Pembahasan
Transcript of Pembahasan
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Titik awal untuk mendiskusikan segmentasi pasar adalah
pemasaran missal. Dalam pemasaran missal penjual
melakukan produksi missal, mendistribusikan secara
missal, dan promosi missal dari satu prosuk untuk semua
konsumen. Alasan ini dilakukan karena pemasaran massal
menciptakan produk yang potensial terbesar, yang
menghasilkan biaya yang rendah, dan berujung pada harga
yang lebih rendah. Sebagian besar perusahaan masal dengan
sekarat. Sebagian besar perusahaan beralih ke pemasaran
mikro terdapat empat tingkatan segmen: segment marketing,
niche marketing, local marketing, individual marketing.
Segmen pasar terdiri dari sekelompok pelanggan yang
memiliki sekumpulan kebutuhan dan keinginan serupa. Tugas
pemasar adalah mengindefikasikan segmen dan memutuskan
segmen mana yang akan dibidik..Perusahaan sering kali
merancang, memberi harga, melepaskan, dan menghantarkan
produk atau jasa dengan lebih baik dan juga dapat
menyesuaikan program kegiatan pemasaran untuk pemasaran
mengalahkan pemasaran yang sering dilakukan oleh pesaing.
1
Kita dapat menentukan karakter segmen pasar dengan
berbagai cara. Salah satunya adalah mengidentifikasi
segmen preferensi. Preferensi homogeny ada ketika semua
konsumen mempunyai preferensi yang hampir sama pasar
tidak menunjukan segmen alami. Pada sisi ekstrim konsumen
dengan preferensi terdifusi mempunyai preferensi yang
sangat bervariasi. Jika ada beberapa merek di pasar,
masing-masing ingin memposisikan diri di dalam ruang
persaingan dan memperhatikan perbedaan yang nyata untuk
menyesuaikan diri dengan perbedaan daalam preferensi
konsumen. Terakhir, preferensi kelompok dihasilkan ketika
segmen pasar alami muncul kelompok konsumen dengan
preferensi yang sama.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat di
identifikasi masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana segmentasi pasar terhadap perilaku
konsumen?
2. Bagaimana segmentasi pasar yang efektif terhadap
perilaku konsumen?
3. Bagaimana dasar segmentasi pasar terhadap perilaku
konsumen?
2
4. Bagaimana pengaruh segmentasi yang efektif terhadap
perilaku konsumen?
1.3. Kerangka Pemikiran
Segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar ke
dalam segmen-segmen pelanggan potensial dengan kesamaan
karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku
pembeli dan sebagai suatu proses pembagian pasar
keseluruhan menjadi kelompok–kelompok pasar yang terdiri
dari orang–orang yang secara relatif memiliki kebutuhan
produk yang serupa (Pride & Ferrel :1995) .
(Hermawan Kartajaya dkk :2003) Dalam bukunya “Rethinking
Marketing” segmentasi berarti ‘melihat pasar secara
kreatif’. Segmentasi merupakan seni mengidentifikasikan
serta memanfaatkan peluang-peluang yang muncul di pasar.
Segmentasi memungkinkan pemasar menghindari persaingan
langsung. Ini dimungkinkan karena mereka bisa “tampil
beda” dengan kompetitornya, melalui perbedaan harga,
corak, kemasan, daya tarik promosi, cara distribusi dan
service memadai. Jadi secara umum dapat diartikan bahwa
sgmentasi pasar adalah proses membagi pasar menjadi
bagian/bagian konsumen yang tadinya heterogen menjadi
konsumen khas yang mempunyai kebutuhan atau sifat yang
3
sama dan kemudian memilih satu atau lebih segmen yang
akan dijadikan sasaran.
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa segmentasi memiliki peranan penting
dalam sebuah perusahaan, yaitu pemfokusan alokasi sumber
daya manusia, penentuan komponen strategi.
