PERENCANAAN TIPE HALTE BUS RAPID TRANSIT (BRT) DI ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of PERENCANAAN TIPE HALTE BUS RAPID TRANSIT (BRT) DI ...
Proceedings of the 19th International Symposium of FSTPT Islamic University of Indonesia, 11-13 October 2016 Ch. 7, pp. 943-951, ISBN: 979-95721-2-19
943
Topic 05
Design and construction of
transportation infrastructures FSTPT Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi
PERENCANAAN TIPE HALTE BUS RAPID TRANSIT
(BRT) DI KABUPATEN JEMBER
Risvike Merdiana Akhmad Hasanuddin Willy Kriswardhana
Prodi S1 Teknik Sipil,
Fakultas Teknik, Universitas
Jember
Jalan Kalimantan 37, Jember,
Jawa Timur
Telepon: (0331) 484977
Jurusan Teknik Sipil,
Fakultas Teknik, Universitas
Jember
Jalan Kalimantan 37, Jember,
Jawa Timur
Telepon: (0331) 484977
Jurusan Teknik Sipil,
Fakultas Teknik, Universitas
Jember
Jalan Kalimantan 37, Jember,
Jawa Timur
Telepon: (0331) 484977
Abstract
According to the Dinas Perhubungan Kabupaten Jember, the average of load factor of public transport is
less than 30%. It is caused by several factors, including the bad quality of public transport service. It
makes people prefer to use private vehicles. Therefore, it requires an improvement of transport facilities
and infrastructure so that people is willing to use public transport. When BRT start to operate, we need
the improvements of facilities infrastructure such as a shelter. The location and design of shelter are based
on land use and the number of passengers obtained from static and dynamic surveys of existing public
transport. The analysis show that some of the segment need the shelter such as Hayam Wuruk, PB
Sudirman, and Gadjah Mada.
Keywords: BRT, shelter
Abstrak
Menurut Dinas Perhubungan Kabupaten Jember, rata-rata load factor angkutan umum kurang dari 30%.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kualitas buruk dari pelayanan angkutan umum. Faktor
tersebut membuat orang lebih suka menggunakan kendaraan pribadi, oleh karena itu diperlukan perbaikan
sarana dan prasarana transportasi sehingga orang bersedia untuk menggunakan transportasi umum. Ketika
BRT mulai beroperasi, kita perlu perbaikan infrastruktur fasilitas seperti halte. Penentuan lokasi dan
desain halte berdasarkan penggunaan lahan dan jumlah penumpang yang diperoleh dari survei statis dan
dinamis dari angkutan umum yang ada. Analisis menunjukkan bahwa beberapa segmen membutuhkan
tempat tinggal seperti Hayam Wuruk, PB Sudirman, dan Gadjah Mada.
Kata Kunci: BRT, Halte
PENDAHULUAN
Saat ini Kota Jember dihadapkan pada kondisi sarana dan prasarana angkutan
umum yang kurang menunjang dan cenderung disalahgunakan, sehingga mengganggu
kondisi lalu lintas. Demikian pula dengan prasarana halte yang seharusnya menjadi
tempat pemberhentian angkutan umum dan naik turunnya penumpang tidak berfungsi
secara maksimal. Dengan kondisi yang demikian, penduduk Kota Jember enggan
beralih menggunakan sarana angkutan umum dan lebih memilih menggunakan
kendaraan pribadi. Sehingga menyebabkan rata-rata load factor angkutan umum di
Jember relatif kecil yaitu di bawah 30 % (Nugraha, 2015). Kondisi prasarana halte saat
ini banyak yang tidak dimanfaatkan oleh masyarakat karena penempatannya yang tidak
sesuai. Berdasarkan UU Tahun 2009 untuk meningkatkan efisiensi dan mendukung
The 19th International Symposium of FSTPT, Islamic University of Indonesia, October 11-13, 2016
944
perbaikan sarana dan prasarana transportasi di Kabupaten Jember, maka diperlukan
solusi yang tepat. Salah satu solusinya adalah dengan peningkatan pelayanan angkutan
masal yang handal, cepat, aman, nyaman, dan efisien yang dikenal dengan Bus Rapid
Transit (BRT). Penemoatan halte yang sesuai diharapkan dapat meningkatkan minat
masyarakat untuk menggunakan moda angkutan umum.
