makalah supervisi pendidikan

37
makalah supervisi pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu administrasi merupakan ilmu yang membahas tentang usaha – usaha manusia dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja di dalam suatu organisasi, yang mengarahkan metode dan alat kerja yang tepat, juga memiliki perhatian yang besar terhadap pembinaan dan pengaturan sumber daya manusia sebagai unsur pelaksana. Lembaga pendidikan sebagai salah satu bentuk organisasi tidak dapat melepaskan diri dari kegiatan administrasi. Di lingkungan lembaga pendidikan sejumlah manusia terlibat di dalamnya yang harus bekerja sama dalam mencapai satu tujuan. Usaha pembinaan, pengembangan, dan pengendalian lembaga pendidikan tidak dapat terlepas dari masalah metode dan alat serta masalah manusianya sendiri yang harus mampu mewujudkan kerja secara efektip. Oleh karena itu, dalam usaha pembinaan dan pengendalian lembaga pendidikan sangat diperlukan penerapan ilmu administrasi. Setiap orang yang terlibat dalam kegiatan pendidikan pada dasarnya harus memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas – tugas yang diembannya secara kreatif dan bertanggung jawab. Tugas – tugas yang dimaksud adalah upaya pengendalian kerja sama yang berkaitan dengan berbagai kegiatan, seperti perencanaan,

Transcript of makalah supervisi pendidikan

makalah supervisi pendidikan

BAB I

PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Ilmu administrasi merupakan ilmu yang membahas tentang usaha

– usaha manusia dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi

kerja di dalam suatu organisasi, yang mengarahkan metode dan alat

kerja yang tepat, juga memiliki perhatian yang besar terhadap

pembinaan dan pengaturan sumber daya manusia sebagai unsur

pelaksana.

Lembaga pendidikan sebagai salah satu bentuk organisasi

tidak dapat melepaskan diri dari kegiatan administrasi. Di

lingkungan lembaga pendidikan sejumlah manusia terlibat di

dalamnya yang harus bekerja sama dalam mencapai satu tujuan.

Usaha pembinaan, pengembangan, dan pengendalian lembaga

pendidikan tidak dapat terlepas dari masalah metode dan alat

serta masalah manusianya sendiri yang harus mampu mewujudkan

kerja secara efektip. Oleh karena itu, dalam usaha pembinaan dan

pengendalian lembaga pendidikan sangat diperlukan penerapan ilmu

administrasi.

Setiap orang yang terlibat dalam kegiatan pendidikan pada

dasarnya harus memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas –

tugas yang diembannya secara kreatif dan bertanggung jawab. Tugas

– tugas yang dimaksud adalah upaya pengendalian kerja sama yang

berkaitan dengan berbagai kegiatan, seperti perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan penilaian

( evaluasi ) , serta proses komunikasi, yang kesemuanya diarahkan

pada upaya pencapaian tujuan yang sama.

Setiap orang yang terlibat dalam proses pendidikan pada

dasarnya tidak hanya terlibat dalam kegiatan pendidikan secara

profesional saja, tetapi terlibat juga dalam kegiatan

administrasi, evaluasi, dan supervisi, yang mengharuskan mereka

memiliki pengetahuan,keterampilan, dan keahlian dalam hal

administrasi. Artinya , kemampuan administrasi, evaluasi, dan

supervisi ini pada gilirannya akan mampu menempatkan para

penanggung jawab pendidikan pada posisi sebagai pemimpin

(administrator), evaluator dan supervisor pendidikan dalam upaya

meningkatkan efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan

pendidikan.

Administrasi suatu lembaga pendidikan merupakan sumber utama

manajemen dalam mengatur proses belajar-mengajar dengan tertib

sehingga tercapai suatu tujuan penting dalam lembaga pendidikan

tersebut. Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan formal

menjadi sumber data pendidikan yang sangat diperlukan oleh para

pelaku pendidikan untuk melakukan tugas dan profesinya. Kepala

sekolah, Guru dan Tata Usaha di sekolah dalam melakukan tugasnya

perlu didasarkan pada data – data yang akurat agar tugas tersebut

dapat dilakukan sesuai prinsip efektip dan efisien. Kepala

sekolah dan guru di sekolah sangat memrlukan data – data tentang

siswa, kurikulum, sarana dan sebagainya untuk pengelolaan sekolah

sehari – hari. Data pendidikan yang terdapat di sekolah sangat

banyak jenisnya. Ada yang bersifat relatif tetap dan ada yang

berubah.

Administrasi dalam pendidikan yang tertib dan teratur sangat

diperlukan untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan pendidikan

bagi kepala sekolah dan guru-guru disekolah. Peningkatan

kemampuan tersebut akan berakibat positif, yaitu

makinmeningkatkan efisiensi, mutu dan perluasan pada kinerja di

dunia pendidikan tersebut.

Dalam kegiatan pengelolaan sekolah atau Adminisrasi Sekolah

maka bahasan – bahasanya adalah sebagai berikut :

1.    Dalam Undang- undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang sistem

Pendidikan Nasional, Bab I Pasal satu bahwa : Pendidikan adalah

usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik ( penulis,

siswa/mahasiswa ) melalui kegiatan bimbingan , pengajaran,

dan/atau latihan bagi tugasnya pada masa yang akan datang. Dalam

adminisrasi pendidikan, bahasan yang pertama dan utama adalah

mengelola/mengadministrasikan peserta didik.

2.    Selanjutnya Tenaga Pendidik adalah anggota masyarakat yang

bertugas membimbing, mengajar dan melatih peserta didik. Jadi

pendidik (guru) merupakan bahasan kedua setelah peserta didik.

3.    Peserta didik dan pendidik (guru) berinteraksi melalui bahan

pelajaran yang tersusun dalam kurikulum. Kurikulum merupakan

bahasan ketiga. Interaksi antara ketiga komponen tersebut, yaitu

Peserta didik, Pendidik (guru) dan kurikulum merupakan kegiatan

yang disebut Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) atau Proses Belajar

Mengajar (PBM). KBM/PBM menjadi fokus dalam Administrasi

Sekolah, karena segala upaya atau kegiatan yang dilakukan

terhadap tujuan suksesnya mengelola sekolah yang berpusat dalam

KBM/PBM. Seperti berbagai metode, inovasi, media dan sebagainya

selalu di tuangkan di PBM.

4.    KBM/PBM akan berhasil bila ditunjang dengan sarana dan

prasarana.(Dinamakan Administrasi sarana dan prasarana ).

