METODE PEMBELAJARAN (Ceramah,Tanya-Jawab,Demonstrasi,Diskusi) MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS...

34
METODE PEMBELAJARAN (Ceramah,Tanya-Jawab,Demonstrasi,Diskusi) MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Strategi Pembelajaran yang dibina oleh Bapak Suhardjo Oleh: Atika Indra S 130151614012 Erfan Wijayanto 130151614019 Restu Mahardika 130151614002 Taufik Chafiffudin 130151613995 Yuke Rindayu Sintya 130151614009 UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Transcript of METODE PEMBELAJARAN (Ceramah,Tanya-Jawab,Demonstrasi,Diskusi) MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS...

METODE PEMBELAJARAN

(Ceramah,Tanya-Jawab,Demonstrasi,Diskusi)

MAKALAHUNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH

Strategi Pembelajaran

yang dibina oleh Bapak Suhardjo

Oleh:

Atika Indra S 130151614012

Erfan Wijayanto 130151614019

Restu Mahardika 130151614002

Taufik Chafiffudin 130151613995

Yuke Rindayu Sintya 130151614009

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

November 2014

KATA PENGANTAR

Alhamdullilah, Puji Syukur kami panjatkan kepada

Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang. Atas

rahmat dan hidayah-NYA,penulis dapat menyelesaikan

makalah yang berjudul " Metode Pembelajaran

(Ceramah,Tanya-Jawab,Demonstrasi, Diskusi " dengan

baik. Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata

kuliah Strategi Pembelajaran.

Dalam penyelesaiannya terdapat berbagai bantuan

dari berbagai pihak, untuk itu penulis menyampaikan

banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Suhardjo, sebagai dosen mata kuliah Strategi

Pembelajaran yang selalu memberikan ilmu, kritik

maupun saran.

2. Orang tua , yang selalu berusaha untuk memenuhi

kebutuhan kami diantaranya dengan fasilitas yang

diberikan sehingga dalam pengerjaaan makalah ini

dapat berjalan lancar.

3. Teman-teman, yang selalu memberi dukungan.

Dalam penyusunan makalah ini, kami sadar bahwa

makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih

banyak kekurangan, oleh karena itu kami meminta maaf

dan juga berharap agar pembaca dapat memberikan kritik

ataupun saran untuk menjadikan bekal dalam pembuatan

makalah selanjutnya.

Malang, November 2014

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................ii

DAFTAR ISI..........................................iii

BAB I.................................................1

PENDAHULUAN...........................................1

A. Latar Belakang..............................1

B. Topik bahasan...............................2

C. Tujuan.......................................2

BAB II................................................3

PEMBAHASAN............................................3

A. Metode Ceramah..............................3

B. Metode Tanya-Jawab..........................7

C. Metode Demonstrasi.........................11

D. Metode Diskusi.............................14

BAB III..............................................17

PENUTUP..............................................17

A. Kesimpulan.................................17

B. Saran......................................18

DAFTAR RUJUKAN.......................................20

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam proses belajar mengajar yang dilakukan jaman

dahulu, mayoritas dari guru-guru pengajar hanya

mementingkan/membiasakan siswa-siswanya hanya untuk

menghafal dan menimbun pengetahuan tanpa dituntut untuk

memahami, menghubungkan, dan menganalisa suatu

pengetahuan. Sehingga, banyak siswa yang hafal teori

tetapi tidak memahami pengetahuan tersebut. Maka dari

itu, perlunya pembaharuan untuk meningkatkan mutu dan

kualitas siswa agar mereka pandai secara teoritis dan

siswa juga dapat mempraktikkan atau mengaplikasikannya.

Dengan adanya hal tersebut, maka perlu adanya sosok

pengajar/guru untuk tanggap terhadap apa yang perlu

dilakukan untuk adanya sebuah perubahan atau

pembaharuan. Guru mempunyai tugas untuk mengkondisikan

dan menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan

bagi para peserta didiknya. Pembaharuan tersebut salah

satunya dapat dilakukan dengan adanya pembaharuan pada

metode pembelajaran yang dilakukan dalam proses belajar

mengajar.

Metode belajar yang digunakan seharusnya sesuai

dengan tujuan yang harus dicapai peserta didik. Karena

dalam setiap metode belajar, mempunyai karakteristik

tertentu yang dapat membantu siswa dalam belajar atau

justru mempersulit siswa untuk melaksanakan proses

belajar mengajar yang dilakukannya disekolah. Contohnya

saja, metode ceramah tidak cocok/efektif digunakan pada

pelajaran ketrampilan atau mata pelajaran yang sifatnya

memerlukan praktek secara langsung. Karena jika guru

menggunakan metode ceramah, para peserta didiknya akan

mengalami kesulitan dalam memahami teori yang diberikan

oleh gurunya tersebut. Selain itu, pada mata pelajaran

seperti ketrampilan, siswa seharusnya memerlukan

praktik secara langsung karena agar mereka dapat

memahami materi dan tidak hanya sebatas hafalan belaka.

B. Topik bahasan

Dari uraian latar belakang di atas dapat dirumuskan

beberapa masalah antara lain:

1. Apakah yang di maksud dengan metode pembelajaran

ceramah?

2. Apakah yang di maksud dengan metode pembelajaran

Tanya jawab?

