REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA

68
REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kawasan pusaka memiliki kisah masa lalu yang menjadi sejarah kawasan tersebut. Kisah masa lalu menjadi kekayaan tersenduiri bagi kawasan karena dengannya maka terwujud signifikansi. Signifikansi menjadi ciri khas dari kawasan yang menjadikan kawasan tersebut perlu untuk dilestarikan. Kawasan pusaka bisa juga disebut sebagai kawasan cagar budaya. Cagar Budaya adalah warisan budaya yang bersifat kebendaan berupa Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs Cagar Budaya, dan Kawasan Cagar Budaya di darat dan/atau di air yang perlu dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan melalui proses penetapan. Pelestarian adalah sebagai suatu upaya untuk melestarikan, menjaga agar signifikansi tersebut tidak hilang. Terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk melakukan suatu pelestarian terhadap kawasan. Masing-masing Kawasan Cagar Budaya tersebut berbeda-beda dalam penanganannya, namun sama dalam tujuan yakni untuk menghidupkan kembali citra kawasan tersebut kedalam ranah yang lebih modern namun tetap tidak mengesampingkan nilai sejarah yang telah tersipan didalamnya Kawasan Pusaka Keraton Kartasura memiliki signifikansi yang sangat tinggi, Keraton Kartasura memiliki kisah yang sangat penting bagi perjalanan kerajaan mataram islam dan sebagai cikal bakal Adanya Keraton Surakarta yang saat ini masih eksis. Keraton Kartasura didirikan oleh Sunan Amangkurat II pada tahun 1679 Masehi. Sunan Amangkurat II adalah raja pengganti Sunan Amangkurat I, Raja Mataram di Keraton Plered yang melarikan diri dan meninggalkan Tegal ketika terjadi serangan Trunajaya dari Madura pada tahun 1677. Setelah Sunan Amangkurat II menjabat sebagai raja, beliau tidak mau menempati kraton di Plered karena menurut kepercayaan Jawa, Kerajaan yang sudah diduduki musuh berarti Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton Kartasura Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret 2015 1

Transcript of REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kawasan pusaka memiliki kisah masa lalu yang menjadi sejarah kawasan

tersebut. Kisah masa lalu menjadi kekayaan tersenduiri bagi kawasan karena

dengannya maka terwujud signifikansi. Signifikansi menjadi ciri khas dari kawasan

yang menjadikan kawasan tersebut perlu untuk dilestarikan. Kawasan pusaka bisa

juga disebut sebagai kawasan cagar budaya. Cagar Budaya adalah warisan budaya

yang bersifat kebendaan berupa Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya,

Struktur Cagar Budaya, Situs Cagar Budaya, dan Kawasan Cagar Budaya di darat

dan/atau di air yang perlu dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting

bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan melalui

proses penetapan.

Pelestarian adalah sebagai suatu upaya untuk melestarikan, menjaga agar

signifikansi tersebut tidak hilang. Terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan

untuk melakukan suatu pelestarian terhadap kawasan. Masing-masing Kawasan

Cagar Budaya tersebut berbeda-beda dalam penanganannya, namun sama dalam

tujuan yakni untuk menghidupkan kembali citra kawasan tersebut kedalam ranah

yang lebih modern namun tetap tidak mengesampingkan nilai sejarah yang telah

tersipan didalamnya

Kawasan Pusaka Keraton Kartasura memiliki signifikansi yang sangat tinggi,

Keraton Kartasura memiliki kisah yang sangat penting bagi perjalanan kerajaan

mataram islam dan sebagai cikal bakal Adanya Keraton Surakarta yang saat ini

masih eksis.

Keraton Kartasura didirikan oleh Sunan Amangkurat II pada tahun 1679

Masehi. Sunan Amangkurat II adalah raja pengganti Sunan Amangkurat I, Raja

Mataram di Keraton Plered yang melarikan diri dan meninggalkan Tegal ketika

terjadi serangan Trunajaya dari Madura pada tahun 1677. Setelah Sunan

Amangkurat II menjabat sebagai raja, beliau tidak mau menempati kraton di Plered

karena menurut kepercayaan Jawa, Kerajaan yang sudah diduduki musuh berarti

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

1

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

telah ternoda. Sunan Amangkurat II kemudian memerintahkan kepada Senopati

Urawan untuk membuat Keraton baru di kawasan Pajang. Perintah ini dituruti dan

akhirnya Senopati Urawan dibantu Nerang Kusuma dan rakyat berhasil mendirikan

Keraton di sebelah barat Pajang yakni Wonokerto. Amangkurat II beserta para

pengikutnya lalu menempati Keraton Baru itu yang diberi nama Kraton kartasura

Hadiningrat

Gejolak di Kerajaan Mataram ternyata tidak berhenti di situ saja. Pada tahun

1741 terjadilah pemberontakan Cina yang berakibat fatal bagi Kartasura.

Pemberontakan kali ini dipimpin oleh RM.Garendhi yang bergelar Sunan Kuning

(Sunan Amangkurat III) sewaktu menjadi raja. Amangkurat III bernasib justru lebih

tragis. Beliau hanya memerintah kurang lebih selama 2 tahun (1703–1705) karena

terusir oleh pangeran Puger yang kemudian menjadi raja dan bergelar Sinuhun

Pakubuwana I. Selanjutnya pada masa pemerintahan Sinuhun Pakubuwana II

(1726–1749), Keraton Kartasura dipindahkan ke Solo tepatnya pada tanggal 17

Februari 1745 Kraton baru di Solo itu diberi nama Keraton Surakarta Hadiningrat.

Kini Kraton Kartasura hanya tinggal bekasnya saja, yang masih tersisa adalah

pagar / tembok / benteng dari batu bata setebal 2 - 3 m dan dengan ketinggian

kurang lebih 3 meter. Saat ini bekas kraton ini khusunya di lingkungan benteng

kedhaton sudah berubah fungsi menjadi tempat pemakamam kerabat Kraton

Surakarta.

Melihat kondisi tersebut, perlu dilakukan upaya pelestarian yang mampu

mengembalikan dan menjaga nilai-nilai dari kisah masa lalu Keraton Kartasura

yang saat ini redup. Revitalisasi bisa menjadi solusi dari permasalahan ini.

Revitalisasi adalah proses perubahan/penyesuaian Objek Cagar Budaya atau

bagiannya untuk penggunaan fungsi baru dengan mempertahankan esensi karakter

objek aslinya.

Rencana Revitalisasi Kawasan Pusaka Keraton Kartasura Sebagai Kawasan

Wisata Edukasi Sejarah, sebagai dokumen yang memberikan konsep dan arahan

pengembangan kawasan sehingga Kawasan Pusaka Keraton Kartasura dapat

menjadi living monument. Melalui perwujudan living menomen, Kawasan Pusaka

Keraton Kartasura mampu memberikan penghidupan bagi masyarakat setempat,

sehingga memunculkan rasa membutuhkan dari masyarakat tersebut. jika demikian,

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

2

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

maka akan muncul pula kesadaran untuk melestarikan, tanpa adanya paksaan

karena kesadaran bahwa mereka membutuhkan dan menerima manfaat dari

hadirnya Kawasan Pusaka Keraton Kartasura. Dengan demkian, maka akan

terwujud sustainabilitas kawasan, baik dari sisi eksistensi dan esensi kawasan,

maupun dari aktivitas ekonomi dan sosial dalam kawasan.

B. Landasan Hukum

Landasan Hukum yang digunakan dalam penyusunan Rencana Revitalisasi

Kawasan Pusaka Keraton Kartasura Sebagai Kawasan Wisata Edukasi Sejarah ini

adalah:

1. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011-2031

2. Peraturan Daerah No.1 Th.2014 Tentang Kepariwisataan

3. Undang-Undang No.11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya

C. Ruang Lingkup Perencanaan

1. Ruang Lingkup Waktu

Ruang lingkup waktu dalam Rencana Revitalisasi Kawasan Pusaka Keraton

Kartasura Sebagai Kawasan Wisata Edukasi Sejarah ini adalah 5 tahun, 2016-

2020

2. Ruang Lingkup Wilayah

Ruang lingkup wilayah dalam Rencana Revitalisasi Kawasan Pusaka Keraton

Kartasura Sebagai Kawasan Wisata Edukasi Sejarah ini meliputi kawasan yang

menjadi jejak Keraton Kartasura, dari alun-alur utara sampai alun-alun selatan,

dan dari benteng baluwarti sampai Sitihinggil. Berikut adalah peta ruang

lingkup kawasan pengembangan.

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

3

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

Gambar Peta Wilayah Perencanaan Kawasan Wisata Edukasi Sejarah Keraton Kartasura

Sumber: Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton Kartasura, 2015

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

4

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

D. Tujuan

Tujuan dari penyusunan Rencana Revitalisasi Kawasan Pusaka Keraton Kartasura

Sebagai Kawasan Wisata Edukasi Sejarah ini adalah:

1. Untuk menjaga eksistensi dan esensi dari adanya Keraton Kartasura sebagai warisan

luhur nenek moyang yang patut dilestarikan

2. Mewujudkan sustainabilitas Kawasan Pusaka Keraton Kartasura dengan

menjadikannya sebagai living monumen

3. Mengenalkan kepada masyarakat luas tentang signifikasi Kawasan Pusaka Keraton

Kartasura sehingga perlu untuk dilestarikan

E. Manfaat

Manfaat dari penyusunan Rencana Revitalisasi Kawasan Pusaka Keraton Kartasura

Sebagai Kawasan Wisata Edukasi Sejarah ini adalah:

1. Merangsang masyarakat dan stakeholder terkait untuk melibatkan diri dengan

kontribusi positif dalam upaya pelestarian Kawasan Pusaka Keraton Kartasura yang

saat ini terbengkalai

2. Sebagai masukan bagi penelitian lebih lanjut terkait Kawasan Pusaka Keraton

Kartasura

F. Sistematika Penulisan Laporan

BAB I PENDAHULUAN

Bab I memuat latar belakang pentingnya Kawasan Pussaka Keraton Kartasura untuk

dilestarikan, tujuan penyusunan Rencana Revitalisasi Kawasan Pusaka Keraton

Kartasura Sebagai Kawasan Wisata Edukasi Sejarah, Manfaat dari penyusunan Rencana

Revitalisasi Kawasan Pusaka Keraton Kartasura Sebagai Kawasan Wisata Edukasi

Sejarah, serta Sistematika Rencana Revitalisasi Kawasan Pusaka Keraton Kartasura

Sebagai Kawasan Wisata Edukasi Sejarah.

