Ruang lingkup, metode, dan pebagian filsafat

24
A.Ruang Lingkup Filsafat Ontologi ilmu meliputi apa hakikat ilmu itu, apa hakikat kebenaran dan kenyataan yang inheren dengan pengetahuan ilmiah, yang tidak terlepas dari persepsi filsafat tentang apa dan bagaimana. Epistemologi ilmu meliputi sumber, sarana, dan tatacara mengunakan sarana tersebut untuk mencapai pengetahuan (ilmiah). Perbedaan mengenal pilihan landasan ontologik akan dengan sendirinya mengakibatkan perbedaan dalam menentukan sarana yang akan kita pilih. Akslologi llmu meliputi nilal-nilal (values) yang bersifat normatif dalam pemberian makna terhadap kebenaran atau ke- nyataan sebagaimana kita jumpai dalam kehidupan kita yang menjelajahi berbagai kawasan, seperti kawasan sosial, kawasansimbolik atau pun fisik-material. Adapun menurut pendapat para ahli tentang ruang lingkup filsafat : Tentang hal mengerti, syarat-syaratnya dan metode-metodenya. Tentang ada dan tidak ada. Tentang alam, dunia dan seisinya. Menentukan apa yang baik dan apa yang buruk.

Transcript of Ruang lingkup, metode, dan pebagian filsafat

A.Ruang Lingkup Filsafat

Ontologi ilmu meliputi apa hakikat ilmu itu, apa hakikat

kebenaran dan kenyataan yang inheren dengan pengetahuan

ilmiah, yang tidak terlepas dari persepsi filsafat tentang apa

dan bagaimana.

Epistemologi ilmu meliputi sumber, sarana, dan tatacara

mengunakan sarana tersebut untuk mencapai pengetahuan

(ilmiah). Perbedaan mengenal pilihan landasan ontologik akan

dengan sendirinya mengakibatkan perbedaan dalam menentukan

sarana yang akan kita pilih.

Akslologi llmu meliputi nilal-nilal (values) yang bersifat

normatif dalam pemberian makna terhadap kebenaran atau ke-

nyataan sebagaimana kita jumpai dalam kehidupan kita yang

menjelajahi berbagai kawasan, seperti kawasan sosial,

kawasansimbolik atau pun fisik-material.

 Adapun menurut pendapat para ahli tentang ruang lingkup

filsafat :

  Tentang hal mengerti, syarat-syaratnya dan metode-metodenya.

  Tentang ada dan tidak ada.

  Tentang alam, dunia dan seisinya.

  Menentukan apa yang baik dan apa yang buruk.

  Hakikat manusia dan hubungannya dengan sesama makhluk lainnya.

  Tuhan tidak dikecualikan.

Jadi dapat di simpulkan bahwa ruang lingkup filsafat

adalah segala sesuatu lapangan pikiran manusia yang amat luat.

Segala sesuatu yang mungkin ada dan benar, benar ada (nyata),

baik material konkrit maupuan nonmaterial abstrak (tidak

terlihat).

B. Metode dalam Filsafat

Adapun metode filsafat sebagai disiplin ilmu dan

pendidikan mempunyai metode tertentu diantaranya sebagai

berikut:

a. Perenungan (Contemplative)

Merenung adalah memikirkan sesuatu atau segala sesuatu,

tanpa keharusan adanya kontak langsung dengan objeknya,

misalnya makna hidup, kebenaran, keadilan, keindahan dan

sebagainya. Merenung adalah suatu cara yang sesuai dengan

watak filsafat, yaitu memikirkan segalah sesuatu sedalam-

dalamnya, dalam keadaan tenang hening dan sungguh-sungguh

dalam kesendirian atau kapan dan dimanapun..

b. Deductive

Filsafat menggunakan metode deduktif karena filsafat

berusaha mencari kebenaran hakiki. Sebenarnya filsafat

menggunakan semua metode agar saling komplimentasi, selain

melengkapi.

