pengaruh pola asuh orang tua terhadap penyalahgunaan ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
2 -
download
0
Transcript of pengaruh pola asuh orang tua terhadap penyalahgunaan ...
PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA
REMAJA DI LAPAS KELAS II A NARKOTIKA CIPINANG, JAKARTA TIMUR
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh
MUHAMAD SODIKIN
NIM: 1111045100017
PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1437 H/2016 M
i
ABSTRAK
Muhamad Sodikin, 1111054100017, Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Pada Remaja di Lapas Kelas II A Narkotika Cipinang, Jakarta Timur.
Fenomena penyalahgunaan narkoba dikalangan remaja dapat dikatakan bagaikan gunung es yang akan mencair, diantaranya adalah pola asuh orang tua, yang merupakan gambaran tentang sikap dan prilaku orang tua pada anak dalam berinteraksi dan berkomunikasi selama mengadakan pengasuhan pada anak. Namun pada masa-masa tertentu orang tua tidak mampu memberikan rasa tanggung jawab atas kewajibannya dalam mengawasi tumbuh kembang anaknya. Salah satu faktor diantaranya kondisi keluarga yang tidak sehat mempunyai pengaruh pada terjadinya penyalahgunaan narkoba pada remaja. Menurut Baumrind, menekankan empat tipe pengasuhan orang tua yang dikaitkan dengan aspek-aspek yang berbeda dari perkembangan sosial emosional pada anak dan remaja meliputi: pola asuh Otoriter, Demokratis, Penelantar, dan Pemanja. Secara sistematis bahwa anak yang dibesarkan oleh orang tua yang menjalankan pola asuh yang tidak benar, maka resiko gangguan perkembangan jiwa dan kepribadian anak menjadi lebih besar, dibandingkan dengan dengan anak yang dibesarkan oleh orang tua dengan pola asuh yang benar.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan penyalahgunaan narkoba pada remaja. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh pola asuh orang tua terhadap penyalahgunaan narkoba pada remaja di Lapas Kelas II A Narkotika Cipinang, Jakarta Timur. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, proses penelitian bersifat deduktif, dimana untuk menjawab rumusan masalah digunakan konsep atau teori sehingga dapat dirumuskan melalui hipotesis, selanjutnya hipotesis diuji melalui pengumpulan data lapangan. Selanjutnya jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian survei, penelitian survei adalah penelitan yang mengambil sample dari suatu populasi (Narapidana Lapas Kelas II A Narkotika Cipinang, Jakarta) dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data pokok.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh antara pola asuh orang tua terhadap penyalahgunaan narkoba dikalangan remaja. Hasil ini dapat dilihat dari uji Regresi Linier Sederhana dengan nilai signifikansi sebesar 0,044, dengan alpha sebesar 0,05. Karna nilai signifikasi lebih kecil dari alpha maka terdapat pengaruh antara pola asuh orang tua (X) terhadap penyalahgunaan narkoba (Y). Dan pola asuh penelantarlah yang menyebabkan seseorang remaja menjadi penyalahguna narkoba. Hasil ini dapat dilihat dari hasil analisis koefisien korelasi antara variabel pola asuh penelantar (X3) terhadap penyalahgunaan narkoba dengan nilai signifikansi 0,001, dengan nilai alpha sebesar 0,05, maka memiliki hubungan antara pola asuh penelantar terhadap penyalahgunaan narkoba (Y).
Kata Kunci : Pola Asuh Orang Tua, Penyalahgunaan Narkoba, Remaja
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat allah SWT,
yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya setiap saat. Sholawat dan salam
semoga tercurahkan kepada junjungan besar kita yakni Nabi Muhammad SAW,
para keluarga, dan para sahabatnya yang selalu mengikuti ajaran dan sunnahNya.
Terwujudnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu
pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. H. Arief Subhan, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi. Suparto, M.Ed, Ph.D selaku Wakil Dekan Bidang Akademik.
Dr.Raudhonah, M.A selaku Wakil Dekan bidang Administrasi Umum.
Dr. Suhaimi, M.Si selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.
2. Lisma Dyawati Fuaida M.Si, selaku Ketua Program Studi Kesejahteraan
Sosial, Nunung Khairiyah, M.A, selaku Sekretaris Program Studi
Kesejahteraan Sosial, dan para dosen Program Studi Kesejahteraan Sosial
yang telah banyak memberikan ilmu dan pengalaman kepada penulis,
semoga ilmu yang telah diberikan dapat bermanfaat dimasa yang akan
datang, amin.
3. Amirudin, M.Si, selaku Dosen pembimbing skripsi yang telah
memberikan banyak nasihat, serta berkenan dan bersabar membimbing
penulis selama ini.
iii
4. Seluruh dosen dilingkungan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan sumbangan
wawasan keilmuan dan membimbing penulis selama melaksanakan
perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Ayah dan Ibu tercinta serta keluarga besarku yang senantiasa memberikan
dukungan, do’a dan kasih sayangnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini, do’akan anak mu ini untuk selalu
membanggakan dan mampu menggapai kesuksesan.
6. Ir. Tati Lanuari Pulungan yang telah banyak memberikan dukungan serta
bantuan moril maupun materil kepada penulis dari awal masuk
perkuliahan hingga sekarang, semoga segala bentuk bantuan dan
dukungan tersebut dapat bermanfaat dan mendapatkan amal kebaikan di
sisi Allah SWT amin.
7. Slamet Prihantara, Bc.IP, SH, M.Si, selaku kepala Divisi Pemasyarakatan
Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jakarta dan
para Staff, yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian di
Lapas Kelas II A Narkotika Cipinang, Jakarta.
8. R. Andika Dwi Prasetya, A.Md. IP, S.Pd, selaku Kepala Lembaga
Pemasyarakatan, Agus Imam Taufik A.Md. IP. SH. M.Si, Selaku Kepala sub
Seksie Bimbingan Kerja, Lina Budiarti, SH. selaku pendamping terima kasih
atas segala bantuan dan dukungan yang telah diberikan dalam
menyelesaikan skripsi ini, dan seluruh staff Lembaga Pemasyarakatan
Kelas II A Narkotika Cipinang terima kasih atas segala bantuan dan
iv
keramahan yang telah diberikan semoga allah SWT membalas segala
bentuk kebaikan yang telah diberikan kepada peneliti.
9. Teman-teman Kesejahteraan Sosial angkatan 2011 khususnya para sahabat
terdekat Rizki, Fiqih, Suki, Jaelani, Bayu, Herman, Ida, dll. Yang tidak
bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis
dalam memberikan semangat, motivasi dan membantu penulis untuk
menyelesaikan skripsi.
10. Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan
do’a dalam membantu selesainya penyusunan skripsi ini, yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis
dan pembaca. Penulis menyadari karna skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karna itu, segala kritik dan saran akan sangat berguna agar pada penulisan
selanjutnya dapat menghasilkan karya yang lebih baik.
Terima Kasih.
Jakarta, 22 Maret 2016
Muhamad Sodikin
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. v
DAFTAR TABEL ............................................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... ix
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1 B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah ....................... 9 C. Tujuan Penelitian ................................................................... 10 D. Manfaat Penelitian ................................................................. 10 E. Tinjauan Pustaka ..................................................................... 11 F. Pedoman Penulisan Skripsi .................................................... 13 G. Sistematika Penulisan ............................................................ 14
BAB II : LANDASAN TEORI
A. Pola Asuh Orang Tua ............................................................. 16 1. Pengertian Pola Asuh ....................................................... 16 2. Jenis-jenis Pola Asuh ....................................................... 18 3. Faktor-faktor Penyabab Pola Asuh Menyimpang Pada
Remaja ................................................................................ 21 4. Fungsi Orang Tua/Keluarga ............................................ 22
B. Penyalahgunaan Narkoba ....................................................... 24 1. Pengertian Penyalahgunaan Narkoba ................................ 24 2. Jenis-jenis narkoba ........................................................... 27 3. Dampak Dari Penyalahgunaan Narkoba ........................... 30
C. Remaja ................................................................................... 32 1. Pengertian Remaja ............................................................ 32 2. Karakteristik Perkembangan Masa Remaja........................ 33 3. Tugas Masa Remaja ......................................................... 35
D. Peran Pekerja Sosial ................................................................. 37
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan dan Desain Penelitian .......................................... 39 B. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................... 40
vi
1. Subjek dan Objek Penelitian ............................................. 40 2. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................... 40
C. Metode Penentuan Sample .................................................... 41 D. Metode Pengumpulan Data ................................................... 43
1. Data Primer ..................................................................... 44 2. Data Sekunder ................................................................. 44
E. Variabel Penelitian ............................................................... 45 F. Hipotesis Penelitian .............................................................. 46 G. Definis Oprasional dan Indikator Varaibel Penelitian ............ 46
1. Variabel Pola Asuh Orang Tua ........................................ 47 2. Variabel Penyalahgunaan Narkoba .................................. 48
H. Pengujian Asumsi Klasik .................................................... 55 1. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ............................. 56 2. Uji Homogenitas ............................................................ 56
I. Pengujian Analisis Statistik ................................................... 57 1. Uji Koefisien Korelasi ..................................................... 57 2. Uji Regresi Linier Sederhana ........................................... 58 3. Uji Koefisien Determinasi ............................................... 58 4. Uji Regresi Linier Berganda ............................................ 59 5. Uji T-test ......................................................................... 60
BAB IV : PROFIL LEMBAGA
A. Lokasi Penelitian ................................................................... 62 B. Sejarah Berdirinya Lembaga .................................................. 62 C. Visi Misi dan Tujuan Lembaga .............................................. 63 D. Tugas dan Fungsi Lembaga .................................................... 64 E. Struktur Organisasi Lembaga ................................................. 65
1. Kepala Lembaga Pemasyarakatan ................................... 65 2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha ....................................... 65 3. Kepala Seksi Pembinaan Narapidana dan Anak Didik ..... 66 4. Kepala Seksi Kegiatan Kerja ........................................... 66 5. Kepala Seksi Administrasi Kemanan dan Tata Tertib ...... 66 6. Kepala Satuan Pengamanan Lapas .................................. 67
F. Sarana dan Prasarana Lembaga ............................................... 68 G. Program Lembaga ................................................................... 69
1. Rehabilitasi Sosial ........................................................... 69 2. Rehabilitasi Medis ........................................................... 69 3. Pembinaan Mental dan Rohani ........................................ 69 4. Pembinaan Intelektual dan Wawasan Kebangsaan ........... 70 5. Pembinaan Olahraga dan Kesenian .................................. 70
vii
BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Responden Penelitian ..................................... 71 B. Pengujian Asumsi Klasik ........................................................ 78
1. Uji Normalitas Kologorov-Smirnov ................................ 78 2. Uji Homogenitas ............................................................. 79
C. Pengujian Analisis Statistik .................................................... 80 1. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap
Penyalahgunaan narkoba ................................................. 80 a. Uji Koefesien Korelasi .............................................. 80 b. Uji Regresi Linier Sederhana ..................................... 81 c. Uji Koefesien Determinasi ......................................... 82
2. Pengaruh Pola Asuh Otoriter, Demokratis, Penelantar dan Pemanja Terhadap Penyalahgunaan Narkoba .................... 83 a. Uji Koefesien Korelasi .............................................. 83 b. Uji Regresi Linier Berganda ...................................... 85 c. Uji T-Test ................................................................. 87
BAB VI : PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................. 90 B. Saran ...................................................................................... 91
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku-buku ................................................................................. 93 B. Internet ...................................................................................... 95 C. Skripsi ........................................................................................ 96 D. Tesis ........................................................................................... 96 E. Disertasi ..................................................................................... 96
LAMPIRAN-LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
TABEL 1 : Data Responden ................................................................................... 42
TABEL 2 : Variabel Penelitian ............................................................................... 45
TABEL 3 : Definisi Operasonal dan Indikator Penelitian Variabel ......................... 49
TABEL 4 : Blue Print Skala Pola Asuh Orang Tua (Sebelum Validasi
Instrumen) ............................................................................................ 50
TABEL 5 : Blue Print Skala Penyalahgunaan Narkoba Pada Remaja (Sebelum
Validasi Instrumen) .............................................................................. 52
TABEL 6 : Blue Print Skala Pola Asuh Orang Tua (Sesudah Validasi Intrumen) ... 53
TABEL 7 : Blue Print Skala Penyalahgunaan Narkoba Pada Remaja (Sesudah
Validasi Instrumen) .............................................................................. 54
TABEL 8 : Skala Likert .......................................................................................... 55
TABEL 9 : Interplasi Terhadap Koefesien Korelasi ................................................ 58
TABEL 10 : Struktur Organisasi Lapas Narkotika Cipinang ..................................... 67a
TABEL 11 : Sarana dan Prasarana Lapas Narkotika Cipinang .................................. 68
TABEL 12 : Data Responden ................................................................................... 71
TABEL 13 : Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ........................................... 73
TABEL 14 : Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan .................................. 74
TABEL 15 : Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Perdidikan Terakhir ..... 75
TABEL 16 : Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kasus Penyalahgunaan
Narkoba ............................................................................................... 76
TABEL 17 : Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Tahanan .......................... 77
TABEL 18 : Hasil Uji Normalitas ............................................................................. 78
TABEL 19 : Hasil Uji Homogenitas ......................................................................... 79
TABEL 20 : Hasil Uji Koefisien Korelasi ................................................................ 80
TABEL 21 : Hasil Uji Regresi Linier Sederhana ...................................................... 81
TABEL 22 : Hasil Uji Koefisien Determinasi ........................................................... 82
TABEL 23 : Hasil Uji Koefisien Korelasi ................................................................. 83
TABEL 24 : Hasil Uji Regresi Linier Berganda ........................................................ 85
ix
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN
Surat-Surat Keterangan : .............................................................................. 1.0
Karakteristik Responden : ............................................................................ 1.1
Rekapitulasi Validitas : ................................................................................ 1.2
Uji Realibilitas : ........................................................................................... 1.3
Hasil Uji Reabilitas : .................................................................................... 1.4
Angket Sebelum Uji Validitas : .................................................................... 1.5
Skor Instrumen Pola Asuh Orang Tua (X) : .................................................. 1.6
Skor Intrumen Penyalahgunaan Narkoba (Y) : ............................................. 1.7
Pretest Uji Validitas Instrumen Pola Asuh Orang Tua (X) : ........................... 1.8
Pretest Uji Validitas Instrumen Penyalagunaan Narkoba (Y) : ...................... 1.9
Angket Sesudah Uji Validitas : .................................................................... 1.10
Skor Instrumen (X) Sesudah Uji Validitas : .................................................. 1.11
Skor Instrumen (Y) Sesudah Uji Validitas : .................................................. 1.12
Uji Normalitas Kolmogorov Simirnov : ....................................................... 1.13
Uji Homogenitas : ........................................................................................ 1.14
Uji Koefisien Korelasi : ................................................................................ 1.15
Uji Regesi Linier Sederhana dan Uji Koefisien Determinasi : ....................... 1.16
Koefisien Korelasi Otoriter, Demokratis, Penelantar dan Pemanja terhadap
Penyalahgunaan Narkoba : ............................................................................... 1.17
Uji Regresi Linier Berganda : .......................................................................... 1.18
Foto : ................................................................................................................. 1.19
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap orang tua semestinya mampu berperan dalam semua fase
kehidupan seorang anak, mulai dari masa balita, kanak-kanak, remaja, hingga
menjadi dewasa. Orang tua dan anak dalam suatu keluarga memiliki
kedudukan yang berbeda, dalam pandangan orang tua, anak adalah buah hati
dan tumpuan di masa depan yang harus dipelihara dan dididik, serta
memeliharanya dari segala marabahaya dan mendidiknya agar menjadi anak
yang cerdas. Itulah sifat fitrah orang tua yang sebenarnya.
Ikatan antara orang tua dan anak inilah yang memberikan pencitraan
terhadap institusi keluarga sebagai lembaga pendidikan yang bersifat kodrati
dengan pola asuh secara naluriah dan cenderung terwariskan secara turun
temurun.1 Namun pada masa-masa tertentu orang tua tak mampu memberikan
rasa tanggung jawab pengasuhan dan kewajibannya dalam mengawasi tumbuh
kembang anaknya. Pengawasan dan pola pengasuhan yang buruk dari orang
tua serta pergaulan yang bebas didalam lingkungan menyebabkan seorang
anak semakin mudah untuk dipengaruhi oleh penyalahgunaan NAPZA (
narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya). Faktor-faktor yang
menyebabkan keluarga atau orang tua meninggalkan tanggung jawab dan
kewajiban mengasuh anak diantaranya, baik karena kematian, tidak diketahui
keberadaannya, kemiskinan, disharmoni keluarga (perceraian), dan kesibukan
1 Drs. Syaiful Bahri Djamarah, M.Ag, Pola Asuh Orang Tua dan Komunikasi Dalam
Keluarga, Cet. 1, (Jakarta: PT. Rineka Cipta), h. 45.
2
pekerjaan. Bila dilihat dari banyak faktor yang menyebabkan seorang anak
menjadi penyalahgunan narkoba dapat dikatakan kondisi keluarga yang tidak
sehat mempunyai pengaruh pada terjadinya penyalahgunaan narkoba.
Kemudian secara sistematis pola asuh yang di berikan oleh para orang tua
acap kali melakukan kesalahan besar dalam mengembangkan tanggung jawab
pada diri anak, dengan memberikan kebebasan dalam berbagai hal yang
menyimpang, dan prilaku tidak bertanggung jawab pada diri seorang anak,
hal ini sebagai bukti bahwa peran orang tua sepenuhnya terlibat dalam hal
tersebut.2
Oleh karna itu kecendrungan anak menggunakan narkoba tidak dapat
dilepaskan dari peran dan tanggung jawab orang tua. Pola asuh keluarga
mempunyai peranan pada maraknya penyalahgunaan narkoba yang saat ini
yang semakin meningkat, sementara yang menjadi sasaran utama dalam
peredaran narkoba adalah para remaja yang memasuki usia sekolah dari
jenjang SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi. Fakta ini menunjukkan bahwa
sebagian besar penyalahguna merupakan para remaja yang merupakan modal
bangsa yang tidak ternilai harganya. Selain itu, karena remaja hidup di dalam
suatu kelompok individu yang disebut keluarga, salah satu aspek penting yang
dapat mempengaruhi prilaku remaja adalah interaksi antar anggota keluarga.
2 Maurice Balson, Bagaimana Menjadi Orang Tua Yang Baik, (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2007), h. 45.
3
Harmonis-tidaknya, intensif-tidaknya interaksi antar anggota keluarga
akan mempengaruhi perkembangan sosial remaja yang ada di dalam keluarga
tersebut.3 Sebagai individu yang sedang mencari jati diri, remaja berada pada
situasi psikologis antara ingin melepaskan diri dari orang tua dan perasaan
masih belum mampu untuk mandiri, oleh karena itu, pada umumnya remaja
sering mengalami kebingungan karena sering terjadi pertentangan pendapat
antara mereka dengan orang tua.4
Menurut piaget (Hurlock, 1991) yang mengatakan bahwa secara
psikologis remaja adalah suatu usia dimana individu menjadi terintegrasi ke
dalam masyarakat dewasa, suatu usia dimana anak tidak merasa bahwa dirinya
berada di bawah tingkat orang tua melainkan merasa sama, atau paling tidak
sejajar.5 Masa remaja, menurut Mappiare (1982) berlangsung antara usia 12
tahun sampai dengan usia 21 tahun bagi wanita, dan 13 sampai dengan usia 22
tahun bagi pria. Rentan usia remaja ini dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu
usia 12-13 tahun sampai dengan usia 17-18 tahun adalah masa remaja awal,
dan usia 17-18 tahun sampai dengan usia 21-22 tahun adalah usia masa
remaja akhir.
Pengertian NAPZA atau Narkoba menurut WHO adalah semua zat
padat, cair, maupun gas yang dimasukkan kedalam tubuh yang dapat merusak
fungsi dan struktur tubuh maupun fisik dan psikis tidak termasuk makanan,
air, dan oksigen dimana dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi tubuh
3 Mohammad Ali dan Mohammad Asrori Psikologi Remaja: Perkembangan Perserta
Didik, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013), h. 95. 4 Mohammad Ali dan Mohammad Asrori Psikologi Remaja: Perkembangan Perserta
Didik,. h. 17. 5 Mohammad Ali dan Mohammad Asrori Psikologi Remaja: Perkembangan Perserta
Didik,. h. 9.
4
normal. Menurut Depkes RI, NARKOBA atau NAPZA adalah bahan/zat yang
bila masuk kedalam tubuh terutama susunan syaraf/otak sehingga bila
disalahgunakan akan menyebabkan gangguan fisik, psikis/jiwa dan fungsi
sosialnya.
Sedangkan yang dimaksud dengan obat-obatan terlarang adalah zat-zat
yang apabila dimasukkan kedalam tubuh manusia, maka akan mengadakan
perubahan pada satu atau lebih fungsi-fungsi organ tubuh.6 Menurut pasal 1
angka 1 Undang-Undang No.22 Tahun 1997 tentang narkotika, yang
dimaksud dengan narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman
atau bukan tanaman, baik sintetis ataupun semi sintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan. Yang dibedakan kedalam golongan-golongan yang telah di
tetapkan oleh Keputusan Mentri Kesehatan RI.7
Data pengungkapan kasus yang dilakukan oleh BNN di tahun 2010
sekitar 17.326 kasus, lalu meningkat menjadi 26.461 kasus di tahun 2013.
Demikian pula data sitaan narkoba untuk jenis utama yaitu ganja, shabu,
ekstasi, dan heroin.8 Menurut laporan akhir survei penyalahgunaan narkoba
yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional bersama Puslitkes UI,
diperkirakan jumlah penyalahguna narkoba sebanyak 3,8 juta sampai 4,1 juta
orang atau sekitar 2,10% sampai 2,25% dari total seluruh penduduk Indonesia
6 Tim BNN., Materi Advokasi Pencegahan Narkoba, (Jakarta: Badan Narkotika Nasional
Republik Indonesia, 2005), hal.7. 7 Dikdik M. Arief Mansur, S.H. M.H. Urgensi Perlindungan Korban Kejahatan Antara
Norma dan Realita, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2006). H.100. 8 Jurnal Online BNN, Jurnal Data Pencegahan dan Penyalahgunaan narkoba, Diunduh
pada 18 Oktober 2015 dari http:// www.bnn.go.id/portal/_uploads/post/.../20120529145842-
10263.pdf
5
yang berisiko terpapar narkoba di tahun 2014. Jika dibandingkan studi tahun
2011, angka prevalensi tersebut relatif stabil (2,2%), tetapi terjadi kenaikan
bila dibandingkan hasil studi tahun 2008 (1,9%). Hasil proyeksi perhitungan
penyalahguna narkoba kemudian dibagi menjadi 2 skenario, yaitu skenario
naik dan skenario turun.
Pada skenario naik, jumlah penyalahguna akan meningkat dari 4,1 juta
(2014) menjadi 5,0 juta orang pada tahun 2020. Sementara itu, bila skenario
turun jumlah penyalahguna akan menjadi 3,7 juta orang pada tahun 2020.
Selanjutnya penyalahguna narkoba coba pakai menurut BNN memiliki
proporsi terbesar, terutama dari kelompok pelajar/mahasiswa. Bila diruntut
dari data statistika wilayah DKI Jakarta dari tahun 2008 sampai 2011
sebanyak 491 orang, tahun 2012 sebanyak 300 orang, tahun 2013 sebanyak
350 orang. Jenis-jenis NAPZA yang disalahgunakan yakni : ganja 63%,
shabu-shabu 20%, ekstasi 13%, dan zat adiktif lainnya 4%. Dari keseluruhan
warga Jakarta sekitar 7% adalah pengguna narkoba dan salah satu kasus
terbanyak adalah remaja dengan penyalahgunaan ganja.
Pengawasan yang kurang menyebabkan peredaran NAPZA bervariasi
dari tertutup hingga terang-terangan. Angka-angka yang telah di laporkan oleh
Badan Narkotika Nasional dan dari berbagai sumber tersebut hanya sebagai
puncak gunung es yang akan mencair dari permasalahan penyalahgunaan
narkoba yang akan jauh lebih besar, sudah sepatutnya para orang tua, berperan
aktif dalam melakukan pengawasan dan pengasuhan serta memberikan
tanggung jawab dalam mencegah penyalahgunaan narkoba pada remaja.
6
Menurut Single, et al (2001) komponen biaya sosial ekonomi
penyalahgunaan narkoba terdiri atas 4 bagian besar, yaitu biaya pelayanan
kesehatan (biaya untuk pelayanan ketergantungan obat dan biaya untuk
penyakit & trauma terkait narkoba), biaya produktivitas (biaya kematian dini
dan biaya kehilangan pekerjaan dan produktifitas), biaya terkait hukuman dan
pengadilan (Pengeluaran kriminal, waktu yang hilang akibat kriminal, dan
biaya di penjara), dan biaya kehilangan harta akibat kecelakaan atau tindak
kriminal.9
Permasalahan narkoba sangat erat hubungannya dengan nilai-nilai
keagamaan seseorang, peran agama sangat penting dalam mengatasi
permasalahan narkoba di Indonesia. Menurut agama Islam narkoba secara
alami, sintetis maupun semi sintetis memang tidak disebutkan secara khusus
hukumnya di dalam al-Qur’an maupun Hadist Nabi. Akan tetapi berdasarkan
qiyas (analogi), maka narkoba dapat disejajarkan dengan khamar (minuman
keras) karna ilat (landasan hukum) yang sama yaitu memabukkan. Didalam
surat al-Maidah ayat 90 dijelaskan:
ها يأ يو ي ها ٱلذ ر ءانيوا إنذ هخ خهيخس و ٱلخ ىصاب و ٱل
لم و ٱلخ زخ س نوخ ٱلخ رجخ
يخطو عهل تنبوه ف ٱلشذ لحون ٱجخ ٩٠لعلذكمخ تفخ
9 Jurnal Online Single et al. 2001.International Guidelines for Estimating the Costs of
Substance Abuse. Di unduh pada 18 Oktober 2015 dari
http://www.pierrekopp.com/downloads/International%20 guidelines%202001%20edition-4.pdf
7
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya khamar, judi, berkorban
untuk berhala, mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan keji
termasuk perbuatan syetan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu
agar kamu mendapat keberuntungan.” (Q.S. Al-Maidah : 90).10
Dalam sebuah hadist sahih muslim (no.2003 Kitabul Asyiribah,
Musnad Imam Ahmad), menyatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
ن اوس ان الىبي ص سئل عه الخمر يتخذ خلا فقبل: ال. احمذ و مسلم و ابو داود و الترمذى و صححه ع
“Setiap yang memabukkan termasuk kategori khamar, dan setiap
khamar hukumnya haram”. (H.R. Abdullah bin Umar r.a).
Berdasarkan al-Qur’an dan hadist diatas, Narkoba termasuk kategori
barang yang memabukkan, sehingga diharamkan. Menurut Hukum Islam
cukup tegas bahwa hal-hal yang memabukkan seperti minuman keras maupun
Narkoba adalah Haram.
Sementara itu dalam buku The Social Work Dictinary, Robert L.
Barker yang berbunyi sebagai berikut: “Masalah sosial adalah kondisi antara
masyarakat-masyarakat dengan lingkungannya dalam menghadapi respon
masyarakat terhadap pelanggaran nilai-nilai masyarakat dan norma dapat
menyebabkan penderitaan batin dan ekonomis.” Contoh masalah sosial
termasuk didalamnya kejahatan, penyimpangan sosial, kemiskinan, perbedaan
ras, peminum/pimdad, pemabuk, masalah keluarga, pemerataan dan
keterbatasan sumber.”11
10 Al-qu’an online diakses pada 26 maret 2016 dari:
http://www.azirazirafariza.blogspot.com/.../tafsir-surat-al-maidah-ayat-90-91.html. 11
Pramuwito, Pengantar Ilmu Kesejahteraan Sosial, ( Yogyakarta: Balai Besar Penelitian
dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial, 1997), h. 31.
8
Salah satu lembaga yang menangani permasalahan narkoba adalah
Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Narkotika Cipinang, Jakarta Timur.
Dimana Lembaga Pemasyarakatan merupakan salah satu unit pelaksana teknis
di bidang pemasyarakatan yang berada dibawah Kementrian Hukum dan Hak
Asasi Manusia dan bertanggung jawab langsung kepada Kantor Wilayah
Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. Lapas Kelas II A Narkotika
Cipinang merupakan tempat pemidanaan khusus bagi kasus narkoba dalam
memutus mata rantai jaringan penyebaran narkoba yang semakin lama
semakin meningkat, selain sebagai tempat pemidanaan khusus bagi
penyalahgunaan narkoba lembaga pemasyarakatan ini pun sebagai tempat
pembinaan khusus untuk merubah prilaku penyalahagunaan narkoba maupun
pengedar narkoba.
