PERENCANAAN PROGRAM LATIHAN
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of PERENCANAAN PROGRAM LATIHAN
Dr. Johansyah Lubis, M.Pd Dosen Univ. Negeri Jakarta S1 dan S2 dan S3 di PPs UNJ. Dosen tidak tetap IKO FK UI, E-mail : [email protected] HP : 0812 859 30067 Wakil Dekan 1 FIK UNJ 2017-2021 Alet : Juara 1 Kejurda IPSI 86 sd 1993 Juara 1 PDIC 1, 1987 semarang Juara 1 antar Instansi 1 1988 Juara 1 Kejurnas IPSI 1991 Juara 1 SEA Games Manila 1991 Pelatih : Pelatih SEA Games Tahun 1999 Brunei Darussalam. Pelatih SEA Games Tahun 2001 Malaysia Pelatih SEA Games Tahun 2003 Vietnam Pelatih SEA Games Tahun 2005 Philipina Pelatih World Champ tahun 2000 (Jakarta), 2002 (Penang
Malaysia) dan 2004 (singapore) Official : High Performance Director Pelatnas Pencak silat 2016. Tim Satgas Pelatnas 2007. Konsultan Pelatih Fisik “Miss Indonesia 2007” Tim Kepelatihan KONI DKI pada PON 2008- 2012 Ketua Komisi Pembibitan dan pemanduan bakat KONI Pusat
2007-2011 Binpres KONI Pusat 2012 sd 2015 dan 2015 sd 2018 Binpres Program Indonesia Emas 2014-2015 Deputi CDM Youth Olimpic Games Nanjing China 2014 Deputi CDM SEA Games XVIII, Singapore 2015
Pendahuluan
Perencanaan latihan tahunan adalah alat untuk mengarahkan latihan selama satu tahundengan tujuan yang sangat spesifik.
Tujuannya adalah memaksimalkan adaptasi fisiologis, meningkatkan prestasi atau penampilan seorang atlet.
Tujuan dari Perencanaan latihan Tahunan
1
•Merangsang adaptasi fisiologis yang maksimal pada
waktu yang ditentukan pada masa kompetisi utama.
2
•Mempersiapkan Atlet pada level kesiapan yang
kompleks dalam membangun keterampilan,
kemampuan biomotor, ciri-ciri psikologis, dan
mengatur tingkat kelelahan
3
•Untuk mencapai tujuan yang diinginkan maka latihan
harus direncanakan dan dibangun dengan logis serta
tahapan yang berjenjang.
Periodisasi adalah fondasi dari program latihan seorang atlet.
Terminologi periodizatiation adalah berasal dari kata period,yang dapat menggambarkan porsi atau pembagian waktu.
Periodisasi adalah metode dimana latihan dibagi kedalam bagian terkecil, mudah mengatur bagian-bagian latihan, dimana bagian-bagian tersebut disebut sebagai pase latihan.
Periodisasi latihan telah digunakan pertama kali pada Olimpiade kuno (776 sebelum masehi sampai 393 setelah masehi) dimana Philostratus adalah salah seorang penggagas pertama dari peridisasi latihan.
Dia membuat program latihan tahunan sederhana yang digunakan atlet-atlet Olimpiade Yunani, dimana didahului dengan pase persiapan saat Olimpiade kuno, dengan beberapa pertandingan informal sebelumnya, dan memberikan periode istirahat/pemulihan setelah pertandingan.
Model program latihan seperti yang dilakukan Philostratus ini menjadi rujukan dalam mempersiapan latihan Olimpide moderen sekarang ini oleh negara-negara Amerika dan Eropa.
Pada tahun 1965, Lenoid P. Matveyev, seorang ilmuan olahraga Rusia mempublikasikan model Perencanaan latihan tahunan kepada atlet-atlet Rusia sebelum pelaksanaan Olimpiade tahun 1952 di Helsinki, Finlandia.
Matveyev menganalisa data yang didapat dari atlet-atlet Rusia dan membuat model perencanaan latihan tahunan dan membaginya kedalam fase-fase, sub fase, dan proses latihan.
Fase persiapan adalah waktu dimana dasar fisiologis untuk suatu penampilan dibentuk.
Fase pertandingan adalah waktu dimana kapasitas prestasi seorang atlet dimaksimalkan.
Fase transisi sangat penting untuk membuang kelelahan yang terbentuk sepanjang masa pertandingan dan memungkainkan atlet kembali pulih dari stres secara fisiologis dan psikologis selama menghadapi pertandingan.
Model latihan untuk mengungkapkan beberapa karakteristik seperti dibawah ini :
Monocycle ini cocok untuk olahraga musiman dengan satu pertandingan utama.
Tipe dari model satu puncak (monocycle) ini adalah cocok untuk olahraga yang dominan menggunakan kecepatan dan power karena pada saat grafik volume latihan menurun kelelahan juga akan turun dan latihan dapat ditekankan pada pengembangan kecepatan dan power. seperti lari sprint, lompat, dan lempar yang merupakan nomor-nomor dalam cabang olahraga atletik.
Sedangkan untuk olahraga yang dominan menggunakan metabolisme aerobic atau dimana contribusi bioenergetiknya adalah 50%-50% (anaerobic/aerobic), volume latihan harus tinggi selama masa pertandingan, untuk itu model perencanaan latihan tahunnnya akan berbeda.
Harus menggunakan model perencanaan latihan dengan dua puncak atau bi-cycle
Phase persiapan I: adalah tahap persiapan pertama, dimana harus lebih panjang, berlangsung kurang lebih selama 3 bulan dan di bagi menjadi persiapan umum dan khusus.
Phase pertandingan I: phase pertandingan pertama, berlangsung selama 2½ bulan dan membawa atlet pada penampilan puncaknya.
Phase Transisi II: Phase transisi pertama berlangsung kira-kira 1 sampai 2 minggu dan ditandai dengan periode unloading untuk memulihkan atlet. Phase ini akan membawa pada phase persiapan kedua.
Phase Persiapan II: Berlangsung kurang lebih 2 bulan, latihan untuk persiapan umum lebih pendek dari pada latihan untuk kesiapan khususnya.
Phase Pertandingan II: waktunya lebih panjang sekitar 3½ bulan, dan membawa atlet pada penampilan puncaknya.
Phase Transisi II: berlangsung selama kurang lebih 1½ bulan dan dipakai untuk memulihkan kondisi atlet. Pase ini berhubungan dengan program latihan tahun berikutnya.
Untuk olahraga seperti tinju, gulat, dan senam yang mempunyai tiga pertandingan penting (misalnya kejuaraan nasional, babak kualifikasi, dan pertandingan puncaknya).mencakup tahapan-tahapan sebagai berikut :
Phase Persiapan I: phase terlama dengan waktu kurang lebih 2 bulan, berisi persiapan umum dan khusus.
Phase pertandingan I: Phase pertandingan terpendek yaitu berlangsung selama 1½ bulan.
Phase Transisi I: phase terpendek merupakan penghubung phase kompetisi pertama dan phase persiapan kedua, periode pemulihan atlet.
Phase Persiapan II: lebih pendek dari phase persiapan pertama sekitar 1½ bulan, hanya berisi persiapan khusus.
Phase Pertandingan II: waktunya lebih panjang dari phase pertandingan pertama sekitar 1¾ bulan.
Phase Transisi II: berisi periode pemulihan singkat yang memungkinkan atlet pulih dari pertaningan.
Phase Persiapan III: phase persiapan yang singkat berlangsung sekitar 1½ bulan dan hanya berisi pahase persiapan khusus saja.
Phase Pertandingan III: Phase pertandingan yang lebih panjang dari persiapan sebelumnya (-2 bulan). Karena phase ini puncak prestasi atlet harus muncul pada pertandingan puncak yang diinginkan.
Phase Transisi III: phase transisi terpanjang sekitar 1 bulan, memiliki peran yang penting dalam mendorong pemulihan dan mempersiapkan untuk program latihan tahun berikutnya.
Monocycle sangat dianjurkan sebagai dasar model program latihan tahunan untuk atlet pemula dan junior. Yang mempunyai persiapan yang panjang untuk mengembangkan fondasi teknik dan taktik serta elemen fisik. Model ini sangat cocok untuk olahraga yang dominan kemampuan biomotornya adalah daya tahan (nordic walking, rowing, sepeda, lari jarak jauh, dll).
Bi-cycle biasanya digunakan untuk atlet senior atau elit atlet, yang akan mengikuti kualifikasi kejuaraan nasional, dimana phase persiapan lebih panjang dari phase yang lainnya.
