nasionalisme versus liberalisme sebagai komunikasi

63
NASIONALISME VERSUS LIBERALISME SEBAGAI KOMUNIKASI POLITIK PRABOWO DALAM PEMILIHAN PRESIDEN 2014 SKRIPSI DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH GELAR STRATA SATU DALAM ILMU HUKUM ISLAM OLEH ANNISA MINA RAMADHANI NIM : 11370064 PEMBIMBING : Dr. SUBAIDI, S.Ag., M.Si PROGRAM STUDI SIYASAH FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2015

Transcript of nasionalisme versus liberalisme sebagai komunikasi

NASIONALISME VERSUS LIBERALISME SEBAGAI KOMUNIKASI

POLITIK PRABOWO DALAM PEMILIHAN PRESIDEN 2014

SKRIPSI

DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT-SYARAT

MEMPEROLEH GELAR STRATA SATU

DALAM ILMU HUKUM ISLAM

OLEH

ANNISA MINA RAMADHANI

NIM : 11370064

PEMBIMBING :

Dr. SUBAIDI, S.Ag., M.Si

PROGRAM STUDI SIYASAH

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2015

ii

Abstrak

Penelitian ini dilatar belakangi dengan adanya momentum pemilihan

presiden 2014 yang menghasilkan kontestasi dan dinamika yang ketat. Pilpres

2014 mengakibatkan persaingan dua kandidat yang menyebabkan terjadinya dua

konsentrasi pemikiran dan prefensi masyarakat baik pada kubu Prabowo-Hatta

maupun Jokowi-JK. Penelitian ini membahas tentang komunikasi politik yang

dilakukan oleh Prabowo dari sinilah penyusun memiliki pertanyaan bagaimana

komunikasi politik Prabowo Subianto dalam mengusung isu nasionalisme versus

liberalisme. Jika dilihat bahwa Prabowo sering ditampilkan melalui iklan-iklan

politiknya bersama Hatta dengan mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk

kembali memperhatikan ekonomi kerakyatan serta bebas dari intervensi asing dan

membangun Indonesia menjadi negara yang berdikari serta dapat bersaing dengan

negara lain, maka tidak menutup kemungkinan bahwa masyarakat memilih

Prabowo dalam pemilihan presiden 2014.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian

field research atau penelitian lapangan, yaitu penelitian dengan data yang

diperoleh dari kegiatan lapangan. Penelitian ini dilakukan di kota Yogyakarta

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sifat penelitian yang penyusun gunakan

dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik. Penelitian deskriptif analitik yaitu

suatu penelitian yang ditujukan untuk menemukan fakta-fakta yang terjadi

kemudian dianalisis dengan menggunakan teori yang relevan dalam penelitian ini

penyusun menggunakan teori analisis wacana kritis untuk meneliti wacana yang

dibangun oleh Prabowo dalam pemilihan presiden 2014. Dalam mendapatkan

data-data yang dibutuhkan penyusun melakukan beberapa langkah, yakni;

observasi, pengamatan dan pencatatan, interview atau wawancara yang dilakukan

secara kepada narasumber. Narasumber dalam wawancara ini diantaranya

masyarakat Kota Yogykarta. Selain itu, juga dengan mengumpulkan dokumen-

dokumen yang berhubungan dengan materi penelitian. Setelah data-data tersebut

terkumpul, data-data tersebut dianalisis baik secara deduktif maupun induktif.

Setelah data dikumpulkan maka penyusun dapat menemukan bahwa wacana

nasionalisme yang ditampilkan dengan mengangkat isu ekonomi kerakyatan serta

terlepas dari intervensi asing tidak membuat prefensi masyarakat untuk memilih

Prabowo hal ini dapat dilihat dari data perolehan suara KPUD Kota Yogyakarta

yakni 98.441berbanding dengan perolehan suara Jokowi yakni 147.900 suara dan

didukung oleh data wawancara kepada para responden yakni masyarakat Kota

Yogyakarta yang tidak memilih Prabowo dalam pemilihan presiden 2014 karena

tidak tersampaikannya pemahaman masyarakat mengenai maksud nasionalisme

ataupun liberalisme dalam komunikasi yang dibangun oleh Prabowo selain itu

komunikasi politik yang dilakukan Prabowo tidak sesuai apabila diterapkan

disemua daerah, Prabowo harus memetakan masing-masing daerah sesuai dengan

keadaan sosiologisnya sehingga dia dapat meyampaikan kampanye sesuai dengan

kebutuhan di masing-masing daerah.

Kata kunci: Wacana, Komunikasi Politik, Nasionalisme, Liberalisme

Nama

NIM

Jurusan

Fakultas

Judul Skripsi

SURAT PERNYATAAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Annisa Mina Ramadhaili

1 1370064

Siyasah

Syari'ah dan Hukum

\NASIONALISME YERSUS LIBERALISME SEBAGq

KOMLTNTKAST pOLrrrK PRABOWO DALAM)

PEMTLTHAN PRESTDEN 2014 I/

Menerangkan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya ini .d"luh ryilkarya atau laporan penelitian yang saya lakukan sendiri dan bukan plagiasi dari

hasil karya orang lain. Kecuali yang terfulis diacu dalam penelitian ini dan

disebutkan dalam aeuan daftar pustaka.

Demikian smatperyataan ini saya buat dengan sebenar-benamya.

Annisa Mina RamadhaniNrM. 11370064

111

SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI

Nota DinasHal : Persetujuan Skripsi

NamaNIMJudul

Assalamu' alaikt tm Wr. Wb.

Setelah membacq meneliti, memberikan petunjuk danmengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbingbahwa skripsi Saudara:

Kepada Yth.Dekan Fakultas Syari'ah dan HukumUniversitas Islam Negeri SunanKalijagaDi Yogyakarta

: Annisa Mina Rmadhani:11370064: "Nasionalisme Versus Liberalisme Sehagai KomunikasiPolitik Prabowo dalam Pemilihan Presiden 2014"

Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Syari'ah dan Hukum, ProdiSiyasah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam Ilmu Hukum Islam.Dengan ini kalrli mengharap agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di

atas dapat segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Wassalamu' alaikum Wr. Wb.

08 April2015

lV

vi

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Pedoman Transliterasi Arab-Latin ini merujuk pada SKB Menteri Agama dan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, tertanggal 22 januari 1988 No: 158/1987

dan 0543b/U/1987.

