PENGENDALIAN GULMA APLIKASIN JANJANGAN KOSONG SEBAGAI MULSA DAN PUPUK ORGANIK PADA TANAMAN KELAPA...

25
PENGENDALIAN GULMA APLIKASIN JANJANGAN KOSONG SEBAGAI MULSA DAN PUPUK ORGANIK PADA TANAMAN KELAPA SAWIT MENGHASILKAN OLEH : DWI FAJAR ERIAWAN 201111039

Transcript of PENGENDALIAN GULMA APLIKASIN JANJANGAN KOSONG SEBAGAI MULSA DAN PUPUK ORGANIK PADA TANAMAN KELAPA...

PENGENDALIAN GULMA

APLIKASIN JANJANGAN KOSONG SEBAGAI MULSA DAN PUPUK

ORGANIK PADA TANAMAN KELAPA SAWIT

MENGHASILKAN

OLEH :DWI FAJAR ERIAWAN

201111039

PROGRAM STUDIBUDIDAYA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

POLITEKNIK KELAPA SAWIT CITRA WIDYA EDUKASI

BEKASI2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa Penulis haturkan kehadirat Allah

SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan

hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan Paper yang berjudul ”APLIKASIN JANJANGAN KOSONGSEBAGAI MULSA DAN PUPUK ORGANIK PADA TANAMAN KELAPA SAWIT

MENGHASILKAN” ini dengan baik tanpa halangan yang

berarti. Penulisan makalah ini dimaksudkan sebagai

tugas pada mata kuliah Pengendalian Gulma.

Terselesaikannya penulisan Makalah ini tidak

terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai

pihak, untuk itu pada kesempatan ini Penulis

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

banyak membantu dalam proses penulisan Makalah ini,

diantaranya :

1. Bapak Toto Suryanto, selaku Dosen mata

kuliah Pengendalian gulma di kampus poltek Citra

Widya Edukasi.

Pageii

2. Kedua Orang tua Penulis yang selalu memberi

dukungan, motivasi, dan do’a-Nya yang tiada henti

kepada Penulis.

3. Teman-teman, yang telah membantu dan mendukung

penulisan Makalah ini yang tidak bisa kami

sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Makalah

ini masih bannyak kekurangan, baik pada penulisan

maupun materi yang disampaikan. Untuk itu Penulis

mengharap adanya kritik dan saran yang bersifat

membangun dari para pembaca demi kesempurnanya Makalah

ini. kami juga berharap, semoga Makalah ini dapat

memberi manfaat baik untuk kami sendiri khususnya di

dunia Kerja ataupun bagi yang membacanya.

Cibitung, 01,April,

2013

Penuli s

DAFTAR ISI

Pageiii

ii

Halaman Cover.............……......………………………….………………….

………...i

Kata Pengantar.....................

……………………………………………………....ii

Daftar Isi..........…...……..............…………..

…………………………………....iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar

Belakang..................................

.........................................1

1.2 Rumusan

Masalah...................................

...................................2

1.3 Tujuan..................................

..........................................

............2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Tandan Kosong Kelapa

Sawit…………………….3

2.2 Fungsi Tandan Kosong Kelapa

Sawit………………………...3

2.3 Kelebihan Dan Kekurangan Tandan

Kosong…………………4

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Tandan Kosong Sebagai

mulsa………………………………..5

Pageiv

3.2 Struktur Fisik Tandan Kosong Kelapa

Sawit…………………7

3.3 Kemampuan Menyerap Air……………………………………7

3.4 Aplikasi Tandan Kosong Kelapa Sawit

Sebagai Mulsa……….8

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan ………………………………………………….11

4.2 Saran…………………………………………………………11

DAFTAR PUSTAKA

Page v

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam perekonomian Indonesia komoditas kelapa sawit

memegang peranan yang cukup strategis karena komoditas

ini punya prospek yang cerah sebagai sumber devisa. Di

samping itu, minyak sawit merupakan bahan baku utama

minyak goreng yang banyak dipakai di seluruh dunia,

sehingga secara terus menerus mampu menjaga stabilitas

harga minyak sawit. Komoditas ini pun mampu pula

menciptakan kesempatan kerja yang luas dan meningkatkan

kesejahteraan masyarakat (Risza, 2010).