Multi Puncak digunakan untuk atlet yang berpengalaman atau atlet level Internasional, kiranya atlet ini sudah mempunyai fondasi yang mantap yang memungkinkan mereka mengatasi program latihan dengan tiga puncak atau lebih.
Kemampuan untuk mengatur stres yang merupakan faktor penting yang mendasari keberhasilan seorang atlet.
Periodisasi adalah perangkat yang penting dalam mengatur kelelahan yang meruapakan akumulasi dalam respon terhadap fisiologis, psikologis, dan menjadi pemicu stres sosiologis dari latihan dan pertandingan.
PERENCANAAN LATIHAN
Perencanaan latihan atau periodisasi
adalah fondasi dari program latihan
seorang atlet
Terminologi periodizatiation adalah berasal dari
kata period, yang dapat menggambarkan porsi
atau pembagian waktu.
Periodisasi adalah metode dimana latihan dibagi
kedalam bagian terkecil, mudah mengatur
bagian-bagian latihan, dimana bagian-bagian
tersebut disebut sebagai fase latihan.
➢ Mendapatkan puncak prestasi pada saat yang tepat (ideal moment)
➢ Mencapai efek latihan yang optimal.
➢ Proses latihan menjadi lebih objektif.
❖ Tujuan dari latihan menjadi lebih terarah, yaitu meningkatkan prestasi, mempertahankan lebih lama prestasi yang sudah dicapai, dan menghindari penurunan prestasi secara dratis.
1. Jadual kompetesi yang
pasti
2. Event lainnya yang
mendukung
3. Kondisi awal atlet
Syarat membuat Program Latihan
DARI SEKIAN BANYAK TEORI TENTANG PERIODISASI PROGRAM
LATIHAN YANG PERNAH DIPUBLIKASIKAN BERDASARKAN
RENTANGAN WAKTU DARI TIAP TAHAPAN BERIKUT
KARAKTERISTIK PROGRAM LATIHAN DAPAT DIKELOMPOKAN
DALAM TIGA VARIASI MODEL
1. TERMINOLOGI PERIODISASI YANG BERASAL DARI AMERIKA
2. TERMINOLOGI TRADISIONAL DARI EROPA
3. TERMINOLOGI AMERIKA YANG KELUAR DARI PAKEM
TERMINOLOGI TRADISIONAL EROPA
VOLUME
INTENSITAS
LAT TEKNIK
TERMINOLOGI EROPA
TERMINOLOGI
TRADISIONAL AMERIKA
TERM. STRENGTH
& POWER AMERIKA
FASE PERSIAPAN TRANSISI PERTAMA FASE KOMPETISITRANSISI KEDUA
(ISTIRAHAT AKTIF)
PRE - SEASON IN - SEASON OFF - SEASON
HYPERTROPHY STRENGTH/POWER PEAKING ACTIVE REST
KOMPETISI UTAMA
Kebutuhan Perencanaan
Latihan
FASE TRANSISIFase TRANSISI sangat penting untuk membuang kelelahan yang terbentuk sepanjang masa
pertandingan dan memungkinkan atlet kembali pulih dari stres secara fisiologis dan
psikologis selama menghadapi pertandingan.
FASE KOMPETISI
Fase PERTANDINGAN adalah fase dimana KEMAMPUAN PRESTASI seorang atlet di
OPTIMALKAN.
FASE PERSIAPAN
Fase PERSIAPAN adalah fase dimana PEMBENTUKAN DASAR FISIOLOGIS sebagai
dasar PENAMPILAN.
Periodisasi Latihan terdiri dari :
Periode (Tahap) PERSIAPAN◦ Sub Periode Persiapan Umum
◦ Sub Periode Persiapan Khusus
Periode (Tahap) KOMPETISI (Perlombaan/Pertandingan)◦ Sub Periode Pra Kompetisi (Pra Perlombaan/
Pra Pertandingan)
◦ Sub Periode Kompetisi Utama (Perlombaan Utama/Pertandingan Utama)
Periode (Tahap) TRANSISI (Pemulihan)
Pada Tahap PersiapanUmum, tujuan latihansecara FISIK adalah :
Membangun Kelentukkanyang lebih baik
Mengembangkan DayatahanAerobik yang lebih tinggi
Membentukan KecepatanGerak yang lebih baik
Menciptakan adaptasianatomi yang lebih baik danmembangun Kekuatanmaksimal yang lebih besarmelalui Hipertropi.
Upaya :
1. Volume besar dan
ditingkatkan secara bertahap,
2. Intensitas berkisar antar
rendah dan sedang,
3. Latihan fisik yang diberikan
terutama daya tahan : jantung
dan otot lebih dominan
Tujuan latihan secara fisik pada periodeini adalah
Meningkatkan dan mengembangankemampuan fisik dasar menjadi lebihistimewa (eksklusif) sesuai dengankebutuhan cabang olahraga,
a. Kemampuan SAQ-nya untuk olahragapermainan,
b. Kekuatan maksimalnya untuk cabangjudo dan gulat,
c. power endurance-nya untuk pembalapsepeda,
d. Fleksibilitas dinamisnya untuk pesenamritmik, s
e. pecific speed endurance-nya pelari 800 meter, atau
f. aerobic maksimalnya pelari 5000 –10000 meter.
1 8 15 22 29 5 12 19 26 5 12 19 26 2 9 16 23 30 7
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
% 100
90
V 80
I 70
P 60
Fisik 50
Teknik 40
Taktik 30
Psikis 20
Peaking 5 5 4 4
L O
K A
S I
Minggu
Siklus Mikro
Siklus Makro 1 2 3 4
Bulan Januari Febuari Maret April Mei
Kekuat an max Konversi
P E R S I A P A N
Persiapan Umum Persiapan Khusus
Kekuatan Adapt asi Anat omi
Fase Latihan
Sub fase
Dayatahan Dayatahan umum Dayatahan Khusus
Kecepatan Dayatahan anaerobKec. Maksimal dan kec khusus
Teknik Dasar Lanjutan
Contoh
Pada tahap pra kompetisi, periodisasi latihan fisik yang diberikan ditujukan padapematangan kemampuan fisik yang dapat agar dapat menunjangkemampuan keterampilan menjadilebih baik dan penerapan pelatihantaktik yang lebih efektif.
Sedangkan pada tahap kompetisiutama, periodisasi pelatihan fisiklebih ditujukan pada pemeliharankemampuan fisik setelahmendapatkan volume latihan yang maksimal saat pengaturanintensitas latihan terjadi secarameningkat.
Contoh
➢ Tujuan utama dari periode ini adalah untuk menghilangkan kelelahan dan memungkinkan atlet untuk melakukan pemulihan.
➢ Dimana sangat dibutuhkan pelatih fisik, terapis fisik, atau fisioterapis yang selalu mendampingi atlet dalam proses latihan.
➢ Pada saat berlangsungnya phase ini, melepaskan diri dari status cidera dan rehabilitasi,
➢ Atlet harus memperhatikan istirahat aktif dari program latihan termasuk melakukan beberapa latihan kekuatan.
Contoh
• Mikro = Kecil,
• Siklus = Satu rangkaian
• 1 siklus mikro = Satuprogram latihanmingguan = 3-7 hari
• Program terincidirancang tidak lebihdari 2 siklus mikro.
• Siklus mikro disusunberdasarkanketersediaan waktudan jenis latihan.
Siklus Mikro
Struktur dengan system tetra.
Hari 1: Melaksanakan program pendek
yang berenergi
Hari 2: Latihan secara intensif
Hari 3: Relaks untuk memulihkan aktifitas
Hari 4: Lakukan latihan yang moderat
Susunan sistem tetra harus dilakukan berulang-ulang.
• 1 Siklus Makro = 2 – 6 minggu.
• Fase Persiapan = 4-6 minggu.
• Fase Pertandingan = 2 – 4 minggu.
• Tujuannya mengacu padaperbaikan prestasi. (dibuktikan dgn tes)
• Dalam 1 siklus makro terdiridari 3 siklus mikropengembangan dan 1 mempertahankan.
Siklus Makro
1. Siklus-makro akumulasi: adalah
untuk meningkatkan potensi atlet
dengan mengembangkan kondisi
atlet dan juga tingkat keahlian
teknisnya.
2. Siklus-makro transmutasi: dasar
kondisi dan teknis yang
dikembangkan dalam tahapan
akumulasi digunakan sebagai
persiapan atlet untuk menghadapi
kompetisi.
