WINDY DWI JAYANTI.pdf
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of WINDY DWI JAYANTI.pdf
iv
ABSTRAK
Windy Dwi Jayanti (NIM 1113016100048): Pengaruh Penggunaan Argument
Mapping Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Konsep Protista
(Quasi Eksperimen di SMA Plus PGRI Cibinong). Skripsi Program Studi
Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran saintifik
terintegrasi argument mapping terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada
konsep protista. Subjek penelitian adalah siswa SMA Plus PGRI Cibinong kelas X
yang berjumlah 57 siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi
eksperimen. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random
sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes essay berjumlah 13
soal. Analisis data dari kedua kelompok menggunakan uji-t. Hasil yang diperoleh
yaitu nilai taraf signifikansi 0,001 < 0,05, yang berarti bahwa terdapat perbedaan
keterampilan berpikir kritis antara kelas kontrol dan eksperimen. Hal ini
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan argument mapping terhadap
kemampuan berpikir kritis siswa pada konsep protista.
Kata Kunci : Pembelajaran Saintifik, Argument Mapping, Berpikir Kritis
v
ABSTRACT
Windy Dwi Jayanti (NIM 1113016100048): Effect of Argument Mapping to
Critical Thinking Skill in the Protista Concept (Quasi Eksperimen in SMA Plus
PGRI Cibinong). Undergraduate Thesis of Biology Education Program,
Department of Natural Sciences Education, Faculty of Tarbiyah and Teacher
Training, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta.
The aim of this research study is to determine the influence of scientific
learning integrated argument mapping on students' critical thinking skills on the
concept of protista. Subjectsof this research is 57 student’s grade X in SMA Plus
PGRI Cibinong. The research method used is quasi experiment. Sampling is done
by simple random sampling technique. The research instrument used is essay test
amounted to 13 questions. Data analysis from both groups used the t-test. The
result obtained is a significance level of 0.001 <0.05, which means that there are
differences in critical thinking skills between control and experimental classes.
This shows that there is influence of the use of argument mapping to students'
critical thinking ability on the concept of protista.
Keywords: Scientific Learning, Argument Mapping, Critical Thinking
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillah. Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul “Pengaruh Penggunaan Argument Mapping terhadap Kemampuan Berpikir
Kritis Siswa pada Konsep Protista” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana pendidikan. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada
Rasulullah Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya.
Sehubungan dengan selesainya skripsi ini, penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A, dekan Fakutas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc, Ketua Jurusan Pendidikan IPA Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Dr. Yanti Herlanti, M.Pd, Ketua Program Studi Pendidikan Biologi
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
sekaligus dosen pembimbing I yang telah sabar membimbing, memberikan
saran, motivasi dan mengarahkan penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
4. Ibu Yuke Mardiati, M.Si, dosen pembimbing II sekaligus dosen
pembimbing akademik yang telah sabar membimbing, memberikan saran,
motivasi dan mengarahkan penulis, serta memberikan bimbingan selama
masa perkuliahan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Seluruh dosen dan staf jurusan pendidikan IPA, Khususnya program studi
pendidikan biologi, yang telah memberikan ilmu selama proses perkuliahan.
6. Teruntuk orang tua tercinta, ayahanda Sri Wiyanto dan Ibunda Sunarti,
Kakak tersayang Selvia Ermy W, adik tersayang Hestina Tri J, dan anggota
keluarga besar lainnya yang selalu mendoakan dan memberi semangat
kepada penulis.
vii
7. Bapak Dr. Basyarudin Thayib, M.Pd, Kepala SMA Plus PGRI Cibinong
yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di
sekolah tersebut.
8. Ibu Luluk Hulyati, M.Pd, Guru bidang studi biologi SMA Plus PGRI
Cibinong yang telah memberikan bimbingan, arahan, motivasi, dan
semangat dalam menyelesaikan penelitian.
9. Siswa-siswi Kelas X IPA U 5 dan X IPA U 7 SMA Plus PGRI Cibinong
yang telah berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran selama penelitian.
10. Kawan-kawan seperjuangan angkatan 2013 Pendidikan Biologi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, Khususnya Linda Jaliyah, Farrisa Haura, Khalifatisifa,
Delsa Ade, Audina Lyadi, Evin Kustantia, dan Mauliza Ahmad, serta
kawan-kawan lain yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
11. Keluarga besar KMPLHK Ranita UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang
telah memberikan banyak pengalaman berharga selama masa kuliah,
khususnya Putri Ayuni, Lien, Hanisah, Qurrota, Wildhan dan Abdurrahman.
12. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Ungkapan rasa syukur dan ikhlas penulis ucapkan atas terselesikannya
skripsi ini. Semoga Allah SWT dapat membalas segala kebaikan yang sepadan
kepada semua pihak atas jasa dan bantuan yang telah diberikan. Semoga skripsi
ini dapat bermanfaat bagi semua pembacanya dan dapat memberikan kontribusi
bagi peningkatan kualitas pendidikan, khususnya bidang studi biologi.
Jakarta, April 2018
Penulis
Windy Dwi Jayanti
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI.............................................................. ii
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI................................................... iii
ABSTRAK ....................................................................................................... iv
ABSTRACT .......................................................................................................v
KATA PENGANTAR.........................................................................................vi
DAFTAR ISI .....................................................................................................viii
DAFTAR TABEL ...............................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................5
C. Pembatasan Masalah ...................................................................5
D. Rumusan Masalah .......................................................................5
E. Tujuan Penelitian ........................................................................5
F. Manfaat Penelitian ......................................................................6
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR
A. Deskripsi Teoritis ........................................................................7
1. Kajian Teoritis Argument Mapping (Peta Argumen)...........7
a. Pengertian Argumen .....................................................7
b. Pengertian Peta Argumen (Argument Mapping)...........7
c. Langkah-Langkah Membuat Argument Mapping.........9
d. Manfaat Membuat Argument Mapping.........................13
2. Kajian Teoritis Berpikir Kritis .............................................15
a. Pengertian Berpikir .......................................................15
b. Pengertian Kemampuan Berpikir Kritis........................15
c. Ciri-Ciri Berpikir Kritis ................................................17
d. Manfaat Berpikir Kritis.................................................18
ix
e. Indikator Berpikir Kritis ...............................................19
3. Kajian Teoritis Pembelajaran Saintifik ................................22
a. Pengertian Pembelajaran Saintifik ................................22
b. Langkah-Langkah Pembelajaran Saintifik....................23
c. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Saintifik ...25
4. Hubungan antara Saintifik, Argument Mapping, dan
Berpikir Kritis ......................................................................27
5. Hubungan Pembelajaran Argument Mapping dan Rangkuman
dengan Berpikir Kritis..........................................................28
B. Hasil Penelitian yang Relevan ....................................................30
C. Kerangka Berpikir .......................................................................31
D. Hipotesis Penelitian.....................................................................31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................33
B. Metode dan Desain Penelitian......................................................34
C. Populasi dan Sampel ....................................................................35
D. Prosedur Penelitian.......................................................................35
E. Teknik Pengumpulan Data...........................................................36
F. Instrumen Penelitian.....................................................................37
1. Instrumen Tes.........................................................................37
2. Instrumen Non Tes.................................................................37
a. Lembar Kerja Peserta didik ...............................................38
b. Lembar Observassi ............................................................38
G. Kalibrasi Instrumen......................................................................38
1. Validitas..................................................................................38
2. Reabilitas ................................................................................39
3. Tingkat Kesukaran .................................................................40
4. Daya Beda ..............................................................................40
H. Teknik Analisis Data....................................................................41
1. Penilaian LKS ........................................................................41
2. Uji Prasyarat Analisis Data ....................................................43
x
a. Uji Normalitas ...................................................................43
b. Uji Homogenitas................................................................43
c. Uji-t....................................................................................44
d. Uji Mann-Whitney.............................................................44
e. Uji N-Gain .........................................................................45
I. Hipotesis Statistik ........................................................................45
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Hasil Penelitian ............................................................................47
1. Data Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis ..........................47
a. Data Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis Kelas
Kontrol dan Kelas Eksperimen ........................................47
b. Data Ketercapaian Indikator Kemampuan Berpikir
Kritis Kelas Kontrol .........................................................48
c. Data Ketercapaian Indikator Kemampuan Berpikir
Kritis Kelas Eksperimen ..................................................49
d. Pengujian Prasyarat Analisis Data ...................................50
1) Uji Normalitas ............................................................50
2) Uji Homogenitas.........................................................51
3) Uji Hipotesis ...............................................................52
4) Uji N-Gain ..................................................................53
e. Data Uji Hipotesis Indikator Kemampuan Berpikir
Kritis.................................................................................54
2. Data Hasil Penilaian Lembar Kerja Peserta didik..................57
3. Data Hasil Observasi Guru dan Peserta didik ........................58
B. Pembahasan..................................................................................61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ..................................................................................70
B. Saran.............................................................................................70
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................71
LAMPIRAN.........................................................................................................76
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Indikator Berpikir Kritis menurut Ennis ............................................19
Tabel 2.2 Tahapan Pembelajaran Saintifik.........................................................24
Tabel 2.3 Hubungan antara Saintifik, Argument Mapping, dan Berpikir
Kritis...................................................................................................27
Tabel 2.4 Hubungan Pembelajaran Argument Mapping dan Rangkuman
dengan Berpikir Kritis........................................................................29
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian di SMA Plus PGRI Cibinong ................................33
Tabel 3.2 Desain Penelitian................................................................................34
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Kemampuan Berpikir Kritis ..............................37
Tabel 3.4 Besarnya Koefisien Validitas .............................................................39
Tabel 3.5 Klasifikasi Interpretasi Uji Reliabilitas ..............................................39
Tabel 3.6 Klasifikasi Indeks Kesukaran.............................................................40
Tabel 3.7 Klasifikasi Daya Beda........................................................................41
Tabel 3.8 Rubrik Penilaian LKS Argument Mapping ........................................42
Tabel 4.1 Statistik Hasil Penelitian ....................................................................47
Tabel 4.2 Ketercapaian Indikator Kemampuan Berpikir Krtis Kelas
Kontrol ...............................................................................................48
Tebel 4.3 Ketercapaian Indikator Kemampuan Berpikir Krtis Kelas
Eksperimen.........................................................................................50
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Pretest ..............................................................51
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Posttest.............................................................51
Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Pretest...........................................................52
Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitass Posttest........................................................52
Tabel 4.8 Hasil Uji Hipotesis Pretest.................................................................53
Tabel 4.9 Hasil Uji Hipotesis Posttest................................................................53
Tabel 4.10 Hasil Uji N-Gain Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen....................53
Tabel 4.11 Hasil Uji Hipotesis Indikator Kemampuan Berpikir Kritis
Pretest ................................................................................................54
xii
Tabel 4.12 Hasil Uji Hipotesis Indikator Kemampuan Berpikir Kritis
Posttest ...............................................................................................56
Tabel 4.13 Hasil Uji Hipotesis Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Gain.......57
Tabel 4.14 Data Rata-Rata Nilai LKS Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen .....58
Tabel 4.15 Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Peserta didik Kelas
Kontrol ...............................................................................................59
Tabel 4.16 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Kelas Kontrol ..................60
Tabel 4.17 Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Peserta didik Kelas
Eksperimen.........................................................................................60
Tabel 4.18 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Kelas Eksperimen ...........61
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Peta Argumen Menurut Jamel Ostwald.........................................11
Gambar 2.2 Peta Argumen pada Konsep Protista .............................................12
Gambar 2.3 Bagan Kerangka Berpikir ..............................................................31
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ...........72
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ..................100
Lampiran 3 Lembar Kegiatan Siswa Kelas Eksperimen ..............................123
Lampiran 4 Lembar Kegiatan Siswa Kelas Kontrol.....................................142
Lampiran 5 Rubrik Penilaian LKS Eksperimen dan Kontrol .......................158
Lampiran 6 Lembar Observasi Aktivitas Peserta Didik ...............................162
Lampiran 7 Lembar Observasi Kegiatan Mengajar Guru ............................174
Lampiran 8 Data Nilai Pretest Berpikir Kritis Kelas Kontrol dan
Eksperimen................................................................................186
Lampiran 9 Data Nilai Posttest Berpikir Kritis Kelas Kontrol dan
Eksperimen................................................................................190
Lampiran 10 Nilai LKS Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen......................194
Lampiran 11 Uji N-Gain Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ....................196
Lampiran 12 Instrumen Kemampuan Berpikir Kritis.....................................197
Lampiran 13 Instrumen Uji Coba ...................................................................215
Lampiran 14 Instrumen Soal Valid.................................................................221
Lampiran 15 Hasil Uji Validitas dengan Software Anates.............................228
Lampiran 16 Uji Normalitas Pretest dengan SPSS Kelas Kontrol dan
Eksperimen................................................................................239
Lampiran 17 Uji Normalitas Posttest dengan SPSS Kelas Kontrol dan
Eksperimen................................................................................240
Lampiran 18 Uji Homogenitas Pretest dengan SPSS Kelas Kontrol dan
Eksperimen................................................................................241
Lampiran 19 Uji Homogenitas Posttest dengan SPSS Kelas Kontrol dan
Eksperimen................................................................................242
Lampiran 20 Uji-t Pretest dengan SPSS Kelas Kontrol dan Eksperimen ......243
Lampiran 21 Uji-t Posttest dengan SPSS Kelas Kontrol dan Eksperimen.....244
Lampiran 22 Uji Normalitas Pretest Indikator Kemampuan Berpikir Kritis
Kelas Kontrol dan Eksperimen .................................................245
xv
Lampiran 23 Uji Normalitas Posttest Indikator Kemampuan Berpikir Kritis
Kelas Kontrol dan Eksperimen .................................................251
Lampiran 24 Uji Hipotesis Mann Whitney Pretest Indikator
Kemampuan Berpikir Kritis......................................................257
Lampiran 25 Uji Hipotesis Mann Whitney Posttest Indikator
Kemampuan Berpikir Kritis......................................................260
Lampiran 26 Dokumentasi Penelitian ............................................................263
Lampiran 27 Surat Permohonan Izin Penelitian.............................................265
Lampiran 28 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian....................266
Lampiran 29 Lembar Uji Referensi ................................................................267
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Abad 21 merupakan abad yang dikenal dengan masa pengetahuan
(knowladge age), dalam abad ini semua upaya pemenuhan kebutuhan hidup dalam
berbagai konteks lebih berbasis pengetahuan. Kemajuan abad 21 ditandai dengan
berkembangnya teknologi informasi yang sangat pesat. Banyaknya informasi yang
tersedia dimana saja dan dapat diakses kapan saja, komputasi yang semakin cepat,
otomasi yang menggantikan pekerjaan-pekerjaan rutin dan komunikasi yang dapat
dilakukan dari mana saja dan kemana saja.
Pendidikan saat ini berada di masa pengetahuan dengan percepatan
peningkatan pengetahuan yang luar biasa. Gaya kegiatan pembelajaran pada masa
pengetahuan (knowledge age) harus disesuaikan dengan kebutuhan pada masa
pengetahuan pula. Bahan pembelajaran pun harus disesuaikan dengan kebutuhan.
dimana pembelajaran harus memberikan desain yang lebih otentik, untuk melalui
tantangan dimana peserta didik dapat berkolaborasi menciptakan solusi
pemecahan masalah pelajaran. Pemecahan masalah mengarah ke pertanyaan yang
mencari jawaban oleh peserta didik yang kemudian dapat dicari pemecahan
permasalahan dan konteks pembelajaran menggunakan sumber daya informasi
yang tersedia.1
Kemendikbud merumuskan bahwa pembelajaran abad 21 menekankan pada
kemampuan peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber, merumuskan
permasalahan, berpikir analitis dan kerjasama serta kolaborasi dalam
menyelesaikan masalah. Framework yang dirumuskan BSNP mengenai
pembelajaran abad 21 yaitu kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah
(critical thinking and problem solving skill), kemampuan berkomunikasi dan
bekerjasama (communication and collaboration skill), kemampuan mencipta dan
1 Etistika Yuni Wijaya, Transformasi Pendidikan Abad 21 Sebagai Tuntutan
Pengembangan Sumber Daya Manusia di Era Global, Prosiding Seminar Nasional Pendidikan
Matematika, Vol. 1, Universitas Kanjuruhan Malang, 2016, h. 264.
2
membaharui (creativity and innovation skill), literasi teknologi informsi dan
komunikasi (information and communications technologi literacy), kemampuan
belajar kontekstual (contekstual learning skill), dan kemampuan informasi dan
literasi media.2
Pembelajaran di masa pengetahuan (knowladge age) merupakan proses
belajar yang dibangun oleh guru untuk mengambangkan kreativitas berpikir yang
dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mengkonstruksi
pengetahuan baru. Seperti upaya untuk peningkatkan penguasaan yang baik
terhadap materi pelajaran. Sesuai dengan framework BNSP mengenai
pembelajaran abad 21 mengenai pembelajaran yang menjurus kepada proses
berpikir kritis.
Berpikir kritis merupakan kemampuan berpikir bagi seseorang dalam
membuat keputusan yang dapat dipercaya dan bertanggung jawab yang
memengaruhi hidup seseorang. Kemampuan berpikir kritis juga merupakan
inkuiri kritis, sehingga seorang yang berpikir kritis dapat menyelidiki masalah,
mengajukan pertanyaan, mengajukan jawaban baru yang menantang status quo,
menemukan informasi baru, dan menentang dogma dan dokrin.3 Berpikir kritis
yaitu proses berpikir untuk memperoleh informasi yang dianggap valid untuk
mengambil sebuah kesimpulan. Berpikir kritis dapat dilakukan dengan mengenali
masalah, menganalisis, dan mengevaluasi informasi berdasarkan bukti-bukti atau
fakta yang didapatkan.
Berpikir kritis diperlukan dalam pembelajaran biologi. Pembelajaran biologi
menuntut adanya peran aktif peserta didik, karena biologi merupakan proses
ilmiah yang didasari dengan cara berfikir logis berdasarkan fakta-fakta yang
mendukung. Pembelajaran biologi terdapat komponen yang harus dimiliki oleh
2 Ibid, h. 266.3Schafersman, An Introduction to Critical Thinking, http://www.freeinquiry.cpm/critical-
thinking.html, 1991, h. 3.
3
peserta didik yaitu dapat memahami proses ilmiah sebagai hasil dari pembahasan
yang sudah dilaksanakan.4
Berpikir kritis peserta didik indonesia masih tergolong rendah. Hasil studi
TIMS dan PISA menunjukkan bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta
didik Indonesia di bidang sains masih tergolong rendah, peserta didik belum
memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalah non rutin atau soal-soal yang
dituntut untuk berpikir lebih tinggi, dimana berpikir kritis merupakan salah satu
bagian dari berpikir tingkat tinggi.5 Hasil PISA 2015, skor literasi sains Indonesia
adalah 403 yang tergolong masih rendah dibandingkan dengan OECD, yang
menunjukkan bahwa kemampuan peserta didik di Indonesia dalam menjawab soal
yang mengacu pada kemampuan berpikir kritis, logis dan pemecahan masalah
masih sangat rendah. 6 Indonesia masih lemah proses pembelajaran yang
mendorong peserta didik untuk menggunakan kemampuan berpikirnya.
Pembelajaran hanya digunakan untuk menghapal dan menimbun informasi
sehingga peserta didik kurang mampu dalam berpikir kritis. Peserta didik
Indonesia dinilai mengalami kesulitan menjawab soal-soal dalam bentuk uraian
yang memerlukan penalaran dan analisis. Hal ini disebabkan karena lemahnya
kemampuan berpikir kritis di Indonesia.7
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan
berfikir kritis peserta didik yaitu dengan menggunakan argument mapping atau
peta argumen dalam proses pembelajaran. Peta argumen dapat meningkatkan
4 Septi yustyan. Nur widodo. Yuni Pantiwati, “Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis
dengan Pembelajaran Berbasis Scientific Approach Peserta didik Kelas X SMA Panjura Malang”,
Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia, Vol. 1, 2015, h. 240.5 Zalpita Agustia, Implementasi Pembelajaran Hands on Activities untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kritis Peserta didik dalam Pembelajaran Fisika SMP, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau, h. 3.6 Turino Adi, Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Peserta didik Kelas VI A SMP Negeri 1
Jaten, Seminar Nasional Pendidikan Sains, Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2017, h. 232.7 Tautik Fitri, Pengembangan Modul Berbasis Berpikir Kritis Disertai Argument Mapping
pada Materi Sistem Pernapasan untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta didik
Kelas XI SMS Negeri 5 Surakarta, Jurnal Inkuiri, Vol 5, No. 1, 2016, h. 106.
4
kemampuan berpikir kritis. Penelitian sebelumnya, diperoleh hasil bahwa model
pembelajaran berbasis peta argumen lebih baik meningkatkan keterampilan
berpikir kritis peserta didik daripada model pembelajaran konvensional.8 Hasil
peneliti lainnya diperoleh bahwa argument Mapping efektif meningkatkan
kemampuan berpikir kritis. Modul berbasis berpikir kritis disertai argument
mapping yang digunakan dalam penelitian efektif untuk melatihkan kemampuan
berpikir kritis.9
Argument mapping merupakan diagram struktur argumen yang ditafsirkan
secara luas untuk memasukkan jenis apapun kegiatan argumentatif seperti
penalaran, kesimpulan, perdebatan, dan kasus. 10 Model pembelajaran berbasis
peta argumen lebih baik meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik
daripada model pembelajaran konvensional.11 Peta argumen mengklarifikasi dan
mengorganisasikan pikiran seseorang yang akan memungkinkan seseorang
menjawab pertanyaan dengan benar. Melalui pembuatan peta argumen, peserta
didik akan memahami materi yang dipelajari dengan lebih baik dan mendalam.
Argument mapping dapat diterapkan di semua konsep, namun penggunaan
argument mapping lebih efektif untuk materi yang bersifat konseptual dan prinsip.
Penelitian ini mengunakan materi biologi dengan konsep protista. Materi biologi
mengenai protista merupakan materi yang bersifat konseptual seperti membahas
ciri-ciri, klasifikasi dan peranan protista, selain itu materi protista juga berisi
materi yang bersifat prinsip yaitu membahas perbedaan dari
klasifikasi. 12 Penelitian yang dilakukan sebelumnya diketahui bahwa rata-rata
peserta didik masih mengalami kesulitan belajar protista pada tahun ajaran
8 I Wayan Redhana, “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Peta Argumen Terhadap
Keterampilan Berpikir Kritis Peserta didik pada Topik Laju Reaksi”, Jurnal Pendidikan dan
Pengajaran Jilid 43 no. 17, 2010, h.141.9 Taufik fitri, Baskoro, dan Sunarto, Op cit, h. 110.10 Tim Van Gelder, Whats is Argument Mapping?, Encyclopedia of the mind, (Thousand
Oaks, CA: sage), Volume expected to appear in 2011,h. l.11 I Wayan Redhana, Op cit , h. 141.12 Ibid, h. 146.
5
2015/2016. 13 Kesulitan tersebut dikarenakan peserta didik belum mampu
menghubungkan informasi baru dengan pengetauan yang telah dimilikinya
sehingga yang terjadi adalah belajar hafalan.
Terkait latar belakang tersebut diharapkan argument mapping dapat
meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Oleh karena itu, peneliti
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Penggunaan Argument Mapping
terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Konsep Protista”
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam penelitian ini, meliputi:
1. Pentingnya berpikir kritis untuk meningkatkan keterampilan abad 21.
2. Kurangnya kemampuan peserta didik dalam berpikir kritis.
3. Kesulitan yang dialami peserta didik dalam memahami mata pelajaran
biologi pada bab protista.
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dalam penelitian ini, meliputi:
1. Subyek penelitian adalah peserta didik kelas X semester ganjil.
2. Konsep biologi dalam penelitian ini adalah Kingdom Protista.
3. Pembelajaran yang digunakan menggunakan pembelajaran saintifik.
4. Pengukuran kemampuan berpikir kritis menggunakan empat aspek menurut
Robert H. Ennis, yaitu memberi penjelasan sederhana, membangun
keterampilan dasar, mengatur strategi dan taktik, serta menyimpulkan.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana pengaruh penggunaanargument mapping terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada konsepprotista?”
13 Dwi Zunitasari, “Identifikasi Kesulitan Belajar Protista pada Peserta didik Kelas X
Semester 1 SMA Negeri 1 Muntilan Tahun Ajaran 2015/2016”, Jurnal Pendidikan Biologi Vol. 5
No. 6, 2016, h.7.
6
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat
pengaruh penggunaan argument mapping terhadap kemampuan berpikir kritis
siswa pada konsep protista.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian yang telah dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat,
antara lain:
1. Guru
Khususnya bagi guru bidang studi biologi dapat menjadikan penggunaan
argument mapping dalam pembelajaran sebagai salah satu alernatif untuk
meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik.
2. Peserta didik
Membantu peserta didik dalam meningkatkan pemahaman dan mengatasi
kesulitan belajar biologi melalui berpikir kritis.
3. Pembaca
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi untuk penelitian lebih lanjut.
7
BAB II
KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Deskripsi Teoritis
1. Kajian Teoritis Peta Argumen (Argument Mapping)
a. Pengertian Argumen
Arti kata “argumen” adalah alasan yang dapat dipakai untuk memperkuat
atau menolak suatu pendapat, pendirian atau gagasan.1 Pendapat lain menyatakan
bahwa argumen adalah seperangkat pernyataan untuk menjelaskan logika atau
konsekuensi dari suatu masalah.2
“when you present a reason for think a claim is true, you are giving an
argument”
yang berarti bahwa argumen dibuat ketika seseorang menyajikan alasan ketika
menganggap klaim itu benar. 3 Pandapat lain diungkapkan bahwa argumen
merupakan sebuah klaim dan alasan untuk percaya bahwa pernyataan tersebut
adalah benar.4
Pengertian argumen berdasarkan beberapa pendapat para ahli sebelumnya
adalah alasan yang digunakan untuk menolak atau menerima sebuah klaim atau
pendapat.
b. Pengertian Peta Argumen (Argument Mapping)
Argument mapping atau peta argumen adalah diagram yang menangkap
struktur logis dari sebuah argumen sederhana atau kompleks. Argument mapping
dibuat untuk memvisualisasikan penalaran dan bukti untuk suatu pernyataan atau
1 Tim Media, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Jakarta: Media Centre, 2014), h. 60.2 Peter A. Facione, Logic and Logical Thinking: A Modular Approach, (United States of
America: McGraw-Hill, 1978), h. 369.3 Brooke Noel Moore. Richard Parker, Critical Thinking, (New York: The McGraw-Hill
Companies, 2007), h. 4 chapter 1.4 Austhink, Argument Mapping-The Basics, www.Austhink.com, diakses pada tanggal 9
April 2018.
8
klaim dari penalaran, terutama argumen yang kompleks dan perdebatan.5 Peta
argumen adalah representasi dua dimensi dari struktur argumen yang umumnya
berupa diagram kotak dan panah yang mirip dengan sebuah pohon. Kotak-kotak
pada peta argumen berisi klaim-klaim yang berisi alasan yang mendukung atau
alasan yang tidak mendukung.6
Pendapat lain menyatakan bahwa peta argumen berkaitan dengan
menjelaskan struktur argumen inferensial. Dimana gambar dan topik adalah fitur
utama dari koneksi asosiatif, konsep adalah fitur utama dari hubungan,
kesimpulan adalah fitur kunci dari argumen.7 Peta argumen adalah representasi
spasial dari argumen yang memungkinkan kita untuk memvisualisasikan struktur
logisnya. Peta semacam itu memungkinkan kita untuk melihat dengan jelas
bagaimana setiap bagian dari sebuah argumen berhubungan dengan setiap bagian
lain, bagaimana kesimpulan utama didukung oleh alasan, yang pada gilirannya
didukung oleh alasan mereka sendiri, dan seterusnya. Peta argumen
menggambarkan struktur logis ini dalam bentuk kotak dan panah.8
Pengertian peta argumen berdasarkan pendapat-pendapat sebelumnya yaitu
peta argumen (argument mapping) merupakan alat bantu visual berbentuk
diagram kotak dan panah yang dapat digunakan untuk membantu seseorang dalam
memahami, mengasesmen, dan mengevaluasi argumen. Argumen seseorang dapat
dengan mudah dipahami dengan membuat peta argumen karena argumennya
menjadi lebih terstruktur.
5 Joe Lau. Jonathan Chan, Argument Mapping,
http://philosophy.hku.hk/think/arg/complex.php, 2013, h. 1.6 Charles R. Twardy, Arguments Map Improve Critical Thinking Teaching Philosophy ,
www.csse.monash.edu.au/ctwardy, diakses pada tanggal 5 Desember 2016.7 Martin Davies, Concept mapping, mind mapping and argument mapping: what are the
differences and do they matter?, [email protected], 2010, h.2.8 Jamel Ostwald, Argument Mapping for Critical Thinking, Teaching Excellence, 2007, h. 1.
9
c. Langkah-langkah Membuat Argument Mapping
Peta argumen merupakan diagram kotak dan garis yang menyajikan struktur
logis dari argumen secara visual, yaitu premis mendukung klaim.9 Sebuah peta
argumen biasanya adalah berupa diagram “kotak dan anak panah” dengan kotak
sesuai dengan proposisi dan panah sesuai dengan hubungan seperti dukungan
bukti. Pemetaan argumen mirip dengan kegiatan pemetaan lainnya seperti
pemetaan pikiran dan pemetaan konsep, tetapi berfokus pada hubungan bukti yang
logis atau kesimpulan diantara proposisi.
Langkah pertama dalam membuat argument mapping adalah dengan
menuliskan claim (pernyataan) dan alasan. Claim menjadi poin utama dari sebuah
argumen. Claim merupakan ide dari seseorang untuk mencoba meyakinkan orang
lain bahwa idenya tersebut adalah benar. Sebuah claim (pernyataan) hendaknya
didukung oleh sebuah alasan, alasan pendukung dapat berupa bukti atau fakta
yang dapat dipercaya dan menguatkan bahwa pernyataan tersebut adalah benar.
Semua alasan untuk sebuah claim (pernyataan) harus dapat menjawab assertibility
question (pernyataan penegasan).10
Langkah kedua yaitu membedakan antara argumentasi dengan eksplansi.
Argumentasi adalah bagaimana hal-hal yang kita ketahui, sedangkan eksplanasi
adalah deskripsi bagaimana hal itu terjadi. Eksplanasi adalah teori kausal
(eksplanasi secara teoritis) mengapa hal tersebut terjadi, tetapi hal ini tidak sama
dengan argumen yang memberikan bukti konkret bahwa sesuatu tersebut benar-
benar terjadi.11
Langkah ketiga yaitu menuliskan argumentasi dalam bentuk prosa (teks).
Pembuatan argumentasi dalam bentuk prosa dilakukan untuk menentukan bagian
mana dari teks terebut yang merupakan sebuah argumen, menandai teks
9 I Wayan Redhana, Op.cit, h. 146.10 Jamel Ostwald, Argument Mapping for Critical Thinking (Argument Mapping 2: Claim
and Reason), Teaching Excellence, 2007, h. 1-2.11 Ibid, h. 2.
10
argumentasi tersebut, identifikasi indikator, konklusi dan alasan, serta mengubah
pernyataan utama untuk setiap kalimat menjadi tabel claim (pernyataan).
Langkah keempat yaitu menggambarkan prosa argumentasi dalam peta
argumentasi. Menentukan claim dan alasan untuk menyusun sebuah argumen dan
memastikan bahwa bentuk yang ditulis adalah bentuk yang mungkin paling
sederhana dari pernyataan tersebut. Sebaliknya, peserta didik dapat dengan mudah
menjadi bingung dan akan kehilangan kekuatan dari peta argumen ketika gagal
membuat pemetaan argumen itu menjadi lebih sederhana.12
Peta argumen pada bagian atas / bagian pertama berisikan anggapan, diikuti
dalam contoh dengan claim pendukung (di bawah kata “karena”) dan keberatan
(di bawah kata “tapi”). Claim dukungan atau keberatan yang menjadi sangahan
ketika mereka keberatan terhadap keberatan. Argument mapping dalam perangkat
lunak, claim, keberatan dan sanggahan berwarna berbeda. Keberatan dan
sanggahan atas keberatan dapat ditambahkan pada setiap titik di peta
(menggunakan warna kotak yang berbeda untuk identifikasi visual lebih mudah).
Dasar kotak pada titik-titik terminal pohon argumen juga memerlukan bukti di
tempat kurung disediakan. Beberapa bukti telah disediakan (seperti “statistik”,
“pendapat ahli” dan “kutipan”).
Pemetaan argumen menurut Ostwald dapat dilihat pada Gambar 2.1.13
12 Jamel Ostwald, Argument Mapping for Critical Thinking (Argument Mapping 7: From
Prose to Argument Maps), Teaching Excellence, 2007, h. 1-2.13 Jamel Ostwald, Argument Mapping for Critical Thinking (Argument Mapping 2: Claim
and Reason), Teaching Excellence, 2007, h. 2.
11
Gambar 2.1. Peta Argumen menurut Jamel Ostwald
Alasan: Informasiyang secara langsung
mendukung posisi
Posisi: Masalah utama:untuk diterima atau ditolak
Keberatan: Informasiyang keberatan
terhadap posisi di atas
Alasan:Informasicadangan
alasan di atas
Alasan:Informasilangsungcadangan
alasan di atas
Keberatan:Informasi yang
menghitungterhadap resikoalasan di atas
Keberatan:Informasi yang
menghitunglangsung
terhadap resikoalasan di atas
Data: Kingdom protista beranggotakan mahkluk hidup uniseluler.
Protista memiliki ukuran tubuh yang kecil.
Protista organisme eukariotik yang belum memiliki jaringankhusus.
Kesimpulan:Protista Merupakan Organisme Uniseluler
Karena:Hidupnya dengan satu
sel untuk mengaturseluruh aktifitasnya
Tetapi:Terdapat protista yang
tersusun atas banyak sel(multiseluler)
Karena:Memiliki ukuran
mikroskopik(Protozoa
memiliki ukurantubuh 3-1000
mikron-Saktiyono, 2008)
Tetapi:Tidak semuaProtista mirip
tumbuhan(Chlorophyta)
memiliki bentuklembaran. (Chlorella
vulgaris memlikibentuk bola denganukuran 2-8 mikron –
Faris, 2011)
Karena:Protista mirip
tumbuhan(Chlorophyta)
memiliki bentuklembaran.
