PERENCANAAN PEMULIHAN PASCABENCANA

23
1 PERENCANAAN PEMULIHAN PASCABENCANA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

Transcript of PERENCANAAN PEMULIHAN PASCABENCANA

1PERENCANAAN PEMULIHAN PASCABENCANA

BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

BENCANA

Fenomena alam yang terjadi di dalam ruang, dimana ada manusia, aktivitas

manusia, dan pembangunan didalamnya yang terdampak, atau

Pembangunan diselenggarakan tanpa memperhatikan kapasitas ruang dan

kelestarian ruang, maka akan berdampak pada gangguan proses dan kerusakan

hasil pembangunan.

UU No.24/2007: Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang

mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang

disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor

manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan

lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

2

BENCANA DAN PEMBANGUNAN

3

1. Hilangnya sumberdaya

2. Gangguan terhadap proses pembangunan

3. Rusak dan hilangnya hasil-hasil pembangunan

4. Gangguan terhadap ikliminvestasi

5. Destabilisasi politik

Bencana bukan sekedar masalah jangkapendek pembangunan, bencana sudah

menjadi isu dalam kerangka pembangunanberkelanjutan, setara dengan isu

pemerataan pembangunan, pengentasankemiskinan, kesetaraan gender, dan lain-lain

KERUSAKAN DAN KERUGIAN AKIBAT BENCANA

4

No. Kejadian BencanaWaktu

Kejadian

Nilai Kerusakan dan

Kerugian (dalam Rp.

Milyar)1. Gempa Bumi dan Tsunami NAD-Nias,

Sumatera Utara

Desember 2004 41,400.00

2. Gempa Bumi DIY - Jateng Mei 2006 29,100.00

3. Semburan Lumpur Sidoarjo Mei 2006 7,300.00

4. Tsunami Pangandaran Juli 2006 402.70

5. Banjir Jakarta Februari 2007 5,160.00

6. Gempa Bumi Sumatera Barat Maret 2007 1,080.87

7. Gempa Bumi Bengkulu-Sumbar September 2007 1,790.93

8. Banjir dan Longsor Jateng-Jatim Januari 2008 1,691.47

9. Gempa Bumi Tasikmalaya September 2009 6,900.00

10. Gempa Bumi Sumatera Barat September 2009 20,866.60

11. Banjir Bandang Wasior Oktober 2010 277.92

12. Gempa Bumi dan Tsunami Kepulauan

Mentawai

Oktober 2010 314.96

13. Erupsi Gunung Merapi Oktober 2010 3,557.86

14. Banjir Bandang Sulawesi Utara Januari 2014 1,439.01

14. Usulan Pemulihan* 2010 - 2013 120,000.00

Total 241,282.32 * Usulan pemulihan sebagai asumsi kerusakan yang menjadi prioritas untuk dipulihkan

dengan rata - rata usulan Rp.30 Triliun pertahun

1. Indonesia termasuk dalamperingkat 35 besar negaradengan risiko bencana tinggidimana lebih dari 40 persenpenduduk terpapar bencana;

2. Dampak Ekonomi secaranasional relatif kecil (hanya0.3% dari PDB untuk bencanasebesar Aceh), namun sangatsignifikan di tingkat daerah(45% dari PDRB di Aceh dan30% di Yogyakarta).

3. Dampak akibat kebakaranhutan dan lahan tahun 2015 mencapai lebih dari Rp200 Triliun

REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI DALAM PEMBANGUNAN

53

PerencanaanJangkaPanjang(20tahun)(RPJP–RTRW)

PerencanaanJangkaMenengah(5tahun)

RencanaStrategisSektoral(5tahun)

RencanaKerjaTahunan

RPJM

RENSTRA

RKP

RENJA

RPJP

RTRW

PenyelenggaraanPenanggulanganBencana

PraBencana KeadaanDarurat Pascabencana

1. Penanggulanganbencanadiintegrasikankedalampembangunannasional;

2. Penanggulanganbencanadiimplementasikanmelaluipenguranganrisikobencana,penanganandaruratdanpemulihanpascabencana;

3. Pembangunannasionaldilaksanakanberdimensipenguranganrisikobencana;

4. Pemulihanpascabencanasebagaiupayamenyelaraskanprosespembangunanyangterinterupsikejadianbencana.

PROSES BISNIS REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI

6

Rehabilitasi1. Perbaikanperumahandan

prasaranapermukimanterdampakbencanamelaluibantuanstimulanperumahan;

