Panti Hamil Orang Miskin
-
Upload
stikippgripacitan -
Category
Documents
-
view
5 -
download
0
Transcript of Panti Hamil Orang Miskin
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PHO Misk (Panti Hamil Orang Miskin): SOLUSI IBU HAMIL MISKIN
SEBAGAI USAHA MELAHIRKAN ANAK BANGSA
TANPA RESIKO GIZI BURUK
BIDANG KEGIATAN:
PKM GAGASAN TERTULIS
Diusulkan Oleh:
RINI ISTANTI (1384202095/2013)
RATMIATIN (1384202093/2013)
RENI ANGGRAINI (1384202094/2013)
NOVIA PURWIANI (1486206035/2014)
STKIP PGRI PACITAN
PACITAN
2014
i
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PHO Misk (Panti Hamil Orang Miskin): SOLUSI IBU HAMIL MISKIN
SEBAGAI USAHA MELAHIRKAN ANAK BANGSA
TANPA RESIKO GIZI BURUK
BIDANG KEGIATAN:
PKM GAGASAN TERTULIS
Diusulkan Oleh:
RINI ISTANTI (1384202095/2013)
RATMIATIN (1384202093/2013)
RENI ANGGRAINI (1384202094/2013)
NOVIA PURWIANI (1486206035/2014)
STKIP PGRI PACITAN
PACITAN
2014
ii
PENGESAHAN PKM-GAGASAN TERTULIS
1. Judul Kegiatan : PHO Misk (Panti Hamil Orang
Miskin): SOLUSI IBU HAMIL
MISKIN SEBAGAI USAHA
MELAHIRKAN ANAK BANGSA
TANPA RESIKO GIZI BURUK
2. Bidang Kegiatan : PKM-GT
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Rini Istanti
b. NIM : 1384202095
c. Jurusan : Pendidikan Matematika
d. Universitas/Institut/Politeknik : STKIP PGRI Pacitan
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Rt 01/Rw 03 Dsn.Kebon Kel. Ploso
Kec. Pacitan. Kab. Pacitan
(087776027914/082331690964)
f. Alamat email : [email protected]
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Nely Indra Meifiani, M.Pd.
b. NIDN : 0710058602
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Wahid Hasyim 91 A Peden Ploso
Pacitan
Pacitan, 27 Maret 2015
Ketua Pelaksana Kegiatan
RINI ISTANTI
NIM. 1384202095
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ....................................................................................................... i
Halaman Pengesahan ............................................................................................ ii
Daftar Isi ............................................................................................................... iii
Daftar Tabel ......................................................................................................... iv
Ringkasan ............................................................................................................. v
PENDAHULUAN
GAGASAN
Kondisi kekinian tentang masalan gizi buruk di Indonesia ............................. 2
Solusi yang pernah ditawarkan ........................................................................ 4
Perbaikan gagasan dari sebelumnya ................................................................ 5
Pihak-pihak yang membantu mengimplementasikan gagasan ........................ 6
Langkah-langkah strategis yang dilakukan untuk mengimplementasikan
gagasan ............................................................................................................ 7
KESIMPULAN
Gagasan yang Diajukan ................................................................................... 8
Teknik Implementasi yang Dilakukan ............................................................. 8
Prediksi Hasil ................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jumlah Penduduk Miskin Perkotaan di Indonesia menurut Provinsi
pada September 2014 ............................................................................. 2
Tabel 2. Penderita Gizi Buruk dan Gizi Kurang Berdasarkan Data Riskesdes
dan Laporan Rutin Tahun 2013 ............................................................. 3
v
RINGKASAN
Kondisi perekonomian penduduk di Indonesia saat ini masih sangat
memprihatinkan. Dari seluruh jumlah penduduk Indonesia, 27,73 juta orang
(10,96 %) merupakan penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di
bawah garis kemiskinan, salah satu presentase terbesar rakyat miskin ditempati
oleh Provinsi Jawa Timur. Misalnya Pacitan yang merupakan kota kecil juga ikut
menyumbangkan angka kemiskinan di Jawa Timur, penyebabnya yaitu pekerjaan
rakyatnya yang tidak tetap, pekerja lepas dengan perolehan upah yang tidak sesuai
jerih payahnya. Kemiskinan membuat ibu hamil kesulitan untuk mendapatkan
asupan gizi dan pelayanan kesehatan yang layak. Terlebih lagi ketidaksadaran
akan pentingnya asupan gizi seimbang di masa kehamilan juga dirasa sangat
disayangkan. Diperparah lagi dengan tidak adanya kesadaran masyarkat akan
jumlah ideal anak dalam keluarga. Oleh karena itu perlu adanya pengetahuan dan
penanganan khusus bagi ibu hamil miskin untuk dapat terhindar dari masalah gizi
buruk.
Dari tahun ke tahun persentase penderita gizi buruk belum ada penurunan
meskipun banyak solusi yang pernah diimplementasikan tetapi belum ada solusi
yang konkret yang bisa menyelesaikan permasalahan ini. Melalui program ini
kami tim PKM menggagas untuk membangun panti hamil orang miskin sebagai
sarana dalam membantu menyelesaikan masalah bagi ibu hamil miskin sehingga
dapat melahirkan anak yang sehat dan normal. Panti tersebut bukan seperti panti-
panti pada umumnya, panti ini merupakan tempat untuk para ibu hamil
mendapatkan pelayanan yang layak meskipun tidak tinggal di panti tersebut
artinya panti ini merupakan panti berjalan.
