WINDY DWI JAYANTI.pdf

290

Transcript of WINDY DWI JAYANTI.pdf

iv

ABSTRAK

Windy Dwi Jayanti (NIM 1113016100048): Pengaruh Penggunaan Argument

Mapping Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Konsep Protista

(Quasi Eksperimen di SMA Plus PGRI Cibinong). Skripsi Program Studi

Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran saintifik

terintegrasi argument mapping terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada

konsep protista. Subjek penelitian adalah siswa SMA Plus PGRI Cibinong kelas X

yang berjumlah 57 siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi

eksperimen. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random

sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes essay berjumlah 13

soal. Analisis data dari kedua kelompok menggunakan uji-t. Hasil yang diperoleh

yaitu nilai taraf signifikansi 0,001 < 0,05, yang berarti bahwa terdapat perbedaan

keterampilan berpikir kritis antara kelas kontrol dan eksperimen. Hal ini

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan argument mapping terhadap

kemampuan berpikir kritis siswa pada konsep protista.

Kata Kunci : Pembelajaran Saintifik, Argument Mapping, Berpikir Kritis

v

ABSTRACT

Windy Dwi Jayanti (NIM 1113016100048): Effect of Argument Mapping to

Critical Thinking Skill in the Protista Concept (Quasi Eksperimen in SMA Plus

PGRI Cibinong). Undergraduate Thesis of Biology Education Program,

Department of Natural Sciences Education, Faculty of Tarbiyah and Teacher

Training, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta.

The aim of this research study is to determine the influence of scientific

learning integrated argument mapping on students' critical thinking skills on the

concept of protista. Subjectsof this research is 57 student’s grade X in SMA Plus

PGRI Cibinong. The research method used is quasi experiment. Sampling is done

by simple random sampling technique. The research instrument used is essay test

amounted to 13 questions. Data analysis from both groups used the t-test. The

result obtained is a significance level of 0.001 <0.05, which means that there are

differences in critical thinking skills between control and experimental classes.

This shows that there is influence of the use of argument mapping to students'

critical thinking ability on the concept of protista.

Keywords: Scientific Learning, Argument Mapping, Critical Thinking

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Alhamdulillah. Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul “Pengaruh Penggunaan Argument Mapping terhadap Kemampuan Berpikir

Kritis Siswa pada Konsep Protista” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar sarjana pendidikan. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada

Rasulullah Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya.

Sehubungan dengan selesainya skripsi ini, penulis mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A, dekan Fakutas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc, Ketua Jurusan Pendidikan IPA Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Dr. Yanti Herlanti, M.Pd, Ketua Program Studi Pendidikan Biologi

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

sekaligus dosen pembimbing I yang telah sabar membimbing, memberikan

saran, motivasi dan mengarahkan penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

4. Ibu Yuke Mardiati, M.Si, dosen pembimbing II sekaligus dosen

pembimbing akademik yang telah sabar membimbing, memberikan saran,

motivasi dan mengarahkan penulis, serta memberikan bimbingan selama

masa perkuliahan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh dosen dan staf jurusan pendidikan IPA, Khususnya program studi

pendidikan biologi, yang telah memberikan ilmu selama proses perkuliahan.

6. Teruntuk orang tua tercinta, ayahanda Sri Wiyanto dan Ibunda Sunarti,

Kakak tersayang Selvia Ermy W, adik tersayang Hestina Tri J, dan anggota

keluarga besar lainnya yang selalu mendoakan dan memberi semangat

kepada penulis.

vii

7. Bapak Dr. Basyarudin Thayib, M.Pd, Kepala SMA Plus PGRI Cibinong

yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di

sekolah tersebut.

8. Ibu Luluk Hulyati, M.Pd, Guru bidang studi biologi SMA Plus PGRI

Cibinong yang telah memberikan bimbingan, arahan, motivasi, dan

semangat dalam menyelesaikan penelitian.

9. Siswa-siswi Kelas X IPA U 5 dan X IPA U 7 SMA Plus PGRI Cibinong

yang telah berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran selama penelitian.

10. Kawan-kawan seperjuangan angkatan 2013 Pendidikan Biologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, Khususnya Linda Jaliyah, Farrisa Haura, Khalifatisifa,

Delsa Ade, Audina Lyadi, Evin Kustantia, dan Mauliza Ahmad, serta

kawan-kawan lain yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

11. Keluarga besar KMPLHK Ranita UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

telah memberikan banyak pengalaman berharga selama masa kuliah,

khususnya Putri Ayuni, Lien, Hanisah, Qurrota, Wildhan dan Abdurrahman.

12. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak

dapat penulis sebutkan satu-persatu.

Ungkapan rasa syukur dan ikhlas penulis ucapkan atas terselesikannya

skripsi ini. Semoga Allah SWT dapat membalas segala kebaikan yang sepadan

kepada semua pihak atas jasa dan bantuan yang telah diberikan. Semoga skripsi

ini dapat bermanfaat bagi semua pembacanya dan dapat memberikan kontribusi

bagi peningkatan kualitas pendidikan, khususnya bidang studi biologi.

Jakarta, April 2018

Penulis

Windy Dwi Jayanti

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI.............................................................. ii

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI................................................... iii

ABSTRAK ....................................................................................................... iv

ABSTRACT .......................................................................................................v

KATA PENGANTAR.........................................................................................vi

DAFTAR ISI .....................................................................................................viii

DAFTAR TABEL ...............................................................................................xi

DAFTAR GAMBAR.........................................................................................xiii

DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................1

B. Identifikasi Masalah ....................................................................5

C. Pembatasan Masalah ...................................................................5

D. Rumusan Masalah .......................................................................5

E. Tujuan Penelitian ........................................................................5

F. Manfaat Penelitian ......................................................................6

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR

A. Deskripsi Teoritis ........................................................................7

1. Kajian Teoritis Argument Mapping (Peta Argumen)...........7

a. Pengertian Argumen .....................................................7

b. Pengertian Peta Argumen (Argument Mapping)...........7

c. Langkah-Langkah Membuat Argument Mapping.........9

d. Manfaat Membuat Argument Mapping.........................13

2. Kajian Teoritis Berpikir Kritis .............................................15

a. Pengertian Berpikir .......................................................15

b. Pengertian Kemampuan Berpikir Kritis........................15

c. Ciri-Ciri Berpikir Kritis ................................................17

d. Manfaat Berpikir Kritis.................................................18

ix

e. Indikator Berpikir Kritis ...............................................19

3. Kajian Teoritis Pembelajaran Saintifik ................................22

a. Pengertian Pembelajaran Saintifik ................................22

b. Langkah-Langkah Pembelajaran Saintifik....................23

c. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Saintifik ...25

4. Hubungan antara Saintifik, Argument Mapping, dan

Berpikir Kritis ......................................................................27

5. Hubungan Pembelajaran Argument Mapping dan Rangkuman

dengan Berpikir Kritis..........................................................28

B. Hasil Penelitian yang Relevan ....................................................30

C. Kerangka Berpikir .......................................................................31

D. Hipotesis Penelitian.....................................................................31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................33

B. Metode dan Desain Penelitian......................................................34

C. Populasi dan Sampel ....................................................................35

D. Prosedur Penelitian.......................................................................35

E. Teknik Pengumpulan Data...........................................................36

F. Instrumen Penelitian.....................................................................37

1. Instrumen Tes.........................................................................37

2. Instrumen Non Tes.................................................................37

a. Lembar Kerja Peserta didik ...............................................38

b. Lembar Observassi ............................................................38

G. Kalibrasi Instrumen......................................................................38

1. Validitas..................................................................................38

2. Reabilitas ................................................................................39

3. Tingkat Kesukaran .................................................................40

4. Daya Beda ..............................................................................40

H. Teknik Analisis Data....................................................................41

1. Penilaian LKS ........................................................................41

2. Uji Prasyarat Analisis Data ....................................................43

x

a. Uji Normalitas ...................................................................43

b. Uji Homogenitas................................................................43

c. Uji-t....................................................................................44

d. Uji Mann-Whitney.............................................................44

e. Uji N-Gain .........................................................................45

I. Hipotesis Statistik ........................................................................45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Hasil Penelitian ............................................................................47

1. Data Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis ..........................47

a. Data Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis Kelas

Kontrol dan Kelas Eksperimen ........................................47

b. Data Ketercapaian Indikator Kemampuan Berpikir

Kritis Kelas Kontrol .........................................................48

c. Data Ketercapaian Indikator Kemampuan Berpikir

Kritis Kelas Eksperimen ..................................................49

d. Pengujian Prasyarat Analisis Data ...................................50

1) Uji Normalitas ............................................................50

2) Uji Homogenitas.........................................................51

3) Uji Hipotesis ...............................................................52

4) Uji N-Gain ..................................................................53

e. Data Uji Hipotesis Indikator Kemampuan Berpikir

Kritis.................................................................................54

2. Data Hasil Penilaian Lembar Kerja Peserta didik..................57

3. Data Hasil Observasi Guru dan Peserta didik ........................58

B. Pembahasan..................................................................................61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ..................................................................................70

B. Saran.............................................................................................70

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................71

LAMPIRAN.........................................................................................................76

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Indikator Berpikir Kritis menurut Ennis ............................................19

Tabel 2.2 Tahapan Pembelajaran Saintifik.........................................................24

Tabel 2.3 Hubungan antara Saintifik, Argument Mapping, dan Berpikir

Kritis...................................................................................................27

Tabel 2.4 Hubungan Pembelajaran Argument Mapping dan Rangkuman

dengan Berpikir Kritis........................................................................29

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian di SMA Plus PGRI Cibinong ................................33

Tabel 3.2 Desain Penelitian................................................................................34

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Kemampuan Berpikir Kritis ..............................37

Tabel 3.4 Besarnya Koefisien Validitas .............................................................39

Tabel 3.5 Klasifikasi Interpretasi Uji Reliabilitas ..............................................39

Tabel 3.6 Klasifikasi Indeks Kesukaran.............................................................40

Tabel 3.7 Klasifikasi Daya Beda........................................................................41

Tabel 3.8 Rubrik Penilaian LKS Argument Mapping ........................................42

Tabel 4.1 Statistik Hasil Penelitian ....................................................................47

Tabel 4.2 Ketercapaian Indikator Kemampuan Berpikir Krtis Kelas

Kontrol ...............................................................................................48

Tebel 4.3 Ketercapaian Indikator Kemampuan Berpikir Krtis Kelas

Eksperimen.........................................................................................50

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Pretest ..............................................................51

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Posttest.............................................................51

Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Pretest...........................................................52

Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitass Posttest........................................................52

Tabel 4.8 Hasil Uji Hipotesis Pretest.................................................................53

Tabel 4.9 Hasil Uji Hipotesis Posttest................................................................53

Tabel 4.10 Hasil Uji N-Gain Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen....................53

Tabel 4.11 Hasil Uji Hipotesis Indikator Kemampuan Berpikir Kritis

Pretest ................................................................................................54

xii

Tabel 4.12 Hasil Uji Hipotesis Indikator Kemampuan Berpikir Kritis

Posttest ...............................................................................................56

Tabel 4.13 Hasil Uji Hipotesis Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Gain.......57

Tabel 4.14 Data Rata-Rata Nilai LKS Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen .....58

Tabel 4.15 Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Peserta didik Kelas

Kontrol ...............................................................................................59

Tabel 4.16 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Kelas Kontrol ..................60

Tabel 4.17 Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Peserta didik Kelas

Eksperimen.........................................................................................60

Tabel 4.18 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Kelas Eksperimen ...........61

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Argumen Menurut Jamel Ostwald.........................................11

Gambar 2.2 Peta Argumen pada Konsep Protista .............................................12

Gambar 2.3 Bagan Kerangka Berpikir ..............................................................31

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ...........72

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ..................100

Lampiran 3 Lembar Kegiatan Siswa Kelas Eksperimen ..............................123

Lampiran 4 Lembar Kegiatan Siswa Kelas Kontrol.....................................142

Lampiran 5 Rubrik Penilaian LKS Eksperimen dan Kontrol .......................158

Lampiran 6 Lembar Observasi Aktivitas Peserta Didik ...............................162

Lampiran 7 Lembar Observasi Kegiatan Mengajar Guru ............................174

Lampiran 8 Data Nilai Pretest Berpikir Kritis Kelas Kontrol dan

Eksperimen................................................................................186

Lampiran 9 Data Nilai Posttest Berpikir Kritis Kelas Kontrol dan

Eksperimen................................................................................190

Lampiran 10 Nilai LKS Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen......................194

Lampiran 11 Uji N-Gain Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ....................196

Lampiran 12 Instrumen Kemampuan Berpikir Kritis.....................................197

Lampiran 13 Instrumen Uji Coba ...................................................................215

Lampiran 14 Instrumen Soal Valid.................................................................221

Lampiran 15 Hasil Uji Validitas dengan Software Anates.............................228

Lampiran 16 Uji Normalitas Pretest dengan SPSS Kelas Kontrol dan

Eksperimen................................................................................239

Lampiran 17 Uji Normalitas Posttest dengan SPSS Kelas Kontrol dan

Eksperimen................................................................................240

Lampiran 18 Uji Homogenitas Pretest dengan SPSS Kelas Kontrol dan

Eksperimen................................................................................241

Lampiran 19 Uji Homogenitas Posttest dengan SPSS Kelas Kontrol dan

Eksperimen................................................................................242

Lampiran 20 Uji-t Pretest dengan SPSS Kelas Kontrol dan Eksperimen ......243

Lampiran 21 Uji-t Posttest dengan SPSS Kelas Kontrol dan Eksperimen.....244

Lampiran 22 Uji Normalitas Pretest Indikator Kemampuan Berpikir Kritis

Kelas Kontrol dan Eksperimen .................................................245

xv

Lampiran 23 Uji Normalitas Posttest Indikator Kemampuan Berpikir Kritis

Kelas Kontrol dan Eksperimen .................................................251

Lampiran 24 Uji Hipotesis Mann Whitney Pretest Indikator

Kemampuan Berpikir Kritis......................................................257

Lampiran 25 Uji Hipotesis Mann Whitney Posttest Indikator

Kemampuan Berpikir Kritis......................................................260

Lampiran 26 Dokumentasi Penelitian ............................................................263

Lampiran 27 Surat Permohonan Izin Penelitian.............................................265

Lampiran 28 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian....................266

Lampiran 29 Lembar Uji Referensi ................................................................267

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Abad 21 merupakan abad yang dikenal dengan masa pengetahuan

(knowladge age), dalam abad ini semua upaya pemenuhan kebutuhan hidup dalam

berbagai konteks lebih berbasis pengetahuan. Kemajuan abad 21 ditandai dengan

berkembangnya teknologi informasi yang sangat pesat. Banyaknya informasi yang

tersedia dimana saja dan dapat diakses kapan saja, komputasi yang semakin cepat,

otomasi yang menggantikan pekerjaan-pekerjaan rutin dan komunikasi yang dapat

dilakukan dari mana saja dan kemana saja.

Pendidikan saat ini berada di masa pengetahuan dengan percepatan

peningkatan pengetahuan yang luar biasa. Gaya kegiatan pembelajaran pada masa

pengetahuan (knowledge age) harus disesuaikan dengan kebutuhan pada masa

pengetahuan pula. Bahan pembelajaran pun harus disesuaikan dengan kebutuhan.

dimana pembelajaran harus memberikan desain yang lebih otentik, untuk melalui

tantangan dimana peserta didik dapat berkolaborasi menciptakan solusi

pemecahan masalah pelajaran. Pemecahan masalah mengarah ke pertanyaan yang

mencari jawaban oleh peserta didik yang kemudian dapat dicari pemecahan

permasalahan dan konteks pembelajaran menggunakan sumber daya informasi

yang tersedia.1

Kemendikbud merumuskan bahwa pembelajaran abad 21 menekankan pada

kemampuan peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber, merumuskan

permasalahan, berpikir analitis dan kerjasama serta kolaborasi dalam

menyelesaikan masalah. Framework yang dirumuskan BSNP mengenai

pembelajaran abad 21 yaitu kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah

(critical thinking and problem solving skill), kemampuan berkomunikasi dan

bekerjasama (communication and collaboration skill), kemampuan mencipta dan

1 Etistika Yuni Wijaya, Transformasi Pendidikan Abad 21 Sebagai Tuntutan

Pengembangan Sumber Daya Manusia di Era Global, Prosiding Seminar Nasional Pendidikan

Matematika, Vol. 1, Universitas Kanjuruhan Malang, 2016, h. 264.

2

membaharui (creativity and innovation skill), literasi teknologi informsi dan

komunikasi (information and communications technologi literacy), kemampuan

belajar kontekstual (contekstual learning skill), dan kemampuan informasi dan

literasi media.2

Pembelajaran di masa pengetahuan (knowladge age) merupakan proses

belajar yang dibangun oleh guru untuk mengambangkan kreativitas berpikir yang

dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mengkonstruksi

pengetahuan baru. Seperti upaya untuk peningkatkan penguasaan yang baik

terhadap materi pelajaran. Sesuai dengan framework BNSP mengenai

pembelajaran abad 21 mengenai pembelajaran yang menjurus kepada proses

berpikir kritis.

Berpikir kritis merupakan kemampuan berpikir bagi seseorang dalam

membuat keputusan yang dapat dipercaya dan bertanggung jawab yang

memengaruhi hidup seseorang. Kemampuan berpikir kritis juga merupakan

inkuiri kritis, sehingga seorang yang berpikir kritis dapat menyelidiki masalah,

mengajukan pertanyaan, mengajukan jawaban baru yang menantang status quo,

menemukan informasi baru, dan menentang dogma dan dokrin.3 Berpikir kritis

yaitu proses berpikir untuk memperoleh informasi yang dianggap valid untuk

mengambil sebuah kesimpulan. Berpikir kritis dapat dilakukan dengan mengenali

masalah, menganalisis, dan mengevaluasi informasi berdasarkan bukti-bukti atau

fakta yang didapatkan.

Berpikir kritis diperlukan dalam pembelajaran biologi. Pembelajaran biologi

menuntut adanya peran aktif peserta didik, karena biologi merupakan proses

ilmiah yang didasari dengan cara berfikir logis berdasarkan fakta-fakta yang

mendukung. Pembelajaran biologi terdapat komponen yang harus dimiliki oleh

2 Ibid, h. 266.3Schafersman, An Introduction to Critical Thinking, http://www.freeinquiry.cpm/critical-

thinking.html, 1991, h. 3.

3

peserta didik yaitu dapat memahami proses ilmiah sebagai hasil dari pembahasan

yang sudah dilaksanakan.4

Berpikir kritis peserta didik indonesia masih tergolong rendah. Hasil studi

TIMS dan PISA menunjukkan bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta

didik Indonesia di bidang sains masih tergolong rendah, peserta didik belum

memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalah non rutin atau soal-soal yang

dituntut untuk berpikir lebih tinggi, dimana berpikir kritis merupakan salah satu

bagian dari berpikir tingkat tinggi.5 Hasil PISA 2015, skor literasi sains Indonesia

adalah 403 yang tergolong masih rendah dibandingkan dengan OECD, yang

menunjukkan bahwa kemampuan peserta didik di Indonesia dalam menjawab soal

yang mengacu pada kemampuan berpikir kritis, logis dan pemecahan masalah

masih sangat rendah. 6 Indonesia masih lemah proses pembelajaran yang

mendorong peserta didik untuk menggunakan kemampuan berpikirnya.

Pembelajaran hanya digunakan untuk menghapal dan menimbun informasi

sehingga peserta didik kurang mampu dalam berpikir kritis. Peserta didik

Indonesia dinilai mengalami kesulitan menjawab soal-soal dalam bentuk uraian

yang memerlukan penalaran dan analisis. Hal ini disebabkan karena lemahnya

kemampuan berpikir kritis di Indonesia.7

Salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan

berfikir kritis peserta didik yaitu dengan menggunakan argument mapping atau

peta argumen dalam proses pembelajaran. Peta argumen dapat meningkatkan

4 Septi yustyan. Nur widodo. Yuni Pantiwati, “Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis

dengan Pembelajaran Berbasis Scientific Approach Peserta didik Kelas X SMA Panjura Malang”,

Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia, Vol. 1, 2015, h. 240.5 Zalpita Agustia, Implementasi Pembelajaran Hands on Activities untuk Meningkatkan

Kemampuan Berpikir Kritis Peserta didik dalam Pembelajaran Fisika SMP, Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau, h. 3.6 Turino Adi, Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Peserta didik Kelas VI A SMP Negeri 1

Jaten, Seminar Nasional Pendidikan Sains, Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2017, h. 232.7 Tautik Fitri, Pengembangan Modul Berbasis Berpikir Kritis Disertai Argument Mapping

pada Materi Sistem Pernapasan untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta didik

Kelas XI SMS Negeri 5 Surakarta, Jurnal Inkuiri, Vol 5, No. 1, 2016, h. 106.

4

kemampuan berpikir kritis. Penelitian sebelumnya, diperoleh hasil bahwa model

pembelajaran berbasis peta argumen lebih baik meningkatkan keterampilan

berpikir kritis peserta didik daripada model pembelajaran konvensional.8 Hasil

peneliti lainnya diperoleh bahwa argument Mapping efektif meningkatkan

kemampuan berpikir kritis. Modul berbasis berpikir kritis disertai argument

mapping yang digunakan dalam penelitian efektif untuk melatihkan kemampuan

berpikir kritis.9

Argument mapping merupakan diagram struktur argumen yang ditafsirkan

secara luas untuk memasukkan jenis apapun kegiatan argumentatif seperti

penalaran, kesimpulan, perdebatan, dan kasus. 10 Model pembelajaran berbasis

peta argumen lebih baik meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik

daripada model pembelajaran konvensional.11 Peta argumen mengklarifikasi dan

mengorganisasikan pikiran seseorang yang akan memungkinkan seseorang

menjawab pertanyaan dengan benar. Melalui pembuatan peta argumen, peserta

didik akan memahami materi yang dipelajari dengan lebih baik dan mendalam.

Argument mapping dapat diterapkan di semua konsep, namun penggunaan

argument mapping lebih efektif untuk materi yang bersifat konseptual dan prinsip.

Penelitian ini mengunakan materi biologi dengan konsep protista. Materi biologi

mengenai protista merupakan materi yang bersifat konseptual seperti membahas

ciri-ciri, klasifikasi dan peranan protista, selain itu materi protista juga berisi

materi yang bersifat prinsip yaitu membahas perbedaan dari

klasifikasi. 12 Penelitian yang dilakukan sebelumnya diketahui bahwa rata-rata

peserta didik masih mengalami kesulitan belajar protista pada tahun ajaran

8 I Wayan Redhana, “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Peta Argumen Terhadap

Keterampilan Berpikir Kritis Peserta didik pada Topik Laju Reaksi”, Jurnal Pendidikan dan

Pengajaran Jilid 43 no. 17, 2010, h.141.9 Taufik fitri, Baskoro, dan Sunarto, Op cit, h. 110.10 Tim Van Gelder, Whats is Argument Mapping?, Encyclopedia of the mind, (Thousand

Oaks, CA: sage), Volume expected to appear in 2011,h. l.11 I Wayan Redhana, Op cit , h. 141.12 Ibid, h. 146.

5

2015/2016. 13 Kesulitan tersebut dikarenakan peserta didik belum mampu

menghubungkan informasi baru dengan pengetauan yang telah dimilikinya

sehingga yang terjadi adalah belajar hafalan.

Terkait latar belakang tersebut diharapkan argument mapping dapat

meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Oleh karena itu, peneliti

melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Penggunaan Argument Mapping

terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Konsep Protista”

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dalam penelitian ini, meliputi:

1. Pentingnya berpikir kritis untuk meningkatkan keterampilan abad 21.

2. Kurangnya kemampuan peserta didik dalam berpikir kritis.

3. Kesulitan yang dialami peserta didik dalam memahami mata pelajaran

biologi pada bab protista.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian ini, meliputi:

1. Subyek penelitian adalah peserta didik kelas X semester ganjil.

2. Konsep biologi dalam penelitian ini adalah Kingdom Protista.

3. Pembelajaran yang digunakan menggunakan pembelajaran saintifik.

4. Pengukuran kemampuan berpikir kritis menggunakan empat aspek menurut

Robert H. Ennis, yaitu memberi penjelasan sederhana, membangun

keterampilan dasar, mengatur strategi dan taktik, serta menyimpulkan.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana pengaruh penggunaanargument mapping terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada konsepprotista?”

13 Dwi Zunitasari, “Identifikasi Kesulitan Belajar Protista pada Peserta didik Kelas X

Semester 1 SMA Negeri 1 Muntilan Tahun Ajaran 2015/2016”, Jurnal Pendidikan Biologi Vol. 5

No. 6, 2016, h.7.

6

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat

pengaruh penggunaan argument mapping terhadap kemampuan berpikir kritis

siswa pada konsep protista.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang telah dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat,

antara lain:

1. Guru

Khususnya bagi guru bidang studi biologi dapat menjadikan penggunaan

argument mapping dalam pembelajaran sebagai salah satu alernatif untuk

meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik.

2. Peserta didik

Membantu peserta didik dalam meningkatkan pemahaman dan mengatasi

kesulitan belajar biologi melalui berpikir kritis.

3. Pembaca

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi untuk penelitian lebih lanjut.

7

BAB II

KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Deskripsi Teoritis

1. Kajian Teoritis Peta Argumen (Argument Mapping)

a. Pengertian Argumen

Arti kata “argumen” adalah alasan yang dapat dipakai untuk memperkuat

atau menolak suatu pendapat, pendirian atau gagasan.1 Pendapat lain menyatakan

bahwa argumen adalah seperangkat pernyataan untuk menjelaskan logika atau

konsekuensi dari suatu masalah.2

“when you present a reason for think a claim is true, you are giving an

argument”

yang berarti bahwa argumen dibuat ketika seseorang menyajikan alasan ketika

menganggap klaim itu benar. 3 Pandapat lain diungkapkan bahwa argumen

merupakan sebuah klaim dan alasan untuk percaya bahwa pernyataan tersebut

adalah benar.4

Pengertian argumen berdasarkan beberapa pendapat para ahli sebelumnya

adalah alasan yang digunakan untuk menolak atau menerima sebuah klaim atau

pendapat.

b. Pengertian Peta Argumen (Argument Mapping)

Argument mapping atau peta argumen adalah diagram yang menangkap

struktur logis dari sebuah argumen sederhana atau kompleks. Argument mapping

dibuat untuk memvisualisasikan penalaran dan bukti untuk suatu pernyataan atau

1 Tim Media, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Jakarta: Media Centre, 2014), h. 60.2 Peter A. Facione, Logic and Logical Thinking: A Modular Approach, (United States of

America: McGraw-Hill, 1978), h. 369.3 Brooke Noel Moore. Richard Parker, Critical Thinking, (New York: The McGraw-Hill

Companies, 2007), h. 4 chapter 1.4 Austhink, Argument Mapping-The Basics, www.Austhink.com, diakses pada tanggal 9

April 2018.

8

klaim dari penalaran, terutama argumen yang kompleks dan perdebatan.5 Peta

argumen adalah representasi dua dimensi dari struktur argumen yang umumnya

berupa diagram kotak dan panah yang mirip dengan sebuah pohon. Kotak-kotak

pada peta argumen berisi klaim-klaim yang berisi alasan yang mendukung atau

alasan yang tidak mendukung.6

Pendapat lain menyatakan bahwa peta argumen berkaitan dengan

menjelaskan struktur argumen inferensial. Dimana gambar dan topik adalah fitur

utama dari koneksi asosiatif, konsep adalah fitur utama dari hubungan,

kesimpulan adalah fitur kunci dari argumen.7 Peta argumen adalah representasi

spasial dari argumen yang memungkinkan kita untuk memvisualisasikan struktur

logisnya. Peta semacam itu memungkinkan kita untuk melihat dengan jelas

bagaimana setiap bagian dari sebuah argumen berhubungan dengan setiap bagian

lain, bagaimana kesimpulan utama didukung oleh alasan, yang pada gilirannya

didukung oleh alasan mereka sendiri, dan seterusnya. Peta argumen

menggambarkan struktur logis ini dalam bentuk kotak dan panah.8

Pengertian peta argumen berdasarkan pendapat-pendapat sebelumnya yaitu

peta argumen (argument mapping) merupakan alat bantu visual berbentuk

diagram kotak dan panah yang dapat digunakan untuk membantu seseorang dalam

memahami, mengasesmen, dan mengevaluasi argumen. Argumen seseorang dapat

dengan mudah dipahami dengan membuat peta argumen karena argumennya

menjadi lebih terstruktur.

5 Joe Lau. Jonathan Chan, Argument Mapping,

http://philosophy.hku.hk/think/arg/complex.php, 2013, h. 1.6 Charles R. Twardy, Arguments Map Improve Critical Thinking Teaching Philosophy ,

www.csse.monash.edu.au/ctwardy, diakses pada tanggal 5 Desember 2016.7 Martin Davies, Concept mapping, mind mapping and argument mapping: what are the

differences and do they matter?, [email protected], 2010, h.2.8 Jamel Ostwald, Argument Mapping for Critical Thinking, Teaching Excellence, 2007, h. 1.

9

c. Langkah-langkah Membuat Argument Mapping

Peta argumen merupakan diagram kotak dan garis yang menyajikan struktur

logis dari argumen secara visual, yaitu premis mendukung klaim.9 Sebuah peta

argumen biasanya adalah berupa diagram “kotak dan anak panah” dengan kotak

sesuai dengan proposisi dan panah sesuai dengan hubungan seperti dukungan

bukti. Pemetaan argumen mirip dengan kegiatan pemetaan lainnya seperti

pemetaan pikiran dan pemetaan konsep, tetapi berfokus pada hubungan bukti yang

logis atau kesimpulan diantara proposisi.

Langkah pertama dalam membuat argument mapping adalah dengan

menuliskan claim (pernyataan) dan alasan. Claim menjadi poin utama dari sebuah

argumen. Claim merupakan ide dari seseorang untuk mencoba meyakinkan orang

lain bahwa idenya tersebut adalah benar. Sebuah claim (pernyataan) hendaknya

didukung oleh sebuah alasan, alasan pendukung dapat berupa bukti atau fakta

yang dapat dipercaya dan menguatkan bahwa pernyataan tersebut adalah benar.

Semua alasan untuk sebuah claim (pernyataan) harus dapat menjawab assertibility

question (pernyataan penegasan).10

Langkah kedua yaitu membedakan antara argumentasi dengan eksplansi.

Argumentasi adalah bagaimana hal-hal yang kita ketahui, sedangkan eksplanasi

adalah deskripsi bagaimana hal itu terjadi. Eksplanasi adalah teori kausal

(eksplanasi secara teoritis) mengapa hal tersebut terjadi, tetapi hal ini tidak sama

dengan argumen yang memberikan bukti konkret bahwa sesuatu tersebut benar-

benar terjadi.11

Langkah ketiga yaitu menuliskan argumentasi dalam bentuk prosa (teks).

Pembuatan argumentasi dalam bentuk prosa dilakukan untuk menentukan bagian

mana dari teks terebut yang merupakan sebuah argumen, menandai teks

9 I Wayan Redhana, Op.cit, h. 146.10 Jamel Ostwald, Argument Mapping for Critical Thinking (Argument Mapping 2: Claim

and Reason), Teaching Excellence, 2007, h. 1-2.11 Ibid, h. 2.

10

argumentasi tersebut, identifikasi indikator, konklusi dan alasan, serta mengubah

pernyataan utama untuk setiap kalimat menjadi tabel claim (pernyataan).

Langkah keempat yaitu menggambarkan prosa argumentasi dalam peta

argumentasi. Menentukan claim dan alasan untuk menyusun sebuah argumen dan

memastikan bahwa bentuk yang ditulis adalah bentuk yang mungkin paling

sederhana dari pernyataan tersebut. Sebaliknya, peserta didik dapat dengan mudah

menjadi bingung dan akan kehilangan kekuatan dari peta argumen ketika gagal

membuat pemetaan argumen itu menjadi lebih sederhana.12

Peta argumen pada bagian atas / bagian pertama berisikan anggapan, diikuti

dalam contoh dengan claim pendukung (di bawah kata “karena”) dan keberatan

(di bawah kata “tapi”). Claim dukungan atau keberatan yang menjadi sangahan

ketika mereka keberatan terhadap keberatan. Argument mapping dalam perangkat

lunak, claim, keberatan dan sanggahan berwarna berbeda. Keberatan dan

sanggahan atas keberatan dapat ditambahkan pada setiap titik di peta

(menggunakan warna kotak yang berbeda untuk identifikasi visual lebih mudah).

Dasar kotak pada titik-titik terminal pohon argumen juga memerlukan bukti di

tempat kurung disediakan. Beberapa bukti telah disediakan (seperti “statistik”,

“pendapat ahli” dan “kutipan”).

Pemetaan argumen menurut Ostwald dapat dilihat pada Gambar 2.1.13

12 Jamel Ostwald, Argument Mapping for Critical Thinking (Argument Mapping 7: From

Prose to Argument Maps), Teaching Excellence, 2007, h. 1-2.13 Jamel Ostwald, Argument Mapping for Critical Thinking (Argument Mapping 2: Claim

and Reason), Teaching Excellence, 2007, h. 2.

11

Gambar 2.1. Peta Argumen menurut Jamel Ostwald

Alasan: Informasiyang secara langsung

mendukung posisi

Posisi: Masalah utama:untuk diterima atau ditolak

Keberatan: Informasiyang keberatan

terhadap posisi di atas

Alasan:Informasicadangan

alasan di atas

Alasan:Informasilangsungcadangan

alasan di atas

Keberatan:Informasi yang

menghitungterhadap resikoalasan di atas

Keberatan:Informasi yang

menghitunglangsung

terhadap resikoalasan di atas

Data: Kingdom protista beranggotakan mahkluk hidup uniseluler.

Protista memiliki ukuran tubuh yang kecil.

Protista organisme eukariotik yang belum memiliki jaringankhusus.

Kesimpulan:Protista Merupakan Organisme Uniseluler

Karena:Hidupnya dengan satu

sel untuk mengaturseluruh aktifitasnya

Tetapi:Terdapat protista yang

tersusun atas banyak sel(multiseluler)

Karena:Memiliki ukuran

mikroskopik(Protozoa

memiliki ukurantubuh 3-1000

mikron-Saktiyono, 2008)

Tetapi:Tidak semuaProtista mirip

tumbuhan(Chlorophyta)

memiliki bentuklembaran. (Chlorella

vulgaris memlikibentuk bola denganukuran 2-8 mikron –

Faris, 2011)

Karena:Protista mirip

tumbuhan(Chlorophyta)

memiliki bentuklembaran.