Filsafat melahirkan ilmu pengetahuan, tetapi sebaliknya

perkembangan berfikir seorang pribadi, melalui proses :

1. Tingkat indra

2. Tingkat ilmiah (rasional kritis, objektif, sistematis)

3. Tingkat filosofis (reflective thinking)

4. Tingkat religius                            

c.. Metode historis/ sejarah

Metode ini baik karena dengan demikian pertumbuhan

filsafat itu dapat diikuti dari jumlahnya. Akan tetapi harus

agak panjang untuk penulaannya dan bisa menimbulkan

kesalahpahaman.

d.. Metode Ikhtisar

Metode ini membentuk soal-soal yang dibicarakan dalam

filsafat dan menguraikan jawaban.

e. Metode Sistematis

Metode ini mencari arti serta maksud dari kodrat manusia

yaitu bagaimana manusia karena kodratnya akan penyelidikan

yang biasanya disebut filsafat itu lalu dicari akibat-

akibatnya

f. Metode Kombinasi

Metode ini adalah kombinasi dari cara-cara tersebut yaitu

sistematis, tetapi tidak lepas dari sejarah dan dengan

memperhatikan soal-soal terpenting yang timbul bagi setiap

manusia yang hidup sadar dan mampu menggunakan pikirannya

C. Pembagian Filsafat

a.Menurut Pendapat ahli

1. Alcuinus, salah seorang tokoh “Filsafat Scholastik” pada

zaman abad pertengahan membagi filsafat sebagai berikut :

  Bagian fisika yang menyelidiki apakah sebab-sebabnya sesuatu

itu ada.

   Bagian etika yang menentukan tata hidup.

  Bagian logika yang mencari dasar-dasar untuk mengerti.

2. Al-Kindi ahli pikir dalam filsafat islam membagi filsafat

menjadi tiga bagian yaitu :

  Ilmu fisika, tingkatan terendah

   Ilmu matematika, tingkatan tengah

   Ilmu ketuhanan, tingkatan tertinggi

3. Al-Farabi dan Ibnu Sina membagi dua bagian yaitu filsafat

teori dan filsafat praktek.

4. Prof. DR. M. J. Langeveld membagi filsafat dalam tiga

lingkungan masalah, yaitu :

  Lingkungan masalah-masalah keadaan (metafisika, manusia dan

lain-lain)

  Lingkungan masalah-masalah pengetahuan (teori pengetahuan,

teori kebenaran, logika).

   Lingkungan masalah-masalah nilai (teori nilai, etika,

estetika, yang bernilai berdasarkan religi).

5. Prof. Alburey Castell membagi filsafat ke dalam enam bagian

sebagai berikut :

  Masalah theologies.

  Masalah metafisika.

  Masalah epistimologi.

  Masalah etika.

  Masalah politik.

  Masalah sejarah.

6. H.De Vos membagi filsafat ke dalam sembilan golongan

sebagai berikut :

  Logika

  Metafisika

  Ajaran tentang ilmu pengetahuan

  Filsafat alam

   Filsafat kebudayaan

  Filsafat sejarah.

  Etika

   Estetika

  Anthropologi.

7. Plato membedakan filsafat atas tiga bagian sebagai

berikut :

  Dialetika, tentang ide-ide atau pengertian-pengertian umum.

   Fisika, tentang dunia materil.

   Etika, tentang kebaikan.

8. Aristoteles membagi 4 cabang yaitu :

   logika

   filsafat teoritis

   filsafat praktis

  filsafat peotika

b. Pembagian filsafat menurut bagan induktif

a. Metafisika

   Metafisika fundamental, yaitu kritikan

  Metafisika sistematis, yaitu ontology dan theodyca

b. Filsafat tentang :

  Alam, yaitu kosmologia

  Manusia, yaitu anthropologi

c. Filsafat rasional-logika

  Logika umum/formal, yaitu logika

   Logika khusus/material, yaitu filsafat tentang ilmu

pengetahuan.

d. Filsafat praktis atau tentang kebudayaan

( 1 ) Filsafat praktis (tentang keseluruhan kegiatan manusia)

   Filsafat etika, yaitu etika umum dan etika khusus

  Filsafat tentang agama

( 2 ) Filsafat kebudayaan (tentang perbuatan lahiriah manusia)

  Bagian umum : filsafat kebudayaan

  Bagian khusus : filsafat tentang bahasa, kesenian, hukum,

pendidikan, manusia, dan lain-lain.

c. Pembagian filsafat menurut bagan deduktif

   Pengetahuan adalah kesadaran akan hal sesuatu, kesadaran akan

diri kita sendiri.

