pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi ...

158
PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI MADRASAH ALIYAH PONDOK PESANTREN AL-HAMIDIYAH Skripsi ini diajukan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: Rahmawati Wulandari NIM. 1112015000068 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PROGRAM STUDI EKONOMI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017

Transcript of pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi ...

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA

TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI MADRASAH

ALIYAH PONDOK PESANTREN AL-HAMIDIYAH

Skripsi ini diajukan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

Rahmawati Wulandari

NIM. 1112015000068

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

PROGRAM STUDI EKONOMI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENGARUH STATUS SOSL4L EKONOMI ORANG TUA

TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI MADRASAH

ALIYAH PONDOK PESANTREN AL-HAMIDIYAH

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenulii Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh: Rahmawati Wulandan

NIM 1112015000068

Mengesahkan:

Skripsi I

Pembin ScriDSi II

Dr. TetkuRathli Zakaria, MA Tti Harjawáti, M. NIP. 195'0902 197903 1 001 NIDN. 24118001

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY4RIF IHDAYATULLAH

JAKARTA

2016

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMB1NG

PENGARUII STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA

TERI{ADAP MOT1VASI I3ELAJAR SISWA DI MADRASAH

ALIYAH PONDOK PESANTREN AL-HAMLDIYAH

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh: Rahmawati Wulandari

NIM: 1112015000068

Mengesahkan:

Pembjnbingjkripsi II

NIP. 19520902 197903 1 001

N1DN. 2014118001

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul "Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua terhadap Motivasi Belajar Siswa di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-Hamidiyah", oleh Rahma\vati Wulandari, Nomor Induk Mahasiswa 1112015000068, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqosah pada tanggal 06 Januari 2017 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana (Si) dalam bidang Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.

Jakarta, 06 Januari 2017

Panitia Ujian Munaqosah Tanggal Tanda Tangan

Ketua Sidang (Ketua Jurusan Pendidikan IPS)

Dr. Iwan Purwanto. M.Pd 4).61

NIP. 19730424200801 1 012

Sekretaris Sidang (Sekretaris Jurusan P. IPS)

Drs. Svaripulloh. M.Si NIP. 19670909200701 1 033

Doseii Peiiguji 1

Dr. Nurochim, MM NIP. 19590715 198403 1 003

Dosen Penguji 2

Andri Noor Ardiansyah, M.Si NIP. 19840312201503 1002

Jé-oi-i7

Mengetahui Dekan Fakultas mu Tarbiyah c kT 1eguru

UIN Syari I yatull J akarta

Prof. Dr. Ahm ib Ra' a, MA NIP. 19559421 \8203 1 007

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tangan di hawah mi:

Narna : Rahmawati Wulandari

NIM :1112015000068

Jurusan : Pendidikan IPS/ Ekonomi

Judul Skripsi : Pengaruh Status Sosial Ekonorni Orang Tua terhadap Motivasi Belajar Siswa di Madrasab Aliyah Pondok Pesantren A1-l-Iamidiyah

Dengan mi menyatakan bahwa:

I. Skripsi mi merupakan hasil karya sendiri yang diajukan untuk memenuhi salah ZD

satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Strata (SI) di Universitas

Islam Negeri Syarif i-I idayatullah Jakarta.

2. Scmua sumber yang saya gunakan dalarn penulisan telab saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidavatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terhukti bahv;a karva mi hukan hasil karya ash saya atau

jiplakan clan karya orang lain, maka saya bersedia menenima sanksi

berdasarkan ketentuan yang benlaku di Universitas Islam Negeni Syanif

1-Iidavatullah Jakarta.

Jakarta, 21 Desember 2016

j\\ I \ .MP.EJ-

I DF843506421 * Rahrnawati S*Vulandar i

NIM. 1112015000068

i

ABSTRAK

Rahmawati Wulandari (1112015000068). Judul Skripsi “Pengaruh

Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa di

Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-Hamidiyah”. Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh status

sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa di madrasah aliyah

pondok pesantren al-hamidiyah.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah Madrasah

Aliyah di Pondok Pesantren Al-Hamidiyah, Depok . Teknik pengambilan sampel

yaitu simple random sampling dengan sampel sebanyak 34 responden. Instrumen

yang digunakan adalah kuesioner. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan

adalah analisis regresi linear sederhana.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang cukup

signifikan antara pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi

belajar siswa di madrasah aliyah pondok pesantren al-hamidiyah, depok. Hasil ini

ditunjukan pada nilai Sig sebesar 0,001 pada koefesien regresi lebih kecil dari

nilai probabilitas (0,001 < 0,05) dengan pengujian hipotesis juga dapat ditunjukan

bahwa thitung > ttabel atau ditafsirkan dengan nilai 3,620 > 2,036 maka dalam

penelitian Ha = diterima dan Ho = ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh yang cukup signifikan antara status sosial ekonomi orang tua terhadap

motivasi belajar siswa di Madrasah Aliyah pondok pesantren al-hamidiyah.

Dengan demikian peningkatan motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh status

sosial ekonomi orang tua.

Kata kunci: Status Sosial Ekonomi, Motivasi Belajar, Pondok Pesantren.

ii

ABSTRACT

Rahmawati Wulandari (1112015000068). Thesis entitle "The Influence of

Parents Socio-economics Status through Student Motivation in Madrasah

Aliyah Pondok Pesantren Al-Hamidiyah". Education Department of Social

Sciences. Tarbiyah Faculty and Teaching. State Islamic University (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

The aim of this study is to measure how much influence parents socio-

economic status through students' motivation in madrasah aliyah boarding school

al-Hamidiyah.

The method in this research used a descriptive method with quantitative

approach. The population in this study is the Madrasah Aliyah in Pondok

Pesantren Al-Hamidiyah, Depok. The sampling technique is simple random

sampling with a sample of 34 respondents. The instrument used was a

questionnaire. Data analysis technique used is a simple linear regression

analysis.

The results showed that there is a significant influence between parents

socio-economic status through students' motivation in madrasah aliyah boarding

school al-Hamidiyah, Depok. These results are shown in the Sig 0,001 on

regression coefficient is less than the probability value (0.001 < 0.05) with

hypothesis testing can also be shown that thitung > ttabel or interpreted with a value

of 3.620 > 2.036, so in this study Ha = accepted and Ho = rejected , This shows

that there is significant influence between parents socio-economic status through

students' motivation in Madrasah Aliyah boarding school al-Hamidiyah.

Therefore the increase students motivation is influenced by parents socio-

economic status.

Keywords: Socio-Economic Status, Motivation, Boarding School.

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah

SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga dengan ridho-

Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Status Sosial

Ekonomi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa di Madrasah Aliyah

Pondok Pesantren Al-Hamidiyah” untuk memenuhi salah satu persyaratan guna

memperoleh gelar kesarjanaan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Tak lupa shalawat beserta

salam semoga selalu tercurahkan pada sang baginda alam, Nabi besar Muhammad

SAW, Beserta keluarga, sahabat, beserta umatnya.

Sebagai mahluk sosial pada umumnya, penulis menyadari bahwa

pengetahuan, pemahaman, pengalaman, kemampuan dan kekuatan penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dalam

proses penyelesaian skripsi ini banyak mendapatkan bantuan, bimbingan dan

dukungan dari berbagai pihak, baik moril maupun materil, sehingga penyusunan

skripsi berjalan lancar.

Maka dengan selesainya skripsi ini, penulis ingin menyampaikan terima

kasih yang tak bisa terhitung jumlahnya kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan.

2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial. Yang senantisa memberikan banyak perhatian dan

motivasi kepada mahasiswa tingkat akhir, disela-sela kesibukanya.

3. Bapak Drs. Syaripulloh M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial. Yang juga senantisa memberikan banyak perhatian dan

motivasi kepada mahasiswa tingkat akhir, disela-sela kesibukanya.

4. Ibu Dr. Ulfah Fajarini, M.Si., selaku Dosen Penasehat Akademik.

5. Bapak Dr. Teuku Ramli Zakaria, MA dan Ibu Tri Harjawati, M.Si., selaku

Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu serta selalu

iv

sabar dalam membimbing, memberi petunjuk dan nasehat kepada penulis

dengan ikhlas demi keberhasilan penulis.

6. Ibu Annisa Windarti, M.Si., selaku dosen pembimbing PPKT yang telah

banyak membantu saya dalam melaksanakan pengabdian di sekolah.

7. Ibu Neng Sri Nuraeni, M.Pd., yang telah banyak memberikan bimbingan

kepada saya baik itu dalam bidang akademik maupun non akademik, dan

juga selalu berusaha meluangkan waktunya di sela-sela kesibukannya.

8. Seluruh Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah memberikan

ilmu kepada penulis. Yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu persatu,

namun tidak mengurangi rasa hormat saya.

9. Ayahanda Kastono dan Ibunda Evayanti yang telah membesarkan dan

mengajarkan penulis dengan penuh kasih sayang. Terima kasih atas setiap

cinta yang terpancar serta doa dan restu yang selalu mengiringi setiap derap

langkah penulis. Terima kasih juga atas dukungan berupa moril maupun

materil yang luar biasa selalu kalian berikan dan nomor satukan ditengah-

tengah kesibukan kalian untuk penulis.

10. Arrum Nisa (kakak), Rahmania Syifa dan Aisyah Azzahratunnisa (adik)

yang senantiasa selalu membantu penulis dalam kondisi apapun.

11. Bapak Suyatno, S.Si, M.Pd., selaku kepala Madrasah Aliyah yang telah

mengijinkan penulis melakukan penelitian di Pondok Pesantren Al-

Hamidiyah.

12. Seluruh adik-adik Madrasah Aliyah di Pondok Pesantren Al-hamidiyah

bersedia meluangkan waktunya tatkala penulis melakukan penelitian.

13. Kepada sahabat yang selalu menemani setiap langkah penulis,

Savinatunnaja dan Anissa Ramadanti.

14. Sahabat perjuanganku, Inayati Ma’rifah dan Via Oktaviani yang telah

menemani dan mewarnai perjalanan masa kuliahku yang penuh dengan suka

dan duka dalam berorganisasi dan tak pernah menyerah untuk saling

menyemangati serta terus berjuang demi menjadi seseorang yang lebih baik.

15. Sahabatku tercinta MERCON Family’s : Inayati Ma’rifah, Via Oktaviani,

Dekcut Hafidhah N, Anna Nuryuliani, Nur Aini, Nurlela, Windy Sartika L

v

dan untuk paling spesial my travelmate Lusy Alfiah, yang dengan kerelaan

hati selalu meluangkan waktunya, membantu dan menemani penulis yang

sedang bersama-sama berjuang untuk menempuh gelar sarjana.

16. Seluruh saudara sehimpun. Himpunan Mahasiwa Islam (HMI) Cabang

Ciputat dan Komisariat Tarbiyah. Terimakasih atas segala pengalaman serta

ilmu yang telah diberikan. YAKUSA!

17. Seluruh kawan-kawan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial

18. Seluruh keluarga besar Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan (DEMA FITK) periode 2015 yang telah

memberikan banyak dukungan serta doa agar penulis menyelesaikan

skripsinya.

19. Seluruh teman-teman Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial 2012

20. Para adik-adik seperjuangan Dini Utami dan Zefi Khomara yang banyak

memberikan bantuan serta motivasi.

21. Dan semua pihak yang penulis sadari atau tidak sadari telah membantu

secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan skripsi ini yang

tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis berharap semoga segala kebaikan yang diberikan mendapatkan

pahala yang berlipat ganda oleh Allah SWT dan senantiasa selalu dilindungi oleh

Allah SWT.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang akan

digunakan demi perbaikan dimasa yang akan datang. Penulis berharap semoga

skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

Jakarta,21 Desember

2016

Penulis

vi

Rahmawati Wulandari

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR HALAMAN

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

PERNYATAAN UJI REFERENSI

PERNYATAAN KARYA ILMIAH

ABSTRAK ...................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................. 7

C. Pembatasan Masalah ............................................................ 8

D. Perumusan Masalah ............................................................. 8

E. Tujuan Penelitian ................................................................. 8

F. Manfaat Penelitian ............................................................... 8

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Status Sosial Ekonomi ......................................................... 9

1. Pengertian Status Sosial Ekonomi .................................. 9

2. Variabel Status Sosial Ekonomi ...................................... 11

a. Penghasilan ......................................................... 12

b. Pekerjaan ............................................................ 14

c. Pendidikan ........................................................... 15

3. Tingkatan dalam Status Sosial Ekonomi ....................... 15

vii

B. Motivasi Belajar ................................................................... 17

1. Pengertian Motivasi ....................................................... 17

2. Macam-macam Motivasi ................................................ 19

3. Fungsi Motivasi .............................................................. 19

4. Pengertian Motivasi Belajar ............................................ 20

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar .... 22

a. Faktor Instrinsik ........................................................ 22

b. Faktor Ekstrinsik ....................................................... 23

C. Pondok Pesantren ................................................................. 26

1. Pengertian Pondok Pesantren .......................................... 26

2. Kegiatan Santri ................................................................ 28

D. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................. 30

E. Kerangka Berfikir ................................................................ 35

F. Hipotesis Penelitian ............................................................. 38

BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................. 39

B. Metode Penelitian ................................................................ 40

C. Populasi dan Sampel ............................................................ 40

1. Populasi ........................................................................... 40

2. Sampel ............................................................................. 41

D. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 43

E. Instrumen Penilaian ............................................................. 44

1. Status Sosial Ekonomi ................................................... 44

a. Definisi Konseptual ................................................. 44

b. Definisi Operasional ................................................ 44

c. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ................................. 44

2. Motivasi Belajar ............................................................. 45

a. Definisi Konseptual ................................................. 45

b. Definisi Operasional ................................................ 46

c. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ................................. 46

F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen .................................... 47

viii

G. Teknik Analisis Data ........................................................... 49

1. Tahap Persiapan Data ...................................................... 49

2. Mengolah dan Menganalisis Data ................................... 51

a. Uji Pra Syarat ............................................................ 51

b. Uji Regresi Linear Sederhana ................................... 52

c. Koefesien Korelasi .................................................... 53

d. Koefesien Determinasi .............................................. 53

e. Uji T .......................................................................... 54

H. Hipotesis Statistik ................................................................ 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data ..................................................................... 55

B. Hasil Data Penelitian dan Analisis ...................................... 57

1. Hasil Angket Penelitian ................................................. 57

2. Hasil Pengujian Instrumen ............................................. 73

a. Uji Validitas Instrumen ............................................ 73

b. Uji Reliabilitas Instrumen ........................................ 75

3. Hasil Uji Pra Syarat ....................................................... 79

a. Uji Normalitas ......................................................... 79

b. Uji Linearitas ........................................................... 80

4. Hasil Analisis Data ........................................................ 80

a. Hasil Uji Regresi Linear Sederhana......................... 80

b. Hasil Uji Koefesien Korelasi ................................... 82

c. Hasil Uji Koefesien Determinasi ............................. 83

5. Pengujian Hipotesis ....................................................... 84

C. Pembahasan Penelitian ........................................................ 85

D. Keterbatasan Penelitian ....................................................... 88

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan .......................................................................... 89

B. Implikasi .............................................................................. 89

C. Saran .................................................................................... 89

DAFTAR PUSTAKA

ix

UJI REFERENSI

LAMPIRAN

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ..................................................................... 37

Gambar 4.1 Grafik Responden Berdasarkan Klasifikasi Kelas ................... 57

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Motivasi Belajar Siswa .......................... 79

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Kegiatan Harian Santri .................................................................. 28

Tabel 2.2 Kegiatan Mingguan Santri ............................................................ 29

Tabel 2.3 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Relevan .............................. 33

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ........................................................... 39

Tabel 3.2 Jumlah Populasi Penelitian............................................................ 41

Tabel 3.3 Jumlah Sampel Penelitian ............................................................. 42

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel X .................................... 45

Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Y .................................... 46

Tabel 3.6 Skor dan Alternatif Jawaban Variabel Status Sosial Ekonomi Or-

ang Tua .......................................................................................... 50

Tabel 3.7 Skor dan Alternatif Jawaban Variabel Motivasi Belajar Siswa ... 50

Tabel 3.8 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan .................................. 53

Tabel 4.1 Rata-rata Nilai Motivasi Belajar Siswa dengan Status Sosial Eko-

nomi Orang Tua ............................................................................ 58

Tabel 4.2 Meminum Susu Setiap Hari .......................................................... 58

Tabel 4.3 Bapak/ Ibu Selalu Memenuhi Peralatan Sekolah .......................... 59

Tabel 4.4 Jadwal Bapak/ Ibu Memberikan Uang Saku ................................. 59

Tabel 4.5 Jumlah Uang Saku yang diberikan oleh Bapak/ Ibu ..................... 60

Tabel 4.6 Pekerjaan Bapak ............................................................................ 61

Tabel 4.7 Pekerjaan Ibu ................................................................................. 61

Tabel 4.8 Bapak/ Ibu Memiliki Pekerjaan Sambilan .................................... 62

Tabel 4.9 Status Kepemilikan Rumah Bapak ................................................ 62

Tabel 4.10 Harta Milik Bapak Selain Rumah ................................................. 63

Tabel 4.11 Kendaraan Pribadi yang digunakan............................................... 63

Tabel 4.12 Jumlah Anak Bapak & Ibu ............................................................ 64

Tabel 4.13 Penghasilan Rata-rata Bapak Setiap Bulan ................................... 64

Tabel 4.14 Penghasilan Rata-rata Ibu Setiap Bulan ........................................ 65

Tabel 4.15 Pengeluaran yang Paling Besar dalam Keluarga........................... 65

xii

Tabel 4.16 Perbandingan Antara Pendapatan dan Pengeluaran ...................... 66

Tabel 4.17 Belajar Agar Mendapatkan Nilai yang Bagus ............................... 67

Tabel 4.18 Takut Mendapatkan Sanksi Jika Nilai Rendah ............................. 67

Tabel 4.19 Orang Tua Selalu Rutin Mengunjungi .......................................... 68

Tabel 4.20 Kesulitan Mengatur Jadwal Belajar dengan Kegiatan Pesantren .. 68

Tabel 4.21 Ibu Selalu Menjadi Pendengar yang Baik ..................................... 69

Tabel 4.22 Semakin Termotivasi Jika Dipuji Karena Nilai yang Bagus......... 69

Tabel 4.23 Termotivasi untuk Mengungguli Teman yang Mendapatkan Nilai

Tinggi ............................................................................................ 70

Tabel 4.24 Mendapatkan Penghargaan adalah Tujuan Utama dalam Belajar . 70

Tabel 4.25 Orang Tua Jarang Memperhatikan Kesulitan Belajar ................... 71

Tabel 4.26 Merasa Cukup atas Apa yang Telah Dicapai dalam Belajar Sela-

ma ini ............................................................................................. 71

Tabel 4.27 Orang Tua Selalu Memberikan Bimbingan dan Semangat dalam

Belajar ........................................................................................... 72

Tabel 4.28 Suasana Pesantren yang Damai dan Sejuk Membuat Senang Be-

lajar di Pesantren ........................................................................... 72

Tabel 4.29 Tabel Penolong Validitas Variabel X............................................ 73

Tabel 4.30 Tabel Penolong Validitas Variabel Y............................................ 74

Tabel 4.31 Tabel Penolong Reliabilitas Variabel X ........................................ 75

Tabel 4.32 Tabel Penolong Reliabilitas Variabel Y ........................................ 77

Tabel 4.33 Hasil Uji Linearitas ....................................................................... 80

Tabel 4.34 Tabel Penolong untuk Mencari Konstanta a dan b ....................... 80

Tabel 4.35 Tabel Perhitungan untuk Mencari Koefesien Korelasi ................. 82

Tabel 4.36 Hasil Uji Koefesien Determinasi................................................... 83

Tabel 4.37 Hasil Uji Hipotesis (Uji t) ............................................................. 84

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian

Lampiran 2 Surat Balasan dari MA Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Depok

Lampiran 3 Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 4 Profil Sekolah

Lampiran 5 Hasil Uji Validitas Status Sosial Ekonomi Orang Tua

Lampiran 6 Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar Siswa

Lampiran 7 Hasil Uji Reliabilitas Status Sosial Ekonomi Orang Tua

Lampiran 8 Hasil Uji Reliabilitas Motivasi Belajar Siswa

Lampiran 9 Angket Uji Coba

Lampiran 10 Angket Penelitian

Lampiran 11 Foto Pengisian Angket

Lampiran 12 Biodata Penulis

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keberadaan pendidikan dalam kehidupan manusia sangatlah penting. Artinya

dalam perkembangan kebudayaan manusia, pendidikan merupakan tolak ukur

untuk mengetahui berhasil tidaknya suatu kebudayaan manusia pada masa dan

bangsa tertentu. Suatu bangsa dapatlah dikatakan maju jika didalamnya terdapat

pendidikan yang mampu menjadi pelapis dalam setiap diri manusianya. Sumardi

Suryabrata di dalam bukunya Psikologi Pendidikan mengatakan “Pendidikan

dilakukan sejak anak manusia pertama lahir kedunia, telah dilakukan usaha untuk

pendidikan, kendatipun dengan cara yang sangat sederhana. Jadi masalah

pendidikan adalah masalah setiap orang dari dahulu hingga sekarang, dan

diwaktu-waktu yang akan datang”.1

Pendidikan itu sudah ada dan sudah dilakukan sejak kecil, contohnya dari

lahir orang tua sudah mengajarkan dan mendidik anaknya dengan cara yang

mudah dipahami seperti mengajarkan anak caranya berjalan, caranya berbicara

juga caranya agar anak dapat menghafal benda-benda. Pendidikan yang

ditanamkan oleh orang tua sejak dini bisa berupa moral, nila-nilai, hingga agama.

Orang tua tiada hentinya bersabar untuk mendidik anaknya agar menjadi anak

yang cerdas dan berguna untuk masyarakat.

Pendidikan sudah diterapkan dari dulu hingga sekarang dan tidak akan pernah

lepas dari setiap diri seseorang, karena apapun yang ada dalam diri seseorang dan

kehidupannya akan bergantung pada pendidikan. Semua yang diajarkan bukan

semata-mata hanya untuk hari ini atau esok, tetapi akan berguna untuk masa yang

1 Sumandi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011),

Cet.18, h.1

2

akan datang. Namun untuk saat ini masalah yang sering muncul dalam hal

pendidikan di era modern yaitu pola asuh orang tua yang hanya memberikan

fasilitas kepada anak tanpa memperhatikan secara keseluruhan kegiatan anak,

berdasarkan hasil wawancara dengan Fadel sebagai alumni dari pondok pesantren

Darunnajah di Jakarta, mengatakan bahwa memberikan fasilitas yang berlebih

kepada anak tanpa diawasi bisa menyebabkan anak melakukan hal yang tidak

baik.2

Para pakar ekonomi-pendidikan memandang pendidikan sebagai investasi

atau penanaman modal. Artinya, berapapun dana yang dibelanjakan untuk

pendidikan dianggap sebagai modal yang ditanam. Secara individual (mikro),

seseorang yang menanam investasi, yakni mengeluarkan dana untuk keperluan

pendidikannya (expenditure), berharap akan memperoleh keuntungan setelah ia

menyelesaikan pendidikan dan memanfaatkan hasil yang diperoleh dari

pendidikan itu. Biasanya penganut pandangan seperti ini menghitung keuntungan

dari menanam investasi (rate of return) dalam pendidikan, seperti halnya orang

yang menanamkan modalnya dalam kegiatan bisnis yang bersifat komersial.3

Pendidikan maupun pengajaran merupakan suatu perkembangan dan

pertumbuhan manusia yang terus menerus dalam bentuk generasi tua

mengajarkan kepada generasi yang lebih muda, saling berbagi dari hasil

pengalaman hidup mereka. Perkembangan dan kemajuan peradaban

manusia disebabkan oleh salah satunya yaitu pendidikan dan pengajaran.

Abdullah Idi mengatakan, “Pada dasarnya setiap sekolah mendidik anak

agar menjadi anggota masyarakat yang berguna”.4

Sekolah menjadi tempat belajar kedua bagi anak setelah keluarga. Berbeda

dengan keluarga, pendidikan dalam sekolah dilakukan secara formal dan

terstruktur. Pendidikan dalam sekolah juga pada dasarnya memiliki tujuan yang

sama dalam pendidikan di keluarga, sekolah pun ingin anak didiknya menjadi

2 Hasil wawancara Fadel Muhammad Anugrah Alumni Pondok Pesantren Darunnajah, Senin 29

Agustus 2016 3 Sa’id Aqiel Siradj et al, Pesantren Masa Depan: Wacana Pemberdayaan dan Transformasi

Pesantren, (Bandung: Pustaka Hidayah, 1999), Cet. 1, h.172 4 Abdullah Idi, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), Cet.1, h.61

3

manusia yang bermanfaat dimanapun mereka berada. Dengan segala ilmu yang

telah diberikan dan pengajaran yang didapat, diharapkan mereka dapat

menerapkannya dengan baik. Maka dari itu, dengan jalur pendidikan sumber daya

manusia itu dibentuk menjadi generasi penerus bangsa yang berprestasi serta

dapat memajukan dan menyelamatkan bangsanya dari kebodohan. Dalam

penyelenggaraan pendidikan di sekolah anak diajarkan juga untuk mengenal dan

mencintai bangsanya agar kelak dapat turut aktif dalam pembangunan bangsa.

Kekhawatiran masyarakat yang mengeluh bahwa akhlak dan perilaku pelajar

dewasa ini cenderung merosot dengan berbagai tindakannya yang merisaukan

banyak pihak. Karena itu, saat ini banyak orang tua yang mempercayakan

pesantren dan menyerahkan anaknya ke pesantren agar dapat dibekali ilmu agama

sehingga terbebas dari segalah hal kegiatan yang negatif dan merugikan. Namun

permasalahan yang kerap terjadi ketika orang tua memutuskan untuk menitipkan

anaknya di pesantren mereka melupakan peran orang tua dan menyerahkan

seluruhnya kepada pesantren atau pihak sekolah.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibrahim salah satu santri pondok

pesantren Al-hamidiyah, mengatakan bahwa ada beberapa santri yang mengalami

hal tersebut. Menurut Ibrahim, hal tersebut biasanya terjadi kepada santri yang

merantau, juga kesibukan orang tuanya yang bekerja. Sehingga kurangnya

kunjungan yang dilakukan oleh orang tua dan menyebabkan anak jadi malas

belajar.5

Sebelum tahun 1960-an, pusat-pusat pendidikan pesantren di Indonesia lebih

dikenal dengan nama pondok. Istilah pondok barangkali berasal dari pengertian

asrama-asrama para santri atau tempat tinggal yang dibuat dari bamboo, atau

barangkali berasal dari kata Arab, funduq, yang artinya hotel atau asrama.

Terlepas dari asal-usul kata itu berasal dari mana, yang jelas ciri-ciri umum

keseluruhan pesantren adalah lembaga pendidikan Islam yang asli Indonesia,

5 Hasil wawancara Ibrahim Santri Kelas XII Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-hamidiyah,

Selasa 20 September 2016

4

yang pada saat ini merupakan warisan kekayaan bangsa Indonesia yang terus

berkembang.6 Metode pembelajaran pesantren yang paling mendukung

terbentuknya pendidikan karakter para santri adalah proses pembelajaran yang

integral melalui metode belajar-mengajar (dirasah wa ta’lim), pembiasaan

berprilaku luhur (ta’dib), aktivitas spiritual (riyadhah), serta teladan yang baik

(uswah hasanah) yang dipraktikkan atau dicontohkan langsung oleh kyai dan para

ustadz dalam kesehariannya.

Secara tidak langsung, pesantren mengajarkan para santri untuk menghargai

perbedaan suku, ras, bahasa serta menciptakan pergaulan. Para santri yang belajar

di pesantren datang dari berbagai penjuru Tanah air dengan latar belakang suku

dan bahasa yang berbeda-beda. Pergaulan lintas suku, bahasa dan daerah

menjadikan para santri menyadari kebinekaan yang harus dihargai dan

menghayati semboyan bangsa kita, “Bhinneka Tunggal Ika”. Selain itu kegiatan

santri juga dikontrol melalui ketetapan dalam peraturan/ tata-tertib. Semua ini

mendukung terwujudnya proses pendidikan yang dapat membentuk karakter

mulia para santri, dimana dalam kesehariannya mereka dituntut untuk hidup

mandiri dalam berbagai hal. Mulai dari persoalan yang sederhana seperti

mengatur keuangan yang dikirim orang tua agar cukup untuk sebulan, mencuci

pakaian, belajar adaptasi kepada orang yang baru dikenal, penyesuaian tempat

tinggal, budaya antri, sampai ada persoalan yang serius seperti belajar dan

memahami pelajaran.

Keberhasilan anak dalam kegiatan belajar pada masa usia sekolah juga sangat

dipengaruhi oleh berbagai motivasi, dan salah satunya adalah motivasi belajar.