3. Apakah yang di maksud dengan metode pembelajaran

demonstrasi?

4. Apakah yang di maksud dengan metode pembelajaran

diskusi?

5. Kelemahan dan kelebihan apa saja yang ada pada

setiap metode pembelajaran?

6. Karakteristik apa saja yang membedakan antara metode

pembelajaran satu dengan lainnya?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari

penulisan makalah ini adalah mendorong para mahasiswa

agar mampu :

1. Mengetahui metode pembelajaran ceramah

2. Mengetahui metode pembelajaran Tanya-Jawab

3. Mengetahui tentang metode pembelajaran Demonstrasi

4. Mengetahui tentang metode pembelajaran diskusi

5. Mengetahui Kelemahan dan kelebihan ada pada setiap

metode pembelajaran.

6. Mengetahui Karakteristik yang membedakan antara

metode pembelajaran satu dengan lainnya

BAB II

PEMBAHASAN

A. Metode Ceramah

Metode pembelajaran yang paling populer di

Indonesia bahkan dinegara-negara lainnya adalah

metode ceramah. Metode ceramah adalah metode

memberikan uraian atau penjelasan kepada sejumlah

murid pada waktu dan tempat tertentu. Metode ceramah

ini hanya mengandalkan indera pendengaran sebagai

alat belajar yang paling dominan. Dengan kata lain

metode ini adalah sebuah metode mengajar dengan

menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan

kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti

secara pasif. Metode ini disebut juga dengan metode

kuliah atau metode pidato.

Dalam metode ini, yang perlu diperhatikan adalah,

hendaknya ceramah yang diberikan oleh guru mudah

dimengerti oleh siswanya, mudah diterima serta mampu

menstimulasi pendengar (peserta didik) untuk

melakukan hal-hal yang baik dan benar dari isi

ceramah yang diberikan guru tadi. Blight dalam Hisyam

Zaini, Bermawy Munthe, Sekar ayu Aryani 2008:89

berpendapat bahwa sesuai dengan bukti penelitian yang

dilakukan di Amerika Serikat :

1. Metode ceramah sama baiknya dengan metode yang lain, khususnya jika itu digunakan untuk menyampaikan informasi, akan tetapi tidak lebih baik.

2. Pada umumnya, metod ceramah tidak seefektif metode diskusi, jika digunakan untuk mengunggah pendapat peserta didik.

3. Jika tujuan pembelajaran merubah sikap peserta didik, maka sebaiknya tidak menggunakan metode ceramah.

4. Ceramah tidak efektif jika digunakan untukmengajar ketrampilan.

Dalam proses pembelajaran disekolah, tujuan metode

ceramah adalah menyampaikan bahan yang bersifat

informasi (konsep, pengertian, prinsip-prinsip) yang

banyak serta luas. Menurut Abdul Majid, 2009:138

secara spesifik metode ceramah bertujuan untuk :

1. Menciptakan landasan pemikiran peserta didik melalui produk ceramah yaitu bahan tulisan peserta didik sehingga peserta didik dapat belajar melalui bahan tertulishasil ceramah.

2. Menyajikan garis-garis besar isi pelajarandan permasalahan yang terdapat dalam isi pelajaran.

3. Merangsang peserta didik untk belajar mendiri dam menumbuhkan rasa ingin tahu melalui pemerkayaan belajar.

4. Memperkenalkan hal-hal baru dan memberikanpenjelasan secara gamblang.

5. Sebagi langkah awal untuk metode yang laindalam upaya menjelaskan prosedur-prosedur yang harus ditempuh peserta didik.

Alasan guru menggunakan metode ceramah harus

benar-benar dapat dipertanggung jawabkan.

1. Metode ceramah ini digunakan karena pertimbangan :

2. Anak benar-benar memerlukan penjelasan, misalnya karena baru atau guna menghindari kesalahpahaman.

3. Benar-benar tidak ada sumber bahan pelajaran bagi para peserta didik.

4. Menghadaapi peserta didik yang banyak jumlahnya dan bila menggunakan metode lain sukar untuk diterapkan.

5. Mengehemat biaya, waktu, dan peralatan. (Abdul Majid, 2009:138)

Dalam menyiapakan metode ceramah guru hendaknya

harus mengerti hal-hal apa sajakah yang penting untuk

diperhatikan, anatara lain :

1. Analisis sasaran (audience), baik dari sisi

jumlah (jika jumlahnya sedikit sekali, lakuakn

dengan metode lainnya), usia (jangan digunakan

secara penuh bagi anak-anak yang belum memahami

makna kata dan kalimat), maupun dari segi

kemampuan awal yang telah dimilikinya.

2. Analisis sifat materi yangkiranya sesuai dan

cukup hanya dituturkan dan diinformasikan.

3. Rancang durasi waktu yang memperkirakan variasi

yang dapat dikembangkan (diselingi oleh

penggunaan media pembelajaran dan Tanya jawab).

4. Pilih dan tetapkan media pembelajaran untuk

membantu penjelasan melaluli tutur lisan.

5. Siapkan sejumlah pertanyaan sebagai keseriusan

siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

6. Siapkan ikhtisar-ikhtisar yang diperkirakan

akandapat membantu kelancaran ceramah.

7. Berikan contoh dan analog yang sesuai dengan

pengalaman yang pernah diperoleh dan atau

memberikan contoh controversial sebagai bentuk

pengayaan bagi siswa.

