Isu Masalah Kesehatan Penyakit Menular dan Penyakit Tidak ...
PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT IKAN
Transcript of PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT IKAN
Pengendalian dan Penanggulangan Hama
Penyakit Ikan
Oleh :Oleh :ROMI NOVRIADI, S.Pd.Kim, M.Sc
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT BATAME-mail : [email protected]
Potensi perikanan sangat besar:• budidaya laut: 10 juta ha• budidaya udang: 4 juta ha• budidaya air tawar: 55 juta ha
Pendahuluan
Lingkungan & Penyakit merupakan kendala utama.
Kerugian akibat serangan penyakit: 1. Lernaea cyprinacea : 1970 = $ 740.000 2. Penyakit borok ikan mas (EUS) : 1980-1983 = $ 100.000/th 3. Bercak putih pada udang (WSSV) : 1990-kini = $ 300.000/th 4. Koi herpesvirus (KHV) : 2002-kini = $10.000.000
Sistem managemen kesehatan ikan
Pemahaman UmumPemahaman UmumUji laboratorium sangatlah Uji laboratorium sangatlah penting untuk melakukan diagnosa penting untuk melakukan diagnosa penyakit ikan dengan tepat penyakit ikan dengan tepat
Konsep Dasar
Pathogen Lingk.
InangPenyakit
Berbagai penyakit baik yang Berbagai penyakit baik yang bersifat cepat menyebar bersifat cepat menyebar ataupun tidak terdapat pada ataupun tidak terdapat pada makhluk akuatikmakhluk akuatik
Interaksi yang terjadi antara Interaksi yang terjadi antara inang, patogen dan lingkungan inang, patogen dan lingkungan pada akhirnya akan menimbulkan pada akhirnya akan menimbulkan penyakitpenyakit
Data penyebaran penyakit Data penyebaran penyakit Infeksius terutama penyakit Infeksius terutama penyakit eksotik sangatlah penting.eksotik sangatlah penting.Hasil analisa negatif dapat sama Hasil analisa negatif dapat sama pentingnya dengan hasil positifpentingnya dengan hasil positif
Kondisi Ikan yang bersifat Kondisi Ikan yang bersifat pembawa penyakit pembawa penyakit tersembunyi :tersembunyi :1.1. Virus, bakteri, protozoa, Virus, bakteri, protozoa, metazoametazoa2.2. Secara klinis normalSecara klinis normal3.3. Tantangan diagnosaTantangan diagnosa4.4. Dampak dari serangan Dampak dari serangan penyakitpenyakit
Hubungan ikan, patogen dan lingkungan Hubungan ikan, patogen dan lingkungan diatas juga dapat digambarkan diatas juga dapat digambarkan menggunakan persamaan semi menggunakan persamaan semi kuantitatif sebagai berikut:kuantitatif sebagai berikut:
D = H + P + SD = H + P + S 2 2Dimana :Dimana :D adalah Penyakit yang munculD adalah Penyakit yang munculH adalah Host / Inang / IkanH adalah Host / Inang / IkanP adalah PathogenP adalah PathogenS S 22 adalah Stress yang disebabkan adalah Stress yang disebabkan Faktor Faktor LingkunganLingkungan
HAMA DAN PENYAKIT IKANHAMA DAN PENYAKIT IKANHama adalah organisme Hama adalah organisme pengganggu yang dapat pengganggu yang dapat memangsa, membunuh dan memangsa, membunuh dan mempengaruhi produktivitas mempengaruhi produktivitas ikan, baik secara langsung ikan, baik secara langsung maupun secara bertahap. maupun secara bertahap. Hama bersifat sebagai Hama bersifat sebagai organisma yang memangsa organisma yang memangsa (predator), perusak dan (predator), perusak dan kompetitor (penyaing). Sebagai kompetitor (penyaing). Sebagai predator (organisme pemangsa), predator (organisme pemangsa),
PENYAKIT IKANPENYAKIT IKANPenyakit adalah Penyakit adalah terganggunya terganggunya kesehatan ikan kesehatan ikan yang diakibatkan yang diakibatkan oleh berbagai oleh berbagai sebab yang dapat sebab yang dapat mematikan ikan. mematikan ikan.
