pasar monopoli

29
PENGANTAR EKONOMI MIKRO PASAR MONOPOLI Disusun Oleh Dita Fathiani (1113086000006) Wafa Magfiroh (1113086000007) Vika Fatimatuz Zahro (1113086000008) Ahmad Fadhil (1113086000010) Dimas Rachman Taufiq (1113086000013) Ficky Septiana (1113086000033) EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Transcript of pasar monopoli

PENGANTAR EKONOMI MIKRO

PASAR MONOPOLI

Disusun Oleh

Dita Fathiani (1113086000006)

Wafa Magfiroh (1113086000007)

Vika Fatimatuz Zahro (1113086000008)

Ahmad Fadhil (1113086000010)

Dimas Rachman Taufiq (1113086000013)

Ficky Septiana (1113086000033)

EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2013

PASAR MONOPOLI

Sruktur pasar yang sangat bertentangan ciri-

cirinya dengan persaingan sempurna adalah pasar

monopoli. Monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana hanya

terdapat satu perusahaan saja. Dan perusahaan ini menghasilkan

barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang sangat dekat.

Biasanya keuntungan yang dinikmati oleh perusahaan

monopoli adalah keuntungan melebihi normal dan ini

diperoleh karena terdapat hambatan yang sangat tangguh

(barriers to entry) yang dihadapi perusahaan-perusahaan lain

untuk memasuki industri tersebut. Menerangkan bentuk

halangan-halangan ini merupakan salah satu aspek yang

dianalisis dalam pembahasan ini. Sebelum itu, ciri-ciri

pasar monopoli akan diterangkan terlebih dahulu.

Perhatian utama dari pembahasan ini akan di

tumpukan pada menerangkan mengenai bagaimana caranya

suatu perusahaan monopoli menentukan tingkat produksi

yang akan memaksimumkan keuntungannya. Seperti juga

dengan analisis mengenai pemaksimuman keuntungan di

pasar persaingan sempurna, analisis mengenai hal itu di

perusahaan monopoli akan menggunakan dua cara, yaitu

(i) dengan pendekatan biaya total dan hasil penjualan

total; (ii) dengan pendekatan biaya marjinal dan hasil

penjualan marjinal.

Hal-hal lain mengenai operasi perusahaan monopoli

yang akan di terangkan dalam pembahasan ii adalah :

kurva penawaran dalam monopoli, diskriminasi harga,

monopoli alamiah dan tingkat operasinya, dan penilaian

terhadap kebaikan dan kelemahan pasar monopoli.

A. B EBERAPA ASPEK KHUSUS PASAR MONOPOLI.

Ciri-ciri pasar monopoli

1. Pasar monopoli adalah industri satu perusahaan

2. Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip

3. Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk kedalam

industri

4. Dapat mempengaruhi penentuan harga

5. Promosi iklan kurang diperlukan

Factor-faktor yang menimbulkan monopoli

1. Mempunyai sumberdaya yang unik

Perusahaan monopoli mempunyai sumberdaya tertentu

yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain

2. Dapat menikmati skala ekonomi

Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati

skala ekonomi hingga ke tingkat produksi yang

sangat tinggi.

3. Kekuasaan monopoli yang diperoleh melalui

peraturan pemerintah

Monopoli wujud dan bekembang melalui undang-

undang, yaitu pemerintah memberihak monopoli

kepada perusahaan tersebut.

a. Peraturan paten dan hak cipta

Perkembangan ekonomi yang pesat ditimbulakan

oleh perkembangan teknologi. Oleh sebab itu,

peraturan paten dan hak cipta dilakukan agar

kegiatan dan pengeluaran untuk mengenbangkan

teknologi tidak akan dilakukan perusahaan

apabila hasil jerih payah mereka dengan mudah

di jiplak oleh perusahaan lain.

b. Hak usaha eksklusif

Untuk menciptakan keadaan seperti ini secara

serentak pemerintah harus menjalankan dua

langkah :

(i) Memberikan hak monopoli kepada suatu

perusahaan dalm suatu kegiatan tertentu

(ii) Menentukan harga atau tarif yang rendah

ke barang atau jasa yang diproduksikan.

B. PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN DALAM MONOPOLI

Dalam menggambarkan prinsip penentuan pemaksimuman

keuntungan dalam monopoli dua cara akan digunakan,

yaitu dengan menggunakan langgah-langkah dan secara

grafik. Ada dua prinsip penentuan pemaksimuman

keuntungan berdasarkan pendekatan (i) biaya total dan

hasil penjualan total, (ii) biaya marjinal dan hasil

penjualan marjinal.

2.4.1 PRODUKSI, HARGA DAN PENJUALAN

Karena hanya ada satu pasar dalam monopoli,

maka permintaan dalam industri juga dapat dikatakan

sebagai  permintaan dalam pasar. Sifat umum permintaan

barang (makin tinggi suatu barang, maka makin sedikit jumlah yang

diminta), menyebabkan kurva permintaan atas suatu barang

adalah menurun dari kiri atas ke kanan bawah.

Permintaan yang ada dalam pasar monopoli berbeda dengan

pasar persaingan sempurna, sebagai akibat monopoli

harga selalu lebih tinggi dan hasil penjualannya

marginal. 

Contoh angka

Untuk lebih memahami sifat hubungan di antara jumlah

produksi, harga, hasil penjualan total, dan hasil

penjualan marginal, di dalam Tabel 12.1 dikemukakan

suatu contoh hipotesis mengenai hal tersebut. Sesuai

dengan sifat permintaan ke atas produksi monopoli

seperti yang telah diterangkan di atas, dalam Tabel

12.1 ditunjukkan bahwa semakin besar jumlah produksi

(perhatikan kolom 1), semakin rendah harga barang

(perhatikan kolom 2). Bagaimana implikasi dari keadaan

tersebut ke atas hasil penjualan total dan marginal

berturut-turut ditunjukkan dalam kolom (3) dan (4).

Hasil penjualan total, seperti telah ketahui, adalah

jumlah produksi x harga, maka nilainya diperoleh dari

mengahkan angka dalam kolom (1) dengan angka dalam

kolom (2). Sesuai dengan definisi hasil penjualan

marginal, yaitu tambahan hasil penjualan total apabila

penjualan bertambah sebanyak 1 unit, angka dalam kolom

(4) diperoleh dari menggunakan persamaan TR0 – TR0-1.

Sebagai contoh TR1 (TR pada waktu jumlah produksi

adalah 1) adalah Rp 18.000, sedangkan TR2 adalah =Rp

32.000.

Maka MR akibat dari kenaikan produksi dari menjadi 2

unit adalah Rp 32.000 - Rp 18.000 = Rp 14.000.

Angka-angka dalam kolom (4) dihitung dengan cara ini.

TABEL. 12.1

Produksi, Harga dan Hasil Penjualan

(dalam ribu Rupiah)

Produksi

(1)

Harga

(2)

Hasil

penjualan

total

(3)

Hasil penjualan

marginal

(4)

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

20

18

16

14

12

10

8

6

4

2

0

0

18

32

42

48

50

48

42

32

18

0

-

18

14

10

6

2

-2

-6

-10

-14

-18

Perhatikanlah dengan lebih saksama angka-angka

hasil penjualan total yang terdapat dalam kolom (3).

Sampai produksi sebanyak 5 unit hasil penjualan total

terus menerus bertambah, tetapi pertambahannya adalah

pada tingkat (jumlah) yang semakin berkurang. Nilai

dari pertambahan hasil penjualan total yang semakin

berkurang tersebut ditunjukkan dalam kolom (4). Sesudah

unit ke-5, pertambahan produksi selanjutnya akan

mengurangi hasil penjualan total yang berarti hasil

penjualan marginal (atau pertambahan hasil penjualan

total) nilainya adalah negatif.

Kesimpulan :

Apabila harga semakin menurun, pada waktu jumlah

produksi semakin meningkat, maka :

a. Hasil penjualan total akan mengalami pertambahan,

tetapi pertambahan itu semakin berkurang apabila

produksi bertambah banyak. Setelah mencapai tingkat

produksi tertentu, pertambahan akan negatif

b. Pada umumnya, hasil penjualan marginal nilainya

lebih rendah daripada harga

2.4.2 PEMAKSIMALAN KEUNTUNGAN

Pemaksimuman Keuntungan Contoh Angka

Sifat-sifat biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan

monopoli di dalam jangka pendek tidak berbeda dengan

sifat-sifat biaya produksi jangka pendek yang telah

diterangkan dalam Bab Sepuluh. Di atas baru saja

dijelaskan sifat permintaan, harga, hasil penjualan

total dan hasil penjualan marginal dari suatu

perusahaan monopoli. Dengan demikian sekarang telah

dapat dikumpulkan informasi yang cukup untuk

menerangkan tentang prinsip penentuan tingkat produksi

yang akan memaksimumkan keuntungan dalam perusahaan

monopoli. Hal tersebut akan diuraikan melalui dua

pendekatan dengan pertolongan contoh dalam angka-angka.

