MATERI PERKULIAHAN PERTEMUAN I PASAR MODAL
-
Upload
stiebankbpd -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of MATERI PERKULIAHAN PERTEMUAN I PASAR MODAL
MATERI PERKULIAHAN PERTEMUAN I
PASAR MODAL
A. SEJARAH PASAR MODAL
Kegiatan jual beli saham dan obligasi sebenarnya telah
dimulai pada abad XIX. Pada tanggal 14 Desember 1912,
Amserdamse Effectenbueurs mendirikan cabang bursa di Batavia.
Bursa ini merupakan bursa tertua keempat di Asia, setelah
Bombay, Hongkong dan Tokyo. Bursa yang dinamakan Vereniging
voor de Effectenhandel, memperjualbelikan saham dan obligasi
perusahaan/perkebunan Belanda yang beroperasi di Indonesia,
obligasi yang diterbitkan pemerintah (propinsi dan kotapraja),
sertifikat saham perusahaan-perusahaan Amerika yang
diterbitkan oleh kantor administrasi di negeri Belanda serta
efek perusahaan Belanda lainnya (Rusdin, Pasar Modal, Bandung;
Alfabeta,2006,hal4).
Minat masyarakat terhadap pasar modal mendorong
didirikannya bursa di kota Surabaya (11 Juni 1925) dan
Semarang (1 Agustus 1925). Perkembangan pasar modal pada saat
itu, terlihat dari nilai efek yang mencapai NIF 1,4 milyar,
pun demikian perkembangan pasar modal ini mengalami penyurutan
akibat Perang Dunia II. Akibatnya, pemerintah Hindia Belanda
mengambil kebijakan untuk memusatkan perdagangan efeknya di
Batavia dan menutup bursa efek di Semarang dan Surabaya. Pada
tanggal 17 Mei 1940, secara keseluruhan kegiatan perdagangan
efek ditutup.
1
Di masa kemerdekaan, pada tahun 1950, pemerintah
mengeluarkan obligasi Republik Indonesia, yang menandakan
mulai aktifnya Pasar Modal Indonesia. Pada tanggal 31 Juni
1952, Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali. Penyelenggaraan
tersebut kemudian diserahkan kepada Perserikatan Perdagangan
Uang dan Efek-efeknya (PPUE). Namun pada tahun 1958, terjadi
kelesuan dan kemunduran perdagangan di Bursa, akibat
konfrontasi pemerintah dengan Belanda. Pemerintah di masa Orde
Baru, berusaha untuk mengembalikan kepercayaan rakyat terhadap
nilai mata uang Rupiah. Pemerintah melakukan persiapan khusus
untuk membentuk pasar modal. Pada tahun 1976, pemerintah
membentuk Bapepam (Badan Pembina Pasar Modal) dan PT
Danareksa.
Hal tersebut menunjukkan keseriusan pemerintah untuk
membentuk Pasar Uang dan Pasar Modal. Pada tanggal 10 Agustus
1977, berdasarkan Keppres RI No 52/ 1976, pasar modal
diaktifkan kembali. Perkembangan pasar modal selama tahun
1977–1987, mengalami kelesuan. Pada tahun 1987-1988,
pemerintah menerbitkan paket-paket deregulasi. Paket
deregulasi ini adalah: Paket Desember 1987 (Pakdes 87), Paket
Desember 1988 (Pakto 88), dan Paket Desember 1988 (Pakdes 88).
Penerbitan paket deregulasi ini menandai liberalisasi ekonomi
Indonesia. Dampak dari adanya ketiga kebijakan tersebut, pasar
modal Indonesia menjadi aktif hingga sekarang.
B. RUANG LINGKUP PASAR MODAL
Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk
berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa
2
diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham),
reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya.
Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun
institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi
kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal
memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli
dan kegiatan terkait lainnya.
Pasar Modal adalah tempat perusahaan mencari dana segar
untuk meningkatkan kegiatan bisnis sehingga dapat mencetak
lebih banyak keuntungan. Dana segar yang ada di pasar modal
berasal dari masyarakat yang disebut juga sebagai investor.
Para investor melakukan berbagai tehnik analisis dalam
menentukan investasi di mana semakin tinggi kemungkinan suatu
perusahaan menghasilkan laba dan semakin kecil resiko yang
dihadapi maka semakin tinggi pula permintaan investor untuk
menanamkan modalnya di perusahaan tersebut.
Pada pasar modal pelakunya dapat berupa perseorangan maupun
organisasi / perusahaan.
Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal
merupakan instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1
tahun) seperti saham, obligasi, waran, right, reksa dana, dan
berbagai instrumen derivatif seperti option, futures, dan
lain-lain.
Struktur pasar modal di Indonesia tertinggi berada pada
Menteri Keuangan yang menunjuk Bapepam sebagai lembaga
pemerintah yang melakukan pembinaan, pengaturan dan pengawasan
pasar modal. Sementara itu, bursa efek bertindak sebagai pihak
3
yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem atau sarana untuk
mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak lain dengan
tujuan untuk memperdagangkan efek di antara mereka.
Marak dan rumitnya kegiatan pasar modal, menuntut adanya
perangkat hukum sehingga pasar lebih teratur, adil, dan
sebagainya. Jadi hukum pasar modal mengatur segala segi yang
berkenaan dengan pasar modal. Di Indonesia, terdapat UU Pasar
Modal yaitu Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang
Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai “kegiatan yang
bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek,
Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan
dengan Efek”.
Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian
suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu
pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai
sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat
pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat
digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal
kerja dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi sarana bagi
masyarakat untuk berinvestasi pada instrument keuangan seperti
saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Dengan demikian,
masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai
dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing
instrument.
Pasar Modal di Indonesia terdiri atas lembaga-lembaga sebagai
berikut:
4
1. Badan Pengawas Pasar Modal2. Bursa efek, saat ini ada dua: Bursa Efek JakartaBursa
Efek Surabaya namun sejak akhir 2007 Bursa Efek Surabaya melebur ke Bursa Efek Jakarta sehingga menjadi Bursa EfekIndonesia dan
3. Perusahaan efek4. Lembaga Kliring dan Penjaminan, saat ini dilakukan oleh
PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia (PT. KPEI)5. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, saat ini dilakukan
oleh PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia (PT. KSEI)
C. BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(disingkat Bapepam-LK) adalah sebuah lembaga di bawah
Kementerian Keuangan Republik Indonesia yang bertugas membina,
mengatur, dan mengawasi sehari-hari kegiatan pasar modal serta
merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis
di bidang lembaga keuangan. Kepala Bapepam-LK saat ini adalah
A. Fuad Rahmany.
Bapepam-LK merupakan penggabungan dari Badan Pengawas
Pasar Modal (Bapepam) dan Direktorat Jenderal Lembaga
Keuangan.
I. Fungsi Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan
Fungsi Bapepam-LK ialah sebagi berikut :1. Penyusunan dan penegakan peraturan di bidang pasar
modal primer dan sekunder2. Penegakan peraturan di bidang pasar modal;3. Pembinaan dan pengawasan terhadap pihak yang memperoleh
izin usaha, persetujuan, pendaftaran dari Badan dan5
pihak lain yang bergerak di pasar modal; Penetapanprinsip-prinsip keterbukaan perusahaan bagi Emiten danPerusahaan Publik;
4. Penyelesaian keberatan yang diajukan oleh pihak yangdikenakan sanksi oleh Bursa Efek, Kliring danPenjaminan, dan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian;
5. Penetapan ketentuan akuntansi di bidang pasar modal;6. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang lembaga
keuangan;7. Pelaksanaan kebijakan di bidang lembaga keuangan,
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yangberlaku;
8. Perumusan standar, norma, pedoman kriteria dan prosedurdi bidang lembaga keuangan;
9. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidanglembaga keuangan;
10. Pelaksanaan tata usaha Badan.
II. Struktur Organisasi Bapepam
Bapepam dan Lembaga Keuangan terdiri dari 1 Ketua Badan
dan membawahi 1 Sekretariat dan 12 Biro Teknis, dimana lingkup
pembinaan dan pengawasan meliputi aspek pasar modal, dana
pensiun, perasuransian, perbankan dan usaha jasa pembiayaan
serta modal ventura.
Biro teknis Bapepam-LK terdiri atas:
1. Biro Perundang-Undangan dan Bantuan Hukum2. Biro Riset dan Teknologi Informasi3. Biro Pemeriksaan dan Penyidikan4. Biro Pengelolaan Investasi5. Biro Transaksi dan Lembaga Efek6. Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Jasa7. Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Riil8. Biro Standar Akuntansi dan Keterbukaan
6
9. Biro Perbankan, Pembiayaan, dan Penjaminan10. Biro Perasuransian11. Biro Dana Pensiun12. Biro Kepatuhan Internal
D. BURSA EFEK
Bursa efek atau bursa saham adalah sebuah pasar yang
berhubungan dengan pembelian dan penjualan efek atau saham
perusahaan obligasi pemerintah. Bursa efek tersebut, bersama-
sama dengan pasar uang merupakan sumber utama permodalan
eksternal bagi perusahaan dan pemerintah. Biasanya terdapat
suatu lokasi pusat, setidaknya untuk catatan, namun
perdagangan kini semakin sedikit dikaitkan dengan tempat
seperti itu, karena bursa saham modern kini adalah jaringan
elektronik, yang memberikan keuntungan dari segi kecepatan dan
biaya transaksi. Perdagangan dalam bursa hanya dapat dilakukan
oleh seorang anggota, sang pialang saham. Serta
E. INVESTASI DAN PELAKU PASAR MODAL
Dewasa ini telah dikembangkan suatu model dalam
pengambilan keputusan tentang usul investasi yang berada dalam
suatu portofolio, dimana proyek baru yang diusulkan itu
dikaitkan dengan proyek-proyek lainnya yang ada dalam suatu
perusahaan. Proyek-proyek investasi itu mempunyai risiko yang
tidak independent Awat.
7
Harapan keuntungan suatu portofolio adalah rata-rata
tertimbang dari harapan keuntungan surat berharga yang
diperbandingkan dalam portofolio tersebut. Para pemain utama
yang terlibat di pasar modal dan lembaga penunjang yang
terlibat langsung dalam proses transaksi antara pemain utama
sebagai berikut
1. Emiten. Perusahaan yang akan melakukan penjualan surat-
surat berharga atau melakukan emisi di bursa (disebut
emiten). Dalam melakukan emisi, para emiten memiliki
berbagai tujuan dan hal ini biasanya sudah tertuang
dalam rapat umum pemegang saham (RUPS), antara lain :
Perluasan usaha modal yang diperoleh dari para
investor akan digunakan untuk meluaskan bidang
usaha.
Perluasan pasar atau kapasitas produksi.
Memperbaiki struktur modal,
Menyeimbangkan antara modal sendiri dengan modal
asing.
Mengadakan pengalihan pemegang saham.
Pengalihan dari pemegang saham lama kepada pemegang
saham baru.
2. Investor. Pemodal yang akan membeli atau menanamkan
modalnya di perusahaan yang melakukan emisi (disebut
investor). Sebelum membeli surat berharga yang
ditawarkan, investor biasanya melakukan penelitian dan
analisis tertentu. Penelitian ini mencakup bonafiditas
perusahaan, prospek usaha emiten dan analisis lainnya.
8
Tujuan utama para investor dalam pasar modal antara
lain:
Memperoleh deviden. Ditujukan kepada keuntungan yangakan diperolehnya berupa bunga yang dibayar olehemiten dalam bentuk deviden.Kepemilikan perusahaan. Semakin banyak saham yangdimiliki maka semakin besar pengusahaan (menguasai)perusahaan.Berdagang. Saham dijual kembali pada saat hargatinggi, pengharapannya adalah pada saham yang benar-benar dapat menaikkan keuntungannya dari jual belisahamnya.
3. Lembaga Penunjang. Fungsi lembaga penunjang ini antara
lain turut serta mendukung beroperasinya pasar modal,
sehingga mempermudah baik emiten maupun investor dalam
melakukan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pasar
modal.
Lembaga penunjang yang memegang peranan penting di
dalam mekanisme pasar modal adalah sebagai berikut :
Penjamin emisi (underwriter). Lembaga yang menjamin
terjualnya saham/obligasi sampai batas waktu
tertentu dan dapat memperoleh dana yang diinginkan
emiten.
Perantara perdagangan efek (broker / pialang).
Perantaraan dalam jual beli efek, yaitu perantara
antara si penjual (emiten) dengan si pembeli
(investor).
9
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh broker antara
lain meliput
- Memberikan informasi tentang emiten - Melakukan penjualan efek kepada investor
4.. Perdagangan efek (dealer), berfungsi sebagai :
Pedagang dalam jual beli efek Sebagai perantara dalam
jual beli efek
5. .Penanggung (guarantor). Lembaga penengah antara si
pemberi kepercayaan dengan si penerima kepercayaan.
Lembaga yang dipercaya oleh investor sebelum menanamkan
dananya.
6.. Wali amanat (trustee). Jasa wali amanat diperlukan
sebagai wali dari si pemberi amanat (investor).
Kegiatan wali amanat meliputi :
1) Menilai kekayaan emiten
2) Menganalisis kemampuan emiten
3) Melakukan pengawasan dan perkembangan emiten
4) Memberi nasehat kepada para investor dalam hal yang
berkaitan dengan emiten
5) Memonitor pembayaran bunga dan pokok obligasi
6) Bertindak sebagai agen pembayaran
7. Perusahaan surat berharga (securities company).
Mengkhususkan diri dalam perdagangan surat berharga yang
tercatat di bursa efek. Kegiatan perusahaan surat
berharga antara lain :
10
1) Sebagai pedagang efek
2) Penjamin emisi
3) Perantara perdagangan efek
4) Pengelola dana
8. Perusahaan pengelola dana (investment company).
Mengelola surat-surat berharga yang akan menguntungkan
sesuai dengan keinginan investor, terdiri dari 2 unit
yaitu sebagai pengelola dana dan penyimpan dana.
9. Kantor administrasi efek. Kantor yang membantu para
emiten maupun investor dalam rangka memperlancar
administrasinya.
- Membantu emiten dalam rangka emisi- Melaksanakan kegiatan menyimpan dan pengalihan hak
atas saham para investor- Membantu menyusun daftar pemegang saham- Mempersiapkan koresponden emiten kepada para
pemegang saham- Membuat laporan-laporan yang diperlukan
F. JENIS DAN FUNGSI PASAR MODAL
Pasar modal dibedakan menjadi 2 yaitu pasar perdana dan
pasar sekunder Pasar Perdana ( Primary Market ) Pasar Perdana
adalah penawaran saham pertama kali dari emiten kepada para
pemodal selama waktu yang ditetapkan oleh pihak penerbit
(issuer) sebelum saham tersebut belum diperdagangkan di pasar
sekunder. Biasanya dalam jangka waktu sekurang-kurangnya 6
hari kerja. Harga saham di pasar perdana ditetukan oleh
11
penjamin emisi dan perusahaan yang go public berdasarkan
analisis fundamental perusahaan yang bersangkutan.
Dalam pasar perdana, perusahaan akan memperoleh dana yang
diperlukan. Perusahaan dapat menggunakan dana hasil emisi
untuk mengembangkan dan memperluas barang modal untuk
memproduksi barang dan jasa. Selain itu dapat juga digunakan
untuk melunasi hutang dan memperbaiki struktur pemodalan
usaha. Harga saham pasar perdana tetap, pihak yang berwenang
adalah penjamin emisi dan pialang, tidak dikenakan komisi
dengan pemesanan yang dilakukan melalui agen penjualan.
Pasar Sekunder ( Secondary Market ) Pasar sekunder
adalah tempat terjadinya transaksi jual-beli saham diantara
investor setelah melewati masa penawaran saham di pasar
perdana, dalam waktu selambat-lambatnya 90 hari setelah ijin
emisi diberikan maka efek tersebut harus dicatatkan di bursa.
Dengan adanya pasar sekunder para investor dapat membeli
dan menjual efek setiap saat. Sedangkan manfaat bagi
perusahaan, pasar sekunder berguna sebagai tempat untuk
menghimpun investor lembaga dan perseorangan.
Harga saham pasar sekunder berfluktuasi sesuai dengan
ekspetasi pasar, pihak yang berwenang adalah pialang, adanya
beban komisi untuk penjualan dan pembelian, pemesanannya
dilakukan melalui anggota bursa, jangka waktunya tidak
terbatas. Tempat terjadinya pasar sekunder di dua tempat,
yaitu:
12
Bursa reguler Bursa reguler adalah bursa efek resmi
seperti Bursa Efek Jakarta (BEJ), dan Bursa Efek Surabaya
(BES) Bursa paralel Bursa paralel atau over the counter adalah
suatu sistem perdagangan efek yang terorganisir di luar bursa
efek resmi, dengan bentuk pasar sekunder yang diatur dan
diselenggarakan oleh Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek-
efek (PPUE), diawasi dan dibina oleh Bapepam. Over the counter
karena pertemuan antara penjual dan pembeli tidak dilakukan di
suatu tempat tertentu tetapi tersebar diantara kantor para
broker atau dealer.
G. Fungsi Pasar Modal
Tempat bertemunya pihak yang memiliki dana lebih (lender)
dengan pihak yang memerlukan dana jangka panjang tersebut
(borrower). Pasar modal mempunyai dua fungsi yaitu ekonomi dan
keuangan. Di dalam ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas
untuk memindahkan dana dari lender ke borrower.
Dengan menginvestasikan dananya lender mengharapkan
adanya imbalan atau return dari penyerahan dana tersebut.
Sedangkan bagi borrower, adanya dana dari luar dapat digunakan
untuk usaha pengembangan usahanya tanpa menunggu dana dari
hasil operasiperusahaannya. Di dalam keuangan, dengan cara
menyediakan dana yang diperlukan oleh borrower dan para lender
tanpa harus terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil
H. MANFAAT PASAR MODAL
Secara umum, manfaat dari keberadaan pasar modal adalah
sebagai berikut:
13
Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi duniausaha sekaligus memungkinkan alokasi dana secara optimal.
Memberikan wahana investasi yang beragam bagi investorsehingga memungkinkan untuk melakukan diversifikasi.Alternatif investasi memberikan potensi keuntungan dengantingkat risiko yang dapat diperhitungkan.
Menyediakan leading indicator bagi perkembanganperekonomian suatu negara.
Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat menengah.
Penyebaran kepemilikan, keterbukaan dan profesionalismemenciptakan iklim berusaha yang sehat serta mendorongpemanfaatan manajemen profesi.
I. INSTRUMEN PASAR MODAL
Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal
merupakan instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1
tahun) seperti saham, obligasi, waran, right, reksa dana, dan
berbagai instrumen derivatif seperti option, futures, dan
lain-lain.Dalam makalah ini instrumen yang akan dibahas lebih
lanjut yaitu mengenai saham dan obligasi.
1. MENGENAL SAHAM
Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar
keuangan yang paling popular. Menerbitkan saham merupakan
salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk
pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, saham
merupakan instrument investasi yang banyak dipilih para
investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan
yang menarik.
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan
modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu
14
perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan
modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas
pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan
berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pada
dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh investor
dengan membeli atau memiliki saham:
a. Dividen
Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan
perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan
perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat
persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Jika
seorang pemodal ingin mendapatkan dividen, maka pemodal
tersebut harus memegang saham tersebut dalam kurun
waktu yang relatif lama yaitu hingga kepemilikan saham
tersebut berada dalam periode dimana diakui sebagai
pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen.
Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen
tunai – artinya kepada setiap pemegang saham diberikan
dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu
untuk setiap saham – atau dapat pula berupa dividen
saham yang berarti kepada setiap pemegang saham
diberikan dividen sejumlah saham sehingga jumlah saham
yang dimiliki seorang pemodal akan bertambah dengan
adanya pembagian dividen saham tersebut.
b. Capital Gain
15
Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan
harga jual. Capital gain terbentuk dengan adanya
aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Misalnya
Investor membeli saham ABC dengan harga per saham Rp
3.000 kemudian menjualnya dengan harga Rp 3.500 per
saham yang berarti pemodal tersebut mendapatkan capital
gain sebesar Rp 500 untuk setiap saham yang dijualnya.