Sardiman mengatakan “motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang

bersifat non-intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan

gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memilki motivasi

6 Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren : Studi Pandangan Hidup Kyai dan Visinya

Mengenai Masa Depan Indonesia, (Jakarta: LP3ES, 2011), Cet. 8, h.41

5

kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar”.7

Beriringan dengan tumbuhnya motivasi belajar, maka setiap anak akan merasa

bahagia serta bersemangat dalam belajar. Motivasi yang timbul akan menjadikan

keinginan anak bukan hanya untuk mengetahui tetapi lebih kepada untuk

memahami hasil pembelajaran tersebut. Dalam hal ini jelas kita mengetahui

bahwa belajar adalah hal yang paling utama dalam pendidikan pesantren maupun

sekolah.

Seringkali masalah belajar di dalam pesantren yang dominan dialami oleh

santri adalah penyesuaian diri terhadap tugas-tugas pesantren. Perubahan jadwal

dan kegiatan yang padat membuat santri kesulitan dalam menyesuaikan diri di

lingkungan pesantren. Hal ini di ungkapkan oleh Savina salah satu alumni

pondok pesantren Darunnajah di Jakarta.8

Menurut Savina, padatnya jadwal yang harus diterima oleh santri terkadang

membuat kondisi yang berbeda dan berdampak terhadap pola kehidupannya.

Dalam kegiatan pendidikan formal pada umumnya, peserta didik hanya

melakukan kegiatan belajar ± 6-7 jam dalam sehari. Dalam lingkungan pondok

pesantren santri mempunyai kegiatan rutin yang harus dilakukan mulai dari

bangun tidur di waktu subuh hingga tidur kembali di malam hari. Santri

diwajibkan untuk melakukan kegiatan belajar dan keagamaan baik yang bersifat

wajib seperti sekolah, sholat berjama’ah, hafalan surat ataupun kegiatan yang

bersifat sunnah seperti kegiatan ekstrakulikuler.

Didalam berlangsungnya kehidupan manusia tidak bisa terlepas dari masalah

ekonomi. Kebutuhan ekonomi yang tak terbatas membuat masalah ekonomi

selalu mengikuti dalam setiap kehidupan manusia, dan terkadang menjadi

penyebab berubahnya sikap seseorang. Biasanya masalah ekonomi terjadi di

7 Sardiman A.M, Interaksi & Motivasi Belajar-Mengajar, (Jakarta: Rajagrafindo Persada,

2012), Cet.21, h.75.

8 Hasil wawancara Savina Alumni Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta, Senin 29 Agustus

2016

6

kalangan yang memiliki status ekonomi rendah, misal dalam hal pendidikan yang

terjadi yaitu masalah kurangnya kemampuan orang tua dalam memberikan

fasilitas yang memadai untuk anak belajar sehingga menurunkan tingkat

kepercayaan diri anak, atau ketidakmampuan orang tua dalam menyekolahkan

anaknya.

Hal ini diungkapkan oleh Ibrahim, salah satu santri madrasah aliyah pondok

pesantren Al-hamidiyah yang merupakan kerabat dari objek penelitian. Ibrahim

mengatakan bahwa kurangnya kemampuan orang tua menyebabkan beberapa

anak menyendiri atau jarang bergabung, namun sikap menyendirinya lebih di isi

dengan kegiatan belajar sehingga menyebabkan nilai anak tersebut lebih tinggi

dibanding teman yang lain.9

Menurut Nasution “kedudukan atau status menentukan posisi seseorang dalam

struktur sosial, yakni menentukan hubungan dengan orang lain. Status atau

kedudukan individu, apakah ia di atas atau di bawah status orang lain

mempengaruhi peranannya. Peranan adalah konsekuensi atau akibat kedudukan

atau status seseorang”.10

Setiap orang di dalam masyarakat pasti mempunyai status atau kedudukan.

Dan dalam tiap kedudukan seseorang menjalankan peranan sesuai dengan

statusnya. Akan tetapi setiap orang dalam membawakan perananannya pastilah

berbeda. Misalnya seorang orang tua dapatlah bersikap demokratis dalam

peranannya. “Kesetaraan berasal dari kata “tara”, yang berarti sama (tingkatan

dan kedudukan). Dengan demikian, kesetaraan menunjukkan adanya tingkatan

atau kedudukan yang sama. Kesetaraan diperoleh melalui sikap dan perlakuan

9 Hasil wawancara Ibrahim Kelas XII Santri Madrasah Aliyah Pondok Pesantren AL-

hamidiyah, Selasa 20 September 2016 10

Nasution, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), Cet.1, h.73

7

yang sama terhadap sesama manusia, tanpa membedakan warna kulit, suku,

agama, jenis kelamin, kelas sosial-ekonomi dan sebagainya”.11

Oleh karena itu, banyak hal yang terkait dengan unsur pendidikan, maka tidak

heran pula jika ada beberapa masalah yang terkait dengan pendidikan. Kondisi

sosial ekonomi menjadi salah satu masalah bagi orang tua dalam melengkapi

kebutuhan anaknya serta akan mempengaruhi motivasi anak dalam belajar untuk

kedepannya.

Beradasarkan dengan uraian diatas penulis tertarik untuk membahas

“Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar

Siswa di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-Hamidiyah”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka masalah-

masalah yang telah diidentifikasi adalah sebagai berikut:

1. Pola mendidik anak yang salah

2. Kesibukan orang tua menyebabkan minimnya kedatangan, sehingga tingkat

motivasi belajar siswa rendah

3. Kurangnya motivasi anak dalam belajar disebabkan karena kesulitan anak

dalam menyesuaikan diri dengan tugas-tugas di dalam pesantren

4. Tingkat status sosial ekonomi orang tua menyebabkan kurang percaya diri

anak dalam pergaulan

11

Lanny Octavia, Ibi Syatibi, Mukti Ali, Roland Gunawan, Ahmad Hilmi, Pendidikan Karakter

Berbasis Tradisi Pesantren, (Jakarta: Rumah Kitab, 2014), Cet. 1, h.111

8

C. Pembatasan Masalah

Karena banyaknya masalah yang dicakup dalam judul ini, dan agar peneliti

terfokus pada satu objek kajian serta tidak mengembang, maka penelitian ini

dibatasi sebagai berikut:

1. Kesibukan orang tua menyebabkan minimnya kedatangan, sehingga

tingkat motivasi belajar siswa rendah

2. Kurangnya motivasi anak dalam belajar disebabkan karena kesulitan anak

dalam menyesuaikan diri dengan tugas-tugas di dalam pesantren

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka masalah yang akan

dirumuskan sebagai berikut: “bagaimana pengaruh status sosial ekonomi orang

tua terhadap motivasi belajar siswa di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-

Hamidiyah?”

E. Tujuan Penelitian

Dengan mengacu pada latar belakang dan perumusan masalah yang sudah

dikemukakan sebelumnya, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa

besar pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa di

Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-Hamidiyah.

F. Kegunaan Hasil Penelitian

Bagi pihak sekolah yaitu memberikan informasi kepada pihak sekolah

mengenai motivasi belajar siswa, bagi orang tua yaitu memberikan masukan

kepada orang tua agar selalu menumbuhkan motivasi belajar kepada siswa, dan

bagi siswa yaitu agar siswa dapat lebih memahami keadaan status sosial ekonomi

orang tuanya sehingga lebih termotivasi dalam belajarnya

9

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Status Sosial Ekonomi

1. Pengertian Status Sosial Ekonomi

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia status adalah “keadaan atau

kedudukan (orang, badan, dsb) dalam hubungan dengan masyarakat di

sekelilingnya”.1

Menurut Mayor Polak, “status dimaksudkan sebagai kedudukan sosial

seorang oknum dalam kelompok serta dalam masyarakat”.2

Sedangkan menurut Amin Nurdin “status adalah posisi sosial seseorang

pada kedudukan tertentu yang mendapat pengakuan sosial”.3

Soerjono Soekanto membedakan status dengan status sosial; status

diartikan sebagai tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial,

hubungan antara seseorang dalam satu kelompok atau lebih besar dari

kelompok tersebut. Sedangkan status sosial diartikan sebagai tempat

seseorang secara umum dalam masyarakat yang saling berkaitan, dalam arti

lingkungan pergaulannya, prestisenya4 dan hak-hak serta kewajiban-

kewajibannya.5

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia “ekonomi adalah ilmu mengenai

asas-asas produksi, distribusi, dan pemakaian barang-barang serta kekayaan

(seperti hal keuangan, perindustrian, dan perdagangan)”.6

Suherman mengatakan “istilah ekonomi itu lahir di Yunani, dan dengan

sendirinya istilah ekonomi itu pun berasal dari kata-kata bahasa Yunani pula.

1 Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), Cet.1, h.858

2 Abdulsyani, Sosiologi: Skematika, Teori, dan Terapan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012),

Cet.4, h.91-92 3 Amin Nurdin & Ahmad Abrori, Mengerti Sosiologi: Pengantar untuk Memahami Konsep-

Konsep Dasar, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press, 2006), Cet.1,

h. 45 4 Prestise (KBBI) adalah wibawa (perbawa) yang berkenaan dengan prestasi atau

kemampuan seseorang 5Abdulsyani, loc. cit h.92

6 Kamus Besar Bahasa Indonesia, loc.cit , h.220

10

Asal katanya adalah Oikos Nomos. Orang-orang Barat menerjemahkannya

dengan management of household or estate (tata laksana rumah tangga atau

pemilikan)”.7

Damsar mengatakan ekonomi merupakan kata serapan dari

bahasa Inggris, yaitu economy. Sementara kata economy itu sendiri

berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikonomike yang berarti pengelolaan

rumahtangga. Adapun yang dimaksud dengan ekonomi sebagai

pengelolaan rumahtangga adalah suatu usaha dalam pembuatan

keputusan dan pelaksanaannya yang berhubungan dengan

pengalokasian sumberdaya rumahtangga yang terbatas diantara

berbagai anggotanya, dengan mempertimbangkan kemampuan, usaha,

dan keinginan masing-masing.8

Henry mengatakan “kata ekonomi berarti kegiatan yang bertujuan untuk

memenuhi kebutuhan (needs) dan keinginan atau wants (untuk peningkatan

kualitas kehidupan atau kesejahteraan) masyarakat”.9

“Ekonomi didefinisikan agak longgar, yaitu sebagai serangkaian kegiatan

produksi dan konsumsi yang saling berkaitan”.10

Sedangkan Ilmu ekonomi di definisikan oleh Lukman yaitu “suatu Ilmu

pengetahuan yang mempelajari bagaimana tingkah laku manusia dalam usaha

memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas, dengan mengadakan pemilihan

diantara berbagai alternatif pemakaian atas alat-alat pemuas kebutuhan yang

tersedianya relatif terbatas/ langka”.11

Malo memberikan batasan tentang status sosial ekonomi yaitu “Status

Sosial Ekonomi merupakan suatu kedudukan yang diatur secara sosial dan

menempatkan seseorang pada posisi tertentu didalam struktur tertentu dalam

7 Suherman Rosyidi, Pengantar Teori Ekonomi: Pendekeatan Kepada Teori Ekonomi

Mikro & Makro, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), Cet.11, h. 4 8 Damsar, Pengantar Sosiologi Ekonomi, (Jakarta: Kencana, 2009), Ed. Pertama, Cet. 1, h.

9-10 9 Henry Faizal Noor, Ekonomi Publik, (Padang: Akademia Permata, 2013), Cet.1, h. 10

10 Richard G. Lipsey et all, Pengantar Mikro Ekonomi, Jilid 1,(Jakarta: Erlangga, 1997),

Ed.8, Cet.7, h. 49 11

Lukman, Pengantar Teori Mikro Ekonomi, (Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Jakarta &

Jakarta Press, 2007), Cet.1, h. 2

11

sosial masyarakat. Pemberian posisi ini disertai pula dengan seperangkat hak

dan kewajiban yang baru dimainkan oleh si pembawa status”.12

FS. Chapin mendefinisikan “status sosial ekonomi sebagai posisi yang

ditempati individu atau keluarga berkenaan dengan pengukuran rata-rata yang

umum berlaku tentang pemikiran kultural, pendapatan efektif, pemilikan

barang-barang, dan partisipasi dalam aktivitas kelompok dan

komunitasnya”.13

Menurut Ormrod status sosioekonomi sebuah keluarga- baik status sosial

ekonomi yang tinggi, status sosial ekonomi menengah, ataupun status sosial

ekonomi yang rendah –memberi petunjuk pada kita tentang kedudukan

keluarga di dalam masyarakat: seberapa besar fleksibilitas yang dimiliki

anggota keluarga dalam hal tempat tinggal dan apa yang mereka beli,

seberapa besar pengaruh mereka dalam pengambilan keputusan secara

demokratis ataupun otoriter, kesempatan pendidikan apa yang dapat mereka

tawarkan kepada anak-anak mereka, dan masih banyak lagi.14

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa status sosial ekonomi adalah

tingkatan atau kedudukan seseorang atau sebuah keluarga di tengah

masyarakat dan posisi yang disandangnya dikaitkan dengan berbagai faktor

diantaranya tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan jenis pekerjaan

orangtua responden.

2. Variabel Status Sosial Ekonomi

Warner menjelaskan indek ciri-ciri status sosial yang terdiri atas 4

komponen:

a. Pekerjaan

b. Sumber pendapatan

c. Tipe rumah

d. Kawasan tempat tinggal15

12

Ade Citra Fadila & Dewi Ayu Hidayati, “Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orangtua

terhadap Perilaku Anak”, Jurnal Sociologie, Vol. 1, 2013, h. 263-264 13

Kaare Svalastoga, Diferensi Sosial, (Jakarta: Bina Aksara, 1989), Cet.1, h. 26 14

Jeanne Ellis Ormrod, Psikologi Pendidikan: Membantu Siswa Tumbuh dan

Perkembangan, Jilid 1, (Jakarta: Erlangga, 2008), Ed.6, h.187 15

Kaare Svalastoga, loc.cit., h. 27

12

Nasution menjelaskan bahwa adapun “kriteria sosial ekonomi untuk

membedakan berbagai golongan sosial seperti jabatan, jumlah dan sumber

pendapatan, tingkat pendidikan, agama, jenis dan luas rumah, lokasi rumah,

asal keturunan, partisipasi dalam kegiatan organisasi, dan hal-hal yang

berkaitan dengan status sosial seseorang”.16

Menurut Gerungan “yang menjadi kriteria rendah-tingginya status sosial-

ekonomi adalah jenis dan lokasi rumahnya, penghasilan keluarga, dan

beberapa kriteria lainnya mengenai kesejahteraan keluarga”.17

Ormrod juga mengatakan “konsep status sosioekonomi (seringkali

disingkat SES) mencakup sejumlah variabel, termasuk penghasilan keluarga,

tingkat pendidikan orang tua, dan pekerjaan orang tua”.18

a. Penghasilan

Suherman menjelaskan “adanya pembedaan yang sering kali

membingungkan tentang pengertian pendapatan (income) dan

penghasilan (earning), karena penghasilan bisa jadi lebih besar

daripada pendapatan sebab secara teoritis, penghasilan bruto atau

biasa disebut sebagai penghasilan bersih harus dikurangi dengan

setiap ongkos yang dikorbankan oleh seseorang demi

mendapatkannya pendapatannya”.19

Menurut Henry “parameter dari kesejahteraan masyarakat secara

ekonomi ada 2 (dua), yaitu adanya penghasilan (income) yang memadai,

dan tersedianya pilihan barang dan jasa dalam rangka memuaskan

kebutuhan dan keinginan konsumsi”.20

Gunadi pun mengatakan “tanpa adanya sumber asal aliran secara

berulang-ulang suatu kemampuan ekonomis tidak dapat dianggap

penghasilan”.21

“Secara akuntansi, penghasilan (income) berarti suatu penambahan

aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas

yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal (PSAK Nomor 23 Buku

16

Nasution, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), Ed.2, Cet.1, h.28 17

Gerungan W.A, Psikologi Sosial, Ed.3, (Bandung: Refika Aditama, 2004), Cet.1, h. 197 18

Jeanne Ellis Ormrod, op.cit h.187 19

Suherman Rosyidi, op.cit h. 101 20

Henry Faizal Noor, op.cit, h. 4 21

Gunadi, Ketentuan Dasar Pajak Penghasilan, (Jakarta: Salemba Empat, 2002), h. 44

13

SAK Tahun 1999). Penghasilan meliputi pendapatan (revenues) dan

keuntungan (gains)”.22

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia “penghasilan adalah perbuatan

(cara, proses) menghasilkan atau bisa disebut sebagai pendapatan, yaitu

perolehan (uang yang diterima dsb)”. 23

Menurut Tulus T.H Tambunan “pendapatan artinya pembayaran yang

didapat karena bekerja atau menjual jasa, tidak sama dengan pengertian

kekayaan”.24

Menurut Yusuf dan Yuni “Pendapatan adalah penerimaan bersih

seseorang, baik berupa uang atau natura25

. Secara garis besar

pendapatan dapat digolongkan menjadi 3 golongan:

1) Gaji dan upah

Imbalan yang diperoleh seseorang setelah melakukan

pekerjaan untuk orang lain.

2) Pendapatan dari usaha sendiri

Merupakan nilai total hasil produksi dikurangi dengan biaya

yang dikeluarkan (baik dalam bentuk uang atau natura). Tenaga

kerja keluarga dan nilai sewa kapital milik sendiri (tanah, ternak,

alat pertanian, dan lain-lain) tidak diperhitungkan. Dengan

demikian pendapatan dari usaha tani misalnya, merupakan

penerimaan atas tenaga kerja keluarga, tanah dan managemen

(return to family labor, land and management).

3) Pendapatan dari sumber lain

Pendapatan yang diperoleh tanpa pencurahan tenaga kerja,

antara lain:

a) Menyewakan asset; ternak, rumah dan barang lain

b) Bunga uang

c) Sumbangan dari pihak lain

d) Pensiun”26

Sedangkan menurut Kaare sumber pendapatan digolongkan

sebagai berikut:

1) Kekayaan warisan (tertinggi)

2) Kekayaan yang diperoleh dari usaha

3) Keuntungan dan bayaran

22

Ibid., 23

Kamus Besar Bahasa Indonesia, op.cit, h.300 24

Tulus T.H. Tambunan, Perekonomian Indonesia, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003), Cet.

Pertama, h. 97. 25

Natura (KBBI) adalah barang yang sebenarnya, bukan dalam bentuk uang (tt

pembayaran) 26

Yusuf Saefudin dan Yuni Marisa, ”Perubahan Pendapatan dan Kesempatan Kerja”, Rural

Dynamics Series, No. 26, 1984, h. 10.

14

4) Gaji

5) Upah

6) Dana hasil usaha pribadi

7) Dana bantuan pemerintah dan penghasilan gelap27

Badan Pusat Statistik yang dikutip oleh Mulyadi menjelaskan

indikator tingkat pendapatan sebagai berikut:

Rendah < Rp 1.500.000

Sedang Rp 1.500.000 – Rp 3.000.000

Menengah Rp 3.000.000 – Rp 5.000.000

Tinggi > Rp 5.000.00028

Pendapatan atau income, membutuhkan tersedianya sumber nafkah

atau penghasilan, yaitu lapangan pekerjaan.29

b. Pekerjaan

Dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, manusia harus bekerja

untuk mendapatkan pendapatan agar kebutuhan hidupnya tercapai, maka

dari itu setiap manusia harus memiliki pekerjaan atau profesi yang

dijadikan sebagai identitas dirinya, “profesi adalah suatu jabatan atau

pekerjaan yang biasanya memerlukan persiapan dan keahlian dan biasanya

memiliki kode etik”.30

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia “pekerjaan adalah barang apa

yang dilakukan (diperbuat, dikerjakan, dsb); tugas kewajiban; hasil

bekerja; perbuatan”.31

Menurut Yusuf dan Yani pekerjaan dikelompokkan ke dalam 9

sektor, yaitu: petani, buruh tani, industri rumah tangga/ kerajinan,

buruh industri, buruh bangunan, angkutan, dagang, jasa dan

professional tatalaksana administrasi. Masing-masing sektor dibagi

lagi dalam sub-sub sektor yang kesemuanya berjumlah 56 jenis

kegiatan. Untuk penyederhanaan dalam analisa, maka dalam tabel-

tabel yang disajikan, kegiatan/ pekerjaan dikelompokkan ke dalam 6

27

Kaare Svalastoga, op.cit h. 27-28 28

Mulyadi, Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Terhadap Pengetahuan Masyarakat Akan

Dampak Konversi Lahan, (Skripsi UIN Jakarta, 2015), h.18, tidak dipublikasikan. 29

Henry Faizal Noor, op.cit, h. 4 30

Oding Supriadi, Profesi Guru dan Langkah Pengembanganya, Jurnal Tabularasa PPS

UNIMED Vol. 5, No. 1, 2008, h. 36. 31

Kamus Besar Bahasa Indonesia, op.cit, h.428

15

kegiatan, yaitu: usahatani padi, usahatani non padi, buruh tani,

dagang, industri rumah tangga/ kerajinan dan buruh non pertanian.32

Soekidjo juga menjelaskan “tenaga kerja mencakup antara lain:buruh

atau karyawan, petani, nelayan, pekerja-pekerja sektor non-formal,

pegawai negeri, dan sebagainya”.33

Menurut Jeffries “pekerjaan merupakan segi penting dari kelas.

Dikemukakannya pula bahwa pendidikan sering menjadi prasyarat bagi

pekerjaan tertentu”.34

c. Pendidikan

Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan masyarakat dan

pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, atau latihan, yang

berlangsung di sekolah maupun di luar sekolah sepanjang hidup untuk

mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam

berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa kini ataupun masa yang

akan datang.35

3. Tingkatan dalam Status Sosial Ekonomi

Tingkat status sosial ekonomi seseorang adalah tingkatan diperoleh dari

tingkatan yang ada di dalam masyarakat. Aristoteles membagi masyarakat

secara ekonomi menjadi kelas atau golongan:36

a. Golongan sangat kaya,

b. Golongan kaya, dan

c. Golongan miskin

Aristoteles menggambarkan ketiga kelas tersebut seperti

piramida:

32

Yusuf Saefudin dan Yuni Marisa, op.cit, h. 11. 33

Soekidjo Notoatmodjo, Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni, (Jakarta: Rineka Cipta,

2007), h.200 34

Sunarto Kamanto, Pengantar Sosiologi, (Jakarta: Fakultas Ekonomi UniversitIndonesia,

2004), h. 94 35

Abdul Kadir, Dasar-dasar Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2012), Ed.Pertama, h. 60 36

“Kelas Sosial, Status Sosial, Peranan Sosial dan Pengaruhnya”

https://belajar.kemdikbud.go.id/SumberBelajar/tampilajar.php?ver=12&idmateri=84&lvl1=4&lvl2

=0&lvl3=0&kl=11,

16

1= golongan sangat kaya

2= golongan kaya

3= golongan miskin

a. Golongan pertama: Merupakan kelompok terkecil dalam

masyarakat. mereka terdiri dari pengusaha,

tuan tanah dan bangsawan.

b. Golongan kedua: Merupakan golongan yang cukup banyak

terdapat di dalam masyarakat. mereka terdiri

dari para pedagang, dan sebagainya.

c. Golongan ketiga: Merupakan golongan terbanyak dalam

masyarakat. mereka kebanyakan rakyat

biasa.

Karl Marx juga membagi masyarakat ke dalam tiga golongan,

yaitu:37

a. Golongan kapitalis atau borjuis: adalah mereka yang menguasai

tanah dan alat produksi.

b. Golongan menengah: terdiri dari para pegawai pemerintah

c. Golongan proletar: adalah mereka yang tidak memiliki tanah dan

alat produksi. Termasuk didalamnya adalah kaum buruh atau

pekerja pabrik.

Menurut Karl Marx golongan menengah lebih sering dimasukkan

dalam kategori golongan kapitalis, karena dalam kenyataannya

golongan ini adalah pembela setia kaum kapitalis. Sehingga hanya

terdapat dua golongan masyarakat, yaitu golongan kapitalis atau

borjuis dan golongan proletar.

“Warner menemukan enam golongan yakni golongan “upper-upper, lower-

upper, upper-middle, lower-middle, upper-lower, lower-lower”. Jadi dapat

dibedakan golongan atas, menengah, dan bawah dan tiap golongan terbagi pula

dalam dua bagian yakni bagian atas dan bawah sehingga terdapat enam

golongan”.38

Gerungan mengatakan bahwa walaupun status sosial-ekonomi orang tua

memuaskan, tapi apabila mereka tidak pernah peduli atau hanya sesekali

memperhatikan pendidikan anaknya hal tersebut tidak akan menguntungkan bagi

37

Ibid., 38

Nasution, op.cit, h.28

1

2

3

17

perkembangan sosial anaknya. Pada akhirnya, perkembangan sosial anak itu bisa

dtentukan dari banyak faktor di luar dirinya dan di dalam dirinya, sehingga sulit

untuk menentukan faktor mana yang menyebabkan kesulitan pada saat anak

mengalami kegagalan.39

B. Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi

Menurut Sardiman “kata “motif”, diartikan sebagai daya upaya yang

mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagi

daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-

aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan”.40

Menurut Sumardi “motif adalah keadaan dalam pribadi orang yang

mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, guna

mencapai suatu tujuan”.41

Sedangkan menurut Hamzah “motif adalah daya penggerak dalam diri

seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan

tertentu”.42

Motif itu merupakan suatu pengertian yang melingkupi semua

penggerak, alasan-alasan atau dorongan dalam diri manusia yang

menyebabkan ia berbuat sesuatu. Semua tingkah laku manusia pada

hakikatnya mempunyai motif. Juga tingkah laku yang disebut tingkah laku

secara refleks dan yang berlangsung secara otomatis, mempunyai maksud

tertentu walaupun maksud itu tidak senantiasa sadar bagi manusia. Motif-

motif manusia dapat bekerja secara sadar, dan juga secara tidak sadar bagi

diri manusia.43

39

Gerungan, op.cit, h. 196 40

Sardiman A.M, Interaksi & Motivasi Belajar-Mengajar, (Jakarta: Rajagrafindo Persada,

2012), Cet. Ke-21, h. 73 41

Sumardi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,2005), Ed

5, Cet. 13, h. 70. 42

Hamzah B. Uno, Teori Motivasi & Pengukurannya: Analisis di Bidang Pendidikan,

(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), Cet.3, h. 3 43

Gerungan W.A, Psikologi Sosial, (Bandung: Eresco, 1988), Cet.11, h.140.

18

“Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai

daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat

tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan/

mendesak”.44

Menurut Ormrod “motivasi adalah sesuatu yang menghidupkan

(energize), mengarahkan dan mempertahankan perilaku; motivasi membuat

siswa bergerak, menempatkan mereka dalam suatu arah tertentu, dan menjaga

mereka agar terus bergerak”.45

Menurut Mc. Donald, “motivasi adalah perubahan energi dalam diri

seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan

tanggapan terhadap adanya tujuan”.46

Dari pengertian yang dikemukakan Mc. Donald ini mengandung

tiga elemen penting.47

a. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada

diri setiap individu manusia.

b. Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa/ “feeling”, afeksi

seseorang.

c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan

Menurut Hamzah “motivasi merupakan suatu dorongan yang timbul oleh

adanya rang-sangan dari dalam maupun dari luar sehingga seseorang

berkeinginan untuk mengadakan perubahan tingkah laku/ aktivitas tertentu

lebih baik dari keadaan sebelumnya”.48

“Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat

menimbulkan tingkat persistensi dan antusiasismenya dalam melaksanakan

suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri

(motivasi instrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik)”.49

44

Sardiman A.M, op.cit, h. 73

45 Jeanne Ellis Ormrod, Psikologi Pendidikan: Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang,

Jilid 2, (Jakarta: Erlangga, 2008), Ed.6, h.58. 46

Sardiman A.M, op.cit, h. 74 47

Ibid,. 48

Hamzah B. Uno, op.cit, h. 9 49

Ratna Yudhawati dan Dany Haryanto, Teori-teori Dasar Psikologi Pendidikan, (Jakarta:

PT. Prestasi Pustakarya, 2011), Cet. Pertama, h. 79.

19

2. Macam-macam Motivasi

Sumardi membedakan adanya dua macam motif, yaitu a. motif-motif

ekstrinsik dan b. motif-motif intrinsik.

a. Motif-motif ekstrinsik, yaitu motif-motif yang berfungsinya karena

adanya perangsang dari luar.

b. Motif-motif intrinsik, yaitu motif-motif yang berfungsinya tidak perlu

dirangsang dari luar.50

Hamzah juga menjelaskan perbedaan motivasi ekstrinsik dan

motivasi instrinsik. Motivasi ekstrinsik berisi:

1) Penyesuaian tugas dengan minat

2) Perencanaan yang penuh dengan variasi

3) Respon siswa

4) Kesempatan peserta didik yang aktif

5) Kesempatan peserta didik untuk menyesuaikan tugas pekerjaannya,

dan

6) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.

