Model, Metode, Strategi, Teknik Pembelajaran
-
Upload
englishunesa -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of Model, Metode, Strategi, Teknik Pembelajaran
TUGAS PENDIDIKAN IPA SD
1. Perbedaan antara model, pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran
a. Model Pembelajaran
- Menurut Joyce (dalam Trianto, 2007:5) menyatakan,
Model Pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan
sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau pembelajaran
dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran
termasuk di dalamnya buku-buku, film, computer, kurikulum, dll.
- Menurut Soekamto (dalam Nurulwati, 2000 : 10) menyatakan,
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang
sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
belajar teretntu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang
pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktifitas belajar
mengajar.
- Menurut Arend (dalam Trianto, 2009 : 74) menyatakan, The term teaching model refer
to a particular approach to instruction that includes its goals, syntax, environment, and management
system. Model pembelajaran mengarah pada suatu pendekatan pembelajaran
1
tertentu termasuk tujuannya, sintaksnya, lingkungannya, dan system
pengelolaannya.
- Menurut Paul D. Eggen (dalam Suprihatiningrum, 2013 : 143) menyatakan,
The model was described as being potentially large in scope, capable of organizing several lessons or
a unit study. Model dijabarkan menjadi potensi yang tidak terbatas lingkupnya,
yang dimana ia mampu mengorganisasikan beberapa pelajaran atau satuan
pembelajaran.
Jadi dari pendapat - pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran adalah sebuah perencanaan yang matang guna sebagai pedoman
atau acuan dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Model pembelajaran ini
merupakan bungkus atau bingkai dari pendekatan, metode, strategi, dan
teknik pembelajaran. Model pembelajaran lebih menekankan pada sintaksnya.
Karena setiap model pembelajaran memiliki sintaks atau fase-fase dalam
kegiatan pembelajaran yang berbeda-beda. Model-model pembelajaran disini
contohnya model pembelajaran inkuiri, model pembelajaran kooperatif, model
pembelajaran discovery, model pembelajaran berbasis masalah, ataupun model
pembelajaran langsung.
2
Model pembelajaran memiliki cirri-ciri khusus, antara lain : (a)
rasional teoritik yang disususn oleh para pencipta atau pengembangnya (b)
landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan
pembelajaran yang akan dicapai) (c) tingkah laku mengajar yang diperlukan
agar model pembelajaran dapat dilaksanakan dengan berhasil (d) lingkungan
belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajar apat dicapai.
Unsure-unsur penting dalam model pebelajaran : memiliki nama, merupakan
landasan filosofis pelaksanaan pembelajaran, landasan pada teori belajar
dan teori pembelajaran, memiliki tujuan/maksud tertentu, memiliki pola
tingkah laku kegiatan belajar mengajar (sintaks) yang jelas, mengandung
komponeen-komponen, seperti guru, siswa, interaksi guru dan siswa, dan alat
untuk menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Pendekatan Pembelajaran
- Menurut Rosman (2012 : 132) Pendekatan adalah titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk pada
pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum.
3
- Menurut Sanjaya (dalam Suprihatiningrum, 2013 : 146) Pendekatan sebagai
titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran.
- Menurut Roy Kellen (dalam Anitah, 2011 : 1.23) menyatakan,
Terdapat dua pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat
pada guru (teacher centered approaches) dan pendekatan yang berpusat pada siswa
(student centered approaches). Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan
pembelajaran langsung (direct instruction), pembelajaran deduktif, atau
pembelajaran ekspositori. Sedangkan, pendekatan pembelajaran yang berpusat
pada siswa menurunkan strategi pembelajaran inkuiri, discovery dan
induktif.
- Menurut Wahjoji (1999 : 121) Pendekatan pembelajaran adalah cara mengelola
kegiatan belajar dan perilaku siswa agar ia dapat aktif melakukan tugas
belajar sehingga dapat memperoleh hasil belajar secara optimal.
- H. J. Gino dkk (1992 : 32) Pembelajaran atau intruction merupakan usaha
sadar dan disengaja oleh guru untuk membuat siswa belajar dengan tujuan
mengaktifkan faktor intern dan faktor ekstern dalam kegiatan belajar
mengajar.
