

Brian S Brooks et al., dalam News Reporting and editing

(dalam Sumandiria 2006) berita yang dikatakan layak atau

berkualitas memiliki 10 nilai berita, diantaranya adalah:

a. Aktual (timelines)

Berita yang baru saja terjadi atau sedang terjadi.

b. Keluarbiasaan (unussualness)

Berita merupakan suatu hal yang luar biasa, bisa

merupakan hal yang langka atau menakjubkan di

luar nalar.

c. Akibat (impact)

Berita yang memiliki dampak atau pengaruh bagi

orang banyak.

28 Salsabila Azhar, Pengaruh Terpaan Pemberitaan Terorisme di

Media Online Terhadap Perepsi Mahasiswa Pada Pakaian Syar’i, Skripsi

FIDKOM UIN Jakarta, 2019, hal 14

36

d. Kedekatan (proximity)

Berita yang merupakan sebuah peristiwa yang dekat

bagi khalayak, baik secara geografis ataupun

psikologis.

e. Informasi (information)

Berita merupakan sumber informasi, menurut

Wilbur Schram, informasi adalah sesuatu hal yang

bisa menghilangkan ketidakpastian.

f. Konflik (conflict)

Berita yang menyebarkan tentang dua pihak yang

saling berseteru dan menimbulkan efek yang

membekas di khalayak.

g. Orang penting (Public Figure)

Berita tentang orang-orang penting yang banyak

dikenali orang banyak, seperti pemerintah, artis,

influencer, dan lain-lain, sehingga pemberitaan

mengenai dirinya akan menjadi perhatian bagi

banyak orang.

h. Kejutan (Surprising)

Berita merupakan suatu kejutan, datangnya tiba-

tiba di luar dugaan yang sebelumnya dianggap tidak

mungkin terjadi.

i. Ketertarikan manusiawi (human interest)

37

Berita merupakan informasi yang menggetarkan

hati, menguras perasaan dan mengusik jiwa

manusia. Disajikan sangat menyentuh tentang

seorang yang biasa dalam kehidupan yang luar

biasa.

j. Seks (sex)

Berita merupakan informasi seputar sek, biasanya

yang informasi terkait dengan gender, seperti

perempuan-perempuan yang menginspirasi, dan

lain-lain.

Nilai berita (news value) merupakan sebuah acuan untuk

menilai layak atau tidaknya suatu kejadian diangkat

menjadi sebuah berita, reporter harus melihat dan

mempertimbangkan unsur-unsur yang telah disebutkan di

atas.29 Selain nilai berita, yang perlu diperhatikan oleh

wartawan adalah unsur kelayakan berita. Mengacu pada

Kode Etik Jurnalistik Wartawan Indonesia:

[W]artawan Indonesia menyajikan berita secara

berimbang dan adil, mengutamakan kecermatan dan

ketepatan, serta tidak mencampurkan fakta dan opini.

Tulisan berisi interpretasi dan opini wartawan agar

disajikan dengan menggunakan nama jelas penulisnya.30

29 J.b wahyudi, Dasar-dasar Jurnalistik Radio dan Televisi (Jakarta:

Pustaka Utama Grafiti, 1996), hlm 28. 30 Hikmat Kusumaningrat & Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik

Teori dan Praktik (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), hlm 47.

38

Ketentuan yang ada pada Kode Etik Jurnalistik itu

menjadi jelas bahwa berita harus cermat dan tepat, dalam

bahasa jurnalistik harus akurat. Selain cermat dan tepat,

berita juga harus lengkap (complete), adil (fair) dan

beirimbang (balanced). Kemudian berita harus tidak

mencampurkan fakta dan opini sendiri atau dalam bahasa

akademis disebut Objektif.

E. Konversi Agama

1. Pengertian Konversi Agama

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata konversi

diartikan sebagai perubahan dari satu sistem pengetahuan

ke sistem yang lain, perubahan pemikiran, bentuk, rupa ke

perubahan yang lainnya.31 Sedangkan agama dapat

diartikan sebagai ajaran, sistem yang mengatur tata

keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan

Yang Maha Kuasa.

Konversi agama menurut etimologi konversi berasal

dari kata latin “conversio” yang berarti: tobat, pindah,

berubah(agama). Selanjutnya kata tersebut dipakai dalam

bahasa inggris ‘conversion’ yang mengandung pengertian:

berubah dari suatu keadaan, atau dari suatu agama ke

agama lain. Berdasarkan kata tersebut dapat disimpulkan

bahwa konversi agama mengandung pengertian: bertobat,

31 http;//www.kbbi.web.id/konversi “Konversi” diakses pada 04

Maret 2021 pukul 23.30 WIB.

39

berubah agama, beerbalik pendirian terhadap ajaran agama

atau masuk ke dalam agama lain.32

Pengertian konversi agama menurut terminologi. Max

Heirich mengatakan bahwa konversi agama adalah suatu

tindakan di mana seseorang atau sekelompok orang masuk

atau berpindah ke suatu sistem kepercayaan atau perilaku

yang berlawanan dengan kepercayaan sebelumnya.33

Konversi agama menyangkut perubahan batin seseorang

secara mendasar. Proses konversi agama dapat

diumpamakan seperti proses pemugaran sebuah gedung,

bangunan lama dibongkar dan pada tempat yang sama

didirikan bangunan baru yang lain, sangat berbeda dari

bangunan sebelumnya.34

Konversi agama mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

- Adanya perubahan cara pandang dan keyakinan

seseorang pada agama yang dianut sebelumnya

- Perubahan yang terjadi bisa dipengaruhi oleh

lingkungan, sehingga beberapa perubahan dapat

terjadi secara berproses atau secara mendadak

- Perubahan tersebut tidak hanya berlaku bagi

perpindahan kepercayaan dari suatu agama ke

32 Ramayulis, Psikologi agama (Jakarta: Kalam Mulia, 2016), Cet.

XI, hlm. 80. 33 Ramayulis, Psikologi agama, hlm. 80. 34 Ibid.

40

agama lain, tetapi juga termasuk pada perubahan

pandangan terhadap agama yang dianutnya sendiri

- Selain faktor kejiwaan dan lingkugan, perubahaan

itu pula bisa disebabkan oleh petunjuk dari Yang

Maha Kuasa.35

Menurut Max Heirich, sebagaimana dikutip oleh D.

Hendro Puspito, bahwa yang mempengaruhi konversi

agama ada empat, yaitu:

a. Pengaruh Illahi; menurut kalangan ahli teologi,

pengaruh illahi sangat menentukan terjadinya konversi

agama. Tanpa adanya pengaruh dari illahi, manusia

tidak akan sanggup untuk menerima keyakinan yang

baru. Sehingga bantuan dari illahi ini sangat diperlukan

untuk menentukan seseorang akan mengalami

konversi agama atau tidak. Manakala hidayah telah

menembus kalbu seseorang tidak akan ada yang

mampu menghalangi, tidak ada gunung yang tinggi,

tidak ada jurang yang dalam. Semuanya akan mudah

dan tenang jika sang Illah telah berkehendak, seperti

firman Allah SWT dalam QS Al-Fathir ayat 8 dan QS

Al-Baqarah ayat 272:

35 Mukti Ali, Agama Dalam Pergumulan Masyarakat Kontemporer

(Yogyakarta: Tiara Wacana, 1997), hlm 30.

41

Artinya: Maka sesungguhnya Allah menyesatkan

siapa yang dikehendaki-Nya dan menunjuki siapa

yang dikehendaki-Nya. (QS. Fathir: 8)

Artinya: Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka

mendapat petunjuk, akan tetapi Allah lah yang

memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang

dikehendakinya. (QS. al-Baqarah: 272).

b. Pembebasan dari tekanan batin; permasalahan batin

yang tak kunjung terselesaikan juga menjadi faktor

seseorang melakukan konversi agama. Dengan kata

lain, seseorang berpindah agama dari agama yang

dahulu ke agama yang lainnya karena dianggap agama

yang baru bisa memberi ketenangan dan kedamaian

batin. Maka dari itu, seseorang yang mengalami

tekanan batin akan mudah tersugesti atau terpengaruh

oleh orang lain, sehingga mudah mengalami konversi

agama.

c. Pengaruh sosial; Pengaruh sosial sangat berpengaruh

dalam terjadinya konversi agama. Diantaranya adalah:

42

(1) Pengaruh pergaulan antar pribadi, (2) Mendapat

anjuran dari saaudara atau teman, (3)Menghadiri acara

keagamaan atau kebaktian, (4) Menjalin hubungan

baik dengan pemimpin agama tertentu.36

d. Suasana pendidikan; pendidikan mempunyai peranan

penting dalam terbentuknya jiwa keagamaan.

Contohnya seperti anak disekolahkan di tempat yang

mayoritas pemeluk muslim.

2. Konversi Agama Menurut HAM

Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan suatu konsep

etika politik modern dengan gagasan pokok penghargaan

dan penghormatan terhadap manusia dan kemanusiaan.

Gagasan ini membawa kepada sebuah tuntutan moral

tentang bagaimana seharusnya manusia memperlakukan

sesama manusia. Tuntutan moral tersebut sejatinya

merupakan ajaran inti dari semua agama. Sebab, semua

agama mengajarkan kebaikan, pentingnya penghargaan

dan penghormatan terhadap manusia, tanpa ada pembedaan

dan diskriminasi. Tuntutan moral itu diperlukan, terutama

dalam melindungi seseorang atau suatu kelompok yang

lemah dari tindakan dzalim dan semena-mena yang

biasanya datang dari mereka yang kuat dan berkuasa.

36Illahi Kurnia, Jamaluddin, Suja’i. Konversi Agama Kajian Teoritis

dan Empiris terhadap Fenomena, Faktor, dan Dampak Sosial di

Minangkabau. (Inetegensi Media; Malang, 2017) hlm 16.

43

Karena itu, esensi dari konsep hak asasi manusia adalah

penghormatan kepada semua manusia tanpa terkecuali,

serta pengakuan terhadap martabat manusia sebagai

makhluk mulia di muka bumi ini.

Konsep HAM menempatkan manusia sebagai subyek,

bukan obyek dan memandang manusia sebagai makhluk

yang dihargai dan dihormati tanpa membedakan ras, warna

kulit, jenis kelamin, gender, suku bangsa, bahasa maupun

agamanya. Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia

(DUHAM) yang diumumkan secara sah oleh PBB pada

tahun 1948 mengandung empat hak pokok, yaitu:

1. Hak individual

2. Hak kolektif

3. Hak sipil dan politik

4. Hak ekonomi, sosial, dan budaya

Hak kebebasan beragama masuk ke dalam hak sipil

dan politik. Prinsip kebebasan beragama dan berkeyakinan

dalam dokumen HAM Internasional disebutkan pada pasal

18:

”Setiap orang berhak atas kemerdekaan berfikir,

hati nurani dan agama; dalam hal ini mencakup

kebebabasan untuk berganti agama atau

kepercayaannya dengan cara mengajarkannya,

44

melakukannya, beribadat dan mentaatinya, baik

sendiri maupun bersama-sama dengan orang lain.”37

Hak kebebasan beragama dinyatakan pula secara lebih

rinci dalam Kovenan Internasional Tentang Hak-Hak Sipil

dan Politik pasal 18. Kovenan ini telah diratifikasi

pemerintah Indonesia melalui UU No. 12 Tahun 2005,

isinya sebagai berikut: (1) Setiap orang berhak atas

kebebasan berfikir, berkeyakinan dan beragama. Hak ini

mencakup kebebasan untuk menganut atau menerima suatu

agama atau kepercayaan atas pilihannya sendiri, dan

kebebasan, baik secara individu maupun kelompok, di

tempat umum atau tertutup, untuk menjalankan

kepercayaammua dalam kegiatan ibadah, ketaatan,

pengamalan, dan pengajaran; (2) Tidak seorang pun boleh

dipaksa sehingga menganggu kebebasannya untuk

menganut atau menerimas uatu agama atau kepercayaan

sesuai pilihannya.

DUHAM menyebut istilah basic human right (hak-hak

dasar manusia), yaitu hak asasi manusia yang paling

mendasar dan dikategorikan sebagai hak yang paling

penting untuk diproritaskan. Mencakup hak hidup, hak atas

pangan, pelayanan medis, kebebasan dari penyiksaan, dan

kebebasan beragama. Hak kebebasan beragama bersifat

37Komnas Ham, “Deklarasi Universal Hak-Hak Asasi Manusia”

(https://www.komnasham.go.id/files/14752 , diakses pada 22 September 2020,

pukul 02.40)

45

mutlak dan tergolong sebagai hak yang non-derogable.

Artinya, hak yang secara spesifik dinyatakan dalam

perjanjian hak asasi manusia sebagai hakyang tidak bisa

ditangguhkan pemenuhannya oleh negara dalam situasi dan

kondisi apapun, termasuk selama dalam keadaan bahaya.

Hak ini dipandang sebagai hak paling utama dari hak

asasi manusia. Hak-hak ini harus dilaksanakan dan harus

dihormati oleh negara dalam keadaan apapun dan dalam

situasi bagaimanapun. Akan tetapi, kebebasan seperti

berdakwah atau menyebarkan agama, membangun rumah

ibadah digolongkan dalam kebebasan bertindak.

Kebebasan beragama dalam bentuk ini diperbolehkan

untuk dibatasi dan bersifat bisa diatur atau ditangguhkan

pelaksanaannya namun tetap diatur berdasarkan undang-

undang.38

Ada beberapa perangkat atau instasi pemerintah yang

bertanggung jawab mengenai penegakan hukum hak asasi

manusia yang ada di Indonesia, diantaranya adalah Komisi

Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), disebutkan

dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak

Asasi Manusia dalam Bab 1 Pasal 1 angka 7 yang tertulis

“Komisi Nasional Hak Asasi Manusia yang selanjutnya

38 Siti, Musdah Mulia. Hak Asasi Manusia dan Kebebasan

Beragama. (Jakarta: Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, 2007)

46

disebut Komnas HAM adalah lembaga mandiri yang

kedudukannya setingkat dengan lembaga negara lainnya

yang befungsi melaksanakan pengkajian, penelitian,

penyuluhan, pemantauan serta mediasi hak asasi manusia”.

Instansi atau lembaga pemerintah selanjutnya yang

memiliki tugas dan fungsi yang berkaitan dengan hak asasi

manusia ialah Pengadilan HAM. Hal tersebut tertulis pada

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 Pasal 1 angka 3

yang berbunyi “Pengadilan HAM adalah pengadilan

khusus terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang

berat”. Selanjutnya kasus-kasus yang termasuk kedalam

pelanggaran HAM diterangkan dalam Undang-Undang

Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi

Manusia Pasal 9 huruf H yang berbunyi “Penganiayaan

terhadap suatu kelompok tertentu atau perkumpulan yang

didasari atas persamaan etnis, ras kebangsaan, budaya, dan

agama atau alasan lain yang telah diakui secara universal

sebagai hal yang dilarang menurut hokum internasional”.39

Namun hal tersebut sering bertolak belakang dengan

kenyataan yang ada saat ini di Indonesia. Sebagai contoh

penelitian yang dilakukan oleh Komnas HAM dari Desk

39 Viktor H Situmorang. Kebebasan Beragama Sebagai Bagian dari

Hak Asasi Manusia. (Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan, Badan

Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kementrian

Hukum dan HAM Indonesia, 2019)

47

KBB(Kebebasan Agama dan Berkeyakian) pada tahun

2017, menemukan bahwa salah satu penyebab utama sering

lahirnya kebijakan yang melanggar hak atas KBB adalah

kuatnya tekanan dari kelompok intoleran yang tidak

menghendaki keberadaan kelompok atau identitas

keyakinan tertentu untuk hidup bersama.40

Kebebasan beragama mencakup pula pada kebebasan

untuk berpindah agama, artinya berpindah pilihan dari satu

agama tertentu ke agama lain. Setiap warga negara berhak

untuk memilih agama yang diyakininya dapat membawa

kepada keselamatan dunia dan akhirat. Karena itu,

berpindah agama seharusnya dipahami oleh masyarakat

Indonesia sebagai sebuah proses pencarian atau penemuan

kesadaran baru dalam beragama. Anehnya, sikap umum

masyarakat terhadap orang-orang yang pindah agama tidak

konsisten, dan cenderung diskriminatif.

Sebab, jika seseorang itu berpindah ke dalam agama

yang kita anut, kita cenderung menerimanya dengan

sukacita atau bahkan merayakannya. Sebaliknya, jika

seseorang itu berpindah dari agama kita ke agama lainnya,

kita cenderung marah dan memandang pelakunya sebagai

murtad, kafir, musyrik dan sebagainya. Hal ini sangat

tidak adil, bagaimana mungkin kita dapat menerima

40 Viktor H Situmorang. Kebebasan Beragama Sebagai Bagian dari

Hak Asasi Manusia, hlm. 62.

48

perpindahan seseorang ke dalam agama kita jika kita

menolak hal yang sama pada perpindahan yang berbeda.

49

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Profil Detik.Com

Detik.com merupakan portal berita online terpopuler,

menurut ranking count Alexa.com, Detik.com menempati

urutan kedua sebagai media yang paling banyak dikunjungi

oleh pengguna internet. Pada awal kemunculannya tahun

1998, detik.com didirikan oleh beberapa praktisi media

seperti Budiono Darsono, Yayan Sopyan, Abdul Rahman,

dan Didi Nugrahadi, mereka semua adalah mantan

wartawan dari media yang cukup besar. Dahulu hanya

mempunyai pengunjung sebanyak 30.000 hitz (ukuran

jumlah pengunjung ke sebuah situs) dengan jumlah 2500

user, sekarang menjadi lebih dari 3 juta hitz perharinya.

Perkembangannya yang pesat ini dikarenakan detik.com

mempunyai keunggulan dalam penyajian berita-berita

terbaru atau berita breaking news paling terupdate.

Awalnya media ini hanya berfokus pada berita-berita

politik, ekonomi dan teknologi informasi saja, namun

setelah suasana perpolitikan Indonesia mulai mereda dan

ekonomi Indonesia mulai membaik, detik.com mulai

melebarkan sayapnya dengan menyajikan berita-berita

hiburan dan olahraga. Saat ini detik.com mempunyai

berbagai macam situs konten seperti detikhealth, detikfood,

50

detikfinance, detiknews, detikhot, detikX, 20detik,

detikNet, detiksport, detikfoto, detikoto, dan detikTravel.

Pada agustus tahun 2011 detik.com resmi berdiri di

bawah naungan perusahaan CT Corp atau Trans Corp milik

Chairil Tanjung, ia membeli seluruh saham detikcom

dengan nilai US$60 juta atau Rp 521-540 miliar. Sebelum

diakuisisi oleh CT Corp, saham detikcom dimiliki oleh

Agranet Tiger Investment dan Mitsui & Co. Agranet

memiliki 59% saham di detikcom, dan sisanya dimiliki

oleh Tiger 39%, dan Mitsui 2%.41

Saat ini detik.com mempunyai visi dan misi untuk

menjadi tujuan utama bagi orang Indonesia agar bisa

mendapatkan konten dan layanan digital, baik melalui

internet maupun seluler, detik.com juga memilik slogan

“Kenapa tunggu besok kalau detik ini juga anda sudah tahu

informasi”.

B. Profil Suara.Com

Suara.com merupakan portal berita media online yang

berdiri pada 11 maret 2014 di bawah naungan PT. Arkadia

Digital Media. Pada tahun 2019 Suara.com telah

berkembang pesat karena berhasil memasuki jaringan

media internasional pemeriksa fakta yang diverifikasi dan

41 https://id.wikipedia.org/wiki/Detik.com “Wikipedia Ensiklopedia

Bebas, Detik.com” diunduh tanggal 02 febuari 2021

51

diakui oleh Internationa Fact-Checking Network (IFCN)

bersama dengan dua puluh media lainnya.

Menurut Alexa.com media ini juga masuk ke dalam

peringkat 12 sebagai situs portal berita online yang paling

banyak dikunjungi. Suara.com juga telah memiliki

beberapa penghargaan seperti pemenang penulisan MH

Thamrin Award, media peduli isu perempuan dan Anak,

serta sejumlah penghargaan karya fotografi lainnya.42

Dalam pemberitaannya suara.com mengusung slogan

“jujur, berimbang, independen”, serta mempunyai motto

“Tanpa Suara Beda Artinya”.

Suara.com memiliki berbagai macam rubrik

diantaranya adalah bisnis, bola, olahraga, lifestyle,

entertainment, otomotif, teknologi, serta kesehatan.

Suara.com juga merupakan induk bagi 20 suara network

yang tersebar di berbagai wilayah. Meski terbilang anyar,

media ini mampu bersaing dengan media-media lainnya

karena bantuan dari para karyawannya yang sangat

berpengalaman.43

42 http//www.wikipedia.com/suara.com “Sejarah Suara.com”

diunduh tanggal 02 febuari 2021 43 https://www.suara.com/pages/tentangkami “Tentang Suara”

diunduh pada 02 febuari 2021

52

C. Profil Tagar.Id

Tagar news merupakan media berita online nasional

yang resmi berganti nama pada 11 Januari 2017 di bawah

naungan PT. Tagar Hexa Utama. Sebelumnya pada 30

November 2013 media ini bernama Baranews.co yang

merupakan singkatan dari Barisan Relawan Jokowi

Presiden (Bara JP) didedikasikan untuk mendorong

perubahan Indonesia, juga untuk mendukung pasangan

Jokowi-Jusuf Kalla. Didirikan oleh Sihol Manulang, Utje J

patty, Viktor Sirait, dan yang lainnya, kemudian

baranews.co disempurnakan menjadi tagar.id, dengan

Viktor Sirait yang menjabat sebagai CEO.

Setelah beberapa perubahan yang dilakukan oleh

jajaran direksi, tagar.id berhasil diterima oleh market,

dengan pembaca (pageview) sebanyak 315.000 perbulan.

Pada tahun 2018 perkembangan semakin dikembangkan

dengan dibantu penggunaan sektor digital, membuat

jumlah pageview tagar.id terus meningkat menjadi

1.200.000/bulan. Setelah itu pada tahun 2019 tagar.id

semakin dikenal dengan berhasil masuk kedalam 100 besar

peringkat Alexa.com, dengan jumlah pageview sebanyak

17.000.000/bulan. Sebuah perubahan yang cukup

signifikan bagi sebuah portal berita online yang masih

seumur jagung.

53

Visi media ini adalah menjadi media acuan serta

referensi masyarakat Indonesia dalam mencari informasi,

menjadi media papan atas dan masuk ke dalam 10 media

terpopuler, dan menjadi media dengan profit yang

menguntungkan. Sedangkan misi media ini adalah menjadi

media yang mencerdaskan, professional, berkualitas

dengan mengedepankan fakta daripada kecepatan

publikasi, dan menjadi media yang memperkuat persatuan

dan toleransi dalam keberagamaan di Indonesia.44

44 https://www.tagar.id/tentang-kami/ “Tentang Kami” diunduh pada

02 febuari 2021

54

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISA DATA

A. Analisis Framing Robert Entman Detik.com

Tabel 4.1 “Alasan Terdalam Deddy Corbuzier

Mualaf”

Penulis : Ristu Hanafi

13 Juli 2019

Elemen Framing Teks Berita

Define Problem Deddy Corbuzier

akhirnya sah memeluk agama Islam.

Deddy memulai proses mualaf dengan

membaca dua kalimat syahadat di

Masjid Al Mbejaji, Ponpes Ora Aji,

Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa

Yogyakarta (DIY).

Causal

Interpretation

Kalau ditanya kenapa memilih Islam,

lanjut Deddy, salah satunya karena dia

mendapatkan bimbingan dari beberapa

orang yang tepat.

"Salah satunya adalah Gus Miftah,"

ucapnya.

55

Make Moral

Judgement

“Beliau sedang puasa datang ke rumah

saya, saya dibawakan makanan.

Walaupun saya sambil makan, dia

sambil ngomel,” ujar Deddy sambil

tertawa berbarengan dengan Gus

Miftah.”

"Terus jadi tidak ada keterbatasan, itu

yang saya takuti tentang agama

tersebut, dan mulai perlahan-lahan

saya melihat oh... ini indah," sambung

Deddy

Treatment

Recommendation

Deddy pun menepis anggapan bahwa

dia memeluk Islam karena ingin

menikah. Dia menegaskan, baginya

agama tidak mungkin buat mainan.

Problem Identification (Pendefinisian masalah),

merupakan elemen pertama dari analisis framing Robert Entman.

Elemen ini melihat bagaimana cara wartawan dalam memahami

sebuah peristiwa. Dalam pemberitaan ini Detik.com menuliskan

tentang Deddy Corbuzier yang telah berpindah agama, prosesi

tersebut berlangsung dengan lancer bahkan Detik.com menggelar

prosesi tersebut secara live. Hal ini terlihat dari penggalan teks

berita sebagai berikut:

56

“Deddy Corbuzier akhirnya sah memeluk agama Islam.

Deddy memulai proses mualaf dengan membaca dua

kalimat syahadat di Masjid Al Mbejaji, Ponpes Ora Aji,

Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).”45

Dengan penggunaan kata “akhirnya”, Detik

memperlihatkan bahwa acara prosesi pindah agama ini memiliki

makna seperti telah dinanti-nantikan oleh banyak pihak. Selain

itu Detik.com juga menuliskan tanggapan juga alasan Deddy

melakukan konversi agama ke agama Islam. Hal ini terlihat dari

pilihan headline yang digunakan oleh Detik.com yang

menggambarkan bahwa pemberitaan ini dikhususkan untuk

mengungkap alasan Deddy berpindah agama.

"Kenapa saya mau? Saya melihat agama ini seperti pisau

bisa positif bisa negatif. Saya ketemu orang yang tepat

untuk berdialog tanpa memaksa mengajak berdialog,

memberikan keterangan yang membuang hal-hal negatif

yang selama ini ada di image kita," kata Deddy, seusai

mengucap dua kalimat syahadat di Pondok Pesantren Ora

Aji, Jumat (21/6/2019).”46

Dalam penggalan teks di atas, Deddy menggambarkan

toleransi hangat yang ia rasakan ketika berbincang bersama

dengan orang yang ia nilai tepat dalam merepresentasikan agama

Islam dengan sangat baik, sehingga pikiran negatifnya tentang

Islam selama ini, hilang begitu saja. Pada pemberitaan ini tentu

saja yang dipilih menjadi narasumber adalah Deddy Corbuzier

45 Ristu Hanafi, “Alasan Terdalam Deddy Corbuzier Putuskan

Mualaf” diunduh pada 25 Maret 2021, dari https://hot.detik.com/celeb/d-

4595122/alasan-terdalam-deddy-corbuzier-putuskan-mualaf 46 Ibid

57

sendiri karena ia merupakan objek dari pemberitaan tersebut, ia

mempunyai ruang untuk menyatakan berbagai pendapatnya

tentang agama yang baru dianutnya pada teks berita ini.

Causal Interpretation (Memperkirakan Sumber Masalah)

pada elemen ini wartawan mengidentifikasi siapa dan apa yang

menjadi sumber masalah dalam suatu peristiwa. Dalam

pemberitaan ini Detik melihat bahwa toleransi yang terjadi antara

Gus Miftah dangan Deddy membuka matanya tentang Islam yang

sesungguhnya. Hal tersebut merupakan salah satu alasan Deddy

memilih Islam. Seperti yang terlihat dalam penggalan teks

berikut:

“Kalau ditanya kenapa memilih Islam, lanjut Deddy, salah

satunya karena dia mendapatkan bimbingan dari beberapa

orang yang tepat. "Salah satunya adalah Gus Miftah,"

ucapnya.“47

Dalam teks tersebut Deddy Corbuzier menyebutkan bahwa

alasan ia memilih Islam karena ia mendapatkan bimbingan dari

orang yang tepat, salah satunya yang ia terus sebutkan adalah Gus

Miftah. Ia mengaku bahwa yang ia pikirkan tentang islam selama

ini adalah agama yang keras, namun Deddy tidak melihat itu

semua dari sosok Gus Miftah, guru yang membimbingnya selama

delapan bulan terakhir.

Make Moral Judgement (Penilaian Moral) Elemen ini

digunakan untuk membenarkan argumentasi dari pendefinisian

47 Ibid

58

masalah, pada elemen ini Deddy menceritakan salah satu

aktivitas yang menurutnya sederhana tetapi sangat membekas di

hatinya. Hal tersebut tertulis dari penggalan teks berikut:

“Beliau sedang puasa datang ke rumah saya, saya dibawakan

makanan. Walaupun saya sambil makan, dia sambil

ngomel,” ujar Deddy sambil tertawa berbarengan dengan

Gus Miftah.”