2. Perbaikansaranadanprasaranapublikterdampakbencana

3. Pemulihanmatapencaharianmasyarakatterdampakbencana

4. Pemulihankondisisosialbudayamasyarakatterdampakbencana

5. Perbaikansaranadanprasaranapemerintahandanlayananpublikterdampakbencana

6. Pemulihanfungsilayananpemerintahandanlayananpublikterdampakbencana

7. Pemulihankeamanandanketertibanwilayahterdampakbencana

8. Pemulihanekosistemdanlingkunganhidupterdampakbencana

Rekonstruksi1. Pembangunankembaliperumahandan

prasaranapermukimanyanghancurterdampakbencanamelaluibantuanstimulanperumahan

2. Relokasiperumahandanprasaranapermukiman

3. Pembangunankembalisaranadanprasaranapublikyanghancurterdampakbencana

4. Pengembanganmatapencaharianmasyarakatterdampakbencanayangberketahananterhadapancamanbencana

5. Pemantapankondisisosialbudayamasyarakatterdampakbencanayangberketahananterhadapancamanbencana

6. Pembangunankembalisaranadanprasaranapemerintahandanlayananpublikterdampakbencana

7. Pemantapanfungsilayananpemerintahandanlayananpublikterdampakbencanayangberketahananterhadapancamanbencana

8. Pemantapankeamanandanketertibanwilayahterdampakbencanayangberketahananterhadapancamanbencana

9. Penataanekosistemdanlingkunganhidupterdampakbencanayangberketahananterhadapancamanbencana

Pra-Bencana DaruratBencana Pascabencana

PerencanaanPemulihan1. Penilaiankerusakan

dankerugiandampakbencana

2. Penilaiankebutuhanpemulihanpascabencana

3. Perencanaanrehabilitasidanrekonstruksipascabencana

4. Pemaduanrencanarehabilitasidanrekonstruksipascabencanakedalamperencanaankerjapemerintah

PRINSIP REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI

7

Build

Back

Better

and

Safer

membangunlebihbaikdanlebihaman

Sumber:resilienceurbanism.org

MEMBANGUN LEBIH BAIK DAN LEBIH AMAN

8

KERANGKA KEBIJAKAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI

9

RELOKASI

PERBAIKAN IN-SITU

REHABILITASI

PEMBANGUNAN WILAYAH

PENATAAN RUANG WILAYAH

PASCABENCANA

PEMULIHAN INFRASTRUKTUR

PEMULIHAN SOSIAL EKONOMI

PEMBANGUNAN IN-SITU

REKONSTRUKSI

LINGKUP KEBIJAKAN

10

PROSES PERENCANAAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI

11

PENGKAJIAN KEBUTUHAN PASCABENCANA

12

Tahap Pengaktifan Tahap Persiapan Tahap Pengumpulan Data

Tahap Analisis Data Tahap Pelaporan

1 minggu 3 minggu 1 minggu 1 minggu

1. Pengaktifan JITU-PB

2. Penyusunan Kerangka Acuan

JITU-PB

3. Pembentukan Tim Kerja JITU-PB

4. Penyusunan Metode

5. Persiapan Tim Pengumpul Data

6. Pengumpul Data Sekunder dan

Primer

8. Verifikasi dan Validasi Data

9. Pengkajian Akibat Bencana

10. Pengkajian Dampak Bencana

11. Pengkajian Kebutuhan Pemulihan

12. Penyusunan Laporan

13. Diskusi Publik

nrk nrk

PENGKAJIAN KEBUTUHAN PASCABENCANA

13

KERANGKA WAKTU REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI

14

Rekonstruksi

Rehabilitasi

Pemulihanpascabencanadengantargetsasarandanwaktupelaksanaanyangterukurmelaluikegiatanrehabilitasidanrekonstruksi

Rehabilitasiadalahperbaikandanpemulihansemuaaspekpelayananpublikataumasyarakatsampaitingkatyangmemadaipadawilayahpascabencanadengansasaranutamauntuknormalisasiatauberjalannyasecarawajarsemuaaspekpemerintahandankehidupanmasyarakatpadawilayahpascabencana.

Jangkapendek1–3Tahun Jangkamenengah–panjang>3Tahun

Rekonstruksiadalahpembangunankembalisemuaprasaranadansarana,kelembagaanpadawilayahpascabencana,baikpadatingkatpemerintahanmaupunmasyarakatdengansasaranutamatumbuhdanberkembangnyakegiatanperekonomian,sosialdanbudaya,tegaknyahukumdanketertiban,danbangkitnyaperanmasyarakat.