BAB II KAJIAN TEORI

Bab II berisi kajian teori terkait upaya pelestarian. Teori ini sebagai dasar dalam

penentuan upaya pelestarian yang sesuai untuk diterapkan pada Kawasan Pusaka Keraton

Kartasura.

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

5

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

BAB III FAKTA DAN ANALISIS

Bab III berisi data hasil survey dan analisisnya. Analisis data dilakukan untuk

mengetahui karakteristik kawasan. Dengan mengenali karakteristik kawasan, maka

penyusunan rencana dapat sesuai dengan kebutuhan kawasan.

BAB IV TUJUAN, SASARAN, KONSEP PENGEMBANGAN, STRATEGI,

KEBIJAKAN, RENCANA, PROGRAM

Bab IV berisi tujuan perencanaan, sasaran dalam pelaksanaan rencana, konsep

pengembangan kawasan perencanaan, strategi perencanaan berdasarkan konsep dan

dalam rangka mencapai tujuan, kebijakan yang ditetapkan dalam pelaksanaan strategi

yang telah disusun, rencana serta program. Antar elemen dalam bab ini saling berkaitan.

Setelah mengenali karakteristik kawasan, diketahui kebutuhan dan sumber daya

kawasan, yang menjadi dasar penyusunan tujuan hingga program. Penyusunan tujuan

hingga program yang ditetapkan dalam bab ini dimaksudkan agar dapat optimal dalam

pemanfaatan sumber daya yang ada, mampu mengatasi masalah, mampu menangkap

potensi dan mampu mencegah ancaman.

BAB V PENJABARAN SRATEGI DAN DESAIN KAWASAN

Bab V berisi penjabaran strategi dan desain Kawasan Wisata Edukasi Sejarah Keraton

Kartasura. Masing-masing strategi yang terdapat pada bab IV dijabarkan dan dijelaskan

maksudnya. Setiap strategi memiliki kebijakan dalam pelaksanaannya, yang kemudian

dijabarkan ke dalam rencana dan program. Desain kawasan disusun untuk mendukung

teknis pelaksanaan program yang telah ditetapkan.

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

6

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

BAB II

KAJIAN TEORI

Cagar Budaya adalah warisan budaya yang bersifat kebendaan berupa Benda Cagar

Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs Cagar Budaya, dan

Kawasan Cagar Budaya di darat dan/atau di air yang perlu dilestarikan keberadaannya

karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama,

dan/atau kebudayaan melalui proses penetapan. Sedangkan Kawasan Cagar Budaya

adalah satuan ruan geografis yang memiliki dua Situs Cagar Budaya atau lebih yang

lketaknya berdekatan dan/atau memperlihatkan cirri tata ruang yang khas (UU RI No. 11

tahun 2010). Menurut Adhisakti (2003;1), terdapat beberapa prinsip penting yang

penting dalam pelestarian Cagar Budaya, yakni:

a) Masyarakat sebagai pusat pengelolaan (people-centered management)

b) Pentingnya kerjasama/kolaborasi antar disiplin ilmu maupun sector

c) Tercipta mekanisme kelembagaan yang mampu mengakomodasi partisipasi dan

aksi masyarakat

d) Dukungan dan penegakan aspek legal, dan perlku diwujudkannya pasar

pelestarian untuk menunjang kesinambungan pengelolaan

Dalam pelestarian Cagar Budaya sendiri, Konservasi adalah salah satu langkah yang

dapat diambil dimana Konservasi ini sendiri mencakup beberapa hal yakni:

a) PRESERVASI: pelestarian objek cagar budaya persis keadaan semula/aslinya

tanpa ada perubahan.

b) RESTORASI: Pengembalian kondisi Objek Cagar Budaya pada

(semaksimalnya) pada kondisi awal tanpa menggunakan bahan baru.

c) REKONSTRUKSI: Pemulihan kondisi Objek Cagar Budaya pada kondisi

semula (semiripnya) dengan menggunakan bahan lama atau bahan baru (bila

diperlukan)

d) REVITALISASI/ADAPTASI: Proses perubahan/penyesuaian Objek Cagar

Budaya atau bagiannya untuk penggunaan fungsi baru (bisa berbeda fungsi

semula) dengan mempertahankan esensi karakter objek aslinya

Secara teknis terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan ketika akan

melakukan suatu pelestarian terhadap kawasan yang dimana masing-masing Kawasan

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

7

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

Cagar Budaya tersebut dalam penanganannya berbeda-beda dalam langkahnya namun

dalam tujuannya adalah sama yakni dalam pelestarian kawasan bertujuan untuk

menghidupkan kembali citra kawasan tersebut kedalam ranah yang lebih modern namun

tetap tidak mengesampingkan nilai sejarah yang telah tersipan didalamnya. Seperti kita

ketahui banyak Cagar Budaya yang telah pudar nilai sejarahnya akibat banyaknya

problematika dan fenomena-fenomena modern yang dimana bila Cagar Budaya tidak

dirawat/dilestarikan maka Cagar Budaya tersebut tidak akan bisa menjangkau perubahan

masa/era yang baru. Maka dari itulah dalam 3 langkah dibawah ini akan mengatasi

problematikan Cagar Budaya yang kurang bisa mengikuti perkembangan masa, langkah

tersebut yakni :

Pemahaman Mekanisme Rancang Bangun Berbasis Pelestarian KawasanStep 1

PROGRAMMATIC CONCEPT WORKBuilding the concept/theme

Step 2FIELD ACTION

Translation, Implementation, Aplication of the Concept

Step 3POST ACTION

Monitoring, Evaluation to consistency, suistanability of

the Product1. THE ESENCES OF

CONSERVATION :a. Main Compphn’sb. Mechanism of Consry

(Nomination Assessment classification,inventarizzation)

The Concept/Theme of GRAND PLANNING / DESIGN

2. LOCAL CONTENT (tangible, integible)

3. DEMANDS (local,regional,intrn’l)4. LEGISLATION

(local,regional,interns)

PLANNER CONCEPTOR

1. MATERIAL2. METHODS3. TECHNOLOGY

STRATEGY

FIELD PRODUCT(Partial, Contextual)

CONSTRUCTOR

INTERACTION, INFLUENCES OF/TO

ENVIRONMENT(local climate, behavior of

community)

SUISTAINABILITY OF PRODUCT

UnS

DEFORMATION, DEGRADATION

ANALIST, INSPECTOR EVALUATOR, COMMUNITY

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

8

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

Dalam perencanaan pelestarian suatu Cagar Budaya perlu adanya memperhatikan

beberapa komponen-komponen yang mempengaruhi perkembangan Cagar Budaya itu

sendiri serta seberapa besar keberadaan Benda Cagar Budaya tersebut mempengaruhi

lingkungan disekitarnya, karena dalam pengerjaannya keseimbangan antar keduanya

perlu untuk dipelajari guna menghidupkan kembali keberadaan Kawasan Cagar Budaya

tersebut supaya Kawasan tersebut keberadaannya tetap secara keberlanjutan. Komponen-

komponen tersebut ada 2 yakni komponen fisik (bangunan, setting visual, artefak, hasil

karya seni,dll) dan komponen non-fisik (tren aktifitas, social, budaya, arsitektur, dll).

Kemudian kedua komponen tersebut dipadukan untuk mencapai suatu konsep

Perencanaan Berbasis Pelestarian.

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

9

DINAMIKAINTERNAL / EKSTERNAL

DINAMIKAINTERNAL / EKSTERNAL

OBJEKCAGAR BUDAYA

OBJEKCAGAR BUDAYA

PEMAHAMANKRONOLOGI

PEMAHAMAN ESENSI

PERENCANAANBERBASIS PELESTARIAN

PERENCANAANBERBASIS PELESTARIAN

Disbudpar Kabupaten Sukoharjo Keraton Surakarta

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

BAB III

FAKTA DAN ANALISIS

A. Analisis Kebijakan dan Kelembagaan

Fakta

Berdasarkan survey primer lapangan berupa wawancara kepada ahli sejarah dan juru

kunci Keraton Kartasura, didapatkan informasi bahwasanya yang memegang peranan

penting dalam pelestarian bekas Keraton Kartasura tersebut adalah pihak Keraton

Surakarta. Mengingat secara historis dahulu bekas Keraton Kartasura merupakan pusat

kerajaan Keraton Surakarta yang kemudian pada suatu ketika terjadi perang saudara dan

geger pecinan yang menyebabkan benteng kartasura hancur dan kehilangan kewibawaan,

maka sejak itulah kerajaan tersebut dipindahkan yang kemudian sekarang dikenal dengan

Keraton Kasunanan Surakarta.