8. Siapkan rangkuman atau kesimpulan-kesimpulan

sebagai bahan pegangan bagi sasaran peseta

didik (siswa). S,Didi & Deni D. (2012 :136)

Metode ini, juga memiliki kelemahan dan

kelebihannya. Dalam berbagai workshop yang diberikan

oleh Center for Teaching Staff Development (CTSD) dalam Hisyam

Zaini, Bermawy Munthe, Sekar ayu Aryani 2008:91

menyatakan sebagai berikut :

Kelebihan-kelebihan dari metode ceramah :1. Praktis dari sisi persiapan dan media yang

digunakan.2. Efisien dari sisi waktu dan biaya.3. Dapat menyampaikan materi yang banyak.4. Mendorong pengajar/guru untuk menguasai

materi.5. Lebih mudah mengontrol kelas.6. Peserta didik tidak perlu persiapan.7. Peserta didik dapat langsung menerima ilmu

pengetahuan.Dan kelemahan dari metode cermah :1. Guru lebih aktif sedangkan murid pasif

karena perhatian hanya terpusat pada guru saja.

2. Murid seakan diharuskan mengikuti segala apa yang disampaikan oleh guru, meskipun murid ada yang bersifat kritis karena gurudianggap selalu benar.

3. Murid akan lebih bosan dan merasa mengantuk, karena dalam metode ini, hanya guru yang aktif dalm proses belajar mengajar, sedangkan para peserta didik hanya duduk diam mendengarkan penjalasan yang telah diberikan oleh gurunya.

Mengingat adanya berbagai kelemahan yang ada pada

metode ceramah, maka perencanaan yang matang

sangatlah diperlukan. Untuk itu, hal-hal yang dapat

embantu daya igat peserta didik dalam belajar perlu

mendapat perhatian yang cukup dari seorang pengajar.

Dalam hal ini, Bligh dalam Hisyam Zaini, Bermawy

Munthe, Sekar ayu Aryani (2008:94) memberikan

beberapa saran yang cukup baik yang berupa factor-

faktor yang dapat membantu daya ingat peserta didik

dalam belajar, yaitu:

1. Membuat Pembelajaran yang bermaknaPembelajaran yang bermakna mempunyai

pengaruh yang sangat besar bagi peserta didik dalam belajar. kata bermakna disini dapat berarti sejauh mana informasi yang disampaikan oleh seorang pendidik. Sesuai dengan informasi yang telah diniliki oleh peserta didik, atau sejauh mana informasi tersebut memenuhi harapan mereka. Sebuah kegiatan belajar mengajar yang materinya terdiri dari inormasi-informasi yang sulitdipahami akan mengurangi motivasi peserta didik dalam belajar.

2. Keseluruhan atau PersialYang dimaksud dengan keseluruhan adalah

semua topic materi dalam satu waktu tertentu diberikan daam satu waktu. Sementara persial adalah matei diberikan sepotong-potong. Jadi, sejumlaj materi

yang akan diberikan dalam jangka waku tertentu, seperti jam pelajaran, diberikansedikit demi sedikit dan diselingi dengan waktu jeda.

3. Pengaturan materi dengan baikMateri sutau pelajaran yang disusun

dengan urutan yang logis, akan lebih mudahdipahami oleh peserta didik dibandingkan dengan materi yang tidak teratur. Jadi, dalam menyampaikan materi dengan metode ceramah, diharapkan guru dapat menyampaikan materinya dengan teratur/tersusun dengan berurutan.

4. Rehearsing the material (Mengingat-ingat Materi)

Para ahli psikologi percaya bahwa mengingat kembali materi yang bau aja diberikan oleh pengajar adalah factor penting dalam membantu daya ingat peserta didik. Cara seperti ini sering juga disebut dengan rehearsel dan dapat dilakukanoleh peserta didik dengan cara mengulang materi dengan teman-teman sekelasnya. Selain itu, guru juga dapat mangajak murid-muridnya dengan mengingat materi yang telah diberikan dengan cara sedikit membahas materi sebelumnya sebelum melangkah kepada materi yang lebih jauh lagi.

5. Pengulangan Oleh Guru Mengulang-ulang penjelasan terhadap

sutau materi dapat membantu peserta didik dalam megingat pelajaran/materi yang telahdiberikan oleh guru. Pengulangan ini dilakukan dengan pordi yang tidak berlebihan dengan maksud memberi penekananterhadap materi yang dianggapnya penting.

Berbeda dengan Bligh, Peter Renner dalamHisyam Zaini, Bermawy Munthe, Sekar ayu Aryani 2008:94 memberikan saran agar kegiatan pembelajaran denga metode ceramahtetap menarik dan mempunyai hasil yang baik melalui beberapa tindakan sebagai berikut :1.Batasi topic yang diberikan.2.Jelaskan rencana pembelajaran yang akan disampaikan.3.Sediakan ringkasan.4.Gunakan alat bantu visual.5.Pergunakan handout (bahan ajar).6.Atur kecepatan berbicara.7.Usahakan peserta didik tetap tertarik pada pelajaran.8.Buat urutan yang logis.9.Jelaskan kapan peserta didik dapat bertanya.