"Terus jadi tidak ada keterbatasan, itu yang saya takuti tentang

agama tersebut, dan mulai perlahan-lahan saya melihat oh...

ini indah," sambung Deddy “48

Dalam penilaian moral kali ini, Detik.com menuliskan

tentang interaksi Deddy Corbuzier dengan Gus Miftah yang

dinilai sangat membekas dalam hati Deddy Corbuzier, interaksi

ini dianggap berhasil membuang semua ketakutan Deddy tentang

agama Islam yang dahulu sempat tertanam dibenaknya, setelah

beberapa waktu sering mendapat bimbingan dari Gus Miftah, ia

melihat bahwa Islam itu indah, sehingga karena interaksi tersebut

Deddy memutuskan untuk berpindah agama.

Treatment Recommendation (Penyelesaian Masalah)

Elemen ini menampilkan solusi dari suatu peristiwa. Dalam

elemen penyelesaian masalah ini, Detik.com memberi ruang

kepada Deddy Corbuzier untuk membuka suara dan membela diri

dari komentar-komentar negatif warganet yang menyebar rumor

kalau ia melakukan konversi agama karena ingin menikahi

48 Ibid

59

kekasihnya, yaitu Sabrina. Hal tersebut kemudian ditepis di akhir

paragraf berikut ini:

“Deddy pun menepis anggapan bahwa dia memeluk Islam

karena ingin menikah. Dia menegaskan, baginya agama

tidak mungkin buat mainan.”

Dalam teks tersebut, Detik.com menutup akhir paragraf

dengan tanggapan klarifikasi Deddy Corbuzier mengenai berita

miring tentang dirinya yang sempat ramai diperbincangkan oleh

warganet, ia memastikan bahwa berita tersebut tidaklah benar.

Peletakan kutipan yang diletakan pada akhir pemberitaan ini

menggiring warganet untuk membaca alasan-alasan Deddy

Corbuzier terlebih dahulu, kemudian menepis berita miring

tentang Deddy Corbuzier di akhir paragraf sebagai elemen dari

penyelesaian masalah.

60

Tabel 4.2 “Alasan Deddy Corbuzier Mualaf Saat Bersama

Sabrina”

Penulis : Dicky Ardian

27 Juli 2019

Elemen Framing Teks Berita

Define Problem Deddy Corbuzier mengatakan, dirinya

mualaf baru-baru ini lantaran dulu

dirinya belum mendalami soal Islam.

Setelah bercerai dengan Kalina, ia mulai

mendalami itu selama bertahun-tahun

hingga mantap memilih keyakinan baru

Causal

Interpretation

“Saya bisa jawabnya sederhana,

pertama lingkungan saya 90 persen

agamanya muslim. Dan lingkungan

yang ada di saya itu muslim-muslim

yang luar biasa, yang baik, yang jelek

adalah oknum. Yang kedua, agama saya

sebelumnya mungkin juga teman-teman

juga sama, agama saya sebelumnya

adalah agama yang diwariskan, bukan

agama pilihan saya. Nah pada saat ini

saya memilih bukan diwariskan.”

Make Moral

Judgement

Selain itu, Deddy juga menjawab soal

pertanyaan mengenai respons

61

ibundanya saat tahu dirinya memilih

pindah keyakinan. Menurutnya, orang

tuanya tak mempermasalahkan hal

tersebut.

Treatment

Recommendation

Saat memutuskan mualaf, Deddy

Corbuzier tak bicara ke keluarga

besarnya. Ia pun tahu hal itu bakal jadi

masalah.

Problem Identification (Pendefinisian Masalah), dari

pemberitaan ini adalah Detik.com menuliskan mengenai alasan

Deddy Corbuzier melakukan konversi agama setelah bersama

Sabrina, kekasihnya saat ini. Bukan dengan Kalina, mantan

istrinya yang dahulu. Deddy menilai bahwa dirinya baru

mendapatkan hidayah tersebut setelah bercerai dengan Kalina. Hal

ini ditampilkan Detik.com pada penggalan teks berikut:

“Deddy Corbuzier mengatakan, dirinya mualaf baru-baru

ini lantaran dulu dirinya belum mendalami soal Islam.

Setelah bercerai dengan Kalina, ia mulai mendalami itu

selama bertahun-tahun hingga mantap memilih keyakinan

baru”49

Dalam teks berita ini, Deddy sebelumnya menikah dengan

Kalina, yang merupakan seorang muslim. Ia menikah selama

49 Dicky Adrian, Alasan Deddy Corbuzier Mualaf Saat Bersama

Sabrinna, diunduh pada 25 Maret 2021, dari https://hot.detik.com/celeb/d-

4641378/alasan-deddy-corbuzier-mualaf-saat-bersama-sabrina

62

delapan tahun dengan menjalani pernikahan beda agama.

Kemudian setelah bercerai dari Kalina, Deddy mengaku mulai

mendalami Islam dengan berbincang dengan para pemuka agama.

Seperti Aa Gym, Gus Miftah, dan pemuka agama lainnya.

Pada pemberitaan ini Detik.com Kembali menggunakan

headline alasan Deddy pindah agama namun ditambahkan saat

bersama Sabrina. Detik.com terkesan gemar mengungkap hal yang

menjadi pendorong pada sebuah peristiwa dalam pemberitaannya.

Causal Interpretation (Memperkirakan penyebab

masalah), pada pemberitaan ini Detik.com mengidentifikasi bahwa

lingkungan dan pilihan hidup Deddy Corbuzier sendiri yang

membuat ia mengubah keyakinannya. Hal ini terlihat pada

penggalan teks berikut:

“Saya bisa jawabnya sederhana, pertama lingkungan saya 90

persen agamanya muslim. Dan lingkungan yang ada di saya

itu muslim-muslim yang luar biasa, yang baik, yang jelek

adalah oknum. Yang kedua, agama saya sebelumnya

mungkin juga teman-teman juga sama, agama saya

sebelumnya adalah agama yang diwariskan, bukan agama

pilihan saya. Nah pada saat ini saya memilih bukan

diwariskan.”50

Melalui teks di atas Detik.com mengindentifikasi adanya dua

faktor sebagai penyebab masalah dalam pemberitaan ini, yaitu

karena lingkungan dan yang kedua merupakan pilihan hidupnya

sendiri. Hal ini ditunjukan dengan pernyataan Deddy Corbuzier

50 Ibid

63

yang mengatakan bahwa 90 persen orang yang ada disekitarnya

beragama Islam, dan memperlakukan Deddy dengan sangat baik.

Selanjutnya yang kedua, Deddy menganggap bahwa agama yang

sebelumnya ia anut merupakan agama yang diwariskan oleh kedua

orangtuanya, bukan atas dasar pilihan sendiri. Kini ia memilih

untuk tidak lagi mewariskan agama tersebut, dengan mengubah

keyakinannya.

Moral Evaluation (Membuat pilihan moral), dalam

pemberitaan ini Detik.com menunjukan kepada pembaca bahwa

menurut pernyataan Deddy Corbuzier orang tuanya tidak

mempermasalahkan ia mengubah keyakinannya. Hal ini terlihat

pada penggalan teks berikut:

“Selain itu, Deddy juga menjawab soal pertanyaan mengenai

respons ibundanya saat tahu dirinya memilih pindah

keyakinan. Menurutnya, orang tuanya tak

mempermasalahkan hal tersebut.”51

Dalam elemen ini nilai moral yang digunakan untuk

melegetimasi tindakan Deddy dalam mengganti agamanya adalah

kedua orang tua Deddy yang dinilai tidak keberatan atas pilihan

yang Deddy pilih untuk hidupnya sendiri. Lebih lanjut lagi ia

memperkirakan bahwa yang merasa keberatan dengan pilihan

hidupnya yang baru ini adalah keluarga besarnya yang ia akui

sendiri tidak terlalu akrab dengan saudara-saudaranya. Hal ini

dijelaskan pada penggalan teks berikut:

51 Ibid

64

“Kalau ibu saya tidak terlalu masalah. Yang masalah

mungkin keluarga besar. Jadi kayak tantenya saya, ibu saya

punya tante, punya adik, punya kakak, punya saudara yang

mana gue kenal juga nggak gitu ya, itu mungkin buat mereka

jadi masalah,” ujarnya dalam video.”

Treatment Recommendation (Menekankan penyelesaian),

pada pemberitaan ini setelah Deddy Corbuzier memutuskan

menjadi seorang mualaf, ia tidak memberi tahu keluarga besarnya

tentang keputusannya ini, karena jika keluarganya mengetahui

pilihan hidup yang ia ambil saat ini, akan menyebabkan masalah

baru baginya. Seperti yang terlihat dari penggalan teks di akhir

paragraf berikut ini:

“Saat memutuskan mualaf, Deddy Corbuzier tak bicara ke

keluarga besarnya. Ia pun tahu hal itu bakal jadi masalah.”

“Tapi karena saya tidak tanya ke mereka dan mereka juga

nggak berani ngomong ke saya, jadi akhirnya saya juga tidak

denger. Tapi saya tahu kalau itu akan jadi sebuah masalah.

Yang jadi masalah adalah mungkin ada oknum-oknum tokoh

agama yang membuat itu jadi masalah,”tuturnya.”52

Dalam teks tersebut, Deddy merasa tidak harus memberi

tahu kepada keluarga besarnya tentang keputusannya dalam

mengganti agama. Ia menganggap hal tersebut hanya akan menjadi

masalah bagi dirinya. Oleh karena itu, ia hanya memberitahu berita

tersebut kepada sang ibunda. Dan tidak ingin ambil pusing dengan

keluarga yang tidak menyukai pilihannya tersebut.

52 Ibid

65

Tabel 4.3 “Sunan Kalijaga Akan Ajak Salmafina Kembali Ke

Islam”

Penulis : Hanif Hawari

13 Juli 2019

Elemen Teks Berita

Define Problem Sunan tidak akan tinggal diam melihat

perubahan sikap salmafina terhadapnya

Causal

Interpretation

Kabar soal pindah agama salma beredar

beberapa waktu lalu. Saat itu bertepatan

dengan ulangtahun pernikahan kedua

orang tuanya.

Make Moral

Judgement

Sunan menganggap hal tersebut ujian dari

tuhan di perjalanannya berhijrah

Treatment

Recommendation

Sunan kalijaga mengaku akan berusaha

keras untuk mengembalikan jalan

salmafina

Problem Identification (Pendefinisian Masalah) dalam

pemberitaan ini, Detik.com menuliskan tentang tanggapan ayah

Salmafina, yaitu Sunan Kalijaga yang mengatakan tidak akan

membiarkan dan mengaku akan berbuat sesuatu tentang

perubahan sikap putrinya kepada dirinya saat ini yang dinilai

66

sangat berbeda. Perubahan sikapnya kali ini diketahui semenjak

Salmafina dikabarkan telah berpindah agama. Hal ini ditunjukan

Detik.com melalui pernyataan Sunan Kalijaga berikut:

“Sunan tidak akan tinggal diam melihat perubahan sikap

salmafina terhadapnya. Seperti diketahui, anaknya itu

dikabarkan telah pindah agama.”53

“Meski mengaku akan berbuat sesuatu, Sunan Kalijaga tak

mau gegabah. Pria berprofesi pengacara itu sedang

meminta petunjuk dari Tuhan sebelum melangkah ke

rencana selanjutnya.”

Terlihat dalam penggalan teks di atas detik menekankan

pada perilaku Salma yang berubah semenjak pindah agama,

sehingga membuat sang ayah tidak akan tinggal diam. Sunan

Kalijaga mengaku akan berbuat sesuatu tetapi kali ini ia tidak

ingin rencananya ini dilakukan dengan gegabah, ia mengaku akan

meminta petunjuk dari Tuhan dahulu, sebelum melangkah ke

rencana selanjutnya. Seperti yang terlihat dalam kutipan berikut:

“Tapi saat ini saya lebih kepada bersujud meminta

petunjuk pada Allah apa yang harus saya lakukan. Kalau

dulu saat saya lihat Salma berubah, saya kejar bener sampai

ujungnya di mana,”sambungnya lagi.

Selanjutnya Causal Interpretation (memperkirakan

sumber masalah). Pada table 4.3 di atas terlihat jelas bahwa detik

menuliskan fakta dua kali, bahwa penyebab dari berubahnya

53 Hanif Hawari, “Sunan Kalijaga Akan Ajak Salmafina Kembali Ke

Islam”. Diunduh pada 25 Maret 2021 pukul 13.00 WIB, dari

https://hot.detik.com/celeb/d-4623126/sunan-kalijaga-akan-ajak-salmafina-

kembali-ke-islam.

67

perilaku Salmafina, dan juga alasan mengapa ayahnya tidak akan

tinggal diam, karena diawali dari Salmafina yang diberitakan

telah berpindah agama. Hal ini dapat terlihat dari penggalan teks

berikut ini:

“Seperti diketahui anaknya itu dikabarkan telah pindah

agama,”54

“Kabar soal pindah agama Salma beredar beberapa waktu

lalu. Saat itu bertepatan dengan ulangtahun pernikahan

kedua orang tuanya.”55

Salmafina dikabarkan berpindah agama, setelah foto

dirinya yang sedang menangis di sebuah gereja dengan memakai

kalung salib di lehernya itu tersebar di dunia maya. Kabar

tersebut bertepatan dengan ulangtahun pernikahan kedua orang

tuanya.

Make Moral Judgement (membuat keputusan moral)

Dalam elemen ini fakta yang juga berkali-kali ditekankan oleh

detik ialah bahwa apa yang dialami Sunan Kalijaga merupakan

ujian yang berat dari Allah. Fakta ini terlihat pada beberapa berita

yang juga ditulis oleh Detik tentang ujian yang dialami Sunan

Kalijaga. Dalam proses framing dijelaskan bahwa fakta yang

ditulis melalui pengulangan, akan lebih mudah ditangkap dan

diingat oleh audiens, sehingga proses konstruksi yang dibentuk

54 Ibid 55 Ibid

68

oleh media bisa berhasil diterima oleh audiens. Fakta ini

dituliskan dalam penggalan berita berikut:

“Sunan menganggap hal tersebut ujian dari tuhan di

perjalanannya berhijrah”56

Proses konversi agama dilalui dengan banyaknya proses

yang tidak mudah, dalam teori konversi sendiri, pelaku konversi

agama biasanya melalui pergulatan bathin yang hebat di dalam

dirinya, kemudian ia merasa tidak ada yang bisa mengatasi

masalahnya, lalu muncul lah ketenangan di dalam dirinya dengan

agamanya yang baru ini.57 Namun dari berita yang ditulis oleh

Detik.com, perubahan Salma ini merupakan cobaan dari Tuhan

untuk keluarga Salmafina, khususnya sang ayah, yang diketahui

sedang dalam proses berhijrah atau memperdalam ilmu agamnya.

Sehingga perubahan agama Salma yang dikonstruksi oleh

Detik.com ini mendapat citra yang kurang baik.

Pada pemilihan narasumber, Detik.com memilih ayah

Salmafina yaitu Sunan Kalijaga sebagai sumber pemberitaan.

Detik.com hanya melihat peristiwa konversi agama yang

dilakukan Salmafina hanya dari kacamata sang ayah yang

menolak putrinya berpindah agama, dan mengabaikan unsur

56 Ibid 57 Ramayulis, Psikologi agama (Jakarta: Kalam Mulia, 2016), Cet.

XI, hlm. 80.

69

cover both side pada pemberitaan ini yaitu pendapat Salmafina

sendiri.

Treatment Recommendation (menekankan penyelesaian

masalah) Solusi yang ditulis oleh Detik.com ialah

mengembalikan jalan Salmafina kepada agamanya yang dahulu.

Hal ini terlihat dari pemilihan headline berita “Sunan Kalijaga

Akan Ajak Salmafina Kembali ke Islam” dan dapat dilihat dari

penggalan teks berikut:

“Sunan kalijaga mengaku akan berusaha keras untuk

mengembalikan jalan Salmafina. Namun untuk hasilnya,

suami Heidy Sunan itu menyerahkan sepenuhnya kepada

Yang Maha Kuasa”58

“Ya pastilah sebagai orang tua (mengajak Salmafina ke

Islam lagi). Cuma gini, kalau dulu mungkin saya reaksinya

segera mengambil action dalam hitungan detik ketika ada

sesuatu,”ujar Sunan Kalijaga kepada detikHot, Sabtu

(13/07/2019).

“Namun demikian itu tetap, tapi saya lebih mendahulukan

ikhtiarnya, berdoa mintanya sama Allah gimana. Tolong

tunjukkan saya harus melangkah seperti apa. Tapi bukan

saya diam ya,”sambungnya lagi.59

Dalam teks di atas terdapat langkah-langkah yang akan

dilakukan Sunan Kalijaga dalam mengembalikan jalan Salmafina

sebagai elemen dari penyelesaian masalah. Jalan yang dipilih

Salmafina dianggap jalan yang salah, sehingga sang ayah

digambarkan harus menuntun anaknya Kembali ke agama

58 Ibid 59 Ibid

70

sebelumnya, yaitu agama Islam. Namun sebelum melakukan

rencananya tersebut, Sunan mengaku akan meminta petunjuk

Tuhan terlebih dahulu, tetapi bukan berarti dia akan tinggal diam

atas perubahan anaknya ini.

Dalam Konvensi hak-hak anak pasal 14 ayat 1, setiap anak

memiliki hak untuk memilih dan menjalankan agama atau

keyakinannya sendiri tanpa paksaan dari siapapun termasuk

orang tua, wali, atau pengasuhnya. Sekalipun anak itu tidak di

bawah asuhan orang tua, ia tetap diberikan kebebasan dalam

memilih agama atau keyakinan sesuai dengan pertimbanganya

sendiri60. Pada peristiwa ini, Salmafina telah berumur 19 tahun,

yang di mana umur tersebut masuk ke dalam kategori dewasa. Ia

berhak untuk menentukan jalan hidup dan kepercayaannya

sendiri.

Tidak ada yang bisa memaksa untuk kembali memeluk

kepercayaan masing-masing, sekalipun itu adalah ayahnya

sendiri, karena umur Salma yang bisa terbilang sudah dewasa

dalam berpikir dan bertindak. Namun fakta yang ditulis oleh

detik sebaliknya, Salmafina dinilai melewati jalan yang salah

sehinga ayahnya harus mengembalikan jalannya kepada jalan

sebelumnya yaitu dengan memeluk agama Islam kembali.

60 Siti Aisyah, Siti Zainal Abidin, dkk. Standar Norma dan

Pengaturan Nomor 2 Tentang Hak Atas Kebebasan Beragama dan

Berkeyakinan. Jakarta : Komnas HAM, 2020

71

Tabel 4.4 “Salmafina Pindah Agama, Sunan Kalijaga Anggap

Ujian Hijrah”

14 Juli 2019

Penulis: Hanif Hawari

Elemen Framing Teks Berita

Define Problem Pengacara terkenal itu menganggap

peristiwa tersebut sebagai bentuk ujian

hijrahnya kepada Tuhan

Causal

Interpretation

Sunan Kalijaga tak mau gegabah dalam

menanggapi anaknya, Salmafina yang

mendadak pindah agama.

Make Moral

Judgement

Kata Sunan Kalijaga, ini adalah saatnya

Tuhan memberinya kesempatan untuk

memperbaiki diri. Ia juga menganggap

ini waktunya tepat untuk

memperbanyak ibadah yang selama ini

tertinggal.

Treatment

Recommendation

Bukannya marah atau sedih

berkepanjangan, Sunan Kalijaga

bertekad menanggapi dengan pikiran

positif. Menurutnya, ini cara Tuhan

menunjukkan kasih sayangNya.

72

Define Problem (Pendefinisian Masalah), dalam

pemberitaan ini Detik.com melihat bahwa peristiwa pindah agama

Salmafina ini ditanggapi sebagai ujian hijrah bagi sang ayah,

Sunan Kalijaga. Seperti yang terlihat dalam penggalan teks

berikut:

“Pengacara terkenal itu menganggap peristiwa tersebut

sebagai bentuk ujian hijrahnya kepada Tuhan.”61

Melalui teks di atas, Detik menggunakan kata “ujian”

dalam pemberitaan tersebut, dalam kamus besar bahasa Indonesia

ujian mempunyai arti sesuatu yang dipakai untuk menguji mutu

sesuatu, atau bisa bermakna sebagai cobaan. Sunan kalijaga

diketahui sedang melakukan hijrah62. Hal tersebut lantas dimaknai

oleh Detik.com sebagai cobaan hijrah yang Tuhan berikan kepada

keluarga Sunan Kalijaga. Detik.com menekankan fakta tersebut

melalui headline berita “Salmafina Pindah Agama, Sunan Kalijaga

Anggap Ujian Hijrah”, kemudian fakta ini ditulis berulang kali

oleh beberapa berita yang dinaikan oleh media detik.

Causal Interpretation (Penyebab Masalah), dalam

elemen ini Detik.com menunjukan bahwa ujian yang dimaksud

oleh Sunan Kalijaga ialah karena anaknya, yaitu Salmafina yang

61 Hanif Hawari, “Salmafina Pindah Agama, Sunan Anggap Ujian

Hijrah” diunduh pada 26 Maret 2021, dari https://hot.detik.com/celeb/d-

4623377/salmafina-pindah-agama-sunan-kalijaga-anggap-ujian-hijrah 62 dalam kamus besar bahasa Indonesia, hijrah merupakan perubahan

(sikap, tingkah dan laku) kearah yang lebih baik.

73

dinilai secara mendadak melakukan konversi agama. Hal ini dapat

terlihat dari penggalan teks berikut;

“Sunan Kalijaga tak mau gegabah dalam menanggapi

anaknya, Salmafina yang mendadak pindah agama.”63

Melalui teks di atas, Detik.com melihat bahwa Salmafina

melakukan konversi agama tanpa diketahui oleh ayahnya, maka

kejadian ini dianggap begitu mendadak. Namun Sunan Kalijaga

tidak mau bertindak sesuatu dengan terburu-buru dalam

menanggapi anaknya.

Make Moral Judgement (Penilaian moral) yang

ditampilkan oleh Detik.com dalam pemberitaan ini adalah Sunan

Kalijaga menyikapi perubahan putrinya dengan berpikir bahwa

peristiwa ini merupakan kesempatan dari Tuhan untuknya agar

memperbaiki diri. Hal tersebut terlihat dari penggalan teks berikut

ini:

“Kata Sunan Kalijaga, ini adalah saatnya Tuhan

memberinya kesempatan untuk memperbaiki diri. Ia juga

menganggap ini waktunya tepat untuk memperbanyak

ibadah yang selama ini tertinggal.”

“Pada saat saya memperbaiki diri, Allah SWT memberikan

ujian-ujian berat untuk saya mengejar ketinggalan-

ketinggalan saya,”sambungnya lagi.64

63 Ibid 64 Ibid

74

Dalam teks di atas, yang dirugikan pada pemberitaan yang

dikonstruksi oleh Detik.com ini adalah ayah Salmafina, yaitu

Sunan Kalijaga yang mengaku bahwa kabar anaknya berpindah

agama ini merupakan ujian yang sangat berat baginya. Namun ia

menanggapi hal tersebut sebagai kesempatan baginya untuk terus

dekat kepada Allah serta mengejar ketertinggalannya dalam

beribadah selama ini.

Treatment Recommendation (Penyelesaian Masalah),

dalam pemberitaan ini Detik.com menggambarkan seorang ayah

yang dinilai sangat bijak dalam menyikapi anaknya yang telah

berpindah agama, karena tidak sedih atau marah sedikit pun

melainkan ia melakukan intropeksi diri. Hal ini terlihat dari

penggalan teks berikut ini:

“Bukannya marah atau sedih berkepanjangan, Sunan

Kalijaga bertekad menanggapi dengan pikiran positif.

Menurutnya, ini cara Tuhan menunjukkan kasih

sayangNya.”65

Dalam teks tersebut Detik.com menggambarkan bahwa

kejadian ini merupakan cara Tuhan dalam menunjukkan kasih

sayang kepada keluarga Sunan Kalijaga yang diketahui sedang

melakukan proses hijrah dengan mendekatkan diri kepada Allah

SWT.

65 Ibid

75

B. Analisis Framing Robert Entman Suara.com

Tabel 4.5 “Resmi Jadi Mualaf, Gagahnya Deddy Pakai Peci”

Penulis : Vania Rossa

21 Juni 2019

Elemen Framing Teks Berita

Define Problem Saat menjumpai awak media, tampak

Deddy Corbuzier memakai kemeja

dan celana hitam. Ia juga

menambahkan aksesori berupa kaca

mata hitam dan jam tangan. Ia juga

memakaitas pinggang warna

senada.”

Namun, ada tambahan aksesori lain

yang tak biasa di kepala Deddy

Corbuzier setelah menjadi mualaf.

Kepala plontos yang selama ini menjadi

ciri khas gaya Deddy Corbuzier terlihat

sedikit tertutup. Ya, sebab Deddy

menutupi kepalanya dengan aksesori

khas lelaki muslim Indonesia, yakni

kopiah atau peci.

Causal

Interpretation

Deddy tampak gagah memakai peci

hitam di kepalanya. Peci hitam itu

76

dipinjam Deddy dari Gus Miftah yang

duduk di sampingnya.

Make Moral

Judgement

Deddy tampak nyaman memakai

penutup kepala khas Melayu itu.

Treatment

Recommendation

Terlepas dari penampilan barunya,

prosesi pengislaman Deddy Corbuzier

berjalan lancar. Sebelumnya, Gus

Miftah menyebut bahwa Deddy

Corbuzier mulai mempelajari agama

Islam sejak delapan bulan lalu. Hingga

pada akhirnya, ia mantap berhijrah.

Problem Identification (Pendefinisian Masalah), dalam

pemberitaan ini Suara.com menuliskan mengenai penampilan

baru sang mentalist, Deddy Corbuzier terlihat memakai setelan

berwarna serba hitam yang merupakan ciri khasnya selama ini.

Namun kali ini, ia terlihat lebih tertutup dengan tambahan

aksesoris kopiyah atau lebih dikenal dengan peci, yang ia

kenakan usai mengucap kalimat syahadat. Hal ini ditunjukan

Suara di judul pemberitaan yang dipublikasikan juga dalam teks

berita berikut ini:

“Saat menjumpai awak media, tampak Deddy

Corbuzier memakai kemeja dan celana hitam. Ia juga

menambahkan aksesori berupa kaca mata hitam dan

77

jam tangan. Ia juga memakai tas pinggang warna

senada.”66

“Namun, ada tambahan aksesori lain yang tak biasa di

kepala Deddy Corbuzier setelah menjadi mualaf. Kepala

plontos yang selama ini menjadi ciri khas gaya Deddy

Corbuzier terlihat sedikit tertutup. Ya, sebab Deddy

menutupi kepalanya dengan aksesori khas lelaki muslim

Indonesia, yakni kopiah atau peci.”

Suara menggambarkan bahwa ciri khas yang selama ini

melekat pada Deddy Corbuzier dengan kepala pelontosnya

nampak sedikit tertutup dengan peci yang ia pakai, peci yang

merupakan salah satu aksesoris ciri khas lelaki muslim Indonesia

dikenakan Deddy Corbuzier setelah dinyatakan sah menjadi

seorang mualaf.

Causal Interpretation (Penyebab Masalah), Pada elemen

ini Deddy mendapat pinjaman peci hitam tersebut dari Gus Miftah,

yang diketahui merupakan guru yang membimbingnya selama

menjalani proses konversi agama. Hal tersebut dapat terlihat dari

penggalan teks berikut ini:

“Deddy tampak gagah memakai peci hitam di kepalanya.

Peci hitam itu dipinjam Deddy dari Gus Miftah yang duduk

di sampingnya.”

66 Vania Rossa, “Resmi Jadi Mualaf, Gagahnya Deddy Pakai Peci”

diunduh pada 27 Maret 2021, dari

https://www.suara.com/lifestyle/2019/06/21/151918/resmi-jadi-mualaf-

gagahnya-deddy-corbuzier-pakai-peci

78

Setelah resmi menjadi seorang mualaf, Suara.com memuji

penampilan baru Deddy Corbuzier yang mengenakan peci hitam

milik Gus Miftah di kepalanya yang pelontos itu. Suara.com

mendeskripsikan penampilan baru Deddy dengan kata “gagah”

yang ditulis melalui headline berita yang dipilih oleh Suara.com

yaitu “Resmi Jadi Mualaf, Gagahnya Deddy Pakai Peci” dan pada

elemen causal interpretation ini.