3. Siklus-makro realisasi dipakai untuk
meningkatkan performa kompetisi
atlet.
Tiga pengelompokan siklus-makro
TIPE SIKLUS MIKRO
SIKLUS MIKRO PENGEMBANGAN (DEVELOPMENTAL MICROCYCLE)
Siklus Pengembangan lebih spesifik pada fase persiapan.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan level adaptasi, meningkatkan keterampilan,
dan membangun kemampuan biomotor.
Siklus seperti ini memiliki dua atau tiga puncak dengan tuntutan medium dan tinggi.
90-100%
Sangat
Tinggi
80-90% Tinggi
70-80% Sedang
Ad
apta
si
Pen
gem
ban
gan
Pen
gem
ban
gan
Pen
gem
ban
gan
50-70% Rendah
Ad
apta
si
<50%
Sangat
rendah
0 Recovery Recovery Recovery
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
Shock microcycle atau siklus gonjangan memiliki peningkatan tuntutan latihan
yang tiba-tiba melebihi latihan yang sudah dilakukan.
Siklus mikro ini dapat dianggap sebagai over reaching atau concentrated loading yang
terencana.
SIKLUS MIKRO GONCANGAN (SHOCK MICROCYCLE)
90-100%
Sangat
Tinggi
80-90% Tinggi
70-80% Sedang
pen
gem
ban
gan
50-70% Rendah
Pen
gem
ban
gan
<50%
Sangat
rendah
0 Recovery Recovery Recovery
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
90-100%
Sangat
Tinggi
80-90% Tinggi
70-80% Sedang
50-70% Rendah
Pen
gem
ban
gan
<50%
Sangat
rendah
0
Recove
ry
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
TIPE SIKLUS MIKRO
SIKLUS PEMULIHAN-RECOVERY (REGERATION MICROCYCLE)
INTENSITAS LATIHAN
H A R I
90 – 100 %
80 – 90 %
50 – 80 %
0
TINGGI
SEDANG
RENDAH
ISTIRAHAT
SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTUMINGGU
TIPE SIKLUS MIKRO REGENERASI
TIPE SIKLUS MIKRO
Tujuan siklus mikro pemulihan adalah untuk menghilangkan
kelelahan dan meningkatkan tingkat persiapan atlet, yang
pada akhirnya meningkatkan performa
Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu Minggu
Pagi L L
Sore L L L L L L
Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu Minggu
Pagi L L L L L L
Sore L L L
Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu Minggu
Pagi L L L L L L
Sore L L L L
5 : 1
3 : 1
SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU
07.30 - 10.00 07.30 - 10.00 07.30 - 10.00 07.30 - 10.00 07.30 - 10.00 07.30 - 10.00
Warming ups; Warm ups Warming ups; Warming ups; Warming ups; Warming ups;
Senam Statis dgn PNF Senam statis dgn PNF Senam Statis dgn PNF Senam Statis dgn PNF Senam Statis dgn PNF Senam Statis dgn PNF
Senam dinamis Senam dinamis Senam dinamis Senam dinamis Senam dinamis Senam dinamis
Joging 15 menit Jogging 15 menit Joging 15 menit Joging 15 menit Joging 15 menit Joging 15 menit
Runing ABC: Runing ABC: Runing ABC: Runing ABC: Runing ABC:
1. Kicking INTI 1. Kicking 1. Kicking 1. Kicking 1. Kicking
2. Hell Bud kick A. circuit strength training 2. Hell Bud kick 2. Hell Bud kick 2. Hell Bud kick 2. Hell Bud kick
3. Quick Feet 9 pos/ 30% x 5 set 3. Quick Feet 3. Quick Feet 3. Quick Feet 3. Quick Feet
4. Clawing 1. Leg press 4. Clawing 4. Clawing 4. Clawing 4. Clawing
5. Bounding 2. Military Press 5. Bounding 5. Bounding 5. Bounding 5. Bounding
6. Akselerasi 30 M 3. Double twisting sit up 6. Akselerasi 30 M 6. Akselerasi 30 M 6. Akselerasi 30 M 6. Akselerasi 30 M
Tiap gerakan 5 seri. 4. Hyperextention Tiap gerakan 5 seri. Tiap gerakan 5 seri. Tiap gerakan 5 seri. Tiap gerakan 5 seri.
5. Leg Curl
INTI 6. Back Pull down INTI INTI INTI INTI
1. 400m x 10 seri/ kec. 40% x
3 set 7. Leg Extention Low Impact Plyometrics Regular Drill
1. 400m x 10 seri/ kec. 40% x 3
set Continous Run 90 menit
Interval 1:1 8. Bench Press 1.Standing long jump Interval 1:1
antar sets rest 15 mnt 9. Complete Lunges 2. jump-and reach antar sets rest 15 mnt
3. lateral jump with two feet
Circuit Abdominal 5
POS/20 dtk
Abdominal execise: B. Continous run 20 mnt 4. Standing triple jump Abdominal execise: Abdominal execise:
1. Double straight leg raisses 1. Double straight leg raisses 1. Double straight leg raisses
2. Double twisting sit ups 2. Double twisting sit ups 2. Double twisting sit ups
3. Superman Cooling down Cooling down 3. Crunch 3. Crunch
1. Peregangan 1. Peregangan 4. Superman 4. Superman
Cooling down 2. Jogging 10 mnt 2. Jogging 10 mnt
1. Peregangan Cooling down Cooling down Cooling down
2. Jogging 10 mnt 1. Peregangan 1. Peregangan 1. Peregangan
2. Jogging 10 mnt 2. Jogging 10 mnt 2. Jogging 10 mnt
15.30 - 17.30 15.30 - 17.30 15.30 - 17.30 15.30 - 17.30 15.30 - 17.30 15.30 - 17.30
Warming ups; Warming ups; Warming ups; Warming ups;
Senam Statis dgn PNF Senam Statis dgn PNF Senam Statis dgn PNF Senam Statis dgn PNF
Senam dinamis Senam dinamis Senam dinamis Senam dinamis
Joging 15 menit Joging 15 menit Joging 15 menit
Runing ABC: Runing ABC: Runing ABC:
1. Kicking 1. Kicking 1. Kicking
2. Hell Bud kick 2. Hell Bud kick 2. Hell Bud kick
3. Quick Feet 3. Quick Feet 3. Quick Feet
4. Clawing 4. Clawing 4. Clawing
5. Bounding 5. Bounding 5. Bounding
6. Akselerasi 30 M 6. Akselerasi 30 M 6. Akselerasi 30 M
Tiap gerakan 5 seri. Tiap gerakan 5 seri. Tiap gerakan 5 seri.
INTI INTI INTI
Specific Drill /regulat drills Regular Drill Regular Drill
Cooling down Cooling down Cooling down
1. Peregangan 1. Peregangan 1. Peregangan
2. Jogging 10 mnt 2. Jogging 10 mnt 2. Jogging 10 mnt
No Bentuk latihan HR/mnt
1 Jogging dan latihan tubuh 110
2 Bentuk pemanasan yang khusus 120
3 Tinju Bayangan dgn intensitas
sedang
120
4 Tinju Bayangan 140
5 Pengulangan elemen teknik 120
6 Skiping 170
7 Bentuk latihan sandsack 170
8 30 detik pengulangan di sandsack 190
9 Kombinasi senam lantai 140
10 Bentuk latihan penenangan 80
Prosentasi
Intensitas
Volume latihan PI.VE
1 55% 25 1375
2 60% 5 300
3 60% 5 300
4 70% 6 420
5 60% 5 300
6 85% 6 510
7 85% 2 170
8 95% 3 285
9 70% 15 1050
10 40% 5 200
77 4910
PI = (110 x 100)/200 = 55% Total intensitas : 4910 : 77 = 63.8%
6 7 8 9 10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
35
Training Phase Initiation Athl form Spec High performace
Skill Teknik Basic skill Auto. Perfection
Coordination Simple Complex Perfention
Flexibility Overrall Specific Maintain
Agility Maintain
Speed Linear
Reaction Time Starts Perfection
Endurance General
Anaerob
Strength Anatomical Adap
Muscular End.
Power
Max. Strength
Track and Field, Sprinting
6 7 8 9 10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
35
Training Phase Initiation Athl. form Sp High performance
Skill Teknik Bask skill
Auto Perfection
Coordination Simple Complex Perfection
Flexibility Overall Spec Maintenance
Agility
Speed Linear
Reaction Time
Endurance General
Anaerob
Strength Anatomical Adap
Muscular End.
