PKM SMP NU SULTAN AGUNG

34
USULAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PEMBINAAN PERPUSTAKAAN, MINAT BACA BAGI PENGELOLA DAN SISWA DI SMP NU SULTAN AGUNG SUDIMORO KEC. BULULAWANG KABUPATEN MALANG Oleh: 1. Suryantoro, M.Pd. 2. Lusia Selly Yunita, S.Pd

Transcript of PKM SMP NU SULTAN AGUNG

USULANPENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PEMBINAAN PERPUSTAKAAN, MINAT BACA BAGI PENGELOLADAN SISWA DI SMP NU SULTAN AGUNG SUDIMORO KEC.

BULULAWANG KABUPATEN MALANG

Oleh:

1. Suryantoro, M.Pd.2. Lusia Selly Yunita, S.Pd

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATUNIVERSITAS KANJURUHANN MALANG

FEBRUARI 2014

HALAMAN PENGESAHANPROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

1 Judul Pengabdian Pembinaan Perpustakaan, Minat Baca Bagi Pengelola dan siswa di SMP NU Sultan Agung Sudimoro Kec.Bululawang Kabupaten Malang

2 Bidang Pendidikan3 Ketua Pelaksana

a. Nama Lengkap dan Gelar

Suryantoro, M.Pd

b. NIP/NIPPc. Jenis Kelamin Laki-lakid. Golongan Pangkat -e. Jabatan Fungsional -f. Jabatan Struktural Dosen Program Studi Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesiag. Fakultas/Jurusan FKIP/Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia4 Jumlah Anggota 1

Nama Anggota Lusia Selly Yunita, S.Pd5 Lokasi Pengabdian SMP NU Sultan Agung Sudimoro Kec.

Bululawang Kabupaten Malang6 Kerjasama dengan

Instansi laina. Nama

Instansib. Alamat

7 Lama Pengabdian 5 (satu) bulan8 Biaya yang

diperlukana. Sumber dari

LembagaRp. 8.000.000,-

b. Sumber lain sebutkan

-

Jumlah Rp. 8.000.000,-

Mengetahui,Dekan FKIP

Malang, Pebruari 2014Ketua Pengabdian,

MenyetujuiKetua LPPM,

1. PENDAHULUAN

Perpustakaan SMP Sultan Agung merupakan perpustakaan

yang sudah cukup lama ada. Pada saat ini perpustakaan SMP

Sultan Agung telah memiliki ruang tersendiri. Perpustakaan

SMP Sultan Agung terletak di Desa Sudimoro Kec. Bululawang

Kab. Malang Jalan Raya Malang-Turen. Keberadaan

perpustakaan tersebut sangat dibutuhkan untuk menunjang

kegiatan belajar mengajar di SMP tersebut.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara kepada

pengelola perpustakaan dan para siswa, disampaikan bahwa

perpustakaan SMP Sultan Agung perlu mendapatkan bantuan

teknis pengelolaan dari pustakawan. Agar perpustakaan

tersebut dapat berfungsi sebagai sarana belajar bagi para

siswa terutama pada waktu istirahat maupun waktu kegiatan

ekstra kruikuler kelompok penulis pemula di SMP Sultan

Agung. Besar harapan apabila perpustakaan yang sudah ada

dan telah memiliki koleksi buku yang sudah cukup lengkap

bisa mendapatkan bimbingan dan bantuan teknis pengelolaan

perpustakaan dari pustakawan agar keberadaan perpustakaan

dapat membantu kelancaran kegiatan belajar mengajar

terutama kebutuhan informasi, dan dengan keberadaan

perpustakaan yang cukup memadai diharapkan tumbuh minat

membaca siswa dan minat untuk menulis. Membaca dan menulis

dikalangan remaja terutama membaca literasi merupakan

kegiatan yang sangat membutuhkan bimbingan.

Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat selama

lima bulan dari dosen Program Studi Pendidikan Bahasa

Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Kanjuruhan Malang berupa bimbingan teknis pengelolaan

perpustakaan bagi pengelola dan pelatihan keterampilan

membaca dan menulis bagi para siswa kelompok penulis remaja

SMP Sultan Agung bermaksud untuk berpartisipasi

meningkatkan kualitas pendidikan terutama terkait

peningkatan minat baca dan menulis bagi para siswa.

Perpustakaan SMP Sultan Agung dipilih sebagai sasaran

pengabdian kepada masyarakat karena keberadaan perpustakaan

tersebut jauh dari akses ke kota sehingga diharapkan dengan

pembinaan dan bimbingan pengelolaan yang baik dan benar

maka perpustakaan tersebut dapat menjadi pusat studi bagi

para siswa SMP Sultan Agung maupun SMP disekitarnya.

Seiring dengan kemajuan teknologi informasi, ineternet

bukan sesuatu yang baru bagi kalangan remaja, informasi

sangat mudah didapatkan. Namun demikian tidak berarti

permasalahan tidak ada, dengan akses informasi yang mudah

maka bimbingan dan pembinaan kepada para remaja sangat

diperlukan, hal ini untuk menghindari informasi-informasi

yang belum waktunya didapatkan oleh para remaja. Maka

dengan pembinaan minat baca diharapkan dapat mengarahkan

para remaja pada hal-hal yang positif untuk menunjang

prestasi belajar. Hal ini dapat dilakukan apabila

perpustakaan sekolah dapat mengikuti perkembangan dan

kemajuan informasi melalui pengembangan koleksi bahan

pustaka terutama yang terbaru.