Pendirian lapas ini didasarkan pada Keputusan Menteri Kehakiman
dan Hak Asasi Manusia RI. No. M. 04. PR.07.03 Tahun 2003, tentang
pembantukan Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Pematang Siantar, Lubuk
Linggau, Bandar Lampung, Jakarta, Bandung, Nusakambangan, Madiun,
Pamekasan, Martapura, Bangli, Maros, dan Jayapura (Departemen Kehakiman
dan HAM RI. : II). 12
Berdasarkan latar belakang yang sudah di paparkan diatas, maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “PENGARUH POLA
ASUH ORANG TUA TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA
DI LAPAS KELAS II A NARKOTIKA CIPINANG, JAKARTA
TIMUR”.
12
Profil sejarah Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Narkotika Cipinang, “Diakses pada
18 Oktober 2015 dari http://jakartakemenkumham.go.id/.../1045-lpnarkotikajakarta.
9
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, agar pembahasan
dalam penelitian ini lebih terfokus, maka peneliti mencoba memberikan
batasan permasalahan yang akan diteliti diantaranya:
a. Pengaruh pola asuh orang tua terhadap penyalahgunaan narkoba pada
remaja di Lapas Kelas II A Narkotika Cipinang, Jakarta Timur.
b. Tingkat pengaruh pola asuh orang tua terhadap penyalahgunaan narkoba
pada remaja di Lapas Kelas II A Narkotika Cipinang, Jakarta Timur.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka peneliti dapat
merumuskan sejumlah masalah yang akan menjadi acuan dalam penelitian ini.
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini diantaranya:
a. Bagaimana hubungan antara pola asuh orang tua dengan penyalahgunaan
narkoba pada remaja di Lapas Kelas II A Narkotika, Cipinang, Jakarta
Timur?
b. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara pola asuh orang tua terhadap
penyalahgunaan narkoba pada remaja di Lapas Kelas II A Narkotika
Cipinang, Jakarta Timur.
10
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dengan pokok permasalahan yang telah dikemukakan
diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua dengan
penyalahgunaan narkoba pada remaja di Lapas Kelas II A Narkotika
Cipinang Jakarta Timur.
b. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh pola asuh orang tua terhadap
penyalahgunaan narkoba pada remaja di Lapas Kelas II A Narkotika
Cipinang, Jakarta Timur.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
a. Manfaat Akademik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang
positif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan
studi kesejahteraan sosial, khususnya yang berkaitan dengan pemahaman
pola asuh orang tua yang baik dan benar, pada remaja dalam
penyalahgunaan narkoba.
b. Manfaat Praktis
1. Memberikan gambaran kepada masyarakat/para orang tua, atau
instansi terkait dalam memberikan tanggung jawab dan pola asuh
yang benar pada remaja yang menjadi penyalahguna narkoba.
2. Sebagai sumbangan pemikiran dalam upaya pencegahan,
penanggulangan, serta pemenuhan kebutuhan dan perlindungan
terhadap penyalahgunaan narkoba pada remaja di masyarakat.
11
3. Sebagai sebagai bahan bacaan dan masukan khususnya bagi
keilmuan kesejahteraan sosial dalam memahami karakteristik
perkembangan remaja yang mengalami pola asuh yang salah,
kemudian menjadi penyalahguna narkoba.
E. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka merupakan tinjauan atas kepustakaan (literatur) yang
berkaitan dengan topik pembahasan penelitian serta berkaitan dengan
permasalahan yang dilakukan pada penelitian skripsi ini. Adapun tinjauan
pustaka yang digunakan dalam penelitian skripsi ini, sebagai berikut:
1. Nama : Dino Irensa,
Nim : 110005000014
Judul : Pola Asuh Orang Tua Terhadap Pembentukan Akhlak
Anak Usia 6-10 Tahun di Komplek Sekretariat
Negara R.I. Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
2005.
Di dalam skripsi ini peneliti melihat pengertian pola asuh sebagai sikap
dan prilaku orang tua terhadap anak dalam berinteraksi dan berkomunikasi
selama mengadakan kegiatan pengasuhan pada anaknya. Perbedaan penelitian
skripsi yang saya lakukan adalah mengidentifikasi macam-macam
karakteristik orang tua dalam mengasuh anak dan mengidentifikasi pola asuh
orang tua yang mempengaruhi seorang remaja dalam menyalahgunakan
narkoba, dan tempat penelitian yang dilakukan adalah di Lapas Kelas II A
Narkotika Cipinang, Jakarta Timur.
12
2. Nama : Afada Alhaque
Nim : 1110070000023
Judul : Pengaruh Religiusitas dan Pola Asuh Terhadap
Prilaku Sex Pra Nikah Remaja SMA. Skripsi S1
Fakultas Ilmu Psikolgi Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.
Di dalam skripsi ini peneliti melihat bahwa pola asuh orang tua dapat
mempengaruhi perubahan pada diri manusia, pengasuhan yang salah terhadap
anak menyebabkan prilaku sifat dan karakter seorang anak menjadi nakal,
brutal, membangkang, dan melakukan tindakan negatif yang menyalahi norma
dan aturan yang ada dimasyarakat. Perbedaan penelitian skripsi yang saya
lakukan ialah mengidentifikasikan pada permasalahan dan penyebab dari pola
asuh orang tua yang menyebabkan terjerumusnya para remaja kedalam
penyalahgunaan narkoba, dan tempat penelitian yang dilakukan oleh peneliti
ialah dilapas kelas II A Narkotika Cipinang, Jakarta Timur.
3. Nama : Ida Fatmawati
NIM : 1111054100032
Judul : Hubungan Konformitas Teman Sebaya Dengan
Penyalahgunaan Narkoba Pada Remaja di PSPP
“Galih Pakuan” Bogor . Skripsi S.1 Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015.
13
Di dalam skripsi ini peneliti melihat dampak yang di timbulkan dalam
penyalahgunaan narkoba oleh remaja sangatlah luas dan di pengaruhi oleh
berbagai faktor baik faktor teman, faktor keluarga, lingkungan sosial, dan
psikologis manusia. Perbedaan penelitian skripsi yang saya lakukan ialah
mengidentifikasikan secara lebih dalam bentuk-bentuk pola asuh orang tua
yang menyebabkan seorang remaja dapat terjerumus kedalam penyalahgunaan
narkoba serta tempat peneitian yang dilakukan oleh peneliti ialah di Lapas
Kelas II A Narkotika Cipinang, Jakarta Timur.
Salah satu motivasi peneliti mengangkat judul “Pengaruh Pola Asuh
Orang Tua Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Pada Remaja di Lapas kelas II
A Narkotika Cipinang, Jakarta Timur.” Karna peneliti belum menemukan
penelitian baik dari skripsi dan tesis yang pernah dilakukan di UIN Jakarta
yang membahas pengaruh pola asuh orang tua terhadap penyalahgunaan
narkoba pada remaja di Lapas Kelas II A Narkotika Cipinang, Jakarta Timur.
F. Pedoman Penulisan Skripsi
Untuk tujuan mempermudah, teknik penulisan yang dilakukan dalam
skripsi ini, peneliti merujuk pada buku pedoman penulisan karya ilmiah
(Skripsi, Tesis, dan Disertasi) yang disusun oleh tim UIN Jakarta Press. Cet.
Ke 2. Tahun 2007.
14
G. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pemahaman terhadap keseluruhan isi skripsi ini
maka peneliti membuat sistematika penelitian sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang
masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah,
tujuan penelitian dan manfaat penelitian, pedoman
penulisa skripsi serta sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan menjelaskan mengenai teori-teori yang
berhubungan dengan isi skripsi sebagai dasar pemikiran
untuk membahas permasalahan dalam penelitian skripsi,
yaitu: teori tentang pola asuh orang tua, teori
penyalahgunaan narkoba pada remaja, dan faktor-faktor
yang mempengaruhinya dan lain sebagainya.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini akan menjelaskan mengenai metode-metode
yang berkenaan dengan skripsi ini, yaitu: pendekatan dan
desaign penelitian, ruang lingkup penelitian, metode
penentuan sample, metode pengumpulan data, variabel
penelitian, hipotesis penelitian, definisi oprasional,
indikator variabel penelitian, uji instrumen dan teknik
analisa data.
15
BAB IV : GAMBARAN UMUM LEMBAGA
Pada bab ini akan menjelaskan gambaran umum
mengenai sejarah singkat berdirinya lembaga, visi dan
misi Lapas Kelas II A Narkotika Cipinang, Jakarta Timur.
BAB V : HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan menjelaskan dan menjabarkan data
hasil penelitian yang telah didapat berserta analisis data
berdasarkan statiska dan kesimpulan
BAB VI : PENUTUP
Pada bab ini akan ditarik beberapa kesimpulan sebagai
bentuk hasil dari analisa dalam penelitian penulis serta
saran-saran.
16
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pola Asuh Orang Tua
Pola asuh orang tua merupakan gambaran tentang sikap dan prilaku
orang tua dan anak dalam berinteraksi dan berkomunikasi selama mengadakan
kegiatan pengasuhan pada anak. Dalam kegiatan memberikan pengasuhan ini,
orang tua akan memberikan perhatian, peraturan, disiplin, hadiah, hukuman,
serta tanggapan terhadap keinginan anaknya. Sikap, prilaku dan kebiasaan
orang tua selalu dilihat, dinilai, dan ditiru oleh anaknya yang kemudian semua
itu, secara sadar atau tidak sadar akan diresapi kemudian menjadi kebiasaan
bagi anak-anaknya.13
1. Pengertian Pola Asuh
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “pola” berarti bentuk atau
sistem.14
Sedangkan dalam Kamus Ilmiah Populer “pola”diartikan sebagai
model, contoh, atau pedoman (rancangan). Maka “pola” dapat diartikan
sebagai bentuk.15
Selanjutnya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “asuh”
berati menjaga, mendidik, dan merawat anak.16
Kemudian arti “pengasuhan”
adalah upaya untuk memenuhi kebutuhan anak.
13
Dino Irensa, “Pola Asuh Orang Tua Terhadap Pembentukan Akhlak Anak Usia 6-10
Tahun di Komplek Sekretariat Negara R.I”, (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2005), h. 11. 14
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ketiga,
(Jakarta: Balai Pustka, 2002), h. 885. 15
Puis. A. Partanto & M. Dahlan Al-Barty, Kamus Besar Ilmiah Populer, (Surabaya:
Arkola, 1994), h. 605. 16
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, (Jakarta:
Balai Pustaka, 1988), h. 54.
17
Sedangkan “asuh” berarti kebutuhan fisik dan biologis, yakni
kebutuhan anak akan pangan (gizi), perawatan kesehatan primer (imunisasi,
deteksi dini penyakit dan pengobatan), sandang yang sesuai dan layak, papan
(pemukinan yang layak), (hieginitas) dan sanitasi, olah raga dan rekreasi.17
Pola asuh pada anak dipercaya memiliki dampak terhadap perkembangan
individu. Dalam memahami dampak pola asuh orang tua terhadap
perkembangan anak pada awalnya terdapat dua aliran yang dominan yaitu
psikoanalitik dan belajar sosial (social learning).
Pada perkembangan yang lebih kontemporer kajian pengasuhan anak
terpolarisasi kedalam dua pendekatan tipologi atau gaya pengasuhan
(parenting style) dan pendekatan interaksi sosial (social interaction) atau
(parent-child system). ( Lewis, 2005; O’Keefe, 2008).18
Bigner mengatakan
bahwa menjadi orang tua berarti menjadi guru dan pengasuh, orang tua bukan
hanya bertanggung jawab memberi makan, pakaian, dan membesarkan anak
saja, tetapi juga harus menjalankan fungsinya mendidik baik pengetahuan
dan keterampilan sehingga anak menjadi dewasa yang mandiri serta berguna
bagi masyarakat dan lingkungannya.19
Sementara itu Gunarsa (1995)
berpendapat bahwa pola asuh merupakan cara orang tua bertindak sebagai
orang tua terhadap anak-anaknya dimana mereka melakukan serangkaian
usaha aktif.20
17
Eleeza Saitz, Bahaya Mengabaikan Golden Age Anak, (Jakarta: Pathoilah Press, 2006),
h. 13 18
Sri Lestari, Psikologi Keluarga Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik Dalam
Keluarga, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2002), h. 45 19
Pulungan, Wazar, Kecendrungan Tingkah laku Prososial Remaja Dihubungkan dengan
Golongan Pekerjaan Ayah dan Pengasuhan dalam keluarga, (Disertasi) Fakultas Psikologi
Universitas Indonesia, Jakarta, 1993.h. 94. 20
Kamil dan Fauzan, Hukum Perlindungan dan Pengangkatan anak di Indonesia,
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada), h. 75.
18
2. Jenis-jenis Pola Asuh
Menurut Baumrind, (1971, 1991), yang berpendapat bahwa orang tua
sebaiknya bersikap tidak menghukum maupun bersikap menjauh terhadap
remajanya, namun orang tua sebaiknya mengembangkan aturan-aturan dan
hangat terhadap mereka. Ia menekankan empat tipe pengasuhan orang tua
yang dikaitkan dengan aspek-aspek yang berbeda dari perkembangan
sosioemosional (socioemotional development) pada anak dan remaja.21
Meliputi: (athoritarian parenting, authoritative parenting, neglectful
parenting, and indulgent parenting).
a. Pengasuhan Otoriter (authoritarian parenting)
Adalah model pengasuhan orang tua yang cenderung menetapkan
standar yang mutlak harus dituruti, biasanya diiringi dengan ancaman-
ancaman. Dalam pola asuh ini orang tua cendrung memaksa,
memerintah, menghukum, apabila anak tidak mau melakukan apa yang
dikatakan oleh orang tua, maka tidak segan untuk memberikan hukuman
terhadap anak. Orang tua tipe ini tidak mengenal kompromi dan dalam
berkomunikasi biasanya bersifat satu arah. Unsur kepatuhan dan
ketaatan anak terhadap peraturan orang tua dalam pengasuhan ini sangat
tinggi, ketaatan dan kepatuhan terhadap nilai budaya, nilai agama, adat
istiadat serta norma, moral yang berlaku didalam masyarakat dianggap
sebagai keberhasilan pendidikan orang tua terhadap anaknya, tanpa
memperhatikan apakah anaknya suka atau tidak. Pada pengasuhan ini
orang tua sering menggunakan kekuatan fisik, ancaman, yang berupa
21
John W. Santrock, Remaja, Jilid II, Edisi Kesebelas, (Jakarta: Erlangga, 2007), h. 15.
19
sanksi (punihsment) untuk mendapatkan kepatuhan anak terhadap aturan
orang tua.
b. Pengasuhan Demokratis (authoritative parenting)
Adalah model pengasuhan orang tua yang memprioritaskan kepentingan
anak, akan tetapi tidak ragu mengendalikan mereka. Orang tua dengan
dengan pengasuhan seperti ini bersikap rasional, selalu mendasari
tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran. Orang tua tipe ini juga
bersikap realistis terhadap kemampuan anak, tidak berharap yang
berlebihan yang melapaui kemampuan anak. Orang tua tipe ini juga
memberikan kebebasan terhadap anak untuk memilih dan melakukan
suatu tindakan, dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat.
Pengasuhan ini memberikan kebebasan pribadi untuk memenuhi
keinginan dan kebutuhannya dengan sempurna bila individu mampu
mengontrol dan mengendalikan diri serta menyesuaikan diri dengan
lingkungan baik keluarga maupun masyarakat. Keadaan ini memberikan
kebebasan pada individu, namun di tuntut untuk mengatur dan
mengendalikan serta menyesuaikan diri dan keinginannya dengan
tuntutan lingkungan. Perlu disadari bahwa pengawasan atau kontrol yang
ketat harus diimbangi dengan stimulus positif yang kuat agar individu
tidak merasa tertekan dan merasa dihargai sebagai pribadi yang bebas.22
c. Pengasuhan Penelantar (neglectful parenting)
Adalah model pengasuhan orang tua yang membiarkan atau
menelantarkan anak, orang tua sangat tidak perduli dengan kehidupan
22
Wazar Pulungan, Kecendrungan Tingkah laku Prososial Remaja Dihubungkan dengan
Golongan Pekerjaan Ayah dan Pengasuhan dalam keluarga, (Disertasi) Fakultas Psikologi
Universitas Indonesia, Jakarta, 1993, h. 104.
20
anaknya. Pengasuhan ini mengakibatkan anak kurang cakap secara
sosial, memiliki kontrol diri yang lemah, dan kurang mampu mandiri.
Mereka juga memiliki harga diri yang rendah, tidak matang, suka
membolos, nakal, dan mungkin diasingkan dari lingkungan masyarakat.
Ketidakperdulian orang tua terhadap kehidupan anak, juga berdampak
pada rendahnya kepatuhan anak terhadap nilai-nilai sosial dan religius.
Pengasuhan ini bila diterapkan kedalam keluarga akan menghasilkan
generasi yang tidak tumbuh kesadaran religiusnya, dan secara mentalpun
mereka tidak sehat. Anak-anak yang dibesarkan dengan cara seperti ini
akan menambah populasi yang buruk, karna mereka cendrung ingin
hidup bebas dan melakukan apa yang dia mau tanpa ada kontrol dari
masyarakat, yang selanjutnya tumbuh menjadi “penyakit masyarakat”
pada akhirnya mengakibatkan masalah sosial.
d. Pengasuhan Pemanja (indulgent parenting)
Adalah model pengasuhan orang tua yang menerapkan pengasuhan
permisif atau pemanja, yang biasanya memberikan pengawasan yang
sangat longgar kepada anaknya. Memberikan kesempatan kepada
anaknya untuk melakukan sesuatu tanpa adanya pengawasan yang cukup
dari orang tua. Para orang tua cendrung tidak menegur atau
memperingatkan apabila anaknya sedang dalam kodisi menyimpang,
sementara sangat sedikit bimbingan yang diberikan oleh orang tua.
Namun pada orang tua model seperti ini biasanya bersifat hangat,
sehingga seringkali disukai oleh anak. Pola pengasuhan ini didasari oleh
pemahaman pemikiran psikoanalitis yang memandang bahwa setiap
21
manusia dilahirkan sudah memiliki kebutuhan dasar pribadi yang
menuntut untuk dipenuhi. Apabila tuntutan kebutuhan dasar dan
keinginan anak tidak terpenuhi maka akan terjadi hambatan, serta timbul
penyimpangan dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya.
3. Faktor-faktor Penyebab Pola Asuh Menyimpang Pada Remaja
Seseorang yang berada pada kondisi keluarga yang tidak baik akan
mempengaruhi pola asuh orang tua terhadap anak, anak akan merasa tertekan
dan ketertekanannya itu dapat merupakan faktor penyerta bagi dirinya.
Kondisi keluarga yang tidak baik adalah sebagi berikut:23
a. Hubungan buruk/dingin antara ayah dan ibu.
b. Terdapat gangguan fisik atau mental dalam keluarga.
c. Cara pendidikan anak yang berbeda oleh kedua orang tua atau oleh
kakek dan nenek.
d. Sikap orang tua yang dingin atau acuh tak acuh terhadap anak.
e. Sikap orang tua yang kasar dan keras (otoriter) terhadap anak.
f. Campur tangan atau perhatian yang berlebih antara orang tua
terhadap anak (intervensi proteksi dan kemanjaan yang
berlebihan).
g. Orang tua jarang dirumah, terdapat istri lain atau perselingkuhan
diantara orang tua.
h. Sikap atau kontrol yang tidak cukup dan tidak konsisten (berubah-
ubah).
23
Prof. Dr. H. Dadang Khawari, Penyalahgunaan dan Ketergantungan NAZA (Narkotika,
Alkohol dan Zat Adiktif), Edisi Kedua (Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 2006), h. 31-32.
22
i. Kurangnya stimulasi kognitif atau bersosialisasi yang diberikan
orang tua, kemudian berakibat pada kurang berkembangnya
kematangan mental/kepribadian.
Sebagaimana yang telah diuraikan diatas dapat disimpulkan, bahwa
anak yang dibesarkan oleh orang tua yang tidak menjalankan pola asuh yang
benar, maka resiko gangguan perkembangan jiwa/kepribadian anak menjadi
lebih besar dibandingkan dengan anak yang dibesarkan oleh orang tua dalam
pola asuh yang benar.
4. Fungsi Orang Tua/Keluarga
Menurut Robert Winch fungsi keluarga (orang tua) adalah :
a. Fungsi (nurturance), yaitu dalam pengertian sempit diartikan sebagai
fungsi pemeliharaan seperti memberi makan dan minum, memandikan,
dan memberi pakaian. Sedangkan dalam arti luas termasuk proses
psikologis seperti kepuasan emosional, kebutuhan akan kata-kata pujian
dan belaian kasih sayang atau dengan kata lain meliputi interaksi
emosional yang hangat antara anak dan orang tua.
b. Fungsi (control), yaitu didasarkan atas kewajiban dan tanggung jawab
orang tua terhadap kesejahteraan anak. Fungsi ini dilihat sebagai sesuatu
yang mendasari mekanisme sosialisasi pada tingkah laku anak dan
menyangkut nilai-nilai yang diyakini sebagai sesuatu yang penting.24
24
Robert Winch dikutip dari Wazar Pulungan, Kecendrungan Tingkah Laku Prososial
Remaja dihubungkan dengan Golongan Pekerjaan Ayah dan Pola Asuh dalam keluarga,
(Disertasi), Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1993, h. 81-82.
23
Menurut Abdullah Nashih Ulwan orang tua (perkawinan dalam Islam)
memiliki fungsi sebagai :
a. Melindungi keberlangsungan spesies manusia, sebagai tempat lahirnya
generasi baru dan pemeliharaan serta pendidikan untuk kelestarian dan
kesinambungan baik rohani maupun jasmani.
b. Melindungi keturunan, anak-anak yang dilahirkan dari keluarga yang
Islami akan merasa bangga dengan pertalian nasab yang jelas, sehingga
terbebas dari masalah sosial dan psikologis, berbeda dengan anak yang
dilahirkan dari perzinahan akan “cacat” secara sosial dan psikologis.
c. Melindungi masyarakat dari dekadensi moral, sehingga akan menimbulkan
ketentraman dengan moralitas yang tinggi dan akhlak yang mulia bagi
anak.
d. Kerjasama suami istri dalam mendidik anak, bila suami dan istri
menjalankan tugasnya dengan baik maka akan dihasilkan anak-anak yang
shaleh yaitu generasi Muslim yang didalam hatinya membawa kekuatan
iman dan didalam jiwanya membawa ruh Islami.
e. Menumbuh-kembangkan rasa kebapaan dan keibuan, perasaan cinta kasih
sayang suami istri akan memberi sentuhan yang mulia dalam memelihara
anak, mengawasi kemaslahatannya menuju kehidupan yang tentram,
bahagia dan aman.25
25
Abdullah Nashih Ulwa, Pendidikan Anak Dalam Islam, Jilid 1, (Jakarta: Pustaka
Amani, 1999), h. 6-10.
24
B. Penyalahgunaan Narkoba
1. Pengertian Penyalahgunaan Narkoba
Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan narkoba yang
dilakukan tidak untuk maksud pengobatan, tetapi karna ingin menikmati
pengaruhnya dalam jumlah berlebih, teratur dan cukup lama, sehingga
menyebabkan gangguan kesehatan, fisik, mental dan kehidupan sosialnya.
(Lydia Herlina Martono dan Setya Joewana).26
Secara etimologis narkoba
atau narkotika berasal dari bahasa Inggris (narcose) atau (narcosis) yang
berarti menudurkan atau pembiusan. Narkoba berasal dari bahasa Yunani
yaitu (narke) atau (narkam) yang berarti terbius sehingga tidak merasakan
apa-apa. Narkotika berasal dari perketaan (narkotic) yang artinya sesuatu
yang dapat menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan efek
(stupor) bengong, melalui bahan-bahan pembius atau obat bius.
Setyonegoro (1972) menyatakan bahwa dewasa ini terdapat
anggapan pemakaian zat tidak lagi dipandang sebagai cara untuk
mengatasi tekanan-tekanan hidup atau sekedar untuk rekreasi, tetapi sudah
menjadi bagian dari pola hidup modern yang serba kompleks ini.27
Perubahan sosial sebagai konsekuensi modernisasi mengakibatkan
perubahan cara pendidikan dalam keluarga, misalnya memberikan banyak
kelonggaran dan serba boleh (greather permissiveeness) kepada anak dan
remaja, demikian pula dengan pola hidup konsumtif telah mewarnai
26
Lydia Herlina Martono dan Setya Joewana, Mengenal Penyalahgunaan Narkoba,
(Jakarta: Balai Pustaka, 2006), h. 3. 27
Setyonegoro. Kusmanto, Pendekatan Elektik-Holistik Dalam Ilmu Psikiatri di
Indonesia Dengan Minat Khusus Terhadap Masalah Schizofernia, (Tesis) Fakultas Kedokteran
Univesitas Indonesia, 1967. h. 120-128.
25
kehidupan remaja di perkotaan, yang salah satu dampaknya adalah
kenakalan remaja dan penyalahgunaan narkoba.28
Sementara teori lain yang menjelaskan penyalahgunaan narkoba
yaitu: teori belajar sosial, sikap dan prilaku dipelajari individu dari
lingkungannya dan bersifat saling mempegaruhi29
. Keluarga sebagai
matriks sosial mempunyai peranan penting bagi pertumbuhan anak.
Gangguan dalam fungsi keluarga yaitu kondisi keluarga yang tidak baik,
merupakan faktor yang berperan serta (faktor kontribusi) yang mendorong
seorang remaja untuk terlibat dalam penyalahagunaan narkoba. Anak yang
relatif terlepas dari ikatan emosional dengan keluarganya akan membentuk
nilai-nilai tersendiri dengan cara menggabungkan diri dengan
penyalahgunaan narkoba. 30
Menurut Prof. Dr. Dadang Hawari (1990) menyatakan bahwa
seseorang akan terlibat penyalahgunaan narkoba sampai pada
ketergantungan narkoba, apabila seseorang itu sudah ada tiga faktor yang
membuat seseorang cendrung menyalahgunakan narkoba, yaitu faktor
predisposisi, faktor kontribusi, dan faktor pencetus (pendorong) untuk
terjadinya penyalahgunaan narkoba.
a. Faktor predisposisi
Seseorang dengan gangguan kepribadian (anti sosial), yang ditandai
dengan perasaan tidak puas dengan dampak prilakunya terhadap orang
lain, dan gangguan kejiwaan berupa kecemasan atau depresi, untuk
28
Prof. DR. H. Dadang Hawari , Psikiater., Penyalahgunaan Narkotika dan Zat Adiktif ,
h. 5. 29
Sudarsono SH. M.Si, Kenakalan Remaja, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h. 53. 30
DR. H. Dadang Hawari., Penyalahgunaan Narkotika dan Zat Adiktif ., h. 5-6.
26
mengatasi ketidakmampuan berfungsi secara wajar dan untuk
menghilangkan kecemasan atau depresinya tersebut maka dari itu,
seseorang cendrung menyalahgunakan narkoba. Upaya tersebut
dimaksudkan untuk mencoba mengobati dirinya sendiri (self
medication) atau sebagai reaksi pelarian (escape reaction), karena
yang bersangkutan tidak mampu untuk berfungsi secara wajar dan
efektif di rumah, disekolah, atau ditempat kerja dan dalam pergaulan
sosialnya.
b. Faktor kontribusi
Seseorang yang berada dalam kondisi keluarga yang tidak baik maka
akan mempengaruhi pola asuh orang tua dan hubungan dalam
keluarga, baik antara orang tua dengan anak maupun sebaliknya, anak
akan merasa tertekan dan ketertekanannya itu merupakan faktor
penyerta bagi dirinya untuk terlibat dalam penyalahgunaan narkoba.
c. Faktor pencetus
Pengaruh teman kelompok merupakan faktor pendorong terjadinya
kasus penyalahgunaan narkoba pada remaja, faktor tersebut didorong
oleh lingkungan yang tidak perduli terhadap penyalahgunaan narkoba,
serta kehidupan moralitas masyarakat yang bobrok menyalahi norma-
norma kewajaran. Sementara itu ketersediaan narkoba saat ini memilki
variasi yang terdiri dari berbagai macam jenis, cara pemakaian dan
juga bentuk kemasan. Yang menyebabkan narkoba semakin mudah
untuk dapatkan secara ilegal dengan harga yang terjangkau,
mendorong seseorang untuk menyalahgunakan narkoba.
27
Dalam teori psikodinamik menekankan faktor seseorang cendrung
untuk menyalahgunakan narkoba, dan seseorang yang terlibat
penyalahgunaan narkoba apabila seseorang mempunyai tiga faktor
diantaranya faktor predisposisi adalah gangguan kepribadian (anti sosial),
kecemasan dan depresi. Sedangkan yang termasuk dalam faktor kontribusi
adalah hubungan antara orang tua dan anak, kesibukan orang tua dan
keutuhan keluarga. Dan faktor pencetus adalah pengaruh teman kelompok
sebaya dan ketersediaan narkoba itu sendiri.