Gejala Umum Ikan Sakit :Gejala Umum Ikan Sakit : SSuka menyendiriuka menyendiri Produksi lendir berlebihanProduksi lendir berlebihan MMenggosok-gosokkan badan ke jaring/ dinding dan enggosok-gosokkan badan ke jaring/ dinding dan
dasar bakdasar bak NNafsu makan menurunafsu makan menurun WWarna tubuh berubah menjadi lebih gelap (gejala arna tubuh berubah menjadi lebih gelap (gejala
ikan yang stressikan yang stress)) GGerakan renang tidak beraturan, melayang, erakan renang tidak beraturan, melayang,
berlindung dibalik suatu objek, berputar dan berlindung dibalik suatu objek, berputar dan akhirnya hilang keseimbanganakhirnya hilang keseimbangan
KKemerahan di sekitar mulut, tutup insang, pangkal emerahan di sekitar mulut, tutup insang, pangkal sirip atau permukaan kulitsirip atau permukaan kulit
LLuka pada permukaan tubuhuka pada permukaan tubuh AAnatomi (bentuk tubuh) tidak normalnatomi (bentuk tubuh) tidak normal PPertumbuhan lambatertumbuhan lambat
Dampak Infeksi PenyakitDampak Infeksi Penyakit : : NNilai konversi pakan (FCR) ilai konversi pakan (FCR) tinggitinggi
WWarna berubaharna berubah KKerdil/tumbuh lambat dan perlu erdil/tumbuh lambat dan perlu waktu pemeliharaan yang lamawaktu pemeliharaan yang lama
AApabila penyebab penyakit belum pabila penyebab penyakit belum dapat diatasi, akan terjadi dapat diatasi, akan terjadi kematiankematian
Penularan PenyakitPenularan Penyakit
VertikalVertikal : : ditransfer oleh ditransfer oleh induk ke anak melalui induk ke anak melalui sperma atau telursperma atau telurHorizontalHorizontal : :melalui air, pakan melalui air, pakan alamialami/pakan segar/pakan /pakan segar/pakan buatan, organisme buatan, organisme lain yang terdapat lain yang terdapat dalam media dalam media pemeliharaanpemeliharaan
INFEKSI NON INFEKSI
PENYAKIT
1) BAKTERI2) VIRUS3) FUNGI4) PARASIT
1) BERHUBUNGAN DG PAKAN2) BERHUBUNGAN DG
KUALITAS AIR/ LINGKUNGAN
3) KELAINAN GENETIK & TUMOR
Akibat Lingkungan / Kualitas Air Akibat Lingkungan / Kualitas Air yang burukyang buruk(Penyakit Non-Infeksi)(Penyakit Non-Infeksi)
Beberapa Kasus Kematian Beberapa Kasus Kematian Ikan Akibat Lingkungan Ikan Akibat Lingkungan Yang BurukYang Buruk1.1.Kematian ikan di Kematian ikan di Batu Licin (Tahun Batu Licin (Tahun 2006)2006)
2.2.Kematian ikan di Kematian ikan di Selat Los-Selat Los-Senggarang, akibat Senggarang, akibat dampak penambangan dampak penambangan bauksit (Tahun bauksit (Tahun 2009)2009)
A. PENYAKIT PARASITIKA. PENYAKIT PARASITIK Parasit : organisme yang hidup pada Parasit : organisme yang hidup pada organisme lain dan mendapat keuntungan dari organisme lain dan mendapat keuntungan dari hasil simbiosenya sedangkan inang dirugikanhasil simbiosenya sedangkan inang dirugikan
Jumlah dan jenisnya sangat banyak Jumlah dan jenisnya sangat banyak Dalam jumlah sedikit masih bisa ditoleransiDalam jumlah sedikit masih bisa ditoleransi Mempengaruhi kondisi fisiologis ikanMempengaruhi kondisi fisiologis ikan Patogenitas masing-masing parasit berbeda-Patogenitas masing-masing parasit berbeda-beda tergantung host nyabeda tergantung host nya
Umumnya memiliki siklus hidup langsung tanpa Umumnya memiliki siklus hidup langsung tanpa ada inang perantara ada inang perantara
Menimbulkan dampak langsung atau tidak Menimbulkan dampak langsung atau tidak langsung terhadap hewan budidayalangsung terhadap hewan budidaya
Perlu melakukan kontrolPerlu melakukan kontrol
Cara penularan penyakit parasitik :Cara penularan penyakit parasitik :
Melalui airMelalui air, yaitu apabila kita menggunakan air , yaitu apabila kita menggunakan air yang telah tercemar oleh bibit penyakit maupun yang telah tercemar oleh bibit penyakit maupun parasit, maka biasanya ikan yang dipelihara akan parasit, maka biasanya ikan yang dipelihara akan segera terserang penyakit atau parasit tersebut.segera terserang penyakit atau parasit tersebut.
