PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
-
Upload
karyahusada -
Category
Documents
-
view
3 -
download
0
Transcript of PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULUS SENSORI UMUM
DI RUANG KRENO 10 RSJ DR. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG
DISUSUN OLEH :KELOMPOK X,XI
1.1. Ahmad Saiful AAhmad Saiful A
2.2. Andy NopiantoAndy Nopianto
3.3. Dewi SudarwatiDewi Sudarwati
4.4. Nevi permana HNevi permana H
5. Ni’matu rohmahNi’matu rohmah
6. Puji IrawanPuji Irawan
7. Septiani NurjanahSeptiani Nurjanah
8. SuyantoSuyanto
9. yuntariyuntari
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2014
LAPORAN PENDAHULUAN
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
A.A. LATAR BELAKANGLATAR BELAKANG
Manusia merupakan makluk sosial yang
membutuhkan interaksi dengan orang lain. Manusia
mempunyai beberapa komponen konsep diri diantaranya
yaitu: harga diri, peran, gambaran diri. Manusia
yang mempunyai konsep diri tinggi cenderung tidak
mempunyai masalah dalam interaksi dengan orang
lain, tetapi manusia yang mengalami konsep diri yang
rendah cenderung mengalami masalah dalam sosialisasi
atau interaksi dengan oranglain.
Kelompok adalah suatu system social yang khas
dapat didefinisikan dan dipelajari. Sebuah kelompok
terdiri dari individu yang saling berinteraksi,
intelerensi, interdependensi dan saling membagikan
norma social yang sama ( (Stuart dan Sundenn, 1998).
Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki
hubungan satu dengan yang lain, saling bergantung
dan mempunyai norma yang sama (Keliet, 2005).
Terapi aktivitas kelompok adalah aktivitas yang
membantu anggotanya untuk identitas hubungan yang
kurang efektif dan mengubah tingkah laku yang
maladaptive (Stuart dan Sundeen, 1998). Cara
mengatasi gangguan interaksi pada klien jiwa, dapat
dilakukan dengan terapi aktivitas kelompok sering
diperlukan dalam praktek keperawatan kesehatan jiwa
karena merupakan keterampilan therapeutik. Terapi
aktivitas kelompok merupakan bagian dari terapi
modalitas yang berupaya meningkatkan psikotherapi
dengan sejumlah klien dalam waktu yang bersamaan.
Therapi aktivitas kelompok sosialisasi dan
stimulasi persepsi merupakan sebagian dari terapi
aktifitas kelompok yang bisa dilaksanakan dalam
praktek keperawatan jiwa. Terapi ini diharapkan
dapat memacu klien untuk melakukan hubungan
interpersonal yang adekuat dan mengidentifikasi
secara benar stimulus persepsi eksternal (Videbeck,
2008)
Berdasarkan data pengkajian yang dilakukan, di
ruang Kreno Rumah Sakit Jiwa Amino Gondohutomo
Semarang pada tanggal 1 november 2014. Diperoleh
data bahwa ada ,,,,,,,,, pasien yang semuanya
berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Dari hasil
observasi pada pasien-pasien di ruang tersebut dapat
dilihat bahwa sebagian besar pasien sudah dapat
berinteraksi dengan baik antar sesama pasien maupun
dengan perawat.
Penggunaan kelompok dalam asuhan keperawatan
jiwa memberi dampak yang positif dalam upaya
promotif, kuratif dan rehabilitative, karena dapat
diperoleh dukungan pendidikan, peningkatan kemampuan
pemecahan masalah dan meningkatkan hubungan
interpersonal serta uji realitas. Berbagai uji
keperawatan yang dikembangkan difokuskan pada klien
secara individu, kelompok, keluarga maupun
komunitas.
