Makalah Manusia dan Lingkungan ilmu sosial budaya dasar

22
By : Mufti Abrori NIM : 11620057 UIN MALIKI MALANG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lingkungan (milleu) memiliki hubungan dengan manusia. Lingkungan memengaruhi sikap dan perilaku manusia, demikian pula kehidupan manusia akan memengaruhi lingkungan tempat hidupnya. Hubungan antara lingkungan dan kehidupan manusia sudah diakui para pemikiraan tokoh dunia sejak dahulu. Aristoteles mengatakan manusia dipengaruhi oleh aspek geografi dan lembaga politik. Montesquieu menyatakan bahwa iklim mempengaruhi perilaku politik dan semangat manusia. Arnold Toynbee menyatakan peradban manusia akan tumbuh pada lingkungan yang sukar dan penuh tantangan sehingga melahirkan elan vital. Henry Thomas Bucle mentakan bahwa iklim, tanaman, dan tanah saling berkaitan dalam memengaruhi karakter dan sifat manusia. Dari beberapa pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa faktor lingkungan (tanah, iklim, topografi, sumber daya alam) dapat menjadi prakondisi bagi sifat dan perilaku manusia. Lingkungan menjadi salah satu variabel yang memengaruhi kehidupan manusia.

Transcript of Makalah Manusia dan Lingkungan ilmu sosial budaya dasar

By : Mufti Abrori

NIM : 11620057

UIN MALIKI MALANG

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Lingkungan (milleu) memiliki hubungan dengan manusia.

Lingkungan memengaruhi sikap dan perilaku manusia,

demikian pula kehidupan manusia akan memengaruhi

lingkungan tempat hidupnya. Hubungan antara lingkungan

dan kehidupan manusia sudah diakui para pemikiraan

tokoh dunia sejak dahulu.

Aristoteles mengatakan manusia dipengaruhi oleh

aspek geografi dan lembaga politik. Montesquieu

menyatakan bahwa iklim mempengaruhi perilaku politik

dan semangat manusia. Arnold Toynbee menyatakan

peradban manusia akan tumbuh pada lingkungan yang sukar

dan penuh tantangan sehingga melahirkan elan vital.

Henry Thomas Bucle mentakan bahwa iklim, tanaman, dan

tanah saling berkaitan dalam memengaruhi karakter dan

sifat manusia.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat diambil

kesimpulan bahwa faktor lingkungan (tanah, iklim,

topografi, sumber daya alam) dapat menjadi prakondisi

bagi sifat dan perilaku manusia. Lingkungan menjadi

salah satu variabel yang memengaruhi kehidupan manusia.

Manusia pun dapat memengaruhi lingkungan demi kemajuan

dan kesejahteraan hidupnya.

Bab ini mengkaji masalah lingkungan hidup dan

manusia serta hubungan timbal balik antara keduanya.

Uraiannya mencakup : hakikat dan makna lingkungan bagi

manusia; kualitas penduduk dan lingkungan terhadap

kesejahteraan manusia; problematika lingkungan sosial

budaya yang dihadapi masyarakat beradab; isu-isu

penting tentang persoalan lintas budaya dan bangsa.

B.     Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah :

1.         Pembaca diharapkan mampu mengetahui hakikat dan

makna lingkungan bagi manusia.

2.         Mengetahui kualitas penduduk dan lingkungan

terhadap kesejahteraan manusia.

3.         Mengetahui masalah lingkungan sosial budaya

yang dihadapi masyarakat beradab.

4.         Serta mengetahui isu-isu penting tentang

prsoalan lintas budaya dan bangsa.

C.    Manfaat Penulisan

Adapun manfaat daripenulisan makalah ini ialah :

1.      Mampu menjelaskan hakikat dan makna lingkungan bagi

manusia.

2.      Menguraikan pentingnya kualitas penduduk dan

lingkungan terhadap kesejahteraan manusia.

3.      Mengidentifikasi masalah lingkungan sosial budaya

yang dihadapi masyarakat beradab.

4.      Mengemukakan isu-isu penting tentang prsoalan lintas

budaya dan bangsa.