I. Konsonan Tunggal

Huruf

Arab

Nama Huruf Latin Keterangan

Alif ……….. tidak dilambangkan أ

Bā' B Be ة

Tā' T Te د

Śā' Ś es titik atas ث

Jim J Je ج

Hā' H ح

ha titik di bawah

Khā' Kh ka dan ha خ

Dal D De د

Źal Ź zet titik di atas ذ

Rā' R Er ر

Zai Z Zet ز

Sīn S Es ش

Syīn Sy es dan ye ش

vii

Şād Ş es titik di bawah ص

Dād D ض

de titik di bawah

Tā' Ţ te titik di bawah ط

Zā' Z ظ

zet titik di bawah

Ayn …‘… koma terbalik (di atas)' ع

Gayn G Ge غ

Fā' F Ef ف

Qāf Q Qi ق

Kāf K Ka ك

Lām L El ل

Mīm M Em و

Nūn N En

Waw W We و

Hā' H Ha

Hamzah …’… Apostrof ء

Yā Y Ye ي

II. Konsonan rangkap karena tasydīd ditulis rangkap:

ditulis muta‘aqqidīn يتعبقدي

ditulis ‘iddah عدح

viii

III. Tā' marbūtah di akhir kata.

1. Bila dimatikan, ditulis h:

ditulis hibah هجخ

ditulis jizyah جسيخ

(ketentuan ini tidak diperlukan terhadap kata-kata Arab yang sudah terserap

ke dalam bahasa Indonesia seperti zakat, shalat dan sebagainya, kecuali

dikehendaki lafal aslinya).

2. Bila dihidupkan karena berangkaian dengan kata lain, ditulis t:

ditulis ni'matullāh عخ هللا

ditulis zakātul-fitri زكبح انفطر

IV. Vokal pendek

__ __ (fathah) ditulis a contoh ة ر ditulis daraba ض

____(kasrah) ditulis i contoh ف هى ditulis fahima

__ __(dammah) ditulis u contoh كتت ditulis kutiba

V. Vokal panjang:

1. fathah + alif, ditulis ā (garis di atas)

ditulis jāhiliyyah جبههيخ

2. fathah + alif maqşūr, ditulis ā (garis di atas)

ditulis yas'ā يسعي

3. kasrah + ya mati, ditulis ī (garis di atas)

ditulis majīd يجيد

4. dammah + wau mati, ditulis ū (dengan garis di atas)

ix

ditulis furūd فروض

VI. Vokal rangkap:

1. fathah + yā mati, ditulis ai

ditulis bainakum ثيكى

2. fathah + wau mati, ditulis au

ditulis qaul قىل

VII. Vokal-vokal pendek yang berurutan dalam satu kata, dipisahkan dengan

apostrof.

ditulis a'antum ااتى

ditulis u'iddat اعدد

ditulis la'in syakartum نئ شكرتى

VIII. Kata sandang Alif + Lām

1. Bila diikuti huruf qamariyah ditulis al-

ditulis al-Qur'ān انقرا

ditulis al-Qiyās انقيبش

2. Bila diikuti huruf syamsiyyah, ditulis dengan menggandengkan huruf

syamsiyyah yang mengikutinya serta menghilangkan huruf l-nya

ditulis asy-syams انشص

'ditulis as-samā انسبء

x

IX. Huruf besar

Huruf besar dalam tulisan Latin digunakan sesuai dengan Ejaan Yang

Disempurnakan (EYD)

X. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat dapat ditulis menurut

penulisannya

ditulis zawi al-furūd ذوي انفروض

ditulis ahl as-sunnah اهم انسخ

xi

MOTTO

Entah akan berkarir atau menjadi ibu

rumah tangga seorang wanita wajib

berpendidikan tinggi karena mereka akan

menjadi seorang ibu. Ibu yang cerdas akan

melahirkan anak-anak yang cerdas

xii

PERSEMBAHASAN

Atas Karunia dan kemurahan Allah Subhanahu Wata’ala

skripsi ini bisa selesei dan dipersembahkan kepada:

Kepada kedua orang tuaku

Prodi Jinayah Siyasah

Fakultas Syari’ah dan Hukum

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)

xiii

xvi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

ABSTRAK ............................................................................................................ ii

HALAMAN SURAT PERNYATAAN SKRIPSI ............................................. iii

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI .......................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... v

PEDOMAN TRANSLITRASI ARAB-LATIN ................................................. vi

HALAMAN MOTTO ......................................................................................... xi

PERSEMBAHAN ............................................................................................... xii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... xiii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xvi

A. PENDAHULUAN

a. Latar Belakang ............................................................................................. 1

b. Pokok Masalah ............................................................................................. 4

c. Tujuan dan Kegunaan ................................................................................... 5

d. Telaah Pustaka .............................................................................................. 5

e. Kerangka Teori ............................................................................................. 8

f. Metode Penelitian ....................................................................................... 10

g. Sistematika Pembahasan ............................................................................ 12

xvii

B. BAB II ANALISIS WACANA DALAM KOMUNIKASI POLITIK

PRABOWO

a. Definisi Analisis Wacana ........................................................................... 15

b. Kerangka Konsep Analisis Wacana ........................................................... 22

c. Komunikasi Politik dan Politik Islam ........................................................ 32

C. BAB III NASIONALISME VERSUS LIBERALISME DALAM

KOMUNIKASI POLITIK PRABOWO

a. Nasionalisme dan Liberalisme Sebuah Teks .............................................. 45

1. Definisi Nasionalisme .......................................................................... 46

2. Nasionalisme Menurut Prabowo .......................................................... 47

a) Nasionalisme Prabowo Bidang Ekonomi ....................................... 47

b) Nasionalisme Prabowo Bidang Politik ........................................... 52

c) Nasionalisme Prabowo Bidang Hukum ......................................... 56

3. Definisi Liberalisme ............................................................................. 61

4. Pandangan Liberalisme Menurut Prabowo .......................................... 62

a) Pandangan Liberalisme Prabowo Terhadap Kebocoran APBN ..... 62

b) Pandangan Liberalisme Prabowo Terhadap Intervensi Asing ....... 63

c) Pandangan Liberalisme Prabowo Terhadap Kontrak-kontrak

Asing .............................................................................................. 64

b. Konteks Nasionalisme dan Liberalisme ..................................................... 65

c. Dampak Wacana Komunikasi Politik Prabowo dalam Perolehan Suara ... 68

d. Hubungan Komunikasi Politik Prabowo dengan Track Record ................ 74

xviii

D. BAB IV ANALISIS KOMUNIKASI POLITIK DALAM DEMOKRASI

DAN ISLAM PRABOWO PEMILIHAN PRESIDEN 2014

a. Nasionalisme dan Liberalisme ................................................................... 82

