Epidemiologi penyakit Periodontal

78

Transcript of Epidemiologi penyakit Periodontal

PERIODONTAL DISEASE

PLAK, KALKULUS

ORAL MICROBIAL

Periodontalpatogen

DENTAL PLAK

Dental plaque is a specific, amorphous, granular deposit which

accumulates on the surface of teeth, dental restoration and

dental calculus. - -

Glickmann

PLAK GIGI

MATERIA ALBA

Seperti plak dan dapat TERLIHAT & dihilangkan dg

semprotan air.

KOMPOSISI PLAK

Dr Saif Khan

8

10/22/22

PLAK GIGI

MASSA PLAK SUPRAGINGIVA

KALSIFIKASI

Terutama pada daerah dekat kelenjar ludah (permukaan lingual anterior mandibula dan permukaan bukal M1 maksilla

KALKULUSKALKULUS

MINERAL

PLAK GIGI

MEKANISME PEMBENTUKAN PLAK GIGI ADA 3 FASE

Fase Pembentukan PelikelFase Pembentukan PelikelPada Permukaan GigiPada Permukaan Gigi

Fase Awal Kolonisasi BakteriFase Awal Kolonisasi Bakteri

Kolonisasi SekunderKolonisasi SekunderFase Pematangan PlakFase Pematangan Plak

PLAK GIGI

PEMBENTUKAN PELIKEL

Pelikel Berasal Dari Komponen Saliva (Glikoprotein) dan Cairan Krevikular, seperti halnya bakteri dan produk sel jaringan host dan debris

SELURUH PERMUKAAN(ORAL CAVITY, GIGI, RESTORASI FIXED & REMOVABLE

PELIKEL GLIKOPROTEIN

PLAK GIGI

KOLONISASI AWAL, KOLONISASI SEKUNDER DAN PEMATANGAN PLAK

Gram FacultativeActinomyces viscosus , Strep. Sanguis

KOLONISASI SEKUNDER + PEMATANGAN PLAK

Prevotella intermedia, Prevotella loeschei, Capcynophaga spp,

Fusobacterium nucleatum, P. gingivalis

+KOLONISASI AWAL

KARIES

PERIODONTAL DISEASE

DENTAL PLAK

ANATOMI JARINGAN PERIODONTAL

Primary

Local Factors (dental plaque

Secondary

(plaque retention factors)

Local factors

Dental plaque Tobacco

UseCalculus

Orthodontic Therapy

Iatrogenic

Factors

Restorative

Dentistry Procedures

Malocclusion

Design of Removable Partial Dentures

Systemic Factors

Nutritional

InfluencesEndocrine EndocrineDisorders

Psychosomatic

Disorders

Immunodeficiency Disorders

Hematologic

Disorders

1.Calculus KALKULUS

2. Iatrogenic Factors Deficiencies in the quality of dental restorations or prostheses are contributing factors for gingival inflammation and periodontal destruction.

a. Over hanging Margins of Restorations .

IATROGENIC FACTORS

IATROGENIC FACTORS

b. Over contoured crown : Over contoured crowns and restorations tend to accumulate plaque possibly prevent the self- cleaning mechanisms of the adjacent cheek, lips and tongue.

IATROGENIC FACTORS c. Open Contacts:• Food particles create a favourable environment for plaque accumulation. 

• Acts as a direct mechanical irritant to the tissue.

3 .Design of removable partial dentures

4. Restoratives dentistry procedures

5.Malocclusion

6. Orthodontic Therapy

7. Tooth Brush Trauma

 

8. Tobacco usethe smokers had more sites with:Deep pockets Greater attachment loss and severe periodontal disease. 

GINGGIVITIS

PATOFISIOLOGI PERIODONTITIS

BONE LOSS

DISTRIBUSI PERIODONTAL DISEASE

•PREVALENSI GINGIVITIS

•PREVALENSI PERIODONTITIS

UMUR

SOSIOEKONOMI-UMUR

GENDER

epidemiology Index yang baik harus mempunyai persyaratan , yaitu :

Mudah digunakanDapat dilakukan pada beberapa orang dalam waktu singkatDapat menggambarkan keadaan klinis secara objektif dan tepatDapat diolah secara statistik

Beberapa Index yang akan diperkenalkan :