Melalui kontak atau gesekan secara langsung dengan Melalui kontak atau gesekan secara langsung dengan ikan yang terserang penyakit atau parasit.ikan yang terserang penyakit atau parasit. Penebaran ikan-ikan yang tidak sehat biasanya akan Penebaran ikan-ikan yang tidak sehat biasanya akan berakibat buruk, terutama jika padat penebaran berakibat buruk, terutama jika padat penebaran terlalu tinggi. terlalu tinggi.
Melalui alat-alat yang telah digunakan untuk Melalui alat-alat yang telah digunakan untuk menangani atau mengangkut ikan-ikan yang terserang menangani atau mengangkut ikan-ikan yang terserang penyakit atau parasitpenyakit atau parasit. Sebaiknya peralatan yang . Sebaiknya peralatan yang digunakan untuk menangani atau mengangkut ikan digunakan untuk menangani atau mengangkut ikan disterilkan dahulu untuk membunuh penyakit atau disterilkan dahulu untuk membunuh penyakit atau parasit. parasit.
Terbawa oleh ikanTerbawa oleh ikan, makan atau tumbuhan dari daerah , makan atau tumbuhan dari daerah asalnya dan berkembang dengan pesat dikolam yang asalnya dan berkembang dengan pesat dikolam yang baru. Pemindahan ikan, makanan alami atau tumbuhan baru. Pemindahan ikan, makanan alami atau tumbuhan dari suatu perairan yang telah tercemar . dari suatu perairan yang telah tercemar .
Ciri-ciri ikan terserang parasit
Ikan terlihat pasif, lemah dan kehilangan keseimbangan. Nafsu makan mulai berkurang Malas berenang dan cenderung mengapung di permukaan air. Adakalanya ikan bergerak secara cepat dan tiba-tiba. Selaput lendimya berangsur-angsur berkurang atau habis, sehingga tubuh ikan tidak licin lagi (kesat).
Pada permukaan tubuh ikan terjadi pendarahan, terutama dibagian dada, perut atau pangkal ekor.
Di beberapa bagian tubuh ikan, sisiknya tampak rusak bahkan terlepas. Sering pula terlihat kulit ikan mengelupas.
Sirip dada, punggung maupun ekor sering di jumpai rusak dan pecah-pecah, pada serangan yang lebih hebat kadang-kadang hanya tinggal jari-jari siripnya saja.
Insang terjadi rusak sehingga ikan sulit untuk bernafas, wama insang menjadi keputih-putihan atau kebiru-biruan.
Bagian isi perutnya terutama hati, berwarna kekuning-kuningan dan ususnya menjadi rapuh.
Pembagian Penyakit Pembagian Penyakit ParasitikParasitik
PROTOZOA(Microsporadia)
(otot dan organ Dalam, permu-Kaan organ Dalam (Kista)
ISOPODA / CRUSTACEA :1. Rhexanella sp2.Caligus sp
( Kulit )
NEMATODA :
1. Philometra sp2.Anisakis
(Organ dalam)
CESTODA :Tetrarhynchidea(Jaringan PenggantungUsus, organ – dalam,Otot daging
PROTOZOA• Trichodina sp• Cryptocaryon
Irritans3. Amyloodinium
ocellatum4. Uronema sp( Insang)
TREMATODA :1. Benedenia sp2. Neobenedenia3. Diplectanum sp4. Haliotrema sp
(Kulit dan Insang)
Penyakit Parasit
Ektoparasit Endoparasit
Isopoda / CrustaceaIsopoda / Crustacea
RhexanellaRhexanella sp. sp. CaligusCaligus sp. sp.
Rhexanella sp Rhexanella
sp.
Hirudinae Hirudinae (lintah)(lintah)ZeylanicobdellaZeylanicobdella sp. sp.