BAB II

PEMBAHASAN

MANUSIA DAN LINGKUNGAN

A.    Hakikat dan Makna Lingkungan bagi Manusia

Manusia hidup pasti mempunyai hubungan dengan

lingkungan hidupnya. Pada mulanya, manusia mencoba

mengenal lingkungan hidupnya, kemudian barulah manusia

berusaha menyesuaikan dirinya. Lebih dari itu, manusia

telah berusaha pula mengubah lingkungan hidupnya demi

kebutuhan dan kesejahteraan. Dari sinilah lahir

peradaban –istilah Toynbee- sebagai akibat dari

kemampuan manusia mengatasi lingkungan agar lingkungan

mendukung kehidupannya. Misalnya, manusia menciptakan

jembatan agar bisa melewati sungai yang membatasinya.

Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup

tinggal, mencari, dan memiliki karakter serta fungsi

yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan

keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama

manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks dan

riil (Elly M. Setiadi,2006). Lingkungan hidup adalah

kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan

makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan

perilakunya.

Lingkungan dapat berbentuk lingkungan fisik dan

nonfisik. Lingkungan alam dan buatan adalah lingkungan

fisik. Sedangkan lingkungan nonfisik adalah lingkungan

sosial budaya di mana manusia itu berada. Lingkungan

alam adalah keadaan yang diciptakan oleh Allah untuk

manusia. Lingkungan buatan adalah dibuat oleh manusia.

Lingkungan sosial adalah wilayah tempat berlangsungnya

berbagai kegiatan, yaitu interaksi sosial antara

berbagai kelompok beserta pranatanya dengan simbol dan

nilai, serta terkait dengan ekosistem (sebagai komponen

lingkungan alam) dan tata ruang atau peruntukan ruang

(sebagai bagian dari lingkungan binaan/buatan).

Lingkungan sangat penting bagi kehidupan manusia.

Segala yang ada pada lingkungan dapat dimanfaatkan oleh

manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena

lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan

lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia dan

makhluk hidup lainnya. Arti penting lingkungan bagi

manusia adalah sebagai berikut :

1.      Lingkungan merupakan tempat hidup manusia. Manusia

hidup, berada, tumbuh, dan berkembang di atas bumi

sebagai lingkungan.

2.      Lingkungan memberi sumber-sumber penghidupan

manusia.

3.      Lingkungan memengaruhi sifat, karakter, dan perilaku

manusia.

4.      Lingkungan member tantangan bagi kemajuan peradaban

manusia.

5.      Manusia memperbaiki, mengubah, bahkan menciptakan

lingkungan untuk kebutuhan dan kebahagiaan hidup.

B. Definisi Lingkungan Hidup Indonesia

Lingkungan hidup bagi bangsa Indonesia tidak lain

merupakan Wawasan Nusantara, yang menempati posisi

silang antara dua benua dan dua samudera dengan iklim

tropis dan cuaca serta musim yang memberikan kondisi

alamiah dan kedudukan dengan peranan strategis yang

tinggi nilainya, tempat bangsa Indonesia

menyelenggarakan kehidupan bernegara dalam segala

aspeknya.

Secara hukum maka wawasan dalam menyelenggarakan

penegakan hukum pengelolaan lingkungan hidup di

Indonesia adalah Wawasan Nusantara. Persetujuan

Internasional Tentang Lingkungan Hidup Indonesia

termasuk dalam perjanjian: Biodiversitas, Perubahan

Iklim, Desertifikasi, Spesies yang Terancam, Sampah

Berbahaya, Hukum Laut, Larangan Ujicoba Nuklir,

Perlindungan Lapisan Ozon, Polusi Kapal, Perkayuan

Tropis 83, Perkayuan Tropis 94, Dataran basah,

Perubahan Iklim - Protokol Kyoto (UU 17/2004),

Perlindungan Kehidupan Laut (1958) dengan UU 19/19

Masalah Lingkungan Hidup di Indonesia.Bahaya alam:

banjir, kemarau panjang, tsunami, gempa bumi, gunung

berapi, kebakaran hutan, gunung lumpur, tanah longsor

C. Teori Etika Lingkungan Hidup

Sikap dan perilaku seseorang terhadap sesuatu

sangat ditentukan oleh bagaimana pandangannya terhadap

sesuatu itu, Kalau sesuatu hal dipandang sebagai

berguna dan penting, maka sikap dan perilaku terhadap

sesuatu itu lebih banyak bersifat menghargai.

