Epidemiologi penyakit Periodontal
Transcript of Epidemiologi penyakit Periodontal
DENTAL PLAK
Dental plaque is a specific, amorphous, granular deposit which
accumulates on the surface of teeth, dental restoration and
dental calculus. - -
Glickmann
PLAK GIGI
MASSA PLAK SUPRAGINGIVA
KALSIFIKASI
Terutama pada daerah dekat kelenjar ludah (permukaan lingual anterior mandibula dan permukaan bukal M1 maksilla
KALKULUSKALKULUS
MINERAL
PLAK GIGI
MEKANISME PEMBENTUKAN PLAK GIGI ADA 3 FASE
Fase Pembentukan PelikelFase Pembentukan PelikelPada Permukaan GigiPada Permukaan Gigi
Fase Awal Kolonisasi BakteriFase Awal Kolonisasi Bakteri
Kolonisasi SekunderKolonisasi SekunderFase Pematangan PlakFase Pematangan Plak
PLAK GIGI
PEMBENTUKAN PELIKEL
Pelikel Berasal Dari Komponen Saliva (Glikoprotein) dan Cairan Krevikular, seperti halnya bakteri dan produk sel jaringan host dan debris
SELURUH PERMUKAAN(ORAL CAVITY, GIGI, RESTORASI FIXED & REMOVABLE
PELIKEL GLIKOPROTEIN
PLAK GIGI
KOLONISASI AWAL, KOLONISASI SEKUNDER DAN PEMATANGAN PLAK
Gram FacultativeActinomyces viscosus , Strep. Sanguis
KOLONISASI SEKUNDER + PEMATANGAN PLAK
Prevotella intermedia, Prevotella loeschei, Capcynophaga spp,
Fusobacterium nucleatum, P. gingivalis
+KOLONISASI AWAL
Local factors
Dental plaque Tobacco
UseCalculus
Orthodontic Therapy
Iatrogenic
Factors
Restorative
Dentistry Procedures
Malocclusion
Design of Removable Partial Dentures
Systemic Factors
Nutritional
InfluencesEndocrine EndocrineDisorders
Psychosomatic
Disorders
Immunodeficiency Disorders
Hematologic
Disorders
2. Iatrogenic Factors Deficiencies in the quality of dental restorations or prostheses are contributing factors for gingival inflammation and periodontal destruction.
IATROGENIC FACTORS
b. Over contoured crown : Over contoured crowns and restorations tend to accumulate plaque possibly prevent the self- cleaning mechanisms of the adjacent cheek, lips and tongue.
IATROGENIC FACTORS c. Open Contacts:• Food particles create a favourable environment for plaque accumulation.
• Acts as a direct mechanical irritant to the tissue.
8. Tobacco usethe smokers had more sites with:Deep pockets Greater attachment loss and severe periodontal disease.
epidemiology Index yang baik harus mempunyai persyaratan , yaitu :
Mudah digunakanDapat dilakukan pada beberapa orang dalam waktu singkatDapat menggambarkan keadaan klinis secara objektif dan tepatDapat diolah secara statistik
Beberapa Index yang akan diperkenalkan :
1. Gingiva Index (Loe, Silness 1967)2. Periodontal Index3. Plak Index4. Oral hygiene Index – Simplified (OHI-S)5. Index Kebutuhan Perawatan
Periodontal Komunitas / Community Periodontal Index of Treatment Need (CPITN)
1. INDEX GINGIVA ( LOE, SILLNESS 1967)
• Index ini dibuat oleh Loe & Silness• Pemeriksaan dengan menggunakan :
• Kaca mulut• Probe
• Yang diperiksa adalah gingiva pada setiap gigi bagian:• Distofacial papilla• Margin facial• Margin lingual• Margin lingual papilla
KRITERIA GINGIVAL INDEX• Score :0 : Gingival normal1 : Keradangan ringan, sedikit perubahan warna, pembengkakan, tidak ada perdarahan2 : Keradangan sedang, kemerahan, oedema, mengkilat, perdarahan ketika Probing3 : Keradangan parah / berat, kemerahan, oedema, ulcerasi, cenderung perdarahan spontan
CARA PENGUKURAN GINGIVAL INDEX• Semua gigi diperikasa
• Tiap gigi diperiksa 4 permukaan, yang terparah merupakan score gigi
• Score individu / perorangan :
Jumlah score gigi yang diperiksa
Jumlah gigi yang diperiksa
2. PERIODONTAL INDEX
•Pemeriksaan dengan menggunakan•Kaca mulut•Probe
•Cara mengukur :•Semua gigi diperiksa•Sekeliling dari tiap gigi diperiksa, yang terparah merupakan nilai score gigi tersebut
KRITERIA PERIODONTAL INDEX
Score :0 : Negatif, tidak ada keradangan pada jaringan pendukung, maupun gangguan fungsi jaringan pendukung
1 : Gingivitis ringan , terlihat keradangan pada tepi gingiva, tetapi daerah ini tidak sampai mengelilingi gigi
2 : Gingivitis sedang, keradangan gingiva mengelilingi gigi, tetapi tidak terlihat kerusakan daerah perlekatan gingiva
KRITERIA PERIODONTAL INDEX - 2
6 : Gingivitis dengan pembentukan pocket, perlekatan epithelial rusak, terlihat adanya poket. Tidak terlihat adanya gangguan mastikasi / normal, gigi melekat kuat pada soketnya dan tidak bergeser
8 : Kerusakan tahap lanjut disertai hilangnya fungsi mastikasi, gigi goyang kadang bergeser, nyeri pada perkusi dengan alat logam dan dapat terdepresi ke dalam soketnya