B. Metode Tanya-Jawab

Metode ini merupakan usaha penyingkiran rintangan

selama atau sesudah berlangsungnya masa ceramah. Hal

ini untuk mempermudah para peserta didik menanyakan

soal tentang materi yang diberikan. Dengan proses

belajar mengajar, bertanya memegang peranan yang

penting. Pertanyaan yang baik dengan teknik pengajuan

yang tepat akan:

a. Meningkatkan partisipasi peserta didik dalam

kegiatan belajar-mengajar. Dalam pelaksanaannya

terjadi interaksi antara penanya dan penjawab

yang menjadi suatu proses partisipasi peserta

didik dalam kegiatan belajar mengajar.

b. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu peserta

didik terhadap masalah yang sedang dibicarakan.

c. Mengembangkan pola berpikir dan belajar aktif

siswa, sebab berpikir itu sendiri adalah

bertanya.

d. Menuntun proses berpikir siswa, dari pertanyaan

yang baik itulah peserta didik dapat berpikir

tentang jawaban yang baik pula. Tanpa disadari

peserta didik sudah berusaha berpikir untuk

menemukan dan memahami suatu materi yang

diberikan.

e. Memusatkan perhatian peserta didik terhadap

masalah yang sedang dibahas.

Metode ini digunakan untuk meninjau pelajaran yang

sebelumnya, agar peserta didik memusatkan

perhatiannya terhadap kemajuan yang telah dicapai.

Metode ini juga cara guru untuk membuat suasana

pembelajaran yang aktif dan menciptakan kerjasama

mahasiswa.

1. Jenis-Jenis Pertanyaan

Dalam proses bertanya jawab terdapat beberapa caramenggolongkan jenis-jenis pertanyaan. Hassibuan (1988:14) beberapa diantaranya yakni:

a.Jenis-Jenis Pertanyaan Menurut MaksudJenis pertanyaan menurut maksudnya terbagi

lagi menjadi 4:1) Pertanyaan permintaan (compliancequestion)

Pertanyaan yang mengharapkan agar orang lain mematuhi perintah yang diucapkan dalam bentuk pertanyaan.Contoh: Bisakah kalian menemukan sesuatu yang merupakan makluk hidup?Dapatkah kamu datang lebih awal ke sekolah?

2) Pertanyaan Retorik (RhetoricalQuestion)

Pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban, melainkan akan dijawab sendiri oleh guru karena merupakan teknik penyampaian informasi kepada siswa.Contoh: Apa yang dimaksud dengan mengajar? Mengajar adalah ….

3) Pertanyaan mengarahkan ataumenuntun (prompting question)

Pertanyaan yang diajukan untuk memberi arah kepada siswa dalam prosesberfikir.

4) Pertanyaan menggali (Probingquestion)

Pertanyaan lanjutan yang akan mendorong siswa untuk lebih mendalami jawaban terhadap pertanyaan sebelumnya.

b.Jenis Pertanyaan Menurut Taksonomi BloomJenis pertanyaan ini terdiri dari 6 macam

yakni:1) Pertanyaan Pengetahuan (RecallQuestion Atau Knowledge Question)

Pertanyaan yang hanya mengharapkan jawaban yang sifatnya hafalan atau ingatan siswa terhadap apa yang telah dipelajarinya. Kata-kata yang sering digunakan dalam menyusun pertanyaan pengetahuan ini biasanya: apa, dimana,kapan, siapa, sebutkan.

Contoh: dimana pembacaan teks proklamasi?Siapa saja presiden Indonesia?Kapan Kota Hiroshima dibom atom oleh sekutu?Apa saja alat indera pada manusia?Sebutkan bagian tubuh yang tidak mempunyai aliran darah?

2) Pertanyaan Pemahaman (ComprehensionQuestion)

Pertanyaan ini menuntut siswa untukmenjawab pertanyaan dengan jalan mengorganisasi informasi-informasi yang pernah diterimanya dengan kata-kata sendiri, atau menginterpretasikanatau membaca informasi yang dilukiskanmelalui grafik atau kurva dengan jalanmembandingkan atau membedakan.Contoh: Jelaskan menurut pendapat andamengenai pengertian dari strategi pembelajaran?Dari diagram yang ada, kesimpula yang seperti apa yang bisa anda ambil?

3) Pertanyaan Penerapan ( ApplicationQuestion)

Pertanyaan yang menuntut peserta didik untuk memberi jawaban tunggal dengan cara menerapkan pengetahuan, informasi, aturan-aturan, criteria, dan lain-lain yang pernah diterimanya.Contoh: Dari beberapa teks berita yangsudah diberi, manakah yang termasuk berita tentang bencana yang ditimbulkan oleh manusia?