(Spesies Ulvalactuca memilikiukuran panjang100 cm – Littler
dkk, 1989)
Tetapi:Terdapat beberapa
yang berukuranmakroskopik
(Spesies Gelidiumsp. dari divisiRhodophytaberukuran
makroskopikmemiliki panjangkurang lebih 20cmdan lebar 1,5 mm –
Aslan, 1991)
13
Langkah-langkah membuat peta argumen (argument mapping) yang akan
digunakan dalam penelitian ini berdasarkan pendapat-pendapat ahli yaitu
pemetaan argumen versi Jamel Ostwald. Peta argumen Jamel Ostwald digunakan
karena memiliki struktur pembuatan yang mudah dan sederhana jika diterapkan
pada peserta didik. Peta argumen tersebut memuat bagan-bagan alasan pendukung
atau alasan menolak terhadap kesimpulan yang dapat membantu peserta didik
dalam berargumentasi untuk mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik.
d. Manfaat Membuat Argument Mapping
Peserta didik yang belajar menggunakan argument mapping dapat
memahami struktur argumen yang lebih baik, memaksa diri untuk berpikir jernih,
memudahkan peserta didik dalam memetakan argumen, dan membantu peserta
didik mengembangkan pemikirannya sendiri.14
Manfaat model pembelajaran berbasis peta argumen (agument mapping)
menurut pendapat peserta didik yaitu pembelajaran memungkinkan peserta didik
mengembangkan keterampilan berpikir kritis, peserta didik dapat memahami
keterkaitan antara materi yang dipelajari dan konteks kehidupan sehari-hari,
peserta didik dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, peserta didik dapat
mempertahankan kerjasama yang kondusif dalam kelompok, materi biologi yang
dipelajari menjadi lebih mudah dan lebih lama diingat, wawasan peserta didik
menjadi semakin luas, suasana belajar lebih santai dan menyenangkan, peserta
didik dapat berkomunikasi lebih baik, dan pertanyaan-pertanyaan konseptual
dapat membantu peserta didik memahami materi yang dipelajari. 15
Pembelajaran melalui pembuatan peta argumen (argument mapping) peserta
didik dapat memahami materi yang dipelajari dengan lebih baik dan mendalam.
14 Taufik fitri. Baskoro. Sunarto, “Pengembangan Modul Berbasis Berpikir Kritis Disertai
Argument Mapping pada Materi Sistem Pernapasan untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Kritis Peserta didik Kelas XI SMA Negeri 5 Surakarta”, Jurnal Inkuiri, Vol. 5, 2016, h. 110.15 I Wayan Redhana, “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Peta Argumen Terhadap
Keterampilan Berpikir Kritis Peserta didik pada Topik Laju Reaksi”, Jurnal Pendidikan dan
Pengajaran Jilid 43 No. 17, 2010, h. 146.
14
Peta argumen dapat mengembangkan kemampuan peserta didik memahami
argumen dengan baik. Peta argumen dapat meningkatkan kemampuan peserta
didik mengartikulasikan, memahami, dan mengkomunikasikan penalaran
sehingga dapat memacu keterampilan berpikir kritis peserta didik.16 Peta argumen
dapat membantu peserta didik memperoleh pemahaman yang lebih mendalam
tentang susunan konseptual dari isu-isu dan debat kompleks. Peta argumen
membuat informasi lebih mudah diproses oleh pikiran dengan menggunakan
sejumlah sumber representasi yang lebih luas (seperti warna, garis, bentuk, dan
posisi).17
Keuntungan-keuntungan pembuatan peta argumen meliputi: (1) Tayangan
struktur argumen sangat efisien, yaitu peta argumen dapat meringkaskan beberapa
halaman dari debat atau isu kompleks ke dalam peta tunggal; (2) Tayangan
struktur argumen dapat ditampilkan dengan jelas, yaitu argumen ditranslasi dari
bentuk teks ke dalam bentuk peta yang merupakan praktik keterampilan berpikir
kritis yang sangat baik; dan (3) Masing-masing premis dapat ditunjukkan secara
eksplisit, yaitu peta argumen akan memacu peserta didik mengidentifikasi asumsi
yang tidak dinyatakan dan meminta bukti untuk masing-masing komponen dari
argumen.18
Manfaat membuat peta argumen (argumen mapping) berdasarkan beberapa
pendapat ahli yaitu peta argumen dapat memudahkan peserta didik membuat
keputusan yang tepat dan membantu memecahkan alasan yang menjadi
pertentangan sehingga mampu mengembangkan kemampuan berpikir kritis
peserta didik terutama dalam menganalisis sebuah argumen.
16 Tim Van Gelder, Whats is Argument Mapping? Encyclopedia of the mind, (Thousand
Oaks, CA: sage), Volume expected to appear in 2013,h. l.17 I Wayan Redhana, Loc.cit.18 Ibid.
15
2. Kajian Teoritis Berpikir Kritis
a. Pengertian Berpikir
Arti kata “pikir” adalah apa yang ada dalam hati, akal budi, ingatan, angan-
angan, kata dalam hati, pertimbangan.19 Berpikir merupakan salah satu aktivitas
mental yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. 20 Proses berpikir
merupakan urutan kejadian mental yang terjadi secara alamiah atau terencana dan
sisitematis pada konteks ruang, waktu, dan media yang digunakan, serta
menghasilkan perubahan terhadap objek yang memengaruhinya. Proses berpikir
merupakan peristiwa mencampur, mencocokan, menggabungkan, menukar, dan
mengurutkan konsep-konsep, persepsi-persepsi dan pengalaman sebelumnya.21
Pengertian berpikir berdasarkan beberapa pendapat ahli yaitu, berpikir
merupakan proses aktivitas mental secara alamiah untuk menemukan ide, gagasan,
pengambilan keputusan atau pemecahan masalah.
b. Pengertian Kemampuan Berpikir Kritis
Berpikir kritis didefinisikan sebagai aktivitas disiplin mental untuk berpikir
reflektif dan masuk akal untuk mengevaluasi argumen atau proposisi untuk
mengambil keputusan apa yang harus dipercaya atau dilakukan. Berpikir kritis
juga merupakan suatu kemampuan kognitif dan strategi yang meningkatkan
kemungkinan hasil yang diharapkan, berpikir yang bertujuan, beralasan, dan
berorientasi pada sasaran. Pemikiran ini mencakup pemecahan masalah,
memformulasikan kesimpulan, menghitung kemungkinan, dan membuat
keputusan.22 Berpikir kritis menurut pendapat Ennis adalah berpikir wajar dan
reflektif yang fokus dalam menentukan apa yang harus dipercaya atau
19 Tim Media, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Jakarta: Media Centre, 2014), h. 418.20 Agus Jatmiko, Pengaruh Pendekatan Saintifik Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis
Peserta didik Pada Pokok Bahasan Kalor Kelas X SMA Perintis 1 Bandar Lampung, Mathematics,
Science, and Education National Conference (MSENCo), 2016, h.58.21 Wowo Sunaryo, Taksonomi Berpikir, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), h. 3.22 Lutfia Nur Hadiyanti. Keterampilan Berpikir kritis (Critical Thinking Skills) dalam
Berbagai Dimensi Pembelajaran Biologi, 2013.
16
dilakukan.23 Pendapat lain mengenai berpikir kritis adalah jenis pemikiran yang
membuat seseorang membuat keputusan yang baik, memikirkan apakah sesuatu
yang dilakukan adalah benar, atau memikirkan cara terbaik untuk menyelesaikan
pekerjaan dengan tepat waktu. Berpikir kritis juga termasuk kegiatan menemukan
kekurangan dan masalah.24
Kemampuan berpikir kritis merupakan pemikiran yang bersifat selalu ingin
tahu terhadap informasi yang ada untuk mencapai suatu pemahaman yang
mendalam. Kemampuan berpikir kritis menurut Facione meliputi interpretation,
analysis, inferensi, evaluation, explanation dan self-regulation. Melalui aspek
interpretation, peserta didik mampu mengelompokkan permasalahan yang
diterima sehingga mempunyai arti dan bermakna jelas. Aspek analysis peserta
didik mampu menguji ide-ide dan mengenali alasan serta pernyataan. Aspek
inferensi peserta didik mampu membuat suatu kesimpulan dalam pemecahan
masalah. Aspek evaluation peserta didik mampu menilai pernyataan atau
pendapat yang diterima baik dari diri sendiri maupun orang lain. Aspek
explanation peserta didik mampu menjelaskan pernyataan maupun pendapat yang
telah diungkapkan untuk menjadi sebuah pendapat yang kuat. Aspek
selfregulation peserta didik dapat mengatur keberadaan dirinya dalam
menghadapi pemecahan masalah.25
Pengertian kemampuan berpikir kritis berdasarkan beberapa pendapat ahli
yaitu proses berpikir untuk memeperoleh informasi yang dianggap valid untuk
mengambil sebuah kesimpulan. Berpikir kritis dapat dilakukan dengan mengenali
masalah, menganalisis, dan mengevaluasi informasi berdasarkan bukti-bukti atau
fakta yang didapatkan.
23 Wowo Sunaryo, Op cit, h.19.24 Phil Washburn, The Vocabulary of Critical Thinking, (New York: Oxford University
Press, 2009), h.3.25 Septy Yustyan, Nur widodo dan Yuni Pantiwati, “Peningkatan Kemampuan Berpikir
Kritis dengan Pembelajaran Berbasis Scientific Approach Peserta didik Kelas X Sma Panjura
Malang, Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia, Vol. 1, 2015, h. 241.
17
c. Ciri-Ciri Berpikir Kritis
Berpikir kritis digunakan untuk menarik kesimpulan yang paling dapat
diandalkan, logis, dapat dipercaya, dan dapat membuat seseorang mengambil
keputusan yang bertanggung jawab dalam kehidupan seseorang. Seseorang yang
berpikir kritis memiliki beberapa karekteristik, yaitu menggunakan bukti dengan
terampil dan tidak memihak, mengatur pikiran dan mengartikulasikannya secara
ringkas dan koheren, mampu membedakan antara kesimpulan logis valid dan
tidak valid, menunda penilaian tanpa adanya bukti yang cukup untuk mendukung
keputusan, memahami perbedaan antara penalaran dan rasionalisasi dan mencoba
mengantisipasi kemungkinan konsekuensi dari tindakan alternatif.
Ciri-ciri seseorang yang berpikir kritis selain yang telah disebutkan
sebelumnya yaitu dapat memahami gagasan derajat kepercayaan, melihat
persamaan analogi yang tidak terlihat secara dangkal, dapat belajar mandiri dan
memiliki minat yang kuat dalam melakukannya, menerapkan teknik pemecahan
masalah di domain selain dari yang dipelajari, dapat struktur informal diwakili
masalah sedemikian rupa sehingga teknik formal dapat digunakan untuk
menyelesaikannya, dapat melucuti argumen verbal dari ketidak relevanan dan
frasa itu dalam istilah esensial, bisa mempertanyakan pandangan sendiri dan
mencoba untuk memahami kedua asumsi yang ada, peka terhadap perbedaan
antara validitas keyakinan dan intensitas yang dipegangnya, sadar akan fakta
bahwa pemahaman seseorang selalu terbatas, dan dapat mengakui kekeliruan dari
pendapat seseorang.26
Salah satu hal seseorang dikatakan menunjukkan berpikir kritis apabila
mampu mensintesis informasi sampai pada kesimpulan yang masuk akal. Proses
pembentukan berpikir kritis kepada peserta didik timbul secara kebetulan tetapi
memerlukan persiapan, seperti kemampuan berpikir dapat ditingkatkan melalui
bertanya kritis, pertanyaan-pertanyaan yang menggunakan ranggkaian kata dan
kontruksi yang mendalam sangat mungkin menghasilkan daya pikir tingkat tinggi
26 Schafersman, An Introduction of Critical Thinking, http://www.freeinquiry.cpm/critical-
thinking.html, h. 4-5.
18
bagi peserta didik.27 Agar menjadi pemikir yang baik, seseorang perlu mengamati.
Mengamati haruslah dengan hati-hati, memahami gambar besar, memperhatikan
hal-hal yang tidak biasa atau meragukan, dan mengeluarkan antena.28
d. Manfaat Berpikir Kritis
Kemampuan berpikir kritis sangat diperlukan oleh setiap orang dalam
menyelesaikan suatu masalah. Kemampuan berpikir kritis sangat diperlukan oleh
peserta didik sebagai modal dasar untuk memehami berbagai hal, diantaranya
memahami konsep dalam disiplin ilmu.29 Berpikir kritis dapat membantu dalam
memahami bagaimana memandang diri sendiri, bagaimana memandang dunia,
dan bagaimana berhubungan dengan orang lain, dengan berpikir kritis membantu
menganalisis pemikiran sendiri untuk memastikan bahwa peserta didik telah
menentukan dan menarik kesimpulan cerdas.30
Berpikir kritis dapat memberikan manfaat yaitu peserta didik mamapu
menjawab pertanyaan sesuai dengan kenyataan (real) sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya (fakta) sehingga tidak hanya menjadi opini.31 Berpikir kritis dapat
melatih peserta didik untuk merumuskan dan mengevaluasi keyakinan dan
pendapat mereka sendiri maupun pendapat orang lain melalui serangkaian proses
sistematis.32
27 Nofi Maria Krisnawati, “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Biologi Model
Kooperatif dengan Pendekatan Scientific untuk Melatih Berpikir Kritis Peserta didik SMA”,
Jurnal Pena Sains, Vol. 1, 2014, h. 57.28 Wanda Teays, Second Though Critical Thinking for a Diverse Society, (New York: Mc
Graw Hill, 2006), h. 22.29 I Ketut Resta. Anak Agung Gede. I Wayan Widiana. “Pengaruh Pendekatan Saintifik dan
Kemampuan Berpikir Kritis Terhadap Hasil Belajar IPA”, e-Journal PGSD Universitas
Pendidikan Ganesha, Vol:3, No: 1, 2015.30 Bq. Azmi Sukroyanti, “Pengaruh Pendekatan Saintifik Terhadap Keterampilan Berpikir
Kritis Peserta didik”, Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika “Lensa”, Vol. 5, No. 2, h. 40.31 I Ketut Resta, Opcit.32 Bq. Azmi Sukroyanti, Loc cit, h. 39-40.
19
Manfaat berpikir kritis dari beberapa pendapat para ahli yaitu dapat melatih
peserta didik dalam memunculkan ide atau gagasan berdasarkan kejadian yang
sebenarnya atau fakta melalui serangkaian proses yang sistematis.
e. Indikator Berpikir Kritis
Berpikir kritis memiliki 12 indikator keterampilan berpikir kritis yang
dikelompokkan menjadi 5 aspek keterampilan berpikir kritis. Indikator
keterampilan berpikir kritis dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel. 2.1 Indikator Berpikir Kritis menurut Ennis33
NoAspek Berpikir
KritisIndikator Sub-Indikator
1 MemberikanPenjelasanSederhana
1. MemfokuskanPertanyaan
a. Mengidentifikasi ataumerumuskan pertanyaan
b. Mengidentifikasi ataumerumuskan kriteria untukmempertimbangkankemungkinan jawaban
c. Menjaga kondisi berpikir2. Menganalisis
argumena. Mengidentifikasi
kesimpulanb. Mengidentifikasi kalimat-
kalimat pernyataanc. Mengidentifikasi kalimat-
kalimat bukan pernyataand. Mengidentifikasi dan
menangani ketidaktepatane. Melihat struktur dari suatu
argumenf. Membuat ringkasan
3. Bertanya danmenjawabpertanyaan
a. Memberikan penjelasansederhana (Mengapa?, Apaide utamamu?, Apa yanganda maksud dengan...?,Apakah yang membuat
33 Arthur L. Costa, Developing Minds A Resource Book For Teaching Thinking Revised
Edition, (USA: ASDC, 1991), h. 68-71.
20
NoAspek Berpikir
KritisIndikator Sub-Indikator
perbedaan?, Inikah yanganda katakan...?, Dapatkananda mengatakan beberapahal itu?)
b. Menyebutkan contoh(Sebutkan contoh dari?Sebutkan y ang bukancontoh...?)
2 MembangunKeterampilanDasar
4. Mempertimbangkan apakah sumberdapat dipercayaatau tidak
a. Mempertimbangkan kehlianb. Mempertimbangkan
kemenarikan konflikc. Mempertimbangkan
kesesuaian sumberd. Mempertimbangkan
reputasie. Mempertimbangkan
penggunaan prosedur yangtepat
f. Mempertimbangkan resikountuk reputasi
g. Kemampuan untukmemberikan alassan
h. Kebiasaan berhati-hati5. Mengobservasi
danmempertimbangkan laporanobservasi
a. Melibatkan sedikit dugaanb. Menggunakan waktu yang
singkat antara observasi danlaporan
c. Melaporkan hasil observasid. Merekam hasil observasie. Menggunakan bukti-bukti
yang benarf. Menggunakan akses yang
baikg. Menggunakan teknologih. Mempertanggungjawabkan
hasil observasi3 Menyimpulkan 6. Mendedukasi dan
mempertimbangka. Siklus logika-Eulerb. Mengkondisikan logika
21
NoAspek Berpikir
KritisIndikator Sub-Indikator
an hasil deduksi c. Menyatakan tafsiran7. Menginduksi dan
mempertimbangkan hasil induksi
a. Mengemukakan hal yangumum
b. Mengemukakan kesimpulandan hipotesis1) Mengemukakan
hipotesis2) Merancang eksperimen3) Menarik kesimpulan
sesuai fakta4) Menarik kesimpulan
dari hasil menyelidiki8. Membuat dan
menentukan hasilpertimbangan
a. Membuat dan menentukanhasil pertimbanganberdasarkan latar belakangfakta-fakta
b. Membuat dan menentukanhasil pertimbanganberdasarkan akibat
c. Membuat dan menentukanhasil pertimbanganberdasarkan penerapan fakta
d. Membuat dan menentukanhasil pertimbangankeseimbangan, masalah
4 Memberikanpenjelasan lanjut
9. Mendefinisikanistilah danmempertimbangkan suatu definisi
a. Membuat bentuk definisi(sinonim, klasifikasi,rentang, ekivalen,operasional, contoh danbukan contoh)
b. Strategi membuat definisi1) Bertindak dengan
memberikan penjelasanlanjut
2) Mengidentifikasi danmenanganiketidakbenaran yangdisengaja
22
NoAspek Berpikir
KritisIndikator Sub-Indikator
c. Membuat isi definisi10.Mengidentifikasi
asumsi-asumsia. Penjelasan bukan
pernyataanb. Mengkonstruksi argumen
5 Mengaturstrategi dantaktik
11.Menentukansuatu tindakan
a. Mengungkap masalahb. Memilih kriteria untuk
mempertimbangkan solusiyang mungkin
c. Merumuskan solusialternatif
d. Menentukan tindakansementara
e. Mengulang kembalif. Mengamati penerapannya
12.Berinteraksidengan orang lain
a. Menggunakan argumenb. Menggunakan strategi
logikac. Menggunakan strategi
retorikad. Menunjukkan posis, orasi
atau tulisan
3. Kajian Teoritis Pembelajaran Saintifik
a. Pengertian Pembelajaran Saintifik
Pembelajaran saintifik yaitu pembelajaran menggunakan pendekatan
saintifik dengan menggunakan langkah-langkah serta kaidah ilmiah dalam proses
pembelajaran. Langkah ilmiah yang diterapkan meliputi menemukan masalah,
merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis
data, dan menarik kesimpulan.34
Pendapat lain mengenai pembelajaran saintifik adalah proses pembelajaran
yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruk
konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk
34 HM. Musfiqon. Nurdyansyah, Pendekatan Pembelajaran Saintifik, (Sidoarjo: Nizamia
Learning Center, 2015), h. 37.
23
mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan
atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik,
menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum
atau prinsip yang ditemukan.35 Pendapat lain menyatakan bahwa pembelajaran
dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang
sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep, hukum atau
prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau
menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan
hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data,
menarik kesimpulan dan mengkomunikasikannya.36
Pengertian pembelajaran saintifik berdasarkan beberapa pendapat
merupakan pembelajaran yang menggunakan langkah-langkah ilmiah dalam
kegiatan pembelajaran, seperti kegiatan mengamati, merumuskan masalah,
mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, dan menarik
kesimpulan.
b. Langkah-langkah Pembelajaran Saintifik
Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberi pemahaman kepaa
peserta didik untuk mengetahui, memahami, mempraktikkan apa yang sedang
dipelajari secara ilmiah. Proses pembelajaran saintifik diajarkan agar peserta didik
mencari tahu dari berbagai sumber melalui mengamati, menanya, mencoba,
mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta untuk semua mata
pelajaran.37
Komponen-komponen penting dalam mengajar menggunakan pendekatan
saintifik yaitu: 1) Menyajikan pembelajaran yang dapat meningkatkan rasa
keingintahuan, 2) Meningkatkan keterampilan mengamati, 3) Melakukan analisis,
35 Sufairoh, Pendekatan Saintifik dan Model Pembelajaran K-13, Jurnal Pendidikan
Profesional, Vol. 5, No. 3, 2016. h. 120.36 Nurdyansyah. Eny Fariyatul, Inovasi Model Pembelajaran Sesuai Kurikulum 2013,
(Sidoarjo: Nizamia Learning Center, 2016), h. 5.37 HM. Musfiqon. Nurdyansyah, loc cit. h. 38.
24
dan 4) berkomunikasi. Empat komponen tersebut dapat dijabarkan ke dalam lima
tahapan pembelajaran saintifik yang terdapat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Tahapan Pembelajaran Saintifik38
Tahapan UraianMengamati Kegiatan pembelajaran yang dapat dilakukan peserta didik
misalnya membaca, mendengar, menyimak, melihat(dengan atau tanpa alat). Kompetensi yang ingindikembangkan melalui pengalaman belajar mengamatiadalah melatih kesungguhan, ketelitian, dan kemampuanmencari informasi.
Menanya Kegiatan belajar yang dapat dilakukan adalah mengajukanpertanyaan tentang informasi apa yang tidak dipahami dariapa yang diamati atau pertanyaan untuk memperolehinformasi tambahan tentang apa yang sedang merekaamati. Pertanyaan yang peserta didik ajukan semestinyadapat dimulai dari pertanyaan-pertanyaan yang bersifatfaktual saja hingga mengarah kepada pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya hipotetik (dugaan). Kompetensiyang dikembangkan adalah pengembangan kreativitas,rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaanuntuk pengembangan keterampilan berpikir kritis, danpembentukan karakter pembelajaran sepanjang hayat (lifelong learner).
PengumpulanInformasi
Kegiatan ini adalah melakukan eksperimen, membacaberagam sumber informasi lainnya selain yang terdapatpada buku teks, mengamati objek, mengamati kejadian,melakukan aktifitas tertentu, hingga berwawancara denganseorang narasumber. Kompetensi yang ingindikembangkan antara lain: peserta didik akanmengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargaipendapat orang lain, memiliki kemampuan berkomunikasi,memiliki kemampuan mengumpulkan informasi dengnberagam cara, mengembangkan kebiasaan belajar, hinggamenjadi seorang pembelajar sepanjang hayat.
Mengasosiasi Bentuk kegiatan belajar yang dapat diberikan tenagapendidik antara lain pengolahan informasi mulai dari
38 Ibid, h. 38-40.
25
Tahapan Uraianberagam informasi yang memperdalam dan memperluasinformasi hingga informasi yang saling mendukung,bahkan yang berbeda atau bertentangan. Melaluipengalaman belajar ini diharapkan peserta didik akanmengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat kepadaaturan, bekerja keras, mampu menerapkan suatu prosedurdalam berpikir secara deduktif atau induktif untuk menariksuatu kesimpulan.
Komunikasi Memberikan pengalaman belajar untuk melakukankegiatan belajar berupa menyampaikan hasil pengamatanyang telah dilakukannya, kesimpulan yang diperolehberdasarkan hasil analisis, dilakukan baik secara lisan,tertulis, atau cara-cara dan media lainnya. Ini dimaksudkanagar peserta didik mempunyai kesempatan untukmengembangkan kompetensinya dalam hal pengembangansikap jujur, teliti, toleransi, berpikir secara sistematis,mengutarakan pendapat dengan cara yang singkat danjelas, hingga kemampuan berbahasa secara baik dan benar.
Tahapan pembelajaran dalam pendekatan saintifik tersebut dapat dilakukan
secara berurutan atau tidak berurutan, terutama pada langkah pertama dan kedua.
sedangkan pada langkah ketiga dan seterusnya sebaiknya dilakukan secara
berurutan. Peserta didik diminta untuk mengkonstruk sendiri pengetahuan,
pemahaman, serta skill dari proses belajar yang dilakukan, sedangkan tenaga
pendidik mengarahkan serta memberikan pengetahuan dan pengayaan tentang apa
yang dipelajari bersama peserta didik.39
c. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Saintifik
Saintifik merupakan pendekatan pembelajaran yang meminjam konsep
penelitian untuk diterapkan dalam pembelajaran. Keunggulan dari pendekatan
saintifik meliputi: 1) Peserta didik harus aktif dan kreatif, 2) Penilaian didapat dari
semua aspek yaitu pengambilan nilai peserta didik bukan hanya didapat dari nilai
39 Ibid, h. 40.
26
ujiannya saja tetapi juga didapat dari nilai kesopanan, religi, praktek, sikap dan
lain-lain. 40
Beberapa tahapan pada pendekatan saintifik dapat melatih kemampuan
berpikir kritis peserta didik meliputi: 1) Mengamati/observasi yang dapat
meningkatkan keterampilan menemukan/mendaftar/menginventarisasi dan
menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik, 2) Menanya dapat meningkatkan
keterampilan dalam merumuskan pertanyaan, 3) Mencoba/mengumpulkan
informasi dapat meningkatkan kreatifitas, sikap sosial dan membimbing peserta
didik untuk berbicara dengan berbasis data/fakta, 4) Menalar/asosiasi dapat
meningkatkan keterampilan memberikan penjelasn lanjut, keterampilan mengatur
strategi dan taktik serta keterampilan menyimpulkan, 5) Komunikasi dapat
meningkatkan kemampuan menarik kesimpulan dari penyelesaian suatu
masalah.41 Pembelajaran saintifik dipandang mampu mencapai tujuan pendidikan
yaitu keseimbangan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam diri peserta
didik.42
Keunggulan pembelajaran saintifik berdasarkan telaah kajian teori, penulis
menyimpulkan bahwa pembelejaran saintifik memiliki kelebihan yaitu proses
pembelajaran lebih berpusat pada peserta didik sehingga memungkinkan peserta
didik aktif dalam pembelajaran. Langkah-langkah pembelajaran saintifik
sistematis sehingga memudahkan guru untuk memanajemen pelaksanaan
pembelajaran, memberi peluang guru untuk lebih kreatif, mengajak peserta didik
untuk aktif dengan berbagai sumber belajar. Proses pembelajaran saintifik
melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang
perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta
didik.
40 I Ketut Resta, Loc cit.41 Agus Jatmiko, Pengaruh Pendekatan Saintifik Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis
Peserta didik Pada Pokok Bahasan Kalor Kelas X SMA Perintis 1 Bandar Lampung, Mathematics,
Science, and Education National Conference (MSENCo), 2016, h. 58.42 Leyla Hilda, Pendekatan Saintifik pada Proses Pembelajaran (Telaah Kurikulum 2013),
Jurnal Darul Ilmi, Vol.03, No. 01, 2015, h. 72.
27
Kelemahan pendekatan saintifik yaitu guru jarang menjelaskan materi. 43
Keunggulan dan kelemahan pembelajaran saintifik berdasarkan beberapa
pendapat yaitu pembelajaran saintifik memerlukan kreatifitas tinggi dari guru, jika
guru kurang kreatif dalam pembelajaran, maka pembelajaran tidak dapat
dilaksanakan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
4. Hubungan antara Saintifik, Argument Mapping, dan Berpikir Kritis
Hasil kajian teoritis didapati kesamaan atau hubungan antara pembelajaran
saintific, argument mapping, dan kemampuan berpikir kritis. Hubungan
persamaan tersebut terdapat pada Tabel 2.3.
Tabel. 2.3
Hubungan antara Saintifik, Argument Mapping, dan Berpikir Kritis
LangkahSaintifik
IndikatorArgumentMapping
Mengamati MenanyaMencoba
(Eksperimen)
Mengasosiasi(Menalar)
Mengkomunikasikan
Mengidentifikasiposisi masalahutama untukditerima atauditolak
Mengobservasi danmempertimbangkan hasilobservasi
Mempertimbangkan nilaikeputusan
Mencari databerupa fakta,bukti, atauinformasi untukmendukungclaim ataumenolak claim
Mempertimbangkankredibilitassuatu sumber
Memfokuskan pertanyaan
Menganalisishubunganantara claimdengan data
Memfokuskan pertanyaan
Menganalisis argumen
Mengobservasi danmempertimbangkan hasilobservasi
Menganalisishubunganantara claim
Bertanya danmenjawabpertanyaan
MemperTimbangkan kredibili
Mengobservasi danmempertimba
43 I Ketut Resta, Op cit.
28
LangkahSaintifik
IndikatorArgumentMapping
Mengamati MenanyaMencoba
(Eksperimen)
Mengasosiasi(Menalar)
Mengkomunikasikan
dengan data,dan alasan
tentang suatupenjelasandantantangan
tas suatusumber
ngkan hasilobservasi
MembuatKesimpulan
Membuatdeduksi danmempertimbangkan hasildeduksi
Memutuskansuatu tindakan
Penelitian ini menggunakan empat aspek kemampuan berpikir kritis Ennis,
yaitu memberi penjelasan sederhana, membangun keterampilan dasar, mengatur
strategi dan taktik, dan menyimpulkan dan menggunakan delapan indikator
kemampuan berpikir kritis.
5. Hubungan Pembelajaran Argument Mapping dan Rangkuman dengan
Berpikir Kritis
Pembelajaran menggunakan argument mapping dapat mempengaruhi
kemampuan berpikir kritis pada indikator-indikator tertentu, begitu pula dengan
pembelajaran dengan teknik merangkum yang dapat memberikan pengaruh
berpikir kritis. Hubungan pembelajaran argument mapping dan rangkuman dalam
meningkatkan kemampuan berpikir kritis, berdasarkan kajian teoritis terdapat
pada tabel 2.4.
Penelitian ini menggunakan beberapa indikator pembelajaran argument
mapping dan rangkuman pada beberapa indikator yang dapat meningkatkan
kemampuan berpikir kritis.
29
Tabel 2.4 Hubungan Pembelajaran Argument Mapping dan Rangkuman
dengan Berpikir Kritis
Indikator BerpikirKritis
IndikatorRangkuman
IndikatorArgument Mapping
1 2 3 4 1 2 3 4 5Memfokuskanpertanyaan
√ √ √
Bertanya danmenjawab suatupenjelasan dantantangan
√ √
Menganalisisargumen
√
Mengobservasi danmempertimbangkanhasil observasi
√ √ √ √
Mempertimbangkankredibilitas suatusumber
√ √ √
Memutuskan suatutindakan
√ √
Membuat deduksidanmempertimbangkanhasil deduksi
√ √
Mempertimbangkannilai keputusan
√ √
Keterangan:Indikator Rangkuman:44
1 : Mengungkapkan secara akurat gagasan utama dan gagasan pendukung2 : Menulis dengan kata-kata sendiri3 : Kelogisan4 : Penggunaan bahasa untuk mengekspresikan ide dengan jelas
44 Heni Widiyanti, Keefektifan Strategi Kelompok Meringkas (Group Summarizing) dLm
Pembelajaran Menulis Rangkuman Buku Ilmu Pengetahuan Populer pada Peserta didik Kelas VIII
SMP Negeri 2 Salam Magelang [Skripsi], Universitas Negeri Jogyakarta, 2013, h. 21.
30
Indikator Argument Mapping:1 : Mengidentifikasi posisi masalah utama untuk diterima atau ditolak2 : Mencari data berupa fakta, bukti, atau informasi untuk mendukung claim
atau menolak claim3 : Menganalisis hubungan antara claim dengan data4 : Menganalisis hubungan antara claim dengan data, dan alasan5 : Membuat kesimpulan
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh I Wayan Redhana yang berjudul “Pengaruh
Model Pembelajaran Berbasis Peta Argumen Terhadap Keterampilan Berpikir
Kritis Peserta didik pada Topik Laju Reaksi” diperoleh hasil bahwa model
pembelajaran berbasis peta argumen lebih baik meningkatkan keterampilan
berpikir kritis peserta didik daripada model pembelajaran konvensional.45 Taufik,
Baskoro dan sunarto dalam penelitiannya, argument Mapping efektif
meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Modul berbasis berpikir kritis disertai
argument mapping yang digunakan dalam penelitian efektif untuk melatihkan
kemampuan berpikir kritis dengan hasil uji statistik diperoleh signifikansi 0,00 <
0,05 yang menyatakan adanya perbedaan secara signifikan.46
Penelitian Nofi Maria Krisnawati menunjukkan hasil bahwa perangkat
pembelajaran biologi model kooperatif dengan pendekatan saintifik layak dan
dapat melatih kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam meningkatkan hasil
belajar. 47 Penelitian yang dilakukan Septy Yustyan menunjukan hasil bahwa
pembelajaran berbasis scientific approach memberikan pengaruh positif dan
45 I Wayan Redhana, “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Peta Argumen Terhadap
Keterampilan Berpikir Kritis Peserta didik pada Topik Laju Reaksi”, Jurnal Pendidikan dan
Pengajaran Jilid 43 no. 17, 2010, h.141.46 Taufik fitri. Baskoro. Sunarto, “Pengembangan Modul Berbasis Berpikir Kritis Disertai
Argument Mapping pada Materi Sistem Pernapasan untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Kritis Peserta didik Kelas XI SMA Negeri 5 Surakarta”, Jurnal Inkuiri, Vol. 5, 2016, h. 110.47 Nofi Maria Krisnawati, “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Biologi Model
Kooperatif dengan Pendekatan Scientific untuk Melatih Berpikir Kritis Peserta didik SMA”,
Jurnal Pena Sains, Vol. 1, 2014, h. 49.
31
signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas X SMA Panjura
Malang yang dibuktikan dengan menggunakan uji statistika yaitu uji-t. 48
Penelitian serupa dilakukan oleh Bq. Azmi Sukroyanti yang menunjukkan hasil
penelitiannya bahwa terdapat pengaruh pendekatan saintifik terhadap
keterampilan berpikir kritis peserta didik pada materi pengukuran kelas VII SMP
Negeri 16 Mataram tahun pelajaran 2017/2018.49
C. Kerangka Berpikir
Gambar 2.3 Bagan Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian ini adalah terdapat pengaruh penggunaan argument
mapping terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada konsep protista. Peserta
48 Septy Yustyan. Nur Widodo. Yuni Pantiwati, “Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis
dengan Pembelajaran Berbasis Scientific Approach Peserta didik Kelas X Sma Panjura Malang”,
Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia, Vol.1, No.2, 2015, h. 240.49 Bq. Azmi Sukroyanti, “Pengaruh Pendekatan Saintifik Terhadap Keterampilan Berpikir
Kritis Peserta didik”, Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika “Lensa”, Vol. 5, No. 2, h. 42.
KondisiAwal
Tindakan
KondisiAkhir
Guru: belummenggunakan
argument mappingdalam pembelajaran
Peserta didik :tingkat berpikir
kritis peserta didikrendah
Guru: menggunakanargument mapping
dalam pembelajaran
Peserta didik :peserta didikmenggunakan
argument maapingdalam
pembelajaran
Tingkat berpikir kritis peserta didikmeningkat setelah menggunakan
argument mapping dalampembelajaran
32
didik yang belajar menggunakan argument mapping memiliki kemampuan
berpikir kritis yang berbeda dengan peserta didik yang tidak menggunakan
argument mapping dalam pembelajarannya.
33
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2017/2018
bertempat di SMA Plus PGRI Cibinong, Jalan Golf, Ciriung, Cibinong-Bogor.