Contoh angka yang dimaksud dikemukakan dalam Tabel 12.2

dan Tabel 12.3.

Pendekatan Hasil Penjualan Total - Biaya Total

Pendekatan ini akan diterangkan dengan menggunakan

Tabel 12.2, yang membandingkan data hasil penjualan

total dengan biaya total. Melalui perbandingan tersebut

dapatlah ditentukan keuntungan yang diperoleh, atau

kerugian yang dialami, pada berbagai tingkat produksi.

Data jumlah produksi, harga dan hasil penjualan

total pada Tabel 12.2 adalah sama dengan dalam Tabel

12.1. Berturut-turut data tersebut ditunjukkan dalam

kolom (1), (2) dan (3). Dalam kolom (4) ditunjukkan

data biaya total. Data yang hipotetis tersebut dibuat

dengan menggunakan pemisalan berikut :

Biaya tetap total adalah Rp 4.000. Berdasarkan

pemisalan ini maka apabila perusahaan tidak

beroperasi  yang berarti jumlah produksi adalah 0,

biaya total adalah Rp 4.000.

Sehingga produksi 4 unit hukurn hasil lebih yang

semakin berkurang belum berlaku. Berarti biaya

marginal semakin rendah, apabila produksi ditambah.

Keadaan ini digambarkan oleh kenaikan biaya total

yang semakin sedikit. Data dalam Tabel 12.2 jelas

menunjukkan keadaan tersebut apabila produksi

dinaikkan dari 0 ke 1, dari 1 ke-2, dari 2 ke 3 dan

dari 3 ke 4.

Sesudah produksi mencapai 4 unit, hukum hasil lebih

yang semakin berkurang berlaku. Sebagai akibatnya

biaya marginal meningkat dan ini dapat dilihat dari

pertambahan biaya total yang semakin meningkat pada

setiap penambahan satu unit produksi.

TABEL. 12.2

Hasil Penjualan Produksi dan Keuntungan

(Dalam ribu Rupiah)

Produksi

(1)

Harga

(2)

Hasil

penjualan

total

(3)

Biaya

total

(4)

Keuntungan

(5)

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

20

18

16

14

12

10

8

6

4

2

0

0

18

32

42

48

50

48

42

32

18

0

4

16

26

34

40

46

54

64

76

90

106

-

2

8

8

8

4

-6

-22

-44

-72

-106

Perhatikan data dalam kolom (5). Data tersebut

dihitung dengan formula berikut: Keuntungan = Hasil

penjualan total dikurangi biaya total. Data dalam kolom

(5) menunjukkan bahwa keuntungan maksimum dicapai pada

produksi sebanyak 3 atau 4 unit dan jumlah keuntungan

adalah Rp 8.000. Walaupun demikian, dalam analisis yang

bersifat umum, akan selalu dikatakan bahwa perusahaan

monopoli tersebut akan memproduksikan 4 unit untuk

memaksimumkan keuntungan. Sebab dari kesimpulan ini

telah diterangkan dalam bab yang lalu dan akan dilihat

kembali dalam pendekatan penentuan keuntungan dengan

menggunakan pendekatan: MC = MR.

Pendekatan Hasil Penjualan Marginal - Biaya Marginal

Untuk menerangkan pendekatan ini terlebih dahulu perlu

dihitung hasil penjualan marginal dan biaya marginal.

Data tersebut dikemukakan dalam Tabel 12.3.