Kelapa sawit (Elaeis guinensis Jacq.) sangat penting

artinya bagi Indonesia. Selama kurun waktu 20 tahun

terakhir kelapa sawit menjadi komoditas andalan ekspor

dan komoditas yang diharapkan dapat meningkatkan

pendapatan dan harkat petani pekebun serta para

transmigran di Indonesia (Pardamean, 2008).

Tandan kosong kelapa sawit adalah salah satu produk

sampingan (by-product) berupa padatan dari industri

pengolahan kelapa sawit. Ketersediaan tandan kosong

kelapa sawit cukup signifikan bila ditinjau berdasarkan

rerata nisbah produksi tandan kosong kelapa sawit

terhadap total jumlah tandan buah segar TBS yang

diproses. Rerata produksi tandan kosong kelapa sawit

Page 1

adalah berkisar 22% hingga 24% dari total berat tandan

buah segar yang diproses di Pabrik Kelapa Sawit.

Hasil analisa terhadap rerata kandungan nutrisi

yang terdapat di dalam tandan kosong kelapa sawit

terutama unsur Nitrogen, Fosfor, Kalium, dan Magnesium

memberikan peluang dan potensi sebagai bahan pengganti

sumber nutrisi bagi tanaman kelapa sawit. Berdasarkan

potensi kandungan nutrisi yang ada maka aplikasi tandan

kosong kelapa sawit dapat dilakukan untuk menekan

pemakaian pupuk kimia atau pupuk pabrikan seperti pupuk

Urea, TSP atau RP, MOP atau KCl, dan Kieserit. Selain

sebagai pengganti sumber nutrisi, aplikasi tandan

kosong kelapa sawit juga dapat dikategorikan sebagai

salah satu tindakan dalam implementasi pengelolaan

lingkungan melalui program Produksi Bersih (Cleaner

Production).Aplikasi tandan kosong kelapa sawit sebagai

sumber nutrisi bagi tanaman kelapa sawit yang

menggantikan peranan pupuk anorganik dapat

dikategorikan sebagai fungsi secara kimia. Namun

aplikasi tandan kosong kelapa sawit juga dapat

dikategorikan dari aspek fisik. Salah satu aspek fisik

penting adalah kemampuan tandan kosong kelapa sawit

untuk menyerap dan menahan air, sehingga diharapkan

dapat mempertahankan kelembaban lingkungan mikro di

sekitarnya. Terutama dengan memperhatikan penempatan

tandan kosong yang tepat.

Page 2

1.2 Tujuan

Secara umum tujuan pembuatan Paper tentang Mulsa

ini adalah untuk bahan pengajaran dalam rangka

pemahaman lebih tentang fungsi Mulsa dan cara

pengaplikasian di lapangan.Tujuan lain yang ingin

di capai diantaranya:

1) Mengetahui kandungan Janjang kosong jika di

gunakan sebai Mulsa.

2) Mengetahui cara pengapliakasian Janjangan

Kosong sebagai Mulsa.

3) Mengetahui peran mulsa pada budidaya kelapa

sawit

1.3 Manfaat

Adapun Manfaat dari pembuatan Paper Mulsa

mengunakan Janjangan Kosong ini diharapkan lebih

mengetahui manfaat dan kandunganya dalam perkebunan

kelapa sawit sehingga dapat di realisasikan di

dunia kerja.

Page 3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Tandan Kosong Kelapa Sawit

TKKS (Tandan Kosong Kelapa Sawit) merupakan hasilsampingan dari pengolahan minyak kelapa sawit yangpemanfaatannya masih terbatas sebagai pupuk, bahan bakupembuatan matras dan media untuk pertumbuhan jamur dantanaman (Iriani, 2009).

Tandan kosong kelapa sawit merupakan limbahterbesar yang dihasilkan oleh perkebunan kelapa sawit.Jumlah tandan kosong mencapai 22-24 % dari berat tandanbuah segar setiap pemanenan. Namun hingga saat ini,pemanfaatan limbah tandan kosong kelapa sawit belumdigunakan secara optimal (Hambali, dkk, 2007).

