SEBUAH BUDAYA SOLIDARITAS...

26
SEBUAH BUDAYA SOLIDARITAS DAN TATA EKONOMI YANG ADIL: SUATU TINJAUAN ETIKA KRISTEN Kelompok II 1. Yunus Laukapitang 2. Calvin Solarupa 3. Yohanis Luni ETIKA KRISTEN MASA KINI STT JAFFRAY MAKASSAR

Transcript of SEBUAH BUDAYA SOLIDARITAS...

SEBUAH BUDAYA SOLIDARITAS DAN TATAEKONOMI YANG ADIL: SUATU TINJAUAN

ETIKA KRISTEN

Kelompok II1. Yunus Laukapitang2. Calvin Solarupa3. Yohanis Luni

ETIKA KRISTEN MASA KINI

STT JAFFRAY MAKASSAR

2

1/1/2014

DAFTAR ISI

Halama

n

BAB I. REALITA MASALAH …………………………… 3

BAB II

.

ANALISA MASALAH ………………………....... 6

BAB II

I.

REFLEKSI TEOLOGIS ………………………….. 10

BAB IV

.

RENCANA AKSI ……………………………........ 13

KEPUSTAKAAN ………………………………….

3

BAB I

REALITA MASALAH

Sebelum menjelaskan mengenai realita masalah yang

berhubungan dengan solidaritas dan tata ekonomi yang adil,

pada bagian awal perlu mempunyai pemahaman mengenai

pengertian solidaritas. Solidaritas adalah, “ sifat

(perasaan) solider; sifat satu rasa (senasib dsb); perasaan

setia kawan: -- antara sesama anggota sangat diperlukan”1.

Selanjutnya mengenai pengertian solidaritas dijelaskan:

Secara etimologi arti solidaritas adalah kesetiakawananatau kekompakkan. Dalam bahasa Arab berarti tadhamun(ketetapan dalam hubungan) atau takaful (salingmenyempurnakan/me-lindungi). Pendapat lain mengemukakanbahwa Solidaritas adalah kombinasi atau persetujuandari seluruh elemen atau individu sebagai sebuahkelompok. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)dijelaskan bahwa solidaritas diambil dari kata Solideryang berarti mempunyai atau memperliatkan perasaanbersatu. Dengan demikian, bila dikaitkan dengankelompok sosial dapat disimpulkan bahwa Solidaritasadalah: rasa kebersamaan dalam suatu kelompok tertentuyang menyangkut tentang kesetiakawanan dalam mencapaitujuan dan keinginan yang sama. Wacana solidaritasbersifat kemanusiaan dan mengandung nilai adiluhung(mulia/tinggi), tidaklah aneh kalau solidaritas ini

1 (http://artikata.com/arti-351692- solidaritas.html. akses. 9 Oktober 2014.

4

merupakan keharusan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.Memang mudah mengucapkan kata solidaritas tetapikenyataannya dalam kehidupan manusia sangat jauhsekali. Dalam ajaran islam solidaritas sangatditekankan karena Solidaritas salah satu bagian darinilai Islam yang mengandung nilai kemanusiaan(humanistic).2

Mengapa budaya solidaritas diperlukan saat ini, tidak

terlepas dari kondisi yang ada di Indonesia maupun dunia

secara global. Dalam konteks Indonesia dapat dije-laskan:

Konteks Indonesia dengan penduduk miskin pada tahun2009, mengacu data BPS, penduduk hampir miskinberjumlah 20,66 juta atau 8,99 persen dari totalpenduduk Indonesia.  Pada tahun 2010, jumlah bertambahmenjadi 22,9 juta jiwa atau 9,88 persen dari totalpenduduk Indonesia.  Pada tahun 2011, jumlahnyabertambah 5 juta jiwa sehingga menjadi total 27,12 jutajiwa atau 10,28 persen total penduduk.  Jumlah pendudukIndonesia berdasarkan sensus penduduk tahun 2010 adalah237.556.363 jiwa.3

Dalam konteks global, solidaritas yang coba

dikembangkan dinyatakan dalam MDGs. Mengenai agenda

tersebut Obertina Modesta Johanis, menulis:

Pada tahun 2015, kemiskinan  dan kelaparan yang parahditargetkan dapat diha-puskan.  Pernyataan inimerupakan komitmen pertama dari pemimpin 188 negara(termasuk Indonesia di dalamnya) yang berkumpul dalam

2 (https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=545381108826201&id=427770123920634).