4) Pertanyaan Analisis (AnalysisQuestion)

Pertanyaan yang menuntut siswa untuk menemukan jawaban dengan cara mengidentifikasi motif masalah yang diberikan, mencari bukti-bukti atau

kejadian yang menunjang suatu kesimpulan atau generalisasi, menarik kesimpulan berdasar informasi yang adaatau membuat generalisasi dari informasi yang ada.Contoh: Mengapa paruh burung pemakan daging dengan paruh burung pemakan biji-bijian berbeda? (identifikasi motif)Anak yang telah terbelenggu ke dalam pergaulan bebas dikarenakan kurangnya perhatian orangtua dan lingkungannya. Dapatkah anda mencari bukti-buktinya? (Menganalisa kesimpulan)Setelah kita mempelajari tentang tunadaksa, tunanentra, tunarungu, dan tunagrahita. Maka simpulkan termasuk ke jenis mana anak down syndrome itu? (menarik kesimpulan berdasarkan informasi yang ada)

5) Pertanyaan sintesis (synthesisquestion)

Ciri pertanyaan ini adalah jawabannya yang benar tidak tunggal, melainkan lebih dari satu dan menghendaki siswa untuk mengembangkan potensi serta daya kreasinya. Pertanyaan ini menuntut siswa untuk:a) Membuat ramalan atau prediksi,contoh: Apa yang terjadi bilatanaman disiram dengan asam cuka?

b) Memecahkan masalah berdasarkanimajinasinya, contohnya: Bayangkanjika anda sekarang mengajar anak sdyang masih kelas 1 dan ia mengompoldi kelas setiap hari. Apa yang andalakukan?

c) Mencari komunikasi, contoh: Buatlahsuatu silsilah keluarga anda?

6) Pertanyaan evaluasi (evaluationquestion)

Pertanyaan semacam ini menghendaki siswa untuk menjawabnya dengan cara memberikan penilaian atau pendapatnya terhadap suatu issue yang ditampilkan.Contoh: Menurut anda kebijakkan mana yang lebih baik, menaikkan harga BBM atau membiarkan hingga cadangan BBM dunia menipis?

c.Jenis pertanyaan menurut luas-sempitnyapertanyaan.

Jenis ini juga terbag menjadi beberapa lagi yakni:

1) Pertanyaan sempit (narrow question)Pertanyaan ini menimbulkan jawaban yang tertutup, dan biasanya kunci jawaban telah tersedia.a) Pertanyaan sempit informasilangsung, pertanyaan yang menuntutsiswa untuk menghafal atau mengingatinformasi yang ada.Contoh: Berapa perbandingan antara suhu reamur, celcius dan farenheit?

b) Pertanyaan sempit meemusat,pertanyaan yang menuntut siswa agarmengembangkan ide atau jawabannyadengan cara menuntutnya melaluipetunjuk tertentu.Contoh: Dengan cara bagaiman agar siswa mengeri tentang koperasi?

2) Pertanyaan luas (broad question)Ciri pertanyaan ini jawabannya

mungkin lebih dari satu sebab pertanyaan ini belum mempunyai jawabanyang spesifik sehingga masih diharapkan hasil yang terbuka.a) Pertanyaan Luas Terbuka (Open-EndedQuestion)

Pertanyaan yang memberi kesempatan kepada siswa untuk mencari jawaban menurut gayanya masing-masing.Contoh: Bagaimana caranya menanggulangi peningkatan pengangguran di negeri ini?

b) Pertanyaan Luas Menilai (EvaluatingQuestion) Pertanyaan yang meminta siswa untuk

mengadakan penilaian terhadap aspek kognitif maupun siswa. Pertanyaan ini lebih efektif bila guru menghendaki siswa untuk merumuskan pendapat, menentukan sikap, tukar-menukar pendapat terhadap suatu issue.Contoh: Bagaimana pendapat anda tentang film lascar pelangi tadi?Mengapa kemu katakana pada waktu mallam hari nelayan melaut?Bagaiman pendapatmu tentang kabinet kerja jokowi-jk?

2. Teknik bertanya

Suatu pertanyaan yang baik dapat ditinjau dari

isinya, tetapi cara penyampaiannya kurang tepat. Pada

aspek tanya jawab perlu diperhatikan aspek teknik

penyampaiannya. Ada faktor yang perlu diperhatikan

menurut Hasibuan (1988: 19):

a. Kejelasan dan keterkaitan pertanyaan,sampaikanlah dengan jelas maksud pertanyaan,serta nampakkan kaitannya dengan jalanpikiran yang lain.

b. Kecepatan dan selang waktu, usahakanpenyampaian pertanyaan tidak tergesa-gesa,

setelah itu berilah waktu untuk kesempatndari penjawab untuk memikirkan jawaban.

c. Arahkan dan distribusikanpenunjukkan, pertanyaan yang diajukantertuju untuk satu kelas. Setelah memberiwaktu untuk berpikir dari jawabannya barulahmenunjuk seorang untuk menjawab.

d. Teknik reinforcement, teknik yangdapat menimbulkan sikap yang positif padasiswa serta meningkatkan prestasi siswadalam kegiatan belajar mengajar agarmemungkinkan tujuan belajar yang lebih baiktercapai.

e. Teknik menuntun dan menggali(promting and probing)

Langkah-langkah mempersiapkan tanya-jawab

a. Merumuskan tujuan khusus yang ingin

dicapai dengan jelas.

b. Cari alasan mengapa mempergunakan metode

tanya-jawab.

c. Susun dan rumuskan pertanyaan-pertanyaan

dengan jelas, singkat, dengan menggunakan bahasa

yang mudah dipahami.

d. Tetapkan kemungkinan jawaban untuk

menjaga agar tidak menyimpan dari pokok persoalan.

Metode ini hampir sama dengan metode diskusi,

hanya perbedaan dalam cara, jenis pertanyaan, dan

sifat partisipasi yang diharapkan dari siswa. Dalam

metode tanya jawab guru pada umumnya berusaha

menanyakan apakah siswa telah mengetahui fakta

tertentu yang sudah diajarkan atau apa proses

pemikiran yang dipakai oleh siswa.