KAJIAN PUSTAKA
Pemberhentian Angkutan Umum
Secara umum perhentian angkutan umum dapat dikelompokkan menjadi empat
kategori, yaitu (Santoso, 1996)
1. Perhentian di ujung rute atau terminal
2. Pada lokasi perhentian ini penumpang harus mengakhiri perjalanannya atau
penumpang dapat mengawali perjalanannya.
3. Perhentian yang terletak di sepanjang lintasan rute
Penumpang dimudahkan untuk akses dan juga agar kecepatan angkutan umum
dapat dijaga pada batas yang wajar.
4. Perhentian pada titik dimana dua atau lebih lintasan rute bertemu
Pergantian angkutan umum pada titik ini disebut transfer dimaksudkan agar
penumpang yang ingin transfer tidak perlu menunggu.
5. Perhentian pada intermoda terminal
Pada perhentian ini penumpang dapat bertukar moda. Pada perhentian jenis ini
pengaturan dan perencanaan yang baik sangatlah dibutuhkan agar “intermodality” dapat
terjadi secara efisien dan efektif.
Tabel 1 Jarak Halte dan TPB
Zona Tata Guna Lahan Lokasi Jarak Tempat
Henti (m)
1 Pusat kegiatan sangat padat: pasar, pertokoan CBD, Kota 200 – 300*)
2 Padat: perkantoran, sekolah, jasa Kota 300 – 400
3 Permukiman Kota 300 – 400
4 Campuran padat: perumahan, sekolah, jasa Pinggiran 300 – 500
5 Campuran jarang: perumahan, lahan, sawah,
tanah kosong
Pinggiran 500 – 1000
Menurut Vuchic (1981), lokasi tempat perhentian angkutan umum di jalan raya
diklasifikasikan menjadi 3 macam, yaitu :
1. Near Side (NS), pada persimpangan jalan sebelum memotong jalan simpang (cross
street).
2. Far Side (FS), pada persimpangan jalan setelah melewati jalan simpang (cross
street).
3. Midblock (MB), pada tempat yang cukup jauh dari persimpangan atau pada ruas
jalan tertentu.
The 19th International Symposium of FSTPT, Islamic University of Indonesia, October 11-13, 2016
945
Perhitungan Kebutuhan Jumlah Halte
Penentuan jumlah interval kelas dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
k = 1 + 3.3 log n (1)
Sumber: Buku Statistik Untuk Teknik dan Sains
Keterangan:
k = jumlah interval kelas
n = jumlah zona
Jumlah interval kelas sudah diketahui, maka langkah selanjutnya menentukan lebar
interval kelas dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
c = R / K (2)
Keterangan:
C = Lebar interval kelas jumlah pnp naik dan turun dalam satu rute
R = Kisaran data (Range) jumlah pnp naik dan turun dalam satu rute
K= Jumlah interval kelas
Lebar interval kelas sudah didapat selanjutnya membuat analisis distribusi frekuensi,
setelah diketahui lebar interval kelas selanjutnya adalah menentukan jumlah minimal
penumpang untuk syarat dibangun Halte dengan menggunakan persentil 85% (Hadi,
1991)
Persentil 85% =
f
cfknbb
.100/85. (3)
Keterangan:
bb : batas bawah(titik tengah dari 85% kumulatif)
n : jumlah zona
fk : frekuensi kumulatif pada kelas 85%
c : lebar Interval Kelas pada kelas 85%
f : frekuensi pada kelas 85%
METODA PENELITIAN
Data yang dikumpulkan adalah data primer dan sekunder. Pengumpulan data primer
diperoleh dari data inventarisasi angkutan umum, data penumpang naik, dan data tata
guna lahan pada trayek utama yaitu Terminal Tawang Alun – Terminal Arjasa,
Terminal Tawang Alun – Kampus Unej – Terminal Pakusari, Terminal Tawang Alun –
SMA 1 Jember – Terminal Pakusari. Data sekunder diperoleh dari data yang sudah ada
berupa data geometrik jalan, peta jaringan trayek angkutan umum saat ini, peta jaringan
trayek BRT, dan peta jaringan jalan.