Di pabrik minyak kelapa sawit, tandan kosongkelapa sawit hanya dibakar dan sekarang telah dilarangkarena adanya kekhawatiran pencemaran lingkungan, ataudibuang sehingga menimbulkan keluhan/masalah karenadapat menurunkan kemampuan menyerap air. Di sampingitu, tandan kosong kelapa sawit yang membususk ditempat akan menarik kedatangan jenis kumbang tertentuyang berpotensi merusak pohon kelapa sawit hasilperemajaan di lahan sekitar tempat pembuangan (Roliadidan Fatriasari, 2011).

2.2. Fungsi Tandan Kosong Kelapa Sawit

Sebagai alternatif untuk aplikasi langsung dari limbahtandan buah kosong untuk dicernakebun, kompos organikjuga dapat dihasilkan dengan menyemprotkan limbahdicerna ke tandan buahdiparut kosong. Setelah proses

Page 4

dekomposisi, tandan buah kosong akan kehilangansetengah beratnya dan 80% dari volume tandan tersebut,namun kandungan gizi akan tetap sama. Alternatifinimemungkinkan transpirasi efisien dan penerapankompos tandan buah kosong untuk perkebunan yangterletak jauh dari pabrik

Pada saat ini, TKKS digunakan sebagai pupukorganik bagi pertanaman kelapa sawit secara langsungmaupun tidak langsung. Pemanfaatan secara langsungialah dengan menggunakan TKKS sebagai mulsa, sedangkansecara tidak langsung dengan mengomposkan terlebihdahulu sebelum digunakan sebagai pupuk organik(Widiastuti dan Panji, 2010).

2.3. Kelebihan dan Kekurangan Tandan Kosong KelapaSawit

Keunggulan kompos TKKS meliputi : kandungan kalium yangtinggi, tanpa penambahan starter dan bahan kimia,memperkaya unsur hara yang ada di dalam tanah, danmampu memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi.Selain itu kompos TKKS memiliki beberapa sifat yangmenguntungkan antara lain :

1) Memperbaiki struktur tanah berlempung menjadiringan;

2) Membantu kelarutan unsur-unsur hara yangdiperlukan bagi pertumbuhan tanaman;

3) Bersifat homogeny dan mengurangi risiko sebagaipembawa hama tanaman;

4) Merupakan pupuk yang tidak mudah tercuci oleh airyang meresap ke dalam tanah; dan

5) Dapat diaplikasikan pada sembarang musim(Pasaribu, 2010).

Page 5

Biaya yang diperlukan untuk pengolahan kompos cukupmahal tergantung dari teknologi yang digunakan, biayatenaga kerja, dan fasilitas yang diperlukan. HPP( harga pokok produksi) kompos tandan kosong kelapasawit yang diolah dengan menggunakan ActiComp kurangdari Rp. 100/kg. Rendahnya biaya ini antara laindisebabkan karena teknologi ActiComp tidak memerlukanpenyiraman dan pembalikan selama proses pembuatankompos. Peningkatan kualitas kompos tentu saja akanmeningkatkan HPP kompos. Peningkatan ini jugatergantung pada teknologi, bahan-bahan, peralatan, dantenaga kerja (Eagles, 2010).

Page 6

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Tandan Kosong sebagai Mulsa Tandan kosong berfungsi ganda yaitu selain menambahhara kedalam tanah, juga meningkatkan kandungan bahanorganik tanah yang sangat diperlukan bagi perbaikansifat fisik tanah.Dengan meningkatnya bahan organiktanah maka struktur tanahsemakin mantap, dan kemampuantanah menahan air betambah baik, perbaikan sifatfisik tanah tersebut berdampak positif terhadappertumbuhan akar dan penyerapan unsur hara.

