Makalah Manusia dan Lingkungan ilmu sosial budaya dasar
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of Makalah Manusia dan Lingkungan ilmu sosial budaya dasar
By : Mufti Abrori
NIM : 11620057
UIN MALIKI MALANG
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Lingkungan (milleu) memiliki hubungan dengan manusia.
Lingkungan memengaruhi sikap dan perilaku manusia,
demikian pula kehidupan manusia akan memengaruhi
lingkungan tempat hidupnya. Hubungan antara lingkungan
dan kehidupan manusia sudah diakui para pemikiraan
tokoh dunia sejak dahulu.
Aristoteles mengatakan manusia dipengaruhi oleh
aspek geografi dan lembaga politik. Montesquieu
menyatakan bahwa iklim mempengaruhi perilaku politik
dan semangat manusia. Arnold Toynbee menyatakan
peradban manusia akan tumbuh pada lingkungan yang sukar
dan penuh tantangan sehingga melahirkan elan vital.
Henry Thomas Bucle mentakan bahwa iklim, tanaman, dan
tanah saling berkaitan dalam memengaruhi karakter dan
sifat manusia.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat diambil
kesimpulan bahwa faktor lingkungan (tanah, iklim,
topografi, sumber daya alam) dapat menjadi prakondisi
bagi sifat dan perilaku manusia. Lingkungan menjadi
salah satu variabel yang memengaruhi kehidupan manusia.
Manusia pun dapat memengaruhi lingkungan demi kemajuan
dan kesejahteraan hidupnya.
Bab ini mengkaji masalah lingkungan hidup dan
manusia serta hubungan timbal balik antara keduanya.
Uraiannya mencakup : hakikat dan makna lingkungan bagi
manusia; kualitas penduduk dan lingkungan terhadap
kesejahteraan manusia; problematika lingkungan sosial
budaya yang dihadapi masyarakat beradab; isu-isu
penting tentang persoalan lintas budaya dan bangsa.
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
1. Pembaca diharapkan mampu mengetahui hakikat dan
makna lingkungan bagi manusia.
2. Mengetahui kualitas penduduk dan lingkungan
terhadap kesejahteraan manusia.
3. Mengetahui masalah lingkungan sosial budaya
yang dihadapi masyarakat beradab.
4. Serta mengetahui isu-isu penting tentang
prsoalan lintas budaya dan bangsa.
C. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat daripenulisan makalah ini ialah :
1. Mampu menjelaskan hakikat dan makna lingkungan bagi
manusia.
2. Menguraikan pentingnya kualitas penduduk dan
lingkungan terhadap kesejahteraan manusia.
3. Mengidentifikasi masalah lingkungan sosial budaya
yang dihadapi masyarakat beradab.
4. Mengemukakan isu-isu penting tentang prsoalan lintas
budaya dan bangsa.
BAB II
PEMBAHASAN
MANUSIA DAN LINGKUNGAN
A. Hakikat dan Makna Lingkungan bagi Manusia
Manusia hidup pasti mempunyai hubungan dengan
lingkungan hidupnya. Pada mulanya, manusia mencoba
mengenal lingkungan hidupnya, kemudian barulah manusia
berusaha menyesuaikan dirinya. Lebih dari itu, manusia
telah berusaha pula mengubah lingkungan hidupnya demi
kebutuhan dan kesejahteraan. Dari sinilah lahir
peradaban –istilah Toynbee- sebagai akibat dari
kemampuan manusia mengatasi lingkungan agar lingkungan
mendukung kehidupannya. Misalnya, manusia menciptakan
jembatan agar bisa melewati sungai yang membatasinya.
Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup
tinggal, mencari, dan memiliki karakter serta fungsi
yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan
keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama
manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks dan
riil (Elly M. Setiadi,2006). Lingkungan hidup adalah
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan
perilakunya.
