SISTEM PENDIDIKAN NASIONALMakalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas
kelompok
Mata kuliah : Ilmu Pendidikan
Dosen Pembimbing : Drs. Lilik Wahyu Utomo,M.Pd.
Disusun oleh :
Kelompok 7
Kelas 1F
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
1
2013-2014
MOTTOQS. Al Israa’ 36
Artinya : Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.
QS. Al- An’aam 162
Artinya : Katakanlah Sesungguhnya shalat, ibadah, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.
2
Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah)dengan sabar dan (mengerjakan) shalat, sesungguhnya Allah beserta
orang-orang yang sabar.
Nama Anggota Kelompok :
1. Khumaeroh (132140000)
2. Risalatul Khusna (132140000)
3. Sena Dwi Hastuti(132140231)
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Alhamdulillaahirabbil’alamin, puji syukur kita panjatkankehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat serta petunjuk-Nya, maka pembuatan Makalah ILMU PENDIDIKAN yang berjudul “SISTEMPENDIDIKAN NASIONAL” ini bisa terselesaikan dengan ketentuanwaktu yang diberikan.
Makalah ini dapat terwujud berkat bantuan dari berbagaipihak. Oleh karena itu, penyusun juga mengucapkan terima kasihkepada :
1. Bapak Drs. Lilik Wahyu Utomo, M.Pd, selaku dosenpembimbing yang telah memberikan arahan sertabimbingannya dengan penuh ketelitian dan kecermatan,sehingga terwujudnya makalah ini.
3
2. Seluruh staf karyawan perpustakaan UniversitasMuhammadiyah Purworejo yang telah memberikan fasilitaspinjaman buku-buku yang digunakan sebagai sumberpembuatan makalah ini.
3. Kedua orang tua tercinta yang telah memberikanbimbingan, dukungan dan do’a restunya.
4. Teman-teman kelas 1F FKIP Pendidikan Matematika yangtelah memberikan masukan dan sarannya.
Kami selaku penulis menyadari bahwa makalah ini masihbanyak kekurangannya atau belum sesuai dengan apa yang kitainginkan bersama, namun kami sudah berusaha semaksimal mungkinagar makalah ini bisa terselesaikan.
Untuk itu, dengan masih banyaknya kekurangan terhadap isimakalah ini, kami dari penyusun makalah ini sangat mengharapakansaran dan kritikan yang besifat membangun untuk penyempurnaanmakalah ini agar bisa sesuai keinginan kita bersama dan dapatbermanfaat untuk kita semua serta bisa dijadikan sebagai pedomanuntuk kedepan.
Makalah ini kami susun dengan harapan agar bermanfaat bagipenyusun khususnya dan pemerhati pendidikan pada umumnya, sertaharapan kami semoga merupakan pengabdian kita kepada Allah SWT.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Purworejo, Oktober 2013
Penyusun
4
DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL..........................................
MOTTO..................................................
KATA PENGANTAR.........................................
DAFTAR ISI.............................................
BAB I PENDAHULUAN .....................................
A. Latar Belakang Masalah...........................
B. Tujuan Penulisan Makalah.........................
C. Manfaat Penulisan Makalah........................
BAB II RUMUSAN MASALAH.................................
BAB III PEMBAHASAN MASALAH.............................
A. Pengertian Pendidikan Nasional....................
B. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Nasional.............
Tujuan Pendidikan Nasional........................
Fungsi Pendidikan N asional................
C. Kelembagaan, Program, dan Pengelolaan Pendidikan..
Kelembagaan Pendidikan............................
Program dan Pengelolaan pendidikan................
D. Upaya Pembaruan Pembangunan Pendidikan Nasional...
Jenis Upaya Pembaruan pEndidikan Nasional.........
E. Dasar dan Aspek Legal Pembangunan Pendidikan Nasional
5
BAB IV
PENUTUP.....................................................
..................................
Simpulan......................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................
LAMPIRAN HASIL DISKUSI.................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Nasional masing-masing bangsa di dasarkan pada
kebudayaan. Kebudayaan tersebut berkaitan dengan nilai-nilai
yang tumbuh dan berkembang melalui sejarah sehingga dapat
menggerakan suatu bangsa.