2. Jenis-Jenis Narkoba31
a. Heroin
Heroin adalah narkotika yang sangat keras dengan zat adiktif yang
tinggi dalam bentuk butiran, tepung atau cairan. Heroin “menjerat”
pemakainya dengan cepat, baik secara fisik maupun mental, sehingga
usaha mengurangi pemakaiannya menimbulkan rasa sakit dan kejang-
kejang bila konsumsinya dihentikan. Salah satu jenis heroin yang
dikenal saat ini adalah “putaw”.
b. Ganja/Cannabis
Ganja adalah zat kimia (delta-9- tetrahydrocannabinol) yang ada di
dalam tumbuhan semi sintetis, yang dapat mempengaruhi hilangnya
konsentrasi, peningkatan denyut jantung, kehilangan keseimbangan
dan koordinasi tubuh, rasa gelisah dan panik, depresi, dan halusinasi
serta menimbulkan ketergantungan mental yang diikuti oleh kecanduan
31
H.M Ra’uf dkk, Dampak Penyalahgunaan Narkoba Terhadap Remaja dan
Kamtibmas, (Jakarta: BP.Dharma Bhakti, 2002), h. 8-12.
28
fisik dalam jangka waktu yang lama. Ganja juga dikenal dengan istilah
marijuana, gele, cimeng, dll.
c. Ectesy/Ekstasi
Ectasy termasuk zat psikotropika dan biasanya diproduksi secara ilegal
didalam laboraturium dan dibuat dalam tablet atau kapsul. Ectasy
mendorong tubuh anda berkerja diluar batas kemampuan fisik dan
akibatnya kekeringan cairan tubuh, dapat terjadi dari pengerahan
tenaga yang tinggi dan lama. Efek yang ditimbulkan oleh pengguna
ectasy adalah diare, rasa haus yang berlebihan, hiperaktif, menggigil,
peningkatan detak jantung, sakit kepala dan pusing, mual disertai
muntah-muntah. Beberapa pengguna ectasy meninggal dunia akibat
terlalu banyak minum air akibat rasa haus yang berlebihan. Ectasy juga
dikenal dengan istilah Inex, Knding, dll.
d. Ice/Shabu-Shabu
Ice adalah julukan methampetamin yang berwujud kristal dan tidak
berbau serta tidak berwarna, karena itu dibernama “Ice”. Penggunaan
Ice mengakibatkan ketergantungan mental pada obat ini dan
pemakaian yang lama dapat menyebabkan peradangan pada otot hati
sampai kematian. Ice memiliki efek yang sangat kuat pada jaringan
syaraf manusia, efek yang ditimbulkan oleh penggunaan Ice adalah
penurunan berat badan, impotensi, halusinasi, kerusakan hati dan
ginjal, kerusakan jantung serta stroke bahkan kematian. Ice juga
dikenal dengan istilah shabu-shabu atau kristal, ubas, ss, mecin, dll.
29
e. Amphetamin/stimulasi sintetis
Amphetamin adalah obat terlarang yang berbentuk pil, kapsul atau
tepung. Amphetamin adalah “pendorong” stimulan yang merubah
suasana hati, satu tipe amphetamin memiliki efek perangsang yang
kuat peda jaringan syaraf, penggunaan amphetamin dan
Methampetamin menjadikan seseorang dapat ketegantungan secara
mental pada obat ini. Efek yang ditimbulkan oleh pengguna
amphetamin adalah penurunan berat badan, gelisah, tekanan darah
tinggi, peningkatan denyut jantung, paranoid yang mendalam, dan
pingsan akibat kelelahan. Tingkah laku yang kasar dan aneh dapat
dijumpai dikalangan pemakai yang kronis, amphetamin dikenal juga
dengan istilah (ectasy, speed, whizz, pep phills, billywhizz) dll.
f. Inhalen/Sniffing
Inhalen adalah penyalahgunaan benda-benda dengan cara dihirup
uapnya, yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
otot-otot, urat syaraf, organ-organ tubuh. Efek yang ditimbulkan
adalah hilangnya daya ingat, tidak mampu berfikir, kerusakan sistem
syaraf pusat, kerusakan hati dan jantung, keram otot. Sementara itu
kerusakan tubuh pada di pemakai inhalen ini adalah mati mendadak
akibat menghirup (Sudden Sniffing Death- SSD) hal ini disebabkan
karna denyut jantung mendadak cepat dan tidak beraturan, yang dapat
mengakibatkan gagal jantung. Istilah (inhalen/sniffing) ini dikenal
dengan sebutan “ngelem” dan kegiatan ini biasanya menghirup benda-
benda sejenis lem, zat pelarut (tinner cat), atau zat sejenisnya.
30
3. Dampak Dari Penyalahgunaan Narkoba
Menurut Goode, 1999. Akibat maraknya perdagangan ilegal
narkoba, terjadi peningkatan dampak (biaya kerugian) akibat narkoba baik
dampak sosial, kesehatan dan ekonomi. Penyalahgunaan narkoba
berdampak sosial sangat besar, mendorong tindak kejahatan dan
meningkatan kerawanan sosial. Dari sisi penyalahguna, kebutuhan
ekonomi untuk membiayai pemakaian narkoba yang berharga mahal
mendorong mereka melakukan tindak kejahatan seperti pencurian dan
perampokan. 32
Secara umum dampak yang ditimbulkan dari penyalahgunaan
narkoba dapat terbagi kedalam dampak kesehatan (fisik dan psikis), sosial,
dan ekonomi, diantaranya:
a. Dampak kesehatan
1) Dampak fisik
(a) Gangguan pada sistem syaraf (neurologis) seperti: kejang-
kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, dan kerusakan syaraf
tepi.
(b) Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardivaskuler).
(c) Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti abses (bisul
bernanah), alergi dan eksim.
(d) Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: kesukaran
bernafas dan pengerasan jaringan paru-paru.
32
Jurnal Online, Laporan Badan Narkotika Nasional, Survei Nasional Perkembangan
Penyalahguna Narkoba, di download pada tangal 20 November 2015 dari :
http://www.badannarkotikanasional.co.id dowloadUploadHumasFIXpdf.4.
31
(e) Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, suhu tubuh
meningkat serta sulit tidur.
(f) Gangguan terhadap kesehatan reproduksi seperti: penurunan
fungsi hormon reproduksi (estogen, progesteron, testosteron),
serta gangguan fungsi seksual.
(g) Gangguan terhadap kesehatan reproduksi pada wanita seperti:
perubahan periode menstruasi menjadi tidak teratur, bahkan
tidak haid (amenorhoe).
(h) Bagi pengguna narkoba jarum suntik, khusunya pemakaian
jarum suntik secara bergantian dapat tertular penyakit seperti:
hepatitis B dan C, serta dapat terjangkit virus HIV/AIDS.
(i) Dapat berakibat fatal bila terjadi over dosis (OD) yaitu
konsumsi narkoba melebihi batas kemampuan tubuh untuk
menerima rangsangan narkoba, dan dapat berakhir pada
kematian.
2) Dampak psikis/Mental
(a) Lamban berkerja, ceroboh berkerja, sering tegang dan gelisah.
(b) Hilangnya kepercayaan diri, apatis, penghayal, dan penuh
curiga.
(c) Agitatif, menjadi ganas, dan tingkah laku brutal.
(d) Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal, dan tertekan.
(e) Cendrung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh
diri.
32
b. Dampak sosial
1) Gangguan mental, anti sosial asusila, dan dikucilkan oleh
lingkungan.
2) Merepotkan, membuat malu, dan menjadi beban keluarga.
3) Pendidikan menjadi terganggu dan hilangnya masa depan.
c. Dampak ekonomi
1) Biaya pelayanan kesehatan (biaya untuk pelayanan ketergantungan
obat dan biaya untuk penyakit & trauma terkait narkoba).
2) Biaya produktivitas (biaya kematian dini dan biaya kematian
kehilangan pekerjaan ).
3) Biaya terkait hukuman dan pengadilan (Pengeluaran kriminal,
waktu yang hilang akibat kriminal, dan biaya di penjara).
4) Biaya kehilangan harta akibat kecelakaan atau tindak kriminal.
C. Remaja
1. Pengertian Remaja
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak
kemasa dewasa, meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai
persiapan memasuki masa dewasa. (Singgih & Ny. S., 2003: 6). Salzman
dalam Syamsu Yusuf (2001 : 184), mengemukakan bahwa remaja
merupakan masa perkembangan sikap tergantung (dependence) terhadap
orang tua kearah kemandirian (independence), minat-minat seksual,
perenungan diri, perhatian terhadap nilai-nilai estetika dan isu-isu moral.
33
Istilah remaja berasal dari bahasa latin yaitu (adolescare) kata
bendanya (adolescentia) yang berarti “tumbuh” atau tumbuh menjadi
dewasa (Hurlock, 1997:206). Adolsen dalam hal ini yang dimaksud adalah
remaja yang mengalami pertumbuhan kearah kematangan fisik,
intelegensi, emosi, maupun sosial, psikologisnya. Menurut E.H. Erikson
mengemukakan bahwa (adolesensia) masa dimana terbentuk suatu
perasaan baru mengenai identitas. Identitias mencakup cara hidup pribadi
yang dialami sendiri dan sulit dikenal oleh orang lain.33
Sementara dalam kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti
memulai hidup dewasa.34
Masa remaja adalah suatu periode dari masa
anak-anak menjadi dewasa ketika manusia menguji berbagai peran yang
mereka mainkan dan mengintegrasikan peran-peran tersebut kedalam
suatu persepsi diri dan identitas. Secara umum masa remaja dibagi menjadi
tiga bagian, sebagai berikut: (Konopka,1973 dalam Pikunas, 1976;
Ingersol 1989) : Masa remaja awal (12-15 tahun), Masa remaja
pertengahan (15-18 tahun) dan Masa remaja akhir (18-22 tahun).
2. Karakteristik Perkembangan Masa Remaja35
Masa remaja seringkali dikenal dengan masa mencari jati diri, oleh
Erickson disebut dengan Identitas ego (ego identity) ini terjadi karna masa
remaja merupakan peralihan antara masa kehidupan anak-anak dan masa
kehidupan orang dewasa. Oleh karna itu, ada sejumlah karakter yang
ditunjukkan oleh remaja antara lain:
33
Elfi Yuliani Rochmah, M.Pd.I, Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta: Teras, 2005),
h. 177-179. Cet. 1. 34
Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indoensia, h. 739. 35
Mohammad Ali dan Mohammad Asrori Psikologi Remaja: Perkembangan Perserta
Didik, h. 16-18.
34
a. Kegelisahan
Sesuai fase perkembangannya, remaja mempunyai banyak keinginan
dan angan-angan akan yang diimpikan serta diwujudkan dimasa
sekarang dan masa depan. Namun satu sisi mereka belum mempunyai
kemampuan yang tidak memadai untuk mewujudkan semua itu, dan
belum berani untuk mengambil keputusan dan tidakan yang terlalu
jauh kedepan, akibatnya terjadi kegelisahan dalam diri remaja.
b. Pertentangan
Sebagai individu yang sedang mencari jati diri, remaja berada pada
situasi psikologis antara ingin melepaskan diri dengan orang tua dan
perasaan masih belum mampu untuk mandiri. Pada umumnya remaja
sering mengalami kebingungan karna sering terjadi pertentangan
pendapat antara mereka dan orang tua. Pertentangan tersebut
menimbulkan keinginan remaja untuk melepaskan diri dari orang tua
kemudian ditentangnya sendiri karna dalam diri remaja, ada keinginan
untuk memperoleh rasa aman. Akibanya pertentangan yang sering
terjadi menimbulkan kebingungan dalam diri remaja itu sendiri
maupun pada orang lain.
c. Mengkhayal
Pada setiap diri remaja mempunyai berbagai keinginan untuk
menjelajah, berpetualang dan mencoba melakukan apa yang orang
dewasa lakukan. Tetapi untuk memperoleh berbagai keinginan tersebut
tidak semua remaja dapat memperolehnya karna pengaruh keuangan
orang tua, pertentangan dalam keluarga, dll. Akibatnya, mereka
35
menyalurkannya lewat khayalan-khayalan yang bersifat dunia fantasi
yang mampu memenuhi segala keinginan para remaja.
d. Aktivitas berkelompok
Adanya bermacam-macam larangan dari orang tua seringkali
melemahkan bahkan mematahkan semangat para remaja, dan
kebanyakan remaja menemukan jalan keluar dengan mereka
berkumpul dengan rekan sebayanya, selanjutnya aktivitas berkelompok
bersama teman untuk melakukan keinginan-keinginan yang tidak dapat
terpenuhi dari berbagai macam kendala yang dihadapi oleh remaja.
e. Keinginan mencoba segala sesuatu
Pada umumnya, remaja memiliki rasa ingin tahu yang tinggi (high
curiosity), oleh karna itu remaja cendrung ingin berpetualang,
menjelajah dan mencoba segala sesuau yang belum pernah dialaminya.
Selain itu, didorong pula keinginan seperti orang dewasa yang
menyebabkan remaja ingin mencoba melakukan apa yang dilakukan
oleh orang dewasa, seperti merokok, minum-minuman keras, tak
jarang sampai menggunakan narkoba karna melihat apa yang orang
dewasa lakukan.
3. Tugas Masa Remaja36
Pada setiap tahap perkembangan manusia terdapat tugas-tugas
tertentu yang berasal dari harapan masyarakat yang harus dipenuhi oleh
individu, dan ini sering disebut tugas-tugas perkembangan.
36
Dr. Hendrianti Agustiani, Psikologi Perkembangan, Pendekatan Ekologi Kaitannya
Dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri Pada Remaja, Edisi Pertama, (Bandung: PT. Refika
Aditama, 2006), h. 37-38.
36
Keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan tugas
perkembangan pada periode usia tertentu akan mempengaruhi berhasil
atau tidaknya seseorang dalam menjalankan tugas perkembangan pada
periode usia selanjutnya. Pada usia remaja terdapat pula tugas-tugas
perkembangan tertentu yang harus dipenuhi oleh individu. Pada akhir
masa remaja ini, diharapkan tugas-tugas tersebut telah terpenuhi sehingga
individu siap memasuki masa dewasa dengan peran-peran dan tugas-tugas
barunya sebagai orang dewasa. Menurut (Pikunas 1976). Mengemukakan
beberapa tugas perkembangan yang penting pada tahap pertengahan dan
akhir masa remaja yakni:
a. Menerima bentuk tubuh orang dewasa yang dimiliki dan hal-hal yang
berkaitan dengan fisiknya.
b. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan figur-figur
otoritas.
c. Mengembangkan keterampilan dalam komunikasi intrapersonal,
belajar membina relasi dengan teman sebaya dan orang dewasa, baik
secara individu maupun dalam kelompok.
d. Menemukan model untuk identifikasi.
e. Menerima diri sendiri dan mengandalkan kemampuan dan sumber-
sumber yang ada pada dirinya.
f. Memperkuat kontrol diri berdasarkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip
yang ada.
g. Meninggalkan bentuk-bentuk reaksi dan penyesuaian yang kekanak-
kanakan.
37
Dari tugas-tugas tersebut, tampak bahwa secara umum tugas
perkembangan masa remaja berkaitan dengan diri sendiri dan juga dengan
lingkungan sosial yang dihadapinya. Semua perubahan yang terjadi pada
remaja dalam masa ini menuntut individu untuk melakukan penyesuaian
didalam dirinya, dan membentuk suatu sikap diri saya (sense of self) yang
baru tentang siapa dirinya, untuk mempersiapkan diri menghadapi masa
dewasa.
D. Peran Pekerja Sosial
Dalam menjalankan suatu usaha kesejahteraan sosial, seorang
pekerja sosial dapat memerankan berbagai peran sosial dengan kebutuhan
dilapangan. Secara umum menurut pandangan Zastrow ada tujuh peran
yang dapat dilakukan oleh seorang pekerja sosial antara lain:37
1. Enabler
Membantu masyarakat agar dapat mengartikulasikan
kebutuhan, mengidentifikasikan masalah dan mengembangkan
kapasitas mereka agar dapat menangani masalah dengan lebih efektif.
2. Broker
Membantu masyarakat dalam menghubungkan individu
ataupun kelompok masyarakat, yang tidak tahu dimana dan
mendapatkan bantuan tersebut, kepada pemerintah ataupun layanan
masyarakat (community service).
37
Isbandi Rukminto Adi, Psikologi, Pekerjaan Sosial dan Ilmu Kesejahteraan Sosial:
Dasar-dasar Pemikiran, (Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada, 2004), h. 27.
38
3. Expert
Membantu masyarakat dalam hal konsultasi dan memberikan
saran dan dukungan informasi dalam berbagai area guna meningkatkan
kualitas tujuan tertentu.
4. Social Planner
Membantu mengembangkan konsensus dalam kelompok yang
mempuyai berbagai minat ataupun kepentingan dengan cara
mengumpulkan data mengenai masalah sosial yang terdapat
dimasyarakat lalu menganalisisnya dan melakukan tindakan yang
rasional untuk menangani masalah tersebut.
5. Advocate
Membantu mewakili individu atau kelompok masyarakat yang
membutuhkan bantuan atau layanan hukum, tetapi institusi yang
seharusnya menjalankan tugasnya tidak memperdulikannya.
6. Activis
Membantu masyarakat yang kurang beruntung dari institusi
atau lembaga, dengan tujuan untuk pengalihan ataupun kekuasaan pada
kelompok yang kurang mendapatkan keuntungan.
7. Educator
Membantu masyarakat dalam hal mendidik, memberikan
keterampilan dan memberikan informasi untuk menyampaikan
beberapa hal yang sesuai dengan bidang yang ditangani oleh pekerja
sosial tersebut.
39
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Desain Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti ingin melihat pengaruh pola asuh
orang tua terhadap penyalahgunaan narkoba pada remaja di Lapas Kelas II
A Narkotika Cipinang, Jakarta Timur, sehingga dalam penelitian yang
digunakan pendekatan kuantitatif. Pada pendekatan kuantitatif kegiatan
analisis datanya meliputi pengolahan data dan penyajian data, melakukan
perhitungan untuk mendeskripsikan data, dan melakukan pengujian
hipotesis dengan menggunakan uji statistik.38
Proses penelitian bersifat deduktif, kemudian teori tersebut
diverifikasi untuk menguji kebenaran teori. Untuk dapat menguji teori,
maka teori disimpulkan dalam bentuk hipotesisi. Hipotesis akan
memudahkan dalam memahami kerangka berfikir dari sebuah teori.39
Desain penelitian yang digunakan dalam dalam penelitian ini adalah
penelitian inferensial yaitu serangkaian teknik yang digunakan untuk
mengkaji, menaksir dan mengambil kesimpulan berdasarkan data yang
diperoleh dari sampel untuk menggambarkan karakteristik suatu
populasi.40
38 Syofian Siregar, Statistik Deskriptif untuk Penelitian (Jakarta: Rajawali Press,2011), h.
205-206. 39
Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2011), h. 45. 40
Syofian Siregar, Statistik Deskriptif untuk Penelitian, h. 2.
40
Dalam penelitian ini jenis penelitian yang peneliti gunakan adalah
survei. Penelitian survei adalah metode penyelidikan tentang perulangan
kejadian, peristiwa atau masalah, dalam berbagai situasi dan lingkungan
yang dilakukan untuk memperoleh keterangan-keterangan faktual guna
mendapatkan informasi tentang variabel dengan menggukan instrumen,
seperti kuesioner, wawancara dan observasi.41
B. Ruang Lingkup Penelitian
1. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah sekelompok orang yang
dapat memberikan informasi, yaitu Narapidana Lapas Kelas II A
Narkotika Cipinang, Jakarta Timur. Sedangkan objek dalam penelitian
ini adalah “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua dengan Penyalahgunaan
Narkoba Pada Remaja”.
2. Tempat dan Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan dari bulan Oktober 2015 sampai
dengan bulan Maret 2015. Adapun lokasi penelitian ini dilakukan yaitu di
Lapas Kelas II A Narkotika Cipinang Jakarta Timur. Yang beralamat di
Jalan Bekasi Raya No. 170 A, Cipinang, Kecamatan Jatinegara, Kota
Jakarta Timur. Alasan peneliti memilih lokasi tersebut didasarkan atas
pertimbangan sebagai berikut:
41
Andi Prastowo, Memahami Metode-Metode Penelitian (Jogjakarta: AR-RUZZ Media,
2011), h. 117.
41
a. Ketertarikan peneliti terhadap prilaku masyarakat penyalahgunaan
narkoba di Indonesia, khususnya pada remaja.
b. Peneliti dapat menemukan data yang dibutuhkan mengenai
penyalahgunaan narkoba.
c. Pihak lembaga bersedia untuk diadakan penelitian dengan
permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian ini.
C. Metode Penentuan Sampel
Populasi penelitian merupakan keseluruhan (universum) dari objek
penelitian yang dapat berupa manusia, nilai, gejala-gejala, peristiwa, sikap
hidup, karakteristik dan lain sebagainya. Sehingga objek-objek tersebut
dapat menjadi sumber data penelitian.42
Adapun populasi yang ingin
diteliti ialah narapidana pengguna narkoba di Lapas Kelas II Narkotika
Jakarta.
Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi.43
Penelitian ini menggunakan purposive
sampling yaitu penarikan sampel yang ditetapkan berdasarkan
karakteristik atas elemen populasi dan target yang disesuaikan dengan
tujuan masalah penelitian.44
42
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif , Cet. 3 (Jakarta: Kencana Pranada,
2008), h. 99. 43
Muslich Anshori dan Sri Iswati, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Cet. 1 (Surabaya:
Airlanga University Press, 2009), h. 94. 44 Masri Mansoer dan Elin Driana, Statistik Sosial, (Jakarta: Ushul Press, 2009), h. 35.
42
Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel menggunakan
rumus slovin sebagai berikut45
:
Dimana:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
d² = Presisi yang di terapkan
Tabel 1. Data Responden
Tipe Bangunan
Hunian
Jumlah
Kamar
Jumlah Narapidana
Jumlah
X 89 Desember
2015
Januari
2016
Bangunan
Hunian Tipe 3
42 Kamar 373 Orang Bertambah
2 Orang 375 Orang 49
Bangunan
Hunian Tipe 5
37 Kamar 309 Orang Berkurang
1 Orang 308 Orang 40
Jumlah Total
683
89
Jumlah narapidana yang diambil menjadi sampel pada bangunan
hunian tipe 3 dan tipe 5 diantaranya. Pada bangunan hunian tipe 3 dengan
jumlah 42 kamar pada bulan Desember 2015 berpenghuni sebanyak 373
orang, dan pada bulan Januari 2016 mendapatkan penghuni tambahan
sebanyak 2 orang dengan total keseluruhan 375 orang narapidana.
45
Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan
Aplikasi nya, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006) h. 137.
43
Kemudian pada bangunan hunian tipe 5 dengan jumlah 37 kamar pada
bulan Desember 2015 berpenghuni sebanyak 309 orang, dan pada bulan
Januari 2016 mendapatkan pengurangan penghuni sebanyak 1 orang dengan
total keseluruhan 308 orang narapidana. Maka jumlah total populasi sebanyak
683 orang
( )
= 88.39
Maka jumah sample yang dibulatkan adalah menjadi 89 orang.
Sample yang akan diambil dari populasi menggunakan teknik penelitian
purposive sampling yaitu penarikan sampel yang ditetapkan berdasarkan
karakteristik atas elemen populasi dan target yang disesuaikan dengan
tujuan masalah penelitian.46
D. Metode Pengumpulan Data
Dalam memperoleh data yang dibutuhkan guna melengkapi proses
penelitian ini, peneliti melakukan serangkaian kegiatan yang bersumber
dari:
46 Masri Mansoer dan Elin Driana, Statistik Sosial, (Jakarta: Ushul Press, 2009), h. 35.
44
1. Data Primer (Primary Data)
Data primer merupakan data yang langsung diperoleh dari
sumber data pertama (tidak melalui perantara) berupa dukumen
lembaga, opini seseorang baik secara individual maupun kelompok,
kejadian atau kegiatan dan hasil pengujian dilokasi penelitian atau
objek penelitian.47
Adapun data primer yang digunakan yaitu angket.
Angket merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun
secara sistematis, kemudian dikirim untuk diisi oleh responden. Jadi
dengan metode angket tersebut peneliti mengumpulkan sejumlah daftar
pertanyaan tertulis kepada reponden mengenai pola asuh orang tua
terhadap penyalahgunaan narkoba yang akan diteliti untuk
mendapatkan jawaban yang bersifat pribadi, kemudian dari sejumlah
jawaban tersebut peneliti kemukakan dan selanjutnya peneliti sajikan
dalam bentu penyajian data.
2. Data Sekunder (Secondry Data)
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber
kedua (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain) atau sumber sekunder.
Adapun data sekunder yang digunakan oleh penelitian adalah studi
kepustakaan, seperti buku, dokumen, artikel dan lain sebagainya, untuk
membantu memberikan keterangan, atau data pelengkap sebagai bahan
pembanding dari data yang dibutuhkan.48
47
Bungin Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif, h. 123. 48
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, h. 123-124.
45
E. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini akan dilihat hubungan variabel terhadap objek
yang akan diteliti. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel
bebas dan variabel terikat. Variabel bebas (variabel independent) adalah
varaibel yang menjadi sebab atau berubah mempengaruhi suatu variabel
lain (variabel dependent), variabel bebas sering disebut prediktor,
stimulus, eksogen atau atencendent.
Sedangkan variabel terikat (variabel dependent) adalah variabel
yang dipengaruhi atau menjadi akibat karna adanya variabel lain (variabel
independent), variabel terikat sering disebut variabel respons dan variabel
endogen49
. Jadi variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi,
sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau
menjadi akibat karna adanya variabel lain.
Adapun variabel yang akan dibahas dalam penelitian ini mencakup
pola asuh orang tua dan penyalahgunaan narkoba pada remaja.
Tabel 2. Variabel Penelitian
Variabel Independent Variabel Dependent
\
49
Syofian siregar, Statistik Deskriptif untuk Penelitian, h. 110.
Pola Asuh Orang Tua
( Variabel X )
Penyalahgunaan Narkoba
( Variabel Y )
46
F. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian merupakan proposisi yang akan diuji
keberlakuannya, atau merupakan sebagai jawaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian.50
Untuk menguji hipotesis, ada beberapa
ketentuan yang perlu diperhatikan yaitu merumuskan hipotesis nol (Hο)
dan harus disertai pula dengan hipotesis alternativ (Ha).51
Hipotesis dapat
dirumuskan pertanyaan sebagai berikut:
Hο:β = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pola
asuh orang tua terhadap penyalahgunan narkoba
pada remaja.
Ha:β ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara pola asuh
orang tua terhadap penyalahgunaan narkoba pada
remaja.
G. Definisi Oprasional dan Indikator Variabel Penelitian
Definisi oprasional adalah sebuah konsep yang mempunyai variasi
nilai yang diterapkan dalam suatu penelitian dan sangat erat kaitannya
dengan indikator. Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel
bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalan penelitian ini adalah pola
asuh orang tua sedangkan variabel terikat dalam penelitan ini adalah
penyalahgunaan narkoba sebagai berikut:
50
Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif:Teori dan
Aplikasinya (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), h. 137. 51
Singgih Sentosa, SPSS: Mengelola Data Statistik Secara Profesional Cet. Ke 2,
(Jakarta: PPM, 2002), h. 22-23.
47
1. Variabel Pola Asuh Orang Tua
a. Definisi Oprasional
Pola asuh orang tua adalah gambaran tentang sikap dan
prilaku orang tua dan anak dalam berinteraksi dan berkomunikasi
selama mengadakan kegiatan pengasuhan. Dalam kegiatan
memberikan pengasuhan inilah orang tua akan memberikan
perhatian, perhatian, disiplin, hadiah, hukuman serta tanggapan
terhadap bentuk keinginan remaja.
b. Indikator Oprasional
Menurut Baumrind (1971-1991), pola asuh orang tua
mengemukkan empat tipe pengasuhan orang tua antara lain
meliputi:
1) Pola Asuh Otoriter
2) Pola Asuh Demokratis
3) Pola Asuh Penelantar
4) Pola Asuh Pemanja
48
2. Variabel Penyalahgunaan Narkoba Pada Remaja
a. Definisi Oprasional
Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan narkoba yang
dilakukan tidak untuk maksud pengobatan, akan tetapi ingin
menikmati pengaruhnya. Karna pengaruhnya itulah narkoba
disalahgunakan.
b. Indikator Oprasional
Menurut Prof. Dr. Dadang Hawari (1990) menyatakan
bahwa seseorang akan terlibat penyalahgunaan narkoba sampai
pada ketergantungan narkoba, apabila seseorang itu sudah ada tiga
faktor yang membuat seseorang cendrung menyalahgunakan
narkoba, yaitu :
1) Faktor Predisposisi
2) Faktor Kontribusi
3) Faktor Pencetus (pendorong)
49
Tabel 3. Definisi Oprasional dan Indikator Penelitian
Operasional Variabel
Variabel Definisi Oprasional Indikator
Pola Asuh
Orang Tua
(Variabel X)
Pola asuh orang tua adalah
gambaran tentang sikap dan
prilaku orang tua dan anak
dalam berinteraksi dan
berkomunikasi selama
mengadakan kegiatan
pengasuhan.
a. Pola asuh otoriter
- Cenderung memaksa
- Suka memerintah
- Suka menghukum disertai tindak kekerasan
- Tidak mengenal kompromi
- Komunikasi bersifat satu arah
- Ketaatan dan kepatuhan sangat tinggi
b. Pola asuh demokratis
- Mendengarkan pendapat anak
- Memprioritaskan kepentingan anak namun
tak ragu untuk mengendalikan
- Bersikap rasional (pemikiran-pemikiran)
dalam mengasuh
- Bersikap relalistis terhadap kemampuan
anak
- Memberikan kebebasan pribadi untuk
memenuhi keinginanan serta kebutuhannya
namun tetap memberikan kontrol dan
pengawasan yang sesuai.
