Pertemuan 3 PTMineral

25
PENGANTAR TEKNOLOGI MINERAL PENGANTAR TEKNOLOGI MINERAL PERTEMUAN 3 DUDI NASRUDIN USMAN, ST., M.T.

Transcript of Pertemuan 3 PTMineral

PENGANTAR TEKNOLOGI MINERALPENGANTAR TEKNOLOGI MINERALPERTEMUAN 3

DUDI NASRUDIN USMAN, ST., M.T.

WILAYAH PERTAMBANGAN• Pencadangan Wilayah

Pertambangan adalah prosesPertambangan adalah prosespermohonan dan pelayananuntuk mendapatkan wilayahpertambangan dalam rangka

KEPMEN ESDM NO : 1603 K/40/MEM/2003pertambangan dalam rangkapermohonan KuasaPertambangan (KP), KontrakKarya (KK), Perjanjian KaryaPengusahaan PertambanganBatubara (PKP2B), Surat IzinBatubara (PKP2B), Surat IzinPertambangan Daerah (SIPD),dan Surat Izin PertambanganRakyat (SIPR)Rakyat (SIPR).

PP No. 22 Tahun 2010l h btentang Wilayah Pertambangan

Wilayah Pertambangan yang selanjutnyadisebut WP, adalah wilayah yang memilikidisebut WP, adalah wilayah yang memilikipotensi mineral dan/atau batubara dantidak terikat dengan batasan administrasitidak terikat dengan batasan administrasipemerintahan yang merupakan bagian dari

i lrencana tata ruang nasional.

• WP merupakan kawasan yang memiliki potensimineral dan/atau batubara, baik di permukaantanah maupun di bawah tanah, yang beradad l il h d t t il h l t t kdalam wilayah daratan atau wilayah laut untukkegiatan pertambangan.

• Wilayah Pertambangan adalah wilayah usaha• Wilayah Pertambangan adalah wilayah usahapertambangan yang ditetapkan dalam bentukKP, KK, PKP2B, SIPD dan SIPR.KP, KK, PKP2B, SIPD dan SIPR.

• Peta Wilayah Pertambangan adalah peta yangmemuat data dan informasi batas‐batas suatuwilayah pertambangan yang digunakan sebagailampiran KP, KK, PKP2B, SIPD dan SIPR.

PENCADANGAN WILAYAH PERTAMBANGANPERTAMBANGAN

S b D Mi l (Mi l R ) d l h d• Sumber Daya Mineral (Mineral Resource) adalah endapanmineral yang diharapkan dapat dimanfaatkan secara nyata.Sumber daya mineral dengan keyakinan geologi tertentu dapatberubah menjadi cadangan setelah dilakukan pengkajiankelayakan tambang dan memenuhi kriteria layak tambang.

• Cadangan (Reserve) adalah endapan mineral yang telah• Cadangan (Reserve) adalah endapan mineral yang telahdiketahui ukuran, bentuk, sebaran, kuantitas dan kualitasnyadan yang secara ekonomis, teknis, hukum, lingkungan dan sosialdapat ditambang pada saat perhitungan dilakukan.

METODA PENENTUAN SUMBERDAYA DAN CADANGANSUMBERDAYA DAN CADANGAN

M t d t d k i l di k di d l Metoda-metoda konvensional yang digunakan di dalam perhitungan cadangan adalah :1 M d i l1. Metoda trianguler2. Metoda daerah pengaruh3 Metoda penampang3. Metoda penampang4. Metoda isoline