Jadwal penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Jadwal Penelitian di SMA Plus PGRI Cibinong
No Tanggal Kegiatan
1 Jum,at, 3 November 2017 Pretest konsep protista di kelas kontrol dankelas eksperimen
2 Kamis, 16 November 2017 Pertemuan ke-1 di kelas eksperimententang materi ciri umum protista, ciri-ciri,klasifikasi, reproduksi dan peranan protistamirip hewan (protozoa)
3 Jum’at, 17 November 2017 Pertemuan ke-2 di kelas eksperimententang materi ciri-ciri, klasifikasi,reproduksi dan peranan protista miriptumbuhan (alga)
4 Senin, 13 November 2017 Pertemuan ke-1 di kelas kontrol tentangmateri ciri umum protista, ciri-ciri,klasifikasi, reproduksi dan peranan protistamirip hewan (protozoa)
5 Rabu, 15 November 2017 Pertemuan ke-2 di kelas kontrol tentangmateri ciri-ciri, klasifikasi, reproduksi danperanan protista mirip tumbuhan (alga)
6 Kamis, 23 November 2017 Pertemuan ke-3 kelas eksperimen tentangmateri ciri-ciri, klasifikasi, reproduksi danperanan protista mirip jamur
7 Jum’at, 24 November 2017 Posttest konsep protista di kelaseksperimen
8 Senin, 20 November 2017 Pertemuan Ke-3 di kelas kontrol tentangmateri ciri-ciri, klasifikasi, reproduksi danperanan protista mirip jamur
9 Selasa, 21 November 2017 Posttest konsep protista di kelas kontrol
34
B. Metode dan Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, dengan
menggunakan metode eksperimen semu atau quasi eksperimen. Quasi eksperimen
merupakan eksperimen semu atau eksperimen yang seolah-olah murni, karena
tidak memungkinkan peneliti melakukan pengontrolan secara penuh terhadap
sampel penelitian.
Desain penelitian ini menggunakan desain two group pretest-posttest design,
yakni desain yang dilakukan terhadap dua kelas subyek.1 Desain penelitian ini
diberikan perlakuan terhadap dua kelompok eksperimen yang berbeda. Kelompok
eksperimen pertama (kelas eksperimen) diberikan perlakuan khusus menggunakan
pembelajaran pendekatan saintifik terintegrasi dengan argument mapping.
Sedangkan kelompok eksperimen kedua (kelas kontrol) menggunakan
pembelajaran pendekatan saintifik tanpa diintegrasikan dengan argument mapping,
namun diintegrasikan dengan membuat rangkuman dalam bentuk tabel. Pretest
dilakukan sebelum diberikan perlakuan, untuk mengetahui pengetahuan awal
mengenai materi yang akan diajarkan. Posttest dilakukan setelah diberikan
perlakuan, untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis peserta didik. Desain
penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2. Desain Penelitian
Kelompok Pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen T1 XE T2
Kontrol T1 XK T2
Keterangan:
T1 : Pretest yang sama pada kedua kelompokXE : Perlakuan dengan pendekatan saintifik terintegrasi argument mappingXK : Perlakuan dengan pendekatan saintifik tanpa diintegrasikan dengan
argument mapping, namun integrasi membuat rangkuman dalambentuk tabel
T2 : Posttest yang sama pada kedua kelompok
1 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan pendekatan kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2008), h. 78.
35
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas, ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulannya. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut.2
Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik SMA Plus
PGRI Cibinong. Sedangkan populasi terjangkau adalah peserta didik kelas X
SMA Plus PGRI Cibinong. Sampel yang digunakan adalah dengan menggunakan
2 kelas dari jumlah kelas X IPA yang terdapat di SMA Plus PGRI Cibinong.
Sampel penelitian diambil menggunakan teknik simple random sampling, karena
pengambilan sampel dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada
dalam populasi itu. Sampel yang diambil berdasarkan teknik simple random
sampling yaitu kelas X IPA Unggulan 5 sebagai kelas kontrol dan kelas X IPA
Unggulan 7 sebagai kelas eksperimen.
D. Prosedur Penelitian
Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi 3 tahap yaitu:
1. Tahap persiapan sebelum penelitian
Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahapan ini adalah sebagai
berikut:
a. Menetapkan materi dan alokasi waktu penelitian.
b. Menyusun RPP dan instrumen penelitian sesuai dengan materi yang
telah ditentukan.
c. Mengurus perizinan penelitian dari kampus ke sekolah penelitian.
d. Melakukan koordinasi dengan pihak sekolah dan guru biologi yang
bersangkutan.
e. Melakukan uji coba instrumen penelitian.
f. Mengolah dan menganalisis data hasil uji coba instrumen.
2 Ibid, h. 117-118.
36
2. Tahap pelaksanaan penelitian
Tahap pelaksanaan penelitian merupakan tahap kedua. langkah-
langkah tahap ini meliputi:
a. Menentukan sampel penelitian, yaitu kelas kontrol dan eksperimen.
b. Membeikan pretest pada kelas kontrol dan eksperimen.
c. Melaksanakan proses belajar mengajar di kelas kontrol dan
eksperimen.
d. Memberikan posttest pada kelas kontrol dan eksperimen.
3. Tahap Penyelesaian penelitian
Tahap penyelesaian penelitian merupakan tahap akhir dalam
penelitian. Tahap ini meliputi:
a. Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian.
b. Menguji hipotesis penelitian.
c. Penarikan kesimpulan dari hasil penelitian.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes
dan non tes. Tes digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis peserta
didik. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest dan posttest. Pretest
merupakan tes awal yang diberikan untuk mengetahui kemampuan awal peserta
didik sebelum diberi perlakuan. Posttest adalah tes akhir yang diberikan untuk
mengetahui hasil dari perlakuan yang telah diberikan. Pretest dan posttest
diberikan dengan menggunakan soal yang sama agar tidak ada pengaruh
perbedaan kualitas.
Teknik non tes yang digunakan yaitu lembar kerja peserta didik (LKS) dan
lembar observasi. Lembar kerja peserta didik digunakan sebagai data pendukung
untuk mengukur keterampilan berpikir kritis peserta didik selama diberikan
perlakuan. Lembar observasi guru dan lembar observasi peserta didik digunakan
untuk menilai aktivitas guru dan peserta didik selama proses pembelajaran
berlangsung.
37
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Instrumen Tes
Tes diberikan dalam bentuk soal pretest dan soal posttest. Soal yang
diberikan yaitu soal konsep protista berbentuk essay yang berjumlah 13 soal.
Instrumen tes diberikan sesuai dengan indikator kemampuan berpikir kritis. Kisi-
kisi instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 3.3.3
Tabel 3.3. Kisi-Kisi Instrumen Kemampuan Berpikir Kritis
Aspek KemampuanBerpikir Kritis
Indikator No. Soal
Memberi penjelasansederhana
Memfokuskan pertanyaan 1a*, 2a, 3a*Bertanya dan menjawab suatupenjelasan dan tantangan
1b*, 2b, 3b*
Menganalisis argumen 5a, 5b*, 5c
Membangunketerampilan dasar
Mengoservasi danmempertimbangkan hasilobservasi
4a, 4b*, 4c*
Mempertimbangkan kredibilitassuatu sumber
6a, 6b*, 6c
Mengatur strategi dantaktik
Memutuskan suatu tindakan 8a*, 9a, 10a
Menyimpulkan
Membuat deduksi danmempertimbangkan hasil deduksi
7a, 7b, 7c*
Mempertimbangkan nilaikeputusan
8b*, 9b, 10b
Keterangan: *soal tidak valid dan tidak digunakan
2. Instrumen Non Tes
Instrumen non tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Lembar Kerja
Peserta didik (LKS) dan lembar observasi guru dan peserta didik.
3 Lampiran 12.
38
a. Lembar Kerja Peserta didik (LKS)
Lembar kerja peserta didik kelas eksperimen berisi argument mapping (peta
argumen) konsep protista yang diisi oleh peserta didik secara berkelompok. 4
Sedangkan lembar kerja peserta didik kelas kontrol berisi pertanyaan berupa
rangkuman mengenai materi konsep protista yang diisi oleh peserta didik secara
berkelompok.
b. Lembar Observasi
Lembar observasi berupa lebar observasi guru dan lembar observasi peserta
didik. 5 Lembar observasi guru digunakan untuk mengetahui keterlaksanaan
kegiatan proses mengajar yang dilakukan oleh guru baik di kelas eksperimen
maupun di kelas kontrol. Sedangkan lembar observasi peserta didik digunakan
dengan tujuan mengetahui tingkat ketercapaian proses belajar peserta didik baik di
kelas eksperimen maupun kontrol.
G. Kalibrasi Instrumen
Instrumen penelitian ditetapkan setelah dilakukan uji coba soal kepada
peserta didik di luar sampel yang telah ditentukan. Instrumen yang telah diuji coba
diukur tingkat validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda
menggunakan program Anates. Hasil uji coba digunakan sebagai bahan
pertimbangan apakah soal pada instrumen dapat digunakan atau tidak.
Kalibrasi instrumen yang dilakukan yaitu sebagai berikut:
1. Validitas
Validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauhmana tes telah
mengukur apa yang seharusnya diukur.6 Kriteria penafsiran indeks korelasi (r)
dapat menunjukkan suatu instrumen tersebut valid atau tidak. Besarnya koefisien
validitas dapat dilihat pada Tabel 3.4.
4 Lampiran 3-4.5 Lampiran 6-7.6 Sumarna Surapranata, Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi Hasil Tes
Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), h. 50.
39
Tabel 3.4. Besarnya Koefisien Validitas
Koefisien Kriteria No. Soal0,800 – 1,00 Sangat Tinggi -
0,600 – 0,800 Tinggi2a, 3a, 3b, 4a, 4c, 5c, 6b,
10a, 10b
0,400 – 0,600 Cukup1b, 2b, 4b, 5a, 6a, 6c, 7a,
7b, 7c, 8b, 9a, 9b0,200 – 0,400 Rendah 1a*, 5b*, 8a*0,000 – 0,200 Sangat Rendah -
Keterangan : * soal tidak valid dan tidak digunakan
Hasil perhitungan uji validitas dengan menggunakan Anates versi 4.04,
diperoleh data bahwa dari 24 soal yang diuji coba terdapat 21 soal yang valid.
Nilai validitas rata-rata korelasi nilai r yaitu 0,92 yang masuk ke dalam kategori
sangat tinggi.
2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat keajegan atau ketetapan hasil pengukuran. Uji
reliabilitas digunakan untuk mengetahui keterpercayaan hasil tes. Klasifikasi
interpretasi uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5.Klasifikasi Interpretasi Uji Reliabilitas7
Koefisien Reliabilitas Interpretasi0,80 < r11 ≤ 1,0 Sangat Baik
0,60 < r11 ≤ 0,80 Baik
0,40 < r11 ≤ 0,60 Cukup
0,20 < r11 ≤ 0,40 Rendah
0,00 < r11 ≤ 0,40 Sangat Rendah
7 Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011),
h.229.
40
Hasil perhitungan menggunakan Anates diperoleh reabilitas tes sebesar 0,96.
Disimpulkan bahwa instrumen tes kemampuan berpikir kritis memiliki reliabel
yang tergolong sangat baik sesuai dengan tabel klasifikasi interpretasi.
3. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran adalah rata-rata dari suatu distribusi skor kelompok dari
suatu soal.8 Tingkat kesukaran pada setiap butir soal menunjukkan apakah soal
tersebut digolongkan sukar, sedang atau mudah. Semakin besar indeks
menunjukkan semakin mudah butir soal, karena dapat dijawab dengan benar oleh
sebagian besar atau seluruh peserta didik.9 Perhitungan taraf kesukaran penelitian
ini menggunakan bantuan program Anates Uraian versi 4.04. Klasifikasi indeks
kesukaran tiap butir soal yang digunakan dapat di lihat pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6. Klasifikasi Indeks Kesukaran
Nilai IK Interpretasi Nomor Soal Soal yang Valid
0,00 < IK ≤ 0,25 Sukar - -
0,26 < IK ≤ 0,75 Sedang 1a*, 1b, 2a, 3a, 3b,
4a, 4b, 4c, 5a, 5c,
6a, 6b, 6c, 7a, 7b,
7c, 8a*, 9b, 10a, 10b
1b, 2a, 3a, 3b, 4a,
4b, 4c, 5a, 5c, 6a,
6b, 6c, 7a, 7b, 7c,
9b, 10a, 10b
0,76 < IK ≤ 1,00 Mudah 2b, 5b*, 8b, 9a 2b, 8b, 9a
Keterangan : *Soal tidak valid dan tidak digunakan
Hasil analisis tingkat kesukaran butir soal berdasarkan Tabel 3.6 diketahui
bahwa terdapat 4 soal kategori mudah dan 20 soal kategori sedang.
4. Daya Beda
Indeks daya pembeda adalah selisih antara proporsi jawaban benar pada
kelompok atas dengan proporsi jawaban benar pada kelompok bawah.10 Daya
8 Sumarna Surapranata, Op cit, h. 19.9 Ahmad Sofyan, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN
Jakarta Press, 2006), h. 103.10 Sumarna Surapranata, Op cit, h. 19.
41
beda digunakan untuk mengetahui kemampuan butir dalam membedakan
kelompok peserta didik antara kelompok peserta didik yang pandai dengan
kelompok peserta didik kurang pandai. 11 Perhitungan daya beda soal dalam
penelitian ini menggunakan Anates versi 4.04. kriteria daya beda tiap butir soal
yang digunakan terdapat pada Tabel 3.7.
Tabel 3.7. Klasifikasi Daya Beda
Nilai DayaPembeda
Kriteria Nomor Soal Soal yang Valid
0,00 – 0,20 Kurang 1a* -
0,20 – 0,40 Cukup5a, 5b*, 7a, 8a*,
8b5a, 7a, 8b
0,40 – 0,70 Baik1b, 2a, 2b, 4a, 4b,4c, 5c, 6a, 6b, 6c,
7b, 7c, 9a
1b, 2a, 2b, 4a, 4b,4c, 5c, 6a, 6b, 6c,
7b, 7c, 9a
0,70 – 1,00 Baik Sekali3a, 3b, 9b, 10a,
10b3a, 3b, 9b, 10a,
10bNegatif Semua Tidak Baik - -
Keterangan : *Soal tidak valid dan tidak digunakan
Hasil uji daya beda berdasarkan Tabel 3.7 diketahui bahwa dari 24 soal
yang diuji terdapat 1 soal memiliki daya pembeda kurang, 5 soal yang memiliki
daya pembeda cukup, 13 soal memiliki daya pembeda baik, dan 5 soal memiliki
daya pembeda baik sekali. Hasil perhitungan Anates dapat dilihat pada lampiran.
Hasil perhitungan anates dapat dilihat pada lampiran 15.12
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Penilaian LKS
Lembar kerja peserta didik kelas eksperimen dibuat dengan menggunakan
argument mapping. Pedoman penskoran argument mapping pada lembar kerja
peserta didik kelompom eksperimen dapat dilihat pada Tabel 3.8.
11 Ahmad Sofyan, Op ciit, h. 104.12 Lampiran 15.
42
Tabel 3.8. Rubrik Penilaian LKS Argument Mapping
Skor Keterangan
11
Menuliskan klaim sesuai dengan pertanyaan secara tepat, klaim
pendukung sesuai, klaim keberatan sesuai, kedua klaim pertahanan
terhadap klaim pendukung di dasar kotak sesuai, kedua klaim
pertahanan terhadap klaim keberatan di dasar kotak sesuai,
menambahkan bukti yang relevan pada kedua klaim pertahanan
terhadap klaim pendukung, menambahkan bukti yang relevan pada
kedua klaim pertahanan terhadap klaim keberatan.
10
Menuliskan klaim sesuai dengan pertanyaan secara tepat, klaim
pendukung sesuai, klaim keberatan sesuai, kedua klaim pertahanan
terhadap klaim pendukung di dasar kotak sesuai, kedua klaim
pertahanan terhadap klaim keberatan di dasar kotak sesuai,
menambahkan bukti yang relevan pada kedua klaim pertahanan
terhadap klaim pendukung, menambahkan bukti yang relevan pada salah
satu klaim pertahanan terhadap klaim keberatan.
9
Menuliskan klaim sesuai dengan pertanyaan secara tepat, klaim
pendukung sesuai, klaim keberatan sesuai, kedua klaim pertahanan
terhadap klaim pendukung di dasar kotak sesuai, kedua klaim
pertahanan terhadap klaim keberatan di dasar kotak sesuai,
menambahkan bukti yang relevan pada kedua klaim pertahanan
terhadap klaim pendukung
8
Menuliskan klaim sesuai dengan pertanyaan secara tepat, klaim
pendukung sesuai, klaim keberatan sesuai, kedua klaim pertahanan
terhadap klaim pendukung di dasar kotak sesuai, kedua klaim
pertahanan terhadap klaim keberatan di dasar kotak sesuai,
43
Skor Keterangan
menambahkan bukti yang relevan pada salah satu klaim pertahanan
terhadap klaim pendukung
7
Menuliskan klaim sesuai dengan pertanyaan, klaim pendukung sesuai,
klaim keberatan sesuai, kedua klaim pertahanan terhadap klaim
pendukung di dasar kotak sesuai, kedua klaim pertahanan terhadap
klaim keberatan di dasar kotak sesuai
6
Menuliskan klaim sesuai dengan pertanyaan secara tepat, klaim
pendukung sesuai, klaim keberatan sesuai, kedua klaim pertahanan
terhadap klaim pendukung di dasar kotak sesuai, salah satu klaim
pertahanan terhadap klaim keberatan di dasar kotak sesuai
5
Menuliskan klaim sesuai dengan pertanyaan secara tepat, klaim
pendukung sesuai, klaim keberatan sesuai, serta kedua klaim pertahanan
terhadap klaim pendukung di dasar kotak sesuai.
4
Menuliskan klaim sesuai dengan pertanyaan secara tepat, klaim
pendukung sesuai, klaim keberatan sesuai, serta salah satu klaim
pertahanan terhadap klaim pendukung di dasar kotak sesuai.
3Menuliskan klaim sesuai dengan pertanyaan secara tepat, klaim
pendukung sesuai dan klaim keberatan sesuai.
2Menuliskan klaim sesuai dengan pertanyaan secara tepat dan klaim
pendukung sesuai.
1 Menuliskan klaim sesuai dengan pertanyaan secara tepat.
0 Menuliskan klaim tidak sesuai dengan pertanyaan secara tepat.
2. Uji Prasyarat Analisis Data
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas adalah pengujian terhadap normal tidaknya sebaran data
yang akan dianalisis. Uji Normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
uji Kolmogorof-Smirnov dengan SPSS (versi 22). Langkah-langkah uji normalitas
dapat dilakukan dengan cara file “Nilai” dibuka, pada menu utama SPSS (versi 22)
menu Analyze dipilih, kemudian dipilih sub menu Nonparametric Test, Legacy
44
Dialogs, kemudian 1 Sampel K-S, pada Test Variable List dimasukkan variabel
“Nilai”, pada Test Distribution diklik normal, kemudian diklik OK dan didapatlah
output SPSS. 13
b. Uji Homogenitas
Uji Homogenitas data antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui kesamaan antara dua populasi yang diteliti. Uji
homogenitas dilakukan dengan menggunkan SPSS dengan cara data dimasukkan
pada Data View, pada Variabel View diberi nama untuk kode 1,2,3, dan 4 dengan
mengklik Values, kemudian OK. Selanjutnya menu utama Analyse dibuka dan
klik Compare Means. Kemudian diklik One-Way ANOVA, variabel dipindahkan
ke dalam Dependent List dan variabel kelompok ke Factor, kemudian diklik
Options. Selanjutnya dipilih Homogeneity of varience test kemudian diklik
Continue lalu OK, didapatlah hasil output SPSS.14
c. Uji-t
Uji-t dalam penelitian ini dilakukan untuk sampel independent dengan
menggunakan aplikasi SPSS. Sampel bebas (independent) diartikan sebagai
sampel yang keberadaannya tidak saling mempengaruhi. Uji-t menggunakan
SPSS dapat dilakukan dengan cara SPSS dibuka dengan double klik icon SPSS,
data yang akan di uji dimasukkan pada Data View. Variable View pada Values
dituliskan angka dan diberi label. Kemudian Analyze diklik, pilih sub menu
Compare Means, kemudian klik Independent-Sample T test. “Nilai” dimasukkan
ke dalam Test Variable(s), kemudian variabel “Kelas” ke Grouping Variable dan
klik Define Group. Angka kelas diisikan pada kolom group, kemudian Continue
untuk kembali ke menu sebelumnya, selanjutnya klik OK. Setelah itu didapatlah
output SPSS. 15
13 Kadir, Statistika Terapan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2015), h. 155-156.14 Ibid, h. 169-170.15 Ibid, h. 300-301.
45
d. Uji Mann-Whitney
Uji Mann-Whitney dilakukan jika data tidak berdistribusi normal atau tidak
homogen. Uji hipotesis Mann-Whitney pada penelitian ini dilakukan
menggunakan bantuan SPSS dengan cara SPSS dibuka dengan cara double klik
icon SPSS, data dimasukkan pada Data View. Pada kolom pertama dimasukkan
skor variabel, kolom kedua dimasukkan variabel group. Selanjutnya pada
Variable View kolom Values ditulis angka dan label. “OK”diklik dan kembali ke
Data View, pada menu utama SPSS klik Analyze dan pilih Nonparametric test dan
pilih Legacy Dialogs serta 2 Independent Samples. Destinasikan variabel nilai
pada kotak Test Variable List dan variabel group pada Grouping Variable.
“Define Group” diklik, isikan angka pada group, kemudian klik Continue untuk
kembali ke menu Test Independent Sample Test dan pada Test Type pilih Mann-
Whitney U, kemudian OK. Kemudian akan didapat output SPSS. 16
e. Uji N-Gain
Gain adalah selisih nilai pretest dan posttest, gain menunjukkan peningkatan
pemahaman atau penguasaan konsep peserta didik setelah pembelajaran dilakukan
oleh guru. Rumus yang digunakan yaitu:
N Gain =
Kategorisasi perolehan sebagai berikut:
g-tinggi : nilai > 0,70
g-sedang : nilai 0,30-0,70
g-rendah : nilai < 0,30
I. Hipotesis Statistik
Penelitian ini menggunakan hipotesisi statistik untuk mengetahui apakah
terdapat pengaruh penggunaan peta argumen (argument mapping), maka dapat
dirumuskan hipotesis statistik adalah sebagai berikut:
16 Ibid,h. 492-493.
46
H0 : µ1 = µ2
H1 : µ1 ≠ µ2
Keterangan:
H0 : Tidak terdapat pengaruh penggunaan argument mapping terhadap
kemampuan berpikir kritis peserta didik pada konsep protista.
H1 : Terdapat pengaruh penggunaan argument mapping terhadap
kemampuan berpikir kritis peserta didik pada konsep protista.
µ1 : Rata-rata kemampuan berpikir kritis pada kelas eksperimen.
µ2 : Rata-rata kemampuan berpikir kritis pada kelas kontrol.
47
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
Subbab ini memaparkan gambaran umum mengenai data yang telah
diperoleh. Data yang disajikan berupa data hasil pretest dan posttest dari dua
kelompok subjek penelitian, yaitu kelas X IPA Unggulan 5 sebagai kelas kontrol
dan X IPA Unggulan 7 sebagai kelas eksperimen. Data yang telah diperoleh
diolah dengan perhitungan statistik menggunakan bantuan SPSS. Hasil
pengolahan data digunakan untuk mengetahui pengaruh penggunaan argument
mapping terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada konsep protista.
1. Data Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis
a. Data Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen
Hasil tes kemampuan berpikir kritis dapat dilihat berdasarkan hasil pretest
dan posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen pada Tabel 4.1. 1
Tabel 4.1 Statistik Hasil Penelitian
Data StatistikPretest Posttest
KelasKontrol
KelasEksperimen
KelasKontrol
KelasEksperimen
Skor Tertinggi 38,00 42,00 50,00 63,00Skor Terendah 0,00 8,00 4,00 17,00
Rata-Rata 19,29 22,93 25,93 37,92Median 20,83 25,00 25,00 37,50Modus 29,17 25,00 25,00 33,33Varians 120,39 90,70 203,44 148,89
Standar Deviasi 10,97 9,52 14,26 12,20
1 Lampiran 8-9.
48
Hasil Tabel 4.1 diketahui bahwa terdapat perbedaan rata-rata pretest dan
posttest antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Rata-rata pretest kelas
eksperimen lebih besar dibandingkan dengan rata-rata pretest kelas kontrol. Rata-
rata posttest kelas eksperimen juga lebih besar dibandingkan dengan rata-rata
posttest kelas kontrol. Kelas eksperimen, rata-rata pretest sebesar 22,92 dan rata-
rata posttest 37,92 Sedangkan rata-rata pretest kelas kontrol sebesar 19,29 dan
rata-rata posttest 25,93.
b. Data Ketercapaian Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Kelas
Kontrol
Hasil perhitungan rata-rata ketercapaian indikator kemampuan berpikir
kritis kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.2. Hasil Tabel 4.2. diketahui bahwa
indikator yang memiliki nilai rata-rata pretest terendah pada kelas kontrol yaitu
indikator mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi, sedangkan
indikator yang memiliki nilai rata-rata pretest tertinggi yaitu menganalisis
argumen. Indikator yang memiliki nilai rata-rata terendah posttest kelas kontrol
yaitu mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi, sedangkan indikator
tertinggi posttest kelas kontrol yaitu memfokuskan pertanyaan. Hasil N-Gain
dijelaskan bahwa kemampuan berpikir kritis peserta didik memiliki kriteria
sedang pada 1 indikator dan memiliki kriteria rendah pada 7 indikator lainnya.
Tabel. 4.2.
Ketercapaian Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Kelas Kontrol
No IndikatorPretest Posttest
N-Gain
KriteriaRata-Rata
SDRata-Rata
SD
1 Memfokuskanpertanyaan
11,11 0,70 45,37 1,00 0,38 Sedang
2 Bertanya danmenjawabpertanyaan tentangsuatu penjelasan dantantangan
16,67 0,48 40,74 0,62 0,29 Rendah
49
No IndikatorPretest Posttest
N-Gain
KriteriaRata-Rata
SDRata-Rata
SD
3 Mengobservasi danmempertimbangkanhasil observasi
7,41 0,36 9,26 0,40 0,02 Rendah
4 Menganalisisargumen
33,33 0,91 29,63 0,81 -0,06 Rendah
5 Mempertimbangkankredibilitas suatusumber
18,52 0,71 25,00 0,86 0,08 Rendah
6 Membuat deduksidanmempertimbangkanhasil deduksi
14,81 0,60 14,81 0,69 0,00 Rendah
7 Memutuskan suatutindakan
29,63 0,46 18,52 0,39 -0,16 Rendah
8 Mempertimbangkannilai keputusan
20,37 0,41 12,96 0,34 -0,09 Rendah
c. Data Ketercapaian Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Kelas
Eksperimen
Hasil perhitungan rata-rata ketercapaian indikator kemampuan berpikir
kritis kelas eksperimen dapat dilihat pada Tabel 4.3. Hasil Tabel 4.3. diketahui
bahwa indikator yang memiliki nilai rata-rata pretest terendah pada kelas
eksperimen yaitu indikator membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil
deduksi, sedangkan indikator yang memiliki nilai rata-rata pretest tertinggi yaitu
memutuskan suatu tindakan. Indikator yang memiliki nilai rata-rata terendah
posttest kelas eksperimen yaitu membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil
deduksi, sedangkan indikator tertinggi posttest kelas eksperimen yaitu
mempertimbangkan kredibilitas suatu sumber. Hasil N-Gain dijelaskan bahwa
kemampuan berpikir kritis peserta didik memiliki kriteria sedang pada 3 indikator
dan memiliki kriteria rendah pada 4 indikator lainnya.
50
Tabel. 4.3.
Ketercapaian Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen
No IndikatorPretest Posttest
N-Gain
KriteriaRata-Rata
SDRata-Rata
SD
1 Memfokuskanpertanyaan
13,33 0,82 43,33 1,08 0,35 Sedang
2 Bertanya danmenjawabpertanyaan tentangsuatu penjelasan dantantangan
21,67 0,57 63,33 0,64 0,53 Sedang
3 Mengobservasi danmempertimbangkanhasil observasi
16,67 0,48 15,00 0,47 -0,02 Rendah
4 Menganalisisargumen
39,17 0,90 50,00 0,90 0,18 Rendah
5 Mempertimbangkankredibilitas suatusumber
24,17 0,85 65,00 0,93 0,54 Sedang
6 Membuat deduksidanmempertimbangkanhasil deduksi
3,33 0,31 7,50 0,52 0,04 Rendah
7 Memutuskan suatutindakan
40,00 0,49 23,33 0,43 -0,28 Rendah
8 Mempertimbangkannilai keputusan
36,67 0,49 21,67 0,42 -0,24 Rendah
d. Pengujian Prasyarat Analisis Data
1) Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui data yang diperoleh dari subjek
penelitian berdistribusi normal atau tidak. Uji Normalitas dengan uji Kolmogorof-
Smirnov menggunakan bantuan SPSS Statistik 22. Kriteria uji normalitas adalah
jika signifikansi yang diperoleh > 0,05, maka data tersebut berasal dari populasi
berdistribusi normal, sedangkan jika signifikansi yang diperoleh < 0,05 maka data
51
berasal dari populasi berdistribusi tidak normal. Hasil uji normalitas subjek
penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4. Hasil Uji Normalitas Pretest
KelasPercobaan
SampelRata-Rata
SDAsymp. Sig(2-tailed)
Kesimpulan
Kontrol 27 19,30 10,97 0,165 NormalEksperimen 30 22,93 9,52 0,075 Normal
Hasil dari Tabel 4.4. diperoleh taraf signifikansi kelas kontrol yaitu 0,165
sedangkan kelas eksperimen yaitu 0,075. Dapat disimpulkan bahwa data pretest
kedua kelas berdistribusi normal, karena taraf signifikansi > 0,05.
Tabel 4.5. Hasil Uji Normalitas Posttest
KelasPercobaan
SampelRata-Rata
SDAsymp. Sig(2-tailed)
Kesimpulan
Kontrol 27 26,00 14,26 0,200 NormalEksperimen 30 38,00 12,20 0,200 Normal
Data pada Tabel 4.5. menunjukkan bahwa taraf signifikansi kelas kontrol
yaitu 0,20 sedangkan kelas eksperimen yaitu 0,20. Dapat disimpulkan bahwa data
posttest kedua kelas berdistribusi normal, karena taraf signifikansi > 0.05.
2) Uji Homogenitas
Uji homogenitas atau uji kesamaan dua varian populasi pada penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan uji one way anova dengan bantuan SPSS Statistik
22. Kriteria uji homogenitas adalah jika signifikansi yang diperoleh > 0,05, maka
data tersebut memiliki varians yang homogen, sedangkan jika signifikansi yang
diperoleh < 0,05 maka data tersebut memiliki varians yang tidak homogen. Hasil
uji homogenitas subjek penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.6.
52
Tabel 4.6. Hasil Uji Homogenitas Pretest
Kelas Percobaan Sampel Sig. KesimpulanKontrol 27
0,277 HomogenEksperimen 30
Hasil dari Tabel 4.6. diperoleh taraf signifikansi yaitu 0,277. Dapat
disimpulkan bahwa data pretest kedua kelas memiliki varians yang homogen,
karena taraf signifikansi > 0.05.
Tabel 4.7. Hasil Uji Homogenitas Posttest
KelasPercobaan
Sampel Sig. Kesimpulan
Kontrol 270,439 Homogen
Eksperimen 30
Hasil dari Tabel 4.7. diperoleh taraf signifikansi yaitu 0,439. Dapat
disimpulkan bahwa data posttest kedua kelas memiliki varians yang homogen,
karena taraf signifikansi > 0.05.
3) Uji Hipotesis
Uji hipotesis pada penelitian ini digunakan uji-t menggunakan bantuan
SPSS. Uji hipotesis dilakukan pada data pretest dan posttest kedua kelas yang
terbukti berdistribusi normal dan homogen. Pengujian hipotesis pada data pretest
dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelas tersebut mempunyai nilai yang
sama atau tidak. Sedangkan pengujian hipotesis pada data posttest dilakukan
untuk mengetahui adanya pengaruh keterampilan berpikir kritis peserta didik.
Hasil uji hipotesis untuk data pretest kelas kontrol dan eksperimen dapat dilihat
pada Tabel 4.8, sedangkan hasil uji hipotesis untuk data posttest kelas kontrol dan
eksperimen dapat dilihat pada Tabel 4.9.
53
Tabel 4.8. Hasil Uji Hipotesis Pretest
KelasPercobaan
SampelRata-Rata
SD Sig. Kesimpulan
Kontrol 27 19,30 10,970,187
H0 diterima, H1 ditolak(Tidak terdapat
perbedaan)Eksperimen 30 22,93 9,52
Hasil Tabel 4.8 diketahui bahwa taraf signifikansi 0,187 > 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis antara
kelas kontrol dan eksperimen.
Tabel 4.9. Hasil Uji Hipotesis Posttest
KelasPercobaan
SampelRata-Rata
SD Sig. Kesimpulan
Kontrol 27 26,00 14,260,001
H0 ditolak, H1 diterima(Terdapat perbedaan)Eksperimen 30 38,00 12,20
Hasil Tabel 4.9. diketahui bahwa taraf signifikansi 0,001 < 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis antara kelas
kontrol dan eksperimen. Disimpulkan bahwa pembelajaran saintifik terintegrasi
argument mapping berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik.
4) Uji N-Gain
Uji N-Gain dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan
kemampuan berpikir kritis peserta didik. Nilai N-Gain didapat dari hasil pretest
dan posttest yang dilakukan di kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Tabel 4.10. Hasil Uji N-Gain Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Kelas Pretest Posttest N-Gain KriteriaKontrol 19,29 25,93 0,09 Rendah
Eksperimen 22,93 37,92 0,20 Rendah
54
Hasil uji N-Gain dapat dilihat pada Tabel 4.10. Tabel 4.10. menunjukkan bahwa
tingkat kemampuan berpikir kritis peserta didik masih tergolong rendah jika
dilihat dari rata-rata kelasnya.
e. Data Uji Hipotesis Indikator Kemampuan Berpikir Kritis
Hasil uji hipotesis indikator kemampuan berpikir kritis dapat dilihat pada
Tabel 4.11.