Sistem pendidikan nasional di Indonesia disusun berdasarkan
kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan pada Pancasila dan
UUD 1945 sebagai kristalisasi nilai-nilai hidup bangsa
Indonesia. Sistem pendidikan nasional di Indonesia secara
garis besar mempunyai persamaan dengan sistem pendidikan
nasional dengan bangsa lain yaitu secara geografis,
demografis, historis, dan kultural.
B. Tujuan Penulisan Makalah
Tujuan pemnulisan makalah ini antara lain :
6
1. Untuk mengetahui tentang sistem pendidikan nasional
2. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi pendidikan nasional
3. Untuk mengetahui kelembagaan, programdan pengelolaan
pendidikan
4. Untuk mengetahui jenis upaya pembaruan pendidikan
nasional
5. Untuk mengetahui dasar dan aspek legal pembangunan
pendidikan nasional
C. Manfaat Penulisan Makalah
Manfaat dari penulisan makalah ini antara lain :
1. Makalah ini merupakan wahan latihan pengembangan ilmu
pengetahuan dan keterampilan dalam pembuatan karya tulis.
2. Dengan adanya makalah ini tentunya kami akan semakin
memperkaya ilmu pengetahuan tentang bagaimana sistem
pendidikan nasional.
BAB IIRUMUSAN MASALAH
Bagaimana sistem pendidikan nasional terhadap
penyelengaaan pendidikan pada saat ini ?
7
A. Pengertian Sistem Pendidikan Nasional
Sistem adalah suatu perangkat yang saling bertautan, yang
tergabung menjadi keseluruhan. Pendidikan adalah suatu usaha
sadar untuk menyiapkan peserta didik agar dapat berperan aktif
dan positif dalam hidupnya sekarang dan yang akan datang
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan.
Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan
pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang
berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan, nasional indonesia
dan tanggap terhadap tuntutan zaman.
Pendidikan Nasional Indonesia adalah pendidikan yang berakar
pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasar kepada
pencapaian tujuan pembangnan nasional Indonesia.
Sistem pendidikan nasional adalah satu keseluruhan yang
terpadu dari semua satuan dan kegiatan pendidikan yang saling
berkaitan untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan
nasional. Sistem pendidikan nasional diselenggarakan oleh
pemerintah dan swasta di bawah menteri pendidikan dan
kebudayaan dan menteri lainya seperti menteri agama dan
menteri pertahanan.
B. Tujuan dan Fungsi Sistem Pendidikan Nasional
Tujuan Pendidikan Nasional
Bertujuan untuk untuk mengembangkan kemempuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
9
mencerdaskan kehidupan bangsa agar berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa,
berakhlak mulia, berilmu kreatif mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Fungsi pendidikan nasional
Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan serta
meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia
dalam rangka upaya mewujudkan nasional.
C. Kelembagaan,Program,dan Pengelolaan Pendidikan
Kelembagaan Pendidikan
Bedasarkan UU RI no. 20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional,kelembagaan pendidikan dapat dilihat
dari segi jalur pendidikan dan program serta pengelolaan
pendidikan.
Jalur Pendidikan
Penyelenggaraan sistem pendidikan nasional
dilaksanakan melalui dua jalur,yaitu jalur pendidikan
sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah (PLS).
a. Jalur Pendidikan Sekolah
Jalur pendidikan sekolah merupakan pendidikan yang
diselenggarakan di sekolah melalui kegiatan belajar
mengajar secara berjenjang dan bersinambungan
10
(pendidikan dasar,pendidikan menengah,dan pendidikan
tinggi).Jalur pendidikan sekolah bersifat formal
yang diatur berdasarkan ketentuan-ketentuan
pemeritah.
b. Jalur Pendidikan Luar Sekolah
Jalur pendidikan luar sekolah merupakan pendidikan
yang bersifat kemasyarakatan yang diselenggarakan di
luar sekolah melalui kegiatan belajar mengajar yang
tidak berjenjang,seperti kepramukaan,berbagai
kursus,dan lain-lain.Pendidikan luar sekolah
bersifat tidak formal dalam arti tidak ada
keseragaman pola yang bersifat nasional.Dalam
hubungan ini pendiddikan keluarga merupakan bagian
dari jalur pendidikan luar sekolah yang fungsi
utamanya untuk menanamkan keyakinan agama, budaya,
dan moral.