The 19th International Symposium of FSTPT, Islamic University of Indonesia, October 11-13, 2016
946
Gambar 1 Diagram Alir Penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kondisi Angkutan Umum saat ini di Kabupaten Jember
Angkutan umum di Kabupaten Jember terdiri dari 17 trayek, dimana yang
beroperasi hanya 15 trayek dengan kode trayek menggunakan huruf dimulai dari huruf
A sampai huruf V. Total armada yang beroperasi sebanyak 279 armada, dengan
kendaraan carry yang berkapasitas 12 penumpang. Tarif angkutan untuk masyarakat
umum adalah Rp 5000,- dan untuk pelajar adalah Rp 2.000,-. Pelayanan angkutan
umum di Kabupaten Jember dapat dilihat pada diagram berikut ini:
Sumber: Dishub Kabupaten Jember
Gambar 2 Diagram Pelayanan Angkutan
MULAI
Data Primer:
a. Survei
Inventarisasi
b. Survei Tata
Guna Lahan
c. Survei Dinamis
d. Survei Statis
Data Sekunder :
a. Kondisi
Geometrik
b. Peta Jaringan
Trayek Peta
Jaringan Trayek
BRT
A
A
Penentuan Interval Kelas
K= 1+3,3 log (n)
Penentuan Lebar Interval Kelas
C= R/K
Analisis Distribusi Frekuensi
Penentuan Jumlah Minimal
Penumpang
Lokasi Halte Desain Halte
SELESAI
The 19th International Symposium of FSTPT, Islamic University of Indonesia, October 11-13, 2016
947
Sumber: Dishub Kabupaten Jember
Gambar 3 Diagram Kondisi Shelter
Perencanaan Angkutan Umum Masal di Kabupaten Jember
Konsep BRT di Kabupaten Jember adalah sebagai berikut:
1. Menggunakan bus sedang yang berkapasitas 30 – 35 penumpang
2. Menggunakan lajur mixed traffic (tidak eksklusif)
3. Frekuensi kendaraan terjadwal
4. Hanya berhenti pada halte yang ditentukan dengan ketinggian lantai halte + 80 cm
5. Pengemudi hanya dituntut memenuhi jadwal perjalanan yang telah ditetapkan
6. Tidak terjadi transaksi antara awak bus dengan penumpang
Perencanaan Jaringan Trayek BRT
1857
1858
1859
1860 1861
1862
1863
1864
1865
1866
1867
18681869
1870 1871
1872
18731874
1875
18761877
1878
1879
1880
1881
1882
1883
1884
1885
1886
1887
1889
1888
1889
1890 1891
1892
1893
1894
1895
18961897
2101
2102
2103
2104
2105
2106
2107
2108 2109
2110
2111
2112
2113
2114
2115
2116
2117
2118
2119
2120
2121
2122
2123
2124
2125
2126
2127
2128
2129
2130
2131
2132
2133 2134
2135
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
20082009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025
2026
2027
2028
2029
2030
2031
2032
2033
2034
1901
1902
1903
1904
1905
1906
1907
1908
1909
1910
1911
1912
1913
1914
1915
1916
1917
1918
1919
1920
1921
1922
1923
1924
1925
1926
1927
1928
1929
1930
1931
1932
1933
1934
1935
1936
1937
19381939
1940
1941
1942
1943
1944
1945
1946
1947
1948
1949
1950
1951
1952
1953
1954
1955
2029
2301 2302
2303
2304
2304
2305
2306
2307
2308 2309
2310
2311
2312
2313
2314
2313
2314
2315
2316
2117
2118
2119
2120
2121
2122
2123
2124
2125
2126
2127
2128
2129
2130
2132
2133
2131
