PKM SMP NU SULTAN AGUNG
-
Upload
ukanjuruhan -
Category
Documents
-
view
6 -
download
0
Transcript of PKM SMP NU SULTAN AGUNG
USULANPENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
PEMBINAAN PERPUSTAKAAN, MINAT BACA BAGI PENGELOLADAN SISWA DI SMP NU SULTAN AGUNG SUDIMORO KEC.
BULULAWANG KABUPATEN MALANG
Oleh:
1. Suryantoro, M.Pd.2. Lusia Selly Yunita, S.Pd
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATUNIVERSITAS KANJURUHANN MALANG
FEBRUARI 2014
HALAMAN PENGESAHANPROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
1 Judul Pengabdian Pembinaan Perpustakaan, Minat Baca Bagi Pengelola dan siswa di SMP NU Sultan Agung Sudimoro Kec.Bululawang Kabupaten Malang
2 Bidang Pendidikan3 Ketua Pelaksana
a. Nama Lengkap dan Gelar
Suryantoro, M.Pd
b. NIP/NIPPc. Jenis Kelamin Laki-lakid. Golongan Pangkat -e. Jabatan Fungsional -f. Jabatan Struktural Dosen Program Studi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesiag. Fakultas/Jurusan FKIP/Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia4 Jumlah Anggota 1
Nama Anggota Lusia Selly Yunita, S.Pd5 Lokasi Pengabdian SMP NU Sultan Agung Sudimoro Kec.
Bululawang Kabupaten Malang6 Kerjasama dengan
Instansi laina. Nama
Instansib. Alamat
7 Lama Pengabdian 5 (satu) bulan8 Biaya yang
diperlukana. Sumber dari
LembagaRp. 8.000.000,-
b. Sumber lain sebutkan
-
Jumlah Rp. 8.000.000,-
Mengetahui,Dekan FKIP
Malang, Pebruari 2014Ketua Pengabdian,
MenyetujuiKetua LPPM,
1. PENDAHULUAN
Perpustakaan SMP Sultan Agung merupakan perpustakaan
yang sudah cukup lama ada. Pada saat ini perpustakaan SMP
Sultan Agung telah memiliki ruang tersendiri. Perpustakaan
SMP Sultan Agung terletak di Desa Sudimoro Kec. Bululawang
Kab. Malang Jalan Raya Malang-Turen. Keberadaan
perpustakaan tersebut sangat dibutuhkan untuk menunjang
kegiatan belajar mengajar di SMP tersebut.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara kepada
pengelola perpustakaan dan para siswa, disampaikan bahwa
perpustakaan SMP Sultan Agung perlu mendapatkan bantuan
teknis pengelolaan dari pustakawan. Agar perpustakaan
tersebut dapat berfungsi sebagai sarana belajar bagi para
siswa terutama pada waktu istirahat maupun waktu kegiatan
ekstra kruikuler kelompok penulis pemula di SMP Sultan
Agung. Besar harapan apabila perpustakaan yang sudah ada
dan telah memiliki koleksi buku yang sudah cukup lengkap
bisa mendapatkan bimbingan dan bantuan teknis pengelolaan
perpustakaan dari pustakawan agar keberadaan perpustakaan
dapat membantu kelancaran kegiatan belajar mengajar
terutama kebutuhan informasi, dan dengan keberadaan
perpustakaan yang cukup memadai diharapkan tumbuh minat
membaca siswa dan minat untuk menulis. Membaca dan menulis
dikalangan remaja terutama membaca literasi merupakan
kegiatan yang sangat membutuhkan bimbingan.
Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat selama
lima bulan dari dosen Program Studi Pendidikan Bahasa
Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Kanjuruhan Malang berupa bimbingan teknis pengelolaan
perpustakaan bagi pengelola dan pelatihan keterampilan
membaca dan menulis bagi para siswa kelompok penulis remaja
SMP Sultan Agung bermaksud untuk berpartisipasi
meningkatkan kualitas pendidikan terutama terkait
peningkatan minat baca dan menulis bagi para siswa.
Perpustakaan SMP Sultan Agung dipilih sebagai sasaran
pengabdian kepada masyarakat karena keberadaan perpustakaan
tersebut jauh dari akses ke kota sehingga diharapkan dengan
pembinaan dan bimbingan pengelolaan yang baik dan benar
maka perpustakaan tersebut dapat menjadi pusat studi bagi
para siswa SMP Sultan Agung maupun SMP disekitarnya.
Seiring dengan kemajuan teknologi informasi, ineternet
bukan sesuatu yang baru bagi kalangan remaja, informasi
sangat mudah didapatkan. Namun demikian tidak berarti
permasalahan tidak ada, dengan akses informasi yang mudah
maka bimbingan dan pembinaan kepada para remaja sangat
diperlukan, hal ini untuk menghindari informasi-informasi
yang belum waktunya didapatkan oleh para remaja. Maka
dengan pembinaan minat baca diharapkan dapat mengarahkan
para remaja pada hal-hal yang positif untuk menunjang
prestasi belajar. Hal ini dapat dilakukan apabila
perpustakaan sekolah dapat mengikuti perkembangan dan
kemajuan informasi melalui pengembangan koleksi bahan
pustaka terutama yang terbaru.