Penanganan / pengobatan :Penanganan / pengobatan :
TrichodinaTrichodina sp. sp. formalin 25-30 ppm (selama formalin 25-30 ppm (selama dua hari) + dua hari) + aerasi kuat)aerasi kuat)
Cryptocaryon Cryptocaryon sp.sp. copper sulfat 0,5 ppm ; copper sulfat 0,5 ppm ; formalin 25 ppm (5-7 hari)formalin 25 ppm (5-7 hari)
Amyloodinium Amyloodinium sp.sp. 1,25 ppm copper sulfat (7-10 1,25 ppm copper sulfat (7-10 hari); formalin 250 ppm 1 hari); formalin 250 ppm 1 jam (tergantung ukuran ikan + jam (tergantung ukuran ikan + aerasi kuat)aerasi kuat)
Cacing insang / Cacing insang / Diplectanum spDiplectanum sp formalin 30 ppm 1-2 hari formalin 30 ppm 1-2 hari (aerasi kuat)(aerasi kuat)
Benedenia spBenedenia sp air tawar (5-10 menit, air tawar (5-10 menit, tergantung jenis dan ukuran tergantung jenis dan ukuran ikan), Hikan), H22OO22 150 ppm (30 menit) 150 ppm (30 menit)
… … lanjutanlanjutan
Rhexanella spRhexanella sp Diambil satu persatuDiambil satu persatu Caligus spCaligus spperendaman air tawar (5-10 perendaman air tawar (5-10 menit) menit) tergantung kondisi tergantung kondisi ikanikan
Endoparasit : Endoparasit : belum ada penanggulangan, belum ada penanggulangan, diperhatikan kondisi diperhatikan kondisi
dan gizi pakandan gizi pakan
B. PENYAKIT BAKTERIAL :B. PENYAKIT BAKTERIAL : Bakteri merupakan mikroorganisme yang Bakteri merupakan mikroorganisme yang berukuran sangat kecil umumnya 0,5 – 10 berukuran sangat kecil umumnya 0,5 – 10 mikron dan terdapat dari semua lingkungan.mikron dan terdapat dari semua lingkungan.
Di lingkungan budidaya biasanya melayang Di lingkungan budidaya biasanya melayang bebas di air, menempel pada jaring, bebas di air, menempel pada jaring, tumbuhan dan binatang air serta partikel-tumbuhan dan binatang air serta partikel-partikel di air. partikel di air.
Tidak semua bakteri menyebabkan penyakit. Tidak semua bakteri menyebabkan penyakit. Bakteri bersifat oportunistik dan Bakteri bersifat oportunistik dan menyebabkan penyakit bila ikan lemah, cara menyebabkan penyakit bila ikan lemah, cara pembudidayaan dan kondisi lingkungan yang pembudidayaan dan kondisi lingkungan yang kurang baik dimana bahan organik melimpah, kurang baik dimana bahan organik melimpah, perubahan suhu yang cepat.perubahan suhu yang cepat.
Penyebab Penyakit Bakterial
Stres karena kepadatan, mutu pakan dan kondisi air kurang baik
Luka akibat infeksi parasit Polusi bahan organik dan sirkulasi air kurang memadai
Luka fisik selama pengangkutan
Gejala Klinis Ikan Terserang Bakterial
Gerakan ikan lemah Produksi lendir berkurang setelah ikan yang
terinfeksi mengeluarkan lendir yang berlebihan Timbul pendarahan dan nekrosa pada tempat
infeksi Luka (ulcer) pada tempat infeksi Beberapa bakteri menyebabkan rontok pada insang
dan sirip Timbul Ascites (semacam benjolan) Bengkak pada perut dan mengeluarkan cairan
kuning darah (dropsy) Mata menonjol (exophthalmos) Beberapa bakteri dapat menghasilkan “tubercle”
atau “granuloma” pada bagian tubuh yang terinfeksi
Penyakit bakterial Umum pada ikan laut :
Penyakit BakteriUmum
Vibriosis StreptococcosisBusuk Sirip ( Fin Rot)
VibriosisVibriosis Disebabkan oleh bakteri genus Vibrio.Disebabkan oleh bakteri genus Vibrio. Bakteri ini biasanya muncul sebagai Bakteri ini biasanya muncul sebagai patogen sekunder yang timbul akibat patogen sekunder yang timbul akibat infeksi primer oleh protozoa. Bakteri infeksi primer oleh protozoa. Bakteri penyebabnya adalah penyebabnya adalah VibrioVibrio sp. dan sp. dan penyakitnya disebut penyakitnya disebut VibriosisVibriosis..