Menurut (Kotler, Bowen dan Makens :2002) Pasar terdiri
dari pembeli dan pembeli berbeda-beda dalam berbagai hal
yang bisa membeli dalam keinginan, sumber daya, lokasi,
sikap membeli, dan kebiasaan membeli. Karena masing-
masing memiliki kebutuhan dan keinginan yang unik,
masing-masing pembeli merupakan pasar potensial
tersendiri. Oleh sebab itu penjual idealnya mendisain
program pemasarannya tersendiri bagi masing-masing
pembeli. Segmentasi yang lengkap membutuhkan biaya yang
tinggi, dan kebanyakan pelanggan tidak dapat membeli
produk yang benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan.
Untuk itu, perusahaan mencari kelas-kelas pembeli yang
lebih besar dengan kebutuhan produk atau tanggapan
membeli yang berbeda-beda.
4
Dan apabila menurut (Swastha & Handoko:1997) Segmentasi
pasar sebagai kegiatan membagi–bagi pasar/market yang
bersifat heterogen kedalam satuan–satuan pasar yang
bersifat homogen.
BAB II
PEMBAHASAN
Segmentasi
5
Titik awal untuk mendiskusikan segmentasi pasar
adalah pemasaran missal. Dalam pemasaran missal penjual
melakukan produksi missal, mendistribusikan secara
missal, dan promosi missal dari satu prosuk untuk semua
konsumen. Alasan ini dilakukan karena pemasaran massal
menciptakan produk yang potensial terbesar, yang
menghasilkan biaya yang rendah, dan berujung pada harga
yang lebih rendah. Sebagian besar perusahaan masal dengan
sekarat. Sebagian besar perusahaan beralih ke pemasaran
mikro terdapat empat tingkatan segmen: segment marketing,
niche marketing, local marketing, individual marketing.
2.1. Segment Marketing (Segmentasi Pasar)
Segmen pasar terdiri dari sekelompok pelanggan yang
memiliki sekumpulan kebutuhan dan keinginan serupa. Tugas
pemasar adalah mengindefikasikan segmen dan memutuskan
segmen mana yang akan dibidik. Pemasaran segmen
menawarkan manfaat kunci yang melebihi pemasaran masal.
Perusahaan sering kali merancang, memberi harga,
melepaskan, dan menghantarkan produk atau jasa dengan
lebih baik dan juga dapat menyesuaikan program kegiatan
pemasaran untuk pemasaran mengalahkan pemasaran yang
sering dilakukan oleh pesaing.
6
Kita dapat menentukan karakter segmen pasar dengan
berbagai cara. Salah satunya adalah mengidentifikasi
segmen preferensi. Preferensi homogeny ada ketika semua
konsumen mempunyai preferensi yang hampir sama pasar
tidak menunjukan segmen alami. Pada sisi ekstrim konsumen
dengan preferensi terdifusi mempunyai preferensi yang
sangat bervariasi. Jika ada beberapa merek di pasar,
masing-masing ingin memposisikan diri di dalam ruang
persaingan dan memperhatikan perbedaan yang nyata untuk
menyesuaikan diri dengan perbedaan daalam preferensi
konsumen. Terakhir, preferensi kelompok dihasilkan ketika
segmen pasar alami muncul kelompok konsumen dengan
preferensi yang sama.
Niche Marketing (Pemasaran ceruk)
Adalah kelompok pelanggan yang lebih sempit yang
mencari bauran manfaat yang berbeda. Pemasar biasanya
mengidentifikasikan ceruk dengan membagi satu segmen
menjadi subsegmen. Pelanggan mempunyai kebutuhan yang
berbeda mereka bersedia membayar lebih kepada perusahaan
yang paling memuaskan mereka, ceruk tidak besar tetapi
mempunyai ukuran, laba, dan pertumbuhan yang potensial
dan tidak menarik banyak pesaing lain dan perecut
mendapat keekonomian tertentu melalui spesialisasi.
7
Pamasaran ceruk ingin memahami kebutuhan konsumen dengan
baik sehingga pelanggan bersedia membayar dengan lebih
tinggi.
Local Marketing (Pemasaran Lokal)
Pemasaran sasaran muncul program pemasaran yang
disesuaikan khusus untuk kebutuhan dan keinginan kelompok
pelanggan lokal di bidang perdagangan, lingkungan
sekitar, bahkan toko perorangan. Pemasaran lokal
mencerminkan tren yang sedang tumbuh, kegiatan pamasaran
yang berkonsentrasi untuk berada sedekat mungkin dan
secara pribadi serelevan mungkin dengan pelanggan.
