makalahnya pak lilik...

29
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas kelompok Mata kuliah : Ilmu Pendidikan Dosen Pembimbing : Drs. Lilik Wahyu Utomo, M.Pd. Disusun oleh : Kelompok 7 Kelas 1F PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO 1

Transcript of makalahnya pak lilik...

SISTEM PENDIDIKAN NASIONALMakalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas

kelompok

Mata kuliah : Ilmu Pendidikan

Dosen Pembimbing : Drs. Lilik Wahyu Utomo,M.Pd.

Disusun oleh :

Kelompok 7

Kelas 1F

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

1

2013-2014

MOTTOQS. Al Israa’ 36

Artinya : Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.

QS. Al- An’aam 162

Artinya : Katakanlah Sesungguhnya shalat, ibadah, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.

2

Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah)dengan sabar dan (mengerjakan) shalat, sesungguhnya Allah beserta

orang-orang yang sabar.

Nama Anggota Kelompok :

1. Khumaeroh (132140000)

2. Risalatul Khusna (132140000)

3. Sena Dwi Hastuti(132140231)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillaahirabbil’alamin, puji syukur kita panjatkankehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat serta petunjuk-Nya, maka pembuatan Makalah ILMU PENDIDIKAN yang berjudul “SISTEMPENDIDIKAN NASIONAL” ini bisa terselesaikan dengan ketentuanwaktu yang diberikan.

Makalah ini dapat terwujud berkat bantuan dari berbagaipihak. Oleh karena itu, penyusun juga mengucapkan terima kasihkepada :

1. Bapak Drs. Lilik Wahyu Utomo, M.Pd, selaku dosenpembimbing yang telah memberikan arahan sertabimbingannya dengan penuh ketelitian dan kecermatan,sehingga terwujudnya makalah ini.

3

2. Seluruh staf karyawan perpustakaan UniversitasMuhammadiyah Purworejo yang telah memberikan fasilitaspinjaman buku-buku yang digunakan sebagai sumberpembuatan makalah ini.

3. Kedua orang tua tercinta yang telah memberikanbimbingan, dukungan dan do’a restunya.

4. Teman-teman kelas 1F FKIP Pendidikan Matematika yangtelah memberikan masukan dan sarannya.

Kami selaku penulis menyadari bahwa makalah ini masihbanyak kekurangannya atau belum sesuai dengan apa yang kitainginkan bersama, namun kami sudah berusaha semaksimal mungkinagar makalah ini bisa terselesaikan.

Untuk itu, dengan masih banyaknya kekurangan terhadap isimakalah ini, kami dari penyusun makalah ini sangat mengharapakansaran dan kritikan yang besifat membangun untuk penyempurnaanmakalah ini agar bisa sesuai keinginan kita bersama dan dapatbermanfaat untuk kita semua serta bisa dijadikan sebagai pedomanuntuk kedepan.

Makalah ini kami susun dengan harapan agar bermanfaat bagipenyusun khususnya dan pemerhati pendidikan pada umumnya, sertaharapan kami semoga merupakan pengabdian kita kepada Allah SWT.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Purworejo, Oktober 2013

Penyusun

4

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL..........................................

MOTTO..................................................

KATA PENGANTAR.........................................

DAFTAR ISI.............................................

BAB I PENDAHULUAN .....................................

A. Latar Belakang Masalah...........................

B. Tujuan Penulisan Makalah.........................

C. Manfaat Penulisan Makalah........................

BAB II RUMUSAN MASALAH.................................

BAB III PEMBAHASAN MASALAH.............................

A. Pengertian Pendidikan Nasional....................

B. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Nasional.............

Tujuan Pendidikan Nasional........................

Fungsi Pendidikan N asional................

C. Kelembagaan, Program, dan Pengelolaan Pendidikan..

Kelembagaan Pendidikan............................

Program dan Pengelolaan pendidikan................

D. Upaya Pembaruan Pembangunan Pendidikan Nasional...

Jenis Upaya Pembaruan pEndidikan Nasional.........

E. Dasar dan Aspek Legal Pembangunan Pendidikan Nasional

5

BAB IV

PENUTUP.....................................................

..................................

Simpulan......................................

DAFTAR PUSTAKA.........................................

LAMPIRAN HASIL DISKUSI.................................