Tabel 4.11. Hasil Uji Hipotesis Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Pretest
Indikator
Uji Normalitas UjiHipotesis
MannWhitney
KesimpulanKelasKontrol
KelasEksperimen
MemfokuskanPertanyaan
0,000Data Tidak
BerdistribusiNormal
0,000Data Tidak
BerdistribusiNormal
0,765
Tidak terdapatperbedaanyangsignifikan
Bertanya danmenjawabpertanyaantentang suatupenjelasan dantantangan
0,000Data Tidak
BerdistribusiNormal
0,000Data Tidak
BerdistribusiNormal
0,549
Tidak terdapatperbedaanyangsignifikan
Mengobservasidanmempertimbangkan hasilobservasi
0,000Data Tidak
BerdistribusiNormal
0,000Data Tidak
BerdistribusiNormal
0,108
Tidak terdapatperbedaanyangsignifikan
Menganalisisargumen
0,000Data Tidak
BerdistribusiNormal
0,000Data Tidak
BerdistribusiNormal
0,432
Tidak terdapatperbedaanyangsignifikan
Mempertimbangkan kredibilitassuatu sumber
0,000Data Tidak
BerdistribusiNormal
0,000Data Tidak
BerdistribusiNormal
0,686
Tidak terdapatperbedaanyangsignifikan
55
Indikator
Uji Normalitas UjiHipotesis
MannWhitney
KesimpulanKelasKontrol
KelasEksperimen
Membuatdeduksi danmempertimbangkan hasildeduksi
0,000Data Tidak
BerdistribusiNormal
0,000Data Tidak
BerdistribusiNormal
0,07
Tidak Terdapatperbedaanyangsignifikan
Memutuskansuatu tindakan
0,000Data Tidak
BerdistribusiNormal
0,000Data Tidak
BerdistribusiNormal
0,729
Tidak terdapatperbedaanyangsignifikan
Mempertimbangkan nilaikeputusan
0,000Data Tidak
BerdistribusiNormal
0,000Data Tidak
BerdistribusiNormal
0,005
Terdapatperbedaanyangsignifikan
Uji hipotesis pretest dilakukan dengan menggunakan uji Mann Whitney
karena data indikator tidak berdistribusi normal. Hasil Tabel 4.11 diketahui bahwa
terdapat satu indikator yang memiliki perbedaan yang signifikan. Indikator
kemampuan berpikir kritis tersebut adalah mempertimbangkan nilai keputusan.
Indikator ini kemudian diuji Gainnya untuk mengetahui apakah ada perbedaan
setelah perlakuan pembelajaran. Indikator yang tidak terdapat perbedaan
dilanjutkan dengan uji posttest yang dapat dilihat hasilnya pada Tabel 4.12.
56
Tabel 4.12. Hasil Uji Hipotesis Indikator Kemampuan Berpikir Kritis
Posttest
Indikator
Uji Normalitas UjiHipotesis
MannWhitney
KesimpulanKelasKontrol
KelasEksperimen
MemfokuskanPertanyaan
0,000Data Tidak
BerdistribusiNormal
0,000Data Tidak
BerdistribusiNormal
0,724
Tidak terdapatperbedaanyangsignifikan
Bertanya danmenjawabpertanyaantentang suatupenjelasan dantantangan
0,000Data Tidak
BerdistribusiNormal
0,000Data Tidak
BerdistribusiNormal
0,010
Terdapatperbedaanyangsignifikan
Mengobservasidanmempertimbangkan hasilobservasi
0,000Data Tidak
BerdistribusiNormal
0,000Data Tidak
BerdistribusiNormal
0,319
Tidak terdapatperbedaanyangsignifikan
Menganalisisargumen
0,000Data Tidak
BerdistribusiNormal
0,000Data Tidak
BerdistribusiNormal
0,043
Terdapatperbedaanyangsignifikan
Mempertimbangkan kredibilitassuatu sumber
0,000Data Tidak
BerdistribusiNormal
0,000Data Tidak
BerdistribusiNormal
0,000
Terdapatperbedaanyangsignifikan
Membuatdeduksi danmempertimbangkan hasildeduksi
0,000Data Tidak
BerdistribusiNormal
0,000Data Tidak
BerdistribusiNormal
0,180
Tidak terdapatperbedaanyangsignifikan
Memutuskansuatu tindakan
0,000Data Tidak
BerdistribusiNormal
0,000Data Tidak
BerdistribusiNormal
0,205
Tidak terdapatperbedaanyangsignifikan
57
Tabel 4.13. Hasil Uji Hipotesis Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Gain
IndikatorUji Normalitas
Uji Gain KesimpulanKelasKontrol
KelasEksperimen
Mempertimbangkan nilaikeputusan
0,000Data Tidak
BerdistribusiNormal
0,000Data Tidak
BerdistribusiNormal
0,400
Tidak terdapatperbedaanyangsignifikan
Data pada Tabel 4.12. hasil uji hipotesis posttest yang dilakukan pada
delapan indikator kemampuan berpikir kritis, terdapat 3 indikator yang memiliki
perbedaan keterampilan berpikir kritis peserta didik. Indikator yang memiliki
perbedaan yaitu bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan dan
tantangan, menganalisis argumen, dan mempertimbangkan kredibilitas suatu
sumber. Disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis pada
tiga indikator berpikir kritis tersebut setelah diberikan perlakuan dengan
pembelajaran saintifik terintegrasi argument mapping.
2. Data Hasil Penilaian Lembar Kerja Siswa (LKS)
Lembar kerja peserta didik pada kelas kontrol dan eksperimen memiliki
perbedaan dalam pengerjaannya. Lembar kerja Siswa kelas kontrol diisi dengan
cara melengkapi rangkuman yang sudah disajikan di dalam LKS. Sedangkan
lembar kerja siswa kelas eksperimen berisi peta argumen yang harus dilengkapi
oleh peserta didik. Berikut ini adalah data nilai LKS dari rata-rata tiap kelompok
baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen yang dapat dilihat pada Tabel 4.14.2
Data pada Tabel 4.14. menunjukkan nilai LKS pada kelas kontrol memiliki
rata-rata 70,27, sedangkan rata-rata nilai LKS kelas eksperimen adalah 47,33.
Hasil tersebut memperlihatkan bahwa rata–rata nilai LKS kelas kontrol lebih
tinggi dibandingkan dengan kelas eksperimen. Rendahnya nilai LKS kelas
eksperimen dibandingkan dengan kelas kontrol disebabkan oleh belum
2 Lampiran 10.
58
terbiasanya peserta didik dalam belajar menggunakan argument mapping dan juga
disebabkan oleh perbedaan tingkat kesukaran LKS dengan kelas kontrol.
Tabel 4.14. Data Rata-Rata Nilai LKS Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Pertemuan Ke-Rata-Rata Hasil LKS
Kelas Kontrol Kelas EksperimenI 76,85 45,63II 63,81 45,80III 71,59 52,60
Rata-Rata 70,75 48,01
3. Data Hasil Observasi Guru dan Peserta didik
Observasi dilakukan untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan selama
kegiatan pembelajaran berlangsung. Lembar observasi guru berisi kegiatan
mengjar guru selama di kelas, yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti,
dan kegiatan penutup. Kegiatan pendahuluan meliputi pembukaan pembelajaran,
apersepsi, motivasi peserta didik, dan tujuan pembelajaran.
Kegiatan inti meliputi 5 tahapan saintifik yaitu mengamati, menanya,
mencoba (eksperimen), mengasosiasi (menalar), dan mengkomunikasi. Tahap
pertama yaitu mengamati dimana guru meminta peserta didik untuk mengamati
secara langsung, melalui video ataupun mengamat melewati gambar yang
disiapkan oleh guru. Tahap kedua yaitu menanya, pada tahapan ini guru
memfokuskan pertanyaan yang dibuat oleh peserta didik. Tahap mencoba guru
meminta peserta didik untuk mendiskusikan LKS yang telah disiapkan oleh guru
secara berkelompok. Tahap mengasosiasi (menalar) guru meminta peserta didik
menyiapkan hasil diskusi dan menentukan perwakilan dari setiap kelompok untuk
mempresentasian hasil diskusi. Tahap yang terakhir yaitu mengkomunikasi, guru
meminta perwakilan dari setiap kelompok yang dipilih oleh guru untuk
mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
Kegiatan penutup meliputi kegiatan menyimpulkan yang dilakukan oleh
peserta didik dan kegiatan penutup sebagai tanda akhir kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan data observasi mengenai keterlaksanaan skenario pembelajaran
59
dengan menggunakan pendekatan saintifik dapat diketahui bahwa pada setiap
pertemuan kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan baik oleh peneliti.
Hasil observasi kegiatan pembelajaran peserta didik kelas kontrol dapat
dilihat pada Tabel 4.15,3 sedangkan hasil observasi kegiatan mengajar guru kelas
kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.16.4
Tabel 4.15. Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Peserta didik Kelas
Kontrol
NoTahap
PembelajaranSaintifik
Pertemuan Ke-1 2 3
≤50% ≥50% ≤50% ≥50% ≤50% ≥50%1 Mengamati 67% 70% 74%2 Menanya 67% 70% 74%3 Mencoba
(Eksperimen)83% 84% 86%
4 Mengasosiasi(Menalar)
85% 89% 91%
5 Mengkomunikasi 74% 78% 81%Rata-Rata Persentase 75% 78% 81%
Data pada Tabel 4.15. menjelaskan bahwa indikator pembelajaran peserta
didik kelas kontrol belum tercapai secara sempurna 100%, namun kegiatan
tersebut sudah tercapai di atas 50% dan setiap pertemuannya mengalami
peningkatan persentase.
3 Lampiran 6.4 Lampiran 7.
60
Tabel 4.16. Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Kelas Kontrol
NoTahap
PembelajaranSaintifik
Pertemuan Ke-1 2 3
≤50% ≥50% ≤50% ≥50% ≤50% ≥50%1 Mengamati 100% 100% 100%2 Menanya 100% 100% 100%3 Mencoba
(Eksperimen)100% 100% 100%
4 Mengasosiasi(Menalar)
100% 100% 100%
5 Mengkomunikasi 100% 100% 100%Rata-rata Persentase 0% 100% 0% 100% 0% 100%
Data pada Tabel 4.16. menjelaskan bahwa semua tahap pembelajaran
saintifik kegiatan mengajar guru di kelas kontrol tercapai secara keseluruhan.
Hasil observasi kegiatan pembelajaran peserta didik kelas eksperimen dapat
dilihat pada Tabel 4.17.5 Sedangkan hasil observasi kegiatan mengajar guru kelas
eksperimen dapat dilihat pada Tabel 4.18.6
Tabel 4.17. Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Peserta didik Kelas
Eksperimen
NoTahap
PembelajaranSaintifik
Pertemuan Ke-1 2 3
≤50% ≥50% ≤50% ≥50% ≤50% ≥50%1 Mengamati 70% 73% 75%2 Menanya 73% 77% 80%3 Mencoba
(Eksperimen)80% 81% 83%
4 Mengasosiasi(Menalar)
87% 88% 93%
5 Mengkomunikasi 73% 77% 80%Rata-rata Persentase 77% 79% 82%
5 Lampiran 6.6 Lampiran 7.
61
Tabel 4.17. menjelaskan bahwa indikator pembelajaran peserta didik kelas
eksperimen belum tercapai secara sempurna 100%, namun kegiatan tersebut
sudah tercapai di atas 50% dan setiap pertemuannya mengalami peningkatan
persentase.
Tabel 4.18. Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Kelas Ekperimen
NoTahap
PembelajaranSaintifik
Pertemuan Ke-1 2 3
≤50% ≥50% ≤50% ≥50% ≤50% ≥50%1 Mengamati 100% 100% 100%2 Menanya 100% 100% 100%3 Mencoba
(Eksperimen)100% 100% 100%
4 Mengasosiasi(Menalar)
100% 100% 100%
5 Mengkomunikasi 100% 100% 100%Rata-rata Persentase 0% 100% 0% 100% 0% 100%
Data pada Tabel 4.18. semua indikator kegiatan mengajar guru di kelas
eksperimen tercapai secara keseluruhan.
B. Pembahasan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa
pada konsep protista dengan menggunakan pendekatan saintifik terintegrasi peta
argumen (argument mapping). Hasil pretest pada kelas kontrol dan eksperimen,
diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan nilai yang signifikan. Nilai rata-rata
pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen masih tergolong rendah yaitu kelas
kontrol memiliki nilai rata-rata 19,30 sedangkan nilai rata-rata kelas eksperimen
22,93. Hal ini juga diperkuat oleh hasil uji-t bahwa tidak terdapat perbedaan
kemampuan berpikir kritis antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Rendahnya
rata-rata nilai pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen disebabkan karena
peserta didik belum mendapatkan informasi mengenai materi protista sebelumnya
62
dan peserta didik juga belum terbiasa mengerjakan soal essay yang menggunakan
tingkat berpikir kritis.
Kelas kontrol dan eksperimen kemudian mendapatkan perlakuan
pembelajaran yang berbeda setelah dilakukan pretest. Pembelajaran kelas kontrol
dilakukan dengan pendekatan saintifik tanpa terintegrasi peta argumen, tetapi
terintegrasi merangkum dengan tabel. Pembelajaran kelas eksperimen dilakukan
menggunakan pendekatan saintifik terintegrasi peta argumen. Setelah kedua kelas
mendapatkan perlakuan, kemudian dilakukan tes akhir berupa posttest yang
ditujukan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis peserta didik.
Nilai rata-rata posttest kelas kontrol lebih rendah dibandingkan dengan kelas
eksperimen. Nilai rata-rata posttest kelas kontrol yaitu 25,93, sedangkan nilai rata-
rata posttest kelas eksperimen yaitu 37,92. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik dibandingkan
dengan nilai rata-rata pretest sebelumnya.
Penelitian ini menggunakan 4 aspek kemampuan berpikir kritis Ennis, yaitu
memberi penjelasan sederhana, membangun keterampilan dasar, mengatur strategi
dan taktik, dan menyimpulkan. Aspek berpikir kritis tersebut terdiri dari 8
indikator kemampuan berpikir kritis. Hasil ketercapaian indikator kemampuan
berpikir kritis telah dijabarkan pada Tabel. 4.2 untuk kelas kontrol dan Tabel 4.3
untuk hasil kelas eksperimen.
Aspek memberi penjelasan sederhana terdapat 3 indikator yang digunakan
dalam penelitian, yaitu indikator memfokuskan pertanyaan serta bertanya,
menjawab suatu penjelasan dan tantangan, dan menganalisis argumen.
Ketercapaian kemampuan berpikir kritis peserta didik pada indikator
memfokuskan pertanyaan diperoleh rata-rata nilai posttest yaitu 45,37 pada kelas
kontrol dan 43,33 pada kelas eksperimen, hal tersebut menunjukkan bahwa nilai
kelas eksperimen pada indikator memfokuskan pertanyaan lebih rendah
dibandingkan dengan nilai kelas kontrol. Hal ini berbanding terbalik dengan nilai
pretest kelas eksperimen yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol,
yaitu 11,11 untuk nilai kelas kontrol dan 13,33 untuk nilai kelas eksperimen.
Tetapi, baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen mengalami peningkatan dari
63
sebelum perlakuan (pretest) dan setelah perlakuan (posttest). Dapat disimpulkan
bahawa pada indikator memfokuskan pertanyaan yang diterapkan menggunakan
model saintifik terintegrasi peta argumen tidak terdapat perbedaan yang signifikan,
jika dibandingkan dengan menggunakan model saintifik tanpa terintegrasi peta
argumen, hal ini sesuai dengan Tabel. 4.12.
Indikator bertanya dan menjawab suatu penjelasan dan tantangan
berdasarkan Tabel. 4.2 dan Tabel. 4.3 diperoleh hasil bahwa terdapat peningkatan
dari sebelum perlakuan (pretest) dengan sesudah perlakuan (posttest). Hasil
ketercapaian indikator bertanya dan menjawab suatu penjelasan dan tantangan
berdasarkan Tabel. 4.2 dan Tabel. 4.3 diperoleh bahwa rata-rata nilai kelas
eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal ini menunjukkan
bahwa kelas eksperimen memiliki kemampuan bertanya dan menjawab suatu
penjelasan dan tantangan lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol.
Indikator menganalisis argumen diperoleh hasil kepercapaian indikator
dengan rata-rata nilai kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata
nilai kelas kontrol, baik sebelum perlakuan (pretest) maupun sesudah perlakuan
(posttest). Berdasarhan hasil ketercapaian indikator tersebut diketahui bahwa
kemampuan kelas eksperimen dalam menganalisis argumen lebih baik
dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal tersebut juga didukung oleh hasil uji
hipotesis pada Tabel. 4.12 yang menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan dalam kemampuan menganalisis argumen antara kelas eksperimen
dengan kelas kontrol. Tingginya kemampuan menganalisis argumen kelas
eksperimen dibandingkan dengan kelas kontrol disebabkan karena kelas
eksperimen menggunakan peta argumen dalam perlakuan pembelajarannya. Peta
argumen (argumen mapping) menuntut peserta didik untuk berargumen
memberikan alasan dari tiap tiap jawaban yang diberikan dan dituliskan dalam
peta argumen.
Aspek kemampuan berpikir kritis yang kedua yaitu membangun
keterampilan dasar. Aspek ini terdapat 2 indikator yang digunakan dalam
penelitian, yaitu indikator mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi
serta mempertimbangkan kredibilitas suatu sumber. Indikator mengobservasi dan
64
mempertimbangkan hasil observasi berdasarkan hasil ketercapaian indikator
diperoleh hasil bahwa rata-rata nilai kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan
dengan kelas kontrol, baik sebelum perlakuan (pretest) maupun sesudah perlakuan
(posttest). Tetapi, kelas kontrol dan eksperimen tidak terdapat perbedaan yang
signifikan dalam kemampuan mengobservasi dan mempertimbangkan hasil
observasi.
Indikator mempertimbangkan kredibilitas suatu sumber diperoleh hasil
ketercapaian indikator dengan rata-rata nilai kelas eksperimen lebih tinggi
dibandingkan dengan rata-rata nilai kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa
kelas eksperimen memiliki kemampuan mempertimbangkan kredibilitas suatu
sumber lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol. Sesuai dengan hasil uji
hipotesis indikator kemampuan berpikir kritis pada Tabel. 4.12 yang
menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas kontrol dan
eksperimen. Kelas eksperimen memiliki kemampuan mempertimbangkan
kredibilitas suatu sumber lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol
dikarenakan kelas eksperimen menggunakan peta argumen dalam
pembelajarannya, yang mengaruskan peserta didik memberikan alasan dari
pertanyaan sesuai dengan sumber-sumber belajar yang valid.
Aspek mengatur strategi dan taktik terdapat indikator memutuskan suatu
tindakan yang digunakan dalam penelitian. Hasil penelitian diperoleh bahwa nilai
rata-rata ketercapaian indikator kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan
dengan nilai rata-rata kelas kontrol. Tetapi, baik kelas kontrol maupun eksperimen
tidak menunjukkan adanya peningkatan, melainkan terjadi penurunan rata-rata
ketercapaian nilai. Hal ini juga didukung oleh kesimpulan hasil hipotesis indikator
kemampuan berpikir kritis bahwa tidak terdapat perbedaan kemampuan
memutuskan suatu tindakan antara kelas kontrol dengan eksperimen. Menurunnya
rata-rata nilai pada kelas kontrol dan eksperimen disebabkan karena penggunaan
model saintifik yang kurang maksimal pada saat tahap mengkomunikasi. tahap
mengkomunikasi ditujukan untuk mengembangkan kemampuan memutuskan
suatu tindakan.
65
Aspek menyimpulkan terdapat 2 indikator yang digunakan dalam penelitian,
yaitu membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi, dan
mempertimbangkan nilai keputusan. Indikator membuat deduksi dan
mempertimbangkan hasil deduksi pada kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata
ketercapaian indikator lebih rendah dibandingkan dengan kelas kontrol. Nilai rata-
rata pretest kelas eksperimen lebih rendah sejak awal jika dibandingkan dengan
kelas kontrol. Nilai pada kelas eksperimen mengalami kenaikan setelah dilakukan
perlakuan, berbeda dengan kelas kontrol yang memiliki nilai sama atau tidak ada
peningkatan dengan nilai sebelum perlakuan. Tetapi, kenaikan nilai kelas
eksperimen masih lebih rendah nilainya jika dibandingkan dengan kelas kontrol.
Kelas eksperimen memiliki kemampuan untuk membuat deduksi dan
mempertimbangkan hasil deduksi tidak lebih baik jika dibandingkan dengan kelas
kontrol. Faktor yang menyebabkan kurangnya kemampuan membuat deduksi dan
mempertimbangkan hasil deduksi kelas eksperimen yaitu kelas eksperimen
memiliki kemampuan membuat dan mempertimbangkan hasil deduksi lebih
rendah sejak awal dibandingkan dengan kelas kotrol.
Indikator kemampuan berpikir kritis mempertimbangkan nilai keputusan
kelas eksperimen memiliki niali rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan kelas
kontrol, baik sebelum perlakuan (pretest) maupun sesudah perlakuan (posttest).
Namun, nilai rata-rata ketercapaian Indikator kemampuan berpikir kritis
mempertimbangkan nilai keputusan mengalami penurunan nilai setelah
mendapatkan perlakuan. Hal ini disebabkan karena penggunaan model saintifik
yang kurang ditujukan untuk mempertimbangkan nilai keputusan jika
dibandingkan dengan model pembelajaran lain. Diketahui bahwa penggunaan peta
argumen terhadap pembelajaran tidak memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap kemampuan mempertimbangkan nilai keputusan sesuai dengan hasil
Tabel. 4.13.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan
pendekatan saintifik terintegrasi peta argumen (argument mapping) mampu
meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik, yaitu meningkatkan
kemampuan bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan dan
66
tantangan, menganalisis argumen, dan mempertimbangkan kredibilitas suatu
sumber. Hal tersebut sesuai data penelitian pada Tabel 4.12.
Analisis keterkaitan argumen mapping dan rangkuman terhadap
kemampuan berpikir kritis peserta didik dapat dilihat pada Tabel 2.4. Penggunaan
argument mapping dapat memicu peserta didik untuk berpikir kritis. Keseluruhan
indikator argument mapping dapat digunakan untuk melatih peserta didik berpikir
kritis. Sedangkan penggunaan rangkuman tidak semua indikator merangkum
dapat digunakan peserta didik untuk melatih kemampuan berpikir kritis. Indikator
berpikir kritis yang tidak dapat dikolaborasikan dengan indikator merangkum
yaitu menganalisis argumen. Sehingga kegiatan pembelajaran dengan merangkum
belum dapat meningkatkan kemampuan menganalisis argumen secara maksimal.
Hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa masih terdapat beberapa
peserta didik yang mengalami kesulitan dalam memahami penggunaan peta
argumen (argument mapping) dalam pembelajaran. Hal ini menyebabkan hasil
nilai LKS kelas eksperimen lebih rendah dibandingkan dengan kelas kontrol.
Tetapi, LKS kelas kontrol dan eksperimen memiliki tingkat kesukaran yang
berbeda. Data pada Tabel. 4.14 menunjukkan nilai LKS kelas kontrol memiliki
rata-rata 70,75, sedangkan nilai rata-rata LKS kelas eksperimen yaitu 48,01.
Kemampuan berpikir kritis peserta didik belum tercapai secara maksimal
dikarenakan peserta didik masih kurang menguasai penggunaan argument
mapping yang dikerjakan secara berkelompok.
Penerapan pembelajaran penelitian menggunakan tahapan yang ada pada
pendekatan saintifik. Tahapan saintifik yang digunakan yaitu mengamati,
menanya, mencoba (eksperimen), mengasosiasi (menalar), dan mengkomunikasi.
Tahap mengamati peserta didik diminta untuk menyimak dan melihat video,
gambar ataupun contoh fisik protista. Tahap mengamati ditujukan untuk melatih
kesungguhan, ketelitian, dan kemampuan mencari informasi.7
Tahap kedua pembelajaran saintifik yaitu menanya, pada tahapan ini peserta
didik diminta untuk mengajukan pertanyaan mengenai informasi yang tidak
7 HM. Musfiqon. Nurdyansyah, Pendekatan Pembelajaran Saintifik, (Sidoarjo: Nizamia
Learning Center, 2015), h. 38.
67
dipahami dari apa yang sedang peserta didik amati. Tahapan saintifik menanya
ditujukan untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu dan kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis.8 Hal
ini sesuai dengan hasil penelitian yakni pendekatan saintifik mampu
meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada indikator kemampuan bertanya dan
menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan dan tantangan.
Tahap mencoba (eksperimen) dilakukan secara berkelompok peserta didik
membentuk kelompok untuk menyelesaikan soal dalam bentuk peta argumen
(argument mapping) pada LKS. Aktivitas bertanya ketika peserta didik berdiskusi
dan bekerja dalam kelompok dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis.9
Peserta didik mengumpulkan informasi melalui buku maupun internet dengan
sumber yang relevan untuk menjawab soal-soal pada LKS. Tahapan mencoba
(eksperimen) atau mengumpulkan informasi yang dapat mengembangkan
kemampuan berpikir kritis peserta didik yaitu kemampuan mempertimbangkan
kredibilitas suatu sumber.
Tahap mengasosiasi pada penelitian dilakukan dengan meminta peserta
didik untuk menyusun hasil diskusi secara rapih dan sistematis dengan cara
mengelola informasi mulai dari beragam informasi yang memperdalam dan
memperluas informasi hingga informasi yang saling mendukung, bahkan yang
berbeda atau bertentangan. Tahapan ini sesuai dengan desain peta argumen
dimana peserta mengelola informasi baik informasi yang saling mendukung atau
informasi yang bertentangan. Melalui tahapan mengasosiasi, peserta didik
diharapkan mampu memiliki kemampuan berpikir kritis, yaitu kemampuan
berpikir secara deduktif atau induktif untuk menarik suatu kesimpulan.10
8 Ibid, h. 38-39.9 Nofi Maria. Tjandrakirana. Soetjipto, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Biologi
Model Kooperatif dengan Pendekatan Scientific untuk Melatih Berpikir Kritis Peserta didik,
Jurnal Pena Sains, Vol. 1, No. 1. 2014.10 HM. Musfiqon. Nurdyansyah, Pendekatan Pembelajaran Saintifik, (Sidoarjo: Nizamia
Learning Center, 2015), h. 39.
68
Tahap mengkomunikasi pada penelitian ini dilakukan melalui presentasi
hasil diskusi dalam bentuk peta argumen. Presentasi hasil diskusi dilakukan secara
acak yang dipilih oleh peneliti karena keterbatasan waktu, sehingga hanya
beberapa kelompok yang dapat mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.
Waktu pembelajaran yang kurang menjadi faktor terhambatnya proses
pengintegrasian kemampuan berpikir kritis. Hal ini sesuai dengan pernyataan
bahwa desakan waktu dapat membatasi untuk mengintegrasi kemampuan berpikir
kritis peserta didik di kelas.11
Hasil penelitian secara keseluruhan menunjukkan bahwa peserta didik yang
menggunakan pembelajaran saintifik terintegrasi peta argumen berpengaruh
terhadap berpikir kritis peserta didik. Secara keseluruhan terdapat perbedaan
antara pembelajaran menggunakan argument mapping dengan Rangkuman.
Namun, jika dilihat per indikator hanya 3 indikator yang memiliki perbedaan. Hal
ini dikarenakan terdapat peserta didik yang hanya unggul di beberapa indikator
kemampuan berpikir kritis. Pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik
terintegrasi peta argumen (argument mapping) memberikan keunggulan pada tiga
indikator kemampuan berpikir kritis, yaitu bertanya dan menjawab pertanyaan
tentang suatu penjelasan dan tantangan, menganalisis argumen, dan
mempertimbangkan kredibilitas suatu sumber. Salah satu faktor yang
mempengaruhi yaitu penerapan pembelajaran saintifik yang diintegrasikan dengan
peta argumen, berbeda dengan kelas kontrol yang menerapkan pembelajaran
saintifik dengan merangkum. Pembelajaran saintifik terintegrasi peta argumen
efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis karena dalam proses
pembelajarannya pembelajaran saintifik melatih peserta didik berpikir ilmiah
sedangkan penggunaan peta argumen dalam pembelajaran dapat melatih peserta
didik untuk memberikan alasan terkait permasalahan baik alasan pendukung
maupun alasan yang bertolak belakang. Penggabungan dari pembelajaran saintifik
11 Marlina Septiani, “Pengaruh Pembelajaran Guided Discovery Terintegrasi Argument
Mapping Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Peserta didik Pada Konsep Sistem Pernapasan
Manusia”, Skripsi S1 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
2017, h. 76.
69
yang diintegrasikan dengan argument mapping dapat menghasilkan peserta didik
yang mampu berpikir kritis. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan I
Wayan Redhana bahwa model pembelajaran berbasis peta argumen mampu
meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik.12 Taufik, Baskoro dan
sunarto dalam penelitiannya, argument Mapping efektif meningkatkan
kemampuan berpikir kritis. Modul berbasis berpikir kritis disertai argument
mapping yang digunakan dalam penelitian efektif untuk melatihkan kemampuan
berpikir kritis.13
12 I Wayan Redhana, “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Peta Argumen Terhadap
Keterampilan Berpikir Kritis Peserta didik pada Topik Laju Reaksi”, Jurnal Pendidikan dan
Pengajaran Jilid 43 no. 17, 2010, h. 141.13 Taufik fitri. Baskoro. Sunarto, “Pengembangan Modul Berbasis Berpikir Kritis Disertai
Argument Mapping pada Materi Sistem Pernapasan untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Kritis Peserta didik Kelas XI SMA Negeri 5 Surakarta”, Jurnal Inkuiri, Vol. 5, 2016, h. 110.
70
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini yaitu terdapat pengaruh
penggunaan argument mapping terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada
konsep protista. Pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik terintegrasi peta
argumen (argument mapping) memberikan keunggulan pada tiga indikator
kemampuan berpikir kritis, yaitu bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu
penjelasan dan tantangan, menganalisis argumen, dan mempertimbangkan
kredibilitas suatu sumber.
Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji statistik (uji-t) diperoleh angka
sig. (2-tailed) atau p-value = 0,001 < 0,05. Hasil pengujian yang diperoleh
menunjukkan bahwa sig. (2-tailed) atau p-value < 0,05, maka H0 ditolak dan H1
diterima. Hal ini berarti rata-rata kemampuan berpikir kritis kelas eksperimen
(pembelajaran saintifik terintegrasi peta argumen) lebih baik dibandingkan rata-
rata kemampuan berpikir kritis kelas kontrol (pembelajaran saintifik terintegrasi
membuat rangkuman dalam bentuk tabel).
B. Saran
Saran dari penelitian ini, antara lain:
1. Saran untuk guru, sebaiknya penggunaan waktu pada saat proses
pembelajaran digunakan lebih efektif agar memperoleh hasil yang maksimal.
2. Saran untuk peserta didik, sebaiknya peserta didik dapat berperan secara
aktif dalam diskusi kelompok. Pengerjaan peta argumen sebaiknya
dikerjakan secara individu untuk mendapatkan hasil kemampuan berpikir
kritis yang lebih optimal.
3. Saran untuk peneliti selanjutnya, diharapkan dapat menggunakan model
pembelajaran lain dengan terintegrasi peta argumen (argument mapping)
untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik.
71
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Turino. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VI A SMP Negeri
1 Jaten, Seminar Nasional Pendidikan Sains, Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 2017.
Agustia, Zalpita. Implementasi Pembelajaran Hands on Activities untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Pembelajaran
Fisika SMP. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau.
Austhink. Argument mapping.
http://austhink.com/critical/pages/argument_mapping.html. 2014.
Costa, Arthur L. Developing Minds A Resource Book For Teaching Thinking Revised
Edition. USA: ASDC. 1991.
Davies, Martin. “Concept mapping, mind mapping and argument mapping: what
are the differences and do they matter?” dalam Springer Science and
Bussiness Media. 2010.
Facione, Peter A. Logic and Logical Thinking: A Modular Approach. United
States of America: McGraw-Hill. 1978.
Fitri, Tautik. Baskoro, Sunarto. Pengembangan Modul Berbasis Berpikir Kritis
Disertai Argument Mapping pada Materi Sistem Pernapasan untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI SMA Negeri 5
Surakarta. Jurnal Inkuiri. Jurnal Inkuiri Vol. 5, No.1. 2016.
Hilda, Leyla. Pendekatan Saintifik pada Proses Pembelajaran (Telaah Kurikulum
2013). Jurnal Darul Ilmi, Vol.03, No. 01. 2015.
Jatmiko, Agus. Pengaruh Pendekatan Saintifik Terhadap Kemampuan Berpikir
Kritis Peserta Didik Pada Pokok Bahasan Kalor Kelas X SMA Perintis 1
Bandar Lampung. Mathematics, Science, and Education National
Conference (MSENCo). 2016.
Kadir. Statistika Terapan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2015.
Ketut, I Restana. Gede, Anak Agung. Widiana, I Wayan. Pengaruh Pendekatan
Saintifik dan Kemampuan Berpikir Kritis Terhadap Hasil Belajar IPA. e-
Journal PGSD Vol.3, No.1. Universitas Pendidikan Ganesha. 2015.
72
Krisnawati, Nofi Maria. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Biologi Model
Kooperatif dengan Pendekatan Scientific untuk Melatih Berpikir Kritis
Siswa SMA. Jurnal Pena Sains, Vol. 1, No. 1. 2014.
Lau, Joe. Chan, Jonathan. Argument Mapping.
http://philosophy.hku.hk/think/arg/complex.php. 2013. Diakses pada tanggal
5 Desember 2016, pukul 15.00 WIB.
Media, Tim. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta: Media Centre. 2014.
Moore, Brooke Noel. Parker, Richard. Critical Thinking. New York: The
McGraw-Hill Companies. 2007.
Musfiqon, Nurdyansyah. Pendekatan Pembelajaran Saintifik. Sidoarjo: Nizamia
Learning Center. 2015.
Nur, Lutfia Hadiyanti. Keterampilan Berpikir kritis (Critical Thinking Skills)
dalam Berbagai Dimensi Pembelajaran Biologi. 2013.
Nurdyansyah. Fariyatul, Eny. Inovasi Model Pembelajaran Sesuai Kurikulum
2013. Sidoarjo: Nizamia Learning Center. 2016.
Ostwald, Jamel. Argument Mapping for Critical Thinking. Teaching Excellence.
2007.
_____________. Argument Mapping for Critical Thinking (Argument Mapping 2:
Claim and Reason). Teaching Excellence. 2007.
_____________.Argument Mapping for Critical Thinking (Argument Mapping 7:
From Prose to Argument Maps). Teaching Excellence. 2007.
Schafersman. An Introduction of Critical Thinking,
http://www.freeinquiry.cpm/critical-thinking.html. 1991.
Septiani, Marlina. Pengaruh Pembelajaran Guided Discovery Terintegrasi
Argument Mapping Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada
Konsep Sistem Pernapasan Manusia. Skripsi S1 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2017.
Sofyan, Ahmad. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta: UIN
Jakarta Press. 2006.
Sufairoh. Pendekatan Saintifik dan Model Pembelajaran K-13. Jurnal Pendidikan
Profesional, Vol. 5, No. 3. 2016.
73
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan pendekatan kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta. 2008.
Sukroyanti, Bq Azmi. Pengaruh Pendekatan Saintifik Terhadap Keterampilan
Berpikir Kritis Siswa. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika “Lensa”, Vol. 5, No.
2.
Sunaryo,Wowo. Taksonomi Berpikir. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2011.
Surapranata, Sumarna. Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi Hasil Tes
Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2009.
Syaodih, Nana. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
2011.
Teays, Wanda. Second Though Critical Thinking for a Diverse Society. New York:
Mc Graw Hill. 2006.
Twardy, Charles R. Argument Maps Improve Critical Thinking. Theaching
Philosophy. www.csse.monash.edu.au/ctwardy. Diakses pada tanggal 5
Desember 2016.
Van, Tim Gelder. Whats is Argument Mapping?, Encyclopedia of the mind.
Thousand Oaks, CA: Sage. 2011.
Washburn, Phil. The Vocabulary of Critical Thinking. New York: Oxford
University Press. 2009.