Pengembangan koleksi bahan pustaka merupakan hal wajib

dilakukan oleh pengelola perpustakaan, hal ini tidak mudah

dilakukan apabila pengelola tidak memiliki pengetahuan dan

keterampilan pengembangan bahan pustaka. Kegiatan PKM ini

bermaksud memberikan pelatihan dan pembinaan secara khusus

kepada pengelola perpustakaan tentang keterampilan

mengembangkan bahan pustaka dan menginventarisasi bahan

pustaka. Dengan demikian perpustakaan yang telah tertata

dengan baik dan memiliki bahan pustaka terkini, dapat

meningkatkan minat baca siswa.

2. PERUMUSAN MASALAH

Perpustakaan SMP Sultan Agung dipilih menjadi mitra

kerja dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Karena

perpustakaan ini berpotensi menjadi pusat studi bagi siswa

sekolah disekitarnya dan berpotensi menjadi perpustakaan

binaan. Perpustakaan ini telah memiliki ruang khusus

perpustakaan dan koleksi buku yang memadai. Sebagai upaya

untuk turut serta memajukan perpustakaan agar dapat

bersaing dengan perpustakaan sekolah di kota, maka

penawaran kerjasama antara perguruan tinggi dan sekolah

mitra melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat, maka

dalam kegiatan ini dilakukan pelatihan pengelolaan

perpustakaan bagi pengelola perpustakaan sekolah.

Bagaimana pemberian pelatihan pengembangan bahan

pustaka dan inventarisasi bahan pustaka bagi pengelola

perpustakaan SMP Sultan Agung Sudimoro Kec. Bululawang Kab.

Malang oleh dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Kanjuruhan Malang melalui program pengabdian

kepada masyarakat?

3. TINJAUAN PUSTAKA

A. Teknik Pengelolaan Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan sekolah memiliki fungsi diantaranya

sebagai sumber belajar, mengembangkan minat dan kebiasaan

membaca pada diri peserta didik, juga sebagai tempat

rekreasi sehat melalui buku-buku bacaan yang sesuai

dengan umur dan tingkat kecerdasan anak.Untuk

memaksimalkan pemanfaatan perpustakaan sekolah, maka

perlu ditempuh rangkaian kegiatan yang terdiri atas

pembinaan dan pengembangan koleksi, pengolahan, sampai

dengan pelayanan bahan koleksi.

Berikut ini disampaikan pengelolaan perpustakaan

secara teknis yang hanya meliputi pembinaan dan

pengembangan koleksi sampai inventarisasi.

a. Pembinaan dan Pengembangan Koleksi

Pembinaan dan pengembangan koleksi merupakan

kegiatan untuk menyediakan dan memberikan layanan

informasi kepada pemakai demi tercapainya tujuan

perpustakaan.Kriteria yang nampak pada berkembangnya

koleksi perpustakaan adalah pada bertambahnya koleksi

perpustakaan baik secara jumlah maupun jenis dari segi

kuantitas dan kualitas.Menyangkut hal tersebut, maka

dapat dikatakan bahwa kegiatan pengadaan merupakan

bagian yang tak terpisahkan dari pembinaan dan

pengembangan koleksi. Agar pengadaan koleksi

perpustakaan mempunyai daya guna yang optimal, maka

pertanyaan-pertanyaan ini perlu dijawab:

Mengapa sebuah koleksi harus dimasukkan ke dalam

perpustakaan sekolah?Tujuan dan fungsi perpustakaan

sekolah haruslah sejalan dan mendukung kurikulum

sekolah.Untuk itu, koleksi yang diadakan juga

hendaknya mengacu pada kurikulum sekolah.Walaupun

sangat dimungkinkan adanya koleksi yang bersifat di

luar kurikulum atau rekreatif, harus tetap

dikedepankan nuansa edukatif.

Secara lebih terperinci, tujuan perpustakaan sekolah

antara lain:

1) memupuk kesadaran dan kebiasaan membaca

2) mengarahkan pada teknik memahami isi bacaan

3) memperluas pengetahuan peserta didik

4) mengembangkan kecakapan berbahasa

5) mendisiplinkan peserta didik melalui tata

tertib perpustakaan sekolah

6) membentuk kemampuan melakukan studi mandiri

7) menunjang pelaksanaan program kurikulum baik

yang bersifat

8) intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.

Berdasarkan pada tujuan di atas, maka jenis

koleksi yang ada di perpustakaan sekolah pada umumnya

terdiri atas:

1) Buku ajar

Buku ajar yang dimaksudkan di sini adalah buku

wajib yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk

digunakan di sekolah.Keberadaan buku ajar untuk

menjadi koleksi perpustakaan sekolah tentu saja

sangat berperan dalam pbm di kelas.Beberapa

kriteria buku ajar yang baik secara substansi

diantaranya yakni sesuai dengan kurikulum yang

berlaku, pengarang yang memiliki kewenangan

berkaitan dengan subjek ilmu pada buku

bersangkutan, bahasanya sederhana dan sistematika

buku mudah dipahami.Adapaun secara tampilan, buku

juga hendaknya memiliki jilidan yang baik dan

tidak terlampau tebal. Kalau bisa, carilah buku

yang berasal dari penerbit yang terpercaya, namun

dengan harga yang tidak terlalu mahal

3) Buku penunjang

Kriteria buku penunjang hampir sama dengan

kriteria buku ajar. Hanya saja, karena sifatnya

yang menunjang buku ajar, maka isinya pun harus

tetap sejalan dengan kurikulum yang berlaku.