Individual Marketing (Pemasaran Individual)
Tingkat segmentasi mengarah ke satu segmen,
pemasaran disesuikan atau pemsaran satu persatu. Sekarang
pelanggan mulai mengambil inisiatif sendiri yang lebih
individual dalam menentukan apa yang di beli dan
bagaimana caranya. Penyesuaian tentunya tidak berlaku
umum untuk semua perusahaan. Penyesuaian dapat sangat
sulit di implementasikan untuk produk yang kompleks
seperti mobil. Penyesuaian juga dapat meningkatkan biaya
barang yang lebih besar dan biaya yang bersedia
8
dibayarkan oleh pelanggan. Beberapa pelanggan tidak tau
apa yang mereka inginkan sampai mereka melihat produk
tersebut.
2.2. Dasar Segmentasi Pasar Konsumen
Kita menggunakan dua kelompok variabel yang luas
untuk mensegmentasikan pasar konsumen. Segmentasi
mempunyai kebutuhan atau respons produk yang berbeda.
Apapun jenis skema segmentasi kita gunakan, kuncinya
adalah menyesuaikan program pemasaran untuk mengenali
perbedaan pelanggan.
Segmentasi Geografis
Segmentasi geografis memerlukan pembagian pasar
menjadi beberapa unit geografis seperti negera, negara
bagian, wilayah, kabupaten, kota ataupun lingkungan
sekitar. Semakin lama pemasaran regional berarti
pemasaran hingga ke kode pos tertentu. Banyak perusahaan
menggunakan perangkat lunak untuk memperlihatkan lokasi
geografis mereka kepada pelanggan. Beberapa pendekatan
menggambungkan data geografis dengan data demografis
untuk mendapatkan deskripsi yang jauh lebih kaya tentang
mengenai pelanggan dan lingkungan sekitar.
9
Segmentasi Demografis
Dalam segmentasi demografis kita membagi pasar
menjad ibeberapa kelompok berdasarkan variabel seperti
usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, jenis
kelamin, penghasilan, pekerjaan, agaman, pendidikan, ras,
generasi, kebangsaan, dan kelas sosial. salah satu alasan
variabel demografis begitu popular bagi pemasar adalah
bahwa variabel ini sering terkait erat dengan kebutuhan
dan keinginan konsumen. Alasan lain adalah variabel-
variabel itu mudah diukur, bahkan ketika kita
menggambarkan padar sasaran dalam istilah nondemografis.
Segmentasi Psikografis
Psikografis adalah ilmu untuk menggunakan psikologi
dan demografis guna lebih memahami konsumen. Dalam
segmentasi psikografis, pembeli dibagi menjadi beberapa
kelompok berdasrkan sifat psikologis/kepribadian, gaya
hidup, atau nilai. Orang-orang dalam kelompok demografi
yang sama memiliki profil psikografis yang sangat
berbeda.
Empat kelompok dengan sumber daya yang lebih tinggi
adalah:
10
1. penemu, orang yang berhasil, canggih, aktif, dengan
harga diri yang tinggi, pembelian sering kali
mencerminkan selera terdidik untuk pada produk dan
jasa berorientasi yang relatif mewah.
2. pemikir, orang yang matang , puas, dan reflektif
yang termotifasi oleh idealism dan menghargai
keterlibatan, pengetahuan, dan tanggung jawab.
3. pencapai, orang yang berhasil berorientasikan pada
tujuan yang fokus pada karir dan keluarga.
4. orang yang mengalami, orang yang muda, antusias, dan
implusif yang mencari keragaman dan kesenangan.
11
Empat kelompok dengan sumber daya yang rendah:
1. penganut, orang konservatif, konvensional, dan
tradisional dengan keyakinan konkret.
2. pekerja keras, orang yang trendi dan suka bersenang-
senang dengan sumber daya terbatas.
3. pembuat, orang yang praktis, rendah hati, mandiri
yag suka bekerja dengantangan mereka.
4. bertahan hidup, orang tua dan pasif yang
mengkhawatirkan perubahan.