Sedangkan motivasi instrinsik berisi:

1) Penyesuaian tugas dengan minat

2) Perencanaan yang penuh dengan variasi

3) Umpan balik atas respon siswa

4) Kesempatan respons peserta didik yang aktif, dan

5) Kesempatan peserta didik untuk menyesuaikan tugas

pekerjaannya51

Beberapa bentuk motivasi belajar ekstrinsik menurut Winkel di

dalam buku Martinis, diantaranya adalah; 1) Belajar demi memenuhi

kewajiban; 2) Belajar demi menghindari hukuman yang diancamkan;

3) Belajar demi memperoleh hadiah material yang disajikan; 4)

Belajar demi meningkatkan gengsi; 5) Belajar demi memperoleh

pujian dari orang yang penting seperti orang tua dan guru; 6) Belajar

demi tuntutan jabatan yang ingin dipegang atau demi memenuhi

persyaratan kenaikan pangkat/ golongan administratif.52

3. Fungsi Motivasi

Tiga fungsi motivasi menurut Sardiman:

50

Sumardi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2008),

Cet. 13, h. 72-73 51

Hamzah B. Uno, op.cit, h. 9 52

Martinis Yamin, Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia, (Jakarta: gaung Persada

Press, 2006), Cet.2, h. 179

20

a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor

yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor

penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

b. Menetukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.

Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang

harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa

yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan

menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan

tersebut.53

Sedangkan fungsi motivasi bagi manusia menurut Hamzah adalah:

a. Sebagai motor penggerak bagi manusia

b. Menentukan arah perbuatan

c. Mencegah penyelewengan dari jalan yang harus ditempuh

d. Menyeleksi perbuatan diri54

Motivasi memiliki tujuan dan fungsi yang sangat menunjang siswa di

dalam proses kegiatan belajar dan memiliki peranan yang sangat penting

antara lain, yaitu mendorong siswa untuk berbuat melakukan sesuatu yang

akan dicapainya, menentukan arah perbuatan kepada tujuan yang akan

dicapainya, menyeleksi perbuatan dengan menentukan hal-hal apa saja yang

harus dilakukan dengan tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan

dengan menyisihkan hal-hal yang sekiranya tidak memberikan manfaat dalam

mencapai tujuan.55

4. Pengertian Motivasi Belajar

Slameto mengatakan bahwa “belajar ialah proses usaha yang dilakukan

seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

53

Sardiman A.M, op.cit, h. 85 54

Hamzah B. Uno, op.cit, h.64 55

Evi Fitriyanti, “Pengaruh Motivasi Belajar dan Persepsi Siswa Atas Layanan Konseling

terhadap Prestasi Belajar pada Mata pelajaran IPS”, Jurnal Sosio e-Kons, Vol. 7, 2015, h. 92-93

21

keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya”.56

Muhibbin mengatakan “belajar juga dapat dipahami sebagai proses yang

dengan proses itu sebuah tingkah laku ditimbulkan atau diperbaiki melalui

serentetan reaksi atas situasi atau rangsangan yang ada”.57

Sardiman mengatakan “belajar itu senantiasa merupakan perubahan

tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan

membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya”.58

Djamarah dalam bukunya juga menjelaskan bahwa “belajar adalah

serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan

lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor”.59

Hamzah menjelaskan lebih jauh lagi bahwa “belajar adalah proses

perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan interaksi antara

individu dan lingkungannya yang dilakukan secara formal, informal dan

nonformal”.60

Menurut Sardiman “motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis

yang bersifat non-intelektual”.61

Sedangkan Abd. Rachman Abror menyatakan bahwa “motivasi belajar

dapat diartikan sebagai keseluruhan daya penggerak psikis dalam diri siswa

yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar

dan memberikan arahan pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu

tujuan”.62

56

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,

2010), Cet.5, h. 2 57

Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), Cet. 4, h.

69 58

Sardiman A.M, Interaksi & Motivasi Belajar-Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014),

Cet. Ke-22, h. 20 59

Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), Cet.3, h.13. 60

Hamzah B. Uno, op.cit, h. 22 61

Sardiman A.M, op.cit, h. 75 62

Abd. Rachman Abror, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006),

h. 114

22

Martinis juga mengatakan bahwa “motivasi belajar merupakan daya

penggerak psikis dari dalam diri seseorang untuk dapat melakukan kegiatan

belajar dan menambah keterampilan, pengalaman”.63

Sedangkan Evi Fitriyanti menjelaskan bahwa motivasi belajar merupakan

faktor yang menentukan dan berfungsi menimbulkan, mendasari, dan

mengarahkan perbuatan belajar. Motivasi belajar dapat menentukan baik

tidaknya individu khususnya siswa sebagai peserta didik didalam mencapai

tujuan dalam proses belajar, sehingga semakin besar motivasinya maka akan

semakin besar juga kepercayaan, kegigihan, dan kesuksesan untuk

meningkatkan prestasi dalam belajar.64

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

“Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan

keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita.

Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan

belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik”.65

a. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar yang berasal dari siswa

itu sendiri/ intrinsik adalah:

1) Minat

Minat merupakan ketertarikan individu terhadap sesuatu, dimana

minat belajar yang tinggi akan menyebabkan belajar siswa menjadi

lebih mudah dan cepat. Minat berfungsi sebagai daya penggerak yang

mengarahkan seseorang melakukan kegiatan tertentu yang spesifik.

Minat adalah kecenderungan seseorang untuk merasa pada objek

tertentu yang dianggap penting. Dari rasa ketertarikan terhadap

sesuatu akan membentuk motivasi yang akhirnya terimplementasikan

dalam perilaku belajarnya. Syarat yang penting untuk memulai

sesuatu adalah minat terhadap apa yang akan dimulai dan dipelajari.

63

Martinis Yamin, op.cit, h. 173 64

Evi Fitriyanti, op.cit, h. 92. 65

Hamzah B. Uno, op.cit, h.23

23

2) Cita-cita

Timbulnya cita-cita dibarengi oleh perkembangan akal, moral,

kemauan, bahasa dan nilai-nilai kehidupan serta oleh perkembangan

kepribadian. Cita-cita untuk menjadi seseorang yang diinginkan

(gambaran ideal) akan memperkuat semangat belajar. Seseorang

dengan kemauan besar serta didukung oleh cita-cita yang sesuai maka

akan menimbulkan semangat dan dorongan yang besar untuk bisa

meraih apa yang diinginkan.

3) Kondisi siswa

Kondisi-kondisi tersebut baik fisik maupun emosi yang dihadapi

oleh peserta didik akan mempengaruhi keinginan individu untuk

belajar dan tentunya akan melemahkan dorongan untuk melakukan

sesuatu dalam kegiatan belajar. Kondisi fisik serta pikiran yang sehat

akan menumbuhkan motivasi belajar. Proses belajar seseorang akan

terganggu jika kesehatan terganggu. Keadaan emosional dan sosial

berupa perasaan tertekan, yang selalu dalam keadaan takut akan

kegagalan, yang mengalami kegoncangan karena emosi-emosi yang

kuat tidak dapat belajar efektif. Demikian pula anak yang tidak

disukai oleh teman dan lingkungan sosialnya akan menemui kesulitan

belajar.66

b. Menurut Elliot et al berpendapat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

motivasi belajar yang berasal dari luar individu/ ekstrinsik, adalah:

1) Kecemasan terhadap hukuman

Motivasi ekstrinsik berkenaan dengan intensif eksternal seperti

penghargaan dan hukuman. Motivasi belajar dapat muncul jika ada

kecemasan atau hukuman yang menyertai atau melandasi

pembelajaran. Konsep motivasi belajar berkaitan erat dengan prinsip

bahwa perilaku yang memperoleh penguatan (reinforcement) dimasa

66

“Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Motivasi Belajar”, http://sainsjournal-

fst11.web.unair.ac.id/artikel_detail-45907-PENDIDIKAN-

Faktorfaktor%20yang%20berpengaruh%20terhadap%20motivasi%20belajar.html, Minggu, 21

Agustus 2016

24

lalu lebih memiliki kemungkinan diulang dibandingkan dengan

perilaku yang terkena hukuman (punishment). Maksudnya disini

adalah seseorang jika mendapatkan hukuman akan lebih

dikembangkan motivasinya kedepan agar tidak terkena hukuman

kembali. Motivasi dengan kekerasan (motivating by force) yaitu

memotivasi dengan menggunakan ancaman hukuman atau kekerasan

agar yang dimotivasi dapat melakukan apa yang harus dilakukan.

2) Penghargaan dan pujian

Baik orang tua maupun pengajar memiliki cara yang berbeda-

beda untuk menumbuhkan motivasi belajar anak. Selain dengan

hukuman juga dapat dilakukan dengan penghargaan atau pujian.

Motivasi bisa muncul jika terdapat penghargaan atau pujian yang

layak yang menyertai atau melandasi pembelajaran. Penghargaan

(reward) menimbulkan efek diantaranya yaitu:

a) Penghargaan dapat menimbulkan proses belajar

b) Penghargaan mempunyai efek negatif atas keinginan individu

untuk mencoba tugas-tugas yang menantang

c) Penghargaan dapat mempertahankan perilaku tertentu hanya

dalam waktu jangka pendek.

3) Peran orang tua

Lingkungan keluarga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan

belajar siswa. Seiring dengan perkembangan jaman, dalam kenyataan

sering tidak terasa lelah terdapat pergeseran fungsi peran orang tua

pendidikan anaknya. Kebanyakan para orang tua menyerahkan

sepenuhnya pendidikan anaknya pada sekolah. Padahal seharusnya

orang tua memberikan perhatian dan semangat belajar yang lebih

sehingga dapat memunculkan motivasi belajar anak. Keterlibatan

orang tua dalam menumbuhkan motivasi belajar perlu diusahakan,

baik berupa perhatian bimbingan kepada anak maupun berprestasi

secara individual dan selektif terhadap sekolah dan kegiatannya, serta

memperhatikan kesulitan yang dialami anak dalam proses belajar.

25

4) Peran pengajar

Peran pengajar dalam membangkitkan motivasi dalam diri peserta

didiknya agar makin aktif belajar. Strategi utama dalam mebangkitkan

motivasi belajar pada dasarnya terletak pada guru atau pelajar itu

sendiri. Membangkitkan motivasi belajar tidak hanya terletak

bagaimana peran pengajar, namun banyak hal yang

mempengaruhinya. Kreatifitas serta aktifitas pengajar harus mampu

menjadi inspirasi bagi para siswa sehingga siswa akan lebih terpacu

motivasi untuk belajar, berkarya dan berkreasi.

5) Kondisi lingkungan

Sebagai anggota masyarakat maka siswa dapat terpengaruh oleh

lingkungan sekitar. Lingkungan sekitar berupa keadaan alam, tempat

tinggal, pergaulan sebaya dan lingkungan sekitar. Oleh karena itu

kondisi lingkungan yang sehat turut mempengaruhi motivasi belajar.

Lingkungan yang aman, nyaman, dan bisa disesuaikan sendiri dapat

menumbuhkan dorongan untuk belajar. Sebaliknya lingkungan yang

kurang menyenangkan seperti kegaduhan, kekacauan dan tidak adanya

privasi dapat mengganggu kapasitas untuk berkonsentrasi dan

menumbuhkan keinginan untuk tidak belajar.67

Slameto menjelaskan “penghargaan merupakan kebutuhan rasa berguna,

penting, dihargai, dikagumi, dihormati oleh orang-orang lain. Secara tidak

langsung ini merupakan kebutuhan perhatian, ketenaran, status, martabat, dan

lain sebagainya”.68

Ngalim Purwanto menjelaskan tentang peranan orang tua yang terdiri

dari peranan Ibu dan Ayah.

a. Peranan Ibu

1) Sumber dan pemberi kasih sayang,

2) Pengasuh dan pemelihara,

3) Tempat mencurahkan isi hati,

4) Pengatur kehidupan dalam rumah tangga,

5) Pembimbing hubungan pribadi,

67 Ibid,. 68

Slameto, op.cit, h.171

26

6) Pendidik dalam segi-segi emosional.

b. Peranan Ayah

1) Sumber kekuasaan di dalam keluarga,

2) Penghubung intern keluarga dengan masyarakat atau dunia luar,

3) Pemberi perasaan aman bagi seluruh anggota keluarga,

4) Pelindung terhadap ancaman dari luar,

5) Hakim atau yang mengadili jika terjadi perselisihan,

6) Pendidik dalam segi-segi rasional.69

Dalam buku Slameto, “Sutjipto Wirowidjojo menegaskan pernyataannya

yang menyatakan bahwa: Keluarga adalah lembaga pendidikan yang utama”.

Orang tua yang kurang/ tidak mau memperhatikan pendidikan anaknya, misalnya

mereka tidak menganggap penting kebutuhan-kebutuhan anaknya dalam belajar,

tidak memantau kegiatan anaknya dalam belajar sehingga tidak mengetahui

kesulitan-kesulitan apa saja yang sedang dihadapi oleh anak dalam belajar dapat

menyebabkan anak tidak/ kurang berhasil dalam belajarnya.70

Slameto juga menjelaskan bahwasanya keadaan ekonomi keluarga erat

hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus

terpenuhi kebutuhan pokoknya misal makan, pakaian, perlindungan kesehatan dan

lain-lain, juga membutuhkan fasilitas-fasilitas belajar. Fasilitas belajar itu hanya

dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang.71

C. Pondok Pesantren

1. Pengertian Pondok Pesantren

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia “pondok adalah madrasah dan

asrama (tempat mengaji, belajar agama Islam)”.72

Istilah pondok barangkali berasal dari pengertian asrama-asrama para

santri atau tempat tinggal yang dibuat dari bamboo, atau barangkali berasal

dari kata Arab, funduq, yang artinya hotel atau asrama. Terlepas dari asal-usul

kata itu berasal dari mana, yang jelas ciri-ciri umum keseluruhan pesantren

69

M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan: Teoritis dan Praktis, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2011), Cet.20, h. 82-83 70

Slameto, op.cit, h.61 71

Ibid., h.63 72

Kamus Besar Bahasa Indonesia, op.cit, h.695

27

adalah lembaga pendidikan Islam yang asli Indonesia, yang pada saat ini

merupakan warisan kekayaan bangsa Indonesia yang terus berkembang.73

Tambahan kata “pesantren” merupakan kata benda bentukan dari

kata santri yang mendapat awalan “pe-“ dan akhiran “-an”,

“pesantrian”. Menurut buku Babad Cirebon, “santri” berasal dari kata

“chantrik,” yang berarti orang yang sedang belajar kepada seorang

guru. Jadilah bentukan kata baru “pesantrian” (orang Jawa

mengucapkannya “pesantren”). Dengan demikian, pesantren adalah

sebuah tempat dimana para santri menginap dan menuntut ilmu

(mathlab).74

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia “pesantrian (pesantren) tempat

untuk tinggal dan belajar para santri”.75

Pesantren adalah sebuah kompleks dengan lokasi yang umumnya

terpisah dari kehidupan di sekitarnya. Dalam kompleks itu berdiri beberapa

buah bangunan, diantaranya: rumah kediaman pengasuh, sebuah surau atau

masjid, tempat pengajaran (dalam bahasa Arab disebut Madrasah, atau biasa

disebut sebagai sekolah), dan asrama tempat tinggal para siswa pesantren.76

“Pondok pesantren dalam bacaan teknis merupakan suatu tempat yang

dihuni oleh para santri. Pernyataan ini menunjukkan makna pentingnya ciri-

ciri pondok pesantren sebagai sebuah lingkungan pendidikan yang integral”.77

Ciri khas paling menonjol yang membedakan pesantren dengan lembaga

pendidikan lainnya adalah sistem pendidikan yang dilakukan selama dua

puluh empat jam, dengan mengkondisikan para santri dalam satu lokasi

asrama yang dibagi dalam bilik-bilik atau kamar-kamar sehingga

mempermudah mengaplikasikan sistem pendidikan secara total.78

73

Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren : Studi Pandangan Hidup Kyai dan Visinya

Mengenai Masa Depan Indonesia, (Jakarta : LP3ES, 2011), Cet. 8, h. 41

74 Said Aqiel, dkk., Pesantren Masa Depan: Wacana Pemberdayaan dan Transformasi

Pesantren, (Bandung: Pustaka Hidayah, 1999), Cet. 1, h. 133-134 75

Kamus Besar Bahasa Indonesia, op.cit, h.783 76

Abdurrahman Wahid, dkk., Pesantren dan Pembaharuan, (Jakarta: LP3ES, 1983), Cet. 2,

h. 40 77

Said Aqiel, dkk., loc.cit, h. 13 78

Lanny Octavia, dkk., Pendidikan Karakter Berbasis Tradisi Pesantren, (Jakarta: Rumah

Kitab, 2014), Cet. 1, h. xi

28

2. Kegiatan Santri

Secara keseluruhan program pendidikan di pesantren terdiri atas bidang-

bidang kegiatan sebagai berikut:

a. Bidang pengajaran kurikuler

b. Bidang adiministrasi pesantren

c. Bidang pembinaan murid/santri (pupil personal work)79

Zarkasyi menjelaskan berikut tabel kegiatan harian dan mingguan yang

diasuh oleh Lembaga Pengasuhan:80

Tabel 2.1

Kegiatan Harian Santri

a. Harian

NO. JAM KEGIATAN

1 04.00-05.30

1. Bangun tidur

2. Salat Subuh berjamaah

3. Pembinaan kemampuan berbahasa Arab atau Inggris

4. Membaca al-Qur‟an

2 05.30-06.00

1. Olahraga

2. Mandi

3. Kursus-kursus bahasa, kesenian, keterampilan, dan lain-

lain

3 06.00-06.45 1. Makan pagi

2. Persiapan masuk kelas

4 07.00-12.50 Masuk kelas pagi

5 12.50-13.00 Keluar kelas

6 13.00-14.00 1. Salat Zhuhur berjamaah

2. Makan siang

79

Mastuki HS et all, Manajemen Pondok Pesantren, (Jakarta: Diva Pustaka, 2005), Cet.2,

h. 128-129 80

Abdullah Syukri Zarkasyi, Manajemen Pesantren: Pengalaman Pondok Modern Gontor,

(Ponorogo: Trimurti Press, 2005), Cet.2, h. 127-128

29

7 14.00-15.00 Masuk kelas sore

8 15.00-15.45 1. Salat „Ashar berjamah

2. Membaca al-Qur‟an

9 15.45-16.45 Aktivitas bebas

10 16.45-17.15 Mandi dan persiapan ke Masjid untuk jamaah Maghrib

11 17.15-18.30 1. Salat Maghrib berjamaah

2. Membaca al-Qur‟an

12 18.30-19.30 Makan malam

13 19.30-20.00 Salat „Isya berjamaah

14 20.00-22.00 Belajar malam bersama di kelas-kelas

15 22.00-04.00 Istirahat dan tidur

Tabel 2.2

Kegiatan Mingguan Santri

b. Mingguan

NO. HARI KEGIATAN

1 Sabtu Tidak ada perubahan dari jadwal harian

2 Ahad

Pagi hari seperti jadwal harian, malam hari, setelah Jamaah

„Isya‟ latihan pidato (muhadarah) dalam Bahasa Inggris

untuk kelas I-IV, kelas V diskusi, dan kelas VI menjadi

pembimbing untuk kelompok latihan pidato.

3 Senin Tidak terdapat perubahan dari jadwal harian

4 Selasa

Pagi hari, setelah jamaah Subuh, latihan percakapan

bahasa Arab/ Inggris, dilanjutkan lari pagi wajib untuk

para santri

5 Rabu Tidak ada perubahan dari jadwal harian

6 Kamis

Dua jam terakhir pelajaran pagi digunakan untuk latihan

pidato dalam bahasa Arab. Siang, 13.45-16.00, latihan

Pramuka. Malam, 20.00-21.30, muhadarah bahasa

Indonesia

30

7 Jum‟at

Pagi hari kegiatan percakapan dalam bahasa Arab/ Inggris

dilanjutkan dengan lari pagi wajib. Setelah itu kerja bakti

membersihkan lingkungan kampus. Selanjutnya acara

bebas

D. Hasil Penelitian yang Relevan

Berikut ini merupakan beberapa hasil penelitian yang relevan, diantaranya:

Penelitian pertama “Siti Nurhasanah dengan judul Pengaruh Status Sosial

Ekonomi Orang tua terhadap Motivasi Belajar Siswa di SMA Islam Harapan Ibu

Pondok Pinang Jakarta Selatan yang diteliti pada tahun 2013. Metode yang

digunakan pada penelitian ini adalah metode survei dengan tekhnik korelasi.

Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik random sampling,

dengan sampel penelitian seluruh siswa SMA Islam Harapan Ibu yang berjumlah

218 diambil 25% maka sampelnya berjumlah 54 orang. Hasil penelitian

mengungkapkan bahwa pengaruh sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi

belajar siswa terdapat korelasi yang sedang atau cukup kuat. Hasil tersebut terlihat

dari indeks korelasi product moment rxy atau t hitung lebih besar dari pada t tabel

pada taraf signifikasi 5% dan taraf signifikasi 1% (0,377 > 0,266), sedangkan

hasil analisi data menggunakan uji t diperoleh hasil t hitung 2,935 dan t tabel pada

taraf signifikasi 5% sebesar 1,671, maka t hitung > t tabel. dengan demikian Ha diterima

dan Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan

antara status sosial ekonomi orang tua dengan motivasi belajar siswa. Persamaan

dengan penelitian ini adalah sama-sama mencari Pengaruh dan meneliti tentang

Status Sosial Ekonomi dan Motivasi belajar. Perbedaan dengan penelitian ini

yaitu studi kasus dilakukan di SMA sedangkan penelitian yang saya lakukan

adalah di Pondok Pesantren.”.81

Penelitian yang kedua yaitu “Minda Wati Husna dengan judul Pengaruh

Status Ekonomi Orang tua Terhadap Perkembangan Psikisosial Anak di SMA

81

Siti Nurhasanah, “Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Motivasi

Belajar Siswa di SMA Islam Harapan Ibu Pondok Pinang Jakarta Selatan”, (Skripsi UIN Jakarta

2013)

31

Muhammadiyah 8 Ciputat yang diteliti pada tahun 2013. Dalam penelitian

tersebut data diperoleh menggunakan kuesioner (skala likert) kemudian dilakukan

pengujian analisis regresi linear sederhana untuk mengetahui persamaan

regresinya. Hasil penelitian yang diperoleh adalah tidak ada pengaruh antara

status ekonomi orang tua terhadap perkembangan psikisosial anak di SMA

Muhammadiyah 8 Ciputat. Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama

mencari Pengaruh dan meneliti Status Ekonomi. Perbedaan dengan penelitian ini

variabel Y yang ia gunakan adalah Perkembangan psikosial”82

Penelitian yang ketiga yaitu “Ridwansyah dengan judul Pengaruh Motivasi

Belajar di Pondok Pesantren terhadap Prestasi Belajar Santri yang diteliti pada

tahun 2013. Sampel penelitian ini yaitu santri Pondok Pesantren Daar el-Qolam

sebanyak 134 santri. Teknik sampling yang digunakan yaitu nonprobably

sampling. Analisis data yang digunakan yaitu Multiple Regression Analysis pada

taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

yang siginifikan antara motivasi belajar di pesantren, level kelas, asal sekolah dan

jenis kelamin terhadap prestasi belajar santri Pondok Pesantren Daar el-Qolam.

Kemudian jika dilihat dari koefisien regresi masing-masing IV, diketahui bahwa

hanya terdapat satu IV yang signifikan pengaruhnya terhadap prestasi belajar

yaitu motivasi default (DEF). Besarnya proporsi varians dari seluruh IV terhadap

prestasi belajar adalah sebesar 14,4%, sedangkan sisanya sebesar 85,6%

dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini. Persamaan dengan penelitian

ini adalah sama-sama mencari Pengaruh, studi kasus dilokasi Pondok Pesantren,

dan persamaan antara variabel Y yang saya gunakan dan variabel X yang

Ridwansyah gunakan yaitu Motivasi belajar. Perbedaan dengan penelitian ini

variabel Y yang ia gunakan adalah mengenai Prestasi belajar.”83

Penelitian yang keempat yaitu “Mulyadi dengan judul Pengaruh Kondisi

Sosial Ekonomi Terhadap Pengetahuan Masyarakat Akan Dampak Konversi

Lahan (Studi Kasus: Desa Babakan, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor) yang

82

Minda Wati Husna, “Pengaruh Status Ekonomi Orang Tua Terhadap Perkembangan

Psikisosial Anak di SMA Muhammadiyah 8 Ciputat”, (Skripsi UIN Jakarta 2013) 83

Ridwansyah, “Pengaruh Motivasi Belajar di Pondok Pesantren Terhadap Prestasi

Belajar Santri”, (Skripsi UIN Jakarta 2014)

32

diteliti pada tahun 2015. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan

kuantitatif dengan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

survei. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Kampung babakan 1,

Desa babakan, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor. Teknik pengambilan

sampel yaitu simple random sampling dengan sampel sebanyak 98 responden.

Instrumen yang digunakan adalah observasi, kuesioner, wawancara dan

dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Rhitung sebesar 0,20 , 0,29

dan 0,30 termasuk kategori lemah dengan nilai KD sebesar 9% dan Fhitung 12,67 ,

5,75 dan 6,67. Dengan demikian terdapat hubungan yang signifikan secara parsial

maupun simultan antara penerapan reward (ganjaran) dan punishment (hukuman)

terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII-3 s.d. VIII-8 pada mata pelajaran IPS

di SMP Negeri 178 Jakarta tahun ajaran 2015/2016. Persamaan dengan penelitian

ini adalah sama-sama mencari Pengaruh dan meneliti Sosial Ekonomi. Perbedaan

dengan penelitian ini yaitu variabel Y yang ia gunakan adalah mengenai

Pengetahuan masyarakat dan studi kasus dilakukan di Kabupaten Bogor.”84

Penelitian yang kelima yaitu “Rosihan Anwar Lubis dengan judul Hubungan

Status Sosial Ekonomi Orang tua dengan Prestasi Mahasiswa FISIP Universitas

Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta yang diteliti pada tahun 2014. Teknik

pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yakni stratified random

sampling atau sampel acak yang distratifikasikan. Metode pengambilan data

digunakan metode angket dan metode dokumentasi. Analisis yang digunakan

untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel

dependen adalah uji korelasi Spearman karena menyangkut soal hubungan

beberapa variabel. Dari hasil uji korelasi Spearman menunjukkan bahwa variabel

independen status pendidikan, pendapatan, kondisi tempat tinggal, dan

kepemilikan kekayaan dengan variabel dependen prestasi belajar mahasiswa

memiliki nilai sig < 0.05, yang artinya cukup signifikan. Hal ini menunjukan

bahwa hipotesis awal (Ho) diterima yakni terdapat hubungan antara status sosial

ekonomi orangtua dengan prestasi mahasiswa. Persamaan dengan penelitian ini

adalah sama-sama meneliti tentang Status Sosial Ekonomi Orang tua. Perbedaan

84

Mulyadi, op.cit

33

dengan penelitian ini yaitu peneliti mencari Hubungan, variabel Y yang diteliti

yaitu Prestasi dan studi kasus dilakukan oleh di Universitas”.85

Tabel 2.3

Persamaan dan Perbedaan Penelitian Relevan

Berikut ini merupakan ringkasan dari beberapa penelitian relevan diatas:

NO. NAMA

PENELITI

JUDUL

PENELITIAN

HASIL

PENELITIAN

PERSAMAAN DAN

PERBEDAAN

1. Siti

Nurhasanah

Pengaruh Status

Sosial Ekonomi

Orangtua

Terhadap

Motivasi Belajar

Siswa di SMA

Islam Harapan

Ibu Pondok

Pinang Jakarta

Selatan

Terdapat

hubungan yang

signifikan antara

status sosial

ekonomi orang

tua dengan

motivasi belajar

siswa

Persamaan dengan

penelitian ini adalah

sama-sama mencari

Pengaruh dan meneliti

tentang Status Sosial

Ekonomi dan Motivasi

belajar.

Perbedaan dengan

penelitian ini yaitu studi

kasus dilakukan di

SMA sedangkan saya di

Pondok Pesantren.

85

Rosihan Anwar Lubis, “Hubungan Status Sosial Ekonomi Orang tua dengan Prestasi

Mahasiswa FISIP Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta”, (Skripsi UIN Jakarta

2014)

34

2. Minda Wati

Husna

Pengaruh Status

Ekonomi Orang

Tua Terhadap

Perkembangan

Psikisosial Anak

di SMA

Muhammadiyah

8 Ciputat

Tidak ada

pengaruh antara

status ekonomi

orang tua

terhadap

perkembangan

psikisosial anak

di SMA

Muhammadiyah

8 Ciputat

Persamaan dengan

penelitian ini adalah

sama-sama mencari

Pengaruh dan meneliti

Status Ekonomi.

Perbedaan dengan

penelitian ini variabel Y

yang ia gunakan adalah

Perkembangan

psikosial

3. Ridwansyah

Pengaruh

Motivasi Belajar

di Pondok

Pesantren

Terhadap

Prestasi Belajar

Santri

Terdapat

pengaruh yang

siginifikan

antara motivasi

belajar di

pesantren, level

kelas, asal

sekolah dan

jenis kelamin

terhadap prestasi

belajar santri

Pondok

Pesantren Daar

el-Qolam

Persamaan dengan

penelitian ini adalah

sama-sama mencari

Pengaruh, studi kasus

dilokasi Pondok

Pesantren, dan

persamaan antara

variabel Y yang saya

gunakan dan variabel X

yang Ridwansyah

gunakan yaitu Motivasi

belajar.

Perbedaan dengan

penelitian ini variabel Y

yang ia gunakan adalah

mengenai Prestasi

belajar.