3 ( Kompas, Jumat 16 September 2011 , 17  5 juta hampir Miskin Pemerintah Pastikan Harga BBM Bersubsidi Tidak Naik)

5

sebuah forum yang disebut Millenium Summit pada tahun2000.  Komitmen di atas merupakan satu dari delapantujuan yang dikenal sebagai Millenium DevelopmentsGoals (MDGs). Delapan tujuan tersebut adalah: Memberantas kemiskinan dan kelaparan Mencapai pendidikan dasar universal Meningkatkan kesetaraan gender dan memberdayakan

perempuan Menurunkan angka kematian anak Meningkatkan kesehatan ibu Memerangani HIV/AIDS, malaria, dan penyakit lainnya Menjamin kelestarian lingkungan 4

Kondisi ini juga menjadi pergumulan gereja-gereja

sedunia, dengan menunjuk-kan data mengenai realitas yang

membutuhkan sentuhan solidaritas secara global, dije-

laskan:

Tim keadilan, perdamaian dan Ciptaan Gereja-Gereja se-Dunia menujukkan mengenai kondisi dunia saat ini denganmenyebutkan: Pada tahun 2003, ada 7,7 juta orang memiliki kekayaansenilai 1 juta dolas AS atau lebih. Jumlah kekayaanmereka ini mencapai 28.9 triliun dollar AS, atau hampertiga kali lipat produksi nasional AS pada tahun yangsama. Pada saat yang sama, 840 juta orang di seanterodunia kekurangan pangan dan 1,5 milyar – yangkebanyakan adalah perempuan, anak-anak dan pendudukasli – hidup dengan kurang dari 1 dollar AS per hari….Konsumsi barang dan jasa 20% orang-orang terkaya duniasetara dengan 86% konsumsi global. Penghasilan tahunandari orang-orang terkaya yang berjumlah 1% sama denganpenghasilan orang-orang termiskin yang berjumlah 57%,dan paling sedikit 24. 000 orang meninggal setiap hari

4 ( Obertina Modesta Johanis.  “Gereja Kaum (perempuan) Miskin”. Merentang Sejarah Memaknai Kemandirian Menjadi gereja bagi sesama oleh Majelis Sino-de Gereja Kristen Pasundan  (Jakarta:  Mejelis Sinode Gereja Kristen Pasudan & BPK.  Gunung Mulia , 2009), 111-112.)

6

karena kemiskinan dan kurang gizi.  Masalah-masalahlingkungan hidup – pemanasan global, penipisan sumberdaya alam, dan hilangnya keanekaragaman hayati –semakin parah saja. Sebagai contoh, kita akankehilangan 30-70 persen dari keanekaragaman hayatidunia dalam kurun waktu 20-30  tahun ke depan.  Perangberkecambuk di banyak bagian dunia, militerisme dankekerasan telah menjadi bagian kehidupan kita sehari-hari.  Krisis keuangan semakin sering dan lebihintens.  Pengangguran semakin merajalela, mengancammata pencarian orang banyak.  Dengan kata lain,kehidupan manusia dan bumi sudah sangat terancam. 5

Lebih lanjut keadaan yang memilukan ini coba dijelaskan,yakni:

Terpusatnya (centrality) uang dan standard moneter,ketika tumbuhan ekonomi tertuju pada akumulasi modal,mengendalikan hampir setiap negara di dunia ini.Pasar keuangan dan perusahaan transnasional secarasistimatis menjarah bumi demi kemakmuran jangka pendek.Keyakinan bahwa pertumbuhan ekonomi ber-basis pasarperusahaan (corporate market-based) dapat menopangpembangunan adalah tipu daya. Kenyataan sudah berkali-kali menyangkal keyakinan yang naif ini. Tekanan untukberkali-kali menyangkal keyakinan yang naif ini.Tekanan untuk mempertahankan kelayakan kredit dan dayasaing pasar global mencederai kehendak politikpemerintah untuk menciptakan dan mengimplementasikankebijakan sosial nasional yang kuat. Rusaknya jaringkeamanan sosial, pemotongan pengeluaran di bidangkesehatan dan pendidikan serta lemahnya perlindunganekosistem mencerminkan kenyataan bahwa pemerintah telahkehilangan kontrol atas keuangan, anggaran dankebijakan mereka.6

Kondisi – kondisi yang telah disebutkan di atas

menunjukkan makin parahnya kondisi yang ada baik secara5 Tim Keadilan, Perdamaian dan Ciptaan Dewan Gereja-gereja se-Dunia (DGD) Jenewa, 2006. Globalisasi Alternatif Mengutamakan Rakyat dan Bumi Sebu-ah Dokumen Latar belakang.(Jakarta: PMK HKBP), 3-4.6 Ibid., 12.

7

nasional maupun internasional untuk dicari jalan keluar,

salah satunya yakni melalui suatu budaya solidaritas

melalui suatu tata ekonomi yang adil sehingga dapat

memberikan solusi-solusi praktis menghadapi kondisi dunia

saat ini.

BAB II

ANALISA MASALAH

Pada bagian analisa masalah ini coba menjawab

pertanyaan mengapa kondisi itu ada sehingga dibutuhkan

suatu budaya solidaritas dan suatu tata ekonomi yang adil.

Keadaan ini dipengaruhi oleh ekonomi kapitalis, isme-isme

dalam masyarakat global dan kehidupan dosa.