5.    KBM/PBM akan berhasil bila ditunjang dengan adanya

anggaran/biaya yang memadai, disebut administrasi Anggaran/Biaya

keuangan sekolah.

6.    KBM/PBM akan berhasil bila ditunjang dengan adanya tata laksana

yang baik pula, yang dinamakan administrasi tata laksana, yang

dalam arti sempit yaitu kegiatan tulis menulis.

7.    KBM/PBM akan berhasil bila seluruh kegiatan penunjangnya

diorganisasikan dengan sebaik – baiknya, termasuk

pengorganisasian struktur, jenjang pendidikan, dan sebagainya,

maka ada Administrasi Organisasi Pendidikan.

8.    Akhirnya pendidikan sekolah sebagai lembaga sosial akan semakin

lancar dan berhasil dalam tugasnya, dan memperoleh simpati dari

masyarakat bila dapat menjalin hubungan yang akrab dan serasi

dengan dengan segenap masyarakat, yang disebut Husemas,(Hubungan

sekolah dengan masyarakat). Administrasi Husemas ini di program,

dilaksanakan dan dievaluasi demi keberhasilan selanjutnya.

Visualisasi dari terjadinya ke 8 (delapan) Bahasan Administrasi

Sekolah secara kronologisk – logik adalah sebagai berikut :

Guru dan Pegawai TataUsaha

II

Peserta Didik

I

Interaksi melalui bahan pelajaran

Kurikulum

I

Interaksi melalui bahan pelajaran

PBM KURIKULUM

Kurikulum

I

  P

 

PBM akan semakin baik, efektip dan efisien, bila ditunjangDengan Sarana dan Prasarana, Anggaran/Biaya,Tata Laksana, Organisasi dan Husemas.Demi tujuan Pendidikan

Yang ditetapkan.Sarana danPrasarana

IVTata

LaksanaVI

Hubungan Sekolah denganmasyarakat

VIIIOrganis

asiVIIAnggaranBiaya

Rekapitulasi dari delapan Bahasan Administrasi Pendidikan

adalah :

1.    Administrasi Peserta Didik (siswa)

2.    Administrasi Personel (guru dan Pegawai Tata Usaha

3.    Administrasi Program Pengajaran

4.    Administrasi Sarana dan Prasarana

5.    Administrasi Anggaran / Biaya

6.    Administrasi Tata Laksana/Tata Usaha

7.    Administrasi Organisasi

8.    Administrasi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat ( Husemas )

Selanjutnya bahasan ini secara keseluruhan harus di evaluasi

dan di supervisi demi suksesnya Administrasi Sekolah.

Evaluasi pendidikan merupakan suatu proses untuk meneliti

sampai berapa jauh tujuan pendidikan dalam jangka waktu tertentu

tercapai. Dalam evaluasi, penilaian tidak hanya hasilnya saja

tetapi mencakup keseluruhan program pendidikan ( termasuk di

dalamnya metode pelaksanaan dan bahkan tujuannya). Secara umum

ada beberapa fungsi pokok, antara lain :

a.    Evaluasi sebagai alat pengukur kemajuan.

b.    Evaluasi sebagai alat perencanaan.

c.    Evaluasi sebagai alat perbaikan

Mengenai langkah – langkah yang perlu ditempuh dalam proses

evaluasi adalah :

a.    Menetapkan dan merumuskan tujuan, sehingga jelas apa yang akan

dinilai

b.    Menetapkan alat atau teknik evaluasi yang sesuai dan tepat,

guna mendapatkan data yang cukup valid. Alat evaluasi meliputi

berbagai jenis seperti :

-       Observasi

-       Interview

-       Angket

-       Test

-       Catatan dan laporan

c.    Mengumpulkan data, yakni data yang akan dijadikan bahan serta

dasar penilaian.

d.    Mengadakan interprestasi dan kesimpulan, yakni dengan

mengelompokkan data yang telah digali dan kemudian

diklasipikasikan.

e.    Membuat diagnose dan follow-up, yakni dari hasil interprestasi

dan kesimpulan yang ada, dibuat gambaran yang jelas dan kemudian

dicarikan jalan ke arah perbaikan serta penyempurnaan.

Sedangkan supervisi merupakan tugas yang harus dilaksanakan

oleh pimpinan pendidikan (kepala sekolah). Dlam hal ini disebut

sebagai suatu tata kerja seorang pemimpin pendidikan untuk

memberikan pimpinan dan penilaian kritis terhadap proses belajar

mengajar.

Peranan supervisi dalam mencapai tujuan supervisi yang efektif

adalah membantu pada guru untuk lebih sadar akan kekurangan dan

berusaha mencari jalan keluar untuk memperbaiki kekurangan itu

lewat kegiatan-kegiatan KKG /MGMP misalnya :

Memotivasi para guru dalam meningkatkan situasi

Belajar efektif sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

Membangkitkan konsekuensi pada guru akan adanya perubahan di

masyarakat

Kedudukan supervisi dalam program pendidikan adalah alat untuk

mengevaluasi keberhasilan suatu lembaga pendidikan dengan melalui

bimbingan profesional bagi guru agar sadar dalam meningkatkan

kinerjanya untuk tercapainya tujuan supervisi itu sendiri.

Tujuan Supervisi Pendidikan adalah memberikan bantuan teknis

dan bimbingan kepada guru dan staf agar personal tersebut mampu

meningkatkan kualitas kinerjanya, dalam melaksanakan tugas dan

melaksanakan proses belajar mengajar

Tujuan khusus supervisi pendidikan adalah

Meningkatkan mutu kinerja guru

Meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna dan

terlaksana dengan baik

Meningkatkan efektivitas dan effisiensi sarana dan prasana

yang ada untuk dikelola dan dimanfaatkan dengan baik untuk

mengoptimalkan keberhasilan siswa

Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah

Meningkatkan kualitas situasi umum sekolah, tercipta situasi

aman tenang, tentram, kondusif dan akan meningkatkan

kualitas keberhasilan.

Fungsi Supervisi Pendidikan

Mengkoordinasikan semua usaha sekolah : usaha tiap guru,

usaha-usaha sekolah, usaha-usaha pertumbuhan jabatan

Memperlengkapi kepemimpinan sekolah – Melatih dan

memperlengkapi guru-guru agar mereka memiliki keterampilan

dan kepemimpinan dalam kepemimpinan sekolah

Memperluas pengalaman guru

Memberikan fasilitas dan penilaian yang kontinyu/terus

menerus

Menganalisa sistem belajar/situasi belajar

Memberi pengarahan dan keterampilan pada setiap bangsa

Menintegrasi tujuan dan pembentukan kemampuan.