Gejala : Luka di permukaan tubuh, Gejala : Luka di permukaan tubuh, kemerahan disekitar anus, kerusakan sirip, kemerahan disekitar anus, kerusakan sirip, mata putih dan mata menonjol, Ikan yang mata putih dan mata menonjol, Ikan yang terifeksi secara kronis umumnya terifeksi secara kronis umumnya menunjukkan insang sangat pucat dan luka menunjukkan insang sangat pucat dan luka borok yang dalam pada otot borok yang dalam pada otot
Treatment : acriflavine 5 – 7 ppm 1 jam, Treatment : acriflavine 5 – 7 ppm 1 jam, oxolinic acid 20 mg/ kg oxolinic acid 20 mg/ kg
StreptococcosisStreptococcosis
Agen : Streptococcus spAgen : Streptococcus sp Pada Kakap Putih Pada Kakap Putih Streptococcus iniaeStreptococcus iniae Gejala : berenang tidak normal, tubuh menjadi Gejala : berenang tidak normal, tubuh menjadi gelap, satu atau kedua mata menonjol, kornea gelap, satu atau kedua mata menonjol, kornea mata menjadi putih, pendarahan pada tutup mata menjadi putih, pendarahan pada tutup insanginsang
InfeksiInfeksi Streptococcus Streptococcus sp dapat dicegah dengan sp dapat dicegah dengan meghindari pemberian pakan yang berlebihan, meghindari pemberian pakan yang berlebihan, kepadatan tinggi serta sterss penanganan.kepadatan tinggi serta sterss penanganan.
Treatmen : Treatmen : Erytromycin dosis 25-50 mg/kg berat Erytromycin dosis 25-50 mg/kg berat ikan selama 5 – 7 hari atau oxolinic acid ikan selama 5 – 7 hari atau oxolinic acid dicampur pakan dengan dosis 20 mg/kg ikan. dicampur pakan dengan dosis 20 mg/kg ikan.
FINROTFINROT Agen: Flexibacter maritimusAgen: Flexibacter maritimus GK : sirip busuk/rontok, ekor buntung, GK : sirip busuk/rontok, ekor buntung, kematian jaringan kulit (berwarna kuning),kematian jaringan kulit (berwarna kuning),
Awal penyakit terlihat pada ujung sirip Awal penyakit terlihat pada ujung sirip berwarna abu abu sirip erosi dan disertai berwarna abu abu sirip erosi dan disertai haemorhagi. Infeksi yang parah akan haemorhagi. Infeksi yang parah akan menyebabkan sirip menjadi hilang, menyebabkan sirip menjadi hilang, kemungkinan akan berlanjut sampai ke otot kemungkinan akan berlanjut sampai ke otot badanbadan
Tranmisi via air Tranmisi via air Jaga kualitas airJaga kualitas air Treatment : ACriflavine 5 – 7 ppm, 1 jam.Treatment : ACriflavine 5 – 7 ppm, 1 jam.