Redhana, I Wayan. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Peta Argumen
Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa pada Topik Laju Reaksi.
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Jilid 43 No. 17. 2010.
Widiyanti, Heni. Keefektifan Strategi Kelompok Meringkas (Group Summarizing) dalam
Pembelajaran Menulis Rangkuman Buku Ilmu Pengetahuan Populer pada Siswa
Kelas VIII SMP Negeri 2 Salam Magelang [Skripsi]. Universitas Negeri
Jogyakarta. 2013.
Wijaya, Etistika Yuni. Transformasi Pendidikan Abad 21 Sebagai Tuntutan
Pengembangan Sumber Daya Manusia di Era Global. Prosiding Seminar
Nasional Pendidikan Matematika, Vol. 1. Universitas Kanjuruhan Malang.
2016.
74
Yustyan, Septy. Widodo, Nur. Pantiwati, Yuni. Peningkatan Kemampuan Berpikir
Kritis dengan Pembelajaran Berbasis Scientific Approach Siswa Kelas X
Sma Panjura Malang. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia, Vol.1, No.2.
2015.
Zunitasari, Dwi. Identifikasi Kesulitan Belajar Protista pada Siswa Kelas X
Semester 1 SMA Negeri 1 Muntilan Tahun Ajaran 2015/2016. Jurnal
Pendidikan Biologi Vol. 5 No. 6. 2016.
76
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)(Kelas Eksperimen)
Satuan pendidikan : SMA Plus PGRI CibinongKelas / Semester : X / GanjilMata Pelajaran : BiologiMateri Pokok : ProtistaSub Materi Pokok : Protista Mirip HewanPertemuan ke- : 1Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Kompetensi IntiKI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran yang dianutnya.KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun,responsif, dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian darisolusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektifdengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan dirisebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,konseptual, prosedural, berdasarkan rasa ingin tahunya tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora denganwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradabanterkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuanprosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakatdan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranahabstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinyadisekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuaikaidah keilmuan.
B. Kompetensi DasarKD 3.6 : Mengelompokkan protista berdasarkan ciri-ciri umum
kelas dan mengaitkan peranannya dalam kehidupan.KD 4.6 : Menyajikan laporan hasil investigasi tentang berbagai
peran protista dalam kehidupan dalam bentuk peta argumen.
77
C. Indikator KompetensiIndikator Pembelajaran3.6.1 Menjelaskan ciri-ciri umum protista berdasarkan pengamatan
melalui video.3.6.2 Mengklasifikasi organisme protista mirip hewan melalui video dan
studi literatur.3.6.3 Menentukan cara perkembangbiakan protista mirip hewan melalui
video.3.6.4 Menentukan peranan protista mirip hewan bagi kehidupan.4.6.1 Mengamati karakteristik protista mirip hewan melalui video.4.6.2 Melakukan investigasi tentang berbagai peranan protista mirip
hewan dalam kehidupan melalui studi literatur.4.6.3 Menyajikan dalam laporan tentang peranan
menguntungkan/merugikan protista mirip hewan bagi kehidupanmanusia.
Indikator Penelitian3.6.1 Memfokuskan pertanyaan, bertanya dan menjawab pertanyaan
mengenai ciri-ciri umum protista berdasarkan pengamatan melaluivideo.
3.6.2 Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi,menganalisis argumen, mempertimbangkan kredibilitas sumber,serta membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil dedukasimengenai klasifikasi organisme protista mirip hewan melalui videodan studi literatur.
3.6.3 Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi,menganalisis argumen, mempertimbangkan kredibilitas sumber,serta membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil deduksimengenai cara perkembangbiakan organisme protista mirip hewanmelalui video.
3.6.4 Memutuskan suatu tindakan dan membuat dan mempertimbangkannilai keputusan mengenai peranan protista mirip hewan bagikehidupan.
4.6.1 Memfokuskan pertanyaan mengenai karakteristik protista miriphewan melalui video.
4.6.2 Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi,menganalisis argumen, mempertimbangkan kredibilitas sumber,serta membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil deduksimengenai investigasi tentang peranan protista mirip hewan dalamkehidupan melalui studi literatur.
78
4.6.3 Memutuskan suatu tindakan dan membuat dan mempertimbangkannilai keputusan mengenai laporan tentang perananmenguntungkan/merugikan protista mirip hewan bagi kehidupanmanusia.
D. Tujuan Pembelajaran1. Peserta didik dapat memfokuskan pertanyaan, bertanya dan menjawab
pertanyaan mengenai ciri-ciri umum protista berdasarkan pengamatanmelalui video atau gambar.
2. Peserta didik dapat mengobservasi dan mempertimbangkan hasilobservasi, menganalisis argumen, mempertimbangkan kredibilitassumber, serta membuat deduksi dan mempertimbangkan hasildedukasi mengenai klasifikasi organisme protista mirip hewan melaluipengamatan dan studi literatur.
3. Peserta didik dapat mengobservasi dan mempertimbangkan hasilobservasi, menganalisis argumen, mempertimbangkan kredibilitassumber, serta membuat deduksi dan mempertimbangkan hasildeduksi mengenai cara perkembangbiakan organisme protista miriphewan melalui gambar dan video.
4. Peserta didik dapat memutuskan suatu tindakan dan membuat danmempertimbangkan nilai keputusan mengenai peranan protista miriphewan bagi kehidupan.
5. Peserta didik dapat memfokuskan pertanyaan mengenai karakteristikprotista mirip hewan melalui video.
6. Pesrta didik dapat mengobservasi dan mempertimbangkan hasilobservasi, menganalisis argumen, mempertimbangkan kredibilitassumber, serta membuat deduksi dan mempertimbangkan hasildeduksi mengenai investigasi tentang peranan protista mirip hewandalam kehidupan melalui studi literatur.
7. Peserta didik dapat memutuskan suatu tindakan dan membuat danmempertimbangkan nilai keputusan mengenai laporan tentang perananmenguntungkan/merugikan protista mirip hewan bagi kehidupanmanusia.
80
d. Peranan protista mirip hewan dalam kehidupan
3. Materi PrinsipPerbedaan antara protista mirip mirip hewan dengan hewan
4. Materi ProsedurPengamatan mikroskopis air kolam, air rendaman jerami, dan lain-lain.
F. Strategi PembelajaranPendekatan pembelajaran : SaintifikMetode pembelajaran : Peta argumen (argument mapping), diskusi
G. Media dan Sumber PembelajaranAlat : Buku referensi yang relevan, proyektor, laptopBahan : Papan tulis, spidolSumber : Buku biologi kelas X, LKS
H. Kegiatan Pembelajaran
TahapanKegiatan Alokasi
WaktuGuru Peserta DidikPENDAHULUAN Pembukaan
Guru memberisalam.
Guru mengecekabsensi.
Mengecek kesiapanpeserta didik danmenyiapkan mediapembelajaran.
Peserta didikmenjawab salam.
Peserta didikmempersiapkanbuku pelajaran.
20Menit
ApersepsiGuru memberikanapersepsi denganmenanyakan terlebihdahulu mengenai materisebelumnya.
Peserta didikmenjawabpertanyaan apersepsiyang guru berikan.
MotivasiGuru menyampaikanKD mengenai protistadan memberikangambaran manfaatmempelajari protistamirip hewan dalam
Peserta didikmendengarkanmotivasi yangdisampaikan guru.
81
TahapanKegiatan Alokasi
WaktuGuru Peserta Didikkehidupan.TujuanGuru menyampaikansemua tujuanpembelajaran mengenaiprotista mirip hewan.
Peserta didikmendengarkan tujuanpembelajaranmengenai protistamirip hewan.
KEGIATAN INTI1. Mengamati Guru meminta
peserta didik untukmengamati videoprotista mirip hewandan video hewanyang di tampilkanoleh guru.
Guru memintamasing-masingpeserta didik untukmembuat 1pertanyaan mengenaivideo yangditampilkan.
Peserta didikmengamati videoprotista miriphewan dan videohewan yang ditampilkan olehguru.
Secara individupeserta didikmembuat 1pertanyaanmengenai videoyang di tampilkanoleh guru.
3 Menit
2. Menanya Guru memfokuskanpertanyaan denganmemilih pertanyaanyang dibuat oleh pesertadidik secara random.
Peserta didikmenyiapkanpertanyaan yangtelah di buat.
2 Menit
3. Mencoba(Eksperimen)
Guru memintapeserta didik untukmembentukkelompok (1kelompok terdiridari 4-5 orang).
Guru memintapeserta didikmendiskusikanmasalah terkait ciri-ciri, klasifikasi,perkembangbiakandan peranan protistamirip hewan melalui
Peserta didikmembentukkelompok (1kelompok terdiridari 4-5 orang).
Peserta didikmendiskusikanmasalah terkaitciri-ciri,klasifikasi,perkembangbiakan dan perananprotista miripjamur melalui
10Menit
82
TahapanKegiatan Alokasi
WaktuGuru Peserta DidikLKS yang telahdisediakan olehguru.
Guru memintapeserta didikmembuat petaargumen (argumentmapping) sebagaihasil dari diskusi.
LKS yangdisediakan olehguru.
Peserta didikmembuat petaargumen(argumentmapping) sebagaihasil dari diskusi.
4. Mengasosiasi(Menalar)
Guru memintapeserta didikmenyiapkan hasildiskusi secara rapih,terperinci dansistematis.
Guru memintapeserta didik untukmenentukanperwakilan darisetiap kelompokuntukmempresentasikanhasil diskusi didepan kelas.
Peserta didikmenyiapkanhasil diskusisecara rapih,terperinci dansistematis.
Peserta didikmenentukanperwakilankelompok untukmempresentasikan hasil diskusi didepan kelas.
45Menit
5. Mengkomunikasi
Guru memintaperwakilan dari setiapkelompok untukmempresentasikan hasildiskusi dalam bentukpeta argumen (argumentmapping) yang telahdibuat secara bergantian.
Perwakilan darisetiap kelompokuntukmempresentasikanhasil diskusi dalambentuk peta argumen(argument mapping)yang telah dibuatsecara bergantian.
45Menit
PENUTUP MenyimpulkanGuru meminta pesertadidik untukmenyimpulkan materimengenai protista miriphewan yang sudah dipelajari.
Peserta didikmenyimpulkanmateri mengenaiprotista mirip hewanyang sudah dipelajari.
5 Menit
84
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)(Kelas Eksperimen)
Satuan pendidikan : SMA Plus PGRI CibinongKelas / Semester : X / GanjilMata Pelajaran : BiologiMateri Pokok : ProtistaSub Materi Pokok : Protista Mirip TumbuhanPertemuan Ke- : 2Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Kompetensi IntiKI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran yang dianutnya.KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun,responsif, dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian darisolusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektifdengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan dirisebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,konseptual, prosedural, berdasarkan rasa ingin tahunya tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora denganwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradabanterkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuanprosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakatdan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranahabstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinyadisekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuaikaidah keilmuan.
B. Kompetensi DasarKD 3.6 : Mengelompokkan protista berdasarkan ciri-ciri umum
kelas dan mengaitkan peranannya dalam.KD 4.6 : Menyajikan laporan hasil investigasi tentang berbagai
peran protista dalam kehidupan.
85
C. Indikator KompetensiIndikator Pembelajaran3.6.1 Mengklasifikasi organisme protista mirip tumbuhan melalui
pengamatan dan studi literatur.3.6.2 Menentukan cara perkembangbiakan protista mirip tumbuhan
melalui pengamatan langsung.3.6.3 Menentukan peranan protista mirip tumbuhan bagi kehidupan.4.6.1 Mengamati karakteristik protista mirip tumbuhan melalui
pengamatan langsung.4.6.2 Melakukan investigasi tentang berbagai peranan protista mirip
tumbuhan dalam kehidupan melalui studi literatur.4.6.3 Menyajikan dalam laporan tentang peranan
menguntungkan/merugikan protista mirip tumbuhan bagi kehidupanmanusia.
Indikator Penelitian3.6.1 Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi,
menganalisis argumen, mempertimbangkan kredibilitas sumber,serta membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil deduksimengenai klasifikasi organisme protista mirip tumbuhan melaluipengamatan dan studi literatur.
3.6.2 Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi,menganalisis argumen, mempertimbangkan kredibilitas sumber,serta membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil deduksimengenai cara perkembangbiakan protista mirip tumbuhan melaluipengamatan langsung.
3.6.3 Memutuskan suatu tindakan dan membuat dan mempertimbangkannilai keputusan mengenai peranan protista mirip tumbuhan bagikehidupan.
4.6.1 Memfokuskan pertanyaan mengenai karakteristik protista miriptumbuhan melalui pengamatan langsung.
4.6.2 Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi,menganalisis argumen, mempertimbangkan kredibilitas sumber,serta membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil deduksimengenai investigasi tentang berbagai peranan protista miriptumbuhan dalam kehidupan melalui studi literatur.
4.6.3 Memutuskan suatu tindakan dan membuat dan mempertimbangkannilai keputusan mengenai laporan tentang perananmenguntungkan/merugikan protista mirip tumbuhan bagi kehidupanmanusia.
88
3. Materi PrinsipPerbedaan antara protista mirip mirip tumbuhan (alga) dengantumbuhana. Alga bersifat unuseliler/multiseluler, sedangkan tumbuhan tingkat
tinggi bersifat multiseluler.b. Akar, batang dan daun pada alga belum dapat dibedakan,
sedangkan akar, batang dan daun pada tumbuhan tingkat tinggisudah dapat dibedakan.
4. Materi ProsedurPengamatan langsung terhadap contoh protista mirip tumbuhan
F. Strategi PembelajaranPendekatan pembelajaran : Saintifik terintegrasi peta argumen
(argument mapping)Metode pembelajaran : Diskusi
G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran1. Media pembelajaran:
a. Power Pointb. Video protistac. Lembar Kerja Siswa (LKS)
2. Alat dan Bahan Pembelajarana. Whiteboardb. Spidolc. Laptopd. LCD
3. Sumber Belajara. Buku Biologi untuk SMA/MA kelas X kurikulum 2013 penerbit
Masmedia, 2013b. Buku atau sumber lainnya yang relevanc. Internet
H. Kegiatan Pembelajaran
TahapanKegiatan Alokasi
WaktuGuru Peserta DidikPENDAHULUAN Pembukaan
Guru memberisalam.
Guru mengecek
Peserta didikmenjawab salam.
Peserta didik
10Menit
89
TahapanKegiatan Alokasi
WaktuGuru Peserta Didikabsensi.
Mengecek kesiapanpeserta didik danmenyiapkan mediapembelajaran.
mempersiapkanbuku pelajaran.
ApersepsiGuru memberikanapersepsi denganmenanyakan terlebihdahulu mengenai materisebelumnya.
Peserta didik menjawabpertanyaan apersepsiyang guru berikan.
MotivasiGuru menyampaikanKD mengenai protistadan memberikangambaran manfaatmempelajari protistamirip tumbuhan dalamkehidupan.
Peserta didikmendengarkan motivasiyang disampaikan guru.
TujuanGuru menyampaikansemua tujuanpembelajaran mengenaiprotista mirip tumbuhan.
Peserta didikmendengarkan tujuanpembelajaran mengenaiprotista mirip tumbuhan.
KEGIATAN INTI1. Mengamati Guru meminta
peserta didik untukmengamati rumputdan rumput laut yangdibawa oleh gurusecara langsung.
Guru memintamasing-masingpeserta didik untukmembuat 1pertanyaan mengenaiapa yang pesertadidik amati.
Peserta didikmengamati rumputdan rumput lautsecara langsung.
Secara individupeserta didikmembuat 1pertanyaan mengenaipengamatan yangtelah dilakukan.
3 Menit
2. Menanya Guru memfokuskanpertanyaan denganmemilih pertanyaan
Peserta didikmenyiapkan pertanyaanyang telah di buat.
2 Menit
90
TahapanKegiatan Alokasi
WaktuGuru Peserta Didikyang dibuat oleh pesertadidik secara random.
3. Mencoba(Eksperimen)
Guru memintapeserta didik untukmembentukkelompok (1kelompok terdiridari 4-5 orang).
Guru memintapeserta didikmendiskusikanmasalah terkait ciri-ciri, klasifikasi,perkembangbiakandan peranan protistamirip tumbuhanmelalui LKS yangtelah disediakanoleh guru.
Guru memintapeserta didikmembuat petaargumen (argumentmapping) sebagaihasil dari diskusi.
Peserta didikmembentukkelompok (1kelompok terdiri dari4-5 orang).
Peserta didikmendiskusikanmasalah terkait ciri-ciri, klasifikasi,perkembangbiakandan peranan protistamirip tumbuhanmelalui LKS yangdisediakan oleh guru.
Peserta didikmembuat petaargumen (argumentmapping) sebagaihasil dari diskusi.
10Menit
4. Mengasosiasi(Menalar)
Guru memintapeserta didikmenyiapkan hasildiskusi secara rapih,terperinci dansistematis.
Guru memintapeserta didik untukmenentukanperwakilan darisetiap kelompokuntukmempresentasikanhasil diskusi didepan kelas.
Peserta didikmenyiapkan hasildiskusi secara rapih,terperinci dansistematis.
Peserta didikmenentukanperwakilankelompok untukmempresentasikanhasil diskusi didepan kelas.
20Menit
5. Mengkomunik Guru memilih kelompok Perwakilan dari 30
92
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)(Kelas Eksperimen)
Satuan pendidikan : SMA Plus PGRI CibinongKelas / Semester : X / GanjilMata Pelajaran : BiologiMateri Pokok : ProtistaSub Materi Pokok : Protista Mirip JamurPertemuan Ke- : 3Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Kompetensi IntiKI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran yang dianutnya.KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun,responsif, dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian darisolusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektifdengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan dirisebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,konseptual, prosedural, berdasarkan rasa ingin tahunya tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora denganwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradabanterkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuanprosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakatdan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranahabstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinyadisekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuaikaidah keilmuan.
B. Kompetensi DasarKD 3.6 : Mengelompokkan protista berdasarkan ciri-ciri umum
kelas dan mengaitkan peranannya dalam kehidupan.KD 4.6 : Menyajikan laporan hasil investigasi tentang berbagai
peran protista dalam kehidupan.
93
C. Indikator KompetensiIndikator Pembelajaran3.6.1 Mengklasifikasi organisme protista mirip jamur melalui pengamatan
dan studi literatur.3.6.2 Menentukan cara perkembangbiakan protista mirip jamur melalui
gambar.3.6.3 Menentukan peranan protista mirip jamur bagi kehidupan.4.6.1 Mengamati karakteristik protista mirip jamur melalui gambar.4.6.2 Melakukan investigasi tentang berbagai peranan protista mirip jamur
dalam kehidupan melalui studi literatur.4.6.3 Menyajikan dalam laporan tentang peranan
menguntungkan/merugikan protista mirip jamur bagi kehidupanmanusia.
Indikator Penelitian3.6.1 Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi,
menganalisis argumen, mempertimbangkan kredibilitas sumber,serta membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil deduksimengenai klasifikasi organisme protista mirip hewan, tumbuhan, danjamur melalui pengamatan dan studi literatur.
3.6.2 Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi,menganalisis argumen, mempertimbangkan kredibilitas sumber,serta membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil deduksimengenai cara-cara perkembangbiakan organisme protista melaluigambar.
3.6.3 Memutuskan suatu tindakan dan membuat dan mempertimbangkannilai keputusan mengenai peranan protista bagi kehidupan.
4.6.1 Memfokuskan pertanyaan mengenai karakteristik berbagai golonganprotista melalui gambar.
4.6.2 Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi,menganalisis argumen, mempertimbangkan kredibilitas sumber,serta membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil deduksimengenai investigasi tentang berbagai peranan protista dalamkehidupan melalui studi literatur.
4.6.3 Memutuskan suatu tindakan dan membuat dan mempertimbangkannilai keputusan mengenai laporan tentang perananmenguntungkan/merugikan protista bagi kehidupan manusia.
95
2. Materi Konsepa. Ciri-ciri umum protistab. Ciri-ciri umum protista mirip jamurc. Klasifikasi protista mirip jamurd. Peranan protista mirip jamur dalam kehidupan
3. Materi PrinsipPerbedaan antara protista mirip mirip jamur dengan jamur
4. Materi ProsedurPengamatan gambar terhadap contoh protista mirip jamur
F. Strategi PembelajaranPendekatan pembelajaran : Saintifik terintegrasi peta argumen(argument mapping)Metode pembelajaran : Diskusi
G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran1. Media pembelajaran:
a. Power Pointb. Video protista mirip hewanc. Lembar Kerja Siswa (LKS)
2. Alat dan Bahan Pembelajarana. Whiteboardb. Spidolc. Laptopd. LCD
3. Sumber Belajara. Buku Biologi untuk SMA/MA kelas X kurikulum 2013 penerbit
Masmedia, 2013b. Buku atau sumber lainnya yang relevanc. Internet
H. Kegiatan Pembelajaran
TahapanKegiatan Alokasi
WaktuGuru Peserta DidikPENDAHULUAN Pembukaan
Guru memberisalam.
Guru mengecek
Peserta didikmenjawab salam.
Peserta didik
10Menit
96
TahapanKegiatan Alokasi
WaktuGuru Peserta Didikabsensi.
Mengecek kesiapanpeserta didik danmenyiapkan mediapembelajaran.
mempersiapkan bukupelajaran.
ApersepsiGuru memberikanapersepsi denganmenanyakan terlebihdahulu mengenaimateri sebelumnya.
Peserta didik menjawabpertanyaan apersepsi yangguru berikan.
MotivasiGuru menyampaikanKD mengenai protistadan memberikangambaran manfaatmempelajari protistamirip jamur dalamkehidupan.
Peserta didikmendengarkan motivasiyang disampaikan guru.
TujuanGuru menyampaikansemua tujuanpembelajaranmengenai protistamirip jamur.
Peserta didikmendengarkan tujuanpembelajaran mengenaiprotista mirip jamur.
KEGIATAN INTI1. Mengamati Guru meminta
peserta didik untukmengamati gambarprotista mirip jamurdan gambar jamurpada power pointyang di tampilkanoleh guru.
Guru memintamasing-masingpeserta didik untukmembuat 1pertanyaanmengenai gambaryang ditampilkan
Peserta didikmengamati gambarprotista mirip jamurdan gambar jamur yangguru tampilkan melaluipower point.
Secara individu pesertadidik membuat 1pertanyaan mengenaigambar yang ditampilkan oleh guru.
3 Menit
97
TahapanKegiatan Alokasi
WaktuGuru Peserta Didikmelalui powerpoint.
2. Menanya Guru memfokuskanpertanyaan denganmemilih pertanyaanyang dibuat olehpeserta didik secararandom.
Peserta didik menyiapkanpertanyaan yang telah dibuat.
2 Menit
3. Mencoba(Eksperimen)
Guru memintapeserta didikuntuk membentukkelompok (1kelompok terdiridari 4-5 orang).
Guru memintapeserta didikmendiskusikanmasalah terkaitciri-ciri,klasifikasi,perkembangbiakandan perananprotista miripjamur melaluiLKS yang telahdisediakan olehguru.
Guru memintapeserta didikmembuat petaargumen(argumentmapping) sebagaihasil dari diskusi.
Peserta didikmembentuk kelompok(1 kelompok terdiridari 4-5 orang).
Peserta didikmendiskusikanmasalah terkait ciri-ciri, klasifikasi,perkembangbiakan danperanan protista miripjamur melalui LKSyang disediakan olehguru.
Peserta didik membuatpeta argumen(argument mapping)sebagai hasil daridiskusi.
10Menit
4. Mengasosiasi(Menalar)
Guru memintapeserta didikmenyiapkan hasildiskusi secararapih, terperincidan sistematis.
Guru meminta
Peserta didikmenyiapkan hasildiskusi secara rapih,terperinci dansistematis.
Peserta didikmenentukan
20Menit
98
TahapanKegiatan Alokasi
WaktuGuru Peserta Didikpeserta didikuntuk menentukanperwakilan darisetiap kelompokuntukmempresentasikanhasil diskusi didepan kelas.
perwakilan kelompokuntukmempresentasikanhasil diskusi di depankelas.
5. Mengkomunikasi
Guru memilihkelompok secara acakuntukmempresentasikanhasil diskusi dalambentuk peta argumen(argument mapping)yang telah dibuatsecara bergantian.
Perwakilan dari kelompokyang telah dipilih gurumempresentasikan hasildiskusi dalam bentuk petaargumen (argumentmapping) yang telahdibuat secara bergantian.
30Menit
PENUTUP MenyimpulkanGuru meminta pesertadidik untukmenyimpulkan materimengenai protistayang sudah di pelajari.
Peserta didikmenyimpulkan materimengenai protista yangsudah di pelajari.
7 Menit
Penutup Guru mengakhiri
kegiatanpembelajarandengan memintaketua kelasmemimpin do’a.
Guru memberisalam.
Ketua kelasmemimpin do’abersama. Pesertadidik berdoa sebagaitanda berakhirnyaproses pembelajaran.
Peserta didikmenjawab salamguru.
3 Menit
I. PenilaianTeknik
PenilaianBentuk Instrumen
PedomanPenskoran
Tes Soal uraian (pretest dan posttest) TerlampirProduk Lembar Kerja Siswa 3 (Argument Mapping) Terlampir
100
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)(Kelas Kontrol)
Satuan pendidikan : SMA Plus PGRI CibinongKelas / Semester : X / GenapMata Pelajaran : BiologiMateri Pokok : ProtistaSub Materi Pokok : Protista Mirip HewanPertemuan ke- : 1Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Kompetensi IntiKI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran yang dianutnya.KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun,responsif, dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian darisolusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektifdengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan dirisebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,konseptual, prosedural, berdasarkan rasa ingin tahunya tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora denganwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradabanterkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuanprosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakatdan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranahabstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinyadisekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuaikaidah keilmuan.
B. Kompetensi DasarKD 3.6 : Mengelompokkan protista berdasarkan ciri-ciri umum
kelas dan mengaitkan peranannya dalam kehidupan.KD 4.6 : Menyajikan laporan hasil investigasi tentang berbagai
peran protista dalam kehidupan.
101
C. Indikator KompetensiIndikator Pembelajaran3.6.1 Menjelaskan ciri-ciri umum protista berdasarkan pengamatan
melalui video atau gambar.3.6.2 Mengklasifikasi organisme protista mirip hewan melalui pengamatan
dan studi literatur.3.6.3 Menentukan cara perkembangbiakan protista mirip hewan melalui
gambar dan video.3.6.4 Menentukan peranan protista mirip hewan bagi kehidupan.4.6.1 Mengamati karakteristik protista mirip hewan melalui video.4.6.2 Melakukan investigasi tentang berbagai peranan protista mirip
hewan dalam kehidupan melalui studi literatur.4.6.3 Menyajikan dalam laporan tentang peranan menguntungkan /
merugikan protista mirip hewan bagi kehidupan manusia.
Indikator Penelitian3.6.1 Memfokuskan pertanyaan, bertanya dan menjawab pertanyaan
mengenai ciri-ciri umum protista berdasarkan pengamatan melaluivideo atau gambar.
3.6.2 Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi,menganalisis argumen, mempertimbangkan kredibilitas sumber,serta membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil dedukasimengenai klasifikasi organisme protista mirip hewan melaluipengamatan dan studi literatur.
3.6.3 Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi,menganalisis argumen, mempertimbangkan kredibilitas sumber,serta membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil deduksimengenai cara perkembangbiakan organisme protista mirip hewanmelalui gambar dan video.
3.6.4 Memutuskan suatu tindakan dan membuat dan mempertimbangkannilai keputusan mengenai peranan protista mirip hewan bagikehidupan.
4.6.1 Memfokuskan pertanyaan mengenai karakteristik protista miriphewan melalui video.
4.6.2 Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi,menganalisis argumen, mempertimbangkan kredibilitas sumber,serta membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil deduksimengenai investigasi tentang peranan protista mirip hewan dalamkehidupan melalui studi literatur.
102
4.6.3 Memutuskan suatu tindakan dan membuat dan mempertimbangkannilai keputusan mengenai laporan tentang perananmenguntungkan/merugikan protista mirip hewan bagi kehidupanmanusia.
D. Tujuan Pembelajaran1. Peserta didik dapat memfokuskan pertanyaan, bertanya dan menjawab
pertanyaan mengenai ciri-ciri umum protista berdasarkan pengamatanmelalui video atau gambar.
2. Peserta didik dapat mengobservasi dan mempertimbangkan hasilobservasi, menganalisis argumen, mempertimbangkan kredibilitassumber, serta membuat deduksi dan mempertimbangkan hasildedukasi mengenai klasifikasi organisme protista mirip hewan melaluipengamatan dan studi literatur.
3. Peserta didik dapat mengobservasi dan mempertimbangkan hasilobservasi, menganalisis argumen, mempertimbangkan kredibilitassumber, serta membuat deduksi dan mempertimbangkan hasildeduksi mengenai cara perkembangbiakan organisme protista miriphewan melalui gambar dan video.
4. Peserta didik dapat memutuskan suatu tindakan dan membuat danmempertimbangkan nilai keputusan mengenai peranan protista miriphewan bagi kehidupan.
5. Peserta didik dapat memfokuskan pertanyaan mengenai karakteristikprotista mirip hewan melalui video.
6. Pesrta didik dapat mengobservasi dan mempertimbangkan hasilobservasi, menganalisis argumen, mempertimbangkan kredibilitassumber, serta membuat deduksi dan mempertimbangkan hasildeduksi mengenai investigasi tentang peranan protista mirip hewandalam kehidupan melalui studi literatur.
7. Peserta didik dapat memutuskan suatu tindakan dan membuat danmempertimbangkan nilai keputusan mengenai laporan tentang perananmenguntungkan/merugikan protista mirip hewan bagi kehidupanmanusia.
104
d. Peranan protista mirip hewan dalam kehidupan
3. Materi PrinsipPerbedaan antara protista mirip mirip hewan dengan hewan
4. Materi ProsedurPengamatan video terhadap contoh protista mirip hewan
F. Strategi PembelajaranPendekatan pembelajaran : SaintifikMetode pembelajaran : Merangkum dengan tabel, Diskusi
G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran1. Media pembelajaran:
a. Power Pointb. Video protista mirip hewanc. Lembar Kerja Siswa (LKS)
2. Alat dan Bahan Pembelajarana. Whiteboardb. Spidolc. Laptopd. LCD
3. Sumber Belajara. Buku Biologi untuk SMA/MA kelas X kurikulum 2013 penerbit
Masmedia, 2013b. Buku atau sumber lainnya yang relevanc. Internet
H. Kegiatan Pembelajaran
TahapanKegiatan Alokasi
WaktuGuru Peserta DidikPENDAHULUAN Pembukaan
Guru memberisalam.
Guru mengecekabsensi.
Mengecek kesiapanpeserta didik danmenyiapkan mediapembelajaran.
Peserta didikmenjawab salam.
Peserta didikmempersiapkanbuku pelajaran.
10Menit
105
TahapanKegiatan Alokasi
WaktuGuru Peserta DidikApersepsiGuru memberikanapersepsi denganmenanyakan terlebihdahulu mengenai materisebelumnya.
Peserta didik menjawabpertanyaan apersepsiyang guru berikan.
MotivasiGuru menyampaikanKD mengenai protistadan memberikangambaran manfaatmempelajari protistamirip hewan dalamkehidupan.
Peserta didikmendengarkan motivasiyang disampaikan guru.
TujuanGuru menyampaikansemua tujuanpembelajaran mengenaiprotista mirip hewan.
Peserta didikmendengarkan tujuanpembelajaran mengenaiprotista mirip hewan.
KEGIATAN INTI1. Mengamati Guru meminta
peserta didik untukmengamati videoprotista mirip hewandan video hewanyang di tampilkanoleh guru.
Guru memintamasing-masingpeserta didik untukmembuat 1pertanyaan mengenaivideo yangditampilkan.
Peserta didikmengamati videoprotista mirip hewandan video hewanyang di tampilkanoleh guru.
Secara individupeserta didikmembuat 1pertanyaan mengenaivideo yang ditampilkan oleh guru.
3 Menit
2. Menanya Guru memfokuskanpertanyaan denganmemilih pertanyaanyang dibuat oleh pesertadidik secara random.
Peserta didikmenyiapkan pertanyaanyang telah di buat. 2 Menit
3. Mencoba(Eksperimen)
Guru memintapeserta didik untuk
Peserta didikmembentuk
10Menit
106
TahapanKegiatan Alokasi
WaktuGuru Peserta Didikmembentukkelompok (1kelompok terdiridari 4-5 orang).
Guru memintapeserta didikmendiskusikanmasalah terkait ciri-ciri, klasifikasi,perkembangbiakandan peranan protistamirip hewan melaluiLKS yang telahdisediakan olehguru.
Guru memintapeserta didikmembuatrangkuman sebagaihasil dari diskusi.
kelompok (1kelompok terdiri dari4-5 orang).
Peserta didikmendiskusikanmasalah terkait ciri-ciri, klasifikasi,perkembangbiakandan peranan protistamirip jamur melaluiLKS yang disediakanoleh guru.
Peserta didikmembuat rangkumansebagai hasil daridiskusi.
4. Mengasosiasi(Menalar)
Guru memintapeserta didikmenyiapkan hasildiskusi secara rapih,terperinci dansistematis.
Guru memintapeserta didik untukmenentukanperwakilan darisetiap kelompokuntukmempresentasikanhasil diskusi didepan kelas.
Peserta didikmenyiapkan hasildiskusi secara rapih,terperinci dansistematis.
Peserta didikmenentukanperwakilankelompok untukmempresentasikanhasil diskusi didepan kelas.
20Menit
5. Mengkomunikasi
Guru memilih kelompoksecara acak untukmempresentasikan hasildiskusi dalam bentukrangkuman pada LKSyang telah dibuat secara
Perwakilan darikelompok yang telahdipilih gurumempresentasikan hasildiskusi dalam bentukbentuk rangkuman pada
30Menit
108
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)(Kelas Kontrol)
Satuan pendidikan : SMA Plus PGRI CibinongKelas / Semester : X / GanjilMata Pelajaran : BiologiMateri Pokok : ProtistaSub Materi Pokok : Protista Mirip TumbuhanPertemuan Ke- : 2Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Kompetensi IntiKI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran yang dianutnya.KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun,responsif, dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian darisolusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektifdengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan dirisebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,konseptual, prosedural, berdasarkan rasa ingin tahunya tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora denganwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradabanterkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuanprosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakatdan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranahabstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinyadisekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuaikaidah keilmuan.
B. Kompetensi DasarKD 3.6 : Mengelompokkan protista berdasarkan ciri-ciri umum
kelas dan mengaitkan peranannya dalam kehidupan.KD 4.6 : Menyajikan laporan hasil investigasi tentang berbagai
peran protista dalam kehidupan.
109
C. Indikator KompetensiIndikator Pembelajaran3.6.1 Mengklasifikasi organisme protista mirip tumbuhan melalui
pengamatan dan studi literatur.3.6.2 Menentukan cara perkembangbiakan protista mirip tumbuhan
melalui pengamatan langsung.3.6.3 Menentukan peranan protista mirip tumbuhan bagi kehidupan.4.6.1 Mengamati karakteristik protista mirip tumbuhan melalui
pengamatan langsung.4.6.2 Melakukan investigasi tentang berbagai peranan protista mirp
tumbuhan dalam kehidupan melalui studi literatur.4.6.3 Menyajikan dalam laporan tentang peranan menguntungkan /
merugikan protista mirip tumbuhan bagi kehidupan manusia.