1. Analisis Nasionalisme Prabowo ........................................................... 82

a) Nasionalisme Prabowo Bidang Ekonomi ....................................... 83

b) Nasionalisme Prabowo Bidang Politik ........................................... 85

c) Nasionalisme Prabowo Bidang Hukum ......................................... 87

2. Analisis Pandangan Liberalisme Prabowo ........................................... 88

a) Pandangan Liberalisme Prabowo Terhadap APBN ....................... 88

b) Pandangan Liberalisme Prabowo Terhadap Intervensi Asing ....... 90

c) Pandangan Liberalisme Prabowo Terhadap

Kontrak-kontrak Asing ................................................................... 91

b. Islam Memandang Nasionalisme ............................................................... 92

c. Konteks Nasionalisme dan Liberalisme ..................................................... 97

E. BAB V PENUTUP

a. Kesimpulan ............................................................................................... 101

b. Saran ......................................................................................................... 102

Daftar Pustaka ..................................................................................................... 103

Lampiran

xix

Daftar Tabel

Tabel 1.1 : Skema Penelitian Model Van Dijk Struktur Metode ............................ 9

Tabel 2.1 : Dimensi dalam Analisis Wacana ........................................................ 18

Tabel 2.2 : Elemen Dasar dalam Model Fairclough ............................................. 18

Tabel 3.1 :Indeks Kedalaman Kemiskinan Menurut Daerah, Maret 2013- Maret

2014 .................................................................................................... 51

Tabel 3.2 : Unsur-unsur Ketahanan Nasional ....................................................... 55

Tabel 3.3 : Tabulasi Data Pelaku Korupsi Berdasarkan Jabatan Tahun

2014-2015 ........................................................................................... 58

Tabel 3.4 : Hasil Penyebaran Angket .................................................................... 71

xx

Daftar Gambar

Gambar 2.1 : Kerangka Konsep Analisis Wacana ................................................ 26

Gambar 2.1 : Cara Kerja Konsep .......................................................................... 31

Gambar 2.3 : Unsur-Unsur Komunikasi Politik .................................................... 32

Gambar 3.1 : Penanganan TPK Berdasarkan Profesi dan Jabatan ........................ 58

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang menganut sistem demokrasi yaitu

pemilihan langsung oleh rakyat dari rakyat dan untuk rakyat oleh karena itu

presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintah di tunjuk dan dipilih

langsung rakyat. Dampak dari sistem demokrasi yang diterapkan oleh Indonesia

adalah adanya pemilihan umum legislatif dan presiden serta wakil presiden.

Pemilihan umum adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang

diselenggarakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam

Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 19451.

Pemilihan presiden dan wakil presiden yang telah dilaksanakan pada tahun

2014 yang menjadi menarik pada pemilihan tahun ini hanya diikuti oleh dua

pasangan calon presiden dan wakil presiden yaitu Prabowo-Hatta Rajasa yang

disusung oleh Koalisi Merah Putih (KMP) dan Joko Widodo- Jusuf Kalla yang

diusung oleh Koalisi Indonesia Hebat (KIH).

Pelaksanaan pemilihan presiden tidak terlepas dari komunikasi politik yang

dilakukan oleh masing-masing calon presiden. Hal ini dikarenakan komunikasi

politik memiliki peran yang sangat besar dalam mempromosikan masing-masing

pasangan kepada masyarakat. Komunikasi politik juga dapat melihat bagaimana

1 Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Pemilihan Umum.

2

masing-masing pasangan menyampaikan visi dan misinya karena dari komunikasi

politik masyarakat dapat mengetahui kebijakan yang akan diambil.

Permasalahan mengenai komunikasi politik adalah bagaimana komunikator

dapat menarik perhatian lawan bicaranya sehingga pesan yang ingin disampaikan

dapat diterima oleh komunikan. Komunikasi politik memiliki unsur-unsur yakni

komunikator, pesan, media, komunikan dan secara keseluruan memberikan

umpan balik antara komunikator dan komunikan, apabila unsur-unsur dalam

komunikasi politik terpenuhi maka umpan balik yang diinginkan komunikator

dapat terwujud.

Komunikasi politik yang dilakukan oleh Prabowo dalam pemilihan presiden

2014 mengangkat isu nasionalisme, pengenalan dan penghayatan semangat

nasionalisme itu mewujudkan suatu hal yang sangat konkret yakni membina

persatuan dan kesatuan untuk mengusir penjajan dalam konteks sekarang untuk

mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur2. Namun dalam konteks

Indonesia sekarang, semangat kebangsaan itu bukan hal yang mudah dikenali, dan

oleh karena itu penghayatannya pun tidak mudah pula. Kedua calon presiden,

Joko Widodo dan Prabowo Subianto, sama-sama mengusung gagasan

kebangsaan. Gagasan itu pun mendapat respons sangat positif, antusias, bahkan

dukungan yang bersifat militan dari masyarakat. Prabowo Subianto mengangkat

isu bangsa Indonesia sebagai “Macan Asia” yang disegani bangsa-bangsa lain,

membela kepentingan bangsa Indonesia terhadap intervensi dan penghisapan oleh

kekuatan-kekuatan asing. Sebaliknya, Joko Widodo bercita-cita membangun

2 Nasionalisme, Kedaulatan Rakyat, Rasionalitas, https://www.usd.ac.id, Posting 4 agustus

2014 pukul 16:39 , akses 20 januri 2015 pukul 14:18

3

“Indonesia Hebat” melalui konsep yang tak kalah memukau, yaitu “Revolusi

Mental”. Kedua calon pemimpin ini sukses menggelorakan semangat kebangsaan

masyarakat Indonesia yang memang semakin tergerus pragmatisme dan

kapitalisme global.

Penelitian tentang komunikasi politik telah banyak dilakukan dengan

variable yang bermacam-macam Dani Fadillah meneliti citra yang dibangun oleh

Evo Morales yang menyatakan bahwa citra yang dibangun tidak terlepas dari

komunikasi politik keduanya saling berhubungan antara satu dengan yang lain.