Sistim Ekonomi Kapitalis (Kapitalisme)

Mengenai ekonomi kapitalise dapat dijelaskan, yakni:

Kapitalisme adalah sistem perekonomian yang memberikankebebasan secara penuh kepada setiap orang untukmelaksanakan kegiatan perekonomian seperti memproduksibarang, menjual barang, menyalurkan barang dan lainsebagainya. Dalam sistem ini pemerintah bisa turutambil bagian untuk memastikan kelancaran dankeberlangsungan kegiatan perekonomian yang berjalan,tetapi bisa juga pemerintah tidak ikut campur dalamekonomi. Dalam perekonomian kapitalis setiap wargadapat mengatur nasibnya sendiri sesuai dengankemampuannya. Semua orang bebas bersaing dalam bisnis

8

untuk memperoleh laba sebesar-besarnya. Semua orangbebas malakukan kompetisi untuk memenangkan per-sainganbebas dengan berbagai cara. 7

Dalam ekonomi kapitalis ini jelas, negara yang kaya akan

terus menjadi kaya, dan yang miskin selalu menjadi korban.

Karena terbatas dalam segala hal, sehingga tidak dapat

bersaing. Sehingga jurang itu makin hari makin besar antara

yang kaya dan miskin. Adapun ciri dari kapitalisme ini,

yakni:

Ciri-ciri Kapitalisme : - Pengakuan yang luas atas hak-hak pribadi - Pemilikan alat-alat produksi di tangan individu - Inidividu bebas memilih pekerjaan/ usaha yangdipandang baik bagi dirinya. - Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar - Pasar berfungsi memberikan “signal” kepada produsendan konsumen dalam bentuk harga-harga.

- Campur tangan pemerintah diusahakan sekecil mungkin.“The Invisible Hand” yang mengatur perekonomianmenjadi efisien.

- Motif yang menggerakkan perekonomian mencari laba - Manusia dipandang sebagai mahluk homo-economicus,yang selalu mengejar kepentingann (keuntungan) sendiri. - Paham individualisme didasarkan materialisme, warisanzaman Yunani Kuno (disebut hedonisme). Kebaikan-kebaikan Kapitalisme :

- Lebih efisien dalam memanfaatkan sumber-sumber dayadan distribusi barang-barang.

- Kreativitas masyarakat menjadi tinggi karena adanyakebebasan melakukan segala hal yang terbaik dirinya.

- Pengawasan politik dan sosial minimal, karena tenagawaktu dan biaya yang

7 https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20081203232140AAlxA4q. Diakses 9 Oktober 2014.

9

diperlukan lebih kecil. Kelemahan-kelemahan Kapitalisme :

- Tidak ada persaingan sempurna. Yang ada persaingantidak sempurna dan persaingan monopolistik.

- Sistem harga gagal mengalokasikan sumber-sumbersecara efisien, karena adanya faktor-faktoreksternalitas (tidak memperhitungkan yang menekanupah buruh dan lain- lain).

Kecenderungan Bisnis dalam Kapitalisme : Perkembangan bisnis sangat dipengaruhi oleh sistemekonomi yang berlaku. Kecenderungan bisnis dalamkapitalisme dewasa ini: a) adanya spesialisasi b) adanya produksi massa c) adanya perusahaan berskala besar d) adanya perkembangan penelitian8

Lebih lanjut dijelaskan mengenai ideologi dibalik iniyakni:

Ideologi yang mendasari, mempromosikan dan melegitimasipemusatan struktural-stuktural kekuasaan multi-segidinamakan “neoliberalisme”, Neoliberalismedimanifestasikan dalam “kapitalisme neoliberal” dan“globalisasi neoliberal”. Bagi banyak pihakneoliberalisme dimanifestasikan dalam “kapitalisme neo-liberalisme sebagai selubung ideologis bagi proyekglobalisasi ekonomi yang memperluas kekuasaan dandominasi melalui jaringan antar institusiinternational, kebijakan nasional, praktik korporasidan investor serta perilaku perorangan yang saling kaitsatu sama lain.9

8 (https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20081203232140AAlxA4q. )9 Tim Keadilan, Perdamaian dan Ciptaan Dewan Gereja-gereja se-Dunia (DGD) Jenewa, 2006. Globalisasi Alternatif Mengutamakan Rakyat dan Bumi Sebu-ah Dokumen Latar belakang.(Jakarta: PMK HKBP), 13.

10

Isme-Isme Dalam Masyarakat Global

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi turut

menumbuhkan pandangan-pandangan baru yang turut

mempengaruhi keadaan kehidupan yang jauh dari sikap

solidaritas dan suatu tatanan ekonomi yang adil. Adapun

isme-isme itu diantaranya konsumerisme, sekularisme,

materialisme dan hedonisme.

