FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MEMILIH PENOLONG PERSALINAN PADA IBU HAMIL DI KECAMATAN...
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MEMILIH PENOLONG PERSALINAN PADA IBU HAMIL DI KECAMATAN...
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MEMILIH PENOLONG PERSALINAN PADA IBU HAMIL DI KECAMATAN
BABUL RAHMAH KABUPATEN ACEH TENGGARA TAHUN 2008
T E S I S
Oleh
ELVISTRON JULIWANTO 067012039/AKK
S
EK O L A
H
PA
SC A S A R JANA
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2009
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MEMILIH PENOLONG PERSALINAN PADA IBU HAMIL DI KECAMATAN
BABUL RAHMAH KABUPATEN ACEH TENGGARA TAHUN 2008
T E S I S
Untuk Memperoleh Gelar Magister Kesehatan (M.Kes) dalam Program Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Konsentrasi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
Oleh
ELVISTRON JULIWANTO 067012039/AKK
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2009
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Judul Tesis : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MEMILIH PENOLONG PERSALINANPADA IBU HAMIL DI KECAMATAN BABULRAHMAH KABUPATEN ACEH TENGGARATAHUN 2008
Nama Mahasiswa : Elvistron Juliwanto Nomor Pokok : 067012039 Program Studi : Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Konsentrasi : Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Mengetahui Komisi Pembimbing:
(Prof. dr. Delfi Lutan, M.Sc, Sp.OG) Ketua
(Asfriyati, SKM, M.Kes) Anggota
Ketua Program Studi,
(Dr. Drs. Surya Utama, MS)
Direktur,
(Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B., MSc)
Tanggal lulus: 26 Februari 2009
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Telah diuji pada
Tanggal: 26 Februari 2009
PANITIA PENGUJI TESIS Ketua : Prof. dr. Delfi Lutan, M.Sc, Sp.OG
Anggota : 1. Asfriyati, SKM, M.Kes
2. Drs. Abdul Jalil Amri Arma, M.Kes
3. Drs. Tukiman, MKM
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
PERNYATAAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MEMILIH PENOLONG PERSALINAN PADA IBU HAMIL DI KECAMATAN
BABUL RAHMAH KABUPATEN ACEH TENGGARA TAHUN 2008
T E S I S
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Medan, Februari 2009
(Elvistron Juliwanto)
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
ABSTRAK
Pertolongan persalinan oleh bidan merupakan salah satu strategi dalam menangani masalah kesehatan ibu dan anak. Di Indonesia pemanfaatan pertolongan persalinan oleh bidan di masyarakat masih sangat rendah dibandingkan dengan indikator yang diharapkan, termasuk di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara yang hanya mencapai 44,48 % tahun 2008. Penelitian ini merupakan penelitian survai explanatory research bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan terhadap pemilihan penolong persalinan di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang sudah melahirkan dimulai 1 hari sampai umur 1 tahun yang dilakukan oleh tenaga medis maupun non medis. Sampel penelitian berjumlah 87 ibu bersalin. Analisis data menggunakan uji chi square dan uji regresi logistik pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 78,2% ibu bersalin memilih penolong persalinan pada bidan dan hanya 21,8% pada dukun bayi. Ada hubungan secara signifikan pendapatan keluarga (p=0,032;OR=3,966), pengetahuan (p=0,020; OR=0,304), sikap (p=0,002;OR=5,111) dan budaya (p=0,000;OR=24) dengan pemilihan penolong persalinan pada ibu bersalin di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara. Ada pengaruh variabel faktor budaya (p=0,000;β=3,195) terhadap pemilihan penolong persalinan pada ibu bersalin di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara. Disarankan kepada petugas Puskesmas Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara perlu pendekatan budaya dan adat istiadat setempat dalam penempatan bidan, peningkatan akses pelayanan kesehatan, peningkatan penyuluhan kesehatan, dan perlu dilakukan pembinaan dan pelatihan terhadap dukun bayi. Kata Kunci: Pengambilan Keputusan, Penolong Persalinan.
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
ABSTRACT
Delivery by nursing is one of strategic to solve mother and child health problem. The coverage of delivering by nursing in Indonesia was still low compared with expected of indicator, including in Babul Rahmah Sub-discrit South-East Aceh District which only had 44,48% on 2008.
The purpose of this explanatory research to analyze the factors that influence on decision making of delivery service in Babul Rahmah Sub-discrit South East Aceh District. The Population of this study are all mother who had given birth form one day to one year either by medical or non medical service. The samples of this study are 87 parturation mothers. The data were analyzed through chi-square dan regression logistic test at the level of confidence of 95 %.
The result of this study shows that 78,2% delivery mothers choosed partus service by nursing and only 21,8 % by traditional nursing. There are significant relationship between familiy income (p=0,032;OR=3,966), knowledge (p=0,020;OR=0,304); attitude (p=0,0002;OR= 5,111), culture (p=0,000;OR=24,00), and the decision making of delivery mother in Babul Rahmah Sub-discrit South-East Aceh District.
The helath center officer in Babul Rahmah Sub-discrit South-East Aceh District is suggested to use local cultural and customary approaches in the placement of nursing, increase the access of health service, health promotion, and also needed to developing and training of tarditional nursing. Key words: Decision Making, Partus Service.
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karuniaNYA
penulis telah dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan pada Ibu Hamil
di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008.
Dalam menyusun tesis ini, penulis mendapat bantuan, dorongan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih dan penghargaan kepada: Bapak Prof. Chairuddin P. Lubis, DTM&H,
Sp.A(K) selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.
Selanjutnya kepada Ibu Prof. Ir. T. Chairun Nisa B, M.Sc selaku Direktur
Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, Bapak Dr. Drs. Surya Utama, MS
selaku Ketua Program Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Sekolah
Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, dan kepada Ibu Prof. Dr. Ida Yustina, M.Si
selaku Sekretaris Program Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Sekolah
Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
Terima penulis ucapkan kepada Bapak Prof. dr. Delfi Lutan, SpOG, MSc dan
Asfriaty, SKM, M.Kes selaku Komisi Pembimbing yang telah banyak membantu dan
meluangkan waktu dan pikiran serta dengan penuh kesabaran membimbing penulis
dalam penyusunan tesis ini.
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Terima penulis ucapkan kepada Bapak Drs. Abdul Jalil Amri Arma, M.Kes,
dan Bapak Drs. Tukiman, MKM, selaku Komisi Pembanding yang telah banyak
memberi masukan dan demi kesempurnaan tesis ini.
Tak terhingga terima kasih kepada anak-anak tercinta dan keluarga yang telah
mengizinkan dan memberi motivasi serta dukungan kepada penulis untuk
melanjutkan pendidikan. Dan terima kasih penulis kepada rekan-rekan mahasiswa
yang telah membantu penulis dan masih bersedia untuk dapat berkonsultasi dalam
penyusunan tesis ini dan semua pihak yang telah membantu proses penyusunan tesis
ini hingga selesai.
Penulis menyadari bahwa tesis ini masih terdapat banyak kekurangan dan
kelemahan, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan tesis ini.
Medan, Januari 2009
P e n u l i s
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Elvistron Juliwanto yang dilahirkan di Banda Aceh pada
tanggal 29 Juli 1974 beragama Kristen Protestan dan sudah menikah serta dikaruniai
satu orang anak.
Penulis menamatkan Sekolah Dasar pada tahun 1984 di SD I Laweh Bulan
Kutacane, tahun 1990 menamatkan Sekolah Menengah Pertama di SMP No. 1
Kutacane, tahun 1993 menamatkan Sekolah Menengah Umum di SMU Swasta Budi
Murni I, dan pada tahun 2002 menamatkan Pendidikan Dokter di Universitas
Methodist Indonesia di Medan.
Penulis memulai karir sejak tahun 2003 sebagai Dokter Pegawai Tidak Tetap
(PTT) dan sejak tahun 2004 menjadi Kepala Puskesmas PKM Uning Sigur-gur
sampai sekarang.
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
DAFTAR ISI
Halaman ABSTRAK ............................................................................................................ i ABSTRACT ......................................................................................................... ii KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii RIWAYAT HIDUP............................................................................................... v DAFTAR ISI......................................................................................................... vi DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... ix DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ x BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1 1.2 Permasalahan ..................................................................................... 7 1.3 Tujuan Penelitian................................................................................ 7 1.4 Hipotesis Penelitian............................................................................ 8 1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................. 8
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................... 9
2.1 Pengambilan Keputusan ....................................................................... 9 2.2 Pertolongan Persalinan ......................................................................... 11 2.3 Landasan Teori ..................................................................................... 21 2.4 Kerangka Konsep Penelitian................................................................. 22
BAB 3 METODE PENELITIAN ...................................................................... 23 3.1. Jenis Penelitian .................................................................................... 23 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................. 23 3.3. Populasi dan Sampel ........................................................................... 23 3.4. Metode Pengumpulan Data ................................................................. 25 3.5. Variabel dan Definisi Operasional ...................................................... 26 3.6. Metode Pengukuran ............................................................................ 27 3.7. Metode Analisis Data .......................................................................... 29
BAB 4 HASIL PENELITIAN ........................................................................... 31
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................................... 31 4.2. Analisis Univariat ................................................................................ 31 4.3. Analisis Bivariat ................................................................................... 34 4.4. Analisis Multivariat .............................................................................. 38 4.5. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 40
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
BAB 5 PEMBAHASAN ..................................................................................... 41 5.1. Pemilihan Penolong Persalinan........................................................... 41 5.2. Pengaruh Sosial Ekonomi terhadap Keputusan Memilih Pertolongan
Persalinan di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara 42 5.3. Pengaruh Pengetahuan terhadap Keputusan Memilih Pertolongan
Persalinan di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara 46 5.4. Pengaruh Sikap terhadap Keputusan Memilih Pertolongan
Persalinan di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara 47 5.5. Pengaruh Faktor Budaya terhadap Keputusan Memilih Pertolongan
Persalinan di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara 49 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN............................................................... 52
6.1. Kesimpulan ........................................................................................ 52 6.2. Saran ................................................................................................... 53
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 54 Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman 4.1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengambilan
Keputusan Penolong Persalinan di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara ................................................................ 32
4.2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Faktor Sosial Ekonomi di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara 32
4.3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara ................. 33
4.4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara ........................................ 33
4.5. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Faktor Budaya di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara ................. 34
4.6 Hubungan Faktor Sosial Ekonomi dengan Pengambilan Keputusan Penolong Persalinan di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara............................................................................................. 34
4.7 Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Pengambilan Keputusan Penolong Persalinan di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara ............................................................................................ 36
4.8 Hubungan Sikap Ibu dengan Pengambilan Keputusan Penolong Persalinan di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara 37
4.9 Hubungan Faktor Budaya dengan Pengambilan Keputusan Penolong Persalinan di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara............................................................................................. 37
4.10 Hasil Analisis Multivariat Kandidat Model Regresi Logistik Ganda 38
4.11 Nilai Probabilitas Ibu Memilih Penolong Persalinan oleh Dukun Bayi .................................................................................................... 39
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
2.1. Kerangka Konsep Penelitian ............................................................. 22
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Halaman
1. Kuesioner Penelitian ................................................................................ 56
2. Hasil Uji Validitas dan Reabilitas ............................................................ 63
3. Hasil Pengolahan Data Penelitian ............................................................. 66
4. Surat Keterangan Selesai Melakukan Penelitian ...................................... 75
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih merupakan masalah kesehatan
di Indonesia. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mereduksi AKI di Indonesia,
antara lain meningkatkan pelayanan antenatal di semua fasilitas pelayanan kesehatan
dengan mutu yang baik serta menjangkau semua kelompok sasaran, meningkatkan
pertolongan persalinan oleh tenaga profesional secara berangsur, meningkatkan
deteksi dini risiko tinggi ibu hamil dan melaksanakan sistem rujukan serta
meningkatkan pelayanan neonatal dengan mutu yang baik. Tujuan akhir dari Program
KIA tersebut menurunkan angka kematian ibu dan anak (Depkes RI, 2005a).
Salah satu tenaga kesehatan yang terlibat langsung terhadap pelayanan
kesehatan ibu dan anak adalah Bidan. Bidan mempunyai tugas penting dalam
memberikan bimbingan, asuhan dan penyuluhan kepada ibu hamil, persalinan dengan
tanggung jawabnya sendiri serta memberikan asuhan kepada bayi baru lahir. Asuhan
ini termasuk tindakan pencegahan, deteksi kondisi abnormal pada ibu dan anak, serta
melaksanakan tindakan kegawatdaruratan medik (Sheila dan Anthea, 2006).
Hasil Survei Demografi dan Kesehatan (SDKI) tahun 2002-2003, Angka
Kematian Ibu mencapai 307/10.000 kelahiran hidup, hal ini berarti lebih dari 18.000
ibu meninggal per tahun atau 2 ibu meninggal tiap jam oleh sebab kehamilan,
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
persalinan dan nifas. Bila dibandingkan dengan target yang hendak dicapai pada
tahun 2010 masih jauh dari yang diharapkan yaitu 125/100.000 kelahiran hidup dan
3-6 kali lebih besar dari negara ASEAN lainnya. Sebagian besar penyebab kematian
ibu secara langsung adalah komplikasi yang terjadi saat persalinan dan segera setelah
persalinan (Depkes RI, 2005a).
Hasil Survei Kesehatan Nasional (Susenas) tahun 2004, bahwa dari 320
wanita usia reproduksi tercatat 38 kematian maternal, 29% diantaranya terjadi saat
hamil, 45% pada saat persalinan dan 26% pada masa nifas. Proporsi kematian
maternal di pedesaan 3 kali lebih besar dari perkotaan. Berdasarkan cakupan
pertolongan persalinan diketahui terdapat 31,2% ibu untuk pertolongan awal
persalinan pergi ke tenaga non kesehatan (dukun 28,3%, keluarga 2,4%, lain-lain
0,5%), dan penolong persalinan terbanyak adalah bidan (64,5%) termasuk bidan
praktek swasta (Depkes RI, 2005b).
Dilihat dari proporsi tenaga bidan di Indonesia sebesar 34,8 per 10.000
penduduk, dengan jumlah bidan 30.236 orang yang ditempatkan di desa-desa seluruh
Indonesia, dan masih ada 43,22% desa lagi yang belum tersedia bidan. Hal ini berarti
bahwa di Indonesia masih membutuhkan tenaga profesional dalam memberikan
pertolongan persalinan bagi ibu bersalin (Depkes RI, 2005b).
Pemanfaatan pertolongan persalinan oleh tenaga profesional (bidan)
di masyarakat masih sangat rendah dibandingkan dengan indikator yang diharapkan.