4. Mulyadi

Pengaruh

Kondisi Sosial

Ekonomi

Terdapat

hubungan yang

signifikan secara

Persamaan dengan

penelitian ini adalah

sama-sama mencari

35

Terhadap

Pengetahuan

Masyarakat

Akan Dampak

Konversi Lahan

parsial maupun

simultan antara

penerapan

reward

(ganjaran) dan

punishment

(hukuman)

terhadap

motivasi belajar

siswa.

Pengaruh dan meneliti

Sosial Ekonomi.

Perbedaan dengan

penelitian ini variabel Y

mengenai Pengetahuan

masyarakat dan studi

kasus dilakukan di

Kabupaten Bogor.

5.

Rosihan

Anwar

Lubis

Hubungan

Status Sosial

Ekonomi Orang

tua dengan

Prestasi

Mahasiswa

FISIP

Universitas

Islam Negri

Syarif

Hidayatullah

Jakarta.

Hasil

menunjukan

bahwa hipotesis

awal (Ho)

diterima yakni

terdapat

hubungan antara

status sosial

ekonomi

orangtua dengan

prestasi

mahasiswa.

Persamaan dengan

penelitian ini adalah

sama-sama meneliti

tentang Status Sosial

Ekonomi Orang tua.

Perbedaan dengan

penelitian ini yaitu

peneliti mencari

Hubungan, variabel Y

yang diteliti Prestasi

dan studi kasus

dilakukan di

Universitas.

E. Kerangka Berpikir

Pondok pesantren merupakan tempat belajar para santri. Pembelajaran di

dalam pesantren dilakukan selama dua puluh empat jam. Selain membahas ilmu-

ilmu umum pesantren juga memperdalam ilmu agama, santri yang tinggal di

dalam pesantren pada umumnya beragam dan memiliki tingkatan atau golongan

yang berbeda.

36

Keterikatan antara santri dengan status sosial ekonomi orang tuanya sangatlah

penting, karena jika semakin tinggi status ekonomi orang tuanya maka semakin

tinggi pula kesejahteraan hidup dan segala keperluan anak di dalam pesantren,

begitupun sebaliknya. Tinggi rendahnya tingkat status sosial ekonomi seseorang

dapat dilihat dari pendapatan, pekerjaan dan pendidikan. Namun dalam penelitian

ini untuk memfokuskan maka hanya diambil kepada pendapatan dan pekerjaan.

Prestasi belajar yang baik merupakan faktor penunjang keberhasilan

seseorang untuk dapat memperbaiki taraf kehidupannya. Prestasi belajar

dipengaruhi oleh beberapa faktor yang diantaranya adalah motivasi belajar. Faktor

yang mempengaruhi motivasi belajar adalah faktor instrinsik dan faktor

ekstrinsik., dalam penelitian ini yang menjadi fokus peneliti adalah motivasi

ekstrinsik. Motivasi belajar karena faktor ekstrinsik yaitu motivasi yang timbul

karena adanya dorongan dari luar, yang meliputi kecemasan terhadap hukuman,

penghargaan dan pujian, peran orang tua serta kondisi lingkungan.

Dengan begitu akan diketahui apakah latar belakang pendapatan dan

pekerjaan yang dimiliki oleh orang tua menjadi penyebab tinggi rendahnya

motivasi belajar siswa atau tidak. Berikut ini adalah gambaran secara umum dari

pernyataan di atas:

37

Gambar 2.1

Kerangka Berpikir

Pendapatan Pekerjaan

Instrinsik

Pengaruh Status Sosial

Ekonomi Orang Tua

terhadap Motivasi

Belajar Siswa

Ekstrinsik Dilihat dari pendapatan

orang tua serta status

pekerjaan orang tua

Santri

Pondok Pesantren

Status Sosial Ekonomi

Motivasi Belajar

1. Kecemasan terhadap

hukuman

2. Penghargaan dan pujian

3. Peran orang tua

4. Kondisi lingkungan

38

F. Hipotesis Penelitian

Untuk menguji kebenaran penelitian ini, penulis akan mengajukan hipotesis

diantaranya:

Ha : adanya pengaruh positif antara status sosial ekonomi orang tua

terhadap motivasi belajar siswa.

Ho : tidak adanya pengaruh positif antara status sosial ekonomi orang

tua terhadap motivasi belajar siswa

39

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian di Pondok

Pesantren Al-hamidiyah, Depok. Pemilihan lokasi di pesantren

sangatlah tepat, dikarenakan terdapat berbagai macam golongan

didalamnya. Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan dan menggunakan

beberapa mekanisme yang dimulai dari tahap persiapan dan

perencanaan penelitian sampai dengan laporan hasil penelitian.

2. Waktu penelitian

Berikut rincian kegiatan penelitian:

Tabel 3.1

Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Waktu

Agst Sept Okt Nov Des Jan Feb

1. Revisi Proposal

Skripsi

√ √ √

2. Penyusunan

Instrumen

√ √

3.

Pengisian

Instrumen

Penelitian

4. Pengumpulan

Data

5. Pengolahan Data

Penelitian

6. BAB IV dan √

40

B. Metode Penelitian

Dilihat dari tujuan penelitian, metode penelitian yang digunakan

adalah penelitian deskriptif kuantitatif, merupakan salah satu penelitian

yang lebih ditekankan pada data yang dapat dihitung untuk menghasilkan

penafsiran kuantitatif yang kokoh.1

Penelitian kuantitatif adalah hasil

penelitian berupa angka-angka dari perhitungan statistik. Menurut Zainal

Arifin penelitian kuantitatif adalah “penelitian yang digunakan untuk

menjawab permasalahan melalui teknik pengukuran yang cermat terhadap

variabel-variabel tertentu, sehingga menghasilkan penelitian yang dapat

digeneralisasikan”.2

Sedangkan kuantitatif deskriptif adalah penelitian

yang tugasnya menganalisis data berupa angka dari hasil gambaran

mengenai suatu gejala atau peristiwa dalam penelitian sehingga dapat

ditarik pengertian atau maknanya.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono populasi penelitian adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

1 H. Syamsir Salam, Ms. Dan jaenal Arifin. Metodologi Sosial Pendidikan. Jakarta: UIN

Jakarta Press. h.35. 2 Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan (Metode dan Paradigma Baru), (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2011), h. 29.

BAB V

7. Kelengkapan

Lampiran

8. Sidang

Munaqosah

9. Revisi Skripsi √

10. Wisuda √

41

karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya.3

Populasi terjangkaunya adalah seluruh siswa/siswi Madrasah

Aliyah Pondok Pesantren Al-hamidiyah yang berjumlah 270 orang,

sedangkan populasi target dalam penelitian ini adalah siswa/siswi kelas

XI dan XII Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-hamidiyah yang

berjumlah 166 orang. Alasan saya mengambil kelas XI dan kelas XII

karena menurut saya mereka cukup memiliki pemikiran yang matang

dalam memahami status sosial ekonomi orang tuanya sehingga bisa

menjadi target yang saya teliti.

Table 3.2

Jumlah Populasi Penelitian

No Nama Sekolah Kelas Jumlah

Siswa

1 Pondok Pesantren

Al-hamidiyah

XI IPA 28

XI IPS 1 26

XI IPS 2 17

XI MAK 20

XII IPA 25

XII IPS 25

XII MAK 25

Jumlah Populasi 166

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari unit-unit dalam populasi yang ciri-

ciri atau karakteristiknya benar-benar diselidiki.4

Teknik sampling

3 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2015),

Cet. 22, h. 80. 4 Pedoman Penulisan Skripsi UIN Sy arif Hidayatullah Jakarta, (Jakarta: FITK, 2014), h.

64.

42

merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel

yang akan digunakan dalam penelitian.5

Menurut Suharsimi Arikunto yang menyatakan bahwa

“Apabila subyek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga

penelitiannya adalah penelitian populasi. Tetapi jika jumlah

subyeknya besar (lebih dari 100), dapat diambil antara 10-15% atau

20-25% atau lebih”.6

Mengingat jumlah populasi lebih dari 100 yaitu sebanyak 166.

Maka dalam penelitian ini mengambil sebanyak 20% sampel

darijumlah populasi yaitu 33,2 maka dibulatkan menjadi 34. Dengan

demikian, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 34 orang siswa

kelas XI dan kelas XII Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-

hamidiyah. Penelitian ini menggunakan teknik propotional random

sampling.7

Pengambilan sampel secara random sebesar 20% dari

jumlah populasi dengan rincian sebagai berikut:

Table 3.3

Jumlah Sampel Penelitian

5 Sugiyono, op.cit, h. 81.

6 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (jakarta: Rineka

cipta, 1999), h.120. 7 Sugiyono, loc.cit, h. 85.

No Kelas Jumlah Siswa Jumlah Sampel Sekolah

1 XI IPA 28 (28 x 34): 166 = 6

Pondok

Pesantren Al-

Hamidiyah,

Depok.

2 XI IPS 1 26 (26 x 34): 166 = 5

3 XI IPS 2 17 (17 x 34): 166 = 4

4 XI IPA 20 (20 x 34): 166 = 4

5 XII IPA 25 (25 x 34): 166 = 5

6 XII IPS 25 (25 x 34): 166 = 5

7 XII PAI 25 (25 x 34): 166 = 5

Jumlah Sampel 34

20% x 166 = 33,2 dibulatkan 34

43

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu proses pengadaan data

untuk kepentingan penelitian. Pengumpulan data merupakan langkah yang

sangat penting dalam penelitian, adapun teknik pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Kuisioner (Angket)

Menurut Arikunto Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan

kepada orang lain dengan maksud agar orang yang diberi tersebut

bersedia memberikan respons sesuai dengan permintaan pengguna.8

Menurut Sugiyono, “kuesioner merupakan teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan

atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila

peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan di ukur dan tahu apa

yang bisa diharapkan dari responden”9.

Menurut Bungin metode kuisioner “berbentuk rangkaian atau

kumpulan pertanyaan yang disusun secara sistematis dalam sebuah

daftar pertanyaan, kemudian dikirim kepada responden untuk diisi”.10

Maka daripada itu pengambilan data melalui kuesioner ini adalah

metode yang yang akan penulis gunakan dalam penelitian ini dengan

cara memberikan Kuisioner kepada para responden di kelas XI dan XII

Pondok Pesantren Al-hamidiyah Depok.

2. Dokumentasi

Dokumentasi dibutuhkan untuk menunjang kelengkapan data-data

serta membentu dalam mempertajam kesimpulan yang akan diambil,

dokumentasi dilakukan pada saat kegiatan penelitian, seperti

penyebaran angket dan pengisian angket.

8 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), Cet. 12, h.

102. 9 Sugiyono, op.cit, h. 142.

10 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, Dan

Kebijakan Public Serta Ilmu-Ilmu Social Lainnya, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2005), h. 130

44

E. Instrumen Penelitian

Karena pada dasarnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka

harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya

dinamakan instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu

alat ukur yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang

diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian.11

Variabel serta sumber data penelitian harus jelas, sehingga instrumen yang

dirumuskan sesuai dengan karakteristik sumber data.

Variabel yang terdapat dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel

yang terdiri dari variabel bebas (independent variable) yaitu variabel yang

mempengaruhi dan variabel terikat (dependent variable) yaitu variabel

yang dipengaruhi. Pada penelitian ini status sosial ekonomi orang tua

sebagai variabel bebas (X) dan motivasi belajar adalah variabel terikatnya

(Y).

1. Status sosial ekonomi

a. Definisi konseptual

Status sosial ekonomi sebagai posisi yang ditempati individu

atau keluarga berkenaan dengan pengukuran rata-rata yang umum

berlaku tentang pemikiran kultural, pendapatan efektif, pemilikan

barang-barang, dan partisipasi dalam aktivitas kelompok dan

komunitasnya”.12

b. Definisi operasional

Status sosial ekonomi dapat dilihat dari tingkat pendidikan,

pekerjaan tempat tinggal, kekayaan yang dimiliki, serta kedudukan

orang tua dalam masyarakatnya.

c. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

11

Sugiyono, op.cit, h. 102. 12

Kaare Svalastoga, Diferensi Sosial, (Jakarta: Bina Aksara, 1989), Cet.1, h. 26

45

Tabel 3.4

Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel X

(Status Sosial Ekonomi)

Variabel Dimensi Indikator No.Item

Instrumen Jumlah

Status

Sosial

Ekonomi

(X)

1. Penghasilan

Orangtua

1. Kebutuhan

makanan

2. Kebutuhan sekolah

anak

3. Kepemilikan harta

4. Pendapatan orang

tua

5. Pengeluaran

keluarga dan

perbandingan

antara pendapatan

dan pengeluaran

keluarga

1, 2

3, 4, 5, 6

10, 11, 12

15, 16

17, 18, 19

2

4

3

2

3

2. Pekerjaan

Orangtua 1. Status pekerjaan

orang tua

2. Tanggungan dalam

keluarga

7, 8, 9

13,14

3

2

2. Motivasi belajar

a. Definisi konseptual

Motivasi belajar merupakan faktor yang menentukan dan

berfungsi menimbulkan, mendasari, dan mengarahkan perbuatan

belajar. Motivasi belajar dapat menentukan baik tidaknya individu

khususnya siswa sebagai peserta didik didalam mencapai tujuan

dalam proses belajar, sehingga semakin besar motivasinya maka

46

akan semakin besar juga kepercayaan, kegigihan, dan kesuksesan

untuk meningkatkan prestasi dalam belajar.13

b. Definisi operasional

Motivasi sangat dibutuhkan dalam melakukan sesuatu agar

dapat tercapai tujuannya. Jika motivasi yang dimiliki besar maka

akan memudahkan untuk mencapai tujuan. Motivasi belajar yang

berupa dorongan dari luar mencakup diantaranya kecemasan

terhadap hukuman, penghargaan dan pujian, peran orang tua, dan

kondisi lingkungan.

c. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Tabel 3.5

Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Y

(Motivasi Belajar)

Variabel Dimensi Indikator No.Item

Instrumen Jumlah

Motivasi

Belajar

Siswa

(Y)

1. Kecemasan

terhadap

hukuman

1. Semangat dalam

belajar

2. Belajar karena

takut akan sanksi

20, 21, 29

22

3

1

2. Penghargaan

dan pujian

1. Penghargaan dapat

menimbulkan

proses belajar

2. Penghargaan dapat

membuat anak

tidak mau

melakukan hal

yang lebih

menantang

26, 30

32

2

1

13

Evi Fitriyanti, “Pengaruh Motivasi Belajar dan Persepsi Siswa Atas Layanan Konseling

terhadap Prestasi Belajar pada Mata pelajaran IPS”, Jurnal Sosio e-Kons, Vol. 7, 2015, h. 92.

47

3. Peran orang tua 1. Kehadiran orang

tua

2. Memperhatikan

kesulitan belajar

23, 25

31, 34

2

2

4. Kondisi

lingkungan

1. Keadaan pesantren

2. Pergaulan sebaya/

teman yang

mempengaruhi

24, 33, 35

27, 28

3

2

F. Validitas dan Realibilitas Instrumen

Dalam penelitian ini penilaian yang penulis gunakan untuk uji

instrumen adalah validitas konstruk, validitas konstruk adalah “validitas

yang berkaitan dengan kesanggupan suatu alat ukur dalam mengukur

pengertian suatu konsep yang di ukurnya”.14

Validitas konstruk menurut

Juliansyah “berkaitan dengan tingkatan dimana skala mencerminkan dan

berperan sebagai konsep yang sedang di ukur, dengan kata lain validitas

ini merupakan analisis butir kuisioner untuk membuktikan seberapa bagus

hasil yang diperoleh dari penggunaan ukuran sesuai dengan teori yang

hendak diukur”.15

Perhitungan validitas dilakukan dengan menggunakan rumus product

moment sebagai berikut:16

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑

14

Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Dengan Perbandingan

Perhitungan Manual dan SPSS, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2014), cet.-2, h. 47. 15

Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi Tesis, Desertasi dan Karya Ilmiah, h

133. 16

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),

cet. x, h.72.

48

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi

n = banyaknya subyek

x = jumlah nilai setiap butir soal

y = jumlah nilai total

xy = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor asli dari x dan y

Kriteria penilaian instrumen dikatakan valid apabila rxy lebih besar

daripada rtabel, dan sebaliknya apabila rxy lebih kecil daripada rtabel, maka

instrumen dikatakan tidak valid.

Uji Reliabilitas instrumen yaitu cara untuk mengetahui bahwa suatu

instrumen cukup dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data.

Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan uji reliabilitas internal,

artinya reliabilitas ini diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir

yang ada pada instrumen yang valid.

Hasil uji reliabilitas ini dapat dicari dengan mengunakan rumus

formulasi koefisien reliabilitas Alpha Cronbach berikut ini :

r11 =

Keterangan :

r11 : Koefisien reliabilitas

k : Jumlah butir soal yang valid

ƩSi² : Jumlah varians skor butir soal (X)

ƩSt² : Varians skor total X

49

“Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliable dengan

menggunakan teknik Alpha Cronbach, bila koefesien reliabilitas (r11) >

0,06”.17

G. Teknik Analisis Data

“Teknik analisis data merupakan cara menganalisis data-data

penelitian, termasuk alat-alat statistik yang relevan yang digunakan dalam

penelitian”.18

Analisis data dimulai dengan pengolahan data mentah. Membuat

data ringkasan berdasarkan data hasil pengumpulan data. Pengolahan data

juga berarti pemberian skor, pengelompokkan, perhitungan dan

sebagainya mengenai data yang kita miliki, yang kita peroleh dari tahap

pengumpulan data.19

kegiatan analisis data dalam penelitian ini dilakukan

melalui tahapan sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan Data

“Pengolahan data adalah kegiatan lanjutan setelah pengumpulan

data dilaksanakan. Pada penelitian kuantitatif, pengolahan data secara

umum dilaksanakan melalui tahap memeriksa (editing), proses

pemberian identitas (coding), dan proses pembeberan (tabulating)”.20

a. Editing

Menurut Syofian Siregar “Editing adalah proses pengecekan

atau memeriksa data yang telah berhasil dikumpulkan dari

lapangan, karena ada kemungkinan data yang telah dimasukan

tidak memenuhi syarat atau tidak dibutuhkan, tujuan dilakukan

17

Syofian Siregar, Statistik Parametik Untuk Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Bumi Aksara,

2013), Cet. 1, h. 57 18

Juliansyah Noor, op.cit, h. 163. 19

Pedoman Penulisan Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, op.cit, h. 67. 20

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial Dan Ekonomi: Format-Format Kuantitatif

Dan Kualitatif Untuk Studi Sosiologi, Kebijakan Publik, Kemunikasi, Manajemen, Dan

Pemasaran, (Jakarta: Kencana, 2013), Cet.1, h. 182.

50

editing untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan dan kekurangan

data yang terdapat pada catatan dilapangan.21

b. Pengkodean

Menurut Bungin pengkodeaan adalah kegiatan setelah tahap

editing selesai yang gunanya untuk memberikan identitas pada data

yang telah di edit, sehingga data tersebut memiliki arti tertentu saat

di analisis.22

c. Tabulasi

“Tabulasi adalah memasukan data pada tabel-tabel tertentu dan

mengatur angka-angka serta menghitungnya”.23

Kemudian teknik analisa selanjutnya adalah dengan skoring untuk

menentukan skor masing-masing responden. Semua pertanyaan dan

pertanyaan diberi nilai sebagai berikut:

Tabel 3.6

Skor dan Alternatif Jawaban Variabel Status Sosial Ekonomi

Orang tua

Alternatif Jawaban Skor

Jawaban A 4

Jawaban B 3

Jawaban C 2

Jawaban D 1

Tabel 3.7

Skor dan Alternatif Jawaban Variabel Motivasi Belajar Siswa

Alternatif Jawaban Positif Negatif

Sangat setuju 4 1

21

Syofian Siregar, op.cit, h. 86. 22

Burhan Bungin, op.cit, h. 184. 23

Ibid.

51

Setuju 3 2

Tidak setuju 2 3

Sangat tidak setuju 1 4

2. Mengolah dan Menganalisis Data

a. Uji Prasyarat

“Uji prasyarat diperlukan guna mengetahui apakah analisis

data untuk pengujian hipotesis dapat dilanjutkan atau tidak”.24

1) Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data

yang diambil berasal dari dari populasi yang berdistribusi

normal atau tidak.25

2) Uji Linieritas:26

a) Membuat hipotesis dalam uraian kalimat

Ho: data status sosial ekonomi orang tua diterima dengan

data motivasi belajar siswa tidak berpola linier.

Ha: data status sosial ekonomi orang tua diterima dengan

data motivasi belajar siswa berpola linier.

b) Menentukan taraf signifikansi α = 0.5%

c) Menghitung nilai Fhitung

Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKreg (a))

JKreg (a) = ∑

Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKreg a (b/a))

JKreg a (b/a) = b (∑ ∑ ∑

)

Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres)

24

Juliansyah Noor, op.cit, h. 174. 25

Ibid. 26

Syofian Siregar, op.cit, h. 285.

52

(JKres) = ∑Y² - (JKreg a (b/a) + JKreg a)

Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi (RJKreg (a))

(RJKreg (a)) = JKreg a

Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi (RJKreg (a/b))

(RJKreg (a/b)) = JKreg a (b/a)

Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKres)

(RJKres) =

Menghitung Fhitung

Fhitung =

(

)

Menghitung Ftabel

Ftabel = F(α)(1,n-2)

b. Uji Regresi Linear Sederhana

“Regresi linier sederhana digunakan hanya untuk satu variabel

bebas (independent) dan satu variabel tak bebas (dependent)”.27

Dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana

karna hanya terdapat satu variabel bebas (independent) yaitu Status

Sosial Ekonomi Orang Tua, dan juga satu variabel tak bebas

(dependent) yaitu Motivasi Belajar Siswa. Dengan persamaan

sebagai berikut:

Y = a + b.X

Dimana:

Y = Variabel terikat

X = Variabel bebas

a dan b = konstanta28

1) Menghitung nilai konstanta b

b = ∑ ∑ ∑

∑ ∑

27

Ibid, 284. 28

Ibid.

53

2) Menghitung nilai konstanta a

a = ∑ ∑

3) Membuat persamaan regresi

Y = a + b.X

c. Koefisien Korelasi

Dalam budi “Koefisien Korelasi merupakan angka yang

menunjukan tinggi atau rendahnya hubungan antara dua variabel

atau lebih. Koefisien korelasi yang tinggi menandakan besarnya

hubungan diantara dua variabel. 29

Menghitung nilai korelasi (r)

r = ∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

d. Keofisien Determinasi

“Koefisien Determinasi yang dikuadratkan (rSquare) dinamakan

dengan koefisien determinasi atau koefisien penentu. Koefisien

determinasi merupakan proporsi untuk menentukan terjadinya

presentase variansi bersama antara variabel X dengan variabel Y

jika dikalikan dengan 100%.30

“Maksud dari koefisien determinasi adalah untuk mengetahui

seberapa besar sumbangan (kontribusi yang di berikan variabel X

terhadap perubahan variabel Y)”.31

KP = (r)2 x 100%

Tabel 3.8

Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan

Nilai Korelasi (r) Tingkat Hubungan

0,00-0,199 Sangat Lemah

29

Budi Susetyo, Statistik Untuk Analisis Penelitian, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2010),

h. 115. 30

Ibid, h. 122. 31

Syofian Siregar, op.cit, h. 290.

54

0,20-0,399 Lemah

0,40-0,599 Cukup Kuat

0,60-0,799 Kuat

0,80-0,100 Sangat Kuat

e. Uji t

“Tujuan membandingkan ttabel dan thitung adalah untuk

mengetahui apakah Ho ditolak atau diterima berdasarkan kaidah

pengujian”.32

1) Membuat hipotesis dengan uraian kalimat33

Ho: tidak terdapat pengaruh positif antara status sosial

ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa.

Ha: terdapat pengaruh positif antara status sosial ekonomi

orang tua terhadap motivasi belajar siswa.

2) Kaidah pengujian34

Jika, t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel’ maka Ho diterima

Jika, t hitung’ > t tabel’ maka Ho ditolak

3) Membandingkan t hitung dan t tabel35

4) Membuat hipotesis dengan nilai probabilitas

Ho: tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara status sosial

ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa.

Ha: terdapat pengaruh yang signifikan antara status sosial

ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa.

H. Hipotesis Statistik

Untuk mengetahui apakah terdapat tingkat status sosial ekonomi

terhadap perilaku motivasi belajar adalah:

32

Ibid. 33

Ibid, h. 286. 34

Ibid. 35

Ibid.

55

a. Ho : b = 0 : Tidak ada pengaruh status sosial ekonomi orang tua

terhadap motivasi belajar siswa

b. Ha : b ≠ 0 : Ada pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap

motivasi belajar siswa

55

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Gambaran Umum Pondok Pesantren Al-Hamidiyah

a. Sejarah singkat Madrasah

Sekian lama KH.Achmad Sjaichu menekuni dunia politik, tak

menyurutkan perhatian dan minatnya dalam dunia dakwah Islamiyah.

Bahkan, semangat mengembangkan dakwah Islamiyah itulah yang

dijadikan motivasi dalam keterlibatannya di pentas politik. Pada tanggal

27 Ramadhan 1398 H, atau bertepatan dengan tanggal 31 Agustus 1978,

KH.Achmad Sjaichu mendirikan organisasi yang bergerak dalam bidang

dakwah, yaitu Ittihadul Muballighin.

Lembaga inilah yang pada akhirnya mengantarkan KH.Achmad

Sjaichu menuju terminal pengabdian terakhirnya, yaitu dunia dakwah dan

pesantren. Dan Pesantren Al-Hamidiyah yang kini berdiri cukup megah di

daerah Depok, merupakan saksi bisu yang menunjukkan betapa besar dan

luhurnya cita-cita yang dikandung KH. Achmad Sjaichu. Dari pesantren

juga berakhir di pesantren.

Pesantren Al- Hamidiyah tidak hanya membuka kelas pesantren saja,

akan tetapi juga membuka sekolah-sekolah, yakni TPA, TPQ, RA/TK,

SDIT, SMPIT, MTs, MA, dan STAI Al- Hamidiyah. Pada laporan akhir

PPKT ini, pembahasan difokuskan pada MA Al-Hamidiyah Depok. MA

Al-Hamidiyah Depok berdiri pada tahun 1988 dan pada tahun 2012

Kantor wilayah kementerian agama provinsi Jawa Barat memberikan

mendapat pengakual formal yakni akreditasi A.

56

b. Visi, Misi dan Tujuan

1) Visi

Pesantren sebagai lembaga pendidikan yang unggul dalam ilmu

pengetahuan agama dan luas dalam ilmu pengetahuan umumnya,

sehingga menghasilkan kader ulama yang intelektual, cerdas,

terampil, percaya diri, berkepribadian kuat, mampu mengembangkan

diri, dan mampu mengembangkan umat manusia seutuhnya serta

bertanggungjawab terhadap masyarakat.

2) Misi

a) Menyiapkan kader-kader muslim yang menguasai ilmu

pengetahuan agama Islam dan ilmu pengetahuan umum yang luas,

dan mendalam serta memiliki pribadi muslim yang berakhlak

mulia.

b) Menyiapkan kader muslim yang memiliki sifat istiqomah terhadap

ajaran yang diyakini dan mampu mengamalkan kepada

masyarakat.

c) Menyiapkan kader muslim yang luas wawasan ilmu pengetahuan

dan tekhnologi dengan dilandasi nilai-nilai ajaran Islam yang kuat,

dan mampu menerapkan dalam kehidupan masyarakat.

d) Mewujudkan Pesantren Al-Hamidiyah Depok menjadi pesantren

yang unggul dan berkualitas yang menjadi rujukan pesantren

lainnya.

e) Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan professional tenaga

pendidik sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan.

3) Tujuan Sekolah

a) Mendidik santri yang memiliki iman yang kuat dan kepercayaan

yang mantap terhadap kebenaran seluruh ajaran Islam yang

diwahyukan Allah SWT., kepada Nabi Muhammad SAW.

b) Beriman, berakhlak mulia, beramal shaleh, cakap, serta memiliki

kesadaran dan tanggung jawab atas kesejahteraan umat manusia

dan masa depan negara Republik Indonesia.

57

c) Mendidik santri agar mampu berpikir rasional dilandasi dengan

dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi, dan mampu

menjabarkan pada agama Islam sehingga dapat mengembangkan

prikehidupan masyarakat.

d) Mendidik santri agar memiliki kemampuan menuangkan buah

pikirannya yang rasional, metodologi yang tepat, dan mampu

menuliskan sebagai karya tulis, laporan penelitian atau kajian

telaah yang berguna bagi upaya peningkatan kualitas dan

pengembangan ilmu dakwahnya. Tercapainya kehidupan baik di

dalam maupun di luar pesantren berciri khas Islam dan nilai-nilai

kepesantrenan.

