MATERI PERKULIAHAN PERTEMUAN I PASAR MODAL

109
MATERI PERKULIAHAN PERTEMUAN I PASAR MODAL A. SEJARAH PASAR MODAL Kegiatan jual beli saham dan obligasi sebenarnya telah dimulai pada abad XIX. Pada tanggal 14 Desember 1912, Amserdamse Effectenbueurs mendirikan cabang bursa di Batavia. Bursa ini merupakan bursa tertua keempat di Asia, setelah Bombay, Hongkong dan Tokyo. Bursa yang dinamakan Vereniging voor de Effectenhandel, memperjualbelikan saham dan obligasi perusahaan/perkebunan Belanda yang beroperasi di Indonesia, obligasi yang diterbitkan pemerintah (propinsi dan kotapraja), sertifikat saham perusahaan-perusahaan Amerika yang diterbitkan oleh kantor administrasi di negeri Belanda serta efek perusahaan Belanda lainnya (Rusdin, Pasar Modal, Bandung; Alfabeta,2006,hal4). Minat masyarakat terhadap pasar modal mendorong didirikannya bursa di kota Surabaya (11 Juni 1925) dan Semarang (1 Agustus 1925). Perkembangan pasar modal pada saat itu, terlihat dari nilai efek yang mencapai NIF 1,4 milyar, pun demikian perkembangan pasar modal ini mengalami penyurutan akibat Perang Dunia II. Akibatnya, pemerintah Hindia Belanda mengambil kebijakan untuk memusatkan perdagangan efeknya di Batavia dan menutup bursa efek di Semarang dan Surabaya. Pada tanggal 17 Mei 1940, secara keseluruhan kegiatan perdagangan efek ditutup. 1

Transcript of MATERI PERKULIAHAN PERTEMUAN I PASAR MODAL

MATERI PERKULIAHAN PERTEMUAN I

PASAR MODAL

A. SEJARAH PASAR MODAL

Kegiatan jual beli saham dan obligasi sebenarnya telah

dimulai pada abad XIX. Pada tanggal 14 Desember 1912,

Amserdamse Effectenbueurs mendirikan cabang bursa di Batavia.

Bursa ini merupakan bursa tertua keempat di Asia, setelah

Bombay, Hongkong dan Tokyo. Bursa yang dinamakan Vereniging

voor de Effectenhandel, memperjualbelikan saham dan obligasi

perusahaan/perkebunan Belanda yang beroperasi di Indonesia,

obligasi yang diterbitkan pemerintah (propinsi dan kotapraja),

sertifikat saham perusahaan-perusahaan Amerika yang

diterbitkan oleh kantor administrasi di negeri Belanda serta

efek perusahaan Belanda lainnya (Rusdin, Pasar Modal, Bandung;

Alfabeta,2006,hal4).

Minat masyarakat terhadap pasar modal mendorong

didirikannya bursa di kota Surabaya (11 Juni 1925) dan

Semarang (1 Agustus 1925). Perkembangan pasar modal pada saat

itu, terlihat dari nilai efek yang mencapai NIF 1,4 milyar,

pun demikian perkembangan pasar modal ini mengalami penyurutan

akibat Perang Dunia II. Akibatnya, pemerintah Hindia Belanda

mengambil kebijakan untuk memusatkan perdagangan efeknya di

Batavia dan menutup bursa efek di Semarang dan Surabaya. Pada

tanggal 17 Mei 1940, secara keseluruhan kegiatan perdagangan

efek ditutup.

1

Di masa kemerdekaan, pada tahun 1950, pemerintah

mengeluarkan obligasi Republik Indonesia, yang menandakan

mulai aktifnya Pasar Modal Indonesia. Pada tanggal 31 Juni

1952, Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali. Penyelenggaraan

tersebut kemudian diserahkan kepada Perserikatan Perdagangan

Uang dan Efek-efeknya (PPUE). Namun pada tahun 1958, terjadi

kelesuan dan kemunduran perdagangan di Bursa, akibat

konfrontasi pemerintah dengan Belanda. Pemerintah di masa Orde

Baru, berusaha untuk mengembalikan kepercayaan rakyat terhadap

nilai mata uang Rupiah. Pemerintah melakukan persiapan khusus

untuk membentuk pasar modal. Pada tahun 1976, pemerintah

membentuk Bapepam (Badan Pembina Pasar Modal) dan PT

Danareksa.

Hal tersebut menunjukkan keseriusan pemerintah untuk

membentuk Pasar Uang dan Pasar Modal. Pada tanggal 10 Agustus

1977, berdasarkan Keppres RI No 52/ 1976, pasar modal

diaktifkan kembali. Perkembangan pasar modal selama tahun

1977–1987, mengalami kelesuan. Pada tahun 1987-1988,

pemerintah menerbitkan paket-paket deregulasi. Paket

deregulasi ini adalah: Paket Desember 1987 (Pakdes 87), Paket

Desember 1988 (Pakto 88), dan Paket Desember 1988 (Pakdes 88).

Penerbitan paket deregulasi ini menandai liberalisasi ekonomi

Indonesia. Dampak dari adanya ketiga kebijakan tersebut, pasar

modal Indonesia menjadi aktif hingga sekarang.

B. RUANG LINGKUP PASAR MODAL

Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk

berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa

2

diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham),

reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya.

Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun

institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi

kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal

memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli

dan kegiatan terkait lainnya.

Pasar Modal adalah tempat perusahaan mencari dana segar

untuk meningkatkan kegiatan bisnis sehingga dapat mencetak

lebih banyak keuntungan. Dana segar yang ada di pasar modal

berasal dari masyarakat yang disebut juga sebagai investor.

Para investor melakukan berbagai tehnik analisis dalam

menentukan investasi di mana semakin tinggi kemungkinan suatu

perusahaan menghasilkan laba dan semakin kecil resiko yang

dihadapi maka semakin tinggi pula permintaan investor untuk

menanamkan modalnya di perusahaan tersebut.

Pada pasar modal pelakunya dapat berupa perseorangan maupun

organisasi / perusahaan.

Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal

merupakan instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1

tahun) seperti saham, obligasi, waran, right, reksa dana, dan

berbagai instrumen derivatif seperti option, futures, dan

lain-lain.

Struktur pasar modal di Indonesia tertinggi berada pada

Menteri Keuangan yang menunjuk Bapepam sebagai lembaga

pemerintah yang melakukan pembinaan, pengaturan dan pengawasan

pasar modal. Sementara itu, bursa efek bertindak sebagai pihak

3

yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem atau sarana untuk

mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak lain dengan

tujuan untuk memperdagangkan efek di antara mereka.

Marak dan rumitnya kegiatan pasar modal, menuntut adanya

perangkat hukum sehingga pasar lebih teratur, adil, dan

sebagainya. Jadi hukum pasar modal mengatur segala segi yang

berkenaan dengan pasar modal. Di Indonesia, terdapat UU Pasar

Modal yaitu Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang

Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai “kegiatan yang

bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek,

Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang

diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan

dengan Efek”.

Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian

suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu

pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai

sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat

pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat

digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal

kerja dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi sarana bagi

masyarakat untuk berinvestasi pada instrument keuangan seperti

saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Dengan demikian,

masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai

dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing

instrument.

Pasar Modal di Indonesia terdiri atas lembaga-lembaga sebagai

berikut:

4

1. Badan Pengawas Pasar Modal2. Bursa efek, saat ini ada dua: Bursa Efek JakartaBursa

Efek Surabaya namun sejak akhir 2007 Bursa Efek Surabaya melebur ke Bursa Efek Jakarta sehingga menjadi Bursa EfekIndonesia dan

3. Perusahaan efek4. Lembaga Kliring dan Penjaminan, saat ini dilakukan oleh

PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia (PT. KPEI)5. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, saat ini dilakukan

oleh PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia (PT. KSEI)

C. BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

(disingkat Bapepam-LK) adalah sebuah lembaga di bawah

Kementerian Keuangan Republik Indonesia yang bertugas membina,

mengatur, dan mengawasi sehari-hari kegiatan pasar modal serta

merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis

di bidang lembaga keuangan. Kepala Bapepam-LK saat ini adalah

A. Fuad Rahmany.

Bapepam-LK merupakan penggabungan dari Badan Pengawas

Pasar Modal (Bapepam) dan Direktorat Jenderal Lembaga

Keuangan.

I. Fungsi Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga

Keuangan

Fungsi Bapepam-LK ialah sebagi berikut :1. Penyusunan dan penegakan peraturan di bidang pasar

modal primer dan sekunder2. Penegakan peraturan di bidang pasar modal;3. Pembinaan dan pengawasan terhadap pihak yang memperoleh

izin usaha, persetujuan, pendaftaran dari Badan dan5

pihak lain yang bergerak di pasar modal; Penetapanprinsip-prinsip keterbukaan perusahaan bagi Emiten danPerusahaan Publik;

4. Penyelesaian keberatan yang diajukan oleh pihak yangdikenakan sanksi oleh Bursa Efek, Kliring danPenjaminan, dan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian;

5. Penetapan ketentuan akuntansi di bidang pasar modal;6. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang lembaga

keuangan;7. Pelaksanaan kebijakan di bidang lembaga keuangan,

sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yangberlaku;

8. Perumusan standar, norma, pedoman kriteria dan prosedurdi bidang lembaga keuangan;

9. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidanglembaga keuangan;

10. Pelaksanaan tata usaha Badan.

II. Struktur Organisasi Bapepam

Bapepam dan Lembaga Keuangan terdiri dari 1 Ketua Badan

dan membawahi 1 Sekretariat dan 12 Biro Teknis, dimana lingkup

pembinaan dan pengawasan meliputi aspek pasar modal, dana

pensiun, perasuransian, perbankan dan usaha jasa pembiayaan

serta modal ventura.

Biro teknis Bapepam-LK terdiri atas:

1. Biro Perundang-Undangan dan Bantuan Hukum2. Biro Riset dan Teknologi Informasi3. Biro Pemeriksaan dan Penyidikan4. Biro Pengelolaan Investasi5. Biro Transaksi dan Lembaga Efek6. Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Jasa7. Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Riil8. Biro Standar Akuntansi dan Keterbukaan

6

9. Biro Perbankan, Pembiayaan, dan Penjaminan10. Biro Perasuransian11. Biro Dana Pensiun12. Biro Kepatuhan Internal

D. BURSA EFEK

Bursa efek atau bursa saham adalah sebuah pasar yang

berhubungan dengan pembelian dan penjualan efek atau saham

perusahaan obligasi pemerintah. Bursa efek tersebut, bersama-

sama dengan pasar uang merupakan sumber utama permodalan

eksternal bagi perusahaan dan pemerintah. Biasanya terdapat

suatu lokasi pusat, setidaknya untuk catatan, namun

perdagangan kini semakin sedikit dikaitkan dengan tempat

seperti itu, karena bursa saham modern kini adalah jaringan

elektronik, yang memberikan keuntungan dari segi kecepatan dan

biaya transaksi. Perdagangan dalam bursa hanya dapat dilakukan

oleh seorang anggota, sang pialang saham. Serta

E. INVESTASI DAN PELAKU PASAR MODAL

Dewasa ini telah dikembangkan suatu model dalam

pengambilan keputusan tentang usul investasi yang berada dalam

suatu portofolio, dimana proyek baru yang diusulkan itu

dikaitkan dengan proyek-proyek lainnya yang ada dalam suatu

perusahaan. Proyek-proyek investasi itu mempunyai risiko yang

tidak independent Awat.

7

Harapan keuntungan suatu portofolio adalah rata-rata

tertimbang dari harapan keuntungan surat berharga yang

diperbandingkan dalam portofolio tersebut. Para pemain utama

yang terlibat di pasar modal dan lembaga penunjang yang

terlibat langsung dalam proses transaksi antara pemain utama

sebagai berikut

1. Emiten. Perusahaan yang akan melakukan penjualan surat-

surat berharga atau melakukan emisi di bursa (disebut

emiten). Dalam melakukan emisi, para emiten memiliki

berbagai tujuan dan hal ini biasanya sudah tertuang

dalam rapat umum pemegang saham (RUPS), antara lain :

Perluasan usaha modal yang diperoleh dari para

investor akan digunakan untuk meluaskan bidang

usaha.

Perluasan pasar atau kapasitas produksi.

Memperbaiki struktur modal,

Menyeimbangkan antara modal sendiri dengan modal

asing.

Mengadakan pengalihan pemegang saham.

Pengalihan dari pemegang saham lama kepada pemegang

saham baru.

2. Investor. Pemodal yang akan membeli atau menanamkan

modalnya di perusahaan yang melakukan emisi (disebut

investor). Sebelum membeli surat berharga yang

ditawarkan, investor biasanya melakukan penelitian dan

analisis tertentu. Penelitian ini mencakup bonafiditas

perusahaan, prospek usaha emiten dan analisis lainnya.

8

Tujuan utama para investor dalam pasar modal antara

lain:

Memperoleh deviden. Ditujukan kepada keuntungan yangakan diperolehnya berupa bunga yang dibayar olehemiten dalam bentuk deviden.Kepemilikan perusahaan. Semakin banyak saham yangdimiliki maka semakin besar pengusahaan (menguasai)perusahaan.Berdagang. Saham dijual kembali pada saat hargatinggi, pengharapannya adalah pada saham yang benar-benar dapat menaikkan keuntungannya dari jual belisahamnya.

3. Lembaga Penunjang. Fungsi lembaga penunjang ini antara

lain turut serta mendukung beroperasinya pasar modal,

sehingga mempermudah baik emiten maupun investor dalam

melakukan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pasar

modal.

Lembaga penunjang yang memegang peranan penting di

dalam mekanisme pasar modal adalah sebagai berikut :

Penjamin emisi (underwriter). Lembaga yang menjamin

terjualnya saham/obligasi sampai batas waktu

tertentu dan dapat memperoleh dana yang diinginkan

emiten.

Perantara perdagangan efek (broker / pialang).

Perantaraan dalam jual beli efek, yaitu perantara

antara si penjual (emiten) dengan si pembeli

(investor).

9

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh broker antara

lain meliput

- Memberikan informasi tentang emiten - Melakukan penjualan efek kepada investor

4.. Perdagangan efek (dealer), berfungsi sebagai :

Pedagang dalam jual beli efek Sebagai perantara dalam

jual beli efek

5. .Penanggung (guarantor). Lembaga penengah antara si

pemberi kepercayaan dengan si penerima kepercayaan.

Lembaga yang dipercaya oleh investor sebelum menanamkan

dananya.

6.. Wali amanat (trustee). Jasa wali amanat diperlukan

sebagai wali dari si pemberi amanat (investor).

Kegiatan wali amanat meliputi :

1) Menilai kekayaan emiten

2) Menganalisis kemampuan emiten

3) Melakukan pengawasan dan perkembangan emiten

4) Memberi nasehat kepada para investor dalam hal yang

berkaitan dengan emiten

5) Memonitor pembayaran bunga dan pokok obligasi

6) Bertindak sebagai agen pembayaran

7. Perusahaan surat berharga (securities company).

Mengkhususkan diri dalam perdagangan surat berharga yang

tercatat di bursa efek. Kegiatan perusahaan surat

berharga antara lain :

10

1) Sebagai pedagang efek

2) Penjamin emisi

3) Perantara perdagangan efek

4) Pengelola dana

8. Perusahaan pengelola dana (investment company).

Mengelola surat-surat berharga yang akan menguntungkan

sesuai dengan keinginan investor, terdiri dari 2 unit

yaitu sebagai pengelola dana dan penyimpan dana.

9. Kantor administrasi efek. Kantor yang membantu para

emiten maupun investor dalam rangka memperlancar

administrasinya.

- Membantu emiten dalam rangka emisi- Melaksanakan kegiatan menyimpan dan pengalihan hak

atas saham para investor- Membantu menyusun daftar pemegang saham- Mempersiapkan koresponden emiten kepada para

pemegang saham- Membuat laporan-laporan yang diperlukan

F. JENIS DAN FUNGSI PASAR MODAL

Pasar modal dibedakan menjadi 2 yaitu pasar perdana dan

pasar sekunder Pasar Perdana ( Primary Market ) Pasar Perdana

adalah penawaran saham pertama kali dari emiten kepada para

pemodal selama waktu yang ditetapkan oleh pihak penerbit

(issuer) sebelum saham tersebut belum diperdagangkan di pasar

sekunder. Biasanya dalam jangka waktu sekurang-kurangnya 6

hari kerja. Harga saham di pasar perdana ditetukan oleh

11

penjamin emisi dan perusahaan yang go public berdasarkan

analisis fundamental perusahaan yang bersangkutan.

Dalam pasar perdana, perusahaan akan memperoleh dana yang

diperlukan. Perusahaan dapat menggunakan dana hasil emisi

untuk mengembangkan dan memperluas barang modal untuk

memproduksi barang dan jasa. Selain itu dapat juga digunakan

untuk melunasi hutang dan memperbaiki struktur pemodalan

usaha. Harga saham pasar perdana tetap, pihak yang berwenang

adalah penjamin emisi dan pialang, tidak dikenakan komisi

dengan pemesanan yang dilakukan melalui agen penjualan.

Pasar Sekunder ( Secondary Market ) Pasar sekunder

adalah tempat terjadinya transaksi jual-beli saham diantara

investor setelah melewati masa penawaran saham di pasar

perdana, dalam waktu selambat-lambatnya 90 hari setelah ijin

emisi diberikan maka efek tersebut harus dicatatkan di bursa.

Dengan adanya pasar sekunder para investor dapat membeli

dan menjual efek setiap saat. Sedangkan manfaat bagi

perusahaan, pasar sekunder berguna sebagai tempat untuk

menghimpun investor lembaga dan perseorangan.

Harga saham pasar sekunder berfluktuasi sesuai dengan

ekspetasi pasar, pihak yang berwenang adalah pialang, adanya

beban komisi untuk penjualan dan pembelian, pemesanannya

dilakukan melalui anggota bursa, jangka waktunya tidak

terbatas. Tempat terjadinya pasar sekunder di dua tempat,

yaitu:

12

Bursa reguler Bursa reguler adalah bursa efek resmi

seperti Bursa Efek Jakarta (BEJ), dan Bursa Efek Surabaya

(BES) Bursa paralel Bursa paralel atau over the counter adalah

suatu sistem perdagangan efek yang terorganisir di luar bursa

efek resmi, dengan bentuk pasar sekunder yang diatur dan

diselenggarakan oleh Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek-

efek (PPUE), diawasi dan dibina oleh Bapepam. Over the counter

karena pertemuan antara penjual dan pembeli tidak dilakukan di

suatu tempat tertentu tetapi tersebar diantara kantor para

broker atau dealer.

G. Fungsi Pasar Modal

Tempat bertemunya pihak yang memiliki dana lebih (lender)

dengan pihak yang memerlukan dana jangka panjang tersebut

(borrower). Pasar modal mempunyai dua fungsi yaitu ekonomi dan

keuangan. Di dalam ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas

untuk memindahkan dana dari lender ke borrower.

Dengan menginvestasikan dananya lender mengharapkan

adanya imbalan atau return dari penyerahan dana tersebut.

Sedangkan bagi borrower, adanya dana dari luar dapat digunakan

untuk usaha pengembangan usahanya tanpa menunggu dana dari

hasil operasiperusahaannya. Di dalam keuangan, dengan cara

menyediakan dana yang diperlukan oleh borrower dan para lender

tanpa harus terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil

H. MANFAAT PASAR MODAL

Secara umum, manfaat dari keberadaan pasar modal adalah

sebagai berikut:

13

Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi duniausaha sekaligus memungkinkan alokasi dana secara optimal.

Memberikan wahana investasi yang beragam bagi investorsehingga memungkinkan untuk melakukan diversifikasi.Alternatif investasi memberikan potensi keuntungan dengantingkat risiko yang dapat diperhitungkan.

Menyediakan leading indicator bagi perkembanganperekonomian suatu negara.

Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat menengah.

Penyebaran kepemilikan, keterbukaan dan profesionalismemenciptakan iklim berusaha yang sehat serta mendorongpemanfaatan manajemen profesi.

I. INSTRUMEN PASAR MODAL

Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal

merupakan instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1

tahun) seperti saham, obligasi, waran, right, reksa dana, dan

berbagai instrumen derivatif seperti option, futures, dan

lain-lain.Dalam makalah ini instrumen yang akan dibahas lebih

lanjut yaitu mengenai saham dan obligasi.

1. MENGENAL SAHAM

Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar

keuangan yang paling popular. Menerbitkan saham merupakan

salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk

pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, saham

merupakan instrument investasi yang banyak dipilih para

investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan

yang menarik.

Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan

modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu

14

perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan

modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas

pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan

berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pada

dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh investor

dengan membeli atau memiliki saham:

a. Dividen

Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan

perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan

perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat

persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Jika

seorang pemodal ingin mendapatkan dividen, maka pemodal

tersebut harus memegang saham tersebut dalam kurun

waktu yang relatif lama yaitu hingga kepemilikan saham

tersebut berada dalam periode dimana diakui sebagai

pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen.

Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen

tunai – artinya kepada setiap pemegang saham diberikan

dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu

untuk setiap saham – atau dapat pula berupa dividen

saham yang berarti kepada setiap pemegang saham

diberikan dividen sejumlah saham sehingga jumlah saham

yang dimiliki seorang pemodal akan bertambah dengan

adanya pembagian dividen saham tersebut.

b. Capital Gain

15

Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan

harga jual. Capital gain terbentuk dengan adanya

aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Misalnya

Investor membeli saham ABC dengan harga per saham Rp

3.000 kemudian menjualnya dengan harga Rp 3.500 per

saham yang berarti pemodal tersebut mendapatkan capital

gain sebesar Rp 500 untuk setiap saham yang dijualnya.

Di pasar sekunder atau dalam aktivitas perdagangan

saham sehari-hari, harga-harga saham mengalami

fluktuasi baik berupa kenaikan maupun penurunan.

Pembentukan harga saham terjadi karena adanya

permintaan dan penawaran atas saham tersebut. Dengan

kata lain harga saham terbentuk oleh supply dan demand

atas saham tersebut. Supply dan demand tersebut terjadi

karena adanya banyak faktor, baik yang sifatnya

spesifik atas saham tersebut (kinerja perusahaan dan

industri dimana perusahaan tersebut bergerak) maupun

faktor yang sifatnya makro seperti tingkat suku bunga,

inflasi, nilai tukar dan faktor-faktor non ekonomi

seperti kondisi sosial dan politik, dan faktor lainnya.

2. MENGENAL OBLIGASI

Obligasi merupakan surat utang jangka menengah-panjang yang

dapat dipindah tangankan yang berisi janji dari pihak yang

menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode

tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah

ditentukan kepada pihak

16

Jenis Obligasi

Obligasi memiliki beberapa jenis yang berbeda, yaitu :

1) Dilihat dari sisi penerbit :

a. Corporate Bonds : obligasi yang diterbitkan oleh

perusahaan, baik yang berbentuk badan usaha milik

negara (BUMN), atau badan usaha swasta.

b. Government Bonds : obligasi yang diterbitkan oleh

pemerintah pusat.

c. Municipal Bond : obligasi yang diterbitkan oleh

pemerintah daerah untuk membiayai proyek-proyek yang

berkaitan dengan kepentingan publik (public

utility).

2) Dilihat dari sistem pembayaran bunga :

a. Zero Coupon Bonds : obligasi yang tidak melakukan

pembayaran bunga secara periodik. Namun, bunga dan

pokok dibayarkan sekaligus pada saat jatuh tempo.

b. Coupon Bonds : obligasi dengan kupon yang dapat

diuangkan secara periodik sesuai dengan ketentuan

penerbitnya.

c. Fixed Coupon Bonds : obligasi dengan tingkat kupon

bunga yang telah ditetapkan sebelum masa penawaran

di pasar perdana dan akan dibayarkan secara

periodik.

d. Floating Coupon Bonds : obligasi dengan tingkat

kupon bunga yang ditentukan sebelum jangka waktu

tersebut, berdasarkan suatu acuan (benchmark)

17

tertentu seperti average time deposit (ATD) yaitu

rata-rata tertimbang tingkat suku bunga deposito

dari bank pemerintah dan swasta.

3) Dilihat dari hak penukaran / opsi :

a. Convertible Bonds : obligasi yang memberikan hak

kepada pemegang obligasi untuk mengkonversikan

obligasi tersebut ke dalam sejumlah saham milik

penerbitnya.

b. Exchangeable Bonds : obligasi yang memberikan hak

kepada pemegang obligasi untuk menukar saham

perusahaan ke dalam sejumlah saham perusahaan

afiliasi milik penerbitnya.

c. Callable Bonds : obligasi yang memberikan hak kepada

emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga

tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.

d. Putable Bonds : obligasi yang memberikan hak kepada

investor  yang mengharuskan emiten untuk membeli

kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur

obligasi tersebut.

4) Dilihat dari segi jaminan atau kolateralnya

a. Secured Bonds : obligasi yang dijamin dengan

kekayaan tertentu dari penerbitnya atau dengan

jaminan lain dari pihak ketiga. Dalam kelompok ini,

termasuk didalamnya adalah:

18

b. Guaranteed Bonds : Obligasi yang pelunasan bunga dan

pokoknya dijamin denan penangguangan dari pihak

ketiga

Mortgage Bonds : obligasi yang pelunasan bunga

dan pokoknya dijamin dengan agunan hipotik

atas properti atau asset tetap.

Collateral Trust Bonds : obligasi yang dijamin

dengan efek yang dimiliki penerbit dalam

portofolionya, misalnya saham-saham anak

perusahaan yang dimilikinya.

c. Unsecured Bonds :

obligasi yang tidak dijaminkan dengan kekayaan

tertentu tetapi dijamin dengan kekayaan

penerbitnya secara umum.

5) Dilihat dari segi nilai nominal

a. Konvensional Bonds : obligasi yang lazimdiperjualbelikan dalam satu nominal, Rp 1 miliar persatu lot.

b. Retail Bonds : obligasi yang diperjual belikan dalamsatuan nilai nominal yang kecil, baik corporate bondsmaupun government bonds.

6) Dilihat dari segi perhitungan imbal hasil :

a. Konvensional Bonds : obligasi yang diperhitungandengan menggunakan sistem kupon bunga.

b. Syariah Bonds : obligasi yang perhitungan imbal hasildengan menggunakan perhitungan bagi hasil. Dalamperhitungan ini dikenal dua macam obligasi syariah,yaitu:

19

Obligasi Syariah Mudharabah merupakan obligasisyariah yang menggunakan akad bagi hasilsedemikian sehingga pendapatan yang diperolehinvestor atas obligasi tersebut diperoleh setelahmengetahui pendapatan emiten.

Obligasi Syariah Ijarah merupakan obligasi syariahyang menggunakan akad sewa sedemikian sehinggakupon (fee ijarah) bersifat tetap, dan bisadiketahui/diperhitungkan sejak awal obligasiditerbitkan

Karakteristik Obligasi :

Nilai Nominal (Face Value) adalah nilai pokok darisuatu obligasi yang akan diterima oleh pemegangobligasi pada saat obligasi tersebut jatuh tempo.

Kupon (the Interest Rate) adalah nilai bunga yangditerima pemegang obligasi secara berkala (kelazimanpembayaran kupon obligasi adalah setiap 3 atau 6bulanan) Kupon obligasi dinyatakan dalam annualprosentase.

Jatuh Tempo (Maturity) adalah tanggal dimana pemegangobligasi akan mendapatkan pembayaran kembali pokokatau Nilai Nominal obligasi yang dimilikinya. Periodejatuh tempo obligasi bervariasi mulai dari 365 harisampai dengan diatas 5 tahun. Obligasi yang akanjatuh tempo dalam waktu 1 tahun akan lebih mudahuntuk di prediksi, sehingga memilki resiko yang lebihkecil dibandingkan dengan obligasi yang memilikiperiode jatuh tempo dalam waktu 5 tahun. Secara umum,semakin panjang jatuh tempo suatu obligasi, semakintinggi Kupon / bunga nya.

Penerbit / Emiten (Issuer) Mengetahui dan mengenalpenerbit obligasi merupakan faktor sangat pentingdalam melakukan investasi Obligasi Ritel. Mengukurresiko / kemungkinan dari penerbit obigasi tidakdapat melakukan pembayaran kupon dan atau pokokobligasi tepat waktu (disebut default risk) dapatdilihat dari peringkat (rating) obligasi yang

20

dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat seperti PEFINDOatau Kasnic Indonesia.

Harga Obligasi :

Berbeda dengan harga saham yang dinyatakan dalam bentukmata uang, harga obligasi dinyatakan dalam persentase(%), yaitu persentase dari nilai nominal.Ada 3 (tiga) kemungkinan harga pasar dari obligasi yangditawarkan, yaitu:

Par (nilai Pari) : Harga Obligasi sama dengan nilainominal Misal: Obligasi dengan nilai nominal Rp 50juta dijual pada harga 100%, maka nilai obligasitersebut adalah 100% x Rp 50 juta = Rp 50 juta.

at premium (dengan Premi) : Harga Obligasi lebihbesar dari nilai nominal Misal: Obligasi dengan nilainominal RP 50 juta dijual dengan harga 102%, makanilai obligasi adalah 102% x Rp 50 juta = Rp 51 juta

at discount (dengan Discount) : Harga Obligasi lebihkecil dari nilai nominal Misal: Obligasi dengan nilainominal Rp 50 juta dijual dengan harga 98%, makanilai dari obligasi adalah 98% x Rp 50 juta = Rp 49juta.

MATERI PERKULIAHAN PERTEMUAN IIPASAR UANGDAN PASAR VALUTA ASING

21

A. PASAR UANG

Sejarah Pasar Uang

Karena dunia mengalami krisis moneter secara global makamunculah sebuah ide di dunia perekonomian yaitu diadakannyasystem simpan pinjam,kredit baik jangka panjang maupun jangkapendek seperti : SBI, SBPU, SUN, repurchase Agreement, yangakan bisa membantu perekonomian di saat krisis moneter.

Pengertian Pasar Uang

Pasar keuangan dapat berarti :

1. Suatu sistem pasar yang memfasilitasi terjadinyaperdagangan antar produk dan turunan keuangan sepertimisalnya bursa efek yang memfasilitasi perdagangan saham,obligasi dan waran .

2. Pertemuan antara pembeli dan penjual untukmemperdagangkan produk keuangan dalam berbagai caratermasuk penggunaan bursa efek, secara langsung antarapenjual dan pembeli (over-the-counter) .

Dalam dunia akademis, mahasiswa bidang studi keuangan akanmenggunakan kedua makna tersebut namun mahasiswa ekonomi hanyamenggunakan makna yang kedua.

Pasar uang adalah suatu kelompok pasar dimana instrumen kreditjangka pendek, yang umumnya berkualitas tinggidiperjualbelikan. Fungsi pasar uang sebagai sarana alternatifbagi lembaga-lembaga keuangan, perusahaan-perusahaan nonkeuangan untuk memenuhi kebutuhan dana jangka pendek maupununtuk menempatkan dana atas kelebihan likuiditasnya.

Pasar uang (bahasa Inggris: money market) merupakan pertemuandemand dan supply dana jangka pendek. Dalam pasar uang, valutaasing diperlukan untuk membayar kegiatan ekspor impor, hutangluar negeri.

Menurut Pandji Anoraga dan Piji Pakarti (2001:20), pasar uangadalah suatu tempat pertemuan abstrak dimana para pemilik danajangka pendek dapat menawarkan kepada calon pemakai yangmembutuhkannya, baik secara langsung maupun melalui perantara.

22

Sedangkan yang dimaksud dengan dana jangka pendek adalah dana-dana yang dihimpun dari perusahaan maupun perorangan denganbatasan waktu dari satu hari sampai satu tahun, yang dapatdiperjualbelikan didalam pasar uang.

Kebutuhan akan adanya pasar uang dilatar belakangi adanyakebutuhan pengusaha untuk mendapatkan sejumlah dana dalamjangka pendek atau sifatnya harus segera dipenuhi. Dengandemikian pasar uang memiliki fungsi sebagai berikut:

1. mempermudah masyarakat memperoleh dana-dana jangka pendekuntuk membiayai modal kerja atau keperluan jangka pendeklainnya;

2. memberikan kesempatan masyarakat berpartisipasi dalampembangunan dengan membeli Sertifikat Bank Indonesia(SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU); dan

3. Menunjang program pemerataan pendapatan bagi masyarakat.

Ciri-ciri Pasar Uang

1. Menekankan pada pemenuhan dana jangka pendek.2. Mekanisme pasar uang ditekankan untuk mempertemukan pihak

yang mempunyai kelebihan dana dan yang membutuhkan dana.3. Tidak terikat pada tempat tertentu seperti halnya pasar

modal.

Sedangkan Pasar Uang menurut Pandji Anoraga dan Piji Pakarti(2001:19) mempunyai ciri : jangka waktu dana yang pendek,tidak terikat pada tempat tertentu, pada umumnya supply dandemand bertemu secara langsung dan tidak perlu guarantorunderwriter

Pelaku Pasar Uang

Bank Yayasan Dana Pensiun Perusahaan Asuransi Perusahaan-perusahaan besar Lembaga Pemerintah Lembaga Keuangan lain Individu Masyarakat

23

Jenis Pasar Uang

Pasar keuangan dapat dibagi kedalam beberapa sub jenis seperti :

1. Pasar modal yang terdiri dari pasar primer dan pasar sekunder yang terbagi lagi menjadi :

1. pasar saham , yang merupakan sarana pembiayaan melalui penerbitan saham, dan merupakan sarana perdagangan saham.

2. Pasar obligasi , yang merupakan sarana pembiayaan melalui penerbitan obligasi dan merupakan sarana perdagangan obligasi.

2. Pasar komoditi , yang memfasilitasi perdagangan komoditi.3. Pasar keuangan, yang merupakan sarana pembiayaan utang

jangka pendek dan investasi.4. Pasar derivatif , yang merupakan sarana yang menyediakan

instrumen untuk mengelola risiko keuangan.

1. Pasar berjangka , yang merupakan sarana yang menyediakanstadarisasi kontrak berjangka bagi perdagangan suatuproduk pada suatu tanggal dimasa mendatang .

2. Pasar asuransi , yang memfasilitasi redistribusi dariberbagai risiko.

3. pasar valuta asing , yang memfasilitasi perdagangan valutaasing.

Manfaat Pasar Uang

Tanpa adanya pasar keuangan ini maka peminjam uang (kreditur)akan mengalami kesulitan dalam menemukan debitur yang bersediauntuk memberikan pinjaman kepadanya. Pengantara seperti bankmembantu dalam melakukan proses ini, dimana bank menerimadeposito dari nasabahnya yang memiliki uang untuk ditabung dankemudian bank dapat meminjamkan uang ini kepada orang yangberniat untuk meminjam uang. Bank biasanya memberikan pinjamanuang dalam bentuk kredit dan kredit pemilikan rumah.

Ilustrasi pada tabel dibawah ini dapat menjelaskan hubungan antara pasar keuangan dan peminjam serta pemberi pinjaman :

Hubungan antara peminjam dan pemberi pinjaman

24

Pemberi pinjaman

Perantara keuangan

Pasar keuangan Peminjam

IndividuPerusahaan

BanksPerusahaanAsuransiDana PensiunReksadana

AntarbankBursa efekPasar uangPasar obligasiValuta asing

IndividuPerusahaanPemerintah pusatPemerinmtah daerahPerusahaan publik

Pemberi Pinjaman

Individu tidak pernah menganggap dirinya sebagai pemberipinjaman namun mereka meminjamkan sejumlah uang kepada pihaklainnya dalam berbagai cara seperti misalnya:

Menyimpan uangnya dalam bentuk tabungan atau deposito di bank ;

Menjadi peserta program dana pensiun; Membayar premi asuransi ; Investasi dalam obligasi pemerintah; atau investasi dalam saham perusahaan.

Perusahaan cenderung menjadi peminjam untuk permodalannya.Apabila perusahaan mengalami kelebihan dana tunai yang tidakdigunakan dalam jangka waktu pendek maka mereka meminjamkanuang tersebut melalui pasar pinjaman jangka pendek yangdisebut pasar uang. Amat sedikit perusahaan yang memilkistruktur arus kas yang kuat, dan perusahaan seperti inilahyang cenderung menjadi pemberi pijmanan dibanding meminjamuang.

Peminjam

Individu meminjam uang melalui kredit bank untuk kebutuhanjangka pendek maupun panjang guna pembiayaan pembelian rumah.

Perusahaan meminjam uang untuk membantu kebutuhan jangka pendekmaupun panjang guna perputaran dananya maupun untukpengembangan bisnis.

25

Pemerintah seringkali menghadapi suatu masalah dimanapengeluaran mereka lebih besar daripada pemasukan pajaknyamaka guna menutupi kekurangan ini dibutuhkan pinjaman.Pemerintah juga melakukan peminjaman bagi keperluan badanusaha milik negara, pemerintah daerah, otoritas setempat dansektor publik lainnya. Peminjaman ini dilakukan dengan caramenerbitkan obligasi pemerintah.

Pemerintah daerah dapat meminjam atas nama daerahnya sebagaimanahalnya dengan penerimaan pinjaman dari pemerintah pusat.

Badan usaha milik negara dan perusahaan publik biasanya termasukindustri nasional dal layanan publik seperti perusahaan keretaapi pos, perusahaan listrik negara, air minum dan perusahaanpenyedia layanan publik lainnya.

Instrumen Pasar Uang di Indonesia

Instrumen atau surat-surat berharga yang diperjualbelikandalam pasar uang jenisnya cukup bervariasi termasuk surat-surat berharga yang diterbitkan oleh badan-badan usaha swastadan negara serta lembaga-lembaga pemerintah.

Instrumen pasar uang yang ada di Indonesia menurut DahlanSiamat (2001:208) adalah sebagai berikut :

1.   Sertfikat Bank Indonesia (SBI)

Instrumen utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau banksentral atas unjuk dengan jumlah tertentu yang akandibayarkan kepada pemegang pada tanggal yang telahditetapkan. Instrumen ini berjangka waktu jaruh tempo satutahun atau kurang.

2.   Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)

Surat-surat berharga berjangka pendek yang dapatdiperjualbelikan secara diskonto dengan Bank Indonesia ataulembaga diskonto yang ditunjuk oleh BI.

3.   Sertifikat Deposito

Instrumen keuangan yang diterbitkan oleh suatu bank atasunjuk dan dinyatakan dalam suatu jumlah, jangka waktu dan

26

tingkat bunga tertentu. Sertifikat Deposito adalah depositoberjangka yang bukti simpanannya dapat diperdagangkan. Ciripokok yang membedakaimya dengan deposito berjangka terletakpada sifat yang dapat dipindahtangankan ataudiperjualbelikan sebelum jangka waktu jatuli temponyamelalui lembaga – lembaga keuangan lainnya.

4. Commerecial Paper

Promes yang tidak disertai dengan jaminan yang diterbitkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana jangka pendek dan dijual kepada investor dalam pasar uang.

5..  Call Money

Kegiatan pinjam meminjam dana antara satu bank dengan banklainnya untuk jangka waktu pendek.

6..  Repurchase Agreement

Transaksi jual odi surat-surat berharga disertai denganperjanjian bahwa penjual akan membeli kcmbali surat-suratberharga yang dijual tersebut pada tanggal dan dengan hargayang telah ditetapkan lebih dahulu

7..  Banker’s Acceptence

Suatu instrumen pasar uang yang digunakan untuk memberikankredit pada eksportir atau importir untuk membayar sejumlahbarang atau untuk membeli valuta asing.

Indikator Pasar Uang

Indikator pasar uaing sangat diperlukan untuk mengukur ataupaling tidak mengamati perkembangan pasar uang, Indikatorpasar uang meliputi:

1. Suku bunga Pasar Uang Antar Bank (Rp)2. Tingkat bunga yang dikenakan oleh bank terhadap bank lain

dalam hal pinjam meminjam danadalam bentuk rupiah.3. Volume transaksi Pasar Uang Antar Bank (Rp)

27

4. Jumlah transaksi antar bank dalam hal pinjam meminjamdalam bentuk rupiah.

5. Suku bunga Pasar Uang Antar Bank (US$)6. Tingkat bunga yang dikenakan oleh bank terhadap bank lain

dalam hal pinjam meminjam danadalam bentuk US $.7. Volume transaksi Pasar Uang Antar Bank (US$)8. Jumlah transaksi antar bank dalam hal pinjam meminjam

dalam bentuk US $.9. J1BOR (Jakarta Interbank Offered)10. Suku bunga yang ditawarkan untuk transaksi pinjam

meminjam antar bank.11. Suku bunga deposito Rupiah (%/Th)12. Tingkat bunga yang diberikan para deposan yang

mendepositokan uangnya dalam bentuk Rupiah13. Suku bunga deposito US$ (%/Th)14. Tingkat bunga yang diberikan para deposan yang

mendepositokan uangnya dalam bentuk US $.15. Nilai Tukar Rupiah (Kurs)16. Harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya

atau nilai dari suatu mata uang terhadap mata uanglainnya.

17. Suku bunga kredit18. Tingkat bunga kredit yang dikenakan bank atau

lembaga keuangan lainnya kepada para kreditor19. Inflasi20. Kenaikan tingkat harga barang dan jasa secara umum

dan terus menerus suatu waktu tertentu21. Indeks Harga Konsumen (IHK)22. Angka indeks yang menunjukkan tingkat harga barang

dan jasa yang harus dibeli konsumen dalam suatu periodetertentu.

23. Sertifikat Bank Indonesi (SBI)24. Instrumen investasijangka pendek yang bebas resiko

B. PASAR VALUTA ASING

28

Pengertian Pasar Valas

Valuta Asing adalah pasar mata uang yang merupakan pasar

derifatif terbesar di dunia. Perdagangan ini diawali pada

tahun 1971 berdasarkan perjanjian Bretton Woods yang

menetapkan perubahan nilai mata uang suatu negara dari kurs

tetap menjadi kurs mengambang yang nilainya ditentukan oleh

pasar.

Menurut Madura pasar valas adalah pasar yang

memfasilitasi pertukaran valuta untuk mempermudah transaksi-

transaksi perdagangan dan keuangan internasional. Kuncoro

transaksi valas (foreign exchange transaction) adalah

pertukaran suatu mata uang dengan mata uang lain.

Pasar valas dunia menawarkan mekanisme yang dapat

menyelesaikan trnsaksi yang kompleks dan beragam secara

efisien Perantara utama dalam pasar valas adalah bank-bank

utama yang beroperasi diseluruh dunia terutama yang berdagang

valas. Bank-bank ini dihubungkan dengan jaringan

telekomunikasi yang sangat maju dan canggih, dimana dapat

menghubungkan bank-bank tersebut dengan klien utamanya dan

bank-bank lain diseluruh dunia.

Ada dua tingkatan dalam pasar valas. Pertama, pasar

konsumen/eceran (consumer/retail market), dimana individu atau

institusi membeli dan menjual valas kepada bank. Sebagai

contoh, bila IBM bermaksud merepatriasi keuntungan dari

cabangnya di Jerman ke AS, maka IBM dapat mendatangi sebuah

bank di Frankfurt dengan tawaran menjual DM yang dimilikinya

29

untuk ditukarkan US$.

Kedua, apabila bank tersebut tidak memiliki jumlah US$ yang

diinginkan, maka bank tadi akan mendatangi bank lain untuk

memperoleh Dolar sebagai ganti DM atau valas lain. Penjualan

dan pembelian semacam ini disebut pasar antar bank.

Pelaku utama dan fungsi pokok Pasar Valas

Pelaku ekonomi yang utama dalam pasar valas dapat digolongkan

menjadi:

1. Individu

2. Institusi

3. Perbankan

4. Bank Sentral

5. Spekulan dan Arbitraser

6. Pialang Pasar Valas

Fungsi pokok Pasar Valas

Nopirin menyebutkan beberapa fungsi pokok pasar valuta asing

dalam membantu lalu-lintas pembayaran internasional yaitu:

1. Mempermudah pertukaran valuta asing serta pemindahan dana

dari satu negara ke negara lain. Proses penukaran atau

pemindahan dana ini dapat dilakukan dengan sistem

clearing seperti halnya yang dilakukan oleh bank-bank

serta pedagang.

2. Karena sering terdapat transaksi internasional yang tidak

perlu segera diselesaikan pembayaran atau penyerahan

barangnya, maka pasar valuta asing memberikan kemudahan

30

untuk dilaksanakannya perjanjian atau kontrak jual beli

dengan kredit.

3. Memungkinkan dilakukannya hedging. SEOrang pedagang

melakukan hedging apabila dia pada saat yang sama

melakukan transaksi jual beli valuta asing yang berbeda,

untuk menghilangkan/mengurangi resiko kerugian akibat

perubahan kurs.

Jenis-jenis Pasar Valas

Pasar valas dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu:

1. Pasar Spot (Pasar Tunai)

Menurut Madura kurs spot adalah nilai tukar berjalan suatu

valuta. Kemudian yang dimaksud pasar spot adalah pasar

yang memfasilitasi transaksi-transaksi nilai tukar

berjalan suatu valuta. Dimana komoditi atau valas dijual

secara tunai dengan penyerahan segera. Disebut juga actual

market atau physical market.

Menurut Kuncoro transaksi spot terdiri dari transaksi

valas yang biasanya selesai dalam maksimal dua hari kerja.

Dalam pasar spot, dibedakan atas tiga jenis transaksi:

a. Cash, dimana pembayaran satu mata uang dan pengiriman

mata uang lain diselesaikan dalam hari yang sama

b. Tom (kependekan dari tomorrow/besok), dimana

pengiriman dilakukan pada hari berikutnya

c. Spot, dimana pengiriman diselesaikan dalam tempo 48

jam setelah perjanjian.

2. Pasar Forward

31

Menurut Madura Kurs forward adalah nilai tukar suatu

valuta dengan valuta lain pada suatu waktu di masa depan

yang dikuotasikan oleh bank-bank. Kemudian yang dimaksud

Pasar Forward adalah pasar yang memfasilitasi perdagangan

kontrak forward mata uang. Menurut Kuncoro transaksi

forward merupakan transaksi valas dimana pengiriman mata

uang dilakukan pada suatu tanggal tertentu di masa

datang. Kurs dimana transaksi forward akan diselesaikan

telah ditentukan pada saat kedua belah pihak menyetujui

kontrak untuk membeli dan menjual. Waktu antara

ditetapkannya kontrak dan pertukaran mata uang yang

sebenarnya terjadi dapat bervariasi dari dua minggu

hingga satu tahun. Jatuh tempo kontrak forward biasanya

satu, dua, tiga atau enam bulan. Transaksi forward

biasanya terjadi bila eksportir, importir, atau pelaku

ekonomi lain yang terlibat dalam pasar valas harus

membayar atau menerima sejumlah mata uang asing pada

suatu tanggal tertentu di masa mendatang.

3. Pasar Currency Futures

Menurut Madura pasar Currency Futures merupakan

pasar yang memfasilitasi perdagangan kontrak Currency

Futures. Suatu kontrak Currency Futures menetapkan suatu

volume standar dari suatu valuta tertentu yang akan

dipertukarkan pada tanggal penyelesaian (settlement date)

tertentu di masa depan. Sebuah MNC (multi national

corporation) yang ingin meng-hedge hutangnya akan membeli

32

kontrak Currency Futures untuk mengunci harga suatu

valuta di masa depan.

4. Pasar Currency Options

Menurut Madura menjelaskan pasar Currency Options

merupakan pasar yang memfasilitasi perdagangan kontrak

currency options. Kontrak currency options dapat

diklasifikasikan sebagai call atau put. Suatu currency

call Options menyediakan hak untuk membeli suatu valuta

tertentu dengan harga tertentu (yang dinamakan dengan

strike price atau exercise price) dalam suatu periode

waktu tertentu. currency call options digunakan untuk

meng-hedge hutang-hutang valas yang harus dibayarkan di

masa depan. currency put options memberikan hak untuk

menjual suatu valuta asing dengan harga tertentu dalam

suatu periode waktu tertentu. Currency put options

digunakan untuk meng-hedge piutang-piutang valas yang

akan diterima di masa depan.

Dalam dunia pertukaran mata uang asing atau currency

exchange umumnya dipakai kode atau simbol tertentu untuk

mewakili setiap mata uang agar lebih mudah untuk

identifikasi dan proses karena hanya menggunakan 3 digit

karakter huruf untuk tiap-tiap mata uang yang ada

33

MATERI PERKULIAHAN PERTEMUAN III

SEWA GUNA (LEASING)

Pengertian LeasingLeasing atau sewa guna usaha adalah setiap kegiatan

pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-barang

modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan dalam jangka waktu

tertentu, berdasarkan pembayaran-pembayaran secara berkala

disertai dengan hak pilih bagi perusahaan tersebut untuk

membeli barang-barang modal yang bersangkutan atau

memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa uang

yang telah disepakati bersama. Dengan melakukan leasing

perusahaan dapat memperoleh barang modal dengan jalan sewa

beli untuk dapat langsung digunakan berproduksi, yang dapat

diangsur setiap bulan, triwulan atau enam bulan sekali kepada

pihak lessor.

Melalui pembiayaan leasing perusahaan dapat memperoleh

barang-barang modal untuk operasional dengan mudah dan cepat.

Hal ini sungguh berbeda jika kita mengajukan kredit kepada

bank yang memerlukan persyaratan serta jaminan yang besar.

Bagi perusahaan yang modalnya kurang atau menengah, dengan

melakukan perjanjian leasing akan dapat membantu perusahaan

dalam menjalankan roda kegiatannya. Setelah jangka leasing

selesai, perusahaan dapat membeli barang modal yang

bersangkutan. Perusahaan yang memerlukan sebagian barang modal

tertentu dalam suatu proses produksi secara tibatiba,  tetapi

34

tidak mempunyai dana tunai yang cukup, dapat mengadakan

perjanjian leasing untuk mengatasinya. Dengan melakukan

leasing akan lebih menghemat biaya dalam hal pengeluaran dana

dibanding dengan membeli secara tunai.

Pihak - pihak yang Terlibat Dalam LeasingDalam leasing ada beberapa pihak-pihak yang terlibat,

yaitu pemilik / penyedia aktiva dan pemakai aktiva, di

antaranya :

1. Lessor, yaitu perusahaan sewa guna atau pihak yang

memberikan jasa pembiayaan kepada pihak Lessee dalam

bentuk penyediaan barang modal

2. Lessee, yaitu perusahaan atau pihak yang memperoleh

pembiayaan dalam bentuk barang modal dari pihak Lessor

3. Supplier, yaitu perusahaan yang mengadakan atau

menyediakan barang untuk dijual kepada Lessee dengan

pembayara secara tunai oleh Lessor

4. Kreditur, Pihak kreditur dalam transaksi sewa guna

biasanya adalah bank yang memegang peranan dalam hal

penyediaan dana kepada lessor. Kreditur atau pihak bank

juga dapat memberikan kredit kepada pihak supplier untuk

pembelian barang-barang modal yang kemudian akan di jual

sebagai objek sewa guna kepada Lessee atau Lessor.

Jenis – jenis Transaksi Leasing (Sewa Guna)1. Finance Lease

Finance lease adalah suatu bentuk pembiayaan dengan ciri-

ciri sebagai berikut :

35

a. Objek sewa guna atau barang modal yang dimiliki lessor

dapat berupa benda bergerak ataupun benda tidak

bergerak yang memiliki umur maksimum sama dengan masa

kegunaan ekonomis barang tersebut.

b. Lesse berkewajiban melakukan pembayaran kepada lessor

secara berkala sesuai dengan jumlah dan jangka waktu

yang telah di setujui.

c. Lessor tidak dapat secara sepihak membatalkan kontrak

atau mengakhiri masa kontrak dalam jangka waktu

perjanjian yang telah disetujui.

d. Lessee pada akhir masa kontrak memiliki hak / opsi

beli untuk membeli objek sewa guna sesuai dengan nilai

sisa atau residual value.

Finace leasse sendiri terbagi kedalam beberapa bentuk

transaksi. Dua bentuk finance lease yang umumnya di

jumpai adalah :

a. Direct Financial Lease

Merupakan suatu bentuk transaksi sewa guna di mana

lessor membeli suatu barang atas permintaan pihak

lessee dan sekaligus menyewakan barang tersebut kepada

lessee yang bersangkutan. Tujuan utama pihak lessee

dari transaksi ini adalah untuk mendapatkan pembiayaan

dengan cara sewa guna dalam bentuk perolehan barang

modal yang dapat digunakan dalam proses produksi.

b. Sale and Lease Back

Dalam transaksi sale and lease back pihak lessee

sengaja menjual barang modalnya kepada lessor untuk

36

kemudian dilakukan konrtak sewa guna atas barang

tersebut antara lessor dengan lessee yang dalam hal

ini merupakan pihak yang mejual barang untuk digunakan

selama sewa guna yang disetujui kedua belah pihak.

2. Operating Lease

Operating lease adalah suatu bentuk pembiayaan dengan

ciri-ciri yaitu :

a. Objek sewa guna digunkan oleh lessee dalam masa

kontrak dengan jangka waktu relatif pendek dari pada

umur ekonomisnya

b. Jumlah seluruh pembayaran sewa secara berkala yang

dilakukan oleh lessee kepada lessor tidak mencakup

jumlah biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang

modal berikut dengan harganya, karena pihak lessor

justru mengharapkan keuntungan dari penjualan barang

setelah berakhirnya masa kontrak .

c. Resiko ekonomis dan biaya pemeliharaan barang modal

yang mejadi objek sewa guna ditanggung oleh pihak

lessor.

d. Barang modal yang menjadi objek sewa guna harus

dikembalikan oleh pihak lessee kepada pihak lessor

pada akhir masa kontrak atau dapat dikatakan bahwa

pihak lessee tidak memiliki hak /opsi untuk membeli

objek sewa guna.

e. Bersifat cancellable atau pihak lessee dapat secare

sepihak membatalkan perjanjian kontrak sewa guna

sewaktu-waktu.

37

Prosedur Mekanisme Leasing (Sewa Guna)Dalam melakukan perjanjian leasing terhadap prosedur dan

mekanisme yang harus di jalankan yang secara garis besar dapat

di uraikan sebagai berikut :

1. Lessee bebas memilih dan menentukan peralatan yang

dibutuhkan, mengadakan penawaran harga dan menunjuk

supplier peralatan yang memuaskan.

2. Setelah lessee mengisi formulir permohonan lessee,

maka dikirimkan kepada lessor disertai dokumen

lengkap.

3. Lessor mengevaluasi kelayakan kredit dan memutuskan

untuk memberikan fasilitas lease dengan syarat dan

kondisi yang disetujui lessee (lama kontrak

pembayaran sewa lesse), setelah ini maka kontrak

lessee dapat di tandatangani.

4. Pada saat yang sama, lessee dapat menandatangani

kontrak asuransi untuk peralatan yang dilease dengan

perusahan asuransi yang disetujui lessor, seperti

yang tercantum dalam kontrak lease. Antara lessor dan

perusahaan asuransi terjalin perjanjian kontrak

utama.

5. Supplier dapat mengirimkan peralat yang dilease ke

lokasi lessee. Untuk mempertahankan dan memelihara

kondisi peralatan tersebut, supplier akan

menandatangani perjanjian purna jual.

6. Lessee menandatangani tanda terima peralatan dan

menyerahkan kepada supplier.

38

7. Supplier menyerahkan tanda terima (yang diterima dari

lessee), bukti dan pemindahan pemilikan kepada

lessor.

8. Lessor membayar harga peralatan yang dilease kepada

supplier.

9. Lessee membayar sewa lease secara periodik sesuai

dengan jadwal pembayaran yang telah ditentukan dalam

kontrak lease.

Keunggulan Leasing (Sewa Guna)Ada beberapa keunggulan yang diperoleh perusahaan dengan

melakukan sewa guna dalam operasi usahanya, antara lain :

1. Transaksi sewa guna dapat dilakukan tanpa harus adanya

uang muka, hal ini dapat membantu aliran kas bagi

perusahaan-perusahaan lessee yang baru berdiri dan belum

memiliki kondisi finansial yang solid.

2. Dibandingkan pembiayaan melalui kredit perbankan,

pembiayaan sewa guna lebih fleksibel kerena lebih dapat

menyesuaikan dengan kondisi keuangan pihak lessee.

3. Sewa guna merupakan salah satu bentuk pembiayaan yang

bersifat off balance sheet, yang berarti bahwa transaksi sewa

guna tidak tercantum sebagai komponen utang pada neraca

perusahaan lessee, sehingga berdampak positif pada rasio

keuangan perusahaan tersebut.

4. Salah satu jenis transaksi sewa guna, yaitu operating

lease yang berjangka waktu singkat, dapat mengatasi

resiko keuangan yang dihadapi pihak lessee.

39

5. Pembayaran sewa secara periodik dengan jumlah tetap

memberikan kemudahan bagi pihak lessee dalam penyusunan

anggaran tahunan.

Metode Pembayaran Leasing (sewa guna)Besarnya uang sewa yang dibayarkan oleh pihak lessee

terdiri atas unsur bunga dan cicilan pokok yang jumlahnya

selalu berubah-ubah. Pembayaran bunga tersebut semakin kecil

sejalan dengan penurunan saldo pokok. Besarnya pembayaran sewa

setiap periodenya ditentukan oleh faktor-faktor sebagai

berikut :

1. Nilai modal yang juga merupakan nilai kontrak sewa guna.

Nilai barang modal merupakan penjumlahan harga barang

modal dengan nilai sisanya pada akhir masa kontrak.

2. Simpanan jaminan atau security deposit. Simpanan jaminan

merupakan semacam uang muka pihak lessee atas suatu

kontrak sewa guna yang besarnya bergantung pada

kesepakatan antara lessor dengan lessee.

3. Nilai sisa (residual value). Nilai sisa adalah perkiraan

wajar atas nilai suatu barang modal yang dilease pada

masa akhir kontrak.

4. Jangka waktu. Jangka waktu kontrak sewa guna berkait erat

dengan jangka waktu kegunaan ekonomis atau manfaat suatu

barang modal yang dileasekan. Umumnya kontrak sewa guna

di Indonesia berkisar 2 s.d 5 tahun. Semakin lama waktu

sewa guna semakin rendah pula pembayaran sewa

40

5. Tingkat bunga. Tingkat bunga yang digunakan dalam

perhitungan pembayarna sewa guna adalah tingkat bunga

efektif yang ditetapkan oleh lessor.

Dalam melakukan pembayaran biaya leasing ini dapat digunakan

rumus sebagai berikut :

Dimana :

S = besarnya sewa

I = tingkat bunga

b = nilai barang modal

t = jumlah periode

r = nilai sisa

Sebagai contoh :

Perhitungan pembayaran sewa guna dengan cara pembayaran di

muka dapat dilihat pada akun dibawah ini:

- Nilai barang modal : Rp 400 juta

- Nilai sisa : Rp 40 juta

- Simpanan jaminan (10% dari nilai barang) : Rp 40 juta

- Tingkat bunga pertahun 24% (per bulan 2%)

41

S=[ (b−r ) (1+i)❑t−1]

(1+i)❑1−1

- Jangka waktu : 12 bulan

- Masa kontrak : 1 Januari 2000 s.d 31 Desember 2000

Dengan menggunakan formula diatas, dapat dihitung besarnya

sewa per bulan sebagai berikut :

S = [ (400.000.000−40.000 ) (1+0.02)❑12−1]❑0,02

(1+0,02)❑12−1

= [ (360.000.000) (1,02 )❑11]0,02(1,02)❑12−1

= 33.373.978

Pada periode 1 langsung dilakukan pembayaran sewa sebesar

Rp33.373.978.

MATERI PERKULIAHAN PERTEMUAN IVANJAK PIUTANG

A.PengertianAnjak piutang (Bahasa Inggris: factoring) adalah suatu

transaksi keuangan sewaktu suatu perusahaan menjual

piutangnya (misalnya tagihan) dengan memberikan suatu

diskon. Ada tiga perbedaan antara anjak piutang dan pinjaman

bank. Pertama, penekanan anjak piutang adalah pada nilai

piutang, bukan kelayakan kredit perusahaan. Kedua, anjak

piutang bukanlah suatu pinjaman, melainkan pembelian suatu

42

aset (piutang). Terakhir, pinjaman bank melibatkan dua

pihak, sedangkan anjak piutang melibatkan tiga pihak.

Menurut Kasmir dalam “Bank dan Lembaga Keuangan

lainnya” menjelaskan bahwa anjak piutang atau yang lebih

dikenal dengan factoring adalah perusahaan yang kegiatannya

melakukan penagihan atau pembelian atau pengambilalihan atau

pengelolaan hutang piutang suatu perusahaan dengan imbalan

atau pembayaran tertentu dari perusahaan (klien).

Kemudian pengertian anjak piutang menurut Keputusan

Menteri Keuangan Nomor NO.172/KMK.06/2002 adalah badan usaha

yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian

dan atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan

jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan

dalam dan luar negeri.

Tiga pihak yang terlibat dalam anjak piutang adalah

penjual, debitur, dan pihak yang membiayai (factor). Penjual

adalah pihak yang memiliki piutang (biasanya untuk layanan

yang diberikan atau barang yang dijual) dari pihak kedua,

debitur. Penjual selanjutnya menjual satu atau lebih

tagihannya dengan potongan atau diskon ke pihak ketiga,

suatu lembaga keuangan khusus untuk mendapatkan uang dalam

bentuk kas. Debitur akan membayar langsung ke perusahaan

pembiayaan dengan jumlah penuh sesuai nilai tagihan.

Agar dapat lebih memahami tentang perjanjian anjak

piutang ini maka dapat dilihat  dari tiga serangkai hukum

yaitu :

Subyek hukum dari perjanjian anjak piutang itu tentau

saja adalah Penjual, Pembeli  dan Perusahaan anjak

43

piutang. Namun penamaan tersebut dirubah disesuaikan

dengan hakekat anjak piutang. Perusahaan anjak piutang

atau dikenal sebagai factor adalah badan usaha yang

menawarkan anjak piutang lihat pengertian di atas. Klien

adalah pihak yang menggunakan jasa dari anjak piutang

(mudahnya adalah pihak yang menjual piutang kepada

factor). Penjual atau supplier masuk dalam pengeritan

klien. Sementara nasabah atau konsumen merupakan pihak

yang mengadakan transaksi dengan klien.

Obyek Hukum.  Obyek hukum dalam perjanjian ini jelas

adalah piutang itu sendiri. Baik itu dijual atau

dialihkan atau di urus oleh pihak lain.

Peristiwa hukum atau hubungan hukumnya adalah perjanjian

anjak piutang, yaitu perjanjian antara perusahaan anjak

piutang dengan klien.

B. Peran Lembaga Keuangan Anjak Piutang Dalam Ekonomi

Kenyataan selama ini banyak sektor usaha yang

menghadapi berbagai masalah dalam menjalankan kegiatan

usahanya. Masalah masalah tersebut pada prinsipnya berkaitan

antara lain: kurang kemampuan dan terbatasnya sumber-sumber

permodalan, lemahnya pemasaran sehingga target penjualan

tidak tercapai. Disamping itu perusahaan hanya

terkonsentrasi pada usaha peningkatan produksi dan penjualan

sedangkan administrasi penjualan termasuk penjualan secara

kredit (Piutang) masih terabaikan.

Kelemahan dibidang manajemen/ pengelolaan piutang

menyebabkan semakin meningkatnya kredit macet. Kondisi

44

seperti ini mengancam kontinuitas usaha yang pada gilirannya

akan menyulitkan perusahaan dalam memperoleh sumber

pembiayaan dari lembaga keuangan.

Beberapa manfaat yang dapat diberikan lembaga anjak

piutang dalam rangka mengatasi masalah dunia usaha adalah

sebagai berikut:

Penggunaan jasa anjak piutang akan menurunkan biaya

produksi dan biaya penjualan.

Anjak piutang dapat memberikan fasilitas pembiayaan dalam

bentuk pembayaran dimuka (Advanced Payment) sehingga akan

meningkatkan Crediet standing perusahaan .

Kegiatan anjak piutang dapat meningkatkan kemampuan

bersaing perusahaan klien karena klien dapat mengadakan

transaksi perdagangan secara bebas baik perdagangan dalam

negeri maupun perdagangan internasional.

Meningkatkan kemampuan klien dalam memperoleh laba

melalui peningkatan perputaran modal kerja.

Menghilangkan risiko kerugian akibat terjadinya kredit

macet karena resiko kredit macet ini dapat diambil alih

oleh lembaga anjak piutang.

Kegiatan anjak piutang dapat mempercepat proses ekonomi

dan meningkatkan pendapatan nasional.

C. Mekanisme Pembiayaan Lembaga Keuangan Anjak Piutang

(Factoring)

Transaksi anjak piutang biasanya diawali dengan

negosiasi antara perusahaan (klien) dengan lembaga anjak

piutang (factoring) yang disesuaikan dengan kebutuhan

45

perusahaan dan dengan fasilitas yang disediakan perusahaan

anjak piutang. Apabila perusahaan sudah mengetahui

kebutuhannya sejak awal maka akan lebih mempermudah dan

mempercepat transaksi anjak piutang.

Beberapa fasilitas anjak piutang yang ditawarkan:

a. Undisclosed/ Non Notification Factoring

Adakalanya perusahaan ingin performance/

bonafiditasnya tetap terjaga dimata pelanggan (debitur)

walaupun sebetulnya perusahaan sedang kesulitan dana.

Untuk itu pada saat pengalihan piutang maka perusahaan

tidak memberitahu pelanggan (debitur) bahwa piutang sudah

dialihkan ke perusahaan anjak piutang (factoring).

Transaksi anjak piutang ini dinamakan Undisclosed/Non

Notification Factoring. Mekanisme transaksi Undisclosed

sebagai berikut :

1. Terjadi transaksi penjualan secara kredit kepada

pelanggan (klien)

2. Negosiasi dan kontrak anjak piutang antara perusahaan

(klien) dengan lembaga anjak piutang (factoring) dimana

perusahaan menyerahkan kopi faktur penagihan piutang

dan dokumen terkait lainnya sedangkan dokumen asli

tetap dipegang perusahaan.

3. Lembaga anjak piutang memberikan pembiayaan maksimal

80% dari nilai faktur.

4. Pada saat jatuh tempo perusahaan akan menagih kepada

debitur/pelanggan.

46

5. Perusahaan akan mengembalikan pinjaman dana kepada

factoring ditambah dengan biaya anjak piutang (service

charge/discount charge).

b. Disclosed/ Notification Factoring

Jika perusahaan (klien) setelah memperoleh

pembiayaan dari anjak piutang tidak ingin direpotkan oleh

tugas menagih kepada debitur maka perusahaan bisa

memanfaatkan fasilitas disclosed factoring yaitu segera

menyerahkan pengelolaan piutang kepada perusahaan anjak

piutang.

Mekanisme transaksi ini bisa dijelaskan sebagai berikut :

1. Terjadi penjualan secara kredit kepada pelanggan

(klien)

2. Negosiasi dan kontrak factoring antara perusahaan

(klien) dengan lembaga anjak piutang dimana perusahaan

menyerahkan faktur penagihan dan dokumen terkait

lainnya (dokumen asli).

3. Perusahaan memberitahu kepada debitur kalau piutang dan

penagihan sudah dialihkan ke lembaga anjak piutang.

4. Lembaga anjak piutang memberikan pembiayaan maksimum

80% dari nilai faktur.

5. Pada saat jatuh tempo lembaga anjak piutang melakukan

penagihan kepada debitur.

6. Pelanggan (debitur) membayar tagihan kepada anjak

piutang.

47

7. Lembaga anjak piutang menyerahkan sisa dan (20% Nilai

faktur) kepada perusahaan (klien) setelah sebelumnya

dikurangi biaya administrasi.

Dalam transaksi anjak piutang terdapat beberapa

risiko yang mungkin timbul diantaranya:

1. Pada Undisclosed Factoring ada kemungkinan perusahaan

(klien) ingkar janji (wanprestasi) yaitu tidak

mengembalikan pinjaman/pembiayaan kepada factoring

walaupun perusahaan sudah menerima pembayaran dari

debitur sehingga anjak piutang mengalami kerugian.

2. Pelanggan/debitur yang ingkar janji yaitu tidak

membayar hutangnya pada saat jatuh tempo sehingga

kemungkinan perusahaan atau lembaga anjak piutang yang

mengalami kerugian.

Untuk mengatasi risiko tersebut, pada saat kontrak/

perjanjian dibuat maka perlu ditetapkan pihak yang

bertanggung jawab atas penanggungan resiko. Jika debitur

tidak dapat memenuhi kewajibannya dan yang menanggung

resiko tersebut perusahaan (klien) maka perjanjiannya

dinamakan with recourse factoring sedangkan jika lembaga anjak

piutang yang menanggung risiko kerugiaannya maka

perjanjiannya dinamakan without recourse factoring.

Jika melihat fasilitas-fasilitas yang disediakan

lembaga anjak piutang, ternyata usaha anjak piutang lebih

dominan kepada pemberian jasa pembiayaan (financing service)

atas pengalihan piutang dari klien (perusahaan). Namun

48

demikian lembaga anjak piutang juga memberikan jasa

dibidang non pembiayaan (non financing service). Jasa non

pembiayaan ini pada dasarnya untuk melayani pengelolaan

piutang (kredit) perusahaan klien.

Produk jasa non pembiayaan ini diantaranya :

1. Investigasi kredit (credit investigation) atau analisis

kredit yaitu lembaga anjak piutang membantu perusahaan

untuk menilai calon customer/debitur.

2. Mengelola administrasi penjualan secara kredit (sales

ledger administration/sales accounting).

3. Mengawasi/ memonitor penjualan yang dilakukan klien

termasuk menetapkan prosedur penagihan.

4. Memberikan masukan atau mengusahakan cara pengamanan

terhadap risiko piutang terutama jika transaksi

perdagangan secara internasional (export financing) yang

rentan terhadap risiko terjadinya fluktuasi kurs valuta

asing.

Dengan memanfaatkan jasa anjak piutang maka

perusahaan (klien) tidak perlu membentuk bagian kredit

tersendiri dalam organisasi. Lembaga anjak piutang sudah

secara otomatis telah melaksanakan fungsi bagian crediet

(credit departement) dimana lembaga anjak piutang akan

memberikan laporan hasil kerjanya secara periodik kepada

perusahaan (klien)

Atas pemanfaatan jasa anjak piutang timbul suatu

kewajiban bagi perusahaan (klien) yaitu membayar biaya

anjak piutang. Biaya ini terdiri dari:

49

Service charge yaitu biaya yang dikeluarkan karena klien

menggunakan jasa untuk pengelolaan/ pembukuan penjualan

(sales ledger) dari transaksi penjualan yang dilakukan

klien. Besarnya biaya berkisar antara 0,5% – 2,5%

tergantung kesepakatan antara anjak piutang dan klien.

Discount charge yaitu biaya yang dikeluarkan karena klien

memperoleh pembiayaan (dana tunai) dari lembaga anjak

piutang. Besarnya biaya discount charge antara 2% – 3%.

Biaya ini juga ditetapkan berdasarkan kesepakatan kedua

belah pihak.

D. Manfaat Lembaga Keuangan Anjak Piutang

Manfaat anjak piutang bagi perusahaan (klien) dapat

dijelaskan sebagai berikut :

1. Perusahaan yang kesulitan/kekurangan dana akan segera

memperoleh dana tunai sehingga terdapat aliran kas masuk

(cash in flow) yang bisa digunakan untuk modal kerja

perusahaan. Aliran kas (cash in flow) akan lebih lancar karena

perusahaan tidak perlu menunggu pencairan piutang sampai

jatuh tempo.

2. Tugas perusahaan (klien) dalam pengelolaan administrasi

penjualan dapat dialihkan ke lembaga anjak piutang karena

lembaga ini membantu mengelola administrasi penjualan dan

penagihan (sales ledgering and collection service).

3. Perusahaan (klien) tidak ragu dalam penjualan produknya

terutama kepada customer baru karena resiko tagihan macet

bisa ditanggung bersama dengan lembaga anjak piutang

(credit insurance).

50

4. Anjak piutang dapat memperbaiki sistem penagihan sehingga

piutang dapat dibayar tepat saat jatuh tempo dan sebisa

mungkin penagihan ini tidak merusak hubungan baik antara

perusahaan (klien) dengan pelanggannya (custome

MATERI PERKULIAHAN PERTEMUAN VMODAL VENTURA DAN REKSA DANA

MODAL VENTURA

Modal ventura yaitu suatu pembiayaan oleh suatu perusahaankepada suatu perusahaan pasangan usahanya yang prinsippembiayaanya adalah penyertaan modal. Perusahaan yang menerimapenyertaan modal disebut Perusahaan Pasangan Usaha atau InvesteeCompany, dan perusahaan yang melakukan penyertaan modal disebutPerusahaan Modal Ventura. Bentuk pembiayaannya bisa berupaobligasi atau bahkan pinjaman, namun obligasi atau pinjamantidak sama dengan obligasi atau pinjaman biasa, karenamempunyai sifat khusus yang pada intinya mempunyai syaratpengembalian dan balas jasa yang lebih lunak.

Disamping pengertian di atas, modal ventura oleh beberapapihak diberi batasan sebagai berikut :

Perusahaan modal ventura adalah badan usaha yangmelakukan pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal ke

51

dalam suatu perusahaan penerima bantuan jangka waktutertentu (Keppres no. 61 tahun 1988)

Modal ventura adalah usaha penyediaan pembiayaan untukmemungkinkan pembentukan dan pengembangan usaha-usahabaru di berbagai bidang (Robert White)

Modal ventura adalah investasi jangka panjang dalambentuk pemberian modal yang mengandung resiko, dimanapenyedia dana, terutama mengharapkan capital gain disampingpendapatan bunga atau deviden(Tony Lorenz)

Modal ventura adalah dana yang diinvestasikan padaperusahaan atau individu yang memiliki resiko tinggi(Clinton Richardson).

Sejarah modal ventura di Indonesia

Perusahaan modal ventura di Indonesia diawali denganpembentukan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI), sebuahbadan usaha milik negara (BUMN) yang sahamnya dimilki olehDepartemen Keuangan (82,2%) dan Bank Indonesia (17,8%).

Gema nama Bahana memang sempat menggetarkan "dunia keuangan"nusantara. Ketika pada tahun 1993 salah satu anak usahanya, PTBahana Artha Ventura (BAV), agresif melebarkan usaha keseluruh provinsi, membentuk Perusahaan Modal Ventura Daerah(PMVD). Sasarannya, usaha kecil menengah (UKM) untuk dibiayai.

Konsep Kelembagaan  dan Mekanisme Modal Ventura

Karakteristik yang paling menonjol dalam usaha modal venturaadalah berkaitan dengan resiko. Modal ventura lebih cenderungmembiayai usaha yang menjanjikan keuntungan yang lebih besar,misalnya usaha usaha baru dibidang pengembangan teknologi.

Ciri-ciri utama modal ventura adalah pembiayaan dalam bentukpenyertaan modal saham dengan jangka waktu tertentu. Didalamperkembangannya peyertaan modal tersebut lebih lanjut dapatdimodifikasi menjadi semi equity financing.

52

Mekanisme modal ventura pada prinsipnya merupakan suatu prosesyang menggambarkan arus investasi. Oleh karena itu dalammekanisme modal ventura terdapat tiga unsur yang terlibatsecara langsung.

Pemilik modal yang menginginkan keuntungan yang tinggidari modal yang dimlikinya. Modal dari berbagai sumberatau investor tersebut dapat dihimpun dalam suatu wadahatau lembaga khusus yang dibentuk untuk itu atau venturecapital funds.

Profesional yang memiliki keahlian dalam mengelolainvestasi dan mencari jenis investasi potensial.Profesional ini dapat berupa lembaga yang disebutperusahaan manajemen.

Perusahaan yang membutuhkan untuk pengembangan usahannya.Perusahaan yang dibiayai ini disebut perusahaan pasanganusaha (PPU).

Mekanisme modal ventura yang diterapkan dibedakan dalam duabentuk.

Pertama, membentuk modal ventura yang langsung dikelolaoleh manajemen perusahaan modal ventura itu sendiri.Mekanisme modal ventura sejenis ini juga disebut modalventura konvensional atau single tier approach.

Mekanisme modal Ventura Konvensional

Kedua, membentuk modal ventura kemudian pengelolaanyadiserahkan kepada perusahaan manajemen investasi yangmemang memilki keahlian dibidang modal ventura.Pendekatan kedua ini disebut dengan two tier approach.

Mekanisme modal Ventura dengan konsep

Di Indonesia mekanisme modal ventura dengan konsep pemisahanantara venture capital fund dengan management venture capital companytidak dikenal dalam peraturan perundangan modal ventura.

53

Tujuan dan Manfaat Modal Ventura

Pembiayaan modal ventura bertujuan untuk:

Memungkinkan dan mempermudah pendirian suatu perusahaanbaru.

Membantu membiayai perusahaan yang sedang mengalamikesulitan dana dalam pengembangan usahanya, terutama padatahap-tahap awal.

Membantu perusahaan baik pada tahap pengembangan suatuproduk atau pada tahap mengalami kemunduran.

Membantu terwujudnya dari hanya suatu gagasan menjadisuatu produk jadi yang siap dipasarkan.

Memperlancar mekanisme investasi dalam dan luar negeri. Mendorong perkembangan proyek research dan development. Membantu pengembangan teknologi baru dan memperlancar

terjadinya alih teknologi. Membantu dan memperlancar penglihan kepemilikan suatu

perusahaan.

Masuknya modal ventura sebagai sumber pembiayaan padaperusahaan akan memberi manfaat bagi perusahaan yangbersangkutan antara lain sebagai berikut

Kemungkinan berhasilnya usaha lebih besar. Meningkatkan efisiensi pendistribusian produk. Meningkatkan Bankabilitas. Meningkatkan kemampuan memperoleh keuntungan. Meningkatkan likuiditas.

Karakteristik Modal Ventura

Karakteristik modal ventura tersebut antara lain sebagai berikut.

54

1. Pembiayaan Modal Ventura Merupakan Equity.2. Modal Ventura Merupakan Investasi Dengan Perspektif

Jangka Panjang.3. Modal Ventura Merupakan Pembiayaan Yang Bersifat Risk

Capital.4. Modal Ventura Bersifat Sementara.5. Keuntungan Berupa Capital Gain dan Deviden.6. Rate Of Return yang tinggi.

Sumber Dana Modal Ventura

Sumber dana dan modal ventura dapat berasal dari berbagaisumber, antara lain:

1. Investor Perseorangan2. Investor Institusi3. Perusahaan Asuransi dan Dana Pensiun4. Perbankan5. Lembaga Keuangan Internasional

REKSA DANA

Pengertian Reksa Dana menurut pada Undang-Undang Pasar Modalnomor 8 Tahun 1995 pasal 1, ayat (27): "Reksadana adalah wadahyang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakatPemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efekoleh Manajer Investasi."

Terdapat tiga unsur penting dalam pengertian Reksadana yaitu:

1.Adanya kumpulan dana masyarakat, baik individu maupuninstitusiDengan melakukan pengumpulan dana dari para pemodalnyamemungkinkan pemodal-

55

pemodal yang memiliki dana yang minim dapat ikut andilberinvestasi dalam bentuk efek.

2.Investasi bersama dalam bentuk suatu portofolio efek yangtelah terdiversifikasiYang dimaksud dengan efek adalah surat berharga,seperti suratpengakuan utang, surat berharga komersial,saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan,kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas Efek,dan setiap turunan dari Efek, baik Efek yang bersifatutang maupun yang bersifat ekuitas, seperti opsi danwaran. Portofolio efek yang dikelola oleh reksa danadapatberupa kumpulan dari beberapa jenis efek (tidak hanyasejenis).

3.Manager Investasi dipercaya sebagai pengelola dana milikmasyarakat investorManager investasi adalah pihak yang kegiatan usahanyamengelola portofolio efek untuk para nasabah ataumengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompoknasabah, tidak termasuk perusahaanasuransi, dana pensiun, dan bank yangmelakukan sendirikegiatan usahanya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Manager investasi bertanggungjawab mengelola dana yang terkumpul dalam reksadana danbertanggung jawab terhadap setiap kegiatan investasi.

Jenis Reksadana

Reksadana ada 4 jenis jika dikelompokan berdasarkan portofolionya:

Reksadana Pendapatan tetap Reksa dana dengan investasi yang sekurang-kurangnya 80% dari dana yang dikelola (aktivanya) dalam bentuk efek bersifat hutang.

Reksadana Saham Reksa dana dengan investasi yangsekurang-kurangnya 80% dari dana yang dikelolanyadiinvestasikan dalam efek bersifat ekuitas.

56

Reksadana Pasar Uang Reksa dana yang investasinya ditanampada efek bersifat hutang dengan jatuh tempo yang kurangdari satu tahun.

Reksadana Campuran Reksa dana yang mempunyai perbandingantarget aset alokasi pada efek saham dan pendapatan tetapyang tidak dapat dikategorikan ke dalam ketiga reksa danalainnya

Sejarah Reksa Dana di Indonesia

Di Indonesia, reksa dana pertama kali muncul saat pemerintahmendirikan PT. Danareksa pada tahun 1976. Pada waktu itu PT.Danareksa menerbitkan reksa dana yang disebut dengansertifikat Danareksa. Pada tahun 1995, pemerintah mengeluarkanperaturan tentang pasar modal yang mencakup pula peraturanmengenai reksa dana melalui UU No. 8 tahun 1995 mengenai pasarmodal. Adanya UU tersebut menjadi momentum munculnya reksadana di Indonesia yang diawali dengan diterbitkannya reksadana tertutup oleh PT. BDNI Reksa Dana.

57

MATERI PERKULIAHAN PETERMUAN VIPERUSAHAAN ASURANSI

A. PENGERTIAN

Banyak definisi yang telah diberikan kepada istilah

asuransi, dimana secara sepintas tidak ada kesamaan antara

definisi yang satu dengan yang lainnya. Hal ini bisa

dimaklumi, karena mereka dalam mendefinisikannya disesuaikan

dengan sudut pandang yang mereka gunakan dalam memandang

asuransi, dimana sesuai dengan uraian diatas bahwa asuransi

dapat dipandang dari beberapa sudut.

Definsi-definisi tersebut antara lain :

1. Definisi asuransi menurut Pasal 246 Kitab Undang-undang

Hukum Dagang (KUHD) Republik Indonesia : "Asuransi atau

pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana

seorang penanggung mengikatkan diri pada tertanggung

dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian

kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau

kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan

dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tertentu"

Berdasarkan definisi tersebut, maka dalam asuransi

terkandung 4 unsur, yaitu :

a. Pihak tertanggung (insured) yang berjanji untuk

membayar uang premi kepada pihak penanggung,

sekaligus atau secara berangsur-angsur.

b. Pihak penanggung (insure) yang berjanji akan membayar

sejumlah uang (santunan) kepada pihak tertanggung,

58

sekaligus atau secara berangsur-angsur apabila

terjadi sesuatu yang mengandung unsur tak tertentu.

c. Suatu peristiwa (accident) yang tak terntentu (tidak

diketahui sebelumnya).

d. Kepentingan (interest) yang mungkin akan mengalami

kerugian karena peristiwa yang tak tertentu.

2. Definisi asuransi menurut Prof. Mehr dan Cammack :

"Asuransi merupakan suatu alat untuk mengurangi resiko

keuangan, dengan cara pengumpulan unit-unit exposure

dalam jumlah yang memadai, untuk membuat agar kerugian

individu dapat diperkirakan. Kemudian kerugian yang dapat

diramalkan itu dipikul merata oleh mereka yang

tergabung".

3. Definisi asuransi menurut Prof. Mark R. Green: "Asuransi

adalah suatu lembaga ekonomi yang bertujuan mengurangi

risiko, dengan jalan mengkombinasikan dalam suatu

pengelolaan sejumlah obyek yang cukup besar jumlahnya,

sehingga kerugian tersebut secara menyeluruh dapat

diramalkan dalam batas-batas tertentu".

4. Definisi asuransi menurut C.Arthur William Jr dan Richard

M. Heins, yang mendefinisikan asuransi berdasarkan dua

sudut pandang, yaitu:

a. "Asuransi adalah suatu pengaman terhadap kerugian

finansial yang dilakukan oleh seorang penanggung".

b. “.Asuransi adalah suatu persetujuan dengan mana dua

atau lebih orang atau badan mengumpulkan dana untuk

menanggulangi kerugian finansial".

59

Berdasarkan definisi-definisi tersebut di atas kiranya

mengenai definisi asuransi yang dapat mencakup semua sudut

pandang : "Asuransi adalah suatu alat untuk mengurangi

risiko yang melekat pada perekonomian, dengan cara

manggabungkan sejumlah unit-unit yang terkena risiko yang

sama atau hampir sama, dalam jumlah yang cukup besar, agar

probabilitas kerugiannya dapat diramalkan dan bila kerugian

yang diramalkan terjadi akan dibagi secara proposional oleh

semua pihak dalam gabungan itu".

Pengertian Asuransi bila di tinjau dari segi hukum

adalah: "Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian

antara 2 (dua) pihak atau lebih dimana pihak tertanggung

mengikat diri kepada penanggung, dengan menerima premi-premi

Asuransi untuk memberi penggantian kepada tertanggung karena

kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang di

harapkan atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang

mungkin akan di derita tertanggung karena suatu peristiwa

yang tidak pasti, atau untuk memberi pembayaran atas

meninggal atau hidupnya seseorang yang di pertanggungkan. "

B. PRINSIP - PRINSIP POKOK ASURANSI

Ada beberapa prinsip-prinsip pokok Asuransi yang sangat

penting yang harus di penuhi baik oleh tertanggung maupun

penanggung agar kontrak/perjanjian Asuransi berlaku (tidak

batal). Adapun prinsip2 pokok Asuransi tersebut sbb:

60

a. Prinsip Itikad Baik (Utmost Good Faith)

b. Prinsip kepentingan yang dapat di Asuransikan (Insurable

Interest)

c. Prinsip Ganti Rugi (Indemnity)

d. Prinsip Subrogasi (Subrogation)

e. Prinsip Kontribusi (Contribution)

f. Prinsip Sebab Akibat (Proximate Cause)

C. PRODUK ASURANSI

a. Asuransi Kerugian

Menutup pertanggungan untuk kerugian karena kerusakan

atau kemusnahan harta benda yang dipertanggungkan karena

sebab - sebab atau kejadian yang dipertanggungkan (sebab

- sebab atau bahaya - bahaya yang disebut dalam kontrak

atau polis asuransi). Dalam asuransi kerugian, penanggung

menerima premi dari tertanggung dan apabila terjadi

kerusakan atau kemusnahan atas harta benda yang

dipertanggungkan maka ganti kerugian akan dibayarkan

kepada tertanggung.

b. Asuransi Jiwa

Menutup pertanggungan untuk membayarkan sejumlah santunan

karena meninggal atau tetap hidupnya seseorang dalam

jangka waktu pertanggungan.

Dalam asuransi jiwa, penanggung menerima premi dari

tertanggung dan apabila tertanggung meninggal, maka

santunan (uang pertanggungan) dibayarkan kepada ahli

waris atau seseorang yang ditunjuk dalam polis sebagai

penerima santunan.

61

c. Produk Asuransi Kerugian

Asuransi Kebakaran

Asuransi Angkutan Laut

Asuransi Kendaraan Bermotor

Asuransi Kerangka Kapal

Construction All Risk (CAR)

Property / Industrial All Risk

Asuransi Customs Bond

Asuransi Surety Bond

Asuransi Kecelakaan Diri

Asuransi Kesehatan

dan lain lain

d. Produk Asuransi Jiwa

Asuransi Jiwa Murni (Whole Life Insurance)

Asuransi Jiwa Berjangka Panjang

Asuransi Jiwa Jangka Pendek (Term Insurance)

e. Produk Asuransi Kerugian Dalam Program Asuransi Sosial

Asuransi Kecelakaan Diri yang dikeluarkan oleh PT Jasa

Raharja

Asuransi Kesehatan dan Tabungan Hari Tua yang

dikeluarkan oleh PT JAMSOSTEK

f. Produk Asuransi Jiwa Dalam Program Asuransi Sosial

Program Dana Pensiun dan Tabungan Hari Tua bagi pegawai

negeri dan ABRI yang diselenggarakan oleh PT. TASPEN

dan PT ASABRI

g. Pengertian Tarif

Tarif Asuransi adalah:

62

Suatu harga satuan dari suatu kontrak Asuransi

tertentu, untuk obyek pertanggungan tertentu, terhadap

resiko tertentu, dan di gunakan untuk masa depan

tertentu pula.

Alat untuk mengukur resiko yang realistis (reality of

risk), yang berkisar dan tergantung kepada mutunya,

makin besar kemungkinan rugi, makin besar pula

tarifnya.

h. Obyek Pertanggungan

Yaitu semua obyek (property dan manusia) yang dapat di

pertanggungkan aturannya karena kemungkinan akan

mengalami suatu resiko yang dapat menimbulkan kerugian di

tinjau dari segi keuangan. Contoh:

Rumah tinggal, gedung, pabrik, tempat usaha, dll

Mobil, kapal, pesawat, dll

Jiwa manusia, kesehatan, dll

Proyek pembangunan dan pemasangan mesin

Pengangkutan barang

dll

i. SPPA (Surat Permintaan Penutupan Asuransi)

SPPA adalah formulir isian yang harus di isi oleh calon

tertanggung dalam rangka penutupan Asuransi yang akan di

gunakan oleh penanggung untuk mengevaluasi tingkat resiko

dari obyek pertanggungan tersebut. Adapun data yang diisi

dalam SPPA adalah seputar obyek pertanggungan, kondisi

sekitar obyek pertanggungan, data tertanggung, perincian

obyek tertanggung, tingkat bahaya, dan lain-lain.

63

D. FUNGSI ASURANSI :

1. Transfer Resiko

Dengan membayar premi yang relatif kecil, seseorang atau

perusahaan dapat memindahkan ketidakpastian atas hidup

dan harta bendanya (resiko) ke perusahaan asuransi

2. Kumpulan Dana

Premi yang diterima kemudian dihimpun oleh perusahaan

asuransi sebagai dana untuk membayar resiko yang terjadi

Ditinjau dari beberapa sudut, maka asuransi mempunyai

tujuan dan teknik pemecahan yang bermacam-macam, antara

lain:

1. Dari segi Ekonomi, maka :

Tujuannya

Mengurangi ketidak pastian dari hasil usaha yang

dilakukan oleh seseorang atau perusahaan dalam rangka

memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan.

Tekniknya

Dengan cara mengalihkan risiko pada pihak lain dan pihak

lain mengkombinasikan sejumlah risiko yang cukup besar,

sehingga dapat diperkirakan dengan lebih tepat besarnya

kemungkinan terjadinya kerugian.

2. Dari segi Hukum, maka :

Tujuannya

Memindahkan risiko yang dihadapi oleh suatu obyek atau

suatu kegiatan bisnis kepada pihak lain.

Tekniknya

64

Melalui pembayaran premi oleh tertanggung kepada

penanggung dalam kontrak ganti rugi (polis asuransi),

maka risiko beralih kepada penanggung.

3. Dari segi Tata Niaga, maka :

Tujuannya

Membagi risiko yang dihadapi kepada semua peserta program

asuransi.

Tekniknya

Memindahkan risiko dari individu / perusahaan ke lembaga

keuangan yang bergerak dalam pengelolaan risiko

(perusahaan asuransi), yang akan membagi risiko kepada

seluruh peserta asuransi yang ditanganinya.

4. Dari segi Kemasyarakatan, maka :

Tujuannya

Menanggung kerugian secara bersama-sama antar semua

peserta program asuransi.

Tekniknya

Semua anggota kelompok (kelompok anggota) program

asuransi memberikan kontribusinya (berupa premi )untuk

menyantuni kerugian yang diderita oleh seorang / beberapa

orang anggotanya.

5. Dari segi Matematis, maka :

Tujuannya

Meramalkan besarnya kemungkinan terjadinya risiko dan

hasil ramalan itu dipakai dasar untuk membagi risiko

kepada semua peserta (sekelompok peserta) program

asuransi.

65

Tekniknya

Menghitung besarnya kemungkinan berdasarkan teori

kemungkinan ("Probability Theory"), yang dilakukan oleh

aktuaris maupun oleh underwriter.

MATERI PERKULIAHAN PERTEMUAN VII

DANA PENSIUN

A. Pengertian

Menurut UU No. 11 tahun 1992 Dana Pensiun ialah badan

hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan

manfaat pensiun. Menurut Abdul Kadir Muhammad dan Rita Murniati

(2000) : Dana Pensiun adalah yang secara khusus dihimpun dengan

tujuan untuk memberikan manfaat kepada peserta ketika mencapai

usia pensiun, mengalami cacat, atau meninggal dunia. Program

dana pensiun adalah dana yang dibentuk untuk pembayaran

karyawan setelah tidak bekerja lagi karena memasuki masa

pensiun. Dengan adanya dana pensiun karyawan peserta kelak akan

tetap memperoleh jumlah penghasilan tertentu, sekalipun sudah

tidak bekerja lagi.

B. Tujuan dan Funsi Dana Pensiun

66

Tujuan penyelenggaraan program pensiun baik dari kepentingan

pemberi kerja,

karyawan dan lembaga pengelola pensiun dapat dijelaskan

sebagai berikut:

1. Pemberi Kerja Kewajiban Moral

Dimana perusahaan mempunyai kewajiban moral untuk memberikan

rasa aman kepada karyawan terhadap masa yang akan datang

karena tetap memiliki penghasilan pada saat mereka mencapai

usia pensiun. Loyalitas, karyawan diharapkan mempunyai

loyalitas terhadap perusahaan serta meningkatkan motivasi

karyawan dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Kompetisi pasar

tenaga kerja, dimana perusahaan akan memiliki daya saing dalam

usaha mendapatkan karyawan yang berkualitas dan profesional di

pasaran tenaga kerja. Memberikan penghargaan kepada

karyawannya yang telah mengabdi terhadap perusahaan. Agar di

usia pensiun karyawan tersebut tetap dapat menikmati hasil

yang diperoleh setelah bekerja di perusahaannya. Meningkatkan

citra perusahaan di mata masyarakat dan pemerintan.

2. Karyawan

Rasa aman bagi karyawan terhadap masa yang akan datang karena

tetap memiliki penghasilan pada saat mereka mencapai usia

pensiun. Kompensasi yang lebih baik yaitu karyawan mempunyai

tambahan kompensasi meskipun baru bisa dinikmati pada saat

mencapai usia pensiun atau berhenti bekerja

67

3. Penyelenggara Dana Pensiun

Mengelola dana pensiun untuk memperoleh keuntungan, Turut

membantu dan mendukung program pemerintah., Sebagi bakti

sosial terhadap karyawan.

Adapun fungsi program dana pensiun antara lain: Asuransi,

yaitu peserta yang meninggal dunia atau cacat sebelum mencapai

usia pensiun dapat diberikan uang pertanggungan atas beban

bersama dari dana pensiun. tabungan, yaitu himpunan iuran

peserta dan iuaran pemberi kerja merupakan tabungan untuk dan

atas nama pesertanya sendiri. Pensiun, yaitu seluruh himpunan

iuran peserta dan iuran pemberi kerja serta hasil

pengelolaannya akan dibayarkan dalam bentuk manfaat pensiun

sejak bulan pertama, sejak mencapai usia pensiun, selama

seumur hidup peserta, dan janda/duda peserta pengolahan dana

pensiun dapat dilakukan oleh pemberi kerja (DPPK) atau lembaga

keuangan (DPLK). Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) Dana

pensiun pemberi kerja adalah unit organisasi dalam suatu

perusahaan yang khusus menangani dana pensiun bagi pegawai

perusahaan tersebut.[5] DPPK dibentuk oleh orang atau badan

yang memperkerjakan karyawan, untuk menyelenggarakan program

pensiun. Pendirian dan penyelenggaraan program pensiun melalui

dana pensiun oleh pemberi kerja sifatnya tidak wajib. Akan

tetapi, mengingat dampak dan peranan yang positif dari program

dana pensiun kepada para karyawan, pemerintah sangat

menganjurkan kepada setiap pemberi kerja untuk mendirikan dana

pensiun. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Menurut UU No.

11 tahun 1992 pasal 1 butir 4 mengatakan bahwa Dana Pensiun

68

Lembaga Keuangan adalah dana pensiun yang dibentuk oleh Bank

atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan program

pensiun iuran pasti bagi perorangan, baik karyawan, maupun

pekerja mandiri yang terpisah dari dana pensiun pemberi kerja

bagi karyawan bank atau perusahaan asuransi yang bersangkutan.

Pihak yang diperkenankan untuk mendirikan dana pensiun

hanyalah bank umum dan perusahaan asuransi jiwa. Dana pensiun

lembaga keuangan hanya dapat menjalankan program pensiun iuran

pasti. Program ini terutama diperuntukkan bagi para pekerja

mandiri atau perorang, misalnya dokter, pengacara, pengusaha

yang bukan merupakan karyawan dari lembaga atau orang lain.

Biasanya mereka memiliki penghasilan yang berasal dari pemberi

kerja tetapi dari usahanya.

Jenis Program Dana Pensiun Program pensiun yang umumnya

digunakan

diperusahaan swasta dan perusahaan milik negara maupun bagi

karyawan pemerintah terdiri atas dua jenis, yaitu sebagai

berikut:

1. Program Pensiun Manfaat Pasti (Defined Benefit Plan)

Program pensiun manfaat pasti adalah program pension yang

memberikan formula tertentu atas manfaat yang akan diterima

peserta saat mencapai usia pensiun. Program manfaat pasti

merupakan program pensiun yang besar manfaatnya yang akan

diterima oleh peserta pada saat pensiun telah dapat ditetapkan

terlebih dahulu. Penetapan ini didasarkan pada formula

tertentu yang ditetapkan pada peraturan dana pensiun. Dalam

program ini, jangka waktu pada saat seorang karyawan mulai

69

bekerja sampai dimulainya program pensiun menjadi masa kerja

yang diakui. Pengakuan masa kerja yang lalu dari karyawan oleh

pemberi kerja ini dihitung berdasarkan rumus aktuaria tertentu

dan menjadi kewajiban dari pemberi kerja (past service

liability).Dari sisi karyawan atau peserta, program pensiun

manfaat pasti akan lebih menarik sebab manfaat pensuin yang

diterimanya akan mendekati jumlah penerimaan (gaji) terakhir

yang ia peroleh. Manfaat yang diperoleh pada saat pensiun

diharapkan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Dari sudut

pandang pemberi kerja yang terjadi adalah sebaliknya.

2. Program Pensiun Iuran Pasti (Defined Contribution Plan),

Program Pensiun Iuran Pasti yaitu program pensiun yang

menetapkan besarnya iuran karyawan dan perusahaan (pemberi

kerja). Sementara itu, manfaat yang akan diterima karyawan

dihitung berdasarkan akumulasi iuran ditambah dengan hasil

pengembangan atau investasinya. Program dan pensiun pada

dasarnya dilakukan dengan cara peseta pensiun menyetor

sejumlah uang kedalam dana pensiun dan iuran beserta hasil

pengembangannya (akumulasi dana), yang dibukukan dalam

rekening peserta yang bersangkutan, dan akan digunakan sebagai

manfaat pensiun apabila peserta tersebut telah mencapai usia

tertentu.

Besarnya iuran peserta dapat ditetapkan terlebih dahulu,

tetapi hasilnya atau manfaat pensiun yang akan diperolehnya

belum dapat diketaui sebab hal tersebut akan sangat bergantung

kepada lamanya seseorang menyetor dari hasil pengembangan

iuran tersebut. Disamping itu manfaat pensiun yang diterimanya

70

juga bergantung pada tingkat kenaikan gaji karyawan. Sistem

pembayaran hak pensiun Untuk dapat memahami peran dana pensiun

perlu dilihat pada konsideran UU No. 11/1992 sebagai berikut :

Bahwa sejalan dengan hakikat pembangunan nasional

diperlukan penghimpunan dan pengelolaan dana guna

memilahara keseimbangan penghasilan pada hari tua dalam

rangka mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat

Indonesia.

Bahwa dana pensiun merupakan sarana penghimpunan dana

guna meningkatkan peran serta masyarakat dalam

melestarikan pembangunan nasional yang meningkat dan

berkelanjutan.

Bahwa adanya dana pensiun dapat meningkatkan motivasi dan

ketenangan kerja untuk meningkatkan produktifitas.

Berperan secara aktif dalam pembiayaan pembangunan

sebagai salah satu lembaga keuangan penghimpun dana

sekaligus membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

penyediaan lapangan kerja dan memperbesar produksi

nasional.

Dana pensiun sebagai suatu organisasi yang memiliki struktur

organisasi yang formal dan di lengkapi dengan uraian tugas

masing-masing organ yang terdapat di dalam struktur tersebut.

1. Pengurus

Pengurus dana pensiun merupakan organ pelaksana atas organ

eksekutif dari

dana pensiun. Pengurus dana pensiun bertanggung jawab atas

pelaksanaan peraturan

71

dana pensiun, pengelolaan dana pensiun dan melakukan tindakan

hukum untuk dan atas nama dana pensiun serta mewkili dana di

dalam dan di luar pengadilan. Pengurus menjalankan tugas dan

kewajibannya menurut ketentuan yang telah ditetepkan dalam UU

dana pensiun. Beberapa kewajiban pengurus dana pensiun yang

dibebankan kepadanya oleh undang-undang antara lain:

1.mengelola dana pensiun dengan mengutamakan kepentingan

peserta dan pihak lain yang berhak atas manfaat pensiun;

2.memelihara buku, catatan, dan dokumen yang diperlukan dalam

rangka pengelolaan dana pensiun;

3. bertindak teliti,terampil, bijaksana dan cermat dalam

melaksanakan tanggung jawabnya mengelola dana pensiun.

Beberapa persyaratan khusus bagi pengurus dana pensiun yang

diatur dalam keputusan menteri keuangan sebagai berikut:

a. Pengurus atau pelaksanaan tugas pengurus harus warga

negara indonesia, mempunyai akhlak dari moral yang baik;

tidak pernah melakukan tindakan tercela dibidang

perekonomian; dan atau dihukum karena terbukti melakukan

tindak pidana di bidang perekonomian; pernah menduduki

jabatan manajemen yang menangani bidang keuangan dan atau

personalia pada suatu badan huku sekurang-kurangnya tiga

tahun; serta mempunyai pengetahuan di bidang dana

pensiun.

b. Pengurus dan pelaksana tugas pengurus tidak dapat

merangkap jabatan sebagai pengurus di dana pensiun lain

atau anggota direksi atau jabatan eksekutif pada badan

usaha lain. Penyampain Laporan Berkala Kepada Menteri

72

Keuangan Peraturan perundang-undangan di bidang dana

pensiun mewajibkan pengurus untuk menyampaikan laporan

berkala kepada menteri keuangan. Laporan berkala yang

harus disampaikan adalah laporan keuangan, laporan

investasi, laporan aktuaris (khusus bagi DPPK dengna

program manfaat pasti), dan laporan teknis. Laporan

keuangan dan laporan invesasi disampaikan secara

semesteran maupun tahunan (untuk yang diaudit) laporan

aktuaris di sampaikan sekurang-kurangnya tiga tahun

sekali dan laporan teknis disampaikan setahun sekali.

2. Dewan Pengawas

Dewan pengawas bertugas mengawasi pengelolaan dana

pensiun oleh pengurus. Adanya lembaga dewan pengawas ini

dimaksudkan agar dalam pengurus melakukan kegiatan pengurusan

dana pensiun sebaik mungkin. Disamping itu dengan adanya

pengawasan ini paling tidak diharapkan hal-hal yang merugikan

yang mungkin terjadi dapat direduksi. Dewan pengawas hanya

berkewajiban melaporkan kegiatan pengawasannya kepada pendiri.

3. Peserta

Peserta merupakan setiap orang yang telah memenuhi

persyaratan sebagai

peserta dana pensiun.

A. Peserta Dana Pensiun Pemberi Kerja

Pada perinsipnya dana pensiun pemberi kerja dapat di

kelompokkan menjadi dua, yaitu:

73

1. Karyawan

Pada dasarnya setiap karyawan dari pemberi kerja

atau pendiri dana pensiun yang telah berusia delapan belas

tahun atau telah kawin dan memiliki masa kerja minimal

satu tahun serta memiliki persyaratan yang dietapkan dalam

peraturan dana pensiun.

2. Pensiunan

Pensiunan adalah karyawan yang telah menjadi anggota dana

pensiun dan telah memasuki usia pensiun. Pensiun dengan

demikian telah mendapat manfaat pensiun dari kekayaan yang

terhimpun dalam dana pensiun.

Kepesertaan dana pensiun lembaga keuangan terbuka bagi

perorangan, baik karyawan, maupun pekerja mandiri.

Kepesertaan dana pensiun ditentukan oleh peraturan dana

pensiun yang bersangkutan. Peserta berkewajiban untuk

menyetor ke dalam dana pensiun. Besarnya iuran maksimum

peserta yang di perbolehkan di tetapkan oleh menteri

keungan. Peserta berhak atas iurannya yang dilakukan ke

dalam dana pensiun beserta hasil pengembangannya.

B. Kelebihan dan Keuntungan Penggunaan Dana Pensiun Lembaga

Keuangan Syariah Dibandingakan Dengan Lembaga Keuangan

Konvensional Sampai sekarang, baru beberapa perusahaan yang

mengelola dana pensiun syariahdi antaranya; Bank Muamalat

Indonesia (BMI), Manulife (Principal Indonesia)

Perkembangan dana pensiun syariah relatif tertinggal bila

dibandingkan dengan industri keuangan syariah yang lain.

74

Hal ini terjadi di antaranya disebabkan minimnya dukungan

strategi dan regulasi. Hal ini dapat terlihat dalam beberapa

hal:

Pertama, dalam konteks strategi pengembangan industri.

Ketika perbankan, asuransi dan pasar modal syariah sudah

memiliki dan masuk dalam road map strategi pengembangan

masing-masing industri, dana pensiun syariah belum disentuh

sedikitpun dalam Kebijakan dan Strategi Pengembangan

Industri Dana Pensiun Tahun 2007-20112.

Kedua, dalam konteks regulasi.Jika perbankan, asuransi,

obligasi dan reksadana syariah sudah banyak memiliki peraturan

dan juga dukungan fatwa DSN- MUI, maka dana pensiun syariah

belum ada satupun peraturaan dan fatwa yang mendukung.

Sehingga regulasi sebagai kerangka operasional dana pensiun

syariah hanya mengacu pada peraturan dana pensiun yang umum

dan fatwa MUI yang juga umum, tidak bersifat khusus.

Ketiga, ketentuan investasi langsung dalam UU No.11/1992

tentang Dana Pensiun. Selama ini Dana Pensiun Lembaga Keuangan

(DPLK) syariah mengeluhkan tentang produk investasi terikat

(mudharabah mukayyadah/restricted investemnet) yang berpotensi

besar, tidak dapat dimasuki oleh DPLK Syariah. Produk

mudharabah mukayyadah merupakan produk bank syariah berupa

investasi di bidang properti atau infrastruktur dengan nilai

proyek sangat besar.

Dana pensiun syariah tersebut tetap perlu diperkuat lebih

jauh lagi sehingga memungkinkan untuk terus berekspansi secara

75

cepat dan penerimaan masyarakat juga semakin meningkat. Dalam

konteks pengembangan Dana Pensiun Syariah, dibutuhkan

tindakan±tindakan penting yang harus diambil untuk memperkuat

kelembagaanya.

Tindakan yang paling mendasar adalah menegakkan Good Islamic

Pension Fund Governance (GIPFG). Tanpa GIPFG yang efektif,

kecil kemungkinan untuk memperkuat dana pesiun syariah dan

memungkinkan mereka untuk berekspansi secara cepat serta

menjalankan perannya secara efektif.

Peserta dana pensiun telah berinvestasi dan mengambil

bagian dalam untung atau rugi pada sistem syariah, sehingga

kepentingan mereka harus dilindungi. Para pegawai juga

memiliki kepentingan. Kontribusi mereka terhadap kinerja dana

pensiun syariah yang efisien dan imbalan mereka keduanya

ditentukan oleh struktur insentif perusahaan.

Dalam rangka menyongsong ketentuan Bapepam-LK bagai dana

pensiun untuk

menyusun sekaligus menerapkan Pedoman dan Tata Kelola Dana

Pensiun sejak 1 Januari 2008, maka industri dana pensiun

syariah perlu segera mempersiapkan diri. Untuk membangun

sistem tata kelola yang efektif bagi dana pensiun syariah

dalam konteks ke-Indonesiaan saat ini, ada sejumlah pilar yang

mesti ditegakkan dalam mekanisme GIPFG. Beberapa pilar

mendasar tersebut diantaranya: Pertama, peran strategis Dewan

Pengawas Syariah (Sharia Supervisory Board). DPS memiliki

peran dan tanggung jawab sentral melalui mekanisme kerjanya

untuk memberikan keyakinan bahwa seluruh transaksi yang

76

dilakukan oleh perusahaan tidak melanggar kaidah-kaidah

syariah.

Kedua, dana pensiun syariah juga harus memiliki sistem

internal kontrol dan manajemen risiko yang tangguh. Dengan

sistem ini, dana pensiun syariah dapat mendeteksi dan

menghindari terjadinya mis-management dan fraud maupun

kegagalan sistem dan prosedur pada lembaga dana pensiun

syariah. Ketiga, peningkatan sistem transparansi pengelolaan

dana pensiun syari¶ah. Keempat, peran yang lebih luas auditor

eksternal. Kelima, transformasi budaya korporasi yang Islami

dan peningkatan kualitas SDM Keenam, perangkat hukum dan

peraturan dari Bapepam-LK yang sesuai dengan karakteristik

dana pensiun syariah.

Pengelolaan dana pensiun yang sesuai dengan ajaran Islam

akan memiliki banyak manfaat bagi masyarakat, khususnya

masyarakat yang loyal terhadap syariah. Al-Quran sendiri

mengajarkan umatnya untuk tidak meninggalkan keturunan yang

lemah dan menyiapkan hari esok agar lebih baik. Ajaran

tersebut dapat dimaknai

sebagai pentingnya pencadangan sebagian kekayaan untuk hari

depan. Hal ini sangat penting, mengingat setelah pensiun

manusia masih memiliki kebutuhan dasar yang harus dipenuhi.

Dengan pencadangan tersebut ketika seseorang memasuki masa

kurang produktif, masih memiliki sumber pendapatan.

Dana pensiun syariah memiliki potensi besar untuk

berkembang di Indonesia dengan sejumlah alasan. Pertama, masih

sedikit sekali proporsi masyarakat yang mau mengikuti program

dana pensiun. Kedua, dengan berkembangnya lembaga keuangan dan

77

bisnis syariah, tentunya SDM yang bekerja dalam institusi

tersebut menjadi segmented target atau captive market yang

jelas bagi dana pensiun syariah. Dan ketiga, rasa percaya

(trust), rasa memiliki, dan awarness masyarakat terhadap

pentingnya industri keuangan dan bisnis syariah yang terus

membaik Program dana pensiun syariah Manulife yang berkembang

relatif cukup baik. Dana pensiun syariah Manulife Indonesia

awalnya merupakan program Principal Indonesia, dan tahun 2002

diambil alih oleh Manulife Indonesia. Sampai dengan tahun

2005, dana pensiun syariah yang sudah dikelola telah mencapai

Rp15 miliar.

Dengan demikian dana pensiun syariah masih merupakan

pilihan masyarakat yang dianggap menarik dan trennya memang

akan bergerak demikian.Untuk itu kebijakan dan program

akselerasi sangat dibutuhkan untuk mempercepat pertumbuhan

dana pensiun syariah.

Untuk memperoleh uang pensiun setelah purna tugas

merupakan harapan yang ideal bagi setiap pekerja. Apalagi

setelah sekian tahun mencurahkan tenaga, waktu dan pikirannya

bagi perkembangan dan kemajuan perusahaan tempatnya bekerja,

dan wajar kiranya saat usianya sudah lanjut dan tidak

produktif lagi perusahaannya masih mengingat jasanya dalam

bentuk pemberian pensiun. Namun tidak semua perusahaan

menyediakan pensiun dan hanya sedikit sekali perusahaan

memberikannya.

Di Indonesia jumlah perusahaan yang membentuk dana

pensiun masih sedikit sekali. Dari sekitar 47.000 perusahaan

yang memiliki lebih dari 25 pekerja dan mengeluarkan gaji 1

78

juta perbulan, hanya 700 perusahaan saja yang membentuk dana

pensiun. Padahal pemerintah sudah menentukan dua model dana

pensiun untuk mendorong perusahaan untuk membentuk program

pensiun. Yaitu Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) dan Dana

Pensiun Pemberi Kerja (DPKK).

Keunggulan dana yang dikelola oleh DPLK dibandingkan dengan

tabungan yang disimpan di bank adalah :

1. Penghematan pajak atas iuran peserta. Iuran peserta sampai

jumlah tertentu dapat dibebankan sebagai biaya yang akan

mengurangi besarnya penghasilan kena pajak. (Pasal 6 ayat (1)

huruf c UU No.10 tahun 1994 tentang pajak penghasilan, dan

Pasal 4 ayat (3) huruf g, UU NO.10 tahun 1994 )

2. Prinsip penghematan pajak atas hasil investasi. Hasil

investasi dana pensiun dalam bidang penanaman modal tertentu

memperoleh fasilitas penundaan pajak penghasilan. (SK Menteri

Keuangan No.651/KMK.04/1994, yang merupakan penjabaran lebih

lanjut dari pasal 4 ayat (3) huruf g, UU NO.10 tahun 1994)

3. Prinsip keamanan dana dari segala macam sitaan (creditor

proof).

Pasal 20 UU No.11/1992 ayat 1-2 yakni :

a. Hak terhadap setiap manfaat pensiun yang dapat dibayarkan

oleh Dana Pensiun tidak dapat digunakan sebagai jaminan

pinjaman dan tidak dapat dialihkan maupun disita;

b. Semua transaksi yang mengakibatkan penyerahan, pembebanan,

pengikatan, pembayaran manfaat pensiun sebelum jatuh tempo atau

menjaminkan manfaat pensiun yang diperoleh dari Dana Pensiun

dinyatakan batal berdasarkan undang- undang ini.

79

Dana Pensiun Lembaga Keuangan Syari'ah selain memiliki tiga

keunggulan diatas tentunya memiliki keunggulan lainnya yaitu

dana dikelola dengan konsep Syari'ah dan peserta dapat

mengatur sendiri tujuan investasi iurannya. Sampai sejauh ini

baru ada satu DPLK Syari'ah yaitu Dana Pensiun Lembaga

KeuanganBank Muamalat atau DPLK Muamalat.

C. Hambatan Perkembangan Dana Pensiun Lembaga Keuangan Syariah

Di Indonesia

Perkembangan perbankan syariah dan BPRS di Indonesia sangatlah

pesat. Namun, ternyata perkembangan itu tidak diikuti oleh

pengembangan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Syari¶ah.

Sampai bulan Februari 2010, Bank Indonesia (BI) mencatat,

setidaknya telah terdapat 7 Bank Umum Syari¶ah (BUS), 25 Unit

Usaha Syariah (UUS) dan 142 Bank Pembiayaan Rakyat Syari¶ah

(BPRS). Nilai asset bank syariah nasional pun terus merangkak

naik hingga mencapai angka Rp 48,71 Miliar. Melalui berbagai

formulasi kebijakan dan program akselerasi,

BI juga telah menargetkan pangsa pasar bank syariah terus

naik. Hingga 2010, target yang terlaksana baru 2,4 persen dari

seluruh pasar perbankan Indonesia.

Pertumbuhan lembaga-lembaga keuangan syariah tersebut,

seharusnya bisa mendorong perkembangan dana pensiun syariah.

Namun, hingga kini, baru beberapa perusahaan yang menerbitkan

produk dana pensiun syariah. Diantaranya adalah Bank Muamalat,

Manulife (Principal Indonesia), Allianz, BNI, dan PT Asuransi

Takaful Keluarga.

Selain itu, ia menambahkan, bahwa lambatnya perkembangan

Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Syariah memang disebabkan

80

karena produk ini tidak berhubungan langsung dengan

masyarakat. ³Lebih sering atau cocok berhubungan dengan

perusahaan-perusahaan yang ingin mengikutkan karyawannya ke

DPLK Bukan individu,´ tuturnya.

Dalam konteks regulasi misalnya.Jika perbankan, asuransi,

obligasi dan reksadana syariah sudah banyak memiliki peraturan

dan juga dukungan fatwa DSN- MUI, berbeda halnya dengan dana

pensiun syariah. ³Belum ada satupun peraturaan dan fatwa yang

mendukung´. Sehingga regulasi sebagai kerangka operasional dana

pensiun syariah hanya mengacu pada peraturan dana pensiun yang

umum dan fatwa MUI yang juga umum, tidak bersifat khusus.

Hambatan lain juga tertuang dalam UU No.11/1992 tentang

Dana Pensiun. Selama ini Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)

syariah mengeluhkan tentang produk investasi terikat

(mudharabah mukayyadah/restricted investemnet) yang berpotensi

besar, tidak dapat dimasuki oleh DPLK Syariah.

Produk mudharabah mukayyadah merupakan produk bank

syariah berupa investasi di bidang properti atau infrastruktur

dengan nilai proyek sangat besar. Selama ini bank syariah

kesulitan membiayai proyek tersebut karena terbentur dengan

Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). ³Hal ini menjadi

peluang investasi yang menarik bagi DPLK Syariah.Jika dana

pensiun syariah masuk, berpotensi mendapat bagi hasil mencapai

20-30% dari return investasi jenis ini.

UU tersebut menganggap produk tersebut sebagai investasi

langsung. Sehingga DPLK syariah diharuskan membuat anak

perusahaan ketika hendak masuk ke investasi seperti ini. Bagi

81

dana pensiun syariah, hal tersebut tentunya menjadi terlalu

menyulitkan dan akan menghabiskan biaya yang besar.

Harus diakui bahwa perkembangan dana pensiun syariah

relatif tertinggal bila dibandingkan dengan industri keuangan

syariah yang lain. Hal ini terjadi di antaranya disebabkan

minimnya dukungan strategi dan regulasi. Hal ini dapat terlihat

dalam beberapa hal:

Pertama, dalam konteks strategi pengembangan industri.

Ketika perbankan, asuransi dan pasar modal syariah sudah

memiliki dan masuk dalam road map strategi pengembangan

masing-masing industri, dana pensiun syariah belum disentuh

sedikitpun dalam Kebijakan dan Strategi Pengembangan Industri

Dana Pensiun Tahun 2007-2011.

Kedua, dalam konteks regulasi.Jika perbankan, asuransi,

obligasi dan reksadana syariah sudah banyak memiliki peraturan

dan juga dukungan fatwa DSN- MUI, maka dana pensiun syariah

belum ada satupun peraturaan dan fatwa yang mendukung.

Sehingga regulasi sebagai kerangka operasional dana pensiun

syariah hanya mengacu pada peraturan dana pensiun yang umum

dan fatwa MUI yang juga umum, tidak bersifat khusus.

Ketiga, ketentuan investasi langsung dalam UU No.11/1992

tentang Dana

Pensiun. Selama ini Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)

syariah mengeluhkan tentang produk investasi terikat

(mudharabah mukayyadah/restricted investemnet) yang berpotensi

besar, tidak dapat dimasuki oleh DPLK Syariah. Produk

mudharabah mukayyadah merupakan produk bank syariah berupa

investasi di bidang properti atau infrastruktur dengan nilai

82

proyek sangat besar. Selama ini bank syariah kesulitan

membiayai proyek tersebut karena terbentur dengan Batas

Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). Hal ini menjadi peluang

investasi yang menarik bagi DPLK Syariah.Jika dana pensiun

syariah masuk, berpotensi mendapat bagi hasil mencapai 20-30%

darireturn investasi jenis ini.

B. Pengertian Dana Pensiun Konvensional.

Dalam rangka menjalankan program Pemerintah untuk mewujudkan

kesejahteraan, kemudian rasa aman, perlindungan kesehatan,

kecelakaan kerja, hari tua, pensiun, dan kematian, maka

Pemerintah Indonesia membentuk lembaga yang menanggung hal

tersebut, yang ditujukan baik karyawan negeri maupun swasta,

yaitu :

Jamsostek adalah suatu progam kontribusi tetap wajib

untuk karyawan swasta dan BUMN dibawah departemen tenaga kerja

dan transmigrasi (UU No. 3/1992).

Taspen adalah tabungan pensiun pegawai negeri sipil dan

program pensiun swasta (dana pensiun lembaga keuangan dan dana

pensiun yang disponsori pemilik usaha) dibawah naungan

departemen keuangan (Kepres No. 8/1997).

ASABRI adalah dana pensiun angkatan bersenjata berada

dibawah naungan departemen pertahanan. (Kepres No. 8/1977).

Dari pengertian tiga lembaga di atas, maka dapat

diketahui dana pensiun adalah lembaga atau badan hukum yang

mengelola program pensiun yang dimaksudkan untuk memberikan

kesejahteraan kepada karyawan suatu perusahaan terutama yang

telah pensiun, dan telah ditetapkan dalam UU No.11 Tahun 1992.

83

Pedoman tata kelola dana pensiun dalam Keputusan Ketua No.

KEP-136/BL/2008 :

• Keterbukaan (transparency).

• Akuntabilitas ( accountability).

• Pertanggung jawaban (responsibility).

• Kemandirian (independency).

• Kewajaran (fairness).

B. Tujuan dan Fungsi .

Tujuan penyelenggaraan program pensiun:

1. Perusahaan.

a. Kewajiban moral.

b. Loyalitas.

c. Kompetisi pasar tenaga kerja .

d. Memberikan penghargaan kepada para karyawan yang telah

mengabdi perusahaan.

e. Agar diusia pensiun karyawan tersebut tetap dapat menikmati

hasil yang diperoleh setelah bekerja diperusahaannya.

f. Menigkatkan citra perusahaan dimata masyarakat dan

pemerintah .

2. Peserta .

a. Rasa aman para peserta .

b. Kompetensi yang lebih baik.

3. Penyelenggara dana pensiun .

a. Mengelola dana pensiun untuk memperoleh keuntungan .

b. Turut mendukung dan membantu progam pemerintah .

84

c. Sebagai bakti social terhadap para peserta.

C. Jenis Dana Pensiun.

Dana pensiun menurut UU No11 Tahun 1992 tentang dana pensiun

dapat digolongkan menjadi :

• Dana pensiun pemberi kerja ( DPPK).

DPPK adalah dana pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan

yang memperkerjakan karyawan, selaku pendiri, untuk

menyelenggarakan program dana pensiun bermanfaat. Selain itu,

dana yang disediakan langsung oleh pemberi kerja. Dan DPPK

harus mendapat pengesahan pengesahaan dari menteri keuangan.

• Dana pensiun lembaga keuangan (DPLK).

DPLK adalah dan apensiun yang dibentuk oleh bank atau

perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan program

pensiun iuran pasti bagi perorangan, baik karyawan maupun

pekerja mandiri yang terpisah dari DPPK bagi karyawan bank.

85

MATERI PERKULIAHAN PERTEMUAN VIII

PEGADAIAN

PENGERTIAN

86

Perum Pegadaian adalah salah satu lembaga keuangan non

bank yang kegiatan utamanya menyediakan dana (pembiayaan) bagi

masyarakat luas, untuk tujuan konsumsi, produksi, maupun

berbagai tujuan lainnya. Perum Pegadaian termasuk dalam

kategori lembaga keuangan karena transaksi pembiayaan yang

diberikan oleh Pegadaian mirip dengan pinjaman kredit melalui

bank, namun diatur secara terpisah atas dasar hukum gadai dan

bukan dengan peraturan mengenai pinjam meminjam biasa (Susilo,

dkk. : 2000). Baik Bank maupun pegadaian memberikan pinjaman

kepada masyarakat dengan membebankan suatu kontra prestasi

atas penyerahan uang atau balas jasa atas pinjaman yang

diperolehnya dalam bentuk bunga atau sewa modal (Opdyke,

1993).

KEGIATAN PEGADAIAN

Selama ini masyarakat mengetahui Perum Pegadaian hanya

melayani jasa gadai saja, padahal usaha Perum Pegadaian

sebenarnya cukup banyak, yaitu :

(Situs BUMN-Online, 2005)

1) Pemberian pinjaman atas dasar hukum gadai (jasa gadai),

yaitu merupakan kredit jangka pendek dengan memberikan

pinjaman uang tunai dari Rp 10.000 hingga di atas Rp. 20 juta,

dengan jaminan benda bergerak (kain, alat rumah tangga,

elektronik, perhiasan/emas, kendaraan.

2) Pemberian pinjaman atas dasar syariah. Pada dasarnya

pinjaman atas dasar syariah ini menetapkan uang sebagai alat

87

tukar bukan sebagai komoditi yang diperdagangkan, dan

melakukan bisnis untuk memperoleh imbalan atas jasa dan atau

bagi hasil. Penerima gadai disebut Mutahim, akan mendapatkan

Surat Bukti Rahn (gadai) berikut dengan akad pinjam meminjam

yang disebut Akad Gadai Syariah dan Akad Sewa Tempat (Ijarah).

Bila jangka waktu akad tidak diperpanjang maka penggadai

menyetujui agunan (marhun) miliknya dijual oleh murtahin guna

melunasi pinjaman. Sedangkan Akad Sewa Tempat (ijaroh)

merupakan kesepakatan antara penggadai dengan penerima gadai

untuk menyewa tempat untuk penyimpanan dan penerima gadai akan

mengenakan jasa simpan.

3) Penaksiran barang. Bagi masyarakat yang akan mengetahui

harga atau nilai harta benda miliknya dapat menggunakan jasa

penaksiran barang ini dengan biaya yang relatif ringan.

4) Penitipan barang. Jika akan bepergian cukup lama masyarakat

bisa memakai jasa ini untuk menjamin keamanan harta

simpanannya. Barang yang dititipkan bisa berupa barang

berharga, surat-surat berharga seperti surat tanah, ijazah,

dan kendaraan bermotor.

5) Produksi dan penjualan emas (Galeri 24), yakni toko emas

dengan sertifikat jaminan sesuai karatase perhiasannya.

Perhiasan yang dijual di galeri 24 adalah merupakan hasil dari

usaha unit produksi perhiasan emas. Dengan pengalaman menguji

karatase emas sejak tahun 1901, maka perhiasan emas dari

produk layanan ini memberi jaminan keaslian kepada pembeli.

88

6). Persewaan gudang. Gudang dan tempat penyimpanan yang

sedianya digunakan untuk menyimpan barang yang digadaikan oleh

masyarakat adakalanya terdapat kapasitas menganggur maka untuk

optimalisasi penggunaannya dimanfaatkan untuk jasa persewaan

atau sebagai sarana penitipan barang.

7) Balai Lelang, merupakan usaha jasa yang melaksanakan

kegiatan lelang terhadap barang perhiasan, property, tanah dan

lain-lain kepada masyarakat. Adapun barang yang akan dilelang

tersebut merupakan barang yang dikuasakan oleh badan

usaha/masyarakat kepada pihak pegadaian.

PRODUK ATAU JASA PERUM PEGADAIAN

Pemberian Pinjaman atas dasar hukum gadai

Pinjaman ini dasarnya adalah kredit jangka pendek dengan

memberikan pinjaman uang tunai mulai dari Rp20.000,- sampai

dengan Rp200.000.000,- dengan jaminan benda bergerak

(Perhiasan emas, alat rumah tangga, kendaraan, barang

elektronik,dsb) dengan prosedur mudah dan pelayanan cepat.

Penaksiran Nilai Barang

Jasa ini dapat diberikan oleh Perum Pegadaian karena

perusahaan ini mempunyai peralatan menaksir serta petugas yang

sudah berpengalaman dan terlatih dalam menaksir nilai suatu

barang yang akan digadaikan.

Penitipan barang

89

Perum Pegadaian dapat menyelenggarakan jasa penitipan

barang karena perusahaan ini memiliki tempat penyimpanan

barang bergerak yang cukup memadai dan tempat ini juga

digunakan untuk menyimpan barang yang digadaikan masyarakat.

Jasa Lain

Krasida (Kredit angsuran system gadai).

Merupakan Pemberian pinjaman kepada para pengusaha mikro

dan kecil dalam rangka mengembangkan yang pengembaliannya

dilakukan melalui angsuran.

Kreasi (Kredit angsuran fiduusia)

Merupakan modifikasi dari kredit kelayakan usaha, kreasi

merupakan pemberian pinjaman kepada para pengusaha mikro kecil

menengah dengan konsturksi penjaminan secara fidusia dan

pengembalian pinjaman melalui angsuran.

Kresna (kredit serba guna)

Merupakan pemberian pinjaman kepada pegawai dalam rangka

kegiatan produktif/konsumtif dengan pengembalian secara

angsuran.

MULIA (Murabahah Logam Mulia untuk Investasi)

Merupakan penjualan logam mulia oleh perum penggadaian

kepada masyarakat

Krista (Kredit Usaha Rumah Tangga)

90

Merupakan pemberian pinjaman kepada ibu-ibu rumah tangga

untuk mengembangkan usahanya.

MANFAAT PERUM PEGADAIAN

Bagi Nasabah

Manfaat utama yang diperoleh oleh nasabah adalah

ketersediaan dana dengan prosedur yang relative sederhana dan

dalam waktu yang lebih cepat terutama apabila dibandingkan

dengan kredit perbankan. Disamping itu, mengingat jasa yang

ditawarkan oleh perum pegadaian tidak hanya jasa ditawarkan

oleh perum pegadaian tidak hanya jasa pegadaian, maka nasabah

juga dapat memperoleh manfaat antara lain ;

• Penaksiran Nilai suatu barang dari pihak atau institusi yang

telah berpengalaman dan dapat dipercaya.

• Penitipan suatu barang begerak pada yang aman dan dapat

dipercaya.

Bagi PERUM PEGADAIAN

Manfaat yang diharapkan oleh perum pegadaian sesuai dengan

jasa yang telah diberikan kepada nasabahnya adalah ;

• Pendapatan yang bersumber dari sewa modal yang dibayarkan

oleh peminjam dana.

• Pendapatan yang bersumber dari ongkos yang dibayarkan oleh

nasabah yang memperoleh jasa tertentu dari perum pegadaian.

• Pelaksanaan misi PERUM PEGADAIAN sebagai suatu BUMN.

91

MATERI PERKULIAHAN PERTEMUAN IX

LEMBAGA KEUANGAN INTERNASIONAL

Lembaga Keuangan Internasional (IFI)

Mengacu pada lembaga keuangan yang telah ditetapkan (atau

disewa) oleh lebih dari satu negara, dan karenanya merupakan

subyek hukum internasional. Pemiliknya atau pemegang saham

umumnya pemerintah nasional, meski lain lembaga-lembaga

internasional dan organisasi lain kadang-kadang sosok sebagai

pemegang saham. IFI yang paling menonjol adalah ciptaan dari

beberapa negara, meskipun beberapa lembaga keuangan bilateral

(dibentuk oleh dua negara) ada dan secara teknis IFI. Banyak

di antaranya bank pembangunan multilateral. Yang paling

terkenal adalah IFI Bank Dunia, maka IMF, dan bank pembangunan

regional.

BENTUK-BENTUK DARI LEMBAGA KEUANGAN INTERNASIONAL:

Bank Dunia

92

Bank Dunia adalah istilah yang digunakan untuk

menggambarkan sebuah lembaga keuangan internasional yang

memberikan pinjaman leverage ke negara-negara berkembang untuk

program modal.Bank Dunia memiliki tujuan untuk mengurangi

kemiskinan. Bank Dunia berbeda dari Kelompok Bank Dunia, di

Bank Dunia hanya terdiri dari dua lembaga: Bank Internasional

untuk Rekonstruksi dan Pembangunan (IBRD) dan International

Development Association (IDA), sedangkan yang kedua mencakup

kedua selain tiga :International Finance Corporation (IFC),

Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA), dan Pusat

Internasional untuk Penyelesaian Perselisihan Investasi

(ICSID).

Tujuan Pembangunan Milenium

Bank Dunia saat ini fokusnya adalah pada pencapaian

Millenium Development Goals (MDGs), pinjaman terutama untuk

“negara berpendapatan menengah” pada suku bunga yang

mencerminkan mark-kecil sendiri di atas (AAA-rated) pinjaman

dari pasar modal; sementara IDA rendah atau tidak memberikan

bunga pinjaman dan hibah untuk negara-negara berpenghasilan

rendah dengan sedikit atau tanpa akses ke pasar kredit

internasional. IBRD adalah berbasis pasar organisasi nirlaba,

menggunakan rating kredit yang tinggi untuk menebus yang

relatif rendah tingkat bunga pada pinjaman, sedangkan IDA

didanai terutama oleh periodik “replenishments” (hibah)

memutuskan untuk lembaga dengan yang lebih makmur negara-

negara anggota. Bank misi untuk membantu negara-negara

berkembang dan penduduknya untuk mencapai pembangunan dan

93

pengurangan kemiskinan, termasuk pencapaian MDGs, dengan

membantu negara-negara mengembangkan sebuah lingkungan untuk

investasi, pekerjaan dan pertumbuhan berkelanjutan, sehingga

mendorong pertumbuhan ekonomi melalui investasi dan

pemberdayaan masyarakat miskin untuk berbagi buah dari

pertumbuhan ekonomi.

Faktor Kunci

Bank Dunia melihat lima faktor kunci yang diperlukan untuk

pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lingkungan bisnis yang

memungkinkan sebagai:

1. Membangun kapasitas: Memperkuat pemerintah dan pejabat

pemerintah mendidik.

2. Infrastruktur penciptaan: pelaksanaan hukum dan sistem

peradilan untuk dorongan bisnis, perlindungan dan hak

milik individu dan menghormati kontrak.

3. Pengembangan Sistem Keuangan: pembentukan sistem yang

kuat mampu mendukung upaya dari kredit mikro untuk

pembiayaan usaha perusahaan yang lebih besar.

4. Memerangi korupsi: Dukungan untuk negara-negara ‘upaya

pemberantasan korupsi.

5. Penelitian, Konsultasi dan Pelatihan: Bank Dunia

menyediakan platform untuk penelitian tentang isu-isu

pembangunan, konsultasi dan melaksanakan program-program

pelatihan (berbasis web, on line, tele-/video

conferencing dan ruang kelas berbasis) terbuka untuk

mereka yang tertarik dari akademisi, mahasiswa,

94

pemerintah dan organisasi non-pemerintah (LSM) perwira

dll

Bank mendapatkan dana untuk operasinya terutama melalui’s

penjualan IBRD AAA-rated obligasi di pasar keuangan dunia.

IBRD pendapatan yang dihasilkan dari kegiatan pinjaman, dengan

memanfaatkan pinjaman sendiri modal disetor, ditambah

investasi dari “float”. The IDA memperoleh mayoritas dana dari

empat puluh negara-negara donor yang menggantikan dana bank

setiap tiga tahun, dan dari pengembalian pinjaman, yang

kemudian menjadi tersedia untuk kembali pinjaman.

Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank, ADB)

Adalah sebuah institusi finansial pembangunan multilateral

didedikasikan untuk mengurangi kemiskinan di Asia dan Pasifik.

Bank ini didirikan pada 1966 dengan 31 negara anggota dan kini

telah berkembang menjadi 63 negara.

Kantor pusatnya terletak di 6 ADB Avenue, Kota Mandaluyong,

Metro Manila, Filipina. ADB memiliki banyak kantor di seluruh

dunia.

Organisasi

Pengambil keputusan tertinggi ADB berada di tangan Dewan

Gubernur (bahasa Inggris: Board of Governors). Dewan Gubernur

sendiri keanggotaannya terdiri dari wakil setiap negara

anggota. Dewan Gubernur, pada gilirannya, memilih dari mereka

95

sendiri dua belas anggota dari Dewan Direktur (bahasa Inggris:

Board of Directors) dan deputi mereka. Delapan dari 12 anggota

tersebut berasal dari anggota regional (Asia Pasific)

sedangkan sisanya dari luar regional.

Dewan Gubernur juga memilih Presiden, yaitu pemimpin dari

Dewan Direktur dan manajemen ADB. Kepresidenan memiliki masa

kerja 5 tahun dan dapat dipilih kembali. Biasanya, karena

Jepang adalah salah satu pemegang saham terbesar maka Presiden

ADB adalah orang Jepang. Presiden yang sekarang adalah

Haruhiko Kuroda, menggantikan Tadao Chino di 2005.

Markas ADB terletak di 6 ADB Avenue, Kota Mandaluyong, Metro

Manila, Filipina, dan memiliki kantor representatif di

berbagai kota di dunia. Karyawan ADB kira-kira 2.400 orang,

berasal dari 55 negara dari keseluruhan 67 negara anggotanya

MAT X

REGULASI BASEL IIPILAR 1

Basel II adalah yang keduadari Basel Accords, (sekarang diperpanjang dan efektifdigantikan oleh Basel III), yang rekomendasi mengenaihukum perbankan dan peraturan yang dikeluarkan oleh KomiteBasel tentang Pengawasan Perbankan.

Basel II, awalnya diterbitkan pada bulan Juni2004, dimaksudkan untuk menciptakan sebuah standarinternasional untuk regulator perbankan untuk mengontrolberapa banyak kebutuhan modal bank-bank untukmenyisihkan untuk menjaga terhadap jenis bank risiko keuangandan operasional (dan ekonomi keseluruhan) wajah. Salah satufokus adalah untuk menjaga konsistensi peraturan yang

96

cukup sehingga hal ini tidakmenjadi sumberketidaksetaraan antara bank-bank internasional yang kompetitif aktif.

Advokat Basel IIpercaya bahwa standarinternasional seperti dapat membantu melindungi sistemkeuanganinternasional dari jenis masalah yang mungkintimbul harus sebuah bank besaratauserangkaian keruntuhan bank. Dalam teori, BaselII berupaya mencapai hal inidengan mendirikan risikodan persyaratan pengelolaan modal yang dirancang untukmemastikan bahwa bank memiliki modal yang memadai untukresiko bankmenghadapkan sendiri untuk melalui pemberianpinjaman dan praktek investasi. Secara umum, aturan-aturanini berarti bahwa risiko lebih besar untuk bank mana yangterkena,semakin besar jumlah modal bank perlu terusuntuk menjaga solvabilitas dan stabilitasekonomi secarakeseluruhan.

Secara politis, hal itu sulit untuk menerapkan Basel IIdi lingkungan peraturan sebelum2008, dan kemajuan padaumumnya lambat sampai krisis perbankan besar tahunitudisebabkan sebagian besar oleh credit default swap,hipotek berbasis pasar derivatifkeamanandan serupa. Sebagai Basel III dinegosiasikan, iniadalah puncak pikiran, dan karenanya jauh lebihketat standar yang dimaksud, dan dengan cepat diadopsi dibeberapa negara kunci termasuk Amerika Serikat.

 

Tujuan

Versi final bertujuan:

Memastikan bahwa alokasi modal lebih berisiko sensitif.

Meningkatkan persyaratan pengungkapan yang memungkinkan pelakupasar untuk menilaikecukupan modal suatu lembaga.

Memastikan bahwa risiko kredit, risiko operasional dan risikopasar yang diukurberdasarkan data dan teknik formal.Mencoba untuk menyelaraskan modal ekonomi dan regulasi yang

97

lebih erat untuk mengurangi ruang lingkupuntuk arbitrase peraturan.

Sementara kesepakatan akhir sebagian besar membahasmasalah arbitrase peraturan,masih ada daerah dimana persyaratan modal peraturan yang akan menyimpangdarimodal ekonomi.

Basel II sebagian besar tidak berubah pertanyaan tentangbagaimana untuk benar-benarmendefinisikan modal bank,yang menyimpang dari ekuitas akuntansi dalam hal-halpenting. Basel Aku definisi, sebagaimana telahdiubah sampai sekarang, tetap di tempat.

 

Kesepakatan dalam operasi

Basel II menggunakan ”tiga pilar” konsep:

(1) persyaratan modal minimum (menghadapi risiko),

(2) supervisory review dan

(3) disiplin pasar.

Kesepakatan Basel I hanya berurusan dengan bagian-bagian darimasing-masing pilar.Sebagai contoh: sehubungandengan pilar Basel II pertama, hanya satu risiko, risikokredit,dihadapi dengan cara yang sederhana sambil risikopasar adalah renungan; risiko operasional tidak ditanganidengan sama sekali.

Pilar pertama

Kesepakatan pilar pertama dengan pemeliharaan modal peraturandihitung untuk tiga komponen utama risiko yang dihadapi bank:risiko kredit, risiko operasional, dan risiko pasar. Risikolain tidak dianggap sepenuhnya diukur pada tahap ini.

Komponen risiko kredit dapat dihitung dengan tiga cara yangberbeda derajat berbagai kecanggihan, yaitu pendekatanstandar, Yayasan BPPK dan IRB Lanjutan. BPPK singkatan dari“internal Penilaian Berbasis Pendekatan”.

98

Untuk risiko operasional, ada tiga pendekatan yang berbeda –pendekatan indikator dasar atau BIA, pendekatan standar atauSTA, dan pendekatan pengukuran internal (suatu bentuk lanjutandari yang merupakan pendekatan pengukuran lanjut atau AMA).

Untuk risiko pasar pendekatan yang disukai adalah VaR (valueat risk).Sebagai 2 Basel rekomendasi bertahap oleh industri perbankanitu akan bergerak dari persyaratan standar untuk persyaratanyang lebih halus dan spesifik yang telah dikembangkan untuksetiap kategori risiko oleh masing-masing bankindividu. Terbalik untuk bank yang melakukan mengembangkansistem mereka sendiri pengukuran risiko dipesan lebih dahuluadalah bahwa mereka akan dihargai dengan persyaratan risikoyang berpotensi lebih rendah modal. Di masa depan akan adahubungan yang lebih erat antara konsep keuntungan ekonomi danmodal peraturan.

Risiko kredit dapat dihitung dengan menggunakan salah satu dari tiga pendekatan:1. Pendekatan Standarisasi2. Yayasan BPPK3. Lanjutan Pendekatan BPPK

Pendekatan standar menetapkan bobot risiko keluar spesifikuntuk tipe tertentu dari risiko kredit. Kategori berat badanstandar risiko yang digunakan di bawah Basel 1 adalah 0% untukobligasi pemerintah, 20% untuk eksposur kepada Bank OECD, 50%untuk hipotik perumahan baris pertama dan 100% bobot padapinjaman konsumen dan pinjaman komersial tanpa jaminan. BaselII memperkenalkan bobot 150% baru untuk peminjam denganperingkat kredit lebih rendah. Modal minimum yang dibutuhkantetap pada 8% dari aktiva tertimbang menurut risiko, denganmodal Tier 1 yang membentuk tidak kurang dari setengah darijumlah ini.

99

MATERI PERKULIHAN PERTEMUAN XI

REGULASI PILAR BASELPILAR 2 & PILAR 3

A. ILAR 2 – tinjauan pengawasan terhadap resiko lainnyaPilar 2 bertujuan untk menformalkan praktik yang sudah

dilakukan oleh banyak regulator, dan sangat mirip denganpendekatan risk based supervision yang dilakukan oleh FederalReserve Board (USA), dan the Financial Services Authority(UK). Supervisory review didesain untuk memberi perhatian padasetiap persyaratan modal yang melebihi tingkat minimum yangdihitung berdasarkan Pilar 1 dan tindakan dini yang diperlukanuntuk mengatasi risiko yang baru muncul.Supervisory review merupakan hal yang penting untuk memastikankepatuhan atas persyaratan modal minimum dan untuk mendorong

100

bank mengembangkan serta menggunakan teknik manajemen risikoyang terbaik. Pilar 2 menetapkan prinsip-prinsip dari prosessupervisory review yang harus digunakan untuk supervisor dalammelakukan evaluasi kecukupan modal bank.

Pilar 2 juga membahas tiga area utama di luar cakupan Pilar 1, yaitu:• Risiko yang tidak sepenuhnya dibahas dalam Pilar 1 (misal,risiko konsentrasi kredit);• Risiko yang sama sekali tidak dibahas dalam Pilar 1 (misal,risiko suku bunga dalam banking book);• Faktor-faktor eksternal terhadap bank (antara lain pengaruhsiklus bisnis).

Proses Assessment ModalAssessment modal adalah proses yang berkelanjutan dan

merupakan bagian integral dari aktivitas pengelolaan bisnisbank. Proses ini tidak hanya mengevaluasi modal saat ini,tetapi juga melakukan estimasi modal di masa depan. Manajemenbank akan menggunakan estimasi modal pada setiap linibisnisnya untuk menetapkan modal bank keseluruhan. Selain itu,manajemen bank juga akan memonitor modal saat ini (actual0terhadap target, sebagai bagian dari pengawasan operasionalbank.

Dewan direksi dan manajemen senior bank memiliki tanggungjawab untuk memastikan kecukupan modal termasuk yang tidaktercakup dalam Pilar 1. Manajemen bank bertanggung jawabmengembangkan proses assessment modal, di mana proses tersebutmengevaluasi risiko dan sistem pengendalian risiko di seluruhbagian bank.

Mekanisme untuk Memastikan Kualitas Proses Assessment ModalKualitas dari proses assessment modal akan dievaluasi

oleh supervisor. Evaluasi ini, dikombinasikan dengan faktor-faktor lainnya, akan menjadi dasar penetapan rasio modal bank.

Jika proses tersebut dianggap tidak berkualitas, makarasio modal akan ditetapkan lebih tinggi. Rasio modal yanglebih tinggi akan mengurangi tingkat aktivitas bisnis, danakan mengakibatkan turunnya laba bank. Akibatnya, bank akanberusaha mengembangkan dan menjaga proses assessment modalyang berkualitas tinggi (artinya, mekanisme ini memilikiinsentif komersial dan juga prudensial). Mekanisme tersebutadalah faktor kunci dalam proses supervisory review, karena

101

hal ini memastikan bahwa proses pemenuhan regulasi adalahbagian integral dari pengelolaan bank.

Namun perlu dicatat, bahwa kenaikan modal bukan merupakansubtitusi untuk memperbaiki ketidakcukupan atua kegagalanproses assessment. Meskipun supervisor dapat menetapkan rasiomodal yang lebih tinggi mereka juga dapat menggunakan caraperbaikan lain yaitu:• Menetapkan target untuk perbaikan struktur manajemen risiko;• Memperkenalkan prosedur internal yang lebih ketat;• Memperbaiki kualitas karyawan melalui training danrekrutmen;

Dalam kasus yang ekstrem, supervisor dapat mengurangitingkat risiko atau aktivitas bisnis, sampai permasalahandiselesaikan atau dapat dikendalikan. Misalkan, supervisordapat memaksa bank untuk keluar dari pasar tertentu sampaisituasi dapat diatasi.BCBS melihat proses supervisory reviewsebagai dialog aktif antara bank dengan supervisor.

Empat Prinsip Penting PengawasanBCBS menetapkan 25 prinsip utama pengawasan dalam “Core

Principles for Effective Banking Supervision”, yangdikeluarkan pada September 1997. Pilar 2 mengidentifikasikanempat (4) prinsip penting supervisory review sebagai pelengkap25 prinsip utama. Prinsip-prinsip utama (25 prinsip) meliputi7 hal sebagai berikut:

• Prakondisi untuk pengawasan perbankan yang efektif,• Izin dan struktur,• Peraturan yang prudent,• Metode Pengawasan perbankan yang berkelanjutan,• Persyaratan informasi,• Kekuasaan formal (formal powers)• Perbankan antarnegara (cross-border banking).

Prinsip 1: Bank harus memiliki proses untuk menilai kecukupanmodal secara keseluruhan dalam hubungannya dengan profilrisiko dan strategi untuk menjaga tingkat modal. Manajemenbank memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa bankmemiliki modal yang cukup untuk memenuhi kewajibannya sekarangdan masa yang akan datang. Target modal harus ditetapkandengan integritas dan harus konsisten dengan profil risiko dan

102

situasinya. Target harus menjadi bagian integral dari rencanastrategis bank dan harus mencakup stress testing.

Basel II memberikan gambaran lima ciri khas dari suatu prosespenilaian modal yang mendalam, yaitu:

1. Pengawasan dewan dan manajemen senior,2. Assessment modal yang baik,3. Assessment risiko yang komprenhensif,4. Monitoring dan pelaporan,5. Review dan kontrol internal.

Prinsip 2: Pengawas (supervisor) harus melakukan review danmengevaluasi bank dalam melakukan assessment dan strategikecukupan modal bank, serta mengevaluasi kemampuan bankmemonitor dan memastikan kepatuhan mereka terhadap rasiomodal. Pengawas harus melakukan tindakan pengawasan yang tepatjika tidak puas dengan hasil dari proses tersebut.Proses supervisory review secara berkala harus:• Memeriksa perhitungan eksposur risiko dna transaksi risikotersebut ke dalam modal yang dipersyaratkan;• Fokus pada kualitas dari proses dan kualitas dari kontrolinternal atas proses tersebut;• Memeriksa framework dari assessment model untukmengidentifikasi setiap kelemahan atau kekurangan;• Tidak memberikan rekomendasi terhadap struktur dariframework karena ini adalah tugas dari manajemen bank.

Proses review dapat mencakup kombinasi dari beberapa metodepengumpulan informasi berikut:• On-site visits (kunjungan ke bank)• Off-site review (review tanpa kunjungan ke bank)• Pertemuan dengan manajemen bank• Melakukan review perkerjaan yang relavan yang dilakukan olehauditor eksternal• Monitoring atas laporan rutin

Prinsip 3: Pengawas hars meminta bank untuk beroperasi di atasrasio modal minimum dan harus memiliki kemampuan untuk memintabank memiliki modal di atas minimum.

Prinsip 4: Pengawas harus melakukan intervensi dini untukmencegah modal menurun di bawah tingkat minimum yangdipersyaratkan dan harus meminta tindakan pemulihan yang

103

segera apabila modal tidak dijaga atau dipulihkan. Jika bankgagal untuk menjaga modal yang dipersyaratkan, pengawas dapatmenggunakan wewenangnya untuk memperbaiki keadaan. Pengawasdapat meminta peningkatan modal bank sebagai ukuran jangkapendek sambil menunggu permasalahan diatasi. Peningkatan modalakan dibatalkan jika pengawas merasa puas terhadap bank yangtelah mampu mengatasi permasalahannya.

B. PILAR 3 – KeterbukaanPilar 3 adalah pilar disiplin pasar (market discipline).

Disiplin pasar, menurut BIS (The Book for InternationalSettlements), adalah mekanisme governance baik internal maupuneksternal dalam perekonomian pasar bebas di mana terjadikekosongan intervensi pemerintah secara langsung.

Pilar 3:• Mencakup apa saja yang akan dipersyaratkan dalampengungkapan bank kepada publik;• Didesain untuk membantu pemegang saham dan analis;• Mengarahkan ke perbaikan transparansi pada isu-isuportofolio aset bank dan profil risiko bank.

Sifat DisclosureDisclosure adalah penyebaran informasi yang material

kepada masyarakat luas untuk mengevaluasi bisnis perusahaan.Pada umumnya disclosure dipandang penting karena akanmemberikan informasi yang relevan kepada investor maupun caloninvestor mengenai kinerja perusahaan, baik saat ini maupun dimasa depan. Oleh karena itu, perusahaan yang sahamnyadiperdagangkan di pasar modal harus memenuhi persyaratandisclosure yang lebih berat dibandingkan dengan perusahaanyagn dimiliki perorangan.

Pada tahun-tahun terakhir ini, disclosure semakindipandang sebagai mekanisme penting untuk menyampaikan ataumewujudkan isu-isu kebijakan publik, seperti:• Melakukan perbaikan corporate governance sebagai rekasi ataskasus skandal enron & Worldcom yang terjadi di Amerika Seriaktdan Parmalat di Italia• Memperbaiki transparansi dari kebijakan perusahaan yangmemberikan dampak kepada kebijakan publik seperti isu-isukesenjangan sosial, keberagaman ras, lingkungan, dan isukonservasi.

104

Laporan KeuanganPada umumnya, perusahaan (baik perusahaan publik maupun

keluarga) diminta untuk menerbitkan laporan keuangan (misalnyalaporan rugi laba, neraca, laporan pajak). Laporan keuangantersebut harus ditandatangani oleh auditor eksternal dandibuat sesuai dengan standar akuntansi nasional atau jikadimungkinkan, sesuai International Accounting Standard.

Persyaratan Otoritas Pasar ModalBagi perusahaan yang telah tercatat di bursa, mereka

harus mematuhi keterbukaan tersebut sesuai ketentuan pasarmodal yang berlaku. Ketentuan listing mengharuskan publikasiatas laporan yang beragam dikenal sebagai fillings. Otoritaspasar modal adalah lembaga yang sangat memperhatikankepentingan pemegang saham, dan pada umumnya fillings memuatinformasi keuangan yang sangat detail. Otoritas pasar modaltidak hanya membuat ketentuan sendiri, tetapi juga bertanggungjawab untuk melaksanakan keterbukaan yang dipersyaratkan olehregulator lainnya.

Perundang-UndanganContoh yang paling baik adalah diundangkannya US

Sarbanes-Oxley Act 2002 yang memperkenalkan persyaratan wajibuntuk akuntabilitas perusahaan. Salah satu persyaratan adalahchief executive dan chief financial officer dari perusahaanyang listing di pasar modal US harus menyatakan kebenaran ataslaporan keuangannya secara terbuka kepada publik. Bab 404 dariUU tersebut juga mensyaratkan keterbukaan atas dokumentasi,pengujian dan verifikasi dari auditor eksternal atas kualitasdari kontrol internal perusahaan terhadap laporan keuangannya.

UU ini dilaksanakan melalui SEC (the Securities andExchange Commission), otoritas pasar modal Amerika Serikat.

Sudut Pandang Manajemen PerusahaanMerupakan suatu hal yang penting untuk melihat bagaimana

dewan direksi dan manajemen senior memilih untuk melaporkanseluruh aktivitasnya kepada stakeholder. Hal ini secarasignifikan akan menunjukkan bagaimana perusahaan dijalankan.Laporan tersebut menunjukkan prioritas, kebijakan, danbagaimana kinerja perusahaan dari sudut pandang dewandireksinya. Inilah mengapa bank-bank besar di dunia menetapkan

105

standar pelaporan yang tinggi tentang bagaimana perusahaandikelola.

Isu-Isu LainnyaDi beberapa negara, seperti Inggris, peraturan untuk

keterbukaan perusahaan relatif lebih jelas. Selain meliputilaporan keuangan peraturan menfokuskan pada kode etik (codesof practice) (misalnya The Combined Code, dan prinsip-prinsipdisclosure). Ada berbagai perusahaan lainnya, tidak hanya diInggris, yang diwajibkan dan melaksanakan disclosure yangmeliputi isu-isu seperti keberagaman lingkungan, persamaanhak, dan afiliasi politik.

Disclosure adalah isu yang luas. Aspek-aspek disclosureyang dicakup dalam Basel II hanyalah bagian dari disclosureyang harus dilakukan bank sebagai bagian dari aspek hukum dankewajiban terhadap peraturan. Pengungkapan atas kinerjaoperasional perusahaan (meliputi seluruh kebijakan danprosedur), didesain untuk memberikan informasi kepada parainvestor dan analis. Hal ini memungkinkan mereka mengambilkesimpulan terhadap prospek perusahaan saat ini dan masadepan.

Akhir-akhir ini, disclosure digunakan lebih jauh untukkebijakan sosial lainnya, yaitu lebih memperhatikan sudutpandang stakeholder, daripada hanya pemegang saham, dalammelihat kinerja perusahaan.

106

MATERI PERKULIAHAN PERTEMUAN XII

IMPLEMENTASI BASEL

Kondisi perbankan suatu negara amat menentukan

perkonomian suatu negara. Karena fungsi perbankan sebagai

menerima dana dari masyarakat dan menyalurkan ke sector rill

dalam bentuk kredit. Salah satu indicator kesehatan perbankan

ialah dengan menggunakan rasio CAR. Perbankan nasional saat

ini kesehatannya mulai melemah. Ada baiknya implementasi Basel

II dapat diterapkan pada bank di Indonesia. Karena Basel II

merupakan standar perbankan internasional. Disamping hal ini

ada hal lain yang membuat Basel II lebih baik dari Basel I.

Basel I hanya memiliki 2 pilar yaitu adalah minimum capital

requirement dan supervisory review process. Namun Basel I masih

memiliki beberapa kelemahan ialah yang hanya terfokus pada

risiko kredit. Sementara perkembangan dalam system keuangan

dan perbankan menunjukkan bahwa selain menhadapi risiko kredit

107

bank juga termasuk pada risiko-risiko lain seperti risiko

pasar, risiko operasional, risiko likuiditas, dan risiko-

risiko lainnya.Basel I tidak menggunakan informasi tentang

peringkat (rating) dari peminjam. Peringkat memiliki

keterkaitan erat dengan return.

Obligasi yang diterbitkan perusahaan yang bagus akan

memiliki return (yield / imbal hasil) yang rendah. Bank dapat

kalah bersaing dengan obligasi. Perusahaan-perusahaan yang

bagus akan lebih memilih menerbitkan obligasi daripada

meminjam dari bank, karena biayanya lebih murah (suku pinjaman

lebih rendah). Disamping itu juga Karena persyaratan modal

yang sama. Maka akan cenderung lebih untuk menyalurkan

fasilitas kredit ke perusahaan yang berisiko tinggi dengan

harapan akan mendapatkan return yang tinggi.

Sedangkan Basel II memiliki 3 pilar yaitu minimum capital

requirement, supervisory review process dan market discipline. Dengan

meningkatkan keterbukaan sehubungan dengan modal pengukuran,

manajemen risiko dan meningkatkan frekuensi dan volume

pelaporan dari perbankan kepada pengawasan. Pengawasan dalam

mendorong bank untuk menghitung permodalan sesuai dengan

profil risiko. Basel II juga di jelaskan dalam PBI No.

5/8/PBI/2003 yang diterbitkan 19 mei 2003.

Dalam hal ini Basel II tidak akan menghambat penyaluran

kredit sebab Basel II merupakan upaya peningkatan manajemen

resiko. Apabila tingkat manajemen risiko suatu bank itu baik

maka tidak akan kekhawatiran untuk melakukan pembiayaan banyak

pemikiran yang salah terhadap penerapan tentang Basel II.

108

Karena tidak memandang sebagai asset melainkan sebagai biaya.

Sebenarnya dalam hal ini bukan keinginan untuk bank sentral

melainkan untuk kepentingan perbankan.

Kalau dilihat Basel II, sebenarnya CAR sebuah bank justru

akan naik jika bank tersebut menerapkan manjemen resiko yang

baik khususnya dalam penempatan dana bank. Jadi, tidak ada

ketakutan suatu bank yang kalau memang tingkat kesehatan bank

baik. Tetapi adanya ketakutan untuk bank yang tingkat

kesehatan banknya memang dibawah CAR yang telah ditentukan.

Jadi, kenapa tidak bank yang terdapat di Indonesia

memakai Basel II. Tidak ada salahnya kalau bank negeri maupun

bank swasta memakai Implementasi bank Basel II.

109