Monitoring dan evaluasi terhadap teknis pelaksanaan panti ini akan
dilakukan secara berkala baik terhadap anggota, pelayanannya termasuk pihak-
pihak yang terkait dengan panti. Untuk melihat perkembangan kesehatan dan
kondisi ibu hamil dilakukan monitoring dan evaluasi melalui triwulan pertama,
triwulan kedua, dan triwulan ketiga. Pasca melahirkan ibu akan tetap
mendapatkan pengawasan dari pihak panti berupa pengetahuan mengenai
langkah-langkah dalam mengoptimalkan 1000 hari pertama kehidupan bayi
sebagai Golden Period bagi bayi. Monitoring dan evaluasi yang dilakukan secara
kontinu diharapkan mampu mengoptimalkan kualitas luaran (ibu dan bayi) dari
panti itu sendiri.
Adapun dengan pihak-pihak yang terlibat dalam jalannya panti seperti
pemerintah, dinas kesehatan, dinas lingkungan hidup dan masyarakat sekitar juga
lembaga pengabdian kepada masyarakat akan tetap diadakan konsolidasi dan
koordinasi yang berkelanjutan guna menjaga terjalinnya kerja sama yang solid
dan erat demi menyelamatkan masa depan bangsa. Ditambah lagi adanya bonus
demografi yang merupakan demographic divident atau demographic gift yang
akan dimiliki Indonesia dalam beberapa tahun ke depan tentunya perlu
dipersiapkan mulai dari sekarang, salah satu yang menjadi faktor penunjang dari
bonus demografi itu sendiri adalah terkait ibu dan anak-anaknya.
1
PENDAHULUAN
Dari seluruh jumlah penduduk Indonesia, 27,73 juta orang (10,96 %)
merupakan penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis
kemiskinan, salah satu presentase terbesar rakyat miskin ditempati oleh Provinsi
Jawa Timur. Pacitan merupakan kota kecil yang ikut menyumbangkan angka
kemiskinan di Jawa Timur, penyebabnya yaitu pekerjaan rakyatnya yang tidak
tetap, pekerja lepas dengan perolehan upah yang tidak sesuai jerih payahnya.
Selain hal-hal tersebut diatas, kemiskinan di Pacitan diakibatkan karena
kurangnya lapangan pekerjaan, harga kebutuhan semakin meningkat yang tidak
sejalan dengan upah yang diperoleh, juga kurangnya kesadaran akan
pengembangan potensi-potensi yang ada di sekelilingnya. Kemiskinan membuat
ibu hamil kesulitan untuk mendapatkan asupan gizi dan pelayanan kesehatan yang
layak. Terlebih lagi ketidaksadaran akan pentingnya asupan gizi seimbang di
masa kehamilan juga dirasa sangat disayangkan. Diperparah lagi dengan tidak
adanya kesadaran masyarkat akan jumlah ideal anak dalam keluarga. Oleh karena
itu perlu adanya pengetahuan dan penanganan khusus bagi ibu hamil miskin untuk
dapat terhindar dari masalah gizi buruk.
Menilik dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa jumlah penduduk di
Indonesia sangatlah besar, sehingga hal ini menyebabkan lapangan pekerjaan di
Indonesia semakin sempit. Karena semakin sempitnya lapangan pekerjaan,
disertai dengan pertumbuhan penduduk Indonesia yang semakin besar maka dapat
disimpulkan bahwa seleksi penerimaan pekerjaan semakin ketat. Hal ini berakibat
pada sulitnya mencari lapangan pekerjaan yang menyebabkan masyarakat harus
rela bekerja apapun meskipun dibayar dengan upah yang sedikit.
Selanjutnya, kebutuhan pokok yang terus meningkat tidak sejalan dengan
upah para pekerja yang rendah. Semakin lama, hal ini membuat perekonomian
masyarakat Indonesia semakin buruk sehingga banyak keluarga yang tidak bisa
mencukupi kebutuhan keluarganya dengan baik. Akibatnya, resiko gizi buruk
(malnutrisi) pada anak yang dimulai sejak dalam kandungan karena ibu hamil
tidak tercukupi asupan gizinya.
Malnutrisi atau yang sering dikenal sebagai gizi buruk merupakan
masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam
waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan
gizi. Hal ini terjadi sejak janin masih dalam kandungan dan akan terlihat saat anak
berusia dua tahun, bahkan jika kekurangan gizi tersebut terjadi sangat parah maka
kemungkinan bayi yang lahir tidak akan tertolong. Kekurangan gizi pada usia dini
meningkatkan angka kematian bayi dan anak, menyebabkan penderitanya mudah
sakit dan memiliki postur tubuh tak maksimal saat dewasa. (MCA Indonesia:
2014)
Riset Kesehatan Dasar 2013 mencatat gizi buruk nasional mencapai 37, 2
%, meningkat dari tahun 2010 (35,6%) dan 2007 (36,8%). Artinya, pertumbuhan
tidak maksimal diderita oleh sekitar 8 juta anak Indonesia, atau satu dari tiga anak
2
Indonesia (BPS Indonesia: 2013). Hal ini terjadi mulai janin masih dalam
kandungan dan baru nampak saat anak berusia dua tahun. Kekurangan gizi pada
usia dini meningkatkan angka kematian bayi dan anak, menyebabkan
penderitanya mudah sakit dan memiliki postur tubuh tak maksimal saat dewasa.
Selain itu, Indonesia juga menduduki peringkat ke lima dunia untuk jumlah anak
dengan kondisi gizi buruk. Lebih dari sepertiga anak berusia di bawah lima tahun
di Indonesia tingginya berada di bawah rata-rata.
