pengaruh pola asuh orang tua terhadap penyalahgunaan ...

164
PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA REMAJA DI LAPAS KELAS II A NARKOTIKA CIPINANG, JAKARTA TIMUR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh MUHAMAD SODIKIN NIM: 1111045100017 PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2016 M

Transcript of pengaruh pola asuh orang tua terhadap penyalahgunaan ...

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA

REMAJA DI LAPAS KELAS II A NARKOTIKA CIPINANG, JAKARTA TIMUR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh

MUHAMAD SODIKIN

NIM: 1111045100017

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1437 H/2016 M

i

ABSTRAK

Muhamad Sodikin, 1111054100017, Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Pada Remaja di Lapas Kelas II A Narkotika Cipinang, Jakarta Timur.

Fenomena penyalahgunaan narkoba dikalangan remaja dapat dikatakan bagaikan gunung es yang akan mencair, diantaranya adalah pola asuh orang tua, yang merupakan gambaran tentang sikap dan prilaku orang tua pada anak dalam berinteraksi dan berkomunikasi selama mengadakan pengasuhan pada anak. Namun pada masa-masa tertentu orang tua tidak mampu memberikan rasa tanggung jawab atas kewajibannya dalam mengawasi tumbuh kembang anaknya. Salah satu faktor diantaranya kondisi keluarga yang tidak sehat mempunyai pengaruh pada terjadinya penyalahgunaan narkoba pada remaja. Menurut Baumrind, menekankan empat tipe pengasuhan orang tua yang dikaitkan dengan aspek-aspek yang berbeda dari perkembangan sosial emosional pada anak dan remaja meliputi: pola asuh Otoriter, Demokratis, Penelantar, dan Pemanja. Secara sistematis bahwa anak yang dibesarkan oleh orang tua yang menjalankan pola asuh yang tidak benar, maka resiko gangguan perkembangan jiwa dan kepribadian anak menjadi lebih besar, dibandingkan dengan dengan anak yang dibesarkan oleh orang tua dengan pola asuh yang benar.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan penyalahgunaan narkoba pada remaja. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh pola asuh orang tua terhadap penyalahgunaan narkoba pada remaja di Lapas Kelas II A Narkotika Cipinang, Jakarta Timur. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, proses penelitian bersifat deduktif, dimana untuk menjawab rumusan masalah digunakan konsep atau teori sehingga dapat dirumuskan melalui hipotesis, selanjutnya hipotesis diuji melalui pengumpulan data lapangan. Selanjutnya jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian survei, penelitian survei adalah penelitan yang mengambil sample dari suatu populasi (Narapidana Lapas Kelas II A Narkotika Cipinang, Jakarta) dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data pokok.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh antara pola asuh orang tua terhadap penyalahgunaan narkoba dikalangan remaja. Hasil ini dapat dilihat dari uji Regresi Linier Sederhana dengan nilai signifikansi sebesar 0,044, dengan alpha sebesar 0,05. Karna nilai signifikasi lebih kecil dari alpha maka terdapat pengaruh antara pola asuh orang tua (X) terhadap penyalahgunaan narkoba (Y). Dan pola asuh penelantarlah yang menyebabkan seseorang remaja menjadi penyalahguna narkoba. Hasil ini dapat dilihat dari hasil analisis koefisien korelasi antara variabel pola asuh penelantar (X3) terhadap penyalahgunaan narkoba dengan nilai signifikansi 0,001, dengan nilai alpha sebesar 0,05, maka memiliki hubungan antara pola asuh penelantar terhadap penyalahgunaan narkoba (Y).

Kata Kunci : Pola Asuh Orang Tua, Penyalahgunaan Narkoba, Remaja

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat allah SWT,

yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya setiap saat. Sholawat dan salam

semoga tercurahkan kepada junjungan besar kita yakni Nabi Muhammad SAW,

para keluarga, dan para sahabatnya yang selalu mengikuti ajaran dan sunnahNya.

Terwujudnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu

pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. H. Arief Subhan, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi. Suparto, M.Ed, Ph.D selaku Wakil Dekan Bidang Akademik.

Dr.Raudhonah, M.A selaku Wakil Dekan bidang Administrasi Umum.

Dr. Suhaimi, M.Si selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.

2. Lisma Dyawati Fuaida M.Si, selaku Ketua Program Studi Kesejahteraan

Sosial, Nunung Khairiyah, M.A, selaku Sekretaris Program Studi

Kesejahteraan Sosial, dan para dosen Program Studi Kesejahteraan Sosial

yang telah banyak memberikan ilmu dan pengalaman kepada penulis,

semoga ilmu yang telah diberikan dapat bermanfaat dimasa yang akan

datang, amin.

3. Amirudin, M.Si, selaku Dosen pembimbing skripsi yang telah

memberikan banyak nasihat, serta berkenan dan bersabar membimbing

penulis selama ini.

iii

4. Seluruh dosen dilingkungan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan sumbangan

wawasan keilmuan dan membimbing penulis selama melaksanakan

perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Ayah dan Ibu tercinta serta keluarga besarku yang senantiasa memberikan

dukungan, do’a dan kasih sayangnya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini, do’akan anak mu ini untuk selalu

membanggakan dan mampu menggapai kesuksesan.

6. Ir. Tati Lanuari Pulungan yang telah banyak memberikan dukungan serta

bantuan moril maupun materil kepada penulis dari awal masuk

perkuliahan hingga sekarang, semoga segala bentuk bantuan dan

dukungan tersebut dapat bermanfaat dan mendapatkan amal kebaikan di

sisi Allah SWT amin.

7. Slamet Prihantara, Bc.IP, SH, M.Si, selaku kepala Divisi Pemasyarakatan

Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jakarta dan

para Staff, yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian di

Lapas Kelas II A Narkotika Cipinang, Jakarta.

8. R. Andika Dwi Prasetya, A.Md. IP, S.Pd, selaku Kepala Lembaga

Pemasyarakatan, Agus Imam Taufik A.Md. IP. SH. M.Si, Selaku Kepala sub

Seksie Bimbingan Kerja, Lina Budiarti, SH. selaku pendamping terima kasih

atas segala bantuan dan dukungan yang telah diberikan dalam

menyelesaikan skripsi ini, dan seluruh staff Lembaga Pemasyarakatan

Kelas II A Narkotika Cipinang terima kasih atas segala bantuan dan

iv

keramahan yang telah diberikan semoga allah SWT membalas segala

bentuk kebaikan yang telah diberikan kepada peneliti.

9. Teman-teman Kesejahteraan Sosial angkatan 2011 khususnya para sahabat

terdekat Rizki, Fiqih, Suki, Jaelani, Bayu, Herman, Ida, dll. Yang tidak

bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis

dalam memberikan semangat, motivasi dan membantu penulis untuk

menyelesaikan skripsi.

10. Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan

do’a dalam membantu selesainya penyusunan skripsi ini, yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis

dan pembaca. Penulis menyadari karna skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.

Oleh karna itu, segala kritik dan saran akan sangat berguna agar pada penulisan

selanjutnya dapat menghasilkan karya yang lebih baik.

Terima Kasih.

Jakarta, 22 Maret 2016

Muhamad Sodikin

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................. v

DAFTAR TABEL ............................................................................................. viii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... ix

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1 B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah ....................... 9 C. Tujuan Penelitian ................................................................... 10 D. Manfaat Penelitian ................................................................. 10 E. Tinjauan Pustaka ..................................................................... 11 F. Pedoman Penulisan Skripsi .................................................... 13 G. Sistematika Penulisan ............................................................ 14

BAB II : LANDASAN TEORI

A. Pola Asuh Orang Tua ............................................................. 16 1. Pengertian Pola Asuh ....................................................... 16 2. Jenis-jenis Pola Asuh ....................................................... 18 3. Faktor-faktor Penyabab Pola Asuh Menyimpang Pada

Remaja ................................................................................ 21 4. Fungsi Orang Tua/Keluarga ............................................ 22

B. Penyalahgunaan Narkoba ....................................................... 24 1. Pengertian Penyalahgunaan Narkoba ................................ 24 2. Jenis-jenis narkoba ........................................................... 27 3. Dampak Dari Penyalahgunaan Narkoba ........................... 30

C. Remaja ................................................................................... 32 1. Pengertian Remaja ............................................................ 32 2. Karakteristik Perkembangan Masa Remaja........................ 33 3. Tugas Masa Remaja ......................................................... 35

D. Peran Pekerja Sosial ................................................................. 37

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Desain Penelitian .......................................... 39 B. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................... 40

vi

1. Subjek dan Objek Penelitian ............................................. 40 2. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................... 40

C. Metode Penentuan Sample .................................................... 41 D. Metode Pengumpulan Data ................................................... 43

1. Data Primer ..................................................................... 44 2. Data Sekunder ................................................................. 44

E. Variabel Penelitian ............................................................... 45 F. Hipotesis Penelitian .............................................................. 46 G. Definis Oprasional dan Indikator Varaibel Penelitian ............ 46

1. Variabel Pola Asuh Orang Tua ........................................ 47 2. Variabel Penyalahgunaan Narkoba .................................. 48

H. Pengujian Asumsi Klasik .................................................... 55 1. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ............................. 56 2. Uji Homogenitas ............................................................ 56

I. Pengujian Analisis Statistik ................................................... 57 1. Uji Koefisien Korelasi ..................................................... 57 2. Uji Regresi Linier Sederhana ........................................... 58 3. Uji Koefisien Determinasi ............................................... 58 4. Uji Regresi Linier Berganda ............................................ 59 5. Uji T-test ......................................................................... 60

BAB IV : PROFIL LEMBAGA

A. Lokasi Penelitian ................................................................... 62 B. Sejarah Berdirinya Lembaga .................................................. 62 C. Visi Misi dan Tujuan Lembaga .............................................. 63 D. Tugas dan Fungsi Lembaga .................................................... 64 E. Struktur Organisasi Lembaga ................................................. 65

1. Kepala Lembaga Pemasyarakatan ................................... 65 2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha ....................................... 65 3. Kepala Seksi Pembinaan Narapidana dan Anak Didik ..... 66 4. Kepala Seksi Kegiatan Kerja ........................................... 66 5. Kepala Seksi Administrasi Kemanan dan Tata Tertib ...... 66 6. Kepala Satuan Pengamanan Lapas .................................. 67

F. Sarana dan Prasarana Lembaga ............................................... 68 G. Program Lembaga ................................................................... 69

1. Rehabilitasi Sosial ........................................................... 69 2. Rehabilitasi Medis ........................................................... 69 3. Pembinaan Mental dan Rohani ........................................ 69 4. Pembinaan Intelektual dan Wawasan Kebangsaan ........... 70 5. Pembinaan Olahraga dan Kesenian .................................. 70

vii

BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Responden Penelitian ..................................... 71 B. Pengujian Asumsi Klasik ........................................................ 78

1. Uji Normalitas Kologorov-Smirnov ................................ 78 2. Uji Homogenitas ............................................................. 79

C. Pengujian Analisis Statistik .................................................... 80 1. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap

Penyalahgunaan narkoba ................................................. 80 a. Uji Koefesien Korelasi .............................................. 80 b. Uji Regresi Linier Sederhana ..................................... 81 c. Uji Koefesien Determinasi ......................................... 82

2. Pengaruh Pola Asuh Otoriter, Demokratis, Penelantar dan Pemanja Terhadap Penyalahgunaan Narkoba .................... 83 a. Uji Koefesien Korelasi .............................................. 83 b. Uji Regresi Linier Berganda ...................................... 85 c. Uji T-Test ................................................................. 87

BAB VI : PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................. 90 B. Saran ...................................................................................... 91

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku-buku ................................................................................. 93 B. Internet ...................................................................................... 95 C. Skripsi ........................................................................................ 96 D. Tesis ........................................................................................... 96 E. Disertasi ..................................................................................... 96

LAMPIRAN-LAMPIRAN

viii

DAFTAR TABEL

TABEL 1 : Data Responden ................................................................................... 42

TABEL 2 : Variabel Penelitian ............................................................................... 45

TABEL 3 : Definisi Operasonal dan Indikator Penelitian Variabel ......................... 49

TABEL 4 : Blue Print Skala Pola Asuh Orang Tua (Sebelum Validasi

Instrumen) ............................................................................................ 50

TABEL 5 : Blue Print Skala Penyalahgunaan Narkoba Pada Remaja (Sebelum

Validasi Instrumen) .............................................................................. 52

TABEL 6 : Blue Print Skala Pola Asuh Orang Tua (Sesudah Validasi Intrumen) ... 53

TABEL 7 : Blue Print Skala Penyalahgunaan Narkoba Pada Remaja (Sesudah

Validasi Instrumen) .............................................................................. 54

TABEL 8 : Skala Likert .......................................................................................... 55

TABEL 9 : Interplasi Terhadap Koefesien Korelasi ................................................ 58

TABEL 10 : Struktur Organisasi Lapas Narkotika Cipinang ..................................... 67a

TABEL 11 : Sarana dan Prasarana Lapas Narkotika Cipinang .................................. 68

TABEL 12 : Data Responden ................................................................................... 71

TABEL 13 : Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ........................................... 73

TABEL 14 : Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan .................................. 74

TABEL 15 : Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Perdidikan Terakhir ..... 75

TABEL 16 : Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kasus Penyalahgunaan

Narkoba ............................................................................................... 76

TABEL 17 : Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Tahanan .......................... 77

TABEL 18 : Hasil Uji Normalitas ............................................................................. 78

TABEL 19 : Hasil Uji Homogenitas ......................................................................... 79

TABEL 20 : Hasil Uji Koefisien Korelasi ................................................................ 80

TABEL 21 : Hasil Uji Regresi Linier Sederhana ...................................................... 81

TABEL 22 : Hasil Uji Koefisien Determinasi ........................................................... 82

TABEL 23 : Hasil Uji Koefisien Korelasi ................................................................. 83

TABEL 24 : Hasil Uji Regresi Linier Berganda ........................................................ 85

ix

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN

Surat-Surat Keterangan : .............................................................................. 1.0

Karakteristik Responden : ............................................................................ 1.1

Rekapitulasi Validitas : ................................................................................ 1.2

Uji Realibilitas : ........................................................................................... 1.3

Hasil Uji Reabilitas : .................................................................................... 1.4

Angket Sebelum Uji Validitas : .................................................................... 1.5

Skor Instrumen Pola Asuh Orang Tua (X) : .................................................. 1.6

Skor Intrumen Penyalahgunaan Narkoba (Y) : ............................................. 1.7

Pretest Uji Validitas Instrumen Pola Asuh Orang Tua (X) : ........................... 1.8

Pretest Uji Validitas Instrumen Penyalagunaan Narkoba (Y) : ...................... 1.9

Angket Sesudah Uji Validitas : .................................................................... 1.10

Skor Instrumen (X) Sesudah Uji Validitas : .................................................. 1.11

Skor Instrumen (Y) Sesudah Uji Validitas : .................................................. 1.12

Uji Normalitas Kolmogorov Simirnov : ....................................................... 1.13

Uji Homogenitas : ........................................................................................ 1.14

Uji Koefisien Korelasi : ................................................................................ 1.15

Uji Regesi Linier Sederhana dan Uji Koefisien Determinasi : ....................... 1.16

Koefisien Korelasi Otoriter, Demokratis, Penelantar dan Pemanja terhadap

Penyalahgunaan Narkoba : ............................................................................... 1.17

Uji Regresi Linier Berganda : .......................................................................... 1.18

Foto : ................................................................................................................. 1.19

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap orang tua semestinya mampu berperan dalam semua fase

kehidupan seorang anak, mulai dari masa balita, kanak-kanak, remaja, hingga

menjadi dewasa. Orang tua dan anak dalam suatu keluarga memiliki

kedudukan yang berbeda, dalam pandangan orang tua, anak adalah buah hati

dan tumpuan di masa depan yang harus dipelihara dan dididik, serta

memeliharanya dari segala marabahaya dan mendidiknya agar menjadi anak

yang cerdas. Itulah sifat fitrah orang tua yang sebenarnya.

Ikatan antara orang tua dan anak inilah yang memberikan pencitraan

terhadap institusi keluarga sebagai lembaga pendidikan yang bersifat kodrati

dengan pola asuh secara naluriah dan cenderung terwariskan secara turun

temurun.1 Namun pada masa-masa tertentu orang tua tak mampu memberikan

rasa tanggung jawab pengasuhan dan kewajibannya dalam mengawasi tumbuh

kembang anaknya. Pengawasan dan pola pengasuhan yang buruk dari orang

tua serta pergaulan yang bebas didalam lingkungan menyebabkan seorang

anak semakin mudah untuk dipengaruhi oleh penyalahgunaan NAPZA (

narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya). Faktor-faktor yang

menyebabkan keluarga atau orang tua meninggalkan tanggung jawab dan

kewajiban mengasuh anak diantaranya, baik karena kematian, tidak diketahui

keberadaannya, kemiskinan, disharmoni keluarga (perceraian), dan kesibukan

1 Drs. Syaiful Bahri Djamarah, M.Ag, Pola Asuh Orang Tua dan Komunikasi Dalam

Keluarga, Cet. 1, (Jakarta: PT. Rineka Cipta), h. 45.

2

pekerjaan. Bila dilihat dari banyak faktor yang menyebabkan seorang anak

menjadi penyalahgunan narkoba dapat dikatakan kondisi keluarga yang tidak

sehat mempunyai pengaruh pada terjadinya penyalahgunaan narkoba.

Kemudian secara sistematis pola asuh yang di berikan oleh para orang tua

acap kali melakukan kesalahan besar dalam mengembangkan tanggung jawab

pada diri anak, dengan memberikan kebebasan dalam berbagai hal yang

menyimpang, dan prilaku tidak bertanggung jawab pada diri seorang anak,

hal ini sebagai bukti bahwa peran orang tua sepenuhnya terlibat dalam hal

tersebut.2

Oleh karna itu kecendrungan anak menggunakan narkoba tidak dapat

dilepaskan dari peran dan tanggung jawab orang tua. Pola asuh keluarga

mempunyai peranan pada maraknya penyalahgunaan narkoba yang saat ini

yang semakin meningkat, sementara yang menjadi sasaran utama dalam

peredaran narkoba adalah para remaja yang memasuki usia sekolah dari

jenjang SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi. Fakta ini menunjukkan bahwa

sebagian besar penyalahguna merupakan para remaja yang merupakan modal

bangsa yang tidak ternilai harganya. Selain itu, karena remaja hidup di dalam

suatu kelompok individu yang disebut keluarga, salah satu aspek penting yang

dapat mempengaruhi prilaku remaja adalah interaksi antar anggota keluarga.

2 Maurice Balson, Bagaimana Menjadi Orang Tua Yang Baik, (Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2007), h. 45.

3

Harmonis-tidaknya, intensif-tidaknya interaksi antar anggota keluarga

akan mempengaruhi perkembangan sosial remaja yang ada di dalam keluarga

tersebut.3 Sebagai individu yang sedang mencari jati diri, remaja berada pada

situasi psikologis antara ingin melepaskan diri dari orang tua dan perasaan

masih belum mampu untuk mandiri, oleh karena itu, pada umumnya remaja

sering mengalami kebingungan karena sering terjadi pertentangan pendapat

antara mereka dengan orang tua.4

Menurut piaget (Hurlock, 1991) yang mengatakan bahwa secara

psikologis remaja adalah suatu usia dimana individu menjadi terintegrasi ke

dalam masyarakat dewasa, suatu usia dimana anak tidak merasa bahwa dirinya

berada di bawah tingkat orang tua melainkan merasa sama, atau paling tidak

sejajar.5 Masa remaja, menurut Mappiare (1982) berlangsung antara usia 12

tahun sampai dengan usia 21 tahun bagi wanita, dan 13 sampai dengan usia 22

tahun bagi pria. Rentan usia remaja ini dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu

usia 12-13 tahun sampai dengan usia 17-18 tahun adalah masa remaja awal,

dan usia 17-18 tahun sampai dengan usia 21-22 tahun adalah usia masa

remaja akhir.

Pengertian NAPZA atau Narkoba menurut WHO adalah semua zat

padat, cair, maupun gas yang dimasukkan kedalam tubuh yang dapat merusak

fungsi dan struktur tubuh maupun fisik dan psikis tidak termasuk makanan,

air, dan oksigen dimana dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi tubuh

3 Mohammad Ali dan Mohammad Asrori Psikologi Remaja: Perkembangan Perserta

Didik, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013), h. 95. 4 Mohammad Ali dan Mohammad Asrori Psikologi Remaja: Perkembangan Perserta

Didik,. h. 17. 5 Mohammad Ali dan Mohammad Asrori Psikologi Remaja: Perkembangan Perserta

Didik,. h. 9.

4

normal. Menurut Depkes RI, NARKOBA atau NAPZA adalah bahan/zat yang

bila masuk kedalam tubuh terutama susunan syaraf/otak sehingga bila

disalahgunakan akan menyebabkan gangguan fisik, psikis/jiwa dan fungsi

sosialnya.

Sedangkan yang dimaksud dengan obat-obatan terlarang adalah zat-zat

yang apabila dimasukkan kedalam tubuh manusia, maka akan mengadakan

perubahan pada satu atau lebih fungsi-fungsi organ tubuh.6 Menurut pasal 1

angka 1 Undang-Undang No.22 Tahun 1997 tentang narkotika, yang

dimaksud dengan narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman

atau bukan tanaman, baik sintetis ataupun semi sintetis yang dapat

menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,

mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan

ketergantungan. Yang dibedakan kedalam golongan-golongan yang telah di

tetapkan oleh Keputusan Mentri Kesehatan RI.7

Data pengungkapan kasus yang dilakukan oleh BNN di tahun 2010

sekitar 17.326 kasus, lalu meningkat menjadi 26.461 kasus di tahun 2013.

Demikian pula data sitaan narkoba untuk jenis utama yaitu ganja, shabu,

ekstasi, dan heroin.8 Menurut laporan akhir survei penyalahgunaan narkoba

yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional bersama Puslitkes UI,

diperkirakan jumlah penyalahguna narkoba sebanyak 3,8 juta sampai 4,1 juta

orang atau sekitar 2,10% sampai 2,25% dari total seluruh penduduk Indonesia

6 Tim BNN., Materi Advokasi Pencegahan Narkoba, (Jakarta: Badan Narkotika Nasional

Republik Indonesia, 2005), hal.7. 7 Dikdik M. Arief Mansur, S.H. M.H. Urgensi Perlindungan Korban Kejahatan Antara

Norma dan Realita, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2006). H.100. 8 Jurnal Online BNN, Jurnal Data Pencegahan dan Penyalahgunaan narkoba, Diunduh

pada 18 Oktober 2015 dari http:// www.bnn.go.id/portal/_uploads/post/.../20120529145842-

10263.pdf

5

yang berisiko terpapar narkoba di tahun 2014. Jika dibandingkan studi tahun

2011, angka prevalensi tersebut relatif stabil (2,2%), tetapi terjadi kenaikan

bila dibandingkan hasil studi tahun 2008 (1,9%). Hasil proyeksi perhitungan

penyalahguna narkoba kemudian dibagi menjadi 2 skenario, yaitu skenario

naik dan skenario turun.

Pada skenario naik, jumlah penyalahguna akan meningkat dari 4,1 juta

(2014) menjadi 5,0 juta orang pada tahun 2020. Sementara itu, bila skenario

turun jumlah penyalahguna akan menjadi 3,7 juta orang pada tahun 2020.

Selanjutnya penyalahguna narkoba coba pakai menurut BNN memiliki

proporsi terbesar, terutama dari kelompok pelajar/mahasiswa. Bila diruntut

dari data statistika wilayah DKI Jakarta dari tahun 2008 sampai 2011

sebanyak 491 orang, tahun 2012 sebanyak 300 orang, tahun 2013 sebanyak

350 orang. Jenis-jenis NAPZA yang disalahgunakan yakni : ganja 63%,

shabu-shabu 20%, ekstasi 13%, dan zat adiktif lainnya 4%. Dari keseluruhan

warga Jakarta sekitar 7% adalah pengguna narkoba dan salah satu kasus

terbanyak adalah remaja dengan penyalahgunaan ganja.

Pengawasan yang kurang menyebabkan peredaran NAPZA bervariasi

dari tertutup hingga terang-terangan. Angka-angka yang telah di laporkan oleh

Badan Narkotika Nasional dan dari berbagai sumber tersebut hanya sebagai

puncak gunung es yang akan mencair dari permasalahan penyalahgunaan

narkoba yang akan jauh lebih besar, sudah sepatutnya para orang tua, berperan

aktif dalam melakukan pengawasan dan pengasuhan serta memberikan

tanggung jawab dalam mencegah penyalahgunaan narkoba pada remaja.

6

Menurut Single, et al (2001) komponen biaya sosial ekonomi

penyalahgunaan narkoba terdiri atas 4 bagian besar, yaitu biaya pelayanan

kesehatan (biaya untuk pelayanan ketergantungan obat dan biaya untuk

penyakit & trauma terkait narkoba), biaya produktivitas (biaya kematian dini

dan biaya kehilangan pekerjaan dan produktifitas), biaya terkait hukuman dan

pengadilan (Pengeluaran kriminal, waktu yang hilang akibat kriminal, dan

biaya di penjara), dan biaya kehilangan harta akibat kecelakaan atau tindak

kriminal.9

Permasalahan narkoba sangat erat hubungannya dengan nilai-nilai

keagamaan seseorang, peran agama sangat penting dalam mengatasi

permasalahan narkoba di Indonesia. Menurut agama Islam narkoba secara

alami, sintetis maupun semi sintetis memang tidak disebutkan secara khusus

hukumnya di dalam al-Qur’an maupun Hadist Nabi. Akan tetapi berdasarkan

qiyas (analogi), maka narkoba dapat disejajarkan dengan khamar (minuman

keras) karna ilat (landasan hukum) yang sama yaitu memabukkan. Didalam

surat al-Maidah ayat 90 dijelaskan:

ها يأ يو ي ها ٱلذ ر ءانيوا إنذ هخ خهيخس و ٱلخ ىصاب و ٱل

لم و ٱلخ زخ س نوخ ٱلخ رجخ

يخطو عهل تنبوه ف ٱلشذ لحون ٱجخ ٩٠لعلذكمخ تفخ

9 Jurnal Online Single et al. 2001.International Guidelines for Estimating the Costs of

Substance Abuse. Di unduh pada 18 Oktober 2015 dari

http://www.pierrekopp.com/downloads/International%20 guidelines%202001%20edition-4.pdf

7

Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya khamar, judi, berkorban

untuk berhala, mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan keji

termasuk perbuatan syetan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu

agar kamu mendapat keberuntungan.” (Q.S. Al-Maidah : 90).10

Dalam sebuah hadist sahih muslim (no.2003 Kitabul Asyiribah,

Musnad Imam Ahmad), menyatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

ن اوس ان الىبي ص سئل عه الخمر يتخذ خلا فقبل: ال. احمذ و مسلم و ابو داود و الترمذى و صححه ع

“Setiap yang memabukkan termasuk kategori khamar, dan setiap

khamar hukumnya haram”. (H.R. Abdullah bin Umar r.a).

Berdasarkan al-Qur’an dan hadist diatas, Narkoba termasuk kategori

barang yang memabukkan, sehingga diharamkan. Menurut Hukum Islam

cukup tegas bahwa hal-hal yang memabukkan seperti minuman keras maupun

Narkoba adalah Haram.

Sementara itu dalam buku The Social Work Dictinary, Robert L.

Barker yang berbunyi sebagai berikut: “Masalah sosial adalah kondisi antara

masyarakat-masyarakat dengan lingkungannya dalam menghadapi respon

masyarakat terhadap pelanggaran nilai-nilai masyarakat dan norma dapat

menyebabkan penderitaan batin dan ekonomis.” Contoh masalah sosial

termasuk didalamnya kejahatan, penyimpangan sosial, kemiskinan, perbedaan

ras, peminum/pimdad, pemabuk, masalah keluarga, pemerataan dan

keterbatasan sumber.”11

10 Al-qu’an online diakses pada 26 maret 2016 dari:

http://www.azirazirafariza.blogspot.com/.../tafsir-surat-al-maidah-ayat-90-91.html. 11

Pramuwito, Pengantar Ilmu Kesejahteraan Sosial, ( Yogyakarta: Balai Besar Penelitian

dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial, 1997), h. 31.

8

Salah satu lembaga yang menangani permasalahan narkoba adalah

Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Narkotika Cipinang, Jakarta Timur.

Dimana Lembaga Pemasyarakatan merupakan salah satu unit pelaksana teknis

di bidang pemasyarakatan yang berada dibawah Kementrian Hukum dan Hak

Asasi Manusia dan bertanggung jawab langsung kepada Kantor Wilayah

Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. Lapas Kelas II A Narkotika

Cipinang merupakan tempat pemidanaan khusus bagi kasus narkoba dalam

memutus mata rantai jaringan penyebaran narkoba yang semakin lama

semakin meningkat, selain sebagai tempat pemidanaan khusus bagi

penyalahgunaan narkoba lembaga pemasyarakatan ini pun sebagai tempat

pembinaan khusus untuk merubah prilaku penyalahagunaan narkoba maupun

pengedar narkoba.