KonsumerismeKonsumerisme adalah, ” 1. Gerakan atau kebijakan untukmelindungi , dengan menata menggunakan metoda danstandar diakui pada saat terhutang, Penjual, Danpengiklan;.2 Paham atau Hidup yang menganggap Barang-Barang (Mewah) se-bagai ukuran kebahagiaan,kesenangan, dsb; Hidup yg tidak Hemat: ditumbuh- kandalam masyarakat10

Jelas dari penjelasan ini, kesenangan berpusat pada benda

bukan kepada kehidupan yang saling membagi antara sesama

manusia.

Sekularisme paham atau pandangan yg berpendirian bahwa moralitas tidakperlu didasarkan pada

ajaran agama. 11

10 (http://artikata.com/arti-336106-konsumerisme.html).11 (http://artikata.com/arti-349580-sekularisme.html)

11

MaterialismePandangan Hidup yang menempatkan segala sesuatu yangtermasuk kehidupan manusia di dalam alam kebendaan semata-mata dengan mengesampingkan Segala sesuatu yang mengatasialam indra 12

Hedonisme

Mengenai hedonisme dijelaskan:

Pengertian Hedonisme  semula berasal dari Bahasa Yunani“hedone” yang berarti “kepuasan”. Dalam Oxford advanceleaner’s dictionary “Hedonisme” berarti “the believethat pleasure should be main aim in the life”.Hedonisme adalah sebuah kepercayaan bahwa kesenaganharus merupakan tujuan utama dalam hidup. Dalam BahasaArab “hedonisme disebut dalam istilah “Madzhab AlMut’ah” atau “Madzhab Al Ladzzdzah” Dalam kamus Al-Munawwir disebutkan sebagai berikut: Hedonisme adalahsebuah aliran yang mengatakan bahwa sesungguhnyakelezatan atau kebahagiaan adalah tujuan utama dalamhidup.Pengertian Hedonisme lainnya:Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwaorang akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaansebanyak mungkin dan sedapat mungkin menghindariperasaan- perasaan yang menyakitkan. Hedonismemerupakan ajaran atau pandangan bahwa kesenangan ataukenikmatan merupakan tujuan hidup dan tindakan manusia.13

Lebih lanjut dijelaskan:

Dalam hedonisme terkandung kebenaran yang mendalam:manusia menurut kodrat-nya mencari kesenangan danberupaya menghindari ketidaksenangan. ... Para hedo-nisbisa saja mengatakan bahwa mereka pada akhirnya

12 (http://artikata.com/arti-340082-materialisme.html).

13 (http://mayasuryamiranti21.wordpress.com/2013/05/02/hedonisme-pengertian-hedonisme- semula-berasal-dari-bahasa-yunani-hedone/).

12

melakukan hal itu untuk mencari kesenangan, untukdipuji oleh khalak ramai, untuk meraih hadiah nobelatau sekurang-kurangnya, untuk memperoleh kebahagiaankekal di sorga sebagai pahala atas segala jeripayahnyadi bumi ini. 14

DOSA

Tidak dapat disangkal bahwa kuasa dosa telah

mempengaruhi seluruh lini kehidupan manusia, sehingga

menghasilkan suatu gaya hidup yang tidak solider dengan

sesama yang menderita serta membangun suatu tatanan ekonomi

yang tidak adil. Dari Alkitab terdapat beberapa sikap

hidup yang mendukung hal tersebut, yakni sikap hidup

mencintai diri sendiri dan menjadi hamba dari uang (II

Tim. 3:2), tidak tahu mengasihi (II Tim. 3:3). Ini jelas

ditulis oleh Paulus secara jelas dalam II Timotius 3:1-7.

Pada bagian firman yang lain, rasul Yokobus memberikan

suatu gaya hidup yang lahir dari hikmat dunia, nafsu

manusia dan setan-setan, bukan dari Allah. Ciri ke-hidupan

yang menggunakan hikmat di luar dari hikmat Allah, yakni

ada sikap memen-tingkan diri sendiri sebagai akar kekacauan

dan segala macam perbuatan jahat (Yakobus 3:14-16).

14 K. Bertens. Etika. (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1994), 238.

13

BAB III

REFLEKSI TEOLOGIS

Perjanjian Lama

Dalam Perjanjian Lama, Allah telah memberikan

peraturan yang mengatur kehidupan bangsa Israel sehingga

terciptanya kehidupan yang adil dan saling mempedulikan

baik di antara orang Israel sendiri maupun terhadap orang

lain. Seperti dijelaskan:

Tradisi alkitabiah memasukkan upaya penjagaan yangdirancang mencegah dan mengoreksi akumulasi kekuatanyang tidak adil dan penyalahgunaan serta perlakukan kejiterhadap ciptaan. Salah satu hukum yang bersifatpreventif adalah larangan mengambil untung dari sesama.Hukum yang bersifat korektif khusus berkaitan denganketiga aspek hari sabat dan visi yobel mengenai masaistirahat pada waktu-waktu tertentu :* sabat sebagai hari perhentian* Tahun Sabat* Tahun Yobel15 

Dalam pelaksanaan perpuluhan selain untuk para iman,

juga mempunyai dampak sosial yakni diberikan kepada orang15 ( Tim Keadilan, Perdamaian dan Ciptaan Dewan Gereja-gereja se-Dunia (DGD) Jenewa, 2006. Globalisasi Alternatif Mengutamakan Rakyat dan Bumi Sebu-ah Dokumen Latar belakang.(Jakarta: PMK HKBP), 21.