Hal ini disebabkan oleh faktor ibu seperti pengetahuan, sikap terhadap keputusan
untuk memanfaatkan tenaga ahli dalam pertolongan persalinan, serta jangkauan ke Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
pelayanan kesehatan, sedangkan menurut Kamil (2006), perubahan pola pencarian
pelayanan kesehatan lebih didominasi oleh tingkat keparahan penyakit yang
dideritanya, persepsi minimnya fasilitas kesehatan yang modern di Indonesia, tenaga
kesehatan yang tidak berkualitas, dan perilaku tenaga kesehatan yang tidak ramah,
dan cenderung memilih-milih.
Angka kematian ibu dan bayi di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) masih
merupakan masalah kesehatan, di mana penyebab kematian terbesar disebabkan oleh
kematian pendarahan, eklamsia dan infeksi jalan lahir. Angka Kematian Ibu tahun
2005 sebesar 354/100.000 kelahiran hidup, dan tahun 2006 menjadi 227/100.000
kelahiran hidup, sementara target nasional adalah 125/100.000 kelahiran hidup.
Sedangkan angka kematian bayi tahun 2005 di NAD adalah 34,16/1000 kelahiran
hidup, sedangkan angka kematian neonatal tahun 2006 sebesar 15,8/kelahiran hidup,
secara nasional diharapkan angka kematian neonatal 15/1000 kelahiran hidup
(Depkes RI, 2001). Penyebab kematian bayi di NAD antara lain BBLR (31,6%),
asphyxia (23,3%), trauma kelahiran (3,8%), tetanus neonatorum (2,3%), kelainan
kongenital (1,9%), ISPA (0,4%) dan sebab lain (36,9%) (Dinkes NAD, 2007).
Berdasarkan pemanfaatan bidan, petugas kesehatan lainnya dalam
pertolongan persalinan bagi ibu bersalin masih sangat rendah. Proporsi Bidan
di Provinsi NAD sebesar 58,77 per 100.000 penduduk, dan proporsi bidan di Desa
71,6/100.000 penduduk, hal ini menunjukkan proporsi bidan di Provinsi NAD sudah
masih rendah dibandingkan dengan standar yang diharapkan yaitu 100/100.000
penduduk, sedangkan rata-rata pertolongan persalinan sudah mencapai 69%. Dari 21 Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
kabupaten/kota, masih terdapat tujuh kabupaten yang mempunyai target pertolongan
persalinan yang rendah, yaitu Aceh Selatan (31,65%), Aceh Tenggara (44,48%),
Nagan Raya (50,43%) dan Aceh Jaya (76.1%) sedangkan cakupan pertolongan
persalinan tertinggi terdapat di Kota Sabang yaitu 100%, Bener Meriah 80.80% dan
Aceh Tamiang 78.81% (Dinkes Provinsi NAD, 2007).
Kabupaten Aceh Tenggara merupakan salah satu Kabupaten yang mempunyai
cakupan pertolongan persalinan terendah, yaitu 44.8%, dan salah satu kecamatan
paling rendah cakupan pertolongan persalinan adalah Kecamatan Babul Rahmah,
yaitu hanya 12,9%. Hal ini disebabkan oleh belum adanya penempatan bidan-bidan
di desa-desa terpencil, di samping proporsi bidan yang belum sesuai dengan jumlah
penduduk, yaitu hanya 9,2/100.000 penduduk, artinya dalam 100.000 penduduk
dilayani oleh 9 orang bidan, selain itu juga masih adanya praktek-praktek dukun bayi
yang melakukan persalinan, sehingga berpotensi terhadap kematian ibu dan bayi,
apalagi dukun bayi tersebut belum terlatih dan tidak menggunakan peralatan medis
yang steril. Kondisi ini sangat didukung oleh minimnya sarana pelayanan kesehatan
di Kecamatan Babul Rahmah, yaitu hanya 1 puskesmas induk, 2 puskesmas
pembantu, dan merupakan kecamatan yang termasuk kecamatan kategori terpencil
(Dinkes Aceh Tenggara, 2006).
Dilihat dari aspek tenaga kesehatan, sebagian besar masyarakat masih
menganggap bahwa tenaga medis (paramedis) cenderung belum berpengalaman,
karena rata-rata usia mereka sangat muda, sehingga masyarakat kurang percaya
terhadap tindakan persalinan yang dilakukan oleh bidan. Hasil penelitian Bangsu Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
(2001) di Bengkulu, bahwa keputusan masyarakat memilih pertolongan oleh dukun
bayi cenderung dipengaruhi oleh kemudahan mendapatkan pelayanan dukun bayi,
selain itu pelayanan yang diberikan oleh dukun bayi bersifat “all in”, yaitu menolong
persalinan, membantu pekerjaan ibu hamil pada hari persalinannya, memandikan
bayi, dan bahkan bersedia merawat bayi hingga lepas tali pusat dan kondisi ibu mulai
pulih.
Menurut Sarwono (2004) yang mengutip pendapat Andersen dengan teorinya
“Andersen’s Behavioral model of Health Service Utilization”, mengemukakan bahwa
keputusan untuk menggunakan pelayanan kesehatan itu ada tiga komponen, yaitu
(1) komponen predisposisi terdiri dari demografi, struktur sosial dan kepercayaan
kesehatan, (2) komponen enabling (pendukung) terdiri dari sumber daya keluarga
(penghasilan keluarga, kemampuan membeli jasa pelayanan dan keikutsertaan dalam
asuransi kesehatan), dan sumber daya masyarakat (jumlah sarana pelayanan
kesehatan, jumlah tenaga kesehatan, rasio penduduk dan tenaga kesehatan, lokasi
sarana kesehatan), (3) komponen need, merupakan komponen yang paling langsung
berpengaruh terhadap pelayanan kesehatan. Berdasarkan analisis teori tersebut, maka
dapat disimpulkan determinan keputusan ibu hamil untuk melakukan pertolongan
persalinan dipengaruhi oleh faktor karakteristik individu, seperti umur, pendidikan,
pendapatan keluarga, riwayat persalinan, dan paritas. Selain itu juga dipengaruhi oleh
dukungan keluarga, dan keterjangkauan terhadap pelayanan kesehatan.
Menurut Bangsu (2001), faktor yang mempengaruhi pemanfaatan pertolongan
persalinan antara lain faktor demografi meliputi umur dan paritas ibu melahirkan, Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
faktor pendidikan dan pengetahuan ibu, faktor ekonomi dan lingkungan sosial.
Menurut Kristiani dan Abbas (2006) faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan
pelayanan tenaga profesional (bidan desa) antara lain faktor lingkungan tempat bidan
bertugas, kesadaran masyarakat, bidan yang bertugas di tempatnya, termasuk juga
keadaan kemampuan biaya dari masyarakat.
Menurut Permata (2002) bahwa mereka yang mempunyai pendidikan yang
tinggi yaitu setingkat SLTA ke atas dan pengetahuan kategori baik cenderung
memanfaatkan pelayanan kesehatan oleh tenaga profesional, karena faktor pendidikan
dan pengetahuan sangat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan terhadap
pemilihan pertolongan persalinan.
Berdasarkan hasil survei awal pada bulan Agustus 2008, melalui wawancara
kepada beberapa ibu bersalin yang berobat ke puskesmas, diketahui bahwa ada
sebagian ibu hamil di tempat dia tinggal melakukan pertolongan persalinan pada
dukun, dengan pertimbangan faktor ekonomi, di mana mereka mempunyai persepsi
bahwa jika melakukan pertolongan persalinan oleh bidan atau dokter membutuhkan
biaya yang besar dibandingkan dengan pertolongan persalinan oleh dukun bayi.
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka penelitian tentang pengaruh
sosial ekonomi, pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap keputusan memilih
penolong persalinan di Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara menjadi penting
dilakukan, sehingga dapat ditempuh upaya-upaya preventif dan upaya peningkatan
pelayanan kesehatan ibu guna menurunkan angka kematian bayi dan ibu melahirkan.
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
1.2. Permasalahan
Masalah kesehatan ibu dan anak masih merupakan masalah kesehatan
di Kabupaten Aceh Tenggara. Berdasarkan Profil Kesehatan Kabupaten Aceh
Tenggara tahun 2007 proporsi tenaga penolong persalinan yang profesional dalam hal
ini bidan masih rendah yaitu 38,2/100.000 penduduk, dengan cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan sebesar 44,48%, dan Kecamatan Babul Ramah
merupakan kecamatan terendah cakupan pertolongan persalinan yaitu 12,9% dan
termasuk desa kategori sangat terpencil. Selain itu masih ada pertolongan yang
dilakukan oleh dukun bayi. Dari 58 orang dukun bayi, pertolongan persalinan oleh
dukun bayi tidak terlatih (77,6%) dan pertolongan persalinan oleh dukun bayi terlatih
hanya 22,4%, sehingga berpotensi terhadap kematian ibu dan anak. Banyak faktor
yang mempengaruhi keputusan ibu hamil untuk melakukan pertolongan persalinan
baik tenaga profesional seperti bidan maupun dukun bayi antara lain dipengaruhi oleh
faktor sosial ekonomi, pendidikan, pengetahuan, budaya, dan dukungan keluarga
serta keterjangkauan terhadap pelayanan kesehatan. Maka peneliti dapat merumuskan
permasalahan penelitian yaitu apakah faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan
keputusan memilih penolong persalinan pada ibu hamil di Kabupaten Aceh Tenggara.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
pengambilan keputusan memilih penolong persalinan pada ibu hamil di Kecamatan
Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara. Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
1.4. Hipotesis Penelitian
Faktor sosial ekonomi (pendidikan, pekerjaan dan pendapatan), pengetahuan
dan sikap dan faktor budaya berpengaruh terhadap keputusan memilih penolong
persalinan pada ibu hamil di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara.
1.5. Manfaat Penelitian
1. Memberikan masukan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tenggara
dalam penempatan tenaga bidan di daerah-daerah terpencil sehingga dapat
diakses oleh masyarakat dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak.
2. Memberikan masukan kepada Puskesmas Babul Rahmah Kabupaten Aceh
Tenggara tentang gambaran pemanfaatan pertolongan persalinan oleh tenaga
bidan, serta menjadi masukan dalam peningkatan pelayanan antenatal bagi ibu
hamil.
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan yang optimal menurut Robbins (2001) adalah
rasional. Artinya, dia membuat pilihan memaksimalkan nilai yang konsisten dalam
batas-batas tertentu. Pilihan-pilihan dibuat mengikuti model pengambilan keputusan
rasional enam langkah sebagai berikut: (1) menetapkan masalah;
(2) mengidentifikasikan kriteria keputusan; (3) mengalokasikan bobot pada
kriterianya; (4) mengembangkan alternatif; (5) mengevaluasi alternatif; (6) memilih
alternatif yang terbaik.
Tanda-tanda umum dari penetapan keputusan (decision making) adalah
(1) keputusan merupakan hasil berpikir, hasil usaha intelektual; (2) keputusan selalu
melibatkan pilihan dari berbagai alternatif; (3) keputusan selalu melibatkan tindakan
nyata, walaupun pelaksanaannya boleh ditangguhkan atau dilupakan. Menurut
Rakhmat, meskipun masih belum banyak yang dapat diungkapkan tentang proses
penetapan keputusan. Tapi telah disepakati, bahwa faktor-faktor personal amat
menentukan apa yang diputuskan itu, antara lain kognisi, motif dan sikap. Kognisi
artinya kualitas dan kuantitas pengetahuan yang dimiliki. Motif amat mempengaruhi
pengambilan keputusan. Sikap merupakan faktor penentu lainnya dalam proses
pengambilan keputusan (Rakhmat, 2005).
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Langkah-langkah pengambilan keputusan dalam bidang pelayanan kesehatan
(health care) yang meliputi: (1) manfaat dari tindakan; (2) resiko tindakan;
(3) alternatif terhadap tindakan ke depan; (4) tidak melakukan tindakan apapun;
(5) keputusan (Wikipedia Encyclopedia, 2006). Berdasarkan teori pengambilan
keputusan, maka relevansinya dengan pengambilan keputusan pada ibu hamil
terhadap pemilihan penolong persalinan didasari pada beberapa hal, antara lain
(Rivai, 2004):
1. Berdasarkan pemikiran yang rasional, tentang pentingnya memilih penolong
persalinan yang tepat dan tidak menimbulkan masalah lain berdasarkan
kemampuan pikirannya dan berdasarkan studi empiris yang ada;
2. Berdasarkan perasaan, yaitu suatu proses tak sadar yang diciptakan dari dalam
pengalaman yang tersaring. Intuisi ini berjalan beriringan atau saling
melengkapi dengan analisis rasional. Instuisi adalah kekuatan di luar indera
atau indera keenam. Seseorang kemungkinan mengambil keputusan intuitif ini
jika menghadapi pada delapan kondisi, yaitu (1) bila ada ketidakpastian dalam
tingkat tinggi, (2) bila variabel-variabel kurang bisa diramalkan secara ilmiah,
(3) bila ada sedikit preseden yang diikuti, (4) bila fakta terbatas, (5) bila faka
menunjukkan dengan jelas jalan untuk diikuti, (6) bila data analitis kurang
berguna, (7) bila ada beberapa penyelesaian alternatif yang masuk akal untuk
dipilih yang masing-masing memiliki argumen yang baik, dan (8) bila waktu
terbatas dan ada tekanan untuk segera diambil keputusan yang tepat.
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
3. Berdasarkan pilihan yang ada, yaitu adanya pertimbangan-pertimbangan
membuat pilihan alternatif lain setelah mengaji untung ruginya;
4. Berdasarkan perbedaan budaya, yaitu adanya perbedaan latar belakang budaya
yang dianutnya sehingga keputusan yang diambil didasari oleh norma, kaedah
dan adat istiadat yang ada.
2.2. Pertolongan Persalinan
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran
bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan disusul dengan pengeluaran plasenta
dan selaput janin dari ibu. Pertolongan persalinan merupakan salah satu bagian dari
pelayanan antenatal care. Manuaba (2001) peningkatan pelayanan antenatal,
penerimaan gerakan keluarga berencana, melaksanakan persalinan bersih dan aman
dan meningkatkan pelayanan obstetri essensial dan darurat yang merupakan
pelayanan kesehatan primer.
Darwizar (2002), tidak jarang ibu hamil yang kritis meninggal sesampai
di rumah sakit atau sarana pelayanan kesehatan lainnya, dan tidak jarang juga sering
terjadi kematian akibat pertolongan persalinan yang tidak ditangani oleh tenaga yang
ahli dan berlatar belakang kesehatan seperti dukun bayi.
Beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan pertolongan persalinan oleh
ibu hamil, antara lain:
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
(1) Sosial Ekonomi
Aspek sosial ekonomi adalah segala sesuatu yang berkenaan dengan kondisi
sosial dan perekonomian keluarga. Beberapa indikator sosial ekonomi antara lain
pekerjaan, pendapatan keluarga, jumlah tanggungan dalam keluarga, dukungan
keluarga, dan masyarakat. Faktor sosial ekonomi cenderung berpengaruh terhadap
keputusan seseorang untuk memilih pelayanan kesehatan dalam hal ini keputusan
memilih pertolongan persalinan, faktor tersebut antara lain rendahnya pendapatan
keluarga, di mana masyarakat yang tidak mempunyai uang yang cukup untuk
mendapatkan pelayanan yang aman dan berkualitas.