12
Pemasar dapat menerapkan pemahaman mereka tentang segmen
VALS terhadap perencanaan pemasar. Skema segmentasi
psikografis sering disesuaikan dengan budaya. Membagi
masyarakat menjadi 10 segmen konsumen berdasarkan dua
konsep.
Segmentasi Perilaku
Dalam segmentasi perilaku, pemasar membagi pembeli
menjadi beberapa kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap,
pengguna, atau respons terhadap sebuah produk.
Peran keputusan, kita dapat dengan mudah
mengidentifikasikan pembeli yang layak produk. Orang
memainkan lima peran dalam keputusan pembelian:
pencetus, influencer, pengambil keputusan, pembeli
dan pengguna.
Variabel perilaku, banyak pemasar meyakini variabel
perilaku kejadian, manfaat, status, pengguna,
tingkat penggunaan, tahap kesiapan pembelian, status
loyalitas, dan sikap adalah awal keterlibatan
terbaik untuk membangung segmen pasar.
Model konversi, model ini mengukur kekuatan dari
komitmen psikologis konsumen terhadap merek dan
keterbukaan mereka terhadap perubahan. Untuk
menentukan seberapa mudah seorang konsumen dapat
13
dialihkan ke pihak lain, model ini menilai komitmen
berdasarkan faktor-faktor seperti sikap konsumen
terhadap pilihan merek, dan kepuasan. Model ini
mengsegmentasikan pengguna merek menjadi empat
kelompok berdasarkan kekutatan komitmen dari rendah
sampai tinggi, sebagai berikut:
1. Mudah berubah (sangat mungkin untuk beralih).
2. Rendah (tidak mempunyai komitmen terhadap merek
dan dapat beralih).
3. Rata-rata (mempunyai komitmen terhadap merek
namun tidak kuat).
4. Tak tergoyahkan (mempunyai merek yang kuat
terhadap merek).
Model ini mengklasifikasikan model nonpengguna merek
menjadi empat kelompok lain berdasarkan keseimbangan
disposisi mereka dan keterbukaan untuk mencoba merek
dari tinggi sampai rendah:
1. Sangat tidak bersedia (tidak mau beralih ke merek
lain).
2. Tidak terlalu bersedia (tidak mau beralih ke
merek lain karena menyukai merek sekarang).
14
3. Ambivalen (tertarik pada merek seperti merek
tertarik pada merek sekarang).
4. Bersedia (sangat mudah didapatkan dalam jangka
pendek).
2.3. Dasar untuk Segmentasi Pasar Bisnis
Kita dapat mensegmentasikan pasar bisnis dengan
beberapa variabel sama kita gunakan dalam pasar konsumen,
seperti geografis, manfaat yang dicari, dan tingkat
penggunaan, namun, pemasar bisnis menekankan pada
variabel lain. Pemasar bisnis biasanya
mengidentifikasikan segmen melalui proses yang berurutan.
Perusahaan membedakan pembelian pelanggan berdasarkan
harga, pelayanan, dan kualitas. Variabel untuk segmentasi
utama pasar bisnis adalah (1) demografis: industry,
ukuran dan lokasi. (2) variabel operasi: tekonologi,
status pengguna & nonpengguna, kapabilitas pelanggan. (3)
pendekatan pembelian: organisasi fungsi penbelian,
struktur kekuatan, sifat, kebijakan pembelian, kriteria
pembelian.(4) faktor situasional: urgensi, aplikasi
spesifik, ukuran. (5) karakteristik pribadi: kemiripan
pembeli penjual, sikap terhadap risiko, dan loyalitas.
2.4. Penentuan Target Pasar
15
Ada banyak teknik statistika untuk mengetahui segmen
pasar, setelah perusahaan mengidentifikasi peluang segmen
pasarnya, perusahaan harus memutuskan berapa banyak dan
segmen pasar mana yang dibidik. Pemasar lama kelamaan
mulai menggambungkan beberapa variabel dalam usahanya
mengidentifikasikan kelompok sasaran yang lebih kecil dan
diidentifikasikan dengan lebih baik.