(Spesies Ulvalactuca memilikiukuran panjang100 cm – Littler

dkk, 1989)

Tetapi:Terdapat beberapa

yang berukuranmakroskopik

(Spesies Gelidiumsp. dari divisiRhodophytaberukuran

makroskopikmemiliki panjangkurang lebih 20cmdan lebar 1,5 mm –

Aslan, 1991)

13

Langkah-langkah membuat peta argumen (argument mapping) yang akan

digunakan dalam penelitian ini berdasarkan pendapat-pendapat ahli yaitu

pemetaan argumen versi Jamel Ostwald. Peta argumen Jamel Ostwald digunakan

karena memiliki struktur pembuatan yang mudah dan sederhana jika diterapkan

pada peserta didik. Peta argumen tersebut memuat bagan-bagan alasan pendukung

atau alasan menolak terhadap kesimpulan yang dapat membantu peserta didik

dalam berargumentasi untuk mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik.

d. Manfaat Membuat Argument Mapping

Peserta didik yang belajar menggunakan argument mapping dapat

memahami struktur argumen yang lebih baik, memaksa diri untuk berpikir jernih,

memudahkan peserta didik dalam memetakan argumen, dan membantu peserta

didik mengembangkan pemikirannya sendiri.14

Manfaat model pembelajaran berbasis peta argumen (agument mapping)

menurut pendapat peserta didik yaitu pembelajaran memungkinkan peserta didik

mengembangkan keterampilan berpikir kritis, peserta didik dapat memahami

keterkaitan antara materi yang dipelajari dan konteks kehidupan sehari-hari,

peserta didik dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, peserta didik dapat

mempertahankan kerjasama yang kondusif dalam kelompok, materi biologi yang

dipelajari menjadi lebih mudah dan lebih lama diingat, wawasan peserta didik

menjadi semakin luas, suasana belajar lebih santai dan menyenangkan, peserta

didik dapat berkomunikasi lebih baik, dan pertanyaan-pertanyaan konseptual

dapat membantu peserta didik memahami materi yang dipelajari. 15

Pembelajaran melalui pembuatan peta argumen (argument mapping) peserta

didik dapat memahami materi yang dipelajari dengan lebih baik dan mendalam.

14 Taufik fitri. Baskoro. Sunarto, “Pengembangan Modul Berbasis Berpikir Kritis Disertai

Argument Mapping pada Materi Sistem Pernapasan untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Kritis Peserta didik Kelas XI SMA Negeri 5 Surakarta”, Jurnal Inkuiri, Vol. 5, 2016, h. 110.15 I Wayan Redhana, “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Peta Argumen Terhadap

Keterampilan Berpikir Kritis Peserta didik pada Topik Laju Reaksi”, Jurnal Pendidikan dan

Pengajaran Jilid 43 No. 17, 2010, h. 146.

14

Peta argumen dapat mengembangkan kemampuan peserta didik memahami

argumen dengan baik. Peta argumen dapat meningkatkan kemampuan peserta

didik mengartikulasikan, memahami, dan mengkomunikasikan penalaran

sehingga dapat memacu keterampilan berpikir kritis peserta didik.16 Peta argumen

dapat membantu peserta didik memperoleh pemahaman yang lebih mendalam

tentang susunan konseptual dari isu-isu dan debat kompleks. Peta argumen

membuat informasi lebih mudah diproses oleh pikiran dengan menggunakan

sejumlah sumber representasi yang lebih luas (seperti warna, garis, bentuk, dan

posisi).17

Keuntungan-keuntungan pembuatan peta argumen meliputi: (1) Tayangan

struktur argumen sangat efisien, yaitu peta argumen dapat meringkaskan beberapa

halaman dari debat atau isu kompleks ke dalam peta tunggal; (2) Tayangan

struktur argumen dapat ditampilkan dengan jelas, yaitu argumen ditranslasi dari

bentuk teks ke dalam bentuk peta yang merupakan praktik keterampilan berpikir

kritis yang sangat baik; dan (3) Masing-masing premis dapat ditunjukkan secara

eksplisit, yaitu peta argumen akan memacu peserta didik mengidentifikasi asumsi

yang tidak dinyatakan dan meminta bukti untuk masing-masing komponen dari

argumen.18

Manfaat membuat peta argumen (argumen mapping) berdasarkan beberapa

pendapat ahli yaitu peta argumen dapat memudahkan peserta didik membuat

keputusan yang tepat dan membantu memecahkan alasan yang menjadi

pertentangan sehingga mampu mengembangkan kemampuan berpikir kritis

peserta didik terutama dalam menganalisis sebuah argumen.

16 Tim Van Gelder, Whats is Argument Mapping? Encyclopedia of the mind, (Thousand

Oaks, CA: sage), Volume expected to appear in 2013,h. l.17 I Wayan Redhana, Loc.cit.18 Ibid.

15

2. Kajian Teoritis Berpikir Kritis

a. Pengertian Berpikir

Arti kata “pikir” adalah apa yang ada dalam hati, akal budi, ingatan, angan-

angan, kata dalam hati, pertimbangan.19 Berpikir merupakan salah satu aktivitas

mental yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. 20 Proses berpikir

merupakan urutan kejadian mental yang terjadi secara alamiah atau terencana dan

sisitematis pada konteks ruang, waktu, dan media yang digunakan, serta

menghasilkan perubahan terhadap objek yang memengaruhinya. Proses berpikir

merupakan peristiwa mencampur, mencocokan, menggabungkan, menukar, dan

mengurutkan konsep-konsep, persepsi-persepsi dan pengalaman sebelumnya.21

Pengertian berpikir berdasarkan beberapa pendapat ahli yaitu, berpikir

merupakan proses aktivitas mental secara alamiah untuk menemukan ide, gagasan,

pengambilan keputusan atau pemecahan masalah.

b. Pengertian Kemampuan Berpikir Kritis

Berpikir kritis didefinisikan sebagai aktivitas disiplin mental untuk berpikir

reflektif dan masuk akal untuk mengevaluasi argumen atau proposisi untuk

mengambil keputusan apa yang harus dipercaya atau dilakukan. Berpikir kritis

juga merupakan suatu kemampuan kognitif dan strategi yang meningkatkan

kemungkinan hasil yang diharapkan, berpikir yang bertujuan, beralasan, dan

berorientasi pada sasaran. Pemikiran ini mencakup pemecahan masalah,

memformulasikan kesimpulan, menghitung kemungkinan, dan membuat

keputusan.22 Berpikir kritis menurut pendapat Ennis adalah berpikir wajar dan

reflektif yang fokus dalam menentukan apa yang harus dipercaya atau

19 Tim Media, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Jakarta: Media Centre, 2014), h. 418.20 Agus Jatmiko, Pengaruh Pendekatan Saintifik Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis

Peserta didik Pada Pokok Bahasan Kalor Kelas X SMA Perintis 1 Bandar Lampung, Mathematics,

Science, and Education National Conference (MSENCo), 2016, h.58.21 Wowo Sunaryo, Taksonomi Berpikir, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), h. 3.22 Lutfia Nur Hadiyanti. Keterampilan Berpikir kritis (Critical Thinking Skills) dalam

Berbagai Dimensi Pembelajaran Biologi, 2013.

16

dilakukan.23 Pendapat lain mengenai berpikir kritis adalah jenis pemikiran yang

membuat seseorang membuat keputusan yang baik, memikirkan apakah sesuatu

yang dilakukan adalah benar, atau memikirkan cara terbaik untuk menyelesaikan

pekerjaan dengan tepat waktu. Berpikir kritis juga termasuk kegiatan menemukan

kekurangan dan masalah.24

Kemampuan berpikir kritis merupakan pemikiran yang bersifat selalu ingin

tahu terhadap informasi yang ada untuk mencapai suatu pemahaman yang

mendalam. Kemampuan berpikir kritis menurut Facione meliputi interpretation,

analysis, inferensi, evaluation, explanation dan self-regulation. Melalui aspek

interpretation, peserta didik mampu mengelompokkan permasalahan yang

diterima sehingga mempunyai arti dan bermakna jelas. Aspek analysis peserta

didik mampu menguji ide-ide dan mengenali alasan serta pernyataan. Aspek

inferensi peserta didik mampu membuat suatu kesimpulan dalam pemecahan

masalah. Aspek evaluation peserta didik mampu menilai pernyataan atau

pendapat yang diterima baik dari diri sendiri maupun orang lain. Aspek

explanation peserta didik mampu menjelaskan pernyataan maupun pendapat yang

telah diungkapkan untuk menjadi sebuah pendapat yang kuat. Aspek

selfregulation peserta didik dapat mengatur keberadaan dirinya dalam

menghadapi pemecahan masalah.25

Pengertian kemampuan berpikir kritis berdasarkan beberapa pendapat ahli

yaitu proses berpikir untuk memeperoleh informasi yang dianggap valid untuk

mengambil sebuah kesimpulan. Berpikir kritis dapat dilakukan dengan mengenali

masalah, menganalisis, dan mengevaluasi informasi berdasarkan bukti-bukti atau

fakta yang didapatkan.

23 Wowo Sunaryo, Op cit, h.19.24 Phil Washburn, The Vocabulary of Critical Thinking, (New York: Oxford University

Press, 2009), h.3.25 Septy Yustyan, Nur widodo dan Yuni Pantiwati, “Peningkatan Kemampuan Berpikir

Kritis dengan Pembelajaran Berbasis Scientific Approach Peserta didik Kelas X Sma Panjura

Malang, Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia, Vol. 1, 2015, h. 241.

17

c. Ciri-Ciri Berpikir Kritis

Berpikir kritis digunakan untuk menarik kesimpulan yang paling dapat

diandalkan, logis, dapat dipercaya, dan dapat membuat seseorang mengambil

keputusan yang bertanggung jawab dalam kehidupan seseorang. Seseorang yang

berpikir kritis memiliki beberapa karekteristik, yaitu menggunakan bukti dengan

terampil dan tidak memihak, mengatur pikiran dan mengartikulasikannya secara

ringkas dan koheren, mampu membedakan antara kesimpulan logis valid dan

tidak valid, menunda penilaian tanpa adanya bukti yang cukup untuk mendukung

keputusan, memahami perbedaan antara penalaran dan rasionalisasi dan mencoba

mengantisipasi kemungkinan konsekuensi dari tindakan alternatif.

Ciri-ciri seseorang yang berpikir kritis selain yang telah disebutkan

sebelumnya yaitu dapat memahami gagasan derajat kepercayaan, melihat

persamaan analogi yang tidak terlihat secara dangkal, dapat belajar mandiri dan

memiliki minat yang kuat dalam melakukannya, menerapkan teknik pemecahan

masalah di domain selain dari yang dipelajari, dapat struktur informal diwakili

masalah sedemikian rupa sehingga teknik formal dapat digunakan untuk

menyelesaikannya, dapat melucuti argumen verbal dari ketidak relevanan dan

frasa itu dalam istilah esensial, bisa mempertanyakan pandangan sendiri dan

mencoba untuk memahami kedua asumsi yang ada, peka terhadap perbedaan

antara validitas keyakinan dan intensitas yang dipegangnya, sadar akan fakta

bahwa pemahaman seseorang selalu terbatas, dan dapat mengakui kekeliruan dari

pendapat seseorang.26

Salah satu hal seseorang dikatakan menunjukkan berpikir kritis apabila

mampu mensintesis informasi sampai pada kesimpulan yang masuk akal. Proses

pembentukan berpikir kritis kepada peserta didik timbul secara kebetulan tetapi

memerlukan persiapan, seperti kemampuan berpikir dapat ditingkatkan melalui

bertanya kritis, pertanyaan-pertanyaan yang menggunakan ranggkaian kata dan

kontruksi yang mendalam sangat mungkin menghasilkan daya pikir tingkat tinggi

26 Schafersman, An Introduction of Critical Thinking, http://www.freeinquiry.cpm/critical-

thinking.html, h. 4-5.

18

bagi peserta didik.27 Agar menjadi pemikir yang baik, seseorang perlu mengamati.

Mengamati haruslah dengan hati-hati, memahami gambar besar, memperhatikan

hal-hal yang tidak biasa atau meragukan, dan mengeluarkan antena.28

d. Manfaat Berpikir Kritis

Kemampuan berpikir kritis sangat diperlukan oleh setiap orang dalam

menyelesaikan suatu masalah. Kemampuan berpikir kritis sangat diperlukan oleh

peserta didik sebagai modal dasar untuk memehami berbagai hal, diantaranya

memahami konsep dalam disiplin ilmu.29 Berpikir kritis dapat membantu dalam

memahami bagaimana memandang diri sendiri, bagaimana memandang dunia,

dan bagaimana berhubungan dengan orang lain, dengan berpikir kritis membantu

menganalisis pemikiran sendiri untuk memastikan bahwa peserta didik telah

menentukan dan menarik kesimpulan cerdas.30

Berpikir kritis dapat memberikan manfaat yaitu peserta didik mamapu

menjawab pertanyaan sesuai dengan kenyataan (real) sesuai dengan keadaan yang

sebenarnya (fakta) sehingga tidak hanya menjadi opini.31 Berpikir kritis dapat

melatih peserta didik untuk merumuskan dan mengevaluasi keyakinan dan

pendapat mereka sendiri maupun pendapat orang lain melalui serangkaian proses

sistematis.32

27 Nofi Maria Krisnawati, “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Biologi Model

Kooperatif dengan Pendekatan Scientific untuk Melatih Berpikir Kritis Peserta didik SMA”,

Jurnal Pena Sains, Vol. 1, 2014, h. 57.28 Wanda Teays, Second Though Critical Thinking for a Diverse Society, (New York: Mc

Graw Hill, 2006), h. 22.29 I Ketut Resta. Anak Agung Gede. I Wayan Widiana. “Pengaruh Pendekatan Saintifik dan

Kemampuan Berpikir Kritis Terhadap Hasil Belajar IPA”, e-Journal PGSD Universitas

Pendidikan Ganesha, Vol:3, No: 1, 2015.30 Bq. Azmi Sukroyanti, “Pengaruh Pendekatan Saintifik Terhadap Keterampilan Berpikir

Kritis Peserta didik”, Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika “Lensa”, Vol. 5, No. 2, h. 40.31 I Ketut Resta, Opcit.32 Bq. Azmi Sukroyanti, Loc cit, h. 39-40.

19

Manfaat berpikir kritis dari beberapa pendapat para ahli yaitu dapat melatih

peserta didik dalam memunculkan ide atau gagasan berdasarkan kejadian yang

sebenarnya atau fakta melalui serangkaian proses yang sistematis.

e. Indikator Berpikir Kritis

Berpikir kritis memiliki 12 indikator keterampilan berpikir kritis yang

dikelompokkan menjadi 5 aspek keterampilan berpikir kritis. Indikator

keterampilan berpikir kritis dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel. 2.1 Indikator Berpikir Kritis menurut Ennis33

NoAspek Berpikir

KritisIndikator Sub-Indikator

1 MemberikanPenjelasanSederhana

1. MemfokuskanPertanyaan

a. Mengidentifikasi ataumerumuskan pertanyaan

b. Mengidentifikasi ataumerumuskan kriteria untukmempertimbangkankemungkinan jawaban

c. Menjaga kondisi berpikir2. Menganalisis

argumena. Mengidentifikasi

kesimpulanb. Mengidentifikasi kalimat-

kalimat pernyataanc. Mengidentifikasi kalimat-

kalimat bukan pernyataand. Mengidentifikasi dan

menangani ketidaktepatane. Melihat struktur dari suatu

argumenf. Membuat ringkasan

3. Bertanya danmenjawabpertanyaan

a. Memberikan penjelasansederhana (Mengapa?, Apaide utamamu?, Apa yanganda maksud dengan...?,Apakah yang membuat

33 Arthur L. Costa, Developing Minds A Resource Book For Teaching Thinking Revised

Edition, (USA: ASDC, 1991), h. 68-71.

20

NoAspek Berpikir

KritisIndikator Sub-Indikator

perbedaan?, Inikah yanganda katakan...?, Dapatkananda mengatakan beberapahal itu?)

b. Menyebutkan contoh(Sebutkan contoh dari?Sebutkan y ang bukancontoh...?)

2 MembangunKeterampilanDasar

4. Mempertimbangkan apakah sumberdapat dipercayaatau tidak

a. Mempertimbangkan kehlianb. Mempertimbangkan

kemenarikan konflikc. Mempertimbangkan

kesesuaian sumberd. Mempertimbangkan

reputasie. Mempertimbangkan

penggunaan prosedur yangtepat

f. Mempertimbangkan resikountuk reputasi

g. Kemampuan untukmemberikan alassan

h. Kebiasaan berhati-hati5. Mengobservasi

danmempertimbangkan laporanobservasi

a. Melibatkan sedikit dugaanb. Menggunakan waktu yang

singkat antara observasi danlaporan

c. Melaporkan hasil observasid. Merekam hasil observasie. Menggunakan bukti-bukti

yang benarf. Menggunakan akses yang

baikg. Menggunakan teknologih. Mempertanggungjawabkan

hasil observasi3 Menyimpulkan 6. Mendedukasi dan

mempertimbangka. Siklus logika-Eulerb. Mengkondisikan logika

21

NoAspek Berpikir

KritisIndikator Sub-Indikator

an hasil deduksi c. Menyatakan tafsiran7. Menginduksi dan

mempertimbangkan hasil induksi

a. Mengemukakan hal yangumum

b. Mengemukakan kesimpulandan hipotesis1) Mengemukakan

hipotesis2) Merancang eksperimen3) Menarik kesimpulan

sesuai fakta4) Menarik kesimpulan

dari hasil menyelidiki8. Membuat dan

menentukan hasilpertimbangan

a. Membuat dan menentukanhasil pertimbanganberdasarkan latar belakangfakta-fakta

b. Membuat dan menentukanhasil pertimbanganberdasarkan akibat

c. Membuat dan menentukanhasil pertimbanganberdasarkan penerapan fakta

d. Membuat dan menentukanhasil pertimbangankeseimbangan, masalah

4 Memberikanpenjelasan lanjut

9. Mendefinisikanistilah danmempertimbangkan suatu definisi

a. Membuat bentuk definisi(sinonim, klasifikasi,rentang, ekivalen,operasional, contoh danbukan contoh)

b. Strategi membuat definisi1) Bertindak dengan

memberikan penjelasanlanjut

2) Mengidentifikasi danmenanganiketidakbenaran yangdisengaja

22

NoAspek Berpikir

KritisIndikator Sub-Indikator

c. Membuat isi definisi10.Mengidentifikasi

asumsi-asumsia. Penjelasan bukan

pernyataanb. Mengkonstruksi argumen

5 Mengaturstrategi dantaktik

11.Menentukansuatu tindakan

a. Mengungkap masalahb. Memilih kriteria untuk

mempertimbangkan solusiyang mungkin

c. Merumuskan solusialternatif

d. Menentukan tindakansementara

e. Mengulang kembalif. Mengamati penerapannya

12.Berinteraksidengan orang lain

a. Menggunakan argumenb. Menggunakan strategi

logikac. Menggunakan strategi

retorikad. Menunjukkan posis, orasi

atau tulisan

3. Kajian Teoritis Pembelajaran Saintifik

a. Pengertian Pembelajaran Saintifik

Pembelajaran saintifik yaitu pembelajaran menggunakan pendekatan

saintifik dengan menggunakan langkah-langkah serta kaidah ilmiah dalam proses

pembelajaran. Langkah ilmiah yang diterapkan meliputi menemukan masalah,

merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis

data, dan menarik kesimpulan.34

Pendapat lain mengenai pembelajaran saintifik adalah proses pembelajaran

yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruk

konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk

34 HM. Musfiqon. Nurdyansyah, Pendekatan Pembelajaran Saintifik, (Sidoarjo: Nizamia

Learning Center, 2015), h. 37.

23

mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan

atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik,

menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum

atau prinsip yang ditemukan.35 Pendapat lain menyatakan bahwa pembelajaran

dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang

sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep, hukum atau

prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau

menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan

hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data,

menarik kesimpulan dan mengkomunikasikannya.36

Pengertian pembelajaran saintifik berdasarkan beberapa pendapat

merupakan pembelajaran yang menggunakan langkah-langkah ilmiah dalam

kegiatan pembelajaran, seperti kegiatan mengamati, merumuskan masalah,

mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, dan menarik

kesimpulan.

b. Langkah-langkah Pembelajaran Saintifik

Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberi pemahaman kepaa

peserta didik untuk mengetahui, memahami, mempraktikkan apa yang sedang

dipelajari secara ilmiah. Proses pembelajaran saintifik diajarkan agar peserta didik

mencari tahu dari berbagai sumber melalui mengamati, menanya, mencoba,

mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta untuk semua mata

pelajaran.37

Komponen-komponen penting dalam mengajar menggunakan pendekatan

saintifik yaitu: 1) Menyajikan pembelajaran yang dapat meningkatkan rasa

keingintahuan, 2) Meningkatkan keterampilan mengamati, 3) Melakukan analisis,

35 Sufairoh, Pendekatan Saintifik dan Model Pembelajaran K-13, Jurnal Pendidikan

Profesional, Vol. 5, No. 3, 2016. h. 120.36 Nurdyansyah. Eny Fariyatul, Inovasi Model Pembelajaran Sesuai Kurikulum 2013,

(Sidoarjo: Nizamia Learning Center, 2016), h. 5.37 HM. Musfiqon. Nurdyansyah, loc cit. h. 38.

24

dan 4) berkomunikasi. Empat komponen tersebut dapat dijabarkan ke dalam lima

tahapan pembelajaran saintifik yang terdapat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Tahapan Pembelajaran Saintifik38

Tahapan UraianMengamati Kegiatan pembelajaran yang dapat dilakukan peserta didik

misalnya membaca, mendengar, menyimak, melihat(dengan atau tanpa alat). Kompetensi yang ingindikembangkan melalui pengalaman belajar mengamatiadalah melatih kesungguhan, ketelitian, dan kemampuanmencari informasi.

Menanya Kegiatan belajar yang dapat dilakukan adalah mengajukanpertanyaan tentang informasi apa yang tidak dipahami dariapa yang diamati atau pertanyaan untuk memperolehinformasi tambahan tentang apa yang sedang merekaamati. Pertanyaan yang peserta didik ajukan semestinyadapat dimulai dari pertanyaan-pertanyaan yang bersifatfaktual saja hingga mengarah kepada pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya hipotetik (dugaan). Kompetensiyang dikembangkan adalah pengembangan kreativitas,rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaanuntuk pengembangan keterampilan berpikir kritis, danpembentukan karakter pembelajaran sepanjang hayat (lifelong learner).

PengumpulanInformasi

Kegiatan ini adalah melakukan eksperimen, membacaberagam sumber informasi lainnya selain yang terdapatpada buku teks, mengamati objek, mengamati kejadian,melakukan aktifitas tertentu, hingga berwawancara denganseorang narasumber. Kompetensi yang ingindikembangkan antara lain: peserta didik akanmengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargaipendapat orang lain, memiliki kemampuan berkomunikasi,memiliki kemampuan mengumpulkan informasi dengnberagam cara, mengembangkan kebiasaan belajar, hinggamenjadi seorang pembelajar sepanjang hayat.

Mengasosiasi Bentuk kegiatan belajar yang dapat diberikan tenagapendidik antara lain pengolahan informasi mulai dari

38 Ibid, h. 38-40.

25

Tahapan Uraianberagam informasi yang memperdalam dan memperluasinformasi hingga informasi yang saling mendukung,bahkan yang berbeda atau bertentangan. Melaluipengalaman belajar ini diharapkan peserta didik akanmengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat kepadaaturan, bekerja keras, mampu menerapkan suatu prosedurdalam berpikir secara deduktif atau induktif untuk menariksuatu kesimpulan.

Komunikasi Memberikan pengalaman belajar untuk melakukankegiatan belajar berupa menyampaikan hasil pengamatanyang telah dilakukannya, kesimpulan yang diperolehberdasarkan hasil analisis, dilakukan baik secara lisan,tertulis, atau cara-cara dan media lainnya. Ini dimaksudkanagar peserta didik mempunyai kesempatan untukmengembangkan kompetensinya dalam hal pengembangansikap jujur, teliti, toleransi, berpikir secara sistematis,mengutarakan pendapat dengan cara yang singkat danjelas, hingga kemampuan berbahasa secara baik dan benar.

Tahapan pembelajaran dalam pendekatan saintifik tersebut dapat dilakukan

secara berurutan atau tidak berurutan, terutama pada langkah pertama dan kedua.

sedangkan pada langkah ketiga dan seterusnya sebaiknya dilakukan secara

berurutan. Peserta didik diminta untuk mengkonstruk sendiri pengetahuan,

pemahaman, serta skill dari proses belajar yang dilakukan, sedangkan tenaga

pendidik mengarahkan serta memberikan pengetahuan dan pengayaan tentang apa

yang dipelajari bersama peserta didik.39

c. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Saintifik

Saintifik merupakan pendekatan pembelajaran yang meminjam konsep

penelitian untuk diterapkan dalam pembelajaran. Keunggulan dari pendekatan

saintifik meliputi: 1) Peserta didik harus aktif dan kreatif, 2) Penilaian didapat dari

semua aspek yaitu pengambilan nilai peserta didik bukan hanya didapat dari nilai

39 Ibid, h. 40.

26

ujiannya saja tetapi juga didapat dari nilai kesopanan, religi, praktek, sikap dan

lain-lain. 40

Beberapa tahapan pada pendekatan saintifik dapat melatih kemampuan

berpikir kritis peserta didik meliputi: 1) Mengamati/observasi yang dapat

meningkatkan keterampilan menemukan/mendaftar/menginventarisasi dan

menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik, 2) Menanya dapat meningkatkan

keterampilan dalam merumuskan pertanyaan, 3) Mencoba/mengumpulkan

informasi dapat meningkatkan kreatifitas, sikap sosial dan membimbing peserta

didik untuk berbicara dengan berbasis data/fakta, 4) Menalar/asosiasi dapat

meningkatkan keterampilan memberikan penjelasn lanjut, keterampilan mengatur

strategi dan taktik serta keterampilan menyimpulkan, 5) Komunikasi dapat

meningkatkan kemampuan menarik kesimpulan dari penyelesaian suatu

masalah.41 Pembelajaran saintifik dipandang mampu mencapai tujuan pendidikan

yaitu keseimbangan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam diri peserta

didik.42

Keunggulan pembelajaran saintifik berdasarkan telaah kajian teori, penulis

menyimpulkan bahwa pembelejaran saintifik memiliki kelebihan yaitu proses

pembelajaran lebih berpusat pada peserta didik sehingga memungkinkan peserta

didik aktif dalam pembelajaran. Langkah-langkah pembelajaran saintifik

sistematis sehingga memudahkan guru untuk memanajemen pelaksanaan

pembelajaran, memberi peluang guru untuk lebih kreatif, mengajak peserta didik

untuk aktif dengan berbagai sumber belajar. Proses pembelajaran saintifik

melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang

perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta

didik.

40 I Ketut Resta, Loc cit.41 Agus Jatmiko, Pengaruh Pendekatan Saintifik Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis

Peserta didik Pada Pokok Bahasan Kalor Kelas X SMA Perintis 1 Bandar Lampung, Mathematics,

Science, and Education National Conference (MSENCo), 2016, h. 58.42 Leyla Hilda, Pendekatan Saintifik pada Proses Pembelajaran (Telaah Kurikulum 2013),

Jurnal Darul Ilmi, Vol.03, No. 01, 2015, h. 72.

27

Kelemahan pendekatan saintifik yaitu guru jarang menjelaskan materi. 43

Keunggulan dan kelemahan pembelajaran saintifik berdasarkan beberapa

pendapat yaitu pembelajaran saintifik memerlukan kreatifitas tinggi dari guru, jika

guru kurang kreatif dalam pembelajaran, maka pembelajaran tidak dapat

dilaksanakan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

4. Hubungan antara Saintifik, Argument Mapping, dan Berpikir Kritis

Hasil kajian teoritis didapati kesamaan atau hubungan antara pembelajaran

saintific, argument mapping, dan kemampuan berpikir kritis. Hubungan

persamaan tersebut terdapat pada Tabel 2.3.

Tabel. 2.3

Hubungan antara Saintifik, Argument Mapping, dan Berpikir Kritis

LangkahSaintifik

IndikatorArgumentMapping

Mengamati MenanyaMencoba

(Eksperimen)

Mengasosiasi(Menalar)

Mengkomunikasikan

Mengidentifikasiposisi masalahutama untukditerima atauditolak

Mengobservasi danmempertimbangkan hasilobservasi

Mempertimbangkan nilaikeputusan

Mencari databerupa fakta,bukti, atauinformasi untukmendukungclaim ataumenolak claim

Mempertimbangkankredibilitassuatu sumber

Memfokuskan pertanyaan

Menganalisishubunganantara claimdengan data

Memfokuskan pertanyaan

Menganalisis argumen

Mengobservasi danmempertimbangkan hasilobservasi

Menganalisishubunganantara claim

Bertanya danmenjawabpertanyaan

MemperTimbangkan kredibili

Mengobservasi danmempertimba

43 I Ketut Resta, Op cit.

28

LangkahSaintifik

IndikatorArgumentMapping

Mengamati MenanyaMencoba

(Eksperimen)

Mengasosiasi(Menalar)

Mengkomunikasikan

dengan data,dan alasan

tentang suatupenjelasandantantangan

tas suatusumber

ngkan hasilobservasi

MembuatKesimpulan

Membuatdeduksi danmempertimbangkan hasildeduksi

Memutuskansuatu tindakan

Penelitian ini menggunakan empat aspek kemampuan berpikir kritis Ennis,

yaitu memberi penjelasan sederhana, membangun keterampilan dasar, mengatur

strategi dan taktik, dan menyimpulkan dan menggunakan delapan indikator

kemampuan berpikir kritis.

5. Hubungan Pembelajaran Argument Mapping dan Rangkuman dengan

Berpikir Kritis

Pembelajaran menggunakan argument mapping dapat mempengaruhi

kemampuan berpikir kritis pada indikator-indikator tertentu, begitu pula dengan

pembelajaran dengan teknik merangkum yang dapat memberikan pengaruh

berpikir kritis. Hubungan pembelajaran argument mapping dan rangkuman dalam

meningkatkan kemampuan berpikir kritis, berdasarkan kajian teoritis terdapat

pada tabel 2.4.

Penelitian ini menggunakan beberapa indikator pembelajaran argument

mapping dan rangkuman pada beberapa indikator yang dapat meningkatkan

kemampuan berpikir kritis.

29

Tabel 2.4 Hubungan Pembelajaran Argument Mapping dan Rangkuman

dengan Berpikir Kritis

Indikator BerpikirKritis

IndikatorRangkuman

IndikatorArgument Mapping

1 2 3 4 1 2 3 4 5Memfokuskanpertanyaan

√ √ √

Bertanya danmenjawab suatupenjelasan dantantangan

√ √

Menganalisisargumen

Mengobservasi danmempertimbangkanhasil observasi

√ √ √ √

Mempertimbangkankredibilitas suatusumber

√ √ √

Memutuskan suatutindakan

√ √

Membuat deduksidanmempertimbangkanhasil deduksi

√ √

Mempertimbangkannilai keputusan

√ √

Keterangan:Indikator Rangkuman:44

1 : Mengungkapkan secara akurat gagasan utama dan gagasan pendukung2 : Menulis dengan kata-kata sendiri3 : Kelogisan4 : Penggunaan bahasa untuk mengekspresikan ide dengan jelas

44 Heni Widiyanti, Keefektifan Strategi Kelompok Meringkas (Group Summarizing) dLm

Pembelajaran Menulis Rangkuman Buku Ilmu Pengetahuan Populer pada Peserta didik Kelas VIII

SMP Negeri 2 Salam Magelang [Skripsi], Universitas Negeri Jogyakarta, 2013, h. 21.

30

Indikator Argument Mapping:1 : Mengidentifikasi posisi masalah utama untuk diterima atau ditolak2 : Mencari data berupa fakta, bukti, atau informasi untuk mendukung claim

atau menolak claim3 : Menganalisis hubungan antara claim dengan data4 : Menganalisis hubungan antara claim dengan data, dan alasan5 : Membuat kesimpulan

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh I Wayan Redhana yang berjudul “Pengaruh

Model Pembelajaran Berbasis Peta Argumen Terhadap Keterampilan Berpikir

Kritis Peserta didik pada Topik Laju Reaksi” diperoleh hasil bahwa model

pembelajaran berbasis peta argumen lebih baik meningkatkan keterampilan

berpikir kritis peserta didik daripada model pembelajaran konvensional.45 Taufik,

Baskoro dan sunarto dalam penelitiannya, argument Mapping efektif

meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Modul berbasis berpikir kritis disertai

argument mapping yang digunakan dalam penelitian efektif untuk melatihkan

kemampuan berpikir kritis dengan hasil uji statistik diperoleh signifikansi 0,00 <

0,05 yang menyatakan adanya perbedaan secara signifikan.46

Penelitian Nofi Maria Krisnawati menunjukkan hasil bahwa perangkat

pembelajaran biologi model kooperatif dengan pendekatan saintifik layak dan

dapat melatih kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam meningkatkan hasil

belajar. 47 Penelitian yang dilakukan Septy Yustyan menunjukan hasil bahwa

pembelajaran berbasis scientific approach memberikan pengaruh positif dan

45 I Wayan Redhana, “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Peta Argumen Terhadap

Keterampilan Berpikir Kritis Peserta didik pada Topik Laju Reaksi”, Jurnal Pendidikan dan

Pengajaran Jilid 43 no. 17, 2010, h.141.46 Taufik fitri. Baskoro. Sunarto, “Pengembangan Modul Berbasis Berpikir Kritis Disertai

Argument Mapping pada Materi Sistem Pernapasan untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Kritis Peserta didik Kelas XI SMA Negeri 5 Surakarta”, Jurnal Inkuiri, Vol. 5, 2016, h. 110.47 Nofi Maria Krisnawati, “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Biologi Model

Kooperatif dengan Pendekatan Scientific untuk Melatih Berpikir Kritis Peserta didik SMA”,

Jurnal Pena Sains, Vol. 1, 2014, h. 49.

31

signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas X SMA Panjura

Malang yang dibuktikan dengan menggunakan uji statistika yaitu uji-t. 48

Penelitian serupa dilakukan oleh Bq. Azmi Sukroyanti yang menunjukkan hasil

penelitiannya bahwa terdapat pengaruh pendekatan saintifik terhadap

keterampilan berpikir kritis peserta didik pada materi pengukuran kelas VII SMP

Negeri 16 Mataram tahun pelajaran 2017/2018.49

C. Kerangka Berpikir

Gambar 2.3 Bagan Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian ini adalah terdapat pengaruh penggunaan argument

mapping terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada konsep protista. Peserta

48 Septy Yustyan. Nur Widodo. Yuni Pantiwati, “Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis

dengan Pembelajaran Berbasis Scientific Approach Peserta didik Kelas X Sma Panjura Malang”,

Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia, Vol.1, No.2, 2015, h. 240.49 Bq. Azmi Sukroyanti, “Pengaruh Pendekatan Saintifik Terhadap Keterampilan Berpikir

Kritis Peserta didik”, Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika “Lensa”, Vol. 5, No. 2, h. 42.

KondisiAwal

Tindakan

KondisiAkhir

Guru: belummenggunakan

argument mappingdalam pembelajaran

Peserta didik :tingkat berpikir

kritis peserta didikrendah

Guru: menggunakanargument mapping

dalam pembelajaran

Peserta didik :peserta didikmenggunakan

argument maapingdalam

pembelajaran

Tingkat berpikir kritis peserta didikmeningkat setelah menggunakan

argument mapping dalampembelajaran

32

didik yang belajar menggunakan argument mapping memiliki kemampuan

berpikir kritis yang berbeda dengan peserta didik yang tidak menggunakan

argument mapping dalam pembelajarannya.

33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2017/2018

bertempat di SMA Plus PGRI Cibinong, Jalan Golf, Ciriung, Cibinong-Bogor.