B. Hasil Data Penelitian dan Analisis

1. Hasil Angket Penelitian

Gambar 4.1

Grafik Distribusi Responden Berdasarkan Klasifikasi Kelas

Berdasarkan hasil yang tertera pada tabel dan grafik diatas dapat

digambarkan bahwa dalam penelitian ini responden yang berasal dari kelas

XI IPA sebanyak 6 orang dengan presentase 17%, kelas XI IPS sebanyak 9

orang dengan presentase 26%, kelas XI PAI sebanyak 4 orang dengan

17%

26%

12% 15%

15%

15%

Data Responden Berdasarkan Klasifikasi Kelas

XI IPA XI IPS XI PAI XII IPA XII IPS XII PAI

58

presentase 12%, kelas XII IPA sebanyak 5 orang dengan presentase 15%,

kelas XII IPS sebanyak 5 orang dengan presentase 15%, dan kelas XII PAI

sebanyak 5 orang dengan presentase 15%.

a. Data Penelitian

Tabel 4.1

Rata-Rata Nilai Motivasi Belajar Siswa dengan Status Sosial Ekonomi

Orang Tua

Descriptive Statistics

Mean

Std.

Deviation N

motivasi belajar siswa 38,32 4,176 34

status sosial ekonomi

orang tua 51,74 3,553 34

Sumber: Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 22, 2016

Berdasarkan dari tabel diatas dapat diketahui dari sebanyak 34 sampel

yang ada di penelitian ini memiliki rata-rata pada variabel tingkat motivasi

belajar siswa sebesar 38, 32 dengan deviasi standar sebesar 4,176. Standar

deviasi sebesar 4,176 artinya jika dihubungkan dengan rata-rata tingkat

motivasi belajar siswa sebesar 38,32/ orang, maka tingkat motivasi belajar

siswa akan berkisar antara 38,32 ± 4,176 dengan status sosial ekonomi

orang tua rata-rata 51,74 .

b. Tabulasi Angket Status Sosial Ekonomi Orang Tua

Berikut akan digambarkan hasil tabulasi dengan frekuensi dari setiap

jawaban responden beserta presentasenya dari setiap item pertanyaan yang

ada dalam penelitian ini.

Tabel.4.2

No. Alternatif Jawaban F P (%)

1. a. Selalu

b. Kadang-kadang

6

18

17,6%

52,9%

59

M

e

m

i

num Susu Setiap Hari

Berdasarkan tabel di atas mengenai minum susu setiap hari dapat

diketahui pada jumlah responden yang menjawab selalu dengan presentase

17,6%, kadang-kadang sebesar 52,9%, jarang sebesar 29,4% dan tidak

pernah sebesar 0%.

Tabel 4.3

Bapak/ Ibu Selalu Memenuhi Peralatan Sekolah

B

e

r

d

a

s

arkan tabel di atas mengenai orang tua yang selalu memenuhi peralatan

sekolahnya dapat diketahui pada jumlah responden yang menjawab

memenuhi semuanya dengan presentase 64,7%, hanya sebagian saja

sebesar 32,4%, hanya sedikit sebesar 2,9% dan tidak sama sekali sebesar

0%.

Tabel 4.4

Jadwal Bapak/ Ibu Memberikan Uang Saku

No. Alternatif

Jawaban

F P (%)

3. a. Setiap Bulan 15 44,1%

c. Jarang

d. Tidak pernah

10

0

29,4%

0%

Jumlah 34 100%

No. Alternatif Jawaban F P (%)

2. a. Memenuhi Semuanya

b. Hanya Sebagian Saja

c. Hanya Sedikit

d. Tidak Sama Sekali

22

11

1

0

64,7%

32,4%

2,9%

0%

Jumlah 34 100%

60

b. Setiap Minggu

c. Setiap Hari

d. Tidak Pernah

19

0

0

55,9%

0%

0%

Jumlah 34 100%

Berdasarkan tabel di atas mengenai jadwal orang tua dalam

memberikan uang saku dapat diketahui pada jumlah responden yang

menjawab memenuhi setiap bulan dengan presentase 44,1%, setiap

minggu sebesar 55,9%, setiap hari sebesar 0% dan tidak pernah sebesar

0%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas orang tua selalu memberikan

uang saku kepada mereka. Hal ini disebabkan karena menurut mereka

pemberian uang saku itu sudah menjadi kewajiban mereka untuk

kebutuhan dalam pondok.

Tabel 4.5

Jumlah Uang Saku yang Diberikan Oleh Bapak/ Ibu

No. Alternatif

Jawaban

F P (%)

4. a. Antara Rp 400.000-

Rp 500.000

b. Antara Rp 200.000-

Rp 350.000

c. Antara Rp 100.000-

Rp Rp 200.000

d. Rp 200.000

kebawah

5

11

16

2

14,7%

32,4%

47,1%

5,9%

Jumlah 34 100%

Berdasarkan tabel di atas mengenai jumlah uang saku yang diberikan

oleh orang tua dapat diketahui pada jumlah responden yang menjawab

antara Rp 400.000-Rp 500.000 dengan presentase 14,7%, antara Rp

200.000-Rp 350.000 sebesar 32,4%, antara Rp 100.000-Rp 200.000

sebesar 47,1% dan Rp 200.000 kebawah sebesar 5,9%.

61

Tabel 4.6

Pekerjaan Bapak

No. Alternatif

Jawaban

F P (%)

5. a. Pegawai Negeri

b. Karyawan

c. Wiraswasta

d. Buruh

8

5

21

0

23,5%

14,7%

61,8%

0%

Jumlah 34 100%

Berdasarkan tabel di atas mengenai pekerjaan orang tua dapat

diketahui pada jumlah responden yang menjawab pegawai negeri dengan

presentase 23,5%, karyawan sebesar 14,7%, antara wiraswasta sebesar

61,8% dan buruh sebesar 0%.

Tabel 4.7

Pekerjaan Ibu

No. Alternatif

Jawaban

F P (%)

6. a. Pegawai Negeri

b. Karyawan

c. Wiraswasta

d. Ibu Rumah Tangga

6

4

5

19

17,6%

11,8%

14,7%

55,9%

Jumlah 34 100%

Berdasarkan tabel di atas mengenai pekerjaan ibu dapat diketahui pada

jumlah responden yang menjawab pegawai negeri dengan presentase

17,6%, karyawan sebesar 11,8%, wiraswasta sebesar 14,7% dan ibu rumah

62

tangga sebesar 55,9%. Hal ini menunjukkan mayoritas pekerjaan ibu

adalah ibu rumah tangga dan sisanya bekerja.

Tabel 4.8

Bapak/ Ibu Memiliki Pekerjaan Sambilan

No. Alternatif

Jawaban

F P (%)

7. a. Mempunyai

b. Kadang-kadang

c. Jarang Sekali

d. Tidak Ada

9

6

1

18

26,5%

17,6%

2,9%

52,9%

Jumlah 34 100%

Berdasarkan tabel di atas mengenai status pekerjaan sambilan orang

tua dapat diketahui pada jumlah responden yang menjawab mempunyai

dengan presentase 26,5%, kadang-kadang sebesar 17,6%, jarang sebesar

2,9% dan tidak ada sebesar 52,9%.

Tabel 4.9

Status Kepemilikan Rumah Bapak

No. Alternatif

Jawaban

F P (%)

8. a. Milik Sendiri

b. Rumah Kontrakan

c. Rumah Dinas

d. Rumah Orang Tua

34

0

0

0

100%

0%

0%

0%

Jumlah 34 100%

Berdasarkan tabel di atas mengenai status kepemilikan rumah orang

tua dapat diketahui pada jumlah responden seluruhnya menjawab milik

sendiri dengan presentase sebesar 100%.

63

Tabel 4.10

Harta Milik Bapak Selain Rumah

No. Alternatif

Jawaban

F P (%)

9. a. Perusahaan

b. Tanah

c. Rumah Kontrakan

d. Tidak Ada

2

15

7

10

5,9%

44,1%

20,6%

29,4%

Jumlah 34 100%

Berdasarkan tabel di atas mengenai harta kepemilikan bapak selain

rumah dapat diketahui pada jumlah responden yang menjawab perusahaan

dengan presentase 5,9%, tanah sebesar 44,1%, rumah kontrakan sebesar

20,6% dan tidak ada sebesar 29,4%. Hal ini menunjukkan banyak orang

tua yang memiliki harta selain rumah yaitu tanah, termasuk di dalamnya

yang disewakan atau yang menghasilkan seperti kebun atau sawah.

Tabel 4.11

Kendaraan Pribadi yang Digunakan

No. Alternatif

Jawaban

F P (%)

10. a. Mobil

b. Motor

c. Sepeda

d. Tidak Ada/

Angkutan Umum

22

12

0

0

64,7%

35,3%

0%

0%

64

Jumlah 34 100%

Berdasarkan tabel di atas mengenai kendaraan pribadi yang digunakan

dapat diketahui pada jumlah responden yang menjawab mobil dengan

presentase 64,7%, motor sebesar 35,3%, sepeda sebesar 0% dan tidak ada/

angkutan umum sebesar 0%. Hal ini menunjukkan rata-rata kepemilikan

kendaraan adalah mobil dan motor.

Tabel 4.12

Jumlah Anak Bapak & Ibu

No. Alternatif

Jawaban

F P (%)

11. a. Lebih Dari 10

b. Kurang Dari 10

c. Kurang Dari 5

d. Hanya 1

0

8

23

3

0%

23,5%

67,6%

8,8%

Jumlah 34 100%

Berdasarkan tabel di atas mengenai jumlah anak napak dan ibu dapat

diketahui pada jumlah responden yang menjawab lebih dari 10 dengan

presentase 0%, kurang dari 10 sebesar 23,5%, kurang dari 5 sebesar 67,6%

dan hanya 1 sebesar 8,8%. Hal ini menunjukkan keluarga yang sesuai

dengan zaman sekarang karena jumlah anak yang kurang dari 5 dan tidak

adanya keluarga yang memiliki anak dalam jumlah lebih dari 10.

Tabel 4.13

Penghasilan Rata-Rata Bapak Setiap Bulan

No. Alternatif Jawaban F P (%)

12. a. 5.000.000 ke atas

b. 3.000.000-5.000.000

c. 1.500.000-3.000.000

d. 0-1.500.000

16

11

7

0

47,1%

32,4%

20,6%

0%

Jumlah 34 100%

65

Berdasarkan tabel di atas mengenai penghasilan rata-rata bapak setiap

bulan dapat diketahui pada jumlah responden yang menjawab 5.000.000

ke atas dengan presentase 47,1%, 3.000.000-5.000.000 sebesar 32,4%,

1.500.000-3.000.000 sebesar 20,6% dan 0-1.500.000 sebesar 0%. Hal ini

menunjukkan presentase yang tinggi dalam hal penghasilan bapak yaitu

5.000.000 ke atas.

Tabel 4.14

Penghasilan Rata-Rata Ibu Setiap Bulan

No. Alternatif Jawaban F P (%)

13. a. 5.000.000 keatas

b. 3.000.000-5.000.000

c. 1.500.000-3.000.000

d. Tidak Ada

5

7

9

13

14,7%

20,6%

26,5%

38,2%

Jumlah 34 100%

Berdasarkan tabel di atas mengenai penghasilan rata-rata ibu setiap

bulan dapat diketahui pada jumlah responden yang menjawab 5.000.000

ke atas dengan presentase 14,7%, 3.000.000-5.000.000 sebesar 20,6%,

1.500.000-3.000.000 sebesar 26,5% dan tidak ada sebesar 38,2%.

Tabel 4.15

Pengeluaran yang Paling Besar dalam Keluarga

No. Alternatif Jawaban F P (%)

14. a. Untuk Biaya Sekolah

b. Untuk Biaya Sewa

Rumah

c. Untuk Kebutuhan

Sehari-hari

d. Untuk Kesehatan

19

1

13

1

55,9%

2,9%

38,2%

2,9%

Jumlah 34 100%

66

Berdasarkan tabel di atas mengenai pengeluaran yang paling besar di

dalam keluarga dapat diketahui pada jumlah responden yang menjawab

untuk biaya sekolah dengan presentase 55,9%, untuk biaya sewa rumah

sebesar 2,9%, untuk kebutuhan sehari-hari sebesar 38,2% dan untuk

kesehatan sebesar 2,9%. Hal ini menunjukkan bahwa tingginya presentase

ditunjukan kepada besarnya pengeluaran untuk biaya sekolah.

Tabel 4.16

Perbandingan Antara Pendapatan dan Pengeluaran

No. Alternatif Jawaban F P (%)

15. a. Lebih Besar

Pendapatan Daripada

Pengeluaran

b. Seimbang Antara

Pendapatan Dan

Pengeluaran

c. Besar Kecilnya

Pendapatan Tidak

Menentu

d. Lebih Besar

Pengeluaran Daripada

Pendapatan

3

20

4

7

8,8

58,8%

11,8%

20,6%

Jumlah 34 100%

Berdasarkan tabel di atas mengenai perbandingan antara pendapatan

dengan pengeluaran dapat diketahui pada jumlah responden yang

menjawab lebih besar pendapatan daripada pengeluaran dengan presentase

8,8%, seimbang antara pendapatan dan pengeluaran sebesar 58,8%, besar

kecilnya pendapatan tidak menentu sebesar 11,8% dan lebih besar

pengeluaran daripada pendapatan 20,6%.

c. Tabulasi Angket Motivasi Belajar Siswa

67

Berikut akan digambarkan hasil tabulasi dengan frekuensi dari setiap

jawaban responden beserta presentasenya dari setiap item pertanyaan yang

ada dalam penelitian ini:

Tabel 4.17

Belajar Agar Mendapatkan Nilai yang Bagus

No. Alternatif Jawaban F P (%)

16. a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Tidak Setuju

d. Sangat Tidak Setuju

17

16

0

1

50,0%

47,1%

0%

2,9%

Jumlah 34 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 50,0% menjawab

sangat setuju, 47,1% menjawab setuju, dan 2,9% menjawab sangat tidak

setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas tujuan belajar responden

yaitu untuk mendapatkan nilai yang bagus.

Tabel 4.18

Takut Mendapatkan Sanksi Jika Nilai Rendah

No. Alternatif Jawaban F P (%)

17. a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Tidak Setuju

d. Sangat Tidak Setuju

5

10

14

5

14,7%

29,4%

41,2%

14,7%

Jumlah 34 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 41,2% menjawab

tidak setuju, 29,4% menjawab setuju, 14,7% menjawab sangat setuju, dan

14,7% menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa

68

mayoritas responden tidak takut akan sanksi yang diberikan jika nilai yang

diperoleh rendah.

Tabel 4.19

Orang Tua Selalu Rutin Mengunjungi

No. Alternatif Jawaban F P (%)

18. a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Tidak Setuju

d. Sangat Tidak Setuju

1

10

17

6

2,9%

29,4%

50,0%

17,6%

Jumlah 34 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 50,0% menjawab

tidak setuju, 29,4% menjawab setuju, 17,6% menjawab sangat tidak setuju

dan 2,9% menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa kurangnya

kehadiran orang tua dalam proses pendidikan yang sedang berlangsung di

pesantren.

Tabel 4.20

Kesulitan Mengatur Jadwal Belajar dengan Kegiatan Pesantren

No. Alternatif Jawaban F P (%)

19. a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Tidak Setuju

d. Sangat Tidak Setuju

5

19

10

0

14,7%

55,9%

29,4%

0%

Jumlah 34 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 55,9% menjawab

setuju, 29,4% menjawab tidak setuju, dan 14,7% menjawab sangat setuju.

69

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden mengakui sulitnya

mengatur jadwal belajar dengan padatnya kegiatan yang ada di pondok

pesantren seperti ekstrakurikuler, menghafal dan menyetor bacaan Al-

qur’an dan masih banyak lagi.

Tabel 4.21

Ibu Selalu Menjadi Pendengar yang Baik

No. Alternatif Jawaban F P (%)

20. a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Tidak Setuju

d. Sangat Tidak Setuju

16

12

6

0

47,1%

35,3%

17,6%

0%

Jumlah 34 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 47,1% menjawab

sangat setuju, 35,3% menjawab setuju, dan 17,6% menjawab tidak setuju.

Hal ini menunjukkan bahwa responden selalu mencurahkan segala keluh

kesah atau yang sedang dialami kepada ibunya.

Tabel 4.22

Semakin Termotivasi Jika Dipuji Karena Nilai yang Bagus

No. Alternatif Jawaban F P (%)

21. a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Tidak Setuju

d. Sangat Tidak Setuju

12

13

9

0

35,3%

38,2%

26,5%

0%

Jumlah 34 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 38,2% menjawab

setuju, 35,3% menjawab sangat setuju, dan 26,5% menjawab tidak setuju.

70

Hal ini menunjukkan bahwa pujian memengaruhi semangat mereka dalam

belajar.

Tabel 4.23

Termotivasi Untuk Mengungguli Teman yang Mendapatkan

NilaiTinggi

No. Alternatif Jawaban F P (%)

22. a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Tidak Setuju

d. Sangat Tidak Setuju

12

14

8

0

35,3%

41,2%

23,5%

0%

Jumlah 34 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 41,2% menjawab

setuju, 35,3% menjawab sangat setuju, dan 23,5% menjawab tidak setuju.

Hal ini menunjukkan bahwa responden mempunyai keinginan untuk

bersaing dengan temannya yang memiliki nilai yang lebih tinggi.

Tabel 4.24

Mendapatkan Penghargaan Adalah Tujuan Utama Dalam Belajar

No. Alternatif Jawaban F P (%)

23. a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Tidak Setuju

d. Sangat Tidak Setuju

7

13

10

4

20,6%

38,2%

29,4%

11,8%

Jumlah 34 100%

71

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 38,2% menjawab

setuju, 29,4% menjawab tidak setuju, 20,6% menjawab sangat setuju dan

11,8% menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan tidak semua

responden menjadikan penghargaan sebagai tujuan utama dalam belajar.

Tabel 4.25

Orang Tua Jarang Memperhatikan Kesulitan Belajar

No. Alternatif Jawaban F P (%)

24. a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Tidak Setuju

d. Sangat Tidak Setuju

7

10

11

6

20,6%

29,4%

32,4%

17,6%

Jumlah 34 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 32,4% menjawab

tidak setuju, 29,4% menjawab setuju, 20,6% menjawab sangat setuju dan

17,6% menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa

sebagian responden menyetujui jarangnya orang tua memperhatikan

keulitan belajarnya dan sebagian juga tidak menyetujuinya.

Tabel 4.26

Merasa Cukup atas Apa yang Telah Dicapai Dalam Belajar Selama

Ini

No. Alternatif Jawaban F P (%)

25. a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Tidak Setuju

5

12

14

14,7%

35,3%

41,2%

72

d. Sangat Tidak Setuju 3 8,8%

Jumlah 34 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 41,2% menjawab

tidak setuju, 35,3% menjawab setuju, 14,7% menjawab sangat setuju dan

8,8% menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa

responden masih merasa kurang atas apa yang telah dicapai dan hal ini

juga menunjukkan bahwa masih tingginya motivasi belajar yang dimiliki

oleh responden.

Tabel 4.27

Orang Tua Selalu Memberikan Bimbingan dan Semangat Dalam

Belajar

No. Alternatif Jawaban F P (%)

26. a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Tidak Setuju

d. Sangat Tidak Setuju

11

10

9

4

32,4%

29,4%

26,5%

11,8%

Jumlah 34 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 32,4% menjawab

sangat setuju, 29,4% menjawab setuju, 26,5% menjawab tidak setuju dan

11,8% menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas orang tua selalu memberikan bimbingan dan semangat kepada

responden dalam belajar.

Tabel 4.28

No. Alternatif Jawaban F P (%)

27. a. Sangat Setuju 9 26,5%

73

S

u

a

s

a

na Pesantren yang Damai dan Sejuk Membuat Senang Belajar di

Pesantren

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 50,0% menjawab

setuju, 26,5% menjawab sangat setuju, 17,6% menjawab tidak setuju dan

5,9% menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa suasana

di pesantren berpengaruh besar dalam kenyamanan belajar sehingga

meningkatkan semangat mereka dalam belajar karena kondisi lingkungan

yang damai dan sejuk .

2. Hasil Pengujian Instrumen

a. Uji Validitas Instrumen

1) Uji Validitas Status Sosial Ekonomi Orang Tua

Tabel 4.29

Tabel Penolong Validitas Variabel X

b. Setuju

c. Tidak Setuju

d. Sangat Tidak Setuju

17

6

2

50,0%

17,6%

5,9%

Jumlah 34 100%

No. Res X Y

X

Y

(X)2

(Y)2

1 4 55 220 16 3025

2 4 48 192 16 2304

3 4 75 300 16 5625

4 2 69 138 4 4761

5 2 65 130 4 4225

6 4 75 300 16 5625

74

Uji

validitas menggunakan koefisien korelasi Product Moment dengan

formulasi :

r = ( ) ( )( )

√( ( ) )( ( ) )

= ( ) ( )( )

√( ( ) )( ( ) )

=

√( )( )

=

√( )( )

=

=

= 0,328

Dari perhitungan tersebut item nomer 1 memiliki rhitung = 0,328

sedangkan rtabel dengan taraf signifikansi 95% atau α=0,05 untuk n =

18 adalah 0,468. Sehingga item nomer 1 dinyatakan tidak valid karena

rhitung < rtabel. Perhitungan uji validitas untuk item nomer selanjutnya

dilakukan dengan langkah yang sama seperti item nomer 1. Hasil uji

validitas menunjukkan dari 19 soal ditemukan 15 soal yang valid,

maka soal untuk variabel X yang dapat diujikan adalah sebanyak 15

soal.

2) Uji Validitas Motivasi Belajar Siswa

Tabel 4.30

7 2 65 130 4 4225

8 4 72 288 16 5184

9 2 59 118 4 3481

10 4 66 264 16 4356

11 2 66 132 4 4356

12 2 49 98 4 2401

13 4 62 248 16 3844

14 4 73 292 16 5329

15 2 48 96 4 2304

16 4 57 228 16 3249

17 4 60 240 16 3600

18 4 74 296 16 5476

19 4 72 288 16 5184

20 4 72 288 16 5184

JUMLAH 66 1282 4286 236 83738

75

Tabel Penolong Validitas Variabel Y

Ujivaliditas menggunakan koefisien korelasi Product Moment dengan

formulasi :

r = ( ) ( )( )

√( ( ) )( ( ) )

= ( ) ( )( )

√( ( ) )( ( ) )

=

√( )( )

=

√( )( )

=

=

= 0,426

Dari perhitungan tersebut item nomer 1 memiliki rhitung = 0,426

sedangkan rtabel dengan taraf signifikansi 95% atau α=0,05 untuk n =

18 adalah 0,468. Sehingga item nomer 1 dinyatakan tidak valid karena

No. Res X Y XY (X)2

(Y)2

1 3 42 126 9 1764

2 4 45 180 16 2025

3 3 54 162 9 2916

4 3 44 132 9 1936

5 3 47 141 9 2209

6 3 55 165 9 3025

7 4 47 188 16 2209

8 3 46 138 9 2116

9 4 55 220 16 3025

10 4 46 184 16 2116

11 4 58 232 16 3364

12 4 54 216 16 2916

13 2 51 102 4 2601

14 3 45 135 9 2025

15 4 55 220 16 3025

16 4 52 208 16 2704

17 4 62 248 16 3844

18 4 61 244 16 3721

19 4 56 224 16 3136

20 4 56 224 16 3136

JUMLAH 71 1031 3689 259 53813

76

rhitung < rtabel. Perhitungan uji validitas untuk item nomer selanjutnya

dilakukan dengan langkah yang sama seperti item nomer 1.

Sehingga, hasil uji validitas menunjukkan dari 16 soal hanya

ditemukan 12 soal yang valid, maka soal untuk variabel Y yang dapat

diujikan adalah sebanyak 12 soal. Jadi, dapat disimpulkan soal yang

akan diujikan kepada responden adalah sebanyak 27 soal yang terdiri

dari 15 soal untuk variabel X dan 12 soal untuk variabel Y.

b. Uji Reliabilitas Instrumen

1) Uji Reliabilitas Status Sosial Ekonomi Orang Tua

Tabel 4.31

Tabel Penolong Reliabilitas Variabel X

No. Res Xi Xt (Xi)2

(Xt)2

1 3 39 9 1521

2 2 36 4 1296

3 4 60 16 3600

4 3 58 9 3364

5 3 51 9 2601

6 4 60 16 3600

7 3 54 9 2916

8 3 57 9 3249

9 4 48 16 2304

10 4 53 16 2809

11 4 54 16 2916

12 3 36 9 1296

13 3 48 9 2304

14 4 60 16 3600

15 2 39 4 1521

16 2 42 4 1764

17 3 45 9 2025

18 4 60 16 3600

19 3 57 9 3249

20 3 57 9 3249

JUMLAH 64 1014 214 52784

Perhitungan uji reliabilitas butir instrumen status sosial ekonomi

orang tua dilakukan setelah membuang item yang tidak valid dengan

77

mengunakan formulasi koefisien reliabilitas Alpha Cronbach sebagai

berikut:

r11 =

*

+

Keterangan :

r11 : Koefisien reliabilitas

k : Jumlah butir soal yang valid

ƩSi² : Jumlah varians skor butir soal (X)

ƩSt² : Varians skor total X

Untuk mendapatkan varians butir soal (ƩSi²) terlebih dahulu

mencari nilai masing-masing variabel skor butir soal (ƩSt²) dengan

formulasi sebagai berikut :

Si² = ( )

( )

Kemudian mencari varians skor total (St²) dengan formulasi berikut

ini

St² = ( )

( )

Keterangan:

n : Jumlah responden

ƩXi : Jumlah skor butir soal

ƩXi² : Jumlah skor kuadrat skor butir soal

ƩXt : Jumlah total skor butir soal

ƩXt² : Jumlah total kuadrat skor butir soal

Perhitungan :

Si² = ( )

( )

= ( )

( )

=

( )

=

= 0,484

St² = ( )

( )

78

= ( )

( )

=

( )

=

= 72,326

r11 =

*

+

=

*

+

=

*

+

=

* )

= 1,071 (0,993)

= 1,063

Berdasarkan hasil perhitungan koefisiensi reliabilitas instrumen

status sosial ekonomi orang tua diperoleh r11 = 1,063, maka instrumen

tersebut dinyatakan reliabel karena lebih dari 0,6. Dengan demikian,

instrumen ini dapat digunakan dalam penelitian.

2) Uji Reliabilitas Motivasi Belajar Siswa

Tabel 4.32

Tabel Penolong Uji Reliabilitas Variabel Y

No. Res Xi Xt Xi2 Xt2

1 2 29 4 841

2 3 32 9 1024

3 3 40 9 1600

4 3 30 9 900

5 2 33 4 1089

6 3 41 9 1681

7 4 32 16 1024

8 3 32 9 1024

9 4 41 16 1681

10 3 30 9 900

11 4 46 16 2116

12 4 43 16 1849

13 3 38 9 1444

14 3 32 9 1024

79

15 4 40 16 1600

16 3 38 9 1444

17 4 46 16 2116

18 4 46 16 2116

19 4 42 16 1764

20 4 42 16 1764

JUMLAH 67 753 233 29001

Perhitungan :

Si² = ( )

( )

= ( )

( )

=

( )

=

= 0,45

St² = ( )

( )

= ( )

( )

=

( )

=

= 34,24

r11 =

*

+

=

*

+

=

*

+

=

* )

= 1,090 (0,987)

= 1,075

Berdasarkan hasil perhitungan koefisiensi reliabilitas instrumen

motivasi belajar siswa diperoleh r11 = 1,075, maka instrumen tersebut

80

dinyatakan reliabel karena lebih dari 0,6. Dengan demikian, instrumen

ini dapat digunakan dalam penelitian.

3. Hasil Uji Pra Syarat

a. Uji Normalitas

Sumber : Data Primer yang diolah dengan for windows SPSS 22, 2016

Gambar 4.2

Hasil Uji Normalitas Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan grafik normal P-Plot di atas, dapat diketahui bahwa data

motivasi belajar siswa berdistribusi normal. Artinya data berdistribusi

normal apabila titik-titik berada disepanjang garis atau tidak jauh dari

garis, maka untuk itu, dalam penelitian ini data yang diperoleh

berdistribusi normal.

b. Uji Linearitas

Tabel 4. 33

Hasil Uji Linearitas

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 167,178 1 167,178 13,104 ,001b

Residual 408,263 32 12,758

81

Total 575,441 33

a. Dependent Variable: motivasi belajar siswa

b. Predictors: (Constant), status sosial ekonomi orang tua

Sumber : Data Primer yang diolah dengan for windows SPSS 22, 2016

Berdasarkan tabel diatas diketahui nilai probabilitas (sig) = 0,01 dan

nilai taraf signifikan ɑ = 0,05. Jika 0,01 < 0,05 maka Ha diterima sehingga

dapat diambil keputusan bahwa model regresi linear sederhana dapat

digunakan untuk memprediksi status sosial ekonomi orang tua terhadap

motivasi belajar siswa.