CARA PENGUKURAN PERIODONTAL INDEX
• Score individual :
Jumlah score gigi yang diperiksa
Jumlah gigi yang diperiksa
TINGKAT KEPARAHAN PENYAKIT PERIODONTAL
0 – 0,2 : jaringan normal0,3 – 0,9 : simple gingivitis0,7 – 1,9 : mulai terjadi penyakit periodontal (reversibel)
1,6 - 5,0 : sudah terjadi penyakit periodontal
3,8 – 8,0 : penyakit periodontal yang parah (irreversibel)
3. PLAK INDEX
•Index ini sering digunakan bersama dengan index gingival untuk menentukan hubungan sebab akibat antara plak dan keradangan ginigiva•Alat yang digunakan :•Sonde•Disclossing sollution
KRITERIA SCORE PLAK INDEX
0 : Tidak ada plak1 : Selapis tipis plak yang hanya bisa dilihat dengan bantuan sonde / Disclossing solution
2 : Akumulasi plak yang cukup banyak dapat dilihat dengan mata telanjang
3 : Akumulasi yang tebal dari bahan lunak yang mengisi celah tepi permukaan gigi. Regio interdental terisi oleh debris
CARA PENGUKURAN PLAK INDEX
1. Tiap – tiap gigi, dan dilihat 4 permukaan gigi (mesial, distal, fasial dan lingual )
2. Score tiap gigi :
3. Score individu :
Jumlah score permukaan gigi
4
Jumlah score permukaan gigi yang diperiksa
Jumlah gigi yang diperiksa
4. ORAL HYGIENE INDEX – SIMPLIFIED (OHI-S)
• Index untuk melihat kebersihan mulut yang banyak digunakan secara meluas dan sederhana
• Index ini ditemukan oleh Reene dan Vermillion• Index ini merupakan index gabungan yang menentukan yaitu score debris, dan score kalkulus untuk semua atau sebagian permukaan gigi yang terpilih
A. DEBRIS INDEX – SIMPLIFIED (DI-S)
•Debris rongga mulut adalah benda asing yang lunak melekat pada permukaan gigi•Alat yang digunakan :•Sonde •Kaca mulut
SCORE DEBRIS0 : Tidak ada debris atau stain1 : Debris lunak yang menutupi tidak lebih dari 1/3 permukaan gigi
2 : Debris lunak yang menutupi lebih dari 1/3 permukaan gigi tetapi tidak lebih dari 2/3 permukaan gigi
3 : Debris lunak yang menutupi lebih dari 2 /3 pemukaan gigi
B. CALCULUS INDEX – SIMPLIFIED (CI-S)
•Score Calculus :0 : Tidak terdapat kalkulus1 : Terdapat kalkulus supra gingiva yang menutupi tidak lebih dari 1/3 permukaan gigi
2 : Terdapat kalkulus supra gingiva yang menutupi lebih dari 1/3 permukaan gigi namun tidak lebih dari 2/3 permukaan gigi atau terdapat kalkulus subgingiva pada regio servical gigi atau keduanya
3 : kalkulus supragingiva meutupi lebih dari 2/3 permukaan gigi atau terdapat kalkulus subgingiva mengelilingi bagian servical gigi atau keduanya
MENENTUKAN OHI - S
• Derajat kebersihan yang dihubungkan dengan DI-S0,0 – 0,6 : baik0,7 – 1,8 : sedang1,9 – 3,0 : buruk
OHI-S = (DI-S) + (CI-S)
•Sedangkan index kebersihan mulut dihubungkan dengan OHI-S0,0 – 2,3 : baik1,3 – 3,0 : sedang3,1 – 6,0 : buruk•Gigi yang diperiksa adalah•Permukaan bukal dari gigi 8,3,14,24•Permukaan lingual 19, 30
•DI-S atau CI-S per individu :
Jumlah debris atau kalkulus pada tiap permukaan gigi
Jumlah gigi yang diperiksa
INDEX KEBUTUHAN PERAWATAN PERIODONTAL KOMUNITAS / COMMUNITY
PERIODONTAL INDEX OF TREATMENT NEED (CPITN)
• Adalah suatu index epidemiologi untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan kebutuhan perawatan periodontal
KRITERIA CPITN
Periodontal Status0 : sehat1 : Perdarahan pada saat probing ringan2 : Terdapat kalkulus apada saat probing3 : Poket 4-5 mm (gingival margin terdapat pada daerah hitam dari poket probe WHO4 : Poket >6 mm (daerah hitam pada pocket probe WHO tidak tampak)
Kebutuhan Perawatan0 : Tidak memerlukan perawatanI : memperbaiki kebersihan mulut (OH)
II : I + scalling
III : I + II + perawatan kompleks
• Gigi yang diperiksa1. Rahang dalam rongga mulut terbagi menjadi
6 regio :• Regio rahang atas kanan terdiri dari : 14 – 17• Regio rahang atas depan terdiri dari : 13 – 23• Regio rahang atas kiri terdiri dari : 24 – 27• Regio rahang bawah kanan terdiri atas: 44 – 47• Regio rahang bawah depan terdiri atas : 33 – 43• Regio rahang bawah kiri terdiri atas : 34 - 37
CARA PENGUKURAN CPITN
2. Semua gigi diperiksa kecuali gigi M3 rahang atas dan rahang bawah
3. Diambil score tertinggi dari gigi tiap regio sebagai wakil dari regio tersebut
4. Score terbut menentukan score dari periodontal status, baru dikonversikan kepada kebutuhan perawatannya
5. CPITN juga dapat digunakan untuk melihat kelainan periodontalnya saja
CARA PENGUKURAN CPITN - 2