Indikator Penelitian3.6.1 Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi,
menganalisis argumen, mempertimbangkan kredibilitas sumber,serta membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil deduksimengenai klasifikasi organisme protista mirip tumbuhan melaluipengamatan dan studi literatur.
3.6.2 Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi,menganalisis argumen, mempertimbangkan kredibilitas sumber,serta membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil deduksimengenai cara perkembangbiakan protista mirip tumbuhan melaluipengamatan langsung.
3.6.3 Memutuskan suatu tindakan dan membuat dan mempertimbangkannilai keputusan mengenai peranan protista mirip tumbuhan bagikehidupan.
4.6.1 Memfokuskan pertanyaan mengenai karakteristik protista miriptumbuhan melalui pengamatan langsung.
4.6.2 Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi,menganalisis argumen, mempertimbangkan kredibilitas sumber,serta membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil deduksimengenai investigasi tentang berbagai peranan protista mirptumbuhan dalam kehidupan melalui studi literatur.
4.6.3 Memutuskan suatu tindakan dan membuat dan mempertimbangkannilai keputusan mengenai laporan tentang perananmenguntungkan/merugikan protista mirip tumbuhan bagi kehidupanmanusia.
112
3. Materi PrinsipPerbedaan antara protista mirip mirip tumbuhan (alga) dengantumbuhana. Alga bersifat unuseluler/multiseluler, sedangkan tumbuhan
tingkat tinggi bersifat multiseluler.b. Akar, batang dan daun pada alga belum dapat dibedakan,
sedangkan akar, batang dan daun pada tumbuhan tingkat tinggisudah dapat dibedakan.
4. Materi ProsedurPengamatan langsung terhadap contoh protista mirip tumbuhan
F. Strategi PembelajaranPendekatan pembelajaran : SaintifikMetode pembelajaran : Merangkum dengan tabel, Diskusi
G. Media dan Sumber Pembelajaran1. Media pembelajaran:
a. Power Pointb. Video protista mirip hewanc. Lembar Kerja Siswa (LKS)
2. Alat dan Bahan Pembelajarana. Whiteboardb. Spidolc. Laptopd. LCD
3. Sumber Belajara. Buku Biologi untuk SMA/MA kelas X kurikulum 2013 penerbit
Masmedia, 2013b. Buku atau sumber lainnya yang relevanc. Internet
H. Kegiatan Pembelajaran
TahapanKegiatan Alokasi
WaktuGuru Peserta DidikPENDAHULUAN Pembukaan
Guru memberisalam.
Guru mengecekabsensi.
Peserta didikmenjawab salam.
Peserta didikmempersiapkan buku
10Menit
113
TahapanKegiatan Alokasi
WaktuGuru Peserta Didik Mengecek kesiapan
peserta didik danmenyiapkan mediapembelajaran.
pelajaran.
ApersepsiGuru memberikanapersepsi denganmenanyakan terlebihdahulu mengenai materisebelumnya.
Peserta didik menjawabpertanyaan apersepsi yangguru berikan.
MotivasiGuru menyampaikanKD mengenai protistadan memberikangambaran manfaatmempelajari protistamirip tumbuhan dalamkehidupan.
Peserta didikmendengarkan motivasiyang disampaikan guru.
TujuanGuru menyampaikansemua tujuanpembelajaran mengenaiprotista mirip tumbuhan.
Peserta didikmendengarkan tujuanpembelajaran mengenaiprotista.
KEGIATAN INTI1. Mengamati Guru meminta
peserta didik untukmengamati rumputdan rumput laut yangdibawa oleh gurusecara langsung.
Guru memintamasing-masingpeserta didik untukmembuat 1pertanyaan mengenaiapa yang pesertadidik amati.
Peserta didikmengamati rumput danrumput laut secaralangsung.
Secara individu pesertadidik membuat 1pertanyaan mengenaipengamatan yang telahdilakukan.
3 Menit
2. Menanya Guru memfokuskanpertanyaan denganmemilih pertanyaanyang dibuat oleh peserta
Peserta didik menyiapkanpertanyaan yang telah dibuat.
2 Menit
114
TahapanKegiatan Alokasi
WaktuGuru Peserta Didikdidik secara random.
3. Mencoba(Eksperimen)
Guru memintapeserta didik untukmembentukkelompok (1kelompok terdiridari 4-5 orang).
Guru memintapeserta didikmendiskusikanmasalah terkait ciri-ciri, klasifikasi,perkembangbiakandan peranan protistamirip tumbuhanmelalui LKS yangtelah disediakanoleh guru.
Guru memintapeserta didikmembuatrangkuman sebagaihasil dari diskusi.
Peserta didikmembentuk kelompok(1 kelompok terdiridari 4-5 orang).
Peserta didikmendiskusikanmasalah terkait ciri-ciri, klasifikasi,perkembangbiakan danperanan protista miriptumbuhan melaluiLKS yang disediakanoleh guru.
Peserta didik membuatrangkuman sebagaihasil dari diskusi.
10Menit
4. Mengasosiasi(Menalar)
Guru memintapeserta didikmenyiapkan hasildiskusi secara rapih,terperinci dansistematis.
Guru memintapeserta didik untukmenentukanperwakilan darisetiap kelompokuntukmempresentasikanhasil diskusi didepan kelas.
Peserta didikmenyiapkan hasildiskusi secara rapih,terperinci dansistematis.
Peserta didikmenentukanperwakilan kelompokuntukmempresentasikanhasil diskusi di depankelas.
20Menit
5. Mengkomunikasi
Guru memilih kelompoksecara acak untukmempresentasikan hasil
Perwakilan dari kelompokyang telah dipilih gurumempresentasikan hasil
30Menit
116
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)(Kelas Kontrol)
Satuan pendidikan : SMA Plus PGRI CibinongKelas / Semester : X / GanjilMata Pelajaran : BiologiMateri Pokok : ProtistaSub Materi Pokok : Protista Mirip JamurPertemuan Ke- : 3Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Kompetensi IntiKI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran yang dianutnya.KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun,responsif, dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian darisolusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektifdengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan dirisebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,konseptual, prosedural, berdasarkan rasa ingin tahunya tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora denganwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradabanterkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuanprosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakatdan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranahabstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinyadisekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuaikaidah keilmuan.
B. Kompetensi DasarKD 3.6 : Mengelompokkan protista berdasarkan ciri-ciri umum
kelas dan mengaitkan peranannya dalam kehidupan.KD 4.6 : Menyajikan laporan hasil investigasi tentang berbagai
peran protista dalam kehidupan.
117
C. Indikator KompetensiIndikator Pembelajaran3.6.1 Mengklasifikasi organisme protista mirip jamur melalui pengamatan
dan studi literatur.3.6.2 Menentukan cara perkembangbiakan protista mirip jamur melalui
gambar.3.6.3 Menentukan peranan protista mirip jamur bagi kehidupan.4.6.1 Mengamati karakteristik protista mirip jamur melalui gambar.4.6.2 Melakukan investigasi tentang berbagai peranan protista mirip jamur
dalam kehidupan melalui studi literatur.4.6.3 Menyajikan dalam laporan tentang peranan
menguntungkan/merugikan protista mirip jamur bagi kehidupanmanusia.
Indikator Penelitian3.6.1 Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi,
menganalisis argumen, mempertimbangkan kredibilitas sumber,serta membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil deduksimengenai klasifikasi organisme protista mirip jamur melaluipengamatan dan studi literatur.
3.6.2 Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi,menganalisis argumen, mempertimbangkan kredibilitas sumber,serta membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil deduksimengenai cara-cara perkembangbiakan organisme protista melaluigambar.
3.6.3 Memutuskan suatu tindakan dan membuat dan mempertimbangkannilai keputusan mengenai peranan protista bagi kehidupan.
4.6.1 Memfokuskan pertanyaan mengenai karakteristik berbagai golonganprotista melalui gambar.
4.6.2 Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi,menganalisis argumen, mempertimbangkan kredibilitas sumber,serta membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil deduksimengenai investigasi tentang berbagai peranan protista dalamkehidupan melalui studi literatur.
4.6.4 Memutuskan suatu tindakan dan membuat dan mempertimbangkannilai keputusan mengenai laporan tentang perananmenguntungkan/merugikan protista bagi kehidupan manusia.
119
2. Materi Konsepa. Ciri-ciri umum protistab. Ciri-ciri umum protista mirip jamurc. Klasifikasi protista mirip jamurd. Peranan protista mirip jamur dalam kehidupan
3. Materi PrinsipPerbedaan antara protista mirip mirip jamur dengan jamur
4. Materi ProsedurPengamatan gambar terhadap contoh protista mirip jamur
F. Strategi PembelajaranPendekatan pembelajaran : SaintifikMetode pembelajaran : Merangkum dengan tabel, Diskusi
G. Media dan Sumber Pembelajaran1. Media pembelajaran:
a. Power Pointb. Video protista mirip hewanc. Lembar Kerja Siswa (LKS)
2. Alat dan Bahan Pembelajarana. Whiteboardb. Spidolc. Laptopd. LCD
3. Sumber Belajara. Buku Biologi untuk SMA/MA kelas X kurikulum 2013 penerbit
Masmedia, 2013b. Buku atau sumber lainnya yang relevanc. Internet
H. Kegiatan Pembelajaran
TahapanKegiatan Alokasi
WaktuGuru Peserta DidikPENDAHULUAN Pembukaan
Guru memberi salam. Guru mengecek
Peserta didik menjawabsalam.
10Menit
120
TahapanKegiatan Alokasi
WaktuGuru Peserta Didikabsensi.
Mengecek kesiapanpeserta didik danmenyiapkan mediapembelajaran.
Peserta didikmempersiapkan bukupelajaran.
ApersepsiGuru memberikanapersepsi denganmenanyakan terlebihdahulu mengenai materisebelumnya.
Peserta didik menjawabpertanyaan apersepsi yangguru berikan.
MotivasiGuru menyampaikan KDmengenai protista danmemberikan gambaranmanfaat mempelajariprotista mirip jamurdalam kehidupan.
Peserta didikmendengarkan motivasiyang disampaikan guru.
TujuanGuru menyampaikansemua tujuanpembelajaran mengenaiprotista mirip jamur.
Peserta didikmendengarkan tujuanpembelajaran mengenaiprotista mirip jamur.
KEGIATAN INTI1. Mengamati Guru meminta peserta
didik untuk mengamatigambar protista miripjamur dan gambarjamur pada powerpoint yang ditampilkan oleh guru.
Guru meminta masing-masing peserta didikuntuk membuat 1pertanyaan mengenaigambar yangditampilkan melaluipower point.
Peserta didik mengamatigambar protista miripjamur dan gambar jamuryang guru tampilkanmelalui power point.
Secara individu pesertadidik membuat 1pertanyaan mengenaigambar yang ditampilkan oleh guru.
3 Menit
2. Menanya Guru memfokuskanpertanyaan denganmemilih pertanyaan yang
Peserta didik menyiapkanpertanyaan yang telah dibuat.
2 Menit
121
TahapanKegiatan Alokasi
WaktuGuru Peserta Didikdibuat oleh peserta didiksecara random.
3. Mencoba(Eksperimen)
Guru meminta pesertadidik untukmembentukkelompok (1kelompok terdiri dari4-5 orang).
Guru meminta pesertadidik mendiskusikanmasalah terkait ciri-ciri, klasifikasi,perkembangbiakandan peranan protistamirip jamur melaluiLKS yang telahdisediakan oleh guru.
Guru meminta pesertadidik membuatrangkuman sebagaihasil dari diskusi.
Peserta didikmembentuk kelompok(1 kelompok terdiri dari4-5 orang).
Peserta didikmendiskusikan masalahterkait ciri-ciri,klasifikasi,perkembangbiakan danperanan protista miripjamur melalui LKS yangdisediakan oleh guru.
Peserta didik membuatrangkuman sebagai hasildari diskusi.
10Menit
4. Mengasosiasi(Menalar)
Guru meminta pesertadidik menyiapkanhasil diskusi secararapih, terperinci dansistematis.
Guru meminta pesertadidik untukmenentukanperwakilan dari setiapkelompok untukmempresentasikanhasil diskusi di depankelas.
Peserta didikmenyiapkan hasildiskusi secara rapih,terperinci dansistematis.
Peserta didikmenentukanperwakilan kelompokuntukmempresentasikanhasil diskusi di depankelas.
20Menit
5. Mengkomunikasi
Guru memilih kelompoksecara acak untukmempresentasikan hasildiskusi dalam bentukrangkuman pada LKSyang telah dibuat secarabergantian.
Perwakilan dari kelompokyang telah dipilih gurumempresentasikan hasildiskusi dalam bentukbentuk rangkuman padaLKS yang telah dibuatsecara bergantian.
30Menit
158
Lampiran 5
RUBRIK PENILAIAN LKS(Kelas Eksperimen)
No.Aspek yang
dinilaiRubrik Skor
1. PetaArgumen
Skor 11: Menuliskan klaim sesuai dengan pertanyaansecara tepat, klaim pendukung sesuai, klaimkeberatan sesuai, kedua klaim pertahananterhadap klaim pendukung di dasar kotak sesuai,kedua klaim pertahanan terhadap klaimkeberatan di dasar kotak sesuai., menambahkanbukti yang relevan pada kedua klaimpertahanan terhadap klaim pendukung,menambahkan bukti yang relevan pada keduaklaim pertahanan terhadap klaim keberatan.
Skor 10: Menuliskan klaim sesuai dengan pertanyaansecara tepat, klaim pendukung sesuai, klaimkeberatan sesuai, kedua klaim pertahananterhadap klaim pendukung di dasar kotak sesuai,kedua klaim pertahanan terhadap klaimkeberatan di dasar kotak sesuai., menambahkanbukti yang relevan pada kedua klaimpertahanan terhadap klaim pendukung,menambahkan bukti yang relevan pada salahsatu klaim pertahanan terhadap klaim keberatan.
Skor 9: Menuliskan klaim sesuai dengan pertanyaan secaratepat, klaim pendukung sesuai, klaim keberatansesuai, kedua klaim pertahanan terhadap klaimpendukung di dasar kotak sesuai, kedua klaimpertahanan terhadap klaim keberatan di dasarkotak sesuai., menambahkan bukti yang relevanpada kedua klaim pertahanan terhadap klaimpendukung.
Skor 8: Menuliskan klaim sesuai dengan pertanyaan secaratepat, klaim pendukung sesuai, klaim keberatansesuai, kedua klaim pertahanan terhadap klaim
159
No.Aspek yang
dinilaiRubrik Skor
pendukung di dasar kotak sesuai, kedua klaimpertahanan terhadap klaim keberatan di dasarkotak sesuai., menambahkan bukti yang relevanpada salah satu klaim pertahanan terhadap klaimpendukung
Skor 7: Menuliskan klaim sesuai dengan pertanyaan,klaim pendukung sesuai, klaim keberatan sesuai,kedua klaim pertahanan terhadap klaimpendukung di dasar kotak sesuai, kedua klaimpertahanan terhadap klaim keberatan di dasarkotak sesuai
Skor 6: Menuliskan klaim sesuai dengan pertanyaan secaratepat, klaim pendukung sesuai, klaim keberatansesuai, kedua klaim pertahanan terhadap klaimpendukung di dasar kotak sesuai, salah satu klaimpertahanan terhadap klaim keberatan di dasarkotak sesuai
Skor 5: Menuliskan klaim sesuai dengan pertanyaan secaratepat, klaim pendukung sesuai, klaim keberatansesuai, serta kedua klaim pertahanan terhadapklaim pendukung di dasar kotak sesuai.
Skor 4: Menuliskan klaim sesuai dengan pertanyaan secaratepat, klaim pendukung sesuai, klaim keberatansesuai, serta salah satu klaim pertahanan terhadapklaim pendukung di dasar kotak sesuai.
Skor 3: Menuliskan klaim sesuai dengan pertanyaan secaratepat, klaim pendukung sesuai dan klaimkeberatan sesuai.
Skor 2: Menuliskan klaim sesuai dengan pertanyaan secaratepat dan klaim pendukung sesuai.
160
Pedoman Penilaian : x 100
No.Aspek yang
dinilaiRubrik Skor
Skor 1: Menuliskan klaim sesuai dengan pertanyaan secaratepat.
Skor 0: Menuliskan klaim tidak sesuai dengan pertanyaansecara tepat.
161
Pedoman Penilaian : x 100
RUBRIK PENILAIAN LKS(Kelas Kontrol)
No Materi Soal Skor1 Ciri-Ciri Protista Skor 2 : Menyebutkan ciri-ciri dan
contoh dengan benar.Skor 1 : Menyebutkan ciri-ciri ataucontoh sajaSkor 0 : Tidak menyebutkan ciri-ciridan contoh
2 Klasifikasi Protista Skor 2 : Menyebutkan ciri-cirikalasifikasi dan contoh denganbenar.Skor 1 : Menyebutkan ciri-cirikalasifikasi atau contoh sajaSkor 0 : Tidak menyebutkan ciri-cirikalasifikasi dan contoh
3 Perkembangbiakan Protista Skor 2 : Menjawab pertanyaandengan tepatSkor 1 : Menjawab pertanyaankurang tepatSkor 0 : Tidak menjawab pertanyaan
4 Peranan protista Skor 2 : Menjawab pertanyaandengan tepatSkor 1 : Menjawab pertanyaankurang tepatSkor 0 : Tidak menjawab pertanyaan
186
Lampiran 8
Data Nilai Pretest Berpikir Kritis Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
No NamaSkor
Jumlah Nilai1a 1b 2 3 4 5 6 7 8 9a 9b 10a 10b4 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1
1 Akmal Rafif N 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 3 132 Ananda Putri Amalia 1 1 1 1 1 0 2 0 0 0 0 0 0 7 293 Andika Tri P 1 0 0 2 0 2 0 0 2 0 0 0 0 7 294 Avifah Koirisa Putri 1 1 0 2 0 2 0 0 2 0 0 0 0 8 335 Bagoes Darmawan S 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 4 176 Daniel T 0 0 0 2 0 0 0 0 1 1 0 0 0 4 177 Dayinta Dewayani 1 1 1 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 7 298 Elvania Rivanda D 1 1 0 0 0 0 2 0 0 1 1 0 0 6 259 Erick Eilanda B 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 8
10 Farrel HK 1 1 0 2 0 0 0 0 1 1 0 0 0 6 2511 Grace Marcella 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 012 Humam A 1 1 0 2 0 1 1 0 0 1 0 1 1 9 3813 Ikhram Raihans 1 1 0 2 0 1 1 0 0 0 0 0 0 7 2914 Jihan Nur Afifah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 015 Luthfi Bani Pramudya 0 0 0 2 0 0 0 0 1 1 0 0 0 4 1716 Marisa Salsabilah 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 5 21
187
No NamaSkor
Jumlah Nilai1a 1b 2 3 4 5 6 7 8 9a 9b 10a 10b4 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1
17 M. Akmal Zaidan 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 818 Nisheren Rahmaida 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 419 Ramadhina Putri S 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 0 0 0 3 1320 Rayhan A 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 6 2521 Rizaldi Aqlian A 3 1 1 2 0 1 0 0 0 0 0 0 0 8 3322 Salsabilla Putri Anisa 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 423 Shahia AW 0 0 1 0 2 0 0 0 2 0 0 0 0 5 2124 Theresa Cecilia PS 0 0 0 2 0 0 0 0 2 1 1 1 1 8 3325 Vine Carolina 0 0 0 2 0 2 0 0 0 1 1 0 0 6 2526 Yohannes 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2 827 Zalsabila Putri A 0 0 0 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 4 17
N 27 MEDIAN 20,83MIN 0 MODUS 29,17MAX 38 SD 10,97
MEAN 19,29 VARIANS 120,39
188
Kelas Eksperimen
NO NamaSkor
Jumlah Nilai1a 1b 2 3 4 5 6 7 8 9a 9b 10a 10b4 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1
1 Aldo Nugraha S 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 3 132 Andhiya Hana S 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 6 253 Aqlifa Alfiansa Yustia 0 0 1 0 1 2 2 0 0 0 0 0 0 6 254 Bilvan Nabil Laksvian 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 85 Bionica Shafira 0 0 1 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 5 216 Deny Firmansyah 0 0 0 2 1 2 2 0 1 1 1 0 0 10 427 Devina Fathia S 3 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 7 298 Erika Marsha K 0 0 1 2 2 0 0 0 0 1 1 1 1 9 389 Fajar Nur Akbar 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 8
10 Fikry Shafalah 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 5 2111 Hafizha N. Rizqa 0 0 1 2 1 2 0 0 0 0 0 0 0 6 2512 Indira Oktanio 3 2 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 2513 Ken Mithya Lokeswara 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 4 1714 M. Anggi Hermawan 0 0 1 2 0 2 0 0 0 0 0 1 1 7 2915 M. Fakhar Haufal 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 5 2116 M. Fakhrul Rizky H 1 1 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1717 M. Refa F 1 1 0 2 0 0 0 0 0 0 0 1 1 6 2518 M. Yusuf S 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 819 Navira Restapuri 1 1 0 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 6 2520 Pingkan Regina C 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 8
189
NO NamaSkor
Jumlah Nilai1a 1b 2 3 4 5 6 7 8 9a 9b 10a 10b4 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1
21 Rafi Alfauzi Umbara 0 0 1 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 3 1322 Rifa Rain Shabrina 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 6 2523 Salsabilah Maulida 0 0 0 2 0 0 2 0 0 1 1 1 1 8 3324 Salwa Luthfia Putri 1 1 0 2 0 2 0 0 0 1 1 0 0 8 3325 Septawira G 0 0 1 2 0 2 2 0 0 0 0 1 1 9 3826 Sinta Estiningtyas 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 2 827 Trevy Aulia S 0 0 0 2 0 0 0 0 2 0 0 1 1 6 2528 Zhafarina Laili H 1 1 1 0 1 0 2 0 0 1 1 0 0 8 3329 Zhafira Najla 0 0 1 2 2 0 0 0 0 1 1 0 0 7 2930 Zufar Fathan H 1 1 0 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 5 21
N 30 MEDIAN 25,00MIN 8 MODUS 25,00MAX 42 SD 9,52
MEAN 22,92 VARIANS 90,70
190
Lampiran 9
Data Nilai Posttest Berpikir Kritis Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
NO NamaSkor
Jumlah Nilai1a 1b 2 3 4 5 6 7 8 9a 9b 10a 10b4 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1
1 Akmal Rafif N 3 0 0 0 1 0 2 0 0 0 0 0 0 6 252 Ananda Putri Amalia 1 1 1 0 1 0 2 0 0 0 0 0 0 6 253 Andika Tri P 3 1 0 0 0 0 0 0 2 1 0 0 0 7 294 Avifah Koirisa Putri 3 1 0 2 1 2 0 0 0 0 0 0 0 9 385 Bagus Darmawan 1 1 0 2 0 0 2 0 2 0 0 0 0 8 336 Daniel T 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 47 Dayinta Dewayani 1 1 0 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 6 258 Elvania Rivanda D 1 1 1 2 0 0 2 0 0 0 0 0 0 7 299 Erick Erianda B 1 1 0 2 0 0 0 1 0 0 0 0 0 5 21
10 Farrel H.K.R 3 2 1 0 0 0 2 0 2 1 1 0 0 12 5011 Grace Marcella 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 412 Humam 1 0 0 2 0 0 0 0 1 0 0 0 0 4 1713 Ikhram Raihans 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 1314 Jihan Nur Afifah 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 415 Luthfi Bani Pramudya 3 1 0 0 0 0 0 0 2 1 1 0 0 8 3316 Marisa Salsabilah 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 8
191
NO NamaSkor
Jumlah Nilai1a 1b 2 3 4 5 6 7 8 9a 9b 10a 10b4 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1
17 M. Akmal Zaidan 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 1318 Nisheren Rahmaida S 3 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2119 Ramadhina Putri S 3 1 0 2 0 2 2 0 0 1 0 0 0 11 4620 Rayhan A 1 2 0 1 0 0 0 0 2 1 0 1 1 9 3821 Rizaldi Aqlian A 3 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 6 2522 Salsabilla 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 423 Shahia Awliya W 3 2 0 2 1 2 0 0 2 0 0 0 0 12 5024 Theresa Sesilia P.S 3 1 0 2 0 2 0 0 0 1 1 0 0 10 4225 Vine Carolina 1 1 1 2 0 2 0 0 0 1 1 0 0 9 3826 Yohanes 1 0 0 1 0 0 0 0 2 0 0 1 1 6 2527 Zalsabila Putri Arini 3 1 0 2 0 2 0 0 0 1 1 0 0 10 42
N 27 MEDIAN 25,00MIN 4 MODUS 25,00MAX 50 SD 14,26
MEAN 25,93 VARIANS 203,44
192
Kelas Eksperimen
NO Nama
Skor
Jumlah Nilai1a 1b 2 3 4 5 6 7 8 9a 9b 10a 10b
4 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1
1 Aldo Nugraha S 3 2 0 2 1 0 1 0 0 0 0 0 0 9 382 Andhya Hana 1 1 0 2 0 0 2 0 2 1 1 0 0 10 423 Aqlifa Alfiansa Yustia 4 1 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 294 Bilvan Nabil Laksuian 1 1 1 2 0 2 1 0 0 0 0 0 0 8 335 Bionica Shafira M.K 3 2 0 2 0 2 2 0 0 0 0 0 0 11 466 Deny Firmansyah 3 1 0 2 1 2 0 0 0 1 1 1 1 13 547 Devina Fathia 1 0 0 2 0 2 0 0 0 1 1 0 0 7 298 Erika Marsha K 1 1 1 2 2 2 2 0 2 1 1 0 0 15 639 Fajar Nur Akbar 3 2 0 2 0 2 2 0 0 0 0 0 0 11 46
10 Fikry Shafalah 1 0 0 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1711 Hafizha N. Rizaa 1 1 1 2 1 2 2 0 0 0 0 0 0 10 4212 Indira Octania 1 1 0 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2113 Ken Mithya Lokeswara 3 2 0 0 0 2 2 0 0 1 1 0 0 11 4614 M. Anggi H 3 2 1 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 10 4215 M. Fakhar Naufal 3 2 1 1 2 2 2 2 0 0 0 0 0 15 6316 M. Fakhrul Rizky H 1 1 0 2 0 2 2 0 0 0 0 0 0 8 3317 M. Refa F 1 1 1 1 0 2 2 1 0 0 0 0 0 9 3818 M. Yusuf S 3 2 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 3319 Navira Restaputri 1 2 0 2 0 2 2 0 0 1 1 1 1 13 5420 Pingkan Regina C 1 1 0 2 0 1 1 0 0 0 0 0 0 6 25
193
NO Nama
Skor
Jumlah Nilai1a 1b 2 3 4 5 6 7 8 9a 9b 10a 10b
4 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1
21 Rafi Alfauzi Umbara 0 0 1 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 5 2122 Rifa Rain Shabrina 1 1 0 0 0 2 2 0 0 1 1 0 0 8 3323 Salsabila Maulida 1 1 0 2 0 0 2 0 2 1 1 0 0 10 4224 Salwa Luthfia Putri 1 1 0 2 0 2 2 0 0 1 1 1 1 12 5025 Septawira Yinoya 1 1 0 2 0 0 0 0 0 1 0 0 0 5 2126 Sinta Estiningtyas 1 1 1 1 0 2 2 0 0 0 0 0 0 8 3327 Trevy Aulia 1 1 0 1 0 2 0 0 0 0 0 0 0 5 2128 Zhafarina Lili H 1 2 0 2 0 2 2 0 0 1 1 0 0 11 4629 Zhofira Najla 3 2 0 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 8 3330 Zufar Fathan Hasdiono 3 2 0 1 1 2 2 0 0 0 0 0 0 11 46
N 30 MEDIAN 37,50MIN 17 MODUS 33,33MAX 63 SD 12,20
MEAN 37,92 VARIANS 148,89
194
Lampiran 10
Nilai LKS Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
NO NamaNilai Lembar Kerja Siswa (LKS)
Pertemuan Ke-Jumlah Rata-Rata
1 2 31 Akmal Rafif N 80 52 54 186 62,002 Ananda Putri Amalia 75 52 91 218 72,673 Andika Tri P 80 52 54 186 62,004 Avifah Koirisa Putri 95 84 100 279 93,005 Bagoes Darmawan S 80 52 54 186 62,006 Daniel T 80 52 54 186 62,007 Dayinta Dewayani 95 84 100 279 93,008 Elvania Rivanda D 75 52 91 218 72,679 Erick Eilanda B 90 84 100 274 91,33
10 Farrel HK 85 32 54 171 57,0011 Grace Marcella 40 61 27 128 42,6712 Humam A 90 84 100 274 91,3313 Ikhram Raihans 90 84 100 274 91,3314 Jihan Nur Afifah 40 61 27 128 42,6715 Luthfi Bani Pramudya 85 32 54 171 57,0016 Marisa Salsabilah 75 81 64 220 73,3317 M. Akmal Zaidan 40 61 27 128 42,6718 Nisheren Rahmaida 75 52 91 218 72,6719 Ramadhina Putri S 75 52 91 218 72,6720 Rayhan A 85 32 54 171 57,0021 Rizaldi Aqlian A 90 84 100 274 91,3322 Salsabilla Putri Anisa 75 81 64 220 73,3323 Shahia AW 75 81 64 220 73,3324 Theresa Cecilia PS 75 52 91 218 72,6725 Vine Carolina 95 84 100 279 93,0026 Yohannes 40 61 27 128 42,6727 Zalsabila Putri A 95 84 100 279 93,00
Jumlah 2075 1723 1933 5731 1910,33Rata-Rata 76,85 63,81 71,59 212,26 70,75
195
Kelas Eksperimen
NO NamaNilai Lembar Kerja Siswa (LKS)
Pertemuan Ke-Jumlah Rata-Rata
1 2 31 Aldo Nugraha S 75 43 56 174 58,002 Andhiya Hana S 55 40 36 131 43,673 Aqlifa Alfiansa Yustia 43 37 53 133 44,334 Bilvan Nabil Laksvian 40 37 67 144 48,005 Bionica Shafira 75 43 56 174 58,006 Deny Firmansyah 40 37 67 144 48,007 Devina Fathia S 48 67 90 205 68,338 Erika Marsha K 75 43 56 174 58,009 Fajar Nur Akbar 23 40 26 89 29,67
10 Fikry Shafalah 40 37 67 144 48,0011 Hafizha N. Rizqa 75 43 56 174 58,0012 Indira Oktanio 40 37 67 144 48,0013 Ken Mithya Lokeswara 25 67 30 122 40,6714 M. Anggi Hermawan 23 40 26 89 29,6715 M. Fakhar Haufal 43 37 53 133 44,3316 M. Fakhrul Rizky H 43 37 53 133 44,3317 M. Refa F 23 40 26 89 29,6718 M. Yusuf S 23 40 26 89 29,6719 Navira Restapuri 48 67 90 205 68,3320 Pingkan Regina Cahyani 55 40 36 131 43,6721 Rafi Alfauzi Umbara 43 37 53 133 44,3322 Rifa Rain Shabrina 25 67 30 122 40,6723 Salsabilah Maulida 55 40 36 131 43,6724 Salwa Luthfia Putri 48 67 90 205 68,3325 Septawira G 40 37 67 144 48,0026 Sinta Estiningtyas 75 43 56 174 58,0027 Trevy Aulia S 55 40 36 131 43,6728 Zhafarina Laili H 48 67 90 205 68,3329 Zhafira Najla 25 67 30 122 40,6730 Zufar Fathan H 43 37 53 133 44,33
Jumlah 1369 1374 1578 4321 1440,33Rata-Rata 45,63 45,80 52,60 144,03 48,01
196
Lampiran 11
Uji N-Gain Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
SiswaKelas Kontrol Kelas Eksperimen
Pretest PosttestN-
Gain Kriteria Pretest posttestN-
Gain Kriteria
1 0 4 0,04 Rendah 8 17 0,09 Rendah2 0 4 0,04 Rendah 8 21 0,14 Rendah3 4 4 0,00 Rendah 8 21 0,14 Rendah4 4 4 0,00 Rendah 8 21 0,14 Rendah5 8 8 0,00 Rendah 8 21 0,14 Rendah6 8 13 0,05 Rendah 13 25 0,14 Rendah7 8 13 0,05 Rendah 13 29 0,19 Rendah8 13 17 0,05 Rendah 17 29 0,15 Rendah9 13 21 0,10 Rendah 17 33 0,20 Rendah10 17 21 0,05 Rendah 21 33 0,16 Rendah11 17 25 0,10 Rendah 21 33 0,16 Rendah12 17 25 0,10 Rendah 21 33 0,16 Rendah13 17 25 0,10 Rendah 21 33 0,16 Rendah14 21 25 0,05 Rendah 25 33 0,11 Rendah15 21 25 0,05 Rendah 25 38 0,17 Rendah16 25 29 0,06 Rendah 25 38 0,17 Rendah17 25 29 0,06 Rendah 25 42 0,22 Rendah18 25 33 0,11 Rendah 25 42 0,22 Rendah19 25 33 0,11 Rendah 25 42 0,22 Rendah20 29 38 0,12 Rendah 25 42 0,22 Rendah21 29 38 0,12 Rendah 25 46 0,28 Rendah22 29 38 0,12 Rendah 29 46 0,24 Rendah23 29 42 0,18 Rendah 29 46 0,24 Rendah24 33 42 0,13 Rendah 29 46 0,24 Rendah25 33 46 0,19 Rendah 33 46 0,19 Rendah26 33 50 0,25 Rendah 33 50 0,25 Rendah27 38 50 0,20 Rendah 33 54 0,31 Sedang28 38 54 0,27 Rendah29 38 63 0,40 Sedang30 42 63 0,36 Sedang
Rata-Rata 19,29 25,93 0,09 Rendah 22,92 37,92 0,20 Rendah
Max 38 50 0,25 Rendah 42 63 0,40 SedangMin 0 4 0,04 Rendah 8 17 0,09 Rendah
Lampiran 12
Instrumen Kemampuan Berpikir Kritis
MateriIndikatorBerpikir
Kritis
No.Soal
Butir Soal Kunci Jawaban
Protista
Memfokuskanpertanyaan
1Perhatikan persamaan dan perbedaan kedua gambardibawah ini!
A
B
Buatlah 2 pertanyaan berdasarkan gambar di atas!Apa yang menjadi fokus dari 2 pertanyaan yang kamutentukan tersebut!