Pendirian lapas ini didasarkan pada Keputusan Menteri Kehakiman

dan Hak Asasi Manusia RI. No. M. 04. PR.07.03 Tahun 2003, tentang

pembantukan Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Pematang Siantar, Lubuk

Linggau, Bandar Lampung, Jakarta, Bandung, Nusakambangan, Madiun,

Pamekasan, Martapura, Bangli, Maros, dan Jayapura (Departemen Kehakiman

dan HAM RI. : II). 12

Berdasarkan latar belakang yang sudah di paparkan diatas, maka

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “PENGARUH POLA

ASUH ORANG TUA TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA

DI LAPAS KELAS II A NARKOTIKA CIPINANG, JAKARTA

TIMUR”.

12

Profil sejarah Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Narkotika Cipinang, “Diakses pada

18 Oktober 2015 dari http://jakartakemenkumham.go.id/.../1045-lpnarkotikajakarta.

9

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, agar pembahasan

dalam penelitian ini lebih terfokus, maka peneliti mencoba memberikan

batasan permasalahan yang akan diteliti diantaranya:

a. Pengaruh pola asuh orang tua terhadap penyalahgunaan narkoba pada

remaja di Lapas Kelas II A Narkotika Cipinang, Jakarta Timur.

b. Tingkat pengaruh pola asuh orang tua terhadap penyalahgunaan narkoba

pada remaja di Lapas Kelas II A Narkotika Cipinang, Jakarta Timur.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka peneliti dapat

merumuskan sejumlah masalah yang akan menjadi acuan dalam penelitian ini.

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini diantaranya:

a. Bagaimana hubungan antara pola asuh orang tua dengan penyalahgunaan

narkoba pada remaja di Lapas Kelas II A Narkotika, Cipinang, Jakarta

Timur?

b. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara pola asuh orang tua terhadap

penyalahgunaan narkoba pada remaja di Lapas Kelas II A Narkotika

Cipinang, Jakarta Timur.

10

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dengan pokok permasalahan yang telah dikemukakan

diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua dengan

penyalahgunaan narkoba pada remaja di Lapas Kelas II A Narkotika

Cipinang Jakarta Timur.

b. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh pola asuh orang tua terhadap

penyalahgunaan narkoba pada remaja di Lapas Kelas II A Narkotika

Cipinang, Jakarta Timur.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Manfaat Akademik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang

positif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan

studi kesejahteraan sosial, khususnya yang berkaitan dengan pemahaman

pola asuh orang tua yang baik dan benar, pada remaja dalam

penyalahgunaan narkoba.

b. Manfaat Praktis

1. Memberikan gambaran kepada masyarakat/para orang tua, atau

instansi terkait dalam memberikan tanggung jawab dan pola asuh

yang benar pada remaja yang menjadi penyalahguna narkoba.

2. Sebagai sumbangan pemikiran dalam upaya pencegahan,

penanggulangan, serta pemenuhan kebutuhan dan perlindungan

terhadap penyalahgunaan narkoba pada remaja di masyarakat.

11

3. Sebagai sebagai bahan bacaan dan masukan khususnya bagi

keilmuan kesejahteraan sosial dalam memahami karakteristik

perkembangan remaja yang mengalami pola asuh yang salah,

kemudian menjadi penyalahguna narkoba.

E. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka merupakan tinjauan atas kepustakaan (literatur) yang

berkaitan dengan topik pembahasan penelitian serta berkaitan dengan

permasalahan yang dilakukan pada penelitian skripsi ini. Adapun tinjauan

pustaka yang digunakan dalam penelitian skripsi ini, sebagai berikut:

1. Nama : Dino Irensa,

Nim : 110005000014

Judul : Pola Asuh Orang Tua Terhadap Pembentukan Akhlak

Anak Usia 6-10 Tahun di Komplek Sekretariat

Negara R.I. Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2005.

Di dalam skripsi ini peneliti melihat pengertian pola asuh sebagai sikap

dan prilaku orang tua terhadap anak dalam berinteraksi dan berkomunikasi

selama mengadakan kegiatan pengasuhan pada anaknya. Perbedaan penelitian

skripsi yang saya lakukan adalah mengidentifikasi macam-macam

karakteristik orang tua dalam mengasuh anak dan mengidentifikasi pola asuh

orang tua yang mempengaruhi seorang remaja dalam menyalahgunakan

narkoba, dan tempat penelitian yang dilakukan adalah di Lapas Kelas II A

Narkotika Cipinang, Jakarta Timur.

12

2. Nama : Afada Alhaque

Nim : 1110070000023

Judul : Pengaruh Religiusitas dan Pola Asuh Terhadap

Prilaku Sex Pra Nikah Remaja SMA. Skripsi S1

Fakultas Ilmu Psikolgi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.

Di dalam skripsi ini peneliti melihat bahwa pola asuh orang tua dapat

mempengaruhi perubahan pada diri manusia, pengasuhan yang salah terhadap

anak menyebabkan prilaku sifat dan karakter seorang anak menjadi nakal,

brutal, membangkang, dan melakukan tindakan negatif yang menyalahi norma

dan aturan yang ada dimasyarakat. Perbedaan penelitian skripsi yang saya

lakukan ialah mengidentifikasikan pada permasalahan dan penyebab dari pola

asuh orang tua yang menyebabkan terjerumusnya para remaja kedalam

penyalahgunaan narkoba, dan tempat penelitian yang dilakukan oleh peneliti

ialah dilapas kelas II A Narkotika Cipinang, Jakarta Timur.

3. Nama : Ida Fatmawati

NIM : 1111054100032

Judul : Hubungan Konformitas Teman Sebaya Dengan

Penyalahgunaan Narkoba Pada Remaja di PSPP

“Galih Pakuan” Bogor . Skripsi S.1 Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015.

13

Di dalam skripsi ini peneliti melihat dampak yang di timbulkan dalam

penyalahgunaan narkoba oleh remaja sangatlah luas dan di pengaruhi oleh

berbagai faktor baik faktor teman, faktor keluarga, lingkungan sosial, dan

psikologis manusia. Perbedaan penelitian skripsi yang saya lakukan ialah

mengidentifikasikan secara lebih dalam bentuk-bentuk pola asuh orang tua

yang menyebabkan seorang remaja dapat terjerumus kedalam penyalahgunaan

narkoba serta tempat peneitian yang dilakukan oleh peneliti ialah di Lapas

Kelas II A Narkotika Cipinang, Jakarta Timur.

Salah satu motivasi peneliti mengangkat judul “Pengaruh Pola Asuh

Orang Tua Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Pada Remaja di Lapas kelas II

A Narkotika Cipinang, Jakarta Timur.” Karna peneliti belum menemukan

penelitian baik dari skripsi dan tesis yang pernah dilakukan di UIN Jakarta

yang membahas pengaruh pola asuh orang tua terhadap penyalahgunaan

narkoba pada remaja di Lapas Kelas II A Narkotika Cipinang, Jakarta Timur.

F. Pedoman Penulisan Skripsi

Untuk tujuan mempermudah, teknik penulisan yang dilakukan dalam

skripsi ini, peneliti merujuk pada buku pedoman penulisan karya ilmiah

(Skripsi, Tesis, dan Disertasi) yang disusun oleh tim UIN Jakarta Press. Cet.

Ke 2. Tahun 2007.

14

G. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pemahaman terhadap keseluruhan isi skripsi ini

maka peneliti membuat sistematika penelitian sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang

masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah,

tujuan penelitian dan manfaat penelitian, pedoman

penulisa skripsi serta sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan menjelaskan mengenai teori-teori yang

berhubungan dengan isi skripsi sebagai dasar pemikiran

untuk membahas permasalahan dalam penelitian skripsi,

yaitu: teori tentang pola asuh orang tua, teori

penyalahgunaan narkoba pada remaja, dan faktor-faktor

yang mempengaruhinya dan lain sebagainya.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini akan menjelaskan mengenai metode-metode

yang berkenaan dengan skripsi ini, yaitu: pendekatan dan

desaign penelitian, ruang lingkup penelitian, metode

penentuan sample, metode pengumpulan data, variabel

penelitian, hipotesis penelitian, definisi oprasional,

indikator variabel penelitian, uji instrumen dan teknik

analisa data.

15

BAB IV : GAMBARAN UMUM LEMBAGA

Pada bab ini akan menjelaskan gambaran umum

mengenai sejarah singkat berdirinya lembaga, visi dan

misi Lapas Kelas II A Narkotika Cipinang, Jakarta Timur.

BAB V : HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan menjelaskan dan menjabarkan data

hasil penelitian yang telah didapat berserta analisis data

berdasarkan statiska dan kesimpulan

BAB VI : PENUTUP

Pada bab ini akan ditarik beberapa kesimpulan sebagai

bentuk hasil dari analisa dalam penelitian penulis serta

saran-saran.

16

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pola Asuh Orang Tua

Pola asuh orang tua merupakan gambaran tentang sikap dan prilaku

orang tua dan anak dalam berinteraksi dan berkomunikasi selama mengadakan

kegiatan pengasuhan pada anak. Dalam kegiatan memberikan pengasuhan ini,

orang tua akan memberikan perhatian, peraturan, disiplin, hadiah, hukuman,

serta tanggapan terhadap keinginan anaknya. Sikap, prilaku dan kebiasaan

orang tua selalu dilihat, dinilai, dan ditiru oleh anaknya yang kemudian semua

itu, secara sadar atau tidak sadar akan diresapi kemudian menjadi kebiasaan

bagi anak-anaknya.13

1. Pengertian Pola Asuh

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “pola” berarti bentuk atau

sistem.14

Sedangkan dalam Kamus Ilmiah Populer “pola”diartikan sebagai

model, contoh, atau pedoman (rancangan). Maka “pola” dapat diartikan

sebagai bentuk.15

Selanjutnya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “asuh”

berati menjaga, mendidik, dan merawat anak.16

Kemudian arti “pengasuhan”

adalah upaya untuk memenuhi kebutuhan anak.

13

Dino Irensa, “Pola Asuh Orang Tua Terhadap Pembentukan Akhlak Anak Usia 6-10

Tahun di Komplek Sekretariat Negara R.I”, (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2005), h. 11. 14

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ketiga,

(Jakarta: Balai Pustka, 2002), h. 885. 15

Puis. A. Partanto & M. Dahlan Al-Barty, Kamus Besar Ilmiah Populer, (Surabaya:

Arkola, 1994), h. 605. 16

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, (Jakarta:

Balai Pustaka, 1988), h. 54.

17

Sedangkan “asuh” berarti kebutuhan fisik dan biologis, yakni

kebutuhan anak akan pangan (gizi), perawatan kesehatan primer (imunisasi,

deteksi dini penyakit dan pengobatan), sandang yang sesuai dan layak, papan

(pemukinan yang layak), (hieginitas) dan sanitasi, olah raga dan rekreasi.17

Pola asuh pada anak dipercaya memiliki dampak terhadap perkembangan

individu. Dalam memahami dampak pola asuh orang tua terhadap

perkembangan anak pada awalnya terdapat dua aliran yang dominan yaitu

psikoanalitik dan belajar sosial (social learning).

Pada perkembangan yang lebih kontemporer kajian pengasuhan anak

terpolarisasi kedalam dua pendekatan tipologi atau gaya pengasuhan

(parenting style) dan pendekatan interaksi sosial (social interaction) atau

(parent-child system). ( Lewis, 2005; O’Keefe, 2008).18

Bigner mengatakan

bahwa menjadi orang tua berarti menjadi guru dan pengasuh, orang tua bukan

hanya bertanggung jawab memberi makan, pakaian, dan membesarkan anak

saja, tetapi juga harus menjalankan fungsinya mendidik baik pengetahuan

dan keterampilan sehingga anak menjadi dewasa yang mandiri serta berguna

bagi masyarakat dan lingkungannya.19

Sementara itu Gunarsa (1995)

berpendapat bahwa pola asuh merupakan cara orang tua bertindak sebagai

orang tua terhadap anak-anaknya dimana mereka melakukan serangkaian

usaha aktif.20

17

Eleeza Saitz, Bahaya Mengabaikan Golden Age Anak, (Jakarta: Pathoilah Press, 2006),

h. 13 18

Sri Lestari, Psikologi Keluarga Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik Dalam

Keluarga, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2002), h. 45 19

Pulungan, Wazar, Kecendrungan Tingkah laku Prososial Remaja Dihubungkan dengan

Golongan Pekerjaan Ayah dan Pengasuhan dalam keluarga, (Disertasi) Fakultas Psikologi

Universitas Indonesia, Jakarta, 1993.h. 94. 20

Kamil dan Fauzan, Hukum Perlindungan dan Pengangkatan anak di Indonesia,

(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada), h. 75.

18

2. Jenis-jenis Pola Asuh

Menurut Baumrind, (1971, 1991), yang berpendapat bahwa orang tua

sebaiknya bersikap tidak menghukum maupun bersikap menjauh terhadap

remajanya, namun orang tua sebaiknya mengembangkan aturan-aturan dan

hangat terhadap mereka. Ia menekankan empat tipe pengasuhan orang tua

yang dikaitkan dengan aspek-aspek yang berbeda dari perkembangan

sosioemosional (socioemotional development) pada anak dan remaja.21

Meliputi: (athoritarian parenting, authoritative parenting, neglectful

parenting, and indulgent parenting).

a. Pengasuhan Otoriter (authoritarian parenting)

Adalah model pengasuhan orang tua yang cenderung menetapkan

standar yang mutlak harus dituruti, biasanya diiringi dengan ancaman-

ancaman. Dalam pola asuh ini orang tua cendrung memaksa,

memerintah, menghukum, apabila anak tidak mau melakukan apa yang

dikatakan oleh orang tua, maka tidak segan untuk memberikan hukuman

terhadap anak. Orang tua tipe ini tidak mengenal kompromi dan dalam

berkomunikasi biasanya bersifat satu arah. Unsur kepatuhan dan

ketaatan anak terhadap peraturan orang tua dalam pengasuhan ini sangat

tinggi, ketaatan dan kepatuhan terhadap nilai budaya, nilai agama, adat

istiadat serta norma, moral yang berlaku didalam masyarakat dianggap

sebagai keberhasilan pendidikan orang tua terhadap anaknya, tanpa

memperhatikan apakah anaknya suka atau tidak. Pada pengasuhan ini

orang tua sering menggunakan kekuatan fisik, ancaman, yang berupa

21

John W. Santrock, Remaja, Jilid II, Edisi Kesebelas, (Jakarta: Erlangga, 2007), h. 15.

19

sanksi (punihsment) untuk mendapatkan kepatuhan anak terhadap aturan

orang tua.

b. Pengasuhan Demokratis (authoritative parenting)

Adalah model pengasuhan orang tua yang memprioritaskan kepentingan

anak, akan tetapi tidak ragu mengendalikan mereka. Orang tua dengan

dengan pengasuhan seperti ini bersikap rasional, selalu mendasari

tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran. Orang tua tipe ini juga

bersikap realistis terhadap kemampuan anak, tidak berharap yang

berlebihan yang melapaui kemampuan anak. Orang tua tipe ini juga

memberikan kebebasan terhadap anak untuk memilih dan melakukan

suatu tindakan, dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat.

Pengasuhan ini memberikan kebebasan pribadi untuk memenuhi

keinginan dan kebutuhannya dengan sempurna bila individu mampu

mengontrol dan mengendalikan diri serta menyesuaikan diri dengan

lingkungan baik keluarga maupun masyarakat. Keadaan ini memberikan

kebebasan pada individu, namun di tuntut untuk mengatur dan

mengendalikan serta menyesuaikan diri dan keinginannya dengan

tuntutan lingkungan. Perlu disadari bahwa pengawasan atau kontrol yang

ketat harus diimbangi dengan stimulus positif yang kuat agar individu

tidak merasa tertekan dan merasa dihargai sebagai pribadi yang bebas.22

c. Pengasuhan Penelantar (neglectful parenting)

Adalah model pengasuhan orang tua yang membiarkan atau

menelantarkan anak, orang tua sangat tidak perduli dengan kehidupan

22

Wazar Pulungan, Kecendrungan Tingkah laku Prososial Remaja Dihubungkan dengan

Golongan Pekerjaan Ayah dan Pengasuhan dalam keluarga, (Disertasi) Fakultas Psikologi

Universitas Indonesia, Jakarta, 1993, h. 104.

20

anaknya. Pengasuhan ini mengakibatkan anak kurang cakap secara

sosial, memiliki kontrol diri yang lemah, dan kurang mampu mandiri.

Mereka juga memiliki harga diri yang rendah, tidak matang, suka

membolos, nakal, dan mungkin diasingkan dari lingkungan masyarakat.

Ketidakperdulian orang tua terhadap kehidupan anak, juga berdampak

pada rendahnya kepatuhan anak terhadap nilai-nilai sosial dan religius.

Pengasuhan ini bila diterapkan kedalam keluarga akan menghasilkan

generasi yang tidak tumbuh kesadaran religiusnya, dan secara mentalpun

mereka tidak sehat. Anak-anak yang dibesarkan dengan cara seperti ini

akan menambah populasi yang buruk, karna mereka cendrung ingin

hidup bebas dan melakukan apa yang dia mau tanpa ada kontrol dari

masyarakat, yang selanjutnya tumbuh menjadi “penyakit masyarakat”

pada akhirnya mengakibatkan masalah sosial.

d. Pengasuhan Pemanja (indulgent parenting)

Adalah model pengasuhan orang tua yang menerapkan pengasuhan

permisif atau pemanja, yang biasanya memberikan pengawasan yang

sangat longgar kepada anaknya. Memberikan kesempatan kepada

anaknya untuk melakukan sesuatu tanpa adanya pengawasan yang cukup

dari orang tua. Para orang tua cendrung tidak menegur atau

memperingatkan apabila anaknya sedang dalam kodisi menyimpang,

sementara sangat sedikit bimbingan yang diberikan oleh orang tua.

Namun pada orang tua model seperti ini biasanya bersifat hangat,

sehingga seringkali disukai oleh anak. Pola pengasuhan ini didasari oleh

pemahaman pemikiran psikoanalitis yang memandang bahwa setiap

21

manusia dilahirkan sudah memiliki kebutuhan dasar pribadi yang

menuntut untuk dipenuhi. Apabila tuntutan kebutuhan dasar dan

keinginan anak tidak terpenuhi maka akan terjadi hambatan, serta timbul

penyimpangan dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya.

3. Faktor-faktor Penyebab Pola Asuh Menyimpang Pada Remaja

Seseorang yang berada pada kondisi keluarga yang tidak baik akan

mempengaruhi pola asuh orang tua terhadap anak, anak akan merasa tertekan

dan ketertekanannya itu dapat merupakan faktor penyerta bagi dirinya.

Kondisi keluarga yang tidak baik adalah sebagi berikut:23

a. Hubungan buruk/dingin antara ayah dan ibu.

b. Terdapat gangguan fisik atau mental dalam keluarga.

c. Cara pendidikan anak yang berbeda oleh kedua orang tua atau oleh

kakek dan nenek.

d. Sikap orang tua yang dingin atau acuh tak acuh terhadap anak.

e. Sikap orang tua yang kasar dan keras (otoriter) terhadap anak.

f. Campur tangan atau perhatian yang berlebih antara orang tua

terhadap anak (intervensi proteksi dan kemanjaan yang

berlebihan).

g. Orang tua jarang dirumah, terdapat istri lain atau perselingkuhan

diantara orang tua.

h. Sikap atau kontrol yang tidak cukup dan tidak konsisten (berubah-

ubah).

23

Prof. Dr. H. Dadang Khawari, Penyalahgunaan dan Ketergantungan NAZA (Narkotika,

Alkohol dan Zat Adiktif), Edisi Kedua (Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 2006), h. 31-32.

22

i. Kurangnya stimulasi kognitif atau bersosialisasi yang diberikan

orang tua, kemudian berakibat pada kurang berkembangnya

kematangan mental/kepribadian.

Sebagaimana yang telah diuraikan diatas dapat disimpulkan, bahwa

anak yang dibesarkan oleh orang tua yang tidak menjalankan pola asuh yang

benar, maka resiko gangguan perkembangan jiwa/kepribadian anak menjadi

lebih besar dibandingkan dengan anak yang dibesarkan oleh orang tua dalam

pola asuh yang benar.

4. Fungsi Orang Tua/Keluarga

Menurut Robert Winch fungsi keluarga (orang tua) adalah :

a. Fungsi (nurturance), yaitu dalam pengertian sempit diartikan sebagai

fungsi pemeliharaan seperti memberi makan dan minum, memandikan,

dan memberi pakaian. Sedangkan dalam arti luas termasuk proses

psikologis seperti kepuasan emosional, kebutuhan akan kata-kata pujian

dan belaian kasih sayang atau dengan kata lain meliputi interaksi

emosional yang hangat antara anak dan orang tua.

b. Fungsi (control), yaitu didasarkan atas kewajiban dan tanggung jawab

orang tua terhadap kesejahteraan anak. Fungsi ini dilihat sebagai sesuatu

yang mendasari mekanisme sosialisasi pada tingkah laku anak dan

menyangkut nilai-nilai yang diyakini sebagai sesuatu yang penting.24

24

Robert Winch dikutip dari Wazar Pulungan, Kecendrungan Tingkah Laku Prososial

Remaja dihubungkan dengan Golongan Pekerjaan Ayah dan Pola Asuh dalam keluarga,

(Disertasi), Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1993, h. 81-82.

23

Menurut Abdullah Nashih Ulwan orang tua (perkawinan dalam Islam)

memiliki fungsi sebagai :

a. Melindungi keberlangsungan spesies manusia, sebagai tempat lahirnya

generasi baru dan pemeliharaan serta pendidikan untuk kelestarian dan

kesinambungan baik rohani maupun jasmani.

b. Melindungi keturunan, anak-anak yang dilahirkan dari keluarga yang

Islami akan merasa bangga dengan pertalian nasab yang jelas, sehingga

terbebas dari masalah sosial dan psikologis, berbeda dengan anak yang

dilahirkan dari perzinahan akan “cacat” secara sosial dan psikologis.

c. Melindungi masyarakat dari dekadensi moral, sehingga akan menimbulkan

ketentraman dengan moralitas yang tinggi dan akhlak yang mulia bagi

anak.

d. Kerjasama suami istri dalam mendidik anak, bila suami dan istri

menjalankan tugasnya dengan baik maka akan dihasilkan anak-anak yang

shaleh yaitu generasi Muslim yang didalam hatinya membawa kekuatan

iman dan didalam jiwanya membawa ruh Islami.

e. Menumbuh-kembangkan rasa kebapaan dan keibuan, perasaan cinta kasih

sayang suami istri akan memberi sentuhan yang mulia dalam memelihara

anak, mengawasi kemaslahatannya menuju kehidupan yang tentram,

bahagia dan aman.25

25

Abdullah Nashih Ulwa, Pendidikan Anak Dalam Islam, Jilid 1, (Jakarta: Pustaka

Amani, 1999), h. 6-10.

24

B. Penyalahgunaan Narkoba

1. Pengertian Penyalahgunaan Narkoba

Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan narkoba yang

dilakukan tidak untuk maksud pengobatan, tetapi karna ingin menikmati

pengaruhnya dalam jumlah berlebih, teratur dan cukup lama, sehingga

menyebabkan gangguan kesehatan, fisik, mental dan kehidupan sosialnya.

(Lydia Herlina Martono dan Setya Joewana).26

Secara etimologis narkoba

atau narkotika berasal dari bahasa Inggris (narcose) atau (narcosis) yang

berarti menudurkan atau pembiusan. Narkoba berasal dari bahasa Yunani

yaitu (narke) atau (narkam) yang berarti terbius sehingga tidak merasakan

apa-apa. Narkotika berasal dari perketaan (narkotic) yang artinya sesuatu

yang dapat menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan efek

(stupor) bengong, melalui bahan-bahan pembius atau obat bius.

Setyonegoro (1972) menyatakan bahwa dewasa ini terdapat

anggapan pemakaian zat tidak lagi dipandang sebagai cara untuk

mengatasi tekanan-tekanan hidup atau sekedar untuk rekreasi, tetapi sudah

menjadi bagian dari pola hidup modern yang serba kompleks ini.27

Perubahan sosial sebagai konsekuensi modernisasi mengakibatkan

perubahan cara pendidikan dalam keluarga, misalnya memberikan banyak

kelonggaran dan serba boleh (greather permissiveeness) kepada anak dan

remaja, demikian pula dengan pola hidup konsumtif telah mewarnai

26

Lydia Herlina Martono dan Setya Joewana, Mengenal Penyalahgunaan Narkoba,

(Jakarta: Balai Pustaka, 2006), h. 3. 27

Setyonegoro. Kusmanto, Pendekatan Elektik-Holistik Dalam Ilmu Psikiatri di

Indonesia Dengan Minat Khusus Terhadap Masalah Schizofernia, (Tesis) Fakultas Kedokteran

Univesitas Indonesia, 1967. h. 120-128.

25

kehidupan remaja di perkotaan, yang salah satu dampaknya adalah

kenakalan remaja dan penyalahgunaan narkoba.28

Sementara teori lain yang menjelaskan penyalahgunaan narkoba

yaitu: teori belajar sosial, sikap dan prilaku dipelajari individu dari

lingkungannya dan bersifat saling mempegaruhi29

. Keluarga sebagai

matriks sosial mempunyai peranan penting bagi pertumbuhan anak.

Gangguan dalam fungsi keluarga yaitu kondisi keluarga yang tidak baik,

merupakan faktor yang berperan serta (faktor kontribusi) yang mendorong

seorang remaja untuk terlibat dalam penyalahagunaan narkoba. Anak yang

relatif terlepas dari ikatan emosional dengan keluarganya akan membentuk

nilai-nilai tersendiri dengan cara menggabungkan diri dengan

penyalahgunaan narkoba. 30

Menurut Prof. Dr. Dadang Hawari (1990) menyatakan bahwa

seseorang akan terlibat penyalahgunaan narkoba sampai pada

ketergantungan narkoba, apabila seseorang itu sudah ada tiga faktor yang

membuat seseorang cendrung menyalahgunakan narkoba, yaitu faktor

predisposisi, faktor kontribusi, dan faktor pencetus (pendorong) untuk

terjadinya penyalahgunaan narkoba.

a. Faktor predisposisi

Seseorang dengan gangguan kepribadian (anti sosial), yang ditandai

dengan perasaan tidak puas dengan dampak prilakunya terhadap orang

lain, dan gangguan kejiwaan berupa kecemasan atau depresi, untuk

28

Prof. DR. H. Dadang Hawari , Psikiater., Penyalahgunaan Narkotika dan Zat Adiktif ,

h. 5. 29

Sudarsono SH. M.Si, Kenakalan Remaja, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h. 53. 30

DR. H. Dadang Hawari., Penyalahgunaan Narkotika dan Zat Adiktif ., h. 5-6.

26

mengatasi ketidakmampuan berfungsi secara wajar dan untuk

menghilangkan kecemasan atau depresinya tersebut maka dari itu,

seseorang cendrung menyalahgunakan narkoba. Upaya tersebut

dimaksudkan untuk mencoba mengobati dirinya sendiri (self

medication) atau sebagai reaksi pelarian (escape reaction), karena

yang bersangkutan tidak mampu untuk berfungsi secara wajar dan

efektif di rumah, disekolah, atau ditempat kerja dan dalam pergaulan

sosialnya.

b. Faktor kontribusi

Seseorang yang berada dalam kondisi keluarga yang tidak baik maka

akan mempengaruhi pola asuh orang tua dan hubungan dalam

keluarga, baik antara orang tua dengan anak maupun sebaliknya, anak

akan merasa tertekan dan ketertekanannya itu merupakan faktor

penyerta bagi dirinya untuk terlibat dalam penyalahgunaan narkoba.

c. Faktor pencetus

Pengaruh teman kelompok merupakan faktor pendorong terjadinya

kasus penyalahgunaan narkoba pada remaja, faktor tersebut didorong

oleh lingkungan yang tidak perduli terhadap penyalahgunaan narkoba,

serta kehidupan moralitas masyarakat yang bobrok menyalahi norma-

norma kewajaran. Sementara itu ketersediaan narkoba saat ini memilki

variasi yang terdiri dari berbagai macam jenis, cara pemakaian dan

juga bentuk kemasan. Yang menyebabkan narkoba semakin mudah

untuk dapatkan secara ilegal dengan harga yang terjangkau,

mendorong seseorang untuk menyalahgunakan narkoba.

27

Dalam teori psikodinamik menekankan faktor seseorang cendrung

untuk menyalahgunakan narkoba, dan seseorang yang terlibat

penyalahgunaan narkoba apabila seseorang mempunyai tiga faktor

diantaranya faktor predisposisi adalah gangguan kepribadian (anti sosial),

kecemasan dan depresi. Sedangkan yang termasuk dalam faktor kontribusi

adalah hubungan antara orang tua dan anak, kesibukan orang tua dan

keutuhan keluarga. Dan faktor pencetus adalah pengaruh teman kelompok

sebaya dan ketersediaan narkoba itu sendiri.

