Model, Metode, Strategi, Teknik Pembelajaran

36
TUGAS PENDIDIKAN IPA SD 1. Perbedaan antara model, pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran a. Model Pembelajaran - Menurut Joyce (dalam Trianto, 2007:5) menyatakan, Model Pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, computer, kurikulum, dll. - Menurut Soekamto (dalam Nurulwati, 2000 : 10) menyatakan, Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar teretntu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktifitas belajar mengajar. - Menurut Arend (dalam Trianto, 2009 : 74) menyatakan, The term teaching model refer to a particular approach to instruction that includes its goals, syntax, environment, and management system. Model pembelajaran mengarah pada suatu pendekatan pembelajaran 1

Transcript of Model, Metode, Strategi, Teknik Pembelajaran

TUGAS PENDIDIKAN IPA SD

1. Perbedaan antara model, pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran

a. Model Pembelajaran

- Menurut Joyce (dalam Trianto, 2007:5) menyatakan,

Model Pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan

sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau pembelajaran

dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran

termasuk di dalamnya buku-buku, film, computer, kurikulum, dll.

- Menurut Soekamto (dalam Nurulwati, 2000 : 10) menyatakan,

Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang

sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan

belajar teretntu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang

pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktifitas belajar

mengajar.

- Menurut Arend (dalam Trianto, 2009 : 74) menyatakan, The term teaching model refer

to a particular approach to instruction that includes its goals, syntax, environment, and management

system. Model pembelajaran mengarah pada suatu pendekatan pembelajaran

1

tertentu termasuk tujuannya, sintaksnya, lingkungannya, dan system

pengelolaannya.

- Menurut Paul D. Eggen (dalam Suprihatiningrum, 2013 : 143) menyatakan,

The model was described as being potentially large in scope, capable of organizing several lessons or

a unit study. Model dijabarkan menjadi potensi yang tidak terbatas lingkupnya,

yang dimana ia mampu mengorganisasikan beberapa pelajaran atau satuan

pembelajaran.

Jadi dari pendapat - pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran adalah sebuah perencanaan yang matang guna sebagai pedoman

atau acuan dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Model pembelajaran ini

merupakan bungkus atau bingkai dari pendekatan, metode, strategi, dan

teknik pembelajaran. Model pembelajaran lebih menekankan pada sintaksnya.

Karena setiap model pembelajaran memiliki sintaks atau fase-fase dalam

kegiatan pembelajaran yang berbeda-beda. Model-model pembelajaran disini

contohnya model pembelajaran inkuiri, model pembelajaran kooperatif, model

pembelajaran discovery, model pembelajaran berbasis masalah, ataupun model

pembelajaran langsung.

2

Model pembelajaran memiliki cirri-ciri khusus, antara lain : (a)

rasional teoritik yang disususn oleh para pencipta atau pengembangnya (b)

landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan

pembelajaran yang akan dicapai) (c) tingkah laku mengajar yang diperlukan

agar model pembelajaran dapat dilaksanakan dengan berhasil (d) lingkungan

belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajar apat dicapai.

Unsure-unsur penting dalam model pebelajaran : memiliki nama, merupakan

landasan filosofis pelaksanaan pembelajaran, landasan pada teori belajar

dan teori pembelajaran, memiliki tujuan/maksud tertentu, memiliki pola

tingkah laku kegiatan belajar mengajar (sintaks) yang jelas, mengandung

komponeen-komponen, seperti guru, siswa, interaksi guru dan siswa, dan alat

untuk menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Pendekatan Pembelajaran

- Menurut Rosman (2012 : 132) Pendekatan adalah titik tolak atau sudut

pandang kita terhadap pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk pada

pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum.

3

- Menurut Sanjaya (dalam Suprihatiningrum, 2013 : 146) Pendekatan sebagai

titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran.

- Menurut Roy Kellen (dalam Anitah, 2011 : 1.23) menyatakan,

Terdapat dua pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat

pada guru (teacher centered approaches) dan pendekatan yang berpusat pada siswa

(student centered approaches). Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan

pembelajaran langsung (direct instruction), pembelajaran deduktif, atau

pembelajaran ekspositori. Sedangkan, pendekatan pembelajaran yang berpusat

pada siswa menurunkan strategi pembelajaran inkuiri, discovery dan

induktif.

- Menurut Wahjoji (1999 : 121) Pendekatan pembelajaran adalah cara mengelola

kegiatan belajar dan perilaku siswa agar ia dapat aktif melakukan tugas

belajar sehingga dapat memperoleh hasil belajar secara optimal.

- H. J. Gino dkk (1992 : 32) Pembelajaran atau intruction merupakan usaha

sadar dan disengaja oleh guru untuk membuat siswa belajar dengan tujuan

mengaktifkan faktor intern dan faktor ekstern dalam kegiatan belajar

mengajar.

4

- Syaifuddin Sagala (2005: 68) Pendekatan pembelajaran merupakan jalan yang

akan ditempuh oleh guru dan siswa dalam mencapai tujuan instruksional untuk

suatu satuan instruksional tertentu.

- Menurut Gulo (dalam Suprihatiningrum, 2013 : 146) menyatakan,

Pendekatan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita dalam memendang

seluruh masalah yang ada dalam program belajar mengajar. Sudut pandang

tertentu tersebut menggambarkan cara berfikir dan bersikap seseorang guru

dalam menyelesaikan soal yang ia hadapi.

Berdasarkan pendapat - pendapat ahli diatas dapat diambil simpulan

mengenangi pendekatan pembelajaran. Jadi pendekatan pembelajaran adalah

sebuah cara yang dilakukan oleh guru bersama siswa guna untuk mempermudah

dalam proses pembelajaran di kelas untuk mencapai tujuan yng diharapkan.

Pendekatan disini dapat dibagi menjadi 2 jenis, yakni pendekatan berpusat

pada guru (teacher centered approaches) dan pendekatan yang berpusat pada siswa

(student centered approaches). Pendekatan yang berpusat pada guru disini nantinya

akan mengajarkan pembelajaran langsung dan pembelajaran deduktif, karena

sepenuhnya guru yang mendominasi jalannya kegiatan pembelajaran. Sedangkan

pendekatan berpusat pada siswa nantinya akan mengajarkan siswa untuk

5

berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran, karena semua kegiatan

pembelajarannya di dominasi oleh siswa. Pendekatan jenis ini membutuhkan

pemahaman kritis siwa.

Berikut ini merupakan unsure-insur penting dalam pendekatan pembelajaran

: (a) merupakan filosofis/landasan, (b) merupakan sudut pandang dalam

proses pembelajaran, (c) serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan

teretntu, (d) Jalan yang ditempuh untuk menyampaiakan materi.

c. Strategi Pembelajaran

- Menurut Kemp (dalam Rusman, 2012 : 132) Strategi adalah suatu kegiatan

pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran

dapat dicapai secara efektif dan efisien.

- Menurut Dick and Carey (dalam Rusman, 2012 : 132) Strategi pembelajaran

adalah suatu perangkat materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan

secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada peserta didik atau

siswa.

- Menurut Sulistyono (dalam Trianto 2007, 86) Strategi belajar adalah

tindakan khusus yang dilakukan oleh seseorang untuk mempermudah,

6

mempercepat, lebih menikmati, lebih memahami secara langsung, lebih efektif

dan lebih mudah ditransfer ke dalam situasi yang baru.

- Menurut Kindsvatter (dalam Suprihatiningrum, 2013 : 151) Stratgi adalah

suatu kombinasi percontohan dari suatu metoda yang dirancang memenuhi

sasaran hasil pelajaran.

- Menurut Pressley (dalam Suprihatiningrum, 2013 : 151) mengartikan,

Strategi-strategi belejar sebagai operator-operator kognitif meliputi dan

di ats proses-proses yang secara langsung terlibat dalam menyelesaikan

suatu tugas (belajar). Strategi-strategi tersebut merupan strategi-strategi

yang digunakan siswa untuk memecahkan belajar-belajar tertentu.

- Menurut Borich (dalam Suprihatiningrum, 2013 : 151) Strategi pembelajaran

adalah keseluruhan prosedur yang sistematis untuk mencapa tujuan

pembelajaran.

- Menurut Bured & Byrd (dalam Suprihatiningrum, 2013 : 152) Strategi

pembelajaran sebagai an instructional strategy is a method for delivering instruction that is

intended to help student achieve a learning objective. Strategi pembelajaran adalah

metode untuk mengirim pesan pembelajaran yang direncanakan untuk membantu

siswa mencapai tujuan pembelajaran tertentu.

7

Dari pendapat - pendapat para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

strategi pembelajaran adalah segala sesuatu yang menyangkut keputusan-

keputusan yang akan diambil untuk melakukan sebuah kegiatan pembelajaran.

Jika dilihat dari strateginya, maka terdiri atas exposition-discovery

learning dan group-individual learning. Dan jika ditinjau cara penyajian

dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakan antara

strategi pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran deduktif.

Berikut ini unsure-unsur penting dalam strategi pembelajaran : (a)

Memiliki tujuan yang jelas (b) Adanya perencanaan yang jelas (c) Menuntut

adanya tindakan guru (d) Merupakan serangkaian prosedur yang harus

dikerjakan (e) Melibatkan materi pelajaran (f) Memiliki urutan atau

langkah-langkah yang teratur.

d. Metode Pembelajaran

- Menurut Rusman (2012 : 132) Metode pembelajaran adalah bagian dari strategi

pembelajaran, metode pembelajaran berfungsi sebagai cara untuk menyajikan,

menguraikan, memberi contoh, dan memberi latihan kepada siswa untuk

8

mencapai tujuan tertentu tetapi tidak setiap metode sesuai digunakan untk

mencapai tujuan pembelajaran tertentu.

- Menurut M. Sobri Sutikno (2009 : 88) Metode pembelajaran adalah cara-cara

menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi

proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan.

- Menurut Nana Sujana (2005 : 76) Metode pembelajaran adalah cara yang

dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat

berlangsungnya pengajaran.

- Menurut KBBI (2005 : 740) Metode diartikan sebagai cara teratur yang

digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan

yang dikehendaki.

- Menurut Sanjaya (dalam Suprihatiningrum, 2013 : 153) Metode adalah cara

yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam

kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.

- Menurut Knowles (dalam Suprihatiningrum, 2013 : 154) Metode adalah

pengorganisasikan siswa di dalam upaya untuk mencapai tujuan belajar.

9

- Menurut Hasibun dan Moedjiono (dalam Suprihatiningrum, 2013 : 156) Metode

mengajar adalah perangkat, alat, dan cara dalam pelaksanaan suatu strategi

belajar mengajar.

Berdasarkan pendapat - pendapat diatas yang telah dikemukakan para ahli,

dapat ditarik kesimpulan bahwa metode pembelajaran adalah cara-cara yang

dilakukan oleh guru untuk menyajikan sebuah materi yang hendak diajarkan

kepada siswa dalam proses pembelajaran. Dimana metode pembelajaan ini

bertujuan untuk mencapai dan menuntaskan sebuah tujuan pembelajaran

tertentu. Metode pembelajaran contohnya ada beberapa macam, antar lain :

metode ceramah, metode demonstrasi, diskusi, simulasi, pengalaman

dilapangan, symposium, brainstorming dll.

Berikut ini unsut-unsur penting dalam metode pembelajaran : (a)

Merupakan seperangkat cara menyampaiakan pembelajaran (b) Adanya guru

sebagai pembewa pesan (c) Memanfaatkan fasilitas yang ada (d) Ada tujuan

yang ingin dicapai (e) Menciptakan situassi yang mendukung (f) Melibatkan

subjek didik.

e. Teknik Pembelajaran

10

- Menurut KBBI (2005 : 1158) Teknik diartikan sebagai metode atau sistem

mengerjakan sesuatu, cara membuat atau melakukan sesuatu yang berhubungan

dengan seni.

- Menurut Gerlach dan Ely (dalam Hamzah B Uno, 2009 : 2) Teknik adalah jalan,

alat, atau media yang digunakan oleh guru untuk mengarahkan kegiatan

peserta didik kearah tujuan yang ingin dicapai.

- Menurut   Al Khazin (2010) Teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara

yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara

spesifik.

- Menurut Sanjaya (dalam Suprihatiningrum, 2013 : 157) Teknik adalah cara

yang dilakukan sesorang dala mengimplementasikan suatu metode.

- Menurut Morris (dalam Suprihatiningrum, 2013 : 157) Teknik adalah prosedur

yang sistematik sebagai petunjuk untuk melaksanakan tugas dan peerjaan yang

kompleks atau ilmiah, merupakan tingkat ketrampilan atau perintah untuk

melakukan patokan-patokan dasar suatu penampilan.

- Menurut Smit, et al, (dalam Suprihatiningrum, 2013 : 157) Teknik

pembelajaran adalah kelengkapan atau langkah-langkah dengan dilengkapi

keragaman, focus, dan penjelasannya. Teknik merupakan katalisator metode,

11

berbeda ruang lingkupnya dengan metode, dan waktu penggunaanya lebih

singkat dari metode.

Jadi teknik pembelajaran adalah sebuah cara yang digunakan guru sebelum

pembelajaran dilaksanakan dimana dia menggunakan teknik pembelajaran untuk

mengimplementasikan sebuah metode yang telah dia pilih guna mencapai tujuan

pembelajaran teretntu. Contohnya disini adalah penggunaan metode ceramah

pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik

tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan

metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas.

Berikut ini merupakan unsure-unsur penting dalam teknik pembelajaran :

(a) Merupakan implementasi dari metode (b) Jabaran operasioanal dari metode

(c) Proedur pelaksanaan kegiatan pembelajaran (d) memiliki cara khusus dan

spesifik, serta sistematis.

2. Tabel perbedaan antara berbagai model pembelajaran

No. Materi Tujuan Teori Belajar SintaksLingkungan

Belajar

12

1. Siklus

Belajar

Mencapai

kompetensi yang

diharapkan.

Dimana siswa

cenderung lebih

termotivasi dalam

belajar, karena

mereka terlibat

aktif dalam

proses

pembelajaran.

Peserta didik

juga akan dilatih

cara berfikir

ilmiah dan

pembelajaranpun

lebih bermakna.

- Teori

Jean Piaget

(Teori

Perkembangan

Intelektual )

- Teori

David Ausubel

(Belajar

Bermakna)

- Riset

Anton E.

Lowson (1988)

: Penggunaan

siklus

belajar dan

miskonsepsi

a. Engagement

(Mengundang). Pada

fase ini siswa

diajak membuat

prediksi-prediksi

tentang fenomena

yang akan

dipelajari.

b. Exploration

(Menggali).

Fase eksplorasi

siswa diberi

kesempatan untuk

bekerja baik

secara mandiri

maupun secara

berkelompok tanpa

instruksi atau

a. Lingkun

gan

belajar

dikaitkan

dengan

lingkungan

sekitar

siswa

b. Adanya

kerjasama

dalam

kelompok

c. Sarana

dan sumber

belajar

yang

lengkap.

d. Bersifa

13

pengarahan secara

langsung dari

guru.

c. Explaination

(Menjelaskan)

Guru mendorong

siswa untuk

menjelaskan konsep

yang dipahaminya

dengan kata-

katanya sendiri,

menunjukkan contoh

- contoh yang

berhubungan dengan

konsep untuk

melengkapi

penjelasannya.

Pada kegiatan ini

t

fleksibel

karna

antar

masing-

masing

kelompok

akan

saling

berinterak

si.

14

sangat penting

adanya diskusi

antar anggota

kelompok untuk

mengkritisi

penjelasan konsep

dari siswa yang

satu dengan yang

lainnya.

d. Extend

(Penerapan Konsep)

Kegiatan belajar

pada fase ini

mengarahkan siswa

menerapkan konsep

- konsep yang

telah dipahami dan

15

keterampilan yang

dimiliki pada

situasi baru. Guru

dapat mengarahkan

siswa untuk

memperolehpenjelas

an alternatif

dengan menggunakan

data atau fakta

yangmereka

eksplorasi dalam

situasi yang baru.

e. Evaluation

(Evaluasi)

Kegiatan pada

fase evaluasi

berhubungan

dengan penilaian

16

kelas yang

dilakukan guru

meliputi

penilaian proses

dan evaluasi

penguasaan konsep

yang

diperolehsiswa.

2. Inkuiri Meningkatkan

pemahaman sains,

produktif dalam

berfikir kreatif,

dan siswa menjadi

terampil dalam

memperoleh dan

mengolah

informasi.

- Teori Piaget

(Perkembanga

n kognitif)

- Teori Bruner

(Perkembanga

n

intelektual)

- Teori

Vygotsky

a. Menyajikan

pertanyaan atau

masalah

Guru membimbing

siswa untuk

mengidentifikasi

masalah dan masalah

ditulis di papan

tulis. Guru membagi

a. Menyaji

kan media

yang

konkret

b. Media

dan sumber

belajar

yang

lengkap

17

(Pembentukan

kelompok

belajar)

siswa dalam

kelompok.

b. Membuat

hipotesis

Guru memberikan

kesempatan pada

siswa untuk curah

pendapat dalam

membentuk

hipotesis. Guru

membimbing siswa

dalam menentukan

hipotesis yang

relevan dengan

permasalahan dan

memprioritaskan

hipotesis mana yang

menjadi prioritas

c. Pembent

ukan

kelompok-

kelompok

belajar

d. Melihat

perkembang

an

intelektua

l anak.

Sudah

sampai

mana

tahapan

dia.

e. Fleksib

el dan

berpusat

18

penyelidikan.

c. Merancang

percobaan

Guru memberikan

kesempatan pada

siswa untuk

menentukan langkah-

langkah yang sesuai

dengan hipotesis

yang dilakukan.

Guru membimbing

siswa mengurutkan

langkah-langkah

percobaan.

d. Melakukan

percobaan untuk

memperoleh

informasi

pada anak.

19

Guru membimbing

siswa mendapatkan

informasi melalui

percobaan.

e. Mengumpulkan dan

menganalisis data

Guru memberi

kesempatan pada

setiap kelompok

untuk menyampaikan

hasil pengolahan

data yang

terkumpul.

f. Membuat

kesimpulan

Guru membimbing

siswa dalam membuat

kesimpulan.

20

3. Discovery - Meningkatkan

partisiapasi

aktif siswa

dalam proses

pembelajaran

- Meningktakan

belajar

menemukan pola

dalam situasi

konkrit maupun

abstrak, juga

mampu

meramalkan

(extrapolate)

informasi

tambahan yang

diberikan

- Teori

Bruner

(discovery

learning)

- Teori

David Ausubel

(Pembelajaran

bermakna)

a. Menjelaskan

tujuan atau

mempersiapkan

siswa

Menyampaikan

tujuan

pembelajaran,

memotivasi siwa

siswa dengan

mendorong siswa

untuk terlibat

kegiatan.

b. Orientasi siswa

pada masalah

Menjelaskan

masalah sederhana

yang berkenaan

a. Menyaji

kan media

yang

konkret

b. Media

dan sumber

belajar

yang

lengkap

c. Pembent

ukan

kelompok-

kelompok

penemuan

d. Melihat

perkembang

an

21

- Mampu

mengembangkan

potensi

intelektual.

- Mengubah siswa

dari memiliki

motivasi luar

diri siswa

menjadi

motivasi dalam

diri siswa.

- Sisw akan

belajar

bagaimana

belajar

(learning how to

learn).

- Mempertahankan

dengan materi

pembelajaran.

c. Merumuskan

hipotesis

Membimbing siswa

merumuskan

hipotesis sesuai

permasalahan yang

dikemukakan.

d. Melakukan

kegiatan penemuan

Membimbing siswa

melakukan kegiatan

penemuan dengan

mengarahkan siswa

untuk memperoleh

informasi yang

diperlukan.

intelektua

l anak.

Sudah

sampai

mana

tahapan

dia.

e. Fleksib

el dan

berpusat

pada anak.

22

memori. e. Mempresentasikan

hasil kegiatan

penemuan

Membimbing siswa

dalam menyajikan

hasil kegiatan,

merumuskan

kesimpulan/menemuk

an konsep.

f. Mengevaluasi

kegiatan penemuan.

Mengevaluasi

langkah-langkah

kegiatan yang

telah dilakukan.

4. Sains

Teknologi

- Meningkatkan

keterampilan

-Teori

Konstruktivis

a. Fase Invitasi

Menggali isu

a. Adanya

interaksi

23

Masyarakat inquiry dan

pemecahan, di

samping

keterampilan

proses.

- Menekankan

cara belajar

yang baik yang

mencakup ranah

kognitif,

afektif dan

psikomotorik.

- Menekankan

sains dalam

keterpaduan

dan antara

bidang studi.

- Peserta didik

tik (Piaget

dan Vygotsky)

-Teori

Pragmatis

-Teori Belajar

Sosial

(Albert

Bandura)

atau masalah

lebih dahulu

dari peserta

didik

Menghubungkan

pembelajaran

baru dengan

pembelajaran

sebelumnya

Mengidentifikasi

isu atau masalah

dalam masyarakat

yang berkaitan

dengan topik

yang dibahas

b. Fase Eksplorasi

Merancang dan

melakukan

siswa

dengan

lingkungan

social

b. Struktu

r

intelektua

l terjalin

saat

interaksi

berlangsun

g

c. Siswa

belajar

dari

lingkungan

sosialnya.

d. Fleksib

24

mampu

menghubungkan

realitas

sosial dengan

topic

pembelajaran

di dalam kelas

- Peserta didik

mampu

menggunakan

berbagai

jalan/

perspektif

untuk

mensikapi

berbagai isu/

situasi yang

berkembang di

kegiatan

eksperimen atau

percobaan untuk

mengumpulkan

data

Berlatih

keterampilan

proses sains

Mengasah kerja

ilmiah dan sikap

ilmiah

Diskusi kelompok

untuk

menghasilkan

kesimpulan

c. Fase Pengajuan

Eksplanasi dan

Solusi

el

25

masyarakat

berdasarkan

pandangan

ilmiah

- Peserta didik

mampu

menjadikan

dirinya

sebagai warga

masyarakat

yang memiliki

tanggung jawab

social

Siswa membangun

sendiri konsep

Solusi masalah

yang dihadapi

masyarakat

terkait materi

yang diperoleh

siswa semata-

mata berdasarkan

informasi dari

kegiatan

eksplorasi

d. Fase Pengambilan

keputusan dan

tindak lanjut

Menjelaskan

fenomena alam

berdasarkan

26

konsep yang

disusun

Menjelaskan

berbagai

aplikasi untuk

memberikan makna

Refleksi

pemahaman konsep

5. Eksperimen Meningkatkan

kemampuan peserta

didik untuk

belajar mandiri

dan memecahkan

masalah

- Teori

Bruner

(discovery

learning)

- Teori

David Ausubel

(Pembelajaran

bermakna)

a. Persiapan

Guru

menyampaikan

tujuan

eksperimen.

Guru menyiapkan

alat, bahan dan

tempat

pelaksanaan

a. Pembent

ukan

kelompok-

kelompok

belajar

b. Pemberi

an Lembar

Kerja

Siswa

27

eksperimen

Mempertimbangkan

jumlah siswa

dengan alat dan

bahan

Mempertimbangkan

pelaksanaan

(serentak atau

tidak)

Mempertimbangkan

kesehatan dan

keamanan

Menjelaskan

tahapan-tahapan

eksperimen

b. Pelaksanaan

eksperimen

Siswa melakukan

kepada

msing-

masing

kelompok

belajar

c. Sumber

belajar

dan Alat

bahan

belajar

yang

lengkap

d. Terjali

nnya

interaksi

anatara

guru dan

siswa

28

eksperimen

dengan bimbingan

guru. Disini

peran guru

sebagai

fasilitator.

c. Tindak lanjut

eksperimen

Guru bersama

siswa

menyimpulkan

kegiatan

eksperimen

Menjelaskan

masalah-masalah

yang timbul saat

eksperimen.

Menyimpulkan

secara

baik.

29

kembali

6. Permendikn

as No. 41

2007

- Menjelaskan

tentang

standart

proses untuk

satuan

pendidikan

dasar dan

menengah.

- Menjelaskan

tentang

perencanaan

proses

pembelajaran

yang meliputi

silabus dan

komponen-

- Berdasarkan

Peraturan

Pemerintah

No. 19 Tahun

2005 pasal

24.

a.Kegiatan Awal

Guru menyampaikan

tujuan

pembelajaran dan

memotivasi siswa.

b.Kegiatan Inti

- Eksplorasi

Mencari

informasi, kerja

kelompok,

percobaan,

adanya interaksi

antara guru dan

siswa.

- Elaborasi

Membaca,

- Memperhat

iakan

perkemban

gan dan

keragaman

individu.

- Menuntut

partisipa

si aktif

oleh

siswa.

- Sumber

belajar

dan alat

bahan

belajr

30

komponen RPP

beserta

prinsip-

prinsipnya.

menulis, dan

berdiskusi,

membuat laporan,

dan berprestasi

(memrinci lebih

dalam)

- Konfirmasi

Umpan balik,

reward, refleksi

dan evaluasi.

c.Kegiatan Penutup

Guru menutup

pembelajaran

dengan pemberian

tugas dan salam.

harus

tersedia

lengkap.

7. Kurikulum

2013

Menghasilkan

insan Indonesia

- Landasan

Yuridis

Pendekatan Scientifik Lingkungan

belajar yang

31

yang : produktif,

kreatif,

inovatif,

afektif, melalui

penguatan sikap,

ketrampilan, dan

pengetahuan yang

terintegrasi.

(tentang

RPJMM 2010-

2014 Sektor

Pendidikan,

PP No. 19

Tahun 2005,

INPRES Nomor

1 Tahun 2010

)

- Landasan

Filosofis

(tentang

Filosofis

Pancasila

dan

Filosofis

Indonesia )

- Landasan

a. Observing

(Mengamati)

Proses untuk

mengumpulkan

informasi dengan

menggunakan

indera.

b. Questioning

(Menanya)

Melakukan tanya

jawab anatar guru

dan siswa.

Mepertanyaan

informasi yang

belum dimengerti.

c. Associating

(Menalar)

Menghubungkan

kondusif-

akademik,

baik secara

fisik maupun

nonfisik.

Lingkungan

yang aman,

nyaman

tertib,

optimisme

dan harapan

yang tinggi

dari seluruh

warga

sekolah,

serta

kegiatan-

kegiatan

32

Konseptual

(Relevan

pendidikan,

Kurikulum

berbasis

kompetensi

dan

karakter,

pembelajaran

kontekstual,

pembelajaran

aktif, dan

penilaian

yang valid,

utuh, dan

menyentuh)

berbagai macam

informasi yang

telah di dapat.

d. Experimenting

(Mencoba)

Mencoba melakukan

sesuatu yang ingin

dibuktikan karena

masih ada rasa

penasaran.

e. Networking

(Membentuk

Jejaring)

Menghubungkan

konsep satu dengan

konsep lainnya

untuk membuat

sebuah kesimpulan.

berpusat

pada siswa

(student

centered

activities)

merupakan

iklim yang

dapat

membangkitka

n nafsu,

gairah, dan

semangat

belajar.

33

Disini siwa

diajarkan untuk

bisa bekerja sam

dengan yang

lainnya.

34

DAFTAR PUSTAKA

Anitah, Sri dkk. 2011. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta : Universitas Terbuka

Arend. 2008. Learning to Teach. Jakarta : Pustaka Pelajar

Eggen dan Kauchak. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Jakarta : Indeks

Kelompok 1. 2013. Siklus Belajar. Makalah ini disajikan saat presentasi pendidikan IPA

SD.

Kelompok 2. 2013. Inkuiri. Makalah ini disajikan saat presentasi pendidikan IPA SD

Kelompok 3. 2013. Discovery. Makalah ini disajikan saat presentasi pendidikan IPA SD

Kelompok 4. 2013. STM. Makalah ini disajikan saat presentasi pendidikan IPA SD

Kelompok 5. 2013. Eksperimen. Makalah ini disajikan saat presentasi pendidikan IPA

SD

Kelompok 6. 2013. Permendiknas No.41 Tahun 2007. Makalah ini disajikan saat presentasi

pendidikan IPA SD

Kelompok 7. 2013. Kurikulum 2013. Makalah ini disajikan saat presentasi pendidikan

IPA SD

35

Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung : PT Remaja

Rosdakarya Offset.

Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran. Jakarta : Rajagrafindo Persada

Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media

Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta :

Prestasi Pustaka

Trianto. 2009. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta : Prestasi Pustaka

36