Skripsi ini lebih membahas tentang strategi Prabowo dan Hatta Rajasa

dalam pemilihan presiden 2014 tentang srategi yang diusung oleh kubu KMP,

Koalisi Merah Putih (KMP) diusung oleh beberapa partai politik yakni Gerindra,

PAN, PPP, PBB, PKS, GOLKAR yang merupakan pendukung pasangan Prabowo

dan Hatta Rajasa Sedangkan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) diusung oleh partai

PDIP, PKB, NASDEM, Hanura yang merupakan pendukung pasangan Jokowi

dan Jusuf Kalla. Masing-masing kubu dari KMP maupun KIH menggunakan

berbagai strategi dan komunikasi politik untuk memenangkan calon yang diusung.

Koalisi Merah Putih (KMP) selaku koalisi pendukung Prabowo dalam

pemilihan presiden 2014 telah melakukan strategi-strategi yang telah ditetapkan.

Komunikasi politik tidak dapat dipisahkan dengan strategi yang akan digunakan

karena komunikasi politik merupakan proses pentrasferan lambang-lambang atau

simbol-simbol komunikasi yang berisi pesan-pesan politik dari seseorang atau

kelompok kepada orang lain dengan tujuan untuk membuka wawasan atau cara

4

berpikir, serta memengaruhi sikap dan tingkah laku khalayak yang menjadi target

politik3.

Enam program yang diangkat oleh Prabowo ini mengangkat nasionalisme

guna mewujudkan kemandirian bangsa Indonesia dalam menanggapi tantangan

global pada saat ini, nasionalisme ini digunakan untuk menekan liberalisme yang

terjadi di Indonesia. kebebasan yang menjadi nilai dasar liberalisme dipahami

sebagai ketidak hadiran intervensi eksternal dalam aktivitas-aktivitas individu.

Kebebasan adalah hak properti privat. Karenanya, pemerintah bersifat terbatas

(minimal) terhadap kehidupan warganya untuk itu harus ada aturan hukum yang

jelas dan lengkap dalam menjamin kebebasan sebagai hak properti privat ini4.

Berangkat dari latar belakang yang di paparkan di atas, maka penyusun

tertarik untuk meneliti Nasionalisme versus Liberalisme Sebagai Komunikasi

Politik Prabowo dalam Pemilihan Presiden 2014.

B. Pokok Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dirumuskan

masalah yang hendak dikaji secara mendalam adalah:

1. Bagaimana komunikasi politik Prabowo Subianto dalam mengusung isu

nasionalisme versus liberalisme dalam pemilu 2014?

2. Bagaimana komunikasi politik Prabowo Subianto dalam

mengkomunikasikan pemilihan presiden 2014 dalam politik islam?

3 Hafied Cangara, Komunikasi Politik (Konsep, Teori dan Strategi), (Jakarta: PT Raja

Grafindo, 2009), hlm 30 4 Ridha Aida, Liberalisme dan Komunitarinisme: Konsep tentang Individu dan Komunitas,

Jurnal Demokrsi Vol. IV No.2 Th. 2005, hlm 96

5

C. Tujuan dan Kegunaan

1. Tujuan

Tujuan penulis melakukan penelitian ini:

1) Untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi politik Prabowo

Subianto dalam mengusung isu nasionaisme versus liberalisme dalam

pemilihan presiden 2014.

2) Untuk mengetahui bagaimana Prabowo Subianto mengkomunikasikan

pemilihan presiden 2014 dalam sudut pandang politik islam

2. Kegunaan Penelitian

1) Secara teoritis, dapat memberikan wacana dalam komunikasi politik

terkait isu nasionalisme versus liberalisme yang dibangun dalam

pemilihan presiden 2014 dan melihat komunikas politik Prabowo

dalam sudut pandang politik islam.

2) Secara praktis, dapat dijadikan dan bahan pembelajaran bagi orang-

orang yang berdinamika dalam komunikasi politik.

D. Telaah Pustaka

Dalam pemilihan presiden perlu melakukan komunikasi politik untuk

menyusun strategi kemenangan. Stretegi ini dilakukan untuk mempermudah calon

presiden dan wakil presiden untuk memenangkan pemilihan. Efektifitas dalam

melakukan komunikasi politik juga merupakan kunci dalam kegiatan politik ini.

Dalam perkembangannya maka peneliti telah menemukan beberapa literatur yang

membahas tentang komunikasi politik antara lain yaitu:

6

Dalam melakukan komunikasi politik sasaran utamanya adalah citra apa

yang akan dibangun oleh politisi dalam menarik simpatik masyarakat. Pencitraan

juga harus diselaraskan dengan isu sosial yang terjadi di masyarakat.

Sebagaimana dalam skripsi Strategi Politik Evo Morales (Optimalisasi Fungsi

Public Relation Guna Meningkatkan Citra Diri Dalam Bingkai Pemilihan

Presiden Bolivia) yang dituis oleh Dani Fadillah (2010), mahasiswa ilmu

komunikasu UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta5.

Presiden Indonesia dalam melakukan komunikasi politik berbeda antara satu

dengan yang lain, berikut ini gaya komunikasi Presiden Soekarno, Soeharto dan

Susilo Bambang Yudhoyono. Soekarno melakukan gaya komunikasi yang jelas,

tegas, dan tanpa tedeng aling-aling. Selain itu, ia sering menggunakan bahasa

yang mengulang-ulang hal ini dapat dilihat dari ilmu pengetahun yang beliau

ketahui. Kemudian presiden Soeharto lebih banyak mendengar dan mesem

(senyum) dalam berkata, ia sering menggunakan bahasa yang high, tidak jelas,

penuh kepura-puraan (impression management), teka-teki, rahasia, dan amat

santun serta multi tafsir. Berbeda dengan presiden Susilo Bambang Yudhoyono

yang terkesan hati-hati dalam setiap komunikasi yang beliau sampaikan,

komunikasi politik yang dilakukan dipengaruhi oleh pola pikir dan pengetahuan

yang mereka kuasai. Sebagaimana dalam buku Perbandingan Komunikasi Politik

Presiden Indonesia6.