2. Jenis-Jenis Narkoba31

a. Heroin

Heroin adalah narkotika yang sangat keras dengan zat adiktif yang

tinggi dalam bentuk butiran, tepung atau cairan. Heroin “menjerat”

pemakainya dengan cepat, baik secara fisik maupun mental, sehingga

usaha mengurangi pemakaiannya menimbulkan rasa sakit dan kejang-

kejang bila konsumsinya dihentikan. Salah satu jenis heroin yang

dikenal saat ini adalah “putaw”.

b. Ganja/Cannabis

Ganja adalah zat kimia (delta-9- tetrahydrocannabinol) yang ada di

dalam tumbuhan semi sintetis, yang dapat mempengaruhi hilangnya

konsentrasi, peningkatan denyut jantung, kehilangan keseimbangan

dan koordinasi tubuh, rasa gelisah dan panik, depresi, dan halusinasi

serta menimbulkan ketergantungan mental yang diikuti oleh kecanduan

31

H.M Ra’uf dkk, Dampak Penyalahgunaan Narkoba Terhadap Remaja dan

Kamtibmas, (Jakarta: BP.Dharma Bhakti, 2002), h. 8-12.

28

fisik dalam jangka waktu yang lama. Ganja juga dikenal dengan istilah

marijuana, gele, cimeng, dll.

c. Ectesy/Ekstasi

Ectasy termasuk zat psikotropika dan biasanya diproduksi secara ilegal

didalam laboraturium dan dibuat dalam tablet atau kapsul. Ectasy

mendorong tubuh anda berkerja diluar batas kemampuan fisik dan

akibatnya kekeringan cairan tubuh, dapat terjadi dari pengerahan

tenaga yang tinggi dan lama. Efek yang ditimbulkan oleh pengguna

ectasy adalah diare, rasa haus yang berlebihan, hiperaktif, menggigil,

peningkatan detak jantung, sakit kepala dan pusing, mual disertai

muntah-muntah. Beberapa pengguna ectasy meninggal dunia akibat

terlalu banyak minum air akibat rasa haus yang berlebihan. Ectasy juga

dikenal dengan istilah Inex, Knding, dll.

d. Ice/Shabu-Shabu

Ice adalah julukan methampetamin yang berwujud kristal dan tidak

berbau serta tidak berwarna, karena itu dibernama “Ice”. Penggunaan

Ice mengakibatkan ketergantungan mental pada obat ini dan

pemakaian yang lama dapat menyebabkan peradangan pada otot hati

sampai kematian. Ice memiliki efek yang sangat kuat pada jaringan

syaraf manusia, efek yang ditimbulkan oleh penggunaan Ice adalah

penurunan berat badan, impotensi, halusinasi, kerusakan hati dan

ginjal, kerusakan jantung serta stroke bahkan kematian. Ice juga

dikenal dengan istilah shabu-shabu atau kristal, ubas, ss, mecin, dll.

29

e. Amphetamin/stimulasi sintetis

Amphetamin adalah obat terlarang yang berbentuk pil, kapsul atau

tepung. Amphetamin adalah “pendorong” stimulan yang merubah

suasana hati, satu tipe amphetamin memiliki efek perangsang yang

kuat peda jaringan syaraf, penggunaan amphetamin dan

Methampetamin menjadikan seseorang dapat ketegantungan secara

mental pada obat ini. Efek yang ditimbulkan oleh pengguna

amphetamin adalah penurunan berat badan, gelisah, tekanan darah

tinggi, peningkatan denyut jantung, paranoid yang mendalam, dan

pingsan akibat kelelahan. Tingkah laku yang kasar dan aneh dapat

dijumpai dikalangan pemakai yang kronis, amphetamin dikenal juga

dengan istilah (ectasy, speed, whizz, pep phills, billywhizz) dll.

f. Inhalen/Sniffing

Inhalen adalah penyalahgunaan benda-benda dengan cara dihirup

uapnya, yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

otot-otot, urat syaraf, organ-organ tubuh. Efek yang ditimbulkan

adalah hilangnya daya ingat, tidak mampu berfikir, kerusakan sistem

syaraf pusat, kerusakan hati dan jantung, keram otot. Sementara itu

kerusakan tubuh pada di pemakai inhalen ini adalah mati mendadak

akibat menghirup (Sudden Sniffing Death- SSD) hal ini disebabkan

karna denyut jantung mendadak cepat dan tidak beraturan, yang dapat

mengakibatkan gagal jantung. Istilah (inhalen/sniffing) ini dikenal

dengan sebutan “ngelem” dan kegiatan ini biasanya menghirup benda-

benda sejenis lem, zat pelarut (tinner cat), atau zat sejenisnya.

30

3. Dampak Dari Penyalahgunaan Narkoba

Menurut Goode, 1999. Akibat maraknya perdagangan ilegal

narkoba, terjadi peningkatan dampak (biaya kerugian) akibat narkoba baik

dampak sosial, kesehatan dan ekonomi. Penyalahgunaan narkoba

berdampak sosial sangat besar, mendorong tindak kejahatan dan

meningkatan kerawanan sosial. Dari sisi penyalahguna, kebutuhan

ekonomi untuk membiayai pemakaian narkoba yang berharga mahal

mendorong mereka melakukan tindak kejahatan seperti pencurian dan

perampokan. 32

Secara umum dampak yang ditimbulkan dari penyalahgunaan

narkoba dapat terbagi kedalam dampak kesehatan (fisik dan psikis), sosial,

dan ekonomi, diantaranya:

a. Dampak kesehatan

1) Dampak fisik

(a) Gangguan pada sistem syaraf (neurologis) seperti: kejang-

kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, dan kerusakan syaraf

tepi.

(b) Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardivaskuler).

(c) Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti abses (bisul

bernanah), alergi dan eksim.

(d) Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: kesukaran

bernafas dan pengerasan jaringan paru-paru.

32

Jurnal Online, Laporan Badan Narkotika Nasional, Survei Nasional Perkembangan

Penyalahguna Narkoba, di download pada tangal 20 November 2015 dari :

http://www.badannarkotikanasional.co.id dowloadUploadHumasFIXpdf.4.

31

(e) Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, suhu tubuh

meningkat serta sulit tidur.

(f) Gangguan terhadap kesehatan reproduksi seperti: penurunan

fungsi hormon reproduksi (estogen, progesteron, testosteron),

serta gangguan fungsi seksual.

(g) Gangguan terhadap kesehatan reproduksi pada wanita seperti:

perubahan periode menstruasi menjadi tidak teratur, bahkan

tidak haid (amenorhoe).

(h) Bagi pengguna narkoba jarum suntik, khusunya pemakaian

jarum suntik secara bergantian dapat tertular penyakit seperti:

hepatitis B dan C, serta dapat terjangkit virus HIV/AIDS.

(i) Dapat berakibat fatal bila terjadi over dosis (OD) yaitu

konsumsi narkoba melebihi batas kemampuan tubuh untuk

menerima rangsangan narkoba, dan dapat berakhir pada

kematian.

2) Dampak psikis/Mental

(a) Lamban berkerja, ceroboh berkerja, sering tegang dan gelisah.

(b) Hilangnya kepercayaan diri, apatis, penghayal, dan penuh

curiga.

(c) Agitatif, menjadi ganas, dan tingkah laku brutal.

(d) Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal, dan tertekan.

(e) Cendrung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh

diri.

32

b. Dampak sosial

1) Gangguan mental, anti sosial asusila, dan dikucilkan oleh

lingkungan.

2) Merepotkan, membuat malu, dan menjadi beban keluarga.

3) Pendidikan menjadi terganggu dan hilangnya masa depan.

c. Dampak ekonomi

1) Biaya pelayanan kesehatan (biaya untuk pelayanan ketergantungan

obat dan biaya untuk penyakit & trauma terkait narkoba).

2) Biaya produktivitas (biaya kematian dini dan biaya kematian

kehilangan pekerjaan ).

3) Biaya terkait hukuman dan pengadilan (Pengeluaran kriminal,

waktu yang hilang akibat kriminal, dan biaya di penjara).

4) Biaya kehilangan harta akibat kecelakaan atau tindak kriminal.

C. Remaja

1. Pengertian Remaja

Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak

kemasa dewasa, meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai

persiapan memasuki masa dewasa. (Singgih & Ny. S., 2003: 6). Salzman

dalam Syamsu Yusuf (2001 : 184), mengemukakan bahwa remaja

merupakan masa perkembangan sikap tergantung (dependence) terhadap

orang tua kearah kemandirian (independence), minat-minat seksual,

perenungan diri, perhatian terhadap nilai-nilai estetika dan isu-isu moral.

33

Istilah remaja berasal dari bahasa latin yaitu (adolescare) kata

bendanya (adolescentia) yang berarti “tumbuh” atau tumbuh menjadi

dewasa (Hurlock, 1997:206). Adolsen dalam hal ini yang dimaksud adalah

remaja yang mengalami pertumbuhan kearah kematangan fisik,

intelegensi, emosi, maupun sosial, psikologisnya. Menurut E.H. Erikson

mengemukakan bahwa (adolesensia) masa dimana terbentuk suatu

perasaan baru mengenai identitas. Identitias mencakup cara hidup pribadi

yang dialami sendiri dan sulit dikenal oleh orang lain.33

Sementara dalam kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti

memulai hidup dewasa.34

Masa remaja adalah suatu periode dari masa

anak-anak menjadi dewasa ketika manusia menguji berbagai peran yang

mereka mainkan dan mengintegrasikan peran-peran tersebut kedalam

suatu persepsi diri dan identitas. Secara umum masa remaja dibagi menjadi

tiga bagian, sebagai berikut: (Konopka,1973 dalam Pikunas, 1976;

Ingersol 1989) : Masa remaja awal (12-15 tahun), Masa remaja

pertengahan (15-18 tahun) dan Masa remaja akhir (18-22 tahun).

2. Karakteristik Perkembangan Masa Remaja35

Masa remaja seringkali dikenal dengan masa mencari jati diri, oleh

Erickson disebut dengan Identitas ego (ego identity) ini terjadi karna masa

remaja merupakan peralihan antara masa kehidupan anak-anak dan masa

kehidupan orang dewasa. Oleh karna itu, ada sejumlah karakter yang

ditunjukkan oleh remaja antara lain:

33

Elfi Yuliani Rochmah, M.Pd.I, Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta: Teras, 2005),

h. 177-179. Cet. 1. 34

Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indoensia, h. 739. 35

Mohammad Ali dan Mohammad Asrori Psikologi Remaja: Perkembangan Perserta

Didik, h. 16-18.

34

a. Kegelisahan

Sesuai fase perkembangannya, remaja mempunyai banyak keinginan

dan angan-angan akan yang diimpikan serta diwujudkan dimasa

sekarang dan masa depan. Namun satu sisi mereka belum mempunyai

kemampuan yang tidak memadai untuk mewujudkan semua itu, dan

belum berani untuk mengambil keputusan dan tidakan yang terlalu

jauh kedepan, akibatnya terjadi kegelisahan dalam diri remaja.

b. Pertentangan

Sebagai individu yang sedang mencari jati diri, remaja berada pada

situasi psikologis antara ingin melepaskan diri dengan orang tua dan

perasaan masih belum mampu untuk mandiri. Pada umumnya remaja

sering mengalami kebingungan karna sering terjadi pertentangan

pendapat antara mereka dan orang tua. Pertentangan tersebut

menimbulkan keinginan remaja untuk melepaskan diri dari orang tua

kemudian ditentangnya sendiri karna dalam diri remaja, ada keinginan

untuk memperoleh rasa aman. Akibanya pertentangan yang sering

terjadi menimbulkan kebingungan dalam diri remaja itu sendiri

maupun pada orang lain.

c. Mengkhayal

Pada setiap diri remaja mempunyai berbagai keinginan untuk

menjelajah, berpetualang dan mencoba melakukan apa yang orang

dewasa lakukan. Tetapi untuk memperoleh berbagai keinginan tersebut

tidak semua remaja dapat memperolehnya karna pengaruh keuangan

orang tua, pertentangan dalam keluarga, dll. Akibatnya, mereka

35

menyalurkannya lewat khayalan-khayalan yang bersifat dunia fantasi

yang mampu memenuhi segala keinginan para remaja.

d. Aktivitas berkelompok

Adanya bermacam-macam larangan dari orang tua seringkali

melemahkan bahkan mematahkan semangat para remaja, dan

kebanyakan remaja menemukan jalan keluar dengan mereka

berkumpul dengan rekan sebayanya, selanjutnya aktivitas berkelompok

bersama teman untuk melakukan keinginan-keinginan yang tidak dapat

terpenuhi dari berbagai macam kendala yang dihadapi oleh remaja.

e. Keinginan mencoba segala sesuatu

Pada umumnya, remaja memiliki rasa ingin tahu yang tinggi (high

curiosity), oleh karna itu remaja cendrung ingin berpetualang,

menjelajah dan mencoba segala sesuau yang belum pernah dialaminya.

Selain itu, didorong pula keinginan seperti orang dewasa yang

menyebabkan remaja ingin mencoba melakukan apa yang dilakukan

oleh orang dewasa, seperti merokok, minum-minuman keras, tak

jarang sampai menggunakan narkoba karna melihat apa yang orang

dewasa lakukan.

3. Tugas Masa Remaja36

Pada setiap tahap perkembangan manusia terdapat tugas-tugas

tertentu yang berasal dari harapan masyarakat yang harus dipenuhi oleh

individu, dan ini sering disebut tugas-tugas perkembangan.

36

Dr. Hendrianti Agustiani, Psikologi Perkembangan, Pendekatan Ekologi Kaitannya

Dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri Pada Remaja, Edisi Pertama, (Bandung: PT. Refika

Aditama, 2006), h. 37-38.

36

Keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan tugas

perkembangan pada periode usia tertentu akan mempengaruhi berhasil

atau tidaknya seseorang dalam menjalankan tugas perkembangan pada

periode usia selanjutnya. Pada usia remaja terdapat pula tugas-tugas

perkembangan tertentu yang harus dipenuhi oleh individu. Pada akhir

masa remaja ini, diharapkan tugas-tugas tersebut telah terpenuhi sehingga

individu siap memasuki masa dewasa dengan peran-peran dan tugas-tugas

barunya sebagai orang dewasa. Menurut (Pikunas 1976). Mengemukakan

beberapa tugas perkembangan yang penting pada tahap pertengahan dan

akhir masa remaja yakni:

a. Menerima bentuk tubuh orang dewasa yang dimiliki dan hal-hal yang

berkaitan dengan fisiknya.

b. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan figur-figur

otoritas.

c. Mengembangkan keterampilan dalam komunikasi intrapersonal,

belajar membina relasi dengan teman sebaya dan orang dewasa, baik

secara individu maupun dalam kelompok.

d. Menemukan model untuk identifikasi.

e. Menerima diri sendiri dan mengandalkan kemampuan dan sumber-

sumber yang ada pada dirinya.

f. Memperkuat kontrol diri berdasarkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip

yang ada.

g. Meninggalkan bentuk-bentuk reaksi dan penyesuaian yang kekanak-

kanakan.

37

Dari tugas-tugas tersebut, tampak bahwa secara umum tugas

perkembangan masa remaja berkaitan dengan diri sendiri dan juga dengan

lingkungan sosial yang dihadapinya. Semua perubahan yang terjadi pada

remaja dalam masa ini menuntut individu untuk melakukan penyesuaian

didalam dirinya, dan membentuk suatu sikap diri saya (sense of self) yang

baru tentang siapa dirinya, untuk mempersiapkan diri menghadapi masa

dewasa.

D. Peran Pekerja Sosial

Dalam menjalankan suatu usaha kesejahteraan sosial, seorang

pekerja sosial dapat memerankan berbagai peran sosial dengan kebutuhan

dilapangan. Secara umum menurut pandangan Zastrow ada tujuh peran

yang dapat dilakukan oleh seorang pekerja sosial antara lain:37

1. Enabler

Membantu masyarakat agar dapat mengartikulasikan

kebutuhan, mengidentifikasikan masalah dan mengembangkan

kapasitas mereka agar dapat menangani masalah dengan lebih efektif.

2. Broker

Membantu masyarakat dalam menghubungkan individu

ataupun kelompok masyarakat, yang tidak tahu dimana dan

mendapatkan bantuan tersebut, kepada pemerintah ataupun layanan

masyarakat (community service).

37

Isbandi Rukminto Adi, Psikologi, Pekerjaan Sosial dan Ilmu Kesejahteraan Sosial:

Dasar-dasar Pemikiran, (Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada, 2004), h. 27.

38

3. Expert

Membantu masyarakat dalam hal konsultasi dan memberikan

saran dan dukungan informasi dalam berbagai area guna meningkatkan

kualitas tujuan tertentu.

4. Social Planner

Membantu mengembangkan konsensus dalam kelompok yang

mempuyai berbagai minat ataupun kepentingan dengan cara

mengumpulkan data mengenai masalah sosial yang terdapat

dimasyarakat lalu menganalisisnya dan melakukan tindakan yang

rasional untuk menangani masalah tersebut.

5. Advocate

Membantu mewakili individu atau kelompok masyarakat yang

membutuhkan bantuan atau layanan hukum, tetapi institusi yang

seharusnya menjalankan tugasnya tidak memperdulikannya.

6. Activis

Membantu masyarakat yang kurang beruntung dari institusi

atau lembaga, dengan tujuan untuk pengalihan ataupun kekuasaan pada

kelompok yang kurang mendapatkan keuntungan.

7. Educator

Membantu masyarakat dalam hal mendidik, memberikan

keterampilan dan memberikan informasi untuk menyampaikan

beberapa hal yang sesuai dengan bidang yang ditangani oleh pekerja

sosial tersebut.

39

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Desain Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti ingin melihat pengaruh pola asuh

orang tua terhadap penyalahgunaan narkoba pada remaja di Lapas Kelas II

A Narkotika Cipinang, Jakarta Timur, sehingga dalam penelitian yang

digunakan pendekatan kuantitatif. Pada pendekatan kuantitatif kegiatan

analisis datanya meliputi pengolahan data dan penyajian data, melakukan

perhitungan untuk mendeskripsikan data, dan melakukan pengujian

hipotesis dengan menggunakan uji statistik.38

Proses penelitian bersifat deduktif, kemudian teori tersebut

diverifikasi untuk menguji kebenaran teori. Untuk dapat menguji teori,

maka teori disimpulkan dalam bentuk hipotesisi. Hipotesis akan

memudahkan dalam memahami kerangka berfikir dari sebuah teori.39

Desain penelitian yang digunakan dalam dalam penelitian ini adalah

penelitian inferensial yaitu serangkaian teknik yang digunakan untuk

mengkaji, menaksir dan mengambil kesimpulan berdasarkan data yang

diperoleh dari sampel untuk menggambarkan karakteristik suatu

populasi.40

38 Syofian Siregar, Statistik Deskriptif untuk Penelitian (Jakarta: Rajawali Press,2011), h.

205-206. 39

Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2011), h. 45. 40

Syofian Siregar, Statistik Deskriptif untuk Penelitian, h. 2.

40

Dalam penelitian ini jenis penelitian yang peneliti gunakan adalah

survei. Penelitian survei adalah metode penyelidikan tentang perulangan

kejadian, peristiwa atau masalah, dalam berbagai situasi dan lingkungan

yang dilakukan untuk memperoleh keterangan-keterangan faktual guna

mendapatkan informasi tentang variabel dengan menggukan instrumen,

seperti kuesioner, wawancara dan observasi.41

B. Ruang Lingkup Penelitian

1. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah sekelompok orang yang

dapat memberikan informasi, yaitu Narapidana Lapas Kelas II A

Narkotika Cipinang, Jakarta Timur. Sedangkan objek dalam penelitian

ini adalah “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua dengan Penyalahgunaan

Narkoba Pada Remaja”.

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan dari bulan Oktober 2015 sampai

dengan bulan Maret 2015. Adapun lokasi penelitian ini dilakukan yaitu di

Lapas Kelas II A Narkotika Cipinang Jakarta Timur. Yang beralamat di

Jalan Bekasi Raya No. 170 A, Cipinang, Kecamatan Jatinegara, Kota

Jakarta Timur. Alasan peneliti memilih lokasi tersebut didasarkan atas

pertimbangan sebagai berikut:

41

Andi Prastowo, Memahami Metode-Metode Penelitian (Jogjakarta: AR-RUZZ Media,

2011), h. 117.

41

a. Ketertarikan peneliti terhadap prilaku masyarakat penyalahgunaan

narkoba di Indonesia, khususnya pada remaja.

b. Peneliti dapat menemukan data yang dibutuhkan mengenai

penyalahgunaan narkoba.

c. Pihak lembaga bersedia untuk diadakan penelitian dengan

permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian ini.

C. Metode Penentuan Sampel

Populasi penelitian merupakan keseluruhan (universum) dari objek

penelitian yang dapat berupa manusia, nilai, gejala-gejala, peristiwa, sikap

hidup, karakteristik dan lain sebagainya. Sehingga objek-objek tersebut

dapat menjadi sumber data penelitian.42

Adapun populasi yang ingin

diteliti ialah narapidana pengguna narkoba di Lapas Kelas II Narkotika

Jakarta.

Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi.43

Penelitian ini menggunakan purposive

sampling yaitu penarikan sampel yang ditetapkan berdasarkan

karakteristik atas elemen populasi dan target yang disesuaikan dengan

tujuan masalah penelitian.44

42

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif , Cet. 3 (Jakarta: Kencana Pranada,

2008), h. 99. 43

Muslich Anshori dan Sri Iswati, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Cet. 1 (Surabaya:

Airlanga University Press, 2009), h. 94. 44 Masri Mansoer dan Elin Driana, Statistik Sosial, (Jakarta: Ushul Press, 2009), h. 35.

42

Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel menggunakan

rumus slovin sebagai berikut45

:

Dimana:

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

d² = Presisi yang di terapkan

Tabel 1. Data Responden

Tipe Bangunan

Hunian

Jumlah

Kamar

Jumlah Narapidana

Jumlah

X 89 Desember

2015

Januari

2016

Bangunan

Hunian Tipe 3

42 Kamar 373 Orang Bertambah

2 Orang 375 Orang 49

Bangunan

Hunian Tipe 5

37 Kamar 309 Orang Berkurang

1 Orang 308 Orang 40

Jumlah Total

683

89

Jumlah narapidana yang diambil menjadi sampel pada bangunan

hunian tipe 3 dan tipe 5 diantaranya. Pada bangunan hunian tipe 3 dengan

jumlah 42 kamar pada bulan Desember 2015 berpenghuni sebanyak 373

orang, dan pada bulan Januari 2016 mendapatkan penghuni tambahan

sebanyak 2 orang dengan total keseluruhan 375 orang narapidana.

45

Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan

Aplikasi nya, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006) h. 137.

43

Kemudian pada bangunan hunian tipe 5 dengan jumlah 37 kamar pada

bulan Desember 2015 berpenghuni sebanyak 309 orang, dan pada bulan

Januari 2016 mendapatkan pengurangan penghuni sebanyak 1 orang dengan

total keseluruhan 308 orang narapidana. Maka jumlah total populasi sebanyak

683 orang

( )

= 88.39

Maka jumah sample yang dibulatkan adalah menjadi 89 orang.

Sample yang akan diambil dari populasi menggunakan teknik penelitian

purposive sampling yaitu penarikan sampel yang ditetapkan berdasarkan

karakteristik atas elemen populasi dan target yang disesuaikan dengan

tujuan masalah penelitian.46

D. Metode Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data yang dibutuhkan guna melengkapi proses

penelitian ini, peneliti melakukan serangkaian kegiatan yang bersumber

dari:

46 Masri Mansoer dan Elin Driana, Statistik Sosial, (Jakarta: Ushul Press, 2009), h. 35.

44

1. Data Primer (Primary Data)

Data primer merupakan data yang langsung diperoleh dari

sumber data pertama (tidak melalui perantara) berupa dukumen

lembaga, opini seseorang baik secara individual maupun kelompok,

kejadian atau kegiatan dan hasil pengujian dilokasi penelitian atau

objek penelitian.47

Adapun data primer yang digunakan yaitu angket.

Angket merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun

secara sistematis, kemudian dikirim untuk diisi oleh responden. Jadi

dengan metode angket tersebut peneliti mengumpulkan sejumlah daftar

pertanyaan tertulis kepada reponden mengenai pola asuh orang tua

terhadap penyalahgunaan narkoba yang akan diteliti untuk

mendapatkan jawaban yang bersifat pribadi, kemudian dari sejumlah

jawaban tersebut peneliti kemukakan dan selanjutnya peneliti sajikan

dalam bentu penyajian data.

2. Data Sekunder (Secondry Data)

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber

kedua (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain) atau sumber sekunder.

Adapun data sekunder yang digunakan oleh penelitian adalah studi

kepustakaan, seperti buku, dokumen, artikel dan lain sebagainya, untuk

membantu memberikan keterangan, atau data pelengkap sebagai bahan

pembanding dari data yang dibutuhkan.48

47

Bungin Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif, h. 123. 48

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, h. 123-124.

45

E. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini akan dilihat hubungan variabel terhadap objek

yang akan diteliti. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel

bebas dan variabel terikat. Variabel bebas (variabel independent) adalah

varaibel yang menjadi sebab atau berubah mempengaruhi suatu variabel

lain (variabel dependent), variabel bebas sering disebut prediktor,

stimulus, eksogen atau atencendent.

Sedangkan variabel terikat (variabel dependent) adalah variabel

yang dipengaruhi atau menjadi akibat karna adanya variabel lain (variabel

independent), variabel terikat sering disebut variabel respons dan variabel

endogen49

. Jadi variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi,

sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau

menjadi akibat karna adanya variabel lain.

Adapun variabel yang akan dibahas dalam penelitian ini mencakup

pola asuh orang tua dan penyalahgunaan narkoba pada remaja.

Tabel 2. Variabel Penelitian

Variabel Independent Variabel Dependent

\

49

Syofian siregar, Statistik Deskriptif untuk Penelitian, h. 110.

Pola Asuh Orang Tua

( Variabel X )

Penyalahgunaan Narkoba

( Variabel Y )

46

F. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian merupakan proposisi yang akan diuji

keberlakuannya, atau merupakan sebagai jawaban sementara terhadap

rumusan masalah penelitian.50

Untuk menguji hipotesis, ada beberapa

ketentuan yang perlu diperhatikan yaitu merumuskan hipotesis nol (Hο)

dan harus disertai pula dengan hipotesis alternativ (Ha).51

Hipotesis dapat

dirumuskan pertanyaan sebagai berikut:

Hο:β = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pola

asuh orang tua terhadap penyalahgunan narkoba

pada remaja.

Ha:β ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara pola asuh

orang tua terhadap penyalahgunaan narkoba pada

remaja.

G. Definisi Oprasional dan Indikator Variabel Penelitian

Definisi oprasional adalah sebuah konsep yang mempunyai variasi

nilai yang diterapkan dalam suatu penelitian dan sangat erat kaitannya

dengan indikator. Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel

bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalan penelitian ini adalah pola

asuh orang tua sedangkan variabel terikat dalam penelitan ini adalah

penyalahgunaan narkoba sebagai berikut:

50

Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif:Teori dan

Aplikasinya (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), h. 137. 51

Singgih Sentosa, SPSS: Mengelola Data Statistik Secara Profesional Cet. Ke 2,

(Jakarta: PPM, 2002), h. 22-23.

47

1. Variabel Pola Asuh Orang Tua

a. Definisi Oprasional

Pola asuh orang tua adalah gambaran tentang sikap dan

prilaku orang tua dan anak dalam berinteraksi dan berkomunikasi

selama mengadakan kegiatan pengasuhan. Dalam kegiatan

memberikan pengasuhan inilah orang tua akan memberikan

perhatian, perhatian, disiplin, hadiah, hukuman serta tanggapan

terhadap bentuk keinginan remaja.

b. Indikator Oprasional

Menurut Baumrind (1971-1991), pola asuh orang tua

mengemukkan empat tipe pengasuhan orang tua antara lain

meliputi:

1) Pola Asuh Otoriter

2) Pola Asuh Demokratis

3) Pola Asuh Penelantar

4) Pola Asuh Pemanja

48

2. Variabel Penyalahgunaan Narkoba Pada Remaja

a. Definisi Oprasional

Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan narkoba yang

dilakukan tidak untuk maksud pengobatan, akan tetapi ingin

menikmati pengaruhnya. Karna pengaruhnya itulah narkoba

disalahgunakan.

b. Indikator Oprasional

Menurut Prof. Dr. Dadang Hawari (1990) menyatakan

bahwa seseorang akan terlibat penyalahgunaan narkoba sampai

pada ketergantungan narkoba, apabila seseorang itu sudah ada tiga

faktor yang membuat seseorang cendrung menyalahgunakan

narkoba, yaitu :

1) Faktor Predisposisi

2) Faktor Kontribusi

3) Faktor Pencetus (pendorong)

49

Tabel 3. Definisi Oprasional dan Indikator Penelitian

Operasional Variabel

Variabel Definisi Oprasional Indikator

Pola Asuh

Orang Tua

(Variabel X)

Pola asuh orang tua adalah

gambaran tentang sikap dan

prilaku orang tua dan anak

dalam berinteraksi dan

berkomunikasi selama

mengadakan kegiatan

pengasuhan.

a. Pola asuh otoriter

- Cenderung memaksa

- Suka memerintah

- Suka menghukum disertai tindak kekerasan

- Tidak mengenal kompromi

- Komunikasi bersifat satu arah

- Ketaatan dan kepatuhan sangat tinggi

b. Pola asuh demokratis

- Mendengarkan pendapat anak

- Memprioritaskan kepentingan anak namun

tak ragu untuk mengendalikan

- Bersikap rasional (pemikiran-pemikiran)

dalam mengasuh

- Bersikap relalistis terhadap kemampuan

anak

- Memberikan kebebasan pribadi untuk

memenuhi keinginanan serta kebutuhannya

namun tetap memberikan kontrol dan

pengawasan yang sesuai.