4
- Syaifuddin Sagala (2005: 68) Pendekatan pembelajaran merupakan jalan yang
akan ditempuh oleh guru dan siswa dalam mencapai tujuan instruksional untuk
suatu satuan instruksional tertentu.
- Menurut Gulo (dalam Suprihatiningrum, 2013 : 146) menyatakan,
Pendekatan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita dalam memendang
seluruh masalah yang ada dalam program belajar mengajar. Sudut pandang
tertentu tersebut menggambarkan cara berfikir dan bersikap seseorang guru
dalam menyelesaikan soal yang ia hadapi.
Berdasarkan pendapat - pendapat ahli diatas dapat diambil simpulan
mengenangi pendekatan pembelajaran. Jadi pendekatan pembelajaran adalah
sebuah cara yang dilakukan oleh guru bersama siswa guna untuk mempermudah
dalam proses pembelajaran di kelas untuk mencapai tujuan yng diharapkan.
Pendekatan disini dapat dibagi menjadi 2 jenis, yakni pendekatan berpusat
pada guru (teacher centered approaches) dan pendekatan yang berpusat pada siswa
(student centered approaches). Pendekatan yang berpusat pada guru disini nantinya
akan mengajarkan pembelajaran langsung dan pembelajaran deduktif, karena
sepenuhnya guru yang mendominasi jalannya kegiatan pembelajaran. Sedangkan
pendekatan berpusat pada siswa nantinya akan mengajarkan siswa untuk
5
berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran, karena semua kegiatan
pembelajarannya di dominasi oleh siswa. Pendekatan jenis ini membutuhkan
pemahaman kritis siwa.
Berikut ini merupakan unsure-insur penting dalam pendekatan pembelajaran
: (a) merupakan filosofis/landasan, (b) merupakan sudut pandang dalam
proses pembelajaran, (c) serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan
teretntu, (d) Jalan yang ditempuh untuk menyampaiakan materi.
c. Strategi Pembelajaran
- Menurut Kemp (dalam Rusman, 2012 : 132) Strategi adalah suatu kegiatan
pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran
dapat dicapai secara efektif dan efisien.
- Menurut Dick and Carey (dalam Rusman, 2012 : 132) Strategi pembelajaran
adalah suatu perangkat materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan
secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada peserta didik atau
siswa.
- Menurut Sulistyono (dalam Trianto 2007, 86) Strategi belajar adalah
tindakan khusus yang dilakukan oleh seseorang untuk mempermudah,
6
mempercepat, lebih menikmati, lebih memahami secara langsung, lebih efektif
dan lebih mudah ditransfer ke dalam situasi yang baru.
- Menurut Kindsvatter (dalam Suprihatiningrum, 2013 : 151) Stratgi adalah
suatu kombinasi percontohan dari suatu metoda yang dirancang memenuhi
sasaran hasil pelajaran.
- Menurut Pressley (dalam Suprihatiningrum, 2013 : 151) mengartikan,
Strategi-strategi belejar sebagai operator-operator kognitif meliputi dan
di ats proses-proses yang secara langsung terlibat dalam menyelesaikan
suatu tugas (belajar). Strategi-strategi tersebut merupan strategi-strategi
yang digunakan siswa untuk memecahkan belajar-belajar tertentu.
- Menurut Borich (dalam Suprihatiningrum, 2013 : 151) Strategi pembelajaran
adalah keseluruhan prosedur yang sistematis untuk mencapa tujuan
pembelajaran.
- Menurut Bured & Byrd (dalam Suprihatiningrum, 2013 : 152) Strategi
pembelajaran sebagai an instructional strategy is a method for delivering instruction that is
intended to help student achieve a learning objective. Strategi pembelajaran adalah
metode untuk mengirim pesan pembelajaran yang direncanakan untuk membantu
siswa mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
7
Dari pendapat - pendapat para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
strategi pembelajaran adalah segala sesuatu yang menyangkut keputusan-
keputusan yang akan diambil untuk melakukan sebuah kegiatan pembelajaran.