Viral Nervous Necrosis (VNN) = VER
Penyebab: Nodavirus RNA icosahedral 25-30
nm
Ikan rentan: ikan laut (kerapu)
Penyebaran: Asia dan pasifik
Organ target: sistem syaraf, mata dan otakTingkat Kematian : 80-100%
Gejala klinis:• terutama menyerang benih – ikan kecil kurang 20 g• merusak sistem syaraf berenang abnormal,
muter-muter, membalik
• Limpa membesar
VER = Viral Encephalopathy and VER = Viral Encephalopathy and Retinopathy Retinopathy
secara histopatologi terjadi kerusakan secara histopatologi terjadi kerusakan
pada otak dan retina mata pada otak dan retina mata
.. lanjutan.. lanjutan
2. Iridovirus (Sleepy Grouper Disease)2. Iridovirus (Sleepy Grouper Disease) terutama menginfeksi ikan ukuran fingerling terutama menginfeksi ikan ukuran fingerling - besar- besar
Gejala : Ikan berenang di permukaan / Gejala : Ikan berenang di permukaan / berdiam diri di dasar ikan seperti ‘tidur’, berdiam diri di dasar ikan seperti ‘tidur’, Anemia berat Anemia berat
Perdarahan pada hati, pembengkakan Perdarahan pada hati, pembengkakan limpa limpa dan ginjaldan ginjal
Di Indonesia tahun 2000 pada Kerapu Lumpur Di Indonesia tahun 2000 pada Kerapu Lumpur di Sumatera Utara (mort >80%)di Sumatera Utara (mort >80%)
PencegahanPencegahan Seleksi induk bebas VNN dengan PCRSeleksi induk bebas VNN dengan PCR Mensucihamakan bak dan alat-alat Mensucihamakan bak dan alat-alat untuk pembenihanuntuk pembenihan
Pemeriksaan larva yang baru Pemeriksaan larva yang baru menetas dengan PCRmenetas dengan PCR
Meningkatkan air masukMeningkatkan air masuk Pemberian antibiotik Pemberian antibiotik
Larva 1 ppm Larva 1 ppm Pembesaran 1 gram/kg pakanPembesaran 1 gram/kg pakan
Membuang ikan yang sakit dari bak Membuang ikan yang sakit dari bak pemeliharaanpemeliharaan
Mengurangi stres selama pengangkutanMengurangi stres selama pengangkutan Kepadatan rendahKepadatan rendah
Untuk KJA :Untuk KJA :Beli benih yang bebas dari VNNBeli benih yang bebas dari VNN
D. PENYAKIT JAMUR (FUNGI)D. PENYAKIT JAMUR (FUNGI)Ciri Umum Jamur :
Eukariotik, nonmotil, nonklorofil, uni atau multiseluler
Memiliki nukleus, mitokondria, 70s dan 80s ribosom
Plasma membran mengandung ergosterol Dinding sel tersusun atas kitin, glukan, mannans dan polisakarida
Ukurannya lebih besar dari bakteri Membutuhkan nutrisi yang sederhana
Jamur IchtyophoniasisJamur Ichtyophoniasis Disebabkan oleh Disebabkan oleh Ichthyphonus hoferiIchthyphonus hoferi (sinonim (sinonim Ichthyosporidium hoferiIchthyosporidium hoferi))
Bentuk bulat atau ovalBentuk bulat atau oval Interseluler dalam organ hostInterseluler dalam organ host Endemik di daerah subtropis (range Endemik di daerah subtropis (range suhu 3-20suhu 3-20ooC, suhu optimum 10C, suhu optimum 10ooC)C)
Menyerang ikan air tawar dan air lautMenyerang ikan air tawar dan air laut Ditularkan secara oral (spora yang Ditularkan secara oral (spora yang tertelan)tertelan)
Daur hidupDaur hidupPlasmodia (0,2-2 Plasmodia (0,2-2 mm)mm)hyphae hyphae coenocytic (lebar coenocytic (lebar 7-15 µm)7-15 µm)jamur jamur berfilamen (lebar berfilamen (lebar 2-3 µm)2-3 µm)spora spora (clamydospora)(clamydospora)enendoconidia (doconidia (1,4-4 1,4-4 µm)µm)
Spora Ichthyphonus
Gejala klinis Gejala klinis (internal)(internal)
Hyphae tidak tampak dari luarHyphae tidak tampak dari luar Dapat menyerang sampai 70% dari populasiDapat menyerang sampai 70% dari populasi Ada luka kelabu sampai putih pada organAda luka kelabu sampai putih pada organ Organ atropiOrgan atropi Adanya nodul kecil yang merupakan kista Adanya nodul kecil yang merupakan kista pada organ, terutama heparpada organ, terutama hepar
Pembengkakanorgan berbentuk granul, Pembengkakanorgan berbentuk granul, permukaan organ yang demikian nampak permukaan organ yang demikian nampak kasarkasar
HepatomegalyHepatomegaly Sirosis jaringanSirosis jaringan Lesi karena nekrosisLesi karena nekrosis Hiperpigmentasi pada kulitHiperpigmentasi pada kulit Ascite formationAscite formation Pembengkakan bagian perutPembengkakan bagian perut
PengendalianPengendalian Tidak menggunakan ikan yang Tidak menggunakan ikan yang terinfeksi sebagai pakanterinfeksi sebagai pakan
Memusnahkan ikan terinfeksiMemusnahkan ikan terinfeksi Disinfeksi dengan pengapuran, Disinfeksi dengan pengapuran, klorin (200 mg/l), MG(2900 klorin (200 mg/l), MG(2900 mg/l)mg/l)
Suatu sediaan yang terdiri dari zat aktif
atau campuran zat aktif dengan zat
pembawa yang diformulasikan dan
diproduksi serta dikemas sedemikian rupa
untuk diaplikasikan kepada ikan dan /atau
media lingkungannya dan/atau produknya
dengan tujuan untuk pengobatan,
pencegahan, diagnosa penyakit,
peningkatan produksi serta perbaikan
tampilan.