B.   Rumusan Masalah

1.    Pengertian Administrasi Pendidikan/Sekolah

2.    Prinsip dan Peranan Administrasi Sekolah

3.    Ruang Lingkup Administrasi Sekolah

4.    Fungsi – fungsi pokok Administrasi Sekolah

BAB II

PEMBAHASAN

A.           Pengertian dan Tujuan Administrasi Pendidikan dan

Administrasi

Sekolah

Kata administrasi berasal dari bahasa Latin yang terdiri

atas kata ad dan ministrate. Kata ad mempunyai arti yang sama dengan

to dalam bahasa Inggris , yang berarti “ke” atau kepada. Dan

ministrate sama artinya dengan kata to serve atau to conduct, yang

berarti “melayani” ,”membantu”, atau “mengarahkan”. Dalam bahasa

Inggris, to administrate berarti “mengatur”,”memelihara”, dan

“mengarahkan”. 1[1]

1

Sondang P. Siagian mengatakan bahwa Administrasi adalah

keseluruhan proses pelaksanaan keputusan yang telah diambil, dan

pelaksanaan keputusan yang telah diambil, dan pelaksanaan itu

pada umumnya dilakukan oleh dua orang manusia atau lebih untuk

mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.2[2]

Pengertian administrasi dalam arti sempit adalah tata

usaha,yang meliputi catat mencatat,tulis menulis, mengetik,

korespodensi, kearsipan dan sebagainya. Dalam arti luas adalah

keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang

didasarkan atas rasional tertentu untuk mencapai tujuan yang

ditetapkan sebelumnya

Dari berbagai rumusan mengenai pengertian administrasi yang

telah dikemukakan adanya persamaan mengenai unsur-unsur yang

harus ada dalam suatu definisi administrasi, yaitu :

1. Administrasi merupakan kegiatan manusia atau sebagai gejala

social, Karena berlangsung dalam interaksi antar sejumlah

manusia.

2. Administrasi merupakan proses berupa kegiatan-kegiatan atau

rangkaian kegiatan/ perbuatan atau kejadian-kejadian yang

kompleks.

3. Rangkaian kegiatan itu berupa usaha kerja sama sekelompok

manusia atau sejumlah personal.

4. Kerja sama untuk mencapai tujuan bersama yang telah

ditetapkan melalui pembagiantugas atau pekerjaan, tidak sebagai

2

pengkotakan kerja, akan tetapi sebagai satu kesatuan kerja, yang

semuanya terarah pada pencapaian tujuan.3[3]

Sedangkan Administrasi Pendidikan diartikan :

a.    “Administrasi Pendidikan adalah suatu cara kerja antar manusia

dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.”

b.    Administrasi Pendidikan adalah keseluruhan proses membuat

tersedianya sumber – sumber personil dan material yang sesuai dan

efektif bagi tercapainya tujuan suatu kerja pendidikan.

c.    “Administrasi Pendidikan ialah suatu kegiatan sekolah yang

meliputi usaha – usaha besar, seperti : usaha – usaha koordinasi,

korespodensi, kontrol perlengkapan dan sebagainya sampai kepada

usaha – usaha kecil dan sederhana, seperti menjaga sekolah”.4[4]

Dalam buku Kurikulum, usaha-usaha Perbaikan dalam bidang

Pendidikan dari Departemen P dan K, dapat kita baca tentang

rumusan administrasi pendidikan sebagai berikut :”Administrasi

Pendidikan adalah suatu proses keseluruhan, kegiatan bersama

dalam bidang pendidikan yang meliputi : perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, pelaporan, pengkoordinasasian,

pengawasan dan pembiayaan, dengan menggunakan atau memanfaatkan

fasilitas yang tersedia, baik personel, materiil, maupun

spirituil, untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan

efisien”.5[5]

3

4

5

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa administrasi

Pendidikan merupakan serangkaian kegiatan sebagai proses untuk

mendayagunakan secara tepat-guna dan berhasil – guna sumber –

sumber material dan personal yang terrsedia untuk mencapai tujuan

pendidikan.

Bertitik tolak dari definisi diatas, dapat ditarik

kesimpulan administrasi pendidikan mengandung pengertian yang

lebih luas daripada administrasi sekolah. Administrasi sekolah

merupakan bagian dari administrasi pendidikan. Administrasi

pendidikan meliputi kegiatan – kegiatan yang berhubungan dengan

pengelolaan pendidikan di suatu negara atau pendidikan pada

umumnya. Sedangkan administrasi sekolah kegiatan-kegiatannya

terbatas pada pelaksanaan pengelolaan pendidikan di sekolah

sehingga kita mengenal adanya administrasi sekolah dasar,

administrasi sekolah lanjutan, administrasi perguruan tinggi, dan

sebagainya.

Pada hakekatnya penerapan ilmu administrasi dalam dunia

pendidikan, atau dalam pembinaan, pengembangan dan pengendalian

usaha-usaha praktek pendidikan. Oleh karena itu kepala sekolah

hendaknya juga sebagai seorang administrator.

Data pendidikan yang terdapat di sekolah khususnya tingkat

menengah sangat banyak macam dan jenisnya. Agar pencatatan data

lebih mudah dan sederhana sehingga memperlancar kegiatan

administrasi data yang banyak jenisnya dan kelompoknya itu dapat

dikelompokkan menjadi 6 jenis, yaitu :

1.    Administrasi program pengajaran

Sebagai kelengkapan administrasi pengajaran di sekolah dasar

diperlukan 17 format yang harus diisi oleh kepala sekolah maupun

guru secara rutin, teratur dan benar.Untuk itu disediakan format

serta petunjuk pengisiannya.

2.    Administrasi kesiswaan

Dalam buku pedoman administrasi kesiswaan selama satu tahun

pelajaran dibagidalam tiga tahap waktu, terdapat beberapa jenis

kegiatan.

Untuk itu satu tahun pelajaran dibagi dalam tiga tahapan waktu,

yaitu awal tahun pelajaran, selama tahun pelajaran dan akhir

tahun pelajaran.

Format ini dapat digunakan untuk semua jenjang pendidikan, dengan

memodifikasi data mengenai siswa.