Bagan Kelembagaan Pelestarian Keraton Kartasura

Secara administrasi, letak bekas Keraton Kartasura ini berada di Kecamatan

Kartasura Kabupaten Sukoharjo. Sehingga segala yang berkenaan dengan situs

bersejarah kartasura ini menjadi bagian dari urusan Pemerintah Kabupaten Sukoharjo

terutama Dinas Kebudayaan Pariwisata.Upaya pelestarian oleh Disbudpar Kabupaten

Sukoharjo sampai saat ini masih dalam taraf penambahan aksesibilitas berupa pedestrian

bagi pejalan kaki yang akan menuju lokasi bekas keraton kartasura. Upaya-upaya berarti

terkait perbaikan bangunan fisik benteng keraton kartasura sejauh ini belum dilakukan.

Terkait penetapan kawasan benteng keraton kartosura sebagai situs cagar budaya

sudah diatur dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten sukoharjo tahun 2011-2031

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

10

Pelestarian Keraton Kartasura

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

serta Peraturan Daerah No.1 Th.2014 tentang kepariwisataan. Pada RTRW

menyebutkan bahwa Kawasan keratin Kartasura ditetapkan sebagai kawasan wisata

budaya, sedangkan perda no 1 tahun 2014 menyebutkan bahwa Situs keratin kartasura

merupakan obyek wisata ziarah/religi. UU No 11 menyebutkan bahwa disebut Bangunan

Cagar Budaya, atau Struktur Cagar Budaya apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :

a. Berusia 50 (lima puluh) tahun atau lebih;

b. Mewakili masa gaya paling singkat berusia 50 (lima puluh) tahun;

c. Memiliki arti khusus bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama,

dan/atau kebudayaan; dan

d. Memiliki nilai budaya bagi penguatan kepribadian bangsa.

Menurut kriteria yang disebutkan pada uu no 11 tahun 2011, kawasan benteng

kartasura memang potensi menjadi situs cagar budaya yang memiliki nilai

budaya,sejarah,agama dan ilmu pendidikan. Selain itu usia dari kawasan benteng keraton

ini sudah lebih dari 100 tahun.

Analisis

Arahan dari kebijakan-kebijakan seperti RTRW Kabupaten Sukoharjo, Paraturan

daerah No.1 tahun 2014 tentang kepariwisataan, Undang-undang No.11 Tahun 2010

tentang cagar budaya sudah jelas mengamanatkan dan mengarahkan bahwa Kawasan

Benteng Keraton Kartasura memang diarahkan menjadi situs bersejarah Kabupaten

Sukoharjo. Akan tetapi kondisi fisik kawasan keraton kartasura yang terdiri benteng

srimanganti, benteng baluwarti, siti hinggil/gunung kunci, masjid hastana,gedong obat,

gedong lancip, sekarang kawasan tersebut tidak terawat dan bahkan sekarang menjadi

makam-makam umum. Padahal kawasan keraton kartasura ini memiliki potensi besar

bagi pengembangan budaya,sejarah dan ilmu pengetahuan akan masa lalu. Untuk

memperbaiki kondisi kawasan keraton kartasura ini agar membangkitkan ingatan masa

lalu akan adanya bekas keraton di daerah Kartasura ini, Pemerintah Kabupaten

Sukoharjo sudah berupaya dengan menambah jalur pedestrian ke kawasan tersebut

melalui Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukoharjo. Akan tetapi untuk sepenuhnya

mengubah dan memperbaiki kawasan benteng kartasura tersebut menghadapi kendala

yaitu mengenai kepemilikan tanah, mengingat kawasan benteng kartasura tersebut

sepenuhnya masih berada di tangan Keraton Surakarta. Sedangkan pihak Keraton

Surakarta sendiri seakan tidak peduli dan tidak berupaya melestarikan bekas keraton

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

11

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

kartasura tersebut. Sehingga hal ini menjadi sesuatu yang dilematis bagi Pemerintah

Kabupaten Sukoharjo sendiri. Seyogyanya, pihak keraton surakarta bisa berkoordinasi

dengan pemerintah Kabupaten Sukoharjo terkait pelestarian kawasan benteng keraton

kartasura. Karena jika hanya dibiarkan dan seakan mangkrak menjadi makam-makam

umum, kawasan benteng kartasura ini hanya akan menjadi saksi bisu sejarah Keraton

Surakarta.

B. Analisis Situs dalam Kawasan

Pada mulanya Keraton Kartasura dibangun oleh Amangkurat II pada tahun 1680 di

kawasan yang dulunya dikenal sebagai Hutan Wanarakarta. Pada awal berdiri Keraton

Kartosura memiliki banyak situs. Kemudian setelah runtuhnya Keraton Kartosura yang

diawali dengan pergolakan yang terjadi antara orang-orang Tionghoa dengan VOC yang

dikenal dengan geger pecinan, maka fisik keraton mulai hancur. Keraton ditinggalkan

pada tahun 1745 dan berpindah di Desa Solo yang sekarang disebut sebagai Keraton

Kasunanan Surakarta. Saat ditinggalkan fungsi kawasan keraton berubah menjadi hutan

namun beberapa bangunan masih ada yang berdiri.

Keraton Kartasura ditemukan kembali pada tahun 1811 dalam keadaan rusak, hanya

tersisa benteng dan masjid serta beberapa pusaka (ompak, Gentong, Yoni). Bangunan

masjid dipindahkan ke Keraton Surakarta sedangkan beberapa benda-benda pusaka

disimpan di Kampus Unived. Setelah ditemukan, keraton dibersihkan dan dirawat selama

5 tahun. Kemudian pada tahun 1816 mulai digunakan untuk makam trah Keraton

Surakarta yaitu untuk keturunan mulai dari wayah, buyut, canggah, dan wareng. Seiring

dengan perkembangan zaman lama kelamaan kawasan keraton dipakai untuk

pemakaman umum sampai akhirnya ditutup tahun 2009 karena sudah penuh.

Keraton Kartasura memiliki tata kawasan yang mirip dengan Keraton Kasunanan

Surakarta. Keraton Kasunanan Surakarta yang merupakan pindahan dari Keraton

Kartasura ternyata tata kawasannya mengadopsi pada tata kawasan Keraton Kartasura.

Berikut ini peta tata kawasan Keraton Kartasura.

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

12

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

Gambar Peta Sebaran Situs Eksisting Kawasan Pusaka Keraton KartasuraSumber: Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton Kartasura, 2015

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

13

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

Peta diatas menunjukkan tata letak kawasan dan persebaran situs yang ada. Situs-

situs yang ada hampir semuanya sudah berubah fungsinya seperti Alun-alun Kidul, Alun-

alun Lor, Benteng Baluarti, Benteng Srimaganti, Gedong Obat, dan Sitihinggil. Berikut

penjelasan dari masing-masing situs :

a. Benteng Srimanganti

Benteng Srimanganti merupakan salah satu situs yang masih menjadi tenggeran

keberadaan Keraton Kartasura. Kondisi benteng berupa tembok setinggi 6 meter dan

tebal 2 meter dengan bahan bangunan bata. Namun saat ini sudah mengalami

degradasi/kerusakan. Tinggi benteng yang awalnya 6 meter kini berubah menjadi 2 m hal

ini dikarenakan bangunan yang sudah mulai tua tidak dirawat, selain itu beberapa bata

dicuri orang.

Benteng Srimaganti dahulunya merupakan rumah tinggal raja. Namun seiring

berjalannya waktu, benteng ini digunakan sebagai tempat makam para kerabat keraton.

Selain itu perkembangan zaman yang ada benteng ini juga dijadikan tempat pemakaman

umum. Setelah tahun 2009 dan sudah penuh dengan makan akhirnya benteng ini ditutup

untuk makam. Kondisi benteng saat ini berupa pemakaman yang didalamnya terdapat

pendopo dan petilasan keraton yang merupakan tanda lokasi kamar raja. Selain itu

terdapat lobang pada sisi benteng bagian utara yang merupakan bukti sejarah peristiwa

geger pecinan. Berikut ini foto kondisi benteng saat ini.

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

14

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

Dari foto-foto di lapangan diatas terlihat bahwa Benteng Srimanganti tersebut

memiliki nilai sejarah yang tinggi. Namun kurangnya pelestarian terhadap kawasan

keraton menjadikan adanya perubahan fungsi kawasan menjadi tempat makam.

Walaupun demikian masih terdapat beberapa yang masih diselamatkan sebagai cagar

budaya. Salah satu upaya untuk menjaga situs tersebut agar bertahan sebagai benda cagar

budaya yaitu dengan merehabilitasi fisik kawasan seperti memperbaiki bangunan tembok

yang sudah rapuh, mempertahankan benda-benda sejarah seperi pendopo dan petilasan.

b. Benteng Baluwarti

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

15

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

Benteng Baluwarti berada disebelah barat Benteng Srimanganti. Pada awalnya

benteng ini memiliki luas 2,5 Ha. Didalam benteng terdapat bangunan Gedong Obat

yaitu tempat mesiu/tempat menyimpan obat dan sebagai tempat penobatan raja. Namun

kondisinya sekarang juga sudah mengalami perubahan, sebagian lahan benteng sudah

menjadi permukiman dan sebagaian menjadi tempat makam. Bangunan yang tersisa

tinggal tembok benteng dan tembok Gedong Obat. Kondisi tembok yang adapun juga

mengalami kerusakan dan dalam kondisi akan runtuh. Namun tidak ada pihak yang

memperbaiki kondisi ini. Pihak keraton selaku pemilik kawasan ini terkendala dana

untuk memperbaiki kondisi keraton. Berikut ini foto kondisi benteng :

Bentuk pelestarian kawasan yang masih dapat dilakukan yaitu menghidupkan

kembali citra kawasan dengan memperbaiki fisik benteng.

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

16

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

c. Alun-alun Lor dan Alun-Alun Kidul

Alun-alun merupakan ruang terbuka seperti lapangan. Sama seperti Keraton

Kasunanan Surakarta dahulu Keraton Kartasura juga memiliki alun-alun lor disebelah

utara benteng dan alun-alun kidul disebelah selatan benteng. Kondisi saat ini sudah

berubah yang awalnya ruang terbuka berupa lapangan. Kini menjadi permukiman warga.