Menurut Sumaryo (2003) kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan
menyebabkan perempuan tidak tahu hak-hak reproduksinya serta tidak mempunyai
posisi tawar dalam pengambilan keputusan. Meskipun hal itu menyangkut
keselamatan dan kesejahteraan dirinya sendiri. Jadi kendala yang dihadapi kaum
perempuan dalam memperjuangkan hak-hak reproduksinya adalah tingkat pendidikan
perempuan dan taraf ekonomi keluarga.
(2) Faktor Budaya
Menurut Kontjaraningrat (2004) yang mengutip pendapat E.B.Tylor (1871)
kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, hukum, adat istiadat dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-
kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Beberapa
indikator dari aspek budaya antara lain:
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
a. Norma
Norma adalah suatu aturan khusus atau seperangkat peraturan tentang apa
yang harus dan apa yang tidak harus dilakukan oleh manusia. Norma mengungkapkan
bagaimana manusia seharusnya berperilaku atau bertindak. Norma yang berkembang
di masyarakat mempunyai beberapa hal yang terkait dengan kehamilan maupun
dengan pemilihan tenaga penolong persalinan. Adanya hubungan aspek norma
dengan tindakan dalam memilih tenaga penolong persalinan akan dilihat dalam
penelitian ini.
Konsep norma tentang dukun bayi pada beberapa penelitian terdahulu
menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan bidan atau tenaga kesehatan
lainnya. Sehingga dalam pelaksanaan pelayanan pertolongan persalinan di tengah
masyarakat menunjukkan adanya keseimbangan antara bidan dan dukun bayi.
Menurut pendapat Yosefina, dkk (2003) norma mengacu pada kepercayaan
simbolis penting untuk masyarakat terutama yang tinggal di daerah pedesaan atau
daerah terpencil. Hal ini disebabkan karena:
1. Simbol dasar dari kehamilan bersumber dari adat dan norma asli.
2. Konsep norma dan nilai mempengaruhi perlakuan.
3. Masyarakat dapat mengetahui sistem kedokteran modern dalam konteks
kepercayaan simbolis.
4. Mungkin masyarakat tidak memakai sistem pengobatan modern karena tidak
cocok dengan norma masyarakat asli.
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Kondisi daerah sangat berpengaruh terhadap keteguhan untuk memelihara
norma dan nilai, suatu daerah yang tidak banyak mendapatkan sentuhan pola hidup
modern yang dapat merubah pola dan pandangan hidup masyarakat senantiasa
terpelihara dengan baik. Sebaliknya daerah yang banyak menerima perubahan yang
dibawa oleh pendatang dapat menyebabkan perubahan norma dalam masyarakat.
Perubahan pandangan tentang norma dapat mencakup berbagai aspek
kehidupan. Termasuk perubahan pandangan tentang tenaga penolong persalinan,
yang selama ini sebagian besar masih ditolong oleh dukun bayi, akan mengalami
perubahan dengan ditempatkannya bidan sebagai tenaga kesehatan di daerah
pedesaan.
Menurut Sumaryoto (2003) faktor non medis terbukti merupakan faktor
dominan yang memberikan konstribusi terhadap kematian ibu karena hamil,
melahirkan dan nifas. Apalagi saat ini belum semua masyarakat siap melaksanakan
perubahan perilaku, pengaruh sosial budaya yang bias gender dan masih kurangnya
informasi serta kemampuan menerima dan menyerap informasi.
b. Keyakinan
Keyakinan atau gagasan deskriptif yang memiliki seseorang terhadap sesuatu
yang menggambarkan evaluasi, perasaan, dan kecenderungan seseorang yang merasa
efektif konsisten terhadap suatu objek dan gagasan. Sebagai makhluk sosial manusia
secara umum dan ibu hamil khususnya akan menanggapi dan memberikan pandangan
tentang tenaga penolong persalinan berdasarkan keyakinan yang dimilikinya. Secara
psikologis faktor keyakinan berperan besar dalam menentukan persepsi seseorang Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
terhadap orang lain, demikian juga dengan ibu hamil. Persepsi atau keyakinan tentang
kehamilan dan persalinan yang dimiliki oleh masyarakat sangat menentukan perilaku
masyarakat terhadap kehamilan dan persalinan tersebut (Natoatmodjo, 2003).
Persepsi ini terbentuk berdasarkan kepercayaan-kepercayaan dan simbol-
simbol yang dimiliki oleh masyarakat. Proses kehamilan dan persalinan serta
bagaimana pengelolaan kehamilan lebih ditentukan oleh kepercayaan-kepercayaan
dari dalam (perlakuan terhadap adat) dari pada lingkungan perawatan dari luar.
Oleh karena itu sebagian masyarakat memandang bahwa hal yang lebih
penting dilakukan adalah memenuhi tuntutan kepercayaan/adat dari pada perawatan
dari luar. Apabila kepercayaan-kepercayaan tersebut telah dilakukan sebagaimana
mestinya, maka kehamilan ibu akan sehat dan lahir dengan baik. Hal tersebut erat
kaitannya denga struktur nilai yang ada dalam masyarakat.
(3) Perilaku Individu
Menurut Notoatmodjo (2003), perilaku dipandang dari segi biologis adalah
suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang bersangkutan. Jadi perilaku manusia
pada hakikatnya adalah suatu aktivitas dari pada manusia itu sendiri. Menurut
Sarwono (1997), perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam pengalaman
serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk
pengetahuan, sikap dan tindakan. Dengan kata lain, perilaku merupakan respon atau
reaksi individu terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya.
Respon ini dapat bersifat pasif (tanpa tindakan) maupun aktif (disertai tindakan).
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Secara lebih operasional perilaku dapat diartikan suatu respon organisme atau
seseorang terhadap rangsangan (stimulus) dari luar subjek. Respon ini berbentuk dua
macam, yaitu: (Notoatmodjo, 2003)
1. Bentuk pasif
Adalah respon internal, yaitu yang terjadi dalam diri manusia dan tidak secara
langsung dapat terlihat oleh orang lain, misalnya berpikir, tanggapan atau sikap batin
dan pengetahuan. Misalnya seorang ibu tahu bahwa imunisasi itu dapat mencegah
suatu penyakit tertentu. Contoh lain seseorang yang menganjurkan orang lain untuk
mengikuti keluarga berencana (KB) meskipun ia tidak ikut KB. Dari kedua contoh
tersebut terlihat bahwa si ibu telah mempunyai sikap yang pasif untuk mendukung
KB, meskipun dia sendiri belum melakukan secara kongkrit terhadap kedua hal
tersebut. Oleh karena itu perilaku mereka ini masih terselubung (cover behavior).
2. Bentuk aktif
Yaitu apabila perilaku tersebut jelas dapat diobservasi secara langsung,
misalnya pada contoh kedua tersebut di atas si ibu sudah membawa anaknya ke
puskesmas atau fasilitas kesehatan lain untuk imunisasi dan orang pada kasus kedua
sudah menjadi akseptor KB. Oleh karena itu perilaku mereka ini sudah tampak dalam
bentuk tindakan nyata (overt behavior).
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan dan sikap adalah
merupakan respon seseorang terhadap stimulus atau rangsangan yang bersifat
terselubung dan disebut covert behavior. Sedangkan tindakan nyata seseorang
sebagai respon seseorang terhadap stimulus (practice) adalah overt behavior. Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
1. Pengetahuan (Knowledge)
Menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu
dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu,
yakni dengan indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian
besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Ada enam tingkatan
pengetahuan, yaitu:
1. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Kata kerja untuk mengukur
bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari dengan menyebutkan,
menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.
2. Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara
benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi
tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi
harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan dan
meramalkan terhadap objek yang dipelajari.
3. Aplikasi (Aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
4. Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek
ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu struktur organisasi
tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini
dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan
(membuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan
sebagainya.
5. Sintesis (Synthesis)
Sintesis yaitu menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi
baru dari formulasi-formulasi yang ada. Misalnya dapat menyusun, dapat
merencanakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan dan sebagainya
terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada.
6. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi yaitu berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian
terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu
kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah
ada. Misalnya, dapat menanggapi terjadinya diare di suatu tempat dan
sebagainya.
Pentingnya aspek pengetahuan dalam pertolongan persalinan dapat dilihat dari
pendapat Cholil (2004) yang menyatakan bahwwa kematian ibu melahirkan lebih Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
banyak terjadi karena pendarahan, maka perlu dilakukan upaya peningkatan
pengetahuan dengan pengadaan pelatihan pada para bidan dan ibu-ibu yang akan
melahirkan.
2. Sikap (Attitude)
Sikap adalah merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup
terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya
dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap secara nyata
menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu. Dalam
kehidupan sehari-hari adalah merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap
stimulus sosial (Notoatmodjo, 2003). Menurut Natoatmodjo (2003) yang mengutip
pendapat Allport (1954), bahwa sikap itu mempunyai 3 komponen pokok, yaitu:
1. Kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep terhadap suatu objek.
2. Kehidupan emosional atau evaluasi emosional terhadap suatu objek.
3. Kecenderungan untuk bertindak (trend to behave).
Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh (total
attitude). Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan, berpikir, keyakinan dan
emosi memegang peranan penting.
Ciri-ciri sikap adalah sebagai berikut:
1. Sikap seseorang tidak dibawa sejak lahir, tetapi harus dipelajari selama
perkembangan hidupnya.
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
2. Sikap itu tidak semata berdiri sendiri, melainkan selalu berhubungan dengan
suatu objek. Pada umumnya sikap tidak berkenaan dengan satu objek saja,
melainkan juga dapat berkenaan dengan deretan-deretan objek yang serupa.
3. Sikap pada umumnya mempunyai segi-segi motivasi dan emosi sedangkan
kecakapan dan pengetahuan hal ini tidak ada (Ahmadi, 2002).
3. Tindakan (Practice)
Notoatmodjo (2003), mengatakan bahwa suatu sikap belum otomatis terwujud
dalam suatu tindakan (overt behavior). Untuk terwujudnya sikap menjadi suatu
perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang
memungkinkan, antara lain adalah fasilitas. Di samping faktor fasilitas juga
diperlukan faktor dukungan (support) dari pihak lain. Adapun tingkat-tingkat
tindakan atau praktek adalah:
1. Persepsi (Perception), yaitu mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan
dengan tindakan yang akan diambil adalah merupakan praktek tingkat pertama.
2. Respon terpimpin (Guided respons), yaitu dapat dilakukan sesuatu sesuai dengan
urutan yang benar sesuai pula dengan contoh adalah indikator praktek tingkat dua.
3. Mekanisme (Mecanism), yaitu apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu
dengan benar secara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan maka
ia sudah mencapai praktek tingkat tiga.
4. Adaptasi (Adaptation), yaitu adaptasi yaitu suatu praktek atau tindakan yang
sudah berkembang dengan baik, artinya tindakan itu sudah dimodifikasinya
sendiri tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut. Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
2.3. Landasan Teori
Pengambilan keputusan merupakan pilihan yang harus dilakukan oleh ibu
hamil dalam pertolongan persalinan, dan merupakan bentuk nyata dari perilaku ibu
hamil dalam memilih pertolongan persalinan. Menurut Sarwono (2004) yang
mengutip pendapat Andersen (1968) dalam teori “Andersen’s Behavioral model of
Health Service Utilization”, bahwa keputusan untuk mencari alternatif pelayanan
kesehatan itu ada tiga komponen yaitu: predisposisi, enabling (pendukung), dan need.
1) Komponen predisposisi terdiri dari tiga unsur yaitu: demografi (usia, jenis
kelamin, status perkawinan dan jumlah anggota keluarga), struktur sosial (jenis
pekerjaan, status sosial, pendidikan, ras, dan kesukuan), dan budaya dan
kepercayaan kesehatan.
2) Komponen enabling (pendukung) mempunyai dua unsur: sumber daya keluarga
(penghasilan keluarga, kemampuan membeli jasa pelayanan dan keikutsertaan
dalam asuransi kesehatan), dan sumber daya masyarakat (jumlah sarana
pelayanan kesehatan, jumlah tenaga kesehatan, rasio penduduk dan tenaga
kesehatan, lokasi sarana kesehatan).
3) Komponen need, merupakan komponen yang paling langsung berpengaruh
terhadap pelayanan kesehatan. Komponen ini diukur dengan laporan tentang
berbagai gejala penyakit, dan jenis penyakit, dan fungsi-fungsi tubuh yang
terganggu.
Dalam penelitian ini, konsep determinan perilaku pemilihan pelayanan
kesehatan hanya dilihat dari faktor predisposisi dan enabling, sedangkan faktor Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
kebutuhan (need) tidak peneliti jadikan sebagai variabel penelitian mengingat faktor
need dalam pemilihan penolong persalinan dilihat kurang relevan, karena unsur yang
terdapat dalam need tersebut berupa jenis penyakit, lama sakit dan lebih mengarah
pada kondisi penyakit individu, sedangkan untuk pemilihan penolong persalinan
bukan merupakan suatu jenis penyakit atau kondisi penyakit yang dialami oleh
individu tetapi menyangkut masalah sumber daya manusia kesehatan
2.4. Kerangka Konsep Penelitian
Faktor Sosial Ekonomi
1. Pendidikan 2. Pekerjaan 3. Pendapatan
Pengetahuan
Sikap
Faktor Budaya
Keputusan Memilih Pertolongan Persalinan
Gambar 2.1. Kerangka Konsep Penelitian
Berdasarkan kerangka konsep tersebut di atas, maka dapat diketahui variabel
independen dalam penelitian ini adalah faktor sosial ekonomi (pendidikan, pekerjaan,
dan pendapatan), pengetahuan, sikap dan faktor budaya. Sedangkan variabel
dependen yaitu keputusan memilih pertolongan persalinan oleh ibu hamil.
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian survai dengan tipe explanatory
research untuk menjelaskan pengaruh sosial ekonomi, pengetahuan, dan sikap ibu
hamil terhadap keputusan memilih penolong persalinan di Kabupaten Aceh Tenggara.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh
Tenggara dengan pertimbangan, merupakan salah satu daerah dengan proporsi tenaga
penolong persalinan yang profesional masih rendah yaitu 9,2 per 100.000 penduduk,
dan cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, dan masih ada
pertolongan yang dilakukan oleh dukun bayi tidak terlatih. Penelitian ini
membutuhkan waktu 7 (tujuh) bulan terhitung bulan Februari sampai Agustus 2008.
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang sudah melahirkan
dimulai dari 1 hari sampai umur 1 tahun baik yang dilakukan oleh tenaga medis
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
maupun tenaga non medis di Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara yaitu
sebanyak 294 ibu.