3. Administrasi kepegawaian

Buku pedoman administrasi kepegawaian menguraikan kegiatan yang

berkaitandengan kepegawaian, tugas dan tanggung jawab pengelolaan

satuan pendidikan dan peningkatan tata usaha kepegawaian di

sekolah.

Sebagai perlengkapan tata laksana kepegawaian disediakan format-

format untuk menata pelaksanaan kegiatan tertentu yang diperlukan

sesuai dengan prinsip tata laksana kepegawaian sekolah

yangmenyeluruh dan berkelangsungan.

4. Administrasi keuangan di dalam buku pedoman dijelaskan dasar

atau/dan pengertian administrasi dalam pengelolaan keuangan di

suatu sekolah. Didalamnya dibahas antara lain :

a. Asas pemisahan tugas (otorisator, ordonator dan bendaharawan) 

b. Perencanaan anggaran tahunan sekolah ( RAPBS)

c. Ketatausahaan keuangan sekolah meliputi :

- Dasar hukum

- Pembukuan setiap transaksi

- Pertanggungjawaban

- Pelaporan / Pendapatan

d. Pengawasan.Jadwal kegiatan pelaksanaan administrasi keuangan

sekolah.

e. Contoh-contoh mengenai ketata usahaan keuangan sekolah dan format

pelaporan.6[6]

5. Administrasi perlengkapan/ barang.

Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara

langsungdigunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya

proses belajar mengajar,seperti : gedung, ruang kelas, meja,

kursi, serta alat-alat dan media pengajaran.7[7]

Dalam undang-undang system pendidikan nasional nomor 20 tahun

2003, menyatakan dalam pasal 45 bahwa sarana prasarana pendidikan

yaitu :

a. Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana

dan prasaranayang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan

pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan

intelektual, social, emosional dankejiwaan peserta didik. 

6

7

b. Ketentuan mengenai sarana dan prasarana pendidikan pada

semua satuan pendidikan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)

diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.

6. Persuratan

Persuratan merupakan sarana komunikasi tertulis atau alat untuk

mengadakanhubungan dengan orang lain yang menggunakan kertas dan

tulisan sebagai medianya.

Berarti surat adalah alat komunikasi tertulis untuk mengadakan

hubungan dengan pihak lain.Adapun jenis surat dibedakan menurut :

a. Menurut isi dan asalnya, terdiri dari : surat resmi atau surat

dinas, surat pribadidan surat niaga. 

b. Menurut maksud dan tujuannya terdiri dari : surat pemberitahuan,

suratkeputusan, surat perintah, surat permohonan, surat

peringatan, surat panggilan,surat penawaran, surat perjanjian,

surat pesanan, surat laporan, surat pengantar dan surat lamaran

kerja.

c. Menurut wujudnya, terdiri dari : kartu pos, warkat pos, surat

bersampul, telegram,dan teleks, faksimil.

d. Menurut sasarannya, terdiri dari : surat biasa, surat edaran, dan

surat pengumuman.

e. Menurut jaminan dan keamanan isinya, terdiri dari : surat sangat

rahasia, suratrahasia, surat konfidensil (terbatas) dan surat

biasa.

f. Menurut urgensinya, terdiri dari : surat biasa, surat penting

dan surat sangatrahasia.g. Menurut cara penyampaiannya, terdiri

dari : surat biasa, surat kilat dan surat kilatkhusus.

B.                  Prinsip dan peranan Administrasi Sekolah

Dalam melaksanakan tugasnya seorang administrator perlu

memperhatikan prinsip-prinsip dasar yang harus dipenuhi agar

dapat mencapai sukses dalam tugasnya, prinsip-prinsip tersebut

antara lain :

1. Prinsip efisiensi : administrator sekolah akan berhasil dalam

tugasnya bila diamenggunakan semua sumber tenaga, dana dan

fasilitas yang ada secara efisien.

2. Prinsip pengelolaan : administrator akan memperoleh hasil yang

paling efektif danefisien dengan cara melakukan pekerjaan

manajemen yang baik yakni merencanakan,mengorganisasikan,

mengarahkan, dan melakukan pemeriksaan (pengontrolan).

3. Prinsip mengutamakan tugas pengelolaan : bila diharuskan untuk

memilih pekerjaanmemilih pekerjaan manajemen dan pekerjaan

operatif dalam waktu yang sama,seorang administrator cenderung

memprioritaskan pekerjaan operatif.

4. Prinsip kepemimpinan yang efektif : seorang administrator akan

berhasil dalamtugasnya apabila memilih gaya kepemimpinan yang

efektif, yaitu memperhatikanhubungan antara manusia, pelaksanaan

tugas serta memperhatikan situasi dan kondisiyang ada.

5. Prinsip kerja sama : Administrator dikatakan berhasil dalam

melakukan tugasnya bila ia mampu mengembangkan kerja sama antara

seluruh anggota baik secara horizontal maupun secara vertikal.

Beberapa pengertian dan tujuan dan peranan administrasi

secara umum telah diterangkan di bab pendahuluan, maka

administrasi Pendidikan sebagai ilmu administrasi terapan dapat

diartikan sebagai serangkaian kegiatan atau keseluruhan proses

pengendalian usaha kerjasama sejumlah orang untuk mencapai tujuan

pendidikan secara berencana dan sistematis yang diselenggarakan

di lingkungan tertentu, terutama lembaga pendidikan formal.8[8]

Purwanto dan Djojopranoto (1981:4) juga mengatakan bahwa

Administrasi Pendidikan adalah proses keseluruhan kegiatan

bersama dalam bidang yang meliputi Perencanaan,

Pengorganisasian,Pengarahan,Pengawasan dan Pembiayaaan dengan

menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik

personil, materil maupun spirituil untuk mencapai tujuan

pendidikan secara efektip dan efisien9[9].

Tujuan Administrasi Pendidikan adalah memberikan sistematika

kerja dalam mengelola pendidikan, sehingga tugas-tugas

operasional kependidikan dapat dilaksanakan secara efektip dan

efesien menuju sasaran atau tujuan yang ditetapkan.

C.           Ruang Lingkup Adminisrasi Sekolah

Berdasarkan ruang lingkupnya, administrasi pendidikan

bersifat makro yaitu administrasi pendidikan bertaraf nasional

(sampai internasional) seperti yang dilakukan oleh Dinas

Pendidikan Pusat (yaitu Direktorat dan Inspetorat Jendral.

Administrasi dalam lingkup mezo adalah administrasi pendidikan

bertarap propinsi seperti Dinas Pendidikan

8

9

Propinsi,Kabupaten,Kecamatan,dan Kordinator Perguruan Tinggi

Swasta.