Bahkan nama kampungnyapun Kampung Alun-alun Kidul. Berikut ini foto alun-alun

keraton.

Untuk situs alun-alun ini sulit untuk mengubah kondisi menjadi seperti semula

karena permukiman yang ada sudah cukup padat. Hal yang dapat dilakukan yaitu dengan

membangun suatu simbol seperti gapura yang dapat menunjukkan keberadaan situs

walaupun fungsinya sudah berubah. Untuk alun-alun kidul sudah terdapat gapura yang

menjadi simbol bahwa dulu disana merupakan alun-alun. Namun untuk alun-alun lor

belum terdapat suatu simbol yang menunjukkan adanya situs keraton bahkan sudah

sangat susah dibedakan antara kawasan alun-alun Lor dengan kawasan diluar keraton.

d. Masjid Hastana

Masjid Hastana bukan bagian dari bangunan keraton yang runtuh namun dibangun

oleh Pakubuwana X pada tahun 1826. Untuk bangunan masjid yang dulu yang

merupakan bagian dari bangunan keraton sudah dipindahkan ke Keraton Surakarta

semenjak keraton berpindah.

Masjid Hastana merupakan salah satu bangunan peninggalan keraton yang fungsinya

belum berubah. Sampai sekarang kondisi fisik masjid hastana masih bagus dan masih

digunakan oleh masyarakat setempat untuk beribadah. Berikut ini peta kondisi masjid

hastana.

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

17

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

e. Gedong Lancip

Gedong Lancip merupakan bangunan yang dulu sebagai kantor VOC. Tempat ini

digunakan sebagai tempat penjara dan pengintai. Segala macam aktivitas keraton

Kartosura dipantau oleh VOC dari tempat ini. Keberadaan tempat ini sudah menjadi

tempat makam juga. Namun masih terdapat bangunan tembok yang manjadi penanda

adanya gedong lancip. Untuk menjaga kelestarian situs ini maka kondisi bangunan harus

direvitalisasi agar tidak rusak.

f. Siti Hinggil/Gunung Kunci

Siti hinggil merupakan suatu tanah yang tinggi seperti bukit. Tempat ini dulunya

digunakan sebagai tempat rekreasi putri raja. Disebelah bukit tersebut terdapat danau.

Namun sekarang kondisinya sudah berubah. Untuk fisik bukit masih ada dan juga

terdapat tangga untuk naik ke dalam bukit tersebut. Kondisinya juga masih cukup baik.

Namun untuk bukitnya sendiri sudah dijadikan tempat pemakaman. Sedangkan untuk

danaunya karena sudah tidak ada lagi air, sekarang menjadi lapangan yang cukup luas.

Berikut ini foto siti hinggil

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

18

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

Secara umum kondisi situs–situs yang sudah dijelaskan diatas hampir semuanya

sudah mengalami perubahan fungsi yaitu sebagai tempat makam dan permukiman.

Namun secara fisik, kondisi situs masih dapat dikenali sebagai benda yang memiliki nilai

sejarah. Untuk itu, perlu adanya suatu pelestarian Kawasan Keraton Kartasura untuk

dapat mempertahankan nilai-nilai sejarah kawasan. Perlu adanya revitalisasi terhadap

kawasan. Salah satu bentuk untuk melestarikan yaitu dengan membangun kembali situs-

situs yang ada namun tidak merubah nilai history, kemudian dijadikan kawasan ini

sebagai kawasan edukasi sejarah.

C. Analisis Lingkungan dalam Kawasan (Fisik dan Non Fisik)

Kawasan Keraton Kartosura berada di Kecamatan Kartosura yang mimiliki lokasi

strategis dan aksesibilitas tinggi yaitu dekat dengan jalan yang menghubungkan Kota

Surakarta dengan Semarang maupun Kota Surakarta dengan Kota Jogja. Maka dari itu

kondisi lingkungannya kompleks yaitu banyak kegiatan komersil perdagangan dan jasa

disekitar jalan raya tersebut. Di sekitar kawasan keraton juga terdapat beberapa pabrik

besar seperti pabrik tekstil Tifountek. Selain itu disekitar kawasan juga terdapat kampus

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

19

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

IAIN dan juga Pasar Kartasuro. Secara umum kondisi lingkungan luar kawasan cukup

kompleks dan memiliki nilai ekonomi tinggi. Berikut ini peta aktivitas lingkungan sekitar

keraton.

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

20

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

Gambar Peta Aktivitas Sekitar Kawasan Pusaka Keraton KartasuraSumber : Tim Pelesatarian Kawasan Pusaka Keraton Kartasura

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

21

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

Untuk lingkungan didalam kawasan sendiri selain adanya Keraton Kartasura,

juga terdapat permukiman serta sarana penunjangnya seperti sekolah, tempat

ibadah, dan toko. Didalam kawasan sendiri juga muncul home stay/kotrakan /kos-

kosan, hal ini dikarenakan lokasinya yang deket dengan Universitas IAIN dan

pabrik. Permukiman didalam kawasan belum tergolong padat, masih terdapat

beberapa lahan kosong. Lahan kosong ini nantinya dapat dimanfaatkan dalam

pengembangan aktivitas keraton karena sebagian besar lahan juga masih milik

pihak keraton.

Kondisi sosial budaya masyarakat walaupun berada di dalam Kawasan

Keraton namun sebagian besar tidak banyak yang paham dan mengerti dengan asal

usul atau sejarah keraton, karena memang kebanyakan merupakan warga

pendatang. Selain itu masyarakat kebanyakan juga tidak memiliki sifat yang peduli

terhadap keberadaan keraton. Sebagian besar masyarakat juga memiliki kondisi

ekonomi menengah kebawah dan rata-rata bekerja di pabrik sekitar kawasan.

Pelestarian kawasan Keraton Kartasura selain digunakan untuk melestarikan

kondisi fisik dan unsur sejarah keraton diharapkan juga dapat dijadikan sebagai

tempat yang mempunyai nilai ekonomi. Misalnya jika dikembangkan menjadi

tempat wisata sejarah maka kemungkinan akan menjadi peluang-peluang usaha

untuk masyarakat disekitarnya. Dengan begitu maka masyarakat juga akan tertarik

untuk menjaga kawasan keraton karena memiliki dampak terhadap kondisi

perekonomian mereka.

Berikut ini peta persebaran fasilitas sosial di kawasan keraton dan sekitarnya

(Kecamatan Kartasura)

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

22

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

23

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

Gambar Peta Sebaran Lahan Kosong Kawasan Pusaka Keraton Kartasura

Sumber : Tim Pelesatarian Kawasan Keraton Kartasura, 2015

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

24

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

D. Analisis Aksesibilitas Kawasan (Makro dan Mikro)

Kawasan benteng keraton kartasura strategis karena berada di jalur segitiga

emas yang menghubungkan antara Kota Yogyakarta,Kota Semarang dan Kota

Surakarta. Akses yang mudah dan kondisi jalan yang baik menambah potensi

kawasan benteng kerataon kartasura ini sebagai kawasan wisata budaya. Karena

salah satu kriteria yang disebutkan pada Peraturan Darah Kabupaten Sukoharjo No.

1 tahun 2014 menyebutkan bahwa untuk mengembangkan suatu kawasan supaya

menjadi daya tarik wisata maka perlu melakukan pembangunan sarana prasarana

dan aksesibilitas. Kriteria tersebut telah terpenuhi dengan lokasi benteng keraton

kartasura yang strategis dan mudah diakses oleh kendaraan umum maupun

kendaraan pribadi. Berikut merupakan peta aksesibilitas makro kawasan keraton

kartasura.

Selain aksesibilitas secara makro, terdapat pula aksesibilitas secara mikro yang

menjadi bagian penting di kawasan keraton kartasura tersebut. Berikut merupakan

peta aksesibilitas mikro kawasan keraton kartasura.

Aksesibilitas didalam kawasan masih bisa diakses oleh kendaraan pribadi

mobil,motor dan sepeda. Akan tetapi jalan yang berada didalam kawasan keraton

kartasura sudah sepenuhnya bisa dilewatibagi umum. Hal ini yang menyebabkan

jalan-jalan lokal didalam kawasan menjadi berlubang dan mengganggu

kenyamanan bagi pengunjung kawasan keraton kartasura. Di sisi kanan dan kiri

benteng sudah dilengkapi dengan jalur pedestrian bagi pejalan kaki, akan tetapi

prasarana tersebut disalah gunakan bagi masyarakat dan dijadikan lapak berdagang.

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

25

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

Gambar Peta Aksesibilitas Makro Kawasan Pusaka Keraton KartasuraSumber: Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton Kartasura, 2015

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

26

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

Gambar Peta Aksesibilitas Mikro Kawasan Pusaka Keraton KartasuraSumber: Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton Kartasura, 2015

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

27

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

E. SWOT Hasil Analisis

Tabel SWOT Hasil Fakta dan Analisis

STRENGTH WEAKNESS OPPORTUNITY TREATH Merupakan aset

sejarah dengan nilai signifkansi yang sangat tinggi

Benda-benda pusaka yang dimiliki kawasan masih disimpan dengan baik (Keraton Surakarta, Juru Kunci, Universitas Veteran)

Lokasi strategis, titik teu Jogja, Solo, Semarang

Terdapat jalur pedestrian di jalan utama dalam kawasan

Memiliki situs-situs yang masih dapat dijumpai wujud fisiknya meski bangunan utama keraton sudah hilang

Kondisi kawasan tidak terawat

Tumbuh perumahan (real estate) di dalam kawasan

Degradasi nilai sosial masyarakat lokal karena banyak warga pendatang

Pudarnya nilai-nilai sejarah dalam kawasan karena tidak adanya pengelolaan yang serius

Aset sejarah yang terdapat di kawasan dapat menjadi potensi wisata edukasi sejarah Kerajan Mataram

Terdapat kendala dalam pengelolaan oleh Keraton Surakarta sebagai pemilik atas Keraton Kartasura khususnya dalam hal pendanaan

Terdapat kendala dalam pengelolaan oleh Pemerintah Kabupaten Sukuharjo khususnya dalam hal perizinan terhadap Keraton Surakarta

Sumber: Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton Kartasura, 2015

F. Isu Strategis

Berdasarkan SWOT di atas, diperoleh isu strategis “Tidak terbangunnya

kerjasama antara pihak Keraton Surakarta dan Pemerintah Kabupaten

Sukoharjo dalam pengelolaan potensi Kawasan Pusaka Keraton Kartasura

sehingga nilai-nilai pusaka kawasan memudar.”