Berdasarkan uraian di atas, pemenuhan kebutuhan zat gizi dan kesehatan
ibu hamil sangat penting untuk mengatasi adanya resiko bayi lahir dalam keadaan
tidak normal. Hal ini yang mendorong tim PKM-GT STKIP PGRI Pacitan
menggagas adanya panti hamil untuk membantu ibu hamil pra sejahtera dalam
mengkondisikan calon bayi agar lahir dengan sehat, tanpa gangguan gizi buruk
bahkan kecacatan karena kurangnya pengetahuan dan asupan nutrisi dari pihak
orang tua.
Secara garis besar, manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya program
ini antara lain yaitu : 1) Masyarakat akan mendapat pengetahuan tentang
pentingnya asupan gizi yang baik dan seimbang juga bahaya yang timbulkan
akibat kekurangan gizi; 2) Masyarakat miskin terutama ibu hamil akan
memperoleh pelayanan yang layak sebagai sarana untuk membantu meminimalisir
angka kematian ibu dan bayi akibat kekurangan asupan gizi; dan 3) Membantu
meningkatkan pertumbuhan bayi dan balita yang sehat dan normal.
GAGASAN
Kondisi Kekinian
Kesehatan ibu dan anak yang masih begitu jauh dari perhatian, angka
kematian ibu dan bayi yang masih tinggi, kurangnya kesiapan moril maupun
materil dari seorang ibu, dan minimnya pelayanan guna mendapatkan asupan gizi
bagi keduanya merupakan salah satu masalah yang begitu kompleks bagi bangsa
Indonesia. Kemiskinan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi
permasalahan gizi selama ini.
Tabel 1. Jumlah Penduduk Miskin Perkotaan di Indonesia menurut Provinsi pada
September 2014
NO PROVINSI GB + GK NO PROVINSI GB + GK
1 Aceh 158.040 18 NTB 385.310
2 Sumatera Utara 667.470 19 NTT 105.700
3 Sumatera Barat 108.530 20 Kalimantan Barat 78.530
4 Riau 159.530 21 Kalimantan Tengah 39.450
5 Jambi 109.070 22 Kalimantan Selatan 61.210
6 Sumatera Selatan 370.860 23 Kalimantan Timur 98.480
7 Bengkulu 99.590 24 Sulawesi Utara 60.080
8 Lampung 224.210 25 Sulawesi Tengah 71.650
3
9 Kep. Bangka
Belitung 20.270 26 Sulawesi Selatan 154.400
10 Kepulauan Riau 91.270 27 Sulawesi Tenggara 45.790
11 DKI Jakarta 412.790 28 Gorontalo 23.880
12 Jawa Barat 2.554.060 29 Sulawesi Barat 29.870
13 Jawa Tengah 1.771.530 30 Maluku 47.580
14 DI Yogyakarta 324.403 31 Maluku Utara 11.170
15 Jawa Timur 1.531.890 32 Papua Barat 14.060
16 Banten 381.180 33 Papua 35.610
17 Bali 109.200 34 Indonesia 10.356.690
Sumber: Badan Pusat Statistik Indonesia 2011
Berdasarkan data di atas, pulau Jawa memiliki prosentase jumlah penduduk
miskin perkotaan yang cukup tinggi. Hal ini dapat dipicu oleh kurangnya
lapangan pekerjaan yang tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang sangat
banyak. Perekonomian masyarakat tidak sejalan dengan tuntunan ekonomi yang
semakin meningkat dan kurangnya kualitas akonomi masyarakat, mengakibatkan
ibu hamil miskin sulit untuk mendapatkan pelayanan kesehatan sejak masa
kehamilan sampai melahirkan. Kesalahan berprinsip oleh penduduk miskin bahwa
punya banyak anak mendatangkan banyak rezeki juga megakibatkan anak menjadi
terlantar, dan parahnya lagi pertumbuhan dan perkembangan anak tidak normal
akibat asupan gizi yang diperoleh tidak sesuai dengan kapasitasnya. Demikian
pula ibu dan anak masih mengalami berbagai masalah kesehatan dan gizi, yang
ditandai dengan masih tingginya angka kematian ibu dan angka kematian
neonatal, prevalensi gizi kurang (BB/U) dan pendek (TB/U) pada anak balita,
prevalensi anemia gizi kurang zat besi pada ibu hamil, gangguan akibat kurang
yodium pada ibu hamil dan bayi serta kurang vitamin A pada anak balita
(BAPPENAS: 2011).
Sebagian basar ibu yang melahirkan sekaligus menjadi penentu dari kualitas
anak bangsa ke depannya tidak bisa mendapatkan haknya guna mengkualitaskan
diri baik fisik maupun psikis pada masa kehamilannya. Hal itu disebabkan
kurangnya wahana yang memberikan pelayanan bagi ibu dan calon bayinya untuk
memperoleh apa saja yang seharusnya perlu diketahui dan dipersiapkan. Karena
ketidaktahuan itulah sering kali kematian ibu dan bayi tidak dapat dihindari, tidak
sedikit pula yang terlahir cacat dan ketika balita mengalami gizi buruk.