Sebaliknya jika sesuatu hal dipandang dan dipahami

sebagai sesuatu yangn tidak berguna dan tidak penting,

maka sikap dan perilaku yang muncul lebih banyak

bersifat mengabaikan, bahkan merusak.. Manusia memiliki

pandangan tertentu pada alam, dimana pendangan itu

telah menjadi landasan bagi tindakan dan perilaku

manusia terhadap alam. Dari beberapa pandangan etika

yang telah berkembang tentang alam disini akan dibahas

tiga teori utama, yang dikenal dengan Shallow

environmental Ethics, Intermediate Environmental

ethics, dan Deep Environmental ethics. Ketiga teori ini

dikenal juga sebagai antroposentrisme, biosentrisme,

dan ekosentrisme[i]. Ketiganya akan dicoba diterangkan

satu persatu, sambil meninjaunya secara kritis.

     1. Antroposentrisme 

Antroposentrisme (antropos = manusia) adalah suatu

pandangan yang menempatkan manusia sebagai pusat dari

sistem alam semesta. Pandangan ini berisi pemikiran

bahwa segala kebijakan yang diambil mengenai lingkungan

hidup harus dinilai berdasarkan manusia dan

kepentingannya. Jadi, pusat pemikirannya adalah

manusia. Kebijakan terhadap alam harus diarahkan untuk

mengabdi kepada kepentingan manusia. Pandangan moral

lingkungan yang antroposentrisme disebut juga sebagai

human centered ethic, karena mengandaikan kedudukan dan

peran morl lingkungan hidup yang terpusat pada manusia.

Maka tidak heran kalau fokus perhatian dalam pandangan

ini terletak pada peningkatan kesejahteraan dan

kebahagian manusia di dalam alam semesta. Alam dilihat

hanya sebagai obyek, alat dan sarana bagi pemenuhan

kebutuhan kebutuhan dan kepentingan manusia. Dengan

demikian alam dilihat sebagai alat bagi pencapaian

tujuan manusia.

      2. Tinjauan kritis atas teori antroposentrisme

Antroposentrisme didasarkan pada pandangan filsafat

yang mengklaim bahwa hal yang bernuansa moral hanya

berlaku pada manusia. Manusia di agungkan sebagai yang

mempunyai nilai paling tinggi dan paling penting dalam

kehidupan ini, jauh melebihi semua mahluk lain. Ajaran

yang telah menempatkan manusia sebagai pusat suatu

sistem alam semesta ini telah membuat arogan terhadap

alam, dengan menjadikan sebagai objek untuk

dieksploitasi.

Antroposentrisme sangat bersifat instrumentalis,

dimana pola hubungan manusia dengan alam hanya terbatas

pada relasi instrumental semata. Alam dilihat sebagai

alat pemenuhan dan kepentingan manusia. Teori ini

dianggap sebgai sebuah etika lingkungan yang dangkal

dan sempit ( shallow environmental ethics).

Antroposentrisme sangat bersifat teologis[1] karena

pertimbangan yang diambil untuk peduli terhadap alam

didasarkan pada akibat dari tindakan itu bagi

kepentingan manusia. Konservasi alam misalnya, hanya

dianggap penting sejauh hal itu mempunyai dampak

menguntungkan bagi kepentinmgan manusia

B.     Kualitas Penduduk dan Lingkungan terhadap

Kesejahteraan manusia

1.      Hubungan Penduduk dengan Lingkungan dan

Kesejahteraan

Penduduk pada dasarnya adalah orang-orang yang

tinggal disuatu tempat yang secara bersama-sama

menyelenggarakan kehidupannya. Penduduk Negara adalah

orang-orang yang bertempat tinggal di suatu wilayah

Negara, tunduk pada kekuasaan politik Negara dan

menjalani kehidupannya di bawah tata aturan Negara yang

bersangkutan. Hal yang berkaitan dengan penduduk Negara

meliputi:

a.       Aspek kualitas penduduk, mencakup tingkat

pendidikan, keterampilan, etos kerja, dan

kepribadian.

b.      Aspek kuantitas penduduk yang mencakup jumlah

penduduk, pertumbuhan, persebaran, perataan, dan

perimbangan penduduk di tiap wilayah Negara

(Winarno,2007).