Persentase Tandan kosong terhadap TBS sekitar 20%dan setiap ton Tandan kosong mengandung unsur hara N,P, K, dan Mg berturut-turut setara dengan 3 KgUrea; 0,6 Kg CIRP; 12 Kg MOP; dan 2 KgKieserit. Dengan demikian dari satu unit PKSkapasitas olah 30 ton TBS/jam atau 600 tonTBS/hari akan menghasilkan pupuk N, P, K, dan Mgberturut-turut setara dengan 360 Kg Urea, 72 KgCIRP; 1.440 Kg MOP; dan 240 Kg Kiserit.Melaluikegiatan mikroorganisme tanah atau prosesmineralisasi, unsur hara yang didapati pada Tankoskembali ke dalam tanah. Namun unsur hara tersebuttidak seluruhnya dapat diserap oleh akar tanamandisebabkan beberapa hal berikut:

Unsur hara N terimmobilisasi (digunakan

langsung oleh mikro organisme tanah untuk

menunjang kelangsungan hidupnya), tercuci

oleh air perko- lasi ke lapisan tanah yang

lebih dalam.

Unsur hara P terimmobilisasi dan berubah

menjadi senyawa yang sukar larut.

Page 7

Unsur K dan Mg tercuci oleh air perkolasi

ke lapisan tanah yang lebih dalam.

Persentase yang terimmobilisasi, mengendap ataupuntercuci dari masing-masing unsur hara yang berasaldari mineralisasi Tankos belum diketahui secaratepat.Namun jumlah unsur K dan Mg yang tersedia hagitanaman cukup menunjang pertumbuhan dan produksitanaman. Hal ini terlihat dari beberapa percobaanyang dilakukan Loong di Malaysia dan M.M. Siahaan diIndonesia, dimana pupuk N dan P masih diberikansehagai pupuk tambahan. Sedangkan pupuk K danMg tidak diberikan lagi.Penempatan Tankos pada tanamanbelum menghasilkan (TBM) dapat dilakukan dengancara meletakkannya atau menyusun dipiringanpada jarak ± 30 cm dari pangkal batang pada TBM0, dan pada jarak ± 50 cm dari pangkal batangpada TBM 1-3 jarak ini dimaksudkan sebagai tempatmenaburkan pupuk. Tankos disusun selapis untukmencegah agar Tankos tidak menjadi sarangkumbang Oryctes. Hasil pengamatan di lokasimenunjukkan adanya telur, larva, maupun imagokumbang Oryctes pada tankos yang disusun selapispada piringan pohon. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa dalam satu harikerja, satu orang tenaga kerja dapat menyusun 700-750kg tankos dipiringan dengan ketentuan bahwa tankossudah terkumpul di gawangan. Jika jumlah yangdigunakan sekitar 35ton/ha maka dibutuhkan tenaga20-22HK/ha. Tankos dalam jangka waktu 7-10 bulan sudahhancur dan menyatu dengan tanah Penebaran tankosdiareal tanaman menghasilkan, dilaksanakan tanpaberlapis digawangan. Penebaran dilakukan meratahingga ke pinggir piringan. Hasilpengamatanmenunjukkan bahwa dalam satu hari kerja,satu orangtenaga kerja rata-rata dapat menebarkan tank os

Page 8

digawangan sebanyak 3.000 kg, atau dengan menggunakanalat berat seperti pada gambar dibawahini:

3.2. Struktur Fisik Tandan Kosong Kelapa Sawit

Secara fisik tandan kosong kelapa sawit terdiri dariberbagai macam serat dengan komposisi antara lainsellulosa sekitar 45.95%; hemisellulosa sekitar 16.49%dan lignin sekitar 22.84% (Darnoko dkk. 2002).Berdasarkan struktur tersebut dapat dibayangkan bahwa

Page 9

sebenarnya tandan kosong kelapa sawit adalah kumpulanjutaan serat organik yang memiliki kemampuan dalammenahan air yang ada di sekitarnya. Secara fisikstruktur tersebut akan mengalami proses dekomposisi dandegradasi bahan organik sehingga akan mengalamiperubahan struktur menjadi seresah. Seresah jugamempunyai fungsi dan peranan yang sama dengan tandankosong kosong kelapa sawit yaitu mampu mempertahankanair yang ada di sekitarnya.