14

asing, janda dan anak yatim (Ulangan 14:22-29), dampak dari

pelaksanaan ini juga adalah berkat, “Tuhan, Allahmu,

member-kati engkau di dalam segala usaha yang dikerjakan

tanganmu” (Ulangan 14:29).

Menanggapi realita masalah sosial masyarakat para

waktu pelayanan para nabi, keadilan dan kebenaran menjadi

perjuangan bagi kehidupan masyarakat menghadapi

ketidakadilan baik secara ekonomi dan sosial dalam

masyarakat Israel pada waktu itu. H. Fletcher, menjelaskan:

Misi utama para nabi Ialah melindungi perhatianterhadap keadilan sosial ini, dan untuk mendesakpenerapannya secara tanpa syarat. karena itu, khotbah-khotbah para Nabi mensuarakan tuntutan terhadap parapemimpin rakyat, entah para raja dan pejabat-pejabatnya, atau para penatua kota dan kelompok marga,atau para iman dan nabi-nabi palsu yang maumemanfaatkan keadaan-keadaan sulit untuk menghancurkanpembatasan- pembatasn yang tegas dari perintah Allah,dan dengan demikian membuka jalan bagi ketamakan akankekuasaan dan harta, mengikuti kebiasaan yang terdapatdi negara-negara besar.16

Perjanjian BaruDalam Perjanjian Baru Yesus juga membawa berita

kehidupan kerajaan Allah yang ditandai oleh kasih,

belaskasihan, keadilan dan kebenaran yang mempraktekkan

suatu kehidupan baru.

16 Verne H.Fletcher. Lihatlah Sang Manusia. (Jakarta: BPK, 2007), 457.

15

Yesus memperkenalkan misinya sendiri sebagai keadilanYobel ketika Dia membacakan kitab Yesaya di Kapernaumdalam (Lukas 4). Tradisi Yobel membela akses ke sumberpenghasilan yang berpihak pada hubungan yang berkeadilandengan sesama manusia, hewan dan tanah. Keadilanmenyerukan  untuk mentrasformasi secara mendalamhubungan- hubungan yang ada dalam masyarakat dan denganbumi.17

Pelayanan Yesus

Dalam Injil Lukas Lukas 4:18-19, memberikan gambaran

umum mengenai pelayanan Yesus yang solider. Pelayanan Yesus

sebagai pelayanan solidaritas yang utuh, yakni sejak

kelahiran, pelayanan dan kematiannya adalah perwujudan atas

solidaritas manusia yang berdosa. Contoh-contoh pelayanan

Yesus yang solider, ia memperhatikan orang yang terhilang,

orang yang miskin, orang yang sakit, bahkan kaum perempuan

juga ia menyembuhkan dan memberi kesempatan untuk menjadi

murid-Nya.

Jemaat Mula-mula

Dalam jemaat mula-mula teks yang menjelaskan mengenai

kehidupan dalam solidaritas terdapat dalam teks Kisah rasul

2:41-44; 4:41-47. Solidaritas dinyatakan dalam sikap hidup

saling berbagi dalam kekurangan. Ada yang menjual harta

mereka dan memberi kepada para rasul untuk membagi kepada17 ( Tim Keadilan, Perdamaian dan Ciptaan Dewan Gereja-gereja se-Dunia (DGD) Jenewa, 2006. Globalisasi Alternatif Mengutamakan Rakyat dan Bumi Sebuah Dokumen Latar belakang.(Jakarta: PMK HKBP), 21.

16

yang berkekurangan. Sehingga tidak ada dari mereka yang

berkekuranga

Pelayanan Kasih

Pelayanan rasul Paulus bagi jemaat Yerusalem yang

sedang menghadapi bahaya kelaparan karena bencana alam

melalui pengumpulan dana dari jemaat-jemaat non Yahudi.

Sistim pelaksanaannya di atur oleh rasul Paulus dalam II

Kor. 8-9. Ia sendiri yang mengantar bantuan kasih itu

kepada jemaat di Yerusalem. Dalam jemaat Yerusalem sendiri

untuk mengatur bantuan-bantuan kasih itu diangkatlah para

diaken yang memiliki kualifikasi rohani, sosial, maupun

intektual (penuh roh kudus, penuh iman, mempunyai kesaksian

hidup yang baik dan penuh dengan hikmat) untuk melaksanakan

tugas tersebut (Kisahrasul 6:1-7).