- Dituntut untuk mengatur dan

menyesuaikan diri dan keinginan dengan

tuntutan lingkungan

c. Pola asuh penelantar

- Membiarkan/mengabaikan anak

- Orang tua tidak perduli dengan kehidupan

anak

- Cenderung tidak memberikan perhatian

- Memberikan kebebasan pada anak

- Tidak memberikan kasih sayang dan

perhatian yang cukup pada anak.

- Orang tua lebih mementingkan diri sendiri

d. Pola asuh pemanja

- Orang tua selalu menuruti apa yang

dinginkan oleh anak

- Memberikan pengawasan yang sangat

longgar pada anak.

50

- Cenderung tidak menegur.

- Tidak memperingatkan bila anak dalam

kondisi menyimpang.

- Sangat sedikit bimbingan yang diberikan

oleh orang tua pada anak

- Bersikap hangat terhadap anak.

Penyalahgunaan

Narkoba Pada

Remaja

(Variabel Y)

Penyalahgunaan narkoba

adalah penggunaan narkoba

yang dilakukan tidak untuk

maksud pengobatan, akan

tetapi karna ingin menikmati

pengaruhnya. Karna

pengaruhnya itulah narkoba

disalahgunakan

a. Faktor predisposisi

- Gangguan kepribadian (antisosial)

- Depresi

- Kecemasan

b. Faktor kontribusi

- Hubungan antara orang tua dan anak

- Kesibukan orang tua

- Keutuhan keluarga

c. Faktor pencetus

- Teman kelompok

- Ketersediaan narkoba

Adapun blue print skala pola asuh orang tua dan skala penyalahgunaan

narkoba pada remaja, sebelumnya dilakukan uji coba validitas instrument terlihat

pada tabel 4 dan 5 sebagai berikut:

Tabel 4. Blue Print Skala Pola Asuh Orang Tua (sebelum validasi instrument)

No.

Dimensi Ukuran Otoriter

(X1)

Item

Jumlah Favorable Un favorable

1. Cenderung memaksa - 1 1

2. Suka memerintah 2,3 - 2

3. Suka menghukum disertai tindak kekerasan - 4 1

4. Tidak mengenal kompromi - 5 1

5. Komunikasi bersifat satu arah 6,7 - 2

6. Ketaatan dan kepatuhan sangat tinggi

8 - 1

51

No.

Dimensi Ukuran Demokratis

(X2)

Item

Jumlah Favorable Un

Favorable

1. Mendengarkan pendapat anak 9 - 1

2. Memprioritaskan kepentingan anak namun

tidak ragu untuk mengendalikan

10,11 - 2

3. Bersikap rasional (pemikiran-pemikiran)

dalam mengasuh

12 - 1

4. Bersikap relalistis terhadap kemampuan

anak

13 - 1

5. Memberikan kebebasan pribadi untuk

memenuhi keinginanan serta kebutuhannya

namun tetap memberikan kontrol dan

pengawasan yang sesuai

-

14

1

6. Dituntut untuk mengatur dan menyesuaikan

diri dan keinginan dengan tuntutan

lingkungan

15

16

2

No.

Dimensi Ukuran Penelantar

(X3)

Item

Jumlah Favorable Un

Favorable

1. Membiarkan/mengabaikan anak - 17 1

2. Cenderung tidak memberikan perhatian 18 - 1

3. Orang tua tidak perduli dengan kehidupan

anak

- 19,20 2

4. Memberikan kebebasan pada anak - 21 1

5. Tidak memberikan kasih sayang dan

perhatian yang cukup pada anak

- 22 1

6. Orang tua lebih mementingkan diri sendiri - 23,24 2

No.

Dimensi Ukuran Pemanja

(X4)

Item

Jumlah Favorable Un

Favorable

1. Orang tua selalu menuruti apa yang

dinginkan oleh anak

25,26 - 2

2. Memberikan pengawasan yang sangat

longgar pada anak

- 27 1

3. Cenderung tidak menegur - 28 1

4. Tidak memperingatkan bila anak dalam

kondisi menyimpang

- 29 1

5. Sangat sedikit bimbingan yang diberikan

oleh orang tua pada anak

-

30 1

6. Bersikap hangat terhadap anak 31,32 - 2

Jumlah

32

52

Tabel 5. Blue Print Skala Penyalahgunaan Narkoba Pada Remaja

(sebelum validasi instrument)

No.

Dimensi Ukuran Predisposisi

Item

Jumlah Favorable

Un Favorable

1. Gangguan Kepribadian (Anti

Sosial)

3,4

1,2 4

2. Depresi - 5,6 2

3. Kecemasan - 7,8 2

No.

Dimensi Ukuran Kontribusi Item

Jumlah Favorable Un Favorable

1. Hubungan Antara Orang tua

dan Anak

- 9,11,13 3

2. Kesibukan Orang Tua - 10,12, 2

3. Keutuhan Keluarga 17,18 14,15,16 5

No.

Dimensi Ukuran Pencetus Item

Jumlah Favorable Un Favorable

1. Teman Kelompok 22 19,20,21 4

2. Ketersediaan Narkoba 26 23,24,25 4

Jumlah

26

Selanjutnya, adapun blue print untuk skala pola asuh orang tua dan skala

penyalahgunaan narkoba pada remaja setelah dilakukan uji coba validitas

instrument terlihat pada tabel 6 dan 7 sebagai berikut:

53

Tabel 6. Blue Print Skala Pola Asuh Orang Tua

(sesudah validasi instrument)

No.

Dimensi Ukuran Otoriter

(X1)

Item

Jumlah Favorable Un favorable

1. Cenderung memaksa - 1 1

2. Suka memerintah 2 - 1

3. Suka menghukum disertai tindak kekerasan - 4,7 2

4. Tidak mengenal kompromi - 5 1

5. Komunikasi bersifat satu arah 6 - 1

6. Ketaatan dan kepatuhan sangat tinggi 3 8 2

No.

Dimensi Ukuran Demokratis

(X2)

Item

Jumlah Favorable Un

Favorable

1. Mendengarkan pendapat anak 9 - 1

2. Memprioritaskan kepentingan anak namun

tidak ragu untuk mengendalikan

11,12 - 2

3. Bersikap rasional (pemikiran-pemikiran)

dalam mengasuh

15 - 1

4. Bersikap relalistis terhadap kemampuan

anak

13 - 1

5. Memberikan kebebasan pribadi untuk

memenuhi keinginanan serta kebutuhannya

namun tetap memberikan kontrol dan

pengawasan yang sesuai.

-

16

1

6. Dituntut untuk mengatur dan menyesuaikan

diri dan keinginan dengan tuntutan

lingkungan

10

14

2

No.

Dimensi Ukuran Penelantar

(X3)

Item

Jumlah Favorable Un

Favorable

1. Membiarkan/mengabaikan anak - 17 1

2. Orang tua tidak perduli dengan kehidupan

anak

24 18 2

3. Cenderung tidak memberikan perhatian - 19,22 2

4. Memberikan kebebasan pada anak - 20 1

5. Tidak memberikan kasih sayang dan

perhatian yang cukup pada anak.

- 21 1

6. Orang tua lebih mementingkan diri sendiri - 23 1

No.

Dimensi Ukuran Pemanja

(X4)

Item

Jumlah Favorable Un

Favorable

54

1. Orang tua selalu menuruti apa yang

dinginkan oleh anak

28 25 2

2. Memberikan pengawasan yang sangat

longgar pada anak.

- 26 1

3. Cenderung tidak menegur. - 27 1

4. Tidak memperingatkan bila anak dalam

kondisi menyimpang.

- 29 1

5. Sangat sedikit bimbingan yang diberikan

oleh orang tua pada anak

- 30 1

6. Bersikap hangat terhadap anak 31 32 2

Jumlah

32

Tabel 7. Blue Print Skala Penyalahgunaan Narkoba Pada Remaja

(sesudah validasi instrument)

No.

Dimensi Ukuran Predisposisi

Item

Jumlah Favorable

Un Favorable

1. Gangguan Kepribadian (Anti

Sosial)

-

1,2 2

2. Kecemasan - 6,7 2

3. Depresi - 3,4,5 3

No.

Dimensi Ukuran Kontribusi Item

Jumlah Favorable Un Favorable

1. Hubungan Antara Orang tua

dan Anak

- 10,12 2

2. Kesibukan Orang Tua - 9,11 2

3. Keutuhan Keluarga - 13,14,15 3

No.

Dimensi Ukuran Pencetus Item

Jumlah Favorable Un Favorable

1. Teman Kelompok 18 16,17 3

2. Ketersediaan Narkoba 22 19,20,21 4

Jumlah

22

55

H. Pengujian Asumsi Klasik

Analisis data merupakan proses penyederhanaan data kedalam

bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Dalam

menganalisis data ini, peneliti menggunakan metode analisis kuantitatif

guna mengetahui pengaruh pola asuh orang tua dengan penyalahgunaan

narkoba pada remaja dilakukan dengan skala likert. Skala likert adalah

skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi

seseorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu.52

Sebagai berikut:

Tabel 8. Skala Likert

No. Alternatif Jawaban Positif Negatif

1. Sangat Setuju 5 1

2. Setuju 4 2

3. Cukup Setuju 3 3

4. Tidak Setuju 2 4

5. Sangat Tidak Setuju 1 5

Kemudian data yang diperoleh dengan menggunakan kuesioner,

dimana hasil analisisnya dipresentasikan di dalam tabel analisis

berdasarkan variabel pola asuh orang tua dengan penyalahgunaan narkoba

pada remaja di Lapas Kelas II A Narkotika Cipinang, Jakarta Timur. Dapat

dianalisis dengan cara sebagai berikut:

52

Syofian Siregar, Statistik Deskriptif untuk Penelitian, h. 138.

56

1. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

Pengujin normalitas dilakukan untuk mengetahui normal

tidaknya suatu distribusi data. Dasar pengambilan keputusan dalam uji

normalitas data adalah:

a. Jika nilai signifikasinya lebih besar dari 0,05 maka data tersebut

berdistribusi normal.

b. Jika nilai signifikasinya lebih kecil dari 0,05 maka data tersebut

berdistribusi normal.53

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui varian dari

beberapa populasi sama atau tidak. Asumsi yang mendasari dalam

Analisis Of Varian (ANOVA) adalah bahwa varian dari beberapa

populasi adalah sama. Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji

homogenitas adalah:

a. Jika nilai signifikasi lebih besar dari 0,05 maka dikatakan bahwa

varian dari dua atau lebih kelompok populasi data adalah sama

b. Jika nilai signifikasi lebih kecil dari 0,05 maka dikatakan bahwa

varian dari dua atau lebih kelompok populasi data adalah tidak

sama.54

53

Sahid Raharjo, Cara Melakukan Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov dengan SPSS, di

unduh pada tanggal 26 November 2015 dari http;//spssindo.blogspot.com/2014/01/uji-normalitas-

koimogorov-simorov-spss.html.454

Sahid Raharjo, Cara Melakukan Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov dengan SPSS, di

unduh pada tanggal 26 November 2015 dari http;//spssindo.blogspot.com/2014/01/uji-normalitas-

koimogorov-simorov-spss.html.4

57

I. Pengujian Analisis Statistik

1. Uji Koefesien Korelasi

Uji koefesien korelasi ini berfungsi untuk melihat hubungan

antara variabel pola asuh orang tua terhadap penyalahgunaan narkoba

pada remaja. Setelah data diklasifikasikan, kemudian diadakan analisa

data. Perumusan masalah untuk regresi linier sederhana (X,Y), yaitu

adakah hubungan yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y.

Sebelum mengetahui seberapa besar koefesien determinasi

perlu menghitung koefesiennya terlebih dahulu dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:55

∑xy

r −

Keterangan:

rxy = Korelasi antara variabel X dengan Y

x = (x1-x2) selisih nilai X dengan rata-rata variabel Y

y = (y1-y2) selisih nilai Y dengan rata-rata variabel Y

Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefesien

korelasi yang ditentukan tersebut besar atau kecil, maka dapat

berpedoman pada ketentuan yang tertera pada tabel berikut56

:

55

Sugiyono, Statistik untuk Penelitian (Bandung: Alvabeta, 2009), h. 228. 56

Sugiyono Statistik untuk Penelitian, h. 229.

58

Tabel 9. Interprestasi Terhadap Koefesien Korelasi

Interval Koefesien

Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199

0,20 – 0,3990

0,40 – 0,599

0,60 – 0,799

0,899- 1,000

Sangat Lemah

Lemah

Cukup

Kuat

Sangat Kuat

2. Uji Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana dipakai untuk menganalisa

hubungan linier satu variabel independen dengan satu variabel

dependen.57

Maka persamaan analisis regresinya ialah:

Y = a + Bx

Keterangan:

Y = Variabel Dependen (penyalahgunaan narkoba)

a = Titik potong garis regresi pada sumbu y

b = Perubahan rata-rata variabel Y untuk setiap perubahan varaibel X

x = Variabel independen (pola asuh orang tua)

3. Uji Koefesien Determinasi

Uji koefesien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa

besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel

dependen. Dalam autput SPSS, koefesien determinasi terletak pada

model summary dan tertulis R square.

57

Dwi Priyatno, 5 Jam Belajar Olah Data Dengan SPSS 17, (Yogyakarta: CV. Andi

Offset, 2009), h. 172.

59

Nilai R square diketahui baik antara 0,5 karna R square

berkisar antara 0,1. Pada umumnya sampel dengan data deret waktu

(time series) memilih R square maupun adjust R square dikatakan

cukup tinggi dengan nilai diatas 0,5.58

4. Uji Regresi Linear Berganda

Untuk menguji hipotesis penelitian mengenai hubungan pola

asuh orang tua terhadap penyalahgunaan narkoba pada remaja, maka

peneliti mengolah data yang didapat dengan menggunakan analisi

regresi linear berganda (multiple linear regrassion), rumus regresi

linear berganda adalah:59

Keterangan:

Y = Variabel Dependent (penyalahgunaan narkoba pada remaja)

a = Harga konstan

b1 = Koefisiensi regresi parsal ukuran otoriter

b2 = Koefisiensi regresi parsal ukuran demokratis

b3 = Koefisiensi regresi parsal ukuran penelantar

b4 = Koefisiensi regresi parsal ukuran pemanja

58

Singgih Sentosa, SPSS: Mengelola Data Statistik Secara Profesional, h. 50-51. 59

Pangestu Subagyo dan Djarwanto Ps, Statistika Induktif Edisi ke-5 (Yogyakarta: BPFE

Yogyakarta, 2005), , h. 270.

Y = a + b1 X1+b2X2+b3X3+b4X4

60

5. Uji T-test (Persial)

T-tes bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-

masing variabel independen secara individual (parsial) terhadap

variabel dependen. Adapun nilai-nilai taraf signifikasinya sebesar ɑ =

1% sampai dengan 10%.

Untuk menguji hipotesis, ada beberapa ketentuan yang perlu

diperhatikan yaitu merumuskan hipotesis nol (Hօ ) dan harus disertai

pula dengan hipotesis anternative (Ha).60

1) Variabel Ukuran Otoriter (X1)

Hօ :β = 0 Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan

antara pola asuh orang tua terhadap penyalahgunaan

narkoba pada remaja.

Ha:β ≠ 0 Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pola

asuh orang tua terhadap penyalahgunaan narkoba

pada remaja.

2) Variabel Ukuran Demokratis (X2)

Hօ :β = 0 Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan

antara pola asuh orang tua terhadap penyalahgunaan

narkoba pada remaja.

Ha:β ≠ 0 Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pola

asuh orang tua terhadap penyalahgunaan narkoba

pada remaja.

60

Singgih Santosa, SPSS: Mengelola Data Statistik Secara Profesional, h.52-53.

61

3) Variabel Ukuran Penelantar (X3)

Hօ :β = 0 Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan

antara pola asuh orang tua terhadap penyalahgunaan

narkoba pada remaja.

Ha:β ≠ 0 Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pola

asuh orang tua terhadap penyalahgunaan narkoba

pada remaja.

4) Variabel Ukuran Pemanja (X4)

Hօ :β = 0 Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan

antara pola asuh orang tua terhadap penyalahgunaan

narkoba pada remaja.

Ha:β ≠ 0 Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pola

asuh orang tua terhadap penyalahgunaan narkoba

pada remaja.

62

BAB IV

PROFIL LEMBAGA

A. Lokasi Penelitian

Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Narkotika Cipinang, Jakarta

Timur. Merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dibidang pemasyarakatan

yang berada dibawah Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan Hak Asasi

Manusia R.I. yang terletak di Jalan Raya Bekasi No. 170 A, Cipinang,

Kecamatan Jatinegara, Kota Jakarta Timur.

B. Sejarah Berdirinya Lembaga

Lapas Narkotika Jakarta merupakan lapas tipe kelas II A, dimana

dahulunya merupakan bagian dari Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Cipinang.

Lapas Narkotika Cipinang ini diresmikan oleh Presiden RI. ke- 5 Megawati

Soekarno Putri pada tanggal 30 Oktober 2003 dan baru beroprasi pada tanggal

24 Februari 2004 dengan kapasitas 1084 orang narapidana.

Lapas narkotika ini berguna sebagai tempat pemidanaan bagi tindak

pidana kriminal khusus narkoba, pendirian lapas ini didasarkan pada

Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI. No. M. 04.

PR.07.03 Tahun 2003, tentang pembantukan Lembaga Pemasyarakatan

Narkotika Pematang Siantar, Lubuk Linggau, Bandar Lampung, Jakarta,

Bandung, Nusakambangan, Madiun, Pamekasan, Martapura, Bangli, Maros,

dan Jayapura (Departemen Kehakiman dan HAM RI. : II). 61

61

Profil Lapas Narkotika Jakarta “diakses pada 26 Desember 2015” dari

http:www.lapasnarkotikajkt.go.id/profillapasnarkotikajkt.

63

C. Visi, Misi dan Tujuan Lembaga

1. Visi

Visi Lapas Kelas II A Narkotika Cipinang adalah memberikan

pelayanan yang akuntabel dan transparan serta mampu untuk mewujudkan

tertib pemasyarakatan.

2. Misi

Misi Lapas Kelas II A Narkotika Cipinang adalah:

a. Memberikan kemudahan pelayanan bagi masyarakat secara tepat dan

efektif.

b. Menghilangkan komersialisasi dan diskriminasi dalam pelayanan.

c. Menyediakan prosedur layanan tentang hak-hak warga binaan

pemasyarakatan.

d. Mengedepankan profesionalisme dan keterbukaan dalam memberikan

pelayanan.

3. Tujuan

Tujuan di dirikannya Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A

Narkotika Cipinang adalah untuk memutus mata rantai jaringan pengedar

dan pemakai narkoba serta untuk mencukupi kebutuhan daya tampung

narapidana kasus narkoba yang semakin lama semakin meningkat. Selain

sebagai tempat pemidanaan, diharapkan mampu memberikan pembinaan

khusus bagi para penyalahguna narkoba, serta merubah prilaku mereka

baik sebagai pemakai maupun sebagai pengedar.62

62

Profil Lapas Narkotika Jakarta “diakses pada 26 Desember 2015” dari

http:www.lapasnarkotikajkt.go.id/profillapasnarkotikajkt.

64

D. Tugas dan Fungsi Lembaga

1. Tugas Pokok

Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Narkotika Cipinang adalah

Unit Pelaksana Teknis (UPT) dibidang pemasyarakatan yang berada

dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kantor Wilayah

Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. Tugas pokok dari Lapas

Kelas II A Narkotika Cipinang adalah untuk melaksanakan

pemasyarakatan narapidana/anak didik, bagi pengguna dan penyalahguna

narkotika dan obat-obatan terlarang lainnya.

2. Fungsi

Untuk melaksanakan beberapa tugas tersebut Lembaga

Pemasyarakatan Kelas II A Narkotika Cipinang mempunyai fungsi

diantaranya:

a. Melaksanakan pembinaan narapidana/anak didik kasus narkoba.

b. Memberikan bimbingan, terapi dan rehabilitasi kepada

narapidana/anak didik kasus penyalahgunaan narkoba.

c. Melakukan bimbingan sosial dan kerohanian.

d. Melakukan pemeliharaan keamanan dan tata tertib lembaga

pemasyarakatan.

e. Melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga.

65

E. Stuktur Organisasi Lembaga

Dalam mendukung fungsi organisasi dan kelancaran operasional

kegiatan, Lapas Kelas II A Narkotika Cipinang, memiliki sejumlah karyawan

yang menjalankan tugasnya sesuai dengan jabatan dan tanggung jawab

masing-masing. Berikut struktur organisasi Lapas Kelas II A Narkotika

Cipinang:

1. Kepala Lembaga Pemasyarakatan

Tugas dan Fungsi Kepala Lembaga Pemasyarakatan adalah

menyelenggarakan tugas pokok di bidang pemasyarakatan, antara lain

melakukan pembinaan terhadap narapidana, memberikan bimbingan,

mempersiapkan sarana dan pengolahan hasil kerja, melakukan

pemeliharaan keamanan dan ketertiban lapas dan melaksanakan urusan

tata usaha serta rumah tangga, melakukan bimbingan sosial atau rohani

terhadap narapidana serta bertanggung jawab penuh pada keseluruhan

aktifitas sehari-hari di lapas tersebut.

2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha

Tugas dan Fungsi Kepala Sub Bagian Tata Usaha adalah

melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga yang dibantu oleh dua

orang Kepala Urusan (KAUR) yakni:

a. Kepala Urusan Kepegawaian dan Keuangan beserta staff mempunyai

tugas melakukan urusan kepegawaian dan keuangan.

b. Kepala Urusan Umum dan staff mempunyai tugas melakukan urusan

surat menyurat dan infentarisasi serta perawatan sarana dan prasarana

66

3. Kepala Seksi Pembinaan Narapidana dan Anak Didik

Tugas dan Fungsi Kepala Seksi Pembinaan Narapidana dan Anak

Didik adalah melakukan pembinaan narapidana dan anak didik yang

dibantu oleh Kepala Sub Seksi Bimbingan Kemasyarakatan dan

Perawatan, serta Kepala Sub Seksi Registrasi.

4. Kepala Seksi Kegiatan Kerja

Tugas dan Fungsi Kepala Seksi Kegiatan Kerja adalah memberikan

bimbingan kerja, mempersiapkan sarana kerja dan mengelola hasil kerja,

yang dibantu oleh Kepala Sub Seksi Bimbingan Kerja dan Pengelolaan

Hasil Kerja serta Kepala Sub Seksi Sarana Kerja.

5. Kepala Seksi Administrasi Keamanan dan Tata Tertib

Tugas dan Fungsi Kepala Seksi Administrasi Keamanan dan Tata

Tertib adalah mengatur jadwal tugas pengamanan, menginventarisir

penggunaan perlengkapan dan pembagian tugas pengamanan lapas,

menerima laporan harian dan berita acara dari kesatuan pengamanan yang

bertugas, serta menyusun laporan berkala dibidang keamanan,

menekankan disiplin dan tata tertib serta mengawasi narapidana yang

mendapatkan kunjungan.

67

6. Kepala Satuan Pengamanan Lapas

Tugas dan Fungsi Kepala Satuan Pengamanan Lapas adalah:

a) Melakukan pemeliharaan keamanan dan ketertiban.

b) Melakukan penjagaan dan pengawasan terhadap narapidana.

c) Melakukan pengawasan, penerimaan, penempatan, dan pengeluaran

narapidana.

d) Melakukan pemerikasaan terhadap pelanggar keamanan dan

melaksanakan kontrol kamar-kamar narapidana.

e) Membuat laporan harian dan berita acara pelaksanaan tugas

pengamanan.63

63

Tata Usaha Lapas Kelas II A Narkotika Jakarta.

67a

Tabel 10. Struktur Organisasi Lapas Narkotika Cipinang

KALAPAS

R. Andika Dwi Prasetya, A. Md. IP, S. Pd

KASUBAG TU

Lis Susanti, A. Md. IP, S. Sos, M. Si

KAUR KEPEG & KEUANGAN

Bisri Mustopa, SH, M. Si

KAUR UMUM

Wahyo Edi, AKS

KASIE BINADIK

Diding Alpian, A. Md.IP, S. Sos, M. Si

KASIE GIATJA

Wahyu Susetyo, A. Md.IP, SH,MM

KASIE ADM KAMTIB

Raden Deni Sunarya Bc. IP, SH, MM

KEPALA KPLP

Wahyu Indarto, A. Md, IP, SH, MM

KASUBSIE BIMKER & PHK

Yohanes Dias Santoso, A. Md.IP, SH

KASUBSIE KEAMANAN

Sarwono, A.Md.IP, SH, M.Si

KASUBSIE REGISTRASI

Asep Holid Abdullah, A. Md.Ip, SH

KASUBSIE BIMKEMASWAT

Agus Imam Taufik, A. Md.IP, SH

KASUBSIE SARANA KERJA

Adhiyansyah, A. Md.IP, SH

KASUBSIE PELAPORAN

Hadi Wijaya, A. Md.IP, SH

PETUGAS PENGAMANAN

68

F. Sarana dan Prasarana Lembaga

Bangunan Lapas Kelas II Narkotika Cipinang terdiri dari dari gedung

perkantoran dan blok hunian narapidana. Selain itu pula dilengkapi dengan

sarana dan prasarana pendukung untuk menunjang kebutuhan narapidana

diantaranya ialah: 64

Tabel 11. Sarana dan Prasarana Lapas Narkotika Cipinang

No. Nama Bangunan Luas Peruntukan

1. Gedung I 1.067,60 M2 Ruang kalapas dan kegiatan

administratif fasilitatif.

2. Gedung II 1.751, 60 M2 Ruang struktural bidang

teknis dan kegiatan

rehabilitasi.

3. Gedung III 831, 44 M2 Ruang musik, fitnes dan

pengamanan.

4. Poli klinik 304 M2 Rawat inap dan kegiatan

medis

5. Bangunan hunian type 7

sebanyak 60 kamar yang

berkapasitas 420 orang.

4.126, 59 M2

Blok hunian narapidana

6. Bangunan hunian type 3

sebanyak 42 kamar yang

berkapasitas 144 orang, dan

bangunan hunian type 5 sebanyak

37 kamar yang berkapasitas 180

orang.

3.410, 03 M2

Blok hunian narapidana

7. Bangunan hunian type 1

sebanyak 342 kamar yang

berkapasitas 324 orang.

4.376, 41 M2

Blok hunian narapidana

8. Bangunan super maksimum

security

618, 40 M2 Blok hunian narapidana yang

melakukan pelanggaran.

64 Laporan Satuan Pengamanan Lapas Kelas II A Narkotika Jakarta, Arsip Lapas Bulan

November-Desember 2015.

69

G. Program Lembaga

Salah satu program yang ada di Lapas Kelas II A Narkotika Cipinang

adalah program narapidana yang dilaksanakan berdasarkan Surat Edaran

Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. No. KP. 10.13/31. Pada

tanggal 8 Februari 1965 tentang Pemasyarakatan sebagai proses.

Akan tetapi sebagai lapas khusus narkoba yang berfungsi sebagai

tempat pemidanaan dan pembinaan bagi narapidana kasus narkoba, maka

Lapas Kelas II A Narkotika Cipinang, memiliki program yang berbeda dengan

lapas-lapas pada umumnya. Beberapa program pembinaan yang telah

dilaksanakan dilapas ini adalah:

1. Rehabilitasi Sosial

Rehabilitasi sosial merupakan suatu kegiatan pembinaan yang

bertujuan untuk membimbing narapidana mengembangkan dirinya kearah

yang lebih positif, sehingga mereka nantinya jika kembali kedalam

masyarakat agar tidak mengulangi tindakan penyalahgunaan narkoba

setelah mereka bebas. Bentuk rehabilitasi yang dijalankan Lapas Kelas II

A Narkotika Cipinang ialah program Therapeutic Community atau TC.

2. Rehabilitasi Medis

Rehabilitasi medis dilaksanakan oleh dokter dan perawat, bentuk

kegiatannya berupa observasi medis dan dokumentasi penyakit.