KERANGKA PENDANAAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI

15

PendanaanPB

PemerintahNon

Pemerintah

APBN

APBD

HIBAHLN

HIBAHDN

DANAMASYARAKAT

TARGETIsicelah

PENGALOKASIAN ANGGARAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI

16

KONSEP INTEGRASI PENDANAAN DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Integrasi dalam Perencanaan Strategis

17

KONSEP INTEGRASI PENDANAAN DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Integrasi dalam Perencanaan Tahunan (Inisiatif Baru)

18

VerifikasidanValidasi

UsulanDaerah

UsulanDaerah

Diusulkandalampembahasan

trilateralmeetingpenyusunan

Renja

DiusulkanmelaluinewinisiativeRKP

Pengalokasiansesuai

kemampuananggaran

Pemerintah/ProsesDIPA

Penyaluran,Pelaksanaan,monitoringdan

evaluasi

T-1: Tahun Perencanaan T-2:

T: Tahun

Pelaksanaan

ISU STRATEGIS

19

1. Masihtingginyaketergantunganpemulihanpascabencanaterhadappendanaanhibahrehabilitasidanrekonstruksi;

2. Kemampuanpendanaanhibahterbatas,ditambahdengankejadianbencanabesaryangmemerlukanperhatianpendanaanPemerintah;

3. PolapenganggarandanpenyaluranhibahyangtidaksebangundenganpolapenganggaranAPBN/APBD;

4. Kecepatandanketepatanwaktupelaksanaansesuairencana.

KONSEP STRATEGI PENDANAAN PENANGGULANGAN BENCANA YANG MEMADAI

1. Integrasi kebijakan penanggulangan bencana dalam perencanaanpembangunan nasional dan daerah yang disertai dengan pendanaan APBN-APBD berbasis tugas dan fungsi sektoral;

2. Pengalokasian dana cadangan penanggulangan bencana untuk danakontinjensi, dana siap pakai, serta dana hibah rehabilitasi dan rekonstruksi;

3. Stimulan untuk peningkatan kapasitas keuangan daerah melalui transferdaerah dan DAK kebencanaan, guna mendorong peningkatan alokasi APBD;

4. Pembiayaan transfer risiko, termasuk potensi pembiayaan asuransikebencanaan yang preminya dialokasikan melalui APBN maupun DAK sesuaidengan proyeksi dampak bencana;

5. Memperkuat regulasi pengelolaan anggaran untuk seluruh strategipendanaan bidang penanggulangan bencana, sebagai pedoman pengelolaananggaran.

20

KONSEP STRATEGI PENDANAAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI YANG MEMADAI

1. Alokasi anggaran penanggulangan bencana yang memadai diarahkan pada penganggaraninvestasi untuk pengurangan risiko bencana dan pembiayaan skema transfer risiko;

2. Alokasi anggaran berbasis pembagian kewenangan dan pemenuhan standar pelayananminimal (kewajiban pemerintah daerah);

3. Alokasi anggaran melalui transfer daerah sebagai upaya menstimulan kapasitas keuangandaerah dan upaya Pemerintah meningkatkan kapasitas penyelenggaraan penanggulanganbencana daerah;

4. Alokasi anggaran dana cadangan penanggulangan bencana yang ditingkatkan sebagaiimplementasi PP 22/2008 pengelolaan dan dan bantuan bencana untuk dana kontinjensi,dan siap pakai, serta hibah rehabilitasi dan rekonstruksi;

5. Mendorong skema PPP dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana, termasukpendanaan tanggung jawab sosial perusahaan untuk mendukung penyelenggaraanpenanggulangan bencana daerah, dan berbasis masyarakat;

6. Mendorong kemandirian masyarakat melalui bantuan yang dialokasikan untukdesa/program pemberdayaan masyarakat.

21

PENUTUP

1. Rehabilitasi dan rekonstruksi sebagai entry point pengurangan risiko bencana didaerah terdampak bencana melalui proses pembangunan yang lebih baik dan lebihaman;

2. Pembangunan yang lebih baik dan lebih aman adalah investasi;

3. Pembagian kewenanganan dan tanggungjawab menjadi prioritas dalam pemulihanpascabencana dalam kerangka terencana dan terkoordinasi;

4. Terencana dan terkoordinasi, dengan memperkuat peran kelembagaan dalammengelola sumberdaya penanggulangan bencana tersedia sebagai prioritaspemenuhan kebutuhan pemulihan pascabencana, termasuk skema PPP danpembiayaan transfer risiko;

5. Mendorong terbangunnya proses penyelarasan rehabilitasi dan rekonstruksi dalamkerangka pembangunan;

6. Kecepatan pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi, perlu dibarengi dengan prosespengendalian baik terhadap proses pelaksanaan pembangunan maupun terhadappelaksanaan anggaran.

22

TERIMA KASIH.

23