Power
Max. Strength
Volleyball
BULAN NOP DES JAN FEB MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOPEMBER
MINGGU 3 10 17 24 1 8 15 22 29 5 12 19 26 2 9 16 23 2 9 16 23 30 6 13 20 27 4 11 18 25 1 8 15 22 29 6 13 20 27 3 10 17 24 31 7 14 21 28 5 12 19 26 2 9 16 23 30
DOMESTIK
INTERNAS
LOKASI
UJI
CO
BA
UJI
CO
BA
UJI
CO
BA
PO
RP
RO
V B
AN
TE
N
FASE LATIHAN PERSIAPAN UMUM PERSIAPAN KHUSUS PRA KOMPETISI KOMPETISI UTAMA TRANSISI
KEKUATAN ANATOMIKAL ADAPTASI KEKUATAN MAKSIMAL KONVERSI MENUJU POWER M E M E L I H A R A C
DAYATAHAN DAYATAHAN AEROBIK DAYATAHAN ANEROBIK DAYATAHAN KHUSUS PENYEMPURNAAN DAYATAHAN KHUSUS M E M E L I H A R A
KECEPATAN BERKARAKTER KECEPATAN KECEPATAN MAKSIMAL KECEPATAN KHUSUS KELINCAHAN, KECEPATAN REAKSI M E M E L I H A R A
TEKNIK TEKNIK DASAR TEKNIK LANJUTAN SIMULASI SIMULASI/ GAMES
PSYCHOLOGY DISIPLIN KONSEP DIRI MOTIVASI RELAKSASI / IMAJINER
NUTRISI CARBOHIDRAT DAN PROTEIN TINGGI PROTEIN TINGGI DIET SEIMBANG DIET SEIMBANG
SIKLUS MAKRO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
SIKLUS MIKRO 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57
PEAKING INDEX 5 5 5 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 2 2 1 4
TESTING DATES
MEDIC. CONTROL
CAMP
100%
1
90 2
V 80 3
70 4
I 60 5
50
40
P 30
20
10
STRENGTH
• Anatomical
adaptations
• Maximum strength
phase
• Conversion phase
• Maintenance Phase
• Cessation Phase
• Compensation
phase
ENDURANCE
• Aerobic Endurance
• Anaerobik
• Specific Endurance
Training
SPEED
• Aerobik dan
anaerob endurance
phase (latihan
berkarakter
kecepatan)
• Maximum speed
and Anaerobic
endurance phase
• Specific Speed
Phase
• Specific speed,
agility, and Reactive
Agility Phase
PERENCANAAN KEMAMPUAN BIOMOTOR
Strength
agilityEndurance
Maximal
Strength
Power
Speed
Maximal
Speed
Speed
Endurance
Muscular
Endurance
Aerobic
Endurance
Anaerobic
Endurance
Interaction of biomotor abilities and various aspects of sport performance
Merangsang peningkatan massa otot,
menurunkan kadar lemak, perubahan kualitas
jaringan ikat (ligamen).
Meningkatkan kerja jangka pendek, dimana akan
mengurangi kelelahan dalam proses latihan
selanjutnya saat kebutuhan latihan teknik tinggi
Meletakkan fondasi neuromuskular dan
kondisioning, dimana akan mencegah cidera .
Membangun keseimbangan neuromuskular, dengan
tujuan untuk mengurangi resiko cidera.
Pada sub phase ini berlangsung 4-6 minggu sementara untuk atlet junior 9-12 minggu. Intensitas latihan berkisar 40-65% dari 1 angkatan maksimal (1RM), dengan pengulangan latihan 8-12 kali.
Anatomical Adaptations
43
Training Parameters Notice athletes Experienced athletes
Duration of AA 8 – 10 minggu 3 – 5 minggu
Load (if weight are used) 30 -40% 40 – 60%
No of stations per circuit 9 – 12 (15) 6 - 9
No of circuits per session 2 - 3 3 - 5
Total time of CT session 20 – 25 menit 30 – 40 menit
Rest interval between exercises 90 detik 60 detik
Rest interval between circuits 2 – 3 menit 1 – 2 menit
Frequency per week 2 - 3 3 - 4
CIRCUIT TRAINING
1. BEBAN SENDIRI
2. DENGAN BARS ATAU BENCH
3. DENGAN DUMBBELLS DAN BOLA MEDICINE
4. BARBELLS DAN STRENGTH MACHINES
Training Parameters Notice athletes Experienced athletes
Duration of AA 8 – 10 minggu 3 – 5 minggu
Load (if weight are used) 30 -40% 40 – 60%
No of stations per circuit 9 – 12 (15) 6 - 9
No of circuits per session 2 - 3 3 - 5
Total time of CT session 20 – 25 menit 30 – 40 menit
Rest interval between
exercises
90 detik 60 detik
Rest interval between circuits 2 – 3 menit 1 – 2 menit
Frequency per week 2 - 3 3 - 4
NO Exercise Week 1 Week 2 Week 3 Week 4 Week 5 Week 6
1 Leg Presses 40%:15,
2set
40%:15,
3set
50%:15,
3set
50%:15,
2set
60%:12,
3set
70%: 8,
3set
2 Push – Ups 2 x 12 3 x 13 3 x 15 2 x 15 3 x 18 3 x 20
3 Bent-knee sit-
ups
2 x 12 3 x 12 3 x 15 2 x 12 3 x 15 3 x 18
4 Uprigth rowing 40%: 12,
2set
40%: 15,
3set
50%: 15,
3set
50%: 15,
2set
60%: 12,
3set
70%: 10,
3set
5 Back Arches
(medicine ball)
2 x 10 2 x 12 3 x 12 2 x 12 3 x 12 3 x 15
6 Step-ups 2 x 30 dtk 3 x 30 dtk 3 x 45 dtk 2 x 45 dtk 3 x 45 dtk 3 x 60 dtk
7 Military presses 40%;12,
2set
40%;15,
2set
50%;15,
3set
50%;15,
2set
60%;12,
3set
70%;10,
3set
8 Toe raises 40%;15,
2set
50%;15,
3set
50%;20,
3set
50%;15,
3set
60%;20,
3set
70%;15,
3set
9 Leg curls 40%;12,
2set
40%;12,
3set
50%;15,
3set
50%;12,
2set
50%;12,
3set
60%;12,
2set
10 Burpees 2 x 10 2 x 12 3 x 15 2 x 12 3 x 15 3 x 18
48
Training Parameters Work
Load 85 – 100 percent
Number of exercises 3 – 5
Number of repetitions per set 1 – 4
Number of sets per session 6 – 10 (12)
Rest interval 3 – 6 minutes
Frequency per week 2 – 3 (4)
Fase Strength Maksimal (Maximum Strength
Phase/MXS), diterapkan setelah fase AA diatas
dilalui, namun masih pada tahap persiapan
khusus. Cabang-cabang olahraga yang
membutuhkan power, daya tahan otot atau
kedua-duanya harus melalui tahap ini. Lama
waktu latihan kekuatan pada fase ini berkisar
antara 1 s.d 3 bulan, jumlah set dianjurkan 2 - 3
set dengan RM 4-6, sedangkan beban latihan
antara 75% - 85% dari kekuatan maksimal
(1RM).
Maximum strength (kekuatan maksimal)
50
No Execise T week1 Week2 Week3 T Week4 Week5 Week6 T Week7 Week8 Week9
1 Half squats 70%,8.1
80%;6,2
80%;6,2
85%;5,3
90%;3,1
85%;5,2
90%;3,3
95%;2,1
80%,6,.2
85%;4,1
85%;5,2
90%;3,3
95%;2,1
85%;5,2
90%;3,3
95%;2,1
80%,6,.3 85%;5,1
90%;3,3
95%;2,2
90%;3,2
95%;2,3
100%;1,2
2 Arm pulls
3 Leg Curls 60%,12.1
70%;10,2
60%;12,1
70%;10,2
80%;6,2
70%;8,2
80%;6,2
85%;4,2
70%,8,.3 70%;8,1
80%;6,2
85%;5,3
80%;6,1
85%;5,3
90%;3,2
80%,5,.3 80%;6,1
85%;5,3
90%;3,2
85%;5,2
90%;3,2
95%;2,2
4 Reverse Leg
presses
70%,8.1
80%;6,2
80%;6,2
85%;5,3
90%;3,1
85%;5,2
90%;3,3
95%;2,1
80%,6,.2
85%;4,1
85%;5,2
90%;3,3
95%;2,1
85%;5,2
90%;3,3
95%;2,1
80%,6,.3 85%;5,1
90%;3,3
95%;2,2
90%;3,2
95%;2,3
100%;1,2
5 Bench
presses
6 Power cleans 60%,10.1
70%;8,2
60%;8,1
70%;6,2
80%;4,1
70%;6,1
80%;4,3
70%,6,.3 70%;6,1
80%;4,3
80%;4,4 70%,6,.3 70%;6,1
80%;4,3
85%;4.4
Loading Pattern High High High
Medium Med Med
LOW Low Low
Phase Konversi
Phase konversi disebut juga phase kekuatan eksplosif (power), dandayatahan kekuatan.
