MENGENAL SISTEM POLITIK DAN SISTEM PEMERINTAHAN JEPANG

39
MENGENAL SISTEM POLITIK DAN SISTEM PEMERINTAHAN JEPANG Pendahuluan Dalam mencapai tujuan negara, setiap negara mempunyai tata cara tertentu yang tidak sama (berbeda) dengan negara lainnya. Tata cara tersebut, antara lain tercermin dalam sistem politik dan sistem pemerintahan, yang di dalamnya terdapat suasana kehidupan politik negara tersebut. Dari kedua sistem ini dapat dilihat pula bagaimana kebijakan suatu negara itu dibuat. Sejak berakhirnya perang dunia II, perkembanagn suasana kehidupan politik dan sistem politik di Jepang mengalami beberapa fase perubahan, yaitu secagai berikut : - Period 1 (the period of the Occupation and political realignment just after the war): 1945to the early 1950s. - Period 2 (the period of the “one and a half party system’): the early 1950s, whwn Japan regained independece. But a better choice is 1955, when conservative parties merged, as dd the socialist parties, establishing the so –called 1955 system are one and a half party system. - Period 3 (the priod of conservative resurgence): from the late 1970s on. The beginning of thes period was marked by a resurgence of the conservative party, which could be observed in in opinion surve data or in 1980 in the national elections return. (Kozo Yakamura dan Yasukitche Yasuba, 1987:55-56). ~ 1 ~

Transcript of MENGENAL SISTEM POLITIK DAN SISTEM PEMERINTAHAN JEPANG

MENGENAL SISTEM POLITIK DAN SISTEM PEMERINTAHAN JEPANG

Pendahuluan

Dalam mencapai tujuan negara, setiap negara mempunyai

tata cara tertentu yang tidak sama (berbeda) dengan negara

lainnya. Tata cara tersebut, antara lain tercermin dalam

sistem politik dan sistem pemerintahan, yang di dalamnya

terdapat suasana kehidupan politik negara tersebut. Dari kedua

sistem ini dapat dilihat pula bagaimana kebijakan suatu negara

itu dibuat.

Sejak berakhirnya perang dunia II, perkembanagn suasana

kehidupan politik dan sistem politik di Jepang mengalami

beberapa fase perubahan, yaitu secagai berikut :

- Period 1 (the period of the Occupation and political realignment just after

the war): 1945to the early 1950s.

- Period 2 (the period of the “one and a half party system’): the early 1950s,

whwn Japan regained independece. But a better choice is 1955, when

conservative parties merged, as dd the socialist parties, establishing the so

–called 1955 system are one and a half party system.

- Period 3 (the priod of conservative resurgence): from the late 1970s on.

The beginning of thes period was marked by a resurgence of the

conservative party, which could be observed in in opinion surve data or in

1980 in the national elections return. (Kozo Yakamura dan Yasukitche

Yasuba, 1987:55-56).

~ 1 ~

Pada periode kedua dapat pula disebut sebagai periode

pertumbuhan ekonomi yang pesat (the period of rapid economic growth).

Hal ini disebabkan pada tahun 1960-1n terjadi rapid economic

growth (pertumbuhan ekonomi yang pesat), di samping itu terjadi

pula upaya untuk menginterprestasikan pasal 9 Konstitusi 1949,

sehingga Jepang boleh mempunyai pasukan bela diri, adanya

revisi”security treaty”, di mana Jepang dilindungi Amarika Serikat.

Suasana kehidupan politik yang tercermin dalam sistem

politik dan sistem pemerintahan suatu negara, dapat dilihat

dalam UUD/Konstitusi negara tersebut (bila negara itu

mempunyai UUD/Konstitusi). Oleh karena itu, sistem politik dan

sistem pemerintahan Jepang dapat dilihat dalam UUD/Konstitusi

terbaru Jepang, yaitu Konstitusi 1947. Konstitusi 1947

tersebut mengandung tiga (3) prinsip pokok, yaitu : (periksa.

Kishomoto Koichi, 1988: 42-44).

1. Kedaulatan rakyar dan Peranan Kaisar sebagai simbol

(popular souvereignity and the simbolic role of the emperor.

2. Suka perdamaian (pacifism),

3. Menghormati hak asasi manusia (respect for fundamental human

rights).

Sesuai dengan judul tulisan ini maka berikut ini akan

dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan sistem politik dan

sistem pemerintahan Jepang.

Sistem politik Jepang

~ 2 ~

Pada umumnya struktur ketatanegaraan meliputi dua suasana

tata kehidupan politik, yaitu suasana kehidupan politik

pemerintah (Suprastruktur politik/the government political sphere). Suasana

tata kehidupan politik tersebut terjadi di negara-negara yang

menganut sistem politik tidak absolut otoriter, yaitu pada

negara-negara yang menganut faham demokrasi.

Membicarakan sistem politik suatu negara, berarti

membicarakan interaksi aktif yang erat, selaras, saling

mengisi, saling memberi pengertian, antara komponen supra

struktur politik, sehingga terdapat suasana kehidupan

kenegaraan yang harmonis dalam menentukan kebijakan umum dan

menetapkan keputusan politik. Dalam hal ini, masyarakat yang

tercermin dalam komponen –komponen infra struktur politik

berfungsi sebagai masukan (input) yang berwujud pernyataan

kehendak dan tuntutan masyarakat (social demand); sedangkan supra

struktur politik (pemerintah dalam arti luas) berfungsi

sebagai output dalam hal menentukan kebijakan umum (public policy)

yang berwujud keputusan-keputusan politik(political decision).

Suasana kehidupan politik tersebut dapat dilihat dalam

UUD/Konstitusi masing-masing negara (bila negara itu mempunyai

UUD/Konstitusi).

Jepang (sebagai salah satu negara demokrasi) juga

mempunyai struktur ketatanegaraan sebagaimana tersebut di

muka, yang meliputi supra struktur politik dan infra struktur

politik. Hal ini dapat dilihat dalam Konstitusi 1947.

~ 3 ~

Supra struktur politik, meliputi lembaga-lembaga

kenegaraan atau Lembaga-lembaga Neagra atau alat –alat

Perlengkap Negara. Dengan demikian, supra struktur politik

Negara Jepang menurut Konstitusi 1947, meliputi :

A. Lembaga Legislatif (legislature), yaitu National Diet

(Parlemen Nasional)

B. Lembaga Eksekutif (Executive), yaitu Cabinet (Dewan

Menteri), yang dipimpin oleh seorang Perdana Menteri.

C. Lembaga Judisiil (Judiciary), yaitu Supreme Court (Mahkamah

Agung).

Sedangkan Infra struktur politik meliputi segala sesuatu

yang berhubungan dengan kehidupan lembaga –lembaga

kemasyarakatan, yang dalam aktivitasnya mempengaruhi (baik

secara langsung maupun tidak langsung) lembaga-lembaga

kenegaraan dalam menjalankan fungsi serta kekuasaannya masing-

masig.

Infrastruktur ini terdiri dari lima 5 komponen/unsur, yaitu :

1. Partai politik (political party)

2. Golongan kepentingan (interest group), terdiri dari :

a. Interest group asosiasi

b. Interest group institusional

c. Interest group non asosiasi

d. Interest group yang anomik

3. Golongan penekan (pressure group)

4. Alat komunikasi politik (media political communication)

5. Tokoh politik (political figure)

~ 4 ~

Jepang sebagai suatu negara yang menganut sistem politik

demokrasi, tidak dapat meniadakan hidup dan berkembangnya

partai politik, dengan kata lain adanya partai politik

merupakan salah satu ciri bahwa Jepang merupakan negara

demokrasi. Sampai saat ini, Jepang menganut sistem politik

multi party (banyak partai), yaitu ada enam (6) partai besar :

1. Liberal Democratic Partay (jiyu Minshuto or Jiminto), yang banyak

didukung oleh birokrat, pengusaha, dan petani.

2. The Japan Socialist Party (nippon S Hakaito), yang didukung oleh

buruh(sayap kiri).

3. The Komneito (Clean Goverment Party), yang didukung para penganut

agama Budha.

4. The Democatic Socialist Party (Minshato), yang didukung oleh buruh

(sayap kanan).

5. The Japan Communist Party (Nihon Kyosanto), yang didukung oleh

komunis.

6. The United Social Democratic Party (Shakai Minshu Rengo of Shminren),

merupakan partai termuda dan terkecil di Jepang,

merupakan sempalan JSP (sosialis sayap kanan). Lihat

Kishimoto Koichi, 1982: 91-93)

Sejak pasca Perang Dunia Kedua samapai sekarang ini,

Partai Demokrasi Liberal (LDP) secara mayoritas berkuasa di

Jepang. Perdana Menteri Jepang saat ini juga berasal dari

Partai LDP, di samping itu banyak para anggota LDP yang duduk

di Cabinet dan National Diet.

~ 5 ~

Kehidupan partai politik Jepang sangat dipengaruhi oleh

apa yang dinamakan hubatsu atau faksi. Hubatshu atau faksi

merupakan bagian (sub-bagian) dari partai politik di Jepang.

Misalnya lima (5) faksi yang ada dalam tubuh LDP, yang kalau

diurutkan menurut kekuatannnya meliputi Faksi Takhesita, Faksi

Matzuzuka, Faksi Komoto. Faksi-faksi yang merupakan bagian

(sub bagian) dari partai politik ini sangat berperan dalam

pemilihan ketua partai (LDP). Dan sudah bukan rahasia umum

lagi bahwa ketua partai akan ditunjuk oleh DIET sebagai

Perdana Menteri, yang kemudian diangkat/dilantik oeh Kaisar.

Keadaan partai politik Jepang memang mempunyai

karakteristik yang unik, yang berbeda dengan sistem kepartaian

di negara industrilainnya seperti Amerika. Misalnya keberadaan

partai konservatif (LDP) tidak berdasarkan keanggotaan

organisasi dalam partai tetapi berdasarkan koalisi faksi-faksi

(habatsu). Mengenai sebab-sebab LDP mendominasi suasana

kehidupan politik dan pemerintah Jepang, akan dibahas pada

bagian tersendiri.

Golongan kepentingan (interest group) di Jepang, antara

lain ialah kelompok perusahaan-perusahaan besar Jepang atau

kelompok Big Business . Ada empat (4) asosiasi bisnis

(business associations) khusus yang terutama / penting di

Jepang, yaitu Keidanren (Federation of Economic Organizations), Nisho (Japan

Chamber of Commerce and Industry), Keizai Doyukai (japan Committee for Economic

Development), dan Nikkeiren (Federation of Employeres Organization). Di

samping itu terdapat pula organisasi perusahaan swasta (yang

~ 6 ~

bersifat prifat), yaitu Keiretsuka (semacam perusahaan yang

mempunyai anak-anak perusahaan pembuat komponen), misalnya

Mitsui group atau Mitshubishi group.

Organisasi/asosiasi –asosiasi tersebut dapat dimasukkan

sebagai interest asosiasi, yang mempunyai pengaruh dalam

pembuatan kebijaksanaan di bidang bisnis dan industri Jepang.

Karena situasi dan kondisi politik di Jepang (tempat interest

group tersebut hidup dan berkembang ), maka interset group

bisa berubah menjadi pressure group (golongan penekan), yaitu

golongan yang bisa memaksakan kehendaknya kepada pihak

penguasa. Sehingga kelompok Big Bussines tersebut dapat

disebut sebagai golongan penekan (walau mungkin pada mulanya

tidak ditujukan menjadi golongan penekan), sebab kelompok

tersebut (infra struktur politik) dalam pelaksanaan SISTEM

POLITIK Jepang dapat mempengaruhi supra struktur politik

(khususnya pemerintah/eksekutif/cabinet) dalam pengambilan

keputusan atau pembuatan kebijakan. Hal ini akan tampak pada

policy making process yang nanti akan dibahas tersendiri.

Tokoh-tokoh politik (political figure) Jepang yang

mempunyai peran penting ialah mereka yang tergabung dalam

partai politik, khususnya melalui faksa masing-masing. Di

samping itu juga mereka yang berkecimpung dalam big business.

Tokoh-tokoh politik yang berkecimpung dalam salah satu partai

politik tertentu dapat pula mengadakan hubungan dengan negara

lain (antar partai), lebih –lebih pada negara yang tidak

mempunyai hubungan diplomatik dengan Jepang.

~ 7 ~

Dalam kaitannya dengan diplomasi kebudayaan, ada

organisasi yang dilibatkan, yaitu Japan Foundation, sebagai

pembantu menteri luar negeri (didirikan pada tahun 1972).

Lembaga ini mengurus masalah tukar menukar artis, sarjana,

organisasi dosen, dan misi-misi kebudayaan lainnya.

Satu komponen Infra Struktur politik, yang sangat penting

sekali dalam sistem politik Jepang ialah Media Komunikasi

Politik (media Political Communication). Media ini meliputi

media cetak (yang berupa majalah-majalah dan koran) dan media

siaran (yang berupa radio dan televisi).

Media cetak merupakan media yang mempunyai peran penting

dalam pembuatan kebijakan Jepang, dibandingkan dengan media

cetak inilah dapat dikomunikasikan pendapat para pakar, para

tokoh politik, dan pendapat para anggota masyarakat lainnya,

yang pendapatnya/gagasannya tidak bisa/belum tersalurkan lewat

faksi maupun partai. Di samping itu, melalui media cetak juga

bisa pula digunakan untuk mengkomunikasikan kejelekan-

kejelekan para tokoh politik, dan pendapat para pakar, para

tokoh politik, dan pendapat para anggota masyarakat lainnya,

yang pendapatnya/gagasannya tidak bisa/belum tersalurkan lewat

faksi maupun partai. Di samping itu, melalui media cetak juga

bisa pula digunakan untuk mengkomunikasikan kejelekan-

kejelekan para tokoh politik lantaran suatu skandal

sex/korupsi/suap. Melalui media cetak ini pulalah, program

partai/faksi/pemerintah/organisasi masyarakat dan kejadian-

~ 8 ~

kejadian dalam negeri maupun luar negeri dikomunikasikan

kepada masyarakat (dimasyarakatkan). Informasi-informasi yang

berasal dari media –media tersebut merupakan input/masukan

yang penting dalam pembuatan kebijakan Jepang.

Dominasi Liberal Democracy Party

Sebagaimana disebutkan di muka, ada enam partai politik

yang hidup dan berkembang di Jepang sampai saat ini. Salah

satu partai tersebut Partai Demokrasi Liberal (LDP), sebagai

partai terbesar dan secara mayoritas berkuasa di Jepang, yang

para anggotannya banyak duduk di dalam Cabinet dan National

Diet.

LDP dibentuk pada tanggal 15 Nopember 1955, mellaui

fusi/penggabungan dua partai konservatif yang ada pada saat

itu, yaitu the Japan Democratic Party (Nihon Minshuto) yang

dipimpin Hatoyama Ichiro dan the Liberal Party (Jiyuto) yang

dipimpin Ogata Taketora (Periksa bagan “Major Postwar

Political Parties” dalam Kishimoto Koichi, 1988:9). Fusi

tersebut disusun dari faksi-faksi yang ada pada masing-masing

partai konservatif itu. Sehingga merupakan konfederasi

kekuatan konservatif yang fungsinya secara esensial sebagai

suatu koalisi dari faksi-faksi. Pada waktu itu, fusi partai

konservatif (LDP) dibagai menjadi tiga (3) faksi, yaitu : the

Yoshida faction, the Ogata faction, dan the Ono faction (baca

Khisimoto Koichi, 1988:94-95). Sejak tahun 19890 smapai

sekarang, faksi-faksi dalam tubuh LDP meliputi faksi Miyazawa

~ 9 ~

Kiichi, faksi Nikaido Sususmu, faksi Takeshita Noboru, faksi

Nakasone, faksi Abe Shintaro, dan faksi Komoto (periksa bagan

“Generalogy of LDP Factions” dalam Kishimoto Koichi,

1988 ;100). Masing-masing faksi tersebut, faksi yang selalu

tetap aktif sepanjang periode ialah faksi Nakasone.

Kekuatan Faksi-faksi LDP dalam Parlemen dapat dilihat pada

tabel berikut ini :

LDP FACTION STRENGTHSS,OCTOBER 8, 1987

House of

Respresentati

ve

House of

consillors

Total

Takeshita

Miyazawa

Nakasone

Abe

Komoto

Tanaka

Nikaido

Neutral

Independent

70

61

62

58

25

12

4

10

44

28

25

28

6

3

8

1

114

89

87

86

31

15

12

11

~ 10 ~

Total 302 143 445

Setelah adanya fusi konservatif tersebut (1995), LDP

langsung memperoleh299(64%) kursi di House of Representative

dan 118 kursi di House of Councillors (48%0. Pada tahun 1956

(Desember) bertambah lagi setelah adanya pendaftaran dari

kelompok konservatif yang independent. Pada akhir tahun 1956

(Desember) bertambah lagi setelah adanya pendaftarandari

kelompok konservatif yang indelendent. Pada akhir tahun 1987,

LDP selalu menduduki mayoritas kursi di kedua kamar Diet.

Dalam tiga kali pemilihan umum, yaitu pada masa kabinet Ohira

I (1979), masa kabinet Nakasone I (1983), sejumlah calon LDP

berhasil menduduki mayoritas dan partai dapat memperoleh

mayoritas kursi Diet. Kemudian pada masa kabinet Kishi kabinet

Ikeda, dan Satto kabinet, LDP memperoleh lebih 60% dari kursi

di House of Representative. Tetapi sejak pelantikan Nakasone,

hanya sekedar 50 sampai 55%. Dalam pemilihan bersama (Majelis

Tinggi dan Majelis Rendah) tahun 1986, LDP memimpin dan

memperoleh 60% suara.

Distribusi kursi Parlemen pada tanggal 23 Desember 1987

secara keseluruhan ialah sebagai berikut:

DISTRIBUTION OF DIETS SEATS, DECEMBER 28, 1987

House of

Representative

House Consillors

~ 11 ~

Liberal Democrati

Party

Japan Sosialist

Party

Komeito

Democratic

Sosialist

Japan Communist

Party

Shinsei Group

New Salaries

Workes Party

Daini in Clup

Independent

Vacant

302

86

57

29

27

0

0

0

5

6

143

42

24

12

16

24

3

3

4

1

Jumlah 512 232Sumber : Kishiimoto Koichi , 1988:93

Ideologi dan politik LDP adalah fleksibel, sebagaimana

diharapkan oleh suatu aliansi. Pada waktu didirikan, ciri-

ciri/karakteristik LDP mash belum jelas/ masih samar-samar

yaitu sebagai :

1. a national political party

2. an advocate of pacifism

3. a democatic party that “rejection both communism and

class-oriented socialism”

4. a party that respects the parliementary system,

5. a prograssive party , and

6. a force aiming for the realization of welfare state

~ 12 ~

(Kishimoto Koichi, 1988 : 95)

Sedangkan program LDP menghendaki:

1. reinformement of national ethics and education

2. political and bureaucratic reform,

3. the achievement of economic self reliance and stability,

4. the construction of welfare state,

5. the active persuite of peaceful diplomacy, and

6. the restitution of national independence, incluiding

build up of the Self Defence Forces and, most

significantly, the revision of Constitution.

(Khisimoto Koechi, 1988:96)

Pada bulan Januari 1960, program tersebut dilengkapi

dengan Basic Charter, Youth Charter, Lbor Charter, Women’s

Charter, dan Ethics Charter. Kemudian pada ulang tahun LDP

yang ke 30 (November, 1985), dimunculkan suatu manifesto baru,

termasuk di dalamnya “special resolution”, garis besar arah

kebijakan, prinsip dasar dan program partai yang baru. Program

partai yang baru ini, mencetuskan konsep-konsep dan kebijakan-

kebijakan luas, yang meliputi:

1. a place of honor for Japan in the international commnity,

2. educational reforms

3. greatere social participation by young people and women

4. a sould home environment

5. a small goverment,

6. renewe economic growth and

7. the enhancement of living condition

(Periksa. Kishimoto Koichi, 1988:96)

~ 13 ~

Sementara itu, Resolusi menekankan pada “historical

responsibility” toward”future generations and the

international community.”

LDP (sebagai partai konservatif), membantu sistem

kapitalis yang bebas, sebagai landasan pemerintahan demokrasi,

aktifitas ekonomi dan sosial. Oleh karena itu diadakan

kerjasama dengan blok barat, terutama Amerika Serikat,

misalnya pada tahun 1960 dadakan pembaharuan Security Treaty

Japan –United States.

Sebagai partai terbesar dan terkuat di Jepang, dalam

tubuh LDP ada konflik-konflik kepentingan antar faksi dalam

memperjuangkan kepentingannya/pandangannya masing-masing. Hal

ini biasanya terjadi pada waktu pemilihan pemimpin/ketua LDP,

yang berdasarkan kekuatan relatif masing-masing faksi. Masing-

masing faksi mempunyai pengembangan organisasi yang maju, yang

antara lain meliputi kebijakan dan hubungan publik. Akan

tetapi dalam menghadapi kelompok-kelompok lain/partai lain,

faksi –faksi LDP akan bersatu menyatakan suara LDP (bukan

suara faksi), sehingga ada yang mengatakan LDP sebagai

koalisis faksi-faksi.

Walaupun banyak tantangan –tantangan dan tugas-tugas

yang berat, baik di dalam negeri maupun di dunia internasional

(luar negeri) di bidang perdagangan, keamanan dan kerjasama

politik, LDP tetap merupakan partai terkuat dan terbesar serta

sangat berperan dalam perumusan kebijakan di Jepang sejak

terbentuknya (tahun 1955) sampai sekarang. Sebagai penyebabnya

antara lain dapat disebutkan sebagai berikut :

~ 14 ~

1. Adanya program partai yang jelas dan selalu disesuaikan

dengan perkembangan jaman

2. Adanya dukungan dari para anggotanya, yang terdiri dari

para birokrat, para petani, para kelompok

bisnis/pengusaha, serta adanya kekompakan anatar faksi

dalam memperjuangkan tujuan/program LDP.

3. LDP selalu menang mutlak dalam pemilihan umum, karena :

a. Isu yang menjatuhkan LDP tidak ada, misalnya adanya

dplomasi Nakasone, perlakuan terhadap wanita (SEX)

b. Issu pialang (perdagangan saham) tidak dapat

menjatuhkan LDP.

Walaupun ada isu yang tidak baik terhadap LDP, tetapi

tetap menang dalam pemilu, sebab pemilu menggunakan sistem

disstrik) tersebut, faksi mempunyai peranan yangsangat penting

sekali, sebab faksi mampu menjamin hubungan antara partai

dengan para pemilih(yang tidak lain para pendukung faksi).

Dalam pemilihan umum (anggota Diet) ini, para calon anggota

Diet dari LDP dalam Distrik yang sama saling bersaing satu

sama lain untuk merebut kursi parlemen (Diet). Para calon

anggota Diet tersebut, tidak dapat mengandalkan semata-mata

pada dukungan partai tetapi harus mencari dukungan dari faksi-

faksi dan kelompok-kelompok perseorangan/individu. Dengan

demikian, adanya sistem distrik dan faksi-faksi dalam tubuh

LDP merupakan alat permainan untuk mempertahankan dan

meningkatkan dominasi LDP (sebagai partai konservatif) dalam

Diet.

~ 15 ~

Di samping itu, LDP selalu dilibatkan secara aktif dalam

mekanisme pembuatan kebijakan. Bagi LDP, ini bukanlah hal yang

memebratkan, sebab dalam tubuh LDP mempunyai alat perlengkapan

tentang pembuatan kebijakan (policy-making), yang dipusatkan

pada “Policy Research Councl” (secara resmi di Inggris dikenal

sebagai Policy Affairs Research Council) dan “General Council”

(secara resmi sebagai Executive Counsil0. LDP juga mempunyai

alat perlengkapan, yang disebut “Diets Affairs Committe.”

Secara luas pengaruh birokrasi pemerintah Jepang

dilengkapi dengan pengaruh LDP dalam beberapa hal birokrasi.

Hubungan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :

- First , snce Yosida era the LDP has tended to field a

large numer of former bureaucrats in Diet elections.

- Second, during the LDP’s 30 –old years in powers the

bureaucracy has adapted it self to the party and

strenghened ties with its politicians.

Susunan “The LDP Policy Research Council” terdiri dari

seorang anggota ketua, tujuh wakil ketua, 23 anggota Policy

Deliberation Commission, 17 divisi, dan dosen-dosen dari

komite khusus (special communittees) dan komite riset

(research commissions). Masing-masing divisi selalu mengadakan

hubungan dengan Diet, terdiri dari seorang Direktur, beberapa

deputy direktur, dan sejumlah anggota tidak tetap. Komite

khusus dan komite riset bertugas mengadakan penyelidikan dan

memberi pertimbangan-pertimbangan mengenai macam-macam topik,

seperti perbaikan pajak, gempa bumi dan sebagainya.

~ 16 ~

Susunan “the LDP General Council”terdiri dari 40

anggota , dan dipimpin oleh seorang ketua (yang juga sebagai

pejabat penting di partai). Bertugas memberi petunjuk dan

pertimbangan mengenai manajemen partai. Dalam hal pembuatan

kebijakan, General Council ada di bawah Policy Research

Council.

Setiap tindakan penting pemerintah, seperti undang-undang

yang berasal dari parlemen, anggaran belanja negara, pembuatan

traktat atau keputusan kebijakan luar negeri, yang ditangani

menteri atau lembaga lainnya, harus memperoleh persetujuan

dari LDP Policy Research Council. Kadang-kadang untuk

memutuskan /mengadili masalah-masalah yang vital /sentitif,

diputuskan oleh pimpinan partai atau tiga pejabat utama

partai(sekretaris jenderal, ketua Policy Research Council dan

ketua General Council). Namun demikian, untuk kasus seperti

itu, biasanya dibicarakan dengan Policy Research Council

division. Keputusan yang dibuat biasanya ditandatangani oleh

General Council. Inilah salah satu peran penting LDP dalam

pembuatan kebijakan /keputusan pemerintah Jepang.

Sistem pemerintahan Jepang

Membicarakan sistem pemerintahan (dalam arti luas) suatu

negara berarti membicarakan hubungan antar sub-sistem

pemerintahan, yang meliputi semua lembaga-lembaga negara atau

alat-alat perlengkapan negara yang ada pada suatu negara itu,

untuk mencapai tujuan tertentu (tujuan negara) misalnya

~ 17 ~

hubungan antara lembag-lembaga eksekutif, legislatif dan

yudisiil. Sedangkan sistem pemerintahan dalam arti sempit,

hanya membicarakan hubungan antar lembaga eksekutif dan

lembaga legislatif dalam suatu negara.

Dengan demikian membicarakan sistem pemerintahan Jepang

(dalam arti luas) berarti membicaraka hubungan antar organ-

organ negara atau lembaga-lembaga negara yang ada di Jepang

(dalam supra struktur politik), yaitu antar :

1. Lembaga Eksekutif (Executive), yaitu Cabinet (Dewan

Menteri) yang dimpin oleh Perdana Menteri.

2. Lembaga Legislatif (Legislature), yaitu National

Diet(Parlement Nasional).

3. Lembaga Judisiil (judiciary), yaitu Supreme Court

(Mahkamah Agung).

Jepang menganut sistem pemerintahan parlementer, oleh

karena itukekuasaan lembaga –lembaga negara tersebut tidak

terpisah, melainkan terdapat hubunan timbal balik yang sangat

erat. Hal ini berbeda dengan sistem pemerintahan presidensial

murni, yang didalamnya terdapat pemisahan kekuasaan secara

tegas (separation of power) antara lembaga negara yang ada

(misalnya: Sistem pemerintahan Amerika Serikat).

Sistem pemerintahan Jepang (dalam arti luas)menurut

konstitusi 1947 dapat digambarkan sebagai berikut :

~ 18 ~

Legislature National Diet

B

E

A

F

C

D

Penjelasan :

a. Kabinet dapat membubarkan Parlemen (tetapi hanya Majelis

Rendah/House of Councellors).

b. Parlemen mengangkat/menunjuk Perdana Menteri (harus orang

sipil dan harus dari anggota Parlemen /Diet)

c. Mahkamah Agung mengawasi Kabinet dalam melaksanakan

Konstitusi 1947

d. Kabinet menunjuk Ketua Mahkamah Agung dan Hakim Agung

e. Mahkamah Agung mengawasi jalannya/pelaksanaan tugas-tugas

Parlemen (misalnya dalam pembuatan Undang-Undang).

f. Impeachment, yaitu dapat memanggil Mahkamah Agung

memepertanggungjawabkan perbuatannya, atau dapat menuduh

Mahkamah Agung tidak melaksanakan tugasnya dengan baik.

~ 19 ~

PeopleSouverinig

ty

Judiciary SupremeCourt

Execcutive

Dari bagan tersebut di muka, terlihat jelas bahwa

terdapat hubungan timbal balik (saling mengawasi ) antara

lembaga-lembaga negara Jepang.

Sedangkan sistem pemerintahan Jepang tersebut tidak bisa

lepas dari sistem politiknya, karena sistem pemerintahan

merupakan bagian dari sistem politik. Dalam pelaksanaan sistem

pemerintahan terdapat masukan (input) yang berasal dari

keinginan-keinginan masyarakat (infra struktur politik).

Proses pengambilan keputusan, dan keluaran (out put) berupa

kebijakan umum (public policy) yang berwujud keputusan –

keputusan politik yang bersifat nasional, regional maupun

internasional. Dengan demikian sistem politik dan sistem

pemerintahan akan sangat mempengaruhi Jepang dalam membuat

kebijakan nasional, Regional, maupun internasional.

Kesimpulan

Suasana kehidupan politik Jepang memunyai ciri khas

tertentu, yang berbeda dengan negara-neagra demokrasi lainnya.

Hal ini tampak pada sistem politik, sistem pemerintahan, dan

adanya dominasi LDP dalam kehidupan politik dan pemerintahan

Jepang.

~ 20 ~

Gedung Parlementer di Jepang

Keluarga Besar Kekaisaran Jepang

Japanese Imperial Family – (sitting from left) Crown Princess Masako,Princess Aiko, Crown Prince Naruhito, Emperor Akihito, Empress Michiko,

Prince Akishino, Prince Hisahito, Princess Akishino;(standing from left) Princess Kako and Princess Mako

~ 21 ~

Bendera Jepang Perdana Menteri, Yoshihiko

Noda

Istana Kekaisaran Jepang~ 22 ~

MENGENAL SISTEM POLITIK DAN SISTEM PEMERINTAH INDIA

INDIA

BenderaNegara

LambangNegara

Peta India

~ 23 ~

PENDAHULUANPemerintahan India didirikan oleh Konstitusi India : Yohanes

Octa, dan memerintah sebagai uni federal 28 negara bagian dan 7

teritori persatuan. India menerima yurisdiksi International Court of

Justice.

Pemerintah terdiri dari tiga cabang: eksekutif, legislatif dan

yudikatif. Cabang eksekutif dipimpin oleh Presiden, yang

adalah Kepala Negara dan menjalankan kekuasaannya secara

langsung atau melalui petugas bawahan kepadanya.

Cabang Legislatif atau Parlemen terdiri dari majelis

rendah, Lok Sabha, dan majelis tinggi, Rajya Sabha, serta

presiden. Cabang Yudisial memiliki Mahkamah Agung pada

puncaknya, 21 Pengadilan Tinggi, dan banyak pengadilan

perdata, pidana dan keluarga di tingkat kabupaten. India

adalah demokrasi terbesar di dunia.

India adalah negara republik ferderal dengan sistem demokrasi

parlementer yang multi partai. Pada saat ini ada 6 (enam)

partai nasional yang diakui. Kepala negara adalah presiden

yang dipilih 5 tahun sekali secara tidak langsung oleh

"Electoral College" yang terdiri dari semua anggota Parlemen

Nasional (DPR) dan Parlemen negara bagian (DPRD).

Kepala pemerintahan adalah seorang perdana menteri yang

ditunjuk oleh Presiden dari pemimpin partai pemenang Pemilu

yang duduk di Lok Sabha (DPR).

~ 24 ~

India terdiri dari 28 negara bagian dan 7 tujuh wilayah

persatuan dan wilayah ibukota. Setiap negara bagian dipimpin

oleh seorang gubernur dan pemerintahan negara bagian dipimpin

oleh "Chief Minister" (Ketua Dewan Menteri) yang ditunjuk

gubernur dari pemimpin partai pemenang Pemilu Regional,

Wilayah persatuan dan ibukota berada langsung di bawah

pemerintah pusat.

Negara-Negara Bagian Dan Union Territory

India dibagi kepada 28 negara bagian (yang kemudian

dibagi kepada distrik), enam Wilayah Persatuan (Union Territory)

dan Wilayah Ibu Kota Nasional (National Capital Territory) Delhi.

Negara-negara bagian mempunyai pemerintah yang dilantik

sendiri, sementara Wilayah-wilayah Persatuan diperintah

seorang pengurus yang dilantik pemerintah persatuan (union

government), meski beberapa di antaranya mempunyai pemerintah

yang dilantik.

Negara bagian dan wilayah India:

1. Andhra Pradesh2. Arunachal

Pradesh3. Assam4. Bihar5. Chhattisgarh6. Goa7. Gujarat

1. Maharashtra2. Manipur3. Meghalaya4. Mizoram5. Nagaland6. Orissa7. Punjab8. Rajasthan

~ 25 ~

8. Haryana9. Himachal Pradesh10. Jammu dan

Kashmir11. Jharkhand12. Karnataka13. Kerala14. Madhya

Pradesh

9. Sikkim10. Tamil

Nadu11. Tripura12. Uttaran

chal13. Uttar

Pradesh14. Bengal

Barat

Wilayah Persatuan

1. Kepulauan Andaman dan Nicobar

2. Chandigarh

3. Dadra dan Nagar Haveli

4. Daman dan Diu

5. Lakshadweep

6. Pondicherry

Wilayah Ibu Kota Nasional:

1. Delhi

Sejarah India

Sejarah India dimulai dari Peradaban Lembah Indus, yang

menyebar di bagian barat laut subbenua India, dari tahun

3300 sampai 1700 SM. Peradaban Zaman Perunggu runtuh di

pertengahan milenum kedua SM dan diikuti dengan Zaman Besi

India. Pada abad ke-6 SM,Mahavira dan Gautama Buddha lahir.

Sejarah India adalah sejarah panjang dan kompleks. Diantara

tempat yang terpenting di dalam pra sejarah ini (sekitar

tahun 2500-1500 SM) adalah di Mohenjo Daro di Sind

~ 26 ~

dan Harappa di Punjab (keduanya wilayah Pakistan). Peradaban

India yang pertama muncul bersamaan dengan peradaban Mesir

zaman Firaun dan sama kayanya di bidang materi dan

kecanggihannya.

Kerajaan India pertama yang besar (Kerajaan Maurya)

muncul sekitar tahun 324 SM. Penguasa terbesar adalah Raja

Asoka, yang memerintah dari sekitar tahun 274-232 SM. Asoka

menjadi seorang Budha sehingga mengabdikan seluruh hidupnya

demi tersebarnya Agama Budha di India dan Srilanka. Semasa

kekuasaan Asokalah seni bangunan di India mulai menampakkan

wujudnya. Nama “Asoka” berarti ‘tanpa duka’ dalam bahasa

Sansekerta (a – tanpa,soka – duka). Asoka adalah pemimpin

pertama Bharata (India) Kuna, setelah para pemimpin

Mahabharata yang termasyhur, yang menyatukan wilayah yang

sangat luas ini di bawah kekaisarannya, yang bahkan

melampaui batas-batas wilayah kedaulatan negara India dewasa

ini

Kerajaan besar berikutnya di India sekitar tahun 320-

500 adalah kerajaan Gupta. Kerajaan ini dianggap sebagai

zaman keemasan dan zaman klasik India kuno. Di bawah

pemerintahan Gupta, kesusastraan, seni, ilmu pengetahuan,

dan kekayaan harta benda mencapai puncak kebesarannya.

Selama ini pula agama Hindu semakin berpengaruh sebagai

agama sebagian besar penduduk India.

~ 27 ~

Zaman eropa dalam sejarah Asia dimulai ketika

penjelajah laut bangsa Portugis Vasco Da Gama, mencapai India

pada tahun 1498 setelah berhasil melewati Tanjung Harapan.

Pada abad XVII, perusahaan dagang Hindia Timur Inggris

mendirikan pos perdagangan di India. Menjelang paruh kedua

abad XVII, Inggris muncul sebagai sebuah kekuatan utama di

India. Pemberontakan terhadap kekuasaan Inggris yang

dipimpin oleh tentara India, disebut sebagai kerusuhan besar

(yang disebut juga Pemberontakan Sepoy) pada tahun 1857,

dapat dipatahkan. Pada tahun berikutnya, tanggung jawab

administrasi India dialihkan dari perusahaan dagang di

Hindia Timur Inggris pada parlemen Inggris. India diperintah

oleh seorang Gubernur Jendral Inggris.

Salah satu akibat dari kekuasaan Inggris adalah

munculnya kaum Nasionalis India. Partai Kongres Nasional

India di India adalah organisasi pada tahun 1855 dan setelah

tahun 1905 Partai Kongres menjadi sebuah organisasi militan

rakyat. Pada tahun 1920, Mahatma Ghandi menjadi pemimpin

partai dan pada tahun 1920-an dan 1930-an memimpin beberapa

gerakan perlawanan pasif terhadap Inggris. Pada tahun 1935

provinsi diberikan pemerintahan sendiri, dan setelah Perang

Dunia II Inggris menarik kekuasaannya di India.

Disamping gerakan Nasionalisme Partai Kongres Nasional

India, terdapat juga gerakan nasionalis Islam yang dipimpin

oleh Muhammad Ali Jinnah. Jinnah menuntut didirikannya

negara berdaulat yang terpisah di wilayah yang sebagian~ 28 ~

besar penduduknya beragama Islam. Tuntutan ini dikabulkan

pada tahun 1947. Pada tanggal 14-15 Agustus 947, dua negara

merdeka (India dan Pakistan) berdiri sehingga berakhirlah

episode sejarah India.

PENDUDUK DAN DEMOGRAFI

Populasi India diperkirakan sekitar 1.13 milyar jiwa,

yang merupakan 1/6 dari penduduk dunia. Populasi India

diperkirakan melebihi Tiongkok tahun 2030 dan akan menjadi

negara terpadat di dunia. India memiliki lebih dari dua ribu

etnis, dan agama-agama utama ada di India. Penduduk India

menunjukkan perbedaan yang besar di segi keturunan dan

kehidupan kebuayaan mereka. Dipercaya bahwa penduduk asli

India berwarna kulit hitam, berpostur pendek dan berhidung

lebar. Bahasa di India juga sangat beragam.

Di India terdapat 18 bahasa resmi yang diakui oleh

konstitusi dan terbagi atas dua kelompok besar. Pertama

adalah, Indo-Arya yang merupakan cabang dari kelompok bahasa

Indo-Eropa dan merupakan bahasa yang digunakan oleh

masyarakat Asia Tengah yang sekarang dikenal dengan India.

Kedua, Dravida yang merupakan bahasa asli India Selatan dan

dipengaruhi oleh Sanskrit dan Hindi. Di India terdapat 1600

bahasa dan dialek berdasarkan sensus tahun 1991. Bagi

kalangan terpelajar di India, bahasa Inggris merupakan

~ 29 ~

bahasa utama, sedangkan bagi sebagian besar masyarakat India

lainnya Bahasa Inggris merupakan bahasa kedua setelah bahasa

daerah.

Sistem Kasta

India pada awalnya (dan masih terdapat di pedesaan pada

masa sekarang) mempunyai sitem kasta (Caste). Masyarakat

Hindu dibagi-bagi kedalam kelompok kasta yang keanggotaannya

ditentukan berdasarkan kelahiran. Orang akan menjadi

kelompok kasta tertentu sepanjang hayatnya, kecuali kalau

dia diusir karena melanggar aturan-aturan kasta. Keanggotaan

kasta dalam anggota kasta biasanya berarti menunjuk pada

profesi atau pekerjaan tertentu.

Posisi kasta pertama (tertinggi) ditempati oleh Kasta

Brahmana yang terdiri dari para pendeta sebagai penentu

terhadap apa yang benar dan apa yang salah dalam hal

keagamaan dan kasta. Yang kedua adalah kasta Ksatria yang

terdiri dari prajurit pegawai negeri. Yang ketiga Waisha

yang terdiri dari para seniman, pedagang, dan pemilik Bank.

Yang keempat adalah kasta Sudra yang dianalogikan sebagai

para petani dan buruh. Namun, pada sat sekarang ini, sistem

kasta tidak lagi berpengaruh namun masih dianut oleh orang-

orang yang berpendidikan rendah. Sistem Kasta telah banyak

menimbulkan permasalahan bagi pembangunan India. 

~ 30 ~

Para pemimpin India dewasa ini telah menentukan bahwa

India akan menjadi sebuah negara yang demokratis, sosialis dan

sekuler. Menurut undang-undang, ada pemisahan antara agama dan

negara. Tindakan penghinaan atau pendiskriminasian terhadap

seseorang berdasarkan kastanya sangat dilarang. Bersamaan

dengan hukum ini, pemerintah menerapkan Diskriminasi Positif

bagi kaum tertindas di India.

Diskriminasi Positif (Positive Discrimination / Affirmative Action)

adalah kebijakan / program pemerintah yang bertujuan untuk

mengkoreksi praktek diskriminasi dimasa lalu dan sekarang

melalui tindakan-tindakan aktif untuk menjamin persamaan hak

untuk memperoleh kesempatan di dalam pekerjaan dan pendidikan.

Saat ini masyarakat India juga lebih fleksibel dalam

pengaturan sistem kasta mereka. Umumnya masyarakat perkotaan

di India tidak terlalu peduli dalam sistem kasta dibandingkan

masyarakat pedesaan. Di kota-kota bisa terlihat orang dari

kasta yang berbeda berinteraksi satu sama lain, sementara di

beberapa desa masih ada diskriminasi yang didasarkan kasta dan

seringkali juga terhadap kaum paria atau kaum diluar kasta

(untouchable). Kadang-kadang baik didesa maupun dikota, masih

seringkali terjadi bentrokan sehubungan dengan ketegangan

antar kasta. Kasta tinggi menyerang kasta rendah yang berani

untuk mengangkat status mereka. Akibatnya Kasta rendah

menjauhkan diri dari Kasta tinggi.

Selain pemerintah pusat, pemerintah negara bagian juga

menerapkan kebijakan diskriminasi positif ini. Tiap2 negara

~ 31 ~

bagian memiliki proporsi tersendiri untuk diterapkan pada

diskriminasi positif ini berdasarkan populasi masing2 negara

bagian. Masing2 pemerintah negara bagian memiliki daftar

komunitas yang berbeda pula untuk diskriminasi positif ini.

Kadang komunitas tertentu diberikan hak di satu negara bagian,

sementara dinegara bagian lainnya tidak.

POLITIK DAN EKONOMI

Politik Dan Pemerintahan

India menganut demokrasi parlementer dua kamar dengan sistem

politik multipartai yang kuat. Majelis rendah disebut Lok

Sabha(majelis rakyat) beranggotakan 545 orang. Majelis

tinggi disebutRajya Sabha (majelis Negara bagian) dengan

anggota 250 orang. Parlemen India (atau Sansad) adakah badan

legislatif tertinggiIndia. Parlemen ini terdiri dari dua

dewan – Lok Sabha dan Rajya Sabha. Parlemen India terletak

di New Delhi di Sansad Marg. Lok Sabha (disebut juga Dewan

Rakyat oleh Konstitusi India) adalahmajelis

rendah dalam Parlemen India. Anggota Lok Sabha adalah wakil

langsung dari rakyat India, secara langsung dipilih oleh

penduduk dewasa India.

Majelis Rendah adalah salah satu dari dua “kamar”

dalam sistem dua kamar di mana pasangan lainnya

adalah Majelis Tinggi. Di banyak negara, majelis ini

seringkali memiliki kekuasaan yang besar karena adanya

batasan terhadap kekuasaan Majelis Tinggi. Dalamsistem~ 32 ~

parlementer, hanya Majelis Rendah yang dapat

mengangkatkepala pemerintahan atau perdana menteri, dan

dapat pula menurunkan mereka melalui mosi tidak percaya.

Beberapa nama yang umum digunakan untuk Majelis Rendah (lower

chamber) adalah:

Chamber of Deputies

Chamber of Representatives

House of Assembly

House of Commons

House of Representatives

Legislative Assembly

National Assembly

Konstitusi India disetujui parlemen padan tahun 1950.

Konstitusi ini memperoleh inspirasi dari konstitusi Amerika

Serikat serta ide-ide dan praktek-praktek konstitusi

Inggris. Konstitusi ini menetapkan India sebagai Unie Negara

Bagian (kini terdapat 22 negara bagian) dan beberapa wilayah

administrasi federal. Tiap Negara bagian memiliki seorang

gubernur yang ditunjuk oleh Presiden, badan legilatif, dan

badan pengadilan sendiri. Pemerintahan uni atau federal,

dikepalai oleh presiden dan wakilnya yang dipilih oleh dewan

pemilih yang terdiri atas para anggota badan legislatif

pusat atau negara bagian.

Kekuasaan eksekutif pemerintahan pusat dijalankan oleh

suatu kabinet yang terdiri dari menteri-menteri yang

~ 33 ~

dipimpin oleh perdana Menteri. Sedangkan dalam yudikatif,

pengadilan negeri pusat memiliki badan pengadilan tinggi

yang dikepalai oleh ketua Mahkamah Agung. Setiap warga

negara India yang telah berusia 21 tahun memiliki hak pilih.

Kesatuan nasional India masih tetap berlangsung meskipun

konstitusi India telag berkali-kali diubah. Peta politiknya

juga pernah berubah karena terbentuknya beberapa negara baru

dan adanya penyesuaian tapal batas sebagai tanggapan

terhadap tuntutan pemerintahan otonomi yang lebih besar dari

beberapa kelompok suku dan bahasa. India modern juga telah

mengambil alih beberapa koloni Prancis di anak benua ini.

Kongres Nasional India (Indian National Congress) atau

dikenal dengan Partai Kongres atau Kongres I (yang berarti

“Indira”, untuk membedakannya dengan partai pecahannya, yang

disebut “Kongres O” yang dipimpin oleh K. Kamaraj, seorang

tokoh politik dari Tamil Nadu). Partai yang namanya biasa

disingkat INC ini adalah partai politik besar di India,

dengan lebih dari 15 juta orang yang terlibat dalam

organisasinya dan lebih dari 70 juta orang ikut serta dalam

perjuangannya melawan Imperium Britania. Setelah kemerdekaan

pada 1947, partai ini menjadi partai politik yang dominan di

negara itu.

Dalam Lok Sabha (Parlemen) ke-14 (2004-2009), 145

anggota INC, kelompok yang terbesar di antara semua partai

lainnya, duduk sebagai anggotanya. Saat ini partai ini

~ 34 ~

adalah anggota utama dari pemerintahan koalisi Aliansi

Progresif Bersatu yang didukung olehFront Kiri. Partai lain

di India adalah Partai Komunis Indiaadalah sebuah partai

politik komunis di India. Partai itu dibentuk pada tahun

1920. Sekretaris Jenderal partai adalah A.B. Bardhan. Partai

itu menerbitkan New Age. Organisasi pemuda partai ialah All

India Youth Federation. Dalam pemilihan umum 2004, partai itu

meraih 5.434.738 suara (1.4%, 10 kursi).

India adalah sebuah negara besar berpenduduk mayoritas

Hindu. Dari total 1,1 milyar penduduk India, 15 persen

diantaranya, sekitar 150 juta jiwa, menganut agama Islam.

Karenanya Muslim adalah penduduk minoritas terbesar di

India. Pecahnya India pada tahun 1947 menjadi India dan

Pakistan didasari keyakinan oleh beberapa tokoh politik

India saat itu bahwa Hindu dan Muslim tidak bisa hidup

dibawah satu atap negara. Perpecahan berdarah pada bulan

Agustus 1947 ini meninggalkan luka emosional dua komunitas

besar di Asia Selatan ini. Meskipun pada akhirnya India

mengadopsi sebuah sistem pemerintahan yang sekuler dan

demokratis, pada perkembangannya, isu komunalisme agama

kembali terseret kedalam kancah politik nasional.

Kampanye politis penuh nuansa komunalisme dan kebencian

yang dimulai pada awal tahun 1980an dan berpuncak pada

insiden berdarah penghancuran Masjid Babri pada tahun 1992

(berlanjut kepada kerusuhan-kerusuhan komunal di Mumbai,

Maharashtra tahun 1993 dan Godhra di Gujarat pada tahun~ 35 ~

2002) ini telah memberikan hasil politik yang variatif

kepada BJP(Bharatiya Janata Party – Partai Rakyat India).

Kesuksesan BJP membangun ikatan emosional dengan pemilih,

terutama dengan golongan Hindu kasta tinggi yang merasa

dicurangi oleh kebijakan pemerintah melalui implementasi

proyek Mandal yang menyediakan reservasi pekerjaan untuk

golongan Hindu kasta rendah, telah mengantarkan BJP ketampuk

kekuasaan di negara bagian Uttar Pradesh pada tahun 1991.

BJP memenangi 221 kursi dari 425 kursi dewan yang

diperebutkan. Ini menunjukkan bahwa isu keagamaan bisa

diangkat sebagai tema utama kampanye politik.

Akan tetapi, pasca insiden Masjid Babri 1992, reaksi

terhadap sikap militan BJP ini berbalik 180 derajat. Hasil

sebuah jajak pendapat pasca insiden oleh majalah nasioanl

India Today menunjukkan bahwa 52 % rakyat India menolak

penghancuran Masjid Babri, 39 % mendukung dan 8 % tidak

mempunyai pendapat. 52 % responden jajak pendapat ini

berpendapat BJP telah melanggar hukum. Hal ini dibuktikan

lebih lanjut dengan kekalahan BJP didalam pemilu daerah di

Madhya Pradesh dan Uttar Pradesh pada tahun 1993. Keadaan

yang bertolak belakang ini telah membuat BJP menata ulang

strategi politiknya. Oleh karenanya, meskipun hubungannya

dengan organisasi-organisasi Hindu puritan masih sangat

dekat, di dalam pemilu-pemilu berikutnya – 1996, 1998 dan

1999, BJP memroyeksikan diri sebagai partai moderat yang

memikirkan kepentingan umum daripada sebuah partai Hindu

~ 36 ~

nasionalis yang militan. Selain sebagai konsekwensi dari

pemroyeksian BJP sebagai penantang partai-partai politik

lain yang mempunyai basis pendukung serupa, keputusan ini

diambil karena untuk memperbesar jumlah pendukung.

Parlemen India

~ 37 ~

Gedung MPR/DPR India Manmohan Sing, Perdana

Menteri

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. The Constitution of Japan of 1947.

Kishimoto Koichi. 1988. Politics in Modern Japan Development

and Organization. Third Edition. Tokyo : Japan Echo Inc.

Kozo Yamamura and Yasukichi Yasuba.1987. The Political of

Japan. Volume 1 The Domestic Transformation. California :

Stanford University Press.

Reinhard Drifte. 1989. Japan’s Foreign Policy, New Tork :

Council on Foreign Relations Press.

Steven K. Vogel. 1989. Japanese High Technologi, Politics, and

Power. Calofornia: Regents of the University of California.

www.wikipedia.com/pemerintahindia

www.wordpress.com/sistempemerintahandanpolitikindia

www.blogspot.com

~ 38 ~

~ 39 ~