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Nasional masing-masing bangsa di dasarkan pada

kebudayaan. Kebudayaan tersebut berkaitan dengan nilai-nilai

yang tumbuh dan berkembang melalui sejarah sehingga dapat

menggerakan suatu bangsa.

Sistem pendidikan nasional di Indonesia disusun berdasarkan

kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan pada Pancasila dan

UUD 1945 sebagai kristalisasi nilai-nilai hidup bangsa

Indonesia. Sistem pendidikan nasional di Indonesia secara

garis besar mempunyai persamaan dengan sistem pendidikan

nasional dengan bangsa lain yaitu secara geografis,

demografis, historis, dan kultural.

B. Tujuan Penulisan Makalah

Tujuan pemnulisan makalah ini antara lain :

6

1. Untuk mengetahui tentang sistem pendidikan nasional

2. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi pendidikan nasional

3. Untuk mengetahui kelembagaan, programdan pengelolaan

pendidikan

4. Untuk mengetahui jenis upaya pembaruan pendidikan

nasional

5. Untuk mengetahui dasar dan aspek legal pembangunan

pendidikan nasional

C. Manfaat Penulisan Makalah

Manfaat dari penulisan makalah ini antara lain :

1. Makalah ini merupakan wahan latihan pengembangan ilmu

pengetahuan dan keterampilan dalam pembuatan karya tulis.

2. Dengan adanya makalah ini tentunya kami akan semakin

memperkaya ilmu pengetahuan tentang bagaimana sistem

pendidikan nasional.

BAB IIRUMUSAN MASALAH

Bagaimana sistem pendidikan nasional terhadap

penyelengaaan pendidikan pada saat ini ?

7

BAB III

PEMBAHASAN MASALAH8

A. Pengertian Sistem Pendidikan Nasional

Sistem adalah suatu perangkat yang saling bertautan, yang

tergabung menjadi keseluruhan. Pendidikan adalah suatu usaha

sadar untuk menyiapkan peserta didik agar dapat berperan aktif

dan positif dalam hidupnya sekarang dan yang akan datang

melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan.

Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan

pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang

berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan, nasional indonesia

dan tanggap terhadap tuntutan zaman.

Pendidikan Nasional Indonesia adalah pendidikan yang berakar

pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasar kepada

pencapaian tujuan pembangnan nasional Indonesia.

Sistem pendidikan nasional adalah satu keseluruhan yang

terpadu dari semua satuan dan kegiatan pendidikan yang saling

berkaitan untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan

nasional. Sistem pendidikan nasional diselenggarakan oleh

pemerintah dan swasta di bawah menteri pendidikan dan

kebudayaan dan menteri lainya seperti menteri agama dan

menteri pertahanan.

B. Tujuan dan Fungsi Sistem Pendidikan Nasional

Tujuan Pendidikan Nasional

Bertujuan untuk untuk mengembangkan kemempuan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

9

mencerdaskan kehidupan bangsa agar berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa,

berakhlak mulia, berilmu kreatif mandiri dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Fungsi pendidikan nasional

Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan serta

meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia

dalam rangka upaya mewujudkan nasional.

C. Kelembagaan,Program,dan Pengelolaan Pendidikan

Kelembagaan Pendidikan

Bedasarkan UU RI no. 20 tahun 2003 tentang sistem

pendidikan nasional,kelembagaan pendidikan dapat dilihat

dari segi jalur pendidikan dan program serta pengelolaan

pendidikan.

Jalur Pendidikan

Penyelenggaraan sistem pendidikan nasional

dilaksanakan melalui dua jalur,yaitu jalur pendidikan

sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah (PLS).

a. Jalur Pendidikan Sekolah

Jalur pendidikan sekolah merupakan pendidikan yang

diselenggarakan di sekolah melalui kegiatan belajar

mengajar secara berjenjang dan bersinambungan

10

(pendidikan dasar,pendidikan menengah,dan pendidikan

tinggi).Jalur pendidikan sekolah bersifat formal

yang diatur berdasarkan ketentuan-ketentuan

pemeritah.

b. Jalur Pendidikan Luar Sekolah

Jalur pendidikan luar sekolah merupakan pendidikan

yang bersifat kemasyarakatan yang diselenggarakan di

luar sekolah melalui kegiatan belajar mengajar yang

tidak berjenjang,seperti kepramukaan,berbagai

kursus,dan lain-lain.Pendidikan luar sekolah

bersifat tidak formal dalam arti tidak ada

keseragaman pola yang bersifat nasional.Dalam

hubungan ini pendiddikan keluarga merupakan bagian

dari jalur pendidikan luar sekolah yang fungsi

utamanya untuk menanamkan keyakinan agama, budaya,

dan moral.