 

3.3. Kemampuan Menyerap AirBeberapa hasil analisa yang telah dilakukan di

lingkungan SMARTRI menunjukkan bahwa tandan kosong

segar yang dikeringkan dengan oven pada beberapa

variasi temperatur menunjukkan kemampuan tandan kosong

dalam menyerap air lebih tinggi, dibandingkan dengan

bobot dari tandan kosong itu sendiri. Lihat Tabel 1.

Tabel 1. Rerata persentase penyerapan air oleh

tandan kosong kelapa sawit setelah dikeringkan

dalam oven.

Temperatur Oven (o C) Kemampuan Menyerap Air (%)

40 225 60 229

Page10

80 232 100 198

Keterangan

Seluruh perlakuan pengeringan dilakukan dalam

oven selama 12 jam.

Persentase kemampuan menyerap air adalah

didasarkan pada perbandingan bobot awal tandan

kosong terhadap bobot tandan kosong setelah

dikeringkan dan direndam dalam air sampai

kondisi kapasitas lapang (air tidak menetes

lagi dari tandan kosong kelapa sawit).

Berdasarkan Tabel 1. di atas dapat dilihat bahwa

peningkatan temperatur pengeringan tidak memberikan

pengaruh nyata terhadap kemampuan tandan kosong dalam

menyerap kembali air yang disiramkan di atasnya.

Bahkan pada perlakuan pengeringan dengan temperatur

tertinggi menunjukkan adanya tendensi penurunan

persentase kemampuan tandan kosong dalam menyerap air.

Kemungkinan besar hal ini dikarenakan sebagian kecil

serat yang ada pada tandan kosong telah kering atau

terbakar. Serat pada kondisi seperti ini tidak mampu

lagi untuk menyerap air yang disiramkan di atasnya

sehingga secara keseluruhan persentase kemapuan tandan

kosong dalam menyerap air akan menurun.

Page11

3.4. Aplikasi Tandan Kosong Kelapa Sawit Sebagai Mulsa

dan Kandungan

Pengamplikasian tandan kosong di lapangan dilakukan

sebagai mulsa, Pemberian tandan kosong sebagai mulsa

dilakukan dengan menebar tankos pada gawangan mati dari

jalur pokok sampai batas piringan. Aplikasi tandan

kosong sangat efektif pada daerah-daerah dengan

topografi bergelombang sampai berbukit. Tandan kosong

dapat menahan laju kecepatan air dan butir-butir tanah

yang hanyut pada proses aliran permukaan (Simangunsong,

2011).

Tandan kosong kelapa sawit mengandung serat yang

tinggi. Kandungan utama tandan kosong kelapa sawit

adalah selulosa dan lignin. Selulosa dalam tandan

kosong kelapa sawit mencapai 54-60 %, sedangkan

kandungan lignin mencapai 22-27 % (Hambali, dkk, 2007).

Tabel 1 Komposisi kimiawi tandan kosong kelapa sawit

Komponen % Berat Kering

Abu 6,04

Lignin 15,70

Selulosa 36,81

Hemiselulosa 27,01

Page12

Sumber : Hambali, dkk, 2007

Selain sebagai mulsa memanfaatkan janjang kosong

sebagai pupuk organik. Janjang kosong merupakan limbah

padat yang diperoleh dari hasil pengolahan tandan buah

segar di pabrik kelapa sawit. Dari hasil analisis

menunjukkan bahwa janjang kosong sawit memiliki

kandungan hara sebesar 42.8 % C, 2.90 % K2O, 0.80 %

N, 0.22 % P2O5, 0.30 % MgO, dan unsur-unsur mikro antara

lain 10 ppm B, dan 23 ppm Cu (Winarna et al., 2003).

Menurut Darmosarkoro dan Rahutomo (2003), satu ton

jankos setara dengan 3 kg Urea, 0.6 kg RP, 12 kg KCl,

dan 2 kg Kieserit.