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

28

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

BAB IV

TUJUAN, KONSEP PENGEMBANGAN, SASARAN, STRATEGI, KEBIJAKAN,

RENCANA DAN PROGRAM

A. Tujuan

Tujuan dalam Rencana Revitalisasi Kawasan Pusaka Keraton Kartasura

Sebagai Kawasan Wisata Edukasi Sejarah ini adalah untuk mewujudkan

Pengelolaan potensi Kawasan Pusaka Keraton Kartasura sebagai kawasan

wisata edukasi sejarah untuk menjaga eksistensi nilai-nilai pusaka kawasan

melalui kerjasama antara pihak Keraton Surakarta dan Pemerintah

Kabupaten Sukoharjo.

Penetapan tujuan didasarkan pada isu strategis yang telah diidentifikasi, yaitu

tidak terbangunnya kerjasama antara pihak Keraton Surakarta dan Pemerintah

Kabupaten Sukoharjo dalam pengelolaan potensi Kawasan Pusaka Keraton

Kartasura sehingga nilai-nilai pusaka kawasan memudar.

Sehingga diharapkan melalui kerjasama positif antara pihak Keraton Surakarta

sebagai pemilik kuasa atas Keraton Kartasura, dan Pemerintah Kabupaten

Sukoharjo sebagai pemegang kekuasaan atas daerah otonomnya (Kabupaten

Sukoharjo), dapat mengembalikan nilai-nilai yang telah pudar dari adanya Keraton

Kartasura, dan menjaganya agar sustainable.

B. Konsep

Konsep yang diangkat dalam Rencana Revitalisasi Kawasan Pusaka Keraton

Kartasura Sebagai Kawasan Wisata Edukasi Sejarah ini adalah Pengembangan

kawasan pusaka Keraton Kartasura sebagai living monument.

Melalui living monument, diharapkan Kawasan Pusaka Keraton Kartasura tidak

hanya meminta perhatian kepada para stakeholder untuk upaya pelestariannya, akan

tetapi Kawasan Pusaka Keraton Kartasura mampu mendukung penghidupan di

dalam kawasan, sehingga muncul rasa memiliki, dan kebutuhan untuk melestarikan

khususnya bagi masyarakat setempat maupun dari stakeholder lainnya.

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

29

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

Dengan demikian, maka dapat mewujudkan sustainabilitas Kawasan Pusaka

Keraton Kartasura, karena terjadi simbiosis mutualisme antar elemen dalam

kawasan.

C. Sasaran, Strategi, Kebijakan, Rencana dan Program

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, melalui konsep living

monument, maka disusun Sasaran, Strategi, Kebijakan, Rencana dan Program

sebagai berikut:

a. Sasaran

Sasaran untuk mewujudkan Pengelolaan potensi Kawasan Pusaka Keraton

Kartasura sebagai kawasan wisata edukasi sejarah untuk menjaga eksistensi

nilai-nilai pusaka kawasan melalui kerjasama antara pihak Keraton Surakarta

dan Pemerintah Kabupaten Sukoharjo adalah sebagai berikut:

1. Tercapainya profesionalisme kinerja kelembagaan dalam upaya pelestarian

kawasan

2. Terlindunginya keberadaan situs sejarah dalam kawasan

3. Terjaganya esensi kawasan sebagai kawasan sejarah dan dikenal oleh

masyarakat luas.

b. Strategi

Strategi diperlukan untuk mewujudkan sasaran yang ditetapkan guna mencapai

tujuan. Strategi diperoleh melalui persilangan SWOT Hasil fakta dan analisis.

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

30

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

Tabel Matriks SWOT

INTERNAL

EKSTERNAL

STRENGTH Merupakan aset sejarah

dengan nilai signifkansi yang sangat tinggi

Benda-benda pusaka yang dimiliki kawasan masih disimpan dengan baik (Keraton Surakarta, Juru Kunci, Universitas Veteran)

Lokasi strategis, titik teu Jogja, Solo, Semarang

Terdapat jalur pedestrian di jalan utama dalam kawasan

Memiliki situs-situs yang masih dapat dijumpai wujud fisiknya meski bangunan utama keraton sudah hilang

WEAKNESS Kondisi kawasan tidak

terawat Tumbuh perumahan (real

estate) di dalam kawasan Degradasi nilai sosial

masyarakat lokal karena banyak warga pendatang

Pudarnya nilai-nilai sejarah dalam kawasan karena tidak adanya pengelolaan yang serius

OPPORTUNITY Aset sejarah yang

terdapat di kawasan dapat menjadi potensi wisata edukasi sejarah Kerajan Mataram

S-O MPengembangan

kawasan sebagai kawasan wisata edukasi sejarah

W-O Konservasi situs sejarah

dalam kawasan

TREATH Terdapat kendala

dalam pengelolaan oleh Keraton Surakarta sebagai pemilik atas Keraton Kartasura khususnya dalam hal pendanaan

Terdapat kendala dalam pengelolaan oleh Pemerintah Kabupaten Sukuharjo khususnya dalam hal perizinan terhadap Keraton Surakarta

S-T Peningkatan peran dan

sinergi kemitraan antar lembaga

W-T Perbaikan kebijakan dalam

pengelolaan kawasan

Sumber: Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton Kartasura, 2015

Strategi untuk mewujudkan ketiga sasaran di atas adalah sebagai berikut:

1. Perbaikan kebijakan dalam pengelolaan kawasan

2. Peningkatan peran dan sinergi kemitraan antar lembaga

3. Konservasi situs sejarah dalam kawasan

4. Pengembangan kawasan sebagai kawasan wisata edukasi sejarah

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

31

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

c. Kebijakan

Kebijakan diperlukan sebagai arahan dalam menentukan rencana dan program

dalam pengembangan kawasan. Kebijakan yang ditetapkan dalam mendukung

pelaksanaan strategi di atas adalah:

1. Penyusunan arahan pengembangan kawasan pusaka secara konseptual dan

sistematis

2. Pengembangan kelembagaan bekerjasama dengan PT/Akademisi/Pemangku

Kepentingan

3. Menghadirkan kembali nilai situs yang sudah hilang

4. Perbaikan kualitas situs-situs dalam kawasan

5. Peningkatan sarana dan fasilitas kawasan menggunakan pendekatan

pengembangan pariwisata berwawasan budaya yang berkelanjutan

6. Pengembangan data dan informasi kawasan yang akurat dan terkini sebagai

bahan promosi kawasan

d. Rencana

Sebagai bagian yang lebih detail, untuk mendukung terwujudnya tujuan, setelah

dispesifikkan melaui konsep pengembangan, sasaran, strategi, dan kebijakan,

maka disusun rencana. Rencana dari pengembangan sebagai upaya pelestarian

Kawasan Pusaka Keraton Kartasura ini adalah:

1. Penyusunan kebijakan pengembangan kawasan

2. Penguatan kerjasama antar stakeholder

3. Pengumpulan aset peninggalan Keraton Kartasura yang masih ada

4. Perbaikani situs-situs yang mengalami degradasi

5. Pengadaan sarana penujang kawasan wisata

6. Peningkatan aksesibilitas dalam kawasan

7. Pengembangan promosi wisata kawasan sejarah secara optimal dan terpadu

e. Program

Dalam mewujudkan rencana yang telah disusun, diperlukan program kegiatan.

Berikut ini adalah program yang disusun untuk mewujudkan rencana:

1. Menyusun RTBL Kawasan Pusaka Keraton Kartasura

2. Menyusun Grand Design Kawasan Pusaka Keraton Kartasura

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

32

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

3. Mengadakan kerjasama dengan Akademisi dalam penelitian lanjut

mengenai Kawasan Pusaka Benteng Kartasura

4. Membuat MoU Keraton Surakarta dan Pemerintah Kabupaten Sukoharjo

dalam pengelolaan Kawasan Pusaka Benteng Kartasura

5. Mengadakan kerjasama Pemerintah Kabupaten Sukoharjo dengan pihak

swasta

6. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Kawasan Pusaka

Benteng Kartasura

7. Mengumpulkan benda pusaka peninggalan Keraton Kartasura yang saat ini

masih disimpan di universitas veteran

8. Mengumpulkan informasi terkait situs) di dalam Kawasan Pusaka Benteng

Kartasura (cerita masa lalu kawasan/

9. Memperbaiki bangunan benteng

10. Mendesain ulang sitihinggil

11. Membangun landmark pada situs-situs yang sudah hilang, yaitu alun-alun

utara dan selatan untuk memperkuat karakter kawasan

12. Membangun museum sebagai tempat menyimpan barang-barang

peninggalan Keraton Kartasura

13. Menyediakan kantong parkir dan taman untuk wisatawan

14. Membangun foodcourt dan tempat istirahat untuk wisatawan

15. Membuat Peta Wisata di dalam kawasan

16. Membangun pedestrian di dalam Kawasan Pusaka Benteng Kartasura

17. Mengadakan penerangan yang memadai di dalam Kawasan Pusaka Benteng

Kartasura

18. Mengadakan perlengkapan rambu-rambu lalu lintas dalam Kawasan Pusaka

Benteng Kartasura

19. Membuat jalur wisata Kawasan Pusaka Benteng Kartasura

20. Meningkatkan kualitas dan kuantitas materi informasi dan promosi yang

informatif, menarik dan inovatif

21. Meningkatkan kerjasama dalam pengembangan investasi dan pelayanan

pariwisata

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

33

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

Tabel Keterkaitan Sasaran, Strategi, Kebijakan, Rencana dan Program dalam Rencana Revitalisasi Kawasan Pusaka Keraton Kartasura Sebagai Kawasan Wisata Edukasi Sejarah