C. Metode Demonstrasi

Demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran

dengan memperagakan dan mempertunjukkan suatu proses,

situasi, atau benda tertentu, baik sebenarnya, maupun

tiruan. Demonstrasi merupakan praktek yang

diperagakan kepada peserta.

Yamin, Martinis (2007:155) menjelaskan bahwa:

Penggunaan metode demonstrasi dapatditerapkan dengan syarat memiliki keahlianuntuk mendemonstrasikan penggunaan alat ataumelaksanakan kegiatan tertentu sepertikegiatan yang sesungguhnya. Keahlianmendemonstrasikan tersebut harus dimilikioleh guru dan pelatih yang di tunjuk, setelahdi demonstrasikan, siswa di beri kesempatanmelakukan latihan keterampilan seperti yangtelah diperagakan oleh guru atau pelatih.

Hasibun, J.J & Moedjiono. (1995:29)

menyebutkan bahwa metode demonstrasi wajar

digunakan bila siswa ingin mengetahui tentang:

a. Bagaimana mengaturnya1) Menyiapkan dan mengatur tempat tidur

pasien2) Membereskan tempat tidur dengan pasien

di atasnya3) Memelihara tempat tidur4) Mengatur kebersihan ruangan

b. Bagaimana proses mengerjakannya1) Mengukur suhu badan

2) Mengukur tekanan darah3) Menghitung denyut nadi4) Menghitung pernapasan5) Memandikan pasien6) Memberikan perawatan pada penderita

jantungc. Bagaimana proses membuatnya

1) Mengolah menu makanan untuk pasientertentu

2) Menyiapkan dan memberikan makanantambahan untuk bayi

d. Terdiri dari apa1) Menyusun menu protein tinggi2) Menerapkan prinsip gizi dalam pengolahan

makanan3) Perawatan bayi yang baru lahir

Sama seperti metode-metode lainnya, metode

demonstrasi ini pun juga mempunyai kelebihan dan

kelemahan, diantaranya yaitu :

Kelebihan metode demonstrasi :

a. Perhatian siswa lebih dapat terpusatkan pada

pelajaran yang diberikan.

b. Kesalahan-kesalahan yang terjadi bila

pelajaran itu diceramahkan dapat diatasi melalui

pengamatan dan contoh yang konkrit yang ada pada

metode demonstrasi ini.

c. Memberi motivasi yang kuat untuk siswa agar

lebih giat belajar.

d. Siswa dapat berpartisipasi aktif dan

memperoleh pengalaman langsung

e. Beberapa masalah yang menimbulkan pertanyaan

dapat di jawab ketika waktu mengamati proses

demonstrasi

f. Demonstrasi dapat digunakan guru atau pelatih

menyederhanakan penyelesaian kegiatan yang

panjang, baik yang menyangkut pelaksanaan suatu

prosedur maupun dasar teorinya.

Kelemahan metode demonsrasi :

a. Bila alatnya terlalu kecil atau penempatannya

kurang tepat menyebabkan demonstrasi itu tidak

dapat dilihat jelas oleh seluruh siswa.

b. Tidak semua hal dapat di demonstrasikan di

dalam kelas

c. Bila waktu tidak tersedia cukup, maka

demonstrasi akan berlangsung terputus-putus atau

berjalan tergesa-gesa.

d. Demonstrasi menjadi kurang efektif bila tidak

diikuti dengan siswa sendiri yang bereksperimen

dan menjadikannya pengalaman pribadi

e. Terkadang, Apa yang sudah di demonstrasikan

berlainan dengan situasi nyata

Hasibun, J.J & Moedjiono. (1995:31) juga

menyebutkan Beberapa langkah dalam merencanakan suatu

demonstrasi yang efektif, yaitu :

a. Rumuskan dengan jelas kecakapan dan atau keterampilan apa yang akan diharapkan dicapai oleh siswa sesudah demonstrasi itudilakukan

b. Pertimbangkan dengan sungguh-sungguh, apakah metode itu wajar di pergunakan, danapakah ia merupakan metode yang paling efektif untuk mencapai tujuan yang di rumuskan

c. Apakah alat-alat yang di perlukan untuk demonstrasi itu bisa di dapat dengan mudah, dan apakah sudah di coba terlebih dahulu, supaya waktu diadakan demonstrasi tidak gagal

d. Apakah jumlah siswa memungkinkan untuk diadakan demonstrasi dengan jelas

e. Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah yang akan di laksanakan sebaiknya sebelum demonstrasi dilakukan, sudah di coba terlebih dahulu supaya tidak gagal pada waktunya.

f. Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan. Apakah tersedia waktu untuk memberi kesempatan kepada siswa mengajukan pertanyaan-pertnyaaan dan komentar selama dan sesudah demonstrasi

g. Selama demonstrasi berlangsung, tanyalah pada diri sendiri apakah:1) Keterangan dapat di dengar jelas pada

siswa?2) Alat-alat di tempatkan pada posisi yang

baik, sehingga setiap siswa dapat menjelaskan dengan jelas?