- Dituntut untuk mengatur dan
menyesuaikan diri dan keinginan dengan
tuntutan lingkungan
c. Pola asuh penelantar
- Membiarkan/mengabaikan anak
- Orang tua tidak perduli dengan kehidupan
anak
- Cenderung tidak memberikan perhatian
- Memberikan kebebasan pada anak
- Tidak memberikan kasih sayang dan
perhatian yang cukup pada anak.
- Orang tua lebih mementingkan diri sendiri
d. Pola asuh pemanja
- Orang tua selalu menuruti apa yang
dinginkan oleh anak
- Memberikan pengawasan yang sangat
longgar pada anak.
50
- Cenderung tidak menegur.
- Tidak memperingatkan bila anak dalam
kondisi menyimpang.
- Sangat sedikit bimbingan yang diberikan
oleh orang tua pada anak
- Bersikap hangat terhadap anak.
Penyalahgunaan
Narkoba Pada
Remaja
(Variabel Y)
Penyalahgunaan narkoba
adalah penggunaan narkoba
yang dilakukan tidak untuk
maksud pengobatan, akan
tetapi karna ingin menikmati
pengaruhnya. Karna
pengaruhnya itulah narkoba
disalahgunakan
a. Faktor predisposisi
- Gangguan kepribadian (antisosial)
- Depresi
- Kecemasan
b. Faktor kontribusi
- Hubungan antara orang tua dan anak
- Kesibukan orang tua
- Keutuhan keluarga
c. Faktor pencetus
- Teman kelompok
- Ketersediaan narkoba
Adapun blue print skala pola asuh orang tua dan skala penyalahgunaan
narkoba pada remaja, sebelumnya dilakukan uji coba validitas instrument terlihat
pada tabel 4 dan 5 sebagai berikut:
Tabel 4. Blue Print Skala Pola Asuh Orang Tua (sebelum validasi instrument)
No.
Dimensi Ukuran Otoriter
(X1)
Item
Jumlah Favorable Un favorable
1. Cenderung memaksa - 1 1
2. Suka memerintah 2,3 - 2
3. Suka menghukum disertai tindak kekerasan - 4 1
4. Tidak mengenal kompromi - 5 1
5. Komunikasi bersifat satu arah 6,7 - 2
6. Ketaatan dan kepatuhan sangat tinggi
8 - 1
51
No.
Dimensi Ukuran Demokratis
(X2)
Item
Jumlah Favorable Un
Favorable
1. Mendengarkan pendapat anak 9 - 1
2. Memprioritaskan kepentingan anak namun
tidak ragu untuk mengendalikan
10,11 - 2
3. Bersikap rasional (pemikiran-pemikiran)
dalam mengasuh
12 - 1
4. Bersikap relalistis terhadap kemampuan
anak
13 - 1
5. Memberikan kebebasan pribadi untuk
memenuhi keinginanan serta kebutuhannya
namun tetap memberikan kontrol dan
pengawasan yang sesuai
-
14
1
6. Dituntut untuk mengatur dan menyesuaikan
diri dan keinginan dengan tuntutan
lingkungan
15
16
2
No.
Dimensi Ukuran Penelantar
(X3)
Item
Jumlah Favorable Un
Favorable
1. Membiarkan/mengabaikan anak - 17 1
2. Cenderung tidak memberikan perhatian 18 - 1
3. Orang tua tidak perduli dengan kehidupan
anak
- 19,20 2
4. Memberikan kebebasan pada anak - 21 1
5. Tidak memberikan kasih sayang dan
perhatian yang cukup pada anak
- 22 1
6. Orang tua lebih mementingkan diri sendiri - 23,24 2
No.
Dimensi Ukuran Pemanja
(X4)
Item
Jumlah Favorable Un
Favorable
1. Orang tua selalu menuruti apa yang
dinginkan oleh anak
25,26 - 2
2. Memberikan pengawasan yang sangat
longgar pada anak
- 27 1
3. Cenderung tidak menegur - 28 1
4. Tidak memperingatkan bila anak dalam
kondisi menyimpang
- 29 1
5. Sangat sedikit bimbingan yang diberikan
oleh orang tua pada anak
-
30 1
6. Bersikap hangat terhadap anak 31,32 - 2
Jumlah
32
52
Tabel 5. Blue Print Skala Penyalahgunaan Narkoba Pada Remaja
(sebelum validasi instrument)
No.
Dimensi Ukuran Predisposisi
Item
Jumlah Favorable
Un Favorable
1. Gangguan Kepribadian (Anti
Sosial)
3,4
1,2 4
2. Depresi - 5,6 2
3. Kecemasan - 7,8 2
No.
Dimensi Ukuran Kontribusi Item
Jumlah Favorable Un Favorable
1. Hubungan Antara Orang tua
dan Anak
- 9,11,13 3
2. Kesibukan Orang Tua - 10,12, 2
3. Keutuhan Keluarga 17,18 14,15,16 5
No.
Dimensi Ukuran Pencetus Item
Jumlah Favorable Un Favorable
1. Teman Kelompok 22 19,20,21 4
2. Ketersediaan Narkoba 26 23,24,25 4
Jumlah
26
Selanjutnya, adapun blue print untuk skala pola asuh orang tua dan skala
penyalahgunaan narkoba pada remaja setelah dilakukan uji coba validitas
instrument terlihat pada tabel 6 dan 7 sebagai berikut:
53
Tabel 6. Blue Print Skala Pola Asuh Orang Tua
(sesudah validasi instrument)
No.
Dimensi Ukuran Otoriter
(X1)
Item
Jumlah Favorable Un favorable
1. Cenderung memaksa - 1 1
2. Suka memerintah 2 - 1
3. Suka menghukum disertai tindak kekerasan - 4,7 2
4. Tidak mengenal kompromi - 5 1
5. Komunikasi bersifat satu arah 6 - 1
6. Ketaatan dan kepatuhan sangat tinggi 3 8 2
No.
Dimensi Ukuran Demokratis
(X2)
Item
Jumlah Favorable Un
Favorable
1. Mendengarkan pendapat anak 9 - 1
2. Memprioritaskan kepentingan anak namun
tidak ragu untuk mengendalikan
11,12 - 2
3. Bersikap rasional (pemikiran-pemikiran)
dalam mengasuh
15 - 1
4. Bersikap relalistis terhadap kemampuan
anak
13 - 1
5. Memberikan kebebasan pribadi untuk
memenuhi keinginanan serta kebutuhannya
namun tetap memberikan kontrol dan
pengawasan yang sesuai.
-
16
1
6. Dituntut untuk mengatur dan menyesuaikan
diri dan keinginan dengan tuntutan
lingkungan
10
14
2
No.
Dimensi Ukuran Penelantar
(X3)
Item
Jumlah Favorable Un
Favorable
1. Membiarkan/mengabaikan anak - 17 1
2. Orang tua tidak perduli dengan kehidupan
anak
24 18 2
3. Cenderung tidak memberikan perhatian - 19,22 2
4. Memberikan kebebasan pada anak - 20 1
5. Tidak memberikan kasih sayang dan
perhatian yang cukup pada anak.
- 21 1
6. Orang tua lebih mementingkan diri sendiri - 23 1
No.
Dimensi Ukuran Pemanja
(X4)
Item
Jumlah Favorable Un
Favorable
54
1. Orang tua selalu menuruti apa yang
dinginkan oleh anak
28 25 2
2. Memberikan pengawasan yang sangat
longgar pada anak.
- 26 1
3. Cenderung tidak menegur. - 27 1
4. Tidak memperingatkan bila anak dalam
kondisi menyimpang.
- 29 1
5. Sangat sedikit bimbingan yang diberikan
oleh orang tua pada anak
- 30 1
6. Bersikap hangat terhadap anak 31 32 2
Jumlah
32
Tabel 7. Blue Print Skala Penyalahgunaan Narkoba Pada Remaja
(sesudah validasi instrument)
No.
Dimensi Ukuran Predisposisi
Item
Jumlah Favorable
Un Favorable
1. Gangguan Kepribadian (Anti
Sosial)
-
1,2 2
2. Kecemasan - 6,7 2
3. Depresi - 3,4,5 3
No.
Dimensi Ukuran Kontribusi Item
Jumlah Favorable Un Favorable
1. Hubungan Antara Orang tua
dan Anak
- 10,12 2
2. Kesibukan Orang Tua - 9,11 2
3. Keutuhan Keluarga - 13,14,15 3
No.
Dimensi Ukuran Pencetus Item
Jumlah Favorable Un Favorable
1. Teman Kelompok 18 16,17 3
2. Ketersediaan Narkoba 22 19,20,21 4
Jumlah
22
55
H. Pengujian Asumsi Klasik
Analisis data merupakan proses penyederhanaan data kedalam
bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Dalam
menganalisis data ini, peneliti menggunakan metode analisis kuantitatif
guna mengetahui pengaruh pola asuh orang tua dengan penyalahgunaan
narkoba pada remaja dilakukan dengan skala likert. Skala likert adalah
skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seseorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu.52
Sebagai berikut:
Tabel 8. Skala Likert
No. Alternatif Jawaban Positif Negatif
1. Sangat Setuju 5 1
2. Setuju 4 2
3. Cukup Setuju 3 3
4. Tidak Setuju 2 4
5. Sangat Tidak Setuju 1 5
Kemudian data yang diperoleh dengan menggunakan kuesioner,
dimana hasil analisisnya dipresentasikan di dalam tabel analisis
berdasarkan variabel pola asuh orang tua dengan penyalahgunaan narkoba
pada remaja di Lapas Kelas II A Narkotika Cipinang, Jakarta Timur. Dapat
dianalisis dengan cara sebagai berikut:
52
Syofian Siregar, Statistik Deskriptif untuk Penelitian, h. 138.
56
1. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
Pengujin normalitas dilakukan untuk mengetahui normal
tidaknya suatu distribusi data. Dasar pengambilan keputusan dalam uji
normalitas data adalah:
a. Jika nilai signifikasinya lebih besar dari 0,05 maka data tersebut
berdistribusi normal.
b. Jika nilai signifikasinya lebih kecil dari 0,05 maka data tersebut
berdistribusi normal.53
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui varian dari
beberapa populasi sama atau tidak. Asumsi yang mendasari dalam
Analisis Of Varian (ANOVA) adalah bahwa varian dari beberapa
populasi adalah sama. Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji
homogenitas adalah:
a. Jika nilai signifikasi lebih besar dari 0,05 maka dikatakan bahwa
varian dari dua atau lebih kelompok populasi data adalah sama
b. Jika nilai signifikasi lebih kecil dari 0,05 maka dikatakan bahwa
varian dari dua atau lebih kelompok populasi data adalah tidak
sama.54
53
Sahid Raharjo, Cara Melakukan Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov dengan SPSS, di
unduh pada tanggal 26 November 2015 dari http;//spssindo.blogspot.com/2014/01/uji-normalitas-
koimogorov-simorov-spss.html.454
Sahid Raharjo, Cara Melakukan Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov dengan SPSS, di
unduh pada tanggal 26 November 2015 dari http;//spssindo.blogspot.com/2014/01/uji-normalitas-
koimogorov-simorov-spss.html.4
57
I. Pengujian Analisis Statistik
1. Uji Koefesien Korelasi
Uji koefesien korelasi ini berfungsi untuk melihat hubungan
antara variabel pola asuh orang tua terhadap penyalahgunaan narkoba
pada remaja. Setelah data diklasifikasikan, kemudian diadakan analisa
data. Perumusan masalah untuk regresi linier sederhana (X,Y), yaitu
adakah hubungan yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y.
Sebelum mengetahui seberapa besar koefesien determinasi
perlu menghitung koefesiennya terlebih dahulu dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:55
∑xy
r −
√
Keterangan:
rxy = Korelasi antara variabel X dengan Y
x = (x1-x2) selisih nilai X dengan rata-rata variabel Y
y = (y1-y2) selisih nilai Y dengan rata-rata variabel Y
Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefesien
korelasi yang ditentukan tersebut besar atau kecil, maka dapat
berpedoman pada ketentuan yang tertera pada tabel berikut56
:
55
Sugiyono, Statistik untuk Penelitian (Bandung: Alvabeta, 2009), h. 228. 56
Sugiyono Statistik untuk Penelitian, h. 229.
58
Tabel 9. Interprestasi Terhadap Koefesien Korelasi
Interval Koefesien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
0,20 – 0,3990
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,899- 1,000
Sangat Lemah
Lemah
Cukup
Kuat
Sangat Kuat
2. Uji Regresi Linier Sederhana
Analisis regresi linier sederhana dipakai untuk menganalisa
hubungan linier satu variabel independen dengan satu variabel
dependen.57
Maka persamaan analisis regresinya ialah:
Y = a + Bx
Keterangan:
Y = Variabel Dependen (penyalahgunaan narkoba)
a = Titik potong garis regresi pada sumbu y
b = Perubahan rata-rata variabel Y untuk setiap perubahan varaibel X
x = Variabel independen (pola asuh orang tua)
3. Uji Koefesien Determinasi
Uji koefesien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa
besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel
dependen. Dalam autput SPSS, koefesien determinasi terletak pada
model summary dan tertulis R square.
57
Dwi Priyatno, 5 Jam Belajar Olah Data Dengan SPSS 17, (Yogyakarta: CV. Andi
Offset, 2009), h. 172.
59
Nilai R square diketahui baik antara 0,5 karna R square
berkisar antara 0,1. Pada umumnya sampel dengan data deret waktu
(time series) memilih R square maupun adjust R square dikatakan
cukup tinggi dengan nilai diatas 0,5.58
4. Uji Regresi Linear Berganda
Untuk menguji hipotesis penelitian mengenai hubungan pola
asuh orang tua terhadap penyalahgunaan narkoba pada remaja, maka
peneliti mengolah data yang didapat dengan menggunakan analisi
regresi linear berganda (multiple linear regrassion), rumus regresi
linear berganda adalah:59
Keterangan:
Y = Variabel Dependent (penyalahgunaan narkoba pada remaja)
a = Harga konstan
b1 = Koefisiensi regresi parsal ukuran otoriter
b2 = Koefisiensi regresi parsal ukuran demokratis
b3 = Koefisiensi regresi parsal ukuran penelantar
b4 = Koefisiensi regresi parsal ukuran pemanja
58
Singgih Sentosa, SPSS: Mengelola Data Statistik Secara Profesional, h. 50-51. 59
Pangestu Subagyo dan Djarwanto Ps, Statistika Induktif Edisi ke-5 (Yogyakarta: BPFE
Yogyakarta, 2005), , h. 270.
Y = a + b1 X1+b2X2+b3X3+b4X4
60
5. Uji T-test (Persial)
T-tes bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-
masing variabel independen secara individual (parsial) terhadap
variabel dependen. Adapun nilai-nilai taraf signifikasinya sebesar ɑ =
1% sampai dengan 10%.
Untuk menguji hipotesis, ada beberapa ketentuan yang perlu
diperhatikan yaitu merumuskan hipotesis nol (Hօ ) dan harus disertai
pula dengan hipotesis anternative (Ha).60
1) Variabel Ukuran Otoriter (X1)
Hօ :β = 0 Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan
antara pola asuh orang tua terhadap penyalahgunaan
narkoba pada remaja.
Ha:β ≠ 0 Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pola
asuh orang tua terhadap penyalahgunaan narkoba
pada remaja.
2) Variabel Ukuran Demokratis (X2)
Hօ :β = 0 Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan
antara pola asuh orang tua terhadap penyalahgunaan
narkoba pada remaja.
Ha:β ≠ 0 Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pola
asuh orang tua terhadap penyalahgunaan narkoba
pada remaja.
60
Singgih Santosa, SPSS: Mengelola Data Statistik Secara Profesional, h.52-53.
61
3) Variabel Ukuran Penelantar (X3)
Hօ :β = 0 Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan
antara pola asuh orang tua terhadap penyalahgunaan
narkoba pada remaja.
Ha:β ≠ 0 Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pola
asuh orang tua terhadap penyalahgunaan narkoba
pada remaja.
4) Variabel Ukuran Pemanja (X4)
Hօ :β = 0 Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan
antara pola asuh orang tua terhadap penyalahgunaan
narkoba pada remaja.
Ha:β ≠ 0 Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pola
asuh orang tua terhadap penyalahgunaan narkoba
pada remaja.
62
BAB IV
PROFIL LEMBAGA
A. Lokasi Penelitian
Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Narkotika Cipinang, Jakarta
Timur. Merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dibidang pemasyarakatan
yang berada dibawah Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan Hak Asasi
Manusia R.I. yang terletak di Jalan Raya Bekasi No. 170 A, Cipinang,
Kecamatan Jatinegara, Kota Jakarta Timur.
B. Sejarah Berdirinya Lembaga
Lapas Narkotika Jakarta merupakan lapas tipe kelas II A, dimana
dahulunya merupakan bagian dari Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Cipinang.
Lapas Narkotika Cipinang ini diresmikan oleh Presiden RI. ke- 5 Megawati
Soekarno Putri pada tanggal 30 Oktober 2003 dan baru beroprasi pada tanggal
24 Februari 2004 dengan kapasitas 1084 orang narapidana.
Lapas narkotika ini berguna sebagai tempat pemidanaan bagi tindak
pidana kriminal khusus narkoba, pendirian lapas ini didasarkan pada
Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI. No. M. 04.
PR.07.03 Tahun 2003, tentang pembantukan Lembaga Pemasyarakatan
Narkotika Pematang Siantar, Lubuk Linggau, Bandar Lampung, Jakarta,
Bandung, Nusakambangan, Madiun, Pamekasan, Martapura, Bangli, Maros,
dan Jayapura (Departemen Kehakiman dan HAM RI. : II). 61
61
Profil Lapas Narkotika Jakarta “diakses pada 26 Desember 2015” dari
http:www.lapasnarkotikajkt.go.id/profillapasnarkotikajkt.
63
C. Visi, Misi dan Tujuan Lembaga
1. Visi
Visi Lapas Kelas II A Narkotika Cipinang adalah memberikan
pelayanan yang akuntabel dan transparan serta mampu untuk mewujudkan
tertib pemasyarakatan.
2. Misi
Misi Lapas Kelas II A Narkotika Cipinang adalah:
a. Memberikan kemudahan pelayanan bagi masyarakat secara tepat dan
efektif.
b. Menghilangkan komersialisasi dan diskriminasi dalam pelayanan.
c. Menyediakan prosedur layanan tentang hak-hak warga binaan
pemasyarakatan.
d. Mengedepankan profesionalisme dan keterbukaan dalam memberikan
pelayanan.
3. Tujuan
Tujuan di dirikannya Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A
Narkotika Cipinang adalah untuk memutus mata rantai jaringan pengedar
dan pemakai narkoba serta untuk mencukupi kebutuhan daya tampung
narapidana kasus narkoba yang semakin lama semakin meningkat. Selain
sebagai tempat pemidanaan, diharapkan mampu memberikan pembinaan
khusus bagi para penyalahguna narkoba, serta merubah prilaku mereka
baik sebagai pemakai maupun sebagai pengedar.62
62
Profil Lapas Narkotika Jakarta “diakses pada 26 Desember 2015” dari
http:www.lapasnarkotikajkt.go.id/profillapasnarkotikajkt.
64
D. Tugas dan Fungsi Lembaga
1. Tugas Pokok
Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Narkotika Cipinang adalah
Unit Pelaksana Teknis (UPT) dibidang pemasyarakatan yang berada
dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kantor Wilayah
Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. Tugas pokok dari Lapas
Kelas II A Narkotika Cipinang adalah untuk melaksanakan
pemasyarakatan narapidana/anak didik, bagi pengguna dan penyalahguna
narkotika dan obat-obatan terlarang lainnya.
2. Fungsi
Untuk melaksanakan beberapa tugas tersebut Lembaga
Pemasyarakatan Kelas II A Narkotika Cipinang mempunyai fungsi
diantaranya:
a. Melaksanakan pembinaan narapidana/anak didik kasus narkoba.
b. Memberikan bimbingan, terapi dan rehabilitasi kepada
narapidana/anak didik kasus penyalahgunaan narkoba.
c. Melakukan bimbingan sosial dan kerohanian.
d. Melakukan pemeliharaan keamanan dan tata tertib lembaga
pemasyarakatan.
e. Melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga.
65
E. Stuktur Organisasi Lembaga
Dalam mendukung fungsi organisasi dan kelancaran operasional
kegiatan, Lapas Kelas II A Narkotika Cipinang, memiliki sejumlah karyawan
yang menjalankan tugasnya sesuai dengan jabatan dan tanggung jawab
masing-masing. Berikut struktur organisasi Lapas Kelas II A Narkotika
Cipinang:
1. Kepala Lembaga Pemasyarakatan
Tugas dan Fungsi Kepala Lembaga Pemasyarakatan adalah
menyelenggarakan tugas pokok di bidang pemasyarakatan, antara lain
melakukan pembinaan terhadap narapidana, memberikan bimbingan,
mempersiapkan sarana dan pengolahan hasil kerja, melakukan
pemeliharaan keamanan dan ketertiban lapas dan melaksanakan urusan
tata usaha serta rumah tangga, melakukan bimbingan sosial atau rohani
terhadap narapidana serta bertanggung jawab penuh pada keseluruhan
aktifitas sehari-hari di lapas tersebut.
2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Tugas dan Fungsi Kepala Sub Bagian Tata Usaha adalah
melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga yang dibantu oleh dua
orang Kepala Urusan (KAUR) yakni:
a. Kepala Urusan Kepegawaian dan Keuangan beserta staff mempunyai
tugas melakukan urusan kepegawaian dan keuangan.
b. Kepala Urusan Umum dan staff mempunyai tugas melakukan urusan
surat menyurat dan infentarisasi serta perawatan sarana dan prasarana
66
3. Kepala Seksi Pembinaan Narapidana dan Anak Didik
Tugas dan Fungsi Kepala Seksi Pembinaan Narapidana dan Anak
Didik adalah melakukan pembinaan narapidana dan anak didik yang
dibantu oleh Kepala Sub Seksi Bimbingan Kemasyarakatan dan
Perawatan, serta Kepala Sub Seksi Registrasi.
4. Kepala Seksi Kegiatan Kerja
Tugas dan Fungsi Kepala Seksi Kegiatan Kerja adalah memberikan
bimbingan kerja, mempersiapkan sarana kerja dan mengelola hasil kerja,
yang dibantu oleh Kepala Sub Seksi Bimbingan Kerja dan Pengelolaan
Hasil Kerja serta Kepala Sub Seksi Sarana Kerja.
5. Kepala Seksi Administrasi Keamanan dan Tata Tertib
Tugas dan Fungsi Kepala Seksi Administrasi Keamanan dan Tata
Tertib adalah mengatur jadwal tugas pengamanan, menginventarisir
penggunaan perlengkapan dan pembagian tugas pengamanan lapas,
menerima laporan harian dan berita acara dari kesatuan pengamanan yang
bertugas, serta menyusun laporan berkala dibidang keamanan,
menekankan disiplin dan tata tertib serta mengawasi narapidana yang
mendapatkan kunjungan.
67
6. Kepala Satuan Pengamanan Lapas
Tugas dan Fungsi Kepala Satuan Pengamanan Lapas adalah:
a) Melakukan pemeliharaan keamanan dan ketertiban.
b) Melakukan penjagaan dan pengawasan terhadap narapidana.
c) Melakukan pengawasan, penerimaan, penempatan, dan pengeluaran
narapidana.
d) Melakukan pemerikasaan terhadap pelanggar keamanan dan
melaksanakan kontrol kamar-kamar narapidana.
e) Membuat laporan harian dan berita acara pelaksanaan tugas
pengamanan.63
63
Tata Usaha Lapas Kelas II A Narkotika Jakarta.
67a
Tabel 10. Struktur Organisasi Lapas Narkotika Cipinang
KALAPAS
R. Andika Dwi Prasetya, A. Md. IP, S. Pd
KASUBAG TU
Lis Susanti, A. Md. IP, S. Sos, M. Si
KAUR KEPEG & KEUANGAN
Bisri Mustopa, SH, M. Si
KAUR UMUM
Wahyo Edi, AKS
KASIE BINADIK
Diding Alpian, A. Md.IP, S. Sos, M. Si
KASIE GIATJA
Wahyu Susetyo, A. Md.IP, SH,MM
KASIE ADM KAMTIB
Raden Deni Sunarya Bc. IP, SH, MM
KEPALA KPLP
Wahyu Indarto, A. Md, IP, SH, MM
KASUBSIE BIMKER & PHK
Yohanes Dias Santoso, A. Md.IP, SH
KASUBSIE KEAMANAN
Sarwono, A.Md.IP, SH, M.Si
KASUBSIE REGISTRASI
Asep Holid Abdullah, A. Md.Ip, SH
KASUBSIE BIMKEMASWAT
Agus Imam Taufik, A. Md.IP, SH
KASUBSIE SARANA KERJA
Adhiyansyah, A. Md.IP, SH
KASUBSIE PELAPORAN
Hadi Wijaya, A. Md.IP, SH
PETUGAS PENGAMANAN
68
F. Sarana dan Prasarana Lembaga
Bangunan Lapas Kelas II Narkotika Cipinang terdiri dari dari gedung
perkantoran dan blok hunian narapidana. Selain itu pula dilengkapi dengan
sarana dan prasarana pendukung untuk menunjang kebutuhan narapidana
diantaranya ialah: 64
Tabel 11. Sarana dan Prasarana Lapas Narkotika Cipinang
No. Nama Bangunan Luas Peruntukan
1. Gedung I 1.067,60 M2 Ruang kalapas dan kegiatan
administratif fasilitatif.
2. Gedung II 1.751, 60 M2 Ruang struktural bidang
teknis dan kegiatan
rehabilitasi.
3. Gedung III 831, 44 M2 Ruang musik, fitnes dan
pengamanan.
4. Poli klinik 304 M2 Rawat inap dan kegiatan
medis
5. Bangunan hunian type 7
sebanyak 60 kamar yang
berkapasitas 420 orang.
4.126, 59 M2
Blok hunian narapidana
6. Bangunan hunian type 3
sebanyak 42 kamar yang
berkapasitas 144 orang, dan
bangunan hunian type 5 sebanyak
37 kamar yang berkapasitas 180
orang.
3.410, 03 M2
Blok hunian narapidana
7. Bangunan hunian type 1
sebanyak 342 kamar yang
berkapasitas 324 orang.
4.376, 41 M2
Blok hunian narapidana
8. Bangunan super maksimum
security
618, 40 M2 Blok hunian narapidana yang
melakukan pelanggaran.
64 Laporan Satuan Pengamanan Lapas Kelas II A Narkotika Jakarta, Arsip Lapas Bulan
November-Desember 2015.
69
G. Program Lembaga
Salah satu program yang ada di Lapas Kelas II A Narkotika Cipinang
adalah program narapidana yang dilaksanakan berdasarkan Surat Edaran
Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. No. KP. 10.13/31. Pada
tanggal 8 Februari 1965 tentang Pemasyarakatan sebagai proses.
Akan tetapi sebagai lapas khusus narkoba yang berfungsi sebagai
tempat pemidanaan dan pembinaan bagi narapidana kasus narkoba, maka
Lapas Kelas II A Narkotika Cipinang, memiliki program yang berbeda dengan
lapas-lapas pada umumnya. Beberapa program pembinaan yang telah
dilaksanakan dilapas ini adalah:
1. Rehabilitasi Sosial
Rehabilitasi sosial merupakan suatu kegiatan pembinaan yang
bertujuan untuk membimbing narapidana mengembangkan dirinya kearah
yang lebih positif, sehingga mereka nantinya jika kembali kedalam
masyarakat agar tidak mengulangi tindakan penyalahgunaan narkoba
setelah mereka bebas. Bentuk rehabilitasi yang dijalankan Lapas Kelas II
A Narkotika Cipinang ialah program Therapeutic Community atau TC.
2. Rehabilitasi Medis
Rehabilitasi medis dilaksanakan oleh dokter dan perawat, bentuk
kegiatannya berupa observasi medis dan dokumentasi penyakit.
3. Pembinaan Mental dan Rohani
Pembinaan mental dan rohani bertujuan untuk meningkatkan
ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Pembinaan ini berupa
kegiatan kerohanian seperti kegiatan kerohanian Islam yang berupa
70
pengajian rutin, dzikir bersama, sholat berjamaah. Selain itu terdapat
kegiatan gereja secara rutin, kegiatan vihara, termasuk juga kegiatan
peringatan hari-hari besar keagamaan.
4. Pembinaan Intelektual dan Wawasan Kebangsaan
Pembinaan intelektual merupakan suatu pembinaan yang diajukan
untuk meningkatkan pengetahuan dan pengembangan fungsi intelektual
narapidana. Kegiatan yang dilakukan antara lain, dengan seminar,
pemberdayaan perpustakaan dan berbagai kegiatan penyuluhan lainnya.
Sedangkan pembinaan wawasan kebangsaan dimaksudkan untuk membina
mental dan rasa kecintaan terhadap tanah air dan NKRI. Salah satu
kegiatan yang dilakukan adalah diadakannya pendidikan baris berbaris
(PBB) dan upacara bendera setiap tanggal tujuh belas.
5. Pembinaan Olahraga dan Kesenian
Bentuk pembinaan olahraga berupa kegiatan lari pagi, senam
massal, sepak bola, bola voli, tenis meja dan catur yang dilaksanakan
setiap hari yakni pagi dan sore sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Kemudian bentuk kegiatan kesenian dimaksudkan untuk membina dan
mengasah bakat-bakat seni narapidana, sehingga mereka dapat
menyalurkan bakat seni yang mereka miliki. Kegiatan kesenian yang
dilaksanakan antara lain, vokal group dan group band yang berlatih secara
bergantian sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.65
65
Satuan Pembinaan Narapidana dan Anak Didik Lapas Kelas II A Narkotika Jakarta,
Arsip 2015
71
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Responden Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menyebar angket kepada 89 responden
yang merupakan narapidana/anak didik di Lapas Kelas II A Narkotika
Cipinang, Jakarta Timur. Pada angket tersebut berisi 54 pertanyaan, yang
terbagi menjadi 32 pertanyaan tentang pola asuh orang tua dan 22 pertanyaan
tentang penyalahgunaan narkoba. Dari 89 responden yang terkumpul peneliti
mengklasifikasikan menurut tipe blok, jumlah kamar, dan jumlah narapidana
antara bulan desember 2015 sampai januari 2016 dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel. 12 Data Responden
Tipe Bangunan
Hunian
Jumlah
Kamar
Jumlah Narapidana
Jumlah
X 89 Desember
2015
Januari
2016
Bangunan
Hunian Tipe 3
42 Kamar 373 Orang Bertambah
2 Orang 375 Orang 49
Bangunan
Hunian Tipe 5
37 Kamar 309 Orang Berkurang
1 Orang 308 Orang 40
Jumlah Total
683
89
72
Dari hasil tabel 11, menunjukkan bahwa jumlah total narapidana yang
diambil menjadi sampel pada bangunan hunian tipe 3 dan tipe 5 diantaranya.
Pada bangunan hunian tipe 3 dengan jumlah 42 kamar pada bulan Desember
2015 berpenghuni sebanyak 373 orang, dan pada bulan Januari 2016
mendapatkan penghuni tambahan sebanyak 2 orang dengan total keseluruhan
375 orang narapidana. Kemudian pada bangunan hunian tipe 5 dengan jumlah
37 kamar pada bulan Desember 2015 berpenghuni sebanyak 309 orang, dan
pada bulan Januari 2016 mendapatkan pengurangan penghuni sebanyak 1
orang dengan total keseluruhan 308 orang narapidana. Maka jumlah total
populasi sebanyak 683 orang.
( )
= 88.39
Maka jumah sample yang dibulatkan adalah menjadi 89 orang.
Sample yang akan diambil dari populasi menggunakan teknik Purposive
Sampling yaitu penarikan sampel yang ditetapkan berdasarkan
karakteristik atas elemen populasi dan target yang disesuaikan dengan
tujuan masalah penelitian.66
Selanjutnya dari 89 angket yang telah disebar, peneliti
mendapatkan data mengenai identitas responden berupa karakteristik
responden berdasarkan usia, pekerjaan, tingkat pendidikan terakhir, jenis
kasus penyalahgunaan narkoba, dan masa tahanan.
66 Masri Mansoer dan Elin Driana, Statistik Sosial, (Jakarta: Ushul Press, 2009), h. 35
73
Adapun Karakteristik Responden tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel. 13 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Berdasarkan tabel 13, dapat diketahui bahwa Narapidana di Lapas
Kelas II A Narkotika Cipinang, Jakarta Timur. Berdasarkan kriteria usia
penyalahguna narkoba, pada usia 19 tahun sebanyak 5 orang, selanjutnya pada
usia 20 tahun sebanyak 8 orang, selanjutnya pada usia 21 tahun sebanyak 17
orang, selanjutnya pada usia 22 tahun sebanyak 28 orang, selanjutnya pada
usia 23 tahun sebanyak 29 orang, dan pada usia 24 tahun sebanyak 2 orang
dengan total sebanyak 89 orang.
5 Orang
8 Orang
17 Orang
28 Orang
29 Orang
2 Orang
Usia 19 Tahun
Usia 20 Tahun
Usia 21 Tahun
Usia 22 Tahun
Usia 23 Tahun
Usia 24 Tahun
Usia
74
Tabel. 14 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pada tabel 14, dapat diketahui bahwa Narapidana di Lapas Kelas II A
Narkotika Cipinang, Jakarta Timur. Berdasarkan profesi/perkerjaaan terakhir
yang diajalininya dimulai dari pekerjaan/profesi sebagai karyawan swasta
sebanyak 17 orang, kemudian berprofesi sebagai tuna karya sebanyak 14
orang kemudian berprofesi sebagai buruh harian lepas sebanyak 11 orang,
kemudian berprofesi sebagai pedagang sebanyak 10 orang, kemudian
berprofesi sebagai supir sebanyak 7 orang, kemudian yang tidak memiliki
pekerjaan sebanyak 6 orang, kemudian berprofesi sebagai wiraswasta
sebanyak 4 orang, dan berprofesi lain-lain sebanyak 20 orang dengan total
keseluruhan sebanyak 89 orang.
17 Orang
14 Orang
11 Orang
10 Orang
7 Orang
6 Orang
4 Orang
20 Orang
Karyawan Swasta
Tuna Karya
Buruh Harian Lepas
Pedagang
Supir
Pengangguran
Wiraswasta
Lain-lain
75
Tabel. 15 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat
Perdidikan Terakhir
Pada tabel 15, dapat diketahui bahwa narapidana di Lapas Kelas II A
Narkotika Cipinang, Jakarta Timur. Berdasarkan tingkat pendidikan terakhir
dimulai dari Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sederajat sebanyak 43
orang, kemudian berpendidikan terakhir Sekolah Menengah Pertama (SMP)
dan Sederajat sebanyak 31 orang dan berpendidikan Sekolah Dasar (SD)
sebanyak 15 orang dengan total keseluruhan sebanyak 89 orang.
15 Orang
31 Orang
43 Orang
SD SMP SMA
76
Tabel. 16 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kasus
Penyalahgunaan Narkoba
Pada tabel 16, dapat diketahui bahwa Narapidana di Lapas Kelas II A
Narkotika Cipinang, Jakarta Timur. Berdasarkan jenis kasus penyalahgunaan
narkoba dimulai dengan status sebagai pemakai narkoba sebanyak 48 orang,
kemudian yang berstatus sebagai pengedar sebanyak 4 orang, kemudian yang
berstatus sebagai pemakai dan pengedar sebanyak 17 orang, kemudian yang
berstatus sebagai kurir/calo sebanyak 9 orang, kemudian yang berstatus
sebagai pengedar dan kurir/ calo sebanyak 3 orang, kemudian berstatus
sebagai menanam bahan/petani narkoba sebanyak 3 orang, dan yang berstatus
sebagai bandar dan pengedar sebanyak 5 orang, dengan total keseluruhan
sebanyak 89 orang.
48 Orang
4 Orang
17 Orang
9 Orang
3 Orang 3 Orang 5 Orang
pemakai
pengedar
pemakai dan pengedar
kurir/calo
pengedar/kurir dan calo
menanam/petani
bandar dan pengedar
77
Tabel. 17 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Tahanan
Pada tabel 17, dapat diketahui bahwa Narapidana di Lapas Kelas II A
Narkotika Cipinang, Jakarta Timur. Berdasarkan masa tahanan/hukuman yang
diajalani dimulai dari masa tahanan antara 0 sampai 2 tahun sebanyak 15
orang, kemudian masa tahanan antara 2 sampai 4 tahun sebanyak 11 orang,
kemudian masa tahanan antara 4 sampai 6 tahun sebanyak 41 orang, kemudian
masa tahanan antara 6 sampai 8 tahun sebanyak 16 orang, kemudian masa
tahanan antara 8 sampai 10 tahun sebanyak 4 orang, dan masa tahanan antara
10 sampai 12 tahun sebanyak 2 orang dengan total keseluruhan sebanyak 89
orang.
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
masatahanan 0sampai 2
tahun
masatahanan 2sampai 4
tahun
masatahanan 4sampai 6
tahun
masatahanan 6sampai 8
tahun
masatahanan 8sampai 10
tahun
masatahanan 10sampai 12
tahun
Jumlah
narapidana
41
15
11
16
4
2
78
B. Pengujian Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diolah dengan
menggunakan bantuan SPSS 20 for windows release, maka didapatkan
hasil sebagai berikut:
Tabel. 18 Hasil Uji Normalitas
Dari hasil tabel 18, diketahui bahwa nilai signifikan dari uji
normalitas kolmogorov-smirnov sebesar 0,485 dengan alpha 0,05 karna
nilai signifikansi lebih besar dari alpha, maka dapat dikatakan data
tersebut berdistribusi normal.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 89
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7
Std. Deviation .59838550
Most Extreme Differences
Absolute .089
Positive .089
Negative -.063
Kolmogorov-Smirnov Z .837
Asymp. Sig. (2-tailed) .485
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
79
2. Uji Homogenitas
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diolah menggunakan
bantuan SPSS 20 for windows release, maka didapatkan hasil sebagai
berikut:
Tabel. 19 Hasil Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
penyalahgunaan narkoba
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.699 21 54 .061
Berdasarkan tabel 19, diketahui bahwa nilai signifikan 0,061
dengan alpha 0,05. Karna nilai signifikan lebih besar dari alpha, maka
kolompok populasi data memiliki kesamaan atau homogen.
80
C. Pengujian Analisis Statistik
1. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Penyalahgunaan Narkoba
a. Uji Koefisien Korelasi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diolah dengan
menggunakan bantuan SPSS 20 for windows release, maka didapatkan
hasil sebagai berikut:
Tabel. 20 Hasil Uji Koefisien Korelasi
Correlations
Penyalahgunaan
Narkoba
Pola Asuh
Orang Tua
Penyalahgunaan
Narkoba
Pearson Correlation 1 .214*
Sig. (2-tailed) .044
N 89 89
Pola Asuh Orang
Tua
Pearson Correlation .214* 1
Sig. (2-tailed) .044
N 89 89
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Pada tabel 20, diperoleh hasil bahwa, korelasi antara variabel
pola asuh orang tua (X), dan variabel penyalahgunaan narkoba (Y),
memiliki nilai 0,214 yang dapat dikategorikan memiliki hubungan
yang rendah.
81
b. Uji Regresi Linier Sederhana
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diolah dengan
menggunakan bantuan SPSS 20 for windows release, maka didapatkan
hasil sebagai berikut:
Tabel. 21 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant)
2.035 .721
2.822 .006
Pola Asuh
Orang Tua .403 .197 .214 2.047 .044
a. Dependent Variable: Penyalahgunaan Narkoba
Berdasarkan tabel 21, maka dapat disusun persamaan regresi
linier sederhana sebagai berikut:
y = 2,035 + 0,403x
Untuk menentukan taraf signifikan atau linieritas dari regresi,
kriterianya dapat ditentukan berdasarkan nilai sig <0,5 pada variabel
Pola Asuh Orang Tua. Dengan nilai sig=0,044 yang berarti <0,5, lebih
kecil dari pada nilai variabel pola asuh, maka Hօ ditolak. Dengan kata
lain ada pengaruh yang signifikan antara variabel pola asuh orang tua
terhadap penyalahgunaan narkoba.
82
Dari persamaan tersebut dapat diartikan bahwa model
signifikan dengan nilai konstanta sebesar 2,035 dan nilai koefisien beta
sebesar 0,403. Artinya setiap ada penambahan satu nilai atau angka
untuk Pola Asuh Orang Tua sebesar satu nilai atau angka maka ada
penambahan nilai sebesar 0,403.
c. Uji Koefisien Determinasi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diolah dengan
menggunakan bantuan SPSS 20 for windows release, maka didapatkan
hasil sebagai berikut:
Tabel. 22 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 .214a .046 .035 .60181 1.866
a. Predictors: (Constant), pola asuh orang tua
b. Dependent Variable: penyalahgunaan narkoba
Pada tabel 22, menunjukan nilai koefisien determinasi R² (R
Square) sebesar 0,046 yang artinya keragaman penyalahgunaan
narkoba yang mampu dijelaskan oleh pola asuh orang tua sebesar 4,6%
adapun sisanya 94,4% dijelaskan oleh variabel lain.
83
2. Pengaruh Pola Asuh Otoriter, Demokratis, Penelantar, Pemanja
Terhadap Penyalahgunaan Narkoba
a. Uji Koefisien Korelasi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diolah dengan
menggunakan bantuan SPSS 20 for windows release, maka didapatkan
hasil sebagai berikut:
Tabel. 23 Hasil Uji Koefisien Korelasi
Correlations
Penyalahgunaan
Narkoba
Otoriter Demokratis Penelantar Pemanja
Penyalahgunaan
Narkoba
Pearson Correlation 1 -.022 -.042 .349** .216
*
Sig. (2-tailed) .837 .699 .001 .042
N 89 89 89 89 89
Otoriter
Pearson Correlation -.022 1 .136 .080 -.022
Sig. (2-tailed) .837 .203 .458 .834
N 89 89 89 89 89
Demokratis
Pearson Correlation -.042 .136 1 .004 -.113
Sig. (2-tailed) .699 .203 .972 .291
N 89 89 89 89 89
Penelantar
Pearson Correlation .349** .080 .004 1 .138
Sig. (2-tailed) .001 .458 .972 .196
N 89 89 89 89 89
Pemanja
Pearson Correlation .216* -.022 -.113 .138 1
Sig. (2-tailed) .042 .834 .291 .196
N 89 89 89 89 89
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
84
Pada Tabel 23, diperoleh hasil bahwa, korelasi antara varibel
Otoriter (X1) dan varibel Y memiliki nilai -0,022 yang dapat
dikategorikan memiliki hubungan yang berbanding terbalik. Artinya
terdapat hubungan yang sangat lemah antara pola asuh otoriter dengan
penyalahgunaan narkoba.
Korelasi antara variabel Demokratis (X2) dan variabel Y
memiliki nilai -0,042 yang dapat dikategorikan memiliki hubungan
yang berbanding terbalik. Artinya terdapat hubungan yang sangat
lemah antara pola asuh demokratis dengan penyalahgunaan narkoba
Korelasi antara variabel Penelantar (X3) dan varaibel Y
memiliki nilai 0,349 yang dapat dikategorikan memiliki hubungan
yang cukup berbanding. Artinya terdapat hubungan cukup positif
antara pola asuh penelantar dengan penyalahgunaan narkoba
Korelasi antara variabel Pemanja (X4) dan variabel Y memiliki
nilai 0,216 yang dapat dikategorikan memiliki hubungan yang cukup
berbading. Artinya terdapat hubungan yang lemah positif antara pola
asuh pemanja dengan penyalahgunaan narkoba.
85
b. Uji Regresi Linier Berganda
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diolah dengan
menggunakan bantuan SPSS 20 for windows release, maka didapatkan
hasil sebagai berikut:
Tabel. 24 Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 2.648 .699 3.785 .000
Otoriter -.051 .124 -.042 -.414 .680 .975 1.026
Demokratis -.025 .143 -.018 -.178 .859 .969 1.032
Penelantar .191 .059 .330 3.238 .002 .974 1.027
Pemanja .115 .070 .167 1.637 .105 .968 1.033
a. Dependent Variable: Penyalahgunaan Narkoba
Berdasarkan tabel 24, maka dapat disusun persamaan regresi
linier berganda sebagai berikut:
Y = 2,684 – 0,051 X1– 0,025 X2+ 0,191 X3+ 0,115 X4
Dari persamaan tersebut dapat diartikan bahwa, variabel
Otoriter (X1) mempunyai nilai koefesien regresi sebesar -0,051. Jika
variabel yang lainnya diabaikan maka setiap ada penambahan satu nilai
maka akan ada penurunan penyalahgunaan narkoba sebesar -0,051.
86
Variabel Demokratis (X2) mempunyai nilai koefisien regresi
sebesar 0,025. Jika variabel yang lainnya diabaikan maka setiap ada
penambahan satu nilai maka akan ada penurunan penyalahgunaan
narkoba sebesar -0,025.
Variabel Penelantar (X3) mempunyai nilai koefesien regresi
sebesar 0,091. Jika variabel yang lainnya diabaikan maka setiap ada
penambahan satu nilai maka akan ada kenaikan penyalahgunaan
narkoba sebesar 0,091.
Variabel Pemanja (X4) mempunyai nilai koefesien regresi
sebesar 0,115. Jika variabel yang lainnya diabaikan maka setiap ada
penambahan satu nilai maka akan ada kenaikan penyalahgunaan
narkoba sebesar 0,115.
87
c. Uji T-Test
Berdasarkan hasil uji T-Test pada tabel 24, diperoleh nilai t
hitung dapat dijelaskan bahwa masing-masing variabel otoriter,
demokratis, penelantar dan pemanja adalah sebagai berikut:
1) Variabel Ukuran Otoriter (X1)
Berdasarkan hasil uji T-test pada tabel dapat dijelaskan bahwa:
Hօ :β = 0 Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan
antara pola asuh orang tua terhadap penyalahgunaan
narkoba pada remaja.
Ha:β ≠ 0 Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pola
asuh orang tua terhadap penyalahgunaan narkoba
pada remaja.
Dari hasil output diketahui nilai t hitung diperoleh hasil = 0,414,
sedangkan nilai t tabel diperoleh hasil = 1,987, dengan ɑ sebesar
= 0,05 Ternyata: t hitung = 0,414 > ɑ =0,05, maka Hօ diterima
Dari hasil hipotesis diatas, dapat disimpulkan bahwa tidak ada
pengaruh antara pola asuh otoriter dengan penyalahgunaan
narkoba
2) Variabel Ukuran Demokratis (X2)
Berdasarkan hasil uji T-test pada tabel dapat dijelaskan bahwa:
88
Hօ :β = 0 Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan
antara pola asuh orang tua terhadap penyalahgunaan
narkoba pada remaja.
Ha:β ≠ 0 Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pola
asuh orang tua terhadap penyalahgunaan narkoba
pada remaja.
Dari hasil output diketahui nilai t hitung diperoleh hasil = 0,178,
sedangkan nilai t tabel diperoleh hasil = 1,987, Dengan ɑ sebesar
= 0,05 Ternyata: t hitung = 0,178 > ɑ =0,05, maka Hօ diterima.
Dari hasil hipotesis diatas dapat disimpulkan bahwa tidak ada
pengaruh antara pola asuh demokratis dengan penyalahgunaan
narkoba.
3) Variabel Ukuran Penelantar (X3)
Berdasarkan hasil uji T-test pada tabel dapat dijelaskan bahwa:
Hօ :β = 0 Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan
antara pola asuh orang tua terhadap penyalahgunaan
narkoba pada remaja.
Ha:β ≠ 0 Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pola
asuh orang tua terhadap penyalahgunaan narkoba
pada remaja.
89
Dari hasil output diketahui nilai t hitung diperoleh hasil = 3,238
sedangkan nilai t tabel diperoleh hasil = 1,987, dengan ɑ sebesar
= 0,05, Ternyata: t hitung = 3,238 < ɑ =0,05, maka Hօ diterima.
Dari hasil hipotesis diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh antara pola asuh penelantar terhadap penyalahgunaan
narkoba.
4) Variabel Ukuran Pemanja (X4)
Berdasarkan hasil uji T-test pada tabel dapat dijelaskan bahwa:
Hօ :β = 0 Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan
antara pola asuh orang tua terhadap penyalahgunaan
narkoba pada remaja.
Ha:β ≠ 0 Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pola
asuh orang tua terhadap penyalahgunaan narkoba
pada remaja.
Dari hasil output diketahui nilai t hitung diperoleh hasil = 1,637,
sedangkan nilai t tabel diperoleh hasil = 1,987, dengan ɑ sebesar
= 0,05, ternyata: t hitung = 1,637 > ɑ =0,05, maka Hօ ditolak.
Dari hasil hipotesis diatas maka dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat pengaruh antara pola asuh pemanja dengan
penyalahgunaan narkoba
90
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan di Lapas Kelas II A Narkotika
Cipinang, Jakarta Timur. Mengenai “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap
Penyalahgunaan Narkoba Pada Remaja”, maka kesimpulan yang peneliti peroleh
sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil uji korelasi, diperoleh nilai korelasi pola asuh sebesar
0,214, yang berarti memiliki hubungan yang lemah, antara variabel pola
asuh orang tua dengan penyalahgunaan narkoba.
2. Berdasarkan hasil uji Regresi Linier Sederhana, dapat diketahui bahwa
nilai signifikasi sebesar 0,044. Sementara alpha yang digunakan dalam
penelitian ini sebesar 0,05. Karna nilai signifikasi lebih kecil dari alpha,
maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara pola asuh orang
tua terhadap penyalahgunaan narkoba.
3. Berdasarkan hasil analisis koefisien korelasi, antara:
a. Variabel Pola Asuh Otoriter (X1) dengan Penyalahgunaan Narkoba
memiliki nilai signifikansi sebesar 0,837, dengan nilai alpha sebesar
0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak memiliki hubungan antara
pola asuh otoriter (X1) dengan penyalahgunaan narkoba (Y).
b. Variabel Pola Asuh Demokratis (X2) dengan Penyalahgunaan Narkoba
memiliki nilai signifikansi sebesar 0,699, dengan nilai alpha sebesar
0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak memiliki hubungan antara
pola asuh demokratis (X2) dengan penyalahgunaan narkoba (Y).
91
c. Variabel Pola Asuh Penelantar (X3) dengan penyalahgunaan narkoba
memiliki nilai signifikansi sebesar 0,001, dengan nilai alpha sebesar
0,05, maka dapat disimpulkan bahwa memiliki hubungan antara pola
asuh penelantar (X3) terhadap penyalahgunaan narkoba (Y).
d. Variabel Pola Asuh Pemanja (X4) dengan Penyalahgunaan Narkoba
memiliki nilai signifikansi sebesar 0,042, dengan nilai alpha sebesar
0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak memiliki hubungan antara
pola asuh pemanja (X4) dengan penyalahgunaan narkoba (Y).
4. Berdasarkan hasil uji T-test variabel Penelantar (X3) dengan nilai
signifikansi 0,002 Sementara alpha yang digunakan dalam penelitian ini
sebesar 0,05, artinya varaibel pola asuh orang tua berpengaruh signifikan
terhadap penyalahgunaan narkoba (Y). Sedangkan varaibel pola asuh
Otoriter (X1), Demokratis (X2), dan Pemanja (X4), dengan nilai
signifikasi masing-masing sebesar, 0,680, 0,859, dan 0,105 Sementara
alpha yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 0,05, artinya varaibel
pola asuh Otoriter (X1), Demokratis (X2), dan Pemanja (X4), tidak
berpengaruh signifikan terhadap penyalahgunaan narkoba (Y).
B. Saran
Setelah melalui seluruh proses penelitian dan penyusunan laporan hasil
penelitian peneliti menyadari masih banyak kekurangan dalam penelitian ini.
Untuk penyempurnaan penelitan selanjutnya maka peneliti memberikan saran
yang dapat dijadikan pertimbangan antara lain:
92
1. Praktis
a. Perlunya pemberian informasi oleh media, organisasi sosial dan
lembaga masyarakat secara tepat bagi para calon orang tua maupun
orang tua yang sudah memiliki anak, untuk mengelola dan
membangun keluarga yang baik dan sehat dalam hal pola asuh orang
tua pada anak.
b. Perlunya peran serta masyarakat dalam mengawasi dan memberikan
edukasi bagi para orang tua dalam mengasuh anak agar tercipta rasa
saling memahami keluhan, keinginan, dan tanggung jawab. Sehingga
terjalin pengertian, kepedulian, rasa cinta kasih sayang, serta saling
menjaga antara satu sama lain.
2. Akademis
Dari hasil kesimpulan yang dipaparkan, dari hasil analisis koefisien
korelasi antara variabel pola asuh penelantar (X3) terhadap
penyalahgunaan narkoba dengan nilai signifikansi 0,001, dengan nilai
alpha sebesar 0,05, memiliki hubungan antara pola asuh penelantar
terhadap penyalahgunaan narkoba (Y). Oleh karna itu disarankan untuk
peneliti selanjutnya agar dapat menambahkan penyebab dan respon orang
tua yang menelantakan anak, sehingga dapat memperluas luang lingkup
penelitian.
93
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku-buku
Abdullah Nashih Ulwa, Pendidikan Anak Dalam Islam Jilid 1 (Jakarta:
Pustaka Amani, 1999).
Andi Prastowo, Memahami Metode-Metode Penelitian (Jogjakarta: AR-
RUZZ Media, 2011). Burhan Bungin, Metodologi Penelitian
Kuantitatif , Cet. 3 (Jakarta: Kencana Pranada, 2008).
Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian
Kuantitatif:Teori dan Aplikasinya (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2006).
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi
ketiga, (Jakarta: Balai Pustka, 2002).
Dikdik M. Arief Mansur, S.H. M.H, Urgensi Perlindungan Korban Kejahatan
Antara Norma dan Realita, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
2006).
Dr. Hendrianti Agustiani, Psikologi Perkembangan, Pendekatan Ekologi
Kaitannya Dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri Pada Remaja,
Edisi Pertama, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2006).
Drs. Syaiful Bahri Djamarah, M.Ag, Pola Asuh Orang Tua dan Komunikasi Dalam
Keluarga, Cet. 1, (Jakarta: PT. Rineka Cipta).
Dwi Priyatno, 5 Jam Belajar Olah Data Dengan SPSS 17, (Yogyakarta: CV.
Andi Offset, 2009).
Eleeza Saitz, Bahaya Mengabaikan Golden Age Anak, (Jakarta: Pathoilah
Press, 2006).
Elfi Yuliani Rochmah, M.Pd.I, Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta: Teras,
2005).
H.M Ra’uf dkk, Dampak Penyalahgunaan Narkoba Terhadap Remaja dan
Kamtibmas, (Jakarta: BP.Dharma Bhakti, 2002).
94
Isbandi Rukminto Adi, Psikologi, Pekerjaan Sosial dan Ilmu Kesejahteraan
Sosial: Dasar-dasar Pemikiran, (Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada,
2004).
John W. Santrock, Remaja, Jilid II, Edisi Kesebelas, (Jakarta: Erlangga,
2007).
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
(Jakarta: Balai Pustaka, 1988).
Kamil dan Fauzan, Hukum Perlindungan dan Pengangkatan anak di
Indonesia, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada).
Lydia Herlina Martono dan Setya Joewana, Mengenal Penyalahgunaan
Narkoba, (Jakarta: Balai Pustaka, 2006).
Maurice Balson, Bagaimana Menjadi Orang Tua Yang Baik, (Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2007).
Masri Mansoer dan Elin Driana, Statistik Sosial, (Jakarta: Ushul Press, 2009).
Muslich Anshori dan Sri Iswati, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Cet. 1
(Surabaya: Airlanga University Press, 2009).
Mohammad Ali dan Mohammad Asrori, Psikologi Remaja: Perkembangan
Perserta Didik, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013).
Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2011).
Pangestu Subagyo dan Djarwanto Ps, Statistika Induktif Edisi 5 (Yogyakarta:
BPFE Yogyakarta, 2005).
Prof. Dr. H. Dadang Khawari, Penyalahgunaan dan Ketergantungan NAZA
(Narkotika, Alkohol dan Zat Adiktif), Edisi Kedua (Jakarta: Balai
Penerbit FKUI, 2006).
Pramuwito, Pengantar Ilmu Kesejahteraan Sosial, (Yogyakarta: Balai Besar
Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial, 1997).
Puis. A. Partanto & M. Dahlan Al-Barty, Kamus Besar Ilmiah Populer,
(Surabaya: Arkola, 1994).
95
Sri Lestari, Psikologi Keluarga Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik
Dalam Keluarga, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group).
Sudarsono SH. M.Si, Kenakalan Remaja, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000).
Syofian Siregar, Statistik Deskriptif untuk Penelitian (Jakarta: Rajawali
Press,2011).
Singgih Sentosa, SPSS: Mengelola Data Statistik Secara Profesional Cet. Ke
2, (Jakarta: PPM, 2002).
Sugiyono, Statistik untuk Penelitian (Bandung: Alvabeta, 2009).
Tim BNN, Materi Advokasi Pencegahan Narkoba, (Jakarta: Badan Narkotika
Nasional Republik Indonesia, 2005).
B. Internet
Jurnal Online BNN, Jurnal od Data on The Prevention and eradicating of
drug abuse and illicit trafficking, Diunduh pada 18 Oktober 2015 dari
http:// www.bnn.go.id/portal/_uploads/post/ .../20120529145842-
10263.pdf
Jurnal Online Single,International Guidelines for Estimating the Costs of
Substance Abuse. Di unduh pada 18 Oktober 2015 dari
http://www.pierrekopp.com/downloads/International%20
guidelines%202001%20edition-4.pdf
Profil Sejarah Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Narkotika Cipinang,
“Diakses pada 18 Oktober 2015 dari
http://jakartakemenkumham.go.id/.../1045-lpnarkotikajakarta
Sahid Raharjo, Cara Melakukan Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov dengan
SPSS, di unduh pada tanggal 26 November 2015 dari
http;//spssindo.blogspot.com/2014/01/uji-normalitas-koimogorov-
simorov-spss.html.4
Jurnal Online, Laporan Badan Narkotika Nasional, Survei Nasional
Perkembangan Penyalahguna Narkoba, di download pada tangal 20
November 2015 dari :
http://www.badannarkotikanasional.co.id
dowloadUploadHumasFIXpdf.4
96
C. Skripsi
Dino Irensa, “Pola Asuh Orang Tua Terhadap Pembentukan Akhlak Anak
Usia 6-10 Tahun di Komplek Sekretariat Negara R.I”, Skripsi S1
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2005.
Ida Fatmawati, “Hubungan Konformitas Teman Sebaya Dengan
Penyalahgunaan Narkoba Pada Remaja di PSPP “Galih Pakuan”
Bogor”. Skripsi S.1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015.
Afada Alhaque , “Pengaruh Religiusitas dan Pola Asuh Terhadap Prilaku
Sex Pra Nikah Remaja SMA”. Skripsi S1 Fakultas Ilmu Psikolgi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.
D. Tesis
Setyonegoro. Kusmanto, Pendekatan Elektik-Holistik Dalam Ilmu Psikiatri di
Indonesia Dengan Minat Khusus Terhadap Masalah Schizofernia,
(Tesis) Fakultas Kedokteran Univesitas Indonesia, 1967.
E. Disertasi
Pulungan, Wazar, Kecendrungan Tingkah laku Prososial Remaja
Dihubungkan dengan Golongan Pekerjaan Ayah dan Pengasuhan
dalam keluarga, (Disertasi) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia,
Jakarta, 1993.
1.1 Lampiran Karakteristik Responden
Dalam melakukan penelitian di Lapas Kelas II A Narkotika
Cipinang Jakarta Timur. Peneliti mendapatkan data mengenai identitas
responden berupa karakteristik responden berdasarkan, usia, pekerjaan,
terakhir tingkat pendidikan terakhir, jenis kasus penyalahgunaan
narkoba dan masa tahanan.pada tabel dibawah ini:
Karakteristik Responden
No.
Nama
Usia
Pekerjaan Terakhir
Pendidikan Terakhir
Jenis Kasus Penyalahguna
Masa Tahanan
1. Narapidana A 19 Tahun
Karyawan swasta
SMA Pemakai 4 tahun 3 bulan
2. Narapidana B 22 Tahun
Buruh harian lepas
SMP Pemakai dan pengedar
6 tahun 7 bulan
3. Narapidana C 22 Tahun
Supir angkutan kota
SD Kurir/calo 5 tahun
4. Narapidana D 21 Tahun
Pedagang SMA Pemakai dan pengedar
4 tahun 6 bulan
5. Narapidana E 20 Tahun
Supir pribadi SMP Pemakai 2 tahun 3 bulan
6. Narapidana F 21 Tahun
Satpam SMA Pemakai 1 tahun 6 bulan
7. Narapidana G 23 Tahun
Tuna Karya SMP Kurir/calo 6 tahun
8. Narapidana H 19 Tahun
Tukang parkir SD Pemakai 3 tahun 2 bulan
9. Narapidana I 22 Tahun
Karyawan swasta
SMA Pemakai 2 tahun 8 bulan
10. Narapidana J 20 Tahun
Seles SMA Pengedar 4 tahun 3 bulan
11. Narapidana K 22 Tahun
Teknisi komputer
SMK Pemakai 3 tahun 6 bulan
12. Narapidana L 23 Tahun
Karyawan swasta
SMA Pemakai 2 tahun 4 bulan
13. Narapidana M 22 Tahun
Buruh harian lepas
SD Pemakai dan pengedar
6 tahun 7 bulan
14. Narapidana N 21 Tahun
Pedagang SMP Pemakai 4 tahun
15. Narapidana O 22 Tahun
Buruh harian lepas
SD Pemakai 4 tahun 2 bulan
16. Narapidana P 22 Tahun
Tukang Parkir
SD Pemakai 4 tahun 3 bulan
17. Narapidana Q 23 Tahun
Supir pribadi SMA Pemakai 1 tahun 8 bulan
18. Narapidana R 23 Tahun
Tuna karya SMP Pemakai dan pengedar
6 tahun 5 bulan
19. Narapidana S 21 Tahun
Pedagang SMP pemakai 1 tahun 4 bulan
20. Narapidana T 19 Tahun
Buruh harian lepas
SMP Pemakai dan pengedar
6 tahun 8 bulan
21. Narapidana U 23 Tahun
Pedagang SMA Pemakai 4 tahun 3 bulan
22. Narapidana V 22 Tahun
Tukang ojek SMP Pemakai 1 tahun 8 bulan
23. Narapidana W 23 Tahun
Tuna karya SMP Bandar 12 tahun 4 bulan
24. Narapidana X 21 Tahun
Buruh harian lepas
SD Pemakai 4 tahun 5 bulan
25. Narapidana Y 23 Tahun
Tuna karya SMP Pemakai 4 tahun
26. Narapidana Z 22 Tahun
Kurir Kejar paket C
Pemakai 2 tahun 10 bulan
27. Narapidana AA 21 Tahun
Satpam SMA Pemakai dan pengedar
4 tahun 7 bulan
28. Narapidana AB 23 Tahun
Tuna karya SMP Pemakai 4 tahun
29. Narapidana AC 22 Tahun
Karyawan swasta
Kejar paket C
Pemakai 4 tahun 2 bulan
30. Narapidana AD 22 Tahun
Tukang parkir SMP Pengedar dan pemakai
5 tahun 10 bulan
31. Narapidana AE 21 Tahun
Karyawan swasta
SMA Pemakai 1 tahun 8 bulan
32. Narapidana AF 23 Tahun
Wiraswasta SMA Menanam 4 tahun 4 bulan
33. Narapidana AG 23 Tahun
Tuna karya SMP Pengedar dan Kurir/calo
9 tahun 3 bulan
34. Narapidana AH 22 Tahun
Tukang Ojek SD Menanam 3 tahun 8 bulan
35. Narapidana AI 21 Tahun
Karyawan swasta
SMK Pemakai 4 tahun 2 bulan
36. Narapidana AJ 19 Tahun
Tukang parkir SMP Pengedar dan pemakai
6 tahun 4 bulan
37. Narapidana AK 22 Tahun
Karyawan swasta
SMA Pemakai 4 tahun 2 bulan
38. Narapidana AL 23 Tahun
Tuna karya SMP Pemakai 2 tahun 10 bulan
39. Narapidana AM 23 Tahun
Pengangguran SMP Pengedar dan kurir/calo
7 tahun 11 bulan
40. Narapidana AN 23 Tahun
Tukang parkir SD Pemakai 4 tahun
41. Narapidana AO 22 Tahun
Sales SMA Pemakai 4 tahun 2 bulan
42. Narapidana AP 22 Tahun
Wiraswasta Kejar paket C
Pemakai 2 tahun 8 bulan
43. Narapidana AQ 23 Tahun
Buruh harian lepas
SMP Pemakai dan pengedar
6 tahun 2 bulan
44. Narapidana AR 20 Tahun
Karyawan swasta
SMA Pemakai 4 tahun 3 bulan
45. Narapidana AS 21 Tahun
Pengangguran SD Pemakai dan pengedar
9 tahun 1 bulan
46. Narapidana AT 23 Tahun
Pedagang SMA Pemakai 1 tahun 8 bulan
47. Narapidana AU
22 Tahun
Buruh harian lepas
SD Pemakai 2 tahun 10 bulan
48. Narapidana AV 20 Tahun
Karyawan swasta
SMK Pemakai 4 tahun 2 bulan
49. Narapidana AW 23 Tahun
Wiraswasta STM Pemakai 4 tahun 1 bulan
50. Narapidana AX 21 Tahun
Pengagguran Kerjar paket C
Kurir/calo 4 tahun
51. Narapidana AY 22 Tahun
Supir angkutan kota
SMA Pemakai 4 tahun
52. Narapidana AZ 22 Tahun
Buruh harian lepas
SD Kurir/calo 4 tahun 6 bulan
53. Narapidana BA 23 Tahun
Pedagang SMP Menanam 4 tahun 3 bulan
54. Narapidana BB 23 Tahun
Tuna karya SMP Pemakai 1 tahun 2 bulan
55. Narapidana BC 21 Tahun
Pengagguran SMA Pemakai dan pengedar
9 tahun
56. Narapidana BD 21 Tahun
Tuna karya Kejar paket B
Pengedar 4 tahun 2 bulan
57. Narapidana BE 23 Tahun
Supir pribadi SMP Pemakai 1 tahun 6 bulan
58. Narapidana BF 21 Tahun
Tuna karya SD Kurir/calo 7 tahun 3 bulan
59. Narapidana BG 20 Tahun
Pelajar SMA Pemakai 4 tahun 6 bulan
60. Narapidana BH 21 Tahun
Supir angkutan kota
SMP Bandar dan Pengedar
12 tahun 1 bulan
61. Narapidana BI 23 Tahun
Pedagang SMK Pemakai 1 tahun 7 bulan
62. Narapidana BJ 22 Tahun
Tuna karya Kejar paket C
Pemakai 4 tahun 6 bulan
63. Narapidana BK 23 Tahun
Karyawan swasta
SMA Pengedar 4 tahun 8 bulan
64. Narapidana BL 20 Tahun
Tukang Ojek SMP Kurir/calo 6 tahun 4 bulan
65. Narapidana BM 22 Tahun
Supir pribadi SMP Pemakai 1 tahun 8 bulan
67. Narapidana BN 23 Tahun
Tuna karya SD Pemakai dan pengedar
4 tahun 10 bulan
68. Narapidana BO 24 Tahun
Pedagang Kejar paket C
Pemakai 4 tahun
69. Narapidana BP 23 Tahun
Karyawan swasta
SMK Pemakai 1 tahun 4 bulan
70. Narapidana BQ
22 Tahun
Karyawan swasta
SMA Pemakai 4 tahun 2 bulan
71. Narapidana BR 21 Tahun
Wiraswasta SMA Kurir/calo 12 tahun 1 bulan
72. Narapidana BS 22 Tahun
Satpam STM Pemakai 4 tahun 2 bulan
73. Narapidana BT
20 Tahun
Buruh harian lepas
SMP Bandar 6 tahun 6 bulan
74. Narapidana BU 21 Tahun
Karyawan swasta
SMA Pemakai 1 tahun 8 bulan
75. Narapidana BV 23 Tahun
Pengagguran SMP Pemakai dan pengedar
4 tahun 6 bulan
76. Narapidana BW 20 Tahun
Kurir SMK Pemakai dan pengedar
6 tahun 1 bulan
77. Narapidana BX 22 Tahun
Karyawan swasta
Kejar Paket C
Pemakai 1 tahun 10 bulan
78. Narapidana BY 23 Tahun
Pedagang STM Pengedar dan kurir/calo
6 tahun 2 bulan
79. Narapidana BZ 23 Tahun
Karyawan swasta
SMA Pemakai 4 tahun
80. Narapidana CA 21 Tahun
Tukang parkir SD Pemakai dan pengedar
4 tahun 1 bulan
81. Narapidana CB 22 Tahun
Tukang ojek SMP Pemakai 1 tahun 8 bulan
82. Narapidana CC 22 Tahun
Tuna karya Kejar paket B
Pemakai 4 tahun 2 bulan
83. Narapidana CD 22 Tahun
Buruh harian lepas
SMP Pemakai 4 tahun
84. Narapidana CE 19 Tahun
Pengangguran SMA Pemakai dan pengedar
4 tahun 4 bulan
85. Narapidana CF 23 Tahun
Buruh harian lepas
SD Pemakai 1 tahun 6 bulan
86. Narapidana CG 23 Tahun
Karyawan swasta
SMA Pemakai dan pengedar
1 tahun 6 bulan
87. Narapidana CH 24 Tahun
Tuna karya SMP Kurir/calo 6 tahun 1 bulan
88. Narapidana CI 23 Tahun
Karyawan swasta
SMA Pemakai 1 tahun 8 bulan
89. Narapidana CJ 22 Tahun
Pedagangan SMA Pengedar 4 tahun 2 bulan
1.2 Lampiran Rekapitulasi Validitas
A. Validitas Variabel X dan Y
Untuk mengetahui validitas instrumen dari masing-masing
pertanyaan, maka penulis memaparkan hasil uji validitas variabel pola
asuh orang tua (X) dan variabel penyalahgunaan narkoba (Y) pada tebel
dibawah ini:
Uji Validitas Variabel Pola Asuh Orang Tua (X)
No.
Pertanyaan r hitung r tabel Hasil Instrumen
1. Orang tua memaksa saya untuk berprilaku sesuai dengan keinginannya.
0.387 0.361 Valid
2. Orang tua memerintahkan saya untuk patuh terhadap nilai agama, budaya dan adat istiadat.
0.568 0.361 Valid
3. Orang tua harus membatasi keinginan dan aktivitas anaknya.
0.145 0.361 Tidak Valid
4. Orang tua akan memberikan hukuman kepada saya jika tidak menuruti perintahnya.
0.238 0.361 Tidak Valid
5. Anak harus mendengarkan dan mematuhi apa yang telah diputuskan oleh orang tua tanpa adanya kompromi.
0.255 0.361 Tidak Valid
6. Anak harus mengikuti pendapat yang diberikan oleh orang tua karna mereka tahu yang terbaik untuk anaknya.
0.257 0.361 Tidak Valid
7. Anak harus patuh terhadap aturan dan keputusan yang dibuat oleh orang tua.
0.433 0.361 Valid
8. Kontrol yang kuat dari orang tua anak akan terhindar dari hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai moral yang diyakini.
0.584 0.361 Valid
9. Orang tua selalu menghargai pendapat saya dan tidak ragu untuk membicarakannya.
0.586 0.361 Valid
10. Orang tua akan memprioritaskan kepentingan anak tetapi saya harus patuh terhadap orang tua.
0.470 0.361 Valid
11. Orang tua memberikan kebebasan pada saya untuk memilih dan melakukan tindakan disertai dengan tanggung jawab.
0.324 0.361 Tidak Valid
12. Orang tua melakukan sikap pengasuhan pada saya berdasarkan pemikiran-pemikiran yang bijak.
0.533 0.361 Valid
13. Orang tua bersikap realistis/kenyataan terhadap kemampuan anak dan tidak berharap berlebihan akan suatu hal.
0.484 0.361 Valid
14. Orang tua selalu mendasari tindakannya kenyataan kepada anak untuk mampu atau tidak mengatur diri sendiri.
0.093 0.361 Tidak Valid
15. Saya dituntut orang tua untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baik keluarga maupun masyarakat.
0.556 0.361 Valid
16. Karna tuntutan dari orang tua dan lingkungan yang sengat berat saya tidak mampu untuk menyesuaikan diri.
0.597 0.361 Valid
17. Orang tua selalu mengabaikan kebutuhan dan keinginan saya.
0.486 0.361 Valid
18. Tanpa perhatian dari orang tua kesadaran anak dalam beragama dan nilai-nilai sosial menjadi rendah.
0.040 0.361 Tidak Valid
19. Orang tua tidak perduli dengan prilaku, aktivitas anaknya. 0.473 0.361 Valid 20. Orang tua tidak perduli kepada saya untuk sesuai dengan
lingkungan dan tuntutan masyarakat. 0.559 0.361 Valid
21. Orang tua selalu bersikap bebas karna mereka tahu mana yang terbaik untuk saya.
0.365 0.361 Valid
22. Orang tua jarang memberikan kasih sayang karna mereka tahu mana yang terbaik untuk saya.
0.461 0.361 Valid
23. Orang tua yang selalu mementingkan dirinya sendiri membuat prilaku dan masa depan anak menjadi menyimpang.
0.522 0.361 Valid
24. Sikap orang tua yang mementingkan dirinya sendiri akan membuat anak menjadi tidak perduli terhadap keluarga.
0.395 0.361 Valid
25. Orang tua selalu menuruti serta mementingkan keinginan dan kebutuhan saya.
0.589 0.361 Valid
26. Orang tua saya sangat bertanggung jawab terhadap kebutuhan dan keinginan anaknya yang harus dipenuhi.
0.672 0.361 Valid
27. Karna kesibukan orang tua tidak memberikan pengawasan yang cukup pada saya.
0.417 0.361 Valid
28. Orang tua tidak menegur saya bila dalam kondisi menyimpang dari aturan.
0.544 0.361 Valid
29. Orang tua jarang memberikan teguran karna saya tidak dituntut untuk selalu diawasi.
0.428 0.361 Valid
30. Orang tua sangat sedikit memberikan bimbingan terhadap saya.
0.466 0.361 Valid
31. Orang tua selalu bersikap hangat dan mengerti kebutuhan serta keinginan saya untuk dipenuhi.
0.621 0.361 Valid
32. Interaksi yang dilakukan orang tua membuat saya mengerti bahwa orang tua berkerja untuk kebaikan anaknya.
0.187 0.361 Tidak Valid
Berdasarkan data yang tertera pada tabel diatas, dapat diketahui
bahwa nilai koefisien korelasi untuk uji validitas instrumen variabel pola
asuh orang tua (X) yang diperoleh rata-rata lebih besar dari “r” tabel dan
seluruh instrumen sebanyak 24 dikatakan valid uji validitas variabel
penyalahgunaan narkoba (Y)
Uji Validitas Variabel Penyalahgunaan Narkoba (Y)
No. Pertanyaan
r hitung r tabel
Hasil Instrumen
1. Untuk mengobati rasa ketidakpuasan akan suatu hal saya menggunakan narkoba.
0.610 0.361 Valid
2. Tuntutan yang diberikan keluarga dan lingkungan menjadikan saya pecandu narkoba.
0.631 0.361 Valid
3. Tanpa narkoba membuat jiwa menjadi tenang dan prilaku yang saya lakukan terasa puas.
0.182 0.361 Tidak Valid
4. Untuk berfungsi secara wajar saya tidak akan menggunakan narkoba.
0.123 0.361 Tidak Valid
5. Karna depresi dalam menjalani hidup jalan pelarian yang saya pilih adalah menggunakan narkoba.
0.730 0.361 Valid
6. Karna tekanan hidup yang sangat berat membuat saya menggunakan narkoba.
0.773 0.361 Valid
7. Dengan menggunakan narkoba saya merasa percaya diri untuk masuk kedalam lingkungan sosial.
0.831 0.361 Valid
8. Cara yang saya lakukan untuk menghilangkan kecemasan adalah dengan menggunakan narkoba.
0.738 0.361 Valid
9. Kondisi keluarga dengan pengasuhan yang tak sesuai membuat saya mencari penggantinya dengan memakai narkoba.
0.887 0.361 Valid
10. Kesibukan orang tua dalam berkerja membuat saya mencari jalan dengan menggunakan narkoba
0.784 0.361 Valid
11. Karna cara orang tua mendidik anak dengan cara kekerasan membuat saya lari ke narkoba
0.520 0.361 Valid
12. Orang tua yang jarang dirumah membuat saya mudah untuk mengenal dan memakai narkoba
0.771 0.361 Valid
13. Narkoba lebih mengerti kebutuhan saya dibandingkan dengan orang tua yang tidak perhatian.
0.708 0.361 Valid
14. Keadaan keluarga yang tidak kondusif menyebabkan saya mencoba memakai narkoba.
0.717 0.361 Valid
15. Akibat hubungan yang buruk dengan orang tua saya merasa narkoba dapat menjadi jalan keluar.
0.698 0.361 Valid
16. Ketidakperdulian orang tua dengan permasalahan yang dihadapi menjadikan saya sebagai pengguna narkoba.
0.718 0.361 Valid
17. Tanpa narkoba membangun hubungan yang baik antara orang tua dan anak dapat terwujud.
0.099 0.361 Tidak Valid
18. Keluarga yang tidak utuh tak akan membuat saya menjadi pemakai narkoba.
0.183 0.361 Tidak Valid
19. Narkoba membuat saya lebih mudah bergaul dengan siapapun.
0.695 0.361 Valid
20. Narkoba merupakan wujud solidaritas kepada teman. 0.807 0.361 Valid
21. Teman-teman menyarakan menyarakan saya memakai narkoba untuk bersenang-senang.
0.443 0.361 Valid
22. Saya menolak pendapat teman-teman yang menganggap narkoba bisa menjadi jalan keluar dari permasalahan.
0.251 0.361 Tidak Valid
23. Tersedianya berbagai jenis narkoba dilingkungan membuat saya ingin mencoba.
0.762 0.361 Valid
24. Karna lemahnya penegakan hukum saya menjadi berani menggunakan narkoba.
0.514 0.361 Valid
25. Keuntungan yang besar dan cepat mendapatkan uang membuat saya memakai serta mengedarkan narkoba keorang terdekat.
0.816 0.361 Valid
26. Meski banyaknya variasi narkoba yang menarik saya tetap tidak akan menggunakan narkoba.
0.332 0.361 Tidak Valid
Berdasarkan data yang tertera pada tabel diatas, dapat diketahui
bahwa nilai koefesien korelasi untuk uji validitas instrumen variabel
penyalahgunaan narkoba (Y) yang diperoleh rata-rata lebih besar dari
pada “r” tabel dan seluruh instrumen sebanyak 20 butir dikatakan valid.
B. Hasil Instrumen Valid Varibel X dan Y
Setelah itu hasil instrumen valid masing-masing variabel,
kemudian disebar kepada 89 responden. Seperti yang tertera pada tabel
dibawah ini:
Hasil Instrumen Valid Variabel Pola Asuh Orang Tua (X)
No.
Pertanyaan Hasil Instrumen
1. Orang tua memaksa saya untuk berprilaku sesuai dengan keinginannya Valid 2. Orang tua memerintahkan saya untuk patuh terhadap nilai agama, budaya dan adat
istiadat. Valid
3. Orang tua membatasi keinginan dan aktivitas saya. Valid 4. Orang tua memberikan hukuman pada saya jika tidak menuruti perintahnya. Valid 5. Saya mendengarkan dan mematuhi apa yang telah diputuskan orang tua tanpa
adanya kompromi. Valid
6. Saya mengikuti pendapat yang diberikan orang tua karna mereka tahu yang terbaik. Valid 7. Seringkali orang tua mendidik saya menggunakan tindakan kekerasan. Valid 8. Suka atau tidak suka saya harus menjalankan apa yang disuruh oleh orang tua. Valid 9. Orang tua selalu mendengarkan pendapat saya dan bersedia untuk
membicarakannya. Valid
10. Orang tua tidak pernah menutut berlebihan terhadap kemampuan yang saya miliki. Valid 11. Orang tua memberikan kebebasan pada saya untuk memilih dan melakukan
tindakan disertai dengan tanggung jawab. Valid
12. Dalam membuat keputusan orang tua selalu siap untuk memberikan arahan pada saya jika diperlukan.
Valid
13. Orang tua bersikap bijak dalam mewujudkan keinginan dan kegiatan yang saya lakukan.
Valid
14. Dalam mengatur diri sendiri orang tua menuntut saya untuk sesuai dengan lingkungan yang baik.
Valid
15. Bila ada keputusan yang tidak dapat saya terima orang tua membahas sesuai dengan kenyataan
Valid
16. Orang tua akan bersikap tegas dan memberikan hukuman bila saya melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan peraturan.
Valid
17. Orang tua selalu mengabaikan kebutuhan dan keinginan saya. Valid 18. Orang tua tidak perduli dengan prilaku dan aktivitas saya dalam berbagai hal. Valid 19. Orang tua seringkali tidak memberikan perhatian terhadap saya. Valid 20. Orang tua selalu memberikan kebebasan pada saya tanpa menuntut saya untuk
bertanggung jawab. Valid
21. Orang tua tidak pernah memberikan kasih sayang pada saya. Valid
22. Segala bentuk kegiatan yang saya lakukan tidak pernah diawasi oleh orang tua. Valid 23. Orang tua lebih mementingkan dirinya sendiri dari pada mengasuh saya. Valid 24. Ketidak perdulian orang tua membuat saya menjadi seseorang yang kuat dalam
menjalani kehidupan. Valid
25. Orang tua selalu menuruti segala sesuatu yang saya inginkan. Valid 26. Orang tua memberikan pengawasan yang sangat longgar pada saya. Valid 27. Orang tua seringkali tidak pernah menegur saya bila melakukan tidakan melanggar
hukum. Valid
28. Orang tua sangat bertanggung jawab terhadap kebutuhan dan keinginan saya. Valid 29. Saya jarang ditegur oleh orang tua bila ada suatu hal yang tidak patut untuk
dilakukan. Valid
30. Orang tua sangat sedikit memberikan bimbingan terhadap saya. Valid 31. Orang tua selalu bersikap hangat terhadap saya. Valid 32. Orang tua selalu memberikan perhatian yang lebih mengenai kebutuhan saya. Valid
Selanjutnya hasil instrumen valid variabel Y, seperti yang
tergambar pada tabel dibawah ini :
Hasil Instrumen Valid Variabel Y
No.
Pertanyaan Hasil Instrumen
1. Untuk mengobati rasa ketidakpuasan akan suatu hal saya menggunakan narkoba. Valid 2. Tuntutan yang diberikan keluarga dan lingkungan menjadikan saya pecandu
narkoba. Valid
3. Karna depresi dalam menjalani hidup jalan pelarian yang saya pilih dengan menggunakan narkoba.
Valid
4. Karna tekanan hidup yang sangat berat membuat saya menggunakan narkoba. Valid 5. Dengan menggunakan narkoba saya merasa percaya diri untuk masuk kedalam
lingkungan sosial. Valid
6. Cara yang saya lakukan untuk menghilangkan kecemasan adalah dengan menggunakan narkoba.
Valid
7. Kondisi keluarga dengan pengasuhan yang tidak sesuai membuat saya mencari penggantinya dengan memakai narkoba.
Valid
8. Kesibukan orang tua dalam berkerja membuat saya mencari jalan keluar dengan menggunakan narkoba
Valid
9. Karna cara orang tua mendidik dengan cara kekerasan membuat saya lari ke narkoba
Valid
10. Orang tua yang jarang dirumah membuat saya mudah untuk mengenal dan memakai narkoba
Valid
11. Narkoba lebih mengerti kebutuhan saya dibandingkan dengan orang tua yang tidak perhatian.
Valid
12. Keadaan keluarga yang tidak kondusif menyebabkan saya mencoba memakai narkoba.
Valid
13. Akibat hubungan yang buruk dengan orang tua saya merasa narkoba dapat menjadi jalan keluar.
Valid
14. Ketidakperdulian orang tua terhadap permasalahan yang ada menjadikan saya sebagai pengguna narkoba.
Valid
15. Narkoba membuat saya lebih mudah bergaul dengan siapapun. Valid 16. Narkoba merupakan wujud solidaritas kepada teman. Valid 17. Teman-teman memberikan saran pada saya memakai narkoba untuk bersenang-
senang. Valid
18. Saya menolak pendapat teman-teman yang menganggap narkoba bisa menjadi jalan keluar dari permasalahan.
Valid
19. Tersedianya berbagai jenis narkoba dilingkungan membuat saya tidak ingin mencoba.
Valid
20. Karna lemahnya penegakan hukum saya menjadi berani menggunakan narkoba. Valid 21. Keuntungan yang besar dan cepat mendapatkan uang membuat saya memakai serta
mengedarkan narkoba keorang terdekat. Valid
22. Meski banyaknya variasi narkoba yang menarik saya tetap tidak akan menggunakan narkoba.
Valid
1.3 Lampiran Uji Reabilitas
Melalui perhitungan dengan menggunakan bantuan softwere
SPSS 20 for windows release, nilai koefisien reabilitas Cronbach’s
Alpha sebagai berikut: (data selengkapnya terlampir).