Tabel 2. Penderita Gizi Buruk dan Gizi Kurang Berdasarkan Data Riskesdes dan
Laporan Rutin Tahun 2013
NO PROVINSI GB + GK NO PROVINSI GB + GK
1 Aceh 134.894 18 NTB 126.292
2 Sumatera Utara 335.206 19 NTT 208.549
3 Sumatera Barat 110.864 20 Kalimantan Barat 122.945
4
4 Riau 161.205 21 Kalimantan Tengah 57.106
5 Jambi 68.287 22 Kalimantan Selatan 103.411
6 Sumatera Selatan 148.006 23 Kalimantan Timur 72.553
7 Bengkulu 34.488 24 Sulawesi Utara 34.585
8 Lampung 143.879 25 Sulawesi Tengah 73.800
9 Kep. Bangka
Belitung 21.143 26 Sulawesi Selatan 209.282
10 Kepulauan Riau 36.197 27 Sulawesi Tenggara 68.149
11 DKI Jakarta 120.960 28 Gorontalo 29.721
12 Jawa Barat 683.927 29 Sulawesi Barat 43.400
13 Jawa Tengah 481.632 30 Maluku 57.533
14 DI Yogyakarta 42.907 31 Maluku Utara 34.083
15 Jawa Timur 570.313 32 Papua Barat 32.257
16 Banten 195.790 33 Papua 79.814
17 Bali 47.005 34 Indonesia 3.336.703
Sumber: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2015
Dapat diketahui dari data tabel sebelumnya dengan tingkat kemiskinan yang
tinggi juga mempengaruhi kesehatan teutama asupan gizi untuk tumbuh kembang
anak sejak masih dalam kandungan. Ketidaktahuan hal tersebut dipicu oleh
kurangnya sosialisasi kepada nasyarakat terutama masyarakat tidak mampuItulah
mengapa seorang ibu harus benar-benar mengkualitaskan diri baik secara fisik
maupun psikisnya.
Selain hal-hal tersebut diatas faktor lingkungan juga sangat mempengaruhi
perkembangan ibu dan bayi semenjak masih berada dalam kandungan hingga
pertumbuhannya setelah lahir sampai dewasa. Gizi yang baik sangat diperlukan
dalam tumbuh kembang seorang anak, dimana asupan gizi juga ikut menentukan
kualitas kecerdasan dan kesehatan seorang anak. Pengaruh lingkungan terhadap
rasa ingin tahu anak yang masih menggebu sering kali keluar dari jalur apabila
tidak ada pengawasan dari orang tua yang berpengatahuan terkait hal tersebut.
Asupan gizi yang cukup juga pengetahuan akan banyak hal guna mengawal
tumbuh kembang anak sangat diperlukan. Dan faktor ekonomilah yang sering kali
menjadi alasan untuk tidak mendapatkan hal-hal tersebut, juga belum adanya jalan
keluar yang cepat dan tepat terkait masalah ibu dan anak diatas.
Solusi yang pernah ditawarkan
Permasalahan gizi di Indonesia selama ini banyak mendapatkan
penanganan dari pihak-pihak terkait, akan tetapi belum ada solusi yang konkret
dari pemerintah akan hal tersebut. Sampai saat ini solusi yang diberikan oleh
pemeritah cenderung fokus pada wilayah dan bagian-bagian tertentu, artinya
solusi yang diberikan tidak bersifat menyeluruh dan merata. Solusi-solusi tersebut
yaitu melakukan promotif mengenai gizi seimbang, revitalisasi posyandu,
melaksanakan program pemberian makanan tambahan, pelaksanaan Desa siaga.
5
Selain itu pmerintah telah mengembangkan prosedur perawatan gizi buruk,
dengan dua pendekatan. Kasus gizi buruk yang disertai dengan salah satu atau
lebih tanda komplikasi medis seperti anoreksia, anemia berat, dehidrasi, demam
sangat tinggi dan penurunan kesadaran perlu penanganan secara rawat inap, baik
di rumah sakit, puskesmas maupun Therapeutic Feeding Centre (TFC)
(Kementerian Kesehatan Indonesia: 2013). Sedangkan bagi anak gizi buruk tanpa
komplikasi dapat dirawat jalan. Perawatan anak di rumah dilakukan melalui
pembinaan petugas kesehatan dan kader. Pada tahun 2010-2011, dalam upaya
meningkatkan cakupan kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil melalui
peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu, telah dilakukan kegiatan kelas ibu
hamil di desa yang diikuti oleh kelompok ibu hamil dengan didampingi oleh
suami/keluarga dan difasilitasi oleh tenaga kesehatan bersama Kader
(Kementerian Kesehatan Indonesia: 2011)
UNICEF mendukung sejumlah inisiatif di tahun 2012 untuk menciptakan
lingkungan nasional yang kondusif untuk gizi. Ini meliputi peluncuran Gerakan
Sadar Gizi Nasional (Scaling Up Nutrition–SUN) dan mendukung pengembangan
regulasi tentang pemberian ASI eksklusif, rencana nasional untuk mengendalikan
gangguan kekurangan iodine, panduan tentang pencegahan dan pengendalian
parasit intestinal dan panduan tentang suplementasi multi-nutrient perempuan dan
anak di Klaten, Jawa Tengah. Manajemen masyarakat tentang gizi buruk akut dan
pemberian makan bayi dan anak menjelma menjadi sebuah paket holistik untuk
menangani gizi buruk, sementara pengendalian gizi anak dan malaria ditangani
bersama untuk mencegah pertumbuhan yang terhambat (stunting) (UNICEF:
2012).
Perbaikan gagasan dari sebelumnya
Upaya perbaikan gizi pada ibu hamil akan lebih maksimal dengan
diadakannya panti hamil orang miskin. Khususnya dalam mengoptimalkan
pelayanan yang terfokus pada orang miskin. Pelayanan yang perlu dilakukan
harus sesuai jalur dalam memenuhi gizi dengan baik, bukan hanya jangka pendek
tetapi juga memikirkan jangka panjangnya. Kegiatan dalam upaya jangka pendek
meliputi penyuluhan gizi, pemeriksaan kehamilan, pemberian Fe dan vitamin A
pada ibu hamil ditambah kegiatan senam ibu hamil dan lainnya. Kegiatan ini
bertujuan untuk memperbaiki gizi di Indonesia terutama daerah-daerah yang
memiliki angka kematian ibu dan bayi akibat gizi buruk yang tinggi, sehingga
tidak hanya berlangsung untuk sementara tetapi berkelanjutan di masa yang akan
datang.