17

BAB IV

RENCANA AKSI

Pada bagian ini adalah suatu usulan sebagai suatu

tindakan etis untuk mewujudkan budaya solidaritas dan tata

ekonomi yang adil dapat dilakukan melalui membangun ekonomi

solidaritas, perdagangan yang adil dan melalui diakonia

trasfor-matif.

Ekonomi Solidaritas

Dalam mewujudkan ekonomi solidaritas adalah suatu

proses yang diperlukan suatu komitmen bersama untuk

mewujudkan bersama. Menuju pelaksanaan ekonomi model ini

dijelaskan:

Transformasi menuju ekonomi  solidaritas adalah suatutransformasi yang di-pimpin oleh masyarakat sebagaipelaku pembangunan dirinya sendiri. Negara danorganisasi pemerintahan multilateral harus menjadipelaku pendamping dalam pembangunan yang diatur olehmasyarakat. adalah mandat negara, sebagai pelayanmasyarakat, untuk memastikan bahwa proyek pembangunanyang difor-mulasikan secara demokratis dilaksanakansecara harmonis, dan mengim-plementasikan kebijakanpublik yang menjamin akses bagi semua kebarang dansumber daya produksi dan reproduksi secara penyaluranpendapatan dan kekayaan yang adil18

18 ( Tim Keadilan, Perdamaian dan Ciptaan Dewan Gereja-gereja se-Dunia (DGD) Jenewa, 2006. Globalisasi Alternatif Mengutamakan Rakyat dan Bumi Sebu-ah Dokumen Latar belakang.(Jakarta: PMK HKBP), 63.

18

Lebih lanjut dicontohkan:

* Perjuagan kaum perempuan akan hubungan yang sederajatdan kepedulian yang dapat mentransformasi strukturpatriarkal dan hirarkis dalam kehidupan dan lembaga-lembaga kita.

*Tradisi Afrika ubuntu,  menjadi pribadi dalam komunitasmendatangkan eko-nomi solidaritas dan kepedulian

* Nilai-nilai tradisional, adat dan nilai-nilaiberlandaskan iman yang mendasari konsep Pulaupengharapan yang teduh (Island of Hope)

* Pencarian Korea atas suatu ekonomi Sang-Seng yangsaling berbagi dan peduli.* Pemahaman Taoist mengenai ekonomi dalam citra airyang menguntungkan semua, tidak bersaing, tetapmengalir mencapai ruang yang paling rendah tanpabahaya konsentrasi yang berlebihan atau kurang disuatu tempat pun.

* Perbankan Islam yang mengingatkan gereja Kristen akanperingatan alkitabiah melawan bunga yang tidak adil;* Ekonomi persekutuan Kristen dari gerakan Focolari19.

Dalam perwujudannya jelas ada berbagai tantangan yang

dihadapi ter-hadap berbagai praktek ekonomi kapitalis yang

mau menguntungkan diri sendiri. Namun ini harus

diperjuangkan bersama dalam komitmen bersama bagi suatu

kehidupan yang lebih baik.

Perdagangan Adil Perdagangann yang adil dalam bagian ini dijelaskan,

yakni:

Perdaganan yang wajar merupakan langkah penting dalammengakui perdagangan yang tidak merata, namun keadilan

19 Ibid., 64.

19

menuntut lebih banyak dari itu. Kita lebih sukaperdaganan adil yang dimotivasi oleh rasakesetiakawanan dan kepedulian terhadap bumi, yangmencakup, namun pasti melebihi kemampuan berbela rasa.Perda-gangan yang adil berdasarkan pada pertukaranbarang dan jasa secara lokal, na-sional daninternasional, yang melengkapi kegiatan-kegiatanekonomi yang men-jamin keberlangsungan hidup,menawarkan pendekatan yang lebih kaya bagi pe-nguatanekonomi dan keadilan. Perdangan yang adil dalamkenyantaannya dapat mengubah kehidupan manusia20 Pelaksanaan ini pun akan berhadapan dengan berbagai

sistim yang telah terstruktur dengan rapih, sehingga

diperlukan upaya bersama untuk memper-juangkannya baik

secara lokal, nasional dan internasional. Sehingga

praktek-prak-tek mafia ekonomi dapat diberantas.

Masyarakat kecil dapat disejahterakan.

Diakonia Transformatif / Pemberdayaan

Mengenai diakonia ini, Widi Artando, M.Th menulis:

Yang dimaksudkan dengan diakonia trasformatif adalahpelayanan gereja bagi dan bersama orang miskin yanglebih bersifat mendampingi dan mendorong mereka untukmemperjuangkan sendiri hak-hak mereka guna mengatasikemiskinan mereka. Perjuangan mereka ini tidak hanyamembutuhkan bantuan uang dan ketrampilan, tetapi jugasuatu kekuatan bersama dalam kelompok mereka sendiri.Mereka adalah subjek dari perubahan sosial yang merekabutuhkan.21

Selanjutnya, mengenai sifat diakonia ini, ia menjelaskan:

20 Ibid.,27.21 Widi Artanto, Menjadi Gereja Misioner Dalam Konteks Indonesia

(Yogyakarta: Kanisius dan BPK. Gunung Mulia, 1997, 223.

20

Diakonia reformatif merupakan pelayanan gereja yangbersifat membekali, melatih dan memampukan orangmiskin agar dengan ketrampilan dan kemampuan yangmereka dapat, membangun sendiri kehidupan mereka …diakonia reformatif adalah model memberi pancing ataujala.22

Salah satu bentuk pelayanan dari diakonia ini yang

dapt dilaksanakan oleh gereja saat ini, yakni motivator

pembangunan. Malcolm Browlee, menulis:

Dalam pelayanan gereja dalam masyarakat perlu ada duatekanan. Pertama gereja perlu memberikan perhatianutama kepada sebab-sebab masalah, bukan kepada gejala-gejala saja … Kedua, yang perlu ada dalam pelayanangereja dalam masyarakat ialah membangun manusia yangdapat membangun.23

Lebih lanjut ia menulis:

Tujuan ini dapat dicapai dengan cara motivator yangbekerja di tengah-tengah rakyat dengan memperhatikankeinginan masyarakat, mendorong semangat rakyat, danmemanfaatkan karya rakyat … pekerjaan macam in adalahsegi pembangunan yang diperlukan di Indonesia masakini, dan tidak ada lembaga yang lebih mampu dari padagereja untuk mengerejakan hal ini. 24

Ada sasaran yang hendak dicapai oleh program motivator ini,

T.B. Simatupang, menulis:

Sasaran yang hendak dicapai dengan program motivatoritu ialah dua. Pertama, agar masyarkat di desa-desamenyadari bahwa mereka memiliki potensi dalampembangunan, yang dapat mereka kembangkan asal saja

22 I b i d.23 Marcolm Browlee, Tugas Manusia Dalam Dunia Milik Tuhan, Cetakan Kedua

(Jakarta: BPK. Gunung Mulia, 1989), 137-139.24 Ibid.

21

mereka mempunyai motivasi yang kuat. Kedua, agargereja-gereja dan jemaat-jemaat lambat laun mengambilalih tugas yang dipelopori oleh para motivator itudengan menjadikan masalah kemiskinan di pedesaan danpenanggulangannya sebagai bagian yang penting dalamtugas “panggilan dan program masing-masing jemaat”.25

Para motivator pembangunan ini, dapat disamakan dengan

“pendamping” dalam prog-ram pemerintah Inpres Desa

Tertinggal (IDT). Alberdien, menulis:

Penduduk miskin pada umumnya mempunyai keterbatasandalam mengem-bangan diri, maka diperlukan tenaga-tenagayang dapat mendampingi mereka dalam proses pendampinganyang disebut pendamping. Pendamping tersebut mempunyaitugas untuk membantu membimbing serta membina pendudukmiskin dalam kelompok sasaran Program Inpres DesaTertinggal. Agar tugas-tugas pendampingan dapatterlaksana secara efektif dan efesien, para pendampingtersebut perlu dipilih, dikordinasikan dan dibina olehKepala Seksi Pembangunan Masyarakat Desa (KASI PMD)sebagai pembantu Camat. … kualitas pendampingan benar-benar sangat menentukkan keberhasilan usaha kelompoksasaran untuk meningkatkan kesejahteraannya.26

Gereja dapat melakukan hal ini, sejalan dengan program

motivator yang sedang giat-giat dilaksanakan, dengan

melibatkan para pemuda yang sungguh berbeban untuk

pelayanan ini. Mereka dibina dan dilatih dengan

ketrampilan-ketrampilan praktis, se-hingga dapat diterapkan

25 T. B. Simatupang. “Masalah Apostolat Dan Kemasyarakatan DalamRangka Kisah Para Rasul Masa Kini Di Indonesia.” Apostole Pengutusan (Jakarta: STT Jakarta, 1987), 225.

26 Alberdien. “Petugas Sosial Kecamatan (PSK) Dan Program Inpres Desa Tertinggal (IDT)”, Penyuluh Sosial No. 85 (Triwulan I/1994/1995): 15.