5 Dani Fadillah, “Strategi Politik Evo Morales (Optimalisasi Fungsi Public Relation Guna

Meningkatkan Citra Diri Dalam Bingkai Pemilihan Presiden Bolivia)”, skripsi sarjana Universitas

Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta (2010)

6 Tjipta Lesmana, Perbandingan Komunikasi Politik Presiden Indonesia, (Jakarta:

Gramedia, 2008)

7

Komunikasi politik Hatta Rajasa menarik untuk diperhatikan, sikap yang

tenang dalam menanggapi setiap permasalahan menunjukkan beliau sangat lincah

dalam melakukan komunikasi dalam hal komunikasi politik tidak terlepas dari

lobi politik dalam suksesi pemenangan presiden, lobi politik yang dilakukan Hatta

Rajasa dapat dilihat pada saat beliau dengan Amien Rais membuat poros tengah

dengan mengusung Gus Dur seagai presiden dan sukses mengalahkan Megawati7.

Melakukan komunikasi politik tidak terlepas dari peran media, media

berperan penting karena dalam sistem pemerintahan Indonesia saat ini kekuasaan

tidak mutlak dipegang oleh negara tetapi media dan civil sociaty juga mempunyai

peranan yang cukup penting. Kebebasan pers tidak lepas dari sistem demokrasi

yang diterapkan bangsa Indonesia. Media merupakan sarana yang pas sebagai alat

untuk melakukan komunikasi politik di negeri ini8.

Sejauh ini telah banyak penelitian tentang komunikasi politik yang ditinjau

dari berbagai sudut pandang. Perbedaan penelitian yang saya buat dengan

penelitian sebelumnya yaitu, penelitian ini membahas mengenai Nasionalisme

versus liberalisme sebagai komunikasi politik Prabowo dalam pemilihan presiden

2014 dalam penelitian ini membahas tentang komunikasi politik Prabowo dalam

pemilihan presiden dengan mengangkat isu-isu nasionalisme untuk menarik

simpati dan suara masyarakat. Hadirnya penelitian ini untuk memberikan

wawasan dalam kajian komuikasi politik.

7 Tim Divaro dan Yugha E, Pertarungan Politik Profil Capres dan Cawapres RI Potensial

2014, (Jakarta: Erlangga, 2014)

8 Hafied Cangara, Komunikasi Politik (Konsep, Teori dan Strategi), (Jakarta: PT Raja

Grafindo Jakarta, 2009 )

8

E. Kerangka Teoritik

Komunikasi politik merupakan proses komunikasi yang memiliki implikasi

atau konsekuensi terhadap aktivitas politik. Kajian komunikasi politik tidak

terlepas dari teori wacana atau discourse analysis yang menganalisis berdasarkan

isi.

Discourse analysis memiliki ragam pendekatan dan metode salah satunya

adalah pendekatan kritis. Fairclough menyatakan bahwa analisis wacana

memperlihatkan keterpaduan yaitu:

a. Analisis teks

b. Analisis proses produksi, konsumsi dan distributor teks

c. Analisis sosiokultural yang berkembang di sekitar wacana itu9.

Analisis wacana merujuk pada upaya mengkaji pengaturan bahasa di atas

klausa dan kalimat, dan karenanya juga mengkaji kebahasaan yang lebih luas.

Seperti pertukaran percakapan atau bahasa tulis. Konsekuensinya analisis wacana

juga memperhatikan bahasa pada waktu digunakan dalam konteks sosial,

khususnya interaksi pada penutur10

. Teori wacana ini melihat dari text ke kontex

yang terjadi dalam masyarakat. teori wacana ini juga dipopulerkan oleh Van Dijk

Skema penelitian model Teun Van Djik ini terbagi atas tiga elemen dimensi

elemen, yaitu analisis teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Adapun skema

penelitian model Van Djiktersebut digambarkan seperti di bawah ini:

9 Ibnu Hamad, Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa, (Jakarta: Granit, 2004),

hlm 35 10

Mulyana, “Kajian Wacana teori, metode dan aplikasi prinsip-prinsip analisis wacana”,

(Yogyakarta: Tiara Wacana, 2005), hlm 69

9

Tabel 1.1

Skema Penelitian Model Van Djik Struktur Metode

Struktur Metode

Teks

Menganalisis bagaimana startegi wacana yang dipakai

untuk menggambarkan seseorang atau peristiwa

tertentu. Menganalisis bagaimana startegi wacana

yang dipakai untuk menggambarkan seseorang atau

peristiwa tertentu.

Critical Linguistics

Kognisi Sosial

Menganalisis bagaimana kondisi penulis dalam

memahami seseorang atau peristiwa tertentu yang

akan ditulis

Wawancara

Analisis Sosial

Menganalisis bagaimana wacana yang berkembang

dalam masyarakat, proses produksi dan reproduksi

seseorang atau peristiwa digambarkan.

Studi pustaka

Prabowo dalam pemilihan presiden mengambil isu tentang nasionalisme

versus liberalisme, beliau mengangkat isu ini dikarenakan sistem demokrasi di

Indonesia yang sangat menjunjung tinggi liberalisme yang kebablasan. Isu

nasionalisme diangkat untuk mewujudkan kemandirian bangsa yang terlepas dari

pengaruh asing. Beliau mengangkat 6 isu nasionalisme guna mewujudkan negara

yang berdikari yang menjadi tema pokok kampanye Prabowo dalam pemilihan

presiden 2014. Prabowo mengangkat isu tentang nasionalisme versus liberalisme

melihat keadaan sosial masyarakat dan sistem pemerintahan yang telah dimasuki

10

liberalisme yang kebablasan sehingga melupakan nilai-nilai nasionalisme yang

telah dimiliki bangsa Indonesia.