2134
2135
2136
2137
2143
2148
2138
2139
2140
2141
2142
2144
2145
2146
2147
2149
2150
21512152 2153
2154 2155
2156
2157
2158
2158
2159
21602161
2162
2163
2164
2165
2166
21672168
2169
2170
2171
2172
2173
2174
1601
1602
1603
1604
1605
1606
1607
1608
1609
1610
1611
1612
1613
1614
1615
1616
1617
1618
1619
16201621
1622
1623
1624
1625
16261627
1628
1629
1630
1631
1632 1633
1634
1635
1636
1637
1638
1639
1640
1641
Jl. U
dang
Win
du
J l. Otto
Iskanda
rdin
ata
Jl. Brawijaya
Jl. Hayam Wuruk
Jl. Imam
Bonjol
Jl. Teratai
J l. Sen
tot Tw
Jl.Gajah Mada
Jl. Arwana
Jl. Kaca Piring
Jl. Kas
uari
J l. Merak Jl. Cendrawasih
Jl.Man
ggarJl.M
an
ggar
Jl. Kakap
J l. Siti
Jl.M
erpa
ti
J l. dr .Subandi
Jl.Perkutut
J l. Brajangan Jl.Kepodang
Jl.S
eman
gka
Jl.Rasamala
Jl. Pan jait an Jl.S.Parman
Jl.M.T Haryono Jl.B.J Katamso
Jl. P
.B S
udirman
Jl. M
.Ser
uji
Jl.Sla
met
Riy
adi
Jl. S
upriy
adi
Jl. S
um
atra
J l. K
arim
ata
Jl.K
alim
anta
n
Jl. Jawa
Jl. Mas tr ip
Jl. Toba
Jl.Kali Urang
Jl.Tampak S ir ing
Jl.Sarangan
Jl.S
r iw
ijaya
Jl.P
.Ten
dean
J l.Letjen Sut oyo
Jl.L
etje
n S
upra
pto
J l.Teuku Umar
Jl. K
artin
i
1
23
4
56
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
1718
19
20
21
22
23
24
25
26
27
105
101
102103
106
108
109
111112113111
112
113
114
107
116
117
118119122123
124
401
402
403
404405
406
407
501
502503
504
505
506507
508
509
510
KE LUMAJANG
KE SURABAYA
KE KLAKAH
KE
BO
ND
OW
OS
O
KE
TA
MA
NA
N
KE BANYUWANGI
KAB. PROBOLINGGO
Pasir Putih
Tiris
511
601
602
603
604
605
606
607
608
701
702
703
704
705
706
707
708
710
201
202203
204
205
301302
303
304
305
306
307
308
309
310
801
802
803
804
805806
807
808
809
810
811812
821822
823824
825
826813
814
815
816
817
818 819
820
1701
1702
1703
1704
1705
1706
1707
1708
1709
1710
1711
1712
1713
1714
1715
1716
1717
171817191720
1721
1722
1723
1715
1714
901
902
903
904
905
906
907
908909
910
911912
913
914
915
916
917
1001
1002
1003
1004
1005
1008
1009
1010
10111012
1013
1014
1015
1016
1017
1018
1019
1020
10231026
1027
1028
1029
1024
1025
1102
1101
1103
1104
1105
1106
1107
1108
1109
1110
1111
11121113
1114
1115
1116
1117
1118
1119
1120
1121
1122
1123
1124
1125
1126
2201
2202
2203
2204
2205
2206
2207
2208
2209
2210
2211
1801
1802
1803
1804
1805
1806
1807
14011402
1403
1404
1405
1406
1407
1408
1409
1410
1411
1412
1413
1414
1430 1416
1417
1418
1419
1420
1421
1422
1423
1424
1425
1426
1427
1428
1431
1432
1440
1441
1442
1443
1444
1429
1433
1434
1435
1436
1437
1438
1439
1445
1446
14471448
14491450
1451
1452
1454 1455
1453
1456
1301
1302
1303
1304
1305
1306
1307
1308
1309
1310
1311
1312
1313
1314
1315
1316
1201
1202
120312041205
1206
12071208
1209
1210
1211
1212
1201
1213
1214
1215
1216
1217
1218
1218
1219
1221
1222
1226
1227
1225
1228
1229
1230
1231
1232
1233
1234
1235
123612371238
1225
1224
1223
1239
1240
12191220
1241
1242
1717