   Pengakuan bahwa aku ini ada. Karena andaikata aku tak ada

bagaimanakah aku dapat berdiri di alun-alun dan sadar akan

diriku sendiri.

  Pengakuan bahwa kodrat saya adalah sadar akan diriku sendiri,

mengerti akan diriku sendiri, ini adalah aspek rohani. Tetapi

berdiri di suatu tempat adalah aspek jasmani.

  Pengakuan dunia yang ku injak itu yaitu di alun-alun.

  Penilaian perbuatan ini, artinya dalam kenyataan setiap

perbuatan itu apakah baik atau tidak baik, sesuai dengan

kodrat saya atau tidak sesuai dengan kodrat saya.

  Dan mengenai perbuatan ini saya yakin harus memberikan

pertanggungjawaban terhadap suara batin saya sebagai suatu

kekuasaan yang berada di dalam maupun di atas yang akhirnya

terhadap Tuhan.

Dalam eksistensinya yang baru filsafat mempunyai beberapa

bagian atau cabang yaitu :

  Logika, filsafat tentang pikiran dan cara berpikir benar atau

salah.

  Metafisika, filsafat tentang hakikat yang ada di balik fisika

dan hakikat yang bersifat transcendental yaitu di luar atau di

atas jangkauan pengalaman manusia.

  Etika, filsafat tentang pola tingkah laku yang baik dan yang

buruk.

  Estetika, filsafat tentang pola cita rasa atau kreasi yang

indah dan yang jelek.

  Epistimologi, filsafat tentang ilmu pengetahuan.

Filsafat-filsafat khususnya lainnya, yaitu filsafat bahasa,

filsafat kesenian, filsafat teknik, filsafat ekonomi, filsafat

sejarah, filsafat hukum, filsafat manusia, filsafat

pendidikan, filsafat agama, filsafat pekerjaan sosial dan

sebagainya.

D.TEORI-TEORI KEBENARAN

Kebenaran adalah satu nilai utama di dalam kehidupan

manusia. Sebagai nilai-nilai yang menjadi fungsi rohani

manusia. Artinya sifat manusiawi atau martabat kemanusiaan 

selalu berusaha “memeluk” suatu kebenaran.

A. Pengertian Kebenaran dan Tingkatannya

        Berdasarkan scope potensi subjek, maka susunan

tingkatan kebenaran itu menjadi :

  Tingkatan kebenaran indera adalah tingakatan yang paling

sederhanan dan pertama yang dialami manusia

  Tingkatan ilmiah, pengalaman-pengalaman yang didasarkan

disamping melalui indara, diolah pula dengan rasio

  Tingkat filosofis,rasio dan pikir murni, renungan yang mendalam

mengolah kebenaran itu semakin tinggi nilainya

  Tingkatan religius, kebenaran mutlak yang bersumber dari Tuhan

yang Maha Esa dan dihayati oleh kepribadian dengan integritas

dengan iman dan kepercayaan

Manusia selalu mencari kebenaran, jika manusia mengerti dan

memahami kebenaran, sifat asasinya terdorong pula untuk

melaksankan kebenaran itu. Sebaliknya pengetahuan dan

pemahaman tentang kebenran, tanpa melaksankan konflik

kebenaran, manusia akan mengalami pertentangan batin, konflik

psikologis..

B. Teori-Teori Kebenaran Menurut Filsafat

  Teori Corespondence : menerangkan bahwa kebenaran atau sesuatu

kedaan benar itu terbukti benar bila ada kesesuaian antara

arti yang dimaksud suatu pernyataan atau pendapat dengan objek

yang dituju/ dimaksud oleh pernyataan atau pendapat tersebut.

  Teori Consistency : Teori ini merupakan suatu usaha pengujian

atas arti kebenaran.

  Teori Pragmatisme :Paragmatisme menguji kebenaran dalam praktek

yang dikenal apra pendidik sebagai metode project atau medote

problem solving dari dalam pengajaran.