Make Moral Judgement(Penilaian Moral), Dalam

elemen ini adalah Suara.com menggambarkan bahwa Deddy

Corbuzier terlihat merasa nyaman ketika memakai peci tersebut.

Hal ini terlihat pada penggalan teks berikut:

“Deddy tampak nyaman memakai penutup kepala khas

Melayu itu.”

Gagah dan nyaman, merupakan kata sifat yang

mengandung opini. Diksi ini dipilih oleh Suara.com sebagai pujian

serta gambaran Suara.com dalam mendeskripsikan penampilan

baru Deddy Corbuzier yang kini telah resmi menjadi seorang

muslim.

Treatment Recommendation dalam elemen ini adalah

terlepas dari cara berpakaian Deddy yang banyak menarik

perhatian warganet ini, Suara menilai bahwa yang terpenting ialah

proses konversi agama tersebut berjalan dengan semestinya.

Terlihat dari penutup berita berikut ini:

79

“Terlepas dari penampilan barunya, prosesi pengislaman

Deddy Corbuzier berjalan lancar. Sebelumnya, Gus Miftah

menyebut bahwa Deddy Corbuzier mulai mempelajari

agama Islam sejak delapan bulan lalu. Hingga pada

akhirnya, ia mantap berhijrah.”

Suara menuliskan di akhir paragraf bahwa proses

pengislaman Deddy ini tidak berlangsung begitu saja, namun

melewati berbagai pelajaran yang telah Deddy lalui selama

delapan bulan lalu bersama Gus Miftah.

Tabel 4.6 “Sempat Nikah Beda Agama, Mantan Istri Tak

Sangka Deddy Corbuzier Mualaf”

Penulis : Ferry Noviandi

22 juni 2019

Elemen Framing Teks Berita

Define Problem Artis Kalina Oktarani masih tidak

menyangka mantan

suaminya, Deddy Corbuzier kini

seorang mualaf. Maklum, mereka

dulunya pernah memutuskan

menikah beda agama

Causal

Interpretation

Hingga kini, Kalina Oktarani pun

belum tahu alasan Deddy

Corbuzier memilih memeluk Islam.

Make Moral

Judgement

"Seorang Deddy Corbuzier itu

susah ditebak yah, dan dia

80

pokoknya unpredictable. Dia

menjalani apa yang ada dipikiran

dan hati dia. Bukan karena

masukkan dari orang lain," ujar

Kalina Oktarani, ditemui di

kawasan Pondok Indah, Jakarta

Selatan, Jumat (21/6/2019).

Treatment

Recommendation

Meskipun begitu, Kalina Oktarani

tetap menyambut sukacita

keputusan Deddy Corbuzier

menjadi mualaf. Ibu dari Azkanio

Nikola Corbuzier ini pun sampai

menangis haru.

"Sebagai muslim saya juga ikut

bangga, bahagia, dan terharu.

Alhamdulillah akhirnya dia

memilih agama yang saya anut

juga," katanya

Problem Identification (Pendefinisian Masalah) dalam

pemberitaan kali ini Suara.com menuliskan tentang tanggapan

Kalina, sebagai mantan istri Deddy Corbuzier, mengenai mantan

suaminya yang telah berpindah agama. Ia tidak menyangka bahwa

81

Deddy Corbuzier menjadi seorang mualaf. Hal ini ditunjukan

Suara.com melalui teks berita berikut ini:

“Artis Kalina Oktarani masih tidak menyangka mantan

suaminya, Deddy Corbuzier kini seorang mualaf.

Maklum, mereka dulunya pernah memutuskan

menikah beda agama”67

Dalam elemen ini, Suara.com menggunakan kata

“maklum”, dalam kamus besar Bahasa Indonesia yang berarti

dapat dipahami atau mengerti. Suara.com memahami respons dari

Kalina sebagai mantan istri Deddy yang merasa terkejut

mendengar kabar bahwa mantan suaminya kini menjadi seorang

mualaf, karena dahulu Kalina dan Deddy Corbuzier pernah

menjalani pernikahan beda agama, pernikahan tersebut

berlangsung selama delapan tahun lamanya. Lantas kejadian ini

membuat Kalina tidak menyangka kalau saat ini Deddy Corbuzier

memutuskan untuk melakukan pindah agama.

Causal Interpretation (Penyebab Masalah) dalam elemen

ini, Suara.com mengatakan bahwa Kalina belum mengetahui

alasan Deddy Corbuzier saat ini memilih agama Islam. Hal ini

terlihat dari penggalan teks berikut:

“Hingga kini, Kalina Oktarani pun belum tahu alasan

Deddy Corbuzier memilih memeluk islam.”

67 Feri Noviandi, :Sempat Nikah Beda Agama, Mantan Isteri Tak

Sangka Deddy Corbuzier Mualaf” diunduh pada 27 Maret 2021 dari

https://www.suara.com/entertainment/2019/06/22/104500/sempat-nikah-beda-

agama-mantan-istri-tak-sangka-deddy-corbuzier-mualaf

82

Namun dalam wawancara tersebut, Kalina

menambahkan bahwa kemungkinan Sabrina, kekasih Deddy

Corbuzier saat ini mengetahui alasan Deddy melakukan

konversi agama. Hal tersebut dituliskan dalam teks berikut

ini:

“Jadi ya sudah sekarang kalau ditanya, apa, kenapa,

mengapa saya nggak tahu. Mungkin Sabrina (kekasih

baru Deddy Corbuzier) tahu,”68

Make Moral Judgement (Penilaian Moral) dalam

pemberitaan ini walaupun Kalina tidak mengetahui apa yang

membuat Deddy Corbuzier melakukan konversi agama, tetapi

Kalina mengetahui sikap mantan suaminya tersebut yang bisa

dibilang unpredictable. Terlihat dalam teks berikut ini:

“Seorang Deddy Corbuzier itu susah ditebak yah, dan

dia pokoknya unpredictable. Dia menjalani apa yang

ada dipikiran dan hati dia. Bukan karena masukkan

dari orang lain," ujar Kalina Oktarani, ditemui di

kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Jumat

(21/6/2019).”69

Dalam teks ini Kalina masih hafal betul sikap Deddy

Corbuzier yang ia nilai sangat susah untuk ditebak. Ia

mengakui bahwa Deddy Corbuzier berpindah agama pasti

karena mengikuti kata hatinya sendiri bukan karena orang

68 Ibid 69 Ibid

83

lain. Sebab dalam menjalani hidupnya Deddy bukan tipe

orang yang mudah mengikuti masukan dari orang lain.

Treatment Recommendation (Penyelesaian

Masalah), pada elemen ini Suara.com menggambarkan Kalina

yang turut ikut bersuka cita dengan keputusan Deddy

Corbuzier yang memilih menjadi seorang muslim. Terlihat

dalam penggalan teks berikut:

“Meskipun begitu, Kalina Oktarani tetap menyambut

sukacita keputusan Deddy Corbuzier menjadi mualaf.

Ibu dari Azkanio Nikola Corbuzier ini pun sampai

menangis haru.

"Sebagai muslim saya juga ikut bangga, bahagia, dan

terharu. Alhamdulillah akhirnya dia memilih agama

yang saya anut juga," katanya”

Dalam teks tersebut meskipun respon Kalina yang sempat

terkejut mendengar kabar Deddy pindah agama, namun pada

akhirnya Kalina ikut menangis haru dengan keputusan Deddy

Corbuzier ini, ia menggunakan kata “akhirnya”. Seperti berita suka

cita ini telah lama dinantikan oleh Kalina, yaitu menjadi seiman

dengan Deddy Corbuzier.

Pada pemberitaan ini, Suara.com memilih Kalina, mantan

isteri Deddy Corbuzier sebagai sumber pemberitaan. Diketahui

dari latar belakangnya, Kalina merupakan seorang muslim yang

pernah menikah beda agama dengan Deddy Corbuzier selama

delapan tahun lamanya, lantas karena hal tersebut, Kalina turut

84

bersuka cita atas pilihan baru Deddy Corbuzier yang kini seagama

dengannya.

Kalina dinilai cukup tepat untuk menjadi narasumber

tunggal yang dipilih oleh redaksi Suara.com ini, selain karena latar

belakangnya, pernyataan Kalina turut mewakilkan kebahagiaan

yang dirasakan oleh Suara.com, bahkan sebagian warganet karena

kabar Deddy Corbuzier yang telah menjadi seorang mualaf.

Tabel 4.7 “Kabar Pindah Agama, Sunan Kalijaga Nyesel

Pernah Menikahkan Salmafina”

Penulis : Yazir Farouk

13 Juli 2019

Elemen Framing Teks Berita

Define Problem Pengacara Sunan Kalijaga mendadak

menyatakan dirinya menyesal pernah

menikahkan putrinya.

Causal

Interpretation

Penghuni dunia maya dikejutkan foto

yang perlihatkan Salmafina memakai

kalung salib. Ya perempuan berusia 19

tahun itu dikabarkan berpindah

keyakinan.

Make Moral

Judgement

Diketahui Salma memang sempat

menikah dengan lelaki bernama Taqy

85

Malik, namun bercerai di usia

pernikahan yang masih muda.

Treatment

Recommendation

“Tapi aku udah sempet minta maaf,

karena itu sesuatu yang sulit bisa dicerna

sama orang,”

Problem Identification (Pendefinisian Masalah), dalam

pemberitaan ini Suara.com memperlihatkan mengenai tanggapan

sang ayah, Sunan Kalijaga yang menyesal telah menikahkan

putrinya yaitu Salmafina. Seperti yang terlihat dari penggalan teks

berikut:

“Pengacara Sunan Kalijaga mendadak menyatakan dirinya

menyesal pernah menikahkan putrinya.”70

Pendefinisian masalah pada pemberitaan ini dipahami oleh

Suara.com dengan menggambarkan seorang ayah yang dibuat

menyesal karena telah menikahkan anaknya, yaitu Salmafina.

Suara.com melihat bahwa Salmafina pindah agama diawali karena

menikah dengan mantan suaminya, Taqy Malik. Kemudian

70 Yazir Farouk, “Kabar Pindah Agama, Sunan Kalijaga Nyesel

Pernah Menikahkan Salmafina” diunduh pada 27 Maret 2021 dari

https://www.suara.com/entertainment/2019/07/13/115629/kabar-pindah-

agama-sunan-kalijaga-nyesel-pernah-menikahkan-salmafina

86

pernikahan itu berlangsung hanya tiga bulan, dan saat itu

perubahan Salma dinilai sangat berubah drastis.

Fakta ini juga lantas ditulis oleh Suara.com sebagai

Quotation Headline atau judul berita kutipan, dengan judul “Kabar

Pindah Agama, Sunan Kalijaga Nyesel Pernah Menikahkan

Salmafina”. Kutipan itu dikutip oleh Suara.com melalui Instagram

Story milik Sunan Kalijaga.

Causal Interpretation (Memperkirakan Sumber Masalah),

dalam elemen ini Sunan Kalijaga menulis tulisan yang tersebar di

Instagram pribadinya, setelah mengetahui kabar bahwa Salmafina

berpindah agama. Hal tersebut terlihat dari penggalan teks berita

berikut ini:

“Penghuni dunia maya dikejutkan foto yang perlihatkan

Salmafina memakai kalung salib. Ya perempuan berusia 19

tahun itu dikabarkan berpindah keyakinan.”71

Kabar mengenai Salma pindah agama dinilai Suara.com

menjadi salah satu penyebab Sunan Kalijaga menyesal telah

menikahkan putrinya dengan Taqy Malik. Perceraiannya ini

dianggap menjadi salah satu penyebab Salma pindah agama. Fakta

ini juga ditekankan oleh Suara.com melalui headline berita “Kabar

Pindah Agama, Sunan Kalijaga Nyesel Pernah Menikahkan

Salmafina” .

71 Ibid

87

Make Moral Judgement (Membuat Keputusan Moral),

dalam elemen ini Salma diketahui memang pernah menikah

dengan lelaki yang bernama Taqy Malik, namun hubungan

keduanya tidak berlangsung lama, karena mereka bercerai di usia

pernikahan yang masih seumur jagung. Hal ini tertulis di

penggalan berita berikut ini:

“Diketahui Salma memang sempat menikah dengan lelaki

bernama Taqy Malik, namun bercerai di usia pernikahan

yang masih muda.”72

Treatment Recommendation (Menekankan Penyelesaian

Masalah), pada elemen penyelesaian masalah ini, Suara.com

menuliskan apa yang disampaikan Salmafina dalam acara Rumpi

No Secret Trans TV. Ia mengatakan bahwa posisi yang dialami

dirinya saat ini merupakan posisi yang sulit dipahami oleh orang-

orang. Hal ini berdasarkan penggalan teks berikut:

“Tapi aku udah sempet minta maaf, karena itu sesuatu yang

sulit bisa dicerna sama orang,”73

Dalam teks berikut Suara.com mengutip pernyataan

Salmafina dalam acara Rumpi sebagai elemen dari penyelesaian

masalah mengenai orangtuanya yang menyesal telah menikahkan

ia dengan mantan suaminya yang berujung perceraian, yang

menjadi salah satu faktor ia berpindah agama.

72 Ibid 73 Ibid

88

Pada elemen ini Suara.com akhirnya mengutip pernyataan

Salmafina sebagai sumber pemberitaan, tetapi bukan untuk

menyatakan pendapatnya tentang agama baru yang ia anut, seperti

ruang yang dimiliki oleh Deddy Corbuzier, namun Suara.com

hanya mengutip permintaan maaf Salmafina untuk kedua

orangtuanya sebagai penutup paragraf.

89

Tabel 4.8 “Intip Transformasi Salmafina Sunan Dari Berhijab

Sampai Pakai Kalung Salib”

Penulis : Vania Rossa

10 Juli 2019

Elemen Framing Teks Berita

Define Problem Baru saja beredar foto

selebgram Salmafina

Sunan memakai kalung salib

sambil berdoa di dalam sebuah

gereja. Padahal, selama ini

diketahui putri pengacara kondang

Sunan Kalijaga itu adalah pemeluk

Islam

Causal

Interpretation

Tentang beredarnya foto tersebut,

belum ada tanggapan dari yang

bersangkutan juga keluarga.

Namun, selama beberapa tahun

terakhir Salmafina Sunan memang

menjadi sosok yang kontroversial.

Make Moral

Judgement

Inilah penampilan terbaru

Salmafina Sunan. Ia bukan saja

tampil tanpa hijab, tetapi memakai

aksesoris berupa kalung salib.

90

Penampilan ini pun memunculkan

isu pindah agama.

Treatment

Recommendation

Mulai dari perjalanan hijrah

dirinya ketika menikah muda

dengan Hafiz Quran, Taqi Malik,

melepas hijab, dan yang teranyar

diisukan pindah agama. Atas

beredarnya isu ini, mari intip

kembali transformasi gaya

Salmafina Sunan sebelum hijrah

sampai isu pindah agama.

Problem Identification (Definisi Masalah) dalam

pemberitaan ini Suara.com menuliskan tentang beredarnya foto

Salmafina yang terlihat menggunakan kalung salib di lehernya dan

berdoa di sebuah gereja, padahal ia merupakan pemeluk agama

Islam. Hal ini ditujukan Suara.com melalui lead berita berikut ini:

“Baru saja beredar foto selebgram Salmafina Sunan

memakai kalung salib sambal berdoa di dalam sebuah

gereja. Padahal, selama ini diketahui putri pengacara

kondang Sunan Kalijaga itu adalah pemeluk islam.”74

74 Vania Rossa, “Intip Transformasi Salmafina Sunan Dari Berhijab

Sampai Pakai Kalung Salib” diunduh pada 27 Maret 2021 dari

https://www.suara.com/lifestyle/2019/07/10/132808/intip-transformasi-

salmafina-sunan-dari-berhijab-sampai-pakai-kalung-salib

91

Salmafina merupakan anak dari pengacara kondang yaitu

Sunan Kalijaga. Ia sekeluarga merupakan seorang muslim. Sampai

pada hari ini, tersebar foto Salmafina yang memakai kalung salib

di sebuah gereja.

Selanjutnya dalam elemen Causal Interpretation

(Penyebab Masalah) pada pemberitaan ini, belum diketahui persis

apa yang menjadi penyebab Salmafina berpindah agama. Namun

Suara.com mewajari hal tersebut karena diketahui beberapa tahun

terakhir Salmafina menjadi sosok yang kontroversial. Seperti yang

terlihat dalam teks berikut ini:

“Tentang beredarnya foto tersebut, belum ada tanggapan

dari yang bersangkutan juga keluarga. Namun, selama

beberapa tahun terakhir Salmafina Sunan memang

menjadi sosok yang kontroversial”

Kata “kontroversial” dalam kamus besar Bahasa Indonesia

mempunyai arti bersifat menimbulkan perdebatan. Jalan yang

dipilih oleh Salmafina, dianggap oleh Suara.com selalu

menimbulkan perdebatan di dalam masyarakat. Salmafina

digambarkan menjadi sosok yang dinilai negatif. Padahal jalan

yang dilaluinya ini merupakan pilihannya sendiri.

Make Moral Judgement (Membuat keputusan moral),

pada elemen ini yang menjadi pendukung dalam pemberitaan

Salmafina yang dikabarkan berpindah agama, ialah potretnya yang

tersebar tengah memakai kalung salib di sebuah gereja. Hal ini

terlihat dari teks berikut:

92

“Inilah penampilan terbaru Salmafina Sunan. Ia bukan

saja tampil tanpa hijab, tetapi memakai aksesoris

berupa kalung salib. Penampilan ini pun memunculkan

isu pindah agama.”

Inilah memiliki arti menekankan sesuatu. Suara.com

menekankan penampilan terbaru Salmafina yang berubah

dengan tampilan tanpa hijab, dan memakai aksesoris berupa

kalung salib. Atas penampilan terbarunya saat ini, Suara.com

mewajarkan adanya isu bahwa Salmafina telah berpindah

agama.

Treatment Recommendation, penyelesaian yang

dilakukan pada pemberitaan ini ialah Suara.com merekam

perubahan pakaian Salmafina dari awal memakai hijab sampai

tampilannya saat ini yang diberitakan telah berpindah agama. Hal

ini terlihat dari headline yang dipilih oleh Suara.com “Intip

Transformasi Salmafina Sunan Dari Berhijab Sampai Pakai

Kalung Salib” dan pada teks berikut ini:

“Mulai dari perjalanan hijrah dirinya ketika menikah

muda dengan Hafiz Quran, Taqy Malik, melepas hijab,

dan yang teranyar diisukan pindah agama. Atas

beredarnya isu ini, mari intip kembali

transformasi gaya Salmafina Sunan sebelum hijrah

sampai isu pindah agama.”

Elemen ini merupakan elemen yang ditekankan oleh

Suara.com yang fokus menggambarkan perubahan penampilan

Salmafina saat ini. Dari mulai pergaulannya dulu dengan

selebgram bernama Awkarin, kemudian menikah dengan Taqy

93

Malik, memakai hijab yang panjang, memakai cadar. Hingga ia

melepas hijabnya, dan diterpa isu pindah agama. Suara.com

merekan semua itu dengan menguliti semua masa lalu Salmafina.

94

C. Analisis Framing Robert Entman Tagar.id

Tabel 4.9 “Deddy Corbuzier, Menjadi Muslim Bukan Karena

Wanita”

Penulis : Siti Afifyah

22 Juni 2019

Elemen Framing Teks Berita

Define Problem Banyak yang menilainya masuk islam

karena calon istrinya beragama islam.

Deddy dengan tegas membantah

anggapan itu.

Causal

Interpretation

Mantan suami Kalina ini

mengungkapkan sebenarnya sinyal

masuk islam sudah lama. Dari Youtube

pribadi atau acara di TV sudah 1-2 tahun

ini isinya tentang islam.

Make Moral

Judgement

Deddy mengaku perlahan-lahan

menemukan ketenangan, menemukan

islam itu indah.

95

Treatment

Recommendation

“Kalau calon istri saya sudah sama (islam

ya Alhamdulillah) itu sudah jalan

Tuhan,”ungkapnya.”

Problem Identification, Dalam pemberitaan ini, Tagar.id

menyajikan prosesi acara pembacaan syahadat oleh Deddy

Corbuzier serta menuliskan pandangan Deddy mengenai alasannya

berpindah agama. Deddy Corbuzier membantah tanggapan-

tanggapan miring dari warganet yang mengatakan bahwa ia pindah

agama karena sang calon isteri. Hal ini terlihat dari penggalan

berita berikut ini:

“Banyak yang menilainya masuk Islam karena calon

istrinya beragama Islam. Deddy dengan tegas membantah

angapan itu.”75

Pindah agama dari non muslim ke muslim tidak langsung

disambut baik oleh beberapa warganet. Contohnya seperti Deddy

Corbuzier, yang diberitakan oleh Tagar.id bahwa banyak yang

menilainya masuk Islam karena mengikuti calon istrinya. Namun

dengan tegas ia membantah rumor tersebut, lantas Tagar.id turut

75 Siti Afifiyah, “Deddy Corbuzier, Menjadi Muslim Bukan Karena

Wanita” diunduh pada 27 Maret 2021 dari https://www.tagar.id/deddy-

corbuzier-menjadi-muslim-bukan-karena-wanita

96

membantu Deddy Corbuzier dengan menggunakan headline

“Deddy Corbuzier, Menjadi Muslim Bukan Karena Wanita”

headline tersebut dianggap cukup sebagai bantuan agar klarifikasi

Deddy Corbuzier itu bisa dipahami oleh warganet hanya dengan

membaca headline. Hal tersebut juga tertulis pada penggalan

kutipan berikut ini:

“Kenapa pindahnya ke Islam, saya sama sekali bukan

karena mau menikah dan sebagainya. Saya sama sekali

tidak seperti itu. Sama sekali tidak. Saya tidak akan

mengubah agama saya karenaperempuan. Tidak karena

wanita,”tuturnya.”

Deddy dengan jelas menyebutkan kata “tidak” sebanyak

empat kali, seolah menekankan bahwa berita miring tersebut

memang tidaklah benar adanya. Namun menurut Deddy sendiri, ia

sama sekali tidak masalah dengan komentar-komentar miring

tersebut, karena jauh lebih banyak komentar positif yang

mendukung dirinya.

Kemudian pada table 4.9 di atas, Tagar.id menjelaskan

Causal Interpretation, dalam pemberitaan ini tagar.id

menuliskan bahwa Deddy sebenarnya sudah lama mulai tertarik

dengan agama Islam, seperti yang ditampilkan dalam penggalan

teks berikut ini:

“Mantan suami Kalina ini mengungkapkan sebenarnya

sinyal masuk islam sudah lama. Dari Youtube pribadi atau

acara di TV sudah 1-2 tahun ini isinya tentang islam.”

97

Semenjak dua tahun tersebut, Deddy memang rajin membuat

konten Youtube dengan menghadirkan sejumlah tokoh agama

sebagai narasumbernya, seperti Syekh Ali Jaber, Ustad Khalid

Basalamah, Gus Miftah, dan lain-lain. Selain itu acara tv yang

dipandunya yaitu Hitam Putih juga sering memanggil narasumber

pemuka agama untuk membahas hal-hal mengenai agama Islam.

Dari situlah dituliskan oleh Tagar bahwa Deddy terpikir untuk

memasuki agama Islam, Namun disebutkan mulai intens bertanya

lebih mendalam tentang Islam baru delapan bulan terakhir ini.

Selanjutnya dalam table 4.9 di atas, Tagar.id memuat

argumen untuk mendukung pendefinisian masalah dan juga

penyebab masalah yang telah dibuat. Seperti yang dapat dilihat

dari make moral judgement yang ditulis pada berita ini, yaitu:

“Deddy mengaku perlahan-lahan menemukan ketenangan,

menemukan islam itu indah.”

“Menurut Deddy, sejak bertanya lebih mendalam tentang

islam, agama ini seperti pisau. Bisa positif atau bisa negatif.

Ia bersyukur bertemu orang yang tepat, dialog tanpa

memaksa, memberikan ketenangan dengan membuang hal-

hal negative yang selama ini ada di kepalanya.”

Penggunaan kata “seperti pisau” yang disebutkan oleh

Deddy sendiri merujuk kepada banyaknya permasalahan

intoleransi agama yang terjadi di Indonesia dalam kurun waktu

2019 ini, dan kata “membuang hal-hal negatif yang selama ini ada

di kepalanya” menunjukkan bahwa Islam yang selama ini ada di

kepala sang mentalist Deddy Corbuzier ternyata tidak seburuk apa

98

yang ada dibenaknya. Setelah mempelajari Islam lebih dalam,

Tagar menggambarkan bahwa Deddy mendapatkan ketenangan di

hatinya.

Elemen Treatment Recommendation atau pemecahan

masalah pada berita ini adalah bahwa kalau saat ini Deddy

Corbuzier dan kekasihnya seiman, itu merupakan jalan takdir dari

Tuhan. Hal ini terlihat dari penggalan teks berikut ini:

“Kalau calon istri saya sudah sama (islam ya Alhamdulillah)

itu sudah jalan Tuhan,”ungkapnya.”

Meluruskan polemic yang tesebar di masyarakat, dari

penggalan teks di atas Deddy mengungkapkan bahwa baginya

semua kejadian yang dilaluinya ini merupakan jalan Tuhan.

Kejadian perpindahan agamanya ini, dan juga memiliki agama

yang sama dengan calon istrinya merupakan takdir yang diberikan

oleh Tuhan.

“Kalau seperti itu (pindah agama karena mau menikah) bagi

saya itu munafik. Cemen amat agama cuma buat mainan

doang. Jadi sama sekali tidak ada hal tersebut.”

Di akhir paragraf, Tagar menuliskan kembali tentang

bantahan Deddy yang menegaskan bahwa ia berpindah agama

bukan karena ingin menikah. Ia menyebutkan kata “cemen amat”

atau dalam artian sangat lemah karena telah mempermainkan

agama.

99

Tabel 4.10 “Kronologi Perjalanan Deddy Corbuzier

Mualaf”

Penulis : Budi Utomo

19 juni 2019

Elemen Framing Teks Berita

Define Problem Isu tentang Deddy yang akan pindah

agama sudah lama menjadi

perbincangan publik. Kabar itu semakin

santer diperbincangkan saat dia

mengunggah sebuah foto di akun

instagram miliknya yang sedang

mengucapkan mohon maaf lahir batin

Causal

Interpretation

Tentu saja unggahan tersebut mendapat

berbagai respons dari netizen. Bahkan

tidak sedikit yang mencurigai adanya

motif asmara dibalik isu mualaf itu,

yaitu karena Deddy berencana untuk

menikah.

Make Moral

Judgement

Ia menambahkan, keputusannya

menjadi mualaf karena merasa agama

islam penuh rahmat. Namun dia

mengaku masih berguru kepada pemuka

agama

100

Treatment

Recommendation

“Perlu dicatat, jangan bilang karena live

di televisi itu karena riya. Nggak ini kan

syiar, supaya lebih banyak orang tahu,

ini loh Deddy Corbzier. Tapi syiar-nya

ini yang kita butuhkan,”ujar Gus

Miftah.”

Problem Identification (Definisi Masalah), dalam

pemberitaan ini tagar.id menuliskan bahwa kabar perpindahan

agama Deddy sebenarnya sudah sering menjadi perbincangan

publik. Kabar tersebut semakin sering dibicarakan setelah Deddy

mengunggah foto yang mengucapkan mohon maaf lahir batin di

instagram. Hal ini ditampilkan tagar dalam penggalan teks

berikut:

“Isu tentang Deddy yang akan pindah agama sudah lama

menjadi perbincangan publik. Kabar itu semakin santer

diperbincangkan saat dia mengunggah sebuah foto di akun

instagram miliknya yang sedang mengucapkan mohon

maaf lahir batin.”76

Causal Interpretation (Penyebab Masalah), pada

pemberitaan ini adalah banyak dari warganet yang berkomentar

penyebab dari Deddy pindah agama karena ingin menikahi

kekasihnya. Seperti terlihat dari penggalan berita berikut ini:

76 Budi Utomo, “Kronologi Perjalanan Deddy Corbuzier Mualaf” diunduh

para 28 Maret 2021 dari https://www.tagar.id/kronologi-perjalanan-deddy-

corbuzier-mualaf

101

“Tentu saja unggahan tersebut mendapat berbagai respons

dari netizen. Bahkan tidak sedikit yang mencurigai adanya

motif asmara dibalik isu mualaf itu, yaitu karena Deddy

berencana untuk menikah.”