1. Apakah kedua organisme pada gambar memilikiukuran yang sama?
2. Apakah kedua organisme pada gambar dapatbergerak?
3. Apa alat gerak yang dimiliki kedua organisme padagambar?
4. Bagaimana struktur tubuh kedua organisme padagambar?
5. Apakah kedua organisme pada gambar dapatmenyebabkan penyakit?
200
MateriIndikatorBerpikir
Kritis
No.Soal
Butir Soal Kunci Jawaban
gambar B memiliki silia, lekukan mulut, dua intidalam satu sel (mikronukleus dan makronukleus),vakuola makanan, vakuola kontraktil, dan lubangbagian belakang (pori anal)
5. Keduanya tidak selalu menimbulkan penyakit.Bakteri juga memiliki peranan yangmenguntungkan yaitu berperan untuk prosesfermentasi makanan. Contoh: Lactobacillusbulgaricus untuk pembuatan yogurt, Acetobacterxylinum pembuatan nata de coco. Parameciumberperan penting dalam jaring-jaring makanansebagai pengurai di ekosistem akuatik. Merekamemakan bakteri dan senyawa organik dalam tubuhbakteri, kemudian mereka dimakan oleh protistalain dan hewan hewan lain. Mereka juga selalumembantu membersihkan partikel kecil berupadebu di dalam air. Tetapi dapat menyebabkanpenyakit jika hidup dalam tubuh manusia.
Jawablah pertanyaan yang telah kamu buat pada nomor1!
A) Gambar A merupakan protista mirip hewan yaituParamecium sp.
B) Gambar B merupakan protista mirip tumbuhan (alga)yaitu alga keemasan yaitu Navicula sp.
C) Gambar C merupakan protista mirip jamur yaituSacharoyces cerevisae.
201
MateriIndikatorBerpikir
Kritis
No.Soal
Butir Soal Kunci Jawaban
Jawablah pertanyaan yang telah kamu buat pada nomor1!
a. Persamaan pada gambar A dan B, yaitu ukuran tubuh,dan tempat hidup
b. Ukuran tubuh gambar A dan B yaitu kecil, 10 mikron– 6 mm.
c. Gambar A dan B hidup di tempat yang lembab.
Mengobservasidanmempertimbangkan hasilobservasi
3
Minho melakukan observasi pada “protista miriptumbuhan” yang hasilnya dituliskan pada tabel berikutini !
Alga A termasuk ke dalam filum Chlorophyta (algahijau) benar, karena klorofil a : menghasilkanwarna hijau dan biruKlorofil b : menghasilkan warna hijau kekuningan
Alga B bukan termasuk ke dalam filum Phaeophyta( alga coklat ), karena klorofil nya termasuk a dan byang menghasilkan pigmen kehijauan, Phaeophytajuga memliki cadangan makanan laminosin danmanitol serta dinding sel yang disusun olehselulosa,pektin, dan algin. Alga B termasuk ke algafilum Euglenophyta
Alga C bukan termasuk ke dalam filumRhodophyta (alga merah), karena alga merahmemiliki klorofil a dan d serta mengandung pigmenfikoeritrin, cadangan makanan berupa bahan agar-agar dan dinding sel hanya tersusun atas selulosa.Alga C termasuk ke filum Chrysophyta ( alga
202
MateriIndikatorBerpikir
Kritis
No.Soal
Butir Soal Kunci Jawaban
Minho menyimpulkan bahwa :Alga A : ChlorophytaAlga B : PhaeophytaAlga C : Rhodophyta
Menurut kamu, apakah kesimpulan dari hasil observasiMinho benar? (Ya/Tidak) kemukakan alasanmu !
Alga Klorofil Pigmen CadanganMakanan
DindingSel
A a dan b karotendanxantofil
pati selulosa,pektin,algin
B a dan b karotendanxantofil
pati pati
C a dan c karotendanxantofil
leukosindanminyak
selulosa,pektin
keemasan)
Samin dan kawan-kawannya melakukan praktikumpengamatan air kolam. Hasil pengamatan Samin dankawan-kawannya adalah sebagai berikut:Hasil pengamatan mikroskop
Tidak.Hasi pengamatan yaitu:
204
MateriIndikatorBerpikir
Kritis
No.Soal
Butir Soal Kunci Jawaban
kesimpulan hasil pengamatan Samin dan kawan-kawanbenar? (Ya/Tidak) Kemukakan pendapatmu?
Malih melakukan pengamatan terhadap protista miripjamur yang hidup di kolam dan got. Berdasarkanpengamatannya, Malih membuat hasil pengamatansebagai berikut!
Organisme
Habitat Hifa Bersifat
Contoh
ALembab,sampahbasah
Bersekat,dan tidakbersekat
Saprofit Arcyria
BLembab,air tawar
Bersekat SaprofitEuglena
Berdasarkan hasil pengamatan, adakah kesalahanterhadap hasil pengamatan yang Malih buat? Jika ada,dimana letak kesalahannya?
Ya terdapat kesalahan pada tabel hasil pengamatan yangMalih buat. Kesalahan terdapat pada organisme A padabagian sifatnya. Seharusnya, sifat yang dimiliki padaorganisme A yaitu bersifat predator atau memangsa.Sedangkan, kesalahan pada organisme B pada bagianhifa dan contoh jenisnya. Seharusnya, hifa yang dimilikipada organisme B yaitu tidak besekat dan contohjenisnya yaitu Saprolegnia parasitica karena Euglenamerupakan protista mirip tumbuhan.
Menganalisisargumen
4 “Protista mirip jamur menyebabkan penyakit bagitumbuhan”
Ya. Protista mirip jamur menyebabkan penyakit bagitumbuhan, karena bersifat merugikan bagi tumbuhan.Protista mirip jamur mengambil nutrisi pada tumbuhanyang ditumpanginya. Tetapi, terdapat protista mirip
205
MateriIndikatorBerpikir
Kritis
No.Soal
Butir Soal Kunci Jawaban
Setujukah kamu dengan pernyataan di atas? (Ya/Tidak)Kemukakan alasanmu!
jamur yang bersifat saprofit karena hidup pada bangkaihewan/tumbuhan yang sudah mati.
“ Protozoa Bersifat Parasit”
Setujukah kamu dengan pernyataan di atas? (Ya/Tidak)Kemukakan alasanmu!
Tidak. Dikarenakan tidak semua protozoa bersifatparasit. Terdapat spesies dari kelas Ciliata hidup bebasdiair yang menggenang yaitu Stentor dan juga Vorticellayang bertangkai panjang dan hidup menetap pada suatutempat
Joko melakukan pengamatan jenis-jenis protista yanghidup di sebuah kolam. Joko melakukan empat kalipengamatan. Berdasarkan pengamatannya, Jokomemperoleh data sebagai berikut.
GelasPreparat
Protistayang
teridenfikasiJumlah
IVolvox 5
Chlorella 6II Paramecium 3
IIINavicula 4Amoeba 8
IVChlamydomo
nas2
Euglena 8
Terdapat kesalahan pada kesimpulan yang diambil Joko.Kesalahan terletak pada jumlah dan organisme yangtermasuk dalam protista menyerupai hewan maupuntumbuhan. Navicula merupakan protista mirip tumbuhanyaitu alga. Sedangkan, Paramecium merupakan protistamirip hewan yang memiliki alat greak berupa silia (bulugetar).Jadi, dapat disimpulkan kembali bahwa jumlah protistayang menyerupai hewan sebanyak 13 yang terdiri atasParamecium dan Amoeba, sedangkan jumlah protistayang menyerupai tumbuhan sebanyak 38 yang terdiriatas Volvox, Chlorella, Navicula, Chlamydomonas, danEuglena.
206
MateriIndikatorBerpikir
Kritis
No.Soal
Butir Soal Kunci Jawaban
Paramecium 2Chrlorella 8Navicula 6
Setelah menuliskan data, Joko menarik kesimpulanbahwa jumlah protista yang menyerupai hewansebanyak 18 yang terdiri atas Navicula dan Amoeba,sedangkan jumlah protista yang menyerupai tumbuhansebanyak 34 yang terdiri atas Volvox, Chlorella,Paramecium, Chlamydomonas, dan Euglena.Berdasarkan hasil pengamatan Joko, adakah kesalahanterhadap kesimpulan yang diambilnya? Jika ada,dimana letak kesalahannya?
Mempertimbangkankredibilitassuatu sumber
5
Perhatikanlah tiga pernyataan berikut ! MITOS. Mengonsumsi pisang Nyamuk memiliki
reseptor yang sangat mirip dengan lalat drosophilia.Tim peneliti University of California menemukansebelumnya, lalat tersebut mempunyaikecendrungan untuk menghindari zat kimia yangterkandung dalm pisang, yaitu 3-oktanol.Kemungkinan besar, zat itu juga bisa mengusirnyamuk, tapi dalam kadar yang tidak besar. Ituartinya, pisang ternyata tidak memiliki kaitan yangcukup kuat terhadap upaya mengusir nyamuk untukhinggap.
“Programkelambu
berinsektisidasalah satualternatif
untukpengendalian
vektormalaria”-
Unhas.ac.id
Foggingefektif
membasmi nyamuk”
–Beritasatu
.com
“Mengonsumsi
pisang,membuatnyamuk
menjahuimu” –
Wartakotalive.com
207
MateriIndikatorBerpikir
Kritis
No.Soal
Butir Soal Kunci Jawaban
Dari ketiga pernyataan diatas, manakah yang kamusetujui? Berikan alasanmu !
FAKTA. Kelambu berinsektisida dikembangkanpada tahun 1980 untuk pencegahan malaria.Kelambu ini ditambahkan insektisida piretroid ataupermetrin yang mampu membunuh dan mengusirnyamuk. WHO merekomendasikan penggunaankelambu berinsektisida sejak November 2004.Insektisida yan digunakan pada kelambu aman bagimanusia. Di Flores Timur menunjukkan bahwapenggunaan kelambu yang ditambahkan insektisidapermetrin 0,20 g/m2 mampu mengurang insidenmalaria dan filariasis selama 5 bulan. Di PapuaNew Guinea, kelambu celup insektisida atauinsecticide treated net (ITN) terbukti dapatmenurunkan jumlah nyamuk yang penuh darah diperutnya pada suatu ruangan. Di Sukabumi JawaBarat, ITN dapat menurunkan angka kesakitanmalaria di Desa Langkapjaya dari 87 kesakitan per1.000 penduduk pada tahun 2004 menjadi 13kesakitan pada tahun 2005.
MITOS. Fogging atau sistem pengasapanmerupakan tindakan untuk membunuh nyamukdewasa. Sedangkan yang perlu diantisipasi adalahjenitk nyamuk. Selain itu, fogging harus dilakukan
208
MateriIndikatorBerpikir
Kritis
No.Soal
Butir Soal Kunci Jawaban
oleh bebrapa kawaasan secara serentak untukmembasmi nyamuk dewasa secara keseluruhan.Jika, hanya dilakukan dalam satu kawasan saja,kemungkinan nyamuk berpindah ke kawasan lain.Fongging juga tidak akan efektif jika tidakditindaklanjuti dengan gerakan 3M(menguras,menutup, dan mengubur).
Oomycota memiliki perbedaan dengan fungi yaituoomycota memiliki dinding sel yang terbuat dariselulosa sedangkan dinding sel fungi terbuat darizat kitin. (Campbell et. al, 2008, h.151)
Oomycota memiliki dinding sel yang terbuat dariselulosa, berbeda dengan fungi(biologiihamzanwadiselong.blogspot.co.id)
Oomycota dinding selnya terdiri dari selulosa(Linda damayanti, 2014)
Menurut beberapa pernyataan yang dikemukakan diatas, manakah pernyatan yang paling tepat? Berikanalaanmu!
Berdasarkan pernyataan yang dikemukakan olehbeberapa pakar, pernyataan yang paling benar adalahpernyataan Cambel et.al, 2008, h.151. pernyataantersebut dikemukakan oleh pakar biologi yang sudahterkenal dan pernyataan yang diberikan jelas danlengkap dibandingkan kedua pernyataan yang lain.
Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini!
“Alga merah dapat dimanfaatkan sebagai bahanpembuatan agar-agar”.
Berdasarkan pernyataan yang dikemukakan pernyataanyang paling benar adalah pernyataan yang tecantumpada http://jurnal.unissula.ac.id. Pernyataan tersebutsudah valid karena jurnal merupakan sumber yang
209
MateriIndikatorBerpikir
Kritis
No.Soal
Butir Soal Kunci Jawaban
(http://wawasanfadhitya.blogspot.co.id)
“Negara Jepang memanfaatkan alga merah sebagaibahan makanan.” (http://jurnal.unissula.ac.id)
“Rhodophyta (alga merah) dapat dikonsumsi sebagaibahan makanan.” (http://biologid.blogspot.co.id)
Dari ketiga pernyataan diatas, manakah yang kamusetujui? Berikan alasanmu !
terpercaya dan dilakukan oleh seorang peneliti.Pernyataannya yang lain kurang terpercaya karenapernyataannya diambil dari blogspot yang sumbernyabelum jelas.
Membuatdeduksi danmempertimbangkan hasildeduksi
6 Kai meminta izin untuk pulang sekolah lebih cepatkepada guru nya karena Ia merasakan gejala sepertiberikut: Demam Sakit kepala Sakti di sendi Lemas Mengantuk di siang hari tetapi malam tidak dapat
tidur
Dari gejala yang ditunjukkan oleh Kai, dapatkah kaliansimpulkan apa yang terjadi pada nya? dan apapenyebab timbulnya gejala tersebut?
Penyakit tidur.Penyebabnya adalah Trypanosoma bruceigambiense dan Trypanosoma bruceirhodesiense. Spesies ini tergolong dalam protista yangmenyerupai hewan (protozoa) dan tergolong ke dalamkelas flagellata (Mastigophora) yang bergerak denganflagella (cambuk).
Makhluk kecil yang diamti Budi dan kawan-kawannya
210
MateriIndikatorBerpikir
Kritis
No.Soal
Butir Soal Kunci Jawaban
“Budi dan kawan-kawannya mengamati suatumakhluk hidup yang bergerak-gerak, dengan ciri-cirigerakan sangat cepat, mempunyai bulu cambuk, danhanya terdiri dari satu sel.”
Apakah kamu dapat membantu budi denganmenyimpulkan, termasuk ke dalam klasifikasi apakahmakhluk kecil yang diamati Budi dan kawan-kawannya? Mengapa makhluk kecil tersebut tergolongke dalam klasifikasi tersebut? Kemukakan alasanmu!
yaitu termasuk ke dalam kelas flagellata.Tergolong flagellata karena sesuai dengan ciri-ciri yangdisebutkan, ciri utama kelas flagellata yaitu dilihat darialat geraknya, yang berupa bulu cambuk (flagel).
Pak Yono seorang petani kentang di daerah Cibodas.Saat Pak Yono sedang memanen, Pak Yono melihathasil panenannya sebagai berikut.
Timbul bercak-bercak kecil berwarna hijau kelabu. Bercak-bercak berubah menjadi coklat sampai
hitam. Daun akan membusuk dan mati.
Dari gejala yang ditunjukkan, dapatkah kamusimpulkan apa yang terjadi pada hasil panen Pak Yono?Apa penyebab timbulnya gejala tersebut?
Penyakit busuk pada tanaman kentang.
Penyebabnya adalah Phytophthora infestans. Spesies initergolong dalam protista yang menyerupai jamur.
Memutuskan 7 “ Produksi rumput laut (alga coklat dan alga merah) Produksi rumput laut yang berlebih dapat dimanfaatkan
211
MateriIndikatorBerpikir
Kritis
No.Soal
Butir Soal Kunci Jawaban
suatu tindakan Sulawesi Selatan tahun 2015 sebesar 3,29 juta tonbasah naik 14% dari tahun sebelumnya”
Jika kamu adalah Walikota Sulawesi Selatan, apa yangakan kamu lakukan untuk menanggulangi peningkatanproduksi rumput laut?
dalam berbagai bidang diantaranya :
1. Perindustrian Agar Pikokoloid Karagenan
2. Bahan biodisesel3. Kesehatan
Kandungan nutrisi dalam rumput laut merupakandasar pemanfaatan rumput laut. Nutrisi yangterknadung antara lain: polisakarida dan serat,mineral, protein, lipid dan asam lemak, vitamin.
“Tahun 1845 terjadi kelaparan besar di Irlandia danpada tahun 1846 terjadi hal serupa di Dataran TinggiSkotlandia. Penyebab kelaparan besar ini yaituserangan organisme yang sangat hebat yituPhytophtorainfestans yang menyebabkan penyakithawar daun kentang dan busuk kentang. Hal inimenyebabkan emigrasi besar-besaran ke amerikaserikat, dikarenakan makanan utama negara Irlandiadan Dataran Tinggi Skotlandia yaitu kentang”.
Apa yang akan kamu lakukan, jika kamu merupakan
Jika saya berada dalam posisi sebagai petani kentang,saya akan mencari solusi untuk mengurangi penyakitpada kentang tersebut, agar tidak terjadi kelaparan danemigrasi ke negara lain.
Masalah penyakit pada kentang tersebut dapatditanggulangi dengan cara: Mencabut dan membakar tanaman sakit. Bila pada
suatu areal dijumpai tanaman kentang yang sakit,maka tanaman yang sakit itu harus segera di bakar.Tindakan pemusnahan ini perlu dilakukan agar sporacendawan tidak menyebar ke tanaman lain.
212
MateriIndikatorBerpikir
Kritis
No.Soal
Butir Soal Kunci Jawaban
petani kentang di daerah tersebut? Bagaimana kamumenyelesaikan masalah tersebut?
Salah satu jenis biopestisida yang dapat digunakanadalah biofungisida berbahan aktif mikroorganisme seljamur antagonis Trichoderma spp, yaitu fungisidapenghambat pertumbuhan kapang patogen penyebabpenyakit tanaman bududaya yang diharapkan efektifmengendalikan serangan kapang patogen Phytophthorainfestans tanaman kentan serta aman bagi tanamanbududaya sebagai tanaman bukan sasaran.
Perhatikan pernyataan berikut.
Sekitar 90% dari kota-kota Cina menderita polusi airyang telah terkontaminasi oleh protista patogen, danhampir 500 juta orang tidak memiliki akses terhadapair minum yang aman.
Jika kamu adalah Pemerintah Cina, apa yang akankamu lakukan untuk menanggulangi fenomenatersebut?
Jika saya sebagai pemerintah Cina, saya akan mencarisolusi untuk menanggulangi polusi air yang telahterkontaminasi dengan protista patogen, agar masyarakatdapat mengakses air minum yang aman.Polusi air di Cina dapat ditanggulangi dengan carasebagai berikut.a. Perencanaan AMDAL, pembangunan kawasan
industri sebaiknya disertai dengan perencanaanAMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan).
b. Jangan membuang limbah rumah tangga di sungaiatau danau, sebaiknya kelola limbah rumah tanggadengan baik dan benar.
c. Pengolahan limbah cair dari pabrik/industri denganbenar, limbah cair dari pabrik sebaiknya disaring,diencerkan, diendapkan dan dinetralkan dulu sebelumdibuang ke sungai.
213
MateriIndikatorBerpikir
Kritis
No.Soal
Butir Soal Kunci Jawaban
Mempertimbangkan nilaikeputusan
8 Berikan alasan mengapa kamu melakukan “aksi”seperti pada soal no (7) !
1. Salah satu ciri negara maju adalah sektor industriyang mencapai total 30% . Dengan adanyapemanfaatan rumput laut nantinya akanmendongkrak kemajuan Indonesia dalam bidangindustri. Rumput laut dijadikan sebagaiagar,pikokoloid,dan karagenan karena memilikikemampuan sebagai bahan pengelmusi(emulsifyer). Pemanfaatan agar antara lain: industrimakanan dan minuman (es krim, keju, permen,jelly, dan susu coklat, pengalengan ikan dandaging). Agar juga banyak digunakan dalam bidangbioteknologi sebagai media pertumbuhan mikroba,jamur, yeast, dan mikroalga.
2. Pemerintah Indonesia memberikan instruksi agarproduksi bahan bakar terbarukan pada tahun 2025sekitar 17% dengan 5% nya berasal dari biofuel(bahan bakar yang tersusun atau diproduksi darimaterial biologis). Ekstrak rumput laut tidakmengandung minyak, namun kaya akan karbohidratyang digunakan untuk bahan baku untuk prosesfermentasi etanol, butanol, dan proses untukmenghasilkan biogas.
3. Kesehatan merupakan hal yang sangat diperhatikan
214
MateriIndikatorBerpikir
Kritis
No.Soal
Butir Soal Kunci Jawaban
bagi orang-orang di era ini. Banyaknya nutrisi yangdihasilkan rumput laut, memberikan efek yangsangat baik bagi tubuh, seperti polisakarida danserat berperan dalam menurunkan kadar lipid didalam darah dan tingkat kolesterol sertamemperlancar sistem pencernaan makanan.Kandungan mineral yang utama yang terkandungpada sebagian rumput laut adalah iodin dankalsium. Iodin dapat digunakan untuk mengobatipenyakit gondok. Kalsium dapat mencegahpengkroposan tulang, membantu pembekuan darah,membuat gigi kuat, dsb.
Berikan alasanmu mengapa kamu melakukan haltersebut pada nomor 7?
Penanggulangan terhadap penyakit kentang sangatdiutamakan agar tidak ada lagi penyakit pada tanamankentang secara keberlanjutan dan tidak ada lagi yangbermigrasi besar-besaran ke negara lain. Pemecahanmasalah dengan menanggulangi maslaah penyakit padakentang merupakan hal yang paling tepat dibandingkanbermigrasi.
Berikan alasanmu mengapa kamu melakukan haltersebut pada nomor 7!
Penanggulangan dengan cara tersebut merupakankegiatan kecil yang dapat menanggulangi polusi air yangtelah terkotaminasi dengan protista patogen agarmasyarakat dapat mengakses air dengan aman untukdikonsumsi.
Lampiran 13Instruman Uji Coba
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan jelas!1 a. Perhatikan persamaan dan perbedaan kedua gambar dibawah ini!
A BBuatlah 2 pertanyaan berdasarkan gambar di atas!Apa yang menjadi fokus dari 2 pertanyaan yang kamu tentukan tersebut!
b. Jawablah pertanyaan yang sudah kamu buat!
2 a. Perhatikan gambar di bawah ini!
Buatlah 2 pertanyaan berdasarkan gambar di atas!Apa yang menjadi fokus dari 2 pertanyaan yang kamu tentukan tersebut!
b. Jawablah pertanyaan yang telah kamu buat!
A B
C
218
5 a. “Protista mirip jamur menyebabkan penyakit bagi tumbuhan”Setujukah kamu dengan pernyataan di atas? (Ya/Tidak) Kemukakan alasanmu!
b. “ Protozoa Bersifat Parasit”Setujukah kamu dengan pernyataan di atas? (Ya/Tidak) Kemukakan alasanmu!
c. Joko melakukan pengamatan jenis-jenis protista yang hidup di sebuah kolam. Jokomelakukan empat kali pengamatan. Berdasarkan pengamatannya, Joko memperolehdata sebagai berikut.
GelasPreparat
Protista yangteridenfikasi
Jumlah
IVolvox 5
Chlorella 6II Paramecium 3
IIINavicula 4Amoeba 8
IV
Chlamydomonas 2Euglena 8
Paramecium 2Chrlorella 8Navicula 6
Setelah menuliskan data, Joko menarik kesimpulan bahwa jumlah protista yangmenyerupai hewan sebanyak 18 yang terdiri atas Navicula dan Amoeba, sedangkanjumlah protista yang menyerupai tumbuhan sebanyak 34 yang terdiri atas Volvox,Chlorella, Paramecium, Chlamydomonas, dan Euglena.Berdasarkan hasil pengamatan Joko, adakah kesalahan terhadap kesimpulan yangdiambilnya? Jika ada, dimana letak kesalahannya?
6 a. Perhatikanlah tiga pernyataan berikut !
“Mengonsumsipisang, membuat
nyamukmenjahuimu” –
Wartakotalive.com
“Programkelambu
berinsektisidasalah satu
alternatif untukpengendalian
vektor malaria”-Unhas.ac.id
Fogging efektifmembasminyamuk” –
Beritasatu.com
219
Dari ketiga pernyataan diatas, manakah yang kamu setujui? Berikan alasanmu !
b. Perhatikan pernyataan berikut.
Oomycota memiliki perbedaan dengan fungi yaitu oomycota memiliki dindingsel yang terbuat dari selulosa sedangkan dinding sel fungi terbuat dari zat kitin.(Campbell et. al, 2008, h.151)
Oomycota memiliki dinding sel yang terbuat dari selulosa, berbeda denganfungi (biologiihamzanwadiselong.blogspot.co.id)
Oomycota dinding selnya terdiri dari selulosa (Linda damayanti, 2014)Menurut beberapa pernyataan yang dikemukakan di atas, manakah pernyatan yangpaling tepat? Berikan alasanmu!
c. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini!
“Alga merah dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan agar-agar”.(http://wawasanfadhitya.blogspot.co.id)
“Negara Jepang memanfaatkan alga merah sebagai bahan makanan.”(http://jurnal.unissula.ac.id)
“Rhodophyta (alga merah) dapat dikonsumsi sebagai bahan makanan.”(http://biologid.blogspot.co.id)
Dari ketiga pernyataan diatas, manakah yang kamu setujui? Berikan alasanmu !
7 a. Kai meminta izin untuk pulang sekolah lebih cepat kepada guru nya karena Iamerasakan gejala seperti berikut:
Demam Sakit kepala Sakti di sendi
Lemas Mengantuk di siang hari tetapi malam tidak dapat tidur
Dari gejala yang ditunjukkan oleh Kai, dapatkah kalian simpulkan apa yang terjadipada Kai? dan apa penyebab timbulnya gejala tersebut?
b. “Budi dan kawan-kawannya mengamati suatu makhluk hidup yang bergerak-gerak, dengan ciri-ciri gerakan sangat cepat, mempunyai bulu cambuk, danhanya terdiri dari satu sel.”
Apakah kamu dapat membantu budi dengan menyimpulkan, termasuk ke dalamklasifikasi apakah makhluk kecil yang diamati Budi dan kawan-kawannya? Mengapamakhluk kecil tersebut tergolong ke dalam klasifikasi tersebut? Kemukakan alasanmu!
220
c. Pak Yono seorang petani kentang di daerah Cibodas. Saat Pak Yono sedangmemanen, Pak Yono melihat hasil panenannya sebagai berikut.
Timbul bercak-bercak kecil berwarna hijau kelabu.
Bercak-bercak berubah menjadi coklat sampai hitam. Daun akan membusuk dan mati.Dari gejala yang ditunjukkan, dapatkah kamu simpulkan apa yang terjadi pada hasilpanen Pak Yono? Apa penyebab timbulnya gejala tersebut?
8 a. Perhatikan pernyataan berikut.“ Produksi rumput laut (alga coklat dan alga merah) Sulawesi Selatan tahun 2015
sebesar 3,29 juta ton basah naik 14% dari tahun sebelumnya”Jika kamu adalah Walikota Sulawesi Selatan, apa yang akan kamu lakukan untukmenanggulangi peningkatan produksi rumput laut?
b. Berikan alasan mengapa kamu melakukan “aksi” seperti pada soal nomor 7 !
9 a. Perhatikan pernyataan berikut.“Tahun 1845 terjadi kelaparan besar di Irlandia dan pada tahun 1846 terjadi hal
serupa di Dataran Tinggi Skotlandia. Penyebab kelaparan besar ini yaitu seranganorganisme yang sangat hebat yitu Phytophtorainfestans yang menyebabkan penyakit
hawar daun kentang dan busuk kentang. Hal ini menyebabkan emigrasi besar-besaran ke amerika serikat, dikarenakan makanan utama negara Irlandia dan
Dataran Tinggi Skotlandia yaitu kentang”.
Apa yang akan kamu lakukan, jika kamu merupakan petani kentang di daerah tersebut?Bagaimana kamu menyelesaikan masalah tersebut?
b. Berikan alasan mengapa kamu melakukan “aksi” seperti pada soal nomor 7 !
10 a. Perhatikan pernyataan berikut.Sekitar 90% dari kota-kota Cina menderita polusi air yang telah terkontaminasi oleh
protista patogen, dan hampir 500 juta orang tidak memiliki akses terhadap airminum yang aman.
Jika kamu adalah Pemerintah Cina, apa yang akan kamu lakukan untuk menanggulangifenomena tersebut?
b. Berikan alasan mengapa kamu melakukan “aksi” seperti pada soal nomor 7 !