4) Buku Referensi

Buku referensi sebetulnya sama saja dengan buku

pada umumnya sehingga kriterianya pun memiliki

kesamaan. Meskipun demikian, ia memiliki ciri

yakni berupa sistematika yang dirancang khusus

dalam rangka penyampaian informasi baik secara

umum maupun khusus. Contoh buku referensi yang

baik antara lain mengandung isi yang memberikan

petunjuk terhadap literatur dari berbagai subjek

ilmu secara cepat

5) Buku cerita

Buku cerita sangat berperan dalam meningkatkan

daya imajinasi dan kreativitas peserta didik.Di

samping itu, mereka juga dapat mengambil hikmah

dari isi cerita berupa nilai-nilai keteladanan.

Untuk mendukung hal-hal tersebut, maka buku

cerita yang diadakan tidak boleh lepas dari

nuansa pendidikan dan akan lebih baik lagi jika

menunjang mata pelajaran

6) Sumber geografi

Koleksi ini berupa informasi tentang daerah,

iklim, cuaca, ketinggian tempat, dan lain

sebagainya. Bentuknya dapat berupa atlas, peta,

dan globe

7) Terbitan berkala: majalah dan surat kabar

Majalah dan surat kabar merupakan terbitan

berkala yang juga penting untuk dikoleksi

perpustakaan karena keduanya berisi berita aktual

yang meliputi berbagai aspek kehidupan manusia.

Jenis majalah dan surat kabar yang diadakan di

perpustakaan sekolah hendaknya tetap mengacu pada

nuansa pendidikan, dengan kata lain ia relevan

dengan mata pelajaran yang ada. Jadi, selain

bersifat rekreatif ia juga berperan dalam

menambah wawasan/ pengetahuan para pembacanya.

Kebermanfaatan majalah juga dapat ditilik dari

seberapa banyak orang yang berkepentingan

membacanya. Agar mudah dipahami banyak warga

sekolah, utamakan mengadakan majalah dan surat

kabar yang berbahasa Indonesia. Selain itu

pemilihan majalan dan surat kabar jugaterletak

pada keteraturan dan kesinambungan penerbitan

serta harga

yang sesuai dengan anggaran sekolah

8) Bahan-bahan lainnya

Bahan koleksi lain yang juga dapat menjadi

koleksi perpustakaan sekolah adalah bahan mikro

dan bahan pandang dengar (audio-visual). Namun

mengingat biaya yang dibutuhkan tidak sedikit dan

keterbatasan kemampuan dalam menggunakannya,

tidak semua sekolah mampu mengadakannya.

Untuk keperluan apakah koleksi yang akan diadakan

dapat didayagunakan? Untuk menjawab pertanyaan ini,

kita harus tetap berlandaskan pada tujuan perpustakaan

sekolah. Makna kata “didayagunakan” disini adalah

sejauhmana koleksiperpustakaan dapat dimanfaatkan

secara berkelanjutan dan ber-kesinambungan untuk hal-

hal berikut:

1) mengembangkan hasrat keingintahuan peserta

didik

2) membina imajinasi peserta didik

3) memberikan dan menimbulkan inisiatif peserta

didik, guru, dan

4) masyarakat luas untuk memperdalam

pengetahuannya

5) mengembangkan kreativitas pembacanya

6) menjadi sumber keterampilan dan kecerdasan

7) mengandung unsur estetika yang tinggi

8) menumbuhkan kedisiplinan yang tinggi

Siapakah pengguna koleksi yanga akan diadakan

tersebut? Pengguna koleksi perpustakaan sekolah adanya

segenap warga sekolah baik secara internal maupun

eksternal walaupun penekanannya tetap pada warga

internal sekolah. Para pengguna yang dimaksud yaitu:

1) peserta didik

2) guru

3) karyawanwali murid

4) masyarakat sekitar sekolah

Bagaimanakah cara pengadaaan koleksi perpustakaan

sekolah? Kegiatan pengadaan koleksi ini melibatkan

beberapa komponen sekolah, antara lain guru, kepala

sekolah, pengelola perpustakaan, peserta didik, maupun

komite sekolah jika dimungkinkan. Alat bantu yang

dapat digunakan untuk menyeleksi antara lain katalog

penerbit, tinjauan pustaka, resensi buku, GBPP, serta

daftar usulan buku. Pengadaan dapat dilakukan dengan

pembelian, hibah, dan tukar-menukar.