ISU STRATEGISTidak terbangunnya kerjasama antara pihak Keraton Surakarta dan Pemerintah Kabupaten Sukoharjo dalam pengelolaan potensi Kawasan Pusaka Keraton Kartasura sehingga nilai-nilai pusaka kawasan memudar.TUJUANPengelolaan potensi Kawasan Pusaka Keraton Kartasura sebagai kawasan wisata edukasi sejarah untuk menjaga eksistensi nilai-nilai pusaka kawasan melalui kerjasama antara pihak Keraton Surakarta dan Pemerintah Kabupaten Sukoharjo.KONSEPPengembangan kawasan pusaka Keraton Kartasura sebagai living monument.

SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN RENCANA PROGRAMTercapainya profesionalisme kinerja kelembagaan dalam upaya pelestarian kawasan

Perbaikan kebijakan dalam pengelolaan kawasan

Penyusunan arahan pengembangan kawasan pusaka secara konseptual dan sistematis

Penyusunan Kebijakan Pengembangan Kawasan

Menyusun RTBL Kawasan Pusaka Keraton Kartasura

Menyusun Grand Design Kawasan Pusaka Keraton Kartasura

Penimgkatan peran dan sinergi kemitraan antar lembaga

Pengembangan kelembagaan bekerjasama dengan PT/Akademisi/Pemangku Kepentingan

Pengadaan kerjasama antar stakeholder

Mengadakan kerjasama dengan Akademisi dalam penelitian lanjut mengenai Kawasan Pusaka Benteng KartasuraMembuat MoU Keraton Surakarta dan Pemkab Sukoharjo dalam pengelolaan Kawasan Pusaka Benteng KartasuraMengadakan kerjasama Pemerintah Kabupaten Sukoharjo dengan pihak swastaMeningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Kawasan Pusaka Benteng Kartasura

Terlindunginya keberadaan situs sejarah dalam kawasan

Konservasi situs sejarah dalam kawasan

Menghadirkan kembali nilai situs yang sudah hilang

Pengumpulan aset peninggalan Keraton Kartasura yang masih ada.

Mengumpulkan benda pusaka peninggalan Keraton Kartasura yang saat ini masih disimpan di universitas veteranMembangun museum sebagai tempat menyimpan

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

34

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

barang-barang peninggalan Keraton KartasuraMengumpulkan informasi terkait situs) di dalam Kawasan Pusaka Benteng Kartasura (cerita masa lalu kawasan/

Perbaikan kualitas situs-situs dalam kawasan

Perbaikan situs-situs yang mengalami degradasi

Memperbaiki bangunan bentengMendesain ulang sitihinggilMembangun landmark pada situs-situs yang sudah hilang untuk memperkuat karakter kawasan

Terjaganya esensi kawasan sebagai kawasan sejarah dan dikenal oleh masyarakat luas.

Pengembangan kawasan sebagai kawasan wisata edukasi sejarah

Peningkatan sarana dan fasilitas kawasan menggunakan pendekatan pengembangan pariwisata berwawasan budaya yang berkelanjutan

Pengadaan sarana penujang kawasan wisata

Menyediakan kantong parkir dan taman untuk wisatawan

Membangun foodcourt dan tempat istirahat untuk wisatawan Menyediakan Peta Wisata di dalam kawasan

Peningkatan aksesibilitas dalam kawasan

Membangun pedestrian di dalam Kawasan Pusaka Benteng KartasuraMengadakan penerangan yang memadai di dalam Kawasan Pusaka Benteng KartasuraMengadakan perlengkapan rambu-rambu lalu lintas dalam Kawasan Pusaka Benteng KartasuraMembuat jalur wisata Kawasan Pusaka Benteng Kartasura

Pengembangan data dan informasi kawasan yang akurat dan terkini sebagai bahan promosi kawasan

Pengembangan promosi wisata kawasan sejarah secara optimal dan terpadu

Meningkatkan kualitas dan kuantitas materi informasi dan promosi yang informatif, menarik dan inovatif

Meningkatkan kerjasama dalam pengembangan investasi dan pelayanan pariwisata

Sumber: Tim Pelestarian Kawasan Keraton Kartasura, 2015

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

35

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

BAB V

PENJABARAN STRATEGI DAN DESAIN KAWASAN

A. Perbaikan Kebijakan Pengelolaan Kawasan

STRATEGI KEBIJAKAN RENCANA PROGRAM

Perbaikan kebijakan dalam pengelolaan kawasan

Penyusunan arahan pengembangan kawasan pusaka secara konseptual dan sistematis

Penyusunan Kebijakan Pengembangan Kawasan

Menyusun RTBL Kawasan Pusaka Keraton KartasuraMenyusun Grand Design Kawasan Pusaka Keraton Kartasura

Sumber: Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton Kartasura, 2015

Kebijakan pengelolaan Kawasan Pusaka Keraton Kartasura diperlukan sebagai

arahan pengembangan kawasan agar dapat memberikan manfaat bagi semua

stakeholder, dan juga yang paling utama adalah terjaganya kelestarian kawasan

tersebut.

Strategi Perbaikan kebijakan dalam pengelolaan kawasan ditetapkan dengan

dukungan kebijakan penyusunan arahan pengembangan kawasan pusaka secara

konseptual dan sistematis. Maksudnya adalah bahwa semua dokumen perencanaan

berkaitan dengan Kawasan Pusaka Keraton Kartasura, disusun berdasarkan satu

konsep yang sama sehingga terjadi integrasi antar dokumen perencanaan.

Rencana yang ditetapkan untuk mendukung strategi ini adalah dengan

penyusunan Kebijakan Pengembangan Kawasan, meliputi program berikut ini:

1. Menyusun Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Pusaka

Keraton Kartasura

2. Menyusun Grand Design Kawasan Pusaka Keraton Kartasura

Melalui penyusunan rencana dan program di atas, diharapkan pengembangan

Kawasan Pusaka Keraton Kartasura menjadi lebih terarah, dan mampu

mewujudkan kelestarian serta sustainabilitas.

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

36

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

B. Peningkatan Peran dan Sinergi Kemitraan Antar Lembaga

STRATEGI KEBIJAKAN RENCANA PROGRAMPeningkatan peran dan sinergi kemitraan antar lembaga

Pengembangan kelembagaan bekerjasama dengan PT/Akademisi/ Pemangku Kepentingan

Pengadaan kerjasama antar stakeholder

Mengadakan kerjasama dengan Akademisi dalam penelitian lanjut mengenai Kawasan Pusaka Benteng KartasuraMembuat MoU Keraton Surakarta dan Pemkab Sukoharjo dalam pengelolaan Kawasan Pusaka Benteng KartasuraMengadakan kerjasama Pemerintah Kabupaten Sukoharjo dengan pihak swastaMeningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Kawasan Pusaka Benteng Kartasura

Sumber: Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton Kartasura, 2015

Sinergi kemitraan antar lembaga pengelola Kawasan Pusaka Keraton Kartasura

sangat diperlukan dalam pengembangannya. Melalui kerjasama dari semua

stakeholder yang berperan, diharapkan dapat saling bersinergi, bergerak bersama-

sama untuk melestarikan Kawasan Pusaka Keraton Kartasura.

Strategi Peningkatkan peran dan sinergi kemitraan antar lembaga, didukung

dengan kebijakan Pengembangan kelembagaan bekerjasama dengan PT/Akademisi/

Pemangku Kepentingan. Untuk mewujudkan sinergi kemitraan antar lembaga,

disusun rencana Pengadaaan kerjasama antar stakeholder, dengan program-program

sebagai berikut:

1. Mengadakan kerjasama dengan Akademisi dalam penelitian lanjut

mengenai Kawasan Pusaka Keraton Kartasura

2. Membuat MoU Keraton Surakarta dan Pemkab Sukoharjo dalam

pengelolaan Kawasan Pusaka Benteng Kartasura

3. Mengadakan kerjasama Pemerintah Kabupaten Sukoharjo dengan pihak

swasta

4. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Kawasan Pusaka

Benteng Kartasura

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

37

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

Kerjasama dengan akademisi sangat diperlukan terutama dalam hal studi lebih

lanjut. Melalui penelitian-penelitian dan studi tentang berbagai teori yang dilakukan

oleh kaum akademisi, diharapkan dapat memperkaya informasi tentang kawasan.

Informasi ini nantinya dapat digunakan sebagai materi informasi kawasan yang

dapat diketahui oleh masyarakat luas sehingga akan meningkatkan kesadaran untuk

melestarikan. Selain itu informasi tersebut juga dapat dimanfaatkan sebagai media

promosi kawasan. Ketika masyarakat mendengar informasi tentang Kawasan

Pusaka Keraton Kartasura yang cukup mendalam, tentang kisah masa lalunya,

signifikansinya, maka akan menarik masyarakat tersebut untuk datang mengunjungi

Kawasan Pusaka Keraton Kartasura. Karena semakin banyak masyarakat yang

tertarik dengan Kawasan Pusaka Keraton Kartasura, maka pihak pemangku

kepentingan juga akan mengambil langkah dalam mengelola kawasan.

MoU Keraton Surakarta sebagai pemilik kuasa atas Keraton Kartasura, dan

Pemerintah Kabupaten Sukoharjo di mana Keraton Kartasura berada dalam daerah

otonomnya, sangat perlu dilakukan guna kerjasama pengelolaan dan pengembangan

kawasan. Karena saat ini, pihak Pemerintah Kabupaten Sukoharjo sebenarnya

memiliki anggaran dan memiliki kemauan untuk mengelola dan mengembangkan

Kawasan Keraton Kartasura, akan tetapi hal tersebut sulit dilakukan karena

terhambat oleh izin dari Keraton Surakarta. Di sisi lain, sebagai pemilik kuasa atas

Keraton Kartasura, Keraton Surakarta tidak memiliki cukup anggaran untuk

mengelola dan mengembangkan Kawasan Keraton Kartasura sehingga sampai saat

ini kondisinya tidak terawat dan banyak mengalami degradasi. Untuk itulah

kerjasama antara Keraton Surakarta dan Pemerintah Kabupaten Sukoharjo sangat

penting untuk dilakukan.

Selain itu pelibatan masyarakat perlu dilakukan dalam setiap kegiatan dalam

rangka mengelola dan mengembangkan Kawasan Pusaka Keraton Kartasura.

Masyarakat dapat berperan sebagai aktor utama dalam pengelolaan kawasan, dapat

juga berperan sebagai pengawas dari kinerja pemerintah dalam hal pengelolaan

Kawasan Pusaka Keraton Kartasura.

Untuk mendukung pendanaan, pelibatan pihak swasta sangat perlu untuk

dilakukan. Pengelolaan dan pengembangan kawasan tidak akan maksimal apabila

hanya mengandalkan anggaran dari pemerintah. Melalui dana CSR (Coorporate

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

38

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

Social Responsibility), pihak swasta dapat memberikan sumbangan anggaran untuk

mengelola dan mengembangkan Kawasan Pusaka Keraton Kartasura sebagai

tanggung jawab sosial dari perusahaannya, dengan turut berperan memperbaiki

kondisi sosial budaya kawasan di sekitarnya.

C. Konservasi Situs Sejarah Dalam Kawasan

STRATEGI KEBIJAKAN RENCANA PROGRAM

Konservasi situs sejarah dalam kawasan

Menghadirkan kembali nilai situs yang sudah hilang

Pengumpulan aset peninggalan Keraton Kartasura yang masih ada.

Mengumpulkan benda pusaka peninggalan Keraton Kartasura yang saat ini masih disimpan di universitas veteranMengumpulkan informasi terkait situs) di dalam Kawasan Pusaka Benteng Kartasura (cerita masa lalu kawasan/

Perbaikan kualitas situs-situs dalam kawasan

Perbaikan situs-situs yang mengalami degradasi

Memperbaiki bangunan bentengMendesain ulang sitihinggilMembangun landmark pada situs-situs yang sudah hilang untuk memperkuat karakter kawasan

Sumber: Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton Kartasura, 2015

Terdapat dua kebijakan dalam strategi Konservasi situs sejarah dalam kawasan,

yaitu Menghadirkan kembali nilai situs yang sudah hilang dan perbaikan kualitas

situs-situs dalam kawasan. Rencana dari kebijakan pertama adalah pengumpulan

aset peninggalan Keraton Kartasura yang masih ada, sedangkan dari kebijakan

kedua adalah perbaikan situs-situs yang mengalami degradasi.

a. Rencana Pengumpulan aset peninggalan Keraton Kartasura yang masih

ada.

Pada saat ini, masih ada barang-barang peninggalan Keraton Kartasura yang

disimpan di beberapa tempat, yaitu di rumah juru kunci dan di Laboratorium

Budaya Universitas Veteran Sukoharjo. Barang-barang tersebut perlu untuk

dikumpulkan kembali dan disimpan dalam satu tempat di sekitar kawasan agar

dapat dinikmati oleh pengunjung Kawasan Pusaka Keraton Kartasura. Rencana ini

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

39

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

berkaitan dengan rencana pembangunan museum sebagai galeri benda-benda

peninggalan Keraton Kartasura.

Gambar Desain Museum Kawasan Pusaka Keraton KartasuraSumber: Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton Kartasura, 2015

Selain itu, penggalian informasi terkait Keraton Kartasura juga perlu

dilakukan agar cerita tersebut tidak hilang. Hal ini menjadi sangat penting karena

tidak banyak referensi yang menuliskan kisah Keraton Kartasura, dan yang

mengetahui sejarah perjalanan Keraton Kartasura saat ini hanyalah orang-orang tua

saja. Informasi termasuk salah satu aset yang perlu untuk dijaga agar tetap bisa

diketahui generasi mendatang. Karena sebenarnya signifikansi muncul dari kisah-

kisah masa lalu.

Program kegiatan yang disusun untuk melaksanankan rencana tersebut adalah:

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

40

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

1. Mengumpulkan benda pusaka peninggalan Keraton Kartasura yang saat ini

masih disimpan di universitas veteran.

2. Membangun museum sebagai tempat menyimpan barang-barang

peninggalan Keraton Kartasura

3. Mengumpulkan informasi terkait situs) di dalam Kawasan Pusaka Benteng

Kartasura (cerita masa lalu kawasan)

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

41

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

Gambar Peta Rencana Lokasi Pembangunan Museum Kawasan Pusaka Keraton Kartasura

Sumber: Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton Kartasura, 2015

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

42

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

b. Rencana Perbaikan situs-situs yang mengalami degradasi

Program kegiatan yang disusun untuk melaksanankan rencana tersebut adalah:

1. Memperbaiki bangunan benteng

2. Membuat landmark

3. Mendesain ulang sitihinggil

Situs-situs yang masih ada di dalam Kawasan Pusaka Keraton Kartasura saat

ini banyak yang mengalami degradasi. Seperti benteng Srimanganti dan Baluwarti.

Kedua benteng yang menjadi sorotan utama kawasan saat ini kondisinya

memprihatinkan. Banyak bata penyusun benteng yang hilang, oleh karena itu

diperlukan upaya perbaikan benteng. Perbaikan ini dilakukan dengan menggunakan

material batu bata yang saat ini biasa dipakai di masyarakat. Meski tidak bisa sama

persis dengan material asli penyusun benteng tersebut, upaya ini harus tetap

dilakukan karena apabila benteng dibiarkan dalam kondisi seperti yang sekarang

ini, maka kerusakan benteng akan semakin parah. Tidak hanya itu, pembersihan

area di dalam benteng yang saat ini ditumbuhi semak-semak juga perlu dilakukan.

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

43

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

Gambar Desain Jeron Benteng Kawasan Pusaka Keraton KartasuraSumber: Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton Kartasura, 2015

Selain itu situs-situs penting, gedong obat, gedong VOC, Sitihinggil, dan area

di dalam benteng keraton saat ini digunakan sebagai pemakaman. Bahkan terdapat

situs yang sudah hilang, seperti alun-alun yang sekarang sudah berubah fungsi

menjadi permukiman penduduk. Renovasi situs-situs tersebut perlu dilakukan untuk

mengembalikan suasana masa lalu kawasan.

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

44

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

Gambar Desain Sitihinggil Kawasan Pusaka Keraton KartasuraSumber: Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton Kartasura, 2015

Gambar Desain Landmark Kawasan Pusaka Keraton Kartasura

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

45

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

Sumber: Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton Kartasura, 2015

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

46

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

Gambar Peta Rencana Sebaran Situs Kawasan Pusaka Keraton Kartasura

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

47

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

Sumber: Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton Kartasura, 2015

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

48

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

Gambar Peta Rencana Sebaran Landmark Kawasan Pusaka Keraton KartasuraSumber: Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton Kartasura, 2015

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

49

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

D. Pengembangan Kawasan Sebagai Kawasan Wisata Edukasi Sejarah

STRATEGI KEBIJAKAN RENCANA PROGRAM

Pengembangan kawasan sebagai kawasan wisata edukasi sejarah

Peningkatan sarana dan fasilitas kawasan menggunakan pendekatan pengembangan pariwisata berwawasan budaya yang berkelanjutan

Pengadaan sarana penujang kawasan wisata

Menyediakan kantong parkir dan taman untuk wisatawan

Membangun foodcourt dan tempat istirahat untuk wisatawan Menyediakan Peta Wisata di dalam kawasan

Peningkatan aksesibilitas dalam kawasan

Membangun pedestrian di dalam Kawasan Pusaka Benteng KartasuraMengadakan penerangan yang memadai di dalam Kawasan Pusaka Benteng KartasuraMengadakan perlengkapan rambu-rambu lalu lintas dalam Kawasan Pusaka Benteng KartasuraMembuat jalur wisata Kawasan Pusaka Benteng Kartasura

Pengembangan data dan informasi kawasan yang akurat dan terkini sebagai bahan promosi kawasan

Pengembangan promosi wisata kawasan sejarah secara optimal dan terpadu

Meningkatkan kualitas dan kuantitas materi informasi dan promosi yang informatif, menarik dan inovatifMeningkatkan kerjasama dalam pengembangan investasi dan pelayanan pariwisata

Sumber: Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton Kartasura, 2015

Strategi Pengembangan kawasan sebagai kawasan wisata edukasi sejarah

didukung dengan kebijakan Peningkatan sarana dan fasilitas kawasan menggunakan

pendekatan pengembangan pariwisata berwawasan budaya yang berkelanjutan; dan

Pengembangan data dan informasi kawasan yang akurat dan terkini sebagai bahan

promosi kawasan. Rencana dari kebijakan pertama adalah pengadaan sarana

penujang kawasan wisata dan peningkatan aksesibilitas dalam kawasan. Sedangkan

rencana berdasarkan kebijakan yang kedua adalah Pengembangan promosi wisata

kawasan sejarah secara optimal dan terpadu.