Administrasi Pendidikan dalam lingkup mikro adalah

administrasi pendidikan bertaraf lokal seperti Perguruan Tinggi

dan Sekolah.

Administrasi pendidikan memiliki sedikitnya empat unsur,

yaitu :

                                                          i.    Tujuan yang akan dicapai

                                                        ii.    Adanya proses kegiatan

bersama

                                                       iii.    Adanya pemanfaatan sumber

daya, dan

                                                       iv.    Adanya kegiatan perencanaan,

pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan terhadap sumber

daya yang ada.

b.            Bahasan bahasan data Administrasi pendidikan(seperti

yang diungkapkan di bab pendahuluan) yang terdapat di sekolah

khususnya tingkat menengah sangat banyak macam dan jenisnya agar

pencatatan data lebih mudah dan sederhana sehingga memperlancar

kegiatan administrasi data maka data itu dikelompokan menjadi 8

bahasan yaitu :

1). Administrasi Peserta Didik

Administrasi Peserta Didik (Siswa) adlah seluruh proses

kegiatan yang direncanakan dan diusahakan dan perlu dilakukan

pembinaan secara kontinyu (terus menerus) terhadap seluruh

peserta didik (dalam lembaga pendidikan yang bersangkutan) agar

dapat mengikuti proses belajar mengajar (PBM) secara efektif dan

efisien, demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah

ditetapkan. Siswa sebagai unsur organisasi sekolah berkedudukan

sentral pada kegiatan PBM. Siswa dianggap menjadi masukan dan

yang mengalami pertumbuhan di sekolah dan diharapkan menjadi

tujuan pendidikan.

Dalam buku Pedoman Administrasi kesiswaan selama satu tahun

pelajaran dibagi dalam tiga tahap waktu, terdapat beberapa jenis

kegiatan, yaitu :

a)    Awal tahun pelajaran

b)    Selama tahun pelajaran

c)    Akhir tahun pelajaran.

Dengan tujuh jenis kegiatan , yaitu :

1. Menerima siswa baru

2. Menyusun data siswa

3. Keadaan siswa

4. Kehadiran siswa,

5. Mutasi siswa

6. Pelaksanaan ujian akhir

7.Kenaikan kelas,

Kemudian juga ada dua puluh satu ( 21) format, yaitu :

a.    Surat pendaftaran siswa baru

b.    Daftar calon siswa siswa baru kelas 1

c.    Daftar siswa baru kelas 1

d.    Buku induk siswa

e.    Buku klapper

f.     Jumlah siswa menurut kelas asal dan jenis kelamin

g.    Jumlah siswa menurut kelas, jenis kelamin dan usia

h.    Papan absensi kehadiran siswa (kelas)

i.      Papan absensi kehadiran siswa (sekolah)

j.      Buku absensi siswa

k.    Rekapitulasi absensi siswa dalam satu bulan

l.      Surat permohonan pindah

m.  Surat keterangan pindah

n.    Mutasi siswa selama semester

o.    Daftar calon peserta ujian

p.    Tanda peserta ujian

q.    Daftar peserta ujian dan prestasinya

r.     Daftar masuk SMP

s.    Daftar siswa masuk yang naik kelas

t.      Rekapitulasi siswa naik kelas dan berhasil dalam ujian

nasional (UN)

Format ini dapat digunakan untuk di semua jenjang pendidikan

dengan memodifikasi data mengenai siswa.

Administrasi peserta didik berdasarkan kegiatan kelas, dibagi

menjadi dua kegiatan yaitu di luar kelas dan di dalam kelas.

Kegiatan – kegiatan di luar kelas meliputi :

i.          Penerimaan peserta didik ( siswa) baru, meliputi :penyusunan

panitia beserta program kerja, pendaftaran calon peserta

(pengumuman,tempat, waktu, syarat, dan sebagainya),pengumuman

yang diterima, serta registrasi.

ii.          Pencatatan peserta didik baru dalam buku induk dan buku

klapper (mengutamakan pengisian berdasarkan abjad, data yang

diisikan yaitu identitas,orang tua /wali,alamat dan sebagainya),

contoh format buku klapper:

BUKU DAFTAR NAMA SISWA MENURUT ABJAD (BUKU KLAPPER)

No.Ur

ut

Nama

siswa

L/P Nomor

Induk

Siswa

Tahun

Masuk

Tahun

Kelua

r

Keterang

an

Abjad

01 Andi L 992923 2010 2012 lulus A

3.     Pembagian seragam sekolah beserta kelengkapannya

4.     Pembagian Kartu Anggota Osis beserta Tata Tertib

Sekolah/sanksi

5.     Pembinaan peserta didik,dan kesejahtaraan peserta didik,

meliputi :

Kesejahtraan mental/spiritual (penyediaan tempat ibadah,BP dan

sebagainya),organisasi(Osis,PMR,dll), kegiatan

ekstrakurikuler ,kesejahteraan akademik (tersedianya

perpustakaan,laboratorium,UKS,bimbingan belajar (Bimbel).

Dan kegiatan di ddalam kelas meliputi :

a.    Pengelolaan Kelas (menciptakan dan mempertahankan kondisi

kelas,dekorasi, ventilasi, pencahayaan, dan sebagainya)

b.    Interaksi belajar mengajar yang positif

c.    Pemberian remedial dan pengayaan

d.    Pembentukan pengurus kelas, dan organisasi kelas

e.    Penyediaan media belajar ddan alat/bahan penunjang belajar

lainnya.

2). Administrasi Personel ( Guru dan Tata Usaha )

Personel (Belanda : personeel) atau personnel (Inggris) atau

pegawai/karyawan sekolaah terdiri dari :

-       Tenaga Edukatif yaitu guru atau pengajar tetap dan tidak tetap

(honorer)

-       Tenaga non-edukatif atau administratif atau pegawai tata usaha

(TU) tetap dan honorer.

Kegiatan administrasi personel meliputi kegiatan yang berkaitan

dengan kepegawaian, tugas dan tanggung jawab pengelolaan satuan

pendidikan dan peningkatan tata usaha kepegawaian di sekolah.

Buku pedoman administrasi kepegawaian menguraikan kegiatan yang

berkaitan dengan kepegawaian, tugas dan tanggung jawab

pengelolaan satuan pendidikan dan peningkatan tata usaha

kepegawaian di sekolah. Sebagai perlengkapan tata laksana

kepegawaian disediakan format-format untuk menata pelaksanaan

kegiatan tertentu yang diperlukan sesuai dengan prinsip tata

laksana kepegawaian sekolah yang menyeluruh dan berkelansungan.