Jenjang Pendidikan
Jalur pendidikan sekolah dilaksanakan secara
berjenjang yang terdiri atas jenjang pendidikan
dasar,pendidikan menengah,dan pendidikan tinggi.
a. Jenjang Pendidikan Dasar
11
Pendidikan dasar yang di perlukan untuk hidup
dalam masyarakat berupa pengembangan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan dasar. Disamping itu
juga berfungsi mempersiapkan peserta didik yang
memenuhi persyaratan untuk mengikuti pendidikan
menengah. Oleh sebab itu pendidikan dasar
menyediakan kesempatan bagi seluruh warga negara
untuk memperoleh pendidikan yang bersifat dasar, dan
setiap warga negara diwajibkan menempuh pendidikan
dasar sampai pendidikan tinggi.
b. Jenjang Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah di selenggarakan di SLTA(Sekolah
Lanjutan Tingkat Atas) dan Satuan Pendidikan yang
sederajat. Pendidikan menengah dalam hubungan ke
bawah berfungsi sebagai lanjutan perluasan
pendidikan dasar, dan dalam hubungan keatas untuk
mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti
pendidikan tinggi atau memasuki lapangan
kerja.Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan
menengah umum,kejuruan,luar biasa,dan keagamaan.
c. Jenjang Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi merupakan kelanjutan pendidikan
menengah. Yang di selenggarakan untuk menyiapkan
peserta didik menjadi anggota masyarakat yang
memiliki kemampuan akademik dan profesional yang
12
dapat menerapkan, mengembangkan dan menciptakan ilmu
pengetahuan, teknologi dan kesenian.
Lembaga pendidikan tinggi juga melaksanakan misi
“TriDharma” yang meliputi pendidikan, penelitian,
dan pengabdian kepada masyarakat dalam ruang lingkup
tanah air Indonesia sebagai wilayah pendidikan
nasional.
Pendidikan tinggi juga berfungsi sebagai jembatan
antara pengembangan bangsa dan kebudayaan nasional
dengan perkembangan internasional.
Satuan penendidikan yang menyelenggarakan pendidikan
tinggi disebut perguruan tinggi yang dapat berbentuk
akademik,politeknik,sekolah tinggi,institut,dan
universitas.
Akademi merupakan perguruan tinggi yang
menyelenggarakan pendidikan terapan dalam satu
cabang atau sebagian cabang ilmu pengetahuan
teknologi dan kesenian tertentu.
Politeknik merupakan perguruan tinggi yang
menyelenggarakan pendidikan terapan dalam sejumlah
bidang pengetahuan khusus.
Sekolah Tinggi adalah perguruan tinggi yang
menyelenggarakan pendidikan akademik dan profesional
dalam satu disiplin ilmu atau bidang tertentu.
Institut adalah perguruan tinggi yang terdiri atas
sejumlah fakultas yang menyelenggarakan pendidikan
13
akademik dan profesional dalam sekelompok disiplin
ilmu yang sejenis.
Universitas adalah perguruan tinggi yang terdiri
atas sejumlah fakultas yang menyelanggarakan
pendidikan akademik dan profesional dalam sejumlah
disiplin ilmu tertentu.
Suatu perguruan tinggi dapat menyelenggarakan satu
strata atau lebih. Strata terdiri dari S0 (non
strata) atau program diploma lama belajarnya 2 tahun
(D2) dan 3 tahun (D3). S1 (program strata satu),
lama belajarnya 4 tahun dengan gelar sarjana, S2
(program strata 2) atau program pasca sarjana, lama
belajarnya 2 tahun dengan gelar magister, S3 (prgram
strata tiga) atau program doktor lama belajarnya 3
tahun dengan gelar doktor.
Program diploma atau program non reguler memberi
tekanan pada aspek praktis profesional sedangkan
program gelar memberi tekanan pada aspek akademik
atau aspek akademik profesional.
Selain program diploma dan program sarjana,
pendidikan tinggi (LPTK) Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan juga menyelenggarakan program Akta III,
Akta IV, dan Akta V. Program ini diadakan untuk
melayani kebutuhan akan tenaga pengajar dan untuk
melindungi profesi guru . Dengan ini di maksudkan
bahwa seseorang hanya dianggap sah memiliki
14
kewenangan belajar jika memiliki sertifikat akta
mengajar. Program akta mengajar merupakan program
paket kependidikan sebesar 20 sks atau untuk lama
waktu studi 1 semester (6 bulan).