Petumbuhan penduduk akan selalu berkaitan dengan

masalah lingkungan hidup. Penduduk dengan segala

aktivitasnya akan memberikan dampak terhadap

lingkungan. Demikian pula makin meningkatnya upaya

pembangunan menyebabkan makin meningkat dampak terhadap

lingkungan hidup. Dampak lingkungan hidup adalah

pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang

diakibatkan oleh suatu usaha atau kegiatan. Lingkungan

hidup bisa berdampak positif dan negatif bagi

kesejahteraan penduduk. Contoh perubahan positif :

pembangunan jalan-jalan raya yang bisa menghubungkan

daerah-daerah yang sebelumnya terisolir penghijauan,

penanaman turus jalan. Perubahan yang positif dari

lingkungan tersebut tentu dapat memberikan keuntungan

dan sumber kesejahteraan bagi penduduk. Contoh

negatif : yaitu kerusakan lingkungan hidup.

Kesejahteraan hidup penduduk Negara sangat

ditentukan oleh kualitas penduduk yang bersangkutan.

Kulitas penduduk mencerminkan kualitas insani dan

sumber daya manusia yang dimiliki Negara.

2.      Hubungan Lingkungan dengan Kesejahteraan Manusia

Lingkungan dapat memberikan sumber kehidupan agar

manusia dapat hidup sejahtera. Lingkungan hidup menjadi

sumber dan penunjang hidup. Dengan demikian,

lingkungan mampu memberikan kesejahteraan dalam hidup

manusia.

Pada masa sekarang, manusia tetap menginginkan

lingkungan sebagai tempat maupun sumber kehidupannya

yang dapat mendukung kesejahteraan hidup. Melalui ilmu

pengetahuan dan teknologi, manusia mengusahakan

lingkungan yang sebelumnya tidak memiliki daya dukung

serta lingkungan yang tidak dapat untuk hidup

(unhabitable) menjadi lingkungan yang memiliki daya

dukung yang baik dan bersifat habitable. Contoh : manusia

membangun bendungan, dam, atau waduk guna menampung

air. Air tersebut digunakan untuk cadangan jika terjadi

kemarau panjang, air bendungan digunakan untuk mengairi

sawah-sawah waega. Air juga digunakan sebagai penggerak

untuk pembangkit listrik. Daerah-daerah yang sebelumnya

gersang, seperti daerah gurun di Arab sekarang ini

sudah bisa ditanami pepohonan. Manusia membuat saluran

khusus untuk menyalurkan air sungai ke wilayah

tersebut. Bahkan, dalam waktu tertentu dibuat hujan

buatan.

Dewasa ini, manusia dengan kemampuan ilmu

pengetahuan yang maju dan teknologi modern dapat

mengatasi keterbatasan lingkungan, terutama yang

bersifat fisik atau lingkungan alam. Daerah-daerah yang

pada masa lalu dianggap tidak mungkin dapat digunakan

sebagai tempat hidup, sekarang ini dimungkinkan. Daerah

itu sekarang mampu memberi kesejahteraan bagi hidup

manusia berkat penerapan ilmu pengetahuan dan

teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah

meningkatkan kualitas hidup manusia melalui penciptaan

lingkungan hidup yang mendukungnya.

Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu

dalam pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan,

pengendalian, pemulihan, dan pengembangan lingkungan

hidup. Pemgelolaan lingkungan memiliki tujuan sebagai

berikut:

a.       Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan

lingkungan hidup sebagai tujuan membangun manusia

seutuhnya.

b.      Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara

bijaksana.

c.       Mewujudkan manusia sebagai Pembina lingkungan

hidup.

d.      Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan

untuk kepentingan generasi sekarang dan yang akan

dating.

e.       Melindungi Negara terhadap dampak kegiatan di

luar wilayah Negara yang menyebabkan kerusakan dan

pencemaran lingkungan.

Hakikat pengelolaan lingkungan hidup oleh manusia

adalah bagaimana manusia melakukan berbagai upaya agar

kualitas manusia meningkat sementara kualitas

lingkungan juga semakin baik. Lingkungan yang

berkualitas pada akhirnya akan memberikan manfaat bagi

manusia, yaitu meningkatkan kesejahteraan.