Panti ini merupakan tempat untuk para ibu hamil mendapatkan pelayanan
yang layak meskipun tidak tinggal di panti tersebut. Panti yang pada dasarnya
merupakan tempat tinggal dan berkumpulnya orang-orang yang berkebutuhan
khusus untuk mendapatkan penghidupan yang baik akan tetapi panti hamil orang
miskin ini merupakan tempat bagi ibu hamil miskin mendapatkan pelayanan
6
kesehatan mulai dari asupan makanan yang bergizi, pola hidup sehat,
mendapatkan vitamin dan zat besi juga pelayanan dalam mendapatkan program
yang disediakan artinya apabila ibu hamil itu tidak bisa datang di panti tersebut,
pihak dari panti akan mendatangi, memantau dan membantu menyelesaikan
masalah yang sedang dihadapi yang berkaitan dengan kandungan si ibu.
Kondisi kandungan ibu bukan hanya terletak pada faktor intern saja tetapi
faktor luar juga berpengaruh. Pada program panti hamil orang miskin ini berupaya
untuk menyelesaikan kedua faktor permasalahan tersebut. Faktor ekstern bisa
berupa faktor lingkungan dan pola hidup sehat ibu hamil. Oleh karena itu di panti
tersebut diadakan monitoring dan evaluasi terhadap lingkungan dan kesehatan ibu
hamil agar dapat memenuhi faktor-faktor yang mendukung kesehatan bagi
keluarga miskin terutama begi ibu hamil.
Monitoring dan evaluasi terhadap teknis pelaksanaan panti ini akan
dilakukan secara berkala baik terhadap anggota, pelayanannya termasuk pihak-
pihak yang terkait dengan panti. Tahapan monitoring dan evaluasi terhadap ibu
hamil dilakukan melalui triwulan pertama, triwulan kedua, dan triwulan ketiga.
Hal tersebut dilakukan untuk melihat perkembangan kesehatan dan kondisi ibu
hamil. Pasca melahirkan, ibu akan tetap mendapatkan pengawasan dari pihak
panti berupa pengetahuan mengenai langkah-langkah dalam mengoptimalkan
1000 hari pertama kehidupan bayi dimana pada masa itulah yang menjadi Golden
Period bagi bayi. Kegiatan 1.000 hari pertama kehidupan merupakan upaya
perbaikan gizi yang difokuskan sejak bayi dalam kandungan hingga anak
mencapai usia 24 bulan atau disebut periode emas kehidupan. Kegiatannya berupa
perbaikan gizi pada ibu hamil, bayi dan anak sampai usia 24 bulan. Kegiatan ini
adalah bagian utama dari percepatan penanggulangan anak balita pendek
(stunting) dan pencegahan kasus gizi buruk (Kemeterian Kesehatan Republik
Indonesia: 2013). Monitoring dan evaluasi yang dilakukan secara kontinu
diharapkan mampu mengoptimalkan kualitas luaran (ibu dan bayi) dari panti itu
sendiri.
Dalam pelaksanaan suatu program tidak selalu akan tetapi ada kalanya
terdapat masalah yang tidak terduga. Apabila permasalahan itu muncul dan belum
bisa diselesaikan oleh pihak panti, maka pihak panti akan berypaya untuk
melakukan pelayanan bagi anggota untuk mendapatkan penyelesaian dari
permasalahan yang sedang didahapi. Misalnya, terdapat anggota yang terdeteksi
mengidap penyakit kronis yang membahayakan ibu dan bayi, maka pihak panti
akan membuat rujuan kepada ahli di bidang tersebut.
Pihak-pihak yang membantu mengimplementasikan gagasan
Masalah gizi sekarang masih kurang akan campur tangan dari pemerintah
maupun masyarakat. Meskipun telah banyak solusi yang pernah dilakukan untuk
menekan angka penderita gizi buruk, masalah ini masih belum terselesaikan
dengan baik. Dalam hal ini, perlu peran serta dari pihak-pihak terkait mulai dari
7
pemerintah, lembaga kesehatan, lembaga pertanian, dinas lingkungan hidup dan
masyarakat. Diharapkan peran dan kerjasama antar pihak-pihak tersebut dapat
membantu jalannya program ini dan berhasil memperbaiki angka kematian ibu
melahirkan dan bayi penderita gizi buruk. Pihak-pihak terkait tersebut yaitu:
a. Pemerintah
Pemerintah harus dapat membuat kebijakan yang mengatur dan mengontrol
terlaksananya program pengadaan panti hamil orang miskin ini. Dana-dana
harus diprioritaskan untuk tujuan tersebut di samping harus selalu mendorong
elemen lain untuk bekerja keras mensukseskan program tersebut
b. Lembaga kesehatan
Dalam permasalahan ini peran dari ahli di bidang kesehatan sangat diperlukan
untuk kelancaran pelaksanaan program ini terutama pada penanganan jangka
pendek. Peran lembaga ini merupakan faktor utama pelaksanaan program
yang digagas, diantaranya melakukan penyuluhan mengenai arti penting
kesehatan, meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, meningkatan tenaga
kesehatan yang profesional dan meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan
kesehatan.
c. Dinas lingkungan hidup
Permasalahan ini bukan hanya berasal dari faktor internal saja, tetapi faktor
eksternal juga mempengaruhi misalnya lingkungan. Lingkungan di sekitar ibu
dan bayi harus dijaga agar dapat membantu dalam memecahkan masalah ini.