Jadwal penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Jadwal Penelitian di SMA Plus PGRI Cibinong

No Tanggal Kegiatan

1 Jum,at, 3 November 2017 Pretest konsep protista di kelas kontrol dankelas eksperimen

2 Kamis, 16 November 2017 Pertemuan ke-1 di kelas eksperimententang materi ciri umum protista, ciri-ciri,klasifikasi, reproduksi dan peranan protistamirip hewan (protozoa)

3 Jum’at, 17 November 2017 Pertemuan ke-2 di kelas eksperimententang materi ciri-ciri, klasifikasi,reproduksi dan peranan protista miriptumbuhan (alga)

4 Senin, 13 November 2017 Pertemuan ke-1 di kelas kontrol tentangmateri ciri umum protista, ciri-ciri,klasifikasi, reproduksi dan peranan protistamirip hewan (protozoa)

5 Rabu, 15 November 2017 Pertemuan ke-2 di kelas kontrol tentangmateri ciri-ciri, klasifikasi, reproduksi danperanan protista mirip tumbuhan (alga)

6 Kamis, 23 November 2017 Pertemuan ke-3 kelas eksperimen tentangmateri ciri-ciri, klasifikasi, reproduksi danperanan protista mirip jamur

7 Jum’at, 24 November 2017 Posttest konsep protista di kelaseksperimen

8 Senin, 20 November 2017 Pertemuan Ke-3 di kelas kontrol tentangmateri ciri-ciri, klasifikasi, reproduksi danperanan protista mirip jamur

9 Selasa, 21 November 2017 Posttest konsep protista di kelas kontrol

34

B. Metode dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, dengan

menggunakan metode eksperimen semu atau quasi eksperimen. Quasi eksperimen

merupakan eksperimen semu atau eksperimen yang seolah-olah murni, karena

tidak memungkinkan peneliti melakukan pengontrolan secara penuh terhadap

sampel penelitian.

Desain penelitian ini menggunakan desain two group pretest-posttest design,

yakni desain yang dilakukan terhadap dua kelas subyek.1 Desain penelitian ini

diberikan perlakuan terhadap dua kelompok eksperimen yang berbeda. Kelompok

eksperimen pertama (kelas eksperimen) diberikan perlakuan khusus menggunakan

pembelajaran pendekatan saintifik terintegrasi dengan argument mapping.

Sedangkan kelompok eksperimen kedua (kelas kontrol) menggunakan

pembelajaran pendekatan saintifik tanpa diintegrasikan dengan argument mapping,

namun diintegrasikan dengan membuat rangkuman dalam bentuk tabel. Pretest

dilakukan sebelum diberikan perlakuan, untuk mengetahui pengetahuan awal

mengenai materi yang akan diajarkan. Posttest dilakukan setelah diberikan

perlakuan, untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis peserta didik. Desain

penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2. Desain Penelitian

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

Eksperimen T1 XE T2

Kontrol T1 XK T2

Keterangan:

T1 : Pretest yang sama pada kedua kelompokXE : Perlakuan dengan pendekatan saintifik terintegrasi argument mappingXK : Perlakuan dengan pendekatan saintifik tanpa diintegrasikan dengan

argument mapping, namun integrasi membuat rangkuman dalambentuk tabel

T2 : Posttest yang sama pada kedua kelompok

1 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan pendekatan kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2008), h. 78.

35

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas, ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik

kesimpulannya. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut.2

Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik SMA Plus

PGRI Cibinong. Sedangkan populasi terjangkau adalah peserta didik kelas X

SMA Plus PGRI Cibinong. Sampel yang digunakan adalah dengan menggunakan

2 kelas dari jumlah kelas X IPA yang terdapat di SMA Plus PGRI Cibinong.

Sampel penelitian diambil menggunakan teknik simple random sampling, karena

pengambilan sampel dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada

dalam populasi itu. Sampel yang diambil berdasarkan teknik simple random

sampling yaitu kelas X IPA Unggulan 5 sebagai kelas kontrol dan kelas X IPA

Unggulan 7 sebagai kelas eksperimen.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi 3 tahap yaitu:

1. Tahap persiapan sebelum penelitian

Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahapan ini adalah sebagai

berikut:

a. Menetapkan materi dan alokasi waktu penelitian.

b. Menyusun RPP dan instrumen penelitian sesuai dengan materi yang

telah ditentukan.

c. Mengurus perizinan penelitian dari kampus ke sekolah penelitian.

d. Melakukan koordinasi dengan pihak sekolah dan guru biologi yang

bersangkutan.

e. Melakukan uji coba instrumen penelitian.

f. Mengolah dan menganalisis data hasil uji coba instrumen.

2 Ibid, h. 117-118.

36

2. Tahap pelaksanaan penelitian

Tahap pelaksanaan penelitian merupakan tahap kedua. langkah-

langkah tahap ini meliputi:

a. Menentukan sampel penelitian, yaitu kelas kontrol dan eksperimen.

b. Membeikan pretest pada kelas kontrol dan eksperimen.

c. Melaksanakan proses belajar mengajar di kelas kontrol dan

eksperimen.

d. Memberikan posttest pada kelas kontrol dan eksperimen.

3. Tahap Penyelesaian penelitian

Tahap penyelesaian penelitian merupakan tahap akhir dalam

penelitian. Tahap ini meliputi:

a. Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian.

b. Menguji hipotesis penelitian.

c. Penarikan kesimpulan dari hasil penelitian.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes

dan non tes. Tes digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis peserta

didik. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest dan posttest. Pretest

merupakan tes awal yang diberikan untuk mengetahui kemampuan awal peserta

didik sebelum diberi perlakuan. Posttest adalah tes akhir yang diberikan untuk

mengetahui hasil dari perlakuan yang telah diberikan. Pretest dan posttest

diberikan dengan menggunakan soal yang sama agar tidak ada pengaruh

perbedaan kualitas.

Teknik non tes yang digunakan yaitu lembar kerja peserta didik (LKS) dan

lembar observasi. Lembar kerja peserta didik digunakan sebagai data pendukung

untuk mengukur keterampilan berpikir kritis peserta didik selama diberikan

perlakuan. Lembar observasi guru dan lembar observasi peserta didik digunakan

untuk menilai aktivitas guru dan peserta didik selama proses pembelajaran

berlangsung.

37

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Instrumen Tes

Tes diberikan dalam bentuk soal pretest dan soal posttest. Soal yang

diberikan yaitu soal konsep protista berbentuk essay yang berjumlah 13 soal.

Instrumen tes diberikan sesuai dengan indikator kemampuan berpikir kritis. Kisi-

kisi instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 3.3.3

Tabel 3.3. Kisi-Kisi Instrumen Kemampuan Berpikir Kritis

Aspek KemampuanBerpikir Kritis

Indikator No. Soal

Memberi penjelasansederhana

Memfokuskan pertanyaan 1a*, 2a, 3a*Bertanya dan menjawab suatupenjelasan dan tantangan

1b*, 2b, 3b*

Menganalisis argumen 5a, 5b*, 5c

Membangunketerampilan dasar

Mengoservasi danmempertimbangkan hasilobservasi

4a, 4b*, 4c*

Mempertimbangkan kredibilitassuatu sumber

6a, 6b*, 6c

Mengatur strategi dantaktik

Memutuskan suatu tindakan 8a*, 9a, 10a

Menyimpulkan

Membuat deduksi danmempertimbangkan hasil deduksi

7a, 7b, 7c*

Mempertimbangkan nilaikeputusan

8b*, 9b, 10b

Keterangan: *soal tidak valid dan tidak digunakan

2. Instrumen Non Tes

Instrumen non tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Lembar Kerja

Peserta didik (LKS) dan lembar observasi guru dan peserta didik.

3 Lampiran 12.

38

a. Lembar Kerja Peserta didik (LKS)

Lembar kerja peserta didik kelas eksperimen berisi argument mapping (peta

argumen) konsep protista yang diisi oleh peserta didik secara berkelompok. 4

Sedangkan lembar kerja peserta didik kelas kontrol berisi pertanyaan berupa

rangkuman mengenai materi konsep protista yang diisi oleh peserta didik secara

berkelompok.

b. Lembar Observasi

Lembar observasi berupa lebar observasi guru dan lembar observasi peserta

didik. 5 Lembar observasi guru digunakan untuk mengetahui keterlaksanaan

kegiatan proses mengajar yang dilakukan oleh guru baik di kelas eksperimen

maupun di kelas kontrol. Sedangkan lembar observasi peserta didik digunakan

dengan tujuan mengetahui tingkat ketercapaian proses belajar peserta didik baik di

kelas eksperimen maupun kontrol.

G. Kalibrasi Instrumen

Instrumen penelitian ditetapkan setelah dilakukan uji coba soal kepada

peserta didik di luar sampel yang telah ditentukan. Instrumen yang telah diuji coba

diukur tingkat validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda

menggunakan program Anates. Hasil uji coba digunakan sebagai bahan

pertimbangan apakah soal pada instrumen dapat digunakan atau tidak.

Kalibrasi instrumen yang dilakukan yaitu sebagai berikut:

1. Validitas

Validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauhmana tes telah

mengukur apa yang seharusnya diukur.6 Kriteria penafsiran indeks korelasi (r)

dapat menunjukkan suatu instrumen tersebut valid atau tidak. Besarnya koefisien

validitas dapat dilihat pada Tabel 3.4.

4 Lampiran 3-4.5 Lampiran 6-7.6 Sumarna Surapranata, Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi Hasil Tes

Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), h. 50.

39

Tabel 3.4. Besarnya Koefisien Validitas

Koefisien Kriteria No. Soal0,800 – 1,00 Sangat Tinggi -

0,600 – 0,800 Tinggi2a, 3a, 3b, 4a, 4c, 5c, 6b,

10a, 10b

0,400 – 0,600 Cukup1b, 2b, 4b, 5a, 6a, 6c, 7a,

7b, 7c, 8b, 9a, 9b0,200 – 0,400 Rendah 1a*, 5b*, 8a*0,000 – 0,200 Sangat Rendah -

Keterangan : * soal tidak valid dan tidak digunakan

Hasil perhitungan uji validitas dengan menggunakan Anates versi 4.04,

diperoleh data bahwa dari 24 soal yang diuji coba terdapat 21 soal yang valid.

Nilai validitas rata-rata korelasi nilai r yaitu 0,92 yang masuk ke dalam kategori

sangat tinggi.

2. Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat keajegan atau ketetapan hasil pengukuran. Uji

reliabilitas digunakan untuk mengetahui keterpercayaan hasil tes. Klasifikasi

interpretasi uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5.Klasifikasi Interpretasi Uji Reliabilitas7

Koefisien Reliabilitas Interpretasi0,80 < r11 ≤ 1,0 Sangat Baik

0,60 < r11 ≤ 0,80 Baik

0,40 < r11 ≤ 0,60 Cukup

0,20 < r11 ≤ 0,40 Rendah

0,00 < r11 ≤ 0,40 Sangat Rendah

7 Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011),

h.229.

40

Hasil perhitungan menggunakan Anates diperoleh reabilitas tes sebesar 0,96.

Disimpulkan bahwa instrumen tes kemampuan berpikir kritis memiliki reliabel

yang tergolong sangat baik sesuai dengan tabel klasifikasi interpretasi.

3. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran adalah rata-rata dari suatu distribusi skor kelompok dari

suatu soal.8 Tingkat kesukaran pada setiap butir soal menunjukkan apakah soal

tersebut digolongkan sukar, sedang atau mudah. Semakin besar indeks

menunjukkan semakin mudah butir soal, karena dapat dijawab dengan benar oleh

sebagian besar atau seluruh peserta didik.9 Perhitungan taraf kesukaran penelitian

ini menggunakan bantuan program Anates Uraian versi 4.04. Klasifikasi indeks

kesukaran tiap butir soal yang digunakan dapat di lihat pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6. Klasifikasi Indeks Kesukaran

Nilai IK Interpretasi Nomor Soal Soal yang Valid

0,00 < IK ≤ 0,25 Sukar - -

0,26 < IK ≤ 0,75 Sedang 1a*, 1b, 2a, 3a, 3b,

4a, 4b, 4c, 5a, 5c,

6a, 6b, 6c, 7a, 7b,

7c, 8a*, 9b, 10a, 10b

1b, 2a, 3a, 3b, 4a,

4b, 4c, 5a, 5c, 6a,

6b, 6c, 7a, 7b, 7c,

9b, 10a, 10b

0,76 < IK ≤ 1,00 Mudah 2b, 5b*, 8b, 9a 2b, 8b, 9a

Keterangan : *Soal tidak valid dan tidak digunakan

Hasil analisis tingkat kesukaran butir soal berdasarkan Tabel 3.6 diketahui

bahwa terdapat 4 soal kategori mudah dan 20 soal kategori sedang.

4. Daya Beda

Indeks daya pembeda adalah selisih antara proporsi jawaban benar pada

kelompok atas dengan proporsi jawaban benar pada kelompok bawah.10 Daya

8 Sumarna Surapranata, Op cit, h. 19.9 Ahmad Sofyan, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN

Jakarta Press, 2006), h. 103.10 Sumarna Surapranata, Op cit, h. 19.

41

beda digunakan untuk mengetahui kemampuan butir dalam membedakan

kelompok peserta didik antara kelompok peserta didik yang pandai dengan

kelompok peserta didik kurang pandai. 11 Perhitungan daya beda soal dalam

penelitian ini menggunakan Anates versi 4.04. kriteria daya beda tiap butir soal

yang digunakan terdapat pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7. Klasifikasi Daya Beda

Nilai DayaPembeda

Kriteria Nomor Soal Soal yang Valid

0,00 – 0,20 Kurang 1a* -

0,20 – 0,40 Cukup5a, 5b*, 7a, 8a*,

8b5a, 7a, 8b

0,40 – 0,70 Baik1b, 2a, 2b, 4a, 4b,4c, 5c, 6a, 6b, 6c,

7b, 7c, 9a

1b, 2a, 2b, 4a, 4b,4c, 5c, 6a, 6b, 6c,

7b, 7c, 9a

0,70 – 1,00 Baik Sekali3a, 3b, 9b, 10a,

10b3a, 3b, 9b, 10a,

10bNegatif Semua Tidak Baik - -

Keterangan : *Soal tidak valid dan tidak digunakan

Hasil uji daya beda berdasarkan Tabel 3.7 diketahui bahwa dari 24 soal

yang diuji terdapat 1 soal memiliki daya pembeda kurang, 5 soal yang memiliki

daya pembeda cukup, 13 soal memiliki daya pembeda baik, dan 5 soal memiliki

daya pembeda baik sekali. Hasil perhitungan Anates dapat dilihat pada lampiran.

Hasil perhitungan anates dapat dilihat pada lampiran 15.12

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Penilaian LKS

Lembar kerja peserta didik kelas eksperimen dibuat dengan menggunakan

argument mapping. Pedoman penskoran argument mapping pada lembar kerja

peserta didik kelompom eksperimen dapat dilihat pada Tabel 3.8.

11 Ahmad Sofyan, Op ciit, h. 104.12 Lampiran 15.

42

Tabel 3.8. Rubrik Penilaian LKS Argument Mapping

Skor Keterangan

11

Menuliskan klaim sesuai dengan pertanyaan secara tepat, klaim

pendukung sesuai, klaim keberatan sesuai, kedua klaim pertahanan

terhadap klaim pendukung di dasar kotak sesuai, kedua klaim

pertahanan terhadap klaim keberatan di dasar kotak sesuai,

menambahkan bukti yang relevan pada kedua klaim pertahanan

terhadap klaim pendukung, menambahkan bukti yang relevan pada

kedua klaim pertahanan terhadap klaim keberatan.

10

Menuliskan klaim sesuai dengan pertanyaan secara tepat, klaim

pendukung sesuai, klaim keberatan sesuai, kedua klaim pertahanan

terhadap klaim pendukung di dasar kotak sesuai, kedua klaim

pertahanan terhadap klaim keberatan di dasar kotak sesuai,

menambahkan bukti yang relevan pada kedua klaim pertahanan

terhadap klaim pendukung, menambahkan bukti yang relevan pada salah

satu klaim pertahanan terhadap klaim keberatan.

9

Menuliskan klaim sesuai dengan pertanyaan secara tepat, klaim

pendukung sesuai, klaim keberatan sesuai, kedua klaim pertahanan

terhadap klaim pendukung di dasar kotak sesuai, kedua klaim

pertahanan terhadap klaim keberatan di dasar kotak sesuai,

menambahkan bukti yang relevan pada kedua klaim pertahanan

terhadap klaim pendukung

8

Menuliskan klaim sesuai dengan pertanyaan secara tepat, klaim

pendukung sesuai, klaim keberatan sesuai, kedua klaim pertahanan

terhadap klaim pendukung di dasar kotak sesuai, kedua klaim

pertahanan terhadap klaim keberatan di dasar kotak sesuai,

43

Skor Keterangan

menambahkan bukti yang relevan pada salah satu klaim pertahanan

terhadap klaim pendukung

7

Menuliskan klaim sesuai dengan pertanyaan, klaim pendukung sesuai,

klaim keberatan sesuai, kedua klaim pertahanan terhadap klaim

pendukung di dasar kotak sesuai, kedua klaim pertahanan terhadap

klaim keberatan di dasar kotak sesuai

6

Menuliskan klaim sesuai dengan pertanyaan secara tepat, klaim

pendukung sesuai, klaim keberatan sesuai, kedua klaim pertahanan

terhadap klaim pendukung di dasar kotak sesuai, salah satu klaim

pertahanan terhadap klaim keberatan di dasar kotak sesuai

5

Menuliskan klaim sesuai dengan pertanyaan secara tepat, klaim

pendukung sesuai, klaim keberatan sesuai, serta kedua klaim pertahanan

terhadap klaim pendukung di dasar kotak sesuai.

4

Menuliskan klaim sesuai dengan pertanyaan secara tepat, klaim

pendukung sesuai, klaim keberatan sesuai, serta salah satu klaim

pertahanan terhadap klaim pendukung di dasar kotak sesuai.

3Menuliskan klaim sesuai dengan pertanyaan secara tepat, klaim

pendukung sesuai dan klaim keberatan sesuai.

2Menuliskan klaim sesuai dengan pertanyaan secara tepat dan klaim

pendukung sesuai.

1 Menuliskan klaim sesuai dengan pertanyaan secara tepat.

0 Menuliskan klaim tidak sesuai dengan pertanyaan secara tepat.

2. Uji Prasyarat Analisis Data

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas adalah pengujian terhadap normal tidaknya sebaran data

yang akan dianalisis. Uji Normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah

uji Kolmogorof-Smirnov dengan SPSS (versi 22). Langkah-langkah uji normalitas

dapat dilakukan dengan cara file “Nilai” dibuka, pada menu utama SPSS (versi 22)

menu Analyze dipilih, kemudian dipilih sub menu Nonparametric Test, Legacy

44

Dialogs, kemudian 1 Sampel K-S, pada Test Variable List dimasukkan variabel

“Nilai”, pada Test Distribution diklik normal, kemudian diklik OK dan didapatlah

output SPSS. 13

b. Uji Homogenitas

Uji Homogenitas data antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan

dengan tujuan untuk mengetahui kesamaan antara dua populasi yang diteliti. Uji

homogenitas dilakukan dengan menggunkan SPSS dengan cara data dimasukkan

pada Data View, pada Variabel View diberi nama untuk kode 1,2,3, dan 4 dengan

mengklik Values, kemudian OK. Selanjutnya menu utama Analyse dibuka dan

klik Compare Means. Kemudian diklik One-Way ANOVA, variabel dipindahkan

ke dalam Dependent List dan variabel kelompok ke Factor, kemudian diklik

Options. Selanjutnya dipilih Homogeneity of varience test kemudian diklik

Continue lalu OK, didapatlah hasil output SPSS.14

c. Uji-t

Uji-t dalam penelitian ini dilakukan untuk sampel independent dengan

menggunakan aplikasi SPSS. Sampel bebas (independent) diartikan sebagai

sampel yang keberadaannya tidak saling mempengaruhi. Uji-t menggunakan

SPSS dapat dilakukan dengan cara SPSS dibuka dengan double klik icon SPSS,

data yang akan di uji dimasukkan pada Data View. Variable View pada Values

dituliskan angka dan diberi label. Kemudian Analyze diklik, pilih sub menu

Compare Means, kemudian klik Independent-Sample T test. “Nilai” dimasukkan

ke dalam Test Variable(s), kemudian variabel “Kelas” ke Grouping Variable dan

klik Define Group. Angka kelas diisikan pada kolom group, kemudian Continue

untuk kembali ke menu sebelumnya, selanjutnya klik OK. Setelah itu didapatlah

output SPSS. 15

13 Kadir, Statistika Terapan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2015), h. 155-156.14 Ibid, h. 169-170.15 Ibid, h. 300-301.

45

d. Uji Mann-Whitney

Uji Mann-Whitney dilakukan jika data tidak berdistribusi normal atau tidak

homogen. Uji hipotesis Mann-Whitney pada penelitian ini dilakukan

menggunakan bantuan SPSS dengan cara SPSS dibuka dengan cara double klik

icon SPSS, data dimasukkan pada Data View. Pada kolom pertama dimasukkan

skor variabel, kolom kedua dimasukkan variabel group. Selanjutnya pada

Variable View kolom Values ditulis angka dan label. “OK”diklik dan kembali ke

Data View, pada menu utama SPSS klik Analyze dan pilih Nonparametric test dan

pilih Legacy Dialogs serta 2 Independent Samples. Destinasikan variabel nilai

pada kotak Test Variable List dan variabel group pada Grouping Variable.

“Define Group” diklik, isikan angka pada group, kemudian klik Continue untuk

kembali ke menu Test Independent Sample Test dan pada Test Type pilih Mann-

Whitney U, kemudian OK. Kemudian akan didapat output SPSS. 16

e. Uji N-Gain

Gain adalah selisih nilai pretest dan posttest, gain menunjukkan peningkatan

pemahaman atau penguasaan konsep peserta didik setelah pembelajaran dilakukan

oleh guru. Rumus yang digunakan yaitu:

N Gain =

Kategorisasi perolehan sebagai berikut:

g-tinggi : nilai > 0,70

g-sedang : nilai 0,30-0,70

g-rendah : nilai < 0,30

I. Hipotesis Statistik

Penelitian ini menggunakan hipotesisi statistik untuk mengetahui apakah

terdapat pengaruh penggunaan peta argumen (argument mapping), maka dapat

dirumuskan hipotesis statistik adalah sebagai berikut:

16 Ibid,h. 492-493.

46

H0 : µ1 = µ2

H1 : µ1 ≠ µ2

Keterangan:

H0 : Tidak terdapat pengaruh penggunaan argument mapping terhadap

kemampuan berpikir kritis peserta didik pada konsep protista.

H1 : Terdapat pengaruh penggunaan argument mapping terhadap

kemampuan berpikir kritis peserta didik pada konsep protista.

µ1 : Rata-rata kemampuan berpikir kritis pada kelas eksperimen.

µ2 : Rata-rata kemampuan berpikir kritis pada kelas kontrol.

47

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

Subbab ini memaparkan gambaran umum mengenai data yang telah

diperoleh. Data yang disajikan berupa data hasil pretest dan posttest dari dua

kelompok subjek penelitian, yaitu kelas X IPA Unggulan 5 sebagai kelas kontrol

dan X IPA Unggulan 7 sebagai kelas eksperimen. Data yang telah diperoleh

diolah dengan perhitungan statistik menggunakan bantuan SPSS. Hasil

pengolahan data digunakan untuk mengetahui pengaruh penggunaan argument

mapping terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada konsep protista.

1. Data Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis

a. Data Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis Kelas Kontrol dan Kelas

Eksperimen

Hasil tes kemampuan berpikir kritis dapat dilihat berdasarkan hasil pretest

dan posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen pada Tabel 4.1. 1

Tabel 4.1 Statistik Hasil Penelitian

Data StatistikPretest Posttest

KelasKontrol

KelasEksperimen

KelasKontrol

KelasEksperimen

Skor Tertinggi 38,00 42,00 50,00 63,00Skor Terendah 0,00 8,00 4,00 17,00

Rata-Rata 19,29 22,93 25,93 37,92Median 20,83 25,00 25,00 37,50Modus 29,17 25,00 25,00 33,33Varians 120,39 90,70 203,44 148,89

Standar Deviasi 10,97 9,52 14,26 12,20

1 Lampiran 8-9.

48

Hasil Tabel 4.1 diketahui bahwa terdapat perbedaan rata-rata pretest dan

posttest antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Rata-rata pretest kelas

eksperimen lebih besar dibandingkan dengan rata-rata pretest kelas kontrol. Rata-

rata posttest kelas eksperimen juga lebih besar dibandingkan dengan rata-rata

posttest kelas kontrol. Kelas eksperimen, rata-rata pretest sebesar 22,92 dan rata-

rata posttest 37,92 Sedangkan rata-rata pretest kelas kontrol sebesar 19,29 dan

rata-rata posttest 25,93.

b. Data Ketercapaian Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Kelas

Kontrol

Hasil perhitungan rata-rata ketercapaian indikator kemampuan berpikir

kritis kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.2. Hasil Tabel 4.2. diketahui bahwa

indikator yang memiliki nilai rata-rata pretest terendah pada kelas kontrol yaitu

indikator mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi, sedangkan

indikator yang memiliki nilai rata-rata pretest tertinggi yaitu menganalisis

argumen. Indikator yang memiliki nilai rata-rata terendah posttest kelas kontrol

yaitu mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi, sedangkan indikator

tertinggi posttest kelas kontrol yaitu memfokuskan pertanyaan. Hasil N-Gain

dijelaskan bahwa kemampuan berpikir kritis peserta didik memiliki kriteria

sedang pada 1 indikator dan memiliki kriteria rendah pada 7 indikator lainnya.

Tabel. 4.2.

Ketercapaian Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Kelas Kontrol

No IndikatorPretest Posttest

N-Gain

KriteriaRata-Rata

SDRata-Rata

SD

1 Memfokuskanpertanyaan

11,11 0,70 45,37 1,00 0,38 Sedang

2 Bertanya danmenjawabpertanyaan tentangsuatu penjelasan dantantangan

16,67 0,48 40,74 0,62 0,29 Rendah

49

No IndikatorPretest Posttest

N-Gain

KriteriaRata-Rata

SDRata-Rata

SD

3 Mengobservasi danmempertimbangkanhasil observasi

7,41 0,36 9,26 0,40 0,02 Rendah

4 Menganalisisargumen

33,33 0,91 29,63 0,81 -0,06 Rendah

5 Mempertimbangkankredibilitas suatusumber

18,52 0,71 25,00 0,86 0,08 Rendah

6 Membuat deduksidanmempertimbangkanhasil deduksi

14,81 0,60 14,81 0,69 0,00 Rendah

7 Memutuskan suatutindakan

29,63 0,46 18,52 0,39 -0,16 Rendah

8 Mempertimbangkannilai keputusan

20,37 0,41 12,96 0,34 -0,09 Rendah

c. Data Ketercapaian Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Kelas

Eksperimen

Hasil perhitungan rata-rata ketercapaian indikator kemampuan berpikir

kritis kelas eksperimen dapat dilihat pada Tabel 4.3. Hasil Tabel 4.3. diketahui

bahwa indikator yang memiliki nilai rata-rata pretest terendah pada kelas

eksperimen yaitu indikator membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil

deduksi, sedangkan indikator yang memiliki nilai rata-rata pretest tertinggi yaitu

memutuskan suatu tindakan. Indikator yang memiliki nilai rata-rata terendah

posttest kelas eksperimen yaitu membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil

deduksi, sedangkan indikator tertinggi posttest kelas eksperimen yaitu

mempertimbangkan kredibilitas suatu sumber. Hasil N-Gain dijelaskan bahwa

kemampuan berpikir kritis peserta didik memiliki kriteria sedang pada 3 indikator

dan memiliki kriteria rendah pada 4 indikator lainnya.

50

Tabel. 4.3.

Ketercapaian Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen

No IndikatorPretest Posttest

N-Gain

KriteriaRata-Rata

SDRata-Rata

SD

1 Memfokuskanpertanyaan

13,33 0,82 43,33 1,08 0,35 Sedang

2 Bertanya danmenjawabpertanyaan tentangsuatu penjelasan dantantangan

21,67 0,57 63,33 0,64 0,53 Sedang

3 Mengobservasi danmempertimbangkanhasil observasi

16,67 0,48 15,00 0,47 -0,02 Rendah

4 Menganalisisargumen

39,17 0,90 50,00 0,90 0,18 Rendah

5 Mempertimbangkankredibilitas suatusumber

24,17 0,85 65,00 0,93 0,54 Sedang

6 Membuat deduksidanmempertimbangkanhasil deduksi

3,33 0,31 7,50 0,52 0,04 Rendah

7 Memutuskan suatutindakan

40,00 0,49 23,33 0,43 -0,28 Rendah

8 Mempertimbangkannilai keputusan

36,67 0,49 21,67 0,42 -0,24 Rendah

d. Pengujian Prasyarat Analisis Data

1) Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui data yang diperoleh dari subjek

penelitian berdistribusi normal atau tidak. Uji Normalitas dengan uji Kolmogorof-

Smirnov menggunakan bantuan SPSS Statistik 22. Kriteria uji normalitas adalah

jika signifikansi yang diperoleh > 0,05, maka data tersebut berasal dari populasi

berdistribusi normal, sedangkan jika signifikansi yang diperoleh < 0,05 maka data

51

berasal dari populasi berdistribusi tidak normal. Hasil uji normalitas subjek

penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4. Hasil Uji Normalitas Pretest

KelasPercobaan

SampelRata-Rata

SDAsymp. Sig(2-tailed)

Kesimpulan

Kontrol 27 19,30 10,97 0,165 NormalEksperimen 30 22,93 9,52 0,075 Normal

Hasil dari Tabel 4.4. diperoleh taraf signifikansi kelas kontrol yaitu 0,165

sedangkan kelas eksperimen yaitu 0,075. Dapat disimpulkan bahwa data pretest

kedua kelas berdistribusi normal, karena taraf signifikansi > 0,05.

Tabel 4.5. Hasil Uji Normalitas Posttest

KelasPercobaan

SampelRata-Rata

SDAsymp. Sig(2-tailed)

Kesimpulan

Kontrol 27 26,00 14,26 0,200 NormalEksperimen 30 38,00 12,20 0,200 Normal

Data pada Tabel 4.5. menunjukkan bahwa taraf signifikansi kelas kontrol

yaitu 0,20 sedangkan kelas eksperimen yaitu 0,20. Dapat disimpulkan bahwa data

posttest kedua kelas berdistribusi normal, karena taraf signifikansi > 0.05.

2) Uji Homogenitas

Uji homogenitas atau uji kesamaan dua varian populasi pada penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan uji one way anova dengan bantuan SPSS Statistik

22. Kriteria uji homogenitas adalah jika signifikansi yang diperoleh > 0,05, maka

data tersebut memiliki varians yang homogen, sedangkan jika signifikansi yang

diperoleh < 0,05 maka data tersebut memiliki varians yang tidak homogen. Hasil

uji homogenitas subjek penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.6.

52

Tabel 4.6. Hasil Uji Homogenitas Pretest

Kelas Percobaan Sampel Sig. KesimpulanKontrol 27

0,277 HomogenEksperimen 30

Hasil dari Tabel 4.6. diperoleh taraf signifikansi yaitu 0,277. Dapat

disimpulkan bahwa data pretest kedua kelas memiliki varians yang homogen,

karena taraf signifikansi > 0.05.

Tabel 4.7. Hasil Uji Homogenitas Posttest

KelasPercobaan

Sampel Sig. Kesimpulan

Kontrol 270,439 Homogen

Eksperimen 30

Hasil dari Tabel 4.7. diperoleh taraf signifikansi yaitu 0,439. Dapat

disimpulkan bahwa data posttest kedua kelas memiliki varians yang homogen,

karena taraf signifikansi > 0.05.

3) Uji Hipotesis

Uji hipotesis pada penelitian ini digunakan uji-t menggunakan bantuan

SPSS. Uji hipotesis dilakukan pada data pretest dan posttest kedua kelas yang

terbukti berdistribusi normal dan homogen. Pengujian hipotesis pada data pretest

dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelas tersebut mempunyai nilai yang

sama atau tidak. Sedangkan pengujian hipotesis pada data posttest dilakukan

untuk mengetahui adanya pengaruh keterampilan berpikir kritis peserta didik.

Hasil uji hipotesis untuk data pretest kelas kontrol dan eksperimen dapat dilihat

pada Tabel 4.8, sedangkan hasil uji hipotesis untuk data posttest kelas kontrol dan

eksperimen dapat dilihat pada Tabel 4.9.

53

Tabel 4.8. Hasil Uji Hipotesis Pretest

KelasPercobaan

SampelRata-Rata

SD Sig. Kesimpulan

Kontrol 27 19,30 10,970,187

H0 diterima, H1 ditolak(Tidak terdapat

perbedaan)Eksperimen 30 22,93 9,52

Hasil Tabel 4.8 diketahui bahwa taraf signifikansi 0,187 > 0,05, maka dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis antara

kelas kontrol dan eksperimen.

Tabel 4.9. Hasil Uji Hipotesis Posttest

KelasPercobaan

SampelRata-Rata

SD Sig. Kesimpulan

Kontrol 27 26,00 14,260,001

H0 ditolak, H1 diterima(Terdapat perbedaan)Eksperimen 30 38,00 12,20

Hasil Tabel 4.9. diketahui bahwa taraf signifikansi 0,001 < 0,05, maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis antara kelas

kontrol dan eksperimen. Disimpulkan bahwa pembelajaran saintifik terintegrasi

argument mapping berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik.

4) Uji N-Gain

Uji N-Gain dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan

kemampuan berpikir kritis peserta didik. Nilai N-Gain didapat dari hasil pretest

dan posttest yang dilakukan di kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Tabel 4.10. Hasil Uji N-Gain Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Kelas Pretest Posttest N-Gain KriteriaKontrol 19,29 25,93 0,09 Rendah

Eksperimen 22,93 37,92 0,20 Rendah

54

Hasil uji N-Gain dapat dilihat pada Tabel 4.10. Tabel 4.10. menunjukkan bahwa

tingkat kemampuan berpikir kritis peserta didik masih tergolong rendah jika

dilihat dari rata-rata kelasnya.

e. Data Uji Hipotesis Indikator Kemampuan Berpikir Kritis

Hasil uji hipotesis indikator kemampuan berpikir kritis dapat dilihat pada

Tabel 4.11.

Tabel 4.11. Hasil Uji Hipotesis Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Pretest

Indikator

Uji Normalitas UjiHipotesis

MannWhitney

KesimpulanKelasKontrol

KelasEksperimen

MemfokuskanPertanyaan

0,000Data Tidak

BerdistribusiNormal

0,000Data Tidak

BerdistribusiNormal

0,765

Tidak terdapatperbedaanyangsignifikan

Bertanya danmenjawabpertanyaantentang suatupenjelasan dantantangan

0,000Data Tidak

BerdistribusiNormal

0,000Data Tidak

BerdistribusiNormal

0,549

Tidak terdapatperbedaanyangsignifikan

Mengobservasidanmempertimbangkan hasilobservasi

0,000Data Tidak

BerdistribusiNormal

0,000Data Tidak

BerdistribusiNormal

0,108

Tidak terdapatperbedaanyangsignifikan

Menganalisisargumen

0,000Data Tidak

BerdistribusiNormal

0,000Data Tidak

BerdistribusiNormal

0,432

Tidak terdapatperbedaanyangsignifikan

Mempertimbangkan kredibilitassuatu sumber

0,000Data Tidak

BerdistribusiNormal

0,000Data Tidak

BerdistribusiNormal

0,686

Tidak terdapatperbedaanyangsignifikan

55

Indikator

Uji Normalitas UjiHipotesis

MannWhitney

KesimpulanKelasKontrol

KelasEksperimen

Membuatdeduksi danmempertimbangkan hasildeduksi

0,000Data Tidak

BerdistribusiNormal

0,000Data Tidak

BerdistribusiNormal

0,07

Tidak Terdapatperbedaanyangsignifikan

Memutuskansuatu tindakan

0,000Data Tidak

BerdistribusiNormal

0,000Data Tidak

BerdistribusiNormal

0,729

Tidak terdapatperbedaanyangsignifikan

Mempertimbangkan nilaikeputusan

0,000Data Tidak

BerdistribusiNormal

0,000Data Tidak

BerdistribusiNormal

0,005

Terdapatperbedaanyangsignifikan

Uji hipotesis pretest dilakukan dengan menggunakan uji Mann Whitney

karena data indikator tidak berdistribusi normal. Hasil Tabel 4.11 diketahui bahwa

terdapat satu indikator yang memiliki perbedaan yang signifikan. Indikator

kemampuan berpikir kritis tersebut adalah mempertimbangkan nilai keputusan.

Indikator ini kemudian diuji Gainnya untuk mengetahui apakah ada perbedaan

setelah perlakuan pembelajaran. Indikator yang tidak terdapat perbedaan

dilanjutkan dengan uji posttest yang dapat dilihat hasilnya pada Tabel 4.12.

56

Tabel 4.12. Hasil Uji Hipotesis Indikator Kemampuan Berpikir Kritis

Posttest

Indikator

Uji Normalitas UjiHipotesis

MannWhitney

KesimpulanKelasKontrol

KelasEksperimen

MemfokuskanPertanyaan

0,000Data Tidak

BerdistribusiNormal

0,000Data Tidak

BerdistribusiNormal

0,724

Tidak terdapatperbedaanyangsignifikan

Bertanya danmenjawabpertanyaantentang suatupenjelasan dantantangan

0,000Data Tidak

BerdistribusiNormal

0,000Data Tidak

BerdistribusiNormal

0,010

Terdapatperbedaanyangsignifikan

Mengobservasidanmempertimbangkan hasilobservasi

0,000Data Tidak

BerdistribusiNormal

0,000Data Tidak

BerdistribusiNormal

0,319

Tidak terdapatperbedaanyangsignifikan

Menganalisisargumen

0,000Data Tidak

BerdistribusiNormal

0,000Data Tidak

BerdistribusiNormal

0,043

Terdapatperbedaanyangsignifikan

Mempertimbangkan kredibilitassuatu sumber

0,000Data Tidak

BerdistribusiNormal

0,000Data Tidak

BerdistribusiNormal

0,000

Terdapatperbedaanyangsignifikan

Membuatdeduksi danmempertimbangkan hasildeduksi

0,000Data Tidak

BerdistribusiNormal

0,000Data Tidak

BerdistribusiNormal

0,180

Tidak terdapatperbedaanyangsignifikan

Memutuskansuatu tindakan

0,000Data Tidak

BerdistribusiNormal

0,000Data Tidak

BerdistribusiNormal

0,205

Tidak terdapatperbedaanyangsignifikan

57

Tabel 4.13. Hasil Uji Hipotesis Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Gain

IndikatorUji Normalitas

Uji Gain KesimpulanKelasKontrol

KelasEksperimen

Mempertimbangkan nilaikeputusan

0,000Data Tidak

BerdistribusiNormal

0,000Data Tidak

BerdistribusiNormal

0,400

Tidak terdapatperbedaanyangsignifikan

Data pada Tabel 4.12. hasil uji hipotesis posttest yang dilakukan pada

delapan indikator kemampuan berpikir kritis, terdapat 3 indikator yang memiliki

perbedaan keterampilan berpikir kritis peserta didik. Indikator yang memiliki

perbedaan yaitu bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan dan

tantangan, menganalisis argumen, dan mempertimbangkan kredibilitas suatu

sumber. Disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis pada

tiga indikator berpikir kritis tersebut setelah diberikan perlakuan dengan

pembelajaran saintifik terintegrasi argument mapping.

2. Data Hasil Penilaian Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar kerja peserta didik pada kelas kontrol dan eksperimen memiliki

perbedaan dalam pengerjaannya. Lembar kerja Siswa kelas kontrol diisi dengan

cara melengkapi rangkuman yang sudah disajikan di dalam LKS. Sedangkan

lembar kerja siswa kelas eksperimen berisi peta argumen yang harus dilengkapi

oleh peserta didik. Berikut ini adalah data nilai LKS dari rata-rata tiap kelompok

baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen yang dapat dilihat pada Tabel 4.14.2

Data pada Tabel 4.14. menunjukkan nilai LKS pada kelas kontrol memiliki

rata-rata 70,27, sedangkan rata-rata nilai LKS kelas eksperimen adalah 47,33.

Hasil tersebut memperlihatkan bahwa rata–rata nilai LKS kelas kontrol lebih

tinggi dibandingkan dengan kelas eksperimen. Rendahnya nilai LKS kelas

eksperimen dibandingkan dengan kelas kontrol disebabkan oleh belum

2 Lampiran 10.

58

terbiasanya peserta didik dalam belajar menggunakan argument mapping dan juga

disebabkan oleh perbedaan tingkat kesukaran LKS dengan kelas kontrol.

Tabel 4.14. Data Rata-Rata Nilai LKS Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Pertemuan Ke-Rata-Rata Hasil LKS

Kelas Kontrol Kelas EksperimenI 76,85 45,63II 63,81 45,80III 71,59 52,60

Rata-Rata 70,75 48,01

3. Data Hasil Observasi Guru dan Peserta didik

Observasi dilakukan untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan selama

kegiatan pembelajaran berlangsung. Lembar observasi guru berisi kegiatan

mengjar guru selama di kelas, yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti,

dan kegiatan penutup. Kegiatan pendahuluan meliputi pembukaan pembelajaran,

apersepsi, motivasi peserta didik, dan tujuan pembelajaran.

Kegiatan inti meliputi 5 tahapan saintifik yaitu mengamati, menanya,

mencoba (eksperimen), mengasosiasi (menalar), dan mengkomunikasi. Tahap

pertama yaitu mengamati dimana guru meminta peserta didik untuk mengamati

secara langsung, melalui video ataupun mengamat melewati gambar yang

disiapkan oleh guru. Tahap kedua yaitu menanya, pada tahapan ini guru

memfokuskan pertanyaan yang dibuat oleh peserta didik. Tahap mencoba guru

meminta peserta didik untuk mendiskusikan LKS yang telah disiapkan oleh guru

secara berkelompok. Tahap mengasosiasi (menalar) guru meminta peserta didik

menyiapkan hasil diskusi dan menentukan perwakilan dari setiap kelompok untuk

mempresentasian hasil diskusi. Tahap yang terakhir yaitu mengkomunikasi, guru

meminta perwakilan dari setiap kelompok yang dipilih oleh guru untuk

mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

Kegiatan penutup meliputi kegiatan menyimpulkan yang dilakukan oleh

peserta didik dan kegiatan penutup sebagai tanda akhir kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan data observasi mengenai keterlaksanaan skenario pembelajaran

59

dengan menggunakan pendekatan saintifik dapat diketahui bahwa pada setiap

pertemuan kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan baik oleh peneliti.

Hasil observasi kegiatan pembelajaran peserta didik kelas kontrol dapat

dilihat pada Tabel 4.15,3 sedangkan hasil observasi kegiatan mengajar guru kelas

kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.16.4

Tabel 4.15. Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Peserta didik Kelas

Kontrol

NoTahap

PembelajaranSaintifik

Pertemuan Ke-1 2 3

≤50% ≥50% ≤50% ≥50% ≤50% ≥50%1 Mengamati 67% 70% 74%2 Menanya 67% 70% 74%3 Mencoba

(Eksperimen)83% 84% 86%

4 Mengasosiasi(Menalar)

85% 89% 91%

5 Mengkomunikasi 74% 78% 81%Rata-Rata Persentase 75% 78% 81%

Data pada Tabel 4.15. menjelaskan bahwa indikator pembelajaran peserta

didik kelas kontrol belum tercapai secara sempurna 100%, namun kegiatan

tersebut sudah tercapai di atas 50% dan setiap pertemuannya mengalami

peningkatan persentase.

3 Lampiran 6.4 Lampiran 7.

60

Tabel 4.16. Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Kelas Kontrol

NoTahap

PembelajaranSaintifik

Pertemuan Ke-1 2 3

≤50% ≥50% ≤50% ≥50% ≤50% ≥50%1 Mengamati 100% 100% 100%2 Menanya 100% 100% 100%3 Mencoba

(Eksperimen)100% 100% 100%

4 Mengasosiasi(Menalar)

100% 100% 100%

5 Mengkomunikasi 100% 100% 100%Rata-rata Persentase 0% 100% 0% 100% 0% 100%

Data pada Tabel 4.16. menjelaskan bahwa semua tahap pembelajaran

saintifik kegiatan mengajar guru di kelas kontrol tercapai secara keseluruhan.

Hasil observasi kegiatan pembelajaran peserta didik kelas eksperimen dapat

dilihat pada Tabel 4.17.5 Sedangkan hasil observasi kegiatan mengajar guru kelas

eksperimen dapat dilihat pada Tabel 4.18.6

Tabel 4.17. Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Peserta didik Kelas

Eksperimen

NoTahap

PembelajaranSaintifik

Pertemuan Ke-1 2 3

≤50% ≥50% ≤50% ≥50% ≤50% ≥50%1 Mengamati 70% 73% 75%2 Menanya 73% 77% 80%3 Mencoba

(Eksperimen)80% 81% 83%

4 Mengasosiasi(Menalar)

87% 88% 93%

5 Mengkomunikasi 73% 77% 80%Rata-rata Persentase 77% 79% 82%

5 Lampiran 6.6 Lampiran 7.

61

Tabel 4.17. menjelaskan bahwa indikator pembelajaran peserta didik kelas

eksperimen belum tercapai secara sempurna 100%, namun kegiatan tersebut

sudah tercapai di atas 50% dan setiap pertemuannya mengalami peningkatan

persentase.

Tabel 4.18. Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Kelas Ekperimen

NoTahap

PembelajaranSaintifik

Pertemuan Ke-1 2 3

≤50% ≥50% ≤50% ≥50% ≤50% ≥50%1 Mengamati 100% 100% 100%2 Menanya 100% 100% 100%3 Mencoba

(Eksperimen)100% 100% 100%

4 Mengasosiasi(Menalar)

100% 100% 100%

5 Mengkomunikasi 100% 100% 100%Rata-rata Persentase 0% 100% 0% 100% 0% 100%

Data pada Tabel 4.18. semua indikator kegiatan mengajar guru di kelas

eksperimen tercapai secara keseluruhan.

B. Pembahasan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa

pada konsep protista dengan menggunakan pendekatan saintifik terintegrasi peta

argumen (argument mapping). Hasil pretest pada kelas kontrol dan eksperimen,

diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan nilai yang signifikan. Nilai rata-rata

pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen masih tergolong rendah yaitu kelas

kontrol memiliki nilai rata-rata 19,30 sedangkan nilai rata-rata kelas eksperimen

22,93. Hal ini juga diperkuat oleh hasil uji-t bahwa tidak terdapat perbedaan

kemampuan berpikir kritis antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Rendahnya

rata-rata nilai pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen disebabkan karena

peserta didik belum mendapatkan informasi mengenai materi protista sebelumnya

62

dan peserta didik juga belum terbiasa mengerjakan soal essay yang menggunakan

tingkat berpikir kritis.

Kelas kontrol dan eksperimen kemudian mendapatkan perlakuan

pembelajaran yang berbeda setelah dilakukan pretest. Pembelajaran kelas kontrol

dilakukan dengan pendekatan saintifik tanpa terintegrasi peta argumen, tetapi

terintegrasi merangkum dengan tabel. Pembelajaran kelas eksperimen dilakukan

menggunakan pendekatan saintifik terintegrasi peta argumen. Setelah kedua kelas

mendapatkan perlakuan, kemudian dilakukan tes akhir berupa posttest yang

ditujukan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis peserta didik.

Nilai rata-rata posttest kelas kontrol lebih rendah dibandingkan dengan kelas

eksperimen. Nilai rata-rata posttest kelas kontrol yaitu 25,93, sedangkan nilai rata-

rata posttest kelas eksperimen yaitu 37,92. Hasil tersebut menunjukkan bahwa

terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik dibandingkan

dengan nilai rata-rata pretest sebelumnya.

Penelitian ini menggunakan 4 aspek kemampuan berpikir kritis Ennis, yaitu

memberi penjelasan sederhana, membangun keterampilan dasar, mengatur strategi

dan taktik, dan menyimpulkan. Aspek berpikir kritis tersebut terdiri dari 8

indikator kemampuan berpikir kritis. Hasil ketercapaian indikator kemampuan

berpikir kritis telah dijabarkan pada Tabel. 4.2 untuk kelas kontrol dan Tabel 4.3

untuk hasil kelas eksperimen.

Aspek memberi penjelasan sederhana terdapat 3 indikator yang digunakan

dalam penelitian, yaitu indikator memfokuskan pertanyaan serta bertanya,

menjawab suatu penjelasan dan tantangan, dan menganalisis argumen.

Ketercapaian kemampuan berpikir kritis peserta didik pada indikator

memfokuskan pertanyaan diperoleh rata-rata nilai posttest yaitu 45,37 pada kelas

kontrol dan 43,33 pada kelas eksperimen, hal tersebut menunjukkan bahwa nilai

kelas eksperimen pada indikator memfokuskan pertanyaan lebih rendah

dibandingkan dengan nilai kelas kontrol. Hal ini berbanding terbalik dengan nilai

pretest kelas eksperimen yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol,

yaitu 11,11 untuk nilai kelas kontrol dan 13,33 untuk nilai kelas eksperimen.

Tetapi, baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen mengalami peningkatan dari

63

sebelum perlakuan (pretest) dan setelah perlakuan (posttest). Dapat disimpulkan

bahawa pada indikator memfokuskan pertanyaan yang diterapkan menggunakan

model saintifik terintegrasi peta argumen tidak terdapat perbedaan yang signifikan,

jika dibandingkan dengan menggunakan model saintifik tanpa terintegrasi peta

argumen, hal ini sesuai dengan Tabel. 4.12.

Indikator bertanya dan menjawab suatu penjelasan dan tantangan

berdasarkan Tabel. 4.2 dan Tabel. 4.3 diperoleh hasil bahwa terdapat peningkatan

dari sebelum perlakuan (pretest) dengan sesudah perlakuan (posttest). Hasil

ketercapaian indikator bertanya dan menjawab suatu penjelasan dan tantangan

berdasarkan Tabel. 4.2 dan Tabel. 4.3 diperoleh bahwa rata-rata nilai kelas

eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal ini menunjukkan

bahwa kelas eksperimen memiliki kemampuan bertanya dan menjawab suatu

penjelasan dan tantangan lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol.

Indikator menganalisis argumen diperoleh hasil kepercapaian indikator

dengan rata-rata nilai kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata

nilai kelas kontrol, baik sebelum perlakuan (pretest) maupun sesudah perlakuan

(posttest). Berdasarhan hasil ketercapaian indikator tersebut diketahui bahwa

kemampuan kelas eksperimen dalam menganalisis argumen lebih baik

dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal tersebut juga didukung oleh hasil uji

hipotesis pada Tabel. 4.12 yang menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan dalam kemampuan menganalisis argumen antara kelas eksperimen

dengan kelas kontrol. Tingginya kemampuan menganalisis argumen kelas

eksperimen dibandingkan dengan kelas kontrol disebabkan karena kelas

eksperimen menggunakan peta argumen dalam perlakuan pembelajarannya. Peta

argumen (argumen mapping) menuntut peserta didik untuk berargumen

memberikan alasan dari tiap tiap jawaban yang diberikan dan dituliskan dalam

peta argumen.

Aspek kemampuan berpikir kritis yang kedua yaitu membangun

keterampilan dasar. Aspek ini terdapat 2 indikator yang digunakan dalam

penelitian, yaitu indikator mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi

serta mempertimbangkan kredibilitas suatu sumber. Indikator mengobservasi dan

64

mempertimbangkan hasil observasi berdasarkan hasil ketercapaian indikator

diperoleh hasil bahwa rata-rata nilai kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan

dengan kelas kontrol, baik sebelum perlakuan (pretest) maupun sesudah perlakuan

(posttest). Tetapi, kelas kontrol dan eksperimen tidak terdapat perbedaan yang

signifikan dalam kemampuan mengobservasi dan mempertimbangkan hasil

observasi.

Indikator mempertimbangkan kredibilitas suatu sumber diperoleh hasil

ketercapaian indikator dengan rata-rata nilai kelas eksperimen lebih tinggi

dibandingkan dengan rata-rata nilai kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa

kelas eksperimen memiliki kemampuan mempertimbangkan kredibilitas suatu

sumber lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol. Sesuai dengan hasil uji

hipotesis indikator kemampuan berpikir kritis pada Tabel. 4.12 yang

menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas kontrol dan

eksperimen. Kelas eksperimen memiliki kemampuan mempertimbangkan

kredibilitas suatu sumber lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol

dikarenakan kelas eksperimen menggunakan peta argumen dalam

pembelajarannya, yang mengaruskan peserta didik memberikan alasan dari

pertanyaan sesuai dengan sumber-sumber belajar yang valid.

Aspek mengatur strategi dan taktik terdapat indikator memutuskan suatu

tindakan yang digunakan dalam penelitian. Hasil penelitian diperoleh bahwa nilai

rata-rata ketercapaian indikator kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan

dengan nilai rata-rata kelas kontrol. Tetapi, baik kelas kontrol maupun eksperimen

tidak menunjukkan adanya peningkatan, melainkan terjadi penurunan rata-rata

ketercapaian nilai. Hal ini juga didukung oleh kesimpulan hasil hipotesis indikator

kemampuan berpikir kritis bahwa tidak terdapat perbedaan kemampuan

memutuskan suatu tindakan antara kelas kontrol dengan eksperimen. Menurunnya

rata-rata nilai pada kelas kontrol dan eksperimen disebabkan karena penggunaan

model saintifik yang kurang maksimal pada saat tahap mengkomunikasi. tahap

mengkomunikasi ditujukan untuk mengembangkan kemampuan memutuskan

suatu tindakan.

65

Aspek menyimpulkan terdapat 2 indikator yang digunakan dalam penelitian,

yaitu membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi, dan

mempertimbangkan nilai keputusan. Indikator membuat deduksi dan

mempertimbangkan hasil deduksi pada kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata

ketercapaian indikator lebih rendah dibandingkan dengan kelas kontrol. Nilai rata-

rata pretest kelas eksperimen lebih rendah sejak awal jika dibandingkan dengan

kelas kontrol. Nilai pada kelas eksperimen mengalami kenaikan setelah dilakukan

perlakuan, berbeda dengan kelas kontrol yang memiliki nilai sama atau tidak ada

peningkatan dengan nilai sebelum perlakuan. Tetapi, kenaikan nilai kelas

eksperimen masih lebih rendah nilainya jika dibandingkan dengan kelas kontrol.

Kelas eksperimen memiliki kemampuan untuk membuat deduksi dan

mempertimbangkan hasil deduksi tidak lebih baik jika dibandingkan dengan kelas

kontrol. Faktor yang menyebabkan kurangnya kemampuan membuat deduksi dan

mempertimbangkan hasil deduksi kelas eksperimen yaitu kelas eksperimen

memiliki kemampuan membuat dan mempertimbangkan hasil deduksi lebih

rendah sejak awal dibandingkan dengan kelas kotrol.

Indikator kemampuan berpikir kritis mempertimbangkan nilai keputusan

kelas eksperimen memiliki niali rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan kelas

kontrol, baik sebelum perlakuan (pretest) maupun sesudah perlakuan (posttest).

Namun, nilai rata-rata ketercapaian Indikator kemampuan berpikir kritis

mempertimbangkan nilai keputusan mengalami penurunan nilai setelah

mendapatkan perlakuan. Hal ini disebabkan karena penggunaan model saintifik

yang kurang ditujukan untuk mempertimbangkan nilai keputusan jika

dibandingkan dengan model pembelajaran lain. Diketahui bahwa penggunaan peta

argumen terhadap pembelajaran tidak memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap kemampuan mempertimbangkan nilai keputusan sesuai dengan hasil

Tabel. 4.13.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan

pendekatan saintifik terintegrasi peta argumen (argument mapping) mampu

meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik, yaitu meningkatkan

kemampuan bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan dan

66

tantangan, menganalisis argumen, dan mempertimbangkan kredibilitas suatu

sumber. Hal tersebut sesuai data penelitian pada Tabel 4.12.

Analisis keterkaitan argumen mapping dan rangkuman terhadap

kemampuan berpikir kritis peserta didik dapat dilihat pada Tabel 2.4. Penggunaan

argument mapping dapat memicu peserta didik untuk berpikir kritis. Keseluruhan

indikator argument mapping dapat digunakan untuk melatih peserta didik berpikir

kritis. Sedangkan penggunaan rangkuman tidak semua indikator merangkum

dapat digunakan peserta didik untuk melatih kemampuan berpikir kritis. Indikator

berpikir kritis yang tidak dapat dikolaborasikan dengan indikator merangkum

yaitu menganalisis argumen. Sehingga kegiatan pembelajaran dengan merangkum

belum dapat meningkatkan kemampuan menganalisis argumen secara maksimal.

Hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa masih terdapat beberapa

peserta didik yang mengalami kesulitan dalam memahami penggunaan peta

argumen (argument mapping) dalam pembelajaran. Hal ini menyebabkan hasil

nilai LKS kelas eksperimen lebih rendah dibandingkan dengan kelas kontrol.

Tetapi, LKS kelas kontrol dan eksperimen memiliki tingkat kesukaran yang

berbeda. Data pada Tabel. 4.14 menunjukkan nilai LKS kelas kontrol memiliki

rata-rata 70,75, sedangkan nilai rata-rata LKS kelas eksperimen yaitu 48,01.

Kemampuan berpikir kritis peserta didik belum tercapai secara maksimal

dikarenakan peserta didik masih kurang menguasai penggunaan argument

mapping yang dikerjakan secara berkelompok.

Penerapan pembelajaran penelitian menggunakan tahapan yang ada pada

pendekatan saintifik. Tahapan saintifik yang digunakan yaitu mengamati,

menanya, mencoba (eksperimen), mengasosiasi (menalar), dan mengkomunikasi.

Tahap mengamati peserta didik diminta untuk menyimak dan melihat video,

gambar ataupun contoh fisik protista. Tahap mengamati ditujukan untuk melatih

kesungguhan, ketelitian, dan kemampuan mencari informasi.7

Tahap kedua pembelajaran saintifik yaitu menanya, pada tahapan ini peserta

didik diminta untuk mengajukan pertanyaan mengenai informasi yang tidak

7 HM. Musfiqon. Nurdyansyah, Pendekatan Pembelajaran Saintifik, (Sidoarjo: Nizamia

Learning Center, 2015), h. 38.

67

dipahami dari apa yang sedang peserta didik amati. Tahapan saintifik menanya

ditujukan untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu dan kemampuan

merumuskan pertanyaan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis.8 Hal

ini sesuai dengan hasil penelitian yakni pendekatan saintifik mampu

meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada indikator kemampuan bertanya dan

menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan dan tantangan.

Tahap mencoba (eksperimen) dilakukan secara berkelompok peserta didik

membentuk kelompok untuk menyelesaikan soal dalam bentuk peta argumen

(argument mapping) pada LKS. Aktivitas bertanya ketika peserta didik berdiskusi

dan bekerja dalam kelompok dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis.9

Peserta didik mengumpulkan informasi melalui buku maupun internet dengan

sumber yang relevan untuk menjawab soal-soal pada LKS. Tahapan mencoba

(eksperimen) atau mengumpulkan informasi yang dapat mengembangkan

kemampuan berpikir kritis peserta didik yaitu kemampuan mempertimbangkan

kredibilitas suatu sumber.

Tahap mengasosiasi pada penelitian dilakukan dengan meminta peserta

didik untuk menyusun hasil diskusi secara rapih dan sistematis dengan cara

mengelola informasi mulai dari beragam informasi yang memperdalam dan

memperluas informasi hingga informasi yang saling mendukung, bahkan yang

berbeda atau bertentangan. Tahapan ini sesuai dengan desain peta argumen

dimana peserta mengelola informasi baik informasi yang saling mendukung atau

informasi yang bertentangan. Melalui tahapan mengasosiasi, peserta didik

diharapkan mampu memiliki kemampuan berpikir kritis, yaitu kemampuan

berpikir secara deduktif atau induktif untuk menarik suatu kesimpulan.10

8 Ibid, h. 38-39.9 Nofi Maria. Tjandrakirana. Soetjipto, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Biologi

Model Kooperatif dengan Pendekatan Scientific untuk Melatih Berpikir Kritis Peserta didik,

Jurnal Pena Sains, Vol. 1, No. 1. 2014.10 HM. Musfiqon. Nurdyansyah, Pendekatan Pembelajaran Saintifik, (Sidoarjo: Nizamia

Learning Center, 2015), h. 39.

68

Tahap mengkomunikasi pada penelitian ini dilakukan melalui presentasi

hasil diskusi dalam bentuk peta argumen. Presentasi hasil diskusi dilakukan secara

acak yang dipilih oleh peneliti karena keterbatasan waktu, sehingga hanya

beberapa kelompok yang dapat mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.

Waktu pembelajaran yang kurang menjadi faktor terhambatnya proses

pengintegrasian kemampuan berpikir kritis. Hal ini sesuai dengan pernyataan

bahwa desakan waktu dapat membatasi untuk mengintegrasi kemampuan berpikir

kritis peserta didik di kelas.11

Hasil penelitian secara keseluruhan menunjukkan bahwa peserta didik yang

menggunakan pembelajaran saintifik terintegrasi peta argumen berpengaruh

terhadap berpikir kritis peserta didik. Secara keseluruhan terdapat perbedaan

antara pembelajaran menggunakan argument mapping dengan Rangkuman.

Namun, jika dilihat per indikator hanya 3 indikator yang memiliki perbedaan. Hal

ini dikarenakan terdapat peserta didik yang hanya unggul di beberapa indikator

kemampuan berpikir kritis. Pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik

terintegrasi peta argumen (argument mapping) memberikan keunggulan pada tiga

indikator kemampuan berpikir kritis, yaitu bertanya dan menjawab pertanyaan

tentang suatu penjelasan dan tantangan, menganalisis argumen, dan

mempertimbangkan kredibilitas suatu sumber. Salah satu faktor yang

mempengaruhi yaitu penerapan pembelajaran saintifik yang diintegrasikan dengan

peta argumen, berbeda dengan kelas kontrol yang menerapkan pembelajaran

saintifik dengan merangkum. Pembelajaran saintifik terintegrasi peta argumen

efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis karena dalam proses

pembelajarannya pembelajaran saintifik melatih peserta didik berpikir ilmiah

sedangkan penggunaan peta argumen dalam pembelajaran dapat melatih peserta

didik untuk memberikan alasan terkait permasalahan baik alasan pendukung

maupun alasan yang bertolak belakang. Penggabungan dari pembelajaran saintifik

11 Marlina Septiani, “Pengaruh Pembelajaran Guided Discovery Terintegrasi Argument

Mapping Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Peserta didik Pada Konsep Sistem Pernapasan

Manusia”, Skripsi S1 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2017, h. 76.

69

yang diintegrasikan dengan argument mapping dapat menghasilkan peserta didik

yang mampu berpikir kritis. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan I

Wayan Redhana bahwa model pembelajaran berbasis peta argumen mampu

meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik.12 Taufik, Baskoro dan

sunarto dalam penelitiannya, argument Mapping efektif meningkatkan

kemampuan berpikir kritis. Modul berbasis berpikir kritis disertai argument

mapping yang digunakan dalam penelitian efektif untuk melatihkan kemampuan

berpikir kritis.13

12 I Wayan Redhana, “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Peta Argumen Terhadap

Keterampilan Berpikir Kritis Peserta didik pada Topik Laju Reaksi”, Jurnal Pendidikan dan

Pengajaran Jilid 43 no. 17, 2010, h. 141.13 Taufik fitri. Baskoro. Sunarto, “Pengembangan Modul Berbasis Berpikir Kritis Disertai

Argument Mapping pada Materi Sistem Pernapasan untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Kritis Peserta didik Kelas XI SMA Negeri 5 Surakarta”, Jurnal Inkuiri, Vol. 5, 2016, h. 110.

70

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini yaitu terdapat pengaruh

penggunaan argument mapping terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada

konsep protista. Pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik terintegrasi peta

argumen (argument mapping) memberikan keunggulan pada tiga indikator

kemampuan berpikir kritis, yaitu bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu

penjelasan dan tantangan, menganalisis argumen, dan mempertimbangkan

kredibilitas suatu sumber.

Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji statistik (uji-t) diperoleh angka

sig. (2-tailed) atau p-value = 0,001 < 0,05. Hasil pengujian yang diperoleh

menunjukkan bahwa sig. (2-tailed) atau p-value < 0,05, maka H0 ditolak dan H1

diterima. Hal ini berarti rata-rata kemampuan berpikir kritis kelas eksperimen

(pembelajaran saintifik terintegrasi peta argumen) lebih baik dibandingkan rata-

rata kemampuan berpikir kritis kelas kontrol (pembelajaran saintifik terintegrasi

membuat rangkuman dalam bentuk tabel).

B. Saran

Saran dari penelitian ini, antara lain:

1. Saran untuk guru, sebaiknya penggunaan waktu pada saat proses

pembelajaran digunakan lebih efektif agar memperoleh hasil yang maksimal.

2. Saran untuk peserta didik, sebaiknya peserta didik dapat berperan secara

aktif dalam diskusi kelompok. Pengerjaan peta argumen sebaiknya

dikerjakan secara individu untuk mendapatkan hasil kemampuan berpikir

kritis yang lebih optimal.

3. Saran untuk peneliti selanjutnya, diharapkan dapat menggunakan model

pembelajaran lain dengan terintegrasi peta argumen (argument mapping)

untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik.

71

DAFTAR PUSTAKA

Adi, Turino. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VI A SMP Negeri

1 Jaten, Seminar Nasional Pendidikan Sains, Universitas Sebelas Maret

Surakarta, 2017.

Agustia, Zalpita. Implementasi Pembelajaran Hands on Activities untuk

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Pembelajaran

Fisika SMP. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau.

Austhink. Argument mapping.

http://austhink.com/critical/pages/argument_mapping.html. 2014.

Costa, Arthur L. Developing Minds A Resource Book For Teaching Thinking Revised

Edition. USA: ASDC. 1991.

Davies, Martin. “Concept mapping, mind mapping and argument mapping: what

are the differences and do they matter?” dalam Springer Science and

Bussiness Media. 2010.

Facione, Peter A. Logic and Logical Thinking: A Modular Approach. United

States of America: McGraw-Hill. 1978.

Fitri, Tautik. Baskoro, Sunarto. Pengembangan Modul Berbasis Berpikir Kritis

Disertai Argument Mapping pada Materi Sistem Pernapasan untuk

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI SMA Negeri 5

Surakarta. Jurnal Inkuiri. Jurnal Inkuiri Vol. 5, No.1. 2016.

Hilda, Leyla. Pendekatan Saintifik pada Proses Pembelajaran (Telaah Kurikulum

2013). Jurnal Darul Ilmi, Vol.03, No. 01. 2015.

Jatmiko, Agus. Pengaruh Pendekatan Saintifik Terhadap Kemampuan Berpikir

Kritis Peserta Didik Pada Pokok Bahasan Kalor Kelas X SMA Perintis 1

Bandar Lampung. Mathematics, Science, and Education National

Conference (MSENCo). 2016.

Kadir. Statistika Terapan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2015.

Ketut, I Restana. Gede, Anak Agung. Widiana, I Wayan. Pengaruh Pendekatan

Saintifik dan Kemampuan Berpikir Kritis Terhadap Hasil Belajar IPA. e-

Journal PGSD Vol.3, No.1. Universitas Pendidikan Ganesha. 2015.

72

Krisnawati, Nofi Maria. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Biologi Model

Kooperatif dengan Pendekatan Scientific untuk Melatih Berpikir Kritis

Siswa SMA. Jurnal Pena Sains, Vol. 1, No. 1. 2014.

Lau, Joe. Chan, Jonathan. Argument Mapping.

http://philosophy.hku.hk/think/arg/complex.php. 2013. Diakses pada tanggal

5 Desember 2016, pukul 15.00 WIB.

Media, Tim. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta: Media Centre. 2014.

Moore, Brooke Noel. Parker, Richard. Critical Thinking. New York: The

McGraw-Hill Companies. 2007.

Musfiqon, Nurdyansyah. Pendekatan Pembelajaran Saintifik. Sidoarjo: Nizamia

Learning Center. 2015.

Nur, Lutfia Hadiyanti. Keterampilan Berpikir kritis (Critical Thinking Skills)

dalam Berbagai Dimensi Pembelajaran Biologi. 2013.

Nurdyansyah. Fariyatul, Eny. Inovasi Model Pembelajaran Sesuai Kurikulum

2013. Sidoarjo: Nizamia Learning Center. 2016.

Ostwald, Jamel. Argument Mapping for Critical Thinking. Teaching Excellence.

2007.

_____________. Argument Mapping for Critical Thinking (Argument Mapping 2:

Claim and Reason). Teaching Excellence. 2007.

_____________.Argument Mapping for Critical Thinking (Argument Mapping 7:

From Prose to Argument Maps). Teaching Excellence. 2007.

Schafersman. An Introduction of Critical Thinking,

http://www.freeinquiry.cpm/critical-thinking.html. 1991.

Septiani, Marlina. Pengaruh Pembelajaran Guided Discovery Terintegrasi

Argument Mapping Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada

Konsep Sistem Pernapasan Manusia. Skripsi S1 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2017.

Sofyan, Ahmad. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta: UIN

Jakarta Press. 2006.

Sufairoh. Pendekatan Saintifik dan Model Pembelajaran K-13. Jurnal Pendidikan

Profesional, Vol. 5, No. 3. 2016.

73

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan pendekatan kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D. Bandung: Alfabeta. 2008.

Sukroyanti, Bq Azmi. Pengaruh Pendekatan Saintifik Terhadap Keterampilan

Berpikir Kritis Siswa. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika “Lensa”, Vol. 5, No.

2.

Sunaryo,Wowo. Taksonomi Berpikir. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2011.

Surapranata, Sumarna. Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi Hasil Tes

Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2009.

Syaodih, Nana. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

2011.

Teays, Wanda. Second Though Critical Thinking for a Diverse Society. New York:

Mc Graw Hill. 2006.

Twardy, Charles R. Argument Maps Improve Critical Thinking. Theaching

Philosophy. www.csse.monash.edu.au/ctwardy. Diakses pada tanggal 5

Desember 2016.

Van, Tim Gelder. Whats is Argument Mapping?, Encyclopedia of the mind.

Thousand Oaks, CA: Sage. 2011.

Washburn, Phil. The Vocabulary of Critical Thinking. New York: Oxford

University Press. 2009.

Redhana, I Wayan. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Peta Argumen

Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa pada Topik Laju Reaksi.

Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Jilid 43 No. 17. 2010.

Widiyanti, Heni. Keefektifan Strategi Kelompok Meringkas (Group Summarizing) dalam

Pembelajaran Menulis Rangkuman Buku Ilmu Pengetahuan Populer pada Siswa

Kelas VIII SMP Negeri 2 Salam Magelang [Skripsi]. Universitas Negeri

Jogyakarta. 2013.

Wijaya, Etistika Yuni. Transformasi Pendidikan Abad 21 Sebagai Tuntutan

Pengembangan Sumber Daya Manusia di Era Global. Prosiding Seminar

Nasional Pendidikan Matematika, Vol. 1. Universitas Kanjuruhan Malang.

2016.

74

Yustyan, Septy. Widodo, Nur. Pantiwati, Yuni. Peningkatan Kemampuan Berpikir

Kritis dengan Pembelajaran Berbasis Scientific Approach Siswa Kelas X

Sma Panjura Malang. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia, Vol.1, No.2.

2015.

Zunitasari, Dwi. Identifikasi Kesulitan Belajar Protista pada Siswa Kelas X

Semester 1 SMA Negeri 1 Muntilan Tahun Ajaran 2015/2016. Jurnal

Pendidikan Biologi Vol. 5 No. 6. 2016.

76

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)(Kelas Eksperimen)

Satuan pendidikan : SMA Plus PGRI CibinongKelas / Semester : X / GanjilMata Pelajaran : BiologiMateri Pokok : ProtistaSub Materi Pokok : Protista Mirip HewanPertemuan ke- : 1Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Kompetensi IntiKI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran yang dianutnya.KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung

jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun,responsif, dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian darisolusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektifdengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan dirisebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,konseptual, prosedural, berdasarkan rasa ingin tahunya tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora denganwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradabanterkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuanprosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakatdan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranahabstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinyadisekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuaikaidah keilmuan.

B. Kompetensi DasarKD 3.6 : Mengelompokkan protista berdasarkan ciri-ciri umum

kelas dan mengaitkan peranannya dalam kehidupan.KD 4.6 : Menyajikan laporan hasil investigasi tentang berbagai

peran protista dalam kehidupan dalam bentuk peta argumen.

77

C. Indikator KompetensiIndikator Pembelajaran3.6.1 Menjelaskan ciri-ciri umum protista berdasarkan pengamatan

melalui video.3.6.2 Mengklasifikasi organisme protista mirip hewan melalui video dan

studi literatur.3.6.3 Menentukan cara perkembangbiakan protista mirip hewan melalui

video.3.6.4 Menentukan peranan protista mirip hewan bagi kehidupan.4.6.1 Mengamati karakteristik protista mirip hewan melalui video.4.6.2 Melakukan investigasi tentang berbagai peranan protista mirip

hewan dalam kehidupan melalui studi literatur.4.6.3 Menyajikan dalam laporan tentang peranan

menguntungkan/merugikan protista mirip hewan bagi kehidupanmanusia.

Indikator Penelitian3.6.1 Memfokuskan pertanyaan, bertanya dan menjawab pertanyaan

mengenai ciri-ciri umum protista berdasarkan pengamatan melaluivideo.

3.6.2 Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi,menganalisis argumen, mempertimbangkan kredibilitas sumber,serta membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil dedukasimengenai klasifikasi organisme protista mirip hewan melalui videodan studi literatur.

3.6.3 Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi,menganalisis argumen, mempertimbangkan kredibilitas sumber,serta membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil deduksimengenai cara perkembangbiakan organisme protista mirip hewanmelalui video.

3.6.4 Memutuskan suatu tindakan dan membuat dan mempertimbangkannilai keputusan mengenai peranan protista mirip hewan bagikehidupan.

4.6.1 Memfokuskan pertanyaan mengenai karakteristik protista miriphewan melalui video.

4.6.2 Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi,menganalisis argumen, mempertimbangkan kredibilitas sumber,serta membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil deduksimengenai investigasi tentang peranan protista mirip hewan dalamkehidupan melalui studi literatur.

78

4.6.3 Memutuskan suatu tindakan dan membuat dan mempertimbangkannilai keputusan mengenai laporan tentang perananmenguntungkan/merugikan protista mirip hewan bagi kehidupanmanusia.

D. Tujuan Pembelajaran1. Peserta didik dapat memfokuskan pertanyaan, bertanya dan menjawab

pertanyaan mengenai ciri-ciri umum protista berdasarkan pengamatanmelalui video atau gambar.

2. Peserta didik dapat mengobservasi dan mempertimbangkan hasilobservasi, menganalisis argumen, mempertimbangkan kredibilitassumber, serta membuat deduksi dan mempertimbangkan hasildedukasi mengenai klasifikasi organisme protista mirip hewan melaluipengamatan dan studi literatur.

3. Peserta didik dapat mengobservasi dan mempertimbangkan hasilobservasi, menganalisis argumen, mempertimbangkan kredibilitassumber, serta membuat deduksi dan mempertimbangkan hasildeduksi mengenai cara perkembangbiakan organisme protista miriphewan melalui gambar dan video.

4. Peserta didik dapat memutuskan suatu tindakan dan membuat danmempertimbangkan nilai keputusan mengenai peranan protista miriphewan bagi kehidupan.

5. Peserta didik dapat memfokuskan pertanyaan mengenai karakteristikprotista mirip hewan melalui video.

6. Pesrta didik dapat mengobservasi dan mempertimbangkan hasilobservasi, menganalisis argumen, mempertimbangkan kredibilitassumber, serta membuat deduksi dan mempertimbangkan hasildeduksi mengenai investigasi tentang peranan protista mirip hewandalam kehidupan melalui studi literatur.

7. Peserta didik dapat memutuskan suatu tindakan dan membuat danmempertimbangkan nilai keputusan mengenai laporan tentang perananmenguntungkan/merugikan protista mirip hewan bagi kehidupanmanusia.

80

d. Peranan protista mirip hewan dalam kehidupan

3. Materi PrinsipPerbedaan antara protista mirip mirip hewan dengan hewan

4. Materi ProsedurPengamatan mikroskopis air kolam, air rendaman jerami, dan lain-lain.

F. Strategi PembelajaranPendekatan pembelajaran : SaintifikMetode pembelajaran : Peta argumen (argument mapping), diskusi

G. Media dan Sumber PembelajaranAlat : Buku referensi yang relevan, proyektor, laptopBahan : Papan tulis, spidolSumber : Buku biologi kelas X, LKS

H. Kegiatan Pembelajaran

TahapanKegiatan Alokasi

WaktuGuru Peserta DidikPENDAHULUAN Pembukaan

Guru memberisalam.

Guru mengecekabsensi.

Mengecek kesiapanpeserta didik danmenyiapkan mediapembelajaran.

Peserta didikmenjawab salam.

Peserta didikmempersiapkanbuku pelajaran.

20Menit

ApersepsiGuru memberikanapersepsi denganmenanyakan terlebihdahulu mengenai materisebelumnya.

Peserta didikmenjawabpertanyaan apersepsiyang guru berikan.

MotivasiGuru menyampaikanKD mengenai protistadan memberikangambaran manfaatmempelajari protistamirip hewan dalam

Peserta didikmendengarkanmotivasi yangdisampaikan guru.

81

TahapanKegiatan Alokasi

WaktuGuru Peserta Didikkehidupan.TujuanGuru menyampaikansemua tujuanpembelajaran mengenaiprotista mirip hewan.

Peserta didikmendengarkan tujuanpembelajaranmengenai protistamirip hewan.

KEGIATAN INTI1. Mengamati Guru meminta

peserta didik untukmengamati videoprotista mirip hewandan video hewanyang di tampilkanoleh guru.

Guru memintamasing-masingpeserta didik untukmembuat 1pertanyaan mengenaivideo yangditampilkan.

Peserta didikmengamati videoprotista miriphewan dan videohewan yang ditampilkan olehguru.

Secara individupeserta didikmembuat 1pertanyaanmengenai videoyang di tampilkanoleh guru.

3 Menit

2. Menanya Guru memfokuskanpertanyaan denganmemilih pertanyaanyang dibuat oleh pesertadidik secara random.

Peserta didikmenyiapkanpertanyaan yangtelah di buat.

2 Menit

3. Mencoba(Eksperimen)

Guru memintapeserta didik untukmembentukkelompok (1kelompok terdiridari 4-5 orang).

Guru memintapeserta didikmendiskusikanmasalah terkait ciri-ciri, klasifikasi,perkembangbiakandan peranan protistamirip hewan melalui

Peserta didikmembentukkelompok (1kelompok terdiridari 4-5 orang).

Peserta didikmendiskusikanmasalah terkaitciri-ciri,klasifikasi,perkembangbiakan dan perananprotista miripjamur melalui

10Menit

82

TahapanKegiatan Alokasi

WaktuGuru Peserta DidikLKS yang telahdisediakan olehguru.

Guru memintapeserta didikmembuat petaargumen (argumentmapping) sebagaihasil dari diskusi.

LKS yangdisediakan olehguru.

Peserta didikmembuat petaargumen(argumentmapping) sebagaihasil dari diskusi.

4. Mengasosiasi(Menalar)

Guru memintapeserta didikmenyiapkan hasildiskusi secara rapih,terperinci dansistematis.

Guru memintapeserta didik untukmenentukanperwakilan darisetiap kelompokuntukmempresentasikanhasil diskusi didepan kelas.

Peserta didikmenyiapkanhasil diskusisecara rapih,terperinci dansistematis.

Peserta didikmenentukanperwakilankelompok untukmempresentasikan hasil diskusi didepan kelas.

45Menit

5. Mengkomunikasi

Guru memintaperwakilan dari setiapkelompok untukmempresentasikan hasildiskusi dalam bentukpeta argumen (argumentmapping) yang telahdibuat secara bergantian.

Perwakilan darisetiap kelompokuntukmempresentasikanhasil diskusi dalambentuk peta argumen(argument mapping)yang telah dibuatsecara bergantian.

45Menit

PENUTUP MenyimpulkanGuru meminta pesertadidik untukmenyimpulkan materimengenai protista miriphewan yang sudah dipelajari.

Peserta didikmenyimpulkanmateri mengenaiprotista mirip hewanyang sudah dipelajari.

5 Menit

84

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)(Kelas Eksperimen)

Satuan pendidikan : SMA Plus PGRI CibinongKelas / Semester : X / GanjilMata Pelajaran : BiologiMateri Pokok : ProtistaSub Materi Pokok : Protista Mirip TumbuhanPertemuan Ke- : 2Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Kompetensi IntiKI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran yang dianutnya.KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung

jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun,responsif, dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian darisolusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektifdengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan dirisebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,konseptual, prosedural, berdasarkan rasa ingin tahunya tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora denganwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradabanterkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuanprosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakatdan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranahabstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinyadisekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuaikaidah keilmuan.

B. Kompetensi DasarKD 3.6 : Mengelompokkan protista berdasarkan ciri-ciri umum

kelas dan mengaitkan peranannya dalam.KD 4.6 : Menyajikan laporan hasil investigasi tentang berbagai

peran protista dalam kehidupan.

85

C. Indikator KompetensiIndikator Pembelajaran3.6.1 Mengklasifikasi organisme protista mirip tumbuhan melalui

pengamatan dan studi literatur.3.6.2 Menentukan cara perkembangbiakan protista mirip tumbuhan

melalui pengamatan langsung.3.6.3 Menentukan peranan protista mirip tumbuhan bagi kehidupan.4.6.1 Mengamati karakteristik protista mirip tumbuhan melalui

pengamatan langsung.4.6.2 Melakukan investigasi tentang berbagai peranan protista mirip

tumbuhan dalam kehidupan melalui studi literatur.4.6.3 Menyajikan dalam laporan tentang peranan

menguntungkan/merugikan protista mirip tumbuhan bagi kehidupanmanusia.

Indikator Penelitian3.6.1 Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi,

menganalisis argumen, mempertimbangkan kredibilitas sumber,serta membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil deduksimengenai klasifikasi organisme protista mirip tumbuhan melaluipengamatan dan studi literatur.

3.6.2 Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi,menganalisis argumen, mempertimbangkan kredibilitas sumber,serta membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil deduksimengenai cara perkembangbiakan protista mirip tumbuhan melaluipengamatan langsung.

3.6.3 Memutuskan suatu tindakan dan membuat dan mempertimbangkannilai keputusan mengenai peranan protista mirip tumbuhan bagikehidupan.

4.6.1 Memfokuskan pertanyaan mengenai karakteristik protista miriptumbuhan melalui pengamatan langsung.

4.6.2 Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi,menganalisis argumen, mempertimbangkan kredibilitas sumber,serta membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil deduksimengenai investigasi tentang berbagai peranan protista miriptumbuhan dalam kehidupan melalui studi literatur.

4.6.3 Memutuskan suatu tindakan dan membuat dan mempertimbangkannilai keputusan mengenai laporan tentang perananmenguntungkan/merugikan protista mirip tumbuhan bagi kehidupanmanusia.

88

3. Materi PrinsipPerbedaan antara protista mirip mirip tumbuhan (alga) dengantumbuhana. Alga bersifat unuseliler/multiseluler, sedangkan tumbuhan tingkat

tinggi bersifat multiseluler.b. Akar, batang dan daun pada alga belum dapat dibedakan,

sedangkan akar, batang dan daun pada tumbuhan tingkat tinggisudah dapat dibedakan.

4. Materi ProsedurPengamatan langsung terhadap contoh protista mirip tumbuhan

F. Strategi PembelajaranPendekatan pembelajaran : Saintifik terintegrasi peta argumen

(argument mapping)Metode pembelajaran : Diskusi

G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran1. Media pembelajaran:

a. Power Pointb. Video protistac. Lembar Kerja Siswa (LKS)

2. Alat dan Bahan Pembelajarana. Whiteboardb. Spidolc. Laptopd. LCD

3. Sumber Belajara. Buku Biologi untuk SMA/MA kelas X kurikulum 2013 penerbit

Masmedia, 2013b. Buku atau sumber lainnya yang relevanc. Internet

H. Kegiatan Pembelajaran

TahapanKegiatan Alokasi

WaktuGuru Peserta DidikPENDAHULUAN Pembukaan

Guru memberisalam.

Guru mengecek

Peserta didikmenjawab salam.

Peserta didik

10Menit

89

TahapanKegiatan Alokasi

WaktuGuru Peserta Didikabsensi.

Mengecek kesiapanpeserta didik danmenyiapkan mediapembelajaran.

mempersiapkanbuku pelajaran.

ApersepsiGuru memberikanapersepsi denganmenanyakan terlebihdahulu mengenai materisebelumnya.

Peserta didik menjawabpertanyaan apersepsiyang guru berikan.

MotivasiGuru menyampaikanKD mengenai protistadan memberikangambaran manfaatmempelajari protistamirip tumbuhan dalamkehidupan.

Peserta didikmendengarkan motivasiyang disampaikan guru.

TujuanGuru menyampaikansemua tujuanpembelajaran mengenaiprotista mirip tumbuhan.

Peserta didikmendengarkan tujuanpembelajaran mengenaiprotista mirip tumbuhan.

KEGIATAN INTI1. Mengamati Guru meminta

peserta didik untukmengamati rumputdan rumput laut yangdibawa oleh gurusecara langsung.

Guru memintamasing-masingpeserta didik untukmembuat 1pertanyaan mengenaiapa yang pesertadidik amati.

Peserta didikmengamati rumputdan rumput lautsecara langsung.

Secara individupeserta didikmembuat 1pertanyaan mengenaipengamatan yangtelah dilakukan.

3 Menit

2. Menanya Guru memfokuskanpertanyaan denganmemilih pertanyaan

Peserta didikmenyiapkan pertanyaanyang telah di buat.

2 Menit

90

TahapanKegiatan Alokasi

WaktuGuru Peserta Didikyang dibuat oleh pesertadidik secara random.

3. Mencoba(Eksperimen)

Guru memintapeserta didik untukmembentukkelompok (1kelompok terdiridari 4-5 orang).

Guru memintapeserta didikmendiskusikanmasalah terkait ciri-ciri, klasifikasi,perkembangbiakandan peranan protistamirip tumbuhanmelalui LKS yangtelah disediakanoleh guru.

Guru memintapeserta didikmembuat petaargumen (argumentmapping) sebagaihasil dari diskusi.

Peserta didikmembentukkelompok (1kelompok terdiri dari4-5 orang).

Peserta didikmendiskusikanmasalah terkait ciri-ciri, klasifikasi,perkembangbiakandan peranan protistamirip tumbuhanmelalui LKS yangdisediakan oleh guru.

Peserta didikmembuat petaargumen (argumentmapping) sebagaihasil dari diskusi.

10Menit

4. Mengasosiasi(Menalar)

Guru memintapeserta didikmenyiapkan hasildiskusi secara rapih,terperinci dansistematis.

Guru memintapeserta didik untukmenentukanperwakilan darisetiap kelompokuntukmempresentasikanhasil diskusi didepan kelas.

Peserta didikmenyiapkan hasildiskusi secara rapih,terperinci dansistematis.

Peserta didikmenentukanperwakilankelompok untukmempresentasikanhasil diskusi didepan kelas.

20Menit

5. Mengkomunik Guru memilih kelompok Perwakilan dari 30

92

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)(Kelas Eksperimen)

Satuan pendidikan : SMA Plus PGRI CibinongKelas / Semester : X / GanjilMata Pelajaran : BiologiMateri Pokok : ProtistaSub Materi Pokok : Protista Mirip JamurPertemuan Ke- : 3Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Kompetensi IntiKI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran yang dianutnya.KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung

jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun,responsif, dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian darisolusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektifdengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan dirisebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,konseptual, prosedural, berdasarkan rasa ingin tahunya tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora denganwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradabanterkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuanprosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakatdan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranahabstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinyadisekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuaikaidah keilmuan.

B. Kompetensi DasarKD 3.6 : Mengelompokkan protista berdasarkan ciri-ciri umum

kelas dan mengaitkan peranannya dalam kehidupan.KD 4.6 : Menyajikan laporan hasil investigasi tentang berbagai

peran protista dalam kehidupan.

93

C. Indikator KompetensiIndikator Pembelajaran3.6.1 Mengklasifikasi organisme protista mirip jamur melalui pengamatan

dan studi literatur.3.6.2 Menentukan cara perkembangbiakan protista mirip jamur melalui

gambar.3.6.3 Menentukan peranan protista mirip jamur bagi kehidupan.4.6.1 Mengamati karakteristik protista mirip jamur melalui gambar.4.6.2 Melakukan investigasi tentang berbagai peranan protista mirip jamur

dalam kehidupan melalui studi literatur.4.6.3 Menyajikan dalam laporan tentang peranan

menguntungkan/merugikan protista mirip jamur bagi kehidupanmanusia.

Indikator Penelitian3.6.1 Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi,

menganalisis argumen, mempertimbangkan kredibilitas sumber,serta membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil deduksimengenai klasifikasi organisme protista mirip hewan, tumbuhan, danjamur melalui pengamatan dan studi literatur.

3.6.2 Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi,menganalisis argumen, mempertimbangkan kredibilitas sumber,serta membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil deduksimengenai cara-cara perkembangbiakan organisme protista melaluigambar.

3.6.3 Memutuskan suatu tindakan dan membuat dan mempertimbangkannilai keputusan mengenai peranan protista bagi kehidupan.

4.6.1 Memfokuskan pertanyaan mengenai karakteristik berbagai golonganprotista melalui gambar.

4.6.2 Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi,menganalisis argumen, mempertimbangkan kredibilitas sumber,serta membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil deduksimengenai investigasi tentang berbagai peranan protista dalamkehidupan melalui studi literatur.

4.6.3 Memutuskan suatu tindakan dan membuat dan mempertimbangkannilai keputusan mengenai laporan tentang perananmenguntungkan/merugikan protista bagi kehidupan manusia.

95

2. Materi Konsepa. Ciri-ciri umum protistab. Ciri-ciri umum protista mirip jamurc. Klasifikasi protista mirip jamurd. Peranan protista mirip jamur dalam kehidupan

3. Materi PrinsipPerbedaan antara protista mirip mirip jamur dengan jamur

4. Materi ProsedurPengamatan gambar terhadap contoh protista mirip jamur

F. Strategi PembelajaranPendekatan pembelajaran : Saintifik terintegrasi peta argumen(argument mapping)Metode pembelajaran : Diskusi

G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran1. Media pembelajaran:

a. Power Pointb. Video protista mirip hewanc. Lembar Kerja Siswa (LKS)

2. Alat dan Bahan Pembelajarana. Whiteboardb. Spidolc. Laptopd. LCD

3. Sumber Belajara. Buku Biologi untuk SMA/MA kelas X kurikulum 2013 penerbit

Masmedia, 2013b. Buku atau sumber lainnya yang relevanc. Internet

H. Kegiatan Pembelajaran

TahapanKegiatan Alokasi

WaktuGuru Peserta DidikPENDAHULUAN Pembukaan

Guru memberisalam.

Guru mengecek

Peserta didikmenjawab salam.

Peserta didik

10Menit

96

TahapanKegiatan Alokasi

WaktuGuru Peserta Didikabsensi.

Mengecek kesiapanpeserta didik danmenyiapkan mediapembelajaran.

mempersiapkan bukupelajaran.

ApersepsiGuru memberikanapersepsi denganmenanyakan terlebihdahulu mengenaimateri sebelumnya.

Peserta didik menjawabpertanyaan apersepsi yangguru berikan.

MotivasiGuru menyampaikanKD mengenai protistadan memberikangambaran manfaatmempelajari protistamirip jamur dalamkehidupan.

Peserta didikmendengarkan motivasiyang disampaikan guru.

TujuanGuru menyampaikansemua tujuanpembelajaranmengenai protistamirip jamur.

Peserta didikmendengarkan tujuanpembelajaran mengenaiprotista mirip jamur.

KEGIATAN INTI1. Mengamati Guru meminta

peserta didik untukmengamati gambarprotista mirip jamurdan gambar jamurpada power pointyang di tampilkanoleh guru.

Guru memintamasing-masingpeserta didik untukmembuat 1pertanyaanmengenai gambaryang ditampilkan

Peserta didikmengamati gambarprotista mirip jamurdan gambar jamur yangguru tampilkan melaluipower point.

Secara individu pesertadidik membuat 1pertanyaan mengenaigambar yang ditampilkan oleh guru.

3 Menit

97

TahapanKegiatan Alokasi

WaktuGuru Peserta Didikmelalui powerpoint.

2. Menanya Guru memfokuskanpertanyaan denganmemilih pertanyaanyang dibuat olehpeserta didik secararandom.

Peserta didik menyiapkanpertanyaan yang telah dibuat.

2 Menit

3. Mencoba(Eksperimen)

Guru memintapeserta didikuntuk membentukkelompok (1kelompok terdiridari 4-5 orang).

Guru memintapeserta didikmendiskusikanmasalah terkaitciri-ciri,klasifikasi,perkembangbiakandan perananprotista miripjamur melaluiLKS yang telahdisediakan olehguru.

Guru memintapeserta didikmembuat petaargumen(argumentmapping) sebagaihasil dari diskusi.

Peserta didikmembentuk kelompok(1 kelompok terdiridari 4-5 orang).

Peserta didikmendiskusikanmasalah terkait ciri-ciri, klasifikasi,perkembangbiakan danperanan protista miripjamur melalui LKSyang disediakan olehguru.

Peserta didik membuatpeta argumen(argument mapping)sebagai hasil daridiskusi.

10Menit

4. Mengasosiasi(Menalar)

Guru memintapeserta didikmenyiapkan hasildiskusi secararapih, terperincidan sistematis.

Guru meminta

Peserta didikmenyiapkan hasildiskusi secara rapih,terperinci dansistematis.

Peserta didikmenentukan

20Menit

98

TahapanKegiatan Alokasi

WaktuGuru Peserta Didikpeserta didikuntuk menentukanperwakilan darisetiap kelompokuntukmempresentasikanhasil diskusi didepan kelas.

perwakilan kelompokuntukmempresentasikanhasil diskusi di depankelas.

5. Mengkomunikasi

Guru memilihkelompok secara acakuntukmempresentasikanhasil diskusi dalambentuk peta argumen(argument mapping)yang telah dibuatsecara bergantian.

Perwakilan dari kelompokyang telah dipilih gurumempresentasikan hasildiskusi dalam bentuk petaargumen (argumentmapping) yang telahdibuat secara bergantian.

30Menit

PENUTUP MenyimpulkanGuru meminta pesertadidik untukmenyimpulkan materimengenai protistayang sudah di pelajari.

Peserta didikmenyimpulkan materimengenai protista yangsudah di pelajari.

7 Menit

Penutup Guru mengakhiri

kegiatanpembelajarandengan memintaketua kelasmemimpin do’a.

Guru memberisalam.

Ketua kelasmemimpin do’abersama. Pesertadidik berdoa sebagaitanda berakhirnyaproses pembelajaran.

Peserta didikmenjawab salamguru.

3 Menit

I. PenilaianTeknik

PenilaianBentuk Instrumen

PedomanPenskoran

Tes Soal uraian (pretest dan posttest) TerlampirProduk Lembar Kerja Siswa 3 (Argument Mapping) Terlampir

100

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)(Kelas Kontrol)

Satuan pendidikan : SMA Plus PGRI CibinongKelas / Semester : X / GenapMata Pelajaran : BiologiMateri Pokok : ProtistaSub Materi Pokok : Protista Mirip HewanPertemuan ke- : 1Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Kompetensi IntiKI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran yang dianutnya.KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung

jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun,responsif, dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian darisolusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektifdengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan dirisebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,konseptual, prosedural, berdasarkan rasa ingin tahunya tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora denganwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradabanterkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuanprosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakatdan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranahabstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinyadisekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuaikaidah keilmuan.

B. Kompetensi DasarKD 3.6 : Mengelompokkan protista berdasarkan ciri-ciri umum

kelas dan mengaitkan peranannya dalam kehidupan.KD 4.6 : Menyajikan laporan hasil investigasi tentang berbagai

peran protista dalam kehidupan.

101

C. Indikator KompetensiIndikator Pembelajaran3.6.1 Menjelaskan ciri-ciri umum protista berdasarkan pengamatan

melalui video atau gambar.3.6.2 Mengklasifikasi organisme protista mirip hewan melalui pengamatan

dan studi literatur.3.6.3 Menentukan cara perkembangbiakan protista mirip hewan melalui

gambar dan video.3.6.4 Menentukan peranan protista mirip hewan bagi kehidupan.4.6.1 Mengamati karakteristik protista mirip hewan melalui video.4.6.2 Melakukan investigasi tentang berbagai peranan protista mirip

hewan dalam kehidupan melalui studi literatur.4.6.3 Menyajikan dalam laporan tentang peranan menguntungkan /

merugikan protista mirip hewan bagi kehidupan manusia.

Indikator Penelitian3.6.1 Memfokuskan pertanyaan, bertanya dan menjawab pertanyaan

mengenai ciri-ciri umum protista berdasarkan pengamatan melaluivideo atau gambar.

3.6.2 Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi,menganalisis argumen, mempertimbangkan kredibilitas sumber,serta membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil dedukasimengenai klasifikasi organisme protista mirip hewan melaluipengamatan dan studi literatur.

3.6.3 Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi,menganalisis argumen, mempertimbangkan kredibilitas sumber,serta membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil deduksimengenai cara perkembangbiakan organisme protista mirip hewanmelalui gambar dan video.

3.6.4 Memutuskan suatu tindakan dan membuat dan mempertimbangkannilai keputusan mengenai peranan protista mirip hewan bagikehidupan.

4.6.1 Memfokuskan pertanyaan mengenai karakteristik protista miriphewan melalui video.

4.6.2 Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi,menganalisis argumen, mempertimbangkan kredibilitas sumber,serta membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil deduksimengenai investigasi tentang peranan protista mirip hewan dalamkehidupan melalui studi literatur.

102

4.6.3 Memutuskan suatu tindakan dan membuat dan mempertimbangkannilai keputusan mengenai laporan tentang perananmenguntungkan/merugikan protista mirip hewan bagi kehidupanmanusia.

D. Tujuan Pembelajaran1. Peserta didik dapat memfokuskan pertanyaan, bertanya dan menjawab

pertanyaan mengenai ciri-ciri umum protista berdasarkan pengamatanmelalui video atau gambar.

2. Peserta didik dapat mengobservasi dan mempertimbangkan hasilobservasi, menganalisis argumen, mempertimbangkan kredibilitassumber, serta membuat deduksi dan mempertimbangkan hasildedukasi mengenai klasifikasi organisme protista mirip hewan melaluipengamatan dan studi literatur.

3. Peserta didik dapat mengobservasi dan mempertimbangkan hasilobservasi, menganalisis argumen, mempertimbangkan kredibilitassumber, serta membuat deduksi dan mempertimbangkan hasildeduksi mengenai cara perkembangbiakan organisme protista miriphewan melalui gambar dan video.

4. Peserta didik dapat memutuskan suatu tindakan dan membuat danmempertimbangkan nilai keputusan mengenai peranan protista miriphewan bagi kehidupan.

5. Peserta didik dapat memfokuskan pertanyaan mengenai karakteristikprotista mirip hewan melalui video.

6. Pesrta didik dapat mengobservasi dan mempertimbangkan hasilobservasi, menganalisis argumen, mempertimbangkan kredibilitassumber, serta membuat deduksi dan mempertimbangkan hasildeduksi mengenai investigasi tentang peranan protista mirip hewandalam kehidupan melalui studi literatur.

7. Peserta didik dapat memutuskan suatu tindakan dan membuat danmempertimbangkan nilai keputusan mengenai laporan tentang perananmenguntungkan/merugikan protista mirip hewan bagi kehidupanmanusia.

104

d. Peranan protista mirip hewan dalam kehidupan

3. Materi PrinsipPerbedaan antara protista mirip mirip hewan dengan hewan

4. Materi ProsedurPengamatan video terhadap contoh protista mirip hewan

F. Strategi PembelajaranPendekatan pembelajaran : SaintifikMetode pembelajaran : Merangkum dengan tabel, Diskusi

G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran1. Media pembelajaran:

a. Power Pointb. Video protista mirip hewanc. Lembar Kerja Siswa (LKS)

2. Alat dan Bahan Pembelajarana. Whiteboardb. Spidolc. Laptopd. LCD

3. Sumber Belajara. Buku Biologi untuk SMA/MA kelas X kurikulum 2013 penerbit

Masmedia, 2013b. Buku atau sumber lainnya yang relevanc. Internet

H. Kegiatan Pembelajaran

TahapanKegiatan Alokasi

WaktuGuru Peserta DidikPENDAHULUAN Pembukaan

Guru memberisalam.

Guru mengecekabsensi.

Mengecek kesiapanpeserta didik danmenyiapkan mediapembelajaran.

Peserta didikmenjawab salam.

Peserta didikmempersiapkanbuku pelajaran.

10Menit

105

TahapanKegiatan Alokasi

WaktuGuru Peserta DidikApersepsiGuru memberikanapersepsi denganmenanyakan terlebihdahulu mengenai materisebelumnya.

Peserta didik menjawabpertanyaan apersepsiyang guru berikan.

MotivasiGuru menyampaikanKD mengenai protistadan memberikangambaran manfaatmempelajari protistamirip hewan dalamkehidupan.

Peserta didikmendengarkan motivasiyang disampaikan guru.

TujuanGuru menyampaikansemua tujuanpembelajaran mengenaiprotista mirip hewan.

Peserta didikmendengarkan tujuanpembelajaran mengenaiprotista mirip hewan.

KEGIATAN INTI1. Mengamati Guru meminta

peserta didik untukmengamati videoprotista mirip hewandan video hewanyang di tampilkanoleh guru.

Guru memintamasing-masingpeserta didik untukmembuat 1pertanyaan mengenaivideo yangditampilkan.

Peserta didikmengamati videoprotista mirip hewandan video hewanyang di tampilkanoleh guru.

Secara individupeserta didikmembuat 1pertanyaan mengenaivideo yang ditampilkan oleh guru.

3 Menit

2. Menanya Guru memfokuskanpertanyaan denganmemilih pertanyaanyang dibuat oleh pesertadidik secara random.

Peserta didikmenyiapkan pertanyaanyang telah di buat. 2 Menit

3. Mencoba(Eksperimen)

Guru memintapeserta didik untuk

Peserta didikmembentuk

10Menit

106

TahapanKegiatan Alokasi

WaktuGuru Peserta Didikmembentukkelompok (1kelompok terdiridari 4-5 orang).

Guru memintapeserta didikmendiskusikanmasalah terkait ciri-ciri, klasifikasi,perkembangbiakandan peranan protistamirip hewan melaluiLKS yang telahdisediakan olehguru.

Guru memintapeserta didikmembuatrangkuman sebagaihasil dari diskusi.

kelompok (1kelompok terdiri dari4-5 orang).

Peserta didikmendiskusikanmasalah terkait ciri-ciri, klasifikasi,perkembangbiakandan peranan protistamirip jamur melaluiLKS yang disediakanoleh guru.

Peserta didikmembuat rangkumansebagai hasil daridiskusi.

4. Mengasosiasi(Menalar)

Guru memintapeserta didikmenyiapkan hasildiskusi secara rapih,terperinci dansistematis.

Guru memintapeserta didik untukmenentukanperwakilan darisetiap kelompokuntukmempresentasikanhasil diskusi didepan kelas.

Peserta didikmenyiapkan hasildiskusi secara rapih,terperinci dansistematis.

Peserta didikmenentukanperwakilankelompok untukmempresentasikanhasil diskusi didepan kelas.

20Menit

5. Mengkomunikasi

Guru memilih kelompoksecara acak untukmempresentasikan hasildiskusi dalam bentukrangkuman pada LKSyang telah dibuat secara

Perwakilan darikelompok yang telahdipilih gurumempresentasikan hasildiskusi dalam bentukbentuk rangkuman pada

30Menit

108

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)(Kelas Kontrol)

Satuan pendidikan : SMA Plus PGRI CibinongKelas / Semester : X / GanjilMata Pelajaran : BiologiMateri Pokok : ProtistaSub Materi Pokok : Protista Mirip TumbuhanPertemuan Ke- : 2Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Kompetensi IntiKI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran yang dianutnya.KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung

jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun,responsif, dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian darisolusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektifdengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan dirisebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,konseptual, prosedural, berdasarkan rasa ingin tahunya tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora denganwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradabanterkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuanprosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakatdan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranahabstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinyadisekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuaikaidah keilmuan.

B. Kompetensi DasarKD 3.6 : Mengelompokkan protista berdasarkan ciri-ciri umum

kelas dan mengaitkan peranannya dalam kehidupan.KD 4.6 : Menyajikan laporan hasil investigasi tentang berbagai

peran protista dalam kehidupan.

109

C. Indikator KompetensiIndikator Pembelajaran3.6.1 Mengklasifikasi organisme protista mirip tumbuhan melalui

pengamatan dan studi literatur.3.6.2 Menentukan cara perkembangbiakan protista mirip tumbuhan

melalui pengamatan langsung.3.6.3 Menentukan peranan protista mirip tumbuhan bagi kehidupan.4.6.1 Mengamati karakteristik protista mirip tumbuhan melalui

pengamatan langsung.4.6.2 Melakukan investigasi tentang berbagai peranan protista mirp

tumbuhan dalam kehidupan melalui studi literatur.4.6.3 Menyajikan dalam laporan tentang peranan menguntungkan /

merugikan protista mirip tumbuhan bagi kehidupan manusia.