Hal ini meliputi penataan tentang :

1)    Pengangkatan dan penempatan tenaga guru

2)    Organisasi personnel guru-guru

3)    Masalah kepegawaian dan kesejahteraan guru

4)    Rencana orientasi bagi tenaga guru baru

5)    Penilaian kemajuan guru – guru

6)    Inservice training dan up-grading guru

3). Administrasi Program Pengajaran

Ada 17 format yang harus diisi oleh kepala sekolah maupun

guru secara rutin, teratur dan benar. Format format ini adalah

sebagai berikut :

PK 1 = Jadwal pelajaran

PK 2 = Daftar Pembagian Tugas Mengajar bagi guru

PK 3 = Daftar Pemeriksaan tugas mengajar bagi guru

PK 4 = Daftar Penyelesaian kasus di sekolah

PK 5 = Daftar hasil Evaluasi Belajar Tahap Akhir

PK 6 = Rekapitulasi Kenaikan Kelas/kelulusan

PK 7 = Daftar Penyerahan STTB kepada lulusan EBTA/EBTANAS

PK 8 = Rekapitulasi Pelaksanaan Supervisi Kelas

PK 9 = Hubungan kemasyarakatan

PK 10 = Laporan Penelitian Hasil Belajar Siswa

PK 11 = Jadwal Pelajaran

PK 12 = Program Semester

PK 13 = Persiapan Mengajar

PK 14 = Program Bimbingan Konseling

PK 15 = Daftar Nilai

PK 16 = Pencapaian Target dan Daya serap Kurikulum

PK 17= Daftar Penyerahan Raport

4). Administrasi Sarana dan Prasarana

Merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan

diusahakan secara bersungguh-sungguh serta pembinaan secara

kontinyu terhadap benda-benda pendidikan agar siap pakai (ready

for use) dalam PBM agar semakin efektif dan efisien.

Sarana Pendidikan adalah peralatan dan kelengkapan yang

secara lansung digunakan dan menunjang proses pendidikan,

khususnya proses belajar mengajar, seperti : gedung, ruang kelas,

meja, kursi, serta alat-alat dan media pengajaran10[10]

Kegiatan operasional administrasi sarana prasarana ,meliputi :

1.    Perencanaan Pengadaan Barang

2.    Pengadaan/pengaturan barang

3.    Penyimpanan , Inventarisasi, penyaluran

4.    Pemeliharaan, Rehabilitasi

5.    Penghapusan dan Penyingkiran

6.    Pengendalian/ dasar pengetahuan mengenai perpustakaan

5.            Administrasi anggaran Keuangan

Secara umum, pembiayaaan pendidikan dibedakan menjadi dua

jenis, yaitu : biaya rutin (recurring cost) dan biaya modal

(capital cost). Recurring cost pada intinya mencakup keseluruhan

biaya operasional peyelenggaraan pendidikan, seperti biaya

administrasi,pemeliharaan fasilitas,pengawasan, gaji,biaya

kesejahteraan, dan lain-lain. Dan capital cost sering disebut

dengan biaya pembangunan fisik,pembelian tanah, dan pengadaan

barang-barang lainnya yang didanai melalui anggaran pembangunan.10

6.            Administrasi Tata Laksana/ Tata Usaha

Merupakan serangkaian kegiatan mencatat,

menyimpan,menggandakan, menghimpun, mengolah, dan mengirim benda-

benda tertulis serta warkat yang pada hakikatnya menunjang

seluruh administrasi sekolah. Hal ini meliputi :

a). Organisasi dan struktur pegawai tata usaha

b). Anggaran belanja keuangan sekolah

c). Masalah perlengkapan dan perbekalan

d). Keuangan dan pembukuan

e). Laporan-laporan (bulanan, dan tahunan)

f). Surat –menyurat

g). Masalah pengangkatan, pemindahan,penempatan dan

pemberhentian pegawai

h). Pengisian buku pokok, klapper, rapor dan sebagainya

7. Administrasi Organisasi

Merupakan susunan kerja dengan penempatan struktur jabatan

kerja serta penentuan personel-personelnya dalam suatu kerjasama

berserta hak, kewajiban, dan tanggung jawabnya masing-masing,

agar tersusun pola kegiatan menuju tercapainya tujuan bersama.

Di sekolah dapat dilihat struktur organisasi sekolah (biasanya)

tersusun dengan urutan dari atas ke bawah : kepala sekolah, wakil

kepala sekolah, ketua jurusan/koordinator program, wali kelas,

guru, dan siswa. Berdasarkan tingkat atau jenjang sekolah,

organisasi formal di Indonesia tersusun dari tingkat bawah sampai

atas yaitu, TK, SD,SMP,SMA,DAN PERGURUAN TINGGI.

8.. Hubungan sekolah dan masyarakat.(Husemas)

Tujuan Husemas ini adalah meningkatkan popularitas sekolah

dimata masyarakat, sehingga prestasi sekolah dapat meningkat

pula.

Hubungan anatara keduanya adalah :

a.    sekolah adalah bagian yang integral dari masyarakat(bukan

lembaga yang terpisah dari masyarakat.

b.    Hak hidup dan kelansungan hidup sekolah bergantung pada

masyarakat.

c.    Sekolah adalah lembaga sosial yang berfungsi untuk melayani

anggota-anggota masyarakat dalam bidang pendidikan

d.    Kemajuan sekolah ddan kemajuan yang berfungsi untuk

berkorelasi; keduanya saling membutuhkan

e.    Masyarakat adalah pemilik sekolah ; sekolah ada karena

masyarakat memerlukannya.

Hubungan kerja sama sekolah dengan masyarakat dapat

digolongkan menjadi tiga jenis11[11] , yaitu :1

1)    Hubungan Edukatip yaitu : hubungan kerja sama dalam hal

mendidik/murid,antara guru di sekolah dan orang tua di dalam

keluarga. Adanya hubungan ini dimaksudkan agar tidak terjadi

perbedaan prinsip atau bahkan pertentangan yang dapat

mengakibatkan keragu-raguan pendirian dan sikap pada diri

anak/murid. Antara sekolah yang diwakili oleh guru dan orang tua

11

tidak saling berbeda atau berselisih paham, baik tentang norma-

norma etika maupun norma-norma sosial yang hendak ditanamkan

kepada anak-anak didik mereka. Juga kerja sama dalam usaha

memenuhi fasilitas-fasilitas yang diperlukan untuk belajar di

sekolah maupun di rumah, dalam memecahkan masalah – masalah yang

menyangkut kesulitan belajar maupun kenakalan anak – anak.

