pasar monopoli
Transcript of pasar monopoli
PENGANTAR EKONOMI MIKRO
PASAR MONOPOLI
Disusun Oleh
Dita Fathiani (1113086000006)
Wafa Magfiroh (1113086000007)
Vika Fatimatuz Zahro (1113086000008)
Ahmad Fadhil (1113086000010)
Dimas Rachman Taufiq (1113086000013)
Ficky Septiana (1113086000033)
EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2013
PASAR MONOPOLI
Sruktur pasar yang sangat bertentangan ciri-
cirinya dengan persaingan sempurna adalah pasar
monopoli. Monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana hanya
terdapat satu perusahaan saja. Dan perusahaan ini menghasilkan
barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang sangat dekat.
Biasanya keuntungan yang dinikmati oleh perusahaan
monopoli adalah keuntungan melebihi normal dan ini
diperoleh karena terdapat hambatan yang sangat tangguh
(barriers to entry) yang dihadapi perusahaan-perusahaan lain
untuk memasuki industri tersebut. Menerangkan bentuk
halangan-halangan ini merupakan salah satu aspek yang
dianalisis dalam pembahasan ini. Sebelum itu, ciri-ciri
pasar monopoli akan diterangkan terlebih dahulu.
Perhatian utama dari pembahasan ini akan di
tumpukan pada menerangkan mengenai bagaimana caranya
suatu perusahaan monopoli menentukan tingkat produksi
yang akan memaksimumkan keuntungannya. Seperti juga
dengan analisis mengenai pemaksimuman keuntungan di
pasar persaingan sempurna, analisis mengenai hal itu di
perusahaan monopoli akan menggunakan dua cara, yaitu
(i) dengan pendekatan biaya total dan hasil penjualan
total; (ii) dengan pendekatan biaya marjinal dan hasil
penjualan marjinal.
Hal-hal lain mengenai operasi perusahaan monopoli
yang akan di terangkan dalam pembahasan ii adalah :
kurva penawaran dalam monopoli, diskriminasi harga,
monopoli alamiah dan tingkat operasinya, dan penilaian
terhadap kebaikan dan kelemahan pasar monopoli.
A. B EBERAPA ASPEK KHUSUS PASAR MONOPOLI.
Ciri-ciri pasar monopoli
1. Pasar monopoli adalah industri satu perusahaan
2. Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip
3. Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk kedalam
industri
4. Dapat mempengaruhi penentuan harga
5. Promosi iklan kurang diperlukan
Factor-faktor yang menimbulkan monopoli
1. Mempunyai sumberdaya yang unik
Perusahaan monopoli mempunyai sumberdaya tertentu
yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain
2. Dapat menikmati skala ekonomi
Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati
skala ekonomi hingga ke tingkat produksi yang
sangat tinggi.
3. Kekuasaan monopoli yang diperoleh melalui
peraturan pemerintah
Monopoli wujud dan bekembang melalui undang-
undang, yaitu pemerintah memberihak monopoli
kepada perusahaan tersebut.
a. Peraturan paten dan hak cipta
Perkembangan ekonomi yang pesat ditimbulakan
oleh perkembangan teknologi. Oleh sebab itu,
peraturan paten dan hak cipta dilakukan agar
kegiatan dan pengeluaran untuk mengenbangkan
teknologi tidak akan dilakukan perusahaan
apabila hasil jerih payah mereka dengan mudah
di jiplak oleh perusahaan lain.
b. Hak usaha eksklusif
Untuk menciptakan keadaan seperti ini secara
serentak pemerintah harus menjalankan dua
langkah :
(i) Memberikan hak monopoli kepada suatu
perusahaan dalm suatu kegiatan tertentu
(ii) Menentukan harga atau tarif yang rendah
ke barang atau jasa yang diproduksikan.
B. PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN DALAM MONOPOLI
Dalam menggambarkan prinsip penentuan pemaksimuman
keuntungan dalam monopoli dua cara akan digunakan,
yaitu dengan menggunakan langgah-langkah dan secara
grafik. Ada dua prinsip penentuan pemaksimuman
keuntungan berdasarkan pendekatan (i) biaya total dan
hasil penjualan total, (ii) biaya marjinal dan hasil
penjualan marjinal.