3. Pembinaan Mental dan Rohani

Pembinaan mental dan rohani bertujuan untuk meningkatkan

ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Pembinaan ini berupa

kegiatan kerohanian seperti kegiatan kerohanian Islam yang berupa

70

pengajian rutin, dzikir bersama, sholat berjamaah. Selain itu terdapat

kegiatan gereja secara rutin, kegiatan vihara, termasuk juga kegiatan

peringatan hari-hari besar keagamaan.

4. Pembinaan Intelektual dan Wawasan Kebangsaan

Pembinaan intelektual merupakan suatu pembinaan yang diajukan

untuk meningkatkan pengetahuan dan pengembangan fungsi intelektual

narapidana. Kegiatan yang dilakukan antara lain, dengan seminar,

pemberdayaan perpustakaan dan berbagai kegiatan penyuluhan lainnya.

Sedangkan pembinaan wawasan kebangsaan dimaksudkan untuk membina

mental dan rasa kecintaan terhadap tanah air dan NKRI. Salah satu

kegiatan yang dilakukan adalah diadakannya pendidikan baris berbaris

(PBB) dan upacara bendera setiap tanggal tujuh belas.

5. Pembinaan Olahraga dan Kesenian

Bentuk pembinaan olahraga berupa kegiatan lari pagi, senam

massal, sepak bola, bola voli, tenis meja dan catur yang dilaksanakan

setiap hari yakni pagi dan sore sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Kemudian bentuk kegiatan kesenian dimaksudkan untuk membina dan

mengasah bakat-bakat seni narapidana, sehingga mereka dapat

menyalurkan bakat seni yang mereka miliki. Kegiatan kesenian yang

dilaksanakan antara lain, vokal group dan group band yang berlatih secara

bergantian sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.65

65

Satuan Pembinaan Narapidana dan Anak Didik Lapas Kelas II A Narkotika Jakarta,

Arsip 2015

71

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Responden Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menyebar angket kepada 89 responden

yang merupakan narapidana/anak didik di Lapas Kelas II A Narkotika

Cipinang, Jakarta Timur. Pada angket tersebut berisi 54 pertanyaan, yang

terbagi menjadi 32 pertanyaan tentang pola asuh orang tua dan 22 pertanyaan

tentang penyalahgunaan narkoba. Dari 89 responden yang terkumpul peneliti

mengklasifikasikan menurut tipe blok, jumlah kamar, dan jumlah narapidana

antara bulan desember 2015 sampai januari 2016 dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel. 12 Data Responden

Tipe Bangunan

Hunian

Jumlah

Kamar

Jumlah Narapidana

Jumlah

X 89 Desember

2015

Januari

2016

Bangunan

Hunian Tipe 3

42 Kamar 373 Orang Bertambah

2 Orang 375 Orang 49

Bangunan

Hunian Tipe 5

37 Kamar 309 Orang Berkurang

1 Orang 308 Orang 40

Jumlah Total

683

89

72

Dari hasil tabel 11, menunjukkan bahwa jumlah total narapidana yang

diambil menjadi sampel pada bangunan hunian tipe 3 dan tipe 5 diantaranya.

Pada bangunan hunian tipe 3 dengan jumlah 42 kamar pada bulan Desember

2015 berpenghuni sebanyak 373 orang, dan pada bulan Januari 2016

mendapatkan penghuni tambahan sebanyak 2 orang dengan total keseluruhan

375 orang narapidana. Kemudian pada bangunan hunian tipe 5 dengan jumlah

37 kamar pada bulan Desember 2015 berpenghuni sebanyak 309 orang, dan

pada bulan Januari 2016 mendapatkan pengurangan penghuni sebanyak 1

orang dengan total keseluruhan 308 orang narapidana. Maka jumlah total

populasi sebanyak 683 orang.

( )

= 88.39

Maka jumah sample yang dibulatkan adalah menjadi 89 orang.

Sample yang akan diambil dari populasi menggunakan teknik Purposive

Sampling yaitu penarikan sampel yang ditetapkan berdasarkan

karakteristik atas elemen populasi dan target yang disesuaikan dengan

tujuan masalah penelitian.66

Selanjutnya dari 89 angket yang telah disebar, peneliti

mendapatkan data mengenai identitas responden berupa karakteristik

responden berdasarkan usia, pekerjaan, tingkat pendidikan terakhir, jenis

kasus penyalahgunaan narkoba, dan masa tahanan.

66 Masri Mansoer dan Elin Driana, Statistik Sosial, (Jakarta: Ushul Press, 2009), h. 35

73

Adapun Karakteristik Responden tersebut dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Tabel. 13 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan tabel 13, dapat diketahui bahwa Narapidana di Lapas

Kelas II A Narkotika Cipinang, Jakarta Timur. Berdasarkan kriteria usia

penyalahguna narkoba, pada usia 19 tahun sebanyak 5 orang, selanjutnya pada

usia 20 tahun sebanyak 8 orang, selanjutnya pada usia 21 tahun sebanyak 17

orang, selanjutnya pada usia 22 tahun sebanyak 28 orang, selanjutnya pada

usia 23 tahun sebanyak 29 orang, dan pada usia 24 tahun sebanyak 2 orang

dengan total sebanyak 89 orang.

5 Orang

8 Orang

17 Orang

28 Orang

29 Orang

2 Orang

Usia 19 Tahun

Usia 20 Tahun

Usia 21 Tahun

Usia 22 Tahun

Usia 23 Tahun

Usia 24 Tahun

Usia

74

Tabel. 14 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pada tabel 14, dapat diketahui bahwa Narapidana di Lapas Kelas II A

Narkotika Cipinang, Jakarta Timur. Berdasarkan profesi/perkerjaaan terakhir

yang diajalininya dimulai dari pekerjaan/profesi sebagai karyawan swasta

sebanyak 17 orang, kemudian berprofesi sebagai tuna karya sebanyak 14

orang kemudian berprofesi sebagai buruh harian lepas sebanyak 11 orang,

kemudian berprofesi sebagai pedagang sebanyak 10 orang, kemudian

berprofesi sebagai supir sebanyak 7 orang, kemudian yang tidak memiliki

pekerjaan sebanyak 6 orang, kemudian berprofesi sebagai wiraswasta

sebanyak 4 orang, dan berprofesi lain-lain sebanyak 20 orang dengan total

keseluruhan sebanyak 89 orang.

17 Orang

14 Orang

11 Orang

10 Orang

7 Orang

6 Orang

4 Orang

20 Orang

Karyawan Swasta

Tuna Karya

Buruh Harian Lepas

Pedagang

Supir

Pengangguran

Wiraswasta

Lain-lain

75

Tabel. 15 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat

Perdidikan Terakhir

Pada tabel 15, dapat diketahui bahwa narapidana di Lapas Kelas II A

Narkotika Cipinang, Jakarta Timur. Berdasarkan tingkat pendidikan terakhir

dimulai dari Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sederajat sebanyak 43

orang, kemudian berpendidikan terakhir Sekolah Menengah Pertama (SMP)

dan Sederajat sebanyak 31 orang dan berpendidikan Sekolah Dasar (SD)

sebanyak 15 orang dengan total keseluruhan sebanyak 89 orang.

15 Orang

31 Orang

43 Orang

SD SMP SMA

76

Tabel. 16 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kasus

Penyalahgunaan Narkoba

Pada tabel 16, dapat diketahui bahwa Narapidana di Lapas Kelas II A

Narkotika Cipinang, Jakarta Timur. Berdasarkan jenis kasus penyalahgunaan

narkoba dimulai dengan status sebagai pemakai narkoba sebanyak 48 orang,

kemudian yang berstatus sebagai pengedar sebanyak 4 orang, kemudian yang

berstatus sebagai pemakai dan pengedar sebanyak 17 orang, kemudian yang

berstatus sebagai kurir/calo sebanyak 9 orang, kemudian yang berstatus

sebagai pengedar dan kurir/ calo sebanyak 3 orang, kemudian berstatus

sebagai menanam bahan/petani narkoba sebanyak 3 orang, dan yang berstatus

sebagai bandar dan pengedar sebanyak 5 orang, dengan total keseluruhan

sebanyak 89 orang.

48 Orang

4 Orang

17 Orang

9 Orang

3 Orang 3 Orang 5 Orang

pemakai

pengedar

pemakai dan pengedar

kurir/calo

pengedar/kurir dan calo

menanam/petani

bandar dan pengedar

77

Tabel. 17 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Tahanan

Pada tabel 17, dapat diketahui bahwa Narapidana di Lapas Kelas II A

Narkotika Cipinang, Jakarta Timur. Berdasarkan masa tahanan/hukuman yang

diajalani dimulai dari masa tahanan antara 0 sampai 2 tahun sebanyak 15

orang, kemudian masa tahanan antara 2 sampai 4 tahun sebanyak 11 orang,

kemudian masa tahanan antara 4 sampai 6 tahun sebanyak 41 orang, kemudian

masa tahanan antara 6 sampai 8 tahun sebanyak 16 orang, kemudian masa

tahanan antara 8 sampai 10 tahun sebanyak 4 orang, dan masa tahanan antara

10 sampai 12 tahun sebanyak 2 orang dengan total keseluruhan sebanyak 89

orang.

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

masatahanan 0sampai 2

tahun

masatahanan 2sampai 4

tahun

masatahanan 4sampai 6

tahun

masatahanan 6sampai 8

tahun

masatahanan 8sampai 10

tahun

masatahanan 10sampai 12

tahun

Jumlah

narapidana

41

15

11

16

4

2

78

B. Pengujian Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diolah dengan

menggunakan bantuan SPSS 20 for windows release, maka didapatkan

hasil sebagai berikut:

Tabel. 18 Hasil Uji Normalitas

Dari hasil tabel 18, diketahui bahwa nilai signifikan dari uji

normalitas kolmogorov-smirnov sebesar 0,485 dengan alpha 0,05 karna

nilai signifikansi lebih besar dari alpha, maka dapat dikatakan data

tersebut berdistribusi normal.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 89

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7

Std. Deviation .59838550

Most Extreme Differences

Absolute .089

Positive .089

Negative -.063

Kolmogorov-Smirnov Z .837

Asymp. Sig. (2-tailed) .485

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

79

2. Uji Homogenitas

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diolah menggunakan

bantuan SPSS 20 for windows release, maka didapatkan hasil sebagai

berikut:

Tabel. 19 Hasil Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

penyalahgunaan narkoba

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.699 21 54 .061

Berdasarkan tabel 19, diketahui bahwa nilai signifikan 0,061

dengan alpha 0,05. Karna nilai signifikan lebih besar dari alpha, maka

kolompok populasi data memiliki kesamaan atau homogen.

80

C. Pengujian Analisis Statistik

1. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Penyalahgunaan Narkoba

a. Uji Koefisien Korelasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diolah dengan

menggunakan bantuan SPSS 20 for windows release, maka didapatkan

hasil sebagai berikut:

Tabel. 20 Hasil Uji Koefisien Korelasi

Correlations

Penyalahgunaan

Narkoba

Pola Asuh

Orang Tua

Penyalahgunaan

Narkoba

Pearson Correlation 1 .214*

Sig. (2-tailed) .044

N 89 89

Pola Asuh Orang

Tua

Pearson Correlation .214* 1

Sig. (2-tailed) .044

N 89 89

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Pada tabel 20, diperoleh hasil bahwa, korelasi antara variabel

pola asuh orang tua (X), dan variabel penyalahgunaan narkoba (Y),

memiliki nilai 0,214 yang dapat dikategorikan memiliki hubungan

yang rendah.

81

b. Uji Regresi Linier Sederhana

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diolah dengan

menggunakan bantuan SPSS 20 for windows release, maka didapatkan

hasil sebagai berikut:

Tabel. 21 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant)

2.035 .721

2.822 .006

Pola Asuh

Orang Tua .403 .197 .214 2.047 .044

a. Dependent Variable: Penyalahgunaan Narkoba

Berdasarkan tabel 21, maka dapat disusun persamaan regresi

linier sederhana sebagai berikut:

y = 2,035 + 0,403x

Untuk menentukan taraf signifikan atau linieritas dari regresi,

kriterianya dapat ditentukan berdasarkan nilai sig <0,5 pada variabel

Pola Asuh Orang Tua. Dengan nilai sig=0,044 yang berarti <0,5, lebih

kecil dari pada nilai variabel pola asuh, maka Hօ ditolak. Dengan kata

lain ada pengaruh yang signifikan antara variabel pola asuh orang tua

terhadap penyalahgunaan narkoba.

82

Dari persamaan tersebut dapat diartikan bahwa model

signifikan dengan nilai konstanta sebesar 2,035 dan nilai koefisien beta

sebesar 0,403. Artinya setiap ada penambahan satu nilai atau angka

untuk Pola Asuh Orang Tua sebesar satu nilai atau angka maka ada

penambahan nilai sebesar 0,403.

c. Uji Koefisien Determinasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diolah dengan

menggunakan bantuan SPSS 20 for windows release, maka didapatkan

hasil sebagai berikut:

Tabel. 22 Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 .214a .046 .035 .60181 1.866

a. Predictors: (Constant), pola asuh orang tua

b. Dependent Variable: penyalahgunaan narkoba

Pada tabel 22, menunjukan nilai koefisien determinasi R² (R

Square) sebesar 0,046 yang artinya keragaman penyalahgunaan

narkoba yang mampu dijelaskan oleh pola asuh orang tua sebesar 4,6%

adapun sisanya 94,4% dijelaskan oleh variabel lain.

83

2. Pengaruh Pola Asuh Otoriter, Demokratis, Penelantar, Pemanja

Terhadap Penyalahgunaan Narkoba

a. Uji Koefisien Korelasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diolah dengan

menggunakan bantuan SPSS 20 for windows release, maka didapatkan

hasil sebagai berikut:

Tabel. 23 Hasil Uji Koefisien Korelasi

Correlations

Penyalahgunaan

Narkoba

Otoriter Demokratis Penelantar Pemanja

Penyalahgunaan

Narkoba

Pearson Correlation 1 -.022 -.042 .349** .216

*

Sig. (2-tailed) .837 .699 .001 .042

N 89 89 89 89 89

Otoriter

Pearson Correlation -.022 1 .136 .080 -.022

Sig. (2-tailed) .837 .203 .458 .834

N 89 89 89 89 89

Demokratis

Pearson Correlation -.042 .136 1 .004 -.113

Sig. (2-tailed) .699 .203 .972 .291

N 89 89 89 89 89

Penelantar

Pearson Correlation .349** .080 .004 1 .138

Sig. (2-tailed) .001 .458 .972 .196

N 89 89 89 89 89

Pemanja

Pearson Correlation .216* -.022 -.113 .138 1

Sig. (2-tailed) .042 .834 .291 .196

N 89 89 89 89 89

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

84

Pada Tabel 23, diperoleh hasil bahwa, korelasi antara varibel

Otoriter (X1) dan varibel Y memiliki nilai -0,022 yang dapat

dikategorikan memiliki hubungan yang berbanding terbalik. Artinya

terdapat hubungan yang sangat lemah antara pola asuh otoriter dengan

penyalahgunaan narkoba.

Korelasi antara variabel Demokratis (X2) dan variabel Y

memiliki nilai -0,042 yang dapat dikategorikan memiliki hubungan

yang berbanding terbalik. Artinya terdapat hubungan yang sangat

lemah antara pola asuh demokratis dengan penyalahgunaan narkoba

Korelasi antara variabel Penelantar (X3) dan varaibel Y

memiliki nilai 0,349 yang dapat dikategorikan memiliki hubungan

yang cukup berbanding. Artinya terdapat hubungan cukup positif

antara pola asuh penelantar dengan penyalahgunaan narkoba

Korelasi antara variabel Pemanja (X4) dan variabel Y memiliki

nilai 0,216 yang dapat dikategorikan memiliki hubungan yang cukup

berbading. Artinya terdapat hubungan yang lemah positif antara pola

asuh pemanja dengan penyalahgunaan narkoba.

85

b. Uji Regresi Linier Berganda

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diolah dengan

menggunakan bantuan SPSS 20 for windows release, maka didapatkan

hasil sebagai berikut:

Tabel. 24 Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 2.648 .699 3.785 .000

Otoriter -.051 .124 -.042 -.414 .680 .975 1.026

Demokratis -.025 .143 -.018 -.178 .859 .969 1.032

Penelantar .191 .059 .330 3.238 .002 .974 1.027

Pemanja .115 .070 .167 1.637 .105 .968 1.033

a. Dependent Variable: Penyalahgunaan Narkoba

Berdasarkan tabel 24, maka dapat disusun persamaan regresi

linier berganda sebagai berikut:

Y = 2,684 – 0,051 X1– 0,025 X2+ 0,191 X3+ 0,115 X4

Dari persamaan tersebut dapat diartikan bahwa, variabel

Otoriter (X1) mempunyai nilai koefesien regresi sebesar -0,051. Jika

variabel yang lainnya diabaikan maka setiap ada penambahan satu nilai

maka akan ada penurunan penyalahgunaan narkoba sebesar -0,051.

86

Variabel Demokratis (X2) mempunyai nilai koefisien regresi

sebesar 0,025. Jika variabel yang lainnya diabaikan maka setiap ada

penambahan satu nilai maka akan ada penurunan penyalahgunaan

narkoba sebesar -0,025.

Variabel Penelantar (X3) mempunyai nilai koefesien regresi

sebesar 0,091. Jika variabel yang lainnya diabaikan maka setiap ada

penambahan satu nilai maka akan ada kenaikan penyalahgunaan

narkoba sebesar 0,091.

Variabel Pemanja (X4) mempunyai nilai koefesien regresi

sebesar 0,115. Jika variabel yang lainnya diabaikan maka setiap ada

penambahan satu nilai maka akan ada kenaikan penyalahgunaan

narkoba sebesar 0,115.

87

c. Uji T-Test

Berdasarkan hasil uji T-Test pada tabel 24, diperoleh nilai t

hitung dapat dijelaskan bahwa masing-masing variabel otoriter,

demokratis, penelantar dan pemanja adalah sebagai berikut:

1) Variabel Ukuran Otoriter (X1)

Berdasarkan hasil uji T-test pada tabel dapat dijelaskan bahwa:

Hօ :β = 0 Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan

antara pola asuh orang tua terhadap penyalahgunaan

narkoba pada remaja.

Ha:β ≠ 0 Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pola

asuh orang tua terhadap penyalahgunaan narkoba

pada remaja.

Dari hasil output diketahui nilai t hitung diperoleh hasil = 0,414,

sedangkan nilai t tabel diperoleh hasil = 1,987, dengan ɑ sebesar

= 0,05 Ternyata: t hitung = 0,414 > ɑ =0,05, maka Hօ diterima

Dari hasil hipotesis diatas, dapat disimpulkan bahwa tidak ada

pengaruh antara pola asuh otoriter dengan penyalahgunaan

narkoba

2) Variabel Ukuran Demokratis (X2)

Berdasarkan hasil uji T-test pada tabel dapat dijelaskan bahwa:

88

Hօ :β = 0 Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan

antara pola asuh orang tua terhadap penyalahgunaan

narkoba pada remaja.

Ha:β ≠ 0 Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pola

asuh orang tua terhadap penyalahgunaan narkoba

pada remaja.

Dari hasil output diketahui nilai t hitung diperoleh hasil = 0,178,

sedangkan nilai t tabel diperoleh hasil = 1,987, Dengan ɑ sebesar

= 0,05 Ternyata: t hitung = 0,178 > ɑ =0,05, maka Hօ diterima.

Dari hasil hipotesis diatas dapat disimpulkan bahwa tidak ada

pengaruh antara pola asuh demokratis dengan penyalahgunaan

narkoba.

3) Variabel Ukuran Penelantar (X3)

Berdasarkan hasil uji T-test pada tabel dapat dijelaskan bahwa:

Hօ :β = 0 Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan

antara pola asuh orang tua terhadap penyalahgunaan

narkoba pada remaja.

Ha:β ≠ 0 Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pola

asuh orang tua terhadap penyalahgunaan narkoba

pada remaja.

89

Dari hasil output diketahui nilai t hitung diperoleh hasil = 3,238

sedangkan nilai t tabel diperoleh hasil = 1,987, dengan ɑ sebesar

= 0,05, Ternyata: t hitung = 3,238 < ɑ =0,05, maka Hօ diterima.

Dari hasil hipotesis diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat

pengaruh antara pola asuh penelantar terhadap penyalahgunaan

narkoba.

4) Variabel Ukuran Pemanja (X4)

Berdasarkan hasil uji T-test pada tabel dapat dijelaskan bahwa:

Hօ :β = 0 Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan

antara pola asuh orang tua terhadap penyalahgunaan

narkoba pada remaja.

Ha:β ≠ 0 Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pola

asuh orang tua terhadap penyalahgunaan narkoba

pada remaja.

Dari hasil output diketahui nilai t hitung diperoleh hasil = 1,637,

sedangkan nilai t tabel diperoleh hasil = 1,987, dengan ɑ sebesar

= 0,05, ternyata: t hitung = 1,637 > ɑ =0,05, maka Hօ ditolak.

Dari hasil hipotesis diatas maka dapat disimpulkan bahwa tidak

terdapat pengaruh antara pola asuh pemanja dengan

penyalahgunaan narkoba

90

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan di Lapas Kelas II A Narkotika

Cipinang, Jakarta Timur. Mengenai “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap

Penyalahgunaan Narkoba Pada Remaja”, maka kesimpulan yang peneliti peroleh

sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil uji korelasi, diperoleh nilai korelasi pola asuh sebesar

0,214, yang berarti memiliki hubungan yang lemah, antara variabel pola

asuh orang tua dengan penyalahgunaan narkoba.

2. Berdasarkan hasil uji Regresi Linier Sederhana, dapat diketahui bahwa

nilai signifikasi sebesar 0,044. Sementara alpha yang digunakan dalam

penelitian ini sebesar 0,05. Karna nilai signifikasi lebih kecil dari alpha,

maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara pola asuh orang

tua terhadap penyalahgunaan narkoba.

3. Berdasarkan hasil analisis koefisien korelasi, antara:

a. Variabel Pola Asuh Otoriter (X1) dengan Penyalahgunaan Narkoba

memiliki nilai signifikansi sebesar 0,837, dengan nilai alpha sebesar

0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak memiliki hubungan antara

pola asuh otoriter (X1) dengan penyalahgunaan narkoba (Y).

b. Variabel Pola Asuh Demokratis (X2) dengan Penyalahgunaan Narkoba

memiliki nilai signifikansi sebesar 0,699, dengan nilai alpha sebesar

0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak memiliki hubungan antara

pola asuh demokratis (X2) dengan penyalahgunaan narkoba (Y).

91

c. Variabel Pola Asuh Penelantar (X3) dengan penyalahgunaan narkoba

memiliki nilai signifikansi sebesar 0,001, dengan nilai alpha sebesar

0,05, maka dapat disimpulkan bahwa memiliki hubungan antara pola

asuh penelantar (X3) terhadap penyalahgunaan narkoba (Y).

d. Variabel Pola Asuh Pemanja (X4) dengan Penyalahgunaan Narkoba

memiliki nilai signifikansi sebesar 0,042, dengan nilai alpha sebesar

0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak memiliki hubungan antara

pola asuh pemanja (X4) dengan penyalahgunaan narkoba (Y).

4. Berdasarkan hasil uji T-test variabel Penelantar (X3) dengan nilai

signifikansi 0,002 Sementara alpha yang digunakan dalam penelitian ini

sebesar 0,05, artinya varaibel pola asuh orang tua berpengaruh signifikan

terhadap penyalahgunaan narkoba (Y). Sedangkan varaibel pola asuh

Otoriter (X1), Demokratis (X2), dan Pemanja (X4), dengan nilai

signifikasi masing-masing sebesar, 0,680, 0,859, dan 0,105 Sementara

alpha yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 0,05, artinya varaibel

pola asuh Otoriter (X1), Demokratis (X2), dan Pemanja (X4), tidak

berpengaruh signifikan terhadap penyalahgunaan narkoba (Y).

B. Saran

Setelah melalui seluruh proses penelitian dan penyusunan laporan hasil

penelitian peneliti menyadari masih banyak kekurangan dalam penelitian ini.

Untuk penyempurnaan penelitan selanjutnya maka peneliti memberikan saran

yang dapat dijadikan pertimbangan antara lain:

92

1. Praktis

a. Perlunya pemberian informasi oleh media, organisasi sosial dan

lembaga masyarakat secara tepat bagi para calon orang tua maupun

orang tua yang sudah memiliki anak, untuk mengelola dan

membangun keluarga yang baik dan sehat dalam hal pola asuh orang

tua pada anak.

b. Perlunya peran serta masyarakat dalam mengawasi dan memberikan

edukasi bagi para orang tua dalam mengasuh anak agar tercipta rasa

saling memahami keluhan, keinginan, dan tanggung jawab. Sehingga

terjalin pengertian, kepedulian, rasa cinta kasih sayang, serta saling

menjaga antara satu sama lain.

2. Akademis

Dari hasil kesimpulan yang dipaparkan, dari hasil analisis koefisien

korelasi antara variabel pola asuh penelantar (X3) terhadap

penyalahgunaan narkoba dengan nilai signifikansi 0,001, dengan nilai

alpha sebesar 0,05, memiliki hubungan antara pola asuh penelantar

terhadap penyalahgunaan narkoba (Y). Oleh karna itu disarankan untuk

peneliti selanjutnya agar dapat menambahkan penyebab dan respon orang

tua yang menelantakan anak, sehingga dapat memperluas luang lingkup

penelitian.

93

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku-buku

Abdullah Nashih Ulwa, Pendidikan Anak Dalam Islam Jilid 1 (Jakarta:

Pustaka Amani, 1999).

Andi Prastowo, Memahami Metode-Metode Penelitian (Jogjakarta: AR-

RUZZ Media, 2011). Burhan Bungin, Metodologi Penelitian

Kuantitatif , Cet. 3 (Jakarta: Kencana Pranada, 2008).

Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian

Kuantitatif:Teori dan Aplikasinya (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2006).

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi

ketiga, (Jakarta: Balai Pustka, 2002).

Dikdik M. Arief Mansur, S.H. M.H, Urgensi Perlindungan Korban Kejahatan

Antara Norma dan Realita, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

2006).

Dr. Hendrianti Agustiani, Psikologi Perkembangan, Pendekatan Ekologi

Kaitannya Dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri Pada Remaja,

Edisi Pertama, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2006).

Drs. Syaiful Bahri Djamarah, M.Ag, Pola Asuh Orang Tua dan Komunikasi Dalam

Keluarga, Cet. 1, (Jakarta: PT. Rineka Cipta).

Dwi Priyatno, 5 Jam Belajar Olah Data Dengan SPSS 17, (Yogyakarta: CV.

Andi Offset, 2009).

Eleeza Saitz, Bahaya Mengabaikan Golden Age Anak, (Jakarta: Pathoilah

Press, 2006).

Elfi Yuliani Rochmah, M.Pd.I, Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta: Teras,

2005).

H.M Ra’uf dkk, Dampak Penyalahgunaan Narkoba Terhadap Remaja dan

Kamtibmas, (Jakarta: BP.Dharma Bhakti, 2002).

94

Isbandi Rukminto Adi, Psikologi, Pekerjaan Sosial dan Ilmu Kesejahteraan

Sosial: Dasar-dasar Pemikiran, (Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada,

2004).

John W. Santrock, Remaja, Jilid II, Edisi Kesebelas, (Jakarta: Erlangga,

2007).

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,

(Jakarta: Balai Pustaka, 1988).

Kamil dan Fauzan, Hukum Perlindungan dan Pengangkatan anak di

Indonesia, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada).

Lydia Herlina Martono dan Setya Joewana, Mengenal Penyalahgunaan

Narkoba, (Jakarta: Balai Pustaka, 2006).

Maurice Balson, Bagaimana Menjadi Orang Tua Yang Baik, (Jakarta: PT

Bumi Aksara, 2007).

Masri Mansoer dan Elin Driana, Statistik Sosial, (Jakarta: Ushul Press, 2009).

Muslich Anshori dan Sri Iswati, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Cet. 1

(Surabaya: Airlanga University Press, 2009).

Mohammad Ali dan Mohammad Asrori, Psikologi Remaja: Perkembangan

Perserta Didik, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013).

Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2011).

Pangestu Subagyo dan Djarwanto Ps, Statistika Induktif Edisi 5 (Yogyakarta:

BPFE Yogyakarta, 2005).

Prof. Dr. H. Dadang Khawari, Penyalahgunaan dan Ketergantungan NAZA

(Narkotika, Alkohol dan Zat Adiktif), Edisi Kedua (Jakarta: Balai

Penerbit FKUI, 2006).

Pramuwito, Pengantar Ilmu Kesejahteraan Sosial, (Yogyakarta: Balai Besar

Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial, 1997).

Puis. A. Partanto & M. Dahlan Al-Barty, Kamus Besar Ilmiah Populer,

(Surabaya: Arkola, 1994).