DEFINISI “teknis”:
-PENGOBATAN PENYAKIT-PENCEGAHAN PENYAKIT-PENINGKATAN PRODUKSI -PERBAIKAN TAMPILAN-DIAGNOSA-PEMBANTU PROSESING
Tujuan Penggunaan:
-Vaksin-Antisera-Antigen-Toxoid-Diagnostik-dsb
-Antibiotik-Anthelmintik-Antiparasit-Vitamin,
mineral-Diagnostik-dsb
- Obat ikan harus aman, berkhasiat - Obat ikan harus aman, berkhasiat dan terjamin mutunyadan terjamin mutunya
- Pemberian harus sesuai dengan - Pemberian harus sesuai dengan aturan dan tata cara aturan dan tata cara penggunaaanyapenggunaaanya
KONSEP PENGGUNAAN OBAT IKAN YANG BAIK
Pemilihan jeni
s
obat
-Dosis : Jum
lah
Interval
Lamanya
-Rute pemberia
n
-Prosedur
Monitoring: -Indikator efektifitas
- Hasil Pengobatan
(Target + Lingkungan)
Tujuan Penggunaan
:
- Pengobatan
penyakit - Penceg
ahan penyakit
- Peningkatan
produksi - Perbai
kan tampilan
-Pembantu Diagnosa
- Pembantu
prosesing
-Diagnosa-Pemeriksaan kondisi target/ lingkungan-Pertimbangan keamanan, efektifitas dan profit
Obat ikan yang bermutu
Pemberian obat yang sesuai dengan aturan dan tatacara penggunaannya
Obat yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya serta telah diuji mutunya dan dinyatakan memenuhi persyaratan yang berlaku bagi obat tersebut.
OBAT YANG BERMUTU
MUTU OBAT IKAN
-Mutu Bahan Zat Aktif dan Zat Pembawa-Cara Pembuatan (GMP)-Cara Penyimpanan dan
Transportasi-Pengawasan Mutu-Tata cara penggunaan
BERHUBUNGAN ERAT DENGAN :
A. PERENDAMANCELUPMANDI (SHORT BATH)RENDAM
B. ORAL (SELAGI IKAN MASIH MAU MAKAN)JUMLAH OBAT RELATIF LEBIH SEDIKITEFEK NEGATIF KE LINGKUNGAN – KECILDAPAT DIAPLIKASIKAN UNTUK KJA
C. APLIKASI LANGSUNGINJEKSI, OLES, POWDER/BEDAK
Contoh obat ikan illegal Contoh obat ikan illegal didi lapangan:lapangan:11 FISH SEPTIKFISH SEPTIK22 FISH POWERFISH POWER33 SUPER QOBIESUPER QOBIE44 SUPER - ICHSUPER - ICH55 FISH STABILIZERFISH STABILIZER66 D-BIO MAXD-BIO MAX77 GRO FISHGRO FISH
88OCEAN FREE (ERBAL OCEAN FREE (ERBAL Treatment)Treatment)
99 SUPER PH - UPSUPER PH - UP1010 FISH JENONKFISH JENONK
1111 SUPER PRO FISH-PSUPER PRO FISH-P1212 TOP FISH-PTOP FISH-P1313 PACIFIC PRO-TECH SUPERPACIFIC PRO-TECH SUPER1414 PACIFIC PRO-TECH EXTRA STRONGPACIFIC PRO-TECH EXTRA STRONG1515 NUTRI FISHNUTRI FISH1616 HOLICO BIONICHOLICO BIONIC1717 SHRIMP HEALTHSHRIMP HEALTH1818 BIO - ONBIO - ON1919 GREEN CANOPY (Hormon Organik)GREEN CANOPY (Hormon Organik)
2020GREEN CANOPY (Suplemen GREEN CANOPY (Suplemen Organik)Organik)
2121 PRE VITA - FISH-PPRE VITA - FISH-P
OBAT OBAT YANG DILARANG : Chloramphenicol Nitrofuran (termasuk Furazolidone) Ronidozol Dapson Cholichicin Chlorpromazon Chloroform Dimetildazol Metronidazol
PENCEGAHAH PENYAKITPENCEGAHAH PENYAKIT1.1. MMenggunakan benih yang bebas penyakit (parasit, enggunakan benih yang bebas penyakit (parasit,
bakteri, virus)bakteri, virus)2.2. MMempertahankan kualitas air tetap baikempertahankan kualitas air tetap baik3.3. MMencegah menyebarnya organisme penyebab penyakit encegah menyebarnya organisme penyebab penyakit
dari bak pemeliharaan yang satu ke bak dari bak pemeliharaan yang satu ke bak pemeliharaan yang lain.pemeliharaan yang lain.