Komunikasi Politik Islam juga menerapkan enam prinsip dasar yang

menjadi landasan yakni:

a. Prinsip Qaulan Sadidan

ليخش الرين لتسما من خلفيم ذ زية ضعفا خا فا علييم فليتقاهللا

ليقلاقالسديدا11

b. Prinsip Qoulan Balighan

لىل الرين يعلم هللا ما فى قلبيم فأعسض عنيم عظيم قل ليم فى أنفسيم أ

قالبليغا12

c. Prinsip Qoulan Ma’rufan

تاالسفياء أملنم التى جعل هللا لنم قيما ازشقىم فييا امسىم قلا ليم الت

قالمعسفا13

d. Qoulan Kariman

قضى زبل أالتعبد اإالإياه باللدين حسانا إما يبلغن عند ك النبس أحدىما أ مالىما

فال تقل ليما اف ال تنيسىماقل ليما قال مسيما14

e. Prinsip Qounan Layyinan

ر مسأيخثىفق اللو قال لينا لعلو يت15

11

An- Nis „ (4): 9

12 An- Nis „ (4): 63

13 An-Nis „ (4): 5

14 Al-Isr „ (17): 23

11

f. Prinsip Qoulan Maysuran

إماتعس ضن عنيم ابتغاء زحمة من زبل تس جىا فقل ليم قالميسزا16

F. Metode Penelitian

Agar mendapatkan penelitian yang komprehensif dan integral, maka

penyusun menggunakan serangkaian metode sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian

Penelitian skripsi ini menggunakan metode kualitatif. Metode ini lebih

memengedepankan kualitas data yang diperoleh. Metode penelitian

kualitatif menghasilkan data deskriptif . Analisis data dalam penelitian ini

menggunakan teknik pembahasan deskriptif analsis yaitu dengan

memaparkan dan menggambarkan serta menganalisa data-data yang

diperoleh. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam

masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-

situasi tertentu. Penelitian yang dilakukan dalam penyusunan skripsi ini

adalah jenis penelitian pustaka (Library Research) yang penelitiannya

menggunakan buku-buku sebagai sumber datanya.

2. Sifat Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif analitik, yang berusaha untuk

menggambarkan lebih jauh tentang nasionalisme versus liberalisme

sebagai komunikasi politik Prabowo dalam pemilihan presiden 2014 serta

melakukan analisis kritis dan memberikan pemaparan secara detail

15

T h (20): 44

16 Al- Isr „ (17): 28

12

mengenai komunikasi Prabowo dalam pemilihan presiden 2014

(nasionalisme versus liberalisme).

3. Pendekatan

Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan normatif,

yaitu cara mendekati masalah dengan cara diteliti dengan melihat apakah

hal itu sesuai atau tidak, baik atau buruk menurut norma yang berlaku di

dasarkan pada pemahaman terhadap undang-undang dan teori yang ada.

4. Teknik Pengumpulan Data

Karena jenis penelitian ini adalah Library Research , maka teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan, yaitu dengan

mengkaji dan menelaah berbagai buku, media cetak atau koran dan kitab

undang-undang yang memiliki relevansi dengan pokok pembahasan dalam

penyusunan skripsi ini penyusun mengambil sumber datanya dari

komunikasi politik yaitu :

a) Sumber Primer

Yaitu diperoleh sumber yang memuat segala keterangan yang

berkaitan dengan penelitian ini, yaitu komunikasi politik yang

dilakukan Prabowo. Sumber ini diperoleh dari media cetak seperi

kedaulatan rakyat, kompas dan republika.

b) Sumber Sekunder

Yaitu yang diperoleh dari sumber yang memuat segala keterangan

yang berkaitan dengan penelitian ini dari komunikasi politik yang

dilakukan oleh Prabowo yaitu buku-buku yang memuat segala

13

keterangan yang berkaitan dengan penelitian. serta wawancara

langsung dengan berbagai narasumber yang berkaitan dengan

penelitian ini.

c) Sumber Tresier

Yaitu data yang dieroleh dari sumber-sumber yang terdapat dalam

data-data elektronik seperti yang berasal dari situs-situs internet.

5. Analisi Data

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah

upaya untuk meyajikan dunia sosial, dan perspektifnya didalam dunia, dari

segi konsep, perilaku, persepsi dan persoalan tentang manusia yang

diteliti. Sehingga mendapatkan gambaran yang lebih jelas pada fakta yang

ada, serta pengaruh sosial terhadap kebjiakan politik17

. Analisis yang

digunakan berupa analisis deduktif-induktif, yaitu menganalisis literatur-

literatur yang bersifat umum kemudian diolah untuk mendapatkan

kesimpulan yang bersifat khusus.

G. Sistematika Pembahasan

Untuk lebih memudahkan penelitian ini, maka penulisannya disusun dalam

lima bab sebagai berikut:

Di awali dengan bab I, pendahuluan yang berisi latar belakang masalah,

pokok masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, telaah pustaka, kerangka teori,

metode penelitian dan sistematika pembahasan.

17

Lexy J. Moloeng, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2013), hlm 6.

14

Selanjutnya adalah bab II, analisis wacana dalam komunikasi politik

Prabowo dalam pemilihan presiden 2014 mengangkat isu nasionalisme versus

liberalisme.

Sedangkan bab III, membahas tentang nasionalisme versus liberalisme

dalam komunikasi politik Prabowo dalam pemilihan presiden 2014.

Kemudian dalam bab IV, Analisis terhadap komunikasi politik Prabowo

dalam pemilihan presiden 2014.

Dan bab V, penutup berisi kesimpulan dan saran-saran yang direncanakan

dengan harapan semoga bisa terlaksana.

101

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas maka hasil penelitian ini dapat diambil satu

simpulan akhir, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Komunikasi yang dibangun oleh Prabowo dalam pemilihan presiden 2014

dengan membangun koalisi Nasionalis dan Religius dengan komposisi 1

partai nasionalis yakni Gerindra dan 4 partai religius yakni PBB,

PKS,PAN dan PPP hal ini dilakukan Prabowo agar mendapatkan suara

dari mayoritas umat islam.

2. Berdasarkan hasil penelitian dengan data perolehan suara KPUD kota

Yogyakarta perolehan suara Prabowo 98.441 berbanding dengan

perolehan suara Jokowi yakni 147.900 suara dan didukung oleh data

sekunder yakni wawancara 20 responden dapat disimpulkan bahwa

kecenderungan masyarakat Yogyakarta tidak memilih Prabowo dalam

pemilihan Presiden 2014 dikarenakan tidak tersampaikannya pemahaman

masyarakat mengenai maksud nasionalisme ataupun liberalisme dalam

komunikasi yang dibangun Prabowo selain itu komunikasi politik yang

dilakukan Prabowo tidak sesuai apabila diterapkan di semua daerah,

Prabowo harus memetakan masing-masing daerah sesuai dengan keadaan

sosiologisnya sehingga dia dapat menyampaikan kampanye sesuai dengan

kebutuhan di masing-masing daerah.