“Tentu saja anggapan itu dibantah oleh sang mentalist itu”

Melalui teks di atas, tagar.id mengidentifikasi dengan

pindahnya Deddy Corbuzier menjadi mualaf pasti banyak yang

berpikir bahwa ini terjadi karena sang kekasih. Tagar

menggunakan kata “tentu”, dalam kamus besar bahasa indonesia,

kata tersebut memiliki makna pasti terjadi, tidak berubah lagi.

Lantas kata tentu yang kedua merujuk pada pasti anggapan

tersebut dibantah oleh Deddy. Selain itu Tagar.id turut

memberikan pembelaan kepada Deddy dengan menghadirkan

Gus Miftah sebagai narasumber pendukungnya. Seolah berita

miring tersebut memang tidaklah benar.

“Miftah mengungkap bahwa pria botak itu memang

memiliki keinginan untuk mempelajari lebih dalam agama

islam bukan karena ingin menikahi seorang wanita”

Sebagai pendukung pada kedua elemen di atas, pada

elemen Make Moral Judgement ini tagar menjelaskan bahwa

Deddy pindah agama karena ia merasa ada ketenangan di hatinya.

Hal ini bisa dilihat dari penggalan teks berikut:

“Ia menambahkan, keputusannya menjadi mualaf karena

merasa agama islam penuh rahmat. Namun dia mengaku

masih berguru kepada pemuka agama.”

102

Dalam penggalan teks di atas tagar.id menunjukan kepada

pembaca bahwa sang mentalist ini merasakan banyaknya berkah

yang hadir setelah mempelajari agama Islam. Dalam pandangan

Deddy ia masih harus terus belajar untuk mendalami agama Islam

kepada para pemuka agama.

Treatment Recommendation (Penyelesaian Masalah),

Solusi penyelesaian yang ditawarkan Tagar.id dalam

pemberitaan ini terlihat pada penggalan teks berikut ini:

“Perlu dicatat, jangan bilang karena live di televisi itu

karena riya. Nggak ini kan syiar, supaya lebih banyak orang

tahu, ini loh Deddy Corbuzier. Tapi syiar-nya ini yang kita

butuhkan,”ujar Gus Miftah.”

Pada pemberitaan ini Gus Miftah mengungkapnkan bahwa

prosesi pindah agama Deddy Corbuzier disiarkan di televisi

untuk kepentingan syiar, ia mewajarkan kalau prosesi

pengislaman sang mentalist tersebut dilakukan secara live di

televisi agar banyak audiens yang melihat dan tertarik juga untuk

mengikuti syiar ini. Tetapi proses pindah agama pada agama lain

seperti Budha, Kristen, Konghucu, Hindu jarang atau bahkan

belum pernah terjadi untuk ditampilkan dalam beberapa media.

karena hal tersebut kadang terhalang audiens masyarakat

Indonesia yang mayoritas penganut agama Islam.

103

Tabel 4.11 “Salmafina Sunan Pindah Agama, Serius atau

Pelarian?”

Penulis : R Antares P

31 July 2019

Elemen Framing Teks Berita

Define Problem Salmafina kerap mengunggah lagu-lagu

rohani penyembahan hingga ayat-ayat

dari kitab suci Alkitab. Hal itu semakin

meyakinkan jika ia resmi pindah agama.

Namun, apakah itu sungguh atau hanya

pelarian saja?

Causal

Interpretation

Semenjak santer kabar perceraian Alma

dengan salah seorang hafidz bernama

Taqy Malik, putri sulung Sunan itu selalu

menjadi perbincangan. Apalagi setelah

beredar kabar pindah agama.

Make Moral

Judgement

Kabar itu semakin nyata, ketika Alma

kerap curhat di Instastorynya, mulai dari

aktivitas sehari-hari hingga perjalanan

hidupnya yang kian rumit

Treatment

Recommendation

Meski pada awalnya sempat dibantah

sang ayah Sunan Kalijaga, hal itu tidak

bisa dipungkiri lagi, Alma sudah menjadi

104

penganut Kristen. Pada akhirnya kedua

orangtuanya menerima perbedaan dari

putri sulungnya itu.

Problem Identification, Dalam pemberitaan ini Tagar.id

meragukan kesungguhan Salmafina dalam berpindah agama.

Seperti yang tertulis dalam lead berita berikut ini:

“Salmafina kerap mengunggah lagu-lagu rohani

penyembahan hingga ayat-ayat dari kitab suci Alkitab. Hal

itu semakin meyakinkan jika ia resmi pindah agama. Namun,

apakah itu sungguh atau hanya pelarian saja?”77

Pertanyaan “apakah itu sungguh atau hanya pelarian saja”

yang tertulis dalam lead berita dan juga ditulis sebagai Questions

headline berita ini menunjukkan bahwa Tagar.id mempunyai

sikap yang sama dengan warganet yang ramai-ramai menghujat

dan mempertanyakan kesungguhan Salmafina dalam berpindah

agama. Sikap tersebut tidak menunjukkan adanya toleransi atas

pilihan yang telah dipilih oleh Salmafina.

Causal Interpretation, dalam elemen ini Tagar.id

menunjukan bahwa semenjak kabar perceraian Salma dengan

Taqy Malik, Ia memang kerap menjadi perbincangan. Hal ini

ditampilkan Tagar.id dalam teks pemberitaan berikut ini;

77 Antares,” Salmafina Sunan Pindah Agama, Serius atau Pelarian?”

diunduh pada 28 Maret 2021 dari https://www.tagar.id/salmafina-sunan-

pindah-agama-serius-atau-pelarian/

105

“Semenjak santer kabar perceraian Alma dengan salah

seorang hafidz bernama Taqy Malik, putri sulung Sunan itu

selalu menjadi perbincangan. Apalagi setelah beredar kabar

pindah agama.”

Melalui teks di atas, Tagar.id memperlihatkan bahwa

penyebab maraknya pemberitaan mengenai Salmafina terjadi ini

ialah semenjak perceraiannya dengan Taqy Malik. Pengunaan

kata “apalagi setelah beredar kabar pindah agama”, Tagar seolah

mewajarkan hal privasinya ini terus menjadi sorotan oleh semua

masyarakat. Namun Alma akhirnya membuka suara soal

keputusannya pindah agama ini salah satunya adalah perceraian,

tetapi ia menegaskan bahwa hal tersebut bukanlah alasan yang

paling utama.

Make Moral Judgement, elemen yang menjadi pendukung

dari dua elemen di atas ialah kabar perpindahan agama Salmafina

ini kian terlihat semenjak Alma seringkali curhat dan

mengunggah video singkat di instagram miliknya. Seperti yang

ditunjukan dalam penggalan teks berikut:

“Kabar itu semakin nyata, ketika Alma kerap curhat di

Instastorynya, mulai dari aktivitas sehari-hari hingga

perjalanan hidupnya yang kian rumit.”

Tagar.id menjelaslan bahwa Alma memang salah satu

publik figur yang cukup sering curhat bahkan berinteraksi dengan

pengikutnya di Instagram, ia gemar membagikan cerita

aktivitasnya sehari-hari dan perjalanan hidupnya yang dinilai

oleh Tagar sangat rumit.

106

“Bahkan hal yang tak diduga, ia kerap mengunggah video

singkat yang melantunkan lagu rohani hingga ayat-ayat

Alkitab.”

Penggunaan kata “bahkan hal yang tak diduga” yang ditulis

oleh tagar seperti menggambarkan keterkejutan dengan

unggahan di Instastory Salma yang mengunggah lantunan lagu

rohani dan ayat-ayat Alkitab di instagram miliknya.

Treatment Recommendation, dalam pemberitaan ini

Tagar.id menilai bahwa akhirnya ayah Salma yang selama ini

membantah berita tersebut, saat ini sudah bisa menerima

perbedaan dengan anaknya. Hal ini terlihat dari penggalan teks

berikut ini:

“Meski pada awalnya sempat dibantah sang ayah Sunan

Kalijaga, hal itu tidak bisa dipungkiri lagi, Alma sudah

menjadi penganut Kristen. Pada akhirnya kedua

orangtuanya menerima perbedaan dari putri sulungnya itu”

Teks di atas menunjukan bahwa meski pada awalnya ayah

Salma tak menerima dan membantah pemberitaan tersebut, pada

akhirnya ia tetap menerima karena Alma saat ini sudah resmi

menjadi penganut Kristen.

107

Tabel 4.12 “Kronologi Salmafina Hijrah Sampai Pindah

Agama”

Penulis : R Antares P

15 July 2019

Elemen Framing Teks Berita

Define Problem Salmafina Khairunnisa sedang menjadi

buah bibir, putri Sunan Kalijaga ini

diduga pindah agama. Kabar itu diketahui

setelah foto Salmafina mengenakan

kalung salib tersebar di

linimasa. Berikut Tagar rangkumkan

kronologi perjalanan kontroversial dari

perempuan yang akan genap berusia 20

tahun di tanggal 13 Agustus 1999 itu.

Causal

Interpretation

Setelah bercerai dari Taqy, Alma terlihat

di publik tanpa hijab yang menutupi

kepalanya. Meskipun mendapat banyak

komentar miring dari warganet, ia tetap

bertahan pada keputusannya membuka

hijab hingga saat ini.

Setelah melepas hijab, kehidupan

Salmafina terlihat lebih glamor dan bebas.

Ia sempat mengunggah kebersamaannya

108

bersama teman-temannya bersantai di

klub malam.

Beberapa waktu lalu sempat beredar

video yang memperlihatkan Alma tengah

mabuk dengan pakaian minim di sebuah

klub malam.

Make Moral

Judgement

Salmafina dikabarkan beralih keyakinan

setelah sebuah video menunjukkan ia

memakai kalung salib sambil memegang

sebuah buku.

Kabar ini langsung menyebar luas dan

menjadi bahan perbincangan di media

sosial. Dalam video tersebut, putri Sunan

Kalijaga itu terlihat sedang berada di

acara kebaktian.

Treatment

Recommendation

Tak lama kemudian ia memposting

pernyataannya di InstaStory Instagram,

meminta tidak menyalahkan orangtuanya

terkait pilihannya.

109

Saya cuma mau bilang, jangan salahkan

orang lain apa lagi orang tua saya atas

keputusan saya. Kesuksesan orangtua tak

bisa diukur dari apakah anak-anaknya

bertahan pada kepercayaan yang

dianutnya.

Salmafina menambahkan, segala

keputusannya diambil karena pergulatan

batin. Tidak ada orang bagaimana ia bisa

mengubah keyakinan. Sehingga orang-

orang tidak layak melakukan

penghakiman

Define Problem yang ada pada berita ini, Tagar.id

menyajikan rangkuman perjalanan Salmafina dari awal hijrah

sampai dengan pindah agama. Hal ini terlihat dari lead

pemberitaan berikut:

“Salmafina Khairunnisa sedang menjadi buah bibir, putri

Sunan Kalijaga ini diduga pindah agama. Kabar itu

diketahui setelah foto Salmafina mengenakan kalung salib

tersebar di linimasa. Berikut Tagar rangkumkan kronologi

110

perjalanan kontroversial dari perempuan yang akan genap

berusia 20 tahun di tanggal 13 Agustus 1999 itu.”78

Salmafina sedang menjadi perbincangan karena fotonya di

linimasa sosial media mulai tersebar, di sana Salmafina terlihat

mengenakan kalung salib. Sehingga menimbulkan kabar bahwa

ia telah berpindah agama. Selanjutnya kata “kontroversial” yang

digunakan oleh tagar.id dalam kamus besar bahasa indonesia

sendiri mempunyai makna bersifat menimbulkan perdebatan.

Tagar menilai bahwa perjalanan hidup dan pilihan yang diambil

oleh Salmafina ini selalu memunculkan perdebatan di

masyarakat.

Causal Interpreatation, dalam pemberitaan ini Tagar

melihat banyaknya sebab Salmafina berpindah agama. Seperti

yang ditampilkan Tagar.id dalam penggalan teks berikut:

“Setelah bercerai dari Taqy, Alma terlihat di publik tanpa

hijab yang menutupi kepalanya. Meskipun mendapat

banyak komentar miring dari warganet, ia tetap bertahan

pada keputusannya membuka hijab hingga saat ini.”

“Setelah melepas hijab, kehidupan Salmafina terlihat lebih

glamor dan bebas. Ia sempat mengunggah kebersamaannya

bersama teman-temannya bersantai di klub malam.

78 Antares, “Kronologi Salmafina Hijrah Sampai Pindah Agama”

diunduh pada 28 Maret 2021 dari https://www.tagar.id/kronologi-salmafina-

sunan-hijrah-sampai-pindah-agama

111

“Beberapa waktu lalu sempat beredar video yang

memperlihatkan Alma tengah mabuk dengan pakaian

minim di sebuah klub malam”

Tagar.id melihat kondisi Salma bahkan merangkumnya

setelah dikabarkan pindah agama. Dari perceraiannya ini, Alma

digambarkan langsung berubah drastis karena melepas hijabnya

hingga saat ini, setelah itu kehidupannya dinilai lebih glamour,

dan sering keluar masuk klub malam bersama teman-temannya,

juga menggunakan pakaian minim dan terlihat tengah mabuk.

Dari penjabaran yang telah disebutkan sepertinya tagar melihat

bahwa penyebab dari berpindahnya Salma ke agama barunya

disebabkan oleh pergaulan Salma dengan teman-temannya.

Selain itu kasus perceraiannya turut menjadi salah satu faktor

berubahnya perilaku Salmafina.

Dalam elemen Make Moral Judgement, Berita ini

dibenarkan setelah tagar melihat bahwa Salma hadir diacara

kebaktian, hal ini terlihat dari penggalan teks berita berikut ini;

“Salmafina dikabarkan beralih keyakinan setelah sebuah

video menunjukkan ia memakai kalung salib sambil

memegang sebuah buku. Kabar ini langsung menyebar luas

dan menjadi bahan perbincangan di media sosial. Dalam

video tersebut, putri Sunan Kalijaga itu terlihat sedang

berada di acara kebaktian.”

Pendukung definisi dan penyebab masalah pada

pemberitaan ini adalah setelah beredarnya video Salma yang

112

sedang memegang buku dan memakai kalung salib di acara

kebaktian.

Treatment Recommendation, penyelesaian masalah pada

pemberitaan ini diletakan Tagar.id pada akhir pemberitaan.

Seperti yang terlihat pada penggalan teks berikut:

“Tak lama kemudian ia memposting pernyataannya di

InstaStory Instagram, meminta tidak menyalahkan

orangtuanya terkait pilihannya. “

“Saya cuma mau bilang, jangan salahkan orang lain apa

lagi orang tua saya atas keputusan saya. Kesuksesan

orangtua tak bisa diukur dari apakah anak-anaknya

bertahan pada kepercayaan yang dianutnya. “

“Salmafina menambahkan, segala keputusannya diambil

karena pergulatan batin. Tidak ada orang yang tahu

bagaimana ia bisa mengubah keyakinan. Sehingga orang-

orang tidak layak melakukan penghakiman“

Dari beberapa penggalan teks di atas, Tagar.id menuliskan

kronologi dari awal Salmafina tampil dengan hijabnya sampai

saat ini santer kabar bahwa ia telah berpindah agama. Tagar.id

menguliti semua masa lalu Salmafina. Sama seperti berita tentang

Deddy Corbuzier, gaya penulisan Tagar.id sepertinya dengan

menuliskan kronologi peristiwa dari awal hingga akhir. Namun

perbedaannya, Deddy Corbuzier dikuliti masa lalunya hanya

sampai permukaan. Berbeda dengan Salmafina yang dikuliti

masa lalunya sampai akar terdalam. Namun dalam paragraf

terakhir Tagar.id menuliskan tentang Salmafina yang tidak ingin

113

orangtuanya disalahkan atas pilihan hidupnya. Dalam HAM juga

telah disebutkan bahwa setiap manusia mempunyai hak untuk

menentukan pilihan hidupnya, yang paling khusus ialah HAM

membebaskan untuk masing-masing dari kita memilih agama

sesuai kepercayaannya masing-masing.

114

BAB V

PEMBAHASAN

A. Perbandingan Framing Berita Konversi Agama Deddy

Corbuzier dan Salmafina Pada Media Detik.com,

Suara.com, dan Tagar.id

Sebagai media yang hidup di negara majemuk seperti

Indonesia, isu konversi agama mempunyai news value (nilai

berita yang membuat isu ini sering disajikan oleh berbagai

media), walaupun sebenarnya hal tersebut kontradiktif dengan

apa yang telah tertulis di UU Pers dan Kode Etik Jurnalistik

tentang menghormati hak privasi narasumber dalam penulisan

berita.

Berikut beberapa nilai berita yang terkait dengan isu

keagamaan, yaitu proximity (kedekatan, konflik, human

interest dan public figure). Proximity merupakan unsur yang

menyatakan kedekatan peristiwa yang terjadi dengan

masyarakat dalam kehidupan mereka sehari-hari, bisa

kedekatan secara geografis, psikologis, maupun ideologis.

Agama dianggap dekat dengan masyarakat Indonesia dan

selalu berhasil menarik perhatian masyarakat.

Berdasarkan perbandingan dalam unsur proximity, media

Detik.com, Suara.com, Tagar.id menganggap bahwa isu

pindah agama ini merupakan isu yang paling dekat dengan

masyarakat dan selalu berhasil menarik perhatian masyarakat.

115

Hal ini terlihat dari isu pindah agama Salmafina dan Deddy

Corbuzier ini dijadikan banyak angle oleh ketiga media

tersebut. Karena banyaknya pembaca yang terus mencari

kabar mendalam dari kedua artis yang telah berpindah agama,

seperti contoh: apa alasan yang membuat artis tersebut

berpindah agama? siapa orang yang memengaruhi artis

tersebut sehingga ia berpindah agama? bagaimana dengan

keluarganya? apakah setuju atau tidak? Dan berbagai kabar

mendalam lainnya yang membuat media terus menerus

mengupdate berita tentang pindah agama dari kedua artis

tersebut.

Semakin banyak audiens yang penasaran, media akan

semakin banyak membuat berita tentang artis tersebut, karena

ketiga media ini sama-sama menjual berita, sehingga mereka

berlomba-lomba untuk bisa menghasilkan traffic yang tinggi

dari masyarakat.

Selanjutnya isu keagamaan terkadang memunculkan

unsur conflict yang menampilkan antara individu atau

kelompok karena kepercayaan. Adanya konflik membuat

salah satu pemberitaan tersebut semakin menarik perhatian

masyarakat untuk diikuti, secara umum, semakin kompleks

dan semakin besar konfliknya, semakin besar minat publik

terhadap berita tersebut. Berdasarkan perbandingan dari unsur

konflik, ketiga media gemar memasukan drama keluarga

dalam pemberitaan, seperti pada pemberitaan tentang pindah

116

agama yang dilakukan Salmafina mendapat penolakan dari

ayahnya

Selain itu unsur human interest pada isu keagamaan

sering kali muncul karena khalayak diajak untuk merasakan

emosi yang ditampilkan dalam pemberitaan, seperti

kesedihan, kegembiraan, simpati, maupun kebencian.79

Dalam perpindahan agama yang dilakukan Deddy Corbuzier

dan Salmafina tentu ada masyarakat yang merasakan beragam

emosi seperti rasa senang karena kini artis tersebut menganut

agama yang sama dengan sebagian masyarakat, dan ada yang

merasakan kesedihan juga bahkan tak jarang mencaci artis

tersebut karena ia berpindah dari agama sebelumnya. Pada

media Detik.com, Suara.com, dan Tagar.id masyarakat diajak

untuk turut merasakan emosi dari kedua pemberitaan tersebut.

Akibat dari unsur ini, Salmafina dan Deddy Corbuzier

mendapatkan bullying dari masyarkat karena dianggap

memainkan agama.

Selanjutnya unsur yang terakhir ialah Public Figure

(orang penting), dalam nilai ini artis dan isu keagamaan

rupanya merupakan perpaduan yang menarik dalam

pemberitaan, karena kebanyakan pembaca menyukai

kehidupan pribadi bahkan agama para artis. Tak jarang, kata

pencarian popular terkait tokoh tertentu adalah bukan soal

79 Septiana Santana, “Jurnalisme kontemporer”, (Jakarta : 2005,

Yayasan Obor Indonesia), h.18-19

117

prestasinya, melainkan soal agamanya. Seperti yang sering

ditemui melalui google, kata pencarian yang populer bagi

masyarakat Indonesia adalah ketika kita mencari “(nama

artis)” lalu kata suggestion selanjutnya adalah “agamanya

apa?”. Rubrik entertainment seperti kehidupan para artis yang

berpindah agama masih banyak diminati oleh masyarakat.

Sehingga ketiga media ini banyak memberitakan tentang

Deddy Corbuzier dan Salmafina. Namun media seharusnya

tetap menghormati kehidupan pribadi artis tersebut, seperti

yang tertera dalam dalam kode etik jurnalistik, yaitu (pasal 8)

tidak menyiarkan berita berbasis prasangka atau diskriminasi

atas dasar perbedaan agama, (pasal 9) menghormati hak

narasumber tentang kehidupan pribadinya.80

Telah dijelaskan pada bab awal bahwa penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui bagaimana perbedaan framing

berita konversi agama yang dilakukan Deddy Corbuzier dan

Salmafina pada media Detik.com, Suara.com dan Tagar.id

sebagai berikut:

80 Bekti, Nugroho. Pers Berkualitas Masyarakat Cerdas. Jakarta:

Dewan Pers.2013

118

Tabel 5.1 Perbandingan Framing Detik.com

Media Tema

Berita

Framing Deddy Framing

Salma

Moral Mendapat

hidayah dari

Tuhan

Salmafina

melalui jalan

yang salah

Detik.com Keluarga Ibunda tidak

keberatan, tidak

mewarisi agama

dari keluarga

Cobaan bagi

keluarga

Masa lalu Pernah menikah

dengan Kalina,

seorang muslim

Salmafina

Kontroversial

Detik.com melihat perpindahan agama Deddy sebagai

sebuah hidayah dari Tuhan dan karena ia mendapatkan

bimbingan dari orang yang tepat. Detik.com juga memberi

ruang kepada Deddy Corbuzier untuk menjelaskan tentang

islam di mata Deddy, sedangkan perpindahan Salmafina ini

dianggap sebagai cobaan untuk keluarganya yang sedang

melakukan hijrah, sehingga ayahnya berusaha untuk

mengembalikan jalan Salmafina.

Dalam proses konstruksi yang dilakukan pada

pemberitaan “Sunan Kalijaga Akan Ajak Salmafina Kembali

Ke Islam” dan “Salmafina Pindah Agama, Sunan Kalijaga

119

Anggap Ujian Hijrah” Detik.com hanya menggunakan Sunan

Kalijaga atau ayah Salmafina sebagai narasumber tunggal dan

tidak mencantumkan pernyataan dari Salmafina langsung.

Terlihat bahwa Detik.com mengabaikan unsur dua sisi atau

cover both side dalam pemberitaannya, dan menjadikan

pendapat narasumber tunggal sebagai pembuat keputusan dan

alat pendefinisian masalah.

Berbeda dengan judul “Alasan Terdalam Deddy

Corbuzier Mualaf” dan “Alasan Deddy Corbuzier Mualaf Saat

Bersama Sabrina”. Detik menggunakan Deddy Corbuzier

sebagai narasumber dan sebagai alat pendefinisan masalah

juga pembuat keputusan karena ia merupakan objek dari

pemberitaan itu sendiri. Detik.com memberi banyak ruang

berbicara kepada Deddy untuk menjelaskan agama islam

menurut pandangannya. Berbeda dengan pemberitaan

mengenai Salmafina, Salma tidak mempunyai ruang untuk

berbicara demikian mengenai pandangannya, mengenai

agama yang baru dianutnya yaitu agama Kristen, ini terlihat

dari beberapa pemberitaan yang berkaitan dengan Salma,

Detik hanya memberikan space berbicara kepada ayahnya,

yang menolak bahwa Salma pindah agama.

Dalam hal ini terlihat adanya Source Bias yang dilakukan

oleh media Detik.com, yaitu media hanya menampilkan

seluruh narasumber dengan pendapat yang kontra saja atau

120

yang pro saja.81 Menurut perspektif HAM, HAM menegaskan

prinsip kesetaraan, keadilan, dan larangan diskriminasi antara

laki-laki dan perempuan serta mewajibkan negara mengambil

semua langkah dan upaya untuk menghapuskan diskriminasi

kepada perempuan, termasuk dalam penikmatan hak atas

kebebasan beragama.82 Dalam hal ini Salmafina tidak

memiliki keadilan yang setara dengan Deddy Corbuzier

karena source bias yang dilakukan Detik.com.

Melalui framing, kita bisa melihat bagaimana perspektif

yang digunakan wartawan dalam menyeleksi isu dan menulis

berita. Perspektif wartawan lah yang menentukan bagian mana

yang digunakan dan dihilangkan dari suatu peristiwa. Dalam

hal ini wartawan Detik.com mengaku tidak setuju atas

fenomena pindah agama dari muslim ke non muslim.

Perspektif ini pada akhirnya memengaruhi pemberitaan yang

ditulis oleh Detik.com sebagai bahan konstruksi.

Kita kan sama-sama muslim, ya pasti sepakat lah kalau

Kristen masuk islam kita pasti seneng lah. Sepakat2 aja.

Tapi kalau untuk publikasi ini subyektif saya idealnya

tidak usah dipublikasi sebenernya sih, tapi karena posisi

81 Try Kusuma Sri Haryaningrum, “Analisis Penerapan Kode Etik

Jurnalistik Passal 3 pada SKH Republika”, Skripsi (Yogyakarta: Program

Sarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2007), 26. 82 Siti Aisyah. Zainal Abidin, dkk. Standar Norma dan Pengaturan

Nomor 2 Tentang Hak Atas Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan. Jakarta :

Komnas HAM, 2020

121

saya sebagai jurnalis mau ga mau harus dikerjakan kan.

Hehehehe ya kalau jawaban pribadi ga setuju.83

Dalam kode etik jurnalistik pasal 8, wartawan dilarang

menyiarkan berita berbasis prasangka atau diskriminasi atas

dasar perbedaan agama, dan dalam pasal 3 juga disebutkan

wartawan tidak mencampurkan fakta dan opini yang

menghakimi. Tetapi dalam prakteknya dari kedua perbedaan

berita ini, detik.com dianggap keluar batas dalam

memberitakan isu konversi agama ini, karena bisa muncul

sikap saling membandingkan antara agama yang dianut dari

kedua artis tersebut.

Tabel 5.2 Perbandingan Framing Suara.com

Media Tema

Berita

Framing Deddy Framing Salma

Moral Setelah menjadi

mualaf, Deddy

terlihat gagah

Merubah

penampilan

karena laki-laki

Suara.com

Keluarga Turut

bersukacita

Ayah menyesal

menikahkan

putrinya

83 Wawancara Pribadi dengan Wartawan Detik.com Ristu Hanafi

pada 06 Agustus 2021

122

Masa

lalu

Sempat

menikah beda

agama dengan

mantan istri

Sosok

kontroversial

Suara.com memberitakan isu ini dengan melihat

perubahan penampilan dari kedua artis tersebut setelah

berpindah agama, selanjutnya Suara.com meminta tanggapan

dari masing-masing keluarga kedua artis tersebut, di mana

Kalina, sebagai mantan istri Deddy dan latar belakangnya

yang merupakan seorang muslim turut bersuka cita atas berita

perpindahan agama yang dilakukan Deddy, sedangkan ayah

Salmafina dinilai menyesal telah menikahkan putrinya dengan

mantan suami Salmafina, yaitu Taqy Malik karena

perceraiannya dianggap sebagai faktor yang menjadikan

Salmafina berpindah agama.

Dalam proses konstruksi yang dilakukan oleh Suara.com,

keduanya sama-sama memberitakan tentang penampilan

kedua artis tersebut usai melakukan konversi agama. Namun

ada yang berbeda dari kedua narasi pemberitaannya.

Suara.com menggunakan kata “gagah” dalam pemberitaan

mengenai Deddy Corbuzier yang tampil dengan menggunakan

peci di kepalanya. Sedangkan dalam pemberitaan Salmafina,

Suara.com secara gambling memberitakan tentang perubahan

penampilan Salmafina, Salmafina digambarkan sebagai

123

remaja labil yang sering merubah penampilannya karena

dekat dengan seorang laki-laki, bukan dari hatinya

sendiri. Hal ini terlihat dari penggalan teks “Sebelum

hijrah, Salma bukanlah sosok yang religus. Ia merupakan

remaja ibu kota yang gaul dan selalu mengikti tren,

termasuk dalam hal fesyen. Sejak dekat dengan Taqi

Malik, Salma meretas perjalanan hijrah.”