Pengadaan sarana wisata menggunakan pendekatan budaya, maksudnya adalah

bahwa segala sarana yang disediakan dalam harus mencerminkan budaya daerah

setempat, memberikan suasana kawasan sebagai kawasan pusaka. Selain pengadaan

sarana penunjang wisata, untuk mendukung pengembangan kawasan wisata

edukasi, diperlukan promosi secara optimal dan terpadu. Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton Kartasura

Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret 2015

50

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

a. Rencana Penambahan Sarana Penunjang Kawasan Wisata

Sarana Pariwisata adalah fasilitas yang memberikan pelayanan kepada

wisatawan baik secara langsung maupun tidak langsung. Rencana penambahan

sarana pada kawasan wisata edukasi sejarah merupakan upaya guna mewujudkan

strategi dalam revitalisasi kawasan cagar budaya. Hal ini direncanakan sebagai

upaya yang dilakukan dalam menampung jumlah kunjungan yang akan timbul di

kawasan perencanaan. Berdasarkan survey dan anala\isis yang dilakukan, adapun

sarana penunjang yang dibutuhkan sebagai berikut.

Tabel Kebutuhan Sarana Penunjang Kawasan Wisata Edukasi SejarahNo Jenis Sarana Jumlah penambahan1 Peribadatan 12 Telekomunikasi 13 Atm 14 Pertokoan 45 Kesehatan 16 Parking area 1

Sumber: Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton Kartasura, 2015

Dari tabel di atas dapat diljelaskan bahwa penambahan sarana peribadatan

berupa masjid dilakukan sebagai pemenuhan bagi kawasan perencanaan yang

belum terlayanai oleh masjid. Penambahan masjid dilakukan di sebelah timur

kawasan perencanaan dengan memanfaatkan lahan yang kosong. Selain itu

penambahan telekomunikasi sebagai pemenuhan akan kebutuhan berhubungan

jarak jauh. Yang direncanakan yakni dalam bentuk Telephone, telex dan faximile

serta alat komunikasi lainnya untuk pengiriman informasi yang dibutuhkan

wisatawan selama melakukan perjalanan/kunjungan wisata pada kawasan

perencanaan. Hal tersebut didasarkan atas konsep awal yang dilakukan dengan

tujuan wisata edukasi sejarah. Sarana telekomunikasi akan membantu riset yang

dilakukan jauh dari kawasan perencanaan. Sarana kesehataan merupakan sarana

penting yang menjadi penunjang keberlangsungan kawasan perencanaan baik

melayani kebutuhan akan kawasan perencanaan maupun kawasan di sekitar

kawasan perencanaan. Parking area merupakan salah satu bentuk rencana

penunjang dalam bentuk akomodassi sarana transportasi yang ditujukan khusus

bagi wisatawan/pengunjung Kawasan Wisata Edukasi Keraton Kartasura. Selain

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

51

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

menampung mobil dan sepeda motor wisatawan, di parking area ini juga

disediakan shelter sepeda yang disewakan untuk wisatawan. Wisatawan dapat

menggunakan sepeda tersebut berkeliling kawasan. Rencana Parking area terletak

dilahan kosong yang tersedia yang berada di bagian timur kawasan perencanaan.

Program dari rencana Penambahan Sarana Penunjang Kawasan Wisata, dalam

mendukung strategi pengembangan kawasan sebagai kawasan wisata edukasi

sejarah adalah sebagai berikut:

1. Penyediaan kantong parkir dan taman untuk wisatawan

2. Pengadaan foodcourt dan tempat istirahat untuk wisatawan

3. Penyediaan Peta Wisata di dalam kawasan

Gambar Desain Parking Area Kawasan Pusaka Keraton KartasuraSumber: Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton Kartasura, 2015

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

52

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

Gambar Desain Shelter Sepeda Kawasan Pusaka Keraton KartasuraSumber: Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton Kartasura, 2015

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

53

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

Gambar Desain Food Court Kawasan Pusaka Keraton Kartasura

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

54

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

Sumber: Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton Kartasura, 2015

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

55

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

Gambar Peta Rencana Penambahan Sarana Penunjang Wisata Kawasan Pusaka Keraton Kartasura

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

56

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

Sumber: Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton Kartasura, 2015

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

57

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

b. Rencana Meningkatkan Aksesibilitas Dalam Kawasan

Aksesibilitas Makro Kawasan

Dengan adanya konsep pengembangan wisata edukasi sejarah, maka

diperlukan adanya moda transportasi yang dapat mengantarkan para wisatawan

menuju ke kawasan wisata edukasi sejarah. Rencana untuk moda transportasi yang

digunakan untuk wisata edukasi sejarah adalah menggunakan moda transportasi

umum yang berupa bus mini dan angkutan desa yang melayani Kecamatan

Kartasuro. Trayek dari bis mini dan angkutan desa ini memiliki kedekatan dengan

kawasan wisata edukasi, Akan tetapi moda transportasi wisata yang digunakan

berbeda dengan moda transportasi bagi masyrakat. Sehingga akan ada penambahan

jumlah moda transportasi bagi kawasan wisata terpadu dengan trayek yang sama

dengan trayek moda transportasi bagi masyrakat pada umumnya.

Untuk penentuan jumlah moda transportasi ini dipertimbangkan melalui

jumlah pengunjung yang ada di kawasan wisata terpadu tersebut sehingga dapat

sesuai dengan jumlah pengunjung yang ada pada kawasan wisata. Moda

transportasi ini akan melayani para wisatawan terutama ketika pada musim liburan.

Dengan keberadaan moda transportasi ini maka dapat menunjang pengunjung pada

kawasan wisata terpadu.

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

58

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

Gambar Peta Rencana Aksesibilitas Makro Kawasan Pusaka Keraton Kartasura

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

59

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

Sumber: Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton Kartasura, 2015

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

60

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

Aksesibilitas Mikro Kawasan

Didalam memudahkan aksesibilitas pengunjung dalam melihat kawasan

sejarah berupa kawasan perencanaan, maka dapat menggunakan kereta kelinci

wisata yang bisa menampung sekitar delapan orang. Kereta ini juga dibuat

semenarik mungkin dan nayaman agar bisa menghibur pengunjung dari anak-anak

hingga orang dewasa dalam menikmati kawsan perencanaan. rencana moda

transportasi dalam ditujukan sebagai fasilitas transportasi kawasan rencana

kawasan. Berikut peta rencana aksesibilitas dalam kawasan.

Pengembangan kawasan wisata edukasi sejarah juga melibatakan peran

masayarakat. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat dapat secara mandiri mengelola

aktif kawasan wisata edukasi sebagai penunjang pertumbuhan ekonomi wilayah.

Disamping itu, dengan juga mendukung adanya pemeliharaan fasilitas baik sarana

maupun prasarana.

Berikut adalah program dari rencana peningkatan aksesibilitas kawasan,

sebagai upaya mendukung strategi pengembangan kawasan sebagai kawasan

wisata edukasi sejarah

1. Membangun pedestrian di dalam Kawasan Pusaka Benteng Kartasura

2. Pengadaan penerangan yang memadai di dalam Kawasan Pusaka Benteng

Kartasura

3. Pelengkapan rambu-rambu lalu lintas dalam Kawasan Pusaka Benteng

Kartasura

4. Membuat jalur wisata Kawasan Pusaka Benteng Kartasura

Gambar Desain Pedestrian Kawasan Pusaka Keraton Kartasura

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

61

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

Sumber: Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton Kartasura, 2015

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

62

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

Gambar Peta Rencana Jalur Pedestrian Kawasan Pusaka Keraton Kartasura

Sumber: Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton Kartasura, 2015

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

63

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

Gambar Peta Rencana Jalur Wisata Edukasi Sejarah Kawasan Pusaka Keraton Kartasura

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

64

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

Sumber: Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton Kartasura, 2015

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

65

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

c. Pengembangan promosi wisata kawasan sejarah secara optimal dan

terpadu

Salah satu kebijakan dalam mendukung strategi pengembangan Kawasan

Pusaka Keraton Kartasura sebagai kawasan wisata edukasi sejarah adalah dengan

mengembangkan data dan informasi kawasan yang akurat dan terkini sebagai bahan

promosi kawasan. Rencana yang sesuai dengan kebijakan tersebut, dan untuk

mendukung strategi pengembangan kawasan sebagai kawasan wisata edukasi

sejarah adalah dengan Pengembangan promosi wisata kawasan sejarah secara

optimal dan terpadu.

Program yang disusun dalam rangka pelaksanaan rencana ini adalah:

1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas materi informasi dan promosi yang

informatif, menarik dan inovatif

2. Meningkatkan kerjasama dalam pengembangan investasi dan pelayanan

pariwisata

Melalui promosi wisata, diharapkan mampu memperkenalkan potensi

Kawasan Pusaka Keraton Kartasura, agar banyak dikunjungi wisatawan sehingga

dapat memberikan penghidupan bagi masyarakat lokal. Dengan demikian maka

akan memunculkan rasa memiliki bagi masyarakat lokal dan muncul kesadaran

untuk mengelolanya. Hal tersebut juga sebagai salah satu upaya pelestarian

Kawasan Pusaka Keraton Kartasura.

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

66

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

Gambar Peta Rencana Pengembangan Kawasan Wisata Edukasi Sejarah Keraton Kartasura

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

67

REVITALISASI KAWASAN PUSAKA KERATON KARTASURA SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI SEJARAH

Sumber: Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton Kartasura, 2015

Tim Pelestarian Kawasan Pusaka Keraton KartasuraPerencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret 2015

68