Program dan Pengelolaan pendidikan
Jenis Program Pendidikan
Program pendidikan yang termasuk jalur pendidikan
sekolah terdiri dari pendidikan umum, pendidikan
kejuruan, pendidikan luar biasa, pendidikan kedinasan,
pendidikan keagamaan dll.
a. Pendidikan Umum
Pendidikan umum merupakan pendidikan yang
mengutamakan perluasan pengetahuan dan keterampilan
peserta didik yang di wujudkan pada tingkat-tingkat
akhir masa pendidikan. Pendidikan umum berfungsi
sebagai acuan umum bagi pendidikan lainnya. Yang
termasuk ke dalam pendidikan umum antara lain : SD,
SMP, SMA, Universitas.
b. Pendidikan Kejuruan
Pendidikan Kejuruan merupakan pendidikan yang
mempersiapkan pesert didik untuk dapat bekerja pada
bidang pekerjaan tertentu, misalnya : teknik,
perhotelan, administrasi perkantoran dll. Yang
15
termasuk kedalam pendidikan kejuruan antara lain :
STM, SMK, SMEA dll.
c. Pendidikan Luar Biasa
Pendidikan luar biasa merupakan pendidikan khusus
yang diselenggarakan untuk peserta didik yang
mempunyai kelainan fisik atau mental. Yang termasuk
dalam Pendidikan luar biasa antara lain : SDLB
(Sekolah Dasar Luar Biasa) dan untuk program
pendidikan menengah ada program khusus yaitu untuk
anak tuna netra, tuna rungu, tuna daksa serta tuna
grahita.
d. Pendidikan Kedinasan
Pendidikan kedinasan merupakan pendidikan khusus
yang di selenggarakan untuk meningkatkan kemampuan
dalam pelaksanaan tugas kedinasan bagi pegawai atau
calon pegawai.
Pendidikan kedinasan terdiri dari pendidikan tingkat
menengah dan tingkat tinggi, yang termasuk dalam
tingkat menengah adalah SPK (Sekolah Perawat
Kesehatan) dan yang termasuk tingkat tinggi adalah
IPDN (Institud Pemerintah Dalam Negeri).
e. Pendidikan Keagamaan
Pendidikan Keagamaan merupakan pendidikan khusus
yang mempersiapkan peserta didik untuk melaksanakan
peranan yang menuntut pengetahuan khusus tentang
ajaran agama yang terdidri dari pendidikan tingkat
16
dasar, menengah, dan tinggi. Yang termasuk ke dalam
pendidikan keagamaan antara lain : pada tingkat
pendidikan dasar, misalnya (Madrasah Ibtidaiyah),
tingkat menengah, seperti MTS (Madrasah
Tsanawiyah), tingkat pendidikan tinggi, misalnya
IAIN ( Institud Agama Islam Negeri).
Kurikulum Program Pendidikan
Istilah kurikulum awal mulanya dari dunia olahraga
dari zaman Yunani Kuno, yaitu currir berarti
“pelari”dan Curere berarti “tempat berpacu”, kemudian
kurikulum diartikan “jarak yang harus ditempuh ” oleh
pelari.
Dalam hubungan dengan pembangunan nasional, kurikulum
pendidik nasional mengisi upaya pembentukan sumber
daya manusia untuk pembangunan, sehingga kurikulum
mengandung dua aspek, yaitu :
Aspek kesatuan nasional, memuat unsur-unsur
penyatuan banga.
Aspek lokal, memuat sifat-sifat kekhasan dari
masing-masing daerah, baik sosial, budaya
maupun lingungan alam.