2)    Hubungan Kultural ialah usaha kerja sama antara sekolah dan

masyarakat yang memungkinkan adanya saling membina dan

mengembangkan kebudayaan masyarakat yang memungkinkan adanya

saling membina dan mengembangkan kebudayaan masyarakat tempat

sekolah itu berada. Sekolah merupakan suatu lembaga yang

seharusnya dapat dijadikan barometer bagi maju mundurnya

kehidupan cara berpikir,kepercayaan, kesenian, adat istiadat dan

sebagainya.

3)    Hubungan institusional, yakni hubungan kerja sama antara

sekolah dengan lembaga-lembaga atau instansi-instansi resmi lain,

baik swasta maupun pemerintah, seperti kerja sama antara sekolah

dengan sekolah lain, dengan kepala pemerintah setempat, jawatan

penerangan, jawatan pertanian, perikanan,peternakan, dengan

perusahan-perusahan negara atau swasta, yang berkaitan dengan

perbaikan dan perkembangan pendidikan pada umumnya.

Hal ini mencakup hubungan sekolah dengan sekolah- sekolah

lain, hubungan sekolah dengan pemerintah setempat, hubungan

sekolah dengan instansi- instansi lain, dan hubungan sekolah

dengan masyarakat pada umumnya. Semua hubungan itu diharapkan

menjadi hubungan kerja sama yang bersifat pedagogis, sosiologis,

dan produktif,yang mendatangkan keuntungan dan perbaikan serta

kemajuan bagi kedua belah pihak. Untuk ini kepala sekolah

memegang peranan penting dan menentukan.

Manfaat dari Husemas adalah menambah simpati masyarakat yang

dapat meningkatkan harga diri (prestise) sekolah,serta dukungan

masyarakat terhadap sekolah secara spiritual dan

material/finansial.

D.           Fungsi – fungsi Pokok Administrasi Sekolah

Proses administrasi pendidikan meliputi fungsi-fungsi.

Perencanaan organisasi ,koordinasi, komunikasi, supervisi

kepengawaian pembiayaan dan evaluasi. Semua fungsi, satu sama

lain sangat berhubungan erat. Untuk gambaran secara jelas tentang

fungsi,yaitu:

a.            Perencanaan

Suatu program ataupun konsepsi memerlukan perenncanaan terlebih

dahulu sebelum dilaksanakan.

Perencanaan (planning)adalah aktivitas yang memikirkan dan

memilih rangkaian tindakan-tindakan yan tertuju pada tercapainya

maksud dan tujuan pendidikan.

Aspek perencanaan meliputi : a) apa yang dilakukan,b)siapa yang

harus melakukan c)kapan dilakukan,d)dimana akan

dilakukan,e)bagaimana melakukannya,f)apa saja yang perlu

dilakukan agar terdapat tujuan yang maksimal.

Perencanaan merupakan kegiatan yang harus dilakukan pada

permulaan dan selama kegiatan administrasi itu berlansung. Di

dalam perencanaan ada dua faktor yang harus diperhatikan, yaitu :

faktor tujuan dan faktor sarana.

b.            Pengorganisasian

Yaitu aktivitas-aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-

hubungan sehingga terwujudlah kesatuan usaha dalam mencapai

maksud dan tujuan pendidikan. Pengorganisasian merupakan suatu

proses dalam mengelompokkan orang-orang, alat-alat, tugas-tugas,

wewenang dan tanggung jawab,sehingga secara bersama-sama dapat

berupaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan pada tahap

perencanaan sebeluimnya. Pendayaan sumber-sumber yang ada disebut

manajemen sedangkan usaha untuk mewujudkan kerjasama sekelompok

manusia yang terlibat didalam kegiatan disebut pengorganisasian.

Pengorganisasian mengandung manfaat sebagai berikut :

1.    Dengan adanya pengorganisasian maka setiap bidang akan

mempunyai wadah

2.    Antara bidang satu dengan yang lain dapat diketahui batas-batas

wewenangnya dan tanggung jawabnya

3.    Dengan adanya struktur organisasi dapat diketahui jalur

hubungan kerja, baik yang sifatnya vertikal maupun horizontalnya.

c.            Pengoordinasian (coordinating)

Adalah aktivitas membawa orang-orang, material,pikiran-pikiran,

teknik-teknik dan tujuan ke dalam hubungan yang harmonis dan

produktif dalam mencapai suatu tujuan.

Adanya bermacam-macam tugas/pekerjaan yang dilakukan oleh banyak

orang,memerlukan adanya koordinasi dari seorang pemimpin.

Rencana atau program-program pendidikan yang harus dilaksanakan

di sekolah-sekolah sifatnya sangat kompleks dan mengandung banyak

segi yang saling bersangkut paut satu sama lain.

d.            Komunikasi

Komunikasi dalam setiap bentuknya adalah suatu proses yang hendak

memperngaruhi sikap dan perbuatan orang –orang dalam struktur

organisasi. Komunikasi ada dua macam ,yaitu : komunikasi bebas

dan komunikasi terbatas.

e.            Supervisi

Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya

pengawasan atau supervisi. Pengawasan bertanggung jawab tentang

keefektifan program itu. Fungsi supervisi sebagai aktivitas untuk

menentukan kondisi-kondisi/syarat yang esensial yang menjamin

tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.

Jadi, fungsi supervisi yang terpenting adalah :

1.            Menentukan kondisi-kondisi/syarat-syarat yang apakah

diperlukan ,dan

2.            Memenuhi/mengusahakan syarat-syarat yang diperlukan.

Supervisi ada dibedakan menjadi dua , yaitu ;

a.    Supervisi akademik yaitu : supervisi yang menitikberatkan

pengamatan pada masa akademik yang lansung berada dalam lingkup

kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru untuk membantu

siswa ketika sedang dalam proses belajar

b.    Superrvisi administrasi yang menitikberatkan pengamatan pada

aspek administrasi yang berfungsi sebagai pendukung terlaksananya

pembelajaran.12[12]

f.             Kepegawaian (staffing)

Di dalam pengorganisasian telah dipikirkan dan diusahakan agar

persona-persona yang menduduki jabatan-jabatan tertentu di dalam

struktur organisasi dipilih dan diangkat orang yang memiliki

kecakapan dan kesanggupan yang sesuai dengan jabatan yang

dipegangnya.