Pada era globalisasi sekarang ini, semua unsur di bumi sudah terkontaminasi
dengan bahan-bahan kimia akibat aktivitas manusianya yang tidak peduli akan
kelangsungan hidup lingkungan, hewan juga anak cucu mereka. Oleh karena
itu perlu adanya peran dari pihak terkait dalam menanggulangi masalah
tersebut agar tercipta lingkungan yang bersih dan sehat sehingga dapat
bermanfaat bagi kesehatan.
d. Masyarakat
Salah satu komponen yang berpengaruh dalm pelaksanaan program ini adalah
masyarakat. Pembangunan panti yang nantinya berada di lingkungan
masyarakat, tentunya membutuhkan kesadaran bagi masyarakat akan
pentingnya kesehatan terutama untuk ibu hamil miskin.
e. Lembaga pengabdian kepada masyarakat
Lembaga pengabdian kepada masyarakat diharapkan perannya dalam
pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan, sehingga dapat terkoordinir
dan terkendali. Pihak ini akan langsnung terjun kepada masyarakat dalam
mengenal kehidupan masyarakat anggota panti.
Langkah-langkah strategis yang dilakukan untuk mengimplementasikan
gagasan
Langkah awal yang harus dilakukan adalah mensosilisasikan gagasan yang
diajukan kepada pihak-pihak terkait agar pelaksanaan program ini berjalan dengan
lancar. Proses sosialisasi akan dilaksanakan dengan mengirimkan proposal
8
pengetahuan, sehingga nanti dilakukan respon. Lembaga-lembaga terkait akan
sangat mendukung dengan adanya alternatif panti hamil orang miskin sebagai
upaya dalam menekan angka kematian ibu dan bayi akibat malnutrisi yang bisa
dipastikan manfaatnya. Setelah itu apabila telah disetujui, selanjutnya melakukan
survei terhadap keberadaan keluarga miskin terutama ibu hamil miskin. Dengan
latar belakang pekerjaan dan pola hidup yang kurang baik sehingga tidak mampu
untuk memberikan asupan gizi yang baik bagi dirinya dan bayinya maka berhak
untuk mendapatkan pelayanan di panti hamil orang miskin. Di panti tersebut,
mereka akan mendapatkan pelayanan kesehatan dan gizi ibu hamil, mendapatkan
suplemen zat gizi mikro, pendidikan gizi sebagai upaya jangka pendek menuju
gizi yang lebih baik. Selain itu para ibu hamil miskin diajarkan untuk berpola
hidup sehat agar dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita
berlangsung dengan baik.
KESIMPULAN
Gagasan yang Diajukan
Gagasan utama yang diajukan adalah menekan angka kematian ibu dan
bayi juga kecacatan permanen pada bayi dan balita akibat malnutrisi dengan
membangun panti hamil orang miskin. Monitoring dan evaluasi dilakukan secara
berkala berdasarkan triwulan selama masa kehamilan. Pasca melahirkan, ibu akan
tetap mendapatkan pengawasan dari pihak panti berupa pengetahuan mengenai
langkah-langkah dalam mengoptimalkan 1000 hari pertama kehidupan bayi. Pada
masa itulah yang menjadi Golden Period bagi bayi. Monitoring dan evaluasi yang
dilakukan secara kontinu diharapkan mampu mengoptimalkan kualitas luaran (ibu
dan bayi) dari panti itu sendiri. Apabila terdapat permasalahan yang tidak mampu
diselesaikan di panti, pihak panti akan tetap memberi pelayanan bagi anggota
dalam mendapatkan penanganan yang lebih baik.
Teknik Implementasi yang Dilakukan
Teknik pengimplementasian memanfaatkan peran dari pihak-pihak terkait
sehingga dapat memudahkan kegiatan program dapat berjalan dengan lancar.
Pelayanan yang dilakukan oleh pengelola dibuat lebih memusatkan pada
kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan ibu hamil beserta bayinya. Mulai dari
faktor intern dan ekstern juga upaya dalam jangka pendek dan memberikan
pengetahuan dalam mengoptimalkan 1000 hari pertama kehidupan bayi sebagai
upaya jangka panjang yang dilakukan. Hal ini diharapkan dapat memberikan
respon yang baik terhadap permasalahan gizi buruk yang selama ini balum ada
penurunan yang signifikan juga solusi yang kongkret dari pihak-pihak terkait.
Prediksi Hasil
Jika gagasan ini terealisasikan, permasalahan gizi di Indonesia yang
selama ini belum terselesaikan dengan baik, melalui program yang diajukan dapat
mengurangi angka penderita gizi buruk serta angka kematian ibu dan bayi akibat
9
malnutrisi juga kurangnya pengetahuan tentang kehamilan. Dengan adanya
pembangunan panti hamil orang miskin masyarakat akan mendapat pengetahuan
tentang pentingnya asupan gizi yang baik dan seimbang juga bahaya yang
timbulkan akibat kekurangan gizi. Terutama ibu hamil akan memperoleh
pelayanan yang layak sebagai sarana untuk membantu meminimalisir angka
kematian ibu dan bayi sehingga dapat membantu meningkatkan pertumbuhan bayi
dan balita yang sehat dan normal.
Tentunya program ini menimbulkan dampak bagi pihak-pihak terkait
seperti pemerintah, lembaga kesehatan, dinas lingkungan hidup dan terutama
masyarakat. Mereka sebagai penentu jalannya program kagiatan yang digagas.