Jika dilihat dari strateginya, maka terdiri atas exposition-discovery
learning dan group-individual learning. Dan jika ditinjau cara penyajian
dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakan antara
strategi pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran deduktif.
Berikut ini unsure-unsur penting dalam strategi pembelajaran : (a)
Memiliki tujuan yang jelas (b) Adanya perencanaan yang jelas (c) Menuntut
adanya tindakan guru (d) Merupakan serangkaian prosedur yang harus
dikerjakan (e) Melibatkan materi pelajaran (f) Memiliki urutan atau
langkah-langkah yang teratur.
d. Metode Pembelajaran
- Menurut Rusman (2012 : 132) Metode pembelajaran adalah bagian dari strategi
pembelajaran, metode pembelajaran berfungsi sebagai cara untuk menyajikan,
menguraikan, memberi contoh, dan memberi latihan kepada siswa untuk
8
mencapai tujuan tertentu tetapi tidak setiap metode sesuai digunakan untk
mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
- Menurut M. Sobri Sutikno (2009 : 88) Metode pembelajaran adalah cara-cara
menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi
proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan.
- Menurut Nana Sujana (2005 : 76) Metode pembelajaran adalah cara yang
dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat
berlangsungnya pengajaran.
- Menurut KBBI (2005 : 740) Metode diartikan sebagai cara teratur yang
digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan
yang dikehendaki.
- Menurut Sanjaya (dalam Suprihatiningrum, 2013 : 153) Metode adalah cara
yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam
kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.
- Menurut Knowles (dalam Suprihatiningrum, 2013 : 154) Metode adalah
pengorganisasikan siswa di dalam upaya untuk mencapai tujuan belajar.
9
- Menurut Hasibun dan Moedjiono (dalam Suprihatiningrum, 2013 : 156) Metode
mengajar adalah perangkat, alat, dan cara dalam pelaksanaan suatu strategi
belajar mengajar.
Berdasarkan pendapat - pendapat diatas yang telah dikemukakan para ahli,
dapat ditarik kesimpulan bahwa metode pembelajaran adalah cara-cara yang
dilakukan oleh guru untuk menyajikan sebuah materi yang hendak diajarkan
kepada siswa dalam proses pembelajaran. Dimana metode pembelajaan ini
bertujuan untuk mencapai dan menuntaskan sebuah tujuan pembelajaran
tertentu. Metode pembelajaran contohnya ada beberapa macam, antar lain :
metode ceramah, metode demonstrasi, diskusi, simulasi, pengalaman
dilapangan, symposium, brainstorming dll.
Berikut ini unsut-unsur penting dalam metode pembelajaran : (a)
Merupakan seperangkat cara menyampaiakan pembelajaran (b) Adanya guru
sebagai pembewa pesan (c) Memanfaatkan fasilitas yang ada (d) Ada tujuan
yang ingin dicapai (e) Menciptakan situassi yang mendukung (f) Melibatkan
subjek didik.
e. Teknik Pembelajaran
10
- Menurut KBBI (2005 : 1158) Teknik diartikan sebagai metode atau sistem
mengerjakan sesuatu, cara membuat atau melakukan sesuatu yang berhubungan
dengan seni.
- Menurut Gerlach dan Ely (dalam Hamzah B Uno, 2009 : 2) Teknik adalah jalan,
alat, atau media yang digunakan oleh guru untuk mengarahkan kegiatan
peserta didik kearah tujuan yang ingin dicapai.
- Menurut Al Khazin (2010) Teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara
yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara
spesifik.
- Menurut Sanjaya (dalam Suprihatiningrum, 2013 : 157) Teknik adalah cara
yang dilakukan sesorang dala mengimplementasikan suatu metode.
- Menurut Morris (dalam Suprihatiningrum, 2013 : 157) Teknik adalah prosedur
yang sistematik sebagai petunjuk untuk melaksanakan tugas dan peerjaan yang
kompleks atau ilmiah, merupakan tingkat ketrampilan atau perintah untuk
melakukan patokan-patokan dasar suatu penampilan.
- Menurut Smit, et al, (dalam Suprihatiningrum, 2013 : 157) Teknik
pembelajaran adalah kelengkapan atau langkah-langkah dengan dilengkapi
keragaman, focus, dan penjelasannya. Teknik merupakan katalisator metode,
11
berbeda ruang lingkupnya dengan metode, dan waktu penggunaanya lebih
singkat dari metode.
Jadi teknik pembelajaran adalah sebuah cara yang digunakan guru sebelum
pembelajaran dilaksanakan dimana dia menggunakan teknik pembelajaran untuk
mengimplementasikan sebuah metode yang telah dia pilih guna mencapai tujuan
pembelajaran teretntu. Contohnya disini adalah penggunaan metode ceramah
pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik
tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan
metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas.
Berikut ini merupakan unsure-unsur penting dalam teknik pembelajaran :
(a) Merupakan implementasi dari metode (b) Jabaran operasioanal dari metode
(c) Proedur pelaksanaan kegiatan pembelajaran (d) memiliki cara khusus dan
spesifik, serta sistematis.
2. Tabel perbedaan antara berbagai model pembelajaran
No. Materi Tujuan Teori Belajar SintaksLingkungan
Belajar
12
1. Siklus
Belajar
Mencapai
kompetensi yang
diharapkan.
Dimana siswa
cenderung lebih
termotivasi dalam
belajar, karena
mereka terlibat
aktif dalam
proses
pembelajaran.
Peserta didik
juga akan dilatih
cara berfikir
ilmiah dan
pembelajaranpun
lebih bermakna.
- Teori
Jean Piaget
(Teori
Perkembangan
Intelektual )
- Teori
David Ausubel
(Belajar
Bermakna)
- Riset
Anton E.
Lowson (1988)
: Penggunaan
siklus
belajar dan
miskonsepsi
a. Engagement
(Mengundang). Pada
fase ini siswa
diajak membuat
prediksi-prediksi
tentang fenomena
yang akan
dipelajari.
b. Exploration
(Menggali).
Fase eksplorasi
siswa diberi
kesempatan untuk
bekerja baik
secara mandiri
maupun secara
berkelompok tanpa
instruksi atau
a. Lingkun
gan
belajar
dikaitkan
dengan
lingkungan
sekitar
siswa
b. Adanya
kerjasama
dalam
kelompok
c. Sarana
dan sumber
belajar
yang
lengkap.
d. Bersifa
13
pengarahan secara
langsung dari
guru.
c. Explaination
(Menjelaskan)
Guru mendorong
siswa untuk
menjelaskan konsep
yang dipahaminya
dengan kata-
katanya sendiri,
menunjukkan contoh
- contoh yang
berhubungan dengan
konsep untuk
melengkapi
penjelasannya.
Pada kegiatan ini
t
fleksibel
karna
antar
masing-
masing
kelompok
akan
saling
berinterak
si.
14
sangat penting
adanya diskusi
antar anggota
kelompok untuk
mengkritisi
penjelasan konsep
dari siswa yang
satu dengan yang
lainnya.
d. Extend
(Penerapan Konsep)
Kegiatan belajar
pada fase ini
mengarahkan siswa
menerapkan konsep
- konsep yang
telah dipahami dan
15
keterampilan yang
dimiliki pada
situasi baru. Guru
dapat mengarahkan
siswa untuk
memperolehpenjelas
an alternatif
dengan menggunakan
data atau fakta
yangmereka
eksplorasi dalam
situasi yang baru.
e. Evaluation
(Evaluasi)
Kegiatan pada
fase evaluasi
berhubungan
dengan penilaian
16
kelas yang
dilakukan guru
meliputi
penilaian proses
dan evaluasi
penguasaan konsep
yang
diperolehsiswa.
2. Inkuiri Meningkatkan
pemahaman sains,
produktif dalam
berfikir kreatif,
dan siswa menjadi
terampil dalam
memperoleh dan
mengolah
informasi.
- Teori Piaget
(Perkembanga
n kognitif)
- Teori Bruner
(Perkembanga
n
intelektual)
- Teori
Vygotsky
a. Menyajikan
pertanyaan atau
masalah
Guru membimbing
siswa untuk
mengidentifikasi
masalah dan masalah
ditulis di papan
tulis. Guru membagi
a. Menyaji
kan media
yang
konkret
b. Media
dan sumber
belajar
yang
lengkap
17
(Pembentukan
kelompok
belajar)
siswa dalam
kelompok.
b. Membuat
hipotesis
Guru memberikan
kesempatan pada
siswa untuk curah
pendapat dalam
membentuk
hipotesis. Guru
membimbing siswa
dalam menentukan
hipotesis yang
relevan dengan
permasalahan dan
memprioritaskan
hipotesis mana yang
menjadi prioritas
c. Pembent
ukan
kelompok-
kelompok
belajar
d. Melihat
perkembang
an
intelektua
l anak.
Sudah
sampai
mana
tahapan
dia.
e. Fleksib
el dan
berpusat
18
penyelidikan.
c. Merancang
percobaan
Guru memberikan
kesempatan pada
siswa untuk
menentukan langkah-
langkah yang sesuai
dengan hipotesis
yang dilakukan.
Guru membimbing
siswa mengurutkan
langkah-langkah
percobaan.
d. Melakukan
percobaan untuk
memperoleh
informasi
pada anak.
19
Guru membimbing
siswa mendapatkan
informasi melalui
percobaan.
e. Mengumpulkan dan
menganalisis data
Guru memberi
kesempatan pada
setiap kelompok
untuk menyampaikan
hasil pengolahan
data yang
terkumpul.
f. Membuat
kesimpulan
Guru membimbing
siswa dalam membuat
kesimpulan.
20
3. Discovery - Meningkatkan
partisiapasi
aktif siswa
dalam proses
pembelajaran
- Meningktakan
belajar
menemukan pola
dalam situasi
konkrit maupun
abstrak, juga
mampu
meramalkan
(extrapolate)
informasi
tambahan yang
diberikan
- Teori
Bruner
(discovery
learning)
- Teori
David Ausubel
(Pembelajaran
bermakna)
a. Menjelaskan
tujuan atau
mempersiapkan
siswa
Menyampaikan
tujuan
pembelajaran,
memotivasi siwa
siswa dengan
mendorong siswa
untuk terlibat
kegiatan.
b. Orientasi siswa
pada masalah
Menjelaskan
masalah sederhana
yang berkenaan
a. Menyaji
kan media
yang
konkret
b. Media
dan sumber
belajar
yang
lengkap
c. Pembent
ukan
kelompok-
kelompok
penemuan
d. Melihat
perkembang
an
21
- Mampu
mengembangkan
potensi
intelektual.
- Mengubah siswa
dari memiliki
motivasi luar
diri siswa
menjadi
motivasi dalam
diri siswa.
- Sisw akan
belajar
bagaimana
belajar
(learning how to
learn).
- Mempertahankan
dengan materi
pembelajaran.
c. Merumuskan
hipotesis
Membimbing siswa
merumuskan
hipotesis sesuai
permasalahan yang
dikemukakan.
d. Melakukan
kegiatan penemuan
Membimbing siswa
melakukan kegiatan
penemuan dengan
mengarahkan siswa
untuk memperoleh
informasi yang
diperlukan.
intelektua
l anak.
Sudah
sampai
mana
tahapan
dia.
e. Fleksib
el dan
berpusat
pada anak.
22
memori. e. Mempresentasikan
hasil kegiatan
penemuan
Membimbing siswa
dalam menyajikan
hasil kegiatan,
merumuskan
kesimpulan/menemuk
an konsep.
f. Mengevaluasi
kegiatan penemuan.
Mengevaluasi
langkah-langkah
kegiatan yang
telah dilakukan.
4. Sains
Teknologi
- Meningkatkan
keterampilan
-Teori
Konstruktivis
a. Fase Invitasi
Menggali isu
a. Adanya
interaksi
23
Masyarakat inquiry dan
pemecahan, di
samping
keterampilan
proses.
- Menekankan
cara belajar
yang baik yang
mencakup ranah
kognitif,
afektif dan
psikomotorik.
- Menekankan
sains dalam
keterpaduan
dan antara
bidang studi.
- Peserta didik
tik (Piaget
dan Vygotsky)
-Teori
Pragmatis
-Teori Belajar
Sosial
(Albert
Bandura)
atau masalah
lebih dahulu
dari peserta
didik
Menghubungkan
pembelajaran
baru dengan
pembelajaran
sebelumnya
Mengidentifikasi
isu atau masalah
dalam masyarakat
yang berkaitan
dengan topik
yang dibahas
b. Fase Eksplorasi
Merancang dan
melakukan
siswa
dengan
lingkungan
social
b. Struktu
r
intelektua
l terjalin
saat
interaksi
berlangsun
g
c. Siswa
belajar
dari
lingkungan
sosialnya.
d. Fleksib
24
mampu
menghubungkan
realitas
sosial dengan
topic
pembelajaran
di dalam kelas
- Peserta didik
mampu
menggunakan
berbagai
jalan/
perspektif
untuk
mensikapi
berbagai isu/
situasi yang
berkembang di
kegiatan
eksperimen atau
percobaan untuk
mengumpulkan
data
Berlatih
keterampilan
proses sains
Mengasah kerja
ilmiah dan sikap
ilmiah
Diskusi kelompok
untuk
menghasilkan
kesimpulan
c. Fase Pengajuan
Eksplanasi dan
Solusi
el
25
masyarakat
berdasarkan
pandangan
ilmiah
- Peserta didik
mampu
menjadikan
dirinya
sebagai warga
masyarakat
yang memiliki
tanggung jawab
social
Siswa membangun
sendiri konsep
Solusi masalah
yang dihadapi
masyarakat
terkait materi
yang diperoleh
siswa semata-
mata berdasarkan
informasi dari
kegiatan
eksplorasi
d. Fase Pengambilan
keputusan dan
tindak lanjut
Menjelaskan
fenomena alam
berdasarkan
26
konsep yang
disusun
Menjelaskan
berbagai
aplikasi untuk
memberikan makna
Refleksi
pemahaman konsep
5. Eksperimen Meningkatkan
kemampuan peserta
didik untuk
belajar mandiri
dan memecahkan
masalah
- Teori
Bruner
(discovery
learning)
- Teori
David Ausubel
(Pembelajaran
bermakna)
a. Persiapan
Guru
menyampaikan
tujuan
eksperimen.
Guru menyiapkan
alat, bahan dan
tempat
pelaksanaan
a. Pembent
ukan
kelompok-
kelompok
belajar
b. Pemberi
an Lembar
Kerja
Siswa
27
eksperimen
Mempertimbangkan
jumlah siswa
dengan alat dan
bahan
Mempertimbangkan
pelaksanaan
(serentak atau
tidak)
Mempertimbangkan
kesehatan dan
keamanan
Menjelaskan
tahapan-tahapan
eksperimen
b. Pelaksanaan
eksperimen
Siswa melakukan
kepada
msing-
masing
kelompok
belajar
c. Sumber
belajar
dan Alat
bahan
belajar
yang
lengkap
d. Terjali
nnya
interaksi
anatara
guru dan
siswa
28
eksperimen
dengan bimbingan
guru. Disini
peran guru
sebagai
fasilitator.
c. Tindak lanjut
eksperimen
Guru bersama
siswa
menyimpulkan
kegiatan
eksperimen
Menjelaskan
masalah-masalah
yang timbul saat
eksperimen.
Menyimpulkan
secara
baik.
29
kembali
6. Permendikn
as No. 41
2007
- Menjelaskan
tentang
standart
proses untuk
satuan
pendidikan
dasar dan
menengah.
- Menjelaskan
tentang
perencanaan
proses
pembelajaran
yang meliputi
silabus dan
komponen-
- Berdasarkan
Peraturan
Pemerintah
No. 19 Tahun
2005 pasal
24.
a.Kegiatan Awal
Guru menyampaikan
tujuan
pembelajaran dan
memotivasi siswa.
b.Kegiatan Inti
- Eksplorasi
Mencari
informasi, kerja
kelompok,
percobaan,
adanya interaksi
antara guru dan
siswa.