  Teori Kebenaran Religius : Kebenaran tak cukup hanya diukur

dengan rasio dan kemauan individu. Kebenaran bersifat

objective, universal,berlaku bagi seluruh umat manusia, karena

kebenaran ini secara antalogis dan oxiologis bersumber dari

Tuhan yang disampaikan melalui wahyu

Jenis-jenis Kebenaran :

  Kebenaran Epistemologi (berkaitan dengan pengetahuan)

   Kebenaran ontologis (berkaitan dengan sesuatu yang ada/

diadakan)

  Kebenaran semantis (berkaitan dengan bahasa dan tutur kata

http://codehill2ra1.blogspot.com/2013/03/ruang-lingkupmetode-dan-pembagian.html

A. Ruang Lingkup Filsafat

Filsafat sebagai induk ilmu-ilmu lainnya pengaruhnya masih

terasa. Setelah filsafat ditingkalkan oleh ilmu-ilmu

lainnya, ternyata filsafat tidak mati tetapi hidup dengan

corak tersendiri yakni sebagai ilmu yang memecahkan masalah

yang tidak terpecahkan oleh ilmu-ilmu khusus. Akan tetapi

jelaslah bahwa filsafat tidak termasuk ruangan ilmu

pengetahuan yang khusus. Filsafat boleh dikatakan suatu ilmu

pengetahuan, tetapi obyeknya tidak terbatas, jadi mengatasi

ilmu-ilmu pengetahuan lainnya merupakan bentuk ilmu

pengetahuan yang tersendiri, tingkatan pengetahuan

tersendiri. Filsafat itu erat hubungannya dengan pengetahuan

biasa, tetapi mengatasinya karena dilakukan dengan cara

ilmiah dan mempertanggungjawabkan jawaban-jawaban yang

diberikannya.

B. Metode dalam Filsafat

1. Metode historis/ sejarah

Metode ini baik karena dengan demikian pertumbuhan filsafat

itu dapat diikuti dari jumlahnya. Akan tetapi harus agak

panjang untuk penulaannya dan bisa menimbulkan

kesalahpahaman.

2. Metode Ikhtisar

Metode ini membentuk soal-soal yang dibicarakan dalam

filsafat dan menguraikan jawaban.

3. Metode Sistematis

Metode ini mencari arti serta maksud dari kodrat manusia

yaitu bagaimana manusia karena kodratnya akan

penyelidikan yang biasanya disebut filsafat itu lalu

dicari akibat-akibatnya

4. Metode Kombinasi

Metode ini adalah kombinasi dari cara-cara tersebut yaitu

sistematis, tetapi tidak lepas dari sejarah dan dengan

memperhatikan soal-soal terpenting yang timbul bagi

setiap manusia yang hidup sadar dan mampu menggunakan

pikirannya

C. Pembagian Filsafat

Berikut ini beberapa pembagian filsafat menurut beberapa para

ahli :

1. Alcuinus, salah seorang tokoh “Filsafat Scholastik” pada zaman abad

pertengahan membagi filsafat sebagai berikut :

a. Bagian fisika yang menyelidiki apakah sebab-sebabnya

sesuatu itu ada.

b. Bagian etika yang menentukan tata hidup.

c. Bagian logika yang mencari dasar-dasar untuk mengerti.

2. Al-Kindi ahli pikir dalam filsafat islam membagi filsafat

menjadi tiga bagian yaitu :

a. Ilmu fisika, tingkatan terendah

b. Ilmu matematika, tingkatan tengah

c. Ilmu ketuhanan, tingkatan tertinggi

3. Al-Farabi dan Ibnu Sina membagi dua bagian yaitu filsafat

teori dan filsafat praktek.

4. Prof. DR. M. J. Langeveld membagi filsafat dalam tiga lingkungan

masalah, yaitu :

a. Lingkungan masalah-masalah keadaan (metafisika,

manusia dan lain-lain)

b. Lingkungan masalah-masalah pengetahuan (teori

pengetahuan, teori kebenaran, logika).

c. Lingkungan masalah-masalah nilai (teori nilai, etika,

estetika, yang bernilai berdasarkan religi).