Pada awal perubahan hijrah Salmafina, suara.com memuji

penampilannya tersebut karena mengenakan cadar, Suara.com

juga menilai Salmafina terlihat nyaman memakai cadar

tersebut. Namun pada perubahan selanjutnya, semenjak

Salmafina diceraikan oleh Taqy Malik, Suara.com mengaku

terkejut dengan Salmafina yang telah melepas hijabnya dan

terlihat memakai sebuah kalung salib di lehernya.

Berdasarkan perbedaan dari kedua berita ini

wartawan Suara.com mengonfirmasi hal tersebut dalam

wawancara yang peneliti lakukan :

Mungkin reporter atau editornya saat itu punya

pandangan kalo diframing si Salmafinanya ini hijrah

bulshit ya bakal banyak yang baca karena itu memuaskan

si pembaca. Kalo misalnya cuma dibikin lempeng aja ya

mungkin gak bakal menarik, gitu. Maksudnya bukan

berarti punya pandangan kalau muslim jadi non muslim

itu gak didukung, terus kalo non muslim jadi muslim itu

124

didukung tapi bicara soal kronologinya, cerita dibalik

peristiwa itu gitu.84

Fakhri mengakui bahwa setiap pemberitaan yang

dinaikkan oleh media suara merupakan hasil campur tangan

dari perspektif wartawan dan editor yang menulis pemberitaan

tersebut. Terlihat dari penggalan wawancara berikut ini :

Pasti itu campur tangan editor yang kurang suka sama itu

tuh bisa aja terjadi gitu. Meskipun kita satu kantor

pandangan atas suatu peristiwa bisa aja berbeda gitu. Jadi

mungkin terkesan ga netral gitu ya hmm yayaya iya sih.

Itu pasti dipengaruhi sama perspektif editor dan

penulisnya. Ngga mesti soal agama pun pasti perspektif

pribadi dalam suatu isu pasti ditulis lah.85

Lebih lanjut Fakhri menjelaskan bahwa background dari

seorang tokoh yang diberitakan merupakan faktor penentu

pemilihan angle agar berita tersebut bisa lebih menarik.

Misalnya kaya Deddy Corbuzier masuk islam gitu kan, itu

pasti beritanya positif semua ya karena ga ada ceritanya

mungkin dulu Deddy dulunya gimana, jadi ga ada arah

kesana. Sementara kalau kasusnya si Salmafina ini

dibikin ke sana bakal lebih menarik, mungkin editor

punya terjemahan begitu. Makanya balik lagi itu ke

perspektif pribadi yang membuat beritanya menjadi di-

framing gitu.86

Pada pemberitaan konversi agama yang dilakukan

Salmafina ini mempunyai nilai berita conflict bersama

84 Wawancara Pribadi dengan Wartawan Suara.com Fakhri pada 13

April 2021 85 Ibid 86 Ibid

125

keluarganya, khususnya sang ayah yaitu Sunan Kalijaga.

Drama keluarga dihadirkan dalam pemberitaan ini karena

semakin besar konfliknya, masyarakat akan semakin tertarik

untuk mengikuti isu tersebut.

Tabel 5.3 Perbandingan Framing Tagar.id

Media Tema

Berita

Framing Deddy Framing

Salma

Moral Bukan karena

perempuan

Pelarian

Tagar.id Keluarga Keluarga banyak

yang multi religi,

Beragam agama ada

dalam keluarganya

Hubungan

keluarga

retak karena

berpindah

agama

Masa

lalu

Mendapat

bimbingan dari

orang yang tepat

Pergaulan

bebas

Tagar.id sebagai media yang mempunyai salah satu misi

menjadi media yang memperkuat persatuan dan toleransi

dalam keberagamaan di Indonesia. Menampilkan berita

pindah agama Deddy Corbuzier dan Salmafina urut sesuai

kronologi kejadian dari masa lalu hingga isu tersebut

diberitakan, tetapi lebih mengulik dengan detail tentang masa

lalu Salmafina yang digambarkan berpindah agama karena

126

pengaruh pergaulan bebasnya. Konstruksi selanjutnya “Deddy

Corbuzier, Menjadi Muslim Bukan Karena Wanita” dan

“Salmafina Pindah Agama Serius atau Pelarian?” terlihat

perbedaan dari kedua pemberitaan tagar. Perpindahan Deddy

Corbuzier digambarkan bukan karena wanita melainkan

karena ia mendapat ketenangan dalam islam. Lalu

perpindahan Salmafina digambarkan sebagai pelarian semata

karena perceraian yang dialaminya, terlihat dari questions

headline yang dipilih oleh Tagar.

Dalam proses konstruksi terlihat Tagar.id memberi ruang

kepada Deddy Corbuzier untuk meluruskan polemic yang

tersebar di masyarakat. Hal ini terlihat dari headline yang

ditulis oleh Tagar.id yang terkesan mengklarifikasi isu yang

tersebar di masyarakat lewat pemberitaan “Deddy Corbuzier

Menjadi Muslim Bukan Karena Wanita”, dan narasumber

tunggal yang dipilih oleh Tagar.id merupakan Deddy

Corbuzier sendiri. Tagar.id juga memberi informasi bahwa

sinyal Deddy Corbuzier masuk islam sudah terlihat dari satu

sampai dua tahun kebelakang, di mana Deddy Corbuzier yang

merupakan seorang youtuber mengundang pemuka agama

Islam untuk berbincang di kanal youtubenya. Deddy

Corbuzier mengungkap alasaannya masuk islam ialah karena

merasa islam agama yang penuh rahmat, tetapi ia mengaku

masih terus belajar dengan para pemuka agama. Sebagai

pendukung dari pernyataan Deddy Corbuzier, Tagar.id

127

mewawancarai salah satu guru yang membimbing Deddy

pindah agama, yaitu Gus Miftah. Gus Miftah ikut menegaskan

bahwa Deddy memang memiliki keinginan untuk mempelajari

agama islam dari enam bulan lalu, dan bukan karena Wanita.

Sementara dalam proses konstruksi Salmafina terlihat

tagar.id mempertanyakan keseriusan Salmafina dalam pindah

agama, tagar.id melihat bahwa semenjak Salmafina bercerai

dengan Taqy Malik, ia kerap menjadi perbincangan publik,

karena itulah tagar menganggap bahwa perpindahan agama

Salmafina ini hanya sekedar pelarian semata. Tagar.id juga

mengkonstruksi pindah agama yang dilakukan oleh Salmafina

berawal dari perceraiannya dengan Taqy Malik. Tagar.id

melihat bahwa setelah bercerai dengan Taqy Malik, Salmafina

langsung membuka hijabnya di depan publik, kemudian

kembali memasuki pergaulan yang bebas dan glamor. Sempat

terekam memakai pakaian minim dan tengah mabuk bersama

teman-temannya, dan akhirnya diberitakan pindah agama.

Tagar.id menekankan fakta tersebut dalam elemen Causal

Interpretation (Penyebab Masalah).

Dari kedua pemberitaan tersebut, Redaktur Tagar.id

mengkonfirmasi bahwa terdapat perbedaan latar belakang

narasumber yang memengaruhi pemberitaan. Hal ini

dikonfirmasi dalam wawancara berikut:

Jadi gini, kenapa beda beritanya? Karena kita juga melihat

sosoknya juga sih kadang kalau kaya gitu. Karena kita

128

bekerja di media online kan biar clickbait. Juga lihat

sosoknya, kalau Salmafina kan banyak tingkah nih

orangnya. Kalau Deddy Corbuzier kan orangnya kalem

gitu kan, biasa-biasa aja, dia orangnya ngga bombastis.

Kalau Salmafina ini kan kontroversial. Yang kaya begitu

biar ujung2nya clickbait karena beda sama kaya tadi

online dan cetak. Kalau cetak tidak mementingkan

clickbait. Tapi kalau di online ini satu narasumber aja

udah bisa bikin beberapa angle kan biar clickbait. Tapi

balik lagi ke personnya itu tadi, karena orangnya ini yang

satu kalem-kalem aja, yang satu ini heboh, jadi bukan

masalah beda pemberitaanya. Sebenernya cuma karena

orangnya, dan clickbait tadi gitu kan.87

Melalui wawancara yang dilakukan, tagar.id menyatakan

bahwa sosok yang diberitakan mempunyai pengaruh yang

besar dengan pemberitaan tersebut. Hal ini sejalan dengan

pernyataan redaktur Tagar.id berikut:

Nah saya mengakui aja gitu kadang dunia udah kayak

begini mau ga mau harus ngikutin alur, media yang lain

juga begitu kan? Gak hanya tagar aja. Cuma pengen dapet

clickbait semua media online tuh begitu, ya tujuannya

untuk dapat pembaca, bagaimana kita meraih pembaca

kalau nggak dengan cara seperti itu kan? Karena

persaingan media online tuh luar biasa sekali. Nah kalau

datar-datar aja gamau ada yang ngeklik tu berita.

Bagaimana caranya biar keindex sama google itu berita di

halaman pertama kalau kita mungkin ga bikin berita yang

bombastis ya, tapi jangan bombastis-bombastis banget

juga. Paling engga ini juga harus ada faktanya juga, balik

lagi ke fakta dan data tetap tidak boleh keluar dari itu.

Faktanya begini ya ditulis, datanya begini ya ditulis.

Salmafina kan orangnya panjat sosial banget kan, jadi ya

87 Wawancara Pribadi dengan Redaktur Tagar.id Hermawan pada 03

Maret 2021

129

kadang kita kebawa sama sosoknya juga. Sedikit

banyaknya narasumber mempengaruhi isi berita.

Meskipun Tagar.id mengakui bahwa terdapat pengaruh

yang besar dari sosok narasumber kepada pemberitaan, namun

peneliti mengasumsikan hal ini sebagai salah satu strategi

media tagar dalam bertahan di tengah persaingan media yang

begitu ketatnya. Meskipun begitu, harus ada batasan yang

jelas bagi media dalam memberitakan isu konversi agama ini.

karena bila pemberitaan terus menerus dibiarkan seperti ini,

pelaku konversi agama dari islam ke agama yang lain adalah

pihak yang sangat dirugikan, karena mereka tidak

mendapatkan haknya untuk bebas memilih agama yang mau

mereka anut.

Dalam hal ini Salmafina berpindah agama pada usia 19

menuju 20 tahun, dalam HAM usia ini sudah dianggap dewasa

bukan lagi anak-anak, Salmafina merupakan perempuan, yang

sama-sama memiliki hak untuk bebas berpikir dan bebas

memilih keyakinannya. Masyarakat tidak mempunyai hak

untuk membatasi atau menyalahkan pilihan hidup yang dipilih

oleh Salmafina sendiri, karena tindakan seperti itu sangat

melanggar kebebasan beragama yang dijunjung tinggi oleh

HAM di negara kita.

130

B. Tinjauan Perlindungan HAM Pada Berita Konversi

Agama

Perlindungan hak asasi manusia merupakan bentuk

syukur atas persamaan dan martabat manusia yang diberikan

oleh Tuhan Yang Maha Esa, tanpa membedakan warna kulit,

jenis kelamin, ras, agama atau status sosial. Dengan adanya

prinsip kesetaraan ini, manusia memiliki kesempatan yang

sama dalam memperoleh kebebasan dan mengeksplorasi

potensi dalam dirinya demi mengembangkan kualitas

hidupnya.

Suatu negara dianggap berhasil apabila memiliki tingkat

pelanggaran HAM yang rendah. Seperti dilansir dalam

Kompas.com negara Skandinavia atau negara yang terletak

dibagian utara Eropa merupakan negara dengan tingkat

pelanggaran ham terendah di dunia. Negara tersebut adalah

Denmark, Norwegia, Finlandia, dan Swedia. Sementara

Indonesia sendiri menempati urutan ke-30 dari 197 negara,

dengan jumlah pelanggaran HAM terbanyak di dunia.88

Dengan peringkat tersebut, artinya masih banyak tugas negara

ini dalam membenahi tingginya tingkat pelanggaran HAM.

Bentuk jaminan perlindungan hak asasi manusia yang

diselenggarakan oleh negara-negara demokrasi termasuk

88https://internasional.kompas.com/read/2013/12/05/1319531/10.Neg

ara.dengan.Kondisi.HAM.Terburuk.di.Dunia “Negara dengan kondisi ham

terburuk di dunia” dilansir 25 agustus 2021

131

Indonesia telah diimplementasikan melalui intrumen

internasional dan instrument nasional. Bentuk perlindungan

hak asasi manusia dalam instrument internasional dilakukan

melalui ratifikasi sejumlah konvensi-konvensi internasional

seperti ratifikasi Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia

(DUHAM) dan Konvenan Internasional Hak Sipil dan Politik,

serta dalam beberapa konvenan lain yang membahas hak asasi

manusia. Sedangkan wujud dari perlindungan hak asasi

manusia instrument nasional dilakukan dengan membentuk

sejumlah perundang-undangan yang mengatur tentang hak

asasi manusia dan juga beberapa peraturan perundang-

undangan lain yang mengandung substansi perlindungan hak

asasi manusia.89

Dalam pasal 1 Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia

menyatakan bahwa:

All human beings are born free and equal in dignity and

rights. They are endowed with reason and conscience and

should act towards one another in a spirit of brotherhood.

Artinya : Semua orang dilahirkan merdeka dan mempunyai

martabat dan hak-hak yang sama. Mereka dikaruniai akal

dan hati nurani dan hendaknya bergaul satu sama lain

dalam persaudaraan.

Selanjutnya dalam pasal 2:

89 Syamsul Anam, Konstruksi Sosial Masyarakat Terhadap

Transgender di Kabupaten Jember Perspektif Hak Asasi Manusia. Jember :

Kementrian Agama

132

Pasal 2

Setiap orang berhak atas semua hak dan kebebasan-

kebebasan yang tercantum di dalam Deklarasi ini dengan

tidak ada pengecualian apa pun, seperti pembedaan ras,

warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, politik atau

pandangan lain, asal-usul kebangsaan atau

kemasyarakatan, hak milik, kelahiran ataupun kedudukan

lain.

Kedua pasal tersebut menggunakan frasa “all human” yang

berarti semua manusia mempunyai hak yang sama di muka

bumi ini tanpa terkecuali. Lahirnya deklarasi ini sebagai

bentuk penghormatan kepada seluruh manusia tanpa

membedakan ras, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, dan

agama. Mereka semua berhak mendapatkan hak-hak tersebut,

karena semua terlahir dengan merdeka dan mempunyai hak

yang sama. Semua orang di sini mencakup pelaku konversi

agama.

Pasal 7 Semua orang sama di depan hukum dan berhak atas

perlindungan hukum yang sama tanpa diskriminasi. Semua

berhak atas perlindungan yang sama terhadap setiap bentuk

diskriminasi yang bertentangan dengan Deklarasi ini, dan

terhadap segala hasutan yang mengarah pada diskriminasi

semacam ini.

Pasal 18 Setiap orang berhak atas kebebasan pikiran, hati

nurani dan agama; dalam hal ini termasuk kebebasan

berganti agama atau kepercayaan, dengan kebebasan untuk

menyatakan agama atau kepercayaann dengan cara

mengajarkannya, melakukannya, beribadat dan

mentaatinya, baik sendiri maupun bersama-sama dengan

orang lain, di muka umum maupun sendiri.

133

Dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia di atas

dengan jelas menyatakan bahwa hak tersebut termasuk pada

hak kebebasan untuk mengubah agama atau kepercayaannya

dan kebebasan untuk menyatakan dirinya dengan agama yang

baru secara terbuka atau tertutup kepada publik.

Instrument internasional lainnya yang menjadi dasar

perlindungan HAM bagi pelaku konversi terdapat dalam

Internasional Convenant On Civil And Political Right

(ICCPR). Pengakuan, penghormatan, dan jaminan

perlindungan hukum bagi pelaku konversi agama disebut

dalam pasal 18 dan pasal 26.

1. Setiap orang berhak atas kebebasan berpikir, keyakinan

dan beragama. Hak ini mencakup kebebasan untuk

menetapkan agama atau kepercayaan atas pilihannya

sendiri, dan kebebasan, baik secara sendiri maupun

bersama-sama dengan orang lain, baik di tempat umum

atau tertutup, untuk menjalankan agama dan

kepercayaannya dalam kegiatan ibadah, pentaatan,

pengamalan, dan pengajaran.

2. Tidak seorang pun dapat dipaksa sehingga terganggu

kebebasannya untuk menganut atau menetapkan agama

atau kepercayaannya sesuai dengan pilihannya.

Pasal 26:

Semua orang berkedudukan sama di hadapan hukum dan

berhak atas perlindungan hukum yang sama tanpa

134

diskriminasi apapun. Dalam hal ini hukum harus melarang

diskriminasi apapun, dan menjamin perlindungan yang

sama dan efektif bagi semua orang terhadap diskriminasi

atas dasar apapun seperti ras, warna, jenis kelamin, bahasa,

agama, politik atau pendapat lain, asal-usul kebangsaan

atau sosial, kekayaan, kelahiran atau status lain.

Payung hukum yang melindungi pelaku konversi agama

ada dalam kedua pasal ini. Negara berjanji untuk menghormati

dan menjamin hak-hak sipil dan politik bagi semua, tanpa

pembedaan apapun seperti ras, suku, agama, bahasa, warna

kulit, jenis kelamin, asal usul kebangsaan, kekayaan, kelahiran

atau status lainnya.

Kini telah ditetapkan bahwa kebebasan beragama tidak

dapat dipisahkan dari kebebasan berpindah agama. Pada tahun

1986, Elisabeth Odio Bénito menulis Deklarasi 1948 dan 1981

dan Kovenan Internasional tentang Sipil dan Hak-Hak Politik

yang meskipun kata-katanya sedikit berbeda, semuanya

memiliki arti yang persis sama: yang dimiliki setiap orang

yaitu hak untuk meninggalkan agama atau kepercayaan

seseorang dan mengadopsi yang lain, atau untuk tetap tanpa

agama sama sekali. Artinya, hal tersebut tersirat dalam konsep

hak atas kebebasan berpikir, hati nurani, beragama dan

berkeyakinan, terlepas dari bagaimana konsep disajikan.90

90 Report of the United Nations High Comissioner for Human

Rights about Discriminatory laws and practices on Freedom of Religion or

Belief, h. 7

135

Hak beragama masuk ke dalam non degerable artinya, hak

tersebut harus dipenuhi oleh negara dalam kondisi dan situasi

apapun. Tidak ada yang bisa memaksa seseorang untuk

mengubah agamanya, karena hal tersebut merupakan

pelanggaran dari kebebasan beragama.

Selanjutnya dalam instrument nasional untuk konteks

hukum hak asasi manusia tidak berbeda jauh dengan

instrument internasional. Karena kedua peraturan tersebut

harus sejalan. Jika undang-undang melarang atau membatasi

hak untuk berpindah agama, akan bertentangan dengan

standar dan ketentuan hak asasi manusia internasional. Bentuk

jaminan perlindungan hak asasi manusia di Indonesia

tercantum dalam pasal 28 UUD 1945. Dalam pasal 28 huruf A

hingga huruf J UUD 1945 diatur mengenai jaminan HAM

yang meliputi hak untuk hidup, hak untuk membentuk

keluaga, hak untuk mengakses pendidikan, hak untuk

mendapatkan perlakuan yang sama di mata hukum, hak untuk

bebas menjalankan keyakinan dan agamanya, hak untuk

mendapatakn kebebasan dan keamanan diri, hak untuk

terhindar dari siksaan, hak untuk mengakses informasi dan

hak untuk mempunyai tempat tinggal.

Pasal 28I ayat (4) UUD RI 1945 menegaskan

“perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak

asasi manusia adalah tanggung jawab negara , terutama

pemerintah”. Negara wajib melindungi dan menghormati

136

HAM sebagai sesuatu yang melekat dan kodrati bagi setiap

warga negara, wujud jaminan dan perlindungan HAM

dimanifestasikan melalui prinsip non diskriminasi yang

terdapat dalam pasal 3 ayat (3) Undang-Undang No. 39 tahun

1999 tentang HAM yang berbunyi: “Setiap orang berhak atas

perlindungan hak asasi manusia dan kebebasan dasar manusia,

tanpa diskriminasi”

Negara menjamin dan melindungi pelaku konversi agama

agar terus mendapatkan haknya. Namun seiring haknya

dijamin oleh undang-undang, setiap warga negara juga harus

tunduk pada pembatasan yang diatur dalam pasal 28 J ayat 2

UUD 1945 yang berbunyi:

Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang

wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan

undang-undang dengan maksud semata-mata untuk

menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan

kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang

adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama,

keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat

demokratis.

Pasal tersebut masih menjadi indikator dalam pelaksanaan

HAM di Indonesia, yang harus bersendikan nilai-nilai agama

atau lazim disebut sebagai HAM yang berketuhanan. Bahwa

dalam menjalankan hak asasi manusia juga dibatasi kewajiban

asasi yang diselaraskan dengan nilai-nilai agama, moral

masyarakat, dan pertimbangan ketertiban umum. Nilai-nilai

moral dan agama ini yang melegetimasi kepada masyarakat

untuk melakukan tindakan diskriminasi atau kekerasan bagi

137

pelaku konversi agama. Karena sebagian masyarakat

Indonesia masih tabu mengenai fenomena pindah agama ini,

ajaran agama yang juga melarang pindah agama dari Islam ke

non Islam dan melabeli pelaku dengan sebutan murtad pun

telah tertanam dalam memori masyarakat muslim. Sehingga

eksistensi mereka dianggap melanggar nilai-nilai ajaran

agama.

Hingga saat ini, publik figur yang melakukan konversi

agama, khususnya yang keluar dari islam, telah lama

menderita stigmatisasi sebagai kelompok “murtad”. Hasilnya,

banyak publik figur yang mendapatkan bullying dari

masyarakat lewat sosial media. Banyak pelaku pindah agama

yang terpaksa menutup kolom komentar atau off sementara

dari akun sosial media miliknya sampai isu tersebut mereda

atau telah dilupakan oleh masyarakat.

Pencantuman “nilai-nilai agama” pada pasal 28J UUD RI

1945 sebagai alasan pembatasan HAM, yang tidak ada

didalam instrumen HAM Internasional ini seharusnya

dimaknai berdasarkan nilai-nilai universal dalam agama-

agama dan keyakinan yang ada, bukan dimaknai hanya dari

satu ajaran agama tertentu. Penerapan pembatasan dalam pasal

ini harus memenuhi unsur “masyarakat yang demokratis” dan

memenuhi “tuntutan yang adil”.91 Negara yang menerapkan

91 Siti Aisyah, Zainal Abidin, dkk. “Standar Norma dan Pengaturan

Nomor 2 Tentang Hak Atas Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan”, h. 26.

138

pembatasan memiliki kewajiban untuk menunjukan bahwa

pembatasan tersebut tidak merusak demokrasi dalam

masyarakat. Kata “tuntutan yang adil” dapat memiliki arti

masuk akal dan proporsional yang menegaskan bahwa

pembatasan tersebut mempunyai alasan yang masuk akal, dan

sebagai pembatasan yang jelas. seperti contoh keadaan

darurat, ketertiban publik, dan keselamatan publik.

Seharusnya “nilai-nilai moral dan agama” yang tercantum

pada 28J UUD RI 1945 tidak bisa dijadikan legetimasi untuk

melakukan pembatasan hak pada pelaku pindah agama, karena

pembatasan hanya boleh dilakukan pada alasan yang masuk

akal dan mengancam keselamatan pribadi, atau negara.

Menurut Komentar Umum Komite HAM no. 11 (19),

hukum negara wajib melarang adanya setiap pengamalan

agama atau keyakinan yang dapat digunakan sebagai

propaganda untuk berperang atau advokasi kebencian

nasional, rasial atau agama yang dapat mendorong terjadinya

diskriminasi, permusuhan, atau kekerasan.92

Dijelaskan lebih lanjut dalam pasal 1 ayat (3) Undang-

Undang No 39 tahun 1999 mengenai kategori yang termasuk

diskriminasi, yaitu:

Diskriminasi adalah setiap pembatasan, pelecehan, atau

pengecualian yang langsung ataupun tidak langsung

didasarkan pada pembedaan manusia atas dasar agama,

suku, ras, etnik, kelompok, golongan, status sosial, status

92 Ibid, h. 27.

139

ekonomi, jenis kelamin, bahasa, keyakinan politik, yang

berakibat, pengurangan, penyimpangan atau penghapusan,

pengakuan, pelaksanaan atau penggunaan hak asasi

manusia dan kebebasan dasar dalam kehidupan baik

individual maupun kolektif dalam bidang politik, ekonomi,

hukum, sosial, budaya, dan aspek kehidupan lainnya.

Definisi diskriminasi dijelaskan secara lebih rinci dalam

ketentuan pasal 1 ayat (3) dengan menyebutkan kategori-

kategori pelarangan diskriminasi yang meliputi etnik,

kelompok, golongan, ras, suku, agama dan aspek kehidupan

lainnya. Secara eksplisit pelarangan melakukan diskriminasi

atas perbedaan pilihan keyakinan telah tertulis dalam undang-

undang di atas, pemahaman ini berimplikasi bahwa setiap

bentuk pelanggaran kekerasan dan diskriminasi yang didapat

pada pelaku konversi agama merupakan tanggung jawab

negara untuk melindungi setiap warga negara dari segala

bentuk tindakan diskriminasi.

Source bias, pengucilan, pelabelan negatif, serta

stigmatisasi merupakan contoh dari bentuk pembatasan

terhadap pelaku konversi agama sebagai manusia yang

mempunyai hak untuk mendapatkan akses yang sama dalam

memenuhi kebutuhan rohaninya dalam memilih agama yang

diyakini. Pembedaan perlakuan terhadap seseorang yang

berpindah agama dari agama mayoritas ke agama minoritas

merupakan tindakan yang tidak bisa dibenarkan karena

bertentangan dengan jaminan perlindungan HAM yang

diamanatkan melalui DUHAM, ICCPR dan UUD 1945

140

tentang hak asasi manusia. Harus ada batasan yang jelas bagi

media yang akan meliput tentang isu konversi agama agar

tidak muncul sikap saling membandingkan dan mencaci antar

agama yang satu dengan agama yang lain.

141

BAB VI

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan data temuan dan pembahasan penelitian yang

telah peneliti paparkan pada bab-bab sebelumnya dengan

menggunakan metode analisis framing Robert Entman terkait

pemberitaan konversi agama Deddy Corbuzier dan Salmafina

pada media Detik.com, Suara.com, dan Tagar.id yang rilis pada

tahun 2019, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai

berikut :

Detik.com melihat konversi agama yang dilakukan oleh

Salmafina sebagai ujian dari Tuhan kepada keluarganya yang

sedang dalam proses hijrah atau mendekatkan diri kepada

Tuhan. Sedangkan konversi agama yang dilakukan oleh Deddy

Corbuzier Detik.com melihat karena ia mendapat hidayah dan

merasa islam agama yang indah.

Suara.com melihat konversi agama yang dilakukan oleh

Deddy Corbuzier sebagai perubahan yang positif, gagah

menggunakan peci, dan semua orang khususnya mantan

isterinya turut bersuka cita menyambut kepindahan agama

Deddy ini. Sedangkan Salmafina diberitakan sebagai sosok

yang kontroversial, sehingga ada ayah yang dibuat menyesal

karena pernah menikahkan putrinya.

142

Tagar.id melihat konversi agama yang dilakukan oleh

Deddy Corbuzier karena ia menemukan ketenangan dalam

islam yang penuh rahmat ini, bukan berpindah agama karena

wanita. Sedangkan Tagar.id mempertanyakan keseriusan

Salmafina dalam melakukan konversi agama. Tagar.id melihat

Salmafina berpindah agama sebagai pelarian dari semua

masalah yang dihadapinya, terutama setelah bercerai dengan

mantan suaminya, yaitu Taqy Malik.

Persamaan dari ketiga media ini adalah bahwa mereka

sepakat menolak konversi agama yang dilakukan dari agama

islam ke agama yang lain, serta menerima konversi dari agama

lain ke agama Islam, karena perspektif yang dianut masing-

masing wartawan bahwa keluar dari agama islam merupakan

larangan agama dan masuk dalam kategori dosa besar.