Pengembangan koleksi bahan pustaka merupakan hal wajib
dilakukan oleh pengelola perpustakaan, hal ini tidak mudah
dilakukan apabila pengelola tidak memiliki pengetahuan dan
keterampilan pengembangan bahan pustaka. Kegiatan PKM ini
bermaksud memberikan pelatihan dan pembinaan secara khusus
kepada pengelola perpustakaan tentang keterampilan
mengembangkan bahan pustaka dan menginventarisasi bahan
pustaka. Dengan demikian perpustakaan yang telah tertata
dengan baik dan memiliki bahan pustaka terkini, dapat
meningkatkan minat baca siswa.
2. PERUMUSAN MASALAH
Perpustakaan SMP Sultan Agung dipilih menjadi mitra
kerja dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Karena
perpustakaan ini berpotensi menjadi pusat studi bagi siswa
sekolah disekitarnya dan berpotensi menjadi perpustakaan
binaan. Perpustakaan ini telah memiliki ruang khusus
perpustakaan dan koleksi buku yang memadai. Sebagai upaya
untuk turut serta memajukan perpustakaan agar dapat
bersaing dengan perpustakaan sekolah di kota, maka
penawaran kerjasama antara perguruan tinggi dan sekolah
mitra melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat, maka
dalam kegiatan ini dilakukan pelatihan pengelolaan
perpustakaan bagi pengelola perpustakaan sekolah.
Bagaimana pemberian pelatihan pengembangan bahan
pustaka dan inventarisasi bahan pustaka bagi pengelola
perpustakaan SMP Sultan Agung Sudimoro Kec. Bululawang Kab.
Malang oleh dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Kanjuruhan Malang melalui program pengabdian
kepada masyarakat?
3. TINJAUAN PUSTAKA
A. Teknik Pengelolaan Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah memiliki fungsi diantaranya
sebagai sumber belajar, mengembangkan minat dan kebiasaan
membaca pada diri peserta didik, juga sebagai tempat
rekreasi sehat melalui buku-buku bacaan yang sesuai
dengan umur dan tingkat kecerdasan anak.Untuk
memaksimalkan pemanfaatan perpustakaan sekolah, maka
perlu ditempuh rangkaian kegiatan yang terdiri atas
pembinaan dan pengembangan koleksi, pengolahan, sampai
dengan pelayanan bahan koleksi.
Berikut ini disampaikan pengelolaan perpustakaan
secara teknis yang hanya meliputi pembinaan dan
pengembangan koleksi sampai inventarisasi.
a. Pembinaan dan Pengembangan Koleksi
Pembinaan dan pengembangan koleksi merupakan
kegiatan untuk menyediakan dan memberikan layanan
informasi kepada pemakai demi tercapainya tujuan
perpustakaan.Kriteria yang nampak pada berkembangnya
koleksi perpustakaan adalah pada bertambahnya koleksi
perpustakaan baik secara jumlah maupun jenis dari segi
kuantitas dan kualitas.Menyangkut hal tersebut, maka
dapat dikatakan bahwa kegiatan pengadaan merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari pembinaan dan
pengembangan koleksi. Agar pengadaan koleksi
perpustakaan mempunyai daya guna yang optimal, maka
pertanyaan-pertanyaan ini perlu dijawab:
Mengapa sebuah koleksi harus dimasukkan ke dalam
perpustakaan sekolah?Tujuan dan fungsi perpustakaan
sekolah haruslah sejalan dan mendukung kurikulum
sekolah.Untuk itu, koleksi yang diadakan juga
hendaknya mengacu pada kurikulum sekolah.Walaupun
sangat dimungkinkan adanya koleksi yang bersifat di
luar kurikulum atau rekreatif, harus tetap
dikedepankan nuansa edukatif.
Secara lebih terperinci, tujuan perpustakaan sekolah
antara lain:
1) memupuk kesadaran dan kebiasaan membaca
2) mengarahkan pada teknik memahami isi bacaan
3) memperluas pengetahuan peserta didik
4) mengembangkan kecakapan berbahasa
5) mendisiplinkan peserta didik melalui tata
tertib perpustakaan sekolah
6) membentuk kemampuan melakukan studi mandiri
7) menunjang pelaksanaan program kurikulum baik
yang bersifat
8) intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.
Berdasarkan pada tujuan di atas, maka jenis
koleksi yang ada di perpustakaan sekolah pada umumnya
terdiri atas:
1) Buku ajar
Buku ajar yang dimaksudkan di sini adalah buku
wajib yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk
digunakan di sekolah.Keberadaan buku ajar untuk
menjadi koleksi perpustakaan sekolah tentu saja
sangat berperan dalam pbm di kelas.Beberapa
kriteria buku ajar yang baik secara substansi
diantaranya yakni sesuai dengan kurikulum yang
berlaku, pengarang yang memiliki kewenangan
berkaitan dengan subjek ilmu pada buku
bersangkutan, bahasanya sederhana dan sistematika
buku mudah dipahami.Adapaun secara tampilan, buku
juga hendaknya memiliki jilidan yang baik dan
tidak terlampau tebal. Kalau bisa, carilah buku
yang berasal dari penerbit yang terpercaya, namun
dengan harga yang tidak terlalu mahal
3) Buku penunjang
Kriteria buku penunjang hampir sama dengan
kriteria buku ajar. Hanya saja, karena sifatnya
yang menunjang buku ajar, maka isinya pun harus
tetap sejalan dengan kurikulum yang berlaku.