Jika peran mereka dalam kagiatan ini berfungsi dengan maksimal, maka akan
membawa dampak yang baik dan tujuan kegiatan ini dapat tercapai. Masyarakat
akan tanggap dengan adanya program-program yang memang dapat membantu
menyelesaikan masalah yang selama ini meresahkan di Indonesia apabila
dilakukan sosialisasi. Sosialisasi bukan hanya dilakukan pada pihak-pihak terkait,
tetapi juga komponen yang dapat mendukung adanya program yang dibuat
sehingga tidak ada kesenjangan dalam pelaksanaan program tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. 2011. Rencana Aksi Nasoinal
Pangan dan Gizi 2011-2015. Jakarta: BAPPENAS
BPS Indonesia. 2015. Berita Resmi Statistik: Profil Kemiskinan di Indonesia
September 2014. (online) https://www.google.com/search?q=brsInd-
20150209133815&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls. Diakses tanggal 25
Maret 2015
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Menuju Masyarakat Sehat
yang Mandiri dan Berkeadilan. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Rencana Kerja Pembinaan
Gizi Masyarakat Tahun 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2015. Situasi dan Analisis Gizi.
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI
MCA. 2014. Stuntung dan Masa Deapn Indonesia. (online) https://www.
google.com/search?q=Backgrounder-Stunting-ID&. Diakses tanggal 23
Maret 2015
UNICEF Indonesia. 2012. Laporan Tahunan 2012. (online) https://w
ww.google.com/search?q=UNICEF_Annual_Report_l. Diakses tanggal 13
Maret 2015
10
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing
BIODATA KETUA
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Rini Istanti
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Matematika
4 NIM 1384202095
5 Tempat dan Tanggal Lahir Pacitan, 04 Januari 1995
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/ HP 087776027914/ 082331690964
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD N Ploso 2
Pacitan
SMP N 3
Pacitan
MAN Pacitan
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2001-2007 2007-2010 2010-2013
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan
Ilmiah/ Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1
2
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan Tahun
1 Peserta Pelatihan Diklat Jurnalistik
dan Praktek Lapangan “News
Hunting”
MAN Pacitan 2010
2 Peserta Jumbara PMR XI PMI
Kabupaten Pacitan
Pengurus PMI
Kabupaten Pacitan
2011
3 Pemangku Adat Dewan Ambalan
Sudirman-Cut Nyak Dien MAN
Pacitan
MAN Pacitan 2012
4 Peserta JOTA-JOTI Jambore on the
Air and the Internet
Kwartil Cabang
Pacitan
2012
5 Juara 1 Lomba Mading MgCl2
(Mading Competition Club) “Art of
Chemistry”
UNS (Universitas
Negeri Surakarta)
2012
11
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan Tahun
6 Juara 2 Lomba Kaligrafi Kategori
Umum
Lembaga Bimbingan
Belajar Be Excellent
2012
7 Juara 2 Lomba Mading Kategori
SMA
Lembaga Bimbingan
Belajar Be Excellent
2012
8 Peserta Seminar Keorganisasian
“Bincang Kreatif; Kiat Muda
Membangun Organisasi Solutif”
BEM STKIP PGRI
Pacitan
2013
9 Peserta Kegiatan Talk Show
Valentine Day “Remaja, Cinta &
Valentine”
Smart With Islam
Club (SWIC)
2014
10 Finalis 10 Besar Lomba Karya
Ilmiah Kategori Hasil Penelitian
UPT Perpustakaan
STKIP PGRI Pacitan
2014
11 Sebagai Panitia Seminar Nasional
Pendidikan
LPPM STKIP PGRI
Pacitan
2014
12 Juara 1 lomba Cipta Karikatur
Kategori Mahasiswa pada kegiatan
Gebyar Posdaya dengan tema
“Posdaya Berbasis Local Wisdom
Kabupaten Pacitan”
LPPM STKIP PGRI
Pacitan
2015
13 Sebagai Peserta Workshop
Jurnalistik pada kegiatan Gebyar
Posdaya dengan tema “Posdaya
Berbasis Local Wisdom Kabupaten
Pacitan”
LPPM STKIP PGRI
Pacitan
2015
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Program Kreativitas Mahasiwa Bidang Gagasan
Tertulis.
Pacitan, 27 Maret 2015
Pengusul
RINI ISTANTI
12
BIODATA ANGGOTA 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Ratmiatin
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Matematika
4 NIM 1384202093
5 Tempat dan Tanggal Lahir Pacitan, 22 September 1993
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/ HP 087758657728
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama
Institusi
SD Negeri Ketro 5 SMP PGRI
Montongan
SMK PGRI 2
Pacitan
Jurusan - - Pemasaran
Tahun
Masuk-Lulus
1999-2005 2005-2008 2008-2011
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1
2
3
4
D. Penghargaandalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan Tahun
1. Peserta pendidikan Sistem Ganda PT. Daya Surya
Sejahtera Ponorogo
2010
2. Peserta ORDIKMABA STKIP PGRI
Pacitan
STKIP PGRI
Pacitan
2013
3. Peserta Ladership Basic Training LK
1
HMI Cabang
Pacitan
2014
4. Peserta SEMNAS Pendidikan LPPM STKIP
PGRI Pacitan
2014
5. Peserta Lomba Menulis Karya
Ilmiah pada kegiatan Back To
Library As A Life Style
UPT Perpustakaan
STKIP PGRI
Pacitan
2014
13
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan Tahun
6. Peserta seminar dengan tema
“Achievement Motivation Design
Your Life Now”
UKM-K
FORKISMA
STKIP PGRI
Pacitan
2014
7. Panitia PKKMB STKIP PGRI
Pacitan
STKIP PGRI
Pacitan
2014
8. Peserta Latihan Kepemimpinan
Tingkat Nasional dan Lokakarya
PDK
Pengurus Besar
HMI
2015
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapatdipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Program Kreativitas Mahasiwa Bidang Gagasan
Tertulis.