95

Sri Lestari, Psikologi Keluarga Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik

Dalam Keluarga, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group).

Sudarsono SH. M.Si, Kenakalan Remaja, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000).

Syofian Siregar, Statistik Deskriptif untuk Penelitian (Jakarta: Rajawali

Press,2011).

Singgih Sentosa, SPSS: Mengelola Data Statistik Secara Profesional Cet. Ke

2, (Jakarta: PPM, 2002).

Sugiyono, Statistik untuk Penelitian (Bandung: Alvabeta, 2009).

Tim BNN, Materi Advokasi Pencegahan Narkoba, (Jakarta: Badan Narkotika

Nasional Republik Indonesia, 2005).

B. Internet

Jurnal Online BNN, Jurnal od Data on The Prevention and eradicating of

drug abuse and illicit trafficking, Diunduh pada 18 Oktober 2015 dari

http:// www.bnn.go.id/portal/_uploads/post/ .../20120529145842-

10263.pdf

Jurnal Online Single,International Guidelines for Estimating the Costs of

Substance Abuse. Di unduh pada 18 Oktober 2015 dari

http://www.pierrekopp.com/downloads/International%20

guidelines%202001%20edition-4.pdf

Profil Sejarah Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Narkotika Cipinang,

“Diakses pada 18 Oktober 2015 dari

http://jakartakemenkumham.go.id/.../1045-lpnarkotikajakarta

Sahid Raharjo, Cara Melakukan Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov dengan

SPSS, di unduh pada tanggal 26 November 2015 dari

http;//spssindo.blogspot.com/2014/01/uji-normalitas-koimogorov-

simorov-spss.html.4

Jurnal Online, Laporan Badan Narkotika Nasional, Survei Nasional

Perkembangan Penyalahguna Narkoba, di download pada tangal 20

November 2015 dari :

http://www.badannarkotikanasional.co.id

dowloadUploadHumasFIXpdf.4

96

C. Skripsi

Dino Irensa, “Pola Asuh Orang Tua Terhadap Pembentukan Akhlak Anak

Usia 6-10 Tahun di Komplek Sekretariat Negara R.I”, Skripsi S1

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2005.

Ida Fatmawati, “Hubungan Konformitas Teman Sebaya Dengan

Penyalahgunaan Narkoba Pada Remaja di PSPP “Galih Pakuan”

Bogor”. Skripsi S.1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015.

Afada Alhaque , “Pengaruh Religiusitas dan Pola Asuh Terhadap Prilaku

Sex Pra Nikah Remaja SMA”. Skripsi S1 Fakultas Ilmu Psikolgi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.

D. Tesis

Setyonegoro. Kusmanto, Pendekatan Elektik-Holistik Dalam Ilmu Psikiatri di

Indonesia Dengan Minat Khusus Terhadap Masalah Schizofernia,

(Tesis) Fakultas Kedokteran Univesitas Indonesia, 1967.

E. Disertasi

Pulungan, Wazar, Kecendrungan Tingkah laku Prososial Remaja

Dihubungkan dengan Golongan Pekerjaan Ayah dan Pengasuhan

dalam keluarga, (Disertasi) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia,

Jakarta, 1993.

1.1 Lampiran Karakteristik Responden

Dalam melakukan penelitian di Lapas Kelas II A Narkotika

Cipinang Jakarta Timur. Peneliti mendapatkan data mengenai identitas

responden berupa karakteristik responden berdasarkan, usia, pekerjaan,

terakhir tingkat pendidikan terakhir, jenis kasus penyalahgunaan

narkoba dan masa tahanan.pada tabel dibawah ini:

Karakteristik Responden

No.

Nama

Usia

Pekerjaan Terakhir

Pendidikan Terakhir

Jenis Kasus Penyalahguna

Masa Tahanan

1. Narapidana A 19 Tahun

Karyawan swasta

SMA Pemakai 4 tahun 3 bulan

2. Narapidana B 22 Tahun

Buruh harian lepas

SMP Pemakai dan pengedar

6 tahun 7 bulan

3. Narapidana C 22 Tahun

Supir angkutan kota

SD Kurir/calo 5 tahun

4. Narapidana D 21 Tahun

Pedagang SMA Pemakai dan pengedar

4 tahun 6 bulan

5. Narapidana E 20 Tahun

Supir pribadi SMP Pemakai 2 tahun 3 bulan

6. Narapidana F 21 Tahun

Satpam SMA Pemakai 1 tahun 6 bulan

7. Narapidana G 23 Tahun

Tuna Karya SMP Kurir/calo 6 tahun

8. Narapidana H 19 Tahun

Tukang parkir SD Pemakai 3 tahun 2 bulan

9. Narapidana I 22 Tahun

Karyawan swasta

SMA Pemakai 2 tahun 8 bulan

10. Narapidana J 20 Tahun

Seles SMA Pengedar 4 tahun 3 bulan

11. Narapidana K 22 Tahun

Teknisi komputer

SMK Pemakai 3 tahun 6 bulan

12. Narapidana L 23 Tahun

Karyawan swasta

SMA Pemakai 2 tahun 4 bulan

13. Narapidana M 22 Tahun

Buruh harian lepas

SD Pemakai dan pengedar

6 tahun 7 bulan

14. Narapidana N 21 Tahun

Pedagang SMP Pemakai 4 tahun

15. Narapidana O 22 Tahun

Buruh harian lepas

SD Pemakai 4 tahun 2 bulan

16. Narapidana P 22 Tahun

Tukang Parkir

SD Pemakai 4 tahun 3 bulan

17. Narapidana Q 23 Tahun

Supir pribadi SMA Pemakai 1 tahun 8 bulan

18. Narapidana R 23 Tahun

Tuna karya SMP Pemakai dan pengedar

6 tahun 5 bulan

19. Narapidana S 21 Tahun

Pedagang SMP pemakai 1 tahun 4 bulan

20. Narapidana T 19 Tahun

Buruh harian lepas

SMP Pemakai dan pengedar

6 tahun 8 bulan

21. Narapidana U 23 Tahun

Pedagang SMA Pemakai 4 tahun 3 bulan

22. Narapidana V 22 Tahun

Tukang ojek SMP Pemakai 1 tahun 8 bulan

23. Narapidana W 23 Tahun

Tuna karya SMP Bandar 12 tahun 4 bulan

24. Narapidana X 21 Tahun

Buruh harian lepas

SD Pemakai 4 tahun 5 bulan

25. Narapidana Y 23 Tahun

Tuna karya SMP Pemakai 4 tahun

26. Narapidana Z 22 Tahun

Kurir Kejar paket C

Pemakai 2 tahun 10 bulan

27. Narapidana AA 21 Tahun

Satpam SMA Pemakai dan pengedar

4 tahun 7 bulan

28. Narapidana AB 23 Tahun

Tuna karya SMP Pemakai 4 tahun

29. Narapidana AC 22 Tahun

Karyawan swasta

Kejar paket C

Pemakai 4 tahun 2 bulan

30. Narapidana AD 22 Tahun

Tukang parkir SMP Pengedar dan pemakai

5 tahun 10 bulan

31. Narapidana AE 21 Tahun

Karyawan swasta

SMA Pemakai 1 tahun 8 bulan

32. Narapidana AF 23 Tahun

Wiraswasta SMA Menanam 4 tahun 4 bulan

33. Narapidana AG 23 Tahun

Tuna karya SMP Pengedar dan Kurir/calo

9 tahun 3 bulan

34. Narapidana AH 22 Tahun

Tukang Ojek SD Menanam 3 tahun 8 bulan

35. Narapidana AI 21 Tahun

Karyawan swasta

SMK Pemakai 4 tahun 2 bulan

36. Narapidana AJ 19 Tahun

Tukang parkir SMP Pengedar dan pemakai

6 tahun 4 bulan

37. Narapidana AK 22 Tahun

Karyawan swasta

SMA Pemakai 4 tahun 2 bulan

38. Narapidana AL 23 Tahun

Tuna karya SMP Pemakai 2 tahun 10 bulan

39. Narapidana AM 23 Tahun

Pengangguran SMP Pengedar dan kurir/calo

7 tahun 11 bulan

40. Narapidana AN 23 Tahun

Tukang parkir SD Pemakai 4 tahun

41. Narapidana AO 22 Tahun

Sales SMA Pemakai 4 tahun 2 bulan

42. Narapidana AP 22 Tahun

Wiraswasta Kejar paket C

Pemakai 2 tahun 8 bulan

43. Narapidana AQ 23 Tahun

Buruh harian lepas

SMP Pemakai dan pengedar

6 tahun 2 bulan

44. Narapidana AR 20 Tahun

Karyawan swasta

SMA Pemakai 4 tahun 3 bulan

45. Narapidana AS 21 Tahun

Pengangguran SD Pemakai dan pengedar

9 tahun 1 bulan

46. Narapidana AT 23 Tahun

Pedagang SMA Pemakai 1 tahun 8 bulan

47. Narapidana AU

22 Tahun

Buruh harian lepas

SD Pemakai 2 tahun 10 bulan

48. Narapidana AV 20 Tahun

Karyawan swasta

SMK Pemakai 4 tahun 2 bulan

49. Narapidana AW 23 Tahun

Wiraswasta STM Pemakai 4 tahun 1 bulan

50. Narapidana AX 21 Tahun

Pengagguran Kerjar paket C

Kurir/calo 4 tahun

51. Narapidana AY 22 Tahun

Supir angkutan kota

SMA Pemakai 4 tahun

52. Narapidana AZ 22 Tahun

Buruh harian lepas

SD Kurir/calo 4 tahun 6 bulan

53. Narapidana BA 23 Tahun

Pedagang SMP Menanam 4 tahun 3 bulan

54. Narapidana BB 23 Tahun

Tuna karya SMP Pemakai 1 tahun 2 bulan

55. Narapidana BC 21 Tahun

Pengagguran SMA Pemakai dan pengedar

9 tahun

56. Narapidana BD 21 Tahun

Tuna karya Kejar paket B

Pengedar 4 tahun 2 bulan

57. Narapidana BE 23 Tahun

Supir pribadi SMP Pemakai 1 tahun 6 bulan

58. Narapidana BF 21 Tahun

Tuna karya SD Kurir/calo 7 tahun 3 bulan

59. Narapidana BG 20 Tahun

Pelajar SMA Pemakai 4 tahun 6 bulan

60. Narapidana BH 21 Tahun

Supir angkutan kota

SMP Bandar dan Pengedar

12 tahun 1 bulan

61. Narapidana BI 23 Tahun

Pedagang SMK Pemakai 1 tahun 7 bulan

62. Narapidana BJ 22 Tahun

Tuna karya Kejar paket C

Pemakai 4 tahun 6 bulan

63. Narapidana BK 23 Tahun

Karyawan swasta

SMA Pengedar 4 tahun 8 bulan

64. Narapidana BL 20 Tahun

Tukang Ojek SMP Kurir/calo 6 tahun 4 bulan

65. Narapidana BM 22 Tahun

Supir pribadi SMP Pemakai 1 tahun 8 bulan

67. Narapidana BN 23 Tahun

Tuna karya SD Pemakai dan pengedar

4 tahun 10 bulan

68. Narapidana BO 24 Tahun

Pedagang Kejar paket C

Pemakai 4 tahun

69. Narapidana BP 23 Tahun

Karyawan swasta

SMK Pemakai 1 tahun 4 bulan

70. Narapidana BQ

22 Tahun

Karyawan swasta

SMA Pemakai 4 tahun 2 bulan

71. Narapidana BR 21 Tahun

Wiraswasta SMA Kurir/calo 12 tahun 1 bulan

72. Narapidana BS 22 Tahun

Satpam STM Pemakai 4 tahun 2 bulan

73. Narapidana BT

20 Tahun

Buruh harian lepas

SMP Bandar 6 tahun 6 bulan

74. Narapidana BU 21 Tahun

Karyawan swasta

SMA Pemakai 1 tahun 8 bulan

75. Narapidana BV 23 Tahun

Pengagguran SMP Pemakai dan pengedar

4 tahun 6 bulan

76. Narapidana BW 20 Tahun

Kurir SMK Pemakai dan pengedar

6 tahun 1 bulan

77. Narapidana BX 22 Tahun

Karyawan swasta

Kejar Paket C

Pemakai 1 tahun 10 bulan

78. Narapidana BY 23 Tahun

Pedagang STM Pengedar dan kurir/calo

6 tahun 2 bulan

79. Narapidana BZ 23 Tahun

Karyawan swasta

SMA Pemakai 4 tahun

80. Narapidana CA 21 Tahun

Tukang parkir SD Pemakai dan pengedar

4 tahun 1 bulan

81. Narapidana CB 22 Tahun

Tukang ojek SMP Pemakai 1 tahun 8 bulan

82. Narapidana CC 22 Tahun

Tuna karya Kejar paket B

Pemakai 4 tahun 2 bulan

83. Narapidana CD 22 Tahun

Buruh harian lepas

SMP Pemakai 4 tahun

84. Narapidana CE 19 Tahun

Pengangguran SMA Pemakai dan pengedar

4 tahun 4 bulan

85. Narapidana CF 23 Tahun

Buruh harian lepas

SD Pemakai 1 tahun 6 bulan

86. Narapidana CG 23 Tahun

Karyawan swasta

SMA Pemakai dan pengedar

1 tahun 6 bulan

87. Narapidana CH 24 Tahun

Tuna karya SMP Kurir/calo 6 tahun 1 bulan

88. Narapidana CI 23 Tahun

Karyawan swasta

SMA Pemakai 1 tahun 8 bulan

89. Narapidana CJ 22 Tahun

Pedagangan SMA Pengedar 4 tahun 2 bulan

1.2 Lampiran Rekapitulasi Validitas

A. Validitas Variabel X dan Y

Untuk mengetahui validitas instrumen dari masing-masing

pertanyaan, maka penulis memaparkan hasil uji validitas variabel pola

asuh orang tua (X) dan variabel penyalahgunaan narkoba (Y) pada tebel

dibawah ini:

Uji Validitas Variabel Pola Asuh Orang Tua (X)

No.

Pertanyaan r hitung r tabel Hasil Instrumen

1. Orang tua memaksa saya untuk berprilaku sesuai dengan keinginannya.

0.387 0.361 Valid

2. Orang tua memerintahkan saya untuk patuh terhadap nilai agama, budaya dan adat istiadat.

0.568 0.361 Valid

3. Orang tua harus membatasi keinginan dan aktivitas anaknya.

0.145 0.361 Tidak Valid

4. Orang tua akan memberikan hukuman kepada saya jika tidak menuruti perintahnya.

0.238 0.361 Tidak Valid

5. Anak harus mendengarkan dan mematuhi apa yang telah diputuskan oleh orang tua tanpa adanya kompromi.

0.255 0.361 Tidak Valid

6. Anak harus mengikuti pendapat yang diberikan oleh orang tua karna mereka tahu yang terbaik untuk anaknya.

0.257 0.361 Tidak Valid

7. Anak harus patuh terhadap aturan dan keputusan yang dibuat oleh orang tua.

0.433 0.361 Valid

8. Kontrol yang kuat dari orang tua anak akan terhindar dari hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai moral yang diyakini.

0.584 0.361 Valid

9. Orang tua selalu menghargai pendapat saya dan tidak ragu untuk membicarakannya.

0.586 0.361 Valid

10. Orang tua akan memprioritaskan kepentingan anak tetapi saya harus patuh terhadap orang tua.

0.470 0.361 Valid

11. Orang tua memberikan kebebasan pada saya untuk memilih dan melakukan tindakan disertai dengan tanggung jawab.

0.324 0.361 Tidak Valid

12. Orang tua melakukan sikap pengasuhan pada saya berdasarkan pemikiran-pemikiran yang bijak.

0.533 0.361 Valid

13. Orang tua bersikap realistis/kenyataan terhadap kemampuan anak dan tidak berharap berlebihan akan suatu hal.

0.484 0.361 Valid

14. Orang tua selalu mendasari tindakannya kenyataan kepada anak untuk mampu atau tidak mengatur diri sendiri.

0.093 0.361 Tidak Valid

15. Saya dituntut orang tua untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baik keluarga maupun masyarakat.

0.556 0.361 Valid

16. Karna tuntutan dari orang tua dan lingkungan yang sengat berat saya tidak mampu untuk menyesuaikan diri.

0.597 0.361 Valid

17. Orang tua selalu mengabaikan kebutuhan dan keinginan saya.

0.486 0.361 Valid

18. Tanpa perhatian dari orang tua kesadaran anak dalam beragama dan nilai-nilai sosial menjadi rendah.

0.040 0.361 Tidak Valid

19. Orang tua tidak perduli dengan prilaku, aktivitas anaknya. 0.473 0.361 Valid 20. Orang tua tidak perduli kepada saya untuk sesuai dengan

lingkungan dan tuntutan masyarakat. 0.559 0.361 Valid

21. Orang tua selalu bersikap bebas karna mereka tahu mana yang terbaik untuk saya.

0.365 0.361 Valid

22. Orang tua jarang memberikan kasih sayang karna mereka tahu mana yang terbaik untuk saya.

0.461 0.361 Valid

23. Orang tua yang selalu mementingkan dirinya sendiri membuat prilaku dan masa depan anak menjadi menyimpang.

0.522 0.361 Valid

24. Sikap orang tua yang mementingkan dirinya sendiri akan membuat anak menjadi tidak perduli terhadap keluarga.

0.395 0.361 Valid

25. Orang tua selalu menuruti serta mementingkan keinginan dan kebutuhan saya.

0.589 0.361 Valid

26. Orang tua saya sangat bertanggung jawab terhadap kebutuhan dan keinginan anaknya yang harus dipenuhi.

0.672 0.361 Valid

27. Karna kesibukan orang tua tidak memberikan pengawasan yang cukup pada saya.

0.417 0.361 Valid

28. Orang tua tidak menegur saya bila dalam kondisi menyimpang dari aturan.

0.544 0.361 Valid

29. Orang tua jarang memberikan teguran karna saya tidak dituntut untuk selalu diawasi.

0.428 0.361 Valid

30. Orang tua sangat sedikit memberikan bimbingan terhadap saya.

0.466 0.361 Valid

31. Orang tua selalu bersikap hangat dan mengerti kebutuhan serta keinginan saya untuk dipenuhi.

0.621 0.361 Valid

32. Interaksi yang dilakukan orang tua membuat saya mengerti bahwa orang tua berkerja untuk kebaikan anaknya.

0.187 0.361 Tidak Valid

Berdasarkan data yang tertera pada tabel diatas, dapat diketahui

bahwa nilai koefisien korelasi untuk uji validitas instrumen variabel pola

asuh orang tua (X) yang diperoleh rata-rata lebih besar dari “r” tabel dan

seluruh instrumen sebanyak 24 dikatakan valid uji validitas variabel

penyalahgunaan narkoba (Y)

Uji Validitas Variabel Penyalahgunaan Narkoba (Y)

No. Pertanyaan

r hitung r tabel

Hasil Instrumen

1. Untuk mengobati rasa ketidakpuasan akan suatu hal saya menggunakan narkoba.

0.610 0.361 Valid

2. Tuntutan yang diberikan keluarga dan lingkungan menjadikan saya pecandu narkoba.

0.631 0.361 Valid

3. Tanpa narkoba membuat jiwa menjadi tenang dan prilaku yang saya lakukan terasa puas.

0.182 0.361 Tidak Valid

4. Untuk berfungsi secara wajar saya tidak akan menggunakan narkoba.

0.123 0.361 Tidak Valid

5. Karna depresi dalam menjalani hidup jalan pelarian yang saya pilih adalah menggunakan narkoba.

0.730 0.361 Valid

6. Karna tekanan hidup yang sangat berat membuat saya menggunakan narkoba.

0.773 0.361 Valid

7. Dengan menggunakan narkoba saya merasa percaya diri untuk masuk kedalam lingkungan sosial.

0.831 0.361 Valid

8. Cara yang saya lakukan untuk menghilangkan kecemasan adalah dengan menggunakan narkoba.

0.738 0.361 Valid

9. Kondisi keluarga dengan pengasuhan yang tak sesuai membuat saya mencari penggantinya dengan memakai narkoba.

0.887 0.361 Valid

10. Kesibukan orang tua dalam berkerja membuat saya mencari jalan dengan menggunakan narkoba

0.784 0.361 Valid

11. Karna cara orang tua mendidik anak dengan cara kekerasan membuat saya lari ke narkoba

0.520 0.361 Valid

12. Orang tua yang jarang dirumah membuat saya mudah untuk mengenal dan memakai narkoba

0.771 0.361 Valid

13. Narkoba lebih mengerti kebutuhan saya dibandingkan dengan orang tua yang tidak perhatian.

0.708 0.361 Valid

14. Keadaan keluarga yang tidak kondusif menyebabkan saya mencoba memakai narkoba.

0.717 0.361 Valid

15. Akibat hubungan yang buruk dengan orang tua saya merasa narkoba dapat menjadi jalan keluar.

0.698 0.361 Valid

16. Ketidakperdulian orang tua dengan permasalahan yang dihadapi menjadikan saya sebagai pengguna narkoba.

0.718 0.361 Valid

17. Tanpa narkoba membangun hubungan yang baik antara orang tua dan anak dapat terwujud.

0.099 0.361 Tidak Valid

18. Keluarga yang tidak utuh tak akan membuat saya menjadi pemakai narkoba.

0.183 0.361 Tidak Valid

19. Narkoba membuat saya lebih mudah bergaul dengan siapapun.

0.695 0.361 Valid

20. Narkoba merupakan wujud solidaritas kepada teman. 0.807 0.361 Valid

21. Teman-teman menyarakan menyarakan saya memakai narkoba untuk bersenang-senang.

0.443 0.361 Valid

22. Saya menolak pendapat teman-teman yang menganggap narkoba bisa menjadi jalan keluar dari permasalahan.

0.251 0.361 Tidak Valid

23. Tersedianya berbagai jenis narkoba dilingkungan membuat saya ingin mencoba.

0.762 0.361 Valid

24. Karna lemahnya penegakan hukum saya menjadi berani menggunakan narkoba.

0.514 0.361 Valid

25. Keuntungan yang besar dan cepat mendapatkan uang membuat saya memakai serta mengedarkan narkoba keorang terdekat.

0.816 0.361 Valid

26. Meski banyaknya variasi narkoba yang menarik saya tetap tidak akan menggunakan narkoba.

0.332 0.361 Tidak Valid

Berdasarkan data yang tertera pada tabel diatas, dapat diketahui

bahwa nilai koefesien korelasi untuk uji validitas instrumen variabel

penyalahgunaan narkoba (Y) yang diperoleh rata-rata lebih besar dari

pada “r” tabel dan seluruh instrumen sebanyak 20 butir dikatakan valid.

B. Hasil Instrumen Valid Varibel X dan Y

Setelah itu hasil instrumen valid masing-masing variabel,

kemudian disebar kepada 89 responden. Seperti yang tertera pada tabel

dibawah ini:

Hasil Instrumen Valid Variabel Pola Asuh Orang Tua (X)

No.

Pertanyaan Hasil Instrumen

1. Orang tua memaksa saya untuk berprilaku sesuai dengan keinginannya Valid 2. Orang tua memerintahkan saya untuk patuh terhadap nilai agama, budaya dan adat

istiadat. Valid

3. Orang tua membatasi keinginan dan aktivitas saya. Valid 4. Orang tua memberikan hukuman pada saya jika tidak menuruti perintahnya. Valid 5. Saya mendengarkan dan mematuhi apa yang telah diputuskan orang tua tanpa

adanya kompromi. Valid

6. Saya mengikuti pendapat yang diberikan orang tua karna mereka tahu yang terbaik. Valid 7. Seringkali orang tua mendidik saya menggunakan tindakan kekerasan. Valid 8. Suka atau tidak suka saya harus menjalankan apa yang disuruh oleh orang tua. Valid 9. Orang tua selalu mendengarkan pendapat saya dan bersedia untuk

membicarakannya. Valid

10. Orang tua tidak pernah menutut berlebihan terhadap kemampuan yang saya miliki. Valid 11. Orang tua memberikan kebebasan pada saya untuk memilih dan melakukan

tindakan disertai dengan tanggung jawab. Valid

12. Dalam membuat keputusan orang tua selalu siap untuk memberikan arahan pada saya jika diperlukan.

Valid

13. Orang tua bersikap bijak dalam mewujudkan keinginan dan kegiatan yang saya lakukan.

Valid

14. Dalam mengatur diri sendiri orang tua menuntut saya untuk sesuai dengan lingkungan yang baik.

Valid

15. Bila ada keputusan yang tidak dapat saya terima orang tua membahas sesuai dengan kenyataan

Valid

16. Orang tua akan bersikap tegas dan memberikan hukuman bila saya melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan peraturan.

Valid

17. Orang tua selalu mengabaikan kebutuhan dan keinginan saya. Valid 18. Orang tua tidak perduli dengan prilaku dan aktivitas saya dalam berbagai hal. Valid 19. Orang tua seringkali tidak memberikan perhatian terhadap saya. Valid 20. Orang tua selalu memberikan kebebasan pada saya tanpa menuntut saya untuk

bertanggung jawab. Valid

21. Orang tua tidak pernah memberikan kasih sayang pada saya. Valid

22. Segala bentuk kegiatan yang saya lakukan tidak pernah diawasi oleh orang tua. Valid 23. Orang tua lebih mementingkan dirinya sendiri dari pada mengasuh saya. Valid 24. Ketidak perdulian orang tua membuat saya menjadi seseorang yang kuat dalam

menjalani kehidupan. Valid

25. Orang tua selalu menuruti segala sesuatu yang saya inginkan. Valid 26. Orang tua memberikan pengawasan yang sangat longgar pada saya. Valid 27. Orang tua seringkali tidak pernah menegur saya bila melakukan tidakan melanggar

hukum. Valid

28. Orang tua sangat bertanggung jawab terhadap kebutuhan dan keinginan saya. Valid 29. Saya jarang ditegur oleh orang tua bila ada suatu hal yang tidak patut untuk

dilakukan. Valid

30. Orang tua sangat sedikit memberikan bimbingan terhadap saya. Valid 31. Orang tua selalu bersikap hangat terhadap saya. Valid 32. Orang tua selalu memberikan perhatian yang lebih mengenai kebutuhan saya. Valid

Selanjutnya hasil instrumen valid variabel Y, seperti yang

tergambar pada tabel dibawah ini :

Hasil Instrumen Valid Variabel Y

No.

Pertanyaan Hasil Instrumen

1. Untuk mengobati rasa ketidakpuasan akan suatu hal saya menggunakan narkoba. Valid 2. Tuntutan yang diberikan keluarga dan lingkungan menjadikan saya pecandu

narkoba. Valid

3. Karna depresi dalam menjalani hidup jalan pelarian yang saya pilih dengan menggunakan narkoba.

Valid

4. Karna tekanan hidup yang sangat berat membuat saya menggunakan narkoba. Valid 5. Dengan menggunakan narkoba saya merasa percaya diri untuk masuk kedalam

lingkungan sosial. Valid

6. Cara yang saya lakukan untuk menghilangkan kecemasan adalah dengan menggunakan narkoba.

Valid

7. Kondisi keluarga dengan pengasuhan yang tidak sesuai membuat saya mencari penggantinya dengan memakai narkoba.

Valid

8. Kesibukan orang tua dalam berkerja membuat saya mencari jalan keluar dengan menggunakan narkoba

Valid

9. Karna cara orang tua mendidik dengan cara kekerasan membuat saya lari ke narkoba

Valid

10. Orang tua yang jarang dirumah membuat saya mudah untuk mengenal dan memakai narkoba

Valid

11. Narkoba lebih mengerti kebutuhan saya dibandingkan dengan orang tua yang tidak perhatian.

Valid

12. Keadaan keluarga yang tidak kondusif menyebabkan saya mencoba memakai narkoba.

Valid

13. Akibat hubungan yang buruk dengan orang tua saya merasa narkoba dapat menjadi jalan keluar.

Valid

14. Ketidakperdulian orang tua terhadap permasalahan yang ada menjadikan saya sebagai pengguna narkoba.

Valid

15. Narkoba membuat saya lebih mudah bergaul dengan siapapun. Valid 16. Narkoba merupakan wujud solidaritas kepada teman. Valid 17. Teman-teman memberikan saran pada saya memakai narkoba untuk bersenang-

senang. Valid

18. Saya menolak pendapat teman-teman yang menganggap narkoba bisa menjadi jalan keluar dari permasalahan.

Valid

19. Tersedianya berbagai jenis narkoba dilingkungan membuat saya tidak ingin mencoba.

Valid

20. Karna lemahnya penegakan hukum saya menjadi berani menggunakan narkoba. Valid 21. Keuntungan yang besar dan cepat mendapatkan uang membuat saya memakai serta

mengedarkan narkoba keorang terdekat. Valid

22. Meski banyaknya variasi narkoba yang menarik saya tetap tidak akan menggunakan narkoba.

Valid

1.3 Lampiran Uji Reabilitas

Melalui perhitungan dengan menggunakan bantuan softwere

SPSS 20 for windows release, nilai koefisien reabilitas Cronbach’s

Alpha sebagai berikut: (data selengkapnya terlampir).