Jenjang Pendidikan

Jalur pendidikan sekolah dilaksanakan secara

berjenjang yang terdiri atas jenjang pendidikan

dasar,pendidikan menengah,dan pendidikan tinggi.

a. Jenjang Pendidikan Dasar

11

Pendidikan dasar yang di perlukan untuk hidup

dalam masyarakat berupa pengembangan sikap,

pengetahuan, dan keterampilan dasar. Disamping itu

juga berfungsi mempersiapkan peserta didik yang

memenuhi persyaratan untuk mengikuti pendidikan

menengah. Oleh sebab itu pendidikan dasar

menyediakan kesempatan bagi seluruh warga negara

untuk memperoleh pendidikan yang bersifat dasar, dan

setiap warga negara diwajibkan menempuh pendidikan

dasar sampai pendidikan tinggi.

b. Jenjang Pendidikan Menengah

Pendidikan menengah di selenggarakan di SLTA(Sekolah

Lanjutan Tingkat Atas) dan Satuan Pendidikan yang

sederajat. Pendidikan menengah dalam hubungan ke

bawah berfungsi sebagai lanjutan perluasan

pendidikan dasar, dan dalam hubungan keatas untuk

mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti

pendidikan tinggi atau memasuki lapangan

kerja.Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan

menengah umum,kejuruan,luar biasa,dan keagamaan.

c. Jenjang Pendidikan Tinggi

Pendidikan tinggi merupakan kelanjutan pendidikan

menengah. Yang di selenggarakan untuk menyiapkan

peserta didik menjadi anggota masyarakat yang

memiliki kemampuan akademik dan profesional yang

12

dapat menerapkan, mengembangkan dan menciptakan ilmu

pengetahuan, teknologi dan kesenian.

Lembaga pendidikan tinggi juga melaksanakan misi

“TriDharma” yang meliputi pendidikan, penelitian,

dan pengabdian kepada masyarakat dalam ruang lingkup

tanah air Indonesia sebagai wilayah pendidikan

nasional.

Pendidikan tinggi juga berfungsi sebagai jembatan

antara pengembangan bangsa dan kebudayaan nasional

dengan perkembangan internasional.

Satuan penendidikan yang menyelenggarakan pendidikan

tinggi disebut perguruan tinggi yang dapat berbentuk

akademik,politeknik,sekolah tinggi,institut,dan

universitas.

Akademi merupakan perguruan tinggi yang

menyelenggarakan pendidikan terapan dalam satu

cabang atau sebagian cabang ilmu pengetahuan

teknologi dan kesenian tertentu.

Politeknik merupakan perguruan tinggi yang

menyelenggarakan pendidikan terapan dalam sejumlah

bidang pengetahuan khusus.

Sekolah Tinggi adalah perguruan tinggi yang

menyelenggarakan pendidikan akademik dan profesional

dalam satu disiplin ilmu atau bidang tertentu.

Institut adalah perguruan tinggi yang terdiri atas

sejumlah fakultas yang menyelenggarakan pendidikan

13

akademik dan profesional dalam sekelompok disiplin

ilmu yang sejenis.

Universitas adalah perguruan tinggi yang terdiri

atas sejumlah fakultas yang menyelanggarakan

pendidikan akademik dan profesional dalam sejumlah

disiplin ilmu tertentu.

Suatu perguruan tinggi dapat menyelenggarakan satu

strata atau lebih. Strata terdiri dari S0 (non

strata) atau program diploma lama belajarnya 2 tahun

(D2) dan 3 tahun (D3). S1 (program strata satu),

lama belajarnya 4 tahun dengan gelar sarjana, S2

(program strata 2) atau program pasca sarjana, lama

belajarnya 2 tahun dengan gelar magister, S3 (prgram

strata tiga) atau program doktor lama belajarnya 3

tahun dengan gelar doktor.

Program diploma atau program non reguler memberi

tekanan pada aspek praktis profesional sedangkan

program gelar memberi tekanan pada aspek akademik

atau aspek akademik profesional.