- Elaborasi
Membaca,
- Memperhat
iakan
perkemban
gan dan
keragaman
individu.
- Menuntut
partisipa
si aktif
oleh
siswa.
- Sumber
belajar
dan alat
bahan
belajr
30
komponen RPP
beserta
prinsip-
prinsipnya.
menulis, dan
berdiskusi,
membuat laporan,
dan berprestasi
(memrinci lebih
dalam)
- Konfirmasi
Umpan balik,
reward, refleksi
dan evaluasi.
c.Kegiatan Penutup
Guru menutup
pembelajaran
dengan pemberian
tugas dan salam.
harus
tersedia
lengkap.
7. Kurikulum
2013
Menghasilkan
insan Indonesia
- Landasan
Yuridis
Pendekatan Scientifik Lingkungan
belajar yang
31
yang : produktif,
kreatif,
inovatif,
afektif, melalui
penguatan sikap,
ketrampilan, dan
pengetahuan yang
terintegrasi.
(tentang
RPJMM 2010-
2014 Sektor
Pendidikan,
PP No. 19
Tahun 2005,
INPRES Nomor
1 Tahun 2010
)
- Landasan
Filosofis
(tentang
Filosofis
Pancasila
dan
Filosofis
Indonesia )
- Landasan
a. Observing
(Mengamati)
Proses untuk
mengumpulkan
informasi dengan
menggunakan
indera.
b. Questioning
(Menanya)
Melakukan tanya
jawab anatar guru
dan siswa.
Mepertanyaan
informasi yang
belum dimengerti.
c. Associating
(Menalar)
Menghubungkan
kondusif-
akademik,
baik secara
fisik maupun
nonfisik.
Lingkungan
yang aman,
nyaman
tertib,
optimisme
dan harapan
yang tinggi
dari seluruh
warga
sekolah,
serta
kegiatan-
kegiatan
32
Konseptual
(Relevan
pendidikan,
Kurikulum
berbasis
kompetensi
dan
karakter,
pembelajaran
kontekstual,
pembelajaran
aktif, dan
penilaian
yang valid,
utuh, dan
menyentuh)
berbagai macam
informasi yang
telah di dapat.
d. Experimenting
(Mencoba)
Mencoba melakukan
sesuatu yang ingin
dibuktikan karena
masih ada rasa
penasaran.
e. Networking
(Membentuk
Jejaring)
Menghubungkan
konsep satu dengan
konsep lainnya
untuk membuat
sebuah kesimpulan.
berpusat
pada siswa
(student
centered
activities)
merupakan
iklim yang
dapat
membangkitka
n nafsu,
gairah, dan
semangat
belajar.
33
DAFTAR PUSTAKA
Anitah, Sri dkk. 2011. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta : Universitas Terbuka
Arend. 2008. Learning to Teach. Jakarta : Pustaka Pelajar
Eggen dan Kauchak. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Jakarta : Indeks
Kelompok 1. 2013. Siklus Belajar. Makalah ini disajikan saat presentasi pendidikan IPA
SD.
Kelompok 2. 2013. Inkuiri. Makalah ini disajikan saat presentasi pendidikan IPA SD
Kelompok 3. 2013. Discovery. Makalah ini disajikan saat presentasi pendidikan IPA SD
Kelompok 4. 2013. STM. Makalah ini disajikan saat presentasi pendidikan IPA SD
Kelompok 5. 2013. Eksperimen. Makalah ini disajikan saat presentasi pendidikan IPA
SD
Kelompok 6. 2013. Permendiknas No.41 Tahun 2007. Makalah ini disajikan saat presentasi
pendidikan IPA SD
Kelompok 7. 2013. Kurikulum 2013. Makalah ini disajikan saat presentasi pendidikan
IPA SD
35
Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya Offset.
Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran. Jakarta : Rajagrafindo Persada
Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media
Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta :
Prestasi Pustaka
Trianto. 2009. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta : Prestasi Pustaka
36