1. Gingiva Index (Loe, Silness 1967)2. Periodontal Index3. Plak Index4. Oral hygiene Index – Simplified (OHI-S)5. Index Kebutuhan Perawatan

Periodontal Komunitas / Community Periodontal Index of Treatment Need (CPITN)

1. INDEX GINGIVA ( LOE, SILLNESS 1967)

• Index ini dibuat oleh Loe & Silness• Pemeriksaan dengan menggunakan :

• Kaca mulut• Probe

• Yang diperiksa adalah gingiva pada setiap gigi bagian:• Distofacial papilla• Margin facial• Margin lingual• Margin lingual papilla

KRITERIA GINGIVAL INDEX• Score :0 : Gingival normal1 : Keradangan ringan, sedikit perubahan warna, pembengkakan, tidak ada perdarahan2 : Keradangan sedang, kemerahan, oedema, mengkilat, perdarahan ketika Probing3 : Keradangan parah / berat, kemerahan, oedema, ulcerasi, cenderung perdarahan spontan

CARA PENGUKURAN GINGIVAL INDEX• Semua gigi diperikasa

• Tiap gigi diperiksa 4 permukaan, yang terparah merupakan score gigi

• Score individu / perorangan :

Jumlah score gigi yang diperiksa

Jumlah gigi yang diperiksa

TINGKAT KEPARAHAN PENYAKIT GINGIVA

0,1 – 1,0 : Ringan1,1 – 2,0 : Sedang2,0 – 3,0 : Parah

2. PERIODONTAL INDEX

•Pemeriksaan dengan menggunakan•Kaca mulut•Probe

•Cara mengukur :•Semua gigi diperiksa•Sekeliling dari tiap gigi diperiksa, yang terparah merupakan nilai score gigi tersebut

KRITERIA PERIODONTAL INDEX

Score :0 : Negatif, tidak ada keradangan pada jaringan pendukung, maupun gangguan fungsi jaringan pendukung

1 : Gingivitis ringan , terlihat keradangan pada tepi gingiva, tetapi daerah ini tidak sampai mengelilingi gigi

2 : Gingivitis sedang, keradangan gingiva mengelilingi gigi, tetapi tidak terlihat kerusakan daerah perlekatan gingiva

KRITERIA PERIODONTAL INDEX - 2

6 : Gingivitis dengan pembentukan pocket, perlekatan epithelial rusak, terlihat adanya poket. Tidak terlihat adanya gangguan mastikasi / normal, gigi melekat kuat pada soketnya dan tidak bergeser

8 : Kerusakan tahap lanjut disertai hilangnya fungsi mastikasi, gigi goyang kadang bergeser, nyeri pada perkusi dengan alat logam dan dapat terdepresi ke dalam soketnya

CARA PENGUKURAN PERIODONTAL INDEX

• Score individual :

Jumlah score gigi yang diperiksa

Jumlah gigi yang diperiksa

TINGKAT KEPARAHAN PENYAKIT PERIODONTAL

0 – 0,2 : jaringan normal0,3 – 0,9 : simple gingivitis0,7 – 1,9 : mulai terjadi penyakit periodontal (reversibel)

1,6 - 5,0 : sudah terjadi penyakit periodontal

3,8 – 8,0 : penyakit periodontal yang parah (irreversibel)

3. PLAK INDEX

•Index ini sering digunakan bersama dengan index gingival untuk menentukan hubungan sebab akibat antara plak dan keradangan ginigiva•Alat yang digunakan :•Sonde•Disclossing sollution

KRITERIA SCORE PLAK INDEX

0 : Tidak ada plak1 : Selapis tipis plak yang hanya bisa dilihat dengan bantuan sonde / Disclossing solution

2 : Akumulasi plak yang cukup banyak dapat dilihat dengan mata telanjang

3 : Akumulasi yang tebal dari bahan lunak yang mengisi celah tepi permukaan gigi. Regio interdental terisi oleh debris

CARA PENGUKURAN PLAK INDEX

1. Tiap – tiap gigi, dan dilihat 4 permukaan gigi (mesial, distal, fasial dan lingual )

2. Score tiap gigi :

3. Score individu :

Jumlah score permukaan gigi

4

Jumlah score permukaan gigi yang diperiksa

Jumlah gigi yang diperiksa

4. ORAL HYGIENE INDEX – SIMPLIFIED (OHI-S)

• Index untuk melihat kebersihan mulut yang banyak digunakan secara meluas dan sederhana