Adanya source bias yang dilakukan oleh ketiga media

membuat Salmafina mengalami stigma negatif dari

perpindahan agamanya ini, karena tidak adanya kesempatan

yang diberikan untuk menyatakan pendapatnya seperti yang

dilakukan oleh Deddy Corbuzier. Persepsi wartawan juga

memengaruhi arah pemberitaan.

Upaya perlindungan HAM bagi pelaku konversi agama

tertera dalam hukum internasional dan hukum nasional, kedua

hukum ini sangat mengutamakan kebebasan beragama.

Kebebasan beragama tidak dapat dipisahkan dari kebebasan

143

berpindah agama. Negara menjamin dan melindungi pelaku

konversi agama agar terus mendapatkan haknya.

Diluar dari apa yang dikonstruksi oleh ketiga media

terhadap isu konversi agama ini, kita harus mengetahui bahwa

konversi agama dapat dimaknai secara berbeda tergantung

perspektif apa yang diyakini oleh wartawan dan media. Sosok

yang diberitakan juga turut mempengaruhi arah pemberitaan

tergantung dari bagaimana rekam jejak masa lalu kedua artis

tersebut.

B. SARAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terdapat

beberapa poin yang peneliti dapat sarankan adalah:

1. Saran kepada media online :

Media mempunyai pengaruh yang cukup besar sebagai

alat kontrol sosial. Logika media bisa dengan mudah

memengaruhi pola pikir masyarakat. Sebagai alat

kontrol sosial, hendaklah media bersikap bijak dan

mendidik dalam memberitakan suatu isu, khususnya isu

keagamaan. Media harus mengarahkan masyarakat

kepada persatuan, bukan sebaliknya, menjadi alat

provokasi untuk melakukan diskriminasi pada setiap

perbedaan.

2. Saran kepada mahasiswa/masyarakat umum :

144

Masyarakat diharap lebih cerdas dalam memandang isu

yang diberitakan oleh media, hal ini dikarenakan setiap

media memiliki nilai dan ideologi dalam membingkai

pemberitaan. Jangan sampai karena perbedaan

pandangan ini masyarakat larut saling membenci,

mencaci agama lain karena merasa agamanya yang

paling baik, hal ini hanya akan menimbulkan konflik

intoleransi dalam negeri ini. Sebagai mahkluk Tuhan,

hendaknya kita saling menghargai kehidupan dan

pilihan hidup dari orang yang memiliki perbedaan

dengan kita, karena mereka juga memiliki hak asasi

yang..sama..dimata..negara.

145

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Bungin, Burhan. Konstruksi Sosial Media Massa.

Jakarta: Kencana, 2008.

Entman, Robert. Framing Bias : Media in the

Distribution of Power, Journal of Communication

ISSN 0021-9916.

Eriyanto, Analisis framing Konstruksi, Ideologi, dan

Politik Media Media. Yogyakarta: LkiS

Yogyakarta, 2011.

Fitrah, Muh. Luthfiyah. Metodologi Penelitian;

Penelitian Kualitatif, Tindakan Kelas & Studi

Kasus. Sukabumi: CV Jejak, 2017.

Kusumaningrat, Hikmat & Purnama Kusumaningrat.

Jurnalistik Teori dan Praktik. Bandung: PT Remaja

Rosdakaryak, 2007.

Nugroho, Bekti. Pers Berkualitas, Masyarakat Cerdas.

Jakarta: Dewan Pers. 2013.

Ramayulis. Psikologi Agama. Jakarta: Kalam Mulia,

2016.

Santana, Septiana. Jurnalisme kontemporer. Jakarta :

Yayasan Obor Indonesia, 2005.

Santoso, Edi. Mite, Setiansyah. Teori Komunikasi.

Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi

Manusia.

Skripsi dan Jurnal

146

Aisyah, Siti. Zainal Abidin, dkk. Standar Norma dan

Pengaturan Nomor 2 Tentang Hak Atas Kebebasan

Beragama dan Berkeyakinan. Jakarta : Komnas

HAM, 2020.

Anam, Syamsul(2019). Konstruksi Sosial Masyarakat

Terhadap Transgender di Kabupaten Jember

Perspektif Hak Asasi Manusia. Jember :

Kementrian Agama.

Basuki, Singgih.(2013). Kebebasan Beragama dalam

Masyarakat (Studi Tentang Pindah Agama dan

Konsekuensinya Menurut Pemikir Muslim

Kontemporer). Religi, Vol IX.

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia(2014). Jurnal

HAM.

Mulia, Siti Musdah.(2007). Hak Asasi Manusia dan

Kebebasan Beragama. Lembaga Studi dan

Advokasi Masyarakat.

Putri H. 2019. Konstruksi Isu Toleransi Agama Dalam

Media Online. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Fakultas

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. UIN Syarif

Hidayatullah: Jakarta.

Report of the United Nations High Commissioner for

Human Rights about Discriminatory laws and

practices on Freedom of Religion or Belief

Zakiyah. (2015). Agama Dalam Konstruksi Media

Massa; Studi Terhadap Framing Kompas dan

Republika Pada Berita Terorisme. Peneliti Balai

Penelitian dan Pengembangan Agama, Vol 22.

Internet

Adrian, Dicky. “Alasan Deddy Corbuzier Mualaf Saat

Bersama Sabrinna” (Lihat:

147

https://hot.detik.com/celeb/d-4641378/alasan-

deddy-corbuzier-mualaf-saat-bersama-sabrina)

Afifiyah, Siti. “Deddy Corbuzier, Menjadi Muslim

Bukan Karena Wanita”

(Lihat:https://www.tagar.id/deddy-corbuzier-

menjadi-muslim-bukan-karena-wanita)

Antares, “Kronologi Salmafina Hijrah Sampai Pindah

Agama” (Lihat:https://www.tagar.id/kronologi-

salmafina-sunan-hijrah-sampai-pindah-agama)

Antares,” Salmafina Sunan Pindah Agama, Serius atau

Pelarian?” (Lihat: https://www.tagar.id/salmafina-

sunan-pindah-agama-serius-atau-pelarian/)

Bend Abidin Santosa, “Menelisik Taktik Media Dalam

Pusaran “Konflik” di Tahun Politik”

(Lihat:https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/ba

ca/12790/Menelisik-Taktik-Media-dalam-Pusaran-

Konflik-di-Tahun-Politik.html)

Globalreligiousfutures.org, “The country with the

largest muslim population”

(Lihat:http://www.globalreligiousfutures.org/religi

ons/muslims)

Detik.com, “Jajaran Redaksi Detik”

(Lihat:https://www.detik.com/redaksidiunduh)

Farouk, Yazir “Kabar Pindah Agama, Sunan Kalijaga

Nyesel Pernah Menikahkan Salmafina”

(Lihat:https://www.suara.com/entertainment/2019/

07/13/115629/kabar-pindah-agama-sunan-

kalijaga-nyesel-pernah-menikahkan-salmafina)

Hanafi, Ristu. “Alasan Terdalam Deddy Corbuzier

Putuskan Mualaf” (Lihat

148

https://hot.detik.com/celeb/d-4595122/alasan-

terdalam-deddy-corbuzier-putuskan-mualaf)

Hawari, Hanif. “Sunan Kalijaga Akan Ajak Salmafina

Kembali Ke Islam”. (Lihat:

https://hot.detik.com/celeb/d-4623126/sunan-

kalijaga-akan-ajak-salmafina-kembali-ke-islam)

Hawari, Hanif. “Salmafina Pindah Agama, Sunan

Anggap Ujian Hijrah” (Lihat:

https://hot.detik.com/celeb/d-4623377/salmafina-

pindah-agama-sunan-kalijaga-anggap-ujian-hijrah)

Katadata.co.id, “Penduduk Indonesia Terbesar

Keempat”

(Lihat:https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2

019/12/16/2020-penduduk-indonesia-terbesar-

keempat-dunia)

Komnas Ham, “Deklarasi Universal Hak-Hak Asasi

Manusia(Lihat:https://www.komnasham.go.id/files

/14752)

Noviandi, Feri. “Sempat Nikah Beda Agama, Mantan

Isteri Tak Sangka Deddy Corbuzier Mualaf”

(Lihat:https://www.suara.com/entertainment/2019/

06/22/104500/sempat-nikah-beda-agama-mantan-

istri-tak-sangka-deddy-corbuzier-mualaf)

Rossa, Vania. “Intip Transformasi Salmafina Sunan

Dari Berhijab Sampai Pakai Kalung Salib”

(Lihat:https://www.suara.com/lifestyle/2019/07/10

/132808/intip-transformasi-salmafina-sunan-dari-

berhijab-sampai-pakai-kalung-salib)

Suara.com,“Sejarah Berdirinya Suara.com”

(Lihat:http//www.wikipedia.com/suara.com)

Tagar.id, “Tentang kami”

(Lihat:http//www.tagar.id/tentangkami)

149

Temp.co, “4 Kasus Pelanggaran Kebebasan Beragama

Di Era Jokowi”

(Lihat:https://nasional.tempo.co/read/1138894/4-

kasus-pelanggaran-kebebasan-beragama-di-era-

jokowi/)

Utomo, Budi. “Kronologi Perjalanan Deddy Corbuzier

Mualaf” (Lihat:https://www.tagar.id/kronologi-

perjalanan-deddy-corbuzier-mualaf)

Wikipedia, “Wikipedia Ensiklopedia Bebas,

Detik.com”

(Lihat:https://id.wikipedia.org/wiki/Detik.com)

150

LAMPIRAN

Alasan Terdalam Deddy Corbuzier Putuskan Mualaf

Sleman – Deddy Corbuzier akhirnya sah memeluk agama

Islam. Deddy memulai proses mualaf dengan membaca dua

kalimat syahadat di Masjid Al Mbejaji, Ponpes Ora Aji, Kalasan,

Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Seperti apa Islam di

mata mantan mentalis ini?

“Kenapa saya mau? Saya melihat agama ini seperti pisau bisa

positif bisa negative. Saya ketemu orang yang tepat untuk

berdialog tanpa memaksa mengajak berdialog, memberikan

keterangan yang membuang hal-hal negative yang selama ini ada

di image kita,” kata Deddy, seusai mengucap dua kalimat syahadat

di Pondok Pesantren Ora Aji, Jumat (21/06/2019).

"Karena maaf, orang luar yang tidak tahu tentang agama Islam itu

bilangnya keras. Itu bilangnya negatif. Tapi saya tidak melihat hal

ini dari beliau (Gus Miftah),” lanjutnya.

151

Deddy pun menceritakan salah satu aktivitasnya bersama

Gus Miftah yang sederhana namun membekas di hatinya. "Beliau

sedang puasa datang ke rumah saya, saya dibawakan makanan.

Walaupun saya sambil makan, dia sambil ngomel," ujar Deddy

sambil tertawa berbarengan dengan Gus Miftah.

"Terus jadi tidak ada keterbatasan, itu yang saya takuti tentang

agama tersebut, dan mulai perlahan-lahan saya melihat oh... ini

indah," sambung Deddy.

Jadi kalau ditanya kenapa memilih Islam, lanjut Deddy,

salah satunya karena dia mendapatkan bimbingan dari beberapa

orang yang tepat. "Salah satunya adalah Gus Miftah," ucapnya.

Deddy pun menepis anggapan bahwa dia memeluk Islam

karena ingin menikah. Dia menegaskan, baginya agama tidak

mungkin buat mainan "Kalau kenapa pindahnya, dibilang ingin

menikah dan segala macam, saya bilang tidak, sama sekali tidak.

Saya tidak akan mengubah agama saya karena perempuan. Kalau

karena cowok saya enggak tahu ya.... (diiringi tawa). Tidak karena

wanita," tandas Deddy. "Kalau memang suatu saat saya menikah,

ya karena agamanya sama, ya alhamdulillah itu jalan Tuhan.

Bukan pindah agama karena menikah, kalau saya berbuat seperti

itu saya munafik. Cemen amat agama cuma mau buat mainan

nikah. Sama sekali tidak ada hal tersebut," pungkasnya.

152

Alasan Deddy Corbuzier Mualaf Saat Bersama Sabrina

Jakarta - Seakan tak pernah puas dengan jawaban Deddy

Corbuzier, pertanyaan mengenai alasan dirinya mualaf terus

disampaikan. Ini alasan Deddy saat Hotman Paris bertanya

kepadanya. "Pertanyaannya apa faktor utama kau pindah agama

karena dulu waktu istri sebelumnya apa kau lebih cinta yang

sekarang?" ujar Hotman dalam video, saat dilihat detikHOT.

Deddy pun memberikan jawaban. Menurutnya, ia cinta

Sabrina dan dulu juga perasaannya sama dengan mantan istrinya,

Kalina Oktarani. "Ini pertanyaan yang bagus. Kalau bicara tentang

cinta, saya mencintai dua-duanya pada saat yang berbeda. Cinta

pada waktunya betul," tuturnya.

Deddy Corbuzier mengatakan lagi, dirinya mualaf baru-

baru ini lantaran dulu dirinya belum mendalami soal Islam. Setelah

bercerai dari Kalina, ia mulai mendalami itu selama bertahun-

tahun hingga mantap memilih keyakinan baru.

153

"Oke kalau saya bicara tentang hidayahnya saya belum dapat

kayaknya ngomong gitu ya. Cuman memang pada saat itu saya

memang belum mendalami banget. Saya mendalami sekitar 7-8

tahun which is itu pada saat saya memang sudah cerai. Tapi dulu

pada saat saya nikah pun, saya dekat sama Aa Gym. Jadi kalau Aa

Gym lagi ada dakwah atau sebagainya saya datang ke sana,"

katanya.

Lebih lanjut, ayah Azka Corbuzier itu memberikan dua

faktor utama yang membuatnya saat ini mengubah keyakinannya.

Hal itu dikarenakan faktor lingkungan dan soal pilihan hidupnya.

"Saya bisa jawabnya sederhana, pertama lingkungan saya 90

persen agamanya muslim. Dan lingkungan yang ada di saya itu

muslim-muslim yang luar biasa, yang baik, yang jelek adalah

oknum. Yang kedua, agama saya sebelumnya mungkin juga

teman-teman juga sama, agama saya sebelumnya adalah agama

yang diwariskan, bukan agama pilihan saya. Nah pada saat ini saya

memilih bukan diwariskan," ucapnya.

Selain itu, Deddy juga menjawab soal pertanyaan

mengenai respons ibundanya saat tahu dirinya memilih pindah

keyakinan. Menurutnya, orang tuanya tak mempermasalahkan hal

tersebut. "Kalau ibu saya tidak terlalu masalah. Yang masalah

mungkin keluarga besar. Jadi kayak tantenya saya, ibu saya punya

tante, punya adik, punya kakak, punya saudara yang mana gue

kenal juga nggak gitu ya, itu mungkin buat mereka jadi masalah,"

ujarnya dalam video.

154

Saat memutuskan mualaf, Deddy Corbuzier tak bicara ke

keluarga besarnya. Ia pun tahu hal itu bakal jadi masalah.

"Tapi karena saya tidak tanya ke mereka dan mereka juga nggak

berani ngomong ke saya, jadi akhirnya saya juga tidak dengar. Tapi

saya tahu kalau itu akan jadi sebuah masalah. Yang jadi masalah

adalah mungkin ada oknum-oknum tokoh agama yang membuat

itu jadi masalah," tuturnya.

155

Sunan Kalijaga Akan Ajak Salmafina Kembali ke Islam

Jakarta - Sunan Kalijaga tak akan tinggal diam melihat

perubahan sikap Salmafina terhadapnya. Seperti diketahui,

anaknya itu dikabarkan telah pindah agama.

Meski mengaku akan berbuat sesuatu, Sunan Kalijaga tak mau

gegabah. Pria berprofesi pengacara itu sedang meminta petunjuk

dari Tuhan sebelum melangkah ke rencana selanjutnya. "Ya

pastilah sebagai orang tua (mengajak Salmafina ke Islam lagi).

Cuma gini, kalau dulu mungkin saya reaksinya segera mengambil

action dalam hitungan detik ketika ada sesuatu," ujar Sunan

Kalijaga kepada detikHOT, Sabtu (13/7/2019). "Tapi saat ini saya

lebih kepada bersujud meminta petunjuk pada Allah apa yang

harus saya lakukan. Kalau dulu saat saya lihat Salma berubah, saya

kejar bener sampai ujungnya di mana," sambungnya lagi.

Sunan Kalijaga mengaku akan berusaha keras untuk

mengembalikan jalan Salmafina. Namun untuk hasilnya, suami

156

Heidy Sunan itu menyerahkan sepenuhnya kepasa Yang Maha

Kuasa. "Namun demikian itu tetap, tapi saya lebih mendahulukan

ikhtiarnya, berdoanya mintanya sama Allah gimana. Tolong

tunjukkan saya harus melangkah seperti apa. Tapi bukan saya diam

ya," sambungnya lagi.

Kabar soal perpindahan agama Salmafina beredar beberapa

waktu lalu. Saat itu bertepatan dengan ulang tahun pernikahan

kedua orang tuanya. Sunan Kalijaga pun menganggap hal tersebut

sebagai ujian dari Tuhan di perjalanannya berhijrah.

157

Salmafina Pindah Agama, Sunan Kalijaga Anggap Ujian

Hijrah

Jakarta - Sunan Kalijaga tak mau gegabah dalam

menanggapi anaknya, Salmafina, yang mendadak pindah agama.

Pengacara terkenal itu menganggap peristiwa tersebut sebagai

bentuk ujian hijrahnya kepada Tuhan.

Kata Sunan Kalijaga, ini adalah saatnya Tuhan memberinya

kesempatan untuk memperbaiki diri. Ia juga menganggap ini

waktunya tepat untuk memperbanyak ibadah yang selama ini

tertinggal. "Kalau saya cuma menyikapinya kepada saudara,

keluarga dan untuk teman-teman saya atau orang yang tidak saya

kenal adalah cuma satu hal yang saya ambil dari ini semua," ujar

Sunan Kalijaga kepada detikHOT. "Pada saat saya memperbaiki

diri, Allah SWT memberikan ujian-ujian berat untuk saya

mengejar ketinggalan-ketinggalan saya," sambungnya lagi.

158

Bukannya marah atau sedih berkepanjangan, Sunan

Kalijaga bertekad menanggapi dengan pikiran yang positif.

Menurutnya, ini cara Tuhan menunjukkan kasih sayang-Nya. "Jadi

saya tetap menanggapinya bukan karena Allah marah atau tidak

sayang pada kami. Justru saya merasa menikmati. 'Aduh Allah nih

terus tidak berhenti semenjak hijrah'. Dan ujiannya luar biasa,"

ungkapnya.

159

Resmi jadi Mualaf, Gagahnya Deddy Corbuzier Pakai Peci

Suara.com - Presenter Deddy Corbuzier resmi memeluk

Islam setelah mengucap dua kalimat syahadat yang dipandu oleh

sahabatnya, Gus Miftah, Jumat (21/6/2019). Momen sakral itu

disaksikan para santri dan awak media yang meliput di Masjid Al

Mbejaji, Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Yogyakarta.

Tak ada yang berbeda dari penampilan Deddy Corbuzier

saat menjalani prosesi pindah agama tersebut. Mentalis itu tetap

berpenampilan serba hitam seperti yang diketahui publik selama

ini. Saat menjumpai awak media, tampak Deddy Corbuzier

memakai kemeja dan celana hitam. Ia juga menambahkan aksesori

berupa kaca mata hitam dan jam tangan. Ia juga memakai tas

pinggang warna senada. Namun, ada tambahan aksesori lain yang

tak biasa di kepala Deddy Corbuzier setelah menjadi mualaf.

Kepala plontos yang selama ini menjadi ciri khas gaya Deddy

Corbuzier terlihat sedikit tertutup. Ya, sebab Deddy menutupi

160

kepalanya dengan aksesori khas lelaki muslim Indonesia, yakni

kopiah atau peci.

Deddy tampak gagah memakai peci hitam di kepalanya.

Peci hitam itu dipinjam Deddy dari Gus Miftah yang duduk di

sampingnya. Deddy tampak nyaman memakai penutup kepala

khas Melayu itu. Terlepas dari penampilan barunya, prosesi

pengislaman Deddy Corbuzier berjalan lancar. Sebelumnya, Gus

Miftah menyebut bahwa Deddy Corbuzier mulai mempelajari

agama Islam sejak delapan bulan lalu. Hingga pada akhirnya, ia

mantap berhijrah.

161

Sempat Nikah Beda Agama, Mantan Istri Tak Sangka Deddy

Corbuzier Mualaf

Suara.com - Artis Kalina Oktarani masih tidak menyangka

mantan suaminya, Deddy Corbuzier kini seorang mualaf. Maklum,

mereka dulunya pernah memutuskan menikah beda agama. Hingga

kini, Kalina Oktarani pun belum tahu alasan Deddy Corbuzier

memilih memeluk Islam. "Seorang Deddy Corbuzier itu susah

ditebak yah, dan dia pokoknya unpredictable. Dia menjalani apa

yang ada dipikiran dan hati dia. Bukan karena masukkan dari orang

lain," ujar Kalina Oktarani, ditemui di kawasan Pondok Indah,

Jakarta Selatan, Jumat (21/6/2019). "Jadi ya sudah sekarang kalau

ditanya, apa, kenapa, mengapa saya nggak tahu. Mungkin Sabrina

(kekasih baru Deddy Corbuzier) tahu," sambungnya lagi.

Meskipun begitu, Kalina Oktarani tetap menyambut

sukacita keputusan Deddy Corbuzier menjadi mualaf. Ibu dari

Azkanio Nikola Corbuzier ini pun sampai menangis haru. "Sebagai

162

muslim saya juga ikut bangga, bahagia, dan terharu. Alhamdulillah

akhirnya dia memilih agama yang saya anut juga," katanya.

Seperti diketahui, Deddy Corbuzier resmi memeluk Islam

pada Jumat (21/6/2019). Prosesi pengislaman Deddy dilakukan di

Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Yogyakarta. Saat

mengucapkan dua kalimat syahadat sebagai syarat masuk Islam,

Deddy dituntun oleh Gus Miftah, sahabat sekaligus pengasuh

Ponpes Ora Aji.

163

Kabar Pindah Agama, Sunan Kalijaga Nyesel Pernah

Menikahkan Salmafina

Suara.com - Pengacara Sunan Kalijaga mendadak

menyatakan dirinya menyesal pernah menikahkan putrinya,

Salmafina Sunan. Diketahui, Salmafina memang sempat menikah

dengan lelaki bernama Taqy Malik, namun bercerai di usia

pernikahan yang masih muda. "Demi Allah saya menyesal pernah

menikahkan anak kesayanganku @salmafinasunan dengan dia,"

kata Sunan Kalijaga di Instagram Stories.

Sunan Kalijaga memang tak menyebut nama Taqy Malik.

Tapi semua orang tahu jika satu-satunya lelaki yang pernah

menikah dengan Salmafina adalah Taqy. Entah apa pemicu Sunan

Kalijaga curhat seperti itu di Instagram Stories-nya. Yang jelas,

Salmafina belakangan memang lagi bikin ramai publik.

164

Penghuni dunia maya dikejutkan foto yang perlihatkan Salmafina

memakai kalung salib. Ya, perempuan berusia 19 tahun itu

dikabarkan telah berpindah keyakinan.

Sunan Kalijaga yang awalnya menyebut kabar itu hoaks

mengubah pernyataannya ketika disinggung awak media. Ditemui

di sela-sela acara ulang tahun pernikahannya baru-baru ini, dia

mengaku belum bisa memastikan apakah kabar itu benar atau

tidak. "Gini saya belum bsia komentar apa-apa, saya juga belum

bicara sama Salma. Saya belum bisa komentar. Apa itu bener atau

hoax saya belum tahu," kata Sunan Rabu (10/7/2019) malam.

Di hari yang sama, Salmafina Sunan justru mengeluarkan

pernyataan mengejutkan soal kabar telah berpindah keyakinan. Hal

itu disampaikan Salmafina Sunan di acara Rumpi No Secret Trans

TV. Di situ, dia minta maaf kepada kedua orang tuanya jika

kondisinya saat ini sulit dimengerti banyak orang. "Tapi aku sudah

sempat minta maaf, karena itu sesuatu yang sulit bisa dicerna sama

orang," kata Salmafina Sunan.

165

Intip Transformasi Salmafina Sunan, dari Berhijab Sempat

Pakai Kalung Salib

Suara.com - Baru saja beredar foto selebgram Salmafina

Sunan memakai kalung salib sambil berdoa di dalam sebuah

gereja. Padahal, selama ini diketahui putri pengacara kondang

Sunan Kalijaga itu adalah pemeluk Islam. Tentang beredarnya foto

tersebut, belum ada tanggapan dari yang bersangkutan juga

keluarga. Namun, selama beberapa tahun terakhir Salmafina

Sunan memang menjadi sosok yang kontroversial.

Mulai dari perjalanan hijrah dirinya ketika menikah muda

dengan Hafiz Quran, Taqi Malik, melepas hijab, dan yang teranyar

diisukan pindah agama. Atas beredarnya isu ini, mari intip kembali

transformasi gaya Salmafina Sunan sebelum hijrah sampai isu

pindah agama.

Sebelum hijrah

166

Sebelum hijrah, Salma bukanlah sosok yang religus. Ia

merupakan remaja ibu kota yang gaul dan selalu mengikti tren,

termasuk dalam hal fesyen. Satu genk dengan Awkarin, Salma

berpenampilan sangat fashionable dan branded.

Semasa hijrah

Sejak dekat dengan Taqi Malik, Salma meretas perjalanan

hijrah. Ia mulai memperbaiki diri dari sisi religi dan memperbaiki

penampilan. Penampilan sehari-hari yang biasa terbuka, ditutup

dengan berhijab sesuai syariat. Salma selalu memakai hijab

panjang yang menutup dada dan selalu memakai gamis.

Dalam perjalanan hijrah dan masih sah menjadi istri Taqi Malik,

Salma bahkan beberapa kali tampil menutupi wajahnya memakai

cadar. Terlihat Salma nyaman sekali.

Sebelum lepas hijab

Sebelum melepas hijab, Salma mengubah penampilan

hijabnya dari yang syar'i menjadi hijab gaul. Salma tak lagi

memakai kerudung yang menutup dada dan menanggalkan baju

gamisnya. Ia beralih ke hijab segi empat yang dililit ke leher, lalu

berpakaian sesuai tren fesyen.

Lepas hijab

Tak lama setelah itu, Salma tiba-tiba tampil mengejutkan

tanpa hijab. Bahkan tak ada pakaian modest wear yang melekat di

tubuhnya. Salma tampil tanpa hijab, ia memamerkan rambut

167

panjang pirangnya yang terurai sambil mengenakan pakaian you

can see. Tak ketinggalan Salma melengkapi gayanya dengan

kacamata hitam sambil duduk di sebuah kafe.

Pakai kalung salib

Inilah penampilan terbaru Salmafina Sunan. Ia bukan saja

tampil tanpa hijab, tetapi memakai aksesoris berupa kalung salib.

Penampilan ini pun memunculkan isu pindah agama.

168

Deddy Corbuzier, Menjadi Muslim Bukan Karena Wanita

Sleman - "Asyhadu an Laa Ilaaha Illallah (Aku bersaksi

bahwa tiada tuhan selain Allah). Wa Asyhadu Anna Muhammadan

Rasuulullah (dan Muhammad adalah utusan Allah)." Kalimat

syahadat tersebut terucap dari bibir Deddy Corbuzier, pertanda ia

resmi sebagai pemeluk Islam atau mualaf. Pada hari itu, Jumat 21

Juni 2019 Deddy duduk bersila di karpet yang terhampar di lantai

Masjid Al Mbejaji di Kompleks Pondok Pesantren Ora Aji di

Dusun Tundan, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan Sleman.

Ia duduk berhadapan dengan Gus Miftah Habirurahman

Maulana pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji. Gus Miftah yang

membimbing Deddy membaca syahadat. Kenapa pindahnya ke

Islam, saya sama sekali bukan karena mau menikah dan

sebagainya. Saya sama sekali tidak seperti itu. Sama sekali tidak.

Saya tidak akan mengubah agama saya karena perempuan. Tidak

karena wanita.

169

Deddy datang ke masjid ini usai Salat Jumat sekitar pukul

13.00 ditemani calon istrinya, Sabrina Chairunissa.