Selain program diploma dan program sarjana,

pendidikan tinggi (LPTK) Lembaga Pendidikan Tenaga

Kependidikan juga menyelenggarakan program Akta III,

Akta IV, dan Akta V. Program ini diadakan untuk

melayani kebutuhan akan tenaga pengajar dan untuk

melindungi profesi guru . Dengan ini di maksudkan

bahwa seseorang hanya dianggap sah memiliki

14

kewenangan belajar jika memiliki sertifikat akta

mengajar. Program akta mengajar merupakan program

paket kependidikan sebesar 20 sks atau untuk lama

waktu studi 1 semester (6 bulan).

Program dan Pengelolaan pendidikan

Jenis Program Pendidikan

Program pendidikan yang termasuk jalur pendidikan

sekolah terdiri dari pendidikan umum, pendidikan

kejuruan, pendidikan luar biasa, pendidikan kedinasan,

pendidikan keagamaan dll.

a. Pendidikan Umum

Pendidikan umum merupakan pendidikan yang

mengutamakan perluasan pengetahuan dan keterampilan

peserta didik yang di wujudkan pada tingkat-tingkat

akhir masa pendidikan. Pendidikan umum berfungsi

sebagai acuan umum bagi pendidikan lainnya. Yang

termasuk ke dalam pendidikan umum antara lain : SD,

SMP, SMA, Universitas.

b. Pendidikan Kejuruan

Pendidikan Kejuruan merupakan pendidikan yang

mempersiapkan pesert didik untuk dapat bekerja pada

bidang pekerjaan tertentu, misalnya : teknik,

perhotelan, administrasi perkantoran dll. Yang

15

termasuk kedalam pendidikan kejuruan antara lain :

STM, SMK, SMEA dll.

c. Pendidikan Luar Biasa

Pendidikan luar biasa merupakan pendidikan khusus

yang diselenggarakan untuk peserta didik yang

mempunyai kelainan fisik atau mental. Yang termasuk

dalam Pendidikan luar biasa antara lain : SDLB

(Sekolah Dasar Luar Biasa) dan untuk program

pendidikan menengah ada program khusus yaitu untuk

anak tuna netra, tuna rungu, tuna daksa serta tuna

grahita.

d. Pendidikan Kedinasan

Pendidikan kedinasan merupakan pendidikan khusus

yang di selenggarakan untuk meningkatkan kemampuan

dalam pelaksanaan tugas kedinasan bagi pegawai atau

calon pegawai.

Pendidikan kedinasan terdiri dari pendidikan tingkat

menengah dan tingkat tinggi, yang termasuk dalam

tingkat menengah adalah SPK (Sekolah Perawat

Kesehatan) dan yang termasuk tingkat tinggi adalah

IPDN (Institud Pemerintah Dalam Negeri).

e. Pendidikan Keagamaan

Pendidikan Keagamaan merupakan pendidikan khusus

yang mempersiapkan peserta didik untuk melaksanakan

peranan yang menuntut pengetahuan khusus tentang

ajaran agama yang terdidri dari pendidikan tingkat

16

dasar, menengah, dan tinggi. Yang termasuk ke dalam

pendidikan keagamaan antara lain : pada tingkat

pendidikan dasar, misalnya (Madrasah Ibtidaiyah),

tingkat menengah, seperti MTS (Madrasah

Tsanawiyah), tingkat pendidikan tinggi, misalnya

IAIN ( Institud Agama Islam Negeri).

Kurikulum Program Pendidikan

Istilah kurikulum awal mulanya dari dunia olahraga

dari zaman Yunani Kuno, yaitu currir berarti

“pelari”dan Curere berarti “tempat berpacu”, kemudian

kurikulum diartikan “jarak yang harus ditempuh ” oleh

pelari.

Dalam hubungan dengan pembangunan nasional, kurikulum

pendidik nasional mengisi upaya pembentukan sumber

daya manusia untuk pembangunan, sehingga kurikulum

mengandung dua aspek, yaitu :

Aspek kesatuan nasional, memuat unsur-unsur

penyatuan banga.

Aspek lokal, memuat sifat-sifat kekhasan dari

masing-masing daerah, baik sosial, budaya

maupun lingungan alam.