4.4. PPada saat benih datang, lakukan tindakan : ada saat benih datang, lakukan tindakan : penyortiran, apabila ada ikan yang luka penyortiran, apabila ada ikan yang luka
segera pisahkan dan lakukan perendaman dengan segera pisahkan dan lakukan perendaman dengan air tawar atau antiseptikair tawar atau antiseptik
karantina, apabila ikan yang menunjukkan karantina, apabila ikan yang menunjukkan gejala sakitgejala sakit
5.5. Selama masa pemeliharaanSelama masa pemeliharaan : : Selalu memonitor kesehatan ikan dan Selalu memonitor kesehatan ikan dan
lingkungan/kualitas air. lingkungan/kualitas air. Menggunakan padat tebar yang sesuai ukuran Menggunakan padat tebar yang sesuai ukuran
ikan karena kepadatan yang tinggi ikan mudah ikan karena kepadatan yang tinggi ikan mudah terserang penyakit, stress.terserang penyakit, stress.
Melakukan grading secara rutin untuk Melakukan grading secara rutin untuk menghindari kanibalisme dan kompetisi pakan. menghindari kanibalisme dan kompetisi pakan.
Pemberian pakan yang cukup, baik mutu, Pemberian pakan yang cukup, baik mutu, ukuran maupun jumlahnya, baik berupa pellet ukuran maupun jumlahnya, baik berupa pellet maupun ikan rucah. Pemberian ikan rucah maupun ikan rucah. Pemberian ikan rucah sebaiknya ditambah vitamin serta mineral sebaiknya ditambah vitamin serta mineral mix.mix.
Melakukan manajemen penggantian jaring Melakukan manajemen penggantian jaring secara rutin secara rutin
Melakukan manajemen penggantian air yang Melakukan manajemen penggantian air yang baik apabila ikan dipelihara dalam baik apabila ikan dipelihara dalam bak/tambakbak/tambak
mengurangi penanganan yang kasarmengurangi penanganan yang kasar
6. 6. Tidak membuang sampah/limbah organik di Tidak membuang sampah/limbah organik di sekitar lokasi budidaya sekitar lokasi budidaya
7. 7. Melakukan pemindahan Melakukan pemindahan KJA KJA secara periodik. secara periodik. Sisa pakan dan kotoran ikan dalam jangka waktu Sisa pakan dan kotoran ikan dalam jangka waktu tertentu akan menumpuk di dasar perairan tertentu akan menumpuk di dasar perairan akibat kegiatan budidaya sehingga dapat akibat kegiatan budidaya sehingga dapat menjadi sumber pencemar dan penyakit. KJA menjadi sumber pencemar dan penyakit. KJA disarankan untuk digeser ke tempat lain disarankan untuk digeser ke tempat lain walaupun dalam satu kawasan budidaya setiap 3-walaupun dalam satu kawasan budidaya setiap 3-4 tahun sekali.4 tahun sekali.
8. 8. Penambahan vitamin C/multivitamin, Penambahan vitamin C/multivitamin, imunostimulan, probiotik pada pakan, serta imunostimulan, probiotik pada pakan, serta penggunaan vaksin. Hal ini dilakukan guna penggunaan vaksin. Hal ini dilakukan guna memberikan daya tahan dan daya kekebalan pada memberikan daya tahan dan daya kekebalan pada ikan agar terhindar dari penyakit. ikan agar terhindar dari penyakit.
9. 9. Penerapan bio-securityPenerapan bio-security