4) Buku Referensi
Buku referensi sebetulnya sama saja dengan buku
pada umumnya sehingga kriterianya pun memiliki
kesamaan. Meskipun demikian, ia memiliki ciri
yakni berupa sistematika yang dirancang khusus
dalam rangka penyampaian informasi baik secara
umum maupun khusus. Contoh buku referensi yang
baik antara lain mengandung isi yang memberikan
petunjuk terhadap literatur dari berbagai subjek
ilmu secara cepat
5) Buku cerita
Buku cerita sangat berperan dalam meningkatkan
daya imajinasi dan kreativitas peserta didik.Di
samping itu, mereka juga dapat mengambil hikmah
dari isi cerita berupa nilai-nilai keteladanan.
Untuk mendukung hal-hal tersebut, maka buku
cerita yang diadakan tidak boleh lepas dari
nuansa pendidikan dan akan lebih baik lagi jika
menunjang mata pelajaran
6) Sumber geografi
Koleksi ini berupa informasi tentang daerah,
iklim, cuaca, ketinggian tempat, dan lain
sebagainya. Bentuknya dapat berupa atlas, peta,
dan globe
7) Terbitan berkala: majalah dan surat kabar
Majalah dan surat kabar merupakan terbitan
berkala yang juga penting untuk dikoleksi
perpustakaan karena keduanya berisi berita aktual
yang meliputi berbagai aspek kehidupan manusia.
Jenis majalah dan surat kabar yang diadakan di
perpustakaan sekolah hendaknya tetap mengacu pada
nuansa pendidikan, dengan kata lain ia relevan
dengan mata pelajaran yang ada. Jadi, selain
bersifat rekreatif ia juga berperan dalam
menambah wawasan/ pengetahuan para pembacanya.
Kebermanfaatan majalah juga dapat ditilik dari
seberapa banyak orang yang berkepentingan
membacanya. Agar mudah dipahami banyak warga
sekolah, utamakan mengadakan majalah dan surat
kabar yang berbahasa Indonesia. Selain itu
pemilihan majalan dan surat kabar jugaterletak
pada keteraturan dan kesinambungan penerbitan
serta harga
yang sesuai dengan anggaran sekolah
8) Bahan-bahan lainnya
Bahan koleksi lain yang juga dapat menjadi
koleksi perpustakaan sekolah adalah bahan mikro
dan bahan pandang dengar (audio-visual). Namun
mengingat biaya yang dibutuhkan tidak sedikit dan
keterbatasan kemampuan dalam menggunakannya,
tidak semua sekolah mampu mengadakannya.
Untuk keperluan apakah koleksi yang akan diadakan
dapat didayagunakan? Untuk menjawab pertanyaan ini,
kita harus tetap berlandaskan pada tujuan perpustakaan
sekolah. Makna kata “didayagunakan” disini adalah
sejauhmana koleksiperpustakaan dapat dimanfaatkan
secara berkelanjutan dan ber-kesinambungan untuk hal-
hal berikut:
1) mengembangkan hasrat keingintahuan peserta
didik
2) membina imajinasi peserta didik
3) memberikan dan menimbulkan inisiatif peserta
didik, guru, dan
4) masyarakat luas untuk memperdalam
pengetahuannya
5) mengembangkan kreativitas pembacanya
6) menjadi sumber keterampilan dan kecerdasan
7) mengandung unsur estetika yang tinggi
8) menumbuhkan kedisiplinan yang tinggi
Siapakah pengguna koleksi yanga akan diadakan
tersebut? Pengguna koleksi perpustakaan sekolah adanya
segenap warga sekolah baik secara internal maupun
eksternal walaupun penekanannya tetap pada warga
internal sekolah. Para pengguna yang dimaksud yaitu:
1) peserta didik
2) guru
3) karyawanwali murid
4) masyarakat sekitar sekolah
Bagaimanakah cara pengadaaan koleksi perpustakaan
sekolah? Kegiatan pengadaan koleksi ini melibatkan
beberapa komponen sekolah, antara lain guru, kepala
sekolah, pengelola perpustakaan, peserta didik, maupun
komite sekolah jika dimungkinkan. Alat bantu yang
dapat digunakan untuk menyeleksi antara lain katalog
penerbit, tinjauan pustaka, resensi buku, GBPP, serta
daftar usulan buku. Pengadaan dapat dilakukan dengan
pembelian, hibah, dan tukar-menukar.