Kurikulum nasional adalah kurikulum yang mengandung

aspek kesatuan nasional memberikan kesadaran dan kesatuan

nasional, semangat kebangsaan kesetiaan sosial serta

mempertebal persatuan tanah air.UU RI No.22 Tahun 1989pasal

17

38 ayat 1 menyatakan adanya dua aspek nasional dan lokal,

yaitu sebagai berikut :

Kurikulum Nasional

UU RI No. 2 Tahun 1989 pasal 3, tujuan pendidikan

nasional di nyatakan dalam :

a. Terwujudnya bangsa yang cerdas

b. Manusia yang utuh, beriman, dan bertaqwa kepada

Tuhan YME

c. Berbudi pekerti luhur

d. Terampil dan berpengetahuan

e. Sehat jasmani dan rohani

Tujuan pendidikan nasional diberlakukan untuk semua

satuan pendidikan, dari pendidikan pra sekolah sampai dengan

pendidikan tinggi, pendidikan persekolahan dan pendidikan

luar sekolah pendidikan kusus seperti pendidikan anak luar

biasa,pendidikan kedinasan dll.

Soedijarto merinci kurikulum atas 5 tingkatan, yaitu :

1. Tujuan institusional, yang menggambarkan bahwa berbagai

kemampuan (pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap)

18

yang harus di kuasai oleh peserta didik dari suatu satuan

pendidikan.

2. Kerangka materi yang memberikan gambaran tentang bidang-

bidang pelajaran yang perlu di pelajari peserta didik

untuk menguasai serangkaian kemampuan yang disebut

struktur program kurikulum.

3. Garis besar materi dari suatu bidang pelajaran yang telah

dipilih, biasa disebut GBPP atau silabi.

4. Panduan dan buku-buku pelajaran yang di susun untuk

menunjang terjadinya proses pembelajaran (pedoman guru

dan buku paket belajar).

Mengenai isi kurikulum nasional itu didalam UU RI No 2

Tahun 1989 paal 30 ayat 1 di nyatakan : Isi kurikulum

merupakan susunan bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai

tujuan penyelenggaraan satuan pendidikan yang bersangkutan

dalam rangka upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional.

Kemudian pasal 38 ayat 2 menyatakan : Kuriulum yang berlaku

secara nasional ditetapkan oleh menteri berdasarkan

pelimpahan wewenang dari menteri.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan kurikulum nasional

mengandung ciri-ciri sebagai berikut :

Diberlakukan sama pada setiap macam satuan pendidikan

diseluruh Indonesia.

Ditetapkan oleh pemerintah (menteri pendidikan dan

kebudayaan atau pemimpin lembaga pemerintahan non

19

departemen berdasarkan pelimpahan wewenang dari menteri

pendidikan dan kebudayaan).

Tujuannya untuk menggalang kesatuan nasional dan

pengendlian mutu pendidikan secara nasional.

Kurikulum Muatan Lokal

1. Pengertian Muatan Lokal

Berdasarkan Keputusan Menteri Penddidikan dan

Kebudayaan muatan lokal adalah program pendidikan

yang penyampaianya di kaitkan dengan lingkungan alam

, lingkungan sosial, dan lingkungan budaya serta

kebutuhan daerah.

Lingkungan alam adalah lingkungan yang terdiri dari

lingkungan hidup(abiotik) yang meliputi manusia, hewan,

tumbuhan dan lingkungan tak hidup (abiotik) yang

meliputi tanah, air, udara.

Lingkungan alam meliputi :

a. Dasar Pantai

b. Daratan Rendah

c. Daratan tinggi

d. Pegunungan/gunung

Lingkungan Sosial adalah lembaga-lembaga masyarakat

dan peraturan-peraturan yang ada dan berlaku didaerah

dimana murid da sekolah itu berada. Misalnya : Rukun

Tetangga, rukun warga, keluraha, puskesmas dll.

20

Selanjutnya lingkungan budaya adalah lingkungan

budaya daerah dalam suatu pola kehidupan meliputi :

bahasa daerah, kesenian daerah, aat istiadat, tata

krama daerah, dll.

Pola kehidupan di lingkungan sosial dan budaya,

antara lain :

a. Perikanan darat dan laut

b. Peternakan

c. Persawahan

d. Perladangan dan Perkebunan

e. Perdagangan

f. Industri kecil

g. Industri besar

h. Pariwisata

2. Tujuan Muatan Lokal

Dalam hubunganya dengan kepentingan nasional,

muatan lokal bertujuan untuk :

a. Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan yang

khas daerah.

b. Mengubah nilai dan sikap masyarakat terhadap

lingkungan kearah positif

Dalam sudut kepentingan peerta didik muatan

lokal bertujuan untuk :

a. Meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap

linngkunganya.

21

b. Mengakrabkan peserta didik dengan

lingkunganya sehingga mereka tidak asing

dengan lingkunganya sendiri.

c. Menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang

dipelajari untuk memecahkan masalah yang

ditemukan dilingkungan sekitar.

3. Faktor Penghambat dan Penunjang Muatan Lokal

Faktor Penghambat Muatan Lokal

1. Sifat dari pelajaran muatan lokal sebagian besar memberi tekanan pada pembinaan tingkah laku afektif dan psikomotor.

2. Dilihat dari segi tenagaan,muatan okal memerlukanpengorganisasian secara khusus karena melibatkan pihak-pihak lain selain sekolah.

3. Dilihat dari segi proses belajar mengajar,pelaksanaan muatan lokal menggunakan pendekatan keterampilan proses dan CBSA

4. Sistem ujian akhir dan ijazah yang di selenggarakan di sekolah-sekolah umumnya masih menciptakan iklim pengajaran yang memberikan tekanan lebih pada mata pelajaran akademik,sedangkan pelajaran-pelajaran yang memberikan bekal praktis kepada peserta didik (seperti pendidikan keterampilan) dianggap bersifat fakltatif.

5. Sarana penunjang tertentu bagi pelaksanaan muatanlokal secara optimal kebanyakan tidak dimiliki oleh sekolah,dan mungkin juga tidak tersedia di masyarakat (misalnya untuk keperluan simulasi)

Faktor Penunjang Muatan Lokal

22

1. Adanya keinginan dari peserta didik untuk cepat memperoleh bekal kerja dan pekerjaaan.

2. Materi muatan lokal yang dapat dijadikan sasaran belajar cukup banyak tersedia,baik macamnya maupun penyebarannya di semua daerah.

3. Ketenagaan yang bervariasi (lintas,sektoral,narasumber) yang partisipasinya dapat menunjang dan dapat dilibatkan dalam penyelenggaraan muatan lokal tidak sulit ditemukan pada semua daerah/lokasi.

4. Adanya materi muatan lokal yang sudah tercantum sebagai materi kurikulum dan sudah dilaksanakan secara rutin,hanya tinggal pembenahan efektifitasnya yang perlu ditingkatkan (misalnya pelajaran bahasa daerah).

5. Media massa khususnya media komunikasi visual seperi TV dan video sudah tidak sulit untuk dimanfaatkan guna penyebaran informasi yang berupa contoh-contoh model pelaksanaan muatan lokal yang berhasil.

D. Upaya Pembaruan Pembangunan Pendidikan Nasional Jenis Upaya Pembaruan Pendidikan Nasional

a. Pembaruan Landasan YuridisPembaruan landasan yuridis berhubungan dengan hal-hal yang

bersifat mendasar (fundamental) dan prinsipal, karenan landasan yuridis itu mendasari semua kegiatan pelaksanaan pendidikan dan mengenai hal-hal yang penting seperti komponen struktur pendidikan, kurikulum, pengelolaan, pengawasanan, danketenagaan.b. Pembaruan Kurikulum

Ada dua faktor pengendali yang menentukan arah pembaruan kurikulum, yaitu mempertahankan dan mengubah. Termasuk yang pertama adalah landasan filosofis, yaitu falsafah bangsa Indonesia, yaitu Pancasila dan UUD 1945 dan landasan historis (mencakup unsur-unsur yang dari dahulu hingga sekarang

23

menguasai hajat hidup orang banyak). Sedangkan faktor pengendali yang kedua yaitu yang bersifat mengubah ialah landasan sosial (berupa ketentuan-ketentuan sosial di masyarakat) dan landasan psikologis (yaitu cara peserta di dalam belajar).Kurikulum untuk saat ini kita sedang menunggu kehadiran kurikulum 1994 yang tentunya mengandung peluang ang lebih besar dan lebih baik untuk mempersiapkan warga negara sebagai sumber daya manusia bagi pembangunan di masa depan.