Scale: ALL VARIABLES VARIABEL X

Scale: ALL VARIABLES VARIABEL Y

Hasil Koefisien Realibilitas yang tertera pada tabel dapat

dikatakan bahwa instrumen yang digunakan handal, karna Alpha

Croanbech’s > 0,07 bisa dikategorikan baik. Artinya data instrumen

tersebut dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat ukur pengumpulan

data atau mengukur objek yang sudah ditetapkan karna intrumen tersebut

tergolong baik.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.741 24

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.953 20

1.4 Lampiran Hasil Uji Reabilitas Instrument X (Pola Asuh Orang Tua)

RELIABILITY

/VARIABLES=item_1 item_2 item_3 item_4 item_5 item_6 item_7 item_8 item_9 item_10 item_11 item_12 item_13 item_14 item_15 item_16 item_17 item_18 item_19 item_20 item_21 item_22 item_23 item_24

/SCALE('ALL VARIABLES') ALL

/MODEL=ALPHA.

Reliability

[DataSet0]

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.741 24

Hasil Uji Reabilitas Instrument Y (Penyalahgunaan Narkoba)

RELIABILITY

/VARIABLES=item_1 item_2 item_3 item_4 item_5 item_6 item_7 item_8 item_9 item_10 item_11 item_12 item_13 item_14 item_15 item_16 item_17 item_18 item_19 item_20

/SCALE('ALL VARIABLES') ALL

/MODEL=ALPHA.

Reliability

[DataSet0]

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.953 20

1.5 Lampiran Angket Sebelum Uji Validitas

ANGKET UNTUK RESPONDEN

Nama :

Jenis Kelamin : L / P (Lingkari)

PETUNJUK PENGISIAN

1. Bacalah dan perhatikan baik-baik pertanyaan yang tertera pada angket dibawah ini.

2. Berilah tanda silang (X) pada pertanyaan yang tertera pada angket sesuai dengan pendapat anda pribadi tanpa pengaruh orang lain !

3. Sebelum dikumpulkan pastikan setiap pertanyaan yang tertera dalam daftar angket tersebut telah anda isi semuanya !

4. Partisipasi dan kesediaan anda mengisi daftar angket ini merupakan bantuan yang sangat berarti bagi peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini.

5. SS: Sangat Setuju, S: Setuju, CS: Cukup Setuju, TS: Tidak Setuju, STS: Sangat Tidak Setuju.

A. Angket tentang Pola Asuh Orang Tua

No.

Pertanyaan Dimensi Ukuran Otoriter SS S CS TS STS

1. Orang tua memaksa saya untuk berprilaku sesuai dengan keinginannya.

2. Orang tua memerintahkan saya untuk patuh terhadap nilai agama, budaya dan adat istiadat.

3. Orang tua harus membatasi keinginan dan aktivitas anaknya. 4. Orang tua akan memberikan hukuman kepada saya jika tidak

menuruti perintahnya.

5. Anak harus mendengarkan dan mematuhi apa yang telah diputuskan oleh orang tua tanpa adanya kompromi.

6. Anak harus mengikuti pendapat yang diberikan oleh orang tua karna mereka tahu yang terbaik untuk anaknya.

7. Anak harus patuh terhadap aturan dan keputusan yang dibuat oleh orang tua.

8. Kontrol yang kuat dari orang tua anak akan terhindar dari hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai moral yang diyakini.

No. Pertanyaan Dimensi Ukuran Demokratis

SS S CS TS STS

9. Orang tua selalu menghargai pendapat saya dan tidak ragu untuk membicarakannya.

10. Orang tua akan memprioritaskan kepentingan anak tetapi saya harus patuh terhadap orang tua.

11. Orang tua memberikan kebebasan pada saya untuk memilih dan melakukan tindakan disertai dengan tanggung jawab.

12. Orang tua melakukan sikap pengasuhan pada saya berdasarkan pemikiran-pemikiran yang bijak.

13. Orang tua bersikap realistis/kenyataan terhadap kemampuan anak dan tidak berharap berlebihan akan suatu hal.

14. Orang tua selalu mendasari tindakannya kenyataan kepada anak untuk mampu atau tidak mengatur diri sendiri.

15. Saya dituntut orang tua untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baik keluarga maupun masyarakat.

16. Karna tuntutan dari orang tua dan lingkungan yang sengat berat saya tidak mampu untuk menyesuaikan diri.

No. Pertanyaan Dimensi Ukuran Penelantar

SS S CS TS STS

17. Orang tua selalu mengabaikan kebutuhan dan keinginan saya. 18. Tanpa perhatian dari orang tua kesadaran anak dalam beragama

dan nilai-nilai sosial menjadi rendah.

19. Orang tua tidak perduli dengan prilaku, aktivitas anaknya. 20. Orang tua tidak perduli kepada saya untuk sesuai dengan

lingkungan dan tuntutan masyarakat.

21. Orang tua selalu bersikap bebas karna mereka tahu mana yang terbaik untuk saya.

22. Orang tua jarang memberikan kasih sayang karna mereka tahu mana yang terbaik untuk saya.

23. Orang tua yang selalu mementingkan dirinya sendiri membuat prilaku dan masa depan anak menjadi menyimpang.

24. Sikap orang tua yang mementingkan dirinya sendiri akan membuat anak menjadi tidak perduli terhadap keluarga.

No.

Pertanyaan Dimensi Ukuran Pemanja SS S CS TS STS

25. Orang tua selalu menuruti serta mementingkan keinginan dan kebutuhan saya.

26. Orang tua saya sangat bertanggung jawab terhadap kebutuhan dan keinginan anaknya yang harus dipenuhi.

27. Karna kesibukan orang tua tidak memberikan pengawasan yang cukup pada saya.

28. Orang tua tidak menegur saya bila dalam kondisi menyimpang dari aturan.

29. Orang tua jarang memberikan teguran karna saya tidak dituntut untuk selalu diawasi.

30. Orang tua sangat sedikit memberikan bimbingan terhadap saya. 31. Orang tua selalu bersikap hangat dan mengerti kebutuhan serta

keinginan saya untuk dipenuhi.

32. Interaksi yang dilakukan orang tua membuat saya mengerti bahwa orang tua berkerja untuk kebaikan anaknya.

B. Angket tentang Penyalahgunaan Narkoba

`No. Pertanyaan Dimensi Predisposisi

SS S CS TS STS

1. Untuk mengobati rasa ketidakpuasan akan suatu hal saya menggunakan narkoba.

2. Tuntutan yang diberikan keluarga dan lingkungan menjadikan saya pecandu narkoba.

3. Tanpa narkoba membuat jiwa menjadi tenang dan prilaku yang saya lakukan terasa puas.

4. Untuk berfungsi secara wajar saya tidak akan menggunakan narkoba.

5. Karna depresi dalam menjalani hidup jalan pelarian yang saya pilih adalah menggunakan narkoba.

6. Karna tekanan hidup yang sangat berat membuat saya menggunakan narkoba.

7. Dengan menggunakan narkoba saya merasa percaya diri untuk masuk kedalam lingkungan sosial.

8. Cara yang saya lakukan untuk menghilangkan kecemasan adalah dengan menggunakan narkoba.

No. Pertanyaan Dimensi Kontribusi

SS S CS TS STS

9. Kondisi keluarga dengan pengasuhan yang tak sesuai membuat saya mencari penggantinya dengan memakai narkoba.

10. Kesibukan orang tua dalam berkerja membuat saya mencari jalan dengan menggunakan narkoba

11. Karna cara orang tua mendidik anak dengan cara kekerasan membuat saya lari ke narkoba

12. Orang tua yang jarang dirumah membuat saya mudah untuk mengenal dan memakai narkoba

13. Narkoba lebih mengerti kebutuhan saya dibandingkan dengan orang tua yang tidak perhatian.

14. Keadaan keluarga yang tidak kondusif menyebabkan saya mencoba memakai narkoba.

15. Akibat hubungan yang buruk dengan orang tua saya merasa narkoba dapat menjadi jalan keluar.

16. Ketidakperdulian orang tua dengan permasalahan yang dihadapi menjadikan saya sebagai pengguna narkoba.

17. Tanpa narkoba membangun hubungan yang baik antara orang tua dan anak dapat terwujud.

18. Keluarga yang tidak utuh tak akan membuat saya menjadi pemakai narkoba.

No. Pertanyaan Dimensi Pencetus

SS S CS TS STS

19. Narkoba membuat saya lebih mudah bergaul dengan siapapun. 20. Narkoba merupakan wujud solidaritas kepada teman. 21. Teman-teman menyarakan menyarakan saya memakai narkoba

untuk bersenang-senang.

22. Saya menolak pendapat teman-teman yang menganggap narkoba bisa menjadi jalan keluar dari permasalahan.

23. Tersedianya berbagai jenis narkoba dilingkungan membuat saya ingin mencoba.

24. Karna lemahnya penegakan hukum saya menjadi berani menggunakan narkoba.

25. Keuntungan yang besar dan cepat mendapatkan uang membuat saya memakai serta mengedarkan narkoba keorang terdekat.

26. Meski banyaknya variasi narkoba yang menarik saya tetap tidak akan menggunakan narkoba.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 321 5 5 1 5 5 5 1 5 5 5 1 5 5 1 5 4 5 1 5 5 1 1 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 1272 2 5 2 5 4 4 4 5 3 4 5 5 5 1 3 3 5 1 5 5 1 3 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 1283 3 4 4 3 3 3 3 4 5 4 5 5 5 3 5 5 5 1 4 5 1 5 5 5 5 4 3 3 5 2 5 5 1274 2 3 2 2 5 5 4 5 5 5 5 5 5 2 5 4 4 2 5 5 1 1 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 1285 4 5 3 3 2 4 3 4 3 5 4 4 3 3 3 4 4 2 4 3 5 5 5 5 1 2 5 5 5 5 2 3 1186 2 5 2 5 4 5 5 4 4 5 2 4 4 4 3 2 5 4 5 5 4 1 2 1 2 2 5 5 2 5 2 4 1147 2 5 2 3 4 3 2 3 3 3 3 5 5 2 5 2 5 5 5 4 1 4 1 1 5 5 2 1 2 2 5 4 1048 5 5 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 4 2 5 4 4 5 4 4 2 4 2 1 2 4 4 4 2 4 5 5 1179 2 5 3 5 3 4 3 1 3 4 4 4 2 4 3 3 3 1 4 5 2 2 3 3 5 4 3 4 5 2 5 2 106

10 1 5 4 2 3 5 5 4 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 2 4 5 5 4 4 4 3 2 1 3 5 12211 4 5 4 2 2 5 5 4 5 4 4 4 4 1 5 3 4 4 4 4 1 4 2 2 4 4 2 2 2 3 5 5 11312 4 3 2 4 3 3 3 3 5 5 5 3 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 2 2 4 4 4 4 4 2 4 5 11413 3 1 3 4 4 4 2 1 3 2 3 4 4 3 4 4 5 4 5 4 4 4 5 2 3 3 2 5 2 5 4 4 11014 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 5 3 4 2 2 2 4 3 4 3 4 3 4 11515 4 5 1 4 5 2 3 5 5 4 5 5 3 3 4 3 3 4 5 4 3 4 1 2 2 3 4 4 4 5 2 3 11416 4 5 4 3 4 5 5 4 4 5 5 4 3 1 2 1 1 4 4 4 1 1 4 4 5 5 3 4 4 4 5 5 11717 4 5 1 3 2 5 5 3 5 5 5 2 2 1 5 4 5 2 4 5 1 1 4 4 5 5 1 4 4 1 5 5 11318 3 5 2 3 4 5 3 4 5 5 5 4 4 1 3 1 1 1 5 5 2 4 5 5 4 5 4 2 3 2 5 3 11319 2 3 4 1 1 5 3 4 2 4 2 5 5 3 3 3 3 4 3 3 1 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 10220 4 5 2 2 4 5 4 2 4 5 4 5 2 4 5 4 2 4 5 5 2 5 5 2 1 1 5 5 5 5 1 1 11521 2 5 4 3 1 5 5 4 3 5 4 4 4 3 5 4 5 5 5 4 2 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 13122 2 5 3 3 4 5 3 5 5 4 5 5 4 3 3 3 4 5 5 5 4 4 1 1 3 3 4 4 4 5 5 5 12423 4 4 1 3 4 5 5 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 2 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 11724 2 5 2 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 5 4 4 3 4 3 3 2 3 2 4 3 5 5 5 10425 1 3 4 2 4 5 2 5 4 3 5 3 2 1 4 3 5 5 3 4 1 2 4 5 2 3 1 4 5 2 3 5 10526 4 4 2 4 4 5 3 4 4 2 4 4 4 2 4 4 2 4 2 2 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 8827 2 5 4 3 2 5 4 5 4 5 5 4 5 2 3 2 4 5 2 3 1 2 3 3 5 3 2 1 3 4 4 5 11028 2 4 2 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 5 1 1 1 1 2 2 2 3 2 1 2 4 5 8729 4 5 4 3 4 4 2 4 4 4 2 5 5 2 4 4 4 1 4 2 4 4 4 2 2 2 4 4 4 2 2 5 11030 4 5 5 3 5 3 5 5 5 5 5 5 5 2 5 4 5 5 5 5 5 5 1 1 3 2 4 4 4 3 4 5 132

1.6 Lampiran Skor Instrumen Pola Asuh Orang Tua (X)

RespondenHasil Hitung Dimensi Pola Asuh Orang Tua (X) TOTAL X

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 261 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 1262 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1223 4 3 5 5 4 5 4 5 5 5 4 2 5 3 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 1144 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5 1155 5 5 2 2 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 1 1086 5 5 2 4 5 5 2 1 2 4 2 1 2 4 2 1 1 4 5 2 1 5 2 4 2 5 787 1 1 5 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 5 2 1 5 1 2 1 1 5 528 4 4 2 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 2 2 2 4 2 2 2 4 929 1 3 4 5 4 2 4 1 3 5 3 2 3 5 2 3 2 3 2 2 3 5 2 4 3 4 80

10 4 4 2 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 2 2 4 5 4 5 4 5 5 5 10811 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 2 4 4 4 5 10712 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 5 9813 4 4 1 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 2 5 5 5 1 5 5 5 4 11114 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 3 3 4 5 10115 3 4 5 5 5 4 3 4 4 5 5 5 5 3 5 5 5 5 4 4 3 5 3 1 3 3 10616 4 4 2 5 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 2 3 4 4 5 10017 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 2 4 4 4 2 9218 3 4 2 4 5 4 1 4 4 4 5 4 5 3 4 5 5 1 1 1 1 2 3 4 3 1 8319 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 3 4 4 4 2 4 5 5 5 11120 5 5 1 1 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 1 2 4 5 4 2 4 4 5 5 10121 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 1 2 4 4 1 5 4 4 5 5 10822 3 3 3 4 2 1 1 1 2 3 3 2 2 2 1 2 5 5 2 2 2 3 2 3 2 2 6323 4 3 5 4 4 4 4 4 5 4 2 3 3 4 5 4 5 5 4 4 5 2 4 4 4 5 10424 2 2 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 5 2 3 3 3 5 3 3 3 2 7425 5 1 3 4 3 1 3 5 1 3 5 1 3 1 4 2 1 5 3 4 2 5 3 4 2 2 7626 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 5 1 5 5 5 5 8427 4 4 4 4 3 1 3 4 3 2 3 2 3 4 4 4 2 3 1 1 2 4 2 4 1 4 7628 5 5 1 5 5 5 5 5 5 4 5 2 2 2 2 2 1 5 2 5 5 5 5 2 5 5 10029 4 2 4 4 4 4 2 4 2 2 2 2 2 2 4 2 4 5 4 1 4 2 2 2 2 5 7730 2 5 4 5 2 2 2 2 3 4 4 4 2 4 5 5 5 2 2 2 2 4 2 2 2 4 82

1.7 Lampiran Skor Instrumen Penyalahgunaan Narkoba (Y)

Responden Hasil Hitung Dimensi Penyalahgunaan Narkoba (Y)

TOTAL Y

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 5 5 1 5 5 5 1 5 5 52 2 5 2 5 4 4 4 5 3 43 3 4 4 3 3 3 3 4 5 44 2 3 2 2 5 5 4 5 5 55 4 5 3 3 2 4 3 4 3 56 2 5 2 5 4 5 5 4 4 57 2 5 2 3 4 3 2 3 3 38 5 5 4 4 4 3 1 4 4 49 2 5 3 5 3 4 3 1 3 410 1 5 4 2 3 5 5 4 4 411 4 5 4 2 2 5 5 4 5 412 4 3 2 4 3 3 3 3 5 513 3 1 3 4 4 4 2 1 3 214 4 4 2 3 4 4 4 4 4 415 4 5 1 4 5 2 3 5 5 416 4 5 4 3 4 5 5 4 4 517 4 5 1 3 2 5 5 3 5 518 3 5 2 3 4 5 3 4 5 519 2 3 4 1 1 5 3 4 2 420 4 5 2 2 4 5 4 2 4 521 2 5 4 3 1 5 5 4 3 522 2 5 3 3 4 5 3 5 5 423 4 4 1 3 4 5 5 4 4 324 2 5 2 2 4 3 2 3 3 325 1 3 4 2 4 5 2 5 4 326 4 4 2 4 4 5 3 4 4 227 2 5 4 3 2 5 4 5 4 528 2 4 2 4 4 3 4 3 3 329 4 5 4 3 4 4 2 4 4 430 4 5 5 3 5 3 5 5 5 5

rhitung 0.387036753 0.568939547 0.145032862 0.238431775 0.255554683 0.257206035 0.433034881 0.584645218 0.586786035 0.470175888r tabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361

hasil Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid

1.8 Lampiran PRETEST Uji Validitas Instrumen Pola Asuh Orang Tua (X)

Responden OTORITER

11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 211 5 5 1 5 4 5 1 5 5 15 5 5 1 3 3 5 1 5 5 15 5 5 3 5 5 5 1 4 5 15 5 5 2 5 4 4 2 5 5 14 4 3 3 3 4 4 2 4 3 52 4 4 4 3 2 5 4 5 5 43 5 5 2 5 2 5 5 5 4 14 4 4 2 5 4 4 5 4 4 24 4 2 4 3 3 3 1 4 5 24 4 4 2 5 4 5 5 5 5 24 4 4 1 5 3 4 4 4 4 15 3 4 2 4 4 4 4 4 4 23 4 4 3 4 4 5 4 5 4 44 4 4 3 3 4 4 4 5 5 35 5 3 3 4 3 3 4 5 4 35 4 3 1 2 1 1 4 4 4 15 2 2 1 5 4 5 2 4 5 15 4 4 1 3 1 1 1 5 5 22 5 5 3 3 3 3 4 3 3 14 5 2 4 5 4 2 4 5 5 24 4 4 3 5 4 5 5 5 4 25 5 4 3 3 3 4 5 5 5 44 4 3 3 4 3 4 3 4 4 23 3 3 2 4 3 2 5 4 4 35 3 2 1 4 3 5 5 3 4 14 4 4 2 4 4 2 4 2 2 25 4 5 2 3 2 4 5 2 3 13 3 2 3 3 2 3 4 5 1 12 5 5 2 4 4 4 1 4 2 45 5 5 2 5 4 5 5 5 5 5

0.324564608 0.533890977 0.484336424 0.093655452 0.556941668 0.597704818 0.486019642 0.040038873 0.473817381 0.559193933 0.3659748650.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361

Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid

1.8 Lampiran PRETEST Uji Validitas Instrumen Pola Asuh Orang Tua (X)

DEMOKRATIS PENELATAR

22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 321 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 1273 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 1285 5 5 5 4 3 3 5 2 5 5 1271 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 1285 5 5 1 2 5 5 5 5 2 3 1181 2 1 2 2 5 5 2 5 2 4 1144 1 1 5 5 2 1 2 2 5 4 1044 2 1 2 4 4 4 2 4 5 5 1172 3 3 5 4 3 4 5 2 5 2 1064 5 5 4 4 4 3 2 1 3 5 1224 2 2 4 4 2 2 2 3 5 5 1134 2 2 4 4 4 4 4 2 4 5 1144 5 2 3 3 2 5 2 5 4 4 1104 2 2 2 4 3 4 3 4 3 4 1154 1 2 2 3 4 4 4 5 2 3 1141 4 4 5 5 3 4 4 4 5 5 1171 4 4 5 5 1 4 4 1 5 5 1134 5 5 4 5 4 2 3 2 5 3 1133 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 1025 5 2 1 1 5 5 5 5 1 1 1154 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 1314 1 1 3 3 4 4 4 5 5 5 1244 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 1174 3 3 2 3 2 4 3 5 5 5 1042 4 5 2 3 1 4 5 2 3 5 1054 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 882 3 3 5 3 2 1 3 4 4 5 1101 1 2 2 2 3 2 1 2 4 5 874 4 2 2 2 4 4 4 2 2 5 1105 1 1 3 2 4 4 4 3 4 5 132

0.46121154 0.52214496 0.395303476 0.589233419 0.672478714 0.417289703 0.544295315 0.428470316 0.466552717 0.621746694 0.1873205570.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid

TOTAL X

1.8 Lampiran PRETEST Uji Validitas Instrumen Pola Asuh Orang Tua (X)

PEMANJA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 5 5 5 5 5 5 5 5 5 52 5 5 1 5 5 5 5 5 5 53 4 3 5 5 5 4 5 4 5 54 5 5 1 5 5 5 5 5 5 55 5 5 2 2 4 4 4 5 5 56 5 5 2 4 5 5 2 1 2 47 1 1 5 5 1 1 1 1 1 18 4 4 2 5 4 4 4 4 4 49 1 3 4 5 4 2 4 1 3 5

10 4 4 2 5 5 4 4 4 4 411 4 4 5 5 4 4 4 4 4 412 4 4 2 3 4 4 4 4 4 413 4 4 1 4 4 4 5 5 5 414 4 4 4 4 4 4 3 4 4 415 3 4 5 5 5 4 3 4 4 516 4 4 2 5 4 3 4 4 4 417 4 4 2 2 4 4 4 4 4 418 3 4 2 4 5 4 1 4 4 419 4 4 4 5 4 5 5 5 4 420 5 5 1 1 5 5 5 5 5 421 5 5 1 5 5 5 5 5 5 522 3 3 3 4 2 1 1 1 2 323 4 3 5 4 4 4 4 4 5 424 2 2 3 4 3 2 3 3 2 325 5 1 3 4 3 1 3 5 1 326 2 3 3 3 2 2 2 3 3 327 4 4 4 4 3 1 3 4 3 228 5 5 1 5 5 5 5 5 5 429 4 2 4 4 4 4 2 4 2 230 2 5 4 5 2 2 2 2 3 4

r hitung 0.610966425 0.631516582 -0.182285084 0.123662523 0.730503101 0.773963043 0.831062838 0.738406313 0.887402317 0.784869548r tabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361hasil Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

1.9 Lampiran PRETEST Uji Validitas Instrumen Penyalahgunaan Narkoba (Y)

Responden PREDISPOSISI

11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 215 5 5 5 5 5 5 1 5 5 55 5 5 5 5 5 1 5 5 5 55 4 2 5 3 4 4 5 5 5 42 5 5 5 5 5 1 1 5 5 55 4 5 5 4 4 4 4 4 4 52 1 2 4 2 1 1 4 5 2 11 1 1 1 1 1 5 5 2 1 54 4 4 4 4 4 5 4 2 2 23 2 3 5 2 3 2 3 2 2 34 5 5 4 5 4 2 2 4 5 44 4 4 4 4 4 5 5 4 4 44 4 4 4 4 4 4 2 4 4 45 5 5 5 5 5 4 2 5 5 52 2 4 4 4 4 4 4 4 5 55 5 5 3 5 5 5 5 4 4 33 3 4 4 4 4 5 5 4 4 44 4 4 4 4 4 2 2 4 4 45 4 5 3 4 5 5 1 1 1 14 4 4 4 5 5 5 3 4 4 44 4 4 4 4 4 1 2 4 5 45 5 5 4 4 4 1 2 4 4 13 2 2 2 1 2 5 5 2 2 22 3 3 4 5 4 5 5 4 4 53 3 3 2 2 2 5 2 3 3 35 1 3 1 4 2 1 5 3 4 23 3 3 3 3 4 3 3 3 4 53 2 3 4 4 4 2 3 1 1 25 2 2 2 2 2 1 5 2 5 52 2 2 2 4 2 4 5 4 1 44 4 2 4 5 5 5 2 2 2 2

0.520041767 0.771218112 0.708774438 0.717598568 0.698212384 0.718798231 -0.099799997 -0.183661206 0.695147124 0.807359923 0.4439168250.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid

1.9 Lampiran PRETEST Uji Validitas Instrumen Penyalahgunaan Narkoba (Y)

KONTRIBUSI

22 23 24 25 265 5 5 5 5 1265 5 5 5 5 1225 4 5 4 5 1145 5 5 5 5 1155 4 5 4 1 1085 2 4 2 5 781 2 1 1 5 524 2 2 2 4 925 2 4 3 4 805 4 5 5 5 1082 4 4 4 5 1074 4 2 4 5 981 5 5 5 4 1115 3 3 4 5 1015 3 1 3 3 1062 3 4 4 5 1002 4 4 4 2 922 3 4 3 1 832 4 5 5 5 1112 4 4 5 5 1015 4 4 5 5 1083 2 3 2 2 632 4 4 4 5 1045 3 3 3 2 745 3 4 2 2 761 5 5 5 5 844 2 4 1 4 765 5 2 5 5 1002 2 2 2 5 774 2 2 2 4 82

0.251668077 0.762825902 0.514825101 0.816498513 0.3320171240.361 0.361 0.361 0.361 0.361

Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid

1.9 Lampiran PRETEST Uji Validitas Instrumen Penyalahgunaan Narkoba (Y)

PENCETUSTOTAL Y

1.10 Lampiran Angket Sesudah Uji Validitas

ANGKET UNTUK RESPONDEN

Nama :

Jenis Kelamin : L / P (Lingkari)

PETUNJUK PENGISIAN

1. Bacalah dan perhatikan baik-baik pertanyaan yang tertera pada angket dibawah ini.

2. Berilah tanda silang (X) pada pertanyaan yang tertera pada angket sesuai dengan pendapat anda pribadi tanpa pengaruh orang lain !

3. Sebelum dikumpulkan pastikan setiap pertanyaan yang tertera dalam daftar angket tersebut telah anda isi semuanya !

4. Partisipasi dan kesediaan anda mengisi daftar angket ini merupakan bantuan yang sangat berarti bagi peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini.

5. SS: Sangat Setuju, S: Setuju, CS: Cukup Setuju, TS: Tidak Setuju, STS: Sangat Tidak Setuju.

A. Angket Tentang Pola Asuh Orang Tua

No. Pertanyaan Dimensi Ukuran Otoriter SS S CS TS STS

1 Orang tua memaksa saya untuk berprilaku sesuai dengan keinginannya

2 Orang tua memerintahkan saya untuk patuh terhadap nilai agama, budaya dan adat istiadat.

3 Orang tua membatasi keinginan dan aktivitas saya.

4 Orang tua memberikan hukuman pada saya jika tidak menuruti perintahnya.

5 Saya mendengarkan dan mematuhi apa yang telah diputuskan orang tua tanpa adanya kompromi.

6 Saya mengikuti pendapat yang diberikan orang tua karna mereka tahu yang terbaik.

7 Seringkali orang tua mendidik saya menggunakan tindakan kekerasan.

8 Suka atau tidak suka saya harus menjalankan apa yang disuruh oleh orang tua.

No. Pertanyaan Dimensi Ukuran Demokratis SS S CS TS STS

9 Orang tua selalu mendengarkan pendapat saya dan bersedia untuk membicarakannya.

10 Orang tua tidak pernah menutut berlebihan terhadap kemampuan yang saya miliki.

11 Orang tua memberikan kebebasan pada saya untuk memilih dan melakukan tindakan disertai dengan tanggung jawab.

12 Dalam membuat keputusan orang tua selalu siap untuk memberikan arahan pada saya jika diperlukan.

13 Orang tua bersikap bijak dalam mewujudkan keinginan dan kegiatan yang saya lakukan.

14 Dalam mengatur diri sendiri orang tua menuntut saya untuk sesuai dengan lingkungan yang baik.

15 Bila ada keputusan yang tidak dapat saya terima orang tua membahas sesuai dengan kenyataan

16 Orang tua akan bersikap tegas dan memberikan hukuman bila saya melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan peraturan.