Jadi karakteristik fisiologis dari olahraga di phase ini di fokuskan pada pengembangan power dan dayatahan kekuatan atau keduanya
Exercises
Low
High
Jumps-in-place
Standing jumps
Multiple hops and jumps
Box drills
Depth jumps
Sumber: Donald. A. Chu, Jumping into Plyometrics (Champaign, Illinois:
Human Kinetics Pub., 1992), p.28.
Phase Pemeliharaan
Pada phase ini program latihan tahunan dibuat untuk mempertahankan standar fisiologis dan penampilan yang dicapai
saat phase latihan sebelumnya.
Secara umum phase pemeliharaan ini berisi jumlah atau volume latihan yang kecil (dua sampai empat massa latihan yang besar)
dilakukan 1-3 set, 1-3 pengulangan, intensitas latihan (30-100% dari 1 angkatan maksimal (1RM). Frekuensi latihan saat phase ini dapat berlangsung 1-5 hari/siklus mikro tergantung
tujuan program latihan dan jadwal pertandingan
Phase Istirahat (Cessation)
Biasanya dianjurkan latihan kekuatan dihentikan 5 sampai 7
hari dari wantu pertandingan utama.
Tujuannya adalah: 1.Mengurangi tingkat kelelahan kumulatih dari seorang atlet.2.Mengurangi tingkat stres atlet.3.Memfasilitasi terjadinya superkompensasi fisiologis dan psikologis.4.Meningkatkan kesiapan, bersamaan dengan meningkatnya potensi prestasi dan penampilan atlet yang tinggi.
Tujuan utama dari phase ini adalah untuk menghilangkan kelelahan dan memungkinkan atlet untuk melakukan pemulihan.
Dimana sangat dibutuhkan pelatih fisik, terapis fisik, atau fisioterapis yang selalu mendampingi atlet dalam proses latihan.
Pada saat berlangsungnya phase ini, melepaskan diri dari status cidera dan rehabilitasi, semua atlet harus memperhatikan istirahat aktif dari program latihan termasuk melakukan beberapa latihan kekuatan.
Periodisasi Kekuatan
Phase Kompensasi
Aerobik atau dayatahan oxidatif dikembangkan setelah phase transisi dan awal phase persiapan (1-3 bulan), biasanya didapat dengan menggunakan metode keseragaman dan terus menerus dengan intensitas yang sedang (misal lari jarak jauh yang perlahan).
• Adapun fungsi peningkatan daya tahan caridorespirasi adalah :
1. Meningkatkan kapilarisasi, yang memungkinkan untuk meningkatkan penyaluran oksigen dan zat makanan.
2. Meningkatkan konsentrasi hemoglobin, jumlah sel darah merah, dan volume darah.
3. Menurunkan denyut nadi submaximal dan tekanan darah istirahat.
4. Meningkatkan power aerobik maksimal (VO2
max)
5. Meningkatakna curah jantung (cardiac output)
6. Meningkatkan strok volume (stroke volume)
7. Meningkatkan aliran darah untuk kerja otot
8. Meningkatkan pergantian oksigen dalam paru-paru
9. Menurunkan tingkat volume stroke submaximal
Peningkatan fungsi sistem otot rangka :
1. Meningkatkan isi serabut otot tipe I
2. Meningkatkan kapasitas oxidasi enzim
3. Meningkatkan ukuran dan kepadatan mitokondria
4. Meningkatkan konsentrasi mioglobin
5. Meningkatkan kapasitas dayatahan otot
Latihan dayatahan aerobik dan daya tahan khusus adalah komponen latihan daya tahan, targetnya adalah melatih sistem energi yang spesifik dengan cabang olahraga yang ada.
Dayatahan khusus dikembangkan menggunakan latihan interval dengan intensitas yang tinggi atau menggunakan metode latihan interval sesuai kebutuhan cabang olahraganya.
Periodisasi Dayatahan
Pengembangan latihan daya tahan khusus bertepatan dengan phase pra-kompetisi dan kompetisi pada perencanaan latihan tahunan.
Metode latihan yang cocok tergantung pada karakteristik bioenergetic dari cabang olahraga dan kebutuhan individu dari atlet.
Untuk beberapa cabang olahraga, pelatih harus memperhatikan kebutuhan intensitas latihan melebihi intensitas saat pertandingan atau perlombaan.
Periodisasi Dayatahan
Latihan Dayatahan Khusus
Phase Aerobik dan Dayatahan Anaerobic(latihan berkarakter kecepatan)
Metode latihan extensif, repetisi yang banyak, lebih dari 200m dilakukan dengan kurang dari 70% dari kecepatan maksimal, 45 detik diantara pengulangan dan kurang dari 2 menit diantara set. Tipe latihan dengan tempo ini akan mengambangkan kapasitas aerobik dan power aerobik.
Latihan dengan tempo Intensif (high intensity interval training): intensitas yang tinggi (80-90% dari maksimal) dan dengan jarak yang panjang (>80m) dengan istirahat 30 detik-5 menit antar pengulangan dan 3-10 menit antar set. Metode latihan ini meningkatkan kapasitas anaerobik dan targetnya pada sistem energi campuran.
Alternatif metode latihan intensif, tujuannya adalah peningkatan dayatahan kecepatan dilakukan dengan jarak latihan 50-150m, dengan intensitas tinggi (90-100%dari maksimal) dengan waktu istirahat yang panjang 1-10 menit antar pengulangan dan 3-4 menit antar set. Tujuannya adalah untuk menciptakan tingkat stress fisiologis yang tinggi, membangun fondasi untuk membangun kemampuan kecepatan dimasa yang akan datang.
Kecepatan Maksimal dan Phase Dayatahan Anaerobic
Kecepatan dapat di bangun dengan sprint jarak pendek (20-60m)
dilakukan dengan intensitas yang tinggi (90-100% dari maksimal)
dengan istirahat yang panjang 3-5 menit antar pengulangan, dan 6-8
menit antar set.
Latihan Daya Tahan kecepatan menggunakan intensitas latihan 95-
100% dari maksimal, sprint jarak pendek <80m dilakukan dengan
istirahat 1 menit antar pengulangan dan 4 menit antar set.
Tipe Latihan Target Sistem energi Objektive Jarak
(m)
% of best Waktu Recovery
Global Specific Repetisi Sets
Speed Anaerob ATP-Pc
Glikolitik
Speed
Anaerobic
power
20 – 80
20 – 80
90 – 95
95 – 100
3 – 5 menit
3 – 5 menit
6 – 8
menit
6 – 8
menit
Speed endurance Anaerobic ATP-PC
Glycolitis
ATP=PC dan
glycolysis
Short speed
end
Power
Short speed
endurance
Power
Speed
endurance
50 – 80
50 – 80
<80
<80
80 – 150
90 – 95
95 – 100
90 – 100
95 – 100
90 – 95
1 – 2 menit
2 – 3 menit
1 menit
1 menit
5 – 6 menit
5 – 7
menit
7 – 10
menit
3 – 4
menit
4 menit
Tempo Extensive
Intensive
Aerobic
Mix
Oxidative
metabolism
Glycolytic
oxidative
Aerobic
capacity
Aerobic
power
Anaerobic
capacity
>200
>100
>80
<70
70-79
80-90
<45detik
30-90 dtk
30s sd
5mnt
<2mnt
2-3mnt
2-3mnt
Dayatahan khusus Anaerobik ATP-PC dan
Glycolytic
Glycolytic
Glycolytic
Long speed
endurance
Anaerobik
power
Lactate
tolerance
150 –
300
150 –
300
300 -
600
90 – 95
95 – 100
95 – 100
10 – 12
menit
12 – 15
menit
full
Full
Full
Phase Kecepatan Khusus
Pada phase ini harus mengandung bentuk-bentuk latihan untuk
membangun kecepatan reaksi, khususnya untuk olahraga tim,
olahraga bela diri.