2.5. Kriteria Segmentasi
Tidak semua skema segmentasi bermanfaat. Agar
bermanfaat, segmen pasar diurutkan berdasarkan tujuk
kunci kriteria:
a. Segmentasi berdasarkan kebutuhan, mengelompokan
pelanggan ke dalam beberapa segmen berdasarkan
kebutuhan dan manfaat yang sama yang diinginkan
pelanggan dalam menyelesaikan masalah konsumsi.
b. Identifikasi segmen, untuk setiap segmen
berbasis kebutuhan tentukan kelompok
demografis, gaya hidup, dan perilaku
penggunaan.
c. Daya tarik segmen, menggunakan kritria daya
tarik segmen yang sudah ditentukan sebelumnya.
16
d. Profitabitas segmen, menentukan profitabilitas
segmen.
e. Positioning segmen, untuk setiap segmen
ciptakan posisi nilai dan strategi positioning
harga produk berdasarkan kebutuhan dan
karakteristik unik pelanggan segmen tersebut.
f. Acid test segmen, menciptakan jalan cerita
untuk segmen untuk menguji daya tarik setiap
strategi positioning segmen.
g. Strategi bauran pemasaran, memperluas strategi
positioning segmen untuk mencakup semua aspek
bauran pemasaran.
2. Mengevaluasi dan Memilih Segmen Pasar
Dalam mengevaluasi segmen pasar yang berbeda,
perusahaan harus melihat dua faktor: daya tarik
keseluruhan segmen serta tujuan dan sumber daya
perusahaan. Setelah mengevaluasi berbagai segmen,
perusahaan dapat mempertimbangkan lima pola pemilihan
pasar sasaran, yaitu:
17
1) Pola konsentrasi pada segmen pasar tunggal.
2) Pola “Spesialisasi Terpilih”, dimana perusahaan
memilih beberapa segmen pasar, yang nmasing-masing
secara objektif dilihat dari: daya tariknya dan
kesesuaiannya dengan tujuan serta sumber daya
perusahaan.
3) Pola spesialisasi produk, dimana perusahaan membuat
satu produk yang ditujukan pada beberapa segmen.
4) Pola “Spesialisasi pasar”, dimana perusahaan membuat
beberapa product line yang ditujukan pada satu
segmen.
5) Pola “Full Market Coverage” (Jangkauan Pasar Secara
Penuh), dimana perushaan berusaha untuk melayani
semua kelompok pelanggan dengan semua produk yang
diperlukan.
18
Bagi perusahaan yang menggunakan pola “Full Market
Coverage”, ada bebe-rapa strategi yang dapat dilakukan
( Lihat gambar di bawah ini), yaitu :
a. Undifferentiated marketing (pemasaran yang
tidak dibedakan), dimana perusahaan menawarkan
satu “program pemasaran” (produk, price, place,
promotion) kepada semua pelanggan.
20
b. Differentiated marketing ( pemasaran yang
dibedakan), dimana perusahaan menawarkan
beberapa program pemasaran yang ditujukan pada
berbagai segmen pasar.
c. Concentrated marketing ( pemasaran
terkonsentrasi), dimana perusahaan menawarkan
sebuah program pemasaran yang ditujukan pada
beberapa segmen pasar.
Pertimbangan dalam penilaian dan pemilihan pasar:
1. Hubungan Antar Segmen Dan Super Segmen, dalam memilih
lebih dari satu segmen pasar yang akan
dimasuki,perusahaan harus memperhatikan “hubungan
antar segmen pasar pada sisi biaya, kinerja dan
teknologi. Lihat gambar berikut :
21
2. Rencana Perluasan Segmen Demi Segmen, jika suatu
perusahaan merencanakan untuk masuk ke “supersegmen”,
adalah lebih baik bila ia memasuki satu segmen
terlebih dahulu, dan ia harus “merahasiakan rencana
induknya untuk melakukan ekspansi /perluasan pasar”.