4. Hasil Analisis Data

a. Hasil Uji Regresi Linear Sederhana

Tabel 4.34

Tabel Penolong untuk Mencari Konstanta a dan b

Data (n) X Y XY X2

1 49 34 1666 2401

2 50 40 2000 2500

3 48 38 1824 2304

4 46 36 1656 2116

5 50 40 2000 2500

6 52 45 2340 2704

7 56 42 2352 3136

8 58 48 2784 3364

9 49 39 1911 2401

10 48 32 1536 2304

11 59 40 2360 3481

12 50 39 1950 2500

13 58 42 2436 3364

14 48 33 1584 2304

15 58 41 2378 3364

16 57 40 2280 3249

17 56 39 2184 3136

18 55 48 2640 3025

19 53 34 1802 2809

20 51 35 1785 2601

21 53 39 2067 2809

22 49 38 1862 2401

82

23 51 35 1785 2601

24 50 39 1950 2500

25 51 35 1785 2601

26 50 42 2100 2500

27 48 37 1776 2304

28 50 37 1850 2500

29 49 39 1911 2401

30 50 38 1900 2500

31 55 42 2310 3025

32 48 32 1536 2304

33 53 30 1590 2809

34 51 35 1785 2601

Total 1759 1303 67675 91419

1) Menghitung nilai konstanta b

b =

( )

=

( )

=

=

= 0,633

2) Menghitung nilai konstanta a

a =

=

=

=

= 5,551

3) Membuat persamaan regresi linear sederhana

Y = a + b.X

= 5,551 + 0,633.X

b. Hasil Uji Koefesien Korelasi

Tabel 4.35

83

Tabel Perhitungan untuk Mencari Nilai Korelasi

Data (N) X Y XY X2 Y2

1 49 34 1666 2401 1156

2 50 40 2000 2500 1600

3 48 38 1824 2304 1444

4 46 36 1656 2116 1296

5 50 40 2000 2500 1600

6 52 45 2340 2704 2025

7 56 42 2352 3136 1764

8 58 48 2784 3364 2304

9 49 39 1911 2401 1521

10 48 32 1536 2304 1024

11 59 40 2360 3481 1600

12 50 39 1950 2500 1521

13 58 42 2436 3364 1764

14 48 33 1584 2304 1089

15 58 41 2378 3364 1681

16 57 40 2280 3249 1600

17 56 39 2184 3136 1521

18 55 48 2640 3025 2304

19 53 34 1802 2809 1156

20 51 35 1785 2601 1225

21 53 39 2067 2809 1521

22 49 38 1862 2401 1444

23 51 35 1785 2601 1225

24 50 39 1950 2500 1521

25 51 35 1785 2601 1225

26 50 42 2100 2500 1764

27 48 37 1776 2304 1369

28 50 37 1850 2500 1369

29 49 39 1911 2401 1521

30 50 38 1900 2500 1444

31 55 42 2310 3025 1764

32 48 32 1536 2304 1024

33 53 30 1590 2809 900

34 51 35 1785 2601 1225

Total 1759 1303 67675 91419 50511

r = ( ) ( )

√, ( ) -, ( ) -

=

√, ( ) -, ( ) -

=

√, -, -

84

=

√, -, -

=

=

= 0,539

Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka, dapat diketahui nilai korelasi

(r) sebesar 0,539.

c. Uji Koefesien Determinasi

Tabel 4.36

Hasil Uji Koefesien Determinasi

Sumber : Data Primer yang diolah dengan for windows SPSS 22, 2016

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui nilai R yang menunjukkan

angka 0,539 menunjukkan bahwa hubungan (korelasi) antara status sosial

ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa cukup positif. Arti positif

adalah hubungan antara variabel X dan Y searah, maksud searah disini adalah

semakin tinggi status sosial ekonomi orang tua maka semakin tinggi pula

motivasi belajar siswa, begitu juga sebaliknya semakin rendah status sosial

ekonomi orang tua maka semakin rendah pula motivasi belajar siswa.

Nilai Koefesien (R-Square) yang diperoleh ditafsirkan sebesar 29,1%

(didapat dari 0,291 x 100%). Jadi, hal ini menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh antara status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar

siswa cukup kuat dengan nilai presentase sebesar 29,1%.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

1 ,539a ,291 ,268 3,572 ,291 13,104 1 32 ,001

a. Predictors: (Constant), status sosial ekonomi orang tua

b. Dependent Variable: motivasi belajar siswa

85

5. Pengujian Hipotesis

Uji Hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear

sederhana dengan menggunakan uji t ( t-Test) karena data yang diperoleh

telah memenuhi uji prasyarat analisis yaitu data berdistribusi normal dan

berbentuk linear.

Tabel 4.37

Hasil Uji Hipotesis (Uji T)

Sumber: Data Primer yang diolah dengan for windows SPSS 22, 2016

Berdasarkan tabel coefficients di atas dapat diketahui koefesien regresi

yang diperoleh sebagai berikut:

a. Perumusan hipotesis

Ho: tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara status sosial ekonomi

orang

tua terhadap motivasi belajar siswa.

Ha: terdapat pengaruh yang signifikan antara status sosial ekonomi orang tua

terhadap motivasi belajar siswa.

Kriteria Uji:

1) Jika thitung < ttabel , berarti Ho diterima, Ha ditolak

2) Jika thitung > ttabel , berarti Ha diterima, Ho ditolak

3) ɑ = 0,05, dengan derajat kebebasan yang digunakan adalah (db) 34 - 2,

ttabel = (005;32) = 2,037.

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients T Sig.

95,0% Confidence

Interval for B

B Std. Error Beta Lower

Bound

Upper

Bound

1 (Constant) 5,551 9,074 ,612 ,545 -12,932 24,035

status sosial

ekonomi orang tua ,633 ,175 ,539 3,620 ,001 ,277 ,990

a. Dependent Variable: motivasi belajar siswa

86

Nilai-nilai yang dianalisis adalah thitung = 3,620 dan ttabel = 2,036. Dapat

disimpulkan bahwa thitung > ttabel dan keputusannya Ha diterima dan Ho ditolak.

Dari tabel coefficients (ɑ) diperoleh nilai Sig = 0,001

Nilai ɑ, karena uji dua sisi maka nilai ɑ nya dibagi 2, sehingga nilai ɑ = 0,05/

2 = 0,025. Ternyata: Sig = 0,001 < 0,025 keputusannya Ho ditolak.

Maka terdapat pengaruh yang cukup positif signifikan antara status sosial

ekonomi orangtua terhadap motivasi belajar siswa di Madrasah Aliyah Pondok

Pesantren Al-Hamidiyah.

C. Pembahasan Penelitian

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa

nilai Sig = 0,01 lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 maka Ho ditolak dan Ha

diterima artinya koefesien regresi positif signifikan. Dapat disimpulkan bahwa

status sosial ekonomi orang tua berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa yang

memiliki tingkat pengaruh sebesar 29,1% pada nilai R-Square yang ada pada hasil

uji kofesien determinasi. Nilai ini diperoleh melalui langkah-langkah penelitian

yang telah diujikan pada kelas XI dan kelas XII di pondok pesantren Al-

hamidiyah Depok sebanyak 34 responden. Diperoleh data yang valid dan reliabel

sebanyak 15 soal untuk variabel X dan 12 untuk variabel Y, dari angket yang

dicobakan kepada 20 responden di pondok pesantren Darunnajah Jakarta.

Hasil angket penelitian yang telah diolah selanjutnya diujikan dengan

menggunakan uji pra syarat yang terdiri dari uji normalitas dan uji linearitas. Dari

hasil uji normalitas dapat diketahui bahwa titik-titik berada disepanjang garis atau

tidak jauh dari garis, maka untuk itu, dalam penelitian ini data yang diperoleh

berdistribusi normal. Sedangkan untuk hasil uji linearitas yaitu untuk mengetahui

apakah model regresi linear sederhana dapat digunakan untuk memprediksi status

sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa dengan membandingkan

nilai probabilitas (sig) dan nilai signifikan ɑ = 0,05. Dari data yang diperoleh nilai

probabilitas (sig) 0,01 < 0,05 maka, dapat disimpulkan bahwa model regresi linear

sederhana dapat digunakan untuk memprediksi status sosial ekonomi orang tua

terhadap motivasi belajar siswa. Setelah itu, hasil yang didapat dari uji regresi

87

linear sederhana diujikan menggunakan uji t dengan membandingan thitung dengan

ttabel. Dari data yang diperoleh thitung = 3,620 dan ttabel 2,036. Karena thitung > ttabel

maka terdapat pengaruh yang cukup signifikan antara status sosial ekonomi

orangtua terhadap motivasi belajar siswa di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren

Al-Hamidiyah.

Pengaruh yang disumbangkan dari variabel bebas (status sosial ekonomi

orang tua) sebesar 29,1% terhadap motivasi belajar siswa, dengan tingkat

presentase yang cukup kuat, menurut peneliti hal ini sesuai dengan teori Slameto

yang mengatakan bahwa keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan

belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan

pokoknya misal makan, pakaian, perlindungan kesehatan dan lain-lain, juga

membutuhkan fasilitas-fasilitas belajar. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi

jika keluarga mempunyai cukup uang.1 Hal ini bisa dilihat pada hasil penelitian

yang telah dijawab oleh siswa yang terdapat pada beberapa indikator instrumen

diantaranya pemenuhan kebutuhan peralatan sekolah yang memiliki angka

presentase paling tinggi pada pilihan memenuhi semuanya sebesar 64,7% dan

penghasilan rata-rata bapak yang memiliki angka presentase paling tinggi pada

pilihan 5.000.000 ke atas dengan presentase sebesar 47,1%.

Status sosial ekonomi orang tua siswa yang ada di pondok pesantren Al-

hamidiyah sebagian orang tuanya bisa dikatakan status sosial ekonominya

termasuk dalam golongan borjuis dan golongan menengah dimana Karl Marx

menjelaskan dalam teorinya, “golongan kapitalis atau borjuis adalah mereka yang

menguasai tanah dan alat produksi, dan golongan menengah terdiri dari para

pegawai pemerintah”2. Hal ini juga bisa dilihat pada hasil penelitian yang telah

dijawab oleh siswa yang terdapat pada beberapa indikator instrumen diantaranya

kepemilikan harta orang tua selain rumah yang memiliki angka presentase paling

tinggi pada pilihan tanah dengan presentasi sebesar 44% dan pekerjaan bapak

1 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,

2010), Ed.rev, Cet.5, h.63 2 “Klasifikasi Kelas Sosial Berdasarkan Status Ekonomi”

https://belajar.kemdikbud.go.id/SumberBelajar/tampilajar.php?ver=12&idmateri=84&lvl1=4&lvl2

=0&lvl3=0&kl=11,

88

yang memiliki angka presentasi paling tinggi di wiraswasta dengan presentase

sebesar 61,8% sedangkan pegawai negeri memiliki presentase yang cukup tinggi

dengan presentase sebesar 23,5%.

Hal lain terkait presentase pengaruh yang diberikan variabel status sosial

ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa datang dari faktor lain, faktor

lain tersebut berupa faktor yang berasal dari dalam diri siswa seperti minat, cita-

cita dan kondisi siswa yang tidak peneliti gunakan dalam penelitian ini. Selain

faktor internal, terdapat juga faktor eksternal yang dapat mempengaruhi motivasi

belajar siswa diantaranya berupa kecemasan terhadap hukuman, penghargaan dan

pujian, peran orang tua, peran pengajar dan kondisi lingkungan. Terkait dengan

penelitian ini, peneliti hanya menggunakan beberapa faktor diantaranya

kecemasan terhadap hukuman, penghargaan dan pujian, peran orang tua serta

kondisi lingkungan. Mungkin saja faktor-faktor lainnya tersebut dapat

memberikan sumbangan presentase pengaruh pada motivasi belajar siswa,

walaupun akan memiliki tingkat presentase yang berbeda pula.

Selanjutnya, jika kita kaitkan dengan hasil penelitian relevan yang dilakukan

oleh Siti Nurhasanah dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta3 yang menunjukkan

bahwa pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa

terdapat korelasi yang sedang atau cukup kuat. Menurut analasis peneliti hal ini

bisa saja menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar

siswa, disamping pengaruh yang diberikan oleh status sosial ekonomi orang tua,

peran pengajar juga sangat penting khususnya terkait pemberian bimbingan

terhadap anak, hal ini mengingat situasi anak yang tinggal di pondok pesantren

dan jauh dari orang tuanya sehingga orang tua tidak dapat terus menerus

memperhatikan perkembangan anaknya.

D. Keterbatasan Penelitian

3 Siti Nurhasanah, “Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Motivasi

Belajar Siswa di SMA Islam Harapan Ibu Pondok Pinang Jakarta Selatan”, (Skripsi UIN Jakarta

2013)

89

Penelitian ini telah dilakukan dan disusun sesuai dengan prosedur dan tata

cara penulisan karya ilmiah yang berlaku di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Meskipun demikian, penulis menyadari bahwa

bahwa dalam penelitian ini masih ditemukan berbagai kekurangan dalam

penyusunannya, antara lain:

1. Penyebaran kuesioner yang dilakukan secara terpisah antara laki-laki dan

perempuan menjadikan peneliti tidak bisa mengawasi jawaban responden

yang diberikan.

2. Penelitian ini hanya menggunakan beberapa faktor yang terdapat dalam

faktor eksternal yang mempengaruhi motivasi belajar siswa, dan belum

cukup untuk membuktikan faktor utama yang mempengaruhi motivasi

belajar siswa, akan lebih baik untuk penelitian selanjutnya menggunakan

faktor-faktor lainnya.

89

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian dan pembahasan di bab IV maka dapat

disimpulkan bahwa status sosial ekonomi orang tua memiliki pengaruh positif

yang signifikan terhadap motivasi belajar siswa di Madrasah Aliyah pondok

pesantren Al-hamidiyah. Hal ini dibuktikan dengan perolehan thitung = 3,620 dan

ttabel = 2,036. Sehingga thitung > ttabel maka diambil kesimpulan bahwa terdapat

pengaruh positif antara status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar

siswa di MA pondok pesantren Al-Hamidiyah dengan presentase sebesar 29%.

Artinya 71% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

B. Implikasi

Adanya pengaruh yang positif antara status sosial ekonomi orang tua terhadap

motivasi belajar siswa memberikan implikasi dalam mengoptimalkan peran orang

tua, peran pengajar serta faktor-faktor lain yang menimbulkan motivasi di dalam

atau di luar diri siswa. Kemudian memberikan evaluasi terhadap kegiatan-

kegiatan yang ada di pondok pesantren agar lebih diperhatikan dan di sesuaikan

dengan kemampuan yang dimiliki oleh para santrinya.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi yang telah dipaparkan diatas, maka

penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Kepada orang tua hendaknya sering memberikan motivasi dengan

membangun komunikasi yang lebih intens khusunya bagi orang tua yang

memiliki kesibukan dalam bekerja sehingga jarang mengunjungi anakanya

yang berada di pesantren. Berdasarkan hasil tabulasi yang saya peroleh

orang tua jarang mengunjungi anaknya ke pesantren memiliki presentase

yang sangat tinggi. Anak yang sulit memahami pelajaran bukan berarti

90

bodoh, akan tetapi mungkin saja karena kurangnya motivasi dan perhatian

yang diberikan oleh orang tuanya karena kesibukan orang tuanya yang

bekerja. Hal ini mengingat adanya pengaruh status sosial ekonomi orang

tua terhadap motivasi belajar siswa.

2. Kepada pihak yayasan atau sekolah serta guru hendaknya lebih berusaha

semaksimal mungkin untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan

cara memberikan bimbingan khusus bagi santri yang mengalami kesulitan

dalam mengatur jadwal belajarnya dengan kegiatan yang ada di pesantren.

3. Kepada santri diharapkan bisa lebih menghargai diri sendiri dan bisa lebih

memotivasi diri. Karena orang tua mempercayakan kalian ke pesantren

demi kebaikan kalian. Maka munculkanlah motivasi belajar melalui

keikutsertaan kegiatan di pesantren dengan ikhlas dan sabar. Serta

belajarlah dengan rajin dan sungguh-sungguh agar mendapatkan prestasi

yang baik di sekolah. Karena tidak menutup kemungkinan siswa yang

berasal dari keluarga sederhana atau bahkan siswa yang berasal dari

keluarga kurang mampu pun dapat memperoleh prestasi yang lebih baik

dibandingkan dengan siswa yang mampu.

4. Kepada peneliti lain sebaiknya lebih difokuskan kepada faktor instrinsik

dan ekstrinsik. Dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan beberapa

faktor motivasi belajar ekstrinsik diantaranya kecemasan terhadap

hukuman, penghargaan dan pujian, peran orang tua serta kondisi

lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Abdulsyani. SOSIOLOGI: Skematika, Teori, dan Terapan. Jakarta: Bumi Aksara.

Cet. 4, 2012.

Abror, Abd. Rachman. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2006.

A.M, Sardiman. Interaksi & Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: Rajagrafindo

Persada. Cet. 21, 2012.

-------------------. Interaksi & Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Cet. 22, 2014.

Arifin, Zainal. Penelitian Pendidikan (Metode dan Paradigma Baru. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya, 2011.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta, 1999.

-------------------------. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Cet. 12,

2013.

-------------------------. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Cet. 10, 2009.

Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, Dan

Kebijakan Public Serta Ilmu-Ilmu Social Lainnya. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2005.

-------------------. Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi: Format-format

Kuantitatif dan Kualitatif untuk Studi Sosiologi, Kebijakan Publik,

Komunikasi, Manajemen, dan Pemasaran. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2013.

Damsar. Pengantar Sosiologi Ekonomi. Jakarta: Kencana. Cet. 1, 2009.

Dhofier, Zamakhsyari. Tradisi Pesantren: Studi Pandangan Hidup Kyai dan

Visinya Mengenai Masa Depan Indonesia. Jakarta: LP3ES. Cet. 8, 2011.

Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Cet. 3, 2011.

Gerungan. Psikologi Sosial. Bandung : PT Refika Aditama. Ed. 3. Cet. 1, 2004.

Gunadi. Ketentuan Dasar Pajak Penghasilan. Jakarta: Salemba Empat, 2002.

H.S, Mastuki. dkk. Manajemen Pondok Pesantren. Jakarta: Diva Pustaka. Cet. 2,

2005.

Idi, Abdullah. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Cet. 1,

2011.

Kadir, Abdul. Dasar-dasar Pendidikan. Jakarta: Kencana, 2012.

Kamanto, Sunarto. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia, 2004.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Cet.1, 1988.

Lipsey, Richard G. dkk. Pengantar Mikro Ekonomi. Jakarta: Erlangga. Cet. 7,

1997.

Lukman. Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Jakarta : Lembaga Penelitian UIN

Jakarta & Jakarta Press. Cet. 1, 2007.

Nasution. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Cet. 1, 1994.

Noor, Henry Faizal. Ekonomi Publik. Padang: Akademia Permata, 2013.

Noor, Juliansyah. Metodologi Penelitian: Skripsi Tesis, Desertasi dan Karya

Ilmiah. Jakarta: Kencana. Cet. 2, 2012.

Notoatmodjo, Soekidjo. Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka

Cipta, 2007.

Nurdin, Amin dan Ahmad Abrori. MENGERTI SOSIOLOGI: Pengantar untuk

Memahami Konsep-Konsep Dasar. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN

Jakarta dengan UIN Jakarta Press. Cet. 1, 2006.

Octavia, Lanny. dkk. Pendidikan Karakter Berbasis Tradisi Pesantren. Jakarta:

Rumah Kitab. Cet. 1, 2014.

Ormrod, Jeanne Ellis. Psikologi Pendidikan: Membantu Siswa Tumbuh dan

Perkembangan. Jakarta: Erlangga. Jilid 1, 2008.

---------------------------. Psikologi Pendidikan: Membantu Siswa Tumbuh dan

Perkembangan. Jakarta: Erlangga. Jilid 2, 2008.

Pedoman Penulisan Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta: FITK,

2014.

Purwanto, M. Ngalim. Ilmu Pendidikan: Teoritis dan Praktis. Bandung: Remaja

Rosdakarya. Cet. 20, 2011.

Rosyidi, Suherman. Pengantar Teori Ekonomi: Pendekeatan Kepada Teori

Ekonomi Mikro & Makro. Jakarta: Rajawali Pers. Cet. 11, 2014.

Siradj, Sa’id Aqiel. dkk. Pesantren Masa Depan: Wacana Pemberdayaan dan

Transformasi Pesantren. Bandung: Pustaka Hidayah. Cet. 1, 1999.

Siregar, Syofian. Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Dengan Perbandingan

Perhitungan Manual dan SPSS. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Cet. 2, 2014.

-------------------. Statistik Parametik Untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Bumi

Aksara. Cet. 1, 2013.

Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka

Cipta. Cet. 5, 2010.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Cet. 22, 2015.

Suryabrata, Sumardi. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Cet. 18, 2011.

-------------------------. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Cet. 13, 2005.

Susetyo, Budi. Statistik Untuk Analisis Penelitian. Bandung: PT. Refika Aditama,

2010.

Svalastoga, Kaare. Diferensi Sosial. Jakarta: Bina Aksara. Cet. 1, 1989.

Syah, Muhibbin. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Cet. 4,

2005.

Tambunan, Tulus T.H. Perekonomian Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia. Cet.

1, 2003.

Uno, Hamzah B. Teori Motivasi & Pengukurannya: Analisis di Bidang

Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Cet. 3, 2008.

W.A, Gerungan. Psikologi Sosial. Bandung: Refika Aditama. Cet. 1, 2004.

Wahid, Abdurrahman. dkk. Pesantren dan Pembaharuan. Jakarta: LP3ES. Cet. 2,

1983.

Yamin, Martinis. Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia. Jakarta: Gaung

Persada Press. Cet. 2, 2006.

Yudhawati, Ratna. dan Dany Haryanto. Teori-teori Dasar Psikologi Pendidikan.

Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya, 2011.

Zarkasyi, Abdullah Syukri. Manajemen Pesantren: Pengalaman Pondok Modern

Gontor. Ponorogo: Trimurti Press. Cet. 2, 2005.

SKRIPSI

Husna, Minda Wati. “Pengaruh Status Ekonomi Orang Tua Terhadap

Perkembangan Psikisosial Anak di SMA Muhammadiyah 8 Ciputat”.

Skripsi UIN Jakarta, 2013.

Lubis, Rosihan Anwar. “Hubungan Status Sosial Ekonomi Orang tua dengan

Prestasi Mahasiswa FISIP Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah

Jakarta”. Skripsi UIN Jakarta, 2014.

Mulyadi. Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Terhadap Pengetahuan Masyarakat

Akan Dampak Konversi Lahan. Skripsi UIN Jakarta, 2015. tidak

dipublikasikan.

Nurhasanah, Siti. “Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap

Motivasi Belajar Siswa di SMA Islam Harapan Ibu Pondok Pinang

Jakarta Selatan”. Skripsi UIN Jakarta, 2013.

Ridwansyah. “Pengaruh Motivasi Belajar di Pondok Pesantren Terhadap

Prestasi Belajar Santri”. Skripsi UIN Jakarta, 2014.

JURNAL

Fadila, Ade Citra. dan Dewi Ayu Hidayati. “Pengaruh Status Sosial Ekonomi

Orangtua terhadap Perilaku Anak”. Jurnal Sociologie. Vol. 1, 2013.

Fitriyanti, Evi. “Pengaruh Motivasi Belajar dan Persepsi Siswa Atas Layanan

Konseling terhadap Prestasi Belajar pada Mata pelajaran IPS”. Jurnal

Sosio e-Kons. Vol. 7, 2015.

Saefudin, Yusuf dan Yuni Marisa. ”Perubahan Pendapatan dan Kesempatan

Kerja”, Rural Dynamics Series. No. 26, 1984.

Supriadi, Oding. Profesi Guru dan Langkah Pengembanganya. Jurnal Tabularasa

PPS UNIMED Vol. 5. No. 1, 2008.

INTERNET

Handrianto, Prasetyo. “Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Motivasi

Belajar” http://sainsjournal-fst11.web.unair.ac.id/artikel_detail-45907-

PENDIDIKAN-

Faktorfaktor%20yang%20berpengaruh%20terhadap%20motivasi%20bel

ajar.html, 21 Agustus 2016

Rumah Belajar. “Kelas Sosial, Status Sosial, Peranan Sosial dan Pengaruhnya”.

https://belajar.kemdikbud.go.id/SumberBelajar/tampilajar.php?ver=12&i

dmateri=84&lvl1=4&lvl2=0&lvl3=0&kl=11, 15 September 2016

LEMB: R UJI REFERENSI

Nama : Rahmawati Wulandari

NIM : 1112015000068

Jurusan Prodi : Pendidikan I1mu Pengetahuan Sosial/ Ekonomi

Judul Skripsi : Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua terhadap Motivasi Belajar Siswa di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-Hamidiyah

Paraf Pembimbing Pembimbing No Judul dan IIalarnan Buku

I II BAB I

Sumandi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, 1 (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011),

Cet.1 S, h.1 Sa'id Aqiel Siradj et al, Pesantren Masa

2 Depan: Wacana Pemberdayaan dan Transformasi Pesantren, (Bandung: Pustaka Hidayah, 1999), Cet. 1, h.172

3 Abdullah Idi, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), Cet.1, h.61 Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren : Studi

4 Pandangan Hidup Kyai dan Visinya Mengenai Masa Depan Indonesia, (Jakarta: LP3ES, 2011), Cet. 8, h.41 Sardiman A.M, Interaksi & Motivasi Belajar-

5 Mengajar, (Jakarta: Raj agraf ndo Persada, 2012), Cet.21, h.75.

6 Nasution, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), Cet.1, h.73 Lanny Octavia, Ibi Syatibi, Mukti Ali, Roland

7 Gunawan, Ahmad Hilmi, Pendidikan Karakter Berbasis Tradisi Pesantren, (Jakarta: Rumah Kitab, 2014), Cet. 1, h.111

BAB II 8 Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 1988), Cet.1, h.858 Abdulsyani, SOSIOLOGI. - Skematika, Teori,

9 dan Terapan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), Cet.4, h.91-92 Amin Nurdin & Ahmad Abrori, MENGERTI

10 SOSIOLOGI: Pengantar untuk Memahami / (p Konsep-Konsep Dasar, (Jakarta: Lembaga

Penelitian IJIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press, 2006), Cet.1, h. 45 Abdulsyani, SOSIOLOGI: Skematika, Teori,

11 dan Terapan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), Cet.4, h.92

12 Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), Cet.1, h.220 Suherman Rosyidi, Pengantar Teori Ekonomi:

13 Pendekeatan Kepada Teori Ekonomi Mikro & Makro, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), Cet.1 1, h. 4 Damsar, Pengantar Sosiologi Ekonoini,

14 (Jakarta: Kencana, 2009), Ed. Pertarna, Cet. 1, h. 9-10

15 Henry Faizal Noor, Ekonomi Pub/i/c, (Padang: Akademia Permata, 2013), Cet. 1, h. 10 Richard G. Lipsey et all, Pengantar Mikro

16 Ekonomi, Jilid 1,(Jakarta: Erlangga, 1997), Ed.8, Cet.7, h. 49 Lukman, Pengantar Teori Mikro Ekonomi,

17 (Jakarta : Lembaga Penelitian UTN Jakarta & Jakarta Press, 2007), Cet.1, h. 2 Ade Citra Fadila & Dewi Ayu Hidayati,

18 "Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orangtua terhadap Perilaku Anak", Jurnal Sociologie, Vol. 1, 2013, h. 263-264

19 Kaare Svalastoga, Dtferensi Sosial, (Jakarta: Bina Aksara, 1989), Cet.1, h. 26 Jeanne Ellis Ormrod, Psikologi Pendidikan:

20 Membantu Siswa Tumbuh dan Perkembangan, Jilid 1, (Jakarta: Erlangga, 2008), Ed.6, h. 187

21 Kaare Svalastoga, Djferensi Sosial, (Jakarta: Bina Aksara, 1989), Cet.1, h. 27

22 Nasution, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), Ed.2, Cet. 1, h.28 Geningan W.A, Psikologi Sosial, Ed.3,

23 (Bandung: Refika Aditama, 2004), Cet.1, h. 197 Jeanne Ellis Ormrod, Psikologi Pendidikan:

24 Membantu Siswa Tumbuh dan Perkembangan, Jilid 1, (Jakarta: Erlangga, 2008), Ed.6, h.187 Suherman Rosyidi, Pengantar Teori Ekonomi:

25 Pendekeatan Kepada Teori Ekonomi Mikro & Makro, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), Cet.1 1,

_____ ii. 101

26 Henry Faizal Noor, Ekonomi Publik, (Padang: 4 Akadernia Permata, 2013), Cet.1, h. 4

27 Gunadi, Ketentuan Dasar Pfak Penghasilan, (Jakarta: Salemba Empat, 2002) h. 44

28 Gunadi, Ketentuan Dasar Pajak Penghasilan, (Jakarta: Salemba Empat, 2002), h. 44

29 Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), Cet.1, h.300 Tulus T.H. Tambunan, Perekonomian

30 Indonesia, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003), Cet. Pertama, h. 97. Yusuf Saefudin dan Yuni Marisa, "Perubahan

31 Pendapatan dan Kesempatan Keija", Rural Dynamics Series, No. 26, 1984, h. 10.

32 Kaare Svalastoga, Dferensi Sosial, (Jakarta: Bina Aksara, 1989), Cet. 1, h. 27-28 Mulyadi, Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Terhadap Pengetahuan Masyarakat Akan Dampak Konversi Lahan, (Skripsi UIN Jakarta, 2015) 5 h.18, tidak dipublikasikan. Henry Faizal Noor, Ekonomi Publik, (Padang: 4 Akademia Permata, 2013), Cet.1, h. 4 Oding Supriadi, Profesi Guru dan Langkah