Masalah selanjutnya yang harus di perhatikan di dalam kegiatan

kepegawaian ialah pemberian motivasi kepada para pegawai agar

selalu giat, kesejahteraan pegawai (jasmani maupun rohani),

insentif dan penghargaan atas jasa-jasa mereka, konduite dan

bimbingan untuk dapat lebih maju, adanya kesempatan untuk meng-

upgrade diri, masalah pemberhentian dan pensiun pegawai.

g.            Pembiayaan (Budgeting)

Setiap kebutuhan organisasi, baik personel maupun material, semua

memerlukan biaya. Masalah biaya harus dipikirkan dalam

perencanaan sampai pelaksanaan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam fungsi

pembiayaan ,yaitu :

-       Perencanaan tentang berapa biaya yang diperlukan

-       Darimana dan bagaimana biaya itu di dapat/diperoleh

-       Bagaimana penggunaannya

-       Siapa yang melaksanakannya

12

-       Bagaimana pembukuannya dan pertanggungjawabannya

-       Bagaimana pengawasannya.

h.            Penilaian (evaluating)

Adalah aktivitas untuk meneliti dan mengetahui sampai dimana

Pelaksanaan yang dilakukan di dalam proses keseluruhan

organisasi mencapai hasil sesuai dengan rencana atau program yang

telah ditetapkan dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan.

Setiap kegiatan, baik yang dilakukan oleh unsur pimpinan maupun

oleh bawahan, memerlukan adanya evaluasi.

Dengan mengetahui kesalahan-kesalahan atau kekurangan-

kekurangan serta kemacetan-kemacetan yang diperoleh dari tindakan

evaluasi itu selanjutnya dapat diusahakan bagaimana cara-cara

memperbaikinya.

PENUTUP

A.     Kesimpulan

Administrasi pendidikan ialah segenap proses pengerahan dan

pengintegrasian segala sesuatu, baik personel, spiritual maupun

material, yang bersangkut paut dengan pencapaian tujuan

pendidikan. Sedangkan pendidikan, baik diartikan sebagai proses

maupun sebagai produk, adalah masalah perorangan. Anak didik

sendirilah yang harus membuat sendiri perubahan di dalam dirinya

sesuai yang dihendakinya. Proses pendidikan terjadi di dalam diri

individu, dan produk pendidikan menyatakan diri di dalam tingkah

lakunya.

Di dalam proses administrasi pendidikan pendidikan segenap

usaha orang-orang yang terlibat di dalam proses pencapaian tujuan

pendidikan itu diintegrasikan, diorganisasikan dan dikoordinasi

secara efektif, dan semua materi yang diperlukan dan yang telah

ada dimanfaatkan secara efisien.

Administrasi dalam pendidikan yang tertib dan teratur sangat

diperlukan untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan pendidikan

bagi Kepala Sekolah dan guru – guru di sekolah. Peningkatan

kemampuan tersebut akan bersipat positif, yaitu makin

meningkatnya efesiensi, mutu dan perrluasan pada kinerja di dunia

pendidikan.

Administrasi Pendidikan atau administrasi sekolah tidak hanya

menyangkut soal tata usaha sekolah, tetapi menyangkut semua

kegiatan sekolah, baik yang mengenai materi, personel,

perencanaan, kerja sama, kepemimpinan, kurikulum, dan sebagainya,

yang harus diatur sehingga menciptakan suasana yang memungkinkan

terselenggaranya kondisi – kondisi belajar mengajar yang baik

sehingga mencapai tujuan pendidikan.

Tanpa administrasi dan kepemimpinan yang baik, sulit kiranya bagi

sekolah untuk berjalan lancar menuju ke arah tujuan pendidikan

dan pengajaran yang seharusnya dicapai oleh sekolah.

Perencanaan , organisasi, koordinnasi, komunikasi, supervisi,

dan evaluasi adalah fungsi – fungsi administrasi pendidikan yang

pokok dan sangat penting.

B.   Saran saran

Semua kegiatan sekolah akan dapat berjalan lancar dan berhasil

jika pelaksanaannya melalui proses – proses yang menuruti garis

dari fungsi – fungsi administrasi pendidikan.

Tanpa adanya administrasi pendidikkan atau administrasi

sekolah yang baik maka kemungkinan sekali segala upaya

peningkatan mutu bidang pendidikan akan gagal sama sekali. Bidang

atau aspek apapun yang dibenahi akhirnya kembali pada prasyarat

utama yaitu penyelenggaraan administrasi pendidikan yang handal.

Jadi administrasi pendidikan adalah sangat berperan dalam proses

penyelenggaraan pendidikan baik sebagai sarana maupun sabagai

alat penataan bagi komponen pendidikan lainnya.

Administrasi pendidikan pada dasarnya adalah media untuk

mencapai tujuan pendidikan secara produktif, efektip dan efisien.

Dari berbagai pengertian administrasi harus mengandung unsur :

1.     Tujuan yang akan ddicapai

2.     Adanya proses kegiatan bersama

3.     Adanya pemanfaatan sumber daya, dan

4.     Adanya kegiatan perencanaan, pengorganisasian,penggerakkan,

dan

pengawasan terhadap sumber daya yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

Ary H.Gunawan. 2002. Administrasi Sekolah,Administrasi Pendidikan Mikro.

Jakarta : Rineka Cipta. Cet.1

Edi Suharto.2005. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat,

Bandung:Refika Aditama.

Herabudin, 2009, Administrasi dan Supervisi Pendidikan,Bandung : Pustaka

Setia, 2009

Mukhtar dan Iskandar.2009. Orientasi Baru Supervisi Pendidikan. Jakarta :

Gaung Persada.Cet.1

M. Ngalim Purwanto.2009. Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung :

Remaja Rosdakarya cet.19

M. Ngalim Purwanto.2010. Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung :

Remaja Rosdakarya cet.20

Rifa’i. 2005. Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung :Sekar Jaya.

Martinis Yamin, 2007. Profesional guru dan Mutasi KTSP. Jakarta: Gaung

Persada Press.

Martinis Yamin, 2011.profesional guru dan Implement KTSP. Jakarta : Gaung

Persada Press.

Syaiful Sagala, 2009,Administrasi Pendidikan Kontemporer,Bandung :

Alfabeta cet 5