Lingkungan dapat berbentuk lingkungan fisik dan
nonfisik. Lingkungan alam dan buatan adalah lingkungan
fisik. Sedangkan lingkungan nonfisik adalah lingkungan
sosial budaya di mana manusia itu berada. Lingkungan
alam adalah keadaan yang diciptakan oleh Allah untuk
manusia. Lingkungan buatan adalah dibuat oleh manusia.
Lingkungan sosial adalah wilayah tempat berlangsungnya
berbagai kegiatan, yaitu interaksi sosial antara
berbagai kelompok beserta pranatanya dengan simbol dan
nilai, serta terkait dengan ekosistem (sebagai komponen
lingkungan alam) dan tata ruang atau peruntukan ruang
(sebagai bagian dari lingkungan binaan/buatan).
Lingkungan sangat penting bagi kehidupan manusia.
Segala yang ada pada lingkungan dapat dimanfaatkan oleh
manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena
lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan
lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia dan
makhluk hidup lainnya. Arti penting lingkungan bagi
manusia adalah sebagai berikut :
1. Lingkungan merupakan tempat hidup manusia. Manusia
hidup, berada, tumbuh, dan berkembang di atas bumi
sebagai lingkungan.
2. Lingkungan memberi sumber-sumber penghidupan
manusia.
3. Lingkungan memengaruhi sifat, karakter, dan perilaku
manusia.
4. Lingkungan member tantangan bagi kemajuan peradaban
manusia.
5. Manusia memperbaiki, mengubah, bahkan menciptakan
lingkungan untuk kebutuhan dan kebahagiaan hidup.
B. Definisi Lingkungan Hidup Indonesia
Lingkungan hidup bagi bangsa Indonesia tidak lain
merupakan Wawasan Nusantara, yang menempati posisi
silang antara dua benua dan dua samudera dengan iklim
tropis dan cuaca serta musim yang memberikan kondisi
alamiah dan kedudukan dengan peranan strategis yang
tinggi nilainya, tempat bangsa Indonesia
menyelenggarakan kehidupan bernegara dalam segala
aspeknya.
Secara hukum maka wawasan dalam menyelenggarakan
penegakan hukum pengelolaan lingkungan hidup di
Indonesia adalah Wawasan Nusantara. Persetujuan
Internasional Tentang Lingkungan Hidup Indonesia
termasuk dalam perjanjian: Biodiversitas, Perubahan
Iklim, Desertifikasi, Spesies yang Terancam, Sampah
Berbahaya, Hukum Laut, Larangan Ujicoba Nuklir,
Perlindungan Lapisan Ozon, Polusi Kapal, Perkayuan
Tropis 83, Perkayuan Tropis 94, Dataran basah,
Perubahan Iklim - Protokol Kyoto (UU 17/2004),
Perlindungan Kehidupan Laut (1958) dengan UU 19/19
Masalah Lingkungan Hidup di Indonesia.Bahaya alam:
banjir, kemarau panjang, tsunami, gempa bumi, gunung
berapi, kebakaran hutan, gunung lumpur, tanah longsor
C. Teori Etika Lingkungan Hidup
Sikap dan perilaku seseorang terhadap sesuatu
sangat ditentukan oleh bagaimana pandangannya terhadap
sesuatu itu, Kalau sesuatu hal dipandang sebagai
berguna dan penting, maka sikap dan perilaku terhadap
sesuatu itu lebih banyak bersifat menghargai.
Sebaliknya jika sesuatu hal dipandang dan dipahami
sebagai sesuatu yangn tidak berguna dan tidak penting,
maka sikap dan perilaku yang muncul lebih banyak
bersifat mengabaikan, bahkan merusak.. Manusia memiliki
pandangan tertentu pada alam, dimana pendangan itu
telah menjadi landasan bagi tindakan dan perilaku
manusia terhadap alam. Dari beberapa pandangan etika
yang telah berkembang tentang alam disini akan dibahas
tiga teori utama, yang dikenal dengan Shallow
environmental Ethics, Intermediate Environmental
ethics, dan Deep Environmental ethics. Ketiga teori ini
dikenal juga sebagai antroposentrisme, biosentrisme,
dan ekosentrisme[i]. Ketiganya akan dicoba diterangkan
satu persatu, sambil meninjaunya secara kritis.
1. Antroposentrisme
Antroposentrisme (antropos = manusia) adalah suatu
pandangan yang menempatkan manusia sebagai pusat dari
sistem alam semesta. Pandangan ini berisi pemikiran
bahwa segala kebijakan yang diambil mengenai lingkungan
hidup harus dinilai berdasarkan manusia dan
kepentingannya. Jadi, pusat pemikirannya adalah
manusia. Kebijakan terhadap alam harus diarahkan untuk
mengabdi kepada kepentingan manusia. Pandangan moral
lingkungan yang antroposentrisme disebut juga sebagai
human centered ethic, karena mengandaikan kedudukan dan
peran morl lingkungan hidup yang terpusat pada manusia.
Maka tidak heran kalau fokus perhatian dalam pandangan
ini terletak pada peningkatan kesejahteraan dan
kebahagian manusia di dalam alam semesta. Alam dilihat
hanya sebagai obyek, alat dan sarana bagi pemenuhan
kebutuhan kebutuhan dan kepentingan manusia. Dengan
demikian alam dilihat sebagai alat bagi pencapaian
tujuan manusia.
2. Tinjauan kritis atas teori antroposentrisme
Antroposentrisme didasarkan pada pandangan filsafat
yang mengklaim bahwa hal yang bernuansa moral hanya
berlaku pada manusia. Manusia di agungkan sebagai yang
mempunyai nilai paling tinggi dan paling penting dalam
kehidupan ini, jauh melebihi semua mahluk lain. Ajaran
yang telah menempatkan manusia sebagai pusat suatu
sistem alam semesta ini telah membuat arogan terhadap
alam, dengan menjadikan sebagai objek untuk
dieksploitasi.
Antroposentrisme sangat bersifat instrumentalis,
dimana pola hubungan manusia dengan alam hanya terbatas
pada relasi instrumental semata. Alam dilihat sebagai
alat pemenuhan dan kepentingan manusia. Teori ini
dianggap sebgai sebuah etika lingkungan yang dangkal
dan sempit ( shallow environmental ethics).
Antroposentrisme sangat bersifat teologis[1] karena
pertimbangan yang diambil untuk peduli terhadap alam
didasarkan pada akibat dari tindakan itu bagi
kepentingan manusia. Konservasi alam misalnya, hanya
dianggap penting sejauh hal itu mempunyai dampak
menguntungkan bagi kepentinmgan manusia
B. Kualitas Penduduk dan Lingkungan terhadap
Kesejahteraan manusia
1. Hubungan Penduduk dengan Lingkungan dan
Kesejahteraan
Penduduk pada dasarnya adalah orang-orang yang
tinggal disuatu tempat yang secara bersama-sama
menyelenggarakan kehidupannya. Penduduk Negara adalah
orang-orang yang bertempat tinggal di suatu wilayah
Negara, tunduk pada kekuasaan politik Negara dan
menjalani kehidupannya di bawah tata aturan Negara yang
bersangkutan. Hal yang berkaitan dengan penduduk Negara
meliputi:
a. Aspek kualitas penduduk, mencakup tingkat
pendidikan, keterampilan, etos kerja, dan
kepribadian.
b. Aspek kuantitas penduduk yang mencakup jumlah
penduduk, pertumbuhan, persebaran, perataan, dan
perimbangan penduduk di tiap wilayah Negara
(Winarno,2007).
Petumbuhan penduduk akan selalu berkaitan dengan
masalah lingkungan hidup. Penduduk dengan segala
aktivitasnya akan memberikan dampak terhadap
lingkungan. Demikian pula makin meningkatnya upaya
pembangunan menyebabkan makin meningkat dampak terhadap
lingkungan hidup. Dampak lingkungan hidup adalah
pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang
diakibatkan oleh suatu usaha atau kegiatan. Lingkungan
hidup bisa berdampak positif dan negatif bagi
kesejahteraan penduduk. Contoh perubahan positif :
pembangunan jalan-jalan raya yang bisa menghubungkan
daerah-daerah yang sebelumnya terisolir penghijauan,
penanaman turus jalan. Perubahan yang positif dari
lingkungan tersebut tentu dapat memberikan keuntungan
dan sumber kesejahteraan bagi penduduk. Contoh
negatif : yaitu kerusakan lingkungan hidup.
Kesejahteraan hidup penduduk Negara sangat
ditentukan oleh kualitas penduduk yang bersangkutan.
Kulitas penduduk mencerminkan kualitas insani dan
sumber daya manusia yang dimiliki Negara.
2. Hubungan Lingkungan dengan Kesejahteraan Manusia
Lingkungan dapat memberikan sumber kehidupan agar
manusia dapat hidup sejahtera. Lingkungan hidup menjadi
sumber dan penunjang hidup. Dengan demikian,
lingkungan mampu memberikan kesejahteraan dalam hidup
manusia.
Pada masa sekarang, manusia tetap menginginkan
lingkungan sebagai tempat maupun sumber kehidupannya
yang dapat mendukung kesejahteraan hidup. Melalui ilmu
pengetahuan dan teknologi, manusia mengusahakan
lingkungan yang sebelumnya tidak memiliki daya dukung
serta lingkungan yang tidak dapat untuk hidup
(unhabitable) menjadi lingkungan yang memiliki daya
dukung yang baik dan bersifat habitable. Contoh : manusia
membangun bendungan, dam, atau waduk guna menampung
air. Air tersebut digunakan untuk cadangan jika terjadi
kemarau panjang, air bendungan digunakan untuk mengairi
sawah-sawah waega. Air juga digunakan sebagai penggerak
untuk pembangkit listrik. Daerah-daerah yang sebelumnya
gersang, seperti daerah gurun di Arab sekarang ini
sudah bisa ditanami pepohonan. Manusia membuat saluran
khusus untuk menyalurkan air sungai ke wilayah
tersebut. Bahkan, dalam waktu tertentu dibuat hujan
buatan.
Dewasa ini, manusia dengan kemampuan ilmu
pengetahuan yang maju dan teknologi modern dapat
mengatasi keterbatasan lingkungan, terutama yang
bersifat fisik atau lingkungan alam. Daerah-daerah yang
pada masa lalu dianggap tidak mungkin dapat digunakan
sebagai tempat hidup, sekarang ini dimungkinkan. Daerah
itu sekarang mampu memberi kesejahteraan bagi hidup
manusia berkat penerapan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah
meningkatkan kualitas hidup manusia melalui penciptaan
lingkungan hidup yang mendukungnya.
Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu
dalam pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan,
pengendalian, pemulihan, dan pengembangan lingkungan
hidup. Pemgelolaan lingkungan memiliki tujuan sebagai
berikut:
a. Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan
lingkungan hidup sebagai tujuan membangun manusia
seutuhnya.
b. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara
bijaksana.
c. Mewujudkan manusia sebagai Pembina lingkungan
hidup.
d. Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan
untuk kepentingan generasi sekarang dan yang akan
dating.
e. Melindungi Negara terhadap dampak kegiatan di
luar wilayah Negara yang menyebabkan kerusakan dan
pencemaran lingkungan.
Hakikat pengelolaan lingkungan hidup oleh manusia
adalah bagaimana manusia melakukan berbagai upaya agar
kualitas manusia meningkat sementara kualitas
lingkungan juga semakin baik. Lingkungan yang
berkualitas pada akhirnya akan memberikan manfaat bagi
manusia, yaitu meningkatkan kesejahteraan.
C. Problematika Lingkungan Sosial Budaya yang Dihadapi
Masyarakat Beradab
Lingkungan sosial adalah wilayah tempat
berlangsungnya berbagai kegiatan, yaitu interaksi
sosial antara berbagai kelompok beserta pranatanya
dengan symbol dan nilai, serta terkait dengan ekosistem
(sebagai komponen lingkungan alam) dan tata ruang atau
peruntukan ruang (sebagai bagian dari lingkungan
binaan/buatan).
1. Interaksi dalam Lingkungan Sosial
Interaksi sosial bisa terjadi dalam situasi
persahabatan ataupun permusuhan (kerjasama atau
konflik), bisa dengan tutur kata, jabat tangan, bahasa
isyarat, atau bahkan tanpa kontak fisik. Interaksi
sosial hanya dapat berlangsung antara pihak-pihak
apabila terjadi reaksi dari kedua belah pihah.
2. Pranata dalam Lingkungan Sosial
Pranata adalah suatu sistem norma khusus yang menata
rangkaian tindakan berpola mantap guna memenuhi
keperluan yang khusus dalam kehidupan masyarakat.
Contohnya, permainan silat yang diperagakan anak-anak
sekolah yang sedang istirahat dan pertandingan silat
dalam suatu kejuaraan. Maksud dari contoh ini adalah
contoh yang pertama bukan pranata karena berlangsung
dalam situasi tidak resmi dan tidak adanya aturan baku
yang ditetapkan. Sedangkan contoh yang kedua merupakan
pranata karena berlangsung dalam situasi resmi dengan
mendasarkan pada aturan pertandingan silat yang telah
ditetapkan.
3. Problema dalam Kehidupan sosial
Problema sosial merupakan persoalan karena menyangkut
tata kelakuan yang abnormal, amoral, berlawanan, dengan
hokum, dan bersifat merusak. Problema sosial menyangkut
nilai-nilai sosial dan moral yang menyimpang sehingga
perlu diteliti, diperbaiki, bahkan untuk dihilangkan.
Problema sosial yang terjadi dan dihadapi masyarakat
banyak dan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Problema sosial karena faktor ekonomi, seperti
kemiskinan, kelaparan, dan pengangguran.
b. Problema sosial karena faktor biologis, seperti
wabah penyakit.
c. Problema sosial karena faktor psikologis, seperti
bunuh diri, sakit jiwa, dan disorganisasi.
d. Problema sosial karena faktor kebudayaan, seperti
perceraian, kejahatan, kenakalan anak, konflik ras,
dan konflik keagamaan.
D. Isu-isu Penting tentang Persoalan Lintas Budaya dan
Bangsa
Isu-isu penting yang menjadi persoalan lintas budaya
dan bangsa pada umumnya merupakan isu global yang
menjadi keprihatinan umat manusia sedunia. Merupakan
isu global karena persoalan ini tidak hanya dihadapi
umat manusia dalam suatu Negara atau wilayah tertentu,
tetapi melanda ke berbagai belahan dunia.
Berikut ini adalah isu-isu yang mengenai
lingkungan dan isu mengenai kemanusiaan, yaitu :
1. Isu tentang Lingkungan
a. Kekurangan Pangan
Kekurangan pangan menciptakan kekhawatiran berbagai
pihak. Dunia pun diliputi kekhawatiran itu, karena
pertambahan penduduk yang tinggi, terutama di negara-
negara berkembang. Kekurangan pangan menciptakan gejala
serius berupa kelaparan, karena pangan itu merupakan
kebutuhan pokok manusia yang hakiki.
b. Kekurangan Sumber Air Bersih
Sejak dulu air diakui sebagai sumber kehidupan.
Khususnya air bersih banyak dimanfaatkan manusia untuk
berbagai keperluan, terutama sekali untuk minum.
Kurangnya ketersediaan air bersih berarti telah terjadi
kelangkaan air sebagai sumber kehidupan. Tidak
tersedianya air bersih dapat memicu timbulnya berbagai
macam penyakit, seperti kolera, tifus, malaria, demam
berdarah, dan penyakit lain yang menular.
c. Polusi atau Pencemaran
Polusi atau pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya
atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, atau
komponen lain kedalam lingkungan hidup oleh kegiatan
manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat
tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat
berfungsi sesuai dengan peruntukkannya. Pencemaran
dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu : pencemaran
udara, air, dan tanah. Pencemar udara dapat berupa gas
dan partikel. Contohnya : gas, Gas CO, CO2, dan batu
bara. Polusi air dapat disebabkan oleh pembuangan
limbah industri, sisa insektisida, dan pembuangan
sampah domestik, sampah organik, dan fosfat. Pencemaran
tanah disebabkan oleh sampah-sampah plastik yang sukar
hancur, botol, karet sintesis, pecahan kaca, dan
kaleng; detergen yang bersifat nonbiodegradable (secara
alami sulit diuraikan) dan zat kimia dari buangan
pertanian, misalnya insektisida.
d. Perubahan iklim
Sumber energi fosil (minyak bumi, batu bara, dan gas
alam) yang dihasilkan oleh banyak pembangkit energi
mengakibatkan terjadinya pencemaran udara. Perubahan
iklim mengakibatkan adanya perubahan-perubahan yang
tidak terkirakan sebelumnya, seperti peningkatan suhu,
melelehnya gunung es permukaan air laut naik, banyaknya
banjir dan badai, serta musim panas yang semakin
panjang.
2. Isu Tentang Kemanusiaan
a. Kemiskinan
Kemiskinan merupakan masalah global yang sering
dihubungkan dengan kebutuhan, kesulitan, dan kekurangan
di berbagai keadaan hidup.
b. Konflik atau Perang
Konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara
dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) di mana salah
satu berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Konflik
dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa
individu dalam suatu interaksi. Perbedaan-perbedaan
tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik,
kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan dan
lain sebagainya.
c. Wabah Penyakit
Wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit
menular dalam masyarakat yang jumlah penderitaannya
meningkat secara nyata, melebihi keadaan yang lazim
pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan
malapetaka. Sumber penyakit dapat berasal dari manusia,
tumbuhan, dan benda-benda yang mengandung atau tercemar
penyakit, serta yang menimbulkan wabah. Wabah
membahayakan kesehatan masyarakat karena dapat
mengakibatkan sakit, cacat, dan kematian.
A. KESIMPULAN
Dari sekian banyak uraian diatas, maka penulis
bisa mengambil kesimpulan bahwa lingkungan hidup
adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya
manusia dan perilakunya. Segala yang ada pada
lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk
mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena lingkungan
memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk
mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup
lainnya. Lingkungan yang berkualitas pada akhirnya akan
memberikan manfaat bagi manusia, yaitu meningkatkan
kesejahteraan.
B. SARAN-SARAN
Dalam penulisan makalah ini penulis ingin menyarankan
kepada pembaca diantaranya sebagai berikut :
Jadikanlah makalah ini sebagai pedoman untuk
meningkatkan motivasi belajar yang lebih tinggi lagi.
Khususnya bagi generasi muda adalah calon sarjana, jadi
anda harus mempunyai wawasan yang luas dan
berintelektual tinggi.
Sebaiknya pembaca lebih banyak mempelajari tentang
hakikat dan makna lingkungan bagi manusia, kualitas
penduduk dan lingkungan terhadap kesejahteraan manusia,
masalah lingkungan sosial budaya yang dihadapi
masyarakat beradab, serta isu-isu penting tentang
persoalan lintas budaya dan bangsa. Lebih banyak
mempelajari maka akan lebih menguasainya. Amin Ya
Rabbal ‘Alamiin…
DAFTAR PUSTAKA
Elly M. Setiady, M.Si. dkk. 2006. Ilmu Sosial dan Budaya
Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Moh. Soerjani, dkk. 1987. Lingkungan : Sumber Daya Alam dan
Kependudukan dalam Pembangunan. Jakarta : UI Press.
Soerjani, M, A. Yuwono dan Dedi Fardiaz. 2006.
Lingkungan Hidup, Pendidikan, Pengelolaan Lingkungan Hidup
dan Pembangunan Berkelanjutan. Yayasan Institut
Pendidikan dan Pengembangan Lingkungan (IPPL),
Jakarta.
Winarno,MA, 2007, Kebijakan Publik, teori dan
Proses,Jakarta : Media Pressindo.