Kedatangannya disambut salawat badar dari para santri pondok

Gus Miftah. Ia disambut pemilik pondok, juga Kapolda DIY Irjen

Pol Ahmad Dofiri, dibimbing masuk masjid. Tak lama kemudian

prosesi membaca kalimat syahadat dimulai.

Gus Miftah membaca syahadat, Deddy menirukannya.

Tidak sampai dua menit, Deddy lancar membaca syahadat serta

terjemahannya.Keduanya saling berpelukan, lumayan lama.

Terlihat Deddy mengangkat tipis kacamata hitamnya, lalu

menyeka air mata dengan jari. Deddy tampak lega.

Deddy mengatakan, begitu masuk area Ponpes, sempat

kaget karena banyak orang. "Sempat kaget banyak orang, wah

jangan-jangan mau digerebek. Tapi yang jelas saya merasa senang

di sini. Di tempat ini pula saya menemukan tempat yang benar,"

kata Deddy.

Setelah membaca syahadat ini, host bernama lengkap Deodatus

Andreas Deddy Cahyadi Sunjoyo ini berharap sering bertemu Gus

Miftah. "Ini bagi saya baru awal, jadi mungkin banyak kawan yang

bahagia atas berita ini, buat saya ini baru awal perjalanan,"

katanya.

Pria kelahiran 28 Desember 1976 ini mengakui, sebenarnya

keluarganya multi religi. Beragam agama ada dalam keluarganya.

170

"Jadi saya mempelajari bermacam-macam agama, keluarga saya

campur aduk," tuturnya.

Deddy mengaku banyak temannya menanyakan alasan

masuk Islam. Di Instagram ia juga menemukan banyak pertanyaan

sama. "Banyak sekali yang tanya sama saya, kapan mulai tertarik

masuk (Islam). Bahkan kemarin ada yang menyedihkan saya baca

di Instagram," kata dia. Di Instagram, Deddy menemukan

komentar, alasan masuk Islam hanya buat konten acara mencari

duit. "Dia bilang, Deddy masuk Islam ini buat konten doang kali,

nyari duit sampai segitunya ya. Saya keluar duit ke sini malah ya,"

celotehnya.

Deddy tidak terganggu dengan sedikit komentar miring.

Lebih banyak komentar yang mendukungnya,"Yang mendukung

90 persen, tapi ada saja ya namanya netizen, yang maha tahu ya.

Kalau ada orang yang mengatakan seperti itu (konten acara) ya

saya amini saja, terserah mereka mau ngomong apa," katanya.

Mantan suami Kalina Oktarani ini mengungkapkan,

sebenarnya sinyal masuk Islam sudah lama. Dari YouTube pribadi

atau acara di TV sudah 1-2 tahun ini isinya tentang Islam. "Jadi

sudah dua tahun ini konten di acara saya, yang bicara (narasumber)

adalah ustaz-ustaz, termasuk Gus Miftah," ujarnya. Sejak dua

tahun itu, Deddy terpikir masuk Islam. Namun mulai intens, tanya-

tanya lebih mendalam tentang Islam baru delapan bulan terakhir.

171

"Yang jelas sejak diracuni Gus Miftah ini, diracuni dalam arti

positif ya," kata Deddy.

Menurut Deddy, sejak bertanya lebih mendalam tentang

Islam, agama ini seperti pisau. Bisa postif atau bisa negatif. Ia

bersyukur bertemu orang yang tepat, dialog tanpa memaksa,

memberikan ketenangan dengan membuang hal-hal negatif yang

selama ini ada di kepalanya."Karena maaf, orang yang tidak tahu

tentang agama Islam itu keras. Tapi saya tidak melihat hal itu,"

katanya. Deddy mengaku, perlahan-lahan menemukan

ketenangan, menemukan Islam itu indah. "Jadi selama ini saya

mendapatkan bimbingan dari beberapa orang yang tepat, termasuk

Gus Miftah ini," tegasnya.

Ia mengakui, pertanyaan yang terus menggelitiknya adalah

alasan masuk Islam. Banyak yang menilainya masuk Islam karena

calon istrinya beragama Islam. Deddy dengan tegas membantah

anggapan itu."Kenapa pindahnya ke Islam, saya sama sekali bukan

karena mau menikah dan sebagainya. Saya sama sekali tidak

seperti itu. Sama sekali tidak. Saya tidak akan mengubah agama

saya karena perempuan. Tidak karena wanita," tuturnya. Menurut

dia, calon istrinya memang beragama Islam. Namun bukan

karenanya lalu ingin beragama yang sama. "Kalau calon istri saya

sudah sama (Islam) ya alhamdulillah, itu sudah jalan Tuhan,"

ungkapnya.

172

Deddy beranggapan, sangat naif pindah agama hanya

karena mau menikah. "Kalau seperti itu (pindah agama karena mah

menikah), bagi saya itu adalah munafik. Cemen amat agama cuma

buat mainan doang. Jadi sama sekali tidak ada hal tersebut,"

jelasnya. Alumnus Universitas Atma Jaya Jakarta ini berharap, apa

yang dijelaskan usai membaca syahadat ini meluruskan polemik di

masyarakat. "Mudah-mudahan penjelasan bisa mengklirkan yang

ada," pintanya.

Setelah masuk Islam, Deddy belum terbersit mengganti

nama asli. Dalam waktu dekat akan lebih mendalami Islam. "Saya

sama sekali belum memikirkan itu. Buat saya ganti nama itu nomor

dua dulu, nanti kalau saya ganti nama masuk berita lagi,"

celotehnya. Bahkan, kata Deddy, baju muslim untuk persiapan

membaca syahadat saja tidak punya. "Banyak yang tanya, sudah

menyiapkan baju muslim belum, peci belum," ungkapnya. Pada

kesempatan itu, Gus Miftah mengatakan, orang menjadi mualaf itu

tidak harus berganti nama. "Dia pakai nama yang Deodatus

Andreas Deddy Cahyadi Sunjoyo juga enggak ada masalah. Jadi

tidak ada syarat orang masuk Islam harus berganti nama," ujarnya.

[]

173

Kronologi Perjalanan Deddy Corbuzier Mualaf

Jakarta - Presenter sekaligus mentalis Deddy Corbuzier

dikabarkan akan masuk Islam atau menjadi mualaf pada 21 Juni

2019. Dia akan mengucapkan kalimat syahadat yang dibimbing

oleh pemuka agama Gus Miftah dan akan disiarkan langsung

dalam program yang dipandunya, Hitam Putih.

Isu tentang Deddy yang akan pindah agama sudah lama

menjadi perbincangan publik. Kabar itu semakin santer

diperbincangkan, saat dia mengunggah sebuah foto di akun

Instagram pribadi Deddy Corbuzier @mastercorbuzier yang

sedang mengucapkan mohon maaf lahir batin. "Bila Idul Fitri

adalah lentera, izinkanlah aku untuk membuka tabirnya dengan

maaf agar cahayanya dapat menembus jiwa yang fitrah dari tiap

khilaf. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1440 H. Time to share, time to

pray, time to love, time to joy, time to forgive, time to gather, time

to cheer, time to back, back to Fitri. Deddy Corbuzier," tulis Deddy

Corbuzier.

174

Motif Asmara

Tentu saja unggahan tersebut mendapat berbagai respons

dari Netizen. Bahkan, tidak sedikit yang mencurigai adanya motif

asmara dibalik isu mualaf itu, yaitu karena Deddy Corbuzier

berencana untuk menikah. Wanita yang akan dia nikahi adalah

Sabrina Chairunnisa, mantan finalis Putri Indonesia dan beragama

Islam. Netizen pemilik akun @chigg_eunique mengatakan bahwa

rencana Deddy Mualaf itu dianggap menjual kepercayaan demi

percintaan dan popularitas di dunia hiburan. "Jangan jual

Kepercayaan Mu Demi apapun Ketenaran, popularitas percintaan

dll hanyalah hal Duniawi yg bersifat sementara, apapun yg kita

banggakan Bisa saja Tuhan ambil seketika, Kasihilah Tuhan

Allah-Mu dengan segenap hatimu karena tidak ada kasih yang

lebih besar dari Kasih Tuhan yang rela mati untuk Menebus Dosa

Kita.. Tuhan Yesus Mengasihi-Mu @mastercorbuzier," tulis

chigg_eunique.

Tentu saja anggapan itu dibantah oleh sang mentalis itu.

Melalui video yang tayang di akun YouTubenya, dia

menyampaikan alasannya menjadi mualaf. "Saya minta doanya

juga, karena saya masih belajar. Saya belajar agama Islam bukan

karena mau menikah atau wanita. Saya pindah agama karena saya

mendapat hal positif dari hal tersebut (agama Islam). Hal itu yang

membuat saya berpikir bukan karena saya ingin menikah" kata

Deddy dalam video tersebut.

175

Ia menambahkan, keputusannya menjadi mualaf karena

merasa agama Islam penuh rahmat. Namun dia mengaku masih

berguru kepada pemuka agama. "Mungkin Anda semua sudah tahu

kalau saya sedang dalam perjalanan untuk jadi mualaf, itu sudah

rahasia umum. Kalau Anda lihat YouTube saya belakangan ini

bikin video tentang Islam, dialog-dialog dengan ustaz-ustaz, dan

banyak sekali subscriber yang mendoakan agar saya mendapat

hidayah," ujar ayah satu anak itu.

Hal yang serupa juga diungkapkan guru sekaligus

pembimbing Deddy dalam mengucapkan kalimat syahadat nanti.

Orang itu adalah Gus Miftah. Miftah mengungkap bahwa pria

botak itu memang memiliki keinginan untuk mempelajari lebih

dalam agama Islam bukan karena akan menikahi seorang

perempuan. Deddy telah mendalami Islam selama kurang

lebihenam bulan. "Perlu dicatat, jangan bilang karena live di

televisi itu karena riya. Nggak. Ini kan syiar, supaya lebih banyak

orang tahu, ini loh Deddy Corbuzier. Tapi syiar-nya ini yang kita

butuhkan,” ujar Gus Miftah. []

176

Salmafina Sunan Pindah Agama, Serius atau Pelarian?

Jakarta - Salmafina Sunan kini kerap mengunggah lagu-

lagu rohani penyembahan hingga ayat-ayat dari kitab suci Alkitab

di akun InstaStory, @salmafinasunan. Hal itu semakin

menyakinkan jika ia resmi pindah agama. Namun, apakah itu

sungguh atau hanya pelarian saja?

Semenjak santer kabar perceraian Alma, sapaannya,

dengan salah seorang Hafidz bernama Taqy Malik, putri sulung

Sunan Kalijaga itu selalu menjadi perbincangan. Apalagi setelah

beredar kabar pindah agama. Apabila memang perceraian yang

membuat saya depresi, pasti 2 tahun lalu ketika saya bercerai pasti

saya sudah mengakhiri hidup saya.

Kabar itu kemudian semakin nyata, ketika Alma kerap

curhat di InstaStorynya, mulai dari aktivitas sehari-hari hingga

perjalanan hidupnya yang kian rumit. Bahkan, hal yang tak diduga,

177

ia kerap mengunggah video singkat yang melantunkan lagu rohani

hingga ayat-ayat Alkitab.

Meski pada awalnya sempat dibantah sang ayah Sunan Kalijaga,

hal itu tidak bisa dipungkiri lagi, Alma sudah menjadi penganut

agama Kristen. Pada akhirnya kedua orang tuanya dapat menerima

perbedaan dari putri sulungnya itu.

Cerita Alma Tentang Perpisahan dengan Taqy

Seorang warganet berhasil membuat Alma angkat bicara

soal perpisahannya dengan Taqy, "Gimana tanggapan kak Alma

pas awal pindah agama, si ayah sempat menyalakan si mantan?"

Dalam InstaStory Alma mengatakan, hal itu wajar, karena dia dan

Taqy berpisah dengan cara tidak sopan yaitu dengan cerai melalui

telepon. Hal itu tentu sangat menyakiti hati Sunan Kalijaga dan

Heidy Sunan sang ibu. "Untuk seorang ayah yang sayang sama

anaknya itu sangat wajar. Bagaimana tidak? Putri yang

dibesarkannya dari kecil sampai besar, diserahkan kepada

seseorang, lalu ditinggalkan begitu saja bahkan diceraikan cuma

via telpon," tulis Alma pada Selasa malam, 30 Juli 2019.

Baginya, kemarahan ayah adalah hal yang wajar,

mengingat kerja keras kedua orang tuanya merawat dari kecil

dengan kehidupan yang layak, namun diperlakukan dengan cara

yang tidak sopan.

178

Tidak hanya itu, Alma juga membeberkan soal keputusannya

pindah agama salah satunya adalah perceraian, tapi hal itu bukan

menjadi alasan yang utama."Apabila memang perceraian yang

membuat saya depresi, pasti 2 tahun lalu ketika saya bercerai pasti

saya sudah mengakhiri hidup saya. Mungkin itu bisa mnejadi salah

satu pemicunya, tapi bukan sepenuhnya karena perpisahan.

Banyak peristiwa lainnya yang berperan dalam keputusan saya,"

ujar Alma. []

179

Kronologi Salmafina Sunan Hijrah Sampai Pindah Agama

Jakarta - Salmafina Khairunnisa sedang menjadi buah

bibir, putri Sunan Kalijaga ini diduga pindah agama. Kabar itu

diketahui setelah foto Salmafina mengenakan kalung salib tersebar

di linimasa. Berikut Tagar rangkumkan kronologi perjalanan

kontroversial dari perempuan yang akan genap berusia 20 tahun di

tanggal 13 Agustus 1999 itu.

Pernikahan Muda Salmafina dan Taqiyudin Malik

Alma, sapaannya, menikah dengan hafiz Alquran bernama

Taqiyudin Malik. Pernikahan pasangan ini sempat menyita

perhatian, selain menikah muda, keduanya berasal dari kalangan

yang berbeda. Alma saat menikah baru berusia 18 tahun sedangkan

Taqiyudin Malik 20 tahun. Sebelum menikah dengan Taqy,

sapaannya, wanita yang rutin melakukan Total div Resistance

Exercise (TRX) itu dikenal sebagai remaja kekinian yang tak jauh

dari kesan glamor.

180

Selebgram Awkarin bahkan dikenal sebagai salah satu

teman akrab Alma, mereka berdua sering melakukan kegiatan

bersama, warganet menyebutnya badgirl. Dalam unggahan

Instagramnya, Alma kerap berbelanja barang bermerk. Sempat

Sunan Kalijaga memposting foto kebersamaan mereka berdua, saat

hendak latihan menembak dan dugem. Sejak Alma memutuskan

berhijrah dan mengenakan hijab, semua postingan itu dihapus.

Sedangkan Taqy juga bukan orang baru di kalangan milenial. Dia

adalah selebgram yang gemar mengunggah video saat

melantunkan ayat suci Alquran. Warganet banyak yang

memujinya sebagai pribadi yang alim namun gaul. Pria kelahiran

Banjarmasin, 17 Juni 1997 itu juga kerap memposting traveling ke

gunung, dan jalan-jalan ke pantai.

Alma saat itu mengaku mengidolakan Taqy, karena

unggahannya di Instagram. Kemudian ia menyampaikan pesan

singkat melalui Direct Message (DM) Instagram, sempat lama tak

direspons. Hingga suatu hari mendapatkan respons, setelah itu

terjadi percakapan panjang. Disitulah awal keduanya saling

tertarik. Tak berlangsung lama, akhirnya Taqy mengajak Alma

bertaaruf. Putri Sunan Kalijaga itu kemudian melakukan salat

istikharah dan mendapatkan jawaban dari doanya. Dia kemudian

menyampaikan kepada ayahnya mengenai rencana Taqy untuk

mengkhitbahnya (melamar). Sunan Kalijaga menyambut hangat

rencana Alma dan Taqy untuk menikah muda. Dua pekan

kemudian, pada 16 September 2017 keduanya melangsungkan

181

akad di Masjid Ramlie Musofa, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Pernikahan Alma dan Taqy mendapatkan pujian dari warganet.

Banyak yang mengagumi keberanian pasangan ini untuk menikah

muda, dan mendoakan lewat akun Instagram mereka.

Taqy Melanjutkan Study di Mesir

Berselang lima hari setelah menikah, Taqy terpaksa

meninggalkannya ke Mesir untuk melanjutkan kuliah di

Universitas Al-Azhar, Kairo. Alma yang mengantar kepergiannya

di Bandara Soekarno-Hatta, terlihat mengenakan gamis merah

dipadukan dengan kerudung lebar warna putih. Berselang

seminggu dari kepergian suaminya, Alma menghapus foto

pernikahan dengan Taqy. Dia juga mengunggah curhatan di

Instagram story-nya yang bernada galau. Kata orang, jodoh itu

cerminan. Pernah mikir nggak kalian kalau menurut kalian saya itu

gabaik, apa kabar dengan dirinya? Sayangnya ketutupan profile

yang bagus, kalau tau mah........SEDIH

Sementara Taqy juga mengunggah Instagram Story dengan

foto suasana masjid di Kairo. Dia menulis curhatan. masalah itu

akan menjadi besar tergantung kita ngadunga ke siapa? Kalo

ngadunya ke Allah, ga usah khawatir, aman dan jaminannya. Kalo

ngadunya ke makhluknya, yaudah Allah bakalan cemburu dan

bakal memperberat masalah itu.

Taqy Menjatuhkan Talak

182

Pernikahan pasangan Alma dan Taqy hanya bertahan

seumur jagung. Perceraian keduanya membuat publik terkejut,

sebab kabarnya talak dijatuhkan tidak secara langsung di hadapan

istrinya. Sontak Sunan Kalijaga meradang, mengetahui

menantunya tega menjatuhkan talak cerai melalui telepon.

Alasannya Taqy sedang tidak berada di Indonesia. Kekesalannya

itu kemudian dimuntahkan melalui postingan bernada emosi,

karena mengetahui anaknya dijatuhi talak dengan cara yang tak

pantas. Salmafina jatuh sakit tetapi Taqy tak kunjung datang

menjenguk. Akhirnya pernikahan itu bertahan hanya dua bulan,

sementara pasangan itu hanya bersama selama empat hari setelah

menikah. Diketahui, Taqy dan Alma baru kenal selama dua

minggu. Bahkan mereka berdua belum pernah bertemu langsung,

hingga memutuskan untuk bicara pada keluarga masing-masing

Salmafina Ketahuan Dugem

Setelah bercerai dari Taqy, Alma terlihat di publik tanpa

hijab yang menutupi kepalanya. Meskipun mendapat banyak

komentar miring dari warganet, ia tetap bertahan pada

keputusannya membuka hijab hingga saat ini.

Setelah melepas hijab, kehidupan Salmafina terlihat lebih

glamor dan bebas. Ia sempat mengunggah kebersamaannya

bersama teman-temannya bersantai di klub malam. Beberapa

waktu lalu sempat beredar video yang memperlihatkan Alma

183

tengah mabuk dengan pakaian minim di sebuah klub malam. Video

yang awalnya diunggah oleh salah satu teman Alma ini sempat

dilaporkan ke polisi oleh Sunan Kalijaga atas dasar pencemaran

nama baik. Teman Alma yang mengunggah video tersebut

akhirnya meminta maaf melalui unggahan di media sosial pribadi.

Salmafina Diduga Pindah Agama

Salmafina dikabarkan beralih keyakinan setelah sebuah

video menunjukkan ia memakai kalung salib sambil memegang

sebuah buku. Kabar ini langsung menyebar luas dan menjadi bahan

perbincangan di media sosial. Dalam video tersebut, putri Sunan

Kalijaga itu terlihat sedang berada di acara kebaktian.

Menanggapi isu yang dialamatkan kepada putrinya, Sunan

Kalijaga membantah kabar sensitif itu kepada awak media, Rabu,

10 Juli 2019. Pembelaan Sunan Kalijaga bertolak belakang dengan

aktivitas Salmafina yang berhasil diungkap media. Alma terlihat

beribadah di Jakarta Praise Community Curch (JPCC), Kota

Kasablanka, Jakarta Selatan, Minggu, 14 Juli 2019.

Tak lama kemudian ia memposting pernyataannya di

InstaStory Instagram, meminta tidak menyalahkan orangtuanya

terkait pilihannya. Saya cuma mau bilang, jangan salahkan orang

lain apa lagi orang tua saya atas keputusan saya. Kesuksesan

orangtua tak bisa diukur dari apakah anak-anaknya bertahan pada

kepercayaan yang dianutnya.

184

Salmafina menambahkan, segala keputusannya diambil

karena pergulatan batin. Tidak ada orang bagaimana ia bisa

mengubah keyakinan. Sehingga orang-orang tidak layak

melakukan penghakiman.

"Sekian banyak banyak orang yang menghakimi, belum tentu

mereka tahu bagaimana pergulatan saya. Kebanyakan hanya bisa

melihat kuman di seberang lautan, tanpa bisa melihat gajah yang

berada di pelupuk mata," ucap dia.

Salmafina juga berharap hubungannya dengan kedua orangtuanya

bisa pulih. Karena ia percaya bahwa Tuhan akan membantu

mendapat hubungan yang positif. "Percayalah bahwa hubunganmu

akan membaik," ujar dia.[]

185

Transkrip Wawancara

Nama Narasumber : Fakhri Fuadi

Jabatan : Jurnalis Desk News Ssuara.com

Hari dan Tanggal : 13 April 2021

Tempat dan Waktu : via telpon Whatsapp, 21.16 WIB –

Selesai

1. Bagaimana suara menyeleksi isu?

186

Kalau seleksi isu si yang pasti berdasarkan apa yang menarik ya,

karena kan tujuannya kita jual berita kpd pembaca ya? Jadi apa

yang paling banyak dibaca, itu yang diangkat, gitu. Faktornya

banyak si, itu kan yang pertama, kepentingan pembaca,

pembacanay banyak, kita liput, kita tulis. Terus faktor yang kedua

dari kepentingan kita sendiri, kepentingan kantornya. Misalnya

kantor kita ini lagi ada kasus penganiayaan, media ini kan

condongnya kepada rakyat ya. Jadi kita ikutin pemberitaannya soal

kasus ini.

2. Dalam memilih angle yang nentuin siapa?

Angel, bisa dua-duanya sih. Karena prosesnya kan gini ya kalo

juralistik, reporternya kan meliput ya tapi berdasarkan apa yang

diarahkan oleh kantor gitu. Kita meliput juga berdasarkan apa yang

menarik, atau apa yang menjadi keinginan kantor kita. Misal kaya

yang lagi rame nih, liput soal larangan mudik, gue ngangkat

tentang aturan SDKM. Begitu gua udah selesai nulis, berarti gue

uda nentuin angle sendiri, nanti balik lagi ke kantor, karena harus

lewat proses editing kan, nanti di situ editor juga punya hak buat

ngubah misalnya kurang menarik nih kalau gue Cuma bikin

SDKM, jadi diganti lah sama kantor kaya missal Anies persulit izin

SDKM.

Emang pada dasarnya si reporter ngirim-ngirim tulisan tu begitu

udah dikirim, itu bukan ranahnya reporter lagi. Jadi gue udah

gapunya hak atas tulisan yang udah dikirim, ibaratnya gitu.

187

Walaupun tetep punya saran masukan ni bagusnya gini bagusnya

gitu, karena nanti kantor pun juga tau mana yang paling menarik

gitu kan. Gimana bisa disukai pembaca, kan kalo anglenya biasa

aja kurang menarik. Angle gabisa nentuin sendiri, tapi gak ribet

gitu kayak satu tulisan dipikirin berkali2, engga. Keseringannya

sih apa yang ditulis yauda natiknya yang itu. Karena online kan

mengutamakan kecepatan ya kalau mengutamakan kecepatan

harus cepet aja gitu, biasanya anglenya banyak, dari satu kali

wawancara, bisa naik lima berita. Cuma kalo yang finishing akhir

emang editor.

3. Nulis dibebasin sesuai perspektif kakak?

Ya, sebenernya ngga bebas banget sih, kalo gue balik lagi gue mau

angkat apa kan berdasarkan apa yang penting, kalo gue nulis yang

ga penting orang kantor juga bertanya2 lu ngapain bikin berita ga

penting? Bebas ngangkatnya ya bebas, tapi pertimbangan reporter

layak atau enggak beritanya dinaikin. Perencanaan pasti di

reporter, naik atau engga tergantung redaktur. Ga bagus ga

dinaikin, basi, kurang menarik pasti ga dinaikin. Ya kalo misalkan

kurang menarik nanti dibikin menarik sama editor, kan tugasnya

dia.

4. Bagaimana cara Suara menulis berita dengan menarik?

Finishing untuk bikin menarik pasti ya tugasnya editor, cuman

kadang editor kan ga melulu harus bikin menarik ya, kalo gue

188

bilang si 75% yang bikin menarik ya reporternya sih, dah jadi gitu.

Tinggal dipoles dikit sama editor kaya typonya

Peran Redaktur pasti ya besar, karenakan berangkat dari

perencanaan, kayak misalkan rapat redaksi itu kan menentukan isu

apa sih yang paling menarik, itu disampikan ke reporter biasanya

lewat coordinator liputan ya. Nanti dari isu yang dikasih jadi

berkembang, ada update apa, anglenya yang bagus apa baru gue

yang nentuin.

5. Menurut kakak dalam pemberitaan apa yang lebih baik

dikedepankan? Kecepatan berita atau kedalaman isi

berita?

Hmm, gimana yaa, kecepatan sih. Misalkan ada dua pilihan, ya

pasti kecepatan sih. Tapi bukan berarti kita ga mendalam ya.

Maksudnya gini kan fenomena portal online tu harus banyak dan

cepat, gue aja sehari bisa nulis 10 berita, 12 berita, mana pernah

sehari gue 30 berita kalo misalkan lagi rame gitu. Kaya misalkan

demo mahasiswa kan itu reportnya harus cepet ya tapi kan kita

gabisa mendalam, kalo didepan mata itu berita bisa banya banget.

Tergantung sih, yang utama pasti kecepatan. Istilahnya kalo di

online itu satu peristiwa cepat, mendalam tapi berturut2 beritanya.

6. Kalo disuruh milih, menarik apa penting ?

Gue sih penting sih, kadang yang menarik cuma yang remeh temeh

doang kayak apasih ga penting. Tapi banyak yang baca, kesel juga

kan lama-lama. Kalo pribadi gue lebih suka yang penting sih.

189

7. Cara pribadi mengemas berita agar menarik?

Yang pasti angle sih awalnya tuh. Nentuin angle yang menarik

gimana. Terus leadnya. Misalnya kaya anise kalo anise yang

ngomong pasti menarik karena kan dia newsmaker, banyak yang

baca cebong kampret pada debat deh tuh. Kalo teknik menulis ya

pasti misalkan liput tokoh besar, udah pasti gue tulis namanya

dijudul. Kadang2 misalnya kalo gaada anise gue kait2in juga ama

anies. Missal yang ngomong kepala dinas, dia kan anak buah anies,

ya gue tulis anak buah anies hahahaha. Biar banyak yang baca,

terus gue lebih suka ambil angle yang kontradiktif gitu, karena kan

kita gabisa percaya 100% ya sama narasumber. Kadang kan dia

butuhnya pencitraan, kalo misalkan tetep kita tulis begitu ya humas

banget jatohnya dong. Tapi ga bermaksud buat menjatohkan juga

yaa..

8. Kebebasan beragama menurut kakak gimana sih?

Kalau kebebasan beragama kan udah dijamin sama hukum ya ,

dijamin sama negara, kita jugabukan negara islam atau negara

berasaskan suatu agama atau kepercayaan dan sebenernya makin

kesini seharusnya berdasarkan regulasinya pemerintah pun

menganut keprcayaan, jadi harusnya sih secara aturan kebebasan

beragama dijamin ya.

9. Kalau kakak liat fenomena pindah agama gimana?

termasuk yang nentang atau ngga?

190

Enggak, sih, enggak tabu. Biarin aja sih dia yang pindah agama,

emang itu urusan dia juga, gaada yang salah dari pindah agama.

10. Sekilas aku liat, dari judul di Suara, seperti ada

perbedaan dalam menulis berita tentang Deddy Corbuzier

dan Salmafina, itu gimana tanggapan kakak?

Contohnya si ini ya salmafina? iya itu gue tau tuh rame juga tuh,

gue gatau prosesnya, yang pasti itu ada campur tangan editor yang

kurang suka sama itu tuh bisa aja terjadi gitu. Meskipun kita satu

kantor pandangan atas suatu peristiwa bisa aja berbeda gitu. Jadi

mungkin terkesan ga netral gitu ya hmm yayaya iya sih. Itu pasti

dipengaruhi sama perspektif editor dan penulisnya. Ga mesti soal

agama pun pasti perspektif pribadi dalam suatu isu pasti ditulis lah.