Peluang-peluang itu antara lain :

-Adnya perluasan kesempatan untuk mengikuti pendidikan bagi rakyat banyak.- Adanya penanamn dasar yang lebih baik pada seluruh warga negara untuk terjun ke lapangan kerja di masyarakat dan untuk lanjut belajar ke pendidikan tinggi.-Adanya seleksi bertahap yang lebih terarah untuk memasuki pendidikan tinggi.

c. Pembaruan Pola Masa StudiPembaruan pola masa studi termasuk pendidikan yang meliputi

pembaruan jenjang dan jenis pendidikan serta lama waktu belajar pada suatu satuan pendidikan. Perubahan pola masa studi sebagai suatu pertanda adnya pembaruan pendidikan berupapenambahan masa studi atau pengurangan masa studi. Sehubungan dengan upaya peningkatan kualitas dan penyiapan tenaga yang lebih baik, pemerintah dengan melalui UU RI No. 2 Tahun 1989 telah mengubah pendidikan dasar 6 tahun menjadi 9 tahun.d. Pembaruan Tnaga Kependidikan

Disamping pembaruan landasan yuridis an kurikulum, pengembangan sistem pendidikan nasional juga menyentuh pembaruan komponen lain, yaitu tenaga kependidikan. Yang di maksud tenaga kependidikan adalah tenaga yang bertugas menyelenggarakan kegiatan mengajar, melatih, meneliti,

24

mengembangkan, mengelola dan memberikan layanan teknis dalam bidang ependidikan. Pembaruan terhadap komponen tenaga kependidikan di pandang sangat penting karena pembaruan pada komponen-komponen lain tanpa di tunjang oleh tenaga-tenaga pelaksana yang kompeten tidak akan ada artinya.

E. Dasar dan Aspek Legal Pembangunan Pendidikan NasionalDasar dan aspek legal pembangunan pendidikan nasional

berupa ketentuan-ketentuan yuridis yang menjadi dasar, acuan, serta mengatur penyelenggaraan sistem pendidikan nasional, seperti pancasila, UUD 1945, GBHN, UU organik pendidikan, peraturan pemerintah, dan lain-lain. Program utama pembangunan pendidikan nasional :a. Perluasan dan pemerataan kesempatan mengikuti pendidikanb. Peningkatan mutu pendidikanc. Peningkatan relevansi pendidikand. Peningkatan efisiensi dan efektifitas pendidikane. Pengembangan kebudayaan f. Pembinaan generasi muda

Keenam macam program pokok sebagai kebijakan pembangunan sistem pendidikan tersebut sejalan dengan UUD 1945, yakni bahwa pembangunan pendidikan bermaksud mewujudkan cita-cita kemerdekaan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa agar tercipta kesejahteraan umum, dan dapat ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamain abadi, dan keadilan sosial.

Pendidikan nasional Indonesia memiliki ciri khas sehingga berbeda dengan sistem pendidikan bangsa lain. Kekhasan ciri sistem pendidikan nasional Indonesia tersebut tampak pada landasan, dasar penyelenggaraan, dan perkembangannya.Landasan dan dasarnya menjiwai sistem pendidikan sedangkan pola penyelenggaraan dan perkembangannya memberikan warna ataucoraknya. Penyelenggaraannya terwujud pada : jalur, jenjang, dan jenis pendidikan. Karena pendidikan berfungsi menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan, sedangkan pembangunan sendiri mengalami perkembangan maka sistem pendidikan nasionaljuga selalu di kembangkan. Pengembangan sistem pendidikan nasional mesti berdasar kepada sapek legal.

25

BAB IV26

PENUTUP

Simpulan

Sistem pendidikan nasional adalah.......................................Penyelenggaraan sistem pendidikan nasional disusun sedemikian rupa,meskipun secara garis besar ada persamaan dengan sistem pendidikan bangsa-bangsa lain sehingga sesuai dengan kebutuhan akan pendidikan dari bangsa itu sendiri yang secara geografis,demografis,ahistoris,dan kultural berciri khas.Jenjang pendidikan diawali dari jenjang pendidikan dasar yang memberikan dasar ayng diperlukan untuk hidup dalam masyarakat danberupa prasyarat untuk mengikuti pendidikan menengah yang diselenggarakan di SLTA.Pendidikan menengah berfungsi memperluas pendidikan dasar dan mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi.

Agar pendidikan di Indonesia ke depannya menjadi lebih baik lagi dan berkualita,sehingga diharapkan kepada seluruh lapisan masyarakat agar mendapat pengajaran yang sesuai dengan UUD 1945 Pasal 31 ayat 1 “bahwa setiap warga berhak mendapatkan pendidikan”.

27

DAFTAR PUSTAKA

28

Lampiran Hasil Diskusi Pertanyaan :

29