Indikator Penelitian3.6.1 Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi,

menganalisis argumen, mempertimbangkan kredibilitas sumber,serta membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil deduksimengenai klasifikasi organisme protista mirip tumbuhan melaluipengamatan dan studi literatur.

3.6.2 Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi,menganalisis argumen, mempertimbangkan kredibilitas sumber,serta membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil deduksimengenai cara perkembangbiakan protista mirip tumbuhan melaluipengamatan langsung.

3.6.3 Memutuskan suatu tindakan dan membuat dan mempertimbangkannilai keputusan mengenai peranan protista mirip tumbuhan bagikehidupan.

4.6.1 Memfokuskan pertanyaan mengenai karakteristik protista miriptumbuhan melalui pengamatan langsung.

4.6.2 Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi,menganalisis argumen, mempertimbangkan kredibilitas sumber,serta membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil deduksimengenai investigasi tentang berbagai peranan protista mirptumbuhan dalam kehidupan melalui studi literatur.

4.6.3 Memutuskan suatu tindakan dan membuat dan mempertimbangkannilai keputusan mengenai laporan tentang perananmenguntungkan/merugikan protista mirip tumbuhan bagi kehidupanmanusia.

112

3. Materi PrinsipPerbedaan antara protista mirip mirip tumbuhan (alga) dengantumbuhana. Alga bersifat unuseluler/multiseluler, sedangkan tumbuhan

tingkat tinggi bersifat multiseluler.b. Akar, batang dan daun pada alga belum dapat dibedakan,

sedangkan akar, batang dan daun pada tumbuhan tingkat tinggisudah dapat dibedakan.

4. Materi ProsedurPengamatan langsung terhadap contoh protista mirip tumbuhan

F. Strategi PembelajaranPendekatan pembelajaran : SaintifikMetode pembelajaran : Merangkum dengan tabel, Diskusi

G. Media dan Sumber Pembelajaran1. Media pembelajaran:

a. Power Pointb. Video protista mirip hewanc. Lembar Kerja Siswa (LKS)

2. Alat dan Bahan Pembelajarana. Whiteboardb. Spidolc. Laptopd. LCD

3. Sumber Belajara. Buku Biologi untuk SMA/MA kelas X kurikulum 2013 penerbit

Masmedia, 2013b. Buku atau sumber lainnya yang relevanc. Internet

H. Kegiatan Pembelajaran

TahapanKegiatan Alokasi

WaktuGuru Peserta DidikPENDAHULUAN Pembukaan

Guru memberisalam.

Guru mengecekabsensi.

Peserta didikmenjawab salam.

Peserta didikmempersiapkan buku

10Menit

113

TahapanKegiatan Alokasi

WaktuGuru Peserta Didik Mengecek kesiapan

peserta didik danmenyiapkan mediapembelajaran.

pelajaran.

ApersepsiGuru memberikanapersepsi denganmenanyakan terlebihdahulu mengenai materisebelumnya.

Peserta didik menjawabpertanyaan apersepsi yangguru berikan.

MotivasiGuru menyampaikanKD mengenai protistadan memberikangambaran manfaatmempelajari protistamirip tumbuhan dalamkehidupan.

Peserta didikmendengarkan motivasiyang disampaikan guru.

TujuanGuru menyampaikansemua tujuanpembelajaran mengenaiprotista mirip tumbuhan.

Peserta didikmendengarkan tujuanpembelajaran mengenaiprotista.

KEGIATAN INTI1. Mengamati Guru meminta

peserta didik untukmengamati rumputdan rumput laut yangdibawa oleh gurusecara langsung.

Guru memintamasing-masingpeserta didik untukmembuat 1pertanyaan mengenaiapa yang pesertadidik amati.

Peserta didikmengamati rumput danrumput laut secaralangsung.

Secara individu pesertadidik membuat 1pertanyaan mengenaipengamatan yang telahdilakukan.

3 Menit

2. Menanya Guru memfokuskanpertanyaan denganmemilih pertanyaanyang dibuat oleh peserta

Peserta didik menyiapkanpertanyaan yang telah dibuat.

2 Menit

114

TahapanKegiatan Alokasi

WaktuGuru Peserta Didikdidik secara random.

3. Mencoba(Eksperimen)

Guru memintapeserta didik untukmembentukkelompok (1kelompok terdiridari 4-5 orang).

Guru memintapeserta didikmendiskusikanmasalah terkait ciri-ciri, klasifikasi,perkembangbiakandan peranan protistamirip tumbuhanmelalui LKS yangtelah disediakanoleh guru.

Guru memintapeserta didikmembuatrangkuman sebagaihasil dari diskusi.

Peserta didikmembentuk kelompok(1 kelompok terdiridari 4-5 orang).

Peserta didikmendiskusikanmasalah terkait ciri-ciri, klasifikasi,perkembangbiakan danperanan protista miriptumbuhan melaluiLKS yang disediakanoleh guru.

Peserta didik membuatrangkuman sebagaihasil dari diskusi.

10Menit

4. Mengasosiasi(Menalar)

Guru memintapeserta didikmenyiapkan hasildiskusi secara rapih,terperinci dansistematis.

Guru memintapeserta didik untukmenentukanperwakilan darisetiap kelompokuntukmempresentasikanhasil diskusi didepan kelas.

Peserta didikmenyiapkan hasildiskusi secara rapih,terperinci dansistematis.

Peserta didikmenentukanperwakilan kelompokuntukmempresentasikanhasil diskusi di depankelas.

20Menit

5. Mengkomunikasi

Guru memilih kelompoksecara acak untukmempresentasikan hasil

Perwakilan dari kelompokyang telah dipilih gurumempresentasikan hasil

30Menit

116

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)(Kelas Kontrol)

Satuan pendidikan : SMA Plus PGRI CibinongKelas / Semester : X / GanjilMata Pelajaran : BiologiMateri Pokok : ProtistaSub Materi Pokok : Protista Mirip JamurPertemuan Ke- : 3Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Kompetensi IntiKI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran yang dianutnya.KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung

jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun,responsif, dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian darisolusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektifdengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan dirisebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,konseptual, prosedural, berdasarkan rasa ingin tahunya tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora denganwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradabanterkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuanprosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakatdan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranahabstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinyadisekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuaikaidah keilmuan.

B. Kompetensi DasarKD 3.6 : Mengelompokkan protista berdasarkan ciri-ciri umum

kelas dan mengaitkan peranannya dalam kehidupan.KD 4.6 : Menyajikan laporan hasil investigasi tentang berbagai

peran protista dalam kehidupan.

117

C. Indikator KompetensiIndikator Pembelajaran3.6.1 Mengklasifikasi organisme protista mirip jamur melalui pengamatan

dan studi literatur.3.6.2 Menentukan cara perkembangbiakan protista mirip jamur melalui

gambar.3.6.3 Menentukan peranan protista mirip jamur bagi kehidupan.4.6.1 Mengamati karakteristik protista mirip jamur melalui gambar.4.6.2 Melakukan investigasi tentang berbagai peranan protista mirip jamur

dalam kehidupan melalui studi literatur.4.6.3 Menyajikan dalam laporan tentang peranan

menguntungkan/merugikan protista mirip jamur bagi kehidupanmanusia.

Indikator Penelitian3.6.1 Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi,

menganalisis argumen, mempertimbangkan kredibilitas sumber,serta membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil deduksimengenai klasifikasi organisme protista mirip jamur melaluipengamatan dan studi literatur.

3.6.2 Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi,menganalisis argumen, mempertimbangkan kredibilitas sumber,serta membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil deduksimengenai cara-cara perkembangbiakan organisme protista melaluigambar.

3.6.3 Memutuskan suatu tindakan dan membuat dan mempertimbangkannilai keputusan mengenai peranan protista bagi kehidupan.

4.6.1 Memfokuskan pertanyaan mengenai karakteristik berbagai golonganprotista melalui gambar.

4.6.2 Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi,menganalisis argumen, mempertimbangkan kredibilitas sumber,serta membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil deduksimengenai investigasi tentang berbagai peranan protista dalamkehidupan melalui studi literatur.

4.6.4 Memutuskan suatu tindakan dan membuat dan mempertimbangkannilai keputusan mengenai laporan tentang perananmenguntungkan/merugikan protista bagi kehidupan manusia.

119

2. Materi Konsepa. Ciri-ciri umum protistab. Ciri-ciri umum protista mirip jamurc. Klasifikasi protista mirip jamurd. Peranan protista mirip jamur dalam kehidupan

3. Materi PrinsipPerbedaan antara protista mirip mirip jamur dengan jamur

4. Materi ProsedurPengamatan gambar terhadap contoh protista mirip jamur

F. Strategi PembelajaranPendekatan pembelajaran : SaintifikMetode pembelajaran : Merangkum dengan tabel, Diskusi

G. Media dan Sumber Pembelajaran1. Media pembelajaran:

a. Power Pointb. Video protista mirip hewanc. Lembar Kerja Siswa (LKS)

2. Alat dan Bahan Pembelajarana. Whiteboardb. Spidolc. Laptopd. LCD

3. Sumber Belajara. Buku Biologi untuk SMA/MA kelas X kurikulum 2013 penerbit

Masmedia, 2013b. Buku atau sumber lainnya yang relevanc. Internet

H. Kegiatan Pembelajaran

TahapanKegiatan Alokasi

WaktuGuru Peserta DidikPENDAHULUAN Pembukaan

Guru memberi salam. Guru mengecek

Peserta didik menjawabsalam.

10Menit

120

TahapanKegiatan Alokasi

WaktuGuru Peserta Didikabsensi.

Mengecek kesiapanpeserta didik danmenyiapkan mediapembelajaran.

Peserta didikmempersiapkan bukupelajaran.

ApersepsiGuru memberikanapersepsi denganmenanyakan terlebihdahulu mengenai materisebelumnya.

Peserta didik menjawabpertanyaan apersepsi yangguru berikan.

MotivasiGuru menyampaikan KDmengenai protista danmemberikan gambaranmanfaat mempelajariprotista mirip jamurdalam kehidupan.

Peserta didikmendengarkan motivasiyang disampaikan guru.

TujuanGuru menyampaikansemua tujuanpembelajaran mengenaiprotista mirip jamur.

Peserta didikmendengarkan tujuanpembelajaran mengenaiprotista mirip jamur.

KEGIATAN INTI1. Mengamati Guru meminta peserta

didik untuk mengamatigambar protista miripjamur dan gambarjamur pada powerpoint yang ditampilkan oleh guru.

Guru meminta masing-masing peserta didikuntuk membuat 1pertanyaan mengenaigambar yangditampilkan melaluipower point.

Peserta didik mengamatigambar protista miripjamur dan gambar jamuryang guru tampilkanmelalui power point.

Secara individu pesertadidik membuat 1pertanyaan mengenaigambar yang ditampilkan oleh guru.

3 Menit

2. Menanya Guru memfokuskanpertanyaan denganmemilih pertanyaan yang

Peserta didik menyiapkanpertanyaan yang telah dibuat.

2 Menit

121

TahapanKegiatan Alokasi

WaktuGuru Peserta Didikdibuat oleh peserta didiksecara random.

3. Mencoba(Eksperimen)

Guru meminta pesertadidik untukmembentukkelompok (1kelompok terdiri dari4-5 orang).

Guru meminta pesertadidik mendiskusikanmasalah terkait ciri-ciri, klasifikasi,perkembangbiakandan peranan protistamirip jamur melaluiLKS yang telahdisediakan oleh guru.

Guru meminta pesertadidik membuatrangkuman sebagaihasil dari diskusi.

Peserta didikmembentuk kelompok(1 kelompok terdiri dari4-5 orang).

Peserta didikmendiskusikan masalahterkait ciri-ciri,klasifikasi,perkembangbiakan danperanan protista miripjamur melalui LKS yangdisediakan oleh guru.

Peserta didik membuatrangkuman sebagai hasildari diskusi.

10Menit

4. Mengasosiasi(Menalar)

Guru meminta pesertadidik menyiapkanhasil diskusi secararapih, terperinci dansistematis.

Guru meminta pesertadidik untukmenentukanperwakilan dari setiapkelompok untukmempresentasikanhasil diskusi di depankelas.

Peserta didikmenyiapkan hasildiskusi secara rapih,terperinci dansistematis.

Peserta didikmenentukanperwakilan kelompokuntukmempresentasikanhasil diskusi di depankelas.

20Menit

5. Mengkomunikasi

Guru memilih kelompoksecara acak untukmempresentasikan hasildiskusi dalam bentukrangkuman pada LKSyang telah dibuat secarabergantian.

Perwakilan dari kelompokyang telah dipilih gurumempresentasikan hasildiskusi dalam bentukbentuk rangkuman padaLKS yang telah dibuatsecara bergantian.

30Menit

123

Lampiran 3

124

125

126

127

128

129

130

131

132

133

134

135

136

137

138

139

140

141

158

Lampiran 5

RUBRIK PENILAIAN LKS(Kelas Eksperimen)

No.Aspek yang

dinilaiRubrik Skor

1. PetaArgumen

Skor 11: Menuliskan klaim sesuai dengan pertanyaansecara tepat, klaim pendukung sesuai, klaimkeberatan sesuai, kedua klaim pertahananterhadap klaim pendukung di dasar kotak sesuai,kedua klaim pertahanan terhadap klaimkeberatan di dasar kotak sesuai., menambahkanbukti yang relevan pada kedua klaimpertahanan terhadap klaim pendukung,menambahkan bukti yang relevan pada keduaklaim pertahanan terhadap klaim keberatan.

Skor 10: Menuliskan klaim sesuai dengan pertanyaansecara tepat, klaim pendukung sesuai, klaimkeberatan sesuai, kedua klaim pertahananterhadap klaim pendukung di dasar kotak sesuai,kedua klaim pertahanan terhadap klaimkeberatan di dasar kotak sesuai., menambahkanbukti yang relevan pada kedua klaimpertahanan terhadap klaim pendukung,menambahkan bukti yang relevan pada salahsatu klaim pertahanan terhadap klaim keberatan.

Skor 9: Menuliskan klaim sesuai dengan pertanyaan secaratepat, klaim pendukung sesuai, klaim keberatansesuai, kedua klaim pertahanan terhadap klaimpendukung di dasar kotak sesuai, kedua klaimpertahanan terhadap klaim keberatan di dasarkotak sesuai., menambahkan bukti yang relevanpada kedua klaim pertahanan terhadap klaimpendukung.

Skor 8: Menuliskan klaim sesuai dengan pertanyaan secaratepat, klaim pendukung sesuai, klaim keberatansesuai, kedua klaim pertahanan terhadap klaim

159

No.Aspek yang

dinilaiRubrik Skor

pendukung di dasar kotak sesuai, kedua klaimpertahanan terhadap klaim keberatan di dasarkotak sesuai., menambahkan bukti yang relevanpada salah satu klaim pertahanan terhadap klaimpendukung

Skor 7: Menuliskan klaim sesuai dengan pertanyaan,klaim pendukung sesuai, klaim keberatan sesuai,kedua klaim pertahanan terhadap klaimpendukung di dasar kotak sesuai, kedua klaimpertahanan terhadap klaim keberatan di dasarkotak sesuai

Skor 6: Menuliskan klaim sesuai dengan pertanyaan secaratepat, klaim pendukung sesuai, klaim keberatansesuai, kedua klaim pertahanan terhadap klaimpendukung di dasar kotak sesuai, salah satu klaimpertahanan terhadap klaim keberatan di dasarkotak sesuai

Skor 5: Menuliskan klaim sesuai dengan pertanyaan secaratepat, klaim pendukung sesuai, klaim keberatansesuai, serta kedua klaim pertahanan terhadapklaim pendukung di dasar kotak sesuai.

Skor 4: Menuliskan klaim sesuai dengan pertanyaan secaratepat, klaim pendukung sesuai, klaim keberatansesuai, serta salah satu klaim pertahanan terhadapklaim pendukung di dasar kotak sesuai.

Skor 3: Menuliskan klaim sesuai dengan pertanyaan secaratepat, klaim pendukung sesuai dan klaimkeberatan sesuai.

Skor 2: Menuliskan klaim sesuai dengan pertanyaan secaratepat dan klaim pendukung sesuai.

160

Pedoman Penilaian : x 100

No.Aspek yang

dinilaiRubrik Skor

Skor 1: Menuliskan klaim sesuai dengan pertanyaan secaratepat.

Skor 0: Menuliskan klaim tidak sesuai dengan pertanyaansecara tepat.

161

Pedoman Penilaian : x 100

RUBRIK PENILAIAN LKS(Kelas Kontrol)

No Materi Soal Skor1 Ciri-Ciri Protista Skor 2 : Menyebutkan ciri-ciri dan

contoh dengan benar.Skor 1 : Menyebutkan ciri-ciri ataucontoh sajaSkor 0 : Tidak menyebutkan ciri-ciridan contoh

2 Klasifikasi Protista Skor 2 : Menyebutkan ciri-cirikalasifikasi dan contoh denganbenar.Skor 1 : Menyebutkan ciri-cirikalasifikasi atau contoh sajaSkor 0 : Tidak menyebutkan ciri-cirikalasifikasi dan contoh

3 Perkembangbiakan Protista Skor 2 : Menjawab pertanyaandengan tepatSkor 1 : Menjawab pertanyaankurang tepatSkor 0 : Tidak menjawab pertanyaan

4 Peranan protista Skor 2 : Menjawab pertanyaandengan tepatSkor 1 : Menjawab pertanyaankurang tepatSkor 0 : Tidak menjawab pertanyaan

186

Lampiran 8

Data Nilai Pretest Berpikir Kritis Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Kelas Kontrol

No NamaSkor

Jumlah Nilai1a 1b 2 3 4 5 6 7 8 9a 9b 10a 10b4 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1

1 Akmal Rafif N 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 3 132 Ananda Putri Amalia 1 1 1 1 1 0 2 0 0 0 0 0 0 7 293 Andika Tri P 1 0 0 2 0 2 0 0 2 0 0 0 0 7 294 Avifah Koirisa Putri 1 1 0 2 0 2 0 0 2 0 0 0 0 8 335 Bagoes Darmawan S 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 4 176 Daniel T 0 0 0 2 0 0 0 0 1 1 0 0 0 4 177 Dayinta Dewayani 1 1 1 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 7 298 Elvania Rivanda D 1 1 0 0 0 0 2 0 0 1 1 0 0 6 259 Erick Eilanda B 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 8

10 Farrel HK 1 1 0 2 0 0 0 0 1 1 0 0 0 6 2511 Grace Marcella 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 012 Humam A 1 1 0 2 0 1 1 0 0 1 0 1 1 9 3813 Ikhram Raihans 1 1 0 2 0 1 1 0 0 0 0 0 0 7 2914 Jihan Nur Afifah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 015 Luthfi Bani Pramudya 0 0 0 2 0 0 0 0 1 1 0 0 0 4 1716 Marisa Salsabilah 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 5 21

187

No NamaSkor

Jumlah Nilai1a 1b 2 3 4 5 6 7 8 9a 9b 10a 10b4 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1

17 M. Akmal Zaidan 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 818 Nisheren Rahmaida 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 419 Ramadhina Putri S 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 0 0 0 3 1320 Rayhan A 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 6 2521 Rizaldi Aqlian A 3 1 1 2 0 1 0 0 0 0 0 0 0 8 3322 Salsabilla Putri Anisa 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 423 Shahia AW 0 0 1 0 2 0 0 0 2 0 0 0 0 5 2124 Theresa Cecilia PS 0 0 0 2 0 0 0 0 2 1 1 1 1 8 3325 Vine Carolina 0 0 0 2 0 2 0 0 0 1 1 0 0 6 2526 Yohannes 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2 827 Zalsabila Putri A 0 0 0 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 4 17

N 27 MEDIAN 20,83MIN 0 MODUS 29,17MAX 38 SD 10,97

MEAN 19,29 VARIANS 120,39

188

Kelas Eksperimen

NO NamaSkor

Jumlah Nilai1a 1b 2 3 4 5 6 7 8 9a 9b 10a 10b4 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1

1 Aldo Nugraha S 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 3 132 Andhiya Hana S 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 6 253 Aqlifa Alfiansa Yustia 0 0 1 0 1 2 2 0 0 0 0 0 0 6 254 Bilvan Nabil Laksvian 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 85 Bionica Shafira 0 0 1 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 5 216 Deny Firmansyah 0 0 0 2 1 2 2 0 1 1 1 0 0 10 427 Devina Fathia S 3 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 7 298 Erika Marsha K 0 0 1 2 2 0 0 0 0 1 1 1 1 9 389 Fajar Nur Akbar 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 8

10 Fikry Shafalah 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 5 2111 Hafizha N. Rizqa 0 0 1 2 1 2 0 0 0 0 0 0 0 6 2512 Indira Oktanio 3 2 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 2513 Ken Mithya Lokeswara 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 4 1714 M. Anggi Hermawan 0 0 1 2 0 2 0 0 0 0 0 1 1 7 2915 M. Fakhar Haufal 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 5 2116 M. Fakhrul Rizky H 1 1 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1717 M. Refa F 1 1 0 2 0 0 0 0 0 0 0 1 1 6 2518 M. Yusuf S 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 819 Navira Restapuri 1 1 0 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 6 2520 Pingkan Regina C 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 8

189

NO NamaSkor

Jumlah Nilai1a 1b 2 3 4 5 6 7 8 9a 9b 10a 10b4 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1

21 Rafi Alfauzi Umbara 0 0 1 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 3 1322 Rifa Rain Shabrina 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 6 2523 Salsabilah Maulida 0 0 0 2 0 0 2 0 0 1 1 1 1 8 3324 Salwa Luthfia Putri 1 1 0 2 0 2 0 0 0 1 1 0 0 8 3325 Septawira G 0 0 1 2 0 2 2 0 0 0 0 1 1 9 3826 Sinta Estiningtyas 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 2 827 Trevy Aulia S 0 0 0 2 0 0 0 0 2 0 0 1 1 6 2528 Zhafarina Laili H 1 1 1 0 1 0 2 0 0 1 1 0 0 8 3329 Zhafira Najla 0 0 1 2 2 0 0 0 0 1 1 0 0 7 2930 Zufar Fathan H 1 1 0 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 5 21

N 30 MEDIAN 25,00MIN 8 MODUS 25,00MAX 42 SD 9,52

MEAN 22,92 VARIANS 90,70

190

Lampiran 9

Data Nilai Posttest Berpikir Kritis Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Kelas Kontrol

NO NamaSkor

Jumlah Nilai1a 1b 2 3 4 5 6 7 8 9a 9b 10a 10b4 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1

1 Akmal Rafif N 3 0 0 0 1 0 2 0 0 0 0 0 0 6 252 Ananda Putri Amalia 1 1 1 0 1 0 2 0 0 0 0 0 0 6 253 Andika Tri P 3 1 0 0 0 0 0 0 2 1 0 0 0 7 294 Avifah Koirisa Putri 3 1 0 2 1 2 0 0 0 0 0 0 0 9 385 Bagus Darmawan 1 1 0 2 0 0 2 0 2 0 0 0 0 8 336 Daniel T 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 47 Dayinta Dewayani 1 1 0 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 6 258 Elvania Rivanda D 1 1 1 2 0 0 2 0 0 0 0 0 0 7 299 Erick Erianda B 1 1 0 2 0 0 0 1 0 0 0 0 0 5 21

10 Farrel H.K.R 3 2 1 0 0 0 2 0 2 1 1 0 0 12 5011 Grace Marcella 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 412 Humam 1 0 0 2 0 0 0 0 1 0 0 0 0 4 1713 Ikhram Raihans 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 1314 Jihan Nur Afifah 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 415 Luthfi Bani Pramudya 3 1 0 0 0 0 0 0 2 1 1 0 0 8 3316 Marisa Salsabilah 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 8

191

NO NamaSkor

Jumlah Nilai1a 1b 2 3 4 5 6 7 8 9a 9b 10a 10b4 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1

17 M. Akmal Zaidan 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 1318 Nisheren Rahmaida S 3 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2119 Ramadhina Putri S 3 1 0 2 0 2 2 0 0 1 0 0 0 11 4620 Rayhan A 1 2 0 1 0 0 0 0 2 1 0 1 1 9 3821 Rizaldi Aqlian A 3 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 6 2522 Salsabilla 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 423 Shahia Awliya W 3 2 0 2 1 2 0 0 2 0 0 0 0 12 5024 Theresa Sesilia P.S 3 1 0 2 0 2 0 0 0 1 1 0 0 10 4225 Vine Carolina 1 1 1 2 0 2 0 0 0 1 1 0 0 9 3826 Yohanes 1 0 0 1 0 0 0 0 2 0 0 1 1 6 2527 Zalsabila Putri Arini 3 1 0 2 0 2 0 0 0 1 1 0 0 10 42

N 27 MEDIAN 25,00MIN 4 MODUS 25,00MAX 50 SD 14,26

MEAN 25,93 VARIANS 203,44

192

Kelas Eksperimen

NO Nama

Skor

Jumlah Nilai1a 1b 2 3 4 5 6 7 8 9a 9b 10a 10b

4 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1

1 Aldo Nugraha S 3 2 0 2 1 0 1 0 0 0 0 0 0 9 382 Andhya Hana 1 1 0 2 0 0 2 0 2 1 1 0 0 10 423 Aqlifa Alfiansa Yustia 4 1 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 294 Bilvan Nabil Laksuian 1 1 1 2 0 2 1 0 0 0 0 0 0 8 335 Bionica Shafira M.K 3 2 0 2 0 2 2 0 0 0 0 0 0 11 466 Deny Firmansyah 3 1 0 2 1 2 0 0 0 1 1 1 1 13 547 Devina Fathia 1 0 0 2 0 2 0 0 0 1 1 0 0 7 298 Erika Marsha K 1 1 1 2 2 2 2 0 2 1 1 0 0 15 639 Fajar Nur Akbar 3 2 0 2 0 2 2 0 0 0 0 0 0 11 46

10 Fikry Shafalah 1 0 0 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1711 Hafizha N. Rizaa 1 1 1 2 1 2 2 0 0 0 0 0 0 10 4212 Indira Octania 1 1 0 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2113 Ken Mithya Lokeswara 3 2 0 0 0 2 2 0 0 1 1 0 0 11 4614 M. Anggi H 3 2 1 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 10 4215 M. Fakhar Naufal 3 2 1 1 2 2 2 2 0 0 0 0 0 15 6316 M. Fakhrul Rizky H 1 1 0 2 0 2 2 0 0 0 0 0 0 8 3317 M. Refa F 1 1 1 1 0 2 2 1 0 0 0 0 0 9 3818 M. Yusuf S 3 2 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 3319 Navira Restaputri 1 2 0 2 0 2 2 0 0 1 1 1 1 13 5420 Pingkan Regina C 1 1 0 2 0 1 1 0 0 0 0 0 0 6 25

193

NO Nama

Skor

Jumlah Nilai1a 1b 2 3 4 5 6 7 8 9a 9b 10a 10b

4 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1

21 Rafi Alfauzi Umbara 0 0 1 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 5 2122 Rifa Rain Shabrina 1 1 0 0 0 2 2 0 0 1 1 0 0 8 3323 Salsabila Maulida 1 1 0 2 0 0 2 0 2 1 1 0 0 10 4224 Salwa Luthfia Putri 1 1 0 2 0 2 2 0 0 1 1 1 1 12 5025 Septawira Yinoya 1 1 0 2 0 0 0 0 0 1 0 0 0 5 2126 Sinta Estiningtyas 1 1 1 1 0 2 2 0 0 0 0 0 0 8 3327 Trevy Aulia 1 1 0 1 0 2 0 0 0 0 0 0 0 5 2128 Zhafarina Lili H 1 2 0 2 0 2 2 0 0 1 1 0 0 11 4629 Zhofira Najla 3 2 0 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 8 3330 Zufar Fathan Hasdiono 3 2 0 1 1 2 2 0 0 0 0 0 0 11 46

N 30 MEDIAN 37,50MIN 17 MODUS 33,33MAX 63 SD 12,20

MEAN 37,92 VARIANS 148,89

194

Lampiran 10

Nilai LKS Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Kelas Kontrol

NO NamaNilai Lembar Kerja Siswa (LKS)

Pertemuan Ke-Jumlah Rata-Rata

1 2 31 Akmal Rafif N 80 52 54 186 62,002 Ananda Putri Amalia 75 52 91 218 72,673 Andika Tri P 80 52 54 186 62,004 Avifah Koirisa Putri 95 84 100 279 93,005 Bagoes Darmawan S 80 52 54 186 62,006 Daniel T 80 52 54 186 62,007 Dayinta Dewayani 95 84 100 279 93,008 Elvania Rivanda D 75 52 91 218 72,679 Erick Eilanda B 90 84 100 274 91,33

10 Farrel HK 85 32 54 171 57,0011 Grace Marcella 40 61 27 128 42,6712 Humam A 90 84 100 274 91,3313 Ikhram Raihans 90 84 100 274 91,3314 Jihan Nur Afifah 40 61 27 128 42,6715 Luthfi Bani Pramudya 85 32 54 171 57,0016 Marisa Salsabilah 75 81 64 220 73,3317 M. Akmal Zaidan 40 61 27 128 42,6718 Nisheren Rahmaida 75 52 91 218 72,6719 Ramadhina Putri S 75 52 91 218 72,6720 Rayhan A 85 32 54 171 57,0021 Rizaldi Aqlian A 90 84 100 274 91,3322 Salsabilla Putri Anisa 75 81 64 220 73,3323 Shahia AW 75 81 64 220 73,3324 Theresa Cecilia PS 75 52 91 218 72,6725 Vine Carolina 95 84 100 279 93,0026 Yohannes 40 61 27 128 42,6727 Zalsabila Putri A 95 84 100 279 93,00

Jumlah 2075 1723 1933 5731 1910,33Rata-Rata 76,85 63,81 71,59 212,26 70,75

195

Kelas Eksperimen

NO NamaNilai Lembar Kerja Siswa (LKS)

Pertemuan Ke-Jumlah Rata-Rata

1 2 31 Aldo Nugraha S 75 43 56 174 58,002 Andhiya Hana S 55 40 36 131 43,673 Aqlifa Alfiansa Yustia 43 37 53 133 44,334 Bilvan Nabil Laksvian 40 37 67 144 48,005 Bionica Shafira 75 43 56 174 58,006 Deny Firmansyah 40 37 67 144 48,007 Devina Fathia S 48 67 90 205 68,338 Erika Marsha K 75 43 56 174 58,009 Fajar Nur Akbar 23 40 26 89 29,67

10 Fikry Shafalah 40 37 67 144 48,0011 Hafizha N. Rizqa 75 43 56 174 58,0012 Indira Oktanio 40 37 67 144 48,0013 Ken Mithya Lokeswara 25 67 30 122 40,6714 M. Anggi Hermawan 23 40 26 89 29,6715 M. Fakhar Haufal 43 37 53 133 44,3316 M. Fakhrul Rizky H 43 37 53 133 44,3317 M. Refa F 23 40 26 89 29,6718 M. Yusuf S 23 40 26 89 29,6719 Navira Restapuri 48 67 90 205 68,3320 Pingkan Regina Cahyani 55 40 36 131 43,6721 Rafi Alfauzi Umbara 43 37 53 133 44,3322 Rifa Rain Shabrina 25 67 30 122 40,6723 Salsabilah Maulida 55 40 36 131 43,6724 Salwa Luthfia Putri 48 67 90 205 68,3325 Septawira G 40 37 67 144 48,0026 Sinta Estiningtyas 75 43 56 174 58,0027 Trevy Aulia S 55 40 36 131 43,6728 Zhafarina Laili H 48 67 90 205 68,3329 Zhafira Najla 25 67 30 122 40,6730 Zufar Fathan H 43 37 53 133 44,33

Jumlah 1369 1374 1578 4321 1440,33Rata-Rata 45,63 45,80 52,60 144,03 48,01

196

Lampiran 11

Uji N-Gain Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

SiswaKelas Kontrol Kelas Eksperimen

Pretest PosttestN-

Gain Kriteria Pretest posttestN-

Gain Kriteria

1 0 4 0,04 Rendah 8 17 0,09 Rendah2 0 4 0,04 Rendah 8 21 0,14 Rendah3 4 4 0,00 Rendah 8 21 0,14 Rendah4 4 4 0,00 Rendah 8 21 0,14 Rendah5 8 8 0,00 Rendah 8 21 0,14 Rendah6 8 13 0,05 Rendah 13 25 0,14 Rendah7 8 13 0,05 Rendah 13 29 0,19 Rendah8 13 17 0,05 Rendah 17 29 0,15 Rendah9 13 21 0,10 Rendah 17 33 0,20 Rendah10 17 21 0,05 Rendah 21 33 0,16 Rendah11 17 25 0,10 Rendah 21 33 0,16 Rendah12 17 25 0,10 Rendah 21 33 0,16 Rendah13 17 25 0,10 Rendah 21 33 0,16 Rendah14 21 25 0,05 Rendah 25 33 0,11 Rendah15 21 25 0,05 Rendah 25 38 0,17 Rendah16 25 29 0,06 Rendah 25 38 0,17 Rendah17 25 29 0,06 Rendah 25 42 0,22 Rendah18 25 33 0,11 Rendah 25 42 0,22 Rendah19 25 33 0,11 Rendah 25 42 0,22 Rendah20 29 38 0,12 Rendah 25 42 0,22 Rendah21 29 38 0,12 Rendah 25 46 0,28 Rendah22 29 38 0,12 Rendah 29 46 0,24 Rendah23 29 42 0,18 Rendah 29 46 0,24 Rendah24 33 42 0,13 Rendah 29 46 0,24 Rendah25 33 46 0,19 Rendah 33 46 0,19 Rendah26 33 50 0,25 Rendah 33 50 0,25 Rendah27 38 50 0,20 Rendah 33 54 0,31 Sedang28 38 54 0,27 Rendah29 38 63 0,40 Sedang30 42 63 0,36 Sedang

Rata-Rata 19,29 25,93 0,09 Rendah 22,92 37,92 0,20 Rendah

Max 38 50 0,25 Rendah 42 63 0,40 SedangMin 0 4 0,04 Rendah 8 17 0,09 Rendah

197

Lampiran 12

Instrumen Kemampuan Berpikir Kritis

MateriIndikatorBerpikir

Kritis

No.Soal

Butir Soal Kunci Jawaban

Protista

Memfokuskanpertanyaan

1Perhatikan persamaan dan perbedaan kedua gambardibawah ini!

A

B

Buatlah 2 pertanyaan berdasarkan gambar di atas!Apa yang menjadi fokus dari 2 pertanyaan yang kamutentukan tersebut!