11. Misalkan kakak ada di desk ini kakak posisinya gimana

nih?

Ya gue sih misalkan ada artis atau tokoh yang pindah agama, kalo

gue sih pengennya nulis yang lempeng aja, pengennya hahahah

cuman kan masalahnya kan kita gatau kronologinya, gatau

kasusnya kaya gimana. Kalo gasalah yang salmafina tuh dia itu kan

punya kecenderungan netizen kayak.. dia kalo gasalah *cerita

backgroundnya itu yang mnejadi faktor penentu dari pemberitaan,

pembaca kan jadi lebih suka liat wah Salma hijrahnya ternyata

hijrah bulshit doing nih. Mungkin kalo reporter atau editornya saat

itu punya pandangan kalo diframing si salmafinanya ini hijrah

bulshit ya bakal banyak yang baca karena itu memuaskan si

191

pembaca. Kalo misalnya Cuma dibikin lempeng aja ya mungkin

gak bakal menarik, gitu. Maksudnya bukan berarti punya

pandangan kalau muslim jadi non muslim itu gak didukung, trs

kalo non muslim jadi muslim itu didukung tapi bicara soal

kronologinya, cerita dibalik peristiwa itu gitu. Misalnya kaya

deddy corbuzier masuk islam gitu kan, itu pasti beritanya positif

semua ya karena gaada ceritanya mungkin dulu deddy dulunya

gimana, jadi gaada arah kesana. Sementara Kalau kasusnya si

Salmafina ini dibikin kesana bakal lebih menarik, mungkin editor

punya terjemahan begitu. Makanya balik lagi itu ke perspektif

pribadi yang membuat beritanya menjadi diframing gitu.

192

Nama Narasumber : Ristu Hanafi

Jabatan : Jurnalis Detik.com

Hari dan Tanggal : 13 April 2021

Tempat dan Waktu : via telpon Whatsapp, 21.20 WIB –

Selesai

1. Udah berapa lama jadi wartawan detik?

193

Kalau jadi wartawan saya udah sekitar 11 tahun, tapi kalau di detik

masih 4,5 tahun. Sebelumnya di jawapos, kemudian di koran

sindo, baru 2017 pindah ke detik.

2. Dalam memilih angle yang nentuin siapa?

Umum sih, tiap pagi ada rapat proyeksi pagi dipimpin oleh redaksi,

penentuan mau ambil proyek apa. Hari ini mau liputan apa? Nanti

kita harus udah punya agenda/isu yang akan disampaikan di rapat

proyeksi itu. Misalkan belum ada isu/agenda, nanti diskusi di

lapangan bakal ada isu apa. Nah nanti kalau ada isu yang menarik,

kan detik skala nasional ya? Meskipun aku di jogja tapikan isu

3. Nulis dibebasin sesuai perspektif kakak?

Biasanya di awal itu ada pelatihan sebulan dua bulan untuk

menyesuaikan gaya Bahasa penulisan, format susunan kata

struktur kata, ada pelatihannya dulu. Nah nanti sambal jalan

menyesuaikan kalau misalkan ada koreksi nanti ada evaluasi,

setiap harinya ada evaluasi. Biar sesuai dengan gaya Bahasa dari

redaksi pusat yang ada di Jakarta.

4. Ada target viewers atau engga?

Kalau target viewers ada devisi sendiri. Reporter ngga dikasi tau,

biasanya itu bagian traffic. Ada contributor karyawan lepas, dia

dapet honor pertayang, dia ga daept apa2 selain honor pertayang.

Kalau karyawan tetap itu ada pendapatan bulanan sama bonus2

194

intensif. Kalau sekrang aku posisinya editor tapi masih level

bawah. Copywriter.

5. Menurut kakak dalam pemberitaan apa yang lebih baik

dikedepankan? Kecepatan berita atau kedalaman isi

berita?

Kalau di detik itu kecepatan yang diutamakan. Tapi harus

diimbangi akurasi, data kutipan pokoknya ga bisa ditawar. Akurasi

tetap jadi pertimbangan. Nah soal kedalaman, kan kamu sering

baca berita detik kan? Satu isu atau topik dipecah jadi berapa judul.

Nanti setelah dipecah jadi lima judul misalnya, nanti dibikin round

up. Seluruh materi awal ditulis jadi satu naskah dijadi satu nah

kedalaman itu disaksikan di naskah round up itu.

6. Bagaimana strategi agar berita lebih menarik ?

Main judul, angle, strategi biar menarik dan koordinasi dengan

redaksi ini kurang apa ini biar naik gimana, jadi komunikasi jalan

terus, tektokan wajib itu

7. Cara pribadi mengemas berita agar menarik?

Pertama isunya nasional diutamakan, kalau yang kedaerahan atau

isu local ya yang menarik, yang unik, yang kemungkinan itu ada

nilai berita dan menarik pembaca untuk mengklik. Atau kalau ada

peristiwa apa ya dirunning terus beritanya.

8. Kalau kakak liat fenomena pindah agama gimana?

termasuk yang nentang atau ngga?

195

Hahaha nentangnya gmn ? nentang dipublikasikan atau ngga, ya

maaf ya sebelumnya. Kita kan sama-sama muslim, ya pasti sepakat

lah kalau Kristen masuk Islam kita pasti seneng lah. Sepakat2 aja.

Tapi kalau untuk publikasi ini subyektif saya idealnya gausa

dipublikasi sebenarnya sih, tapi karena posisi saya sebagai jurnalis

mau ga mau harus dikerjakan kan.

Hehehehe ya kalau jawaban pribadi ga setuju.

9. Sekilas aku liat, dari judul di Detik, seperti ada perbedaan

dalam menulis berita tentang Deddy Corbuzier dan

Salmafina, itu gimana tanggapan kakak?

Kalau dikonteks pertanyaan ini saya kayaknya gabisa jawab ya.

Saya kan terlibat langsung waktu peliputan Deddy Corbuzier dan

Gus Miftah nah jadi saya tau kondisinya. Kalau kasusnya Salma

saya ga liputan dan ga mengikuti isunya jadi saya ga bisa

berkomentar apa2. Nanti malah salah hehehe.

196

Nama Narasumber : Hermawan

Jabatan : Redaktur Tagar.id

Hari dan Tanggal : 03 Maret 2021

Tempat dan Waktu : via telpon Whatsapp, 16.00 WIB –

Selesai

197

1. Udah berapa lama bapak jadi redaktur di tagar.id?

Ada setahun lebih jadi redaktur tagar.id

2. Bagaimana strategi tagar.id menyajikan berita dengan

baik sehingga layak untuk diberitakan?

Ya kalau kasusnya apa dulu nih? Sebenernya kalau berita kaya

gitu, ngga layak sih, heeheh berita-berita saya kurang suka gitu

kayak gossip terus selebriti yang huru hara rumah tangga terus

pindah agama sebnernya kan ranah pribadi ya gaada kepentingan

publiknya gitu kan?

Gaada kepentingan masyarakat umum, kalua berita-berita gitu

sebenernya ya mungkin ada yang suka kalau saya sih sebenarnya

ngga suka tapi kalau berita yang punya kepentingan banyak orang

public gitu, misalkan tentang korupsi apa segala macem, ekonomi,

nah itu baru saya suka. Karena itu kan menyangkut hajat hidup

orang banyak jadi harus dipublikasikan tapi kalua artis ?

Sebenernya dia punya nilai berita untuk sebagian orang gitu kan,

buat yang berita2 orang suka. Karena kan orang ngga semuanya

suka berita politik, ekonomi. Tapi ada juga yang suka berita2 gosip

orang tuh suka. Nah makanya jadinya itu lah media mengangkat

berita kayak gitu, karena pengen tau seluk beluk kehidupan artis

gitu kan? Jadi karena punya nilai berita pemberitaan karena orang

pengen tau kehidupan artis dia pindah agama dari Kristen ke islam

ataupun sebaliknya, nah nilainya tuh disitu, orang pengen tau

198

disitu. Jadi karena dia pindah agama ada nilai beritanya, karena

orang pasti kepo kan? Selebihnya sih gaada.

3. Jadi kalau bapak sendiri kayak terpaksa aja beritain artis

ya pak?

Ya karena kan kadang kan di media itu kita kerja kan ? jadi karena

tuntutan pekerjaan, mau ga mau itu harus diberitain. Beda kan

kalau artis berprestasi, dia memenangkan lomba apa gitu, misalkan

dia penyanyi, kalau Cuma masalah pindah agama itu kan

sbeenernya masalah pribadi. Dia mau pindah agama, ga pindah

agama kan kalau buat saya ya kayak terserah lu bahasanya seperti

itu, lu mau pindah agama mau terjun ke jurang kek, ya terserah.

4. Dalam memilih angle yang nentuin siapa?

Biasanya sih kalau pemberitaaan pemilihan angle kan wartawan

biasanya udah tau anglenya apa, kayak missal pindah agama ya

anglenya disitu2 aja, kayak kenapa dia pindah agama, biasanya

orang pindah agama itu banyak sebab kan? Ntah dapet hidayah

darimana, missal ada yang pengaruhi, kalau deddy kan dia bergaul

sama gus Miftah kan, di acara berdakwah di mata deddy corbuzier

kan beda sama yang lain , caranya itu humanis, ga keras kaya yang

lain yang menyalah2kan si a si b si c, nah itu yang dilihat deddy

corbuzier makanya dia tertarik untuk memeluk agama islam.

Balik lagi misalkan reporternya belum tau angle beritanya ya

diarahin sama redaktur, gitu aja. Kamu misalkan anglenya ini aja

ya jangan lari2 dari angle ini, nanti kalau ada angle lain, bikin lagi

199

berita yang baru. Missal: setelah deddy pindah agama, bagaimana

kehidupannya? Pasti kan pindah agama mempengaruhi perilaku

hidup kan. Mungkin stelah masuk islam dai jadi lebih santun,

Biasanya kita diskusi aja mau ambil angle apa, nanti dieksekusi

sama reporternya.

5. Dalam menulis berita, reporter dibebasin nulis sesuai

perspektifnya atau engga?

Seorang reporter tidak boleh menulis sesuai dengan pandangannya

sendiri, harus berdasarkan fakta dan data kan. Gaboleh

berdasarkan perspektifnya dia aja. Datanya demikian ya tulis

demikian, faktanya demikian ya tulis sesuai dgn fakta tsb. Yang

penting 5w+1 h nya aja, pakemnya kan disitu. Jadi gaboleh

wartawan punya opininya sendiri terus dituangkan dalam

pemberitaan tsb. Tapi kadang ada aja yang kaya gitu opininya

diselipin, mesti ditanya, biasanya kita panggil reporternya, ini

maksutnya apa? Ini kayaknya pikiran kamu sendiri, kamu nulis

kaya begini, biasanya dari diskusi itu nanti ketemu maksut reporter

sebenernya gak gini tapi begini

6. Bagaimana pertimbangan tagar.id dalam memilih diksi

dalam memberitakan sebuah peristiwa?

Diksinya kan kita makin lama membaca berita memperkaya kosa

kata kan, ya kita jangan pakai diksi itu lagi itu lagi kalau bisa

diperkaya dengan diksi yang lain. Karena kalau berita pakai kosa

kata itu2 lagi wartawannya pengetahuannya minim sekalli gitu.

200

Apalagi kalau di online SEO sangat mempengaruhi sekali, beda

dengan cetak kalau mau nulis diksinya itu itu lagi ya gamasalah.

Kalau kita memperkaya kosa kata SEO itu bacanya bagus gitu. Jadi

memang kalau nulis online harus memperhatikan betul SEOnya

biar kebaca di index sama google.

7. Ada target viewers atau engga?

Semua media punya target viewers sih. Tapi kan Namanya

persaingan media ketat banget kadang mencapai itu susah-susah

gampang kan, kalau ngga media yang mainstream, media yang

punya nama besar, media yang udah lama gitu kan, ya jangan

ditanya lagi, kaya Kompas, pembacanya pasti udah gila2an

disbanding dengan media yang lainnya. Apalagi media yang baru

berdiri, ya jangan berharap banyak pembacanya gitu kan. Reward

biasanya ada, macem2, kalau di tagar, ada uang sekian rupiah jika

mencapai target. Setiap media pasti punya reward, tap ikan kita

gatau reward mereka apa. Kalau tagar ya duit sih.

8. Menurut bapak dalam pemberitaan apa yang lebih baik

dikedepankan? Kecepatan berita atau kedalaman isi

berita?

Tergantung beritanya ya. Kalau untuk investigasi ya kedalaman isi

berita indepth kan. Tapi kalau berita artis ya akurasinya aja gitu

kan, ga salah data sama faktanya. Kala untuk laporan mendalam,

ya harus rinci. Karena ga semua berita harus mendalam, kalu berita

artis standar2 aja, biasa2 aja. Datar-datar aja.

201

9. Sering dapet complain ngga dari berita yang diterbitin?

Waktu itu pernah ada, dia itu bikin berita dari kutipan Instagram,

karena media lain juga ambil dari Instagram, tapi dia menyanggah

pemberitaan dari tagar padahal kita ngutip dari Instagram dia. Jadi

itu Namanya sengketa berita ya, karena dia ga merasa

diwawancara ya complain lah dia. Tapi sekarang kan media

banyak yang ngutip medsos, kalau media dulu karena gaada

medsos ya gaada yang bisa dikutip kan, tapi sekarang dengan

seiring perkembangan waktu, dengan merebaknya medsos artis

pada punya Instagram, twitter, ya pada dikutip-kutip, Menteri juga

pada dikutip dari twitter. Diselesaikan baik-baik. Tapi kita gamau

ditakedown, karena media lain juga ngutip dari Instagram dia.

Diambil jalan tengahnya win-win solution lah. Setiap media pasti

ada salah ya begitulah karena ada orang yang gasuka dengan

pemberitaan itu ga artis aja, pejabat, politikus. Pasti ada aja yang

complain.

10. Kebebasan beragama menurut bapak gimana sih?

Kalau kebebasan beragama secara umum menurut saya ya gaada

masalah di Indonesia. Orang berhak memeluk agamanya masing-

masing, mau pindah agama juga bebas dari Kristen ke islam, atau

sebaliknya ya bebas-bebas aja. Selama orang tersebut

menghormati keputusan masing-masing, silahkan tidak ada yang

melarang. Cuma kan kalau dalam agama kalau dari Kristen ke

islam dapet hidayah, tapi kalau dari islam ke Kristen disebut

202

murtad. Itu kalau pandangan agama seperti itu, tapi kalau dari

kebebasan beragama ya silahkan aja.

11. Kalau bapak liat fenomena pindah agama gimana?

termasuk yang nentang atau ngga?

Ya ga masalah cuman kalau sesama islam kalau ngeliat berita

orang pindah agama ya sayang aja gitu. Kayak Lukman Sardi kalau

kamu baca tuh, dia cerita ke media dia pindah agama dari islam ke

Kristen setelah dia menunaikan ibadah umroh. Nah Ketika dia

menunaikan ibadah umroh katanya dia susah untuk mendekati

hajar aswat untuk menciumnya, kalau dari berita saja baca dia kaya

udah hopeless gitu ya tapi secara tidak langsung. Tapi dengan

sendirinya dia mendekati hajar aswat ketika itu dia dikasih

kesempatan untuk mencium beberapa kali dari situ dia dapet

hidayah untuk masuk Kristen, kan aneh ceritanya. Harusnya kan

kalau kita lebih mantep lagi ibadahnya karena tiba-tiba dia dikasih

kesempatan untuk mencium hajar aswat yang tadinya dia hopeless

dengan sendirinya dia terdorong kesana. Kalau dari cerita tersebut

saya sih ga masuk akal aja sih kenapa dia jadi pindah ke

Kristen.bukannya itu luar biasa sekali tanpa dia harus bersusah

payah. Dia gabisa berpikir secara jernih lebih dalam lagi mikirnya

bahwa dia dikasih kemudahan dikasih kesempatan tapi malah itu

katanya tanda dia disuruh masuk Kristen kan aneh.

203

12. Sekilas aku liat, dari judul di Tagar, seperti ada

perbedaan dalam menulis berita tentang Deddy

Corbuzier dan Salmafina, itu gimana tanggapan kakak?

Kamu baca beritanya ga ?

Jadi gini, kenapa beda beritanya? Karena kita juga melihat

sosoknya juga sih kadang kalau kaya gitu. Karena kita bekerja di

media online kan biar clickbait. Juga liat sosoknya, kalau

salmafina kan banyak tingkah nih orangnya. Kalau deddy

corbuzier kan orangnya kalem gitu kan, biasa-biasa aja, dia

orangnya ga bombastis. Kalau Salmafina ini kan kontroversial.

Kayak Dinar Candy, apasih begini? Saya gasuka tuh ngeliat kaya

gitu. Nyeleneh apa gimana gitu. Yang kaya begitu biar ujung-

ujungnya clickbait karena beda sama kaya tadi online dan cetak.

Kalau cetak tidak mementingkan clickbait. Tapi kalau di online ini

satu narasumber aja udah bisa bikin beberapa angle kan biar

clickbait. Tapi balik lagi ke personnya itu tadi, karena orangnya ini

yang satu kalem-kalem aja, yang satu ini heboh, jadi bukan

masalah beda pemberitaanya. Sebenernya Cuma karena orangnya,

dan clickbait tadi gitu kan. Biar dibikin heboh. Pernah baca kan

kamu judulnya heboh tau2 beritanya biasa aja. Nah saya mengakui

aja gitu kadang dunia udah kayak begini mau ga mau harus

ngikutin alur, media yang lain juga begitu kan? Gak hanya tagar

aja. Cuma pengen dapet clickbait semua media online tuh begitu,

ya tujuannya untuk dapat pembaca, bagaimana kita meraih

pembaca kalau nggak dengan cara seperti itu kan? Karena

204

persaingan media online tuh luar biasa sekali. Nah kalau datar-

datar aja gamau ada yang ngeklik tu berita. Bagaimana caranya

biar deindex sama google itu berita di halaman pertama kalau kita

mungkin ga bikin berita yang bombastis ya, tapi jangan bombastis

banget juga. Paling engga ini juga harus ada faktanya juga, balik

laagi ke fakta dan data tetap tidak boleh keluar dari itu. Faktanya

begini ya ditulis, datanya begini ya ditulis. Salmafina kan orangnya

pansos banget kan, jadi ya kadang kita kebawa sama sosoknya

juga. Sedikit banyaknya narasumber mempengaruhi isi berita.

205

Tabel 6.1 Jajaran Redaksi Detik.com

Direktur Konten Alfito Deannova Ginting

Dewan Redaksi Alfito Deannova Ginting, Ardhi

Suryadi, Elvan Dany, Odilla Winneke,

Sudrajat, Fajar Pratama, Fakih Fahmi

Pemimpin Redaksi Alfito Deannova Ginting

Wakil Pemimpin

Redaksi

Ardhi Suryadi, Elvan Dany

detikNews (Berisi

informasi berita

politik serta

peristiwa)

Fajar Pratama (Redaktur Pelaksana),

Herianto Batubara (Kepala Peliputan),

Hestiana Dharmastuti, Indah Mutiara

Kami, Danu Damarjati, Dhani Irawan,

E Mei Amelia Rahmat, Elza Astari

Retaduari, Idham Khalid, Muhammad

Fida Ul Haq, Andhika Prasetia, Arief

Ikhsanudin, Ibnu Haryanto, Gibran

Maulana, Kanavino, Indra Komara,

Audrey Santoso, Marlinda Oktavia,

Yulida Mudistiara, Nur Azizah, M.

Zhacky K, Eva Savitri, Matius Alfons,

Dwi Handayani, Isal Mawardi, Andi

Saputra

detiknusantara dan

internasional

(Berisi informasi

Ahmad Toriq (Redaktur Pelaksana),

Jabbar Ramdhani, Rita Uli Hutapea,

Novi Christiatuti Adiputri, Mindra

206

yang terjadi dari

dalam dan luar

negeri)

Purnomo, Andhika Akbarayansyah,

Edi Wahyono, Fuad Hasim, Zaki

Alfarabi, Luthfy Syahban

detikfinance

(Memuat berita

ekonomi dan

keuangan)

Angga Aliya ZRF (Redaktur

Pelaksana), Hans Hendricus B Aron

(Wakil Redaktur Pelaksana),

Zulfi Suhendra, Dana Aditiasari,

Ardan Adhi Chandra, Eduardo

Simorangkir, Fadhly Fauzi Rachman,

Hendra Kusuma, Danang Sugianto,

Sylke Febrina Laucereno, Trio

Hamdani, Achmad Dwi Afriyadi

detiksport(Berisi

info olahraga

termasuk sepak

bola)

Kris Fathoni Wibowo (Redaktur

Pelaksana), Afif Farhan (Wakil

Redaktur Pelaksana) Lucas Aditya,

Mercy Raya, Mohammad Resha

Pratama, Novitasari Dewi Salusi,

Okdwitya Karina Sari, Rifqi Ardita

Widianto

detikhot (Berisi

informasi tentang

dunia selebriti)

Nugraha Rodiana (Redaktur

Pelaksana), Asep Syaifullah,Delia

Arnindita Larasati, Desi Puspasari,

Devy Octafiani, Dicky Ardian,

Mauludi Rismoyo, Prih Prawesti, Tia

Agnes Astuti, Febriyantino Nur

207

Pratama, Dyah Paramita Saraswati,

Hanif Hawari, Atmi Ahsani Yusron,

Pingkan Anggraini

detiknet (Memuat

informasi tentang

teknologi informasi)

Fitraya Ramadhanny (Redaktur

Pelaksana), Fino Yurio Kristo (Wakil

Redaktur Pelaksana) Anggoro Suryo

Jati, Rachmatunnisa, Josina, Adi Fida

Rahman, Tri Agus Haryanto, Virgina

Maulita Putri, Aisyah Kamaliah

detikhealth

(Memuat info dan

artikel kesehatan)

AN UyungPramudiarja (Redaktur

Pelaksana), Firdaus Anwar (Wakil

Redaktur Pelaksana) FriedaIsyana

Putri, Rosmha Widiyani, Khadijah Nur

Azizah, Sarah Oktaviani Alam

Wolipop (Berisi

informasi tentang

wanita dan gaya

hidup)

Eny Kartikawati (Redaktur Pelaksana),

Hestianingsih (Wakil Redaktur

Pelaksana) Daniel Ngantung, Kiki

Oktaviani, Rahmi Anjani, Mohammad

Abduh, Gresnia Arela, Anggi

Mayasari, Vina Oktiani

detikfood (Berisi

informasi resep

makanan dan

kuliner)

Odilia Winneke (Redaktur Pelaksana),

Andi Annisa Dwi Rahmawati (Wakil

Redaktur Pelaksana) Devy Setya, Dewi

Anggraini, Sonia Permata

208

detiktravel

(Memuat informasi

tentang liburan dan

pariwisata)

Dadan Kuswaraharja (Redaktur

Pelaksana), Femi Diah (Wakil

Redaktur Pelaksana) Johanes Randy,

Wahyu Setyo Widodo, Ahmad Masaul

Khoiri, Melissa Bonauli, Syanti

Mustika, Elmy Tasya Khairally, Putu

Intan

detikfoto (Memuat

berita foto)

Doni Wahyudi (Redaktur Pelaksana),

M. Luthfi Andika (Wakil Redaktur

Pelaksana) Rangga Rahadiansyah,

Ridwan Arifin, Rizki Pratama, Luthfi

Anshori

detikX Irwan Nugroho (Redaktur Pelaksana),

Melisa Mailoa, M Rizal Maslan,

Syailendra Hafiz Wiratama

20detik (Memuat

konten video mulai

dari news sampai

lifestyle)

Gagah Wijoseno (Redaktur Pelaksana

Signature), Idham A. Sammana

(Redaktur Pelaksana Daily), Fuad

Fariz (Wakil Redaktur Pelaksana),

Triono Wahyu Sudibyo (Wakil

Redaktur Pelaksana) M. Abdurrosyid,

Achmad Triyanto, Aji Bagoes Risang,

Billy Triantoro, Deny Fitrianto, Didik

Dwi, Esty Rahayu Anggraini, Ihsan

Dana, Lintang Jati Rahina, Iswahyudy,

209

Marisa, Isfari Hikmat, Muhammad

Zaky Fauzi Azhar, Nugroho Tri

Laksono, Okta Marfianto, Rahma

Yoga Wedar, Raisha Anazga, Septiana

Ledysia, Tri Aljumanto, Wirsad Hafiz,

Abdul Haris, Clara Angelita, Yulius

Dimas Wisnu, Mardi Rahmat, Gusti

Ramadhan, Adrian Rachmadi, M.

Hanif Mustafad, Edward Febriyantri

K, M. Haykal Harlan, M. Ramdoni,

Johan Alamsyah, Yolanda Vista,

Rahmadhanti Viany S, Sunandi Mimo,

Monica Arum, Dinda Ayu Islami

210

Tabel 6.2 Jajaran Redaksi Suara.com

Pemimpin Redaksi Suwarjono

Redaktur Pelaksana Arsito Hidayatullah, Madinah

Asisten Redaktur

Pelaksana

Reza Gunadha, Ririn Indriani

Tim Editor Reky Kalumata, Syaiful

Rachman, Liberty Jemadu, Yazir

Farouk, Rizki Nurmansyah, Rulli

Fauzi, Dythia Novianty, Ferry

Noviandi, Vania Rossa, RR.

Ukisari Manggalani, Iwan

Supriyatna, Bangun Santoso, M

Reza Sulaiman, Dwi Bowo,

Chandra Iswinarno

Head of Product Abdurrahman Rauf

Tim Video Kreatif Iramdani (Prod), Dendi Afriyan

(Ass. Prod), Rinaldi Aban (Ass

Prod), Ade Dianti, Herianto, Peter

Johannes, Suciati, Andika Bagus,

Adit Rianto, Moch Iqbal

Tim Foto Oke Atmaja(Ass Prod), Angga

Budianto, Alfian Winanto

Koordinator Liputan

Daerah/Partners

Pebriansyah Ariefana

211

Koordinator Liputan

Jakarta

Agung Sandy Lesmana

Reporter Adie Prasetyo, Agung Sandy,

Arief Apriadi, Dinda Rachmawati,

Erick Tanjung, Ismail, Manuel,

Ria Rizki, Risna Halidi, Sumarni,

Ummy Hadyah, Welly Hidayat,

Yosea Arga, M Yasir, A Fauzi,

Trivan Rahmat, Stephanus, Dini

A, Fakhri Fuadi, M. Fadil,

Novian, Evi, Yuliani, Herwanto

Content Writer Fabiola Febrianastri (Copy

Writer), Chyntia Sami, Lintang

Sittya, Raden Roro

212

Tabel 6.3 Jajaran Redaksi Tagar.id

Direktur Utama Viktor S. Sirait

Direktur Eksekutif Yossy Girsang

Direktur Keuangan&IT Ukung Zulfah

Sekretaris Perusahaan Sari Pangaribuan

Pemimpin Redaksi Siti Afifiyah

Redaktur Eksekutif Fetra Tumanggor, Lestantya R.

Baskoro

Redaktur Hermawan, Eno Suratno

Wongsodimedjo, Syaiful W.

Harahap, Rio Anthony, Ridwan

Anshori, Tigor Munte, Agus Joko

Mulyono

Asisten Redaktur Rifa Yanas, Kiki Luqmanul

Hakim, Yohanes VF Charles,

Tantri Lestari, Fitriani Aulia

Rizka

Reporter Fernandho Pasaribu, Moh. Ainul

Yaqin, Fahzian Aldevan,

Kurniawan Eka Mulyana, Lodi

Aprianto, Evi Nur Afiah, Andi

Nasution, Nila Niswatul Chusna

SEO & Media Sosial Charlie M. Sianipar

Asisten Redaktur Foto Gemilang Isromi Nuari

213

Editor Video Rully Nurul Yaqin, Rendi Sanjaya

Host & Voice Over Cory Olivia

Desain Grafis Regita Setiawan Putri, Bagus

Cahyo Kusumo

Media Sosial Indra Wahyudi, Moh. Irkhamni

Head IT Programmer Bayu Dwi Septianto

IT Programmer Jodhi Gunawan, Dede Sundara

Senior Manager Sales

Muhlisin Sanusi, Liliana Spikawat

Account Executive Denny Sulistyo

Konten Marketing Nurmania Anggraini

HRD Manager &

General Affair

Reza Antares Pratita

214