Kurikulum nasional adalah kurikulum yang mengandung
aspek kesatuan nasional memberikan kesadaran dan kesatuan
nasional, semangat kebangsaan kesetiaan sosial serta
mempertebal persatuan tanah air.UU RI No.22 Tahun 1989pasal
17
38 ayat 1 menyatakan adanya dua aspek nasional dan lokal,
yaitu sebagai berikut :
Kurikulum Nasional
UU RI No. 2 Tahun 1989 pasal 3, tujuan pendidikan
nasional di nyatakan dalam :
a. Terwujudnya bangsa yang cerdas
b. Manusia yang utuh, beriman, dan bertaqwa kepada
Tuhan YME
c. Berbudi pekerti luhur
d. Terampil dan berpengetahuan
e. Sehat jasmani dan rohani
Tujuan pendidikan nasional diberlakukan untuk semua
satuan pendidikan, dari pendidikan pra sekolah sampai dengan
pendidikan tinggi, pendidikan persekolahan dan pendidikan
luar sekolah pendidikan kusus seperti pendidikan anak luar
biasa,pendidikan kedinasan dll.
Soedijarto merinci kurikulum atas 5 tingkatan, yaitu :
1. Tujuan institusional, yang menggambarkan bahwa berbagai
kemampuan (pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap)
18
yang harus di kuasai oleh peserta didik dari suatu satuan
pendidikan.
2. Kerangka materi yang memberikan gambaran tentang bidang-
bidang pelajaran yang perlu di pelajari peserta didik
untuk menguasai serangkaian kemampuan yang disebut
struktur program kurikulum.
3. Garis besar materi dari suatu bidang pelajaran yang telah
dipilih, biasa disebut GBPP atau silabi.
4. Panduan dan buku-buku pelajaran yang di susun untuk
menunjang terjadinya proses pembelajaran (pedoman guru
dan buku paket belajar).
Mengenai isi kurikulum nasional itu didalam UU RI No 2
Tahun 1989 paal 30 ayat 1 di nyatakan : Isi kurikulum
merupakan susunan bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai
tujuan penyelenggaraan satuan pendidikan yang bersangkutan
dalam rangka upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Kemudian pasal 38 ayat 2 menyatakan : Kuriulum yang berlaku
secara nasional ditetapkan oleh menteri berdasarkan
pelimpahan wewenang dari menteri.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan kurikulum nasional
mengandung ciri-ciri sebagai berikut :
Diberlakukan sama pada setiap macam satuan pendidikan
diseluruh Indonesia.
Ditetapkan oleh pemerintah (menteri pendidikan dan
kebudayaan atau pemimpin lembaga pemerintahan non
19
departemen berdasarkan pelimpahan wewenang dari menteri
pendidikan dan kebudayaan).
Tujuannya untuk menggalang kesatuan nasional dan
pengendlian mutu pendidikan secara nasional.
Kurikulum Muatan Lokal
1. Pengertian Muatan Lokal
Berdasarkan Keputusan Menteri Penddidikan dan
Kebudayaan muatan lokal adalah program pendidikan
yang penyampaianya di kaitkan dengan lingkungan alam
, lingkungan sosial, dan lingkungan budaya serta
kebutuhan daerah.
Lingkungan alam adalah lingkungan yang terdiri dari
lingkungan hidup(abiotik) yang meliputi manusia, hewan,
tumbuhan dan lingkungan tak hidup (abiotik) yang
meliputi tanah, air, udara.
Lingkungan alam meliputi :
a. Dasar Pantai
b. Daratan Rendah
c. Daratan tinggi
d. Pegunungan/gunung
Lingkungan Sosial adalah lembaga-lembaga masyarakat
dan peraturan-peraturan yang ada dan berlaku didaerah
dimana murid da sekolah itu berada. Misalnya : Rukun
Tetangga, rukun warga, keluraha, puskesmas dll.
20
Selanjutnya lingkungan budaya adalah lingkungan
budaya daerah dalam suatu pola kehidupan meliputi :
bahasa daerah, kesenian daerah, aat istiadat, tata
krama daerah, dll.
Pola kehidupan di lingkungan sosial dan budaya,
antara lain :
a. Perikanan darat dan laut
b. Peternakan
c. Persawahan
d. Perladangan dan Perkebunan
e. Perdagangan
f. Industri kecil
g. Industri besar
h. Pariwisata
2. Tujuan Muatan Lokal
Dalam hubunganya dengan kepentingan nasional,
muatan lokal bertujuan untuk :
a. Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan yang
khas daerah.
b. Mengubah nilai dan sikap masyarakat terhadap
lingkungan kearah positif
Dalam sudut kepentingan peerta didik muatan
lokal bertujuan untuk :
a. Meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap
linngkunganya.