102

3. Komunikasi politik Prabowo telah sejalan dengan prinsip islam yang

disampaikan dengan jalan yang baik seperti dalam prinsip komunikasi

islam yakni }قوالميسورا ,قواللينا ,قوالكريما ,قوالمعروفا ,قوالسديدا, قوالبليغا}, hanya

saja konsep nasionalisme yang diusung oleh Prabowo dinilai sebagian

pemikir islam tidak sejalan dengan prinsip islam karena islam secara

dogma memandang konsep kenegaraan tanpa mengenal nasionalisme yang

tidak hanya menginginkan kesatuan bangsa saja tetapi persatuan universal

secara keseluruhan.

B. Saran

Berdasarkan pada kesimpulan penelitian ini, tentu masih banyak

kekurangan, maka peneliti mempunyai saran yang konstruktif dalam hasil

penelitian ini, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Prabowo dalam menyampaikan kampanye di Yogyakarta hendaknya melihat

kondisi sosial dan budaya masyarakat Yogyakarta seperti mengangkat isu

budaya dan pendidikan, tidak dipukul rata seperti daerah lain, sehingga dapat

menarik simpati masyarakat untuk memilihnya.

2. Media dalam memberitakan sebuah peristiwa hendaknya tidak ada unsur

keberpihakan namun menyampaikan sesuai dengan realiti dan fakta yang ada

dilapangan sebagai perannya memberikan informasi yang benar kepada

msyarakat.

3. Bagai peneliti berikutnya yang akan meneliti komunikasi politik dalam media

masa diharapkan lebih komprehensif dan mendalam dalam menyajikan hasil

103

data penelitian. Dengan sumber yang beragam dan menggunakan motode

analisis yang sesuai.

103

Daftar Pustaka

A. Al-Qur’an

Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahan, Yayasan Penyelenggara

Penterjemah/Penafsiran Al-Qur ’an, Departemen Agama RI., Jakarta,1978.

B. Fikih/Hukum Islam/Islam

Ajat Sudrajat, “Nasionalise di Dunia Islam”, Mata kuliah Sejarah Asia Barat dan

Sejarah Pemikiran Islam, Fakultas Soaial dan Ekonomi UNY, Yogayakrata.

Fadilah, Dani. 2010. Strategi Politik Evo Morales (Optimalisasi Fungsi Public

Relation Guna Meningkatkan Citra Diri Dalam Bingkai Pemilihan Presiden

Bolivia. Skripsi skripsi sarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Saefullah. Ujang, 2010, Kapita Selekta Komunikasi (Pendekatan Budaya dan

Agama), Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

C. Hukum, Sosial, Politik

Ahmad, Munawar, 2007, Merunut Akar Pemikiran Politik Kritis di Indonesia dan

penerapan Critical Discourse Analysis Sebagai Alternatif Metodelogi,

Yogyakarta: Gava Media

Althusser. Louis, 2009, Tentang Ideologi, Marxisme Strukturalisme,

Psikolonialisme Cultural Studies, Yogyakarta: Jalasutra.

Cangara, Hafied. 2009. Komunikasi Politik (Konsep, Teori dan Strategi). Jakarta:

PT Raja Grafindo

Divaro, Yugha E, 2014, Pertarungan Politik Profil Capres dan Cawapres RI

Potensial 2014, Jakarta: Erlangga

Eriyanto, 2009, Analisis Wacana Pengantar analisis teks media, Yogyakarta:

LKIS

Griffin, Ray David, 2005, Visi – visi Post Modern Spiritualitas dan Masyarakat,

Yogyakarta: Kanisius.

104

Hammad, Ibnu, 1995, Membangun Kemandirian Indonesia dari Penggalian Nilai

Menuju Pemerataan Kelembagaan, Jakarta: Forum Dialog Indonesia.

Hamad, Ibnu, 2004, Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa, Jakarta:

Granit.

Illahi, Takdir Muhammad, 2012, Nasionalisme Dalam Bingkai Pluralitas Bangsa,

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Jones, S Walter, 1993, Logika Hubungan Internasional II, Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

J, Lexy. 2013. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Kohn, Hans, 1961, Nasionalisme arti dan sejarahnya, Jakarta: PT Pembangunan.

Lesmana, Tjipta, 2008, Perbandingan Komunikasi Politik Presiden Indonesia,

Jakarta: Gramedia

Mulyana. 2005. Kajian Wacana Teori, Metode dan Aplikasi Prinsip-prinsip

Analisi Wacana. Yogyakarta: Tria Wacana.

Mestoko, Soemarsono, 1998, Indonesia dan Hubungan Antar Bangsa, Jakarta:

Pustaka Sinar Harapan.

Soempeno, Adi Femi, 2009, Prabowo dari Cijantung Bergerak ke Istana,

Yogyakarta: GalangPress.

Soetoprawiro, Koemiatmo, 2003, Bukan Kapitalisme Bukan Sosialisme,

Yogyakarta: Kanisius.

Titscher, Stefan, 2000, Methods of Text and Discourse Analysis, teks Inggris-Indonesia

paralel, New Delhi: SAGE Publication.

D. Arsip Nasional

Undang-Undang No 22 Tahun 2007 Tentang Pemilihan Umum, Bab 1 Ketentuan

Umum ayat 1.

Undang-Undang Dasar 1945, Bab XIV tentang Perekonomian Nasional dan

Kesejahteraan Sosial.

KPUD KOTA YOGYAKARTA, SERTIFIKAT REKAPITULASI DAN

RINCIAN PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA DARI SETIAP

105

KECAMATAN DI TINGKAT KABUPATEN/KOTA DALAM PEMILU

PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2014.

E. Jurnal

Aida, Ridha, 2005. Liberalisme dan Komunitarinisme: Konsep tentang Individu

dan Komunitas, Jurnal Demokrsi Vol. IV No.2

Aditya, Ivan. 2013, Prabowo Luncurkan 6 Program Aksi, Kedaulatan Rakyat, 15

Juli 2013.

Alfitri, Rogaiyah, 2009, Demokrasi Indonesia: Mewujudkan Kesetaraan atau

Melahirkan Kesenjangan, “Jurnal PPKn & Hukum, Vol.4:1

Bocor Rp 1.000 Triliun dalam Debat Capres 2014, di Mana Salahnya?, Kompas

18 Mei 2014.

Berita Resmi Statistik Badan Pusat Statistik , 2014, “Profil Kemiskinan Di

Indonesia Maret 2014, Jumlah Penduduk Miskin Maret 2014 Mencapai

28,28 Juta Orang”, No.52/07/Th.XVII.