2.4.1 PRODUKSI, HARGA DAN PENJUALAN
Karena hanya ada satu pasar dalam monopoli,
maka permintaan dalam industri juga dapat dikatakan
sebagai permintaan dalam pasar. Sifat umum permintaan
barang (makin tinggi suatu barang, maka makin sedikit jumlah yang
diminta), menyebabkan kurva permintaan atas suatu barang
adalah menurun dari kiri atas ke kanan bawah.
Permintaan yang ada dalam pasar monopoli berbeda dengan
pasar persaingan sempurna, sebagai akibat monopoli
harga selalu lebih tinggi dan hasil penjualannya
marginal.
Contoh angka
Untuk lebih memahami sifat hubungan di antara jumlah
produksi, harga, hasil penjualan total, dan hasil
penjualan marginal, di dalam Tabel 12.1 dikemukakan
suatu contoh hipotesis mengenai hal tersebut. Sesuai
dengan sifat permintaan ke atas produksi monopoli
seperti yang telah diterangkan di atas, dalam Tabel
12.1 ditunjukkan bahwa semakin besar jumlah produksi
(perhatikan kolom 1), semakin rendah harga barang
(perhatikan kolom 2). Bagaimana implikasi dari keadaan
tersebut ke atas hasil penjualan total dan marginal
berturut-turut ditunjukkan dalam kolom (3) dan (4).
Hasil penjualan total, seperti telah ketahui, adalah
jumlah produksi x harga, maka nilainya diperoleh dari
mengahkan angka dalam kolom (1) dengan angka dalam
kolom (2). Sesuai dengan definisi hasil penjualan
marginal, yaitu tambahan hasil penjualan total apabila
penjualan bertambah sebanyak 1 unit, angka dalam kolom
(4) diperoleh dari menggunakan persamaan TR0 – TR0-1.
Sebagai contoh TR1 (TR pada waktu jumlah produksi
adalah 1) adalah Rp 18.000, sedangkan TR2 adalah =Rp
32.000.
Maka MR akibat dari kenaikan produksi dari menjadi 2
unit adalah Rp 32.000 - Rp 18.000 = Rp 14.000.
Angka-angka dalam kolom (4) dihitung dengan cara ini.
TABEL. 12.1
Produksi, Harga dan Hasil Penjualan
(dalam ribu Rupiah)
Produksi
(1)
Harga
(2)
Hasil
penjualan
total
(3)
Hasil penjualan
marginal
(4)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
0
18
32
42
48
50
48
42
32
18
0
-
18
14
10
6
2
-2
-6
-10
-14
-18
Perhatikanlah dengan lebih saksama angka-angka
hasil penjualan total yang terdapat dalam kolom (3).
Sampai produksi sebanyak 5 unit hasil penjualan total
terus menerus bertambah, tetapi pertambahannya adalah
pada tingkat (jumlah) yang semakin berkurang. Nilai
dari pertambahan hasil penjualan total yang semakin
berkurang tersebut ditunjukkan dalam kolom (4). Sesudah
unit ke-5, pertambahan produksi selanjutnya akan
mengurangi hasil penjualan total yang berarti hasil
penjualan marginal (atau pertambahan hasil penjualan
total) nilainya adalah negatif.
Kesimpulan :
Apabila harga semakin menurun, pada waktu jumlah
produksi semakin meningkat, maka :
a. Hasil penjualan total akan mengalami pertambahan,
tetapi pertambahan itu semakin berkurang apabila
produksi bertambah banyak. Setelah mencapai tingkat
produksi tertentu, pertambahan akan negatif
b. Pada umumnya, hasil penjualan marginal nilainya
lebih rendah daripada harga
2.4.2 PEMAKSIMALAN KEUNTUNGAN
Pemaksimuman Keuntungan Contoh Angka
Sifat-sifat biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan
monopoli di dalam jangka pendek tidak berbeda dengan
sifat-sifat biaya produksi jangka pendek yang telah
diterangkan dalam Bab Sepuluh. Di atas baru saja
dijelaskan sifat permintaan, harga, hasil penjualan
total dan hasil penjualan marginal dari suatu
perusahaan monopoli. Dengan demikian sekarang telah
dapat dikumpulkan informasi yang cukup untuk
menerangkan tentang prinsip penentuan tingkat produksi
yang akan memaksimumkan keuntungan dalam perusahaan
monopoli. Hal tersebut akan diuraikan melalui dua
pendekatan dengan pertolongan contoh dalam angka-angka.
