Presentasi akuntansi biaya
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
4 -
download
0
Transcript of Presentasi akuntansi biaya
BIAYA OVERHEAD PABRIKAnggota Kelompok :
1. Dewi Karomah2. Kholifah
3. Roro Arum Ayu.S4. Imam faisal
PRESENTASI AKUNTANSI BIAYA
• Uraian akuntansi biaya overhead pabrik ini disajikan terlebih dahulu karena biaya produksi ini memerlukan akuntansi yang lebih rumit dibandingkan dengan akuntansi elemen biaya produksi lainnya
• Didalam pembahsasan ini akan diuraikan terperinci biaya overhead pabrik mulai dari penentuan tarif, pengumpulan biaya overhead pabrik sesungguhnya, dan analisis selisih antara biaya overhead pabrik yang sesungguhnya dengan biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk atas dasar tarif.
PENGGOLONGAN BIAYA OVERHEAD PABRIK
• Penggolongan biaya overhead pabrik menurut sifatnya
• Penggolongan biaya overhead pabrik menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan
• Penggolongan biaya overhead pabrik menurut hubungannya dengan departemen
1. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut sifatnya
a) Biaya bahan penolongBahan yang tidak menjadi bagian produk jadi atau bahan yang meskipun menjadi bagian produk jadi tetapi nilainya relatif kecil dibandingkan dengan harga pokok produksi tersebut.
b) Biaya reparasi dan pemeliharaanBerupa biaya suku cadang(sparepart), biaya bahan habis pakai(factory supplies) dan harga perolehan jasa dari pihak luar perusahaan untuk keperluan perbaikan dan pemeliharaan emplasemen perumahan, bangunan pabrik, mesin-mesin dan aktiva tetap lain yang digunakan untuk keperluan pabrik
c) Biaya tenaga kerja tidak langsungAdalah tenaga kerja parik yang upahnya tidak dapat diperhitungkan secara langsung kepada produksi atau pesanan tertentu
d) Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhaadap aktiva tetapAdalah biaya-biaya depresiasi emplasemen pabrik, bangunan pabrik, mesin dan equipmen dan aktiva tetap lain yang dipergunakan di pabrik
e) Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktuAdalah biaya –biaya asuransi gedung dan emplasmen , asuransi mesin dll
f) Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung memerlukan pengeluaran uang tunaiadalah baiaya reparasi yang diserahkan kepada pihak luar perusahaan, biaya listrik PLN dll
2. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume produksi
1. Biaya overhead pabrik tetapAdalah bop yang tidak berubah dalam kisar perubahan volum kegiatan tertentu
2. Biaya overhead pabrik variabelAdalah bop yang berubah sebanding dengan volume kegiatan
3. Biaya overhead pabrik semivariabelAdalah biaya overhead yang berubah tidak sebanding dengan volume kegiatan, terdiri dari 2 unsur : biaya tetap dan biaya variabel
3. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut hubungannya dengan departemen
1. Biaya overhead pabrik langsung departemen– Adalah bop yang terjadi dalam departemen tertentu dan manfaatnya hanya dinikmati oleh departemen tersebut
contoh = gaji mandor departemen produksi, biaya depresiasi mesin dan biaya bahan penolong
2. Biaya overhead pabrik tidak langsung departemen
– Adalah bop yang manfaatnya dinikmati oleh lebih dari satu departemen
contoh = biaya depresiasi, pemeliharaan dan asuransi gedung pabrik
Penentuan Tarif Biaya Overhead Pabrik
Alasan pembebanan bop kepada produk atas dasar tarif yang ditentukan dimuka
a. Perubahan tingkat kegiatan produksi dari bulan ke bulan
b. Perubahan tingkat efisiensi produksic. Adanya bop yang terjadinya secara
sporadik, menyebar tidak merata selama jangka waktu setahun
d. Bop tertentu sering terjadi secara teratur pada waktu-waktu tertentu
LANGKAH-LANGKAH PENENTUAN TARIF BOP
1. Menyusun anggaran bopAda 3 macam kapasitas yang dapat dipakai sebagai dasar pembuatan anggaran bopa. Kapasitas teoretisAdalah kapasitas pabrik atau suatu departemen untuk menghasilkan produk pada kecepatan penuh tanpa berhenti selama jangka waktu tertentu.