21
b. Mengakrabkan peserta didik dengan
lingkunganya sehingga mereka tidak asing
dengan lingkunganya sendiri.
c. Menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang
dipelajari untuk memecahkan masalah yang
ditemukan dilingkungan sekitar.
3. Faktor Penghambat dan Penunjang Muatan Lokal
Faktor Penghambat Muatan Lokal
1. Sifat dari pelajaran muatan lokal sebagian besar memberi tekanan pada pembinaan tingkah laku afektif dan psikomotor.
2. Dilihat dari segi tenagaan,muatan okal memerlukanpengorganisasian secara khusus karena melibatkan pihak-pihak lain selain sekolah.
3. Dilihat dari segi proses belajar mengajar,pelaksanaan muatan lokal menggunakan pendekatan keterampilan proses dan CBSA
4. Sistem ujian akhir dan ijazah yang di selenggarakan di sekolah-sekolah umumnya masih menciptakan iklim pengajaran yang memberikan tekanan lebih pada mata pelajaran akademik,sedangkan pelajaran-pelajaran yang memberikan bekal praktis kepada peserta didik (seperti pendidikan keterampilan) dianggap bersifat fakltatif.
5. Sarana penunjang tertentu bagi pelaksanaan muatanlokal secara optimal kebanyakan tidak dimiliki oleh sekolah,dan mungkin juga tidak tersedia di masyarakat (misalnya untuk keperluan simulasi)
Faktor Penunjang Muatan Lokal
22
1. Adanya keinginan dari peserta didik untuk cepat memperoleh bekal kerja dan pekerjaaan.
2. Materi muatan lokal yang dapat dijadikan sasaran belajar cukup banyak tersedia,baik macamnya maupun penyebarannya di semua daerah.
3. Ketenagaan yang bervariasi (lintas,sektoral,narasumber) yang partisipasinya dapat menunjang dan dapat dilibatkan dalam penyelenggaraan muatan lokal tidak sulit ditemukan pada semua daerah/lokasi.
4. Adanya materi muatan lokal yang sudah tercantum sebagai materi kurikulum dan sudah dilaksanakan secara rutin,hanya tinggal pembenahan efektifitasnya yang perlu ditingkatkan (misalnya pelajaran bahasa daerah).
5. Media massa khususnya media komunikasi visual seperi TV dan video sudah tidak sulit untuk dimanfaatkan guna penyebaran informasi yang berupa contoh-contoh model pelaksanaan muatan lokal yang berhasil.
D. Upaya Pembaruan Pembangunan Pendidikan Nasional Jenis Upaya Pembaruan Pendidikan Nasional
a. Pembaruan Landasan YuridisPembaruan landasan yuridis berhubungan dengan hal-hal yang
bersifat mendasar (fundamental) dan prinsipal, karenan landasan yuridis itu mendasari semua kegiatan pelaksanaan pendidikan dan mengenai hal-hal yang penting seperti komponen struktur pendidikan, kurikulum, pengelolaan, pengawasanan, danketenagaan.b. Pembaruan Kurikulum
Ada dua faktor pengendali yang menentukan arah pembaruan kurikulum, yaitu mempertahankan dan mengubah. Termasuk yang pertama adalah landasan filosofis, yaitu falsafah bangsa Indonesia, yaitu Pancasila dan UUD 1945 dan landasan historis (mencakup unsur-unsur yang dari dahulu hingga sekarang
23
menguasai hajat hidup orang banyak). Sedangkan faktor pengendali yang kedua yaitu yang bersifat mengubah ialah landasan sosial (berupa ketentuan-ketentuan sosial di masyarakat) dan landasan psikologis (yaitu cara peserta di dalam belajar).Kurikulum untuk saat ini kita sedang menunggu kehadiran kurikulum 1994 yang tentunya mengandung peluang ang lebih besar dan lebih baik untuk mempersiapkan warga negara sebagai sumber daya manusia bagi pembangunan di masa depan.