3.3.2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari ibu-ibu yang sudah
melahirkan dimulai dari 1 hari sampai umur 1 tahun baik yang dilakukan oleh tenaga
medis maupun tenaga non medis di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh
Tenggara, dengan besar sampel diambil dengan menggunakan rumus (Sastroasmoro,
1995):
)()(
0
200
PPQPZQPZ
na
AA
−++
=βα
Keterangan: n = Besar Sampel Zα= Tingkat Kemaknaan Satu Arah (α=0,05=Zα=1,96) Zβ = Tingkat Kekuatan (power) 80% Po = Proporsi Pertolongan Secara Medis P0=44,5%=0,445 Qo= 1- Po = (1-0,448=0,555) Pa = Proporsi yang Diharapkan 80%=0,8 Qa=1- Pa (1-0,8=0,2) dengan perhitungan:
2
2
)445,08,0()2,08,0842,0555,0445,096,1(
−+
=xx
n
2
2
)345,0()135,09702,0( +
=n
n = 86,175 ≈ 87 ibu melahirkan Maka dalam penelitian ini dibutuhkan sampel minimal 87 ibu melahirkan,
dengan kriteria sampel sebagai berikut:
1. Bersedia untuk diwawancarai;
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
2. Mampu berkomunikasi dengan baik dan mempunyai ingatan yang baik;
3. Persalinan yang pernah dilakukannya adalah persalinan normal;
4. Maksimal masa kelahirannya adalah 1 bulan terakhir.
Metode pengambilan sampel terhadap 87 ibu dalam penelitian ini adalah
secara purposive sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan tujuan penelitian
terhadap ibu melahirkan yang ditemui di setiap wilayah kerja Puskesmas Babul
Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara.
3.4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah untuk data primer
melalui wawancara langsung berpedoman pada kuesioner yang telah disiapkan.
Kuesioner yang telah dibuat kemudian dilakukan pengujian terhadap 20 responden
untuk melihat reabilitas dan validitas alat ukur.
Uji validitas bertujuan untuk mengetahui sejauhmana suatu ukuran atau nilai
yang menunjukkan tingkat kehandalan atau kesahihan suatu alat ukur dengan cara
mengukur korelasi antara variabel atau item yang diperoleh dari nilai corrected item
total correlation, dengan ketentuan jika nilai r hitung > r tabel, maka dinyatakan valid
dan sebaliknya.
Sedangkan reliabilitas data merupakan indeks yang menunjukkan sejauhmana
suatu alat pengukur dapat dapat dipercaya dan tepat dengan menggunakan metode
Cronbach's Alpha, dengan ketentuan, jika nilai r Alpha > r tabel, maka dinyatakan
relialibel. Data sekunder diperoleh dari catatan puskesmas, berupa jumlah kunjungan Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
ibu hamil, hasil cakupan pelayaan antenatal dan ketersediaan sarana serta tenaga
kesehatan di puskesmas.
Adapun hasil pengujian validitas dan reliabilitas alat ukur jumlah responden
20 orang (df=n-1; df=20-1=19), pada taraf 5% secara keseluruhan menunjukkan valid
dan realibel (lihat Lampiran 1).
3.5. Variabel dan Definisi Operasional
Variabel dan definisi operasional terhadap variabel penelitian adalah sebagai berikut:
a. Variabel Independen
1. Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal yang pernah diikuti oleh ibu
hamil yang dibuktikan oleh ijazah yang sah, dengan kategori: (1) Tamat SD
sederajat, (2) Tamat SLTP sederajat, (3) Tamat SLTA sederajat, dan
(4) Tamat D-III/PT.
2. Pekerjaan adalah kegiatan rutin sehari-hari ibu dan menghasilkan pendapatan.
3. Pendapatan adalah jumlah uang yang diperoleh dari pekerjaan tetapnya baik
dari suami maupun dari ibu sendiri, kemudian diakumulasi menjadi
pendapatan keluarga dalam rupiah.
4. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh ibu tentang pilihan
pertolongan persalinan yang sehat dan dilakukan oleh tenaga profesional.
5. Sikap adalah pendapat atau pandangan responden tentang pertolongan pilihan
persalinan, tata cara pertolongan persalinan yang normal dan sehat.
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
6. Budaya adalah pandangan responden tentang kepercayaan, dan adat istiadat
yang ada di masyarakat tentang pemilihan penolong persalinan.
b. Variabel Dependen
Pengambilan keputusan pertolongan persalinan adalah suatu bentuk pilihan
yang diambil oleh ibu hamil dalam menentukan penolong persalinan.
3.6. Metode Pengukuran
Pengukuran variabel pendidikan didasarkan pada skala ordinal, dengan kategori
sebagai berikut:
1. Dasar, jika responden hanya menamatkan Sekolah Dasar.
2. Menengah, jika responden menamatkan pendidikan SLTP dan SLTA.
3. Lanjutan, jika responden menamatkan pendidikan D-III atau S-1.
Pengukuran variabel pekerjaan didasarkan pada skala ordinal dengan kategori
sebagai berikut:
1. Tidak bekerja, jika responden hanya sebagai Ibu Rumah Tangga atau tidak
mempunyai pekerjaan tetap.
2. Bekerja, jika jika responden mempunyai pekerjaan tetap seperti petani,
wiraswasta/pegawai swasta dan PNS
Pengukuran variabel pendapatan didasarkan pada skala ordinal, berdasarkan Upah
Minimum Provinsi NAD tahun 2008, dan dikategorikan menjadi:
1. Tinggi, jika responden mempunyai pendapatan lebih atau sama dengan UMP
(≥1.000.000,-).
2. Rendah, jika responden mempunyai pendapatan kurang dari UMP (≥1.000.000,-).
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Sedangkan variabel pengetahuan dan sikap masing-masing menggunakan skala
likert sehingga didapatkan jawaban yang tegas dari pertanyaan yang diajukan
(Sugiyono, 2004).
Variabel pengetahuan diukur menggunakan skala ordinal berdasarkan
jawaban dari 12 pertanyaan, dengan alternatif jawaban:
1. Jawaban “a” dikatakan Benar diberi Skor 2.
2. Jawaban “b” dan “c” dikatakan Salah diberi Skor 1.
Kemudian diklasifikasikan dalam 2 (dua) kategori, yaitu:
1. Baik, jika responden memperoleh nilai 13 – 24.
2. Kurang, jika responden memperoleh nilai 12.
Pengukuran variabel sikap menggunakan skala ordinal dengan alternatif
jawaban “setuju” “kurang setuju” dan “tidak setuju”. Masing-masing diberikan
pembobotan nilai, jika setuju diberi skor 3, dan kurang setuju diberi skor 2, dan tidak
setuju diberikan skor 1, dan dilakukan penjumlahan setiap item pertanyaan dengan
jumlah 12 pertanyaan. Kemudian diklasifikasikan dalam 2 (dua) kategori, yaitu:
1. Setuju, jika responden memperoleh nilai 13 – 36.
2. Kurang Setuju, jika responden memperoleh nilai antara 12.
Pengukuran variabel budaya menggunakan skala ordinal dengan alternatif
jawaban “ya” dan “tidak”. Masing-masing diberikan pembobotan nilai, jika
menjawab “ya” diberi skor 1, dan “tidak” diberikan skor 2, dan dilakukan
penjumlahan setiap item pertanyaan dengan jumlah 10 pertanyaan. Kemudian
diklasifikasikan dalam 2 (dua) kategori, yaitu: Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
1. Budaya Mendukung, jika responden memperoleh skor 9.
2. Budaya Tidak Mendukung, jika responden memperoleh 10 – 22.
Metode pengukuran terhadap variabel dependen yaitu pengambilan keputusan
memilih penolong persalinan, dilakukan dengan menggunakan skala nominal, dengan
kategori: (1) Dokter, (2) Bidan/Paramedis, (3) Dukun Bayi.
3.7. Metode Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini mencakup beberapa analisis yaitu:
1. Analisis Univariat, yaitu analisis univariat dilakukan dengan mendiskripsikan
besarnya persentase pada seluruh variabel penelitian dan disajikan dalam
bentuk tabel distribusi frekuensi.
2. Analisis Bivariat, yaitu Analisis bivariat merupakan kelanjutan dari analisis
univariat dengan cara melakukan tabulasi silang antara variabel dependen
dengan dependen dan menggunakan uji chi square pada taraf kepercayaan
95%. Uji Chi Square ini juga digunakan sebagai uji kandidat atas variabel
independen (p. ≤ 0,25) untuk diikut sertakan dalam uji multivariat (multiple
regresi logistic).
3. Untuk melihat pengaruh beberapa variabel independen terhadap pemilihan
penolong persalinan dilakukan dengan uji multiple regresi logistic. Regresi
logistik ganda digunakan untuk melihat pengaruh satu atau beberapa variabel
independen terhadap penolong persalinan. Uji regresi logistik ganda dapat
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
digunakan apabila variabel dependennya dikotomus (bineri) dan variabel
independennya diharapkan dalam klasifikasi bineri juga. Untuk variabel
independen dalam pengukuran tiga kategori, dapat dilakukan dengan
membuat dummy tabel sehingga terbentuk dalam pengukuran bineri (k-1).
Dalam analisa regresi logistik ganda ini digunakan metode seleksi forward
stepwise. Model persamaan regresi logistik ganda yang juga dapat digunakan
untuk peramalan probabilitas individu untuk memanfaatkan dukun bayi, yaitu:
iii xxp
y βββ +++=⎭⎬⎫
⎩⎨⎧−
≡ ......1
1ln 110
Di mana: p = probabilitas ibu yang memanfaatkan dukun bayi
( ).....( 11011
ii xxep βββ +++−+= )
iβ = 0, 1, 2, …., n adalah parameter model regresi logistik.
ix = 1, 2, 3, , n adalah variabel bebas yang diperhatikan.
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
BAB 4
HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Secara geografis Kecamatan Babul Rahmah merupakan salah satu kecamatan
di Kabupaten Aceh Tenggara dengan luas wilayah 482,6 Km2. Secara administratif
Kecamatan Babul Rahmah mempunyai 27 desa
Secara demografis Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara
mempunyai jumlah penduduk sebanyak 12.230 jiwa dengan jumlah kepala keluarga
sebanyak 2.802 kepala keluarga. Berdasarkan kelompok umur, diketahui 18,5%
berusia 0-14 tahun, 48,4% berusia 15-64 tahun dan hanya 33,1% berusia ≥65 tahun.
Penduduk usia 10 tahun ke atas menurut tingkat pendidikan, diketahui
terdapat 40,59% penduduk tidak pernah/belum sekolah, 19,7%, 16,08%
berpendidikan setingkat SLTP 11,97%, 0,69% (864 jiwa) berpendidikan setingkat
Diploma I, 0,46% berpendidikan setingkat Diploma III.
4.2. Analisis Univariat
a. Variabel Dependen (Pengambilan Keputusan Penolong Persalinan)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memilih penolong
persalinan pada bidan yaitu sebanyak 68 orang (78,2%) dibandingkan penolong
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
persalinan oleh dukun bayi yaitu sebanyak 19 orang (21,8%). Hasil penelitian dapat
dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengambilan Keputusan Penolong Persalinan di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara
Pengambilan Keputusan Penolong Persalinan Frekuensi (f)
Persentase (%)
Dukun Bayi 19 21,8Bidan 68 78,2Total 87 100,0
b. Variabel Independen
(1) Faktor Sosial Ekonomi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa dilihat dari pendidikan ibu,
sebagian besar responden mempunyai pendidikan kategori menengah, yaitu sebanyak
77 orang (88,5%), dan berstatus tidak bekerja (ibu rumah tangga) yaitu sebanyak 62
orang (71,3%), dan dilihat dari pendapatan keluarga, mayoritas termasuk kategori
rendah yaitu sebanyak 52 orang (59,8%). Hasil penelitian dapat dilihat pada
Tabel 4.2.
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Faktor Sosial Ekonomi di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara
Faktor Sosial Ekonomi Frekuensi (f)
Persentase (%)
1. Pendidikan Dasar 10 3,5 Menengah 77 88,5Total 87 100,02. Pekerjaan Bekerja 25 28,7 Tidak Bekerja 62 71,3Total 87 100,0
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Lanjutan Tabel 4.2.
3. Pendapatan Keluarga Rendah 52 59,8 Tinggi 35 40,2Total 87 100,0
(2) Pengetahuan Ibu
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara
Pengetahuan Frekuensi (f)
Persentase (%)
Kurang 33 37,9 Baik 54 62,1Total 87 100,0
Berdasarkan Tabel 4.3 di atas, diketahui bahwa sebagian besar ibu
mempunyai pengetahuan kategori baik yaitu sebanyak 54 orang (62,1%)
dibandingkan ibu dengan pengetahuan kategori kurang yaitu sebanyak 33 orang
(37,9%).
(3) Sikap Ibu
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara
Sikap Frekuensi (f)
Persentase (%)
Setuju 52 59,8 Kurang Setuju 35 40,2Total 87 100,0
Berdasarkan Tabel 4.4 di atas, diketahui bahwa sebagian besar ibu
mempunyai sikap kategori setuju yaitu sebanyak 52 orang (59,8%) dibandingkan ibu
dengan sikap kategori kurang setuju sebanyak 35 orang (40,2%).
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
(4) Faktor Budaya
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Faktor Budaya di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara
Faktor Budaya Frekuensi (f)
Persentase (%)
Budaya Tidak Mendukung 21 24,1 Budaya Mendukung 66 75,9Total 87 100,0
Berdasarkan Tabel 4.5 di atas, diketahui bahwa sebagian besar ibu
mempunyai budaya mendukung sebanyak 66 orang (75,9%) dibandingkan ibu dengan
budaya tidak mendukung yaitu sebanyak 21 orang (24,1%).
4.3. Analisis Bivariat
4.3.1. Hubungan Faktor Sosial dengan Pengambilan Keputusan Penolong Persalinan
Tabel 4.6. Hubungan Faktor Sosial Ekonomi dengan Pengambilan Keputusan Penolong Persalinan di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara
Penolong Persalinan
Dukun Bayi Bidan No Faktor Sosial Ekonomi
f % f %
Nilai p
Nilai OR
1. Pendidikan Dasar 2 20,0 8 80,0 Menengah 17 22,1 60 77,9 0,881
0,882
2.Pekerjaan Bekerja 4 16.0 21 84.0 Tidak Bekerja 15 24.2 47 75.8 Total 19 100,0 68 100,0 3. Pendapatan Keluarga
0,325
1,826
Rendah 16 30.8 36 69.2 Tinggi 3 8.6 32 91.4 Total 19 100,0 68 100,0
0,009*
3,966
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Keterangan: * Signifikan dan dimasukkan dalam analisis multivariat Berdasarkan Tabel 4.6 di atas, berdasarkan pendidikan ibu, diketahui proporsi
ibu yang memilih dukun bayi mayoritas mempunyai pendidikan menengah (22,1%)
dibandingkan ibu dengan pendidikan rendah yaitu sebesar 20,0%. Hasil uji chi square
menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara pendidikan dengan pengambilan
keputusan penolong persalinan (α>0,05).