b. Kapasitas normaladalah kemampuan perusahaan untuk memproduksi dan menjual produknya dalam jangka panjang
c. Kapasitas sesungguhnya yang diharapkanadalah kapasitas sesungguhnya yang diperkirakan akan dapat dicapai pada tahun yang akan datang
2. Memilih dasar pembebanan bop kepada produk
Berbagai macam dasar yang dapat dipakai untuk membebankan bop kepada produka.Satuan produk
b. Biaya bahan baku
Contoh :Diketahui :• Taksiran BOP selama 1 tahun anggaran = Rp. 2.000.000
• Taksiran jumlah produk yang akan dihasilkan selama 1 thn anggaran = 4.000 unit
• Taksiran BBB 1 thn anggaran = Rp. 4.000.000
• Taksiran BTKL 1 thn anggaran = Rp. 5.000.000
• Taksiran jam tenaga kerja langsung 1 thn anggaran = 2.000 jam
• Taksiran jam mesin 1 thn anggaran = 10.000 jam mesin
Perhitungan Tarif BOP :
Tarif BOP V : 5.800.000/80.000 jam mesin =Rp. 72,50/jam mesin
Tarif BOP T : 5.400.000/80.000 jam mesin =Rp. 67,50/jam mesin
Tarif BOP Total = Rp. 140/jam mesin
PEMBEBANAN BOP KEPADA PRODUK ATAS DASAR TARIF
Dari contoh sebelumnya, telah ditentukan total tarif BOP sebesar Rp. 140/jam mesin, dan apabila menghabiskan waktu pengerjaan sebanyak 75.000 jam mesin, maka BOP yg dibebankan kepada produk :1.Metode Full Costing
Rp. 140 X 75.000 jam mesin = Rp. 10.500.000
Jurnal :BDP-BOP Rp. 10.500.000BOP yg dibebankanRp. 10.500.000
2. Metode Variable CostingBesarnya tarif BOP Variable = Rp. 72,50Rp. 72,50 X 75.000 jam mesin = Rp. 5.437.500
Jurnal :BDP-BOP Rp. 5.437.500
BOP Variable yg dibebankan Rp. 5.437.500
Dari data tersebut,
BOP yang sesungguhnya terjadi yaitu =
Rp. 10.700.000BOP yang dibebankan kepada porduk yaitu =
Rp. 10.500.000Selisih = (Rp. 10.700.000 – 10.500.000) = Rp. 200.000
Pengumpulan BOP SesungguhnyaA. Metode Full CostingJurnal untuk mencatat BOP yg sesungguhnya terjadi berdasarkan data sebelumnya :
B. Metode Variabel Costing Jurnal untuk mencatat BOP yg sesungguhnya terjadi berdasarkan data sebelumnya :
Jurnal yang dibuat untuk mencatan pemisahan BOP yg sesungguhnya terjadi menurut perilakunya :
BOP Variabel Sesungguhnya 5.300.000BOP Tetap Sesungguhnya 5.400.000BOP Sesungguhnya 10.700.000
Perhitungan dan Analisis Selisih BOPA. Metode Full CostingSelisih BOP yang dibebankan kepada
produk :BOP yg dibebankan kpd produk :
75.000 jam mesin X Rp. 140 10.500.000BOP sesungguhnya 10.700.000Selisih BOP 200.000
1. Jurnal untuk menutup rekening BOPBOP yg dibebankan 10.500.000
BOP sesungguhnya 10.500.0002. Jurnal untuk mencatat selisih BOP
Selisih BOP 10.500.000BOP Sesungguhnya 10.500.000
Selisih Anggaran (Budget Variance)Metode IBOP Sesungguhnya10.700.000BOP yg dianggarkan pd kapasitas yg dicapai :BOP tetap 5.400.000 BOP Variabel 5.437.50010.837.500
Selisih Anggaran ( Laba) 137.500Metode IIBOP Sesungguhnya10.700.000BOP Tetap menurut anggaran 5.400.000BOP Variabel Sesungguhnya 5.300.000BOP yang dibebankan 5.437.500Selisih anggaran (Laba) 137.500
Selisih Kapasitas (Idle Capacity Variance)Metode IBOP tetap yg dianggarkan 5.400.000BOP tetap yg dibebankan kpd produk75.000 X Rp. 67,50 5.062.500
Selisih Kapasitas (Rugi) 337.500
Metode IIKapasitas yg dianggarkan 80.000 jam mesinKapasitas yg sesungguhnya dicapai75.000 jam mesin
Kapasitas yg tdk terpakai 5.000 jam mesinTarif BOP Tetap 67,50 / jam mesinSelisih Kapasitas (Rugi) Rp. 337.500
Metode III
BOP yg dianggarkan pd kapasitas sesungguhnya yg dicapai :Biaya Tetap 5.400.000Biaya Variabel 5.437.50010.837.500
BOP yg dibebankan kpd produk :75.000 X Rp. 14010.500.000Selisih Kapasitas (Rugi) 337.500
B. Metode Variabel CostingSelisih BOP yang dibebankan kepada produk :BOP yg dibebankan kpd produk :
75.000 jam mesin X Rp. 72,50 5.437.500BOP Variabel yg sesungguhnya 5.300.000Selisih BOP Variabel 137.500
1. Jurnal untuk menutup rekening BOP VariabelBOP Variabel yg dibebankan5.437.500
BOP Variabel sesungguhnya 5.437.5002. Jurnal untuk mencatat selisih BOP
VariabelSelisih BOP Variabel 5.437.500
BOP Variabel Sesungguhnya 5.437.500
Penyajian Selisih BOP dalam Laporan Laba Rugi
Hasil Penjualan Rp. xxHarga Pokok Penjualan Rp. xxDitambah :Selisih BOP xx
xxLaba Bruto Rp. xx
Metode I : Selisih BOP Dibagikan Kepada Rekening-Rekening Persediaan dan Harga Pokok Penjualan
Saldo rekening-rekening persediaan dan harga pokok penjualan pada akhir tahun 21X1 sbb :Persediaan Produk Dalam Proses Rp. 400.000Persediaan Produk Jadi600.000Harga Pokok Penjualan 7.000.000Jumlah Rp. 8.000.000
Pembagian Selisih BOP Ke Rekening – Rekening Persediaan Dan Harga Pokok
Penjualan
Jurnal untuk membagikan selisih BOP berdasarkan data di atas :Persediaan Produk Dalam Proses10.000Persediaan Produk Jadi 15.000Harga Pokok Penjualan 175.000
Selisih BOP 200.000