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu
terapi modalisasi yang dilakukan perawat pada
kelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan
yang sama. Aktivitas digunakan sebagai terapi, dan
kelompok digunakan sebagai target asuhan.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Klien mampu meningkatkan hubungan interpersonal
antara anggota kelompok dan memotivasi proses
pikir dan afektif
2. Tujuan Khusus
a. Klien mampu menyebutkan identitas dirinya
b. Klien mampu menyebutkan identitas klien lain
c. Klien mampu berespon terhadap klien lain dengan
mendengarkan klien lain yang sedang berbicara
d. Klien mampu mengikuti permainan sesuai dengan
aturan yang ditetapkan
e. Klien mampu mengemukakan pendapat mengenai
therapi aktivitas kelompok yang dilakukan
C. PERSIAPAN
1. Analisa situasi
Uraian tugas perawat (therapist)
a. Leader bertugas memimpin berlangsungnya
kegiatan, merencanakan kegiatan yang akan
dilakukan, membantu anggota kelompok untuk
menyadari dinamisasi kelompok, menjadi
motivator, membantu kelompok untuk menetapkan
tujuan dan membuat peraturan. Pemimpin dan
anggota kelompok mendiskusikan apa yang harus
dilakukan selanjutnya, memotivasi kesatuan
kelompok dan membantu kelompok untuk berkembang
dan bergerak secara dinamis
b. Fasilitator bertugas memberikan stimulus kepada
anggota kelompok lain agar dapat mengikuti
jalannya kegiatan dalam kelompok
c. Observer bertugas mencatat serta mengamati
respon klien, jalannya aktivitas therapi,
peserta yang aktif dan pasif dalam kelompok
serta yang drop out (tidak dapat mengikuti
kegiatan sampai selesai)
2. Proses Seleksi
a. Berdasarkan observasi perilaku sehari-hari
klien yang dikelola oleh perawat
b. Berdasarkan informasi dan diskusi mengenai
prilaku klien sehari-hari serta kemungkinan
dilakukan therapi kelompok pada klien tersebut
dengan perawat ruangan
c. Melakukan kontak pada klien untuk mengikuti
aktivitas yang akan dilakukan
3. Program antisipasi masalah
Suatu intervensi keperawatan yang dilakukan dalam
mengantisipasi keadaan yang bersifat darurat atau
emergensi yang dapat mempengaruhi proses
pelaksanaan kegiatan therapi aktivitas kelompok.
D. TAHAP KEGIATAN
1. perkenalan
Kelompok perawat memperkenalkan idenlitas diri
masing masing dipimpin oleh leader. Leader
menjelaskan peraturan kegiatan dalam kelompok
2. pelaksanaan
dilakukan dari awal sampai selesai
3. evaluasi
setelah melakukan kegiatan klien dipersilahkan
untuk mengemukakan perasaan dan pendapatnya
tentang kegiatan.
4. Terminasi/ penutup
Leader menjelaskan kembali tujuan dan manfaat
permainan, klien menyebutkan kembali tujuan dan
manfaat kegiatan.
E. KRITERIA EVALUASI
Presentasi jumlah klien yang mengikuti kegiatan
sesuai dengan yang direncanakan:
1. Struktur
a. 100% kontrak bersama klien dan
kepala ruang sudah dilakukan
b. 90% preplanning sudah siap satu
hari sebelumnya
c. 90% peserta TAK sudah siap 15 menit
sebelum acara dimulai
d. 100% media, alat dan tempat telah
siap 20 menit sebelum acara dimulai
2. Proses
a. 90% praktikan mampu memberikan informasi
secara jelas dan menggunakan media dan alat
bantu.
b. 80% klien aktif dalam kegiatan TAK
c. 80% klien mengikuti dari awal sampai selesai
3. Hasil
a. 90% dari jumlah klien mampu menyebutkan
identitas dirinya
b. 90% dari jumlah klien mampu menyebutkan
identitas klien lain
c. 80% dari jumlah klien mampu berespon terhadap
klien lain dengan mendengarkan klien lain yang
sedang berbicara
d. 80% dari jumlah klien mampu mengemukakan
pendapat mengenai terapi aktivitas kelompok yang
dilakukan.
e. 70% dari jumlah klien mampu mengikuti aturan
main yang telah ditentukan
F. RENCANA PELAKSANAAN
1. JENIS KEGIATAN
Terapi aktivitas kelompok STIMULUS SENSORI UMUM
2. PELAKSANAAN
Tanggal : Senin, 17 November 2014
Waktu : jam 09.00 – selesai WIB
Tempat: di ruang Kresno RSJD Dr Amino Gondohutomo
3. ALAT DAN MEDIA
a. Speaker aktif
b. Handpone
c. balon
d. Alat tulis
4. METODE
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan tanya jawab
c. Bermain peran / simulasi
5.5. PENGORGANISASIAN
Leader : Suyanto
Fasilitator : Andy N, Saiful A, Ni’matu R,
Septani N, Nevi, Puji I, Yuntari.