2 34METODA TRIANGULAR

182 3

58

1

2 4

8

67

5

6

8

Volume = (t1 + t2 + t3) S

S = luas segitiga 67

23

t1 , t2 , t3 = ketebalan endapan pada masing-masing titik

1t2

t1

t3

1

METODA DAERAH PENGARUHMETODA DAERAH PENGARUH

12,5 m

2

3 4

1 2 3 4 525 m

25 m

10

5

61

9 8 7

METODA PENAMPANGMETODA PENAMPANG

V L S1 + S2 S1,S2 = luas penampang endapan

L = jarak antar penampang V L

2V = volume cadangan

SS2

S2

MS1

L

M

L

S1 1/2 L

Kerucut TerpancungKerucut Terpancung

S V L

3 S1 + S2 + S1 S2

S1S1 = luas penampang atas

S2 = luas penampang alas

L = jarak antar S dan S

L

L = jarak antar S1 dan S2

V = volume cadangan

S2

METODA ISOLINEMETODA ISOLINE

section

planplan

CONTOH PERHITUNGAN DALAMCONTOH PERHITUNGAN DALAM EKSPLORASI NIKELEKSPLORASI NIKEL

S il

Tes pits or HandAuger

Li it

Soils

Tes pits or HandAuger

Limonite

Soils LimoniteSaprolite sbgai Target

Target geological mapping

Ni F

Basement : Dunit, Gabro,Peridotit,Sepenteni (ultramafik, ofiolit)

Saprolite sbgai Target Test Pits & Auger/Borng di area ridge/punggungan

Ni Fe

Limonite

70 %

1.5 % Ni

Saprolite

Mi 2 %Min 2 %

20 – 30%Luaran :

Geological map : 200 km2

Geological semidetail : 46 km2

Test Pits & Auger/Borng : 600 m

Sample : 1.000

Model Eksplorasi Endapan Sekunder

200 mt

BASE LINE

25 / 50 mt BS : dari garis pantai – akhir sebaran pasirbesi hulu

Garis pantaiSelain jarak spasi

Conto perkedalaman setiap 1 mt

Model Perhitungan Cadangan (Terukur)

Model-01

MODEL I = BERDASARKAN : LUAS PENGARUH

1 7

2 5 8

BASE LINE

2 8

= 9 Luas daerah pengaruh masing2 titik bor

Cadangan : Vol x BJ rata2 x MS rata2 x Kadar rata2 = ……….. ton

3 6 9

Blok Volume(m3)

Bobot isi(ton/m3)

Crude sand (ton)

MD(%)

Konsentrat Kadar Fe2O3

KadarTiO2

159.435 4,5453 609.731,57 51- 52 240.980,65 198.509 28.814

Model-02

MODEL 2 : BERDASARKAN : LUAS SEGITIGA

1 74B-16 B-19

2 5 8

B-01

8 L d h h iti

BASE LINE

2 8

= 8 Luas daerah pengaruh segitiga yang dipengaruhi 3 titik bor3 6 9

Blok Volume( 3)

Bobot isi(t / 3)

Crude sand (ton)

Konsentrat Kadar Ni

KadarC(m3) (ton/m3) (ton) Ni Co

160.380 4,5453 620.205,4 239.440,65 196.975 28.451

Model-03

MODEL 3 = BERDASARKAN LUAS PENAMPANG

50 mt

B-12B-19

Luas daerah penampang

BASE LINE200 mt

M1M2

M3B-16B-19

B-13Luas daerah penampang

Volume Cadangan : L/6 (M1 + 4 M2 + M3)

Berat Jenis Rata2 : (BJ1 + …… + BJ9 ) / 9 =

B-15B-20

( )

MS (Mag Degree)rata2 : (MS1 + …….. + MS9) / 9 = ……… (%)

Kadar Ni or Co rata2 : (K1 + …… + K9) / 9 = ………Co (%)Cadangan : Vol x BJ rata2 x MS rata2 x Kadar rata2 = tonCadangan : Vol x BJ rata2 x MS rata2 x Kadar rata2 = ……….. ton

Blok Volume(m3)

Bobot isi(ton/m3)

Crude sand (ton)

MD(%)

Konsentrat Kadar Fe2O3

KadarTiO2

165.760 4,5453 635.722,8 51- 52 237.061,01 195.930 27.902

Penampang Bentang Alam dan Lokasi Pemboran (Hand-Auger), daerah ……………..

Penampang Bentang Alam dan Lokasi Pemboran (Hand-Auger), daerah Hamenteu, Cibalong, Pasirbesi

Penampang Bentang Alam dan Lokasi Pemboran (Hand-Auger), daerah Hamenteu Cibalong Pasirbesidaerah Hamenteu, Cibalong, Pasirbesi

TERIMA KASIHTERIMA KASIHSAMPAI JUMPA DI PERTEMUAN KE‐4