3) Telah disarankan siswa membuat catatan seperlunya?

h. Menetapkan rencana untuk menilai kemajuan siswa. Sering perlu diadakan diskusi sesudah demonstrasi berlangsung atau siswamencoba melakukan demonstrasi.

D. Metode Diskusi

Metode diskusi adalah suatu cara mengajar dengan

cara memecahkan masalah yang dihadapi, baik dua orang

atau lebih yang masing-masing mengajukan

argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya. Metode

ini bertujuan untuk tukar menukar gagasan, pemikiran,

informasi/pengalaman diantara peserta, sehingga

dicapai kesepakatan pokok-pokok pikiran (gagasan,

kesimpulan). Untuk mencapai kesepakatan tersebut,

para peserta dapat saling beradu argumentasi untuk

meyakinkan peserta lainnya. Kesepakatan pikiran

inilah yang kemudian ditulis sebagai hasil diskusi.

Diskusi biasanyadigunakan sebagai bagian yang tak

terpisahkan dari penerapan berbagai metode lainnya,

seperti: penjelasan (ceramah), curah pendapat,

diskusi kelompok, permainan, dan lain-lain.

1. Macam-Macam Metode Diskusi

a. Whole Group, merupakan bentuk diskusi kelompok

besar (pleno, klasikal,paripurna dsb.)

b. Buz Group, merupakan diskusi kelompok kecil yang

terdiri dari (4-5) orang.

c. Panel, merupakan diskusi kelompok kecil (3-6)

orang yang mendiskusikan objek tertentu dengan

cara duduk melingkar yang dipimpin oleh seorang

moderator. Jika dalam diskusi tersebut melibatkan

partisipasi audience/pengunjung disebut panel

forum.

d. Syndicate Group , merupakan bentuk diskusi dengan

cara membagi kelas menjadi beberapa kelompok kecil

yang terdiri dari (3-6) orang yang masing-masing

melakukan tugas-tugas yang berbeda.

e. Brainstorming , merupakan diskusi iuran pendapat,

yakni kelompok menyumbangkan ide baru tanpa

dinilai, dikritik, dianalisis yang dilaksanakan

dengan cepat (waktu pendek).

f. Simposium, merupakan bentuk diskusi yang

dilaksanakan dengan membahas berbagai aspek dengan

subjek tertentu. Dalam kegiatan ini sering

menggunakan sidang paralel, karena ada beberapa

orang penyaji. Setiap penyaji menyajikan karyanya

dalam waktu 5-20 menit diikuti dengan sanggahan

dan pertanyaan dari audience/peserta. Bahasan dan

sanggahan dirumuskan oleh panitia sebagai hasil

simposium. Jika simposium melibatkan partisipasi

aktif pengunjung disebut simposium forum.

g. Colloqium, strategi diskusi yang dilakukan dengan

melibatkan satu atau beberapa nara sumber (manusia

sumber) yang berusaha menjawab pertanyaan dari

audience. Audience menginterview nara sumber

selanjutnya diteruskan dengan mengundang

pertanyaan dari peserta (audience) lain Topik

dalam diskusi ini adalah topik baru sehingga

tujuan utama dari diskusi ini adalah ingin

memperoleh informasi dari tangan pertama.

h. Informal Debate , merupakan diskusi dengan cara

membagi kelas menjadi 2 kelompok yang pro dan

kontra yang dalam diskusi ini diikuti dengan

tangkisan dengan tata tertib yang longgar agar

diperoleh kajian yang dimensi dan kedalamannya

tinggi. Selanjutnya bila penyelesaian masalah

tersebut dilakukan secara sistematis disebut

diskusi informal. Adapun langkah dalam diskusi

informal adalah : (1). menyampaikan problema; (2).

pengumpulan data; (3). alternatif penyelesaian;

(4). memlilih cara penyelesaian yang terbaik.

i. Fish Bowl , merupakan diskuasi dengan beberapa

orang peserta dipimpin oleh seorang ketua

mengadakan diskusi untuk mengambil keputusan.

Diskusi model ini biasanya diatur dengan tempat

duduk melingkar dengan 2 atau 3 kursi kosong

menghadap peserta diskusi. Kelompok pendengar

duduk mengelilingi kelompok diskusi sehingga

seolah-olah peserta melihat ikan dalam mangkok.

2. Syarat-syarat Metode Diskusi

Adapun syarat-syarat pelaksanaan metode diskusi

adalah:

a. Pendidik menguasai masalah yang didiskusikan

secara utuh

b. Pokok-pokok masalah yang didiskusikan agar

dipersiapkan lebih awal.

c. Memberikan kesempatan secara bebas kepada

peserta didik untuk mengajukan pikiran, pendapat

atau kritikannya

d. Masalah yang didiskusikan diusahakan agar tetap

pada pokoknya.

3. Kelemahan dan kelebihan metode diskusi.

a. Kekurangan

1) Sering terjadi pembicaraan dalam diskusi

dikuasai oleh 2 atau 3 orang peserta didik yang

memiliki keterampilan berbicara

2) Kadang-kadang pembahasan dalam diskusi meluas,

sehingga kesimpulan menjadi kabur

3) Memerlukan waktu yang cukup panjang, yang

kadang- kadang tidak sesuai dengan yang

direncanakan

4) Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat

yang bersifat emosional yang tidak dikontrol

akibatnya, kadang- kadang ada pihak yang merasa

tersinggung, sehingga dapat mengganggu iklim

pembelajaran.

b. Kelebihan

1. Mempertinggi peran serta secara perorangan

2. Mempertinggi peran serta kelas secara

keseluruhan,

3. Memupuk sikap saling menghargai pendapat orang

lain.