Contoh angka yang dimaksud dikemukakan dalam Tabel 12.2
dan Tabel 12.3.
Pendekatan Hasil Penjualan Total - Biaya Total
Pendekatan ini akan diterangkan dengan menggunakan
Tabel 12.2, yang membandingkan data hasil penjualan
total dengan biaya total. Melalui perbandingan tersebut
dapatlah ditentukan keuntungan yang diperoleh, atau
kerugian yang dialami, pada berbagai tingkat produksi.
Data jumlah produksi, harga dan hasil penjualan
total pada Tabel 12.2 adalah sama dengan dalam Tabel
12.1. Berturut-turut data tersebut ditunjukkan dalam
kolom (1), (2) dan (3). Dalam kolom (4) ditunjukkan
data biaya total. Data yang hipotetis tersebut dibuat
dengan menggunakan pemisalan berikut :
Biaya tetap total adalah Rp 4.000. Berdasarkan
pemisalan ini maka apabila perusahaan tidak
beroperasi yang berarti jumlah produksi adalah 0,
biaya total adalah Rp 4.000.
Sehingga produksi 4 unit hukurn hasil lebih yang
semakin berkurang belum berlaku. Berarti biaya
marginal semakin rendah, apabila produksi ditambah.
Keadaan ini digambarkan oleh kenaikan biaya total
yang semakin sedikit. Data dalam Tabel 12.2 jelas
menunjukkan keadaan tersebut apabila produksi
dinaikkan dari 0 ke 1, dari 1 ke-2, dari 2 ke 3 dan
dari 3 ke 4.
Sesudah produksi mencapai 4 unit, hukum hasil lebih
yang semakin berkurang berlaku. Sebagai akibatnya
biaya marginal meningkat dan ini dapat dilihat dari
pertambahan biaya total yang semakin meningkat pada
setiap penambahan satu unit produksi.
TABEL. 12.2
Hasil Penjualan Produksi dan Keuntungan
(Dalam ribu Rupiah)
Produksi
(1)
Harga
(2)
Hasil
penjualan
total
(3)
Biaya
total
(4)
Keuntungan
(5)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
0
18
32
42
48
50
48
42
32
18
0
4
16
26
34
40
46
54
64
76
90
106
-
2
8
8
8
4
-6
-22
-44
-72
-106
Perhatikan data dalam kolom (5). Data tersebut
dihitung dengan formula berikut: Keuntungan = Hasil
penjualan total dikurangi biaya total. Data dalam kolom
(5) menunjukkan bahwa keuntungan maksimum dicapai pada
produksi sebanyak 3 atau 4 unit dan jumlah keuntungan
adalah Rp 8.000. Walaupun demikian, dalam analisis yang
bersifat umum, akan selalu dikatakan bahwa perusahaan
monopoli tersebut akan memproduksikan 4 unit untuk
memaksimumkan keuntungan. Sebab dari kesimpulan ini
telah diterangkan dalam bab yang lalu dan akan dilihat
kembali dalam pendekatan penentuan keuntungan dengan
menggunakan pendekatan: MC = MR.
Pendekatan Hasil Penjualan Marginal - Biaya Marginal
Untuk menerangkan pendekatan ini terlebih dahulu perlu
dihitung hasil penjualan marginal dan biaya marginal.
Data tersebut dikemukakan dalam Tabel 12.3.
TABEL. 12.3
Menentukan Keuntungan Dengan Pendekatan MC = MR
(Dalam ribu Rupiah)
Jumlah
produksi
(1)
Harga
penjualan
marginal
(2)
Tambahan
biaya
(MC=TC2 –
TC1)
(3)
Tambahan
keuntungan
(4)
Jumlah
keuntungan /
kerugian
(5)
0
1
-
18
4
16-4=12
-
6
--4
2
2
3
4
5
6
7
8
9
10
14
10
6
2
-2
-6
-10
14
-18
26-16=10
34-26=8
40-34=6
46-40=6
54-46=8
64-54=12
76-64=12
90-76=14
106-90=16
4
2
0
-4
-10
-16
-22
-28
-34
6
8
8
4
-6
-22
-44
-72
-106
Gambar : 12.1
Gambar 12.2 dan 12.3
Data hasil penjualan marginal yang ditunjukkan
dalam kolom (2) diambil dari data yang sama dalam kolom
(4) dari Tabel 12.1. Data dalam kolom (3) dihitung
dengan formula berikut MC = TC2 – TC1. Data mengenai
biaya total (TC) diambil dari Tabel 12.2, kolom (4).
Berdasarkan kepada data dalam kolom (2), (3) dan (4)
dapat ditunjukkan tambahan keuntungan pada setiap tingkat
produksi. Apabila perusahaan tidak memproduksikan
barang, biaya yang ditanggung perusahaan adalah Rp
4.000 dan ini meliputi biaya tetap yang mempengaruhi
keuntungan. Oleh sebab itu dalam kolom (3) data
tersebut dihitung sebagai “biaya marginal”.
Berdasarkan data dalam kolom (4) dalam (5)
ditentukan jumlah keuntungan pada berbagai tingkat
produksi. Data dalam kolom (3) jelas menunjukkan bahwa
keuntungan maksimum tercapai pada tingkat produksi 3
atau 4 unit. Namun demikian dalam analisis dikatakan
perusahaan itu akan memproduksi 4 unit untuk
memaksimumkan keuntungan karena pada tingkat produksi
tersebut MC = MR, yaitu masing-masing bernilai Rp
6.000.
Pemaksimuman keuntungan dalam monopoli, dapat
dihitung dengan formula keuntungan = hasil penjualan
marginal. Ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam
pemaksimuman dengan menggunakan pendekatan biaya dan
hasil penjualan total sebagai berikut:
a. Jika perusahaan tidak beroperasi bearti jumlah
produksi = 0.
b. Biaya marginal akan semakin rendah apabila produksi
ditambah.
c. Biaya total akan semakin meningkat pada setiap
penambahan satu unit produksi.
C. K EMUNGKINAN MONOPOLI MENDAPAT KEUNTUNGAN YANG
BERLEBIHAN.
Banyak orang yang mempunyai pandangan yang negatif
terhadap perusahaan monopoli. Mereka selalu menganggap
bahwa suatu perusahaan dalam pasar monopoli dapat
menetapkan harga dengan sekehendak hatinya dan oleh
karena itu akan selalu mendapat keuntungan yang sangat
berlebihan. Dalam perusahaan monopoli juga terdapat
empat kemungkinan yaitu, mendapat untung melebihi
normal, atau untung normal, rugi tetapi masih dapat
membayar kembali sebagian dari biaya tetap, dan
mengalami kerugian sehingga biaya berubahnya pun tidak
dapat ditutupnya.
Dalam gambar 12.3 ditunjukkan keadaan di mana monopoli
memperoleh keuntungan, keadaan lainnya ditunjukkan
dalam gambar 12.4. gambar 12.4 (i) menunjukkan keadaan
di mana monopoli tidak mendapatkan keuntungan tetapi
juga tidak menderita kerugian(berarti mendapat untung
normal), yaitu hasil penjualan sama dengan biaya
totalnya. Keadaan seperti ini akan berlaku apabila
kurva biaya total menyinggung kurva permintaan pada
tingkat produksi di mana hasil penjualan marginal =
biaya marginal.
Gambar 12.4
Gambar 12.4 (ii) menggambarkan keadaan di mana monopoli
mengalami kerugian. Kerugian adalah yang paling minimum
apabila perusahaan monopoli memproduksikan Q1, karena
pada tingkat produksi tersebut MR1=MC1. Biaya total
yang dikeluarkan adalah OQ1 x OP1. Dengan demikian
kerugian yang diderita oleh perusahaan monopoli
tersebut adalah yang ditunjukkan oleh kotak P1ABC.
Kerugian ini adalah yang paling minimum.
D. MONOPOLI DAN KURVA PENAWARAN
Bagian dari kurva MC disamping menunjukan biaya
marjinal pada berbagai tingkat produksi, menunjukan
pula jumlah penawaran perusahaan pada berbagai tingkat
harga. Kita ingat kembali sifat dari kurva penawaran.
Kurva penawaran menunjukkan hubungan di antara tingkat
harga dan jumlah barang yang ditawarkan. Pada setiap
tingkat harga hanya terdapat suatu jumlah tertentu
barang yang ditawarkan. Dan apabila ada dua tingkat
harga, maka masing-masing tingkat harga ini akan
menunjukkan suatu jumlah teretntu barang yang
ditawarkan, dan kedua jumlah itu akan berbeda.
P0
P1
P
MR0MR1 D1
D0
MC
Q
Pembuktian tentang Ketiadaan Kurva Penawaran dalam Monopoli
0
Di dalam pasar Monopoli biaya marginal tidak
menunjukkan sifat kurva penawaran, sebagai buktinya
perhatikan gambar kurva di atas.
Dapat disimpulkan dari penjelasan di atas bahwa Di
dalam perusahaan monopoli, atau perusahaan dalam pasar
lainnya yang kurva permintaan ke atas hasil produksinya
bersifat ke atas hasil produksinya bersibat menurun
dari kiri atas ke kanan bawah, kurva penawarannya tidak
dapat ditunjukkan karena tidak terdapat sifat hubungan
yang tetap di antara harga dan jumlah yang di tawarkan
atau di produksikan oleh perusahaan tersebut.
E. MONOPOLI DAN DISKRIMINASI HARGA
Untuk memaksimumkan keuntungan perusahaan monopoli
dapat menjalankan kebijakan diskriminasi harga.
A. PENENTUAN HARGA DI SEKITAR PASAR
Jika suatu perusahaan monopoli ingin melaksanakan
kebijakan diskriminasi harga, persoalan yang pertama
yang harus dipecahkan adalah: berapakah harga yang akan
ditetapkan di tiap-tiap pasar supaya keuntungan dapat dimaksimumkan?
Untuk memperoleh jawabannya diperlukan data berikut:
(i) biaya produksi yang dikeluarkan, dan (ii) sifat
permintaan di setiap pasar─pasar dalam negeri dan luar
negeri. Kurva dibawah ini yang akan menjelaskannya.
Gambar 12.6
Ket :
Gabungan permintaan di kedua pasar tersebut Dd + Dw
ditunjukkan dalam kurva (iii) yaitu kurva D = AR, yang
arinya adalah sama dengan Dd + Dw. kurva MR adalah kurva
hasil penjumlahan marjinal apabila hasil penjualan di
kedua pasar tersebut digabungkan. Berarti MR = MRd +
MRw.. Syarat pemaksimuman keuntungan di pasar dalam
negeri adalah OM = MRd dan syarat pemaksimuman
keuntungan di pasar luar negeri adalah OM = MRw .
dengan demikian keuntungan maks. Di kedua pasar akan
dicapai apabila di pasar dalam negeri dijual sebanyak
Qd. dan di pasar luar negeri dijual sebanyak Qw. perlulah
diingat bahwa Q = Qd + Qw. Harga pasar dalam negeri
adalah Pd dan harga pasar di luar negeri adalah Pw. Oleh
karena biaya total rata-rata adalah OC, maka jumlah
keuntungan yang diperoleh perusahaan tersebut adalah
PdCAB (di pasar dalam negeri) tambah PwCMN (di pasar
luar negeri).
B. SYARAT-SYARAT DISKRIMINASI HARGA
1. Barang tidak dapat dipindahkan dari satu pasaar ke
pasar lain Jika ada kemungkinan barang dapat
dibawa dari pasar yang lebih murah ke pasar yang
lebih mahal, maka kebijakan diskriminasi harga
tidak efektif.
2. Sifat barang atau jasa itu memungkinkan dilakukan
diskriminasi harga Barang-barang atau jasa-jasa
tertentu dapat dengan mudah dijual dengan harga
yang berbeda.
3. Sifat permintaan dan elastisitas permintaan di
masing-masing pasar haruslah sangat berbeda Kalau
permintaan dan elastisitas permintaan adalah
sangat bersamaan di kedua pasar tersebut,
keuntungan tidak akan diperoleh dari kebijakan
tersebut.
4. Kebijakan diskriminasi harga tidak memerlukan
biaya yang melebihi tambahan keuntungan yang
diperoleh tersebut Apabila kebijakan tersebut
dilakukan di dua daerah yang berbeda, maka biaya
untuk mengangkut barang harus dikeluarkan. Dan
jika dilakukan di daerah yang sama, biaya yang
dikeluarkan mungkin dalam bentuk iklan.
5. Produsen dapat mengeksploiter beberapa sikap tidak
rasional konsumen Misalnya menjual barang yang
sama, tetapi dengan harga yang berbeda pada daerah
pertokoan yang berbeda. Di daerah pertokoan orang
kaya harganya lebih dimahalkan daripada di daerah
pertokoan orang miskin.
C. CONTOH-CONTOH KEBIJAKAN DISKRIMINASI HARGA
Kebijakan diskriminasi harga oleh perusahaan
monopoli pemerintahan. Perusahaan listik Negara
misalnya menggunakan tariff yang berbeda untuk
listrik yang dipakai rumah tangga dan yang
dipakai perusahaan.
Kebijakan diskriminasi harga oleh jasa-jasa
professional. Contohnya dokter spesialis, guru
les perivat dan ahli hukum. Biasanya mereka
mempunyai tarif yang fleksibel. Kepada orang
yang relatif tak mampu mereka mengenakan tariff
yang rendah, sedangkan kepada orang kaya
tarifnya ditinggikan.
Kebijakan diskriminasi harga di pasar
internasional. Harga penjualan keluar negeri
pada umumnya lebih rendah karena di pasaran
intenasional terdapat banyak saingan, dan untuk
mempertinggi kemampuannya untuk bersaing
perusahaan perlu menekan harga hingga ke
tingkat yang serendah mungkin.
F. K EBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MONOPOLI ALAMIAH
Pengendalian Harga dalam Monopoli alamiah
Monopoli alamiah adalah perusahaan yang terus
menerus menikmati skala ekonomi hingga pada tingkat
produksi yang sangat banyak jumlahnya, berarti AC terus
menerus turun hingga ke tingkat produksi yang sangat
tinggi. Pada waktu biaya rata-rata mencapai minimum
tingkat produksi telah meliputi sebagian besar dari
kebutuhan masyarakat. Keadaan seperti ini akan
menghambat kemasukan perusahaan lain, karena amat sukar
bagi perusahaan baru untuk melakukan usaha seefisien
seperti perusahaan yang lama yang menikmati skala
ekonomi yang lebih besar.
Monopoli Alamiah dan Pemaksimuman Keuntungan
Kegiatan monopoli alamiah didasarkan kepada
tujuan memaksimumkan keuntunngan, kegiatan yang seperti
ini akan menimbulkan kerugian yang besar kepada
masyarkat. Mereka harus membayar barang/jasa yang
dihasilkan perusahaan itu pada harga yang relatif
tinggi. Di samping itu jumlah barang/jasa yang
ditawarkannya adalah lebih rendah dari jumlah barang
yang dapat diproduksikannya secara optimal. Akibatnya,
masyarakat hanya memperoleh sebagian saja barang yang
mungkin dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Namun
kerugian yang diderita masyarakat menjadi bertambah
serius lagi mengingat perusahaan monopoli alamiah
menghasilkan barang yang penting dalam kehidupan
masyarakat. Monopoli alamiah terutama terdiri dari
perusahaan jasa umum seperti perusahaan listrik, air,
dan jasa pos atau telepon.
Gambar kebijakan pemerintah dalam mengatur monopoli
alamiah 12.7
Campur tangan pemerintah yang menjamin agar
kegiatan perusahaan tersebut akan menguntungkan
masyarakat sangat diperlukan untuk memaksimumkan
manfaat dari kegiatan perusahaan itu. Biasanya
pemerintah mengendalikan dan menetapkan harga
barang/jasa yang dihasilkan perusahaan monopoli. Dan
adakalanya, yaitu apabila harga yang ditetapkan terlalu
rendah dan pemerintah akan memberikan subsidi kepada
perusahaan monopoli alamiah. Bisa dilihat bentuk-bentuk
campur tangan pemerintah dari gambar diatas.
Perusahaan monopoli ingin memaksimumkan
keuntungannya, yang harus dilakukan oleh perusahaan itu
adalah mencapai tingkat produksi dimana MC = MR.
Keadaan itu akan berlaku apabila perusahaan
memproduksikan sebanyak Qo dan pada tingkat produksi ini harga barang adalah Po. Jumlah keuntungan yang
diperoleh monopoli adalah CoPoEoA dan keuntungan
tersebut adalah keuntungan yang paling maksimum yang
dapat diperoleh perusahaan monopoli. Maka, jika
pemerintah tidak mengatur kegiatan monopoli, perusahaan
monopoli hanya akan memproduksi sebesar Qo. Ini
merupakan tingkat produksi yang relatif rendah kalau
dibandingkan dengan kapasitas optimal dari perusahaan
monopoli tersebut yaitu sebanyak Qx. Kapasitas optimal
adalah penggunaan kapasitas perusahaan sehingga
mencapai tingkat di mana biaya produksi mencapai
tingkat yang paling minimum.
Campur Tangan Pemerintah
Apabila perusahaan monopoli hanya memproduksi
sebanyak Qo, tindakan seperti itu adalah sangat
merugikan masyarakat karena jumlah barang yang
dinikmati masyarakat relatif sedikit dan harganya
terlalu tinggi. Untuk menghindari kerugian ini
pemerintah perlu ikut camnpur tangan, yaiut dengan
menetapkan harga yang wajar, dan dengan itu meringankan
beban para konsumen barang yang dihasilkan monopoli
tersebut.
Faktor produksi dalam suatu perusahaan adalah
paling efisien apabila biaya marjinal sama dengan harga
(P=MC). Tujuan ini yang akan dicapai pemerintah, yaitu
mengharuskan perusahaan monopoli untuk bekerja
seefisien mungkin. Untuk perusahaan monopoli ini
bukanlah keadaan yang paling menguntungkan. Adakalanya,
apabila pemerintah menetapkan produksi pada keadaan di
mana biaya marjinal sama dengan harga, perusahaan akan
mengalami kerugian. Dalam keadaan seperti ini
pemerintah akan memberi subsidi.
Cara lain yang dapat dilakukan pemerintah didalam
usaha untuk menetapkan harga yang wajar dan jumlah
penawaran barang yang mencukupi adalah menetapkan harga
pada tingkat di mana harga = biaya rata-rata (P=AC).
G. K EBAIKAN DAN KELEMAHAN MONOPOLI
Kebaikan perusahaan monopoli:
Apabila menikmati skala ekonomi, biaya produksi
lebih murah daripada di firma pasar persaingan
sempurna, dan tingkat produksi lebih besar.
Mutu barang semakin meningkat dan harganya semakin
murah apabila perusahaan terus-menerus melakukan
pengembangan dan inovasi.
Kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan
apabila monopoli dapat terus menghasilkan barang
yang lebih murah dan lebih bermutu.
Kelemahan perusahaan monopoli apabila tidak berkembang:
Harga barang jauh lebih mahal dan tingkat produksi
lebih rendah di pasar persaingan sempurna.
Barang yang dihasilkan tidak banyak mengalami
perubahan.
Kesejahteraan masyarakat lebih buruk dari pada
yang diwujudkan oleh pasar persaingan sempurna.
Monopoli cenderung memperburuk distribusi
pendapatn dalam masyarakat.
Contoh Soal:
1. Suatu perusahaan monopoli menghadapi permintaan
terhadap barang yang dihasilkan ditunjukkan oleh
persamaan; P = 20 – 1/2Q. Tentukan persamaan
penerimaan marjinal (MR) dan gambarkan kurva
permintaan dan kurva penerimaan marjinal
perusahaan monopoli dari barang yang dihasilkan.
Jawaban soal kasus 8.1:
Persamaan kurva penerimaan marjinal
MR = ∂TR/∂Q
TR = P.Q
P = 20 – 1/2Q
TR = (20 – 1/2Q)Q
TR = 20Q – 1/2Q2
MR = ∂TR/∂Q = 20 – Q
Gambar Kurva Permintaan (D) dan Kurva Penerimaan
Marjinal (MR)
P, MR