Observer : Dewi Sudarwati
Anggota : Klien berjumlah 8 orang yaitu
- Tn. Sanusi (F. Andi N)
- Tn. Rokhim (F Saiful A)
- Tn. Bonar (F. Ni’matu R)
- Tn. Makhbub (F. Septi N)
- Tn. Agung ( F. Nefi)
- Ny. Sri sunarti (F. Puji I)
- Ny. Trinawati (F. Yuntari)
L1
34
F
F
O
567
F
F
F
2F
F
6. SETTING TEMPAT
KETERANGAN :
1 s/d 7 : Klien
L : Leader
F : Fasilitator
O : Observer
7. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
1. Tahap orientasi
Dilakukan dalam waktu 5 menit
a. Salam terapeutik
a. Salam dari terapis.
b. Peserta dan terapis mengenakan name tag.
b. Validasi
1) Menanyakan perasaan pasien saat ini.
2) Menanyakan apakah pasien sudah mengenal
masing-masing pasien dan terapis.
2. Kontrak
a. Menjelaskan tujuan kegiatan.
b. Menjelaskan aturan main yaitu:
1) Menyampaikan kepada pasien lain mengenai
nama dan asalnya (identitas).
2) Menyampaikan status dan keluarganya kepada
pasien lain.
3) Jika ada peserta yang akan meninggalkan
kelompok harus minta ijin kepada pemimpin.
4) Lama kegiatan 45 menit.
5) Setiap pasien mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir.
2. Tahap kerja
Dilakukan dalam waktu 30 menit
a Hidupkan tape yang sudah dipasang kaset dan
edarkan bola tenis berlawanan dengan arah jarum
jam.
b Pada saat tape dimatikan, peserta yang memegang
bola tenis mendapat giliran untuk menebak kata
c Apabila peserta tidak bisa menebak maka akan
mendapatkan hukuman memperkenalkan diri ( nama,
alamat, hobi, perasaannya saat ini)
d Ulangi item “b” sampai semua peserta
mendapatkan giliran untuk menebak kata yang
telah disiapkan oleh tim.
e Berikan pujian untuk setiap keberhasilan
peserta dengan memberikan tepuk tangan.
3. Tahap terminasi
Dilakukan dalam waktu 10 menit
a. Evaluasi
1) Menanyakan perasaan setelah mengikuti TAKS.
2) Memberikan pujian atas keberhasilan
kelompok.
b. Rencana tindak lanjut
1) Menganjurkan kepada tiap anggota kelompok
untuk bercakap-akap mengenai perasaannya
sehingga terjadi hubungan interpersonal yang
harmonis.
c. Kontrak yang akan datang
1) Menyampaikan kegiatan berikut yaitu
kerjasama dalam kelompok.
2) Menyepakati tempat dan waktu.
EVALUASI TAK
STIMULUS SENSORI UMUM
A.A. kemampuan verbalkemampuan verbal
No Aspekyang
dinilai
Nama klienTn.Tn.SanuSanusisi
Sdr.Sdr.RochiRochimm
Tn.Tn.BonarBonar
Sdr.Sdr.MahbuMahbu
bb
Tn.Tn.AgunAgungg
Nn.Nn.AngeAngell
Ny.Ny.SriSri
SunarSunartiti
Ny.Ny.TrinawaTrinawa
titi
1 Menyebutkan nama lengkap
2 Menyebutk
an nama panggilan
3 Menyebutkan asal
4 Menyebutkan hobi
B.B. kemampuan non verbalkemampuan non verbal
No Aspekyang
dinilai
Nama klienTn.Tn.
SanusSanusii
Sdr.Sdr.RochimRochim
Tn.Tn.BonarBonar
Sdr.Sdr.MahbubMahbub
Tn.Tn.AgungAgung
Nn.Nn.AngelAngel
Ny.Ny.SriSri
SunartSunartii
Ny.Ny.TrinawTrinawatiati
1 KontakKontakmatamata
2 DudukDuduktegaktegak
3 MenggunakaMenggunakan bahasan bahasatubuh yangtubuh yangsesuaisesuai
4 MengikutiMengikutikegiatankegiatandadari awalri awals/d akhirs/d akhir
Petunjuk1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada
kolom nama klien 2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang
kemampuan klien. Beri tanda (√) jika klienmampu dan tanda (×) jika klien tidak mampu
Semarang, November 2014Mengetahui
Pembimbing Klinik
Ns. Sujarwo S.Kep