C.     Problematika Lingkungan Sosial Budaya yang Dihadapi

Masyarakat Beradab

Lingkungan sosial adalah wilayah tempat

berlangsungnya berbagai kegiatan, yaitu interaksi

sosial antara berbagai kelompok beserta pranatanya

dengan symbol dan nilai, serta terkait dengan ekosistem

(sebagai komponen lingkungan alam) dan tata ruang atau

peruntukan ruang (sebagai bagian dari lingkungan

binaan/buatan).

1.      Interaksi dalam Lingkungan Sosial

Interaksi sosial bisa terjadi dalam situasi

persahabatan ataupun permusuhan (kerjasama atau

konflik), bisa dengan tutur kata, jabat tangan, bahasa

isyarat, atau bahkan tanpa kontak fisik. Interaksi

sosial hanya dapat berlangsung antara pihak-pihak

apabila terjadi reaksi dari kedua belah pihah.

2.      Pranata dalam Lingkungan Sosial

Pranata adalah suatu sistem norma khusus yang menata

rangkaian tindakan berpola mantap guna memenuhi

keperluan yang khusus dalam kehidupan masyarakat.

Contohnya, permainan silat yang diperagakan anak-anak

sekolah yang sedang istirahat dan pertandingan silat

dalam suatu kejuaraan. Maksud dari contoh ini adalah

contoh yang pertama bukan pranata karena berlangsung

dalam situasi tidak resmi dan tidak adanya aturan baku

yang ditetapkan. Sedangkan contoh yang kedua merupakan

pranata karena berlangsung dalam situasi resmi dengan

mendasarkan pada aturan pertandingan silat yang telah

ditetapkan.

3.      Problema dalam Kehidupan sosial

Problema sosial merupakan persoalan karena menyangkut

tata kelakuan yang abnormal, amoral, berlawanan, dengan

hokum, dan bersifat merusak. Problema sosial menyangkut

nilai-nilai sosial dan moral yang menyimpang sehingga

perlu diteliti, diperbaiki, bahkan untuk dihilangkan.

Problema sosial yang terjadi dan dihadapi masyarakat

banyak dan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

a.       Problema sosial karena faktor ekonomi, seperti

kemiskinan, kelaparan, dan pengangguran.

b.      Problema sosial karena faktor biologis, seperti

wabah penyakit.

c.       Problema sosial karena faktor psikologis, seperti

bunuh diri, sakit jiwa, dan disorganisasi.

d.      Problema sosial karena faktor kebudayaan, seperti

perceraian, kejahatan, kenakalan anak, konflik ras,

dan konflik keagamaan.

D.    Isu-isu Penting tentang Persoalan Lintas Budaya dan

Bangsa

Isu-isu penting yang menjadi persoalan lintas budaya

dan bangsa pada umumnya merupakan isu global yang

menjadi keprihatinan umat manusia sedunia. Merupakan

isu global karena persoalan ini tidak hanya dihadapi

umat manusia dalam suatu Negara atau wilayah tertentu,

tetapi melanda ke berbagai belahan dunia.

Berikut ini adalah isu-isu yang mengenai

lingkungan dan isu mengenai kemanusiaan, yaitu :

1.      Isu tentang Lingkungan

a. Kekurangan Pangan

Kekurangan pangan menciptakan kekhawatiran berbagai

pihak. Dunia pun diliputi kekhawatiran itu, karena

pertambahan penduduk yang tinggi, terutama di negara-

negara berkembang. Kekurangan pangan menciptakan gejala

serius berupa kelaparan, karena pangan itu merupakan

kebutuhan pokok manusia yang hakiki.

b. Kekurangan Sumber Air Bersih

Sejak dulu air diakui sebagai sumber kehidupan.

Khususnya air bersih banyak dimanfaatkan manusia untuk

berbagai keperluan, terutama sekali untuk minum.