Para pesaing tidak boleh tau kemana perusahaan akan
melakukan ekspansi pasarnya. Lihat gambar berikut:
2.6. Persyaratan Segmentasi Yang Efektif
Ada banyak cara untuk mensegmentasi pasar, namun
tidak semua segmentasi efektif. Terdapat beberapa
faktor yang harus dipertimbangkan untuk melakukan
22
segmentasi pasar yang efektif. Keempat faktor tersebut
adalah:
1. Dapat diukur (Measurability), yaitu informasi
mengenai sifatsifat pembeli yang mencakup ukuran, daya
beli dan segmen yang dapat diukur. Misalnya, jumlah
segmen masyarakat kaya sebagai calon pembeli mobil
yang dijadikan segmen penjualan mobil Toyota Kijang.
2. Dapat dijangkau (Accessibility), yaitu segmen pasar
dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
3. Besarnya cakupan (Substantiality), yaitu tingkat
keluasan segmen pasar dan menjanjikan keuntungan bila
dilayani. Suatu segmen sebaiknya merupakan kelompok
yang homogen dengan jumlah yang cukup besar, sehingga
cukup bernilai jika dilayani dengan program pemasaran
yang disesuaikan.
4. Dapat dilaksanakan, yakni program yang efektif
dapat dirancang untuk menarik dan melayani segmen
tersebut. Sebagai misal, walaupun sebuah perusahaan
angkutan antar kota mengidentifikasi sepuluh segmen
pasar, namun stafnya terlalu sedikit untuk
mengembangkan pemasaran terpisah bagi tiap segmen.
5. Memberikan keuntungan (profitable)
23
Segmentasi pasar bukanlah pekerjaan yang mudah.
Apabila segmen-segmen pasar yang telah terbentuk
masing-masing atau sebagian besar tidak memberikan
keuntungan dari perbedaan tersebut, maka usaha ini
tidak bermanfaat. Artinya hanya segmen-segmen yang
memberikan peluang untuk keuntungan rancangan tersebut
yang bermanfaat.
BAB III
Kesimpulan Dan Saran
24
Segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar
ke dalam segmen-segmen pelanggan potensial dengan
kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan
perilaku pembeli dan sebagai suatu proses pembagian pasar
keseluruhan menjadi kelompok–kelompok pasar yang terdiri
dari orang–orang yang secara relatif memiliki kebutuhan
produk yang serupa.Menurut (Hermawan Kartajaya
dkk :2003) Dalam bukunya “Rethinking Marketing”
segmentasi berarti ‘melihat pasar secara kreatif’.
Segmentasi merupakan seni mengidentifikasikan serta
memanfaatkan peluang-peluang yang muncul di pasar.
Segmentasi memungkinkan pemasar menghindari persaingan
langsung. Ini dimungkinkan karena mereka bisa “tampil
beda” dengan kompetitornya, melalui perbedaan harga,
corak, kemasan, daya tarik promosi, cara distribusi dan
service memadai.
Jadi secara umum dapat diartikan bahwa segmentasi
pasar adalah proses membagi pasar menjadi bagian/bagian
konsumen yang tadinya heterogen menjadi konsumen khas
yang mempunyai kebutuhan atau sifat yang sama dan
kemudian memilih satu atau lebih segmen yang akan
dijadikan sasaran. Berdasarkan pengertian-pengertian
25
diatas dapat disimpulkan bahwa segmentasi memiliki
peranan penting dalam sebuah perusahaan, yaitu pemfokusan
alokasi sumber daya manusia,penentuan komponen strategi.
Persyaratan Segmentasi Yang Efektif Ada banyak cara untuk
mensegmentasi pasar, namun tidak semua segmentasi
efektif. Terdapat beberapa faktor yang harus
dipertimbangkan untuk melakukan segmentasi pasar yang
efektif.Keempat faktor tersebut adalah:a).Dapat diukur
(Measurability) b).Dapat dijangkau (Accessibility)
c).Besarnya cakupan (Substantiality) d).Dapat
dilaksanakan e).Memberikan keuntungan (profitable)
Daftar Pustaka
Schiffman, L.G., & Kanuk, L.L. 2007. Consumer Behaviour,
9th ed. New Jersey, Pearson Prentice Hall.
http://comiq-kodok.blogspot.com/2011/10/segmentasi-pasar-
dan-analisis-demografi.html
http://husniaalfaini.blogspot.com/2011/01/perilaku-
konsumen-segmentasi-pasar-dan.html
26