TABEL. 12.3

Menentukan Keuntungan Dengan Pendekatan MC = MR

(Dalam ribu Rupiah)

Jumlah

produksi

(1)

Harga

penjualan

marginal

(2)

Tambahan

biaya

(MC=TC2 –

TC1)

(3)

Tambahan

keuntungan

(4)

Jumlah

keuntungan /

kerugian

(5)

0

1

-

18

4

16-4=12

-

6

--4

2

2

3

4

5

6

7

8

9

10

14

10

6

2

-2

-6

-10

14

-18

26-16=10

34-26=8

40-34=6

46-40=6

54-46=8

64-54=12

76-64=12

90-76=14

106-90=16

4

2

0

-4

-10

-16

-22

-28

-34

6

8

8

4

-6

-22

-44

-72

-106

Gambar : 12.1

Gambar 12.2 dan 12.3

Data hasil penjualan marginal yang ditunjukkan

dalam kolom (2) diambil dari data yang sama dalam kolom

(4) dari Tabel 12.1. Data dalam kolom (3) dihitung

dengan formula berikut MC = TC2 – TC1. Data mengenai

biaya total (TC) diambil dari Tabel 12.2, kolom (4).

Berdasarkan kepada data dalam kolom (2), (3) dan (4)

dapat ditunjukkan tambahan keuntungan pada setiap tingkat

produksi. Apabila perusahaan tidak memproduksikan

barang, biaya yang ditanggung perusahaan adalah Rp

4.000 dan ini meliputi biaya tetap yang mempengaruhi

keuntungan. Oleh sebab itu dalam kolom (3) data

tersebut dihitung sebagai “biaya marginal”.

Berdasarkan data dalam kolom (4) dalam (5)

ditentukan jumlah keuntungan pada berbagai tingkat

produksi. Data dalam kolom (3) jelas menunjukkan bahwa

keuntungan maksimum tercapai pada tingkat produksi 3

atau 4 unit. Namun demikian dalam analisis dikatakan

perusahaan itu akan memproduksi 4 unit untuk

memaksimumkan keuntungan karena pada tingkat produksi

tersebut MC = MR, yaitu masing-masing bernilai Rp

6.000.

Pemaksimuman keuntungan dalam monopoli, dapat

dihitung dengan formula keuntungan = hasil penjualan

marginal. Ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam

pemaksimuman dengan menggunakan pendekatan biaya dan

hasil penjualan total sebagai berikut:

a. Jika perusahaan tidak beroperasi bearti jumlah

produksi = 0.

b. Biaya marginal akan semakin rendah apabila produksi

ditambah.

c. Biaya total akan semakin meningkat pada setiap

penambahan satu unit produksi.

C. K EMUNGKINAN MONOPOLI MENDAPAT KEUNTUNGAN YANG

BERLEBIHAN.

Banyak orang yang mempunyai pandangan yang negatif

terhadap perusahaan monopoli. Mereka selalu menganggap

bahwa suatu perusahaan dalam pasar monopoli dapat

menetapkan harga dengan sekehendak hatinya dan oleh

karena itu akan selalu mendapat keuntungan yang sangat

berlebihan. Dalam perusahaan monopoli juga terdapat

empat kemungkinan yaitu, mendapat untung melebihi

normal, atau untung normal, rugi tetapi masih dapat

membayar kembali sebagian dari biaya tetap, dan

mengalami kerugian sehingga biaya berubahnya pun tidak

dapat ditutupnya.

Dalam gambar 12.3 ditunjukkan keadaan di mana monopoli

memperoleh keuntungan, keadaan lainnya ditunjukkan

dalam gambar 12.4. gambar 12.4 (i) menunjukkan keadaan

di mana monopoli tidak mendapatkan keuntungan tetapi

juga tidak menderita kerugian(berarti mendapat untung

normal), yaitu hasil penjualan sama dengan biaya

totalnya. Keadaan seperti ini akan berlaku apabila

kurva biaya total menyinggung kurva permintaan pada

tingkat produksi di mana hasil penjualan marginal =

biaya marginal.

Gambar 12.4

Gambar 12.4 (ii) menggambarkan keadaan di mana monopoli

mengalami kerugian. Kerugian adalah yang paling minimum

apabila perusahaan monopoli memproduksikan Q1, karena

pada tingkat produksi tersebut MR1=MC1. Biaya total

yang dikeluarkan adalah OQ1 x OP1. Dengan demikian

kerugian yang diderita oleh perusahaan monopoli

tersebut adalah yang ditunjukkan oleh kotak P1ABC.

Kerugian ini adalah yang paling minimum.

D. MONOPOLI DAN KURVA PENAWARAN

Bagian dari kurva MC disamping menunjukan biaya

marjinal pada berbagai tingkat produksi, menunjukan

pula jumlah penawaran perusahaan pada berbagai tingkat

harga. Kita ingat kembali sifat dari kurva penawaran.

Kurva penawaran menunjukkan hubungan di antara tingkat

harga dan jumlah barang yang ditawarkan. Pada setiap

tingkat harga hanya terdapat suatu jumlah tertentu

barang yang ditawarkan. Dan apabila ada dua tingkat

harga, maka masing-masing tingkat harga ini akan

menunjukkan suatu jumlah teretntu barang yang

ditawarkan, dan kedua jumlah itu akan berbeda.

P0

P1

P

MR0MR1 D1

D0

MC

Q

Pembuktian tentang Ketiadaan Kurva Penawaran dalam Monopoli

0

Di dalam pasar Monopoli biaya marginal tidak

menunjukkan sifat kurva penawaran, sebagai buktinya

perhatikan gambar kurva di atas.

Dapat disimpulkan dari penjelasan di atas bahwa Di

dalam perusahaan monopoli, atau perusahaan dalam pasar

lainnya yang kurva permintaan ke atas hasil produksinya

bersifat ke atas hasil produksinya bersibat menurun

dari kiri atas ke kanan bawah, kurva penawarannya tidak

dapat ditunjukkan karena tidak terdapat sifat hubungan

yang tetap di antara harga dan jumlah yang di tawarkan

atau di produksikan oleh perusahaan tersebut.

E. MONOPOLI DAN DISKRIMINASI HARGA

Untuk memaksimumkan keuntungan perusahaan monopoli

dapat menjalankan kebijakan diskriminasi harga.

A. PENENTUAN HARGA DI SEKITAR PASAR

Jika suatu perusahaan monopoli ingin melaksanakan

kebijakan diskriminasi harga, persoalan yang pertama

yang harus dipecahkan adalah: berapakah harga yang akan

ditetapkan di tiap-tiap pasar supaya keuntungan dapat dimaksimumkan?

Untuk memperoleh jawabannya diperlukan data berikut:

(i) biaya produksi yang dikeluarkan, dan (ii) sifat

permintaan di setiap pasar─pasar dalam negeri dan luar

negeri. Kurva dibawah ini yang akan menjelaskannya.

Gambar 12.6

Ket :

Gabungan permintaan di kedua pasar tersebut Dd + Dw

ditunjukkan dalam kurva (iii) yaitu kurva D = AR, yang

arinya adalah sama dengan Dd + Dw. kurva MR adalah kurva

hasil penjumlahan marjinal apabila hasil penjualan di

kedua pasar tersebut digabungkan. Berarti MR = MRd +

MRw.. Syarat pemaksimuman keuntungan di pasar dalam

negeri adalah OM = MRd dan syarat pemaksimuman

keuntungan di pasar luar negeri adalah OM = MRw .

dengan demikian keuntungan maks. Di kedua pasar akan

dicapai apabila di pasar dalam negeri dijual sebanyak

Qd. dan di pasar luar negeri dijual sebanyak Qw. perlulah

diingat bahwa Q = Qd + Qw. Harga pasar dalam negeri

adalah Pd dan harga pasar di luar negeri adalah Pw. Oleh

karena biaya total rata-rata adalah OC, maka jumlah

keuntungan yang diperoleh perusahaan tersebut adalah

PdCAB (di pasar dalam negeri) tambah PwCMN (di pasar

luar negeri).

B. SYARAT-SYARAT DISKRIMINASI HARGA

1. Barang tidak dapat dipindahkan dari satu pasaar ke

pasar lain Jika ada kemungkinan barang dapat

dibawa dari pasar yang lebih murah ke pasar yang

lebih mahal, maka kebijakan diskriminasi harga

tidak efektif.

2. Sifat barang atau jasa itu memungkinkan dilakukan

diskriminasi harga Barang-barang atau jasa-jasa

tertentu dapat dengan mudah dijual dengan harga

yang berbeda.

3. Sifat permintaan dan elastisitas permintaan di

masing-masing pasar haruslah sangat berbeda Kalau

permintaan dan elastisitas permintaan adalah

sangat bersamaan di kedua pasar tersebut,

keuntungan tidak akan diperoleh dari kebijakan

tersebut.

4. Kebijakan diskriminasi harga tidak memerlukan

biaya yang melebihi tambahan keuntungan yang

diperoleh tersebut Apabila kebijakan tersebut

dilakukan di dua daerah yang berbeda, maka biaya

untuk mengangkut barang harus dikeluarkan. Dan

jika dilakukan di daerah yang sama, biaya yang

dikeluarkan mungkin dalam bentuk iklan.

5. Produsen dapat mengeksploiter beberapa sikap tidak

rasional konsumen Misalnya menjual barang yang

sama, tetapi dengan harga yang berbeda pada daerah

pertokoan yang berbeda. Di daerah pertokoan orang

kaya harganya lebih dimahalkan daripada di daerah

pertokoan orang miskin.

C. CONTOH-CONTOH KEBIJAKAN DISKRIMINASI HARGA

Kebijakan diskriminasi harga oleh perusahaan

monopoli pemerintahan. Perusahaan listik Negara

misalnya menggunakan tariff yang berbeda untuk

listrik yang dipakai rumah tangga dan yang

dipakai perusahaan.

Kebijakan diskriminasi harga oleh jasa-jasa

professional. Contohnya dokter spesialis, guru

les perivat dan ahli hukum. Biasanya mereka

mempunyai tarif yang fleksibel. Kepada orang

yang relatif tak mampu mereka mengenakan tariff

yang rendah, sedangkan kepada orang kaya

tarifnya ditinggikan.

Kebijakan diskriminasi harga di pasar

internasional. Harga penjualan keluar negeri

pada umumnya lebih rendah karena di pasaran

intenasional terdapat banyak saingan, dan untuk

mempertinggi kemampuannya untuk bersaing

perusahaan perlu menekan harga hingga ke

tingkat yang serendah mungkin.

F. K EBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MONOPOLI ALAMIAH

Pengendalian Harga dalam Monopoli alamiah

Monopoli alamiah adalah perusahaan yang terus

menerus menikmati skala ekonomi hingga pada tingkat

produksi yang sangat banyak jumlahnya, berarti AC terus

menerus turun hingga ke tingkat produksi yang sangat

tinggi. Pada waktu biaya rata-rata mencapai minimum

tingkat produksi telah meliputi sebagian besar dari

kebutuhan masyarakat. Keadaan seperti ini akan

menghambat kemasukan perusahaan lain, karena amat sukar

bagi perusahaan baru untuk melakukan usaha seefisien

seperti perusahaan yang lama yang menikmati skala

ekonomi yang lebih besar.

Monopoli Alamiah dan Pemaksimuman Keuntungan

Kegiatan monopoli alamiah didasarkan kepada

tujuan memaksimumkan keuntunngan, kegiatan yang seperti

ini akan menimbulkan kerugian yang besar kepada

masyarkat. Mereka harus membayar barang/jasa yang

dihasilkan perusahaan itu pada harga yang relatif

tinggi. Di samping itu jumlah barang/jasa yang

ditawarkannya adalah lebih rendah dari jumlah barang

yang dapat diproduksikannya secara optimal. Akibatnya,

masyarakat hanya memperoleh sebagian saja barang yang

mungkin dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Namun

kerugian yang diderita masyarakat menjadi bertambah

serius lagi mengingat perusahaan monopoli alamiah

menghasilkan barang yang penting dalam kehidupan

masyarakat. Monopoli alamiah terutama terdiri dari

perusahaan jasa umum seperti perusahaan listrik, air,

dan jasa pos atau telepon.

Gambar kebijakan pemerintah dalam mengatur monopoli

alamiah 12.7

Campur tangan pemerintah yang menjamin agar

kegiatan perusahaan tersebut akan menguntungkan

masyarakat sangat diperlukan untuk memaksimumkan

manfaat dari kegiatan perusahaan itu. Biasanya

pemerintah mengendalikan dan menetapkan harga

barang/jasa yang dihasilkan perusahaan monopoli. Dan

adakalanya, yaitu apabila harga yang ditetapkan terlalu

rendah dan pemerintah akan memberikan subsidi kepada

perusahaan monopoli alamiah. Bisa dilihat bentuk-bentuk

campur tangan pemerintah dari gambar diatas.

Perusahaan monopoli ingin memaksimumkan

keuntungannya, yang harus dilakukan oleh perusahaan itu

adalah mencapai tingkat produksi dimana MC = MR.

Keadaan itu akan berlaku apabila perusahaan

memproduksikan sebanyak Qo dan pada tingkat produksi ini harga barang adalah Po. Jumlah keuntungan yang

diperoleh monopoli adalah CoPoEoA dan keuntungan

tersebut adalah keuntungan yang paling maksimum yang

dapat diperoleh perusahaan monopoli. Maka, jika

pemerintah tidak mengatur kegiatan monopoli, perusahaan

monopoli hanya akan memproduksi sebesar Qo. Ini

merupakan tingkat produksi yang relatif rendah kalau

dibandingkan dengan kapasitas optimal dari perusahaan

monopoli tersebut yaitu sebanyak Qx. Kapasitas optimal

adalah penggunaan kapasitas perusahaan sehingga

mencapai tingkat di mana biaya produksi mencapai

tingkat yang paling minimum.

Campur Tangan Pemerintah

Apabila perusahaan monopoli hanya memproduksi

sebanyak Qo, tindakan seperti itu adalah sangat

merugikan masyarakat karena jumlah barang yang

dinikmati masyarakat relatif sedikit dan harganya

terlalu tinggi. Untuk menghindari kerugian ini

pemerintah perlu ikut camnpur tangan, yaiut dengan

menetapkan harga yang wajar, dan dengan itu meringankan

beban para konsumen barang yang dihasilkan monopoli

tersebut.

Faktor produksi dalam suatu perusahaan adalah

paling efisien apabila biaya marjinal sama dengan harga

(P=MC). Tujuan ini yang akan dicapai pemerintah, yaitu

mengharuskan perusahaan monopoli untuk bekerja

seefisien mungkin. Untuk perusahaan monopoli ini

bukanlah keadaan yang paling menguntungkan. Adakalanya,

apabila pemerintah menetapkan produksi pada keadaan di

mana biaya marjinal sama dengan harga, perusahaan akan

mengalami kerugian. Dalam keadaan seperti ini

pemerintah akan memberi subsidi.

Cara lain yang dapat dilakukan pemerintah didalam

usaha untuk menetapkan harga yang wajar dan jumlah

penawaran barang yang mencukupi adalah menetapkan harga

pada tingkat di mana harga = biaya rata-rata (P=AC).

G. K EBAIKAN DAN KELEMAHAN MONOPOLI

Kebaikan perusahaan monopoli:

Apabila menikmati skala ekonomi, biaya produksi

lebih murah daripada di firma pasar persaingan

sempurna, dan tingkat produksi lebih besar.

Mutu barang semakin meningkat dan harganya semakin

murah apabila perusahaan terus-menerus melakukan

pengembangan dan inovasi.

Kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan

apabila monopoli dapat terus menghasilkan barang

yang lebih murah dan lebih bermutu.

Kelemahan perusahaan monopoli apabila tidak berkembang:

Harga barang jauh lebih mahal dan tingkat produksi

lebih rendah di pasar persaingan sempurna.

Barang yang dihasilkan tidak banyak mengalami

perubahan.

Kesejahteraan masyarakat lebih buruk dari pada

yang diwujudkan oleh pasar persaingan sempurna.

Monopoli cenderung memperburuk distribusi

pendapatn dalam masyarakat.

Contoh Soal:

1. Suatu perusahaan monopoli menghadapi permintaan

terhadap barang yang dihasilkan ditunjukkan oleh

persamaan; P = 20 – 1/2Q. Tentukan persamaan

penerimaan marjinal (MR) dan gambarkan kurva

permintaan dan kurva penerimaan marjinal

perusahaan monopoli dari barang yang dihasilkan.

Jawaban soal kasus 8.1:

Persamaan kurva penerimaan marjinal

MR = ∂TR/∂Q

TR = P.Q

P = 20 – 1/2Q

TR = (20 – 1/2Q)Q

TR = 20Q – 1/2Q2

MR = ∂TR/∂Q = 20 – Q

Gambar Kurva Permintaan (D) dan Kurva Penerimaan

Marjinal (MR)

P, MR

20

MR D

0 20 40 Q