1716
1717
17181719
1720
1721
1722
1723
1724
1725
1726
1728
1729
1730
1731
1732
1733
1734
1735
1736
1737
1738
1740
1727
17411742
1743
1744
1745
1746
1746
1747
1739
1501
1502
15031504
1505
15101511
1512 15131514
1515
1516
1517
1518
1519
1520
1521
1522
1523
1524
1525
1526
1527
1528
1529
1530
1531
1532
1536
1537
1538
1539
1540
1541
1542
1543
1544
1545
1546
1547
1548
1549 1550
1551
1552
1553
1554
1555
1556
1557
1558
1559
1560
1561
1562
1563
1564
1565
15661567
1568
1569
1570
1571
1572
1573
15741575
1576
1577
1578
1808
18091810
1811
1812
1813
1814
1815
1816
1817
1818 18191820
1821
1822
1823
1824
1825
1826
1827182818291830
1831
18321833 1834 1835
1836
1837
1838
1839
18401841
1842
1843
1844
1845 1846
1847
1848 18491850
1851
1852
1853
1854
1855
1856
126
127
408
409
Jl.P
an
gan
dara
n
128
Jl.M
.YAM
IN
Jl. W.Mongonsidi
Jl. B
asuk
i Rah
mat
Jl.Y
os S
uda
rso
Jl.L
etje
n S
upra
pto
Jl.Ku
tai
Jl. A.Yani
1021
1022
Jl. M.H T hamrin
Jl.T
idar
J l.Riau
Jl.Semeru
Jl.C
andi
Kal
asan
J l.Ca
ndi Sew
u
Jl.G
um
itir
J l. Kepodang
Jl.S
r iko
yo
Jl. M
elati
U
T
S
B
JLS
JLS
KAB. BONDOWOSO
KAB. BANYUWANGI
KAB. LUMAJANG
NUSA BARONG
SAMUDRA INDONESIA
WILAYAH JEMBER TIMUR
WILAYAH JEMBER SELATAN
Jambesari
Kaliglagah Sumber Pandan
Caplong
Jamintoro
Gunung Gambir
Jatikoong
Gelang
Karangbayat
JatirotoYosorati
Pringgowirawan
Zelandia
Sbr. Tenggiling
Patemon Lama
Manggisan
Patemon BaruDarungan
Sukonarjo
Silodakon
KlatakanGambirono BANGSALSARI
Tugusari
Petung
Pecoro
Banjarsari
Badean
KEC. BANGSALSARI
Kotajek
Kotajek
Sentul
KedatonSuciPakis
Badean
PANTI
SUKO-
RAMBI
KEC. PATRANG
KEC.SUKORAMBI
KEC. ARJASA
KEC. JELBUK
KEC. SUKOWONOKEC. SUMBER JAMBE
KEC. KALISAT
KEC. LEDOKOMBO
KEC. MAYANG
KEC. SILO
KEC. MUMBULSARI
KEC. TEMPUREJO
KEC.JENGGAWAH
KEC. WULUHAN
KEC. PUGER
KEC. GUMUKMAS
KEC. AMBULU
KEC. AJUNG
KEC. RAMBIPUJI
KEC. KALIWATES
KEC. SUMBERSARI
KEC.PAKUSARI
KEC. BALUNG
KEC. SEMBORO
KEC. JOMBANG
KEC. UMBULSARI
KEC. PANTI
JEMBER KOTA
RembanganPanduman
JELBUK
ARJASA
Glisat
Pringgondani
Jambe
Arum
Jerugan
Sbr. Pakem
SUKOWONO SUMBER JAMBE
Rowosari
Air Terjun
CumedakGayasan
Sbr. Gadung
Sbr. Bulus
SukosariKr. Paiton
Sbr.
WringinSbr. Waru
Sbr.
Kalong
KALISATLEDOKOMBO
SurenSbr. Salak
SEMPOLANMAYANG
Sbr. Pinang
Seputih
Gn. GendingPal Kuning
Mrawan
Babon
Curah Manis
Pace
Karang
Harjo
Silo
Mulyorejo
Sbr. Wadung
Bandealit
Andongrejo
Curah Nongko
Banjaragung
Sanen RejoPondok Suto
Curah Takir
Blater
Sidodadi
Glantangan
TEMPUREJO
Bd. Lengkong
Lengkong
NgangkangKr. Kedawung
MUMBULSARI
Wiro Wongso
Klompangan
Pondok Labu
Curah Rejo
Curah
Welud
AJUNG
RAMBIPUJI
Rowotamtu
Curahmalang
Wonojati
JENGGAWAH
Kampung
Nelayan
Watu Ulo
Gemuling
Pontang
AMBULU
Sumber Rejo
Pomo
Ampel
Sido Mulyo
WULUHAN
BALUNG
Wonosari
LojejerPUGER
Jadukan
Getem
Kalimayang
Kapitan
Mayangan
Jatiagung
GUMUKMAS
Jati
sari
Paseban
Cakru
KEC.
KENCONG
KENCONG
Wonorejo
Sukoreno
Kr. Duren
UMBULSARI
Sukorejo
Paleran
Curahlele
TANGGUL
Rowotengo
Rowo
tengah
Rejo
Agung
SEMBORO
Besuki
Umbulrejo
Sariono
Padomasan
Keting
JOMBANG
KEC. TANGGUL
KEC. SUMBERBARU
WILAYAH JEMBER BARATWILAYAH JEMBER TENGAH
Keterangan:
Terminal Tw. Alun – Terminal Pakusari (PP)
Terminal Tw. Alun – Terminal Arjasa (PP)
Sumber: Dishub Kabupaten Jember
Gambar 4 Jaringan Trayek BRT di Kabupaten Jember
Titik Transfer
The 19th International Symposium of FSTPT, Islamic University of Indonesia, October 11-13, 2016
948
Analisis Penentuan Lokasi Tempat Henti (Halte)
Penentuan lokasi tempat pemberhentian halte menggunakan kondisi tata guna lahan
yang meliputi tempat berkumpulnya penumpang dan pusat kegiatan.
Tabel 2 Penentuan Titik Tempat Henti Usulan
Sumber: Hasil Analisis (Tahun 2016)
Tabel 3 Rencana Tipe dan Ukuran Halte
No Tipe Halte Ukuran Luas
1 Tipe 1 3 x 10 m2 30 m2
2 Tipe 2 3 x 7 m2 21 m2
Sumber: Hasil Analisis (Tahun 2016)
No Nama Ruas Kebutuhan
Halte Penentuan Titik
1 BRAWIJAYA 2 Depan Perum. Griya Mangli
50 m sebelum Simpang Mangli
2 HAYAM
WURUK 3
50 m setelah Simpang Mangli
20 m sebelum JL. Lumba-lumba
Depan Carrefour
3 GAJAH MADA 2 50 m setalah Simpang Argopuro
Depan Masjid Al Huda
4 SULTAN
AGUNG 2
20 m setelah Simpang Samanhudi
Depan Indomaret Alun alun
5 PB
SUDIRMAN 3
20 m setelah Simpang Mastrip
50 m setelah Simpang Bhayangkara
Depan SMP 2 Jember
6 SLAMET
RIYADI 3
50 m sebelum Simpang RSD DR. Soebandi
Depan SMK Pahlawan
20 m setelah Simpang RSD DR. Soebandi
7 SUPRIYADI 1 20 m sebelum Simpang PP Nuris
8 MASTRIP 1 Depan MAN 3
9 KALIMANTAN 1 20 m sebelum doubleway Unej
10 JAWA 2 Depan DPR
Depan SMA 2 Jember
11 PANJAITAN 1 Depan SMA 1 Jember
12 MT HARYONO 1 20 m sebelum Simpang Scaba
13 AHMAD YANI 2 Halte Ciliwung
Simpang SPBU Tembakan
14 TRUNOJOYO 2 Depan Golden Market
50 m setelah simpang Pasar Tanjung
The 19th International Symposium of FSTPT, Islamic University of Indonesia, October 11-13, 2016
949
Gambar 5 Desain Halte BRT Tipe 1
Gambar 6 Desain Halte BRT Tipe 2
Gambar 7 Desain Halte BRT Tampak Depan
Gambar 8 Desain Halte BRT Tampak Samping
Gambar 9 Desain Halte BRT Tampak Samping
The 19th International Symposium of FSTPT, Islamic University of Indonesia, October 11-13, 2016
950
KESIMPULAN
Sistem BRT yang akan diterapkan di Kabupaten Jember terdiri dari 3 trayek
yaitu Trayek Terminal Tawang Alun – Terminal Arjasa, Trayek Terminal Tawang Alun
– Kampus Unej – Terminal Pakusari, Trayek Terminal Tawang Alun – SMA 1 Jember –
Terminal Pakusari. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, terdapat 14 segmen
jalan yang akan dibangun sebuah tempat pemberhentian. Berikut merupakan jumlah
kebutuhan halte di suatu segmen :
1. Jalan Brawijaya 1- 6 dengan jumlah halte 2 buah dengan tipe lokasi near side dan
mid block.
2. Jalan Hayam Wuruk 1- 9 dengan jumlah halte 3 buah dengan tipe lokasi near side
dan far side.
3. Jalan Gajah Mada 1-9 dengan jumlah halte 2 buah dengan tipe lokasi near side dan
far side.
4. Jalan Sultan Agung 1-2 dengan jumlah halte sebanyak 2 buah dengan tipe lokasi
mid block.
5. Jalan PB Sudirman 1-6 dengan jumlah halte sebanyak 3 buah dengan tipe lokasi
near side dan far side.
6. Jalan Slamet Riyadi 1-4 dengan jumlah halte sebanyak 1 buah dengan tipe lokasi
near side, far side, dan mid block.
7. Jalan Supriyadi 1-4 dengan jumlah halte sebanyak 1 buah dengan tipe near side.
8. Jalan Mastrip dengan jumlah halte sebanyak 1 buah dengan tipe lokasi mid block.
9. Jalan Kalimantan 1-5 dengan jumlah halte sebanyak 2 buah dengan tipe lokasi near
side dan far side.
10. Jalan Jawa 1-4 dengan jumlah halte sebanyak 2 buah dengan tipe lokasi mid block
dan far side.
11. Jalan Panjaitan dengan jumlah halte sebanyak 1 buah dengan tipe lokasi mid block.
12. Jalan MT. Haryono dengan jumlah halte sebanyak 1buah dengan tipe lokasi near
side.
13. Jalan Ahmad Yani 1-2 dengan jumlah halte sebanyak 1 buah dengan tipe lokasi mid
block.
14. Jalan Trunojoyo 1-2 dengan jumlah halte sebanyak 2 buah dengan tipe lokasi far
sidedan mid block.
Untuk dimensi halte BRT terdiri dari 2 tipe yaitu tipe 1 dengan dimensi 3 x 10 m dan
tipe 2 dengan dimensi 3 x 7 m. Tipe 1 nantinya berada pada tempat pemberhentian yang
berada di dekat simpang, sedangkan halte tipe 2 berada pada tempat pemberhentian
yang berada di ruas jalan.
SARAN
Berdasarkan hasil kesimpulan dari analisa maka saran yang dapat diberikan
adalah :
1. Tempat pemberhentian atau halte BRT harus dilengkapi dengan fasilitas pejalan
kaki, agar memudahkan penumpang untuk menuju tempat pemberhentian.
2. Perlu dilakukan analisis perpindahan moda dari pengendara pribadi ke BRT agar
sistem angkutan masal kedepan berjalan sesuai perencanaan.
3. Dari 38 buah halte yang dibutuhkan maka diharapkan dibangun dengan standar
prioritas untuk pembangunan halte BRT agar fasilitas halte sesuai kebutuhan.
The 19th International Symposium of FSTPT, Islamic University of Indonesia, October 11-13, 2016
951
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Perhubungan. 2003. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 35 Tahun
2003 Tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan, Jakarta: Departemen
Perhubungan.
Departemen Perhubungan. 2009. Undang-Undang No.22 Tahun 2009 Tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan, Bekasi: Departemen Perhubungan.
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. 1996.Keputusan Direktur Jenderal
Perhubungan Darat Nomor 27/HK.105/DRJD/96 Tentang Pedoman Teknis
Perekayasaan Tempat Perhentian Kendaraan Penumpang Umum, Jakarta:
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. 1996. Menuju Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
yang Tertib, Jakarta: Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.
Dirjen Bina Marga. 1990. Panduan Survei dan Perhitungan Waktu Perjalanan Lalu
Lintas, Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum.
Kementerian Pekerjaan Umum. 2014. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 3
Tahun 2014 Tentang Pedoman Perencanaan Penyediaan, dan Pemanfaatan
Prasarana dan Sarana Jaringan Pejalan Kaki di Kawasan
Giannopoulus, G.A. 1989. Bus Planning and Operation in Urban Areas: A Practical
Guide, Avebury
Perkotaan, Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum.
Gitari, M.I. & Utami, W.P. 2005. Evaluasi Fungsi Halte Sebagai Tempat Henti
Angkutan Umum Studi Kasus Rute B.01 Terboyo Pudak Payung Semarang.
Semarang: Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
Nugraha, Itong Sukma. 2015. Perencanaan Halte Bus Rapid Transit di Wilayah
Perkotaan Jember, Bekasi: Sekolah Tinggi Transportasi Darat.
Pemda Kabupaten Jember. 2014. Jember dalam Angka 2014, Jember: Pemda Kabupaten
Jember.
Presiden Republik Indonesia. 1993. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.41
Tahun 1993 Tentang Angkutan Jalan, Jakarta: Presiden Republik Indonesia.
Anonim.Prinsip – Prinsip Statistik Untuk Teknik dan Sains, Jakarta: Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
Sugiono. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Vuchic, V.R. 1981. Urban Public Transportation System and Technology. Prentice
Hall, Englewood Cliff, New Jersey.