Pada saat ini program latihan harus dimulai untuk
menggabungkan bentuk latihan kelincahan dan kecepatan reaksi.
Kecepatan Khusus, Kelincahan, dan Phase Kelincahan Reaktif
Pada phase ini latihan menggunakan metode dan bentuk latihan untuk membangun kecepatan dan memperbaiki kemampuan yang terkait, seperti kelincahan dan reaksi.
Komponen lain dari kelincahan adalah persepsi untuk mengambil sebuah keputusan, yang berhubungan dengan waktu reaksi atau pemindahan visual, antisipasi,pengenalan pola gerak, dan pengetahuan tentang situasi yang ada. Ini disebut dengan istilah kelincahan reaktif (reactive agility) dan ini ditandai oleh kemampuan untuk bereaksi terhadap situasi.
Phase persiapan mempunyai tujuan sebagai berikut :
Memperoleh dan meningkatkan kapasitas latihan fisik umum
Meningkatkan kemampuan biomotor yang dibutuhkan oleh cabang olahraga
Memupuk sifat-sifat psikologis Membangun, meningkatkan, atau
teknik yang sempurna Membuat atlet familier dengan
penguasaan dasar strategi dalam tahapan pada phase selanjutnya
Mengajarkan atlet teori dan metodologi latihan khusus olahraganya
Phase Persiapan
Beberapa tujuan umum phase pertandingan, berdasarkan cabang olahraga adalah sebagai berikut :
Melanjutkan atau mempertahankan kemampuan specifik cabang olahraga
Meningkatkan sifat-sifat psikologis
Penyempurnaan dan konsolidasi teknik
Meningkatkan performa atlet ketingkat yang tertinggi
Penyempurnaan manuver teknik dan taktik
Memperoleh pengalaman bertanding
Mempertahankan kebugaran fisik sesuai
tuntutan cabang olahraga
Phase Pertandingan
Sub-phase tapering dan unloading harus berlangsung selama 8-14 hari, dan dapat dipakai berbagai metode menurunkan volume dan intensitas latihan. Pada siklus mikro pertama volume diturunkan 40% sampai 50%, tergantung dari level latihan dilakukan prioritas unloading. Untuk siklus micro kedua penurunan volume dan intensitas latihan diberikan 50% sampai 60%.
Setelah periode panjang pada persiapan, kerjakeras dan tekanan pertandingan, dimana kebulatantekad, motivasi dan ketekunan menjadi tantangandan ujian.
Atlet mencapai tahapan fisik yang tinggi dan psikismengalami kelelahan.
Fase peralihan tidak tepat bila disebut fase off-season, hubungan dua rencana tahunan.
Fase ini merupakan fase istirahat psikis, relaksasidan regenarasi biologi dan mempertahankanditerimanya sebuah tahap persiapan fisik umum(40-50% pada fase kompetisi).
Fase peralihan 3-4 minggu. Kadang lebih lama.
Fase Peralihan
Kelebihan Kekurangan
• Lebih banyak waktu untuk
meningkatkan kemampuan
dasar yang diperlukan untuk
prestasi.
•Cukup waktu untuk latihan
dan pemulihan.
• Sedikit / kurang kesempatan
bertanding.
• Jenis latihan yang diulang-
ulang tidak terhindarkan.
Single Periodisasi
SINGLE & DOBEL PERIODISASI
Kelebihan Kekurangan
• Banyak pilihan untuk bertanding
• Beban latihan khusus lebih besar
• Lebih banyak bertanding berarti
meningkatkan motivasi atlet.
• Lebih besar kemungkinan latihan
intensif.
• Proses intensif untuk
mengidentifikasi kekurangan dan
kelebihan.
• Sedikit waktu untuk meningkatkan
kemampuan dasar.
• Periode persiapan kedua biasanya
terlalu tergesa-gesa / dikejar waktu.
• Sedikit waktu untuk pemulihan.
Dobel Periodisasi
SINGLE & DOBEL PERIODISASI
Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu Minggu
Pagi L L
Sore L L L L L L
Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu Minggu
Pagi L L L L L L
Sore L L L
Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu Minggu
Pagi L L L L L L
Sore L L L L
5 : 1
3 : 1
SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU
07.30 - 10.00 07.30 - 10.00 07.30 - 10.00 07.30 - 10.00 07.30 - 10.00 07.30 - 10.00
Warming ups; Warm ups Warming ups; Warming ups; Warming ups; Warming ups;
Senam Statis dgn PNF Senam statis dgn PNF Senam Statis dgn PNF Senam Statis dgn PNF Senam Statis dgn PNF Senam Statis dgn PNF
Senam dinamis Senam dinamis Senam dinamis Senam dinamis Senam dinamis Senam dinamis
Joging 15 menit Jogging 15 menit Joging 15 menit Joging 15 menit Joging 15 menit Joging 15 menit
Runing ABC: Runing ABC: Runing ABC: Runing ABC: Runing ABC:
1. Kicking INTI 1. Kicking 1. Kicking 1. Kicking 1. Kicking
2. Hell Bud kick A. circuit strength training 2. Hell Bud kick 2. Hell Bud kick 2. Hell Bud kick 2. Hell Bud kick
3. Quick Feet 9 pos/ 30% x 5 set 3. Quick Feet 3. Quick Feet 3. Quick Feet 3. Quick Feet
4. Clawing 1. Leg press 4. Clawing 4. Clawing 4. Clawing 4. Clawing
5. Bounding 2. Military Press 5. Bounding 5. Bounding 5. Bounding 5. Bounding
6. Akselerasi 30 M 3. Double twisting sit up 6. Akselerasi 30 M 6. Akselerasi 30 M 6. Akselerasi 30 M 6. Akselerasi 30 M
Tiap gerakan 5 seri. 4. Hyperextention Tiap gerakan 5 seri. Tiap gerakan 5 seri. Tiap gerakan 5 seri. Tiap gerakan 5 seri.
5. Leg Curl
INTI 6. Back Pull down INTI INTI INTI INTI
1. 400m x 10 seri/ kec. 40% x
3 set 7. Leg Extention Low Impact Plyometrics Regular Drill
1. 400m x 10 seri/ kec. 40% x 3
set Continous Run 90 menit
Interval 1:1 8. Bench Press 1.Standing long jump Interval 1:1
antar sets rest 15 mnt 9. Complete Lunges 2. jump-and reach antar sets rest 15 mnt
3. lateral jump with two feet
Circuit Abdominal 5
POS/20 dtk
Abdominal execise: B. Continous run 20 mnt 4. Standing triple jump Abdominal execise: Abdominal execise:
1. Double straight leg raisses 1. Double straight leg raisses 1. Double straight leg raisses
2. Double twisting sit ups 2. Double twisting sit ups 2. Double twisting sit ups
3. Superman Cooling down Cooling down 3. Crunch 3. Crunch
1. Peregangan 1. Peregangan 4. Superman 4. Superman
Cooling down 2. Jogging 10 mnt 2. Jogging 10 mnt
1. Peregangan Cooling down Cooling down Cooling down
2. Jogging 10 mnt 1. Peregangan 1. Peregangan 1. Peregangan
2. Jogging 10 mnt 2. Jogging 10 mnt 2. Jogging 10 mnt
15.30 - 17.30 15.30 - 17.30 15.30 - 17.30 15.30 - 17.30 15.30 - 17.30 15.30 - 17.30
Warming ups; Warming ups; Warming ups; Warming ups;
Senam Statis dgn PNF Senam Statis dgn PNF Senam Statis dgn PNF Senam Statis dgn PNF
Senam dinamis Senam dinamis Senam dinamis Senam dinamis
Joging 15 menit Joging 15 menit Joging 15 menit
Runing ABC: Runing ABC: Runing ABC:
1. Kicking 1. Kicking 1. Kicking
2. Hell Bud kick 2. Hell Bud kick 2. Hell Bud kick
3. Quick Feet 3. Quick Feet 3. Quick Feet
4. Clawing 4. Clawing 4. Clawing
5. Bounding 5. Bounding 5. Bounding
6. Akselerasi 30 M 6. Akselerasi 30 M 6. Akselerasi 30 M
Tiap gerakan 5 seri. Tiap gerakan 5 seri. Tiap gerakan 5 seri.