5. Prof. Alburey Castell membagi filsafat ke dalam enam bagian

sebagai berikut :

1. Masalah theologies.

2. Masalah metafisika.

3. Masalah epistimologi.

4. Masalah etika.

5. Masalah politik.

6. Masalah sejarah.

6. H.De Vos membagi filsafat ke dalam sembilan golongan sebagai

berikut :

a. Logika

b. Metafisika

c. Ajaran tentang ilmu pengetahuan

d. Filsafat alam

e. Filsafat kebudayaan

f. Filsafat sejarah.

g. Etika

h. Estetika

i. Anthropologi.

7. Plato membedakan filsafat atas tiga bagian sebagai

berikut :

a. Dialetika, tentang ide-ide atau pengertian-pengertian

umum.

b. Fisika, tentang dunia materil.

c. Etika, tentang kebaikan.

8. Aristoteles membagi 4 cabang yaitu :

a. logika

b. filsafat teoritis

c. filsafat praktis

d. filsafat peotika

D. Beda Filsafat dengan Ilmu dan Agama

Perbedaan filsafat dengan ilmu dan agama dapat dikatakan

sebagai :

1. Filsafat menyelidik, membaca serta memikiran seluruh alam

kenyataan dan menyelidik bagaimanan hubungan satu sama

lainnya. Sedangkan ilmu lain menyelidiki hanya sebagian

saja dari alam

2. Filsafat tidak saja menyelidiki tentang sebab akibat

tetapi menyelidiki hakikatnya sedangkan ilmu lain tidak

membahas tentang sebab akibat (peristiwa)

3. Filsafat dalam pembahasannya apa ia sebenarnya darimana

asalnya dan hendak kemana perginya sedangkan ilmu lain

harus menjawab bagaimana dan apa sebabnya.

Ilmu bersifat deskriptif tentang obyeknya agar dapat

menemukan fakta-fakta, teknik-teknik dan alat-alat. Filsafat

tidak hanya melukiskan sesuatu, melainkan membantu manusia

untuk mengambil keputusan tentang tujuan, nilai dan tentang

apa yang harus diperbuat manusia. Filsafat tidak netral,

karena faktor-faktor obyektif memegang peranan yang penting

dalam berfilsafat. Ilmu bersifat analitis, ilmu pengetahuan

hanya menggarap salah satu lapangan pengetahuan sebagai

obyek formalnya. Sedangkan filsafat belajar dari ilmu

pengetahuan dengan menekankan keseluruhan dari sesuatu

(sinoptis), karena keseluruhan mempunyai sifat sendiri yang

tidak ada pada bagian-bagiannya.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Ruang Lingkup Filsafat

Filsafat merupakan sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap

kehidupan dan alam yang baisanya diterima secara kritis atau

pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap terhadap

kepercayaan da sikap yang sangat kita junjung tinggi. Adapun

menurut pendapat para ahli tentang ruang lingku filsafat :

1. Tentang hal mengerti, syarat-syaratnya dan metode-metodenya.

2. Tentang ada dan tidak ada.3. Tentang alam, dunia dan seisinya.4. Menentukan apa yang baik dan apa yang buruk.5. Hakikat manusia dan hubungannya dengan sesama makhluk

lainnya.6. Tuhan tidak dikecualikan.

Adapun ruang lingkup filsafat adalah segala sesuatu

lapangan pikiran manusia yang amat luat. Segala sesuatu yang

mungkin ada dan benar, benar ada (nyata), baik material

konkrit maupuan nonmaterial abstrak (tidak terlihat). Jadi

obyek filsafat itu tidak terbatas. Objek pemikiran filsafat

yaitu dalam ruang lingkup yang menjangkau permasalhan

kehidupan mausia, alam semesta dan alam sekitarnya adalah

juga objek pemikiran filsafat pendidikan.

B. Metode dalam Filsafat

Adapun metode filsafat sebagai disiplin ilmu dan pendidikan

mempunyai metode tertentu misalnya :

a. Contemplative (perenungan)

Merenung adalah memikirkan sesuatu atau segala sesuatu,

tanpa keharusan adanya kontak langsung dengan objeknya,

misalnya makna hidup, kebenaran, keadilan, keindahan dan

sebagainya. Merenung adalah suatu cara yang sesuai dengan

watak filsafat, yaitu memikirkan segalah sesuatu sedalam-

dalamnya, dalam keadaan tenang hening dan sungguh-sungguh

dalam kesendirian atau kapan dan dimanapun.

b. Speculative

Juga bagian dari perenung/ merenung. Karena melalui

perenungan dengan pikiran yang tenang kritis, pikiran

umum cenderung menganlisis, mengubungkan antara masalah

berulang-ulang sampai pada tujuan.

c. Deductive

Filsafat menggunakan metode deduktif karena filsafat

berusaha mencari kebenaran hakiki. Sebenarnya filsafat

menggunakan semua metode agar saling komplimentasi,

selain melengkapi.