No. Pertanyaan Dimensi Ukuran Penelantar SS S CS TS STS

17 Orang tua selalu mengabaikan kebutuhan dan keinginan saya.

18 Orang tua tidak perduli dengan prilaku dan aktivitas saya dalam berbagai hal.

19 Orang tua seringkali tidak memberikan perhatian terhadap saya.

20 Orang tua selalu memberikan kebebasan pada saya tanpa menuntut saya untuk bertanggung jawab.

21 Orang tua tidak pernah memberikan kasih sayang pada saya.

22 Segala bentuk kegiatan yang saya lakukan tidak pernah diawasi oleh orang tua.

23 Orang tua lebih mementingkan dirinya sendiri dari pada mengasuh saya.

24 Ketidak perdulian orang tua membuat saya menjadi seseorang yang kuat dalam menjalani kehidupan.

No. Pertanyaan Dimensi Ukuran Pemanja SS S CS TS STS

25 Orang tua selalu menuruti segala sesuatu yang saya inginkan.

26 Orang tua memberikan pengawasan yang sangat longgar pada saya.

27 Orang tua seringkali tidak pernah menegur saya bila melakukan tidakan melanggar hukum.

28 Orang tua sangat bertanggung jawab terhadap kebutuhan dan keinginan saya.

29 Saya jarang ditegur oleh orang tua bila ada suatu hal yang tidak patut untuk dilakukan.

30

Orang tua sangat sedikit memberikan bimbingan terhadap saya.

31 Orang tua selalu bersikap hangat terhadap saya.

32

Orang tua selalu memberikan perhatian yang lebih mengenai kebutuhan saya.

B. Angket tentang Penyalahgunaan Narkoba

No.

Pertanyaan Dimensi Ukuran Predisposisi

SS

S

CS

TS

STS

1. Untuk mengobati rasa ketidakpuasan akan suatu hal saya menggunakan narkoba.

2. Tuntutan yang diberikan keluarga dan lingkungan menjadikan saya pecandu narkoba.

3. Karna depresi dalam menjalani hidup jalan pelarian yang saya pilih dengan menggunakan narkoba.

4. Karna tekanan hidup yang sangat berat membuat saya menggunakan narkoba.

5. Dengan menggunakan narkoba saya merasa percaya diri untuk masuk kedalam lingkungan sosial.

6. Cara yang saya lakukan untuk menghilangkan kecemasan adalah dengan menggunakan narkoba.

No.

Pertanyaan Dimensi Kontribusi

SS

S

CS

TS

STS

7. Kondisi keluarga dengan pengasuhan yang tidak sesuai membuat saya mencari penggantinya dengan memakai narkoba.

8. Kesibukan orang tua dalam berkerja membuat saya mencari jalan keluar dengan menggunakan narkoba

9. Karna cara orang tua mendidik dengan cara kekerasan membuat saya lari ke narkoba

10. Orang tua yang jarang dirumah membuat saya mudah untuk mengenal dan memakai narkoba

11. Narkoba lebih mengerti kebutuhan saya dibandingkan dengan orang tua yang tidak perhatian.

12. Keadaan keluarga yang tidak kondusif menyebabkan saya mencoba memakai narkoba.

13. Akibat hubungan yang buruk dengan orang tua saya merasa narkoba dapat menjadi jalan keluar.

14. Ketidakperdulian orang tua terhadap permasalahan yang ada menjadikan saya sebagai pengguna narkoba.

No.

Pertanyaan Dimensi Pencetus

SS

S

CS

TS

STS

15. Narkoba membuat saya lebih mudah bergaul dengan siapapun.

16. Narkoba merupakan wujud solidaritas kepada teman.

17. Teman-teman memberikan saran pada saya memakai narkoba untuk bersenang-senang.

18. Saya menolak pendapat teman-teman yang menganggap narkoba bisa menjadi jalan keluar dari permasalahan.

19. Tersedianya berbagai jenis narkoba dilingkungan membuat saya tidak ingin mencoba.

20. Karna lemahnya penegakan hukum saya menjadi berani menggunakan narkoba.

21. Keuntungan yang besar dan cepat mendapatkan uang membuat saya memakai serta mengedarkan narkoba keorang terdekat.

22. Meski banyaknya variasi narkoba yang menarik saya tetap tidak akan menggunakan narkoba.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 321 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 2 3 2 4 4 4 4 5 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 111 3.472 4 5 2 2 2 2 4 4 5 5 5 5 5 1 2 2 4 4 4 2 4 2 2 4 2 4 4 4 4 4 1 1 105 3.283 2 5 2 1 1 5 5 2 3 5 5 4 4 2 5 2 2 4 3 1 3 3 5 2 3 3 2 3 3 3 4 4 101 3.164 4 5 2 1 4 5 2 4 5 5 5 5 5 4 5 1 1 5 5 2 5 1 5 4 5 2 5 1 5 2 1 1 112 3.505 1 3 2 4 4 5 5 2 4 5 5 5 5 2 4 1 5 5 5 2 5 4 4 1 2 3 5 4 4 4 4 5 119 3.726 5 4 3 2 5 4 5 5 1 5 4 5 4 1 5 2 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 3 135 4.227 3 5 2 2 2 5 4 1 4 3 3 5 5 1 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 4 4 4 2 4 105 3.288 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 2 3 4 3 2 4 2 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 106 3.319 3 5 2 4 2 5 5 2 4 5 4 3 3 2 4 5 4 4 4 5 5 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3 4 116 3.6310 2 4 3 5 5 5 5 2 4 5 5 4 5 2 2 4 2 2 5 2 5 2 4 5 2 2 4 4 4 1 5 5 116 3.6311 2 5 2 3 1 5 4 3 5 5 5 4 5 2 2 4 3 5 5 4 5 4 5 2 3 4 5 5 4 2 2 4 119 3.7212 2 5 2 3 5 4 4 2 4 2 1 4 3 2 2 2 1 3 5 2 1 1 3 4 3 5 2 3 5 4 5 4 98 3.0613 2 5 3 3 2 4 4 2 4 4 3 3 4 2 3 3 2 2 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 2 104 3.2514 4 5 4 1 1 5 4 1 4 4 5 5 5 4 4 1 4 4 4 4 5 5 5 4 3 4 5 5 5 5 5 5 129 4.0315 5 5 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 5 2 4 1 4 5 5 5 5 2 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 130 4.0616 2 4 3 2 2 4 4 2 3 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 2 5 2 3 3 1 2 4 4 4 2 4 4 102 3.1917 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 5 4 5 4 5 4 5 2 3 3 4 4 4 4 4 4 121 3.7818 4 5 3 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 2 4 2 1 4 4 2 4 2 2 4 2 4 2 4 4 2 4 4 114 3.5619 4 5 3 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 2 4 5 5 5 5 4 5 5 2 2 5 5 4 5 2 5 135 4.2220 4 5 4 2 4 4 5 2 5 2 5 5 5 1 3 2 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 131 4.0921 3 5 3 5 2 4 5 5 5 5 5 5 5 1 5 1 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 139 4.3422 4 5 2 3 3 5 4 3 4 5 5 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 122 3.8123 4 5 4 2 4 4 4 2 5 5 4 4 5 2 4 2 4 4 4 4 4 2 4 2 2 4 4 4 4 4 2 5 117 3.6624 2 5 2 2 3 5 4 1 5 5 5 5 5 1 3 1 4 4 4 4 5 5 4 3 3 4 4 5 3 2 5 5 118 3.6925 5 5 4 2 2 4 4 2 4 4 4 5 1 2 4 2 5 4 4 4 5 4 4 4 4 2 2 4 1 2 4 4 111 3.4726 4 4 2 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 2 5 2 4 5 5 4 5 4 5 3 4 2 4 3 3 1 4 3 124 3.8827 4 4 2 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 2 5 4 4 5 5 4 5 4 5 3 4 2 4 2 4 5 4 3 130 4.0628 4 5 4 3 3 5 4 3 5 4 5 5 1 5 3 3 4 4 4 1 2 1 4 4 3 5 4 5 5 2 5 5 120 3.7529 2 5 3 1 1 4 5 4 3 3 4 4 4 3 3 2 5 4 5 5 5 4 5 2 3 3 5 4 5 5 5 4 120 3.75

1.11 Lampiran Skor Pola Asuh Orang Tua (X) Sesudah Uji Validitas

Responden PERTANYAAN Total (X)

30 4 5 4 4 3 5 4 2 4 4 5 4 4 2 4 1 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 2 4 4 2 4 4 115 3.5931 4 4 2 4 5 4 5 1 4 5 3 4 3 3 3 5 5 4 2 3 4 1 5 3 2 4 3 4 4 3 5 1 112 3.5032 1 5 3 2 4 4 4 2 4 5 5 3 3 1 2 2 4 5 5 4 5 4 5 5 4 3 2 5 2 4 4 4 115 3.5933 4 5 3 3 2 5 5 2 4 4 4 3 3 3 4 2 3 4 2 3 2 2 3 3 3 2 1 5 2 2 4 4 101 3.1634 2 4 3 2 2 4 4 2 3 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 109 3.4135 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3 1 1 1 5 3 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3 4 129 4.0336 3 5 2 5 3 5 5 2 3 5 3 4 4 4 4 2 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 136 4.2537 4 5 2 4 4 4 5 4 2 3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 3 5 3 4 4 3 4 125 3.9138 3 5 2 2 2 4 4 2 4 3 4 3 4 3 4 2 4 4 5 3 5 4 5 3 3 4 4 4 4 1 5 4 113 3.5339 2 5 4 2 2 5 4 2 5 4 5 5 5 1 5 2 4 4 4 5 4 2 4 2 5 4 2 4 2 2 5 5 116 3.6340 1 5 4 2 3 5 4 4 4 5 5 5 5 1 4 2 4 4 5 4 5 4 5 2 2 4 5 4 5 5 5 4 126 3.9441 5 5 2 4 2 5 4 2 4 4 5 5 5 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 5 3 4 4 4 3 122 3.8142 4 5 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 1 4 2 4 4 3 4 3 4 4 4 5 3 4 2 3 3 2 1 106 3.3143 5 2 5 1 1 5 5 2 4 5 5 5 5 1 4 2 4 4 4 5 4 5 5 2 4 4 4 3 4 4 3 3 119 3.7244 2 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 115 3.5945 4 5 3 4 2 3 5 3 4 4 5 4 5 2 4 1 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 118 3.6946 3 5 2 4 3 4 4 2 2 5 5 4 3 2 4 2 3 4 5 4 4 3 4 2 3 3 4 4 4 3 2 3 109 3.4147 2 1 3 1 1 1 4 1 1 5 5 5 3 1 3 1 5 5 5 1 5 1 1 4 1 5 1 4 5 1 5 5 92 2.8848 3 5 2 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 5 1 3 4 3 3 4 2 3 4 110 3.4449 2 5 2 2 4 4 4 2 4 3 5 2 3 3 4 1 1 3 2 4 5 3 1 4 4 3 5 5 1 5 4 4 104 3.2550 1 4 3 1 2 4 4 1 2 4 4 3 4 2 3 2 3 5 5 2 5 2 5 4 2 4 5 4 3 3 4 4 104 3.2551 4 4 2 2 2 5 5 2 4 5 4 5 5 2 4 2 5 5 5 4 5 4 5 2 4 2 5 5 4 4 5 4 125 3.9152 4 5 2 3 2 5 5 4 5 5 4 3 5 1 4 2 5 4 4 4 4 5 5 2 5 5 4 5 4 4 4 4 127 3.9753 2 5 4 5 4 3 2 2 2 2 2 3 2 2 4 2 2 3 2 4 3 2 4 4 4 3 4 2 4 2 2 2 93 2.9154 5 5 2 3 4 3 3 5 4 4 5 5 4 2 4 2 5 5 5 5 5 5 5 1 4 5 5 5 5 5 5 3 133 4.1655 4 5 4 5 1 5 5 4 5 5 5 5 5 1 5 4 1 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 1 4 4 3 3 127 3.9756 2 5 2 3 1 5 4 3 5 5 5 4 5 2 2 4 3 5 5 4 5 4 5 2 3 4 5 5 4 2 2 4 119 3.7257 2 5 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 5 4 5 4 5 2 4 4 5 3 4 4 2 4 118 3.6958 1 5 3 3 4 4 4 1 4 5 5 5 5 1 5 2 4 4 4 4 4 4 4 5 1 4 4 5 4 4 5 5 122 3.8159 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 3 2 105 3.2860 5 5 4 3 4 4 5 4 4 5 5 5 5 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 3 3 4 4 3 127 3.9761 2 5 2 3 2 3 5 3 3 4 3 4 3 1 2 3 5 4 5 5 5 5 4 2 4 4 5 3 4 4 3 2 112 3.5062 2 5 3 4 4 5 4 5 3 5 4 3 4 1 2 5 4 4 5 4 1 2 3 5 2 4 1 4 3 2 5 3 111 3.47

63 4 5 4 2 4 4 5 4 5 5 5 5 5 1 5 1 4 4 4 4 4 4 4 2 1 4 4 5 4 4 5 5 126 3.9464 2 5 3 2 1 5 4 2 5 5 3 5 5 1 4 1 5 2 4 3 4 3 4 3 2 3 5 5 4 3 5 5 113 3.5365 5 4 2 5 2 4 5 4 5 5 4 5 3 2 4 4 5 5 4 5 5 5 4 2 4 4 5 4 4 5 5 2 131 4.0966 4 4 4 2 5 5 4 5 5 3 5 3 5 1 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 2 4 2 4 4 4 2 118 3.6967 4 5 2 2 3 5 5 2 3 4 4 3 4 2 5 4 4 5 4 4 5 4 5 3 2 3 5 4 4 4 4 4 121 3.7868 4 5 3 4 2 5 5 3 4 4 4 2 3 2 3 2 4 4 5 4 5 4 5 1 3 5 5 4 4 4 3 3 118 3.6969 2 5 5 2 4 4 5 2 5 4 5 5 5 1 4 2 4 4 4 4 5 2 5 3 3 2 4 4 5 4 5 4 122 3.8170 2 5 4 2 2 5 5 2 3 4 5 4 3 1 4 3 2 4 2 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 3 108 3.3871 2 5 3 4 4 4 5 2 4 4 5 4 4 2 3 2 4 4 4 4 4 4 5 2 4 5 5 4 4 4 4 4 122 3.8172 1 5 3 3 4 3 5 3 5 5 3 4 5 5 4 2 4 4 5 5 5 3 5 4 3 3 4 4 4 4 5 3 125 3.9173 4 3 3 4 4 3 5 4 4 4 3 4 3 2 4 3 4 4 3 3 5 4 5 5 3 3 4 5 3 4 4 5 121 3.7874 4 5 4 2 4 5 5 2 4 4 5 5 4 2 4 2 4 3 5 2 4 4 3 2 2 4 5 4 4 5 5 4 121 3.7875 2 5 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 5 2 5 1 4 4 5 4 4 4 4 4 121 3.7876 4 4 3 4 4 3 5 4 4 4 3 4 3 2 4 3 4 5 5 3 4 3 5 4 3 4 4 5 3 4 4 4 122 3.8177 4 3 3 5 3 4 4 4 3 3 3 2 3 2 2 2 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 104 3.2578 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 2 3 2 5 4 2 4 4 4 3 4 2 4 4 3 3 4 4 2 3 3 4 109 3.4179 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 2 4 4 3 4 4 4 5 4 3 4 3 4 4 4 4 4 118 3.6980 4 4 4 3 4 3 5 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 122 3.8181 3 4 3 4 4 3 5 5 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 5 4 5 4 3 4 4 4 4 3 4 119 3.7282 3 4 3 3 4 4 5 2 4 4 4 3 5 3 4 1 4 5 3 3 4 4 5 5 3 4 4 5 3 4 3 4 119 3.7283 4 4 2 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 2 3 3 4 5 4 4 5 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 122 3.8184 4 4 3 2 4 4 5 4 3 3 3 4 4 2 3 3 5 5 4 4 5 3 5 4 3 4 3 4 4 4 4 3 119 3.7285 3 4 2 4 4 3 5 4 4 4 5 4 4 2 4 3 1 2 5 2 5 4 5 2 3 4 4 4 4 4 4 4 116 3.6386 3 4 3 4 3 3 5 4 4 3 4 4 3 3 2 3 4 4 4 3 5 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 2 112 3.5087 2 4 4 2 4 2 2 4 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 3 2 2 3 4 2 2 2 2 2 2 2 78 2.4488 3 4 4 4 4 4 5 2 4 3 3 2 3 2 4 3 5 5 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 5 3 4 120 3.7589 4 3 5 4 3 3 3 3 4 5 4 3 4 3 3 3 4 4 2 3 3 5 4 3 4 3 2 3 3 3 4 4 111 3.47

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 221 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 1 3 2 75 3.412 4 5 4 4 2 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 3 4 5 5 83 3.773 4 4 5 3 4 3 4 4 4 4 4 5 4 3 3 4 4 2 4 3 3 3 81 3.684 1 1 5 1 1 5 1 5 5 5 1 5 1 1 5 1 5 5 5 1 1 5 66 3.005 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 2 5 4 4 95 4.326 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 5 3 5 3 4 3 3 1 3 5 5 3 85 3.867 1 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 2 4 4 4 2 72 3.278 3 3 2 2 4 3 4 4 4 2 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 2 4 73 3.329 4 3 5 5 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 2 4 4 4 3 81 3.6810 2 2 4 2 2 2 4 4 4 2 2 4 2 4 4 2 2 4 2 2 2 4 62 2.8211 2 4 2 2 4 2 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 3 81 3.6812 4 4 1 3 2 3 3 2 3 3 1 1 4 5 5 4 1 4 3 2 4 5 67 3.0513 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 4 2 1 4 46 2.0914 4 4 5 5 5 3 4 5 5 5 4 4 3 4 4 5 3 4 3 1 4 5 89 4.0515 5 5 2 2 2 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 86 3.9116 3 4 3 3 2 4 3 4 4 4 2 5 2 3 1 1 3 4 2 3 4 5 69 3.1417 2 2 2 4 1 1 4 4 4 3 4 2 3 3 2 2 3 4 3 3 2 3 61 2.7718 4 4 2 2 4 2 4 2 2 4 3 2 2 4 2 2 2 2 2 3 4 4 62 2.8219 2 2 2 2 2 2 2 1 4 2 5 4 2 4 2 4 4 5 4 2 2 3 62 2.8220 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 78 3.5521 2 2 1 1 1 2 2 5 5 5 5 3 5 5 2 4 2 5 1 1 1 5 65 2.9522 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 82 3.7323 4 1 2 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 4 4 4 4 4 71 3.2324 4 2 2 2 1 4 3 1 4 3 1 3 4 3 1 1 4 4 3 2 2 2 56 2.5525 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 101 4.5926 3 4 2 1 3 2 4 3 5 4 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 1 4 60 2.7327 3 4 2 2 2 3 4 3 4 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 65 2.9528 1 2 3 2 4 1 3 5 3 3 4 1 2 4 1 3 2 2 2 5 1 2 56 2.5529 2 3 3 3 2 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 66 3.00

1.12 Lampiran Skor Penyalahgunaan Narkoba (Y) Sesudah Uji Validitas

Responden PERTANYAAN Total (Y)

30 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 82 3.7331 4 4 2 3 1 5 3 3 4 5 4 4 4 4 4 5 3 3 3 4 5 2 79 3.5932 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 2 5 4 4 4 96 4.3633 2 2 2 3 3 3 2 2 2 4 1 2 2 2 3 3 2 5 4 4 2 4 59 2.6834 3 4 3 3 2 4 3 4 4 4 4 3 4 4 2 2 4 4 2 2 2 5 72 3.2735 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 108 4.9136 2 4 2 2 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 5 4 77 3.5037 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 84 3.8238 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 4 1 5 4 5 5 95 4.3239 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 2 2 4 5 79 3.5940 4 2 3 2 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 2 4 2 5 4 4 1 2 70 3.1841 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 5 2 4 4 2 2 4 2 4 1 1 5 74 3.3642 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 2 4 3 4 3 72 3.2743 5 2 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 2 2 5 4 90 4.0944 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 5 77 3.5045 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 3 5 5 102 4.6446 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 2 81 3.6847 5 1 1 1 3 3 5 5 5 5 3 2 1 5 1 4 1 5 2 1 5 5 69 3.1448 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 62 2.8249 5 5 4 5 3 2 3 3 4 4 5 5 2 2 3 2 3 2 4 5 5 3 79 3.5950 5 4 5 4 2 4 5 5 5 5 5 3 4 5 5 3 4 5 5 2 5 3 93 4.2351 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 1 1 5 5 99 4.5052 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 2 5 4 5 2 93 4.2353 2 3 4 4 2 2 4 4 3 4 4 3 3 3 2 3 4 4 2 4 2 3 69 3.1454 2 5 3 5 3 3 5 5 5 5 5 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 84 3.8255 3 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 5 1 5 3 1 5 60 2.7356 3 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 5 1 5 3 1 5 60 2.7357 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 1 4 4 5 99 4.5058 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 1 4 4 4 70 3.1859 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 3 4 5 4 100 4.5560 4 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 2 3 2 1 5 74 3.3661 4 4 2 4 2 5 4 2 4 4 5 2 4 4 2 2 3 2 3 4 3 5 74 3.3662 1 2 4 1 3 1 3 5 2 2 3 1 1 2 3 1 3 2 5 1 2 2 50 2.27

63 2 2 2 4 4 2 4 4 2 2 4 2 4 4 2 4 2 4 4 4 2 4 68 3.0964 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 1 4 4 5 95 4.3265 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 1 4 5 5 1 96 4.3666 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 2 4 4 4 3 2 76 3.4567 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 1 2 4 5 4 96 4.3668 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 2 4 5 4 98 4.4569 2 5 2 3 3 4 4 4 5 4 3 3 3 3 2 1 2 4 3 2 2 4 68 3.0970 3 3 3 3 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 2 2 2 4 89 4.0571 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 2 2 4 86 3.9172 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 2 3 4 5 88 4.0073 3 4 2 4 3 4 4 3 5 4 3 5 3 4 4 2 3 5 2 2 1 3 73 3.3274 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 2 5 5 4 2 94 4.2775 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 2 5 5 4 105 4.7776 4 4 2 2 3 4 4 5 4 2 4 4 4 2 4 3 3 4 3 2 2 4 73 3.3277 3 3 4 3 3 3 3 4 3 5 3 2 3 3 3 4 2 4 3 4 2 3 70 3.1878 3 3 4 2 2 3 5 3 4 2 3 1 3 4 2 3 3 4 4 2 3 3 66 3.0079 3 4 3 3 4 4 4 4 3 2 4 3 3 3 4 3 2 3 4 2 2 4 71 3.2380 4 3 4 3 4 4 4 4 5 4 5 3 4 2 4 2 3 2 3 3 2 4 76 3.4581 4 2 3 3 4 4 5 4 4 3 4 2 3 3 4 4 3 2 4 3 3 3 74 3.3682 4 3 2 4 4 4 4 5 5 3 3 4 4 2 3 3 3 4 3 2 2 3 74 3.3683 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 5 3 75 3.4184 3 2 4 4 3 5 5 3 5 3 4 4 4 3 3 2 3 2 3 3 4 4 76 3.4585 4 4 3 3 4 3 3 3 2 4 4 4 3 3 2 3 2 3 4 1 4 2 68 3.0986 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 2 3 2 3 4 4 3 5 3 3 4 4 75 3.4187 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 4 2 3 2 51 2.3288 4 3 4 4 5 5 4 5 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 3 2 4 78 3.5589 3 4 3 3 4 2 3 5 4 4 4 3 3 4 3 4 2 4 3 3 3 4 75 3.41

1.13 Lampiran Uji Normalitas Kolmogorov-Simirnov

NPAR TESTS

/K-S(NORMAL)=RES_1 /MISSING ANALYSIS.

NPar Tests

[DataSet0]

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 89

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation .59838550

Most Extreme Differences

Absolute .089

Positive .089

Negative -.063

Kolmogorov-Smirnov Z .837

Asymp. Sig. (2-tailed) .485

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

1.14 Lampiran Uji Homogenitas

ONEWAY Y BY X /STATISTICS HOMOGENEITY /MISSING ANALYSIS.

Oneway

[DataSet0]

Test of Homogeneity of Variances

penyalahgunaan narkoba

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.699 21 54 .061

ANOVA

penyalahgunaan narkoba

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups 13.156 34 .387 1.052 .427

Within Groups 19.871 54 .368 Total 33.027 88

1.15 Lampiran Uji Koefisien Korelasi

CORRELATIONS /VARIABLES=Y X /PRINT=TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE.

Correlations

[DataSet0]

Correlations

Penyalahgunaan

Narkoba

Pola Asuh

Orang Tua

Penyalahgunaan

Narkoba

Pearson Correlation 1 .214*

Sig. (2-tailed) .044

N 89 89

Pola Asuh Orang

Tua

Pearson Correlation .214* 1

Sig. (2-tailed) .044

N 89 89

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

1.16 Lampiran Uji Regesi Linier Sederhana dan Uji Koefisien

Determinasi

REGRESSION

/MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT Y /METHOD=ENTER X /RESIDUALS DURBIN.

Regression

[DataSet0]

Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered Variables

Removed

Method

1

pola asuh orang

tuab

. Enter

a. Dependent Variable: penyalahgunaan narkoba

b. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 .214a .046 .035 .60181 1.866

a. Predictors: (Constant), pola asuh orang tua

b. Dependent Variable: penyalahgunaan narkoba

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 1.517 1 1.517 4.190 .044b

Residual 31.510 87 .362

Total 33.027 88

a. Dependent Variable: penyalahgunaan narkoba

b. Predictors: (Constant), pola asuh orang tua

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant)

2.035 .721

2.822 .006

pola asuh orang tua

.403 .197 .214 2.047 .044

a. Dependent Variable: penyalahgunaan narkoba

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 3.0183 3.7843 3.5046 .13132 89

Residual -1.25484 1.25070 .00000 .59839 89

Std. Predicted Value -3.703 2.130 .000 1.000 89

Std. Residual -2.085 2.078 .000 .994 89

a. Dependent Variable: penyalahgunaan narkoba

1.17 Lampiran Uji Koefisien Korelasi Otoriter, Demokratis, Penelantar

dan Pemanja terhadap Penyalahgunaan Narkoba

CORRELATIONS

/VARIABLES=Y X1 X2 X3 X4 /PRINT=TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE.

Correlations

[DataSet0]

Correlations

Penyalahgunaan

Narkoba

Otoriter Demokratis Penelantar Pemanja

Penyalahgunaan

Narkoba

Pearson Correlation 1 -.022 -.042 .349** .216*

Sig. (2-tailed) .837 .699 .001 .042

N 89 89 89 89 89

Otoriter

Pearson Correlation -.022 1 .136 .080 -.022

Sig. (2-tailed) .837 .203 .458 .834

N 89 89 89 89 89

Demokratis

Pearson Correlation -.042 .136 1 .004 -.113

Sig. (2-tailed) .699 .203 .972 .291

N 89 89 89 89 89

Penelantar

Pearson Correlation .349** .080 .004 1 .138

Sig. (2-tailed) .001 .458 .972 .196

N 89 89 89 89 89

Pemanja

Pearson Correlation .216* -.022 -.113 .138 1

Sig. (2-tailed) .042 .834 .291 .196

N 89 89 89 89 89

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

1.18 Lampiran Uji Regresi Linier Berganda

REGRESSION

/MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT Y /METHOD=ENTER X1 X2 X3 X4.

Regression

[DataSet0]

Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered Variables

Removed

Method

1

Pemanja, Otoriter,

Penelantar ,

Demokratisb

. Enter

a. Dependent Variable: Penyalahgunaan Narkoba

b. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics Durbin-

Watson R Square

Change

F

Change

df1 df2 Sig. F

Change

1

.391a .153 .112 .57715 .153 3.788 4 84 .007 1.855

a. Predictors: (Constant), Pemanja, Otoriter, Penelantar , Demokratis

b. Dependent Variable: Penyalahgunaan Narkoba.

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 5.047 4 1.262 3.788 .007b

Residual 27.980 84 .333

Total 33.027 88

a. Dependent Variable: Penyalahgunaan Narkoba

b. Predictors: (Constant), Pemanja, Otoriter, Penelantar , Demokratis

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 2.648 .699 3.785 .000

Otoriter -.051 .124 -.042 -.414 .680 .975 1.026 Demokratis -.025 .143 -.018 -.178 .859 .969 1.032 Penelantar .191 .059 .330 3.238 .002 .974 1.027 Pemanja .115 .070 .167 1.637 .105 .968 1.033

a. Dependent Variable: Penyalahgunaan Narkoba

Collinearity Diagnosticsa

Model Dimension Eigenvalue Condition

Index

Variance Proportions

(Constant) Otoriter Demokratis Penelantar Pemanja

1 4.869 1.000 .00 .00 .00 .00 .00

2 .058 9.179 .00 .00 .00 .85 .26 3 .052 9.674 .01 .06 .05 .13 .61 4 .016 17.577 .01 .75 .36 .00 .00 5 .006 29.615 .98 .19 .59 .02 .12

a. Dependent Variable: Penyalahgunaan Narkoba

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 2.8028 4.0096 3.5046 .23948 89

Residual -1.33476 1.18745 .00000 .56388 89

Std. Predicted Value -2.931 2.109 .000 1.000 89

Std. Residual -2.313 2.057 .000 .977 89

a. Dependent Variable: Penyalahgunaan Narkoba

1.19 Lampiran Foto-foto