1. Apakah kedua organisme pada gambar memilikiukuran yang sama?

2. Apakah kedua organisme pada gambar dapatbergerak?

3. Apa alat gerak yang dimiliki kedua organisme padagambar?

4. Bagaimana struktur tubuh kedua organisme padagambar?

5. Apakah kedua organisme pada gambar dapatmenyebabkan penyakit?

200

MateriIndikatorBerpikir

Kritis

No.Soal

Butir Soal Kunci Jawaban

gambar B memiliki silia, lekukan mulut, dua intidalam satu sel (mikronukleus dan makronukleus),vakuola makanan, vakuola kontraktil, dan lubangbagian belakang (pori anal)

5. Keduanya tidak selalu menimbulkan penyakit.Bakteri juga memiliki peranan yangmenguntungkan yaitu berperan untuk prosesfermentasi makanan. Contoh: Lactobacillusbulgaricus untuk pembuatan yogurt, Acetobacterxylinum pembuatan nata de coco. Parameciumberperan penting dalam jaring-jaring makanansebagai pengurai di ekosistem akuatik. Merekamemakan bakteri dan senyawa organik dalam tubuhbakteri, kemudian mereka dimakan oleh protistalain dan hewan hewan lain. Mereka juga selalumembantu membersihkan partikel kecil berupadebu di dalam air. Tetapi dapat menyebabkanpenyakit jika hidup dalam tubuh manusia.

Jawablah pertanyaan yang telah kamu buat pada nomor1!

A) Gambar A merupakan protista mirip hewan yaituParamecium sp.

B) Gambar B merupakan protista mirip tumbuhan (alga)yaitu alga keemasan yaitu Navicula sp.

C) Gambar C merupakan protista mirip jamur yaituSacharoyces cerevisae.

201

MateriIndikatorBerpikir

Kritis

No.Soal

Butir Soal Kunci Jawaban

Jawablah pertanyaan yang telah kamu buat pada nomor1!

a. Persamaan pada gambar A dan B, yaitu ukuran tubuh,dan tempat hidup

b. Ukuran tubuh gambar A dan B yaitu kecil, 10 mikron– 6 mm.

c. Gambar A dan B hidup di tempat yang lembab.

Mengobservasidanmempertimbangkan hasilobservasi

3

Minho melakukan observasi pada “protista miriptumbuhan” yang hasilnya dituliskan pada tabel berikutini !

Alga A termasuk ke dalam filum Chlorophyta (algahijau) benar, karena klorofil a : menghasilkanwarna hijau dan biruKlorofil b : menghasilkan warna hijau kekuningan

Alga B bukan termasuk ke dalam filum Phaeophyta( alga coklat ), karena klorofil nya termasuk a dan byang menghasilkan pigmen kehijauan, Phaeophytajuga memliki cadangan makanan laminosin danmanitol serta dinding sel yang disusun olehselulosa,pektin, dan algin. Alga B termasuk ke algafilum Euglenophyta

Alga C bukan termasuk ke dalam filumRhodophyta (alga merah), karena alga merahmemiliki klorofil a dan d serta mengandung pigmenfikoeritrin, cadangan makanan berupa bahan agar-agar dan dinding sel hanya tersusun atas selulosa.Alga C termasuk ke filum Chrysophyta ( alga

202

MateriIndikatorBerpikir

Kritis

No.Soal

Butir Soal Kunci Jawaban

Minho menyimpulkan bahwa :Alga A : ChlorophytaAlga B : PhaeophytaAlga C : Rhodophyta

Menurut kamu, apakah kesimpulan dari hasil observasiMinho benar? (Ya/Tidak) kemukakan alasanmu !

Alga Klorofil Pigmen CadanganMakanan

DindingSel

A a dan b karotendanxantofil

pati selulosa,pektin,algin

B a dan b karotendanxantofil

pati pati

C a dan c karotendanxantofil

leukosindanminyak

selulosa,pektin

keemasan)

Samin dan kawan-kawannya melakukan praktikumpengamatan air kolam. Hasil pengamatan Samin dankawan-kawannya adalah sebagai berikut:Hasil pengamatan mikroskop

Tidak.Hasi pengamatan yaitu:

204

MateriIndikatorBerpikir

Kritis

No.Soal

Butir Soal Kunci Jawaban

kesimpulan hasil pengamatan Samin dan kawan-kawanbenar? (Ya/Tidak) Kemukakan pendapatmu?

Malih melakukan pengamatan terhadap protista miripjamur yang hidup di kolam dan got. Berdasarkanpengamatannya, Malih membuat hasil pengamatansebagai berikut!

Organisme

Habitat Hifa Bersifat

Contoh

ALembab,sampahbasah

Bersekat,dan tidakbersekat

Saprofit Arcyria

BLembab,air tawar

Bersekat SaprofitEuglena

Berdasarkan hasil pengamatan, adakah kesalahanterhadap hasil pengamatan yang Malih buat? Jika ada,dimana letak kesalahannya?

Ya terdapat kesalahan pada tabel hasil pengamatan yangMalih buat. Kesalahan terdapat pada organisme A padabagian sifatnya. Seharusnya, sifat yang dimiliki padaorganisme A yaitu bersifat predator atau memangsa.Sedangkan, kesalahan pada organisme B pada bagianhifa dan contoh jenisnya. Seharusnya, hifa yang dimilikipada organisme B yaitu tidak besekat dan contohjenisnya yaitu Saprolegnia parasitica karena Euglenamerupakan protista mirip tumbuhan.

Menganalisisargumen

4 “Protista mirip jamur menyebabkan penyakit bagitumbuhan”

Ya. Protista mirip jamur menyebabkan penyakit bagitumbuhan, karena bersifat merugikan bagi tumbuhan.Protista mirip jamur mengambil nutrisi pada tumbuhanyang ditumpanginya. Tetapi, terdapat protista mirip

205

MateriIndikatorBerpikir

Kritis

No.Soal

Butir Soal Kunci Jawaban

Setujukah kamu dengan pernyataan di atas? (Ya/Tidak)Kemukakan alasanmu!

jamur yang bersifat saprofit karena hidup pada bangkaihewan/tumbuhan yang sudah mati.

“ Protozoa Bersifat Parasit”

Setujukah kamu dengan pernyataan di atas? (Ya/Tidak)Kemukakan alasanmu!

Tidak. Dikarenakan tidak semua protozoa bersifatparasit. Terdapat spesies dari kelas Ciliata hidup bebasdiair yang menggenang yaitu Stentor dan juga Vorticellayang bertangkai panjang dan hidup menetap pada suatutempat

Joko melakukan pengamatan jenis-jenis protista yanghidup di sebuah kolam. Joko melakukan empat kalipengamatan. Berdasarkan pengamatannya, Jokomemperoleh data sebagai berikut.

GelasPreparat

Protistayang

teridenfikasiJumlah

IVolvox 5

Chlorella 6II Paramecium 3

IIINavicula 4Amoeba 8

IVChlamydomo

nas2

Euglena 8

Terdapat kesalahan pada kesimpulan yang diambil Joko.Kesalahan terletak pada jumlah dan organisme yangtermasuk dalam protista menyerupai hewan maupuntumbuhan. Navicula merupakan protista mirip tumbuhanyaitu alga. Sedangkan, Paramecium merupakan protistamirip hewan yang memiliki alat greak berupa silia (bulugetar).Jadi, dapat disimpulkan kembali bahwa jumlah protistayang menyerupai hewan sebanyak 13 yang terdiri atasParamecium dan Amoeba, sedangkan jumlah protistayang menyerupai tumbuhan sebanyak 38 yang terdiriatas Volvox, Chlorella, Navicula, Chlamydomonas, danEuglena.

206

MateriIndikatorBerpikir

Kritis

No.Soal

Butir Soal Kunci Jawaban

Paramecium 2Chrlorella 8Navicula 6

Setelah menuliskan data, Joko menarik kesimpulanbahwa jumlah protista yang menyerupai hewansebanyak 18 yang terdiri atas Navicula dan Amoeba,sedangkan jumlah protista yang menyerupai tumbuhansebanyak 34 yang terdiri atas Volvox, Chlorella,Paramecium, Chlamydomonas, dan Euglena.Berdasarkan hasil pengamatan Joko, adakah kesalahanterhadap kesimpulan yang diambilnya? Jika ada,dimana letak kesalahannya?

Mempertimbangkankredibilitassuatu sumber

5

Perhatikanlah tiga pernyataan berikut ! MITOS. Mengonsumsi pisang Nyamuk memiliki

reseptor yang sangat mirip dengan lalat drosophilia.Tim peneliti University of California menemukansebelumnya, lalat tersebut mempunyaikecendrungan untuk menghindari zat kimia yangterkandung dalm pisang, yaitu 3-oktanol.Kemungkinan besar, zat itu juga bisa mengusirnyamuk, tapi dalam kadar yang tidak besar. Ituartinya, pisang ternyata tidak memiliki kaitan yangcukup kuat terhadap upaya mengusir nyamuk untukhinggap.

“Programkelambu

berinsektisidasalah satualternatif

untukpengendalian

vektormalaria”-

Unhas.ac.id

Foggingefektif

membasmi nyamuk”

–Beritasatu

.com

“Mengonsumsi

pisang,membuatnyamuk

menjahuimu” –

Wartakotalive.com

207

MateriIndikatorBerpikir

Kritis

No.Soal

Butir Soal Kunci Jawaban

Dari ketiga pernyataan diatas, manakah yang kamusetujui? Berikan alasanmu !

FAKTA. Kelambu berinsektisida dikembangkanpada tahun 1980 untuk pencegahan malaria.Kelambu ini ditambahkan insektisida piretroid ataupermetrin yang mampu membunuh dan mengusirnyamuk. WHO merekomendasikan penggunaankelambu berinsektisida sejak November 2004.Insektisida yan digunakan pada kelambu aman bagimanusia. Di Flores Timur menunjukkan bahwapenggunaan kelambu yang ditambahkan insektisidapermetrin 0,20 g/m2 mampu mengurang insidenmalaria dan filariasis selama 5 bulan. Di PapuaNew Guinea, kelambu celup insektisida atauinsecticide treated net (ITN) terbukti dapatmenurunkan jumlah nyamuk yang penuh darah diperutnya pada suatu ruangan. Di Sukabumi JawaBarat, ITN dapat menurunkan angka kesakitanmalaria di Desa Langkapjaya dari 87 kesakitan per1.000 penduduk pada tahun 2004 menjadi 13kesakitan pada tahun 2005.

MITOS. Fogging atau sistem pengasapanmerupakan tindakan untuk membunuh nyamukdewasa. Sedangkan yang perlu diantisipasi adalahjenitk nyamuk. Selain itu, fogging harus dilakukan

208

MateriIndikatorBerpikir

Kritis

No.Soal

Butir Soal Kunci Jawaban

oleh bebrapa kawaasan secara serentak untukmembasmi nyamuk dewasa secara keseluruhan.Jika, hanya dilakukan dalam satu kawasan saja,kemungkinan nyamuk berpindah ke kawasan lain.Fongging juga tidak akan efektif jika tidakditindaklanjuti dengan gerakan 3M(menguras,menutup, dan mengubur).

Oomycota memiliki perbedaan dengan fungi yaituoomycota memiliki dinding sel yang terbuat dariselulosa sedangkan dinding sel fungi terbuat darizat kitin. (Campbell et. al, 2008, h.151)

Oomycota memiliki dinding sel yang terbuat dariselulosa, berbeda dengan fungi(biologiihamzanwadiselong.blogspot.co.id)

Oomycota dinding selnya terdiri dari selulosa(Linda damayanti, 2014)

Menurut beberapa pernyataan yang dikemukakan diatas, manakah pernyatan yang paling tepat? Berikanalaanmu!

Berdasarkan pernyataan yang dikemukakan olehbeberapa pakar, pernyataan yang paling benar adalahpernyataan Cambel et.al, 2008, h.151. pernyataantersebut dikemukakan oleh pakar biologi yang sudahterkenal dan pernyataan yang diberikan jelas danlengkap dibandingkan kedua pernyataan yang lain.

Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini!

“Alga merah dapat dimanfaatkan sebagai bahanpembuatan agar-agar”.

Berdasarkan pernyataan yang dikemukakan pernyataanyang paling benar adalah pernyataan yang tecantumpada http://jurnal.unissula.ac.id. Pernyataan tersebutsudah valid karena jurnal merupakan sumber yang

209

MateriIndikatorBerpikir

Kritis

No.Soal

Butir Soal Kunci Jawaban

(http://wawasanfadhitya.blogspot.co.id)

“Negara Jepang memanfaatkan alga merah sebagaibahan makanan.” (http://jurnal.unissula.ac.id)

“Rhodophyta (alga merah) dapat dikonsumsi sebagaibahan makanan.” (http://biologid.blogspot.co.id)

Dari ketiga pernyataan diatas, manakah yang kamusetujui? Berikan alasanmu !

terpercaya dan dilakukan oleh seorang peneliti.Pernyataannya yang lain kurang terpercaya karenapernyataannya diambil dari blogspot yang sumbernyabelum jelas.

Membuatdeduksi danmempertimbangkan hasildeduksi

6 Kai meminta izin untuk pulang sekolah lebih cepatkepada guru nya karena Ia merasakan gejala sepertiberikut: Demam Sakit kepala Sakti di sendi Lemas Mengantuk di siang hari tetapi malam tidak dapat

tidur

Dari gejala yang ditunjukkan oleh Kai, dapatkah kaliansimpulkan apa yang terjadi pada nya? dan apapenyebab timbulnya gejala tersebut?

Penyakit tidur.Penyebabnya adalah Trypanosoma bruceigambiense dan Trypanosoma bruceirhodesiense. Spesies ini tergolong dalam protista yangmenyerupai hewan (protozoa) dan tergolong ke dalamkelas flagellata (Mastigophora) yang bergerak denganflagella (cambuk).

Makhluk kecil yang diamti Budi dan kawan-kawannya

210

MateriIndikatorBerpikir

Kritis

No.Soal

Butir Soal Kunci Jawaban

“Budi dan kawan-kawannya mengamati suatumakhluk hidup yang bergerak-gerak, dengan ciri-cirigerakan sangat cepat, mempunyai bulu cambuk, danhanya terdiri dari satu sel.”

Apakah kamu dapat membantu budi denganmenyimpulkan, termasuk ke dalam klasifikasi apakahmakhluk kecil yang diamati Budi dan kawan-kawannya? Mengapa makhluk kecil tersebut tergolongke dalam klasifikasi tersebut? Kemukakan alasanmu!

yaitu termasuk ke dalam kelas flagellata.Tergolong flagellata karena sesuai dengan ciri-ciri yangdisebutkan, ciri utama kelas flagellata yaitu dilihat darialat geraknya, yang berupa bulu cambuk (flagel).

Pak Yono seorang petani kentang di daerah Cibodas.Saat Pak Yono sedang memanen, Pak Yono melihathasil panenannya sebagai berikut.

Timbul bercak-bercak kecil berwarna hijau kelabu. Bercak-bercak berubah menjadi coklat sampai

hitam. Daun akan membusuk dan mati.

Dari gejala yang ditunjukkan, dapatkah kamusimpulkan apa yang terjadi pada hasil panen Pak Yono?Apa penyebab timbulnya gejala tersebut?

Penyakit busuk pada tanaman kentang.

Penyebabnya adalah Phytophthora infestans. Spesies initergolong dalam protista yang menyerupai jamur.

Memutuskan 7 “ Produksi rumput laut (alga coklat dan alga merah) Produksi rumput laut yang berlebih dapat dimanfaatkan

211

MateriIndikatorBerpikir

Kritis

No.Soal

Butir Soal Kunci Jawaban

suatu tindakan Sulawesi Selatan tahun 2015 sebesar 3,29 juta tonbasah naik 14% dari tahun sebelumnya”

Jika kamu adalah Walikota Sulawesi Selatan, apa yangakan kamu lakukan untuk menanggulangi peningkatanproduksi rumput laut?

dalam berbagai bidang diantaranya :

1. Perindustrian Agar Pikokoloid Karagenan

2. Bahan biodisesel3. Kesehatan

Kandungan nutrisi dalam rumput laut merupakandasar pemanfaatan rumput laut. Nutrisi yangterknadung antara lain: polisakarida dan serat,mineral, protein, lipid dan asam lemak, vitamin.

“Tahun 1845 terjadi kelaparan besar di Irlandia danpada tahun 1846 terjadi hal serupa di Dataran TinggiSkotlandia. Penyebab kelaparan besar ini yaituserangan organisme yang sangat hebat yituPhytophtorainfestans yang menyebabkan penyakithawar daun kentang dan busuk kentang. Hal inimenyebabkan emigrasi besar-besaran ke amerikaserikat, dikarenakan makanan utama negara Irlandiadan Dataran Tinggi Skotlandia yaitu kentang”.

Apa yang akan kamu lakukan, jika kamu merupakan

Jika saya berada dalam posisi sebagai petani kentang,saya akan mencari solusi untuk mengurangi penyakitpada kentang tersebut, agar tidak terjadi kelaparan danemigrasi ke negara lain.

Masalah penyakit pada kentang tersebut dapatditanggulangi dengan cara: Mencabut dan membakar tanaman sakit. Bila pada

suatu areal dijumpai tanaman kentang yang sakit,maka tanaman yang sakit itu harus segera di bakar.Tindakan pemusnahan ini perlu dilakukan agar sporacendawan tidak menyebar ke tanaman lain.

212

MateriIndikatorBerpikir

Kritis

No.Soal

Butir Soal Kunci Jawaban

petani kentang di daerah tersebut? Bagaimana kamumenyelesaikan masalah tersebut?

Salah satu jenis biopestisida yang dapat digunakanadalah biofungisida berbahan aktif mikroorganisme seljamur antagonis Trichoderma spp, yaitu fungisidapenghambat pertumbuhan kapang patogen penyebabpenyakit tanaman bududaya yang diharapkan efektifmengendalikan serangan kapang patogen Phytophthorainfestans tanaman kentan serta aman bagi tanamanbududaya sebagai tanaman bukan sasaran.

Perhatikan pernyataan berikut.

Sekitar 90% dari kota-kota Cina menderita polusi airyang telah terkontaminasi oleh protista patogen, danhampir 500 juta orang tidak memiliki akses terhadapair minum yang aman.

Jika kamu adalah Pemerintah Cina, apa yang akankamu lakukan untuk menanggulangi fenomenatersebut?

Jika saya sebagai pemerintah Cina, saya akan mencarisolusi untuk menanggulangi polusi air yang telahterkontaminasi dengan protista patogen, agar masyarakatdapat mengakses air minum yang aman.Polusi air di Cina dapat ditanggulangi dengan carasebagai berikut.a. Perencanaan AMDAL, pembangunan kawasan

industri sebaiknya disertai dengan perencanaanAMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan).

b. Jangan membuang limbah rumah tangga di sungaiatau danau, sebaiknya kelola limbah rumah tanggadengan baik dan benar.

c. Pengolahan limbah cair dari pabrik/industri denganbenar, limbah cair dari pabrik sebaiknya disaring,diencerkan, diendapkan dan dinetralkan dulu sebelumdibuang ke sungai.

213

MateriIndikatorBerpikir

Kritis

No.Soal

Butir Soal Kunci Jawaban

Mempertimbangkan nilaikeputusan

8 Berikan alasan mengapa kamu melakukan “aksi”seperti pada soal no (7) !

1. Salah satu ciri negara maju adalah sektor industriyang mencapai total 30% . Dengan adanyapemanfaatan rumput laut nantinya akanmendongkrak kemajuan Indonesia dalam bidangindustri. Rumput laut dijadikan sebagaiagar,pikokoloid,dan karagenan karena memilikikemampuan sebagai bahan pengelmusi(emulsifyer). Pemanfaatan agar antara lain: industrimakanan dan minuman (es krim, keju, permen,jelly, dan susu coklat, pengalengan ikan dandaging). Agar juga banyak digunakan dalam bidangbioteknologi sebagai media pertumbuhan mikroba,jamur, yeast, dan mikroalga.

2. Pemerintah Indonesia memberikan instruksi agarproduksi bahan bakar terbarukan pada tahun 2025sekitar 17% dengan 5% nya berasal dari biofuel(bahan bakar yang tersusun atau diproduksi darimaterial biologis). Ekstrak rumput laut tidakmengandung minyak, namun kaya akan karbohidratyang digunakan untuk bahan baku untuk prosesfermentasi etanol, butanol, dan proses untukmenghasilkan biogas.

3. Kesehatan merupakan hal yang sangat diperhatikan

214

MateriIndikatorBerpikir

Kritis

No.Soal

Butir Soal Kunci Jawaban

bagi orang-orang di era ini. Banyaknya nutrisi yangdihasilkan rumput laut, memberikan efek yangsangat baik bagi tubuh, seperti polisakarida danserat berperan dalam menurunkan kadar lipid didalam darah dan tingkat kolesterol sertamemperlancar sistem pencernaan makanan.Kandungan mineral yang utama yang terkandungpada sebagian rumput laut adalah iodin dankalsium. Iodin dapat digunakan untuk mengobatipenyakit gondok. Kalsium dapat mencegahpengkroposan tulang, membantu pembekuan darah,membuat gigi kuat, dsb.

Berikan alasanmu mengapa kamu melakukan haltersebut pada nomor 7?

Penanggulangan terhadap penyakit kentang sangatdiutamakan agar tidak ada lagi penyakit pada tanamankentang secara keberlanjutan dan tidak ada lagi yangbermigrasi besar-besaran ke negara lain. Pemecahanmasalah dengan menanggulangi maslaah penyakit padakentang merupakan hal yang paling tepat dibandingkanbermigrasi.

Berikan alasanmu mengapa kamu melakukan haltersebut pada nomor 7!

Penanggulangan dengan cara tersebut merupakankegiatan kecil yang dapat menanggulangi polusi air yangtelah terkotaminasi dengan protista patogen agarmasyarakat dapat mengakses air dengan aman untukdikonsumsi.

Lampiran 13Instruman Uji Coba

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan jelas!1 a. Perhatikan persamaan dan perbedaan kedua gambar dibawah ini!

A BBuatlah 2 pertanyaan berdasarkan gambar di atas!Apa yang menjadi fokus dari 2 pertanyaan yang kamu tentukan tersebut!

b. Jawablah pertanyaan yang sudah kamu buat!

2 a. Perhatikan gambar di bawah ini!

Buatlah 2 pertanyaan berdasarkan gambar di atas!Apa yang menjadi fokus dari 2 pertanyaan yang kamu tentukan tersebut!

b. Jawablah pertanyaan yang telah kamu buat!

A B

C

BA

218

5 a. “Protista mirip jamur menyebabkan penyakit bagi tumbuhan”Setujukah kamu dengan pernyataan di atas? (Ya/Tidak) Kemukakan alasanmu!

b. “ Protozoa Bersifat Parasit”Setujukah kamu dengan pernyataan di atas? (Ya/Tidak) Kemukakan alasanmu!

c. Joko melakukan pengamatan jenis-jenis protista yang hidup di sebuah kolam. Jokomelakukan empat kali pengamatan. Berdasarkan pengamatannya, Joko memperolehdata sebagai berikut.

GelasPreparat

Protista yangteridenfikasi

Jumlah

IVolvox 5

Chlorella 6II Paramecium 3

IIINavicula 4Amoeba 8

IV

Chlamydomonas 2Euglena 8

Paramecium 2Chrlorella 8Navicula 6

Setelah menuliskan data, Joko menarik kesimpulan bahwa jumlah protista yangmenyerupai hewan sebanyak 18 yang terdiri atas Navicula dan Amoeba, sedangkanjumlah protista yang menyerupai tumbuhan sebanyak 34 yang terdiri atas Volvox,Chlorella, Paramecium, Chlamydomonas, dan Euglena.Berdasarkan hasil pengamatan Joko, adakah kesalahan terhadap kesimpulan yangdiambilnya? Jika ada, dimana letak kesalahannya?

6 a. Perhatikanlah tiga pernyataan berikut !

“Mengonsumsipisang, membuat

nyamukmenjahuimu” –

Wartakotalive.com

“Programkelambu

berinsektisidasalah satu

alternatif untukpengendalian

vektor malaria”-Unhas.ac.id

Fogging efektifmembasminyamuk” –

Beritasatu.com

219

Dari ketiga pernyataan diatas, manakah yang kamu setujui? Berikan alasanmu !

b. Perhatikan pernyataan berikut.

Oomycota memiliki perbedaan dengan fungi yaitu oomycota memiliki dindingsel yang terbuat dari selulosa sedangkan dinding sel fungi terbuat dari zat kitin.(Campbell et. al, 2008, h.151)

Oomycota memiliki dinding sel yang terbuat dari selulosa, berbeda denganfungi (biologiihamzanwadiselong.blogspot.co.id)

Oomycota dinding selnya terdiri dari selulosa (Linda damayanti, 2014)Menurut beberapa pernyataan yang dikemukakan di atas, manakah pernyatan yangpaling tepat? Berikan alasanmu!

c. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini!

“Alga merah dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan agar-agar”.(http://wawasanfadhitya.blogspot.co.id)

“Negara Jepang memanfaatkan alga merah sebagai bahan makanan.”(http://jurnal.unissula.ac.id)

“Rhodophyta (alga merah) dapat dikonsumsi sebagai bahan makanan.”(http://biologid.blogspot.co.id)

Dari ketiga pernyataan diatas, manakah yang kamu setujui? Berikan alasanmu !

7 a. Kai meminta izin untuk pulang sekolah lebih cepat kepada guru nya karena Iamerasakan gejala seperti berikut:

Demam Sakit kepala Sakti di sendi

Lemas Mengantuk di siang hari tetapi malam tidak dapat tidur

Dari gejala yang ditunjukkan oleh Kai, dapatkah kalian simpulkan apa yang terjadipada Kai? dan apa penyebab timbulnya gejala tersebut?

b. “Budi dan kawan-kawannya mengamati suatu makhluk hidup yang bergerak-gerak, dengan ciri-ciri gerakan sangat cepat, mempunyai bulu cambuk, danhanya terdiri dari satu sel.”

Apakah kamu dapat membantu budi dengan menyimpulkan, termasuk ke dalamklasifikasi apakah makhluk kecil yang diamati Budi dan kawan-kawannya? Mengapamakhluk kecil tersebut tergolong ke dalam klasifikasi tersebut? Kemukakan alasanmu!

220

c. Pak Yono seorang petani kentang di daerah Cibodas. Saat Pak Yono sedangmemanen, Pak Yono melihat hasil panenannya sebagai berikut.

Timbul bercak-bercak kecil berwarna hijau kelabu.

Bercak-bercak berubah menjadi coklat sampai hitam. Daun akan membusuk dan mati.Dari gejala yang ditunjukkan, dapatkah kamu simpulkan apa yang terjadi pada hasilpanen Pak Yono? Apa penyebab timbulnya gejala tersebut?

8 a. Perhatikan pernyataan berikut.“ Produksi rumput laut (alga coklat dan alga merah) Sulawesi Selatan tahun 2015

sebesar 3,29 juta ton basah naik 14% dari tahun sebelumnya”Jika kamu adalah Walikota Sulawesi Selatan, apa yang akan kamu lakukan untukmenanggulangi peningkatan produksi rumput laut?

b. Berikan alasan mengapa kamu melakukan “aksi” seperti pada soal nomor 7 !

9 a. Perhatikan pernyataan berikut.“Tahun 1845 terjadi kelaparan besar di Irlandia dan pada tahun 1846 terjadi hal

serupa di Dataran Tinggi Skotlandia. Penyebab kelaparan besar ini yaitu seranganorganisme yang sangat hebat yitu Phytophtorainfestans yang menyebabkan penyakit

hawar daun kentang dan busuk kentang. Hal ini menyebabkan emigrasi besar-besaran ke amerika serikat, dikarenakan makanan utama negara Irlandia dan

Dataran Tinggi Skotlandia yaitu kentang”.

Apa yang akan kamu lakukan, jika kamu merupakan petani kentang di daerah tersebut?Bagaimana kamu menyelesaikan masalah tersebut?

b. Berikan alasan mengapa kamu melakukan “aksi” seperti pada soal nomor 7 !

10 a. Perhatikan pernyataan berikut.Sekitar 90% dari kota-kota Cina menderita polusi air yang telah terkontaminasi oleh

protista patogen, dan hampir 500 juta orang tidak memiliki akses terhadap airminum yang aman.

Jika kamu adalah Pemerintah Cina, apa yang akan kamu lakukan untuk menanggulangifenomena tersebut?

b. Berikan alasan mengapa kamu melakukan “aksi” seperti pada soal nomor 7 !

228

Lampiran 15

RELIABILITAS TES================Rata2= 22,39Simpang Baku= 8,86KorelasiXY= 0,92Reliabilitas Tes= 0,96Nama berkas: D:\ARGUMENT MAPPING\UJI VALIDITASSINSTRUMEN\VALIDASI PROTISTA.AUR

No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total1 1 Adelia R 14 16 302 2 Aditya A 10 11 213 3 Ahmad R 4 5 94 4 Akhmad F 19 17 365 5 Aldinzha R 12 13 256 6 Alodie R 14 13 277 7 Amarudin 7 6 138 8 Ambar 10 11 219 9 Amilia E 17 17 3410 10 Anhar F 14 9 2311 11 Anindya T 14 13 2712 12 Ariq N 11 12 2313 13 Atthaya 13 10 2314 14 Aulia 12 13 2515 15 Bagus E 9 9 1816 16 Destya R 10 11 2117 17 Dewa Ayu 9 10 1918 18 Dimas Adi 16 17 3319 19 Dinda S 9 12 2120 20 Eka S 9 7 1621 21 Fachra A 7 4 1122 22 Fachri 5 5 1023 23 Farid A 9 9 1824 24 Feby A 17 18 3525 25 Fiana A 19 19 3826 26 Ghina A 10 9 1927 27 Hafizh A 12 14 2628 28 Indah T 17 18 3529 29 Indhira B 16 14 3030 30 Indra Y 16 18 3431 31 Juky A 4 5 932 32 Keni Y 5 3 833 33 Latifah 17 19 3634 34 M. Aditama 11 9 20

229

35 35 M. Dani 5 4 936 36 M. Daffa 3 3 637 37 M. Farid 14 15 2938 38 M. Iqbal 10 10 2039 39 M. Labib 3 3 640 40 M. Raditya 8 15 2341 41 M. Reza 11 12 2342 42 M. Syifa 17 16 3343 43 M. Zainal 16 18 3444 44 Made Adi 8 7 1545 45 Mario Tri 14 14 2846 46 Martin J 8 9 1747 47 Maulida M 9 10 1948 48 Nadya A 18 17 3549 49 Naja K 5 5 1050 50 Natalia M 14 17 3151 51 Olivia 6 7 1352 51 Pambayun 17 16 3353 53 Prayoga 13 14 2754 54 Rafi 9 7 1655 55 Rafii M 16 14 3056 56 Rahma S 8 12 2057 57 Rayhan Z 12 11 2358 58 Rangga H 17 17 3459 59 Rika P 11 11 2260 60 Rizkiana F 18 17 3561 61 Rizky F 18 14 3262 62 Salsabilla 6 6 1263 63 Satria 12 12 2464 64 Sekar C 13 14 2765 65 Shafa S 8 5 1366 66 Shalma 7 5 1267 67 Sintya 13 13 2668 68 Sisca P 15 15 3069 69 Talitha D 10 11 2170 70 Tashyaam 10 7 1771 71 Umar A 5 3 872 72 Viosa 10 12 2273 73 Vira R 11 12 2374 74 Zaid F 3 2 5

KELOMPOK UNGGUL & ASOR======================Kelompok UnggulNama berkas: D:\ARGUMENT MAPPING\UJI VALIDITASSINSTRUMEN\VALIDASI PROTISTA.AUR

230

1 2 3 4 5No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5

1 25 Fiana A 38 2 2 2 2 22 4 Akhmad F 36 2 2 2 2 23 33 Latifah 36 1 1 1 2 24 24 Feby A 35 1 1 1 2 15 28 Indah T 35 1 1 1 2 26 48 Nadya A 35 2 2 2 2 27 60 Rizkiana F 35 2 1 1 2 28 9 Amilia E 34 2 2 2 2 29 30 Indra Y 34 1 1 1 2 210 43 M. Zainal 34 1 1 1 2 211 58 Rangga H 34 1 1 1 2 212 18 Dimas Adi 33 2 2 1 2 213 42 M. Syifa 33 2 2 2 2 214 51 Pambayun 33 1 1 1 2 215 61 Rizky F 32 1 1 1 1 116 50 Natalia M 31 1 1 1 2 217 1 Adelia R 30 1 1 1 2 218 29 Indhira B 30 1 0 1 2 019 55 Rafii M 30 2 1 1 1 220 68 Sisca P 30 2 2 2 2 1

Rata2 Skor 1,45 1,30 1,30 1,90 1,75Simpang Baku 0,51 0,57 0,47 0,31 0,55

6 7 8 9 10No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 6 7 8 9 10

1 25 Fiana A 38 2 2 2 1 22 4 Akhmad F 36 2 2 2 1 13 33 Latifah 36 2 2 2 1 24 24 Feby A 35 1 2 2 2 25 28 Indah T 35 2 2 2 0 26 48 Nadya A 35 2 2 1 2 17 60 Rizkiana F 35 2 2 1 2 18 9 Amilia E 34 2 1 1 1 19 30 Indra Y 34 2 2 2 1 210 43 M. Zainal 34 2 2 2 1 211 58 Rangga H 34 2 2 2 2 212 18 Dimas Adi 33 2 1 1 2 213 42 M. Syifa 33 1 1 1 2 114 51 Pambayun 33 2 2 1 2 115 61 Rizky F 32 1 2 2 2 216 50 Natalia M 31 2 1 2 2 1

231

17 1 Adelia R 30 2 1 1 1 118 29 Indhira B 30 2 2 2 2 219 55 Rafii M 30 2 1 1 0 220 68 Sisca P 30 1 2 2 2 2

Rata2 Skor 1,80 1,70 1,60 1,45 1,60Simpang Baku 0,41 0,47 0,50 0,69 0,50

11 12 13 14 15No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 11 12 13 14 15

1 25 Fiana A 38 2 0 2 2 22 4 Akhmad F 36 2 2 2 1 23 33 Latifah 36 2 2 2 1 14 24 Feby A 35 2 2 2 2 25 28 Indah T 35 2 1 2 1 26 48 Nadya A 35 2 0 1 2 17 60 Rizkiana F 35 1 1 1 2 28 9 Amilia E 34 2 2 1 2 29 30 Indra Y 34 2 2 2 2 110 43 M. Zainal 34 2 2 2 2 211 58 Rangga H 34 2 2 2 2 212 18 Dimas Adi 33 1 1 1 2 113 42 M. Syifa 33 1 1 1 1 114 51 Pambayun 33 2 1 1 1 115 61 Rizky F 32 2 1 2 2 216 50 Natalia M 31 2 2 1 1 217 1 Adelia R 30 1 2 2 2 218 29 Indhira B 30 2 2 2 0 219 55 Rafii M 30 2 1 2 1 120 68 Sisca P 30 2 2 1 1 1

Rata2 Skor 1,80 1,45 1,60 1,50 1,60Simpang Baku 0,41 0,69 0,50 0,61 0,50

16 17 18 19 20No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 16 17 18 19 20

1 25 Fiana A 38 2 1 2 1 12 4 Akhmad F 36 1 1 1 1 13 33 Latifah 36 2 2 2 1 14 24 Feby A 35 1 1 2 1 15 28 Indah T 35 2 2 2 1 16 48 Nadya A 35 2 1 2 1 17 60 Rizkiana F 35 2 2 2 1 18 9 Amilia E 34 1 1 1 1 19 30 Indra Y 34 1 1 1 1 110 43 M. Zainal 34 1 0 1 1 111 58 Rangga H 34 0 1 2 1 1

