Isi Makalah Pasar Monopoli (semester 1)
Transcript of Isi Makalah Pasar Monopoli (semester 1)
BAB I
PENDAHULUAN
Pasar untuk suatu barang dikatakan sebagai pasar monopoli
apabila hanya ada satu produsen untuk barang tersebut.Oleh
karena itu perusahaan tunggal ini menghadapi keseluruhan kurva
permintaan pasar.
Penentuan harga atau jumlah barang yang di produksi pada
suatu perusahaan monopoli dapat mempengaruhi pasar sedangkan
keputusan perusahaan dalam persaingan sempurna mengenai jumlah
output yang akan di produksi tidak berpengaruh terhadap harga
pasar. Dalam pasar monopoli, keputusan output perusahaan akan
mempengaruhi harga barang itu. Dalam hal ini pasar monopoli
merupakan kasus ekstrim yang berlawanan dengan bentuk pasar
persaingan sempurna.
Secara teknis, sebuah perusahaan monopoli dapat memilih
salah satu titik pada kurva permintaan pasar dimana ia akan
beroperasi. Perusahaan itu dapat juga memilih harga pasar atau
jumlah output (tetapi tidak keduanya).
Untuk pembahasan dalam bab ini kita asumsikan perusahaan
memilih jumlah output yang dapat memaksimumkan laba. Walaupun
dari segi penetapan harga mudah saja untuk mengulangi pembahasan
ini, namun pengungkapan hasil-hasilnya akan lebih rumit.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian pasar monopoli
Pasar monopoli dan lebih lazim disebut monopoli dapat
didefinisikan sebagai struktur pasar atau industry dimana
terdapat hanya seorang penjual saja. Di samping sifat ini,
pasar monopoli mempunyai beberapa ciri-ciri lain.
B. Ciri-ciri pasar monopoli
Ciri-ciri suatu pasar monopoli adalah seperti yang di uraikan
di bawah ini.
1. Pasar monopoli adalah industri satu perusahaan
Hal ini rasanya tidak perlu diterangkan lagi.Sifat
ini sudah secara jelas dilihat dari definisi diatas, yaitu
hanya ada satu saja perusahaan dalam industri tersebut.
Dengan demikian barang atau jasa yang dihasilkannya tidak
dapat dibeli dari tempat lain. Para pembeli tidak
mempunyai pilihan lain, kalau mereka menginginkan barang
tersebut maka mereka harus membeli dari perusahaan
tersebut. Syarat-syarat penjualan tersebut sepenuhnya di
tentukan oleh pengusaha monopoli itu, dan para pembeli
tidak dapat berbuat suatu apapun di dalam menentukan
syarat jual beli.
2. Tidak mempunyai barang pengganti yang “mirip” (close
substitute)2
Barang yang dihasilkan perusahaan monopoli tidak dapat
digantikan oleh barang lain yang ada dalam perekonomian.
Barang tersebut merupakan satu-satunya jenis barang yang
seperti itu. Yang “mirip” dengannya dari segi kegunaannya
tidak ada sama sekali. Aliran listrik adalah contoh dari
barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang
“mirip”.Yang ada hanyalah barang pengganti yang sangat
berbeda sifatnya, yaitu lampu minyak. Lampu minyak tidak
dapat menggantikan listrik karena ia tidak dapat digunakan
untuk menghidupkan televisi atau memanaskan
setrika/gosokan.
3. Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk ke dalam perusahaan
industri
Sifat ini merupakan sebab utama yang menimbulkan
perusahaan yang mempunyai kekuasaan monopoli. Tanpa sifat
ini pasar monopoli tidak akan wujud, karena tanpa adanya
hambatan tersebut pada akhirnya akan terdapat beberapa
perusahaan di dalam industri. Keuntungan perusahaan
monopoli akan menarik pengusaha-pengusaha lain ke dalam
industry tersebut. Adanya hambatan kemasukan yang sangat
tangguh menghindarkan berlakunya keadaan yang seperti
itu.Ada beberapa bentuk hambatan kemasukan ke dalam pasar
monopoli.Ada yang bersifat legal, yaitu dibatasi oleh
undang-undang.Ada yang bersifat teknologi yang di
perlukan.Dan adapula yang bersifat keuangan, yaitu modal
yang di perlukan sangat besar.
4. Dapat menguasai penentuan harga
3
Oleh karena perusahaan monopoli merupakan satu-
satunya penjual didalam pasar, maka penentuan harga dapat
dikuasainya.Oleh sebab itu perusahaan monopoli dipandang
sebagai “penentu harga” atau “price setter”.Dengan
mengadakan pengendalian ke atas produksi dan jumlah barang
yang ditawarkan perusahaan monopoli dapat menentukan harga
pada tingkat yang dikehendakinya.