INTI INTI INTI
Specific Drill /regulat drills Regular Drill Regular Drill
Cooling down Cooling down Cooling down
1. Peregangan 1. Peregangan 1. Peregangan
2. Jogging 10 mnt 2. Jogging 10 mnt 2. Jogging 10 mnt
No Bentuk latihan HR/mnt
1 Jogging dan latihan tubuh 110
2 Bentuk pemanasan yang khusus 120
3 Tinju Bayangan dgn intensitas
sedang
120
4 Tinju Bayangan 140
5 Pengulangan elemen teknik 120
6 Skiping 170
7 Bentuk latihan sandsack 170
8 30 detik pengulangan di sandsack 190
9 Kombinasi senam lantai 140
10 Bentuk latihan penenangan 80
Prosentasi
Intensitas
Volume latihan PI.VE
1 55% 25 1375
2 60% 5 300
3 60% 5 300
4 70% 6 420
5 60% 5 300
6 85% 6 510
7 85% 2 170
8 95% 3 285
9 70% 15 1050
10 40% 5 200
77 4910
PI = (110 x 100)/200 = 55% Total intensitas : 4910 : 77 = 63.8%
Anda mendapat tugas untuk menyiapkan team menghadapi kejuaraan Nasional, yang akan diselenggarakan dari tanggal 9 s/d 16 Nopember 2011
Latihan dimulai pada tanggal 1 Januari 2011
Hitung keseluruhan waktu yang terentang antara hari 1 latihan sampai hari “H”, berarti antara 1 Januari 2011 s/d 9 Nopember 2011 (dihitung dalam satuan minggu Bulan Jan’11 ada 31 hari atau = 4 minggu + 3 hari
Bulan Feb’11 ada 28 hari atau = 4 minggu
Bulan Mar’11 ada 31 hari atau = 4 minggu + 3 hari
Bulan Apr’11ada 30 hari atau = 4 minggu + 2 hari
Bulan Mei’11 ada 31 hari atau = 4 minggu + 3 hari
Bulan Jun’11 ada 21 hari atau = 4 minggu
Bulan Juli’11 ada 31 hari atau = 4 minggu + 3 hari
Bulan Agus’11 ada 31 hari atau = 4 minggu + 3 hari
Bulan Sep’11 ada 30 hari atau = 4 minggu + 2 hari
Bulan Okt’11 ada 31 hari atau = 4 minggu + 3 hari
Bulan Nop’11 ada 30 hari atau = 2 minggu
Total waktu sebanyak = 45 minggu
Periode tersebut dibagi menurut % tersebut di atas:
A1;A2 50% = Pd contoh : 22 minggu) B1;B2 50% = 23 Minggu Sebagai catatan Jadual kompetisi disesuai
dengan cabor masing-masing
3 10 17 24 31 7 14 21 28 7 14 21 28 4 11 18 25 2 9 16 23 30 6 13 20 27 4 11 18 25 1 8 15 22 29 5 12 19 26 3 10 17 24 31 7 14 21 28 5 12 19 26
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
KOMPETISI UTAMA TRAN
DESEMBER
MINGGU
AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOPEMBER
PRA KOMPETISI
BULAN JANUARI FEBUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI
MICRO CYCLE
TRAINING PHASE PERSIAPAN UMUM PERSIAPAN KHUSUS
3 10 17 24 31 7 14 21 28 7 14 21 28 4 11 18 25 2 9 16 23 30 6 13 20 27 4 11 18 25 1 8 15 22 29 5 12 19 26 3 10 17 24 31 7 14 21 28 5 12 19 26
KE
JU
RD
A
CA
BO
R
KE
JU
RN
AS
CA
BO
R
3 10 17 24 31 7 14 21 28 7 14 21 28 4 11 18 25 2 9 16 23 30 6 13 20 27 4 11 18 25 1 8 15 22 29 5 12 19 26 3 10 17 24 31 7 14 21 28 5 12 19 26
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
INTERNAS
LOKASI
NOPEMBER DESEMBER
MINGGU
DOMESTIK
JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBERMARET APRIL MEI JUNIBULAN JANUARI FEBUARI
1 52 3 3 24 4 3 3PEAKING INDEX 5 5 4
11 12 13
MICRO CYCLE
7 8 9 10
NUTRITION
MACRO CYCLE 1 2 3 4 5 6
PSYCHOLOGY
TEKNIK
SPEED
ENDURANCE
KOMPETISI UTAMA TRAN
STRENGTH
DESEMBER
MINGGU
AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOPEMBER
PRA KOMPETISI
BULAN JANUARI FEBUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI
MICRO CYCLE
TRAINING PHASE PERSIAPAN UMUM PERSIAPAN KHUSUS
Peaking indeks
3 10 17 24 31 7 14 21 28 7 14 21 28 4 11 18 25 2 9 16 23 30 6 13 20 27 4 11 18 25 1 8 15 22 29 5 12 19 26 3 10 17 24 31 7 14 21 28 5 12 19 26
KE
JU
RD
A
CA
BO
R
KE
JU
RN
AS
CA
BO
R
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
13
5
TranKOMPETISI UTAMA
KESEMPURNAAN POWER/M-E
MEMPERTAHANKAN
MEMPERTAHANKAN
MEMPERTAHANKAN PERFORMA GAMES
MEMBANGUN PERCAYA DIRI
TINGGI PROTEIN, LEMAK DAN KARBOGIDRAT SESUAI CABOR
3
MINGGU
DOMESTIK
AGUSTUS SEPTEMBERAPRIL MEI JUNI JULIBULAN
INTERNAS
LOKASI
TRAINING PHASE PERSIAPAN UMUM PERSIAPAN KHUSUS PRA KOMPETISI
STRENGTH
2 3 35 5 4 4 4 3 2 1
1211
ENDURANCE
SPEED MENINGKATKAN KECEPATAN KHUSUS, REAKSI, KELINCAHAN
TEKNIK
PSYCHOLOGY
106 7 9
NUTRITION
MACRO CYCLE
PEAKING INDEX
KEKECEPATAN KHUSUS
RELAKSASI
3 4 85
DAYATAHAN ANAEROB
GOAL SETTING STRESS MANAGEMENT
DIET SEIMBANG
1 2
MICRO CYCLE
DAYATAHAN UMUM DAYATAHAN KHUSUS PENYEMPURNAAN DAYATAHAN KHUSUS CABOR
MEMPERBAIKI TEKNIK DASAR MENYIAPKAN TEKNIK KHUSUS SIMULASI /GAMES
ADAPTASI ANATOMI KEKUATAN MAKSIMAL KONVERSI KE POWER/M-E MEMPERTAHANKAN POWER/ M-E
DESEMBERMARETFEBUARIJANUARI NOPEMBEROKTOBER
3 10 17 24 31 7 14 21 28 7 14 21 28 4 11 18 25 2 9 16 23 30 6 13 20 27 4 11 18 25 1 8 15 22 29 5 12 19 26 3 10 17 24 31 7 14 21 28 5 12 19 26
KE
JU
RD
A
CA
BO
R
KE
JU
RN
AS
CA
BO
R
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
100% 1
90 2
VOLUME 80 3
INTENSITAS70 4
60 5
PEAKING 50
40
FISIK 30
TEKNIK 20
TAKTIK 10
PSIKOLOGIS 0 by; Johansyah
CAMP
1 5TESTING DATES
MEDIC. CONTROL
2 3 3 24 4 3 3PEAKING INDEX 5 5 4
11 12 13
MICRO CYCLE
7 8 9 10
NUTRITION DIET SEIMBANG TINGGI PROTEIN, LEMAK DAN KARBOGIDRAT SESUAI CABOR
MACRO CYCLE 1 2 3 4 5 6
MEMPERTAHANKAN PERFORMA GAMES
PSYCHOLOGY GOAL SETTING STRESS MANAGEMENT RELAKSASI MEMBANGUN PERCAYA DIRI
TEKNIK MEMPERBAIKI TEKNIK DASAR MENYIAPKAN TEKNIK KHUSUS SIMULASI /GAMES
MEMPERTAHANKAN
SPEED DAYATAHAN ANAEROB KEKECEPATAN KHUSUS MENINGKATKAN KECEPATAN KHUSUS, REAKSI, KELINCAHAN MEMPERTAHANKAN
BULAN JANUARI FEBUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOPEMBER DESEMBER
MINGGU
DOMESTIK
INTERNAS
LOKASI
TRAINING PHASE PERSIAPAN UMUM PERSIAPAN KHUSUS PRA KOMPETISI KOMPETISI UTAMA Tran
STRENGTH ADAPTASI ANATOMI KEKUATAN MAKSIMAL KONVERSI KE POWER/M-E MEMPERTAHANKAN POWER/ M-E KESEMPURNAAN POWER/M-E
ENDURANCE DAYATAHAN UMUM DAYATAHAN KHUSUS PENYEMPURNAAN DAYATAHAN KHUSUS CABOR
peaking
Membuat kurva Volume latihan: Garis lurus Biru.