35 Pengernbanganya, Jurnal Tabularasa PPS UNIMED Vol. 5, No. 1, 2008, h. 36.

36 Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), Cet.1, h.428 Yusuf Saefudin dan Yuni Marisa, "Perubahan

37 Pendapatan dan Kesempatan Kerja", Rural Dynamics Series, No. 26, 1984, h. 11. Soekidjo Notoatmodjo, Kesehatan Masyarakat:

38 Ilmu dan Seni, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), h.200 Sunarto Kamanto, Pengantar Sosiologi, (Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitlndonesia, 2004), h. 94

40 Abdul Kadir, Dasar-dasar Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2012), Ed.Pertama, h. 60 "Klasifikasi Kelas Sosial Berdasarkan Status Ekonomi"

41 https://belajar.kemdikbud. go.id!SumberBelajar/ / tamp ilajar.php?ver=12&idmateri=84&lvll=4&1 v12=0&1v13=0&kl=1 1, 15 September 2016

42 "Klasifikasi Kelas Sosial Berdasarkan Status

Ekonomi" https://belajar.kemdikbud.go.id/SumberBelajar/ tampilajar.php?ver=1 2&idmateri=84&lvll =4&1 v12=0&1v13=0&kl=1 1, 15 September 2016 Nasution, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), Ed.2, Cet. 1, h.28 Gerungan, Psikologi Sosial, (Bandung : PT Refika Aditama, 2004), Ed.3, Cet.1, h. 196 Sardiman A.M, Interaksi & Motivasi Belajar-

45 Mengajar, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2012), Cet. Ke-21, h. 73 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan,

46 (Jakarta: PT. RajaGrafmdo Persada,2005), Ed 5, Cet. 13, h. 70 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi &

47 Pengukurannya: Analisis di Bidang Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), Cet.3,h.3

48 Gerungan W.A, Psikologi Sosial, (Bandung: Eresco, 1988), Cet.11, h.140. Sardiman A.M, Interaksi & Motivasi Be/ajar-

49 Mengajar, (Jakarta: Rajagrafmdo Persada, 2012), Cet. Ke-21, h. 73 Jeanne Ellis Ormrod, Psikologi Pendidikan:

50 Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang, Jilid 2, (Jakarta: Erlangga, 2008), Ed.6, h.58. Sardiman A.M, Interaksi & Motivasi Belajar-

51 Mengajar, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2012), Cet. 21, h. 74 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi &

52 Pengukurannya: Analisis di Bidang Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), Cet.3, h. 9 Ratna Yudhawati dan Dany Haryanto, Teori-

53 teori Dasar Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya, 2011), Cet. Pertama, h. 79

Sumardi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, Ed 54 5, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2008),

Cet. 13, h. 72-73

Hamzah B. Uno, Teori Motivasi &

55 Pengukurannya: Analisis di Bidang Pendidikan, (Jakarta: PT Burni Aksara, 2008), Cet.3, h. 9

56 Martinis Yamin, Sertifikasi Profesi Keguruan

di Indonesia, (Jakarta: gaung Persada Press, /4 2006), Cet.2, h. 179 Sardiman A.M, Interaki & Motivasi Be/ajar-

57 Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), Cet. Ke-21,h.85 Harnzah B. Uno, Teori Motivasi &

58 Pengukurannya: Analisis di Bidang Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), Cet.3, h.64 Evi Fitriyanti, "Pengaruh Motivasi Belajar dan Persepsi Siswa Atas Layanan Konseling

59 terhadap Prestasi Belajar pada Mata pelajaran IPS", Jurnal Sosio e-Kons, Vol. 7, 2015, h. 92- 93 Slameto, Be/ajar dan Faktor-faktor yang

60 Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), Cet.5, h. 2

Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, 61 (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005),

Cet. 4, h. 69 Sardirnan A.M, Interaksi & Motivasi Be/ajar-

62 iViengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), Cet. Ke-22, h. 20

63 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Be/ajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), Cet.3, h.13. Hamzah B. Uno, Teori Motivasi &

64 Pengukurannya: Analisis di Bidang Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), Cet.3, h. 22 Sardiman A.M, Interaksi & Motivasi Be/ajar-

65 Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), Cet. Ke-21, h. 75

Abd. Rachman Abror, Psikologi 66 Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2006), h. 114 Martinis Yamin, SertUlkasi Profesi Keguruan

67 di Indonesia, (Jakarta: Gaung Persada Press Jakarta, 2006), Cet.2, h. 173 Evi Fitriyanti, "Pengaruh Motivasi Belajar dan

68 Persepsi Siswa Atas Layanan Konseling terhadap Prestasi Belajar pada Mata pelajaran IPS", Jurnal Sosio e-Kons, Vol. 7, 2015, h. 92. Harnzah B. Uno, Teori Motivasi &

69 Pengukurannya: Analisis di Bidang Pendidikan, (Jakarta: PT Burni Aksara, 2008),

_____ Cet.3, h.23

http://sainsjournal- fstl 1. web. unair. ac. id/artikel -detail -4 5 90 7- PENDIDIKAN-

70 Faktorfaktor%2Oyang%2oberpengaruh%20terh adap%20motivasi%20be1ajar.htm1, Minggu, 21 Agustus 2016 Slameto, Belajar dan Faktor-fiiktor yang

71 Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), Ed.rev, Cet.5, h.171 M. Ngalim Purwanto, I/mu Pendidikan.

72 Teoritis dan Praktis, (Bandung: Rernaja Rosdakarya, 2011), Cet.20, h. 82-83 Slameto, Be/ajar dan Faktor-faktor yang

73 Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), Ed.rev, Cet.5, h.61 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang

74 Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), Ed.rev, Cet.5, h.63 Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

75 Pustaka, 1988), Cet.1, h.695

Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren Studi

76 Pandangan Hidup Kyai dan Visinya Mengenai Masa Depan Indonesia, (Jakarta : LP3ES, 2011), Cet. 8,h. 41 Said Aqiel, dkk., Pesantren Masa Depan: Wacana Pemberdayaan dan Transformasi Pesantren, (Bandung: Pustaka Hidayah, 1999), Cet. 1, h. 133-134

78 Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), Cet.1, h.783 Abdurrahman Wahid, dkk., Pesantren clan

79 Pembaharuan, (Jakarta: LP3ES, 1983), Cet. 2, h. 40 Said Aqiel, dkk., Pesantren Masa Depan:

80 Wacana Pemberdayaan dan Transformasi Pesantren, (Bandung: Pu.staka Hidayah, 1999), Cet. 1, h. 13 Lanny Octavia, dkk., Pendidikan Karakter

81 Berbasis Tradisi Pesantren, (Jakarta: Rumah Kitab, 2014), Cet. 1, h. xi Mastuki HS et all, Manajemen Pondok

82 Pesantren, (Jakarta: Diva Pustaka, 2005), Cet.2 7 h. 128-129

83 Abdullah Syukri Zarkasyi, Manajemen ______ Pesan tren: Pengalaman Pondok Modern

Gontor, (Ponorogo: Trimurti Press, 2005), Cet.2, h. 127-128 Siti Nurhasanah, "Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Motivasi

84 Be/ajar Siswa di SMA Islam Harapan Ibu Pondok Pinang Jakarta Selatan", (Skripsi UIN Jakarta 2013) Minda Wati Husna, "Pengaruh Status Ekonomi

85 Orang Tua Terhadap Perkembangan Psikisosial Anak di SMA Muhammadiyah 8 Ciputaf', (Skripsi UTN Jakarta 2013)

Ridwansyah, "Pengaruh Motivasi Be/ajar 86 di Pondok Pesantren Terhadap Prestasi

Be/ajar Santri", (Skripsi UfN Jakarta 2014)

87

Mulyadi, Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Terhadap Pengetahuan Masyarakat Akan Dampak Konversi Lahan, (Skripsi UIN Jakarta, 2015) Rosihan Anwar Lubis, "Hubungan Status Sosial Ekonomi Orang tua dengan Prestasi

88 Mahasiswa FISIP Universitas Islam Negri SyarjfHidayatul/ah Jakarta", (Skripsi U1N Jakarta 2014)

BAB_III H. Syamsir Salam, Ms. Dan jaenal Arifm.

89 Metodologi Sosial Pendidikan. Jakarta: UTN Jakarta Press. h.35. Zainal Arifin, Pene/itian Pendidikan (Metode

90 dan Paradigma Baru), (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), h. 29. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitat

91 Kualitatjf dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2015), Cet. 22, h. 80. Pedoman Penu/isan Skrzpsi UIN Sy arjf

92 Hidayatullah Jakarta, (Jakarta: FITK, 2014), h. 64. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatf, Kualitatjfdan R&D, h. 81. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu

94 Pendekatan Praktik, (jakarta: Rineka cipta, 1999), h.120. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatj/ Kualitatifdan R&D, h. 85.

96 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), Cet. 12, h. 102.

97 Sugiyono, Metode Pene/itian Kuantitatj/,

Kualita4fdan R&D, h. 142. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantita4f Komunikasi, Ekonomi, Dan

98 Kebijakan Public Serta ilmu-ilmu Social Lainnya, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005), h h. 130 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitat/ Kualitatfdan R&D, h. 102.

100 Kaare Svalastoga, Dferensi Sosial, (Jakarta: Bina Aksara, 1989), Cet.1, h. 26

101

Evi Fitriyanti, "Pengaruh Motivasi Belajar dan Persepsi Siswa Atas Layanan Konseling terhadap Prestasi Belajar pada Mata pelajaran IPS", Jurnal Sosio e-Kons, Vol. 7, 2015, h. 92. Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantita4f

102 Dilengkapi Dengan Perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2014), cet.-2, h. 47. Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian:

103 Skripsi Tesis, Desertasi dan karya ilmiah, h 133. Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi

104 Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), cet.X, h.72 Syofian Siregar, Statistik Parametik Untuk

105 Penelitian Kuantitat (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), Cet. 1, h. 57

Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: 106 Skripsi Tesis, Desertasi dan karya ilniicih, h.

163.

107 Pedoman Penulisan Skripsi UINSyarf Hidayatullah Jakarta, h. 67. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial Dan Ekonomi: Format-Format Kuantitatf Dan

108 Kualitatf Untuk Studi Sosiologi, Kebjjakan Publik, Kemunikasi, Manajemen, Dan Pemasaran, h. 182. Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatf

109 Dilenglaipi Dengan Perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS, h. 86. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial Dan Ekonomi: Format-Format KuantitatjfDan

110 KualitatfUntuk Studi Sosiolog4 KebUakan Publik, Kemunikasi, Manajemen, Dan Pemasaran, h. 184.

SyofianSiregar, Metode Penelitian Kuantitat(f 111 Dilengkapi Dengan Perbandingan Perhitungan

Manual dan SPSS, h. 285.

112

Syofian Siregar, Metode Penelitian KuantitatfDilengkapi Dengan Perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS,h. 284.

Budi Susetyo, Statistik Untuk Analisis 113 Penelitian, (Bandung: PT. Refika Aditama,

2010), h. 122. Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantizatf

114 Dilengkapi Dengan Perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS, h. 290. Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatf

115 Dilengkapi Dengan Perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS, 290. Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif

116 Dilengkapi Dengan Perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS ,h. 286.

BAB IV Slameto, Be/ajar dan Faktor-Jaktor yang

117 Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), Ed.rev, Cet.5, h.63 "Kiasifikasi Kelas Sosial Berdasarkan Status Ekonomi"

118 https:/Ibelaiar.kemdikbud.go.idlSumberBelajar/ tampilajar.php?ver=12&idmateri=84&lvll=4&1 v12=0&1v13=0&kl=1 1.15 September 2016 Siti Nurhasanah, "Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Motivasi

119 Be/ajar Siswa di SMA Islam Harapan I/ni Pondok Pinang Jakarta Selatan", (Skripsi UIN Jakarta 2013)

/ \\ Mengesahkan:

Pe/nbin\bing Skripsi I

Teukt'&im1i Zakari NIP. 195202 197903 1 001

KEMENTERIAN AGAMA 1 No. Dokumen : FITK-FR-AKD-082

• •• ,aiuuI UIN JAKARTA I I Terbit 1 Maret 2010 I

FORM (FR) FITK No. Revisi: : 02 1 ii. Ir. H. Juanda No 95 Ciputaf 15412 Indonesia Hal : 1/1

SURAT PERMOHONAN IZIN PEN ELITIAN

\omor: 2Oi6 Jakarta, 21 Desember 2016 Lamp. Hal : Permohonan Izin Penelitian

Kepada Yth. Kepala MA Pondok Pesantren A1-Haniidivah Depok di Tempat

Assalamu 'alaikum wr.wb.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa,

Nama : Rahmawati Wulandari

NIM :1112015000068

Jurusan : Pendidikan IPS / Ekonomi

Semester IX (sembilan)

Judul Sk.ripsi :Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar

Siswa di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren A1-Hamidiyah.

adalah benar mahasiswali Fakultas Emu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di madrasah yang Bapakl Ibu pimpin.

Untuk itu kami mohon Bapakl Ibu dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakan penelitian dimaksud.

Atas perhatian dan kerja sama Bapak/ Ibu, kami ucapkan terima kasih. Wassalamu 'alaikum wr. wh.

a.n. De idikan IP

ç3 -v ' .

Tembusan: 1. Dekan FITK 2. Pembantu Dekan Bidang Akademik 3. Mahasiswa yang bersangkutan

nto, M.Pd 200801 1 012

UR

S%%s)

1 J MADRASAH ALIYAH AL-HAMIDIYAH AMDJ STATUS TERAKREDITASI PERINGKAT A NO. 02.0016931BAP-SMIXI20I I

SURAT KETERANGAN

Nomor: 109IMA-AH/E-231X1112016

Yang bertanda tangan dibawah mi:

Nama : SUYATNO, S.SI, M.Pd

Jabatan : Kepala MA Al Hamidiyah Depok

Dengan mi menerangkan bahwa:

Nama RABMA WATT WULANDARI

N]M :1112015000068

Program Studi : Pendidikan IPSI Ekonomi

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Telah melakukan Penelitian tentang "Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua 'Terhadap Motivasi Belajar Siswa di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-Hamidiyah".

Demikian surat keterangan mi dibuat dengan sebenar-benarnya agar dipergunakan sebagaimana mestinya.

Dibuat di Depok

Pada Tanggal : 23 Desember 2016

Kepala MA Al Hamidiyah,

Pd

L'!J

KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK Ji Jr H. Juaida No 95 Cipufat 15412 Indonesia

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-081

FORM (FR) Tgl. Terbit : 1 Maret 2010

No. Revisi: : 01

SURAT BIMBINGAN SKRIPSI

Nomor : Un.01/F.1/KM.01.3/.ft/2016 Lamp. Hal Bimbingan Skripsi

Jakarta, 23 Desember 2016

Kepada Yth.

1. Dr. Teuku Ramli Zakaria, MA 2. Tri Harjawati, M.Si

Pembimbing Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Assalamu 'alaikum wr. wb.

Dengan mi diharapkan kesediaari Sauclara untuk menjadi pembimbing 1 11 (materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa:

Nama : Rahmawati Wulandari

NIM :1112015000068

J urusan : Pendid I kan I PS! Ekonorn I

Semester : LX (Sembilan)

Judul Skripsi : Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa di Madrasah Aliyah Pondok Pesantreri Al- Harnidiyah

Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal II Januari 20 16, abstraksi/ourline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada judul tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungi Jurusan terlebih dahulu.

Bimbingan skripsi mi diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.

Atas perhat Ian dan kerja sama Saudara, kasih. Wassalamu 'alaikum wr. wh.

a. n..

Tembusan: 1. Dekan FITK 2. Mahasiswa ybs.

53 C;y

NL 7! pwtio M.Pd

1 012

PROFIL MADRASAH

A. SEJARAH SINGKAT MADRASAH

Mendirikan pesantren untuk mengembangkan dakwah Islamiyah

merupakan salah satu cita-cita luhur KH. Achmad Sjaichu (almarhum).

Sebagai orang yang sejak kecil hidup dan dididik di lingkungan pesantren,

wajar saja jika KH.Achmad Sjaichu bercita-cita untuk mendirikan sekaligus

mengasuh pesantren.Siapakah (alm) KH. Achmad Sjaichu? Beliau adalah

pendiri sekaligus pengasuh Pesantren Al-Hamidiyah Depok.

KH.Achmad Sjaichu dilahirkan di daerah Ampel, Surabaya, pada hari

Selasa Wage, 29 Juni 1921. Beliau putra bungsu dari dua bersaudara, putra

pasangan H. Abdul Chamid dan Ny. Hj. Fatimah. Pada usia 2 tahun Sjaichu

sudah yatim, ditinggal wafat oleh ayahnya.

Sepeninggal ayahnya, Achmad Sjaichu bersama kakaknya Achmad Rifa'i

diasuh oleh ibunya dengan tekun dan tabah. Untuk memperoleh pendidikan

agama, Sjaichu kecil giat belajar kepada K. Said, guru mengaji bagi anak-anak

di sekitar Masjid Ampel. Pada usia 7 tahun Sjaichu sudah menghatamkan Al-

Qur'an 30 Juz.

Pada tahun 1953, Sjaichu terpilih menjadi ketua LAPANU (Lajnah

Pemilihan Umum NU) daerah pemilihan Jawa Timur. Dan pada pemilu 1955

ia diangkat menjadi anggota DPR dari Fraksi NU, dan pada tanggal 25

November 1958 ia ditunjuk sebagai Ketua Fraksi NU. Dalam kurun waktu 15

tahun sejak ia menjadi anggota DPRDS di Surabaya, akhirnya KH. Achmad

Sjaichu mencapai puncak karir di gelanggang politik.

Dengan menjadi Ketua DPRGR pada tahun 1966. Di NU sendiri

KH.Achmad Sjaichu pernah menjadi salah seorang ketua PBNU, sampai

tahun 1979 (ketika berlangsung Muktamar NU di Semarang). Kepemimpinan

dan ketokohan KH.Achmad Sjaichu tidak hanya diakui secara nasional,

melainkan juga sampai ke level internasional.

Pengakuan itu terbukti dengan dipilihnya KH.Achmad Sjaichu sebagai

presiden Dewan Pusat Organisasi Islam Asia Afrika (OIAA) dalam

konferensinya yang pertama di Bandung, tanggal 6-14 Maret 1965.

KH.Achmad Sjaichu yang di kenal sebagai pengagum Presiden Mesir Gamal

Abdul Nasser itu berhasil mengembangkan misi dakwah Islamiyah dan misi

perjuangan bangsa Indonesia dalam pentas politik internasional.

Sekian lama KH.Achmad Sjaichu menekuni dunia politik, tak

menyurutkan perhatian dan minatnya dalam dunia dakwah Islamiyah. Bahkan,

semangat mengembangkan dakwah Islamiyah itulah yang dijadikan motivasi

dalam keterlibatannya di pentas politik. Pada tanggal 27 Ramadhan 1398 H,

atau bertepatan dengan tanggal 31 Agustus 1978, KH.Achmad Sjaichu

mendirikan organisasi yang bergerak dalam bidang dakwah, yaitu Ittihadul

Muballighin.

Lembaga inilah yang pada akhirnya mengantarkan KH.Achmad Sjaichu

menuju terminal pengabdian terakhirnya, yaitu dunia dakwah dan pesantren.

Dan Pesantren Al-Hamidiyah yang kini berdiri cukup megah di daerah Depok,

merupakan saksi bisu yang menunjukkan betapa besar dan luhurnya cita-cita

yang dikandung KH. Achmad Sjaichu. Dari pesantren juga berakhir di

pesantren.

Pesantren Al- Hamidiyah tidak hanya membuka kelas pesantren saja,

akan tetapi juga membuka sekolah-sekolah, yakni TPA, TPQ, RA/TK, SDIT,

SMPIT, MTs, MA, dan STAI Al- Hamidiyah. Pada laporan akhir PPKT ini,

pembahasan difokuskan pada MA Al-Hamidiyah Depok. MA Al-Hamidiyah

Depok berdiri pada tahun 1988 dan pada tahun 2012 Kantor wilayah

kementerian agama provinsi jawa barat memberikan mendapat pengakual

formal yakni akreditasi A.

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN

1. VISI

Pesantren sebagai lembaga pendidikan yang unggul dalam ilmu

pengetahuan agama dan luas dalam ilmu pengetahuan umumnya, sehingga

menghasilkan kader ulama yang intelektual, cerdas, terampil, percaya diri,

berkepribadian kuat, mampu mengembangkan diri, dan mampu

mengembangkan umat manusia seutuhnya serta bertanggungjawab terhadap

masyarakat.

2. MISI

a. Menyiapkan kader-kader muslim yang menguasai ilmu pengetahuan

agama Islam dan ilmu pengetahuan umum yang luas, dan mendalam

serta memiliki pribadi muslim yang berakhlak mulia.

b. Menyiapkan kader muslim yang memiliki sifat istiqomah terhadap

ajaran yang diyakini dan mampu mengamalkan kepada masyarakat.

c. Menyiapkan kader muslim yang luas wawasan ilmu pengetahuan dan

tekhnologi dengan dilandasi nilai-nilai ajaran Islam yang kuat, dan

mampu menerapkan dalam kehidupan masyarakat.

d. Mewujudkan Pesantren Al-Hamidiyah Depok menjadi pesantren

yang unggul dan berkualitas yang menjadi rujukan pesantren lainnya.

e. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan professional tenaga

pendidik sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan.

3. TUJUAN

a. Mendidik santri yang memiliki iman yang kuat dan kepercayaan yang

mantap terhadap kebenaran seluruh ajaran Islam yang diwahyukan

Allah SWT., kepada Nabi Muhammad SAW.

b. Beriman, berakhlak mulia, beramal shaleh, cakap, serta memiliki

kesadaran dan tanggung jawab atas kesejahteraan umat manusia dan

masa depan negara Republik Indonesia.

c. Mendidik santri agar mampu berpikir rasional dilandasi dengan dasar-

dasar ilmu pengetahuan dan teknologi, dan mampu menjabarkan pada

agama Islam sehingga dapat mengembangkan prikehidupan

masyarakat.

d. Mendidik santri agar memiliki kemampuan menuangkan buah

pikirannya yang rasional, metodologi yang tepat, dan mampu

menuliskan sebagai karya tulis, laporan penelitian atau kajian telaah

yang berguna bagi upaya peningkatan kualitas dan pengembangan

ilmu dakwahnya.

e. Tercapainya kehidupan baik di dalam maupun di luar pesantren berciri

khas Islam dan nilai-nilai kepesantrenan.

C. GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Tenaga pengajar/guru pesantren Al-Hamidiyah dari tahun ke tahun

mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya santri. Peningkatan

bukan hanya dari segi kuantitas tetapi juga kualitas. Rekrutmen dilakukan

berdasarkan kualifikasi dan kriteria yang cukup ketat.

Berikut adalah posisi/jabatan guru/tenaga kependidikan yang ada di MA.

Al- Hamidiyah Depok:

1. Seorang Kyai yang mengasuh pesantren dan dibantu oleh pembina asrama,

guru (ustadz/ustadzah) lulusan dari Perguruan Tinggi ternama minimal

berijazah S-1.

2. Guru

3. Administrasi/ TU

4. Pustakawan

5. Petugas BP/ BK

6. Laboran

7. Bantuan tenaga ahli bahasa Arab dari Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir.

Berikut ini adalah data pendidik yang terdapat di MA. Al-Hamidiyah

Depok:

No. Nama Lengkap Jenis

Kelamin Jabatan Mata Pelajaran

1. Drs. Achmad Zarkasih L Kepala

Sekolah Fiqih

2. Suyatno, S.Si, M.Pd L Wakil Kepala

Sekolah Matematika

3. Drs. H. Mahfudz A L Pendidik

Fiqih, Aqidah,

Tafsir, Hadist, dan

Al-Quran Hadist.

4. Drs. Asri Azhari L Pendidik Fiqih, SKI, Al-

Quran Hadist,

5. Subhan Hidayat, S.Sos L Pendidik

Hadist, Tafsir,

Aqidah, Tasawuf,

Kalam

6. Jauhari, Lc L Pendidik Bahasa Arab, Fiqih,

Ilmu Kalam

7. Nurbaeti, M.Pd P Pendidik PPKn, Sejarah

8. Dra. Embay Sa'adiyah,

M.Pd P Pendidik

Bahasa Indonesia,

Seni Budaya

9. N. Yanti, S.Ag P Pendidik Bahasa Indonesia,

Seni Budaya

10. Mahyudin, S.S L Pendidik Bahasa Inggris

11. Dra. Hj. Yufiani P Pendidik Matematika

12. Dwi Wahyu P, S.Si P Pendidik Biologi

13. Supriyo, S.Si L Pendidik Fisika

14. Prita Ayu Eka S, S.Pd P Pendidik Kimia

15. Ratu M. Khusnah,

S.Pd P Pendidik Geografi, Sosiologi

16. Drs. Eridian Patria P L Pendidik Ekonomi

17. Anny Prihatini,

S.Kom P Pendidik TIK

18. Mujahidin L Pendidik Penjaskes

Berikut ini data tenaga kependidikan di MA. Al-Hamidiyah Depok:

Jabatan Jenis

Kelamin Nama Tenaga Kependidikan No.

Bimbingan

Konseling P

Dra. Hj. Yayuk 1.

Tata Usaha L Khurzudin 2.

Tata Usaha P Mutia Hijriyana 3.

Laboran IPA L Achmad Tamim 4.

Pustakawan L Abdul Muiz 5.

Petugas Kebersihan L Sungkono 6.

Petugas Kebersihan L Ahmad Baedoi 7.

Petugas Kebersihan L Heri 8.

Petugas Kebersihan L Pepen 9.