Prosedur yang dilalui dalam menyeleksi sampai

mengadakan adalah sebagai berikut: (1) Buatlah daftar

usulan berupa formulir yang dapat diisi oleh setiap

pemakai (misalnya: peserta didik, guru). Daftar usulan

memuat data buku yang meliputi nama pengarang, judul

buku, edisi, tahun, penerbit, jumlah yang dipesan serta

harga buku. Jika memuat daftar usulan majalah dan

koran, disebutkan pula usulan judul, alamat penerbit,

kapan mulai berlangganan, dan lain sebagainya; (2)

daftar usulan diserahkan kepada pimpinan perpustakaan,

kemudian dilanjutkan ke petugas pengadaan; (3) diadakan

kegiatan verifikasi terhadap usulan dan judul koleksi

yang telah dipilih. Kegiatan verifikasi meliputi

memastikan identitas koleksi dengan alat bantu seleksi,

membandingkan usulan dengan koleksi yang telah ada di

perpustakaan, memastikan belum dipesannya koleksi yang

diusulkan, melihat anggaran yang tersedia, sampai

dengan mengkomunikasikan keputusan yang diambil pada

pimpinan perpustakaan dan kepala sekolah.

Dari sudut tatalaksana, hal-hal yang dipersiapkan

dalam rangka pengadaan buku antara lain Daftar Pesanan

yang dibuat rangkap 4.Dua rangkap dikirim ke penerbit,

satu arsip untuk perpustakaan, dan yang terakhir untuk

unit pengusul atau sekolah. Setelah itu ditanyakan juga

tentang bagaimana cara pembayaran yang diinginkan oleh

pihak penerbit.

Setelah pesanan sampai di sekolah, pesanan harus

diperiksa oleh petugas perpustakaan atau pihak yang

ditunjuk baik dari segi kondisi maupun kecocokkan.Jika

ada yang tidak berkenan ditindaklanjuti langsung kepada

penerbit.

b. Pengolahan Bahan Pustaka; Inventarisasi Kegiatan

inventarisasi merupa-kan tindaklanjut setelah

diterimanya koleksi.

Jadi, sesungguhnya kegiatan inventarisasi

berkaitan langsung dengan pengadaan.Inventarisasi dalam

bidang perpustakaan merupakan suatu kegiatan untuk

mencatat pustaka yang menjadi milik perpustakaan

sekolah.

Berikut ini adalah beberapa hal yang dilakukan

dalam menginventarisir koleksi perpustakaan: (1) setiap

bahan yang baru diterima harus diberi cap perpustakaan

pada halaman judul dan halaman tertentu yang sudah

disepakati; (2) setiap bahan didaftarkan pada buku

induk. Buku ini memuat kolom-kolom yang berisi

keterangan tentang: (a) nomor urut buku masuk, (b)

tanggal masuk ke buku induk, (c) nomor induk, (d)

pengarang, ( e) judul, (f) edisi dan tahun, (g)

penerbit, (h) sumber (beli, hibah, tukar menukar), (i)

harga (jika dibeli), (j) keterangan lain.(3) untuk

bahan bukan buku seperti majalah, kaset, dapat

disediakan buku induk tersendiri/khusus minimal dalam

bentuk daftar bahan bukan buku. Adapun tanda cap

perpustakaan sebagai tanda kepemilikan tetap dilakukan.

B. Minat Baca

1. Tinjauan tentang Minat Baca

Setiap orang mempunyai kecenderungan untuk selalu

berhubungan dengan sesuatu yang dianggapnya memberikan

kesenangan dan kebahagiaan. Dari perasaan senang

tersebut timbul keinginan untuk memperoleh dan mengem-

bangkan apa yang telah membuatnya senang dan bahagia.

Slameto (1987: 57) mengatakan bahwa minat adalah

kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan

mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati

sesorang diperhatikan terus menerus yang disertai

dengan rasa senang. Minat selalu diikuti dengan

perasaan senang dan dari situ diperoleh kepuasan.

Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila

bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan

minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-

baiknya. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa,

lebih mudah dipelajari karena minat menambah dorongan

untuk belajar

Menurut Hurlock (1999: 114), minat merupakan

sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan

apa yang mereka inginkan bila mereka bebas

memilih. Bila mereka melihat sesuatu akan

menguntungkan, mereka merasa berminat. Hal ini akan

mendatangkan kepuasan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 83),

membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa

yang tertulis. Membaca merupakan suatu proses yang

dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk

memperoleh pesan yang hendak disampaikan penulis

melalui media kata-kata/bahasa tulis. Dengan kata

lain, membaca adalah memetik serta memahami arti atau

makna yang terkandung di dalam bahan tulis

Jadi dapat disimpulkan bahwa minat merupakan

suatu sikap batin dari dalam diri seseorang yang

merupakan suatu perhatian khusus terhadap suatu hal

tertentu yang tercipta dengan penuh kemauan dan

perasaan senang yang timbul dari dorongan batin

seseorang. Minat dapat dikatakan sebagai dorongan kuat

bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam

mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-cita yang

menjadi keinginannya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 83),

membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa

yang tertulis. Membaca merupakan suatu proses yang

dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk

memperoleh pesan yang endak disampaikan penulis

melalui media kata-kata/bahasa tulis. Dengan kata

lain, membaca adalah memetik serta memahami arti atau

makna yang terkandung di dalam bahan tulis.

Menurut Akhadiah (1991: 22), membaca merupakan

suatu kesatuan kegiatan yang terpadu yang mencangkup

beberapa kegiatan seperti mengenali huruf dan

katakata, menghubungkannya dengan bunyi serta

maknanya, serta menarik kesimpulan mengenai maksud

bacaan.

Klein, dkk. (Farida Rahim, 2005: 3) mengemukakan bahwa

definisi membaca mencangkup :

1. Membaca merupakan suatu proses

Membaca merupakan suatu proses dimaksudkan informasi

dari teks dan pengetahuan yang dimiliki oleh pembaca

mempunyai peranan yang utama dalam

membentuk makna.

2. Membaca adalah strategis

Pembaca yang efektif menggunakan berbagai strategi

membaca yang sesuai dengan teks dan konteks dalam

rangka mengkonstruk makna ketika membaca.

3. Membaca merupakan interaktif

Orang yang senang membaca suatu teks yang bermanfaat,

akan menemui beberapa tujuan yang ingin dicapainya,

teks yang dibaca seseorang harus mudah

dipahami sehingga terjadi interaksi antara pembaca dan

teks.

Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari

serta memperoleh informasi, mencangkup isi, memahami

makna bacaan. Makna, arti (meaning) erat sekali

berhubungan dengan maksud tujuan, atau intensif kita

dalam membaca.

Anderson (Tarigan, 1979: 9-10) mengemukakan beberapa

yang penting dalam membaca, yaitu:

1. Membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau

fakta-fakta (reading for details or fact), yaitu menemukan atau

mengetahui penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh

sang tokoh dan apa yang terjadi pada tokoh.

2. Membaca untuk memperoleh ide-ide utama (reading for main

ideas), yaitu engetahui topik dan masalah yang terdapat

dalam cerita, yang dipelajari atau yang dialami sang

tokoh.

3. Membaca untuk mengetahui urutan atau susunan,

organisasi cerita (reading for sequence or organization), yaitu

menemukan atau mengetahui apa yang terjadi pada setiap

bagian cerita, apa yang terjadi dari awal hingga akhir

cerita.

4. Membaca untuk menyimpulkan, membaca inferensi (reading

for inference, yaitu mengetahui mengapa para tokoh

merasakan seperti cara mereka dan apa yang hendak

diperlihatkan oleh sang pengarang kepada para pembaca.

5. Membaca untuk mengelompokkan, membaca untuk

mengklasifikasikan (reading to classify), yaitu menemukan

serta mengetahui sesuatu yang tidak biasa, tidak wajar

mengenai seorang tokoh, apa yang lucu dalam cerita,

atau apakah cerita itu benar atau tidak benar.

6. Membaca mengevaluasi (reading to evaluate), yaitu menemukan

apakah sang tokoh berhasil atau hidup dengan ukuran-

ukuran tertentu, apakah kita ingin berbuat seperti

yang diperbuat oleh sang tokoh atau bekerja seperti

cara sang tokoh bekerja dalam cerita itu.

7. Membaca untuk memperbandingkan atau mempertentangkan

(reading to compare or contrast, yaitu menemukan bagaimana

caranya sang tokoh berubah, bagaimana hidupnya berbeda

dari kehdupan yang kita kenal, bagaimana dua cerita

mempunyai persamaan, bagaimana sang tokoh menyerupai

pembaca.

Menurut Wiryodijoyo (1989: 57) tujuan membaca adalah

mengetahui isi materi yang ada dalam bacaan dan mengerti

informasi yang ada di dalamnya. Dengan kita memiliki

tujuan yang jelas dalam membaca, maka akan memperkuat

pemahaman kita terhadap bacaan. Dengan pemahaman bacaan,

akan terjadi interaksi antara bahasa dan pikiran kita.

Selain itu kita juga bisa mengembangkan kemampuan

konsentrasi dan arti yang lebih dalam.

Dari beberapa pendapat yang dikemukakan di atas,

dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa tujuan utama membaca

adalah untuk memperoleh makna yang tepat dari bacaan yang

dibacanya. Oleh karenanya akan menjadikan seseorang terus

berpikir untuk memahami makna yang terkandung dalam

tulisan. Semakin banyak seseorang membaca, semakin

tertantang seseorang untuk terus berpikir terhadap apa

yang mereka telah baca.

Farida Rahim (2005: 28) mengemukakan bahwa minat

baca ialah keinginan yang kuat disertai dengan usaha-

usaha seseorang untuk membaca. Orang yang mempunyai minat

membaca yang kuat akan diwujudkannya dalam kesediaannya

untuk mendapat bahan bacaan dan kemudian membacanya atas

kesadarannya sendiri atau dorongan dari luar.

Menurut Herman Wahadaniah (Yunita Ratnasari, 2011:

16) minat baca adalah suatu perhatian yang kuat dan

mendalam disertai dengan perasaan senang terhadap

kegiatan membaca sehingga dapat mengarahkan seseorang

untuk membaca dengan kemauannya sendiri atau dorongan

dari luar. Minat membaca juga merupakan perasaan senang

seseorang terhadap bacaan karena adanya pemikiran bahwa

dengan membaca itu dapat diperoleh kemanfaatan bagi

dirinya.

Minat baca merupakan suatu kecenderungan kepemilikan

keinginan atau ketertarikan yang kuat dan disertai usaha-

usaha yang terus menerus pada diri seseorang terhadap

kegiatan membaca yang dilakukan secara terus menerus dan

diikuti dengan rasa senang tanpa paksaan, atas kemauannya

sendiri atau dorongan dari luar sehingga seseorang

tersebut mengerti atau memahami apa yang dibacanya.

Dari pendapat di atas dapat ditegaskan bahwa minat

baca terkandung unsur perhatian, kemauan, dorongan dan

rasa senang untuk membaca. Perhatian bisa dilihat dari

perhatiannya terhadap kegiatan membaca, mempunyai kemauan

yang tinggi untuk membaca, dorongan dan rasa senang yang

timbul dari dalam diri maupun dari pengaruh orang lain.

Semua itu merupakan aktivitas yang dilakukan dengan penuh

ketekunan dan cenderung menetap.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Baca

Dawson dan Bamman (Rahman, 1985: 6-8) mengemukakan

prinsip-prinsip yang mempengaruhi minat baca sebagai

berikut.

a. Seseorang atau siswa dapat menemukan kebutuhan

dasarnya lewat bahan-bahan bacaan jika topik, isi,

pokok persoalan, tingkat kesulitan, dan cara

penyajiannya sesuai dengan kenyataan individunya. Isi

dari bahan bacaan yang menarik dan sesuai dengan

kebutuhan individu, merupakan salah satu faktor yang

berpengaruh terhadap minat bacanya.

b. Kegiatan dan kebiasaan membaca dianggap berhasil atau

bermanfaat jika siswa memperoleh kepuasan dan dapat

memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya, yaitu rasa

aman, status, kedudukan tertentu, kepuasan efektif dan

kebebasan yang sesuai dengan kenyataan serta tingkat

perkembangannya. Jika kegiatan membaca dianggap

menguntungkan seseorang, maka membaca merupakan suatu

kegiatan yang dianggap sebagai salah satu kebutuhan

hidupnya.

c. Tersedianya sarana buku bacaan dalam keluarga

merupakan salah satu factor pendorong terhadap pilihan

bahan bacaan dan minat baca. Ragam bacaan yang memadai

dan beraneka ragam dalam keluarga akan sangat membantu

anak dalam meningkatkan minat baca.

d. Tersedianya sarana perpustakaan sekolah yang relatif

lengkap dan sempurna serta kemudahan proses

peminjamannya merupakan faktor besar yang mendorong

minat baca siswa.

e. Adanya program khusus kurikuler yang memberikan

kesempatan siswa untuk membaca secara periodik di

perpustakaan sekolah sangat mendorong perkembangan dan

peningkatan minat baca siswa.

f. Saran-saran teman sekelas sebagai faktor eksternal

dapat mendorong timbulnya minat baca siswa. Pergaulan

teman dalam sekolah menjadi salah satu factor penting

dalm pembentukan minat. Siswa yang berminat terhadap

kegiatan membaca, akan lebih sering mengajak temannya

ikut melakukan kegiatan membaca baik di dalam kelas

ataupun perpustakaan sehingga memberikan pengaruh

positif juga terhadap temannya.

g. Faktor guru yang berupa kemampuan mengelola kegiatan

dan interaksi belajar mengajar, khususnya dalam

program pengajaran membaca. Guru yang baik harus

mengetahui karakteristik dan minat anak. Guru bisa

menyajikan bahan bacaan yang menarik dan bervariasi

supaya siswa tidak merasa bosan.

h. Faktor jenis kelamin juga berfungsi sebagai pendorong

pemilihan buku bacaan dan minat baca siswa. Anak

perempuan biasanya lebih suka membaca novel, cerita

drama maupun cerita persahabatan, sedangkan anak laki-

laki biasanya lebih suka cerita bertema kepahlawanan.

Sedangkan menurut Harris dan Sipay (Mujiati,

2001: 24) mengemukakan bahwa minat baca dipengaruhi oleh

dua golongan, yaitu golongan faktor personal dan golongan

institusional. Faktor personal adalah faktor yang berasal

dari dalam diri anak itu sendiri meliputi: (1) usia, (2)

jenis kelamin, (3) intelegensi, (4) kemampuan membaca,

(5) sikap, (6) kebutuhan psikologis. Faktor institusional

yaitu faktor yang berasal dari luar individu itu sendiri

yang meliputi: (1) tersedianya buku-buku, (2) status

sosial ekonomi, (3) pengaruh orang tua, teman sebaya dan

guru.

Dengan demikian minat membaca tidak dengan

sendirinya dimiliki oleh seorang siswa melainkan harus

dibentuk. Perlu suatu upaya, terutama dari kalangan

pendidik, di samping dari lingkungan keluarganya sebagai

lingkungan terdekat, untuk melatih, memupuk, membina, dan

meningkatkan minat baca. Minat sangat memegang peranan

penting dalam menentukan langkah yang akan kita kerjakan.

Walaupun motivasinya sangat kuat tetapi jika

minat tidak ada, tentu kita tidak akan melakukan sesuatu

yang dimotivasikan pada kita. Begitu pula halnya

kedudukan minat dalam membaca menduduki tingkat teratas,

karena tanpa minat seseorang akan sukar melakukan

kegiatan membaca.

3. Cara Menumbuhkan Minat Baca

Pengajaran membaca tidak saja diharapkan untuk

meningkatkan keterampilan membaca. Tetapi juga

meningkatkan minat dan kegemaran membaca siswa. Menurut

Wiryodijoyo (1989: 193-196) agar membaca menjadi

pekerjaan yang menyenangkan bagi para siswa, maka

diperlukan kerja sama yang erat antara orang tua dan

guru, yaitu memberikan motivasi dan mengusahakan buku-

buku bacaan.

Pembentukan kebiasaan membaca hendaklah dimulai

sedini mungkin dalam kehidupan, yaitu sejak masa kanak-

kanak. Pada masa kanak-kanak, usaha pembentukan minat

yang baik dapat dimulai sejak kira-kira umur dua tahun,

yaitu sesudah anak mulai dapat mempergunakan bahasa lisan

(memahami yang dikatakan dan berbicara).

Setelah anak mulai sekolah, perlu semakin dirangsang

untuk membuka dan membaca buku-buku yang sesuai dengan

yang dipelajarinya di sekolah. Bercerita kepada anak

sebelun tidur atau pada waktu-waktu tertentu lainnya,

terutama pada usia 3-5 tahun juga merupakan usaha untuk

menumbuhkan minat baca. Selain itu, anak juga perlu

dibawa ke perpustakaan dan ditunjukkan bagaimana cara

membaca di ruangan baca di perpustakaan. Membaca bahan

bacaan, baik itu surat kabar, bukubuku pelajaran, atau

buku-buku bacaan merupakan hal penting untuk

mendisiplinkan diri agar rajin membaca. Jika disiplin ini

telah berjalan, maka minat membaca akan terbentuk dan

akhirnya kebiasaan membaca akan tercapai.

4. TUJUAN KEGIATAN

Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini

secara terinci dapat dipaparkan berikut ini.

1. Tujuan Umum

Tujuan dari kegiatan pengabdian ini Pembinaan

perpustakaan sekolah, minat baca bagi pengelola

perpustakaan dan siswa SMP NU Sultan Agung Sudimoro

Kec. Bululawang Kab. Malang

2. Tujuan Khusus

Secara khusus pengabdian kepada maasyarakat ini

bertujuan sebagai berikut:

a. Memberikan pelatihan bagi pengelola erpustakaan

sekolah mengenai teknik mengembangkan koleksi bahan

pustaka dan teknik inventarisasi bahan pustaka.

b. Memberikan pelatihan keterampilan teknik membaca

bagi siswa SMP NU Sultan Agung Sudimoro Kec.

Bululawang Kab. Malang.

5. MANFAAT KEGIATAN

Manfaat yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah sebagai

berikut:

a. Pemberian keterampilan teknik pengelolaan perpustakaan

bagi pengelola perpustakaan sekolah agar dapat

mengembangkan perpustakaan secara mandiri dan

berkelanjutan.

b. Menumbuh kembangkan minat baca melalui pembinaan dan

pemmberian keterampilan membaca bagi siswa SMP Sultan

Agung Sudimoro Kec. Bululawang Kab. Malang

6. KHALAYAK SASARAN

Khalayak Sasaran dalam program pengabdian kepada

masyarakat ini yaitu:

a. Pengelola perpustakaan sekolah SMP NU Sultan Agung

Sudimoro Kec. Bululawang Kab. Malang

b. Siswa SMP NU Sultan Agung Sudimoro Kec. Bululawang

Kab. Malang

7. METODE PENGABDIAN MASYARAKAT

Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan

pembinaan dan pelatihan ini yaitu (1) metode ceamah dan

tanya jawab untuk memberikan pembekalan teknik pengelolaan

perpustakaan dan keterampilan membaca, (2) metode diskusi

untuk pendalaman materi, teknik pengembangan bahan pustaka

dan inventarisasi bahan pustaka, teknik membaca, (3) Metode

penugasan, untuk penerapan teknik pengembangan bahan

pustaka dan inventarisasi bahan pustaka dan keterampilan

membaca

8. KETERKAITAN

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang mengambil

tema pembinaan perpustakaan sekolah, merupakan usaha

Universitas Kanjuruhan mengembangkan kemitraan dengan

sekolah-sekolah di wilayah Kab.Malang terutama bagi Unit

Perpustakaan Universitas Kanjuruhan untuk membangun

perpustakaan binaan. Manfaat bagi SMP NU Sultan Agung

Sudimoro Kec. Bululawang Kab. Malang, dengan adanya

kegiatan ini yaitu memperoleh pengetahuan tentang teknik

pengelolaan perpustakaan sekolah dan terbentuknya komunitas

baca dikalangan pada siswa SMP Sultan Agung Sudimoro Kec.

Bululawang Kab. Malang.

9. RANCANGAN EVALUASI

Evaluasi kegiatan dirancang secara berkelanjutan dengan

menerapkan model penilaian keterampilan membaca dan

pengetahuan tentang perpustakaan, meliputi (1) penilaian

kemampuan memahami bacaan, (2) penilaian produk penerapan

teknik pengelolaan perpustakaan. Secara menyeluruh

penilaian juga dilakukan utnuk mendapatkan umpan balik

kegiatan dari pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan ini

yang mencakup (1) penilaian selama proses pelatihan dan (2)

penialaian analisis kebutuhan tindak lanjut kegiatan. Kedua

penilaian tersebut diperoleh berdasarkan catatan hasil

wawancara dan angket.

10. JADWAL KEGIATAN

Pelaksanaan Kegiatan PKM ini sesuai dengan program

yang ditawarkan oleh LPPM Universitas Kanjuruhan Malang,

dirancang selama 5 bulan. Rincian kegiatan dipaparkan dalam

matrik jadwal berikut:

Tahap

Uraian BulanApeil Mei Juni Juli Agust

us1 Pengembangan

Instrumen dan bahantertulis serta peralatan PKM

2 Pelatiihan Tahap I penyampaian materi dalam bentuk ceramah, Tanya jawab dan penugasan

3 Pelatihan Tahap II Praktik membuat dokumen pengembangan bahan pustaka dan inventarisasi bahanpustaka

Praktik Membaca4 Penulisan Laporan

PKM5 Seminar hasil PKM6 Penyerahan Laporan

PKM dan Publikasi Hasil PKM

refleksi

11. RENCANA BIAYANo.

Kegiatan Volume Harga Satuan

Jumlah Total

1 PersiapanPembuatan materi kegiatan dan penggandaan

1 paket 500.000 500.000

Kertas HVS 5 rim 40.000 200.000

Tinta Printer 10 catrige

125.000 1.250.000

Memori, CD. VCD

1 paket 500.000 500.000

Pulsa dan koneksi internet

1 paket 5 bulan

500.000 500.000

Sampul Plastik 1 gulung 1.000.000

1.000.000

Papan white bord

1 buah 500.000 500.000

Penyekat Buku 20 set 50.000 1.000.000

5.450.000

2 PelaksanaanTransportasi 8 x 10 25.000 2.000.00

0

Konsumsi 8 orang 20.000 200.000

2.200.000

3 InsentivePemateri 2 orang 400.000

800.000Pendamping 4 orang 100.000

400.000Kolaboran 2 orang 300.000

600.0001.800.000

4 PenyelesaianPembuatan Laporan

1 orang 400.000 400.000

Penggandaan 2 eksp 150.000 300.000 700.000

Jumlah 8.000.000

Daftar Pustaka

BIODATA KETUA

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Suryantoro, M.Pd2 Jabatan Fungsional -3 Jabatan Struktural -4 NIP/NIK/Identitas

launnya

298801263

5 NIDN 07050564016 Tempat dan Tanggal

Lahir

Banjarmasin, 05 Mei 1964

7 Alamat Rumah RT.30/ RW.07 Desa Glanggang

Kecamatan Pakisaji

Kabupaten Malang8 Nomor Telepon/Faks/HP 0813341177729 Alamat Kantor Jl. S. Supriadi No. 48

Malang10 Nomor Telepon/Faks (0341) 801488// (0341)

83153211 Alamat E-mail [email protected] Lulusan yang telah

diluluskan

S1 – Pendidikan bahasa dan

Sastra Indonesia FKIP

Universitas Kanjuruhan

Malang13 Matakuliah yang

diampu

Statistik

Linguistik Umum

Bahasa Indonesia Keilmuan

B. Riwayat Pendidikan

Jenjang S1 S2 S3

Nama PTIKIP PGRI MALANG

UNIVERSITAS ISLAMMALANG

Bidang Ilmu Pendidikan Bahasa Indonesia

Pendidikan BahasaIndonesia

Tahun Masuk/Lulus

1989/2006 2009/2012

Judul Skripsi/Thesis/Disertasi

- Peningkatan Keterampilan Menyimak Dongeng melalui Media Elektronik Siswa SMP Negeri 3 Kepanjen Malang

Nama Pembimbikng/Promotor

Drs. Wayan Gatra

Dr. Sri Wahyuni, M.PdDrs. Akhmad Tabrani, M.Pd

C. Pengelaman Penelitian dalam Lima Tahun Terakhir

No.

Tahun

Judul Penelitian PendanaanSumber Jumlah

1 2013 Motivasi Calon mahasiswa dalam Memilh Program Studi

Universitas KanjuruhanMalang

2.000.000,-

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat

No.

Tahun

Judul Penelitian PendanaanSumber Jumlah

E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal

No Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor/Tahun

Nama Jurnal

F. Pengalaman Penyampaian Makalah secara Oral/Seminar Ilmiah

No Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan Tempat

G. Pengalaman Penulisan Buku (5 th terakhir)

No.

Judul Buku Tahun Halaman Penerbit

H. Pengalaman Memperoleh HKI (8-10 th terakhir)

No.

Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/D

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa SosialLainnya

No.

Judul/Tema/JenisRekayasa Sosial

Tahun Tempat Penerapan

Respon Masyarakat

J. Penghargaan yang Pernah Diperoleh dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, Asosiasi atau Instansi Lain)

No Jenis Penghargaan Instansi Tahun

. Pemberi Penghargaan

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam

biodata ini adalah benar dan dapat

dipertanggungjawabkan secara hokum. Apabila di

kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan

kenyataan saya sanggup menerima resikonya.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya

untuk memnuhi salah satu persyaratan sebagai anggota

peneliti dalam pengajuan penelitian ini.

Malang, Februari

2014

Yang membuat,

Suryantoro, M.Pd.