Berdasarkan pekerjaan ibu, diketahui proporsi ibu yang memilih dukun bayi
mayoritas berstatus tidak bekerja (24,0%) dibandingkan ibu yang bekerja (16,0%).
Hasil uji chi square menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara pekerjaan
dengan pengambilan keputusan penolong persalinan (α>0,05).
Berdasarkan pendapatan keluarga, diketahui proporsi ibu yang memilih dukun
bayi mayoritas mempunyai penghasilan kategori rendah (30,%) dibandingkan ibu
yang mempunyai penghasilan kategori tinggi (8,0%). Hasil uji chi square
menunjukkan ada hubungan signifikan antara pendapatan keluarga dengan
pengambilan keputusan penolong persalinan (α<0,05), dengan nilai Odds Ratio (OR)
sebesar 3,966, artinya ibu bersalin dengan pendapatan keluarga rendah kemungkinan
memilih dukun bayi 3,966 kali atau 4 kali dibandingkan ibu dengan pendapatan
keluarga kategori tinggi.
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
4.3.2. Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Pengambilan Keputusan Penolong Persalinan
Tabel 4.7. Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Pengambilan Keputusan
Penolong Persalinan di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara
Penolong Persalinan
Dukun Bayi Bidan No Pengetahuan Ibu
f % f %
Nilai p
Nilai OR
1. Baik 8 14,8 46 85,2 2. Kurang 12 63,6 21 36,4 0,020* 0,304
Keterangan: * Signifikan dan dimasukkan dalam analisis multivariat
Berdasarkan Tabel 4.7 di atas, diketahui proporsi ibu yang memilih dukun
bayi mayoritas mempunyai pengetahuan kategori kurang (63,6%) dibandingkan ibu
yang mempunyai pengetahuan kategori baik (14,8%). Hasil uji chi square
menunjukkan ada hubungan signifikan antara pengetahuan ibu dengan pengambilan
keputusan penolong persalinan (α<0,05), dengan nilai OR 0,304, artinya ibu bersalin
dengan pengetahuan baik untuk memilih dukun bayi hanya 0,3 kali dibandingkan ibu
dengan pengetahuan kurang.
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
4.3.3. Hubungan Sikap Ibu dengan Pengambilan Keputusan Penolong Persalinan
Tabel 4.8. Hubungan Sikap Ibu dengan Pengambilan Keputusan Penolong Persalinan di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara
Penolong Persalinan
Dukun Bayi Bidan Nilai p Nilai OR No Sikap Ibu
f % f % 1. Setuju 6 11,5 46 88,52. Kurang Setuju 14 40,0 21 60,0 0,002* 5,111
Keterangan: * Signifikan dan dimasukkan dalam analisis multivariat
Berdasarkan Tabel 4.8 di atas, diketahui proporsi ibu yang memilih dukun
bayi mayoritas mempunyai sikap kurang setuju (40,0%) dibandingkan ibu yang
mempunyai sikap setuju (11,5%). Hasil uji chi square menunjukkan ada hubungan
signifikan antara sikap ibu dengan pengambilan keputusan penolong persalinan
(α<0,05), dengan nilai OR sebesar 5,111, artinya ibu bersalin yang memilih dukun
bayi 5 kali mempunyai sikap kurang setuju dibandingkan ibu bersalin dengan sikap
setuju.
4.3.4. Hubungan Faktor Budaya dengan Pengambilan Keputusan Penolong Persalinan
Tabel 4.9. Hubungan Faktor Budaya dengan Pengambilan Keputusan Penolong
Persalinan di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara
Penolong Persalinan Dukun Bayi Bidan Nilai p Nilai
OR No Faktor Budaya f % f %
1. Budaya Tidak Mendukung 10 47,6 11 52,42. Budaya Mendukung 10 15,2 56 84,8 0,001* 24,00
Keterangan: * Signifikan dan dimasukkan dalam analisis multivariat Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Berdasarkan Tabel 4.9 di atas, diketahui proporsi ibu yang memilih dukun
bayi mayoritas mempunyai budaya tidak mendukung (47,6%) dibandingkan ibu yang
mempunyai budaya mendukung (15,2%). Hasil uji chi square menunjukkan ada
hubungan signifikan antara budaya dengan pengambilan keputusan penolong
persalinan (α<0,05), dengan nilai OR sebesar 24,00, artinya ibu bersalin yang
memilih dukun bayi 24 kali adalah ibu dengan budaya tidak mendukung
dibandingkan ibu dengan budaya yang mendukung.
4.4. Analisis Multivariat
Analisis multivariat dalam penelitian ini menggunakan uji regresi logistik
ganda yaitu salah satu pendekatan model matematis untuk menganalisis hubungan
beberapa variabel independen dengan variabel dependen katagorik yang bersifat
dikotom atau binary. Variabel yang dimasukkan dalam model prediksi regresi logistik
ganda adalah variabel yang mempunyai nilai sig.<0,25 pada analisis bivariatnya
(Hastono, 2001).
Berdasarkan analisis bivariat diketahui variabel yang mempunyai nilai
sig<0,25 adalah (1) variabel pendapatan keluarga, (2) pengetahuan ibu, (3) sikap ibu
dan (4) variabel faktor budaya. Hasil uji regresi logistik ganda seperti pada
Tabel 4.10.
Tabel 4.10. Hasil Analisis Multivariat Kandidat Model Regresi Logistik Ganda
Variabel Nilai B Nilai Sig Nilai Exp (B) Budaya 3,195 0,001 24,400Konstanta -0,693
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Berdasarkan Tabel 4.10 di atas, diketahui variabel yang mempunyai pengaruh
signifikan dengan penolong persalinan adalah variabel faktor budaya nilai sig.=0,001
(p<0,05), dan nilai β=3,195, dan dapat dibuat model regresi logistik ganda, yaitu:
)(195,3693,01
ln BudayaFaktorp
pi +−=⎟⎟
⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−
=γ
Sedangkan nilai probabilitas ibu memilih penolong persalinan oleh dukun
bayi, adalah sebagai berikut:
[ ])(195,3693,011
BudayaFaktorep +−−+=
Dengan model persamaan regresi diperoleh, kita dapat membuat ramalan tentang probabilitas ibu untuk memilih penolong
persalinan oleh dukun bayi dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 4.11. Nilai Probabilitas Ibu Memilih Penolong Persalinan oleh Dukun Bayi
Probalitas Individu
Faktor Budaya Proporsi Persentase 0 0,3998 39,98%1 0,9647 96,47%
Berdasarkan Tabel 4.11 di atas, maka dapat dijelaskan misalkan balita
memiliki nilai variabel prediktor, sebagai berikut:
a) Misalkan: Faktor Budaya Mendukung (1), maka nilai probabilitas ibu memilih
dukun bayi sebesar 96,47%.
b) Misalkan: Faktor Budaya Tidak Mendukung (0), maka nilai probabilitas ibu
memilih dukun bayi sebesar 39,98%.
4.5. Keterbatasan Penelitian
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, sehingga sulit untuk
memperoleh informasi yang mendalam dan pasti terhadap pemilihan penolong
persalinan oleh ibu bersalin di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara.
Namun peneliti membandingkan dan membahas secara komprehensif dengan hasil
penelitian sebelumnya dan teori yang ada.
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
BAB 5
PEMBAHASAN
5.1. Pemilihan Penolong Persalinan Hasil penelitian menunjukkan bahwa 78,2% ibu memilih pertolongan
persalinan oleh bidan dibandingkan penolong persalinan oleh dukun bayi yaitu
sebesar 21,8%. Keadaan ini mencerminkan bahwa ibu hamil yang ini bersalin
di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara lebih memilih bidan dari
pada dukun bayi, namun hal tersebut perlu diwaspadai karena ada 21,8% ibu malah
memilih dukun bayi sehingga berdampak terhadap angka kematian bayi atau ibu bayi.
Hal tersebut jika dikaitkan dengan data sekunder, bahwa tahun 2007 ada
kematian ibu 11 orang dari 100.000 kelahiran hidup, artinya ada 11 ibu meninggal
dari 100.000 ibu yang melakukan persalinan, dan 48,6% akibat pendarahan dan
ditolong oleh dukun bayi, dan sisanya akibat preeklamsi, dan kehamilan yang
beresiko.
Pemilihan ibu hamil yang ingin bersalin pada bidan umumnya merupakan
masyarakat yang mudah memperoleh akses ke pelayanan kesehatan (praktek bidan),
sehingga mudah mendapatkan pertolongan persalinan, sedangkan ibu yang
memperoleh pertolongan persalinan oleh dukun bayi umum jauh yaitu membutuhkan
waktu lebih dari 2 jam dengan perkiraan jarak 70 km untuk dapat memperoleh
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
pelayanan kesehatan, serta tinggal di daerah yang masih tinggi adat istiadatnya dan
umumnya di pedesaan yang sangat terpencil dari akses ke ibukota.
Hal ini sesuai dengan pendapat Kristiani dan Abbas (2006) bahwa faktor yang
mempengaruhi pemanfaatan pelayanan tenaga profesional (bidan desa) antara lain
faktor lingkungan tempat bidan bertugas, kesadaran masyarakat, bidan yang bertugas
di tempatnya.
5.2. Pengaruh Sosial Ekonomi terhadap Keputusan Memilih Pertolongan Persalinan di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan pendidikan, diketahui hasil
uji chi square tidak menunjukkan hubungan signifikan dengan pemilihan penolong
persalinan, namun secara proporsi menunjukkan bahwa 22,1% ibu yang memilih
dukun bayi mempunyai pendidikan termasuk menengah yaitu pendidikan setingkat
SLTP sederajat dibandingkan dengan pendidikan kategori rendah 20,0%. Hal ini
menunjukkan bahwa peran pendidikan bukan merupakan variabel mutlak
mempengaruhi ibu untuk memilih penolong persalinan pada tenaga kesehatan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Permata (2002) bahwa mereka
yang mempunyai pendidikan yang tinggi yaitu setingkat SLTA ke atas dan
pengetahuan kategori baik cenderung memanfaatkan pelayanan kesehatan oleh tenaga
profesional, karena faktor pendidikan dan pengetahuan sangat berpengaruh terhadap
pengambilan keputusan terhadap pemilihan pertolongan persalinan.
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Demikian juga dengan penelitian Bangsu (2001), bahwa ibu yang
memanfaatkan dukun bayi 86,21% mempunyai pendidikan rendah, dibandingkan
pemanfaatan tenaga medis (13,79%). Sejalan juga dengan penelitian Amiruddin
(2006), bahwa 85,1% responden dengan pendidikan cukup memilih tenaga kesehatan
sebagai tenaga penolong persalinan sementara responden dengan pendidikan kurang
hanya sebesar 23,9 % yang memilih dukun bayi sebagai tenaga penolong persalinan.
Selain itu berdasarkan status pekerjaan, bahwa ibu yang memilih pertolongan
persalinan oleh dukun bayi, 24,20% berstatus tidak bekerja dibandingkan ibu yang
bekerja, yaitu hanya 16,0%. Hal ini mengindikasikan bahwa ibu yang mempunyai
kesibukan untuk dapat membantu suami dalam mencari nafkah untuk keluarganya
justru mengambil keputusan untuk memilih bidan dibandingkan ibu yang tidak
bekerja.
Namun hasil uji statistik dengan uji chi square menunjukkan tidak
menunjukkan hubungan signifikan antara pekerjaan ibu dengan pemilihan penolong
persalinan (p>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ibu bersalin yang bekerja atau tidak
bekerja tidak berpengaruh terhadap keputusan untuk memilih penolong persalinan
oleh bidan atau dukun bayi, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel pekerjaan
bukan merupakan salah satu variabel yang menentukan keputusan pemilihan
penolong persalinan.
Besarnya proporsi karena ibu bersalin yang berstatus tidak bekerja untuk
memilih dukun bayi, diduga berhubungan dengan pendapatan keluarganya, di mana
biasanya ibu bersalin yang tidak bekerja cenderung tidak mempunyai jumlah Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
pendapatan keluarga yang memadai, khususnya untuk memenuhi tarif pelayanan
pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga medis lain, sehingga mengambil
alternatif untuk memilih dukun bayi.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Amiruddin (2006), bahwa tidak
ada hubungan pekerjaan ibu dengan pemilihan penolong persalinan, dan secara
proporsi juga menunjukkan bahwa ibu yang memilih penolong persalinan 97,2%
merupakan ibu yang bekerja dibanding ibu tidak bekerja (2,1%).
Berdasarkan pendapatan keluarga, diketahui ibu yang memilih penolong
persalinan oleh dukun bayi 32,7% juga berpendapatan rendah yaitu di bawah rata-rata
upah minimum regional, sedangkan ibu yang memilih penolong persalinan oleh bidan
tidak jauh beda dengan pendapatan yang tinggi yaitu sebesar 15,0%.
Hal ini mengindikasikan bahwa keluarga dengan pendapatan yang rendah
akan beralih untuk memanfaatkan dukun bayi dalam pertolongan persalinan, hal ini
dikarenakan biaya atau tarif yang dikenakan oleh dukun bayi cenderung jauh lebih
murah dibandingkan dengan tarif oleh bidan atau tenaga medis lain.
Hal ini didukung oleh hasil uji statistik dengan uji chi square bahwa ada
hubungan signifikan antara pendapatan keluarga dengan pemilihan penolong
persalinan dengan nilai sig.0,009 (p<0,05), dengan nilai Odds Ratio (OR) sebesar
3,966, artinya ibu bersalin dengan pendapatan keluarga rendah kemungkinan memilih
dukun bayi 3,966 kali atau 4 kali dibandingkan ibu dengan pendapatan keluarga
kategori tinggi.
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Keadaan ini mencerminkan bahwa ibu dari keluarga dengan pendapatan yang
tinggi cenderung lebih dominan memilih bidan dibandingkan dukun bayi. Hal ini
sejalan dengan penelitian Abbas dan Kristiani (2006), bahwa pemanfaatan bidan
cenderung pada ibu dengan pendapatan yang tinggi, sedangkan masyarakat dengan
pendapatan rendah justru lebih memilih dukun bayi, karena mereka mempunyai
persepsi bahwa pertolongan persalinan pada bidan mahal dan beberapa masyarakat
yang menyatakan kurang percaya terhadap pelayanan kesehatan bidan di desa, karena
bidan masih terlalu muda dan belum menikah sehingga belum mempunyai
pengalaman terutama persalinan ibu melahirkan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Amiruddin (2006), bahwa 75
responden yang masuk dalam kategori gakin, 52% memilih tenaga kesehatan sebagai
tenaga penolong persalinan dan 48% memilih tenaga non kesehatan sebagai penolong
persalinan, demikian juga dengan penelitian Bangsu (2001), bahwa 96,67% ibu yang
memilih dukun bayi mempunyai pendapatan keluarga kategori rendah dibandingkan
ibu yang memilih bidan atau tenaga medis (3,33%), dan hasil uji chi square juga
menunjukkan ada hubungan signifikan antara pendapatan keluarga dengan pemilihan
penolong persalinan.
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
5.3. Pengaruh Pengetahuan terhadap Keputusan Memilih Pertolongan Persalinan di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara
Pengetahuan dalam penelitian ini adalah segala sesuatu yang diketahui oleh
ibu tentang pemeriksaan kehamilan, persalinan yang sehat, dan pertolongan
persalinan yang normal.
Hasil penelitian menunjukkan ibu yang memilih penolong persalinan oleh
dukun bayi 63,6% terdapat pada ibu yang berpengetahuan kurang, dibandingkan ibu
dengan pengetahuan baik (14,8%). Hal ini mengindikasikan bahwa semakin baik
pengetahuan ibu, maka semakin kecil kemungkinan memilih penolong persalinan
oleh dukun bayi.
Secara statistik dengan uji chi square menunjukkan bahwa ada hubungan
pengetahuan ibu dengan pemilihan penolong persalinan dengan nilai p=0,020.
dengan nilai OR 0,304, artinya ibu bersalin dengan pengetahuan baik untuk memilih
dukun bayi hanya 0,3 kali dibandingkan ibu dengan pengetahuan kurang. Namun
berdasarkan hasil uji regresi logistik secara bersamaan dengan variabel lain tidak
menunjukkan pengaruhnya terhadap pemilihan penolong persalinan.
Keadaan ini mencerminkan bahwa pengetahuan secara parsial mempunyai
keeratan hubungan dengan pemilihan penolong persalinan, artinya semakin tinggi
pengetahuan ibu maka kecenderungan ibu memilih penolong persalinan pada bidan
atau tenaga medis lain semakin tinggi, namun jika dihadapkan pada permasalahan
lain seperti faktor ekonomi atau kebutuhan yang sangat mendesak akibat kurangnya
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
akses ke pelayanan kesehatan, maka ibu akan memilih untuk memutuskan
memanfaatkan dukun bayi untuk menolong persalinan.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Bangsu (2001), bahwa ibu dengan
pengetahuan kurang 94,81% akan memilih dukun bayi untuk menolong
persalinannya, dibandingkan ibu dengan pengetahuan tinggi (5,19%).
Menurut Kamil (2006), pemanfaatan pertolongan persalinan oleh tenaga
profesional (bidan) di masyarakat masih sangat rendah dibandingkan dengan
indikator yang diharapkan. Hal ini disebabkan oleh faktor ibu seperti pengetahuan,
sikap terhadap keputusan untuk memanfaatkan tenaga ahli dalam pertolongan
persalinan, serta jangkauan ke pelayanan kesehatan.
5.4. Pengaruh Sikap terhadap Keputusan Memilih Pertolongan Persalinan di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara
Sikap dalam penelitian ini adalah pandangan atau respon ibu terhadap upaya
pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan yang sehat dan normal. Pada
prinsipnya sikap merupakan manifestasi dari pengetahuan, artinya jika pengetahuan
ibu baik maka cenderung mempunyai sikap yang lebih baik, meskipun dipengaruhi
oleh faktor-faktor lain.
Hasil penelitian menunjukkan ibu yang memilih dukun bayi, 40,0%
menyatakan kurang setuju dibandingkan ibu yang menyatakan setuju (11,5%). Hal ini
menunjukkan bahwa adanya respon yang kurang setuju dari ibu terhadap
pemeriksaan kehamilan, penolong persalinan yang sehat dan normal, maka
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
kemungkinan besar ia akan memilih dukun bayi untuk penolong persalinannya,
dibandingkan ibu dengan sikap yang setuju.
Secara statistik dengan uji chi square menunjukkan ada hubungan signifikan
antara sikap ibu dengan pengambilan keputusan penolong persalinan (α<0,05),
dengan nilai OR sebesar 5,111, artinya ibu bersalin yang memilih dukun bayi 5 kali
mempunyai sikap sikap kurang setuju dibandingkan ibu bersalin dengan sikap setuju.
Namun hasil regresi logistic tidak menunjukkan pengaruh signifikan dengan
pemilihan pertolongan persalinan.
Keadaan ini menunjukkan bahwa ibu dengan sikap yang setuju belum tentu
akan memilih bidan untuk menangani persalinannya, hal ini mungkin saja
dipengaruhi oleh faktor lain misalnya faktor akses ke bidan atau pelayanan kesehatan,
atau faktor budaya dan faktor kemampuan membayar atau persepsi lain terhadap
bidan yang akan menangani pertolongan persalinan.
Hal ini dapat ditegaskan oleh Abbas dan Kristiani (2006) bahwa sebagian
besar masyarakat masih menganggap bahwa tenaga medis (paramedis) cenderung
belum berpengalaman, karena rata-rata usia mereka sangat muda, sehingga
masyarakat kurang percaya terhadap tindakan persalinan yang dilakukan oleh bidan.
Hasil penelitian Bangsu (2001) di Bengkulu, juga mengemukakan bahwa
keputusan masyarakat memilih pertolongan oleh dukun bayi cenderung dipengaruhi
oleh kemudahan mendapatkan pelayanan dukun bayi, selain itu pelayanan yang
diberikan oleh dukun bayi bersifat “all in”, yaitu menolong persalinan, membantu
pekerjaan ibu hamil pada hari persalinannya, memandikan bayi, dan bahkan bersedia Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
merawat bayi hingga lepas tali pusat dan kondisi ibu mulai pulih. Keadaan tersebut
juga diduga memberikan kontribusi terhadap pemilihan penolong persalinan oleh ibu
bersalin di Kabupaten Aceh Tenggara.
5.5. Pengaruh Faktor Budaya terhadap Keputusan Memilih Pertolongan Persalinan di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara
Budaya dalam penelitian ini adalah pandangan responden tentang
kepercayaan, dan adat istiadat yang ada di masyarakat tentang pemilihan penolong
persalinan. Secara kultural, masyarakat di Kabupaten Aceh Tenggara didiami oleh
beberapa suku bangsa, yaitu Suku Aceh (45,2%), suku Batak (29,7%), suku Alas
(15,1%), dan lain-lain (13,0%).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya yang mereka miliki 75,9%
merupakan budaya yang mendukung, yaitu budaya yang membenarkan bahwa
pertolongan persalinan harus dilakukan secara medis, dan ditolong oleh tenaga yang
profesional.
Secara proporsi ibu yang memilih dukun bayi mayoritas mempunyai budaya
tidak mendukung (47,6%) dibandingkan ibu yang mempunyai budaya mendukung
(15,2%). Keadaan ini menunjukkan bahwa jika ibu mempunyai budaya tidak
mendukung yaitu budaya yang masih menyalahkan atau tidak membenarkan
penolong persalinan oleh tenaga medis, maka semakin besar keputusan ibu memilih
dukung bayi.
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Secara statistik dengan uji chi square menunjukkan ada hubungan signifikan
antara budaya dengan pengambilan keputusan penolong persalinan (α<0,05), dengan
nilai OR sebesar 24,00, artinya ibu bersalin yang memilih dukun bayi 24 kali adalah
ibu dengan budaya tidak mendukung dibandingkan ibu dengan budaya yang
mendukung.
Demikian juga hasil uji secara bersamaan dengan uji regresi logistik juga
menunjukkan ada pengaruh signifikan antara faktor budaya dengan pengambilan
keputusan memilih penolong persalinan, dengan nilai p=0,000 pada nilai β=3,195,
dan berdasarkan persamaan model regresi logistik ganda menunjukkan bahwa
probabilitas ibu dengan faktor budaya mendukung diketahui 96,47% akan memilih
dukun bayi, sedangkan probabilitas ibu dengan faktor budaya tidak mendukung
hanya 39,98% akan memilih dukun bayi.
Selain itu juga mencerminkan bahwa faktor budaya mempunyai pengaruh
yang sangat besar terhadap pemilihan penolong persalinan di Kabupaten Aceh
Tenggara, mengingat masih ada beberapa daerah yang terisolir dan relatif sulit
dijangkau oleh fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan, maka akan semakin
membuka peluang dukun bayi untuk melakukan tindakan medis khususnya
pertolongan persalinan, serta akan semakin menumbuhkan pemikiran yang permanen
dan membudaya bagi masyarakat untuk memanfaatkan dukun bayi sebagai penolong
persalinan.
Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara diduga masih ada
sebagian masyarakat yang sangat fanatik dengan budaya dan adat istiadatnya Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
sehingga penerimaan bidan desa akan sangat sulit, untuk itu perlu dilakukan
penelitian mendalam tentang pengaruh budaya masyarakat terhadap penolong
persalinan, karena keadaan ini akan berimplikasi terhadap derajat kesehatan
masyarakat khususnya kematian ibu dan anak.
Hasil penelitian ini sejalan dengan peneltian Bangsu (2001) bahwa
lingkungan sosial dan adat istiadat merupakan variabel paling berhubungan dengan
pemilihan penolong persalinan, secara proporsi menunjukkan 83,91% ibu yang
mempunyai lingkungan sosial yang kurang mendukung memilih dukun bayi untuk
pertolongan persalinan dibandingkan penolong persalinan oleh bidan (16,09%).
Menurut Sumaryoto (2003) faktor non medis terbukti merupakan faktor
dominan yang memberikan konstribusi terhadap kematian ibu karena hamil,
melahirkan dan nifas. Apalagi saat ini belum semua masyarakat siap melaksanakan
perubahan perilaku, pengaruh sosial budaya yang bias gender dan masih kurangnya
informasi serta kemampuan menerima dan menyerap informasi.
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan, yaitu:
1. Sebanyak 78,2% ibu bersalin di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh
Tenggara memilih penolong persalinan pada bidan, dan hanya 21,8% pada dukun
bayi.
2. Tidak ada hubungan secara signifikan pendidikan (p=0,881) dan pekerjaan
(p=0,325) dengan pemilihan penolong persalinan pada ibu bersalin di Kecamatan
Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara.
3. Ada hubungan secara signifikan pendapatan keluarga (p=0,009), OR=3,966,
pengetahuan (p=0,020), nilai OR=0,304, sikap (p=0,002), nilai OR=5,111 dan
budaya (p=0,001), nilai OR 24,000 dengan pemilihan penolong persalinan pada
ibu bersalin di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara.
4. Ada pengaruh variabel faktor budaya (p=0,001) terhadap pemilihan penolong
persalinan pada ibu bersalin di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh
Tenggara.
5. Probabilitas ibu dengan faktor budaya mendukung untuk memilih penolong
persalinan oleh dukun bayi adalah sebesar 96,47%.
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
6. Probabilitas ibu dengan faktor budaya tidak mendukung untuk memilih penolong
persalinan oleh dukun bayi adalah sebesar 39,98%.
Saran
1. Perlu pendekatan budaya dan adat istiadat setempat dalam penempatan bidan-
bidan agar mudah diterima dan dimanfaatkan oleh masyarakat.
2. Kepada Pemerintah Daerah agar melakukan pengembangan wilayah yang terisolir
guna memudahkan akses informasi khususnya informasi kesehatan, agar
masyarakat yang terisolir tersebut dapat menerima tenaga medis dan
memanfaatkannya dalam segala tindakan medis termasuk penolong persalinan.
3. Kepada Dinas Kesehatan melalui Puskesmas Babul Rahmah Kabupaten Aceh
Tenggara agar mendata, mengakomodir dan mengkoordinir seluruh dukun bayi
yang ada di wilayah kerjanya untuk dilakukan pembinaan dan pelatihan tentang
pertolongan persalinan yang sehat dan dibekali dengan peralatan medis yang
steril.
4. Kepada Dinas Kesehatan perlu penambahan sarana kesehatan pada daerah
terpencil seperti puskesmas pembantu, pos kesehatan desa dan penyediaan
fasilitas sarana kesehatan seperti sarana bidan serta sarana transportasi seperti
ambulance dan kereta untuk operasional tenaga kesehatan.
5. Kepada Puskesmas Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara agar meningkatkan
penyuluhan-penyuluhan kesehatan khususnya penyuluhan tentang pentingnya
pemeriksaan dan pertolongan persalinan oleh tenaga medis seperti bidan. Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
DAFTAR PUSTAKA
Amiruddin, dan Jakir. 2006. Faktor yang Berhubungan dengan Pemilihan Tenaga
Penolong Persalinan oleh Ibu Bersalin di Wilayah Kerja Puskesmas Borong
Kompleks Kab. Sinjai Tahun 2006. Bulletin Epidemiologi. FKM Hasanuddin.
Makassar.
Bangsu, Tamrin. 2001. Dukun Bayi Sebagai Pilihan Utama Tenaga Penolong
Persalinan. Jurnal Penelitian UNIB Volume VII No. 2.
Depkes RI. 2005a. Rencana Strategis Departemen Kesehatan Republik Indonesia
2005‐2009. Jakarta.
________. 2005b. Hasil Survei Kesehatan Nasional (SUSENAS) Tahun 2004. Jakarta.
________. 2006. Profil Kesehatan Indonesia 2005. Jakarta.
_______. 2007. Indonesia Health Profile 2005. Ministry of Health Republic of Indonesia. Jakarta.
Dinas Kesehatan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Profil Kesehatan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Banda Aceh.
Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tenggara. Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Tenggara. Kutacane.
Fheisben dan Ajzen, Icek. 1979. Organizational Behavior and Human Decision Process: The Theory of Planned Behavior (online), http://home.comcast.net diakses 21 Juli 2007.
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Kontjaraningrat. 2004. Pengantar Antropologi. Bumi Aksara. Jakarta.
Kristiani, M. 2006. Hubungan Pemanfaatan Bidan dengan Cakupan Program
Kesehatan Ibu dan Anak Puskesmas di Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah,
dan Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat. Working Paper Mahasiswa UGM
Gadjah Mada. Yogyakarta.
Manuaba I.B. G. 2001. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB untuk
Pendidikan Bidan. EGC. Jakarta.
Natoatmodjo. 2003. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rineka
Cipta. Jakarta.
_________. 2003. Metode Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.
Permata, Putri, S. 2001. Hubungan Pendidikan, Pengetahuan Kesehatan Maternal,
dan Pendapatan dengan Efektivitas Gerakan Kasih Sayang Ibu dalam Meningkatkan
Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan. Jurnal Penelitian UNIB Volume VIII No.
2.
Rochim, A. 2005. Analisis Faktor‐faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pasien
dalam Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Rawat Inap RS Al‐Huda sebagai Dasar
Penyusunan Strategi Pemasaran. Tesis Pasca Sarjana UGM. Yogyakarta.
Robbins, S.P. 2001. Perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi, Aplikasi. Jilid 1. Versi
Bahasa Indonesia. Jilid 1. Prenhallindo. Jakarta.
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Robbins. P.S. 2002. Prinsip‐prinsip Perilaku Organisasi. Edisi Kelima. Penerbit
Erlangga. Jakarta.
Rivai. V. 2003. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Edisi Kedua. Rajawali Press.
Jakarta.
Sastroasmoro, S, dan Ismael, S. 1995. Dasar‐dasar Metodologi Penelitian Klinis.
Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI. Jakarta.
Sarwono, S. 2004. Sosiologi Kesehatan. Beberapa Konsep Beserta Aplikasinya.
Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Administrasi. Alphabet. Bandung.
Suprapto, A. Pola Pertolongan Persalinan 5 Tahun Terakhir Hubungannya dengan
Faktor Sosial Ekonomi di Indonesia. (online), http://digilib.litbang. depkes.go.id.
Diakses tanggal 26 September 2006.
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
LAMPIRAN 1
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH SOSIAL EKONOMI, PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP KEPUTUSAN MEMILIH PENOLONG PERSALINAN DI KABUPATEN ACEH TENGGARA
No. Responden : Tanggal wawancara : Umur : Tahun Alamat : Desa : Kecamatan : I. SOSIAL EKONOMI 1. Pendidikan : 1. Tamat SD Sederajat 2. Tamat SLTP Sederajat 3. Tamat SLTA Sederajat 4. Tamat D-III/PT 2. Pekerjaan : 1. PNS/TNI/POLRI 2. Wiraswasta/Pegawai Swasta 3. Petani/buruh 4. Ibu Rumah Tangga 3. Pendapatan Isteri : Rp: 4. Pendapatan Suami : Rp :
II. PENGETAHUAN
Ketentuan ; Berilah tanda kurung pada jawaban yang ibu anggap paling benar
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
1. Menurut ibu berapa usia kehamilan seorang ibu yang normal melahirkan
a. Umur kehamilan antara 37-42 minggu b. Umur kehamilan <37 minggu c. Tidak Tahu
2. Menurut ibu bagaimana dikatakan persalinan sehat?
a. Persalinan yang tidak mengalami komplikasi kehamilan b. Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan c. Tidak Tahu
3. Menurut ibu siapa sebaiknya melakukan pertolongan persalinan? a. Bidan, dan dokter kandungan b. Perawat c. Tidak Tahu
4. Menurut ibu di mana sebaiknya persalinan dilakukan? a. Di rumah sakit, puskesmas, klinik bersalin dan di rumah b. Dapat dilakukan di rumah saja c. Tidak Tahu
5. Menurut ibu bagaimana dikatakan terjadi komplikasi persalinan
a. Jika terjadi pendarahan setelah melahirkan dan setelah 22 hari melahirkan
b. Jika anak yang dilahirkan meninggal dunia c. Tidak Tahu
6. Menurut ibu bagaimana cara mencegah persalinan tidak normal
a. Menjaga status gizi ibu dengan mengkonsumsi makanan seimbang dan memeriksakan kehamilan secara rutin dan sesuai anjuran
b. Tidak banyak bergerak dan cukup mengkonsumsi makanan bergizi c. Tidak Tahu
7. Menurut ibu berapa kali sebaiknya seorang ibu memeriksakan kehamilan guna
mencegah persalinan tidak normal a. 1 kali pada trisemester pertama, 2 kali trisemester 2 dan 2 kali
trisemester 3 b. 2 kali selama kehamilan c. Tidak Tahu
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
8. Menurut ibu apa saja yang harus dihindari oleh seorang ibu selama kehamilan guna mencegah persalinan tidak normal
a. Mengkonsumsi makanan secara berlebihan dan tidak seimbang, paparan asap rokok, olah raga yang berlebihan dan kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol.
b. Makanan yang menjadi pantangan untuk seorang ibu hamil c. Tidak Tahu
9. Sebagaimana diketahui, salah satu jenis persalinan yang tidak normal adalah
lahir prematur. Menurut ibu faktor apa yang menyebabkan seorang ibu melahirkan prematur?
a. Tidak melakukan pemeriksaan antenatal secara lengkap, dan mengkonsumsi makanan yang tidak seimbang serta status gizi ibu yang rendah
b. Terlalu banyak bergerak dan mengkonsumsi makanan secara berlebihan
c. Tidak Tahu
10. Sebagaimana diketahui, salah satu jenis persalinan yang tidak normal adalah lahir dengan berat badan rendah atau disebut BBLR. Menurut Ibu diketahui faktor apa yang menyebabkan seorang ibu melahirkan BBLR.
a. Tidak lengkap pemeriksaan antenatal, kadar Hb tidak baik, dan konsumsi Tablet Fe tidak cukup serta gzi ibu tidak baik.
b. Mengkonsumsi makanan yang dipantang ibu hamil, dan usia kehamilan yang tidak cukup
c. Tidak Tahu
11. Menurut Ibu berapa kadar Hb yang baik bagi seorang ibu hamil a. ≥ 11 gr% b. <11 gr% c. Tidak Tahu
12. Menurut Ibu berapa jumlah Tablet Fe yang baik dikonsumsi oleh seorang ibu
hamil a. ≥ 90 Tablet selama hamil sampai melahirkan b. < 90 Tablet selama hamil sampai melahirkan c. Tidak Tahu
III. SIKAP
1. Usia kehamilan seorang ibu yang normal dan sehat untuk melahirkan adalah antara 37-42 minggu?
1. Setuju Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
2. Kurang Setuju 3. Tidak Setuju
Alasan :
2. Penolong persalinan sebaiknya dilakukan oleh tenaga yang profesional dan terlatih
1. Setuju 2. Kurang Setuju 3. Tidak Setuju
Alasan :
3. Persalinan yang sehat dan normal adalah persalinan yang tidak terjadi komplikasi saat dan sesudah melahirkan 1. Setuju 2. Kurang Setuju 3. Tidak Setuju
Alasan :
4. Seorang ibu hamil perlu menjaga kesehatan guna mempermudah persalinan 1. Setuju 2. Kurang Setuju 3. Tidak Setuju
Alasan :
5. Seorang ibu hamil perlu melakukan pemeriksaan kehamilan sampai 4 kali, untuk menghindari bayi lahir prematur atau berat badan lahir rendah 1. Setuju 2. Kurang Setuju 3. Tidak Setuju
Alasan :
6. Seorang ibu hamil perlu melakukan pemeriksaan kehamilan sampai 4 kali, untuk menghindari persalinan dengan komplikasi 1. Setuju 2. Kurang Setuju 3. Tidak Setuju
Alasan : Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
7. Adanya penyakit yang menyertai ibu hamil saat mengandung merupakan
faktor risiko terhadap persalinan tidak normal 1. Setuju 2. Kurang Setuju 3. Tidak Setuju
Alasan :
8. Ibu hamil yang melahirkan yang ditolong oleh tenaga dukun bayi berisiko terhadap persalinan tidak sehat 1. Setuju 2. Kurang Setuju 3. Tidak Setuju
Alasan :
9. Pertolongan persalinan yang dilakukan oleh dukun terlatih berisiko terhadap
terjadinya pendarahan, dan kematian bayi 1. Setuju 2. Kurang Setuju 3. Tidak Setuju
Alasan :
10. Tenaga dukun bayi sebaiknya dilakukan pelatihan sebelum melakukan
persalinan di suatu wilayah 1. Setuju 2. Kurang Setuju 3. Tidak Setuju
Alasan :
11. Sebaiknya seorang ibu hamil sudah memikirkan penolong persalinan nantinya
1. Setuju 2. Kurang Setuju 3. Tidak Setuju
Alasan : Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
12. Keputusan untuk memilih penolong persalinan nantinya merupakan bagian dari kebutuhan ibu untuk persalinan normal. 1. Setuju 2. Kurang Setuju 3. Tidak Setuju
Alasan : IV. BUDAYA
1. Apakah ada pantangan tertentu selama kehamilan? 1. Ya (1) 2. Tidak (2)
Alasan :
2. Apakah ada pantangan dalam pemilihan penolong persalinan? 1. Ya (1) 2. Tidak (2)
Alasan :
3. Apakah ada anjuran tertentu supaya melahirkan nanti sesuai bulan dan hari
yang tepat? 1. Ya (1) 2. Tidak (2)
Alasan :
4. Apakah ada larangan dari orang yang dituakan ditempat ibu tinggal supaya
persalinan tidak dilakukan di rumah sakit? 1. Ya (1) 2. Tidak (2
Alasan :
5. Apakah ada larangan dari orang yang dituakan ditempat ibu tinggal supaya
persalinan tidak dilakukan di puskesmas? 1. Ya (1)
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
2. Tidak (2) Alasan :
6. Apakah ada anjuran dari orang yang dituakan ditempat ibu tinggal supaya persalinan dilakukan di rumah?
1. Ya (1) 2. Tidak (2)
Alasan :
7. Apakah ada kepercayaan di lingkungan ibu tinggal bahwa pertolongan
persalinan oleh bidan mengakibatkan anak yang dilahirkan tidak patuh orang tua?
1. Ya (1) 2. Tidak (2)
Alasan :
8. Apakah ada kepercayaan turun temurun dari keluarga ibu supaya pertolongan
persalinan harus dilakukan oleh dukun bayi? 1. Ya (1) 2. Tidak (2)
Alasan :
9. Apakah ada pertolongan persalinan oleh dukun merupakan adat istiadat yang
sudah turun temurun di lingkungan tempat tinggal ibu? 1. Ya (1) 2. Tidak (2)
Alasan :
10. Apakah keluarga mendukung ibu untuk melakukan pertolongan persalinan oleh bidan?
1. Ya (1) 2. Tidak (2)
Alasan : III. PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENOLONG BERSALIN Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
1. Kemana Ibu melakukan pertolongan persalinan ? a. Dokter b. Bidan/paramedis c. Dukun Bayi
Alasan atas jawaban ibu:
2. Siapa yang menganjurkan ibu melakukan pertolongan persalinan tersebut? a. Ibu Sendiri b. Suami c. Keluarga d. Tetangga
3. LAMPIRAN 2
4.
5. HASIL REABILITAS DAN VALIDITAS
6.
7.
8.
9. Reliability
10. ****** Method 1 (space saver) will be used for this
analysis ******
11.
12.
13.
14. R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L
E (A L P H A)
15.
16. 1. PP1 Pengetahuan 1
17. 2. PP2 Pengetahuan 2
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
18. 3. PP3 Pengetahuan 3
19. 4. PP4 Pengetahuan 4
20. 5. PP5 Pengetahuan 5
21. 6. PP6 Pengetahuan 6
22. 7. PP7 Pengetahuan 7
23. 8. PP8 Pengetahuan 8
24. 9. PP9 Pengetahuan 9
25. 10. PP10 Pengetahuan 10
26. 11. PP11 Pengetahuan 11
27. 12. PP12 Pengetahuan 12
28. 13. PS1 Sikap 1
29. 14. PS2 Sikap 2
30. 15. PS3 Sikap 3
31. 16. PS4 Sikap 4
32. 17. PS5 Sikap 5
33. 18. PS6 Sikap 6
34. 19. PS7 Sikap 7
35. 20. PS8 Sikap 8
36. 21. PS9 Sikap 9
37. 22. PS10 Sikap 10
38. 23. PS11 Sikap 11
39. 24. PS12 Sikap 12
40. 25. PB1 Budaya 1
41. 26. PB2 Budaya 2
42. 27. PB3 Budaya 3
43. 28. PB4 Budaya 4
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
44. 29. PB5 Budaya 5
45. 30. PB6 Budaya 6
46. 31. PB7 Budaya 7
47. 32. PB8 Budaya 8
48. 33. PB9 Budaya 9
49. 34. PB10 Budaya 10
50. R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E
(A L P H A)
51.
52. Mean Std Dev
Cases
53.
54. 1. PP1 1.4500 .5104
20.0
55. 2. PP2 1.3500 .4894
20.0
56. 3. PP3 1.3500 .4894
20.0
57. 4. PP4 1.6500 .4894
20.0
58. 5. PP5 1.4500 .5104
20.0
59. 6. PP6 1.4000 .5026
20.0
60. 7. PP7 1.4000 .5026
20.0
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
61. 8. PP8 1.3500 .4894
20.0
62. 9. PP9 1.3500 .4894
20.0
63. 10. PP10 1.3500 .4894
20.0
64. 11. PP11 1.5000 .5130
20.0
65. 12. PP12 1.3500 .4894
20.0
66. 13. PS1 1.6500 .7452
20.0
67. 14. PS2 1.8500 .6708
20.0
68. 15. PS3 1.7000 .7327
20.0
69. 16. PS4 1.7000 .6569
20.0
70. 17. PS5 1.9000 .7881
20.0
71. 18. PS6 1.6000 .6806
20.0
72. 19. PS7 1.7500 .6387
20.0
73. 20. PS8 1.8000 .7678
20.0
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
74. 21. PS9 1.8000 .7678
20.0
75. 22. PS10 1.9500 .6048
20.0
76. 23. PS11 1.8000 .6156
20.0
77. 24. PS12 1.6000 .6806
20.0
78. 25. PB1 1.3000 .4702
20.0
79. 26. PB2 1.2000 .4104
20.0
80. 27. PB3 1.3000 .4702
20.0
81. 28. PB4 1.3000 .4702
20.0
82. 29. PB5 1.3000 .4702
20.0
83. 30. PB6 1.3500 .4894
20.0
84. 31. PB7 1.2500 .4443
20.0
85. 32. PB8 1.4500 .5104
20.0
86. 33. PB9 1.5500 .5104
20.0
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
87. 34. PB10 1.5500 .5104
20.0
88.
89. N of
90. Statistics for Mean Variance Std Dev
Variables
91. SCALE 51.6000 103.2000 10.1587
34
92. _
93.
94.
95.
96.
97.
98.
99.
100. R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L
E (A L P H A)
101.
102.
103. Item-total Statistics
104.
105. Scale Scale Corrected
106. Mean Variance Item-
Alpha
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
107. if Item if Item Total
if Item
108. Deleted Deleted Correlation
Deleted
109.
110. PP1 50.1500 97.9237 .4965
.9172
111. PP2 50.2500 96.3026 .6932
.9151
112. PP3 50.2500 96.1974 .7045
.9149
113. PP4 49.9500 100.4711 .2538
.9199
114. PP5 50.1500 96.9763 .5932
.9161
115. PP6 50.2000 96.1684 .6877
.9150
116. PP7 50.2000 95.5368 .7542
.9143
117. PP8 50.2500 96.7237 .6479
.9156
118. PP9 50.2500 96.3026 .6932
.9151
119. PP10 50.2500 95.6711 .7615
.9143
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
120. PP11 50.1000 96.6211 .6263
.9157
121. PP12 50.2500 96.7237 .6479
.9156
122. PS1 49.9500 94.5763 .5567
.9164
123. PS2 49.7500 96.4079 .4814
.9174
124. PS3 49.9000 95.0421 .5335
.9167
125. PS4 49.9000 97.3579 .4173
.9184
126. PS5 49.7000 97.2737 .3413
.9203
127. PS6 50.0000 95.6842 .5297
.9167
128. PS7 49.8500 97.3974 .4279
.9182
129. PS8 49.8000 98.3789 .2778
.9212
130. PS9 49.8000 101.1158 .0968
.9242
131. PS10 49.6500 99.1868 .3028
.9198
132. PS11 49.8000 97.3263 .4524
.9178
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
133. PS12 50.0000 95.6842 .5297
.9167
134. PB1 50.3000 97.4842 .5918
.9163
135. PB2 50.4000 99.6211 .4163
.9182
136. PB3 50.3000 99.1684 .4069
.9182
137. PB4 50.3000 96.8526 .6620
.9155
138. PB5 50.3000 96.8526 .6620
.9155
139. PB6 50.2500 99.4605 .3586
.9188
140. PB7 50.3500 98.0289 .5654
.9167
141. PB8 50.1500 100.7658 .2121
.9204
142. PB9 50.0500 98.7868 .4093
.9182
143. PB10 50.0500 99.4184 .3459
.9189
144. _
145. R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L
E (A L P H A)
146. Reliability Coefficients
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
147.
148. N of Cases = 20.0 N of Items = 34
149. Alpha = .9196
LAMPIRAN 3
HASIL PENGOLAHAN DATA PENELITIAN
Frequency Table Pendidikan Ibu
10 11.5 11.5 11.577 88.5 88.5 100.087 100.0 100.0
RendahSedangTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Pekerjaan_Ibu
25 28.7 28.7 28.762 71.3 71.3 100.087 100.0 100.0
Tidak BekerjaBekerjaTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Penghasilan Keluarga
52 59.8 59.8 59.835 40.2 40.2 100.087 100.0 100.0
RendahTinggiTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Pengetahuan Ibu
33 37.9 37.9 37.954 62.1 62.1 100.087 100.0 100.0
BaikKurangTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Sikap Ibu
52 59.8 59.8 59.835 40.2 40.2 100.087 100.0 100.0
SetujuKurang SetujuTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Faktor Budaya
21 24.1 24.1 24.166 75.9 75.9 100.087 100.0 100.0
Tidak MendukungMendukungTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Pengambilan Keputusan
67 77.0 77.0 77.020 23.0 23.0 100.087 100.0 100.0
BidanDukun BayiTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Crosstabs Pendidikan Ibu
Pendidikan Ibu * Pengambilan Keputusan Crosstabulation
2 8 102.2 7.8 10.0
20.0% 80.0% 100.0%
10.5% 11.8% 11.5%
2.3% 9.2% 11.5%17 60 77
16.8 60.2 77.022.1% 77.9% 100.0%
89.5% 88.2% 88.5%
19.5% 69.0% 88.5%19 68 87
19.0 68.0 87.021.8% 78.2% 100.0%
100.0% 100.0% 100.0%
21.8% 78.2% 100.0%
CountExpected Count% within Pendidikan Ibu% within PengambilanKeputusan% of TotalCountExpected Count% within Pendidikan Ibu% within PengambilanKeputusan% of TotalCountExpected Count% within Pendidikan Ibu% within PengambilanKeputusan% of Total
Rendah
Sedang
PendidikanIbu
Total
Dukun Bayi Bidan
PengambilanKeputusan
Total
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Chi-Square Tests
.022b 1 .881
.000 1 1.000
.023 1 .8801.000 .623
.022 1 .882
87
Pearson Chi-SquareContinuity Correction a
Likelihood RatioFisher's Exact TestLinear-by-LinearAssociationN of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)Exact Sig.(2-sided)
Exact Sig.(1-sided)
Computed only for a 2x2 tablea.
1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is2.18.
b.
Risk Estimate
.882 .171 4.550
.906 .245 3.353
1.027 .737 1.431
87
Odds Ratio forPendidikan Ibu (Rendah /Sedang)For cohort PengambilanKeputusan = Dukun BayiFor cohort PengambilanKeputusan = BidanN of Valid Cases
Value Lower Upper
95% ConfidenceInterval
Pekerjaan_Ibu * Pengambilan Keputusan
Crosstab
21 4 2519.3 5.7 25.0
84.0% 16.0% 100.0%
31.3% 20.0% 28.7%
24.1% 4.6% 28.7%46 16 62
47.7 14.3 62.074.2% 25.8% 100.0%
68.7% 80.0% 71.3%
52.9% 18.4% 71.3%67 20 87
67.0 20.0 87.077.0% 23.0% 100.0%
100.0% 100.0% 100.0%
77.0% 23.0% 100.0%
CountExpected Count% within Pekerjaan_Ibu% within PengambilanKeputusan% of TotalCountExpected Count% within Pekerjaan_Ibu% within PengambilanKeputusan% of TotalCountExpected Count% within Pekerjaan_Ibu% within PengambilanKeputusan% of Total
Tidak Bekerja
Bekerja
Pekerjaan_Ibu
Total
Bidan Dukun Bayi
PengambilanKeputusan
Total
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Chi-Square Tests
.968b 1 .325
.493 1 .4831.020 1 .313
.407 .245
.957 1 .328
87
Pearson Chi-SquareContinuity Correction a
Likelihood RatioFisher's Exact TestLinear-by-LinearAssociationN of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)Exact Sig.(2-sided)
Exact Sig.(1-sided)
Computed only for a 2x2 tablea.
0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is5.75.
b.
Risk Estimate
1.826 .544 6.131
1.132 .904 1.418
.620 .230 1.673
87
Odds Ratio forPekerjaan_Ibu (TidakBekerja / Bekerja)For cohort PengambilanKeputusan = BidanFor cohort PengambilanKeputusan = Dukun BayiN of Valid Cases
Value Lower Upper
95% ConfidenceInterval
Penghasilan Keluarga * Pengambilan Keputusan
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Crosstab
35 17 5240.0 12.0 52.0
67.3% 32.7% 100.0%
52.2% 85.0% 59.8%
40.2% 19.5% 59.8%32 3 35
27.0 8.0 35.0
91.4% 8.6% 100.0%
47.8% 15.0% 40.2%
36.8% 3.4% 40.2%67 20 87
67.0 20.0 87.0
77.0% 23.0% 100.0%
100.0% 100.0% 100.0%
77.0% 23.0% 100.0%
CountExpected Count% within PenghasilanKeluarga% within PengambilanKeputusan% of TotalCountExpected Count% within PenghasilanKeluarga% within PengambilanKeputusan% of TotalCountExpected Count% within PenghasilanKeluarga% within PengambilanKeputusan% of Total
Rendah
Tinggi
PenghasilanKeluarga
Total
Bidan Dukun Bayi
PengambilanKeputusan
Total
Chi-Square Tests
6.875b 1 .0095.580 1 .0187.609 1 .006
.010 .007
6.796 1 .009
87
Pearson Chi-SquareContinuity Correction a
Likelihood RatioFisher's Exact TestLinear-by-LinearAssociationN of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)Exact Sig.(2-sided)
Exact Sig.(1-sided)
Computed only for a 2x2 tablea.
0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is8.05.
b.
Risk Estimate
3.966 1.056 14.897
3.103 .979 9.835
.782 .639 .958
87
Odds Ratio forPenghasilan Keluarga(Rendah / Tinggi)For cohort PengambilanKeputusan = Dukun BayiFor cohort PengambilanKeputusan = BidanN of Valid Cases
Value Lower Upper
95% ConfidenceInterval
Pengetahuan Ibu * Pengambilan Keputusan
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Crosstab
21 12 3325.4 7.6 33.0
63.6% 36.4% 100.0%
31.3% 60.0% 37.9%
24.1% 13.8% 37.9%46 8 54
41.6 12.4 54.0
85.2% 14.8% 100.0%
68.7% 40.0% 62.1%
52.9% 9.2% 62.1%67 20 87
67.0 20.0 87.0
77.0% 23.0% 100.0%
100.0% 100.0% 100.0%
77.0% 23.0% 100.0%
CountExpected Count% within PengetahuanIbu% within PengambilanKeputusan% of TotalCountExpected Count% within PengetahuanIbu% within PengambilanKeputusan% of TotalCountExpected Count% within PengetahuanIbu% within PengambilanKeputusan% of Total
Baik
Kurang
PengetahuanIbu
Total
Bidan Dukun Bayi
PengambilanKeputusan
Total
Chi-Square Tests
5.372b 1 .0204.224 1 .0405.244 1 .022
.034 .021
5.311 1 .021
87
Pearson Chi-SquareContinuity Correction a
Likelihood RatioFisher's Exact TestLinear-by-LinearAssociationN of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)Exact Sig.(2-sided)
Exact Sig.(1-sided)
Computed only for a 2x2 tablea.
0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is7.59.
b.
Risk Estimate
.304 .108 .855
.747 .564 .989
2.455 1.122 5.369
87
Odds Ratio forPengetahuan Ibu (Baik /Kurang)For cohort PengambilanKeputusan = BidanFor cohort PengambilanKeputusan = Dukun BayiN of Valid Cases
Value Lower Upper
95% ConfidenceInterval
Sikap Ibu * Pengambilan Keputusan Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Crosstab
46 6 5240.0 12.0 52.0
88.5% 11.5% 100.0%
68.7% 30.0% 59.8%
52.9% 6.9% 59.8%21 14 35
27.0 8.0 35.060.0% 40.0% 100.0%
31.3% 70.0% 40.2%
24.1% 16.1% 40.2%67 20 87
67.0 20.0 87.077.0% 23.0% 100.0%
100.0% 100.0% 100.0%
77.0% 23.0% 100.0%
CountExpected Count% within Sikap Ibu% within PengambilanKeputusan% of TotalCountExpected Count% within Sikap Ibu% within PengambilanKeputusan% of TotalCountExpected Count% within Sikap Ibu% within PengambilanKeputusan% of Total
Setuju
Kurang Setuju
SikapIbu
Total
Bidan Dukun Bayi
PengambilanKeputusan
Total
Chi-Square Tests
9.572b 1 .0028.032 1 .0059.506 1 .002
.004 .002
9.462 1 .002
87
Pearson Chi-SquareContinuity Correction a
Likelihood RatioFisher's Exact TestLinear-by-LinearAssociationN of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)Exact Sig.(2-sided)
Exact Sig.(1-sided)
Computed only for a 2x2 tablea.
0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is8.05.
b.
Risk Estimate
5.111 1.724 15.153
1.474 1.106 1.966
.288 .123 .678
87
Odds Ratio for Sikap Ibu(Setuju / Kurang Setuju)For cohort PengambilanKeputusan = BidanFor cohort PengambilanKeputusan = Dukun BayiN of Valid Cases
Value Lower Upper
95% ConfidenceInterval
Faktor Budaya * Pengambilan Keputusan Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Crosstab
11 10 2116.2 4.8 21.0
52.4% 47.6% 100.0%
16.4% 50.0% 24.1%
12.6% 11.5% 24.1%56 10 66
50.8 15.2 66.084.8% 15.2% 100.0%
83.6% 50.0% 75.9%
64.4% 11.5% 75.9%67 20 87
67.0 20.0 87.077.0% 23.0% 100.0%
100.0% 100.0% 100.0%
77.0% 23.0% 100.0%
CountExpected Count% within Faktor Budaya% within PengambilanKeputusan% of TotalCountExpected Count% within Faktor Budaya% within PengambilanKeputusan% of TotalCountExpected Count% within Faktor Budaya% within PengambilanKeputusan% of Total
Tidak Mendukung
Mendukung
Faktor Budaya
Total
Bidan Dukun Bayi
PengambilanKeputusan
Total
Chi-Square Tests
32.588b 1 .00029.218 1 .00029.179 1 .000
.000 .000
32.214 1 .000
87
Pearson Chi-SquareContinuity Correction a
Likelihood RatioFisher's Exact TestLinear-by-LinearAssociationN of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)Exact Sig.(2-sided)
Exact Sig.(1-sided)
Computed only for a 2x2 tablea.
1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is4.59.
b.
Risk Estimate
24.400 6.742 88.308
8.800 3.595 21.543
.361 .196 .663
87
Odds Ratio for FaktorBudaya (Tidak Mendukun/ Mendukung)For cohort PengambilanKeputusan = Dukun BayiFor cohort PengambilanKeputusan = BidanN of Valid Cases
Value Lower Upper
95% ConfidenceInterval
Logistic Regression
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Case Processing Summary
87 100.00 .0
87 100.00 .0
87 100.0
Unweighted Cases a
Included in AnalysisMissing CasesTotal
Selected Cases
Unselected CasesTotal
N Percent
If weight is in effect, see classification table for the totalnumber of cases.
a.
Dependent Variable Encoding
01
Original ValueDukun BayiBidan
Internal Value
Block 0: Beginning Block
Classification Tablea,b
0 19 .00 68 100.0
78.2
ObservedDukun BayiBidan
PengambilanKeputusan
Overall Percentage
Step 0Dukun Bayi Bidan
PengambilanKeputusan Percentage
Correct
Predicted
Constant is included in the model.a.
The cut value is .500b.
Variables in the Equation
1.275 .259 24.144 1 .000 3.579ConstantStep 0B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Variables not in the Equation
4.607 1 .03213.198 1 .0004.225 1 .040
32.588 1 .00035.007 4 .000
HSIL_KELTAHUSIKAPBUDAYA
Variables
Overall Statistics
Step0
Score df Sig.
Block 1: Method = Forward Stepwise (Conditional)
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Omnibus Tests of Model Coefficients
29.179 1 .00029.179 1 .00029.179 1 .000
StepBlockModel
Step 1Chi-square df Sig.
Model Summary
62.147 .285 .438Step1
-2 Loglikelihood
Cox & SnellR Square
NagelkerkeR Square
Classification Tablea
14 5 73.77 61 89.7
86.2
ObservedDukun BayiBidan
PengambilanKeputusan
Overall Percentage
Step 1Dukun Bayi Bidan
PengambilanKeputusan Percentage
Correct
Predicted
The cut value is .500a.
Variables in the Equation
3.195 .656 23.696 1 .000 24.400 6.742 88.308-.693 .463 2.242 1 .134 .500
BUDAYAConstant
Step1a
B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Lower Upper95.0% C.I.for EXP(B)
Variable(s) entered on step 1: BUDAYA.a.
Model if Term Removeda
-46.803 31.459 1 .000Variable
BUDAYAStep 1
Model LogLikelihood
Change in-2 Log
Likelihood dfSig. of theChange
Based on conditional parameter estimatesa.
LAMPIRAN 4 Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008