Aplikasi janjang kosong sawit secara langsung

sebagai mulsa di perkebunan kelapa sawit dapat

meningkatkan kadar N, P, K, Ca, Mg, C-organik, dan KTK

tanah. Peningkatan hara tanah diikuti dengan

peningkatan produksi TBS. Secara ekonomis, aplikasi

janjang kosong sebagai mulsa di perkebunan kelapa

sawit memberikan tambahan sekitar 34 % dibandingkan

pemupukan biasa (Winarna et al., 2003). Dengan

penambahan bahan organik berupa jankos diharapkan bisa

mengurangi penggunaan pupuk anorganik sehingga dapat

mengurangi biaya pemupukan. Kendala dari aplikasi

janjang kosong adalah biaya transportasi per unit yang

cukup tinggi. Untuk mengurangi biaya transportasi

pengangkutan jankos, hendaknya dilakukan pengangkutan

jankos pada saat mobil buah pulang dari PKS.

Page13

Selain itu berdasarkan kemampuan tandan kosong

dalam menyerap kembali air yang jatuh atau disiramkan

di atasnya maka aplikasi tandan kosong sangat baik

untuk dilakukan pada daerah dengan tekstur berpasir dan

pada daerah dengan curah hujan yang intensitas maupun

frekuensinya rendah.

Khusus pada tanah berpasir, kemampuan tandan

kosong dalam menyerap kembali air dan menahan air di

antara susunan serat yang menjadi pendukung struktur

tandan kosong akan mampu mempertahankan iklim mikro di

sekitarnya. Kelembaban tanah yang dipertahankan

terutama di sekitar daerah sistem perakaran akan sangat

membantu proses pertumbuhan akar. Selain itu juga

membantu proses pelarutan nutrisi yang berasal dari

pupuk anorganik sehingga dapat tersedia dan diserap

oleh tanaman.

Fungsi fisik aplikasi tandan kosong juga merupakan

tindakan konservasi air dan tanah. Tindakan konservasi

air dan tanah dapat diimplementasikan dengan penempatan

tandan kosong pada daerah-daerah dengan topografi

bergelombang sampai berbukit, khususnya pada daerah

lereng dan punggung bukit. Secara fisik tandan kosong

dapat menahan laju kecepatan air dan butir-butir tanah

yang hanyut pada proses run-off, sehingga kerusakan

tanah akibat erosi dapat diminimalisasi. Contoh kasus

sederhana yang dapat dilakukan dalam tindakan

konservasi tanah adalah pemasangan tandan kosong

Page14

sebagai “penyekat” yang disusun memotong kontur jalan

yang menurun. Tindakan ini akan mampu menekan biaya

perawatan jalan terutama pada daerah dengan topografi

bergelombang sampai berbukit, yang umumnya intensitas

kerusakan jalan akibat proses erosi sangat tinggi.

Contoh lain manfaat fisik tandan kosong yaitu

konservasi tanah pada daerah berlereng. Bentuk

sederhana dalam implementasi fungsi kombinasi tersebut

adalah dengan menempatkan lapisan tandan kosong di

pinggiran rorak yang umumnya dibuat pada daerah dengan

topografi sangat curam ( > 45 o). Pembuatan rorak

diharapkan akan mampu menahan laju air permukaan yang

jatuh di atas permukaan tanah sehingga proses kerusakan

dan kehilangan lapisan permukaan atas tanah melalui

proses run-off akan berkurang. Penempatan lapisan

tandan kosong akan berperan dalam menyerap dan menahan

serta menyimpan air sehingga kelembaban tanah di

sekitarnya relatif terjaga. Kondisi ini akan memicu

pertumbuhan sistem perakaran terutama akar sekunder

horizontal (R2H) dan juga akar tersier vertikal (R3V).

Perbaikan dalam sistem perkaran tanaman akan

meningkatkan sistem dan daya dukung tanaman sehingga

kemampuan tanaman dalam menyerap nutrisi yang berada

dalam larutan tanah akan meningkat. Dari kondisi ini

akan diperoleh manfaat mutualis, yaitu perbaikan

kondisi tanah melalui konservasi air dan tanah serta

Page15

perbaikan terhadap sistem perakaran tanaman yang akan

menunjang produktivitas tanaman.