Peluang-peluang itu antara lain :
-Adnya perluasan kesempatan untuk mengikuti pendidikan bagi rakyat banyak.- Adanya penanamn dasar yang lebih baik pada seluruh warga negara untuk terjun ke lapangan kerja di masyarakat dan untuk lanjut belajar ke pendidikan tinggi.-Adanya seleksi bertahap yang lebih terarah untuk memasuki pendidikan tinggi.
c. Pembaruan Pola Masa StudiPembaruan pola masa studi termasuk pendidikan yang meliputi
pembaruan jenjang dan jenis pendidikan serta lama waktu belajar pada suatu satuan pendidikan. Perubahan pola masa studi sebagai suatu pertanda adnya pembaruan pendidikan berupapenambahan masa studi atau pengurangan masa studi. Sehubungan dengan upaya peningkatan kualitas dan penyiapan tenaga yang lebih baik, pemerintah dengan melalui UU RI No. 2 Tahun 1989 telah mengubah pendidikan dasar 6 tahun menjadi 9 tahun.d. Pembaruan Tnaga Kependidikan
Disamping pembaruan landasan yuridis an kurikulum, pengembangan sistem pendidikan nasional juga menyentuh pembaruan komponen lain, yaitu tenaga kependidikan. Yang di maksud tenaga kependidikan adalah tenaga yang bertugas menyelenggarakan kegiatan mengajar, melatih, meneliti,
24
mengembangkan, mengelola dan memberikan layanan teknis dalam bidang ependidikan. Pembaruan terhadap komponen tenaga kependidikan di pandang sangat penting karena pembaruan pada komponen-komponen lain tanpa di tunjang oleh tenaga-tenaga pelaksana yang kompeten tidak akan ada artinya.
E. Dasar dan Aspek Legal Pembangunan Pendidikan NasionalDasar dan aspek legal pembangunan pendidikan nasional
berupa ketentuan-ketentuan yuridis yang menjadi dasar, acuan, serta mengatur penyelenggaraan sistem pendidikan nasional, seperti pancasila, UUD 1945, GBHN, UU organik pendidikan, peraturan pemerintah, dan lain-lain. Program utama pembangunan pendidikan nasional :a. Perluasan dan pemerataan kesempatan mengikuti pendidikanb. Peningkatan mutu pendidikanc. Peningkatan relevansi pendidikand. Peningkatan efisiensi dan efektifitas pendidikane. Pengembangan kebudayaan f. Pembinaan generasi muda
Keenam macam program pokok sebagai kebijakan pembangunan sistem pendidikan tersebut sejalan dengan UUD 1945, yakni bahwa pembangunan pendidikan bermaksud mewujudkan cita-cita kemerdekaan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa agar tercipta kesejahteraan umum, dan dapat ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamain abadi, dan keadilan sosial.
Pendidikan nasional Indonesia memiliki ciri khas sehingga berbeda dengan sistem pendidikan bangsa lain. Kekhasan ciri sistem pendidikan nasional Indonesia tersebut tampak pada landasan, dasar penyelenggaraan, dan perkembangannya.Landasan dan dasarnya menjiwai sistem pendidikan sedangkan pola penyelenggaraan dan perkembangannya memberikan warna ataucoraknya. Penyelenggaraannya terwujud pada : jalur, jenjang, dan jenis pendidikan. Karena pendidikan berfungsi menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan, sedangkan pembangunan sendiri mengalami perkembangan maka sistem pendidikan nasionaljuga selalu di kembangkan. Pengembangan sistem pendidikan nasional mesti berdasar kepada sapek legal.
25
PENUTUP
Simpulan
Sistem pendidikan nasional adalah.......................................Penyelenggaraan sistem pendidikan nasional disusun sedemikian rupa,meskipun secara garis besar ada persamaan dengan sistem pendidikan bangsa-bangsa lain sehingga sesuai dengan kebutuhan akan pendidikan dari bangsa itu sendiri yang secara geografis,demografis,ahistoris,dan kultural berciri khas.Jenjang pendidikan diawali dari jenjang pendidikan dasar yang memberikan dasar ayng diperlukan untuk hidup dalam masyarakat danberupa prasyarat untuk mengikuti pendidikan menengah yang diselenggarakan di SLTA.Pendidikan menengah berfungsi memperluas pendidikan dasar dan mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi.
Agar pendidikan di Indonesia ke depannya menjadi lebih baik lagi dan berkualita,sehingga diharapkan kepada seluruh lapisan masyarakat agar mendapat pengajaran yang sesuai dengan UUD 1945 Pasal 31 ayat 1 “bahwa setiap warga berhak mendapatkan pendidikan”.
27
Top Related