Kurangnya ketersediaan air bersih berarti telah terjadi

kelangkaan air sebagai sumber kehidupan. Tidak

tersedianya air bersih dapat memicu timbulnya berbagai

macam penyakit, seperti kolera, tifus, malaria, demam

berdarah, dan penyakit lain yang menular.

c. Polusi atau Pencemaran

Polusi atau pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya

atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, atau

komponen lain kedalam lingkungan hidup oleh kegiatan

manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat

tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat

berfungsi sesuai dengan peruntukkannya. Pencemaran

dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu : pencemaran

udara, air, dan tanah. Pencemar udara dapat berupa gas

dan partikel. Contohnya : gas, Gas CO, CO2, dan batu

bara. Polusi air dapat disebabkan oleh pembuangan

limbah industri, sisa insektisida, dan pembuangan

sampah domestik, sampah organik, dan fosfat. Pencemaran

tanah disebabkan oleh sampah-sampah plastik yang sukar

hancur, botol, karet sintesis, pecahan kaca, dan

kaleng; detergen yang bersifat nonbiodegradable (secara

alami sulit diuraikan) dan zat kimia dari buangan

pertanian, misalnya insektisida.

d. Perubahan iklim

Sumber energi fosil (minyak bumi, batu bara, dan gas

alam) yang dihasilkan oleh banyak pembangkit energi

mengakibatkan terjadinya pencemaran udara. Perubahan

iklim mengakibatkan adanya perubahan-perubahan yang

tidak terkirakan sebelumnya, seperti peningkatan suhu,

melelehnya gunung es permukaan air laut naik, banyaknya

banjir dan badai, serta musim panas yang semakin

panjang.

2.      Isu Tentang Kemanusiaan

a. Kemiskinan

Kemiskinan merupakan masalah global yang sering

dihubungkan dengan kebutuhan, kesulitan, dan kekurangan

di berbagai keadaan hidup.

b. Konflik atau Perang

Konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara

dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) di mana salah

satu berusaha menyingkirkan pihak lain dengan

menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Konflik

dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa

individu dalam suatu interaksi. Perbedaan-perbedaan

tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik,

kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan dan

lain sebagainya.

c. Wabah Penyakit

Wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit

menular dalam masyarakat yang jumlah penderitaannya

meningkat secara nyata, melebihi keadaan yang lazim

pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan

malapetaka. Sumber penyakit dapat berasal dari manusia,

tumbuhan, dan benda-benda yang mengandung atau tercemar

penyakit, serta yang menimbulkan wabah. Wabah

membahayakan kesehatan masyarakat karena dapat

mengakibatkan sakit, cacat, dan kematian.

BAB III

PENUTUP

A.    KESIMPULAN

Dari sekian banyak uraian diatas, maka penulis

bisa mengambil kesimpulan bahwa lingkungan hidup

adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,

keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya

manusia dan perilakunya. Segala yang ada pada

lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk

mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena lingkungan

memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk

mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup

lainnya. Lingkungan yang berkualitas pada akhirnya akan

memberikan manfaat bagi manusia, yaitu meningkatkan

kesejahteraan.

B.     SARAN-SARAN

Dalam penulisan makalah ini penulis ingin menyarankan

kepada pembaca diantaranya sebagai berikut :

  Jadikanlah makalah ini sebagai pedoman untuk

meningkatkan motivasi belajar yang lebih tinggi lagi.

  Khususnya bagi generasi muda adalah calon sarjana, jadi

anda harus mempunyai wawasan yang luas dan

berintelektual tinggi.

  Sebaiknya pembaca lebih banyak mempelajari tentang

hakikat dan makna lingkungan bagi manusia, kualitas

penduduk dan lingkungan terhadap kesejahteraan manusia,

masalah lingkungan sosial budaya yang dihadapi

masyarakat beradab, serta isu-isu penting tentang

persoalan lintas budaya dan bangsa. Lebih banyak

mempelajari maka akan lebih menguasainya. Amin Ya

Rabbal ‘Alamiin…

DAFTAR PUSTAKA

Elly M. Setiady, M.Si. dkk. 2006. Ilmu Sosial dan Budaya

Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Moh. Soerjani, dkk. 1987. Lingkungan : Sumber Daya Alam dan

Kependudukan dalam Pembangunan. Jakarta : UI Press.

Soerjani, M, A. Yuwono dan Dedi Fardiaz. 2006.

Lingkungan Hidup, Pendidikan, Pengelolaan Lingkungan Hidup

dan Pembangunan Berkelanjutan. Yayasan Institut

Pendidikan dan Pengembangan Lingkungan (IPPL),

Jakarta.

Winarno,MA, 2007, Kebijakan Publik, teori dan

Proses,Jakarta : Media Pressindo.