22

dalam pembangunan desa. Kemajuan zaman dalam era globa-

lisasi menambah kompleks masalah sosial masyarakat, oleh

sebab itu para motivator perlu dilengkapi untuk menjawab

tantangan-tantangan ini. Tantangan ini, seperti yang

ditulis Pdt. Zakaria J. Ngelow, D.Th, yakni:

… Masalah-masalah pedesaan sangat berkaitan dengankeadilan sosial ekonomi, sebab itu gereja perlumengembangkan kepekaan dan keberanian (serta kearifan)untuk terlibat langsung dalam usaha-usaha mencegah danmengatasi kenyataan-kenyataan ketidakadilan yangtimbul, terutama bila hak-hak (warga) masyarakatpedesaan diinjak-injak oleh berbagai yang “kuat” dariluar.27

Kelengkapan yang dapat diberikan kepada para motivator,

seperti yang ditulis Drs. Supardan, MA, yakni:

Salah satu langkah operasional untuk mencapai idealitu antara lain ialah memberi bobot lebih berat kepadamata pembinaan dasar dan inti di bidang spiritual dananalitis sosial. Hal ini dilakukan tanpa mengabaikanmata pembinaan teknis lainnya, selain itu pengetahuantentang hukum, terutama hukum tanah, hukum dagang danperdata serta hukum adat menjadi relevan berhubungdengan perkiraan bahwa dasa warsa mendatang akanmenghadapkan kepada kita banyak masalah hukum dalamproses pembangunan.28

Ini menunjukkan betapa pentingnya seorang motivator

pembangunan dalam mem-percepat trasformasi dalam

27 Zakaria J. Ngelow. “Kemiskinan dan “Teologi Pedesaan”. Mendidik Dengan Alkitab Dan Nalar Kumpulan Karangan Dalam Rangka Penghormatan Kepada Pdt. Richard W. Haskin, Ph.D. (Jakarta: BPK. Gunung Mulia Untuk STT Jakarta, 1995), 386-387.

28Supardan. “Partisipasi Jemaat Dan Masyarakat Dalam PembangunanPada Dasa Warsa 90-an”. Buletin Motivator 1, nd. 43.

23

masyarakat ke arah yang lebih baik. Kalancaran program

ini, diperlukan kerja sama dari pihak gereja dengan

instansi-instansi pemerintah yang terkait untuk saling

melengkapi.

Contoh –contoh praktis yang dapat dilaksanakan yakni:

1. Koperasi

2. Bank milik Gereja.

3. Peran suara kenabian gereja

4. Pendidikan

5. Membangun fasilitas kesehatan bagi masyarakat yangkurang mampu.

24

KEPUSTAKAAN

Alberdien. “Petugas Sosial Kecamatan (PSK) Dan Program Inpres Desa Tertinggal

(IDT)”, Penyuluh Sosial No. 85 (Triwulan I/1994/1995)

Artanto, Widi, Menjadi Gereja Misioner Dalam Konteks Indonesia (Yogyakarta:

Kanisius dan BPK. Gunung Mulia, 1997, 223.

Bertens, K.. Etika. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1994

Browlee, Marcolm, Tugas Manusia Dalam Dunia Milik Tuhan, CetakanKedua Jakarta:

BPK. Gunung Mulia, 1989.

Fletcher, Verne H.,. Lihatlah Sang Manusia. (Jakarta: BPK,2007), 457.

Johanis, Obertina Modesta.  “Gereja Kaum (perempuan)Miskin”. Merentang Sejarah

Memaknai Kemandirian Menjadi gereja bagi sesama oleh Majelis SinodeGereja Kristen Pasundan  (Jakarta:  Mejelis Sinode Gereja

Kristen Pasudan & BPK.  Gunung Mulia , 2009.

25

Simatupang, T. B.. “Masalah Apostolat Dan KemasyarakatanDalam Rangka Kisah

Para Rasul Masa Kini Di Indonesia.” Apostole Pengutusan .Jakarta: STT Jakarta, 1987.

Supardan. “Partisipasi Jemaat Dan Masyarakat Dalam Pembangunan Pada Dasa Warsa

90-an”. Buletin Motivator 1, nd. 43.

Tim Keadilan, Perdamaian dan Ciptaan Dewan Gereja-gereja se-Dunia (DGD) Jenewa,

2006. Globalisasi Alternatif Mengutamakan Rakyat dan Bumi Sebuah Do- kumen Latar belakang. Jakarta: PMK HKBP.

Zakaria J. Ngelow. “Kemiskinan dan “Teologi Pedesaan”. Mendidik Dengan Alkitab

Dan Nalar Kumpulan Karangan Dalam Rangka Penghormatan Kepada Pdt. Richard W. Haskin, Ph.D. Jakarta: BPK. Gunung Mulia Untuk STT Jakarta, 1995.

Internet (http://artikata.com/arti-351692- solidaritas.html..(https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=545381108826201&id=427770123920634).(https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20081203232140AAlxA4q. )(http://artikata.com/arti-336106-konsumerisme.html). (http://artikata.com/arti-349580-sekularisme.html) (http://artikata.com/arti-340082-materialisme.html).(http://mayasuryamiranti21.wordpress.com/2013/05/02/hedonisme-pengertian-hedonisme- semula-berasal-dari-bahasa-yunani-hedone/).

Surat KabarKompas, Jumat 16 September 2011 , 17  5 juta hampir Miskin Pemerintah Pastikan

Harga BBM Bersubsidi Tidak Naik)

26