• Index ini ditemukan oleh Reene dan Vermillion• Index ini merupakan index gabungan yang menentukan yaitu score debris, dan score kalkulus untuk semua atau sebagian permukaan gigi yang terpilih

A. DEBRIS INDEX – SIMPLIFIED (DI-S)

•Debris rongga mulut adalah benda asing yang lunak melekat pada permukaan gigi•Alat yang digunakan :•Sonde •Kaca mulut

SCORE DEBRIS0 : Tidak ada debris atau stain1 : Debris lunak yang menutupi tidak lebih dari 1/3 permukaan gigi

2 : Debris lunak yang menutupi lebih dari 1/3 permukaan gigi tetapi tidak lebih dari 2/3 permukaan gigi

3 : Debris lunak yang menutupi lebih dari 2 /3 pemukaan gigi

B. CALCULUS INDEX – SIMPLIFIED (CI-S)

•Score Calculus :0 : Tidak terdapat kalkulus1 : Terdapat kalkulus supra gingiva yang menutupi tidak lebih dari 1/3 permukaan gigi

2 : Terdapat kalkulus supra gingiva yang menutupi lebih dari 1/3 permukaan gigi namun tidak lebih dari 2/3 permukaan gigi atau terdapat kalkulus subgingiva pada regio servical gigi atau keduanya

3 : kalkulus supragingiva meutupi lebih dari 2/3 permukaan gigi atau terdapat kalkulus subgingiva mengelilingi bagian servical gigi atau keduanya

MENENTUKAN OHI - S

• Derajat kebersihan yang dihubungkan dengan DI-S0,0 – 0,6 : baik0,7 – 1,8 : sedang1,9 – 3,0 : buruk

OHI-S = (DI-S) + (CI-S)

•Sedangkan index kebersihan mulut dihubungkan dengan OHI-S0,0 – 2,3 : baik1,3 – 3,0 : sedang3,1 – 6,0 : buruk•Gigi yang diperiksa adalah•Permukaan bukal dari gigi 8,3,14,24•Permukaan lingual 19, 30

•DI-S atau CI-S per individu :

Jumlah debris atau kalkulus pada tiap permukaan gigi

Jumlah gigi yang diperiksa

INDEX KEBUTUHAN PERAWATAN PERIODONTAL KOMUNITAS / COMMUNITY

PERIODONTAL INDEX OF TREATMENT NEED (CPITN)

• Adalah suatu index epidemiologi untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan kebutuhan perawatan periodontal

KRITERIA CPITN

Periodontal Status0 : sehat1 : Perdarahan pada saat probing ringan2 : Terdapat kalkulus apada saat probing3 : Poket 4-5 mm (gingival margin terdapat pada daerah hitam dari poket probe WHO4 : Poket >6 mm (daerah hitam pada pocket probe WHO tidak tampak)

Kebutuhan Perawatan0 : Tidak memerlukan perawatanI : memperbaiki kebersihan mulut (OH)

II : I + scalling

III : I + II + perawatan kompleks

• Gigi yang diperiksa1. Rahang dalam rongga mulut terbagi menjadi

6 regio :• Regio rahang atas kanan terdiri dari : 14 – 17• Regio rahang atas depan terdiri dari : 13 – 23• Regio rahang atas kiri terdiri dari : 24 – 27• Regio rahang bawah kanan terdiri atas: 44 – 47• Regio rahang bawah depan terdiri atas : 33 – 43• Regio rahang bawah kiri terdiri atas : 34 - 37

CARA PENGUKURAN CPITN

2. Semua gigi diperiksa kecuali gigi M3 rahang atas dan rahang bawah

3. Diambil score tertinggi dari gigi tiap regio sebagai wakil dari regio tersebut

4. Score terbut menentukan score dari periodontal status, baru dikonversikan kepada kebutuhan perawatannya

5. CPITN juga dapat digunakan untuk melihat kelainan periodontalnya saja

CARA PENGUKURAN CPITN - 2

CONTOH TABEL CPITN

17 – 14 13 – 23 24 – 27 3 0 12 0 4

47 – 44 43 – 33 34 - 37

TERIMA KASIHTERIMA KASIH