Schonhardt. Sara, 2014, Incer Kursi Presiden, Prabowo andalkan Nasionalisme,

The Wall Street Journal.

Sauri, Sofyan, Pendekatan Semantik Frase Qoulan Sadida, Ma’rufa, Baligha,

Maysura, Layyina dan Karima untuk Menemukan Konsep Tindak Tutur

Qur’ani,” Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, Vol. 2

Sumarjo. 2011, Ilmu Komunikasi Perspektif Al-Qur’an, Jurnal Inovasi, Vol. 8:1.

Sulaiman, Iman Adhi, 2013, Komunikasi Politik dalam Demokratisasi, Observai

Dinamika Komunikasi Politik, Vol.11:4

Titscher. Stefan, 2000, Methods of Text and Discourse Analysis, London: SAGE

Publication.

Van Dijk. A Teun., Principles of critical discourse analysis, Discourse and

Society, Volume 4:2

106

F. Internet

Analisi Wacana Kritis, http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_wacana_kritis, akses

17 november 2014

Cahya Mulyana, Wiranto Jelaskan 10 hal Seputar Prabowo Kerusuhan 1998 dan

pemilihan Presiden, www.metrotcnews.com/read/2014/06/19/255005, akses

4 maret 2015

Daftar Provinsi di Indonesia,

http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_provinsi_di_Indonesia, akses 1 April

2015, akses 1 April 2015

Daerah Istimewa Yogyakarta, http://id.wikipedia.org,, akses 1 april 2015.

Dilihat di Youtube, “beritasatu tv:Debat Ke-3 (cares) Pilpres 2014”,

https://www.youtube.com/watch?v=TJaMRhM500Y, Akses 29 maret 2015.

Geografi Indonesia, http://id.wikipedia.org/wiki/Geografi_Indonesia, akses 1

April 2015.

Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (ILPPD) Pemerintah

Kota Yogyakarta Tahun 2011, http://www.jogjakota.go.id, akses 1 april 2015.

Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia, http://www.pusakaindonesia.org, Akses

1 april 2015.

Maikel Jefriando, http://finance.detik.com , “BPS Akui Kemiskinan di Indonesia

Semakin Dalam dan Parah”, akses Kamis 2 Januari 2014.

Martauta, Umar Djani M, Ketahanan Nasional http://file.upi.edu, 1 April 2015

Mantan Wali Kota Yogyakarta Jadi Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta,

www.tribunnews.com/pemilu-2014/2014/06/02/mantan-wali-kota-diy-jadi-

ketua-tim-pemenangan-Prabowo-hatta, Akses 3 Maret 2015, posting 2 Juni

2014

Naqvi, Mohammed Ali, Part Seven: Islam and Nationalism, http://www.al-

islam.org/islam-and-nationalism-dr-ali-mohammed-naqvi/part-seven-islam-

and-nationalism, akses 30 Maret 2015.

Nasionalisme Indonesia, http://id.wikipedia.org , akses 24 November 2014.

107

Prabowo Minta Ijin Sultan Kampanye di Jogja, http://berita.suaramerdeka.com,

Akses 3 Maret 2015, Posting 1 Juli 2014

Prabowo, http://id.wikipedia.org/wiki/Prabowo_Subianto, Akses 20 Maret 2015.

Penanganan TPK Berdasarkan Profesi/Jabatan, http://acch.kpk.go.id, akses 9

Maret 2015

Romadoni, Ahmad, Prabowo Dukung Jokowi, Fadli Zone: Berarti Jujur,

http://indonesia-baru.liputan6.com/read/2063796/Prabowo-dukung-jokowi-

fadli-zon-artinya-jujur , Akses 20 November 2014.

Sengketa Sipadan dan Lipadan, http://id.wikipedia.org, akses 11 Maret 2015.

Widyastuti Purbani, Analisis Wacana dan Discourse Analysis,

www.staff.uny.ac.id, akses 28 april 2015.

Zikmah Fuad, Pendekatan Bahasa dalam Dakwah: Satu Sorotan Ringkas,

International Research Management and Innovation Conference 2014

(IRMIC2014), www.http;//rmc.kuis.edu.my/irmic/e-proceeding.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

TERJEMAHAN

BAB I

No Halaman FN

1 33 25 Artinya: “dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang

yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-

anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap

(kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka

bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka

mengucapkan Perkataan yang benar

2 35 29 Artinya: “mereka itu adalah orang-orang yang Allah

mengetahui apa yang di dalam hati mereka .karena itu

berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka

pelajaran, dan Katakanlah kepada mereka Perkataan

yang berbekas pada jiwa mereka

3 37 33 Artinya: “dan janganlah kamu serahkan kepada orang-

orang yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang

ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai

pokok kehidupan. berilah mereka belanja dan pakaian

(dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-

kata yang baik

4 39 36 Artinya: “dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya

kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah

kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-

baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau

Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam

pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu

mengatakan kepada keduanya Perkataan "ah" dan

janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah

kepada mereka Perkataan yang mulia

5 41 38 Artinya: “Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya

dengan kata-kata yang lemah lembut, Mudah-mudahan

ia ingat atau takut

6 43 40 Artinya: “dan jika kamu berpaling dari mereka untuk

memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang kamu harapkan,

Maka Katakanlah kepada mereka Ucapan yang pantas

BAB IV

7 92 70 “dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama)

Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan

nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah)

bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu

menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang

bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu

Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah

menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat

petunjuk

Lampiran IV

CURRICULUM VITAE

Nama : Annisa Mina Ramadhani

Alamat Asal : RT/RW 08/01, Kec/Kel Panekan, Kab. Magetan Jawa Timur

Alamat Yogya : Jl. Mojo 1, No 396 Baciro, Yogyakarta

Email : [email protected]

Kontak : 085735444494

Riwayat Pendidikan :

1. SD Muhammadiyah Magetan : Lulus pada tahun 2005

2. MTS Mu’allimaat Muhammadiyah YK : Lulus pada tahun 2008

3. MA Mu’allimaat Muhammadiyah YK : Lulus pada tahun 2011

4. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta :Masuk pada tahun 2011