Di pasar sekunder atau dalam aktivitas perdagangan
saham sehari-hari, harga-harga saham mengalami
fluktuasi baik berupa kenaikan maupun penurunan.
Pembentukan harga saham terjadi karena adanya
permintaan dan penawaran atas saham tersebut. Dengan
kata lain harga saham terbentuk oleh supply dan demand
atas saham tersebut. Supply dan demand tersebut terjadi
karena adanya banyak faktor, baik yang sifatnya
spesifik atas saham tersebut (kinerja perusahaan dan
industri dimana perusahaan tersebut bergerak) maupun
faktor yang sifatnya makro seperti tingkat suku bunga,
inflasi, nilai tukar dan faktor-faktor non ekonomi
seperti kondisi sosial dan politik, dan faktor lainnya.
2. MENGENAL OBLIGASI
Obligasi merupakan surat utang jangka menengah-panjang yang
dapat dipindah tangankan yang berisi janji dari pihak yang
menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode
tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah
ditentukan kepada pihak
16
Jenis Obligasi
Obligasi memiliki beberapa jenis yang berbeda, yaitu :
1) Dilihat dari sisi penerbit :
a. Corporate Bonds : obligasi yang diterbitkan oleh
perusahaan, baik yang berbentuk badan usaha milik
negara (BUMN), atau badan usaha swasta.
b. Government Bonds : obligasi yang diterbitkan oleh
pemerintah pusat.
c. Municipal Bond : obligasi yang diterbitkan oleh
pemerintah daerah untuk membiayai proyek-proyek yang
berkaitan dengan kepentingan publik (public
utility).
2) Dilihat dari sistem pembayaran bunga :
a. Zero Coupon Bonds : obligasi yang tidak melakukan
pembayaran bunga secara periodik. Namun, bunga dan
pokok dibayarkan sekaligus pada saat jatuh tempo.
b. Coupon Bonds : obligasi dengan kupon yang dapat
diuangkan secara periodik sesuai dengan ketentuan
penerbitnya.
c. Fixed Coupon Bonds : obligasi dengan tingkat kupon
bunga yang telah ditetapkan sebelum masa penawaran
di pasar perdana dan akan dibayarkan secara
periodik.
d. Floating Coupon Bonds : obligasi dengan tingkat
kupon bunga yang ditentukan sebelum jangka waktu
tersebut, berdasarkan suatu acuan (benchmark)
17
tertentu seperti average time deposit (ATD) yaitu
rata-rata tertimbang tingkat suku bunga deposito
dari bank pemerintah dan swasta.
3) Dilihat dari hak penukaran / opsi :
a. Convertible Bonds : obligasi yang memberikan hak
kepada pemegang obligasi untuk mengkonversikan
obligasi tersebut ke dalam sejumlah saham milik
penerbitnya.
b. Exchangeable Bonds : obligasi yang memberikan hak
kepada pemegang obligasi untuk menukar saham
perusahaan ke dalam sejumlah saham perusahaan
afiliasi milik penerbitnya.
c. Callable Bonds : obligasi yang memberikan hak kepada
emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga
tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.
d. Putable Bonds : obligasi yang memberikan hak kepada
investor yang mengharuskan emiten untuk membeli
kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur
obligasi tersebut.
4) Dilihat dari segi jaminan atau kolateralnya
a. Secured Bonds : obligasi yang dijamin dengan
kekayaan tertentu dari penerbitnya atau dengan
jaminan lain dari pihak ketiga. Dalam kelompok ini,
termasuk didalamnya adalah:
18
b. Guaranteed Bonds : Obligasi yang pelunasan bunga dan
pokoknya dijamin denan penangguangan dari pihak
ketiga
Mortgage Bonds : obligasi yang pelunasan bunga
dan pokoknya dijamin dengan agunan hipotik
atas properti atau asset tetap.
Collateral Trust Bonds : obligasi yang dijamin
dengan efek yang dimiliki penerbit dalam
portofolionya, misalnya saham-saham anak
perusahaan yang dimilikinya.
c. Unsecured Bonds :
obligasi yang tidak dijaminkan dengan kekayaan
tertentu tetapi dijamin dengan kekayaan
penerbitnya secara umum.
5) Dilihat dari segi nilai nominal
a. Konvensional Bonds : obligasi yang lazimdiperjualbelikan dalam satu nominal, Rp 1 miliar persatu lot.
b. Retail Bonds : obligasi yang diperjual belikan dalamsatuan nilai nominal yang kecil, baik corporate bondsmaupun government bonds.
6) Dilihat dari segi perhitungan imbal hasil :
a. Konvensional Bonds : obligasi yang diperhitungandengan menggunakan sistem kupon bunga.
b. Syariah Bonds : obligasi yang perhitungan imbal hasildengan menggunakan perhitungan bagi hasil. Dalamperhitungan ini dikenal dua macam obligasi syariah,yaitu:
19
Obligasi Syariah Mudharabah merupakan obligasisyariah yang menggunakan akad bagi hasilsedemikian sehingga pendapatan yang diperolehinvestor atas obligasi tersebut diperoleh setelahmengetahui pendapatan emiten.
Obligasi Syariah Ijarah merupakan obligasi syariahyang menggunakan akad sewa sedemikian sehinggakupon (fee ijarah) bersifat tetap, dan bisadiketahui/diperhitungkan sejak awal obligasiditerbitkan
Karakteristik Obligasi :
Nilai Nominal (Face Value) adalah nilai pokok darisuatu obligasi yang akan diterima oleh pemegangobligasi pada saat obligasi tersebut jatuh tempo.
Kupon (the Interest Rate) adalah nilai bunga yangditerima pemegang obligasi secara berkala (kelazimanpembayaran kupon obligasi adalah setiap 3 atau 6bulanan) Kupon obligasi dinyatakan dalam annualprosentase.
Jatuh Tempo (Maturity) adalah tanggal dimana pemegangobligasi akan mendapatkan pembayaran kembali pokokatau Nilai Nominal obligasi yang dimilikinya. Periodejatuh tempo obligasi bervariasi mulai dari 365 harisampai dengan diatas 5 tahun. Obligasi yang akanjatuh tempo dalam waktu 1 tahun akan lebih mudahuntuk di prediksi, sehingga memilki resiko yang lebihkecil dibandingkan dengan obligasi yang memilikiperiode jatuh tempo dalam waktu 5 tahun. Secara umum,semakin panjang jatuh tempo suatu obligasi, semakintinggi Kupon / bunga nya.
Penerbit / Emiten (Issuer) Mengetahui dan mengenalpenerbit obligasi merupakan faktor sangat pentingdalam melakukan investasi Obligasi Ritel. Mengukurresiko / kemungkinan dari penerbit obigasi tidakdapat melakukan pembayaran kupon dan atau pokokobligasi tepat waktu (disebut default risk) dapatdilihat dari peringkat (rating) obligasi yang
20
dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat seperti PEFINDOatau Kasnic Indonesia.
Harga Obligasi :
Berbeda dengan harga saham yang dinyatakan dalam bentukmata uang, harga obligasi dinyatakan dalam persentase(%), yaitu persentase dari nilai nominal.Ada 3 (tiga) kemungkinan harga pasar dari obligasi yangditawarkan, yaitu:
Par (nilai Pari) : Harga Obligasi sama dengan nilainominal Misal: Obligasi dengan nilai nominal Rp 50juta dijual pada harga 100%, maka nilai obligasitersebut adalah 100% x Rp 50 juta = Rp 50 juta.
at premium (dengan Premi) : Harga Obligasi lebihbesar dari nilai nominal Misal: Obligasi dengan nilainominal RP 50 juta dijual dengan harga 102%, makanilai obligasi adalah 102% x Rp 50 juta = Rp 51 juta
at discount (dengan Discount) : Harga Obligasi lebihkecil dari nilai nominal Misal: Obligasi dengan nilainominal Rp 50 juta dijual dengan harga 98%, makanilai dari obligasi adalah 98% x Rp 50 juta = Rp 49juta.
MATERI PERKULIAHAN PERTEMUAN IIPASAR UANGDAN PASAR VALUTA ASING
21
A. PASAR UANG
Sejarah Pasar Uang
Karena dunia mengalami krisis moneter secara global makamunculah sebuah ide di dunia perekonomian yaitu diadakannyasystem simpan pinjam,kredit baik jangka panjang maupun jangkapendek seperti : SBI, SBPU, SUN, repurchase Agreement, yangakan bisa membantu perekonomian di saat krisis moneter.
Pengertian Pasar Uang
Pasar keuangan dapat berarti :
1. Suatu sistem pasar yang memfasilitasi terjadinyaperdagangan antar produk dan turunan keuangan sepertimisalnya bursa efek yang memfasilitasi perdagangan saham,obligasi dan waran .
2. Pertemuan antara pembeli dan penjual untukmemperdagangkan produk keuangan dalam berbagai caratermasuk penggunaan bursa efek, secara langsung antarapenjual dan pembeli (over-the-counter) .
Dalam dunia akademis, mahasiswa bidang studi keuangan akanmenggunakan kedua makna tersebut namun mahasiswa ekonomi hanyamenggunakan makna yang kedua.
Pasar uang adalah suatu kelompok pasar dimana instrumen kreditjangka pendek, yang umumnya berkualitas tinggidiperjualbelikan. Fungsi pasar uang sebagai sarana alternatifbagi lembaga-lembaga keuangan, perusahaan-perusahaan nonkeuangan untuk memenuhi kebutuhan dana jangka pendek maupununtuk menempatkan dana atas kelebihan likuiditasnya.
Pasar uang (bahasa Inggris: money market) merupakan pertemuandemand dan supply dana jangka pendek. Dalam pasar uang, valutaasing diperlukan untuk membayar kegiatan ekspor impor, hutangluar negeri.
Menurut Pandji Anoraga dan Piji Pakarti (2001:20), pasar uangadalah suatu tempat pertemuan abstrak dimana para pemilik danajangka pendek dapat menawarkan kepada calon pemakai yangmembutuhkannya, baik secara langsung maupun melalui perantara.
22
Sedangkan yang dimaksud dengan dana jangka pendek adalah dana-dana yang dihimpun dari perusahaan maupun perorangan denganbatasan waktu dari satu hari sampai satu tahun, yang dapatdiperjualbelikan didalam pasar uang.
Kebutuhan akan adanya pasar uang dilatar belakangi adanyakebutuhan pengusaha untuk mendapatkan sejumlah dana dalamjangka pendek atau sifatnya harus segera dipenuhi. Dengandemikian pasar uang memiliki fungsi sebagai berikut:
1. mempermudah masyarakat memperoleh dana-dana jangka pendekuntuk membiayai modal kerja atau keperluan jangka pendeklainnya;
2. memberikan kesempatan masyarakat berpartisipasi dalampembangunan dengan membeli Sertifikat Bank Indonesia(SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU); dan
3. Menunjang program pemerataan pendapatan bagi masyarakat.
Ciri-ciri Pasar Uang
1. Menekankan pada pemenuhan dana jangka pendek.2. Mekanisme pasar uang ditekankan untuk mempertemukan pihak
yang mempunyai kelebihan dana dan yang membutuhkan dana.3. Tidak terikat pada tempat tertentu seperti halnya pasar
modal.
Sedangkan Pasar Uang menurut Pandji Anoraga dan Piji Pakarti(2001:19) mempunyai ciri : jangka waktu dana yang pendek,tidak terikat pada tempat tertentu, pada umumnya supply dandemand bertemu secara langsung dan tidak perlu guarantorunderwriter
Pelaku Pasar Uang
Bank Yayasan Dana Pensiun Perusahaan Asuransi Perusahaan-perusahaan besar Lembaga Pemerintah Lembaga Keuangan lain Individu Masyarakat
23
Jenis Pasar Uang
Pasar keuangan dapat dibagi kedalam beberapa sub jenis seperti :
1. Pasar modal yang terdiri dari pasar primer dan pasar sekunder yang terbagi lagi menjadi :
1. pasar saham , yang merupakan sarana pembiayaan melalui penerbitan saham, dan merupakan sarana perdagangan saham.
2. Pasar obligasi , yang merupakan sarana pembiayaan melalui penerbitan obligasi dan merupakan sarana perdagangan obligasi.
2. Pasar komoditi , yang memfasilitasi perdagangan komoditi.3. Pasar keuangan, yang merupakan sarana pembiayaan utang
jangka pendek dan investasi.4. Pasar derivatif , yang merupakan sarana yang menyediakan
instrumen untuk mengelola risiko keuangan.
1. Pasar berjangka , yang merupakan sarana yang menyediakanstadarisasi kontrak berjangka bagi perdagangan suatuproduk pada suatu tanggal dimasa mendatang .
2. Pasar asuransi , yang memfasilitasi redistribusi dariberbagai risiko.
3. pasar valuta asing , yang memfasilitasi perdagangan valutaasing.
Manfaat Pasar Uang
Tanpa adanya pasar keuangan ini maka peminjam uang (kreditur)akan mengalami kesulitan dalam menemukan debitur yang bersediauntuk memberikan pinjaman kepadanya. Pengantara seperti bankmembantu dalam melakukan proses ini, dimana bank menerimadeposito dari nasabahnya yang memiliki uang untuk ditabung dankemudian bank dapat meminjamkan uang ini kepada orang yangberniat untuk meminjam uang. Bank biasanya memberikan pinjamanuang dalam bentuk kredit dan kredit pemilikan rumah.
Ilustrasi pada tabel dibawah ini dapat menjelaskan hubungan antara pasar keuangan dan peminjam serta pemberi pinjaman :
Hubungan antara peminjam dan pemberi pinjaman
24
Pemberi pinjaman
Perantara keuangan
Pasar keuangan Peminjam
IndividuPerusahaan
BanksPerusahaanAsuransiDana PensiunReksadana
AntarbankBursa efekPasar uangPasar obligasiValuta asing
IndividuPerusahaanPemerintah pusatPemerinmtah daerahPerusahaan publik
Pemberi Pinjaman
Individu tidak pernah menganggap dirinya sebagai pemberipinjaman namun mereka meminjamkan sejumlah uang kepada pihaklainnya dalam berbagai cara seperti misalnya:
Menyimpan uangnya dalam bentuk tabungan atau deposito di bank ;
Menjadi peserta program dana pensiun; Membayar premi asuransi ; Investasi dalam obligasi pemerintah; atau investasi dalam saham perusahaan.
Perusahaan cenderung menjadi peminjam untuk permodalannya.Apabila perusahaan mengalami kelebihan dana tunai yang tidakdigunakan dalam jangka waktu pendek maka mereka meminjamkanuang tersebut melalui pasar pinjaman jangka pendek yangdisebut pasar uang. Amat sedikit perusahaan yang memilkistruktur arus kas yang kuat, dan perusahaan seperti inilahyang cenderung menjadi pemberi pijmanan dibanding meminjamuang.
Peminjam
Individu meminjam uang melalui kredit bank untuk kebutuhanjangka pendek maupun panjang guna pembiayaan pembelian rumah.
Perusahaan meminjam uang untuk membantu kebutuhan jangka pendekmaupun panjang guna perputaran dananya maupun untukpengembangan bisnis.
25
Pemerintah seringkali menghadapi suatu masalah dimanapengeluaran mereka lebih besar daripada pemasukan pajaknyamaka guna menutupi kekurangan ini dibutuhkan pinjaman.Pemerintah juga melakukan peminjaman bagi keperluan badanusaha milik negara, pemerintah daerah, otoritas setempat dansektor publik lainnya. Peminjaman ini dilakukan dengan caramenerbitkan obligasi pemerintah.
Pemerintah daerah dapat meminjam atas nama daerahnya sebagaimanahalnya dengan penerimaan pinjaman dari pemerintah pusat.
Badan usaha milik negara dan perusahaan publik biasanya termasukindustri nasional dal layanan publik seperti perusahaan keretaapi pos, perusahaan listrik negara, air minum dan perusahaanpenyedia layanan publik lainnya.
Instrumen Pasar Uang di Indonesia
Instrumen atau surat-surat berharga yang diperjualbelikandalam pasar uang jenisnya cukup bervariasi termasuk surat-surat berharga yang diterbitkan oleh badan-badan usaha swastadan negara serta lembaga-lembaga pemerintah.
Instrumen pasar uang yang ada di Indonesia menurut DahlanSiamat (2001:208) adalah sebagai berikut :
1. Sertfikat Bank Indonesia (SBI)
Instrumen utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau banksentral atas unjuk dengan jumlah tertentu yang akandibayarkan kepada pemegang pada tanggal yang telahditetapkan. Instrumen ini berjangka waktu jaruh tempo satutahun atau kurang.
2. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
Surat-surat berharga berjangka pendek yang dapatdiperjualbelikan secara diskonto dengan Bank Indonesia ataulembaga diskonto yang ditunjuk oleh BI.
3. Sertifikat Deposito
Instrumen keuangan yang diterbitkan oleh suatu bank atasunjuk dan dinyatakan dalam suatu jumlah, jangka waktu dan
26
tingkat bunga tertentu. Sertifikat Deposito adalah depositoberjangka yang bukti simpanannya dapat diperdagangkan. Ciripokok yang membedakaimya dengan deposito berjangka terletakpada sifat yang dapat dipindahtangankan ataudiperjualbelikan sebelum jangka waktu jatuli temponyamelalui lembaga – lembaga keuangan lainnya.
4. Commerecial Paper
Promes yang tidak disertai dengan jaminan yang diterbitkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana jangka pendek dan dijual kepada investor dalam pasar uang.
5.. Call Money
Kegiatan pinjam meminjam dana antara satu bank dengan banklainnya untuk jangka waktu pendek.
6.. Repurchase Agreement
Transaksi jual odi surat-surat berharga disertai denganperjanjian bahwa penjual akan membeli kcmbali surat-suratberharga yang dijual tersebut pada tanggal dan dengan hargayang telah ditetapkan lebih dahulu
7.. Banker’s Acceptence
Suatu instrumen pasar uang yang digunakan untuk memberikankredit pada eksportir atau importir untuk membayar sejumlahbarang atau untuk membeli valuta asing.
Indikator Pasar Uang
Indikator pasar uaing sangat diperlukan untuk mengukur ataupaling tidak mengamati perkembangan pasar uang, Indikatorpasar uang meliputi:
1. Suku bunga Pasar Uang Antar Bank (Rp)2. Tingkat bunga yang dikenakan oleh bank terhadap bank lain
dalam hal pinjam meminjam danadalam bentuk rupiah.3. Volume transaksi Pasar Uang Antar Bank (Rp)
27
4. Jumlah transaksi antar bank dalam hal pinjam meminjamdalam bentuk rupiah.
5. Suku bunga Pasar Uang Antar Bank (US$)6. Tingkat bunga yang dikenakan oleh bank terhadap bank lain
dalam hal pinjam meminjam danadalam bentuk US $.7. Volume transaksi Pasar Uang Antar Bank (US$)8. Jumlah transaksi antar bank dalam hal pinjam meminjam
dalam bentuk US $.9. J1BOR (Jakarta Interbank Offered)10. Suku bunga yang ditawarkan untuk transaksi pinjam
meminjam antar bank.11. Suku bunga deposito Rupiah (%/Th)12. Tingkat bunga yang diberikan para deposan yang
mendepositokan uangnya dalam bentuk Rupiah13. Suku bunga deposito US$ (%/Th)14. Tingkat bunga yang diberikan para deposan yang
mendepositokan uangnya dalam bentuk US $.15. Nilai Tukar Rupiah (Kurs)16. Harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya
atau nilai dari suatu mata uang terhadap mata uanglainnya.
17. Suku bunga kredit18. Tingkat bunga kredit yang dikenakan bank atau
lembaga keuangan lainnya kepada para kreditor19. Inflasi20. Kenaikan tingkat harga barang dan jasa secara umum
dan terus menerus suatu waktu tertentu21. Indeks Harga Konsumen (IHK)22. Angka indeks yang menunjukkan tingkat harga barang
dan jasa yang harus dibeli konsumen dalam suatu periodetertentu.
23. Sertifikat Bank Indonesi (SBI)24. Instrumen investasijangka pendek yang bebas resiko
B. PASAR VALUTA ASING
28
Pengertian Pasar Valas
Valuta Asing adalah pasar mata uang yang merupakan pasar
derifatif terbesar di dunia. Perdagangan ini diawali pada
tahun 1971 berdasarkan perjanjian Bretton Woods yang
menetapkan perubahan nilai mata uang suatu negara dari kurs
tetap menjadi kurs mengambang yang nilainya ditentukan oleh
pasar.
Menurut Madura pasar valas adalah pasar yang
memfasilitasi pertukaran valuta untuk mempermudah transaksi-
transaksi perdagangan dan keuangan internasional. Kuncoro
transaksi valas (foreign exchange transaction) adalah
pertukaran suatu mata uang dengan mata uang lain.
Pasar valas dunia menawarkan mekanisme yang dapat
menyelesaikan trnsaksi yang kompleks dan beragam secara
efisien Perantara utama dalam pasar valas adalah bank-bank
utama yang beroperasi diseluruh dunia terutama yang berdagang
valas. Bank-bank ini dihubungkan dengan jaringan
telekomunikasi yang sangat maju dan canggih, dimana dapat
menghubungkan bank-bank tersebut dengan klien utamanya dan
bank-bank lain diseluruh dunia.
Ada dua tingkatan dalam pasar valas. Pertama, pasar
konsumen/eceran (consumer/retail market), dimana individu atau
institusi membeli dan menjual valas kepada bank. Sebagai
contoh, bila IBM bermaksud merepatriasi keuntungan dari
cabangnya di Jerman ke AS, maka IBM dapat mendatangi sebuah
bank di Frankfurt dengan tawaran menjual DM yang dimilikinya
29
untuk ditukarkan US$.
Kedua, apabila bank tersebut tidak memiliki jumlah US$ yang
diinginkan, maka bank tadi akan mendatangi bank lain untuk
memperoleh Dolar sebagai ganti DM atau valas lain. Penjualan
dan pembelian semacam ini disebut pasar antar bank.
Pelaku utama dan fungsi pokok Pasar Valas
Pelaku ekonomi yang utama dalam pasar valas dapat digolongkan
menjadi:
1. Individu
2. Institusi
3. Perbankan
4. Bank Sentral
5. Spekulan dan Arbitraser
6. Pialang Pasar Valas
Fungsi pokok Pasar Valas
Nopirin menyebutkan beberapa fungsi pokok pasar valuta asing
dalam membantu lalu-lintas pembayaran internasional yaitu:
1. Mempermudah pertukaran valuta asing serta pemindahan dana
dari satu negara ke negara lain. Proses penukaran atau
pemindahan dana ini dapat dilakukan dengan sistem
clearing seperti halnya yang dilakukan oleh bank-bank
serta pedagang.
2. Karena sering terdapat transaksi internasional yang tidak
perlu segera diselesaikan pembayaran atau penyerahan
barangnya, maka pasar valuta asing memberikan kemudahan
30
untuk dilaksanakannya perjanjian atau kontrak jual beli
dengan kredit.
3. Memungkinkan dilakukannya hedging. SEOrang pedagang
melakukan hedging apabila dia pada saat yang sama
melakukan transaksi jual beli valuta asing yang berbeda,
untuk menghilangkan/mengurangi resiko kerugian akibat
perubahan kurs.
Jenis-jenis Pasar Valas
Pasar valas dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu:
1. Pasar Spot (Pasar Tunai)
Menurut Madura kurs spot adalah nilai tukar berjalan suatu
valuta. Kemudian yang dimaksud pasar spot adalah pasar
yang memfasilitasi transaksi-transaksi nilai tukar
berjalan suatu valuta. Dimana komoditi atau valas dijual
secara tunai dengan penyerahan segera. Disebut juga actual
market atau physical market.
Menurut Kuncoro transaksi spot terdiri dari transaksi
valas yang biasanya selesai dalam maksimal dua hari kerja.
Dalam pasar spot, dibedakan atas tiga jenis transaksi:
a. Cash, dimana pembayaran satu mata uang dan pengiriman
mata uang lain diselesaikan dalam hari yang sama
b. Tom (kependekan dari tomorrow/besok), dimana
pengiriman dilakukan pada hari berikutnya
c. Spot, dimana pengiriman diselesaikan dalam tempo 48
jam setelah perjanjian.
2. Pasar Forward
31
Menurut Madura Kurs forward adalah nilai tukar suatu
valuta dengan valuta lain pada suatu waktu di masa depan
yang dikuotasikan oleh bank-bank. Kemudian yang dimaksud
Pasar Forward adalah pasar yang memfasilitasi perdagangan
kontrak forward mata uang. Menurut Kuncoro transaksi
forward merupakan transaksi valas dimana pengiriman mata
uang dilakukan pada suatu tanggal tertentu di masa
datang. Kurs dimana transaksi forward akan diselesaikan
telah ditentukan pada saat kedua belah pihak menyetujui
kontrak untuk membeli dan menjual. Waktu antara
ditetapkannya kontrak dan pertukaran mata uang yang
sebenarnya terjadi dapat bervariasi dari dua minggu
hingga satu tahun. Jatuh tempo kontrak forward biasanya
satu, dua, tiga atau enam bulan. Transaksi forward
biasanya terjadi bila eksportir, importir, atau pelaku
ekonomi lain yang terlibat dalam pasar valas harus
membayar atau menerima sejumlah mata uang asing pada
suatu tanggal tertentu di masa mendatang.
3. Pasar Currency Futures
Menurut Madura pasar Currency Futures merupakan
pasar yang memfasilitasi perdagangan kontrak Currency
Futures. Suatu kontrak Currency Futures menetapkan suatu
volume standar dari suatu valuta tertentu yang akan
dipertukarkan pada tanggal penyelesaian (settlement date)
tertentu di masa depan. Sebuah MNC (multi national
corporation) yang ingin meng-hedge hutangnya akan membeli
32
kontrak Currency Futures untuk mengunci harga suatu
valuta di masa depan.
4. Pasar Currency Options
Menurut Madura menjelaskan pasar Currency Options
merupakan pasar yang memfasilitasi perdagangan kontrak
currency options. Kontrak currency options dapat
diklasifikasikan sebagai call atau put. Suatu currency
call Options menyediakan hak untuk membeli suatu valuta
tertentu dengan harga tertentu (yang dinamakan dengan
strike price atau exercise price) dalam suatu periode
waktu tertentu. currency call options digunakan untuk
meng-hedge hutang-hutang valas yang harus dibayarkan di
masa depan. currency put options memberikan hak untuk
menjual suatu valuta asing dengan harga tertentu dalam
suatu periode waktu tertentu. Currency put options
digunakan untuk meng-hedge piutang-piutang valas yang
akan diterima di masa depan.
Dalam dunia pertukaran mata uang asing atau currency
exchange umumnya dipakai kode atau simbol tertentu untuk
mewakili setiap mata uang agar lebih mudah untuk
identifikasi dan proses karena hanya menggunakan 3 digit
karakter huruf untuk tiap-tiap mata uang yang ada
33
MATERI PERKULIAHAN PERTEMUAN III
SEWA GUNA (LEASING)
Pengertian LeasingLeasing atau sewa guna usaha adalah setiap kegiatan
pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-barang
modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan dalam jangka waktu
tertentu, berdasarkan pembayaran-pembayaran secara berkala
disertai dengan hak pilih bagi perusahaan tersebut untuk
membeli barang-barang modal yang bersangkutan atau
memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa uang
yang telah disepakati bersama. Dengan melakukan leasing
perusahaan dapat memperoleh barang modal dengan jalan sewa
beli untuk dapat langsung digunakan berproduksi, yang dapat
diangsur setiap bulan, triwulan atau enam bulan sekali kepada
pihak lessor.
Melalui pembiayaan leasing perusahaan dapat memperoleh
barang-barang modal untuk operasional dengan mudah dan cepat.
Hal ini sungguh berbeda jika kita mengajukan kredit kepada
bank yang memerlukan persyaratan serta jaminan yang besar.
Bagi perusahaan yang modalnya kurang atau menengah, dengan
melakukan perjanjian leasing akan dapat membantu perusahaan
dalam menjalankan roda kegiatannya. Setelah jangka leasing
selesai, perusahaan dapat membeli barang modal yang
bersangkutan. Perusahaan yang memerlukan sebagian barang modal
tertentu dalam suatu proses produksi secara tibatiba, tetapi
34
tidak mempunyai dana tunai yang cukup, dapat mengadakan
perjanjian leasing untuk mengatasinya. Dengan melakukan
leasing akan lebih menghemat biaya dalam hal pengeluaran dana
dibanding dengan membeli secara tunai.
Pihak - pihak yang Terlibat Dalam LeasingDalam leasing ada beberapa pihak-pihak yang terlibat,
yaitu pemilik / penyedia aktiva dan pemakai aktiva, di
antaranya :
1. Lessor, yaitu perusahaan sewa guna atau pihak yang
memberikan jasa pembiayaan kepada pihak Lessee dalam
bentuk penyediaan barang modal
2. Lessee, yaitu perusahaan atau pihak yang memperoleh
pembiayaan dalam bentuk barang modal dari pihak Lessor
3. Supplier, yaitu perusahaan yang mengadakan atau
menyediakan barang untuk dijual kepada Lessee dengan
pembayara secara tunai oleh Lessor
4. Kreditur, Pihak kreditur dalam transaksi sewa guna
biasanya adalah bank yang memegang peranan dalam hal
penyediaan dana kepada lessor. Kreditur atau pihak bank
juga dapat memberikan kredit kepada pihak supplier untuk
pembelian barang-barang modal yang kemudian akan di jual
sebagai objek sewa guna kepada Lessee atau Lessor.
Jenis – jenis Transaksi Leasing (Sewa Guna)1. Finance Lease
Finance lease adalah suatu bentuk pembiayaan dengan ciri-
ciri sebagai berikut :
35
a. Objek sewa guna atau barang modal yang dimiliki lessor
dapat berupa benda bergerak ataupun benda tidak
bergerak yang memiliki umur maksimum sama dengan masa
kegunaan ekonomis barang tersebut.
b. Lesse berkewajiban melakukan pembayaran kepada lessor
secara berkala sesuai dengan jumlah dan jangka waktu
yang telah di setujui.
c. Lessor tidak dapat secara sepihak membatalkan kontrak
atau mengakhiri masa kontrak dalam jangka waktu
perjanjian yang telah disetujui.
d. Lessee pada akhir masa kontrak memiliki hak / opsi
beli untuk membeli objek sewa guna sesuai dengan nilai
sisa atau residual value.
Finace leasse sendiri terbagi kedalam beberapa bentuk
transaksi. Dua bentuk finance lease yang umumnya di
jumpai adalah :
a. Direct Financial Lease
Merupakan suatu bentuk transaksi sewa guna di mana
lessor membeli suatu barang atas permintaan pihak
lessee dan sekaligus menyewakan barang tersebut kepada
lessee yang bersangkutan. Tujuan utama pihak lessee
dari transaksi ini adalah untuk mendapatkan pembiayaan
dengan cara sewa guna dalam bentuk perolehan barang
modal yang dapat digunakan dalam proses produksi.
b. Sale and Lease Back
Dalam transaksi sale and lease back pihak lessee
sengaja menjual barang modalnya kepada lessor untuk
36
kemudian dilakukan konrtak sewa guna atas barang
tersebut antara lessor dengan lessee yang dalam hal
ini merupakan pihak yang mejual barang untuk digunakan
selama sewa guna yang disetujui kedua belah pihak.
2. Operating Lease
Operating lease adalah suatu bentuk pembiayaan dengan
ciri-ciri yaitu :
a. Objek sewa guna digunkan oleh lessee dalam masa
kontrak dengan jangka waktu relatif pendek dari pada
umur ekonomisnya
b. Jumlah seluruh pembayaran sewa secara berkala yang
dilakukan oleh lessee kepada lessor tidak mencakup
jumlah biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang
modal berikut dengan harganya, karena pihak lessor
justru mengharapkan keuntungan dari penjualan barang
setelah berakhirnya masa kontrak .
c. Resiko ekonomis dan biaya pemeliharaan barang modal
yang mejadi objek sewa guna ditanggung oleh pihak
lessor.
d. Barang modal yang menjadi objek sewa guna harus
dikembalikan oleh pihak lessee kepada pihak lessor
pada akhir masa kontrak atau dapat dikatakan bahwa
pihak lessee tidak memiliki hak /opsi untuk membeli
objek sewa guna.
e. Bersifat cancellable atau pihak lessee dapat secare
sepihak membatalkan perjanjian kontrak sewa guna
sewaktu-waktu.
37
Prosedur Mekanisme Leasing (Sewa Guna)Dalam melakukan perjanjian leasing terhadap prosedur dan
mekanisme yang harus di jalankan yang secara garis besar dapat
di uraikan sebagai berikut :
1. Lessee bebas memilih dan menentukan peralatan yang
dibutuhkan, mengadakan penawaran harga dan menunjuk
supplier peralatan yang memuaskan.
2. Setelah lessee mengisi formulir permohonan lessee,
maka dikirimkan kepada lessor disertai dokumen
lengkap.
3. Lessor mengevaluasi kelayakan kredit dan memutuskan
untuk memberikan fasilitas lease dengan syarat dan
kondisi yang disetujui lessee (lama kontrak
pembayaran sewa lesse), setelah ini maka kontrak
lessee dapat di tandatangani.
4. Pada saat yang sama, lessee dapat menandatangani
kontrak asuransi untuk peralatan yang dilease dengan
perusahan asuransi yang disetujui lessor, seperti
yang tercantum dalam kontrak lease. Antara lessor dan
perusahaan asuransi terjalin perjanjian kontrak
utama.
5. Supplier dapat mengirimkan peralat yang dilease ke
lokasi lessee. Untuk mempertahankan dan memelihara
kondisi peralatan tersebut, supplier akan
menandatangani perjanjian purna jual.
6. Lessee menandatangani tanda terima peralatan dan
menyerahkan kepada supplier.
38
7. Supplier menyerahkan tanda terima (yang diterima dari
lessee), bukti dan pemindahan pemilikan kepada
lessor.
8. Lessor membayar harga peralatan yang dilease kepada
supplier.
9. Lessee membayar sewa lease secara periodik sesuai
dengan jadwal pembayaran yang telah ditentukan dalam
kontrak lease.
Keunggulan Leasing (Sewa Guna)Ada beberapa keunggulan yang diperoleh perusahaan dengan
melakukan sewa guna dalam operasi usahanya, antara lain :
1. Transaksi sewa guna dapat dilakukan tanpa harus adanya
uang muka, hal ini dapat membantu aliran kas bagi
perusahaan-perusahaan lessee yang baru berdiri dan belum
memiliki kondisi finansial yang solid.
2. Dibandingkan pembiayaan melalui kredit perbankan,
pembiayaan sewa guna lebih fleksibel kerena lebih dapat
menyesuaikan dengan kondisi keuangan pihak lessee.
3. Sewa guna merupakan salah satu bentuk pembiayaan yang
bersifat off balance sheet, yang berarti bahwa transaksi sewa
guna tidak tercantum sebagai komponen utang pada neraca
perusahaan lessee, sehingga berdampak positif pada rasio
keuangan perusahaan tersebut.
4. Salah satu jenis transaksi sewa guna, yaitu operating
lease yang berjangka waktu singkat, dapat mengatasi
resiko keuangan yang dihadapi pihak lessee.
39
5. Pembayaran sewa secara periodik dengan jumlah tetap
memberikan kemudahan bagi pihak lessee dalam penyusunan
anggaran tahunan.
Metode Pembayaran Leasing (sewa guna)Besarnya uang sewa yang dibayarkan oleh pihak lessee
terdiri atas unsur bunga dan cicilan pokok yang jumlahnya
selalu berubah-ubah. Pembayaran bunga tersebut semakin kecil
sejalan dengan penurunan saldo pokok. Besarnya pembayaran sewa
setiap periodenya ditentukan oleh faktor-faktor sebagai
berikut :
1. Nilai modal yang juga merupakan nilai kontrak sewa guna.
Nilai barang modal merupakan penjumlahan harga barang
modal dengan nilai sisanya pada akhir masa kontrak.
2. Simpanan jaminan atau security deposit. Simpanan jaminan
merupakan semacam uang muka pihak lessee atas suatu
kontrak sewa guna yang besarnya bergantung pada
kesepakatan antara lessor dengan lessee.
3. Nilai sisa (residual value). Nilai sisa adalah perkiraan
wajar atas nilai suatu barang modal yang dilease pada
masa akhir kontrak.
4. Jangka waktu. Jangka waktu kontrak sewa guna berkait erat
dengan jangka waktu kegunaan ekonomis atau manfaat suatu
barang modal yang dileasekan. Umumnya kontrak sewa guna
di Indonesia berkisar 2 s.d 5 tahun. Semakin lama waktu
sewa guna semakin rendah pula pembayaran sewa
40
5. Tingkat bunga. Tingkat bunga yang digunakan dalam
perhitungan pembayarna sewa guna adalah tingkat bunga
efektif yang ditetapkan oleh lessor.
Dalam melakukan pembayaran biaya leasing ini dapat digunakan
rumus sebagai berikut :
Dimana :
S = besarnya sewa
I = tingkat bunga
b = nilai barang modal
t = jumlah periode
r = nilai sisa
Sebagai contoh :
Perhitungan pembayaran sewa guna dengan cara pembayaran di
muka dapat dilihat pada akun dibawah ini:
- Nilai barang modal : Rp 400 juta
- Nilai sisa : Rp 40 juta
- Simpanan jaminan (10% dari nilai barang) : Rp 40 juta
- Tingkat bunga pertahun 24% (per bulan 2%)
41
S=[ (b−r ) (1+i)❑t−1]
(1+i)❑1−1
- Jangka waktu : 12 bulan
- Masa kontrak : 1 Januari 2000 s.d 31 Desember 2000
Dengan menggunakan formula diatas, dapat dihitung besarnya
sewa per bulan sebagai berikut :
S = [ (400.000.000−40.000 ) (1+0.02)❑12−1]❑0,02
(1+0,02)❑12−1
= [ (360.000.000) (1,02 )❑11]0,02(1,02)❑12−1
= 33.373.978
Pada periode 1 langsung dilakukan pembayaran sewa sebesar
Rp33.373.978.
MATERI PERKULIAHAN PERTEMUAN IVANJAK PIUTANG
A.PengertianAnjak piutang (Bahasa Inggris: factoring) adalah suatu
transaksi keuangan sewaktu suatu perusahaan menjual
piutangnya (misalnya tagihan) dengan memberikan suatu
diskon. Ada tiga perbedaan antara anjak piutang dan pinjaman
bank. Pertama, penekanan anjak piutang adalah pada nilai
piutang, bukan kelayakan kredit perusahaan. Kedua, anjak
piutang bukanlah suatu pinjaman, melainkan pembelian suatu
42
aset (piutang). Terakhir, pinjaman bank melibatkan dua
pihak, sedangkan anjak piutang melibatkan tiga pihak.
Menurut Kasmir dalam “Bank dan Lembaga Keuangan
lainnya” menjelaskan bahwa anjak piutang atau yang lebih
dikenal dengan factoring adalah perusahaan yang kegiatannya
melakukan penagihan atau pembelian atau pengambilalihan atau
pengelolaan hutang piutang suatu perusahaan dengan imbalan
atau pembayaran tertentu dari perusahaan (klien).
Kemudian pengertian anjak piutang menurut Keputusan
Menteri Keuangan Nomor NO.172/KMK.06/2002 adalah badan usaha
yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian
dan atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan
jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan
dalam dan luar negeri.
Tiga pihak yang terlibat dalam anjak piutang adalah
penjual, debitur, dan pihak yang membiayai (factor). Penjual
adalah pihak yang memiliki piutang (biasanya untuk layanan
yang diberikan atau barang yang dijual) dari pihak kedua,
debitur. Penjual selanjutnya menjual satu atau lebih
tagihannya dengan potongan atau diskon ke pihak ketiga,
suatu lembaga keuangan khusus untuk mendapatkan uang dalam
bentuk kas. Debitur akan membayar langsung ke perusahaan
pembiayaan dengan jumlah penuh sesuai nilai tagihan.
Agar dapat lebih memahami tentang perjanjian anjak
piutang ini maka dapat dilihat dari tiga serangkai hukum
yaitu :
Subyek hukum dari perjanjian anjak piutang itu tentau
saja adalah Penjual, Pembeli dan Perusahaan anjak
43
piutang. Namun penamaan tersebut dirubah disesuaikan
dengan hakekat anjak piutang. Perusahaan anjak piutang
atau dikenal sebagai factor adalah badan usaha yang
menawarkan anjak piutang lihat pengertian di atas. Klien
adalah pihak yang menggunakan jasa dari anjak piutang
(mudahnya adalah pihak yang menjual piutang kepada
factor). Penjual atau supplier masuk dalam pengeritan
klien. Sementara nasabah atau konsumen merupakan pihak
yang mengadakan transaksi dengan klien.
Obyek Hukum. Obyek hukum dalam perjanjian ini jelas
adalah piutang itu sendiri. Baik itu dijual atau
dialihkan atau di urus oleh pihak lain.
Peristiwa hukum atau hubungan hukumnya adalah perjanjian
anjak piutang, yaitu perjanjian antara perusahaan anjak
piutang dengan klien.
B. Peran Lembaga Keuangan Anjak Piutang Dalam Ekonomi
Kenyataan selama ini banyak sektor usaha yang
menghadapi berbagai masalah dalam menjalankan kegiatan
usahanya. Masalah masalah tersebut pada prinsipnya berkaitan
antara lain: kurang kemampuan dan terbatasnya sumber-sumber
permodalan, lemahnya pemasaran sehingga target penjualan
tidak tercapai. Disamping itu perusahaan hanya
terkonsentrasi pada usaha peningkatan produksi dan penjualan
sedangkan administrasi penjualan termasuk penjualan secara
kredit (Piutang) masih terabaikan.
Kelemahan dibidang manajemen/ pengelolaan piutang
menyebabkan semakin meningkatnya kredit macet. Kondisi
44
seperti ini mengancam kontinuitas usaha yang pada gilirannya
akan menyulitkan perusahaan dalam memperoleh sumber
pembiayaan dari lembaga keuangan.
Beberapa manfaat yang dapat diberikan lembaga anjak
piutang dalam rangka mengatasi masalah dunia usaha adalah
sebagai berikut:
Penggunaan jasa anjak piutang akan menurunkan biaya
produksi dan biaya penjualan.
Anjak piutang dapat memberikan fasilitas pembiayaan dalam
bentuk pembayaran dimuka (Advanced Payment) sehingga akan
meningkatkan Crediet standing perusahaan .
Kegiatan anjak piutang dapat meningkatkan kemampuan
bersaing perusahaan klien karena klien dapat mengadakan
transaksi perdagangan secara bebas baik perdagangan dalam
negeri maupun perdagangan internasional.
Meningkatkan kemampuan klien dalam memperoleh laba
melalui peningkatan perputaran modal kerja.
Menghilangkan risiko kerugian akibat terjadinya kredit
macet karena resiko kredit macet ini dapat diambil alih
oleh lembaga anjak piutang.
Kegiatan anjak piutang dapat mempercepat proses ekonomi
dan meningkatkan pendapatan nasional.
C. Mekanisme Pembiayaan Lembaga Keuangan Anjak Piutang
(Factoring)
Transaksi anjak piutang biasanya diawali dengan
negosiasi antara perusahaan (klien) dengan lembaga anjak
piutang (factoring) yang disesuaikan dengan kebutuhan
45
perusahaan dan dengan fasilitas yang disediakan perusahaan
anjak piutang. Apabila perusahaan sudah mengetahui
kebutuhannya sejak awal maka akan lebih mempermudah dan
mempercepat transaksi anjak piutang.
Beberapa fasilitas anjak piutang yang ditawarkan:
a. Undisclosed/ Non Notification Factoring
Adakalanya perusahaan ingin performance/
bonafiditasnya tetap terjaga dimata pelanggan (debitur)
walaupun sebetulnya perusahaan sedang kesulitan dana.
Untuk itu pada saat pengalihan piutang maka perusahaan
tidak memberitahu pelanggan (debitur) bahwa piutang sudah
dialihkan ke perusahaan anjak piutang (factoring).
Transaksi anjak piutang ini dinamakan Undisclosed/Non
Notification Factoring. Mekanisme transaksi Undisclosed
sebagai berikut :
1. Terjadi transaksi penjualan secara kredit kepada
pelanggan (klien)
2. Negosiasi dan kontrak anjak piutang antara perusahaan
(klien) dengan lembaga anjak piutang (factoring) dimana
perusahaan menyerahkan kopi faktur penagihan piutang
dan dokumen terkait lainnya sedangkan dokumen asli
tetap dipegang perusahaan.
3. Lembaga anjak piutang memberikan pembiayaan maksimal
80% dari nilai faktur.
4. Pada saat jatuh tempo perusahaan akan menagih kepada
debitur/pelanggan.
46
5. Perusahaan akan mengembalikan pinjaman dana kepada
factoring ditambah dengan biaya anjak piutang (service
charge/discount charge).
b. Disclosed/ Notification Factoring
Jika perusahaan (klien) setelah memperoleh
pembiayaan dari anjak piutang tidak ingin direpotkan oleh
tugas menagih kepada debitur maka perusahaan bisa
memanfaatkan fasilitas disclosed factoring yaitu segera
menyerahkan pengelolaan piutang kepada perusahaan anjak
piutang.
Mekanisme transaksi ini bisa dijelaskan sebagai berikut :
1. Terjadi penjualan secara kredit kepada pelanggan
(klien)
2. Negosiasi dan kontrak factoring antara perusahaan
(klien) dengan lembaga anjak piutang dimana perusahaan
menyerahkan faktur penagihan dan dokumen terkait
lainnya (dokumen asli).
3. Perusahaan memberitahu kepada debitur kalau piutang dan
penagihan sudah dialihkan ke lembaga anjak piutang.
4. Lembaga anjak piutang memberikan pembiayaan maksimum
80% dari nilai faktur.
5. Pada saat jatuh tempo lembaga anjak piutang melakukan
penagihan kepada debitur.
6. Pelanggan (debitur) membayar tagihan kepada anjak
piutang.
47
7. Lembaga anjak piutang menyerahkan sisa dan (20% Nilai
faktur) kepada perusahaan (klien) setelah sebelumnya
dikurangi biaya administrasi.
Dalam transaksi anjak piutang terdapat beberapa
risiko yang mungkin timbul diantaranya:
1. Pada Undisclosed Factoring ada kemungkinan perusahaan
(klien) ingkar janji (wanprestasi) yaitu tidak
mengembalikan pinjaman/pembiayaan kepada factoring
walaupun perusahaan sudah menerima pembayaran dari
debitur sehingga anjak piutang mengalami kerugian.
2. Pelanggan/debitur yang ingkar janji yaitu tidak
membayar hutangnya pada saat jatuh tempo sehingga
kemungkinan perusahaan atau lembaga anjak piutang yang
mengalami kerugian.
Untuk mengatasi risiko tersebut, pada saat kontrak/
perjanjian dibuat maka perlu ditetapkan pihak yang
bertanggung jawab atas penanggungan resiko. Jika debitur
tidak dapat memenuhi kewajibannya dan yang menanggung
resiko tersebut perusahaan (klien) maka perjanjiannya
dinamakan with recourse factoring sedangkan jika lembaga anjak
piutang yang menanggung risiko kerugiaannya maka
perjanjiannya dinamakan without recourse factoring.
Jika melihat fasilitas-fasilitas yang disediakan
lembaga anjak piutang, ternyata usaha anjak piutang lebih
dominan kepada pemberian jasa pembiayaan (financing service)
atas pengalihan piutang dari klien (perusahaan). Namun
48
demikian lembaga anjak piutang juga memberikan jasa
dibidang non pembiayaan (non financing service). Jasa non
pembiayaan ini pada dasarnya untuk melayani pengelolaan
piutang (kredit) perusahaan klien.
Produk jasa non pembiayaan ini diantaranya :
1. Investigasi kredit (credit investigation) atau analisis
kredit yaitu lembaga anjak piutang membantu perusahaan
untuk menilai calon customer/debitur.
2. Mengelola administrasi penjualan secara kredit (sales
ledger administration/sales accounting).
3. Mengawasi/ memonitor penjualan yang dilakukan klien
termasuk menetapkan prosedur penagihan.
4. Memberikan masukan atau mengusahakan cara pengamanan
terhadap risiko piutang terutama jika transaksi
perdagangan secara internasional (export financing) yang
rentan terhadap risiko terjadinya fluktuasi kurs valuta
asing.
Dengan memanfaatkan jasa anjak piutang maka
perusahaan (klien) tidak perlu membentuk bagian kredit
tersendiri dalam organisasi. Lembaga anjak piutang sudah
secara otomatis telah melaksanakan fungsi bagian crediet
(credit departement) dimana lembaga anjak piutang akan
memberikan laporan hasil kerjanya secara periodik kepada
perusahaan (klien)
Atas pemanfaatan jasa anjak piutang timbul suatu
kewajiban bagi perusahaan (klien) yaitu membayar biaya
anjak piutang. Biaya ini terdiri dari:
49
Service charge yaitu biaya yang dikeluarkan karena klien
menggunakan jasa untuk pengelolaan/ pembukuan penjualan
(sales ledger) dari transaksi penjualan yang dilakukan
klien. Besarnya biaya berkisar antara 0,5% – 2,5%
tergantung kesepakatan antara anjak piutang dan klien.
Discount charge yaitu biaya yang dikeluarkan karena klien
memperoleh pembiayaan (dana tunai) dari lembaga anjak
piutang. Besarnya biaya discount charge antara 2% – 3%.
Biaya ini juga ditetapkan berdasarkan kesepakatan kedua
belah pihak.
D. Manfaat Lembaga Keuangan Anjak Piutang
Manfaat anjak piutang bagi perusahaan (klien) dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1. Perusahaan yang kesulitan/kekurangan dana akan segera
memperoleh dana tunai sehingga terdapat aliran kas masuk
(cash in flow) yang bisa digunakan untuk modal kerja
perusahaan. Aliran kas (cash in flow) akan lebih lancar karena
perusahaan tidak perlu menunggu pencairan piutang sampai
jatuh tempo.
2. Tugas perusahaan (klien) dalam pengelolaan administrasi
penjualan dapat dialihkan ke lembaga anjak piutang karena
lembaga ini membantu mengelola administrasi penjualan dan
penagihan (sales ledgering and collection service).
3. Perusahaan (klien) tidak ragu dalam penjualan produknya
terutama kepada customer baru karena resiko tagihan macet
bisa ditanggung bersama dengan lembaga anjak piutang
(credit insurance).
50
4. Anjak piutang dapat memperbaiki sistem penagihan sehingga
piutang dapat dibayar tepat saat jatuh tempo dan sebisa
mungkin penagihan ini tidak merusak hubungan baik antara
perusahaan (klien) dengan pelanggannya (custome
MATERI PERKULIAHAN PERTEMUAN VMODAL VENTURA DAN REKSA DANA
MODAL VENTURA
Modal ventura yaitu suatu pembiayaan oleh suatu perusahaankepada suatu perusahaan pasangan usahanya yang prinsippembiayaanya adalah penyertaan modal. Perusahaan yang menerimapenyertaan modal disebut Perusahaan Pasangan Usaha atau InvesteeCompany, dan perusahaan yang melakukan penyertaan modal disebutPerusahaan Modal Ventura. Bentuk pembiayaannya bisa berupaobligasi atau bahkan pinjaman, namun obligasi atau pinjamantidak sama dengan obligasi atau pinjaman biasa, karenamempunyai sifat khusus yang pada intinya mempunyai syaratpengembalian dan balas jasa yang lebih lunak.
Disamping pengertian di atas, modal ventura oleh beberapapihak diberi batasan sebagai berikut :
Perusahaan modal ventura adalah badan usaha yangmelakukan pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal ke
51
dalam suatu perusahaan penerima bantuan jangka waktutertentu (Keppres no. 61 tahun 1988)
Modal ventura adalah usaha penyediaan pembiayaan untukmemungkinkan pembentukan dan pengembangan usaha-usahabaru di berbagai bidang (Robert White)
Modal ventura adalah investasi jangka panjang dalambentuk pemberian modal yang mengandung resiko, dimanapenyedia dana, terutama mengharapkan capital gain disampingpendapatan bunga atau deviden(Tony Lorenz)
Modal ventura adalah dana yang diinvestasikan padaperusahaan atau individu yang memiliki resiko tinggi(Clinton Richardson).
Sejarah modal ventura di Indonesia
Perusahaan modal ventura di Indonesia diawali denganpembentukan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI), sebuahbadan usaha milik negara (BUMN) yang sahamnya dimilki olehDepartemen Keuangan (82,2%) dan Bank Indonesia (17,8%).
Gema nama Bahana memang sempat menggetarkan "dunia keuangan"nusantara. Ketika pada tahun 1993 salah satu anak usahanya, PTBahana Artha Ventura (BAV), agresif melebarkan usaha keseluruh provinsi, membentuk Perusahaan Modal Ventura Daerah(PMVD). Sasarannya, usaha kecil menengah (UKM) untuk dibiayai.
Konsep Kelembagaan dan Mekanisme Modal Ventura
Karakteristik yang paling menonjol dalam usaha modal venturaadalah berkaitan dengan resiko. Modal ventura lebih cenderungmembiayai usaha yang menjanjikan keuntungan yang lebih besar,misalnya usaha usaha baru dibidang pengembangan teknologi.
Ciri-ciri utama modal ventura adalah pembiayaan dalam bentukpenyertaan modal saham dengan jangka waktu tertentu. Didalamperkembangannya peyertaan modal tersebut lebih lanjut dapatdimodifikasi menjadi semi equity financing.
52
Mekanisme modal ventura pada prinsipnya merupakan suatu prosesyang menggambarkan arus investasi. Oleh karena itu dalammekanisme modal ventura terdapat tiga unsur yang terlibatsecara langsung.
Pemilik modal yang menginginkan keuntungan yang tinggidari modal yang dimlikinya. Modal dari berbagai sumberatau investor tersebut dapat dihimpun dalam suatu wadahatau lembaga khusus yang dibentuk untuk itu atau venturecapital funds.
Profesional yang memiliki keahlian dalam mengelolainvestasi dan mencari jenis investasi potensial.Profesional ini dapat berupa lembaga yang disebutperusahaan manajemen.
Perusahaan yang membutuhkan untuk pengembangan usahannya.Perusahaan yang dibiayai ini disebut perusahaan pasanganusaha (PPU).
Mekanisme modal ventura yang diterapkan dibedakan dalam duabentuk.
Pertama, membentuk modal ventura yang langsung dikelolaoleh manajemen perusahaan modal ventura itu sendiri.Mekanisme modal ventura sejenis ini juga disebut modalventura konvensional atau single tier approach.
Mekanisme modal Ventura Konvensional
Kedua, membentuk modal ventura kemudian pengelolaanyadiserahkan kepada perusahaan manajemen investasi yangmemang memilki keahlian dibidang modal ventura.Pendekatan kedua ini disebut dengan two tier approach.
Mekanisme modal Ventura dengan konsep
Di Indonesia mekanisme modal ventura dengan konsep pemisahanantara venture capital fund dengan management venture capital companytidak dikenal dalam peraturan perundangan modal ventura.
53
Tujuan dan Manfaat Modal Ventura
Pembiayaan modal ventura bertujuan untuk:
Memungkinkan dan mempermudah pendirian suatu perusahaanbaru.
Membantu membiayai perusahaan yang sedang mengalamikesulitan dana dalam pengembangan usahanya, terutama padatahap-tahap awal.
Membantu perusahaan baik pada tahap pengembangan suatuproduk atau pada tahap mengalami kemunduran.
Membantu terwujudnya dari hanya suatu gagasan menjadisuatu produk jadi yang siap dipasarkan.
Memperlancar mekanisme investasi dalam dan luar negeri. Mendorong perkembangan proyek research dan development. Membantu pengembangan teknologi baru dan memperlancar
terjadinya alih teknologi. Membantu dan memperlancar penglihan kepemilikan suatu
perusahaan.
Masuknya modal ventura sebagai sumber pembiayaan padaperusahaan akan memberi manfaat bagi perusahaan yangbersangkutan antara lain sebagai berikut
Kemungkinan berhasilnya usaha lebih besar. Meningkatkan efisiensi pendistribusian produk. Meningkatkan Bankabilitas. Meningkatkan kemampuan memperoleh keuntungan. Meningkatkan likuiditas.
Karakteristik Modal Ventura
Karakteristik modal ventura tersebut antara lain sebagai berikut.
54
1. Pembiayaan Modal Ventura Merupakan Equity.2. Modal Ventura Merupakan Investasi Dengan Perspektif
Jangka Panjang.3. Modal Ventura Merupakan Pembiayaan Yang Bersifat Risk
Capital.4. Modal Ventura Bersifat Sementara.5. Keuntungan Berupa Capital Gain dan Deviden.6. Rate Of Return yang tinggi.
Sumber Dana Modal Ventura
Sumber dana dan modal ventura dapat berasal dari berbagaisumber, antara lain:
1. Investor Perseorangan2. Investor Institusi3. Perusahaan Asuransi dan Dana Pensiun4. Perbankan5. Lembaga Keuangan Internasional
REKSA DANA
Pengertian Reksa Dana menurut pada Undang-Undang Pasar Modalnomor 8 Tahun 1995 pasal 1, ayat (27): "Reksadana adalah wadahyang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakatPemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efekoleh Manajer Investasi."
Terdapat tiga unsur penting dalam pengertian Reksadana yaitu:
1.Adanya kumpulan dana masyarakat, baik individu maupuninstitusiDengan melakukan pengumpulan dana dari para pemodalnyamemungkinkan pemodal-
55
pemodal yang memiliki dana yang minim dapat ikut andilberinvestasi dalam bentuk efek.
2.Investasi bersama dalam bentuk suatu portofolio efek yangtelah terdiversifikasiYang dimaksud dengan efek adalah surat berharga,seperti suratpengakuan utang, surat berharga komersial,saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan,kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas Efek,dan setiap turunan dari Efek, baik Efek yang bersifatutang maupun yang bersifat ekuitas, seperti opsi danwaran. Portofolio efek yang dikelola oleh reksa danadapatberupa kumpulan dari beberapa jenis efek (tidak hanyasejenis).
3.Manager Investasi dipercaya sebagai pengelola dana milikmasyarakat investorManager investasi adalah pihak yang kegiatan usahanyamengelola portofolio efek untuk para nasabah ataumengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompoknasabah, tidak termasuk perusahaanasuransi, dana pensiun, dan bank yangmelakukan sendirikegiatan usahanya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Manager investasi bertanggungjawab mengelola dana yang terkumpul dalam reksadana danbertanggung jawab terhadap setiap kegiatan investasi.
Jenis Reksadana
Reksadana ada 4 jenis jika dikelompokan berdasarkan portofolionya:
Reksadana Pendapatan tetap Reksa dana dengan investasi yang sekurang-kurangnya 80% dari dana yang dikelola (aktivanya) dalam bentuk efek bersifat hutang.
Reksadana Saham Reksa dana dengan investasi yangsekurang-kurangnya 80% dari dana yang dikelolanyadiinvestasikan dalam efek bersifat ekuitas.
56
Reksadana Pasar Uang Reksa dana yang investasinya ditanampada efek bersifat hutang dengan jatuh tempo yang kurangdari satu tahun.
Reksadana Campuran Reksa dana yang mempunyai perbandingantarget aset alokasi pada efek saham dan pendapatan tetapyang tidak dapat dikategorikan ke dalam ketiga reksa danalainnya
Sejarah Reksa Dana di Indonesia
Di Indonesia, reksa dana pertama kali muncul saat pemerintahmendirikan PT. Danareksa pada tahun 1976. Pada waktu itu PT.Danareksa menerbitkan reksa dana yang disebut dengansertifikat Danareksa. Pada tahun 1995, pemerintah mengeluarkanperaturan tentang pasar modal yang mencakup pula peraturanmengenai reksa dana melalui UU No. 8 tahun 1995 mengenai pasarmodal. Adanya UU tersebut menjadi momentum munculnya reksadana di Indonesia yang diawali dengan diterbitkannya reksadana tertutup oleh PT. BDNI Reksa Dana.
57
MATERI PERKULIAHAN PETERMUAN VIPERUSAHAAN ASURANSI
A. PENGERTIAN
Banyak definisi yang telah diberikan kepada istilah
asuransi, dimana secara sepintas tidak ada kesamaan antara
definisi yang satu dengan yang lainnya. Hal ini bisa
dimaklumi, karena mereka dalam mendefinisikannya disesuaikan
dengan sudut pandang yang mereka gunakan dalam memandang
asuransi, dimana sesuai dengan uraian diatas bahwa asuransi
dapat dipandang dari beberapa sudut.
Definsi-definisi tersebut antara lain :
1. Definisi asuransi menurut Pasal 246 Kitab Undang-undang
Hukum Dagang (KUHD) Republik Indonesia : "Asuransi atau
pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana
seorang penanggung mengikatkan diri pada tertanggung
dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian
kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan
dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tertentu"
Berdasarkan definisi tersebut, maka dalam asuransi
terkandung 4 unsur, yaitu :
a. Pihak tertanggung (insured) yang berjanji untuk
membayar uang premi kepada pihak penanggung,
sekaligus atau secara berangsur-angsur.
b. Pihak penanggung (insure) yang berjanji akan membayar
sejumlah uang (santunan) kepada pihak tertanggung,
58
sekaligus atau secara berangsur-angsur apabila
terjadi sesuatu yang mengandung unsur tak tertentu.
c. Suatu peristiwa (accident) yang tak terntentu (tidak
diketahui sebelumnya).
d. Kepentingan (interest) yang mungkin akan mengalami
kerugian karena peristiwa yang tak tertentu.
2. Definisi asuransi menurut Prof. Mehr dan Cammack :
"Asuransi merupakan suatu alat untuk mengurangi resiko
keuangan, dengan cara pengumpulan unit-unit exposure
dalam jumlah yang memadai, untuk membuat agar kerugian
individu dapat diperkirakan. Kemudian kerugian yang dapat
diramalkan itu dipikul merata oleh mereka yang
tergabung".
3. Definisi asuransi menurut Prof. Mark R. Green: "Asuransi
adalah suatu lembaga ekonomi yang bertujuan mengurangi
risiko, dengan jalan mengkombinasikan dalam suatu
pengelolaan sejumlah obyek yang cukup besar jumlahnya,
sehingga kerugian tersebut secara menyeluruh dapat
diramalkan dalam batas-batas tertentu".
4. Definisi asuransi menurut C.Arthur William Jr dan Richard
M. Heins, yang mendefinisikan asuransi berdasarkan dua
sudut pandang, yaitu:
a. "Asuransi adalah suatu pengaman terhadap kerugian
finansial yang dilakukan oleh seorang penanggung".
b. “.Asuransi adalah suatu persetujuan dengan mana dua
atau lebih orang atau badan mengumpulkan dana untuk
menanggulangi kerugian finansial".
59
Berdasarkan definisi-definisi tersebut di atas kiranya
mengenai definisi asuransi yang dapat mencakup semua sudut
pandang : "Asuransi adalah suatu alat untuk mengurangi
risiko yang melekat pada perekonomian, dengan cara
manggabungkan sejumlah unit-unit yang terkena risiko yang
sama atau hampir sama, dalam jumlah yang cukup besar, agar
probabilitas kerugiannya dapat diramalkan dan bila kerugian
yang diramalkan terjadi akan dibagi secara proposional oleh
semua pihak dalam gabungan itu".
Pengertian Asuransi bila di tinjau dari segi hukum
adalah: "Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian
antara 2 (dua) pihak atau lebih dimana pihak tertanggung
mengikat diri kepada penanggung, dengan menerima premi-premi
Asuransi untuk memberi penggantian kepada tertanggung karena
kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang di
harapkan atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang
mungkin akan di derita tertanggung karena suatu peristiwa
yang tidak pasti, atau untuk memberi pembayaran atas
meninggal atau hidupnya seseorang yang di pertanggungkan. "
B. PRINSIP - PRINSIP POKOK ASURANSI
Ada beberapa prinsip-prinsip pokok Asuransi yang sangat
penting yang harus di penuhi baik oleh tertanggung maupun
penanggung agar kontrak/perjanjian Asuransi berlaku (tidak
batal). Adapun prinsip2 pokok Asuransi tersebut sbb:
60
a. Prinsip Itikad Baik (Utmost Good Faith)
b. Prinsip kepentingan yang dapat di Asuransikan (Insurable
Interest)
c. Prinsip Ganti Rugi (Indemnity)
d. Prinsip Subrogasi (Subrogation)
e. Prinsip Kontribusi (Contribution)
f. Prinsip Sebab Akibat (Proximate Cause)
C. PRODUK ASURANSI
a. Asuransi Kerugian
Menutup pertanggungan untuk kerugian karena kerusakan
atau kemusnahan harta benda yang dipertanggungkan karena
sebab - sebab atau kejadian yang dipertanggungkan (sebab
- sebab atau bahaya - bahaya yang disebut dalam kontrak
atau polis asuransi). Dalam asuransi kerugian, penanggung
menerima premi dari tertanggung dan apabila terjadi
kerusakan atau kemusnahan atas harta benda yang
dipertanggungkan maka ganti kerugian akan dibayarkan
kepada tertanggung.
b. Asuransi Jiwa
Menutup pertanggungan untuk membayarkan sejumlah santunan
karena meninggal atau tetap hidupnya seseorang dalam
jangka waktu pertanggungan.
Dalam asuransi jiwa, penanggung menerima premi dari
tertanggung dan apabila tertanggung meninggal, maka
santunan (uang pertanggungan) dibayarkan kepada ahli
waris atau seseorang yang ditunjuk dalam polis sebagai
penerima santunan.
61
c. Produk Asuransi Kerugian
Asuransi Kebakaran
Asuransi Angkutan Laut
Asuransi Kendaraan Bermotor
Asuransi Kerangka Kapal
Construction All Risk (CAR)
Property / Industrial All Risk
Asuransi Customs Bond
Asuransi Surety Bond
Asuransi Kecelakaan Diri
Asuransi Kesehatan
dan lain lain
d. Produk Asuransi Jiwa
Asuransi Jiwa Murni (Whole Life Insurance)
Asuransi Jiwa Berjangka Panjang
Asuransi Jiwa Jangka Pendek (Term Insurance)
e. Produk Asuransi Kerugian Dalam Program Asuransi Sosial
Asuransi Kecelakaan Diri yang dikeluarkan oleh PT Jasa
Raharja
Asuransi Kesehatan dan Tabungan Hari Tua yang
dikeluarkan oleh PT JAMSOSTEK
f. Produk Asuransi Jiwa Dalam Program Asuransi Sosial
Program Dana Pensiun dan Tabungan Hari Tua bagi pegawai
negeri dan ABRI yang diselenggarakan oleh PT. TASPEN
dan PT ASABRI
g. Pengertian Tarif
Tarif Asuransi adalah:
62
Suatu harga satuan dari suatu kontrak Asuransi
tertentu, untuk obyek pertanggungan tertentu, terhadap
resiko tertentu, dan di gunakan untuk masa depan
tertentu pula.
Alat untuk mengukur resiko yang realistis (reality of
risk), yang berkisar dan tergantung kepada mutunya,
makin besar kemungkinan rugi, makin besar pula
tarifnya.
h. Obyek Pertanggungan
Yaitu semua obyek (property dan manusia) yang dapat di
pertanggungkan aturannya karena kemungkinan akan
mengalami suatu resiko yang dapat menimbulkan kerugian di
tinjau dari segi keuangan. Contoh:
Rumah tinggal, gedung, pabrik, tempat usaha, dll
Mobil, kapal, pesawat, dll
Jiwa manusia, kesehatan, dll
Proyek pembangunan dan pemasangan mesin
Pengangkutan barang
dll
i. SPPA (Surat Permintaan Penutupan Asuransi)
SPPA adalah formulir isian yang harus di isi oleh calon
tertanggung dalam rangka penutupan Asuransi yang akan di
gunakan oleh penanggung untuk mengevaluasi tingkat resiko
dari obyek pertanggungan tersebut. Adapun data yang diisi
dalam SPPA adalah seputar obyek pertanggungan, kondisi
sekitar obyek pertanggungan, data tertanggung, perincian
obyek tertanggung, tingkat bahaya, dan lain-lain.
63
D. FUNGSI ASURANSI :
1. Transfer Resiko
Dengan membayar premi yang relatif kecil, seseorang atau
perusahaan dapat memindahkan ketidakpastian atas hidup
dan harta bendanya (resiko) ke perusahaan asuransi
2. Kumpulan Dana
Premi yang diterima kemudian dihimpun oleh perusahaan
asuransi sebagai dana untuk membayar resiko yang terjadi
Ditinjau dari beberapa sudut, maka asuransi mempunyai
tujuan dan teknik pemecahan yang bermacam-macam, antara
lain:
1. Dari segi Ekonomi, maka :
Tujuannya
Mengurangi ketidak pastian dari hasil usaha yang
dilakukan oleh seseorang atau perusahaan dalam rangka
memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan.
Tekniknya
Dengan cara mengalihkan risiko pada pihak lain dan pihak
lain mengkombinasikan sejumlah risiko yang cukup besar,
sehingga dapat diperkirakan dengan lebih tepat besarnya
kemungkinan terjadinya kerugian.
2. Dari segi Hukum, maka :
Tujuannya
Memindahkan risiko yang dihadapi oleh suatu obyek atau
suatu kegiatan bisnis kepada pihak lain.
Tekniknya
64
Melalui pembayaran premi oleh tertanggung kepada
penanggung dalam kontrak ganti rugi (polis asuransi),
maka risiko beralih kepada penanggung.
3. Dari segi Tata Niaga, maka :
Tujuannya
Membagi risiko yang dihadapi kepada semua peserta program
asuransi.
Tekniknya
Memindahkan risiko dari individu / perusahaan ke lembaga
keuangan yang bergerak dalam pengelolaan risiko
(perusahaan asuransi), yang akan membagi risiko kepada
seluruh peserta asuransi yang ditanganinya.
4. Dari segi Kemasyarakatan, maka :
Tujuannya
Menanggung kerugian secara bersama-sama antar semua
peserta program asuransi.
Tekniknya
Semua anggota kelompok (kelompok anggota) program
asuransi memberikan kontribusinya (berupa premi )untuk
menyantuni kerugian yang diderita oleh seorang / beberapa
orang anggotanya.
5. Dari segi Matematis, maka :
Tujuannya
Meramalkan besarnya kemungkinan terjadinya risiko dan
hasil ramalan itu dipakai dasar untuk membagi risiko
kepada semua peserta (sekelompok peserta) program
asuransi.
65
Tekniknya
Menghitung besarnya kemungkinan berdasarkan teori
kemungkinan ("Probability Theory"), yang dilakukan oleh
aktuaris maupun oleh underwriter.
MATERI PERKULIAHAN PERTEMUAN VII
DANA PENSIUN
A. Pengertian
Menurut UU No. 11 tahun 1992 Dana Pensiun ialah badan
hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan
manfaat pensiun. Menurut Abdul Kadir Muhammad dan Rita Murniati
(2000) : Dana Pensiun adalah yang secara khusus dihimpun dengan
tujuan untuk memberikan manfaat kepada peserta ketika mencapai
usia pensiun, mengalami cacat, atau meninggal dunia. Program
dana pensiun adalah dana yang dibentuk untuk pembayaran
karyawan setelah tidak bekerja lagi karena memasuki masa
pensiun. Dengan adanya dana pensiun karyawan peserta kelak akan
tetap memperoleh jumlah penghasilan tertentu, sekalipun sudah
tidak bekerja lagi.
B. Tujuan dan Funsi Dana Pensiun
66
Tujuan penyelenggaraan program pensiun baik dari kepentingan
pemberi kerja,
karyawan dan lembaga pengelola pensiun dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Pemberi Kerja Kewajiban Moral
Dimana perusahaan mempunyai kewajiban moral untuk memberikan
rasa aman kepada karyawan terhadap masa yang akan datang
karena tetap memiliki penghasilan pada saat mereka mencapai
usia pensiun. Loyalitas, karyawan diharapkan mempunyai
loyalitas terhadap perusahaan serta meningkatkan motivasi
karyawan dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Kompetisi pasar
tenaga kerja, dimana perusahaan akan memiliki daya saing dalam
usaha mendapatkan karyawan yang berkualitas dan profesional di
pasaran tenaga kerja. Memberikan penghargaan kepada
karyawannya yang telah mengabdi terhadap perusahaan. Agar di
usia pensiun karyawan tersebut tetap dapat menikmati hasil
yang diperoleh setelah bekerja di perusahaannya. Meningkatkan
citra perusahaan di mata masyarakat dan pemerintan.
2. Karyawan
Rasa aman bagi karyawan terhadap masa yang akan datang karena
tetap memiliki penghasilan pada saat mereka mencapai usia
pensiun. Kompensasi yang lebih baik yaitu karyawan mempunyai
tambahan kompensasi meskipun baru bisa dinikmati pada saat
mencapai usia pensiun atau berhenti bekerja
67
3. Penyelenggara Dana Pensiun
Mengelola dana pensiun untuk memperoleh keuntungan, Turut
membantu dan mendukung program pemerintah., Sebagi bakti
sosial terhadap karyawan.
Adapun fungsi program dana pensiun antara lain: Asuransi,
yaitu peserta yang meninggal dunia atau cacat sebelum mencapai
usia pensiun dapat diberikan uang pertanggungan atas beban
bersama dari dana pensiun. tabungan, yaitu himpunan iuran
peserta dan iuaran pemberi kerja merupakan tabungan untuk dan
atas nama pesertanya sendiri. Pensiun, yaitu seluruh himpunan
iuran peserta dan iuran pemberi kerja serta hasil
pengelolaannya akan dibayarkan dalam bentuk manfaat pensiun
sejak bulan pertama, sejak mencapai usia pensiun, selama
seumur hidup peserta, dan janda/duda peserta pengolahan dana
pensiun dapat dilakukan oleh pemberi kerja (DPPK) atau lembaga
keuangan (DPLK). Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) Dana
pensiun pemberi kerja adalah unit organisasi dalam suatu
perusahaan yang khusus menangani dana pensiun bagi pegawai
perusahaan tersebut.[5] DPPK dibentuk oleh orang atau badan
yang memperkerjakan karyawan, untuk menyelenggarakan program
pensiun. Pendirian dan penyelenggaraan program pensiun melalui
dana pensiun oleh pemberi kerja sifatnya tidak wajib. Akan
tetapi, mengingat dampak dan peranan yang positif dari program
dana pensiun kepada para karyawan, pemerintah sangat
menganjurkan kepada setiap pemberi kerja untuk mendirikan dana
pensiun. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Menurut UU No.
11 tahun 1992 pasal 1 butir 4 mengatakan bahwa Dana Pensiun
68
Lembaga Keuangan adalah dana pensiun yang dibentuk oleh Bank
atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan program
pensiun iuran pasti bagi perorangan, baik karyawan, maupun
pekerja mandiri yang terpisah dari dana pensiun pemberi kerja
bagi karyawan bank atau perusahaan asuransi yang bersangkutan.
Pihak yang diperkenankan untuk mendirikan dana pensiun
hanyalah bank umum dan perusahaan asuransi jiwa. Dana pensiun
lembaga keuangan hanya dapat menjalankan program pensiun iuran
pasti. Program ini terutama diperuntukkan bagi para pekerja
mandiri atau perorang, misalnya dokter, pengacara, pengusaha
yang bukan merupakan karyawan dari lembaga atau orang lain.
Biasanya mereka memiliki penghasilan yang berasal dari pemberi
kerja tetapi dari usahanya.
Jenis Program Dana Pensiun Program pensiun yang umumnya
digunakan
diperusahaan swasta dan perusahaan milik negara maupun bagi
karyawan pemerintah terdiri atas dua jenis, yaitu sebagai
berikut:
1. Program Pensiun Manfaat Pasti (Defined Benefit Plan)
Program pensiun manfaat pasti adalah program pension yang
memberikan formula tertentu atas manfaat yang akan diterima
peserta saat mencapai usia pensiun. Program manfaat pasti
merupakan program pensiun yang besar manfaatnya yang akan
diterima oleh peserta pada saat pensiun telah dapat ditetapkan
terlebih dahulu. Penetapan ini didasarkan pada formula
tertentu yang ditetapkan pada peraturan dana pensiun. Dalam
program ini, jangka waktu pada saat seorang karyawan mulai
69
bekerja sampai dimulainya program pensiun menjadi masa kerja
yang diakui. Pengakuan masa kerja yang lalu dari karyawan oleh
pemberi kerja ini dihitung berdasarkan rumus aktuaria tertentu
dan menjadi kewajiban dari pemberi kerja (past service
liability).Dari sisi karyawan atau peserta, program pensiun
manfaat pasti akan lebih menarik sebab manfaat pensuin yang
diterimanya akan mendekati jumlah penerimaan (gaji) terakhir
yang ia peroleh. Manfaat yang diperoleh pada saat pensiun
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Dari sudut
pandang pemberi kerja yang terjadi adalah sebaliknya.
2. Program Pensiun Iuran Pasti (Defined Contribution Plan),
Program Pensiun Iuran Pasti yaitu program pensiun yang
menetapkan besarnya iuran karyawan dan perusahaan (pemberi
kerja). Sementara itu, manfaat yang akan diterima karyawan
dihitung berdasarkan akumulasi iuran ditambah dengan hasil
pengembangan atau investasinya. Program dan pensiun pada
dasarnya dilakukan dengan cara peseta pensiun menyetor
sejumlah uang kedalam dana pensiun dan iuran beserta hasil
pengembangannya (akumulasi dana), yang dibukukan dalam
rekening peserta yang bersangkutan, dan akan digunakan sebagai
manfaat pensiun apabila peserta tersebut telah mencapai usia
tertentu.
Besarnya iuran peserta dapat ditetapkan terlebih dahulu,
tetapi hasilnya atau manfaat pensiun yang akan diperolehnya
belum dapat diketaui sebab hal tersebut akan sangat bergantung
kepada lamanya seseorang menyetor dari hasil pengembangan
iuran tersebut. Disamping itu manfaat pensiun yang diterimanya
70
juga bergantung pada tingkat kenaikan gaji karyawan. Sistem
pembayaran hak pensiun Untuk dapat memahami peran dana pensiun
perlu dilihat pada konsideran UU No. 11/1992 sebagai berikut :
Bahwa sejalan dengan hakikat pembangunan nasional
diperlukan penghimpunan dan pengelolaan dana guna
memilahara keseimbangan penghasilan pada hari tua dalam
rangka mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Bahwa dana pensiun merupakan sarana penghimpunan dana
guna meningkatkan peran serta masyarakat dalam
melestarikan pembangunan nasional yang meningkat dan
berkelanjutan.
Bahwa adanya dana pensiun dapat meningkatkan motivasi dan
ketenangan kerja untuk meningkatkan produktifitas.
Berperan secara aktif dalam pembiayaan pembangunan
sebagai salah satu lembaga keuangan penghimpun dana
sekaligus membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi,
penyediaan lapangan kerja dan memperbesar produksi
nasional.
Dana pensiun sebagai suatu organisasi yang memiliki struktur
organisasi yang formal dan di lengkapi dengan uraian tugas
masing-masing organ yang terdapat di dalam struktur tersebut.
1. Pengurus
Pengurus dana pensiun merupakan organ pelaksana atas organ
eksekutif dari
dana pensiun. Pengurus dana pensiun bertanggung jawab atas
pelaksanaan peraturan
71
dana pensiun, pengelolaan dana pensiun dan melakukan tindakan
hukum untuk dan atas nama dana pensiun serta mewkili dana di
dalam dan di luar pengadilan. Pengurus menjalankan tugas dan
kewajibannya menurut ketentuan yang telah ditetepkan dalam UU
dana pensiun. Beberapa kewajiban pengurus dana pensiun yang
dibebankan kepadanya oleh undang-undang antara lain:
1.mengelola dana pensiun dengan mengutamakan kepentingan
peserta dan pihak lain yang berhak atas manfaat pensiun;
2.memelihara buku, catatan, dan dokumen yang diperlukan dalam
rangka pengelolaan dana pensiun;
3. bertindak teliti,terampil, bijaksana dan cermat dalam
melaksanakan tanggung jawabnya mengelola dana pensiun.
Beberapa persyaratan khusus bagi pengurus dana pensiun yang
diatur dalam keputusan menteri keuangan sebagai berikut:
a. Pengurus atau pelaksanaan tugas pengurus harus warga
negara indonesia, mempunyai akhlak dari moral yang baik;
tidak pernah melakukan tindakan tercela dibidang
perekonomian; dan atau dihukum karena terbukti melakukan
tindak pidana di bidang perekonomian; pernah menduduki
jabatan manajemen yang menangani bidang keuangan dan atau
personalia pada suatu badan huku sekurang-kurangnya tiga
tahun; serta mempunyai pengetahuan di bidang dana
pensiun.
b. Pengurus dan pelaksana tugas pengurus tidak dapat
merangkap jabatan sebagai pengurus di dana pensiun lain
atau anggota direksi atau jabatan eksekutif pada badan
usaha lain. Penyampain Laporan Berkala Kepada Menteri
72
Keuangan Peraturan perundang-undangan di bidang dana
pensiun mewajibkan pengurus untuk menyampaikan laporan
berkala kepada menteri keuangan. Laporan berkala yang
harus disampaikan adalah laporan keuangan, laporan
investasi, laporan aktuaris (khusus bagi DPPK dengna
program manfaat pasti), dan laporan teknis. Laporan
keuangan dan laporan invesasi disampaikan secara
semesteran maupun tahunan (untuk yang diaudit) laporan
aktuaris di sampaikan sekurang-kurangnya tiga tahun
sekali dan laporan teknis disampaikan setahun sekali.
2. Dewan Pengawas
Dewan pengawas bertugas mengawasi pengelolaan dana
pensiun oleh pengurus. Adanya lembaga dewan pengawas ini
dimaksudkan agar dalam pengurus melakukan kegiatan pengurusan
dana pensiun sebaik mungkin. Disamping itu dengan adanya
pengawasan ini paling tidak diharapkan hal-hal yang merugikan
yang mungkin terjadi dapat direduksi. Dewan pengawas hanya
berkewajiban melaporkan kegiatan pengawasannya kepada pendiri.
3. Peserta
Peserta merupakan setiap orang yang telah memenuhi
persyaratan sebagai
peserta dana pensiun.
A. Peserta Dana Pensiun Pemberi Kerja
Pada perinsipnya dana pensiun pemberi kerja dapat di
kelompokkan menjadi dua, yaitu:
73
1. Karyawan
Pada dasarnya setiap karyawan dari pemberi kerja
atau pendiri dana pensiun yang telah berusia delapan belas
tahun atau telah kawin dan memiliki masa kerja minimal
satu tahun serta memiliki persyaratan yang dietapkan dalam
peraturan dana pensiun.
2. Pensiunan
Pensiunan adalah karyawan yang telah menjadi anggota dana
pensiun dan telah memasuki usia pensiun. Pensiun dengan
demikian telah mendapat manfaat pensiun dari kekayaan yang
terhimpun dalam dana pensiun.
Kepesertaan dana pensiun lembaga keuangan terbuka bagi
perorangan, baik karyawan, maupun pekerja mandiri.
Kepesertaan dana pensiun ditentukan oleh peraturan dana
pensiun yang bersangkutan. Peserta berkewajiban untuk
menyetor ke dalam dana pensiun. Besarnya iuran maksimum
peserta yang di perbolehkan di tetapkan oleh menteri
keungan. Peserta berhak atas iurannya yang dilakukan ke
dalam dana pensiun beserta hasil pengembangannya.
B. Kelebihan dan Keuntungan Penggunaan Dana Pensiun Lembaga
Keuangan Syariah Dibandingakan Dengan Lembaga Keuangan
Konvensional Sampai sekarang, baru beberapa perusahaan yang
mengelola dana pensiun syariahdi antaranya; Bank Muamalat
Indonesia (BMI), Manulife (Principal Indonesia)
Perkembangan dana pensiun syariah relatif tertinggal bila
dibandingkan dengan industri keuangan syariah yang lain.
74
Hal ini terjadi di antaranya disebabkan minimnya dukungan
strategi dan regulasi. Hal ini dapat terlihat dalam beberapa
hal:
Pertama, dalam konteks strategi pengembangan industri.
Ketika perbankan, asuransi dan pasar modal syariah sudah
memiliki dan masuk dalam road map strategi pengembangan
masing-masing industri, dana pensiun syariah belum disentuh
sedikitpun dalam Kebijakan dan Strategi Pengembangan
Industri Dana Pensiun Tahun 2007-20112.
Kedua, dalam konteks regulasi.Jika perbankan, asuransi,
obligasi dan reksadana syariah sudah banyak memiliki peraturan
dan juga dukungan fatwa DSN- MUI, maka dana pensiun syariah
belum ada satupun peraturaan dan fatwa yang mendukung.
Sehingga regulasi sebagai kerangka operasional dana pensiun
syariah hanya mengacu pada peraturan dana pensiun yang umum
dan fatwa MUI yang juga umum, tidak bersifat khusus.
Ketiga, ketentuan investasi langsung dalam UU No.11/1992
tentang Dana Pensiun. Selama ini Dana Pensiun Lembaga Keuangan
(DPLK) syariah mengeluhkan tentang produk investasi terikat
(mudharabah mukayyadah/restricted investemnet) yang berpotensi
besar, tidak dapat dimasuki oleh DPLK Syariah. Produk
mudharabah mukayyadah merupakan produk bank syariah berupa
investasi di bidang properti atau infrastruktur dengan nilai
proyek sangat besar.
Dana pensiun syariah tersebut tetap perlu diperkuat lebih
jauh lagi sehingga memungkinkan untuk terus berekspansi secara
75
cepat dan penerimaan masyarakat juga semakin meningkat. Dalam
konteks pengembangan Dana Pensiun Syariah, dibutuhkan
tindakan±tindakan penting yang harus diambil untuk memperkuat
kelembagaanya.
Tindakan yang paling mendasar adalah menegakkan Good Islamic
Pension Fund Governance (GIPFG). Tanpa GIPFG yang efektif,
kecil kemungkinan untuk memperkuat dana pesiun syariah dan
memungkinkan mereka untuk berekspansi secara cepat serta
menjalankan perannya secara efektif.
Peserta dana pensiun telah berinvestasi dan mengambil
bagian dalam untung atau rugi pada sistem syariah, sehingga
kepentingan mereka harus dilindungi. Para pegawai juga
memiliki kepentingan. Kontribusi mereka terhadap kinerja dana
pensiun syariah yang efisien dan imbalan mereka keduanya
ditentukan oleh struktur insentif perusahaan.
Dalam rangka menyongsong ketentuan Bapepam-LK bagai dana
pensiun untuk
menyusun sekaligus menerapkan Pedoman dan Tata Kelola Dana
Pensiun sejak 1 Januari 2008, maka industri dana pensiun
syariah perlu segera mempersiapkan diri. Untuk membangun
sistem tata kelola yang efektif bagi dana pensiun syariah
dalam konteks ke-Indonesiaan saat ini, ada sejumlah pilar yang
mesti ditegakkan dalam mekanisme GIPFG. Beberapa pilar
mendasar tersebut diantaranya: Pertama, peran strategis Dewan
Pengawas Syariah (Sharia Supervisory Board). DPS memiliki
peran dan tanggung jawab sentral melalui mekanisme kerjanya
untuk memberikan keyakinan bahwa seluruh transaksi yang
76
dilakukan oleh perusahaan tidak melanggar kaidah-kaidah
syariah.
Kedua, dana pensiun syariah juga harus memiliki sistem
internal kontrol dan manajemen risiko yang tangguh. Dengan
sistem ini, dana pensiun syariah dapat mendeteksi dan
menghindari terjadinya mis-management dan fraud maupun
kegagalan sistem dan prosedur pada lembaga dana pensiun
syariah. Ketiga, peningkatan sistem transparansi pengelolaan
dana pensiun syari¶ah. Keempat, peran yang lebih luas auditor
eksternal. Kelima, transformasi budaya korporasi yang Islami
dan peningkatan kualitas SDM Keenam, perangkat hukum dan
peraturan dari Bapepam-LK yang sesuai dengan karakteristik
dana pensiun syariah.
Pengelolaan dana pensiun yang sesuai dengan ajaran Islam
akan memiliki banyak manfaat bagi masyarakat, khususnya
masyarakat yang loyal terhadap syariah. Al-Quran sendiri
mengajarkan umatnya untuk tidak meninggalkan keturunan yang
lemah dan menyiapkan hari esok agar lebih baik. Ajaran
tersebut dapat dimaknai
sebagai pentingnya pencadangan sebagian kekayaan untuk hari
depan. Hal ini sangat penting, mengingat setelah pensiun
manusia masih memiliki kebutuhan dasar yang harus dipenuhi.
Dengan pencadangan tersebut ketika seseorang memasuki masa
kurang produktif, masih memiliki sumber pendapatan.
Dana pensiun syariah memiliki potensi besar untuk
berkembang di Indonesia dengan sejumlah alasan. Pertama, masih
sedikit sekali proporsi masyarakat yang mau mengikuti program
dana pensiun. Kedua, dengan berkembangnya lembaga keuangan dan
77
bisnis syariah, tentunya SDM yang bekerja dalam institusi
tersebut menjadi segmented target atau captive market yang
jelas bagi dana pensiun syariah. Dan ketiga, rasa percaya
(trust), rasa memiliki, dan awarness masyarakat terhadap
pentingnya industri keuangan dan bisnis syariah yang terus
membaik Program dana pensiun syariah Manulife yang berkembang
relatif cukup baik. Dana pensiun syariah Manulife Indonesia
awalnya merupakan program Principal Indonesia, dan tahun 2002
diambil alih oleh Manulife Indonesia. Sampai dengan tahun
2005, dana pensiun syariah yang sudah dikelola telah mencapai
Rp15 miliar.
Dengan demikian dana pensiun syariah masih merupakan
pilihan masyarakat yang dianggap menarik dan trennya memang
akan bergerak demikian.Untuk itu kebijakan dan program
akselerasi sangat dibutuhkan untuk mempercepat pertumbuhan
dana pensiun syariah.
Untuk memperoleh uang pensiun setelah purna tugas
merupakan harapan yang ideal bagi setiap pekerja. Apalagi
setelah sekian tahun mencurahkan tenaga, waktu dan pikirannya
bagi perkembangan dan kemajuan perusahaan tempatnya bekerja,
dan wajar kiranya saat usianya sudah lanjut dan tidak
produktif lagi perusahaannya masih mengingat jasanya dalam
bentuk pemberian pensiun. Namun tidak semua perusahaan
menyediakan pensiun dan hanya sedikit sekali perusahaan
memberikannya.
Di Indonesia jumlah perusahaan yang membentuk dana
pensiun masih sedikit sekali. Dari sekitar 47.000 perusahaan
yang memiliki lebih dari 25 pekerja dan mengeluarkan gaji 1
78
juta perbulan, hanya 700 perusahaan saja yang membentuk dana
pensiun. Padahal pemerintah sudah menentukan dua model dana
pensiun untuk mendorong perusahaan untuk membentuk program
pensiun. Yaitu Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) dan Dana
Pensiun Pemberi Kerja (DPKK).
Keunggulan dana yang dikelola oleh DPLK dibandingkan dengan
tabungan yang disimpan di bank adalah :
1. Penghematan pajak atas iuran peserta. Iuran peserta sampai
jumlah tertentu dapat dibebankan sebagai biaya yang akan
mengurangi besarnya penghasilan kena pajak. (Pasal 6 ayat (1)
huruf c UU No.10 tahun 1994 tentang pajak penghasilan, dan
Pasal 4 ayat (3) huruf g, UU NO.10 tahun 1994 )
2. Prinsip penghematan pajak atas hasil investasi. Hasil
investasi dana pensiun dalam bidang penanaman modal tertentu
memperoleh fasilitas penundaan pajak penghasilan. (SK Menteri
Keuangan No.651/KMK.04/1994, yang merupakan penjabaran lebih
lanjut dari pasal 4 ayat (3) huruf g, UU NO.10 tahun 1994)
3. Prinsip keamanan dana dari segala macam sitaan (creditor
proof).
Pasal 20 UU No.11/1992 ayat 1-2 yakni :
a. Hak terhadap setiap manfaat pensiun yang dapat dibayarkan
oleh Dana Pensiun tidak dapat digunakan sebagai jaminan
pinjaman dan tidak dapat dialihkan maupun disita;
b. Semua transaksi yang mengakibatkan penyerahan, pembebanan,
pengikatan, pembayaran manfaat pensiun sebelum jatuh tempo atau
menjaminkan manfaat pensiun yang diperoleh dari Dana Pensiun
dinyatakan batal berdasarkan undang- undang ini.
79
Dana Pensiun Lembaga Keuangan Syari'ah selain memiliki tiga
keunggulan diatas tentunya memiliki keunggulan lainnya yaitu
dana dikelola dengan konsep Syari'ah dan peserta dapat
mengatur sendiri tujuan investasi iurannya. Sampai sejauh ini
baru ada satu DPLK Syari'ah yaitu Dana Pensiun Lembaga
KeuanganBank Muamalat atau DPLK Muamalat.
C. Hambatan Perkembangan Dana Pensiun Lembaga Keuangan Syariah
Di Indonesia
Perkembangan perbankan syariah dan BPRS di Indonesia sangatlah
pesat. Namun, ternyata perkembangan itu tidak diikuti oleh
pengembangan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Syari¶ah.
Sampai bulan Februari 2010, Bank Indonesia (BI) mencatat,
setidaknya telah terdapat 7 Bank Umum Syari¶ah (BUS), 25 Unit
Usaha Syariah (UUS) dan 142 Bank Pembiayaan Rakyat Syari¶ah
(BPRS). Nilai asset bank syariah nasional pun terus merangkak
naik hingga mencapai angka Rp 48,71 Miliar. Melalui berbagai
formulasi kebijakan dan program akselerasi,
BI juga telah menargetkan pangsa pasar bank syariah terus
naik. Hingga 2010, target yang terlaksana baru 2,4 persen dari
seluruh pasar perbankan Indonesia.
Pertumbuhan lembaga-lembaga keuangan syariah tersebut,
seharusnya bisa mendorong perkembangan dana pensiun syariah.
Namun, hingga kini, baru beberapa perusahaan yang menerbitkan
produk dana pensiun syariah. Diantaranya adalah Bank Muamalat,
Manulife (Principal Indonesia), Allianz, BNI, dan PT Asuransi
Takaful Keluarga.
Selain itu, ia menambahkan, bahwa lambatnya perkembangan
Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Syariah memang disebabkan
80
karena produk ini tidak berhubungan langsung dengan
masyarakat. ³Lebih sering atau cocok berhubungan dengan
perusahaan-perusahaan yang ingin mengikutkan karyawannya ke
DPLK Bukan individu,´ tuturnya.
Dalam konteks regulasi misalnya.Jika perbankan, asuransi,
obligasi dan reksadana syariah sudah banyak memiliki peraturan
dan juga dukungan fatwa DSN- MUI, berbeda halnya dengan dana
pensiun syariah. ³Belum ada satupun peraturaan dan fatwa yang
mendukung´. Sehingga regulasi sebagai kerangka operasional dana
pensiun syariah hanya mengacu pada peraturan dana pensiun yang
umum dan fatwa MUI yang juga umum, tidak bersifat khusus.
Hambatan lain juga tertuang dalam UU No.11/1992 tentang
Dana Pensiun. Selama ini Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)
syariah mengeluhkan tentang produk investasi terikat
(mudharabah mukayyadah/restricted investemnet) yang berpotensi
besar, tidak dapat dimasuki oleh DPLK Syariah.
Produk mudharabah mukayyadah merupakan produk bank
syariah berupa investasi di bidang properti atau infrastruktur
dengan nilai proyek sangat besar. Selama ini bank syariah
kesulitan membiayai proyek tersebut karena terbentur dengan
Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). ³Hal ini menjadi
peluang investasi yang menarik bagi DPLK Syariah.Jika dana
pensiun syariah masuk, berpotensi mendapat bagi hasil mencapai
20-30% dari return investasi jenis ini.
UU tersebut menganggap produk tersebut sebagai investasi
langsung. Sehingga DPLK syariah diharuskan membuat anak
perusahaan ketika hendak masuk ke investasi seperti ini. Bagi
81
dana pensiun syariah, hal tersebut tentunya menjadi terlalu
menyulitkan dan akan menghabiskan biaya yang besar.
Harus diakui bahwa perkembangan dana pensiun syariah
relatif tertinggal bila dibandingkan dengan industri keuangan
syariah yang lain. Hal ini terjadi di antaranya disebabkan
minimnya dukungan strategi dan regulasi. Hal ini dapat terlihat
dalam beberapa hal:
Pertama, dalam konteks strategi pengembangan industri.
Ketika perbankan, asuransi dan pasar modal syariah sudah
memiliki dan masuk dalam road map strategi pengembangan
masing-masing industri, dana pensiun syariah belum disentuh
sedikitpun dalam Kebijakan dan Strategi Pengembangan Industri
Dana Pensiun Tahun 2007-2011.
Kedua, dalam konteks regulasi.Jika perbankan, asuransi,
obligasi dan reksadana syariah sudah banyak memiliki peraturan
dan juga dukungan fatwa DSN- MUI, maka dana pensiun syariah
belum ada satupun peraturaan dan fatwa yang mendukung.
Sehingga regulasi sebagai kerangka operasional dana pensiun
syariah hanya mengacu pada peraturan dana pensiun yang umum
dan fatwa MUI yang juga umum, tidak bersifat khusus.
Ketiga, ketentuan investasi langsung dalam UU No.11/1992
tentang Dana
Pensiun. Selama ini Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)
syariah mengeluhkan tentang produk investasi terikat
(mudharabah mukayyadah/restricted investemnet) yang berpotensi
besar, tidak dapat dimasuki oleh DPLK Syariah. Produk
mudharabah mukayyadah merupakan produk bank syariah berupa
investasi di bidang properti atau infrastruktur dengan nilai
82
proyek sangat besar. Selama ini bank syariah kesulitan
membiayai proyek tersebut karena terbentur dengan Batas
Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). Hal ini menjadi peluang
investasi yang menarik bagi DPLK Syariah.Jika dana pensiun
syariah masuk, berpotensi mendapat bagi hasil mencapai 20-30%
darireturn investasi jenis ini.
B. Pengertian Dana Pensiun Konvensional.
Dalam rangka menjalankan program Pemerintah untuk mewujudkan
kesejahteraan, kemudian rasa aman, perlindungan kesehatan,
kecelakaan kerja, hari tua, pensiun, dan kematian, maka
Pemerintah Indonesia membentuk lembaga yang menanggung hal
tersebut, yang ditujukan baik karyawan negeri maupun swasta,
yaitu :
Jamsostek adalah suatu progam kontribusi tetap wajib
untuk karyawan swasta dan BUMN dibawah departemen tenaga kerja
dan transmigrasi (UU No. 3/1992).
Taspen adalah tabungan pensiun pegawai negeri sipil dan
program pensiun swasta (dana pensiun lembaga keuangan dan dana
pensiun yang disponsori pemilik usaha) dibawah naungan
departemen keuangan (Kepres No. 8/1997).
ASABRI adalah dana pensiun angkatan bersenjata berada
dibawah naungan departemen pertahanan. (Kepres No. 8/1977).
Dari pengertian tiga lembaga di atas, maka dapat
diketahui dana pensiun adalah lembaga atau badan hukum yang
mengelola program pensiun yang dimaksudkan untuk memberikan
kesejahteraan kepada karyawan suatu perusahaan terutama yang
telah pensiun, dan telah ditetapkan dalam UU No.11 Tahun 1992.
83
Pedoman tata kelola dana pensiun dalam Keputusan Ketua No.
KEP-136/BL/2008 :
• Keterbukaan (transparency).
• Akuntabilitas ( accountability).
• Pertanggung jawaban (responsibility).
• Kemandirian (independency).
• Kewajaran (fairness).
B. Tujuan dan Fungsi .
Tujuan penyelenggaraan program pensiun:
1. Perusahaan.
a. Kewajiban moral.
b. Loyalitas.
c. Kompetisi pasar tenaga kerja .
d. Memberikan penghargaan kepada para karyawan yang telah
mengabdi perusahaan.
e. Agar diusia pensiun karyawan tersebut tetap dapat menikmati
hasil yang diperoleh setelah bekerja diperusahaannya.
f. Menigkatkan citra perusahaan dimata masyarakat dan
pemerintah .
2. Peserta .
a. Rasa aman para peserta .
b. Kompetensi yang lebih baik.
3. Penyelenggara dana pensiun .
a. Mengelola dana pensiun untuk memperoleh keuntungan .
b. Turut mendukung dan membantu progam pemerintah .
84
c. Sebagai bakti social terhadap para peserta.
C. Jenis Dana Pensiun.
Dana pensiun menurut UU No11 Tahun 1992 tentang dana pensiun
dapat digolongkan menjadi :
• Dana pensiun pemberi kerja ( DPPK).
DPPK adalah dana pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan
yang memperkerjakan karyawan, selaku pendiri, untuk
menyelenggarakan program dana pensiun bermanfaat. Selain itu,
dana yang disediakan langsung oleh pemberi kerja. Dan DPPK
harus mendapat pengesahan pengesahaan dari menteri keuangan.
• Dana pensiun lembaga keuangan (DPLK).
DPLK adalah dan apensiun yang dibentuk oleh bank atau
perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan program
pensiun iuran pasti bagi perorangan, baik karyawan maupun
pekerja mandiri yang terpisah dari DPPK bagi karyawan bank.
85
Perum Pegadaian adalah salah satu lembaga keuangan non
bank yang kegiatan utamanya menyediakan dana (pembiayaan) bagi
masyarakat luas, untuk tujuan konsumsi, produksi, maupun
berbagai tujuan lainnya. Perum Pegadaian termasuk dalam
kategori lembaga keuangan karena transaksi pembiayaan yang
diberikan oleh Pegadaian mirip dengan pinjaman kredit melalui
bank, namun diatur secara terpisah atas dasar hukum gadai dan
bukan dengan peraturan mengenai pinjam meminjam biasa (Susilo,
dkk. : 2000). Baik Bank maupun pegadaian memberikan pinjaman
kepada masyarakat dengan membebankan suatu kontra prestasi
atas penyerahan uang atau balas jasa atas pinjaman yang
diperolehnya dalam bentuk bunga atau sewa modal (Opdyke,
1993).
KEGIATAN PEGADAIAN
Selama ini masyarakat mengetahui Perum Pegadaian hanya
melayani jasa gadai saja, padahal usaha Perum Pegadaian
sebenarnya cukup banyak, yaitu :
(Situs BUMN-Online, 2005)
1) Pemberian pinjaman atas dasar hukum gadai (jasa gadai),
yaitu merupakan kredit jangka pendek dengan memberikan
pinjaman uang tunai dari Rp 10.000 hingga di atas Rp. 20 juta,
dengan jaminan benda bergerak (kain, alat rumah tangga,
elektronik, perhiasan/emas, kendaraan.
2) Pemberian pinjaman atas dasar syariah. Pada dasarnya
pinjaman atas dasar syariah ini menetapkan uang sebagai alat
87
tukar bukan sebagai komoditi yang diperdagangkan, dan
melakukan bisnis untuk memperoleh imbalan atas jasa dan atau
bagi hasil. Penerima gadai disebut Mutahim, akan mendapatkan
Surat Bukti Rahn (gadai) berikut dengan akad pinjam meminjam
yang disebut Akad Gadai Syariah dan Akad Sewa Tempat (Ijarah).
Bila jangka waktu akad tidak diperpanjang maka penggadai
menyetujui agunan (marhun) miliknya dijual oleh murtahin guna
melunasi pinjaman. Sedangkan Akad Sewa Tempat (ijaroh)
merupakan kesepakatan antara penggadai dengan penerima gadai
untuk menyewa tempat untuk penyimpanan dan penerima gadai akan
mengenakan jasa simpan.
3) Penaksiran barang. Bagi masyarakat yang akan mengetahui
harga atau nilai harta benda miliknya dapat menggunakan jasa
penaksiran barang ini dengan biaya yang relatif ringan.
4) Penitipan barang. Jika akan bepergian cukup lama masyarakat
bisa memakai jasa ini untuk menjamin keamanan harta
simpanannya. Barang yang dititipkan bisa berupa barang
berharga, surat-surat berharga seperti surat tanah, ijazah,
dan kendaraan bermotor.
5) Produksi dan penjualan emas (Galeri 24), yakni toko emas
dengan sertifikat jaminan sesuai karatase perhiasannya.
Perhiasan yang dijual di galeri 24 adalah merupakan hasil dari
usaha unit produksi perhiasan emas. Dengan pengalaman menguji
karatase emas sejak tahun 1901, maka perhiasan emas dari
produk layanan ini memberi jaminan keaslian kepada pembeli.
88
6). Persewaan gudang. Gudang dan tempat penyimpanan yang
sedianya digunakan untuk menyimpan barang yang digadaikan oleh
masyarakat adakalanya terdapat kapasitas menganggur maka untuk
optimalisasi penggunaannya dimanfaatkan untuk jasa persewaan
atau sebagai sarana penitipan barang.
7) Balai Lelang, merupakan usaha jasa yang melaksanakan
kegiatan lelang terhadap barang perhiasan, property, tanah dan
lain-lain kepada masyarakat. Adapun barang yang akan dilelang
tersebut merupakan barang yang dikuasakan oleh badan
usaha/masyarakat kepada pihak pegadaian.
PRODUK ATAU JASA PERUM PEGADAIAN
Pemberian Pinjaman atas dasar hukum gadai
Pinjaman ini dasarnya adalah kredit jangka pendek dengan
memberikan pinjaman uang tunai mulai dari Rp20.000,- sampai
dengan Rp200.000.000,- dengan jaminan benda bergerak
(Perhiasan emas, alat rumah tangga, kendaraan, barang
elektronik,dsb) dengan prosedur mudah dan pelayanan cepat.
Penaksiran Nilai Barang
Jasa ini dapat diberikan oleh Perum Pegadaian karena
perusahaan ini mempunyai peralatan menaksir serta petugas yang
sudah berpengalaman dan terlatih dalam menaksir nilai suatu
barang yang akan digadaikan.
Penitipan barang
89
Perum Pegadaian dapat menyelenggarakan jasa penitipan
barang karena perusahaan ini memiliki tempat penyimpanan
barang bergerak yang cukup memadai dan tempat ini juga
digunakan untuk menyimpan barang yang digadaikan masyarakat.
Jasa Lain
Krasida (Kredit angsuran system gadai).
Merupakan Pemberian pinjaman kepada para pengusaha mikro
dan kecil dalam rangka mengembangkan yang pengembaliannya
dilakukan melalui angsuran.
Kreasi (Kredit angsuran fiduusia)
Merupakan modifikasi dari kredit kelayakan usaha, kreasi
merupakan pemberian pinjaman kepada para pengusaha mikro kecil
menengah dengan konsturksi penjaminan secara fidusia dan
pengembalian pinjaman melalui angsuran.
Kresna (kredit serba guna)
Merupakan pemberian pinjaman kepada pegawai dalam rangka
kegiatan produktif/konsumtif dengan pengembalian secara
angsuran.
MULIA (Murabahah Logam Mulia untuk Investasi)
Merupakan penjualan logam mulia oleh perum penggadaian
kepada masyarakat
Krista (Kredit Usaha Rumah Tangga)
90
Merupakan pemberian pinjaman kepada ibu-ibu rumah tangga
untuk mengembangkan usahanya.
MANFAAT PERUM PEGADAIAN
Bagi Nasabah
Manfaat utama yang diperoleh oleh nasabah adalah
ketersediaan dana dengan prosedur yang relative sederhana dan
dalam waktu yang lebih cepat terutama apabila dibandingkan
dengan kredit perbankan. Disamping itu, mengingat jasa yang
ditawarkan oleh perum pegadaian tidak hanya jasa ditawarkan
oleh perum pegadaian tidak hanya jasa pegadaian, maka nasabah
juga dapat memperoleh manfaat antara lain ;
• Penaksiran Nilai suatu barang dari pihak atau institusi yang
telah berpengalaman dan dapat dipercaya.
• Penitipan suatu barang begerak pada yang aman dan dapat
dipercaya.
Bagi PERUM PEGADAIAN
Manfaat yang diharapkan oleh perum pegadaian sesuai dengan
jasa yang telah diberikan kepada nasabahnya adalah ;
• Pendapatan yang bersumber dari sewa modal yang dibayarkan
oleh peminjam dana.
• Pendapatan yang bersumber dari ongkos yang dibayarkan oleh
nasabah yang memperoleh jasa tertentu dari perum pegadaian.
• Pelaksanaan misi PERUM PEGADAIAN sebagai suatu BUMN.
91
MATERI PERKULIAHAN PERTEMUAN IX
LEMBAGA KEUANGAN INTERNASIONAL
Lembaga Keuangan Internasional (IFI)
Mengacu pada lembaga keuangan yang telah ditetapkan (atau
disewa) oleh lebih dari satu negara, dan karenanya merupakan
subyek hukum internasional. Pemiliknya atau pemegang saham
umumnya pemerintah nasional, meski lain lembaga-lembaga
internasional dan organisasi lain kadang-kadang sosok sebagai
pemegang saham. IFI yang paling menonjol adalah ciptaan dari
beberapa negara, meskipun beberapa lembaga keuangan bilateral
(dibentuk oleh dua negara) ada dan secara teknis IFI. Banyak
di antaranya bank pembangunan multilateral. Yang paling
terkenal adalah IFI Bank Dunia, maka IMF, dan bank pembangunan
regional.
BENTUK-BENTUK DARI LEMBAGA KEUANGAN INTERNASIONAL:
Bank Dunia
92
Bank Dunia adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan sebuah lembaga keuangan internasional yang
memberikan pinjaman leverage ke negara-negara berkembang untuk
program modal.Bank Dunia memiliki tujuan untuk mengurangi
kemiskinan. Bank Dunia berbeda dari Kelompok Bank Dunia, di
Bank Dunia hanya terdiri dari dua lembaga: Bank Internasional
untuk Rekonstruksi dan Pembangunan (IBRD) dan International
Development Association (IDA), sedangkan yang kedua mencakup
kedua selain tiga :International Finance Corporation (IFC),
Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA), dan Pusat
Internasional untuk Penyelesaian Perselisihan Investasi
(ICSID).
Tujuan Pembangunan Milenium
Bank Dunia saat ini fokusnya adalah pada pencapaian
Millenium Development Goals (MDGs), pinjaman terutama untuk
“negara berpendapatan menengah” pada suku bunga yang
mencerminkan mark-kecil sendiri di atas (AAA-rated) pinjaman
dari pasar modal; sementara IDA rendah atau tidak memberikan
bunga pinjaman dan hibah untuk negara-negara berpenghasilan
rendah dengan sedikit atau tanpa akses ke pasar kredit
internasional. IBRD adalah berbasis pasar organisasi nirlaba,
menggunakan rating kredit yang tinggi untuk menebus yang
relatif rendah tingkat bunga pada pinjaman, sedangkan IDA
didanai terutama oleh periodik “replenishments” (hibah)
memutuskan untuk lembaga dengan yang lebih makmur negara-
negara anggota. Bank misi untuk membantu negara-negara
berkembang dan penduduknya untuk mencapai pembangunan dan
93
pengurangan kemiskinan, termasuk pencapaian MDGs, dengan
membantu negara-negara mengembangkan sebuah lingkungan untuk
investasi, pekerjaan dan pertumbuhan berkelanjutan, sehingga
mendorong pertumbuhan ekonomi melalui investasi dan
pemberdayaan masyarakat miskin untuk berbagi buah dari
pertumbuhan ekonomi.
Faktor Kunci
Bank Dunia melihat lima faktor kunci yang diperlukan untuk
pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lingkungan bisnis yang
memungkinkan sebagai:
1. Membangun kapasitas: Memperkuat pemerintah dan pejabat
pemerintah mendidik.
2. Infrastruktur penciptaan: pelaksanaan hukum dan sistem
peradilan untuk dorongan bisnis, perlindungan dan hak
milik individu dan menghormati kontrak.
3. Pengembangan Sistem Keuangan: pembentukan sistem yang
kuat mampu mendukung upaya dari kredit mikro untuk
pembiayaan usaha perusahaan yang lebih besar.
4. Memerangi korupsi: Dukungan untuk negara-negara ‘upaya
pemberantasan korupsi.
5. Penelitian, Konsultasi dan Pelatihan: Bank Dunia
menyediakan platform untuk penelitian tentang isu-isu
pembangunan, konsultasi dan melaksanakan program-program
pelatihan (berbasis web, on line, tele-/video
conferencing dan ruang kelas berbasis) terbuka untuk
mereka yang tertarik dari akademisi, mahasiswa,
94
pemerintah dan organisasi non-pemerintah (LSM) perwira
dll
Bank mendapatkan dana untuk operasinya terutama melalui’s
penjualan IBRD AAA-rated obligasi di pasar keuangan dunia.
IBRD pendapatan yang dihasilkan dari kegiatan pinjaman, dengan
memanfaatkan pinjaman sendiri modal disetor, ditambah
investasi dari “float”. The IDA memperoleh mayoritas dana dari
empat puluh negara-negara donor yang menggantikan dana bank
setiap tiga tahun, dan dari pengembalian pinjaman, yang
kemudian menjadi tersedia untuk kembali pinjaman.
Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank, ADB)
Adalah sebuah institusi finansial pembangunan multilateral
didedikasikan untuk mengurangi kemiskinan di Asia dan Pasifik.
Bank ini didirikan pada 1966 dengan 31 negara anggota dan kini
telah berkembang menjadi 63 negara.
Kantor pusatnya terletak di 6 ADB Avenue, Kota Mandaluyong,
Metro Manila, Filipina. ADB memiliki banyak kantor di seluruh
dunia.
Organisasi
Pengambil keputusan tertinggi ADB berada di tangan Dewan
Gubernur (bahasa Inggris: Board of Governors). Dewan Gubernur
sendiri keanggotaannya terdiri dari wakil setiap negara
anggota. Dewan Gubernur, pada gilirannya, memilih dari mereka
95
sendiri dua belas anggota dari Dewan Direktur (bahasa Inggris:
Board of Directors) dan deputi mereka. Delapan dari 12 anggota
tersebut berasal dari anggota regional (Asia Pasific)
sedangkan sisanya dari luar regional.
Dewan Gubernur juga memilih Presiden, yaitu pemimpin dari
Dewan Direktur dan manajemen ADB. Kepresidenan memiliki masa
kerja 5 tahun dan dapat dipilih kembali. Biasanya, karena
Jepang adalah salah satu pemegang saham terbesar maka Presiden
ADB adalah orang Jepang. Presiden yang sekarang adalah
Haruhiko Kuroda, menggantikan Tadao Chino di 2005.
Markas ADB terletak di 6 ADB Avenue, Kota Mandaluyong, Metro
Manila, Filipina, dan memiliki kantor representatif di
berbagai kota di dunia. Karyawan ADB kira-kira 2.400 orang,
berasal dari 55 negara dari keseluruhan 67 negara anggotanya
MAT X
REGULASI BASEL IIPILAR 1
Basel II adalah yang keduadari Basel Accords, (sekarang diperpanjang dan efektifdigantikan oleh Basel III), yang rekomendasi mengenaihukum perbankan dan peraturan yang dikeluarkan oleh KomiteBasel tentang Pengawasan Perbankan.
Basel II, awalnya diterbitkan pada bulan Juni2004, dimaksudkan untuk menciptakan sebuah standarinternasional untuk regulator perbankan untuk mengontrolberapa banyak kebutuhan modal bank-bank untukmenyisihkan untuk menjaga terhadap jenis bank risiko keuangandan operasional (dan ekonomi keseluruhan) wajah. Salah satufokus adalah untuk menjaga konsistensi peraturan yang
96
cukup sehingga hal ini tidakmenjadi sumberketidaksetaraan antara bank-bank internasional yang kompetitif aktif.
Advokat Basel IIpercaya bahwa standarinternasional seperti dapat membantu melindungi sistemkeuanganinternasional dari jenis masalah yang mungkintimbul harus sebuah bank besaratauserangkaian keruntuhan bank. Dalam teori, BaselII berupaya mencapai hal inidengan mendirikan risikodan persyaratan pengelolaan modal yang dirancang untukmemastikan bahwa bank memiliki modal yang memadai untukresiko bankmenghadapkan sendiri untuk melalui pemberianpinjaman dan praktek investasi. Secara umum, aturan-aturanini berarti bahwa risiko lebih besar untuk bank mana yangterkena,semakin besar jumlah modal bank perlu terusuntuk menjaga solvabilitas dan stabilitasekonomi secarakeseluruhan.
Secara politis, hal itu sulit untuk menerapkan Basel IIdi lingkungan peraturan sebelum2008, dan kemajuan padaumumnya lambat sampai krisis perbankan besar tahunitudisebabkan sebagian besar oleh credit default swap,hipotek berbasis pasar derivatifkeamanandan serupa. Sebagai Basel III dinegosiasikan, iniadalah puncak pikiran, dan karenanya jauh lebihketat standar yang dimaksud, dan dengan cepat diadopsi dibeberapa negara kunci termasuk Amerika Serikat.
Tujuan
Versi final bertujuan:
Memastikan bahwa alokasi modal lebih berisiko sensitif.
Meningkatkan persyaratan pengungkapan yang memungkinkan pelakupasar untuk menilaikecukupan modal suatu lembaga.
Memastikan bahwa risiko kredit, risiko operasional dan risikopasar yang diukurberdasarkan data dan teknik formal.Mencoba untuk menyelaraskan modal ekonomi dan regulasi yang
97
lebih erat untuk mengurangi ruang lingkupuntuk arbitrase peraturan.
Sementara kesepakatan akhir sebagian besar membahasmasalah arbitrase peraturan,masih ada daerah dimana persyaratan modal peraturan yang akan menyimpangdarimodal ekonomi.
Basel II sebagian besar tidak berubah pertanyaan tentangbagaimana untuk benar-benarmendefinisikan modal bank,yang menyimpang dari ekuitas akuntansi dalam hal-halpenting. Basel Aku definisi, sebagaimana telahdiubah sampai sekarang, tetap di tempat.
Kesepakatan dalam operasi
Basel II menggunakan ”tiga pilar” konsep:
(1) persyaratan modal minimum (menghadapi risiko),
(2) supervisory review dan
(3) disiplin pasar.
Kesepakatan Basel I hanya berurusan dengan bagian-bagian darimasing-masing pilar.Sebagai contoh: sehubungandengan pilar Basel II pertama, hanya satu risiko, risikokredit,dihadapi dengan cara yang sederhana sambil risikopasar adalah renungan; risiko operasional tidak ditanganidengan sama sekali.
Pilar pertama
Kesepakatan pilar pertama dengan pemeliharaan modal peraturandihitung untuk tiga komponen utama risiko yang dihadapi bank:risiko kredit, risiko operasional, dan risiko pasar. Risikolain tidak dianggap sepenuhnya diukur pada tahap ini.
Komponen risiko kredit dapat dihitung dengan tiga cara yangberbeda derajat berbagai kecanggihan, yaitu pendekatanstandar, Yayasan BPPK dan IRB Lanjutan. BPPK singkatan dari“internal Penilaian Berbasis Pendekatan”.
98
Untuk risiko operasional, ada tiga pendekatan yang berbeda –pendekatan indikator dasar atau BIA, pendekatan standar atauSTA, dan pendekatan pengukuran internal (suatu bentuk lanjutandari yang merupakan pendekatan pengukuran lanjut atau AMA).
Untuk risiko pasar pendekatan yang disukai adalah VaR (valueat risk).Sebagai 2 Basel rekomendasi bertahap oleh industri perbankanitu akan bergerak dari persyaratan standar untuk persyaratanyang lebih halus dan spesifik yang telah dikembangkan untuksetiap kategori risiko oleh masing-masing bankindividu. Terbalik untuk bank yang melakukan mengembangkansistem mereka sendiri pengukuran risiko dipesan lebih dahuluadalah bahwa mereka akan dihargai dengan persyaratan risikoyang berpotensi lebih rendah modal. Di masa depan akan adahubungan yang lebih erat antara konsep keuntungan ekonomi danmodal peraturan.
Risiko kredit dapat dihitung dengan menggunakan salah satu dari tiga pendekatan:1. Pendekatan Standarisasi2. Yayasan BPPK3. Lanjutan Pendekatan BPPK
Pendekatan standar menetapkan bobot risiko keluar spesifikuntuk tipe tertentu dari risiko kredit. Kategori berat badanstandar risiko yang digunakan di bawah Basel 1 adalah 0% untukobligasi pemerintah, 20% untuk eksposur kepada Bank OECD, 50%untuk hipotik perumahan baris pertama dan 100% bobot padapinjaman konsumen dan pinjaman komersial tanpa jaminan. BaselII memperkenalkan bobot 150% baru untuk peminjam denganperingkat kredit lebih rendah. Modal minimum yang dibutuhkantetap pada 8% dari aktiva tertimbang menurut risiko, denganmodal Tier 1 yang membentuk tidak kurang dari setengah darijumlah ini.
99
MATERI PERKULIHAN PERTEMUAN XI
REGULASI PILAR BASELPILAR 2 & PILAR 3
A. ILAR 2 – tinjauan pengawasan terhadap resiko lainnyaPilar 2 bertujuan untk menformalkan praktik yang sudah
dilakukan oleh banyak regulator, dan sangat mirip denganpendekatan risk based supervision yang dilakukan oleh FederalReserve Board (USA), dan the Financial Services Authority(UK). Supervisory review didesain untuk memberi perhatian padasetiap persyaratan modal yang melebihi tingkat minimum yangdihitung berdasarkan Pilar 1 dan tindakan dini yang diperlukanuntuk mengatasi risiko yang baru muncul.Supervisory review merupakan hal yang penting untuk memastikankepatuhan atas persyaratan modal minimum dan untuk mendorong
100
bank mengembangkan serta menggunakan teknik manajemen risikoyang terbaik. Pilar 2 menetapkan prinsip-prinsip dari prosessupervisory review yang harus digunakan untuk supervisor dalammelakukan evaluasi kecukupan modal bank.
Pilar 2 juga membahas tiga area utama di luar cakupan Pilar 1, yaitu:• Risiko yang tidak sepenuhnya dibahas dalam Pilar 1 (misal,risiko konsentrasi kredit);• Risiko yang sama sekali tidak dibahas dalam Pilar 1 (misal,risiko suku bunga dalam banking book);• Faktor-faktor eksternal terhadap bank (antara lain pengaruhsiklus bisnis).
Proses Assessment ModalAssessment modal adalah proses yang berkelanjutan dan
merupakan bagian integral dari aktivitas pengelolaan bisnisbank. Proses ini tidak hanya mengevaluasi modal saat ini,tetapi juga melakukan estimasi modal di masa depan. Manajemenbank akan menggunakan estimasi modal pada setiap linibisnisnya untuk menetapkan modal bank keseluruhan. Selain itu,manajemen bank juga akan memonitor modal saat ini (actual0terhadap target, sebagai bagian dari pengawasan operasionalbank.
Dewan direksi dan manajemen senior bank memiliki tanggungjawab untuk memastikan kecukupan modal termasuk yang tidaktercakup dalam Pilar 1. Manajemen bank bertanggung jawabmengembangkan proses assessment modal, di mana proses tersebutmengevaluasi risiko dan sistem pengendalian risiko di seluruhbagian bank.
Mekanisme untuk Memastikan Kualitas Proses Assessment ModalKualitas dari proses assessment modal akan dievaluasi
oleh supervisor. Evaluasi ini, dikombinasikan dengan faktor-faktor lainnya, akan menjadi dasar penetapan rasio modal bank.
Jika proses tersebut dianggap tidak berkualitas, makarasio modal akan ditetapkan lebih tinggi. Rasio modal yanglebih tinggi akan mengurangi tingkat aktivitas bisnis, danakan mengakibatkan turunnya laba bank. Akibatnya, bank akanberusaha mengembangkan dan menjaga proses assessment modalyang berkualitas tinggi (artinya, mekanisme ini memilikiinsentif komersial dan juga prudensial). Mekanisme tersebutadalah faktor kunci dalam proses supervisory review, karena
101
hal ini memastikan bahwa proses pemenuhan regulasi adalahbagian integral dari pengelolaan bank.
Namun perlu dicatat, bahwa kenaikan modal bukan merupakansubtitusi untuk memperbaiki ketidakcukupan atua kegagalanproses assessment. Meskipun supervisor dapat menetapkan rasiomodal yang lebih tinggi mereka juga dapat menggunakan caraperbaikan lain yaitu:• Menetapkan target untuk perbaikan struktur manajemen risiko;• Memperkenalkan prosedur internal yang lebih ketat;• Memperbaiki kualitas karyawan melalui training danrekrutmen;
Dalam kasus yang ekstrem, supervisor dapat mengurangitingkat risiko atau aktivitas bisnis, sampai permasalahandiselesaikan atau dapat dikendalikan. Misalkan, supervisordapat memaksa bank untuk keluar dari pasar tertentu sampaisituasi dapat diatasi.BCBS melihat proses supervisory reviewsebagai dialog aktif antara bank dengan supervisor.
Empat Prinsip Penting PengawasanBCBS menetapkan 25 prinsip utama pengawasan dalam “Core
Principles for Effective Banking Supervision”, yangdikeluarkan pada September 1997. Pilar 2 mengidentifikasikanempat (4) prinsip penting supervisory review sebagai pelengkap25 prinsip utama. Prinsip-prinsip utama (25 prinsip) meliputi7 hal sebagai berikut:
• Prakondisi untuk pengawasan perbankan yang efektif,• Izin dan struktur,• Peraturan yang prudent,• Metode Pengawasan perbankan yang berkelanjutan,• Persyaratan informasi,• Kekuasaan formal (formal powers)• Perbankan antarnegara (cross-border banking).
Prinsip 1: Bank harus memiliki proses untuk menilai kecukupanmodal secara keseluruhan dalam hubungannya dengan profilrisiko dan strategi untuk menjaga tingkat modal. Manajemenbank memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa bankmemiliki modal yang cukup untuk memenuhi kewajibannya sekarangdan masa yang akan datang. Target modal harus ditetapkandengan integritas dan harus konsisten dengan profil risiko dan
102
situasinya. Target harus menjadi bagian integral dari rencanastrategis bank dan harus mencakup stress testing.
Basel II memberikan gambaran lima ciri khas dari suatu prosespenilaian modal yang mendalam, yaitu:
1. Pengawasan dewan dan manajemen senior,2. Assessment modal yang baik,3. Assessment risiko yang komprenhensif,4. Monitoring dan pelaporan,5. Review dan kontrol internal.
Prinsip 2: Pengawas (supervisor) harus melakukan review danmengevaluasi bank dalam melakukan assessment dan strategikecukupan modal bank, serta mengevaluasi kemampuan bankmemonitor dan memastikan kepatuhan mereka terhadap rasiomodal. Pengawas harus melakukan tindakan pengawasan yang tepatjika tidak puas dengan hasil dari proses tersebut.Proses supervisory review secara berkala harus:• Memeriksa perhitungan eksposur risiko dna transaksi risikotersebut ke dalam modal yang dipersyaratkan;• Fokus pada kualitas dari proses dan kualitas dari kontrolinternal atas proses tersebut;• Memeriksa framework dari assessment model untukmengidentifikasi setiap kelemahan atau kekurangan;• Tidak memberikan rekomendasi terhadap struktur dariframework karena ini adalah tugas dari manajemen bank.
Proses review dapat mencakup kombinasi dari beberapa metodepengumpulan informasi berikut:• On-site visits (kunjungan ke bank)• Off-site review (review tanpa kunjungan ke bank)• Pertemuan dengan manajemen bank• Melakukan review perkerjaan yang relavan yang dilakukan olehauditor eksternal• Monitoring atas laporan rutin
Prinsip 3: Pengawas hars meminta bank untuk beroperasi di atasrasio modal minimum dan harus memiliki kemampuan untuk memintabank memiliki modal di atas minimum.
Prinsip 4: Pengawas harus melakukan intervensi dini untukmencegah modal menurun di bawah tingkat minimum yangdipersyaratkan dan harus meminta tindakan pemulihan yang
103
segera apabila modal tidak dijaga atau dipulihkan. Jika bankgagal untuk menjaga modal yang dipersyaratkan, pengawas dapatmenggunakan wewenangnya untuk memperbaiki keadaan. Pengawasdapat meminta peningkatan modal bank sebagai ukuran jangkapendek sambil menunggu permasalahan diatasi. Peningkatan modalakan dibatalkan jika pengawas merasa puas terhadap bank yangtelah mampu mengatasi permasalahannya.
B. PILAR 3 – KeterbukaanPilar 3 adalah pilar disiplin pasar (market discipline).
Disiplin pasar, menurut BIS (The Book for InternationalSettlements), adalah mekanisme governance baik internal maupuneksternal dalam perekonomian pasar bebas di mana terjadikekosongan intervensi pemerintah secara langsung.
Pilar 3:• Mencakup apa saja yang akan dipersyaratkan dalampengungkapan bank kepada publik;• Didesain untuk membantu pemegang saham dan analis;• Mengarahkan ke perbaikan transparansi pada isu-isuportofolio aset bank dan profil risiko bank.
Sifat DisclosureDisclosure adalah penyebaran informasi yang material
kepada masyarakat luas untuk mengevaluasi bisnis perusahaan.Pada umumnya disclosure dipandang penting karena akanmemberikan informasi yang relevan kepada investor maupun caloninvestor mengenai kinerja perusahaan, baik saat ini maupun dimasa depan. Oleh karena itu, perusahaan yang sahamnyadiperdagangkan di pasar modal harus memenuhi persyaratandisclosure yang lebih berat dibandingkan dengan perusahaanyagn dimiliki perorangan.
Pada tahun-tahun terakhir ini, disclosure semakindipandang sebagai mekanisme penting untuk menyampaikan ataumewujudkan isu-isu kebijakan publik, seperti:• Melakukan perbaikan corporate governance sebagai rekasi ataskasus skandal enron & Worldcom yang terjadi di Amerika Seriaktdan Parmalat di Italia• Memperbaiki transparansi dari kebijakan perusahaan yangmemberikan dampak kepada kebijakan publik seperti isu-isukesenjangan sosial, keberagaman ras, lingkungan, dan isukonservasi.
104
Laporan KeuanganPada umumnya, perusahaan (baik perusahaan publik maupun
keluarga) diminta untuk menerbitkan laporan keuangan (misalnyalaporan rugi laba, neraca, laporan pajak). Laporan keuangantersebut harus ditandatangani oleh auditor eksternal dandibuat sesuai dengan standar akuntansi nasional atau jikadimungkinkan, sesuai International Accounting Standard.
Persyaratan Otoritas Pasar ModalBagi perusahaan yang telah tercatat di bursa, mereka
harus mematuhi keterbukaan tersebut sesuai ketentuan pasarmodal yang berlaku. Ketentuan listing mengharuskan publikasiatas laporan yang beragam dikenal sebagai fillings. Otoritaspasar modal adalah lembaga yang sangat memperhatikankepentingan pemegang saham, dan pada umumnya fillings memuatinformasi keuangan yang sangat detail. Otoritas pasar modaltidak hanya membuat ketentuan sendiri, tetapi juga bertanggungjawab untuk melaksanakan keterbukaan yang dipersyaratkan olehregulator lainnya.
Perundang-UndanganContoh yang paling baik adalah diundangkannya US
Sarbanes-Oxley Act 2002 yang memperkenalkan persyaratan wajibuntuk akuntabilitas perusahaan. Salah satu persyaratan adalahchief executive dan chief financial officer dari perusahaanyang listing di pasar modal US harus menyatakan kebenaran ataslaporan keuangannya secara terbuka kepada publik. Bab 404 dariUU tersebut juga mensyaratkan keterbukaan atas dokumentasi,pengujian dan verifikasi dari auditor eksternal atas kualitasdari kontrol internal perusahaan terhadap laporan keuangannya.
UU ini dilaksanakan melalui SEC (the Securities andExchange Commission), otoritas pasar modal Amerika Serikat.
Sudut Pandang Manajemen PerusahaanMerupakan suatu hal yang penting untuk melihat bagaimana
dewan direksi dan manajemen senior memilih untuk melaporkanseluruh aktivitasnya kepada stakeholder. Hal ini secarasignifikan akan menunjukkan bagaimana perusahaan dijalankan.Laporan tersebut menunjukkan prioritas, kebijakan, danbagaimana kinerja perusahaan dari sudut pandang dewandireksinya. Inilah mengapa bank-bank besar di dunia menetapkan
105
standar pelaporan yang tinggi tentang bagaimana perusahaandikelola.
Isu-Isu LainnyaDi beberapa negara, seperti Inggris, peraturan untuk
keterbukaan perusahaan relatif lebih jelas. Selain meliputilaporan keuangan peraturan menfokuskan pada kode etik (codesof practice) (misalnya The Combined Code, dan prinsip-prinsipdisclosure). Ada berbagai perusahaan lainnya, tidak hanya diInggris, yang diwajibkan dan melaksanakan disclosure yangmeliputi isu-isu seperti keberagaman lingkungan, persamaanhak, dan afiliasi politik.
Disclosure adalah isu yang luas. Aspek-aspek disclosureyang dicakup dalam Basel II hanyalah bagian dari disclosureyang harus dilakukan bank sebagai bagian dari aspek hukum dankewajiban terhadap peraturan. Pengungkapan atas kinerjaoperasional perusahaan (meliputi seluruh kebijakan danprosedur), didesain untuk memberikan informasi kepada parainvestor dan analis. Hal ini memungkinkan mereka mengambilkesimpulan terhadap prospek perusahaan saat ini dan masadepan.
Akhir-akhir ini, disclosure digunakan lebih jauh untukkebijakan sosial lainnya, yaitu lebih memperhatikan sudutpandang stakeholder, daripada hanya pemegang saham, dalammelihat kinerja perusahaan.
106
MATERI PERKULIAHAN PERTEMUAN XII
IMPLEMENTASI BASEL
Kondisi perbankan suatu negara amat menentukan
perkonomian suatu negara. Karena fungsi perbankan sebagai
menerima dana dari masyarakat dan menyalurkan ke sector rill
dalam bentuk kredit. Salah satu indicator kesehatan perbankan
ialah dengan menggunakan rasio CAR. Perbankan nasional saat
ini kesehatannya mulai melemah. Ada baiknya implementasi Basel
II dapat diterapkan pada bank di Indonesia. Karena Basel II
merupakan standar perbankan internasional. Disamping hal ini
ada hal lain yang membuat Basel II lebih baik dari Basel I.
Basel I hanya memiliki 2 pilar yaitu adalah minimum capital
requirement dan supervisory review process. Namun Basel I masih
memiliki beberapa kelemahan ialah yang hanya terfokus pada
risiko kredit. Sementara perkembangan dalam system keuangan
dan perbankan menunjukkan bahwa selain menhadapi risiko kredit
107
bank juga termasuk pada risiko-risiko lain seperti risiko
pasar, risiko operasional, risiko likuiditas, dan risiko-
risiko lainnya.Basel I tidak menggunakan informasi tentang
peringkat (rating) dari peminjam. Peringkat memiliki
keterkaitan erat dengan return.
Obligasi yang diterbitkan perusahaan yang bagus akan
memiliki return (yield / imbal hasil) yang rendah. Bank dapat
kalah bersaing dengan obligasi. Perusahaan-perusahaan yang
bagus akan lebih memilih menerbitkan obligasi daripada
meminjam dari bank, karena biayanya lebih murah (suku pinjaman
lebih rendah). Disamping itu juga Karena persyaratan modal
yang sama. Maka akan cenderung lebih untuk menyalurkan
fasilitas kredit ke perusahaan yang berisiko tinggi dengan
harapan akan mendapatkan return yang tinggi.
Sedangkan Basel II memiliki 3 pilar yaitu minimum capital
requirement, supervisory review process dan market discipline. Dengan
meningkatkan keterbukaan sehubungan dengan modal pengukuran,
manajemen risiko dan meningkatkan frekuensi dan volume
pelaporan dari perbankan kepada pengawasan. Pengawasan dalam
mendorong bank untuk menghitung permodalan sesuai dengan
profil risiko. Basel II juga di jelaskan dalam PBI No.
5/8/PBI/2003 yang diterbitkan 19 mei 2003.
Dalam hal ini Basel II tidak akan menghambat penyaluran
kredit sebab Basel II merupakan upaya peningkatan manajemen
resiko. Apabila tingkat manajemen risiko suatu bank itu baik
maka tidak akan kekhawatiran untuk melakukan pembiayaan banyak
pemikiran yang salah terhadap penerapan tentang Basel II.
108
Karena tidak memandang sebagai asset melainkan sebagai biaya.
Sebenarnya dalam hal ini bukan keinginan untuk bank sentral
melainkan untuk kepentingan perbankan.
Kalau dilihat Basel II, sebenarnya CAR sebuah bank justru
akan naik jika bank tersebut menerapkan manjemen resiko yang
baik khususnya dalam penempatan dana bank. Jadi, tidak ada
ketakutan suatu bank yang kalau memang tingkat kesehatan bank
baik. Tetapi adanya ketakutan untuk bank yang tingkat
kesehatan banknya memang dibawah CAR yang telah ditentukan.
Jadi, kenapa tidak bank yang terdapat di Indonesia
memakai Basel II. Tidak ada salahnya kalau bank negeri maupun
bank swasta memakai Implementasi bank Basel II.
109