A1 ditandai dengan peningkatan volume yang meningkat pesat (signifikan). Misalnya pada minggu ke 5 – 10 volume latihan di A1 sudah volume maksimal, turun 80% di minggu ke 16.
Volume dapat di naikan sesuai dengan program kegiatan dari cabor.
Intensitas (garis putus merah) latihan ditandai dengan peningkatan secara perlahan dengan prinsip terbalik dengan volume, jika Volume tinggi maka intensitas sedang sampai rendah, jika intensitas tinggi maka volume sedang-rendah.
Membuat kurva performa (keadaan latihan = training condition)
Membuat kurva performa dilihat beratnya beban latihan.
Beratnya beban latihan adalah penggabungan volume dari intensitas latihan.
Gabungan latihan dengan beban berat maka performa cenderung turun, jika beban sedang atau ringan performa cenderung meningkat.
3 10 17 24 31 7 14 21 28 7 14 21 28 4 11 18 25 2 9 16 23 30 6 13 20 27 4 11 18 25 1 8 15 22 29 5 12 19 26 3 10 17 24 31 7 14 21 28 5 12 19 26
KE
JU
RD
A
CA
BO
R
KE
JU
RN
AS
CA
BO
R
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
100% 1
90 2
VOLUME 80 3
INTENSITAS70 4
60 5
PEAKING 50
40
FISIK 30
TEKNIK 20
TAKTIK 10
PSIKOLOGIS 0 by; Johansyah
CAMP
1 5TESTING DATES
MEDIC. CONTROL
2 3 3 24 4 3 3PEAKING INDEX 5 5 4
11 12 13
MICRO CYCLE
7 8 9 10
NUTRITION DIET SEIMBANG TINGGI PROTEIN, LEMAK DAN KARBOGIDRAT SESUAI CABOR
MACRO CYCLE 1 2 3 4 5 6
MEMPERTAHANKAN PERFORMA GAMES
PSYCHOLOGY GOAL SETTING STRESS MANAGEMENT RELAKSASI MEMBANGUN PERCAYA DIRI
TEKNIK MEMPERBAIKI TEKNIK DASAR MENYIAPKAN TEKNIK KHUSUS SIMULASI /GAMES
MEMPERTAHANKAN
SPEED DAYATAHAN ANAEROB KEKECEPATAN KHUSUS MENINGKATKAN KECEPATAN KHUSUS, REAKSI, KELINCAHAN MEMPERTAHANKAN
BULAN JANUARI FEBUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOPEMBER DESEMBER
MINGGU
DOMESTIK
INTERNAS
LOKASI
TRAINING PHASE PERSIAPAN UMUM PERSIAPAN KHUSUS PRA KOMPETISI KOMPETISI UTAMA Tran
STRENGTH ADAPTASI ANATOMI KEKUATAN MAKSIMAL KONVERSI KE POWER/M-E MEMPERTAHANKAN POWER/ M-E KESEMPURNAAN POWER/M-E
ENDURANCE DAYATAHAN UMUM DAYATAHAN KHUSUS PENYEMPURNAAN DAYATAHAN KHUSUS CABOR
peakingVolume
intensitas
3 10 17 24 31 7 14 21 28 7 14 21 28 4 11 18 25 2 9 16 23 30 6 13 20 27 4 11 18 25 1 8 15 22 29 5 12 19 26 3 10 17 24 31 7 14 21 28 5 12 19 26
KE
JU
RD
A
CA
BO
R
KE
JU
RN
AS
CA
BO
R
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
100% 1
90 2
VOLUME 80 3
INTENSITAS70 4
60 5
PEAKING 50
40
FISIK 30
TEKNIK 20
TAKTIK 10
PSIKOLOGIS 0 by; Johansyah
13
5
TranKOMPETISI UTAMA
KESEMPURNAAN POWER/M-E
MEMPERTAHANKAN
MEMPERTAHANKAN
MEMPERTAHANKAN PERFORMA GAMES
MEMBANGUN PERCAYA DIRI
TINGGI PROTEIN, LEMAK DAN KARBOGIDRAT SESUAI CABOR
3
MINGGU
DOMESTIK
AGUSTUS SEPTEMBERAPRIL MEI JUNI JULIBULAN
INTERNAS
LOKASI
TRAINING PHASE PERSIAPAN UMUM PERSIAPAN KHUSUS PRA KOMPETISI
STRENGTH
2 3 35 5 4 4 4 3 2 1
1211
ENDURANCE
SPEED MENINGKATKAN KECEPATAN KHUSUS, REAKSI, KELINCAHAN
TEKNIK
PSYCHOLOGY
106 7 9
NUTRITION
MACRO CYCLE
PEAKING INDEX
KEKECEPATAN KHUSUS
RELAKSASI
3 4 85
TESTING DATES
MEDIC. CONTROL
DAYATAHAN ANAEROB
GOAL SETTING STRESS MANAGEMENT
DIET SEIMBANG
1 2
MICRO CYCLE
CAMP
DAYATAHAN UMUM DAYATAHAN KHUSUS PENYEMPURNAAN DAYATAHAN KHUSUS CABOR
MEMPERBAIKI TEKNIK DASAR MENYIAPKAN TEKNIK KHUSUS SIMULASI /GAMES
ADAPTASI ANATOMI KEKUATAN MAKSIMAL KONVERSI KE POWER/M-E MEMPERTAHANKAN POWER/ M-E
DESEMBERMARETFEBUARIJANUARI NOPEMBEROKTOBER
TARGET 20 % MEDALI EMAS MENINGKATKAN PERSIAPAN FISIK UMUM
DARI 500 NOMOR PON MEMBANGUN DAYATAHAN OTOT
MENINGKATKAN DAYATAHAN AEROB
MEMBANGUN DAYATAHAN ANAEROB
3 10 17 24 31 7 14 21 28 7 14 21 28 4 11 18 25 2 9 16 23 30 6 13 20 27 4 11 18 25 1 8 15 22 29
KEJU
RDA
CABO
R
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
100% 1
90 2
VOLUME 80 3
INTENSITAS70 4
60 5
PEAKING 50
40
FISIK 30
TEKNIK 20
TAKTIK 10
PSIKOLOGIS 0 by; Johansyah
Kontibusi atlet dan medali
terbanyak pada Asian Games
XVI' Guanzho
30m
vertikal jumpMEMINIMALKAN KESALAHAN POSISI TUBUH
SESUAI GERAK PADA KARAKTERISTIK
CABOR
ADAPTASI ANATOMI KEKUATAN MAKSIMAL KONVERSI KE POWER/M-E MEMPERTAHANKAN POWER/ M-E
MARETFEBUARIJANUARI
CAMP
DAYATAHAN UMUM DAYATAHAN KHUSUS PENYEMPURNAAN DAYATAHAN KHUSUS CABOR
MEMPERBAIKI TEKNIK DASAR MENYIAPKAN TEKNIK KHUSUS SIMULASI /GAMES
TESTING DATES
MEDIC. CONTROL
DAYATAHAN ANAEROB
GOAL SETTING STRESS MANAGEMENT
DIET SEIMBANG
1 2
MICRO CYCLE
KEKECEPATAN KHUSUS
RELAKSASI
3 4 85 6 7 9
NUTRITION
MACRO CYCLE
PEAKING INDEX
ENDURANCE
SPEED MENINGKATKAN KECEPATAN KHUSUS, REAKSI, KELINCAHAN
TEKNIK
PSYCHOLOGY
STRENGTH
2 35 5 4 4 4 3
INTERNAS
LOKASI
TRAINING PHASE PERSIAPAN UMUM PERSIAPAN KHUSUS PRA KOMPETISI
JULIBULAN
3
MINGGU
DOMESTIK
AGUSTUSAPRIL MEI JUNI
300 m SESUAI KARAKTERISTIK CABOR
agility
vo2 Max EFISIENSI TEKNIK PADA TIAP CABOR MENGEMBANGAN TAKTIK DAN STRATEGI
PERFORMANCE TEST PERSIAPAN FISIK PERSIAPAN TEKNIK PERSSIAPAN TAKTIK
TINGGI PROTEIN, LEMAK DAN KARBOGIDRAT SESUAI CABOR