Menurut Ahmad Sabri (2005:57) menyebutkan bahwa

dalam berdiskusi tidak semua persoalan patut

didiskusikan, persoalan yang patut didiskusikan

kehendaknya memiliki syarat-syarat sebagai berikut:

1. Menarik perhatian peserta didik2. Sesuai dengan tingkat perkembangan pesertadidik3. Memiliki lebih dan satu kemungkinan pemecahan atau jawaban, bukan kebenaran lunggal, dan4. Pada umumnya tidak mencari mana jawaban yang benar, melainkan menggunakan pertimbangan dan perbandingan.

Menurut Hasibun, J.J & Moedjiono. (1995:22)

Teknik diskusi sebagai metode belajar mengajar

lebih cocok dan diperlukan apabila kita (guru)

hendak:

1. Memanfaatkan berbagai kemampuan yang ada (dimiliki) oleh para peserta didik.2. Memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk menyalurkan kemampuannya masing-masing.3. Memperoleh umpan balik dan para peserta didik tentang apakah tujuan yang telah dirumuskan telah dicapai.4. Membantu para peserta didik belajar berpikir teoritis dan praktik lewat berbagai mata peserta didikan dan kegiatan sekolah.5. Membantu para peserta didik belajar menilai kemampuan dan peranan diri sendiri maupun teman- temannya (orang lain).6. Membantu para peserta didik menyadari dan mampu merumuskan berbagai masalah yang dilihat baik dan pengalaman sendiri maupun dalam peserta didikansekolah.7. Mengembangkan motivasi untuk belajar lebih

lanjut.

BAB IIIPENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam proses belajar mengajar, terdapat banyak

metode pembelajaran yang digunakan. Yang kita bahas

dalam makalah ini terdapat empat metode belajar,

yaitu :

1. Metode ceramah

2. Metode Tanya jawab

3. Metode demonstrasi

4. Metode diskusi

Metode pembelajaran yang paling populer di

Indonesia bahkan dinegara-negara lainnya adalah

metode ceramah. Metode ceramah adalah metode

memberikan uraian atau penjelasan kepada sejumlah

murid pada waktu dan tempat tertentu. Metode ceramah

ini hanya mengandalkan indera pendengaran sebagai

alat belajar yang paling dominan. Dengan kata lain

metode ini adalah sebuah metode mengajar dengan

menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan

kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti

secara pasif. Selain itu, terdapat pula metode Tanya

jawab. Metode Tanya jawab adalah mengajukan

pertanyaan kepada peserta didik. Metode ini

dimaksudkan untuk merangsang anak untuk berpikir dan

membimbingnya dalam mencapai kebenaran (Abdul Majid,

2009:138).

Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan

untuk membelajarkan peserta metode penyajian

pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan

suatu proses, situasi, atau benda tertentu, baik

sebenarnya, maupun tiruan. Demonstrasi merupakan

praktek yang diperagakan kepada peserta. Metode ini

dapat membuat penyajian bahan pelajaran lebih

konkret. Sedangkan metode diskusi adalah suatu cara

mengajar dengan cara memecahkan masalah yang

dihadapi, baik dua orang atau lebih yang masing-

masing mengajukan argumentasinya untuk memperkuat

pendapatnya.

B. Saran

Sebaiknya dalam proses belajar mengajar yang

dilakukan disekolah tidak hanya monoton pada satu

metode pembelajaran saja yang digunakan. Karena,

jika metode pembelajaran yang digunakan tidak sesuai

dengan tujuan pembelajaran, maka hal tersebut justru

akan mempersulit siswa dalam memahami suatu ilmu

yang telah diberikan oleh gurunya. Selain itu, jika

metode pembelajaran yang digunakan hanya monoton

pada satu metode pembelajaran saja, maka

dimungkinkan para siswa akan bosan dengan hal

tersebut.

Jadi, sebagai seorang guru kita diwajibkan untuk

selalu inovatif dan selalu dapat menyesuaikan setiap

mata pelajaran dengan metode pembelajaran yang akan

digunakan di dalam kelas. Hal tersebut dilakukan

semata-mata agar guru dapat memberikan suasana

belajar yang menyenangkan dan tidak membosankan bagi

para siswanya tanpa meninggalkan tujuan utama dari

suatu pembelajaran.

DAFTAR RUJUKAN

Ahmad Sabri,. 2005. Strategi Belajar Mengajar .Jakarta: Quantum Teaching

S,Didi & Deni D. 2012. Komunikasi Pembelajaran. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya

Hasibun, J.J & Moedjiono. 1995. Proses Belajar Mengajar.

Bandung :

PT Remaja Rosdakarya

Pasaribu dan Simandjuntak. 1983. Bandung : Tarsito

Wina Sanjaya. 2007. Strategi Pembelajaran .Jakarta:

Kencana

Yamin,Martinis.2007. Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia.

Jakarta :

Gaung Persada Press Jakarta

Zaini, H. Munthe,B. dan Aryani S,A. 2008. Strategi pembelajaran aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani