Makalah SISTEM AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

23
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dengan segenap kemampuan dan kesanggupan dapat menyelesaikan makalah ini. Berbagai hambatan dan tantangan yang ditemui dalam penyelesaian makalah ini, namun dengan kesabaran, semangat, dan kerja keras penulis akhirnya kendala-kendala tersebut dapat diatasi oleh penulis. Makalah yang berjudul ”Tujuan Sistem Akuntansi Sektor Publik” ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sistem Akuntansi Sektor Publik Disamping itu, penulis juga mengharapkan agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dalam meningkatkan pengetahuan kita terhadap Sistem Akuntansi Sektor Publik Sebagai manusia biasa yang tak pernah luput dari kesalahan, penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan yang harus diperbaiki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, penulis mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian makalah ini, dengan harapan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua. Amin..... SISTEM AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Page 1

Transcript of Makalah SISTEM AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa

yang senantiasa memberikan rahmat dan karunianya, sehingga

penulis dengan segenap kemampuan dan kesanggupan dapat

menyelesaikan makalah ini. Berbagai hambatan dan tantangan yang

ditemui dalam penyelesaian makalah ini, namun dengan kesabaran,

semangat, dan kerja keras penulis akhirnya kendala-kendala

tersebut dapat diatasi oleh penulis.

Makalah yang berjudul ”Tujuan Sistem Akuntansi Sektor

Publik” ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sistem

Akuntansi Sektor Publik  Disamping itu, penulis juga mengharapkan

agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dalam

meningkatkan pengetahuan kita terhadap Sistem Akuntansi Sektor

Publik

Sebagai manusia biasa yang tak pernah luput dari kesalahan,

penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak

terdapat kekurangan yang harus diperbaiki. Oleh karena itu,

penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun

dari berbagai pihak demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, penulis mengucapkan banyak-banyak terima kasih

kepada semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian makalah

ini, dengan harapan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat

kepada kita semua. Amin.....

SISTEM AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Page 1

Palangkaraya,

September 2014

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................1

DAFTAR ISI................................................2

BAB I PENDAHULUAN.........................................3

1.1..................................................Latar

Belakang...........................................3

1.2..................................................Rumusa

n Masalah..........................................3

1.3..................................................Tujuan

Penulisan..........................................4

1.4..................................................Metode

Penulisan..........................................4

SISTEM AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Page 2

BAB II PEMBAHASAN.........................................5

2.1....................................................Tujuan

Penyusunan Sistem Akuntansi Sektor Publik............5

2.2....................................................Dasar

Hukum Pelaksanaan Sistem Akuntansi Sektor Publik.....7

2.3....................................................Gambar

an Umum Pelaksanaan Sistem Akuntansi Sektor Publik...8

2.4....................................................Prinsi

p dan variasi Sistem Akuntansi Sektor Publik.........9

DAFATAR PUSTAKA...........................................16

BAB I

PENDAHULUAN

SISTEM AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Page 3

1.1 Latar Belakang

Saat ini pemerintah Indonesia dan seluruh lapisan masyarakat

mengusahakan untuk dapat terus memperjuangkan suatu reformasi

agar reformasi tersebut tentunya akan membawa perubahan dalam

kehidupan politik nasional maupun di daerah. Salah saru bentuk

reformasi yang telah dilakukan yaitu mengesahkan sejumlah

kebijakan dan peraturan yang berkaitan pengelolaan keuangan

pemerintah daerah dengan tujuan untuk memperbaiki sistem yang

sudah ada dan akuntabilitas yang lebih besar atas sumber daya

masyarakat yang dikelola oleh pemerintah daerah. Pengeloalaan

keuangan daerah terkait dengan pelaksanaan APBD, dalam

pelaksanaan APBD Pemerintah daerah diharapkan bisa meningkatkan

kemandirian dalam pengelolaan pembangunan daerah. Hal ini

merupakan suatu proses terhadap keterlibatan dari segenap unsur

dan lapisan masyarakat, untuk dapat memberikan wewenang

pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri

pemerintahannya berdasarkan aspirasi masyarakat. Sehingga

aspirasi dari masyarakat dapat tercapai setempat bagi pemerintah

daerah dalam melakukan pengelolaan keuangan.

Akuntansi dalam sektor publik memberikan kemudahan serta

ketransparansinya anggaran kepada masyarakat kita, dengan

transparansinya anggaran bermanfaat untuk mencegah terjadinya

kasus korupsi, sehingga hal ini sebagai bagian mencegah korupsi,

dan dengan sistem akuntansi sektor publik memberikan keefektifan

dalam kinerja sektor publik.

SISTEM AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Page 4

1.2 Rumusan Maslah

1. Apa tujuan penyusunan Sistem Akuntansi Sektor Publik?

2. Apa dasar hukum pelaksanaan Sistem Akuntansi Sektor Publik?

3. Bagaimana gambaran umum pelaksanaan Sistem Akuntansi Sektor

Publik?

4. Apa saja prinsip dan variasi Sistem Akuntansi Sektor Publik?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa tujuan dari penyusunan Sistem Akuntansi

Sektor Publik;

2. Untuk mengetahui dasar hukum pelaksanaan Sistem Akuntansi

Sektor Publik;

3. Untuk mengetahui gambaran umum pelaksanaan Sistem Akuntansi

Sektor Publik;

4. Untuk mengetahui apa saja prinsip dan variasi Sistem Akuntansi

Sektor Publik.

1.4 Metode Penulisan

Dalam penulisan kami menggunakan metode kepustakaan dan

mencari sumber-sumber dari internet demi menunjang penulisan

makalah ini.

SISTEM AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Page 5

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Tujuan Penyusunan Sistem Akuntansi Sektor Publik

Akuntansi sektor publik adalah sistem akuntansi yang dipakai

oleh lembaga-lembaga publik sebagai salah satu alat pertanggung

SISTEM AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Page 6

jawaban kepada publik. Sekarang terdapat perhatian yang makin

besar terhadap praktek akuntansi yang dilakukan oleh lembaga-

lembaga publik, baik akuntansi sektor pemerintahan maupun lembaga

publik nonpemerintah. Lembaga publik mendapat tuntutan dari

masyarakat untuk dikelola secara transparan dan bertanggung

jawab.

Organisasi sektor publik menghadapi tekanan untuk lebih

efisien, memperhitungkan biaya ekonomi dan biaya sosial dan

memanfaatkannya bagi publik, serta dampak negatif atas aktivitas

yang dilakukan. Berbagai tuntutan tersebut menyebabkan akuntansi

dapat diterima sebagai ilmu yang dibutuhkan untuk mengelola

urusan-urusan publik. Akuntansi sektor publik sedang mengalami

proses untuk menjadi disiplin ilmu yang lebih dibutuhkan.

Sektor publik adalah manajemen keuangan yang berasal dari

publik sehingga menimbulkan konsekuensi untuk dipertanggung

jawabkan kepada publik. Dengan demikian, pengelolaannya

memerlukan keterbukaan dan akuntabilitas terhadap publik. Ruang

lingkup akuntansi sektor publik meliputi badan-badan pemerintahan

(pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan unit-unit kerja

pemerintah), organisasi sukarelawan, rumah sakit, perguruan

tinggi dan universitas, yayasan, lembaga swadaya masyarakat,

organisasi keagamaan, organisasi politik, dan sebagainya.Sistem

akuntansi untuk badan-badan pemerintahan harus mengikuti standar

akuntansi pemerintah (SAP) seperti dimaksud dalam undang-undang

nomor 17 tahun 2003 pasal 32, undang-undang nomor 1 tahun 2004

pasal 51 ayat 3, dan peraturan pemerintah nomor 24 tahun 2005. Di

SISTEM AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Page 7

sisi lain, unit-unit pemerintah yang bergerak di bidang bisnis

(BUMN dan BUMD) harus mengikuti standar akuntansi keuangan yang

dikeluarkan oleh IAI (ikatan akuntansi Indonesia). Sementara itu,

organisasi publik non pemerintahan mengikuti standar akuntansi

keuangan.

Akuntansi sektor publik diarahkan untuk mencapai hasil

tertentu yang harus memiliki manfaat bagi publik. Dalam beberapa

hal akuntansi sektor publik berbeda dengan sektor swasta karena

adanya perbedaan linkungan yang mempengaruhi. Sifat dan

karakteristik organisasi sektor publik terutama adalah tujuan,

sifat, dan sumbe dananya. Sifat organisasi sektor publik adalah

organisasi nonlaba. Tujuannya hanyalah memberikan pelayanan

kepada masyarakat dan meningkatkan kesejahteraannya.

Organisasi sektor publik bergerak dalam lingkungan yang

sangat kompleks. Komponen lingkungan yang mempengaruhi sektor

publik meliputi faktor ekonomi, politik, kultur, dan demografi.

Tujuan sektor publik adalah memberi pelayanan kepada

masyarakat dan mensejahterakan masyarakat. Misalnya pelayanan

dalam bidang pendidikan, keamanan, kesehatan masyarakat,

penegakan hukum, transportasi publik, penyediaan barang kebutuhan

masyarakat dan sebagainya. Sementara itu, sektor komersial

bertujuan mencari laba untuk meningkatkan kesejahteraan pemegang

saham.

Sektor publik memperoleh biaya dari pajak, retribusi, laba

BUMN dan BUMD, pinjaman luar negeri, obligasi, sumbangan, dana

abadi, hibah, dan lainnya. Sedangkan sektor komersial memperoleh

SISTEM AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Page 8

biaya dari modal pemilik dan laba yang ditahan, utang bank,

obligasi, dan penerbitan saham baru.

Sektor publik dan sektor komersial memiliki persamaan,

dimana keduanya adalah bagian yang saling berhubungan dari sistem

ekonomi negara, dan sumber daya yang sama untuk mencapai tujuan

organisasi. Keduanya juga mengahadapi masalah yang sama yaitu

kelangkaan sumber daya sehingga harus menggunakannya secara

efektif dan efisien. Selain itu, keduanya memiliki manajemen yang

sama, produk yang sama, dan sama-sama terikat pada aturan yang

berlaku.

Tujuan Akuntansi Sektor Publik :

1. Memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola secara

tepat, efisien dan ekonomis atas alokasi suatu sumber daya

yang dipercayakan kepada organisasi. Tujuan ini terkait dengan

pengendalian manajemen.

2. Memberikan informasi yang memungkinkan bagi manajer untuk

melaporkan pelaksanaan tanggungjawab secara tepat dan efektif

program dan penggunaan sumberdaya yang menjadi wewenangnya

dan memungkinkan bagi pegawai pemerintah untuk melaporkan

kepada publik atas hasil operasi pemerintah dan penggunaan

dana publik. Tujuan ini terkait dengan akuntabilitas.

Di Indonesia perkembangan akuntansi pemerintahan secara

pesat dipengaruhi oleh era reformasi yang pada akhirnya

menghasilkan tiga paket undang-undang di bidang keuangan negara :

1. UU No.17 th 2003 tentang Keuangan Negara

2. UU No.1 th 2004 tentang Perbendaharaan Negara, dan

SISTEM AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Page 9

3. UU No.15 th 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung

jawab Keuangan Negara

Ketiga UU tersebut akan mendorong pemerintah untuk mengelola

keuangan negara dengan lebih baik dan membuat pertanggung

jawabannya berupa laporan keuangan yang disusun berdasarkan suatu

standar akuntansi pemerintahan.

2.2 Dasar Hukum Pelaksanaan Sistem Akuntansi Sektor Publik

Sistem akuntansi pemerintahan adalah serangkaian prosedur

manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data,

pencatatan, pengikhtisaran dan pelaporan posisi keuangan dan

operasi keuangan pemerintah.

(Peraturan Pemerintahan tentang Standar Akuntansi Pemerintahan,

pasal 1).

Bergulirnya era reformasi memberikan sinyal yang kuat akan adanya

transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara. Salah

satunya adalah PP 105/2000 yang secara eksplisit menyebutkan

perlunya standar akuntansi pemerintahan dalam pertanggungjawaban

keuangan daerah. Pada tahun 2002 Menteri Keuangan membentuk

Komite Standar Akuntansi Pemerintah Pusat dan Daerah yang

bertugas menyusun konsep standar akuntansi pemerintah pusat dan

daerah yang tertuang dalam KMK 308/KMK.012/2002. UU Nomor 17

Tahun 2003 tentang Keuangan Negara mengamanatkan bahwa laporan

pertanggungjawaban APBN/APBD harus disusun dan disajikan sesuai

dengan standar akuntansi Pemerintahan, dan standar tersebut

disusun oleh suatu komite standar yang indenden dan ditetapkan

SISTEM AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Page 10

dengan peraturan pemerintah. Selanjutnya, Undang-Undang Nomor 1

Tahun 2004 tentang Perbendaharan Negara kembali mengamanatkan

penyusunan laporan pertanggungjawaban pemerintah pusat dan daerah

sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan, bahkan

mengamanatkan pembentukan komite yang bertugas menyusun standar

akuntansi pemerintahan dengan keputusan presiden. Dalam

penyusunan standar harus melalui langkah-langkah tertentu

termasuk dengar pendapat (hearing), dan meminta pertimbangan

mengenai substansi kepada BPK sebelum ditetapkan dalam peraturan

pemerintah.

Regulasi Ak.Pemerintahan di Indonesia

Produk hukum yang mendasari pengelolaan keuangan negara/daerah.

1. UU No. 17/2003 tentang Keuangan Negara.

2. UU No. 1/2004 tentang Perbendaharan Negara.

3. UU No. 15/2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung

Jawab Keuangan Negara.

4. UU No. 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah.

5. UU No. 33/2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah

Pusat dan Pemerintah Daerah.

6. PP No. 23/2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan

Umum.

7. PP No. 58/2005 tentang Pengelolan Keuangan Daerah.

SISTEM AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Page 11

8. PP No. 8/2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi

Pemerintah.

PP No. 71/2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

2.3 Gambaran Umum Pelaksanaan Sistem Akuntansi Sektor

Publik

Sistem akuntansi atau penatausahaan Keuangan Daerah yang

berlaku pada masa lalu dan saat ini tercermin dalam perhitungan

APBD menggunakan sistem pembukuan tunggal yang berbasis kas.

Prinsip basis kas adalah mengakui pendapatan pada saat

diterimanya kas dan mengakui belanja atau biaya pada saat

dikeluarannya kas. Hal tersebut tentu saja sangat terbatas,

karena informasi yang dihasilkan hanya berupa kas yang terdiri

atas informasi kas masuk, kas keluar dan saldo kas.

Dalam era globalisasi, reformasi, dan tuntutan transparansi

yang semakin meningkat, peran akuntansi semakin dibutuhkan. Tidak

saja untuk kebutuhan pihak manajemen suatu entitas, tetapi juga

untuk kebutuhan pertanggung jawaban kepada banyak pihak yang

memerlukan.

Di Indonesia, akuntansi pemerintahan secara historis belum

banyak berkembang sejak kemerdekaan 17 Agustus 1945. Menurut

catatan sejarah, produk akuntansi pemerintahan Indonesia pertama

adalah Neraca Kekayaan Negara yang dikeluarkan pada tahun 1948.

Bentuk akuntabilitas keuangan ini masih dalam bahasa dan mata

uang Belanda.

SISTEM AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Page 12

Sejak tahun 2003 akhir, akuntansi pemerintahan mendapatkan

perhatian dan dasar hukum yang menggantikan produk Belanda

tersebut. UU No.17 th 2003 tentang Keuangan Negara menjadi

pijakan penting perkembangan akuntansi pemerintahan di Indonesia.

UU Keuangan Negara tersebut diikuti pula dengan UU No.1 th 2004

tentang Perbendaharan Negara dan UU No.15 th 2004 tentang

Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara.

Dengan ketiga undang-undang tersebut, tuntutan akan akuntansi

pemerintahan semakin nyata.

2.4 Prinsip Dan Variasi Sistem Akuntansi Sektor Publik

1. Prinsip Sistem Akuntansi Sektor Publik

Persyaratan Akuntansi sektor Publik telah ditentukan dalam A

manual for Government Accounting dan United Nations Organization

(PBB), sebagai berikut :

a. Sistem akuntansi dirancang untuk memenuhi persyaratan

Undang-undang Dasar, Undang-undang, dan peraturan lainnya.

b. Sistem akuntansi harus selaras dengan klasifikasi anggaran

sehingga fungsi penganggaran dan akuntansi saling melengkapi

dan teritegrasi.

c. Rekening dikaitkan dengan jelas pada objek, tujuan

penerimaan, tujuan pengeluaran, dan pejabat penanggung

jawaban jika terjadi penyimpangan.

SISTEM AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Page 13

d. Sistem akuntansi seharusnya selaras dengan pengawasan

administratif terhadap dana, kegiatan, manajemen program,

pemeriksaan internal, dan penilaian kinerja.

e. Sistem akuntansi seharusnya selaras dengan pengawasan

administratif terhadap dana, kegiatan, manajemen program,

pemeriksaan internal, dan penilaian kinerja.

2. Variasi akuntansi sektor publik yaitu :

a. Akuntansi Dana

Sumber daya keuangan berupa dana yang disediakan untuk

digunakan oleh organisasi nirlaba atau institusi pemerintah

biasanya mempunyai keterbatasan penggunaan dalam arti,dana-dana

tersebut dibatasi penggunaanya untuk tujuan atau aktivitas

tertentu yang kadang merupakan syarat dati pihak eksternal yang

merupakan penyedia dana.

Tidak seperti perusahaan swasta yang mencari laba, organisasi

sektor public mempunyai tujuan-tujuan yang spesifik. Organisasi

sektor public dimana sumber daya yang ada harus digunakan dengan

tujuan tertentu. Secara umum, sangat lazim jika dari keseluruhan

dana yang dipunyai organisasi sector public, masing-masing

mempunyai tujuan tersendiri dalam penggunaanya, baik karena

eksternal, faktor internal maupun karena peraturan.

Untuk mengakomodasi keadaan itu, organisasi sector public membuat

dana-dana dalam sistem akuntansinya. Pemasukan yang dimiliki

organisasi sector public kemudian diklasifikasikan ke dalam dana-

dana tersebut sesuai dengan tujuan dan maksud tertentu.

SISTEM AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Page 14

Adanya keterbatasan penggunaan dana memberikan implikasi akan

suatu kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban kepada pihak

penyedia dana. Oleh sebab itu, organisasi-organisasi nirlaba dan

institusi pemerintah menggunakan akuntansi dana untuk mengontrol

dana yang terikat atau keterbatasan dalam penggunaan .

Dana kesatuan dana-dana yang dimiliki organisasi sector public,

dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :

Dana yang Bisa Dibelanjakan (Expendable Fund)

Dana yang disediakan untuk membiayai aktivitas-aktivitas yang

bersifat non-business yang menjadi bagian dari tujuan organisasi

sector publik.

Dana yang Tidak Bisa Dibelanjakan (Nonexpendable Fund)

Dana yang dipisahkan untuk aktivitas-aktivitas yang bersifat

bisnis. Digunakan sebagai pendukung dari expendable fund.

Persamaan akuntansi Dana

Dalam Akuntansi Dana dikenal persamaan akuntansi sebagai berikut:

AKTIVA = KEWAJIBAN + EKUITAS DANA

Persamaan tersebut tentu saja berbeda dengan persamaan akuntansi

yang kita kenal pada akuntansi keuangan yang digunakan dalam

perusahaan komersial yang berupa :

AKTIVA = KEWAJIBAN + EKUITAS

Disini terdapat perbedaan yang mendasar antara ekuitas dana

dan ekuitas. Diperusahaan selisih antara aktiva dan utang adalah

ekuitas yang menunjukkan adanya kepemilikan pada perusahaan

tersebut oleh pemegang sahamnya. Sementara itu, di organisasi

sector public, ekuitas dana tidak menunjukkan adanya kepemilikan

SISTEM AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Page 15

siapa pun karena memang tidak ada kepemilikan individu dalam

suatu organisasi sector public.

Basis Akuntansi dan Fokus Pengukuran

Dalam Akuntansi Dana, dikenal istilah basis akuntansi dan focus

pengukuran (measurement focus). Basis akuntansi menentukan kapan

transaksi dan peristiwa yang terjadi diakui. Contoh, bila

organisasi mengadopsi basis akrual penuh, transaksi diakui ketika

transaksi tersebut memiliki dampak ekonomi yang substantive.

Kalau yang diadopsi adalah basis kas, transaksi diakui hanya

kalau kas yang berhubungan dengan transaksi tersebut diterima

atau dibayarakan.

Fokus Pengukuran dari suatu entitas akuntansi menentukan apa yang

akan dilaporkan, dengan kata lain jenis aktiva dan kewajiban apa

saja yang diakui secara akuntansi dan dilaporkan dalam neraca.

Konsep basis akuntansi dan focus pengukuran ini berhubungan erat

dan pemilihan salah satu akan mengimplikasikan pemilihan yang

lain.

b. Akuntansi Anggaran

Akuntansi anggaran mengacu pada praktik yang dilakukan oleh

banyak organisasi sector public, khususnya pemerintah dalam upaya

menyajikan akun-akun operasinya dengan format yang sama dengan

anggaranya. Tujuan praktik ini adalah untuk menekankan peranan

anggran dalam siklus perencanaan-pengendalian-pertanggungjawaban.

Ide dibalik akuntansi anggaran ini adalah untuk kemudahan.

Kesulitan biasanya muncul karena organisasi yang berbeda biasanya

SISTEM AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Page 16

mengadopsi format pelaporan yang berbeda pula. Hal ini disebabkan

oleh suatu fakta bahwa perbedaan instrinsik antara jasa yang

diberikan dalam organisasi yang berbeda tercermin dalam anggaran

mereka. Akuntansi Anggaran lebih berfokus pada bentuk akunya

daripada isinya

c. Akuntansi Komitmen

Akuntansi Komitmen mengakui transaksi ketika organisasi

telah memiliki komitmen untuk melaksanakan transaksi tersebut.

Ini berarti bahwa transaksi tidak diakui ketika ada penerimaan

atau pengeluaran kas, juga bukan pada saat faktur diterima atau

dikirimkan, namun pada saat yang lebih awal, yaitu pada saat

pesanan dibuat atau diterima.

d. Laporan Keuangan Pokok

Akuntansi merupakan kegiatan jasa yang berfungsi menyediakan

informasi keuangan suatu badan usaha tertentu. Informasi ini

disajikan dalam laporan keuangan yang terdiri dari neraca,

laporan laba rugi, laporan laba ditahan, laporan perubahan posisi

keuangan serta catatan atas laporan keuangan.

Laporan keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai

posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu

entitas pelaporan. Tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikan

informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas,

dan kinerja keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi

SISTEM AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Page 17

para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai

alokasi sumber daya.

Neraca menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada

suatu waktu tertentu, dimana informasi yang tersedia berupa

informasi harta, kewajiban serta modal. Perhitungan laba rugi

menunjukkan pendapatan yang diperoleh, biaya yang dikeluarkan

serta hasil usaha yang diperoleh dalam suatu periode yang

terakhir pada tanggal yang tertera di neraca. Laporan perubahan

posisi keuangan menyajikan kegiatan pembiayaan dan investasi

perusahaan.

e. Komponen Laporan Keuangan Pemerintah

Menurut IPSAS (International Public Sector Accounting

Standards) laporan keuangan akrual secara umum setidaknya terdiri

dari:

1) Statement of Financial Position (Neraca),

2) Statement of Financial Performance (Laporan Kinerja

Keuangan),

3) Statement of Changes In Net Assets/Equity (Laporan

Perubahan dalam Aset Bersih/Ekuitas),

4) Cash Flow Statement (Laporan Arus Kas), dan

5) Accounting Policies and Notes to The Financial Statements

(Catatan atas Kebijakan Akuntansi dan Catatan atas Laporan

Keuangan)

f. Laporan Keuangan Konsolidasian

SISTEM AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Page 18

Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan Laporan Keuangan

Pemerintah Pusat yang dihasilkan dari proses konsolidasi antar

laporan-laporan yang dihasilkan oleh Kementerian Negara/Lembaga.

Sampai dengan level Kementerian Negara/Lembaga, laporan keuangan

yang dihasilkan masih berupa laporan keuangan gabungan/kompilasi,

dalam arti hanya menjumlahkan nilai setiap akun yang sama tanpa

ada proses eliminasi.

g. Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah

Catatan atas Laporan Keuangan disajikan secara sistematis.

Setiap pos dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Laporan

Arus Kas harus mempunyai referensi silang dengan informasi

terkait dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Catatan atas Laporan

Keuangan meliputi penjelasan atau daftar terinci atau analisis

atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi

Anggaran, Neraca, dan Laporan Arus Kas. Termasuk pula dalam

Catatan atas Laporan Keuangan adalah penyajian informasi yang

diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan

serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk

penyajian yang wajar atas laporan keuangan, seperti kewajiban

kontinjensi dan komitmen-komitmen lainnya. Dalam keadaan tertentu

masih dimungkinkan untuk mengubah susunan penyajian atas pos-pos

tertentu dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Misalnya informasi

tingkat bunga dan penyesuaian nilai wajar dapat digabungkan

dengan informasi jatuh tempo surat-surat berharga.

SISTEM AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Page 19

Selain mensyarat penyusunan laporan keuangan di atas, PP SAP

juga memuat prosedur yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam

menyusun dan menyaksikan laporan keuangan baik bagi pemerintah

pusat maupun daerah. Dengan adanya SAP maka laporan keuangan

pemerintah pusat/daerah akan lebih berkualitas (dapat dipahami,

relevan ,handal dan dapat diperbandingkan).

Laporan tersebut akan diaudit terlebih dahulu oleh BPK untuk

diberikan opini dalam rangka meningkatkan kredibilitas laporan,

sebelum disampaikan kepada para Stakeholder antara lain :

pemerintah (eksekutif), DPR/DPRD (legislatif) ,investor, kreditor

dan mesyarakat pada umumnya dalam rangka transpansi dan

akuntanbilitas Keuangan Negara.

h. Kebutuhan Akuntansi Pemerintahan

Dalam era globalisasi, reformasi, dan tuntutan transparansi

yang semakin meningkat, peran akuntansi semakin dibutuhkan. Tidak

saja untuk kebutuhan pihak manajemen suatu entitas, tetapi juga

untuk kebutuhan pertanggungjawaban ( accountability ) kepada

banyak pihak yang memerlukan. Hal ini ditunjang oleh semakin

berkembangnya teknologi informasi yang memungkinkan masyarakat

untuk menilai dan membandingkan suatu entitas lain. Untuk itu

tuntutan penyediaan informasi keuangan dan akuntansi semakin

dibutuhkan.

Anggaran Pendapatan Belanja Negara ( APBN ) yang semakin

besar merupakan salah satu faktor pentingnya akuntansi

pemerintahan. Perkembangan berikutnya semakin besar dana yang

SISTEM AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Page 20

dikelola menyebabkan adanya tuntutan transparasi sebagai hasil

reformasi maka Pemerintah harus mampu menyediakan

pertanggungjawaban keuangan negara yang semakin memadai.

Pemberian opini tidak bisa memberikan pendapat ( Disclaimer )

atas Perhitungan Anggaran Negara seharusnya tidak terjadi.

Untuk menggambarkan secara singkat komposisi penyusunan sistem

akuntansi komprehensif, diberikan garis besarnya sebagai berikut:

Langkah 1: Penyelidikan pendahuluan terhadap organisasi, terlepas

dari pengalaman yang telah dimiliki oleh seseorang akuntan atau

ahli sistem, dia tetap harus menyelidiki masalah-masalah khusus

dari organisasi yang akan disusun sistem akuntansinya. Dalam

penyelidikan ini, ahli sistem harus mengadakan wawancara dan

investigasi yang dapat memberikan petunjuk untuk melaksanakan

pekerjaannya.

Langkah 2: Analisis transaksi-transaksi organisasi. Analisis ini

meliputi suatu studi mengenai formulir-formulir, buku-buku, dan

prosedur-prosedur yang digunakan dalam tiap transaksi.

Langkah 3: Studi tentang pencatatan-pencatatan atau pembukuan-

pembukuan pertama yang dilakukan untuk bermacam-macam transaksi.

Pencatatan ini dilakukan dalam buku-buku jurnal atau buku-buku

harian atau penggantinya, seperti misalnya voucher-voucher.

Langkah 4: Suatu studi tentang ikhtisar pencatatan akhir yang

diambil dari buku besar umum dan buku-buku besar pembantu.

SISTEM AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Page 21

Langkah 5: Suatu analisis dari laporan-laporan yang harus disusun

dari catatan-catatan akuntansi untuk pengendalian manajemen. Ini

menyangkut pencatatan laporan-laporan yang diperlukan, tujuannya

dan biaya penyusunannya.

Langkah 6: Penyusunan sistem akuntansi di bawah pengawasan,

dengan pengujian efektivitas operasi dan revisi yang diperlukan.

Langkah 7: Pembuatan laporan penyusunan sistem akuntansi, yang

mengikhtisarkan hasil-hasil akhir dari pekerjaan yang telah

dilakukan.

Langkah 8: Penyusunan petunjuk atau pedoman dari prosedur

akuntansi, di mana petunjuk itu dianggap perlu.

SISTEM AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Page 22

DAFTAR PUSTAKA

Sistem Akuntansi Sektor Publik/Indra Bastian,

Ph.D.,M.B.A.,Akt.-cetakan 2-Jakarta: Salemba Empat,2007

SISTEM AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Page 23