D. SISWA

Berikut ini adalah daftar nama-nama siswa MA Al-Hamidiyah tahun

ajaran 2016-2017:

1. Data Siswa Kelas X Tahun Ajaran 2016-2017

Kelas X terdiri dari empat kelas, di antaranya adalah X MAK, X IPS

1, X IPS 2, dan X IPA.

a) Data Siswa Kelas X MAK

NO NAMA SISWA NO NAMA SISWA

1 Amalia Sofa Izza 11 Khrisna Rhaditya Putra

2 Ananda Nabilla Jasmine 12 Melly Nur Rahmawati

3 Annisa Nuzuliya Inayah 13 Muhammad Fauzil Adhim

4 Aryo Bimo Santoso 14 Muhammad Ikhsan Rahmat

5 Dimas Yandika 15 Muhammad Reza

6 Fadhlurrohman Fakhri Safna 16 Muhammad Ridwan

7 Fahri Akmal Syarif 17 Pillaria Azzahra

8 George Khatami Albustomy 18 Vira Servia

9 Hendrawan Jaka Maulana 19 Muhammad Fikri Ramadhan

10 Ilham 20 M. Khairu Mamnun

b) Data Siswa Kelas X IPS 1

NO NAMA SISWA NO NAMA SISWA

1 Abitian Priya Nouvadil 14 Muhammad Cakra Sabilli

Rifqi

2 Alvin Faisal 15 Muhammad Rafli Fahrizal

3 Annisa Ramadhani Nurfahda 16 Muhammad Reyhan

Faridurrahman

4 Ellen Natasya Andini 17 Nabilah Azzahra

5 Faroq Al-Farizi 18 Nadiatul Hafian

6 Fawaz Azizy 19 Naurah Khairunnisa Azizah

7 Ferlya Mawardha Yusuf 20 Pranaja Dwi Surya

8 Ghufran Azmi Pradana 21 Rizka Amira Nurasyid

9 Ghulam Rizqi 22 Shafira Nur Ramadhanti

10 Hanif Nur Mazadi 23 Siti Zahra Danisa

11 Ilham Yoga Adiyanto 24 Wahyu Widodo

12 Lukmanul Hakim 25 Nada Nur Maulidina

13 Muhammad Andry Octa Pratama 26 Nur Muhammad Mahdi Ulil

Azmi

c) Data Siswa Kelas X IPS 2

NO NAMA SISWA NO NAMA SISWA

1 Anggraeni Dwi Ningrum 16 Muhammad Valdarama

Fauzan

2 Anita Ayu Primadyah 17 Najla Shulhatul Fauza

3 Annisa Dwi Octaviani 18 Nauval Halim Habibi

4 Annisa Putri 19 Nazhila Delyanarachma Putri

5 Berlian Azmi Assyifa 20 Ramdhan Ghufron

6 Fatimah Zahro 21 Rizky Bagas Ramdani

7 Hanifah Audelia 22 Salma Andzala Shakinata

8 Muammar Mubarak Ibrahim 23 Syalsabila Haya

9 Muhamad Dimas Arkhan 24 Syarifuddin Oganda Putra

10 Muhamad Nurdiantomo 25 Tarisa Amalia Rabbani

11 Muhamad Rashyid Ardiansyah 26 Teggar Anugrah Ramadhan

12 Muhammad Harits Zhafran 27 Tito Wiradinata

13 Muhammad Rafi 28 Ardhika Septiansyah

14 Muhammad Rafi Ramadhan 29 Andi Muhammad Iskandar

15 Muhammad Rivandi

d) Data Siswa Kelas X IPA

NO NAMA SISWA NO NAMA SISWA

1 Ahmad Syathibi Hafizh 16 Juansyah Iqdamal Syarif

2 Aisha Salsabila Tannia Wijaya 17 Mahsa Nuraini Syahda

3 Alifia Nur Cholifah 18 Miftahul Falah Samuri

4 Anwar Hakim 19 Mohamad Zydane Ulir Rizqi

Toyyibi

5 Debbie Febrina 20 Muhammad Al Fadio Ummam

6 Diah Ayu Sri Ramadanti 21 Muhammad Faisal Nugraha

7 Diky Permana Putra 22 Muhammad Fikri

8 Dinda Aulia Febriyanny 23 Muhammad Ihsan Nurfawaz

9 Dyah Ayu Maya Sari 24 Muhammad Ryan Fahlevi

10 Elsya Nabilah 25 Restu Indianto

11 Faizah Anjani 26 Reza Fachrezy Septiawan

12 Farah Azizah Haq 27 Ridwan Syamsa Saefullah

13 Firda Fadhilah Ar'bah 28 Zamroni Nur

14 Imtinan Safinatun Naja 29 Rifqi Aditya Santoso

15 Jatnika Rahayu

2. Data Siswa Kelas XI Tahun Ajaran 2016-2017

Kelas XI terdiri dari empat kelas, di antaranya adalah XI MAK, XI

IPS 1, XI IPS 2 dan XI IPA.

a) Data Siswa Kelas XI MAK

NO NAMA SISWA NO NAMA SISWA

1 Bondan Juliano Muhammad 11 Nabilah Ramadhita

2 Doni Muhamad Firdaus 12 Nur Syifa Hanifah

3 Farhan Rochmad Widodo 13 Razif Imam Wahyudi

4 Imam Ashfa Aulia 14 Reyhan Alifatur Rosyida

5 Maulana Yusuf 15 Siti Salwa Agustiana

6 Miftahul Zanna 16 Umniyah Wahidah Asriyah

7 Muhammad Fajri 17 Wira Kusuma

8 Muhammad Rayhan Hutasuhut 18 Zeinfigo Ziyad Hamami

9 Muhammad Rifqi Al Fatah 19 Nabilah Ramadhita

10 Muhammad Zulfahmi Azhari 20 Silvi Salamah

b) Data Siswa Kelas XI IPS 1

NO NAMA SISWA NO NAMA SISWA

1 Abrar Dzakwan Sapurba 14 Muhammad Daffa Al'zidane

2 Agesta Prasetio 15 Muhammad Hasanain Haickal

3 Ahmad Aidun Najam 16 Muhammad Iqbal Ramadhan

4 Ahmad Syauqi Rozzaq 17 Ninda Rahayu Sulistia

5 Aldira Raif Fahalan 18 Rafidah Isma Marhamah

6 Allia Rania Ifdial 19 Rizky Rifa'ie

7 Annisaa Ayu Mardhani 20 Shafa Amalya Cahya Utami

8 Arief Budianto 21 Syifaa Ananda Sari

9 Dara Nabilla Islami 22 Tasha Salsabila Fitri Dewi

10 Dimas Fadlurrahman 23 Teuku Arrozaan Aramico Hasbi

11 Fadliah Mawaddah Muchlis 24 Ulin Puspa Arum Brenikahayu

12 Khoirul Anam 25 Giovani Travatoni

13 Meileni Sandyaningrum 26 Nada Nur Maulidina

c) Data Siswa Kelas XI IPS 2

NO NAMA SISWA NO NAMA SISWA

1 Adinda Mega Pangestu 10 Mayendra Malik

2 Aditya Adhi Nugroho 11 Muhammad Bhakti Raihan

Arief

3 Aditya Rahman 12 Nadiah Salsabila

4 Ahmad Faqih Syauqi 13 Rafania Zafirah

5 Alwy Indra Kusuma 14 Rahmadanti Dewi Rizqiani

6 Arian Rusdi 15 Rodiena Abiel Imamurrijal

Umriasiwi Massib

7 Bagas Dwi Cahyo 16 Shabrina Yasinta Zahra Yuma

8 Balqis Razanah Firnandi Ar 17 Rahmatullah

9 Giovani Travatoni

d) Data Siswa Kelas XI IPA

NO NAMA SISWA NO NAMA SISWA

1 Ade Qori Kartika 15 Khansa Atallah Aufaniswara

2 Adinda Dara Aurora Sukma 16 Lu'lu' Nafisah

3 Ahsanah Nur Amaliah Amar 17 Millenia Syafa Alzahra

4 Alifah Rahmah 18 Muhammad Ashlah Rasyidi

5 Annisa Nur Azizah Riyadi 19 Muhammad Kevin Wiratama

Rahmat

6 Annisa Nuur Balqis 20 Nabilah Sanya

7 Apsari Ajeng Ambartya 21 Nailam Raatul Mufidah

8 Atma Syahruni Rahmah 22 Okta Israd Muhammad Hidayat

9 Aulia Diandra Suprapto 23 Oscar Alvian

10 Clarissa Ilmi Riyanti 24 Puspita Shabira

11 Halimatus Sa'diah 25 Salsabila Azzahra Kamila

12 Hana Fatimah 26 Syarifah Aulia Zalzabillah

Lubis

13 Hana Putri Dantes 27 Thias Bulan Nur Andini

14 Imelly Septia Sawla 28 Shabrina Yasinta Zahra Yuma

3. Data Siswa Kelas XII Tahun Ajaran 2016-2017

Kelas XII terdiri dari tiga kelas, di antaranya adalah XII IPA, XII IPS, dan XII

MAK.

a) Data Siswa Kelas XII IPA

NO NAMA SISWA NO NAMA SISWA

1 Achmad Ibnudin 14 Muhammad Daffa Ulhaq

2 Adelvino Asyraf Farel 15 Muhammad Fajrunnajah

3 Afifah Nidaul Hukama 16 Muhammad Kahfi

4 Afifah Rizkiana 17 Nihayah Azzahra

5 Ahmad Kevin Ferdinand 18 Nur Afifah

6 Ainun Rizma Elfariyani 19 Rifqiyah Nabihah

7 Aisen Odnikana

Setyanamurwan

20 Salsabila Nadhifa

8 Beno Rizky Prasetya 21 Sifabela Mellinia Agustin

9 Fadhillah Anggriani

Hayatussalam Aini

22 Siti Athifah Nur Jannah

10 Fella Aulia 23 Ulfa Mutia Karina Sinungan

11 Fitriliani 24 Ulfatus Sa'adah Sumarna

12 Istiqomaturohmah 25 Yulia Gia Sugiarti

13 Muhammad Abiyyu Munif

b) Data Siswa Kelas XII IPS

NO NAMA SISWA NO NAMA SISWA

1 Adi Zidni Rahmatullah 14 Misyka Qalbiya Nugraha

Ikhsani

2 Adipati Praja 15 Muh. Aqil Ilham Amrullah

3 Alya Tamara Octavia 16 Muhammad Farhan Susanto

4 Annisa Hermina 17 Muhammad Luthfi Yudhanto

5 Apriliyanti Sukma Dewi 18 Muhammad Rifki Gustafa

6 Bahrul Ulum Latuconsina 19 Nur Fitra Khairunisa

7 Berlian Nurreza Rizqi

Perdana

20 Rahmatullah

8 Diah Permata Susanti 21 Raihan Fachrunnisari

9 Fina Fitria 22 Rivandy Syahbana Putra

10 Gita Luthfiyah 23 Rotua Ghina Syifa Nadia S.

11 Hidayatul Oktavira 24 Shifa Alifa Annisa

12 Iksy Marlinda 25 Trenaldi Prayuda

13 Lutfia Zahra Amalia

c) Data Siswa Kelas XII MAK

NO NAMA SISWA NO NAMA SISWA

1 Abdillah Syeh Assegaf 14 Muhammad Farhan Haikal

2 Abdul Aziz Akbar 15 Muhammad Izzudin

Muflihuun Timbadayona

3 Alifian Putra Kusuma 16 Muhammad Kamal Hidayat

4 Almira Raihan 17 Muhammad Rayhan Afif

5 Alya Kaltsum Najwa 18 Mustofa

6 Amiroh Yasir 19 Mutiara Hikmatul Jannah

7 Dhiyaa Ulhaq 20 Prima Satria Kinasih

8 Hanifah Uswatun Hasanah 21 Rieska Amalia

9 Ibrahim Ramanda 22 Silvi Salamah

10 Indah Puspa Rini 23 Siti Cholifah

11 Ismu Muamarudin 24 Sofiyah Syarifuddin

12 Lutfiah Zahra 25 Wafa Hasib Al Furqon

13 Muh.Adnan Abdillah

Jumlah Siswa MA Al-Hamidiyah Depok tahun pelajaran 2016/2017

KELAS L P JUMLAH

X 64 40 104

XI 40 51 91

XII 42 33 75

JUMLAH 112 121 270

E. SARANA DAN PRASARANA

Pesantren Al-Hamidiyah dibangun di atas tanah seluas 15.000 m2

dengan

total luas bangunan 5.000 m2

daerah Sawangan Depok. Perlengkapan sarana

dan fasilitas yang dimiliki Pesantren Al-Hamidiyah untuk menunjang

pelaksanaan program-programnya dari tahun ke tahun mengalami peningkatan

seiring dengan perkembangan tuntutan serta kebutuhan masyarakat, di

antaranya:

1. Asrama Santri Putra

2. Asrama Santri Putri

3. Laboratorium IPA

4. Laboratorium Komputer

5. Laboratorium Bahasa

6. Laboratorium Matematika

7. Masjid

8. Musholla Putri

9. Poliklinik Umum dan Gigi

10. Wifi Hotspot

11. Lapangan Upacara

12. Lapangan Olahraga

13. L2TS (Lembaga Layanan Tabungan Santri)

14. Wartel

15. Koperasi

16. Kantin (Putra & Putri)

17. Ruang Makan (Putra & Putri)

18. Ruang Kelas yang Memadai

19. Perpustakaan

20. Alat-Alat Kesenian

21. Alat-Alat Olahraga

Berikut data lengkap mengenai sarana dan prasarana yang tersedia di MA

Al-Hamidiyah Depok:

RUANGAN ADA DIBUTUHKAN KURANG LEBIH

Kepala Madrasah V

Guru V 2 1

Tata Usaha V 2 1

Kelas/Belajar V 10 2

Lab. IPA V 3 2

Lab. Komputer V 2 1

Lab. Bahasa V 2 1

BP V 2 1

ISPAH V 2 1

UKS V 2 1

Keterampilan 2 1

Kesenian 2 1

Multi Media V 2 1

Perpustakaan V 2 1

Mushola/Masjid V 2 1

WC Siswa V 16 8

WC Guru V 2 1

Aula 1 1

Lapangan Upacara V

Lapangan

Olahraga

V 1 1

Gudang 1 1

Asrama V 4 2

Rumah Dinas V 10 5

Kantin V 2 1

Sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar, MA Al-Hamidiyah Depok

memiliki sarana dan prasarana sebagai berikut:

Jumlah Bangunan dan Fasilitas Belajar

NO JENIS

PRASARANA

JUMLAH

RUANG

KATEGORI RUSAK

KONDISI

BAIK RINGAN SEDANG BERAT

KONDISI

RUSAK

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Ruang Kelas 10 10

2 Perpustakaan 1 1

3 Ruang Lab Ipa 1 1

4 Ruang Lab

Biologi

5 Ruang Lab

Fisika

6 Ruang Lab

Kimia

7 Ruang Lab

Komputer

1 1

8 Ruang Lab

Bahasa

1 1

9 Ruang 1 1

Pimpinan

10 Ruang Guru 1 1

11 Ruang Tu 1 1

12 Ruang

Konseling

1 1

13 Tempat Ibadah 1 1

14 Ruang Uks 1 1

15 Wc 8 8

16 Gudang 1 1

17 Ruang

Sirkulasi

10 10

18 Tempat Olah

Raga

3 3

19 Ruang Osis 1 1

20 Multimedia 1 1

F. EKSTRAKURIKULER

Wadah penyaluran bakat dan minat siswa di MA Al-Hamidiyah disediakan

dalam berbagai bentuk kegiatan ekstrakurikuler, antara lain:

1. Paskibra

2. Pramuka

3. Qasidah

4. Marching Band

5. Hajir Marawis

6. Hadroh

7. Tata Boga

8. Tari Saman

9. Tenis Meja

10. Math Club

11. Computer

12. PMR (Palang Merah Remaja)

13. Olahraga (Futsal, Bulu Tangkis, Sepak Bola, dll)

14. Tilawah

15. Pencak Silat

16. Nasyid dan Paduan Suara

17. Kaligrafi

18. Jurnalistik

19. KIR (Karya Ilmiah Remaja)

Berdasarkan pengamatan di lapangan, tidak semua ekskul aktif namun

hanya beberapa. Di antara ekstrakurikuler yang masi aktif ialah: Paskibra,

pramuka, marching band, hajir marawis, math club, dan olahraga.

—i— - - - ,4

4• ) OQ -I-

*4' t-

Q\ O 'c

I(

t- I( •

.ci r l•-

Q Ia'

'0 O

O \ Q '1-

11 4 '0

m 1--

QO 1

1- ( 0 t t-

N N

ri t--

00 fl

. - - -- - - . O829 t)47

Go 0 3612 u47-

0,193 O,47

O767 11,4 7

Ira

- - 0,656

0j302 0147

(1767 u,47

::H:::::::::::::::: 768 kk

B •• -1- -1- i• -1• r' ' -- rn () ,612 t 4 7 Q 1

jEEEEEE It. EEEEEEEE

0,829 I)47.I

(,767 t q47 . £

Cl

(1612 0A

N m -r cn c 'i n i m i c**) m 1 N '4 Cfl 'l fn C' ()664 047 '

t768 O47'-

O829 O47'

fl7$ 0A

f '1 't 1- •1- t 1- •i- 't c1r, rn Tt '1- t -t t 'i t r i- 0,060 (1,47

f.l () r; cn j en m It 1 It m rn It f•4 -- cì vn {)656 047

(J329 O,47

III I(iNQ0 . 0

I . 4-4-

4w

=

E

C,)

-.

C,)

k t31

4-

4-

I3

to

0

:CS

I-- i ► •~ -

r i t

v1 ~t

-P *4'

'T ~-fi

t-- • -

I!i ~()

r- °t

Z •t •

it) ~~ t

Z •t

C4 t(

"t' vi

r-+ vl

~(~ rt

v. vt

P i •(l

r i \D

*-y \o

~O • <<t

~D ti

K O j ,l

ti Cpl

EEE:EE:EEEE: "r X1,797 01 7 i

e.►, ! ` (1,493 047>

M r~ ' frt Cr1 '~ crl 't 'Z Cat •'t Cr1 't C i ~ i "f C i M M 't rrt rr, frt •~1,1.12~1

M

1)47 t

L 1

! r-+ .—, f~1 r l C' i rri C i f i '7 Cpl ' t • t M frl ? f~1 'T 'T Cri 0$28 u,47 >!

() ,797 047>

.-• N M M rl M M M t-i i rA -t I -r r, c-i -t N -t •t (1+ r+ 0,603 0,47 >

N Crt crt t rt °t frt 'T ( 'r? t i -+ et 't • t r t , Y "t t u,011 0,47

N `"t M f~i •7 fit rrl 7 "f f+~ `7 ^t ~t fri "t 't rr~ ? •-t ch f'-t -0 ,123 (),47 -

q ~,i M M 'fi frt C~1 M cri M M i *"t f~l crt c~1 I t rrt —t -t -t 11,59 0,47 >

N C ~ Cry Cpl C+1 Ci C*1 e r frl "t frl t "t ffl M "7 crt 'T "f "t "f

0,718 0.47 >

y' crt M rt crt M rt M rr Irt r ~ rt rrt It r~ M r~ -r rr ~r 11,(148 0,47 >

ry ll,4 ~

7 1 7 fJ,4, >

ry N f 7 m r•+ c i 'T Cl r l M m '7 rn N m Cf) m cr, Cl c", fri ()9 0,47 >

0,797 0,47

Ni M c~5 M r'N4 M -t M It -t f+1 rrt lr r~1 ^t 'r It rt 0,718 0,47>

0,426 0,47 G

rn ~ O C►

—— l— - : t

4`4 I(t 0 r - -tat, If, fI . •1'- (fi •1• i• % 14• I( I

J I

I ell Sri _ell L:

::11::.i_:::_

: 'I •1 -r IT Ir IT •i Ir --i 1- -1 -'-. •1- -?• -r

. I

-

- - -

( * T en •1 rr rv -. r, t, - r .' 7 (I

J

4 t

l so

LH r 4 f-

'. , . r ,.. . ell

- IGO e• I 'l ? •r - t' •i- I t 1 -r •1' ( fl '1- —t -r if

t--—--4 — Pan

r .- ' •i •i. r-i -r -r -i- -i- -- '- - - i -- - ,

- — -- r4

%O -? -f -r -t -i- I -r

-

rt 0

0 •. r. . (I '4; 't ( m -i - i r '-

1 ,- -

I I • -

ri -t •-- .1 -r It -r r — r I -r -tV el l ; , ...,. .

f I I

v•j t4I ell (I (I It i- -fl-i r, f.

c •I I.

r I

r4

! I

l $ ' -.

ell r I

i I-

- •- - r' e1 .- .. i

-r I I 4

I •1 4 f- rq r c *(e.._ Il•

0

r t

r, Ick:;

In

-1,9 •o' .

Hii T o:

I lii ii: I i I p-. l -.-id, '

=

bL

C

In =

Cl,

I_I \ ( (f 'f

Q rrt

tl

(f

-4

1 Q ' 11 . C') I

1 C \O • O ,

* i-

f•4 C.,',

( .. r-a CON C---, - 4 - 1 — ( r1 -1- -1- •1

eel

-1W-- --1•- - - - ---- —.— -•1-- r-

-'1- r.. Cet i Irl m .. -- - • -- r- 4 . -i f.• r, '

•---------F--- CIO

: — e' t t (1s r"

!

; -q• fel r4 j r' '- j ' -' ' -1- - r (- 4 —f-

I t 1 C>

— I e __ . 'q1 r r' .-fl '- I '- •i• t —1 I ,- .. -. ei ? I J

j-t--i---H -4- —

:: -> -t• 1 -'- r) r•. -t -?• ( C. 't . 1 't T , '

Ir ; c t 4 f, -f- r, 1 ( t ' C ?

— — ------ —

re, r '•, I ". •. r' j ,

__L_____--------i------ 3t I ! C>

c '-4 ell #, '-1- re .-I -1- -n '-n •-r — '-? (' -1- •1• -1- r -

I I I

•, ,-

I C>

IE'IE iE I1II IEEE EEI

Hrl -t

r' ro

I IIiIi I T !

Sri : ell 0 j E

7, I r:

iIiltIIt

z

ANGKET WI COBA

ANGKET MENGENA1 STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA

PETUNJUK 1. Pilihlah j awaban yang menurut anda tepat serta sesuai dengan keadaan yang

dialami dengan memberikan tanda (X) 2. Kejujuran jawaban anda sangat membantu penelitian mi 3. Jawaban responden dijamin kerahasiaannya 4. Atas perhatian dan kesediaannya, saya ucapkan terimakasih

II. IDENTITAS RESPONDEN Nama Kelas

111. PERTANYAAN 1. Apakah menu makan anda memenuhi 4 sehat 5 sempurna (nasi, lauk pauk,

sayur mayur, buah-buahan, susu)? a. Selalu c. Jarang b. Kadang-kadang d. Tidak pemah

2. Apakah anda minum susu setiap han? a. Selalu c. Jarang b. Kadang-kadang d. Tidak pernah

3. Apakah Bapak! Ibu selalu mernenuhi sernua buku-buku pelajaran yang dibutuhkan oleh anda? a. Memenuhi semuanya c. Hanya sedikit b. Hanya sebagian saja d. Tidak sama sekali

4. Apakah Bapak! Ibu selalu memenuhi peralatan sekolah anda? a. Memenuhi semuanya c. Hanya sedikit b. Hanya sebagian saja d. Tithk sama sekali

5. Kapan Bapak/ Ibu memberikan uang saku kepada anda? a. Setiap bulan c. Setiap han b. Setiap rninggu d. Tidak pernah

6. Berapa banyak biasanya Bapakl Ibu memberikan uang saku kepada anda? a. Antara Rp 400.000 - Rp 500.000 b. Antara RP 200.000 - Rp 350.000 c. Antara Rp 100.000 - Rp 200.000 d. Rp 200.000 kebawah

7. Apakah pekerjaan Bapak? a. Pegawai Negri b. Karyawan

8. Apakah pekerjaan Ibu? a. Pegawai Negri b. Karyawan

c. Wiraswasta d. Buruh

C. Wiraswasta d. Ibu rurnah tangga

9. Selain pekerjaan tetap, apakah Bapak/ Thu memiliki pekerjaan sambilan? a. Mernpunya c. Jarang sekali b. Kadang-kadang d. Tidak ada

10. Apakah status kepemilikan rumah Bapak? a. Milik sendiri c. Rumah dinas b. Rurnah kontrakan d. Rumah orang tua

11. Apakah harta kepemilikan Bapak selain rumah? a. Perusahaan c. Rurnah kontrakan b. Tanah d. Tidak ada

12. Kendaraan prihadi apa yang Bapak gunakan? a. Mobil c. Sepeda h. Motor d. Tidak ada/ angkutan umurn

13. Berapa jumlah anak Bapak! Thu? a. Lebih darl 10 c. Kurang dari 5 b. Kurang darl 10 d. Hanya 1

14. Berapajumlah anak Bapak! Thu yang masih sekolah?

h. 2 d. Lebih dari 4

15. Berapa penghasilan rata-rata Bapak setiap bulan? a. 5.000.000 keatas c. 1.500.000- 3.000.000 b. 3.000.000- 5.000.000 d. 0- 1.500.000

16. Berapa penghasilan Ibu setiap bulan? a. 5.000.000 keatas c. 1.500.000- 3.000.000 b. 3.000.000-5.000.000 d.Tidakada

17. Apakah dari penghasilan Bapak! Ibu untuk mernenuhi kebutuhan sehari-hari mencukupi? a. Lebih darl cukup c. Pas-pasan b. Cukup d. Kurang

18. Didalam keluarga pengeluaran yang paling banyak adalah? a. Untuk biaya sekolah c. Untuk kebutuhan sehari-hari b. Untuk biaya sewa rumah d. Untuk kesehatan

19. Menurut anda antara pendapatan orang tua dan pengeluaran yang dilakukan oleh orang tua lebih besar mana? a. Lebih besar pendapatan dari path pengeluaran b. Seimbang antara pendapatan clan pengeluaran c. Besar kecilnya pendapatan tidak menentu d. Lebih besar pengeluaran darl path pendapatan

ANGKET UJI COBA

ANGKET MENGENAI MOTIVASI BELAJAR SISWA

Berilah tanda checklist ('I) pada salah satujawaban yang kamu anggap paling benar SS (sangat setuju), S (setuju), TS (tidak setuju), STS (sangat tidak setuju).

[NO. PERNYATAAN I _SS S I _TS STS 20. Saya merasa belajar adalah tugas utama saya

21. Saya belajar agar mendapat nilai yang bagus

22. Saya takut mendapatkan sanksi jika nilai saya rendah

23. Orang tua saya selalu rutin mengunjungi saya

24. Saya kesulitan rnengaturjadwal belajar saya dengan kegiatan yang ada di pesantren

25. Ibu selalu menjadi pendengar yang balk untuk saya

26. Saya sernakin termotivasi jika saya dipuji karena nilai saya yang bagus

27. Saya termotivasi untuk rnengungguli teman yang mendapatkannilai tinggi

28 1 Bagi saya teman di pondok pesantren adalah keluarga yang paling dekat

29. Saya malu dengan keadaan ekonomi orang tua saya

30. Mendapatkan penghargaan adalah tujuan utama saya dalarn belajar

31. Orang tua sayajarang memperhatikan kesulitan apa saja yang saya alami dalam belajar

32. Saya merasa cukup atas apa yang telah saya capai dalam belajar selama mi

33. Kurangnya fasilitas yang disediakan oleh pesantren membuat saya malas belajar

34. Orang tua saya selalu memberikan bimbingan agar saya sernangat dalam belajar

35. Suasana pesantren yang damai dan sejuk

I_____ membuat saya senang belajar di pesantren

ANGKET PENELITIAN

ANGKET MENGENAI STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA

PETUJUK 1. Pilihlah jawaban yang menurut anda tepat serta sesuai dengan keadaan yang

dialami dengan memberikan tanda (X) 2. Kejujuran jawaban anda sangat membantu penelitian mi 3. Jawaban responden dijamin kerahasiaannya 4. Atas perhatian dan kesediaannya, saya ucapkan terimakasih

II. IDENTITAS RESPONDEN Nama Kelas

Ill. PERTANYAAN 1. Apakah anda minum susu setiap han?

a. Selalu c. Jarang b. Kadang-kadang d. Tidak pernah

2. Apakah Bapak! Ibu selalu memenuhi peralatan sekolah anda? a. Memenuhi semuanya c. Hanya sedikit b. Hanya sebagian saja d. Tidak sama sekali

3. Kapan Bapak! Ibu memberikan uang saku kepada anda? a. Setiap bulan c. Setiap han b. Setiap minggu d. Tidak pernah

4. Berapa banyak biasanya Bapakl Ibu memberikan uang saku kepada anda? a. Antara Rp 400.000 - Rp 500.000 b. Antara RP 200.000 - Rp 350.000 c. Antara Rp 100.000 Rp 200.000 d. Rp 200.000 kebawah

5. Apakah pekerjaan Bapak? a. Pegawai Negri b. Karyawan

6. Apakah pekerjaan Ibu? a. Pegawai Negri b. Karyawan

c. Wiraswasta d. Buruh

c. Wiraswasta d. Ibu rumah tangga

7. Selain pekerjaan tetap, apakah Bapak/ Ibu memiliki pekerjaan sambilan? a. Mempunya c. Jarang sekali b. Kadang-kadang d. Tidak ada

8. Apakah status kepemilikan rumah Bapak? a. Milik sendiri c. Rumah dinas b. Rumah kontrakan d. Rumah orang tua

9. Apakah harta kepemilikan Bapak selain rumah? a. Perusahaan c. Rumah kontrakan b. Tanah d. Tidak ada

10. Kendaraan pribadi apa yang Bapak gunakan? a. Mobil c. Sepeda b. Motor d. Tidak adal angkutan umum

11. Berapajumlah anak Bapak! Ibu? a. Lebih dari 10 c. Kurang dari 5 b. Kurang dari 10 d. Hanya 1

12. Berapa penghasilan rata-rata Bapak setiap bulan? a. 5.000.000 keatas c. 1.500.000- 3.000.000 b. 3.000.000- 5.000.000 d. 0- 1.500.000

13. Berapa penghasilan Ibu setiap bulan? a. 5.000.000 keatas c. 1.500.000- 3.000.000 b. 3.000.000- 5.000.000 d. Tidak ada

14. Didalam keluarga pengeluaran yang paling banyak adalah? a. Untuk biaya sekolah c. Untuk kebutuhan sehani-hari b. Untuk biaya sewa rumah d. Untuk kesehatan

15. Menurut anda antara pendapatan orang tua dan pengeluaran yang dilakukan oleh orang tua lebih besar mana? a. Lebih besar pendapatan dari pada pengeluaran b. Seimbang antara pendapatan dan pengeluaran c. Besar kecilnya pendapatan tidak menentu d. Lebih besar pengeluaran dari pada pendapatan

ANGKET PENELITIAN

ANGKET MENGENAI MOTIVASI BELAJAR SISWA

Berilah tanda checklist ('I) pada salah satu jawaban yang kamu anggap paling benar SS (sangat setuju), S (setuju), TS (tidak setuju), STS (sangat tidak setuju).

NO. PERNYATAAN SS S TS STS 16. Saya belajar agar mendapat nilai yang bagus

17. Saya takut mendapatkan sanksijika nilai saya rendah

18. Orang tua saya selalu rutin mengunjungi saya

19. Saya kesulitan mengaturjadwal belajar saya dengan kegiatan yang ada di pesantren

20. Ibu selalu menjadi pendengar yang baik untuk saya

21. Saya semakin termotivasi jika saya dipuji karena nilai saya yang bagus

22. Saya termotivasi untuk mengungguli teman yang mendapatkan nilai tinggi

23. Mendapatkan penghargaan adalah tujuan utama saya dalam belajar

24. Orang tua saya jarang memperhatikan kesulitan apa saja yang saya alami dalam belajar

25. Saya merasa cukup atas apa yang telah saya capai dalam belajar selama mi

26. Orang tua saya selalu memberikan bimbingan agar saya semangat dalam belajar

27. _____

Suasana pesantren yang damai dan sejuk membuat saya senang belajar di pesantren

BIODATA PENULIS

Data Pribadi

Nama : Rahmawati Wulandari

Tempat/ Tanggal Lahir : Jakarta/ 14 Oktober 1994

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jl. Langgar Puri Citayam Permai (LIPI) Blok C7.

No.23 RT 04/10 Kel.Rawa Panjang

Kec.Bojonggede Kota Bogor 16320

Nomor Telepon : 0822-9847-8049

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan : -SDIT AL-IMAN

-MTs. Darunnajah Jakarta

-MA. Darunnajah Jakarta