Pacitan, 27 Maret 2015
Pengusul
RATMIATIN
14
BIODATA ANGGOTA 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Reni Anggraini
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Matematika
4 NIM 1384202094
5 Tempat dan Tanggal Lahir Pacitan, 11 Mei 1995
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/ HP 087758366903
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD N
LOSARI 1
SMP N 1
TULAKAN
SMA N 1
PACITAN
Jurusan IPA
Tahun Masuk-Lulus 2001-2007 2007-2010 2010-2013
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan
Ilmiah/ Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1
2
3
4
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan Tahun
1 Peserta Olimpiade Sains
Nasional Tingkat Kabupaten
Pacitan Bidang Fisika
Dinas Pendidikan
Kabupaten Pacitan
2009
2 Peserta Kemah Budaya
Nasional Tingkat SMP
Dinas Kebuadayaan &
Pariwisata RI
2009
3 Peserta Kegiatan Talk Show
Valentine Day “Remaja,
Cinta & Valentine”
Smart With Islam Club
(SWIC)
2014
4 Juara 3 Lomba Karya Ilmiah
Kategori Hasil Penelitian
STKIP PGRI Pacitan 2014
5 Sebagai Panitia Seminar
Nasional Pendidikan
STKIP PGRI Pacitan 2014
15
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapatdipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Program Kreativitas Mahasiwa Bidang Gagasan
Tertulis.
Pacitan, 27 Maret 2015
Pengusul
RENI ANGGRAINI
16
BIODATA ANGGOTA 3
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Novia Purwiani
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar
4 NIM 1486206035
5 Tempat dan Tanggal Lahir Pacitan, 6 November 1995
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/ HP 081938756654
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama
Institusi
SD Negeri Ketro 1 SMP Negeri 2
Kebonagung
SMK Negeri 2
Pacitan
Jurusan - - Akuntansi
Tahun
Masuk-Lulus
2002-2008 2008-2011 2011-2014
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan
Ilmiah/ Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1
2
3
4
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan Tahun
1 Peserta pada acara seminar
“Achievement Motivation Design
Your Life Now”
UKM FORKISMA
STKIP PGRI
Pacitan
2014
2 Peserta lomba Cipta Puisi Kategori
Mahasiswa pada kegiatan Gebyar
Posdaya dengan tema “Posdaya
Berbasis Local Wisdom Kabupaten
Pacitan”
LPPM STKIP
PGRI Pacitan
2015
3 Peserta dalam kegiatan Bedah Buku
Novel Assalamu’alaikum Beijing
UKM PACE
STKIP PGRI
2015
17
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan Tahun
karya Asma Nadia Pacitan
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapatdipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Program Kreativitas Mahasiwa Bidang Gagasan
Tertulis.
Pacitan, 27 Maret 2015
Pengusul
NOVIA PURWIANI
18
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas
SUSUNAN ORGANISASI TIM KEGIATAN DAN PEMBAGIAN TUGAS
No Nama/NIM Program
Studi
Bidang
Ilmu
Alokasi waktu
(jam/minggu) Uraian Tugas
1. Rini Istanti/
1384202095
Pendidikan
Matematika
Pendidikan 15 jam/
minggu
Ketua/ Anggota
pelaksana:
- Mengkoordinasi
pembuatan
artikel
- Membagi tugas
tim
- Memonitoring
pembuatan
artikel
- Mengevaluasi
pembuatan
artikel
- Melaporkan
pelaksaan
kegiatan pada
dosen
pembimbing
2. Ratmiatin/
1384202093
Pendidikan
Matematika
Pendidikan 15 jam/
minggu
Sekretaris/
Anggota
pelaksana:
- Membuat
catatan harian
- Menyusun
laporan
- Membuat
administrasi
kegiatan
3. Reni
Anggraini/
1384202094
Pendidikan
Matematika
Pendidikan 15 jam/
minggu
Bendahara/
Anggota
pelaksana:
- Membuat
catatan
keuangan
- Menyusun bukti
pengeluaran
- Membuat
laporan
keuangan
19
No Nama/NIM Program
Studi
Bidang
Ilmu
Alokasi waktu
(jam/minggu) Uraian Tugas
4. Novia
Purwiani/
1486206035
Pendidikan
Guru
Sekolah
Dasar
Pendidikan 15 jam/
minggu
Koordinator
Pelaksana/
Anggota
- Menjadi humas
kegiatan
- Mengumpulkan
referensi dan
data
20
Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Tim
PERKUMPULAN PENYELENGGARA LEMBAGA
PENDIDIKAN
PERGURUAN TINGGI PGRI PACITAN
STKIP PGRI PACITAN
Jalan Cut Nya’ Dien No 4A Ploso Pacitan 63515
Telp. (0357) 6327222 Fax. (0357) 884742 http: stkippacitan.ac.id
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : RINI ISTANTI
NIM : 1384202095
Program Studi : Pendidikan Matematika
Fakultas : FKIP
Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM-GT saya dengan judul “PHO Misk
(Panti Hamil Orang Miskin): SOLUSI IBU HAMIL MISKIN SEBAGAI USAHA
MELAHIRKAN ANAK BANGSA TANPA RESIKO GIZI BURUK” yang
diusulkan untuk tahun anggaran 2015 bersifat original dan belum pernah
dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.