Filsafat melahirkan ilmu pengetahuan, tetapi sebaliknya

perkembangan berfikir seorang pribadi, melalui proses :

1. Tingkat indra

2. Tingkat ilmiah (rasional kritis, objektif, sistematis)

3. Tingkat filosofis (reflective thinking)

4. Tingkat religius

C. Pembagian Filsafat

1. Pembagian filsafat menurut bagan induktif

a. Metafisika

( 1 ) Metafisika fundamental, yaitu kritikan

( 2 ) Metafisika sistematis, yaitu ontology dan

theodyca

b. Filsafat tentang :

( 1 ) Alam, yaitu kosmologia

( 2 ) Manusia, yaitu anthropologia

c. Filsafat rasional-logika

( 1 ) Logika umum/formal, yaitu logika

( 2 ) Logika khusus/material, yaitu filsafat tentang

ilmu pengetahuan.

d. Filsafat praktis atau tentang kebudayaan

( 1 ) Filsafat praktis (tentang keseluruhan kegiatan

manusia)

a. Filsafat etika, yaitu etika umum dan etika

khusus

b. Filsafat tentang agama

( 2 ) Filsafat kebudayaan (tentang perbuatan lahiriah

manusia)

a. Bagian umum : filsafat kebudayaan

b. Bagian khusus : filsafat tentang bahasa,

kesenian, hukum, pendidikan, manusia, dan lain-

lain.

2. Pembagian filsafat menurut bagan deduktif

a. Pengetahuan adalah kesadaran akan hal sesuatu,

kesadaran akan diri kita sendiri.

b. Pengakuan bahwa aku ini ada. Karena andaikata aku tak

ada bagaimanakah aku dapat berdiri di alun-alun dan

sadar akan diriku sendiri.

c. Pengakuan bahwa kodrat saya adalah sadar akan diriku

sendiri, mengerti akan diriku sendiri, ini adalah aspek

rohani. Tetapi berdiri di suatu tempat adalah aspek

jasmani.

d. Pengakuan dunia yang ku injak itu yaitu di alun-alun.

e. Penilaian perbuatan ini, artinya dalam kenyataan

setiap perbuatan itu apakah baik atau tidak baik,

sesuai dengan kodrat saya atau tidak sesuai dengan

kodrat saya.

f. Dan mengenai perbuatan ini saya yakin harus memberikan

pertanggungjawaban terhadap suara batin saya sebagai

suatu kekuasaan yang berada di dalam maupun di atas

yang akhirnya terhadap Tuhan.

Dalam eksistensinya yang baru filsafat mempunyai beberapa

bagian atau cabang yaitu :

a. Logika, filsafat tentang pikiran dan cara berpikir benar atau salah.

b. Metafisika, filsafat tentang hakikat yang ada di balik fisika dan hakikat yang bersifat transcendental yaitu di luar atau di atas jangkauan pengalaman manusia.

c. Etika, filsafat tentang pola tingkah laku yang baik dan yang buruk.

d. Estetika, filsafat tentang pola cita rasa atau kreasi yang indah dan yang jelek.

e. Epistimologi, filsafat tentang ilmu pengetahuan.f. Filsafat-filsafat khususnya lainnya, yaitu filsafat

bahasa, filsafat kesenian, filsafat teknik, filsafat ekonomi, filsafat sejarah, filsafat hukum, filsafat manusia, filsafat pendidikan, filsafat agama, filsafat pekerjaan sosial dan sebagainya.

D. Beda Filsafat dengan Ilmu Agama

Keberadaan filsafat berbeda dengan ilmu. Ilmu ingin

mengetahuai sebab dan akibat dari sesuatu, sementara

filsafat tidak terikat pada satu ketentuan dan tidak mau

terkurung hanya pada ruang dan waktu dalam pembahasan dan

penyelidikan tentang hakikat sesuatu yang menjadi objek dan

materi bahasannya. Sedangkan agama merupakan wujud kebenaran

dan keselamatan manusia untuk hidup di dunia dan akhir.

Dapat dikatakann bahwa perbedaan filsafat dengan ilmu dan

agama yaitu sbb :

1. Filsafat adalah pengetahuan tentang non empirik dan

nonekspirmental diperoleh manusia melalui usaha

2. Ilmu adalah kumpulan pengetahuan mengenai suatu kenyataan

yang tersusun sistematis dari usaha manusia yang

dilakukan dengan penyelidikan, pengamatan, dan percobaan

3. Agama adalah kebenaran yang bersumber dari wahyu Tuhan

mengenai berbagai hal kehidupan manusia dengna

lingkungannya.

Secara umum perbedaan antara filsafat dengan ilmu yaitu :

1. Ilmu berhubungan dengan lapangan yang terbatas, filsafat mencoba berhubungan dengan keseluruhan pengalaman untuk memperoleh suatu pandangan yang lebih komprehensif tentang sesuatu.

2. Ilmu menggunakan pendekatan analitis dan deskriptif, sedangkan filsafat sintesis dan sinopsis, berhubungan dengan sifat-sifat dan kualitas alam dan hidup secara keseluruhan.

3. Ilmu menganalisis keseluruhan menjadi bagian-bagian, dariorganisme menjadi organ-organ, filsafat mencoba membedakan sesuatu dalam bentuk sintesis yang menjelaskandan mencari makna sesuatu secara keseluruhan.

4. Ilmu menghilangkan faktor-faktor pribadi yang subyektif sedangkan filsafat tertarik kepada personalitas, nilai-nilai dan semua pengalaman.

5. Ilmu tertarik kepada hakikat sesuatu sebagaimana adanya, sedangkan filsafat hanya tertarik kepada bagian-bagian yang nyata, melainkan juga kepada kemungkinan-kemungkinanyang ideal dari suatu benda, nilai dan maknanya.

6. Ilmu meneliti alam, mengontrol proses alam sedangkan tugas filsafat mengadakan kritik, menilai dan mengkoordinasikan tujuan.

7. Ilmu lebih menekankan pada deskripsi hukum-hukum fenomenal dan hubungan kausal. Filsafat tertarik dengan hal-hal yang berhubungan dengan pertanyaan “why” dan “how”.

BAB IV

KESIMPULAN

Ruang lingkup filsafat adalah segala sesuatu lapangan pikiran

manusia yang amat luas. Segala sesuatu yang mungkin ada dan

benar, benar ada (nyata), baik material konkrit maupuan

nonmaterial abstrak (tidak terlihat). Jadi obyek filsafat itu

tidak terbatas. Objek pemikiran filsafat yaitu dalam ruang

lingkup yang menjangkau permasalhan kehidupan mausia, alam

semesta dan alam sekitarnya adalah juga objek pemikiran

filsafat pendidikan. Keberadaan filsafat berbeda dengan ilmu.

Ilmu ingin mengetahuai sebab dan akibat dari sesuatu,

sementara filsafat tidak terikat pada satu ketentuan dan tidak

mau terkurung hanya pada ruang dan waktu dalam pembahasan dan

penyelidikan tentang hakikat sesuatu yang menjadi objek dan

materi bahasannya. Sedangkan agama merupakan wujud kebenaran

dan keselamatan manusia untuk hidup di dunia dan akhir. Dapat

dikatakann bahwa perbedaan filsafat dengan ilmu dan agama

yaitu sbb :

1. Filsafat adalah pengetahuan tentang non empirik dan

nonekspirmental diperoleh manusia melalui usaha

2. Ilmu adalah kumpulan pengetahuan mengenai suatu kenyataan

yang tersusun sistematis dari usaha manusia yang

dilakukan dengan penyelidikan, pengamatan, dan percobaan

3. Agama adalah kebenaran yang bersumber dari wahyu Tuhan

mengenai berbagai hal kehidupan manusia dengna

lingkungannya

http://van88.wordpress.com/ruang-lingkup-metode-pembagian-dan-

beda-filsafat-dengan-ilmu-agama/