Prosedur yang dilalui dalam menyeleksi sampai
mengadakan adalah sebagai berikut: (1) Buatlah daftar
usulan berupa formulir yang dapat diisi oleh setiap
pemakai (misalnya: peserta didik, guru). Daftar usulan
memuat data buku yang meliputi nama pengarang, judul
buku, edisi, tahun, penerbit, jumlah yang dipesan serta
harga buku. Jika memuat daftar usulan majalah dan
koran, disebutkan pula usulan judul, alamat penerbit,
kapan mulai berlangganan, dan lain sebagainya; (2)
daftar usulan diserahkan kepada pimpinan perpustakaan,
kemudian dilanjutkan ke petugas pengadaan; (3) diadakan
kegiatan verifikasi terhadap usulan dan judul koleksi
yang telah dipilih. Kegiatan verifikasi meliputi
memastikan identitas koleksi dengan alat bantu seleksi,
membandingkan usulan dengan koleksi yang telah ada di
perpustakaan, memastikan belum dipesannya koleksi yang
diusulkan, melihat anggaran yang tersedia, sampai
dengan mengkomunikasikan keputusan yang diambil pada
pimpinan perpustakaan dan kepala sekolah.
Dari sudut tatalaksana, hal-hal yang dipersiapkan
dalam rangka pengadaan buku antara lain Daftar Pesanan
yang dibuat rangkap 4.Dua rangkap dikirim ke penerbit,
satu arsip untuk perpustakaan, dan yang terakhir untuk
unit pengusul atau sekolah. Setelah itu ditanyakan juga
tentang bagaimana cara pembayaran yang diinginkan oleh
pihak penerbit.
Setelah pesanan sampai di sekolah, pesanan harus
diperiksa oleh petugas perpustakaan atau pihak yang
ditunjuk baik dari segi kondisi maupun kecocokkan.Jika
ada yang tidak berkenan ditindaklanjuti langsung kepada
penerbit.
b. Pengolahan Bahan Pustaka; Inventarisasi Kegiatan
inventarisasi merupa-kan tindaklanjut setelah
diterimanya koleksi.
Jadi, sesungguhnya kegiatan inventarisasi
berkaitan langsung dengan pengadaan.Inventarisasi dalam
bidang perpustakaan merupakan suatu kegiatan untuk
mencatat pustaka yang menjadi milik perpustakaan
sekolah.
Berikut ini adalah beberapa hal yang dilakukan
dalam menginventarisir koleksi perpustakaan: (1) setiap
bahan yang baru diterima harus diberi cap perpustakaan
pada halaman judul dan halaman tertentu yang sudah
disepakati; (2) setiap bahan didaftarkan pada buku
induk. Buku ini memuat kolom-kolom yang berisi
keterangan tentang: (a) nomor urut buku masuk, (b)
tanggal masuk ke buku induk, (c) nomor induk, (d)
pengarang, ( e) judul, (f) edisi dan tahun, (g)
penerbit, (h) sumber (beli, hibah, tukar menukar), (i)
harga (jika dibeli), (j) keterangan lain.(3) untuk
bahan bukan buku seperti majalah, kaset, dapat
disediakan buku induk tersendiri/khusus minimal dalam
bentuk daftar bahan bukan buku. Adapun tanda cap
perpustakaan sebagai tanda kepemilikan tetap dilakukan.
B. Minat Baca
1. Tinjauan tentang Minat Baca
Setiap orang mempunyai kecenderungan untuk selalu
berhubungan dengan sesuatu yang dianggapnya memberikan
kesenangan dan kebahagiaan. Dari perasaan senang
tersebut timbul keinginan untuk memperoleh dan mengem-
bangkan apa yang telah membuatnya senang dan bahagia.
Slameto (1987: 57) mengatakan bahwa minat adalah
kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati
sesorang diperhatikan terus menerus yang disertai
dengan rasa senang. Minat selalu diikuti dengan
perasaan senang dan dari situ diperoleh kepuasan.
Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila
bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan
minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-
baiknya. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa,
lebih mudah dipelajari karena minat menambah dorongan
untuk belajar
Menurut Hurlock (1999: 114), minat merupakan
sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan
apa yang mereka inginkan bila mereka bebas
memilih. Bila mereka melihat sesuatu akan
menguntungkan, mereka merasa berminat. Hal ini akan
mendatangkan kepuasan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 83),
membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa
yang tertulis. Membaca merupakan suatu proses yang
dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk
memperoleh pesan yang hendak disampaikan penulis
melalui media kata-kata/bahasa tulis. Dengan kata
lain, membaca adalah memetik serta memahami arti atau
makna yang terkandung di dalam bahan tulis
Jadi dapat disimpulkan bahwa minat merupakan
suatu sikap batin dari dalam diri seseorang yang
merupakan suatu perhatian khusus terhadap suatu hal
tertentu yang tercipta dengan penuh kemauan dan
perasaan senang yang timbul dari dorongan batin
seseorang. Minat dapat dikatakan sebagai dorongan kuat
bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam
mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-cita yang
menjadi keinginannya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 83),
membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa
yang tertulis. Membaca merupakan suatu proses yang
dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk
memperoleh pesan yang endak disampaikan penulis
melalui media kata-kata/bahasa tulis. Dengan kata
lain, membaca adalah memetik serta memahami arti atau
makna yang terkandung di dalam bahan tulis.
Menurut Akhadiah (1991: 22), membaca merupakan
suatu kesatuan kegiatan yang terpadu yang mencangkup
beberapa kegiatan seperti mengenali huruf dan
katakata, menghubungkannya dengan bunyi serta
maknanya, serta menarik kesimpulan mengenai maksud
bacaan.
Klein, dkk. (Farida Rahim, 2005: 3) mengemukakan bahwa
definisi membaca mencangkup :
1. Membaca merupakan suatu proses
Membaca merupakan suatu proses dimaksudkan informasi
dari teks dan pengetahuan yang dimiliki oleh pembaca
mempunyai peranan yang utama dalam
membentuk makna.
2. Membaca adalah strategis
Pembaca yang efektif menggunakan berbagai strategi
membaca yang sesuai dengan teks dan konteks dalam
rangka mengkonstruk makna ketika membaca.
3. Membaca merupakan interaktif
Orang yang senang membaca suatu teks yang bermanfaat,
akan menemui beberapa tujuan yang ingin dicapainya,
teks yang dibaca seseorang harus mudah
dipahami sehingga terjadi interaksi antara pembaca dan
teks.
Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari
serta memperoleh informasi, mencangkup isi, memahami
makna bacaan. Makna, arti (meaning) erat sekali
berhubungan dengan maksud tujuan, atau intensif kita
dalam membaca.
Anderson (Tarigan, 1979: 9-10) mengemukakan beberapa
yang penting dalam membaca, yaitu:
1. Membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau
fakta-fakta (reading for details or fact), yaitu menemukan atau
mengetahui penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh
sang tokoh dan apa yang terjadi pada tokoh.
2. Membaca untuk memperoleh ide-ide utama (reading for main
ideas), yaitu engetahui topik dan masalah yang terdapat
dalam cerita, yang dipelajari atau yang dialami sang
tokoh.
3. Membaca untuk mengetahui urutan atau susunan,
organisasi cerita (reading for sequence or organization), yaitu
menemukan atau mengetahui apa yang terjadi pada setiap
bagian cerita, apa yang terjadi dari awal hingga akhir
cerita.
4. Membaca untuk menyimpulkan, membaca inferensi (reading
for inference, yaitu mengetahui mengapa para tokoh
merasakan seperti cara mereka dan apa yang hendak
diperlihatkan oleh sang pengarang kepada para pembaca.
5. Membaca untuk mengelompokkan, membaca untuk
mengklasifikasikan (reading to classify), yaitu menemukan
serta mengetahui sesuatu yang tidak biasa, tidak wajar
mengenai seorang tokoh, apa yang lucu dalam cerita,
atau apakah cerita itu benar atau tidak benar.
6. Membaca mengevaluasi (reading to evaluate), yaitu menemukan
apakah sang tokoh berhasil atau hidup dengan ukuran-
ukuran tertentu, apakah kita ingin berbuat seperti
yang diperbuat oleh sang tokoh atau bekerja seperti
cara sang tokoh bekerja dalam cerita itu.
7. Membaca untuk memperbandingkan atau mempertentangkan
(reading to compare or contrast, yaitu menemukan bagaimana
caranya sang tokoh berubah, bagaimana hidupnya berbeda
dari kehdupan yang kita kenal, bagaimana dua cerita
mempunyai persamaan, bagaimana sang tokoh menyerupai
pembaca.
Menurut Wiryodijoyo (1989: 57) tujuan membaca adalah
mengetahui isi materi yang ada dalam bacaan dan mengerti
informasi yang ada di dalamnya. Dengan kita memiliki
tujuan yang jelas dalam membaca, maka akan memperkuat
pemahaman kita terhadap bacaan. Dengan pemahaman bacaan,
akan terjadi interaksi antara bahasa dan pikiran kita.
Selain itu kita juga bisa mengembangkan kemampuan
konsentrasi dan arti yang lebih dalam.
Dari beberapa pendapat yang dikemukakan di atas,
dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa tujuan utama membaca
adalah untuk memperoleh makna yang tepat dari bacaan yang
dibacanya. Oleh karenanya akan menjadikan seseorang terus
berpikir untuk memahami makna yang terkandung dalam
tulisan. Semakin banyak seseorang membaca, semakin
tertantang seseorang untuk terus berpikir terhadap apa
yang mereka telah baca.
Farida Rahim (2005: 28) mengemukakan bahwa minat
baca ialah keinginan yang kuat disertai dengan usaha-
usaha seseorang untuk membaca. Orang yang mempunyai minat
membaca yang kuat akan diwujudkannya dalam kesediaannya
untuk mendapat bahan bacaan dan kemudian membacanya atas
kesadarannya sendiri atau dorongan dari luar.
Menurut Herman Wahadaniah (Yunita Ratnasari, 2011:
16) minat baca adalah suatu perhatian yang kuat dan
mendalam disertai dengan perasaan senang terhadap
kegiatan membaca sehingga dapat mengarahkan seseorang
untuk membaca dengan kemauannya sendiri atau dorongan
dari luar. Minat membaca juga merupakan perasaan senang
seseorang terhadap bacaan karena adanya pemikiran bahwa
dengan membaca itu dapat diperoleh kemanfaatan bagi
dirinya.
Minat baca merupakan suatu kecenderungan kepemilikan
keinginan atau ketertarikan yang kuat dan disertai usaha-
usaha yang terus menerus pada diri seseorang terhadap
kegiatan membaca yang dilakukan secara terus menerus dan
diikuti dengan rasa senang tanpa paksaan, atas kemauannya
sendiri atau dorongan dari luar sehingga seseorang
tersebut mengerti atau memahami apa yang dibacanya.
Dari pendapat di atas dapat ditegaskan bahwa minat
baca terkandung unsur perhatian, kemauan, dorongan dan
rasa senang untuk membaca. Perhatian bisa dilihat dari
perhatiannya terhadap kegiatan membaca, mempunyai kemauan
yang tinggi untuk membaca, dorongan dan rasa senang yang
timbul dari dalam diri maupun dari pengaruh orang lain.
Semua itu merupakan aktivitas yang dilakukan dengan penuh
ketekunan dan cenderung menetap.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Baca
Dawson dan Bamman (Rahman, 1985: 6-8) mengemukakan
prinsip-prinsip yang mempengaruhi minat baca sebagai
berikut.
a. Seseorang atau siswa dapat menemukan kebutuhan
dasarnya lewat bahan-bahan bacaan jika topik, isi,
pokok persoalan, tingkat kesulitan, dan cara
penyajiannya sesuai dengan kenyataan individunya. Isi
dari bahan bacaan yang menarik dan sesuai dengan
kebutuhan individu, merupakan salah satu faktor yang
berpengaruh terhadap minat bacanya.
b. Kegiatan dan kebiasaan membaca dianggap berhasil atau
bermanfaat jika siswa memperoleh kepuasan dan dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya, yaitu rasa
aman, status, kedudukan tertentu, kepuasan efektif dan
kebebasan yang sesuai dengan kenyataan serta tingkat
perkembangannya. Jika kegiatan membaca dianggap
menguntungkan seseorang, maka membaca merupakan suatu
kegiatan yang dianggap sebagai salah satu kebutuhan
hidupnya.
c. Tersedianya sarana buku bacaan dalam keluarga
merupakan salah satu factor pendorong terhadap pilihan
bahan bacaan dan minat baca. Ragam bacaan yang memadai
dan beraneka ragam dalam keluarga akan sangat membantu
anak dalam meningkatkan minat baca.
d. Tersedianya sarana perpustakaan sekolah yang relatif
lengkap dan sempurna serta kemudahan proses
peminjamannya merupakan faktor besar yang mendorong
minat baca siswa.
e. Adanya program khusus kurikuler yang memberikan
kesempatan siswa untuk membaca secara periodik di
perpustakaan sekolah sangat mendorong perkembangan dan
peningkatan minat baca siswa.
f. Saran-saran teman sekelas sebagai faktor eksternal
dapat mendorong timbulnya minat baca siswa. Pergaulan
teman dalam sekolah menjadi salah satu factor penting
dalm pembentukan minat. Siswa yang berminat terhadap
kegiatan membaca, akan lebih sering mengajak temannya
ikut melakukan kegiatan membaca baik di dalam kelas
ataupun perpustakaan sehingga memberikan pengaruh
positif juga terhadap temannya.
g. Faktor guru yang berupa kemampuan mengelola kegiatan
dan interaksi belajar mengajar, khususnya dalam
program pengajaran membaca. Guru yang baik harus
mengetahui karakteristik dan minat anak. Guru bisa
menyajikan bahan bacaan yang menarik dan bervariasi
supaya siswa tidak merasa bosan.
h. Faktor jenis kelamin juga berfungsi sebagai pendorong
pemilihan buku bacaan dan minat baca siswa. Anak
perempuan biasanya lebih suka membaca novel, cerita
drama maupun cerita persahabatan, sedangkan anak laki-
laki biasanya lebih suka cerita bertema kepahlawanan.
Sedangkan menurut Harris dan Sipay (Mujiati,
2001: 24) mengemukakan bahwa minat baca dipengaruhi oleh
dua golongan, yaitu golongan faktor personal dan golongan
institusional. Faktor personal adalah faktor yang berasal
dari dalam diri anak itu sendiri meliputi: (1) usia, (2)
jenis kelamin, (3) intelegensi, (4) kemampuan membaca,
(5) sikap, (6) kebutuhan psikologis. Faktor institusional
yaitu faktor yang berasal dari luar individu itu sendiri
yang meliputi: (1) tersedianya buku-buku, (2) status
sosial ekonomi, (3) pengaruh orang tua, teman sebaya dan
guru.
Dengan demikian minat membaca tidak dengan
sendirinya dimiliki oleh seorang siswa melainkan harus
dibentuk. Perlu suatu upaya, terutama dari kalangan
pendidik, di samping dari lingkungan keluarganya sebagai
lingkungan terdekat, untuk melatih, memupuk, membina, dan
meningkatkan minat baca. Minat sangat memegang peranan
penting dalam menentukan langkah yang akan kita kerjakan.
Walaupun motivasinya sangat kuat tetapi jika
minat tidak ada, tentu kita tidak akan melakukan sesuatu
yang dimotivasikan pada kita. Begitu pula halnya
kedudukan minat dalam membaca menduduki tingkat teratas,
karena tanpa minat seseorang akan sukar melakukan
kegiatan membaca.
3. Cara Menumbuhkan Minat Baca
Pengajaran membaca tidak saja diharapkan untuk
meningkatkan keterampilan membaca. Tetapi juga
meningkatkan minat dan kegemaran membaca siswa. Menurut
Wiryodijoyo (1989: 193-196) agar membaca menjadi
pekerjaan yang menyenangkan bagi para siswa, maka
diperlukan kerja sama yang erat antara orang tua dan
guru, yaitu memberikan motivasi dan mengusahakan buku-
buku bacaan.
Pembentukan kebiasaan membaca hendaklah dimulai
sedini mungkin dalam kehidupan, yaitu sejak masa kanak-
kanak. Pada masa kanak-kanak, usaha pembentukan minat
yang baik dapat dimulai sejak kira-kira umur dua tahun,
yaitu sesudah anak mulai dapat mempergunakan bahasa lisan
(memahami yang dikatakan dan berbicara).
Setelah anak mulai sekolah, perlu semakin dirangsang
untuk membuka dan membaca buku-buku yang sesuai dengan
yang dipelajarinya di sekolah. Bercerita kepada anak
sebelun tidur atau pada waktu-waktu tertentu lainnya,
terutama pada usia 3-5 tahun juga merupakan usaha untuk
menumbuhkan minat baca. Selain itu, anak juga perlu
dibawa ke perpustakaan dan ditunjukkan bagaimana cara
membaca di ruangan baca di perpustakaan. Membaca bahan
bacaan, baik itu surat kabar, bukubuku pelajaran, atau
buku-buku bacaan merupakan hal penting untuk
mendisiplinkan diri agar rajin membaca. Jika disiplin ini
telah berjalan, maka minat membaca akan terbentuk dan
akhirnya kebiasaan membaca akan tercapai.
4. TUJUAN KEGIATAN
Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini
secara terinci dapat dipaparkan berikut ini.
1. Tujuan Umum
Tujuan dari kegiatan pengabdian ini Pembinaan
perpustakaan sekolah, minat baca bagi pengelola
perpustakaan dan siswa SMP NU Sultan Agung Sudimoro
Kec. Bululawang Kab. Malang
2. Tujuan Khusus
Secara khusus pengabdian kepada maasyarakat ini
bertujuan sebagai berikut:
a. Memberikan pelatihan bagi pengelola erpustakaan
sekolah mengenai teknik mengembangkan koleksi bahan
pustaka dan teknik inventarisasi bahan pustaka.
b. Memberikan pelatihan keterampilan teknik membaca
bagi siswa SMP NU Sultan Agung Sudimoro Kec.
Bululawang Kab. Malang.
5. MANFAAT KEGIATAN
Manfaat yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah sebagai
berikut:
a. Pemberian keterampilan teknik pengelolaan perpustakaan
bagi pengelola perpustakaan sekolah agar dapat
mengembangkan perpustakaan secara mandiri dan
berkelanjutan.
b. Menumbuh kembangkan minat baca melalui pembinaan dan
pemmberian keterampilan membaca bagi siswa SMP Sultan
Agung Sudimoro Kec. Bululawang Kab. Malang
6. KHALAYAK SASARAN
Khalayak Sasaran dalam program pengabdian kepada
masyarakat ini yaitu:
a. Pengelola perpustakaan sekolah SMP NU Sultan Agung
Sudimoro Kec. Bululawang Kab. Malang
b. Siswa SMP NU Sultan Agung Sudimoro Kec. Bululawang
Kab. Malang
7. METODE PENGABDIAN MASYARAKAT
Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan
pembinaan dan pelatihan ini yaitu (1) metode ceamah dan
tanya jawab untuk memberikan pembekalan teknik pengelolaan
perpustakaan dan keterampilan membaca, (2) metode diskusi
untuk pendalaman materi, teknik pengembangan bahan pustaka
dan inventarisasi bahan pustaka, teknik membaca, (3) Metode
penugasan, untuk penerapan teknik pengembangan bahan
pustaka dan inventarisasi bahan pustaka dan keterampilan
membaca
8. KETERKAITAN
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang mengambil
tema pembinaan perpustakaan sekolah, merupakan usaha
Universitas Kanjuruhan mengembangkan kemitraan dengan
sekolah-sekolah di wilayah Kab.Malang terutama bagi Unit
Perpustakaan Universitas Kanjuruhan untuk membangun
perpustakaan binaan. Manfaat bagi SMP NU Sultan Agung
Sudimoro Kec. Bululawang Kab. Malang, dengan adanya
kegiatan ini yaitu memperoleh pengetahuan tentang teknik
pengelolaan perpustakaan sekolah dan terbentuknya komunitas
baca dikalangan pada siswa SMP Sultan Agung Sudimoro Kec.
Bululawang Kab. Malang.
9. RANCANGAN EVALUASI
Evaluasi kegiatan dirancang secara berkelanjutan dengan
menerapkan model penilaian keterampilan membaca dan
pengetahuan tentang perpustakaan, meliputi (1) penilaian
kemampuan memahami bacaan, (2) penilaian produk penerapan
teknik pengelolaan perpustakaan. Secara menyeluruh
penilaian juga dilakukan utnuk mendapatkan umpan balik
kegiatan dari pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan ini
yang mencakup (1) penilaian selama proses pelatihan dan (2)
penialaian analisis kebutuhan tindak lanjut kegiatan. Kedua
penilaian tersebut diperoleh berdasarkan catatan hasil
wawancara dan angket.
10. JADWAL KEGIATAN
Pelaksanaan Kegiatan PKM ini sesuai dengan program
yang ditawarkan oleh LPPM Universitas Kanjuruhan Malang,
dirancang selama 5 bulan. Rincian kegiatan dipaparkan dalam
matrik jadwal berikut:
Tahap
Uraian BulanApeil Mei Juni Juli Agust
us1 Pengembangan
Instrumen dan bahantertulis serta peralatan PKM
2 Pelatiihan Tahap I penyampaian materi dalam bentuk ceramah, Tanya jawab dan penugasan
3 Pelatihan Tahap II Praktik membuat dokumen pengembangan bahan pustaka dan inventarisasi bahanpustaka
Praktik Membaca4 Penulisan Laporan
PKM5 Seminar hasil PKM6 Penyerahan Laporan
PKM dan Publikasi Hasil PKM
refleksi
11. RENCANA BIAYANo.
Kegiatan Volume Harga Satuan
Jumlah Total
1 PersiapanPembuatan materi kegiatan dan penggandaan
1 paket 500.000 500.000
Kertas HVS 5 rim 40.000 200.000
Tinta Printer 10 catrige
125.000 1.250.000
Memori, CD. VCD
1 paket 500.000 500.000
Pulsa dan koneksi internet
1 paket 5 bulan
500.000 500.000
Sampul Plastik 1 gulung 1.000.000
1.000.000
Papan white bord
1 buah 500.000 500.000
Penyekat Buku 20 set 50.000 1.000.000
5.450.000
2 PelaksanaanTransportasi 8 x 10 25.000 2.000.00
0
Konsumsi 8 orang 20.000 200.000
2.200.000
3 InsentivePemateri 2 orang 400.000
800.000Pendamping 4 orang 100.000
400.000Kolaboran 2 orang 300.000
600.0001.800.000
4 PenyelesaianPembuatan Laporan
1 orang 400.000 400.000
Penggandaan 2 eksp 150.000 300.000 700.000
Jumlah 8.000.000
Daftar Pustaka
BIODATA KETUA
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Suryantoro, M.Pd2 Jabatan Fungsional -3 Jabatan Struktural -4 NIP/NIK/Identitas
launnya
298801263
5 NIDN 07050564016 Tempat dan Tanggal
Lahir
Banjarmasin, 05 Mei 1964
7 Alamat Rumah RT.30/ RW.07 Desa Glanggang
Kecamatan Pakisaji
Kabupaten Malang8 Nomor Telepon/Faks/HP 0813341177729 Alamat Kantor Jl. S. Supriadi No. 48
Malang10 Nomor Telepon/Faks (0341) 801488// (0341)
83153211 Alamat E-mail [email protected] Lulusan yang telah
diluluskan
S1 – Pendidikan bahasa dan
Sastra Indonesia FKIP
Universitas Kanjuruhan
Malang13 Matakuliah yang
diampu
Statistik
Linguistik Umum
Bahasa Indonesia Keilmuan
B. Riwayat Pendidikan
Jenjang S1 S2 S3
Nama PTIKIP PGRI MALANG
UNIVERSITAS ISLAMMALANG
Bidang Ilmu Pendidikan Bahasa Indonesia
Pendidikan BahasaIndonesia
Tahun Masuk/Lulus
1989/2006 2009/2012
Judul Skripsi/Thesis/Disertasi
- Peningkatan Keterampilan Menyimak Dongeng melalui Media Elektronik Siswa SMP Negeri 3 Kepanjen Malang
Nama Pembimbikng/Promotor
Drs. Wayan Gatra
Dr. Sri Wahyuni, M.PdDrs. Akhmad Tabrani, M.Pd
C. Pengelaman Penelitian dalam Lima Tahun Terakhir
No.
Tahun
Judul Penelitian PendanaanSumber Jumlah
1 2013 Motivasi Calon mahasiswa dalam Memilh Program Studi
Universitas KanjuruhanMalang
2.000.000,-
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat
No.
Tahun
Judul Penelitian PendanaanSumber Jumlah
E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal
No Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor/Tahun
Nama Jurnal
F. Pengalaman Penyampaian Makalah secara Oral/Seminar Ilmiah
No Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat
G. Pengalaman Penulisan Buku (5 th terakhir)
No.
Judul Buku Tahun Halaman Penerbit
H. Pengalaman Memperoleh HKI (8-10 th terakhir)
No.
Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/D
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa SosialLainnya
No.
Judul/Tema/JenisRekayasa Sosial
Tahun Tempat Penerapan
Respon Masyarakat
J. Penghargaan yang Pernah Diperoleh dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, Asosiasi atau Instansi Lain)
No Jenis Penghargaan Instansi Tahun
. Pemberi Penghargaan
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam
biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hokum. Apabila di
kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan
kenyataan saya sanggup menerima resikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya
untuk memnuhi salah satu persyaratan sebagai anggota
peneliti dalam pengajuan penelitian ini.
Malang, Februari
2014
Yang membuat,
Suryantoro, M.Pd.