228
Lampiran 15
RELIABILITAS TES================Rata2= 22,39Simpang Baku= 8,86KorelasiXY= 0,92Reliabilitas Tes= 0,96Nama berkas: D:\ARGUMENT MAPPING\UJI VALIDITASSINSTRUMEN\VALIDASI PROTISTA.AUR
No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total1 1 Adelia R 14 16 302 2 Aditya A 10 11 213 3 Ahmad R 4 5 94 4 Akhmad F 19 17 365 5 Aldinzha R 12 13 256 6 Alodie R 14 13 277 7 Amarudin 7 6 138 8 Ambar 10 11 219 9 Amilia E 17 17 3410 10 Anhar F 14 9 2311 11 Anindya T 14 13 2712 12 Ariq N 11 12 2313 13 Atthaya 13 10 2314 14 Aulia 12 13 2515 15 Bagus E 9 9 1816 16 Destya R 10 11 2117 17 Dewa Ayu 9 10 1918 18 Dimas Adi 16 17 3319 19 Dinda S 9 12 2120 20 Eka S 9 7 1621 21 Fachra A 7 4 1122 22 Fachri 5 5 1023 23 Farid A 9 9 1824 24 Feby A 17 18 3525 25 Fiana A 19 19 3826 26 Ghina A 10 9 1927 27 Hafizh A 12 14 2628 28 Indah T 17 18 3529 29 Indhira B 16 14 3030 30 Indra Y 16 18 3431 31 Juky A 4 5 932 32 Keni Y 5 3 833 33 Latifah 17 19 3634 34 M. Aditama 11 9 20
229
35 35 M. Dani 5 4 936 36 M. Daffa 3 3 637 37 M. Farid 14 15 2938 38 M. Iqbal 10 10 2039 39 M. Labib 3 3 640 40 M. Raditya 8 15 2341 41 M. Reza 11 12 2342 42 M. Syifa 17 16 3343 43 M. Zainal 16 18 3444 44 Made Adi 8 7 1545 45 Mario Tri 14 14 2846 46 Martin J 8 9 1747 47 Maulida M 9 10 1948 48 Nadya A 18 17 3549 49 Naja K 5 5 1050 50 Natalia M 14 17 3151 51 Olivia 6 7 1352 51 Pambayun 17 16 3353 53 Prayoga 13 14 2754 54 Rafi 9 7 1655 55 Rafii M 16 14 3056 56 Rahma S 8 12 2057 57 Rayhan Z 12 11 2358 58 Rangga H 17 17 3459 59 Rika P 11 11 2260 60 Rizkiana F 18 17 3561 61 Rizky F 18 14 3262 62 Salsabilla 6 6 1263 63 Satria 12 12 2464 64 Sekar C 13 14 2765 65 Shafa S 8 5 1366 66 Shalma 7 5 1267 67 Sintya 13 13 2668 68 Sisca P 15 15 3069 69 Talitha D 10 11 2170 70 Tashyaam 10 7 1771 71 Umar A 5 3 872 72 Viosa 10 12 2273 73 Vira R 11 12 2374 74 Zaid F 3 2 5
KELOMPOK UNGGUL & ASOR======================Kelompok UnggulNama berkas: D:\ARGUMENT MAPPING\UJI VALIDITASSINSTRUMEN\VALIDASI PROTISTA.AUR
230
1 2 3 4 5No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5
1 25 Fiana A 38 2 2 2 2 22 4 Akhmad F 36 2 2 2 2 23 33 Latifah 36 1 1 1 2 24 24 Feby A 35 1 1 1 2 15 28 Indah T 35 1 1 1 2 26 48 Nadya A 35 2 2 2 2 27 60 Rizkiana F 35 2 1 1 2 28 9 Amilia E 34 2 2 2 2 29 30 Indra Y 34 1 1 1 2 210 43 M. Zainal 34 1 1 1 2 211 58 Rangga H 34 1 1 1 2 212 18 Dimas Adi 33 2 2 1 2 213 42 M. Syifa 33 2 2 2 2 214 51 Pambayun 33 1 1 1 2 215 61 Rizky F 32 1 1 1 1 116 50 Natalia M 31 1 1 1 2 217 1 Adelia R 30 1 1 1 2 218 29 Indhira B 30 1 0 1 2 019 55 Rafii M 30 2 1 1 1 220 68 Sisca P 30 2 2 2 2 1
Rata2 Skor 1,45 1,30 1,30 1,90 1,75Simpang Baku 0,51 0,57 0,47 0,31 0,55
6 7 8 9 10No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 6 7 8 9 10
1 25 Fiana A 38 2 2 2 1 22 4 Akhmad F 36 2 2 2 1 13 33 Latifah 36 2 2 2 1 24 24 Feby A 35 1 2 2 2 25 28 Indah T 35 2 2 2 0 26 48 Nadya A 35 2 2 1 2 17 60 Rizkiana F 35 2 2 1 2 18 9 Amilia E 34 2 1 1 1 19 30 Indra Y 34 2 2 2 1 210 43 M. Zainal 34 2 2 2 1 211 58 Rangga H 34 2 2 2 2 212 18 Dimas Adi 33 2 1 1 2 213 42 M. Syifa 33 1 1 1 2 114 51 Pambayun 33 2 2 1 2 115 61 Rizky F 32 1 2 2 2 216 50 Natalia M 31 2 1 2 2 1
231
17 1 Adelia R 30 2 1 1 1 118 29 Indhira B 30 2 2 2 2 219 55 Rafii M 30 2 1 1 0 220 68 Sisca P 30 1 2 2 2 2
Rata2 Skor 1,80 1,70 1,60 1,45 1,60Simpang Baku 0,41 0,47 0,50 0,69 0,50
11 12 13 14 15No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 11 12 13 14 15
1 25 Fiana A 38 2 0 2 2 22 4 Akhmad F 36 2 2 2 1 23 33 Latifah 36 2 2 2 1 14 24 Feby A 35 2 2 2 2 25 28 Indah T 35 2 1 2 1 26 48 Nadya A 35 2 0 1 2 17 60 Rizkiana F 35 1 1 1 2 28 9 Amilia E 34 2 2 1 2 29 30 Indra Y 34 2 2 2 2 110 43 M. Zainal 34 2 2 2 2 211 58 Rangga H 34 2 2 2 2 212 18 Dimas Adi 33 1 1 1 2 113 42 M. Syifa 33 1 1 1 1 114 51 Pambayun 33 2 1 1 1 115 61 Rizky F 32 2 1 2 2 216 50 Natalia M 31 2 2 1 1 217 1 Adelia R 30 1 2 2 2 218 29 Indhira B 30 2 2 2 0 219 55 Rafii M 30 2 1 2 1 120 68 Sisca P 30 2 2 1 1 1
Rata2 Skor 1,80 1,45 1,60 1,50 1,60Simpang Baku 0,41 0,69 0,50 0,61 0,50
16 17 18 19 20No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 16 17 18 19 20
1 25 Fiana A 38 2 1 2 1 12 4 Akhmad F 36 1 1 1 1 13 33 Latifah 36 2 2 2 1 14 24 Feby A 35 1 1 2 1 15 28 Indah T 35 2 2 2 1 16 48 Nadya A 35 2 1 2 1 17 60 Rizkiana F 35 2 2 2 1 18 9 Amilia E 34 1 1 1 1 19 30 Indra Y 34 1 1 1 1 110 43 M. Zainal 34 1 0 1 1 111 58 Rangga H 34 0 1 2 1 1
232
12 18 Dimas Adi 33 1 2 1 1 113 42 M. Syifa 33 2 2 2 1 114 51 Pambayun 33 2 2 2 1 115 61 Rizky F 32 0 2 1 1 116 50 Natalia M 31 1 0 2 0 117 1 Adelia R 30 1 0 1 1 118 29 Indhira B 30 0 1 1 1 119 55 Rafii M 30 1 2 1 1 120 68 Sisca P 30 0 0 1 0 1
Rata2 Skor 1,15 1,20 1,50 0,90 1,00Simpang Baku 0,75 0,77 0,51 0,31 0,00
21 22 23 24No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 21 22 23 24
1 25 Fiana A 38 1 1 1 12 4 Akhmad F 36 1 1 1 13 33 Latifah 36 1 1 1 14 24 Feby A 35 1 1 1 15 28 Indah T 35 1 1 1 16 48 Nadya A 35 1 1 1 17 60 Rizkiana F 35 1 1 1 18 9 Amilia E 34 1 1 1 19 30 Indra Y 34 1 1 1 110 43 M. Zainal 34 1 1 1 111 58 Rangga H 34 1 1 0 012 18 Dimas Adi 33 1 1 1 113 42 M. Syifa 33 1 1 1 114 51 Pambayun 33 1 1 1 115 61 Rizky F 32 1 1 1 116 50 Natalia M 31 1 1 1 117 1 Adelia R 30 1 1 1 118 29 Indhira B 30 1 1 1 119 55 Rafii M 30 1 1 1 120 68 Sisca P 30 1 0 1 1
Rata2 Skor 1,00 0,95 0,95 0,95Simpang Baku 0,00 0,22 0,22 0,22
Kelompok AsorNama berkas: D:\ARGUMENT MAPPING\UJI VALIDITASSINSTRUMEN\VALIDASI PROTISTA.AUR
1 2 3 4 5No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5
1 70 Tashyaam 17 2 1 1 1 22 20 Eka S 16 2 0 0 1 03 54 Rafi 16 1 1 0 2 2
233
4 44 Made Adi 15 1 0 0 1 05 7 Amarudin 13 1 0 1 0 06 51 Olivia 13 1 1 1 2 17 65 Shafa S 13 2 2 1 1 08 62 Salsabilla 12 1 1 1 1 09 66 Shalma 12 1 0 0 0 010 21 Fachra A 11 1 0 0 0 011 22 Fachri 10 1 0 0 1 012 49 Naja K 10 2 0 0 2 013 3 Ahmad R 9 1 0 0 1 014 31 Juky A 9 1 0 0 1 015 35 M. Dani 9 1 1 1 2 016 32 Keni Y 8 1 1 0 0 017 71 Umar A 8 1 0 0 2 018 36 M. Daffa 6 1 0 0 0 019 39 M. Labib 6 1 0 0 1 020 74 Zaid F 5 1 1 0 1 1
Rata2 Skor 1,20 0,45 0,30 1,00 0,30Simpang Baku 0,41 0,60 0,47 0,73 0,66
6 7 8 9 10No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 6 7 8 9 10
1 70 Tashyaam 17 0 0 0 0 12 20 Eka S 16 0 0 2 0 13 54 Rafi 16 0 1 0 0 24 44 Made Adi 15 0 1 1 1 15 7 Amarudin 13 0 1 0 0 16 51 Olivia 13 0 1 2 0 27 65 Shafa S 13 0 2 0 0 08 62 Salsabilla 12 0 0 0 0 19 66 Shalma 12 0 0 1 0 110 21 Fachra A 11 0 0 0 0 111 22 Fachri 10 0 0 1 0 112 49 Naja K 10 0 0 0 0 213 3 Ahmad R 9 0 0 2 0 114 31 Juky A 9 0 0 0 0 115 35 M. Dani 9 0 1 0 0 116 32 Keni Y 8 0 0 0 0 017 71 Umar A 8 0 1 0 0 118 36 M. Daffa 6 0 0 0 0 119 39 M. Labib 6 0 0 1 0 120 74 Zaid F 5 0 0 0 0 0
Rata2 Skor 0,00 0,40 0,50 0,05 1,00Simpang Baku 0,00 0,60 0,76 0,22 0,56
11 12 13 14 15
234
No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 11 12 13 14 151 70 Tashyaam 17 1 0 1 1 12 20 Eka S 16 1 0 2 1 23 54 Rafi 16 2 0 0 0 14 44 Made Adi 15 1 0 1 1 15 7 Amarudin 13 1 1 1 1 16 51 Olivia 13 2 0 0 0 07 65 Shafa S 13 2 0 0 0 08 62 Salsabilla 12 1 0 0 0 09 66 Shalma 12 1 0 1 0 110 21 Fachra A 11 2 0 1 0 011 22 Fachri 10 1 0 1 0 112 49 Naja K 10 2 0 1 0 013 3 Ahmad R 9 1 0 0 0 114 31 Juky A 9 1 0 0 0 015 35 M. Dani 9 1 0 0 0 016 32 Keni Y 8 0 0 2 0 117 71 Umar A 8 1 0 0 0 018 36 M. Daffa 6 2 0 0 0 019 39 M. Labib 6 1 0 0 0 120 74 Zaid F 5 1 0 0 0 0
Rata2 Skor 1,25 0,05 0,55 0,20 0,55Simpang Baku 0,55 0,22 0,69 0,41 0,60
16 17 18 19 20No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 16 17 18 19 20
1 70 Tashyaam 17 1 0 0 0 12 20 Eka S 16 1 0 0 1 13 54 Rafi 16 1 0 0 1 14 44 Made Adi 15 1 0 1 1 15 7 Amarudin 13 1 0 0 1 16 51 Olivia 13 0 0 0 0 07 65 Shafa S 13 0 0 1 0 18 62 Salsabilla 12 0 0 0 1 19 66 Shalma 12 1 1 1 1 110 21 Fachra A 11 1 1 0 1 111 22 Fachri 10 1 0 0 1 112 49 Naja K 10 0 0 0 0 113 3 Ahmad R 9 0 0 0 0 114 31 Juky A 9 0 0 1 1 015 35 M. Dani 9 0 0 0 0 016 32 Keni Y 8 1 0 0 0 117 71 Umar A 8 0 0 0 1 018 36 M. Daffa 6 1 0 1 0 019 39 M. Labib 6 0 0 0 0 020 74 Zaid F 5 0 0 0 0 0
235
Rata2 Skor 0,50 0,10 0,25 0,50 0,65Simpang Baku 0,51 0,31 0,44 0,51 0,49
21 22 23 24No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 21 22 23 24
1 70 Tashyaam 17 1 0 1 12 20 Eka S 16 1 0 0 03 54 Rafi 16 1 0 0 04 44 Made Adi 15 1 0 0 05 7 Amarudin 13 0 1 0 06 51 Olivia 13 0 0 0 07 65 Shafa S 13 1 0 0 08 62 Salsabilla 12 1 1 1 19 66 Shalma 12 1 0 0 010 21 Fachra A 11 0 1 1 011 22 Fachri 10 0 0 0 012 49 Naja K 10 0 0 0 013 3 Ahmad R 9 1 0 0 014 31 Juky A 9 1 1 0 115 35 M. Dani 9 1 0 0 016 32 Keni Y 8 1 0 0 017 71 Umar A 8 1 0 0 018 36 M. Daffa 6 0 0 0 019 39 M. Labib 6 0 0 0 020 74 Zaid F 5 0 0 0 0
Rata2 Skor 0,60 0,20 0,15 0,15Simpang Baku 0,50 0,41 0,37 0,37
DAYA PEMBEDA============Jumlah Subyek= 74Klp atas/bawah(n)= 20Butir Soal= 24Un: Unggul; AS: Asor; SB: Simpang BakuNama berkas: D:\ARGUMENT MAPPING\UJI VALIDITASSINSTRUMEN\VALIDASI PROTISTA.AUR
No No Btr Asli Rata2Un Rata2As Beda SB Un SB As SB Gab t DP(%)1 1 1,45 1,20 0,25 0,51 0,41 0,15 1,71 12,502 2 1,30 0,45 0,85 0,57 0,60 0,19 4,57 42,503 3 1,30 0,30 1,00 0,47 0,47 0,15 6,73 50,004 4 1,90 1,00 0,90 0,31 0,73 0,18 5,11 45,005 5 1,75 0,30 1,45 0,55 0,66 0,19 7,57 72,506 6 1,80 0,00 1,80 0,41 0,00 0,09 1... 90,007 7 1,70 0,40 1,30 0,47 0,60 0,17 7,64 65,00
236
8 8 1,60 0,50 1,10 0,50 0,76 0,20 5,39 55,009 9 1,45 0,05 1,40 0,69 0,22 0,16 8,67 70,0010 10 1,60 1,00 0,60 0,50 0,56 0,17 3,56 30,0011 11 1,80 1,25 0,55 0,41 0,55 0,15 3,58 27,5012 12 1,45 0,05 1,40 0,69 0,22 0,16 8,67 70,0013 13 1,60 0,55 1,05 0,50 0,69 0,19 5,52 52,5014 14 1,50 0,20 1,30 0,61 0,41 0,16 7,93 65,0015 15 1,60 0,55 1,05 0,50 0,60 0,18 5,97 52,5016 16 1,15 0,50 0,65 0,75 0,51 0,20 3,21 32,5017 17 1,20 0,10 1,10 0,77 0,31 0,18 5,95 55,0018 18 1,50 0,25 1,25 0,51 0,44 0,15 8,24 62,5019 19 0,90 0,50 0,40 0,31 0,51 0,13 2,99 40,0020 20 1,00 0,65 0,35 0,00 0,49 0,11 3,20 35,0021 21 1,00 0,60 0,40 0,00 0,50 0,11 3,56 40,0022 22 0,95 0,20 0,75 0,22 0,41 0,10 7,18 75,0023 23 0,95 0,15 0,80 0,22 0,37 0,10 8,34 80,0024 24 0,95 0,15 0,80 0,22 0,37 0,10 8,34 80,00
TINGKAT KESUKARAN=================Jumlah Subyek= 74Butir Soal= 24Nama berkas: D:\ARGUMENT MAPPING\UJI VALIDITASSINSTRUMEN\VALIDASI PROTISTA.AUR
No Butir Baru No Butir Asli Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran1 1 66,25 Sedang2 2 43,75 Sedang3 3 40,00 Sedang4 4 72,50 Mudah5 5 51,25 Sedang6 6 45,00 Sedang7 7 52,50 Sedang8 8 52,50 Sedang9 9 37,50 Sedang10 10 65,00 Sedang11 11 76,25 Mudah12 12 37,50 Sedang13 13 53,75 Sedang14 14 42,50 Sedang15 15 53,75 Sedang16 16 41,25 Sedang17 17 32,50 Sedang18 18 43,75 Sedang19 19 70,00 Sedang20 20 82,50 Mudah
237
21 21 80,00 Mudah22 22 57,50 Sedang23 23 55,00 Sedang24 24 55,00 Sedang
KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL=================================Jumlah Subyek= 74Butir Soal= 24Nama berkas: D:\ARGUMENT MAPPING\UJI VALIDITASSINSTRUMEN\VALIDASI PROTISTA.AUR
No Butir Baru No Butir Asli Korelasi Signifikansi1 1 0,276 -2 2 0,528 Sangat Signifikan3 3 0,648 Sangat Signifikan4 4 0,513 Sangat Signifikan5 5 0,661 Sangat Signifikan6 6 0,775 Sangat Signifikan7 7 0,668 Sangat Signifikan8 8 0,564 Sangat Signifikan9 9 0,650 Sangat Signifikan10 10 0,405 Signifikan11 11 0,349 -12 12 0,639 Sangat Signifikan13 13 0,590 Sangat Signifikan14 14 0,720 Sangat Signifikan15 15 0,590 Sangat Signifikan16 16 0,427 Signifikan17 17 0,541 Sangat Signifikan18 18 0,587 Sangat Signifikan19 19 0,371 -20 20 0,429 Signifikan21 21 0,437 Signifikan22 22 0,587 Sangat Signifikan23 23 0,646 Sangat Signifikan24 24 0,630 Sangat Signifikan
Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut:
df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,0110 0,576 0,708 60 0,250 0,32515 0,482 0,606 70 0,233 0,30220 0,423 0,549 80 0,217 0,28325 0,381 0,496 90 0,205 0,26730 0,349 0,449 100 0,195 0,254
238
40 0,304 0,393 125 0,174 0,22850 0,273 0,354 >150 0,159 0,208
Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.
REKAP ANALISIS BUTIR=====================Rata2= 22,39Simpang Baku= 8,86KorelasiXY= 0,92Reliabilitas Tes= 0,96Butir Soal= 24Jumlah Subyek= 74Nama berkas: D:\ARGUMENT MAPPING\UJI VALIDITASSINSTRUMEN\VALIDASI PROTISTA.AUR
No No Btr Asli T DP(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi1 1 1,71 12,50 Sedang 0,276 -2 2 4,57 42,50 Sedang 0,528 Sangat Signifikan3 3 6,73 50,00 Sedang 0,648 Sangat Signifikan4 4 5,11 45,00 Mudah 0,513 Sangat Signifikan5 5 7,57 72,50 Sedang 0,661 Sangat Signifikan6 6 1... 90,00 Sedang 0,775 Sangat Signifikan7 7 7,64 65,00 Sedang 0,668 Sangat Signifikan8 8 5,39 55,00 Sedang 0,564 Sangat Signifikan9 9 8,67 70,00 Sedang 0,650 Sangat Signifikan10 10 3,56 30,00 Sedang 0,405 Signifikan11 11 3,58 27,50 Mudah 0,349 -12 12 8,67 70,00 Sedang 0,639 Sangat Signifikan13 13 5,52 52,50 Sedang 0,590 Sangat Signifikan14 14 7,93 65,00 Sedang 0,720 Sangat Signifikan15 15 5,97 52,50 Sedang 0,590 Sangat Signifikan16 16 3,21 32,50 Sedang 0,427 Signifikan17 17 5,95 55,00 Sedang 0,541 Sangat Signifikan18 18 8,24 62,50 Sedang 0,587 Sangat Signifikan19 19 2,99 40,00 Sedang 0,371 -20 20 3,20 35,00 Mudah 0,429 Signifikan21 21 3,56 40,00 Mudah 0,437 Signifikan22 22 7,18 75,00 Sedang 0,587 Sangat Signifikan23 23 8,34 80,00 Sedang 0,646 Sangat Signifikan24 24 8,34 80,00 Sedang 0,630 Sangat Signifikan
239
Lampiran 16
Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Skor PretestN 27Normal Parametersa,b Mean 19,30
Std. Deviation 10,957Most Extreme Differences Absolute ,143
Positive ,108Negative -,143
Test Statistic ,143Asymp. Sig. (2-tailed) ,165c
a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.
Kesimpulan: karena Sig.(2-tailed) > 0,05, maka sampel berdistribusi normal.
Kelas Eksperimen
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Skor PretestN 30Normal Parametersa,b Mean 22,93
Std. Deviation 9,584Most Extreme Differences Absolute ,152
Positive ,115Negative -,152
Test Statistic ,152Asymp. Sig. (2-tailed) ,075c
a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.
Kesimpulan: karena Sig.(2-tailed) > 0,05, maka sampel berdistribusi normal.
240
Lampiran 17
Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Skor Post TestN 27Normal Parametersa,b Mean 26,00
Std. Deviation 14,339Most Extreme Differences Absolute ,102
Positive ,086Negative -,102
Test Statistic ,102Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.d. This is a lower bound of the true significance.
Kesimpulan: karena Sig.(2-tailed) > 0,05, maka sampel berdistribusi normal.
Kelas Eksperimen
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Skor Post TestN 30Normal Parametersa,b Mean 38,00
Std. Deviation 12,273Most Extreme Differences Absolute ,125
Positive ,125Negative -,094
Test Statistic ,125Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.Kesimpulan: karena Sig.(2-tailed) > 0,05, maka sampel berdistribusi normal.
241
Lampiran 18
Uji Homogenitas Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Test of Homogeneity of VariancesSkor Pretest
Levene Statistic df1 df2 Sig.1,208 1 55 ,277
ANOVASkor Pretest
Sum of Squares df Mean Square F Sig.Between Groups 187,977 1 187,977 1,787 ,187Within Groups 5785,496 55 105,191Total 5973,474 56
Kesimpulan :Sig. > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data pretest kedua kelas memilikivarians yang homogen.
242
Lampiran 19
Uji Homogenitas Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Test of Homogeneity of VariancesSkor Post Test
Levene Statistic df1 df2 Sig.,608 1 55 ,439
ANOVASkor Post Test
Sum of Squares df Mean Square F Sig.Between Groups 2046,316 1 2046,316 11,586 ,001Within Groups 9714,000 55 176,618Total 11760,316 56
Kesimpulan :Sig. > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data posttest kedua kelas memilikivarians yang homogen.
243
Lampiran 20
Uji-t Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Group StatisticsKelas Percobaan N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Skor Pretest XU5 27 19,30 10,957 2,109XU7 30 22,93 9,584 1,750
Independent Samples TestLevene'sTest for
Equality ofVariances
t-test for Equality of Means
F Sig. t dfSig.(2-
tailed)
MeanDifferen
ce
Std.Error
Difference
95% ConfidenceInterval of the
DifferenceLower Upper
SkorPretest
Equalvariancesassumed
1,208 ,277 -1,337 55 ,187 -3,637 2,721 -9,089 1,815
Equalvariancesnotassumed
-1,327 52,020 ,190 -3,637 2,740 -9,136 1,862
Kesimpulan:Karena Sig. > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol (Ho) diterimadan hipotesis alternatif (Ha) ditolak. Artinya tidak terdapat pengaruh yangsignifikan penggunaan argument mapping terhadap kemampuan berpikir kritissiswa pada konsep protista.
244
Lampiran 21
Uji-t Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Group StatisticsKelas Percobaan N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Skor Post Test XU5 27 26,00 14,339 2,760XU7 30 38,00 12,273 2,241
Independent Samples TestLevene'sTest for
Equality ofVariances
t-test for Equality of Means
F Sig. t DfSig.(2-
tailed)
MeanDifferen
ce
Std.Error
Difference
95% ConfidenceInterval of the
DifferenceLower Upper
SkorPostTest
Equalvariancesassumed
,608 ,439 -3,404 55 ,001 -12,000 3,525 -19,065 -4,935
Equalvariancesnotassumed
-3,376 51,511 ,001 -12,000 3,555 -19,135 -4,865
Kesimpulan :Karena Sig. < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol (Ho) ditolak danhipotesis alternatif (Ha) diterima. Artinya terdapat pengaruh yang signifikanpenggunaan argument mapping terhadap kemampuan berpikir kritis siswa padakonsep protista.
245
Lampiran 22Uji Normalitas Pretest Indikator Keterampilan Berpikir Krits
Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol1. Indikator Memfokuskan Pertanyaan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Skor Indikator 1N 27Normal Parametersa,b Mean ,44
Std. Deviation ,698Most Extreme Differences Absolute ,367
Positive ,367Negative -,262
Test Statistic ,367Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c
a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.
2. Indikator Bertanya dan Menjawab Pertanyaan Tentang Suatu Penjelasan danTantangan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Skor Indikator 2N 27Normal Parametersa,b Mean ,33
Std. Deviation ,480Most Extreme Differences Absolute ,423
Positive ,423Negative -,251
Test Statistic ,423Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c
a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.
246
3. Indikator Mengobservasi dan Mempertimbangkan Hasil ObservasiOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Skor Indikator 3N 27Normal Parametersa,b Mean ,15
Std. Deviation ,362Most Extreme Differences Absolute ,511
Positive ,511Negative -,341
Test Statistic ,511Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c
a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.
4. Indikator Menganalisis ArgumenOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Skor Indikator 4N 54Normal Parametersa,b Mean ,67
Std. Deviation ,911Most Extreme Differences Absolute ,397
Positive ,397Negative -,232
Test Statistic ,397Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c
a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.
5. Indikator Mempertimbangkan Kredibilitas Suatu SumberOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Skor Indikator 5N 54Normal Parametersa,b Mean ,37
Std. Deviation ,708Most Extreme Differences Absolute ,459
Positive ,459Negative -,301
Test Statistic ,459Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c
a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.
247
6. Indikator Membuat Deduksi dan Mempertimbangkan Hasil DeduksiOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Skor Indikator 6N 54Normal Parametersa,b Mean ,30
Std. Deviation ,603Most Extreme Differences Absolute ,466
Positive ,466Negative -,312
Test Statistic ,466Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c
a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.
7. Indikator Memutuskan Suatu TindakanOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Skor Indikator 7N 54Normal Parametersa,b Mean ,35
Std. Deviation ,482Most Extreme Differences Absolute ,415
Positive ,415Negative -,262
Test Statistic ,415Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c
a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.
8. Indikator Mempertimbangkan Nilai KeputusanOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Skor Indikator 8N 54Normal Parametersa,b Mean ,15
Std. Deviation ,359Most Extreme Differences Absolute ,512
Positive ,512Negative -,340
Test Statistic ,512Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c
a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.
248
Kelas Eksperimen1. Indikator Memfokuskan Pertanyaan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Skor Indikator 1N 30Normal Parametersa,b Mean 1,73
Std. Deviation 1,081Most Extreme Differences Absolute ,385
Positive ,385Negative -,246
Test Statistic ,385Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c
a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.
2. Indikator Bertanya dan Menjawab Pertanyaan Tentang Suatu Penjelasan danTantangan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Skor Indikator 2N 30Normal Parametersa,b Mean ,43
Std. Deviation ,568Most Extreme Differences Absolute ,377
Positive ,377Negative -,241
Test Statistic ,377Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c
a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.
3. Indikator Mengobservasi dan Mempertimbangkan Hasil ObservasiOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Skor Indikator 3N 30Normal Parametersa,b Mean ,33
Std. Deviation ,479Most Extreme Differences Absolute ,423
Positive ,423Negative -,251
Test Statistic ,423Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c
a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.
249
4. Indikator Menganalisis ArgumenOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Skor Indikator 4N 60Normal Parametersa,b Mean ,78
Std. Deviation ,904Most Extreme Differences Absolute ,340
Positive ,340Negative -,228
Test Statistic ,340Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c
a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.
5. Indikator Mempertimbangkan Kredibilitas Suatu SumberOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Skor Indikator 5N 60Normal Parametersa,b Mean ,48
Std. Deviation ,854Most Extreme Differences Absolute ,464
Positive ,464Negative -,286
Test Statistic ,464Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c
a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.
6. Indikator Membuat Deduksi dan Mempertimbangkan Hasil DeduksiOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Skor Indikator 6N 60Normal Parametersa,b Mean ,07
Std. Deviation ,312Most Extreme Differences Absolute ,535
Positive ,535Negative -,415
Test Statistic ,535Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c
a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.
250
7. Indikator Memutuskan Suatu TindakanOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Skor Indikator 7N 60Normal Parametersa,b Mean ,38
Std. Deviation ,490Most Extreme Differences Absolute ,400
Positive ,400Negative -,279
Test Statistic ,400Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c
a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.
8. Indikator Mempertimbangkan Nilai KeputusanOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Skor Indikator 8N 60Normal Parametersa,b Mean ,38
Std. Deviation ,490Most Extreme Differences Absolute ,400
Positive ,400Negative -,279
Test Statistic ,400Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c
a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.
251
Lampiran 23Uji Normalitas Posttest Indikator Keterampilan Berpikir Krits
Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol1. Indikator Memfokuskan Pertanyaan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Skor Indikator 1N 27Normal Parametersa,b Mean 1,81
Std. Deviation 1,001Most Extreme Differences Absolute ,385
Positive ,385Negative -,289
Test Statistic ,385Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c
a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.
2. Indikator Bertanya dan Menjawab Pertanyaan Tentang Suatu Penjelasan danTantangan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Skor Indikator 2N 27Normal Parametersa,b Mean ,81
Std. Deviation ,622Most Extreme Differences Absolute ,321
Positive ,272Negative -,321
Test Statistic ,321Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c
a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.
252
3. Indikator Mengobservasi dan Mempertimbangkan Hasil ObservasiOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Skor Indikator 3N 27Normal Parametersa,b Mean ,19
Std. Deviation ,396Most Extreme Differences Absolute ,495
Positive ,495Negative -,320
Test Statistic ,495Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c
a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.
4. Indikator Menganalisis ArgumenOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Skor Indikator 4N 54Normal Parametersa,b Mean ,67
Std. Deviation ,911Most Extreme Differences Absolute ,397
Positive ,397Negative -,232
Test Statistic ,397Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c
a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.
5. Indikator Mempertimbangkan Kredibilitas Suatu SumberOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Skor Indikator 5N 54Normal Parametersa,b Mean ,50
Std. Deviation ,863Most Extreme Differences Absolute ,460
Positive ,460Negative -,281
Test Statistic ,460Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c
a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.
253
6. Indikator Membuat Deduksi dan Mempertimbangkan Hasil DeduksiOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Skor Indikator 6N 54Normal Parametersa,b Mean ,30
Std. Deviation ,690Most Extreme Differences Absolute ,499
Positive ,499Negative -,334
Test Statistic ,499Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c
a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.
7. Indikator Memutuskan Suatu TindakanOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Skor Indikator 7N 54Normal Parametersa,b Mean ,24
Std. Deviation ,432Most Extreme Differences Absolute ,471
Positive ,471Negative -,288
Test Statistic ,471Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c
a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.
8. Indikator Mempertimbangkan Nilai KeputusanOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Skor Indikator 8N 54Normal Parametersa,b Mean ,07
Std. Deviation ,264Most Extreme Differences Absolute ,536
Positive ,536Negative -,390
Test Statistic ,536Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c
a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.
254
Kelas Eksperimen1. Indikator Memfokuskan Pertanyaan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Skor Indikator 1N 30Normal Parametersa,b Mean 1,73
Std. Deviation 1,081Most Extreme Differences Absolute ,385
Positive ,385Negative -,246
Test Statistic ,385Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c
a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.
2. Indikator Bertanya dan Menjawab Pertanyaan Tentang Suatu Penjelasan danTantangan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Skor Indikator 2N 30Normal Parametersa,b Mean 1,27
Std. Deviation ,640Most Extreme Differences Absolute ,295
Positive ,295Negative -,241
Test Statistic ,295Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c
a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.
3. Indikator Mengobservasi dan Mempertimbangkan Hasil ObservasiOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Skor Indikator 3N 30Normal Parametersa,b Mean ,30
Std. Deviation ,466Most Extreme Differences Absolute ,440
Positive ,440Negative -,260
Test Statistic ,440Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c
a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.
4. Indikator Menganalisis ArgumenOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
255
Skor Indikator 4N 60Normal Parametersa,b Mean 1,00
Std. Deviation ,902Most Extreme Differences Absolute ,266
Positive ,266Negative -,266
Test Statistic ,266Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c
a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.
5. Indikator Mempertimbangkan Kredibilitas Suatu SumberOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Skor Indikator 5N 60Normal Parametersa,b Mean 1,30
Std. Deviation ,926Most Extreme Differences Absolute ,392
Positive ,236Negative -,392
Test Statistic ,392Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c
a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.
6. Indikator Membuat Deduksi dan Mempertimbangkan Hasil DeduksiOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Skor Indikator 6N 60Normal Parametersa,b Mean ,15
Std. Deviation ,515Most Extreme Differences Absolute ,531
Positive ,531Negative -,385
Test Statistic ,531Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c
a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.
256
7. Indikator Memutuskan Suatu TindakanOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Skor Indikator 7N 60Normal Parametersa,b Mean ,35
Std. Deviation ,481Most Extreme Differences Absolute ,417
Positive ,417Negative -,262
Test Statistic ,417Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c
a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.
8. Indikator Mempertimbangkan Nilai KeputusanOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Skor Indikator 8N 60Normal Parametersa,b Mean ,10
Std. Deviation ,303Most Extreme Differences Absolute ,530
Positive ,530Negative -,370
Test Statistic ,530Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c
a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.
257
Lampiran 24Uji Hipotesis Mann Whitney Pretest
Indikator Keterampilan Berpikir Kritis
1. Indikator Memfokuskan PertanyaanRanks
Kelas Percobaan N Mean Rank Sum of RanksSkor Indikator 1 XU5 27 28,41 767,00
XU7 30 29,53 886,00Total 57
Test Statisticsa
Skor Indikator 1Mann-Whitney U 389,000Wilcoxon W 767,000Z -,299Asymp. Sig. (2-tailed) ,765a. Grouping Variable: Kelas Percobaan
2. Indikator Bertanya dan Menjawab Pertanyaan Tentang Suatu Penjelasan danTantangan
RanksKelas Percobaan N Mean Rank Sum of Ranks
Skor Indikator 2 XU5 27 27,83 751,50XU7 30 30,05 901,50Total 57
Test Statisticsa
Skor Indikator 2Mann-Whitney U 373,500Wilcoxon W 751,500Z -,600Asymp. Sig. (2-tailed) ,549a. Grouping Variable: Kelas Percobaan
258
3. Indikator Mengobservasi dan Mempertimbangkan Hasil ObservasiRanks
Kelas Percobaan N Mean Rank Sum of RanksSkor Indikator 3 XU5 27 26,22 708,00
XU7 30 31,50 945,00Total 57
Test Statisticsa
Skor Indikator 3Mann-Whitney U 330,000Wilcoxon W 708,000Z -1,607Asymp. Sig. (2-tailed) ,108a. Grouping Variable: Kelas Percobaan
4. Indikator Menganalisis ArgumenRanks
Kelas Percobaan N Mean Rank Sum of RanksSkor Indikator 4 XU5 54 55,24 2983,00
XU7 60 59,53 3572,00Total 114
Test Statisticsa
Skor Indikator 4Mann-Whitney U 1498,000Wilcoxon W 2983,000Z -,786Asymp. Sig. (2-tailed) ,432a. Grouping Variable: Kelas Percobaan
5. Indikator Mempertimbangkan Kredibilitas Suatu SumbeRanks
Kelas Percobaan N Mean Rank Sum of RanksSkor Indikator 5 XU5 54 56,51 3051,50
XU7 60 58,39 3503,50Total 114
Test Statisticsa
Skor Indikator 5Mann-Whitney U 1566,500Wilcoxon W 3051,500Z -,404Asymp. Sig. (2-tailed) ,686a. Grouping Variable: Kelas Percobaan
259
6. Indikator Membuat Deduksi dan Mempertimbangkan Hasil DeduksiRanks
Kelas Percobaan N Mean Rank Sum of RanksSkor Indikator 6 XU5 54 62,67 3384,00
XU7 60 52,85 3171,00Total 114
Test Statisticsa
Skor Indikator 6Mann-Whitney U 1341,000Wilcoxon W 3171,000Z -2,698Asymp. Sig. (2-tailed) ,007a. Grouping Variable: Kelas Percobaan
7. Indikator Memutuskan Suatu TindakanRanks
Kelas Percobaan N Mean Rank Sum of RanksSkor Indikator 7 XU5 54 56,56 3054,00
XU7 60 58,35 3501,00Total 114
Test Statisticsa
Skor Indikator 7Mann-Whitney U 1569,000Wilcoxon W 3054,000Z -,346Asymp. Sig. (2-tailed) ,729a. Grouping Variable: Kelas Percobaan
8. Indikator Mempertimbangkan Nilai KeputusanRanks
Kelas Percobaan N Mean Rank Sum of RanksSkor Indikator 8 XU5 54 50,44 2724,00
XU7 60 63,85 3831,00Total 114
Test Statisticsa
Skor Indikator 8Mann-Whitney U 1239,000Wilcoxon W 2724,000Z -2,805Asymp. Sig. (2-tailed) ,005a. Grouping Variable: Kelas Percobaan
260
Lampiran 25Uji Hipotesis Mann Whitney Posttest
Indikator Keterampilan Berpikir Kritis
1. Indikator Memfokuskan PertanyaanRanks
Kelas Percobaan N Mean Rank Sum of RanksSkor Indikator 1 XU5 27 29,70 802,00
XU7 30 28,37 851,00Total 57
Test Statisticsa
Skor Indikator 1Mann-Whitney U 386,000Wilcoxon W 851,000Z -,353Asymp. Sig. (2-tailed) ,724a. Grouping Variable: Kelas Percobaan
2. Indikator Bertanya dan Menjawab Pertanyaan Tentang Suatu Penjelasan danTantangan
RanksKelas Percobaan N Mean Rank Sum of Ranks
Skor Indikator 2 XU5 27 23,69 639,50XU7 30 33,78 1013,50Total 57
Test Statisticsa
Skor Indikator 2Mann-Whitney U 261,500Wilcoxon W 639,500Z -2,562Asymp. Sig. (2-tailed) ,010a. Grouping Variable: Kelas Percobaan
3. Indikator Mengobservasi dan Mempertimbangkan Hasil ObservasiRanks
Kelas Percobaan N Mean Rank Sum of RanksSkor Indikator 3 XU5 27 27,28 736,50
XU7 30 30,55 916,50Total 57
261
Test Statisticsa
Skor Indikator 3Mann-Whitney U 358,500Wilcoxon W 736,500Z -,997Asymp. Sig. (2-tailed) ,319a. Grouping Variable: Kelas Percobaan
4. Indikator Menganalisis ArgumenRanks
Kelas Percobaan N Mean Rank Sum of RanksSkor Indikator 4 XU5 54 51,50 2781,00
XU7 60 62,90 3774,00Total 114
Test Statisticsa
Skor Indikator 4Mann-Whitney U 1296,000Wilcoxon W 2781,000Z -2,028Asymp. Sig. (2-tailed) ,043a. Grouping Variable: Kelas Percobaan
5. Indikator Mempertimbangkan Kredibilitas Suatu SumberRanks
Kelas Percobaan N Mean Rank Sum of RanksSkor Indikator 5 XU5 54 44,92 2425,50
XU7 60 68,83 4129,50Total 114
Test Statisticsa
Skor Indikator 5Mann-Whitney U 940,500Wilcoxon W 2425,500Z -4,375Asymp. Sig. (2-tailed) ,000a. Grouping Variable: Kelas Percobaan
262
6. Indikator Membuat Deduksi dan Mempertimbangkan Hasil DeduksiRanks
Kelas Percobaan N Mean Rank Sum of RanksSkor Indikator 6 XU5 54 59,99 3239,50
XU7 60 55,26 3315,50Total 114
Test Statisticsa
Skor Indikator 6Mann-Whitney U 1485,500Wilcoxon W 3315,500Z -1,341Asymp. Sig. (2-tailed) ,180a. Grouping Variable: Kelas Percobaan
7. Indikator Memutuskan Suatu TindakanRanks
Kelas Percobaan N Mean Rank Sum of RanksSkor Indikator 7 XU5 54 54,22 2928,00
XU7 60 60,45 3627,00Total 114
Test Statisticsa
Skor Indikator 7Mann-Whitney U 1443,000Wilcoxon W 2928,000Z -1,268Asymp. Sig. (2-tailed) ,205a. Grouping Variable: Kelas Percobaan
Uji Hipotesis Mann Whitney GainIndikator Keterampilan Berpikir Kritis
8. Indikator Mempertimbangkan Nilai KeputusanRanks
Kelas Percobaan N Mean Rank Sum of RanksSkor Indikator 8 XU5 54 59,59 3218,00
XU7 60 55,62 3337,00Total 114
Test Statisticsa
Skor Indikator 8Mann-Whitney U 1507,000Wilcoxon W 3337,000Z -,843Asymp. Sig. (2-tailed) ,399
a. Grouping Variable: Kelas Percobaan