232

12 18 Dimas Adi 33 1 2 1 1 113 42 M. Syifa 33 2 2 2 1 114 51 Pambayun 33 2 2 2 1 115 61 Rizky F 32 0 2 1 1 116 50 Natalia M 31 1 0 2 0 117 1 Adelia R 30 1 0 1 1 118 29 Indhira B 30 0 1 1 1 119 55 Rafii M 30 1 2 1 1 120 68 Sisca P 30 0 0 1 0 1

Rata2 Skor 1,15 1,20 1,50 0,90 1,00Simpang Baku 0,75 0,77 0,51 0,31 0,00

21 22 23 24No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 21 22 23 24

1 25 Fiana A 38 1 1 1 12 4 Akhmad F 36 1 1 1 13 33 Latifah 36 1 1 1 14 24 Feby A 35 1 1 1 15 28 Indah T 35 1 1 1 16 48 Nadya A 35 1 1 1 17 60 Rizkiana F 35 1 1 1 18 9 Amilia E 34 1 1 1 19 30 Indra Y 34 1 1 1 110 43 M. Zainal 34 1 1 1 111 58 Rangga H 34 1 1 0 012 18 Dimas Adi 33 1 1 1 113 42 M. Syifa 33 1 1 1 114 51 Pambayun 33 1 1 1 115 61 Rizky F 32 1 1 1 116 50 Natalia M 31 1 1 1 117 1 Adelia R 30 1 1 1 118 29 Indhira B 30 1 1 1 119 55 Rafii M 30 1 1 1 120 68 Sisca P 30 1 0 1 1

Rata2 Skor 1,00 0,95 0,95 0,95Simpang Baku 0,00 0,22 0,22 0,22

Kelompok AsorNama berkas: D:\ARGUMENT MAPPING\UJI VALIDITASSINSTRUMEN\VALIDASI PROTISTA.AUR

1 2 3 4 5No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5

1 70 Tashyaam 17 2 1 1 1 22 20 Eka S 16 2 0 0 1 03 54 Rafi 16 1 1 0 2 2

233

4 44 Made Adi 15 1 0 0 1 05 7 Amarudin 13 1 0 1 0 06 51 Olivia 13 1 1 1 2 17 65 Shafa S 13 2 2 1 1 08 62 Salsabilla 12 1 1 1 1 09 66 Shalma 12 1 0 0 0 010 21 Fachra A 11 1 0 0 0 011 22 Fachri 10 1 0 0 1 012 49 Naja K 10 2 0 0 2 013 3 Ahmad R 9 1 0 0 1 014 31 Juky A 9 1 0 0 1 015 35 M. Dani 9 1 1 1 2 016 32 Keni Y 8 1 1 0 0 017 71 Umar A 8 1 0 0 2 018 36 M. Daffa 6 1 0 0 0 019 39 M. Labib 6 1 0 0 1 020 74 Zaid F 5 1 1 0 1 1

Rata2 Skor 1,20 0,45 0,30 1,00 0,30Simpang Baku 0,41 0,60 0,47 0,73 0,66

6 7 8 9 10No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 6 7 8 9 10

1 70 Tashyaam 17 0 0 0 0 12 20 Eka S 16 0 0 2 0 13 54 Rafi 16 0 1 0 0 24 44 Made Adi 15 0 1 1 1 15 7 Amarudin 13 0 1 0 0 16 51 Olivia 13 0 1 2 0 27 65 Shafa S 13 0 2 0 0 08 62 Salsabilla 12 0 0 0 0 19 66 Shalma 12 0 0 1 0 110 21 Fachra A 11 0 0 0 0 111 22 Fachri 10 0 0 1 0 112 49 Naja K 10 0 0 0 0 213 3 Ahmad R 9 0 0 2 0 114 31 Juky A 9 0 0 0 0 115 35 M. Dani 9 0 1 0 0 116 32 Keni Y 8 0 0 0 0 017 71 Umar A 8 0 1 0 0 118 36 M. Daffa 6 0 0 0 0 119 39 M. Labib 6 0 0 1 0 120 74 Zaid F 5 0 0 0 0 0

Rata2 Skor 0,00 0,40 0,50 0,05 1,00Simpang Baku 0,00 0,60 0,76 0,22 0,56

11 12 13 14 15

234

No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 11 12 13 14 151 70 Tashyaam 17 1 0 1 1 12 20 Eka S 16 1 0 2 1 23 54 Rafi 16 2 0 0 0 14 44 Made Adi 15 1 0 1 1 15 7 Amarudin 13 1 1 1 1 16 51 Olivia 13 2 0 0 0 07 65 Shafa S 13 2 0 0 0 08 62 Salsabilla 12 1 0 0 0 09 66 Shalma 12 1 0 1 0 110 21 Fachra A 11 2 0 1 0 011 22 Fachri 10 1 0 1 0 112 49 Naja K 10 2 0 1 0 013 3 Ahmad R 9 1 0 0 0 114 31 Juky A 9 1 0 0 0 015 35 M. Dani 9 1 0 0 0 016 32 Keni Y 8 0 0 2 0 117 71 Umar A 8 1 0 0 0 018 36 M. Daffa 6 2 0 0 0 019 39 M. Labib 6 1 0 0 0 120 74 Zaid F 5 1 0 0 0 0

Rata2 Skor 1,25 0,05 0,55 0,20 0,55Simpang Baku 0,55 0,22 0,69 0,41 0,60

16 17 18 19 20No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 16 17 18 19 20

1 70 Tashyaam 17 1 0 0 0 12 20 Eka S 16 1 0 0 1 13 54 Rafi 16 1 0 0 1 14 44 Made Adi 15 1 0 1 1 15 7 Amarudin 13 1 0 0 1 16 51 Olivia 13 0 0 0 0 07 65 Shafa S 13 0 0 1 0 18 62 Salsabilla 12 0 0 0 1 19 66 Shalma 12 1 1 1 1 110 21 Fachra A 11 1 1 0 1 111 22 Fachri 10 1 0 0 1 112 49 Naja K 10 0 0 0 0 113 3 Ahmad R 9 0 0 0 0 114 31 Juky A 9 0 0 1 1 015 35 M. Dani 9 0 0 0 0 016 32 Keni Y 8 1 0 0 0 117 71 Umar A 8 0 0 0 1 018 36 M. Daffa 6 1 0 1 0 019 39 M. Labib 6 0 0 0 0 020 74 Zaid F 5 0 0 0 0 0

235

Rata2 Skor 0,50 0,10 0,25 0,50 0,65Simpang Baku 0,51 0,31 0,44 0,51 0,49

21 22 23 24No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 21 22 23 24

1 70 Tashyaam 17 1 0 1 12 20 Eka S 16 1 0 0 03 54 Rafi 16 1 0 0 04 44 Made Adi 15 1 0 0 05 7 Amarudin 13 0 1 0 06 51 Olivia 13 0 0 0 07 65 Shafa S 13 1 0 0 08 62 Salsabilla 12 1 1 1 19 66 Shalma 12 1 0 0 010 21 Fachra A 11 0 1 1 011 22 Fachri 10 0 0 0 012 49 Naja K 10 0 0 0 013 3 Ahmad R 9 1 0 0 014 31 Juky A 9 1 1 0 115 35 M. Dani 9 1 0 0 016 32 Keni Y 8 1 0 0 017 71 Umar A 8 1 0 0 018 36 M. Daffa 6 0 0 0 019 39 M. Labib 6 0 0 0 020 74 Zaid F 5 0 0 0 0

Rata2 Skor 0,60 0,20 0,15 0,15Simpang Baku 0,50 0,41 0,37 0,37

DAYA PEMBEDA============Jumlah Subyek= 74Klp atas/bawah(n)= 20Butir Soal= 24Un: Unggul; AS: Asor; SB: Simpang BakuNama berkas: D:\ARGUMENT MAPPING\UJI VALIDITASSINSTRUMEN\VALIDASI PROTISTA.AUR

No No Btr Asli Rata2Un Rata2As Beda SB Un SB As SB Gab t DP(%)1 1 1,45 1,20 0,25 0,51 0,41 0,15 1,71 12,502 2 1,30 0,45 0,85 0,57 0,60 0,19 4,57 42,503 3 1,30 0,30 1,00 0,47 0,47 0,15 6,73 50,004 4 1,90 1,00 0,90 0,31 0,73 0,18 5,11 45,005 5 1,75 0,30 1,45 0,55 0,66 0,19 7,57 72,506 6 1,80 0,00 1,80 0,41 0,00 0,09 1... 90,007 7 1,70 0,40 1,30 0,47 0,60 0,17 7,64 65,00

236

8 8 1,60 0,50 1,10 0,50 0,76 0,20 5,39 55,009 9 1,45 0,05 1,40 0,69 0,22 0,16 8,67 70,0010 10 1,60 1,00 0,60 0,50 0,56 0,17 3,56 30,0011 11 1,80 1,25 0,55 0,41 0,55 0,15 3,58 27,5012 12 1,45 0,05 1,40 0,69 0,22 0,16 8,67 70,0013 13 1,60 0,55 1,05 0,50 0,69 0,19 5,52 52,5014 14 1,50 0,20 1,30 0,61 0,41 0,16 7,93 65,0015 15 1,60 0,55 1,05 0,50 0,60 0,18 5,97 52,5016 16 1,15 0,50 0,65 0,75 0,51 0,20 3,21 32,5017 17 1,20 0,10 1,10 0,77 0,31 0,18 5,95 55,0018 18 1,50 0,25 1,25 0,51 0,44 0,15 8,24 62,5019 19 0,90 0,50 0,40 0,31 0,51 0,13 2,99 40,0020 20 1,00 0,65 0,35 0,00 0,49 0,11 3,20 35,0021 21 1,00 0,60 0,40 0,00 0,50 0,11 3,56 40,0022 22 0,95 0,20 0,75 0,22 0,41 0,10 7,18 75,0023 23 0,95 0,15 0,80 0,22 0,37 0,10 8,34 80,0024 24 0,95 0,15 0,80 0,22 0,37 0,10 8,34 80,00

TINGKAT KESUKARAN=================Jumlah Subyek= 74Butir Soal= 24Nama berkas: D:\ARGUMENT MAPPING\UJI VALIDITASSINSTRUMEN\VALIDASI PROTISTA.AUR

No Butir Baru No Butir Asli Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran1 1 66,25 Sedang2 2 43,75 Sedang3 3 40,00 Sedang4 4 72,50 Mudah5 5 51,25 Sedang6 6 45,00 Sedang7 7 52,50 Sedang8 8 52,50 Sedang9 9 37,50 Sedang10 10 65,00 Sedang11 11 76,25 Mudah12 12 37,50 Sedang13 13 53,75 Sedang14 14 42,50 Sedang15 15 53,75 Sedang16 16 41,25 Sedang17 17 32,50 Sedang18 18 43,75 Sedang19 19 70,00 Sedang20 20 82,50 Mudah

237

21 21 80,00 Mudah22 22 57,50 Sedang23 23 55,00 Sedang24 24 55,00 Sedang

KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL=================================Jumlah Subyek= 74Butir Soal= 24Nama berkas: D:\ARGUMENT MAPPING\UJI VALIDITASSINSTRUMEN\VALIDASI PROTISTA.AUR

No Butir Baru No Butir Asli Korelasi Signifikansi1 1 0,276 -2 2 0,528 Sangat Signifikan3 3 0,648 Sangat Signifikan4 4 0,513 Sangat Signifikan5 5 0,661 Sangat Signifikan6 6 0,775 Sangat Signifikan7 7 0,668 Sangat Signifikan8 8 0,564 Sangat Signifikan9 9 0,650 Sangat Signifikan10 10 0,405 Signifikan11 11 0,349 -12 12 0,639 Sangat Signifikan13 13 0,590 Sangat Signifikan14 14 0,720 Sangat Signifikan15 15 0,590 Sangat Signifikan16 16 0,427 Signifikan17 17 0,541 Sangat Signifikan18 18 0,587 Sangat Signifikan19 19 0,371 -20 20 0,429 Signifikan21 21 0,437 Signifikan22 22 0,587 Sangat Signifikan23 23 0,646 Sangat Signifikan24 24 0,630 Sangat Signifikan

Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut:

df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,0110 0,576 0,708 60 0,250 0,32515 0,482 0,606 70 0,233 0,30220 0,423 0,549 80 0,217 0,28325 0,381 0,496 90 0,205 0,26730 0,349 0,449 100 0,195 0,254

238

40 0,304 0,393 125 0,174 0,22850 0,273 0,354 >150 0,159 0,208

Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.

REKAP ANALISIS BUTIR=====================Rata2= 22,39Simpang Baku= 8,86KorelasiXY= 0,92Reliabilitas Tes= 0,96Butir Soal= 24Jumlah Subyek= 74Nama berkas: D:\ARGUMENT MAPPING\UJI VALIDITASSINSTRUMEN\VALIDASI PROTISTA.AUR

No No Btr Asli T DP(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi1 1 1,71 12,50 Sedang 0,276 -2 2 4,57 42,50 Sedang 0,528 Sangat Signifikan3 3 6,73 50,00 Sedang 0,648 Sangat Signifikan4 4 5,11 45,00 Mudah 0,513 Sangat Signifikan5 5 7,57 72,50 Sedang 0,661 Sangat Signifikan6 6 1... 90,00 Sedang 0,775 Sangat Signifikan7 7 7,64 65,00 Sedang 0,668 Sangat Signifikan8 8 5,39 55,00 Sedang 0,564 Sangat Signifikan9 9 8,67 70,00 Sedang 0,650 Sangat Signifikan10 10 3,56 30,00 Sedang 0,405 Signifikan11 11 3,58 27,50 Mudah 0,349 -12 12 8,67 70,00 Sedang 0,639 Sangat Signifikan13 13 5,52 52,50 Sedang 0,590 Sangat Signifikan14 14 7,93 65,00 Sedang 0,720 Sangat Signifikan15 15 5,97 52,50 Sedang 0,590 Sangat Signifikan16 16 3,21 32,50 Sedang 0,427 Signifikan17 17 5,95 55,00 Sedang 0,541 Sangat Signifikan18 18 8,24 62,50 Sedang 0,587 Sangat Signifikan19 19 2,99 40,00 Sedang 0,371 -20 20 3,20 35,00 Mudah 0,429 Signifikan21 21 3,56 40,00 Mudah 0,437 Signifikan22 22 7,18 75,00 Sedang 0,587 Sangat Signifikan23 23 8,34 80,00 Sedang 0,646 Sangat Signifikan24 24 8,34 80,00 Sedang 0,630 Sangat Signifikan

239

Lampiran 16

Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Kelas Kontrol

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Skor PretestN 27Normal Parametersa,b Mean 19,30

Std. Deviation 10,957Most Extreme Differences Absolute ,143

Positive ,108Negative -,143

Test Statistic ,143Asymp. Sig. (2-tailed) ,165c

a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.

Kesimpulan: karena Sig.(2-tailed) > 0,05, maka sampel berdistribusi normal.

Kelas Eksperimen

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Skor PretestN 30Normal Parametersa,b Mean 22,93

Std. Deviation 9,584Most Extreme Differences Absolute ,152

Positive ,115Negative -,152

Test Statistic ,152Asymp. Sig. (2-tailed) ,075c

a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.

Kesimpulan: karena Sig.(2-tailed) > 0,05, maka sampel berdistribusi normal.

240

Lampiran 17

Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Kelas Kontrol

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Skor Post TestN 27Normal Parametersa,b Mean 26,00

Std. Deviation 14,339Most Extreme Differences Absolute ,102

Positive ,086Negative -,102

Test Statistic ,102Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.d. This is a lower bound of the true significance.

Kesimpulan: karena Sig.(2-tailed) > 0,05, maka sampel berdistribusi normal.

Kelas Eksperimen

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Skor Post TestN 30Normal Parametersa,b Mean 38,00

Std. Deviation 12,273Most Extreme Differences Absolute ,125

Positive ,125Negative -,094

Test Statistic ,125Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.Kesimpulan: karena Sig.(2-tailed) > 0,05, maka sampel berdistribusi normal.

241

Lampiran 18

Uji Homogenitas Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Test of Homogeneity of VariancesSkor Pretest

Levene Statistic df1 df2 Sig.1,208 1 55 ,277

ANOVASkor Pretest

Sum of Squares df Mean Square F Sig.Between Groups 187,977 1 187,977 1,787 ,187Within Groups 5785,496 55 105,191Total 5973,474 56

Kesimpulan :Sig. > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data pretest kedua kelas memilikivarians yang homogen.

242

Lampiran 19

Uji Homogenitas Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Test of Homogeneity of VariancesSkor Post Test

Levene Statistic df1 df2 Sig.,608 1 55 ,439

ANOVASkor Post Test

Sum of Squares df Mean Square F Sig.Between Groups 2046,316 1 2046,316 11,586 ,001Within Groups 9714,000 55 176,618Total 11760,316 56

Kesimpulan :Sig. > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data posttest kedua kelas memilikivarians yang homogen.

243

Lampiran 20

Uji-t Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Group StatisticsKelas Percobaan N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Skor Pretest XU5 27 19,30 10,957 2,109XU7 30 22,93 9,584 1,750

Independent Samples TestLevene'sTest for

Equality ofVariances

t-test for Equality of Means

F Sig. t dfSig.(2-

tailed)

MeanDifferen

ce

Std.Error

Difference

95% ConfidenceInterval of the

DifferenceLower Upper

SkorPretest

Equalvariancesassumed

1,208 ,277 -1,337 55 ,187 -3,637 2,721 -9,089 1,815

Equalvariancesnotassumed

-1,327 52,020 ,190 -3,637 2,740 -9,136 1,862

Kesimpulan:Karena Sig. > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol (Ho) diterimadan hipotesis alternatif (Ha) ditolak. Artinya tidak terdapat pengaruh yangsignifikan penggunaan argument mapping terhadap kemampuan berpikir kritissiswa pada konsep protista.

244

Lampiran 21

Uji-t Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Group StatisticsKelas Percobaan N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Skor Post Test XU5 27 26,00 14,339 2,760XU7 30 38,00 12,273 2,241

Independent Samples TestLevene'sTest for

Equality ofVariances

t-test for Equality of Means

F Sig. t DfSig.(2-

tailed)

MeanDifferen

ce

Std.Error

Difference

95% ConfidenceInterval of the

DifferenceLower Upper

SkorPostTest

Equalvariancesassumed

,608 ,439 -3,404 55 ,001 -12,000 3,525 -19,065 -4,935

Equalvariancesnotassumed

-3,376 51,511 ,001 -12,000 3,555 -19,135 -4,865

Kesimpulan :Karena Sig. < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol (Ho) ditolak danhipotesis alternatif (Ha) diterima. Artinya terdapat pengaruh yang signifikanpenggunaan argument mapping terhadap kemampuan berpikir kritis siswa padakonsep protista.

245

Lampiran 22Uji Normalitas Pretest Indikator Keterampilan Berpikir Krits

Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Kelas Kontrol1. Indikator Memfokuskan Pertanyaan

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Skor Indikator 1N 27Normal Parametersa,b Mean ,44

Std. Deviation ,698Most Extreme Differences Absolute ,367

Positive ,367Negative -,262

Test Statistic ,367Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c

a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.

2. Indikator Bertanya dan Menjawab Pertanyaan Tentang Suatu Penjelasan danTantangan

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Skor Indikator 2N 27Normal Parametersa,b Mean ,33

Std. Deviation ,480Most Extreme Differences Absolute ,423

Positive ,423Negative -,251

Test Statistic ,423Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c

a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.

246

3. Indikator Mengobservasi dan Mempertimbangkan Hasil ObservasiOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Skor Indikator 3N 27Normal Parametersa,b Mean ,15

Std. Deviation ,362Most Extreme Differences Absolute ,511

Positive ,511Negative -,341

Test Statistic ,511Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c

a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.

4. Indikator Menganalisis ArgumenOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Skor Indikator 4N 54Normal Parametersa,b Mean ,67

Std. Deviation ,911Most Extreme Differences Absolute ,397

Positive ,397Negative -,232

Test Statistic ,397Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c

a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.

5. Indikator Mempertimbangkan Kredibilitas Suatu SumberOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Skor Indikator 5N 54Normal Parametersa,b Mean ,37

Std. Deviation ,708Most Extreme Differences Absolute ,459

Positive ,459Negative -,301

Test Statistic ,459Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c

a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.

247

6. Indikator Membuat Deduksi dan Mempertimbangkan Hasil DeduksiOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Skor Indikator 6N 54Normal Parametersa,b Mean ,30

Std. Deviation ,603Most Extreme Differences Absolute ,466

Positive ,466Negative -,312

Test Statistic ,466Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c

a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.

7. Indikator Memutuskan Suatu TindakanOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Skor Indikator 7N 54Normal Parametersa,b Mean ,35

Std. Deviation ,482Most Extreme Differences Absolute ,415

Positive ,415Negative -,262

Test Statistic ,415Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c

a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.

8. Indikator Mempertimbangkan Nilai KeputusanOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Skor Indikator 8N 54Normal Parametersa,b Mean ,15

Std. Deviation ,359Most Extreme Differences Absolute ,512

Positive ,512Negative -,340

Test Statistic ,512Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c

a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.

248

Kelas Eksperimen1. Indikator Memfokuskan Pertanyaan

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Skor Indikator 1N 30Normal Parametersa,b Mean 1,73

Std. Deviation 1,081Most Extreme Differences Absolute ,385

Positive ,385Negative -,246

Test Statistic ,385Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c

a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.

2. Indikator Bertanya dan Menjawab Pertanyaan Tentang Suatu Penjelasan danTantangan

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Skor Indikator 2N 30Normal Parametersa,b Mean ,43

Std. Deviation ,568Most Extreme Differences Absolute ,377

Positive ,377Negative -,241

Test Statistic ,377Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c

a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.

3. Indikator Mengobservasi dan Mempertimbangkan Hasil ObservasiOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Skor Indikator 3N 30Normal Parametersa,b Mean ,33

Std. Deviation ,479Most Extreme Differences Absolute ,423

Positive ,423Negative -,251

Test Statistic ,423Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c

a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.

249

4. Indikator Menganalisis ArgumenOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Skor Indikator 4N 60Normal Parametersa,b Mean ,78

Std. Deviation ,904Most Extreme Differences Absolute ,340

Positive ,340Negative -,228

Test Statistic ,340Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c

a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.

5. Indikator Mempertimbangkan Kredibilitas Suatu SumberOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Skor Indikator 5N 60Normal Parametersa,b Mean ,48

Std. Deviation ,854Most Extreme Differences Absolute ,464

Positive ,464Negative -,286

Test Statistic ,464Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c

a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.

6. Indikator Membuat Deduksi dan Mempertimbangkan Hasil DeduksiOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Skor Indikator 6N 60Normal Parametersa,b Mean ,07

Std. Deviation ,312Most Extreme Differences Absolute ,535

Positive ,535Negative -,415

Test Statistic ,535Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c

a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.

250

7. Indikator Memutuskan Suatu TindakanOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Skor Indikator 7N 60Normal Parametersa,b Mean ,38

Std. Deviation ,490Most Extreme Differences Absolute ,400

Positive ,400Negative -,279

Test Statistic ,400Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c

a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.

8. Indikator Mempertimbangkan Nilai KeputusanOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Skor Indikator 8N 60Normal Parametersa,b Mean ,38

Std. Deviation ,490Most Extreme Differences Absolute ,400

Positive ,400Negative -,279

Test Statistic ,400Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c

a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.

251

Lampiran 23Uji Normalitas Posttest Indikator Keterampilan Berpikir Krits

Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Kelas Kontrol1. Indikator Memfokuskan Pertanyaan

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Skor Indikator 1N 27Normal Parametersa,b Mean 1,81

Std. Deviation 1,001Most Extreme Differences Absolute ,385

Positive ,385Negative -,289

Test Statistic ,385Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c

a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.

2. Indikator Bertanya dan Menjawab Pertanyaan Tentang Suatu Penjelasan danTantangan

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Skor Indikator 2N 27Normal Parametersa,b Mean ,81

Std. Deviation ,622Most Extreme Differences Absolute ,321

Positive ,272Negative -,321

Test Statistic ,321Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c

a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.

252

3. Indikator Mengobservasi dan Mempertimbangkan Hasil ObservasiOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Skor Indikator 3N 27Normal Parametersa,b Mean ,19

Std. Deviation ,396Most Extreme Differences Absolute ,495

Positive ,495Negative -,320

Test Statistic ,495Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c

a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.

4. Indikator Menganalisis ArgumenOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Skor Indikator 4N 54Normal Parametersa,b Mean ,67

Std. Deviation ,911Most Extreme Differences Absolute ,397

Positive ,397Negative -,232

Test Statistic ,397Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c

a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.

5. Indikator Mempertimbangkan Kredibilitas Suatu SumberOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Skor Indikator 5N 54Normal Parametersa,b Mean ,50

Std. Deviation ,863Most Extreme Differences Absolute ,460

Positive ,460Negative -,281

Test Statistic ,460Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c

a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.

253

6. Indikator Membuat Deduksi dan Mempertimbangkan Hasil DeduksiOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Skor Indikator 6N 54Normal Parametersa,b Mean ,30

Std. Deviation ,690Most Extreme Differences Absolute ,499

Positive ,499Negative -,334

Test Statistic ,499Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c

a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.

7. Indikator Memutuskan Suatu TindakanOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Skor Indikator 7N 54Normal Parametersa,b Mean ,24

Std. Deviation ,432Most Extreme Differences Absolute ,471

Positive ,471Negative -,288

Test Statistic ,471Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c

a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.

8. Indikator Mempertimbangkan Nilai KeputusanOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Skor Indikator 8N 54Normal Parametersa,b Mean ,07

Std. Deviation ,264Most Extreme Differences Absolute ,536

Positive ,536Negative -,390

Test Statistic ,536Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c

a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.

254

Kelas Eksperimen1. Indikator Memfokuskan Pertanyaan

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Skor Indikator 1N 30Normal Parametersa,b Mean 1,73

Std. Deviation 1,081Most Extreme Differences Absolute ,385

Positive ,385Negative -,246

Test Statistic ,385Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c

a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.

2. Indikator Bertanya dan Menjawab Pertanyaan Tentang Suatu Penjelasan danTantangan

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Skor Indikator 2N 30Normal Parametersa,b Mean 1,27

Std. Deviation ,640Most Extreme Differences Absolute ,295

Positive ,295Negative -,241

Test Statistic ,295Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c

a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.

3. Indikator Mengobservasi dan Mempertimbangkan Hasil ObservasiOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Skor Indikator 3N 30Normal Parametersa,b Mean ,30

Std. Deviation ,466Most Extreme Differences Absolute ,440

Positive ,440Negative -,260

Test Statistic ,440Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c

a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.

4. Indikator Menganalisis ArgumenOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

255

Skor Indikator 4N 60Normal Parametersa,b Mean 1,00

Std. Deviation ,902Most Extreme Differences Absolute ,266

Positive ,266Negative -,266

Test Statistic ,266Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c

a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.

5. Indikator Mempertimbangkan Kredibilitas Suatu SumberOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Skor Indikator 5N 60Normal Parametersa,b Mean 1,30

Std. Deviation ,926Most Extreme Differences Absolute ,392

Positive ,236Negative -,392

Test Statistic ,392Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c

a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.

6. Indikator Membuat Deduksi dan Mempertimbangkan Hasil DeduksiOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Skor Indikator 6N 60Normal Parametersa,b Mean ,15

Std. Deviation ,515Most Extreme Differences Absolute ,531

Positive ,531Negative -,385

Test Statistic ,531Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c

a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.

256

7. Indikator Memutuskan Suatu TindakanOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Skor Indikator 7N 60Normal Parametersa,b Mean ,35

Std. Deviation ,481Most Extreme Differences Absolute ,417

Positive ,417Negative -,262

Test Statistic ,417Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c

a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.

8. Indikator Mempertimbangkan Nilai KeputusanOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Skor Indikator 8N 60Normal Parametersa,b Mean ,10

Std. Deviation ,303Most Extreme Differences Absolute ,530

Positive ,530Negative -,370

Test Statistic ,530Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c

a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.

257

Lampiran 24Uji Hipotesis Mann Whitney Pretest

Indikator Keterampilan Berpikir Kritis

1. Indikator Memfokuskan PertanyaanRanks

Kelas Percobaan N Mean Rank Sum of RanksSkor Indikator 1 XU5 27 28,41 767,00

XU7 30 29,53 886,00Total 57

Test Statisticsa

Skor Indikator 1Mann-Whitney U 389,000Wilcoxon W 767,000Z -,299Asymp. Sig. (2-tailed) ,765a. Grouping Variable: Kelas Percobaan

2. Indikator Bertanya dan Menjawab Pertanyaan Tentang Suatu Penjelasan danTantangan

RanksKelas Percobaan N Mean Rank Sum of Ranks

Skor Indikator 2 XU5 27 27,83 751,50XU7 30 30,05 901,50Total 57

Test Statisticsa

Skor Indikator 2Mann-Whitney U 373,500Wilcoxon W 751,500Z -,600Asymp. Sig. (2-tailed) ,549a. Grouping Variable: Kelas Percobaan

258

3. Indikator Mengobservasi dan Mempertimbangkan Hasil ObservasiRanks

Kelas Percobaan N Mean Rank Sum of RanksSkor Indikator 3 XU5 27 26,22 708,00

XU7 30 31,50 945,00Total 57

Test Statisticsa

Skor Indikator 3Mann-Whitney U 330,000Wilcoxon W 708,000Z -1,607Asymp. Sig. (2-tailed) ,108a. Grouping Variable: Kelas Percobaan

4. Indikator Menganalisis ArgumenRanks

Kelas Percobaan N Mean Rank Sum of RanksSkor Indikator 4 XU5 54 55,24 2983,00

XU7 60 59,53 3572,00Total 114

Test Statisticsa

Skor Indikator 4Mann-Whitney U 1498,000Wilcoxon W 2983,000Z -,786Asymp. Sig. (2-tailed) ,432a. Grouping Variable: Kelas Percobaan

5. Indikator Mempertimbangkan Kredibilitas Suatu SumbeRanks

Kelas Percobaan N Mean Rank Sum of RanksSkor Indikator 5 XU5 54 56,51 3051,50

XU7 60 58,39 3503,50Total 114

Test Statisticsa

Skor Indikator 5Mann-Whitney U 1566,500Wilcoxon W 3051,500Z -,404Asymp. Sig. (2-tailed) ,686a. Grouping Variable: Kelas Percobaan

259

6. Indikator Membuat Deduksi dan Mempertimbangkan Hasil DeduksiRanks

Kelas Percobaan N Mean Rank Sum of RanksSkor Indikator 6 XU5 54 62,67 3384,00

XU7 60 52,85 3171,00Total 114

Test Statisticsa

Skor Indikator 6Mann-Whitney U 1341,000Wilcoxon W 3171,000Z -2,698Asymp. Sig. (2-tailed) ,007a. Grouping Variable: Kelas Percobaan

7. Indikator Memutuskan Suatu TindakanRanks

Kelas Percobaan N Mean Rank Sum of RanksSkor Indikator 7 XU5 54 56,56 3054,00

XU7 60 58,35 3501,00Total 114

Test Statisticsa

Skor Indikator 7Mann-Whitney U 1569,000Wilcoxon W 3054,000Z -,346Asymp. Sig. (2-tailed) ,729a. Grouping Variable: Kelas Percobaan

8. Indikator Mempertimbangkan Nilai KeputusanRanks

Kelas Percobaan N Mean Rank Sum of RanksSkor Indikator 8 XU5 54 50,44 2724,00

XU7 60 63,85 3831,00Total 114

Test Statisticsa

Skor Indikator 8Mann-Whitney U 1239,000Wilcoxon W 2724,000Z -2,805Asymp. Sig. (2-tailed) ,005a. Grouping Variable: Kelas Percobaan

260

Lampiran 25Uji Hipotesis Mann Whitney Posttest

Indikator Keterampilan Berpikir Kritis

1. Indikator Memfokuskan PertanyaanRanks

Kelas Percobaan N Mean Rank Sum of RanksSkor Indikator 1 XU5 27 29,70 802,00

XU7 30 28,37 851,00Total 57

Test Statisticsa

Skor Indikator 1Mann-Whitney U 386,000Wilcoxon W 851,000Z -,353Asymp. Sig. (2-tailed) ,724a. Grouping Variable: Kelas Percobaan

2. Indikator Bertanya dan Menjawab Pertanyaan Tentang Suatu Penjelasan danTantangan

RanksKelas Percobaan N Mean Rank Sum of Ranks

Skor Indikator 2 XU5 27 23,69 639,50XU7 30 33,78 1013,50Total 57

Test Statisticsa

Skor Indikator 2Mann-Whitney U 261,500Wilcoxon W 639,500Z -2,562Asymp. Sig. (2-tailed) ,010a. Grouping Variable: Kelas Percobaan

3. Indikator Mengobservasi dan Mempertimbangkan Hasil ObservasiRanks

Kelas Percobaan N Mean Rank Sum of RanksSkor Indikator 3 XU5 27 27,28 736,50

XU7 30 30,55 916,50Total 57

261

Test Statisticsa

Skor Indikator 3Mann-Whitney U 358,500Wilcoxon W 736,500Z -,997Asymp. Sig. (2-tailed) ,319a. Grouping Variable: Kelas Percobaan

4. Indikator Menganalisis ArgumenRanks

Kelas Percobaan N Mean Rank Sum of RanksSkor Indikator 4 XU5 54 51,50 2781,00

XU7 60 62,90 3774,00Total 114

Test Statisticsa

Skor Indikator 4Mann-Whitney U 1296,000Wilcoxon W 2781,000Z -2,028Asymp. Sig. (2-tailed) ,043a. Grouping Variable: Kelas Percobaan

5. Indikator Mempertimbangkan Kredibilitas Suatu SumberRanks

Kelas Percobaan N Mean Rank Sum of RanksSkor Indikator 5 XU5 54 44,92 2425,50

XU7 60 68,83 4129,50Total 114

Test Statisticsa

Skor Indikator 5Mann-Whitney U 940,500Wilcoxon W 2425,500Z -4,375Asymp. Sig. (2-tailed) ,000a. Grouping Variable: Kelas Percobaan

262

6. Indikator Membuat Deduksi dan Mempertimbangkan Hasil DeduksiRanks

Kelas Percobaan N Mean Rank Sum of RanksSkor Indikator 6 XU5 54 59,99 3239,50

XU7 60 55,26 3315,50Total 114

Test Statisticsa

Skor Indikator 6Mann-Whitney U 1485,500Wilcoxon W 3315,500Z -1,341Asymp. Sig. (2-tailed) ,180a. Grouping Variable: Kelas Percobaan

7. Indikator Memutuskan Suatu TindakanRanks

Kelas Percobaan N Mean Rank Sum of RanksSkor Indikator 7 XU5 54 54,22 2928,00

XU7 60 60,45 3627,00Total 114

Test Statisticsa

Skor Indikator 7Mann-Whitney U 1443,000Wilcoxon W 2928,000Z -1,268Asymp. Sig. (2-tailed) ,205a. Grouping Variable: Kelas Percobaan

Uji Hipotesis Mann Whitney GainIndikator Keterampilan Berpikir Kritis

8. Indikator Mempertimbangkan Nilai KeputusanRanks

Kelas Percobaan N Mean Rank Sum of RanksSkor Indikator 8 XU5 54 59,59 3218,00

XU7 60 55,62 3337,00Total 114

Test Statisticsa

Skor Indikator 8Mann-Whitney U 1507,000Wilcoxon W 3337,000Z -,843Asymp. Sig. (2-tailed) ,399

a. Grouping Variable: Kelas Percobaan