Page16

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Janjang Kosong Kelapa Sawit merupakan hasil sampingan

dari pengolahan minyak kelapa sawit yang pemanfaatannya

masih terbatas. Aplikasi janjangan kosong sbagai

mulsa berpengaruh positif terhadap peningkatan

ketersediaan unsur hara Kalium Aplikasi janjangan

kosong sebagai mulsa pada dasarnya lebih mengarah

kepada Peningkatan kesuburan tanah sehingga kemampuan

tanah dalam menahan air dan hara dapat lebih baik.

Keuntungan lain dari Janjang Kosong sebagai mulsa

diantaranya:

1) Janjang Kosong selain digunakan sebagai Mulsa

dapat pula digunakan sebagai pupuk organik bagi

pertanaman kelapa sawit secara langsung maupun

tidak langsung.

2) Aplikasi tandan kosong sangat efektif pada

daerah-daerah dengan topografi bergelombang

sampai berbukit. Tandan kosong dapat menahan laju

kecepatan air dan butir-butir tanah yang hanyut

pada proses aliran permukaan.

3) Keunggulannya yaitu dapat memperbaiki sifat tanah

baik secara kimia, fisika dan biologi sedangkan

kekurangannya yaitu investasi awal yang cukup

besar.

Page17

4.2. Saran

Pengkajian terhadap pemanfaatan limbah baik padatJanjang Kosong maupun Limbah cair harus terusdilakukan agar visi menciptakan pertanianberkelanjutan serta industri yang ramah lingkungandapat terwujud. Perlu dilakukan pengamatan lebihlanjut terhadap serapan hara (melalui analisasampel daun tanaman kelapa sawit) serta pencatatanperolehan produksi TBS secara berkala padalahan aplikasi. Blok-blok yang akan diaplikasisebaiknya dipersiapkan dengan lebih baik (penyediansarana berupa jalan, pasar rintis, titi panen,dan lain-lain) agar aplikasi Janjang Kosong dapatdilakukan secara full blok serta perlu disiapkanblok khusus untuk pengkajian pemanfaatan JanjangKosong.

Page18

DAFTAR PUSTAKA

Eagles, N. Tandan Kosong Kelapa Sawit.http//:nuri_eagles.blogspot.com/tandan_kosong_kelapa_sawit.html. diakses pada 28Maret 2013.

Fauzi, Y., Yusnita, G. W., Iman, S., Rudi, H., 2002.Kelapa Sawit. UGM Press : Yogyakarta.

Hambali, E., S. Mujdalipah, A. H. Tambunan, A. W. Pattiwiri dan Roy H. 2007. Teknologi Bioenergi. Agromedia Pustaka : Jakarta.

Iriani, P. I., 2009. Kajian Awal Biokonversi TandanKosong Kelapa Sawit (TKKS) Menjadi EtanolMelalui Skarifikasi dan Fermentasi Alkoholik.Diakses dari http://www.sith.itob.ac.id padatanggal 29 Maret 2013.

Pahan, I. 2008. Panduan Lengkap Kelapa Sawit. Penebar Swadaya : Jakarta.

Pardamean, M. 2008. Panduang Lengkpa Pengelolaan Kebun dan Pabrik Kelapa Sawit. Agromedia Pustaka : Jakarta.

Pasaribu, M. 2010. Pemanfaatan Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) dan Mikoriza Sebagai Media Tumbuh Anakan Gaharu (Aquilaria malaccensis Lamk.). Universitas Sumatera Utara : Medan.

Risza, S. 2010. Masa Depan Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia. Kanisisus : Jakarta.

Roliadi, H dan Fatriasari, W. 2011. Kemungkinan Pemanfaatan Tandan Kosong Kelapa Sawit Sebagai Bahan Baku Pembuatan Papan Serat Berkerapatan Sedang. Universitas Sriwijaya : Palembang.

Page19

Sastrosayono, S. 2005. Budidaya Kelapa Sawit. AgromediaPustaka : Jakarta.

Widiastuti, H., dan Panji, T., 2007. Pemanfaatan TandanKosong Kelapa Sawit Sisa Jamur Merang SebagaiPupuk Organik Pada Pembibitan Kelapa Sawit.Diakses Pada Tanggal 28 Maret 2013.

Page20