Scale: ALL VARIABLES VARIABEL X
Scale: ALL VARIABLES VARIABEL Y
Hasil Koefisien Realibilitas yang tertera pada tabel dapat
dikatakan bahwa instrumen yang digunakan handal, karna Alpha
Croanbech’s > 0,07 bisa dikategorikan baik. Artinya data instrumen
tersebut dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat ukur pengumpulan
data atau mengukur objek yang sudah ditetapkan karna intrumen tersebut
tergolong baik.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.741 24
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.953 20
1.4 Lampiran Hasil Uji Reabilitas Instrument X (Pola Asuh Orang Tua)
RELIABILITY
/VARIABLES=item_1 item_2 item_3 item_4 item_5 item_6 item_7 item_8 item_9 item_10 item_11 item_12 item_13 item_14 item_15 item_16 item_17 item_18 item_19 item_20 item_21 item_22 item_23 item_24
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA.
Reliability
[DataSet0]
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.741 24
Hasil Uji Reabilitas Instrument Y (Penyalahgunaan Narkoba)
RELIABILITY
/VARIABLES=item_1 item_2 item_3 item_4 item_5 item_6 item_7 item_8 item_9 item_10 item_11 item_12 item_13 item_14 item_15 item_16 item_17 item_18 item_19 item_20
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA.
Reliability
[DataSet0]
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.953 20
1.5 Lampiran Angket Sebelum Uji Validitas
ANGKET UNTUK RESPONDEN
Nama :
Jenis Kelamin : L / P (Lingkari)
PETUNJUK PENGISIAN
1. Bacalah dan perhatikan baik-baik pertanyaan yang tertera pada angket dibawah ini.
2. Berilah tanda silang (X) pada pertanyaan yang tertera pada angket sesuai dengan pendapat anda pribadi tanpa pengaruh orang lain !
3. Sebelum dikumpulkan pastikan setiap pertanyaan yang tertera dalam daftar angket tersebut telah anda isi semuanya !
4. Partisipasi dan kesediaan anda mengisi daftar angket ini merupakan bantuan yang sangat berarti bagi peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini.
5. SS: Sangat Setuju, S: Setuju, CS: Cukup Setuju, TS: Tidak Setuju, STS: Sangat Tidak Setuju.
A. Angket tentang Pola Asuh Orang Tua
No.
Pertanyaan Dimensi Ukuran Otoriter SS S CS TS STS
1. Orang tua memaksa saya untuk berprilaku sesuai dengan keinginannya.
2. Orang tua memerintahkan saya untuk patuh terhadap nilai agama, budaya dan adat istiadat.
3. Orang tua harus membatasi keinginan dan aktivitas anaknya. 4. Orang tua akan memberikan hukuman kepada saya jika tidak
menuruti perintahnya.
5. Anak harus mendengarkan dan mematuhi apa yang telah diputuskan oleh orang tua tanpa adanya kompromi.
6. Anak harus mengikuti pendapat yang diberikan oleh orang tua karna mereka tahu yang terbaik untuk anaknya.
7. Anak harus patuh terhadap aturan dan keputusan yang dibuat oleh orang tua.
8. Kontrol yang kuat dari orang tua anak akan terhindar dari hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai moral yang diyakini.
No. Pertanyaan Dimensi Ukuran Demokratis
SS S CS TS STS
9. Orang tua selalu menghargai pendapat saya dan tidak ragu untuk membicarakannya.
10. Orang tua akan memprioritaskan kepentingan anak tetapi saya harus patuh terhadap orang tua.
11. Orang tua memberikan kebebasan pada saya untuk memilih dan melakukan tindakan disertai dengan tanggung jawab.
12. Orang tua melakukan sikap pengasuhan pada saya berdasarkan pemikiran-pemikiran yang bijak.
13. Orang tua bersikap realistis/kenyataan terhadap kemampuan anak dan tidak berharap berlebihan akan suatu hal.
14. Orang tua selalu mendasari tindakannya kenyataan kepada anak untuk mampu atau tidak mengatur diri sendiri.
15. Saya dituntut orang tua untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baik keluarga maupun masyarakat.
16. Karna tuntutan dari orang tua dan lingkungan yang sengat berat saya tidak mampu untuk menyesuaikan diri.
No. Pertanyaan Dimensi Ukuran Penelantar
SS S CS TS STS
17. Orang tua selalu mengabaikan kebutuhan dan keinginan saya. 18. Tanpa perhatian dari orang tua kesadaran anak dalam beragama
dan nilai-nilai sosial menjadi rendah.
19. Orang tua tidak perduli dengan prilaku, aktivitas anaknya. 20. Orang tua tidak perduli kepada saya untuk sesuai dengan
lingkungan dan tuntutan masyarakat.
21. Orang tua selalu bersikap bebas karna mereka tahu mana yang terbaik untuk saya.
22. Orang tua jarang memberikan kasih sayang karna mereka tahu mana yang terbaik untuk saya.
23. Orang tua yang selalu mementingkan dirinya sendiri membuat prilaku dan masa depan anak menjadi menyimpang.
24. Sikap orang tua yang mementingkan dirinya sendiri akan membuat anak menjadi tidak perduli terhadap keluarga.
No.
Pertanyaan Dimensi Ukuran Pemanja SS S CS TS STS
25. Orang tua selalu menuruti serta mementingkan keinginan dan kebutuhan saya.
26. Orang tua saya sangat bertanggung jawab terhadap kebutuhan dan keinginan anaknya yang harus dipenuhi.
27. Karna kesibukan orang tua tidak memberikan pengawasan yang cukup pada saya.
28. Orang tua tidak menegur saya bila dalam kondisi menyimpang dari aturan.
29. Orang tua jarang memberikan teguran karna saya tidak dituntut untuk selalu diawasi.
30. Orang tua sangat sedikit memberikan bimbingan terhadap saya. 31. Orang tua selalu bersikap hangat dan mengerti kebutuhan serta
keinginan saya untuk dipenuhi.
32. Interaksi yang dilakukan orang tua membuat saya mengerti bahwa orang tua berkerja untuk kebaikan anaknya.
B. Angket tentang Penyalahgunaan Narkoba
`No. Pertanyaan Dimensi Predisposisi
SS S CS TS STS
1. Untuk mengobati rasa ketidakpuasan akan suatu hal saya menggunakan narkoba.
2. Tuntutan yang diberikan keluarga dan lingkungan menjadikan saya pecandu narkoba.
3. Tanpa narkoba membuat jiwa menjadi tenang dan prilaku yang saya lakukan terasa puas.
4. Untuk berfungsi secara wajar saya tidak akan menggunakan narkoba.
5. Karna depresi dalam menjalani hidup jalan pelarian yang saya pilih adalah menggunakan narkoba.
6. Karna tekanan hidup yang sangat berat membuat saya menggunakan narkoba.
7. Dengan menggunakan narkoba saya merasa percaya diri untuk masuk kedalam lingkungan sosial.
8. Cara yang saya lakukan untuk menghilangkan kecemasan adalah dengan menggunakan narkoba.
No. Pertanyaan Dimensi Kontribusi
SS S CS TS STS
9. Kondisi keluarga dengan pengasuhan yang tak sesuai membuat saya mencari penggantinya dengan memakai narkoba.
10. Kesibukan orang tua dalam berkerja membuat saya mencari jalan dengan menggunakan narkoba
11. Karna cara orang tua mendidik anak dengan cara kekerasan membuat saya lari ke narkoba
12. Orang tua yang jarang dirumah membuat saya mudah untuk mengenal dan memakai narkoba
13. Narkoba lebih mengerti kebutuhan saya dibandingkan dengan orang tua yang tidak perhatian.
14. Keadaan keluarga yang tidak kondusif menyebabkan saya mencoba memakai narkoba.
15. Akibat hubungan yang buruk dengan orang tua saya merasa narkoba dapat menjadi jalan keluar.
16. Ketidakperdulian orang tua dengan permasalahan yang dihadapi menjadikan saya sebagai pengguna narkoba.
17. Tanpa narkoba membangun hubungan yang baik antara orang tua dan anak dapat terwujud.
18. Keluarga yang tidak utuh tak akan membuat saya menjadi pemakai narkoba.
No. Pertanyaan Dimensi Pencetus
SS S CS TS STS
19. Narkoba membuat saya lebih mudah bergaul dengan siapapun. 20. Narkoba merupakan wujud solidaritas kepada teman. 21. Teman-teman menyarakan menyarakan saya memakai narkoba
untuk bersenang-senang.
22. Saya menolak pendapat teman-teman yang menganggap narkoba bisa menjadi jalan keluar dari permasalahan.
23. Tersedianya berbagai jenis narkoba dilingkungan membuat saya ingin mencoba.
24. Karna lemahnya penegakan hukum saya menjadi berani menggunakan narkoba.
25. Keuntungan yang besar dan cepat mendapatkan uang membuat saya memakai serta mengedarkan narkoba keorang terdekat.
26. Meski banyaknya variasi narkoba yang menarik saya tetap tidak akan menggunakan narkoba.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 321 5 5 1 5 5 5 1 5 5 5 1 5 5 1 5 4 5 1 5 5 1 1 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 1272 2 5 2 5 4 4 4 5 3 4 5 5 5 1 3 3 5 1 5 5 1 3 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 1283 3 4 4 3 3 3 3 4 5 4 5 5 5 3 5 5 5 1 4 5 1 5 5 5 5 4 3 3 5 2 5 5 1274 2 3 2 2 5 5 4 5 5 5 5 5 5 2 5 4 4 2 5 5 1 1 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 1285 4 5 3 3 2 4 3 4 3 5 4 4 3 3 3 4 4 2 4 3 5 5 5 5 1 2 5 5 5 5 2 3 1186 2 5 2 5 4 5 5 4 4 5 2 4 4 4 3 2 5 4 5 5 4 1 2 1 2 2 5 5 2 5 2 4 1147 2 5 2 3 4 3 2 3 3 3 3 5 5 2 5 2 5 5 5 4 1 4 1 1 5 5 2 1 2 2 5 4 1048 5 5 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 4 2 5 4 4 5 4 4 2 4 2 1 2 4 4 4 2 4 5 5 1179 2 5 3 5 3 4 3 1 3 4 4 4 2 4 3 3 3 1 4 5 2 2 3 3 5 4 3 4 5 2 5 2 106
10 1 5 4 2 3 5 5 4 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 2 4 5 5 4 4 4 3 2 1 3 5 12211 4 5 4 2 2 5 5 4 5 4 4 4 4 1 5 3 4 4 4 4 1 4 2 2 4 4 2 2 2 3 5 5 11312 4 3 2 4 3 3 3 3 5 5 5 3 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 2 2 4 4 4 4 4 2 4 5 11413 3 1 3 4 4 4 2 1 3 2 3 4 4 3 4 4 5 4 5 4 4 4 5 2 3 3 2 5 2 5 4 4 11014 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 5 3 4 2 2 2 4 3 4 3 4 3 4 11515 4 5 1 4 5 2 3 5 5 4 5 5 3 3 4 3 3 4 5 4 3 4 1 2 2 3 4 4 4 5 2 3 11416 4 5 4 3 4 5 5 4 4 5 5 4 3 1 2 1 1 4 4 4 1 1 4 4 5 5 3 4 4 4 5 5 11717 4 5 1 3 2 5 5 3 5 5 5 2 2 1 5 4 5 2 4 5 1 1 4 4 5 5 1 4 4 1 5 5 11318 3 5 2 3 4 5 3 4 5 5 5 4 4 1 3 1 1 1 5 5 2 4 5 5 4 5 4 2 3 2 5 3 11319 2 3 4 1 1 5 3 4 2 4 2 5 5 3 3 3 3 4 3 3 1 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 10220 4 5 2 2 4 5 4 2 4 5 4 5 2 4 5 4 2 4 5 5 2 5 5 2 1 1 5 5 5 5 1 1 11521 2 5 4 3 1 5 5 4 3 5 4 4 4 3 5 4 5 5 5 4 2 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 13122 2 5 3 3 4 5 3 5 5 4 5 5 4 3 3 3 4 5 5 5 4 4 1 1 3 3 4 4 4 5 5 5 12423 4 4 1 3 4 5 5 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 2 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 11724 2 5 2 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 5 4 4 3 4 3 3 2 3 2 4 3 5 5 5 10425 1 3 4 2 4 5 2 5 4 3 5 3 2 1 4 3 5 5 3 4 1 2 4 5 2 3 1 4 5 2 3 5 10526 4 4 2 4 4 5 3 4 4 2 4 4 4 2 4 4 2 4 2 2 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 8827 2 5 4 3 2 5 4 5 4 5 5 4 5 2 3 2 4 5 2 3 1 2 3 3 5 3 2 1 3 4 4 5 11028 2 4 2 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 5 1 1 1 1 2 2 2 3 2 1 2 4 5 8729 4 5 4 3 4 4 2 4 4 4 2 5 5 2 4 4 4 1 4 2 4 4 4 2 2 2 4 4 4 2 2 5 11030 4 5 5 3 5 3 5 5 5 5 5 5 5 2 5 4 5 5 5 5 5 5 1 1 3 2 4 4 4 3 4 5 132
1.6 Lampiran Skor Instrumen Pola Asuh Orang Tua (X)
RespondenHasil Hitung Dimensi Pola Asuh Orang Tua (X) TOTAL X
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 261 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 1262 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1223 4 3 5 5 4 5 4 5 5 5 4 2 5 3 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 1144 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5 1155 5 5 2 2 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 1 1086 5 5 2 4 5 5 2 1 2 4 2 1 2 4 2 1 1 4 5 2 1 5 2 4 2 5 787 1 1 5 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 5 2 1 5 1 2 1 1 5 528 4 4 2 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 2 2 2 4 2 2 2 4 929 1 3 4 5 4 2 4 1 3 5 3 2 3 5 2 3 2 3 2 2 3 5 2 4 3 4 80
10 4 4 2 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 2 2 4 5 4 5 4 5 5 5 10811 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 2 4 4 4 5 10712 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 5 9813 4 4 1 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 2 5 5 5 1 5 5 5 4 11114 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 3 3 4 5 10115 3 4 5 5 5 4 3 4 4 5 5 5 5 3 5 5 5 5 4 4 3 5 3 1 3 3 10616 4 4 2 5 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 2 3 4 4 5 10017 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 2 4 4 4 2 9218 3 4 2 4 5 4 1 4 4 4 5 4 5 3 4 5 5 1 1 1 1 2 3 4 3 1 8319 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 3 4 4 4 2 4 5 5 5 11120 5 5 1 1 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 1 2 4 5 4 2 4 4 5 5 10121 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 1 2 4 4 1 5 4 4 5 5 10822 3 3 3 4 2 1 1 1 2 3 3 2 2 2 1 2 5 5 2 2 2 3 2 3 2 2 6323 4 3 5 4 4 4 4 4 5 4 2 3 3 4 5 4 5 5 4 4 5 2 4 4 4 5 10424 2 2 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 5 2 3 3 3 5 3 3 3 2 7425 5 1 3 4 3 1 3 5 1 3 5 1 3 1 4 2 1 5 3 4 2 5 3 4 2 2 7626 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 5 1 5 5 5 5 8427 4 4 4 4 3 1 3 4 3 2 3 2 3 4 4 4 2 3 1 1 2 4 2 4 1 4 7628 5 5 1 5 5 5 5 5 5 4 5 2 2 2 2 2 1 5 2 5 5 5 5 2 5 5 10029 4 2 4 4 4 4 2 4 2 2 2 2 2 2 4 2 4 5 4 1 4 2 2 2 2 5 7730 2 5 4 5 2 2 2 2 3 4 4 4 2 4 5 5 5 2 2 2 2 4 2 2 2 4 82
1.7 Lampiran Skor Instrumen Penyalahgunaan Narkoba (Y)
Responden Hasil Hitung Dimensi Penyalahgunaan Narkoba (Y)
TOTAL Y
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 5 5 1 5 5 5 1 5 5 52 2 5 2 5 4 4 4 5 3 43 3 4 4 3 3 3 3 4 5 44 2 3 2 2 5 5 4 5 5 55 4 5 3 3 2 4 3 4 3 56 2 5 2 5 4 5 5 4 4 57 2 5 2 3 4 3 2 3 3 38 5 5 4 4 4 3 1 4 4 49 2 5 3 5 3 4 3 1 3 410 1 5 4 2 3 5 5 4 4 411 4 5 4 2 2 5 5 4 5 412 4 3 2 4 3 3 3 3 5 513 3 1 3 4 4 4 2 1 3 214 4 4 2 3 4 4 4 4 4 415 4 5 1 4 5 2 3 5 5 416 4 5 4 3 4 5 5 4 4 517 4 5 1 3 2 5 5 3 5 518 3 5 2 3 4 5 3 4 5 519 2 3 4 1 1 5 3 4 2 420 4 5 2 2 4 5 4 2 4 521 2 5 4 3 1 5 5 4 3 522 2 5 3 3 4 5 3 5 5 423 4 4 1 3 4 5 5 4 4 324 2 5 2 2 4 3 2 3 3 325 1 3 4 2 4 5 2 5 4 326 4 4 2 4 4 5 3 4 4 227 2 5 4 3 2 5 4 5 4 528 2 4 2 4 4 3 4 3 3 329 4 5 4 3 4 4 2 4 4 430 4 5 5 3 5 3 5 5 5 5
rhitung 0.387036753 0.568939547 0.145032862 0.238431775 0.255554683 0.257206035 0.433034881 0.584645218 0.586786035 0.470175888r tabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
hasil Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid
1.8 Lampiran PRETEST Uji Validitas Instrumen Pola Asuh Orang Tua (X)
Responden OTORITER
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 211 5 5 1 5 4 5 1 5 5 15 5 5 1 3 3 5 1 5 5 15 5 5 3 5 5 5 1 4 5 15 5 5 2 5 4 4 2 5 5 14 4 3 3 3 4 4 2 4 3 52 4 4 4 3 2 5 4 5 5 43 5 5 2 5 2 5 5 5 4 14 4 4 2 5 4 4 5 4 4 24 4 2 4 3 3 3 1 4 5 24 4 4 2 5 4 5 5 5 5 24 4 4 1 5 3 4 4 4 4 15 3 4 2 4 4 4 4 4 4 23 4 4 3 4 4 5 4 5 4 44 4 4 3 3 4 4 4 5 5 35 5 3 3 4 3 3 4 5 4 35 4 3 1 2 1 1 4 4 4 15 2 2 1 5 4 5 2 4 5 15 4 4 1 3 1 1 1 5 5 22 5 5 3 3 3 3 4 3 3 14 5 2 4 5 4 2 4 5 5 24 4 4 3 5 4 5 5 5 4 25 5 4 3 3 3 4 5 5 5 44 4 3 3 4 3 4 3 4 4 23 3 3 2 4 3 2 5 4 4 35 3 2 1 4 3 5 5 3 4 14 4 4 2 4 4 2 4 2 2 25 4 5 2 3 2 4 5 2 3 13 3 2 3 3 2 3 4 5 1 12 5 5 2 4 4 4 1 4 2 45 5 5 2 5 4 5 5 5 5 5
0.324564608 0.533890977 0.484336424 0.093655452 0.556941668 0.597704818 0.486019642 0.040038873 0.473817381 0.559193933 0.3659748650.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid
1.8 Lampiran PRETEST Uji Validitas Instrumen Pola Asuh Orang Tua (X)
DEMOKRATIS PENELATAR
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 321 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 1273 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 1285 5 5 5 4 3 3 5 2 5 5 1271 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 1285 5 5 1 2 5 5 5 5 2 3 1181 2 1 2 2 5 5 2 5 2 4 1144 1 1 5 5 2 1 2 2 5 4 1044 2 1 2 4 4 4 2 4 5 5 1172 3 3 5 4 3 4 5 2 5 2 1064 5 5 4 4 4 3 2 1 3 5 1224 2 2 4 4 2 2 2 3 5 5 1134 2 2 4 4 4 4 4 2 4 5 1144 5 2 3 3 2 5 2 5 4 4 1104 2 2 2 4 3 4 3 4 3 4 1154 1 2 2 3 4 4 4 5 2 3 1141 4 4 5 5 3 4 4 4 5 5 1171 4 4 5 5 1 4 4 1 5 5 1134 5 5 4 5 4 2 3 2 5 3 1133 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 1025 5 2 1 1 5 5 5 5 1 1 1154 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 1314 1 1 3 3 4 4 4 5 5 5 1244 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 1174 3 3 2 3 2 4 3 5 5 5 1042 4 5 2 3 1 4 5 2 3 5 1054 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 882 3 3 5 3 2 1 3 4 4 5 1101 1 2 2 2 3 2 1 2 4 5 874 4 2 2 2 4 4 4 2 2 5 1105 1 1 3 2 4 4 4 3 4 5 132
0.46121154 0.52214496 0.395303476 0.589233419 0.672478714 0.417289703 0.544295315 0.428470316 0.466552717 0.621746694 0.1873205570.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid
TOTAL X
1.8 Lampiran PRETEST Uji Validitas Instrumen Pola Asuh Orang Tua (X)
PEMANJA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 5 5 5 5 5 5 5 5 5 52 5 5 1 5 5 5 5 5 5 53 4 3 5 5 5 4 5 4 5 54 5 5 1 5 5 5 5 5 5 55 5 5 2 2 4 4 4 5 5 56 5 5 2 4 5 5 2 1 2 47 1 1 5 5 1 1 1 1 1 18 4 4 2 5 4 4 4 4 4 49 1 3 4 5 4 2 4 1 3 5
10 4 4 2 5 5 4 4 4 4 411 4 4 5 5 4 4 4 4 4 412 4 4 2 3 4 4 4 4 4 413 4 4 1 4 4 4 5 5 5 414 4 4 4 4 4 4 3 4 4 415 3 4 5 5 5 4 3 4 4 516 4 4 2 5 4 3 4 4 4 417 4 4 2 2 4 4 4 4 4 418 3 4 2 4 5 4 1 4 4 419 4 4 4 5 4 5 5 5 4 420 5 5 1 1 5 5 5 5 5 421 5 5 1 5 5 5 5 5 5 522 3 3 3 4 2 1 1 1 2 323 4 3 5 4 4 4 4 4 5 424 2 2 3 4 3 2 3 3 2 325 5 1 3 4 3 1 3 5 1 326 2 3 3 3 2 2 2 3 3 327 4 4 4 4 3 1 3 4 3 228 5 5 1 5 5 5 5 5 5 429 4 2 4 4 4 4 2 4 2 230 2 5 4 5 2 2 2 2 3 4
r hitung 0.610966425 0.631516582 -0.182285084 0.123662523 0.730503101 0.773963043 0.831062838 0.738406313 0.887402317 0.784869548r tabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361hasil Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
1.9 Lampiran PRETEST Uji Validitas Instrumen Penyalahgunaan Narkoba (Y)
Responden PREDISPOSISI
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 215 5 5 5 5 5 5 1 5 5 55 5 5 5 5 5 1 5 5 5 55 4 2 5 3 4 4 5 5 5 42 5 5 5 5 5 1 1 5 5 55 4 5 5 4 4 4 4 4 4 52 1 2 4 2 1 1 4 5 2 11 1 1 1 1 1 5 5 2 1 54 4 4 4 4 4 5 4 2 2 23 2 3 5 2 3 2 3 2 2 34 5 5 4 5 4 2 2 4 5 44 4 4 4 4 4 5 5 4 4 44 4 4 4 4 4 4 2 4 4 45 5 5 5 5 5 4 2 5 5 52 2 4 4 4 4 4 4 4 5 55 5 5 3 5 5 5 5 4 4 33 3 4 4 4 4 5 5 4 4 44 4 4 4 4 4 2 2 4 4 45 4 5 3 4 5 5 1 1 1 14 4 4 4 5 5 5 3 4 4 44 4 4 4 4 4 1 2 4 5 45 5 5 4 4 4 1 2 4 4 13 2 2 2 1 2 5 5 2 2 22 3 3 4 5 4 5 5 4 4 53 3 3 2 2 2 5 2 3 3 35 1 3 1 4 2 1 5 3 4 23 3 3 3 3 4 3 3 3 4 53 2 3 4 4 4 2 3 1 1 25 2 2 2 2 2 1 5 2 5 52 2 2 2 4 2 4 5 4 1 44 4 2 4 5 5 5 2 2 2 2
0.520041767 0.771218112 0.708774438 0.717598568 0.698212384 0.718798231 -0.099799997 -0.183661206 0.695147124 0.807359923 0.4439168250.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid
1.9 Lampiran PRETEST Uji Validitas Instrumen Penyalahgunaan Narkoba (Y)
KONTRIBUSI
22 23 24 25 265 5 5 5 5 1265 5 5 5 5 1225 4 5 4 5 1145 5 5 5 5 1155 4 5 4 1 1085 2 4 2 5 781 2 1 1 5 524 2 2 2 4 925 2 4 3 4 805 4 5 5 5 1082 4 4 4 5 1074 4 2 4 5 981 5 5 5 4 1115 3 3 4 5 1015 3 1 3 3 1062 3 4 4 5 1002 4 4 4 2 922 3 4 3 1 832 4 5 5 5 1112 4 4 5 5 1015 4 4 5 5 1083 2 3 2 2 632 4 4 4 5 1045 3 3 3 2 745 3 4 2 2 761 5 5 5 5 844 2 4 1 4 765 5 2 5 5 1002 2 2 2 5 774 2 2 2 4 82
0.251668077 0.762825902 0.514825101 0.816498513 0.3320171240.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid
1.9 Lampiran PRETEST Uji Validitas Instrumen Penyalahgunaan Narkoba (Y)
PENCETUSTOTAL Y
1.10 Lampiran Angket Sesudah Uji Validitas
ANGKET UNTUK RESPONDEN
Nama :
Jenis Kelamin : L / P (Lingkari)
PETUNJUK PENGISIAN
1. Bacalah dan perhatikan baik-baik pertanyaan yang tertera pada angket dibawah ini.
2. Berilah tanda silang (X) pada pertanyaan yang tertera pada angket sesuai dengan pendapat anda pribadi tanpa pengaruh orang lain !
3. Sebelum dikumpulkan pastikan setiap pertanyaan yang tertera dalam daftar angket tersebut telah anda isi semuanya !
4. Partisipasi dan kesediaan anda mengisi daftar angket ini merupakan bantuan yang sangat berarti bagi peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini.
5. SS: Sangat Setuju, S: Setuju, CS: Cukup Setuju, TS: Tidak Setuju, STS: Sangat Tidak Setuju.
A. Angket Tentang Pola Asuh Orang Tua
No. Pertanyaan Dimensi Ukuran Otoriter SS S CS TS STS
1 Orang tua memaksa saya untuk berprilaku sesuai dengan keinginannya
2 Orang tua memerintahkan saya untuk patuh terhadap nilai agama, budaya dan adat istiadat.
3 Orang tua membatasi keinginan dan aktivitas saya.
4 Orang tua memberikan hukuman pada saya jika tidak menuruti perintahnya.
5 Saya mendengarkan dan mematuhi apa yang telah diputuskan orang tua tanpa adanya kompromi.
6 Saya mengikuti pendapat yang diberikan orang tua karna mereka tahu yang terbaik.
7 Seringkali orang tua mendidik saya menggunakan tindakan kekerasan.
8 Suka atau tidak suka saya harus menjalankan apa yang disuruh oleh orang tua.
No. Pertanyaan Dimensi Ukuran Demokratis SS S CS TS STS
9 Orang tua selalu mendengarkan pendapat saya dan bersedia untuk membicarakannya.
10 Orang tua tidak pernah menutut berlebihan terhadap kemampuan yang saya miliki.
11 Orang tua memberikan kebebasan pada saya untuk memilih dan melakukan tindakan disertai dengan tanggung jawab.
12 Dalam membuat keputusan orang tua selalu siap untuk memberikan arahan pada saya jika diperlukan.
13 Orang tua bersikap bijak dalam mewujudkan keinginan dan kegiatan yang saya lakukan.
14 Dalam mengatur diri sendiri orang tua menuntut saya untuk sesuai dengan lingkungan yang baik.
15 Bila ada keputusan yang tidak dapat saya terima orang tua membahas sesuai dengan kenyataan
16 Orang tua akan bersikap tegas dan memberikan hukuman bila saya melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan peraturan.
No. Pertanyaan Dimensi Ukuran Penelantar SS S CS TS STS
17 Orang tua selalu mengabaikan kebutuhan dan keinginan saya.
18 Orang tua tidak perduli dengan prilaku dan aktivitas saya dalam berbagai hal.
19 Orang tua seringkali tidak memberikan perhatian terhadap saya.
20 Orang tua selalu memberikan kebebasan pada saya tanpa menuntut saya untuk bertanggung jawab.
21 Orang tua tidak pernah memberikan kasih sayang pada saya.
22 Segala bentuk kegiatan yang saya lakukan tidak pernah diawasi oleh orang tua.
23 Orang tua lebih mementingkan dirinya sendiri dari pada mengasuh saya.
24 Ketidak perdulian orang tua membuat saya menjadi seseorang yang kuat dalam menjalani kehidupan.
No. Pertanyaan Dimensi Ukuran Pemanja SS S CS TS STS
25 Orang tua selalu menuruti segala sesuatu yang saya inginkan.
26 Orang tua memberikan pengawasan yang sangat longgar pada saya.
27 Orang tua seringkali tidak pernah menegur saya bila melakukan tidakan melanggar hukum.
28 Orang tua sangat bertanggung jawab terhadap kebutuhan dan keinginan saya.
29 Saya jarang ditegur oleh orang tua bila ada suatu hal yang tidak patut untuk dilakukan.
30
Orang tua sangat sedikit memberikan bimbingan terhadap saya.
31 Orang tua selalu bersikap hangat terhadap saya.
32
Orang tua selalu memberikan perhatian yang lebih mengenai kebutuhan saya.
B. Angket tentang Penyalahgunaan Narkoba
No.
Pertanyaan Dimensi Ukuran Predisposisi
SS
S
CS
TS
STS
1. Untuk mengobati rasa ketidakpuasan akan suatu hal saya menggunakan narkoba.
2. Tuntutan yang diberikan keluarga dan lingkungan menjadikan saya pecandu narkoba.
3. Karna depresi dalam menjalani hidup jalan pelarian yang saya pilih dengan menggunakan narkoba.
4. Karna tekanan hidup yang sangat berat membuat saya menggunakan narkoba.
5. Dengan menggunakan narkoba saya merasa percaya diri untuk masuk kedalam lingkungan sosial.
6. Cara yang saya lakukan untuk menghilangkan kecemasan adalah dengan menggunakan narkoba.
No.
Pertanyaan Dimensi Kontribusi
SS
S
CS
TS
STS
7. Kondisi keluarga dengan pengasuhan yang tidak sesuai membuat saya mencari penggantinya dengan memakai narkoba.
8. Kesibukan orang tua dalam berkerja membuat saya mencari jalan keluar dengan menggunakan narkoba
9. Karna cara orang tua mendidik dengan cara kekerasan membuat saya lari ke narkoba
10. Orang tua yang jarang dirumah membuat saya mudah untuk mengenal dan memakai narkoba
11. Narkoba lebih mengerti kebutuhan saya dibandingkan dengan orang tua yang tidak perhatian.
12. Keadaan keluarga yang tidak kondusif menyebabkan saya mencoba memakai narkoba.
13. Akibat hubungan yang buruk dengan orang tua saya merasa narkoba dapat menjadi jalan keluar.
14. Ketidakperdulian orang tua terhadap permasalahan yang ada menjadikan saya sebagai pengguna narkoba.
No.
Pertanyaan Dimensi Pencetus
SS
S
CS
TS
STS
15. Narkoba membuat saya lebih mudah bergaul dengan siapapun.
16. Narkoba merupakan wujud solidaritas kepada teman.
17. Teman-teman memberikan saran pada saya memakai narkoba untuk bersenang-senang.
18. Saya menolak pendapat teman-teman yang menganggap narkoba bisa menjadi jalan keluar dari permasalahan.
19. Tersedianya berbagai jenis narkoba dilingkungan membuat saya tidak ingin mencoba.
20. Karna lemahnya penegakan hukum saya menjadi berani menggunakan narkoba.
21. Keuntungan yang besar dan cepat mendapatkan uang membuat saya memakai serta mengedarkan narkoba keorang terdekat.
22. Meski banyaknya variasi narkoba yang menarik saya tetap tidak akan menggunakan narkoba.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 321 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 2 3 2 4 4 4 4 5 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 111 3.472 4 5 2 2 2 2 4 4 5 5 5 5 5 1 2 2 4 4 4 2 4 2 2 4 2 4 4 4 4 4 1 1 105 3.283 2 5 2 1 1 5 5 2 3 5 5 4 4 2 5 2 2 4 3 1 3 3 5 2 3 3 2 3 3 3 4 4 101 3.164 4 5 2 1 4 5 2 4 5 5 5 5 5 4 5 1 1 5 5 2 5 1 5 4 5 2 5 1 5 2 1 1 112 3.505 1 3 2 4 4 5 5 2 4 5 5 5 5 2 4 1 5 5 5 2 5 4 4 1 2 3 5 4 4 4 4 5 119 3.726 5 4 3 2 5 4 5 5 1 5 4 5 4 1 5 2 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 3 135 4.227 3 5 2 2 2 5 4 1 4 3 3 5 5 1 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 4 4 4 2 4 105 3.288 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 2 3 4 3 2 4 2 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 106 3.319 3 5 2 4 2 5 5 2 4 5 4 3 3 2 4 5 4 4 4 5 5 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3 4 116 3.6310 2 4 3 5 5 5 5 2 4 5 5 4 5 2 2 4 2 2 5 2 5 2 4 5 2 2 4 4 4 1 5 5 116 3.6311 2 5 2 3 1 5 4 3 5 5 5 4 5 2 2 4 3 5 5 4 5 4 5 2 3 4 5 5 4 2 2 4 119 3.7212 2 5 2 3 5 4 4 2 4 2 1 4 3 2 2 2 1 3 5 2 1 1 3 4 3 5 2 3 5 4 5 4 98 3.0613 2 5 3 3 2 4 4 2 4 4 3 3 4 2 3 3 2 2 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 2 104 3.2514 4 5 4 1 1 5 4 1 4 4 5 5 5 4 4 1 4 4 4 4 5 5 5 4 3 4 5 5 5 5 5 5 129 4.0315 5 5 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 5 2 4 1 4 5 5 5 5 2 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 130 4.0616 2 4 3 2 2 4 4 2 3 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 2 5 2 3 3 1 2 4 4 4 2 4 4 102 3.1917 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 5 4 5 4 5 4 5 2 3 3 4 4 4 4 4 4 121 3.7818 4 5 3 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 2 4 2 1 4 4 2 4 2 2 4 2 4 2 4 4 2 4 4 114 3.5619 4 5 3 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 2 4 5 5 5 5 4 5 5 2 2 5 5 4 5 2 5 135 4.2220 4 5 4 2 4 4 5 2 5 2 5 5 5 1 3 2 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 131 4.0921 3 5 3 5 2 4 5 5 5 5 5 5 5 1 5 1 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 139 4.3422 4 5 2 3 3 5 4 3 4 5 5 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 122 3.8123 4 5 4 2 4 4 4 2 5 5 4 4 5 2 4 2 4 4 4 4 4 2 4 2 2 4 4 4 4 4 2 5 117 3.6624 2 5 2 2 3 5 4 1 5 5 5 5 5 1 3 1 4 4 4 4 5 5 4 3 3 4 4 5 3 2 5 5 118 3.6925 5 5 4 2 2 4 4 2 4 4 4 5 1 2 4 2 5 4 4 4 5 4 4 4 4 2 2 4 1 2 4 4 111 3.4726 4 4 2 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 2 5 2 4 5 5 4 5 4 5 3 4 2 4 3 3 1 4 3 124 3.8827 4 4 2 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 2 5 4 4 5 5 4 5 4 5 3 4 2 4 2 4 5 4 3 130 4.0628 4 5 4 3 3 5 4 3 5 4 5 5 1 5 3 3 4 4 4 1 2 1 4 4 3 5 4 5 5 2 5 5 120 3.7529 2 5 3 1 1 4 5 4 3 3 4 4 4 3 3 2 5 4 5 5 5 4 5 2 3 3 5 4 5 5 5 4 120 3.75
1.11 Lampiran Skor Pola Asuh Orang Tua (X) Sesudah Uji Validitas
Responden PERTANYAAN Total (X)
30 4 5 4 4 3 5 4 2 4 4 5 4 4 2 4 1 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 2 4 4 2 4 4 115 3.5931 4 4 2 4 5 4 5 1 4 5 3 4 3 3 3 5 5 4 2 3 4 1 5 3 2 4 3 4 4 3 5 1 112 3.5032 1 5 3 2 4 4 4 2 4 5 5 3 3 1 2 2 4 5 5 4 5 4 5 5 4 3 2 5 2 4 4 4 115 3.5933 4 5 3 3 2 5 5 2 4 4 4 3 3 3 4 2 3 4 2 3 2 2 3 3 3 2 1 5 2 2 4 4 101 3.1634 2 4 3 2 2 4 4 2 3 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 109 3.4135 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3 1 1 1 5 3 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3 4 129 4.0336 3 5 2 5 3 5 5 2 3 5 3 4 4 4 4 2 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 136 4.2537 4 5 2 4 4 4 5 4 2 3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 3 5 3 4 4 3 4 125 3.9138 3 5 2 2 2 4 4 2 4 3 4 3 4 3 4 2 4 4 5 3 5 4 5 3 3 4 4 4 4 1 5 4 113 3.5339 2 5 4 2 2 5 4 2 5 4 5 5 5 1 5 2 4 4 4 5 4 2 4 2 5 4 2 4 2 2 5 5 116 3.6340 1 5 4 2 3 5 4 4 4 5 5 5 5 1 4 2 4 4 5 4 5 4 5 2 2 4 5 4 5 5 5 4 126 3.9441 5 5 2 4 2 5 4 2 4 4 5 5 5 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 5 3 4 4 4 3 122 3.8142 4 5 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 1 4 2 4 4 3 4 3 4 4 4 5 3 4 2 3 3 2 1 106 3.3143 5 2 5 1 1 5 5 2 4 5 5 5 5 1 4 2 4 4 4 5 4 5 5 2 4 4 4 3 4 4 3 3 119 3.7244 2 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 115 3.5945 4 5 3 4 2 3 5 3 4 4 5 4 5 2 4 1 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 118 3.6946 3 5 2 4 3 4 4 2 2 5 5 4 3 2 4 2 3 4 5 4 4 3 4 2 3 3 4 4 4 3 2 3 109 3.4147 2 1 3 1 1 1 4 1 1 5 5 5 3 1 3 1 5 5 5 1 5 1 1 4 1 5 1 4 5 1 5 5 92 2.8848 3 5 2 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 5 1 3 4 3 3 4 2 3 4 110 3.4449 2 5 2 2 4 4 4 2 4 3 5 2 3 3 4 1 1 3 2 4 5 3 1 4 4 3 5 5 1 5 4 4 104 3.2550 1 4 3 1 2 4 4 1 2 4 4 3 4 2 3 2 3 5 5 2 5 2 5 4 2 4 5 4 3 3 4 4 104 3.2551 4 4 2 2 2 5 5 2 4 5 4 5 5 2 4 2 5 5 5 4 5 4 5 2 4 2 5 5 4 4 5 4 125 3.9152 4 5 2 3 2 5 5 4 5 5 4 3 5 1 4 2 5 4 4 4 4 5 5 2 5 5 4 5 4 4 4 4 127 3.9753 2 5 4 5 4 3 2 2 2 2 2 3 2 2 4 2 2 3 2 4 3 2 4 4 4 3 4 2 4 2 2 2 93 2.9154 5 5 2 3 4 3 3 5 4 4 5 5 4 2 4 2 5 5 5 5 5 5 5 1 4 5 5 5 5 5 5 3 133 4.1655 4 5 4 5 1 5 5 4 5 5 5 5 5 1 5 4 1 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 1 4 4 3 3 127 3.9756 2 5 2 3 1 5 4 3 5 5 5 4 5 2 2 4 3 5 5 4 5 4 5 2 3 4 5 5 4 2 2 4 119 3.7257 2 5 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 5 4 5 4 5 2 4 4 5 3 4 4 2 4 118 3.6958 1 5 3 3 4 4 4 1 4 5 5 5 5 1 5 2 4 4 4 4 4 4 4 5 1 4 4 5 4 4 5 5 122 3.8159 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 3 2 105 3.2860 5 5 4 3 4 4 5 4 4 5 5 5 5 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 3 3 4 4 3 127 3.9761 2 5 2 3 2 3 5 3 3 4 3 4 3 1 2 3 5 4 5 5 5 5 4 2 4 4 5 3 4 4 3 2 112 3.5062 2 5 3 4 4 5 4 5 3 5 4 3 4 1 2 5 4 4 5 4 1 2 3 5 2 4 1 4 3 2 5 3 111 3.47
63 4 5 4 2 4 4 5 4 5 5 5 5 5 1 5 1 4 4 4 4 4 4 4 2 1 4 4 5 4 4 5 5 126 3.9464 2 5 3 2 1 5 4 2 5 5 3 5 5 1 4 1 5 2 4 3 4 3 4 3 2 3 5 5 4 3 5 5 113 3.5365 5 4 2 5 2 4 5 4 5 5 4 5 3 2 4 4 5 5 4 5 5 5 4 2 4 4 5 4 4 5 5 2 131 4.0966 4 4 4 2 5 5 4 5 5 3 5 3 5 1 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 2 4 2 4 4 4 2 118 3.6967 4 5 2 2 3 5 5 2 3 4 4 3 4 2 5 4 4 5 4 4 5 4 5 3 2 3 5 4 4 4 4 4 121 3.7868 4 5 3 4 2 5 5 3 4 4 4 2 3 2 3 2 4 4 5 4 5 4 5 1 3 5 5 4 4 4 3 3 118 3.6969 2 5 5 2 4 4 5 2 5 4 5 5 5 1 4 2 4 4 4 4 5 2 5 3 3 2 4 4 5 4 5 4 122 3.8170 2 5 4 2 2 5 5 2 3 4 5 4 3 1 4 3 2 4 2 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 3 108 3.3871 2 5 3 4 4 4 5 2 4 4 5 4 4 2 3 2 4 4 4 4 4 4 5 2 4 5 5 4 4 4 4 4 122 3.8172 1 5 3 3 4 3 5 3 5 5 3 4 5 5 4 2 4 4 5 5 5 3 5 4 3 3 4 4 4 4 5 3 125 3.9173 4 3 3 4 4 3 5 4 4 4 3 4 3 2 4 3 4 4 3 3 5 4 5 5 3 3 4 5 3 4 4 5 121 3.7874 4 5 4 2 4 5 5 2 4 4 5 5 4 2 4 2 4 3 5 2 4 4 3 2 2 4 5 4 4 5 5 4 121 3.7875 2 5 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 5 2 5 1 4 4 5 4 4 4 4 4 121 3.7876 4 4 3 4 4 3 5 4 4 4 3 4 3 2 4 3 4 5 5 3 4 3 5 4 3 4 4 5 3 4 4 4 122 3.8177 4 3 3 5 3 4 4 4 3 3 3 2 3 2 2 2 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 104 3.2578 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 2 3 2 5 4 2 4 4 4 3 4 2 4 4 3 3 4 4 2 3 3 4 109 3.4179 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 2 4 4 3 4 4 4 5 4 3 4 3 4 4 4 4 4 118 3.6980 4 4 4 3 4 3 5 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 122 3.8181 3 4 3 4 4 3 5 5 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 5 4 5 4 3 4 4 4 4 3 4 119 3.7282 3 4 3 3 4 4 5 2 4 4 4 3 5 3 4 1 4 5 3 3 4 4 5 5 3 4 4 5 3 4 3 4 119 3.7283 4 4 2 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 2 3 3 4 5 4 4 5 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 122 3.8184 4 4 3 2 4 4 5 4 3 3 3 4 4 2 3 3 5 5 4 4 5 3 5 4 3 4 3 4 4 4 4 3 119 3.7285 3 4 2 4 4 3 5 4 4 4 5 4 4 2 4 3 1 2 5 2 5 4 5 2 3 4 4 4 4 4 4 4 116 3.6386 3 4 3 4 3 3 5 4 4 3 4 4 3 3 2 3 4 4 4 3 5 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 2 112 3.5087 2 4 4 2 4 2 2 4 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 3 2 2 3 4 2 2 2 2 2 2 2 78 2.4488 3 4 4 4 4 4 5 2 4 3 3 2 3 2 4 3 5 5 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 5 3 4 120 3.7589 4 3 5 4 3 3 3 3 4 5 4 3 4 3 3 3 4 4 2 3 3 5 4 3 4 3 2 3 3 3 4 4 111 3.47
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 221 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 1 3 2 75 3.412 4 5 4 4 2 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 3 4 5 5 83 3.773 4 4 5 3 4 3 4 4 4 4 4 5 4 3 3 4 4 2 4 3 3 3 81 3.684 1 1 5 1 1 5 1 5 5 5 1 5 1 1 5 1 5 5 5 1 1 5 66 3.005 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 2 5 4 4 95 4.326 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 5 3 5 3 4 3 3 1 3 5 5 3 85 3.867 1 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 2 4 4 4 2 72 3.278 3 3 2 2 4 3 4 4 4 2 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 2 4 73 3.329 4 3 5 5 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 2 4 4 4 3 81 3.6810 2 2 4 2 2 2 4 4 4 2 2 4 2 4 4 2 2 4 2 2 2 4 62 2.8211 2 4 2 2 4 2 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 3 81 3.6812 4 4 1 3 2 3 3 2 3 3 1 1 4 5 5 4 1 4 3 2 4 5 67 3.0513 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 4 2 1 4 46 2.0914 4 4 5 5 5 3 4 5 5 5 4 4 3 4 4 5 3 4 3 1 4 5 89 4.0515 5 5 2 2 2 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 86 3.9116 3 4 3 3 2 4 3 4 4 4 2 5 2 3 1 1 3 4 2 3 4 5 69 3.1417 2 2 2 4 1 1 4 4 4 3 4 2 3 3 2 2 3 4 3 3 2 3 61 2.7718 4 4 2 2 4 2 4 2 2 4 3 2 2 4 2 2 2 2 2 3 4 4 62 2.8219 2 2 2 2 2 2 2 1 4 2 5 4 2 4 2 4 4 5 4 2 2 3 62 2.8220 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 78 3.5521 2 2 1 1 1 2 2 5 5 5 5 3 5 5 2 4 2 5 1 1 1 5 65 2.9522 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 82 3.7323 4 1 2 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 4 4 4 4 4 71 3.2324 4 2 2 2 1 4 3 1 4 3 1 3 4 3 1 1 4 4 3 2 2 2 56 2.5525 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 101 4.5926 3 4 2 1 3 2 4 3 5 4 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 1 4 60 2.7327 3 4 2 2 2 3 4 3 4 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 65 2.9528 1 2 3 2 4 1 3 5 3 3 4 1 2 4 1 3 2 2 2 5 1 2 56 2.5529 2 3 3 3 2 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 66 3.00
1.12 Lampiran Skor Penyalahgunaan Narkoba (Y) Sesudah Uji Validitas
Responden PERTANYAAN Total (Y)
30 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 82 3.7331 4 4 2 3 1 5 3 3 4 5 4 4 4 4 4 5 3 3 3 4 5 2 79 3.5932 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 2 5 4 4 4 96 4.3633 2 2 2 3 3 3 2 2 2 4 1 2 2 2 3 3 2 5 4 4 2 4 59 2.6834 3 4 3 3 2 4 3 4 4 4 4 3 4 4 2 2 4 4 2 2 2 5 72 3.2735 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 108 4.9136 2 4 2 2 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 5 4 77 3.5037 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 84 3.8238 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 4 1 5 4 5 5 95 4.3239 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 2 2 4 5 79 3.5940 4 2 3 2 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 2 4 2 5 4 4 1 2 70 3.1841 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 5 2 4 4 2 2 4 2 4 1 1 5 74 3.3642 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 2 4 3 4 3 72 3.2743 5 2 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 2 2 5 4 90 4.0944 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 5 77 3.5045 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 3 5 5 102 4.6446 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 2 81 3.6847 5 1 1 1 3 3 5 5 5 5 3 2 1 5 1 4 1 5 2 1 5 5 69 3.1448 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 62 2.8249 5 5 4 5 3 2 3 3 4 4 5 5 2 2 3 2 3 2 4 5 5 3 79 3.5950 5 4 5 4 2 4 5 5 5 5 5 3 4 5 5 3 4 5 5 2 5 3 93 4.2351 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 1 1 5 5 99 4.5052 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 2 5 4 5 2 93 4.2353 2 3 4 4 2 2 4 4 3 4 4 3 3 3 2 3 4 4 2 4 2 3 69 3.1454 2 5 3 5 3 3 5 5 5 5 5 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 84 3.8255 3 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 5 1 5 3 1 5 60 2.7356 3 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 5 1 5 3 1 5 60 2.7357 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 1 4 4 5 99 4.5058 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 1 4 4 4 70 3.1859 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 3 4 5 4 100 4.5560 4 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 2 3 2 1 5 74 3.3661 4 4 2 4 2 5 4 2 4 4 5 2 4 4 2 2 3 2 3 4 3 5 74 3.3662 1 2 4 1 3 1 3 5 2 2 3 1 1 2 3 1 3 2 5 1 2 2 50 2.27
63 2 2 2 4 4 2 4 4 2 2 4 2 4 4 2 4 2 4 4 4 2 4 68 3.0964 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 1 4 4 5 95 4.3265 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 1 4 5 5 1 96 4.3666 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 2 4 4 4 3 2 76 3.4567 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 1 2 4 5 4 96 4.3668 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 2 4 5 4 98 4.4569 2 5 2 3 3 4 4 4 5 4 3 3 3 3 2 1 2 4 3 2 2 4 68 3.0970 3 3 3 3 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 2 2 2 4 89 4.0571 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 2 2 4 86 3.9172 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 2 3 4 5 88 4.0073 3 4 2 4 3 4 4 3 5 4 3 5 3 4 4 2 3 5 2 2 1 3 73 3.3274 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 2 5 5 4 2 94 4.2775 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 2 5 5 4 105 4.7776 4 4 2 2 3 4 4 5 4 2 4 4 4 2 4 3 3 4 3 2 2 4 73 3.3277 3 3 4 3 3 3 3 4 3 5 3 2 3 3 3 4 2 4 3 4 2 3 70 3.1878 3 3 4 2 2 3 5 3 4 2 3 1 3 4 2 3 3 4 4 2 3 3 66 3.0079 3 4 3 3 4 4 4 4 3 2 4 3 3 3 4 3 2 3 4 2 2 4 71 3.2380 4 3 4 3 4 4 4 4 5 4 5 3 4 2 4 2 3 2 3 3 2 4 76 3.4581 4 2 3 3 4 4 5 4 4 3 4 2 3 3 4 4 3 2 4 3 3 3 74 3.3682 4 3 2 4 4 4 4 5 5 3 3 4 4 2 3 3 3 4 3 2 2 3 74 3.3683 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 5 3 75 3.4184 3 2 4 4 3 5 5 3 5 3 4 4 4 3 3 2 3 2 3 3 4 4 76 3.4585 4 4 3 3 4 3 3 3 2 4 4 4 3 3 2 3 2 3 4 1 4 2 68 3.0986 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 2 3 2 3 4 4 3 5 3 3 4 4 75 3.4187 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 4 2 3 2 51 2.3288 4 3 4 4 5 5 4 5 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 3 2 4 78 3.5589 3 4 3 3 4 2 3 5 4 4 4 3 3 4 3 4 2 4 3 3 3 4 75 3.41
1.13 Lampiran Uji Normalitas Kolmogorov-Simirnov
NPAR TESTS
/K-S(NORMAL)=RES_1 /MISSING ANALYSIS.
NPar Tests
[DataSet0]
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 89
Normal Parametersa,b Mean 0E-7
Std. Deviation .59838550
Most Extreme Differences
Absolute .089
Positive .089
Negative -.063
Kolmogorov-Smirnov Z .837
Asymp. Sig. (2-tailed) .485
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
1.14 Lampiran Uji Homogenitas
ONEWAY Y BY X /STATISTICS HOMOGENEITY /MISSING ANALYSIS.
Oneway
[DataSet0]
Test of Homogeneity of Variances
penyalahgunaan narkoba
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.699 21 54 .061
ANOVA
penyalahgunaan narkoba
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 13.156 34 .387 1.052 .427
Within Groups 19.871 54 .368 Total 33.027 88
1.15 Lampiran Uji Koefisien Korelasi
CORRELATIONS /VARIABLES=Y X /PRINT=TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE.
Correlations
[DataSet0]
Correlations
Penyalahgunaan
Narkoba
Pola Asuh
Orang Tua
Penyalahgunaan
Narkoba
Pearson Correlation 1 .214*
Sig. (2-tailed) .044
N 89 89
Pola Asuh Orang
Tua
Pearson Correlation .214* 1
Sig. (2-tailed) .044
N 89 89
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
1.16 Lampiran Uji Regesi Linier Sederhana dan Uji Koefisien
Determinasi
REGRESSION
/MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT Y /METHOD=ENTER X /RESIDUALS DURBIN.
Regression
[DataSet0]
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables
Removed
Method
1
pola asuh orang
tuab
. Enter
a. Dependent Variable: penyalahgunaan narkoba
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 .214a .046 .035 .60181 1.866
a. Predictors: (Constant), pola asuh orang tua
b. Dependent Variable: penyalahgunaan narkoba
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 1.517 1 1.517 4.190 .044b
Residual 31.510 87 .362
Total 33.027 88
a. Dependent Variable: penyalahgunaan narkoba
b. Predictors: (Constant), pola asuh orang tua
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant)
2.035 .721
2.822 .006
pola asuh orang tua
.403 .197 .214 2.047 .044
a. Dependent Variable: penyalahgunaan narkoba
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 3.0183 3.7843 3.5046 .13132 89
Residual -1.25484 1.25070 .00000 .59839 89
Std. Predicted Value -3.703 2.130 .000 1.000 89
Std. Residual -2.085 2.078 .000 .994 89
a. Dependent Variable: penyalahgunaan narkoba
1.17 Lampiran Uji Koefisien Korelasi Otoriter, Demokratis, Penelantar
dan Pemanja terhadap Penyalahgunaan Narkoba
CORRELATIONS
/VARIABLES=Y X1 X2 X3 X4 /PRINT=TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE.
Correlations
[DataSet0]
Correlations
Penyalahgunaan
Narkoba
Otoriter Demokratis Penelantar Pemanja
Penyalahgunaan
Narkoba
Pearson Correlation 1 -.022 -.042 .349** .216*
Sig. (2-tailed) .837 .699 .001 .042
N 89 89 89 89 89
Otoriter
Pearson Correlation -.022 1 .136 .080 -.022
Sig. (2-tailed) .837 .203 .458 .834
N 89 89 89 89 89
Demokratis
Pearson Correlation -.042 .136 1 .004 -.113
Sig. (2-tailed) .699 .203 .972 .291
N 89 89 89 89 89
Penelantar
Pearson Correlation .349** .080 .004 1 .138
Sig. (2-tailed) .001 .458 .972 .196
N 89 89 89 89 89
Pemanja
Pearson Correlation .216* -.022 -.113 .138 1
Sig. (2-tailed) .042 .834 .291 .196
N 89 89 89 89 89
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
1.18 Lampiran Uji Regresi Linier Berganda
REGRESSION
/MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT Y /METHOD=ENTER X1 X2 X3 X4.
Regression
[DataSet0]
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables
Removed
Method
1
Pemanja, Otoriter,
Penelantar ,
Demokratisb
. Enter
a. Dependent Variable: Penyalahgunaan Narkoba
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Change Statistics Durbin-
Watson R Square
Change
F
Change
df1 df2 Sig. F
Change
1
.391a .153 .112 .57715 .153 3.788 4 84 .007 1.855
a. Predictors: (Constant), Pemanja, Otoriter, Penelantar , Demokratis
b. Dependent Variable: Penyalahgunaan Narkoba.
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 5.047 4 1.262 3.788 .007b
Residual 27.980 84 .333
Total 33.027 88
a. Dependent Variable: Penyalahgunaan Narkoba
b. Predictors: (Constant), Pemanja, Otoriter, Penelantar , Demokratis
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 2.648 .699 3.785 .000
Otoriter -.051 .124 -.042 -.414 .680 .975 1.026 Demokratis -.025 .143 -.018 -.178 .859 .969 1.032 Penelantar .191 .059 .330 3.238 .002 .974 1.027 Pemanja .115 .070 .167 1.637 .105 .968 1.033
a. Dependent Variable: Penyalahgunaan Narkoba
Collinearity Diagnosticsa
Model Dimension Eigenvalue Condition
Index
Variance Proportions
(Constant) Otoriter Demokratis Penelantar Pemanja
1 4.869 1.000 .00 .00 .00 .00 .00
2 .058 9.179 .00 .00 .00 .85 .26 3 .052 9.674 .01 .06 .05 .13 .61 4 .016 17.577 .01 .75 .36 .00 .00 5 .006 29.615 .98 .19 .59 .02 .12
a. Dependent Variable: Penyalahgunaan Narkoba
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 2.8028 4.0096 3.5046 .23948 89
Residual -1.33476 1.18745 .00000 .56388 89
Std. Predicted Value -2.931 2.109 .000 1.000 89
Std. Residual -2.313 2.057 .000 .977 89
a. Dependent Variable: Penyalahgunaan Narkoba