5. Usaha mempromosi penjualan secara iklan kurang diperlukan
Oleh karena perusahaan monopoli adalah satu-satunya
perusahaan di dalam industri, ia tidak perlu melakukan
promosi penjualan secara iklan. Ketiadaan saingan
menyebabkan semua pembeli yang memerlukan barang yang di
produksikannya terpaksa membeli dari perusahaan monopoli
itu.Kalaupun perusahaan monopoli membuat iklan, iklan
tersebut bukanlah bertujuan menarik pembeli, tetapi untuk
memelihara hubungan baik dengan masyarakat.
C. Sebab-sebab monopoli
Suatu perusahaan dapat berada pada posisi monopoli untuk
suatu produk apabila perusahaan lain menganggap industry
tertentu tidak menguntungkan untuk dimasuki atau jika mereka
melihat tidak ada kemungkinan masuk pasar. Oleh karena itu
hambatan untuk masuk (barrier to entry) menjadi penyebab
utama semua kekuatan monopoli. Jika perusahaan lain dapat
masuk pasar, maka menurut definisi bentuk monopoli tidak ada
lagi. Ada dua jenis hambatan yang umum untuk masuk pasar :
4
hambatan teknis dan hambatan hokum (technical and legal
barriers).
1. Hambatan teknis masuk pasar
a. Hambatan teknik yang utama adalah bahwa produksi barang
yang bersangkutan menunjukkan biaya marginal (rata-rata)
yang menurun pada berbagai kemungkinan tingkat output.
Teknologi produksi adalah sedemikian rupa sehingga
perusahaan yang relatif besar menjadi efisien. Dalam
keadaan ini, suatu perusahaan mungkin merasa
menguntungkan jika dapat memaksa perusahaan lain untuk
keluar dari industri dengan cara menurunkan harga. Untuk
sementara waktu apabila monopoli telah terbentuk maka
perusahaan lain akan sulit untuk masuk industri, karena
mereka terpaksa harus berproduksi pada tingkat output
yang relatif rendah dan ini akan menyebabkan biaya
produksi yang tinggi. Sebagai contoh adalah sebuah
perusahaan semen di suatu kota kecil dengan biaya
marginal yang menurun. Maka hal ini akan menimbulkan
monopoli semen di kota itu oleh perusahaan tersebut.
b. Mahalnya biaya pengangkutan dalam suatu industri
cenderung akan memisahkan suatu pasar dengan yang
lainnya. Hal ini akan menimbulkan monopoli.
2. Hambatan hukum masuk pasar
a. Banyak monopoli yang murni tercipta oleh hukum atau
peraturan dan bukan karena keadaan ekonomi. Salah satu
contoh penting posisi monopoli yang diakui pemerintah
adalah perlindungan hokum terhadap teknik produksi
melalui suatu hak paten. Keadaan seperti ini banyak
terjadi. Contoh yang paling menonjol adalah mesin Xerox5
dan kamera Polaroid. Karena teknologi dasar untuk
produk ini ditetapkan khusus untuk satu perusahaan,
maka terbentuklah suatu monopoli.
b. Contoh kedua dari monopoli yang diciptakan melalui
hokum adalah pemberian hak penjualan tunggal (exclusive
franchise) untuk melayani suatu pasar. Hak penjualan
seperti ini diberikan untuk bidang sarana umum (gas,
listrik), jasa komunikasi,kantor pos, beberapa rute
penerbangan, stasiun radio, televise dan lain
sebagainya. Alasan yang biasa dikemukakan untuk
membentuk monopoli adalah karena dengan bertindak
sebagai monopoli perusahaan akan dapat beroperasi
dengan lebih efisien.
D. Macam-macam monopoli
Meskipun selama ini belum ada pembagian yang tegas
mengenai macam-macam monopoli, ada baiknya juga dicoba untuk
membedakannya mengingat pada kenyataannya terdapat beberapa
macam monopoli, yaitu:
1. Monopoli Usaha/Monopoli Absolut
Monopoli usaha adalah monopoli yang dilakukan oleh
perusahaan atau badan usaha karena menguasai produksi dan
penjualan suatu produk atau jasa secara sendiri/tanpa
saingan dalam suatu pasar. Sebagai missal : untuk kasus di
Indonesia sebelum tahun 1997, PT.Bogasari adalah
perusahaan monopoli usaha tepung terigu, PT.Telkom sebelum
6
tahun 2001 untuk penyediaan jasa telepon tetap dan
panggilan interlokal pada tahun 2003-2004.
2. Monopoli Perusahaan
Monopoli yang berasal dari satu kelompok usaha yang
terdiri atas beberapa perusahaan yang menghasilkan produk
yang relatif sama atau generik 9fungsi dan manfaat yang
sama). Misalnya Indofood yang menghasilkan dan menjual
produk mie instan di Indonesia terdiri atas beberapa
perusahaan yang menghasilkan Supermie, menghasilkan
Indomie, menghasilkan Sarimie, dan lainnya menguasai
hampir 95% untuk mie instan.
3. Monopoli Pangsa Pasar
Monopoli jenis ini biasanya berasal dari monopoli
perusahaan, akan tetapi bila perusahaan yang bersangkutan
telah menguasai pangsa pasar absolute diatas 50% dan
perusahaan tersebut menjadi/merupakan pemimpin harga untuk
produk yang sama dihasilkan dan dijual dipasaran, maka
perusahaan tersebut dapat dikatakan sebagai perusahaan
monopoli pangsa pasar.
Contoh:
Bila di ketahui : Perusahaan A menghasilkan produk X =
100 8%
Perusahaan B menghasilkan produk X = 800
64%
Perusahaan C menghasilkan produk X = 50
4%
7
Perusahaan D menghasilkan produk X = 200
16%
Perusahaan E menghasilkan produk X = 100
16%
Lima perusahaan : = 1250
produk X
Berdasarkan data di atas maka perusahaan yang dapat
digolongkan monopoli pangsa pasar adalah perusahaan B
karena menguasai pangsa pasar sebesar 64% untuk produk X
dengan asumsi perusahaan B tersebut merupakan pemimpin
harga (yaitu perusahaan yang harga produknya selalu
dipertimbangkan oleh perusahaan lain dalam menentukan
harga jual produknya di pasar)
Selain yang diuraikan diatas, Monopoli juga ditimbulkan
oleh beberapa faktor-faktor lainnya. Diantaranya yaitu :
1. Perusahaan memiliki sumber daya eksklusif (lain dari yang
lain). Karena perusahaan memiliki dan menguasai sumber
daya yang perusahaan lain tidak menguasai dan memilikinya
maka berarti hanya perusahaan tersebutlah yang bisa
menghasilkan barang yang dimaksud, sehingga di pasar
perusahaan ini saja yang bisa menjual produk tersebut.
Sebelum China dan konsorsium Inggris dan Prancis bisa
membuat roket untuk membawa satelit ke orbitnya, maka NASA
– USA monopoli untuk usaha ini.
2. Adanya skala ekonomis/Monopoli Alamiah. Suatu usaha yang
akan dimasuki oleh perusahaan tentu saja memperhatikan8
keuntungan yang bakal didapatnya dari operasionalnya,
sehingga bila kesempatan terbuka dan peluang untuk ada
maka para pengusaha akan membuka usahanya dibidang yang
dimaksud.
Akan tetapi meskipun kesempatan terbuka lebar untuk
berusaha, selain perusahaan yang sudah ada, kemungkinan
untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu tertentu
relatif sangat kecil bahkan mungkin tidak ada karena
peluang pasar yang sempit, biaya investasi yang besar dan
biaya-biaya tak terduga lainnya. Umumnya kegiatan usaha
ini berada pada pesektor pengolahan baja (industri baja)
dan industri berat lainnya.
Di Indonesia perusahaan yang monopoli karena faktor
ini misalnya adalah PT. Krakatau Steel di Cilegon Jawa
Barat (sebelum tahun 2000).Kebijakan penentuan harga dan
pemasarannya berada pada perusahaan itu sendiri.
3. Kebijakan Pemerintah/Hak Exclusive. Pemerintah bisa saja
memberikan hak monopoli kepada pengusaha untuk
menghasilkan produk tertentu yang dianggap penting bagi
pemasukan negara dan mendukung pasokan pangan bagi
masyarakat atau dalam rangka melindungi industri dalam
negri. Dan untuk ini pemerintah memberikan jaminan dalam
bentuk peraturan dengan tenggang waktu yang relatif sangat
lama.
Artinya selama masa pemberian hak monopoli itu, hanya
perusahaan yang ditunjuk saja dapat menghasilkan,
menyediakan dan mengadakan produk yang dimaksud. Contohnya
adalah PT. Bogasari yang ditunjuk untuk monopoli tepung
terigu (Import), Dolog monopoli beras dan gula, Indocement
9
monopoli semen (sekerang tidak) dan lain sebagainya. Bagi
perusahaan ini kebijakan penentuan harga ada pada
pemerintah sedangkan pemasarannya diserahkan pada
perusahaan.
4. Amanat UUD. Untuk kasus Indonesia dalam UUD 1945 pasal 33
diamanatkan bahwa negara menguasai segala hal yang
menyangkut hajat hidup orang banyak dan mengelolahnya agar
dapat didistribusikan keseluruh lapisan masyarakat. Negara
menguasai dalam bentuk/melalui perusahaan negara yang
ditunjuk untuk mengelolahnya, dengan ketentuan harga dan
kebijakan pemasaran berada ditangan pemerintah. Contoh
perusahaan ini di Indonesia misalnya adalah PT. PLN.
Pada perusahaan monopoli, umumnya penetapan harga berasal
dari perusahaan itu sendiri dan berapa banyak barang yang
dihasilkan juga tergantung dari kebijakan perusahaan.Bila
perusahaan ingin mendapatkan keuntungan yang banyak maka
dapat saja perusahaan menghasilkan barang dalam jumlah
sedikit sehingga harganya relatif tinggi, atau menjualnya
dengan harga murah tapi menghasilkannya dalam jumlah yang
banyak. Akan tetapimengingat biaya produksi yang relatif
tinggi maka perusahaan akan cenderung menghasilkan barang
dalam jumlah yang paling efisien sehubungan dengan harga yang
mampu dibayar oleh konsumen.
E. Perbedaan Harga (Deskriminasi Harga) pada Pasar
Monopoli
10
Pada kenyataannya, meskipun suatu perusahaan monopoli
pada suatu pasar, akan tetapiberdasarkan kepentingan dan
latar belakang monopolinya, perusahaan monopoli dapat saja
memberlakukan perbedaan harga dari suatu produk yang
mempunyai ciri dan fungsi yang sama kepada konsumen. Hal ini
dilakukan biasanya atas pertimbangan sosial dan rasa keadilan
kepada masyarakat yang memerlukan tapi dengan pengahsilan
terbatas. Karena pertimbangan tertentu, suatu perusahaan
monopoli bisa saja mengalami kerugian dalam operasionalnya
karena perusahaan ini melakukan kegiatannya sehubungan dengan
penyediaan kebutuhan masyarakat banyak dengan harga yang
relatif rendah/terjangkau ( umumnya perusahaan monopoli ini
adalah milik pemerintah yang memang diperuntukkan mengelola
sumber daya tidak semata untuk mencari keuntungan. Dulu di
Indonesia terdapat perusahaan jawatan kereta api dan
pegadaian yang menjalankan misi ini, terakhir perusahaan yang
berstatus jawatan di Indonesia adalah TVRI-Januari 2002).
Agar perusahaan ini dapat terus beroperasi maka ia
mendapatkan subsidi dari pemerintah. Dalam bentuk usaha yang
bersifat komersial dan dimiliki swasta murni (atau campuran
dengan pemerintah), maka perusahaan monopoli akan melakukan
subsidi silang melalui penjualan produknya dipasar. Artinya
perusahaan menghasilkan produk dengan ciri dan fungsi yang
sama akan tetapi dengan harga yang berbeda. Perbedaan harga
ini bisa dilakukan dengan syarat :
1. Barang/Jasa tersebut relatif tidak dapat dipindahkan dari
satu pasar kepasar lainnya. Artinya produsen hanya akan
memberikan harga murah pada suatu produk untuk tempat-
tempat tertentu yang dianggap sesuai dengan daya beli11
masyarakatnya dan umumnya sangat jauh dari barang yang
sama yang dijual dengan harga yang lebih tinggi.
2. Barang/Jasa itu memang memungkinkan untuk diberlakukannya
perbedaan harga. Untuk produk yang sifatnya subjektif dan
merupakan kebutuhan masal, seperti misalnya layanan
kesehatan dari rumah sakit, PLN, dan makanan atau bahan
baku.
3. Perbedaan nilai derajat elastisitas produk tersebut. Untuk
daerah yang permintaannya lebih elastis dibandingkan
dengan daerah lainnya maka harga dapat ditetapkan lebih
rendah pada daerah yang dimaksud, sebaliknya pada daerah
yang nilai derajat elastisitasnya lebih tinggi
dibandingkan dengan daerah lainnya, sebaiknya harga
jualnya juga lebih tinggi.
4. Apresiasi Masyarakat. Perusahaan dapat saja melakukan
perbedaan harga untuk suatu produk yang sama dengan cara
membedakan pelayanan penjualannya maupun kemasannya. Dan
masyarakat menyadari hal ini sebagai suatu yang wajar.
Masyarakat yang penghasilan rendah akan merasa berterima
kasih dan menyadari mengapa harga produk yang dibelinya
lebih murah dibandingkan dengan yang dibeli oleh konsumen
lain yang berpenghasilan tinggi untuk produk yang sama
dengan harga yang mahal. Misalnya saja mentega atau minyak
goreng kiloan tanpa kemasan/dalam kemasan seadanya dan
dijual di pasar tradisional sangat lebih murah
dibandingkan dengan mentega dan minyak goreng yang dikemas
dan dijual di supermarket.
12
F. Faktor-Faktor yang Menimbulkan Monopoli
Terdapat tiga factor yang dapat menyebabkan wujudnya
pasar (perusahaan) monopoli. Ketiga faktor tersebut adalah:
1. Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya tertentu
yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain. Satu
contoh yang jelas dalam hal ini adalah “suara emas”dari
seorang penyanyi terkenal atau kemampuan bermain yang
sangat luar biasa oleh seorang pemain sepak bola. Hanya
merekalah yang mempunyai kepandaian tersebut dan harus
dibayar lebih mahal dari biasa apabila masyarakat ingin
menikmatinya.
2. Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala
ekonomi (economic of scale) hingga ke tingkat produksi yang
sangat tinggi. Di dalam abad perkembangan teknologi
berlaku sangat pesat sekali. Di berbagai kegiatan ekonomi
tingkat teknologi adalah sedemikian modernnya sehingga
produksi yang efisien hanya dapat dilakukan apabila jumlah
produksinya sangat besar dan meliputi hampir seluruh
produksi yang diperlukan dalam pasar. Keadaan seperti ini
berarti suatu perusahaan hanya akan menikmati skala
ekonomi yang maksimum apabila tingkat produksinya adalah
sangat besar jumlahnya. Pada waktu perusahaan mencapai
keadaan dimana biaya produksi mencapai minimum, jumlah
produksi adalah hampir menyamai jumlah permintaan wujud di
pasar. Dengan demikian, sebagai akibat dari skala ekonomi
yang demikian sifatnya, perusahaan dapat menurunkan harga
barangnya apabila produksi semakin tinggi. Pada tingkat
produksi yang sangat tinggi, harga adalah sedemikian
13
rendahnya sehingga perusahaan-perusahaan baru tidak akan
sanggup bersaing dengan perusahaan yang terlebih dahulu
berkembang. Keadaan ini mewujudkan pasar monopoli.
3. Monopoli wujud dan berkembang melalui undang-undang, yaitu
pemerintah memberi hak monopoli kepada perusahaan
tersebut. Di dalam undang-undang pemerintah yang mengatur
kegiatan perusahaan-perusahaan terdapat beberapa peraturan
yang akan mewujudkan kekuasaan monopoli. Peraturan-
peraturan yang seperti itu adalah :
a. Peraturan paten dan hak cipta. Perkembangan ekonomi
yang pesat terutama di timbulkan oleh perkembangan
teknologi. Untuk mengembangkan teknologi kadang-kadang
diperlukan waktu bertahun-tahun dan biaya yang sangat
besar. Agar usaha mengembangkan teknologi dengan tujuan
untuk menciptakan barang baru akan memberi keuntungan
kepada perusahaan, haruslah pemerintah melarang dan
menghukum kegiatan bagi perusaahan lain yang menjiplak
atau mencontohnya. Langkah seperti ini dilakukan dengan
memberikan hak paten kepada perusahaan yang mengembangkan
barang baru.
Hak cipta atau copy right merupakan bentuk lain dari hak
paten, yaitu ia merupakan suatu jaminan hukum untuk
menghidari penjiplakan. Tetapi hak cipta khusus
diberikan kepada penulis buku dan penggubah labu.Dengan
adanya hak cipta tersebut hanya penulis atau penggubah
lagu saja yang mempunyai hak ke atas penerbitan buku
yang ditulis dan lagu yang digubah.
14
b. Hak usaha eksklusif. Apabila skala ekonomi hanya
dioeroleh perusahaan setelah perusahaan itu mencapai
tingkat produksi yang sangat tinggi, kepentingan
khalayak ramai akan dimaksimumkan apabila perusahaan
diberi kesempatan untuk menikmati skala ekonomi itu,
dan pada waktu yang sama diharuskan menjual produksinya
dengan harga yang rendah. Tanpa adanya hak eksklusif
untuk berusaha sebagai perusahaan monopoli akan timbul
halangan untuk menikmati skala ekonomi secara maksimum.
Sebagai akibatnya setiap perusahaan akan menetapkan
harga/tariff yang tinggi ke atas barang/jasa yang
dihasilkannya. Keadaan seperti ini menimbulkan kerugian
kepada masyarakat, karena mereka harus membayar
produksi perusahaan itu dengan harga yang tinggi. Hak
eksklusif yang menjamin adanya perusahaan tunggal dalam
pasar belum menjamin bahwa harga ditetapkan pada
tingkat yang rendah. Untuk menghindari agar perusahaan
tidak mengambil tindakan yang seperti itu, pemerintah
di samping memberikan hak monopoli, akan menetapkan
harga/tarif penjualan dari barang/jasa yang disediakan
perusahaan tersebut.
Pemaksimuman Keuntungan dalam MonopoliPRODUKSI, HARGA DAN PENJUALAN
Telah dinyatakan bahwa dalam monopoli hanya ada satu
perusahaan dalam pasar. Oleh karenanya permintaan dalam industri
adalah juga permintaan ke atas produksi perusahaan monopoli
tersebut. Suatu monopoli akan dapat memperoleh harga penjualan15
yang tinggi apabila produksinya sedikit, dan harga penjualan
semakin rendah apabila produksi semakin banyak. Permintaan yang
dihadapi oleh monopoli adalah berbeda dengan yang dihadapi oleh
suatu perusahaan dalam persaingan sempurna. Sebagai akibatnya
dalam monopoli, harga selalu lebih tinggi dan hasil penjualan marjinal.
Contoh Angka:
Untuk lebih memahami sifat hubungan di antara jumlah produksi,
harga, hasil penjualan total, dan hasil penjualan marjinal, di
dalam tabel 12.1 dikemukakan suatu contoh hipotetis mengenai hal
tersebut.
Ber
dasarkan tabel diatas, dapat dibuat dua kesimpulan penting.
Apabila harga barang menjadi semakin menurun pada waktu jumlah
produksi semakin meningkat, maka:
1. Hasil penjualan total akan mengalami pertambahan, tetapi
pertambahan itu semakin berkurang apabial produksi bertambah
16
banyak. Setelah mencapai satu tingkat produksi tertentu
pertambahannya akan menjadi negatif.
2. Pada umumnya hasil penjualan marjinal lainnya adalah lebih
rendah daripada harga. Hanya pada waktu produksi mencapai
satu unit hasil penjualan marjinal=harga.
PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN : CONTOH ANGKA
Sifat-sifat biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan
monopoli di dalam jangka pendek tidak berbeda dengan sifat-sifat
biaya produksi jangka pendek yang telah dibahas sebelumnya.
Telah dijelaskan sifat permintaan, harga, hasil penjualan total
dan hasil penjualan marjinal dari suatu perusahaan monopoli.
Dengan demikian sekarang telah dapat dikumpulkan informasi yang
cukup untuk menerangkan tentang prinsip penentuan tingkat
produksi yang akan memaksimumkan keuntungan dalam perusahaan
monopoli.
Pendekatan Hasil Penjualan Total-Biaya Total
Pendekatan ini akan diterangkan menggunakan tabel 12.2, yang
membandingkan data hasil penjualan total dengan biaya total.
Melalui perbandingan tersebut dapat ditentukan keuntungan yang
diperoleh, atau kerugian yang dialami pada berbagai tingkat
produksi. Data yang hipotetis tersebut dibuat dengan menggunakan
pemisalan berikut:
i. Biaya tetap total adalah Rp. 4000. Berdasarkan pemisalan ini
maka apabila perusahaan tidak beroperasi, yang berarti
jumlah produksi adalah 0, biaya total adalah Rp. 4000
17
ii. Sehingga produksi 4 unit hukum hasil lebih yang semakin
berkurang belum berlaku. Berarti biaya marjinal semakin
rendah, apabila produksi ditambah. Keadaan ini di gambarkan
oleh kenaikan biaya total yang semakin sedikit.
(tabel 12.2)
Dengan adanya data mengenai hasil penjualan total dan biaya
total seperti diterangkan di atas sekarang dapat ditentukan
tingkat produksi yang akan memaksimumkan keuntungan.
Pendekatan Hasil Penjualan Marjinal-Biaya Marjinal
Untuk menerangkan pendekatan ini terlebih dahulu perlu
dihitung hasil penjualan marjinal dan biaya marjinal.
(tabel 12.3)
18
Data hasil penjualan marjinal yang ditunjukkan dalam kolom
(2) diambil dari data yang sama dalam kolom (4) dari tabel 12.1.
data dalam kolom (3) dihitung dengan formula berikut:MC=TC2 –TC1.
Data mengenai dat total (TC) diambil dari tabel 12.2, kolom (4).
Berdasarkan kepada data dalam kolom (2), (3) dan (4) dapat
ditunjukkan tambahan keuntungan pada setiap tingkat produksi.
Apabila perusahaan tidak memproduksikan barang, biaya yang
ditanggung perusahaan adalah Rp. 4000 dan ini meliputi biaya
tetap yang mempengaruhi keuntungan. Oleh sebab itu dalam kolom
(3) data tersebut dihitung sebagai “biaya marjinal”.
Berdasarkan kolom (4) dalam (5) ditentukan jumlah
keuntungan pada berbagai tingkat produksi. Data dalam kolom (3)
jelas menunjukkan bahwa keuntungan maksimum tercapai pada
tingkat produksi 3 atau 4 unit. Namun demikian dalam analisis
19
dikatakan perusahaan itu akan memproduksi 4 unit untuk
memaksimumkan keuntungan karena pada tingkat produksi tersebut
MC=MR,yaitu masing-masing bernilai Rp.6000.
PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN SECARA GRAFIK
Dalam bagian ini akan diterangkan pemaksimuman keuntungan dalam
perusahaan monopoli dengan menggunakan pendekatan secara grafik.
Kurva Permintaan, Penjualan Total dan Penjualan Marjinal
Gambar 12.1
Kurva hasil Penjualan Total, Rata-rata dan Marjinal
0 2 4 6 8 10 120
10
20
30
40
50
60 Kurva Hasil Penjualan Total (TR)
Hasi
l Pe
njua
lan
(rib
u ru
piah
)
Jumlah Barang
20
0 2 4 6 8 10 12
-20-15-10-50510152025
Permintaan (D=AR)Hasil Penjualan Marjinal (MR)
Harg
a (r
ibu
rupi
ah)
Jumlah Barang
Kurva hasil penjualan total (TR), kurva hasil penjualan rata-
rata (D=AR), dan kurva hasil penjualan marjinal (MR) dalam
gambar 12.1 dibuat berdasarkan data dalam tabel 12.1. Sampai
kepada jumlah produksi sebanyak 5 unit hasil penjualan total
terus mengalami kenaikan, dan kenaikan tersebut adalah pada
tingkat yang semakin menurun. Sesudah jumlah produksi mencapai 6
unit hasil penjualan total semakin berkurang. Pada waktu jumlah
produksi adalah 10 unit, hasil penjualan total adalah nol.
Menentukan Keuntungan Maksimum
Di dalam gambar 12.2 dan gambar 12.3 ditunjukkan cara
menentukan keuntungan maksimum monopoli secara grafik. Di dalam
gambar 12.2 keuntungan maksimum ditentukan dengan menggunakan
bantuan kurva hasil penjualan total dan biaya total. Sedangkan
dalam gambar 12.3 keuntungan maksimum tersebut ditentukan dengan
menggunakan pertolongan kurva biaya marjinal dan hasil penjualan
marjinal.
Kurva TR dalam Gambar 12.2 menggambarkan hasil penjualan
total, dan kurva TC menggambarkan kurva biaya total. Apabila
21
kurva TC berada di atas kurva TR, maka keadaan ini berarti biaya
total melebihi hasil penjualan total, yaitu kedudukan yang
merugikan perusahaan.keuntungan hanya dapat dinikmati apabila
TR-TC > 0, dan ini berlaku antara titik A dan B.
Gambar 12.3 menunjukkan cara untuk menentukan tingkat produksi
dimana keuntungan maksimumdi capai dengan menggunakan pendekatan
hasil MR = MC. Kurva AC, MC, D = AR, MR dibuat berdasarkan
bentuk kurva-kurva tersebut. Seterusnya telah diterangkan bahwa
keuntungan maksimum dapat ditentukandengan melihat pada tingkat
produksi yang mana keadaan MR = MC wujud.
Gambar 12.2
Penjualan Total, Biaya Total dan Keuntungan
0 2 4 6 8 10 120
10
20
30
40
50
60
Hasil Penjualan Total (TR)Biaya Total (TC)
Jumlah Barang
Hasil Penjualan (ribu rupiah)
Gambar 12.3
Hasil Penjualan Marjinal, biaya Marjinal, dan Keuntungan
Maksimum
22
ADAKAH MONOPOLI KEUNTUNGANNYA BERLEBIHAN?
Dalam Pasar Monopoli kebanyakan orang berpendapat bahwa
keuntungan yang luar biasa adalah suatu hal yang penting. Ini
merupakan pandangan yang kurang tepat. Dalam Gambar 12.4 ini
akan menunjukkan keadaan dimana monopoli tidak mendapat
keuntungan tetapi juga tidak menderita kerugian (untung normal).
Gambar 12.4
Monopoli yang memperoleh untung normal dan kerugian
Kurva Rugi menunjukan keadaan dimana monopoli mengalami
kerugian. Kerugian yang paling minimum apabila monopoli
memproduksikan sebanyak Q1 karena pada tingkat produksi tersebut
MR1=MC1. Biaya total yang dikeluarkan adalah OQ1 X OP1. Dengan
demikian kerugian yang dialami perusahaan monopoli tersebut
adalah ditunjukan kotak P1 ABC. Apabila perusahaan memproduksi
lebih tinggi atau lebih rendah dari Q1, kerugian yang akan
dialami akan lebih besar lagi.
MONOPOLI DAN KURVA PENAWARAN
24
Dalam bab sebelumnya, di dalam jangka pendek sebagian dari
kurva MC, yaitu terletak diatas kurva AVC, dapat juga dipandang
sebagai kurva penawaran. Bagian dari kurva MC tersebut, di samping
menunjukkan biaya marjinal pada berbagai tingkat produksi, menunjukkan pula
jumlah penawaran perusahaan pada berbagai tingkat harga. Marilah kita ingat
kembali sifat dari kurva penawaran. Kurva penawaran menunjukkan
hubungan di antara tingkat harga dan jumlah barang yang ditawarkan.
Gambar 12.5
Pembuktian tentang Ketiadaan Kurva Penawaran dalam Monopoli
Di dalam pasar Monopoli biaya Marjinal tidak menunjukkan
sifat kurva penawaran seperti yang diterangkan diatas. Coba
perhatikan gambar 12.5 diatas. Misalnya pada mulanya permintaan
adalah D0D0 dan hasil penjualan marjinal adalah MR1. Sedangkan
biaya Marjinal adalah MC. Maka keuntungan maksimum akan dicapai
apabila produksi sebanyak Q. tetapi sekarang tingkat harga
mencapa P1. Dengan demikian sekarang kita mendapati ada dua
tingkat harga (P0 P1) tetapi hanya satu jumlah
25
produksi/penawaran (Q) keadaan ini menyebabkan kurva penawaran
untuk suatu perusahaan monopoli tidak dapat digambarkan atau
ditunjukan.
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan : Di dalam
perusahaan monopoli, atau perusahaan dalam pasar lainnya yang kurva permintaan
ke atas hasil produksinya bersifat menurun dari kiri ke kanan bawah, kurva
penawarannya tidak dapat ditunjukkan karena tidak terdapat sifat hubungan yang
tetap diantara harga dan jumlah yang ditawarkan/diproduksikan oleh perusahaan
tersebut.
Monopoli dan Diskriminasi Harga
PENENTUAN HARGA DI SETIAP PASAR
Sekiranya suatu perusahaan monopoli ingin melaksanakan
diskriminasi harga, persoalan yang pertama yang harus dipecahkan
adalah harga yang akan ditetapkan ditiap tiap pasar agar
keuntungan dapat di maksimum kan. Misalkan kurva biaya total
rata rata (AC) dan biaya marginal (MC) monopoli adalah seperti
yang ditunjukan dalam gambar 12.6. Seterusnya misalkan pula
hasil produksi perusahaan monopoli tersebut dijual dipasar yaitu
:
a) Pasar dalam negri, yang kurva permintaan (Dd) dan hasil
penjualan marginalnya (MRd) adalah seperti ditunjukkan
dalam grafik (i)
b) Pasar luar negri, yang kurva permintaan (Dw) dan hasil
penjualan marginalnya (MRw) adalah seperti dalam grafik
(ii)
26
Gabungan permintaan dikedua pasar tersebut Dd + Dw
ditunjukkan dalam gambar 12.6 (iii) yaitu kurva D = AR. Berarti
D = AR adalah sama dengan Dd + Dw. Kurva MR = MRd + MRw.
PERBANDINGAN EFISIENSI MONOPOLI DAN PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
1. Biaya Produksi Sama
Perbandingan efisiensi diantara pasar persaingan sempurna
dan monopoli dalam menggunakan sumber sumber daya,
memproduksikan, dan meminimumkan biaya prodouksi per unit.,
ditunjukkan dalam gambar 12.7. Dalam gambar 12.7 (i)
ditunjukan permintaan (DD) dan penawaran (SS) di dalam
pasar persaingan sempurna. Dengan demikian harga adalah Ps
dan jumlah barang yang diperjual belikan dipasar adalah Qs.
Telah diterangkan bahwa (i) kurva penawaran pasar
persaingan sempurna adalah gabungan kurva biaya marginal
perusahaan- perusahaan, dengan demikian SS = MC, dan (ii)∑
setiap perusahaan memperoleh keuntungan normal, berarti
harga adalah sama dengan biaya produksi per unit yang
paling minimum.
27
2. Biaya Produksi Berbeda
Kesimpulan kesimpulan dalam analisis sebelumnya hanyalah
benar apabila dianggap kurva biaya produksi di pasar
persaingan sempurna adalah sama di dalam monopoli. Dalam
gambar 12.9 ditunjukkan efek dari biaya produksi yang
berbeda diantara pasar persaingan sempurna dan monopoli
terhadap harga dan jumlah produksi dalam monopoli. Kurva DD
menggambarkan permintaan dikedua pasar, MC adalah biaya
marginal dikedua pasar apabila dimisalkan biaya produksi
adalah sama dan MR adalah hasil penjualan marginal dalam
pasar monopoli. Dengan demikian maka (i) produksi dan harga
dipersaingan sempurna adalah Qs dan Ps dan (ii) Produksi dan
harga di monopoli adalah Qm dan Pm
28
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN Pasar untuk suatu barang dikatakan sebagai pasar
monopoli apabila hanya ada satu produsen untuk barang
tersebut.Oleh karena itu perusahaan tunggal ini menghadapi
keseluruhan kurva permintaan pasar.
Penentuan harga atau jumlah barang yang di produksi
pada suatu perusahaan monopoli dapat mempengaruhi pasar
sedangkan keputusan perusahaan dalam persaingan sempurna
mengenai jumlah output yang akan di produksi tidak
berpengaruh terhadap harga pasar. Dalam pasar monopoli,
keputusan output perusahaan akan mempengaruhi harga barang
itu. Dalam hal ini pasar monopoli merupakan kasus ekstrim
yang berlawanan dengan bentuk pasar persaingan sempurna.
Secara teknis, sebuah perusahaan monopoli dapat
memilih salah satu titik pada kurva permintaan pasar dimana
ia akan beroperasi. Perusahaan itu dapat juga memilih harga
pasar atau jumlah output (tetapi tidak keduanya).
B.SARAN
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat
bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada saran yang ingin
disampaikan, silahkan menyampaikan kepada kami. Apabila
29
PERTANYAAN
fahmi : apa hubungan antara kurva permintaan dengan kurva
hasil penjualan marjinal??
Hana : peran perusahaan dalam Monopoli perusahaan dan
perusahaan dalam monopoli pangsa pasar??
Rozy : kelebihan dan kekurangan pasar monopoli serta
dampak positif dan negatif terhadap perekonomian?
Agita : Apa kebijakan-kebijakan pemerintah yang dikeluarkan
selain menetapkan pasar monopoli?
31